download 855561160

19
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KARDIOVASKULER KELOMPOK 5 Azi Bagus M Saputra (2013730018) Cindy Sally ( 2013730022) Ferdi Ragil Hidayat (2013730039) Hasniar (2013730045) M. Iqbal ( 2013730063) Nadia Nur Araafi Y (2013730075) Nurul Imaniar (2013730081) Rezky Wulandari Putri (2013730092) Rizkianna Narwinigtyas (2013730094) Sudaryawan Andi Nur (2013730106) Syalara Fatharani (2013730108) Pembimbing : Dr. dr. Busjra M. Noor, Msc

Upload: bayu-setyo-nugroho

Post on 04-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

knknk

TRANSCRIPT

Page 1: Download 855561160

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

KARDIOVASKULER

KELOMPOK 5

Azi Bagus M Saputra (2013730018)

Cindy Sally ( 2013730022)

Ferdi Ragil Hidayat (2013730039)

Hasniar (2013730045)

M. Iqbal ( 2013730063)

Nadia Nur Araafi Y (2013730075)

Nurul Imaniar (2013730081)

Rezky Wulandari Putri (2013730092)

Rizkianna Narwinigtyas (2013730094)

Sudaryawan Andi Nur (2013730106)

Syalara Fatharani (2013730108)

Pembimbing :

Dr. dr. Busjra M. Noor, Msc

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JAKARTA

2014

Page 2: Download 855561160

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami.

Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk paling

mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat, dan

umatNya semua.

Pada semester 3 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan kesehatan

Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Kardiologi. Dalam

Praktikum Fisiologi dalam percobaan Cold-Pressor Test dan Test Kesanggupan

Kardiovaskuler ini kelompok kami diharapkan untuk dapat memahami masala-masalah yang

timbul dari kedua percobaan ini yang berhubungan dengan system Kardiovaskuler.

Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Praktikum Sistem Kardiologi bagi

kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pemberian materi

kepada : dr. Fanny Septiani M.Biomed. Kami mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan

ini masih banyak kesalahan serta kekurangan dapat kiranya bapak dan ibu memberi kami

masukan dan arahan.

Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para

sahabatnya.

Jakarta, Oktober 2014

Penyusun

Page 3: Download 855561160

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system

transpor tubuh. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yang dipompa

melaluinya oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrien,

pembuangan zat sisa, dan penyampaian sinyal hormon. Arteri yang sangat elastik

mengangkut darah dari jantung ke organ dan berfungsi sebagai reservoar tekanan untuk

terus mendorong darah maju ketika jantung relaksasi dan sedang terisi.Tekanan darah

arteri rerata diatur secara ketat untuk menjamin penyaluran darah yang adekuat ke organ-

organ. Jumlah darah yang mengalir melalui suatu organ bergantung pada caliber

(diameter internal) arteriol yang banyak mengandung otot yang mendarahi organ tersebut.

Kaliber arteriol berada dibawah kontrol sehingga curah jantung dapat secara terus-

menerus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada saat tersebut. Kapiler yang

berdinding tipis dan berpori adalah tempat pertukaransebenarnya antara darah dan sel

jaringan sekitar. Vena yang sangat mudahdiregangkan mengembalikan darah dari organ

ke jantung dan berfungsi sebagaitempat cadangan darah.Pada praktikum fisiologi ini,

mahasiswa melakukan percobaan dengan menggunakan sfigmomanometer guna untuk

mengukur tekanan darah secara tak langsung yang disalurkan melalui jaringan ke arteri

brakhialis dibawahnya yaitu pembuluh utama yang membawa darah ke lengan bawah,

dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri manusia,

menjelaskan perbedaanhasil pengukuran tekanan darah a. brakhialis pada sikap berbaring,

duduk dan berdiriserta faktor perubahan hasil pada ketiga sikap tersebut.

1.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

1. Melakukan tes peningkatan tekanan darah dengan pendinginan (Cold-pressor Test)

2. Menilai hasil cold-pressor test seseorang

3. Melaksanakan test kesanggupan kardiovaskuler (YMCA Three-Minute Step Test)

1.3 TUJUAN PERILAKU KHUSUS

1. Mampu mengukur darah arteri brakhialis pada sikap berbaring dengan cara auskultasi

2. Mampu memberikan rangsangan pendiginan pada tangan selama satu menit

Page 4: Download 855561160

3. Mampu mengukur tekanan darah arteri brakhialis selama perangsangan pada tangan

selama satu menit

4. Mampu menetapkan waktu pemulihan tekanan darah arteri brakhialis

5. Mampu menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau

hiporeaktor

6. Mampu menyesuaikan metronom pada frekuensi 96x/menit

7. Mampu memberi contoh cara melakukan tes kesanggupan kardiovaskuler pada orang

percobaan

8. Mampu menyuruh orang percobaan melakukan tes kesanggupan kardiovaskuler

sesuai petunjuk

9. Mampu menilai kesanggupan kardiovaskuler berdasarkan tabel YMCA

Page 5: Download 855561160

BAB II

PERCOBAAN TES TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN

(COLD-PRESSOR TEST)

2.1 ALAT:

Sfigmomanometer dan stetoskop

Jam tangan

Wadah berisi air dan es

2.2 KERANGKA TEORI:

Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar

yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di

arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita

melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh

darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan

hormonal.

Kontol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang

mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui

efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka

dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan

darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic keseluruhannya dan

kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat

kimiawi atau fisik.

2.3 CARA KERJA

1. Suruh orang percobaan (OP) berbaring terlentang dengan tenang selama 10 - 20 menit

2. Selama menunggu, pasangkan manset Sfigmomanometer pada lengan kanan atas OP

3. Setelah OP berbaring 10-20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit

sampai mendapatkan hasil yang sama (tekanan basal) 3 kali berturut-turut (selisih

hasil 3 kali pengukuran ≤ 5mmHg

4. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukan tangan kirinya kedalam air es (4°C)

sampai batas pergelangan tangan

Page 6: Download 855561160

5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan

diastolik

6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan

Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20mmHg dan tekanan

diastolik lebih dari 15mmHg dari tekanan basal, maka OP termasuk golongan

Hiperreaktor

Bila kenaikan tekanan darah OP masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka

OP termasuk golongan Hiporeaktor

7. Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan

sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal

8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolik pada

detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali

Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30

dan detik ke 60 pendinginan

Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan

sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal

Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukanlah percobaan kedua untuk

menetapkan tekanan diastolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan

2.4 PERMASALAH

1. Mengapa OP harus berbaring selama 10 – 20 menit

Agar OP tenang dan relaks sehingga pada saat pengukuran sistolik dan

diastolik sebelum pendinginan didapat tekanan darah murni pada saat istirahat

2. Apakah kontraindikasi untuk melakukan Cold-Pressor Test

Bila tekanan darah dari waktu kewaktu menunjukan peningkatan. Test ini

dapat sebagai salah satu cara mengetahui apakan orang tersebut beresiko

tinggi terhadap penyakit hipertensi

3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah orang percobaan

dengan cepat

Pada poin 4 dalam cara percobaan disebutkan setelah pemeriksaan sistolik dan

diastolik sebelum pendinginan manset Sfigmomanometer tidak dilepas dari

Page 7: Download 855561160

OP, sehingga pada saat waktu sebelum detik ke 30 pemeriksa mulai menaikan

tekanan sampai pada tekanan darah basal sehingga pada saat detik ke 30 mulai

dapat melepaskan tekanan sehingga didapatkan nilai sistolik dan diastolik

pada detik ke 30. Begitupun pada detik ke 60.

4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah orang percobaan selama

pendinginan. Terangkan mekanismenya

Perubahan temperatur lingkungan menjadi dingin merupakan salah satu

contoh pengaruh fisik lokal pada otot, sehingga tekanan darah dapat berubah.

Mekanismenya bila terjadi perubahan suhu dalam tubuh kita maka tekanan

darah akan meningkat karena dalam pembuluh darah terjadi vasokontriksi

sehingga jantung bekerja memompa darah lebih banyak agar darah dapat

sampai pada jaringan

5. Apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan Hippereaktor atau

Hiporeaktor

Bila pada pendinginan, tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan

tekanan diastolik lebih dari 15 mmHg dibandingkan dengan tekanan basal,

maka o.p tergolong hiperreaktor.

Bila seseorang termasuk dalam golongan Hipperreaktor bila terjadi terus

menerus dapat menyebabkan terjadinya hipertensi atau kemungkinan

menderita Hipertensi

Bila kenaikan tekanan darah o.p masih di bawah angka-angka tersebut, o.p

tergolong hiporeaktor. Bila orang tersebut dalam golongan Hiporeaktor dapat

dijadikan sebagai acuan untuk memriksa tekanan darah secara rutin untuk

memastikan bahwa orang tersebut tidak menderita Hipertensi

2.5 HASIL PERCOBAAN

Identitas OP

Nama Sudaryawan

Usia 19 tahun

Tinggi Badan Cm

Berat Badan Kg

Page 8: Download 855561160

OP

Tekanan darah

(mmHg) dalam

keadaan basal

Tekanan Darah (mmHg) setelah

dilakukan pendinginan

Tekanan darah

(mmHg) dalam

keadaan basalDetik ke-30 Detik ke-60

Sudar 110/70 100/80 120/80 120/80

Ket : Kenaikan sistol 10 mmhg hiporreaktor

Kenaikan diastol 10 mmhg hiporreaktor

Pada data hasil percobaan di atas, terlihat secara umum bahwa tekanan darah basal

sistol dan diastol mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini

sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada

temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit

(vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah

untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada

naiknya tekanan darah sistol dan diastol.

Kemungkinan lain yang menyebabkan tekanan darah o.p naik adalah sebelum o.p

memasukkan tangan kirinya ke dalam air es atau sebelum menjalani percobaan, o.p merasa

takut atau grogi akan dinginnya es yang akan melingkupi tangannya sehingga tekanan darah

o.p meningkat.

Di samping itu, adanya respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan o.p dimasukkan

dalam es yang bersuhu 4oC juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darah o.p. Suhu

yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi

homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu

disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas kardiovaskuler

termasuk peningkatan tekanan darah.

Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan

distolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor

yang dapat diprediksi memiliki potensi hipertensi. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih

dibawah angka-angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor. Contohnya

pada o.p zulfa dan dewi dimana tekanan darah sistol dan diastolnya naik, sehingga dapat

disimpulkan o.p zulfa dan dewi termasuk golongan hiperreaktor.

Page 9: Download 855561160

Kesimpulan:

Efek pendinginan menyebabkan tekanan darah seseorang meningkat disebabkan

karena terjadinya vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

Page 10: Download 855561160

BAB III

TES KESANGGUPAN KARDIOVASKULER : THE YMCA THREE-MINUTE STEP

TEST

3.1 TUJUAN

1. Melaksanakan tes kesanggupan kardiovaskuler (YMCA Three-Minute Step Test)

2. Menilai kesanggupan kardiovaskuler seseorang

3.2 ALAT

1. Stopwatch

2. Bangku setinggi 12 inci

3. Metronom (frekuensi 96x/menit)

3.3 KERANGKA TEORI

Saat berolahraga, terjadi peningkatan metabolisme dalam tubuh. Hal ini

mempengaruhi tekanan darah, dan termasuk sebagai pengaruh lokal kimiawi. Sebab

olahraga menyebabkan:

a. Penurunan O2 oleh karena sel-sel yang aktif melakukan metabolism menggunakan

lebih banyak O2 untuk fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP.

b. Peningkatan CO2 sebagai produk sampingan fosforilasi oksidatif

c. Peningkatan asam – lebih banyak asam karbonat yang dihasilkan dari peningkatan

produksi CO2 akibat peningkatan aktivitas metabolic. Juga terjadi penimbunan asam

laktat apabila yang digunakan untuk menghasilkan ATP adalah jalur glikolitik.

d. Peningkatan K+ -- potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan

kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradient konsentrasi istirahat,

menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan.

e. Peningkatan osmolaritas ketika metabolism sel meningkat karena meningkatnya

pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif.

f. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolism

atau kekurangan O2, terutama di otot jantung.

g. Pengeluaran prostaglandin

Page 11: Download 855561160

Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan setelah

beraktivitas (misalnya : olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi peningkatan

aliran balik vena.

Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk

mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini

menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas otot

mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung.

Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan frekuensi

denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri radialis, suara

detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan memakai kedua factor

tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang dibedakan antara kesanggupan

kurang sampai kesanggupan amat baik.

3.4 CARA KERJA

1. Suruh OP berdiri menghadap bangku yang sesuai sambil mendengarkan detakan

metronom dengan frekuensi 96 kali per menit.

2. Suruh OP menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada waktu detakan

metronom.

3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua), kaki lainnya dinaikkan ke

bangku sehingga OP berdiri tegak di atas bangku.

4. Pada detakan ke 3, kaki yang pertama kali naik diturunkan.

5. Pada detakan ke 4, kaki yang masih di atas bangku diturunkan pula sehingga OP

berdiri tegak lagi di depan bangku.

6. Siklus tersebut diulang terus-menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari

5 menit.

Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah

stopwatch.

7. Segera setelah itu, OP disuruh duduk, dalam waktu kurang dari 5 detik hitunglah dan

catat frekuensi denyut nadinya selama 1 menit dan catat hasilnya.

8. Tentukan indeks kesanggupan kardiovaskular OP dengan memasukan frekuensi

denyut nadi OP selam 1 menit setelah tes ke table YMCA-1 dan table YMCA-2. di

bawah

9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil tes?

Page 12: Download 855561160

Faktor yang mempengaruhi hasil tes diantaranya adalah emosi, kelelahan,

olahraga sebelum tes, istirahat, frekuensi denyut nadi maksimal yang berbeda dari

rata-rata populasi dan kesalahan penghitungan.

1.4 HASIL PERCOBAAN

Identitas OP

Nama Ferdi Rizkianna Azi

Usia 19 tahun 19 tahun 19 tahun

Tinggi Badan 168 cm 162 cm 168 cm

Berat Badan 61 kg 60 kg 65 kg

Denyut Nadi 85x/menit 100x/menit 118x/menit

Hasil Good Above Average Poor

Dari ketiga OP tersebut diatas indeks kesanggupan kardiovaskuler berbeda-beda dalam

melakukan aktivitas otot bergantung dengan beberapa faktor yang telah disebutkan di atas.

Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu

dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada tingkatan latihan fisik,

baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada

sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari

organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan

meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.

Kesanggupan kardiovaskuler seseorang dinyatakan dengan tabel YMCA dibawah ini.

Semakin rendah nilai frekuensi denyut nadi seseorang maka kesanggupan kardiovaskulernya

semakin baik.

KESIMPULAN:

Kesanggupan kardiovaskuler seseorang dapat dinyatakan dengan merujuk pada frekuensi

denyut nadi tabel YMCA. Semakin rendah nilai frekuensi denyut nadi seseorang maka

kesanggupan kardiovaskulernya semakin baik.

Page 13: Download 855561160