ekologi umum_ pola penyebaran individu dalam populasi

12
26 Jun 14, 11:07 AM anonim: http://jurusanbiologi.blogs pot.com/2014/06/ekosiste m-sungai-musi.html 26 Jun 14, 11:07 AM anonim: http://jurusanbiologi.blogs pot.com/2014/06/ekosiste m-sungai.html 26 Jun 14, 11:07 AM anonim: http://jurusanbiologi.blogs pot.com/2014/06/manfaat -ekosistem-saw ah.html 26 Jun 14, 11:07 AM anonim: http://jurusanbiologi.blogs pot.com/2014/06/ekosiste m-saw ah-apa-itu- saw ah.html FOLLOWERS Join this site w ith Google Friend Connect Members (33) More » Already a member? Sign in ABOUT ME RISKY NURHIKMAYANI PANGKEP, SULAWESI SELATAN, INDONESIA Jagalah lingkungan kita demi generasi yang akan datang VIEW MY COMPLETE PROFILE TOTAL PAGEVIEWS Search BERANDA

Upload: febrianto-puput

Post on 22-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 1/12

    GREEN THE WORLDLet's we save our world

    EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDUDALAM POPULASI

    6:01 AM BIOLOGI

    LAPORAN PRAKTIKUM

    EKOLOGI UMUM

    PERCOBAAN VIII

    POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI

    NAMA : RISKY NURHIKMAYANI

    NIM : H41112311

    HARI/TANGGAL : JUMAT/ 19 APRIL 2013

    KELOMPOK : 5 (LIMA) B

    ASISTEN : ANWAR

    : YULIANI

    LABORATORIUM ILMU LINGKUNGAN DAN KELAUTAN

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR2013

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Organisme di alam ini tidak bisa hidup secara terpisah sendiri. Pada

    prinsipnya terbentuk dari berbagai interaksi antra populasi yang ada. Misalnya

    dalam mencari luas minimum dan jumlah minimum suatu area. Tentunya

    didalamnya terdapat suatu komunitas populasi-populasi tersebut akan

    berhimpun kedalam kelompok membentuk komunitas (Lestari, 2011).

    Pada luas minimum menggambarkan bentuk vegetasi secara

    keseluruhan jenis tumbuhan. Dalam suatu luas terkecil yang dapat mewakili

    vegetasi. Luas terkecil ini dapat mewakili karakteristik komunitas tumbuhan atau

    vegetasi secara keseluruhan. Bentuk vegetasi dalam petak tersebut dapat

    Popular Tags Blog Archives

    SOCIAL PROFILES

    BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

    Ada yang lagi sibuk cari-cari tentang budayapolitik di Indonesia. Ini dia makalah tugas yangaku buat untuk tugas kelas XI tetang budaya...

    IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGITERTUTUP

    Terdapat dua macam watak ideologi yakniideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ideologi yang bers...

    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEMPOLITIK YANG DI ANUT INDONESIA

    Setelah membuka buku pelajarankewarganegaanku saya berfikir bahwamungkin duatu saat nanti ada juga yang diberitugas seperti ini, semoga ...

    MAKALAH SISTEM PERADILANINTERNASIONAL

    Membuat tugas makalah pasti akan sulit.Berikut ini contoh makalah yang aku buatuntuk tugas sekolah semoga bisa menjadireferensi yang b...

    PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNGJAWAB BAG. I

    1. PENGERTIAN PERS YANG BEBAS DANBERTANGGUNG JAWAB Persyang bebas dan bertanggung jawabmerupakan konsep yang didamb...

    Makalah Perang Dingin

    Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin Perang dingin merupakan perang yangterjadi tanpa adanya bentrokan fisik,maksud...

    LAPORAN POPULASI,KOMUNITAS DANEKOSISTEM

    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam

    lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luasdan kompleks. Ekologi merupakan ca...

    MAKALAH : PERKEMBANGAN EKOSISTEM

    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perubahan-perubahan padapopulasi mendorong perubahan padakomunitas. P...

    PUNYA CURCOL, SAY IT

    [Get a Cbox] refresh

    name e-mail / url

    message Go

    help smilies cbox

    26 Jun 14, 11:07 AM

    anonim :

    http://jurusanbiologi.blogs

    pot.com/2014/06/ekosiste

    m-sungai-musi.html

    26 Jun 14, 11:07 AM

    anonim :

    http://jurusanbiologi.blogs

    pot.com/2014/06/ekosiste

    m-sungai.html

    26 Jun 14, 11:07 AM

    anonim :

    http://jurusanbiologi.blogs

    pot.com/2014/06/manfaat

    -ekosistem-saw ah.html

    26 Jun 14, 11:07 AM

    anonim :

    http://jurusanbiologi.blogs

    pot.com/2014/06/ekosiste

    m-saw ah-apa-itu-

    saw ah.html

    FOLLOWERS

    Join this sitew ith Google Friend Connect

    Members (33) More

    Already a member? Sign in

    ABOUT ME

    RISKY NURHIKM A YA NI

    PA NGKEP, SULA W ESI

    SELA TA N, INDONESIA

    Jagalah lingkungan kita

    demi generasi yang akan

    datang

    V IEW M Y COM PLETE PROFILE

    TOTAL PAGEVIEWS

    SearchBERANDA

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 2/12

    memperlihatkan hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang

    lainnya. Vegetasi terbentuk dari interaksi antar jenis tumbuhan. Untuk mengetahui

    apakah penyebaran individu didalam suatu populasi dalam suatu vegetasi dapat

    dilakukan pengamatan, dari hasil pengamatan teersebut akan didapatkan bentuk

    penyebaran, diantaranya secara acak, merata, atau berkelompok (Rasyid, 1993).

    Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau

    keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam penyebaran

    secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu daerah dimana

    mereka belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat disebabkan karena

    dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim,

    terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya (Umar, 2013).

    Informasi kepadatan populasi saja belum cukup untuk memberikan

    suatu gambaran yang lengkap mengenai keadaan suatu populasi yang

    ditemukan dalam suatu habitat. Dua populasi mungkin dapat mempunyai

    kepadatan yang sama, tetapi mempunyai perbedaan yang nyata dalam pola

    penyebaran spatialnya (tempat). Kepadatan populasi suatu daerah sangat

    dipengaruhi oleh pola penyebaran populasinya (Umar, 2013).

    Untuk mengetahui bagaimana pola penyebaran individu dalam

    populasi, maka dilakukanlah percobaan ini untuk menentukan pola

    penyebaran individu dalam populasi dengan menggunakan indeks Morisita.

    I.2 Tujuan Percobaan

    Tujuan yang akan dicapai pada percobaan ini adalah :

    1. Untuk menentukan pola penyebaran individu dalam populasi dengan

    menggunakan indeks Morisita.

    2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik

    sampling organisme dan rumus-rumus sederhana dan cepat dalam

    memprediksi keadaan suatu populasi.

    I.3 Waktu dan Tempat Percobaan

    Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 April

    2013, praktikum dalam laboratorium dilakukan pada pukul 14.00 - 18.00

    WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi,

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

    Hasanuddin, Makassar dan pengambilan data dilakukan di samping

    Omega, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

    Hasanuddin, Makassar.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Populasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme.

    Organisme dan spesies yang sama (kelompok-kelompok lain di mana

    individu-individu dapat bertukar informasi genetika) menduduki ruang atau

    CARA MUDAH BELAJAR PROSESRESPIRASI SEL

    Sebelum mempelajari respirasi sel ada halyang sangat penting diketahui agar mudahmemahami pelajaran ini. Materi respirasi selmemang aga...

    BIOKIMIA : REAKSI UJI PROTEIN

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIAPERCOBAAN III REAKSI UJI PROTEINNAMA : RISKYNURHIKMAYANI NIM ...

    LABELS

    BELAJAR PHP (2)

    BHS INDONESIA (7)

    BIOLOGI (30)

    CINTA KARANG (11)

    ENGLISH (8)

    GAME (1)

    KARYA ILMIAH (1)

    KIMIA (5)

    LAPORAN (4)

    liburan (13)

    LINGKUNGAN (2)

    LOCAL CULTURE (11)

    LOMBA (3)

    PELAJARAN (27)

    PKN (10)

    RESEP (4)

    SENI (1)

    SERBA SERBI (4)

    UKG GURU (2)

    Home

    GOOGLE+ BADGE

    BLOG ARCHIVE

    2014 (14)

    February (14)

    BIOKIMIA : PENETAPAN KESEGARANSUSU

    BIOKIMIA : PEMISAHAN DANIDENTIFIKASI ASAM AMINO

    BIOKIMIA : KARBOHIDRAT

    BIOKIMIA : REAKSI UJI PROTEIN

    EKOLOGI UMUM :KEANEKARAGAMAN JENIS DALAM

    Anime Fun And StuffWIG BARU

    5 months ago

    Komunitas Blogger"Cinta Karang"Kisah Kearifan Lokal

    Desa Les Melestarikan

    Terumbu Karang

    Buleleng

    8 months ago

    All about KoreanRANGKAIAN LISTRIK

    1 year ago

    2

    MY FACEBOOK

    Risky Nurhikmayani

    Buat Lencana Anda

    DAFTAR BLOG

    3 9 9 7 9 7

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 3/12

    tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan sifat milik

    individu di dalam kelompok itu. Populasi mempunyai sejarah hidup dalam

    arti mereka tumbuh, mengadakan pembedaan-pembedaan dan memelihara

    diri seperti yang dilakukan oleh organisme. Sifat-sifat kelompok seperti laju

    kelahiran, laju kematian, perbandingan umur, dan kecocokan genetik

    hanya dapat diterapkan pada populasi (Odum,1993).

    Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari pengetahuan

    ekologi telah berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi

    tampaknya telah berkembang menjadi pengetahuan yang dapat berdiri

    sendiri. Dalam perkembangannya pengetahuan itu banyak mengembangkan

    kaidah-kaidah matematika terutama dalam pembahasan kepadatan dan

    pertumbuhan populasi. Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu

    sangat berguna untuk menentukan dan memprediksikan pertumbuhan

    populasi organisme di masa yang akan datang. Penggunaan kaidah

    matematika itu tidak hanya memperhatikan pertumbuhan populasi dari satu

    sisi yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi juga memperhatikan

    adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik.

    Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang untuk

    mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah

    (Nurhidayah, 2011).

    Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti

    cuaca, arus air, faktor kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya

    dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman rendah atau dalam

    ekosistem yang menjadi sasaran gangguan-gangguan luar yang tidak dapat

    diduga, sedangkan dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman

    tinggi, populasi cenderung dikendalikan secara biologi dan seleksi alam.

    Faktor negatif ataupun positif bagi populasi adalah , ketidaktergantungan

    pada kepadatan (density independent), apabila pengaruhnya tidak

    tergantung dari besarnya populasi. Contohnya iklim sering kali, tetapi tidak

    berarti selalu. Ketergantungan pada kepadatan (density dependent),

    apabila pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan.

    Contohnya faktor biotik (persaingan, parasit, dan sebagainya) tetapi tidak

    selalu (Odum,1993).

    Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam

    atau keluar dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam

    penyebaran secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu

    daerah dimana mereka belum menempatinya. Penyebaran populasi dapat

    disebabkan karena dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari

    predator, pengaruh iklim, terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor

    KOMUNITA...

    EKOLOGI UMUM : INDEKSKEANEKARAGAMAN SERAGGA DIPA...

    EKOLOGI UMUM: POLAPENYEBARAN INDIVIDU DALAMPOPUL...

    EKOLOGI UMUM: METODE SAMPLINGBIOTIK UNTUK MENDUGA...

    EKOLOGI UMUM: METODE SAMPLINGDAN ANALISIS VEGETAS...

    EKOLOGI UMUM : INDEKSPERBANDINGAN SEKUENSIALKEAN...

    EKOLOGI UMUM : PENGARUHPOLUSI DOMESTIK TERHADAP K...

    EKOLOGI UMUM : HUBUNGANPRODUSEN DAN KONSUMENDALA...

    EKOLOGI UMUM: KELEMBABANRELATIF UDARA PADA TEMPAT...

    EKOLOGI UMUM: KORELASI ANTARAPANJANG DAN BERAT

    2013 (17)

    2012 (41)

    2011 (6)

    2010 (20)

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 4/12

    fisik lainnya (Umar, 2013).

    Menurut Umar (2013), penyebaran populasi dalam suatu

    ekosistem dapat terjadi melalui tiga pola yaitu :

    1. Emigrasi, yaitu pergerakan individu keluar daerah populasinya ke

    tempat lainnya dan tinggal secara permanen.

    2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu daerah populasi

    lainnya dan tinggal secara permanen.

    3. Migrasi, yaitu pergerakan secara dua arah suatu individu dari

    suatu daerah ke daerah populasi lainnya secara periodik.

    Populasi dapat konstan dapat pula berfluktuasi atau dapat pula

    meningkat atau menurun terus. Perubahan-perubahan demikian merupakan

    fokus utama ekologi populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh

    empat faktor yang saling mempengaruhi, yaitu kelahiran (natality), kematian

    (mortality) dan migrasi (emigrasi dan imigrasi) (Naughton, 1990).

    Migrasi musiman tidak hanya memungkinkan pendudukan daerah-

    daerah yang akan tidak baik dalam ketiadaan migrasi tetapi juga

    memungkinkan binatang-binatang memelihara laju rata-rata kepadatan dan

    kegiatan yang lebih tinggi. Populasi ynag tidak bermigrasi sering kali harus

    menjalani pengurangan kepadatan yang luar biasa atau melakukan

    semacam bentuk dorman selama periode yang tidak baik. Orientasi dan

    navigasi migrasi-migrasi jarak jauh merupakan lapangan penelitian dan

    teori-teori yang sangat populer, tetapi masih sedikit yang dimengerti

    (Odum, 1993).

    Penyebaran membantu natalitas dan mortalitas di dalam memberi

    wujud bentuk pertumbuhan dan kepadatan populasi. Di dalam kebanyakan

    kasus beberapa individu atau hasil-hasil refroduktifnya secara tetap

    meninggalkan atau memasuki populasi (Odum, 1993).

    Secara umum populasi dapat dianggap sebagai suatu kelompok

    organisme yang terdiri atas individu-individu yang tergolong dalam satu

    jenis atau varietas, ekotipe, atau satu unit taksonomi lain yang terdapat

    pada suatu tempat. Populasi memiliki karakteristik yang khas untuk

    kelompok yang tidak dimiliki oleh masing-masing dari anggotanya.

    Karakteristik ini antaralain adalah kepadatan, natalitas (laju kelahiran),

    mortalitas (laju kematian), potensi biotik, penyebaran umur dan bentuk

    pertumbuhan (Resosoedarmo, 1990).

    Natalitas dan mortalitas menentukan pertumbuhan populasi.

    Populasi tumbuh apabila natalitas melebihi mortalitas. Dalam suatu daerah

    atau ekosistem, pertumbuhan dipengaruhi oleh imigrasi dan emigrasi

    (Resosoedarmo, 1990).

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 5/12

    Menurut Michael (1994), pola penyebaran bergantung pada sifat

    fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri.

    Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang terjadi dalam

    alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :

    1. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat

    pada tempat tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada

    persaingan yang keras sehingga timbul kompetisi yang mendorong

    pembagian ruang hidup yang sama.

    2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu

    menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat

    lainnya. Penyebaran ini jarang terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan

    homogen.

    3. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-

    individu selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang

    terlihat sendiri secara terpisah. Pola ini umumnya dijumpai di alam,

    karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan yang sama.

    Dari ketiga kategori ini, rumpun/berkelompok adalah pola yang

    paling sering diamati dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan

    dalam keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan penggerombolan

    disebabkan oleh reproduksi vegetatif, susunan benih lokal dan fenomena

    lain. Dimana benih-benih cenderung tersusun dalam kelompok. Pada

    hewan-hewan tingkat tinggi, agregasi dapat disebabkan oleh

    pengelompokan sosial. Penyebaran seragam sering terjadi di alam baik

    diantara hewan-hewan tingkat rendah dimana adanya seekor hewan tidak

    memberikan pengaruh terhadap adanya hewan lain dengan jenis yang

    sama. Pada tumbuhan, penyebaran acak seperti ini adalah umum dimana

    penyebaran benih disebabkan angin (Michael, 1994).

    Pola penyebaran seragam jarang terdapat pada populasi alami.

    Yang mendekati keadaan demikian adalah apabila terjadi penjarangan

    akibat kompetisi antara individu yang relatif ketat. Pola penyebaran acak

    terjadi apabila kondisi lingkungan bersifat seragam dan tidak adanya

    kecenderungan individu untuk bersegresi. Pada umumnya penyebaran acak

    dari hewan relatif jarang dijumpai di alam. Kelompok-kelompok ini terjadi

    akibat respon individu terhadap kondisi-kondisi local, perubahan cuaca

    harian atau musiman, proses dari perkembangan seperti atraksi seksual

    untuk membentuk pasangan kawin ataupun kelompok induk-anak, serta

    atraksi social yang merupakan agregasi aktif dan individu membentuk suatu

    organisasi atau koloni tertentu, seperti pada berbagai serangga atau hewan

    vertebrata tertentu (Heddy, 1986).

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 6/12

    Ada beberapa satuan pengukuran yang digunakan dalam

    menerangkan suatu populasi ataupun komunitas seperti frekuensi,

    kepadatan, luas penutupan, dan biomassa. Kepadatan merupakan jumlah

    individu per unit area atau unit volume. Dalam suatu tempat tidak semuanya

    merupakan tempat yang layak bagi suatu spesies hewan. Mungkin dari

    tempat itu hanya sebagian saja yang merupakan habitat yang layak bagi

    hewan tersebut. Kepadatan mutlak atau kepadatan ekologi merupakan

    kepadatan yang mendiami bagian tertentu (Soegianto, 1994).

    Indeks keanekaragaman dan dominansi digunakan untuk

    mengetahui pola penyebaran individu dalam populasi. Indeks tersebut

    digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang pola

    penyebaran individu dalam populasi (Bengen, 2000).

    Menurut Ludwig dan Reynold (1988) kriteria yang digunakan

    untuk menginterpretasikan dominansi spesies yaitu :

    Mendekati 0 = indeks semakin rendah atau dominansi oleh satu spesies.

    Mendekati 1 = indeks besar atau cenderung dominansi oleh beberapa

    spesies.

    Pola penyebaran dapat ditentukan dengan menggunakan Indeks Morisita

    (I). Indeks ini tidak dipengaruhi oleh luas stasiun pengambilan sampel dan

    sangat baik untuk membandingkan pola pemencaran populasi.

    BAB III

    METODE PERCOBAAN

    III.1 Alat

    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya pulpen,

    kertas, penggaris, kalkulator, dan plot kayu berukuran 1 x 1 m.

    III.2 Bahan

    Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah hewan dan

    tumbuhan yang terdapat di dalam plot.

    III.3 Metode Kerja

    Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan ini

    sebagai berikut:

    A. Cara pengambilan data :

    1. Areal yang akan diduga pola penyebaran individu populasinya

    ditentukan dimana dalam hal ini areal yang dipilih adalah di samping

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 7/12

    Omega, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Universitas Hasanuddin, Makassar.

    2. Plot berukuran 1 x 1 m dilemparkan secara acak ke depan, ke

    belakang atau ke samping.

    3. Kemudian hewan maupun tumbuhan yang berada di dalam areal

    plot diamati dan dicatat jumlahnya berdasarkan jenis yang ada

    dalam petak sampel.

    4. Pelemparan dilakukan sebanyak 10 kali dimana pada tiap

    pelemparan hewan maupun tumbuhan di dalam plot dihitung.

    5. Data yang diperoleh kemudian dihitung untuk dianalisis.

    B. Cara kerja di laboratorium :

    1. Data yang diperoleh kemudian dihitung dan dianalisis dengan

    menggunakan indeks Morisita.

    2. Hasil yang diperoleh kemudian diuji kebenarannya dengan

    menggunakan tabel X2.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV. 1 Hasil Pengamatan

    Tabel Hasil Pengamatan

    Plot

    SPESIES

    A B C D E F G H I J K L

    1. 7 47 3 6 7 - - - - - 6 - 76

    2. - 15 - - - 2 1 2 - - - 1 21

    3. 7 36 - 5 - 2 - 4 18 3 - - 75

    4. 1 6 - 5 6 1 - 19 20 - - - 58

    5. 1 - - 6 10 - 8 - 7 - - - 32

    6. 5 26 2 8 - - 2 - - - - - 43

    7. 2 15 4 4 3 1 - - - - - - 29

    8. 4 20 2 8 4 1 2 - - 2 - 1 44

    9. 4 10 2 - 2 - 8 - - 6 1 - 33

    10. 5 3 2 32 17 - 5 2 - - - - 66

    36 178 15 74 49 7 26 27 45 11 7 2 477

    IV. 2 Analisis Data

    Keterangan :

    n = Jumlah plot.

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 8/12

    N = Jumlah total individu per plot.

    x2 = Kuadrat jumlah spesies per plot.

    Terdistribusi :

    Acak, jika id = 0

    Seragam, jika id < 1

    Kelompok, jika id > 1

    Untuk menguji apakah pola penyebaran acak atau tidak

    a. Untuk spesies A

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    b. Untuk spesies B

    Id > 1, Penyebaran spesies secara kelompok

    c. Untuk spesies C

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    d. Untuk spesies D

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    e. Untuk spesies E

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    f. Untuk spesies F

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    g. Untuk spesies G

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    h. Untuk spesies H

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    i. Untuk spesies I

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    j. Untuk spesies J

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    k. Untuk spesies K

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    l. Untuk spesies L

    Id < 1, Penyebaran spesies secara seragam

    Untuk menguji apakah pola penyebaran acak atau tidak

    Dari tabel X2 dengan standarisasi pada selang kepercayaan 95% yaitu

    3,325.

    X2 hitung > X2 tabel.

    460,8 > 3,325

    Bentuk penyebaran secara tidak acak.

    IV.2 Pembahasan

    Pola penyebaran adalah pergerakan individu ke dalam atau keluar

    dari populasi. Penyebaran populasi berperan penting dalam penyebaran

    secara geografi dari tumbuhan, hewan atau manusia ke suatu daerah

    dimana mereka belum menempatinya. Pada percobaan ini dilakukan

    pengamatan terhadap pola penyebaran populasi dalam suatu areal dalam

    hal ini yang diamati adalah pola penyebaran populasi di samping Omega,

    Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

    dengan menggunakan indeks Morisita.

    Percobaan dilakukan dengan membedakan spesies-spesies yang

    ada pada areal tersebut dengan memberikan simbol untuk tiap spesies.

    Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dalam 10 kali lemparan terdapat

    spesies A (Belalang Valanga sp) sebanyak 36 dengan indeks Morisita

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 9/12

    sebesar 0,036 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1

    sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies B (Rumput Gajah

    Pennisetum purpureum) sebanyak 178 dengan indeks Morisita sebesar

    1,374 yang mana nilainya menunjukkan lebih besar daripada 1 sehingga

    pola penyebarannya kelompok. Spesies C (tumbuhan berdaun agak lebar

    mirip rumput) sebanyak 15 dengan indeks Morisita sebesar -0,011 yang

    mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola

    penyebarannya seragam. Spesies D (Rumput teki Cyperus rotundus)

    sebanyak 74 dengan indeks Morisita sebesar 0,22 yang mana nilainya

    menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya

    seragam. Spesies E (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak 49 dengan

    indeks Morisita sebesar 0,084 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil

    daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies F (Semut

    Monomorium sp) sebanyak 7 dengan indeks Morisita sebesar -0,018

    yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola

    penyebarannya seragam. Spesies G (Putri Malu Mimosa pudica)

    sebanyak 26 dengan indeks Morisita sebesar 0,008 yang mana nilainya

    menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya

    seragam. Spesies H (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak 27 dengan

    indeks Morisita sebesar 0,011 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil

    daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies J (Jangkrik

    Liogrylus sp) sebanyak 11 dengan indeks Morisita sebesar -0,015 yang

    mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga pola

    penyebarannya seragam. Spesies K (Tumbuhan berukuran kecil) sebanyak

    7 dengan indeks Morisita sebesar -0,018 yang mana nilainya menunjukkan

    lebih kecil daripada 1 sehingga pola penyebarannya seragam. Spesies L

    (Putri Malu Mimosa pudica) sebanyak 26 dengan indeks Morisita sebesar

    -0,02 yang mana nilainya menunjukkan lebih kecil daripada 1 sehingga

    pola penyebarannya seragam.

    Hasil yang diperoleh kamudian diuji dengan rumus X2 yang

    dibandingkan dengan tabel X2, dimana hasil dari perhitungan X2 diperoleh

    sebesar 460,8 sedangkan X2 tabel berdasarkan tabel chi square ini hanya

    3,325. standarisasi pada selang kepercayaan 95%. Dari hasil ini dapat

    dilihat bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat

    disimpulkan bentuk penyebarannya tidak secara acak melainkan seperti

    yang dapat kita lihat pada indeks penyebaran morisita bahwa data 1, 3, 4,

    5, 6, 7, 8, 9, dan 10 menunjukkan pola penyebaran yang seragam

    sedangkan data nomor 2 lebih besar dari 1 sehingga berpola

    berkelompok.

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 10/12

    Faktor penyebaran populasi dapat disebabkan karena dorongan

    mencari makanan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim,

    terbawa air/angin, kebiasaan kawin dan faktor fisik lainnya. Dari

    pengamatan yang dilakukan di samping Omega diketahui bahwa sebagian

    besar pola penyebaran populasinya secara seragam hal ini disebabkan

    karena adanya persaingan yang keras diantara individu dalam populasi

    sehingga menuntut adanya pembagian wilayah yang sama. Sedangkan

    untuk data nomor 2 yaitu rumput gajah Pennisetum purpureum memiliki

    pola penyebaran mengelompok yang disebabkan oleh kabutuhan yang

    sama akan faktor lingkungan, sebagaimana yang dapat dilihat pada data

    pengamatan dimana pada plot 5 sama sekali tidak terdapat adanya rumput

    gajah Pennisetum purpureum sedangkan jumlahnya di plot yang lain

    banyak, hal ini dikarenakan faktor nutrisi, dimana derah yang banyak

    ditumbuhi rumput gajah Pennisetum purpureum memiliki banyak unsur-

    unsur hara yang diperlukan oleh rumput tersebut sedangkan pada plot lima

    tidak memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan oleh rumput gajah Pennisetum

    purpureum.

    BAB V

    PENUTUP

    V.1 Kesimpulan

    Dari hasil pengamatan dan pengujian dengan menggunakan

    Morisita, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Pola penyebaran populasi di areal samping Omega penyebarannya

    tidak secara acak namun secara homogen dan mengelompok

    dibuktikan dari uji dengan rumus X2 yang dibandingkan dengan tabel

    X2, dimana hasil dari perhitungan X2 diperoleh sebesar 460,8

    sedangkan X2 tabel berdasarkan tabel chi square ini hanya 3,325.

    standarisasi pada selang kepercayaan 95%. Dari hasil ini dapat dilihat

    bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat

    disimpulkan bentuk penyebarannya tidak secara acak.

    2. Metode sampling dengan menggunkan plot yang kemudian dianalisis

    menggunakan indeks Morisita merupakan salah satu metode untuk

    menduga pola penyebaran individu dalam suatu populasi.

    V.2 Saran

    Saran mengenai percobaan ini sebaiknya dalam percobaan ini

    digunakan alat hand counter untuk memudahkan praktikan untuk

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 11/12

    New er Post Older Post

    New er Post Older Post

    menghitung spesies yang jumlahnya banyak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bengen, D. G., 2000. Pengenalan dan Pengolahan Ekosistem

    Mangrove. Penerbit PKSPL-IPB, Bogor.

    Heddy, S., 1986. Pengantar Ekologi. CV Rajawali, Jakarta.

    Lestari, M. A., 2011. Pola Penyebaran Individu dalam Populasi.

    http://marwahadinda2010.wordpress.com. Diakses pada

    hari Minggu 19 April 2012 pukul 17.00 WITA.

    Ludwig, J.A. and Reynold, J.F. 1988. Statistical Ecology A Prime on

    Methods and Computing. John Wiley & Sons, Inc. United

    States of America.

    Michael, P. E., 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan

    Laboratorium. Universitas Indonesia, Jakarta.

    Naughton, S., 1990. Ekologi Umum. Universitas Gadjah Mada,

    Yogyakarta.

    Nurhidayah, E., 2011. Pengambilan Sampel Pada Populasi.

    http://evynurhida yah.wordpress.com. Diakses pada hari

    Minggu 19 April 2012 pukul 16.21 WITA.

    Odum, H. , 1993. Ekologi Sistem Suatu Pengantar. Universitas Gadjah

    Mada, Yogyakarta.

    Rasyid, 1993. Ekologi Tanaman. UMM Press, Malang.

    Resosoedarmo, S., 1984. Pengantar Ekologi. PT Remaka Rosdakarya,

    Bandung.

    Soegianto, A., 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional,

    Surabaya.

    Umar, R., 2013. Penuntun Praktikum Ekologi Umum. Universitas

    Hasanuddin, Makassar.

    Home

    Home

    SHARE IT GREEN THE WORLD

    "What can I do for this world?" The answer is sosimple. Just keep our world. Keep our world from

    FORKOM MATABUKA

    Recommend this on Google

  • 8/11/2014 EKOLOGI UMUM: POLA PENYEBARAN INDIVIDU DALAM POPULASI ~ GREEN THE WORLD

    http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2014/02/ekologi-umum-pola-penyebaran-individu.html 12/12

    Share this on Facebook

    Tweet this

    View stats

    (NEW) Appointment gadget >>

    global warming. "Green The World"

    Copyright 2014 GREEN THE WORLD | Powered by Blogger Design by New WpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger ThemesSharePoint Foundation 2010