Download - Tanaman Air Di Green House
TANAMAN AIR DI GREEN HOUSE
1. Salvinia natans
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Bangsa : Salviniales
Suku : Salviniaceae
Marga : Salvinia
Jenis : Salvinia natans
Kiambang (dari ki: pohon, tumbuhan, dan ambang: mengapung) merupakan nama umum
bagi paku air dari genus Salvinia. Tumbuhan ini biasa ditemukan mengapung di air menggenang,
seperti kolam, sawah dan danau, atau di sungai yang mengalir tenang.
Kiambang memiliki dua tipe daun yang sangat berbeda. Daun yang tumbuh di permukaan
air berbentuk cuping agak melingkar, berklorofil sehingga berwarna hijau, dan permukaannya
ditutupi rambut berwarna putih agak transparan. Rambut-rambut ini mencegah daun menjadi
basah dan juga membantu kiambang mengapung. Daun tipe kedua tumbuh di dalam air
berbentuk sangat mirip akar, tidak berklorofil dan berfungsi menangkap hara dari air seperti
akar. Orang awam menganggap ini adalah akar kiambang. Kiambang sendiri akarnya (dalam
pengertian anatomi) tereduksi. Kiambang tidak menghasilkan bunga karena masuk golongan
paku-pakuan.
Photo by Tina
Sebagaimana paku air (misalnya semanggi air dan azolla) lainnya, kiambang juga bersifat
heterospor, memiliki dua tipe spora: makrospora yang akan tumbuh menjadi protalus betina dan
mikrospora yang akan tumbuh menjadi protalus jantan.
Paku air ini tidak memiliki nilai ekonomi tinggi, kecuali sebagai sumber humus (karena
tumbuhnya pesat dan orang mengumpulkannya untuk dijadikan pupuk), kadang-kadang dipakai
sebagai bagian dari dekorasi dalam ruang, atau sebagai tanaman hias di kolam atau akuarium.
Karena dapat tumbuh sangat rapat hingga menutupi permukaan sungai atau danau, muncul
pepatah Melayu "biduk berlalu, kiambang bertaut", yang berarti setelah gangguan berlalu,
keadaan akan kembali seperti semula.
2. Eichornia crassipes
Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air
mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok
mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal
dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama
Tumpe.[1] Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama
Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika
sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang
tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng
gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar
0,4 – 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk
Photo by TinaPhoto by Tina
bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar
serabut
Habitat
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat,
danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari
ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.
[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang
tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat
menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika
Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan
garam naik pada musim kemarau.
Dampak Negatif
Kolam yang dipenuhi eceng gondok yang sedang berbunga
Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain:
a) Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena
daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
b) Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya
tingkat kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens).
c) Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat
terjadinya proses pendangkalan.
d) Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih
tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
e) Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
f) Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
3. Pistia stratiotes
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Alismatales
Suku : Araceae
Marga : Pistia
Jenis : Pistia stratiotes
Pistia adalah genus tanaman air dalam keluarga Araceae , yang terdiri dari spesies tunggal,
Pistia stratiotes, sering disebut kubis air atau selada air. Its native distribution is uncertain, but
probably pantropical; it was first described from the Nile near Lake Victoria in Africa .
Distribusi aslinya kemungkinan dari daerah pantropis itu pertama kali dijelaskan dari Nil dekat
Danau Victoria di Afrika . Sekarang ini banyak terdapat, baik secara alami atau melalui
pengenalan manusia, di hampir semua saluran air segar tropis dan subtropis.
Deskripsi
Ini adalah monokotil perennial dengan tebal serta daun yang lunak yang membentuk suatu
roset. Mengapung di permukaan air akar-akarnya menggantung terendam di bawah daun
mengambang. Daun bisa sampai 14 cm panjang dan tidak memiliki batang. Berwarna hijau
muda, dengan urat paralel, margin bergelombang dan tercakup dalam rambut pendek yang
membentuk struktur keranjang seperti yang memerangkap gelembung udara, meningkatkan daya
apung pabrik. Bunga adalah dioecious , dan tersembunyi di tengah tanaman di antara daun. Buah
Photo by Tina Photo by Tina
hijau kecil terbentuk setelah pembuahan berhasil. Tumbuhan ini juga dapat mengalami
reproduksi aseksual . Induk dan anak tanaman dihubungkan dengan singkat Stolon , membentuk
tikar padat.
Ekologi
Kebiasaan pertumbuhan dapat membuatnya menjadi gulma di perairan. Ini adalah gulma air
umum di Amerika Serikat , khususnya di Florida di mana ia dapat menyumbat saluran air. Ini
memiliki potensi untuk mengurangi keanekaragaman hayati dari sebuah saluran air. Tikar dari
pertukaran gas blok Pistia di udara, mengurangi oksigen dalam air dan membunuh ikan . Mereka
juga memblokir cahaya, membunuh tanaman terendam asli, dan mengubah komunitas tanaman
direndam dengan menghancurkan mereka.
Pistia dapat dikontrol oleh pemanen mekanis yang menghapus selada air dari air dan
mengangkutnya ke pembuangan di pantai. Perairan herbisida juga dapat digunakan. Dua
serangga juga sedang digunakan sebagai kontrol biologis . Kumbang affinis Neohydronomous
dewasa dan larva dari Amerika Selatan memakan daun Pistia, dan larva ngengat Spodoptera
pectinicornis dari Thailand . Keduanya terbukti menjadi alat yang berguna dalam pengelolaan
Pistia.
Selada air sering digunakan dalam akuarium tropis untuk memberikan perlindungan bagi
benih dan ikan kecil. Hal ini juga membantu karena ganggang member nutrisi dalam air,
sehingga mencegah perkembangan ganggang besar.
4. Echinodorus palaefolius
Photo by Tina Photo by Tina
Tanaman ini punya banyak kelebihan. Selain rajin berbunga tak kenal musim, melati air
(Echinodorus palaefolius) juga punya bentuk daun yang eksotis, makin ke atas makin melebar. Ada
3 jenis melati air yang dikenal secara awam. Menurut Muslim dari Duta Lotus Sawangan, Depok,
ada yang biasa disebut dengan melati air nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Masing-masing memiliki
ciri berbeda.
Yang paling laku adalah melati air nomor 3. Perbedaannya, melati air nomor 1 memiliki
bentuk daun lebih tebal dan lebar seperti mangkuk, tanpa gelombang di sekeliling daunnya.
Bunganya dobel, satu kuncup bisa muncul beberapa bunga.
Bentuk daun melati air nomor 2 mirip dengan nomor 1. Bedanya, sekeliling daunnya
bergelombang. Bunganya juga dobel. Sementara melati air nomor 3 daunnya lebih kecil dengan
corak kehitaman semacam tompel, dan batang lebih panjang.
Tompel ini bukan penyakit atau kelainan pada tanaman, melainkan ciri melati air nomor 3.
Ada lagi melati air variegata dan melati air daun merah. Daun dan batangnya berwarna merah,
sementara bunganya putih besar.
Bunga melati air berwarna putih dan muncul sepanjang waktu. Bunga inilah yang digunakan
untuk perbanyakan. Setelah mekar dan keluar tunasnya, kemudian keluar daun. Nah, daun ini lalu
dipotong dan ditancapkan ke media tanam. Satu pucuk bisa berisi 3 tunas. Bisa langsung ditanam
sekaligus, bisa pula dipecah satu-satu.
Yang harus diingat, kadar stres melati air cukup tinggi. Jadi, kalau mau memecah bunga,
sebaiknya hati-hati. Kalau dipecah, pasti stres, meskipun nggak sampai mati. Paling daunnya
hangus atau kering dan kita berharap ke daun baru untuk keluar tunas baru.
Daun yang stres ini sebaiknya dipotong, sementara tunasnya langsung ditanam, tidak perlu
dipecah-pecah. Ini supaya ketika satu rusak, daun lainnya masih bisa berkembang dan bagus
tampilannya.
Perawatan melati air relatif gampang. Yang penting cukup air, tidak kering kerontang.
Sebetulnya kondisi lembap pun sudah cukup. Bahkan, dilempar pun bisa hidup. Cuma, tergantung
kebiasaan. Kalau sudah terbiasa tergenang air, sebaiknya harus selalu tergenang. Begitu tumbuh
akar, melati air akan mencari sendiri tanah yang sesuai untuknya. Yang penting tanaman air bisa
berdiri tegak, setelah itu ia akan menyesuaikan sendiri.
5. Hydrilla verticillata
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Alismatales
Suku : Hydrocharitaceae
Marga : Hydrilla
Jenis : Hydrilla verticillata
Hydrilla adalah tanaman air genus, biasanya hanya ada satu spesies, Hydrilla verticillata,
meskipun beberapa ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies. Sinonim termasuk H.
asiatica , H. asiatica, H. japonica , H. japonica, H. lithuanica , and H. lithuanica, dan H.
ovalifolica . ovalifolica. Tumbuhan ini asli dari perairan hangat dan sejuk dari Dunia Lama di
Asia , Eropa , Afrika dan Australia , dengan tipis, distribusi yang tersebar, di Eropa, dilaporkan
dari Irlandia , Inggris , Jerman , dan Negara-negara Baltik , dan dalam Australia dari Northern
Territory , Queensland , dan New South Wales .
Photo by Tina Photo by Tina
Memiliki bagian yang tidak putih kekuningan rimpang tumbuh di sedimen di bawah air
sampai dengan kedalaman 2 m. Batang tumbuh hingga 1-2 meter. Daun tersebut diatur dalam
lingkaran dari 2-8 sekitar batang, setiap tepi daun 5-20 mm dan 0,7-2 mm luas, dengan gerigi
kecil atau duri di sepanjang daun, sedangkan pelepah daun sering kemerahan jika segar. Hal ini
berumah satu (kadang-kadang dioecious ), dengan bunga jantan dan perempuan diproduksi
secara terpisah pada tanaman tunggal, bunga-bunga yang kecil, dengan tiga sepal dan tiga
kelopak, kelopak 3-5 mm panjang, transparan dengan garis-garis merah. Ini terutama
mereproduksi vegetatif dengan fragmentasi dan rimpang dan bunga yang jarang terlihat
Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10ppt) dibandingkan dengan
air tawar lain yang terkait tanaman air. Nama Esthwaite Waterweed berasal dari kejadian di
Esthwaite Air di barat laut Inggris , Inggris-satunya situs di mana itu asli, tapi sekarang
dianggap punah, karena tidak pernah terlihat sejak tahun 1941. Hydrilla mirip beberapa terkait
tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea .
Fitoremediasi
Sumber melimpah dari biomas adalah dikenal bioremediasi hiperakumulator dari Mercury ,
Cadmium , Chromium dan Lead , dan dengan demikian dapat digunakan dalam fitoremediasi .
6. Lemna minor
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Alismatales
Suku : Araceae
Marga : Lemna
Photo by Tina
Jenis : Lemna minor
Lemna minor adalah spesies Lemna dengan distribusi subcosmopolitan, asli di sebagian
besar Afrika , Asia , Eropa dan Amerika Utara , terjadi di mana-mana bahwa air tawar kolam
dan lambat-bergerak aliran terjadi, kecuali untuk Arktik dan iklim subarctic. Hal ini tidak
dilaporkan sebagai asli di Australasia atau Amerika Selatan , meskipun adalah dinaturalisasi di
sana.
Tumbuhan ini adalah air tawar terapung tanaman air , dengan satu, dua atau tiga daun
masing-masing dengan satu akar menggantung di dalam air, seperti daun lebih tumbuh, tanaman
membagi dan menjadi individu yang terpisah. Daun berbentuk oval, panjang 1-8 mm dan 0,6-5
mm luas, hijau muda, dengan tiga (jarang lima) urat, dan ruang udara kecil untuk membantu
flotasi. Merambat terutama oleh divisi, dan bunga jarang diproduksi; ketika diproduksi, mereka
sekitar 1 mm diameter, dengan membran berbentuk skala-gelas yang berisi bakal biji tunggal
dan dua benang sari. Besar biji adalah 1 mm, bergaris dengan 8-15 rusuk.
Tumbuh dalam air dengan kadar gizi tinggi dan pH antara 5 dan 9, secara optimal antara 6,5
dan 7,5, dan suhu antara 6 dan 33 ° C. Pertumbuhan koloni cepat, dan pabrik sering membentuk
karpet lengkap di masih kolam ketika kondisi yang cocok. Di daerah beriklim sedang, saat suhu
mulai turun di bawah 6 sampai 7 ° C itu berkembang kecil, padat, organ pati penuh disebut
'turions', yang menjadi aktif dan tenggelam ke dasar air untuk musim dingin, musim semi
berikutnya, pertumbuhan ini memulai kembali dan melayang kembali ke permukaan.
Ini adalah sumber makanan yang penting bagi banyak ikan dan burung (terutama bebek ),
yang kaya protein dan lemak . Burung juga penting dalam penyebaran spesies ke situs baru,
akar adalah lengket, memungkinkan tanaman untuk mematuhi yang bulu atau kaki sementara
burung terbang dari satu kolam ke yang lain.