dampak fraudulent financial statement

44
SEMINAR AUDIT KEUANGAN 1 DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA FRAUD AUDIT Abstract The financial statements are a tool used by investors to assess the performance of a company. At the financial statements has a terms called fraudulent financial reporting is a report that has been manipulated by the management company. A general audit procedure may not be able to detect any misstatement in financial statements that have been manipulated. To accommodate it, there are additional specialties that can make a better auditor's findings of fraud within the company, with training to get a Certified Fraud Examiner (CFE). With CFE, the auditor is expected to be better able to detect any fraud in its audit work. Laporan keuangan adalah salah satu alat yang digunakan oleh para investor untuk menilai kinerja dari suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat istilah fraudulent financial reporting yaitu sebuah laporan yang telah dimanipulasi oleh pihak manajemen perusahaan. Prosedur audit yang umum mungkin tidak akan mampu mendeteksi adanya salah saji dalam laporan keuangan yang sudah termanipulasi. Sehingga untuk mengakomodasi hal Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya Semester Genap 2010-2011

Upload: anastasia-meirina-handojo

Post on 10-Aug-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dampak fraudulent financial statement

TRANSCRIPT

Page 1: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Abstract

The financial statements are a tool used by investors to assess the

performance of a company. At the financial statements has a terms called

fraudulent financial reporting is a report that has been manipulated by the

management company. A general audit procedure may not be able to detect

any misstatement in financial statements that have been manipulated. To

accommodate it, there are additional specialties that can make a better

auditor's findings of fraud within the company, with training to get a

Certified Fraud Examiner (CFE). With CFE, the auditor is expected to be

better able to detect any fraud in its audit work.

Laporan keuangan adalah salah satu alat yang digunakan oleh para

investor untuk menilai kinerja dari suatu perusahaan. Dalam laporan

keuangan terdapat istilah fraudulent financial reporting yaitu sebuah

laporan yang telah dimanipulasi oleh pihak manajemen perusahaan.

Prosedur audit yang umum mungkin tidak akan mampu mendeteksi adanya

salah saji dalam laporan keuangan yang sudah termanipulasi. Sehingga

untuk mengakomodasi hal itu, ada spesialisasi tambahan yang dapat

membuat auditor lebih baik dalam menemukan adanya fraud di dalam

perusahaan, yaitu dengan mengikuti pelatihan untuk mendapatkan Certified

Fraud Examiner (CFE). Dengan adanya CFE ini, diharapkan auditor lebih

mampu mendeteksi fraud dalam setiap pekerjaan auditnya.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 2: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu error dan fraud,

kedua jenis kesalahan ini dapat bersifat material dan non material. Kedua

kesalahan ini dapat dibedakan hanya dengan ada atau tidaknya kesengajaan.

Untuk itu dibutuhkan keahlian profesional untuk bisa membedakan antara

kedua jenis kesalahan tersebut.(Randal et al, 2009)

Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan

oleh pihak didalam maupun luar organisasi, dengan maksud untuk

mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok yang secara langsung

merugikan orang lain. Secara umum fraud terdiri dari dua golongan, yaitu

misapporopriation yang biasanya kita kenal dengan penggelapan aktiva dan

fraudulent financial reporting yang kita kenal dengan kecurangan

pelaporan keuangan. (Randal et al, 2009)

Laporan keuangan adalah salah satu alat yang digunakan oleh para

investor untuk menilai kinerja dari suatu perusahaan. Hal ini dimanfaatkan

oleh para manajemen untuk melakukan penipuan dengan membuat laporan

keuangan yang menyesatkan. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) kecurangan laporan keuangan merupakan salah saji atau

penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan

keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Di dunia, telah

terjadi beberapa kasus yang menghebohkan para investor, antara lain adalah

kasus Enron dan Worldcom.

Dalam Statement on Auditing Standards (SAS) Nomor 82 yang

berjudul Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, auditor

bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 3: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

mendapatkan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah

saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan

keuangan mengandung salah saji baik sengaja atau sengaja atau kelalaian,

auditor eksternal wajib melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit

Berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan dengan

baik, maka bukti yang dikumpulkan cukup untuk memberikan keyakinan

memadai bahwa risiko dari Financial Fraudulent Reporting rendah tetapi

risiko tidak sepenuhnya dihilangkan (Humpherys, et al. : 2011).

Terjadinya kecurangan– suatu tindakan yang disengaja - yang tidak

dapat terdeteksi oleh melalui suatu audit dapat memberikan efek yang

merugikan. Berdasarkan laporan oleh Association of Certified Fraud

Examiners (ACFE), pada tahun 2008 kerugian yang diakibatkan oleh

kecurangan di Amerika Serikat adalah sekitar 7% dari pendapatan atau

$994 milyar dan secara persentase tingkat kerugian ini tidak banyak

berubah dari tahun 2002.

Dari kasus-kasus kecurangan tersebut, jenis kecurangan yang paling

banyak terjadi adalah asset misappropriations (88,7%), kemudian disusul

dengan korupsi (27,4%) dan jumlah paling sedikit (10%) adalah kecurangan

laporan keuangan (fraudulent statements). Walaupun demikian kecurangan

laporan keuangan membawa kerugia paling besar yaitu median kerugian

sekitar $ 2 juta (ACFE 2008). Melihat perkembangan terjadinya fraud yang

begitu besar, maka dalam makalah ini akan dibahas secara mendalam

mengenai dampak fraudulent financial statement terhadap pentingnya

spesialisasi auditor, khusunya fraud audit.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 4: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Definisi Fraud

Menurut Albrecht (2009), “Fraud is a generic term, and embraces

all the multifarious means which human ingenuity can devise, which are

resorted to by one individual, to get an advantage over another by valse

representations.”

“No definite and invariable rule can be laid down as a general

proposition in defining fraud, as it includes surprise, trickery, cunning and

unfair ways by which another is cheated. The only boundaries defining it

are those which limit human knavery. “

Kecurangan (fraud) adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk

memperoleh manfaat keuangan oleh si pelaku kecuarangan (Tunggal,

2001). Karateristik fraud ada 3, yaitu:

1. Penipuan (theft act)

2. Penyembunyian atau pengembangan fakta agar penipuan tidak

terlacak (concealment)

3. Penggunaan hasil kecurangan (conversion)

Menurut Tuanakotta (2007), Fraudulent financial reporting

diartikan sebagai “intentional or reckless conduct, whether act or omission,

that results in materially misleading fianancial statements” (terjemahan :

“kesengajaan atau kecerobohan dalam melakukan sesuatu yang seharusnya

dilakukan, yang menyebabkan laporan keuangan menjadi menyesatkan

secara material.

Dari sudut pandang akuntansi dan audit, kecurangan adalah

penggambaran yang salah dari fakta material dalam buku besar atau laporan

keuangan. Pernyataan yang salah dapat ditujukan pada pihak luar organisasi

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 5: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

seperti pemegang saham atau kreditor, atau pada organisasi itu sendiri

dengan cara menutupi atau menyamarkan penggelapan uang,

ketidakcakapan, penerepan dana yang salah atau pencurian atau

penggunaan aktiva organisasi yang tidak tepat oleh petugas, pegawai atau

agen. (Tunggal, 2001)

II.2 Tipe-tipe Fraud

Menurut Tunggal (2001) pada dasarnya terdapat dua tipe

kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan eksternal adalah

kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap entitas. Tipe

kecurangan yang lain adalah kecurangan internal, yaitu tindakan tidak legal

dari karyawan, manajer dan eksekutif terhadap perusahaan.

Tabel 1.1 Type of Fraud Menurut Albercht

TYPE OF

FRAUD

PRPETRATOR VICTIM EXPLANATION

Employee

embezzlement

Employees of an

organization

The employer Employees use

their positions to

take or divert

assets belonging

to their employer.

This is the most

common type of

fraud

Vendor fraud Vendors of an

organization

The

organization to

which the

vendors sell

goods or

Vendors eiher

overbill or

provide lower

quality or fewer

goods than agreed

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 6: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

services

Customer fraud Customers of an

organization

The

organization

which sells to

the customers

Customers don’t

pay, pay too little,

or get too much

from the

organization

through deception

Management

fraud (financial

statement fraud)

Management of

a company

Shareholders

and/or debt-

holders and

regulators

(taxing

authorities,

etc.)

Management

manipulates the

financial

statements to

make the

company look

better than it ts.

This is the most

expensive type of

fraud.

Investment

scams and other

consumer frauds

Fraud

perpetrators-all

kinds

Unwary

investors

These types of

frauds are

commited on the

internet and in

person and obtain

the confidence of

individuals to get

them to invest

money in

worthless

schemes.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 7: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Other

(Misscellaneous)

types of fraud

All kind-depends

on the situation

All kind-

depends on the

situation

Anytime anyone

takesa advantage

of the confidence

of another person

to deceive him or

her.

Sumber : Albrecht et al, 2009

Sedangkan menurut Farrow dan Hess (2008), terdapat tiga dasar

bentuk dari financial fraud:

- Isolated

Hanya melibatkan satu atau dua manajer senior menjalankan penipuan

atau manipulasi laba yang sederhana, seperti kasus di AS, mantan CEO

dan General Counsel (Penasehat umum) yang mengalihkan jutaan

saham menjadi uang tunai pribadi ke rekening di luar negeri swasta.

Mereka cenderung ditemukan dengan cepat, karena manajer bekerja

dengan sedikit bantuan dari rekan atau bahkan tidak ada bantuan.

- Perpetrated by senior management cliques

Dalam fraud ini melibatkan sejumlah eksekutif senior berkolusi untuk

memanipulasi hasil keuangan, dengan para CEO dan CFO sering ikut

terlibat.

- Boundary-Crossing

Dalam kasus ini, manajer senior menggunakan pengaruh mereka untuk

mendapatkan informasi dan manfaat manajemen tingkat menengah atau

manajemen senior dari luar perusahaan.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 8: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

II.3 Penyebab Fraudulent Financial Reporting

Menurut Tuanakotta (2007), penyebab fraudulent financial reporting

adalah:

Keserakahan, misalnya dalam kasus Enron dan kasus lainnya sekitar

periode itu, maupun dalam periode lain dan di tempat lain (termasuk

Indonesia). Keserakahan ini dimungkinkan dari harga saham yang

mencerminkan laba per saham yang secara konsisten lebih tinggi

dari perkiraan para analis.

Adanya tekanan yang dirasakan oleh manajemen untuk

menunjukkan prestasi, misalnya ketika perusahaan mengalami

penyusutan pangsa pasar, atau terlanjur mengobral janji di awal

tahun, misalnya sasaran EPS (Earning per Share).

Peluang-peluang bagus yang sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.

Dewan komisaris dan komite audit dengan senang hati memenuhi

keserakahan direksi, atau secara bersma-sama memenuhi hasrat

bersama.

Dari contoh-contoh diatas jelas sekali bahwa masyarakat luas yang

menjadi korban dari fraudulent financial reporting. Sebaliknya

pencurian asset, selama laporan keuangan masih bisa dilaporkan

wajar, dianggap terbatas merupakan kerugian perusahaan. Untuk

kerugian atas asset tertentu, resiko ini malah dapat diasuransikan.

Sumber : Albrecht et al, 2009

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 9: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

II.4 Metode-metode yang Digunakan dalam Financial Statement Fraud

Metode-metode yang digunakan dalam financial statement fraud adalah:

1. Fictitious Revenues

Fictitious revenue merupakan pencatatan atas Cost of goods atau

services yang tidak terjadi, sebagian besar fictitious revenue

seringkali melibatkan customer fiktif, namun tidak tertutup

kemungkinan melibatkan customer asli juga.

Jenis – jenis fictitious revenues terbagi lagi menjadi 2, yaitu :

- Sales with conditions

Sales with conditions merupakan bentuk fictitious

revenue, saat terdapat perjanjian penjualan, dimana beberapa

persyaratan belum jelas dan belum ada penyerahan hak ke

pembeli. Seharusnya transaksi ini belum layak dicatat sebagai

pendapatan, namun biasanya perusahaan akan mencatat

pendapatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan

perusahaan pada periode tersebut. Walau pada akhirnya

penjualan tersebut akan terjadi sehingga pendapatan tadi diakui.

Hal ini merupakan tipe schemes dalam penjualan yang terkait

dengan recognition of revenue pada periode yang tidak tepat.

- Pressures to boost revenues

Tekanan dari pihak eksternal seperti pihak bank,

stockholders, keluarga, atau komunitas lain kepada owner dan

manager, dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan fraud.

Tekanan untuk melakukan fraud juga dapat timbul dari

pihak perusahaan itu sendiri. Misalnya pada anggaran

departemen yang memiliki target pendapatan. Dalam satu

instansi, accounting manager dari perusahaan kecil dapat

melakukan manipulasi, dengan merancang laporan keuangan

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 10: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

agar sesuai dengan target anggaran perusahaan dan menutupi

kerugian perusahaan. Hal ini menimbulkan overstated pada

pendapatan, sehingga untuk menutupinya dia mendebit akun

utang dan mengkredit akun ekuitas.

Hal – hal yang harus diwaspadai terkait dengan Fictitious Revenues:

Pertumbuhan terus menerus dengan unusual

profitability, khususnya jika dibandingkan dengan perusahaan

lain pada industri yang sama.

Memanipulasi angka negatif pada cash flow dari

operasi atau memanipulasi cash flow dari operasi saat pelaporan

pendapatan dan pertumbuhan pendapatan.

Pertumbuhan penjualan dengan memberikan piutang

dalam beberapa hari yang tidak biasa.

Jumlah penjualan yang signifikan kepada sebuah

entitas tanpa kepemilikan yang jelas

2. Timing differences

Timing differences merupakan bentuk metode financial statement

fraud yang terkait dengan pencatatan pendapatan atau beban pada

periode yang tidak tepat. Hal ini dilakukan untuk mengganti

pendapatan atau beban antara satu periode dengan periode

selanjutnya, sesuai peningkatan dan pengurangan yang diinginkan.

Jenis – jenis timing differences terbagi lagi menjadi 5, yaitu :

- Matching revenues with expenses

Menurut prinsip akuntansi yang berlaku pendapatan dan

corresponding expense harus dicatat pada periode akuntansi yang

sama, jika tidak maka akan melanggar prinsip matching dari

GAAP. Misalnya ada perjanjian penjualan di bulan Desember

untuk bulan January, perusahaan mencatat penjualan pada bulan

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 11: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Desember tapi tidak melakukan pencatatan untuk beban pokok

penjualan pada bulan Desember melainkan bulan January, untuk

meningkatkan laba periode tersebut. Hal ini menimbukan

overstated pada laba bersih perusahaan pada periode saat

penjualan dicatat dan understated laba bersih pada subsequent

period saat beban dilaporkan, sehingga menyebabkan

misstatement yang material pada laporan laba rugi tahunan.

- Premature revenue recognition

Transfer kepemilikan pada saat penjualan biasanya tidak

selesai sampai semua persyaratan terkait denga penjualan

tersebut terpenuhi serta ada 4 kriteria yang harus dipenuhi juga :

Adanya bukti perjanjian penjualan

Masalah yang seringkali terjadi terkait hal ini adalah tidak ada

perjanjian tertulis, hanya perjanjian lisan.

Telah dilakukan pengantaran atau jasa telah dilaksanakan

Harga jual telah ditentukan dan tidak ada perubahan lagi

Penagihan telah terjamin (reasonably assured)

Masalah yang seringkali terjadi terkait hal ini adalah customer

tidak memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya.

Pengakuan pendapatan tidak hanya mempengaruhi ke

kesalahan pada pelaporan laporan keuangan, namun juga dapat

menyebabkan fraud, misalnya agar perusahaan terlihat lebih

profitable dari yang sebenarnya.

- Long term contracts

Umumnya fraud ini terjadi ketika kontrak jangka panjang

menggunakan long term contract method, dimana pencatatan

dilakukan jika proyek telah 100% selesai. Hal ini menyebabkan

manager untuk melakukan manipulasi pada percentage of

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 12: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

completion dan estimated cost untuk menyelesaikan proyek

konstruksi agar pendapatan diakui.

- Channel stuffing

Channel stuffing dapat juga disebut trade loading ,yang

merupakan penjualan dengan kuantitas yang sangat besar kepada

pihak distributor, praktek ini biasanya digunakan oleh perusahaan

yang memiliki gross margin yang besar karena dapat

meningkatkan laba jangka pendek.

3. Concealed liabilities and expenses

Mengurangi hutang dan beban merupakan salah satu cara manipulasi

yang membuat perusahan terlihat profitable, karena laba sebelum

pajak akan meningkat saat beberapa beban atau hutang tidak dicatat.

Ada 3 metode umum yang biasanya dilakukan dalam concealed

liabilities and expense :

Liability/expense omission

Capitalized expense

Failure to disclose warranty costs and liabilities

4. Improper disclosures

Menurut prinsip akuntansi bahwa laporan keuangan dan catatan atas

laporan keuangan berisikan semua informasi yang penting.

Manajemen memiliki kewajiban untuk melakukan disclose semua

informasi yang signifikan. Dalam pengungkapan terkait financial

statement fraud biasanya disertakan :

Liability omission

Sebsequent events

Management fraud

Related party transaction

Accounting changes

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 13: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

5. Improper asset valuations

Biasanya merupakan window dressing dengan melakukan inflate

pada beban dari aset jangka panjang, efeknya terlihat pada current

ratio. Kesalahan pada saat klasifikasi aset jangka panjang sebagai

current assets dapat berpengaruh pada financial ratios.

Penilaian aset yang salah biasanya terkait dengan :

Inventory valuation

Accounts receivable

Business combinations

Fixed assets

II.5 Perbedaan General Audit dan Fraud Audit

Diterjemahkan dari Fraud Examiners Manual (2006), perbedaan

antara audit umum (general audit atau opinion audit) dan pemeriksaan atas

fraud (fraud auditing) dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1.2

ISSUE GENERAL AUDIT FRAUD AUDIT

Timing Reccuring

Audit dilakukan secara

teratur, berkala, dan

berulang kembali

(recurring)

Non Reccuring

Pemeriksaan fraud tidak

berulang kembali, dilakukan

setelah ada cukup indikasi

Scope General

Lingkup audit adalah

pemeriksaan umum atas

data keuangan

Spesific

Pemeriksaan fraud diarahkan

pada dugaan, tuduhan atau

sangkaan yang spesifik

Objective Opinion

Tujuan audit adalah

Affix Blame

Tujuan pemeriksaan fraud

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 14: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

untuk memberikan

pendapat atas kewajaran

laporan keuangan

adalah untuk memastikan

apakah fraud memang

terjadi, dan untuk

menentukan siapa yang

bertanggungjawab

Relationship Non Adversarial

Sifat pekerjaan audit

adalah tidak bermusuhan

Adversarial

Karena pada akhirnya

pemeriksa harus menentukan

siapa yang bersalah, sifat

pemeriksaan fraud adalah

bermusuhan

Methodology Audit Techniques

Audit dilakukan terutama

dengan pemeriksaan data

keuangan.

Fraud Examination

Techniques

Pemeriksaan fraud dilakukan

dengan memeriksa dokumen,

telaah data ekstern, dan

wawancara

Presumption Professional Skepticism

Auditor melaksanakan

tugasnya dengan

professional skepticism

Proof

Pemeriksa fraud berupaya

mengumpulkan bukti untuk

mendukung atau membantah

dugaan, tuduhan atau

sangkaan terjadinya fraud

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 15: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

II.6 Teknik Audit dalam Pemeriksaan Fraud

Menurut Tuanakotta (2007), teknik audit adalah cara-cara yang

diapakai dalam mengaudit kewajaran penyajian laporan keuangan. Hasil

dari penerapan teknik audit adalah bukti audit. Ada 7 teknik dalam

melakukan audit, yaitu:

1. Memeriksa fisik (physical examination)

Memeriksa fisik atau physical examination lazimnya diartikan

sebagai penghitungan uang tunai (baik dalam mata uang rupiah atau

mata uang asing), kertas berharga, persediaan barang, aktiva tetap,

dan barang berwujud (tangible asset) lainnya. Untuk investigasi,

investigator menggunakan inderanya untuk mengetahui atau

memahami sesuatu.

2. Meminta konfirmasi (confirmation)

Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang

diinvestigasi) untuk menegaskan kebenaran atau ketidakbenaran

suatu informasi.Seperti dalam audit, juga dalam pemeriksaan fraud,

permintaan konfirmasi harus diperkuat atau dikolaborasikan dengan

informasi dari sumber lain atau diperkuat (substantiated) dengan

cara lain. Permintaan informasi sangat penting, dan juga merupakan

prosedur yang normal dalam pemeriksaan fraud.

3. Memeriksa dokumen (documentation)

Tidak ada pemeriksaan fraud tanpa pemeriksaan dokumen.

Hanya saja, dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi

lebih luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan dan

dipindahkan secara elektronis/digital.

4. Reviu analitikal (analytic review atau analytical review)

Pada dasarnya seorang investigator secara intuitif terobsesi

dengan “sesuatu yang agaknya tidak benar”, “sesuatu yang

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 16: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

melenceng” dan bahwa “something must be wrong because it

appears so”. Karena itu diperlukan patokan atau benchmark untuk

membandingkan dengan apa yang dihadapi.

Ada bermacam-macam variasi dari teknik reviu analitikal,

namun semuanya didasarkan atas perbandingan antara apa yang

dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi, dan berusaha

menjawab sebabnya terjadi kesenjangan. Apakah ada kesalahan

(error), fraud, atau salah merumuskan patokannya.

5. Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditan (inquiries of the

auditee)

6. Menghitung kembali (reperformance)

Dalam pemeriksan fraud, penghitungan yang dihadapi

umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak atau perjanjian

yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renegosiasi

berkali-kali dengan pejabat (atau cabinet) yang berbeda. Perhitungan

ini dilakukan atau disupervisi oleh investigator yang berpengalaman.

7. Mengamati (observation)

Kalau teknik-teknik audit itu diterapkan dalam audit umum,

maka bukti audit yang berhasil dihimpun akan mendukung pendapt

auditor independen. Dalam audit investigative atau pemeriksaan

fraud, teknik-teknik audit tersebut bersifat eksploratif, mencari

“wilayah garapan”, atau probing (misalnya reviu analitikal) maupun

pedalaman (misalnya dalam confirmation dan documentation).

Banyak auditor mencoba menangkap fraud dengan cara demikian.

II. 7 Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Pendeteksian Fraud

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 17: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Menurut Koroy (2008) ,ada 4 faktor yang menjadikan pendeteksian

kecurangan menjadi sulit dilakukan sehingga auditor gagal dalam usaha

mendeteksi kecurangan.

Karakteristik terjadinya kecurangan

Terjadinya kecurangan berbeda dengan kekeliruan. kecurangan lebih

sulit untuk dideteksi karena biasanya melibatkan penyembunyian

(concealment). Penyembunyian itu terkait dengan catatan akuntansi dan

dokumen yang berhubungan,dan hal ini juga berhubungan dengan

tanggapan pelaku kecurangan atas permintaan auditor dalam melaksanakan

audit. Jika auditor meminta bukti transaksi yang mengandung kecurangan,

dia akan menipu dengan member informasi palsu atau tidak lengkap.

Ada tiga taktik yang digunakan manajer untuk mengelabui auditor:

Taktik pertama adalah membuat deskripsi yang menyesatkan (seperti

mengatakan perusahaan yang sedang menurun sebagai perusahaan yang

bertumbuh) agar menyebabkan auditor menghasilkan ekspektasi yang tidak

benar sehingga gagal mengenali ketidakkonsistenan. Taktik kedua adalah

menciptakan bingkai (frame)sehingga menimbulkan hipotesis tidak adanya

ketidakberesan (nonirregularities hypothesis) untuk evaluasi

ketidakkonsisten yang terdeteksi. Taktik ketiga yaitu menghindari untuk

memperlihatkan ketidakpantasan dengan membuat serentetan manipulasi

kecil (secara individual tidak material) atas akun-akun tertentu dalam

laporan keuangan sehingga membentuk rasionalisasi atas jumlah saldo yang

dihasilkan

Walaupun motivasi, pelatihan dan pengalamannya memadai, para

partner yang diuji dapat dikelabui oleh bingkai dari manajemen klien.

Ketidakmampuan auditor dalam pendeteksian kecurangan ini ada hubungan

dengan keahliannya dibentuk oleh pengalaman yang relevan dengan

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 18: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

kecurangan. Kecurangan itu sendiri frekuensi terjadinya jarang dan

tidaksemua auditor pernah mengalami kasus terjadinya

Standar pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan

Dalam pendeteksian kecurangan yang menjadi masalah bukanlah

ketiadaan standar pengauditan yang memberikan pedoman bagi upaya

pendeteksian kecurangan, tetapi kurang memadainya standar tersebut

memberikan arah yang tepat. Hal ini terlihat dari uraian perkembangan

standar pengauditan di depan yang menunjukkan usaha untuk terus-

menerus memperbaiki standar yang mengatur pendeteksian kecurangan.

Perbaikan ini terutama timbul dari kenyataan bahwa tanggung jawab

pendeteksian kecurangan pada praktek belum cukup efektif dilaksanakan.

Keluarnya SAS No. 53 menjawab tantangan kesenjangan harapan

dengan secara signifikan meningkatkan tanggung jawab auditor

berkaitan dengan kecurangan. Dalam standar ini ditegaskan auditor

harus menilai risiko bahwa kekeliruan dan ketidakberesan kemungkinan

menyebabkan laporan keuangan berisi salah saji material. Berdasarkan

penilaian ini, auditor harus merancang auditnya untuk memberikan

keyakinan yang memadai bagi pendeteksian kekeliruan dan kecurangan

yang material atas laporan keuangan.

Namun memiliki beberapa kelemahan, yakni pertama, kekeliruan terjadi

tanpa adanya penyembunyian sehingga dapat terungkap begitu bukti-

bukti diuji.Kedua, bila kekeliruan dalam jumlah kecil-kecil dijumlahkan

menjadi jumlah yang material, sangat mungkin satu atau lebih bagian

bukti yang mengandung kekeliruan akan diuji oleh auditor. Ketiga yaitu

jika satu atau lebih kekeliruan itu secara sendiri-sendiri jumlahnya besar

maka mungkin saja detil transaksi atau akun yang berhubungan akan

dipilih untuk diuji auditor.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 19: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Perubahan SAS No. 53 menjadi SAS No. 82 berusaha mengatasi

kelemahan di atas. SAS No.82 meminta penilaian risiko kecurangan

dilakukan secara eksplisit dan terpisah. Auditor juga diminta untuk

mendokumentasikan penilaian risiko kecurangan secara terpisah.

Kelamahannya adalah tidak cukup untuk mendorong auditor untuk

mengubah sifat auditnya sebagai tanggapan atas perubahan risiko

kecurangan yang dipersepsikan, sehingga mereka tidak memilih

prosedur audit yang berbeda.

Perubahan SAS No. 82 ke SAS No. 99. SAS No. 99 ini dirancang untuk

memperluas prosedur audit yang berkenaan dengan kecurangan material

pada laporan keuangan. Standar baru ini mempertimbangkan

kecurangan secara menyatu dalam proses audit dan secara terus-

menerus dimutakhirkan sampai selesainya audit. Dalam standar ini

diuraikan proses dimana auditor (1) menyajikan informasi yang

diperlukan untuk mengidentifikasi risiko salah saji material yang

disebabkan oleh kecurangan, (2) menilai risiko-risiko tersebut setelah

mengevaluasi program dan pengendalian oleh entitas dan (3)

menanggapihasil dari penilaian tersebut. Auditor menyajikan dan

mempertimbangkan lebih banyak informasi dalam menilai risiko

kecurangan daripada yang pernah dialami di masa-masa sebelumnya.

Selain itu juga auditor diminta mendokumentasikan penilaian mereka

secara eksplisit dalam kertas kerja.

Lingkungan pekerjaan audit yang mengurangi kualitas audit

Tekanan-tekanan lingkungan pekerjaaan itu dapat dibagi menjadi atas

beberapa hal yang diterangkan di bawah yaitu tekanan kompetisi atas fee,

tekanan waktu dan relasi hubungan auditor-auditee.

Tekanan kompetisi atas fee audit

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 20: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Tekanan kompetisi jelas membawa konsekuensi bagi kualitas

pekerjaan auditor eksternal. Kenaikan pada penalti atas auditor

menghasilkan penurunan terjadinya kecurangan dan meningkatkan

usaha pendeteksian kecurangan. Demikian pula kenaikan dalam

jumlah minimum pengujian atas kecurangan meningkatkan

pendeteksian kecurangan dan menurunkan terjadinya kecurangan,

serta pengendalian internal yang lebih kuat mengarah pada

pendeteksian kecurangan yang lebih sering dan menurunkan

terjadinya kecurangan. Temuan eksperimen ekonomi, menunjukkan

hal penting yaitu peningkatan fee audit menghasilkan penurunan

pada kecurangan dan peningkatan jumlah pengujian transaksi dengan

pengujian yang lebih sedikit secara keseluruhan. Dengan hasil ini,

adanya penurunan fee akan berakibat kenaikan insiden kecurangan

dan penurunan upaya pendeteksian kecurangan, dan berarti turunnya

kualitas audit.

Tekanan waktu

Tekanan waktu (time pressure) adalah cirri lingkungan yang

biasa dihadapi auditor. Adanya tenggat waktu penyelesaian audit

membuat auditor mempunyai masa sibuk yang menuntut agar dapat

bekerja cepat. Para peneliti dan praktisi banyak berpendapat bahwa

tekanan ini dapat memperburuk kualitas pekerjaan audit.

Hubungan auditor-auditee

Walaupun kedekatan hubungan antara auditor dengan auditee

mempunyai implikasi atas independensi dan obyektivitas auditor,

namun meningkatnya komunikasi ini juga akan menambah

kredibilitas terhadap laporan keuangan. Komunikasi ini juga

tampaknya lebih efektif dalam menemukan kecurangan

dibandingkan menggunakan metode dokumenter.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 21: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Metode dan prosedur audit yang tidak efektif dalam

pendeteksian kecurangan

Metode dan prosedur audit yang tradisional tidaklah selalu dapat

memberikan keyakinan yang seharusnya diberikan dalam upaya

pendeteksian kecurangan (AICPA 1978). Komisi ini menyarankan agar

auditor menaruh perhatian atas efektivitas teknik pengauditan

konvensional dan perlunya pengembangan teknik yang baru. Sampai

sekarang memang permasalahan satu ini masih terus diusahakan baik

oleh para praktisi maupun akademisi. Salah satu yang dapat diterapkan

adalah “fault model”. “fault” model dapat mengatasi framing effect dan

mampu mendeteksi kecurangan, dibanding partner yang

menggunakan“functional” model. Fault model yaitu model yang

memberi perhatian pada hal-hal yang mengandung kesalahan. Fault

model ini diperoleh melalui pengalaman di bidang industri tertentu atau

melalui pengalaman atas penugasan yang pernah terjadi kekeliruan atau

kecurangan yang material. Model ini memungkinkan auditor

memfokuskan diri pada di mana manipulasi terjadi, sehingga

skeptisisme yang sepantasnya dapat diterapkan.

II.8 Penanganan dan Pelaporan Fraud

Contoh tindakan yang dilakukan auditor apabila mendeteksi adanya

fraud,adalah: (Hassink, et al.: 2010)

- Reporting to management

Pelaporan kepada pihak manajemen dapat dilakukan secara lisan

maupun tertulis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pelaporan secara

lisan lebih sering dilakukan daripada pelaporan secara tertulis.

- Reporting to supervisory board

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 22: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

Selain melakukan pelaporan kepada pihak manajemen, ada

beberapa kasus fraud yang dilaporkan langsung kepada dewan

pengawas. Kasus dilaporakan apabila kasus dilakukan oleh pihak

manajemen sendiri, kasus material fraud, dan kasus di mana pihak

manajemen menolak untuk melakukan perbaikan.

- The redress process

Ketika auditor telah menemukan fraud dan manajemen belum

mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menangani efek dari

fraud, auditor wajib untuk menuntut manajemen mengatasi dampak dari

fraud dan melakukan pencegahan agar fraud tidak terulang. Ketika

manajemen telah mengambil langkah perbaikan, maka auditor harus

memberikan penilaian terhadap langkah yang telah diambil manajemen

itu.

- Auditor resignation

Menurut standart audit yang berlaku, auditor dapat diperkenankan

untuk mengundurkan diri dari penugasan apabila kasus fraud tidak dapat

diatasi.

- External reporting of fraud

Standar audit menyatakan apabila penipuan secara material telah

dilakukan dan belum dilakukan perbaikan oleh klien, maka auditor tidak

hanya dituntut mengundurkan diri dari penugasan, tetapi wajib untuk

memberitahukan kepada pihak pemerintah yang berwenang.

II.9 Certified Fraud Examiner

Pada beberapa tahun terakhir ini banyak sekali ditawarkan program

sertifikasi profesi, baik yang bersifat lokal maupun internasional. Sertifikasi

profesi yang erat kaitannya dengan spesialisasi profesi auditor salah satunya

adalah Certified Fraud Examiners (CFE). Sertifikasi ini diberikan bagi

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 23: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

mereka yang ingin lebih mendalami atau ingin mendapatkan pengakuan

sebagai seorang fraud examiners, fraud auditor atau lebih dikenal dengan

investigator

Tujuan dan Manfaat CFE:

- Mampu mengidentifikasi kerentanan entitas terhadap terjadinya fraud

- Mampu menelaah data dan catatan untuk mengidentifikasi, melacak

dan menemukan transaksi yang tidak wajar.

- Mampu melaksanakan interviu untuk menggali, mendapatkan

informasi, dukungan dan keyakinan atas suatu dugaan fraud

- Mampu menulis laporan hasil penelaahan, kajian dan memberi saran

kepada pihak manajemen atas temuan-temuan untuk tindak lanjut,

penjatuhan sanksi dan dukungan proses litigasi.

- Mampu merumuskan alternatif saran perbaikan tindakan pencegahan

fraud dan penilian terhadap sanksi yang dijatuhkan.

Prasyarat bagi Peserta Sertifikasi CFE.

Sebelum menempuh ujian sertifikasi CFE persyaratan dasar yang

harus dipenuhi:

1. Menjadi anggota ACFE dengan mendaftarkan diri ke ACFE

2. Berpendidikan serendah-rendahnya S1 semua jurusan.

3. Peserta memiliki pengalaman minimal 2 tahun sebagai auditor, atau

berpengalaman pada bidang-bidang yang ada kitannya dengan tugas

pencegahan, pendeteksian dan investigasi.

4. Memiliki sikap perilaku yang dianggap sejalan dengan tujuan ACFE dan

Memiliki karakter moral yang sangat baik, yang dibuktikan dengan

dukungan referensi dari 3 orang pejabat profesional

5. Memenuhi persyaratan (minimum) akademis dan profesional yang

ditetapkan ACFE.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 24: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

BAB III

KESIMPULAN

Dalam melakukan bisnis, perusahaan sudah dipastikan ingin

mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya. Perusahaan seringkali menerapkan

strategi-strategi yang mungkin bisa berdampak terhadap suatu pelanggaran

etika. Segala cara mungkin dilakukan manajemen perusahaan agar

tujuannya bisa tercapai. Tujuan perusahaan yang utama adalah mencapai

keuntungan yang maksimal dengan sumber yang terbatas. Sehingga akibat

dari kondisi seperti itulah manajemen biasanya melakukan pelanggaran

dengan melakukan manipulasi laporan keuangan yang biasa disebut

“fraudulent financial statement”

Tugas seorang auditor eksternal adalah memberikan opini tentang

kewajaran laporan keuangan. Dengan adanya kecurangan yang semakin

berkembang, maka prosedur audit yang umum mungkin tidak akan mampu

mendeteksi adanya salah saji dalam laporan keuangan yang sudah

termanipulasi. Sehingga untuk mengakomodasi hal itu, ada spesialisasi

tambahan yang dapat membuat auditor lebih baik dalam menemukan

adanya fraud di dalam perusahaan, yaitu dengan mengikuti pelatihan untuk

mendapatkan Certified Fraud Examiner (CFE). Dengan adanya CFE ini,

diharapkan auditor lebih mampu mendeteksi fraud dalam setiap pekerjaan

auditnya.

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 25: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve, et al. 2009. Fraud Examination, Third Edition. South-

Western Cengage Learning : USA

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2008. “Report to

Nation”. http://marketplace.cfenet.com/Download.asp.

Elder, Randal J, et al. 2009. Auditing and Assurance Services an Integrated

Approach : an Indonesia Adaption. Prentice Hall : Singapore.

Farrow, Doug and David Hess. 2008. Up to the Top : Financial Statement

Fraud. Articles of Global Fraud Report. Edition 2007/2008, page 34.

Hassink, Harold, et al. 2010. Fraud Detection, Redress and Reporting by

Auditors. Journal of managerial auditing, vol 25 No. 29 page 861-881

Humpherys, Sean L, et al. 2011. Indentification of fraudulent financial

statements using linguistic credibility analysis. Journal of decision

support system, vol 50 page 585-594.

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan (fraud) laporan

Keuangan oleh Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

vol 10 no 1 hal 22-33.

Tuanakotta, Theodorus M. 2008. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif.

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta

Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Audit Kecurangan (Suatu Pengantar.

Harvarindo : Jakarta

Wells, Joseph T. 2007. Corporate Fraud Handbook : Prevention and

Detection, Second Edition. John Willey and Sons, Inc : USA

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011

Page 26: dampak fraudulent financial statement

SE

MIN

AR

AU

DIT

KE

UA

NG

AN

1

DAMPAK FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT TERHADAP PENTINGNYA

FRAUD AUDIT

http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/artikel/namafile/45/

Tulisan_Sertifikasi_CFE.pdf

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas SurabayaSemester Genap 2010-2011