DAFTAR PUSTAKA

Andyagreeni. (2010). Tanda Klinis Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: CV.TransInfo Media.

Arora dkk. (2007). A Study on Lipid Profile And Body Fat in Patients withDiabetes Melitus. Anthropologist, 9(4): 295- 298.

Boyle, M. (2009). Pemulihan Luka. Terjemahan oleh Dwi Widianti dan DwiYulia Rahayu dan Estu Tiar. Jakarta: EGC

Delmas. (2006). Best Pratice in the Assessment and Management of Diabetic FootUlcers. Rehibilition Nursing .

Dewi, M. (2007). Resistensi Insulin Terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin &Intrinsik Sel. Jurnal Gizi & Pangan.

Desalu dkk. (2011). Diabetic Foot Care: Self Reported Knowledge and PracticeAmong Patients Attendind Three Tertiary Hospital in Nigeria. GhanaMedical Journal Vol.45, Number 2 June 2011.https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=Ghana+Medical+Journal+Vol.45%2C+Number+2+June+2011

Hartini, S.K. (2009). Panduan Lengkap untuk Diabetisi, Keluarga, danProfesional Medis. Bandung: Qanita Mizan Pustaka.

Hardiman, H.,Sutedjo, I dan Salim, I. (2013). Tumbuh: Diabetes dan Komplikasi.Surakarta: Media Komunikasi RS DR.OEN Surakarta.

Indriyani, P., Suprayitno, H., & Santoso, A. (2007). Pengaruh Latihan Fisik;Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada PenderitaDM Tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga. MediaNers,volume 1(2),49-99.

Izn. (2011). Salah diagnosa bisa timbul hiperglikemia.http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?mid=5&nid=626&catid=23

Khanolkar dkk. (2008). The Diabetic foot. QJM, 101: 685-95

Kemenkes RI.(2009). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Jakarta: BadanPenelitian & Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Kruse I., Edelman S. (2006). Evaluation dan Treatmen of Diabetic Foot Ulcer.Clinical Diabetes Vol 24, Number 2: 91-93

Kurniawan I. (2010). Diabetes Melitus Tipe 2 pada Usia Lanjut. MajalahKedokteran Indonesia, edisi 60(12), 576-584.

Marisa A.L. (2013). Diabetes Mellitus: Majalah Kesehatan Muslim. Edisi 9.Yogyakarta: Pustaka Muslim.

Mihardja, L. (2009). Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian GulaDarah pada Penderita Diabetes Mellitus. Majalah Kedokteran Indonesia,edisi 9 (1), 8-24.

Misnadiarly. (2006). Diabetes Mellitus: Ulkus, Ulcer, infeksi. Mengenal gejala,menanggulangi, dan mencegah komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Pustakapopuler obor.

Nurarif, A.H & Hardhi, K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan BerdasarkanDiagnosa Medis & NANDA (North American Nursing DiagnosisAccosiation) Nic-Noc. Edisi revisi jilid 2015. Jogyakarta: Media Action.

Pdpersi. (2011). RI Rangkin Keempat Jumlah Penderita Diabetes Terbanyak DiDunia.http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?catid=23&mid=5&nid=618

Pierce, A.G & Neil, R.B. (2007). At a glance Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Jakarta:Erlangga.

Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2011).http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/13_Profil_Kes.Prov.JawaTengah_2012.pdf

Singh dkk. (2005). Preventing foot ulcers in patients with diabetes. Jama,293:217-28.

Sjamsuhidayat, R dan jong,W.D. (2005). Buku Ajar Ilu Bedah,ed.2. Jakarta:EGC

Tellechea dkk. (2010). Inflammatory and Angiogenic abnormalities in DiabeticWound Healing: Role of Neuropeptides and Therapeutic Perspectives. TheOpen Circulation and Vascular Journal, 3: 43-55.

Tjokroprawiro, A. (2006). Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Trisnawati, S.K & Setyorogo, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes MelitusTipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1): 6-11.

Waspadji,S, Sukardji, K dan Octarina, M. (2007). Pedoman Diet DiabetesMellitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Witasari, U., Rahmawaty, S & Zulaekah, S (2009). Hubungan TingkatPengetahuan Asupan Karbohidrat & Serat dengan Pengendalian KadarGlukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal PenelitianSains & Teknologi, 10(2): 130-138.

Zatnika, I. (2011). Kenali Beragam Gejala Awal Diabetes.http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?catid=23&mid=5&nid=650