detection and management of obstructive azoospermia

7
Detection and Management of Obstructive Azoospermia M.RIYADLI Russell Hayden and Cigdem Tanrikut* From the Department of Urology, Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School, Boston, Massachusetts

Upload: adi-riyadli

Post on 25-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Detection and Management of Obstructive Azoospermia

TRANSCRIPT

Page 1: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Detection and Management of Obstructive Azoospermia

M.RIYADLI

Russell Hayden and Cigdem Tanrikut*From the Department of Urology, Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School, Boston, Massachusetts

Page 2: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Obstructive Azoospermia

Azoospermia : tidak adanya sperma pada ejakulat

Terjadi pada 15% pria yang melakukan pemeriksaan infertilitas

Obstruksi sepanjang saluran reproduksi merupakan 40% etiologi dari azoospermia

Faktor potensial yang menyebabkan obstruksi diantaranya anomaly kongenital

Pilihan pengobatan bergantung pada sifat obstruksi, pilihannya diantaranya rekonstruksi dengan VV (Vasovasostomy) dan VE (Vasoepidydimostomy)

Page 3: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Obstructive Azoospermia

Pada individu yang tidak bisa dilakukan rekonstruksi, ekstraksi sperma bisa menjadi pilihan dengan kemungkinan tingkat keberhasilan yang tinggi

Dengan kompleksitas pada azoospermia obstruktif, mendorong ahli urologi untuk segera melakukan evaluasi fertilitas, memberikan informasi yang akurat tentang prognosis pasien dan memberikan pilihan untuk merujuk ke subspesialis jika diperlukan

Page 4: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Evaluasi

Azoospermia kurangnya sel sperma pada analisis dari 2 spesimen semen yang disentrifus

Bedakan obstruktif dan non obstruktif

Anamnesis mencangkup riwayat reproduksi, faktor risiko obstruksi, faktor pasangan, riwayat fungsi hormonal HPT (Hipotalamus, Pituitary, Testis). Biasanya adanya hipogonadisme tidak relevan dengan OA

Page 5: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Evaluasi

Faktor resiko obstruksi: riwayat operasi sebelumnya, infeksi, trauma

Pemeriksaan fisik mencangkup pemeriksaan daerah inguinal dan skrotum. Volume testis (normal ± 15 cc)

Epididimis dan korda spermatika dipalpasi perlahan. Kemungkinan varian anatomi berupa tidak ditemukannya 1 atau kedua vas deferens (2% dari pria infertil)

Setiap tidak adanya segmen dari excurrent ducts pemeriksaan genetik lebih lanjut (mutasi pada gen CFTR?)

RT meraba midline cyst atau Vesikula Seminalis yang penuh, menguatkan kecurigaan obstruksi

Page 6: Detection and Management of Obstructive Azoospermia

Evaluasi (Laboratory & Genetic Testing)

Analisis Semen

Page 7: Detection and Management of Obstructive Azoospermia