ekologi umum_ pola penyebaran individu dalam populasi
TRANSCRIPT
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 1/12
GREEN THE WORLDLet's we save our world
EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDUDALAM POPULASI
6:01 AM BIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI UMUM
PERCOBAAN VIII
POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI
NAMA : RISKY NURHIKMAYANI
NIM : H41112311
HARI/TANGGAL : JUMAT/ 19 APRIL 2013
KELOMPOK : 5 (LIMA) B
ASISTEN : ANWAR
: YULIANI
LABORATORIUM ILMU LINGKUNGAN DAN KELAUTAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Organisme di alam ini tidak bisa hidup secara terpisah sendiri. Pada
prinsipnya terbentuk dari berbagai interaksi antra populasi yang ada. Misalnya
dalam mencari luas minimum dan jumlah minimum suatu area. Tentunya
didalamnya terdapat suatu komunitas populasi-populasi tersebut akan
berhimpun kedalam kelompok membentuk komunitas (Lestari, 2011).
Pada luas minimum menggambarkan bentuk vegetasi secara
keseluruhan jenis tumbuhan. Dalam suatu luas terkecil yang dapat mewakili
vegetasi. Luas terkecil ini dapat mewakili karakteristik komunitas tumbuhan atau
vegetasi secara keseluruhan. Bentuk vegetasi dalam petak tersebut dapat
Popular Tags Blog Archives
SOCIAL PROFILES
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Ada yang lagi sibuk cari-cari tentang budayapolitik di Indonesia. Ini dia makalah tugas yangaku buat untuk tugas kelas XI tetang budaya...
IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGITERTUTUP
Terdapat dua macam watak ideologi yakniideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ideologi yang bers...
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEMPOLITIK YANG DI ANUT INDONESIA
Setelah membuka buku pelajarankewarganegaanku saya berfikir bahwamungkin duatu saat nanti ada juga yang diberitugas seperti ini, semoga ...
MAKALAH SISTEM PERADILANINTERNASIONAL
Membuat tugas makalah pasti akan sulit.Berikut ini contoh makalah yang aku buatuntuk tugas sekolah semoga bisa menjadireferensi yang b...
PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNGJAWAB BAG. I
1. PENGERTIAN PERS YANG BEBAS DANBERTANGGUNG JAWAB Persyang bebas dan bertanggung jawabmerupakan konsep yang didamb...
Makalah Perang Dingin
Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin Perang dingin merupakan perang yangterjadi tanpa adanya bentrokan fisik,maksud...
LAPORAN POPULASI,KOMUNITAS DANEKOSISTEM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam
lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luasdan kompleks. Ekologi merupakan ca...
MAKALAH : PERKEMBANGAN EKOSISTEM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perubahan-perubahan padapopulasi mendorong perubahan padakomunitas. P...
PUNYA CURCOL, SAY IT
[Get a Cbox] refresh
name e-mail / url
message Go
help smilies cbox
26 Jun 14, 11:07 AM
anonim :
http://jurusanbiologi.blogs
pot.com/2014/06/ekosiste
m-sungai-musi.html
26 Jun 14, 11:07 AM
anonim :
http://jurusanbiologi.blogs
pot.com/2014/06/ekosiste
m-sungai.html
26 Jun 14, 11:07 AM
anonim :
http://jurusanbiologi.blogs
pot.com/2014/06/manfaat
-ekosistem-saw ah.html
26 Jun 14, 11:07 AM
anonim :
http://jurusanbiologi.blogs
pot.com/2014/06/ekosiste
m-saw ah-apa-itu-
saw ah.html
FOLLOWERS
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (33) More
Already a member? Sign in
ABOUT ME
RISKY NURHIKM A YA NI
PA NGKEP, SULA W ESI
SELA TA N, INDONESIA
Jagalah lingkungan kita
demi generasi yang akan
datang
V IEW M Y COM PLETE PROFILE
TOTAL PAGEVIEWS
SearchBERANDA
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 2/12
memperlihatkan hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang
lainnya. Vegetasi terbentuk dari interaksi antar jenis tumbuhan. Untuk mengetahui
apakah penyebaran individu didalam suatu populasi dalam suatu vegetasi dapat
dilakukan pengamatan, dari hasil pengamatan teersebut akan didapatkan bentuk
penyebaran, diantaranya secara acak, merata, atau berkelompok (Rasyid, 1993).
Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau
keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam penyebaran
secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu daerah dimana
mereka belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat disebabkan karena
dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim,
terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya (Umar, 2013).
Informasi kepadatan populasi saja belum cukup untuk memberikan
suatu gambaran yang lengkap mengenai keadaan suatu populasi yang
ditemukan dalam suatu habitat. Dua populasi mungkin dapat mempunyai
kepadatan yang sama, tetapi mempunyai perbedaan yang nyata dalam pola
penyebaran spatialnya (tempat). Kepadatan populasi suatu daerah sangat
dipengaruhi oleh pola penyebaran populasinya (Umar, 2013).
Untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran individu dalam
populasi, maka dilakukanlah percobaan ini untuk menentukan pola
penyebaran individu dalam populasi dengan menggunakan indeks Morisita.
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan yang akan dicapai pada percobaan ini adalah :
1. Untuk menentukan pola penyebaran individu dalam populasi dengan
menggunakan indeks Morisita.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik
sampling organisme dan rumus-rumus sederhana dan cepat dalam
memprediksi keadaan suatu populasi.
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 April
2013, praktikum dalam laboratorium dilakukan pada pukul 14.00 - 18.00
WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar dan pengambilan data dilakukan di samping
Omega, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Populasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme.
Organisme dan spesies yang sama (kelompok-kelompok lain di mana
individu-individu dapat bertukar informasi genetika) menduduki ruang atau
CARA MUDAH BELAJAR PROSESRESPIRASI SEL
Sebelum mempelajari respirasi sel ada halyang sangat penting diketahui agar mudahmemahami pelajaran ini. Materi respirasi selmemang aga...
BIOKIMIA : REAKSI UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAPERCOBAAN III REAKSI UJI PROTEINNAMA : RISKYNURHIKMAYANI NIM ...
LABELS
BELAJAR PHP (2)
BHS INDONESIA (7)
BIOLOGI (30)
CINTA KARANG (11)
ENGLISH (8)
GAME (1)
KARYA ILMIAH (1)
KIMIA (5)
LAPORAN (4)
liburan (13)
LINGKUNGAN (2)
LOCAL CULTURE (11)
LOMBA (3)
PELAJARAN (27)
PKN (10)
RESEP (4)
SENI (1)
SERBA SERBI (4)
UKG GURU (2)
Home
GOOGLE+ BADGE
BLOG ARCHIVE
2014 (14)
February (14)
BIOKIMIA : PENETAPAN KESEGARANSUSU
BIOKIMIA : PEMISAHAN DANIDENTIFIKASI ASAM AMINO
BIOKIMIA : KARBOHIDRAT
BIOKIMIA : REAKSI UJI PROTEIN
EKOLOGI UMUM :KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM
Anime Fun And StuffWIG BARU
5 months ago
Komunitas Blogger"Cinta Karang"Kisah Kearifan Lokal
Desa Les Melestarikan
Terumbu Karang
Buleleng
8 months ago
All about KoreanRANGKAIAN LISTRIK
1 year ago
2
MY FACEBOOK
Risky Nurhikmayani
Buat Lencana Anda
DAFTAR BLOG
3 9 9 7 9 7
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 3/12
tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan sifat milik
individu di dalam kelompok itu. Populasi mempunyai sejarah hidup dalam
arti mereka tumbuh, mengadakan pembedaan-pembedaan dan memelihara
diri seperti yang dilakukan oleh organisme. Sifat-sifat kelompok seperti laju
kelahiran, laju kematian, perbandingan umur, dan kecocokan genetik
hanya dapat diterapkan pada populasi (Odum,1993).
Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari pengetahuan
ekologi telah berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi
tampaknya telah berkembang menjadi pengetahuan yang dapat berdiri
sendiri. Dalam perkembangannya pengetahuan itu banyak mengembangkan
kaidah-kaidah matematika terutama dalam pembahasan kepadatan dan
pertumbuhan populasi. Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu
sangat berguna untuk menentukan dan memprediksikan pertumbuhan
populasi organisme di masa yang akan datang. Penggunaan kaidah
matematika itu tidak hanya memperhatikan pertumbuhan populasi dari satu
sisi yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi juga memperhatikan
adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik.
Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang untuk
mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah
(Nurhidayah, 2011).
Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti
cuaca, arus air, faktor kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya
dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman rendah atau dalam
ekosistem yang menjadi sasaran gangguan-gangguan luar yang tidak dapat
diduga, sedangkan dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman
tinggi, populasi cenderung dikendalikan secara biologi dan seleksi alam.
Faktor negatif ataupun positif bagi populasi adalah , ketidaktergantungan
pada kepadatan (density independent), apabila pengaruhnya tidak
tergantung dari besarnya populasi. Contohnya iklim sering kali, tetapi tidak
berarti selalu. Ketergantungan pada kepadatan (density dependent),
apabila pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan.
Contohnya faktor biotik (persaingan, parasit, dan sebagainya) tetapi tidak
selalu (Odum,1993).
Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam
atau keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam
penyebaran secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu
daerah dimana mereka belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat
disebabkan karena dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari
predator, pengaruh iklim, terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor
KOMUNITA...
EKOLOGI UMUM : INDEKSKEANEKARAGAMAN SERAGGA DIPA...
EKOLOGI UMUM: POLAPENYEBARAN INDIVIDU DALAMPOPUL...
EKOLOGI UMUM: METODE SAMPLINGBIOTIK UNTUK MENDUGA...
EKOLOGI UMUM: METODE SAMPLINGDAN ANALISIS VEGETAS...
EKOLOGI UMUM : INDEKSPERBANDINGAN SEKUENSIALKEAN...
EKOLOGI UMUM : PENGARUHPOLUSI DOMESTIK TERHADAP K...
EKOLOGI UMUM : HUBUNGANPRODUSEN DAN KONSUMENDALA...
EKOLOGI UMUM: KELEMBABANRELATIF UDARA PADA TEMPAT...
EKOLOGI UMUM: KORELASI ANTARAPANJANG DAN BERAT
2013 (17)
2012 (41)
2011 (6)
2010 (20)
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 4/12
fisik lainnya (Umar, 2013).
Menurut Umar (2013), penyebaran populasi dalam suatu
ekosistem dapat terjadi melalui tiga pola yaitu :
1. Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke
tempat lainnya dan tinggal secara permanen.
2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi
lainnya dan tinggal secara permanen.
3. Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari
suatu daerah ke daerah populasi lainnya secara periodik.
Populasi dapat konstan dapat pula berfluktuasi atau dapat pula
meningkat atau menurun terus. Perubahan-perubahan demikian merupakan
fokus utama ekologi populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
empat faktor yang saling mempengaruhi, yaitu kelahiran (natality), kematian
(mortality) dan migrasi (emigrasi dan imigrasi) (Naughton, 1990).
Migrasi musiman tidak hanya memungkinkan pendudukan daerah-
daerah yang akan tidak baik dalam ketiadaan migrasi tetapi juga
memungkinkan binatang-binatang memelihara laju rata-rata kepadatan dan
kegiatan yang lebih tinggi. Populasi ynag tidak bermigrasi sering kali harus
menjalani pengurangan kepadatan yang luar biasa atau melakukan
semacam bentuk dorman selama periode yang tidak baik. Orientasi dan
navigasi migrasi-migrasi jarak jauh merupakan lapangan penelitian dan
teori-teori yang sangat populer, tetapi masih sedikit yang dimengerti
(Odum, 1993).
Penyebaran membantu natalitas dan mortalitas di dalam memberi
wujud bentuk pertumbuhan dan kepadatan populasi. Di dalam kebanyakan
kasus beberapa individu atau hasil-hasil refroduktifnya secara tetap
meninggalkan atau memasuki populasi (Odum, 1993).
Secara umum populasi dapat dianggap sebagai suatu kelompok
organisme yang terdiri atas individu-individu yang tergolong dalam satu
jenis atau varietas, ekotipe, atau satu unit taksonomi lain yang terdapat
pada suatu tempat. Populasi memiliki karakteristik yang khas untuk
kelompok yang tidak dimiliki oleh masing-masing dari anggotanya.
Karakteristik ini antaralain adalah kepadatan, natalitas (laju kelahiran),
mortalitas (laju kematian), potensi biotik, penyebaran umur dan bentuk
pertumbuhan (Resosoedarmo, 1990).
Natalitas dan mortalitas menentukan pertumbuhan populasi.
Populasi tumbuh apabila natalitas melebihi mortalitas. Dalam suatu daerah
atau ekosistem, pertumbuhan dipengaruhi oleh imigrasi dan emigrasi
(Resosoedarmo, 1990).
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 5/12
Menurut Michael (1994), pola penyebaran bergantung pada sifat
fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri.
Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang terjadi dalam
alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat
pada tempat tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada
persaingan yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong
pembagian ruang hidup yang sama.
2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu
menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat
lainnya. Penyebaran ini jarang terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan
homogen.
3. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-
individu selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang
terlihat sendiri secara terpisah. Pola ini umumnya dijumpai di alam,
karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan yang sama.
Dari ketiga kategori ini, rumpun/berkelompok adalah pola yang
paling sering diamati dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan
dalam keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan penggerombolan
disebabkan oleh reproduksi vegetatif, susunan benih lokal dan fenomena
lain. Dimana benih-benih cenderung tersusun dalam kelompok. Pada
hewan-hewan tingkat tinggi, agregasi dapat disebabkan oleh
pengelompokan sosial. Penyebaran seragam sering terjadi di alam baik
diantara hewan-hewan tingkat rendah dimana adanya seekor hewan tidak
memberikan pengaruh terhadap adanya hewan lain dengan jenis yang
sama. Pada tumbuhan, penyebaran acak seperti ini adalah umum dimana
penyebaran benih disebabkan angin (Michael, 1994).
Pola penyebaran seragam jarang terdapat pada populasi alami.
Yang mendekati keadaan demikian adalah apabila terjadi penjarangan
akibat kompetisi antara individu yang relatif ketat. Pola penyebaran acak
terjadi apabila kondisi lingkungan bersifat seragam dan tidak adanya
kecenderungan individu untuk bersegresi. Pada umumnya penyebaran acak
dari hewan relatif jarang dijumpai di alam. Kelompok-kelompok ini terjadi
akibat respon individu terhadap kondisi-kondisi local, perubahan cuaca
harian atau musiman, proses dari perkembangan seperti atraksi seksual
untuk membentuk pasangan kawin ataupun kelompok induk-anak, serta
atraksi social yang merupakan agregasi aktif dan individu membentuk suatu
organisasi atau koloni tertentu, seperti pada berbagai serangga atau hewan
vertebrata tertentu (Heddy, 1986).
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 6/12
Ada beberapa satuan pengukuran yang digunakan dalam
menerangkan suatu populasi ataupun komunitas seperti frekuensi,
kepadatan, luas penutupan, dan biomassa. Kepadatan merupakan jumlah
individu per unit area atau unit volume. Dalam suatu tempat tidak semuanya
merupakan tempat yang layak bagi suatu spesies hewan. Mungkin dari
tempat itu hanya sebagian saja yang merupakan habitat yang layak bagi
hewan tersebut. Kepadatan mutlak atau kepadatan ekologi merupakan
kepadatan yang mendiami bagian tertentu (Soegianto, 1994).
Indeks keanekaragaman dan dominansi digunakan untuk
mengetahui pola penyebaran individu dalam populasi. Indeks tersebut
digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang pola
penyebaran individu dalam populasi (Bengen, 2000).
Menurut Ludwig dan Reynold (1988) kriteria yang digunakan
untuk menginterpretasikan dominansi spesies yaitu :
Mendekati 0 = indeks semakin rendah atau dominansi oleh satu spesies.
Mendekati 1 = indeks besar atau cenderung dominansi oleh beberapa
spesies.
Pola penyebaran dapat ditentukan dengan menggunakan Indeks Morisita
(I). Indeks ini tidak dipengaruhi oleh luas stasiun pengambilan sampel dan
sangat baik untuk membandingkan pola pemencaran populasi.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya pulpen,
kertas, penggaris, kalkulator, dan plot kayu berukuran 1 x 1 m.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah hewan dan
tumbuhan yang terdapat di dalam plot.
III.3 Metode Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan ini
sebagai berikut:
A. Cara pengambilan data :
1. Areal yang akan diduga pola penyebaran individu populasinya
ditentukan dimana dalam hal ini areal yang dipilih adalah di samping
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 7/12
Omega, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
2. Plot berukuran 1 x 1 m dilemparkan secara acak ke depan, ke
belakang atau ke samping.
3. Kemudian hewan maupun tumbuhan yang berada di dalam areal
plot diamati dan dicatat jumlahnya berdasarkan jenis yang ada
dalam petak sampel.
4. Pelemparan dilakukan sebanyak 10 kali dimana pada tiap
pelemparan hewan maupun tumbuhan di dalam plot dihitung.
5. Data yang diperoleh kemudian dihitung untuk dianalisis.
B. Cara kerja di laboratorium :
1. Data yang diperoleh kemudian dihitung dan dianalisis dengan
menggunakan indeks Morisita.
2. Hasil yang diperoleh kemudian diuji kebenarannya dengan
menggunakan tabel X2.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1 Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
Plot
SPESIES
A B C D E F G H I J K L
1. 7 47 3 6 7 - - - - - 6 - 76
2. - 15 - - - 2 1 2 - - - 1 21
3. 7 36 - 5 - 2 - 4 18 3 - - 75
4. 1 6 - 5 6 1 - 19 20 - - - 58
5. 1 - - 6 10 - 8 - 7 - - - 32
6. 5 26 2 8 - - 2 - - - - - 43
7. 2 15 4 4 3 1 - - - - - - 29
8. 4 20 2 8 4 1 2 - - 2 - 1 44
9. 4 10 2 - 2 - 8 - - 6 1 - 33
10. 5 3 2 32 17 - 5 2 - - - - 66
36 178 15 74 49 7 26 27 45 11 7 2 477
IV. 2 Analisis Data
Keterangan :
n = Jumlah plot.
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 8/12
N = Jumlah total individu per plot.
x2 = Kuadrat jumlah spesies per plot.
Terdistribusi :
Acak, jika id = 0
Seragam, jika id < 1
Kelompok, jika id > 1
Untuk menguji apakah pola penyebaran acak atau tidak
a. Untuk spesies A
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
b. Untuk spesies B
Id > 1, Penyebaran spesies secara kelompok
c. Untuk spesies C
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
d. Untuk spesies D
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
e. Untuk spesies E
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
f. Untuk spesies F
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
g. Untuk spesies G
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
h. Untuk spesies H
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
i. Untuk spesies I
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
j. Untuk spesies J
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
k. Untuk spesies K
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
l. Untuk spesies L
Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam
Untuk menguji apakah pola penyebaran acak atau tidak
Dari tabel X2 dengan standarisasi pada selang kepercayaan 95% yaitu
3,325.
X2 hitung > X2 tabel.
460,8 > 3,325
Bentuk penyebaran secara tidak acak.
IV.2 Pembahasan
Pola penyebaran adalah pergerakan individu ke dalam atau keluar
dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam penyebaran
secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu daerah
dimana mereka belum menempatinya. Pada percobaan ini dilakukan
pengamatan terhadap pola penyebaran populasi dalam suatu areal dalam
hal ini yang diamati adalah pola penyebaran populasi di samping Omega,
Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
dengan menggunakan indeks Morisita.
Percobaan dilakukan dengan membedakan spesies-spesies yang
ada pada areal tersebut dengan memberikan simbol untuk tiap spesies.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dalam 10 kali lemparan terdapat
spesies A (Belalang Valanga sp) sebanyak 36 dengan indeks Morisita
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 9/12
sebesar 0,036 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1
sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies B (Rumput Gajah
Pennisetum purpureum) sebanyak 178 dengan indeks Morisita sebesar
1,374 yang mana nilainya menunjukkan lebih besar daripada 1 sehingga
pola penyebarannya kelompok. Spesies C (tumbuhan berdaun agak lebar
mirip rumput) sebanyak 15 dengan indeks Morisita sebesar -0,011 yang
mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola
penyebarannya seragam. Spesies D (Rumput teki Cyperus rotundus)
sebanyak 74 dengan indeks Morisita sebesar 0,22 yang mana nilainya
menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya
seragam. Spesies E (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak 49 dengan
indeks Morisita sebesar 0,084 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil
daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies F (Semut
Monomorium sp) sebanyak 7 dengan indeks Morisita sebesar -0,018
yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola
penyebarannya seragam. Spesies G (Putri Malu Mimosa pudica)
sebanyak 26 dengan indeks Morisita sebesar 0,008 yang mana nilainya
menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya
seragam. Spesies H (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak 27 dengan
indeks Morisita sebesar 0,011 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil
daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies J (Jangkrik
Liogrylus sp) sebanyak 11 dengan indeks Morisita sebesar -0,015 yang
mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola
penyebarannya seragam. Spesies K (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak
7 dengan indeks Morisita sebesar -0,018 yang mana nilainya menunjukkan
lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies L
(Putri Malu Mimosa pudica) sebanyak 26 dengan indeks Morisita sebesar
-0,02 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga
pola penyebarannya seragam.
Hasil yang diperoleh kamudian diuji dengan rumus X2 yang
dibandingkan dengan tabel X2, dimana hasil dari perhitungan X2 diperoleh
sebesar 460,8 sedangkan X2 tabel berdasarkan tabel chi square ini hanya
3,325. standarisasi pada selang kepercayaan 95%. Dari hasil ini dapat
dilihat bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat
disimpulkan bentuk penyebarannya tidak secara acak melainkan seperti
yang dapat kita lihat pada indeks penyebaran morisita bahwa data 1, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menunjukkan pola penyebaran yang seragam
sedangkan data nomor 2 lebih besar dari 1 sehingga berpola
berkelompok.
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 10/12
Faktor penyebaran populasi dapat disebabkan karena dorongan
mencari makanan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim,
terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya. Dari
pengamatan yang dilakukan di samping Omega diketahui bahwa sebagian
besar pola penyebaran populasinya secara seragam hal ini disebabkan
karena adanya persaingan yang keras diantara individu dalam populasi
sehingga menuntut adanya pembagian wilayah yang sama. Sedangkan
untuk data nomor 2 yaitu rumput gajah Pennisetum purpureum memiliki
pola penyebaran mengelompok yang disebabkan oleh kabutuhan yang
sama akan faktor lingkungan, sebagaimana yang dapat dilihat pada data
pengamatan dimana pada plot 5 sama sekali tidak terdapat adanya rumput
gajah Pennisetum purpureum sedangkan jumlahnya di plot yang lain
banyak, hal ini dikarenakan faktor nutrisi, dimana derah yang banyak
ditumbuhi rumput gajah Pennisetum purpureum memiliki banyak unsur-
unsur hara yang diperlukan oleh rumput tersebut sedangkan pada plot lima
tidak memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan oleh rumput gajah Pennisetum
purpureum.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pengujian dengan menggunakan
Morisita, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pola penyebaran populasi di areal samping Omega penyebarannya
tidak secara acak namun secara homogen dan mengelompok
dibuktikan dari uji dengan rumus X2 yang dibandingkan dengan tabel
X2, dimana hasil dari perhitungan X2 diperoleh sebesar 460,8
sedangkan X2 tabel berdasarkan tabel chi square ini hanya 3,325.
standarisasi pada selang kepercayaan 95%. Dari hasil ini dapat dilihat
bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat
disimpulkan bentuk penyebarannya tidak secara acak.
2. Metode sampling dengan menggunkan plot yang kemudian dianalisis
menggunakan indeks Morisita merupakan salah satu metode untuk
menduga pola penyebaran individu dalam suatu populasi.
V.2 Saran
Saran mengenai percobaan ini sebaiknya dalam percobaan ini
digunakan alat hand counter untuk memudahkan praktikan untuk
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 11/12
New er Post Older Post
New er Post Older Post
menghitung spesies yang jumlahnya banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Bengen, D. G., 2000. Pengenalan dan Pengolahan Ekosistem
Mangrove. Penerbit PKSPL-IPB, Bogor.
Heddy, S., 1986. Pengantar Ekologi. CV Rajawali, Jakarta.
Lestari, M. A., 2011. Pola Penyebaran Individu dalam Populasi.
http://marwahadinda2010.wordpress.com. Diakses pada
hari Minggu 19 April 2012 pukul 17.00 WITA.
Ludwig, J.A. and Reynold, J.F. 1988. Statistical Ecology A Prime on
Methods and Computing. John Wiley & Sons, Inc. United
States of America.
Michael, P. E., 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. Universitas Indonesia, Jakarta.
Naughton, S., 1990. Ekologi Umum. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Nurhidayah, E., 2011. Pengambilan Sampel Pada Populasi.
http://evynurhida yah.wordpress.com. Diakses pada hari
Minggu 19 April 2012 pukul 16.21 WITA.
Odum, H. , 1993. Ekologi Sistem Suatu Pengantar. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Rasyid, 1993. Ekologi Tanaman. UMM Press, Malang.
Resosoedarmo, S., 1984. Pengantar Ekologi. PT Remaka Rosdakarya,
Bandung.
Soegianto, A., 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional,
Surabaya.
Umar, R., 2013. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Home
Home
SHARE IT GREEN THE WORLD
"What can I do for this world?" The answer is sosimple. Just keep our world. Keep our world from
FORKOM MATABUKA
Recommend this on Google
-
8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD
http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 12/12
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appointment gadget >>
global warming. "Green The World"
Copyright 2014 GREEN THE WORLD | Powered by Blogger Design by New WpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger ThemesSharePoint Foundation 2010