FIQIHTransaksi Dropship Halal?
HALALRiau menuju 'Provinsi Halal'
TAZKIYATUN NAFS· Keutamaan Sedekah dan Sedekah yang Utama
INSPIRASI DA’IInspirasi Para Da'i Kita
EDISI
SYA’BAN 1440 HAPRIL 2019 M
Dahsyatnya Ramadhan
MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH
DAFTAR ISI
DirekturAde Salamun
Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)
Nurbowo (External Affair)
General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)
Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)
Marketing Manager Idris Yusuf
Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam
Luar Negeri Teuku Ghalib
Corporate Secretary ManagerRamadani
Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati
CRM NefiFront Office Syam, Rifka
Back Office Eka, Zikri
Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul
Akunting NinaSDM & Ops Nisa
Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin
Networking Manager Hairul Anwar
Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa
Bekasi Firdaus
Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz
RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira
Adm/Rep Zaimah
Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah
Gedung Menara Da’wah Lt. 1
Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450
Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291
Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,
Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530
Hp. 0812 1000 2656
laznasdewandakwah.or.id
LAZNAS Dewan Dakwah
@laznasdakwah
@laznasdewandakwah
SALAM
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 3 MAN TAZAKKA
Innaalillaahi wainnaa ilaihi
roji'uun. Belum lama ini kita
kehilangan dua orang da'i. Yang
pertama adalah Haji Kasri Suryanto,
wafat pada Kamis, 28 Maret lalu,
sekitar pukul 21.00 di sebuah
Rumah Sakit di Purwakarta, Jawa
Barat.
LAZNAS Dewan Da'wah dan
Allahyarham Mang Kasri (begitu
sapaan akrab kami), bertahun-
tahun saling mengisi.
''Beliau salah satu orang Dewan
Da'wah yang sempat berjumpa dan
bergaul dengan Pak Natsir. Bahkan
beliau dijadikan contoh oleh Pak
Natsir ketika menjelaskan bahwa
semua kita tanpa
terkecuali adalah
seorang da'i,''
demikian Wakil
Direktur LAZNAS
Dewan Da'wah,
Asrofi
Muslikhuddin,
menggurat
kenangan
tentang
almarhum.
Mang Kasri
termasuk bagian
sejarah awal
LAZNAS Dewan
Da'wah. Setiap pagi
tidak berhenti
memberikan
kenyamanan dan
semangat kerja pada
kami. Kami, para
amilin, pagi-pagi
masuk kerja dalam
kondisi kantor sudah
bersih dan rapi. Duduk dan tinggal
meneguk air hangat yang tersaji.
Asrofi pernah bertanya pada
Mang Kasri, kenapa musti masak air
sendiri dan tidak memakai air galon
isi ulang saja. Maksudnya biar lebih
praktis, tidak ribet.
Tapi jawaban Mang Kasri
sungguh mencerminkan kebapakan.
''Beda atuh, air dimasak sendiri
dengan air plastik,'' katanya sambil
tersenyum. Dalam penghayatan
Asrofi, melalui sajian air
masakannya sendiri, Mang Kasri
menunjukkan kedekatannya.
"Ini yang baru masuk LAZIS
(sebelum menjadi LAZNAS), semua
rajin sholat dhuha sebelum kerja,"
ucap Mang Kasri suatu pagi, entah
memuji atau menyindir kami.
Untuk yang berpuasa sunnah
Senin-Kamis, Mang Kasri tanpa
diminta menyisihkan ''ashobah'',
yakni panganan sisa menu
konsumsi acara pengurus di
Gedung Dewan Da'wah.
Ketika kantor LAZNAS mulai
ramai, yang beliau keluhkan bukan
meja dan ruangan yang berantakan.
Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah
Yang Pergi dan Yang Sakit
Ustadz Zulhelmi
SALAM
3 Yang Pergi dan Yang Sakit
KABAR
6 Sambut Ramadhan, Keluarga Besar Laznas Dewan
Da'wah Lakukan Pengabdian di Sukabumi
8 Laznas Dewan Da'wah Beri Penyuluhan Bencana di
Pandeglang
10 Dewan Dakwah Resmikan Gedung Akademi Dakwah Palu
13 Roadshow Peduli Nangro
16 Dewan Dakwah Serahkan Bantuan Awal buat Muslim
Uighur
18 Dewan Da'wah Kirim Da'i Ramadhan ke Pedalaman
hingga Singapura
INSPIRASI DA'I
20 Dukung Dakwah Suku Ta'a di Gunung Salato Pekan
Pertama Sekolah Anak Ngoyo
22 Airmata Dai dari Pedalaman Papua Barat
23 Guru Ngaji Belia Itu Berpulang
24 Cetak Generasi Qur'ani di Pedalaman Meranti
25 Ekspedisi Dakwah Touna Antar Da'i ke Pedalaman
TELAAH UTAMA
27 Indahnya Seruan Shaum
30 Ramadhan, Kado Sayang dari Allah
35 Dahsyatnya Ramadhan
TELAAH
40 ZIS sebagai Instrumen Dakwah dalam Recovery Bencana
FIQIH
44 Transaksi Dropship, Bolehkah?
TAZKIYATUN NAFS
49 Keutamaan Sedekah dan Sedekah
Utama
PAK NATSIR
53 69 Tahun Mosi Integral:
Mengenang Perjuangan M. Natsir
HALAL
58 Riau Menuju ‘Provinsi Halal’
Keranda jenazah Mang Kasri
MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH
DAFTAR ISI
DirekturAde Salamun
Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)
Nurbowo (External Affair)
General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)
Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)
Marketing Manager Idris Yusuf
Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam
Luar Negeri Teuku Ghalib
Corporate Secretary ManagerRamadani
Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati
CRM NefiFront Office Syam, Rifka
Back Office Eka, Zikri
Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul
Akunting NinaSDM & Ops Nisa
Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin
Networking Manager Hairul Anwar
Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa
Bekasi Firdaus
Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz
RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira
Adm/Rep Zaimah
Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah
Gedung Menara Da’wah Lt. 1
Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450
Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291
Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,
Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530
Hp. 0812 1000 2656
laznasdewandakwah.or.id
LAZNAS Dewan Dakwah
@laznasdakwah
@laznasdewandakwah
SALAM
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 3 MAN TAZAKKA
Innaalillaahi wainnaa ilaihi
roji'uun. Belum lama ini kita
kehilangan dua orang da'i. Yang
pertama adalah Haji Kasri Suryanto,
wafat pada Kamis, 28 Maret lalu,
sekitar pukul 21.00 di sebuah
Rumah Sakit di Purwakarta, Jawa
Barat.
LAZNAS Dewan Da'wah dan
Allahyarham Mang Kasri (begitu
sapaan akrab kami), bertahun-
tahun saling mengisi.
''Beliau salah satu orang Dewan
Da'wah yang sempat berjumpa dan
bergaul dengan Pak Natsir. Bahkan
beliau dijadikan contoh oleh Pak
Natsir ketika menjelaskan bahwa
semua kita tanpa
terkecuali adalah
seorang da'i,''
demikian Wakil
Direktur LAZNAS
Dewan Da'wah,
Asrofi
Muslikhuddin,
menggurat
kenangan
tentang
almarhum.
Mang Kasri
termasuk bagian
sejarah awal
LAZNAS Dewan
Da'wah. Setiap pagi
tidak berhenti
memberikan
kenyamanan dan
semangat kerja pada
kami. Kami, para
amilin, pagi-pagi
masuk kerja dalam
kondisi kantor sudah
bersih dan rapi. Duduk dan tinggal
meneguk air hangat yang tersaji.
Asrofi pernah bertanya pada
Mang Kasri, kenapa musti masak air
sendiri dan tidak memakai air galon
isi ulang saja. Maksudnya biar lebih
praktis, tidak ribet.
Tapi jawaban Mang Kasri
sungguh mencerminkan kebapakan.
''Beda atuh, air dimasak sendiri
dengan air plastik,'' katanya sambil
tersenyum. Dalam penghayatan
Asrofi, melalui sajian air
masakannya sendiri, Mang Kasri
menunjukkan kedekatannya.
"Ini yang baru masuk LAZIS
(sebelum menjadi LAZNAS), semua
rajin sholat dhuha sebelum kerja,"
ucap Mang Kasri suatu pagi, entah
memuji atau menyindir kami.
Untuk yang berpuasa sunnah
Senin-Kamis, Mang Kasri tanpa
diminta menyisihkan ''ashobah'',
yakni panganan sisa menu
konsumsi acara pengurus di
Gedung Dewan Da'wah.
Ketika kantor LAZNAS mulai
ramai, yang beliau keluhkan bukan
meja dan ruangan yang berantakan.
Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah
Yang Pergi dan Yang Sakit
Ustadz Zulhelmi
SALAM
3 Yang Pergi dan Yang Sakit
KABAR
6 Sambut Ramadhan, Keluarga Besar Laznas Dewan
Da'wah Lakukan Pengabdian di Sukabumi
8 Laznas Dewan Da'wah Beri Penyuluhan Bencana di
Pandeglang
10 Dewan Dakwah Resmikan Gedung Akademi Dakwah Palu
13 Roadshow Peduli Nangro
16 Dewan Dakwah Serahkan Bantuan Awal buat Muslim
Uighur
18 Dewan Da'wah Kirim Da'i Ramadhan ke Pedalaman
hingga Singapura
INSPIRASI DA'I
20 Dukung Dakwah Suku Ta'a di Gunung Salato Pekan
Pertama Sekolah Anak Ngoyo
22 Airmata Dai dari Pedalaman Papua Barat
23 Guru Ngaji Belia Itu Berpulang
24 Cetak Generasi Qur'ani di Pedalaman Meranti
25 Ekspedisi Dakwah Touna Antar Da'i ke Pedalaman
TELAAH UTAMA
27 Indahnya Seruan Shaum
30 Ramadhan, Kado Sayang dari Allah
35 Dahsyatnya Ramadhan
TELAAH
40 ZIS sebagai Instrumen Dakwah dalam Recovery Bencana
FIQIH
44 Transaksi Dropship, Bolehkah?
TAZKIYATUN NAFS
49 Keutamaan Sedekah dan Sedekah
Utama
PAK NATSIR
53 69 Tahun Mosi Integral:
Mengenang Perjuangan M. Natsir
HALAL
58 Riau Menuju ‘Provinsi Halal’
Keranda jenazah Mang Kasri
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M4 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 5 MAN TAZAKKA
SALAMSALAM
Memimpin Dewan Da'wah
memang bukan pekerjaan ringan.
Dewan Da'wah didirikan pada 27
Februari 1967. Para pendirinya
adalah tokoh-tokoh Islam
terkemuka di Indonesia, yang juga
para pendiri bangsa (founding
fathers), seperti Dr. Mohammad
Natsir (Perdana Menteri pertama
Negara Kesatuan Republik
Indonesia), Mr. Mohammad Roem
(Menteri Luar Negeri RI, dan
penandatangan Perjanjian Roem-
Van Roejen), Mr. Sjafroedin
Prawiranegara (Presiden
Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia dan Gubernur Bank
Indonesia pertama), Prof. DR. HM
Rasjidi (Menteri Agama pertama RI),
Mr. Burhanuddin Harahap, Prawoto
Mangkusasmit
o, Prof.
Kasman
Singodimedjo,
dan
sebagainya.
Kini, Dewan
Dakwah
mengkoordinis
asi aktivitas
dakwah ribuan
dai yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Maka, pemimpin Dewan Da'wah
dituntut untuk mampu memelihara
dan seharusnya mengembangkan
organisasi yang sangat besar
peranannya dalam perkembangan
dakwah Islam di Indonesia. Karena
itu, sambil menahan isak tangis,
Syuhada Bahri menyatakan: ”Hari
ini adalah kebahagiaan sekaligus
penderitaan. Apa saya mampu
memikul tanggung jawab saya?
Kalau saya ditanya, saya akan
jawab, tidak mampu. Tapi, apa pun
yang diamanahkan kepada saya,
akan saya laksanakan dengan
amanah dan tanggung jawab. Saya
akan laksanakan sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki.”
Syuhada lalu mengajak pengurus
Dewan Da'wah untuk berbagi
tanggung jawab, sesuai dengan
fungsi dan kapasitas masing-
masing.
Selanjutnya ia menekankan,
bahwa dalam amal jamai, yang
penting adalah keikhlasan, lalu
keseriusan, dan kebersamaan.
”Bagaimana pun beban berat,
dengan ketiga hal itu, maka
semuanya akan terasa enteng.
Ketika kita harus menghadapi hal-
hal yang diluar kemampuan kita,
maka kita tidak harus mengalah,
kita harus berdoa dan minta tolong
kepada Allah.”
Menurut Syuhada, semua
kegiatan kita tidak boleh lepas dari
aspek dakwah. ”Semuanya harus
untuk dakwah, sehingga tidak ada
satu sisi kehidupan yang tidak ada
nilai dakwah,” katanya, seraya
mengajak kepada semua pengurus
Dewan Da'wah:
”Mari kita rekat kebersamaan,
kita tingkatkan keikhlasan. Dewan
Da'wah bukan lembaga
pengharapan, bukan lembaga
penghasilan, tetapi di sini ada
pengabdian. Kalau kita menolong
agama Allah, pasti Allah akan
menolong kita.”[]
Melainkan keamanan kantor.
''Jangan menaruh barang
sembarangan. Kunci pintu jika tidak
ada orang,'' demikian nasehat
beliau.
Sebagai bentuk kepedulian dan
sayang emak-emak, pada Senin, 1
April 2019, Muslimat Dewan Da'wah
Pusat berkunjung takziah ke
keluarga Haji Kasri Suryanto di
Dusun Sarimakmur, Desa Sukasari,
Kec Sukasari, Kab Subang, Jawa
Barat.
''Kepergianmu... meninggalkan
kesan kepada kami yang
ditinggalkan, walau imbalan materi
yang kau terima tak seberapa,
engkau tetap setia mengabdi
karena ada cinta di hatimu kepada
Dewan Da'wah Selamat jalan,
Mang Kasri,'' tulisa Ketua PP
Muslimat Dewan Da'wah.
Sehari setelah kepergian Mang
Kasri, datang berita duka dari
Maninjau, Sumatera Barat.
Innalillahi... Ustadz Zulhelmi wafat
pada 29 Maret sekitar pukul 21.00
WIB.
Masih lekat dalam ingatan,
ketika 6 tahun silam saya
berkunjung ke Bukit Lawang, Kab
Agam, untuk mengirim sapi kurban.
Saya kebagian ''menjinakkan''
hewan kurban yang tampak
beringas. Sedang Ustadz Zulhelmi
mengeksekusi dengan sebelah
tangannya.
Satu lengan da'i yang bertugas
sejak 1984 di pedalaman Mentawai,
itu terpaksa diamputasi lantaran
kena diabetes. ''Sekarang kalau
da'wah jauh, saya dibonceng
motor,'' ujarnya waktu itu.
Mohon doanya juga untuk
kesehatan Ustadz Syuhada Bahri,
yang ketika tulisan ini dibuat beliau
masih dirawat di Rumah Sakit di
Bekasi. Sudah beberapa tahun
terakhir, Ustadz Syuhada harus
rutin mengonsumsi insulin melalui
suntikan. Nah, sepulang umroh
belum lama ini, beliau harus
dirawat. HB darahnya sempat drop.
Pada Senin, 28 Mei 2007, Ustadz
Syuhada Bahri dikukuhkan sebagai
Ketua Umum Dewan Da'wah
menggantikan Allahyarham
Hussein Umar.
Surat pengangkatan Syuhada
Bahri diserahkan langsung oleh
Ketua Badan
Pembina Dewan
Da'wah Islamiyah
Indonesia, HM
Chalil Badawi, di
Kantor Dewan
Da'wah, Gedung
Menara Dakwah,
Jalan Kramat Raya
45 Jakarta Pusat.
''Dalam
suasana yang
sangat sederhana,
tanpa liputan
media massa,
acara pengukuhan
itu dilakukan. Isak tangis haru
sempat mewarnai acara tersebut.
Chalil Badawi adalah generasi
terakhir pengurus Partai Masyumi
yang masih tersisa,'' tulis Ustadz Dr
Adian Husaini mengenang peristiwa
tersebut.
Ustadz Adian mengakui, selama
puluhan tahun aktif dalam berbagai
organisasi Islam dia jarang
menyaksikan proses pergantian
kepemimpinan yang begitu mulus
dan mengharukan seperti yang
terjadi di sebuah organisasi besar,
seperti Dewan Da'wah. Prosesnya
juga sangat sederhana, meskipun
tidak juga mudah. Proses
musyawarah dan istikharah
dilakukan.
Dari tiga nama yang terseleksi
oleh Badan Pembina Dewan
Da'wah, dua nama menyatakan
tidak bersedia dan tidak sanggup
memimpin Dewan Da'wah. Betapa
pun didesak oleh berbagai
kalangan, mereka tetap menyatakan
tidak bersedia, dan mempersilakan
yang lain untuk tampil sebagai
pemimpin.
Ustadz Zulhelmi saat bertugas di Bukit Lawang, Kab Agam.
Ustadz Syuhada Bahri
Ustadz Syuhada Bahri
Ustadz Syuhada Bahri
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M4 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 5 MAN TAZAKKA
SALAMSALAM
Memimpin Dewan Da'wah
memang bukan pekerjaan ringan.
Dewan Da'wah didirikan pada 27
Februari 1967. Para pendirinya
adalah tokoh-tokoh Islam
terkemuka di Indonesia, yang juga
para pendiri bangsa (founding
fathers), seperti Dr. Mohammad
Natsir (Perdana Menteri pertama
Negara Kesatuan Republik
Indonesia), Mr. Mohammad Roem
(Menteri Luar Negeri RI, dan
penandatangan Perjanjian Roem-
Van Roejen), Mr. Sjafroedin
Prawiranegara (Presiden
Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia dan Gubernur Bank
Indonesia pertama), Prof. DR. HM
Rasjidi (Menteri Agama pertama RI),
Mr. Burhanuddin Harahap, Prawoto
Mangkusasmit
o, Prof.
Kasman
Singodimedjo,
dan
sebagainya.
Kini, Dewan
Dakwah
mengkoordinis
asi aktivitas
dakwah ribuan
dai yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Maka, pemimpin Dewan Da'wah
dituntut untuk mampu memelihara
dan seharusnya mengembangkan
organisasi yang sangat besar
peranannya dalam perkembangan
dakwah Islam di Indonesia. Karena
itu, sambil menahan isak tangis,
Syuhada Bahri menyatakan: ”Hari
ini adalah kebahagiaan sekaligus
penderitaan. Apa saya mampu
memikul tanggung jawab saya?
Kalau saya ditanya, saya akan
jawab, tidak mampu. Tapi, apa pun
yang diamanahkan kepada saya,
akan saya laksanakan dengan
amanah dan tanggung jawab. Saya
akan laksanakan sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki.”
Syuhada lalu mengajak pengurus
Dewan Da'wah untuk berbagi
tanggung jawab, sesuai dengan
fungsi dan kapasitas masing-
masing.
Selanjutnya ia menekankan,
bahwa dalam amal jamai, yang
penting adalah keikhlasan, lalu
keseriusan, dan kebersamaan.
”Bagaimana pun beban berat,
dengan ketiga hal itu, maka
semuanya akan terasa enteng.
Ketika kita harus menghadapi hal-
hal yang diluar kemampuan kita,
maka kita tidak harus mengalah,
kita harus berdoa dan minta tolong
kepada Allah.”
Menurut Syuhada, semua
kegiatan kita tidak boleh lepas dari
aspek dakwah. ”Semuanya harus
untuk dakwah, sehingga tidak ada
satu sisi kehidupan yang tidak ada
nilai dakwah,” katanya, seraya
mengajak kepada semua pengurus
Dewan Da'wah:
”Mari kita rekat kebersamaan,
kita tingkatkan keikhlasan. Dewan
Da'wah bukan lembaga
pengharapan, bukan lembaga
penghasilan, tetapi di sini ada
pengabdian. Kalau kita menolong
agama Allah, pasti Allah akan
menolong kita.”[]
Melainkan keamanan kantor.
''Jangan menaruh barang
sembarangan. Kunci pintu jika tidak
ada orang,'' demikian nasehat
beliau.
Sebagai bentuk kepedulian dan
sayang emak-emak, pada Senin, 1
April 2019, Muslimat Dewan Da'wah
Pusat berkunjung takziah ke
keluarga Haji Kasri Suryanto di
Dusun Sarimakmur, Desa Sukasari,
Kec Sukasari, Kab Subang, Jawa
Barat.
''Kepergianmu... meninggalkan
kesan kepada kami yang
ditinggalkan, walau imbalan materi
yang kau terima tak seberapa,
engkau tetap setia mengabdi
karena ada cinta di hatimu kepada
Dewan Da'wah Selamat jalan,
Mang Kasri,'' tulisa Ketua PP
Muslimat Dewan Da'wah.
Sehari setelah kepergian Mang
Kasri, datang berita duka dari
Maninjau, Sumatera Barat.
Innalillahi... Ustadz Zulhelmi wafat
pada 29 Maret sekitar pukul 21.00
WIB.
Masih lekat dalam ingatan,
ketika 6 tahun silam saya
berkunjung ke Bukit Lawang, Kab
Agam, untuk mengirim sapi kurban.
Saya kebagian ''menjinakkan''
hewan kurban yang tampak
beringas. Sedang Ustadz Zulhelmi
mengeksekusi dengan sebelah
tangannya.
Satu lengan da'i yang bertugas
sejak 1984 di pedalaman Mentawai,
itu terpaksa diamputasi lantaran
kena diabetes. ''Sekarang kalau
da'wah jauh, saya dibonceng
motor,'' ujarnya waktu itu.
Mohon doanya juga untuk
kesehatan Ustadz Syuhada Bahri,
yang ketika tulisan ini dibuat beliau
masih dirawat di Rumah Sakit di
Bekasi. Sudah beberapa tahun
terakhir, Ustadz Syuhada harus
rutin mengonsumsi insulin melalui
suntikan. Nah, sepulang umroh
belum lama ini, beliau harus
dirawat. HB darahnya sempat drop.
Pada Senin, 28 Mei 2007, Ustadz
Syuhada Bahri dikukuhkan sebagai
Ketua Umum Dewan Da'wah
menggantikan Allahyarham
Hussein Umar.
Surat pengangkatan Syuhada
Bahri diserahkan langsung oleh
Ketua Badan
Pembina Dewan
Da'wah Islamiyah
Indonesia, HM
Chalil Badawi, di
Kantor Dewan
Da'wah, Gedung
Menara Dakwah,
Jalan Kramat Raya
45 Jakarta Pusat.
''Dalam
suasana yang
sangat sederhana,
tanpa liputan
media massa,
acara pengukuhan
itu dilakukan. Isak tangis haru
sempat mewarnai acara tersebut.
Chalil Badawi adalah generasi
terakhir pengurus Partai Masyumi
yang masih tersisa,'' tulis Ustadz Dr
Adian Husaini mengenang peristiwa
tersebut.
Ustadz Adian mengakui, selama
puluhan tahun aktif dalam berbagai
organisasi Islam dia jarang
menyaksikan proses pergantian
kepemimpinan yang begitu mulus
dan mengharukan seperti yang
terjadi di sebuah organisasi besar,
seperti Dewan Da'wah. Prosesnya
juga sangat sederhana, meskipun
tidak juga mudah. Proses
musyawarah dan istikharah
dilakukan.
Dari tiga nama yang terseleksi
oleh Badan Pembina Dewan
Da'wah, dua nama menyatakan
tidak bersedia dan tidak sanggup
memimpin Dewan Da'wah. Betapa
pun didesak oleh berbagai
kalangan, mereka tetap menyatakan
tidak bersedia, dan mempersilakan
yang lain untuk tampil sebagai
pemimpin.
Ustadz Zulhelmi saat bertugas di Bukit Lawang, Kab Agam.
Ustadz Syuhada Bahri
Ustadz Syuhada Bahri
Ustadz Syuhada Bahri
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 7 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M6 MAN TAZAKKA
Pelan-pelan aja ya Neng,” tutur lirih Mak Ocih
(76). Dituntun amilin Laznas Dewan Dakwah,
Jawharah, tubuh gemetarnya memasuki ruang
periksa dokter.
Mak Ocih salah satu pasien RSDD yang buka
pelayanan bakti sosial di Sukabumi.
Menyambut Ramadhan 1440 H, Laznas Dewan
Da'wah melakukan pengabdian melalui kegiatan Bakti
Sosial di Pesantren Husnayain, Kampung Cimanggu,
Desa Kabandungan, Sukabumi, Sabtu (9/3).
Dalam Baksos ini, Laznas Dewan Da'wah bersama
Rumah Sehat Dewan Da'wah (RSDD) dan Madrasah
Relawan menggelar Sedekah Makan Rakyat (Semarak),
layanan kesehatan gratis, dan Sekolah Hatiku Senang
(SHS) untuk Keluarga Besar Pesantren dan masyarakat
sekitar.
''Alhamdulillah, melalui kegiatan ini kami dapat
memberikan pelayanan untuk para guru, santri, dan
masyarakat sekitar pesantren,'' papar Direktur Eksekutif
Laznas Dewan Da'wah Ade Salamun.
''Program ini merupakan bagian dari kick off
Ramadhan Laznas Dewan Da'wah,'' tandasnya.
Baksos yang juga sebagai wujud bakti Laznas Dewan
Da'wah untuk para guru Husnayain ini menyediakan
sedikitnya 600 porsi makan siang, pelayanan medis
thibun Nabawi, cek kesehatan, pengobatan dokter
umum, serta kegiatan outdoor para santri melalui
Sekolah Hatiku Senang.[]
KABAR KABAR
Keluarga Besar Laznas Dewan Da'wah Lakukan Pengabdian di Sukabumi
Sambut Ramadhan, “
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 7 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M6 MAN TAZAKKA
Pelan-pelan aja ya Neng,” tutur lirih Mak Ocih
(76). Dituntun amilin Laznas Dewan Dakwah,
Jawharah, tubuh gemetarnya memasuki ruang
periksa dokter.
Mak Ocih salah satu pasien RSDD yang buka
pelayanan bakti sosial di Sukabumi.
Menyambut Ramadhan 1440 H, Laznas Dewan
Da'wah melakukan pengabdian melalui kegiatan Bakti
Sosial di Pesantren Husnayain, Kampung Cimanggu,
Desa Kabandungan, Sukabumi, Sabtu (9/3).
Dalam Baksos ini, Laznas Dewan Da'wah bersama
Rumah Sehat Dewan Da'wah (RSDD) dan Madrasah
Relawan menggelar Sedekah Makan Rakyat (Semarak),
layanan kesehatan gratis, dan Sekolah Hatiku Senang
(SHS) untuk Keluarga Besar Pesantren dan masyarakat
sekitar.
''Alhamdulillah, melalui kegiatan ini kami dapat
memberikan pelayanan untuk para guru, santri, dan
masyarakat sekitar pesantren,'' papar Direktur Eksekutif
Laznas Dewan Da'wah Ade Salamun.
''Program ini merupakan bagian dari kick off
Ramadhan Laznas Dewan Da'wah,'' tandasnya.
Baksos yang juga sebagai wujud bakti Laznas Dewan
Da'wah untuk para guru Husnayain ini menyediakan
sedikitnya 600 porsi makan siang, pelayanan medis
thibun Nabawi, cek kesehatan, pengobatan dokter
umum, serta kegiatan outdoor para santri melalui
Sekolah Hatiku Senang.[]
KABAR KABAR
Keluarga Besar Laznas Dewan Da'wah Lakukan Pengabdian di Sukabumi
Sambut Ramadhan, “
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M8 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 9 MAN TAZAKKA
had (10/3) lalu, Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan
AShadaqah Nasional Dewan Da'wah (Laznas
Dewan Da'wah) dan Baitul Mal Elkisi (BME)
Mojokerto, memberikan penyuluhan tanggap bencana
kepada warga Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.
Penyuluhan disampaikan berbarengan dengan
pemberian bantuan paket sembako kepada seratusan
warga terdampak bencana tsunami Banten Desember
2018.
Sosialisasi tanggap bencana disampaikan di Mushola
Imam Bin Hasan Desa Cigeulis, Kec Cigeulis,
Pandeglang. Mushola ini dikelola Ustadz Bey Hanafi,
da'i Dewan Da'wah yang pernah bertugas di pedalaman
Nusa Tenggara Timur.
Acara serupa dilangsungkan Majlis Taklim Kampung
Bambu Koneng, Desa Banyuasih, Cigeulis, yang diasuh
Ustadz Solihin. Dusun ini berada tak jauh dari bibir
pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, yang tempo hari
dihajar tsunami.
Sosialisasi dan bantuan yang sama juga dilaksanakan
di Desa Sindanghayu, Kec Saketi, dan Desa Kananga,
Kec Menes, masing-masing pada Sabtu (29/3) dan Ahad
(30/3) lalu.
Sindanghayu dibina Ustadz Nur Kholis, sedang
Kanagan oleh Ustadz Abdul Wahid Sahari.
Di hadapan Ketua RT, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu
KABAR KABAR
Beri Penyuluhan Bencana di Pandeglang
Laznas Dewan Da'wah
majlis taklim Cigeulis, Deputy Direktur LAZNAS Dewan
Da'wah Nurbowo mengingatkan bahwa Indonesia
merupakan negeri yang sangat berpotensi bencana
alam. Mulai dari tsunami, erupsi gunung api, longsor,
banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain.
"Takdirnya, kita hidup di Indonesia yang berpotensi
banyak terjadi bencana alam. Tanah yang kita injak ini
misalnya, adalah sambungan dari lempengan-
lempengan bumi yang tiap saat bergerak dan
mengalami gesekan, sehingga setiap saat negeri kita
terjadi gempa walaupun kecil. Tapi kalau sudah di atas 2
skala Ritcher mulai terasa. Kemudian kita punya 129
gunung api yang suatu saat bisa erupsi," paparnya.
Diantaranya Nurbowo menyebutkan gunung api
Merapi, gunung Kelud, Merbabu, Krakatau, Bromo,
Tambora, dan gunung Sinabung. "Hampir semua
tempat di Indonesia ini tidak aman. Kalau kita ke bulan
juga repot juga, tidak ada kipas angin, hehehe," katanya
berseloroh.
Nurbowo mengatakan, jika ada
musibah, kita harus bersangka baik
karena pasti ada hikmahnya. Sebab, di
balik setiap bencana alam ada beberapa
pelajaran yang dapat dipetik.
Pertama, untuk terus meningkatkan
kualitas iman dan amal. Katanya,
''Dengan bencana alam kita jadi lebih
dekat kepada Allah dan bersemangat
untuk beribadah.''
Hikmah lainnya, bencana
mengundang donatur dan simpatisan
datang ke lokasi dan berjumpa dengan
bapak-bapak dan ibu-ibu.
''Kita lebih dekat menjalin silaturahim
dan bertukar ilmu serta pengalaman,''
ucap Nurbowo.
"Selain itu, seperti erupsi Gunung
Merapi yang menyemburkan awan panas
'wedus gembel' dan menewaskan
banyak orang, namun setelah itu berton-
ton pasir dengan kualitas terbaik
dikeluarkan oleh gunung Merapi. Nah,
itu satu truknya cuma Rp 70.000. Silakan
diambil sendiri. Cuma kalau diambil
sama tauke sudah lain lagi harganya,"
imbuhnya disambut riuh para masyarakat yang hadir.
Oleh karena itu, kata Nurbowo, pada setiap musibah
yang terjadi, umat Islam harus ridha atas segala
ketetapan yang Allah gariskan. Menyitir Surat Al-
Baqarah ayat 212 tentang jihad qital, ia menjelaskan
bahwa kita harus bersangka baik pada apapun takdir
Ilahi.
"Boleh jadi kamu tidak suka atau membenci sesuatu,
tetapi itu baik bagimu. Boleh jadi kamu mencintai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah yang tahu.
Kita tidak tahu apa-apa. Karena itu, apapun takdir yang
menimpa kita harus diterima dengan berprasangka baik
atau husnudzan," ujarnya.
Namun, kita tetap wajib berikhtiar mencegah dan
menghindari bencana alam. Diantaranya dengan tidak
melanggar perintah Allah serta tidak melanggar
sunatullah seperti merusak lingkungan alam
sekitarnya.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M8 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 9 MAN TAZAKKA
had (10/3) lalu, Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan
AShadaqah Nasional Dewan Da'wah (Laznas
Dewan Da'wah) dan Baitul Mal Elkisi (BME)
Mojokerto, memberikan penyuluhan tanggap bencana
kepada warga Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.
Penyuluhan disampaikan berbarengan dengan
pemberian bantuan paket sembako kepada seratusan
warga terdampak bencana tsunami Banten Desember
2018.
Sosialisasi tanggap bencana disampaikan di Mushola
Imam Bin Hasan Desa Cigeulis, Kec Cigeulis,
Pandeglang. Mushola ini dikelola Ustadz Bey Hanafi,
da'i Dewan Da'wah yang pernah bertugas di pedalaman
Nusa Tenggara Timur.
Acara serupa dilangsungkan Majlis Taklim Kampung
Bambu Koneng, Desa Banyuasih, Cigeulis, yang diasuh
Ustadz Solihin. Dusun ini berada tak jauh dari bibir
pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, yang tempo hari
dihajar tsunami.
Sosialisasi dan bantuan yang sama juga dilaksanakan
di Desa Sindanghayu, Kec Saketi, dan Desa Kananga,
Kec Menes, masing-masing pada Sabtu (29/3) dan Ahad
(30/3) lalu.
Sindanghayu dibina Ustadz Nur Kholis, sedang
Kanagan oleh Ustadz Abdul Wahid Sahari.
Di hadapan Ketua RT, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu
KABAR KABAR
Beri Penyuluhan Bencana di Pandeglang
Laznas Dewan Da'wah
majlis taklim Cigeulis, Deputy Direktur LAZNAS Dewan
Da'wah Nurbowo mengingatkan bahwa Indonesia
merupakan negeri yang sangat berpotensi bencana
alam. Mulai dari tsunami, erupsi gunung api, longsor,
banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain.
"Takdirnya, kita hidup di Indonesia yang berpotensi
banyak terjadi bencana alam. Tanah yang kita injak ini
misalnya, adalah sambungan dari lempengan-
lempengan bumi yang tiap saat bergerak dan
mengalami gesekan, sehingga setiap saat negeri kita
terjadi gempa walaupun kecil. Tapi kalau sudah di atas 2
skala Ritcher mulai terasa. Kemudian kita punya 129
gunung api yang suatu saat bisa erupsi," paparnya.
Diantaranya Nurbowo menyebutkan gunung api
Merapi, gunung Kelud, Merbabu, Krakatau, Bromo,
Tambora, dan gunung Sinabung. "Hampir semua
tempat di Indonesia ini tidak aman. Kalau kita ke bulan
juga repot juga, tidak ada kipas angin, hehehe," katanya
berseloroh.
Nurbowo mengatakan, jika ada
musibah, kita harus bersangka baik
karena pasti ada hikmahnya. Sebab, di
balik setiap bencana alam ada beberapa
pelajaran yang dapat dipetik.
Pertama, untuk terus meningkatkan
kualitas iman dan amal. Katanya,
''Dengan bencana alam kita jadi lebih
dekat kepada Allah dan bersemangat
untuk beribadah.''
Hikmah lainnya, bencana
mengundang donatur dan simpatisan
datang ke lokasi dan berjumpa dengan
bapak-bapak dan ibu-ibu.
''Kita lebih dekat menjalin silaturahim
dan bertukar ilmu serta pengalaman,''
ucap Nurbowo.
"Selain itu, seperti erupsi Gunung
Merapi yang menyemburkan awan panas
'wedus gembel' dan menewaskan
banyak orang, namun setelah itu berton-
ton pasir dengan kualitas terbaik
dikeluarkan oleh gunung Merapi. Nah,
itu satu truknya cuma Rp 70.000. Silakan
diambil sendiri. Cuma kalau diambil
sama tauke sudah lain lagi harganya,"
imbuhnya disambut riuh para masyarakat yang hadir.
Oleh karena itu, kata Nurbowo, pada setiap musibah
yang terjadi, umat Islam harus ridha atas segala
ketetapan yang Allah gariskan. Menyitir Surat Al-
Baqarah ayat 212 tentang jihad qital, ia menjelaskan
bahwa kita harus bersangka baik pada apapun takdir
Ilahi.
"Boleh jadi kamu tidak suka atau membenci sesuatu,
tetapi itu baik bagimu. Boleh jadi kamu mencintai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah yang tahu.
Kita tidak tahu apa-apa. Karena itu, apapun takdir yang
menimpa kita harus diterima dengan berprasangka baik
atau husnudzan," ujarnya.
Namun, kita tetap wajib berikhtiar mencegah dan
menghindari bencana alam. Diantaranya dengan tidak
melanggar perintah Allah serta tidak melanggar
sunatullah seperti merusak lingkungan alam
sekitarnya.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M10 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 11 MAN TAZAKKA
KABAR KABAR
elasa (19/3), Dewan Dakwah Sulawesi Tengah
Smeresmikan gedung Akademi Dakwah Indonesia
(ADI) Kota Palu.
Gedung yang dibangun dengan donasi dari Jamaah
KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Dewan
Dakwah, itu terletak di Kelurahan Tondo, Mantikulare,
Kota Palu, Sulteng.
Hadir dalam peresmian, Sekretaris Dewan Pembina
Dewan Dakwah Ustadz Mashadi Sulthoni, Ketua KBIH
Dewan Dakwah Ustadz Kasyful Anwar, dan Ketua Laznas
Dewan Dakwah Ustadz Ade Salamun. Tuan rumah Ketua
Dewan Dakwah Sulteng Ustadz Irfan Hakim, Ketua ADI
Ustadz Fadlillah, Ketua Majelis Syuro Haji Hasanuddin,
dan sejumlah pengurus lainnya.
Turut hadir para da'i Dewan Dakwah di Sulteng,
calon mahasiswa ADI, Lurah Tondo dan masyarakat
sekitar kampus ADI.
Ketua Dewan Dakwah Sulteng mengatakan,
pembangunan gedung ADI merupakan bagian dari
program peduli musibah Sulteng yang dimulai sejak
masa emergency pada September 2018 hingga tahap
rekonstruksi.
"Dengan dukungan Laznas Dewan Dakwah Pusat
dan Ampana serta Kaltim, kami memberikan bantuan
evakuasi korban, distribusi sembako, layanan kesehatan,
sekolah hatiku senang, dan trauma healing," papar
Gedung Akademi Dakwah Palu
Dewan Dakwah Resmikan
Fadlillah. Pihaknya juga membangun sejumlah masjid
dan mushola, serta sumur air di 45 titik.
Ustadz Kasyful dalam sambutannya mengungkapkan,
Jamaah KBIH yang dibimbingnya biasa menggalang
dana dakwah dan kemanusiaan. Termasuk untuk
merekonstruksi gedung ADI Palu.
Dalam pesannya Ustadz Mashadi Sulthoni
menegaskan, penggunaan kata ''Indonesia'' dalam
nama Dewan Dakwah maupun Akademi Dakwah,
menunjukkan komitmen para pendiri
Dewan Dakwah pada NKRI.
''Pendiri Dewan Dakwah, yakni Mr
Mohamad Natsir, adalah pahlawan
nasional yang mencetuskan Mosi
Integral sebagai landasan pembentukan
NKRI,'' katanya.
“Mosi Integral Natsir” telah
melapangkan jalan bagi pulihnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia sejak tangal
3 April 1950 melalui jalan musyawarah
dan demokratis serta cara yang
terhormat.
Mosi diserukan setelah Belanda coba
memecahbelah RI lewat pembentukan
RIS (RI Serikat). Pada tanggal 19 Mei
1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RI
mengadakan perundingan di Jakarta,
yang menghasilkan Piagam Persetujuan
RIS-RI.
Piagam Persetujuan antara lain
menetapkan: Kedua belah pihak
menyetujui dalam waktu sesingkat-
singkatnya bersama-sama melaksanakan
Negara Kesatuan, sebagai penjelmaan
daripada Republik Indonesia
berdasarkan Proklamasi 17 Agustus
1945.
Tugas pokok: ke dalam, menyempurnakan
penghidupan rakyat dan bangsa Indonesia; keluar,
memelihara hubungan baik dengan negara-negara lain.
Disetujui bahwa Undang-undang Dasar Kesatuan
diperpadat dengan menambah konstitusi sementara
RIS, hingga Undang-Undang Dasar RI ditambah dengan
bagian-bagian yang baik dari konstitusi RIS termasuk di
dalamnya.
Piagam Persetujuan di atas ditandatangani pada 19
Mei 1950 oleh Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta
dan Perdana Menteri RI Abdul Halim.
Seterusnya perundingan antara RIS dan RI pada 20
Juli 1950 di Jakarta menghasilkan persetujuan:
Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden Negara
Kesatuan.
Diputuskan dan disetujui pula dalam perundingan
itu, bahwa UUD Negara Kesatuan akan diajukan terlebih
dahulu ke DPR dan Senat RIS serta Badan Pekerja KNIP
(Komite Nasional Indonesia Pusat).
Pada sidang 12 Agustus 1950, BP KNIP menerima
rencana UUD Negara Kesatuan. Lalu pada sidang 14
Agustus 1950 DPR RIS menerimanya pula.
Pada 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno terbang
dari Jakarta ke Yogyakarta dan kembali ke Jakarta pada
hari yang sama. Misinya, menyatakan piagam
pernyataan terbentuk Negara Kesatuan Republik
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M10 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 11 MAN TAZAKKA
KABAR KABAR
elasa (19/3), Dewan Dakwah Sulawesi Tengah
Smeresmikan gedung Akademi Dakwah Indonesia
(ADI) Kota Palu.
Gedung yang dibangun dengan donasi dari Jamaah
KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Dewan
Dakwah, itu terletak di Kelurahan Tondo, Mantikulare,
Kota Palu, Sulteng.
Hadir dalam peresmian, Sekretaris Dewan Pembina
Dewan Dakwah Ustadz Mashadi Sulthoni, Ketua KBIH
Dewan Dakwah Ustadz Kasyful Anwar, dan Ketua Laznas
Dewan Dakwah Ustadz Ade Salamun. Tuan rumah Ketua
Dewan Dakwah Sulteng Ustadz Irfan Hakim, Ketua ADI
Ustadz Fadlillah, Ketua Majelis Syuro Haji Hasanuddin,
dan sejumlah pengurus lainnya.
Turut hadir para da'i Dewan Dakwah di Sulteng,
calon mahasiswa ADI, Lurah Tondo dan masyarakat
sekitar kampus ADI.
Ketua Dewan Dakwah Sulteng mengatakan,
pembangunan gedung ADI merupakan bagian dari
program peduli musibah Sulteng yang dimulai sejak
masa emergency pada September 2018 hingga tahap
rekonstruksi.
"Dengan dukungan Laznas Dewan Dakwah Pusat
dan Ampana serta Kaltim, kami memberikan bantuan
evakuasi korban, distribusi sembako, layanan kesehatan,
sekolah hatiku senang, dan trauma healing," papar
Gedung Akademi Dakwah Palu
Dewan Dakwah Resmikan
Fadlillah. Pihaknya juga membangun sejumlah masjid
dan mushola, serta sumur air di 45 titik.
Ustadz Kasyful dalam sambutannya mengungkapkan,
Jamaah KBIH yang dibimbingnya biasa menggalang
dana dakwah dan kemanusiaan. Termasuk untuk
merekonstruksi gedung ADI Palu.
Dalam pesannya Ustadz Mashadi Sulthoni
menegaskan, penggunaan kata ''Indonesia'' dalam
nama Dewan Dakwah maupun Akademi Dakwah,
menunjukkan komitmen para pendiri
Dewan Dakwah pada NKRI.
''Pendiri Dewan Dakwah, yakni Mr
Mohamad Natsir, adalah pahlawan
nasional yang mencetuskan Mosi
Integral sebagai landasan pembentukan
NKRI,'' katanya.
“Mosi Integral Natsir” telah
melapangkan jalan bagi pulihnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia sejak tangal
3 April 1950 melalui jalan musyawarah
dan demokratis serta cara yang
terhormat.
Mosi diserukan setelah Belanda coba
memecahbelah RI lewat pembentukan
RIS (RI Serikat). Pada tanggal 19 Mei
1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RI
mengadakan perundingan di Jakarta,
yang menghasilkan Piagam Persetujuan
RIS-RI.
Piagam Persetujuan antara lain
menetapkan: Kedua belah pihak
menyetujui dalam waktu sesingkat-
singkatnya bersama-sama melaksanakan
Negara Kesatuan, sebagai penjelmaan
daripada Republik Indonesia
berdasarkan Proklamasi 17 Agustus
1945.
Tugas pokok: ke dalam, menyempurnakan
penghidupan rakyat dan bangsa Indonesia; keluar,
memelihara hubungan baik dengan negara-negara lain.
Disetujui bahwa Undang-undang Dasar Kesatuan
diperpadat dengan menambah konstitusi sementara
RIS, hingga Undang-Undang Dasar RI ditambah dengan
bagian-bagian yang baik dari konstitusi RIS termasuk di
dalamnya.
Piagam Persetujuan di atas ditandatangani pada 19
Mei 1950 oleh Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta
dan Perdana Menteri RI Abdul Halim.
Seterusnya perundingan antara RIS dan RI pada 20
Juli 1950 di Jakarta menghasilkan persetujuan:
Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden Negara
Kesatuan.
Diputuskan dan disetujui pula dalam perundingan
itu, bahwa UUD Negara Kesatuan akan diajukan terlebih
dahulu ke DPR dan Senat RIS serta Badan Pekerja KNIP
(Komite Nasional Indonesia Pusat).
Pada sidang 12 Agustus 1950, BP KNIP menerima
rencana UUD Negara Kesatuan. Lalu pada sidang 14
Agustus 1950 DPR RIS menerimanya pula.
Pada 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno terbang
dari Jakarta ke Yogyakarta dan kembali ke Jakarta pada
hari yang sama. Misinya, menyatakan piagam
pernyataan terbentuk Negara Kesatuan Republik
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M12 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 13 MAN TAZAKKA
KABAR
ada pekan kedua Bulan Februari lalu, LAZNAS
PDewan Da'wah berkeliling ke Negeri Nangroe
Aceh Darussalam dengan misi kemanusiaan dan
da'wah. Membantu pengungsi Rohingya, menolong
korban banjir bandang, dan memperbaiki fasilitas
masjid yang pernah dibantu.
Kafilah roadshow yang terdiri Nurbowo dan
Robbyansyah Alfaisal dari LAZNAS Dewan Da'wah Pusat
serta Ustadz Asraf Abdu dari LAZNAS Aceh, juga
bersilaturahim dengan pengurus Dewan Da'wah dan
tokoh masyarakat setempat.
"Pas, memang ini yang sedang dibutuhkan," ucap
Adun, saat menerima Tim Dewan Dakwah yang
membawa bantuan antara lain beras dan family kits,
Kamis (7/2).
Adun koordinator sekretariat penampungan
pengungsi Rohingya di Uten Reutoh, Kota Juang, Kab
Bireuen, Prov Aceh.
Relawan Tagana itu mengungkapkan, sudah sebulan
terakhir ini dapur umum kehabisan stok beras.
Pengungsi pun tidak punya perlengkapan mandi,
hingga datang bantuan family kits tersebut.
Selain beras dan paket alat mandi, Tim Dewan
Dakwah yang terdiri Laznas Dewan Dakwah Pusat,
Relawan Dewan Dakwah Aceh dan Bireuen, juga
menyampaikan bantuan minyak, telur, gas melon, dan
paket makan siang.
Adun memaparkan, sebanyak 79 jiwa manusia
perahu Rohingya, tiba April tahun lalu di Dermaga
Bireuen. Mereka menumpang perahu kayu berkapasitas
20 orang. Sembilan hari terombang-ambing di laut,
banyak yang sakit saat merapat di Bireuen. "Duapuluh
penumpang lemas karena dehidrasi," kata Adun.
Dengan bantuan pemerintah dan masyarakat, para
KABAR
Indonesia di depan rapat gabungan antara DPR-RIS dan
Senat serta BP KNIP.
Setelah itu, pukul 13.00 tanggal 15 Agustus 1950,
Presiden Soekarno tiba di Yogyakarta dari Jakarta, untuk
menerima kembali mandat yang tekah diberikan kepada
Mr. Assat sebagai Pemangku Pejabat Presiden kepada
Presiden Soekarno.
Upacara serah terima pengembalian mandate di
atas, secara cepat dan padat tetapi bermakna,
berlangsung di Istana Presiden di Yogyakarta.
Setelah upacara selesai, BP KNIP diadakan upacara
penyerahan kembali pimpinan BP KNIP dari Prawoto
Mangkusasmito kepada Mr Assaat. Anggota BP KNIP
serta Dewan Pertimbangan Agung akan dimasukkan ke
dalam Dewan Perwakilan Rakyat Negara Kesatuan.
Dan pada 17 Agustus 1950, pada saat dan detik-detik
upacara peringatan ke-V Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, diproklamasikan untuk kedua kali secara
resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat itu berkata M Natsir: “Proklamasi NKRI yang
pertama ialah Proklamasi 17 Agustus 1945 bersaman
tanggal 9 Ramadhan 1346 Hijriyah, pada hari Jum'at
pukul 10.00 pagi. Proklamasi Kemerdekaan dibacakan
oleh Ir Soekarno, di depan gedung Pegangsaan Timur
Raya No 56, Jakarta. Naskah Proklamasi Kemerdekaan
ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama
Bangsa Indonesia.''
Pada tanggal 21 Agustus 1950, M. Natsir
ditunjuk Presiden Soekarno menjadi formatur
kabinet, karena kabinet RIS telah bubar. Maka
terbentuklah kemudian Kabinet Parlementer,
yang merupakan kabinet kesebelas. Inilah
kabinet NKRI pertama dengan Perdana
Menterinya M. Natsir dan menteri-menterinya
yang dilantik pada 7 September 1950 di
Yogyakarta, dan berakhir 27 April 1951 di
Jakarta.
Dengan kekuasaannya, PM Mohammad
Natsir tetap mengakomodir wakil-wakil non-
Islam seperti IJ Kasimo dan FS Hariyadi dari Partai
Katholik, J Leimena dan ATM Tambunan dari Parkindo,
dan tokoh nasionalis-sekular, sosialis, serta kejawen
dalam kabinetnya.[]
Peduli NangroRoadshow
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M12 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 13 MAN TAZAKKA
KABAR
ada pekan kedua Bulan Februari lalu, LAZNAS
PDewan Da'wah berkeliling ke Negeri Nangroe
Aceh Darussalam dengan misi kemanusiaan dan
da'wah. Membantu pengungsi Rohingya, menolong
korban banjir bandang, dan memperbaiki fasilitas
masjid yang pernah dibantu.
Kafilah roadshow yang terdiri Nurbowo dan
Robbyansyah Alfaisal dari LAZNAS Dewan Da'wah Pusat
serta Ustadz Asraf Abdu dari LAZNAS Aceh, juga
bersilaturahim dengan pengurus Dewan Da'wah dan
tokoh masyarakat setempat.
"Pas, memang ini yang sedang dibutuhkan," ucap
Adun, saat menerima Tim Dewan Dakwah yang
membawa bantuan antara lain beras dan family kits,
Kamis (7/2).
Adun koordinator sekretariat penampungan
pengungsi Rohingya di Uten Reutoh, Kota Juang, Kab
Bireuen, Prov Aceh.
Relawan Tagana itu mengungkapkan, sudah sebulan
terakhir ini dapur umum kehabisan stok beras.
Pengungsi pun tidak punya perlengkapan mandi,
hingga datang bantuan family kits tersebut.
Selain beras dan paket alat mandi, Tim Dewan
Dakwah yang terdiri Laznas Dewan Dakwah Pusat,
Relawan Dewan Dakwah Aceh dan Bireuen, juga
menyampaikan bantuan minyak, telur, gas melon, dan
paket makan siang.
Adun memaparkan, sebanyak 79 jiwa manusia
perahu Rohingya, tiba April tahun lalu di Dermaga
Bireuen. Mereka menumpang perahu kayu berkapasitas
20 orang. Sembilan hari terombang-ambing di laut,
banyak yang sakit saat merapat di Bireuen. "Duapuluh
penumpang lemas karena dehidrasi," kata Adun.
Dengan bantuan pemerintah dan masyarakat, para
KABAR
Indonesia di depan rapat gabungan antara DPR-RIS dan
Senat serta BP KNIP.
Setelah itu, pukul 13.00 tanggal 15 Agustus 1950,
Presiden Soekarno tiba di Yogyakarta dari Jakarta, untuk
menerima kembali mandat yang tekah diberikan kepada
Mr. Assat sebagai Pemangku Pejabat Presiden kepada
Presiden Soekarno.
Upacara serah terima pengembalian mandate di
atas, secara cepat dan padat tetapi bermakna,
berlangsung di Istana Presiden di Yogyakarta.
Setelah upacara selesai, BP KNIP diadakan upacara
penyerahan kembali pimpinan BP KNIP dari Prawoto
Mangkusasmito kepada Mr Assaat. Anggota BP KNIP
serta Dewan Pertimbangan Agung akan dimasukkan ke
dalam Dewan Perwakilan Rakyat Negara Kesatuan.
Dan pada 17 Agustus 1950, pada saat dan detik-detik
upacara peringatan ke-V Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, diproklamasikan untuk kedua kali secara
resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat itu berkata M Natsir: “Proklamasi NKRI yang
pertama ialah Proklamasi 17 Agustus 1945 bersaman
tanggal 9 Ramadhan 1346 Hijriyah, pada hari Jum'at
pukul 10.00 pagi. Proklamasi Kemerdekaan dibacakan
oleh Ir Soekarno, di depan gedung Pegangsaan Timur
Raya No 56, Jakarta. Naskah Proklamasi Kemerdekaan
ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama
Bangsa Indonesia.''
Pada tanggal 21 Agustus 1950, M. Natsir
ditunjuk Presiden Soekarno menjadi formatur
kabinet, karena kabinet RIS telah bubar. Maka
terbentuklah kemudian Kabinet Parlementer,
yang merupakan kabinet kesebelas. Inilah
kabinet NKRI pertama dengan Perdana
Menterinya M. Natsir dan menteri-menterinya
yang dilantik pada 7 September 1950 di
Yogyakarta, dan berakhir 27 April 1951 di
Jakarta.
Dengan kekuasaannya, PM Mohammad
Natsir tetap mengakomodir wakil-wakil non-
Islam seperti IJ Kasimo dan FS Hariyadi dari Partai
Katholik, J Leimena dan ATM Tambunan dari Parkindo,
dan tokoh nasionalis-sekular, sosialis, serta kejawen
dalam kabinetnya.[]
Peduli NangroRoadshow
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M14 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 15 MAN TAZAKKA
KABAR
pengungsi teropeni.
Kini, kondisi fisik mereka cukup segar, walau hidup di
penampungan sederhana.
Namun, setelah hampir setahun di pengungsian,
tentunya mereka rindu kehidupan normal.
"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Tolong
bantu kami untuk masa depan kami," ucap Baila, remaja
Rohingya yang keluarganya terdampar di jiran.
Longsor Natam Agara
"Hampir anak saya terseret arus banjir bandang,"
setengah menangis Ny Cholifah mengenang kebanjiran
yang dialaminya akhir November 2018 lalu. Warga Desa
Natam Baru, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara (Agara),
itu selamat. Tapi, rumahnya hancur bersama enam
rumah warga lainnya.
"Terima kasih bantuannya," ucap Ny Cholifah saat
menerima paket sembako dari Ustadz Irwan Hadi, Ketua
Dewan Dakwah Kuta Cane, Jum'at (8/2).
Bersama Tim dari Laznas Dewan Dakwah Pusat dan
Da'i Dewan Dakwah Aceh, Ustadz Irwan menyerahkan
puluhan paket sembako untuk korban longsor dan
banjir bandang di Kute Natam Lama dan Baru.
Penghulu Kute Natam Baru, Rudi, mengatakan,
banjir di desanya mengakibatkan sejumlah rumah
warga hanyut, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 25
unit. Total korban 34 keluarga, yang kini mengungsi di
sekolah dan rumah saudaranya.
Sementara, korban longsor Natam Lama 21 keluarga.
Sebagian masih mengungsi di lokal madrasah setempat.
Secara alamiah, Kute Natam memang rawan longsor
dan banjir. Hampir tiap tahun bencana ini melanda.
Alhamdulillah, paket sembako dari donasi Anda, jadi
pelipur lara mereka.
Simpati buat Da'i Singkil
"Brakkk!" Motor besar CBR tiba-tiba menerjang
motor bebek Ustadz Ishak Gabi. "Abiii....," jerit kencang
putri Ustadz.
Tergopoh da'i muda itu memeluk erat anaknya. Tak
dia pedulikan motor yang setengah hancur.
"Namanya musibah, kita sudah di pinggir di luar
aspal, masih saja ditabrak," tutur Ustadz Gabi, saat
ditemui di rumah mertuanya di Desa Siatas Kec Simpang
Kanan, Aceh Singkil, Sabtu (9/2).
Dalam musibah itu, putrinya tak terluka. Namun da'i
yang membina warga permukiman transmigrasi di Kec
Danau Paris, ini terluka serius kaki kanannya.
Istri Ustadz sedang ikut pelatihan di Banda Aceh
selama 3 bulan.
Untuk ringankan deritanya, Tim Dewan Dakwah
membesuk dan memberi bantuan padanya.
Yuk Perbaiki Kakus Masjid
"Alhamdulillah, dengan bantuan dana ini, insya Allah
kloset kakus mesjid terpasang," ucap syukur Tyepmin
Munthe, Ketua DKM Masjid Arrahman Dairi, Sumut, saat
menerima bantuan dari Ustadz Robbyansyah yang
mewakili Laznas Dewan Dakwah, Sabtu (9/2).
Masjid yang dibangun Dewan Dakwah pada 1994 itu
berlokasi di Jalan Raya Sidikalang km 7.5 Desa Sungai
Raya, Kec Siempat Nempu Hulu, Kab Dairi, Sumatera
Utara.
Sayangnya, hingga tahun 2016, rumah ibadah yang
letaknya strategis di jalan lintas Kecamatan Sidikalang-
Tigalingga, itu tidak memiliki sumber air. Sehingga, air
wudhu mengandalkan air hujan yang ditampung di bak.
Laznas Dewan Dakwah lalu mencoba mengeborkan
sumur buat Arrahman.
'Mimpi! Nggak bakal keluar airnya!'' Demikian cibiran
yang menghujani Tyepmin Munthe ketika pengeboran
sumur dimulai awal September 2016.
Maklumlah, Kabupaten Dairi termasuk dataran tinggi.
Tidak mudah menemukan sumber air dalam di daerah
ini. Karenanya, warga di sekitar Masjid Arrahman yang
berjumlah kurang lebih 50 KK juga memanfaatkan air
galon dan hujan.
Alhamdulillah, dengan dana wakaf sumur dari
Keluarga (alm) Nasar Balfas, donatur Laznas Dewan
Dakwah, persis pada Idul Qurban, Senin, 12 September
2016, sumur sedalam sekitar 70 meter itu mengalirkan
air. Hasil ini didapat setelah lubang pertama pengeboran
nihil.
Kini, seiring makin ramainya pengunjung mesjid,
fasilitas kudu diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk sarana
wudu dan kakus yang memadai.[]
KABAR
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M14 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 15 MAN TAZAKKA
KABAR
pengungsi teropeni.
Kini, kondisi fisik mereka cukup segar, walau hidup di
penampungan sederhana.
Namun, setelah hampir setahun di pengungsian,
tentunya mereka rindu kehidupan normal.
"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Tolong
bantu kami untuk masa depan kami," ucap Baila, remaja
Rohingya yang keluarganya terdampar di jiran.
Longsor Natam Agara
"Hampir anak saya terseret arus banjir bandang,"
setengah menangis Ny Cholifah mengenang kebanjiran
yang dialaminya akhir November 2018 lalu. Warga Desa
Natam Baru, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara (Agara),
itu selamat. Tapi, rumahnya hancur bersama enam
rumah warga lainnya.
"Terima kasih bantuannya," ucap Ny Cholifah saat
menerima paket sembako dari Ustadz Irwan Hadi, Ketua
Dewan Dakwah Kuta Cane, Jum'at (8/2).
Bersama Tim dari Laznas Dewan Dakwah Pusat dan
Da'i Dewan Dakwah Aceh, Ustadz Irwan menyerahkan
puluhan paket sembako untuk korban longsor dan
banjir bandang di Kute Natam Lama dan Baru.
Penghulu Kute Natam Baru, Rudi, mengatakan,
banjir di desanya mengakibatkan sejumlah rumah
warga hanyut, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 25
unit. Total korban 34 keluarga, yang kini mengungsi di
sekolah dan rumah saudaranya.
Sementara, korban longsor Natam Lama 21 keluarga.
Sebagian masih mengungsi di lokal madrasah setempat.
Secara alamiah, Kute Natam memang rawan longsor
dan banjir. Hampir tiap tahun bencana ini melanda.
Alhamdulillah, paket sembako dari donasi Anda, jadi
pelipur lara mereka.
Simpati buat Da'i Singkil
"Brakkk!" Motor besar CBR tiba-tiba menerjang
motor bebek Ustadz Ishak Gabi. "Abiii....," jerit kencang
putri Ustadz.
Tergopoh da'i muda itu memeluk erat anaknya. Tak
dia pedulikan motor yang setengah hancur.
"Namanya musibah, kita sudah di pinggir di luar
aspal, masih saja ditabrak," tutur Ustadz Gabi, saat
ditemui di rumah mertuanya di Desa Siatas Kec Simpang
Kanan, Aceh Singkil, Sabtu (9/2).
Dalam musibah itu, putrinya tak terluka. Namun da'i
yang membina warga permukiman transmigrasi di Kec
Danau Paris, ini terluka serius kaki kanannya.
Istri Ustadz sedang ikut pelatihan di Banda Aceh
selama 3 bulan.
Untuk ringankan deritanya, Tim Dewan Dakwah
membesuk dan memberi bantuan padanya.
Yuk Perbaiki Kakus Masjid
"Alhamdulillah, dengan bantuan dana ini, insya Allah
kloset kakus mesjid terpasang," ucap syukur Tyepmin
Munthe, Ketua DKM Masjid Arrahman Dairi, Sumut, saat
menerima bantuan dari Ustadz Robbyansyah yang
mewakili Laznas Dewan Dakwah, Sabtu (9/2).
Masjid yang dibangun Dewan Dakwah pada 1994 itu
berlokasi di Jalan Raya Sidikalang km 7.5 Desa Sungai
Raya, Kec Siempat Nempu Hulu, Kab Dairi, Sumatera
Utara.
Sayangnya, hingga tahun 2016, rumah ibadah yang
letaknya strategis di jalan lintas Kecamatan Sidikalang-
Tigalingga, itu tidak memiliki sumber air. Sehingga, air
wudhu mengandalkan air hujan yang ditampung di bak.
Laznas Dewan Dakwah lalu mencoba mengeborkan
sumur buat Arrahman.
'Mimpi! Nggak bakal keluar airnya!'' Demikian cibiran
yang menghujani Tyepmin Munthe ketika pengeboran
sumur dimulai awal September 2016.
Maklumlah, Kabupaten Dairi termasuk dataran tinggi.
Tidak mudah menemukan sumber air dalam di daerah
ini. Karenanya, warga di sekitar Masjid Arrahman yang
berjumlah kurang lebih 50 KK juga memanfaatkan air
galon dan hujan.
Alhamdulillah, dengan dana wakaf sumur dari
Keluarga (alm) Nasar Balfas, donatur Laznas Dewan
Dakwah, persis pada Idul Qurban, Senin, 12 September
2016, sumur sedalam sekitar 70 meter itu mengalirkan
air. Hasil ini didapat setelah lubang pertama pengeboran
nihil.
Kini, seiring makin ramainya pengunjung mesjid,
fasilitas kudu diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk sarana
wudu dan kakus yang memadai.[]
KABAR
ayangkan, intel pemerintah China dikerahkan
Buntuk tinggal bersama keluarga minoritas Islam
Uighur di wilayah Xinjiang, sebelah Barat Laut
China. Mereka memata-matai 24 jam tanpa jeda.
“Tekanan dan penindasan rejim komunis China
terhadap etnik Islam Uighur benar-benar menyiksa.
Anggota intel China diperintahkan menghuni setiap
rumah keluarga Uighur di Xinjiang, sampai tidur
bersama seluruh anggota keluarga,” ungkap President
of Uyghur Ulema Union Australia, Abdussalam Alim, di
Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (12/2/2019).
Didampingi rekannya, Dr Sirajuddeen Azizi, President
of Uyghur Science and Civilization Research Foundation,
delegasi pimpinan Uighur ini berdialog dengan delegasi
kemanusiaan dari Malaysia, Turki, dan Indonesia serta
Qatar.
Delegasi tuan rumah dipimpin Ketua Pegawai
Eksekutif Global Peace Mission (GPM) Malaysia, Ahmad
Fahmi Samsudin. Turut hadir Ustadz Safwan Badri, juru
dakwah Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) dan
aktivis kemanusiaan dari Yayasan Annida.
Dari Turki hadir President of Union of East Turkistan
NGO’s, Hidayet Oghuzkhan, dan Head of East Türkistan
Human Rights Project, Dr Ali Rozi. Sedangkan Indonesia
diwakili Direktur LAZNAS Dewan Dakwah, H Ade
Salamun MA.
Abdussalam mengungkapkan, bukan saja hak
mereka sebagai rakyat negara China dinafikan, lebih
kejam lagi hak asasi sebagai manusia dan Muslim juga
diabaikan.
‘’Rezim China coba melenyapkan kehidupan dan
eksistensi etnik Uighur dari Tanah Air-nya,’’ tandas Alim.
Deputy President of İslamic Society of South
Australia, itu memaparkan, Xinjiang sebelum ini dikenali
sebagai Turkistan Timur yang dibuka ketika zaman Bani
Umayyah pada tahun 96 Hijrah. Jadi, negeri ini asalnya
memang wilayah milik Islam sebelum dijajah Komunis
China.
Menurut Alim, wilayah Xinjiang yang berbatasan
Serahkan Bantuan Awal buat Muslim Uighur
Dewan Dakwah
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M16 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 17 MAN TAZAKKA
KABARKABAR
dengan Pakistan dan Afganistan, sudah 70 tahun
dicengkeram kekejaman pemerintah penjajah.
“Ajaran Islam, cara hidup Islam termasuk makanan
dan minuman yang bertanda halal juga dilarang. Kami
etnik Uighur tidak lagi boleh mengucapkan
assalamualaikum. Malah setiap kali solat, selepas tahiyat
akhir, ucapan salam diganti dengan ‘semoga Presiden
China, Xi Jinping panjang umur’. Tidak boleh sebut
Allah, tidak boleh mengamalkan agama Islam,
semuanya didoktrin bertuhankan pemerintah China.
Kami juga dipaksa minum arak di tempat keramaian
pada bulan puasa,’’ bebernya pilu.
“Masjid dikunci, kami tidak dibenarkan berpuasa.
Ketika Bulan Ramadan jika buka lampu pada waktu
sahur, seluruh keluarga akan ditangkap. Malah ketika
siang, mesti mengaku tidak berpuasa agar tidak
ditangkap.
“Tambahan pula, seperti sekarang, sambutan Tahun
Baru Cina (Imlek), etnik Islam Uighur dipaksa memakan
daging babi untuk tujuan perayaan, jika kami tolak kami
dituduh sebagai ekstremis,” imbuh Salim.
Muslim Uighur dilarang sama sekali menyimpan al-
Quran, sejadah, ayat-ayat suci atau gambar Kaabah di
rumah atau tempat-tempat umum. Kalau ketahuan,
dibakar.
“Lebih dahsyat lagi, bukan penguasa China yang
membakar sebaliknya mereka mengarahkan Islam
Uighur sendiri membakarnya.
“Kami juga tidak dibenarkan untuk mempunyai atau
menyimpan sebarang senjata tajam mahupun pisau.
Jika mengusahakan jualan daging atau makanan lain
yang perlu menggunakan pisau, ia diikat di meja atau
ditempat berniaga, tidak boleh di bawa pulang,”
katanya.
Bercerita mengenai tipu daya pemerintah China,
beliau berkata, China mengijinkan kunjungan delegasi
luar ke Wilayah Xinjiang. Namun, lawatan itu disusun
dan diatur agar yang terlihat hanya versi pemerintah
komunis itu.
“Sehari sebelum kunjungan delegasi luar ke Wilayah
Xinjiang, pemerintah Republik China akan membuka
masjid-masjid yang dikunci selama ini. Kemudian,
ditugaskan seorang imam upahan yang akan
menceritakan ideologi-ideologi pemerintah China dan
dasar pemerintah yang baik-baik sahaja kepada pelawat
misalnya etnik Uighur bebas mengamalkan agama
Islam. Namun, selepas visitor pulang, kami akan ditekan
seperti biasa.’’
Selama di Xinjiang, delegasi luar juga hanya
dibenarkan melawat di kawasan dan tempat tertentu
saja yang sudah di-setting.
Dalam kehidupan sehari-hari, diskriminasi berlaku
untuk Muslim Uighur. ‘’Meskipun Uighur memiliki kartu
pengenal China dan mata uang negara, namun kami
dilayani dengan buruk. Diskriminatif. Misalnya sekiranya
kami (Uighur) berkunjung ke Shanghai atau Beijing,
tidak dibenarkan menaiki kendaraan umum dan
menginap di hotel.
Muslimah Uighur juga dipaksa berbusana dengan
gaya wanita China. Selain itu, kata Alim, pemerintah
China memaksa perempuan Uighur menikah dengan
lelaki bukan Islam dari etnik Han. Tujuannya agar anak
yang dilahirkan tidak lagi Islam.
Testimoni Abdussalam Alim mengkonfirmasi laporan
Amnesty Internasional tentang penderitaan orang-
orang Uighur. Berdasarkan wawancara dengan lebih
dari 100 orang saksi, Amnesty Internasional
mengungkap kekejaman program ‘’deradikalisasi’’
Uighur yang meningkat sejak Maret 2017.
Ade Salamun dalam pertemuan tersebut
menyampaikan donasi awal dari masyarakat melalui
Laznas Dewan Dakwah untuk Uighur sebesar 5000 USD.
‘’Insya Allah kita akan mengajak masyarakat Indoesia
untuk lebih peduli pada nasib Muslim Uighur baik yang
di dalam maupun luar Xinjiang,’’ kata Ade.
Ia menambahkan, Dewan Dakwah juga akan terlibat
aktif dalam perjuangan diplomasi untuk menanggulangi
krisis Uighur.[]
ayangkan, intel pemerintah China dikerahkan
Buntuk tinggal bersama keluarga minoritas Islam
Uighur di wilayah Xinjiang, sebelah Barat Laut
China. Mereka memata-matai 24 jam tanpa jeda.
“Tekanan dan penindasan rejim komunis China
terhadap etnik Islam Uighur benar-benar menyiksa.
Anggota intel China diperintahkan menghuni setiap
rumah keluarga Uighur di Xinjiang, sampai tidur
bersama seluruh anggota keluarga,” ungkap President
of Uyghur Ulema Union Australia, Abdussalam Alim, di
Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (12/2/2019).
Didampingi rekannya, Dr Sirajuddeen Azizi, President
of Uyghur Science and Civilization Research Foundation,
delegasi pimpinan Uighur ini berdialog dengan delegasi
kemanusiaan dari Malaysia, Turki, dan Indonesia serta
Qatar.
Delegasi tuan rumah dipimpin Ketua Pegawai
Eksekutif Global Peace Mission (GPM) Malaysia, Ahmad
Fahmi Samsudin. Turut hadir Ustadz Safwan Badri, juru
dakwah Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) dan
aktivis kemanusiaan dari Yayasan Annida.
Dari Turki hadir President of Union of East Turkistan
NGO’s, Hidayet Oghuzkhan, dan Head of East Türkistan
Human Rights Project, Dr Ali Rozi. Sedangkan Indonesia
diwakili Direktur LAZNAS Dewan Dakwah, H Ade
Salamun MA.
Abdussalam mengungkapkan, bukan saja hak
mereka sebagai rakyat negara China dinafikan, lebih
kejam lagi hak asasi sebagai manusia dan Muslim juga
diabaikan.
‘’Rezim China coba melenyapkan kehidupan dan
eksistensi etnik Uighur dari Tanah Air-nya,’’ tandas Alim.
Deputy President of İslamic Society of South
Australia, itu memaparkan, Xinjiang sebelum ini dikenali
sebagai Turkistan Timur yang dibuka ketika zaman Bani
Umayyah pada tahun 96 Hijrah. Jadi, negeri ini asalnya
memang wilayah milik Islam sebelum dijajah Komunis
China.
Menurut Alim, wilayah Xinjiang yang berbatasan
Serahkan Bantuan Awal buat Muslim Uighur
Dewan Dakwah
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M16 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 17 MAN TAZAKKA
KABARKABAR
dengan Pakistan dan Afganistan, sudah 70 tahun
dicengkeram kekejaman pemerintah penjajah.
“Ajaran Islam, cara hidup Islam termasuk makanan
dan minuman yang bertanda halal juga dilarang. Kami
etnik Uighur tidak lagi boleh mengucapkan
assalamualaikum. Malah setiap kali solat, selepas tahiyat
akhir, ucapan salam diganti dengan ‘semoga Presiden
China, Xi Jinping panjang umur’. Tidak boleh sebut
Allah, tidak boleh mengamalkan agama Islam,
semuanya didoktrin bertuhankan pemerintah China.
Kami juga dipaksa minum arak di tempat keramaian
pada bulan puasa,’’ bebernya pilu.
“Masjid dikunci, kami tidak dibenarkan berpuasa.
Ketika Bulan Ramadan jika buka lampu pada waktu
sahur, seluruh keluarga akan ditangkap. Malah ketika
siang, mesti mengaku tidak berpuasa agar tidak
ditangkap.
“Tambahan pula, seperti sekarang, sambutan Tahun
Baru Cina (Imlek), etnik Islam Uighur dipaksa memakan
daging babi untuk tujuan perayaan, jika kami tolak kami
dituduh sebagai ekstremis,” imbuh Salim.
Muslim Uighur dilarang sama sekali menyimpan al-
Quran, sejadah, ayat-ayat suci atau gambar Kaabah di
rumah atau tempat-tempat umum. Kalau ketahuan,
dibakar.
“Lebih dahsyat lagi, bukan penguasa China yang
membakar sebaliknya mereka mengarahkan Islam
Uighur sendiri membakarnya.
“Kami juga tidak dibenarkan untuk mempunyai atau
menyimpan sebarang senjata tajam mahupun pisau.
Jika mengusahakan jualan daging atau makanan lain
yang perlu menggunakan pisau, ia diikat di meja atau
ditempat berniaga, tidak boleh di bawa pulang,”
katanya.
Bercerita mengenai tipu daya pemerintah China,
beliau berkata, China mengijinkan kunjungan delegasi
luar ke Wilayah Xinjiang. Namun, lawatan itu disusun
dan diatur agar yang terlihat hanya versi pemerintah
komunis itu.
“Sehari sebelum kunjungan delegasi luar ke Wilayah
Xinjiang, pemerintah Republik China akan membuka
masjid-masjid yang dikunci selama ini. Kemudian,
ditugaskan seorang imam upahan yang akan
menceritakan ideologi-ideologi pemerintah China dan
dasar pemerintah yang baik-baik sahaja kepada pelawat
misalnya etnik Uighur bebas mengamalkan agama
Islam. Namun, selepas visitor pulang, kami akan ditekan
seperti biasa.’’
Selama di Xinjiang, delegasi luar juga hanya
dibenarkan melawat di kawasan dan tempat tertentu
saja yang sudah di-setting.
Dalam kehidupan sehari-hari, diskriminasi berlaku
untuk Muslim Uighur. ‘’Meskipun Uighur memiliki kartu
pengenal China dan mata uang negara, namun kami
dilayani dengan buruk. Diskriminatif. Misalnya sekiranya
kami (Uighur) berkunjung ke Shanghai atau Beijing,
tidak dibenarkan menaiki kendaraan umum dan
menginap di hotel.
Muslimah Uighur juga dipaksa berbusana dengan
gaya wanita China. Selain itu, kata Alim, pemerintah
China memaksa perempuan Uighur menikah dengan
lelaki bukan Islam dari etnik Han. Tujuannya agar anak
yang dilahirkan tidak lagi Islam.
Testimoni Abdussalam Alim mengkonfirmasi laporan
Amnesty Internasional tentang penderitaan orang-
orang Uighur. Berdasarkan wawancara dengan lebih
dari 100 orang saksi, Amnesty Internasional
mengungkap kekejaman program ‘’deradikalisasi’’
Uighur yang meningkat sejak Maret 2017.
Ade Salamun dalam pertemuan tersebut
menyampaikan donasi awal dari masyarakat melalui
Laznas Dewan Dakwah untuk Uighur sebesar 5000 USD.
‘’Insya Allah kita akan mengajak masyarakat Indoesia
untuk lebih peduli pada nasib Muslim Uighur baik yang
di dalam maupun luar Xinjiang,’’ kata Ade.
Ia menambahkan, Dewan Dakwah juga akan terlibat
aktif dalam perjuangan diplomasi untuk menanggulangi
krisis Uighur.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M18 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 19 MAN TAZAKKA
KABAR
eperti biasanya, setiap Ramadhan Dewan Da'wah
SIslamiyah Indonesia mengirimkan da'i ke
pedalaman. Pun tahun 2019 (1440 H) ini.
Ketua Umum Dewan Da'wah, Mohammad Siddik MA,
mengatakan, lembaganya menempatkan lebih 200 da'i
untuk mendampingi masyarakat di daerah minus dalam
memakmurkan Ramadhan 1440 H/2019.
''Melalui Program Kafilah Da'wah (Kafda), kami
menempatkan 200-an dai ke pedalaman Nusantara
hingga keluar negeri. Para da'i tersebut berasal dari
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir
dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI),'' papar Siddik.
Ketua Bidang Pendidikan Dewan Da'wah, Dr Imam
Zamroji, menjelaskan, Kafda STID M Natsir merupakan
program tahunan di bawah Pembantu Ketua III Bidang
Kemahasiswaan dan Pembinaan.
''Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program
Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap
angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan
masukan dari peserta Kafilah Da'wah dan stake-holder
kampus lainnya,'' papar Imam.
Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori
daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah
transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara
umum minus kondisinya.
''Untuk tahun ini, kami pertimbangkan juga lokasi
terdampak bencana alam seperti Lombok, Palu, dan
Banten,'' terang Dwi Budiman Mpdi, Ketua STID M
Natsir.
Puluhan da'i Kafda STID Mohammad Natsir Jakarta,
tahun ini ditempatkan di Muara Bungo Jambi, Manado
Sulawesi Utara, Waringin Timur Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Baranusa dan Lembata Nusa
Tenggara Timur, Pulau Enggano Bengkulu, Pulau Nias,
Talangmamak Riau, Lunang Silaut Sumatera Barat,
Gunung Bromo Malang, Gunung Wilis Kediri, Palu, dan
KABAR
Lombok serta Raja
Ampat Papua.
Sedang Kafilah
Daiyah (mahasiswi)
ditempatkan di Desa
Sukamekar, Kec
Sukaraja, Kab
Sukabumi, Jawa
Barat. Sebagian
lainnya bertugas di
Kampung Deplangu,
Desa, Kertajaya, Kec
Sumur, Kab
Pandeglang, Banten. Berikutnya di Kampung Kelapa
Koneng, Desa Banyuasih, Cigeulis, Pandeglang.
Dewan Da'wah Jawa Timur menempatkan belasan
da'i di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Kediri,
Malang, dan Blitar serta Madiun.
Selain itu, Dewan da'wah Jatim juga mengirim
sepuluh da'i muda untuk memakmurkan Ramadhan di
Singapura. Para juru da'wah belia berasal dari Ma'had
Islamic Center eLKISI Mojokerto yang dipimpin KH
Fathur Rohman.
''Program kafilah da'wah yang dinamakan Praktek
Da'wah Ramadhan ini bekerjasama dengan Madrasah
Huda pimpinan Ustadz Abdul Hakeem M Ismail,'' tutur
Kyai Fathur yang juga Sekretaris Dewan Da'wah Jatim.
Adapun da'i mahasiswa ADI Lampung bertugas di
pedalaman Lampung Tengah dan Selatan serta
Tanggamus. Sedang ADI Sambas mengirim da'i ke
perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat
bagian utara. Sementara itu, ADI Jawa Barat
menempatkan da'i di daerah minus di Kabupaten
Bandung.
ADI Aceh, Banten, Batam, Kupang, Bukittinggi, juga
menempatkan para da'i mahasiswa di daerah-daerah
pedalaman sekitarnya.
''Da'i-da'i bertugas membina spiritual masyarakat
setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-
ekonominya melalui pembekalan ketrampilan hidup.
Khusus Ramadhan, mereka mengajak warga setempat
menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,'' terang
Ketua Bidang Dakwah Dewan Dakwah, Ustadz Misbahul
Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang Ramadhan ini, para
peserta Program Kafilah Da'wah mengikuti pelatihan
pembekalan yang diselenggarakan kampus masing-
masing dan Laznas Dewan Da'wah.
Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan
da'wah, komunikasi massa, penyusunan progress and
reporting, dan pelatihan lifeskill praktis seperti daur
ulang sampah domestik dan terapi bekam.
Insya Allah para dai akan mengoptimalkan
kebermanfaatan ZIS Anda melalui Program #Ramadhan
Panen Pahala yakni: Paket Ta'jil, Ifthor/Bukber,
Sembako, Kado Anak Yatim dan Dhuafa, Hadiah
Lebaran Da'i. Juga tasaruf Zakat Fitrah, Mal, Fidyah,
maupun Kafarah.
Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau
SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat
Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama LAZIS
Dewan Dakwah.[]
Kirim Da'i Ramadhan ke Pedalaman hingga Singapura
Dewan Da'wah
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M18 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 19 MAN TAZAKKA
KABAR
eperti biasanya, setiap Ramadhan Dewan Da'wah
SIslamiyah Indonesia mengirimkan da'i ke
pedalaman. Pun tahun 2019 (1440 H) ini.
Ketua Umum Dewan Da'wah, Mohammad Siddik MA,
mengatakan, lembaganya menempatkan lebih 200 da'i
untuk mendampingi masyarakat di daerah minus dalam
memakmurkan Ramadhan 1440 H/2019.
''Melalui Program Kafilah Da'wah (Kafda), kami
menempatkan 200-an dai ke pedalaman Nusantara
hingga keluar negeri. Para da'i tersebut berasal dari
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir
dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI),'' papar Siddik.
Ketua Bidang Pendidikan Dewan Da'wah, Dr Imam
Zamroji, menjelaskan, Kafda STID M Natsir merupakan
program tahunan di bawah Pembantu Ketua III Bidang
Kemahasiswaan dan Pembinaan.
''Kegiatan ini dilaksanakan pada semester V Program
Intensif selama 1-2 bulan yang bersifat wajib bagi setiap
angkatan. Lokasi program ditentukan berdasarkan
masukan dari peserta Kafilah Da'wah dan stake-holder
kampus lainnya,'' papar Imam.
Ia menambahkan, daerah yang dipilih terkategori
daerah pedesaan, pedalaman, muslim minoritas, daerah
transmigrasi, perbatasan, dan daerah yang secara
umum minus kondisinya.
''Untuk tahun ini, kami pertimbangkan juga lokasi
terdampak bencana alam seperti Lombok, Palu, dan
Banten,'' terang Dwi Budiman Mpdi, Ketua STID M
Natsir.
Puluhan da'i Kafda STID Mohammad Natsir Jakarta,
tahun ini ditempatkan di Muara Bungo Jambi, Manado
Sulawesi Utara, Waringin Timur Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Baranusa dan Lembata Nusa
Tenggara Timur, Pulau Enggano Bengkulu, Pulau Nias,
Talangmamak Riau, Lunang Silaut Sumatera Barat,
Gunung Bromo Malang, Gunung Wilis Kediri, Palu, dan
KABAR
Lombok serta Raja
Ampat Papua.
Sedang Kafilah
Daiyah (mahasiswi)
ditempatkan di Desa
Sukamekar, Kec
Sukaraja, Kab
Sukabumi, Jawa
Barat. Sebagian
lainnya bertugas di
Kampung Deplangu,
Desa, Kertajaya, Kec
Sumur, Kab
Pandeglang, Banten. Berikutnya di Kampung Kelapa
Koneng, Desa Banyuasih, Cigeulis, Pandeglang.
Dewan Da'wah Jawa Timur menempatkan belasan
da'i di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Kediri,
Malang, dan Blitar serta Madiun.
Selain itu, Dewan da'wah Jatim juga mengirim
sepuluh da'i muda untuk memakmurkan Ramadhan di
Singapura. Para juru da'wah belia berasal dari Ma'had
Islamic Center eLKISI Mojokerto yang dipimpin KH
Fathur Rohman.
''Program kafilah da'wah yang dinamakan Praktek
Da'wah Ramadhan ini bekerjasama dengan Madrasah
Huda pimpinan Ustadz Abdul Hakeem M Ismail,'' tutur
Kyai Fathur yang juga Sekretaris Dewan Da'wah Jatim.
Adapun da'i mahasiswa ADI Lampung bertugas di
pedalaman Lampung Tengah dan Selatan serta
Tanggamus. Sedang ADI Sambas mengirim da'i ke
perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat
bagian utara. Sementara itu, ADI Jawa Barat
menempatkan da'i di daerah minus di Kabupaten
Bandung.
ADI Aceh, Banten, Batam, Kupang, Bukittinggi, juga
menempatkan para da'i mahasiswa di daerah-daerah
pedalaman sekitarnya.
''Da'i-da'i bertugas membina spiritual masyarakat
setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-
ekonominya melalui pembekalan ketrampilan hidup.
Khusus Ramadhan, mereka mengajak warga setempat
menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,'' terang
Ketua Bidang Dakwah Dewan Dakwah, Ustadz Misbahul
Anam.
Sebelum diberangkatkan jelang Ramadhan ini, para
peserta Program Kafilah Da'wah mengikuti pelatihan
pembekalan yang diselenggarakan kampus masing-
masing dan Laznas Dewan Da'wah.
Materi pelatihan meliputi orientasi dan pemetaan
da'wah, komunikasi massa, penyusunan progress and
reporting, dan pelatihan lifeskill praktis seperti daur
ulang sampah domestik dan terapi bekam.
Insya Allah para dai akan mengoptimalkan
kebermanfaatan ZIS Anda melalui Program #Ramadhan
Panen Pahala yakni: Paket Ta'jil, Ifthor/Bukber,
Sembako, Kado Anak Yatim dan Dhuafa, Hadiah
Lebaran Da'i. Juga tasaruf Zakat Fitrah, Mal, Fidyah,
maupun Kafarah.
Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau
SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat
Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama LAZIS
Dewan Dakwah.[]
Kirim Da'i Ramadhan ke Pedalaman hingga Singapura
Dewan Da'wah
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M20 MAN TAZAKKA
Enam bulan sudah mereka libur sekolah. Pasalnya,
karena tidak ada guru yang mengajar. Padahal,
rasa ingin untuk segera kembali sekolah sangat
menggelegak di sanubari anak-anak Dusun Ngoyo di
Gunung Salato, Morowali Utara.
Ubaidillah, mualaf berusia 16 tahun yang jadi ketua
kelas 4 SD, menuturkan, setiap malam ia berdo'a agar
segera ada ustadz yg mengajar mengaji dan sekolah.
Ngoyo dusun yang dihuni sebagian Suku Tau Taa
Wana (Orang Ta'a). Mereka tadinya hidup nomaden
(berpindah-pindah di tengah hutan Sulawesi Tengah)
tanpa menganut agama.
Alhamdulillah, dengan dakwah para dai Dewan
Da'wah Morowali Utara, Orang Ta'a mau menetap
berkampung dan memeluk agama Islam. Namun,
hingga saat ini masih ada sekitar 1000 orang yang
hidup di hutan.
Lokasi yang sangat terpencil dengan kondisi jalan
yang rusak, membuat nyaris tidak ada guru yang
bersedia mengabdi di sini. Bayangkan, perjalanan dari
kota kecamatan memakan waktu 9-10 jam, memasuki
hutan menggunakan sepeda motor. Dan jika hujan lebat
jalan tidak bisa di lalui sehingga harus jalan kaki.
Alhamdulillah, datang da'i Dewan dakwah.
''Ketika sekolah akan kita mulai, beberapa anak
mendatangi kami. Kata mereka, Ustadz kami tidak ada
buku dan seragam untuk sekolah," tutur Kurniawan, da'i
Dewan Dakwah yang belum lama datang ke Ngoyo.
Dai muda ini meneteskan air mata. Terbayang di
kota, betapa mudah anak-anak sekolah menggunakan
seragam yang bagus dan
fasilitas yang mencukupi.
Namun di sini, sekadar buku
tulis pun tak ada.
Untuk itulah, Dewan
Da'wah menerjunkan dua da'i,
Ustadz Riza Rahmadi dan
Kurniawan, guna membimbing
warga.
Luar biasa perjuangan
dakwah mereka. Akses ke
lokasi mahal dan ekstrim.
''Dari pusat Kec
Mamosalato memakan waktu
9-10 jam untuk masuk hutan,''
lapor Ustadz Kurniawan
mengenang perjalanan
berangkatnya.
''Kami melewati gunung, sungai, jalan berlumpur,
serta bebatuan untuk tiba di Dusun Ngoyo, Desa
Manyo'e, Kec Mamosaloto, Kab Morowali Utara,
Sulteng,'' paparnya.
Tidak ada kendaraan lain yang bisa digunakan,
kecuali ojek dengan tarif 300-400 ribu sekali jalan.
Beruntung bila cuaca bersahabat. Jika tidak, tidak ada
yang berani bertaruh nyawa mengantar ke Dusun
Ngoyo, kecuali bersedia jalan kaki siang-malam selama
2 hari.
Ustadz Riza dan Kurniawan, hanyalah sedikit dari
ratusan da'i pedalaman. Mereka siap melipatgandakan
kemaslahatan zakat dan infak Anda sebagai wasilah
dakwah di pelosok Nusantara.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 21 MAN TAZAKKA
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Dukung Dakwah Suku Ta'a di Gunung Salato
Pekan Pertama Sekolah Anak Ngoyo
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M20 MAN TAZAKKA
Enam bulan sudah mereka libur sekolah. Pasalnya,
karena tidak ada guru yang mengajar. Padahal,
rasa ingin untuk segera kembali sekolah sangat
menggelegak di sanubari anak-anak Dusun Ngoyo di
Gunung Salato, Morowali Utara.
Ubaidillah, mualaf berusia 16 tahun yang jadi ketua
kelas 4 SD, menuturkan, setiap malam ia berdo'a agar
segera ada ustadz yg mengajar mengaji dan sekolah.
Ngoyo dusun yang dihuni sebagian Suku Tau Taa
Wana (Orang Ta'a). Mereka tadinya hidup nomaden
(berpindah-pindah di tengah hutan Sulawesi Tengah)
tanpa menganut agama.
Alhamdulillah, dengan dakwah para dai Dewan
Da'wah Morowali Utara, Orang Ta'a mau menetap
berkampung dan memeluk agama Islam. Namun,
hingga saat ini masih ada sekitar 1000 orang yang
hidup di hutan.
Lokasi yang sangat terpencil dengan kondisi jalan
yang rusak, membuat nyaris tidak ada guru yang
bersedia mengabdi di sini. Bayangkan, perjalanan dari
kota kecamatan memakan waktu 9-10 jam, memasuki
hutan menggunakan sepeda motor. Dan jika hujan lebat
jalan tidak bisa di lalui sehingga harus jalan kaki.
Alhamdulillah, datang da'i Dewan dakwah.
''Ketika sekolah akan kita mulai, beberapa anak
mendatangi kami. Kata mereka, Ustadz kami tidak ada
buku dan seragam untuk sekolah," tutur Kurniawan, da'i
Dewan Dakwah yang belum lama datang ke Ngoyo.
Dai muda ini meneteskan air mata. Terbayang di
kota, betapa mudah anak-anak sekolah menggunakan
seragam yang bagus dan
fasilitas yang mencukupi.
Namun di sini, sekadar buku
tulis pun tak ada.
Untuk itulah, Dewan
Da'wah menerjunkan dua da'i,
Ustadz Riza Rahmadi dan
Kurniawan, guna membimbing
warga.
Luar biasa perjuangan
dakwah mereka. Akses ke
lokasi mahal dan ekstrim.
''Dari pusat Kec
Mamosalato memakan waktu
9-10 jam untuk masuk hutan,''
lapor Ustadz Kurniawan
mengenang perjalanan
berangkatnya.
''Kami melewati gunung, sungai, jalan berlumpur,
serta bebatuan untuk tiba di Dusun Ngoyo, Desa
Manyo'e, Kec Mamosaloto, Kab Morowali Utara,
Sulteng,'' paparnya.
Tidak ada kendaraan lain yang bisa digunakan,
kecuali ojek dengan tarif 300-400 ribu sekali jalan.
Beruntung bila cuaca bersahabat. Jika tidak, tidak ada
yang berani bertaruh nyawa mengantar ke Dusun
Ngoyo, kecuali bersedia jalan kaki siang-malam selama
2 hari.
Ustadz Riza dan Kurniawan, hanyalah sedikit dari
ratusan da'i pedalaman. Mereka siap melipatgandakan
kemaslahatan zakat dan infak Anda sebagai wasilah
dakwah di pelosok Nusantara.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 21 MAN TAZAKKA
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Dukung Dakwah Suku Ta'a di Gunung Salato
Pekan Pertama Sekolah Anak Ngoyo
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 23 MAN TAZAKKA
22
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Sudah lama sekali kami ingin mengaji, tapi tak
ada ustadz yang datang. Apa kami bukan
saudara?"
Tercekat Kabir Kokop mendengar jawaban santrinya
itu. Bukan pertama kalinya Da'i Dewan Dakwah ini
mengajar 69 anak pedalaman Papua mengaji. Namun,
sungguh kaget bukan kepalang demi mendengar curhat
si bocah. Airmata Da'i muda tak terbendung lagi.
Itulah yang membuat alumnus STID M Natsir
tersebut remuk hatinya. Hingga diapun berazzam untuk
membaktikan diri berdakwah di kampung leluhurnya.
Sejak akhir November 2018, Ustadz Kabir Kokop
membina warga Kp Aranday, Kab Teluk Bintuni, Papua
Barat. Wilayah ini dihuni 100% Muslim. Namun, tak satu
guru ngaji/Ustadz pun ada di tengah-tengah mereka.
Bagai air hujan di tengah padang tandus, kehadiran
Ustadz Kabir Kokop menjadi penyegar iman dan Islam
warga Kampung Aranday.
Bayangkan, di wilayah total Muslim, namun ruku'
bersama di dalam Masjid pun sangat amat jarang.
Bahkan, anak-anak mereka belum kenal huruf hijaiyah.
Peliknya kondisi nan jauh dari bimbingan agama.
Ustadz Kabir pun mengawali dakwahnya dengan
mengajarkan ngaji anak-anak Kampung Aranday.
MasyaAllah, ternyata anak-anak yang datang untuk
ngaji sebanyak 69 orang.
Suatu ketika, Ustadz Kabir merasa penasaran. Ia
ingin mengetahui mengapa begitu banyak anak-anak
yang getol belajar mengaji dengannya. Ia pun lantas
menanyakan kepada anak-anak, ''Apa yang membuat
adik-adik mau belajar sama Ustadz ?”
Tak terduga. Jawaban mereka menyayat hati. Ustadz
Kokop seketika meneteskan airmata. ”Sudah lama kami
menanti kedatangan Ustadz untuk mengajar kami ngaji.
Tapi, tidak ada satupun Ustadz yang datang ke sini
untuk mengajari kami mengaji. Apa kami bukan
saudara?” cakap polos salah satu anak.
''Alhamdulillah kami sangat senang, Ustadz Kabir
datang ke sini. Sekarang, kami bisa mengaji,'' imbuhnya.
''Hal inilah yang menjadi salah satu penguat untuk
terus berada di jalan dakwah ini,'' ujar Ustadz Kabir
Kokop mengurai kisah dakwahnya kepada tim Laznas
Dewan Da'wah.
Ini adalah dakwah Anda yang disampaikan oleh
Ustadz Kabir hingga ke pedalaman Papua Barat.
Mari terus dukung dan kuatkan dakwah Ustadz Kabir
Kokop dan ratusan Da'i pedalaman lainnya di pelosok
penjuru Nusantara ! Dakwahmu tembus pedalaman
negeri, menjadi cahaya bagi ribuan Muslim di
pedalaman.[]
Airmata Dai dari Pedalaman Papua Barat
Santri-santri Masjid Bangkit Raudlatul Jannah
limbung. Kakak sekaligus Guru ngaji mereka, tiba-
tiba tiada. Lewat sakit 3 hari, Allah mengambil
Guru ngaji muda itu untuk selamanya.
Innalillahi wa inna ilahi raji'un. Isak tangis mewarnai
kepergian Taufik Hidayat. Belum genap 1 tahun, ia
menamatkan MTs-nya di Pondok Pesantren Abdurrazak,
Bayan, Lombok Utara. Usianya masih berbilang muda,
15 tahun.
Selain menjadi santri salah
satu Guru ngaji Dewan
Da'wah Ustadz Sadam
Husain, Taufik juga turut
membantu mengajar Iqra dan
Al-Quran setiap hari di Masjid
Bangkit Rudhlatul Jannah,
Dusun Oma Segoar, Desa
Senaru, Kec Bayan, Kab
Lombok Utara, yang dibangun
donatur Laznas Dewan
Dakwah.
Taufik jatuh sakit sepulang membantu orangtuanya
mengambil kayu bakar dari hutan. Sejak Ahad (17/2)
sore itu, ia membujur di atas tempat tidurnya. Badannya
panas, meriang. Mantri sesepuh sudah dipanggil tuk
mengobati, tapi hasilnya tetap nihil.
Kamis (21/2), ia telah dikebumikan di Bayan, Lombok
Utara. Namun, kisah anak muda yang 'menolong'
agama Allah ini dengan mengajarkan anak-anak
mengaji mengajarkan kita yang ditinggalkannya untuk
senantiasa menyiapkan amalan shalih. Karena tak ada
yang tahu kapan kita akan pergi menghadap ilahi.
Mari berikan doa terbaik kita untuk ananda Taufik.
Semoga Allah memberikan surga-Nya sebagai tempat
kembali yang terbaik.
Menjadikan bakti pada orangtuanya serta huruf-
huruf Al-Qur'an yang telah diajarkannya sebagai pahala
yang terus mengalir. Allahumagfirlahu warhamhu
wa'afihi wa'fu'anhu.
Lanjutkan Pendidikan Anak Lombok
Tujuh bulan bergulir, sejak gempa-gempa besar
melantakkan sebagian Pulau Lombok, infrastruktur
pendidikan belum sepenuhnya pulih direhabilitasi.
Selain gedung retak dan ambruk, gempa juga masih
menyisakan duka
dan trauma
sebagian guru
dan murid.
Hingga kini, tak
sedikit yang
masih enggan
kembali ke
sekolah tetap
atau sementara.
Ngeri mereka
membayangkan
reruntuhan di atas kepala.
Tapi pendidikan tak boleh berhenti. Untuk terus
bangkitkan semangat belajar anak-anak Lombok,
Laznas Dewan Da'wah membagikan paket perlengkapan
sekolah di Desa Mareje Lombok Barat, Senaru, Lombok
Utara, dan Sembalun Lawang Lombok Timur pada 21
dan 23 Februari lalu.
''Kami akan bangkit, seperti tulisan 'Lombok Bangkit'
di tas kami ini,'' ujar Yasti, anak Sembalun Lawang,
sambil menunjukkan tas baru yang diterimanya dengan
riang.[]
Guru Ngaji Belia Itu Berpulang
“
Taufik Hidayat (kiri) bersama temannya.
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 23 MAN TAZAKKA
22
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Sudah lama sekali kami ingin mengaji, tapi tak
ada ustadz yang datang. Apa kami bukan
saudara?"
Tercekat Kabir Kokop mendengar jawaban santrinya
itu. Bukan pertama kalinya Da'i Dewan Dakwah ini
mengajar 69 anak pedalaman Papua mengaji. Namun,
sungguh kaget bukan kepalang demi mendengar curhat
si bocah. Airmata Da'i muda tak terbendung lagi.
Itulah yang membuat alumnus STID M Natsir
tersebut remuk hatinya. Hingga diapun berazzam untuk
membaktikan diri berdakwah di kampung leluhurnya.
Sejak akhir November 2018, Ustadz Kabir Kokop
membina warga Kp Aranday, Kab Teluk Bintuni, Papua
Barat. Wilayah ini dihuni 100% Muslim. Namun, tak satu
guru ngaji/Ustadz pun ada di tengah-tengah mereka.
Bagai air hujan di tengah padang tandus, kehadiran
Ustadz Kabir Kokop menjadi penyegar iman dan Islam
warga Kampung Aranday.
Bayangkan, di wilayah total Muslim, namun ruku'
bersama di dalam Masjid pun sangat amat jarang.
Bahkan, anak-anak mereka belum kenal huruf hijaiyah.
Peliknya kondisi nan jauh dari bimbingan agama.
Ustadz Kabir pun mengawali dakwahnya dengan
mengajarkan ngaji anak-anak Kampung Aranday.
MasyaAllah, ternyata anak-anak yang datang untuk
ngaji sebanyak 69 orang.
Suatu ketika, Ustadz Kabir merasa penasaran. Ia
ingin mengetahui mengapa begitu banyak anak-anak
yang getol belajar mengaji dengannya. Ia pun lantas
menanyakan kepada anak-anak, ''Apa yang membuat
adik-adik mau belajar sama Ustadz ?”
Tak terduga. Jawaban mereka menyayat hati. Ustadz
Kokop seketika meneteskan airmata. ”Sudah lama kami
menanti kedatangan Ustadz untuk mengajar kami ngaji.
Tapi, tidak ada satupun Ustadz yang datang ke sini
untuk mengajari kami mengaji. Apa kami bukan
saudara?” cakap polos salah satu anak.
''Alhamdulillah kami sangat senang, Ustadz Kabir
datang ke sini. Sekarang, kami bisa mengaji,'' imbuhnya.
''Hal inilah yang menjadi salah satu penguat untuk
terus berada di jalan dakwah ini,'' ujar Ustadz Kabir
Kokop mengurai kisah dakwahnya kepada tim Laznas
Dewan Da'wah.
Ini adalah dakwah Anda yang disampaikan oleh
Ustadz Kabir hingga ke pedalaman Papua Barat.
Mari terus dukung dan kuatkan dakwah Ustadz Kabir
Kokop dan ratusan Da'i pedalaman lainnya di pelosok
penjuru Nusantara ! Dakwahmu tembus pedalaman
negeri, menjadi cahaya bagi ribuan Muslim di
pedalaman.[]
Airmata Dai dari Pedalaman Papua Barat
Santri-santri Masjid Bangkit Raudlatul Jannah
limbung. Kakak sekaligus Guru ngaji mereka, tiba-
tiba tiada. Lewat sakit 3 hari, Allah mengambil
Guru ngaji muda itu untuk selamanya.
Innalillahi wa inna ilahi raji'un. Isak tangis mewarnai
kepergian Taufik Hidayat. Belum genap 1 tahun, ia
menamatkan MTs-nya di Pondok Pesantren Abdurrazak,
Bayan, Lombok Utara. Usianya masih berbilang muda,
15 tahun.
Selain menjadi santri salah
satu Guru ngaji Dewan
Da'wah Ustadz Sadam
Husain, Taufik juga turut
membantu mengajar Iqra dan
Al-Quran setiap hari di Masjid
Bangkit Rudhlatul Jannah,
Dusun Oma Segoar, Desa
Senaru, Kec Bayan, Kab
Lombok Utara, yang dibangun
donatur Laznas Dewan
Dakwah.
Taufik jatuh sakit sepulang membantu orangtuanya
mengambil kayu bakar dari hutan. Sejak Ahad (17/2)
sore itu, ia membujur di atas tempat tidurnya. Badannya
panas, meriang. Mantri sesepuh sudah dipanggil tuk
mengobati, tapi hasilnya tetap nihil.
Kamis (21/2), ia telah dikebumikan di Bayan, Lombok
Utara. Namun, kisah anak muda yang 'menolong'
agama Allah ini dengan mengajarkan anak-anak
mengaji mengajarkan kita yang ditinggalkannya untuk
senantiasa menyiapkan amalan shalih. Karena tak ada
yang tahu kapan kita akan pergi menghadap ilahi.
Mari berikan doa terbaik kita untuk ananda Taufik.
Semoga Allah memberikan surga-Nya sebagai tempat
kembali yang terbaik.
Menjadikan bakti pada orangtuanya serta huruf-
huruf Al-Qur'an yang telah diajarkannya sebagai pahala
yang terus mengalir. Allahumagfirlahu warhamhu
wa'afihi wa'fu'anhu.
Lanjutkan Pendidikan Anak Lombok
Tujuh bulan bergulir, sejak gempa-gempa besar
melantakkan sebagian Pulau Lombok, infrastruktur
pendidikan belum sepenuhnya pulih direhabilitasi.
Selain gedung retak dan ambruk, gempa juga masih
menyisakan duka
dan trauma
sebagian guru
dan murid.
Hingga kini, tak
sedikit yang
masih enggan
kembali ke
sekolah tetap
atau sementara.
Ngeri mereka
membayangkan
reruntuhan di atas kepala.
Tapi pendidikan tak boleh berhenti. Untuk terus
bangkitkan semangat belajar anak-anak Lombok,
Laznas Dewan Da'wah membagikan paket perlengkapan
sekolah di Desa Mareje Lombok Barat, Senaru, Lombok
Utara, dan Sembalun Lawang Lombok Timur pada 21
dan 23 Februari lalu.
''Kami akan bangkit, seperti tulisan 'Lombok Bangkit'
di tas kami ini,'' ujar Yasti, anak Sembalun Lawang,
sambil menunjukkan tas baru yang diterimanya dengan
riang.[]
Guru Ngaji Belia Itu Berpulang
“
Taufik Hidayat (kiri) bersama temannya.
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M24 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 25 MAN TAZAKKA
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Cetak Generasi Qur'ani di Pedalaman Meranti
Di tengah belantara yang mengelilingi Desa
Sempiyan, Kec Rangsang Pesisir, Kab Kepulauan
Meranti, Riau, sayup-sayup terdengar lantunan
ayat-ayat Al-Qur'an. Membelah sunyi, menyibak senyap,
menundukkan alam.
''Tabaarokalladzi biyadihil mulku wa huwa 'ala kulli
syaiin qodir,'' gema bacaan
Surat Al-Mulk saling
berbalap. Dimurojaahkan
oleh anak-anak Pesantren
Babus Saadah yang dibina
Da'i Dewan Da'wah, Ustadz
Nur Kholis dan
Abdalurrahman.
Setiap hari, kedua Da'i
plus istri Ustadz Nur Kholis,
berikhtiar mencetak Hafidz
Qur'an di pedalaman ini.
Diantara para santrinya, ada
yang telah hafal 8.5 juz, 7
juz, 6 juz, 5 juz, 4 juz, dan
paling sedikit 3 juz.
''Abdul Malik kelas 2 MTS
sudah hafal 8,5 Juz, Tengku
Aljefri kelas 2 MTS juga hafal
6 juz….,'' terang Da'i yang
membina 46 anak.
Fasilitas dan bangunan
pesantren memang apa
adanya. Bahkan, ketika
hujan deras asrama
pesantren pun hampir
terendam banjir. Namun,
keadaan yang memililukan
di tengah hutan ini tak
lantas menyurutkan azam
kuat para Da'i tuk mencetak
generasi Qur'ani di
pedalaman Meranti.
''Tekad saya berdakwah
di sini untuk mencetak generasi shalih dan shalihah
yang cinta, hafal, dan paham Al-Qur'an,'' kata Ustadz
Abdalurrahman.
Para Da'i datang, pedalaman Meranti terang dengan
dakwah Al-Qur'an ![]
Ekspedisi Dakwah Touna Antar Da'i ke Pedalaman
Tahun 2017-2018, Ustadz Adi Putra Alumnus STID
M Natsir membina masyarakat pedalaman
Sulteng di Dusun Padafuyu, Desa Takibangke, Kec
Ulubongka, Kab Tojo Una Una.
Selama setahun, ia hidupkan dakwah di wilayah yang
sangat terpencil ini. Jarak tempuhnya pun tak mudah,
ekstrem penuh risiko.
Melalui perjuangan berat dakwah itulah Allah
titipkan padanya hidayah Islam untuk penduduk
setempat. Beberapa diantaranya mengucapkan 2
kalimat syahadat dan menjadi seorang Muslim.
Kini, estafet dakwah Padafuyu akan diteruskan
Ustadz Ghozali. Minimal setahun ke depan, ia akan
membentengi akidah warga Padafuyu, mengaktifkan
syiar Islam, sekaligus mendampingi saudara Muslim
pedalaman untuk semakin dekat dengan Islam.
Bersama tim Dewan Da'wah Touna yang melakukan
ekspedisi dakwah, Ustadz Ghozali berangkat menuju
Padafuyu, Sabtu (2/3). Jalan ekstrem darat, sungai
lawan arus, dan padang rumput yang sangat luas pun
ditaklukan.
Dalam ekspedisi dakwah ini, tim Dewan Da'wah
Touna juga membawa bantuan berupa perlengkapan
PLTS dan beberapa sak semen untuk keberlansungan
pembangunan Masjid di Dusun Padafuyu.
Mari dukung dakwah Ustadz Ghozali dan ratusan
Da'i pedalaman lainnya. Terangi pedalaman Nusantara
dengan cahaya dakwah Islam![]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M24 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 25 MAN TAZAKKA
INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I
Cetak Generasi Qur'ani di Pedalaman Meranti
Di tengah belantara yang mengelilingi Desa
Sempiyan, Kec Rangsang Pesisir, Kab Kepulauan
Meranti, Riau, sayup-sayup terdengar lantunan
ayat-ayat Al-Qur'an. Membelah sunyi, menyibak senyap,
menundukkan alam.
''Tabaarokalladzi biyadihil mulku wa huwa 'ala kulli
syaiin qodir,'' gema bacaan
Surat Al-Mulk saling
berbalap. Dimurojaahkan
oleh anak-anak Pesantren
Babus Saadah yang dibina
Da'i Dewan Da'wah, Ustadz
Nur Kholis dan
Abdalurrahman.
Setiap hari, kedua Da'i
plus istri Ustadz Nur Kholis,
berikhtiar mencetak Hafidz
Qur'an di pedalaman ini.
Diantara para santrinya, ada
yang telah hafal 8.5 juz, 7
juz, 6 juz, 5 juz, 4 juz, dan
paling sedikit 3 juz.
''Abdul Malik kelas 2 MTS
sudah hafal 8,5 Juz, Tengku
Aljefri kelas 2 MTS juga hafal
6 juz….,'' terang Da'i yang
membina 46 anak.
Fasilitas dan bangunan
pesantren memang apa
adanya. Bahkan, ketika
hujan deras asrama
pesantren pun hampir
terendam banjir. Namun,
keadaan yang memililukan
di tengah hutan ini tak
lantas menyurutkan azam
kuat para Da'i tuk mencetak
generasi Qur'ani di
pedalaman Meranti.
''Tekad saya berdakwah
di sini untuk mencetak generasi shalih dan shalihah
yang cinta, hafal, dan paham Al-Qur'an,'' kata Ustadz
Abdalurrahman.
Para Da'i datang, pedalaman Meranti terang dengan
dakwah Al-Qur'an ![]
Ekspedisi Dakwah Touna Antar Da'i ke Pedalaman
Tahun 2017-2018, Ustadz Adi Putra Alumnus STID
M Natsir membina masyarakat pedalaman
Sulteng di Dusun Padafuyu, Desa Takibangke, Kec
Ulubongka, Kab Tojo Una Una.
Selama setahun, ia hidupkan dakwah di wilayah yang
sangat terpencil ini. Jarak tempuhnya pun tak mudah,
ekstrem penuh risiko.
Melalui perjuangan berat dakwah itulah Allah
titipkan padanya hidayah Islam untuk penduduk
setempat. Beberapa diantaranya mengucapkan 2
kalimat syahadat dan menjadi seorang Muslim.
Kini, estafet dakwah Padafuyu akan diteruskan
Ustadz Ghozali. Minimal setahun ke depan, ia akan
membentengi akidah warga Padafuyu, mengaktifkan
syiar Islam, sekaligus mendampingi saudara Muslim
pedalaman untuk semakin dekat dengan Islam.
Bersama tim Dewan Da'wah Touna yang melakukan
ekspedisi dakwah, Ustadz Ghozali berangkat menuju
Padafuyu, Sabtu (2/3). Jalan ekstrem darat, sungai
lawan arus, dan padang rumput yang sangat luas pun
ditaklukan.
Dalam ekspedisi dakwah ini, tim Dewan Da'wah
Touna juga membawa bantuan berupa perlengkapan
PLTS dan beberapa sak semen untuk keberlansungan
pembangunan Masjid di Dusun Padafuyu.
Mari dukung dakwah Ustadz Ghozali dan ratusan
Da'i pedalaman lainnya. Terangi pedalaman Nusantara
dengan cahaya dakwah Islam![]
mam Ibnu Katsir mengatakan, Allah s.w.t
Imengistimewakan bulan Ramadhan dari 11 bulan
yang lain, karena Qur'an dan kitab suci sebelumnya,
turun di bulan ini. Tak ada satu bulan penuh yang
namanya disebut secara ekplisit dalam al-Qur`an,
kecuali bulan Ramadhan. Bulan-bulan yang lain hanya
diisyaratkan secara implisit ketika al-Qur`an menyebut
bilangan bulan (Q.S 9 : 31).
Realitas ini sudah cukup menunjukkan keistimewaan
dan keagungan bulan Ramadhan. Qur`an Surat Al-
Baqarah (2) ayat 185 di atas memberikan penjelasan
lebih lanjut. Disebut nama bulannya, syahru Ramadhan,
bulan Ramadhan. Disebut peristiwa besar yang terjadi
pada bulan itu yang punya arti besar bagi manusia dan
kemunusiaan, Alladzi Unzila fîhil Qur`ân. Disebutkan
fungsi al Qur`an yang turun di bulan Ramadhan tiu,
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M26 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 27 MAN TAZAKKA
TELAAH UTAMATELAAH UTAMA
IndahnyaSeruan Shaum
“Bulan Ramadhan, didalamnya diturunkan (permulaan) al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan megenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan
hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.”
(Q.S .Al-Baqarah (2) :185)
mam Ibnu Katsir mengatakan, Allah s.w.t
Imengistimewakan bulan Ramadhan dari 11 bulan
yang lain, karena Qur'an dan kitab suci sebelumnya,
turun di bulan ini. Tak ada satu bulan penuh yang
namanya disebut secara ekplisit dalam al-Qur`an,
kecuali bulan Ramadhan. Bulan-bulan yang lain hanya
diisyaratkan secara implisit ketika al-Qur`an menyebut
bilangan bulan (Q.S 9 : 31).
Realitas ini sudah cukup menunjukkan keistimewaan
dan keagungan bulan Ramadhan. Qur`an Surat Al-
Baqarah (2) ayat 185 di atas memberikan penjelasan
lebih lanjut. Disebut nama bulannya, syahru Ramadhan,
bulan Ramadhan. Disebut peristiwa besar yang terjadi
pada bulan itu yang punya arti besar bagi manusia dan
kemunusiaan, Alladzi Unzila fîhil Qur`ân. Disebutkan
fungsi al Qur`an yang turun di bulan Ramadhan tiu,
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M26 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 27 MAN TAZAKKA
TELAAH UTAMATELAAH UTAMA
IndahnyaSeruan Shaum
“Bulan Ramadhan, didalamnya diturunkan (permulaan) al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan megenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan
hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.”
(Q.S .Al-Baqarah (2) :185)
TELAAH UTAMA
Hudan linnâs wa bayyinâtin minal hudâ wal furqân.
Disebutkan bagaimana sikap seorang mukmin kalau
bulan Ramadhan itu datang apa yang mesti dilakukan?,
faman syahida minkumus syahra fal yashumhu, barang
siapa di antara kamu sekalian (mukminin) hadir atau
menyaksikan wajiblah ia shaum. Kewajiban shaum ini
berlangsung sebulan penuh. Tapi syari`at Islam itu
tegas, luwas dan luwes. Ada ketegasan tapi juga ada
fleksibilitas yang terkait dengan kondisi riil seorang
mukmin tatkala melaksanakan kewajiban syar`i itu.
Maka, berikutnya disebutkan pula alternatif syar`i ketika
seorang mukmin tidak bisa shaum pada bulan itu
sebagaimana mestinya atas alasan-alasan syar`i pula.
Faman kana marîdhan au `alâ safarin fa`iddatun min
ayyamin ukhara, barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka, tidak berpuasa) maka,
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya, itu pada hari yang lain.
Penyebutan sakit dan safar (dalam perjalanan)
sebagai alasan syar`i karena dua hal inilah yang paling
umum dan banyak terjadi pada kehidupan manusia.
Bahkan keadaan-keadaan yang lain yang bisa
dipandang udzur syar`i, umumnya terpulang pada
kedua hal tersebut. Aturan itu ditetapkan Allah melalui
kitab Nya justru karena syari`at Islam itu diperuntukkan
bagi manusia dan tentu saja ia mudah dan berada
dalam koridor kemampuan manusia itu sendiri. Yurîdu
bikumul yusra wala yurîdu bikumul 'usr, Allah
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki (mem-bebankan) kesusahan padamu.
Aturan itu ditetapkan oleh Allah agar kaum mukminin
tetap bisa melaksanakan kewajiban shaum itu dengan
sempurna (apapun keadaan yang menimpa dirinya),
dan senantiasa bisa mengagungkan
Allah s.w.t. atas hidayah Nya bagi
mereka dan lebih dari itu agar terus
pandai bersyukur kepada-Nya.
Walitukmilul iddata, walitukab-
birullâha `alâ mâ hadâkum,
wala`allakum tasykurûn.
Karakteristik Ayat Shaum
Jika dicermati dengan seksama,
ada tiga karaktreristik utama pada
ayat kewajiban shaum (Q.S. 2:185).
Pertama: husnu an-nidâ` Lî Fardhi
as-shiyâm, panggilan yang baik,
indah dan khas untuk siapa
kewajiban shaum ini dibebankan. Yâ
ayyuha'lladzîna amanû, kutiba
`alaikumus shiyâmu, wahai orang-
orang yang beriman diwajibkan atas kami sekalian
shiyam. Bukan sembarang manusia yang dipanggil,
diseru untuk bershaum, hanya orang-orang yang
beriman. Maka menjawab panggilan yang khas itupun
harus dengan cara yang khas pula. Cara yang khas itu
disebutkan dalam hadits Nabi sebagai Îmânan wa
ihtisaban dengan sepenuh iman dan sepenuh
pengharapan hanya kepada Allah, tidak karena alasan
dan motivasi yang lain. (lihat hadits Al-Bukhari).
Kedua: 'Ardhu at-tajârubi al-umami as-sâbiqah,
pengungkapan pengalaman ummat-ummat
terdahulu (sebelum ummat Nabi Muhammad s.a.w.).
Kamâ kutiba 'alâ'lladzîna min qablikum,
sebagaimana apa yang telah diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kamu. Ini menunjuk pada dua
hal utama. Di satu sisi menunjuk pada adanya ajaran
shiam yang telah ditetapkan kepada pengikut para
Nabi terdahulu. Karena shaum bukan hanya
kewajiban atas pengikut Muhammad Saw.saja,
walaupun tentunya syari`at shaumnya berbeda-beda.
Di sisi lain, ada realitas sosial pada ummat terdahulu,
dimana ada yang menyambut kewajiban itu dengan
positif dan baginya balasan kebaikan yang lebih baik,
dan ada juga yang membangkang dan mereka terkena
sanksi oleh Allah. Realitas ini harus menjadi ibrah,
pelajaran, bagi kaum mukminin yang selalu rindu
rahmat dan karunia Allah Swt.
Ketiga : Bayânu Hikmati at-Tasyrî' adanya
penjelasan langsung hikmah disyari`atkannya shaum.
Hikmatut Tasyri` oleh sebagian ulama disebut al-
Maqasid as Syar`iyah, sementara Imam al-Ghazali
menamakannya Asraru al-ibadah, rahasia di balik
ibadah. Penjelasan itu sekaligus sebagai penutup ayat,
la`allakum tattaqun, agar kamu sekalian menjadi
orang-orang yang bertaqwa, yang terpelihara dari
murka Allah. Agar seseorang meraih derajat yang amat
tinggi di sisi Allah, dimana taqwa itu menjadi indikator
utamanya. Sesungguhnya yang paling mulia diantara
kamu sekalian di sisi-Nya adalah siapa yang paling
bertaqwa (Q.S 49 : 13).
Pemahaman terhadap hikmah disyari`atkannya
sesuatu menjadikan seseorang akan bisa melaksanakan
syari`at itu (dalam hal ini shaum) dengan sepenuh hati,
ikhlas dan penghayatan yang dalam untuk meraih
hikmah tersebut secara maksimal. Sehingga shaum
yang dilakukan tidak sekedar sebuah rutinitas ritual
yang kosong dari makna.
Paket-Paket Ibadah Ramadhan
Di bulan yang amat istimewa dan penuh keberkahan
ini setiap mukmin berkesempatan sama untuk
melaksanakan paket-paket ibadah sesuai dengan
tuntunan Al-Qur`an dan As Sunnah.
Sekurangnya ada sepuluh paket ibadah Ramadhan
yang bisa dilacak akar perintah dan anjurannya dari
kedua sumber utama itu, yaitu : 1. Shaum (puasa)
Ramadhan, 2. Qiyâm Ramadhân (shalat Tarawih), 3.
Tilâwah (membaca dan meng-hayati) al-Qur`an, 4.
Ifthâr Shâimîn (memberi makan berbuka), 5. Taktsir as
Shadaqât wal Infâq (memperbanyak shadaqah dan
infaq), 6. Al-I`tikâf fil `Asyril Awâkhir (I`tikaf 10 hari
terakhir), 7. Taharri Lailatil Qadar (mengintip lailaitul
qadar dengan memperbanyak ketaatan dan ibadah), 8.
Umrah fî Ramadhân (Umrah di bulan ramaadhan), 9.
Al-Qitâl fi Sabîlillâh (Berperang di jalan Allah), 10.
Zakatul Fithri (Mengeluarkan Zakat Fitrah).
Paket ke-1 dan ke-10 merupakan paket wajib, yang
harus dikerjakan setiap mukmin, tanpa kecuali.
Sementara paket-paket lainnya (2-9) bersifat pilihan
yang semakin banyak dan maksimal dikerjakan seorang
mukmin, semakin potensial insya Allah meraih puncak
hikmah shiyam, meraih derajat taqwa, la`allakum
tattaquun.[] muzayyin abdul wahab
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M28 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 29 MAN TAZAKKA
TELAAH UTAMA
TELAAH UTAMA
Hudan linnâs wa bayyinâtin minal hudâ wal furqân.
Disebutkan bagaimana sikap seorang mukmin kalau
bulan Ramadhan itu datang apa yang mesti dilakukan?,
faman syahida minkumus syahra fal yashumhu, barang
siapa di antara kamu sekalian (mukminin) hadir atau
menyaksikan wajiblah ia shaum. Kewajiban shaum ini
berlangsung sebulan penuh. Tapi syari`at Islam itu
tegas, luwas dan luwes. Ada ketegasan tapi juga ada
fleksibilitas yang terkait dengan kondisi riil seorang
mukmin tatkala melaksanakan kewajiban syar`i itu.
Maka, berikutnya disebutkan pula alternatif syar`i ketika
seorang mukmin tidak bisa shaum pada bulan itu
sebagaimana mestinya atas alasan-alasan syar`i pula.
Faman kana marîdhan au `alâ safarin fa`iddatun min
ayyamin ukhara, barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka, tidak berpuasa) maka,
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya, itu pada hari yang lain.
Penyebutan sakit dan safar (dalam perjalanan)
sebagai alasan syar`i karena dua hal inilah yang paling
umum dan banyak terjadi pada kehidupan manusia.
Bahkan keadaan-keadaan yang lain yang bisa
dipandang udzur syar`i, umumnya terpulang pada
kedua hal tersebut. Aturan itu ditetapkan Allah melalui
kitab Nya justru karena syari`at Islam itu diperuntukkan
bagi manusia dan tentu saja ia mudah dan berada
dalam koridor kemampuan manusia itu sendiri. Yurîdu
bikumul yusra wala yurîdu bikumul 'usr, Allah
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak
menghendaki (mem-bebankan) kesusahan padamu.
Aturan itu ditetapkan oleh Allah agar kaum mukminin
tetap bisa melaksanakan kewajiban shaum itu dengan
sempurna (apapun keadaan yang menimpa dirinya),
dan senantiasa bisa mengagungkan
Allah s.w.t. atas hidayah Nya bagi
mereka dan lebih dari itu agar terus
pandai bersyukur kepada-Nya.
Walitukmilul iddata, walitukab-
birullâha `alâ mâ hadâkum,
wala`allakum tasykurûn.
Karakteristik Ayat Shaum
Jika dicermati dengan seksama,
ada tiga karaktreristik utama pada
ayat kewajiban shaum (Q.S. 2:185).
Pertama: husnu an-nidâ` Lî Fardhi
as-shiyâm, panggilan yang baik,
indah dan khas untuk siapa
kewajiban shaum ini dibebankan. Yâ
ayyuha'lladzîna amanû, kutiba
`alaikumus shiyâmu, wahai orang-
orang yang beriman diwajibkan atas kami sekalian
shiyam. Bukan sembarang manusia yang dipanggil,
diseru untuk bershaum, hanya orang-orang yang
beriman. Maka menjawab panggilan yang khas itupun
harus dengan cara yang khas pula. Cara yang khas itu
disebutkan dalam hadits Nabi sebagai Îmânan wa
ihtisaban dengan sepenuh iman dan sepenuh
pengharapan hanya kepada Allah, tidak karena alasan
dan motivasi yang lain. (lihat hadits Al-Bukhari).
Kedua: 'Ardhu at-tajârubi al-umami as-sâbiqah,
pengungkapan pengalaman ummat-ummat
terdahulu (sebelum ummat Nabi Muhammad s.a.w.).
Kamâ kutiba 'alâ'lladzîna min qablikum,
sebagaimana apa yang telah diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kamu. Ini menunjuk pada dua
hal utama. Di satu sisi menunjuk pada adanya ajaran
shiam yang telah ditetapkan kepada pengikut para
Nabi terdahulu. Karena shaum bukan hanya
kewajiban atas pengikut Muhammad Saw.saja,
walaupun tentunya syari`at shaumnya berbeda-beda.
Di sisi lain, ada realitas sosial pada ummat terdahulu,
dimana ada yang menyambut kewajiban itu dengan
positif dan baginya balasan kebaikan yang lebih baik,
dan ada juga yang membangkang dan mereka terkena
sanksi oleh Allah. Realitas ini harus menjadi ibrah,
pelajaran, bagi kaum mukminin yang selalu rindu
rahmat dan karunia Allah Swt.
Ketiga : Bayânu Hikmati at-Tasyrî' adanya
penjelasan langsung hikmah disyari`atkannya shaum.
Hikmatut Tasyri` oleh sebagian ulama disebut al-
Maqasid as Syar`iyah, sementara Imam al-Ghazali
menamakannya Asraru al-ibadah, rahasia di balik
ibadah. Penjelasan itu sekaligus sebagai penutup ayat,
la`allakum tattaqun, agar kamu sekalian menjadi
orang-orang yang bertaqwa, yang terpelihara dari
murka Allah. Agar seseorang meraih derajat yang amat
tinggi di sisi Allah, dimana taqwa itu menjadi indikator
utamanya. Sesungguhnya yang paling mulia diantara
kamu sekalian di sisi-Nya adalah siapa yang paling
bertaqwa (Q.S 49 : 13).
Pemahaman terhadap hikmah disyari`atkannya
sesuatu menjadikan seseorang akan bisa melaksanakan
syari`at itu (dalam hal ini shaum) dengan sepenuh hati,
ikhlas dan penghayatan yang dalam untuk meraih
hikmah tersebut secara maksimal. Sehingga shaum
yang dilakukan tidak sekedar sebuah rutinitas ritual
yang kosong dari makna.
Paket-Paket Ibadah Ramadhan
Di bulan yang amat istimewa dan penuh keberkahan
ini setiap mukmin berkesempatan sama untuk
melaksanakan paket-paket ibadah sesuai dengan
tuntunan Al-Qur`an dan As Sunnah.
Sekurangnya ada sepuluh paket ibadah Ramadhan
yang bisa dilacak akar perintah dan anjurannya dari
kedua sumber utama itu, yaitu : 1. Shaum (puasa)
Ramadhan, 2. Qiyâm Ramadhân (shalat Tarawih), 3.
Tilâwah (membaca dan meng-hayati) al-Qur`an, 4.
Ifthâr Shâimîn (memberi makan berbuka), 5. Taktsir as
Shadaqât wal Infâq (memperbanyak shadaqah dan
infaq), 6. Al-I`tikâf fil `Asyril Awâkhir (I`tikaf 10 hari
terakhir), 7. Taharri Lailatil Qadar (mengintip lailaitul
qadar dengan memperbanyak ketaatan dan ibadah), 8.
Umrah fî Ramadhân (Umrah di bulan ramaadhan), 9.
Al-Qitâl fi Sabîlillâh (Berperang di jalan Allah), 10.
Zakatul Fithri (Mengeluarkan Zakat Fitrah).
Paket ke-1 dan ke-10 merupakan paket wajib, yang
harus dikerjakan setiap mukmin, tanpa kecuali.
Sementara paket-paket lainnya (2-9) bersifat pilihan
yang semakin banyak dan maksimal dikerjakan seorang
mukmin, semakin potensial insya Allah meraih puncak
hikmah shiyam, meraih derajat taqwa, la`allakum
tattaquun.[] muzayyin abdul wahab
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M28 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 29 MAN TAZAKKA
TELAAH UTAMA
30 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 31 MAN TAZAKKA
TELAAH
kepada kita. Indikasi itu adalah:
Meraih Taqwa
Setiap ibadah dalam Islam pasti memiliki tujuan yang
jelas. Begitupun dengan ibadah shaum di bulan
Ramadhan yang bertujuan menjadikan seorang muslim
mencapai derajat taqwa. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat al-Baqarah ayat 183:
� ����� ا���� ا���ا ��� ����� ا����م ��� ��� ��� ا���� �� ����� ����� ����ن
“Hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelumkamu agar kamu bertaqwa”
Bagi seorang muslim, ketaqwaan menjadi sesuatu
yang sangat penting, karena taqwa menjadi ukuran
kehormatan seseorang di hadapan Allah SWT
Sebagaimana firmanNya:
� ا����� ��� ا� ا����� ان ا� ���� ان
�����
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa
diantarakamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).
Apa itu taqwa?
Mengutip Imam Nawawi, taqwa adalah ''menaati
perintah dan larangan-Nya''. Atau dalam bahasa Imam
Al Jurjani: ''Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan
yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan
perbuatan atau meninggalkannya.''
Ayat ke-177 Surat Al Baqarah merinci setidaknya 17
ciri orang yang bertaqwa. Lima yang pertama adalah
aspek keyakinan atau aqidah (Beriman kepada Allah,
Hari Kiamat, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi).
Empat lainnya amalan fardhiyah (shalat, sabar dalam
penderitaan, sabar dalam peperangan), sedangkan 8
berikutnya berupa amalan sosial (berinfak kepada
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir,
peminta-minta, hamba sahaya, menunaikan zakat, dan
menepati janji).
Demikianlah, dalam berbagai nash Al Qur`an dan As
Sunnah, keimanan selalu dikaitkan dengan amal saleh.
Ini menunjukkan bahwa keimanan yang berpangkal
pada kalimat syahadat, harus diikuti dengan amal saleh
sebagai konsekuensi yang dituntut oleh kalimat
syahadat itu (Belhaj, 1994). Misalnya firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk.” (QS Al Bayyinah: 7).
Selain itu, juga banyak dijumpai nash yang
mengaitkan masuknya seorang hamba ke dalam surga
dengan amal saleh yang dilakukannya, misalnya firman
Allah SWT:
“Dan diserukan kepada mereka (para penghuni
surga),'Itulah surga yang diwariskan kepadamu,
disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan” (QS Al
A'raaf : 43).
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka itu (bermacam-macam
ni'mat surga) yang menyedapkan pandangan mata,
sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”
(As Sajdah: 17).
Allah SWT menjanjikan banyak sekali kebaikan bagi
orang-orang yang bertaqwa. Diantara janji Allah SWT
untuk orang yang bertaqwa itu adalah:
a. Jalan keluar dari kesulitan, yang dijanjikan Allah SWT
dalam firmanNya: “Barangsiapa bertaqwa kepada
alah satu nama Allah SWT yang paling sering
Sdiucapkan oleh kaum muslimin adalah ar-Rahman
dan ar-Rahim yang berarti Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Kedua nama Allah SWT ini disebutkan
dalam banyak ayat dan hadits Nabi, di antaranya:
��� ا� ا����� ا�����
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi MahaPenyayang.” (Al-Fatihah: 1)
Menurut Syaikh Al-Utsaimin, ar-Rahman berarti
Yang memiliki rahmat dan kasih sayang yang luas,
karena bentuk kata fa'lan,yang sesuai dengan rahman,
dalam bahasa Arab menunjukkan makna luas dan
penuh. Sementara, ar-Rahim adalah nama Allah SWT
yang memiliki maknakata kerja, sehingga nama tersebut
menunjukkan perbuatan, yaitu memberi rahmat dan
mengasihi.
Dengan demikian gabungan dari ar-Rahman dan ar-
Rahim memiliki makna bahwa rahmat dan kasih sayang
Allah SWT itu luas dan akan sampai kepada makhluk-
Nya.
Sehingga Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya
Allah SWT sangat terasa dalam kehidupan kaum
muslimin.
Ada begitu banyak bukti, salah satunya adalah
dengan datangnya bulan Ramadhan pada setiap
tahunnya.
KH Syuhada Bahri, Ketua Umum Dewan Da'wah
Islamiyah Indonesia terdahulu, menyebutkan,
setidaknya ada empat indikasi yang menunjukan bahwa
Ramadhan adalah wujud kasih sayang Allah SWT
Ramadhan, Kado Sayang dari Allah
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
30 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 31 MAN TAZAKKA
TELAAH
kepada kita. Indikasi itu adalah:
Meraih Taqwa
Setiap ibadah dalam Islam pasti memiliki tujuan yang
jelas. Begitupun dengan ibadah shaum di bulan
Ramadhan yang bertujuan menjadikan seorang muslim
mencapai derajat taqwa. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat al-Baqarah ayat 183:
� ����� ا���� ا���ا ��� ����� ا����م ��� ��� ��� ا���� �� ����� ����� ����ن
“Hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelumkamu agar kamu bertaqwa”
Bagi seorang muslim, ketaqwaan menjadi sesuatu
yang sangat penting, karena taqwa menjadi ukuran
kehormatan seseorang di hadapan Allah SWT
Sebagaimana firmanNya:
� ا����� ��� ا� ا����� ان ا� ���� ان
�����
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa
diantarakamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).
Apa itu taqwa?
Mengutip Imam Nawawi, taqwa adalah ''menaati
perintah dan larangan-Nya''. Atau dalam bahasa Imam
Al Jurjani: ''Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan
yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan
perbuatan atau meninggalkannya.''
Ayat ke-177 Surat Al Baqarah merinci setidaknya 17
ciri orang yang bertaqwa. Lima yang pertama adalah
aspek keyakinan atau aqidah (Beriman kepada Allah,
Hari Kiamat, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi).
Empat lainnya amalan fardhiyah (shalat, sabar dalam
penderitaan, sabar dalam peperangan), sedangkan 8
berikutnya berupa amalan sosial (berinfak kepada
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir,
peminta-minta, hamba sahaya, menunaikan zakat, dan
menepati janji).
Demikianlah, dalam berbagai nash Al Qur`an dan As
Sunnah, keimanan selalu dikaitkan dengan amal saleh.
Ini menunjukkan bahwa keimanan yang berpangkal
pada kalimat syahadat, harus diikuti dengan amal saleh
sebagai konsekuensi yang dituntut oleh kalimat
syahadat itu (Belhaj, 1994). Misalnya firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk.” (QS Al Bayyinah: 7).
Selain itu, juga banyak dijumpai nash yang
mengaitkan masuknya seorang hamba ke dalam surga
dengan amal saleh yang dilakukannya, misalnya firman
Allah SWT:
“Dan diserukan kepada mereka (para penghuni
surga),'Itulah surga yang diwariskan kepadamu,
disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan” (QS Al
A'raaf : 43).
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka itu (bermacam-macam
ni'mat surga) yang menyedapkan pandangan mata,
sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”
(As Sajdah: 17).
Allah SWT menjanjikan banyak sekali kebaikan bagi
orang-orang yang bertaqwa. Diantara janji Allah SWT
untuk orang yang bertaqwa itu adalah:
a. Jalan keluar dari kesulitan, yang dijanjikan Allah SWT
dalam firmanNya: “Barangsiapa bertaqwa kepada
alah satu nama Allah SWT yang paling sering
Sdiucapkan oleh kaum muslimin adalah ar-Rahman
dan ar-Rahim yang berarti Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Kedua nama Allah SWT ini disebutkan
dalam banyak ayat dan hadits Nabi, di antaranya:
��� ا� ا����� ا�����
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi MahaPenyayang.” (Al-Fatihah: 1)
Menurut Syaikh Al-Utsaimin, ar-Rahman berarti
Yang memiliki rahmat dan kasih sayang yang luas,
karena bentuk kata fa'lan,yang sesuai dengan rahman,
dalam bahasa Arab menunjukkan makna luas dan
penuh. Sementara, ar-Rahim adalah nama Allah SWT
yang memiliki maknakata kerja, sehingga nama tersebut
menunjukkan perbuatan, yaitu memberi rahmat dan
mengasihi.
Dengan demikian gabungan dari ar-Rahman dan ar-
Rahim memiliki makna bahwa rahmat dan kasih sayang
Allah SWT itu luas dan akan sampai kepada makhluk-
Nya.
Sehingga Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya
Allah SWT sangat terasa dalam kehidupan kaum
muslimin.
Ada begitu banyak bukti, salah satunya adalah
dengan datangnya bulan Ramadhan pada setiap
tahunnya.
KH Syuhada Bahri, Ketua Umum Dewan Da'wah
Islamiyah Indonesia terdahulu, menyebutkan,
setidaknya ada empat indikasi yang menunjukan bahwa
Ramadhan adalah wujud kasih sayang Allah SWT
Ramadhan, Kado Sayang dari Allah
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 33 MAN TAZAKKA
TELAAH
32 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
mempersekutukan(sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapayang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan AllahSWT, Maka Sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya.” (an-Nisa: 116).
b. Dosa besar. Dosa besara dalah dosa-dosa yang ada
ketentuan hukumannya secara pasti di dalam syari'at
Islam. Misalnya membunuh yang hukumannya sudah
ditentukan, yaitu qishas (dibunuh kembali jika
keluarga orang yang dia bunuh tidak memaafkan).
c. Dosa kecil. Dosa kecil adalah dosa-dosa yang tidak
ada ketentuan hukumannya di dunia. Seperti
misalnya berbohong, menghina, menyakiti orang lain
dan sebagainya. Dosa jenis inilah yang biasanya tidak
kita sadari telah kita lakukan. Padahal, sekecil apapun
dosa itu, pasti ada hukumannya di akhirat. Seperti
satu riwayat yang menceritakan bahwa suatu hari
Rasulullah dan para sahabatnya melewati kuburan.
Kemudian Rasulullah memberitahukan kepada para
sahabatnya bahwa orang yang berada dalam kubur
itu sedang disiksa. Para sahabat kaget sebab orang
yang berada di dalam kubur itu adalah orang baik.
Lalu rasulullah menjelaskan bahwa ia disiksa karena
pernah satu kali tidak cebok setelah buang air.
Sebagai manusia biasa, tentu kita tidak lepas dari
dosa, karena rasulullah menjelaskan bahwa setiap anak
Adam pasti pernah berbuat dosa, sebagaimana
sabdanya:
�� ا�� آدم ���ء و��� ا�����������ا��ن
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-
baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat.”
(ShahihJami'us Shaghir 4391)
Maka dengan Ramadhan Allah SWT ingin agar kita
dapat terbebas dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan
sehingga kita terhindar dari siksaNya.
Pahala Berlipatganda
Salah satu keutamaan Ramadhan adalah
dilipatgandakannya amalan seorang muslim yang
dilakukan di bulan itu. Sebagai contoh, shaum yang
dilaksanakn sepanjang bulan Ramadhan, pahalanya
bukan lagi sepuluh kali lipat, bukan lagi tujuh ratus kali
lipat, tapi kelipatannya tak terhingga. Sebab Rasulullah
saw. bersabda:
��ل ا� ��� ��� ا�� آدم �� إ� ا����م ، ���� �� ، وأ�� أ�����
“Allah SWT berfirman, 'Setiap amal anak Adam
adalah untuknya kecuali shaum. Shaum tersebut adalah
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.“ (HR.
Bukhari dan Muslim)
Begitu pun dengan ibadah umrah yang dilakukan di
bulan Ramadhan, pahalanya akan dilipatgandakan
sehingga setara dengan ibadah haji. Sebagaimana
sabda Rasulullah:
���ة �� ر���ن ���ل ���
“Berumrah dibulan Ramadhan sama seperti hajji.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu,di bulan ramdahan juga ada satu malam
yang sangat istimewa, yaitu lailatulqadr. Malam ini
istimewa karena kualitasnya lebih baik dari 1.000 bulan.
Allah SWT berfirman:
ا�� ا����� �� ���� ا���ر ﴿۱﴾ و�� ادر�� �� ���� ا���ر ﴿۲﴾ ���� ا���ر��� �� ا�� �
Allah SWT niscaya Dia akanMengadakan baginya
jalan keluar.” (ath-Thalaq:2).
b. Rezki dari arah yang tidak terduga-duga, yang
dijanjikan Allah SWT dalam firmanNya: “Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya.” (ath-Thalaq:3).
c. Memenuhi seluruh keperluanhidupnya, yang
dijanjikan Allah SWT dalam firmanNya: “… dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah SWT
niscaya Allah SWT akanmencukupkan
(keperluan)nya….” (ath-Thalaq:3).
d. Memberikan furqon (pembeda), yang dijanjikan Allah
SWT dalam firmanNya: “Hai orang-orang beriman,
jika kamu bertaqwa kepada Allah SWT,Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami
akan jauhkan dirimu darikesalahan-kesalahanmu,
dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah SWT
mempunyaikarunia yang besar.” (al-Anfal: 29).
e. Memberikan negeri yang diberkahi, yang dijanjikan
Allah SWT dalam firmanNya: “Jikalau
sekiranyapenduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkankepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayatKami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (al-'Araf:96).
Dosa Terhapuskan
Selama Ramadhan setiap muslim diwajibkan
melaksanakan ibadah shaum. Selain untuk menjadikan
seornag muslim mencapai derajat taqwa, shaum di
bulan Ramadhan juga dapat menghapus dosa orang
yang melaksanakannya. Ini menjadi bukti lain dari kasih
sayang Allah SWT ketika mempertemukan kita dengan
Ramadhan, yaitu bertujuan agar dosa kita terhapuskan.
Rasulullah bersabda:
�� ��م ر���ن إ����� وا������ ��� �� �� ���م �� ذ���
“Siapa orang yang berpuasa karena iman dan
mengharap pahala,maka diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.”
Selain shaum, shalat malam di bulan Ramadhan juga
dapat menghapus dosa. Sebagaimana yang dijelaskan
rasulullah dalam sabdanya yang lain:
�� ��م ر���ن إ�����وا������ ��� �� �� ���م �� ذ���
“Barangsiapa yang shalatmalam pada bulan
Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari
Allah SWT,maka akan diampuni dosa-dosanya yang
lalu.” (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)
Dosa itu ada beberapa macam, yaitu:
a. Dosa paling besar, yaitu syirik, adalah perbuatan
menyekutukan Allah SWTdengan selain-Nya. Karena
itu dosa ini tidak akan diampuni oleh Allah SWT Jika
pelakunya tidak bertaubat sampai ia meninggal.
Dalam salah satu ayat Allah SWTmenegaskan:
ان ا� � ���� ان ���ك �� و���� �� دون ذ�� ��� ���ء و�� ���ك ��� ���
�� ��� ����ا �
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuni dosa
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 33 MAN TAZAKKA
TELAAH
32 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
mempersekutukan(sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapayang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan AllahSWT, Maka Sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya.” (an-Nisa: 116).
b. Dosa besar. Dosa besara dalah dosa-dosa yang ada
ketentuan hukumannya secara pasti di dalam syari'at
Islam. Misalnya membunuh yang hukumannya sudah
ditentukan, yaitu qishas (dibunuh kembali jika
keluarga orang yang dia bunuh tidak memaafkan).
c. Dosa kecil. Dosa kecil adalah dosa-dosa yang tidak
ada ketentuan hukumannya di dunia. Seperti
misalnya berbohong, menghina, menyakiti orang lain
dan sebagainya. Dosa jenis inilah yang biasanya tidak
kita sadari telah kita lakukan. Padahal, sekecil apapun
dosa itu, pasti ada hukumannya di akhirat. Seperti
satu riwayat yang menceritakan bahwa suatu hari
Rasulullah dan para sahabatnya melewati kuburan.
Kemudian Rasulullah memberitahukan kepada para
sahabatnya bahwa orang yang berada dalam kubur
itu sedang disiksa. Para sahabat kaget sebab orang
yang berada di dalam kubur itu adalah orang baik.
Lalu rasulullah menjelaskan bahwa ia disiksa karena
pernah satu kali tidak cebok setelah buang air.
Sebagai manusia biasa, tentu kita tidak lepas dari
dosa, karena rasulullah menjelaskan bahwa setiap anak
Adam pasti pernah berbuat dosa, sebagaimana
sabdanya:
�� ا�� آدم ���ء و��� ا�����������ا��ن
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-
baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat.”
(ShahihJami'us Shaghir 4391)
Maka dengan Ramadhan Allah SWT ingin agar kita
dapat terbebas dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan
sehingga kita terhindar dari siksaNya.
Pahala Berlipatganda
Salah satu keutamaan Ramadhan adalah
dilipatgandakannya amalan seorang muslim yang
dilakukan di bulan itu. Sebagai contoh, shaum yang
dilaksanakn sepanjang bulan Ramadhan, pahalanya
bukan lagi sepuluh kali lipat, bukan lagi tujuh ratus kali
lipat, tapi kelipatannya tak terhingga. Sebab Rasulullah
saw. bersabda:
��ل ا� ��� ��� ا�� آدم �� إ� ا����م ، ���� �� ، وأ�� أ�����
“Allah SWT berfirman, 'Setiap amal anak Adam
adalah untuknya kecuali shaum. Shaum tersebut adalah
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.“ (HR.
Bukhari dan Muslim)
Begitu pun dengan ibadah umrah yang dilakukan di
bulan Ramadhan, pahalanya akan dilipatgandakan
sehingga setara dengan ibadah haji. Sebagaimana
sabda Rasulullah:
���ة �� ر���ن ���ل ���
“Berumrah dibulan Ramadhan sama seperti hajji.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu,di bulan ramdahan juga ada satu malam
yang sangat istimewa, yaitu lailatulqadr. Malam ini
istimewa karena kualitasnya lebih baik dari 1.000 bulan.
Allah SWT berfirman:
ا�� ا����� �� ���� ا���ر ﴿۱﴾ و�� ادر�� �� ���� ا���ر ﴿۲﴾ ���� ا���ر��� �� ا�� �
Allah SWT niscaya Dia akanMengadakan baginya
jalan keluar.” (ath-Thalaq:2).
b. Rezki dari arah yang tidak terduga-duga, yang
dijanjikan Allah SWT dalam firmanNya: “Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya.” (ath-Thalaq:3).
c. Memenuhi seluruh keperluanhidupnya, yang
dijanjikan Allah SWT dalam firmanNya: “… dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah SWT
niscaya Allah SWT akanmencukupkan
(keperluan)nya….” (ath-Thalaq:3).
d. Memberikan furqon (pembeda), yang dijanjikan Allah
SWT dalam firmanNya: “Hai orang-orang beriman,
jika kamu bertaqwa kepada Allah SWT,Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami
akan jauhkan dirimu darikesalahan-kesalahanmu,
dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah SWT
mempunyaikarunia yang besar.” (al-Anfal: 29).
e. Memberikan negeri yang diberkahi, yang dijanjikan
Allah SWT dalam firmanNya: “Jikalau
sekiranyapenduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkankepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayatKami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (al-'Araf:96).
Dosa Terhapuskan
Selama Ramadhan setiap muslim diwajibkan
melaksanakan ibadah shaum. Selain untuk menjadikan
seornag muslim mencapai derajat taqwa, shaum di
bulan Ramadhan juga dapat menghapus dosa orang
yang melaksanakannya. Ini menjadi bukti lain dari kasih
sayang Allah SWT ketika mempertemukan kita dengan
Ramadhan, yaitu bertujuan agar dosa kita terhapuskan.
Rasulullah bersabda:
�� ��م ر���ن إ����� وا������ ��� �� �� ���م �� ذ���
“Siapa orang yang berpuasa karena iman dan
mengharap pahala,maka diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.”
Selain shaum, shalat malam di bulan Ramadhan juga
dapat menghapus dosa. Sebagaimana yang dijelaskan
rasulullah dalam sabdanya yang lain:
�� ��م ر���ن إ�����وا������ ��� �� �� ���م �� ذ���
“Barangsiapa yang shalatmalam pada bulan
Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari
Allah SWT,maka akan diampuni dosa-dosanya yang
lalu.” (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)
Dosa itu ada beberapa macam, yaitu:
a. Dosa paling besar, yaitu syirik, adalah perbuatan
menyekutukan Allah SWTdengan selain-Nya. Karena
itu dosa ini tidak akan diampuni oleh Allah SWT Jika
pelakunya tidak bertaubat sampai ia meninggal.
Dalam salah satu ayat Allah SWTmenegaskan:
ان ا� � ���� ان ���ك �� و���� �� دون ذ�� ��� ���ء و�� ���ك ��� ���
�� ��� ����ا �
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuni dosa
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
� ��� ﴿۳﴾ ���ل ا������ وا��وح ���� ��ذن � � � ر��� �� �� ا�� ﴿۴﴾ ��� �� ���
���� ا��� � ﴿۵﴾ “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
Apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (al-Qadr: 1-5)
Artinya orang yang mendapatkan lailatul qadr dalam
keadaan melaksanakan amal shaleh, maka amalnya itu
akan diberikan pahala seperti amal yang dilakukan
selama 1.000 bulan.
Jika menggunakan hitung-hitungan matematika,
1.000 bulan itu kurang lebih sama dengan 83 tahun.
Dengan demikian, jika saja seorang muslim seumur
hidupnya (misalnya umurnya 60 tahun) hanya satu kali
mendapatkan lailatul qadr, maka seolah-olah ia telah
melaksanakan kebaikan selama 83 tahun ditambah 60
tahun, sama dengan 143 tahun.
Apalagi jika seorang muslim mendapatkan lailatul
qadr sebanyak dua, tiga, empat,lima, enam atau bahkan
berkali-kali, maka akan sangat banyak kebaikan yang
telah dilakukannya.
Maka sudah menjadi keharusan bagi kita, untuk
berusaha agar mendapatkan lailatul qadr setiap bulan
Ramadhan datang. Tidak ada keterangan yang
memastikan kapan lailatul qadr ini datang, yang pasti
lailatul qadr terdapat pada malam ganjil di sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadhan.
Dengan demikian,jika kita mengisi bulan Ramadhan
dengan amal shaleh, maka pahala amal kita itu akan
berlipat-lipat, apalagi jika kita berhsail mendapatkan
lailatul qadr.
Lebih Peduli
Salah satu amal ibadah yang dianjurkan untuk
dilakukan di bulan Ramadhan adalah memberi makan
orang yang berbuka. Dalam haditsnya Rasulullah
mendorong pelaksanaan amal ini dengan pahala yang
besar. Beliau bersabda:
���ن �� ��� أ��ه ��� أ�� ���� ��� �� � ���� �� أ�� ا����� ��ء
“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi
orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang
semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut
sedikit pun.” (HR. AtTirmidzi, beliau berkata, “Hadits
Hasan Shahih”).
Jika difahami lebih jauh, esensi dari perintah
memberi makan orang yang berbuka dalam hadits di
atas adalah memunculkan kepedulian kepada orang
lain. Sehingga Ramadhan diharapkan menjadi wahana
bagi setiap musim untuk meningkatkankepeduliannya
kepada sesama.
Jadi sesungguhnya, dengan datangnya Ramadhan
ini, Allah SWT ingin agar kita mendapatkan banyak
pahala dan dapat menghapus semua dosa kita.
Sehingga pada akhirnya kita dapat masuk ke dalam
surgaNya dan terhindar dari siksaNya.
Walaupun demikian, ada di antara kita yang menolak
kasih dan sayang Allah SWT ini. Mereka adalah orang
yang menyia-nyikan kedatangan Ramadhan.
Naudzubillah.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 35 MAN TAZAKKA
34
DahsyatnyaRamadhan
Tak perlu lagi mendiskusikan apakah puasa
bermanfaat bagi kehidupan. Tanyalah pada
binatang; Pada ayam betina yang mengerami
telurnya, pada ikan salmon saat memijah, pada beruang
dan katak ketika memasuki fase hibernasi (tidur
panjang) guna menghindari musim dingin atau
kekeringan. Saat itu mereka semua berpuasa.
Tanyalah juga pada rumput yang bergoyang di
musim kemarau panjang, pula pada pohon kapuk di
masa kering. Mereka berpuasa sampai tiba musim
penghujan untuk bersemi kembali.
Semua agama dan keyakinan pun mengajarkan
puasa. Menurut Elmer L. Towns dalam bukunya Fasting
for Spiritual Breakthrough, Injil mengenal sedikitnya
sembilan jenis puasa.
Umat Yahudi pun memiliki banyak tradisi puasa.
Setidaknya ada 7 hari puasa dalam kalender Yahudi,
diantaranya Puasa Gedaliah, Tevet, Tevet 10, Esther, dan
puasa hari Tisha B'Av.
Aliran Kejawen atau kebatinan, mengenal ragam
puasa yang didasari tujuan atau maksud berbeda-beda.
Soal kemaslahatan puasa bagi kesehatan, juga diakui
secara universal. "Puasa adalah pengobatan terbaik
–direkomendasikan oleh dokter!” kata Philippus
Paracelsus, tabib Swiss yang hidup 500 tahun lalu dan
merupakan salah satu dari tiga ''Bapak Kesehatan
Barat'' bersama Hippocrates dan Galen (Yunani).
"Puasa adalah hasil percobaan yang terbukti
kebenarannya. Bermanfaat dan menyehatkan bagi
mereka yang tidak mampu mengendalikan berat
badannya," demikian kesimpulan hasil penelitian ilmiah
yang dimuat di The New England Journal of Medicine.
Kalau begitu, apa kedahsyatan puasa yang diajarkan
Islam?
Ramadhan adalah Bulan Pendidikan (Syahrul
Tarbiyah). Pertama, pendidikan jihad atau tarbiyah
jihâdiyah.
Nabi Muhammad misalnya, langsung memimpin
Perang Badar yang terjadi pada Jumat, 17 Ramadhan
tahun II Hijrah (Januari 624 M). Dalam perang yang
merupakan pertempuran pertama muslimin versus
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
� ��� ﴿۳﴾ ���ل ا������ وا��وح ���� ��ذن � � � ر��� �� �� ا�� ﴿۴﴾ ��� �� ���
���� ا��� � ﴿۵﴾ “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
Apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin
Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (al-Qadr: 1-5)
Artinya orang yang mendapatkan lailatul qadr dalam
keadaan melaksanakan amal shaleh, maka amalnya itu
akan diberikan pahala seperti amal yang dilakukan
selama 1.000 bulan.
Jika menggunakan hitung-hitungan matematika,
1.000 bulan itu kurang lebih sama dengan 83 tahun.
Dengan demikian, jika saja seorang muslim seumur
hidupnya (misalnya umurnya 60 tahun) hanya satu kali
mendapatkan lailatul qadr, maka seolah-olah ia telah
melaksanakan kebaikan selama 83 tahun ditambah 60
tahun, sama dengan 143 tahun.
Apalagi jika seorang muslim mendapatkan lailatul
qadr sebanyak dua, tiga, empat,lima, enam atau bahkan
berkali-kali, maka akan sangat banyak kebaikan yang
telah dilakukannya.
Maka sudah menjadi keharusan bagi kita, untuk
berusaha agar mendapatkan lailatul qadr setiap bulan
Ramadhan datang. Tidak ada keterangan yang
memastikan kapan lailatul qadr ini datang, yang pasti
lailatul qadr terdapat pada malam ganjil di sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadhan.
Dengan demikian,jika kita mengisi bulan Ramadhan
dengan amal shaleh, maka pahala amal kita itu akan
berlipat-lipat, apalagi jika kita berhsail mendapatkan
lailatul qadr.
Lebih Peduli
Salah satu amal ibadah yang dianjurkan untuk
dilakukan di bulan Ramadhan adalah memberi makan
orang yang berbuka. Dalam haditsnya Rasulullah
mendorong pelaksanaan amal ini dengan pahala yang
besar. Beliau bersabda:
���ن �� ��� أ��ه ��� أ�� ���� ��� �� � ���� �� أ�� ا����� ��ء
“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi
orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang
semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut
sedikit pun.” (HR. AtTirmidzi, beliau berkata, “Hadits
Hasan Shahih”).
Jika difahami lebih jauh, esensi dari perintah
memberi makan orang yang berbuka dalam hadits di
atas adalah memunculkan kepedulian kepada orang
lain. Sehingga Ramadhan diharapkan menjadi wahana
bagi setiap musim untuk meningkatkankepeduliannya
kepada sesama.
Jadi sesungguhnya, dengan datangnya Ramadhan
ini, Allah SWT ingin agar kita mendapatkan banyak
pahala dan dapat menghapus semua dosa kita.
Sehingga pada akhirnya kita dapat masuk ke dalam
surgaNya dan terhindar dari siksaNya.
Walaupun demikian, ada di antara kita yang menolak
kasih dan sayang Allah SWT ini. Mereka adalah orang
yang menyia-nyikan kedatangan Ramadhan.
Naudzubillah.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 35 MAN TAZAKKA
34
DahsyatnyaRamadhan
Tak perlu lagi mendiskusikan apakah puasa
bermanfaat bagi kehidupan. Tanyalah pada
binatang; Pada ayam betina yang mengerami
telurnya, pada ikan salmon saat memijah, pada beruang
dan katak ketika memasuki fase hibernasi (tidur
panjang) guna menghindari musim dingin atau
kekeringan. Saat itu mereka semua berpuasa.
Tanyalah juga pada rumput yang bergoyang di
musim kemarau panjang, pula pada pohon kapuk di
masa kering. Mereka berpuasa sampai tiba musim
penghujan untuk bersemi kembali.
Semua agama dan keyakinan pun mengajarkan
puasa. Menurut Elmer L. Towns dalam bukunya Fasting
for Spiritual Breakthrough, Injil mengenal sedikitnya
sembilan jenis puasa.
Umat Yahudi pun memiliki banyak tradisi puasa.
Setidaknya ada 7 hari puasa dalam kalender Yahudi,
diantaranya Puasa Gedaliah, Tevet, Tevet 10, Esther, dan
puasa hari Tisha B'Av.
Aliran Kejawen atau kebatinan, mengenal ragam
puasa yang didasari tujuan atau maksud berbeda-beda.
Soal kemaslahatan puasa bagi kesehatan, juga diakui
secara universal. "Puasa adalah pengobatan terbaik
–direkomendasikan oleh dokter!” kata Philippus
Paracelsus, tabib Swiss yang hidup 500 tahun lalu dan
merupakan salah satu dari tiga ''Bapak Kesehatan
Barat'' bersama Hippocrates dan Galen (Yunani).
"Puasa adalah hasil percobaan yang terbukti
kebenarannya. Bermanfaat dan menyehatkan bagi
mereka yang tidak mampu mengendalikan berat
badannya," demikian kesimpulan hasil penelitian ilmiah
yang dimuat di The New England Journal of Medicine.
Kalau begitu, apa kedahsyatan puasa yang diajarkan
Islam?
Ramadhan adalah Bulan Pendidikan (Syahrul
Tarbiyah). Pertama, pendidikan jihad atau tarbiyah
jihâdiyah.
Nabi Muhammad misalnya, langsung memimpin
Perang Badar yang terjadi pada Jumat, 17 Ramadhan
tahun II Hijrah (Januari 624 M). Dalam perang yang
merupakan pertempuran pertama muslimin versus
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 37 MAN TAZAKKA
36
kafirin ini, kaum muslimin mendapat kemenangan
besar. Padahal, saat itu mereka tengah berpuasa dan
kekuatannya cuma sepertiga kekuatan musuh.
Pertempuran terjadi di lembah Badar dekat Madinah.
Pasukan kaum Muslimin waktu itu sekitar 313 orang,
tiap dua orang menaiki satu unta. Sedangkan kekuatan
kaum kafir 1000-an orang, 700 di antaranya pasukan
unta dan lebih dari 100 orang pasukan berkuda. Toh,
kekuatan besar ini hampir tiada artinya. Badar mencatat
kemenangan pertama bagi pihak kebenaran.
Inilah rupanya, pertolongan Allah seperti disebut
dalam ayat: ''Hai Nabi, kobarkanlah semangat para
mu'min itu untuk berperang. Setiap 20 orang sabar di
antaramu, niscaya akan mengalahkan 200 orang
musuh…'' (QS. Al Anfal: 65).
Ramadhan Tahun V Hijriyah, pasukan Islam
menyiapkan parit (Khandaq) untuk menghadapi
pertempuran yang akhirnya meletus pada Bulan Syawal.
Kembali tentara Islam mendapat kemenangan gemilang.
Penaklukan kota Mekkah terjadi pada 21 Ramadhan
tahun VIII Hijrah atau Januari 630 M. Dengan kekuatan
10.000 orang, Nabi Muhammad saw merebut kota suci
secara relatif damai.
Pada Ramadhan IX H Nabi memimpin ekspedisi
Perang Tabuk, yang urung meletus karena musuh tidak
berani menghadapi tentara Islam.
Pada Ramadhan tahun 53 Hijriyah pejuang Islam
menaklukkan Pulau Rhodes. 38 tahun kemudian, di
bulan puasa juga, pasukan Islam memasuki Selatan
Andalusia. Dan pada Ramadhan 92 Hijriyah, pasukan
Tariq bin Ziyad mengalahkan Raja Roderick melalui
sebuah peperangan sengit. Mereka menguasai dan
kemudian membangun Andalusia menjadi pusat
peradaban Islam.
Pada Ramadhan tahun 584 Hijriyah, Salahuddin al
Ayyubi Shalahuddin mengusir pasukan Salib dari
Palestina dalam perang Hiththin. Mereka juga juga
membebaskan negeri-negeri dari jajahan Romawi.
Pada Ramadhan tahun 658 Hijriyah, kaum muslimin
menaklukkan Bilaad Al-Ghaal (Pays des Gualles), di
Perancis.
Kemenangan koalisi Arab dalam perang melawan
Israel pada 1973, juga terukir di bulan Ramadhan. Pada
Oktober 1973 bertepatan 6 Ramadhan itu, Arab
menggempur Israel dan dalam beberapa jam berhasil
menjatuhkan 200 pesawat terbang musuh serta
merontokkan 800 tanknya. Kalaulah militer Amerika tak
turun tangan, niscaya hari itu Israel hancur berkeping-
keping.
Bulan Suci juga merupakan wahana tarbiyah
imâniyah, karena shaum memang menjadi tuntutan
manifestasi iman. Iman bukan sekedar keyakinan yang
verbalistik, tapi harus tampak nyata dalam realitas hidup
mukmin.
Berikutnya, bulan puasa menjadi bulan tarbiyah
rûhiyah, yang bertujuan melakukan pensucian jiwa
(tazkiyah nafs). Dengan shaum, kotoran dan daki-daki
yang melekat pada hati seorang mukmin berupa dosa-
dosa dan maksiat, insya Allah diampuni oleh-Nya.
Selanjutnya, puasa merupakan tarbiyah akhlâqiyah
(pendidikan akhlaq) agar menjadi insan kamil. Itulah
sebabnya, puasa menjadi tak bernilai manakala dusta
dan kedustaan masih menyertainya (HR Bukhari).
Last but not least, dengan berpuasa kita tengah
menjalani pendidikan sosial kemasyarakatan (tarbiyah
ijtimâ'iyah) yang berintikan kepedulian dan
keberpihakan diri kepada kaum mustadh`afin (orang-
orang lemah dan dilemahkan).
Misi pendidikan tersebut terkandung dalam
sekurangnya sepuluh paket ibadah Ramadhan (baca:
Indahnya Seruan Shaum).
Shaum Ramadhan adalah ibadah yang
perhitungannya langsung dengan Allah SWT. “Setiap
amal manusia akan diganjar kebaikan sampai 700 kali
lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman, 'Kecuali puasa,
karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya'” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim no 1151).
Puasa Ramadhan, digabungkan dengan sedekah,
merupakan perpaduan luar biasa. Menjadi tiket surga
melalui pintu pilihan. ''Siapa ahli puasa, ia dipanggil dari
pintu Ar-Rayyan. Dan, siapa ahli sedekah, ia dipanggil
dari pintu sedekah," kata Rasulullah SAW sebagaimana
dituturkan Abu Hurairah ra.
Abu Bakar ra bertanya, "Duhai Rasulallah, apakah
ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu itu?" Ya,
jawab Nabi. ''Dan aku berharap engkau termasuk
golongan mereka."
Masya Allah, dipanggil masuk surga dari dua pintu?
Padahal, dari satu pintu pun, dan pintu apapun, niscaya
semua manusia riang gembira memasuki surga.
Saking mempesonanya jalinan Ramadhan dan
sedekah, sehingga Rasulullah yang ma'sum pun getol
melakukannya. Ibnu Abbas ra berkata, ''Rasulullah SAW
manusia paling dermawan, dan lebih dermawan lagi
pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya untuk
mengajari Al-Qur`an pada tiap malam. Kedermawanan
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 37 MAN TAZAKKA
36
kafirin ini, kaum muslimin mendapat kemenangan
besar. Padahal, saat itu mereka tengah berpuasa dan
kekuatannya cuma sepertiga kekuatan musuh.
Pertempuran terjadi di lembah Badar dekat Madinah.
Pasukan kaum Muslimin waktu itu sekitar 313 orang,
tiap dua orang menaiki satu unta. Sedangkan kekuatan
kaum kafir 1000-an orang, 700 di antaranya pasukan
unta dan lebih dari 100 orang pasukan berkuda. Toh,
kekuatan besar ini hampir tiada artinya. Badar mencatat
kemenangan pertama bagi pihak kebenaran.
Inilah rupanya, pertolongan Allah seperti disebut
dalam ayat: ''Hai Nabi, kobarkanlah semangat para
mu'min itu untuk berperang. Setiap 20 orang sabar di
antaramu, niscaya akan mengalahkan 200 orang
musuh…'' (QS. Al Anfal: 65).
Ramadhan Tahun V Hijriyah, pasukan Islam
menyiapkan parit (Khandaq) untuk menghadapi
pertempuran yang akhirnya meletus pada Bulan Syawal.
Kembali tentara Islam mendapat kemenangan gemilang.
Penaklukan kota Mekkah terjadi pada 21 Ramadhan
tahun VIII Hijrah atau Januari 630 M. Dengan kekuatan
10.000 orang, Nabi Muhammad saw merebut kota suci
secara relatif damai.
Pada Ramadhan IX H Nabi memimpin ekspedisi
Perang Tabuk, yang urung meletus karena musuh tidak
berani menghadapi tentara Islam.
Pada Ramadhan tahun 53 Hijriyah pejuang Islam
menaklukkan Pulau Rhodes. 38 tahun kemudian, di
bulan puasa juga, pasukan Islam memasuki Selatan
Andalusia. Dan pada Ramadhan 92 Hijriyah, pasukan
Tariq bin Ziyad mengalahkan Raja Roderick melalui
sebuah peperangan sengit. Mereka menguasai dan
kemudian membangun Andalusia menjadi pusat
peradaban Islam.
Pada Ramadhan tahun 584 Hijriyah, Salahuddin al
Ayyubi Shalahuddin mengusir pasukan Salib dari
Palestina dalam perang Hiththin. Mereka juga juga
membebaskan negeri-negeri dari jajahan Romawi.
Pada Ramadhan tahun 658 Hijriyah, kaum muslimin
menaklukkan Bilaad Al-Ghaal (Pays des Gualles), di
Perancis.
Kemenangan koalisi Arab dalam perang melawan
Israel pada 1973, juga terukir di bulan Ramadhan. Pada
Oktober 1973 bertepatan 6 Ramadhan itu, Arab
menggempur Israel dan dalam beberapa jam berhasil
menjatuhkan 200 pesawat terbang musuh serta
merontokkan 800 tanknya. Kalaulah militer Amerika tak
turun tangan, niscaya hari itu Israel hancur berkeping-
keping.
Bulan Suci juga merupakan wahana tarbiyah
imâniyah, karena shaum memang menjadi tuntutan
manifestasi iman. Iman bukan sekedar keyakinan yang
verbalistik, tapi harus tampak nyata dalam realitas hidup
mukmin.
Berikutnya, bulan puasa menjadi bulan tarbiyah
rûhiyah, yang bertujuan melakukan pensucian jiwa
(tazkiyah nafs). Dengan shaum, kotoran dan daki-daki
yang melekat pada hati seorang mukmin berupa dosa-
dosa dan maksiat, insya Allah diampuni oleh-Nya.
Selanjutnya, puasa merupakan tarbiyah akhlâqiyah
(pendidikan akhlaq) agar menjadi insan kamil. Itulah
sebabnya, puasa menjadi tak bernilai manakala dusta
dan kedustaan masih menyertainya (HR Bukhari).
Last but not least, dengan berpuasa kita tengah
menjalani pendidikan sosial kemasyarakatan (tarbiyah
ijtimâ'iyah) yang berintikan kepedulian dan
keberpihakan diri kepada kaum mustadh`afin (orang-
orang lemah dan dilemahkan).
Misi pendidikan tersebut terkandung dalam
sekurangnya sepuluh paket ibadah Ramadhan (baca:
Indahnya Seruan Shaum).
Shaum Ramadhan adalah ibadah yang
perhitungannya langsung dengan Allah SWT. “Setiap
amal manusia akan diganjar kebaikan sampai 700 kali
lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman, 'Kecuali puasa,
karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya'” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim no 1151).
Puasa Ramadhan, digabungkan dengan sedekah,
merupakan perpaduan luar biasa. Menjadi tiket surga
melalui pintu pilihan. ''Siapa ahli puasa, ia dipanggil dari
pintu Ar-Rayyan. Dan, siapa ahli sedekah, ia dipanggil
dari pintu sedekah," kata Rasulullah SAW sebagaimana
dituturkan Abu Hurairah ra.
Abu Bakar ra bertanya, "Duhai Rasulallah, apakah
ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu itu?" Ya,
jawab Nabi. ''Dan aku berharap engkau termasuk
golongan mereka."
Masya Allah, dipanggil masuk surga dari dua pintu?
Padahal, dari satu pintu pun, dan pintu apapun, niscaya
semua manusia riang gembira memasuki surga.
Saking mempesonanya jalinan Ramadhan dan
sedekah, sehingga Rasulullah yang ma'sum pun getol
melakukannya. Ibnu Abbas ra berkata, ''Rasulullah SAW
manusia paling dermawan, dan lebih dermawan lagi
pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya untuk
mengajari Al-Qur`an pada tiap malam. Kedermawanan
TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
38
LAPORAN UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 39 MAN TAZAKKA
Rasulullah SAW saat itu lebih baik daripada hembusan
angin sepoi-sepoi'' (HR Bukhari dengan 1/30 Fath dan
Muslim no 2307).
Menurut hadits riwayat Baihaqi dari Aisyah ra, "Jika
memasuki Bulan Ramadhan, Rasulullah SAW
membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap
orang yang meminta."
Sudah menjadi komitmen setan untuk menakut-
nakuti manusia dengan kemiskinan, sehingga manusia
enggan bersedekah lantaran ngeri melarat. Jangan
khawatir setan akan beraksi di Bulan Suci, karena Nabi
Muhammad SAW mengabarkan, “Jika datang Bulan
Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup,
dan setan-setan digerendel” (HR Bukhari no. 3277,
Muslim no 1079).
Ramadhan plus sedekah semakin luar biasa dahsyat
ditambah shalat malam (tarawih dan tahajud). Kata
Rasulullah SAW, “Sesungguhnya di surga terdapat
ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari
dalam, dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.
Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata
baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat di kala
kebanyakan manusia tidur” (HR At Tirmidzi no1984,
Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317).
Jangan puas sampai di situ. Shaimin dan shaimat
yang berhalangan puasa, masih bisa memetik
ganjarannya. Dan yang tiada halangan, dapat pula
menggandakan ganjaran puasanya.
Caranya mudah. Ikutilah pesan Rasulullah SAW:
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa
kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan
pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi
pahalanya” (HR At Tirmidzi no 807).
Dalam hadits lain disebutkan: “Siapa yang
menyediakan makanan berbuka bagi orang yang
berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti
orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang
yang berpuasa itu sedikitpun” (HR Ahmad dan An-
Nasai).
Dan akhirnya, semoga Anda mendapat kelapangan
untuk ''menyertai'' Rasullulah SAW di Tanah Suci
sebagaimana pesan beliau: "Umrah di bulan Ramadhan
menyamai pahala haji bersamaku" (HR Bukhari dari
Abdullah bin Abbas).
Betapa berlipatnya kedahsyatan berpuasa
Ramadhan, bersedekah, shalat malam, melayani yang
berpuasa, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, karena
Nabi Muhammad SAW berwasiat, ''Shalat sekali di
masjidku ini lebih utama dari shalat seribu kali di
tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat sekali di
Masjidil Haram lebih utama dari pada melakukan shalat
seratus ribu kali di tempat lainnya" (Musnad Ahmad bin
Hanbal dari Jabir ra).
Kurang apa lagi dahsyatnya Ramadhan![]
TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
38
LAPORAN UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 39 MAN TAZAKKA
Rasulullah SAW saat itu lebih baik daripada hembusan
angin sepoi-sepoi'' (HR Bukhari dengan 1/30 Fath dan
Muslim no 2307).
Menurut hadits riwayat Baihaqi dari Aisyah ra, "Jika
memasuki Bulan Ramadhan, Rasulullah SAW
membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap
orang yang meminta."
Sudah menjadi komitmen setan untuk menakut-
nakuti manusia dengan kemiskinan, sehingga manusia
enggan bersedekah lantaran ngeri melarat. Jangan
khawatir setan akan beraksi di Bulan Suci, karena Nabi
Muhammad SAW mengabarkan, “Jika datang Bulan
Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup,
dan setan-setan digerendel” (HR Bukhari no. 3277,
Muslim no 1079).
Ramadhan plus sedekah semakin luar biasa dahsyat
ditambah shalat malam (tarawih dan tahajud). Kata
Rasulullah SAW, “Sesungguhnya di surga terdapat
ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari
dalam, dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.
Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata
baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat di kala
kebanyakan manusia tidur” (HR At Tirmidzi no1984,
Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317).
Jangan puas sampai di situ. Shaimin dan shaimat
yang berhalangan puasa, masih bisa memetik
ganjarannya. Dan yang tiada halangan, dapat pula
menggandakan ganjaran puasanya.
Caranya mudah. Ikutilah pesan Rasulullah SAW:
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa
kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan
pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi
pahalanya” (HR At Tirmidzi no 807).
Dalam hadits lain disebutkan: “Siapa yang
menyediakan makanan berbuka bagi orang yang
berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti
orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang
yang berpuasa itu sedikitpun” (HR Ahmad dan An-
Nasai).
Dan akhirnya, semoga Anda mendapat kelapangan
untuk ''menyertai'' Rasullulah SAW di Tanah Suci
sebagaimana pesan beliau: "Umrah di bulan Ramadhan
menyamai pahala haji bersamaku" (HR Bukhari dari
Abdullah bin Abbas).
Betapa berlipatnya kedahsyatan berpuasa
Ramadhan, bersedekah, shalat malam, melayani yang
berpuasa, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, karena
Nabi Muhammad SAW berwasiat, ''Shalat sekali di
masjidku ini lebih utama dari shalat seribu kali di
tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat sekali di
Masjidil Haram lebih utama dari pada melakukan shalat
seratus ribu kali di tempat lainnya" (Musnad Ahmad bin
Hanbal dari Jabir ra).
Kurang apa lagi dahsyatnya Ramadhan![]
TELAAH UTAMA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 41 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
40
TELAAH TELAAH
Tiga runtunan bencana besar meluluhlantakkan
sebagian wilayah Indonesia pada 2018 lalu. Lindu
berkekuatan 7.0 SR di Lombok, kemudian gempa
7.4 SR, tsunami, dan likuifaksi Pasigala (Palu, Sigi,
Donggala), lalu tsunami akibat erupsi gunung Anak
Krakatau di pesisir Selat Sunda.
Lebih dari 4.627 orang menjadi korban jiwa, 1.373
diantaranya dinyatakan hilang hingga saat ini.
Sementara itu, 662.210 orang terdampak dan harus
mengungsi.
Sejak hari-hari pertama pascabencana, Laznas
Dewan Da'wah terjun langsung ke beberapa titik lokasi
terdampak untuk melayani dan membantu para
penyintas bencana. Amanah bantuan ZIS umat Muslim
pun digelontorkan demi menyelamatkan saudara-
sauadara yang sedang dirundung musibah kala itu.
Berbagai bantuan langsung berupa sembako dan
paket higenis ke lebih dari 18.800 KK, bahan-bahan
masak dan 23.434 porsi makanan siap saji
didistribusikan untuk menguatkan para survival
bertahan saat masa tanggap darurat (emergency).
Layanan kesehatan pun diberikan kepada sedikitnya
5500 penyintas, mulai dari luka ringan hingga
penanganan mental.
Waktu anak-anak yang terhenti bersekolah diisi
dengan aktivitas di Sekolah Hatiku Senang (SHS) melalui
pendidikan sekolah darurat, kreativitas, pembinaan
agama, serta pengajian Iqra dan Al-Qur'an setiap
harinya. Kegiatan ini dilaksanakan di posko, lapangan
terbuka, maupun halaman sekolah. Anak-anak
penyintas pun tetap dapat berkegiatan sekolah.
Tak hanya itu, Masjid darurat didirikan di berbagai
titik lokasi agar kejadian bencana menjadi jalan untuk
kembali mengingat Allah. Dakwah pun digaungkan di
bawah-bawah tenda posko dan Masjid darurat. Kajian
ba'da Subuh dan Magrib, serta pengajian Al-Qur'an
terus dilangsungkan.
Melalui pengiriman Kafilah Pecinta Al-Qur'an (KPA),
Laznas Dewan Da'wah bersama para Da'i muda Sekolah
Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir dan
santri Ponpes Elkisi Mojokerto Jawa Timur
mendampingi dan membina penyintas dengan Dakwah
Islam.
Para Da'i berikhitar untuk membangkitkan para
penyintas dengan keimanan, agar bencana disikapi
sebagai ujian untuk mendekatkan diri kepada Sang
Khalik. Selama kurang lebih 2 bulan, mereka menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari upaya Lombok,
Sulteng, dan Selat Sunda bangkit dari Masjid.
Tak hanya para Da'i muda, Da'i Dewan Da'wah yang
telah bertahun-tahun berdakwah di wilayah yang kini
terkena dampak bencana, terus menguatkan para
jamaah dan warga setempat. Walaupun mereka juga
menjadi penyintas bencana.
Ikhitar Laznas Dewan Da'wah pun tak berhenti di
masa darurat. Melainkan, berlanjut ke masa pemulihan
(recovery) dan pembangunan jangka panjang
(construction). Penanggulangan bencana tak bisa hanya
melalui program yang berbilang bulan, melainkan
butuh waktu yang cukup panjang.
''Setelah masa darurat, di setiap lokasi bencana, baik
di Lombok, Pasigala, maupun Banten, kami
memfokuskan penanganan jangka panjang melalui
program dakwah yang berkelanjutan,'' papar Manajer
Program Laznas Dewan Da'wah Agung Gumelar.
Fokus program jangka panjang Laznas Dewan
Da'wah adalah meningkatkan kualitas SDM penyintas
bencana, dimana penguatan dakwah yang
berkelanjutan mampu mencetak masyarakat yang lebih
beriman dan bertaqwa kepada Allah.
ZIS sebagai Instrumen Dakwah
dalam Recovery Bencana
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 41 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
40
TELAAH TELAAH
Tiga runtunan bencana besar meluluhlantakkan
sebagian wilayah Indonesia pada 2018 lalu. Lindu
berkekuatan 7.0 SR di Lombok, kemudian gempa
7.4 SR, tsunami, dan likuifaksi Pasigala (Palu, Sigi,
Donggala), lalu tsunami akibat erupsi gunung Anak
Krakatau di pesisir Selat Sunda.
Lebih dari 4.627 orang menjadi korban jiwa, 1.373
diantaranya dinyatakan hilang hingga saat ini.
Sementara itu, 662.210 orang terdampak dan harus
mengungsi.
Sejak hari-hari pertama pascabencana, Laznas
Dewan Da'wah terjun langsung ke beberapa titik lokasi
terdampak untuk melayani dan membantu para
penyintas bencana. Amanah bantuan ZIS umat Muslim
pun digelontorkan demi menyelamatkan saudara-
sauadara yang sedang dirundung musibah kala itu.
Berbagai bantuan langsung berupa sembako dan
paket higenis ke lebih dari 18.800 KK, bahan-bahan
masak dan 23.434 porsi makanan siap saji
didistribusikan untuk menguatkan para survival
bertahan saat masa tanggap darurat (emergency).
Layanan kesehatan pun diberikan kepada sedikitnya
5500 penyintas, mulai dari luka ringan hingga
penanganan mental.
Waktu anak-anak yang terhenti bersekolah diisi
dengan aktivitas di Sekolah Hatiku Senang (SHS) melalui
pendidikan sekolah darurat, kreativitas, pembinaan
agama, serta pengajian Iqra dan Al-Qur'an setiap
harinya. Kegiatan ini dilaksanakan di posko, lapangan
terbuka, maupun halaman sekolah. Anak-anak
penyintas pun tetap dapat berkegiatan sekolah.
Tak hanya itu, Masjid darurat didirikan di berbagai
titik lokasi agar kejadian bencana menjadi jalan untuk
kembali mengingat Allah. Dakwah pun digaungkan di
bawah-bawah tenda posko dan Masjid darurat. Kajian
ba'da Subuh dan Magrib, serta pengajian Al-Qur'an
terus dilangsungkan.
Melalui pengiriman Kafilah Pecinta Al-Qur'an (KPA),
Laznas Dewan Da'wah bersama para Da'i muda Sekolah
Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir dan
santri Ponpes Elkisi Mojokerto Jawa Timur
mendampingi dan membina penyintas dengan Dakwah
Islam.
Para Da'i berikhitar untuk membangkitkan para
penyintas dengan keimanan, agar bencana disikapi
sebagai ujian untuk mendekatkan diri kepada Sang
Khalik. Selama kurang lebih 2 bulan, mereka menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari upaya Lombok,
Sulteng, dan Selat Sunda bangkit dari Masjid.
Tak hanya para Da'i muda, Da'i Dewan Da'wah yang
telah bertahun-tahun berdakwah di wilayah yang kini
terkena dampak bencana, terus menguatkan para
jamaah dan warga setempat. Walaupun mereka juga
menjadi penyintas bencana.
Ikhitar Laznas Dewan Da'wah pun tak berhenti di
masa darurat. Melainkan, berlanjut ke masa pemulihan
(recovery) dan pembangunan jangka panjang
(construction). Penanggulangan bencana tak bisa hanya
melalui program yang berbilang bulan, melainkan
butuh waktu yang cukup panjang.
''Setelah masa darurat, di setiap lokasi bencana, baik
di Lombok, Pasigala, maupun Banten, kami
memfokuskan penanganan jangka panjang melalui
program dakwah yang berkelanjutan,'' papar Manajer
Program Laznas Dewan Da'wah Agung Gumelar.
Fokus program jangka panjang Laznas Dewan
Da'wah adalah meningkatkan kualitas SDM penyintas
bencana, dimana penguatan dakwah yang
berkelanjutan mampu mencetak masyarakat yang lebih
beriman dan bertaqwa kepada Allah.
ZIS sebagai Instrumen Dakwah
dalam Recovery Bencana
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 43 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
42
Di antara banyak program jangka panjang,
optimalisasi ZIS didayagunakan untuk penempatan Da'i
yang melaksanakan pengabdian dakwah di wilayah
bencana. Minimal 1 tahun ke depan (sejak oktober
2018), para juru dakwah ini membersamai dan
membina masyarakat dengan dakwah Islam, baik di Kab
Lombok Utara, Timur, dan Barat, Kota Palu, Kab Sigi,
dan Donggala, maupun Kab Serang dan Pandeglang.
Selanjutnya, optimalisasi ZIS juga bergerak dalam
pembangunan infrastuktur dakwah, diantaranya
pembangunan Masjid/Mushola, Sekolah
Tinggi/Akademi Dakwah, Pesantren Kewirausahaan dan
Tahfidz Al-Qur'an, TPA semi permanen, dan lainnnya di
berbagai lokasi terdampak bencana.
Penanggulangan bencana Lombok pun masih terus
berjalan hingga kini. Tujuh Masjid Bangkit semi
permanen diresmikan oleh Pengawas Dewan Da'wah
Ustadz Hartoyo dan Ketua Dewan Da'wah NTB TGH
Muharrar Mahfudz pada 20/11 lalu. Rumah Allah yang
dibangun kembali tersebut adalah 1) Masjid Al-Faruq,
Dusun Bayan Barat, Desa Bayan Beleq, Kecamatan
Bayan, KLU, 2) Masjid Nurul Mujtahidin, Dusun Teres
Genit, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, KLU, 3) Masjid
Raudhatul Jannah, Dusun Oma Segoar, Desa Senaru,
Kecamatan Bayan, KLU, 4) Masjid Masjid Jaddu Birasyid
Al Jaddu, Dusun Dasan Gelumpang, Desa Akar-Akar,
Kecamatan Bayan, KLU, 5) Masjid Nurul Iman, Dusun
Treng Ilut, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, KLU, 6)
Masjid Nurul Huda, Dusun Mandala, Desa Bayan,
Kecamatan Bayan, KLU, dan 7) Masjid Baitul Hidayah,
Dusun Guntur Macan, Desa Guntur Macan, Kecamatan
Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Kemudian, pembangunan Masjid Bangkit tahap II
berlanjut di 5 titik lokasi lainnya yang juga terdampak
gempa Lombok. Tiga diantaranya telah selesai dan dua
lainnya dalam proses finishing. InsyaAllah dalam waktu
dekat ini akan segera diresmikan oleh Laznas Dewan
Da'wah. Kelima Masjid tersebut adalah 1) Masjid
Raudathul Amal, Dusun Melaka Sereak, Desa Senaru,
Kecamatan Bayan, KLU, 2) Masjid Nurul Iman, Dusun
Mandala, Desa Bayan, Kec Bayan, KLU, 3) Masjid As-
Sholihin, Dusun Barung Birang, Desa Sambik Elen,
Kecamatan Bayan, KLU, 4) Masjid Raudathul Jannah,
Dusun Sambik Elen 2, Desa Sambik Elen, Kecamatan
Bayan, KLU,dan 5) Masjid Nurul Iman, Dusun Pademare,
Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, KLU.
Selain itu, optimalisasi ZIS juga diperuntukkan untuk
menguatkan 45 Da'i lokal Lombok yang aktif berdakwah
dan mengajarkan Iqra serta Al-Qur'an kepada
masyarakat dan anak-anak secara berkelanjutan.
Pembukaan TPA dan pembangunan tempat TPA semi
permanen di Senaru, Lombok Utara juga dilakukan
untuk meningkatkan semangat Lombok mengaji.
Pengadaan Iqra, Al-Qur'an, dan peralatan sekolah ke
berbagai titik di Lombok juga terus digaungkan guna
menunjang dakwah dan pendidikan anak-anak Lombok.
Sementara itu, program jangka panjang yang
dilaksanakan di Sulteng, yakni pembangunan Akademi
Dakwah Indonesia (ADI) Sulteng dan pemberian
beasiswa untuk masyarakat lokal yang terdampak
bencana, pengeboran sumur di 45 titik di Pasigala, dan
pemberdayaan masyarakat dengan pemberian alat
produksi ekonomi bagi masyarakat yang berprofesi
sebagai penjahit, pembuat kue, dan penyedia jasa
laundry. Sekolah dan Mushala semi permanen juga
dibangun di Kab Donggala.
Pembangunan Banten Bangkit pun tidak ketinggalan.
Wilayah yang terdampak tsunami akhir tahun lalu juga
menjadi proyek kemanusiaan LAZNAS Dewan Da'wah
yang berkelanjutan.
Di atas tanah wakaf 15.000 meter yang berlokasi di
Cigeulis, Kab Pandeglang, Banten akan dibangun
Pesantren Wirausaha dan Tahfidz Al Qur'an (Perwira Al-
Qur'an) yang akan menjadi pusat pembinaan
keagamaan Islam, pendidikan keterampilan wirausaha,
dan pengembangan ekonomi serta inkubasi UKM bagi
para santri dan warga setempat.
LAZNAS Dewan Da'wah terus berupaya untuk
mampu menyalurkan kebermanfaatan yang multi
manfaat bagi para penerimanya. Tak hanya sekedar
menyalurkan charity di masa waktu yang singkat
(tanggap darurat), dana amanah dari umat Islam
dikelola secara profesional untuk dapat membangun
masyarakat dengan dakwah dan infrastruktur
pendukungnya secara berkelanjutan. Mencetak
masyarakat yang lebih beriman dan bertaqwa menjadi
tujuan utama program jangka panjang Laznas Dewan
Da'wah.[] mela
TELAAH TELAAH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 43 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
42
Di antara banyak program jangka panjang,
optimalisasi ZIS didayagunakan untuk penempatan Da'i
yang melaksanakan pengabdian dakwah di wilayah
bencana. Minimal 1 tahun ke depan (sejak oktober
2018), para juru dakwah ini membersamai dan
membina masyarakat dengan dakwah Islam, baik di Kab
Lombok Utara, Timur, dan Barat, Kota Palu, Kab Sigi,
dan Donggala, maupun Kab Serang dan Pandeglang.
Selanjutnya, optimalisasi ZIS juga bergerak dalam
pembangunan infrastuktur dakwah, diantaranya
pembangunan Masjid/Mushola, Sekolah
Tinggi/Akademi Dakwah, Pesantren Kewirausahaan dan
Tahfidz Al-Qur'an, TPA semi permanen, dan lainnnya di
berbagai lokasi terdampak bencana.
Penanggulangan bencana Lombok pun masih terus
berjalan hingga kini. Tujuh Masjid Bangkit semi
permanen diresmikan oleh Pengawas Dewan Da'wah
Ustadz Hartoyo dan Ketua Dewan Da'wah NTB TGH
Muharrar Mahfudz pada 20/11 lalu. Rumah Allah yang
dibangun kembali tersebut adalah 1) Masjid Al-Faruq,
Dusun Bayan Barat, Desa Bayan Beleq, Kecamatan
Bayan, KLU, 2) Masjid Nurul Mujtahidin, Dusun Teres
Genit, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, KLU, 3) Masjid
Raudhatul Jannah, Dusun Oma Segoar, Desa Senaru,
Kecamatan Bayan, KLU, 4) Masjid Masjid Jaddu Birasyid
Al Jaddu, Dusun Dasan Gelumpang, Desa Akar-Akar,
Kecamatan Bayan, KLU, 5) Masjid Nurul Iman, Dusun
Treng Ilut, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, KLU, 6)
Masjid Nurul Huda, Dusun Mandala, Desa Bayan,
Kecamatan Bayan, KLU, dan 7) Masjid Baitul Hidayah,
Dusun Guntur Macan, Desa Guntur Macan, Kecamatan
Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Kemudian, pembangunan Masjid Bangkit tahap II
berlanjut di 5 titik lokasi lainnya yang juga terdampak
gempa Lombok. Tiga diantaranya telah selesai dan dua
lainnya dalam proses finishing. InsyaAllah dalam waktu
dekat ini akan segera diresmikan oleh Laznas Dewan
Da'wah. Kelima Masjid tersebut adalah 1) Masjid
Raudathul Amal, Dusun Melaka Sereak, Desa Senaru,
Kecamatan Bayan, KLU, 2) Masjid Nurul Iman, Dusun
Mandala, Desa Bayan, Kec Bayan, KLU, 3) Masjid As-
Sholihin, Dusun Barung Birang, Desa Sambik Elen,
Kecamatan Bayan, KLU, 4) Masjid Raudathul Jannah,
Dusun Sambik Elen 2, Desa Sambik Elen, Kecamatan
Bayan, KLU,dan 5) Masjid Nurul Iman, Dusun Pademare,
Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, KLU.
Selain itu, optimalisasi ZIS juga diperuntukkan untuk
menguatkan 45 Da'i lokal Lombok yang aktif berdakwah
dan mengajarkan Iqra serta Al-Qur'an kepada
masyarakat dan anak-anak secara berkelanjutan.
Pembukaan TPA dan pembangunan tempat TPA semi
permanen di Senaru, Lombok Utara juga dilakukan
untuk meningkatkan semangat Lombok mengaji.
Pengadaan Iqra, Al-Qur'an, dan peralatan sekolah ke
berbagai titik di Lombok juga terus digaungkan guna
menunjang dakwah dan pendidikan anak-anak Lombok.
Sementara itu, program jangka panjang yang
dilaksanakan di Sulteng, yakni pembangunan Akademi
Dakwah Indonesia (ADI) Sulteng dan pemberian
beasiswa untuk masyarakat lokal yang terdampak
bencana, pengeboran sumur di 45 titik di Pasigala, dan
pemberdayaan masyarakat dengan pemberian alat
produksi ekonomi bagi masyarakat yang berprofesi
sebagai penjahit, pembuat kue, dan penyedia jasa
laundry. Sekolah dan Mushala semi permanen juga
dibangun di Kab Donggala.
Pembangunan Banten Bangkit pun tidak ketinggalan.
Wilayah yang terdampak tsunami akhir tahun lalu juga
menjadi proyek kemanusiaan LAZNAS Dewan Da'wah
yang berkelanjutan.
Di atas tanah wakaf 15.000 meter yang berlokasi di
Cigeulis, Kab Pandeglang, Banten akan dibangun
Pesantren Wirausaha dan Tahfidz Al Qur'an (Perwira Al-
Qur'an) yang akan menjadi pusat pembinaan
keagamaan Islam, pendidikan keterampilan wirausaha,
dan pengembangan ekonomi serta inkubasi UKM bagi
para santri dan warga setempat.
LAZNAS Dewan Da'wah terus berupaya untuk
mampu menyalurkan kebermanfaatan yang multi
manfaat bagi para penerimanya. Tak hanya sekedar
menyalurkan charity di masa waktu yang singkat
(tanggap darurat), dana amanah dari umat Islam
dikelola secara profesional untuk dapat membangun
masyarakat dengan dakwah dan infrastruktur
pendukungnya secara berkelanjutan. Mencetak
masyarakat yang lebih beriman dan bertaqwa menjadi
tujuan utama program jangka panjang Laznas Dewan
Da'wah.[] mela
TELAAH TELAAH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 45 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
44
FIQIH
Oleh: Dr Ahmad Zain An-Najah, MAKetua Majelis Fatwa Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
Bolehkah?Transaksi Dropship,
khir-akhir banyak teman yang berbisnis secara
Aonline dengan sistem dropship. Bagaimana
hukumnya ? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa
yang dimaksud dengan sistem dropship.
Pengertian Dropship
Dropship menurut Wikipedia adalah sebuah tehnik
pemasaran, dimana penjual tidak menyimpan stok
barang, biasanya dia hanya memasang gambar suatu
produk di website atau media sosial. Jika penjual ini
mendapatkan pesanan dari pembeli, dia langsung
meneruskan pesanan tersebut ke produsen atau
supplier, kemudian supplier mengirimkan barang
tersebut ke pemesan atas nama penjual.
Berbeda dengan Reseller, dia harus membeli barang
dalam jumlah yang banyak dengan harga grosir,
kemudian menjualnya secara eceran dengan harga yang
lebih tinggi. Reseller ini melakukan stok barang dan
mengirimkan kepada pembeli atau pemesan. Dan
biasanya dia membutuhkan modal terlebih dahulu.
Berbeda dengan sistem dropship, dimana dia tidak
perlu modal terlebih dahulu.
Hukum Dropship
Hukum dropship secara fiqih, bisa dilihat dari
beberapa sudut pandang:
(1) Menjual Barang Yang Tidak Dimiliki
Dropship termasuk dalam kategori menjual barang
yang tidak dimiliki, karena dia hanya memajang gambar
suatu produk yang sebenarnya bukan miliknya, tapi
milik orang lain. Jika dia memajang gambar suatu
produk, serta menjualnya tanpa seizin pemiliknya, maka
termasuk dalam katagori menjual barang yang tidak
dimilikinya dan ini dilarang di dalam Islam,
sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Hakim bin
Hizam Radhiyallahu 'anhu, beliau pernah bertanya pada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : �� ر��ل ا� ������ ا���� ������� ا����
��� ���ي أ���� ��� �� أ����� �� �� ا���ق ��ل � ��� �� ��� ���ك
“Wahai Rasulullah, ada seseorang yang
mendatangiku seraya meminta kepadaku agar aku
menjual kepadanya barang yang belum aku miliki,
dengan cara terlebih dahulu aku membelinya untuknya
dari pasar?” Rasulullah menjawab: “Janganlah engkau
menjual sesuatu yang tidak ada padamu” (Shahih, HR
Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah).
(2) Makelar atau Calo
Jual beli dengan sistem dropship bisa menggunakan
akad 'makelar' atau perantara antara pemilik barang
dan penjual.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa Calo adalah orang yang menjadi perantara dan
memberikan jasanya untuk menguruskan sesuatu
berdasarkan upah. Sedangkan Makelar adalah perantara
perdagangan antara pembeli dan penjual, atau orang
yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli. Bisa
juga diartikan sebagai orang atau badan hukum yang
berjual beli sekuritas atau barang untuk orang lain atas
dasar komisi. Dalam bahasa Arab, Calo sering disebut
dengan Simsarah. (lihat Mausu'ah Fiqhiyah : 10/151)
Makelar atau Calo dibolehkan dalam Islam,
sebagaimana di dalam hadist Qais bin Abi Gorzah
Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ia berkata:
��� ���� �� ��� ر��ل ا� – ��� ا� ���� و��� – ا������ة ، ��� ��� ر��ل ا� – ��� ا� ���� و��� – ������ ���� ��
أ��� ��� ، ���ل � ” �� ���� ا����ر ! إن ا���� ����ه ا���� وا���� �����ه �������
“Kami pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam disebut dengan “samasirah“ (calo/makelar),
pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam menghampiri kami, dan menyebut kami
dengan nama yang lebih baik dari calo, beliau
bersabda : “ Wahai para pedagang, sesungguhnya jual
beli ini kadang diselingi dengan kata-kata yang tidak
bermanfaat dan sumpah ( palsu ), maka perbaikilah
dengan ( memberikan ) sedekah.“( Shahih, HR. Ahmad,
Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah )
Hadist di atas menunjukkan bahwa pekerjaan calo
sudah ada sejak masa Rasulullah shallallahu 'alahi
wassalam, dan beliau tidak melarangnya, bahkan
menyebut mereka sebagai pedagang. Dan hal ini sesuai
dengan Fatwa DSN-MUI, No:93/DSN-MUI/IV/2014
Tentang Keperantaraan (Wasathah) Dalam Bisnis
Properti.
Bagaimana sistem Dropship menggunakan Akad
Makelar ?
Pertama: penjual yang tidak memiliki barang ini
datang ke pemilik barang dan meminta izin untuk
menjual barang yang dimilikinya dengan kesepakatan
FIQIH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 45 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
44
FIQIH
Oleh: Dr Ahmad Zain An-Najah, MAKetua Majelis Fatwa Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
Bolehkah?Transaksi Dropship,
khir-akhir banyak teman yang berbisnis secara
Aonline dengan sistem dropship. Bagaimana
hukumnya ? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa
yang dimaksud dengan sistem dropship.
Pengertian Dropship
Dropship menurut Wikipedia adalah sebuah tehnik
pemasaran, dimana penjual tidak menyimpan stok
barang, biasanya dia hanya memasang gambar suatu
produk di website atau media sosial. Jika penjual ini
mendapatkan pesanan dari pembeli, dia langsung
meneruskan pesanan tersebut ke produsen atau
supplier, kemudian supplier mengirimkan barang
tersebut ke pemesan atas nama penjual.
Berbeda dengan Reseller, dia harus membeli barang
dalam jumlah yang banyak dengan harga grosir,
kemudian menjualnya secara eceran dengan harga yang
lebih tinggi. Reseller ini melakukan stok barang dan
mengirimkan kepada pembeli atau pemesan. Dan
biasanya dia membutuhkan modal terlebih dahulu.
Berbeda dengan sistem dropship, dimana dia tidak
perlu modal terlebih dahulu.
Hukum Dropship
Hukum dropship secara fiqih, bisa dilihat dari
beberapa sudut pandang:
(1) Menjual Barang Yang Tidak Dimiliki
Dropship termasuk dalam kategori menjual barang
yang tidak dimiliki, karena dia hanya memajang gambar
suatu produk yang sebenarnya bukan miliknya, tapi
milik orang lain. Jika dia memajang gambar suatu
produk, serta menjualnya tanpa seizin pemiliknya, maka
termasuk dalam katagori menjual barang yang tidak
dimilikinya dan ini dilarang di dalam Islam,
sebagaimana yang tersebut di dalam hadist Hakim bin
Hizam Radhiyallahu 'anhu, beliau pernah bertanya pada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : �� ر��ل ا� ������ ا���� ������� ا����
��� ���ي أ���� ��� �� أ����� �� �� ا���ق ��ل � ��� �� ��� ���ك
“Wahai Rasulullah, ada seseorang yang
mendatangiku seraya meminta kepadaku agar aku
menjual kepadanya barang yang belum aku miliki,
dengan cara terlebih dahulu aku membelinya untuknya
dari pasar?” Rasulullah menjawab: “Janganlah engkau
menjual sesuatu yang tidak ada padamu” (Shahih, HR
Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah).
(2) Makelar atau Calo
Jual beli dengan sistem dropship bisa menggunakan
akad 'makelar' atau perantara antara pemilik barang
dan penjual.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa Calo adalah orang yang menjadi perantara dan
memberikan jasanya untuk menguruskan sesuatu
berdasarkan upah. Sedangkan Makelar adalah perantara
perdagangan antara pembeli dan penjual, atau orang
yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli. Bisa
juga diartikan sebagai orang atau badan hukum yang
berjual beli sekuritas atau barang untuk orang lain atas
dasar komisi. Dalam bahasa Arab, Calo sering disebut
dengan Simsarah. (lihat Mausu'ah Fiqhiyah : 10/151)
Makelar atau Calo dibolehkan dalam Islam,
sebagaimana di dalam hadist Qais bin Abi Gorzah
Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ia berkata:
��� ���� �� ��� ر��ل ا� – ��� ا� ���� و��� – ا������ة ، ��� ��� ر��ل ا� – ��� ا� ���� و��� – ������ ���� ��
أ��� ��� ، ���ل � ” �� ���� ا����ر ! إن ا���� ����ه ا���� وا���� �����ه �������
“Kami pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam disebut dengan “samasirah“ (calo/makelar),
pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wassalam menghampiri kami, dan menyebut kami
dengan nama yang lebih baik dari calo, beliau
bersabda : “ Wahai para pedagang, sesungguhnya jual
beli ini kadang diselingi dengan kata-kata yang tidak
bermanfaat dan sumpah ( palsu ), maka perbaikilah
dengan ( memberikan ) sedekah.“( Shahih, HR. Ahmad,
Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah )
Hadist di atas menunjukkan bahwa pekerjaan calo
sudah ada sejak masa Rasulullah shallallahu 'alahi
wassalam, dan beliau tidak melarangnya, bahkan
menyebut mereka sebagai pedagang. Dan hal ini sesuai
dengan Fatwa DSN-MUI, No:93/DSN-MUI/IV/2014
Tentang Keperantaraan (Wasathah) Dalam Bisnis
Properti.
Bagaimana sistem Dropship menggunakan Akad
Makelar ?
Pertama: penjual yang tidak memiliki barang ini
datang ke pemilik barang dan meminta izin untuk
menjual barang yang dimilikinya dengan kesepakatan
FIQIH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 47 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
46
tertentu.
Kedua: jika barang terjual, penjual akan
mendapatkan upah tertentu dari pemilik barang baik
dengan cara prosentasi ataupun dibayar dengan jumlah
tertentu.
Berkata Imam Nawawi : “Upah calo dibayar oleh
pemilik barang yang memintanya untuk menjualkan
barangnya.”
Berkata Syekh an-Najdy al-Hanbali (W:1392 H) “Upah
calo dibayar oleh pemilik barang, ini adalah kebiasaan
yang berlaku di pasar.”
Ketiga: harga ditentukan berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak.
Hal ini dikuatkan dengan perkataan Ibnu Abbas:
� ��س أن ���ل � �� ��ا ا���ب ��� زاد . ��� ��ا و��ا ��� ��
“Tidak mengapa seseorang berkata kepada
temannya,: “ Jual-lah baju ini, bila kamu bisa menjual
dengan harga lebih dari sekian dan sekian, maka itu
untukmu.”
Begitu juga dikuatkan dengan perkataan Ibnu Sirrin:
ر�� ��� إذا ��ل ��� ���ا ��� ��ن ��
�� ، أو ���� و���� �� ��س ��
“Bila seseorang berkata kepada temannya: “Jual-lah
barang ini dengan harga sekian, jika ada keuntungan,
maka itu untukmu atau untuk kita berdua, maka hal itu
dibolehkan.”
Makelar ini juga berlaku
untuk pembeli, artinya pembeli
meminta bantuan kepada
makelar ini untuk mencarikan
barang yang diiinginkannya
dengan memberikan upah
tertentu kepada makelar
tersebut. Makelar semacam ini
bisa disebut dengan penjual
jasa, yaitu jasa mencarikan
barang.
(3) Agen atau Wakalah
Jual beli dengan sistem
dropship bisa dirubah menjadi
akad wakalah atau agen.
Sebagaimana kita ketahui
bahwa seseorang bisa menjadi
agen penjualan dari produk tertentu. Dia menjual bukan
atas nama pribadinya, tetapi menjual atas nama
produsen atau supplier tertentu. Adapun keuntungan
tergantung kesepakatan antara agen dan pihak pemilik
barang.
(4) Kepegawaian atau Ijarah
Jual beli dengan sistem dropship bisa dirubah
menjadi akad kepegawaian atau akad ijarah. Caranya:
penjual dropship mendaftarkan diri sebagai pegawai
pihak pemilik barang. Dia mendapatkan gaji sesuai
kesepakatan bersama, baik barang terjual atau tidak
terjual. Ini seperti pegawai yang menunggu toko untuk
melayani pembeli. Ini sesuai dengan firman Allah,
���� إ��ا��� ��أ�� ا�����ه إن ��� � �� ا�����ت ا���ي ا����
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: Ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada
kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya”. (Qs. al-Qashas : 26)
Begitu sesuai dengan hadist Abdullah Umar
radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
� أ���ا ا���� أ��ه ��� أن ��� ����
“Berikan pegawai upahnya sebelum kering
keringatnya.“ (Shahih. HR. Ibnu Majah)
(5) Al Murabahah
Jual beli dengan sistem dropship bisa dilakukan
dengan akad al Murabah dengan sistem pemesanan,
yaitu pembeli memesan barang terlebih dahulu kepada
penjual, kemudian penjual mencari barang tersebut dari
tempat lain dengan cara membelinya. Ketika barang
tersebut sudah menjadi milik penjual, maka dia
menjualnya kembali kepada pembeli yang memesannya
dengan harga yang lebih mahal dengan cara kredit.
(lihat al Mawardi, al Hawi : 5/ 279, an Nawawi, al-
Majmu' : 3/13).
Akad seperti ini sering dilakukan oleh Bank-Bank
Syariah.
Catatan : Agar akad murabahah ini sesuai dengan
Syariah, pihak penjual harus membeli barang yang
dipesan pembeli dari supplier atau produsen dan
barang tersebut harus dipindahkan terlebih dahulu dari
tempat dia membelinya, baru kemudian dijual kepada
pemesan. Pihak supplier tidak boleh mengirim barang
tersebut langsung kepada pemesan sebelum
dipindahkan dari tokonya, tetapi harus melalui penjual,
karena barang itu sudah menjadi miliknya.
(6) Salam
Jual beli dengan sistem dropship bisa dilakukan
dengan akad salam, yaitu pihak pembeli memesan
barang kepada pihak penjual dengan cara mengirim
uang seharga barang tersebut, kemudian penjual
mencarikan barang tersebut dan mengirimnya kepada
FIQIH FIQIH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 47 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
46
tertentu.
Kedua: jika barang terjual, penjual akan
mendapatkan upah tertentu dari pemilik barang baik
dengan cara prosentasi ataupun dibayar dengan jumlah
tertentu.
Berkata Imam Nawawi : “Upah calo dibayar oleh
pemilik barang yang memintanya untuk menjualkan
barangnya.”
Berkata Syekh an-Najdy al-Hanbali (W:1392 H) “Upah
calo dibayar oleh pemilik barang, ini adalah kebiasaan
yang berlaku di pasar.”
Ketiga: harga ditentukan berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak.
Hal ini dikuatkan dengan perkataan Ibnu Abbas:
� ��س أن ���ل � �� ��ا ا���ب ��� زاد . ��� ��ا و��ا ��� ��
“Tidak mengapa seseorang berkata kepada
temannya,: “ Jual-lah baju ini, bila kamu bisa menjual
dengan harga lebih dari sekian dan sekian, maka itu
untukmu.”
Begitu juga dikuatkan dengan perkataan Ibnu Sirrin:
ر�� ��� إذا ��ل ��� ���ا ��� ��ن ��
�� ، أو ���� و���� �� ��س ��
“Bila seseorang berkata kepada temannya: “Jual-lah
barang ini dengan harga sekian, jika ada keuntungan,
maka itu untukmu atau untuk kita berdua, maka hal itu
dibolehkan.”
Makelar ini juga berlaku
untuk pembeli, artinya pembeli
meminta bantuan kepada
makelar ini untuk mencarikan
barang yang diiinginkannya
dengan memberikan upah
tertentu kepada makelar
tersebut. Makelar semacam ini
bisa disebut dengan penjual
jasa, yaitu jasa mencarikan
barang.
(3) Agen atau Wakalah
Jual beli dengan sistem
dropship bisa dirubah menjadi
akad wakalah atau agen.
Sebagaimana kita ketahui
bahwa seseorang bisa menjadi
agen penjualan dari produk tertentu. Dia menjual bukan
atas nama pribadinya, tetapi menjual atas nama
produsen atau supplier tertentu. Adapun keuntungan
tergantung kesepakatan antara agen dan pihak pemilik
barang.
(4) Kepegawaian atau Ijarah
Jual beli dengan sistem dropship bisa dirubah
menjadi akad kepegawaian atau akad ijarah. Caranya:
penjual dropship mendaftarkan diri sebagai pegawai
pihak pemilik barang. Dia mendapatkan gaji sesuai
kesepakatan bersama, baik barang terjual atau tidak
terjual. Ini seperti pegawai yang menunggu toko untuk
melayani pembeli. Ini sesuai dengan firman Allah,
���� إ��ا��� ��أ�� ا�����ه إن ��� � �� ا�����ت ا���ي ا����
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: Ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada
kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang
yang kuat lagi dapat dipercaya”. (Qs. al-Qashas : 26)
Begitu sesuai dengan hadist Abdullah Umar
radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
� أ���ا ا���� أ��ه ��� أن ��� ����
“Berikan pegawai upahnya sebelum kering
keringatnya.“ (Shahih. HR. Ibnu Majah)
(5) Al Murabahah
Jual beli dengan sistem dropship bisa dilakukan
dengan akad al Murabah dengan sistem pemesanan,
yaitu pembeli memesan barang terlebih dahulu kepada
penjual, kemudian penjual mencari barang tersebut dari
tempat lain dengan cara membelinya. Ketika barang
tersebut sudah menjadi milik penjual, maka dia
menjualnya kembali kepada pembeli yang memesannya
dengan harga yang lebih mahal dengan cara kredit.
(lihat al Mawardi, al Hawi : 5/ 279, an Nawawi, al-
Majmu' : 3/13).
Akad seperti ini sering dilakukan oleh Bank-Bank
Syariah.
Catatan : Agar akad murabahah ini sesuai dengan
Syariah, pihak penjual harus membeli barang yang
dipesan pembeli dari supplier atau produsen dan
barang tersebut harus dipindahkan terlebih dahulu dari
tempat dia membelinya, baru kemudian dijual kepada
pemesan. Pihak supplier tidak boleh mengirim barang
tersebut langsung kepada pemesan sebelum
dipindahkan dari tokonya, tetapi harus melalui penjual,
karena barang itu sudah menjadi miliknya.
(6) Salam
Jual beli dengan sistem dropship bisa dilakukan
dengan akad salam, yaitu pihak pembeli memesan
barang kepada pihak penjual dengan cara mengirim
uang seharga barang tersebut, kemudian penjual
mencarikan barang tersebut dan mengirimnya kepada
FIQIH FIQIH
FIQIH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 49 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
48
TAZKIYATUN NAFS
pembeli. ( lihat Majalah Majma' al Fiqh al Islami: 6/214)
Dan ini sesuai dengan fatwa DSN-MUI No : 05/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam.
Pertanyaan, ada sebagian orang yang ketika
bepergian keluar negeri, mengambil foto dari barang-
barang tertentu yang menarik di negara tersebut.
Kemudian dia tawarkan kepada teman-temannya yang
berada di Indonesia. Setelah tertarik, teman-temannya
memesan barang tersebut, dan dia langsung
membelikan barang tersebut dengan perjanjian bahwa
pembayaran akan dilakukan ketika barang
sudah diterima pembeli ketika sampai
Indonesia. Bagaimana hukum transaksi di
atas ?
Jawabannya, bahwa transaksi di atas
bisa dimasukkan dalam katagori Jual Beli
Murabahah, karena teman-teman yang di
Indonesia memesan barang kepada yang
sedang berada di luar negeri. Kemudian
orang tersebut membeli barang yang
dipesan atas nama dirinya. Ketika barang
itu sudah menjadi miliknya, dia menjualnya
lagi kepada teman-teman yang memesan
tadi dengan harga yang lebih tinggi, seraya
menjelaskan harga barang dan keuntungan
yang dia ambil. Wallahu A'lam.[]
dan Sedekah UtamaOleh: Abdul Qadir Bajuber,
Kepala Perpustakaan Dewan Dakwah
Keutamaan Sedekah
alam sebuah riwayat, Aisyah radhiyallahu anha
Dia berkata, seorang wanita miskin
mendatangiku bersama dua anak
perempuannya. Maka aku memberikannya makanan
dengan tiga butir kurma. Lalu ia memberikan kepada
setiap anaknya itu sebutir kurma. Lalu ia mengangkat
sebutir kurma itu ke mulutnya untuk dimakan namun,
kedua anak perempuannya itu meminta makan
darinya, lalu ia pun membelah sebutir kurma itu
menjadi dua bagian untuk keduanya. Apa yang
dilakukannya itu membuatku kagum. Maka aku pun
menceritakan perbuatan wanita itu kepada Rasulallah
SAW, maka ia pun berwasiat,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan Surga
untuknya dengan perbuatannya itu. Atau Allah telah
membebaskannya dari Neraka dengan sebab
perbuatannya itu” (HR Muslim No 2630).
Kisah di atas bila kita simak dengan seksama
mengisyaratkan sebuah pelajaran yang sangat menarik
FIQIH
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 49 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
48
TAZKIYATUN NAFS
pembeli. ( lihat Majalah Majma' al Fiqh al Islami: 6/214)
Dan ini sesuai dengan fatwa DSN-MUI No : 05/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam.
Pertanyaan, ada sebagian orang yang ketika
bepergian keluar negeri, mengambil foto dari barang-
barang tertentu yang menarik di negara tersebut.
Kemudian dia tawarkan kepada teman-temannya yang
berada di Indonesia. Setelah tertarik, teman-temannya
memesan barang tersebut, dan dia langsung
membelikan barang tersebut dengan perjanjian bahwa
pembayaran akan dilakukan ketika barang
sudah diterima pembeli ketika sampai
Indonesia. Bagaimana hukum transaksi di
atas ?
Jawabannya, bahwa transaksi di atas
bisa dimasukkan dalam katagori Jual Beli
Murabahah, karena teman-teman yang di
Indonesia memesan barang kepada yang
sedang berada di luar negeri. Kemudian
orang tersebut membeli barang yang
dipesan atas nama dirinya. Ketika barang
itu sudah menjadi miliknya, dia menjualnya
lagi kepada teman-teman yang memesan
tadi dengan harga yang lebih tinggi, seraya
menjelaskan harga barang dan keuntungan
yang dia ambil. Wallahu A'lam.[]
dan Sedekah UtamaOleh: Abdul Qadir Bajuber,
Kepala Perpustakaan Dewan Dakwah
Keutamaan Sedekah
alam sebuah riwayat, Aisyah radhiyallahu anha
Dia berkata, seorang wanita miskin
mendatangiku bersama dua anak
perempuannya. Maka aku memberikannya makanan
dengan tiga butir kurma. Lalu ia memberikan kepada
setiap anaknya itu sebutir kurma. Lalu ia mengangkat
sebutir kurma itu ke mulutnya untuk dimakan namun,
kedua anak perempuannya itu meminta makan
darinya, lalu ia pun membelah sebutir kurma itu
menjadi dua bagian untuk keduanya. Apa yang
dilakukannya itu membuatku kagum. Maka aku pun
menceritakan perbuatan wanita itu kepada Rasulallah
SAW, maka ia pun berwasiat,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan Surga
untuknya dengan perbuatannya itu. Atau Allah telah
membebaskannya dari Neraka dengan sebab
perbuatannya itu” (HR Muslim No 2630).
Kisah di atas bila kita simak dengan seksama
mengisyaratkan sebuah pelajaran yang sangat menarik
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 51 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
50
TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS
dan berharga untuk kita. Karena disebabkan sebuah
biji kurma yang diberikan kepada anaknya seorang
muslim dapat menghantarkanya ke Sorga Allah yang
maha indah. Pada hal kalau kita lihat apalah artinya
sebutir kurma ? Pastilah semua orang menganggapnya
kecil, barang sepele. Bahkan, mungkin tidak berarti
untuk sebagian orang. Namun, sedekah yang sedikit
itu bila diniatkan karena Allah SWT, maka sedekah itu
menjadi sebuah amal shaleh yang dapat
menghantarkannya ke dalam Surga.
Pada bulan-bulan selain bulan Ramadhan maka
amal dibalas sepuluh, tujuh puluh bahkan, sampai
dengan tujuh ratus kali,( al-Baqarah:261). Tetapi pada
bulan Ramadhan hitungan ganjaran itu lebih dari itu.
Mengapa?
Karena Bulan Ramadhan bulan tempat berlipatnya
pahala yang dilakukan seorang muslim. Karena
keutamaan-keutamaan seperti itu Nabi SAW
mencontohkan kepada kita beliau adalah orang yang
paling dermawan tatkala datang bulan Ramadhan.
Abdullah bin Abbas menyebutkan, bahwa Nabi adalah
orang yang paling dermawan dengan kebaikan dan
lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan (HR.
Bukhari dan Muslim).
Harta merupakan amanah dari Allah SWT dan pada
hakekatnya harta yang kita miliki adalah harta yang
telah kita habiskan dan kita sedekahkan, sedangkan
harta yang kita tinggalkan dan kita simpan adalah milik
ahli waris kita. Yang kita sadari adalah bahwa harta
yang kita sedekahkan itu tidak akan berkurang sama
sekali, tetapi justru akan bertambah dan semakin subur
(QS al-Baqarah: 276).
Dalam sebuah hadits muslim (no 2588) Abu
Hurairah ra menyebutkan, harta yang disedekahi tidak
akan pernah berkurang. Rasulallah SAW berwasiat:
“Sedekah tidak mengurangi harta. Allah tidak
menambah kepada seorang hamba karena sifat
maafnya, kecuali kemuliaanya. Dan tidaklah seseorang
merendahkan diri (tawadhu) karena Allah, melainkan
Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Muslim).
Yang harus diperhatikan oleh seorang muslim
adalah ketika kita bersedekah atau mengerjakan
ibadah-ibadah lainnya harus didasari dengan ikhlas,
mengharap ridha dan ganjaran hanya dari Allah SWT
semata. Oleh karena itu tujuan kita bersedekah adalah
semata-mata karena Allah SWT dan tujuannya adalah
mengharap balasan di akhirat, bukan tujuan duniawi.
Namun, perkara ikhlas dalam bersedekah ini
terkadang tidak mudah. Banyak godaan yang
merintanginya. Tidak sedikit manusia yang tergelincir
saat dia bersedekah disebabkan tidak adanya ikhlas
karena Allah pada dirinya. Terkadang pula, banyak
manusia yang awalnya ikhlas tetapi dikemudian hari
tergoda oleh setan dan akhirnya hapus amalnya karena
ingin dipuji manusia atau menyebut-nyebut
pemberiannya itu. Oleh karena itu menjaga keikhlasan
ini harus terus dipelihara agar amal sedekah kita tidak
rusak.
Keutamaan Sedekah
Para ulama menjelaskan bahwa sedekah melatih
seorang muslim untuk meraih sifat kedermawanan,
kasih sayang terhadap orang yang membutuhkan
pertolongan dan kasih sayang terhadap fakir miskin.
Bahkan, sedekah itu dapat memelihara jiwa seorang
muslim dari kekikiran. Sebagaimana Allah SWT
berfirman:
“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka Itulah orang orang yang beruntung”(al-
Baqarah:9)
Banyak hadits dan ayat al-Qur‟an al-Kariem yang
menjelaskan tentang keutamaan sedekah. Salah
satunya adalah al-Baqarah: 271 yang berfaidah
menghapus kesalahan dan dosa seorang hamba
sebagai mana Allah berfirman:
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), Maka itu
adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya
dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-
kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(al-Baqarah: 271).
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad Rasulallah SAW berwasiat,
“Sedekah itu dapat menghapus kesalahan laksana
air dapat memadamkan api.” (HR. Ahmad).
Bagi orang yang tidak berharta tidak usah berkecil
hati, karena sedekah yang kita berikan kepada sesama
muslim itu tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa
berbentuk amal shaleh, seperti; tersenyum,
mengucapkan salam, menolong, isfigfar, dan lain-lain.
Karena Nabi SAW berwasiat, setiap kebaikan itu adalah
sedekah, (HR. Muslim). Bahkan, menahan diri tidak
melakukan keburukan dan tidak menyakiti orang lain
adalah sedekah, (HR. Tirmidzi).
Sedekah Paling Utama
Ada beberapa sedekah yang paling utama
disebutkan oleh para ulama, diantara sedekah-sedekah
itu adalah:
1. Sedekah Jariyah adalah sedekah yang tetap ada
setelah seseorang meninggal dunia, dan pahalanya
terus mengalir. Dalam sebuah riwayat Imam
Muslim Nabi SAW berwasiat: “Apabila Manusia
meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga
hal; sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak yang shaleh yang mendoakannya.
Selain itu ada beberapa bentuk sedekah jariyah
selain yang disebutkan dalam hadits itu, diantara
bentuk sedekah jariyah itu adalah:
2. Membuat sumber air dan menggali sumur. Dalam
perkara ini ada sebuah riwayat yang menyebutkan;
Sa‟ad bin Ubadah ra. Ia berkata, Wahai Rasulallah !
Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia,
bolehkah aku bersedekah atas namanya ? baliau
menjawab, boleh. Aku berkata, sedekah apakah
yang paling baik ? beliau menjawab, Membuat
sumber air”. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai).
3. Membangun Masjid. Rasulallah SAW berwasiat:
“Barang siapa yang membangun masjid karena
mengharapkan wajah Allah, niscaya Allah akan
membangunkan untuknya sebuah istana di Sorga”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
4. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
5. Menginfakkan dengan mewakafkan mushaf-mushaf
al-Qur'an, termasuk juga buku-buku yang
bermanfaat.
6. Membangun rumah/panti asuhan atau rumah
janda-janda miskin dan semisalnya. Dalam hal ini
Abu Hurairah ra berkata, Nabi SAW berwasiat:
“Sesungguhnya diantara amalan kebaikan seorang
muslim yang akan terus menyertainya sesudah
matinya adalah ilmu yang ia ajarkan dan ia
sebarkan, anak shaleh yang ditinggalkannya,
mushaf yang diwariskan atau masjid yang
dibangunnya atau rumah untuk ibnu sabil yang
dibangunnya atau mata air yang dialirkannya atau
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 51 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
50
TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS
dan berharga untuk kita. Karena disebabkan sebuah
biji kurma yang diberikan kepada anaknya seorang
muslim dapat menghantarkanya ke Sorga Allah yang
maha indah. Pada hal kalau kita lihat apalah artinya
sebutir kurma ? Pastilah semua orang menganggapnya
kecil, barang sepele. Bahkan, mungkin tidak berarti
untuk sebagian orang. Namun, sedekah yang sedikit
itu bila diniatkan karena Allah SWT, maka sedekah itu
menjadi sebuah amal shaleh yang dapat
menghantarkannya ke dalam Surga.
Pada bulan-bulan selain bulan Ramadhan maka
amal dibalas sepuluh, tujuh puluh bahkan, sampai
dengan tujuh ratus kali,( al-Baqarah:261). Tetapi pada
bulan Ramadhan hitungan ganjaran itu lebih dari itu.
Mengapa?
Karena Bulan Ramadhan bulan tempat berlipatnya
pahala yang dilakukan seorang muslim. Karena
keutamaan-keutamaan seperti itu Nabi SAW
mencontohkan kepada kita beliau adalah orang yang
paling dermawan tatkala datang bulan Ramadhan.
Abdullah bin Abbas menyebutkan, bahwa Nabi adalah
orang yang paling dermawan dengan kebaikan dan
lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan (HR.
Bukhari dan Muslim).
Harta merupakan amanah dari Allah SWT dan pada
hakekatnya harta yang kita miliki adalah harta yang
telah kita habiskan dan kita sedekahkan, sedangkan
harta yang kita tinggalkan dan kita simpan adalah milik
ahli waris kita. Yang kita sadari adalah bahwa harta
yang kita sedekahkan itu tidak akan berkurang sama
sekali, tetapi justru akan bertambah dan semakin subur
(QS al-Baqarah: 276).
Dalam sebuah hadits muslim (no 2588) Abu
Hurairah ra menyebutkan, harta yang disedekahi tidak
akan pernah berkurang. Rasulallah SAW berwasiat:
“Sedekah tidak mengurangi harta. Allah tidak
menambah kepada seorang hamba karena sifat
maafnya, kecuali kemuliaanya. Dan tidaklah seseorang
merendahkan diri (tawadhu) karena Allah, melainkan
Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Muslim).
Yang harus diperhatikan oleh seorang muslim
adalah ketika kita bersedekah atau mengerjakan
ibadah-ibadah lainnya harus didasari dengan ikhlas,
mengharap ridha dan ganjaran hanya dari Allah SWT
semata. Oleh karena itu tujuan kita bersedekah adalah
semata-mata karena Allah SWT dan tujuannya adalah
mengharap balasan di akhirat, bukan tujuan duniawi.
Namun, perkara ikhlas dalam bersedekah ini
terkadang tidak mudah. Banyak godaan yang
merintanginya. Tidak sedikit manusia yang tergelincir
saat dia bersedekah disebabkan tidak adanya ikhlas
karena Allah pada dirinya. Terkadang pula, banyak
manusia yang awalnya ikhlas tetapi dikemudian hari
tergoda oleh setan dan akhirnya hapus amalnya karena
ingin dipuji manusia atau menyebut-nyebut
pemberiannya itu. Oleh karena itu menjaga keikhlasan
ini harus terus dipelihara agar amal sedekah kita tidak
rusak.
Keutamaan Sedekah
Para ulama menjelaskan bahwa sedekah melatih
seorang muslim untuk meraih sifat kedermawanan,
kasih sayang terhadap orang yang membutuhkan
pertolongan dan kasih sayang terhadap fakir miskin.
Bahkan, sedekah itu dapat memelihara jiwa seorang
muslim dari kekikiran. Sebagaimana Allah SWT
berfirman:
“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka Itulah orang orang yang beruntung”(al-
Baqarah:9)
Banyak hadits dan ayat al-Qur‟an al-Kariem yang
menjelaskan tentang keutamaan sedekah. Salah
satunya adalah al-Baqarah: 271 yang berfaidah
menghapus kesalahan dan dosa seorang hamba
sebagai mana Allah berfirman:
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), Maka itu
adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya
dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-
kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(al-Baqarah: 271).
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad Rasulallah SAW berwasiat,
“Sedekah itu dapat menghapus kesalahan laksana
air dapat memadamkan api.” (HR. Ahmad).
Bagi orang yang tidak berharta tidak usah berkecil
hati, karena sedekah yang kita berikan kepada sesama
muslim itu tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa
berbentuk amal shaleh, seperti; tersenyum,
mengucapkan salam, menolong, isfigfar, dan lain-lain.
Karena Nabi SAW berwasiat, setiap kebaikan itu adalah
sedekah, (HR. Muslim). Bahkan, menahan diri tidak
melakukan keburukan dan tidak menyakiti orang lain
adalah sedekah, (HR. Tirmidzi).
Sedekah Paling Utama
Ada beberapa sedekah yang paling utama
disebutkan oleh para ulama, diantara sedekah-sedekah
itu adalah:
1. Sedekah Jariyah adalah sedekah yang tetap ada
setelah seseorang meninggal dunia, dan pahalanya
terus mengalir. Dalam sebuah riwayat Imam
Muslim Nabi SAW berwasiat: “Apabila Manusia
meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga
hal; sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak yang shaleh yang mendoakannya.
Selain itu ada beberapa bentuk sedekah jariyah
selain yang disebutkan dalam hadits itu, diantara
bentuk sedekah jariyah itu adalah:
2. Membuat sumber air dan menggali sumur. Dalam
perkara ini ada sebuah riwayat yang menyebutkan;
Sa‟ad bin Ubadah ra. Ia berkata, Wahai Rasulallah !
Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia,
bolehkah aku bersedekah atas namanya ? baliau
menjawab, boleh. Aku berkata, sedekah apakah
yang paling baik ? beliau menjawab, Membuat
sumber air”. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai).
3. Membangun Masjid. Rasulallah SAW berwasiat:
“Barang siapa yang membangun masjid karena
mengharapkan wajah Allah, niscaya Allah akan
membangunkan untuknya sebuah istana di Sorga”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
4. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
5. Menginfakkan dengan mewakafkan mushaf-mushaf
al-Qur'an, termasuk juga buku-buku yang
bermanfaat.
6. Membangun rumah/panti asuhan atau rumah
janda-janda miskin dan semisalnya. Dalam hal ini
Abu Hurairah ra berkata, Nabi SAW berwasiat:
“Sesungguhnya diantara amalan kebaikan seorang
muslim yang akan terus menyertainya sesudah
matinya adalah ilmu yang ia ajarkan dan ia
sebarkan, anak shaleh yang ditinggalkannya,
mushaf yang diwariskan atau masjid yang
dibangunnya atau rumah untuk ibnu sabil yang
dibangunnya atau mata air yang dialirkannya atau
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
52 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 53 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS
sedekah yang dikeluarkannya dari harta pada saat
sehat dan masih hidup, amalan itu akan terus
menyertainya sesudah meninggalnya”. (HR. Ibnu
Majah no. 242).
7. Bersedekah kepada karib kerabat yang memendam
permusuhan dan berbuat jahat kepada kita.
Bersedekah kepada mereka ini mempunyai
keutamaan yang besar, sebagaimana Ummu
Kulsum berkata, berwasiat Rasulallah SAW:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah
kepada kerabat yang memusuhi kita (berbuat
jahat)”. (HR. Ibnu Huzaimah, al-Hakim).
8. Bersedekah pada saat sehat lagi membutuhkan.
Abu Hurairah menyebutkan, seorang laki-laki
datang kepada Nabi dan berkata; Wahai Rasulallah
sedekah yang bagaimanakah yang paling besar
pahalanya ? Beliau berwasiat; Sebaik-baiknya
sedekah adalah engkau bersedekah dalam keadaan
sehat dan pelit, engkau takut fakir dan mencita-
citakan kekayaan. „Jangan engkau tunda hingga
apabila nyawa telah sampai ke kerongkongan
barulah engkau berkata, untuk si fulan sekian,
untuk si fulan sekian.‟ Ketahuilah, harta itu
memang milik si Fulan” (HR Bukhari 1419, Muslim
1032). Syaikh Abdullah bin Baz mengomentari
hadits ini, ini menunjukan bahwa sedekah pada saat
sehat dan membutuhkan itu lebih utama untuk
dilakukan.
9. Sedekah yang diambil dari kelebihan harta yang
telah mencukupi kebutuhan. Abu Harairah berkata,
berwasiat Rasulallah SAW: “Sebaik-baiknya sedekah
adalah yang diambil dari sisa kebutuhannya, dan
mulailah memberi sedekah kepada orang yang
menjadi tanggunganmu” (HR Bukhari no 1426). Al-
Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata,
maknanya sedekah yang paling utama
adalah sedekah yang dikeluarkan
seseorang dari hartanya setelah tersisa
dari kadar (harta) yang telah
mencukupi kebutuhannya.
10. Sebaik-baiknya nafkah ialah yang
diberikan kepada orang yang menjadi
tanggungan, keluarga dan karib
kerabat. “Mereka bertanya tentang
apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan
yang kamu buat, Maka Sesungguhnya
Allah Maha mengetahuinya” (QS al-
Baqarah: 215).
11. Bersedekah di bulan Ramadhan dan di
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Abdullah bin
Abbas menyebutkan, bahwa Nabi adalah orang
yang paling dermawan dengan kebaikan dan lebih
dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril
As bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap
malam Ramadhan untuk menyimak bacaan al-
Qur‟an. Sesungguhnya, Rasulallah SAW lebih
dermawan daripada angin yang berhembus (HR
Bukhari dan Muslim).
Wallahu 'alam bishshawwab.[]
69 TahunMosi Integral:
Mengenang Perjuangan M. NatsirOleh: Hadi Nur Ramadhan
Peneliti pada Pusat Kajian Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
MAN TAZAKKA
52 EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 53 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M
TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS
sedekah yang dikeluarkannya dari harta pada saat
sehat dan masih hidup, amalan itu akan terus
menyertainya sesudah meninggalnya”. (HR. Ibnu
Majah no. 242).
7. Bersedekah kepada karib kerabat yang memendam
permusuhan dan berbuat jahat kepada kita.
Bersedekah kepada mereka ini mempunyai
keutamaan yang besar, sebagaimana Ummu
Kulsum berkata, berwasiat Rasulallah SAW:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah
kepada kerabat yang memusuhi kita (berbuat
jahat)”. (HR. Ibnu Huzaimah, al-Hakim).
8. Bersedekah pada saat sehat lagi membutuhkan.
Abu Hurairah menyebutkan, seorang laki-laki
datang kepada Nabi dan berkata; Wahai Rasulallah
sedekah yang bagaimanakah yang paling besar
pahalanya ? Beliau berwasiat; Sebaik-baiknya
sedekah adalah engkau bersedekah dalam keadaan
sehat dan pelit, engkau takut fakir dan mencita-
citakan kekayaan. „Jangan engkau tunda hingga
apabila nyawa telah sampai ke kerongkongan
barulah engkau berkata, untuk si fulan sekian,
untuk si fulan sekian.‟ Ketahuilah, harta itu
memang milik si Fulan” (HR Bukhari 1419, Muslim
1032). Syaikh Abdullah bin Baz mengomentari
hadits ini, ini menunjukan bahwa sedekah pada saat
sehat dan membutuhkan itu lebih utama untuk
dilakukan.
9. Sedekah yang diambil dari kelebihan harta yang
telah mencukupi kebutuhan. Abu Harairah berkata,
berwasiat Rasulallah SAW: “Sebaik-baiknya sedekah
adalah yang diambil dari sisa kebutuhannya, dan
mulailah memberi sedekah kepada orang yang
menjadi tanggunganmu” (HR Bukhari no 1426). Al-
Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata,
maknanya sedekah yang paling utama
adalah sedekah yang dikeluarkan
seseorang dari hartanya setelah tersisa
dari kadar (harta) yang telah
mencukupi kebutuhannya.
10. Sebaik-baiknya nafkah ialah yang
diberikan kepada orang yang menjadi
tanggungan, keluarga dan karib
kerabat. “Mereka bertanya tentang
apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan
yang kamu buat, Maka Sesungguhnya
Allah Maha mengetahuinya” (QS al-
Baqarah: 215).
11. Bersedekah di bulan Ramadhan dan di
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Abdullah bin
Abbas menyebutkan, bahwa Nabi adalah orang
yang paling dermawan dengan kebaikan dan lebih
dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril
As bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap
malam Ramadhan untuk menyimak bacaan al-
Qur‟an. Sesungguhnya, Rasulallah SAW lebih
dermawan daripada angin yang berhembus (HR
Bukhari dan Muslim).
Wallahu 'alam bishshawwab.[]
69 TahunMosi Integral:
Mengenang Perjuangan M. NatsirOleh: Hadi Nur Ramadhan
Peneliti pada Pusat Kajian Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M54 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 55 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
disintegrasi bangsa.
Dari sosok lelaki tiada tanding yang lahir di Alahan
Panjang Sumatera Barat ini kita belajar tentang sebuah
nilai kesederhanaan, keteguhan memegang prinsip dan
kesediaan untuk melakukan kompromi ditengah
kemajemukan bangsa. Itulah warisan manikam
keteladanan M. Natsir yang masih sangat relevan dan
pantas diapresiasi di tengah 'carut-marut'nya kondisi
bangsa akibat gejala pragmatisme politik. Bangsa yang
besar adalah yang menghargai jasa-jasa pemimpinnya.
Berikut ini isi pidato M. Natsir tentang Mosi Integral
tahun 1950 yang terdokumentasikan oleh DP Sati Alimin
dalam buku ''Capita Selecta II'' (Jakarta: Abadi, 1957).
"Saudara Ketua,
Dalam menentukan sikap fraksi saya terhadap mosi
ini, fraksi adalah terlepas dari soal "apakah kami dapat
menerima oper semua keterangan-keterangan yang
tercantum dalam mosi atau tidak!". Juga menjauhkan
diri dari pada pembicaraan unitarisme dan federalisme
dalam hubungan mosi ini, sebab pusat persoalannya
tidak ada hubungannya dengan hal - hal itu, akan tetapi
jauh di lapangan lain.
Pembicara-pembicara yang mendahului saya, sudah
dengan panjang lebar mengemukakan hal ini.
Orang yang setuju dengan mosi ini tidak usah
berarti, bahwa orang itu unitaris, orang federalispun
mungkin juga dapat menyetujuinya. sebab soal ini
sebagai mana saya katakan, bukan soal teori struktur
negara unitarisme atau federalisme, akan tetapi soal
menyelesaikan hasil dari perjuangan kita masa lampau
yang tetap masih menjadi duri dalam daging. Tiap-tiap
orang yang meneliti jalan persengketaan Indonesia -
Belanda, tentu akan mengetahui bagaimana riwayat
timbulnya Negara Sumatera Timur (NST). Dan
bagaimana fungsinya NST itu. Walaupun bagaimana
juga ditimbang, ditinjau dan dikupas, tetapi rakyat
dalam perjuangannya melihat struktur itu sebagai bekas
alat lawan untuk meruntuhkan Republik Indonesia.
Maka inilah yang menimbulkan reaksi dari pihak rakyat.
Bukan soal teori unitarisme dan federalisme.
Kejadian-kejadian yang bergolak di NST sekarang
bukan suatu hal yang kunsmatig atau dibikin-bikin akan
tetapi adalah satu akibat yang tidak dapat dielakan dan
yang harus kita selesaikan dengan Konferensi Meja
Bundar (KMB) sebagai hasil perundingan dengan
Belanda dahulu.
Orang bisa berkata, bahwa semua mosi atau resolusi
dari rakyat dan demonstrasi- demonstrasi yang telah
berlaku di NST itu menurut Yuridische vormnya-nya
belum dapat dianggap sebagai suatu manifestasi dari
kehendak rakyat. Tapi coba, apakah akibatnya jikalau
mosi ini ditolak lantaran dianggap prestisennya belum
cukup? Ia akan berarti pancingan bagi rakyat untuk
menghebat dalam demonstrasi !
Saya teringat pada Pidato presiden pada pembukaan
Sidang Parlemen ini. Beliau berkata, bahwa dalam satu
tahun ini kita tetap konstitusionil. kita akan menuruti
apa yang disebut dalam konstitusi dan tidak akan
menyimpang dari konstitusi. Akan tetapi menyimpang
dari padanya, jikalau keadaan memaksa. hal ini
diperlihatkan oleh rakyat. dan diartikannya jika keadaan
bisa, tidak memaksa, tidak memberikan jalan baginya
untuk mencapai cita-citanya, maka diciptakannya
keadaan yang memaksa dengan segala akibatnya yang
dipikul oleh rakyat itu sendiri.
Barangkali di dalam meninjau mosi ini Pemerintah
merasa khawatir, kalau-kalau mosi ini akan
mengakibatkan suatu bentrokan. akan tetapi menolak
dan mematikan mosi ini berarti memperhebat apa yang
telah terjadi. Oleh karena itu letakkanlah titik berat dari
mosi ini pada apa yang disebut dalam keputusan, yaitu
supaya Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS)
menempuh jalan biasa dengan kebijaksanaanya untuk
menyelesaikan persoalan ini. Jikalau pemerintah
menganggap bahwa jika pekerjaan itu dengan sekaligus
dan serentak dijalankan, akan menimbulkan bermacam
-macam kekacauan, maka bagi Pemerintah cukup
terbuka jalan mengadakan Undang - Undang Darurat
untuk mengadakan peralihan, sehingga RIS dapat
bertindak tidak membiarkan rakyat di NST bergolak, dan
diberikan kepada mereka kesempatan untuk
menyelesaikan soalnya sendiri. Maka dalam pasal-pasal
yang ada dalam undang-undang darurat itu terbuka
jalan bagi pemerintah untuk menjalankan kebijaksanaan
dengan sebaik-baiknya.
Saudara ketua, Izinkanlah saya sekarang berbicara
terlepas atau tidak terlepas dari pada soal unitarisme
atau federalisme, akan tetapi dalam hubungan yang
Mosi integral Natsir merupakan satu prestasi
gemilang dalam pentas sejarah yang sangat
monumental dalam parlemen Indonesia.
Ulama Negarawan yang bergelar Datuk Sinaro Panjang
(1908-1993) ini mampu menyatukan kembali Indonesia
yang terpecah belah dalam pemerintahan negara-
negara bagian atau federal buatan Van Mook menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita
kenal sekarang ini.
Di balik itu, mosi ini tidak lahir begitu saja. Terjadinya
perdebatan di Parlemen Sementara Republik Indonesia
Serikat (RIS) adalah merupakan titik kulminasi aspirasi
masyarakat Indonesia yang kecewa terhadap hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di
Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus-2 November 1949.
Pihak yang termasuk menolak hasil KMB adalah M.
Natsir yang waktu itu sebagai Menteri Penerangan
(Menpen) dan Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim.
Lobi Natsir ke pimpinan fraksi di Parlemen
Sementara RIS dan pendekatannya ke daerah-daerah
selanjutnya ia formulasikan dalam dua kata, yaitu ”Mosi
Integral”.
Sahabat Natsir, Mr. Mohamad Roem sesama aktifis
pergerakan dari Partai Masjumi mengatakan:
"... betapa dalam ikhtiar melicinkan Mosi Integral itu,
Pak Natsir berbicara dengan Pemipin Fraksi dari yang
paling Kiri yakni Ir. Sakirman dari PKI, dan dengan yang
paling Kanan yakni Sahetapy Engel dari BFO. Dan pada
waktu menyampaikan usul mosi integral di parlemen
maka beliau menahan diri untuk tidak berbicara soal
federalisme atau unitarisme. Karena pokok persoalan
bukan disitu....", (Mohamad Roem, Peralihan ke Negara
Kesatuan, Jakarta: Media Dakwah, 1993, hal 47).
Sebagai Ketua Fraksi Masjumi. fraksi terbesar di
parlemen, M. Natsir berlekas mengajukan Mosi Integral
yang disampaikan ke Parlemen pada 3 April 1950. Mosi
diterima baik oleh pemerintah dan PM Mohammad
Hatta menegaskan akan menggunakan Mosi Integral
sebagai pedoman dalam memecahkan persoalan.
Bahkan Bung Hatta menyebut Mosi Integral Natsir
sebagai Proklamasi yang kedua setelah Proklamasi yang
pertama pada 17 Agustus 1945.
Kini Mosi Integral NKRI yang digagas oleh M. Natsir
pada 3 April 1950 sudah berusia 69 tahun. Tugas kita
sekarang sebagaimana ungkapan Prof. Dr. Laode M.
Kamaluddin adalah bukan saja menghargai Natsir
sesuai dengan jasa besarnya terhadap negara-bangsa
Indonesia, tetapi juga menjaga tetap tegak dan utuhnya
NKRI seraya menghempang segenap potensi
PAK NATSIR
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M54 MAN TAZAKKA
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 55 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
disintegrasi bangsa.
Dari sosok lelaki tiada tanding yang lahir di Alahan
Panjang Sumatera Barat ini kita belajar tentang sebuah
nilai kesederhanaan, keteguhan memegang prinsip dan
kesediaan untuk melakukan kompromi ditengah
kemajemukan bangsa. Itulah warisan manikam
keteladanan M. Natsir yang masih sangat relevan dan
pantas diapresiasi di tengah 'carut-marut'nya kondisi
bangsa akibat gejala pragmatisme politik. Bangsa yang
besar adalah yang menghargai jasa-jasa pemimpinnya.
Berikut ini isi pidato M. Natsir tentang Mosi Integral
tahun 1950 yang terdokumentasikan oleh DP Sati Alimin
dalam buku ''Capita Selecta II'' (Jakarta: Abadi, 1957).
"Saudara Ketua,
Dalam menentukan sikap fraksi saya terhadap mosi
ini, fraksi adalah terlepas dari soal "apakah kami dapat
menerima oper semua keterangan-keterangan yang
tercantum dalam mosi atau tidak!". Juga menjauhkan
diri dari pada pembicaraan unitarisme dan federalisme
dalam hubungan mosi ini, sebab pusat persoalannya
tidak ada hubungannya dengan hal - hal itu, akan tetapi
jauh di lapangan lain.
Pembicara-pembicara yang mendahului saya, sudah
dengan panjang lebar mengemukakan hal ini.
Orang yang setuju dengan mosi ini tidak usah
berarti, bahwa orang itu unitaris, orang federalispun
mungkin juga dapat menyetujuinya. sebab soal ini
sebagai mana saya katakan, bukan soal teori struktur
negara unitarisme atau federalisme, akan tetapi soal
menyelesaikan hasil dari perjuangan kita masa lampau
yang tetap masih menjadi duri dalam daging. Tiap-tiap
orang yang meneliti jalan persengketaan Indonesia -
Belanda, tentu akan mengetahui bagaimana riwayat
timbulnya Negara Sumatera Timur (NST). Dan
bagaimana fungsinya NST itu. Walaupun bagaimana
juga ditimbang, ditinjau dan dikupas, tetapi rakyat
dalam perjuangannya melihat struktur itu sebagai bekas
alat lawan untuk meruntuhkan Republik Indonesia.
Maka inilah yang menimbulkan reaksi dari pihak rakyat.
Bukan soal teori unitarisme dan federalisme.
Kejadian-kejadian yang bergolak di NST sekarang
bukan suatu hal yang kunsmatig atau dibikin-bikin akan
tetapi adalah satu akibat yang tidak dapat dielakan dan
yang harus kita selesaikan dengan Konferensi Meja
Bundar (KMB) sebagai hasil perundingan dengan
Belanda dahulu.
Orang bisa berkata, bahwa semua mosi atau resolusi
dari rakyat dan demonstrasi- demonstrasi yang telah
berlaku di NST itu menurut Yuridische vormnya-nya
belum dapat dianggap sebagai suatu manifestasi dari
kehendak rakyat. Tapi coba, apakah akibatnya jikalau
mosi ini ditolak lantaran dianggap prestisennya belum
cukup? Ia akan berarti pancingan bagi rakyat untuk
menghebat dalam demonstrasi !
Saya teringat pada Pidato presiden pada pembukaan
Sidang Parlemen ini. Beliau berkata, bahwa dalam satu
tahun ini kita tetap konstitusionil. kita akan menuruti
apa yang disebut dalam konstitusi dan tidak akan
menyimpang dari konstitusi. Akan tetapi menyimpang
dari padanya, jikalau keadaan memaksa. hal ini
diperlihatkan oleh rakyat. dan diartikannya jika keadaan
bisa, tidak memaksa, tidak memberikan jalan baginya
untuk mencapai cita-citanya, maka diciptakannya
keadaan yang memaksa dengan segala akibatnya yang
dipikul oleh rakyat itu sendiri.
Barangkali di dalam meninjau mosi ini Pemerintah
merasa khawatir, kalau-kalau mosi ini akan
mengakibatkan suatu bentrokan. akan tetapi menolak
dan mematikan mosi ini berarti memperhebat apa yang
telah terjadi. Oleh karena itu letakkanlah titik berat dari
mosi ini pada apa yang disebut dalam keputusan, yaitu
supaya Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS)
menempuh jalan biasa dengan kebijaksanaanya untuk
menyelesaikan persoalan ini. Jikalau pemerintah
menganggap bahwa jika pekerjaan itu dengan sekaligus
dan serentak dijalankan, akan menimbulkan bermacam
-macam kekacauan, maka bagi Pemerintah cukup
terbuka jalan mengadakan Undang - Undang Darurat
untuk mengadakan peralihan, sehingga RIS dapat
bertindak tidak membiarkan rakyat di NST bergolak, dan
diberikan kepada mereka kesempatan untuk
menyelesaikan soalnya sendiri. Maka dalam pasal-pasal
yang ada dalam undang-undang darurat itu terbuka
jalan bagi pemerintah untuk menjalankan kebijaksanaan
dengan sebaik-baiknya.
Saudara ketua, Izinkanlah saya sekarang berbicara
terlepas atau tidak terlepas dari pada soal unitarisme
atau federalisme, akan tetapi dalam hubungan yang
Mosi integral Natsir merupakan satu prestasi
gemilang dalam pentas sejarah yang sangat
monumental dalam parlemen Indonesia.
Ulama Negarawan yang bergelar Datuk Sinaro Panjang
(1908-1993) ini mampu menyatukan kembali Indonesia
yang terpecah belah dalam pemerintahan negara-
negara bagian atau federal buatan Van Mook menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita
kenal sekarang ini.
Di balik itu, mosi ini tidak lahir begitu saja. Terjadinya
perdebatan di Parlemen Sementara Republik Indonesia
Serikat (RIS) adalah merupakan titik kulminasi aspirasi
masyarakat Indonesia yang kecewa terhadap hasil
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di
Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus-2 November 1949.
Pihak yang termasuk menolak hasil KMB adalah M.
Natsir yang waktu itu sebagai Menteri Penerangan
(Menpen) dan Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim.
Lobi Natsir ke pimpinan fraksi di Parlemen
Sementara RIS dan pendekatannya ke daerah-daerah
selanjutnya ia formulasikan dalam dua kata, yaitu ”Mosi
Integral”.
Sahabat Natsir, Mr. Mohamad Roem sesama aktifis
pergerakan dari Partai Masjumi mengatakan:
"... betapa dalam ikhtiar melicinkan Mosi Integral itu,
Pak Natsir berbicara dengan Pemipin Fraksi dari yang
paling Kiri yakni Ir. Sakirman dari PKI, dan dengan yang
paling Kanan yakni Sahetapy Engel dari BFO. Dan pada
waktu menyampaikan usul mosi integral di parlemen
maka beliau menahan diri untuk tidak berbicara soal
federalisme atau unitarisme. Karena pokok persoalan
bukan disitu....", (Mohamad Roem, Peralihan ke Negara
Kesatuan, Jakarta: Media Dakwah, 1993, hal 47).
Sebagai Ketua Fraksi Masjumi. fraksi terbesar di
parlemen, M. Natsir berlekas mengajukan Mosi Integral
yang disampaikan ke Parlemen pada 3 April 1950. Mosi
diterima baik oleh pemerintah dan PM Mohammad
Hatta menegaskan akan menggunakan Mosi Integral
sebagai pedoman dalam memecahkan persoalan.
Bahkan Bung Hatta menyebut Mosi Integral Natsir
sebagai Proklamasi yang kedua setelah Proklamasi yang
pertama pada 17 Agustus 1945.
Kini Mosi Integral NKRI yang digagas oleh M. Natsir
pada 3 April 1950 sudah berusia 69 tahun. Tugas kita
sekarang sebagaimana ungkapan Prof. Dr. Laode M.
Kamaluddin adalah bukan saja menghargai Natsir
sesuai dengan jasa besarnya terhadap negara-bangsa
Indonesia, tetapi juga menjaga tetap tegak dan utuhnya
NKRI seraya menghempang segenap potensi
PAK NATSIR
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M56 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
lebih besar mengenai mosi ini. sebagai hendak
mengemukakan sedikit pemandangan mengenai dasar
dari pada kejadian - kejadian yang kita hadapi sekarang,
dari mulai kedaulatan diserahkan kepada kita, baik
kiranya kalau kita terlebih dahulu melihat posisinya
mosi ini di dalam, hubungan yang lebih besar.
Takkala Konstitusi sementara ditandatangani dan
diratifisir, umumnya orang, baik pemerintah ataupun
parlemen menganggap bahwa Konstitusi itu dan
struktur-srtuktur negara dengan segala sifat - sifat yang
baik dan cacat - cacat yang ada di dalamnya, dapat
dipakai sebagai dasar pemerintahan sementara sampai
Konstituante yang akan datang.
Akan tetapi rupanya jalan sejarah menghendaki lain.
segera sesudah penyerahan kedaulatan , di daerah
timbul pergolakan. apa yang terpendam dan tertekan
selama beberapa tahun yang lalu dalam hati rakyat,
sekarang meluap dan meletus dengan berupa
demonstrasi dan resolusi untuk merombak
segala apa yang dirahasiakan oleh rakyat
sebagai restan- restan dari struktur kolonial di
daerahnya, terutama di daerah Republik di
pulau Jawa, Sumatera dan Madura. Ini semua
tidak mengherankan, akan tetapi adalah
memang pembawaan riwayat perjuangan yang
inherent dengan cara penyelesaian
persengketaan Indonesia -Belanda yang
diakhiri dengan KMB.
Soal-soal yang harus dihadapi oleh negara
kita yang muda ini sekaligus bertimbun-timbun
dihadapan kita. Soal kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, yang sudah begitu lama
menderita, soal demokrasi sering
pemerintahan, soal pembangunan ekonomi,
soal keamanan, ketentraman dan 1001 macam
soal lain-lain lagi, semuanya urgent dan harus
dipecahkan dengan segera. kita bisa menyusun
prioritasnya menurut pendapat kita masing-
masing, akan tetapi yang sudah terang ialah,
pemecahan soal yang satu bersangkut paut
dengan yang lain, tidak dapat di pisah-pisah.
Usaha kemakmuran rakyat, penjaminan
keamanan, tidak dapat berjalan selama belum
ada ketentuan politik dalam negeri.
_Politiekerust_ ini tidak dapat diciptakan
selama masih ada duri-duri dalam daging.
yang dirasakan oleh rakyat, yang walaupun kedaulatan
sudah ditangan kita, tapi kita masih berhadapan dengan
struktur-struktur kolonial serta alat alat politik
pengepungan yang diciptakan oleh Van Mook di
daerah-daerah.
Dalam menghadapi pergolakan untuk melenyapkan
duri-duri dalam daging itu orang terbentur kepada
Konstitusi sementara, lebih lekas dari yang disangka
tadinya.
Pikiran terombang ambing antara: a. Kehendak akan
tetap bersikap "Konstitusionil"; b.Desakan untuk keluar
Konstitusi dari lubang lubang yang ada dalam Konstitusi
itu sendiri.
Inisiatif terlepas dari tangan pemerintah. tak ada
konspirasi untuk menghadai soal ini dalam jangka yang
tertentu. Semboyan yang ada hanyalah :"Terserah
kepada kemauan rakyat".
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 57 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
Rakyat bergolak dimana-mana. Hasilnya hujan
resolusi dan mosi. parlemen menerima dan tinggal
mengoperkan semuanya itu kepada Pemerintah dengan
tambahan argumentasi yuridis dan lain-lain, dan kalau
perlu dengan citaten dan encyclopaedie.
Dengan begitu pemerintah lambat laun terdesak
kepada posisi yang defensif. Lalu pemerintah terpaksa
menyesuaikan diri setapak demi setapak dengan
undang-undang darurat sebagai legalisasi. Dan setiap
kali ada "Persesuaian dalam hal ini" Saudara ketua,
Parlemen dan Pemerintahan merasa 'berbahagia'
lantaran ada persesuaian itu.
Dalam pada itu pintu kebahagiaan bagi rakyat belum
kunjung kelihatan. jalan pikiran tetap kabur dan samar.
Dikaburkan oleh _begripsverwarring,_ berkacaunya
beberapa pengertian seperti berkacaunya pengertian
unitarisme dan federalisme dalam masyarakat, yang
bukan lantaran federalisme atau unitarisme itu sendiri,
sebagai bentuk struktur negara akan tetapi lantaran
kabur dan bercampur aduknya pengertian-pengertian
itu dengan sentimen anargonisme, sebagai warisan dari
persengketaan Indonesia-Belanda.
Kekacauan pikiran melumpuhkan jalannya usaha
pembangunan kemakmuran rakyat. Dengan begini kita
tidak terlepas dari satu vicieuse cirkel yang tidak tentu
dimana ujungnya.
Saya bertanya bagaimana mengartikan, "terserah
kehendak rakyat itu?" apakah itu menyerahkan kepada
rakyat untuk mengadu tenaga mereka di daerah, untuk
memperjuangkan kehendak mereka di tempat masing-
masing dengan segala akiba - akibatnya dan eksesnya?
Habis itu lantas kita mengkonstatir dan melegalisir
hasil dari pergolakan itu?
Sekali lagi saya bertanya sampai berapa langkah
kesediaan hanyut seperti ini? Apakah sampai kita
terbentur kepada satu batu karang nanti? Tidak,
Saudara Ketua!, bukan begitu semestinya, tapi sikap
macam sekarang, saya kuatir pemerintah lambat laun
akan hanyut kepada jurusan itu.
Pemerintah yang timbul dari rakyat dan yang terdiri
dari pemimpin perjuangan kemerdekaan sendiri, tentu
tahu benar-benar dan sudah dapat merasakan, apa
yang hidup dalam keinginan rakyat itu.
Hanya dengan mengambil inisiatif kembali, yang
telah dilepaskan oleh Pemerintah selama ini, dapat
diterapkan bahwa pemerintah terlepas dari defensinya
seperti sekarang. Dengan begitulah mungkin timbul
satu iklim pikiran yang lebih segar, yang akan dapat
melahirkan elan nasional yang baharu, bebas dari bekas
persengketaan - persengketaan yang lama. elan dan
gembira membanting tenaga yang diperlukan dan
selekas mungkin dapat disalurkan untuk pembangunan
negara kita ini. Semuanya itu diliputi oleh suasana
nasional dengan arti yang tinggi serta terlepas dari soal
atau paham unitarisme, federalisme, dan propinsialisme.
Berhubung dengan ini saya ingin memajukan satu
mosi kepada pemerintah yang bunyinya demikian:
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara RIS dalam
rapatnya tanggal 3 April 1950 menimbang sangat
perlunya penyelesaian yang integral dan pragmatis
terhadap akibat-akibat perkembangan politik yang
sangat cepat jalanya pada waktu yang akhir-akhir ini.
MEMPERHATIKAN:
Saudara-saudara rakyat dari berbagai daerah, dan
mosi-mosi Dewan Perwakilan Rakyat sebagai saluran
dari suara-suara rakyat itu, untuk melebur daerah -
daerah Belanda dan menggabungkannya ke dalam
Republik Indonesia. Kompak untuk menampung segala
akibat-akibat yang tumbuh karenanya, dan persiapan-
persiapan untuk itu kita harus diatur begitu rupa, dan
menjadi program politik dari pemerintah yang
bersangkutan dan dari Pemerintah RIS. Politik
pengleburan itu membawa pengaruh besar tentang
jalannya politik umum di dalam negeri dari pemerintah
di seluruh Indonesia
MEMUTUSKAN:
Menganjurkan kepada Pemerintah supaya
mengambil inisiatif untuk mencari penyelesaian atau
sekurang-kurangya menyusun suatu konsepsi
penyelesaian bagi soal-soal yang hangat yang tumbuh
sebagai akibat perkembangan politik diwaktu yang
akhir-akhir ini dengan cara integral dan program yang
tertentu.
Jakarta, 3 April 1950
M. Natsir, Soebadio Sastrasatomo, Hamid Algadri, Ir
Sukiman, K Werdojo, Mr AM Tambunan, Ngadiman
Hardjosubroto, B Sahetapy Engel, Dr Tjokronegoro,
Moch Tauchid, Amelz, H Siradjuddin Abbas.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M56 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
lebih besar mengenai mosi ini. sebagai hendak
mengemukakan sedikit pemandangan mengenai dasar
dari pada kejadian - kejadian yang kita hadapi sekarang,
dari mulai kedaulatan diserahkan kepada kita, baik
kiranya kalau kita terlebih dahulu melihat posisinya
mosi ini di dalam, hubungan yang lebih besar.
Takkala Konstitusi sementara ditandatangani dan
diratifisir, umumnya orang, baik pemerintah ataupun
parlemen menganggap bahwa Konstitusi itu dan
struktur-srtuktur negara dengan segala sifat - sifat yang
baik dan cacat - cacat yang ada di dalamnya, dapat
dipakai sebagai dasar pemerintahan sementara sampai
Konstituante yang akan datang.
Akan tetapi rupanya jalan sejarah menghendaki lain.
segera sesudah penyerahan kedaulatan , di daerah
timbul pergolakan. apa yang terpendam dan tertekan
selama beberapa tahun yang lalu dalam hati rakyat,
sekarang meluap dan meletus dengan berupa
demonstrasi dan resolusi untuk merombak
segala apa yang dirahasiakan oleh rakyat
sebagai restan- restan dari struktur kolonial di
daerahnya, terutama di daerah Republik di
pulau Jawa, Sumatera dan Madura. Ini semua
tidak mengherankan, akan tetapi adalah
memang pembawaan riwayat perjuangan yang
inherent dengan cara penyelesaian
persengketaan Indonesia -Belanda yang
diakhiri dengan KMB.
Soal-soal yang harus dihadapi oleh negara
kita yang muda ini sekaligus bertimbun-timbun
dihadapan kita. Soal kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, yang sudah begitu lama
menderita, soal demokrasi sering
pemerintahan, soal pembangunan ekonomi,
soal keamanan, ketentraman dan 1001 macam
soal lain-lain lagi, semuanya urgent dan harus
dipecahkan dengan segera. kita bisa menyusun
prioritasnya menurut pendapat kita masing-
masing, akan tetapi yang sudah terang ialah,
pemecahan soal yang satu bersangkut paut
dengan yang lain, tidak dapat di pisah-pisah.
Usaha kemakmuran rakyat, penjaminan
keamanan, tidak dapat berjalan selama belum
ada ketentuan politik dalam negeri.
_Politiekerust_ ini tidak dapat diciptakan
selama masih ada duri-duri dalam daging.
yang dirasakan oleh rakyat, yang walaupun kedaulatan
sudah ditangan kita, tapi kita masih berhadapan dengan
struktur-struktur kolonial serta alat alat politik
pengepungan yang diciptakan oleh Van Mook di
daerah-daerah.
Dalam menghadapi pergolakan untuk melenyapkan
duri-duri dalam daging itu orang terbentur kepada
Konstitusi sementara, lebih lekas dari yang disangka
tadinya.
Pikiran terombang ambing antara: a. Kehendak akan
tetap bersikap "Konstitusionil"; b.Desakan untuk keluar
Konstitusi dari lubang lubang yang ada dalam Konstitusi
itu sendiri.
Inisiatif terlepas dari tangan pemerintah. tak ada
konspirasi untuk menghadai soal ini dalam jangka yang
tertentu. Semboyan yang ada hanyalah :"Terserah
kepada kemauan rakyat".
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 57 MAN TAZAKKA
PAK NATSIR
Rakyat bergolak dimana-mana. Hasilnya hujan
resolusi dan mosi. parlemen menerima dan tinggal
mengoperkan semuanya itu kepada Pemerintah dengan
tambahan argumentasi yuridis dan lain-lain, dan kalau
perlu dengan citaten dan encyclopaedie.
Dengan begitu pemerintah lambat laun terdesak
kepada posisi yang defensif. Lalu pemerintah terpaksa
menyesuaikan diri setapak demi setapak dengan
undang-undang darurat sebagai legalisasi. Dan setiap
kali ada "Persesuaian dalam hal ini" Saudara ketua,
Parlemen dan Pemerintahan merasa 'berbahagia'
lantaran ada persesuaian itu.
Dalam pada itu pintu kebahagiaan bagi rakyat belum
kunjung kelihatan. jalan pikiran tetap kabur dan samar.
Dikaburkan oleh _begripsverwarring,_ berkacaunya
beberapa pengertian seperti berkacaunya pengertian
unitarisme dan federalisme dalam masyarakat, yang
bukan lantaran federalisme atau unitarisme itu sendiri,
sebagai bentuk struktur negara akan tetapi lantaran
kabur dan bercampur aduknya pengertian-pengertian
itu dengan sentimen anargonisme, sebagai warisan dari
persengketaan Indonesia-Belanda.
Kekacauan pikiran melumpuhkan jalannya usaha
pembangunan kemakmuran rakyat. Dengan begini kita
tidak terlepas dari satu vicieuse cirkel yang tidak tentu
dimana ujungnya.
Saya bertanya bagaimana mengartikan, "terserah
kehendak rakyat itu?" apakah itu menyerahkan kepada
rakyat untuk mengadu tenaga mereka di daerah, untuk
memperjuangkan kehendak mereka di tempat masing-
masing dengan segala akiba - akibatnya dan eksesnya?
Habis itu lantas kita mengkonstatir dan melegalisir
hasil dari pergolakan itu?
Sekali lagi saya bertanya sampai berapa langkah
kesediaan hanyut seperti ini? Apakah sampai kita
terbentur kepada satu batu karang nanti? Tidak,
Saudara Ketua!, bukan begitu semestinya, tapi sikap
macam sekarang, saya kuatir pemerintah lambat laun
akan hanyut kepada jurusan itu.
Pemerintah yang timbul dari rakyat dan yang terdiri
dari pemimpin perjuangan kemerdekaan sendiri, tentu
tahu benar-benar dan sudah dapat merasakan, apa
yang hidup dalam keinginan rakyat itu.
Hanya dengan mengambil inisiatif kembali, yang
telah dilepaskan oleh Pemerintah selama ini, dapat
diterapkan bahwa pemerintah terlepas dari defensinya
seperti sekarang. Dengan begitulah mungkin timbul
satu iklim pikiran yang lebih segar, yang akan dapat
melahirkan elan nasional yang baharu, bebas dari bekas
persengketaan - persengketaan yang lama. elan dan
gembira membanting tenaga yang diperlukan dan
selekas mungkin dapat disalurkan untuk pembangunan
negara kita ini. Semuanya itu diliputi oleh suasana
nasional dengan arti yang tinggi serta terlepas dari soal
atau paham unitarisme, federalisme, dan propinsialisme.
Berhubung dengan ini saya ingin memajukan satu
mosi kepada pemerintah yang bunyinya demikian:
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara RIS dalam
rapatnya tanggal 3 April 1950 menimbang sangat
perlunya penyelesaian yang integral dan pragmatis
terhadap akibat-akibat perkembangan politik yang
sangat cepat jalanya pada waktu yang akhir-akhir ini.
MEMPERHATIKAN:
Saudara-saudara rakyat dari berbagai daerah, dan
mosi-mosi Dewan Perwakilan Rakyat sebagai saluran
dari suara-suara rakyat itu, untuk melebur daerah -
daerah Belanda dan menggabungkannya ke dalam
Republik Indonesia. Kompak untuk menampung segala
akibat-akibat yang tumbuh karenanya, dan persiapan-
persiapan untuk itu kita harus diatur begitu rupa, dan
menjadi program politik dari pemerintah yang
bersangkutan dan dari Pemerintah RIS. Politik
pengleburan itu membawa pengaruh besar tentang
jalannya politik umum di dalam negeri dari pemerintah
di seluruh Indonesia
MEMUTUSKAN:
Menganjurkan kepada Pemerintah supaya
mengambil inisiatif untuk mencari penyelesaian atau
sekurang-kurangya menyusun suatu konsepsi
penyelesaian bagi soal-soal yang hangat yang tumbuh
sebagai akibat perkembangan politik diwaktu yang
akhir-akhir ini dengan cara integral dan program yang
tertentu.
Jakarta, 3 April 1950
M. Natsir, Soebadio Sastrasatomo, Hamid Algadri, Ir
Sukiman, K Werdojo, Mr AM Tambunan, Ngadiman
Hardjosubroto, B Sahetapy Engel, Dr Tjokronegoro,
Moch Tauchid, Amelz, H Siradjuddin Abbas.[]
''Insya Allah, kami sedang berproses menuju Riau
Provinsi Halal, terutama di bidang perbankan dan
pariwisata,'' ucap Sekretaris Dewan Da'wah Riau, Ustadz
Taslim Prawira, belum lama ini.
Proses tersebut, lanjutnya, merupakan follow up
pertemuan menteri pariwisata negara-negara anggota
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2013 di Banjul,
Gambia.
Usai konferensi OKI, Indonesia kemudian
menetapkan sembilan daerah destinasi wisata syariah.
Salah satunya Riau, selain Sumatera Barat, Lampung,
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan
Makassar.
Wisata halal merupakan sebuah konsep pariwisata
yang berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini
mengingat populasi Muslim dunia diprediksi akan
mencapai 26,5% pada tahun 2030. Indonesia memiliki
penduduk Muslim terbesar dunia, sehingga sangat
berpotensi untuk mengembangkan wisata halal karena
memiliki banyak potensi berupa pemandangan alam
yang bagus dengan 17.100 pulau dan 742 bahasa.
Wisata halal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
wisata pada umumnya. Ia merupakan konsep wisata
yang memudahkan wisatawan Muslim memenuhi
kebutuhan rihlah mereka, seperti: rumah makan
bersertifikasi halal, masjid/musholla di tempat umum,
fasilitas kolam renang terpisah antara pria dan wanita,
dan lain-lain.
Istilah wisata halal mulai dikenal sejak 2015 ketika
digelar World Halal Tourism Summit (WHTS) di
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sebelumnya, dunia
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M58 MAN TAZAKKA
pariwisata hanya mengenal sebagai muslim tour. Dalam
event ini WHTS berusaha menyadarkan bahwa pangsa
pasar dari wisata halal amatlah besar dan perlu untuk
terus dikembangkan. WHTS bahkan memprediksi pada
tahun 2019 nanti tidak kurang dari 238 milyar USD
berputar di dunia wisata halal (di luar haji dan umrah).
Artinya, pertumbuhan dunia wisata halal melejit hampir
mendekati 90% lebih cepat dibanding wisata umum
dari tahun ke tahun (Disbudpar Aceh, 2016).
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya,
pertumbuhan wisata halal Indonesia tahun ini mencapai
42 persen. Adapun target kunjungan wisatawan halal
dunia ke Indonesia tahun ini sebanyak 5 juta orang atau
tumbuh 42 persen, sedangkan tahun lalu sejumlah 3,5
juta. Target 5 juta
wisatawan itu mencapai 25
persen dari target
kunjungan 20 juta
wisatawan mancanegara
tahun ini (tempo.co, 2019).
Motto Pariwisata Riau
”The Homeland of Melayu”
sangat identik dengan
destinasi wisata halal.
Demikian juga strategisnya
letak geografis Provinsi
Riau sangat menunjang
dipilihnya Provinsi Riau
sebagai salah satu provinsi
yang merupakan destinasi
wisata halal di Indonesia.
Oleh sebab itu, Provinsi Riau harus berbenah diri
terutama dalam menyiapkan hotel, restoran, produk
makanan UMKM/UKM dan sebagainya. Pada 17
Oktober 2014, Presiden RI Undang-undang
mengesahkan Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan
Produk Halal. Dengan demikian ke depannya semua
UMKM/UKM/Pengusaha Restoran serta Catering
yang ada di Indonesia harus bersertifikat halal.
Berdasarkan Global
Muslim Travel Index (GMTI)
yang menjadi acuan standar
wisata halal di dunia, ada
tiga kelompok kriteria
wisata halal yakni: 1.
Destinasi Ramah Keluarga.
2. Layanan dan Fasilitas di
Destinasi yang Ramah
Muslim ( Muslim Friendly).
3. Kesadaran Halal dan
Pemasaran Destinasi.
Wisata halal ini memiliki
cakupan yang lebih luas
lagi. Tak hanya soal
berkunjung ke lokasi
religius, namun juga ke lokasi-lokasi umum dengan
tetap menjaga adab sebagai Muslim dan memberikan
fasilitas serta kemudahan bagi para wisatawan Muslim.
Untuk wisata halal, ada beberapa faktor yang
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 59 MAN TAZAKKA
HALAL
‘Provinsi Halal'
HALAL
Riau Menuju
Gambar 1. Jumlah Sertifikat Halal yang telah Diterbitkan di Provinsi Riau dalam Kurun 2002 -2018
Gambar 2. Data Perkembangan Sertifikat Halal di 12 Kabuparen/Kota di Provinsi Riau
''Insya Allah, kami sedang berproses menuju Riau
Provinsi Halal, terutama di bidang perbankan dan
pariwisata,'' ucap Sekretaris Dewan Da'wah Riau, Ustadz
Taslim Prawira, belum lama ini.
Proses tersebut, lanjutnya, merupakan follow up
pertemuan menteri pariwisata negara-negara anggota
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2013 di Banjul,
Gambia.
Usai konferensi OKI, Indonesia kemudian
menetapkan sembilan daerah destinasi wisata syariah.
Salah satunya Riau, selain Sumatera Barat, Lampung,
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan
Makassar.
Wisata halal merupakan sebuah konsep pariwisata
yang berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini
mengingat populasi Muslim dunia diprediksi akan
mencapai 26,5% pada tahun 2030. Indonesia memiliki
penduduk Muslim terbesar dunia, sehingga sangat
berpotensi untuk mengembangkan wisata halal karena
memiliki banyak potensi berupa pemandangan alam
yang bagus dengan 17.100 pulau dan 742 bahasa.
Wisata halal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
wisata pada umumnya. Ia merupakan konsep wisata
yang memudahkan wisatawan Muslim memenuhi
kebutuhan rihlah mereka, seperti: rumah makan
bersertifikasi halal, masjid/musholla di tempat umum,
fasilitas kolam renang terpisah antara pria dan wanita,
dan lain-lain.
Istilah wisata halal mulai dikenal sejak 2015 ketika
digelar World Halal Tourism Summit (WHTS) di
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sebelumnya, dunia
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M58 MAN TAZAKKA
pariwisata hanya mengenal sebagai muslim tour. Dalam
event ini WHTS berusaha menyadarkan bahwa pangsa
pasar dari wisata halal amatlah besar dan perlu untuk
terus dikembangkan. WHTS bahkan memprediksi pada
tahun 2019 nanti tidak kurang dari 238 milyar USD
berputar di dunia wisata halal (di luar haji dan umrah).
Artinya, pertumbuhan dunia wisata halal melejit hampir
mendekati 90% lebih cepat dibanding wisata umum
dari tahun ke tahun (Disbudpar Aceh, 2016).
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya,
pertumbuhan wisata halal Indonesia tahun ini mencapai
42 persen. Adapun target kunjungan wisatawan halal
dunia ke Indonesia tahun ini sebanyak 5 juta orang atau
tumbuh 42 persen, sedangkan tahun lalu sejumlah 3,5
juta. Target 5 juta
wisatawan itu mencapai 25
persen dari target
kunjungan 20 juta
wisatawan mancanegara
tahun ini (tempo.co, 2019).
Motto Pariwisata Riau
”The Homeland of Melayu”
sangat identik dengan
destinasi wisata halal.
Demikian juga strategisnya
letak geografis Provinsi
Riau sangat menunjang
dipilihnya Provinsi Riau
sebagai salah satu provinsi
yang merupakan destinasi
wisata halal di Indonesia.
Oleh sebab itu, Provinsi Riau harus berbenah diri
terutama dalam menyiapkan hotel, restoran, produk
makanan UMKM/UKM dan sebagainya. Pada 17
Oktober 2014, Presiden RI Undang-undang
mengesahkan Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan
Produk Halal. Dengan demikian ke depannya semua
UMKM/UKM/Pengusaha Restoran serta Catering
yang ada di Indonesia harus bersertifikat halal.
Berdasarkan Global
Muslim Travel Index (GMTI)
yang menjadi acuan standar
wisata halal di dunia, ada
tiga kelompok kriteria
wisata halal yakni: 1.
Destinasi Ramah Keluarga.
2. Layanan dan Fasilitas di
Destinasi yang Ramah
Muslim ( Muslim Friendly).
3. Kesadaran Halal dan
Pemasaran Destinasi.
Wisata halal ini memiliki
cakupan yang lebih luas
lagi. Tak hanya soal
berkunjung ke lokasi
religius, namun juga ke lokasi-lokasi umum dengan
tetap menjaga adab sebagai Muslim dan memberikan
fasilitas serta kemudahan bagi para wisatawan Muslim.
Untuk wisata halal, ada beberapa faktor yang
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M 59 MAN TAZAKKA
HALAL
‘Provinsi Halal'
HALAL
Riau Menuju
Gambar 1. Jumlah Sertifikat Halal yang telah Diterbitkan di Provinsi Riau dalam Kurun 2002 -2018
Gambar 2. Data Perkembangan Sertifikat Halal di 12 Kabuparen/Kota di Provinsi Riau
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M60 MAN TAZAKKA
HALAL
mendukung: 1. Objek Alam, budaya, Heritage, Kuliner
Tempat Ibadah, Peninggalan Sejarah dan sebagainya; 2.
Fasilitas beribadah umat muslim yang lengkap; 3.
Pengelolaan wisata yang baik, keramahan
masyarakat sekitar dan pelayanan terhadap
wisatawan yang sesuai syariah Islam; 4. Guide,
memahami dan menguasai informasi sehingga
bisa menarik wisatawan terhadap obyek wisata
menguasai sejarah tokoh dan lokasi yang menjadi obyek
wisata yang membuat turis tertarik pada obyek
sekaligus membangkitkan spirit religi wisatawan.
Mampu menjelaskan fungsi dan peran syariah dalam
bentuk kebahagiaan dan kepuasan batin dalam
kehidupan manusia.
5. Fasilitas Ibadah, sekedar pelengkap menjadi
bagian yang menyatu dengan obyek pariwisata, ritual
ibadah menjadi bagian paket hiburan; 6. Ketersediaan
fasilitas penunjang seperti kuliner yang halal, toko
souvenir, fasilitas keamanan, tempat parkir, tempat
duduk, toilet dan penginapan yang bersih dan
memadai. Relasi Masyarakat dan Lingkungan Obyek
Wisata Komplementar dan hanya untuk keuntungan
materi Komplementar dan hanya untuk keuntungan
materi Integrated, interaksi berdasar pada prinsp
syariah, dan 7. Mudahnya akses informasi dan akses
transportasi umum/pribadi bagi wisatawan
Nah, Provinsi Riau memiliki 30-an destinasi wisata
populer, seperti Istana Siak Sri Indrapura, Pulau Beting
Aceh, Makam Datuk Istana Raja, dan sebagainya. Riau
juga sudah memiliki belasan hotel yang dilengkapi
restoran bersertifikat halal, misalnya Grand Elite, Batiqa,
Pangeran, Ayola, Dafam, dan lain-lain.
Taslim Prawira mengatakan, proses menuju Riau
Provinsi Halal meliputi transformasi Bank Riau menjadi
Bank Syariah. Juga persiapan regulasi pangan halal
yang bersifat mandatory (wajib), bukan sukarela lagi.[]
EDISI SYA'BAN 1440 H / APRIL 2019 M60 MAN TAZAKKA
HALAL
mendukung: 1. Objek Alam, budaya, Heritage, Kuliner
Tempat Ibadah, Peninggalan Sejarah dan sebagainya; 2.
Fasilitas beribadah umat muslim yang lengkap; 3.
Pengelolaan wisata yang baik, keramahan
masyarakat sekitar dan pelayanan terhadap
wisatawan yang sesuai syariah Islam; 4. Guide,
memahami dan menguasai informasi sehingga
bisa menarik wisatawan terhadap obyek wisata
menguasai sejarah tokoh dan lokasi yang menjadi obyek
wisata yang membuat turis tertarik pada obyek
sekaligus membangkitkan spirit religi wisatawan.
Mampu menjelaskan fungsi dan peran syariah dalam
bentuk kebahagiaan dan kepuasan batin dalam
kehidupan manusia.
5. Fasilitas Ibadah, sekedar pelengkap menjadi
bagian yang menyatu dengan obyek pariwisata, ritual
ibadah menjadi bagian paket hiburan; 6. Ketersediaan
fasilitas penunjang seperti kuliner yang halal, toko
souvenir, fasilitas keamanan, tempat parkir, tempat
duduk, toilet dan penginapan yang bersih dan
memadai. Relasi Masyarakat dan Lingkungan Obyek
Wisata Komplementar dan hanya untuk keuntungan
materi Komplementar dan hanya untuk keuntungan
materi Integrated, interaksi berdasar pada prinsp
syariah, dan 7. Mudahnya akses informasi dan akses
transportasi umum/pribadi bagi wisatawan
Nah, Provinsi Riau memiliki 30-an destinasi wisata
populer, seperti Istana Siak Sri Indrapura, Pulau Beting
Aceh, Makam Datuk Istana Raja, dan sebagainya. Riau
juga sudah memiliki belasan hotel yang dilengkapi
restoran bersertifikat halal, misalnya Grand Elite, Batiqa,
Pangeran, Ayola, Dafam, dan lain-lain.
Taslim Prawira mengatakan, proses menuju Riau
Provinsi Halal meliputi transformasi Bank Riau menjadi
Bank Syariah. Juga persiapan regulasi pangan halal
yang bersifat mandatory (wajib), bukan sukarela lagi.[]