Halaman/
Pages
Surat Pernyataan Direksi Board of Director's Statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditors' Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statements of Profit or Loss and Other
Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 39 Notes to the Consolidated Financial Statements
Lampiran - Informasi Keuangan Induk Perusahaan 40 - 45 Attachment - Parent Company Financial Information
WITH INDEPENDEN AUDITORS' REPORT
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2017 dan 2016
Daftar Isi / Table of Contents
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT
AS OF DECEMBER 31, 2017 and 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company's Public Offering
On June 30, 2008, the Company obtained the Effective Statement
Letter of the Registration Statement Issuance of Shares No. S-
4215/BL/2008 from Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) for a Public Limited Offering (PUT) I in order to
issue the Pre-emptive Rights (HMETD) ordinary shares of 703,750,000
shares with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 127
per share.
Setiap pemegang 10 saham biasa atas nama yang tercatat dalam daftar
pemegang saham mempunyai 10 HMETD dimana setiap 10 HMETD
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru yang
harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD.
Each 10 ordinary shares holder registered who recorded in the
shareholder register have 10 HMETD where each 10 HMETD gives a
right to buy the new shares which must be fully paid at the time of
execution of HMETD.
Waran adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham biasa atas nama yang bernilai Rp 100 setiap saham
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 yang dapat dilakukan
selama periode pelaksanaan waran yaitu mulai tanggal 23 Januari 2009
sampai dengan 23 Juli 2009 dimana setiap pemegang 10 saham baru
hasil pelaksanaan HMETD berhak untuk memiliki 3 Waran Seri 1 untuk
membeli 3 saham baru. PUT I ini menerbitkan 211.215.000 Waran Seri 1
yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 135 dengan jumlah
sebesar Rp 28.501.875.000.
Warrants are securities that gives a right the holder to purchase
ordinary shares valued at Rp 100 per share exercise price of Rp 135
when the warrant exercise period began on January 23, 2009 until July
23, 2009, whereby each 10 new shares holder from excercised the
HMETD can have the 3 Warrant Series I to purchase 3 new shares.
PUT I issued 211,215,000 Warrants Series I with offering price of Rp
135 amounted to Rp 28,501,875,000.
Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan telah memperoleh Surat
Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-
3242/BL/2007 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 300.000.000
saham kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per
saham pada harga penawaran sebesar Rp 125 per saham. Perusahaan
telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu
Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2007.
PT Eureka Prima Jakarta Tbk (Dahulu PT Laguna Cipta Griya Tbk)
(Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 97 tanggal 17 Mei
2004 yang dibuat di hadapan Bambang Suwondo, S.H., Notaris di
Jakarta dan telah diubah berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 Juni 2004 di
hadapan Notaris H.Yunardi, S.H. Akta pendirian dan perubahannya
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-17425.HT.01.01-
TH.2004 tanggal 13 Juli 2004, dan telah dimuat serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 26 November 2004 No. 95
Tambahan No. 11621/2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 54
tanggal 21 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan H.Yunardi, S.H.,
sehubungan dengan perubahan nama Perusahaan dari semula bernama
PT Laguna Cipta Griya Tbk menjadi PT Eureka Prima Jakarta Tbk,
perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha dan peningkatan
jumlah modal dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan
dicatat dalam Database Sisminbakum Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-5529.AH.01.02.Tahun 2013
tanggal 30 Oktober 2013.
PT Eureka Prima Jakarta Tbk (Formerly PT Laguna Cipta Griya Tbk)
(the Company) was established based on Notarial Deed No. 97 dated
May 17, 2004 of Bambang Suwondo, SH, Notary in Jakarta and has
been amended based on the Deed No. 4 dated June 4, 2004 before
Notary H. Yunardi, SH The Deed of Establishment and its amendments
have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decree No. C-17425.HT.01.01-TH.2004
dated July 13, 2004, and has been published and was published in the
Official Gazette of the Republic of Indonesia No. dated 26 November
2004. Supplement No. 95. 11621/2004. Articles of Association have
been amended several times, most recently by Deed No. 54 dated
October 21, 2013, made before Notary H.Yunardi, S.H., in connection
with a change in Company’s name from PT Laguna Cipta Griya Tbk to
PT Eureka Prima Jakarta Tbk, the change of scope of the Company’s
activity and increasing the authorized share capital. The amendment
has been received and recorded in the database Sisminbakum Ministry
of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-
5529.AH.01.02.Tahun 2013 dated October 30, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan usaha Perusahaan bergerak dalam bidang real
estat/pembangunan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan
kantor pusat yang beralamat di Equity Tower lantai 19, Suite 19B, SCBD
Lot 9 , Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association,
the scope of the Company’s activity comprises of real
estate/construction. The Company is domiciled in Jakarta with the head
office located at Equity Tower floor 19, Suite 19B, SCBD Lot 9 , Jalan
Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta.
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan Agustus 2004.
Pada saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah pembangunan
perumahan yang berlokasi di Cilegon, Banten.
The Company commence commercial operations since August 2004. At
this time the Company's principal activity is the developer house of
house which located in Cilegon, Banten.
On June 29, 2007, the Company has obtained an effective statement
letter of the Registration Statement Issuance of Shares No. S
3242/BL/2007 from the Chairman of the Capital Market Supervisory
Agency (Bapepam) to conduct an Initial Public Offering amounted to
300,000,000 shares to the public with a nominal value amounted to Rp
100 per share at the offering price of Rp 125 per share. The company
has stated its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly
Jakarta Stock Exchange) on July 13, 2007.
Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan
Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-4215/BL/2008
dari Ketua BAPEPAM & LK untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) saham biasa sejumlah 703.750.000 saham dengan
nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 127 per
saham.
6
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) b. The Company's Public Offering (continued)
c. Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan c. Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama President Director
Direktur Director
*)
Each shareholder of 1 ordinary shares who registered in the
shareholder register have 3 HMETD where each 1 HMETD gives a right
the holder to buy 1 new shares which must be paid in full at the time of
execution of HMETD.
Pada tanggal 16 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh Surat
Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-
306/D.04/2013 dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham biasa
sejumlah 4.222.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham
pada harga penawaran Rp 350 per saham.
Setiap pemegang 1 saham biasa atas nama yang tercatat dalam daftar
pemegang saham mempunyai 3 HMETD dimana setiap 1 HMETD
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru
yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD.
The members of the Company’s Boards of Commissioners and
Directors as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:
Berkenaan dengan Penawaran Umum Terbatas III, Perusahaan juga
menerbitkan Waran Seri I, dimana untuk setiap 9 saham baru hasil
pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri I yang diberikan
cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Entitas Induk
dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.
Warrant Series I holder has no rights as a shareholder, including the
right to received dividend as long as Warrant Series I has not been
implemented into ordinary shares. When the Series 1 Warrants not
exercised until the implementation period runs out, then the Warrant
Series 1 were obsolete, worthless and void. As of the date of July 23,
2009, no Warrants Series I were converted into shares.
In regards to Limited Public Offering III, the Company also issued
Warrant Series I in which for each 9 new shares from HMETD include 1
Warrants Series I issued as incentive for the Company shareholders
and/or HMETD holders that exercise their right.
Pemegang Waran Seri 1 tidak mempunyai hak sebagai pemegang
saham, termasuk hak atas deviden selama Waran Seri 1 tersebut belum
dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila Waran Seri 1 tidak
dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri 1
tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampai
dengan tanggal 23 Juli 2009, tidak ada Waran Seri I yang dikonversi
menjadi saham.
On October 16, 2013, the Company obtained the Effective Statement
Letter of the Registration Statement ssuance of Shares No. S-
306/D.04/2013 from Board Of Commisioner Financiaol Service Authority
for a Limited Public Offering (PUT) II in order to issue the Pre-emptive
Rights (HMETD) ordinary shares of 4,222,500,000 shares with par
value of Rp 100 per share and offering price of Rp 350 per share.
Pemegang Waran Seri 1 tidak mempunyai hak sebagai pemegang
saham, termasuk hak atas deviden selama Waran Seri 1 tersebut belum
dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila Waran Seri 1 tidak
dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri 1
tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampai
dengan tanggal 12 Mei 2014, tidak ada Waran Seri I yang dikonversi
menjadi saham.
Warrant Series I holder has no rights as a shareholder, including the
right to received dividend as long as Warrant Series I has not been
implemented into ordinary shares. When the Series 1 Warrants not
exercised until the implementation period runs out, then the Warrant
Series 1 were obsolete, worthless and void. As of the date of May 12,
2014, no Warrants Series I were converted into shares.
Aryanto Sutadi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah sebagai berikut:
Lukman Bustommy
Aryanto Sutadi
December 31, 2017
Lukman Purnomosidi
Imran Syamnir
Bapak Agoestiar Zoebir telah meninggal dunia pada tanggal 13
Desember 2016, sampai tanggal laporan 31 Desember 2016 belum
dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
penggantian jabatan Komisaris Utama.
Mr. Agoestiar Zoebir has passed away on December 13, 2016,
until Dec 31, 2016 report has not been held General Meeting of
Shareholders (GMS) for the replacement of the position of
President Commissioner.
Bisler Simbolon
Kuntransmiadi Inugroho
Berdasarkan akta No. 129 tanggal 20 Juli 2017 Notaris Hasbullah
Abdul Rasyid, SH.,M,Kn mengenai pernyataan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 21 Juni 2017, RUPS
menyetujui pengangkatan dewan direksi dan dewan komisaris
perseroan untuk periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2022
yang berlaku efektif sejak tanggal 21 juni 2017. Perubahan ini telah
diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-Ah.01.03-0158441 Tanggal
12 Agustus 2017
Based on notarial deed. 129 dated July 20, 2017 Notary
Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M, Statement of Meeting Decision
(GMS) dated June 21, 2017, GMS of the Board of Directors
Struggle for the period of 2017 to 2022 effective on June 21,
2017 this amendment has been received an recorded in
databese SIsminbakum Ministry of Law and Human Right No.
AHU-Ah.01.03-0158441 Dated August 12, 2017
Komisaris Utama / Komisaris
Independen
President Commissioner /
Independent Commissioner
31 Desember 2017/ December 31, 2017
31 Desember 2017 /
7
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. c.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Chief
Anggota Members
Anggota Members
Adapun susunan Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal : The composition of the Corporate Secretary and Internal Audit Units:
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Unit Audit Internal Unit Internal Audit
d. Entitas Anak d. Subsidiaries
2017 2016
PT Dian Sakti Jakarta 71,05% - 59.439.642.187 59.439.990.187
Jakarta 51% 32.079.009.770 46.971.338.971
Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
(continued)
31 Desember 2017 dan 2016 / December 31, 2017 and 2016
Tahun Beropersi
Komersial /
Commercial
Operating Year
2012
31 Desember 2017 dan 2016 /
December 31, 2017 and 2016
31 Desember 2016/ December 31, 2016
Agoestiar Zoebier *)
Lukman Bustommy
Aryanto Sutadi
December 31,2016
31 Desember 2016 /
Jumlah Aset / Total Assets
As of December 31, 2017 and 2016, the Company and its subsidiaries
(herein collectively referred to as the "Group") had a total of and 31
employees, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Entitas Anak yang
dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2017 and 2016, the details of subsidiaries which
were consolidated into the Company’s financial statements are as
follows:
Pengembangan
Tanah di
Palembang /
Land developer
in Palembang
PT Senopati
Aryani Prima
PT Senopati Aryani Persada, a Subsidiary, was established on March 1,
2011 and a shares owned by the company since 2014.
Entitas Anak
/ Subsidiary
PT Dian Sakti, a Subsidiary, was established on May 3, 1978 and a
shares owned by the company since 2008.
PT Senopati Aryani Persada, Entitas anak, didirikan pada tanggal 1
Maret 2011 dan sahamnya dimiliki Perusahaan sejak tahun 2014.
Tempat
Kedudukan
/ Located
Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders
(AGMS) held on June 29, 2016, the GMS approved the
resignation of Mr. Ir. Saleh Aziz, and is valid from the date of
approval.
PT Dian Sakti, Entitas anak, didirikan pada tanggal 3 Mei 1978 dan
sahamnya dimiliki Perusahaan sejak tahun 2008.
Persentase
Kepemilikan
/ Owner
Percentage
Pembangunan
Apartemen/
Developer
Apartement
-
Moeryanto
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan dan entitas
anaknya (secara bersama-sama disebut "Perusahaan dan Entitas Anak")
memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak dan 31 orang.
Bidang Usaha /
Business
Activity
Aryanto Sutadi
Puguh Susiantoro
Priambudi Tasman
Lukman Purnomosidi
Imran Syamnir
Denny Boestami
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
tanggal 29 Juni 2016, RUPS menyetujui pengunduran diri Bapak Ir.
Saleh Aziz, dan berlaku sejak tanggal disetujui.
Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
8
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
e. e.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. a.
● PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan ● PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
● PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri ● PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
Business Combination of Entities Under Common Control
Berdasarkan perjanjian di atas, GMP setuju untuk menjual dan
Perusahaan setuju untuk membeli 6.375 (51%) saham SAP yang
dimiliki oleh GMP. Harga pembelian saham tersebut adalah Rp
1.800.000.000.
In the current year, the Group adopted the following new and revised
standards and interpretations issued by the Financial Accounting
Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are
relevant to its operations and effective for accounting period beginning
on January 1, 2015.
Also relevant to the Group is the amendment to PSAK 1 regarding
when a statement of financial position as of the beginning of the
preceding period (third statement of financial position) and the
related notes are required to be presented. The amendments
specify that a third statement of financial position is required when a)
an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a
retrospective restatement or reclassification of items in its financial
statements, and b) the retrospective application, restatement or
reclassification has a material effect on the information in the third
statement of financial position. The amendments specify that
related notes are not required to accompany the third statement of
financial position.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the
statement of comprehensive income. Under the amendments to
PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a
“statement of profit or loss and other comprehensive income”. The
amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss
and other comprehensive income in either a single statement or in
two separate but consecutive statements. However, the
amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in
the other comprehensive income section such that items of other
comprehensive income are grouped into two categories: (1) items
that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2)
items that may be reclassified subsequently to profit or loss when
specific conditions are met.
Adoption of New and Rrevised Statements of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Intepretations of PSAK ("ISAK")
The amendments have been applied retrospectively, and hence the
presentation of items of other comprehensive income has been
modified to reflect the changes.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial
Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate
Financial Statements” which continues to be a standard dealing
solely with separate financial statements. The existing guidance for
separate financial statements remains unchanged.
On December 23, 2014, the Company and PT Gagas Mitra Persada
(GMP), an entity under common control with the Company, entered into
a Share Sale and Purchase Agreement. GMP wast he owner of 8,125
(65%) ordinary shares of PT Senopati Aryani Prima (SAP).
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru
untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen
terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah
namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk
menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik
sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan
terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1,
mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan
komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif
lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan
direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena
itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi
untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika
laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat
sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait
harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi
keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan
kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali
retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan
keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau
reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam
laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa
catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan
ketiga.
Pada tanggal 23 Desember 2014, Perusahaan dan PT Gagas Mitra
Persada (GMP), entitas sepengendalian yang sama dengan Perusahaan,
menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham. GMP merupakan pemilik
dari 8.125 (65%) saham biasa dari PT Senopati Aryani Prima (SAP).
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan
revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada
tanggal 1 Januari 2015.
Based on the above agreement, GMP agreed to sell and the Company
agreed to purchase the 6,375 (51%) shares of SAP owned by GMP.
The purchase price of the shares is Rp 1,800,000,000.
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK
4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu
standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang
telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
9
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. a.
● ●
● PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja ● PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
● PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja (lanjutan) ● PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits (continued)
● PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan ● PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
● PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset ● PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (Lanjutan)
Adoption of New and Rrevised Statements of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Intepretations of PSAK ("ISAK")
(Continued)
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined
benefit plans and termination benefits. The most significant change
relates to the accounting for changes in defined benefit obligations
and plan assets. The amendments require the recognition of
changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets
when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach'
permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the
recognition of past service costs. The amendments require all
actuarial gains and losses to be recognised immediately through
other comprehensive income in order for the net pension asset or
liability recognised in the consolidated statement of financial position
to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the
interest cost and expected return on plan assets used in the
previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest”
amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by
applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the
measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is
required to reflect the tax consequences of recovering the carrying
amount of the investment property through sale. The “sale”
presumption is rebutted if the investment property is depreciable and
the investment property is held within a business model whose
objective is to consume substantially all of the economic benefits
embodied in the investment property over time, rather than through
sale.
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK
68, Pengukuran Nilai Wajar.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat
dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak
tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak
dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan.
Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat
disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang
bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat
ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui
penjualan.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of
PSAK 68, Fair Value Measurement.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been
renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and
Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to
cover entities that are investors with joint control of, or significant
influence over, an investee.
Specific transitional provisions are applicable to first-time application
of PSAK 24 (revised 2013).
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint
Ventures
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama
kali atas PSAK 24 (revisi 2013).
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk
rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013),
memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat
pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan
tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup
standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa
jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model
nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan
sepenuhnya melalui penjualan.
These changes have had an impact on the amounts recognized in
profit or loss and other comprehensive income in prior years (see
the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013)
introduces certain changes in the presentation of the defined benefit
cost including more extensive disclosures.
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah
namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi
diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan
pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee .
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax
which was previously scoped in the standard; and (2) establish a
rebuttable presumption that the carrying amount of an investment
property measured using the fair value model in PSAK 13,
Investment Property will be recovered entirely through sale.
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan
pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi
atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban
imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen
terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan
berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat
pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan
seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui
penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas
pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan
jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya,
biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam
PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto”
berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan
mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti
neto.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
10
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. a.
● PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian ● PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation
● ●
● PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan ● PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
● PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian ● PSAK 65, Consolidated Financial Statements
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (Lanjutan)
Adoption of New and Rrevised Statements of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Intepretations of PSAK ("ISAK")
(Continued)
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan
untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan
keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa
setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu
instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian
dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya,
amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat
dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar
melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga
elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c)
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi
pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari
aktivitas entitas tersebut.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated
and Separate Financial Statements, that deals with consolidated
financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose
Entities.
A more robust definition of control has been developed that includes
three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights,
to variable returns from its involvement with the investee; and (c)
ability to use its power over the investee to affect the amount of the
investor’s returns. Previously, control was defined as the power to
govern the financial and operating policies of an entity so as to
obtain benefits from its activities.
PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu
dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam
skenario yang kompleks.
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues
relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments
clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-
off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments
also clarify that income tax on distributions to holders of an equity
instrument and transaction costs of an equity transaction should be
accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK
68, Pengukuran Nilai Wajar.
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan
pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan.
Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang
lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi
entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan
atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan
pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang
periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan
tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh
persyaratan penyerahan (jaminan) untuk instrumen keuangan
berdasarkan perjanjian\menyelesaikan secara neto yang dapat
dipaksakan dan perjanjian serupa.
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements
for transactions involving transfers of financial assets. These
amendments are intended to provide greater transparency around
risk exposures when a financial asset is transferred but the
transferor retains some level of continuing exposure in the asset.
The amendments also require disclosures where transfers of
financial assets are not evenly distributed throughout the period.
Further, entities are required to disclose information about rights of
offset and related arrangements (such as collateral posting
requirements) for financial instruments under an enforceable master
netting agreement or similar arrangement.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to
discontinue hedge accounting when a derivative designated as a
hedging instrument is novated under certain circumstances. The
amendments also clarify that any change to the fair value of the
derivative designated as a hedging instrument arising from the
novation should be included in the assessment and measurement of
hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the
accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification
of a financial asset out of the “fair value through profit or loss”
category – see discussion in ISAK 26.
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang
persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut
mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan
penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga
mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan
distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi
dicatat sesuai dengan PSAK 46.
PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing
whether an investor controls an investee in complex scenarios.
This standard is also amended to incorporate the requirements of
PSAK 68, Fair Value Measurement.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk
konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah
pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all
entities, and that basis is control.
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan
laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian –
Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and
Measurement
11
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. a.
● PSAK 66, Pengaturan Bersama ● PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures.
● PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ● PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
● PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ● PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries,
joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.
The standard establishes disclosure objectives and specifies
minimum disclosures that entities must provide to meet those
objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should
disclose information that helps users of financial statements evaluate
the nature of, and risks associated with, its interests in other entities
and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities
that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or
unconsolidated structured entities.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly
controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK
66 are required to be accounted for using the equity method of
accounting.
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama.
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk
entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak,
pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang
tidak dikonsolidasi.
PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified
where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint
arrangements are classified as joint operations or joint ventures,
depending on the rights and obligations of the parties to the joint
arrangements by considering the structure, the legal form of the
arrangements, the contractual terms agreed by parties to the
arrangement, and, when relevant, other facts and circumstances. In
contrast, under PSAK 12, there are three types of joint
arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and
jointly controlled operations. The classification of joint arrangements
under PSAK 12 was primarily determined based on the legal form of
the arrangement.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have
control over the investees on transition, and requires retrospective
application.
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar
dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut
tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur
atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka
dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan
tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah
luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen
keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain
mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan
pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah
lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya,
pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki
nilai wajar dalam tiga level yang saat ini diharuskan untuk instrumen
keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan akan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup
seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor
tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan
transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara
retrospektif.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value
measurements and disclosures about fair value measurements. The
standard does not change the requirements regarding which items
should be measured or disclosed at fair value.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang
ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura
bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan
menggunakan akuntansi metode ekuitas.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring
fair value, and requires disclosure about fair value measurements.
The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial
instrument items and non-financial instrument items for which other
PSAK require or permit fair value measurements and disclosures
about fair value measurements, except in specified circumstances.
In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more
extensive than those required by the current standards. For
example, quantitative and qualitative disclosures based on the three-
level fair value hierarchy currently required for financial instruments
only under PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures will be
extended by PSAK 68 to cover all assets and liabilities within its
scope.
PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus
diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai
pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama
diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama,
tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam
pengaturan bersama dengan mempertimbangkan struktur dan
bentuk hukum pengaturan, persyaratan yang disetujui oleh para
pihak dalam pengaturan kontraktual dan, jika relevan, fakta dan
keadaan lain. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis
pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian
bersama aset dan pengendalian bersama operasi. Klasifikasi
pengaturan bersama berdasarkan PSAK 12 adalah terutama
ditentukan berdasarkan bentuk hukum dari perjanjian.
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam
entitasanak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas
terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan
tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum
yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan
PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi
yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya
dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap
laporan keuangannya.
Adoption of New and Rrevised Statements of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Intepretations of PSAK ("ISAK")
(continued)
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)
12
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. a.
● ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat ● ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
- PSAK No. 5 (penyesuaian 2015), "Segmen Operasi"; - PSAK 5 (Annual Improvement 2015), “Operating Segments”,
- PSAK No. 7 (penyesuaian 2015), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi"; - PSAK 7 (Annual Improvement 2015), “Related Party Disclosures”,
- PSAK No. 13 (penyesuaian 2015), "Properti Investasi"; - PSAK 13 (Annual Improvement 2015), “Investment Property”,
- -
- -
- PSAK No. 22 (penyesuaian 2015), "Kombinasi Bisnis"; - PSAK 22 (Annual Improvement 2015), “Business Combination”,
- -
- PSAK No. 53 (penyesuaian 2015), "Pembayaran Berbasis Saham"; - PSAK 53 (Annual Improvement 2015), “Sharebased Payments”, and
- PSAK No. 68 (penyesuaian 2015), "Pengukuran Nilai Wajar"; - PSAK 68 (Annual Improvement 2015), “Fair Value Measurement”.
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- ISAK No. 30, "Pungutan"; - PSAK 30, “Levies”.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi b. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2017, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK
baru ataupun revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2017
seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated
financial statements are consistent with those adopted in the
preparation of the consolidated financial statements for the year ended
December 31, 2017, except for the adoption of several amended and
new PSAK and ISAK effective January 1, 2017 as disclosed in this
Note.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan
dini diperkenankan yaitu PSAK 69, "Agrikultur" dan amandemen PSAK
16, "Aset Tetap" tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on
or after 1 January 2018, with early application permitted are PSAK 69,
“Agriculture” and amendments to PSAK 16, “Property, Plant and
Equipment” about Agriculture: Bearer Plants.
PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain"
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
PSAK 15, “Investment in Associates and Joint Venture” about
Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
PSAK 65, “Consolidated Financial Statements” about Investment
Entities: Applying the Consolidation Exception,
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for
periods beginning on or after 1 January 2016, with retrospective
application are as follows:
PSAK 24, “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans:
Employee Contributions,
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) (lanjutan)
PSAK 19, “Intangible Asset” about Clarification of Acceptable
Methods of Depreciation and Amortization,"
PSAK 25 (Annual Improvement 2015), Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and Errors”,
PSAK 4, “Separate Financial Statements” about Equity Method in
Separate Financial Statements,
PSAK No. 15, "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi";
PSAK 67, “Disclosures of Interest in Other Entities” about
Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and
As of the date of issuance of the consolidated financial statements,
management is still evaluating the impact of the standards and
interpretations on the consolidated financial statements.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1,"Penyajian Laporan
Keuangan" tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, "Interpretasi
atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi".
ISAK 66, “Joint Arrangements” about Accounting for Acquisitions of
Interests in Joint Operation.
PSAK No. 24, "Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja";
PSAK No. 16 (penyesuaian 2015), "Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi";PSAK No. 19 (penyesuaian 2015), "Aset Tak berwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi";
PSAK No. 25 (penyesuaian 2015), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan";
Standard and improvements to standards effective for periods
beginning on or after 1 January 2016, with early application permitted
as are follows:
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif
melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori
nilai wajar melalui laba rugi.
PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi";
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan
ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang
disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama" tentang Akuntansi Akuisisi
Kepentingan dalam Operasi Bersama;
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen
sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi tersebut
terhadap laporan keuangan.
PSAK No. 4, "Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas
dalam Laporan Keuangan Tersendiri";
Adoption of New and Rrevised Statements of Financial Accounting
Standards ("PSAK") and Intepretations of PSAK ("ISAK")
(continued)
Amendments to standard and interpretation effective for periods
beginning on or after 1 January 2017, with early application permitted
are amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”
about Disclosure Initiative and ISAK 31, “Scope Interpretation of PSAK
13: Investment Property”.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need
not be applied in comparative information provided for periods
before initial application of the standard.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded
derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of
the “fair value through profit or loss” category.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara
retrospektif yaitu:
PSAK 16 (Annual Improvement 2015), “Property, Plant and
Equipment”,
13
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. b.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan) Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements
(continued)
Subsidiaries are consolidated from the acquisition date, being the date
when the Company obtains control, until the date when the Company’s
control ceases. The consolidated financial statements are prepared
using the same accounting policies for each transaction and other
events in similar circumstances, unless otherwise stated.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memilki, baik secara
langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan
suara pada Entitas Anak.
Control is presumed to exist when the Company owns, directly or
indirectly, more than 50% of the voting power of subsidiary.
It should be noted that accounting estimates and assumptions are used
in preparation of the consolidated financial statements. Although these
estimates are based on management’s best knowledge and judgment
of current events and actions, actual results may ultimately differ from
those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or
complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to
the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
The consolidated financial statements, except for the consolidated
statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of
accounting. The measurement basis for the consolidated financial
statements is historical cost, except for certain accounts which are
measured on other bases as described in the respective accounting
policies for those accounts.
Kepentingan Non Pengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas
anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak
langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Laba atau
rugi komprehensif dan setiap komponen dari pendapatan komprehensif
lainnya diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Changes in the Company's ownership interest of Subsidiaries without
losing of control, are accounted for as an equity transactions. If the
Company loses control over Subsidiaries, on the date the loss of control
cases the Company shall:
Non Controlling Interests (NCI) are portion of subsidiary’ equity which
are not directly or indirectly attributable to the Company. NCI is
presented in the equity section of the consolidated statements of
financial position, separately from the equity section attributable to the
Company, as the parent entity. Profit or loss and each component of
other comprehensive income are allocated to the Company and NCI,
even if would this result to a deficit balance in NCI.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan
Perusahaan, selaku entitas induk, dan Entitas Anak (lihat Catatan 1d)
sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Entitas anak adalah entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan.
Entitas Anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika
Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika
Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Laporan
keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain.
The consolidated financial statements comprise the financial statements
of the Company, as parent entity, and all subsidiary (see Note 1d) as
single economic entity. Subsidiaries are entities which are controlled by
the Company.
Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra Perusahaan yang material,
termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi
intra Perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh. Kebijakan
akuntansi entitas anak telah diubah untuk memastikan konsistensi
dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas Entitas Anak
namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak maka
Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut:
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is
the functional currency of the Company and its Subsidiaries.
Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Estimasi dibuat
berdasarkan pengetahuan dan pertimbangan terbaik manajemen atas
kejadian dan tindakan yang terjadi, hasil akhir mungkin berbeda dengan
estimasi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan
yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian
diungkapkan di Catatan 3.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang
fungsional Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan
dan Entitas anak.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the
direct method by classifying cash flows on the basis of operating,
investing and financing activities.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode
langsung di mana penerimaan serta pengeluaran kas dan setara kas
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
All material intra Company balances, revenues and expenses including
unrealized gain or losses resulting from intra Company transaction and
dividend are fully eliminated. Accounting policies of subsidiary have
been changed where necessary to ensure consistency with the policies
adopted by the Company and Subsidiaries.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan
konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk
beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
14
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)
- -
- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - derecognize the carrying amount of any NCI;
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada); - recognize the fair value of the consideration received (if any);
- mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; - recognize the fair value of any investment retained;
- -
- -
d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali d. Business Combination of Entities Under Common Control
Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali". Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan
aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas
sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi perusahaan
atau entitas individual dalam kelompok yang sama.
Acquisition or transfer of shares among entities under common control,
is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004),
“Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”.
Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities,
shares, and other instruments of ownership of entities under common
control would not result in a gain or loss to the company or to the
individual entity within the same group.
Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset,
liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan,
aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai
kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan
(pooling-of interests ).
Since the restructuring transaction of entities under common control
does not result in a change of the economic substance of the ownership
of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are
exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values
as a business combination using the pooling-of-interests method.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its
results are included in the consolidated statements of comprehensive
income from the date on which control commences. When controls
ceases during a financial period, its results are included in the
consolidated statement of comprehensive income for the part of the
period during which control existed.
recognize any surplus or deficit as gain or loss in the consolidated
statements of comprehensive income.
Saldo "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali"
dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004) akan direklasifikasi dan disajikan
sebagai bagian dari ekuitas pada tambahan modal disetor pada awal
penerapan standar ini dan tidak boleh direklasifikasi dari saldo ekuitas ke
laporan laba rugi di masa depan.
The balance of the “Difference Arising From Restructuring Transaction
of Entities Under Common Control” under PSAK No. 38 (Revised 2004)
will be recharacterized and presented in equity as additional paid in
capital on the initial application of this standard and it should not be
recycled such equity balance to profit and loss in the future.
The difference between the transfer price paid and carrying amount of
net assets acquired will be presented as part of the acquirer’s Additional
Paid In Capital account in equity.
Selisih antara harga pengalihan yang dibayar adalah jumlah tercatat aset
bersih yang diperoleh akan disajikan sebagai bagian dari pengakuisisi
Tambahan Modal Disetor dalam modal usaha.
Kepentingan non pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari Ekuitas Induk Perusahaan. Laba
atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain
dialokasikan kepada Entitas Induk dan kepentingan non pengendali.
Assets and liabilities of the acquiree are not restated to fair value
instead the acquirer continues to assume the acquiree’s carrying
amount of those assets and liabilities using pooling-of-interest method.
Under the revised PSAK No. 38, the pooling-of-interests method should
be applied starting from the beginning of the period in the year the two
entities (acquirer and acquiree) first came under common control.
Non controlling interests are presented under the equity section of the
consolidated statements of financial position, separately from the parent
company's equity. Profit or loss and each component of other
comprehensive income are allocated to the parent Company and non-
controlling interest.
In accordance with the revised PSAK No. 38: “Business Combination of
Entities Under Common Control (Revised 2012) which became effective
for the financial year beginning January 1, 2013, only business
combination transaction between entities under common control would
be accounted for PSAK No. 38 (Revised 2012). The reporting entity
should determine whether the transaction’s substance is really the
combination of a business between entities under common control.
derecognize the assets (include goodwill) and liabilities of subsidiary
at their carrying amount;
Aset dan liabilitas dari Perusahaan yang diakuisisi tidak disajikan
kembali berdasarkan nilai wajar, melainkan Perusahaan yang
mengakuisisi terus menganggap jumlah tercatat yang diakuisisi aset dan
liabilitas ini menggunakan metode penyatuan kepentingan. Berdasarkan
revisi PSAK No. 38, dengan metode penyatuan kepemilikan harus
diterapkan dimulai dari awal jika dalam periode pelaporan atas kedua
entitas (akuisisi dan pengakuisisi) adalah entitas sepengendali.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan,
hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila
pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas
tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung.
Sesuai dengan PSAK No. 38: "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
(Revisi 2012) yang dimulai untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Januari
2013, hanya transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali akan
diperhitungkan oleh PSAK No. 38 (Revisi 2012). Pelaporan Perusahaan
dan Entitas Anak harus menentukan apakah substansi transaksi benar-
benar kombinasi bisnis entitas sepengendali.
reclassify the Company’s share of components previously
recognized in other comprehensive income to the statements of
comprehensive income or retained earnings, as appropriate and;
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill ) dan
liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya;
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-
perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan
keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies
have been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya
diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi,
atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan;
mengakui setiap kelebihan dan kekurangan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
15
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. d.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
1) 1)
- - Has control or joint control of the Company and its Subsidiaries;
- -
- -
2) 2)
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Business Combination of Entities Under Common Control
(continued)
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (lanjutan)
Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan
dan Entitas Anak serta entitas lain yang merupakan entitas
asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak;
All transactions related parties are disclosed in the Notes to the
Consolidated Financial Statements are made under terms and
conditions similar to a third party.
Seluruh transaksi pihak berelasi yang diungkapkan di dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan dengan
syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
Has a significant influence on the Company and its Subsidiaries,
or
Indiviual or members of his immediate family is said to have a
relationship with the Company and its Subsidiaries if the indiviual:
The entity with the Company and its Subsidiaries are members of
the same group;
The Company and Subsidiaries have been early adopted PSAK No. 7
(Revised 2010) on "Related Parties Disclosures". PSAK requires
disclosure of relationships, transactions and related party balances,
including commitments, in the consolidated financial statements.
Related parties are persons or entities that is related to the Company
and its subsidiary (the reporting entity):
The entity with the Company and its Subsidiaries are joint
ventures of the same third party;
In applying the pooling-of-interests method, the components of the
consolidated financial statements for the period during which the
restructuring occurred and for other periods presented for comparison
purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has
already happened since the beginning of the earliest period presented.
The difference between the carrying amount of the investments at the
effective date and the transfer price is recognized under the account
“Difference in Value of Restructuring Transaction of Entities under
Common Control” as part of paid in capital.
Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan jika memenuhi
salah satu dari hal berikut ini:
Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah
ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap
Perusahaan dan entitas anak;memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas
Anak; atau
Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja
untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anak atau
entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Jika
Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan
dan Entitas Anak;
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan
Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):
The entity is a post-employment benefit program for the
employee benefit of the Company and its Subsidiaries or an entity
related to the Company and iSubsidiaries. If the Company and its
Subsidiaries is the organizer of the program, the sponsoring
employers are also related to the Company and Subsidiaries;
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan
keuangan konsolidasian untuk periode di mana terjadi restrukturisasi dan
untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan
sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal
periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara jumlah tercatat
investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun
"Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" yang
disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan
Entitas Anak ataupun entitas induk Perusahaan.
Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama;
Key management personnel of the Company and its Subsidiaries
or the parent company.
An entity has a relationship with the company if it meets one of the
following:
Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci dari
entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas).
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified
in item (1) above; and
Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari
Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di
mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari
kelompok usaha tersebut);
Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan lebih dini PSAK No. 7
(Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian.
Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi
dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika orang tersebut:
All significant transactions with related parties are disclosed in the Notes
to the Consolidated Financial Statements.
The entity is a joint venture of the Company and its Subsidiaries
and other entities that are associates of the Company and its
Subsidiaries;
Individual identified in item (1) has significant influence over the
entity or the key management personnel of the entity (or a parent
of the entity).
It is an associate or joint venture of the Company and its
Subsidiaries (or an associate or joint venture is a member of a
group in which the Company and its Subsidiaries is a member of
the group);
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas; dan
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
16
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments
Aset Keuangan Financial Assets
Financial assets are classified into these following four categories:
(i) (i)
(ii) (ii)
(iii) (iii)
Aset keuangan yang termasuk PSAK No. 55 (Revisi 2011)
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang
tersedia untuk dijual.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang
dikelompokkan pada kategori ini.
The Company does not have any financial assets classified in this
category.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(FVTPL) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh
manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur
pada kelompok ini.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan ke
dalam kategori ini.
Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kategori sebagai
berikut:
The Company's financial assets include cash and cash equivalents
accounts, all accounts receivable and other assets.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are
classified as either financial assets at fair value through profit or loss,
loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-
sale financial assets, as appropriate.
Management determines the classification of its financial assets at initial
recognition depending on the purpose for which the financial assets
were acquired and where allowed and appropriate, re-evaluates this
designation at every reporting date.
Financial assets at fair value through profit and loss (FVTPL) when
the assets are classified as held for trading or upon their initial
recognition are designated by management (if meet the certain
criteria) to be measured at this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang di mana merupakan aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset
keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai
(jika ada).
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada
pengakuan awal tergantung pada tujuan dimana aset keuangan diperoleh
dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali penunjukan ini
pada setiap tanggal pelaporan.
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments and fixed maturities that the
Company has the positive intention and ability to hold the assets to
maturity.This asset category is subsequentlymeasured at amortized
cost, using the effective interest rate method less impairment (if
any).
The Company and its Subsidiaries have no financial assets classified
in this category.
Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan setara kas,
seluruh akun piutang dan aset lainnya.
Financial assets in this category are subsequently measured at fair
value and any gain or loss arising from change in the fair value,
include interest and dividend, is recognized in the statements of
comprehensive income.
Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed
or determinable payments that are not quoted in an active market.
This asset category is subsequently measured at amortized cost
using effective interest rate method less impairment (if any).
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan
seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif.
Aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk
menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Pada saat
pengakuan awal, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL),
aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan yang diukur pada
FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar,
namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya dibebankan secara
langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial assets are recognized when the Company has a contractual
right to receive cash or other financial assets from another entity.
Financial assets, which are not measured at fair value through profit or
loss (FVTPL), are initially recognized at fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the acquisition of the financial assets.
Financial assets carried at fair value through profit or loss was initially
recognized at fair value, and transaction costs are expensed in the
statement of profit or loss and other comprehensive income.
17
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)
(iv (iv)
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
i. i. Financial liabilities at fair value through profit or loss.
ii. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Derecognition of financial assets and liabilities
i. Aset Keuangan i. Financial Assets
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair
value through profit or loss fall into this category and are measured
at amortized cost. After initial recognition, the Company measures all
financial liabilities are measured at amortized cost using the effective
interest rate method.
Financial asset (or part of a group of similar financial assets) is
derecognized when: (a) the contractual rights to receive cash flows
from the asset have expired; (b) The Company retains the right to
receive cash flows from the asset, but has assumed contractual
obligation to pay the third party for the received cash flows in full
without material delay based on an agreement, or (c) the Company
has transferred its rights to receive cash flows from the asset and
either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the
asset, or (ii) has neither transferred nor substantially all the risks and
rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan yang
dikelompokkan pada kategori ini.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan
yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan
yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori
di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai
wajar. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai
pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan
nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian
pengakuan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya
diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi dari
ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika: (a) Hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; (b) Perusahaan
tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan
tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk
membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut
secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan
suatu kesepakatan; atau (c) Perusahaan telah mentransfer haknya
untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun
telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori (i)
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur
seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan
awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.
This category consists of financial liabilities classified as held for
trading and financial liabilities at initial recognition has been
established for at fair value through profit or loss.
The Company and its Subsidiaries have no financial assets classified
in this category.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are
designated as available-for-sale or financial assets that are not
classified into one of the above three (3) categories. Available-for-
sale financial assets are subsequently measured at fair value.
Change in fair value of these financial assets are recognized in other
comprehensive income, except for impairment losses, gain (loss) on
foreign exchange and interest calculated using the effective interest
method, until the financial asset is derecognized. At derecognition,
the cumulative gain or loss previously recognized in other
comprehensive income is reclassified from equity to statement of
comprehensive income as a reclassification adjustment.
The Company classifies its financial liabilities in the category (i) financial
liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial
liabilities measured at amortized cost.
18
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
ii. ii.
Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan Inter Offsetting Assets and Financial Liabilities
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets
i. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi i. Financial assets carried at amortized cost
Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan
nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment has occurred on
assets carried at amortized cost, the amount of the loss is measured
as the difference between the carrying amount of the asset to the
present value of estimated future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred) discounted at the original
effective interest rate of the asset (which is the effective interest rate
computed at initial recognition). If a financial asset has a variable
interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is
the current effective interest rate.
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya
jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows
from an asset or has entered into an agreement, and does not
transfer substantially all the risks and rewards of the asset and and
still have control of the asset, the asset is recognized for
involvement sustainable in the asset. Continuing involvement in the
form of a guarantee over the transferred asset is measured based
on the lower of the value of the transferred asset and the maximum
amount of payments received which may be paid by the Company.
Financial liabilities Financial liabilities are derecognized when expired,
canceled or expired. If certain financial liabilities financial liabilities
replaced with another from the same lender with substantially
different terms, or are substantially modified the provisions of the
existing financial liability, such an exchange or modification is treated
as a derecognition of financial liabilities beginning. The recognition of
a new financial liability and the difference between the initial carrying
amount of financial liabilities with the newly recognized in the
statement of comprehensive income.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan
menelaah apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak
signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Financial assets and liabilities can be offset and the net amount
presented in the consolidated statement of financial position if, and only
if, 1) the Company and its Subsidiaries currently has a legally
enforceable right to another entity to set off the recognized amounts
and the 2) intends to settle on a net basis or to realize the asset and
settle the liabilities simultaneously.
Management determines whether there is objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that are individually
significant, or collectively for financial assets that are not individually
significant. If management determines that no objective evidence of
impairment exists for financial assets that are individually assessed
financial asset is either significant or not, the asset is included in a
Company of financial assets with similar credit risk characteristics
and assessed for impairment the Company as a collective.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas
dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu
kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih
memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan
diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan
tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian
jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah
terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Perusahaan.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan
tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas
keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang
berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini,
maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai
penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan
timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat
liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif.
At each statement of financial position, the Company's management
assesses whether there is objective evidence that a financial asset or
Company of financial assets is impaired.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas
aset yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk
kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang
merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan
awal). Jika aset keuangan memiliki tingkat bunga variabel, tingkat
diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat
bunga efektif yang berlaku.
The carrying amount of the asset directly reduced by the impairment
or through the use of an allowance account and the amount of the
loss is recognized in the income statement.
19
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)
ii. Aset keuangan tersedia untuk dijual ii. Financial assets available for sale
g. Kas dan Setara Kas g.
h. Aset Real Estat h. Assets Real Estate
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument
increases and the increase in fair value due to an event occurring
after the impairment was recognized, the previously recognized
impairment is reversed through the statement of comprehensive
income.
If the available-for-sale financial asset is impaired, the amount of the
difference between the cost (net of principal repayment and
amortization) and current fair value, less any impairment loss
previously recognized in profit or loss, is transferred from the capital
deficiency to the income statement. Recovery with respect to equity
instruments classified as available for sale is not removed through
the statement of comprehensive income.
The cost of inventories houses under construction include costs directly
related to the project, other indirect costs attributable to the project
development activities and capitalized borrowing costs.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, bank dan deposito berjangka
dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman
serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, bank and time
deposits with maturities of three (3) months or less from the date of
placement and not used as collateral for loans as well as unrestricted.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-
perolehan dan perolehan tanah ditambah kapitalisasi biaya pinjaman dan
biaya lainnya sehubungan dengan biaya perolehan tanah. Akumulasi
biaya tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan
pada saat pengembangan tanah dimulai.
Aset real estat meliputi 1) persediaan real estat yaitu bangunan rumah
dalam penyelesaian, kavling tanah dan bangunan rumah yang tersedia
untuk dijual serta 2) tanah yang sedang dan/atau belum dikembangkan
(jika ada) di mana seluruhnya dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto.
Assets real estate consist of 1) inventories real estate are construction
in progress, land and homes available for sale and 2) land under and /
or undeveloped (if any) in which the whole are stated at the lower of
cost cost or net realizable value.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,
jumlah dari selisih antara biaya (dikurangi pembayaran pokok dan
amortisasi) dan nilai wajar saat ini, dikurangi kerugian penurunan
nilai sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi, ditransfer dari
defisiensi modal ke laporan laba rugi. Pemulihan sehubungan
dengan instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual tidak dihapus melalui laporan laba rugi komprehensif.
The Company adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.
The revised PSAK prescribes the accounting treatment for fixed assets
that users of the financial statements can understand information about
an entity's investment in its fixed assets and the changes in such
investment. The principal issues in accounting for fixed assets are the
recognition of the assets, the determination of their carrying amounts,
the depreciation charges and impairment in fixed assets. The adoption
of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated
financial statements.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya
perolehan tanah pra-pengembangan ditambah dengan biaya
pengembangan langsung, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya tidak
langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada pengembangan aset real
estat.
Biaya perolehan bangunan rumah yang sedang dikonstruksi meliputi
biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek, biaya tidak
langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan
proyek dan kapitalisasi biaya pinjaman.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation.
Acquisition cost includes the cost of replacing part of the plant and
equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria.
Depreciation is computed since the assets are ready for use using the
straight line method (straight-line method) based on the estimated
useful lives of the assets concerned with the following details:
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk
digunakan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang
bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat
dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga
pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai
investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut.
Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan
jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan
PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
The cost of land bank include the pre-acquisition costs and acquisition
of land with the capitalization of borrowing costs and other expenses
related to the cost of land acquisition. The accumulation of these costs
will be transferred to the inventories - development land at the time of
the infrastructure development started.
Cash and Cash Equivalents
The cost of development land include the cost of pre-development land
with direct development costs, capitalization of borrowing costs and
other indirect costs attributable to the development of assets real
estate.
20
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)
Bangunan Building
Peralatan dan perabot kantor Equipment and office furniture
Kendaraan Vehicles
j. Penurunan Nilai Aset Keuangan j. Impairment of Asset
20
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
5
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset
tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh
dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas
Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists, or when annual impairment testing for an
asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible
asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business
combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s
recoverable amount.
The residual value, useful lives and methods of depreciation of fixed
assets are reviewed and adjusted prospectively, if necessary, at the
end of each period consolidated financial statements.
All costs of maintenance and repairs that do not meet the recognition
criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive
income as incurred. Fixed assets are derecognised upon disposal or no
future economic benefits are expected to come from its use or disposal.
Gains and losses arising from derecognition of fixed assets (calculated
as the difference between the carrying amount of the asset and the net
sale proceeds) included in the consolidated statement of
comprehensive income for the period.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is
any indication that previously recognized impairment losses recognized
for an asset other than goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable amount is
estimated.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into account, if available. If no
such transactions can be identified, an appropriate valuation model is
used to determine the fair value of the assets. These calculations are
corroborated by multiples valuation or other available fair value
indicators.
Tahun / Years
5
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto
didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan
dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah
yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK")
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori
biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami
penurunan nilai.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah
dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu, pada setiap
akhir periode laporan keuangan konsolidasian.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akan datang yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang
muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s Cash
Generating Units ("CGU')’s fair value less costs to sell and its value in
use, and is determined for an individual asset, unless the asset does
not generate cash inflows that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an
asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired
and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations, if any, are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income under expense categories that are
consistent with the function of the impaired asset.
21
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) j. Impairment of Asset (continued)
k. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja Karyawan k. Estimated Liabilities for Post Employement Benefits
- -
- Beban atau pendapatan bunga neto - Net interest expense or income.
- Pengukuran kembali - Remeasurement.
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta
keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
Service cost (including current service cost, past service cost, as
well as gains and losses on curtailments and settlements).
Management believes that there is no event or change in circumstances
that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets
as of December 31, 2017 and 2016.
A previously recognized impairment loss for an asset other than
goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions
used to determine the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount
of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is
limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its
recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have
been determined, net of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss
is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
If the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount,
an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill
cannot be reversed in future periods.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode
projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari
keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset
(jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga),
yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain
periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan
komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba [Catatan: jika
entitas memilih untuk menyajikannya sebagai pos terpisah pada ekuitas,
disesuaikan dengan penyajian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
dan gunakan: sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain
di ekuitas] dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui
dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung
dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti
dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti
dikategorikan sebagai berikut:
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi
penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat
dibalik pada periode berikutnya.
The cost of providing benefits is determined using the projected unit
credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of
each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial
gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if
applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is
reflected immediately in the consolidated statement of financial position
with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the
period in which they occur. Remeasurement recognised in other
comprehensive income is reflected immediately in retained earning
[Note: If the entity chooses to present it in a separate line item under
equity, customized the Consolidated Statement of Changes in Equity
presentation and use: as a separate item under other comprehensive
income in equity] and will not be reclassified to profit or loss. Past
service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan
amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at
the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset.
Defined benefit costs are categorised as follows:
Goodwill is tested for impairment in each reporting period and when
circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable
amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan
ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan
menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana
goodwill terkait.
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua
karyawan tetapnya. Grup juga membukukan imbalan pasca kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan
yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku
dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun
normal.
The Group presents the first two components of defined benefit costs in
profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past
service costs.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya
untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-
asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut
dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan
tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di
laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya
jasa lalu.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan
potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016.
The Group established defined benefit pension plan covering all the
local permanent employees. In addition, the Group also provides post-
employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the
“Labor Law”). For normal pension scheme, the Group calculates and
recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those
under such pension plan.
22
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. k. Estimated Liabilities for Post Employement Benefits (continued)
l. Biaya Emisi Saham l. Shares Issuance Costs
m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and Expense Recognition
i. i.
- Proses penjualan telah selesai; - Selling process is done;
- -
- -
- -
ii. ii.
- -
- Harga jual akan tertagih; -
- -
- -
n. n.
- Beban pra-perolehan tanah; - Cost of pre-acquisition of land;
- Beban perolehan tanah; - Land acquisition expenses;
- Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek; - Expenses that are directly related to the project;
- -
- Beban pinjaman. - Loan expenses.
Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44
mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” yaitu sebagai
berikut:
Revenues from selling real estate are recognized in accordance with
PSAK No. 44 on “Accounting for Real Estate Development Activity” are
as follows:
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan
konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program
imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas
pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk
pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke
program.
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang
akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari
harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat
diminta kembali oleh pembeli;
Total payment by the buyer at least 20% of the agreed selling
price and the amount could not refundable; and
Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan
keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling
tanah tersebut.
Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode
akrual penuh apabila pada saat pengikatan jual beli seluruh kriteria
berikut ini telah terpenuhi:
Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek
pengembangan real estat adalah:
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap
pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan
datang; dan
Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real
Estat
The Cost of development real estate which capitalized to development
real estate projects are:
Expenses attributable to the activity of real estate development; andBeban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real
estat; dan
The selling price is collectible (if total payment by the buyer at least
20% of the agreed selling price and the amount could not
refundable);
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa
depan akan mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak dan manfaat ini
dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapaan diakui.
All expenses related to the Company's stock issuance to public are
recorded as deduction of “Additional Paid in Capital - Net” account
which is part of the equity section in the consolidated statements of
financial position.
Pendapatan dari penjualan bangunan rumahtinggal, rumah toko dan
bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan
metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria
berikut terpenuhi:
Revenues of selling houses, shop houses and other similar property
and the lots of land are recognized under full accrual method if all of
the following criterion are met:
Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja Karyawan (lanjutan)
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit
bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara
substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban
atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Capitalization and Cost Allocation Method for Development Real
Estate Projects
Only land is sold, without the obligation of the seller in the
construction of the houses on the sold land.
A sales invoice is unsubordinately toward other borrowing that will
gain by the buyer next time; and
Revenue of selling land are recognized using the full accrual binding
if at the time of buying and selling throughout the following criteria
are met:
Sales invoice is unsubordinately toward other borrowing that will
gain by the buyer next time; and
The seller has transferred the risks and reward of ownership of
building to the buyer in transaction which substantially is a sales and
the seller does not have any liability and involve in significantly with
Harga jual akan tertagih (Apabila jumlah pembayaran oleh
pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan
jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli);
Seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham
Entitas Induk kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang akun
“Tambahan Modal Disetor - Bersih” yang merupakan komponen ekuitas
di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The retirement benefit obligation recognised in the consolidated
statement of financial position represents the actual deficit or surplus in
the Group’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this
calculation is limited to the present value of any economic benefits
available in the form of refunds from the plans or reductions in future
contributions to the plans.
Selling price is collectible;
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the
economic benefit will flow to the Group and the revenue can be reliably
measured. The following specific recognition criteria must also be met
before revenue is recognized.
23
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. n.
Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Expenses that allocated to the project cost are:
- Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. - Pre-acquisition cost of land was not successfully obtained.
- -
o. Pajak Penghasilan o. Income taxes
p. Laba (Rugi) Bersih per Saham p. Earnings (Loss) per Share
Kelebihan beban dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana
umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan
dengan penjualan unit.
Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real
Estat (lanjutan)
Capitalization and Cost Allocation Method for Development Real
Estate Projects (continued)
Overload of the results obtained for the construction of public
facilities are commercialized, sold or transferred in connection with
the sale of the unit.
In accordance with Government Regulation (PP) No. 71/2008 which is
set on November 4, 2008, effective January 1, 2009, income from the
sale or transfer of land and/or buildings for the real estate developer
final tax of 5% is calculated from the value of the sale or transfer of over
Rp 55,000,000 and calculated at 1% of the value of the sale or transfer
of under Rp 55,000,000.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak
berhubungan dengan proyek real estat.
Expenses are recognized when incurred costs associated with real
estate projects.
Beban yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat
dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
The difference between the final tax that has been paid and the amount
charged as final income tax expense in the statement of comprehensive
income is recognized as prepaid tax or tax payable.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the
year attributable to ordinary equity holders of the parent by the
weighted average number of ordinary shares outstanding during the
year.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan
jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak
dibayar di muka atau utang pajak.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 71/2008 yang ditetapkan
pada tanggal 4 November 2008, efektif 1 Januari 2009, penghasilan dari
penjualan atau pengalihan tanah dan/atau bangunan untuk pengembang
real estat dikenakan pajak final sebesar 5% yang dihitung dari nilai
penjualan atau pengalihan di atas Rp 55.000.000 dan sebesar 1% yang
dihitung dari nilai penjualan atau pengalihan di bawah Rp 55.000.000.
Assessment of the estimation and cost allocation is at the end of
financial year until the project is substantially completed. If there is a
fundamental change, the Company will revise and reallocate costs. The
method used to determine the stage of completion of development
activity is based on costs incurred compared to the amount of costs.
Expenses capitalized to development real estate projects are allocated
to each unit of real estate by the specific identification method.
Differences carrying value of assets or liabilities related to the final
income tax and tax bases are not recognized as assets or liabilities
Current tax tangguhan.Beban tax in respect of income which is subject
to final tax is recognized proportionately with the revenue recognized in
the current period.
The cost to development land, including land use for infrastructure such
as roads or other areas that are not sold, allocated to projects based on
the selling area.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai
jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke
proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.
Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan
pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui
sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak kini
sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilan
final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi
yang diakui pada periode berjalan.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir
tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Jika terjadi
perubahan mendasar, Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi
biaya. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian
aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah
dikeluarkan dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan
(cost to cost basis) .
Apabila akumulasi biaya ke proyek pengembangan lebih rendah dari
realisasi pendapatan pada masa depan, maka selisihnya akan
dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Atas perbedaan yang terjadi, manajemen akan melakukan penyisihan
secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai
tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun berjalan.
When accumulative cost of the development project lower than actual
revenue in the future, then the difference will be charged to the
consolidated comprehensive income for the year. For differences occur,
management will makes periodicly allowance. The allowance will reduce
the carrying value of the development project and charged to the
consolidated comprehensive income for the year.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56
(Revisi 2011) “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan
yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk entitas
yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 56
(Revised 2011), “Earnings Per Share”. The revised PSAK prescribes
principles for the determination and presentation of earnings per share,
so as to improve performance comparisons between different entities in
the same period and between different reporting periods for the same
entity. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on
the consolidated financial statements.
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
24
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Laba (Rugi) Bersih per Saham (lanjutan) p. Earnings (Loss) per Share (continued)
q. Segmen Operasi q. Operating segments
3. 3.
a. Pertimbangan Manajemen a. Management Judgements
b. Sumber Estimasi Ketidakpastian b. Estimated Source of Uncertainty
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item
yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal
yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen
tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas
Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.
A segment is a distinguishable component of the Company that is
engaged either in providing certain products (business segment), or in
providing products within a particular economic environment
(geographical segment), which is subject to risks and rewards that are
different from those of other segments.
Diluted earnings per share amounts are calculated by dividing the net
profit attibributable to ordinary equity holders of the parent (after
adjusting for interest on the convertible preference shares) by the
weighted average number of ordinary shares outstanding during the
year plus the weighted average number of ordinary shares that would
be issued on conversion of all the dilutive potential ordinary shares into
ordinary shares.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi
dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
The Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating
Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable
users of financial statements to evaluate the nature and financial effects
of the business activities in which the entity engages and the economic
environments in which it operates. The adoption of the said revised
PSAK has no significant impact on the consolidated financial
statements.
Pertimbangan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (yang dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi) memiliki
pengaruh signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian. Klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset dan liabilitas keuangan mempertimbangkan bahwa definisi
yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi. Tiap-tiap
klasifikasi memberikan dampak pengukuran yang berbeda-beda (lihat
Catatan 2g).
Judgements of the classification of assets and financial liabilities (made
by management in the application of accounting policies) have a
significant influence over the amounts recognized in the consolidated
financial statements. Classification of certain assets and liabilities as
assets and financial liabilities are determined considering that the
definition of PSAK No. 55 (Revised 2011) have been met. Each
classification impact of different measurements (see Note 2g).
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items
directly attributable to a segment as well as those that can be allocated
on a reasonable basis to that segment. They are determined before
intra Subsidiaries balances and intra-Company, are eliminated as part of
the consolidation process.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan
liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba periode berjalan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (setelah
disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat dikonversi)
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode
ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada
saat pengkonversian semua instrumen berpotensi saham biasa yang
bersifat dilutif menjadi saham biasa.
The key assumptions related to the future and a major source of
estimation uncertainty at the reporting date that have a risk for material
adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the next
period, are disclosed below:
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam
menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam
menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari
segmen lainnya.
Asumsi utama terkait masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini:
Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada
acuan yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan,
dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali
Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company and Subsidiaries assumptions and estimates based on
the references provided at the time the consolidated financial
statements are prepared. The current situation and assumptions
regarding future developments, subject to change due to market
changes or circumstances beyond the control of the Company and its
Subsidiaries. The changes are reflected in the related assumptions at
the time of the occurrence.
The preparation of the Company’s consolidated financial statements
requires management to make judgements, estimates and assumptions
that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and
liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could
result in outcomes that require a material adjustment to the carrying
amount of the asset and liability affected in future periods.
25
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. 3.
b. Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) b. Estimated Source of Uncertainty (continued)
Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Estimated Liability for Employees' Benefits
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed assets
Pajak Penghasilan Income tax
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over
their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 3 to 50 years, while The costs of
buildings under build, operate and transfer arrangements are
depreciated using the straight-line method over the term of the build
over 20 and 30 years based on operate and transfer agreements.
These are common life expectancies applied in the industries where the
Company conducts their businesses.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan
lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.
Changes in the expected level of usage and technological development
could impact the economic useful lives and the residual values of these
assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Further details are contained in Note 10.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan
sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material
jumlah liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban
imbalan kerja karyawan.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3
sampai dengan 50 tahun, sedangkan biaya perolehan atas bangunan
dalam rangka bangun, kelola dan alih disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus selama jangka waktu perjanjian bangun, kelola dan
alih selama 20 sampai 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Penentuan atas jumlah liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak langsung diakui dalam
laba atau rugi pada saat terjadinya.
Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas
perpajakannya secara self assessment berdasarkan estimasi terbaik
dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut
dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jendral
Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan
jangka waktu 5 tahun (masa daluwarsa pajak) tidak ada ketetapan pajak
yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti pemeriksaan pajak,
penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara
manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu.
The Company and its Subsidiaries as tax payers calculate their tax
liability as a self-assessment based on the best estimates by reference
to applicable regulations. The calculation is assumed to be true as long
as there are provisions of the Director General of Tax on the amount of
tax due or when up to a period of 5 years (period expired tax) no tax
assessment is issued. The difference is the amount of income tax
payable can be caused by several things, such as tax audits, the
discovery of new evidence and differing interpretations of tax between
the management and the tax office officials to certain tax rules.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS
The determination on the amount estimated liabilities for employee
benefits depends on the selection of certain assumptions used by the
independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions
include, among others, discount rates, annual salary increases, annual
employee resignation rate, level of disability, retirement age and
mortality rates. Actual results that differ from assumptions determined
by the Company and its Subsidiaries are recognized immediately in
profit or loss as incurred.
Management believes that these assumptions are reasonable and
appropriate, significant differences in actual results or significant
changes in assumptions may materially affect the specified number of
estimated liabilities for employee benefits and employee benefits
expense.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING
26
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Akun ini terdiri dari : This account is consists of:
2017 2016
Kas 153.623.300 3.623.300 Cash on hand
Bank: Banks:
PT Bank Central Asia Tbk 100.948.462 1.388.432.465 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk 76.109.433 76.215.433 PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 35.950.967 29.375.449 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Jabar Banten 217.975.016 39.684.833 PT Bank Jabar Banten
PT Bank Mega Tbk 1.563.893 1.496.933 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk 2.565.702 2.590.702 PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (persero) Tbk 2.000.000 2.000.000 PT Bank Mandiri (persero) Tbk
PT Bank DKI - 2.000.000 PT Bank DKI
Sub - jumlah 437.113.473 1.541.795.815 Sub - total
Deposito Deposit
PT Bank CIMB Niaga Tbk 211.963.394 211.963.394 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Sub - jumlah 211.963.394 211.963.394 Sub - total
JUMLAH 802.700.167 1.757.382.509 TOTAL
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE – THIRD PARTIES
2017 2016
Piutang penjualan rumah 1.188.313.404 1.188.313.404 Receivable from sell houses
Piutang penjualan apartemen 7.877.092.283 2.597.092.283 Receivable from sell apartment
Sub-jumlah 9.065.405.687 3.785.405.687 Sub-total
Cadangan penurunan nilai (172.392.150) (172.392.150) Allowance for doubtful account
JUMLAH 8.893.013.537 3.613.013.537 TOTAL
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: The movements of allowance for impairment of receivables is as follows:
2017 2016
Saldo awal tahun 172.392.150 172.392.150 Beginning balance
Cadangan penurunan nilai - - Allowance for doubtful account
Saldo Akhir 172.392.150 172.392.150 Ending balance
Kurang dari 30 hari: - - Less than 30 days:
31-60 hari - - 31-60 days
61-90 hari 7.877.092.283 - 61-90 days
> 90 hari 1.188.313.404 3.785.405.687 > 90 hari
Sub-jumlah 9.065.405.687 3.785.405.687 Sub-total
Cadangan penurunan nilai piutang (172.392.150) (172.392.150) Allowance for impairment value of receivable
Jumlah 8.893.013.537 3.613.013.537 Total
Saldo piutang usaha di atas seluruhnya dalam mata uang Rupiah di mana meliputi:
1. 1.
2. 2.
Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal akta jual beli/akad kredit adalah
sebagai berikut:
Time deposits placed entirely in Rupiah with annual interest rates ranging from 6% to
7% in 2017 and 2016 with automatic roll over.
There are no restrictions on the use of cash and cash equivalents above and also there
is no placement in cash and cash equivalents in related parties.
Details of accounts receivable based on the type of buildings and land plots for sale
are as follows:
The aging of accounts receivable based on the date of the deed of sale purchase /
credit agreement are as follows:
The balance of trade receivables are fully in Rupiah which include:
Deposito berjangka seluruhnya ditempatkan dalam mata uang Rupiah dengan suku
bunga tahunan yang berkisar antara 6% hingga 7% pada tahun 2017 dan 2016
dengan kondisi diperpanjang secara otomatis.
Tidak terdapat pembatasan atas penggunaan dana kas dan setara kas di atas dan juga
tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak-pihak berelasi.
Rincian akun piutang usaha berdasarkan tipe bangunan dan kavling tanah yang dijual
adalah sebagai berikut:
Bank receivable on sale of real estate through housing loan program (KPR) facility
and apatment loan program (KPA); and
Remaining retention which unpaid by the bank related to KPR and KPA facilities.
Piutang pihak bank atas transaksi penjualan real estat melalui fasilitas kredit
kepemilikan rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA); dan
Sisa tagihan retensi yang belum dibayarkan oleh pihak bank terkait dengan fasilitas
KPR dan KPA.
27
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan) 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE – THIRD PARTIES (Continued)
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHERS RECEIVABLE – THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari : This account is consists of:
Pihak Ketiga
2017 2016
PT Tetra Yasa Graha 435.238.726.250 537.026.226.250 PT Tetra Yasa Graha
PT Apecsa Prima Indonesia 19.000.000.000 19.000.000.000 PT Apecsa Prima Indonesia
Alwi Bagir Mulachela 963.766.243 963.766.243 Alwi Bagir Mulachela
Lain-lain 2.890.278.864 1.420.102.666 Others
Jumlah 458.092.771.357 558.410.095.159 Total
Cadangan penurunan nilai piutang (963.768.243) (593.766.243) Allowance for impairment value of receivable
Jumlah 457.129.003.114 557.816.328.916 Total
7. PERSEDIAAN REAL ESTAT 7. INVENTORIES REAL ESTATE
Akun ini terdiri dari : This account is consists of:
2017 2016
Perumahan Houses
Kavling Tanah 274.656.390.414 172.868.890.414 Land Lots
Bangunan Rumah 156.467.217 156.467.217 House Building
Sub-jumlah 274.812.857.631 173.025.357.631 Sub-total
Apartemen Apartement
Bangunan apartemen 2.268.076.199 4.536.152.399 Apartement buiding
Sub-jumlah 2.268.076.199 4.536.152.399 Sub-total
Tanah yang sedang dikembangkan Land under development
Tanah Kotasari Clilegon 27.382.837.329 27.382.837.329 Land Kotasari Clilegon
Tanah Keramasan Palembang 51.707.078.232 51.707.078.232 Land Keramasan Palembang
Sub-jumlah 79.089.915.560 79.089.915.560 Sub-total
Jumlah 356.170.849.390 256.651.425.590 Total
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat piutang usaha yang
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
As of December 31, 2017 and 2016, the Company's management believes that the
allowance is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable.
As of December 31, 2017 and 2016, there were no trade receivables are used as
collateral for a loan.
Based on Agreement of construction of project development Integrated Business
District dated October 4, 2013, The company appointed PT Tetra Yasa Graha as a
Contractor for construction and development of integrated business district (KBT) in the
land area of ± 21.6 ha located on Jalan Raya Hankam, Kelurahan Bambu Apus,
Kecamatan Cipayung, di East Jakarta with a contract value of Rp 677,875,000,000
balance as of December 31, 2017 and 2016 amounting to Rp 435,238,726 and Rp
537,026,226,250 respectively after offseting with payable to PT Tetra Yasa Graha
amounting to Rp 2,261,148,750, based on contract dated January 4, 2013 and
invoicing dated January 13, 2013 from PT Tetra Yasa Graha. Implementation of the
work had to be completed by the Contractor no later than within 24 months from the
issuance of location permit by the government. Based on the agreement, the Company
provides a loan deposit funds amounted to contract value to the Contractor. Before the
issuance of location permit, the loan deposit funds can be requested any time by the
Company from the Contractor, but, if the location permit has issued, the loan deposit
funds received by the Contractor will be a payment for work performed by the
Contractor.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, manajemen Perusahaan berpendapat
bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Berdasarkan “Perjanjian Kerjasama Konstruksi untuk Pembangunan Kawasan Bisnis
Terpadu” yang dibuat pada tanggal 4 Oktober 2013, Perusahaan menunjuk PT Tetra
Yasa Graha sebagai Kontraktor pembangunan dan pengembangan kawasan bisnis
terpadu (KBT) di atas sebidang tanah seluas ± 21,6 Ha yang terletak di Jalan Raya
Hankam, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, di Jakarta Timur dengan nilai
kontrak sebesar Rp 677.875.000.000; Saldo per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-
masing sebesar Rp 435.238.726.250 dan Rp 537.026.226.250,- setelah
diperhitungkan dengan utang perusahaan sebesar Rp 2.261.148.750, berdasarkan
penjanjian tanggal 4 Januari 2013 dan tagihan tanggal 13 Januari 2013 dari PT Tetra
Yasa Graha. Pelaksanaan pekerjaan sudah harus diselesaikan oleh Kontraktor
selambat-lambatnya dalam waktu 24 bulan sejak diterbitkannya izin lokasi atas lahan
oleh instansi pemerintah yang berwenang. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Perusahaan memberikan pinjaman berupa dana titipan sejumlah nilai kontrak kepada
Kontraktor. Sebelum diterbitkannya izin lokasi atas lahan, dana titipan tersebut dapat
sewaktu-waktu diminta kembali oleh Perusahaan dari Kontraktor, akan tetapi, setelah
diterbitkannya ijin lokasi atas lahan, maka dana yang diterima oleh Kontraktor akan
menjadi pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh Kontraktor.
Receivable from PT Apecsa Prima Indonesia (Apecsa) arises based on Deed No. 138
dated December 20, 2011, made by Notary SH Hasbullah Abdul Rashid M, Kn,
regarding Sale and Purchase Agreement (SPA) to sell of 1,000 shares or 100% share
of PT Bersama Sukses Selalu (BUSS) which owned by the Company to Apecsa with
amounted to Rp 100,000,000 and transferred the debt to to PT Pacific Investment
Asset or (API) to Apecsa amounted to Rp 19,400,000,000, so the entire Apecsa
receivables amounting to Rp 19.5 billion. As of December 31, 2017 and 2016 the
number of accounts each Apecsa amounting to Rp 19,000,000,000 respectively.
Piutang kepada PT Apecsa Prima Indonesia (Apecsa) berdasarkan Akta No. 138
tanggal 20 Desember 2011, yang dibuat oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid SH
M,Kn, mengenai Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk menjual kepemilikan
saham PT Bersama Sukses Selalu (BUSS) milik Perusahaan kepada Apecsa
sebanyak 1000 saham atau 100% kepemilikan BUSS dengan nilai sebesar Rp
100.000.000 serta mengalihkan utang kepada PT Asset Pasific Investment atau (API)
kepada Apecsa senilai Rp 19.400.000.000, sehingga seluruh piutang Apecsa yaitu
sebesar Rp 19.500.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 jumlah
piutang Apecsa masing-masing sebesar Rp 19.000.000.000.
28
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PERSEDIAAN REAL ESTAT (Lanjutan) 7. INVENTORIES REAL ESTATE (Continued)
8. UANG MUKA 8. ADVANCES
Akun ini terdiri dari : This account is consists of:
2017 2016
PT Prima Mega Inti 645.870.520.231 645.870.520.231 PT Prima Mega Inti
Lain-lain 570.844.683 3.283.543.673 Others
Jumlah 646.441.364.914 801.429.859.235 Total
PT Prima Mega Inti PT Prima Mega Inti
The book value Advances transacted on 26664.4 M2 amounted Rp 154.129.479.769
be calculated pro rata based on the amount of land in transaction with the overall land
area (216,000 m2) of the value of advances for the purchase of land as a whole Rp
800,000,000,000. Value of the Proposed Transaction diversion advances for the
purchase of land for the land area of 26,664.4 M2 is worth Rp 6,500,000 / M2 or a total
of Rp 173,318,600,000. Values are based on an advance transfer agreement between
EPJ with reasonable advance PJ.Nilai transacted Rp 165,319,000,000. Difference in
Value of Market Value 4.84%. Deviation value of the transaction plan with the fair
market value of advances amounted to 4.84%. In accordance with Bapepam - LK
No.VIII.C3, the deviation is reasonable for under 7.5%.
Management believes on December 31, 2017, and 2016 , no events or circumstances
that indicate impairment in the carrying value of inventories or exceed the net realizable
value.
As of December 31, 2017, dan 2016, land under developement consists of land owned
by PT Dian Sakti, a Subsidiaries, with land area of 77.16 hectares located in the
Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Pelembang, South Sumatra and the
land with owned by the Company land area of 4.16 acres in the Desa of Kotasari,
Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon.
Based Payment Transfer Agreement between Eureka PT Jakarta Prima Tbk (the
"Company") with PT Prima Network ( "PJ") number 124 / Dir-Corsec.EPL / PPUM /
2016 on November 9, 2016. The transfer of the down payment on the purchase of land
status use rights covering an area of 26664.4 m2 located in Jalan Raya Hankam,
Village Bambu Apus Cipayung subdistrict of East Jakarta Administrative City. Value
advance purchase land area of 26664.4 m2 to the PJ by the amount of compensation
to be paid to the Company of Rp 173 318. 600,000 (One hundred and seventy-three
billion, three hundred and eighteen million six hundred thousand rupiah). An Affiliated
Transaction as defined in Regulation No. 2.A IX.E.1 figures, due to transactions
undertaken by the Company with the PJ that has an affiliate relationship with the
company that is in common management arrangement.
Pada tanggal 31 Desember 2017, dan 2016, tanah yang sedang dikembangkan terdiri
dari tanah milik PT Dian Sakti, Entitas Anak, seluas 77,16 hektar terletak di Kelurahan
Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Pelembang, Sumatera Selatan dan tanah milik
Perusahaan seluas 4,16 hektar di Desa Kotasari, Kecamatan Pulo Merak, Kota
Cilegon.
Based on the Sale and Purchase Agreement dated May 3, 2013 as most recently
amended by third Addendum Sale Purchase Agreement dated October 1, 2013
between PT Prima Mega Inti (PMI) with the Company, PT PMI as a party entitled to and
appointed by Yayasan Harapan Kita (YHK), land owner, to develop, assign, and
transfer land area of 216,000 m2 located on the Jalan Raya Hankam, Jalan Raya
Bambu Apus, Jakarta Timur, made a deal to sell the land to the Company of Rp
756,000,000,000 plus the Land and Bulding Title Transfer Duty (BPHTB) and other
administrative costs amounted to Rp 44,000,000,000.
The licensing process is still ongoing on the government related institutions both
Jakarta and the National Land Agency, is gradually expected in 2018, so the
development of the Integrated Bonded Zone can be implemented.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengasuransikan persediaannya karena
manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan
tersebut tidak signifikan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 , tidak
terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai atas
persediaan ataupun nilai tercatat persediaan tersebut melampaui nilai realisasi
netonya.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat persediaan real estat yang
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
As of December 31, 2017 and 2016, there is no inventories real estate used as
collateral for a loan.
The Company and Subsidiary have not insured inventories because the management
believes that the risk of loss that may arise on the assets is not significant.
Perusahaan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 19.189.120.231 setelah
dibandingkan nilai pengalihan dengan nilai buku.
Berdasarkan Kesepakatan Jual Beli pada tanggal 3 Mei 2013 yang terakhir telah
dirubah melalui Addendum ketiga atas Kesepakatan Jual Beli tanggal 1 Oktober 2013
antara PT Prima Mega Inti (PMI) dan Perusahaan, PT PMI sebagai pihak yang berhak
dan ditunjuk oleh Yayasan Harapan Kita (YHK), pemiilik tanah, untuk
mengembangkan, mengalihkan, dan memindahkan tanah seluas 216.000 m2 yang
terletak di Jalan Raya Hankam, Jalan Raya Bambu Apus, Jakarta Timur, membuat
kesepakatan untuk menjual tanah tersebut kepada Perusahaan dengan nilai sebesar
Rp 756.000.000.000 ditambah dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) dan biaya administrasi lainnya sebesar Rp 44.000.000.000.
The Company obtained a gain of Rp 19,189,120,231 as compared to the transfer price
and book value.
Proses perizinan masih terus berlangsung pada instansi terkait baik pemprov DKI
maupun Badan Pertanahan Nasional, diharapkan secara bertahap diperkirakan pada
tahun 2018, sehingga pengembangan Kawasan Berikat Terpadu dapat dilaksanakan.
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Uang Muka antara PT Eureka Prima Jakarta Tbk
(“Perusahaan”) dengan PT Prima Jaringan (“PJ”) nomor 124/Dir-
Corsec.EPL/PPUM/2016 pada tanggal 9 November 2016. Pengalihan uang muka
atas pembelian tanah berstatus hak pakai seluas 26.664,4 m2 yang terletak di Jalan
Raya Hankam, Kelurahan Bambu Apus kecamatan Cipayung Kota Administratif
Jakarta Timur. Nilai uang muka pembelian tanah seluas 26.664,4 m2 kepada PJ
dengan jumlah kompensasi yang harus dibayarkan kepada Perusahaan sebesar Rp
173.318.600.000 (Seratus tujuh puluh tiga miliar tiga ratus delapan belas juta enam
ratus ribu rupiah). Merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan No. IX.E.1 angka 2.a, dikarenakan transaksi dilakukan oleh Perusahaan
dengan PJ yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan yaitu kesamaan
susunan kepengurusan.
Nilai buku Uang Muka yang ditransaksikan atas 26.664,4 M2 adalah sebesar Rp
154.129.479.769 diperhitungkan secara prorata berdasarkan luas tanah yang
ditransaksikan dengan keseluruhan luas efektif tanah (luas efektif tanah sebesar
138.400 M2 dari keseluruhan seluas 216.000 M2) terhadap nilai uang muka
pembelian tanah secara keseluruhan Rp 800.000.000.000. Nilai Rencana Transaksi
pengalihan uang muka pembelian tanah untuk tanah seluas 26.664,4 M2 adalah
senilai Rp 6.500.000/M2 atau total sebesar Rp 173.318.600,000. Nilai tersebut
berdasarkan perjanjian pengalihan uang muka antara EPJ dengan PJ.Nilai wajar uang
muka yang ditransaksikan Rp 165.319.000 ribu.Perbedaan Nilai Transaksi dengan
Nilai Pasar 4,84%. Simpangan nilai rencana transaksi dengan nilai pasar wajar uang
muka adalah sebesar 4,84%. Sesuai dengan peraturan Bapepam - LK No.VIII.C3,
maka simpangan tersebut adalah wajar karena dibawah 7,5%.
29
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN 9. LAND BANK
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut: The details and movement of fixed assets are as follows:
Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir /
Beginning Balance Addictions Deductions Ending Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 270.000.000 - - 270.000.000 Land
Peralatan dan Office equipment and
perabotan kantor 617.306.852 - - 617.306.852 furniture
Kendaraan 600.460.472 - - 600.460.472 Vehicle
Jumlah 1.487.767.324 - - 1.487.767.324 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Peralatan dan Office equipment and
perabotan kantor 430.075.179 29.166.666 - 459.241.845 furniture
Kendaraan 587.614.603 55.658.776 - 643.273.379 Vehicle
Sistem & program - - - - System & program
Jumlah 1.017.689.782 84.825.442 - 1.102.515.224 Total
Nilai buku - bersih 470.077.542 385.252.100 Net book value
Saldo Awal / Penambahan / Pengurangan / Saldo Akhir /
Beginning Balance Addictions Deductions Ending Balance
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Tanah 270.000.000 - - 270.000.000 Land
Peralatan dan Office equipment and
perabotan kantor 617.306.852 - - 617.306.852 furniture
Kendaraan 600.460.472 - - 600.460.472 Vehicle
Jumlah 1.487.767.324 - - 1.487.767.324 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Peralatan dan Office equipment and
perabotan kantor 378.000.179 52.075.000 - 430.075.179 furniture
Kendaraan 517.140.472 70.474.131 - 587.614.603 Vehicle
Jumlah 1.017.689.782 122.549.131 - 1.017.689.782 Total
Nilai buku - bersih 470.077.542 470.077.542 Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 , Perusahaan dan Entitas Anak tidak
mengasuransikan aset tetap karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian
yang mungkin timbul atas aset tetap tidak signifikan.
Management believes that on December 31, 2017 and 2016, no events or
circumstances that indicate an impairment of fixed assets.
Manajemen berkeyakinan bahwa pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak
terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai atas
aset tetap.
2016
2017
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, akun ini merupakan tanah yang belum
dikembangkan yang dimiliki oleh Perusahaan seluas 81,38 hektar, dengan rincian
berupa tanah yang belum dikembangkan yang sedang dalam proses sertifikasi atas
nama Perusahaan seluas 5,88 hektar dan tanah yang belum dikembangkan yang
belum dalam proses sertifikasi atas nama Perusahaan seluas 75,50 hektar, dimana
seluruh tanah belum dikembangkan tersebut terletak di Cilegon, Banten.
As at December 31, 2017 and 2016 , the Company and its Subsidiary were not insured
their fixed assets because the management believes that the risk of loss that may arise
on the assets is not significant.
The account balance as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp
25,904,404,093.
Depreciation expense for the year ended December 31, 2017 and 2016 amounted to
Rp 84,825,442 and Rp 122,549,132, respectively was charged to general and
administrative expenses (see Note 22).
As of December 31, 2017 and 2016, this account represents undevelopment land
owned by the Company with land area of 81.38 hectares, consist of land bank area in
certification process on behalf of the Company of 5.88 hectares and land bank area
which have not on behalf of the Company yet of 75.50 hectares, where all the land
bank is located in Cilegon, Banten.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2017 and 2016 masing - masing adalah sebesar Rp 84.825.442 dan Rp 122.549.132
yang seluruhnya dialokasikan ke beban umum dan administrasi (lihat Catatan 21).
Saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2017 and 2016 adalah sebesar Rp
25.904.404.093.
30
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account is consists of:
2017 2016
Escrow accounts bank Escrow accounts bank
PT Bank Jabar Banten 3.482.500.000 3.482.500.000 PT Bank Jabar Banten
Deposito pada PT Bank Jabar Banten 3.780.000.000 3.780.000.000 Deposit in PT Bank Jabar Banten
PT Bank Tabungan Negara Tbk 2.048.049.000 1.913.249.000 PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 178.197.864 177.993.395 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Uang jaminan 296.723.008 296.723.008 Security deposit
Biaya tangguhan proyek baru 178.946.750 178.946.750 Deferred payment of project
Lain – lain 301.211 301.211 Others
Jumlah 9.964.717.833 9.829.713.364 Total
12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 12. TRADE ACCOUNTS PAYABLE – THIRD PARTIES
2017 2016
PT Nusa Konstruksi Enginiring 3.996.163.145 3.996.163.145 PT Nusa Konstruksi Enginiring
PT Tropica Greeneries 378.000.000 378.000.000 PT Tropica Greeneries
PT Griya Sarana Akbar 666.862.142 1.178.169.182 PT Griya Sarana Akbar
PT Panja Citra Utama 224.209.950 271.748.778 PT Panja Citra Utama
Lain-lain 941.672.196 190.127.156 Others
Jumlah 6.206.907.433 6.014.208.261 Total
Rincian umur utang usaha berdasarkan tanggal tagihan adalah sebagai berikut: The aging of trade payables based on invoice date is as follows:
Sampai dengan 6 bulan - 434.268.201 Up to 6 months
> 6 bulan 6.206.907.433 5.579.940.060 > 6 months
Jumlah 6.206.907.433 5.512.598.838 Total
13. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 13. OTHER PAYABLE – THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account is consists of:
2017 2016
PT Citra Nusa Abadi 2.211.073.767 2.211.073.767 PT Citra Nusa Abadi
Pembatalan Pesanan - 1.339.185.534 Order Cancellation
Pajak Air Tanah 369.904.204 289.904.204 Groundwater tax
Lain-lain - 80.000.000 Others
Jumlah 2.580.977.971 3.920.163.505 Total
14. PERPAJAKAN 14. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas Pajak Pertambahan Nilai. This account represents prepaid tax of Value Added Tax.
Escrow accounts are restricted funds placed at certain banks that giving Housing Loan
Program (KPR) and Apartment Loan Program (KPA) to the customers in related to the
completion of the certificate of ownership of the customer when KPR / KPA period
ends. The escrow accounts interest rate ranged from 2.64% to 3.36% per year.
Akun ini merupakan utang usaha kepada para pemasok dan kontraktor yang
seluruhnya dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:
This account is a trade payable to suppliers and contractors are entirely denominated
in Rupiah with the following details:
Others payable to PT Citra Nusa Abadi (CNA) are not interest bearing, unsecured,
without payback period, but can be repaid at any time.
Utang lain-lain PT Citra Nusa Abadi (CNA) tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan
tanpa jangka waktu pengembalian, namun dapat dikembalikan sewaktu-waktu.
Escrow accounts merupakan dana yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang
penggunaannya dibatasi sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan
pelanggan saat periode KPR / KPA berakhir. Tingkat bunga escrow accounts tersebut
berkisar antara 2,64% sampai dengan 3,36% per tahun.
31
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) 14. TAXATION (Continued)
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
Akun ini terdiri dari: This account is consists of:
2017 2016
Perusahaan The Company
Pajak Penghasilan: Income Tax :
Pasal 29 3.729.782.046 3.729.382.046 Article 29
Entitas Anak Subsidiary
Pajak Penghasilan: Income Tax :
Pasal 21 269.561.371 125.625.093 Article 21
Pasal 23 796.811.536 1.473.560.926 Article 23
Pajak Pertambahan Nilai 4.415.828.026 1.126.379.808 Value add tax - out
Pasal 4 ayat 2 - 1.504.202.432 Article 4 (2)
Surat tagihan pajak - 15.147.246 Tax assesment letter
Pajak final penjualan rumah 13.967.433.925 13.308.744.378 Final tax on sales
Sub-jumlah 19.449.634.858 17.553.659.883 Sub-total
Jumlah 23.179.416.904 21.283.041.929 Total
c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate Income Tax
2017 2016
Rugi sebelum beban Loss before expense income tax
pajak penghasilan menurut laporan according to the consolidated
laba rugi komprehensif konsolidasian (13.244.679.065) 7.946.582.993 statement of comprehensive income
Rugi (laba) sebelum beban pajak Loss (gain) before income
penghasilan Entitas Anak 4.034.667.187 2.085.688.814 tax expense of Subsidiaries
Laba (Rugi) Induk Perusahaan sebelum Income before income tax expensebeban pajak penghasilan (9.210.011.878) 10.032.271.807 of the Company
Perbedaan permanen: Permanent differences:
Pendapatan dan beban terkait yang Revenue and expenses
telah dikenakan pajak bersifat final with already subjected to final tax
Penjualan bersih - - Sales net
Beban pokok penjualan - - Cost of sales
Beban penjualan - 56.640.450 Selling expenses
Beban usaha 8.542.957.409 8.059.876.168 Operating expenses
Pendapatan lain-lain 667.054.469 (436.288.665) Other income
Penghasilan bunga – bersih - - Interest income - net
Beban lainnya - 934.410.471 Other expenses
Beban keuangan - - Finance expenses
Taksiran penghasilan kena pajak - 18.646.910.231 Estimated taxable income
Pajak penghasilan badan (tarif 20%) - 3.729.382.046 Corporate income tax (rate of 20%)
Pajak penghasilan badan final - - Final corporate income tax
Beban pajak penghasilan - 3.729.382.046 Income tax expense
Dikurangi pajak penghasilan final yang telah less to income tax final already paid
disetorkan - -
Jumlah taksiran utang pajak Total estimated final corporate penghasilan badan final - 3.729.382.046 income tax payable
d. d.
Sesuai dengan undang undang baru yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah No.34 tahun 2016 yang berlaku 30 hari setelah tanggal diumumkan
yaitu 8 Agustus 2016, tentang pajak pajak penghasilan atas penghasilan dari
pengalihan hak atas tanah dan bangunan serta perubahannya turun menjadi 2,5%.
Peraturan terbaru tersebut mencabut Perayuran Pemerintah No.48 tahun 1994
tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dan pengalihan hak atas
tanah dan bangunan dengan tarif 5%
Changes in the Final Tax Rates on the Transfer of Land and Building Rights
In accordance with new law stipulated by Governmental Regulation No.34 of 2016
which is valid 30 days after the announced date of 8 August 2016, the income tax
on income from the transfer of land and building rights and the change decreased to
2.5%. The latest regulation revoked Government Regulation No.48 of 1994 on the
payment of income tax on income and the transfer of land and building rights at a
rate of 5%
A reconciliation between loss before income tax expense is based on the
consolidated statement of comprehensive income and estimated taxable income
from activities subject to the applicable income tax rate for the year ended
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Perubahan Tarif Pajak Final Atas Pengalihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan
Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:
32
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) 14.
e. e. Decrease of Corporate Tax Rates for Domestic Go Public Companies
15. UANG MUKA PENJUALAN 15. SALES ADVANCES
Akun ini terdiri dari: This account is consists of:
2017 2016
Uang muka tanah keramasan Palembang 12.839.477.953 12.839.477.953 Advance land keramasan PalembangUang muka penjualan ruko/gedung 4.609.700 4.609.700 Advances selling building
Uang muka penjualan rumah 2.506.084.283 2.506.084.283 Advances PKH
Jumlah 15.350.171.936 15.350.171.936 Total
Seluruh saldo uang muka penjualan di atas adalah dalam mata uang Rupiah. All balances of sales advance is denominated in Rupiah.
16. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN 16. ESTIMATED LIABILITIES FOR POST EMPLOYEMENT BENEFITS
2017 2016
Tingkat diskonto (per tahun) 7% 8% Discount rate (per year)
Tingkat kenaikan gaji rata-rata (per tahun) 7% 5% Average salary increase (per year)
Usia pensiun normal (tahun) 55 55 Normal retirement age (years)
Tingkat kematian Indonesia – III (2011) Indonesia – III (2011) Mortality rate
Mutasi nilai kini dari kewajiban adalah sebagai berikut: The movements of the present value of obligation are as follows:
2017 2016
Saldo awal tahun 2.610.252.950 1.846.295.643 Beginning balance
Biaya jasa kini 1.094.039.938 850.533.735 Current service cost
Biaya jasa lalu - Additional past service cost
Biaya bunga 214.040.741 166.166.608 Interest cost
Kerugian (keuntungan) aktuarial 297.705.697 (252.743.036) Losses (gains) actuarial
Jumlah 4.216.039.326 2.610.252.950 Total
2017 2016
Nilai kini liabilitas diestimasi atas Present value of estimated liabilities
imbalan pasca kerja karyawan 4.216.039.326 2.610.252.950 for post employment benefits
Jumlah 4.216.039.326 2.610.252.950 Total
Rincian beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: Details of employees’ benefits expenses are as follows:
2017 2016
Biaya jasa kini 1.094.039.938 850.533.735 Current service cost
Biaya bunga 214.040.741 166.166.608 Interest cost
Biaya jasa lalu - - Past service cost
Keuntungan aktuaria bersih yang diakui 297.705.697 (252.743.036) Net actuarial gain recognized
Jumlah 1.605.786.376 763.957.307 Total
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan
transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan atau penjualan unit bangunan dan
kavling yang dikembangkan Perusahaan (lihat Catatan 2).
Penurunan Tarif Pajak Badan Bagi Perusahaan Terbuka Dalam Negeri
This account represents advances received from customers related to transactions
arising from the ordering or sales units and building lots developed by the Company
(see Note 2).
As of December 31, 2017 dan 2016, the Company and its Subsidiaries accrued the
estimated liabilities for post employement benefits based on the actuarial calculation
prepared by PT Dian Artha Tama, an independent actuary in its reports dated March
23,2018 No. 531/PSAK/DAT/III/2018, respectively, using “Projected Unit Credit”
method with the following main assumptions:
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat
liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan yang
dilakukan oleh aktuaris independen yaitu PT Dian Artha Tama, sebagaimana
diungkapkan dalam laporan aktuaris independen tersebut yang masing-masing
bertanggal 23 Maret 2018 No. 531/PSAK/DAT/III/2018 , perhitungan dilakukan
dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama
sebagai berikut:
Uang muka penjualan akan diakui sebagai pendapatan setelah terjadi akad jual beli
dan memiliki persentase di bawah 20% dari harga jual beli tanah dan bangunan.
TAXATION (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 tahun 2013 tanggal 21
Nopember 2013 tentang penurunan tarif pajak penghasilan badan sebesar 5%
menjadi 20% atas wajib ajak dalam negeri yang berbentuk Perseroan Terbuka dan
berlaku sejak tahun 2013.
In accordance with Government Regulation (PP) no. 77 of 2013 dated November 21,
2013, concerning the reduction of corporate income tax rate of 5% to 20% of
compulsory invoice in the form of Public Corporation and valid since 2013.
Sales advance will be recognized as revenue after a sale and purchase agreement and
having percentage below 20% of the purchase price of land and buildings.
Rincian liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of estimated liabilities for post employement benefits as of consolidated
statement of financial position are as follows:
33
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. 16.
2017 2016
Saldo awal 2.610.252.950 1.846.295.643 Beginning balance
Beban imbalan kerja Employees’ benefits expense
tahun berjalan (lihat Catatan 21) 1.605.786.376 763.957.307 for the year (see Note 21)
Saldo Akhir 4.216.039.326 2.610.252.950 Ending Balance
17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL
Percentage of
Pemegang Saham / Shareholders Ownership
Reksa Dana DMI Dana Bertumbuh 1.106.950.900 19,66% 110.695.090.000
Yayasan Kesehatan Bank Mandiri 398.150.900 7,07% 39.815.090.000
DP Bukit Asam 312.500.000 5,55% 31.250.000.000
Masyarakat (masing-masing kurang
dari 5%) / Public (each less than 5%) 3.812.399.114 67,72% 381.239.911.400
Jumlah / Total 5.630.000.914 100% 563.000.091.400
Percentage of
Pemegang Saham / Shareholders Ownership
PT ASABRI (persero) 1.106.950.900 19,66% 110.695.090.000
Yayasan Kesehatan Bank Mandiri 398.150.900 7,07% 39.815.090.000
Sunarsi 312.500.000 5,55% 31.250.000.000
Masyarakat (masing-masing kurang
dari 5%) / Public (each less than 5%) 3.812.399.114 67,72% 381.239.911.400
Jumlah / Total 5.630.000.914 100% 563.000.091.400
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 18. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
2017 2016
Tambahan modal disetor - penawaran Additional paid in capital – initial
umum perdana 7.500.000.000 7.500.000.000 public offering
Tambahan modal disetor - penawaran Additional paid in capital – limited
umum terbatas I 19.001.250.000 19.001.250.000 public offering I
Tambahan modal disetor - penawaran Additional paid in capital –limited
umum terbatas II 1.055.625.000.000 1.055.625.000.000 public offering II
Tambahan modal disetor - pelaksanaan Additional paid in capital – exercise
waran 237.640 237.640 warrant
Sub-Jumlah 1.082.126.487.640 1.082.126.487.640 Sub-total
Dikurangi : Less:
Biaya emisi saham - penawaran Share issuance costs - initial
umum perdana (2.358.750.042) (2.358.750.042) public offering
Biaya emisi saham - penawaran Share issuance costs - limited
umum terbatas I (1.176.028.408) (1.176.028.408) Public Offering I
Biaya emisi saham - penawaran Share issuance costs - limited
umum terbatas II (2.261.148.750) (2.261.148.750) Public Offering II
Sub-Jumlah (5.795.927.200) (5.795.927.200) Sub-total
Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis Difference in value of business combination
entitas sepengendali 882.477.291 882.477.291 of entities under common control
Tax Amnesti 150.000.000 Tax Amnesty
Jumlah 1.077.363.037.731 1.077.213.037.731 Total
Jumlah Lembar
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
/Issued and Fully
Paid
Jumlah Lembar
Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
/Issued and Fully
Paid
LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN
(Lanjutan)
Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2017
Total Paid in
Capital
Jumlah Modal
Disetor /
ESTIMATED LIABILITIES FOR POST EMPLOYEMENT BENEFITS (Continued)
This account is the additional paid-in capital from the initial public offering net of share
issuance costs with the following details:
The structure of the Company’s shareholders as of December 31, 2016 and 2015 is
based on shareholders’ list published by PT Sinartama Gunita, Administration Agency
of Securities, is as follows:
The movements of estimated liabilities per post employement benefits are as follows:
Persentasi
Kepemilikan /
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Akun ini merupakan tambahan modal disetor dari hasil penawaran umum perdana
setelah dikurangi biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut :
2016
Persentasi
Kepemilikan /
Jumlah Modal
Disetor /Total Paid in
Capital
34
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENJUALAN BERSIH 19. SALES - NET
2017 2016
Penjualan Apartemen 6.000.000.000 21.545.454.546 Sales of Apartement
Jumlah 6.000.000.000 21.545.454.546 Total
2017 2016
50% - 79% - - 50% - 79%
80% - 99% 6.000.000.000 21.545.454.546 80% - 99%
100% - - 100%
Jumlah 6.000.000.000 21.545.454.546 Total
20. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. COST OF SALES
Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details from cost of sales are as follows:
2017 2016
Saldo barang jadi: Finished good balance:
Awal tahun: Beginning year:
Kavling tanah 172.868.890.414 33.881.001.778 Lots of land
Tanah Keramasan Palembang 51.707.078.232 51.707.078.232 Land Keramasan PalembangBangunan rumah 156.467.217 156.467.217 House building
Apartemen 4.536.152.399 15.940.781.569 Apartement
Sub-Jumlah 229.268.588.262 101.685.328.796 Sub-total
Penambahan tahun 2017 dan 2016 Additional in 2017 and 2016
Kavling tanah 101.787.500.000 138.987.888.636 Lots of land
Bangunan rumah - - House building
Apartemen - 3.877.619.769 ApartementSub-Jumlah 101.787.500.000 142.865.508.405 Sub-total
Saldo Akhir Tahun Ending year balance
Kavling tanah (274.656.390.414) (172.868.890.414) Lots of land
Tanah Keramasan Palembang (51.707.078.232) (51.707.078.232) Land Keramasan Palembang
Persiapan proyek Bambu Apus - Project bambu apus
Tanah dalam pengembangan Kotasari - Land under development - Kotasari
Bangunan rumah (156.467.217) (156.467.217) House building
Apartemen (2.268.076.199) (4.536.152.399) ApartementSub-Jumlah (328.788.012.062) (229.268.588.262) Sub-total
Jumlah 2.268.076.200 15.282.248.939 Total
Sepanjang periode berjalan, tidak terdapat pembelian dari pihak-pihak yang berelasi. Throughout the period, there were no purchases from related parties.
21. BEBAN USAHA 21. OPERATING EXPENSES
Rincian dari beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows :
2017 2016
Beban penjualan Selling expense
Promosi / pemasaran - 56.640.450 Promotion / marketing
Komisi - 1.227.509.091 Commission
-
Beban umum dan administrasi: General and administration expenses:
Gaji, upah dan tunjangan 7.230.662.096 8.114.180.000 Wages, salaries and allowance
Jasa profesional 862.928.811 1.445.850.000 Professional fees
Sewa kantor dan pemeliharaan 297.250.000 129.390.500 Rent office and maintenance
Penyusutan (lihat Catatan 10) 84.825.442 122.549.132 Depreciation (see Note 10)
Pajak dan perijinan 2.031.058.166 - Taxes and licensing
Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits expenses
(lihat catatan 16) 1.308.080.679 1.016.700.343 (see Note 16)
Beban kantor 1.210.307.482 3.419.884.966 Office expenses
Sumbangan dan representasi 288.448.387 97.044.945 Donation and representation
Lain-lain (masing-masing kurang Others (each less
dari Rp 50.000.000) 75.600.000 - than Rp 50,000,000)
Sub-Jumlah 13.389.161.063 14.345.599.886 Sub-total
Penjualan bersih di atas dicatat sebesar harga jual jika Perusahaan telah menerima
pembayaran uang muka pelanggan sebesar 20% dari harga jual dan sisa tagihan
kepada pelanggan dicatat sebagai piutang usaha.
This account entirely represents revenue from sales to third parties with the following
details:
Akun ini merupakan pendapatan yang seluruhnya berasal dari penjualan kepada pihak
ketiga dengan rincian sebagai berikut:
Net sales are recorded at the above sale price if the Company has received an
advance payment of 20% from sale price and the rest of the bills to customers are
recorded as accounts receivable.
The percentage of cash received from customers to the sales prices of land and
buildings:
Persentase kas yang diterima dari pelanggan terhadap harga penjualan kavling tanah
dan bangunan:
35
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN USAHA (Lanjutan) 21. OPERATING EXPENSES (Continued)
2017 2016
Beban (pendapatan) operasional lainnya – bersih (3.587.441.802) (17.074.427.699) Other operating expense (income) – net
Sub-Jumlah (3.587.441.802) (17.074.427.699) Sub-Total
Jumlah 9.801.719.261 (1.444.678.272) Total
22. LABA (RUGI) PER SAHAM 22. EARNING (LOSS) PER SHARES
Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar: These are the data used for the calculation of basic loss per share:
2017 2016
Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss)
tahun berjalan yang dapat in current year attributable
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (11.492.309.380) 4.795.335.635 to owners of the Parent
Jumlah rata-rata tertimbang saham The weighted average number of ordinary
biasa untuk perhitungan laba per shares for basic earnings per
saham dasar 5.630.000.179 5.630.000.179 share calculation
Laba (Rugi) per saham (0,49) (1,29) Loss per shares
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 23. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
2017 2016
Aset Asset
Piutang Pihak Berelasi Others Receivable
PT Prima Jaringan 135.028.600.000 143.318.600.000 PT Prima Jaringan
PT. Astro 8.458.901.773 8.458.901.773
PT Gagas Mitra Persada 10.987.543.861 16.193.210.355 PT Gagas Mitra Persada
Jumlah 154.475.045.634 167.970.712.128 Total
Persentase terhadap jumlah aset 9,30% 10,04% Percentage to total asset
Liabilitas Liabilites
PT Gagas Mitra Persada - 1.623.529.412 PT Gagas Mitra Persada
PT Aryani Sudharmono Property Management - 176.470.588 PT Aryani Sudharmono Property Management
Jumlah - 1.800.000.000 Total
Sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The nature of transactions and relationship with related parties are as follows:
24. INSTRUMEN KEUANGAN 24. FINANCIAL INSTRUMENTS
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 802.700.167 802.700.167 1.757.382.509 1.757.382.509 Cash and cash equivalents
Piutang usaha – Trade accounts receivable –
pihak ketiga – bersih 8.893.013.537 8.893.013.537 3.613.013.537 3.613.013.537 third parties - net
Piutang lain-lain – Others receivable –
pihak ketiga 457.129.003.114 457.129.003.114 557.816.328.916 557.816.328.916 third parties
Piutang pihak berelasi 154.475.045.634 154.475.045.634 167.970.712.128 167.970.712.128 Due from related parties
Aset lain-lain 9.964.717.833 9.964.717.833 9.829.713.364 9.829.713.364 Other assets
Jumlah 631.264.480.285 631.264.480.285 740.987.150.454 740.987.150.454 Total
Seluruh transaksi pihak berelasi yang diungkapkan di dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
Sifat Hubungan / Nature of relations Sifat Transaksi / Nature of transaction
Jumlah tercatat /
Carrying amount
2017
Perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar /
Fair value
Jumlah tercatat /
Carrying amount
Personil manajemen kunci yang sama dan Pemegang saham anak
perusahaan / similar key management shareholder’s subsidiary
company
Pemegang saham anak perusahaan / shareholder’s Subsidiary
company
PT Aryani Sudharmono Property
Management
Pihak berelasi / Related parties
PT Gagas Mitra Persada
Pinjaman / Loan
In the activities of business, the Company has a transaction with related parties. The
following are the balances and transactions with related parties.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak
berelasi. Berikut ini adalah saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
The comparison between carrying amount and fair value of the Company’s financial
assets and liabilities as of December 31, 2017 dan 2016 are as follows:
Personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak adalah orang-orang yang
mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan aktivitas Perusahaan.
Receivables with related parties are no interest, unsecured and with no payback
period, but can be repaid at any time.
Key management personnel of the Company and its Subsidiary are those who have
authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the
Company.
2016Nilai wajar /
Fair value
All transactions with related parties are disclosed in the consolidated Financial
Statements are made under terms and conditions similar to a third party.
PT Prima JaringanPiutang Pembelian Tanah/Sale Of Land Receivable
Personil manajemen kunci yang sama /Similar key management.
Pinjaman / Loan
Piutang dengan pihak berelasi tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka
waktu pengembalian, namun dapat dikembalikan sewaktu-waktu.
36
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang usaha Trade payables
- pihak ketiga 6.206.907.433 6.206.907.433 6.014.208.261 6.014.208.261 - Third parties
Utang lain-lain 2.580.977.971 2.580.977.971 5.720.163.505 5.720.163.505 Other payable
Jumlah 8.787.885.404 8.787.885.404 11.734.371.766 11.734.371.766 Total
25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Tabel di bawah menunjukan analisis umur aset keuangan Perusahaan:
Nilai wajar /
Fair value
The Company and Subsidiary is exposed to risks arising from financial instruments in
the form of price risk, credit risk and liquidity risk. Given that all business transactions
conducted in the Rupiah currency and the absence of third-party financing (bank loans)
in significant quantities, it can be said the Company and its Subsidiary do not have
financial instruments related to the risk of fluctuations in the value of changes in foreign
currency exchange rates or changes interest rates.
Terhadap eksposur yang terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas
Anak menerapkan manajemen kredit dengan prinsip kehati-hatian di mana
mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas kredibilitas konsumen dan
penetapan jaminan kredit dalam bentuk sertifikat kepemilikan tanah/rumah.
Manajemen juga senantiasa memantau kolektibilitas penagihan dan mengupayakan
secara maksimum pencapaian zero bad debt . Selain dari itu dalam transaksi
penjualan real estat, manajemen juga melakukan kerjasama dengan pihak bank
dalam bentuk penyediaan fasilitas KPR sehingga dapat meminimumkan risiko
kredit.
Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank,
Perusahaan dan Entitas Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang
memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Manajemen juga senantiasa memantau
kesehatan bank serta mempertimbangkan keikutsertaan bank di dalam Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS).
The following is a summary of the policy and financial risk management objectives of
the Company and its Subsidiary:
2017 2016Jumlah tercatat /
Carrying amount
The following table shows the aging analysis of the Company’s financial assets:
Perusahaan relatif tidak memiliki risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang usaha. Adapun nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait
dengan piutang usaha adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan
pada Catatan 5.
Against exposure related to receivables, the Company and its Subsidiary implement
credit management with the precautionary principle which includes credit
verification procedures, consideration of the credibility determination of the
consumer and credit guarantees in the form of certificates of ownership of land /
house. Management also monitors the collectibility always seek maximum billing
and achievement of zero bad debt. Apart from that the sale of real estate
transactions, the management is also working with the bank in the form of the
provision of mortgage facilities so as to minimize credit risk.
The carrying amount of bank loans has reflected the fair value because the account is
always measured and adjusted based on a reasonable interest rate.
The company has relatively little credit risk that significant concentration of
accounts receivable. The maximum value of the credit risk exposure associated
with accounts receivable is equal to the carrying amount as disclosed in Note 5.
Jumlah tercatat utang bank telah mencerminkan nilai wajarnya karena akun tersebut
senantiasa diukur dan disesuaikan berdasarkan tingkat bunga yang wajar.
Credit risk is the risk that one party to a contract of financial instrument fails to meet
its obligations to the other party a financial loss. Credit risk exposure faced by the
Company and its Subsidiary primarily related to the placement (deposits) and bank
and credit (receivables) are provided to customers.
The fair values of due from related parties and due to related parties are measured at
cost, due to the fair values can not be realiably determined.
Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan
potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko
tersebut pada besaran yang dapat diterima (acceptable parameters). Dalam kaitannya
dengan manajemen risiko tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak tidak
memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif.
Financial risk management policies intended to minimize the potential for harm and
financial impact that may arise from such risks at an acceptable scale (acceptable
parameters). In relation to risk management, the Company and its Subsidiary does not
allow speculative derivative transactions that aim.
The fair value of cash and cash equivalent, trade receivables - net, other receivables -
third parties, other assets, trade payables – third parties and other payables – third
parties approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these
instruments.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa eksposur risiko atas instrumen
keuangan dalam bentuk risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Mengingat
bahwa seluruh transaksi usaha dilakukan dalam mata uang Rupiah dan tidak adanya
pendanaan pihak dari ketiga (utang bank) dalam jumlah yang signifikan, maka dapat
dikatakan Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki instrumen keuangan yang
terkait dengan risiko fluktuasi perubahan nilai tukar mata uang asing ataupun
perubahan suku bunga.
Nilai wajar /
Fair value
Jumlah tercatat /
Carrying amount
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak:
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas
instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak
lain mengalami kerugian keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi
Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan penempatan (simpanan)
dan di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada pelanggan.
In order to minimize exposure has on deposit funds in a bank, the Company and its
Subsidiary will only put money in a bank that has a good reputation and credibility.
Management also continues to monitor the health of the bank and bank account for
their participation in the Deposit Insurance Agency (LPS).
Nilai wajar piutang pihak berelasi diukur sebesar biaya perolehan, karena nilai wajarnya
tidak dapat ditentukan secara andal.
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha-bersih, piutang lain-lain – pihak ketiga,
aset lain-lain, utang usaha – pihak ketiga dan utang lain-lain – pihak ketiga mendekati
jumlah tercatat karena jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
37
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 25. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES (Continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)
Kas dan Cash and cash
setara kas 802.700.167 - - - 802.700.167 equivalents
Trade accounts
Piutang usaha receivable -
- pihak ketiga - 5.280.000.000 3.785.405.687 (172.392.150) 8.893.013.537 third parties
Piutang lain-lain Others receivable
-pihak ketiga 1.470.176.198 - 456.622.595.159 (963.768.243) 457.129.003.114 - third parties
Piutang Due from related
pihak berelasi - - 154.475.045.634 154.475.045.634 parties
Aset lain-lain 9.964.717.833 - - 9.964.717.833 Other assets
Jumlah 10.767.418.000 - 5.280.000.000 614.883.046.480 (1.136.160.393) 631.264.480.285 Total
Kas dan Cash and cash
setara kas 1.757.382.509 - - - - 1.757.382.509 equivalents
Trade accounts
Piutang usaha receivable -
- pihak ketiga - - 3.785.405.687 (172.392.150) 3.613.013.537 third parties
Piutang lain-lain Others receivable
-pihak ketiga 1.420.102.666 - - 556.989.991.773 (593.766.243) 557.816.328.196 - third parties
Piutang - Due from related
pihak berelasi 143.318.600.000 - - 24.652.112.128 - 167.970.712.128 parties
Aset lain-lain 9.829.713.364 - - - - 9.829.713.364 Other assets
Jumlah 156.325.798.539 - - 735.579.635.308 (766.158.393) 891.139.275.454 Total
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Aset Keuangan Financial Asset
Kas dan setara kas 802.700.167 - - 802.700.167 Cash and cash equivalent
Piutang usaha – Trade accounts receivable –
pihak ketiga – bersih - 9.065.405.687 (172.392.150) 8.893.013.537 third parties - net
Piutang lain-lain – Others receivable –
pihak ketiga 458.092.771.357 (963.768.243) 457.129.003.114 third parties
Piutang pihak berelasi 154.475.045.634 - 154.475.045.634 Due from related parties
Aset lain-lain 9.964.717.833 - 9.964.717.833 Other assets
Jumlah 802.700.167 631.597.940.512 (1.136.160.393) 631.264.480.286 Total
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang usaha 6.206.907.433 - 6.206.907.433 Trade payables
Utang lain-lain 2.580.977.971 - 2.580.977.971 Other payables
Jumlah - 8.787.885.404 - 8.787.885.404 Total
Selisih Likuiditas 802.700.167 - - 622.476.594.881 Liquidation Gap
Pengelolaan kas tersebut mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan,
menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan serta memantau rencana
dan realisasi arus kas. Sebagai bagian dari upaya tersebut, manajemen juga
senantiasa mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu dan
sedapat mungkin mengurangi transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai.
These include cash management projections until some future period, keeping the
maturity profile of financial assets and liabilities as well as monitor the plan and the
realization of cash flows. As part of this effort, management is also constantly
seeking billing to customers in a timely manner and where possible reduce the
purchase transaction is made in cash.
> 1 tahun / > 1
year
1 – 5 Tahun /
1 – 5 Years
> 6 bulan dan < 1
tahun / > 6
months dan < 1
year
Jumlah / Total
2017
Belum lewat jatuh
tempo dan belum
mengalami
penurunan nilai /
Not yet past due
and not impaired
2016
Penyisihan /
Allowance
< 6 bulan / < 6
months Jumlah / Total
Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas
Anak akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai ketika memenuhi
komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko
ini terutama adalah untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna
mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas dalam
jangka pendek).
Belum lewat jatuh
tempo dan belum
mengalami
penurunan nilai /
Not yet past due
and not impaired Jumlah / Total
> 1 tahun / > 1
year
Penyisihan /
Allowance
< 6 bulan / < 6
months
> 6 bulan dan < 1
tahun / > 6
months dan < 1
year
Overview excess liquidity (liquidation gap) between financial assets and liabilities
cash flows based on contractual undiscounted payments is as follows:
2017Kurang dari 1
Tahun / Less
than 1 Year
Ikhtisar selisih likuiditas (liquidation gap) antara aset dan liabilitas keuangan
berdasarkan arus kas pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan adalah
sebagai berikut:
Liquidity risk (funding risk) is the risk that the Company and its Subsidiary will have
difficulty obtaining cash when fulfilling its commitment of financial instruments.
Management objectives associated with this risk is primarily to maintain the level of
cash in amounts sufficient to fund operations and closing liabilities (primarily short-
term liabilities).
Penyisihan /
Allowance
38
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 25. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES (Continued)
b. Risiko Likuiditas (lanjutan) b. Liquidity Risk (continued)
Aset Keuangan Financial Asset
Kas dan setara kas 1.757.382.509 - - 1.757.382.509 Cash and cash equivalent
Piutang usaha – Trade accounts receivable –
pihak ketiga – bersih - 3.785.405.687 (172.392.150) 3.613.013.537 third parties - net
Piutang lain-lain – Others receivable –
pihak ketiga 1.420.102.666 695.577.617.493 (593.766.243) 696.136.972.850 third parties
Piutang pihak berelasi 143.318.600.000 36.216.612.128 - 143.318.600.000 Due from related parties
Aset lain-lain 9.829.713.364 - - 9.829.713.364 Other assets
Jumlah 156.325.798.539 - (766.158.393) 854.655.682.260 Total
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang usaha 6.014.208.261 - - 6.014.208.261 Trade payables
Utang lain-lain 5.720.163.505 - - 5.720.163.505 Other payables
Jumlah 11.734.371.766 - - 11.734.371.766 Total
Selisih Likuiditas 144.591.426.773 - - 842.921.310.494 Liquidation Gap
c. Pengelolaan Modal c. Capital management
26. 26. NON CONTROLLING INTEREST
Perhitungan Kepentingan Non Pengendali adalah sebagai berikut: Non-Controlling Interest calculation is as follows:
2017 2016
Saldo awal 2.343.729.903 3.746.394.282 Beginning balance
(Laba) Rugi komprehensif dari Deduction from Subsidiaries’s
Rugi Entitas Anak di tahun berjalan (2.200.075.382) (1.402.664.379) comprehensive loss in current year
Saldo Akhir 143.654.521 2.343.729.903 Ending Balance
27. SEGMEN OPERASI 27. OPERATING SEGMENTS
28. PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN 28. ISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS
These consolidated financial statements have been authorized to be published by the
Board of Directors, who are responsible in the preparation and completion of the
consolidated financial statements, on April 30, 2018
Penyisihan /
Allowance
The primary objective of our capital management is to ensure the maintenance of
healthy capital ratios in order to support operations and maximize return for
shareholders.
The Company manages the capital structure and make adjustments based on
changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the
Company may adjust the dividend payment to shareholders, in exchange for capital
to shareholders or issue new shares. There are no changes to the objectives,
policies and processes related to capital management during the period.
Management monitors its capital structure using the approach leverage ratio
(gearing ratio) which is a division of net debt to total modal.Kebijakan The company
is keeping the lever ratio in the range of conservative to secure access to finance at
a reasonable cost.
2016
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan
pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung operasi dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Manajemen tidak menyajikan informasi segmen karena seluruh komponen bisnis
Perusahaan dan Entitas Anak tidak menghasilkan produk ataupun dioperasikan dalam
risiko dan imbalan yang berbeda.
Kurang dari 1
Tahun / Less
than 1 Year
1 – 5 Tahun /
1 – 5 Years Jumlah / Total
Management does not present segment information for all components of the
Company's business and its Subsidiary do not produce products or operated in a
different risk and reward.
Manajemen memantau struktur permodalan dengan menggunakan pendekatan
rasio pengungkit (gearing ratio) yang merupakan pembagian utang neto dengan
total modal.Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran
yang konservatif untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang
rasional.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan
struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan
saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses yang
terkait dengan pengelolaan permodalan selama periode berjalan.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan
Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 30 April 2018
39
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Induk Perusahaan Saja) (Parent Company Only)
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2017 2016
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 575.738.222 1.681.161.182 Cash and cash equivalent
Piutang usaha - pihak ketiga Trade accounts receivable – third parties -
setelah dikurangi cadangan penurunan net of allowance for impairment
nilai piutang masing - masing sebesar value of receivables amounted to
Rp 172.392.150 untuk tahun 2017 Rp 172,392,150 for 2017
dan 2016 1.015.921.254 1.015.921.254 and 2016Piutang lain-lain – pihak ketiga 454.238.724.250 694.983.851.250 Others account receivable – third parties
Persediaan 302.195.694.960 61.820.569.960 Inventories
Pajak dibayar dimuka 120.450.304 119.835.304 Prepaid tax
Uang muka 646.137.300.101 646.137.300.101 Advance
Jumlah Aset Lancar 1.404.283.829.091 1.405.758.639.050 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang pihak berelasi 211.028.400.324 219.318.400.324 Due from related parties
Tanah yang belum dikembangkan 25.904.404.093 25.904.404.093 Land bank
Aset tetap – setelah dikurangi Fixed assets – net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 534.079.574 pada 2017 dan Rp 534,079,547 for 2017 and
Rp 505.352.465 pada 2016 94.791.332 123.518.414 Rp 505,352,465 for 2016
Investasi penyertaan saham 2.325.000.000 2.325.000.000 Investment
Aset lain-lain 2.228.529.872 2.093.525.403 Others asset
Biaya tangguhan proyek baru 178.946.750 178.946.750
Jumlah Aset Tidak Lancar 241.760.072.370 249.943.794.983 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 1.646.043.901.461 1.655.702.434.033 TOTAL ASSETS
40
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Induk Perusahaan Saja) (Lanjutan) (Parent Company Only) (Continued)
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2017 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - pihak ketiga 1.312.969.183 1.178.169.182 Trade accounts payable – third parties
Utang lain-lain Other accounts payable
pihak ketiga 2.211.073.767 2.211.073.767 third parties
pihak berelasi - 1.800.000.000 related parties
Utang pajak 3.729.382.046 3.729.382.046 Taxes payable
Beban yang masih harus dibayar - - Accrued Expenses
Uang muka penjualan 3.286.943.983 3.286.943.983 Sales advances
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 10.540.368.979 12.205.568.979 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas diestimasi atas imbalan Estimated liabilities for
pasca kerja karyawan 3.230.177.591 2.171.217.567 post employement benefits
JUMLAH LIABILITAS 13.770.546.570 14.376.786.546 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - Nilai nominal Capital stock - par value
saham Rp 100 per saham shares of Rp 100 per share
Modal ditempatkan dan disetor penuh 563.000.091.400 563.000.091.400 Issued and fully paid
Tambahan modal disetor – bersih 1.076.480.560.440 1.076.330.560.440 Additional paid in capital - net
Saldo laba (defisit) (7.207.296.949) 1.994.995.647 Retained earning (deficit)
Jumlah Ekuitas 1.632.273.354.891 1.641.325.647.487 Total EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.646.043.901.461 1.655.702.434.033 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Modal dasar - 22.400.000.000 saham
pada tahun 2017 dan 2016
Authorized - 22,400,000,000 shares in
2017 and 2016
41
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(Induk Perusahaan Saja) (Lanjutan) (Parent Company Only) (Continued)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2017 2016
PENJUALAN BERSIH - - SALES - NET
BEBAN POKOK PENJUALAN - - COST OF SALES
LABA KOTOR - - GROSS PROFIT
Beban penjualan - (56.640.450) Selling expense
Beban umum dan administrasi (8.542.957.409) (8.602.086.168) General and administration expense
Pendapatan (beban) Other operating
operasional lainnya – bersih - 18.690.998.425 income (expense) - net
Penghasilan bunga – bersih 9.887.440 - Interest income - net
Beban keuangan (676.941.909) - finance expenses
LABA (RUGI) SEBELUM INCOME (LOSS) BEFORE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (9.210.011.878) 10.032.271.807 INCOME TAX EXPENSE
Beban Pajak Penghasilan - (3.729.382.046) Income Tax Expense
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN (9.210.011.878) 6.302.889.761 NET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Penghasilan komprehensif lain 7.719.282 251.310.385 Other comprehensive income
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIVE (9.202.292.596) 6.554.200.146 NET INCOME (LOSS) OF COMPREHENSIVE
42
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk AND SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Induk Perusahaan Saja) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Parent Company Only)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan Modal
Disetor – Bersih / Laba Ditahan / Jumlah Ekuitas -
Modal Saham/ Additional Paid Retained Bersih/
Capital Stock in Capital – Net Earning Total Equity – Net
Saldo 1 Januari 2016 563.000.091.400 1.076.330.560.440 (4.559.204.499) 1.634.771.447.341 Balance as of January 1, 2016
Tambahan modal disetor - - - - Additional share capital
Jumlah laba komprehensif tahun 2016 - - 6.302.889.761 6.302.889.761 Total comprehensive income in 2016
Penghasilan komprehensif lain - - 251.310.385 251.310.385 Other comprehensive income
Saldo 31 Desember 2016 563.000.091.400 1.076.330.560.440 1.994.995.647 1.641.325.647.487 Balance as of December 31, 2016
Tax Amnesti - 150.000.000 - 150.000.000 Tax Amnesty
Jumlah laba komprehensif tahun 2017 - - (9.202.292.596) (9.202.292.596) Total comprehensive income in 2017
Saldo 31 Desember 2017 563.000.091.400 1.076.480.560.440 (7.207.296.949) 1.632.273.354.891 Balance as of December 31, 2017
43
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
(Induk Perusahaan Saja) (Parent Company Only)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2017 2016
ARUS KAS UNTUK CASH FLOWS FOR
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan - - Cash received from customers
Pembayaran kas kepada: Cash paid to:
Kontraktor dan pemasok - (400.263.636) Contractors and suppliers
Karyawan dan pihak-pihak lainnya (5.459.062.096) (6.210.180.000) Employee and others parties
Penerimaan (pembayaran) beban usaha dan Cash paid for operation expenses and
operasi lainnya (2.289.510.497) (1.240.740.745) others
Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya - - Interest paid and financial others
- 30.000.000.000
Penghasilan bunga 4.162.201 18.720.483 Interest received
Pembayaran pajak penjualan final (1.012.568) (321.456.928) Income tax paid
Kas yang Diperoleh dari Net Cash Provided by (Used in)
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (7.745.422.960) 21.846.079.174 Operating Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap - - Acquisition of fixed assets
Aset lain-lain - (692.924.506) Other assets
Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi - (692.924.506) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITY
Penambahan modal saham pada Entitas Anak - - Additional paid in capital in Subsidiary
Pembayaran piutang pihak berelasi 6.490.000.000 (20.386.179.428) Payment of due from related parties
Penambahan modal disetor 150.000.000 - Additional paid in capital
Penambahan modal saham - - Additional share capital
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by (Used in)
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 6.640.000.000 (20.386.179.428) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN
BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1.105.422.960) 766.975.240 CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.681.161.182 914.185.942 AT BEGINNING OF THE YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 575.738.222 1.681.161.182 AT END OF THE YEAR
Penghasilan pengalihan hak atas tanah dan
lainnya
Income from transfer of land or building
and others
44
PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk PT EUREKA PRIMA JAKARTA Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
(Induk Perusahaan Saja) (Parent Company Only)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 1. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
2. Penyertaan Saham Pada Entitas Anak 2. Investment In Subsidiary
a) Biaya perolehan atau a) Cost of acquisition or
b) b)
- Tempat kedudukan : : Domicile -
- Bidang usaha : : Business description -
- Tahun beroperasi komersial : : Year of commercial operation -
- Jumlah aset : : Total assets -
- Persentase kepemilikan : : Percentage of ownership -
- Metode pencatatan investasi : : Method of recording investment -
- Biaya perolehan : : Acquisition cost -
3. Transaksi Dengan Entitas Anak 3. Transactions with Subsidiary
Kebijakan akuntasi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan Kebijakan
akuntasi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam catatan 2 atas laporan
keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada Entitas Anak.
Accounting policies applied in the preparation of separate financial
statements of the parent entity is the same as the accounting policies
applied in the preparation of the consolidated financial statements as
disclosed in note 2 of the consolidated financial statements, except for
investments in subsidiaries.
Basis of Presentation of Separated Financial Statements of the
parent entity
Laporan kuangan tersendiri entitas induk disusun sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 4 (Revisi 2013),
"Laporan Kuangan Tersendiri".
Separate financial reports of parent entity prepared in accordance with
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 4 (Revised
2013), "Separate Financial Statement".
PSAK No. 4 (Revisi 2013) mengatur dalam hal entitas memilih untuk
menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya
dapat disajikan sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan
konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan
yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi entitas anak,
entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan
kepemilikan ekuitas langsung.
PSAK No.4 (Revised 2013) regulate in case of an entity chooses to
present separate financial statements, the report can only be
presented as additional information to consolidated financial
statements. Separate financial statements are the financial statements
presented by the parent entity's investments subsidiaries, associates
and jointly controlled entities based on direct equity ownership.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan tersendiri entitas induk
Penyertaan saham pada entitas anak dicatat pada biaya perolehan.
Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak pada la+B52poran laba
rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen
ditetapkan.
Investments in shares in subsidiaries are recorded at cost. Parent
entity recognizes dividends from its subsidiaries in the income
statement in the separate financial statements when the right to receive
the dividend is set.
Berdasarkan PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”,
jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai
informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi
pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi
pada:
Base on PSAK No. 4 (Revised 2013) "Separate Financial Statements",
if the parent entity preparing separate financial statements as additional
information, then the parent company's investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associates at:
Sesuai PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
In accordance with PSAK 55 (revised 2014) "Financial
Instruments: Recognition and Measurement"
Perusahaan memilih menggunakan biaya perolehan untuk mencatat
investasi pada Entitas Anak.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan memiliki
penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Dian Sakti dan
PT_Senopati Aryani Prima. Rincian Entitas Anak adalah sebagai berikut:
PT Dian Sakti PT Senopati Aryani Prima
The company chose to use to record the acquisition cost of
investments in subsidiaries.
As of December 31, 2017 and 2016, the Company has
investments in subsidiaries, namely PT Dian Sakti and
PT _ Senopati Aryani Prima. The details of Subsidiaries are as
follows:
Jakarta JakartaPengembang Apartemen /
Development Land in Palembang Developer Apartement
Pengembangan Tanah di Palembang/
Belum beroperasi komersial /
Has not started yet commercial
operations
2012
Rp 59.439.642.187 (2017)
dan / and
Rp 59.439.990.187 (2016)
Rp 32.079.009.770 (2017)
dan / and
Rp 46.929.193.155 (2016)71,05% 51%
Biaya perolehan / Cost Method Biaya perolehan / Cost
MethodRp525.000.000 Rp1.800.000.000
Entitas induk dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan
PT Dian Sakti, Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,
Perusahaan memiliki piutang pihak berelasi terhadap PT Dian Sakti
masing-masing sebesar Rp 74.846.678.724 yang dieliminasi pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Parent entity in the ordinary course of business, conducting
transactions with PT Dian Sakti, a Subsidiary. As of December 31,
2017 and 2016, the Company has due from related parties to PT DS
amounting to Rp 74,846,678,724, respectively, which eliminated in the
consolidated statement of financial position.
45