implementasi location based services (lbs) kantor ...jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/rio...

21
IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICES (LBS) KANTOR PEMERINTAHAN KOTA (Studi Kasus : Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia) Rio Irawan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya e-mail: [email protected] Abstract Development of information technology in government offices need to be developed, especially in public services for example, to determine the location of the city government offices. This study aims to create a software developed to facilitate the users to find the location of the city government offices in the city of Palangkaraya, Central Kalimantan, Indonesia. Mapping is displayed in software using Google Maps. Determining the location of the offices of the city government based on the location coordinates obtained using GPS. The system developed will provide information on the location of the city government offices, detail route, total distance traveled, as well as the business conducted by the information office of the city government based on the location of early users to the location of the selected city government offices. The software was developed using the programming language PHP, Jquery Mobile, and can be used on a variety of mobile platforms, SWOT analysis to identify various factors systematically formulate a strategy for the implementation of the system. Action Research methods used in the development of LBS system. Results of the study was the software that generates location-based services to show the location of the city government of the location of the user, as well as provide information office business administration in the city, thus helping users when they want to the city government offices. The benefits that can be generated is to know detail location city government offices, reducing the risk of getting lost, know the business information of any city government offices. KeywordsLocation Based Services, Office of the City Government, SWOT, Action Research PENDAHULUAN Kantor pemerintahan adalah pondasi utama bagi pengelolaan suatu daerah atau kota yang merupakan ujung tombak bagi terlaksananya semua blue print dari suatu daerah atau kota tersebut untuk mencapai tujuan yang dicapai. Mengingat pentingnya fungsi dari kantor pemerintahan sangat strategis dalam mewujudkan otonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada berbagai aspek serta meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam memberikan pelayanan-pelayanan yang sudah menjadi topoksi dari kantor pemerintahan tersebut agar produktifitas pelayanan dapat berjalan dengan baik. Pada setiap daerah tentunya terdapat banyak kantor-kantor pemerintahan, baik yang terdapat dalam satu kawasan kantor pemerintahaan maupun yang tidak yaitu dimana kantor-kantor pemerintahan terpencar-pencar lokasinya dan tidak menutup kemungkinan jarak antar kantor pemerintahan sangat jauh atau mungkin berpuluh-puluh kilometer. Pada beberapa penelitian terdahulu terkait penerapan Location Based Services (LBS) antara lain menurut Manav (2012) mengusulkan atau menitik beratkan penelitian pada layanan lokasi melalui Google Web Service dan Walk Score Transit API pada ponsel Android untuk memberikan beberapa layanan kepada pengguna berdasarkan lokasi mereka.

Upload: phamxuyen

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICES (LBS) KANTOR PEMERINTAHAN KOTA (Studi Kasus : Kota Palangka Raya, Provinsi

Kalimantan Tengah, Indonesia)

Rio Irawan

Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya

e-mail: [email protected]

Abstract

Development of information technology in government offices need to be developed, especially in public services for example, to determine the location of the city government offices. This study aims to create a software developed to facilitate the users to find the location of the city government offices in the city of Palangkaraya, Central Kalimantan, Indonesia.

Mapping is displayed in software using Google Maps. Determining the location of the offices of the city government based on the location coordinates obtained using GPS. The system developed will provide information on the location of the city government offices, detail route, total distance traveled, as well as the business conducted by the information office of the city government based on the location of early users to the location of the selected city government offices.

The software was developed using the programming language PHP, Jquery Mobile, and can be used on a variety of mobile platforms, SWOT analysis to identify various factors systematically formulate a strategy for the implementation of the system. Action Research methods used in the development of LBS system. Results of the study was the software that generates location-based services to show the location of the city government of the location of the user, as well as provide information office business administration in the city, thus helping users when they want to the city government offices.

The benefits that can be generated is to know detail location city government offices, reducing the risk of getting lost, know the business information of any city government offices. KeywordsLocation Based Services, Office of the City Government, SWOT, Action Research PENDAHULUAN

Kantor pemerintahan adalah pondasi utama bagi pengelolaan suatu daerah atau kota yang merupakan ujung tombak bagi terlaksananya semua blue print dari suatu daerah atau kota tersebut untuk mencapai tujuan yang dicapai. Mengingat pentingnya fungsi dari kantor pemerintahan sangat strategis dalam mewujudkan otonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada berbagai aspek serta meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam memberikan pelayanan-pelayanan yang sudah menjadi topoksi dari kantor pemerintahan tersebut agar produktifitas pelayanan dapat berjalan dengan baik.

Pada setiap daerah tentunya terdapat banyak kantor-kantor pemerintahan, baik yang terdapat dalam satu kawasan kantor pemerintahaan maupun yang tidak yaitu dimana kantor-kantor pemerintahan terpencar-pencar lokasinya dan tidak menutup kemungkinan jarak antar kantor pemerintahan sangat jauh atau mungkin berpuluh-puluh kilometer.

Pada beberapa penelitian terdahulu terkait penerapan Location Based Services (LBS) antara lain menurut Manav (2012) mengusulkan atau menitik beratkan penelitian pada layanan lokasi melalui Google Web Service dan Walk Score Transit API pada ponsel Android untuk memberikan beberapa layanan kepada pengguna berdasarkan lokasi mereka.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Beberapa kendala ditemui dalam penelitian ini antara lain : (1) Kenala Teknologi, yaitu kurangnya cakupan GIS serta kemampuan ponsel dalam mendukung LBS; (2) Kendala Infrastruktur, yaitu permasalahan mengenai akses jaringan dalam memimplementasikan GIS serta LBS; (3) Kegagalan Penjualan, yaitu kondisi dimana industri ponsel yang menerapkan LBS mampu mengalami peningkatan penjualan.

[15]Menjabaran mengenai LBS yang memanfaatkan tentang lokasi geografis dari perangkat mobile dan menyediakan layanan berdasarkan informasi tersebut, antara lain : layanan dapat mencakup navigasi ke lokasi tertentu, menemukan teman atau keluarga di jejaring sosoal, pelacakan ponsel berbasis lokasi, peta bantuan. Pelacakan lokasi pada perangkat mobile dapat dilakukan dengan cara : (1) Komunikasi Jaringan, adalah jaringan selular yang mentransfer permintaan layanan dari pengguna ke layanan penyedia, dan informasi yang diminta kembali ke pengguna. (2) GPS, adalah sistem navigasi berbasis satelit yang menyediakan lokasi dan waktu informasi dengan berkomunikasi dengan 24 satelit ditempatkan di orbit bumi.

[17]Terdapat beberapa faktor penyeban tidak lokasi yang dihasilkan dari LBS tidak akurat yaitu : (1) Banyaknya Lokasi Sumber, GPS, Cell-ID, dan Wi-Fi dapat masing-masing memberikan petunjuk ke lokasi pengguna dengan akurasi, kecepatan, dan efisiensi baterai yang berbeda tergantung pemakaian sumber daya. (2) Gerakan Pengguna, pergerakan dengan intensitas tinggi akan mempengaruhi ke akuratan lokasi yang dihasilkan, (3) Akurasi yang berbeda-beda, perkiraan lokasi awal dari masing-masing sumber lokasi yang tidak konsisten.

[20]Mengedepankan pengembangan LBS berbasis mobile menggunakan jquery yang mampu diakses dalam segala platform untuk pencarian lokasi tempat ibadah dengan menghasilkan rute lokasi dari tempat ibadah yang dicari/dipilih. Tterdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : memaksimalkan fungsionalitas Jquery, ketepatan koordinat, penggunaan aplikasi agar mudah digunakan oleh masyarakat.

[24]Layanan berbasis lokasi (LBS) menyediakan layanan pribadi kepada pengguna sesuai dengan lokasi mereka. Selain itu juga membuka kesempatan untuk pengembang, layanan seluler operator jaringan, dan penyedia layanan untuk mengembangkan dan menyediakan layanan bernilai tambah: memberi saran kepada pengguna terhadap kondisi lalu lintas, memberikan informasi rute, membantu pengguna untuk menemukan pusat perbelanjaan di dekatnya. Layanan berbasis lokasi menawarkan banyak manfaat kepada pengguna mobile.

Terhadap beberapa uraian yang telah dipaparkan, timbul dugaan bahwa tidak sepenuhnya masyarakat dalam suatu daerah/kota atau dapat dikatakan sebagian besar masyarakat dalam suatu daerah/kota tidak mengetahui sebagian besar lokasi-lokasi kantor pemerintahan khusunya pemerintahan kota serta tidak memahami fungsionalitas dari kantor-kantor pemerintahan. Tentunya hal ini dapat mengurangi kinerja fungsionalitas dari masing-masing dari kantor-kantor pemerintahan.

Dengan menggunakan konsep pemetaan digital dengan berbagai kehandalannya, dan maka dirasa perlu melakukan suatu pendekatan penelitian mengenai implementasi Location Based Services (LBS) Kantor Pemerintahan Kota, dengan studi kasus di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Sistem LBS yang dikembangakan diharapkan mampu mengenalkan atau mempublikasikan Kantor Pemerintahan Kota kepad masyarakat yang meliputi lokasi, fungsionalitasnya, proses-proses bisnisnya, serta proses lainnya yang wajib diketahui oleh masyarakat. Pemetaan digital merepresentasikan dan memodelkan data-data yang terdapat di kota Palangka Raya, khususnya Kantor Pemerintahan Kota yang terdapat di kota palangka raya ke dalam database khusunya data koordinat kantor pemerintahan teresebut serta menggunakannya dengan library Google

3

Maps untuk menampilkan lokasi, jalur rute, detail jalur rure, jarak serta informasi yang berkaitan dengan proses-proses bisnis, fungsionalitas serta informasi lainnya terkait kantor pemerintahan.

Pada penelitian ini menekankan pada fitur pencarian lokasi kantor pemerintahan dengan cara memilih lokasi kantor berdasarkan katergori atau melakukan pencarian berdasarkan nama kantor pemerintahan. Sistem yang dibangun akan melakukan filter berdasarkan keyword pencarian atau pemilihan dari katergori kantor berdasarkan data dari database. Hasil dari proses filter akan menghasilakan lokasi dari kantor beserta beberapa informasi singkat detail kantor, misalnya nama, alamat, proses bisinis utama, dan sebagainya METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian digunakan guna mengalisis dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Penerapan LBS erat kaitannya dengan pentingnya GPS dalam penentuan koordinat objek.

Sebuah layanan berbasis lokasi adalah layanan informasi atau hiburan yang dapat diakses dengan perangkat mobile melalui jaringan selular. Sistem Layanan Berbasis Lokasi,atau lebih dikenal dengan Location-Based Services (LBS), menggabungkan antara proses dari layanan mobile dengan posisi geografis dari penggunanya. Posisi target, di mana sebuah target bisa jadi adalah pengguna Location- Based Services itu sendiri atau entitas lain yang tergabung dalam suatu layanan. Location Provider Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang berasal dari perangkat. API Location berhubungan dengan data Global Positioning System (GPS) dan data lokasi real-time.

1. Unsur Utama LBS[12]

Dua unsur utama dari Location Based Service adalah

a. Location Manager (API Maps), Menyediakan perangkat bagi sumber

atausource untuk LBS, Application Programming Interface (API) Mapsmenyediakan

fasilitas untuk menampilkan atau memanipulasi peta.

b. Location Providers (API Location): Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang

digunakan oleh perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global

Positioning System) dan data lokasi real-time.

2. Komponen LBS[15]

a. Piranti mobile

Salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai alat bantu

(tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil dari informasi yang diminta

dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat

digunakan berupa PDA, smartphone, laptop, tablet. Selain itu,

piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan seperti

halnya alat navigasi berbasis GPS.

b. Jaringan komunikasi

Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang dapat mengirimkan data-

data yang dikirim oleh pengguna dari pirantimobile-nya untuk kemudian

dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan tersebut

dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.

c. Komponen Positioning

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Pada setiap layanan yang diberikan oleh penyedia layanan biasanya akan

berdasarkan pada posisi pengguna yang meminta layanan tersebut. Posisi

pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga

menggunakan Global Positioning System (GPS.

d. Penyedia layanan dan aplikasi

Merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai macam layanan yang bisa

digunakan oleh pengguna.

e. Penyedia data dan konten

Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang

diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah

tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas

untuk menyimpannya.

3. Cara kerja LBS

Untuk menggambarkan cara kerja LBS, anggaplah aplikasi LBS akan mencarikan

informasi mengenai lokasi Kantor Pemerintahan Kota yang berada di Kota Palangka

Raya.

a. Anggaplah sekarang fungsi pencarian telah diaktifkan, posisi pengguna

sebenarnya dari perangkat mobile diperoleh dari Positioning Service. Hal ini dapat

dilakukan baik oleh perangkat menggunakan GPS sendiri atau layanan posisi

jaringan yang berasal dari provider (Cell Tower). Setelah itu

perangkat mobile pengguna mengirimkan permintaan informasi, yang berisi

tujuan untuk mencari dan mengirimkan posisi melalui jaringan komunikasi

ke gateway telekomunikasi berdasarkan pilihan data dari sistem.

b. Gateway memiliki tugas untuk bertukar pesan di antara jaringan komunikasi

selular dan internet. Oleh karena itu gateway mengetahui alamat web dari

beberapa aplikasi server dan rute permintaan ke spesifik server

tertentu. Gateway akan menyimpan juga informasi tentang perangkat mobile yang

telah meminta informasi.

c. Aplikasi server membaca permintaan dan mengaktifkan layanan yang terkait.

d. Kemudian, service menganalisis lagi pesan dan memutuskan mana informasi

tambahan selain criteria pencarian (Kanto Pemerintahan Kota) dan posisi

pengguna diperlukan untuk menjawab permintaan pengguna.

e. Selanjutnya service akan menemukan bahwa informasi tentang jalan, jarak dan

cara yang diperlukan untuk memeriksa apakah Kantor Pemerintahan Kota dapat

dicapai.

f. Setelah semua informasi service akan melakukan buffer spasial dan query

routing untuk mendapatkan detail informasi Kantor Pemerintahan Kota, hasil

dikirim kembali ke pengguna melalui internet, gateway dan jaringan mobile.

g. Kemudian, informasi mengenai Kantor Pemerintahan Kota akan disampaikan

kepada pengguna baik dalam bentuk peta digital beserta jarak tempuh, rute

perjalanan, detail rute perjalanan, dan detail dari Kantor Pemerintahan Kota.

5

Gambar 1. Cara Kerja LBS

4. Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan pada tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang

terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap

pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data

eksternal dan data internal.

a. Data Eksternal

Diperloleh dari lingkungan di luar sistem :

1) Peran masyarakat

2) Infrastruktur internet (teknologi informasi)

3) Peran Pemerintahan Kota Palangka Raya

b. Data Internal

Data intenal diperoleh berdasarkan asumsi keberhasilan sistem yang akan

diterapkan.

1) Kemudahan akses sistem

2) Lintas platform

Berdasarkan data ekseternal dan data internal, dilakukan perumusan Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. a. Strength (Kekuatan)

1) Mampu diakses kapan saja dan dimana saja selama terkoneksi internet

2) Menampilkan rute lokasi dan detail rute

3) Menampilkan estimasi jarak tempuh

4) Mempermudah penyampaian bisnis proses

5) Mampu diakses oleh berbagai perangkat mobile

b. Weakness (Kelemahan)

1) Memerlukan koneksi internet yang cepat

2) Memerlukan pengetahuan mengenai internet

c. Opportunities (Peluang)

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

1) Dukungan dari perintah kota untuk pengembangan sistem

2) Penguatan akses internet dimasa mendatang

3) Kemajuan teknologi semakin diserap oleh masyarakat luas

4) Industri ponsel yang membenamkan teknologi GPS/AGPS makan banyak

bahkan di level ponsel murah (entry level).

d. Threats (Ancaman)

1) Tidak adanya roadmap pemerintah kota untuk perkembangan teknologi untuk

kepentingan masyarakat.

2) Masyarakat umum yang tidak memahami teknologi.

3) Infrastruktur teknologi dalam kota tidak memadai

5. Action Research

Action research atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan .perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.

Gambar 2. Siklus Action Research

Berikut tahapan penelitian tindakan (action research) yang dapat ditempuh yaitu : a. Melakukan diagnosa (diagnosing),

yaitu melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi

identifikasi kebutuhan.

b. Membuat rencana tindakan (action planning),

Setelah memahami pokok masalah dan identifikasi kebutuhan yang ada kemudian

dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan

masalah yang ada, yaitu melakukan desain sistem yang akan dikembangkan sesuai

dengan hasil diaknosa.

c. Melakukan tindakan (action taking)

Mengimplementasikan rencana tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan

masalah. Selanjutnya setelah model dibuat berdasarkan kebutuhan sistem dilanjutkan

dengan mengadakan ujicoba sistem.

7

d. Melakukan evaluasi (evaluating)

Setelah masa implementasi (action taking) dianggap mencukupi kemudian

dilaksanakan evaluasi hasil dari implementas. Dalam tahap ini dilihat bagaimana

penerimaan pegguna terhadap sistem yang dikembangkan.

e. Pembelajaran (learning)

Tahap ini merupakan bagian akhir siklus yang telah dilalui dengan melaksanakan

review tahap-pertahap yang telah berakhir. Untuk hal tertentu, hasilnya

dipertimbangkan dalam hal implikasinya untuk tindakan berikutnya dalam situasi

organisasi lebih-lebih kesulitan yang dapat dikaitkan dengan pengimplementasian

perubahan proses.

6. Analisis Desain

Analisis desain diperlukan sebagai langkah lanjutan untuk mengembangkan sistem.

Analisis berperan terhadap rancang bangun sistem, prosedur yang akan diterapkan,

fungsionalitas dalam sistem. Untuk melengkapi proses analisis digunakan beberapa

alat bantu analisis yaitu :

a. UML

Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk mendefenisikan requirement,

membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman berorientasi objek.

Pada penelitian ini model desain yang digunakan untuk menggambarkan

rancangan sistem yaitu :

Pengguna

Pilih Kategori

Data KantorPemerintahan

«uses»

Cari Nama KantorPemerintahan

Detail Data KantorPemerintahan

«uses»

«uses»

Administrator

«extends»

Kelola Kategori

«extends»

«uses»

Kelola KantorPemerintahan

«uses»

Login

«uses»

Logout

Gambar 3. Use Case Diagram

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Gambar 4. Activiy Diagram Pengguna

Gambar 5. Activity Diagram Administrator

9

Gambar 6. Class Diagram Pengguna

Gambar 7. Class Diagram Administrator

b. Basis Data

Untuk menunjang sistem layanan berbasis lokasi secara dinamis, diperlukan

desain basis data agar sistem mampu dengan cepat merespon permintaan dari

pengguna sistem.

Table 1. Kategori

No Nama Field Ukuran

Field

Tipe

Data Keterangan

1 kd_kategori 2 Int Primari Key.

Kode Kategori

2 nm_kategori 30 Varchar Nama Kategori

Table 2. Kantor

No Nama Field Ukuran

Field

Tipe

Data Keterangan

1 2 3 4 5

1 kd_kantor 5 Int Primari Key.

Kode Kantor

2 nm_kantor 100 Varchar Nama Kantor

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

1 2 3 4 5

3 kd_kategori 2 Int Kode Kategori

4 Alamat - Text Alamat Kantor

5 Telepon1 13 Varchar Telepon Kantor1

6 Telepon2 13 Varchar Telepon Kantor2

7 keterangan - Text Berisi mengenai proses

bisnis

8 Latitude 30 Varchar Longitude Lokasi

9 Longitude 30 Varchar Latitude Lokasi

c. ERD

Entity Relationship Diagram(ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukkan

informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis.

Gambar 8. Entity Relationship Diagram

7. Rencana Pengujian

Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang akan dikembangkan telah

sesuai dengan standar kinerja sistem, yaitu sistem berfungsi dengan benar sesuai

dengan input yang diberikan oleh pengguna. Pengujian menggunakan black-box

Tb_kategori

kd_kategori kd_kategori

tb_kantor kd_kantor

nm_kantor

kd_kategori

alamat telepon

keterangan

latitude

longitude

Mempunyai 1 M

11

testinguntuk memastikan setiap prosesdur atau fungsi dapat diketahui keberhasilan

prosedur tersebut. Untuk itu didiperlukan rencana pengujian sebagai berikut :

Table 3. Rencana Data Uji Pengujian Black Box

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

1 2 3

Pengujian Kantor

Pemerintahan

Berdasarkan Kategori

Proses pengelompokan

Kantor Pemerintahan

berdasarkan kategori

Black-Box Testing

Pengujian Login

Administrator

Login administrator untuk

masuk ke Menu Utama Sistem

Admin

Black-Box Testing

Pengujian Pengelolaan

Kategori

Proses pengelolaan data

kategori Black-Box Testing

Pengujian Pengelolaan

Kantor Pemerintahan

Proses pengelolaan data

Kantor Pemerintahan Kota Black-Box Testing

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis SWOT yang telah dipaparkan sebelumnya, dilakukan strategi-strategi untuk mendapatkan perencanaan strategis yang baik, serta sebagai acuan dalam menghadapi ancaman atau kendala yang akan terjadi di masa mendatang.

Tabel 4. Hasil Analisis SWOT

.

(S) Strength/

Kekuatan

(W) Weakness/

Kelemahan

(O) Opportunities/

Peluang

Strategi SO :

1. Memaksimalkan kemampuan

sistem terutama desain

interface (user friendly) agar

mudah dioperasikan oleh

Strategi WO : 1. Tidak adanya dukungan yang

nyata dari pemerintahan kota

terhadap kepentingan umum

khususnya bidang IT.

Faktor-faktor

Internal

Faktor-faktor

Eksternal

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

pengguna awam (kurang atau

belum mengetahui mengenai

internet).

2. Memaksimalkan pengguna

muda sebagai sasaran utama

pengguna sistem. Diharapkan

akan mampu membagi

pengalaman menggunakan

sistem kepada pihak lain.

2. Kemajuan teknologi yang

tidak didukung oleh

pemerintah kota untuk

mengikuti arus

perkembangan IT.

(T) Threat/

Ancaman

Strategi ST :

1. Melakukan seminar atau

penyuluhan terhadap sistem

kepada masyarakat.

2. Melakukan koordinasi

terhadap pemerintahan kota

mengenai manfaat dari LBS

Strategi WT :

1. Melakukan pendekatan yang

lebih intensif kepada

pemerintahan kota untuk

mensosialisasikan sistem

LBS.

2. Melakukan kerja sama

kepada pihak media masa

lokal untuk

mempromosikan sistem

LBS.

Setelah hasil analisis diperoleh, serta strategi terhadap faktor-faktor interna dan

eksternal telah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah penerapan dari analisis desain yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun hasil dari analisis desain yang telah dimplementasikan ke dalam sistem yaitu :

13

Gambar 9. Halaman Utama Sistem

(a)

(b)

Gambar 10. Halaman Pilihan Kategori

(a) Halaman Pilihan Kategori; (b) Pilihan Kantor Pemerintahan Kota

Gambar 11. Hasil Pencarian Kantor Pemerintahan

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Gambar 12. Hasil Pencarian Kategori Kantor Pemerintahan

Gambar 13. Halaman Login dan Halaman Utama Administrator

Gambar 14. Pengelolaan Kategori Kantor dan Data Kantor Pemerintahan

15

Gambar 15 . Detail Data Kategori dan Kantor Pemerintahan

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan prosedur dan fungsi dari masing-masing unit sistem dilakukan pengujian menggunakan black-box testing. Hasil dari pengujian berikut ini.

Table 5. Pengujian Kantor Pemerintahan Berdasarkan Kategori

Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memilih daftar

kategori dan

menghasilkan

daftar kantor

pemerintahan

sesuai dengan

kategori

Menampilkan data

kantor pemerintahan

berdasarkan data

kategori

Menampilkan data

kantor

pemerintahan

sesuai dengan

kategori

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Memilih daftar

kategori dan

menghasilkan

daftar kantor

pemerintahan

sesuai dengan

kategori namun

data kosong

Tidak menampilkan

daftar kantor

pemerintahan sesuai

dengan kategori

(karena data tidak

tersedia/kosong)

Tidak

menampilkan

daftar kantor

pemerintahan

sesuai dengan

kategori (karena

data tidak

tersedia/kosong)

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Hasil pengujian berdasarkan tabel 5 sebagai berikut :

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Gambar 16. Pengujian Kantor Pemerintahan Berdasarkan Kategori

Table 6. Pengujian Login Administrator

Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukkan

username dan

password yang

benar

Dialihkan ke

halaman utama

sistem administrator

Halaman dialihkan

ke sistem

administrator

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Memasukkan

username dan

password yang

salah satunya atau

semuanya salah

Muncul peringatan

atau pemberitahuan

bahwa kombinasi

password tidak

sesuai

Muncul peringatan

bahwa kombinasi

password tidak

sesuai

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Tidak

memasukkan

inputan username

dan password

Muncul tools tip

pada setiap isian

untuk melakukan

pengisian username

dan password

Muncul tools tip

pada setiap isian

untuk melakukan

pengisian

username dan

password

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Hasil pengujian berdasarkan tabel 6 yaitu :

17

(a)

(b)

(c) Gambar 17. Hasil Pengujian Login Administrator.

(a) Inputan kosong; (b) Username dan Password Tidak Sesuai;

(c) Halaman Utama Administrator

Tabel 7. Pengujian Pengelolaan Kategori

Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukkan

data inputan

nama kategori

Data yang

diinputkan akan

tersimpan di dalam

basis data

Data berhasil

tersimpan dalam

basis data

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Inputan nama

kategori kosong

Muncul peringatan

atau pemberitahuan

bahwa kombinasi

password tidak

sesuai

Muncul peringatan

bahwa kombinasi

password tidak

sesuai

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Merubah nama

kategori

Merubah data nama

kategori yang lama

menjadi nama

kategori yang baru

Data nama

kategori berubah

sesuai dengan

nama kategori

yang baru

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Hasil dari pengujian pada tabel 7 yaitu :

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

(a)

(b)

Gambar 18. Hasil Pengujian Pengelolaan Kategori.

(a) Inputan kosong; (b) Data Berhasil Ditambahkan;

(a)

(b)

(c)

Gambar 19. Hasil Pengujian Pengelolaan Kategori Lanjutan.

(a) Data Lama ; (b) Hasil Edit Data; (c) Hasil Hapus Data

Tabel 8. Pengujian Pengelolaan Kantor Pemerintahan

Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukkan

data inputan

kantor

Pemerintahan

Data yang

diinputkan akan

tersimpan di dalam

basis data

Data berhasil

tersimpan dalam

basis data

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Inputan field

inputan kosong

Muncul

pemberitahuan di

masing-masing form

isian

Muncul

pemberitahuan di

masing-masing

form isian

Hasil sesuai

harapan dan

dapat diterima

Hasil pengujian berdasarkan tabel 8 yaitu :

19

(a)

(b)

Gambar 20. Hasil Pengujian Pengelolaan Kantor Pemerintahan.

(a) Inputan kosong; (b) Data Berhasil Ditambahkan;

(c)

Gambar 21. Hasil Pengujian Pengelolaan Kantor Pemerintahan Lanjutan

(c) Hasil Penambahan Data

(a)

(b)

(c)

Gambar 22. Hasil Pengujian Pengelolaan Kantor Pemerintahan Lanjutan.

(a) Data Awal; (b) Hasil Setelah Edit Data; (c) Hasil Setelah Hapus Data

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

KESIMPULAN Kesimpulan harus mengindikasi secara jelas hasil yang diperoleh, kelebihan dan

kekurangannya, serta kemungkinan pengembangan selanjutnya.Kesimpulan dapat berupa paragraf, namun sebaiknya berbentuk point-point dengan menggunakan numbering.

1. Penerapan LBS menggunakan Jquery Mobile mampu menampilkan detail rute

lokasi, perkiraan jarak tempuh, serta menampilkan informasi atau proses bisnis

dari setiap Kantor Pemerintahan Kota yang dipilih oleh pengguna.

2. Panduan arah dari lokasi pengguna menuju Kantor Pemerintahan Kota dapat

ditampilkan ke dalam sistem.

3. Belum menerapkan fitur reloadsecara real time dari posisi pengguna, driving direction,

serta street view. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk proses pengembangan

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA [1] Arelanna, Julian, Juan de Dios Ortuzar, Luis I. Rizzi, Felipe Zuniga, “Obtaining

Public Transport Level-of-Service Measures Using In-Vehicle GPS Data and Freely

Available GIS Web-Based Tools”, 2014. DOI: 10.4018/978-1-4666-6170-7.ch016.

[2] Bagrecha Komal S, Bramhecha Amit R, Chhajed Sneha S, Khivsara B.A,

ANDROID APPLICATION USING GPS NAVIGATION , 1st International

Conference on Recent Trends in Engineering & Technology, Mar-2012.

[3] Bunch, Martin J., T. Vasantha Kumaran, R. Joseph., “Using Geographic

Information System (GIS) For Spatial Planning and Environmental Management in

India : Critical Considerations”, IJAST International Journal of Applied Science and

Technology, Vol 2, No 2, February 2012.

[4] Davison, R. M., Martinsons, M. G., Kock N., (2004), Journal : Information

Systems Journal : Principles of Canonical Action Research 14, 65–86

[5] Dru, M-A., Saada, S., 2001. Location-based mobile service : The Essentials. Alcatel

Telecommunications Review, first quarter, 71-76.

[6] Fatta, Hanif Al, 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, ANDI.,Yogyakarta.

[7] Goodchild Michael, “NeoGeography and the nature of geographic expertise”,

Journal of Location Based Services, Vol 3, No 2, June 2009, 82-96.

[8] Ghadiyali, Adnaan., Ankur Tiku, Summet Bandevar, Ruturaj Tengale, “Real Time

Location Tracking Application Based on Location Alarm”, IJECS International

Journal of Engineering and Computer Science, Vol 4, Issue 4, April 2015.

[9] Google Maps API, https://developers.google.com/maps/documentation/

[10] Komputer, Wahana, (2013), Membuat Sendiri Aplikasi Web Mobile menggunakan

jQuery Mobile, Yogyakarta: ANDI.

[11] Kushwaha, Amit, Vinnet Kushwaha, “Location Based Service using Android

Mobile Operating System”, IJAET International Journal of Advanced in

Engineering & Technology, Vol 1, Issue 1, pp.14-20, March 2011.

21

[12] Manav, Singhal, Anupam Shukla, “Implementation of Location based Services in

Android using GPS and Web Services”, IJCSI International Journal of Computer

Science Issues, Vol 9, Issues 1, January 2012.

[13] Nugroho, A, 2005, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java,

Yogyakarta, ANDI.

[14] Nugroho, Bunafit, 2008, Database Relation dengan MySQL, Andi, Jogjakarta

[15] Pankti, Doshi, Pooja Jain, Abhishek Shakwala, “Location Based Services and

Integration of Google Maps in Android”, IJECS International Journal of

Engineering and Computer Science, Vol 3 Issue 3, March 2014.

[16] Rangkuti, Freddy, 2006, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[17] Rani, Ch. Radhika, A. Praveen Kumar, D. Adarsh, K. Krishna Mohan, K. V. Kiran,

“Location Based Service in Android”, IJAET International Journal of Advances in

Engineering & Technology, Vol 3, Issue 1, March 2012, pp. 209-220.

[18] Rohman, Moh. Fathur, 2012, Teknik Analisis Manajemen SWOT : Untuk

Menyusun KKP Diklatpim & Renstra, AFJ Mobicons, Malang.

[19] Sandeep Kumar, Mohammed Abdul Qadeer, Archana Gupta, “Location Based

Services using Android”, IEEE 2009.

[20] Sari, Wulandari Eka., Muhammad Sholeh., Amir Hamzah, “Penerapan Jquery

Mobile dan PHP Data Object Pada Aplikasi Pencarian Lokasi Tempat Ibadah di

Yogyakarta”, Jurnal SCRIPT, Vol 1, No 1, December 2013, ISSN 2338-6304.

[21] Schwinger, W., Grin, C., Prlll, B., and Retschitzegger, W. A light-weight framework

for location-based services. In lecture Notes in Computer Science (Berlin, 2005),

Springer, pp.206_210.

[22] Sigit, W, Aloysius, 2011, ”Website Super Canggih Dengan Plugin Jquery Terbaik”,

PT Transmedia, Jakarta.

[23] Sujith, G, P.V. Vinod, M.S. Vinaya, S. Suresh Babu, “Real-time vibration

monitoring in android smart phone using location based service”, IJIRSET

International Journal of Innovative Research in Science, Engginering and

Technology, Vol 3, Issue 3, March 2014, ISSN:2319-8753.

[24] Vanjire, Prof. Seema, Unmesh Kanchan, Ganesh Shitole, Pradnyesh Patil,

“Location Based Services on Smart Phone Through the Android Application”,

IJARCCE International Journal of Advanced Research in Computer and

Communication Engineering, Vol 3, Issue 1, January 2014.

[25] Virrantaus, K., Markkula, J., Garmash, A., Terziyan, V., Veijalainen, J., Katanosov,

A., and Tirri, H., “Developing GIS Supported Location-Based Services”, In Web

Information Systems Engineering (2001), IEEE, pp. 66_75.