efek antioksidan ekstrak daun rambusa (passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/skripsi tanpa bab...

64
EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora foetida) DAN TAURIN TERHADAP RESPON HISTOPATOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARAQUAT (Skripsi) Oleh RETNO KHUSNIATI ROFIQOH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Upload: doankiet

Post on 02-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora foetida)

DAN TAURIN TERHADAP RESPON HISTOPATOLOGI HATI MENCIT

(Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARAQUAT

(Skripsi)

Oleh

RETNO KHUSNIATI ROFIQOH

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

ii

ABSTRACT

ANTIOXIDANT EFFECTS OF LEAVES EXTRACT Passiflora foetida) AND

TAURINE TO RESPONSE HEPAR HISTOPATHOLOGY OF MICE

INDUCED BY PARAQUAT

By

Retno Khusniati Rofiqoh

Paraquat is a toxic compound wich induce the molecules of ROS (Reactive

Oxygen Species) through a series of cellular processes. ROS formed by paraquat can

reduce the activity of antioxidants in the body, causing damage to vital organs such as

the liver. To reduce the damage of ROS’s activity, needed source of antioxidants such

as Taurine which able to capture free radicals and stop the production of ROS

molecules from paraquat exposure. In addition to taurine, Passiflora foetida leaves

are also a source of antioxidants. Passiflora foetida leaves contain polifenol and

flavonoids which act as antioxidants.This study aims to determine the effect of

Passiflora foetida leaves dan Taurine on the liver to protect histopathological of mice

which suffe from ROS damage.

This study was conducted in a complete randomized design by using four

treatments (K0, K1, K2 and K3), each in six replications. K0 used as control were not

given any treatment. K2 were induced by 20 mg/bw paraquat intraperitonialy six time

for 21 days, for 10 days, K2 were given 20 mg/bw paraquat intraperitonialy six time

for 21 days, and 500 mg/bw of rambusa leaves extract for 21 days. K3 were given 20

mg/bw paraquat intraperitonialy six time for 21 days, given 15,6 mg/bw of taurine

which was combined by 500 mg/bw of rambusa leaves extract. The data were

analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) then continued by calculating least

significant difference at 0,05 level of significance. The results indicated that taurine

which was combined by rambusa leaves ethanolic extract had the ability to protect

hepar form the damage caused by paraquat herbiside.

Key words : Liver histopatology, paraquat, Passiflora foetida, ROS, Taurine.

Page 3: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

iii

ABSTRAK

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora foetida) DAN

TAURIN TERHADAP RESPON HISTOPATOLOGI HATI MENCIT YANG

DIINDUKSI PARAQUAT

Oleh

Retno Khusniati Rofiqoh

Paraquat merupakan senyawa toksik yang dapat menginduksi terbentuknya

molekul ROS (ReactiveOxygen Species). ROS yang terbentuk akibat paparan

paraquat dapat menurunkan aktivitas antioksidan tubuh, sehingga menyebabkan

kerusakan pada berbagai organ vital seperti hati. Untuk mengurangi kerusakan yang

ditimbulkan akibat aktivitas ROS, diperlukan sumber antioksidan seperti taurin

yang mampu menangkap radikal bebas dan menghentikan produksi molekul ROS

yang dihasilkan akibat paparan paraquat. Selain taurine, daun Rambusa (Passiflora

foetida) memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang berperan

sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daun

rambusa dan taurin dalam memperbaiki histopatologi sel hepar mencit yang

mengalami kerusakan.

Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terbagi

dalam 4 kelompok perlakuan dengan masing-masing 6 ulangan Kelompok K0

(diberi pakan standard dan air minum hingga akhir penelitian), kelompok K1

(diinduksi praquat secara intraperitoneal dengan dosis 20 mg/kgBB sebanyak 6 kali

selama 21 hari), kelompok K2 (diinduksi paraquat dengan dosis 20 mg/kgBB secara

intraperitoneal sebanyak 6 kali selama 21 hari dan rambusa dengan dosis

500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat dengan dosis

20 mg/kgBB secara intraperitoneal sebanyak 6 kali selama 21 hari + rambusa

dengan dosis 500mg/kgBB/hari selama 21 hari, dan taurin dengan dosis 15,6

mg/mencit/hari selama 21 hari). Hasil analisa dengan uji one way Anova (p<0.05)

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT), menunjukan pemberian

kombinasi ekstrak daun rambusa dan taurine efektif dalam melindungi jaringan

hepar mencit jantan akibat induksi paraquat.

Kata kunci : Histopatologi hepar, Paraquat,Rambusa ROS,Taurin.

Page 4: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA ( Passiflora

foetida ) DAN TAURIN TERHADAP RESPON HISTOPATOLOGI

HATI MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARAQUAT

Oleh

RETNO KHUSNIATI ROFIQOH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat
Page 6: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat
Page 7: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1994 di Desa ratna

Chaton, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung

Tengah, Provinsi Lampung. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara oleh pasangan Bapak

Ngadiman dan Ibu Siti Sutiarsih.

Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Ratna

Chaton Kecamatan seputih Raman pada tanggal 25 Mei tahun 2007, Sekolah

Menengah Pertama (SMP)

diselesaikan di SMP Negeri 1 Seputih Raman Lampung Tengah pada tanggal 7

Mei tahun 2010 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri

1 Kotagajah Lampung Tengah pada tanggal 24 Mei tahun 2013. Penulis

melanjutkan pendidikan Strata 1 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas

Lampung pada tahun 2013. Penulis terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Biologi

FMIPA Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri).

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang

berada di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Page 8: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

viii

Universitas Lampung, yakni HIMBIO (Himpunan Mahasiswa Biologi) sebagai

Bendahara Biro Danus (Dana dan Usaha) periode 2014-2015. Penulis juga pernah

menjadi asisten praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dan Biologi Umum,

di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung.

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode I

selama 60 hari di Desa Mahabang,Kecamatan Dente Teladas, Tulang Bawang.

Kemudian penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Periode I selama

40 hari di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung yang

beralamat di Jalan Yos Sudarso, Desa Hanura, Teluk Pandan, Pesawaran dengan

judul “Deteksi Penyakit Viral Ncrous Necrosis (VNN) dan Iridovirus Pada Ikan

Budidaya Laut dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Balai Besar

Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung”.

Penulis menyelesaikan tugas akhirnya dalam bentuk skripsi pada tanggal 19 April

2017.

dengan judul “Efek Antioksidan Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora foetida)

dan Taurin Terhadap Respon Histopatopogi Hati Mencit (Mus musculus)

yang Diinduksi paraquat”.

Page 9: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

ix

MOTTO

“Dream, Pray and Believe ”

“Sebaik-baik Manusia Adalah Yang Bermanfaat Untuk

Orang Lain”

“Wujudkan Mimpi Dengan Kerja Keras dan Do’a”

“Tiada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah”

“Syukuri dan Nikmati Sekecil Apapun kebahagiaan Yang

Diraih Hari Ini Karena Belum Tentu Kebahagiaan Serupa

Menghampirimu Esok”

Page 10: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

x

Penuh rasa syukur kepada Allah SWT.

Saya persembahkan karya ini untuk orang- orang yang saya

cintai dan sayangi

Kedua orangtua saya Ayah (Ngadiman) dan Ibu (Siti

Sutiarsih) yang selama ini menjadi semangat dalam

perjuangan Terimakasih atas doa, cinta kasih, perhatian,

motivasi, dukungan moral dan material

Adik saya, Muhammad Fahrurrozy Alwi Terimakasih atas

doa dan segala dukungan

Sahabat tercinta

yang selalu setia mendukung , terus memberikan kritik dan

menyemangati

Muhammad Tohirin

Dan Almamater saya

Universitas Lampung

Terimakasih

Page 11: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xi

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Efek Antioksidan Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora

foetida) dan Taurin Terhadap Respon Histopatopogi Hati Mencit (Mus

musculus) yang Diinduksi paraquat” adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sains di Universitas Lampung.

Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayah dan Ibu tersayang atas segala do’a yang tak henti-henti dipanjatkan dan

segala hal yang telah diberikan

2. Bapak Prof. Warsito, D.E.A., Ph.D., selaku Dekan FMIPA Universitas

Lampung;

3. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung;

4. Ibu Endang Linirin Widiastuti Ph.D., selaku Pembimbing Utama yang

senantiasa memeberikan doa, bimbingan, bantuan, saran dan kritik dalam

proses penyelesaian skripsi;

Page 12: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xii

5. Ibu Yulianty M.Si., selaku Pembimbing Kedua atas doa, bimbingan, bantuan,

saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi.

6. Ibu Dra. Sri Murwani, M.Sc., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi.

Terimakasih atas masukan dan saran-saran pada seminar proposal skripsi

terdahulu;

7. Seluruh Staf administrasi FMIPA Universitas Lampung;

8. Sahabat saya, Fhora Chandara Sari, Iffa Afiqa Khairani, Dea Puti Andeska,

Lina Lindawati, Winda Jayanti atas doa, dukungan dan kebersamaan;

9. Seluruh rekan-rekan Biologi’13 FMIPA Universitas Lampung;

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi.

Semoga kebaikan mereka menjadi amalan yang tak terbatas dan diberkahi oleh

Allah SWT.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Demikian skripsi ini disusun, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita

semua.

Bandar Lampung, 19 April 2017

Retno Khusniati Rofiqoh

Page 13: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN i

ABSTRACT ............................................................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................... iii

HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vii

MOTTO ................................................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... x

SANWACANA ........................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .................................................... ..................................... ........ .... ..xiii

DAFTAR TABEL ........................................... ..................................... ........ ...... xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................... ..................................... ........ ..... xvii

I. PENDAHULUAN ........................................ ..................................... ........ ......... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

C. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5

Page 14: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xiv

D. Kerangka Pikir.................................................................................................... 5

E. Hipotesis ............................................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7

A. Stress Oksidatif ................................................................................................. 7

B. Radikal Bebas.................................................................................................... 8

C. Herbisida Paraquat ............................................................................................ 9

D. Hati .................................................................................................................. 12

E. Antioksidan ...................................................................................................... 17

F. Taurin ............................................................................................................... 18

G. Biologi Tumbuhan Rambusa (Passiflora foetida) ........................................... 20

H. Mencit (Mus musculus L.)................................................................................ 25

III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 27

A. Waktu dan Tempat ....................................................................................... 27

B. Alat dan Bahan ............................................................................................. 27

C. Metode Penelitian ........................................................................................ 28

D. Alur Penelitian ............................................................................................. 29

E. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 30

1. Persiapan mencit percobaan ................................................................... 30

2. Pengamatan berat badan mencit ............................................................. 31

3. Persiapan bahan uji ................................................................................ 31

4. Induksi paraquat ..................................................................................... 33

5. Pemberian bahan uji ekstrak daun rambusa ............................................ 33

6. Pemberian bahan uji taurin ..................................................................... 33

7. Pengukuran berat basah organ hepar mencit.......................................... 34

8. Pengukuran indeks hepar mencit ........................................................... 34

9. Pembuatan preparat sayatan hati ............................................................ 34

10. Pengamatan histopatologi hati ............................................................... 38

F. Parameter Penelitian .................................................................................... 39

G. Analisis Data ................................................................................................ 39

Page 15: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xv

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 40

A. Perubahan Rerata Berat Badan Mencit ......................................................... 40

B. Rerata Berat Basah Hepar Mencit ....... ........................................................ 43

C. Rerata Nilai Indeks Hepar Mencit ....... ........................................................ 46

D. Pengamatan Histopatologi Hepar Mencit ..................................................... 48

1. Histopatologi sel hepar mencit K0 ......................................................... 50

2. Histopatologi sel hepar mencit K1 ........................................................ 52

3. Histopatologi sel hepar mencit K2 ......................................................... 56

4. Histopatologi sel hepar mencit K3 ........................................................ 59

V. SIMPULAN ................................................ ........................................................ 62

A. Simpulan ...................................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 63

LAMPIRAN .............................................................................................................. 69

Page 16: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Kriteria Penilaian Derajat Histopatologi Sel Hepar ................................. 38

Tabel 2. One Way ANOVA Rerata Berat Badan Mencit ..................................... 69

Tabel 3. One Way ANOVA Rerata Berat Hepar Mencit ..................................... 71

Tabel 4. One Way ANOVA Rerata Indeks Hepar ................................................ 72

Tabel 5. One Way ANOVA Rerata Skor Derajat Kerusakan Hepar Mencit ........ 73

Page 17: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Paraquat Diklorida .................................................................................. 10

Gambar 2. Kerusakan Hati Akibat Paparan Paraquat............................................... 12

Gambar 3. Gambaran Mikroskopis Hati Normal ..................................................... 13

Gambar 4. Pembengkakan Sel Disertai Vakuolisasi ................................................ 15

Gambar 5. Perlemakan Hepar ................................................................................... 16

Gambar 6. Struktur Taurin........................................................................................ 19

Gambar 7. Tumbuhan Rambusa (Passiflora foetida) ............................................... 21

Gambar 8. Struktur Kimia Polifenol ........................................................................ 23

Gambar 9. Alur Penelitian ........................................................................................ 30

Gambar 10. Langkah-langkah Ekstraksi Daun Rambusa (Passiflora foetida) ......... 32

Gambar 11. Histogram Rerata Berat Badan Mencit ................................................. 40

Gambar 12. Histogram Rerata Berat Basah Organ Hepar Mencit ........................... 43

Gambar 13. Histogram Rerata Indeks Hepar Mencit ............................................... 46

Gambar 14. Histogram Skoring Derajat Kerusakan Sel Hepar Mencit .................... 48

Gambar 15. Histopatologi Sel Hepar Mencit (K0) Perbesaran 400x ....................... 50

Gambar 16. Histopatologi Sel Hepar Mencit (K1) Perbesaran 400x ....................... 52

Gambar 17. Histopatologi Sel Hepar Mencit (K2) Perbesaran 400x ....................... 56

Gambar 18. Histopatologi Sel Hepar Mencit (K3) Perbesaran 400x ..................... 59

Gambar 19. Tempat Pemeliharaan Mencit ............................................................. 75

Page 18: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

xviii

Gambar 20. Paraquat (Gramoxone) ........................................................................ 75

Gambar 21. Taurin .................................................................................................. 75

Gambar 22. Daun Rambusa (Passiflora foetoida) ................................................. 76

Gambar 23. Ekstrak Etanol Daun Rambusa (Passiflora Foetida) ......................... 76

Gambar 24. Rotary Evaporator .............................................................................. 76

Gambar 25. Jarum Suntik ....................................................................................... 77

Gambar 26. Sonde Lambung .................................................................................. 77

Gambar 27. Pemberian Ekstrak Daun Rambusa Dan Taurin Secara Oral ............. 77

Gambar 28. Induksi Paraquat Secara Intraperitoneal ............................................. 77

Gambar 29. Proses Nekropsi (Pembedahan ) Mencit ............................................. 78

Gambar 30. Organ Hepar Mencit ........................................................................... 78

Page 19: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stress oksidatif merupakan keadaan dimana produksi radikal bebas atau senyawa

oksigen reaktif melebihi sistem pertahanan tubuh. Pada kondisi stress oksidatif,

terjadi ketidakseimbangan antara kemampuan antioksidan alami tubuh dalam

mengeliminasi radikal bebas, sehingga rantai reduksi-oksidasi tergoyahkan dan

keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan oksidatif jaringan (Arsana, 2014 dan

Arief, 2008).

Kerusakan oksidatif yaitu kerusakan biomolekul penyusun sel akibat adanya

reaksi dengan radikal bebas yang terjadi dan dapat menimbulkan kerusakan pada

sel, jaringan, dan organ, sehingga mempercepat proses penuaan dan timbulnya

berbagai penyakit degeneratif, termasuk kanker (Benhar et.al., 2002; Valco et.al.,

2007).

Secara umum, terdapat 2 kondisi yang menyebabkan terjadinya stress oksidatif,

yaitu berkurangnya kadar antioksidan dan meningkatnya produksi ROS (Reactive

Oxygen Species). Penurunan kadar antioksidan dapat terjadi akibat adanya mutasi

Page 20: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

2

pada gen yang mengkode produksi enzim antioksidan. Selain itu, berkurangnya

asupan antioksidan dan berbagai bahan esensial (seperti zinc, besi, magnesium

dan tembaga) dalam makanan juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan

kadar antioksidan (Ortiz et.al., 2016).

Paparan pestisida seperti herbisida yang berulang juga diketahui dapat

meningkatkan produksi ROS (Reactive Oxygen Species), dan salah satu herbisida

yang dapat meningkatkan produksi ROS (Reactive Oxygen Species) adalah

paraquat (Ortiz et.al., 2016).

Paraquat (1,1−dimetil,4,4−bipiridilum) merupakan salah satu bahan aktif

herbisida jenis gramoxone yang paling banyak digunakan di dunia termasuk di

Indonesia. Penggunaan paraquat dengan sembarangan dapat merusak berbagai

macam organ (Widayana, 2014).

Beberapa penelitian pada tikus percobaan yang dipapar dengan paraquat dalam

jangka waktu yang lama, menunjukan terjadinya kerusakan permanen pada

berbagai organ vital, seperti otak, paru dan hati (Ortiz et.al., 2016).

Pada manusia, paraquat diketahui menyebabkan terbentuknya fibrosis paru yang

cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi, yaitu sekitar

60-80% . Angka kematian akibat toksisitas dari paraquat sangat tinggi

dikarenakan toksisitasnya bekerja secara langsung dan belum adanya pengobatan

yang efektif (Moon dan Chun, 2010).

Page 21: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

3

Mengingat penggunaan paraquat yang masih tinggi dan paraquat juga memiliki

kemampuan menginduksi stress oksidatif, maka telah banyak dikembangkan

penelitian mengenai antioksidan yang dapat mengurangi stress oksidatif yang

dapat menyebabkan kerusakan jaringan maupun organ vital (Ozden et.al, 2012).

Salah satu sumber antioksidan yang dapat digunakan adalah taurin. Taurin

merupakan asam amino semi esensial yang mengandung gugus belerang dalam

struktur kimianya. Taurin digunakan untuk membantu penyerapan lemak dan

vitamin yang larut dalam lemak. Taurin juga membantu mengatur detakan

jantung, menstabilkan membran sel, dan memelihara kelangsungan sel-sel otak

(Arouma et.al, 1988).

Taurin dapat bertindak sebagai antioksidan sehingga membantu mencegah

kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh oksidasi. Sebagai contoh, proses

biokimia dalam tubuh memproduksi asam hipoklorit (HOCl) sebagai produk

sampingan. Bahan kimia ini merupakan oksidan kuat yang memiliki potensi

merusak sel. Taurin bereaksi dengan proses biokimia tersebut untuk menghasilkan

senyawa N-cholorotaurine yang kurang reaktif ( Murray,1996 ).

Taurin memiliki efek perlindungan melawan oksidasi yang diinduksi oleh

tekanan selular dan menangkap radikal bebas dalam berbagai sel dan jaringan

serta melawan toksik dari komponen oksidan (Tabassum et.al., 2007 ; Akay et.al.,

2013).

Page 22: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

4

Selain taurin, terdapat tanaman obat yang telah memainkan peran penting dalam

berbagai sistem tradisional obat kuno. Perkembangan obat modern berkembang

cukup pesat, namun potensi obat tradisional yang berasal dari tumbuhan masih

tetap tinggi. Hal ini karena obat tradisional dapat diperoleh tanpa resep dokter,

dapat diramu sendiri, bahan baku tidak perlu diimpor dan tanaman obat dapat

ditanam sendiri oleh pemakainya (Djauhariya dan Hernani, 2004).

Salah satu jenis tumbuhan yang memiliki senyawa antioksidan yaitu rambusa

(Passiflora foetida) yang memiliki peran penting dalam pengobatan berbagai

kategori penyakit pada manusia (Yuldasheva et.al., 2004).

Hasil penelitian Ashir et.al., (2014), total kandungan fenol dan flavonoid pada

Passiflora foetida L. dapat menurunkan peroksidasi lipid dan aktivitas radikal.

Dari berbagai pelarut yang digunakan untuk proses ekstraksi pada lima bagian

tumbuhan, ditemukan total flavanoid dan fenol paling tinggi yaitu terdapat dalam

ekstrak air dan etanol pada bagian daun, bila dibandingkan dengan bagian lain.

Pada konsentrasi 500 mg/kgBB mencit, hasilnya kuat dalam mengurangi

pembentukan radikal bebas dan mampu memberikan perlindungan terhadap ROS

(Reactive Oxygen Species).

Pada penelitian ini dilakukan pengujian efek antioksidan senyawa taurin dan

ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida) pada hati mencit secara in vivo yang

diinduksi dengan senyawa herbisida paraquat.

Page 23: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

5

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan taurin dan ekstrak

daun rambusa (Passiflora foetida) dalam melindungi histopatologi sel hepar

mencit (Mus musculus) yang diinduksi paraquat sebagai sumber stress

oksidatifnya.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kemampuan taurin

dan ekstrak Passiflora foetida sebagai antioksidan yang mampu melindungi

histopatologi sel hepar mencit. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat

menambah data pemanfaatan tanaman obat yang secara empiris maupun ilmiah,

sebagai wujud pelestarian tanaman obat yang bersumber dari masyarakat.

D. Kerangka Pikir

Stress oksidatif merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan

antara produksi radikal bebas dengan antioksidan. Salah satu penyebab

terjadinya stress oksidatif adalah paparan herbisida paraquat. Paraquat

merupakan senyawa toksik yang dapat menginduksi terbentuknya molekul ROS

(Reactive Oxygen Species) melalui serangkaian proses seluler.

Akibat paparan herbisida paraquat, produksi radikal bebas dapat melebihi sistem

pertahanan tubuh. Tubuh yang kelebihan radikal bebas akan menyebabkan

kerusakan jaringan dan disfungsi organ tertentu.

Page 24: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

6

Untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan akibat aktivitas ROS (Reactive

Oxygen Species), maka diperlukan asupan antioksidan yang lebih banyak ,

sebagai upaya peningkatan aktivitas antioksidan dalam tubuh. Salah satu sumber

antioksidan yang dapat ditambahkan melalui makan atau minuman adalah taurin.

Taurin dikenal mampu menangkap radikal bebas dan menghentikan produksi

anion superoksida, salah satu molekul ROS (Reactive Oxygen Species) yang

dihasilkan akibat paparan paraquat melalui penghambatannya di mitokondria.

Selain itu, terdapat pula tumbuhan yang sering digunakan sebagai sumber

antioksidan yaitu daun rambusa (Passiflora foetida). Tumbuhan ini mengandung

senyawa bioaktif alami seperti polifenol dan flavonoid. Flavonoid mempunyai

bermacam-macam efek, yaitu efek antitumor, anti HIV, immunostimulan,

antioksidan, analgesik, antiradang (anti inflamasi), antivirus, antibakteri,

antifungal, antidiare, antihepatotoksik, antihiperglikermik, dan sebagai

vasodilator. Taurin dan ekstrak daun Passiflora foetida memiliki efek

perlindungan melawan oksidasi yang diinduksi oleh tekanan seluler dan

menangkap radikal bebas dalam berbagai sel dan jaringan sehingga dapat

mengurangi tingkat kerusakan jaringan oksidatif.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemberian taurin dan

ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida ) dapat melindungi histopatologi sel

hepar mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi herbisida paraquat.

Page 25: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Stress Oksidatif

Sress oksidatif merupakan kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan antara

keberadaan antioksidan dengan oksidan yang ada dalam tubuh sehingga keadaan

ini akan menyebabkan kerusakan jaringan atau disfungsi organ. Stress oksidatif

diakibatkan oleh 2 hal, yaitu berkurangnya kadar antioksidan dan meningkatnya

jumlah ROS yang merupakan oksidan (Wikana, 2011).

Stress oksidatif juga dapat terjadi akibat adanya peningkatan produksi ROS

(Reactive Oxygen Species) akibat paparan terhadap oksigen yang meningkat, dan

adanya toksin-toksin yang menghasilkan spesies reaktif, seperti pestisida

(Abdollahi et.al., 2004).

Kondisi stress oksidatif, sangat terkait dengan adanya radikal bebas.

Peningkatan stress oksidatif yang diperburuk karena jumlah radikal bebas yang

melebihi sistem pertahanan tubuh dan menyebabkan kerusakan jaringan.

Kerusakan ini seringkali disebut dengan kerusakan oksidatif, yaitu kerusakan

biomolekul penyusun sel akibat reaksinya dengan radikal bebas sehingga dapat

menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan dalam tubuh, seperti terjadinya

Page 26: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

8

peningkatan proliferasi, kerusakan sel, penuaan sel, bahkan menginduksi sel ke

arah apoptosis. Selain itu stress oksidatif juga dapat menyebabkan berbagai

penyakit dalam tubuh seperi kencing manis atau diabetes mellitus, kanker,

penyakit kardiovaskuler, kartarak, penyakit parkinson, dan berbagai kondisi

patologis lainnya (Dalaen dan Aiman, 2014).

A. Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan bentuk senyawa oksigen reaktif. Kelompok radikal

bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron tidak berpasangan. Adanya

elektron yang tidak berpasangan ini menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif

mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang

ada disekitarnya (Winarsi, 2007).

Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein

serta unsur DNA termasuk karbohidrat. Akibat adanya radikal bebas dalam tubuh

dapat menyebabkan gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul

termodifikasi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun, bahkan dapat

menyebabkan mutasi. Semua gangguan tersebut dapat memicu munculnya

berbagai penyakit (Winarsi, 2007).

Radikal bebas merupakan partikel berenergi tinggi yang dihasilkan dalam jumlah

kecil pada metabolisme sel normal. Radikal bebas dapat merusak seluruh bagian

pokok sel, mengganggu produksi normal DNA, dan dapat merusak lipid pada

membran sel, bila konsentrasinya sangat tinggi dalam tubuh. Sumber radikal

Page 27: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

9

bebas dalam tubuh manusia berasal dari sumber endogen (seperti autoksidasi,

oksidasi enzimatik, restoratory burst) dan sumber eksogen (seperti obat-obatan,

radiasi, asap rokok) (Arief, 2008).

Terdapat dua bentuk radikal bebas yang ada dalam tubuh yaitu ROS (Reactive

Oxygen Species ) dan RNS (Reactive Nitrogen Species). Bentuk radikal bebas

yang sangat berpengaruh dalam tubuh yaitu ROS (Reactive Oxygen Species) yang

terdiri dari ion supperoxide (O2-), Hydrogen peroxide (H2O2), Hydroxyl radical

(OH-), dan peroxyl radical (OOH

-) (Kothari et al, 2010). Molekul ini dihasilkan

oleh seluruh organisme aerob yang menggunakan oksigen untuk menjalankan

metabolisme selulernya. ROS yang memiliki elektron yang tidak berpasangan

pada orbital luarnya, menjadi sangat reaktif yang disebut radikal bebas

(Yoshikawa dan Naito, 2002). Sedangkan RNS sering dianggap sebagai subklas

dari ROS, diantaranya terdiri dari nitric oxide (NO), nitrous oxide (N2O),

Peroxynitrite (NO3-), Nitroxyl anion (HNO), dan peroxynitrous acid (HNO3

-)

(Kothari et.al., 2010).

B. Herbisida Paraquat

Paraquat (1,1−dimetil,4,4−bipiridilum) merupakan salah satu bahan aktif

herbisida jenis gramoxone yang paling banyak digunakan di dunia termasuk di

Indonesia. Penggunaan paraquat dengan sembarangan dapat merusak berbagai

macam organ salah satunya adalah paru-paru. Toksisitas dikarakteristikan dengan

munculnya edema pulmonum, kerusakan membran alveoli paru, dan kemudian

berkembang menjadi fibrosis paru. Fibrosis paru dapat muncul melalui

Page 28: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

10

terbentuknya radikal bebas dengan terbentuknya kerusakan oksidatif pada

jaringan paru (Widayana, 2014).

Herbisida yang paling umum digunakan dari golongan bipyridylium yaitu

paraquat (C12H14N2) dengan struktur kimia paraquat diklorida tersaji pada

gambar1:

Gambar 1. Paraquat diklorida (Sumber: Indika dan Buckley, 2011)

Angka kematian akibat toksisitas dari paraquat sangat tinggi karena toksisitasnya

secara langsung dan belum adanya pengobatan yang efektif (Indika dan Buckley,

2011). Selain bersifat racun bagi tumbuhan, paraquat juga bersifat racun bagi

hewan, terutama dari jenis mamalia dan manusia. Paraquat masuk ke dalam tubuh,

utamanya akibat tertelan atau melalui kontak langsung dengan kulit. Jika terjadi

kontak langsung dengan kulit, paraquat akan menyebabkan kulit terbakar dan

dermatitis (Suntres, 2002; Oliviera et.al., 2008).

Absorbsi paraquat mempunyai efek serius dalam jangka panjang, dengan dosis

rendah paraquat relatif berbahaya dan fatal jika termakan atau mengenai kulit

secara langsung. Karena menurut WHO's Classification of Pesticides by Hazard,

bahan aktif paraquat termasuk golongan II (moderately hazardous) dimana

herbisida paraquat dapat mempengaruhi kesehatan manusia lewat tanah dan air

Page 29: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

11

yang tercemar, sehingga produk makanan manusia maupun hewan ikut tercemar

herbisida paraquat (Oliviera et.al., 2008).

Paraquat merupakan bahan reduksi alternatif, selain itu reoksidasi yang berulang

pada paraquat akan menyebabkan terbentuknya oksigen free radikal seperti

superoxide, hidrogen peroksida, dan hidroksil radikal, yang menyebabkan

kerusakan oksidatif pada lemak, protein, dan DNA (Indika dan Buckley, 2011).

Paraquat terbukti dapat menginduksi lipid peroksidase yang menyebabkan

gangguan fungsi sel membran dan dapat menyebabkan apoptosis. Lipid

peroksidase juga dianggap sebagai salah satu kunci utama proses patofisiologi

pertama kali pada intoksikasi paraquat. Perubahan struktur dan fungsi sel lipid dan

protein menyebabkan hilangnya regulasi intra seluler oleh kalsium adenosi

trifosfatase (Ca2+

ATPase). Hilangnya regulasi ini dapat menyebabkan kematian

sel, sehingga menyebabkan kerusakan lokal dan disfungsi organ. Salah satu organ

primer yang dapat mengalami kerusakan dan kematian sel akibat hilangnya

regulasi intra seluler Ca2+

adalah hati. Hal tersebut karena hati memegang peranan

penting dalam proses metabolisme lemak dan detoksifikasi paparan paraquat

(Indika dan Buckley, 2011).

Paraquat menghasilkan ROS (Reactive Oxygen Species) yang dapat menyebabkan

peroksidasi lemak, sehingga merusak sel hati. Mekanisme toksisitas paraquat pada

hati sama dengan yang terjadi pada paru-paru. Paraquat menyebabkan terjadinya

kerusakan pada hati dengan gambaran adanya degenerasi vacuola pada sel

Page 30: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

12

hepatosit dan pelebaran pada pembuluh darah vena (Awadalla, 2010; Okolonkwo,

2012).

Kerusakan pada hati dengan gambaran adanya degenerasi vacuola pada sel

hepatosit dan pelebaran pada pembuluh darah vena akibat toksisitas paraquat

dapat dilihat pada gambar 2 :

Gambar 2. Kerusakan hati akibat paparan paraquat (Sumber: Awadalla, 2010).

C. Hati

Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Selain itu, hepar

juga merupakan organ yang paling rumit dan memiliki beragam fungsi. Hepar

sangat penting untuk mempertahankan hidup, berperan dalam hampir setiap

fungsi metabolik tubuh. Gambaran sel hepar normal dapat dilihat pada gambar 3 :

Page 31: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

13

Gambar 3. Gambaran mikroskopis hati normal. Perbesaran 30 kali (Sumber:

Eroschenko, 2010).

Menurut Guyton dan Hall (2008), hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:

a. Metabolisme karbohidrat

Fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam

jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa,

glukoneogenesis, dan membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari

hasil perantara metabolisme karbohidrat.

b. Metabolisme lemak

Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain:

mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain,

membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk

lemak dari protein dan karbohidrat.

c. Metabolisme protein

Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino,

pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh,

Page 32: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

14

pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan

membentuk senyawa lain dari asam amino.

d. Lain-lain

Fungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan

vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati

membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah

banyak dan hati mengeluarkan atau mengekskresikan obat-obatan, hormon dan

zat lain.

Menurut Robbins et.al., (2007), secara umum terdapat lima respons hepar

terhadap cedera yaitu :

a. Peradangan dan Pembengkakan Sel

Pembengkakan sel terlihat pertama kali dalam semua bentuk jejas sel (gambar 4).

Pembengkakan sel ini disebabkan oleh adanya pergeseran air dari membran

ekstraseluler ke dalam sel dan juga disebabkan oleh gangguan pengaturan volume

dan ion dalam sel karena jumlah ATP yang berkurang (Chandrasoma dan Taylor,

2005).

Kerusakan akibat gangguan toksik atau imunologis dapat menyebabkan hepatosit

membengkak, tampak edematosa (degenerasi balon), dengan sitoplasma iregular

bergumpal dan rongga-rongga jernih yang lebar. Selain itu, bahan empedu yang

tertahan dapat menyebabkan hepatosit tampak membengkak seperti berbusa

(degenerasi busa). Pembengkakan sel hepar disertai vakuolisasi dapat dilihat pada

gambar 3 dibawah ini :

Page 33: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

15

Gambar 4. Pembengkakan sel disertai vakuolisasi.

Ket.: 1. Sel yang Mengalami Vakuolisasi

2. Inti Sel Menggeser ke Tepi (Robbins et.al., 2007).

b. Perlemakan Hepar

Akumulasi butiran lemak dalam hepatosit disebut steatosis. Perlemakan pada

hepar disebabkan oleh akumulasi trigliserida dalam sel parenkim. Akumulasi

tersebut timbul pada keadaan berikut :

1. Peningkatan mobilisasi lemak jaringan, sehingga menyebabkan peningkatan

jumlah asam lemak yang sampai ke hepar;

2. Peningkatan kecepatan konversi dari asam lemak menjadi trigliserida di dalam

hepar karena aktivitas enzim yang terlibat meningkat.

Perlemakan sel hepar dapat dilihat pada gambar 5 :

Page 34: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

16

Gambar 5. Perlemakan hepar (Robbins et.al, 2007).

c. Nekrosis (Kematian sel)

Kematian sel yang bersifat toksik atau diperantarai oleh sistem imun terjadi

melalui apoptosis. Berdasarkan lokasinya nekrosis terbagi menjadi tiga yaitu

nekrosis fokal, nekrosis zona, dan nekrosis submasif. Nekrosis fokal sel hepar

adalah nekrosis yang terjadi secara acak pada satu sel atau sekelompok kecil sel

pada seluruh daerah lobulus hepar. Nekrosis zona sel hepar adalah nekrosis yang

terjadi pada region-region yang identik di semua lobulus hepar, sedangkan

nekrosis submasif merupakan nekrosis yang meluas melewati batas lobulus,

sering menjebatani daerah portal dengan vena sentralis.

Page 35: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

17

d. Fibrosis

Jaringan fibrosis terbentuk sebagai respons terhadap peradangan atau gangguan

toksik langsung ke hepar. Pengendapan kolagen menimbulkan dampak permanen

pada pola aliran darah hepar dan perfusi hepatosit. Pada tahap awal, fibrosis

muncul di dalam atau sekitar saluran porta atau vena sentralis, atau mengendap

langsung di dalam sinusoid.

e. Sirosis

Berlanjutnya fibrosis dan cedera parenkim menyebabkan hepar terbagi-bagi

menjadi nodus hepatosit yang mengalami regenerasi dan dikelilingi oleh jaringan

parut. Jaringan parut ini disebut sirosis.

D. Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (elektron donor) atau reduktan.

Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi

berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal

(Winarsi, 2007). Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat

reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.

Sehingga kerusakan dalam sel akan terhambat. Berkaitan dengan reaksi oksidasi

didalam tubuh, keberadaan antioksidan merupakan parameter penting untuk

memantau kesehatan seseorang. Tubuh manusia memiliki sistem antioksidan

untuk menangkal reaktivitas radikal bebas, yang secara kontinu dibentuk sendiri

oleh tubuh. Bila jumlah senyawa oksigen reaktif ini melebihi jumlah antioksidan

dalam tubuh, kelebihannya akan menyerang komponen lipid, protein maupun

Page 36: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

18

DNA sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan yang disebut dengan stress

oksidatif.

Antioksidan dapat berupa enzim (misalnya superoksida dismutase atau SOD,

katalase dan Glutation peroksidase), vitamin (misalnya vitamin E, C, A, dan β-

karoten), dan senyawa lain (misalnya flavonoid, albumin, bilirubin,

seruloplasmin, dan lain-lain). Antioksidan enzimatis merupakan sistem pertahanan

utama (primer) dalam tubuh terhadap kondisi stress oksidatif. Selain antioksidan

enzimatis, terdapat juga antioksidan non-enzimatis yaitu berupa senyawa nutrisi

dan senyawa non-nutrisi. Kedua kelompok antioksidan non-enzimatis disebut

sebagai antioksidan sekunder karena dapat diperoleh dari asupan bahan makanan

(Winarsi, 2007).

Antioksidan bekerja dengan cara mencegah terbentuknya radikal hidroksil.

Radikal hidroksil merupakan radikal bebas yang paling berbahaya bagi tubuh,

karena dapat menginisiasi terjadinya peroksidasi lemak (Wikana, 2011).

Antioksidan berperan penting dalam menjaga keseimbangan oksidan dalam

jaringan. Antioksidan berfungsi dalam pencegahan dan pengobatan berbagai jenis

kerusakan jaringan yang diperburuk oleh stress oksidatif (Abbasoglu et.al., 2001).

G. Taurin

Taurin merupakan antioksidan yang memiliki berbagai fungsi fisiologis dalam

metabolisme sel. Taurin diekskresikan tubuh dalam bentuk taurokat terkait garam

empedu. Taurin dapat mengatur metabolisme tubuh termasuk osmoregulasi,

Page 37: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

19

pengaturan homeostasis kalsium sulfur, stabilisasi membran, dan detoksifikasi

(Huxtable. 1992). Rumus kimia dari taurin dapat dilihat pada gambar 6 :

Gambar 6. Struktu Taurin (Murray, 1996).

Berdasarkan percobaan eksperimental non-alkoholik steatohepatitis (NASH),

taurin bisa menghambat aktivitas peroksidasi lipid, mengurangi sintesis TNF-

alpha dan TGF-beta , menurunkan secara signifikan berat hati mencit dan index

hati mencit, serta menurunkan kegiatan transaminase serum, trigliserida serum,

serta dapat menurunkan stres oksidatif (Chen et.al., 2006).

Taurin dapat mengurangi peroksidasi lipid, amilase dan myeloperoxidase (MPO)

dan konsentrasi peradangan, serta dapat meningkatkan aktivitas enzim

superoksida dismutase (SOD), Glutation peroksidase (Px) pada tikus dengan

kondisi pankreas akut (AP) yang diinduksi natrium taurokolat. Taurin juga

memiliki efek perbaikan pada pada lesi histopatologi. Sehingga taurin dapat

melindungi sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi peradangan dan

meningkatkan regresi kerusakan pankreas. Taurin memiliki efek perlindungan

melawan oksidasi yang diinduksi oleh tekanan selular dan menagkap radikal

bebas dalam berbagai sel dan jaringan, serta melawan toksik dari komponen

oksidan (Akay et.al., 2012).

Page 38: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

20

Induksi taurin dengan TTA secara bersamaan dapat mengurangi tingkat keparahan

cedera hati dengan mengurangi stres oksidatif pada hati. Selain itu dapat

menyebabkan peningkatan kadar malondialdehid (MDA), diena konjugasi (DC),

glutathione (GSH) dan aktivitas superoksida dismutase (SOD). Taurin juga dapat

menurunkan aktivitas serum transaminase dan peroksidase lipid pada hati

(Abbasoglu et.al., 2001).

Taurin mampu secara langsung mengikat Reaktive Oxygen Species (ROS) pada

antioksidan. Studi terbaru telah menemukan bahwa taurin dapat mengatur tingkat

generasi ROS oleh mitokondria. Hal ini penting karena peningkatan superoksida

oleh mitondria mampu memulai permeabilitas mitokondria transisi, yang memiliki

suatu aktivitas antioksidan dan mampu memanfaatkan tingkat farmakologi dari b-

asam amino untuk meminimalkan kerusakan oksidatif (Puerta et.al., 2010).

H. Biologi Tumbuhan Rambusa (Passiflora foetida)

Passiflora foetida di Indonesia dikenal dengan sebutan rambusa atau dalam

Bahasa melayu sering disebut permot. Rambusa merupakan tumbuhan yang

belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat , biasanya tumbuh di daerah

perkebunan, padang rumput kasar, pinggir jalan dan tanah kosong (Amela dan

Hoc, 1998).

Page 39: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

21

1. Klasifikasi Tumbuhan Rambusa

Klasifikasi tumbuhan rambusa berdasarkan sistem klasifikasi menurut Cronquist

(1991) dan ATG II (2009) sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Malpighiales

Suku : Passifloraceae

Marga : Passiflora

Jenis : Passiflora foetida L.

2. Morfologi Tumbuhan Rambusa

Gambar 7. Tumbuhan Rambusa (Sumber Amela dan Hoc, 1998).

keterangan :

A. Daun Rambusa B. Bunga Rambusa.

C. Buah matang rambusa. D. Buah mentah rambusa.

B

C

C

A

C D

Page 40: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

22

Buah berbentuk anggur, tumbuhan ini termasuk tumbuhan merambat dengan

panjang 1,5-6 m. batang berbentuk silinder kuat, ditutupi dengan rambut lebat dan

lama kelamaan berkayu, sehingga tumbuhan ini tergolong dalam liana.

Daunnya berbentuk jantung yang bertaju 3 dengan ujung daun yang meruncing

Kelopak sebanyak 3 helai berwarna hijau berbentuk seperti jarum yang

bercabang-cabang. Mahkota bunga sebanyak 5 helai yang berwarna putih bersih

dan pada bagian dasarnya berwarna merah muda. Kepala sari berwarna kuning

sebanyak 5 buah , dimana dasar tangkai sarinya menyatu membentuk tabung

berwarna merah muda. Kepala putik berwarna hijau berjumlah 3 buah , dan bakal

buahnya terletak di atas perlekatan dasar tangkai sari. Bunganya memiliki daun

pelindung (brachtea) yang dapat menghasilakan enzim pencernaan yang bersifat

lengket dan dapat menjebak serangga. Buahnya berupa buah buni berbentuk bulat

agak memanjang berukuran sebesar kelereng ( diameter ± 2-3 cm ), terbungkus

oleh kelopak buah yang berbentuk seperti jarum yang bercabang-cabang. Daging

pembungkus biji berwarna putih, bagian inilah yang dapat dimakan karena

rasanya manis dan aromanya harum. Bijinya berwarna hitam berbentuk pipih

tepinya bergerigi dengan ukuran panjang ±5 mm dan lebar ±2mm. Dalam 1 buah

ini berisi biji sebanyak ± 20-30 biji (Amela dan Hoc, 1998).

3. Kandungan Kimia dan Farmakologi Tanaman Passiflora foetida.

Fitokimia penting dari tanaman ini adalah alkaloid, fenol, glikosida, flavonoid,

senyawa sianogen konstituen lainnya adalah flavonoid C-glikosil, apigenin dan

luteolin (Dornelas dan Vieira, 1994), dengan struktur kimia polifenol dapat dilihat

pada gambar 8 :

Page 41: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

23

Gambar 8. Struktur kimia polifenol.

Passiflora foetida memiliki total senyawa fenol dan flavonoid yang sangat tinggi.

Kandungan senyawa metabolit sekunder ini berfungsi sebagai antioksidan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ashir et.al., (2014), total kandungan

fenol dan flavonoid yang terdapat pada ektrak daun Passiflora foetida dapat

menurunkan peroksidasi lipid dan aktivitas radikal. Flavonoid adalah kelompok

senyawa polifenol. Kandungan antioksidan utama rambusa ini adalah polifenol.

Sebagai antioksidan, polifenol dapat berperan sebagai donor hidrogen untuk

menetralkan ROS, selain itu polifenol juga dapat mengikat ion logam (Lin et.al.,

2011).

Senyawa folifenol ini dapat menghambat enzim hidrolitik-oksidatif , dan tindakan

anti-inflamasi, sehingga dapat menurunkan aktivitas senyawa radikal bebas.

Folifenol memiliki kemampuan untuk mengikat radikal bebas seperti superoksida

dan radikal hidroksi melalui mekanisme pengikatan atau transfer elektron yang

tidak berpasangan dari senyawa radikal bebas tersebut.

Kandungan total senyawa fenol dalam daun Passiflora foetida juga memiliki

berbagai fungsi untuk menjaga kesehatan manusia, yaitu dapat bertindak sebagai

antimutagen dan antitumor. Selain itu kegiatan antioksidan melalui pengikatan

Page 42: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

24

radikal bebas dari ekstrak daun Passiflora foetida juga sangat tinggi sehingga

konsumsi Passiflora. foetida akan mengurangi jumlah pembentukan radikal bebas

dan mampu memberi perlindungan terhadap spesies oksigen reaktif serta mampu

menurunkan peroksidasi lipid akibat radikal bebas dalam tubuh (Ashir et.al.,

2014).

4. Penggunaan Passiflora foetida sebagai Obat.

Passiflora foetida dikenal memiliki kandungan senyawa untuk berbagai

pengobatan seperti obat yang potensial (Pongpan et.al., 2007). Hasil penelitian

Rassol et.al., (2011), menunjukan bahwa ekstrak etanol dari kalus daun Passiflora

foetida juga dapat mengakibatkan penurunan signifikan ( p <0,05) dari serum

aspartic amino transferese (AST), alanine amino transferase (ALT) dan

menurunkan tingkat hepatic thiobarbutiric acid reacting substances (TBARS),

pada tikus yang diinduksi CCL4 secara in vivo. Ekstrak etanol daun P. foetida ini

menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan (p < 0,05) dengan

penggunaaan dosis 200 dan 500 mg/kg bb mencit, (Rassol et.al., 2011).

Ekstrak daun dan buah P. foetida juga dapat digunakan sebagai obat antiinsomnia

pada berbagai negara seperti Amerika, Jerman, Perancis dan negara-negara Eropa

lainnya. Penggunaan ekstrak etanol P. foetida menunjukan hasil lebih baik dalam

penghambatan berbagai jenis patogen, juga menunjukkan daya tekan terhadap

aktivitas empat bakteri patogen pada manusia, yaitu Pseudomonos putida, Vibrio

cholerae, Shigella flexneri dan Streptococcus pyogenes (Mohansundari et.al.,

2007).

Page 43: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

25

Menurut Sathish, et.al., (2011), pengobatan dengan esktrak etanol P. foetida

signifikan (P <0,01) menurunkan indeks ulkus dan secara signifikan (P <0,01)

meningkatkan pH lambung. Selain itu Passiflora foetida menunjukkan nilai

pengurangan yang signifikan (P <0,01) pada peroksidasi lipid dan kadar

glutathione. Hasil pengamatan mengkonfirmasi bahwa EEPF (Etanolic Ekstrak of

Passiflora foetida) pada seluruh bagian tanaman memiliki efek antiulcer dan

kegiatan antioksidan.

F. Mencit (Mus musculus L.)

Klasifikasi mencit menurut Pramono dan Malole (1989), dapat dijabarkan seperti

di bawah ini:

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Bangsa : Rodentia

Suku : Muridae

Marga : Mus

Jenis : Mus musculus L.

Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan

aktif pada malam hari. Mencit yang dipelihara sendiri jumlah makannya akan

lebih sedikit dan bobotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama

dalam satu kandang, mencit juga kadang-kadang mempunyai sifat kanibal

(Yuwono, 2009).

Pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus) yang normal untuk tiap harinya

adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan untuk tiap

Page 44: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

26

harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan

setiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4

minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa, untuk jantan 20-40 gr sedangkan pada

betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1

gram/ hari (Martijo, 1992).

Mencit laboratorium mempunyai berat badan yang hampir sama dengan mencit

liar, yaitu 18-20 gram pada umur 4 minggu dan 30-40 gram pada umur 6 minggu

atau lebih. Kualitas makanan berpengaruh pada kondisi mencit, diantaranya pada

bagian mata, hidung, gerak, dan rambut yang dapat mempengaruhi kemampuan

mencit mencapai potensi genetik untuk tumbuh, berbiak, umur, atau reaksi

terhadap pengobatan dan lain-lain. Oleh karena itu status makanan hewan yang

diberikan dalam percobaan biomedis mempunyai pengaruh nyata pada kualitas

hasil percobaan (Suckow et.al., 2006).

Page 45: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

27

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 – Januari 2017.

Pemeliharaan hewan uji, menginduksi mencit dengan herbisida paraquat,

pemberian taurin dan ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida) dilakukan di

Laboratorium MIPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung. Pembedahan, proses mikroteknik dan pengamatan

histopatologi hepar dilakukan di Laboratorium Histologi, Fakultas Kedokteran,

Universitas Lampung.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah : pakan pelet, air minum, mencit jantan (Mus

musculus) yang berumur 2-3 bulan dengan berat 30-40 gram yang di dapat dari

BPPV, pellet pakan mencit, air minum, herbisida paraquat,taurin, daun rambusa

(Passiflora foetida) , etanol 96% digunakan untuk ekstraksi daun rambusa, bahan

pembuatan preparat mikroteknik (xylol, alkohol bertingkat, parafin, larutan

pewarna Harris Hematoxylin Eosin dan kanada blasam).

Page 46: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

28

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : kandang mencit yang terbuat

dari plastik, tempat makan dan minum mencit, timbangan analitik untuk

menimbang bahan atau mengukur berat badan mencit, jarum suntik untuk

menginduksi paraquat , sonde lambung untuk mencekokan taurine dan ekstrak

daun rambusa pada mencit, set alat ekstraksi (kertas saring, blender, rotary

evaporator, oven), set alat bedah, set alat mikroteknik (embedding cassete,

waterbath, incubator, mikrotom, dan staining jar ), gelas benda, gelas penutup,

mikroskop, alat tulis dan kamera untuk dokumentasi.

C. Metode Penelitian

1. Rancangan Percobaan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan percobaan yang

digunakan adalah Rancang Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dibagi dalam 4

kelompok, yaitu :

1. Kelompok kontrol negatif (K0) : kelompok yang diberi pakan standar

hingga akhir penelitian.

2. Kelompok kontrol positif paraquat (K1) : kelompok yang diinduksi

herbisida paraquat secara intraperitoneal dengan dosis 20 mg/kgBB

sebanyak 6 kali selama 21 hari.

3. Kelompok rambusa (Passiflora foetida) dan paraquat (K2) : kelompok

yang diinduksi herbisida paraquat secara intraperitoneal dengan dosis 20

mg/kgBB sebanyak 6 kali selama 21 hari dan rambusa secara oral dengan

dosis 500 mg/kgBB.

Page 47: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

29

4. Kelompok taurin, rambusa (Passiflora foetida) dan paraquat (K3) :

kelompok yang diinduksi herbisida paraquat secara intraperitoneal dengan

dosis 20 mg/kgBB sebanyak 6 kali selama 21 hari dan rambusa secara oral

dengan dosis 500 mg/kgBB dan taurin secara oral dengan dosis 15,6 mg.

2. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan (Mus

musculus) yang diperoleh dari BPPV Lampung. Sampel penelitian adalah

sebagian populasi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Berusia kurang lebih 2-3 bulan

b. Berat badan kurang lebih 30-40 gram

c. Sehat

Besar sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus federer sebagai berikut:

(t-1) (n-1) ≥ 15

(4-1) (n-1) ≥ 15

3 (n-1) ≥ 15

3n-3 ≥ 18 / 3

n ≥ 6

Dari perhitungan diatas didapatkan besar sampel minimal untuk setiap

kelompok adalah sebesar 6 ekor mencit.

D. Alur Penelitian

Penelitian ini mengenai efek antioksidan daun rambusa (Passiflora foetida) dan

taurine terhadap respon histopatologi hati mencit (Mus musculus) yang diinduksi

paraquat. Dilakukan dengan tahap-tahap yang dapat dilihat pada gambar 9:

Page 48: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

30

Gambar 9. Alur penelitian

E. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Mencit Percobaan

Mencit yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) dengan berat

badan 30 - 40 gram. Mencit ini diaklimasikan dengan lingkungan percobaan

selama 7 hari dan diberi pakan standar. Selama penelitian mencit diberi

penerangan 12 jam terang dan 12 jam gelap. Setiap hari berat badan mencit

ditimbang dan diamati perilakunya. Mencit yang digunakan adalah mencit yang

sehat dan selama aklimatisasi, berat badannya tidak berubah lebih dari 10%.

Aklimasi Mencit (Mus musculus ) umur 2-3 bulan, bobot

badan 30 - 40g

Adaptasi pakan standar (ad libitum) sampai akhir penelitian

Induksi herbisida paraquat dengan dosis 20 mg/bb sebanyak 2 kali dalam

seminggu secara intraperitoneal, disertai pemberian taurine per oral dengan

dosis 15,6 g/kg BB dan ekstrak daun passifora foetida per oral sebanyak

500 mg/kg BB mencit selama 3 minggu.

Pengambilan sampel, pembuatan histopatologi hepar, dan

pemeriksaan preparat di laboratorium.

Randomisasi kelompok perlakuan

Page 49: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

31

Selanjutnya mencit dikelompokan ke dalam 4 kelompok dan diberi perlakuan

sesuai dengan rancangan percobaan.

2. Pengamatan Berat Badan Mencit

Selama 21 hari percobaan, ditimbang berat badan mencit hari ke-1, 10, dan 20

pada seluruh mencit kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil

pengamatan dicatat dan dibandingkan untuk setiap kelompok perlakuan.

3. Persiapan Bahan Uji

Bahan yang digunakan yaitu taurine dan ekstrak etanol daun rambusa, dengan

uraian sebagai berikut :

3.1. Persiapan Taurin.

Dosis taurine ini dihitung berdasarkan perhitungan dosis taurine pada

manusia yang dikonversi ke mencit. Menurut Shao dan Hatchcock (2008),

dosis taurine pada manusia adalah 3 g/70 kg BB. Dosis taurine pada

mencit dikonversi menggunakan tabel konversi manusia ke mencit dengan

nilai konversi 0,0026, sehingga diperoleh dosis taurine untuk mencit

adalah 3000 mg x 0,0026 = 7800 mg/g BB atau 7,8 g/kg BB mencit.

Namun berdasarkan penelitian Agata (2015), didapatkan dosis terbaik

adalah dua kali dosis normal (7,8 mg/kg BB mencit) yaitu sebesar 15,6

mg/ekor.

3.2.Persiapan Ekstrak Etanol Daun Rambusa

Beberapa tahapan dalam ekstraksi daun rambusa (Passiflora foetida) yaitu

dapat dilihat pada gambar 10 :

Page 50: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

32

Gambar 10. Langkah-langkah ekstraksi daun rambusa (Passiflora foetida)

Menyiapkan daun rambusa (Passiflora foetida)

Dilakukan penyortiran dengan mengambil daun terbaik.

Daun rambusa yang telah disortir kemudian dicuci dengan air

mengalir.

Daun rambusa yang sudah dicuci kemudian dikeringkan pada open

dengan dengan suhu 30◦C-40

◦C. Dalam pengeringan ini hendaknya

dihindarkan dari panas matahari langsung.

Daun rambusa yang telah kering kemudian dihancurkan

hingga sedikit halus.

Daun rambusa yang telah halus dimaserasi selama 24 jam

dengan pelarut etanol.

Ekstrak yang dihasilkan disaring dengan corong buncher dan

Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan rotary

evaporator pada suhu 90 derajat Celcius sampai diperoleh ekstrak

kental.

Page 51: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

33

4. Induksi Paraquat

Mencit yang termasuk kelompok kontrol positif paraquat (K+) diberi

paraquat secara intraperitoneal sebanyak 6 kali selama 21 hari penelitian

dengan dosis 20 mg/kg BB (Ortiz dkk., 2016).

Mencit yang akan digunakan rata-rata memiliki rerata berat badan sekitar 35

gram, sehingga dosis yang akan diberikan adalah 20 mg/kg BB x 0,035 kg =

0,7 mg/35 gBB. Paraquat yang akan digunakan merupakan herbisida

berbentuk cair yang ada di pasaran dengan merk Gramoxone.

5. Pemberian Bahan Uji Ekstrak Daun Rambusa

Dosis ekstrak daun rambusa yang diberikan secara oral dengan berat badan

30 - 40 gram yaitu sebesar 500 mg/kg BB mencit/hari (Ashir et al., 2014)

6. Pemberian Bahan Uji Taurin yang Dikombinasikan dengan Ekstrak

daun Rambusa

Dalam penelitian ini digunakan dosis taurin untuk pengujian yaitu 15,6

mg/mencit/hari (dua kali dosis normal). Dosis ini merupakan dosis terbaik

sebagaimana yang disebutkan dalam penelitian Agata (2015), bahwa

pemberian taurin dengan dosis 15,6 mg/mencit/hari mampu memperbaiki

kerusakan jaringan hepar mencit. Dosis taurin 15,6 mg/mencit/hari

dikombinasikan dengan dosis ekstrak daun rambusa sebesar 500

mg/kgBB/hari yang diberikan secara oral kepada mencit.

Page 52: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

34

7. Pengukuran Berat Basah Hepar Mencit (Mus musculus)

Pada akhir perlakuan, dilakukan pembedahan dan dilakukan pengukuran berat

basah hepar mencit yang diinduksi herbisida paraquat pada seluruh kelompok

mencit perlakuan.

8. Pengukuran Indeks hepar Mencit (Mus musculus)

Nilai indeks hepar mencit diketahui setelah dilakukan pengukuran berat

hepar mencit dan berat badan mencit pada hari ke-20 sebelum dilakukan proses

nekropsi (pembedahan). Pengukuran indeks hepar mencit menggunakan Rumus :

Indeks Hepar =

9. Pembuatan Preparat Sayatan Hati.

Pembuatan sediaan preparat hati dengan metode paraffin dan pewarnaan

Hematoxylin Eosin (HE). Hematoxylin Eosin bersifat pewarna basa, yaitu

memulas jaringan basofilik sedangkan eosin memulas jaringan yang bersifat

asidofilik. Metode teknik histopatologi menurut Ali (2007) dibagi menjadi 10

teknik, yaitu :

1. Fixation

a) Memfiksasi spesimen berupa potongan organ hati yang telah dipilih dengan

larutan pengawet formalin 10%.

b) Spesieman yang sudah difiksasi dicuci dengan air mengalir.

Page 53: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

35

2. Trimming

a) Organ dikecilkan dengan ukuran ±3mm

b) Potongan organ hati tersebut dimasukan kedalam embedding cassette.

3. Dehidrasi

a) Menghilangkan air dengan meletakkan embedding cassette pada kertas tisu.

b) Berturut-turut melakukan perendaman organ hati dalam alkohol bertingkat

80% dan 90% masing-masing selama 2 jam. Selanjutnya dilakukan

perendaman alkohol 95%, absolute I, II, III selama 1 jam.

4. Clearing

Untuk membersihkan sisa alkohol, dilakukan clearing dengan xylol I, II, III

masing-masing selama 1 jam.

5. Impregnasi

Impregnasi degan menggunakan paraffin I, II, III masing-masing selama 2 jam.

6. Embedding

a) Membersihkan sisa paraffin yang ada pada pan dengan memanaskan

beberapa saat di atas api dan di usap dengan kapas.

b) Menyiapkan paraffin cair dengan mmasukkan paraffin ke dalam cangkir

logam dan memasukkan ke dalam oven dengan suhu diatas 58 derajat

Celcius.

c) Menuangkan paraffin cair ke dalam pan

d) Memindahkan satu-persatu dari embedding cassette ke dasar pan dengan

mengatur jarak satu dengan yang lainnya.

e) Memasukkan pan kedalam air.

Page 54: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

36

f) Melepaskan paraffin yang berisi potongan hati dari pan dengan memasukkan

ke dalam suhu empat derajat Celcius beberapa saat.

g) Memotong paraffin sesuai dengan letak jaringan yang ada dengan

menggunakan scalpel hangat.

h) Meletakkan pada balok kayu, ratakan pinggirnya dan buat ujungnya sedikit

meruncing.

i) Memblok paraffin siap dipotong dengan mikrotom.

7. Cutting

a) Melakukan pemotongan pada ruang dingin

b) Sebelum memotong, mendinginkan blok terlebih dahulu

c) Melakukan pemotongan kasar, dilanjutkan dengan pemotongan halus dengan

ketebalan 4-5 mikron.

d) Memilih lembar pemotongan yang paling baik, mengapungkan pda air dan

menghilangkan kerutannya dengan cara menekan salah satu sisi lembaran

jaringan tersebut dengan ujung jarum dan sisi yang lain ditarik

menggunakan kuas runcing.

e) Memindahkan lembaran jaringan kedalam waterbath selama beberapa detik

sampai mengembang sempurna.

f) Dengan gerakan menyendok mengambil lembaran jaringan tersebut dengan

slide bersih dan menempatkan pada sepertiga atas atau bawah, mencegah

jangan sampai ada gelembung udara dibawah jaringan.

g) Menempatkan slide yang berisi jaringan pada inkubatir (suhu 37 derajat

celcius) selama 24 jam sampai jaringan melekat sempurna.

Page 55: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

37

8. Staining (pewarnaan) dengan harris Hematoxylin Eosin. Setelah jaringan

melekat sempurna pada slide, memilih slide yang terbaik selanjutnya secara

berurutan memasukkan ke dalam zat kimia dibawah ini dengan waktu sebagai

berikut:

a) Untuk pewarnaan , zat kimia yang pertama digunakan xylol I, II, III masing-

masing selama 5 menit.

b) Zat kimia yang yang digunakan alcohol absolute I, II, III masingmasing

selama 5 menit.

c) Zat kimia yang ketiga yaitu aquades selama 1 menit.

d) Potongan organ dimasukkan dalm zat warna Harris Hematoxylin Eosin

selama 20 menit.

e) Memasukkan potongan organ hati dalam aquades selama 1 menit dengan

sedikit mengoyang-goyangkan organ.

f) Mencelupkan organ dalam asam alcohol 2-3 celupan.

g) Dibersihkan dalam aquades bertingkat masing-masing1 an 15 menit.

h) Memasukkan potonga organ dalan eosin selama 2 menit.

i) Secara berurutan memasukkan potngan organ dalam alcohol 96% selama 2

menit , alcohol 96%, alcohol III dan IV masing-masing selama 3 menit.

j) Terakhir memasukkan kedalam xylol IV dan V masing-masing selama 5

menit.

9. Mounting

Setelah pewarnaan selsai menempatan slide diatas kertas tisu pada tempat

datar, menetesi dengan bahan mounting yaitu kanada balsam dan ditutup

dengan cover glass, cegah jangan sampai terbentuk gelembung udara.

Page 56: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

38

10. Membaca slide dengan mikroskop

Slide diperiksa di bawah mikrokop sinar dengan pembesaran 400x. Metode

yang digunakan dalam melihat preparat adalah prosedur double blinded (Ali,

2007).

10. Pengamatan Histopatologi Hati

Pengamatan dilakukan dengan membandingkan preparat histologi hati antara

kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Preparat histologis hati diamati

dibawah mikroskop cahaya dalam lima lapangan pandang yang berbeda,

dengan perbesaran 400 kali. Setiap lapangan pandang dihitung 20 sel secara

acak sehingga dalam satu preparat tersebut teramati 100 sel hati.

Kemudian dihitung rerata bobot skor perubahan histopatologi hepar dari lima

lapangan pandang dari masing-masing mencit dengan model skoring

Histopatology Manja Roenigk (Maulida et al, 2010). Kemudian dicatat dan

dihitung jumlah persentase kerusakan yang terjadi dengan kriteria pada Tabel 2

sebagai berikut :

Tabel 1. Kriteria penilaian derajat histopatologi sel

Tingkat Perubahan Nilai

Normal 0

Kerusakan sel hepatosit ringan (≤ 25%) 1

Kerusakan sel hepatosit sedang (25-50%) 2

Kerusakan sel hepatosit berat (≥50%) 3

Page 57: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

39

F. Parameter Penelitian

Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu :

1. Berat badan mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi herbisida

paraquat pada seluruh kelompok mencit perlakuan.

2. Berat basah sel hepar mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi

herbisida paraquat pada seluruh kelompok mencit perlakuan.

3. Indeks hepar mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi herbisida

paraquat pada seluruh kelompok mencit perlakuan

4. Derajat kerusakan sel hepar dan gambaran histopatologi sel hepar mencit

jantan (Mus musculus) yang diinduksi herbisida paraquat pada seluruh

kelompok mencit perlakuan.

G. Analisis Data

Analisa data pada penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dengan

metode statistik ANOVA (Analysis Of Variance) pada taraf nyata 5% untuk

melihat pengaruh antar kelompok perlakuan, jika pada uji ini terdapat

perbedaan bermakna maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut yaitu uji Beda

Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 95%.

Page 58: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

62

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ektrak etanol

daun rambusa (Passiflora foetida) dengan dosis 500 mg/kgBB yang

dikombinasikan dengan pemberian taurin dosis 15,6 mg/mencit paling

efektif dalam melindungi histopatologi sel hepar mencit (Mus musculus)

jantan yang diinduksi herbisida paraquat.

B. Saran

Beberapa penelitian lanjutan yang dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Dosis ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida) yang lebih tinggi

dengan waktu pengamatan yang lebih lama.

2. Menggunakan bagian tumbuhan lain seperti akar, buah, ataupun biji

dari Rambusa (Passiflora foetida) sebagai potensi obat tradisional.

Page 59: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdollahi, M., Akram, R., Shanin, S., Shekoufeh, N., and Ali, R. 2004. Pesticides

and oxidative stress: a review. Med Sci Monit. 10(6): 141-147.

Abdullah Kisaoglu1, Bunyamin Borekci2, O. Erkan Yapca3, Habib Bilen4, and

Halis Suleyman5.2012.Tissue Damage and Oxidant/Antioxidant Balance.

Department of Pharmacology, Faculty of Medicine, Ataturk University.

EAJM 2013; 45: 47-9

Abbasoglu,S.D.,O.Kanbagli, J.Balkan, G.A.Toker,M.Uysal .2001. The Protective

Effect Of Taurine Against Thioacetamide Hepatotoxicity Of Rats. Human

and experimental Toxicology.20 : 23-27

Akay C1, Yaman H, Oztosun M, Cakir E, Yildirim AO, Eyi YE, Agilli M, Akgul

EO, Aydin I, Kaldirim U, Tuncer SK, Eken A, Oztas E, Poyrazoglu Y,

Yasar M, and Ozkan Y.2012. The protective effects of taurine on

experimental acute pancreatitis in a rat model. Human and experimental

Toxicology.32(5) : 522-529. Department of Pharmaceutical Toxicology

Amela MT, PS.Hoc. 1998. Biología floral de Pasiflora foetida (Passifloraceae).

Rev. Biol. Trop., 46:191-202.

Angiosperm Phylogeny Group (APG). 2009. An Update of the Angiospermae

Phylogeny Group Classification for the Orders and Families of Flowering

Plants : APG. Botanical Journal of the Linnean Society 161, 105-121.

Arief , S.2008. Radikal Bebas.Artikel. SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU

Dr.Soetomo.Surabaya.

Arouma, O.I., B. Halliwell, B.M. Hoey, and J. Butler. 1988. The antioxidant

action of taurine, hypotaurine and their metabolic precursors. Biochem J,

256:251255

Arsana, I.N. 2014. Ektrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan

Pelatihan Fisik Menurunkan Stress Oksidative pada Tikus Wistar (Rattus

norvegicus) Selama Aktivitas Fisik Maksimal. Disertasi . Universitas

Udayana. Denpasar.

Page 60: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

64

Asir, P. Joseph, S.Hemmalakshmi, S.Priyanga, and K.Devaki. 2014. In Vitro Free

Radical Scavenging Activity And Secondary Metabolites In Passiflora

Foetida L..Department Of Biochemistry, Karpagam University,

Coimbatore - 641 021 , India. Asian J Pharmaceut Res Health Care

Volume 6.

Awadalla, A.E. 2012. Efficacy of vitamin C against liver and kidney damage

induced by paraquat toxicity. Exp Toxicol Pathol. 64(5):431-4.

Benhar, M., D.Engelberg, and A.Levitzki. 2002. ROS stress-activated kinases and

stress signaling in cancer. Embo Reports. 3(5): 420-425.

Chen,S.W.,Y.X.Chen,J.Shi,Y.Lin.,W.F.Xie.2006.The restorative effect of taurine

on experimental nonalcoholic steatohepatitis.Dig.Dis.Sci.51:2225-2234.

Chandrasoma, P. dan C.R.Taylor. 2005.Ringkasaan Patologi Anatomi. Jakarta EG

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.

Columbia University Press. New York 1262 Hlm.

Dewi, M.K., U.A. Lantikadan S. Ahmad. 2014. Efek Ekstrak Daun Sirsak

(Annona muricata L.) terhadap Distribusi Lemak Tubuh pada Tikus Jantan

Galur Wistar Model Obesitas. Prosiding Sains, Teknologi, dan Kesehatan

4(1) : 81 – 88.

Djauhariya., E, dan Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Seri Agrisehat,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.Hal:649,748.

Dornelas MC and MLC.Vieira.1994. Tissue culture studies on species of

Passiflora. Plant Cell Tissue and Organ Culture, 36:211-217.

Du, J.You., Z.Xu., J.Park., S.Kim., and K.Chang.2010. Antiobesity and

popydemic Effect of Lotus Leaf of Water Extract with Taurine

Suplementation in Rats Fed A High Fat Diet. Biomedical Science. 17

(1):S42

Eilertsen, K., R. Larsen, H. K. Maehre, I. Jensen, and E. O. Elvevoll. 2012.

Anticholesterolemic and antiatherogenic effects of taurine supplementation

is model dependent. Lipoproteins – Role in Health and Diseases. 269-288.

Eroschenko VP. 2010.Sistem pencernaan: hepar, kandung empedu, dan pankreas.

Dalam: di Fiore. Atlas Histologi: Dengan Korelasi Fungsional.

ECG;p21520.

Fajariyah,S., E.T.Utami, and Y.Arisandi. 2010.Efek Pemberian Esterogen

Sintetis(diethylstilbestrol) Terhadap Struktur Hepar dan Kadar SGOT dan

SGPT(Mus musculus) Betina Strain Balb’C. Ilmu Dasar.11(1):1-12.

Page 61: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

65

Franco, R.,R.S.Olea, E.M.R.Reyes, and M.I. Panayiotidis.2009.Environmental

toxicity, oxidative stress and apoptosis: menage a trois. Mutation Research.

674: 3-22.

Georgieva, N.V.2005.Oxidative Stress as aFactor of Disrupted Ecological

Oxidative Balance in Biological Systems a- review. Bulg.J.Vet.Med. 8(1) :

1 - 11

Ginting, Rapael. 2011. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Keracunan

Pestisida pada Petani Penyemprot Jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan

Merdeka Kabupaten Karo. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.

Guyton, A.C., dan J.E.Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC

Harish, R.S., and K. Murugan. 2011. Oxidative Stress Indices In Natural

Population of Avvicennia alba Blumeas Biomarker of Environmental

Pollution. Environ. Res. 11 (8) : 1070-1073.

Huxtable, R.I. 1992. Physiologycal action of Taurin. Physiological

Reviews.72:101-106).

Indika G and N.Buckley. 2011. Medical management of paraquat ingestion.

British Journal of Clinical Pharmacology: University of New South Wales,

Sydney, Australia. Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.noh.gov/. Diakses

tanggal 17 oktober 2016.

Ivanovic, S., S. Borozan, M. Jezdimirovic, N. Aleksic, M. Milanovic, and

Tomasevic-Canovic. 2007. The Application of Adsorbent Bentonite in

Oxidative Stress Induced by Paraquat. ActaVeterinaria, 57:329-340

Julianto. 2016. Pemerintah perketat pengawasan pestisida terbatas. Tabloid Sinar

Tani. Tersedia dari: http://m.tabloidsinartani.com.

Kothari,S.,A. Thompson,A. Agarwall , and S.Plessis. 2010. Free radical : Their

Benefical and Detrimental Effect on Sperm Function. Indian Journal of

Experimental Biology. 48:425-435.

Kumar V, Cotran RS, and Robbins SL. 2007. Robbins buku ajar patologi Edisi

ke–7. Jakarta: EGC. hlm. 664-5.

Lin, H.H., J.H.Chen, F.P.Chou, and C.J.Wang. 2011. Protocatechuic acid inhibits

cancer cell metastasis involving the downregulation of Ras/Akt/NF-κB

pathway and MMP-2 production by targeting RhoB activation. Br J

Pharmacol. 162(1): 237-54

Page 62: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

66

Marlinda, H. 2015. Respon Eritrosit dan Leukosit Mencit (Mus musculus) yang

Diinduksi Benzo (α) piren terhadap Pemberian taurine dan Ekstrak Daun

Dewa (Gynura sgetum). (Tesis). Universitas Lampung.

Martijo. 1992. Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta

Moon, J.M. and B.J.Chun. 2010. The efficacy of high doses of vitamin C in

patients with paraquat poisoning. Human and Experimental Toxicology.

30(8): 844-850.

Mohansundari C, D.Natarajan, K.Srinivasan, S.Umamaheshwari and

Ramchandran A. 2007.Antibacterial properties of Passiflora foetida L. – a

common exotic medicinal plant. African J. Biotech. 6 (23).

Muhammad MH, 2012. Adsorbsi- desoprsi Senyawa Paraquat Diklorida dengan

Silica Gel Dari Limbah Ampas Tebu. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri

Kalijaga.

Muljono, D.H. 2004. Keterlibatan Mitokondria Pada Penyakit Hati. Lembaga

Biologi Molekul Eijkman. Jakarta.

Murray, R.W. 1996. Biokimia Kedokteran Harper, Edisi 24. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Ning, M., M.Sasoh, S.Kawanishi, H. Sugiura, and F.Piao. 2010. Protection Effect

of Taurine on Nitrosative stress in The Mice Brain with Chronic Exposure

to Arsenic. Journal of Biomedical Science. 17 (Suppl 1) : S7.

Noviyanti Y, P.P.Subur, dan T.Daniel. 2014. Uji Fitokimia, Toksisitas Dan

Aktivitas Antibakteri Terhadap Ekstrak Etanol Daun Rambusa (Passiflora

Foetida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli.

Jurnal Kimia Mulawarman Volume 12 Nomor 1.ISSN 1693-5616 Kimia

FMIPA Unmul Kimia FMIPA Unmul 31.

Oliviera, R.J.D., J.A.Duarte, A.S.Navarro, F.Remiao, M.L.Bastos, and

F.Carvalho. 2008. Paraquat poisonings: mechanisms of lung toxicity,

clinical features and treatment. Clinical Reviews in Toxicology. 38: 13-71.

Ortiz, M.S., K.M.Forti, E.B.S.Martinez, L.G.M.Munoz, K.Husain, and

W.H.Muniz. 2016. Effects of antioksidant N-acetylcysteine against paraquat

induced oxidative stress in vital tissues of mice. Int J Sci Basic Appl Res.

26(1): 26-46.

Page 63: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

67

Ozden, S., B. Catalgol, S.G. Oktayoglu, A.Karatug, S. Bolkent, B.Alpertunaga.

2012. Acute Effect of Methiocarb on Oxidative Damage and The Protective

Effectof Vitamin E and Taurine in the Liver and Kidney of Wistar Rats.

Toxicology and Industrial Health 29 (1) : 60-71

Patil A. S., H.M. Paikrao,and S.R.Patil. 2015. A Scientific Update on Passiflora

foetida review. European Journal of Medicinal Plants 5(2): 145-155, 2015,

Article no.EJMP.014

Pongpan N, O.Luanratana and L.R.Suntorusuk.2007.Reversed phase high

performance liquid chromatography for vitexin analysis and fingerprint of

Passiflora foetida. Current Science, 93(10):378-382.

Pramono dan Malole.1998. Pengantar Hewa-Hewan Percobaan di Laboratorium.

Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.

Puerta, F.J.Arrieta, J.A.Balsa, J.I.Botella-Carretero, Zamarron and

C.Vazquez,2010.Taurine and glikose metabolism : a review 25 (6) 910-919.

Rasool SN, S.Jaheerunisa, K.N.Jayveera and C.Suresh.2011. In vitro callus

induction and in vivo antioxidant activity of Passiflora foetida L. leaves.

International Journal of Applied research in natural Products, 4(1):1-10

Ripps, H., W. Shen. 2012. Taurin: A Very Essential Amino Acid. Molecular

Vision; 18:2673-2686.

Robbins, S.L., R.S.Cotran, and M.D.Kumar. 2007. Basic pathology, 8th edition.

Saunders. Jakarta.

Robbins S.L., R.S.Cotran, and V.Kumar .2007. Buku Ajar Patologi. Edisi ke-7.

Jakarta: EGC. hlm. 664−84.

Schuller-Levis, G. B., E. Park. 2004. Taurine and its chloroamine: modulators of

immunity. Neurochemical Research. 29 (1): 117-126

Sellers. R. S., Morton, D., Michael, B.,Roome, N., Jhonson, J.K., Yano,

B.R.,Perry, R., and Schaffer, K. 2007. Society of Toxicologic Pathology

Position Paper : Organ Weight Recommendation for Toxicology Studies.

Toxicologc Pathology Vol.35:751-755

Siriwardhene, M.A., M.A.Abeysekera, U.G.Chandrika, and A.K.E.Goonetilleke.

2013. Antihyperglicemic effect and phytochemical screening of aqueous

extract of passiflora foetida (Linn.) on normal wistar rat model. Academic

journals volume 7(45),2892-289.

Smayda, R. 2002. Contemporary review of therapeutic benefits of the amono acid

taurine. The Journal of Biological Chemistry 257(6) : 2802-2805.

Page 64: EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora …digilib.unila.ac.id/26405/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 500mg/kgBB/hari selama 21 hari), kelompok K3 (diinduksi paraquat

68

Sriyani, N., A.K. Salam. 2008. Penggunaan metode bioassay untuk mendeteksi

pergerakan herbisida pascatumbuh paraquat dan 2,4-D dalam tanah. J.

Tanah Trop. 13(3): 199-208

Sathish R, Alok Sahu, and K.Natarajan.2011.Antiulcer and antioxidant activity of

ethanolic extract of Passiflora foetida L. Indian J Pharmacol. 43(3): 336–

339

Tabassum, H., S.Parvez, H.Rehman, B. Banerjee, D. Siemen, and S.Raisudin.

2007. Nephrotoxicity and Its Prevention by Taurine in Tamoxifen Induced

Oxidative Stress in Mice. Human & Experimental Toxicology. 26 : 509 –

518.

Valko, M., D.Leibfritz, M. Jan, T.D.C. Mark, M.Mazur, and J.Telser. 2007. Free

radical and antioxidants in normal physiologycal functions and human

disease. The International Journal of Biochemistry and Cell Biology. 39:

44-48.

Wikana, J. 2011. Pemberian kompleks buah berry menurunkan stress oksidatif

dan meningkatkan pertahanan oksidatif pada perokok aktif. Tesis.

Universitas Udayana. Denpasar.

Wilks MF, R.Fernando, P.L.Ariyananda,M.Eddleston, D.J.Berry, and

J.A.Tomenson. 2008. Improvement in Survival after Paraquat Ingestion

Following Introduction of a New Formulation in Sri Lanka. PLoS Med

5(2): e49. doi:10.1371/journal.pmed.0050049).

Widayana, 2014. The Exposure Effects Of Paraquat Dichloride Herbicide On

Human Pulmonary Fibrosis. Faculty of Medicine, Lampung University.

J. Majority.Volume 3 Nomor 7

Winarsi, Herry.2007. Antioksidan alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta.

Kanisius.

Yoshikawa, T., Y.Naito. 2002. What is oxidative stress. JMAJ. 45(7): 271-276.

Yuldasheva, L.N., E.B.Carvalho, M.T.J.A. Catanho, and O.U.Krasinikou. 2004.

Cholesterol dependent hemolytic activity of passiflora quadrangularis

leaves: Brazilian Journal of medical and Biological Research 38: 1061-

1070

Yuwono. 2009. Mencit strain CBR Swiss Derived. Pusat Penelitian Penyakit

Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.