Download - Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
1/16
ANTIJAMUR TOPIKAL
PENDAHULUAN
Infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku adalah masalah infeksi yang
umum ditemui sehari-hari. Infeksi jamur sering disebut mikosis, dapat dibagi
menjadi mikosis superfisialis, mikosis subkutan dan mikosis sistemik. Mikosis
superfisialis biasanya menyerang kulit, rambut, dan kuku. Mikosis subkutan
menyerang otot dan jaringan ikat dibawah kulit, sedangkan mikosis sistemik
melibatkan organ tubuh baik secara primer maupun oportunistik.1,2
Penelitian mengenai obat antijamur saat ini telah mengalami
perkembangan pesat. lasifikasi obat antijamur berdasarkan cara penggunaannya
dibagi atas obat antijamur topikal dan sistemik. !,"
Penggunaan obat antijamur topikal diindikasikan pada infeksi jamur
dengan area yang terbatas dan pasien yang memiliki kontraindikasi penggunaan
antijamur sistemik. #ntijamur sistemik diberikan pada mikosis superfisialis,
mikosis subkutan dan sistemik. $erdasarkan tempat kerja, obat antijamur saat ini
dibagi menjadi empat golongan utama yaitu polien, a%ol, alilamin dan
ekinokandin. &erdapat juga obat antijamur yang tidak termasuk kelompok di atas
seperti flusitosin, riseoful'in dan sebagian obat antijamur topikal lainnya. (, ),*, +,
$eberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memberikan terapi
infeksi jamur adalah luas dan derajat keparahan infeksi, lokasi yang terserang
jamur, kondisi komorbiditas, potensi kemungkinan interaksi obat, biaya dan akses
untuk mendapatkan obat antijamur serta kemudahan pemakaian obat.!
Pustaka ini membahas tentang mekanisme kerja, aktifitas spektrum,
farmakokinetik, efek samping maupun interaksi obat antijamur topikal.
iharapkan sari pustaka ini dapat menjadi dasar dalam penatalaksanaan infeksi
jamur.
1
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
2/16
MEKANISME KERJA OBAT ANTIJAMUR
aat ini dipahami bahwa obat antijamur memiliki ! titik tangkap pada sel
jamur /0ambar 1 dan 2. &arget pertama pada sterol membran plasma sel jamur,
kedua mempengaruhi sintesis asam nukleat jamur, ketiga bekerja pada unsur
utama dinding sel jamur yaitu kitin, glukan, dan mannooprotein.
1. terol membran plasma 3 ergosterol dan sintesis ergosterol
4rgosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas
membran sel jamur dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan
dinding membran sel jamur. erja obat antijamur secara langsung
/golongan polien adalah menghambat sintesis ergosterol dimana obat ini
mengikat secara langsung ergosterol dan channel ion di membran sel
jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas berupa kebocoran ion
kalium dan menyebabkan kematian sel. edangkan kerja antijamur secara
tidak langsung /golongan a%ol adalah mengganggu biosintesis ergosterol
dengan cara mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom P"(5
/demetilasi prekursor ergosterol.+
2. intesis asam nukleat
erja obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat
adalah dengan cara menterminasi secara dini rantai 67# dan
menginterupsi sintesis 7#. ebagai contoh obat antijamur yang
mengganggu sintesis asam nukleat adalah ( flusitosin /( 89, dimana ( 89
masuk ke dalam inti sel jamur melalui sitosin permease. i dalam sel
jamur ( 89 diubah menjadi ( fluoro uridin trifosfat yang menyebabkan
terminasi dini rantai 67#. &rifosfat ini juga akan berubah menjadi ( fuoro
deoksiuridin monofosfat yang akan menghambat timidilat sintetase
sehingga memutus sintesis 7#.+
2
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
3/16
!. :nsur utama dinding sel jamur 3 glukans
inding sel jamur memiliki keunikan karena tersusun atas
mannoproteins, kitin, dan ; dan glukan yang menyelenggarakan
berbagai fungsi, diantaranya menjaga rigiditas dan bentuk sel,
metabolisme, pertukaran ion pada membran sel. ebagai unsur penyangga
adalah glukan.
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
4/16
0ambar 2. &itik tangkap obat antijamur +
GOLONGAN ANTIJAMUR TOPIKAL
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
5/16
$eberapa obat topikal tidak termasuk dalam golongan ini namun dapat
digunakan untuk terapi non spesifik seperti golongan keratolitik /asam salisilat
atau antiseptik /gentian 'iolet, siklopiroks, haloprogin, serta amorolfin.!
GOLONGAN AZOL-IMIDAZOL
Merupakan kelompok anti jamur a%ol yang memiliki dua nitrogen pada
cincin a%ol. itemukan setelah tahun 1)5.
Mekanisme kerja
6elatif berspektrum luas, bersifat fungistatik dan bekerja dengan cara
menghambatpembentukan 14 – α-sterol demethylase, suatu en%im sitokrom P"(5
/9>P. ?al ini mengganggu biosintesis ergosterol membran sitoplasma jamur dan
menyebabkan akumulasi 1" @ ;- metilsterol. Metilsterol merusak rantai fosfolipid
sehingga mengganggu fungsi en%im pada membran jamur seperti #&P ase dan
en%im pada sistem transpor elektron. Mekanisme ini yang mengakibatkan efek
pertumbuhan jamur terhambat.! >ang termasuk golongan obat #%ol-imida%ol
yaitu3
1 K!"#rima$"!
lotrima%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatifitosis, kandidiasis
oral, kutaneus dan genital. :ntuk pengobatan oral kandidiasis, diberikan oral
troches /15 mg ( kali sehari selama 2 minggu atau lebih. :ntuk pengobatan
kandidiasis 'aginalis diberikan dosis (55 mg pada hari ke-1, 255 mg hari ke-2,
atau 155 mg hari ke-) yang digunakan suppositoria per'agina. :ntuk pengobatan
infeksi jamur pada kulit digunakan krim klotrima%ol 1A dosis dan lamanya
pengobatan tergantung kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-" minggu dan
dioleskan 2 kali sehari.
% Ek"na$"!
4kona%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis oral,kutaneus dan genital. :ntuk pengobatan kandidiasis 'aginalis
5
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
6/16
diberikan dosis 1(5 mg suppositoria per'agina selama ! hari berurut-turut. :ntuk
pengobatan infeksi jamurpada kulit digunakan ekona%ol krim 1 A, dosis dan
lamanya tergantung dari kondisi pasien,biasanya diberikan selama 2-" minggu
dan dioleskan 2 kali sehari. 4kona%ol dengan cepat diserap di stratum korneum.
urang dari 1A diabsorpsi ke dalam darah. ekitar !A pasienmengalami eritema
lokal, sensasi terbakar, tersengat, atau gatal. ,15
& Mik"na$"!
Mikona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis
'ersikolor, serta kandidiasis oral, kutaneus dan genital. Mikona%ol cepat
berpenetrasi pada stratum korneum dan bertahan lebih dari " hari setelah
pengolesan. urang dari 1A diabsorpsi dalam darah. #bsorpsi kurang dari 1,!A
di 'agina.+ Pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan dosis 255 selama * hari
atau 155 mg selama 1" hari yang dimasukkan ke dalam 'agina. Pengobatan
kandidiasis oral, diberikan gel oral/2( mg " kali sehari. Pengobatan infeksi jamur
pada kulit digunakan mikona%ol krim 2A, dosis dan lamanya pengobatan
tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-" minggu dan
dioleskan 2 kali sehari. 4fek samping pemakaian suppositoria per'agina adalah
rasa terbakar, gatal atau iritasi *A kadang-kadang terjadi kram di daerah pel'is
/5,2A, sakit kepala, urtika, atau skin rash. Iritasi, rasa terbakar dan maserasi
jarang terjadi pada pemakaian perkutaneus. Mikona%ol aman digunakan pada
wanita hamil, meskipun beberapa ahli menghindari pemakaian pada kehamilan
trimester pertama.
' Ke#"k"na$"!
etokona%ol mempunyai ikatan yang kuat dengan keratin dan mencapai
keratin dalam waktu 2 jam melalui kelenjar keringat ekrin. onsentrasi
ketokona%ol masih tetap dijumpai, minimal 15 hari setelah obat dihentikan.15
etokona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis
'ersikolor, kandidiasis kutaneus dan dapat juga untuk pengobatan dermatitis
seboroik. Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan krim ketokona%ol 1A,
6
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
7/16
dosis dan lamanya pengobatan tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan
selama 2-" minggu dan dioleskan sekali sehari sedangkan pengobatan dermatitis
seboroik dioleskan 2 kali sehari. Pengobatan pitiriasis 'ersikolor menggunakan
ketokona%ol 2A dalam bentuk shampoo sebanyak 2 kali seminggu selama +
minggu.15
( S)!k"na$"!
ulkona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis
kutaneus.Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan sulkona%ol krim 1A.
osis dan lamanyapengobatan tergantung dari kondisi pasien, umumnya untuk
pengobatan tinea korporis , tineakruris ataupun pitiriasis 'ersikolor dioleskan 1
atau 2 kali sehari selama ! minggu dan untuktinea pedis dioleskan 2 kali sehari
selama " minggu.15, 11
* Terk"na$"!
&erkona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis
kutaneus dangenital. Pengobatan kandidiasis 'aginalis yang disebabkan Candida
albicans, digunakankrim terkona%ol 5,"A /25 gr terkona%ol yang dimasukkan ke
dalam 'aginamenggunakan aplikator sebelum waktu tidur, 1 kali sehari selama !
hari berturut-turut dansuppositoria per'agina dengan dosis +5 mg terkona%ol, 1
kalisehari sebelum waktu tidur selama ! hari berturut-turut.11
+ Ti"k"na$"!
&iokona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis serta kandidiasis
kutaneus dangenital. :ntuk pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan dosis
tunggal sebanyak !55 mgsuppositoria per'agina. :ntuk infeksi pada kulit
digunakan krim tiokona%ol 1A, dosisdan lamanya pengobatan tergantung kondisi
pasien, umumnya untuk pengobatan tinea korporisdan kandidiasis kutaneus
diberikan selama 2-" minggu dan dioleskan 2 kali sehari dan untuk tinea pedis
dioleskan 2 kali sehari selama ) minggu, sedangkan tinea kruris dioleskan 2
7
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
8/16
kalisehari selama 2 minggu, pitirisis 'ersikolor dioleskan 2 kali sehari selama 1-
"minggu.11
, Ser#ak"na$"!
ertakona%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
candida sp,digunakan sertakona%ol krim 2A, dioleskan 1-2 kali sehari selama "
minggu.11
GOLONGAN ALILAMINBENZILAMIN
Mekanisme kerja adalah dengan cara menekan biosintesis ergosterol pada
tahap awal proses metabolisme dan en%im sitokrom P-"(5 akan menghambat
aktifitas sBualene epoksidase. engan berkurangnya ergosterol akan
menyebabkan penumpukan sBualene pada sel jamur sehingga mengakibatkan
kematian sel jamur. #lilamin dan ben%ilamin bersifat fungistatik terhadap
Candida albicans. >ang termasuk golongan alilaninCben%ilamin yaitu3
1 Na.#i.in
7aftifin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan Candida
sp., :ntukpengobatan digunakan krim naftifin hidroklorida krim 1A dioleskan 1
kali sehari selama 1 minggu."
% Ter/ina.in
&erbinafin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis
'ersikolor dan kandidiasis kutaneus. igunakan krim terbinafin 1A yang
dioleskan 1 atau 2 kali sehari. Pengobatan tinea korporis dan tinea kruris
digunakan selama 1-2 minggu, tinea pedis selama 2-" minggu, kandidiasis
kutaneus selama 1-2 minggu dan pitiriasis 'ersikolor selama 2 minggu.2
& B)#ena.in
8
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
9/16
$utenafin merupakan golongan ben%ilamin dengan aktifitas antijamur
sama dengan golongan alilamin. $utenafin bersifat fungisidal terhadap
dermatofita dan dapat digunakan untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris dan
tinea pedis, dioleskan 1 kali sehari selama " minggu.!
GOLONGAN POLIEN
0olongan polien menghambat sintesis ergosterol dimana obat ini mengikat
secara langsung ergosterol dan channel ion di membrane sel jamur, hal ini
menyebab kangangguan permeabilitas berupa kebocoran ion kalium dan
menyebabkan kematian sel. >ang termasuk golongan polien yaitu3
Nis#a#in
Pengobatan kandidiasis kutis dapat digunakan nistatin topikal pada kulit
atau membran mukosa /rongga mulut, 'agina. 7istatin biasanya tidak bersifat
toksik tetapi terkadang dapat timbul mual, muntah dan diare jika diberikan dosis
tinggi. Pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan nistatin sebanyak 1-2
suppositoria per'agina/155.555 setiap unitnya yang diberikan selama kurang
lebih 1" hari.!
GOLONGAN ANTIJAMUR TOPIKAL LAIN
>ang termasuk golongan antijamur ini yaitu3
1 Asam Un0esi!ena#
#sam undesilenat bersifat fungistatik, dapat juga bersifat fungisidal
apabila dalam konsentrasi tinggi terpapar lama pada agen jamur. &ersedia dalam
bentuk salep, krim, bedak spray powder , sabun, dan cairan. alep asam
undesilenat mengandung (A asam undesilenat dan 25A %ink undesilenat. Dink
bersifat astringen menekan inflamasi. Preparat ini digunakan untuk mengatasi
dermatomikosis, khususnya tinea pedis. 4fektifitas masih lebih rendah dari
imida%ol, haloprogin atau tolnaftat. Preparat ini juga dapat digunakan pada ruam
popok, dan tinea kruris.,15,12
9
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
10/16
% Sa!e Whitefield
Pada tahun 1*5, #rthur Ehitefield membuat preparat salep yang
mengandung 12A asam ben%oate dan )A asam salisilat. ombinasi ini dikenal
dengan salep Whitefield . #sam ben%oat bersifat fungistatik, asam salisilat bersifat
keratolitik sehingga menyebabkan deskuamasi keratin yang mengandung jamur.
Preparat ini sering menyebabkan iritasi khususnya jika dipakai pada permukaan
kulit yang luas. elain itu absorpsi secara sistemik dapat terjadi, dan
menyebabkan toksisitas asam salisilat, khususnya pada pasien yang mengalami
gagal ginjal. alep ini dapat digunakan untuk mengatasi tinea pedis, dan tinea
kruris. ,12
& Am"r"!.in
#morolfin bekerja dengan cara menghambatbiosintesis ergosterol jamur.
#ktifitas spektrumnya luas, dapat digunakan untuk pengobatan tinea korporis,
tinea kruris, tinea pedis dan onikomikosis. Pada infeksi jamur amorolfin dioleskan
satu kali sehari selama 2-! minggu sedangkan untuk tinea pedis selama ) bulan.
#morolfin (A nail lacquaer diberikan sebagai monoterapi pada onikomikosis
ringan tanpa keterlibatan matriks. iberikan satu atau dua kali seminggu selama
)-12 bulan. #morolfin (A memiliki angka kesembuhan )5-*)A dengan
pemakaian satu atau dua kali seminggu. uku tangan dioleskan satu atau dua kali
setiap minggu selama ) bulan sedangkan kuku kaki harus digunakan selama -12
bulan.),15
' Sik!"ir"ks "!amin
iklopiroks olamin adalah antijamur sintetik hydroypyridone, bersifat
fungisidal,sporisida dan memiliki penetrasi baik pada kulit dan kuku. iklopiroks
efektif untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis, onikomikosis,
kandidiasis kutaneus dan pitiriasis 'ersikolor.11
Pengobatan infeksi jamur pada kulit harus dioleskan 2 kali sehari selama
2-" minggu sedangkan pada onikomikosis digunakan siklopiroks nail lacquer +A.
10
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
11/16
etelah dioleskan pada permukaan kuku yang sakit, larutan tersebut akan
mengering dalam waktu !5-"( detik, kemudian obat berdifusi menembus lapisan
lempeng kuku hingga ke dasar kuku /nail bed dan dalam beberapa jam akan
mencapai kedalaman 5," mm kedalaman penuh akan dicapai setelah 2"-"+ jam
pemakaian.,11
ebelum pemakaian nail lacquer siklopiroks, terlebih dahulu bagian kuku
terinfeksi diangkat atau dibuang, kuku tersisa dibuat kasar kemudian dioleskan
membentuk lapisan tipis. ilakukan setiap 2 hari sekali pada bulan pertama, ! hari
sekali pada bulan kedua dan seminggu sekali pada bulan ketiga hingga bulan
keenam pengobatan. Pemakaian cat kuku dianjurkan tidak lebih dari ) bulan. ,11
( Ha!"r"2in
?aloprogin disebut jugahalogenated phenolic, efektif untuk pengobatan
tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis dan pitiriasis 'ersikolor, pengobatan
diberikan dengan konsentrasi 1A dioleskan 2 kali sehari selama 2-" minggu.
* Tim"!
&imol adalah antiseptik larut dalam alkohol efektif dalam bentuk tingtur
untukmengobati onikolisis. &imol bekerja sebagai antiseptik dan tidak tersedia
preparat komersil. 9ara pemakaian yaitu jari ditegakkan 'ertikal lalu solusio
diteteskan sampai menyentuh hiponikium.0aya gra'itasi dan tekanan permukaan
secara cepat mendistribusikan timol ke bagian dalam subungual. Penggunaan
timol beresiko iritasi, dan memiliki bau yang tidak enak.
7. Castellani’s paint
Castellani!s paint "carbol fuchsin paint# memiliki aktifitas antijamur dan
antibakterial. igunakan sebagai terapi tinea pedis, dermatitis seboroik, tinea
imbrikata.4fek sampingnya adalah iritasi dan reaksi toksik terhadap fenol. 12
8. Alumunium Chloride
11
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
12/16
$lumunium Chloride !5A memiliki efikasi mirip dengan Castellani!s
paint padaterapi tinea pedis.12
3 Gen#ian 4i"!e#
0entian 'iolet atautriphenylmethane "rosaniline# dye. Produk
dipasaranmengandung "A tetramethyl dan pentamethyl congeners%campuran ini
membentuk kristal'iolet. olusio gentian 'iolet konsentrasi 5,(-2A digunakan
untuk infeksi jamur pada mukosa. 0entian 'iolet memiliki efek antijamur dan
antibakterial.12
10. Selenium Sulphide
Fosio 2,(A selenium sulphideefektifuntuk terapi pitiriasis 'ersikolor dan
dermatitis seboroik. Penggunaan losio selama 15 menit satu kali sehari selama *
hari. &elenium sulphide '%() dalam bentuk sampo dapat menyebabkan iritasi kulit
kepala atau perubahan warna rambut. Fosio selenium sulphide juga digunakan
sebagai sampo pada tinea kapitis yang telah diberikan terapi oral griseoful'in. 12
11. Zinc Pyrithione
*inc pyrithione adalah antijamur dan antibakteri digunakan mengatasi
pitiriasis sika. ampo +inc pyrithione 1A efektif pada terapi pitiriasis 'ersikolor
dioleskan setiap hari selama 2 minggu.12
1% Sodium Thiosulfate 0an Salicylic Acid
olusio sodium thiosulfate 2(A dikombinasi dengan salicylic acid 1A
dapat digunakan pada tinea 'ersikolor dan preparat ini tersedia komersil.12
1. Prophylen !lycol
12
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
13/16
,rophylen glycol /(5A dalam air efekyif untuk mengatasi pitiriasis
'ersikolor. ,rophylen glycol 4-) sebagai agen keratolitik, secara in 'itro bersifat
fungistatik terhadap alasse+ia furfur kompleks /bentuk dari ,ityrosporum spp.12
KESIMPULAN
13
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
14/16
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
15/16
DA5TAR PUSTAKA
1. Germa , ?effernan M. &uperficial /ungal 0nfection 2ermatophytosis%
onychomycosis% 3inea igra% ,iedra. In3 Eolff , 0oldsmith F#, at% I,
0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs ermatology in
0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512. p22**-22+.
2. ?ay 6=. 2eep /ungal 0nfections. In3 Eolff , 0oldsmith F#, at% I,
0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs ermatology in
0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512.p2!12-2!2+
!. ?igh E#, 8it%patrick =4. 3opical $ntifungal $gents. In3 Eolff , 0oldsmith
F#, at% I, 0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHsermatology in 0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512.p
2)**-2)+"
". $ellantoni M, onniko' 7. 5ral antifungal agents. In3 Eolff , 0oldsmith
F#, at% I, 0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs
ermatology in 0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512. p
2*)-2+5)
(. ismukes E4. 0ntroduction to antifungal drugs. 9linical infectious disease
2555. p !53)(!-*
). #shley 4 et.al. ,harmacology of systemic antifungal agents. 9linical
Infectious isease 255). p2+-!.
*. 0upta #. &ystemic antifungal agents. In3 Eol'erton 4, editor.
9omprehensi'e dermatology drug therapy. Indianapolis, Indiana3 E.$.
aunders 9ompany. 2552. p*(-.
+. 0ubbins P
-
8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1
16/16
1% 0upta et al. $n o6er6iew of topical antifungal therapy in dermatomycosis. #
7orth #merican Perspecti'e. 1+. p)"(-)*".
16