copy of character building baru.ppt
DESCRIPTION
Materi Hubungan Manusia dan LingkunganTRANSCRIPT
Character buildingDR.H.RAUF ACHMAD SUE,M.Si
DEKAN FAKULTAS TEHNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARAJAKARTA RAYA
Pembangunan Karakter
Sifat
Karakter Goal Baik Berbudi Luhur
Perilaku (Moral)
Motivasi Ilmuan
Siapa dan bagaimana memotivasi ?
Asas moral
Kelompok yang membentuk Kelompok yang membentuk
Tanggung jawab Profesional Tanggung jawab Sosial
Kedua Tanggung Jawab mencakup
Asas Ilmuan
Kedua Tanggung Jawab Mencakup Asas Ilmuan
Kebenaran Kejujuran Tanpa Menyandarkan
Kepentingan kpd kekuatan
Langsung argumentasi
Rasioanl Obyektif Kritis Terbuka Pragmatis Netral
Ilmu dan Moral
Genus Pengetahuan
Terdiri dari komponen
Ontomologi Epistemologi Aksiologi
Asas menetapkan Cara bagaimana Cara bagaimanaBatas/ruang lingkup materi pengetahuan menyususun materiWujud yang menjadi diperoleh pengetahuan menjadiObyek penelahan tubuh pengetahuan
Akhir kuliah pertama 11-12/9/08
Dalam kaitan antara ilmu dgn kehidupan berbangsa dan bernegara ada 3 tesis yg diajukan ;
Ilmu merpk alat untuk mewujutkan tujuan politis secara effektif dan alamiah yang menunjang demokrasi
Asas moral yg terkandung dlm kegiatan keilmuan menunjang karakter bangsa secara positif
Sikap politik formal ilmuan yang berorientasi kepentingan nasional menunjang terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Ingat ilmu bukan satu-satunya alat mewujutkan tujuan politis.
Profesor Ace Partiredja dlm pidato pengukuhan Guru Besar Ekonomi mengdambahkan timbulnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan kesarahkahan.
Beliau mengharapkan agar sistem pendidikan kita menghasilkan ilmuan disamping cerdas dan trampil juga mempunyai moral yang luhur.
Pada dasarnya pengetahuan disusun dalam dua golongan yaitu ;
Pertama, pengetahuan tentang kehidupan sebagaimana adanya
Kedua, pengetahuan bagaimana seharusnya
Ilmu, Agama dan Seni
Ilmu merupakan pengetahuan yang berupaya untuk mendeskripsikan alam dan kehidupan sebagaimana adanya. Dengan tujuan menemukan penjelasan yg memungkinkan manusia untuk dapat meramalkan dan mengontrol obyek. Pada dasarnya ia tidak dapat melawan kebenaran yang merupakan kodrat alam, sebab mereka yang percaya Tuhan, kodrat alam yg merupakan ciptaan Tuhan mrpk hukum yg mencerminkan kehendak pencipta Nya.
Agama merupakan sumber pengetahuan tentang moral yaitu penilaian mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.
Dalam mencapai tujuan tertentu, maka bagi mereka yang beragama, tidak semua itu diperkenankan, tidak berlaku kaidah “ tujuan menghalalkan cara “
Pada hakekatnya agama memberikan petunjuk tentang tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam kehidupan serta kriteria mengenai cara yang baik untuk mencapai tujuan tersebut.
Agama tidak mengajarkan cara untuk mencapai sasaran tujuannya tetapi mempelajari alam dan isinya agar dapat digunakan.
Ilmu adalah pengetahuan yang dapat diandalkan dalam upaya manusia untuk mempelajari alam dan dengan menyadarkan kepada akal dan pancaindera maka ilmu telah berhasil sebagian rahasia alam.
Moral yang diajarkan agama bersifat abadi yang tidak berubah dari masa kemasa, sedangkan ilmu tidak abadi.
Ilmu memberikan teknologi yg merupakan teori ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah sesuai dgn perkembangan masyarakatnya.
Teknologi merupakan alat memberikan kemudahan bagi manusia dalam kehidupannya.
Ilmu dan teknologi ini, dlm penggunaan nya haruslah disesuaikan dengan moral agama.
Ilmu sendiri tidak berwenang menentukan hidup manusia, dan tidak semua cara dihalalkan untuk mencapai tujuan itu. Ilmu dan teknologi berubah dari waktu kewaktu, tetapi tidak demikian dgn moral agama abadi selamanya.
Dapat dinyatakan ilmu(sebagai alat) tanpa agama (sebagai kompas) tidaklah membawa manusia kearah kebaikan dan kebahagiaan. Dilain pihak agama tanpa ilmu, tujuan tanpa peralatan untuk mewujutkakannya, merupakan utopia.
Seni, Manusia disamping memberikan penilaian tentang apa yang dianggapnya baik dan buruk juga memberikan penilaian ttg apa yang dianggap indah dan jelek.Cabang yg membahas hal ini adalah estetika, atau juga disebut filsafat seni.
Ilmu memberikan pengetahuan ttg apa yg benar dan salah maka agama dan moral memberikan pengetahuan ttg apa yang baik dan buruk.
Lalu apa manfaat pengetahuan yg diberikan seni. Seni menghadirkan realita dlm bentuk lain yg berbeda dengan ilmu dan etika.
Jika ilmu menghadapkan realita dlm bentuk abstraksi berupa formula yg bersifat universal dan impersonal maka sebaliknya menghadirkan pengalaman pribadi yang bersifat personal.
Seni mengungkapkan pengalaman pribadi yg bersifat unik dlm interaksi manusia dgn realitas kehidupan.
Seni mengungkapkan realitas dlm wujudnya yg lebih asli, jadi berlainan dgn ilmu yg ungkapan nya berifat reduksi. Ilmu “memperkecil” format realitas menjadi formula yg merupakan abstraksi realitas;
Seni sebaliknya meng “blow-up” realitas dalam bentuk pengalaman pribadi yg sangat intens.
Jadi ilmu maupun seni mempermak realitas menjadi artifak sesuai dgn hakikat dan kegunaan masing-masing.
Bagi ilmu mencoba mereduksi realitas menjadi konsepsi yg bersifat universal lalu apa yg dicoba untuk diungkapkan oleh seni?
Bagi dunia keilmuan maka realitas itu adalah gejala yg mewujut lewat stimulus terhadap syaraf-syaraf indera.
Didunia keilmuan mempergunakan otak dan pancaindera untuk menganalisis gejala ini lewat sarana yg berupa bahasa.
Realitas dalam dunia” Seni “ adalah lebih dari sekedar gejala dan sarana yg dipergunakan utk menggumulinya tdk terbatas pd bahasa.
Seni mempergunakan sarana lain seperti bunyi, bentuk, dan gerakan sebagai sarana ekspresi estetis. Lewat medium estetis ini digelarkan pengalaman manusia dg berbagai aspeknya.
Berbeda dgn pendekatan ilmiah bersifat impersonal dalam menemukan kebenaran yg bersifat universal maka seni mendasarkan kepada pengalaman pribadi.
Seni bertujuan mengungkapkan nilai-nilai kemanusian yg bersifat universal.
Lewat pengalaman pribadi orang lain maka manusia dapat menemukan esensi pengalaman yang sama pada diri masing-masing.
Keterkaitan Ilmu, Agama dan Seni dalam nilai Kemanusian yang Universal
Ilmu
SeniAgama
Dimensi Nilai-nilai KemanusiaanYang Universal
Penilaian BaikDan Buruk
Apa yg Benar dan Salah
Nilai Indah dan Jelek
Konsep R.2008 Kuliah Kedua 18-19/9/08
Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Meskipun dlm satu ekosistem, manusia dibedakan dari mahluk lain dlm mengembangkan kebudayaan.
Kebudayaan (Taylor, 1871) sbg keseluruhan kompleksitas (complex whole) mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manuasia selaku masyarakat.
Biensanz daan Biensanz (1973) mendekati kebudayaan dr 2 segi :
Secara umum; sbgi bagian dari perilaku manusia, diperoleh dari proses belajar serta berbagai pola berpikir, merasa dan bertindak yg telah dikembangkan manusia dan telah menjadi bagian dari lingkungannya.
Secara spesifik; sbgi cara hidup yg khas daari sebuah masyarakat.
Kebudayaan yg spesifik dlm pengertian seperti ini sering disebut “ peradaban yg membedakan kebudayaan tertentu dari masyarakat lainnya.
Pengetahuan merupakan produk dan bagian dari kebudayaan.
Secara filosofi, pengetahuan adalah segenap apa yg diketahui manusia apakah itu agama, kepercayaan, seni, moral (Prof.Dr.Jujun Suriasumantri).
Pengetahuan ilmiah pengetahuan yg berkembang cepat disebabkan metodanya dalam memperoleh dan menyusun pengetahuannya secara sistematik dan teruji.
Produk penerapan pengetahuan ilmiah dlm pembuatan peralatan ini dinamakan” teknologi’. Dari segi pembelajaran artinya
substansi yg dipelajari atau materi yg diajarkan maka teknologi adalah pengetahuan.
Dari segi kajian filsafat maka teknologi adalah sebuah cabang ilmu filsafat yg dinamakan teknologi.
Sebagai pengetahuan, teknologi tertentu dapat ditinjau dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Bloom dan Kratwohl dalam Taxonomy of educational objectives membagi tujuan intruksional aspek konetif dalam 6 katagori yaitu ;
1)Ingatan (knowledge); 2)Pemahaman (comprehensive); 3)Penerapan (aplication); 4)Analisis; 5) Sintesis dan Evaluasi.
Akhir kuliah 3 9/10/08
Pengetahuan Teknologi Perminyakan (Sumber, modifikasi Abdus Satter dan Ganesh C.Thakur, Integreted Petroleum Reservoir Management, 1994)
e
Teknik TranportasTranportation Engineeringi
Teknik Pemrosesan(Processing Engineering)
Teknik ProduksiProduction Engineering
Teknik PemboranDrillig Engineering
Teknik ReservoarReservoir Engineering Geologi Minyak Bumi
Petroleum Engineering
Teknologi mencakup dua aspek yakni :
Pertama Perangkat lunak (sofware), merupakan cara dan teknik dalam melakukan sesuatu
Kedua Perangkat keras (hardware), teknologi merupakan sarana dalam bentuk mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan sesuatu beserta cara pengeoperasian
Jadi Pengetahuan teknologi perminyakan mempunyai dua aspek tersebut tadi yakni pengetahuan tentang perangkat lunak
Dan pengetahuan tentang perangkat keras
yang digunakan dalam industri perminyak-
an. Disamping itu, pengetahuan teknologi
perminyakan mencakup dasar mengenai
struktur asal usul minyak bumi itu sendiri.
Sikap terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Sikap, Manusia dalam situasi yang terus
berubah dan mereka bereaksi secara berbeda terhadap situasi tersebut.
Katakanlah akan diberikan tambahan kuliah statistika bagi mahasiswa yang sedang mengikuti program diperguruan tinggi.
Maka, mahasiswa akan bereaksi secara berbeda dalam intensitas yang berbeda pula terhadap situasi ini.
Terdapat mahasiswa yang menerima secara antusias, mahasiswa yang menerima secara biasa saja, Mahasiswa monolak dan mahasiswa
menolak dengan keras. Studi mengenai reaksi manusia terhadap
stimulus tertentu dalam situasi tertentu dinamakan studi tentang sikap
Sikap secara umum dinyatakan sebagai kecenderungan manusia
Untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap situasi (Lau dan Shani, 1992 pd Behavior in Organization).
Definisi yang lengkap diberikan oleh Lewis Aiken, 1997 pd Psychological Testing and Assesment) yang menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan atau tendensi yang merupakan output dari proses belajar dalam bereaksi secara positip atau negatif terhadap obyek situasi, institusi atau individu tertentu
Sikap sebagai produk belajar sebagaimana yang disebutkan di atas berarti bahwa sikap tidak terbentuk secara spontan.
Melainkan hasil dari suatu pemikiran dan penghayatan yang melibatkan berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman, pengetahuan , perasaan, emosi, cara berpikir, kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Konsep tersebut kiranya dapat menjelaskan reaksi mahasiswa terhadap statistika. Pengetahuan statistika akan merupakan
faktor yang mempengaruhi reaksi mereka apakah mereka setuju atau menolak tambahan mata kuliah tersebut.
Biasanya Mahasiswa yang mengetahui banyak mengenai statistika biasanya cenderung untuk bersikap positif sedangkan mereka yang kurang atau tidak mengetahui biasanya cenderung bersikap negatif.
Namun dalam kehidupan nyata, hal itu tidak selalu demikian.
Mungkin saja seorang mahasiswa yang sangat menguasai statistika bersikap negatif terhadap pengetahuan yang dikuasainya.
Hal semacam itu bisa terjadi sebab menurut Stephen Robbins (1996) pd Organizational Behavior menyatakan bahwa Sikap merupakan perwujudan yang bersifat evaluatif apakah suatu obyek itu disukai (favorable) atau tidak disukai (unfavorable).
Artinya pengetahuan yang didapat akan dievaluasi berdasarkan pengalaman mahasiswa yang
bersangkutan dengan mata kuliah
Statistika dimasa lalu. Sekiranya
pengalaman tersebut menyenangkan
maka kemungkinan dia akan bersikap
positif terhadap statistika, sedangan
sebaliknya , pengalaman yang tidak
menyenangkan akan cenderung
membentuk sikap negatif. Proses evaluasi
bersifat emotif artinya melibatkan emosi atau
perasaan dalam pengambilan keputusan akhir.
Sikap emotif yang negatif mungkin saja tidak bersumber pada pengalaman melainkan pada sumber lain seperti perasaan tidak membutuhkan
atau tidak mengacuhkan obyek tersebut. Artinya pengetahuan kognitifnya tentang
obyek tadi menimbulkan kesimpulan bahwa pengetahuan tersebut tidak penting atau tidak dibutuhkan.
Hal ini menjelaskan mengapa seorang mahasiswa yang sangat menguasai statistika bersikap biasa-biasa saja terhadap ilmu yang dikuasainya.
Sebaliknya seorang mahasiswa
Hanya pas-pasan namun bersikap sangat positif terhadap disiplin ilmu tersebut. Mahasiswa yang terakhir ini, meskipun
pegetahuannya sangat minimal tentang pengetahuan teknik statistika, biasanya mempeunyai pengetahuan yang lebih luas tentang hakikat statistika yang berupa kegunaan statistika dalam spektrum kegiatan ilmiah yang lebih luas.
Mahasiswa yang sedang menulis laporan penelitiannya mengetahui benar pentingnya statistika dalam menyelesaikan laporan penelitiannya, atau dengan kata lain, dia merasa butuh statistika sebab statistika mempunyai peranan penting dlm skripsi.
Itulah sebabnya maka dalam peningkatan sikap terhadap statistika ini maka bukan pengetahuan teknis tentang statistika saja yang harus ditingkatkan,
Namun tidak kurang pentingnya , adalah pengetahuan mengenai hakikat statistika yang dikaitkan dengan berbagai manfaat dan kegunaan dalam kehidupan.
Semakin dekat manfaat dan kegunaan ini dengan kehidupan seseorang maka akan semakin dirasakan pentingnya dan dibutuhkannya obyek tersebut.
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Terdapat dua unsur utama yang membentuk sikap yaitu kognitif yang berupa pengetahuan dan unsur emotif yang merupakan penilaian dan apresiasi perasaan (emosi) terhadap suatu obyek atau peristiwa.
Aiken menyebut kedua unsur ini sebagai unsur kognitif dan afektif.
Intensitas kognitif dan afektif ini pada gilirannya akan membentuk kecenderungan untuk bertindak yang disebut konasi.
Sikap mempunyai aspek konasi, yakni kecenderungan untuk bertindak, namun bukan tindakan itu sendiri.
Kecenderungan untuk bertindak mencerminkan sikap yang kuat pula, walaupun demikian aktualisasi sikap menjadi perilaku ditentukan oleh dua determinasi yakni determinan internal dan eksternal.
Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bereaksi positif atau negatif terhadap suatu obyek, situasi atau peristiwa berdasarkan aspek (unsur) kognitif, afektif dan kecenderungan untuk bertindak (konasi atau intensi /intentional factor).
Akhir kuliah 4. 16/10/2008
PROSPEKTIF PEMBANGUNAN MANUSIA KEINGINGAN MASYARAKAT
PEMBANGUNAN NASIONAL
DITEKANKAN
PEMBANGUNAN MANUSIA
HAKIKAT PEMBANGUNAN MANUSIA
PERUBAHAN NILAI, SIKAP DAN PERILAKU
NILAI KEPERCAYAAN BAIK DAN BURUK
APA YANG DIHARAPKAN DAN TIDAK
SERINGKALI NILAI DIPEROLEH/DIPEGANG TANPA
KESADARAN PENUH
BILA LEBIH BERSIFAT KULTURAL MAKA SIKAP
MERUPAKAN KEPERCAYAAN YANG BERSIFAT
INDIVIDUAL TERBENTUK SECARA SADAR LEWAT
PROSES BELAJAR
DISAMPING ASPEK KOGNITIF MAKA SIKAP DITENTUKAN OLEH ASPEK AFEKTIF MERUPAKAN EVALUASI BERSIFAT PERSONAL SELANJUTNYA MEMBENTUK KECENDERUNGAN UNTUK BERTINDAK
JADI TINDAKAN SESEORANG TIDAKLAH SECARA LANGSUNG DIPENGARUHI PENGUSAAN KOGNITIF
MELAINKAN DIBENTUK OLEH KEMANTAPAN SIKAPNYA
DIDASARKAN KEPADA PENILAIAN PRIBADI
MENDORONG INDIVIDU UNTUK BERTINDAK
DISISNI TERLIHAT PENTINGNYA UNSUR AFEKTIF
UNSUR AFEKTIF DALAM PROSES PENDIDIKAN
MELAKUKAN PENILAIAN YANG BERSIFAT PRIBADI
MERUPAKAN LANDASAN UNTUK BERTINDAK
KECENDERUNGAN UNTUK BERTINDAK SECARA POTENSIL TERKANDUNG DALAM SIKAP
MENJELMA SECARA KONKRIT BILA DIDUKUNG OLEH KONDISI OBYEKTIF
MENDORONG DILAKUKANNYA TINDAKAN TERSEBUT
KEADAAN SEPERTI INI MENDORONG PEMBANGUNAN MANUSIA SECARA EFEKTIF
PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KONDISI OBYEKTIF
PEMBANGUNAN MANUSIA HARUS
DIDASARKAN PADA 2 HAL :
UPAYA PENDIDIKAN UTK PEMBENTUKAN NILAI DAN SIKAP
PEMBANGUNAN KONDISI OBYEKTIF MENDORONG SESEORANG UTK BERTINDAK
(Pembangunan menekankan hanya pada upaya pendidikan saja akan sia-sia)
Pembangunan seperti contoh di atas hanya mampu melakukan perubahan pada nilai dan sikap saja namun
gagal untuk mengubah tingkah laku manusia
Lebih buruk lagi keadaannya Bila dalam usaha untuk mengubah nilai dan
sikap pembangunan tidaka didasarkan kepada upaya pendidikan melainkan indoktrinasi
Indoktrinasi merupakan proses pendidikan minus analisis yg bersifat kritis
Dimana manusia harus menerima kebenaran tiap pernyataan begitu saja lewat jalan pintas terhadap penalaran mereka
Kegiatan seperti ini akan membunuh unsur afektif yg seperti kita ketahui sangat penting untuk membentuk sikap
Jadi produk indoktrinasi adalah selangkah lebih buruk bila dibandingkan dengan pendidikan yi hanya membentuk kognitif saja
Pembangunan manusia harus menjauhkan usaha-usaha yg bersifat indoktrinasi, dan menekankan kegiatan pada upaya pendidikan yg bersifat membimbing dan persuasif.
Pendidikan disini harus diartikan secara luas dan ditekankan pd usaha yg memungkinkan manusia untuk mengembangkan dirinya
KRITERIA KEBERHASILANUPAYA PEMBANGUNAN MANUSIA MEMPUNYAI KRITERIA KEBERHASILAN YG BERBEDA DGN
PEMBANGUNAN FISIK PENILAIAN KEBERHASILAN PEMBANGUNAN FISIK LEBIH
DITETAKAN KEPADA TERCAPAINYA TARGET YANG MERUPAKAN TUJUAN UTMA DARI KESELURUHAN UPAYA PEMBANGUNAN
HAL INI TIDAK DAPAT DITOLERANSI LEBIH LAMA LAGI DLM PEMBANGUNAN MANUSIA
SEBAB KEBERHASILANNYA BUKAN SAJA DITENTUKAN TERCAPAINYA TARGET DLM UPAYA PENDIDIKAN UTK MEMBENTUK NILAI DAN SIKAP
NAMUN HARUS MENCAKUP PEMBANGUNAN KONDISI OBYEKTIF YG MENDORONG SESEORANG UTK BERTINDAK
JADI HARUS LEBIH MEMPERHATIKAN PROSES PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ITU SENDIRIDIMANA PROSES YG MEMBUAHKAN TARGET JUGA MERUPAKAN KONDISI OBYEKTIF YG HARUS DIKEMBANGKAN
ATAU DGN PERKATAAN LAIN PEMANTAPAN PROSES PEMBANGUNAN ADALAH JUGA TARGET PEMBANGUNAN
JADI SEKIRANYA PEMBANGUNAN MANUSIA HANYA BERHASIL MENCAPAI TARGET UMUM NAMUN TIDAK BERHASIL MENGEMBANGKAN SISTEM MAKA UPAYA PEMBANGUNAN SEMACAM ITU DAPAT DIKATAKAN GAGAL
PEMBANGUNAN KONDISI OBYEK UTAMA ADALAH PEMANTAPAN SISTEM KELEMBAGAAN YG BERSIFAT PEMERINTAH MAUPUN BERSIFAT SOSIAL DAN POLITIK
KITA BISA BELAJAR DARI MALAYSIA YG MEMPUNYAI PEMERINTAHAN YG BERSIH DAN BERWIBAWA DISEBABKAN KELEMBAGAAN APARAT PEMERINTAH
YG MANTAP DIWARISI UTUH WAKTU TERJADI PENYERAHAN KEKUASAAN OLEH PIHAK INGGRIS PERLU DIPERHATIKAN BAHWA SUDAH WAKTUNYA KITA
MEMENTAPKAN KELEMBAGAAN-KELEMBAGAAN YG DIWAKTU LALUPEMBANGUNAN SERING DIKORBANKAN DEMI TERCAPAINYA TARGET
HARUS KITA BUANG JAUH-JAUH KELEMBAGAAN YG BERSIFAT ADHOC ATAU TASK FORCE
APALAGI MEMBUAT LEMBAGA DALAM LEMBAGA SEBAB HAL INI BUKAN SAJA TIDAK MENGEMBANGKAN
LEMBAGA YG ADA NAMUN MALAH AKAN MEMBUNUHNYA KELEMBAGAAN INI BUKAN SAJA STRUKTUR NAMUN JUGA
PROSES, BUKAN SAJA PROSEDUR MELAINKAN NILAI, SIKAP, TINDAK YG MEMBUDAYA DAN MENGIKAT KELOMPOKNYA.
PELAKSANAAN YANG DEMOKRASIPEMBANGUNAN MANUSIA HARU S DILAKSANAKAN SECARA DEMOKRATIS BAIK YG MENCAKUP PENENTUAN TUJUAN MAUPUN PENENTUAN CARA UTK MENCAPAI TUJUAN
UPAYA PEMBANGUNAN MANUSIA MUDAH SEKALI TERGELINCIR KEPADA HAL-HAL YANG TIDAK DIHARAPKAN SEKIRANYA TDK DIPIKIRKAN SECARA MATANG
BAHAYA YANG PERTAMA ADALAH KECENDERUNGAN MENGGUNAKAN INDOKTRINASI DAN BUKAN KEGIATAN PENDIDIKAN
KEDUA SASARAN PEMBANGUNAN ITU SENDIRITIDAK DITERAPKAN OLEH MASYARAKAT SECRA KESELURUHAN MELAINKAN OLEH ELIT YG BERKUASA
KETIGA PELAKSANAANNYA MENGANDUNG UNSUR PAKSAAN
JADI DALAM MERENUNGKAN HAKIKAT PEMBANGUNAN MANUSIA ADA BAIKNYA KITA SIMAK KATA-KATA ARIF DARI SANTAYANA : MEREKA YG TDK BERCERMIN PADA MASA LALU AKAN DIKUTUK UNTUK MENGULANGINYA
AKHIR KULIAH 5. 16-17/10/08
Konsep Pembangunan KarakterYang diharapkan sebagai ilmuan adalah
Memiliki jiwa yang optimis Mampu menemukan potensi yg dimiliki Mampu menemukan kekurangan diri Menyadari keberhasilan kita adalah seiiring
dengan bantuan orang lain Menghargai keahlian orang lain Jujur dan tidak memaksakan kehendak Tekun, ulet dan tidak pernah menyerah Inovasi, Kreatif, dan Imajinasi
Pengetahuan LingkunganLingkungan merupakan semua aspek kondisi ekternal fisik
dan biologik dimana organisme hidup
Ilmu-ilmu lingkungan merupakan studi aspek-aspek lingkungan organisme itu.
Kondisi eksternal organisme yang baik dan mendukung menciptakan kehidupan organisme yang seimbang dan produktif.
Sebaliknya lingkungan hidup organisme merosot mendorong kehidupan organisme menuju kehancuran.
Sejarah dan Ruang Lingkup EkologiErnrs Haeckel pakar biologi Jerman memperkenalkan istilah ekologi untuk pertama kalinya tahun 1869. Walaupun sebelumnya Hippocrates, Aristoteles, dan filsuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sesungguhnya termasuk dalam bidang ekologi.
Kemudian Anthony Van Leeuwenhoek, pakar biologi, selain dikenal sebagai pakar bidang studi mengenai rantai makanan dan regulasi popolasi juga dikenal sebagai pioner pengguna alat mikroskop.
Istilah ekologi berasal dari Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu Oikos dan Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan Logos artinya ilmu atau pengetahuan
Semula ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari organismedi tempat tinggalnya. Namun bersamaan dengan proses perkembangan ilmu pengetahuan, sampai saat ini ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya atau mempelajari hubungan timbal balik antar kelompok organisme dengan lingkungannya.
Ruang Lingkup EkologiIlmu ekologi merupakan bagian ilmu hayati atau ilmu biologi. Ruang lingkup ekologi dapat dijelaskan dengan melihat spektrum ilmu biologi yang menggambarkan aras-aras atau tingkatan organisasi kehidupan biota seperti bagan berikut :
Mikro melekul Protoplasma Sel
JaringanOrgan TubuhOrganisme
Populasi Komunitas Ekosistem
Biosfer
Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokan sebagai:
Autekologi dan Sinekologi Autekologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan timbalbalik suatu jenis organisme dengan lingkungannya.
Sinekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kelompok-kelompok organisme sebagai suatu kesatuan
Struktur ekosistem daratan dan perairan akan kita jumpai : Komponen Autotropik, yaitu komponen hidup
yang terdiri atas organisme yang mampu menghasilkan makanan (energi) dari bahan-bahan organik melalui proses fotosintesis.
Komponen heterotropik yaitu komponen hidup yang terdiri atas organisme yang menggunakan, mengubah atau mencegah bahan organik kompleksyang telah ada yang dihasilkan oleh komponen autotropik.
Struktur ekosistem mempunyai 6 komponen utama yaitu :
Bahan anorganik, antara lain C, N, CO2, H2O. Bahan organik, antara lain karbohidrat, lemak, protein
dan bahan humus. Kondisi iklim, yang meliputi hujan, angin, dan suhu Produsen adalah berbagai organisme autotrof terutama
tumbuhan hijau daun (berklorofil). Makrokonsumen adalah organisme heterotrof, terutama
hewan-hewan yang hidupnya sangat tergantung pada organisme produsen.
Mikroorganisme adalah organisme heterotrof terutama bakteri dan fungi menguraikan sampah dan bangkai menjadi unsur anorganik.
Point 1,2,3 adl komponen abiotik dan 4,5,6 adl komponen biotik.
Contoh habitat kolam/perairan
plankton
Ikan kecilIkan besar
detritus
burung tumbuhan
bakteri Unsur hara
matahari
Contoh perairan laut
Pantai laut laut lepas Terumbu karang Padang lamun Mangrove/bakau Zona horizontal neritik oseanik Zona vertikal pelagik benthik Biota perairan termasuk ikan
PERKEMBANGAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sejarah dan Latar Belakang
PELITA I (1969-1974)
PELITA II (1974-1979)
PELITA III (1979-1984)
PELITA IV (1984-1989)
PELITA V (1989-1994)
PELITA VI (1994-1999)
Arus Global Pra-1972
Merupakan periode yang menandai daya tanggap dan cikal bakal bangkitnya kesadaran lingkungan Indonesia (menyongsong konferensi lingkungan hidup sedunia I di Stockholm, Swedia 1972)
Konferensi lingkungan hidup sedunia I di Stockholm (Swedia), yang menyerukan perlunya komitmen, pandangan dan prinsip bersama bangsa-bangsa di dunia untuk melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup umat manusia
Komitmen Politik Nasional
Kantor Men.PPLH (1978-1983)
Kantor Men.KLH (1983-1993)
Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993-1998)
Meskipun terjadi perubahan sistem politik dan ketatanegaraan di Indonesia, masalah lingkungan yang dihadapi masih berkisar pada sumberdaya alam, populasi dan kerja sama regional/internasional
Sasaran Pembangunan Lingkungan
Peningkatan pengenalan jumlah dan mutu sumberdaya alam serta jasa lingkungan yang tersediaPemeliharaan kawasan konservasiPeningkatan sistem pengelolaan lingkunganPengendalian pencemaran, terutama pada daerah padat penduduk dan pembangunanPengendalian kerusakan pantaiPeningkatan usaha rehabilitasi lahan
Program Pokok Kebijakan lingkungan
Inventarisasi dan evaluasi sumberdaya alam dan lingkungan hidupPenyelamatan hutan, tanah, dan airPembinaan dan pegelolaan lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidupRehabilitasi lahan kritisPembinaan daerah pantai
Pasca Reformasi (1999-2001)
Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1999-2001)
Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2001-2004)
Kementerian Lingkungan Hidup (2004-sekarang)
Daya Dukung Lingkungan
Menurut Enger, et.al (1983:109): daya dukung (carrying capacity) lingkungan didefinisikan sebagai jumlah optimum individu suatu species yang dapat didukung kebutuhan hidupnya oleh suatu kawasan tertentu pada periode perkembangan species secara maksimum.
Menurut Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan daya dukung (carrying capacity) adalah kemampuan lingkungan hidup untuk dapat mendukung
perikehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya di dalam
suatu ekosistem. Senada dengan Enger ma G.Tyler Miller,
JR. dalam bukunya berjudul Sustaining the earth, An
Integrated aproach. 5 th Edition 2002, mendefinisikan Daya
Dukung sebagai kemampuan atau daya memberi dukungan
terhadap kebutuhan hidup populasi maksimum suatu
species tertentu pada periode waktu tertentu.
Dengan kata lain bahwa daya dukung lingkungan atau daya
dukung ekosistem adalah kemampuan ekosistem untuk
dapat menyediakan kebutuhan hidup (sumber makanan, air
dan lain-lain) dari populasi maksimum didalam habitatnya.
Terdapat 4 faktor yang saling mempengaruhi untuk dapat
menjelaskan daya dukung lingkungan, yaitu :
Ketersediaan bahan/material Imigrasi dan Emigrasi (Immigration ang emigration) Bencana alam yang disebabkan faktor alam ataupun
manusia (natural and human caused catastophic events) Fluktuasi musim dalam menghasilkan makanan, air,
hilangnya lahan, dan tempat persediaan air atau situ (seasonal fluctuations in supply of food, water, hiding place, and nesting sites).
Menurut Leibig bahwa faktor-faktor pembatas (limiting
factors)keberhasilan ekosistem dapat dijadikan ukuran untuk
mengetahui daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Faktor batas minimum dan maksimum yang dapat ditopang perikehidupan suatu ekosistem dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan susatu ekosistem dalam menghadapi
masalahnya. Misalanya seberapa besar pencemaran udara maksimum yang
dapat ditoleransi lingkungan. Seberapa besar ketersediaan (supply) air tanah minimum yang
dapat menopang perikehidupan suatu ekosistem perkotaan. Demikian pula faktor teknologi yang dapat dilibatkan untuk
membantu mengatasi persoalan ekosistem, misalnya seberapa besar kemampuan teknologi pengolahan limbah yang tersedia untuk dapat mengolah limbah yang dihasilkan oleh ekosistem.
Faktor pertumbuhan penduduk ini pengaruhnya terhadap daya dukung, misalnya melalui penutupan lahan untuk pemukiman, kegiatan industri dan perdagangan yang dapat berpengaruh pada ketersediaan bahan pokok manusia pada suatu lahan.
Lahan sebagai sumber daya alam memiliki nilai strategis dan pada kenyataannya memiliki keterbatasan.
SUMBER DAN PENYEBAB PENCEMARAN
PENGERTIAN
Pencemaran adalah masuk atau dimasukannya suatu zat,materi,benda ke dalam suatu lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan tersebut sehingga tidak dapat di pergunakan sebagai mana peruntukannya.
MACAM- MACAM PENCEMARAN
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN TANAH
PENCEMARAN AIR
PENCEMARAN UDARA
PENGERTIAN
pencemaran udara dapat di artikan sebagai bahan- bahan atau zat –zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan ( komposisi) udara dari keadaan normal
SUMBER DAN PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Faktor internal ( Alamiah)Ex: debu dari letusan gunung berapi, keluarnya gas beracun,dll.Fakrtor eksternal ( Manusia )Ex: Pembakaran,debu kegiatan industri,pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan,dll.
PENCEMARAN TANAH
Pengertian
Masuknya atau di masukannya bahan- bahan asing baik yang bersifat organik maupun anorganik,yang berada di permukaan tanah yang menyebabkan daratan menjadi rusak, sehingga tidak dapat memberikan daya dukung bagi manusia.
PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Faktor internalex:debu serta batu dan bahan vulkanik lainnya yang mencemari daratan dari letusan gunung berapi,dll. Faktor ekternalex:manusia(penimbunan sampah,buangan zat-zat kimia,dll)
SUMBER PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari limbah padat,bahan anorganik yang sulit di degradasi oleh yang sulit di degradasi oleh mikroorganisme dan limbah yang mikroorganisme dan limbah yang dihasilkan oleh alam yang bersifat dihasilkan oleh alam yang bersifat anorganikanorganik
PENCEMARAN AIR
PengertianMasuknya atau dimasukannya suatu zat
atau benda kedalamsuatu perairan,dalam hal ini dapat dicontohkan seperti limbah industri, kebersihan sanitasi kota, limbah rumah tangga, dll
INDIKATOR PENCEMARAN AIR
1.Perubahan suhu air2.Perubahan konsentrasi ion hidrogen3.Perubahan warna,bau,dan rasa air.4.Timbulnya endapan,koloidal dan bahan terlarut.5.Mikroorganisme.6.Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
Sumber Pencemaran Air1. Lokasi atau tempat
-Industri (limbah buangan pabrik,dll)-Limpasan dari daerah pemukiman(sisa metabolisme)
2. Faktor manusia (pembuangan sampah ke aliran air,bahan buangan zat kimia,dll)
3. Faktor alam(bahan yang tersuspensi,nutrien/unsur hara yang berlebihan,dll.)
KOMPONEN PENCEMARAN AIR
Bahan buangan padatBahan buangan organikBahan buangan anorganikBahan buangan Olahan bahan makananBahan buangan cairan berminyakBahan buangan zat kimia Bahan buangan berupa panas
tErIMa KaSiH