Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page1
Homeschooling : Sebuah Upaya Pemerataan Akses Pendidikan bagi Generasi Putus
Sekolah dan dan Generasi di Wilayah Terpencil
Dosen Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, Praktisi Homeschooling (Director Qindy Academy centre for training and alternative education)
[email protected], [email protected]
Abstrak. Saat ini Homeschooling menjadi sebuah trend pendidikan yang diminati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di kota-kota besar. Akan tetapi model pendidikan Homeschooling belum tersosialisasi sebagaimana mestinya. Akibatnya, sebagian masyarakat menganut dua paradigma yang keliru tentang Homeschooling. Pertama, homeschooling adalah jenis pendidikan untuk kalangan selebritis dan anak-anak usia sekolah formal dengan tingkat kesibukan yang tinggi. Kedua, Homeschooling adalah pendidikan alternatif bagi generasi bangsa yang tidak diterima di sekolah formal. Sejatinya, Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar teratur dan sistematis dilaksanakan oleh orang tua,keluarga atau komunitas dimana proses pembelajaran bisa berlangsung kapan dan dimana saja dengan menciptakan suasana kondusif demi mengembangkan bakat dan potensi anak. Dengan tujuan utama mengembangkan potensi anak maka model pendidikan ini bisa dilaksanakan oleh seluruh kalangan masyarakat, tidak terkecuali anak putus sekolah dan anak-anak diwilayah terpencil. Untuk pemerataan akses pendidikan bagi anak yang putus sekolah dan anak di wilayah terpencil, kiranya Homeschooling model pembelajaran jarak jauh dan homeschooling model sekolah singgah bisa dijadikan pilihan. Untuk model Homeschooling pembelajaran jarak jauh, anak-anak yang putus sekolah dan wilayah terpencil didaftarkan sebagai anggota komunitas tertentu. Mereka akan dikirimkan modul-modul dan tagihan belajar setiap semesternya. Mereka juga akan mendapatkan rapor dari tugas-tugas yang diberikan oleh komunits penyelenggara. Untuk model sekolah singgah, anak-anak akan diberikan modul serta pendampingan sekali seminggu. Mereka juga akan mendapatkan rapor dari tugas-tugas yang diberikan oleh komunitas penyelenggara. Ketika sudah dianggap tuntas dan memenuhi kompetensi yang disyaratkan, mereka bisa mengikuti Ujian Nasioanl Pendidikan Kesetaraan (UNPK) untuk mendapatkan Ijazah.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page2
Homeschooling : Sebuah Upaya Pemerataan Akses Pendidikan bagi Generasi Putus Sekolah dan dan Generasi di Wilayah Terpencil
Munasprianto Ramli M.A
A. Pendahuluan
Untuk dapat berhasil dalam proses pembangunan dan mampu bersaing dalam
era globalisasi, setiap bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas -
generasi bangsa yang mempunyai tingkat pendidikan yang memadai serta
kemampuan yang cukup untuk menunjang proses pembangunan. Demi tercapainya
sumber daya manusia yang berkualitas tersebut diperlukan upaya-upaya untuk
mempermudah akses pendidikan serta berbagai model pendidikan alternatif, salah
satunya homeschooling.
Pendidikan alternatif dengan biaya mahal dan tengah digandrungi oleh
selebritis usia sekolah adalah paradigma yang muncul ketika kita mendengar kata-kata
homeschooling. Sejatinya tidak demikian, homeschooling adalah salah satu jalur
pendidikan yang bisa menjadi pilihan anak bangsa atau bahkan dijadikan pilihan
untuk komunitas tertentu seperti anak yang putus sekolah ataupun anak-anak di
wilayah terpencil.
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya pemerintah belum seratus persen berhasil
mewujudkan tujuan mulia membantu anak-anak bangsa menyelesaikan pendidikan
dasar atau biasa disebut wajib belajar 9 tahun. Data statistik menunjukan angka
partisipasi dan angka putus sekolah jenjang SD dan SMP masih perlu mendapatkan
perhatian serius. Data Susenas tahun 2004 menunjukan angka partisispasi SD dan MI
masih 92-93 persen dan untuk SMP 65,7 persen. Sedangkan angka putus sekolah
untuk SD adalah 2,1 % dan angka putus SMP 4,4 %.( sumber laporan perkembangan
pencapaian tujuan pembangunan milenium indonesia UNDP). Untuk tahun 2005, data
angka partisipasi siswa tingkat SD dan SMP di setiap provinsi dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.
.
Tabel 1. Angka Partisipasi Murni dan Kasar tingkat SD dan SMP
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page3
Nama Propinsi Jumlah
Kabupaten dalam Propinsi
APM SD /MI
APK SMP / MTs
D.K.I. Jakarta 6 96,52 100,59Jawa Barat 25 95,11 90,42Jawa Tengah 35 96,2 96,99D.I. Yogyakarta 5 97,22 109,79Jawa Timur 38 96,55 100,69Nanggroe Aceh Darussalam 21 93,7 90,73Sumatera Utara 25 95,14 98,3Sumatera Barat 19 93,86 95,79Riau 11 91,43 94,52Jambi 10 94,61 90,46Sumatera Selatan 14 94,26 81,83Lampung 10 95,95 89,85Kalimantan Barat 12 91,13 71,9Kalimantan Tengah 14 92,92 67,03Kalimantan Selatan 13 94,05 77,43Kalimantan Timur 13 93,83 81,67Sulawesi Utara 9 93,37 95,48Sulawesi Tengah 10 92,43 78,09Sulawesi Selatan 23 91,89 79,49Sulawesi Tenggara 10 95,79 86,57Maluku 8 92,22 88,33Bali 9 95,91 95,13Nusa Tenggara Barat 9 93,38 91,77Nusa Tenggara Timur 16 90,53 66,94Papua 20 86,65 63,45Bengkulu 9 91,97 86,08Maluku Utara 8 92,35 82,96Banten 6 93,57 86,82Bangka Belitung 7 92,52 84,75Gorontalo 5 93,3 74,31Kepulauan Riau 6 87,41 92,2Irian Jaya Barat 9 82,35 63,96Sulawesi Barat 5 93,9 73,97 Rata‐rata 93,09151515 85,70575758
Sumber : /www.padatiweb.depdiknas.go.id, website pusat statistik BALITBANG DIKNAS
Masih besarnya angka putus sekolah dan belum maksimalnya angka partisipasi siswa
seperti terlihat di tabel diatas, memberikan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page4
seluruh warga bangsa yang peduli akan pendidikan. Pendidikan formal semata
sepertinya tidak akan mampu menjamin 100 persen generasi bangsa usia pendidikan
dasar dapat menyelesaikan pendidikannya. Dengan demikian, jalur pendidikan non
formal seperti Homeschooling akan menjadi alternatif yang perlu mendapat perhatian
demi memeratakan akses pendidikan bagi anak yang putus sekolah dan anak
diwilayah terpencil, sehingga 5 tahun mendatang diharapkan seluruh generasi bangsa
telah menyelesaikan pendidikan dasar mereka baik melalui pendidikan formal
maupun informal dan non formal.
B. Kajian Teori
Masih terbatasnya sosialisasi tentang homeschooling di bumi pertiwi membuat
sebagian masyarakat masih mempunyai pandangan yang abu-abu tentang model
pendidikan alternatif ini. Pada bagian ini akan diuraikan kilasan tentang
homeschooling mulai dari pengertian, alasan, tipe-tipe dan payung hukum
penyelenggaraan homeschooling
I. Pengertian Homeschooling
Merujuk kepada panduan pelaksanaan Homeschooling yang dikeluarkan oleh
Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Homeschooling adalah proses layanan pendidikan
yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah
atau tempat-tempat lain dimana proses pembelajaran itu dapat berlangsung secara
kondusif dengan tujuan dapat mengasah potensi, bakat dan minat masing-masing
anak. Dengan Homeschooling akan tercipta situasi yang nyaman dan aman sehingga
anak tidak mendapat tekanan dan menjadikan proses pembelajaran menjadi sebuah
beban.
II. Tujuan Homeschooling
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page5 7. Tidak sesuai dengan sistem pendidikan formal seperti model pembelajaran, kurikulum yang
padat, waktu, dan proses pembelajaran
Tujuan dilaksanakannya Homeschooling adalah sebagai berikut :
1. Menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu bagi peserta
didik yang berasal dari anak dan keluarga yang memilih jalur homeschooling.
2. Menjamin pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap individu untuk
proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup.
3. Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup
secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
III. Payung Hukum Pelaksanaan Homeschooling
1. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan perubahannya;
2. UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003;
3. UU Nomor 32 tahun 2003 tentang Desentralisasi dan Otonomi Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah;
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0131/U/1991 tentang Paket A
dan Paket B;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 132/U/2004 tentang Paket C.
IV. Alasan Homeschoolers Memilih Homeschooling
Banyak alasan anak dan orang tua memilih homeschooling diantaranya :
1. Menyedikan pendidikan moral dan karakter
2. Memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang lebih baik.
3. Adanya keterbatasan waktu karena aktifitas tertentu, seperti individu-individu yang bergerak
dibidang entertainment (artis, model, pelukis, penari dll) dan bidang olahraga (atlet).
4. Memberikan kehangatan dan proteksi, khususnya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus
dan cacat.
5. Menghindari penyakit sosial seperti bullying dan narkoba.
6. Mempunyai pengalaman traumaatik di sekolah
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page6
8. Mempunyai keterbatasan akses sekolah formal baik dari segi lokasi dan biaya.
V. Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling
Kelebihan Homeschooling
• Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas kepada individu
• Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin
sehingga tidak harus mengikuti standar kompetensi dan ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh rata-rata kelas.
• Lebih terlindungi dari penyakit sosial seperti bullying, narkoba, tawuran, pergaulan bebas.
• Bersosialisasi dengan segala usia
• Lebih disiapkan untuk kehidupan yang nyata
• Lebih didorong untuk melakukan keguatan keagamaan, rekreasi, dan olahraga dengan
keluarga.
• Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannanya dalam dunia nyata.
• Memberikan suasana yang akomodatif untuk belajar demokrasi: berpendapat, menolak
pendapat dan menyepakati nilai-nilai tertentu tanpa harus takut mendapat celaan dan
tekanan.
• Memberikan peluang untuk sosialisasi berinteraksi dengan teman sebaya diluar jam
belajar
• Mempunyai kebebasan dalam mengatur jam belajar sehingga individu bisa memilih
aktifitas yang sesuai dengan bakat-bakatnya: bidang hiburan, olahraga, dan kursus
keterampilan hidup lainnya.
Kelemahan Homeschooling
• Sosialisasi dengan teman sebaya lebih terbatas dibanding sekolah formal.
• Sekolah adalah tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing.
• Kemungkinan untuk teriosolasi dari lingkungan sosial, khususnya pelaksana
homeschooling tunggal dan majemuk.
VI. Klasifikasi Format Homeschooling
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page7 Apapun format homeschooling yang dipilih, perlu diperhatikan bahwa yang
merupakan kunci sukses dan keberhasilan homeschooling adalah peranan, tanggung
Di negara Indonesia, sesuai panduan direktorat pendidikan kesetaraan yang membawahi
homeschooling, homeschooling diklasifikasikan dalam tiga format sesuai kondisi dan
kebutuhan keluarga, yaitu :
1. Homeschooling Tunggal
Dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena
hal tertentu atau karena lokasi yang berjauhan.
2. Homeschooling Majemuk
Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan
pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing.Alasannya: terdapat kebutuhan-
kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan
bersama.Contohnya kurikulum dari konsorsium, kegiatan olahraga (misalnya keluarga
atlet tennis), keahlian musik/seni, kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan.
3. Homeschooling Komunitas
Gabungan beberapa homeschooling yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar,
kegiatan pokok (olah raga, musik/seni, dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal
pembelajaran. Komitmen penyelenggaraan pembelajaran antara orang tua dan
komunitasnya kurang lebih 50:50. Alasan memilih komunitas homeschooling antara lain:
• Terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik, pembangunan akhlak
mulia dan pencapaian hasil belajar.
• Tersedia fasilitas pembelajaran yang lebih baik misalnya: bengkel kerja,
laboratorium alam, perpustakaan, laboratorium IPA/Bahasa, auditorium, fasilitas
olah raga dan kesenian.
• Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat dikendalikan.
• Dukungan lebih besar karena masing-masing bertanggungjawab untuk saling
mengajar sesuai keahlian masing-masing.
• Sesuai untuk anak di atas 10 tahun
• Menggabungkan keluarga tinggal berjauhan melalui internet dan alat informasi
lainnya untuk tolak banding (benchmarking) termasuk untuk standarisasi
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page8
jawab dan komitmen dari orang tua/wali serta komitmen peserta homeschooling itu
sendiri.
C. Pembahasan
I. Model Homeschooling
Homeschooling sebagai model pendidikan alternatif dapat diimplementasikan untuk
mengurangi angka putus sekolah serta pemerataan akses bagi generasi bangsa yang
tinggal di daerah terpencil. Berikut disajikan tiga model homeschooling yang bisa
dilaksanakan demi pemenuhan hak anak akan pendidikan. Ketiga model tersebut
adalah :
a. Homeschooling Model Distance Learning
b. Homeschooling Model Homeschooling Keliling
c. Homeschooling Model Pendampingan Komunitas
a. Homeschooling Model Distance Learning
Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah:
1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan
2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses
pendidikan
3. Membantu pembinaan dan pengembangan SDM daerah terpencil.
Sasaran
Sasaran untuk kegiatan Homeschooling model Distance Learning ini adalah
generasi bangsa usia sekolah yang berdomisili di daerah terpencil dan mempunyai
keterbatasan terhadap akses sekolah formal.
Strategi
Skema untuk Homeschooling distance learning ini dapat dilihat dibawah ini.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Skema 1. Skema Implementasi Homeschooling Model Distance Learning
Pemerintah (DIKNAS, PUSLITJAKNOV, Pend. Kesetaraan) Lembaga Funding CSR
Komunitas Penyelenggara
Pendataan Peserta
Verifikasi Peserta
Pelaksanaan HS
Model DL
Laporan
(setiap tahun)
Page9
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page10
Untuk melaksanakan Homeschooling distance learning ini, komunitas
penyelenggara homeschooling harus menjalin kerjasama dengan lembaga funding,
baik pemerintah, NGO atau perusahaan-perusahaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa
penyelenggaraan kegiatan pendidikan ini membutuhkan sejumlah anggaran yang
berasal dari lembaga funding tadi. Setelah tersedia dana yang cukup untuk progrm
yang dimaksud, maka penyelenggara homeschooling akan melakukan pendataan
dan verifikasi data peserta.
Kemudian peserta yang lolos verfikasi akan mendapatkan hak-hak mereka sebagai
anggota komunitas homeschooling yaitu berupa ;
Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum)
Alat tulis
Tagihan Tugas
Laporan hasil pembelajaran
Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah
berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan
bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Disetiap akhir tahun ajaran
penyelenggara akan memberikan laporan kepada pihak-pihak yang terlibat
kerjasama.
Unsur Terkait
Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait:
1. Komunitas Penyelenggara homeschooling
Penyelenggara komunitas sekolah rumah menjadi pilar yang sangat penting
sebagai institusi yang menjadi fasilitator dan mediator terhadap model
pendidikan alternatif ini.
2. Peserta Homeschooling dan keluarga
Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung kepada
partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling adalah subjek
pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif dan memberi semangat
positif peserta dalam menyelesaikan pembelajaran jalur non formal ini.
3. Pemerintah
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page11
Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui
PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi tulang
punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait.
b. Homeschooling Model Homeschooling Keliling
Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah:
1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan
2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses
pendidikan
3. Membantu pembinaan dan pengembangan generasi putus
sekolah dan keluarga miskin..
Sasaran
Sasaran untuk kegiatan Homeschooling model homeschooling keliling ini adalah
generasi bangsa yang putus sekolah atau berasal dari keluarga miskin yang
berdomisili di daerah terjankau tranportasi berupa mobil homeschooling keliling.
Strategi
Untuk melaksanakan Homeschooling keliling ini, komunitas penyelenggara
homeschooling harus menjalin kerjasama dengan lembaga funding, baik
pemerintah, NGO atau perusahaan-perusahaan untuk penyediaan dana operasional
dan kendaraan keliling. Setelah tersedia mobil dan dana operasional maka
penyelenggara homeschooling akan melakukan studi terkait daerah yang di pilih
untuk kegiatan homeschooling keliling ini.Apabila hasil studi menunjukan
kelayakan maka homeschooling keliling sudah bisa diimplementasikan dengan
jadwal kunjungan sekali seminggu ke daerah yang dimaksud. Pada hari-hari yang
lain peserta bisa belajar secara mandiri sesuai dengan modul yang diberikan
Peserta homeschooling keliling akan mendapatkan hak-hak mereka sebagai
anggota komunitas homeschooling yaitu berupa ;
Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum)
Alat tulis
Tagihan Tugas
Laporan hasil pembelajaran
Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page12
Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah
berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan
bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Setiap akhir tahun ajaran
penyelenggara HS akan memberikan laporan kepada pihak yang terlibat kerjasama.
Adapun skema untuk Homeschooling Keliling ini dapat dilihat dibawah ini.
Skema 2. Skema Implementasi Homeschooling Model Homeschooling Keliling
Pemerintah (DIKNAS, PUSLITJAKNOV, Pend. Kesetaraan) Lembaga Funding CSR
Komunitas Penyelenggara
Donatur Pribadi
Studi Kelayakan
Lokasi
Relasi Setempat
Pelaksanaan HS
Keliling
Laporan
(setiap tahun)
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page13
Unsur Terkait
Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait:
a. Komunits Penyelenggara homeschooling
Penyelenggara komunitas sekolah rumah menjadi pilar yang sangat
penting sebagai institusi yang menjadi fasilitator dan mediator terhadap
model pendidikan alternatif ini.
b. Peserta Homeschooling dan keluarga
Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung
kepada partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling
adalah subjek pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif
dan memberi semangat positif peserta dalam menyelesaikan
pembelajaran jalur non formal ini.
c. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui
PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi
tulang punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait.
d. Donor Pribadi
Untuk kegiatan homeschooling keliling bantuan mobil operasional
maupun dana operasional bisa dicarikan kepada donatur pribadi,
individu-individu yang mempunyai niat mulia untuk membantu
mencerdaskan generasi bangsa.
e. Lembaga Funding
Lembaga Funding Seperti NGO atau CSR akan menjadi sumber dana
yang akan memfasilitasi program ini.
c. Homeschooling Model Komunitas Pendampingan
Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah:
1. Upaya pemenuhan hak anak akan pendidikan
2. Membantu program pemerintah dalam memeratakan akses
pendidikan
3. Membantu pembinaan dan pengembangan generasi putus
sekolah, keluarga miskin dan daerah terpencil
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page14
Sasaran
Sasaran untuk kegiatan Homeschooling model Komuitas Pendampingan ini
adalah generasi bangsa yang putus sekolah atau berasal keluarga miskin serta
generasi yang berdomisili di daerah terpencil. Disamping itu program ini akan
membantu pengembangan masyarakat lokal sebagai penggiat dan pelaksana
homeschooling komunitas pendampingan.
Strategi
Komunitas model pendampingan akan melibatkan dua buah komunitas
homeschooling yaitu komunitas induk dan komunitas asuhan. Komunitas induk
akan melakukan pelatihan dan pendampingan untuk komunitas asuhan selama
kurun waktu tertentu. Jika dinilai sudah bisa mandiri maka komunitas asuhan bisa
otonom atau tetap memilih untuk berafiliasi dengan komunitas induk. Komunitas
asuhan bisa dibentuk ari masyrakat setempat (karang taruna,, ibu-ibu pkk) atau
juga yayasan pendidikan. Untuk pembiayaan homeschooling model
pendampingan ini bisa dianggarkan dari komunitas asuhan atau mencari funding
ke pemerintahan ataupun lembaga funding lainnya.
Siswa-siswa yang tergabung dalam komunitas asuhan akan mendapatkan hak-hak
mereka, yaitu :
berupa ;
Panduan pembelajaran (modul dan kurikulum)
Alat tulis
Tagihan Tugas
Laporan hasil pembelajaran
Akses Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)
Komunitas penyelenggara homeschooling akan membantu peserta yang sudah
berada di tingkat akhir setiap satuan pendidikan untuk mengikuti UNPK dengan
bekerjasama dengan suku dinas pendidikan setempat. Setiap akhir tahun ajaran
penyelenggara HS akan memberikan laporan kepada pihak yang terlibat kerjasama.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page15
Adapun skema untuk Homeschooling Pendampingan ini dapat dilihat dibawah ini.
Skema 3. Skema Implementasi Homeschooling Model Homeschooling
Pendampingan
Pemerintah (DIKNAS, PUSLITJAKNOV, Pend. Kesetaraan) Lembaga Funding CSR
Komunitas IndukDonatur Pribadi
Studi Komunitas Asuhan
M O U Komunitas induk‐Komunitas Asuhan
Pelatihan Komunitas Asuhan
Laporan Pelaksanaan HS (programpendampingan)
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page16
Unsur Terkait
Untuk implementasi homeschooling distance learning ini ada empat unsur terkait:
a. Komunitas Induk (Misalnya, Qindy Academy)
Komunitas induk adalah pilar utama dari program komunitas
pendampingan, dimana komunitas induk adalah tempat bernaungan serta
berperan sebagai institusi yang melaksanakan fungsi pelatihan dan
pendampingan. Komunitas induk harus melatih calon-calon tutor di
komunitas asuhan serta melakukan pendampingan selama satu tahun
pertama. Jika dalam waktu setahun komunitas asuhan sudah bisa mandiri
maka komunitas induk bisa melepas komunitas asuhan tersebut dan
membina komunitas asuhan yang lain..
b. Komunitas asuhan
Komunitas asuhanadalah institusi yang dibentuk, atau institusi yang sudah
ada dan mempunyai komitmen untuk menyelenggarakan program
homeschooling bagi anak putus sekolah, keluarga miskin dan generasi di
wilayah terpencil.
Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh komunitas asuhan adalah :
• Mempunyai komitmen yang tinggi
• Mempunyai lokasi pembelajaran, lokasi pembelajaran tidak harus
berbentuk bangunan fisik, bisa saja taman, kebun atau lokasi lain
yang bisa dijadikan arena pembelajaran.
• Mempunyai visi dan misi yang jelas serta rencana pengembangan
ke depan
c. Peserta Homeschooling dan keluarga
Bagaimanapun juga keberhasilan pendidikan akan sangat tergantung
kepada partsispasi aktif insan pembelajar. Peserta homeschooling adalah
subjek pembelajaran. Kemudian, keluarga harus akomodatif dan memberi
semangat positif peserta dalam menyelesaikan pembelajaran jalur non
formal ini.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page17
d. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan Nasional melalui
PUSLITJAKNOV dan Direktorat pendidikan Kesetaraan bisa menjadi
tulang punggung dalam penyediaan dana dan kebijkan program terkait.
e. Donor Pribadi
Untuk kegiatan homeschooling keliling bantuan mobil operasional maupun
dana operasional bisa dicarikan kepada donatur pribadi, individu-individu
yang mempunyai niat mulia untuk membantu mencerdaskan generasi
bangsa.
f. Lembaga Funding
Lembaga Funding Seperti NGO atau CSR akan menjadi sumber dana yang
akan memfasilitasi program ini.
II. Kurikulum Homeschooling
Kurikulum homeschooling dapat didesain oleh komunitas penyelenggara dengan
memperhatikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kurikulum lainnya seperti
kurikulum cambridge dan IB system. Salah satu contoh kurikulum pendidikan dasar
dapat dilihat dibawah ini :
Bidang Studi : IPA Terpadu
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk
inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page18 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai
salah satu ciptaan Tuhan
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu
dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Di
tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi
acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page19
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
C. Ruang Lingkup Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Materi dan Sifatnya
3. Energi dan Perubahannya
4. Bumi dan Alam Semesta
*A-C Diambil dari standar kompetensi dan kompetensi Departemen Pendidikan nasional.
D. Konten Kurikulum (berurutan dan sistematis)
Topik/Sub Topik Tujuan Kelas/Semester Referensi
Pengantar Sains:
- Objek dan ruang
lingkup sains
- Peran Sains dalam
kehidupan
- Metode
Ilmiah/penelitian sains
- Besaran pokok dan
besaran turunan
Homeschooler
mengetahui
tentang Sains dan
peranannya dalam
kehidupan
Kelas VII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
7. Lainnya
Atom, Ion dan Molekul
• Definisi Atom, ion
dan molekul
• Konsep atom, ion dan
molekul
• Molekul unsur dan
molekul senyawa
Homeschooler
mengetahui
tentang atom, ion
dan molekul dan
aplikasinya dalam
kehidupan sehari-
hari
Kelas VII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Zat dan Materi
• Wujud dan sifat zat
Homeschooler
mengetahui wujud
Kelas VII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page20
• Kegunaan Zat
• Perubahan Zat
Perubahan kimIa dan
fisika
zat disekitarnya,
memahami sifat
dan kegunaan zat
dan materi serta
perubahan-
perubahan yang
terjadi pada zat-
zat tersebut
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Bahan Kimia dalam
kehidupan sehari-hari
• Reaksi Kimia
• Asam basa dan
indikator
• Bahan kimia
berbahaya
• Polusi
• Zat additif
Homeschooler
dapat
mendeskiripsi
reaksi kimia serta
menjelaskan
berbagai macam
bahan kima
kegunaan dan
dampaknya
Kelas VII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Biotik dan Abiotik Homeschooler
mengetahui
tentang dunia
biotik dan abiotik
dan gejala
kehidupan lainnya
Kelas VII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Keanekaragaman Makhluk
Hidup
• Klasfikasi M.H
• Ciri-ciri makhluk
hidup
• Menjelaskan sel,
jaringan organ, dan
sistem organ
Homeschooling
mendetahui
danmampu
mendeskripsikan
ciri-cir
danklasifikasi
makhluk hidup.
Homeschooler
Kelas VII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page21
memahami sel,
jaringan, organ
dan sistem organ
Mkhluk hidup dan
Lingkungan
• Ekosistem
• Keanekaragaman
ekosistem
• Pengaruh populasi
manusia
• Pengelolaan
lingkungan
Kelas VII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Memahami kelangsungan
Hidup Makhluk Hidup
• Adaptasi dan Seleksi
• Perkembangbiakan
makhluk hidup
• Genetika
• Biotek dan pangan
Kelas VII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Mekanika
• Gerak Lurus beraturan
• Gerak lurus berubah
beraturan
• Gaya dan
penerapannya
• Hukum Netwon dan
aplikasinya dalam
kehidupan
• Energi dan perubahan
• Energi dan Usaha
• Pesawat sederhana
Kelas VIII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page22
Kalor dan Panas
• Suhu dan pengukuran
• Perpindahan panas
• Pemuaian dan
penyusutan
Kelas VIII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Dunia Tumbuhan
• Klasifikasi dan ciri-
ciri
• Sel, jaringan dan
organ tumbuhan
• Kegunaan Tumbuhan
• Proses pembuatan
makanan oleh
tumbuhan
Kelas VIII/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Dunia Hewan
• Klasifikasi dan ciri-
ciri
• Sel, jaringan dan
organ hewan
• Kegunaan Hewan
Kelas VIII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Virus, bakteri dan system
imunitas (kekebalan)
- Ciri, struktur dan
peranan virus
- Ciri, struktur dan
peranan bakteri
- Penyakit yang
diakibatkan oleh virus
Homeschooler
mengetahui cir
dan struktur virus
dan bakteri
Homeschooler
mengetahui
peranan psotif dan
negatif dari virus
Kelas VIII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page
23
dan bakteri
- System imunitas
(kekebalan)
dan bakteri
Homeschooler
mengetahui
penyakit yang
disebabkan oleh
virus dan bakteri
serta bagaimana
sistem kekebalan
tubuh dalam
menghadapi
serangan virus dan
bahteri
Fungi dan Protista:
- Ciri, struktur dan
peranan fungi
- ciri, struktur dan
peranan protista
Homeschooler
mengetahui ciri
dan struktur Jamur
dan Protista dan
peranannya dalam
kehidupan sehari-
hari
Kelas VIII/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Manusia
• sel
• jaringan
• organ
• sistem pencernaan
• sistem peredaram
darah
• sistem pernafasan
• sistem eksresi
• sistem reproduksi
Kelas IX/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Gelombang dan bunyi
• Getaran dan
Kelas IX/1 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page24
gelombang
• Jenis2 gelombang
• Bunyi
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Cahaya dan Optik
• Sifat-sifat cahaya
• Benda-benda optik
dan kegunaanya
dalam kehidupan
sehari-hari
• Prinsip kerja lensa dan
cermin
Kelas IX/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Listrik dan Magnet
• Listrik Statis
• Listrik dinamis
• Muatan, arus,
hambatan listrik
• Rangkaian listrik
• Elemen listrik
• Energi, Daya dan
tagihan listrik
Kelas IX/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Bumi dan Tata Surya
• Karakteristik dan
sistem tata surya
• Bintang dan Planet
• Revolusi dan Rotasi
Bulan dan Bumi
• Proses-proses di
lotosfer dan atmosfer
Kelas IX/2 1. Diri Sendiri
2. Pengalaman
sehari-hari
3. Buku Teks
4. Majalah
5. Website
6. Film
Lainnya
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page25
serta pengaruhnya
terhadap kehidupan
manusia.
III. Penilaian dan Evaluasi
Peniliaian
Homeschoolers akan diberikan nilai dengan memperhatikan performa dan tugas-tugas yang
diberikan. Nilai yang diberikan adalah skala 0-100. Adapun tugas dan komposisi penilaian
adalah sebagai berikut :
Kelas
/Semester
MindMapping
(25%)
Projects
(25%)
Paper
(25%)
Paper Test
(25%)
VII/1 Membuat
Indikator
sendiri
Karya Tulis 250
Kata:
Tema
Bahaya bahan
pengawet dan
bahan pewarna
pada makanan
Test berupa:
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester satu
• 5 buah soal
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
VII/2
Membuat Mind
mapping setiap
topik.
Kriteria penilaian:
1. Konten
Mind
Mapping
2. Tampilan
Mind
Mapping
(warna,
proporsi,
keindahan,
mudah
dimengert,
gambar)
Membuat Karya Tulis 250 Test berupa:
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page26
Kliping
Tentang Flora
dan Fauna
yang terancam
punah
kata
“ Limbah, Banjir
dan nasib Bumi
ku”
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester dua
• 5 buah soal
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
VIII/1
Catatan :
Untuk satu topik
bisa lebih dari satu
mind mapping.
Misalnya topik
Virus, bakteri dan
Sistem Imun bisa
dihasilkan 3 buah
mind mapping
yaitu :
1. Virus
2. Bakteri
3. Sistem
Imun
Science project
Mengenai
Hukum
Newton
Narasi 250 Kata:
Seandainya tidak
ada tumbuhan
hijau
Test berupa:
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester satu
• 5 buah soal
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page27
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
VIII/2 Membuat
Poster atau
iklan layanan
masyarakat
tentang bahaya
penyakit akibat
virus
Narasi 250 Kata:
Seandainya aku
menjadi hewan
Test berupa:
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester dua
• 5 buah soal
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
IX/1 Membuat
poster tentang
sistem
pencernaan,
sistem
pernafasan,
dan sistem
peredaran
darah
Karya Tulis 250
kata
Aku dan Masa
Remaja
Test berupa:
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester satu
• 5 buah soal
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page28
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
IX/2 Science
project:
Membuat
Bel listrik atau
alat sederhana
lainnya
Karya tulis 500
kata :
Alam Semesta “
proses terjadinya
dan
perkembangannya”
Test berupa:
• 30 soal pilihan
ganda yang
mencerminkan
pengetahuan
homeschooler
tentang konten
selama
semester satu
dan dua
• 5 buah soal
essay yang
mengasah
keterampilan
berpikir kritis
dan analitis
serta
kemampuan
memecahkan
masalah
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page29
Nilai
Angka Huruf 90-100 A 80-90 A- 70-80 B 60-70 C < 60 F (failed/gagal) I Incomplete :
Diberikan kepada homeschooler yang belum
melengkapi tugas. Homeschooler mempunyai
kesempatan dalam waktu tertentu untuk
melengkapi tugas (maksimal tenggang waktu
adalah 2 Bulan), jika tidak melengkapi maka
nilai akan diberikan berdasarkan tugas yang
dikumpulkan.
Dalam memberikan penilaian, para tutor akan dipandu oleh rubrik penilaian yang
berbeda untuk tagihan tugas yang berbeda. Rubrik-rubrik penilaian tersebut dapat
dilihat dibawah ini :
1. Rubrik Penilaian untuk Mind Mapping
KRITERIA DAN SKOR ASPEK
3 2 1
Mind Mapping Jika topik utama dan
sub topik jelas, dibuat
dengan menggunakan
gabungan kata-kata
dan gambar, berwarna
dan mudah dipahami.
Jika topik utama dan sub
topik jelas, dibuat
dengan menggunakan
gabungan kata-kata dan
gambar, kurang
berwarna dan agak
susah dipahami.
Jika topik utama dan
sub topik jelas, dibuat
dengan menggunakan
gabungan kata-kata
dan gambar, tidak
berwarna dan susah
dipahami.
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page30
2. Rubrik Penilaiaan untuk Poster/projek/hasil karya
KRITERIA DAN SKOR ASPEK
3 2 1
PERSIAPAN Jika memuat tujuan,
topik, alasan, alat dan
bahan dan langkah
pembuatan projek dan
hasil karya secara
lengkap.
Jika memuat tujuan,
topik, alasan, alat dan
bahan dan langkah
pembuatan projek dan
hasil karya secara
lengkap.kurang lengkap.
Jika memuat tujuan,
topik, alasan, alat dan
bahan dan langkah
pembuatan projek
dan hasil karya secara
lengkap.tidak lengkap
Hasil Karya Hasil karya rapi,
sesuai dengan yang
direncanakan,
menunjukan nilai seni
yang bagus,
dilaksanakan sesuai
jadwal.
Hasil karyakurang rapi,
sesuai dengan yang
direncanakan,
menunjukan nilai seni
yang bagus,
dilaksanakan tidak
sesuai jadwal.
Hasil karya, nilai seni
dan waktu tidak
sesuai dengan apa
yang direncanakan.
PELAPORAN
TERTULIS
Jika sistimatika
penulisan benar,
memuat saran, bahasa
komunikatif.
Jika sistimatika
penulisan benar,
memuat saran, namun
bahasa kurang
komunikatif
Jika penulisan kurang
sistimatis, bahasa
kurang komunikatif,
kurang memuat saran
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page31
3. Rubrik Penilaian untuk Menulis/Karangan
Kriteria
Tata bahasa Kosakata Kelengkapan gagasan
Sistematika penulisan
Skor 0-100
IV. Keberlangsungan Program
Program homeschooling untuk generasi yang putus sekolah, keluarga miskin dan
generasi bangsa yang berada di wilayah terpencil ini akan dapat terlaksana jika ada
kerjasama yang baik antar pihak penyelenggara homeschooling, pemerintah, lembaga
donor serta peserta dan keluarga homeschooling.
Jika ada lembaga donor atau perusahaan atau pusat-pusat dibawah naungan
Departemen Pendidikan Nasional berkeinginan untuk mendanai, maka program yang
diusulkan bisa dilaksanakan dalam waktu singkat ini di wilayah jabodetabek dan
Banten. Kemudian Pihak komunitas penyelenggara harus mencari dana secara
mandiri untuk keberlanjutan program.
D. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia dan mensejajarkan negara tercinta ini dengan bangsa-bangsa lain perlu
mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, LSM dan
masayarakat. Cita-cita mulia untuk menghasilkan seluruh genersasi yang setidak-
tidaknya menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat dasar atau wajib belajar harus
terus diemban dan diejawantahkan.
Sebagian besar anak bangsa menyelesaikan program pendidikan 9 tahun
melalui jalur formal, padahal pendidikan dasar ini bisa ditempuh melalui jalur non
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page
Diharapkan individu-individu yang mempunyai kelebihan rezeki, mau untuk
mendermakan sebagian rezekinya demi mencerdaskan anak-anak bangsa yang
32
formal seperti homeschooling. Kegiatan pendidikan alternatif dirasa sangat cocok
untuk anak yang putus sekolah, keluarga miskin dan anak-anak di daerah terpencil.
Biasanya anak-anak putus sekolah dan keluarga miskin memilih untuk tidak
melanjutkan sekolah dengan alasan ekonomi. Bahkan tidak sedikit diantara mereka
yang harus bekerja demi menopang roda kehidupan keluarga. Untuk mempermudah
mereka mendapatkan hak mereka akan pendidikan, selayaknyalah program-program
alternatif dan bersifat sosial terus diupayakan, termasuk program yang diusulkan,
yaitu: homeschooling model distance learning, homeschooling model homeschooling
keliling dan homecshooling model komunitas pendampingan.
Ketiga program alternatif yang dirancang akan dapat terlaksana jika kerjasama
berbagai pihak dapat diwujudkan, khususny komunitas penyelenggara dengan
lembaga donor dalam hal ini pemerintah, NGO atau institusi lainnya. Jika kedepannya
program-program alternatif ini dapat di implementasikan, dalam waktu 5-10 tahun
kedepan diharapkan seluruh anak bangsa bisa menyelesaikan pendidikan dasar
mereka baik melalui jalur formal maupun informal.
Saran
Agar program pendidikan alternatif yang dirancang dapat terlaksana, maka disarankan
:
1. Pemerintah
Pemerintah sebaiknya menunjang berbagai program pendidikan alternatif baik
dari segi kebijakan, penyediaan fasilitas pembelajaran dan dana operasional.
2. Penyelenggara Homeschooling
Penyelenggara Homeschooling Komunitas sebaiknya mendisain dan
melaksanakan program-program yang bersifat sosial dan tidak hanya
melaksanakan kegiatan homeschooling bagi kalangan ekonomi menegah keatas
3. Lembaga Donor
Lembaga-lembaga donor dan CSR perusahaan diharapkan bisa mengalihkan
bantuan tidak hanya kepada pengadaan fisik dan fasilitas pembelajaran akan tetapi
penyediaan dana operasional program alternatif yang tidak membutuhkan sarana
fisik dan fasilitias yang berlebihan.
4. Individu peduli pendidikan Anak bangsa
Makalah Simposium; Homeschooling..... Munasprianto Ramli
Page33
mempunyai keterbatasan terhadap akses pendidikan, baik yang putus sekolah
maupun yang tinggal di daerah terpencil.
Daftar Pustaka
1. Direktorat Pendidikan Kesetaraan . Komunitas Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan. 2006
2. Van galden (ed). Homeschooling; Political, Historical and pedagogical Perspective, Ablex Publishing Corporation, New Jersey, 1991
3. Linsenbach, Sherri. Everything Homeschooling Book. Adams Media Corporation, massachusets, 2003.
4. Departemen Pendidikan Nasional. Sosialasasi KTSP, Rancangan Penilaian hasil belajar (PPT), 2006.
5. Menteri Pendidikan Nasional, PERMEN No 22 Tahun 2006, Standar Isi Pendidikan Nasional.
6. UNDP. Laporan perkembangan pencapaian tujuan pembangunan milenium indonesia UNDP,
7. Pusat Statistik BALITBANG DIKNAS.Angka Partsisipasi Murni dan Angka Partisipasi kasar 2005. Di ambil dari www.padatiweb.depdiknas.go.id, website pusat statistik BALITBANG DIKNAS, 20 Juni 2008.
Saya dengan ini menyatakan bahwa makalah diatas adalah benar-benar ide dan karya saya sendiri.
Jakarta, 30 Juni 2008-07-01
Munasprianto Ramli