referat antijamur topika revisi 3-1

Upload: rsatriasuryacandra

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    1/16

    ANTIJAMUR TOPIKAL

    PENDAHULUAN

    Infeksi jamur pada kulit, rambut dan kuku adalah masalah infeksi yang

    umum ditemui sehari-hari. Infeksi jamur sering disebut mikosis, dapat dibagi

    menjadi mikosis superfisialis, mikosis subkutan dan mikosis sistemik. Mikosis

    superfisialis biasanya menyerang kulit, rambut, dan kuku. Mikosis subkutan

    menyerang otot dan jaringan ikat dibawah kulit, sedangkan mikosis sistemik 

    melibatkan organ tubuh baik secara primer maupun oportunistik.1,2

    Penelitian mengenai obat antijamur saat ini telah mengalami

     perkembangan pesat. lasifikasi obat antijamur berdasarkan cara penggunaannya

    dibagi atas obat antijamur topikal dan sistemik. !,"

    Penggunaan obat antijamur topikal diindikasikan pada infeksi jamur 

    dengan area yang terbatas dan pasien yang memiliki kontraindikasi penggunaan

    antijamur sistemik. #ntijamur sistemik diberikan pada mikosis superfisialis,

    mikosis subkutan dan sistemik. $erdasarkan tempat kerja, obat antijamur saat ini

    dibagi menjadi empat golongan utama yaitu polien, a%ol, alilamin dan

    ekinokandin. &erdapat juga obat antijamur yang tidak termasuk kelompok di atas

    seperti flusitosin, riseoful'in dan sebagian obat antijamur topikal lainnya. (, ),*, +,

    $eberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memberikan terapi

    infeksi jamur adalah luas dan derajat keparahan infeksi, lokasi yang terserang

     jamur, kondisi komorbiditas, potensi kemungkinan interaksi obat, biaya dan akses

    untuk mendapatkan obat antijamur serta kemudahan pemakaian obat.!

    Pustaka ini membahas tentang mekanisme kerja, aktifitas spektrum,

    farmakokinetik, efek samping maupun interaksi obat antijamur topikal.

    iharapkan sari pustaka ini dapat menjadi dasar dalam penatalaksanaan infeksi

     jamur.

    1

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    2/16

    MEKANISME KERJA OBAT ANTIJAMUR 

    aat ini dipahami bahwa obat antijamur memiliki ! titik tangkap pada sel

     jamur /0ambar 1 dan 2. &arget pertama pada sterol membran plasma sel jamur,

    kedua mempengaruhi sintesis asam nukleat jamur, ketiga bekerja pada unsur 

    utama dinding sel jamur yaitu kitin, glukan, dan mannooprotein.

    1. terol membran plasma 3 ergosterol dan sintesis ergosterol

    4rgosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas

    membran sel jamur dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan

    dinding membran sel jamur. erja obat antijamur secara langsung

    /golongan polien adalah menghambat sintesis ergosterol dimana obat ini

    mengikat secara langsung ergosterol dan channel ion di membran sel

     jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas berupa kebocoran ion

    kalium dan menyebabkan kematian sel. edangkan kerja antijamur secara

    tidak langsung /golongan a%ol adalah mengganggu biosintesis ergosterol

    dengan cara mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom P"(5

    /demetilasi prekursor ergosterol.+

    2. intesis asam nukleat

    erja obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat

    adalah dengan cara menterminasi secara dini rantai 67# dan

    menginterupsi sintesis 7#. ebagai contoh obat antijamur yang

    mengganggu sintesis asam nukleat adalah ( flusitosin /( 89, dimana ( 89

    masuk ke dalam inti sel jamur melalui sitosin permease. i dalam sel

     jamur ( 89 diubah menjadi ( fluoro uridin trifosfat yang menyebabkan

    terminasi dini rantai 67#. &rifosfat ini juga akan berubah menjadi ( fuoro

    deoksiuridin monofosfat yang akan menghambat timidilat sintetase

    sehingga memutus sintesis 7#.+

    2

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    3/16

    !. :nsur utama dinding sel jamur 3 glukans

    inding sel jamur memiliki keunikan karena tersusun atas

    mannoproteins, kitin, dan ; dan glukan yang menyelenggarakan

     berbagai fungsi, diantaranya menjaga rigiditas dan bentuk sel,

    metabolisme, pertukaran ion pada membran sel. ebagai unsur penyangga

    adalah glukan.

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    4/16

    0ambar 2. &itik tangkap obat antijamur +

    GOLONGAN ANTIJAMUR TOPIKAL

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    5/16

    $eberapa obat topikal tidak termasuk dalam golongan ini namun dapat

    digunakan untuk terapi non spesifik seperti golongan keratolitik /asam salisilat

    atau antiseptik /gentian 'iolet, siklopiroks, haloprogin, serta amorolfin.!

    GOLONGAN AZOL-IMIDAZOL

    Merupakan kelompok anti jamur a%ol yang memiliki dua nitrogen pada

    cincin a%ol. itemukan setelah tahun 1)5.

    Mekanisme kerja

    6elatif berspektrum luas, bersifat fungistatik dan bekerja dengan cara

    menghambatpembentukan 14 – α-sterol demethylase, suatu en%im sitokrom P"(5

    /9>P. ?al ini mengganggu biosintesis ergosterol membran sitoplasma jamur dan

    menyebabkan akumulasi 1" @ ;- metilsterol. Metilsterol merusak rantai fosfolipid

    sehingga mengganggu fungsi en%im pada membran jamur seperti #&P ase dan

    en%im pada sistem transpor elektron. Mekanisme ini yang mengakibatkan efek 

     pertumbuhan jamur terhambat.! >ang termasuk golongan obat #%ol-imida%ol

    yaitu3

    1 K!"#rima$"!

    lotrima%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatifitosis, kandidiasis

    oral, kutaneus dan genital. :ntuk pengobatan oral kandidiasis, diberikan oral 

    troches /15 mg ( kali sehari selama 2 minggu atau lebih. :ntuk pengobatan

    kandidiasis 'aginalis diberikan dosis (55 mg pada hari ke-1, 255 mg hari ke-2,

    atau 155 mg hari ke-) yang digunakan suppositoria per'agina. :ntuk pengobatan

    infeksi jamur pada kulit digunakan krim klotrima%ol 1A dosis dan lamanya

     pengobatan tergantung kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-" minggu dan

    dioleskan 2 kali sehari.

    % Ek"na$"!

    4kona%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan

    kandidiasis oral,kutaneus dan genital. :ntuk pengobatan kandidiasis 'aginalis

    5

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    6/16

    diberikan dosis 1(5 mg suppositoria per'agina selama ! hari berurut-turut. :ntuk 

     pengobatan infeksi jamurpada kulit digunakan ekona%ol krim 1 A, dosis dan

    lamanya tergantung dari kondisi pasien,biasanya diberikan selama 2-" minggu

    dan dioleskan 2 kali sehari. 4kona%ol dengan cepat diserap di stratum korneum.

    urang dari 1A diabsorpsi ke dalam darah. ekitar !A pasienmengalami eritema

    lokal, sensasi terbakar, tersengat, atau gatal. ,15

    & Mik"na$"!

    Mikona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis

    'ersikolor, serta kandidiasis oral, kutaneus dan genital. Mikona%ol cepat

     berpenetrasi pada stratum korneum dan bertahan lebih dari " hari setelah

     pengolesan. urang dari 1A diabsorpsi dalam darah. #bsorpsi kurang dari 1,!A

    di 'agina.+  Pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan dosis 255 selama * hari

    atau 155 mg selama 1" hari yang dimasukkan ke dalam 'agina. Pengobatan

    kandidiasis oral, diberikan gel oral/2( mg " kali sehari. Pengobatan infeksi jamur 

     pada kulit digunakan mikona%ol krim 2A, dosis dan lamanya pengobatan

    tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-" minggu dan

    dioleskan 2 kali sehari. 4fek samping pemakaian suppositoria per'agina adalah

    rasa terbakar, gatal atau iritasi *A kadang-kadang terjadi kram di daerah pel'is

    /5,2A, sakit kepala, urtika, atau  skin rash. Iritasi, rasa terbakar dan maserasi

     jarang terjadi pada pemakaian perkutaneus. Mikona%ol aman digunakan pada

    wanita hamil, meskipun beberapa ahli menghindari pemakaian pada kehamilan

    trimester pertama.

    ' Ke#"k"na$"!

    etokona%ol mempunyai ikatan yang kuat dengan keratin dan mencapai

    keratin dalam waktu 2 jam melalui kelenjar keringat ekrin. onsentrasi

    ketokona%ol masih tetap dijumpai, minimal 15 hari setelah obat dihentikan.15

    etokona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis

    'ersikolor, kandidiasis kutaneus dan dapat juga untuk pengobatan dermatitis

    seboroik. Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan krim ketokona%ol 1A,

    6

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    7/16

    dosis dan lamanya pengobatan tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan

    selama 2-" minggu dan dioleskan sekali sehari sedangkan pengobatan dermatitis

    seboroik dioleskan 2 kali sehari. Pengobatan pitiriasis 'ersikolor menggunakan

    ketokona%ol 2A dalam bentuk shampoo sebanyak 2 kali seminggu selama +

    minggu.15

    ( S)!k"na$"!

    ulkona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis

    kutaneus.Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan sulkona%ol krim 1A.

    osis dan lamanyapengobatan tergantung dari kondisi pasien, umumnya untuk 

     pengobatan tinea korporis , tineakruris ataupun pitiriasis 'ersikolor dioleskan 1

    atau 2 kali sehari selama ! minggu dan untuktinea pedis dioleskan 2 kali sehari

    selama " minggu.15, 11

    * Terk"na$"!

    &erkona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis

    kutaneus dangenital. Pengobatan kandidiasis 'aginalis yang disebabkan Candida

    albicans, digunakankrim terkona%ol 5,"A /25 gr terkona%ol yang dimasukkan ke

    dalam 'aginamenggunakan aplikator sebelum waktu tidur, 1 kali sehari selama !

    hari berturut-turut dansuppositoria per'agina dengan dosis +5 mg terkona%ol, 1

    kalisehari sebelum waktu tidur selama ! hari berturut-turut.11

    + Ti"k"na$"!

    &iokona%ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis serta kandidiasis

    kutaneus dangenital. :ntuk pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan dosis

    tunggal sebanyak !55 mgsuppositoria per'agina. :ntuk infeksi pada kulit

    digunakan krim tiokona%ol 1A, dosisdan lamanya pengobatan tergantung kondisi

     pasien, umumnya untuk pengobatan tinea korporisdan kandidiasis kutaneus

    diberikan selama 2-" minggu dan dioleskan 2 kali sehari dan untuk tinea pedis

    dioleskan 2 kali sehari selama ) minggu, sedangkan tinea kruris dioleskan 2

    7

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    8/16

    kalisehari selama 2 minggu, pitirisis 'ersikolor dioleskan 2 kali sehari selama 1-

    "minggu.11

    , Ser#ak"na$"!

    ertakona%ol dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan

    candida sp,digunakan sertakona%ol krim 2A, dioleskan 1-2 kali sehari selama "

    minggu.11

    GOLONGAN ALILAMINBENZILAMIN

    Mekanisme kerja adalah dengan cara menekan biosintesis ergosterol pada

    tahap awal proses metabolisme dan en%im sitokrom P-"(5 akan menghambat

    aktifitas sBualene epoksidase. engan berkurangnya ergosterol akan

    menyebabkan penumpukan sBualene pada sel jamur sehingga mengakibatkan

    kematian sel jamur. #lilamin dan ben%ilamin bersifat fungistatik terhadap

    Candida albicans. >ang termasuk golongan alilaninCben%ilamin yaitu3

    1 Na.#i.in

     7aftifin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan Candida

     sp., :ntukpengobatan digunakan krim naftifin hidroklorida krim 1A dioleskan 1

    kali sehari selama 1 minggu."

    % Ter/ina.in

    &erbinafin dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis

    'ersikolor dan kandidiasis kutaneus. igunakan krim terbinafin 1A yang

    dioleskan 1 atau 2 kali sehari. Pengobatan tinea korporis dan tinea kruris

    digunakan selama 1-2 minggu, tinea pedis selama 2-" minggu, kandidiasis

    kutaneus selama 1-2 minggu dan pitiriasis 'ersikolor selama 2 minggu.2

    & B)#ena.in

    8

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    9/16

    $utenafin merupakan golongan ben%ilamin dengan aktifitas antijamur 

    sama dengan golongan alilamin. $utenafin bersifat fungisidal terhadap

    dermatofita dan dapat digunakan untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris dan

    tinea pedis, dioleskan 1 kali sehari selama " minggu.!

    GOLONGAN POLIEN

    0olongan polien menghambat sintesis ergosterol dimana obat ini mengikat

    secara langsung ergosterol dan channel ion di membrane sel jamur, hal ini

    menyebab kangangguan permeabilitas berupa kebocoran ion kalium dan

    menyebabkan kematian sel. >ang termasuk golongan polien yaitu3

    Nis#a#in

    Pengobatan kandidiasis kutis dapat digunakan nistatin topikal pada kulit

    atau membran mukosa /rongga mulut, 'agina. 7istatin biasanya tidak bersifat

    toksik tetapi terkadang dapat timbul mual, muntah dan diare jika diberikan dosis

    tinggi. Pengobatan kandidiasis 'aginalis diberikan nistatin sebanyak 1-2

    suppositoria per'agina/155.555 setiap unitnya yang diberikan selama kurang

    lebih 1" hari.!

    GOLONGAN ANTIJAMUR TOPIKAL LAIN

    >ang termasuk golongan antijamur ini yaitu3

    1 Asam Un0esi!ena#

    #sam undesilenat bersifat fungistatik, dapat juga bersifat fungisidal

    apabila dalam konsentrasi tinggi terpapar lama pada agen jamur. &ersedia dalam

     bentuk salep, krim, bedak  spray powder , sabun, dan cairan. alep asam

    undesilenat mengandung (A asam undesilenat dan 25A %ink undesilenat. Dink 

     bersifat astringen menekan inflamasi. Preparat ini digunakan untuk mengatasi

    dermatomikosis, khususnya tinea pedis. 4fektifitas masih lebih rendah dari

    imida%ol, haloprogin atau tolnaftat. Preparat ini juga dapat digunakan pada ruam

     popok, dan tinea kruris.,15,12

    9

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    10/16

    % Sa!e Whitefield 

    Pada tahun 1*5, #rthur Ehitefield membuat preparat salep yang

    mengandung 12A asam ben%oate dan )A asam salisilat. ombinasi ini dikenal

    dengan salep Whitefield . #sam ben%oat bersifat fungistatik, asam salisilat bersifat

    keratolitik sehingga menyebabkan deskuamasi keratin yang mengandung jamur.

    Preparat ini sering menyebabkan iritasi khususnya jika dipakai pada permukaan

    kulit yang luas. elain itu absorpsi secara sistemik dapat terjadi, dan

    menyebabkan toksisitas asam salisilat, khususnya pada pasien yang mengalami

    gagal ginjal. alep ini dapat digunakan untuk mengatasi tinea pedis, dan tinea

    kruris. ,12

    & Am"r"!.in

    #morolfin bekerja dengan cara menghambatbiosintesis ergosterol jamur.

    #ktifitas spektrumnya luas, dapat digunakan untuk pengobatan tinea korporis,

    tinea kruris, tinea pedis dan onikomikosis. Pada infeksi jamur amorolfin dioleskan

    satu kali sehari selama 2-! minggu sedangkan untuk tinea pedis selama ) bulan.

    #morolfin (A nail lacquaer diberikan sebagai monoterapi pada onikomikosis

    ringan tanpa keterlibatan matriks. iberikan satu atau dua kali seminggu selama

    )-12 bulan. #morolfin (A memiliki angka kesembuhan )5-*)A dengan

     pemakaian satu atau dua kali seminggu. uku tangan dioleskan satu atau dua kali

    setiap minggu selama ) bulan sedangkan kuku kaki harus digunakan selama -12

     bulan.),15

    ' Sik!"ir"ks "!amin

    iklopiroks olamin adalah antijamur sintetik hydroypyridone, bersifat

    fungisidal,sporisida dan memiliki penetrasi baik pada kulit dan kuku. iklopiroks

    efektif untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis, onikomikosis,

    kandidiasis kutaneus dan pitiriasis 'ersikolor.11

    Pengobatan infeksi jamur pada kulit harus dioleskan 2 kali sehari selama

    2-" minggu sedangkan pada onikomikosis digunakan siklopiroks nail lacquer +A.

    10

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    11/16

    etelah dioleskan pada permukaan kuku yang sakit, larutan tersebut akan

    mengering dalam waktu !5-"( detik, kemudian obat berdifusi menembus lapisan

    lempeng kuku hingga ke dasar kuku /nail bed  dan dalam beberapa jam akan

    mencapai kedalaman 5," mm kedalaman penuh akan dicapai setelah 2"-"+ jam

     pemakaian.,11

    ebelum pemakaian nail lacquer siklopiroks, terlebih dahulu bagian kuku

    terinfeksi diangkat atau dibuang, kuku tersisa dibuat kasar kemudian dioleskan

    membentuk lapisan tipis. ilakukan setiap 2 hari sekali pada bulan pertama, ! hari

    sekali pada bulan kedua dan seminggu sekali pada bulan ketiga hingga bulan

    keenam pengobatan. Pemakaian cat kuku dianjurkan tidak lebih dari ) bulan. ,11

    ( Ha!"r"2in

    ?aloprogin disebut jugahalogenated phenolic, efektif untuk pengobatan

    tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis dan pitiriasis 'ersikolor, pengobatan

    diberikan dengan konsentrasi 1A dioleskan 2 kali sehari selama 2-" minggu.

    * Tim"!

    &imol adalah antiseptik larut dalam alkohol efektif dalam bentuk tingtur 

    untukmengobati onikolisis. &imol bekerja sebagai antiseptik dan tidak tersedia

     preparat komersil. 9ara pemakaian yaitu jari ditegakkan 'ertikal lalu solusio

    diteteskan sampai menyentuh hiponikium.0aya gra'itasi dan tekanan permukaan

    secara cepat mendistribusikan timol ke bagian dalam subungual. Penggunaan

    timol beresiko iritasi, dan memiliki bau yang tidak enak.

    7. Castellani’s paint  

    Castellani!s paint "carbol fuchsin paint# memiliki aktifitas antijamur dan

    antibakterial. igunakan sebagai terapi tinea pedis, dermatitis seboroik, tinea

    imbrikata.4fek sampingnya adalah iritasi dan reaksi toksik terhadap fenol. 12

    8. Alumunium Chloride

    11

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    12/16

     $lumunium Chloride !5A memiliki efikasi mirip dengan Castellani!s

     paint padaterapi tinea pedis.12

    3 Gen#ian 4i"!e#

    0entian 'iolet atautriphenylmethane "rosaniline# dye. Produk 

    dipasaranmengandung "A tetramethyl dan pentamethyl congeners%campuran ini

    membentuk kristal'iolet. olusio gentian 'iolet konsentrasi 5,(-2A digunakan

    untuk infeksi jamur pada mukosa. 0entian 'iolet memiliki efek antijamur dan

    antibakterial.12

    10. Selenium Sulphide

    Fosio 2,(A selenium sulphideefektifuntuk terapi pitiriasis 'ersikolor dan

    dermatitis seboroik. Penggunaan losio selama 15 menit satu kali sehari selama *

    hari. &elenium sulphide '%() dalam bentuk sampo dapat menyebabkan iritasi kulit

    kepala atau perubahan warna rambut. Fosio  selenium sulphide  juga digunakan

    sebagai sampo pada tinea kapitis yang telah diberikan terapi oral griseoful'in. 12

    11. Zinc Pyrithione

     *inc pyrithione adalah antijamur dan antibakteri digunakan mengatasi

     pitiriasis sika. ampo  +inc pyrithione 1A efektif pada terapi pitiriasis 'ersikolor 

    dioleskan setiap hari selama 2 minggu.12

    1%  Sodium Thiosulfate 0an Salicylic Acid 

    olusio  sodium thiosulfate 2(A dikombinasi dengan  salicylic acid 1A

    dapat digunakan pada tinea 'ersikolor dan preparat ini tersedia komersil.12

    1. Prophylen !lycol 

    12

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    13/16

     ,rophylen glycol /(5A dalam air efekyif untuk mengatasi pitiriasis

    'ersikolor. ,rophylen glycol 4-) sebagai agen keratolitik, secara in 'itro bersifat

    fungistatik terhadap alasse+ia furfur kompleks /bentuk dari ,ityrosporum spp.12

    KESIMPULAN

    13

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    14/16

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    15/16

    DA5TAR PUSTAKA

    1. Germa , ?effernan M. &uperficial /ungal 0nfection 2ermatophytosis%

    onychomycosis% 3inea igra% ,iedra. In3 Eolff , 0oldsmith F#, at% I,

    0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs ermatology in

    0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512. p22**-22+.

    2. ?ay 6=.  2eep /ungal 0nfections. In3 Eolff , 0oldsmith F#, at% I,

    0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs ermatology in

    0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512.p2!12-2!2+

    !. ?igh E#, 8it%patrick =4. 3opical $ntifungal $gents. In3 Eolff , 0oldsmith

    F#, at% I, 0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHsermatology in 0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512.p

    2)**-2)+"

    ". $ellantoni M, onniko' 7. 5ral antifungal agents. In3 Eolff , 0oldsmith

    F#, at% I, 0ilchrest $, Paller #, Feffel =. eds. 8it%patricksHs

    ermatology in 0eneral Medicine. +th ed. 7ew >ork3 Mc 0raw-?ill.2512. p

    2*)-2+5)

    (. ismukes E4.  0ntroduction to antifungal drugs. 9linical infectious disease

    2555. p !53)(!-*

    ). #shley 4 et.al.  ,harmacology of systemic antifungal agents. 9linical

    Infectious isease 255). p2+-!.

    *. 0upta #. &ystemic antifungal agents. In3 Eol'erton 4, editor.

    9omprehensi'e dermatology drug therapy. Indianapolis, Indiana3 E.$.

    aunders 9ompany. 2552. p*(-.

    +. 0ubbins P

  • 8/17/2019 Referat Antijamur Topika Revisi 3-1

    16/16

    1% 0upta et al. $n o6er6iew of topical antifungal therapy in dermatomycosis. #

     7orth #merican Perspecti'e. 1+. p)"(-)*".

    16