cooling tower ( arie, dewi ).pdf

Upload: laila-fadhilla

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    1/47

    LAPORAN

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    COOLING TOWER

    D-9

    Disusun oleh

    Arie Rahman Nikardo / 121130096

    Dewi Fitriani S Yunan / 121130189

    LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA

    PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONA “VETERAN” YOGYAKARTA 

    2015

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    2/47

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    COOLING TOWER

    [D-9]

    Disusun oleh

    Arie Rahman Nikardo 121130096

    Dewi Fitriani S Yunan 121130189

    Yogyakarta, Juni 2015

    Mengetahui,

    Asisten

    Amanda Dhirgandini

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    3/47

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur praktikan panjatkan, kepada tuhan yang maha esa yang telah

    melimpahkan rahmatnya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan

     praktikum dasar teknik kimia yang berjudul ‘’Cooling Tower’’ tepat pada waktunya. 

    Laporan ini telah dibuat dengan berbagai observasi dari beberapa bantuan

    dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama

    mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu praktikan mengucapkan terimakasih pada

    semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

    Praktikan menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada proposal ini, oleh karena itu praktikan mengajak pembaca untuk memberikan saran

    serta kritik yang dapat membangun praktikan.

    Demikian kata pengantar ini praktikan sampaikan, praktikan sangat berharap

     bahwa laporan praktikan ini dapat bermanfaat bagi praktikan dan semua pihak.

    Yogyakarta, Juni 2015

    Praktikan

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    4/47

    iv

    DAFTAR ISI

    LEMBAR JUDUL ........................................................................................ . i

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... . ii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. . iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... . v

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... . vi

    DAFTAR LAMBANG .................................................................................. vii

    INTISARI ...................................................................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN1.1. Tujuan Percobaan …………...……………..……………  1

    1.2. Latar Belakang ………………….…………..…………….   1

    1.3. Tinjauan Pustaka ………….…………….……..………….   1

    BAB II PELAKSANAAN PERCOBAAN

    2.1 Bahan- bahan ……………………….……..……….............. 8

    2.2 Alat-alat ………..……………………….…..……………   82.3 Gambar Alat …..…………………….……….….…………   8

    2.4 Cara Kerja ………………………….…………...…………   92.5 Bagan Alir ………................................................................. 10

    2.6 Analisis Perhitungan ............................................................ 11

    BAB III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    3.1 Hasil Percobaan .................................................................... 133.2 Pembahasan .......................................................................... 14

    BAB IV KESIMPULAN ......................................................................... 17

    KRITIK DAN SARAN………………………………………   17DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

    LAMPIRAN……………………………………………………….............. 

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    5/47

    v

    DAFTAR LAMBANG DAN ARTI

    Ak = Luas penampang kolom (cm2)

    Ap = Luas penampang pipa (cm2)

    Cp = Panas jenis air (BTU/lb oF)

    Dk = Diameter kolom (cm)

    Dp = Diameter pipa (cm)

    G = Kecepatan volumetrik udara (cm3/det)

    Ga = Kecepatan massa udara kering (lb udara kering/cm2 jam)

    H = Entalpi udara kering (BTU/lb udara kering)H1  = Entalpi udara kering masuk menara (BTU/lb udara kering)

    H2  = Entalpi udara kering keluar menara (BTU/lb udara kering)

    Ka = Koefisien transfer massa keseluruhan (lb/jam ft2)

    Lo = Laju air make up (lb/jam ft2)

    L = Laju air masuk (lb/jam ft2)

    Lv = Kecepatan air dalam pipa (cm/det)

    M = Kecepatan massa air (lb/jam)

     NTU = Bilangan unit transfer (tak berdimensi)

    Q = Kecepatan panas (BTU/jam)

    To  = Temperatur air make up (oF)

    T1  = Temperatur air masuk menara (oF)

    T2  = Temperatur air keluar menara (oF)

    Td = Temperatur bola kering (oF)

    Tw = Temperatur bola basah (oF)

    Vs = Volume udara jenuh (cuft udara/lb udara kering)

    X1  = Humiditas udara masuk menara (lb uap air/lb udara kering)

    X2  = Humiditas udara keluar menara (lb uap air/lb udara kering)

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    6/47

    vi

    INTISARI

    Di dalam industri kimia, air sering dipakai untuk mendinginkan alat-alat proses. Air yang

    telah digunakan tersebut menjadi panas sehingga dipilih suatu proses untuk mendinginkan kembali air

    tersebut untuk proses pendinginan berikutnya. Salah satu alat yang sering digunakan adalah cooling

    tower  (menara pendingin). Prinsip kerja cooling tower  yaitu kontak langsung antara air dengan udara

    kering. Maksud dari percobaan ini adalah mempelajari karakteristik menara pendingin yaitu bilangan

    satuan transfer unit keseluruhan (NTU) dan faktor bahan isian, kemudian mempelajari pengaruh

    kenaikan temperatur air dan variasi laju air masuk menara dan perbandingan antara laju air masuk

    dengan kecepatan massa udara kering (L/Ga) terhadap nilai NTU.

    Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan cooling tower . Pada awal percobaan, air

    dimasukkan dalam tangki kemudian dipanaskan menggunakan kompor (pemanas) sampai temperature

    550C tertentu lalu dipindahkan ketangki cooling tower pompa dan blower   dinyalakan secara

     bersamaan, kemudian rotameter diatur dengan skala 1,5 ; 3 ; 4,5 ; 6 ; 7,5 sampai konstan. Setelahaliran konstan, temperatur air keluar menara pendingin serta temperatur bola basah dan bola kering

    dicatat. Dilanjutkan dengan variasi suhu 400C 450C 500C 550C 600C dengan skala 6.

    Berdasarkan data hasil percobaan kemudian dibuat hubungan antara variasi laju aliran

    terhadap temperatur yang konstan sehingga diperoleh hubungan antara L/Ga dengan NTU dimana

     perubahan NTU yang semakin tinggi laju alir nilai NTU akan semakin kecil, dan hubungan suhu (T)

    dengan NTU pada laju alir konstan yaitu semakin besar suhu air masuk menara nilai NTU semakin

    rendah. 

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    7/47

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang 

    Dalam suatu proses pabrik pendinginan sangat penting. Air

    sumber pendinginan atau suatu sarana yang dapat mengembalikan ke

    kondisi semula. Dalam industri kimia, air pendingin sangat dibutuhkan

    dalam indusri kimia sebagai media untuk melakuakn pertukaran antara

    fluida yang panas dan air pendingin. Berlangsungnya pertukaran panas

    tersebut terjadi didalam suatu heat exchange yaitu heater. Pertukaran panas tersebut menyebabkan air dingin mengalami perubahan

    temperatur dimana temperatur air pendingin menjadi naik karena

    disebabkan oleh panas yang dibawa oleh suatu fluida yang diserap

    oleh air.

    Air yang mengalami perubahan temperatur tersebut tidak dapat

    langsung digunanakan kembali sebagai pendingin dan juga tidak dapat

    dibuang langsung ke sungai atau lingkungan, karena dapat

    menyebabkan terjadi pengaruh lingkungan, yang disebabkan oleh

    temperatur air yang dibuang masih sangat tinggi dan tidak memenuhi

    syarat analisa mengenai dampak lingkungan.

    Untuk mengatasi itu perlu dilakukan proses pendinginan untuk

    menurunkan temperatur air sehingga dapat digunaka kembali sebagai

     pendingin. Proses pendingin air tersebut dapat dilakukan dalam suatu

    tmenara pendingin yang disebut cooling tower. Dimana proses

     pendingin dapat terjadi dengan bantuan udara luar untuk mempercepat

     pendinginan tersebut. Penggunaan teknologi cooling tower

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    8/47

    2

    ( menara pendingin ) ini dirasakan sangat penting dalam tiap industri

    dalam rangka peningkatan efisiensi. Oleh karena itu pemahaman

    tentang prinsip kerja atau operasi cooling tower sangat diperlukan.

    I.2 Tujuan Percobaan

    Mempelajari pengaruh konsentrasi temperature air masuk

    menara dengan NTU. Mencari bilangan transfer unit keseluruhan

    (NTU), faktor bahan isian (m) dan eksponensial (n) yang

    merupakan harga karakteristik menara pendingin. Dan

    mempelajari pengaruh antara (L/Ga) terhadap NTU.

    I.3 Tinjauan Pustaka

    Menara pendingin adalah suatu menara yang digunakan untuk

    mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses

     pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat

    digunakan untuk proses pendinginan selanjutnya.

    Adapun prinsip umum kerja dalam cooling tower   adalah

    kontak langsung antara permukaan air dengan udara kering. Apabila

    air panas berkontak dengan udara yang lebih dingin maka air akan

    mengalami penurunan temperatur (pendinginan). Penurunan

    temperatur ini disebabkan oleh penguapan sebagian dari cairannya dan

    kehilangan panas sensibelnya, sebaliknya udara akan menjadi panas

    dan mengalami pelembaban (Hardjono, 1989).

    Dalam menara pendingin, aliran air panas didinginkan dengan

    merubah panas laten dan panas sensibel uap air dengan aliran udara

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    9/47

    3

    kering pada arus yang berlawanan. Air panas dimasukkan dari atas

    menara dan dikeluarkan dari bagian dasar menara. Aliran udara

    mengalir secara counter current   terhadap aliran air. Pada bagian atas

    menara panas ditransfer dari air panas ke udara, temperatur air lebih

    tinggi daripada lapisan antarmuka pada film gas-cair (interface) dan

    temperatur interface biasanya lebih tinggi daripada temperatur udara.

    Panas sensibel ini dipindahkan dari air ke udara. Pada bagian dasar

    menara temperatur air dan interface, keduanya lebih rendah daripada

    udara dengan panas sensibel ditransfer cairan dan udara ke interface 

    dimana diserap sebagai panas laten dalam proses penguapan air(Brown, 1978).

    Seperti dalam penyerapan gas, cara yang lazim untuk

    mengembangkan neraca bahan dan energi adalah berdasarkan basis

    luar area. Kecepatan udara (disebut muatan udara) dinyatakan sebagai

    kecepatan massa per unit luas area dan aliran dengan satuan G

    ( lb/hr.ft2 ).

    Muatan panas ( air panas ) pada bagian atas kolom dinyatakan

    dengan cara yang sama sebagai L ( lb/jam ft2 ) . Umumnya kita dapat

    menyatakan supply air make up sebagai Lo ( lb/jam ft2 ) dari air . Jika

    Q adalah kecepatan panas (Btu/jam) lewat kondensor , maka kita dapat

    mendefinisikan muatan panas per ft2  sebagai q/A , dimana A adalah

    luas area aliran dalam menara pendingin ( Kern D.Q., 1989 ).

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    10/47

    4

    Prinsip kerja Menara Pendingin digambarkan sebagai berikut:

    Lo, T1  (G,H2)

    Heater

    Packed Tower

    (G,H1)

    Basin

    Lo, To pompa (L-Lo) ,T2

    Gambar 1. Prisip kerja menara pendingin

     Neraca energi sekitar sistem untuk harga udara hasil pendinginan

    adalah:

    Q + Lo . Cp . To = G ( H2  –  H1 ) ………...................................... ( 1 )

    Persamaan ini menggunakan temperatur referensi pada oF udara

    kering, dengan panas uap masuk dalam lb udara kering.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    11/47

    5

     Neraca energi untuk komposisi air:

    Q = L. Cp ( T1  –  T2 ) + Lo . Cp ( T2  –  To )....................................( 2 )

    Kombinasi dari kedua persamaan di atas adalah:

    Cp . T1 . ( H2-H1 ) = L . ( T1  –  T2 ) + Lo . Cp . T2...................….( 3 )

    Maka jumlah air make up untuk mengganti penguapan adalah:

    Lo = G ( X2 –  X1 ) .......................................................................( 4 )

    Dalam menara pendingin, udara pendingin digunakan untuk

    mendinginkan air panas. Air yang telah lewat kolom, temperaturnya

    lebih rendah dari temperatur udara kering masuk, tetapi tidak akan

    lebih rendah daripada temperatur bola basah udara masuk.

    Dalam daerah teratas dari kolom, air panas mula-mula berkontak

    dengan udara kering yang lebih dingin dari air panas. Dapat

    dinyatakan juga sebagai penurunan total kuantitas air atau penguapan.

    Entalpi air total atau pertambahan entalpi campuran udara adalah

    setara.

    dQ = d ( L. Cp . T ) = G . dH.........................................................( 5 )

    Muatan udara yang melewati menara pendingin adalah tetap

    karena dinyatakan dalam basis udara kering. Tetapi muatan air tidak

     persis konstan karena ada yang hilang oleh penguapan dengan nilai

    yang lebih kecil dari sirkulasi (2%), maka dapat diasumsikan harga L

    adalah konstan.

    d ( L .Cp .T ) = L .Cp .dT..........................................................( 6 )

    L .Cp .dT = G .dH ....................................................................( 7 )

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    12/47

    6

    Menurut Lewis dalam sistem campuran udara dan air

     persamaannya dapat dinyatakan sebagai berikut:

    L .Cp .dT –  G .dH = k ( H’ –  H ) a .dV ....................................( 8 )

    Dari persamaan ( 8 ) didapat :

     NTU =   )'(.

     H  H 

    dT 

     L

    V  Ka………................................................( 9 )

    Di mana Cp air diasumsikan = 1 Btu/lboF

    Data-data dalam menara pendingin sering digambarkan dalam bentuk

    G

     LVs

     L

    V ak    ..  untuk variasi temperatur cooling tower .

    Dalam praktek umum untuk mengabaikan pengaruh dari

    kecepatan udara pengembangan kolom dalam bentuk hukum kekuatan

    yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

    k.a = C1 . G 

     L

    GC  L

    ak    ..1.       

    Dari rumus diatas didapat :

     NTU 2..1.   C Ga

     LC 

     L

    V ak   

     

      

       

     

      

     

    Ga

     LC C 

     L

    V ak    ln.21ln.ln  

      

      Ga

     LC C 

     L

    V ak    ln.23ln.ln  

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    13/47

    7

    C3 = ln C1 = ln m

    C1 = m

    C2 = n

    Ln NTU = ln m + n ln  

      

     

    Ga

     L

     

    ( Kern D.Q., 1989 )

    Di dalam suatu proses pendinginan air panas hasil proses

    diperlukan media pendingin yang sangat efektif dan efisien. Di dalam

    menara pendingin, untuk proses pendinginan biasanya menggunakan

    media pendingin yang dapat mendinginkan zat panas yang ingin kita

    dinginkan, biasanya mempunyai nilai panas laten dan sensibel yang

     besar, agar zat panas tersebut cepat dingin atau berubah fasanya

    dengan temperatur yang lebih kecil sehingga memudahkan proses.

    Media pendingin yang biasa digunakan adalah:

    1.  Udara

    2. 

    Air:a.  Air Laut

     b.  Air Sungai

    3. 

    Refrigerant:

    a.  Dowtherm

     b.  Freon

    c.   NH3 

    d.  Propanol

    e.  Brine

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    14/47

    8

    Media pendingin yang biasanya digunakan dalam industri adalah

    udara, hal ini disebabkan:

    1.  Murah dan mudah didapat

    2.  Bebas dari bahan korosi

    3.  Tidak memerlukan treatment yang rumit seperti treatment dalam

     penggunaan air

    4. Pendirian suatu industri dapat dilakukan dimana saja, tidak

    tergantung letak sumber air pendingin

    5. Tidak memerlukan pemasangan instalasi pipa seperti halnya jika

    menggunakan pendingin air

    Di dalam menara pendingin terdapat bahan isian, di mana bahan

    isian ini berfungsi untuk memperbesar permukaan bidang kontak

    antara permukaan air panas yang akan didinginkan dengan udara

    dingin yang dihembuskan dalam menara secara searah atau

     berlawanan arah.

    (Treybal, R.E., 1968)

    I.4 Hipotesis

    Semakin besar laju alir masuk pada menara pendingin maka,

     perubahan suhu air yang keluar menara semakin kecil. Semakin kecil

    laju alir masuk pada air pada menara pendingin maka perubahan suhu

    air yang keluar menara semakin besar.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    15/47

    9

    BAB II

    PELAKSANAAN PERCOBAAN

    II.1 Bahan-bahan

    1. Air

    2. Udara, yang berasal dari blower

    II.2 Alat

    1.  Colling tower  

    Gambar 2. Rangkaian alat Cooling Tower

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    16/47

    10

    Keterangan Gambar :

    1. Blower 6. Termometer bola basah

    2. Pompa 7. Tangki air dingin

    3. Termometer air panas 8. Rotameter

    4. Kolom pendingin 9. Tangki air panas

    5. Termometer bola kering 10. Kran

    II.3 Cara Kerja

    1. Memeriksa rangkaian alat

    2. Mengisi tangki air panas

    3.Memanaskan air sampai suhu 550C dengan mengunakan kompor.

    4. Mencatat suhu Twet dan Tdry

    5. Mengalirkan air dengan pompa air panas, sehingga air masuk

    kedalam kolom, pada saat bersamaan blower dihidupkan sehingga

    udara mengalir dari bawah ke atas. Suhu air di tangki air panas

    diatur sedemikian rupa sehingga lebih besar dari suhu menara

     pendingin, kemudian dijaga konstan .

    6. Pompa air panas dan pompa air dingin dijalankan bersamaan

    7. Mengatur rotameter pada percobaan pertama dengan skala

    1,5 ; 3 ; 4,5 ; 6 ; 7,5 dengan mengatur kran yang menuju ke menara

     pendingin dan kran by pass .

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    17/47

    11

    8. Volume pada tangki air dingin dibuat konstan dengan mengatur

    kran yang dilalui air yang keluar dari menara pendingin .

    9. Jika kecepatan sudah konstan kemudian melakukan pengamatan dan

     pencatatan:

    a.  T wet dan T dry udara keluar .

     b.  Temperatur air masuk dan keluar .

    c.  Kecepatan aliran air dan udara.

    10. Mengulangi percobaan untuk suhu air masuk yang berbeda beda

    400C, 450C, 500C, 550C, 600C dan laju alir konstan degan skalah

    6cpm.

    II.5 Bagan Alir

    Memeriksa rangkaian alat

    Mengamati dan mencatat suhu yang terbaca pada termometer bola

     basah (Twet) dan termometer bola kering (Tdry)

    Mengisi tangki air panas dengan air dan menyalakan pemanas

    sampai suhu 550C

    Menyalakan pompa dan blower secara bersamaan

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    18/47

    12

    Mengatur skala rotameter dengan beda-beda tinggi yaitu (1,5 3 4,5

    6 7,5) sampai keadaan rotameter stabil.

    Memastikan temperatur air pada tangki air panas tetap, bila terjadi

     penurunan suhu, tambahkan air yang ada pada pemanas.

    Mengulangi langkah ketiga sampai tujuh dengan variasi suhu airdidalam tangki air panas 400C, 450C, 500C, 550C, 600C dengan skala

    6cpm.

    Setelah semua keadaan konstan dan berada pada kondisi yang

    ditentukan, lalu mencatat suhu bola basah (Tw) suhu bola

    kering (Td), suhu keluar air menara (T2) dan debit (Q) 

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    19/47

    13

    II.6 Analisa perhitungan

    1. Menghitung Harga L/Ga 

    Dari data Twet  diperoleh VS  (volume spesifik udara) dicari pada

    tabel Perry’s Chemical Handbook  

    ft2.jam/keringudaralb; .

    udaralb/udaracuftdalam; 1

     K 

    a

     A

    GG

      

      

     

    2. Mencari nilai L

    ft2.jam/lb; .

    .

     P 

    air 

    air 

     A

    Q L

    Q M 

      

      

     

    3. Mencari nilai NTU data

    Berdasarkan rumus:

     NTU   2

    1

    '

    T   H  H 

    dT 

     L

    V  Ka  

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    20/47

    14

    4. Mencari nilai NTU hitung

    Berdasarkan model matematik:

     NTU

    n

    aG

     Lm

     

      

     

     

    Kemudian dilinierisasikan dengan metode Least Square.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    21/47

    15

    BAB III

    HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    III.1. Data Awal

    Tinggi bahan isian : 69 cm

    Diameter dalam pipa : 1,645 cm

    Diameter kolom menara : 39,236 cm

    Kecepatan alir udara : 360 cm3

    /detikT dry awal (Tdm) : 32 °C

    T wet awal (Twm) : 29 °C

    III.2. Variasi laju alir air masuk menara pada suhu konstan

    Tabel 1 Variasi laju alir masuk menara (L) pada temperatur air masuk

    (T) konstan.

     No Kecepatan air

    T air

    masuk

    T air

    keluar Udara Keluar

    Skala

    (cpm)

    Debit

    (cm3/det)(°C) (°C) Tw(°C) Td(°C)

    1 1,5 707,9211 55 37 29 32

    2 3 1415,8423 55 39 29 32

    3 4,5 2123,8423 55 41 29 33

    4 6 2831,6846 55 43 30 33,5

    5 7,5 3539,6058 55 47 30 33,5

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    22/47

    16

     Hubungan L/Ga dengan NTU

    Gambar 3. Grafik hubungan L/Ga dengan NTU pada berbagai laju alir

    Berdasarkan tabel dan gambar III-1, didapat hasil laju alir dengan

    suhu konstan adalah perubahan NTU yang semakin tinggi laju alir maka

    nilai NTU akan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena transfer panas

     pada laju alir tinggi dan factor tumbukan air dengan udara sangat cepat. Di

     peroleh persamaan NTU = 6E-06 (L/Ga) + 0.0588

    y = -6E-06x + 0.0588

    R² = 0.98580

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    0.06

    0.07

    0 2000 4000 6000 8000 10000

          N      T      U

    L/Ga

    Ydata

    Yhitung

    Linear (Ydata)

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    23/47

    17

    III.3. Variasi temperatur air masuk menara (T) pada laju alir air

    masuk konstan

    Tabel 2 Variasi temperatur air masuk menara (T) pada laju alir

    air masuk menara (L) konstan

     No Kecepatan airT air

    masuk

    T air

    keluarUdara Keluar

    Skala

    (cpm)

    Debit

    (cm3/det)(°C) (°C) Tw(°C) Td(°C)

    1 6 2831,6846 40 34 29 32

    2 6 2831,6846 45 37 29,5 32

    3 6 2831,6846 50 42 29,5 32

    4 6 2831,6846 55 48 30 32

    5 6 2831,6846 60 52 30 32

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    24/47

    18

     Hubungan suhu (T) dengan NTU

    Gambar 4. Grafik hubungan T dengan NTU pada laju alir konstan

    Berdasarkan tabel dan gambar III-2, semakin besar suhu air

    yang masuk menara maka semakin besar pula suhu keluar menara.

    Hal ini dikarenakan semakin besar suhu air masuk menara dengan

    laju alir yang konstan maka nilai NTU semakin rendah. Diperoleh

     persamaan NTU = 403706512.6 (T1)-5.056

    y = 403706512.6x-5.056

    R² = 0.9661

    0

    0.005

    0.01

    0.015

    0.02

    0.025

    0.03

    0.035

    0 50 100 150

          N      T      U

    T1

    Ydata

    Yhitung

    Power (Ydata)

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    25/47

    19

    BAB IV

    PENUTUP 

    IV.1 KESIMPULAN

    1. Dari hasil percobaan diperoleh persamaan karakteristik menara

    untuk variasi laju aliran air masuk menara pada temperatur air

    konstan adalah:

     NTU = 197.2709x (L/Ga)-1.078 

    2. Persamaan karakteristik menara untuk variasi temperatur air masuk

    menara pada laju aliran air masuk konstan adalah:

     NTU = 403706512.6 (T1)-5.056 

    IV.2 KRITIK DAN SARAN

    IV.2.1 KRITIK

    1.  Dalam praktikum acara HETP (D4) alat yang tersedia sudah tidak

    layak di pakai karena tempat pengeluaran hasil destilat pada alat

    tersebut sudah bocor yang menyebabkan perubahan nilai destilat

    yang seharusnya lebih besar dari pada residu justru sebaliknya.

    2.  Dalam praktikum acara Difusivitas Integral (D5) tempat penarukan

     pipa kapiler pada saat percobaan difusi kurang cocok untuk pipa

    nya yang mengakibatkan pipa kapiler nya tidak lurus dan kadang

    longgar.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    26/47

    20

    3.  Dalam praktikum acara Sedimentasi (D7) tempat pembuangan

     pengeluaran endapan dan air nya setelah selesai sudah tidak bagus

    karena pada saat proses sedimentasi di mulai sudah bocor.

    4.  Dalam percobaan Cooling Tower (D9) di alat pengukuran Tw dan

    Td sudah tidak layak. Susah di lihat suhu nya.

    5.  Timbangan yang digunakan di tempat tersebut sangat minim atau

    sedikit sedangkan banyak acara praktikumyang butuh timbangan

     baik timbangan manual maupun timbangan listrik.

    IV.2.2 SARAN

    1.  Menyediakan timbangan yang lebih agar praktikan tidak mengantri

    untuk menimbang.

    2.  Diusahakan agar alat pada acara HETP (D4) tempat pengularan

    distilat itu tidak bocor.

    3.  Di buat tempat untuk menaruk pipa kapiler pada saat percobaan

    difusi pada acara Difusivitas Integral (D5) yang pas dengan ukuran

     pipa kapilernya.

    4.  Mengganti selang atau alat lain untuk tempat pembuangan endapan

    dan cairan pada proses sedimentasi agar tidak bocor.

    5.  Mengganti termometer pada cooling tower yang untuk mengukur

    Td dan Tw tersebut.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    27/47

    21

    DAFTAR PUSTAKA

    Brown, G.G., 1978 , “Unit Operation “, Fourteenth Printing, John Wileyand Sons, New York.

    Hardjono, 1989, “Operasi Teknik Kimia II”, Teknik Kimia UGM,

    Yogyakarta.

    Kern, D.Q., 1965, “Process Heat Transfer”, Mc Graw Hill Book

    Company, Inc. Japan.

    Perry, R.H., 1984, “Chemical Engineer’s Handbook”, 6th  edition, Mc

    Graw Hill Book Company, Inc., New York .

    Treybal, R.E., 1984, “Mass –  Transfer Operation”, 2nd edition, Mc Graw

    Hill Book Company, Inc., New York.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    28/47

    LAMPIRAN

    1.  Lampiran A (Data Percobaan)

    Kepatan aliran fluida = 360 cm3/detik

    Diameter kolom = 39.236 cm

    Tinggi bahan isian = 69 cm

    Diameter pipa dalam aliran = 1.645 cm

    Twet masuk = 29 oC

    Tdry masuk = 32 oC

      Percobaan 1

    Tabel 1 variasi laju alir masuk menara (L) pada suhu air masuk menara (T)

    konstan

     No kecepatan air

    (ft3/mnt)

    T air (oC) Udara keluar (oC)

    masuk Keluar Tw Td

    1 6 55 37 29 32

    2 5,5 55 39 29 32

    3 5 55 41 29 334 4,5 55 43 30 33.5

    5 4 55 47 30 33.5

      Percobaan 2 

    Tabel 2.variasi suhu masuk menara (T) pada laju alir masuk menara (L)

    konstan :

     No

    kecepatan

    air (ft3/mnt)

    T air (oC) Udara keluar (oC)

    Masuk Keluar Tw Td

    1 6 40 34 29 32

    2 6 45 37 29.5 32

    3 6 50 42 29.5 32

    4 6 55 48 30 32

    5 6 60 52 30 32

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    29/47

    2. 

    Lampiran B (Perhitungan)

    A. 

    Variasi Laju Alir Air Masuk Menara ( L ) pada Suhu Air Masuk

    Menara ( T1 ) Konstan

    1.  Menghitung Harga ( L / Ga )

    a.  Menghitung Harga Ga

    Twm = 29°C = 84.2°F

    G = 360 cm3 / detik = 0.7628 ft3 / menit

    Dk = 39.226cm = 1.287 ft

    Mencari harga Vs pada Twm dengan membaca table 12-1 pada Perry’s

    Chemical Engineers’ Handbook 7th ed.

    Tw = 84 °F, Vs = 14.262 ft3 udara / lb udara kering

    Tw = 86 °F, Vs = 14.354 ft3 udara / lb udara kering

    Vs = 14.2712 cuft udara / lb udara kering

    ρ = 1 = 1 = 0.070071 lb udara kering / cuft udara

    Vs 14,2712

    Ak = ¼ x π x Dk2 = ¼ x 3,14 x ( 1.287)2  ft2 

    = 1.3008 ft2 

    Ga =

    =

    .

      .

     

    . = 0.04109

    86

    84.2 

    84

    Vs 14.26214.354

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    30/47

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    31/47

     

    Untuk mencari harga , (T1 –  T2) dibagi menjadi 10 interval.

    ∆ =(2 − 1)

    10=

    (131 − 98.6)℉

    10= 3.24℉ 

    Untuk mencari H’ pada tiap-tiap suhu digunakan table 12-1 pada Perry’s

    Chemical Engineers’ Handbook 7th e

     Nilai H untuk suhu 98.6 ◦F adalah sama dengan nilai entalpi uap jenuh pada suhu bola basah masuk atau T wet masuk (Twm) 84.2 ◦F yang dapat dihitung dengan

    menggunakan metode interpolasi sebagai berikut :

     H 

    66.50

    22.4866.50 =

    2.8486

    8486

     

    H = 48.464 BTU/lbm

    Untuk menghitung H pada 101.84 °F digunakan rumus :

    H101.84 = H84.2 + (L/Ga)(T1-T2)

    = 48.464 + 1726.8751 x 3.24

    = 5643.439 Btu /lb udara kering.

    Untuk mencari harga H pada temperatur berikutnya dilakukan dengan cara

    yang sama.

    H

    86 84.2 84

    48.22

    50.66

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    32/47

     

    '73.71

    23.6873.71

     H 

     =6.98100

    98100

     

    H = 69.3465 BTU/lbm

    Dengan analisa yang sama diperoleh data :

    Tabel 4 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    98.6 48.464 69.3465 20.9825 0.04765876 y0101.84 5643.439324 75.124 -5568.315324 -0.0001796 y1

    105.08 11238.51465 81.557 -11156.95765 -8.963E-05 y2

    108.32 16833.58997 88.5936 -16744.99637 -5.972E-05 y3

    111.56 22428.6653 96.1152 -22332.5501 -4.478E-05 y4

    114.8 28023.74062 104.565 -27919.17562 -3.582E-05 y5

    118.04 33618.81594 113.7531 -33505.06284 -2.985E-05 y6

    121.28 39213.89127 123.6616 -39090.22967 -2.558E-05 y7

    124.52 44808.96659 134.028 -44674.93859 -2.238E-05 y8

    127.76 50404.04192 146.8772 -50257.16472 -1.99E-05 y9

    131 55999.11724 160.3 -55838.81724 -1.791E-05 y10

     NTU = 0.04966

    Untuk data no 2

    Diketahui : T1 = 55 °C = 131 °F

    H’ 

    100 98.6 98

    68.23

    71.73

    NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    33/47

    T2 = 39 °C = 102.2 °F

    Δ T = (T1 –  T2)/10 = (131 –  102,2)/10 = 2.88 °F

    Tabel 5 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF)  H H' H'-H 1/H'-H

    102.2 48.364 75.889 27.525 0.03633061 y0

    105.08 9937.564576 83.009 -9854.555576 -0.0001015 y1

    107.96 19826.76515 87.4732 -19739.29195 -5.066E-05 y2

    110.84 29715.96573 94.3728 -29621.59293 -3.376E-05 y3

    113.72 39605.1663 101.5918 -39503.5745 -2.531E-05 y4

    116.6 49494.36688 115.529 -49378.83788 -2.025E-05 y5

    119.48 59383.56746 117.9592 -59265.60826 -1.687E-05 y6122.36 69272.76803 127.2076 -69145.56043 -1.446E-05 y7

    125.24 79161.96861 137.326 -79024.64261 -1.265E-05 y8

    128.12 89051.16918 148.286 -88902.88318 -1.125E-05 y9

    131 98940.36976 160.3 -98780.06976 -1.012E-05 y10

     NTU = 0.03821

    Untuk data no 3

    Diketahui : T1 = 55°C = 131 °F

    T2 = 41 °C = 105.8°F

    Δ T = (T1 –  T2)/10 = (131-105.8) °F /10 = 2.52 °F

    Tabel 6Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    105.8 48.364 82.986 34.622 0.02888337 y0

    108.32 13103.53976 88.3928 -13015.14696 -7.683E-05 y1110.84 26158.71551 94.3728 -26064.34271 -3.837E-05 y2

    113.36 39213.89127 100.6684 -39113.22287 -2.557E-05 y3

    115.88 52269.06702 107.4048 -52161.66222 -1.917E-05 y4

    118.4 65324.24278 114.476 -65209.76678 -1.534E-05 y5

    120.92 78379.41854 122.5024 -78256.91614 -1.278E-05 y6

    123.44 91434.59429 130.8904 -91303.70389 -1.095E-05 y7

    125.96 104489.77 139.946 -104349.824 -9.583E-06 y8

    128.48 117544.9458 151.769 -117393.1768 -8.518E-06 y9

    131 130600.1216 160.3 -130439.8216 -7.666E-06 y10

    NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    34/47

     

     NTU = 0,02366

    Untuk data no 4

    Diketahui : T1 = 55 °C = 131 °F

    T2 = 43 °C = 109.4°F

    Δ T = (T1 –  T2)/10 = (131-109.4) °F /10 = 2.16 °F

    Tabel 7 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    109.4 48.364 90.966 42.602 0.02347308 y0

    111.56 14968.56508 96.1152 -14872.44988 -6.724E-05 y1

    113.72 29888.76616 101.5918 -29787.17436 -3.357E-05 y2

    115.88 44808.96724 107.4048 -44701.56244 -2.237E-05 y3

    118.04 59729.16832 113.5816 -59615.58672 -1.677E-05 y4

    120.2 74649.3694 120.184 -74529.1854 -1.342E-05 y5

    122.36 89569.57048 127.2076 -89442.36288 -1.118E-05 y6

    124.52 104489.7716 134.698 -104355.0736 -9.583E-06 y7

    126.68 119409.9726 142.718 -119267.2546 -8.385E-06 y8

    128.84 134330.1737 151.202 -134178.9717 -7.453E-06 y9131 149250.3748 160.3 -149090.0748 -6.707E-06 y10

     NTU = 0.01644

    Untuk data no 5

    Diketahui : T1 = 55 °C = 131 °F

    T2 = 47 °C = 116.6 °F

    Δ T = (T1 –  T2)/10 = (131-116.6) °F /10 = 1.44 °F

    Tabel 8 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    116.6 48.364 109.449 61.085 0.01637063 y0

    118.04 12481.86486 113.5816 -12368.28326 -8.085E-05 y1

    119.48 24915.36573 117.9592 -24797.40653 -4.033E-05 y2

    120.92 37348.86659 122.5024 -37226.36419 -2.686E-05 y3

    122.36 49782.36746 127.2076 -49655.15986 -2.014E-05 y4

    123.8 62215.86832 132.118 -62083.75032 -1.611E-05 y5

    125.24 74649.36918 137.326 -74512.04318 -1.342E-05 y6

    =

    NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    35/47

    126.68 87082.87005 142.718 -86940.15205 -1.15E-05 y7

    128.12 99516.37091 148.286 -99368.08491 -1.006E-05 y8

    129.56 111949.8718 154.118 -111795.7538 -8.945E-06 y9

    131 124383.3726 160.3 -124223.0726 -8.05E-06 y10

     NTU = 0.00749

    3.  Mencari NTU hitung

    Dimana :

    Harga m dan n dicari dengan Least Square :

      xban y   ..  

      2

    ...   xb xa y x 

    Tabel 9Data Perhitungan Persamaan Least Square 

     No L/Ga NTU(lb/Btu)x

    (log(L/Ga))

    y

    (log NTU)x² x.y

    1 1726.875 0.0496 3.237 -1.303 10.480 -4.220

    2 3433.7502 0.0382 3.543 -1.417 12.558 -5.023

    3 5180.625 0.02360 3.719 -1.625 13.837 -6.048

    4 6507.50 0.01644 3.844 -1.783 14.782 -6.858

    5 8634.376 0.00749 3.911 -2.124 15.577 -8.375

    Jumlah 18.287 -8.256 67.195 -30.527

    NTU=

    NTU=

    Log NTU=

    Log NTU = y

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    36/47

     

    maka diperoleh persamaan :

    -8.256=5a+18.287b 1)

    -30.527=18.287a+67.195b 2)

    Eliminasi pers.1 dan 2

    -8.256=5a+18.287b x18.287 =-150.985=91.437a+334.443b

    -30.527=18.287a+67.195b x5 =-152.637=91.437a +335.964

     b = -1.078

    -8.256=5a+18.287*(-1.078)

    a = 2.295

    log m = a

    m =10a

    m =102.295

    m =197.2709

    sehingga didapat persamaan :

     NTU =197.2709x (L/Ga)-1.078

    A. Mencari % kesalahan

    Untuk (L/Ga)= 1726.675

     NTU =197.2709x (1726.675)-1.078

     NTU = 0.063

    % kesalahan = ((NTU data-NTU hitung)/NTU data) x 100%

    =((0,0496-0,063)/0,0496) x 100% = 27.626 %

    Dengan analogi yang sama diperoleh data

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    37/47

     

    Tabel 10 Hubungan antara L/Ga dengan NTU

     NoL/Ga

     NTU

    (lb/Btu)

     NTU

    Hitung %kesalahan

    1 1726.875 0.0496 0.063 27.626

    2 3433.7502 0.0382 0.0296 22.543

    3 5180.625 0.02360 0,01911 19.145

    4 6507.50 0.01644 0.01401 14.788

    5 8634.376 0.00749 0.01101 13.345

    Jumlah 97.497

    % Kesalahan rata-rata = = 5497.97

     = 19.499 %

    Grafik 1 Hubungan antara L/Ga dengan NTU

    B. Variasi Suhu Air Masuk Menara (T) pada Laju Alir Masuk Menara (Q)

    Konstan

    y = -6E-06x + 0.0588

    R² = 0.98580

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    0.06

    0.07

    0 2000 4000 6000 8000 10000

          N      T      U

    L/Ga

    Ydata

    Yhitung

    Linear (Ydata)

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    38/47

    1.  Menghitung Harga  

      

     

    Ga

     L 

    G = 0,7628 ft3/menit

    Ga = 0.04109 lb udara kering/ft2.menit

    Ak = 1.3008 ft2

    Ap = 0,00195 ft2

    Q = 6 ft3/menit

    = 0,070071 lb udara kering/ft3

    1.  Menghitung harga L/Ga

    Pada data pertama,  air pada T=65℃ = 61.94195 lb/ft3

    M=  air x Q = 61.94195 lb/ft3 x 6 ft3/menit

    = 371.65 lb/menit

    L= M/Ap =.lb/menit

    . ²= 285.74

    L/Ga =.

    .

    .

    .

    = 6953.25 

    Dengan analogi yang sama diperoleh data :Tabel 11 Data Laju Alir (Q), Suhu (T) dan L/Ga

    2.  Mencari harga NTU

     NTU = Ka  L

    =  

    2

    1   '

    T    H  H 

    dT 

     

     No

    Q

    (ft 3

    /menit)

    T (ᵒC)M

    (lbm/menit)

    L

    (lbm/ft 2

    menit)

    L/Ga

    1 6 40 371.65 285.711 6953.25

    2 6 45 376.901 285.134 6930.22

    3 6 50 370.086 284.507 6923.971

    4 6 55 369.209 283.833 6967.566

    5 6 60 268.275 283.115 6898.074

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    39/47

     

     Nilai NTU dicari dengan menggunakan cara integrasi numerik

    Untuk data percobaan 1:

    Diketahui : T1 = 40 ᵒC = 104 ᵒF

    T2 = 34 ᵒC = 93.2 ᵒF

    Untuk mencari nilai)'(

    1

     H  H  maka T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval

    ∆T =10

    21   T T  

     =10

    )2.93104(   F  = 1.08 ᵒF

    Untuk mencari H’ pada setiap suhu maka digunakan table 12-1 Perry’s Chemical

    Engineering Handbook 7 th  .

     Nilai H untuk suhu 93.2 ◦F adalah sama dengan nilai entalpi uap jenuh pada suhu

     bola basah masuk atau T wet masuk (Twm) 84.2 ◦F yang bernilai H = 48.46

    BTU/lbm 

    Untuk menghitung H pada 94.28 °F digunakan rumus : 

    H94.28 = H93.2 + (L/Ga)(T1-T2)

    = 48.464 + 6953.25 x 1.08

    = 7557.97Btu /lb udara kering.

    Untuk mencari harga H pada temperatur berikutnya dilakukan dengan cara yang

    sama.

    Untuk mencari H’ pada setiap suhu maka digunakan table 12-1 Perry’s ChemicalEngineering Handbook 7 th  .

    61.77

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    40/47

     

     H 

    77.61

    78.5877.61 =

    2.9394

    9294

     

    H’ = 60.574 BTU/lbm

    Dengan analogi yang sama diperoleh data :

    Tabel 12Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    93.2 48.46 60.574 12.114 0.082549117 y0

    94.28 7557.97 62.211 -7495.759 -0.000133409 y1

    95.36 15067.48 63.912 -15003.568 -6.66508E-05 y2

    96.44 22576.99 65.6482 -22511.3418 -4.44221E-05 y3

    97.52 30086.5 67.4356 -30019.0644 -3.33122E-05 y4

    98.6 37596.01 69.28 -37526.73 -2.66477E-05 y5

    99.68 45105.52 71.17 -45034.35 -2.22053E-05 y6

    100.76 52615.03 73.1322 -52541.8978 -1.90324E-05 y7

    101.84 60124.54 75.1248 -60049.4152 -1.6653E-05 y8

    102.92 67634.05 77.2094 -67556.8406 -1.48024E-05 y9

    104 75143.56 79.31 -75064.25 -1.33219E-05 y10

     NTU = 0.02927

    Untuk data percobaan no 2

    Diketahui : T1 = 45 ᵒC = 113 ᵒF

    T2 = 37 ᵒC = 98.6 ᵒF

    ∆T =10

    21  T T  

     =10

    )6.98113(   F = 1.44 ᵒF

    Tabel 13 Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)

    10))8642(2())97531(4(03

     y y y y y x y y y y y x yT 

     Ntu  

    H’ 

    58.78

    9493.2 92

    NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    41/47

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    98.6 48.46 69.955 21.495 0.046522447 y0

    100.04 10027.98 71.803 -9956.1738 -0.00010044 y1

    101.48 20007.49 74.46 -19933.0336 -5.0168E-05 y2

    102.92 29987.01 77.2 -29909.8104 -3.34338E-05 y3

    104.36 39966.53 80.049 -39886.4782 -2.50712E-05 y4

    105.8 49946.04 83.609 -49862.435 -2.00552E-05 y5

    107.24 59925.56 86.11 -59839.4508 -1.67114E-05 y6

    108.68 69905.08 89.317 -69815.7606 -1.43234E-05 y7

    110.12 79884.59 92.63 -79791.9644 -1.25326E-05 y8

    111.56 89864.11 96.111 -89768.0002 -1.11398E-05 y9

    113 99843.63 99.745 -99743.883 -1.00257E-05 y10

     NTU = 0.0218

    Untuk data percobaan no.3

    Diketahui : T1 = 50 ᵒC = 122 ᵒF

    T2 = 42 ᵒC = 107.6 ᵒF

    ∆T = 10

    21  T T  

     = 10

    )6.107122(   F = 1.44 ᵒF

    Tabel 14 Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    107.6 48.46 86.892 38.432 0.026019983 y0

    109.04 10018.98 90.141 -9928.83724 -0.000100717 y1

    110.48 19989.5 93.333 -19896.16348 -5.02609E-05 y2

    111.92 29960.01 96.986 -29863.02872 -3.34862E-05 y3

    113.36 39930.53 100.668 -39829.86496 -2.51068E-05 y4

    114.8 49901.05 104.478 -49796.5732 -2.00817E-05 y5

    116.24 59871.57 108.417 -59763.15244 -1.67327E-05 y6

    117.68 69842.09 112.543 -69729.54468 -1.43411E-05 y7

    119.12 79812.61 117.032 -79695.57392 -1.25477E-05 y8

    120.56 89783.12 121.343 -89661.78116 -1.1153E-05 y9

    122 99753.64 125.98 -99627.6624 -1.00374E-05 y10

     NTU =0.012

    Untuk data percobaan no4

    10))8642(2())97531(4(03

     y y y y y x y y y y y x yT 

     Ntu  

    10))8642(2())97531(4(03

     y y y y y x y y y y y x yT 

     Ntu  

      NTU =

    NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    42/47

    Diketahui : T1 = 55 ᵒC = 131 ᵒF

    T2 = 48 ᵒC = 118.4 ᵒF

    ∆T =10

    21  T T  

     =10

    )4.118131(   F = 1.26 ᵒF

    Tabel 15Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    118.4 48.46 114.676 66.216 0.01510209 y0

    119.66 8827.593 118.506 -8709.08716 -0.000114823 y1

    120.92 17606.73 122.5024 -17484.22392 -5.71944E-05 y2

    122.18 26385.86 126.593 -26259.26648 -3.80818E-05 y3

    123.44 35164.99 130.89 -35034.10264 -2.85436E-05 y4124.7 43944.13 135.355 -43808.7708 -2.28265E-05 y5

    125.96 52723.26 139.954 -52583.30496 -1.90174E-05 y6

    127.22 61502.39 144.797 -61357.59512 -1.62979E-05 y7

    128.48 70281.53 149.744 -70131.78128 -1.42589E-05 y8

    129.74 79060.66 154.847 -78905.81144 -1.26733E-05 y9

    131 87839.79 160.3 -87679.4916 -1.14052E-05 y10

     NTU = 0.0058

    Untuk data no 5

    Diketahui : T1 = 60 ᵒC = 140 ᵒF

    T2 = 52 ᵒC = 125.6 ᵒF

    ∆T =10

    21  T T  

     =10

    )6.125140(   F = 1.44ᵒF

    Tabel 16 Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)

    T(ᵒF) H H' H'-H 1/H'-H

    125.6 48.46 138.64 90.18 0.011088933 y0

    127.04 9970.167 144.1 -9826.06656 -0.00010177 y1

    128.48 19891.87 149.744 -19742.12912 -5.06531E-05 y2

    129.92 29813.58 155.576 -29658.00368 -3.37177E-05 y3

    131.36 39735.29 161.884 -39573.40224 -2.52695E-05 y4

    132.8 49656.99 168.42 -49488.5728 -2.02067E-05 y5

    134.24 59578.7 175.188 -59403.51136 -1.6834E-05 y6

    135.68 69500.41 182.316 -69318.08992 -1.44262E-05 y7

    137.12 79422.11 189.78 -79232.33248 -1.26211E-05 y8

    10))8642(2())97531(4(03

     y y y y y x y y y y y x yT 

     Ntu  

      NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    43/47

    138.56 89343.82 197.564 -89146.25504 -1.12175E-05 y9

    140 99265.53 205.7 -99059.8256 -1.00949E-05 y10

     NTU =0.00497

    3.  Mencari NTU hitung

    Dimana :

    Harga m dan n dicari dengan Least Square :

      xban y   ..  

      2

    ...   xb xa y x 

    Tabel 17 Data persamaan Least Square

    Maka diperoleh persamaan :

     No T1 (ᵒF)  NTU(lb/Btu)x (log(T1)) y

    (log NTU)x² x.y

    1 104 0.02927 2.017 -1.533 4.069 -3.093

    2 113 0.0218 2.053 -1.661 4.215 -3.411

    3 122 0.012 2.016 -1.92 4.352 -4.007

    4 131 0.0058 2.117 -2.236 4.482 -4.735

    5 140 0,00497 2.140 -2.306 4.605 -4.94

    Jumlah 10.419 -9.656 21.725 -20.191

    10))8642(2())97531(4(03

     y y y y y x y y y y y x yT 

     Ntu  

      NTU=

    NTU=

    log NTU=

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    44/47

     

    -9.656 = 5a + 10.419b 1)

    -20.191= 10.419a + 21.725b 2)Eliminasi persamaan 1 dan 2

    -9.656 = 5a + 10.419b x10.419=-100.605 = 52.095a+108.55b

    -20.191= 10.419a + 21.725b x5 =-100.957= 52.095a +108.625b

     b = -5.056

    -9.656 = 5a + 10.419*(-5.056)

    a = 8.606

    log m = a

    m =10a

    m =108.606

    m =403706512.6

     NTU = 403706512.6 (T1)-1,5436

    Mencari % kesalahan

    Untuk T1=104 ᵒF= 403706512.6 (104)-1,5436

    = 0.025

    % Kesalahan : ((NTU data-NTU hitung)/NTU data)*100%

    ; ((0.029-0.025)/0.025)*100%

    : 12.59 %

    Dengan analogi yang sama diperoleh data :

    Tabel 18 Hubungan Antara Suhu masuk menara (T1) dengan NTU

     No T1 (ᵒF)  NTU (lb/Btu) NTU Hitung % Kesalahan

    1 104 0.02927 0.025 12.59

    2 113 0.0218 0.016 22.86

    3 122 0.012 0.011 4.884

    4 131 0.0058 0.0079 37.31

    5 140 0,00497 0.0056 14.52

    Jumlah 92.164

    % Kesalahan rata-rata = =.

     = 18.43 %

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    45/47

     

    Grafik 2 Hubungan antara Suhu air masuk menara (T1) dengan NTU

    y = 403706512.6x-5.056

    R² = 0.9661

    0

    0.005

    0.01

    0.015

    0.02

    0.025

    0.03

    0.035

    0 50 100 150

          N      T      U

    T1

    Ydata

    Yhitung

    Power (Ydata)

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    46/47

    LAMPIRAN

    Tanya Jawab Seminar

    Andi Alantomila (121130022)

    1.  Keuntungan menggunakan Cooling Tower?

    Karena cooling tower menggunakan media pendingin berupa udara.

    Sedangkan udara mempunyai keuntungan dibandingkan media pendingin yang

    lain antara lain:

    1.  Murah dan mudah didapat

    2.  Bebas dari bahan korosi

    3. 

    Tidak memerlukan treatment yang rumit

    4.  Pendirian suatu industri dapat dilakukan di mana saja, tidak tergantung

    letak sumber air pendingin

    5. 

    Tidak memerlukan pemasangan instalasi pipa

    Agung Septa Gumelar(121130054)

    2  Apakah pengertian NTU ?

     NTU (Number of Transfer Unit) adalah suatu bilangan tak berdimensi

    yang menunjukkan banyaknya transfer massa dan transfer panas menyeluruh

    yang terjadi, dalam hal ini yang berpindah adalah massa air ke udara sehingga

    menyebabkan temperatur air turun.

    Desi Anggraini (121130261)

    3. Bagaimana jika alirannya co-current, apa bisa tetap terjadi proses pendinginan

    ?

    Jika alirannya co-curren tetap bisa terjadi proses pendinginan, namun

    tidak efisien karena panas yang dilespas sangat kecil. Karena, kontak yang terjadi

    sangat kecil.

  • 8/18/2019 Cooling Tower ( Arie, Dewi ).pdf

    47/47

    Ivan Adisetya

    4. Didalam cooling tower ada proses apa saja, serta beda cooling tower dan cooler?

    Cooler merupakan tempat pendinginan produk air panas, sedangkan cooling

    tower merupakan tempat pendinginan kembali menjadi produk.