hubungan fungsi manajerial kepala ruangan...

14
1 HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP RELATED MANAGERIAL FUNCTIONS OF THE HEAD’S NURSE MANAGEMENT TOWARD IMPLEMENTATION DOCUMENTATION NUSRING CARE AT HOSPITAS PANGKEP DISTRIC Naomi Malaha¹, Elly. L. Sjattar², Irfan Idris³ ¹ Bagian Keperawatan, RSUD Kabupaten Pangkep ²Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin ³Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Naomi.Malaha, S.Kep.Ns RSUD Kabupaten Pangkep Jln. Sultan Hasanuddin no 3 Kabupaten Pangkep Hp. 085255685941 Email ; [email protected]

Upload: vokhue

Post on 23-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

1

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN

KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP

RELATED MANAGERIAL FUNCTIONS OF THE HEAD’S NURSE MANAGEMENT TOWARD IMPLEMENTATION

DOCUMENTATION NUSRING CARE AT HOSPITAS PANGKEP DISTRIC

Naomi Malaha¹, Elly. L. Sjattar², Irfan Idris³

¹ Bagian Keperawatan, RSUD Kabupaten Pangkep ²Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin ³Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi : Naomi.Malaha, S.Kep.Ns RSUD Kabupaten Pangkep Jln. Sultan Hasanuddin no 3 Kabupaten Pangkep Hp. 085255685941 Email ; [email protected]

Page 2: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

2 Abstrak

Fungsi manajerial kepala ruang belum baik seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian dalam manajemen keperawatan sangat menentukan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap oleh perawat pelaksana dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan kepada klien. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep .Penelitian ini merupakan studi cross-sectional, jenis penelitian kuantitatif 71 perawat pelaksana sebagai sampel melalui Proportionate Stratified Random Sampling di 10 ruang rawat inap diberikan kuesioner fungsi manajerial kepala ruang dengan kepala ruang dan dinilai pelaksanaan asuhan keperawatan melalui dokumen pasien. Dilanjutkan cross cek dengan kepala ruang tentang fungsi manajeria.Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pendokumentasian asuhan k eperawatan baik (64,8%). Fungsi manajerial kepala ruang yaitu fungsi perencanaan baik (62,0%), ada hubungan (p=0,024), dan tidak ada pengaruh (p=0,07, Exp B=0,200). (2) fungsi pengorganisasian t i d a k baik (80,3%), tidak ada hubungan (p=0,527), dan tidak ada pengaruh (p=0,393, Exp B=0,200). (3) fungsi pengarahan baik (59,2%), t i d a k ada hubungan (p=0,366), dan ada pengaruh (p=0,126, Exp B=2,585). (4) fungsi pengawasan tidak baik (80,3%), ada hubungan (p=0,032) dan tidak ada pengaruh (p=0,589, Exp B=0,511). (5) fungsi pengendalian baik (57,7`%), ada hubungan (p=0,021), dan ada pengaruh (p=0,337 Exp B=4.252). Kesimpulannya bahwa fungsi pengendalian kepala ruang tidak baik, cenderung pelaksanaan manajemen asuhan keperawatannya juga tidak baik (p=0,0337, Exp B=4,252), dan fungsi pengarahan kepala ruang tidak baik, cenderung pelaksanaan pen dokum enta s ian asuhan keperawatannya juga tidak baik (p=0,126, Exp B=2,585). Kata Kunci : Pendokumentasian asuhan keperawatan, Fungsi manajerial.

ABSTRAK

Iis the managerial function has not been a good head space as functions of planning, organizing, directing, monitoring and control is crucial in nursing management nursing services in the inpatient ward by nurses in carrying out documentation of nursing care to clients. This study aims to analyze the effect of managerial functions to the execution chamber heads documenting nursing care in hospital wards Pangkep. Study was a cross-sectional study, quantitative research population of nurses in the inpatient unit and 71 nurses in the sample through the Proportionate Stratified Random Sampling in 10 wards given questionnaires managerial functions with head space head space and assessed the implementation of nursing care through patient documents. Continued cross check to the head space of the function execution manajeria.Hasil showed good documentation of nursing care (64.8%). Managerial functions of planning functions of head space that is both (62.0%), no correlation (p = 0.024), and no effect (p = 0.07, Exp B = 0.200). (2) the function of organizing is not good (80.3%), there was no relationship (p = 0.527), and no effect (p = 0.393, Exp B = 0.200). (3) function either direction (59.2%), there was no relationship (p = 0.366), and no effect (p = 0.126, Exp B = 2.585). (4) oversight function is not good (80.3%), no correlation (p = 0.032) and no effect (p = 0.589, Exp B = 0.511). (5) better control function (57.7 `%), no correlation (p = 0.021), and no effect (p = 0.337 Exp B = 4,252). The conclusion that the function of the room is not good head control, tend implementation of nursing care management is also not good (p = 0.0337, Exp B = 4.252), and the function of the direction of head room is not good, tend to documenting the implementation of nursing care is also not good (p = 0.126 , Exp B = 2.585). Keywords: Documenting nursing care, managerial functions.

Page 3: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

3

PENDAHULUAN

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna ( promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat ( UU RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit ). Dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan rumah sakit diwajibkan memberi pelayanan kesehatan yang

aman, bermutu dan efektif sesuai dengan standar pelayanan di rumah sakit

(Sitorus dkk., 2011). Rumah Sakit Umum Pangkep adalah rumah sakit milik

Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Jumlah tempat tidur

sebanyak 172 TT dengan 10 ruang rawat inap dengan BOR mencapai 73,2 %, dan

didukung oleh jumlah tenaga perawat fungsional sebanyak 258 orang Adapun

tingkat pendidikan kepala ruang yaitu yang berlatar belakang pendidikan

S1.Keperawatan + Ners sebanyak 3 orang, berlatar belakang pendidikan DIII

Keperawatan sebanyak 7 orang.

Dari data tersebut terlihat masih didominasi oleh perawat yang pendidikannya

DIII Keperawatan yaitu 40 %. Dalam pelaksanaan manajemen keperawatan yang

bermutu dibutuhkan seorang manajer keperawatan yang bertanggung jawab dan

mampu melaksanakan manajemen keperawatan sehingga dapat menghasilkan

pelayanan keperawatan yang berkualitas (Hutahaen.,2009). Kualitas mutu asuhan

keperawatan dapat diukur dengan standar asuhan keperawatan yang berfungsi sebagai

alat ukut untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan asuhan

keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi

persyaratan – persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut (Hasibuan., 2002).

Bila pelayanan sudah mengikuti dan sesuai dengan persyaratan – persyaratan maka

dapat disimpulkan bahwa pelayanan sudah dapat dipertanggung jawabkan mutunya.

Menurut Tim Departemen Kesehatan Rl (2001), penilaian pelaksanaan manajemen

asuhan keperawatan dengan metode proses keperawatan di rumah sakit dapat diukur

dengan instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan. Adapun salah satu

penilaiannya adalah dengan menggunakan instrumen A yaitu pedoman studi

dokumentasi asuhan keperawatan untuk mengetahui kualitas asuhan keperawatan yang

dilaksanakan. Adapun ketetapan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pangkep diharapkan hasil dari pencapaian kualitas SAK adalah pencapaian rata – rata

lebih dari 86 %.

Page 4: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

4

Hasil Penelitian di RSUD Mataram, pada hasil pengumpulan data dengan

wawancara kepada responden perawat pelaksana didapatkan bahwa pendokumentasin

Asuhan Keperawatan tidak lengkap bahkan ada yang kosong dan hanya menuliskna

pada SOAPIER setiap pergantian dinas, karena banyak kesibukan kadang – kadang

faktor kemalasan dan tidak ada pengawasan dari kepala ruangan. (Sugiyati dkk.,

(2008).

Dari hasil pelaksanaan evaluasi penerapan Standar Asuhan keperawatan di RSUD

Kabupaten Pangkep pada tahun 2012 penilaian pelaksanaan penerapan SAK penilaian

rata – rata sebanyak 69.3 % . Dari data tersebut menunjukkan hasil pada semua aspek

yang dinilai dan pancapaian rata – rata masih dibawah ketetapan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Pangkep ( ≤ 86 % ). Sehingga masalah pelaksanaan

pendokumentasian asuhan Keperawatan masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pangkep

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pangkep mulai

bulan Mei – Juli 2013, Jenis penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan analisis

statistik dan dilanjutkan dengan wawancara mendalam. Desain penelitian ini

merupakan studi cross-sectional.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bertugas

diRuang rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Pangkep, Sampel penelitian ini

adalah perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten

Pangkep sebanyak 71 orang, yang dipilih secara proportional stratified random

sampling yang memenuhi kriteria inklusi bersedia menjadi responden, pendidikan

minimal Dill keperawatan bekerja minimal 2 tahun , bertugas di ruang rawat inap. Dan

bersedia mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed consent yang telah

dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Metode Pengumpulan Data

Sebagai alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk

pernyataan – pernyataan yang berkaitan dengan data karateristik demografi perawat

Page 5: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

5

dan fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi

pengawasan, fungsi pengendalian. Kuesioner tersebut diisi sendiri oleh perawat

pelaksana yang menjadi responden, sedangkan instrument untuk mengukur

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan format Instrumen

Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit ( Depkes

RI, 2005)

Pernyataan dalam kuesioner dibedakan menjadi pernyataan positif dan pernyataan

negative, penilaian menggunakan skala likert, dengan skor dari setiap item yaitu :

untuk pernyataan Positif : Sangat Setuju = 4, Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat

Tidak Setuju = 1, sedangkan untuk pernyataan Negatif. Sangat Setuju = 1, Setuju = 2,

Tidak Setuju = 3, Sangat Tidak Setuju = 4.

Analisis Data

Data fungsi manajerial kepala ruang yaitu fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian

serta karateristik sampel diolah menggunakan SPSS for windows 16.0, untuk menilai

hubungan pengaruh fungsi manajerial kepala ruangan dengan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan digunakan analisis multivariate “ uji regresi

berganda “ ( Sugiyono,1999)

HASIL

Karateristik sampel

Karateristik sampel bahwa sebagian besar berusia diatas 25 tahun yaitu 44

orang ( 62.0%) masa kerja diatas 5 tahun sebanyak 45 orang ( 63.4%), tingkat

pendidikan DIII sebanyak 54 orang ( 76.1%), wanita sebanyak 57 orang ( 89.3%),

dan sudah menilah sebanyak 44 orang ( 62.0%)

Fungsi perencanaan.

Berdasarkan tabel. 1. terlihat bahwa sejumlah responden menjawab tentang

fungsi perencanaan kepala ruang tidak baik dengan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan lengkap adalah 81.5% ini lebih besar dibanding dengan

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak lengkap 45.5 %

sedangkan fungsi perencanaan kepala ruang yang tidak baik menjadikan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap 45.5 % lebih besar dibanding

pelaksanaan pendokumentasian tidak lengkap 27.0%

Hasil uji Chi-squares menunjukkan p=0.024 (p< 0,05) maka dapat

Page 6: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

6

disimpulkan ada hubungan antara fungsi perencanaan kepala ruang dengan

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD

Kabupaten Pangkep. Sehingga Ho ditolak, Ha diterima.

Fungsi Pengorganisasian.

Berdasarkan tabel. 2. terlihat bahwa sejumlah responden menjawab tentang fungsi

pengorganisasian kepala ruang baik menjadikan pelaksanaan pendokumentasian

tidak lengkap adalah 68.8% ini lebih besar dibanding dengan pelaksanaan asuhan

keperawatan yang baik 38.5 % sedangkan fungsi perencanaan kepala ruang yang

baik menjadikan pelaksanaan asuhan keperawatan lengkap 61.5.8% lebih besar

dibanding pelaksanaan pengorganisasian tidak baik 38.5 %. Hasil uji Chi-squares

menunjukkan p =0.621 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan

antara fungsi perencanaan kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep. Sehingga Ho

diterima , Ha ditolak.

Fungsi Pengarahan

Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa sejumlah responden menjawab tentang fungsi

pengorganisasian kepala ruang baik menjadikan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan lengkap adalah 69.0% ini lebih besar dibanding dengan

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak lengkap 31.0 %

sedangkan fungsi perencanaan kepala ruang yang tidak baik menjadikan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap 58.6 % lebih besar dibanding

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 41.4%. Hasil uji

Chi-squares menunjukkan p =0.366 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan tidak

ada hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap SUD Kabupaten

Pangkep. Sehingga Ho diterima , Ha ditolak.

Fungsi Pengawasan

Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa sejumlah responden menjawab tentang

fungsi pengawasan kepala ruang tidak baik menjadikan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan lengkap adalah 80.8% ini lebih besar

dibanding dengan fungsi pengawasan yang baik 55.6% sedangkan fungsi

pengawasan kepala ruang yang tidak baik menjadikan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan tidak lengkap 44.4% lebih besar dibanding pelaksanaan

Page 7: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

7

pendokumentasian tidak lengkap 19,2 %. Hasil uji Chi-squares menunjukkan p

=0.032 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan antara fungsi

pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep. Sehingga Ho ditolak

, Ha diterima.

Fungsi pengendalian.

Berdasarkan tabel. 5, terlihat bahwa sejumlah responden menjawab tentang

fungsi pengendalian kepala ruang tidak baik menjadikan pelaksanaan asuhan

keperawatan lengkap adalah 81.5% ini lebih besar dibanding dengan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan yang lengkap 54.5% sedangkan fungsi

pengendalian kepala ruang yang baik menjadikan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan tidak lengkap 45.5 % lebih besar dibanding pelaksanaan

pendokumentasian tidak lengkap 18.5% . Hasil uji Chi-squares menunjukkan

p=0.021 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan antara fungsi

pengendalian kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep. Sehingga Ho

ditolak Ha diterima.

Analisis Multivariat.

Fungsi pengendalian dengan p = 0.024 ( p < 0.05) dan Exp B = 4.252 ,

menunjukkan fungsi pengendalian kepala ruang tidak baik, mempunyai pengaruh

terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 4 kali

lebih besar, dibanding fungsi pengendalian kepala ruang baik dan Fungsi

pengarahan dengan p = 0. 0.451( p > 0.05) dan Exp B = 2.585, menunjukkan

fungsi pengarahan kepala ruang tidak baik, mempunyai pengaruh terhadap

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 2 kali lebih

besar, dibanding fungsi pengarahan kepala ruang baik.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan fungsi perencanaan kepala ruang sebagian besar

setuju ada perencanaan kepala ruang, ada sebagian ragu-ragu dan sebagian kecil

yang kurang setuju. Akan tetapi secara komulatif tentang fungsi perencannaan

kepala ruang cukup baik (62.0 %), ini juga didukung oleh tentang fungsi

perencanaan baik, yang menjadi pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan baik

Page 8: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

8

adalah ( 52,2 %) . Berdasarkan uji Chi-squares menunjukkan ada hubungan

antara fungsi perencanaan kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep (p=0,021).

Hal ini dikarenakan dari 7 kepala ruang sebagian besar tingkat pendidikannya

D-III (58,34 %) walaupun mereka mempunyai masa kerja yang cukup lama,

sehingga kemampuan manajerial belum setara dengan kepala ruang yang tingkat

pendidikannya S-1 + Ners. Disamping itu responden sebagian besar tingkat

pendidikannya D-III ( 71.6 %) sebagai ahli madya yang sifatnya hanya operasional

dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini juga di dukung

oleh hasil wawancara mendalam dengan kepala ruang menunjukan masih banyak

yang belum melaksanakan fungsi perencanaan dengan baik, karena masih ada

kendala yaitu kurang adanya motivasi, belum jelas apa yang mau dibuat dan

belum ada standar yang jelas.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Warsito (2006) yang

menyatakan tidak ada hubungan fungsi perencanaan dengan manajemen

keperawatan, Ketidak sesuaian hasil penelitian lebih disebabkan karena pemahaman

akan ilmu menejerial yang dipunyai oleh kepala ruangan dimasing – masing tempat

penelitian yang berbeda.

Fungsi pengorganisasian kepala ruang menunjukkan sebagian besar

t i d a k setuju bahwa ada perumusan metode / sistem penugasan, pembuatan

rincian tugas katim dan anggota tim, pembuatan rentang kendali karu dan katim serta

anggota, pengaturan dan pengendalian tenaga keperawatan, penetapan standar dan

sasaran askep, pedelegasian tugas keperawatan dan pemberian kewewenang kepada

tenaga TU. Ada sebagian kecil perawat pelaksana kurang setuju dengan rentang

kendali dan pemberian wewenang kepada TU. Ada sebagian responden ragu-ragu

akan rincian tugas katim dan anggota tim. Sehingga secara komulatif persepsi

perawat pelaksana tentang fungsi pengorganisasian kepala ruang tidak baik (80.3 %),

ini juga didukung oleh persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengorganisasian

tidak baik, yang menjadi pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan t i d a k baik

adalah 31.2 %. Berdasarkan uji Chi-squares menunjukan tidak ada

hubungan antara fungsi pengorganisasian kepala ruang dengan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten

Pangkep (p=0,527). dari hasil wawancara mendalam dengan kepala ruang masih

Page 9: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

9

banyak yang belum melaksanakan fungsi pengorganisasian dengan baik dan masih

menerapkan sistem pengorganisasian keperawatan dengan metode fungsional, serta

baru sebagian kecil yang melaksanakan metode tim. Hal ini masih ada kendala

dengan keterbatasan jumlah tenaga perawat dan administrasi, standar operasional

belum ditetapkan dan rendahnya motivasi perawat pelaksana.

Penelitian sebelumnya ( Warsito dkk., 2007) sejalan dengan penelitian ini yang

menyatakan hubungan pengorganisasian tidak ada hubungan dengan pelaksanaan

manajemen keperawatan.

Hasil pendapat responden tentang fungsi pengarahan kepala ruang sangat

baik (59.2 %), ini juga didukung oleh pendapat responden tentang fungsi

pengarahan baik, yang menjadi pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan lengkap adalah 69.0%. Berdasarkan uji Chi-squares menunjukan

t i d a k ada hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan

pendokuemntasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten

Pangkep (p=0,366). Tetapi mempunyai nilai OR 1.575, sehingga fungsi pengarahan

yang baik harus tetap dipertahankan . Hasil uji regresi logistik metode Enter Fungsi

pengarahan dengan p = 0. 0.451( p > 0.05) dan Exp B = 2.585, menunjukkan fungsi

pengarahan kepala ruang tidak baik, mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 2 kali lebih besar, dibanding

fungsi pengarahan kepala ruang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya

disebutkan ada hubungan bermakna antara pengarahan dengan pelaksanaan

manajemen keperawatan, yang dapat dipahami penulis bahwa tanggung jawab

perawat adalah pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan (Jurnal

Keperawatan Indonesia.,2000)

fungsi pengawasan kepala ruang ruang tidak baik (80.3%), Berdasarkan

uji Chi-squares menunjukan ada hubungan antara fungsi pengawasan kepala

ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang

rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep (p=0,032) . Dimana perawat pelaksana yang

melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun tidak baik, terkait

dengan fungsi pengawasan kepala ruang baik maupun tidak baik. Hal ini juga di

dukung oleh hasil wawancara mendalam dengan kepala ruang sebagian besar

Page 10: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

10

tidak melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik dengan melaksanakan

penilaian askep, supervisi langsung dan membimbing perawat

Fungsi pengendalian kepala ruang secara komulatif persepsi perawat

pelaksana tentang fungsi pengendalian kepala ruang t i d a k baik (57.7%), ini

juga didukung oleh persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengendalian tidak

baik, yang menjadi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan baik adalah

81.5%

Berdasarkan uji Chi-squares menunjukkan ada hubungan antara fungsi

pengendalian kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep (p=0,021).

Dimana perawat pelaksana yang melaksanakan manajemen asuhan keperawatan

baik maupun tidak baik, terkait dengan fungsi pengendalian kepala ruang baik

maupun tidak baik.

Hal ini juga di dukung oleh hasil wawancara mendalam dengan kepala

ruang masih ada yang belum melaksanakan fungsi pengendalian dengan baik,

seperti belum melaksanakan audit dokementasi askep, survey kepuasan klien dan

keluarga, survey kepuasan perawat dan tenaga kesehatan lain, dan menghitung

lama hari rawat. Ini dikarenakan belum tersedianya standar dan format. Hasil uji

regresi logistik metode Enter Fungsi pengendalian dengan p = 0.024 ( p < 0.05)

dan Exp B = 4.252 , menunjukkan fungsi pengendalian kepala ruang tidak baik,

mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan

tidak lengkap 4 kali lebih besar, dibanding fungsi pengendalian kepala ruang baik.

Menurut Marquis & Huston (2010) pengendalian (controlling) didalamnya

termasuk melakukan koordinasi dengan berbagai profesi agar dapat bekerjasama

untuk mencapai tujuan organisasi dengan berbagai profesi agar dapat bekerjasama

untuk mencapai tujuan

organisasi. Melalui kegiatan ini, standar keberhasilan dituangkan dalam bentuk

target dan prosedur kerja, sehingga dapat dibandingkan hasil yang telah dan akan

dicapai atau dikerjakan oleh staf.

Page 11: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

11

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara fungsi perencanaan

kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di

ruang rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep (p=0,021), tapi fungsi

pengorganisasian antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan

pendokuemntasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten

Pangkep tidak ada hubungan, tetapi pada hasil uji regresi logistik metode Enter

Fungsi pengarahan dengan p = 0. 0.451( p > 0.05) dan Exp B = 2.585,

menunjukkan fungsi pengarahan kepala ruang tidak baik, mempunyai pengaruh

terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 2 kali

lebih besar, dibanding fungsi pengarahan kepala ruang baik. ada hubungan antara

fungsi pengawasan kepala ruang dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan

keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Pangkep (p=0,032) ada

hubungan antara fungsi pengendalian kepala ruang dengan pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Kabupaten

Pangkep (p=0,021). Hasil uji regresi logistik metode Enter Fungsi pengendalian

dengan p = 0.024 ( p < 0.05) dan Exp B = 4.252 , menunjukkan fungsi

pengendalian kepala ruang tidak baik, mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap 4 kali lebih besar, dibanding

fungsi pengendalian kepala ruang baik.

Sehingga sangat diharapkan bidang pelayanan keperawatan RSUD Kabupaten

Pangkep kiranya sangat perlu perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan

kepala ruang dengan pelatihan manajemen keperawatan.Perlu rekruitmen dan

seleksi kepala ruang dengan latar pendidikan S-1 keperawatan dan masa kerja

diperhitungkan sebagai prasyarat. Dikembangkan dan ditetapkan sebagai ruang

rawat inap dengan MPKP untuk peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

Page 12: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

12

DAFTAR PUSTAKA

Arwani & Supriyanto. (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan, Jakarta : EGC Bambang Edi Warsito. (2006). Pengaruh persepsi perawat pelaksana tentang

fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan diruang rawat inap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang (Tesis) Semarang : Universitas Diponegoro

Caroline R.A, Hubungan antara Persepsi Karyawan terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Atasan dengan Integritas Kerja pada karya wan pada PT. “ X “. Diunduh pada tanggal 4 Februari 2013 dari http://Lib.atmajaya.ac.id

Gillies D.A. ( 1994). Manajemen Keperawatan : Suatu Pendekatan Sistem Ed. 2. Illioni : WB Saunders Company

Gregorce C. (2009). Conflict management styles of nurses and physicians (Slovene). Obzornik Zdravstvene Nege, 43(3), 155-162. Diunduh pada tanggal 2 Juli 2012 dari http://web.ebscohost.com

Hasibuan MSP . (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara

Hendel T. Fish, M., & Galon, V. (2005). Leadership style and choice of strategy in conflict management among Israeli nurse managers in general hospitals. Journal of Nursing Management (J NURS MANAGE). Diunduh pada tanggal 5 Juli 2013 dari http://web.ebscohost.com

Hutahaen F. A. (2009). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan terhadap Semangat Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Diunduh tanggal 29 September 2011 dari http://www.repository.usu.ac.id

Jurnal Keperawatan Indonesia, (2000). Persepsi kepala ruangan dan perawat pelaksana tentang permasalahan manajemen dalam menerapkan pendokumantasian proses keperawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusuma Jakarta. Volume 6 No 2 September 2002. Jakarta : FIK UI

Keliat BK. (2000), Manajemen Asuhan Keperawatan, Jakarta : Tidak dipublikasikan.

Marquis B. L & Huston, C.J . (2010). Kepemimpinan dan Manajemen keperawatan : teori & Aplikasi Ed. 4, Jakarta L: EGC

Nursalam . (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Medika

PPNI . ( 1999). Standar Praktek Keperawatan Profesional ( Perawat terintegrasi), DPP PPNI.Jakarta.

Swanburg R.C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta : EGC

Ratna Sitorus & Rumondang Panjaitan . (2011). Manajemen Keperawatan : Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat, Jakarta, CV.Sagung Seto

Sugiyono . (1999). Statistik Untuk Kesehatan, Bandung , Alfabeta. Tim Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2001). Instrumen Evaluasi

Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, cetakan keempat. Jakarta : Depkes RI.

Page 13: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

13

Tabel. 1 Fungsi perencanaan kepala ruangan berdasarkan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep

Fungsi perencanaan Kepala Ruang

Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Total P

Lengkap Tidak lengkap n % n % n %

Baik 24 54.5 20 45.5 44 100

0.024

Tidak Baik

22 81.5 5 18.5 27 100

Total

44 31.0 25 35.2 71 100

Tabel. 2. Fungsi pengorganisasian kepala ruangan berdasarkan pelaksaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep

Fungsi Pengorganisasian Kepala Ruang

Pelaksanaan pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Total P Lengkap Tidak Lengkap n % n % n %

Baik 24 61.5 15 38.5 39 100 0. 527

Tidak Baik

22 68.8 10 31.2 27 100

Total

46 64.8 25 35.2 71 100

Tabel .3 Fungsi pengarahan kepala ruangan berdasarkan pelaksaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep

Fungsi Pengarahan Kepala Ruang

Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Total P Lengkap Tidak Lengkap f % f % N %

Baik 29 69.0 13 31.0 39 100 0. 366

Tidak Baik

17 58.6 12 41.4 27 100

Total

46 64.8 25 35.2 71 100

Page 14: HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e12fc6431d5014b9530b4874891e9c75.pdf · Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

14

Tabel 4. Fungsi pengawasan kepala ruangan berdasarkan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep

Tabel 5 Fungsi pengendalian kepala ruangan berdasarkan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Pangkep

Fungsi Pengendalian Kepala Ruang

Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Total P

Lengkap Tidak lengkap N % n % n %

Baik 24 54.5 20 45.5 39 100

0. 021

Tidak Baik

22 81.5 5 18.5 27 100

Total 46 64.8 25 35.2 71 100

Fungsi Pengawasan Kepala Ruang

Pelaksanaan pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Total P

Lengkap Tidak Lengkap n % n % n %

Baik 25 55.6 20 44.4 39 100

0. 366

Tidak Baik

21 80.8 5 19.2 27 100

Total 46 64.8 25 35.2 71 100