disertasi maria tanumihardja

260
EFEK APLIKASI PASTA TRIANTIBIOTIK PADA PROSES KESEMBUHAN PADA TAHAP PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI KASUS PERIODONTITIS APIKALIS KRONIS TINJAUAN TERHADAP PROFIL BAKTERI, KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9), TISSUE INHIBITOR MATRIX METALLOPROTEINASE-1 (TIMP1), DAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR (EGF) Effect of Triantibiotic Paste Application on Healing Process in the Course of Endodontic Treatment of Chronic Apical Periodontitis Evaluation of bacteria profile, levels of matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), tissue inhibitor of matrix metalloproteinase-1 (TIMP-1), and epidermal growth factor (EGF) MARIA TANUMIHARDJA PO200310009 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Upload: kirana

Post on 16-Dec-2015

316 views

Category:

Documents


67 download

DESCRIPTION

hjhl

TRANSCRIPT

EFEK APLIKASI PASTA TRIANTIBIOTIK PADA PROSES KESEMBUHAN PADA TAHAP PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI KASUS PERIODONTITIS APIKALIS KRONISTINJAUAN TERHADAP PROFIL BAKTERI, KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9), TISSUE INHIBITOR MATRIX METALLOPROTEINASE-1 (TIMP1), DAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR (EGF)

Effect of Triantibiotic Paste Application on Healing Process in the Course of Endodontic Treatment of Chronic Apical Periodontitis Evaluation of bacteria profile, levels of matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), tissue inhibitor of matrix metalloproteinase-1 (TIMP-1), and epidermal growth factor (EGF)

MARIA TANUMIHARDJAPO200310009

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

EFEK APLIKASI PASTA TRIANTIBIOTIK PADA PROSES KESEMBUHAN PADA TAHAP PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI KASUS PERIODONTITIS APIKALIS KRONIS

(TINJAUAN TERHADAP PROFIL BAKTERI, KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9), TISSUE INHIBITOR MATRIX METALLOPROTEINASE-1 (TIMP1), DAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR (EGF)

DISERTASISebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Doktor

Program StudiIlmu Kedokteran

Disusun dan diajukan oleh

Maria Tanumihardja

PO200310009

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR2015

Effect of Triantibiotic Paste Application on Healing Process in the Course of Endodontic Treatment of Chronic Apical Periodontitis

Evaluation of bacteria profile, levels of matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), tissue inhibitor of matrix metalloproteinase-1 (TIMP-1), and epidermal growth factor (EGF)

MARIA TANUMIHARDJAPO200310009

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR2015

DAFTAR TIM PENGUJI

Promotor: Prof. Dr. drg. Rasmidar Samad, MSKo Promotor: Prof. dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp. PA (K) : dr. Sitti Wahyuni, Ph.DAnggota: Prof. Dr. drg. Latief Mooduto, MS, Sp. KG (K) : Prof. Dr. dr. Suryani Asad, M.Sc, Sp.GK (K): Dr. drg. Indrya Kirana Mattulada, MS: DR. Med. Dent. Rehatta Yongki: Dr. dr. Ilhamjaya Pattelongi, MS

PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Maria TanumihardjaNomor mahasiswa : PO200310009Program Studi : S3 Kedokteran Program Pascasarjana UNHASMenyatakan bahwa disertasi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan disertasi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 20 Januari 2015Yang menyatakan,

Maria Tanumihardja

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan penyertaanNya dalam penyelesaian penulisan disertasi ini.Gagasan dari penelitian ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis terhadap waktu perawatan saluran akar gigi infeksi yang relatif lama. Disamping itu ada pemahaman yang kurang tepat mengenai pasta triantibiotik berikut penggunaannya sehingga menyebabkan kegagalan perawatan saluran akar gigi. Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberi gambaran dan menjadi pertimbangan bagi para praktisi tentang penggunaan pasta triantibiotik yang tepat terutama dalam penanganan kasus saluran akar gigi infeksi.Banyak kendala yang dihadapi penulis dalam rangka penyusunan disertasi ini, dan hanya berkat bantuan berbagai pihak maka disertasi ini selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini dengan tulus saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :Prof. Dr.drg. Rasmidar Samad, MS selaku promotor atas segala pemikiran yang kritis, bimbingan, arahan dan petunjuk untuk pengembangan penelitian dan kesempurnaan disertasi ini.Prof. dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D, selaku ko-promotor yang telah meluangkan waktu memberi arahan untuk berdiskusi dan mempertajam disertasi ini, juga memacu semangat untuk penyelesaian disertasi ini. dr. Sitti Wahyuni, Ph.D, selaku ko-promotor yang berkenan meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penelitian dan penulisan disertasi ini.Prof. Dr. Drg. Latief Mooduto, MS, Sp KG (K), selaku penguji eksternal yang memberi banyak perhatian, dorongan dan semangat, juga saran-saran yang konstruktif dalam penulisan disertasi ini.Prof. Dr. dr. Suryani Asad, M.Sc, Sp GK(K), selaku Ketua Program Studi sebelumnya dan juga sekaligus penguji, yang selalu atensi, mendorong dan memberikan arahan dan kesempatan untuk studi di program S3 Kedokteran.Dr. drg. Indrya K.Mattulada, MS, dan DR. Med. Dent. Rehatta Yongki, sebagai penguji sekaligus kolega senior yang selalu memberi motivasi dalam penyelesaian studi S3 Kedokteran.Dr.dr. Ilhamjaya Pattelongi MS, sebagai anggota tim penguji yang sangat membantu dalam memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini.Prof. dr. Mochammad Hatta, Sp M.K.(K), Ph.D, selaku Ketua Program Studi Kedokteran yang sangat membantu dalam memberi kesempatan untuk penyelesaian studi saya di program S3 kedokteran.Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Prof.Dr.dr.Idrus Patturusi selaku Rektor Universitas Hasanuddin, dan Prof.dr.Irawan Yusuf Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kedokteran periode sebelumnya, Ibu Rektor, Direktur Pascasarjana, Dekan Fakultas Kedokteran yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan program S3 pada program studi Ilmu Kedokteran di Universitas Hasanuddin.Terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada para pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi, Prof.drg. Mansjur Nasir, Ph.D, selaku dekan, Prof.Dr.drg Burhanuddin DP MS, Prof.Dr.drg. Sri Oktawaty, Sp. Perio,dan Prof Dr.drg Muh Hendra Candha, MS, selaku wakil dekan, dan juga para pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi periode sebelumnya, Prof. drg. Muh Dharmautama Ph.D, Dr.drg Baharuddin Thalib M.Kes, drg. Rini Pratiwi, M.Kes, Dr.drg.Asdar Gani, M.Kes yang selalu memberi perhatian dan dorongan untuk penyelesaian studi saya.Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Kepala Bagian Konservasi drg Nurhayati Natsir Ph.D, Sp KG, dan Dr.drg Andi Sumidarti, MS, selaku Ketua Bagian Konservasi periode sebelumnya yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan S3, para teman sejawat bagian Konservasi yang selalu memberi dorongan, perhatian, dan juga mengambil alih tugas saya di bagian Konservasi.Para dosen saya, drg. Fonny Dahong, drg. Peter Rovani, drg Els Rovani Sp Pros, drg. Laonardo, drg Angela T, Prof. drg. M.Hatta HS, Ph.D, drg. Hendrik Rasuballa, drg. Imam Mudjari, drg Zohra Nazaruddin, drg. Vero Harsinen, drg Nurhayati Siregar, Dr. drg. Mardiana Andi Adam MS, Prof Dr drg.Sumintarti MS, drg. Syamsiar Toppo, MS, drg Netty Kawulusan M.Kes, Prof.Dr.drg Harlina MS, Dr. drg. Irene Riewpassa M.Kes, drg Paulus Setiabudi, drg Teddy Haryanto, drg Henny. dan para kolega yang selalu memberi asa dan semangat untuk penyelesaian studi saya, juga teman sejawat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.Terima kasih juga saya haturkan kepada para pimpinan Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG-UNHAS, Ketua Pusat Penelitian FK-UNHAS, Laboratorium Mikrobiologi FK-UNHAS, atas diijinkan penulis melakukan pengambilan sampel, dan analisis sampel pada tempat-tempat tersebut.Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat Angkatan 2010 baik di Kedokteran (Quantum-10) maupun pada Studi Kesehatan Masyarakat, sahabat-sahabat dari Fakultas Farmasi UNHAS, yang telah memotivasi, dan medukung penulis dalam penyelesaian disertasi ini.Ucapan terima kasih juga secara khusus saya haturkan kepada IFARS Pharmacy, Prof Dr rer.nat.Marianti A.M,Apt, dan Drs. Fredryk W. Mandey,MSc atas sumbangsi bahan antibiotik pada penelitian ini, Bapak Markus Lembong yang membantu dalam kultur bakteri, Bapak Djoharsyah (Lab Kes DepKes), , Ibu Nur, Pak Dahyar, Ibu Ida, Ibu Wiwik, Nia, Mayang, Midun, Iwan, Hasma dan para mahasiswa/mahasiswi dan para dokter gigi muda, antara lain drg. Tommy Dharmaji, yang telah membantu kelancaran penelitian saya.Kepada orang tua tercinta Bapak dr. Andreas Tanumihardja, Ibu Evi Widodo (almh), Ibu Merry Dewangga, Ibu Anita Guyadi, para om dan tante, penulis haturkan banyak terima kasih atas doa, dukungan moril dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai saat ini.Terima kasih kepada para kerabat dan adik-adikku, Ir. Fredy, dr.Jani,Sp.S , Drs.Joni, Dra.Meriati , Drs.Alfred, dan dr.Meriana beserta keluarga, para sepupu, atas dukungan moril selama menjalani pendidikan. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada suami tercinta Ir. Adri Nirwan, dan anak-anakku terkasih drg. Melania Utami Nirwan dan Michael Dwianto Nirwan,S.Mn atas doa, dukungan dan pengertiannya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.Terima kasih banyak penulis haturkan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung dalam penyelesaian studi saya, semoga Tuhan membalas segala budi baik bapak/ibu/saudara(i) yang telah diberikan kepada penulis.Makassar, 13 Januari 2015.

Maria Tanumihardja

ABSTRAKMaria Tanumihardja. Efek aplikasi pasta triantibiotik pada proses kesembuhan pada tahap perawatan saluran akar gigi dengan periodontitis apikalis kronis. Tinjauan terhadap profil bakteri, kadar matrix metalloproteinase-9, Tissue inhibitor matrix metalloproteinase-1 dan Epidermal growth factor (dibimbing oleh Rasmidar Samad, Syarifuddin Wahid, dan Sitti Wahyuni).

Bakteri merupakan penyebab utama terjadinya periodontitis apikalis kronis dan perawatan saluran akar gigi merupakan cara efektif mengeradikasi bakteri. Kegagalan perawatan terjadi akibat persistensi bakteri terutama pada bagian apikal gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pasta triantibiotik terhadap profil bakteri, kadar MMP-9, kadar TIMP-1, dan kadar EGF pada tahap perawatan saluran akar. Hasil dari penelitian ini diharapkan pasta triantibiotik dapat digunakan sebagai medikamen antar kunjungan pada kasus gigi infeksi untuk mengoptimalkan eliminasi bakteri sehingga mempercepat proses kesembuhan pada perawatan saluran akar gigi.Dua puluh empat subyek dengan diagnosis klinik periodontitis apikalis kronis (PAK) dialokasikan ke dalam dua kelompok, kelompok perlakuan 12 orang yang mendapat aplikasi pasta triantibiotik dan kelompok kontrol 12 orang yang dimedikasi kalsium hidroksid pada tahap perawatan saluran akar gigi. Sampel cairan saluran akar gigi diperoleh sebelum perawatan, seminggu setelah perawatan saluran akar dan medikasi kalsium hidroksid, dan seminggu setelah aplikasi pasta triantibiotik. Profil bakteri sampel dianalisa melalui kultur, kadar MMP-9, kadar TIMP-1 dan kadar EGF dianalisa menggunakan Enzyme Linked Immonosorbent Assay (ELISA). Analisis statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon, uji Mann-Whitney U dan analisa korelasi Spearman.Hasil penelitian menunjukkan pasta triantibiotik efektif secara bermakna menurunkan jumlah CFU bakteri (p=0.024) dan jenis bakteri dibandingkan dengan medikasi kalsium hidroksid pada tahap perawatan saluran akar gigi. Kadar MMP-9, kadar TIMP-1, dan kadar EGF lebih rendah pada keberadaan bakteri negatif/menurun dibandingkan dengan keberadaan bakteri tetap/meningkat walaupun tidak bermakna secara statistik. Ada korelasi positif bermakna antara penurunan/peningkatan kadar MMP-9 dan kadar TIMP-1, penurunan/peningkatan kadar MMP-9 dan kadar EGF, penurunan/peningkatan kadar TIMP-1 dan kadar EGF (p0.05 = tidak signifikan

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 12 orang penderita pada kelompok perlakuan, ada 10 orang (83.3%) tereradikasi atau menurun jumlah CFU bakteri, sedangkan pada kelompok kontrol ada 6 orang dari 12 orang (50.0%). Hasil uji Fishers exact menunjukkan p=0,097 dan tidak bermakna secara statistik.

H. Perubahan kadar biomarker setelah perlakuan pada masing-masing kelompokUntuk menilai perubahan biomarker kadar MMP-9, kadar TIMP-1, dan kadar EGF, dilakukan uji Wilcoxon pada masing-masing kelompok karena data tidak berdistribusi normal. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Perubahan kadar biomarker inflamasi sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok

Mediator InflamasiMedian kadar biomarker inflamasi

Perlakuan Kontrol

SebelumSesudahpSebelumSesudahp

MMP-9 (ng/mL)867,931234,100,480571,65851,390,347

TIMP-1 (pg/mL)168,89205,360,530134,01206,680,209

EGF (pg/mL)12,5614,000,7549,2713,400,209

*Uji Wilcoxon, p>0,05 = tidak signifikan

Tabel 6 menunjukkan bahwa biomarker inflamasi yang diteliti (kadar MMP-9, kadar TIMP-1 dan kadar EGF) menunjukkan peningkatan baik pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol tetapi tidak menunjukkan perubahan yang bermakna (p>0,05).

I. Hubungan perubahan keberadaan bakteri dengan biomarker InflamasiUntuk menilai hubungan antara perubahan pertumbuhan bakteri dengan biomarker inflamasi, dilakukan uji perbedaan kadar biomarker inflamasi (MMP-9, TIMP-1, EGF dan rasio MMP-9/TIP-1) antara penderita yang telah mengalami penurunan pertumbuhan bakteri atau telah mengalami eradikasi, dan penderita yang tidak mengalami penurunan pertumbuhan (Tabel 6). Analisis yang sama dilakukan untuk menilai perubahan kadar biomarker (Tabel 7).

Tabel 7. Hubungan antara perubahan keberadaan bakteri dengan kadar rata-rata biomarker inflamasi sesudah perlakuan

PerubahanNegatif / MenurunTetap / Meningkatp

Mean SDMean SD

MMP-9 (ng/mL)1622,58 1704,82 3818,77 6700,180,490

TIMP-1 (pg/mL)196,49 95,61382,93 279,750,070

Rasio MMP-9/TIMP-18,08 8,239,12 14,290,528

EGF (pg/mL)17,46 16,9326,64 23,920,214

*Uji Mann Whitney; p>0,05= tidak signifikan

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa kadar biomarker inflamasi lebih rendah pada penderita yang sudah mengalami penurunan pertumbuhan atau telah mengalami eradikasi bakteri dibandingkan dengan kadar biomarker penderita yang tidak mengalami eradikasi bakteri dan pertumbuhan bakteri menetap atau meningkat, tetapi penurunan tersebut tidak bermakna secara statistik (p>0,05).Tabel 8. Perbedaan perubahan kadar rata-rata biomarker inflamasi sebelum dan sesudah perlakuan berdasarkan perubahan keberadaan bakteri

Perubahan KadarPerubahan Bakterip

Negatif / MenurunTetap / Meningkat

Mean SDMean SD

MMP-9 (ng/mL)3149,37 6184,82- (2798,73 6960,52)0,044

TIMP-1 (pg/mL)63,5828 241,90- (198,75 147,13)0,010

Rasio MMP-9/TIMP-18,39 19,62-(0,56 20,93)0,134

EGF (pg/mL)- (5,74 14,12)- (18,45 22,05)0,099

*Uji Mann-Whitney, p>0,05 = tidak signifikanDari tabel 8 dapat dilihat bahwa ada perbedaan perubahan kadar biomarker antara penderita yang sudah mengalami penurunan pertumbuhan bakteri atau telah mengalami eradikasi bakteri dibandingkan dengan kadar biomarker penderita yang tidak mengalami eradikasi bakteri dan pertumbuhan bakteri menetap atau meningkat. Kadar MMP-9 pada umumnya menurun pada penderita yang telah mengalami penurunan pertumbuhan bakteri, dan hal sebaliknya terjadi, kadar MMP-9 pada umumnya meningkat pada penderita yang tidak mengalami penurunan pertumbuhan bakteri. Hal yang sama terjadi pada biomarker kadar TIMP-1 dan perubahan tersebut berbeda bermakna (p0,05) antara penderita yang sudah mengalami penurunan pertumbuhan bakteri atau telah mengalami eradikasi bakteri dibandingkan dengan kadar biomarker penderita yang tidak mengalami eradikasi bakteri dan pertumbuhan bakteri menetap atau meningkat, Untuk biomarker kadar EGF pada kedua kelompok umumnya meningkat, tetapi peningkatannya lebih besar pada penderita yang tidak mengalami penurunan pertumbuhan bakteri tetapi tidak bermakna (p>0,05).

Tabel 9. Korelasi perubahan pertumbuhan bakteri dengan biomarker inflamasi

Korelasi antara Variabelrp

Perubahan Pertumbuhan BakteriMMP-90,3370,054

TIMP-10,2250,145

Rasio MMP-9/TIMP-10,2280,142

EGF0,2750,097

MMP-9TIMP-1 0,5190,005

Rasio MMP-9/TIMP-10,8530,000

EGF0,4640,011

TIMP-1Rasio MMP-9/TIMP-10,1770,203

EGF0,6720,000

Rasio MMP-9/TIMP-1EGF0,1330,268

*Uji Spearman, p CFU sebelum

c. CFU sesudah = CFU sebelum

Test Statisticsb

CFU sesudah - CFU sebelum

Z-2.263a

Asymp. Sig. (2-tailed).024

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks TestRanks

NMean RankSum of Ranks

CFU sesudah - CFU sebelumNegative Ranks6a5.8335.00

Positive Ranks4b5.0020.00

Ties2c

Total12

a. CFU sesudah < CFU sebelum

b. CFU sesudah > CFU sebelum

c. CFU sesudah = CFU sebelum

Test Statisticsb

CFU sesudah - CFU sebelum

Z-.770a

Asymp. Sig. (2-tailed).441

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

CrosstabsSebelum * Sesudah * KELOMPOK PERLAKUAN Crosstabulation

KELOMPOK PERLAKUANSesudahTotal

NEGATIFPOSITIF

TRIMIXSebelumNEGATIFCount202

% within Sebelum100.0%.0%100.0%

POSITIFCount3710

% within Sebelum30.0%70.0%100.0%

TotalCount5712

% within Sebelum41.7%58.3%100.0%

KONTROLSebelumNEGATIFCount022

% within Sebelum.0%100.0%100.0%

POSITIFCount2810

% within Sebelum20.0%80.0%100.0%

TotalCount21012

% within Sebelum16.7%83.3%100.0%

Chi-Square Tests

KELOMPOK PERLAKUANValueExact Sig. (2-sided)

TRIMIXMcNemar Test.250a

N of Valid Cases12

KONTROLMcNemar Test1.000a

N of Valid Cases12

a. Binomial distribution used.

Crosstabs

KELOMPOK PERLAKUAN * PerKuman Crosstabulation

PerKuman

Negatif/MenurunTetap/Meningkat

KELOMPOK PERLAKUANTRIMIXCount102

% within KELOMPOK PERLAKUAN83.3%16.7%

KONTROLCount66

% within KELOMPOK PERLAKUAN50.0%50.0%

TotalCount168

% within KELOMPOK PERLAKUAN66.7%33.3%

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square3.000a1.083

Continuity Correctionb1.6881.194

Likelihood Ratio3.1041.078

Fisher's Exact Test.193.097

Linear-by-Linear Association2.8751.090

N of Valid Cases24

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.

b. Computed only for a 2x2 table

NPar TestsWilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

NMean RankSum of Ranks

MMP93 - MMP92Negative Ranks4a6.7527.00

Positive Ranks8b6.3851.00

Ties0c

Total12

TIMP3 - TIMP2Negative Ranks4d5.7523.00

Positive Ranks8e6.8855.00

Ties0f

Total12

EGF3 - EGF2Negative Ranks4g5.7523.00

Positive Ranks8h6.8855.00

Ties0i

Total12

a. MMP93 < MMP92

b. MMP93 > MMP92

c. MMP93 = MMP92

d. TIMP3 < TIMP2

e. TIMP3 > TIMP2

f. TIMP3 = TIMP2

g. EGF3 < EGF2

h. EGF3 > EGF2

i. EGF3 = EGF2

Test Statisticsb

MMP93 - MMP92TIMP3 - TIMP2EGF3 - EGF2

Z-.941a-1.255a-1.255a

Asymp. Sig. (2-tailed).347.209.209

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

NPar TestsMann-Whitney TestRanks

PerKumanNMean RankSum of Ranks

MMP93Negatif/Menurun1611.75188.00

Tetap/Meningkat814.00112.00

Total24

TIMP3Negatif/Menurun1610.63170.00

Tetap/Meningkat816.25130.00

Total24

EGF3Negatif/Menurun1611.22179.50

Tetap/Meningkat815.06120.50

Total24

rMMPTIMP3Negatif/Menurun1613.19211.00

Tetap/Meningkat811.1389.00

Total24

Test Statisticsb

MMP93TIMP3EGF3rMMPTIMP3

Mann-Whitney U52.00034.00043.50053.000

Wilcoxon W188.000170.000179.50089.000

Z-.735-1.838-1.256-.674

Asymp. Sig. (2-tailed).462.066.209.501

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].490a.070a.214a.528a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: PerKuman

PerBakteriNMeanStd. DeviationSig

Perubahan MMP-9Negatif/Menurun163149.37316184.82332.044

Tetap/Meningkat8-2798.73006960.52243

Perubahan TIMP-1Negatif/Menurun1663.5828241.90308.010

Tetap/Meningkat8-198.7549147.13604

Perubahan EGFNegatif/Menurun16-5.742714.12286.099

Tetap/Meningkat8-18.450422.05735

Perubahan RasioMMP9/TIMP1Negatif/Menurun168.387119.62056.134

Tetap/Meningkat8-.555820.93516

Nonparametric Correlations

Correlations

MMP13TIMP13EGF13

Spearman's rhoMMP13Correlation Coefficient1.000.519**.464*

Sig. (1-tailed)..005.011

N242424

TIMP13Correlation Coefficient.519**1.000.672**

Sig. (1-tailed).005..000

N242424

EGF13Correlation Coefficient.464*.672**1.000

Sig. (1-tailed).011.000.

N242424

rasio13Correlation Coefficient.853**.177.133

Sig. (1-tailed).000.203.268

N242424

pJK13Correlation Coefficient.337.225.275

Sig. (1-tailed).054.145.097

N242424

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

FORMULIR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN SETELAH MENDAPAT PENJELASANSaya yang bertandatangan di bawah ini :Nama:Umur:Alamat:Setelah mendengar/membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh //// baik mengenai tujuan, manfaat apa yang akan diperoleh pada penelitian ini, serta resiko yang mungkin terjadi, maka dengan ini saya menyatakan setuju untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan.Saya mengerti bahwa pengambilan cairan periapikal dalam saluran akar perlu dilakukan, karena itu saya percaya hal ini akan dilakukan dengan tata cara yang benar dan dilakukan oleh petugas yang terlatih.Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya bersifat sukarela tanpa paksaan, sehingga saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa kehilangan hak saya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Juga saya berhak bertanya atau meminta penjelasan bila masih ada hal yang belum jelas atau amsih ada hal alin yang ingin saya ketahui tentang penelitian ini.Saya juga mengerti bahwa semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penelitian ini, dan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, menjadi beban peneliti. Apabila terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.Makassar, 2014Nama,Tanda tangan,Tgl/bln/thn

Saksi 1........................................................................Saksi 2.........................................................................Identitas penelitiNama : drg Maria tanumihardja MDScNo HP: 08124212957DISETUJUI OLEH KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNHASTGL:...................

146