KESENJANGAN KEPUASAN PADA BLOG
(Studi Uses Gratification pada Komunitas Bikers Kawasaki Ninja SN250RC
terhadap BlogIwanbanaran.com di Kota Solo Jawa Tengah)
Cesar Uji Tawakal
Widyantoro
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
AbstractIwanbanaran.com is one of the many blog sites that contain content about
automotive. Blog writers load the news that the author of the blog successfully collected from various sources. Content that is loaded is diverse, ranging from motor reviews, motor gossip, racing, modification and gallery. This research uses Uses and Gratifications approach. This research was conducted to find the gratification discrepancy. Gratification Discrepancy (GD) is the difference between the searched satisfaction (GS) and the received satisfaction (GO) of the respondents on the iwanbanaran.com blog and will be analyzed as using the discrepancy analysis test.
This research was conducted among the riders of SN250RC club members. The population of this study were as many as 26 respondents. This research uses survey method. The entire population is included as a sample because the population is 82 person. This study uses questionnaires as an instrument to retrieve data. Data analysis using Palmgreen gap formula.
The result of research is the use of iwanbanaran blog media included in low category, as many as 13 (50%) of respondents. Gratification Sought when accessing iwanbanaran.com is included in the high category. In this category, there are majority of respondents as many as 16 respondents (61.54%). This is in accordance with the research hypothesis. Gratification Obtained when accessing iwanbanaran.com included in the high category as many as 17 respondents (65.38%). The average gap of satisfaction on the blog iwanbanaran.com is as much as 22.1% which entered in the low category.
Keywords: automotive, iwanbanaran, blog, uses and gratification, gratification sought, gratification obtained, gratification discrepancy
1
2
Pendahuluan
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga
kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh
komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal
maupun yan tidak dikenal sama sekali.1
Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.2
Dengan berkomunikasi mansusia juga memperoleh informasi.
Berkembangnya dunia digital tentu saja menimbulkan dampak pada manusia,
khususnya dalam memperoleh informasi. Adanya internet menambah variasi
sumber informasi yang digunakan manusia.Wujud dari media informasi
tersebut bermacam-macam, mulai dari media konvensional seperti majalah dan
koran, sampai ke media online seperti situs berita dan blog.
IWB adalah salah satu blog yang menyediakan informasi terupdate
mengenai otomotif. Dalam menyajikan berita otomotif, IWB muncul informasi
baru setiap hari, tiga kali sehari. Oleh karena itu bagi kalangan penggemar
otomotif terutama dimkalangan biker, perlahan blog ini dijadikan sebagai
rujukan sumber informasi mengenai otomotif.
IWB menyajikan beberapa ragam konten berita terkait otomotif,
misalnya review sepeda motor terbaru, gosip motor, berita di ajang balap
sepeda motor, dan sebagainya. Sehingga fenomena ini akan menarik untuk
diteliti. Penelitian ini akan mencoba menjawab bagaimana aktivitas
penggunaan blog iwanbanaran.com dan sejauh mana kesenjangan kepuasan
membaca informasi otomotif di kalangan komunitas bikers Kawasaki Ninja
SN250RC.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah duraikan maka dapat
dirumuskan:
1 Morisan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Predanamedia hlm. 12 Hafied Cangara. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Hlm. 22
3
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah duraikan maka dapat
dirumuskan:
1. Bagaimana aktivitas penggunaan media oleh komunitas bikers Kawasaki
Ninja SN250RC terhadap blog iwanbanaran.com di Kota Solo, Jawa
Tengah?
2. Berapakah kepuasan yang dicari (gratification sought) komunitas bikers
Kawasaki Ninja SN250RC dalam mengkonsumsi blog iwanbanaran.com di
Kota Solo, Jawa Tengah?
3. Berapakah kepuasan yang diperoleh (gratification obtained) komunitas
bikers Kawasaki Ninja SN250RC dalam mengkonsumsi blog
iwanbanaran.com di Kota Solo, Jawa Tengah?
4. Berapakah kesenjangan kepuasan (gratification discrepancy) komunitas
bikers Kawasaki Ninja SN250RC dalam mengkonsumsi blog
iwanbanaran.com di Kota Solo, Jawa Tengah?
Landasan Teori
1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian sederhana komunikasi yang sederhana ini, maka
kita bisa mengatakan bahwa suatu proses komunikasi tidak akan bisa
berlangsung tanpa unsur-unsur; pengirim (source), pesan (message),
saluran/media (channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh (effect).3
2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa dapat didefinisikian sebagai proses komunikasi yang
berlansung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
radio, televisi, surat kabar dan film.4
Proses komunikasi berbeda dengan dengan komunikasi tatap muka.
Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang,maka proses
3 Cangara Loc. Cit. Hal. 254 Cangara. Op. Cit hal. 41
4
komunikasinyasangat kompleks dan rumit. Proseskomunikasi massa terlihat
berproses dalam bentuk:
a. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.Jadi
proses komunikasi massa melakukan distribusi informasikemasyarakatan
dalam jumlah yang besar. Contohnya, pada saatsiaran Seputar Indonesia di
RCTI, secara serentak dapat diterima oleh khalayak (pemirsa) dalam jumlah
yang besar pula.
b. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitudari
komunikator ke komunikan. Sangat terbatas adanya peluanguntuk terjadi
dialog dua arah di antara pemberi pesan dan penerimapesan.
c. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di
antarakomunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di
antaramereka berlangsung datar dan bersifat sementara.
d. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non personal)dan
tanpa nama. Contohnya, tidak mudah mengetahui dengan cepatsiapa dalang
dari demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompokmassa tertentu.
e. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan padahubungan-
hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Karenatuntutan pasar,
pemberitaan-pemberitaan massa lebih cenderungdisesuaikan dengan
permintaan pasar (khalayak). Misalnya, kalautayangan Bukan Empat Mata
tidak lagi disukai pemirsa, makadengan segera pemilik siaran akan
menghentikan acara tersebutkarena tentu berpengaruh pada permintaan
iklan/sponsor (Bungin,2006 : 74-75). 5
3. Media Exposure
Menurut Rosengren (1974), terpaan media dapat dioperasionalisasikan
menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi
media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen
media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media keseluruhan
(Rakhmat: 2001, 66). Sedangkat menurut Sari, dapat dioperasionalisasikan
5 Persuasi Dalam Media Komunikasi Massa Fatma Laili Khoirun Nida Komunikasi Stain Kudus 2014
5
menjadi jenis media yang digunakan, frekuensi penggunaan, maupun durasi
penggunaan. (Sari: 1993, 29).6
4. New Media
New media atau media baru merupakan istilah yang digunakan untuk
semua media komunikasi yang berlatar belakang teknologi komunikasi dan
informasi. Istilah media baru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah
mencangkup seperangkat teknologi komunikasi terpaan yang semakin
berkembang dan beragam (McQuail, 2011). Media baru dapat berarti
“sebuah rangkaian perubahan yang luas pada produksi media, distribusi
media, dan penggunaan media” (Lister, M., Dovey, J., Giddings, dan Kelly,
K., 2003).
Dalam media baru dapat memudahkan kita untuk mengetahui segala
informasi yang jauh, sehinga kita dapat bertemu secara tatap muka dalam
sebuah teknologi. Melalui media baru juga kita mendapatkan berbagai
informasi dari seluruh dunia. Beberapa karateristik menurut Martin Lister,
Jon Dovey, Seth Giddings, Iain Grant, dan Kieran Kelly (2003)meliputi:
digitalisasi, interaktif, hyperteks, dispersal (pemecahan), virtuality (nyata),
networked dan cyberspace.7
Internet dianggap sebagai awal dimulainya era new media
diungkapkan oleh Owen (2008:1),” The new media environment and the rise
of the Internet have had important implications for presidential
communication. As the first chief executives of the new media era, President
Bill Clinton and George Bush have established an online presence through
the White house Website, www.whitehouse.gov.”New media yang dimaksud
adalah situs resmi Gedung Putih yang dapat terwujud karena hadirnya
Internet.8
5. Blog
6 Rachmat Kriyantono, Jakarta Teknik Praktis Riset Komunikasi 2006 Prenada Media hal 2097 Dea Anggraeni Utomo 2013 Jurnal E-Komunikasi Vol I. No.3 Tahun Hal 150 Motif Pengguna Jejaring Sosial Google+ Di Indonesia, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya8 James R. Situmorang 2012 Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya Jurnal Administrasi Bisnis
6
Pada awalnya, kata blog dipakai sebagai kependekan weblog, yaitu
istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember
1997. Jorn Barger menggunakan istilah weblog untuk menyebut kelompok
website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link ke website
lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka
sendiri. Pemilik blog disebut “blogger”. Blog biasanya diupdate setiap hari
dengan menggunakan software yang memungkinkan mereka memiliki latar
belakang teknis sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.9
Hampir sama dengan situs jejaring sosial, blog yang banyak dikunjungi
adalah blog-blog yang isinya tentang sesuatu yang tengah menjadi sorotan
khalayak ramai. Isi dari blog juga sangat beragam mulai dari yang rada ngawur
sampai yang serius, mulai dari guyonan, cerita sampai ilmu pengetahuan.10
6. Teori Uses and gratification
Teori penggunaan dan kepuasan memfokuskan perhatian pada audiensi
sebagai konsumen media massa, buka pada pesan yan disampaikan. Audiensi
dinilai mengetahui apa yang mereka inginkan.
Uses and gratification menyatakan bahwa perbedaan individu
menyebabkan audiensi mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan
terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor
psikologis yang berbeda diantara individu audiensi11
Menurut Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) yang mengembangkan
teori ini, mereka menyatakan lima asumsi dasar teori kepuasan dan
penggunaan yaitu:12
a. Audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media.
b. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audiensi.
c. Media bersaing dengan sumber kepuasan lain.
d. Audiensi sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif dan penggunaan
media.9Santoso, Dwi Budi. "Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimazion sebagai Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress." Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi 14.2 (2009).10 Situmorang, op. cit11 Morisan Loc.Cit. hlm.50912Ibid
7
e. Penilaian isi media ditentukan oleh audiensi.
McQuail (1991: 72) membagi motif penggunaan media oleh individu
ke dalam empat kelompok. Adapun pembagian tersebut adalah:
a. Motif Informasi
1) Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.
2) Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal
yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
3) Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
4) Belajar, pendidikan diri sendiri.
5) Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
b. Motif Identitas Pribadi
1)Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
2)Menemukan model perilaku.
3) Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
4) Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
1) Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain..
2) Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa
memiliki.
3) Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
4) Memperoleh teman selain dari manusia.
5) Membantu menjalankan peran sosial.
6) Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman,
dan masyarakat.
d. Motif Hiburan
1) Melepaskan diri dari permasalahan.
2) Bersantai.
3) Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
4) Mengisi waktu.
8
5) Penyaluran emosi.
6) Membangkitkan gairah seks. 13
Palmgreen (1985) merumuskan Gratification Sought (GS) sebagai motif
yang mendorong seseorang mengonsumsi media. Sedangkan Grafication
Obtained (GO) adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah
mengonsumsi suatu jenis media tertentu. Dari hasil GS dan GO dapat diketahui
kepuasan khalayak berdasarkan kesenjangannya. Dengan kata lain kesenjangan
kepuasan (Gratification Discrepancy) adalah perbedaan perolehan kepuasan
yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu.14
Bagan 1.1
Model Nilai Harapan Palmgreen
Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak dapat dilihat dari
rumusan – rumusan yang diantaranya adalah media dikatakan tidak
memuaskan khalayaknya jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari
mean skor GO (mean GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan
kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan
kebutuhan yang diinginkan.
13Christina, E. L. (2013). Kepuasan Pendengar terhadap Program Sonora News di Radio Sonora Surabaya. Jurnal e-Komunikasi, 1(1).
14 Eric Yuwono 2013 Kepuasan Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Variety Show “DAHSYAT” DI RCTI, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra
9
Sedangkan jika mean skor GS sama dengan mean skor GS (GS = GO),
maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang
diinginkan semuanya terpenuhi. Dan yang terakhir, media dikatakan
memuaskan khalayaknya jika mean skor GS lebih kecil dari mean GO (GS <
GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh
lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.15
Metodologi
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
hubungan antar variabel. Variabel variabel yang diukur (dengan instrumen
penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
berdasar prosedur statistik.16
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini dapat
dikategorikan sebagai penelitian survei (survey studies), karena menggunakan
kuesioner dan wawancara sebagai instrumen penelitian17. Penelitian Survei
bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok
objek. 18 Kuesioner dan wawancara dalam mengukur kepuasan akan dibagikan
pada responden untuk mendapat data. Lokasi penelitian ini adalah lokasi
kopdar dari komunitas biker SN250RC yang berada pada alamat Jl Perintis
Kemerdekaan No: 22, Purwosari Solo
Menurut Sugiyono (2008: 55) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya19.
15Ibid16 Juliansyah Noor. (2011) Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi. Prenada media, Jakarta. Hal. 38.17Sarwonno, M. J., Arikunto, M., & Arikunto, M. S. (2006). Metode Penelitian. 18 Juliansyah, Op. Cit. 19Sugiyono, D. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV Alvabeta
10
Populasi dari penelitian ini adalah anggota dari komunitas Kawasaki
Ninja 250 R Solo atau SN250RC yang memiliki hobi otomotif serta pernah
membaca blog iwanbanaran.com.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono, 1999:57).20Jika populasinya kurang dari 100 orang maka
diambil secara keseluruhan.21. Oleh sebab itu maka peneliti mengambil jumlah
sampel 100%. Hal itu disebabkan karena jumlah populasi sebanyak 26 orang.
Kesenjangan kepuasan (GD) diketahui dari kesenjangan antara
gratification sought dan gratification obtained. Untuk mengukur kesenjangan
kepuasan digunakan rumus discrepancy Palmgreen sebagai berikut:
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan
perhitungan cross tabulation atau tabulasi silang, dimana item-item dalam
gratification sought (GS) disilangkan dengan item-item dalam gratification
obtained (GO). Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat
kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang
mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya 22
Sajian dan Analisis Data
Tabel 1
Total Nilai Variabel Penggunaan Media Blog Iwanbanaran.com
Kategori Total Nilai Jumlah
Sangat Tinggi 21 sampai 25 0 0,00
Tinggi 17 sampai 20 2 7,69
Biasa Saja 13 sampai 16 7 26,92
20 DR. Mahi M. Hikmat. Metode penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu hal. 6121 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 91.22 Sigit Nugroho Fitriyanto 2014 KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TELEVISI TALKSHOW
11
Rendah 9 sampai 12 13 50,00
Sangat Rendah 5 sampai 8 4 15,38
Jumlah 26 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan media blog
iwanbanaran.com termasuk dalam kategori rendah di mana sebanyak 13
responden atau sebanyak 50%. Kategori ini adalah kategori di mana
penggunaan media oleh responden mendapat skor 9-12.
Tabel 2
Total Nilai Variabel Gratification Sought Pada Iwanbanaran.com
Kategori Jumlah Nilai Jumlah Persen
Sangat Tinggi 37 sampai 45 8 30,77
Tinggi 30 sampai 36 16 61,54
Biasa Saja 23 sampai 29 2 7,69
Rendah 16 sampai 22 0 0,00
Sangat
Rendah
9 sampai 15 0 0,00
Jumlah 26 100%
Dari tabel diatas, kepuasan yang dicari (GS) ketika mengakses
iwanbanaran.com termasuk dalam kategori tinggi. Di kategori ini, terdapat
mayoritas responden sebanyak 16 responden (61,54%)
Tabel 3
Tabel Total Nilai Variabel Gratification Obtained
Kategori Total Nilai Jumlah
Sangat Tinggi 37 sampai 45 7 26,92
Tinggi 30 sampai 36 17 65,38
Biasa Saja 23 sampai 29 2 7,69
Rendah 16 sampai 22 0 0,00
Sangat 9 sampai 15 0 0,00
12
Rendah
Jumlah 26 100%
Dari tabel diatas, kepuasan yang diperoleh (GO) ketika mengakses
iwanbanaran.com termasuk dalam kategori tinggi.Di kategori ini, terdapat
mayoritas responden sebanyak 17 responden (65,38%)
Tabel 4
Rata-Rata Kesenjangan Kepuasan pada Iwanbanaran.com
No. IndikatorTingkat
kesenjangan
Tingkat
Pemenuhan
Kepuasan
Kategori
Pemenuhan
Kepuasan
1.
Mencari berita tentang
peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan otomotif.
30,7% 69,1% Tinggi
2.Memuaskan rasa ingin tahu
terkait dengan otomotif.19,2% 80,8% Tinggi
3.Memuaskan rasa ingin tahu
terkait dengan otomotif.15,4% 84,6% Tinggi
4.
Memperoleh rasa damai
melalui penambahan
pengetahuan terkait dengan
otomotif.
34,6% 65,4% Menengah
5.
Menemukan nilai-nilai
penunjang sebagai seorang
penghobi otomotif.
7,7% 92,3% Tinggi
6.Menemukan bahan obrolan
terkait hal seputar otomotif.23,1% 76,9% Tinggi
7.Mengekspresikan pendapat
terkait hal seputar otomotif.19,2% 80,8% Tinggi
8. Mengisi waktu luang. 23,1% 76,9% Tinggi
9. Menghilangkan rasa jenuh. 26,9% 73,1% Tinggi
13
Jumlah 199,9 699,9
Rata-rata 22,211 77,8 Tinggi
Dari data di atas, kesenjangan kepuasan tertinggi atau pemenuhan
kepuasan terendah terjadi pada motif “Memperoleh rasa damai melalui
penambahan pengetahuan terkait dengan otomotif” dengan tingkat kesenjangan
sebesar 34,6%. Lalu untuk motif dengan kesenjangan kepuasan terendah atau
pemenuhan kepuasan tertinggi terdapat pada motif “menemukan nilai-nilai
penunjang sebagai seorang penghobi otomotif” yakni sebanyak 7,7%.
Sedangkan rata-rata pemenuhan kepuasan pada blog iwanbanaran.com adalah
sebanyak 22,2% yang masuk pada kategori tinggi.
Kesimpulan
Skripsi penelitian yang berjudul KESENJANGAN KEPUASAN PADA
BLOG (Studi Uses Gratification pada Komunitas Bikers Kawasaki Ninja
SN250RC terhadap BlogIwanbanaran.com di Kota Solo Jawa Tengah) ini
menelitit penggnaan dan kepuasan penghobi otomotif pada klub Kawsaki Ninja
SN250RC dalam menggunakan situs Iwanbanaran.com. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Uses and Gratification yang beranggapan bahwa yang
melihat apa yang khalayak cari dalam menggunakan sebuah media tertentu.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan media blog iwanbanaran termasuk dalam kategori rendah,
sebanyak (50%) responden.
2. Kepuasan yang dicari (GS) ketika mengakses iwanbanaran.com termasuk
dalam kategori tinggi. Di kategori ini, terdapat mayoritas responden sebanyak
16 responden (61,54%).
3. Kepuasan yang diperoleh (GO) ketika mengakses iwanbanaran.com termasuk
dalam kategori tinggi. Di kategori ini, terdapat mayoritas responden sebanyak
17 responden (65,38%).
4. Rata-rata kesenjangan kepuasan pada blog iwanbanaran.com adalah sebanyak
22,1% yang masuk pada kategori rendah..
14
B. SARAN
Beberapa saran dan harapan penulis untuk peneliti selanjutnya:
1. Untuk Iwanbanaran.com
Dari hasil penelitian ternyata ditemukan bahwa penggunaan media blog
iwanbanaran.com termasuk dalam kategori rendah. Lalu kesenjangan kepuasannya juga
dalam kategori menengah. Sehingga penulis yang juga merupakan pembaca
iwanbanaran.com berharap bahwa iwanbaran.com kelak menyajikan konten yang lebih
menarik sehingga penggunaan media ini menjadi tinggi dan kepuasan terhadap konten
iwanbanaran tinggi.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya penulis berharap bahwa kelak lebih banyak lagi penelitian
mengenai media baru (dalam kasus ini, media blog) untuk memperkaya kajian ilmu
komunikasi.
15
Daftar PustakaAditya, Ig. Dodiet. Handout : “Metodologi Research” Untuk Prodi D III Kebidanan
Poltekkes Surakarta. Semester V Tahun Akademik 2008 / 2009.Brown, D., Lauricella, S., Douai, A., & Zaidi, A. (2012). Consuming television crime drama:
A uses and gratifications approach. American Communication Journal, 14(1), 47-61.Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi dan
kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenadamedia.Cangara, Hafied. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.Christina, E. L. (2013). “Kepuasan Pendengar terhadap Program Sonora News di Radio
Sonora Surabaya”. Jurnal e-Komunikasi, 1.Fitriyanto, Sigit Nugroho. (2014). “Kesenjangan Kepuasan Dalam Menonton Program
Acara Televisi Talkshow”.Hikmat, Mahi M. (2014). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra.
Yogyakarta: Graha Ilmu.Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.Li, D. (2005). Why do you blog: A uses-and-gratifications inquiry into bloggers' motivations
(Vol. 17). Marquette University.Morissan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Prenada Media.Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenadamedia.Nardi, B. A., Schiano, D. J., Gumbrecht, M., & Swartz, L. (2004). Why we blog.
Communications of the ACM, 47(12), 41-46.Ni Wayan Ratrina S. (2012). Progam Berita “TA Jateng DIY” dan Kepuasan Menonton
(Studi Uses And Gratification Terhadap Khalayak Penonton Progam Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV). Surakarta: Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS.
Nida, Fatma Laili Khoirun. (2014). “Persuasi Dalam Media Komunikasi Massa” Kudus: Komunikasi STAIN.
Noor, Juliansyah. (2011). “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi”. Jakarta: Prenada Media.
Rakhmat, Jalaludin. (2001). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.Santoso, Dwi Budi. (2009). "Pemanfaatan Teknologi Search Engine Optimazion sebagai
Media untuk Meningkatkan Popularitas Blog Wordpress." Dinamik-Jurnal Teknologi Informasi 14.2.
Sinambela, Lijan Poltak. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif; Untuk Bidang Ilmu Administrasi, Kebijakan Publik, Ekonoomi, Sosiologi, Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Situmorang, James R.. (2012). “Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik, Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya Jurnal Administrasi Bisnis”. Vol.8. No.1.
Sugiyono, D. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono, D. (2000). Metode Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.Suyanto, Bagong & Sutinah. (2005). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Prenadamedia.Utomo, Dea A. (2013). “Motif Pengguna Jejaring Sosial Google+ Di Indonesia”. Prodi Ilmu
Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Jurnal e-komunikasi vol. I. No.3. tahun 2013. Hal 150.
Yuwono, Eric. (2013). “Kepuasan Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Variety Show ‘Dahsyat’ di Rcti”. Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
16
17