d3-2015-337263-introduction (1).pdf

5
8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 1/5 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan alternatif bagi kendaraan beroda empat atau lebih dengan sistem berbayar. Jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan keuntungan dan kenyamanan lebih banyak dibandingkan jalan umum bukan tol. Pengguna jalan tol dapat mengatasi kemacetan lalu lintas, mempersingkat  jarak serta waktu tempuh perjalanan ke tempat tujuan. Jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) mulai beroperasi sejak tahun 1978 dengan panjang 59 km. Jalan tol pertama dan tertua di Indonesia ini menghubungkan Jakarta, Bogor, Cibubur, Citeureup, serta Ciawi. Pembangunan jalan tol Jagorawi memiliki peranan penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta mengurangi kepadatan lalu lintas. Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas di jalan tol Jakarta-Bogor- Ciawi setiap tahunnya, beban lalu lintas yang harus ditanggung oleh struktur perkerasan pun bertambah besar. Beban lalu lintas yang bertambah besar di jalan tol Jagorawi tidak mampu lagi ditanggung oleh struktur perkerasan, akibatnya terjadi kerusakan pada struktur perkerasan jalan khususnya di lajur gerbang tol. Gerbang tol Dukuh 2A dan 2B kearah Jakarta pun mengalami permasalahan yang serupa. Kerusakan struktur perkerasan yang terjadi pada lajur gerbang tol telah mengakibatkan menurunnya tingkat pelayanan jalan tol. Apabila permasalahan ini tidak diatasi, maka kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol akan terganggu. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi selaku pengembang dan operator jalan tol Jagorawi terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusi yang diterapkan Jasa Marga yaitu dengan melakukan perencanaan peningkatan jalan dan pembangunan pelebaran jalan di gerbang tol. Pembangunan ini dimaksudkan untuk meningkatkan struktur perkerasan

Upload: icizacky-ishaq

Post on 08-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D3-2015-337263-introduction (1).pdf

8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 1/5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan tol merupakan jalan alternatif bagi kendaraan beroda empat atau lebih

dengan sistem berbayar. Jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang

memberikan keuntungan dan kenyamanan lebih banyak dibandingkan jalan umum

bukan tol. Pengguna jalan tol dapat mengatasi kemacetan lalu lintas, mempersingkat

 jarak serta waktu tempuh perjalanan ke tempat tujuan.

Jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) mulai beroperasi sejak tahun 1978

dengan panjang 59 km. Jalan tol pertama dan tertua di Indonesia ini menghubungkan

Jakarta, Bogor, Cibubur, Citeureup, serta Ciawi. Pembangunan jalan tol Jagorawi

memiliki peranan penting guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta

mengurangi kepadatan lalu lintas.

Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas di jalan tol Jakarta-Bogor-

Ciawi setiap tahunnya, beban lalu lintas yang harus ditanggung oleh struktur

perkerasan pun bertambah besar. Beban lalu lintas yang bertambah besar di jalan tol

Jagorawi tidak mampu lagi ditanggung oleh struktur perkerasan, akibatnya terjadi

kerusakan pada struktur perkerasan jalan khususnya di lajur gerbang tol. Gerbang tol

Dukuh 2A dan 2B kearah Jakarta pun mengalami permasalahan yang serupa.

Kerusakan struktur perkerasan yang terjadi pada lajur gerbang tol telah mengakibatkan

menurunnya tingkat pelayanan jalan tol. Apabila permasalahan ini tidak diatasi, maka

kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol akan terganggu.

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Jagorawi selaku pengembang dan

operator jalan tol Jagorawi terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi

permasalahan tersebut, salah satu solusi yang diterapkan Jasa Marga yaitu dengan

melakukan perencanaan peningkatan jalan dan pembangunan pelebaran jalan di

gerbang tol. Pembangunan ini dimaksudkan untuk meningkatkan struktur perkerasan

Page 2: D3-2015-337263-introduction (1).pdf

8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 2/5

2

dan kapasitas jalan agar dapat menahan volume dan beban lalu lintas melewati lajur

gerbang tol.

Pelebaran jalan pada gerbang tol umumnya menggunakan perkerasan kaku

(rigid pavement). Perkerasan kaku dipilih karena kekuatannya, biaya pemeliharaan

yang relatif kecil bahkan tidak ada, penanganan kerusakan yang cepat, dan umur

rencananya yang relatif lebih lama dibandingkan dengan perkerasan lentur. Perkerasan

kaku terdiri dari pelat beton semen portland yang terletak di atas pondasi bawah atau

tanah dasar. Perkerasan beton semen portland ini umumnya digunakan pada jalan kelas

berat dengan volume lalu lintas tinggi.

Penyusun melakukan pengawasan, pengumpulan data, dan analisa proyek 

penambahan dan penataan lajur gerbang tol Dukuh 2 sehubungan dengan uraian di

atas, dalam rangka magang dan menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“Perencanaan Tebal Perkerasan dan Pelaksanaan Pelebaran Jalan Beton Semen

Portland (Concrete Pavement) pada Gerbang Tol Dukuh 2B”.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Kegiatan Magang

Tujuan dari kegiatan magang di PT.Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah sebagai

berikut ini.

1. Sebagai salah satu syarat penyelesaian studi di Program Diploma Teknik Sipil

UGM.

2. Menerapkan ilmu pengetahuan teori dengan pelaksanaan di lapangan.

3. Mengembangkan soft skill, sikap profesional dan kedisiplinan.

4. Melatih berfikir kritis terhadap permasalahan yang dijumpai di lapangan.

5. Menambah wawasan baru dibidang teknik sipil yang belum pernah

didapatkan saat perkuliahan.

6. Mendapatkan pengalaman kerja.

Page 3: D3-2015-337263-introduction (1).pdf

8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 3/5

3

1.2.2 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir adalah sebagai berikut ini.

1. Merencanakan nilai tebal perkerasan beton semen portland (portland cement 

concrete pavement).

2. Mendiskripsikan tahapan pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan beton semen

portland di gerbang tol Dukuh 2B.

3. Membandingkan komponen perkerasan hasil perencanaan dengan

pelaksanaan di lapangan.

1.3 Manfaat yang Diharapkan

Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyusun,

pembaca, kampus Diploma Teknik Sipil UGM, dan PT.Jasa Marga (Persero) Tbk.

cabang Jagorawi. Manfaat yang penyusun harapkan adalah sebagai berikut ini.

1. Manfaat tugas akhir bagi penyusun

Menambah wawasan dan pengalaman mengenai proses pelaksanaanpekerjaan pelebaran jalan beton semen portland, perencanaan tebal

perkerasan beton semen portland, analisa permasalahan yang terjadi di

lapangan beserta cara penanganannya.

2. Manfaat tugas akhir bagi pembaca

Memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat kepada pembaca.

3. Manfaat tugas akhir bagi kampus Diploma Teknik Sipil UGM

Menjadi referensi bahan ajar untuk menunjang materi perkuliahan di kampus.

4. Manfaat tugas akhir bagi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Jagorawi

Menjadi masukan untuk evaluasi dalam analisa perencanaan dan proses

pelaksanaan proyek di lapangan.

1.4 Batasan Masalah

Penyusunan laporan tugas akhir dilakukan pembatasan masalah agar dalam

pembahasan laporan tugas akhir dapat lebih terfokus, tidak meluas, dan spesifik.

Page 4: D3-2015-337263-introduction (1).pdf

8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 4/5

4

Batasan masalah pada pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini.

1. Perencanaan nilai tebal perkerasan beton semen portland dihitung

menggunakan Metode Bina Marga 2003.

2. Nilai CBR tanah dasar menggunakan nilai CBR minimal menurut spesifikasi

teknis Jasa Marga (2014).

3. Pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan beton semen portland di lapangan

dijelaskan mulai dari pekerjaan berbutir lapis pondasi agregat kelas A.

4. Analisa perbandingan antara perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan

dilakukan sebatas membandingkan komponen struktur perkerasan dan teballapis perkerasannya.

1.5 Metode Penyusunan Laporan

Laporan tugas akhir disusun berdasarkan pengumpulan data dengan metode

sebagai berikut ini.

1. Metode Observasi

Penyusun melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk memperoleh

data, mengamati proses pelaksanaan pekerjaan, serta melihat keadaaan

lapangan.

2. Metode Interview

Penyusun melakukan wawancara atau bertanya secara langsung kepada pihak 

terkait yang terlibat dalam proyek, seperti tukang, mandor, pengawas

lapangan, dan pemilik proyek.

3. Studi Pustaka

Penyusun menggunakan literatur berupa buku, jurnal, internet, dan pendapat

para ahli yang sesuai dengan topik tugas akhir dan menjadi dasar ilmu

penerapan teori dalam praktek di lapangan.

4. Dokumentasi

Penyusun melakukan pengambilan bukti berupa foto di lapangan, terkait alat,

bahan, dan proses pelaksanaan di lapangan untuk memperkuat isi laporan

tugas akhir.

Page 5: D3-2015-337263-introduction (1).pdf

8/19/2019 D3-2015-337263-introduction (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/d3-2015-337263-introduction-1pdf 5/5