jatim the golden investment

241
JATIM THE GOLDEN INVESTMEN GUIDING INVESTMENT EDISI 2014

Upload: ahmad-fahri-huseinsyah

Post on 21-Jan-2018

404 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jatim the golden investmenguiding investment

edisi2 0 1 4

Page 2: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur2

Page 3: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

edisi2013

Jatim the golden investmen

guiding investment

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa TimurInvestment Board of East Java

Page 4: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Tim Penyusun bukuThe Team

Penanggung jawab penulisan Chief EditorMaksum, Fuad Ariyanto, Ardhia Triandani Putri

Riset dan koleksi dataResearch and data collectionAhmad Fahri Huseinsyah

PenerjemahTranslatorChairina Okta Wardani

FotograferPhotographers Fuad Ariyanto

Editor naskahScript editorA.T. Priyanto R

Desain sampul dan halamanCover and Page Designer Okky Setiawan

Kontributor foto-foto dokumentasiContributors of photographs Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa TimurRadar BanyuwangiRadar JemberYuyung Abdi

Primadona InvestasiInvestment Primadonna(Profile and Guiding Invesment)

Copyrigth 2012Jatim sebagai Pelabuhan InvestasiEast Java as Port of Investment

@ Hak Cipta 2014Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa TimurJalan Pahlawan No 116 Surabaya, Telp (031) 3577691, (031) 3577692Jalan Jagir Wonokromo No 352, Telp (031) 8418676m Fax (031) 8412363Website: www.bpm.jatimprov.go.idEmail: [email protected]

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur4

Page 5: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Penulisan buku ini tidak akan sempurna tanpa dukungan dan kerja sama yang baik

dari Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur Dr H. Soekarwo-Drs H. Saifullah Yusuf serta dukungan langsung dari Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Bapak Ir Warno Harisasono M.Eng.

Karena itu, tim penulis buku ini mengucapkan terima kasih kepada Pakde Karwo, Gus Ipul, dan Pak Hari –panggilan sehari-hari Pak Warno Harisasono. Terima kasih juga perlu disampaikan kepada kepala Bidang Promosi BPM Jatim, Bu Erma serta Pak Isnugroho, Kasubid Promosi.

Ketika membutuhkan tambahan foto dan meminta kata pengantar buku kepada Pakde Karwo, tim juga banyak dibantu Kepala Bagian Media dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Bapak Anom Surahno S.H. M.Si. Kepada Mas Anom, tim amat bersimpati serta mengucapkan terima kasih atas atensinya yang baik.

Terima kasih pula kepada kolega lain di BPM Jatim seperti Bu Woro yang turut membuka jalan untuk memulai pekerjaan penulisan buku ini.

The Book Author Team of ”Jatim Investment Primadonna” (Profile and Guiding Investment)

had started to work on 9 November 2011. This book will never be completed without the support and good cooperation from the Governor-Deputy Governor of East Java, Dr H. Soekarwo-Drs H. Saifullah Yusuf, as well as direct support from the chief of Investment Board in East Java Ir Warno Harisasono M.Eng.

Therefore, the team authors would like to thank Pakde Karwo, Gus Ipul, and Mr Hari –Mr Warno Harisasono’s nickname. A big Thank you also needs to be given to Mrs Erma, head of Promotion from Investment Board in East Java, Pak Isnugroho Deputy Head of Promotion.

When the team needs and requesting for additional photos, and also book preface to Pakde Karwo, the team also helped by the Head of Media and Documentation of East Java Provincial Secretary, Mr. Anom Surahno SH M.Si. To Mas Anom, the team is very sympathetic and thankful for the good attention.

Moreover, big thanks to other colleagues in Invesment Board in East Java, such as Bu Woro, who helped opening the way to start the writing of this book.

ApresiAsiApreciATion

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 5

Page 6: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Surabaya 2012PenerbitPublisherBadan Penanaman Modal (BPM) Provinsi JatimInvestment Board of East JavaJalan Jagir Wonokromo No 352, Surabaya 60244, Telepon (031) 8418676Fax (031) 841 2363Email : [email protected] : http://bpm.jatimprov.go.id

@ hak cipta dilindungi UU No 19/2002 All rights reserved Law No. 19/2002dilarang mengutip dan menggandakan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa timur.prohibited to quote and duplicate part or all of the contents of the book without written permission from the Investment Board (BPM) East Java Province

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur6

Page 7: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Lesed tat doloboreet augait dolesto ent num velessit, consequ ismodolore tet au-

gue dolore magna faccums andion henissi

Lesed tat doloboreet augait dolesto ent num velessit, consequ ismodolore tet au-

gue dolore magna faccums andion henissi

Kata Pengantar Foreword

Page 8: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Assalamu’alaikum wr wb

Saya sungguh-sungguh menyambut suka cita penerbitan buku profil investasi yang berjudul Jatim Primadona Investasi bagi Investor Langkah menerbitkan buku ini, bagi saya, merupakan langkah lebih konkret dari sejumlah upaya besar Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur guna mengundang investor agar berinvestasi di Jatim.

Dalam sebuah seminar pertengahan Desember 2011, selaku gubernur, saya mengatakan bahwa Jatim ibarat gadis cantik yang makin banyak dilirik investor. Itu berarti Jatim merupakan tujuan investasi yang nyaman. Jatim adalah daerah yang subur bagi persemaian investasi. Jatim merupakan provinsi yang friendly bagi investor.

Jawa Timur memiliki mekanisme birokrasi dan regulasi investasi yang paling enteng, ekonomis, serta efisien di Indonesia. Dan, Jatim merupakan daerah yang paling kondusif stabilitas politiknya sehingga menciptakan semacam political guarantee yang dapat menjamin keamanan berinvestasi.

Assalamualaikum wr wb

I truly and joyfully welcome the publishing of an investment book profile entitled East Java as a Profitable Investment Destination. A step in publishing this book, to me, is a more concrete step than some great efforts of Investment Board (BPM) of East Java to invite investors to invest in East Java.

In a seminar on mid- December 2011, as governor, I say that East Java is like a beautiful girl that is more desired by investors. It means that East Java is a convenient destination for investment. East Java is a fertile area for it. East Java is a province that is friendly for investors.

East Java has the easiest, the most economical and efficient of bureaucratic mechanism and investment regulation in Indonesia and it has the most conducive of political stability, creating a sort of political guarantee to ensure the investing safety.

GubernurJawa Timur

Governor of East Java

Jatim Tempat investasi yang Menjanjikan east Java as a profitable investment Destination

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur8

Page 9: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kata Pengantar Foreword

Bukti bahwa Jatim aman dan nyaman sebagai tujuan investasi dapat dilihat dari kian meningkatnya total realisasi investasi selama tahun 2013 dibanding tahun 2012. Lihat saja besaran rupiahnya. Jika pada 2012 realisasi investasi di Jatim mencapai Rp 133,43 triliun, pada 2013 naik menjadi Rp 145,06 triliun. Dibanding tahun 2012 kenaikannya mencapai 8,7persen. Itu merupakan angka pertumbuhan investasi yang cukup besar.

Itulah yang saya gambarkan bahwa Jatim ibarat gadis cantik yang menjadi rebutan investor untuk melamarnya. Logikanya, kalau tidak kondusif, mana mungkin banyak investor yang berminat untuk menanamkan investasi di Jatim. Kalau Jatim tidak ramah (friendly), tidak nyaman, dan tanpa kondisi sosial politik yang aman, tentu investor akan melirik ’’gadis’’ (daerah) lain sebagai tujuan investasi.

Oleh karena itu, ke depan, Jatim harus terus memoles diri agar gambaran sebagai gadis cantik bisa dipertahankan. Bahkan, berbagai upaya memoles kondisi, situasi, kebijakan, serta perbaikan regulasi investasi harus terus diperbaiki. Tentu agar Jatim dapat terus bersaing dengan daerah lain tujuan investasi. Bagaimanapun, daerah lain, khususnya di Indonesia, tidak akan berdiam diri. Mereka akan terus memoles diri atau bahkan meniru Jatim agar ikut dilirik investor.

Sekali lagi, saya benar-benar bersuka cita atas terbitnya buku Jatim Primadona Investasi bagi Investor ini. Saya yakin buku ini menjadi bagian terpenting untuk menginformasikan keunggulan Jatim sebagai tujuan investasi yang menguntungkan.

Selamat dan semoga buku ini sangat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr wbSurabaya, April 2014Gubernur Jawa Timur

As evidence that East Java is a safe and comfortable place for investment destination can be seen from the total realized investment during 2013 compared to 2012. Take a look at the amount of rupiah. If in 2012 the investment realization in East Java reached Rp 133.43 trillion in 2013 increased to Rp 145.06 trillion. If it is compared to 2012, the rise reached 8.7 percent. It is a quite large of investment growth rate.

That’s what I describe about East Java, it is like a beautiful girl who contested by many investors, they want to propose her. Logically, if not favorable, why there are many investors who are interested to invest in East Java. If it is unfriendly, uncomfortable, and unsafe social and political conditions, the investors will steal a glance at the other ‘’girl’’ (regions) as an investment destination.

Therefore, in the future, East Java must continue to self-polish so as the picture of a pretty girl can be maintained. Moreover, various attempts in polishing conditions, situations, policies, and improved investment regulation must be improved continuously. It is all intended to continue to compete with other investment destinations. However, other areas, particularly in Indonesia, will not remain silent. They will continue to self-polish or even mimic East Java to attract investors.

Once again, I was really rejoiced at the publication of this East Java as a Profitable Investment Destination book. I believe this book will be the most important part to inform the excellence of East Java as a favorable investment destination.

Congratulations and hopefully this book will be very useful.

Wassalamu’alaikum wr wbSurabaya, April 2014

Governor of East Java

Dr H Soekarwo

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 9

Page 10: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kepala BPM Provinsi Jawa Timur

Head of Investment Board of East Java Province

Komitmen Menciptakan peluang investasi commitment in creating investment opportunities

Assalamu’alaikum wr wb

Menjadi suatu kebanggaan jika Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur dapat menerbitkan buku tentang Iklim dan Peluang Investasi di Jawa Timur yang informatif dan diperlukan para investor.

Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo dan Gus Ipul, mempunyai visi, misi, dan arah kebijakan yang proinvestasi. Visi, misi, dan arah kebijakan demikian mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja baru, pemerataan pembangunan ekonomi di semua wilayah kabupaten-kota se-Jawa Timur, pro pembangunan berkelanjutan, dan prowawasan lingkungan hidup. Visi-misi tersebut diharapkan dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

Di bawah kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul, pertumbuhan investasi di Jawa Timur sangatlah tinggi. Jauh di atas pertumbuhan investasi daerah-daerah lain di Indonesia. Karena itu, predikat Jawa Timur sebagai pelabuhan investasi tidaklah berlebihan.

Assalamualaikum wr wb

It is an honor for Investment Board (BPM) of East Java if we can publish a book on Investment Climate and Opportunities in East Java which are informative and required by investors.

Governor and Deputy Governor of East Java, Pakde Karwo and Gus Ipul, have pro-investment vision, mission and policy direction. The vision, mission, and policy direction support the regional economic growth, creation of new jobs, equitable economic development in all city-regency in East Java, pro sustainable development, and pro environmentally sound. With such vision and mission, it is expected to accelerate the improvement of people welfare in East Java.

Under the leadership of Pakde Karwo-Gus Ipul, the investment growth in East Java is very high. It is far above the investment growth in the rest of Indonesia. Therefore, East Java’s predicate as investment port is not overrated.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur10

Page 11: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kata Pengantar Foreword

Lihat saja kinerja investasi Jawa Timur selama 5 (lima) tahun terakhir (2008–2013). Pada tahun 2008, total realisasi investasi Jawa Timur baru mencapai Rp 34,09 triliun. Pada tahun 2013, total realisasi investasi Jawa Timur melonjak menjadi Rp 145,06 triliun, meningkat lebih dari 325 persen dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2008–2013). Jadi, rata-rata pertumbuhan investasi Jawa Timur lebih dari 65 persen per tahun.

Bukan hanya realisasi. Minat investasi PMDN dan PMA berupa surat persetujuan Izin Prinsip Investasi juga meningkat. Jika pada tahun 2008 nilai persetujuan Izin Prinsip Investasi mencapai Rp 43,09 triliun, pada tahun 2013 melompat menjadi Rp 113,64 triliun. Pencapaiannya meningkat lebih dari 164 persen selama 2008–2013, meningkat rata-rata lebih dari 33 persen tahun.

Peningkatan kinerja investasi tersebut tidak terlepas dari komitmen kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi dan kabupaten-kota dalam memperbaiki iklim investasi di Jawa Timur.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Bapak Gubernur selalu menyampaikan 4 (empat) government guarantee kepada investor, baik penanam modal dalam negeri (PMDN) maupun asing (PMA). Empat government guarantee itu adalah, pertama, layanan perizinan investasi dengan syarat sederhana, waktu proses cepat, dan bebas biaya proses.

Kedua, fasilitas penyediaan lahan usaha melalui pengembangan kawasan industri di beberapa wilayah kabupaten-kota potensial seluas 18.700 hektare. Ketiga, fasilitas penyediaan tenaga kerja terampil dan produktif. Dan keempat, jaminan kecukupan energi listrik serta gas.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten-kota terus berupaya meningkatkan infrastruktur investasi, terutama peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi, baik pelabuhan laut beserta fasilitas pendukung; bandar udara internasional, domestik dan perintis; jaringan rel ganda (double track) kereta api; dan jaringan jalan tol serta arteri yang terintegrasi dengan rencana moda transportasi yang berkonektivitas regional, nasional, dan internasional.

Pada tahun 2013, Jawa Timur memiliki jumlah penduduk 38,08 juta (2013), terbanyak kedua setelah Jawa Barat. Jawa Timur juga merupakan pusat kegiatan perekonomian kawasan Indonesia bagian timur sekaligus merupakan potensi pasar konsumsi bagi lebih dari 125 juta penduduk kawasan Indonesia bagian timur.

Besarnya potensi pasar tersebut menjadikan Jawa Timur ibarat gadis cantik seksi bagi para investor dalam negeri dan asing untuk berinvestasi di Jawa Timur. Untuk itu,

Let us take a look at the East Java investment performance for the last 5 (five) years (2008-2013). In 2008, the total realized investment in East Java reached Rp 34.09 trillion. In 2013, the total realized investment in East Java jumped to Rp 145.06 trillion, increase over 325 percent within 5 ( five) years (2008-2013). The average investment growth in East Java is + 65 percent per year.

Not only realization. Domestic and foreign investment interests in the form of Investment Principles Permit approval letter are also increased. If in 2008 the value of Investment Principles Permit approval of Rp 43.09 trillion, in 2013 jumped to Rp 113.64 trillion. The achievement was increased by over 164 percent during 2008-2013, approximately increase over + 33 percent per year.

The improved investment performance is closely linked to the commitment of regional heads and deputy heads, both in the provinces and regency-cities in improving the investment climate in East Java.

The Provincial Government of East Java through the Governor always deliver four (4) Government Guarantee on investors, both domestic investors (PMDN) or foreign investors (PMA). Those government guarantees are, first, the investment licensing services with simple terms, fast processing time, and free of charge.

Second is, facilitating the provision of business land through the development of industrial zones in some potential areas of 18,700 ha. Third is, facilitating the provision of skilled and productive workforce and the fourth is sufficiency guarantees on electricity and gas.

The Provincial Government of East Java together with the central government and local governments continue to increase infrastructure investment , particularly an increase in the capacity of transportation facilities and infrastructure, both seaports and their supporting facilities , international, domestic and pioneering airports, double track railway network, and highway network as well as arterial road which integrated with transport modes plan which regionally, nationally, and internationally connected.

In 2013, East Java has a population of 38.08 million (2013), the second largest after West Java. East Java is also the economic center of the eastern Indonesia, as well as a potential market for the consumption of over 125 million population of the eastern Indonesia region.

The magnitude of this potential market in East Java is like a sexy beautiful girl for domestic and foreign investors to invest in East Java. Thus, it becomes a priority for the government

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 11

Page 12: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

menjadi prioritas bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menciptakan peluang-peluang investasi berdasar kebutuhan pasar, ketersediaan bahan baku lokal, subsitasi impor, dan banyak menyerap tenaga kerja lokal yang meliputi usaha manufaktur berbasis agro, industri hulu hingga hilir logam, mineral nonlogam, mesin, elektronik, tekstil, plastik dan karet, kertas serta percetakan, dan lain sebagainya, termasuk proyek infrastruktur serta minyak dan gas.

Karena itu, melalui buku ini, bukan hanya informasi-informasi tentang peluang investasi dan prosedur berinvestasi yang jelas –demi transparansi dan akuntabilitas– yang bisa diwujudkan. Melainkan, calon investor juga dapat memahami Jawa Timur dengan baik dan benar. Dengan demikian, Jawa Timur ke depan benar-benar menarik sebagai tujuan investasi di Indonesia. Selanjutnya, diharapkan para investor menjadikan Jawa Timur sebagai ’’surga’’ dan pelabuhan utama investasi yang menjanjikan.

Semoga buku ini memberikan manfaat yang besar dan amat berguna bagi investor.

Wassalamu’alaikum wr wb

Surabaya, April 20124 Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur

Ir Warno Harisasono, M.Eng

of East Java to create investment opportunities based on the market needs, the availability of local raw materials, import substitution and absorb many local workforce including agro -based manufactures, upstream and metal downstream industries, non- metallic minerals, machinery, electronics, textiles, plastics and rubber, paper and printing, and so forth, including infrastructure projects as well as oil and gas.

Therefore, through this book, not only information about investment opportunities and a clear investment procedure – for the sake of the transparency and accountability - that can be realized, but also potential investors can understand East Java more properly. By so, the future of East Java is really interesting as an investment destination in Indonesia. Furthermore, it is expected that investors will make East Java as ‘’paradise’’ and the main port of promising investment.

Hopefully, this book provides great benefits and really useful for the investors.

Wassalamu’alaikum wr wb

Surabaya, April 2014 Head of Investment Board of East Java Province

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur12

Page 13: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Salam Pembuka Greeting

Page 14: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Menikmati Data dan Angka dengan senyumenjoy Data and numbers with smile

Menyampaikan informasi kinerja atau entitas sebuah potensi dengan daftar angka-angka yang rumit tidak

harus menyerah pada menyampaikan kalimat-kalimat terurai memanjang. Ada upaya lain yang lebih inovatif. Ada pilihan yang lebih produktif. Apa pilihan itu? Informasi tentang kinerja dan entitas tersebut bisa melalui buku yang dibikin dengan desain visual yang sarat foto. Dengan ilustrasi dan teks-teks bergambar yang estetis.

Era buku dengan format tulisan panjang, bab demi bab, bagian demi bagian yang miskin foto dan ilustrasi, serta didesain hanya memuat rangkaian kata dalam kalimat yang amat memanjang dengan susunan paragraf yang tidak memberikan tempat melegakan bagi tampilan desain visual sudah berlalu.

Masa depan buku klasik public relations (PR) yang ’’biasa-biasa’’ saja –yang membosankan untuk dibaca serta melelahkan pikiran untuk dicerna– makin sedikit mendapat apreasiasi. Jika apresiasi kian mengecil, pesan-pesan informatif dalam sebuah buku ibarat membentur tembok. Stop. Tidak bisa menembus. Karena itu, buku tersebut menjadi tidak banyak punya makna.

Siapa pun mengakui bahwa Jawa Timur merupakan daerah yang kaya raya sumber daya alam. Siapa pun paham bahwa Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki infrastruktur dengan kapasitas yang memadai. Dan, siapa pun mengapresiasi bahwa Provinsi Jawa Timur di bawah pemerintahan Gubernur Dr H Soekarwo-Wakil Gubernur H Saifullah Yusuf memiliki tata kelola pemerintahan yang sangat menyehatkan iklim investasi serta menyehatkan birokrasi investasi.

Karena itu, buahnya ialah kinerja investasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkatrol sangat bagus. Dengan kinerja investasi yang bagus tersebut, Jawa Timur merupakan salah satu daerah provinsi di Indonesia yang sangat diminati

Delivering information performance or entity of a potential with a list of complex numbers do not have to succumb to long and complex sentences. There are other more innovative efforts. There is a more productive option. What is it? Information about performance and such entities can be made through the book which is made with visual images design. With illustrations and pictorial texts are aesthetically pleasing.

Book era written by long-format, chapter by chapter, section by section of the poor photographs and illustrations, and designed full of word in a sentence containing a series of very elongated with paragraph composition that does not give enough place for the visual design view is no longer exist.

The future of classic public relations (PR) that’’ ordinary’’ -a tedious to read and tiring the mind to digest, the less gets appreciation. If the appreciation is getting smaller, informative messages in a book is like a brick wall. Stop. It cannot penetrate. Therefore, the book becomes not much meaningful.

Whoever acknowledges that East Java is a rich area in natural resources. Anyone understands that East Java is a province that has the infrastructure with sufficient capacity, and, anyone appreciates that the East Java Province under Governor Dr H Soekarwo-Deputy Governor H Saifullah Yusuf has a governance which create a very healthy investment climate as well as healthy investment bureaucracy.

Because of that, the performance of the East Java provincial government investment is very good. With good investment performance, the East Java is one of the provinces in Indonesia that are very desirable by investors. East Java had become’’ port’’ a safe investment destination for investors. It

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur14

Page 15: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

investor. Jawa Timur pun menjadi ’’pelabuhan’’ tujuan investasi yang aman bagi investor. Nyaman untuk menelurkan produk industri.

Catatannya, praktik-praktik baik (best practices) ini perlu terus mendapat kampanye marketing public relations yang antusias. Dengan memperbanyak publikasi dokumentasi yang memikat calon penanam modal. Memperbanyak bentuk rilis kinerja investasi, potensi investasi, dan debirokratisasi administrasi investasi yang memesona. Memberikan motivasi dan optimisme yang berbasis nilai-nilai friendly (ramah).

Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur menyadari perlunya inovasi penyampaian informasi. Bahwa marketing public relations potensi investasi, kinerja, dan debirokratisasi investasi di Jawa Timur tidak cukup dilakukan melalui jalan konvesional. Tidak hanya melalui promosi investasi terbuka, melalui forum-forum bisnis, talk show di televisi dan radio, serta advertorial di banyak koran.

Perlu bentuk lain. Dan pilihan lain yang dipilih BPM Jawa Timur ialah menyusun dan menulis buku profil investasi, kinerja investasi, serta guiding investment dengan mengutamakan desain visual buku yang memikat. Dengan alur penyajian gaya jurnalistik yang memperbanyak gambar, foto, serta ilustrasi dengan desain yang trendi.

Insya Allah, foto-foto, desain gambar, dan pola grafis ilustrasi tentang profil ekonomi dan kinerja investasi Jawa Timur yang disajikan dalam buku ini tidak membebani pikiran untuk mencerna data serta angka-angka yang rumit. Dengan buku ini, data dan angka-angka yang dirangkul foto-foto indah dengan tata artistik yang menarik akan mengundang senyum pembaca.

Selamat menyimak dan membaca buku ini. Insya Allah informatif dan membantu.

is convenient for spawn industrial products.

It is noted that good practices (best practices) of this needs to continue to receive enthusiastic marketing public relations campaign. With emphasize on the publication of the documentation that lure potential investors. Increasing the release form of investment performance, investment potential and charming the investment administration de-bureaucratization. Providing motivation and optimism based on the values of friendly (nice).

Investment Board (BPM) in East Java realizes the need for innovative delivery of information. That the investment potential of marketing public relations, performance, and the de-bureaucratization of investment in East Java is not enough if it is only done via conventional way. Not only through the promotion of open investment, through business forums, talk shows on television and radio, as well as advertorial in many newspapers.

It is needed another form. Another option which is selected by East Java BPM is compiled and written a book investment profile, investment performance, as well as guiding investment with emphasis on a compelling visual design of a book. With the presentation of journalistic style that reproduce images, photographs, and illustrations with a trendy design.

Insha Allah, photographs, design drawings, illustrations and graphic patterns on the economic profile and investment per-formance of East Java presented in this book does not burden the mind to digest the data and the complex numbers. With this book, data and numbers which embraced by beautiful pictures followed by interesting artistic would invite the reader to smile.

Enjoy and happy reading. Insha Allah, it is informative and helpful.

Surabaya, April 2012

Salam • RegardsTim penyusun buku • Chief Editor and team

Salam Pembuka Greeting

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 15

Page 16: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

SENI BUDAYA JAWA TIMUR: Salah satu varian seni dan budaya lokal (atas dan bawah) dalam acara tahunan “Banyuwangi Ethno Carnival’’. Acara ini banyak diminati turis asing dan nasional.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur16

Page 17: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 1seKiLAs

JAWA TiMUr

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 17

Page 18: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

provinsi dengan Uportunitas Tinggiprovince with High opportunity

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi kedua –setelah Provinsi DKI Jakarta – yang menjadi tujuan utama investasi di Indonesia. Letak geografis Jawa Timur sebagai tujuan utama inves tasi sangatlah strategis serta amat menguntungkan.

Misalnya, Jawa Timur merupakan provinsi yang menjadi salah satu pusat lalu lintas barang, manusia, dan keuangan internasional. Memiliki bandara internasional ,Juanda Surabaya di Sidoarjo, yang menjadi salah bandara internasional tersibuk di Indonesia. Memiliki bandara lokal di tiga daerah yang penghubungan antarkota (citylink) di Jawa Timur.

Jawa Timur juga memiliki pelabuhan laut internasional seperti Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya). Kini Pelabuhan Tanjung Perak diperluas ke Teluk Lamong, Gresik, yang akan dihubungkan dengan kereta barang pengangkut peti kemas.

Dan ini lagi, Jawa Timur merupakan daerah yang dilalui jalan tol (highway) Trans-Jawa. Lalu, sejak April 2014, PT KAI (Kereta Api Indonesia) mulai memiliki rel ganda (double track) yang mempersingkat perjalanan kereta api dari Surabaya ke Jakarta dan sebaliknya dari 9 (sembilan) jam perjalanan menjadi 6 (enam) jam perjalanan.

Ke depan, perjalanan kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi, wilayah paling timur Provinsi Jawa Timur,

East Java Province is the second province-after the DKI Jakarta Province – to become a prime investment destination in Indonesia. The geographical position of East Java as the primary goal of investment is proven to be very strategic and very profitable.

For example, East Java is a province which became one of the central traffic of goods, people, and international finance. It has an international airport in Sidoarjo - Surabaya named Juanda that become one of the busiest international airports in Indonesia. It also serves as the place that connects the three cities in East Java.

East Java also has an international seaport such as the Port of Tanjung Perak (Surabaya). Tanjung Perak is now extended to the Lamong Gulf, Gresik, which will be connected with a freight train transporting containers.

Moreover, East Java is an area passed by Trans-Java highway. Then, since April 2014, PT KAI began to develop a double track that shortens the train journey from Surabaya to Jakarta and vice versa from nine hour drive to six hours of travel.

In the future, the train journey from Surabaya to Banyuwangi, the easternmost province of East Java, also immediately uses

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur18

Page 19: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

juga segera menggunakan rel ganda. Rel ganda dapat mempersingkat perjalanan dari ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, ke Banyuwangi dari 6 (enam) jam menjadi hanya 4 (empat) jam perjalanan.

Dari ibu kota Republik Indonesia (RI), Jakarta, ke Jawa Timur (Jatim) hanya 664, 25 km. Cukup 1 jam 10 menit penerbangan. Dari Denpasar, ibu kota Bali, ke Surabaya hanya 30 menit penerbangan.

Dengan kereta api (KA) eksekutif, Jakarta ke Surabaya merupakan perjalanan yang memikat. Sepanjang perjalanan menyusuri pantai-pantai indah utara Jawa sambil menikmati panorama pegunungan eksotis Jawa Barat dan Jawa Tengah. Trip ke Surabaya pun menjadi sangat rileks. Tidak melelahkan.

Pelayanan KA eksekutif Jakarta–Surabaya atau sebaliknya Surabaya–Jakarta memberikan pengalaman yang nyaman. Pelayanan dengan standar hotel berbintang. Bisa melepas penat-lelah dengan tidur lelap di kursi yang bisa direbahkan. Check in dan boarding relatif ontime dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan yang cukup rapi.

Provinsi Jawa Timur (Jatim) bertetangga dekat dengan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di tapal batas wilayah barat. Di timur, Jatim bersebelahan dengan Provinsi Bali dengan ’’garis demarkasi’’ Selat Bali. Hanya setengah jam menyeberang dari Bali ke Banyuwangi via pelabuhan feri Gilimanuk ke pelabuhan feri Ketapang, telapak kaki telah menyentuh wilayah Jatim.

I N D O N E S I A

Potret Ringkas Jawa Timur East Java Snapshot

double rail. Double rail can shorten the journey from the capital city of East Java, Surabaya to Banyuwangi from six hours to just four hours away.

From Jakarta to East Java, which stretching for 664.25 km, it will only Just 1 hour 10 minute flight. From Denpasar to Surabaya it only takes a 30-minute flight.

By using executives train, Jakarta to Surabaya will be an enthralling journey. During the trip down the beautiful beaches of northern Java and enjoy panoramic mountain exotic West Java and Central Java , the Trip will be very relaxing, rather than tiring.

Train service executive Jakarta-Surabaya Surabaya-Jakarta or otherwise provide a comfortable experience. With an exclusive hotel-like service, one can release their fatigue and fall asleep on a chair that can be used as a bed simultaneously. Check in and boarding will be relatively on time with a neat departure and arrival schedule.

East Java Province is close to the neighboring region Central Java province in the western region of the boundary. In the east, East Java Province is adjacent to Bali, divided by the Bali Strait. With only half an hour crossing from Bali to Banyuwangi via Gilimanuk port to Ketapang ferry port, one has already touched the area of East Java.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 19

Page 20: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

j A w A t I m u r

Wilayah Jatim membentang luas di areal 47,922 km2 dengan 90 persen wilayah berupa daratan dan lahan luas tempat berpijak lebih dari 37 juta penduduk Jatim. Hanya 10 persen wilayah Jatim yang merupakan kepulauan, termasuk Madura. Jumlah di Jatim by name (punya nama) sebanyak 446 pulau. Lalu, 18 dari 446 pulau itu berpenghuni. Sisanya, 426 pulau sunyi sepi. Tanpa penghuni.

S a m u d e r a H i n d i a • H i n d i a S e a

East Java region of vast stretches of 47.922 km2 in area with 90 percent of the area of land and large estates with more than 37 million people in East Java. Only 10 percent of East Java is in the form of archipelago, including Madura. As much as 446 islands in East java has name, 18 of those are inhabited islands. The rest, 426 deserted island without inhabitants.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur20

Page 21: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

j A w A t I m u r

Profil • Profile

Luas wilayah : 47, 922 Km2Total areaJumlah penduduk : 38, 363 juta jiwa lebih (sampai 2013)Total populationKepadatan : 782 Km2DensityKomposisi wilayah : 90 persen daratan dan The composition of the region 10 persen kepulauan.Jumlah pulau : 446 pulau by name Number of islands (punya nama), 18 pulau berpenghuni, 426 tidak berpenghuni.Ibu kota : SurabayaCapital CityGubernur : Dr H. Soekarwo GovernorWakil Gubernur : Drs Saifullah YusufDeputy GovernorSuku Bangsa : Jawa (79 %)Ethnicity Madura (18 %) Tionghoa ( 1% ) Lain-Lain ( 1% )Agama : Islam (90%)Religion Protestan ( 6% ) Katolik ( 2% ) Hindu ( 1% ) Konghucu ( 0,6% ) Budha ( 0,4% )Bahasa : JawaLanguages Madura IndonesiaJumlah Kabupaten dan Kota : 19 (kabupaten)Number of County and City 9 (kota)

Di utara, terbentang luas nan jauh Laut Jawa. Di tepian Banyuwangi, Selat Bali menjadi tapal batas ujung timur Jatim dengan Bali. Di selatan tapal batas Jatim, ada hamparan luas Samudra Hindia. Di barat, Kabupaten Tuban menjadi ’’patok’’ pembatas dan pintu keluar masuk untuk ke Jawa Tengah. Jatim itu berada di tengah-tengah ’’pangkuan’’ Jateng dan Bali.

L a u t J a w a • J a v a S e a

Potret Ringkas Jawa Timur East Java Snapshot

In the north part is the Java Sea. On the banks of Banyuwangi, Bali Strait becomes the eastern end of the boundary of East java with Bali. In southern boundary of East Java, there are vast expanses of the Indian Ocean. In the west, Tuban becomes the doorway to Central Java. In other word, East Java is in the middle of Central Java and Bali.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 21

Page 22: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kantor pusat pemerintah provinsiprovincial Government Headquarters

KANToR GUBERNUR JAWA TIMUR: Dari gedung lama di Jalan Pahlawan inilah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dijalankan.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur22

Page 23: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jawa Timur adalah daerah otonom tingkat provinsi. Saat ini Provinsi Jawa Timur dipimpin Gubernur Dr H Soekarwo dan Wakil Gubernur Drs Saifullah Yusuf. Ibu kota Provinsi Jawa Timur adalah Surabaya.

East Java is a province-level autonomous region. Currently led by the Governor of East Java Province Dr H Soekarwo and Deputy Governor Saifullah Yusuf Drs. The capital city of East Java Province is Surabaya.

PuSAt pemerintahan Provinsi Jatim berada di Jalan Pahlawan, Surabaya. Provinsi Jatim membawahkan 38 kabupaten-kota.

Kantor pusat pemerintahan berada di Jalan Pahlawan, berseberangan dengan Tugu Pahlawan, monumen bersejarah perjuangan revolusi fisik arek-arek Suboyo untuk mempertahankan kemerdekaan RI pada 10 November 1945.

Selain menjalankan pemerintahan di Jalan Pahlawan, gubernur Jawa Timur menggunakan Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Berbeda dengan gedung di Jalan Pahlawan, Gedung Grahadi –bangunan tua peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu– bukan kantor pusat pemerintahan. Namun, merupakan gedung pertemuan gubernur Jatim dengan tamu-tamu negara serta tamu-tamu lain gubernur Jatim.

Jawa Timur juga memiliki lembaga perwakilan rakyat (DPRD) sebagai lembaga legislatif daerah provinsi. DPRD Jatim beranggota 100 orang yang merupakan wakil-wakil rakyat hasil pemilihan umum.

Dari gedung DPRD itu, banyak dilahirkan regulasi daerah, termasuk regulasi yang terkait dengan investasi. Gedung DPRD Jatim berada di kawasan Jalan Kemayoran, Surabaya.

East Java provincial administration center is located at Jalan Pahlawan, Surabaya. It is in Charge of 38 districts in East Java Province-town.

Government headquarters is located at Jalan Pahlawan, opposite the Heroes Monument, historic monuments revolutionary physical struggle of arek-arek Suroboyo to maintain independence on 10 November 1945.

In addition to running the government in Jalan Pahlawan, the governor of East Java using Grahadi in Jalan Governor Suryo, Surabaya.

In contrast to the building at Jalan Pahlawan, Grahadi-old heritage building that the Dutch colonial government left - is not government headquarters, but is the governor of East Java conference hall with state guests and other guests of the governor of East Java.

East Java also has a representative body of the people (Parliament) as the provincial legislature. Java DPRD has 100 people who are elected representatives election results.

From the parliament building, many born local regulations, including regulations relating to investment. Java DPRD building located at Jalan Kemayoran, Jakarta.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 23

Page 24: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

staadhuis Te soerabaiaStaadhuis Te Soerabaia

Surabaya merupakan ibu kota Provinsi Jatim. Surabaya adalah kota nomor dua terbesar di Indonesia setelah ibu kota Republik Indonesia Jakarta.

Kota Surabaya saat ini menjadi kota raya metropolitan yang memiliki akses luas ke banyak kota besar di Asia serta kota-kota lain di Eropa, Australia, dan Amerika. Surabaya merupakan pintu masuk internasional ke Jatim dan kawasan Indonesia bagian timur.

Sebagai kota metropolitan dan ibu kota Provinsi Jatim, Surabaya memiliki banyak kantor perwakilan negara asing. Misalnya, kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di kawasan Citraland. Ada pula kantor Konjen Jepang, Jerman, Tiongkok, Prancis, Belanda, dan negara-negara lain sahabat negara Indonesia.

Di Surabaya banyak ditemui gedung pencakar langit, hotel berbintang lima, mal dan supermarket berstandar internasional,

Surabaya is the capital of East Java province. Surabaya is the second largest city in Indonesia after the Indonesian capitol of Jakarta.

Surabaya City is currently a metropolitan city highways have broad access to many major cities in Asia as well as other cities in Europe, Australia, and America.Surabaya is the international gateway to Batam and eastern Indonesia.

As a metropolitan city and the capital of East Java, Surabaya has many representative offices of foreign countries; such as, the Consulate General in the United States. There is also the office of the Consulate General of Japan, Germany, China, France, the Netherlands, and other countries of Indonesia companions.

In Surabaya there are numerous skyscrapers, five-star hotels, shopping malls and supermarkets to international standards,

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur24

Page 25: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Potret Ringkas Jawa Timur East Java Snapshot

serta kantor perusahaan penerbangan asing. Surabaya juga memiliki pelabuhan laut dan udara internasional (airport). Pelabuhan laut internasional di Surabaya adalah Pelabuhan Tanjung Perak, sedangkan international airport-nya adalah Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Kota Surabaya dipimpin seorang wali kota dan wakil wali kota. Gedung kantor pusat pemerintahan Kota Surabaya disebut Balai Kota di Jalan Taman Surya No 1, Surabaya.

Sama dengan Gedung Grahadi, gedung Balai Kota Surabaya merupakan gedung pemerintahan kolonial Belanda yang terus terpelihara sangat indah sampai saat ini.

Di Balai Kota itulah wali kota Surabaya berkantor. Saat ini wali kota Surabaya dijabat Tri Risma Harini. Adapun wakil wali kota Surabaya dijabat Wisnu Sakti Buana.

Gedung Balai Kota Surabaya dibangun pada 1925 dan selesai pada 1927. Saat ini Balai Kota Surabaya berumur 87 tahun. Balai kota Surabaya disebut Staadhuis Te Soerabaia. (*)

as well as the corporate offices of foreign airlines. Surabaya also has an international air and sea ports. The international seaport is the Port of Tanjung Perak Surabaya, while the international airport is Juanda Surabaya in Sidoarjo.

Surabaya city is led by a mayor and deputy mayor. Government headquarters building in Surabaya called City Hall at No. 1 Jalan Taman Surya, Surabaya.

Same with Grahadi, Surabaya City Hall building is the Dutch colonial government buildings are kept very beautifully maintained until today.

It is at City Hall where the mayor of Surabaya works. Current Surabaya Mayor is held by Tri Risma Harini . The deputy mayor of Surabaya occupied by Vishnu Sakti Buana. Surabaya City

Hall was built in 1925 and completed in 1927. Surabaya City Hall is 87 years old. Surabaya town hall called Te Staadhuis Soerabaia.

BALAI KoTA: Gedung ini dibangun pada 1927. Sampai sekarang menjadi kantor wali kota Surabaya.

CITY HALL: Built in 1927, and it has become the major of Surabaya office up to this day.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 25

Page 26: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Di Atas Nasional

Jawa Timur merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur rata-rata selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Selama lima tahun terakhir (2008-2013) pertumbuhan ekonomi Jawa timur selalu di atas 6 persen. Bahkan tahun 2012 pertumbuhannya mencapai 7,27 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi Indionesia saat itu (2012) hanya 6,23 persen. Tahun 2013 sedikit turun menjadi 6,55 persen, tetapi masih di atas pertumbuhan ekonomi nasional (Indonesia) yang pada tahun sama (2013) juga turun hanya tumbuh 5,78 persen.

Pada triwulan pertama 2014 ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur naik 6,40 persen dibanding pada triwulan pertama 2013. Semua sektor di Jawa timur mengalami pertumbuhan positif pada 2013, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,43 persen, sedangkan terendah di sektor pertanian sebesar 1,59 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur (2008 – 2013)

2008 5,95 %

2009 5,01 %

2010 6,67 %

2011 7,22 %

2012 7,27 %

2013 6,55 %

Sumber: Jatim Primadona Investasi 2012 halaman 15 dan Bappeda Jatim 2014

Makro ekonomi Macro economics

East Java Economic Growth Above National’s Growth

East Java is a province with a very high economic growth. The economic growth of East Java is approximately above the national economic growth.

Over the last five years (2008-2013) the economic growth of East Java has always been above 6 percent. Even in 2012, its growth reached 7.27 percent while the Indonesia economic growth at that time (2012) is only 6.23 percent. In 2013, fell slightly to 6.55 percent, but still above the national economic growth (Indonesia) which was only 5.78 percent.

In the first quarter of 2014, East Java economic growth rose to 6.40 percent compared to the first quarter of 2013. All sectors in East Java experienced a positive growth in 2013, with the highest growth in the transportation and communication sector by 10.43 per cent, while the lowest in the agriculture sector of 1.59 percent.

The Economic Growth of East Java (2008 – 2013)

2008 5,95 %

2009 5,01 %

2010 6,67 %

2011 7,22 %

2012 7,27 %

2013 6,55 %

Source: Jatim Primadona Investasi 2012 page 15 and Bappeda Jatim 2014

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur26

Page 27: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Inflasi rendah

Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan tingkat inflasi yang sangat rendah. Pada periode Desember 2013–April 2014, inflasi hanya 0,01 persen. Di bawah satu digit. Sedangkan selama setahun terakhir, April 2013–April 2014, inflasi di Jawa Timur 6,75 persen.

Ekspor-impor

Sampai Maret 2014 perbandingan volume ekspor-impor di Provisni Jawa Timur mengalami defisit USD – 1,07 miliar. Rinciannya, antara lain, ialah periode Januari – Maret 2014, nilai ekspor mencapai USD 4,95 miliar. Ada pun nilai impor mencapai USD 6,02 miliar. Pada periode Januari – Maret 2014 ekspor migas mencapai USD 0,22 miliar dan ekspor non-migas mencapai USD 4,73 miliar. Pada periode yang sama impor migas mencai USD 1,87 miliar dan impor non-migas mencapai USD 4,15 miliar.

Perbankan Sehat, Pertumbuhan Kredit Sektor Produktif Meningkat

Sepanjang tahun 2013, kinerja perbankan di Jawa Timur memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian di provinsi tersebut.

’’Pertumbuhan ekonomi naik, kredit naik, itu berarti kondisi perbankan Jawa Timur cukup sehat,’’ kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Dwi Pranoto dalam jumpa pers setelah serah terima fungsi pengaturan dan pengawasan Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan di Gedung Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Surabaya, Selasa, 31 Desember 2013.

Menurut catatan BI, sampai November 2013, total aset perbankan di Jawa Timur mencapai Rp 425,01 triliun atau 6,96 persen dari total aset perbankan nasional. Penyaluran kredit mencapai Rp 301,51 triliun dari dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp 325,75 triliun.

Sebagian besar penyaluran kredit ditujukan untuk sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 73,51 persen dari total kredit. Kondisi itu didukung tingkat risiko kredit yang relatif rendah dari jumlah non-performing loan (NPL) sebesar 1,92 persen.

Low Inflation

East Java Province is an area with a very low inflation rate. In the period of December 2013--April 2014, inflation was only 0.01 percent, below one digit. While over the last year, April 2013--April 2014, inflation in East Java was 6.75 percent.

Export - import

Until March 2014 the volume of export-import in East Java Province experienced deficit of USD - 1.07 billion. The detail, among other things, is the export value reached USD 4.95 billion while the import value reached USD 6.02 billion from the period of January to March 2014. In January - March 2014 period, oil and gas exports reached USD 0.22 billion and non-oil exports reached USD 4.73 billion. In the same period, import of oil and gas reached UDS 1.87 billion and non-oil import reached USD 4.15 billion.

Healthy Banking, Credit Growth on Productive Sector Rises

Throughout 2013, the performance of banks in East Java made a significant contribution to the economy in the province.

‘’Economic growth rise, credit rise, it means the condition of banks in East Java is quite healthy,’’ said Chief Representative of Bank Indonesia Region IV of East Java Dwi Pranoto in a press conference after the handover of regulation and supervision function of Bank Indonesia to the Financial Services Authority at Gedung Bank Indonesian region IV of East Java, Surabaya, Tuesday, December 31, 2013.

According to BI, until November 2013 the total banking assets in East Java reached Rp 425.01 billion or 6.96 percent of the total national banking assets. The loan distribution reached Rp 301.51 trillion from third-party funding (TPF) which was collected at Rp 325.75 trillion.

Most of the lending which is aimed at the productive sector which supports economic growth in East Java reached 73.51 percent of the total credit. Such conditions supported by relatively low credit risk level than the amount of non-performing loans (NPL) of 1.92 percent.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 27

Page 28: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah meningkat secara tahunan sebesar 20,22 persen sehingga mencapai Rp 86,87 triliun dengan NPL 3,50 persen. Menurut Dwi, BI bersama Otoritas Jasa Keuangan akan terus menggenjot UMKM untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Jawa Timur. ’’Kami akan perkuat basis UMKM dan ekonomi umat berbasis syariah. Sebab, keduanya sangat kuat di Jawa Timur,’’ kata Dwi.

BI juga mencatat, pertumbuhan investasi turut memberikan kontribusi. Meski share investasi dari kredit modal kerja hanya 14,5 persen, pertumbuhannya mencapai 33,5 persen. Itu berarti pergerakan sektor riil mengalami ekspansi cukup signifikan. (www.tempo.co.id, 31 Desember 2013)

Kredit Bank Asing Ikut Tumbuh

Pertumbuhan total aset Bank Asing di Jawa Timur dua tahun terakhir –Januari 2012 sampai Januari 2014– tercatat terus tumbuh. Berdasar data pokok bank umum di Jawa Timur (Jatim) yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), pada Januari 2012, total aset bank asing di Jatim mencapai Rp 16.375.909 triliun. Pada bulan yang sama, Januari, tahun 2013 menjadi Rp 21.122.845 triliun. Selanjutnya Rp 26.892.235 triliun pada Desember 2013. Memasuki Januari 2014, di bulan Januari, total aset perbankan asing terus naik menjadi Rp 27.098.603 triliun.

Bukan hanya aset, pertumbuhan kredit bank asing di Jawa Timur juga terus meningkat. Menurut data BI pada Januari 2012, kredit bank asing mencapai Rp 9.848.715 triliun. Angka itu naik menjadi hingga Rp 13.569.958 triliun pada Desember 2012. Pada 2013, pertumbuhan kredit bank asing tercatat Rp 13.785.570 triliun. Lantas, menjadi Rp 20.083.709 triliun pada Desember 2013.

Untuk tahun 2014, pada Januari, pertumbuhan kredit naik lagi jika dibandingkan dengan Desember 2013 menjadi Rp 20.308.282 triliun.

Pertumbuhan aset dan pertumbuhan kredit bank asing di Jawa Timur itu menunjukkan bahwa Jawa Timur merupakan daerah yang kondisi investasinya sangat sehat. Dengan kata lain, pertumbuhan aset dan pertumbuhan kredit bank asing tersebut menjadi salah satu variabel yang menunjukkan bahwa banyak perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jawa Timur yang merealisasikan investasi melalui pembiayaan dari bank asing.

Credit for micro, small, and medium enterprises increased by 20.22 percent on an annual basis and reached Rp 86.87 trillion in NPLs 3.50 percent. According to Dwi, BI and Financial Services Authority will continue to boost SMEs to promote inclusive growth in East Java. ‘’ We will strengthen the SMEs and sharia-based economic because both are very strong in East Java, ‘’ said Dwi.

BI also noted that investment growth is also giving a contribution. Although the share of investment of working capital loan is only 14.5 percent, its growth reached 33.5 percent. It means the real sector has expanded significantly. (www.tempo.co.id, December 31, 2013)

Foreign Bank Loan Grows Well

The growth of total assets of foreign banks in East Java for the last two years --January 2012 until January 2014-- is continued to grow. Based on the basic data of commercial banks in East Java issued by Bank Indonesia (BI), in January 2012, the total assets of foreign banks in East Java reached Rp 16,375,909 trillion. In the same month, January 2013 became Rp 21,122,845 trillion. It became Rp 26,892,235 trillion in December 2013. Entering January 2014, the total assets continue to rise to Rp 27,098,603 trillion.

Not only assets, but the credit growth of foreign banks in East Java is also increasing. According to BI data in January 2012, foreign bank loans reached Rp 9,848,715 trillion. That number increased to Rp 13,569,958 trillion in December 2012. In 2013, the credit growth was Rp 13,785,570 trillion and Rp 20,083,709 trillion in December 2013.

In 2014, in January, the credit growth rose again if compared to December 2013 became Rp 20,308,282 trillion.

The asset and credit growth of foreign banks in East Java shows that East Java is a healthy investment area. In other words, the growth become one of the variables that indicates many foreign direct investments (FDI) and domestic investment (DI) companies realize the investment through financing from foreign banks.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur28

Page 29: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Partisipasi Angkatan Kerja

Partisipasi angkatan kerja di Jawa Timur selama empat tahun terakhir 2010–2013 relatif tinggi dengan persentase yang tergolong stabil. Itu berarti lapangan kerja yang tersedia di Jawa Timur cukup elastis dalam menyerap tenaga.

Pada tahun 2010 jumlah penduduk usia kerja mencapai 28.268.825 juta orang. Jumlah itu pada tahun 2011 naik menjadi 28.440.153 juta orang. Pada tahun 2012 naik menjadi 28.586.928 juta orang dan pada Agustus 2013 menjadi 28.800.000 juta orang.

Angkatan kerja pada 2010 mencapai 19.527.051 juta orang. Dari jumlah itu, yang bekerja mencapai 18.698.108 juta orang, sedangkan yang menganggur 828.943 ribu orang. Pada 2011 terdapat 18.940.340 orang angkatan kerja. Dari jumlah itu, yang bekerja pada 2011 mencapai 821.546 ribu orang.

Pada tahun 2012 jumlah angkatan kerja mencapai 19.901.558 juta orang. Dari jumlah itu, yang bekerja sebanyak 19.081.995 juta orang dan yang menganggur 819.563 ribu orang. Pada 2013 (Agustus) jumlah angkatan kerja mencapai 20.137.000. Dari jumlah itu, yang bekerja sebanyak 19.266.000 juta orang dan yang menganggur 871.000 ribu orang.

Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2010 mencapai 4,25 persen. Tahun 2011 menjadi 4,16 persen. Tahun 2012 menjadi 4,12 persen dan pada 2013 menjadi 4,33 persen.

Partisipasi Angkatan Kerja di Jawa Timur (2010–2013)

No tahun Persentase (%)

1 2010 69,08

2 2011 69,49

3 2012 69,62

4 2013 69,92

Sumber: BPS Jawa Timur 2014

MikroekonomiMicroeconomics

Labor Force Participation

Over the last four years, labor force participation in East Java is relatively high with a relatively stable percentage. It means that available job in East Java is elastic enough to absorb the labor.

In 2010 the number of working-age population reached 28,268,825 million people. In 2011 this number rose to 28,440,153 million people. In 2012 rose to 28,586,928 million people and in August 2013 rose to 28,800,000 million people.

Labor force in 2010 was 19,527,051 million people in which 18,698,108 million of it was working people, while as many as 828,943 thousand was unemployed. In 2011, there were 18,940,340 people from the labor force and as many as 821,546 thousand people were working.

In 2012 the total labor force was 19,901,558 million people, as much as 19,081,995 million were working people and as many as 819 563 thousand was unemployed. In 2013 (August) the total labor force reached 20.137 million in which 19,266,000 million was working people and 871 000 thousand was unemployed.

The open unemployment rate in 2010 was 4.25 percent. In 2011 changed into 4.16 percent. In 2012 was 4.12 per cent and in 2013 became 4.33 percent.

Labor Force Participation in East Java (2010 – 2013)

No tahun Persentase (%)

1 2010 69,08

2 2011 69,49

3 2012 69,62

4 2013 69,92

Source: Statistics Central Bureau

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 29

Page 30: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Berbagai Event Bursa Kerja

Partisipasi angkatan kerja di Jawa Timur relatif stabil, rata-rata di atas 60 persen tiap tahun, antara lain, karena dua variabel. Pertama, kualitas skill tenaga kerja yang tersedia di bursa kerja relatif baik. Mereka –tenaga kerja di Jawa Timur– memiliki kecapakapan teknis dan skill sesuai persyaratan standar yang diperlukan banyak sektor lapangan kerja.

Karena kualitas tenaga kerja di bursa kerja banyak memenuhi persyaratan standar itu, di kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang banyak digelar event bursa kerja.

Di Surabaya saja, selama tahun 2014, terdapat lebih dari 12 kali event bursa kerja. Untuk periode Mei–Juni 2014 di Surabaya sudah berlangsung 6 (enam) kali event bursa kerja di kampus perguruan tinggi, di pusat perbelanjaan, dan gedung-gedung ekspo. Tiap-tiap event bursa diikuti lebih dari 100 perusahaan pencari kerja mulai tingkat pekerja, staf, dan manajer.

Jumlah Kendaraan Bermotor

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor yang sangat tinggi. Sampai Desember 2013, jumlah kendaraan bermotor di Jawa Timur mencapai 12.967.458.

Dari jumlah sebesar itu, sebagaian besar kepemilikan sepeda motor mencapai 88,26 persen. Berikutnya 6,1 persen kepemilikan mobil station (station wagon), truk (3,63 persen), dan mobil sedan (1,12 persen).

Various Job Fair Event

Labor force participation in East Java is relatively stable, approximately above 60 percent per year, among other things, due to two variables. First, is the quality of available labor skills in the labor market is relatively good. They -East Java labor- have appropriate technical skills which meet the standard requirements of many employment sectors.

Because the quality of labor meets the requirements thus, big cities like Surabaya and Malang held many job fair.

In Surabaya alone, during the year 2014 there were over 12 times job fair events. For May to June 2014 period, Surabaya has lasted 6 (six) times job fair events on various campuses, in shopping malls, and buildings expo. Each job fair is supported by over 100 job seeker companies ranging from workers, staff, and managers level.

Number of Motor Vehicles

East Java is one of the provinces in Indonesia with a very high number of motor vehicle ownership. As of December 2013 the number of vehicles in East Java reached 12,967,458.

Most of them was motorcycle ownership which reached 88, 26 percent, 6, 1 percent of wagon ownership, the truck is 3, 63 percent and sedan cars ownership was 1, 12 percent.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur30

Page 31: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 2

peLUANG DAN pOTeNsi

iNVesTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 31

Page 32: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ banyak peluang investasi di berbagai sektor yang meng-untungkan di Jawa timur. Dari sektor energi, infra struk-tur, manufaktur, sampai sektor wisata. Silakan berinvestasi di Jawa timur. Pemerintah Provinsi Jawa timur, melalui Ba-dan Penanaman Modal (BPM), memberikan layanan mudah, murah, cepat, praktis, dan memberikan sejumlah insentif...”

“there are a lot of investment opportunities in various sectors in East Java. Let us say the energy sector, infrastructure, manufacture, to tourism sector. Do not hesitate to invest in East Java. East Java Provincial Government, through the Investment Board (BPM), providing an easy, inexpensive, rapid, practical, and provide a number of incentives ... “

EnErGi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur32

Page 33: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

investasi sektor energi investment in energy Sector

Energi

1. Proyek Minyak dan Gas Proyek Kilang Minyak•Terminal Penampung LNG•

2. Proyek Panas Bumi (Geothermal)Pembangkit listrik panas bumi di Arjuna-Welirang•

Kilang Minyak

Kebutuhan BBM nasional melebihi kapasitas kilang minyak yang dimiliki Pertamina. Bahkan, tidak ada lagi kilang minyak di Jawa Timur.

tujuan ProyekMemenuhi permintaan BBM (bahan bakar minyak) Jawa

Timur jika seandainya tidak ada kilang minyak di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan permintaan minyak untuk Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB cukup tinggi sekitar 207 MBSD (million barrel stream day) pada 2006, 252 MBSD (2011), dan 307 MBSD (2016) atau setara dengan 352 MBSD minyak mentah.

Lingkup ProyekMembangun dan mengoperasikan kilang minyak lepas

pantai dengan desain dasar, antara lain:Kapasitas pemroses minyak mentah sebesar 300 MBSD •(300.000 BBL/D) dengan komposisi 150 MBSD Arabian Light Crude (ALC) dan 150 MBSD Arabian Heavy Crude (AHC)

Proses konfigurasi berdasar pada konsep-konsep berikut:

Memaksimalkan produk sulingan menengah dengan 1. pertimbangan defisit nasional terbanyak berada di produk ini. Karena itu, harus memilih Hydrocracker Unit (HCC) di Middle Destilate Mode (modus sulingan menengah/sedang).

Energy

1. Oil and Gas ProjectOil Refinery Project • LNG Container Terminal •

2. Geothermal Project Geothermal power plant in Arjuna-Welirang•

Oil Refinery

National fuel needs exceed the capacity of the oil refinery owned by Pertamina. In fact, there is no longer an oil refinery in East Java.

Project Goals

To meet the demand of fuel in East Java, in case there is no refinery in East Java Province. The demand for oil in East Java, Bali, NTT and NTB are high enough about 207 MBSD (million barrels stream day) in 2006, 252 MBSD (2011), and 307 MBSD (2016), equivalent to 352 MBSD of crude oil.

Scope of the ProjectBuild and operate an offshore oil refinery with basic design,

among others :Crude oil processing capacity of 300 MBSD ( 300,000 BBL • / D ) with a composition of 150 MBSD Arabian Light Crude (ALC) and 150 MBSD Arabian Heavy Crude (AHC)

Configuration process is based on the following concepts :

Maximizing middle distillate products with the 1. consideration of the highest national deficit is in this product. Therefore, should choose a hydrocracker unit ( HCC ) in Middle Distillate Mode.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 33

Page 34: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Mengoptimalkan produk bensin. Karena itu, harus 2. memilih FCC Unit (Fluidized Catalyc Cracking Unit) di gasoline mode (modus bensin).Meminimalkan produk bahan bakar minyak dan aspal.3. Dalam proses konfigurasi, campuran mentah difraksinasi 4. di Crude Distilling Unit (CDU) ke fraksi ringan dan sedang dan Atmospheric Residue (AR) sebagai proyek dasar.

Lokasi ProyekSitus proyek kilang minyak berlokasi di Kabupaten Situbondo,

sisi timur Provinsi Jawa Timur. Lokasi tersebut sangat baik untuk proyek ini karena rata-rata panjang kedalaman 40 meter dari dasar laut dan hanya 5 km dari pesisir. Cukup untuk draft VLCC (350.000 DWT/deadweight tonnage).

Selain itu, kondisi tanah sangat baik untuk fasilitas pendukung konstruksi kilang minyak. Perlu diketahui, permintaan BBM Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 19 persen dari permintaan nasional.

Lingkup Kerja (Rencana Konstruksi)unit utama

1. Crude Distilling unit (CDu) CDU adalah proses pertama dari keseluruhan proses. Campuran mentah difraksinasi menjadi bahan bakar, SR Naptha, SR Cerosene, dan Atmospheric Residue (AR) yang akan diproses sebagai berikut.

2. High Vacuum Distillation (HVu)AR (hasil dari CDU) difraksinasi menjadi Vacuum Gas Oil (VGO) dan Vacuum Residue (VR). Kemudian, VGO diberikan ke Unit Hydrocracker.

3. Naptha Hydrotreating unit (NHt) Proses ini menghilangkan komponen sulfur, nitrogen, olefin, dan silika di Naptha Feed Stock (hasil CDU) untuk menjadi Treated Naptha. Sebab, komponen yang dieliminasi ini adalah racun bagi katalis CCR Platforming. Hydrotreated Naptha tersebar ke Naptha Ringan dan Naptha Berat di Naptha Splitter. Kemudian, Naptha Berat melanjutkan ke CCR Platforming Unit dan Naptha Ringan dikirim ke Unit Isomerisasi.

4. CCR Platforming unit CCR Platforming Unit menggunakan katalis yang diubah menjadi Treated Heavy Naptha (hasil NHT) yang dikombinasi dengan hidrogen dan menghasilkan High Octane Reformate. Unit ini juga menghasilkan hidrogen yang kemudian dimurnikan di Pressure Swing Absorption (PSA) sebagai tambahan hidrogen agar menjadi Unit Hydrotreating.

5. unit Penex (unit Isomerisasi)Unit ini mengubah Hydro Treated Light Naptha yang mengandung low octan untuk dicampur komponen bensin, campuran lain, serta hidrogen katalis.

Optimize gasoline products. Therefore,should choose 2. the FCC unit (Fluidized Catalytic Cracking Unit) in gasoline mode (petrol mode).Minimizing petroleum products and asphalt.3. In the configuration process, the crude mixture was fract-4. ionated in Crude Distilling Unit (CDU) to light and medium fractions and Atmospheric Residue (AR) as a basic project.

Project LocationThe oil refinery project site is located in Situbondo, the

Eastern side of East Java Province. The location is very good for this project because the average length of the depth is 40 meters from the sea and is only 5 km from the coast. It is enough to draft VLCC (350,000 DWT/deadweight tonnages).

In addition, the condition of the soil is very good for oil refinery construction support facilities. Note that fuel demand in East Java, Bali, West Nusa Tenggara (NTB), and East Nusa Tenggara (NTT) reached 19 percent of the national demand.

Scope of Work (Construction Plan)Main Unit1. Crude Distilling Unit (CD)CDU is the first process of the whole process. Crude mixture was fractionated into fuel, Naphtha SR, SR Kerosene and Atmospheric Residue (AR) which will be processed as follows.

2. High Vacuum Distillation (HVU)AR ( results from CDU ) is fractionated into Vacuum Gas Oil (VGO), and Vacuum Residue (VR) . Then, the VGO is transferred to hydrocracker unit.

3. Naphtha Hydro-treating Unit (NHT)This process removes sulfur, nitrogen, olefins, and silica components in Naphtha Feed Stock (results from CDU) to be Treated Naphtha . Therefore, the eliminated component is toxic to CCR Plat forming catalyst. Hydro treated Naphtha is spread to Light Naphtha and Heavy Naphtha in Naphtha Splitter. Then, Heavy Naphtha proceed to CCR Platforming Unit and Light Naphtha sent to the Isomerization Unit.

4. CCR Platforming UnitCCR Platforming unit uses a catalyst that transformed into Treated Heavy Naptha (results from NHT) which combined with hydrogen and produce High Octane Reformate. The unit also produces hydrogen which is then purified in Pressure Swing Absorption (PSA) as an additional hydrogen to be Hydro-treating Unit.

5. Penex unit (Isomerization Unit)This unit transform Treated Light Naphtha Hydro which contain low Octane to be blended with gasoline component, another mix, and hydrogen catalyst .

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur34

Page 35: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

6. Cerosene Merox unit Proses ini bertujuan untuk membersihkan SR kerosin menjadi jet fuel dan mengubah merkaptan menjadi bisulphide. Karena itu, tidak ada perbedaan kapasitas sulfur dalam minyak tanah. Hanya senyawa sulfur yang berbeda, dari komponen merkaptan ke bisulphide.

7. Distillate Hydrotreating unit (DHt)DHT adalah proses katalis untuk mengeliminasi komponen sulfur organik dari hasil CDU untuk mendapatkan spesifikasi minyak gas 51.

8. VGO Hydrotreating unitProses ini menggunakan katalis untuk mengeliminasi komponen sulfur di dalam hasil VDU untuk diolah menjadi minyak gas guna mendapatkan spesifikasi Unit Hydrocracker.

9. unit HydrocrackerMemproses minyak gas Hydrotreated dengan katalis untuk menghasilkan minyak gas 51 dan avtur.

10. Solvent Deaspalthing unit Vakum Residu (hasil VDU) difraksinasi menjadi Deasphalted Oil dan Propane Aspal. Deasphalted Oil diumpankan ke FCCU. Propane Aspal adalah campuran Vakum Residu dan Decant Oil, hasil FCCU untuk memproduksi aspal Pen 60/70 dan 50/55.

11. LPG Metrox unitUnit ini merupakan proses penanganan SR, LPG, Hydrocracking LPG, dan CCR LPG. Yaitu, menggunakan ekstaksi kaustik untuk mengeliminasi sulfur merkaptan dan mendapatkan spesifikasi campuran LPG.

12. Pembangkit Listrik HidrogenPembangkit listrik hidrogen dengan sistem steam reforming terhadap bahan bakar gas akan menghasilkan gas hidrogen dengan kemurnian sampai 99,9 persen. Ini juga bisa dihasilkan dari PSA. Gas hidrogen ini digunakan pada unit-unit: Vacuum Gas Oil Hydrotreating, Naptha Hydrotreating Unit, Hydrocracker, Isomerization Unit, LCO Hydrotreating Unit, dan Gas Oil Hydrotreating Unit.

13. Sulphur Recovery unit (SRu)Unit ini memproses hydrogen sulfide yang dihasilkan dari Amine Treating Unit dan Gas Asam dari Striper Air Asam (Sour Water Stripper). Sulfur hasil dari SRU berupa cairan kemudian diubah ke serpihan sulfur solid dalam flecker sulfur.

14. Sour Water Stripper (SWS)SWS ini dimaksudkan untuk mengeliminasi H2S dan ammonia dari air asam yang dihasilkan dari pabrik ke tingkat yang sesuai untuk limbah hasil pembuangan.

6. Kerosene Merox UnitThis process aims to clean up the SR into jet fuel and transform kerosene merkaptan into bisulphide. Therefore, there is no difference in the capacity of sulfur in kerosene. The only different is in sulfur compounds, from merkaptans component to bisulphide.

7. Distillate Hydro-treating Unit ( DHT )DHT is the catalyst process to eliminate organic sulfur components from the results of CDU to get a specification of gas oil 51. 8. VGo Hydro-treating UnitThis process uses a catalyst to eliminate sulfur components in the results of VDU to be processed into gas oil in order to get hydrocracker unit specification.

9. Hydrocracker unitProcessing hydro-treated gas oil with a catalyst to produce gas oil and jet fuel 51 . 10. Solvent Deaspalthing UniVacuum Residue (results from VDU) is fractionated into Deasphalted Oil and Propane Asphalt. Deasphalted Oil is fed to the FCCU. Propane Asphalt is a mixture of Decant Oil and Vacuum Residue, results from FCCU is to produce Pen Asphalt 60/70 and 50/55 . 11. LPG Metrox UnitThis unit is handling the SR, LPG , Hydro-cracking LPG, and CCR LPG . It using caustic ecstasy to eliminate mercaptan sulphur and get LPG mix specifications.

12. Hydrogen Power PlantHydrogen power plant with steam reforming system against gas fuel will produce hydrogen gas with purity up to 99.9 percent. It can also be generated from the PSA. The hydrogen gas is used in these units: Vacuum Gas Oil Hydro-treating, Naphtha Hydro-treating Unit, Hydrocracker, Isomerization Unit, LCO Hydro-treating Unit, and Gas Oil Hydro-treating Unit . 13. Sulphur Recovery Unit (SRU)These units process the hydrogen sulfide produced from Amine Treating Unit and Acid Gas from Sour Water Stripper. Sulphur from the results of SRU which in the form of fluid is converted into solid sulphur flakes in flicker sulphur . 14. Sour Water Stripper (SWS)SWS is intended to eliminate H2S and ammonia from sour water generated from the plant to a suitable level for waste disposal .

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 35

Page 36: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

15. Amine treating unit Gas asam, termasuk gas kilang dan LPG asam, yang dihasilkan dari unit tertentu harus dibersihkan (amina treating) untuk mengurangi H2S. Kemudian, gas yang dirawat dilanjutkan ke pembangkit listrik hidrogen untuk menghasilkan gas hidrogen. Isi sulphur dalam gas kilang akan menurun dalam SRU sehingga tidak melebihi threshold yang diatur.

tangkiSistem isi tangki diperlukan untuk menyimpan:

Minyak mentah (CDU feed)•LPG (produk jadi)•Naptha ringan (produk)•Bensin (produk)•Kerosin (produk)•Minyak diesel (produk)•Bahan bakar minyak (produk)•Aspal (produk)•

utilitasUtilitas yang harus dibangun untuk mendukung kegiatan

operasional pengilangan minyak, antara lain:Generator listrik1. Ketel uap2. Sistem air demineralisasi3. Sistem pendingin air4. Sistem udara5. Sistem N26. Sistem air kebakaran7.

Fasilitas Loading/unloadingUnloading bahan mentah: 350.000 DWTLoading produk : 80.000–150.000 DWT

15. Amine Treating UnitAcid gas, including gas refineries and sour LPG, which is produced from a particular unit should be cleaned (amine treating) to reduce H2S. Then, the treated gas is transferred to hydrogen power plants to produce hydrogen gas . The contents of sulphur in the gas refinery will decrease in the SRU that does not exceed the threshold set.

TankThis tank system is required to store:

Crude oil (CDU feed)• LPG ( finished product )• Naphtha light (product )• Gasoline (product )• Kerosene (product )• Diesel oil (product )• Fuel oil (product )• Asphalt ( product )•

Utilities

Utilities that must be built to support the operations of oil refineries, among others :

1. Electric generator2. Boiler3. Demineralised water system.4. Water cooling system5. Conditioning system6. N2 system7. Fire water system

Loading / Unloading FacilitiesUnloading of raw materials: 350,000 DWTLoading products: 80000-150000 DWT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur36

Page 37: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Biaya Investasi - Investasi awal USD 4,242 juta - Total investasi (termasuk IDC dan biaya lain) : USD 5,018 juta

Analisis InvestasiKeuntungan proyek berdasar pada perkiraan

Umur/masa proyek : 20 tahun•Pinjaman pembiayaan : 70 persen•Ekuitas : 30 persen•Suku bunga : 8 persen•Periode EPC : 4,0 tahun•Depresiasi : 20 tahun•Harga mentah : USD 95/BBL•

Evaluasi Ekonomi (Konfigurasi Pertama)Berdasar perkiraan di atas, evaluasi ekonominya ialah:

Net present value (nilai bersih) : USD 3,649 miliar•IRR (internal rate of return) pada investasi : 13,1 persen•Waktu pembayaran : 6,9 tahun•Indeks profitabilitas : 1,8•DSR : 1,09•

Rekomendasi- Dukungan penuh dari Kabupaten Situbondo dan gubernur

Jawa Timur.Ketersediaan lokasi milik Pemerintah Kabupaten Situbondo

mencapai 400 hektare. Telah disetujui bupati Situbondo jika digunakan untuk lokasi kilang minyak. Kedalaman laut cukup untuk draf, berjarak 100 meter dari pesisir, mencapai kedalaman 50 meter, dengan karakter batimetri untuk memenuhi persyaratan.

Investment Cost- The initial investment is USD 4.242 million- Total investment (including IDC and other charges) : USD 5,018 million

Investment AnalysisBenefits of the project based on the estimation

Project life: 20 years• Loans financing : 70 percent• Equity : 30 percent• Interest rate : 8 percent• EPC Period : 4.0 years• Depreciation : 20 years• Crude Price : USD 95/BBL•

Economic Evaluation (First Configuration) Based on the above estimation, the economic evaluation are :- Net present value (net value) : USD 3,649 billion- IRR ( internal rate of return ) on investment : 13.1 percent- Payment Time : 6.9 years- Profitability index : 1.8- DSR : 1.09

Recommendation- Full support from Situbondo Regency and the Governor of

East Java .Availability of Situbondo Government -owned locations is

400 hectares. The Situbondo regents have approved if it is used for the location of the oil refinery. The sea depth is enough to draft, within 100 meters of the coast, with a depth of 50 meters, and bathymetry character to meet the requirements.

INFRASTRUKTUR ENERGI: Kilang Minyak West Madura offshore. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengundang investor untuk membangun kilang minyak serupa di daerah lain di Jawa Timur.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 37

Page 38: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Unit Regastifikasi dan Terminal LNG

Permintaan gas natural di Jawa Timur naik dari waktu ke waktu, sedangkan persediaan tidak dapat mencukupi. Persediaan gas terbanyak akan muncul pada 2016 dengan total 709 juta MMSCFD (metriks kaki kubik per hari). Namun, pada tahun yang sama, total permintaan gas diperkirakan mencapai 1.712 MMSCFD.

Pembangkit listrik merupakan pengonsumsi gas alam terbanyak. Ia membutuhkan sekitar 1,5 miliar BSCFD (kaki kubik per hari) untuk menghasilkan listrik. Untuk menutupi permintaan yang besar itu, pembangkit listrik Indonesia harus menggunakan batu bara dan minyak gas sebagai bahan bakarnya.

Tetapi, menggunakan batu bara sebagai bahan bakar akan menimbulkan polusi, sedangkan harga minyak sangat tinggi. Kondisi itu juga menaikkan harga batu bara. Karena itu, regastifikasi LNG menjadi satu-satunya solusi untuk memecahkan masalah ini.

Kami telah melakukan kajian untuk regastifikasi LNG, baik dari operasi on shore (pantai) maupun offshore (lepas pantai). Kapasitas mencapai 2.500.000 ton/annum LNG (360 MMSCFD gas).

Regastification Unit and LNG Terminal

The demand of natural gas in East Java is increasing from time to time, while the supplies cannot be sufficient. The largest gas supplies will come in 2016 with a total of 709 million MMSCFD (metric cubic feet per day). However, in the same year, the total gas demand is estimated at 1,712 MMSCFD.

The power plant is the largest consumer of natural gas. They need for about 1.5 billion BSCFD (cubic feet per day) to produce electricity. To cover such demand, the Indonesian power plants should use coal and gas oil as fuel.

However, use of coal as a fuel will cause pollution, while oil prices are very high. Such condition will raise the coal price. Therefore, LNG regastification will be the only solution to solve this problem.

We have conducted a study for this matter, both on- shore operations (coast) and offshore. The capacity reaches 2,500,000 tons / annum of LNG (360 MMSCFD of gas ) .

TERMINAL LNG DI UNI EMIRAT ARAB: Jawa Timur membutuhkan terminal LNG di beberapa lokasi sebagai pusat distribusi bahan bakar gas ke masyarakat.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur38

Page 39: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

KonsepProyek terminal regastifikasi LNG direncanakan sebagai berikut:

Sumber LNG berasal dari luar Jawa (Tangguh/Australia/1. Qatar)Lokasi proyek : Gresik dan/atau Grati, Pasuruan2. Pilihan desain: Ground terminal (3. on shore) dan terminal offshore (offshore)Distribusi gas : pipa dan/atau truk tangki4. Menggunakan teknologi gravifloat5.

Lokasi terminal OffshoreLokasi terminal LNG (offshore) direncanakan di Pesisir Pantai

Gresik dan regastifikasi berada di daratan Gresik.

Beberapa Keuntungan terminal LNG Offshore Lokasi terminal aman, jauh dari area kepadatan •penduduk (mengurangi dampak lingkungan dan mulai diterima masyarakat setempat).Mengurangi penggunaan area daratan.•Terbuat dari • shipyard –teknologi tepercaya (teknologi LNG Gravifloat). Ditempatkan di lokasi –menghemat biaya.Tangki terpisah –kapasitas fleksibel.•Investasinya sangat kompetitif dengan terminal • on shore.Menggunakan ukuran standar untuk pembuatan •–produksi serial.Mengurangi periode waktu proyek (konstruksi dan •pengiriman untuk mengurangi risiko).Sekali terpasang, dapat dioperasikan.•

Lokasi Pembangkit ListrikPembangkit listik regastifikasi berada di daratan dengan

pertimbangan sebagai berikut:Lokasi terpisah dengan terminal • offshore untuk lebih menjamin keamanan.Pipa ke daratan lebih kecil. •Temperatur dingin dari proses regastifikasi dapat •digunakan untuk gudang penyimpanan.

Lingkup KerjaKapasitas total gas yang dihasilkan dari regastifikasi LNG

mencapai 2.500.000 TPA atau setara dengan 360 MMSCFD gas.

unit-unitTerminal LNG GraviFloat (1. offshore)

Tangki penampung dengan kapasitas 6 tangki masing-masing 42.000 m3 (total 252,000 m3 atau 15 hari operasional) atau per permintaan dan meningkat perlahan.Pembangkit listrik regastifikasi (di daratan) dengan 2. produksi gas 360 MMSCFD.

Biaya InvestasiGraviFloat LNG Terminal (offshore) : USD 345 juta•Pembangkit listrik regastifikasi (di daratan) : USD 104 juta•Total investasi awal : USD 449 juta•

The ConceptRegastification LNG terminal projects is planned as follows:

Sources of LNG are come from outside Java (Tangguh/1. Australia//Qatar)Project area : Gresik and / or Grati, Pasuruan2. Choice of design: Ground terminal (on- shore ) and 3. offshore terminalsGas distribution: pipelines and /or tank truck4. Using gravi-float technology 5.

offshore Terminal LocationLNG terminal locations (offshore) is planned in Gresik coastal

area and the regastification will be located on the mainland.

Several Benefits of Offshore LNG Terminals- Secure location, away from population density area • (reducing the environmental impact and it is begin to welcome by the local community).Reduce the use of land area.• Made of shipyard - trusted technology (LNG Gravifloat • technology). Be placed in a location - economical.Separate tank – flexible capacity.• The investment is very competitive with on- shore terminal.• Using the standard size for manufacturing - production • series.Reduce the time period of the project (construction • and delivery to reduce risk ) .Once installed, it can be operated.•

Power Plant LocationThe electric generator is located on the mainland with the

following considerations:A separate location with offshore terminals to ensure • a better security.Pipe connected to the land is smaller• The cold temperature of the regastification process • can be used for warehouse storage.

Scope of Work

The total capacity of the gas produced from LNG regastification reached 2,500,000 landfill, or equivalent to 360 MMSCFD of gas. Units

GraviFloat LNG Terminal (offshore) 1. Storage tank with a capacity of 6 tanks of 42,000 m3 each (a total of 252,000 m3 or 15 days of operation or per demand and rising slowly.Regastification power plant (on the mainland) with a 2. production of 360 MMSCFD of gas.

Investment Cost

GraviFloat LNG Terminal (offshore) : USD 345 million• Regastification power plant (on the mainland) : USD 104 million• Total initial investment: USD 449 million.•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 39

Page 40: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Arjuno-Welirang

Provinsi Jawa Timur memiliki potensi energi panas bumi di 11 titik lokasi. Tiga titik telah dikelola pengembang. Yakni, WKP Ngebel-Wilis, WKP Blawan-Ijen, dan WKP Argopuro. Untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berusaha meningkatkan tenaga dan kapasitas listrik. Kini suplai listrik di Jawa Timur berkondisi surplus 2.100 MW. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan suplai listrik sebesar 8.584 MW pada 2015. Ini juga merupakan usaha untuk memenuhi permintaan pemerintah pusat untuk mendapat 5 persen kontribusi dari energi panas bumi untuk program campuran energi nasional pada 2025.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Jawa Timur nanti ditentukan di titik Arjuno-Welirang. Energi panas bumi Gunung Arjuno Welirang ini –berdasar hasil kompilasi geologi, kimia bumi, dan survei geofisika– diperkirakan 15 km dari area yang diprospek.

Dengan suhu waduk penyimpanan 260 derajat Celsius dan suhu cut-off 180 C (ketebalan waduk 2 km, 50 persen faktor perbaikan, 10 persen dari faktor konversi, dan 30 tahun masa hidup), perkiraan potensi sumber panas bumi: Q = 0,2317 x 15 x (260-180) = 280 MWe.

tujuan ProyekMemenuhi kebutuhan listrik di Jawa Timur dari alternatif •energi alami.Mempertahankan keberlanjutan lingkungan.•

LokasiKabupaten Malang (Gunung Arjuna dan Welirang)

Lingkup KerjaSebelum mengoperasikan dan mengonstruksi proyek,

pemenang lelang yang telah mendapat izin usaha wajib melakukan eksplorasi dan kajian kelayakan proyek sebelum melakukan eksploitasi.

Aturan PenawaranPP No 59/2007 tentang panas bumi•MEMR No 14/2008 tentang harga patokan penjualan •listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumiMEMR No 11/2009 tentang panduan untuk eksekusi •kegiatan usaha panas bumiMEMR No 02/2011 tentang harga referensi untuk •pembelian listrik oleh PT PLN (Persero) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi

Peraturan tentang Panas BumiHukum No 27/2003 tentang panas bumi•

Arjuno - Welirang Geothermal Power Plant

East Java Province has the potential of geothermal energy in 11 point locations. Three points have been managed by developers. Namely, WKP Ngebel-Willis, WKP Blawan - Ijen , and WKP Argopuro. In order to meet the electricity needs of society and industry, the East Java Provincial Government is trying to increase the power and capacity of electricity. Today, the electricity supply in East Java is surplus 2,100 MW. However, the East Java Provincial Government is targeting the supply of electricity by 8,584 MW by 2015. This is also an effort to meet the demand of the central government to get a 5 percent contribution of geothermal energy to the national energy mix program in 2025.

Construction of a geothermal power plant in East Java is defined in Arjuno-Welirang point. Geothermal energy of Mt.Arjuno Welirang which based on the compilation of geology, geochemistry, and geophysical survey – is estimated at 15 km from the prospected area.

With a storage reservoir temperature 260 degrees Celsius and the temperature cut-off of 180 C ( the thickness of the reservoir 2 km, 50 percent improvement factor, 10 percent of the conversion factor, and the 30 years of life span ) the estimated potential of geothermal resources : Q = 0.2317 x 15 x ( 260-180 ) = 280 MWe .

Project GoalsTo meet the electricity needs of East Java from natural • energy alternatives.Maintaining environmental sustainability.•

LocationMalang Regency (Mount Arjuna and Welirang)

Scope of WorkBefore operating and constructing the project, the winning

bidder who has a license required to conduct exploration and project feasibility studies before conducting the exploitation.

offers RegulationsRegulation No. 59/2007 on Geothermal• MEMR No. 14/2008 on the benchmark price of • electricity from geothermal power plantMEMR No. 11/2009 on guidelines for the execution of • geothermal business activities MEMR No. 02 / 2011 on the reference price for • the purchase of electricity by PT PLN (Persero) of geothermal power plants

Regulations on Geothermal

Law No. 27/2003 on Geothermal•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur40

Page 41: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Hukum No 30/2007 tentang energi•PP No 59/2007 tentang kegiatan usaha panas bumi•Peraturan Presiden No 5/2006 tentang kebijakan energi •nasionalMEMR No 11/2008 tentang prosedur untuk penetapan •wilayah kerja panas bumiMEMR No 05/2009 tentang referensi untuk pembelian harga •listrik oleh PT PLN dari koperasi dan badan usaha lainnyaMEMR No 02/2008 tentang panduan penugasan survei •panas bumiMEMR No 11/2009 tentang panduan eksekusi kegiatan •usaha panas bumiMEMR No 02/2011 tentang penugasan PT PLN (Persero) •untuk pembelian listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan panduan harga pembelian untuk PT PLN dari pembangkit listrik tenaga panas bumi

Biaya InvestasiPerkiraan biaya proyek mencapai USD 573,9 juta

Analisis Keuangan(Perkiraan kapasitas 165 MWe)•Biaya perkiraan investasi awal (USD) : 573.912.900•Perkiraan harga listrik per kWh (Rp) : 796•Perkiraan produski (tahun) : 30•Tarif pengembalian internal (%): 16,48 persen•Net present value (USD) : 161,841,409•Net cash flow (USD) : 845.480.000•Waktu pembayaran (POT) :6,07•

Law No. 30/2007 on energy• Regulation No. 59/2007 on geothermal business activities• Presidential Decree No. 5/2006 on the national energy policy• MEMR No. 11/2008 on the procedure for the • determination of geothermal working areasMEMR No. 05 / 2009 on the reference for the • purchase price of electricity by PT PLN from the cooperatives and other business entitiesMEMR No. 02 / 2008 on assignment guide geothermal • surveyMEMR No. 11/2009 on guidelines for the execution of • geothermal business activitiesMEMR No. 02 / 2011 on the assignment of PT • PLN (Persero) for the purchase of electricity from geothermal power plants and purchase price guidelines for PT PLN from geothermal power plant

Investment CostEstimated cost of the project amounted to USD 573.9 million

Financial Analysis( Estimated capacity of 165 MWe )• The estimated cost of the initial investment ( USD ) : 573 912 900• Estimated price of electricity per kWh ( USD ) : 796• Estimated production for ( years ) : 30• Internal Rate of return ( % ) : 16.48 percent• Net Present Value ( USD ) : 161,841,409• Net cash flow ( USD ) : 845 480 000• Payment time ( POT ) : 6.07•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 41

Page 42: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ .... pembiayaan pembangunan infrastruktur di Jawa timur tidak seluruhnya berasal dari sumber pembiyaan pemerintah. Pembangunan beberapa sektor infrastruktur ditawarkan pula kepada para penanam modal (investor).... “

“ ....Financing in infrastructure development in East Java is not entirely derived from government sources of financing. Construction of several infrastructure sectors also offered to investors .... “

inFrAsTruKTur

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur42

Page 43: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Proyek Jalan tolRute Legundi–Bunder•Rute Gresik–Tuban•Rute Malang–Pandaan•Rute Probolinggo–Banyuwangi•Rute Bandara Juanda–Perak (Surabaya)•

Proyek Sistem Kereta ApiSistem Angkutan Cepat Bandara Surabaya•Sistem Angkutan Kereta Elevated•

Proyek Bandar udaraEkspansi Terminal Penumpang Bandara Juanda•Pembangunan Landasan Pacu • (Runway) Bandara Juanda

Proyek Pelabuhan dan Shipping Pembangunan Pelabuhan Sendang Biru•Pembangunan Terminal untuk Kayu •

Fitur IndustriInstalasi Pengolahan Limbah Berbahaya•Pembentukan Kawasan Industri Baru•

Proyek Jalan Tol Gresik–Tuban

Jalan Gresik–Tuban merupakan jalan arteri primer di pantai utara (pantura) Jawa, Semarang–Rembang–Tuban–Surabaya. Selain itu, melewati wilayah yang memiliki pelabuhan dengan kepadatan tinggi. Yaitu, Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Juwana, Rembang, Tuban, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

investasi di sektor infrastrukturinvestment in infrastructure Sector

Toll Road ProjectLegundi – Bunder Route• Gresik – Tuban Route• Malang – Pandaan Route• Probolinggo – Banyuwangi Route• Juanda Airport - Perak ( Surabaya )•

Railway System ProjectSurabaya Airport Rapid Transport System • Elevated Railway Transport System•

Airport ProjectJuanda Airport Passenger Terminal Expansion• Construction of Juanda Airport Runway•

Project Ports and ShippingConctruction of Sendang Biru Port • Construction of Terminal for Wood•

Features IndustryHazardous Waste Treatment Plant• Establishment of New Industrial Area•

Gresik-Tuban Toll Road Project

Gresik --Tuban road is a primary arterial road on Java, Semarang - Rembang - Tuban - Surabaya north coast (pantura). In addition, it passes port area which has a high density. Namely, Tanjung Emas Port in Semarang , Juwana, Rembang, Tuban, and Tanjung Perak Port, Surabaya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 43

Page 44: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sebagian besar kendaraan yang lewat merupakan kategori berat yang membawa komoditas dari pelabuhan ke area industri. Panjang jalan arteri primer Gresik–Tuban lebih dari 88 km dengan lebar 7–14 meter.

Upaya pemerintah untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di pantura adalah dengan mengusulkan pembangunan jalan tol baru yang memperhatikan PP No 26/2008 tentang rencana tata ruang nasional. Misalnya, Semarang–Demak, Demak–Tuban, dan Gresik–Tuban.

tujuan ProyekMemperbaiki lalu lintas pengiriman barang dan jasa di

pantura dan mendukung pembangunan ekonomi di Gresik dan Tuban.

LokasiLokasi jalan tol terpisah dari jalan arteri primer Bulu–Tuban–

Widang–Lamongan–Gresik dan terhubung dengan Kabupaten Tuban, Lamongan, serta Gresik.

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

sekitar: USD 9.263,1 juta

Analisis KeuanganTarif diskon: 10 persen•Benefit Cost Ratio: 1,56 persen•Tingkat Imbalan Internal (IRR) : 16,25% > 16%•

Lingkup KerjaKajian awal•Konstruksi jalan tol dengan spesifikasi :•

Panjang : + 85,00 km Desain kecepatan : 80–100 km Trotoar jalan : 2 x 2 x 3,5 jalur Median : 4 meter Bahu jalan : 2 x 2,5 meter ROW : 40–60 meter Volume lalu lintas harian : 44.725 kendaraan/hari

Konsep InvestasiPembangunan infrastruktur jalan tol dengan menggunakan

dana investasi sosial/private dengan pendaftaran kembali kuitansi jalan tol.

Proyek Jalan Tol Pandaan–Malang

Malang merupakan kota tujuan wisata dan salah satu kota terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya. Sedangkan Pandaan merupakan salah satu wilayah industri di Jawa Timur. Karena sangat tingginya mobilitas masyarakat, dengan jalan tol Pandaan–Malang, arus transportasi dari Malang ke Pandaan

Most of the passing vehicles are categorized as heavy vehicle that carried goods from the port to the industrial area. The length of the Gresik--Tuban primary arterial road is more than 88 km with a width of 7-14 meters.

Some of the Government efforts to address the traffic density on the north coast is by proposing construction of a new toll road that takes into account PP No. 26/2008 on the national spatial plan, for example, Semarang - Demak, Demak - Tuban, and Gresik - Tuban.

Project GoalsImprove the goods and services freight traffic on the north

coast and support economic development in Gresik and Tuban.

Location

Toll road location separate from the primary arterial road of Bulu – Tuban - Widang – Lamongan-Gresik and connected with Tuban, Lamongan, Gresik Regency as well .

Investment CostThe cost for construction and land acquisition is estimated at

about : USD 9263.1 million

Financial AnalysisDiscount rate : 10 percent• Benefit Cost Ratio : 1.56 percent• Internal Yield Rate ( IRR ) : 16.25 % > 16 %•

Scope of WorkInitial review• Construction of the toll road with the specifications :•

Length : + 85.00 km Design speed : 80-100 km Pavement : 2 x 2 x 3.5 lines Median : 4 meters Shoulder of the road : 2 x 2.5 meters ROW : 40-60 meters The volume of daily traffic : 44,725 vehicles / day

Investment conceptConstruction of toll road infrastructure using social/ private

investment funds with readmission of toll road receipts.

Pandaan - Malang Toll Road Project

Malang is a tourist destination and one of the largest cities in East Java after Surabaya. While Pandaan, is one of the industrial areas in East Java. Due to the very high mobility of society, with Pandaan--Malang toll road, transport flow from Malang to Pandaan which connects with Surabaya or vice

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur44

Page 45: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

yang terhubung dengan Surabaya maupun sebaliknya bisa berjalan lancar, relatif bebas hambatan.

tujuan ProyekMemperbaiki lalu lintas pengiriman barang dan jasa di

pantura dan mendukung pembangunan ekonomi di Pasuruan dan Malang.

LokasiLokasi pembangunan infrastruktur sepanjang jalan Pandaan–

Malang.

Status RisetKajian kelayakan (Bina Marga, 2005)•EIA (Setdo Intrinsic Nusantara, 2006)•

Lingkup KerjaKajian awal•Konstruksi jalan tol dengan spesifikasi :•

Panjang : +37,62 km Trotoar jalan : 2 x 2 x 3,6 jalur Median : 12,7 meter Luar bahu jalan: 3 meter Dalam bahu jalan : 1,50 meter ROW : 60 meter Volume lalu lintas harian : 83.555 kendaraan/hari

versa may run smoothly, relatively free of obstacles.

Project GoalsImprove the freight traffic of goods and services on the north

coast and support economic development in Pasuruan and Malang .

LocationLocation of infrastructure development is along the road

Pandaan--Malang .

Research StatusFeasibility study (DGH , 2005)• EIA (Setdo Intrinsic Archipelago, 2006)•

Scope of Work

- Initial review- Construction of the toll roadwith the specifications : Length : +37.62 km Pavement : 2 x 2 x 3.6 track Median : 12.7 meters Outside shoulder of the road : 3 meters In the shoulder of the road : 1.50 meters ROW : 60 meters The volume of daily traffic : 83,555 vehicles / day

WadukKedungOmbo

Surabaya

Kebumen

Ambal Mirit

Prembun

ButuhKemiri Gebang Loang

Kutoarjo

Grabag Purwodadi

Karang Nongko Wates Galur

Srandakan

PurworejoSleman

SentoloBantul

Imogiri

Kreteg

Yogyakarta

Parangtritis

PanggangPaliyan

Salaman

Bondo

BorobudurMuntilan

SalamPakem

KaliurangMungkidKepil

Selokromo

Wadaslintang

Banjarnegara

Bandar

Subah

Limpung

Bawang

Batur

Sukorejo

Muntung

Ngadirejo

KarangkobarGarung

Wonosobo

Parakan

Weleri

Boja

Cepiring KaliwunguKendal

Bandungan

Mijen Mranggen

Bawen

Ungaran

Ambarawa Salatiga

Temanggung

KretekMagelang

SecangKopeng

Ngablak

Cangkringan

Selo

Sruwen Simo

Karanggede

Kartosuro

Delanggu

Boyolali

Klaten

Prambanan Bayat

Sukoharjo

Solo

Wonosegoro

Kemusu

Kedungjati Juwangi

Gemolong

Gubug

Dempet

Godong

KlambuSemarang

Mulo

Demak

Jepara

Kedung

PecangakanDaweh

JekuloKudus

Tayu

DukuhsetiPuncel

Keling

Bangsri

Sluke

Ngawi

Gentong

Maospati

Wonosari

Kukup

Baron

Purung

PacitanNgadirej

MagetanMadiun

Caruban Nganjuk

Lengkong

Kediri

DongkoCampurdarat Kalidawir

Popoh

Blitar

Bojonegoro

Kamal

Bangkalan Pemekasan

Sampang

Sumenep

JemberLumajang

Bondowoso

Pasuruan

Batu

Malang

P.Sempu

Situbondo

Panggul

Munjungan

Prigi

Lodoyo

Trenggalek

Jombang

Sidoarjo

Pare

Mojokerto

Pandaan

Legundi

BundarGresik

Tuban

Banyuwangi

Construction Site

Jalan sudah beroperasiMasa konstruksiPembebasan tanah (sudah ada investor)Belum ada investor

Probolinggo

Keterangan

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 45

Page 46: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Konsep InvestasiPembangunan infrastruktur jalan tol dengan menggunakan

dana investasi sosial/private dengan pendaftaran kembali kuitansi jalan tol.

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

sekitar: USD 266,0 juta.

Analisis KeuanganTarif diskon : 10 persen•Benefit Cost Ratio : 1,96 persen•IRR : 19,94% > 16%•

Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi

Banyuwangi merupakan kota terdekat dengan Bali. Satu-satunya akses untuk distribusi barang dan jasa ialah melalui Pelabuhan Gilimanuk. Lalu lintas setiap hari dari Lombok–Bali menuju Surabaya dan Jakarta melewati Jalan Raya Banyuwangi–Probolinggo–Pasuruan–Surabaya–Jakarta.

Jalan primer yang sudah ada yang terdiri atas Jalan Raya Pasuruan–Probolinggo sepanjang 29,80 km dan lebar 7,00–11,00 meter dan Probolinggo–Banyuwangi sepanjang 118,60 km dengan lebar 6,00–7,00 meter membuat kapasitas layanan tidak memadai.

Pembangunan jalan tol Pasuruan–Probolinggo–Banyuwangi sangat diperlukan untuk mendukung akselerasi wilayah industri dalam lima tahun ke depan. Selain itu, mendorong pertumbuhan ekonomi serta distribusi barang dan jasa di wilayah tersebut.

tujuan ProyekMeningkatkan kelancaran lalu lintas pengiriman barang

dan jasa di pantura. Mendukung pembangunan ekonomi di Probolinggo, Besuki, dan Banyuwangi.

LokasiLokasi jalan tol terpisah dari jalan arteri primer Pasuruan–

Probolinggo–Banyuwangi dan terhubung dengan Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, serta Banyuwangi.

Konsep InvestasiPembangunan infrastruktur jalan tol dengan menggunakan

dana investasi sosial/private dengan pendaftaran kembali kuitansi jalan tol.

Lingkup Kerja

Investment conceptConstruction of toll road infrastructure using social/private

investment funds with readmission of toll road receipts.

Investment CostThe cost for construction and land acquisition estimated at :

U.S. $ 266.0 million.

Financial Analysis- Discount rate : 10 percent- Benefit Cost Ratio : 1.96 percent- IRR : 19.94 % > 16 %

Probolinggo - Banyuwangi Toll Road Project

Banyuwangi is the nearest city to Bali. The only access to the distribution of goods and services is through Gilimanuk. Daily traffic of Lombok and Bali to Surabaya and Jakarta is through Banyuwangi - Pasuruan - Probolinggo - Surabaya – Jakarta main road.

Existing primary road consisting of Pasuruan - Probolinggo main road is along 29.80 km and width from 7.00 to 11.00 meters and Probolinggo - Banyuwangi is along 118.60 km with a width of 6.00 to 7.00 meters makes inadequate service capacity.

Construction of Pasuruan - Probolinggo - Banyuwangi toll road is needed to support the acceleration of industrial areas in the next five years and to encourage the economic growth and the distribution of goods and services in those regions.

Project GoalsIncreasing freight traffic movement of goods and services on

the pantura. Supporting economic development in Probolinggo , Besuki , and Banyuwangi .

LocationToll road location separate from the primary arterial road

of Pasuruan - Probolinggo - Banyuwangi and connect with Pasuruan , Probolinggo and Banyuwangi .

Investment conceptConstruction of toll road infrastructure using social/private

investment funds with readmission of toll road receipts.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur46

Page 47: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kajian awal•Konstruksi jalan tol dengan spesifikasi :•

Panjang : 170,30 km Trotoar jalan : 2 x 2 x 3,6 jalur Median : 5,50 meter Luar bahu jalan: 3 meter Dalam bahu jalan : 1,50 meter ROW : 60–100 meter Volume lalu lintas harian : 51.226 kendaraan/hari

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

sekitar: USD 2.183,2 miliar

Analisis KeuanganTarif diskon : 10 persen•Benefit Cost Ratio : 1,76 persen•IRR : 18,04% > 16%•

Scope of WorkInitial review• Construction of the highway with the specifications :•

Length : 170.30 km Pavement : 2 x 2 x 3.6 track Median : 5.50 meters Outside shoulder of the road : 3 meters In the shoulder of the road : 1.50 meters ROW : 60-100 meters The volume of daily traffic : 51,226 vehicles / day

Investment CostThe cost for construction and land acquisition is estimated at

about : USD 2183.2 billion

Financial AnalysisDiscount rate : 10 percent• Benefit Cost Ratio : 1.76 percent• IRR : 18.04 % > 16 %•

WadukKedungOmbo

Surabaya

Prembun

Kemiri Gebang Loang

Kutoarjo

Grabag Purwodadi

Karang Nongko Wates Galur

Srandakan

PurworejoSleman

SentoloBantul

Imogiri

Kreteg

Yogyakarta

Parangtritis

PanggangPaliyan

Salaman

Bondo

BorobudurMuntilan

SalamPakem

KaliurangMungkidKepil

Selokromo

Limpung

Sukorejo

Muntung

NgadirejoParakan

Weleri

Boja

Cepiring KaliwunguKendal

Bandungan

Mijen Mranggen

Bawen

Ungaran

Ambarawa Salatiga

Temanggung

KretekMagelang

SecangKopeng

Ngablak

Cangkringan

Selo

Sruwen Simo

Karanggede

Kartosuro

Delanggu

Boyolali

Klaten

Prambanan Bayat

Sukoharjo

Solo

Wonosegoro

Kemusu

Kedungjati Juwangi

Gemolong

Gubug

Dempet

Godong

KlambuSemarang

Mulo

Demak

Jepara

Kedung

PecangakanDaweh

JekuloKudus

Tayu

DukuhsetiPuncel

Keling

Bangsri

Sluke

Ngawi

Gentong

Maospati

Wonosari

Kukup

Baron

Purung

PacitanNgadirej

MagetanMadiun

Caruban Nganjuk

Lengkong

Kediri

DongkoCampurdarat Kalidawir

Popoh

Blitar

Bojonegoro

Kamal

Bangkalan Pemekasan

Sampang

Sumenep

JemberLumajang

Bondowoso

Pasuruan

Batu

Malang

P.Sempu

Situbondo

Panggul

Munjungan

Prigi

Lodoyo

Trenggalek

Jombang

Sidoarjo

Pare

Mojokerto

Pandaan

Legundi

BundarGresik

Tuban

Banyuwangi

Construction Site

Probolinggo

Jalan sudah beroperasiMasa konstruksiPembebasan tanah (sudah ada investor)Belum ada investor

Keterangan

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 47

Page 48: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Proyek Jalan Tol Bandara Juanda–Perak

tujuan ProyekMenghubungkan Bandara Juanda dengan Jembatan Suramadu

dan Pelabuhan Tanjung Perak.

LokasiLokasi pembangunan infrastruktur adalah sepanjang Bandara

Juanda sampai Pelabuhan Tanjung Perak.

Lingkup Kerja Kajian awal•Konstruksi jalan tol dengan spesifikasi :•

Panjang : 37,62 km Trotoar jalan : 2 x 2 x 3,6 jalur Median : - Luar bahu jalan: 3 meter Dalam bahu jalan : 1,50 meter ROW : 60–100 meter Volume lalu lintas harian : 16.267 kendaraan/hari

Konsep InvestasiPembangunan infrastruktur jalan tol dengan menggunakan

dana investasi sosial/private dengan pendaftaran kembali kuitansi jalan tol.

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

sekitar: USD 606,2 juta.

Analisis KeuanganTarif diskon : 10 persen•Benefit Cost Ratio : 1,56 persen•IRR : 16,00% > 16%•

Juanda Airport – Perak Toll Road Project.

Project Goals

Connecting Juanda Airport with Suramadu and Tanjung Perak Port.

LocationThe infrastructure development location is along the Juanda

Airport to Tanjung Perak Port.

Scope of WorkInitial review• Construction of the toll road with the specifications :•

Length : 37.62 km Pavement : 2 x 2 x 3.6 track Median : - Outside shoulder of the road : 3 meters In the shoulder of the road : 1.50 meters ROW : 60-100 meters The volume of daily traffic : 16,267 vehicles / day

Investment conceptConstruction of highway infrastructure using social/ private

investment funds with readmission toll road receipts .

Investment CostThe cost for construction and land acquisition estimated at :

U.S. $ 606.2 million .

Financial AnalysisDiscount rate : 10 percent• Benefit Cost Ratio : 1.56 percent• IRR : 16.00 % > 16 %•

JALAN ToL DI SURABAYA: Salah satu sisi ruas jalan tol di Surabaya menuju Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur48

Page 49: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Angkutan Cepat ke dan dari Bandara Juanda

tujuan ProyekMemberikan dampak positif terhadap performa jalan 1. raya yang mengalami kemacetan.Mengurangi kemacetan dan memberikan angkutan 2. masal yang lebih baik bagi masyarakat yang akan ke bandara dan pulang dari bandara.

LokasiDaerah Surabaya dan Sidoarjo

target PasarMasyarakat di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto,

Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila)

Lingkup KerjaKonstruksi kereta double track electrified elevated dari

Gubeng ke Bandara Juanda

SpesifikasiKapsitas 30.000 penumpang/hari

Konsep InvestasiUntuk mengembalikan seluruh biaya, investor mendapat

bagian dari pendapatan tiket. Besaran persentasenya ditentukan oleh kesepakatan antara investor sebagai penyandang dana dan pemerintah.

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

USD 195 juta

Rapid transport to and from Juanda Airport

Project GoalsProvide a positive impact on the performance of 1. congested road.Reducing congestion and provide better mass transit 2. for people who are going to the airport and going home from the airport.

LocationSurabaya and Sidoarjo area

Target MarketCommunity in Gresik , Bangkalan , Mojokerto , Surabaya ,

Sidoarjo , and Lamongan ( Gerbangkertosusila )

Scope of WorkConstruction of double track electrified elevated train from

Gubeng to Juanda Airport

SpecificationCapacity of 30,000 passengers / day

Investment conceptTo return the entire cost, the investors will get a share of

ticket revenue. The amount of the percentage is determined between the investor as funder and the government.

Investment CostThe cost for construction and land acquisition is estimated

at USD 195 million.

KANDANGAN

MARGOMULYO

TANDES

PS TURI

SIDOTOPO

SEMUT

NGAGELWONOKROMOMARGOREJO

KERTOMENANGGAL

WARU

STASIUN

SHELTER/HALTE

DEMAK

GUBENG

Elevated Track Ps. Turi - Tandes

Elevated Track Waru - Juanda Elevated Track Gubeng - Waru

ElevatedTrackGubeng -Ps. TuriKabupaten

Sidoarjo

U

Laut Jawa

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 49

Page 50: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sistem Transportasi Kereta Elevated

“Untuk membangun angkutan masal perkotaan yang berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun fasilitas dan infrastruktur angkutan kereta yang ditawarkan kepada investor. Kajian terhadap rencana proyek ini dilakukan dan didanai SNCF, Prancis“

tujuan ProyekMeningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan

penumpang, terutama di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila)

LokasiWilayah Gerbangkertosusila

target PasarMasyarakat di wilayah Gerbangkertosusila

Lingkup KerjaPembangunan kereta double track electrified elevated di

sekitar wilayah Gerbangkertosusila

SpesifikasiKapasitas 50 ribu penumpang/hari

Konsep InvestasiManajemen bersama PT Kereta Api Indonesia 1. melaksanakan proyek ini.Investasi bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa 2. Timur untuk membangun infrastruktur serta proyek ini.

Biaya InvestasiBiaya untuk konstruksi dan pembebasan lahan diperkirakan

USD 456 juta

Elevated Train Transportation System

“ To build a sustainable urban mass transit, the East Java Provincial Government will build rail transport facility and infrastructure which is offered to investors. The study on this project plan was conducted and funded by the SNCF, France“ Project Goals Improve comfort, safety, and the safety of passengers , espe-cially in Gresik , Bangkalan , Mojokerto , Surabaya , Sidoarjo and Lamongan (Gerbangkertosusila)

LocationGerbangkertosusila region

Target MarketCommunities in the region of Gerbangkertosusila

Scope of WorkConstruction of double track electrified elevated train in the

area of Gerbangkertosusila

SpecificationCapacity of 50 thousand passengers / day

Investment conceptJoint management of PT Kereta Api Indonesia to 1. implement this project.Joint investment with the East Java Provincial 2. Government to build infrastructure of this project.

Investment Cost The cost for construction and land acquisition is estimated

to USD 456 million

PRoDUK KoNSoRSIUM BUMN: Monorel seperti ini kelak juga digunakan untuk menghubungkan Surabaya ke daerah sekitarnya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur50

Page 51: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“Bandara Internasional Juanda hanya punya satu landasan pacu (runway). Padahal, intensitas penerbangan sangat tinggi. Mencapai 22 penerbangan per jam selama peak season. Karena itu, landasan pacu baru segera dibangun untuk melayani penerbangan yang dalam waktu tidak terlalu lama rata-rata mencapai 37 penerbangan per jam...”

Lokasi ProyekProyek ini berada di lokasi Bandara Internasional Juanda

Surabaya di Sidoarjo. Landasan baru ini akan ditempatkan di bagian selatan landasan existing.

Lingkup KerjaMembangun landasan pacu sepanjang 3.600 meter dan

lebar 1.300 meter. Selain itu, membangun fasilitas pendukung dengan kapasitas 600 pergerakan pesawat per tahun dan mampu mengakomodasi pesawat B-747-400 atau sejenisnya.

Biaya InvestasiPerkiraan perbaikan tanah dan pembebasan lahan 1. mencapai USD 342,1 juta. Perkiraan konstruksi landasan terbang mencapai USD 2. 421,1 juta.

Konsep InvestasiInvestasi bersama PT Angkasa Pura I untuk membangun •infrastruktur dan melaksanakan proyek ini.Manajemen bersama PT Angkasa Pura I untuk •melaksanakan proyek ini.

LahanPembebasan lahan sekitar 825 hektare akan dilakukan 1. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI). Kajian pra kelayakan proyek pembangunan landasan 2. baru telah dilakukan Kementerian Perhubungan RI.

Landasan Pacu Baru Bandara Internasional Juanda

The New Runway of Juanda International Airport

“ Juanda International Airport has only one runway. In fact, it has a very high intensity. It reaches 22 flights per hour during peak season. Therefore, the new runway must be built to serve the nearest future flights with average of 37 flights per hour“

Project LocationThe project site is located in Surabaya Juanda International

Airport in Sidoarjo . The new runway will be placed in the southern of the existing runway.

Scope of WorkTo construct a runway of 3,600 meters and 1,300 meters

wide. In addition, to construct supporting facilities with a capacity of 600 aircraft movements per year and is able to accommodate the B - 747-400 or sort of.

Investment CostEstimation of soil improvement and land acquisition is 1. USD 342.1 million.Estimation of runway construction is USD 421.1 million. 2.

Investment ConceptJoint investment with PT Angkasa Pura I to build the • infrastructure and to implement this project.Joint management with PT Angkasa Pura I to carry out • this project.

LandApproximately 825 hectares of land acquisition will 1. be conducted by the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia (RI).Pre- feasibility study of the new runway construction 2. project has been conducted by the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia (RI).

BUTUH LANDASAN PACU BARU: Apron pesawat di Terminal 1 Bandara Internasional Juanda.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 51

Page 52: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pembangunan Pelabuhan Sendang Biru

Sendang Biru ke depan diproyeksikan menjadi pelabuhan laut terbesar di kawasan selatan Jawa Timur. Sekaligus untuk mem-perbanyak infrastruktur selain kelak jalan lintas selatan (JLS).

tujuan ProyekMenyediakan penanganan alternatif bagi kargo dan

kontainer untuk wilayah di sekitar Jalan Lintas Selatan (South Coast Road).

Lokasi ProyekSisi selatan Kabupaten Malang, sekitar 69 km ke selatan

Kota Malang.

Lingkup KerjaMenyediakan fasilitas dan infrastruktur di pelabuhan

Sendang Biru.

Biaya InvestasiBiaya konstruksi pembangunan pelabuhan dan gudang/

penyimpanan ternak diperkirakan USD 27 juta.Konsep InvestasiInvestor membangun dan mendanai pembangunan

pelabuhan dan fasilitas pendukungnya. Termasuk, gudang dan tempat penyimpanan ternak untuk disewakan pada masa mendatang.

Lain-LainFasilitas pendukung: Pembangunan Jalan Lintas Selatan dari

Pacitan ke Banyuwangi.

Sendang Biru Port Development

In the future, Sendang Biru is projected to be the largest sea port in the southern region of East Java, as well as to expand infrastructure aside from the South Coast Road (JLS).

Project GoalsProvide an alternative handling for cargo and containers for

the area around the South Coast Road.

Project LocationIn the southern side of Malang Regency, is about 69 km to

the south of Malang City.

Scope of WorkProvide infrastructure and facilities in Sendang Biru port.

Investment CostThe construction cost of the port and warehouse / stockyards

is estimated at USD 27 million.

Investment conceptInvestors establish and fund the construction of the port and

its supporting facilities, including the future warehouses and stockyards rental.

MiscellaneousSupporting facilities: the construction of South Coast Road

from Pacitan to Banyuwangi .

MASIH TRADISIoNAL: Pembangunan Pelabuhan Laut Sendang Biru di Malang mendesak dilakukan untuk mempercepat kemajuan kawasan selatan Jawa Timur.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur52

Page 53: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Zona Pengolahan dan Terminal Kayu

“ Kinerja industri ekspor furnitur nasional dalam satu dekade terakhir menunjukkan nilai signifikan sekitar USD 2–USD 3 miliar/tahun. Rotan menyumbang 6,8 persen; logam 3,9 persen; plastik 2,8 persen; bambu 0,5 persen; dan sisanya kayu. Jawa Timur memberikan kontribusi 35 persen dari total ekspor nasional. Adapun kebutuhan bahan baku kayu mencapai 2,3 juta m3/tahun“

Analisis pendirian zona pengolahan dan terminal kayuKeunikan produk furnitur nasional, khusunya furnitur •handmade (ukiran dibuat dari generasi ke generasi)Ketersediaan jumlah pekerja di industri furnitur•Ketersediaan bahan baku hutan kayu dan hutan negara •yang dapat digunakan di industri furniturUndang-undang industri furnitur sebagai salah satu •industri prioritas dalam pembangunan industri nasionalKemampuan yang tinggi dalam pekerjaan industri furnitur•Ketersediaan pelabuhan dan lahan yang memadai •untuk pengembangan industri pengolahan kayuAkses jalan yang baik ke dan dari pelabuhan•Rendahnya tingkat efisiensi dan produktivitas industri •furnitur nasionalKurangnya keahlian furnitur nasional yang mendukung •konsistensi produkKurangnya dukungan riset dan pembangunan•Kurangnya kemampuan • finishing rancangan dan produkTerbatasnya promosi dan pasar•Secara umum industri furnitur tidak punya sumber •bahan mentah sendiri Kurangnya ketersediaan • database dan penyebaran informasi mengenai potensi dan bahan mentahTumbuhnya potensi pasar•Apresiasi pasar yang tinggi terhadap produk Indonesia, •khususnya masyarakat kelas menengah ke atas

LokasiPelabuhan Laut Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo

KeunggulanKetersediaan akses ke pelabuhan laut (-10 LWS)•Mendukung jalan masuk•Ada terminal bahan mentah dan pengolahan kayu (17,5 •ha telah berhasil dan 60,5 ha masih berlangsung)Strategis dan mudah menjangkau sumber bahan •mentah dari pasar provinsi atau antarprovinsiMendukung fasilitas lainnya seperti sistem keamanan, •kenyamanan kerja, serta area terbuka untuk pemberhentian sementara.

Processing Zones and Timber Terminal

“Performance of national furniture export industry in the last decade showed a significant value of approximately USD 2 - USD 3 billion/year. Rattan accounted for 6.8 percent; metal 3.9 percent; Plastic 2.8 percent ; Bamboo 0.5 percent ; and the rest is timber. East Java contributed 35 percent of total national exports. The need for timber raw material is up to 2.3 million m3/year“

Analysis of processing zones and timber terminal establishmentThe uniqueness of the national furniture products, • especially handmade furniture (carvings were made from generation to generation )The availability of the number of workers in the • furniture industryAvailability of timber forest raw materials and state • forest that can be used in furniture industryLaw of the furniture industry as one of the priorities • industry in the development of national industryThe high ability in the work of the furniture industry• The availability of adequate port and land for the • development of timber processing industryGood road access to and from the port• Low levels of efficiency and productivity of the national • furniture industryLack of national furniture expertise that supports the • consistency of the productLack of support for research and development• Lack of design finishing ability and product • Limited promotion and market• In general, the furniture industry does not have its own • raw materials sourcesLack of databases availability and information • dissemination regarding potential and raw materialsThe growth of the market potential• high appreciation from the market regarding • Indonesian product , especially the upper middle class

LocationTanjung Tembaga Sea Port, Probolinggo City.

Privileges Access availability to seaports (-10 LWS)• Support the entrance• There is raw materials and timber processing terminal • (17.5 ha and 60.5 ha has been successfully ongoing)Strategic and easy to reach the source of the raw • material from the provincial or interprovincial marketSupport other facilities such as security systems, • working comfort, as well as an open area for temporary stops.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 53

Page 54: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

tujuan ProyekPengembangan pasar dan terminal bahan mentah dan

pengolahan kayu.

Lingkup KerjaKonstruksi terminal kayu dan zona industri pertukangan, •termasuk infrastruktur pendukungLahan yang dibutuhkan = 10 hektare•Kapasitas terminal : 100.000 m3 kayu/tahun•

Biaya InvestasiBiaya konstruksi diperkirakan USD 5,3 juta

Analisis InvestasiKeuntungan net diproyeksikan USD 47,4 ribu/tahun

Jika dianalogikan Kapasitas terpakai : 200.000 m3 kayu/tahun•Investasi :USD 10,5 juta•Keuntungan net menjadi USD 94,7 ribu•Keuntungan finansial dalam dua tahun setelah •beroperasi lebih dari 4 persen dari total investasi

Potensi Pasar143 unit bisnis dengan total 19.753 buruh dan total •investasi USD 162 jutaPerusahaan skala kecil, total 815 unit bisnis dengan •total pekerja 19.960 dan total investasi USD 158 juta Total pusat manufaktur kayu 155 unit dengan 4.091 unit •bisnis dan menyerap tenaga kerja 17.850 orang

Jumlah industri tersebut diklasifikasikan berdasar tiga halIndustri primer dengan kapasitas di atas 6.000 m3/•tahun = 75 unit Industri primer dengan kapasitas 2.000–6.000 m3/•tahun = 83 unit Industri primer dengan kapasitas di bawah 2.000 m3/•tahun: 233 unit

Wood/Log input

AdministrationSelection

Splitting basedon type/grade

Wood Preservation

Wood Drain

Processing andSawmills

LOG-POND/YARD LOG-POND/YARD

Loglumber

Sorting of product

Into Sales Room(SELF ASSESMENT)

Warehouse Sales andShowroom

* Industry* Carpenter* Wood Merchan* etc

Scheme of Woods Flows Mechanisme

Project GoalsThe development of the market and raw materials and

timber processing terminal.

Scope of WorkConstruction of timber terminal and carpentry • industrial zone, including supporting infrastructureLand needed = 10 hectares• Terminal capacity : 100,000 m3 timber/ year•

Investment CostConstruction costs are estimated to USD 5.3 million

Investment analysisThe projected net profit is USD 47.4 thousand / year

The analogyUnused capacity : 200,000 m3 timber / year• Investment : $ 10.5 million• Net profit become $ 94.7 thousand• The financial benefits within two years after the operation • is more than 4 percent of the total investment

Market Potential

143 business units with a total of 19 753 workers and a • total investment of USD 162 millionSmall -scale companies, a total of 815 business • units with a total of 19 960 employees and a total investment of USD 158 millionWith a total number of timber manufacturing centers 155 units • and 4,091 business units and absorb labor of 17 850 people

The above industries are classified based on three things

Primary Industries with a capacity of over 6,000 m3/• year = 75 unitsPrimary Industry with a capacity of 2000-6000 m3/yr • capacity = 83 unitsPrimary Industries with a capacity of under 2,000 m3/• yr : 233 units

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur54

Page 55: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pengembangan Kawasan Industri

Dari kajian kinerja investasi di Jawa Timur, lahan yang diperlukan untuk PMA dan PMDN pada 2011–2016 mencapai 4.359 hektare (ha), sedangkan sisanya hanya 800 hektare dari lahan yang sudah ada.

Untuk mengatasi kekurangan kawasan industri tersebut, beberapa kabupaten-kota di Jawa Timur telah membuat rencana pengembangan guna menggunakan sejumlah lahan di daerahnya sebagai kawasan industri. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor dan kondisi, Provinsi Jawa Timur menawarkan alternatif lokasi terbaik untuk kawasan industri di Kabupaten Jombang, Kabupaten Probolinggo, serta Kabupaten Bangkalan.

tujuan ProyekPertama, menjalankan PP No 24/2009. Kedua, pembangunan

kawasan industri diharapkan dapat meningkatkan daya saing kabupaten-kota di Jawa Timur. Berikutnya diharapkan pula dapat mendukung daya saing Jawa Timur.

LokasiPembangunan kawasan industri baru diarahkan ke

kabupaten-kabupaten yang selama ini tidak punya kawasan industri, namun memiliki gerak industrialisasi yang tinggi. Berdasar beberapa kajian, lokasi alternatif untuk kawasan industri adalah sebagai berikut:

Alternatif utama (primer) : Kabupaten BanyuwangiAlternatif sekunder: Kabupaten Malang dan SitubondoLingkup KerjaMembangun dan mengoperasikan kawasan industri terintegrasi

untuk mendukung percepatan pertumbuhan industri di Jawa Timur.

Analisis ProyekLahan yang dibutuhkan = 1.000 hektare•Perkiraan biaya investasi (5 tahun)•

Perkiraan Biaya InvestasiPembebasan lahan: USD 176.887.408,7•Pematangan tanah & sertifikasi: USD 138.561.803,5•Perincian biaya rekayasa: USD 105.263,1•Konstruksi gudang: USD 140.161.999,0•Bangunan pabrik siap pakai: USD 162.628.052,4•Bangunan kantor: USD163.578,9•Kendaraan dan inventaris: USD 52.631,6•Biaya pra-operasional: USD 121,1•Modal kerja: USD 1.548.215,4• Total: USD 620.109.073,7•

Biaya Investasi tahun Ke-6 sampai Ke-10Gudang = USD 102.058.686,4•Bangunan pabrik siap pakai = USD 118. 417.299,4•Total = USD 220.475.985,8•Total investasi = USD 840,6 juta•

Industrial Area Development

From investment performance study in East Java, the required land for domestic and foreign investment, in 2011-2016 reached 4,359 hectares (ha), while the rest is only 800 hectares of existing land.

To overcome the shortcomings of the industrial area, some counties and cities in East Java has made development plans to use a number of land in the region as an industrial area. By taking into account number of factors and conditions, the East Java province offers the best alternative for the industrial areas located in Jombang, Probolinggo, and Bangkalan Regency as well.

Project GoalsFirst, to run the PP No. 24/2009. Second, the construction of

the industrial area is expected to improve the competitiveness of regencies and cities in East Java. It is also expected to support the competitiveness of East Java.

LocationThe construction of new industrial area is directed to

regencies that have not had an industrial area, but has a high industrialization motion. Based on several studies, alternative locations for industrial areas are as follows :

- Main (primary) alternative: Banyuwangi Regency- Secondary alternative: Malang and Situbondo Regency

Scope of WorkTo build and operate an integrated industrial areas to support

the acceleration of industrial growth in East Java.

Project AnalysisLand needed = 1,000 hectaresEstimated investment cost (5 years)

The Estimated Investment CostLand acquisition : USD 176887408.7• Land maturation & certification : USD 138561803.5• Detailed engineering cost : USD 105,263.1• Warehouse construction: USD 140161999.0• Ready-to-use factory building: USD 162628052.4• Office building : USD163.578 , 9• Vehicles and equipment : USD 52631.6• Pre-operational Costs : USD 121.1• Working capital : USD 1,548,215.4• Total : USD 620109073.7•

Investment Cost in the 6th to 10th yearsWarehouse = USD 102058686.4• Ready-to-use factory building = USD 118 . 417,299.4• Total = USD 220475985.8• Total investment = USD 840.6 million•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 55

Page 56: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Penilaian Kelayakan (Analisis 5 tahun)Arus kas kumulatif = USD 457.264.317,3•Net Present Value (disc Fact 15%) = USD 127.299,6•IRR = 17,70%• Periode Pembayaran : 11 tahun, 8 bulan•

Instalasi Pengolahan Limbah Berbahaya

“jumlah industri di Jawa Timur yang memproduksi limbah berbahaya dan beracun mencapai 30 ribu industri. Perkiraan jumlah limbah berbahaya di Jawa Timur pada 2013 mencapai lebih 14.269 ton. Sebaliknya fasilitas pengolahan limbah berbahaya hampir tidak ada.

Kalangan industri harus mengeluarkan biaya besar karena limbah berbahaya yang dihasilkan harus diolah di satu-satunya pengolahan berskala tinggi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Bahkan, banyak industri yang tidak mengolah limbah berbahayanya ke Bogor sehingga berimbas pada polusi dan kehancuran lingkungan.

Karena itu, fasilitas pengolahan limbah berbahaya dan beracun harus segera dibangun di Jawa Timur.... “

tujuan ProyekMelayani kebutuhan industri di Jawa Timur yang harus •mengolah limbah berbahayaMemelihara keberlanjutan kesehatan lingkungan•

LokasiLokasi alternatif•Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER)•Ngoro Industrial Park (NIP)•Kabupaten Gresik•

Biaya InvestasiPerkiraan biaya untuk konstruksi = USD 47,07 jutaPerkiraan untuk modal kerja (3 bulan) = USD 271 ribu

Lingkup KerjaMembangun dan mengoperasikan fasilitas penanganan

limbah berbahaya dengan spesifikasi sebagai berikut:KapasitasMencapai 16.344 ton/bulan (2012); 23.650 ton/bulan (2015);

33,232 ton/bulan (2020); 38.119 ton/bulan (2025)

LahanLahan yang dibutuhkan: 50 ha atau 500.000 m2

Feasibility Assessment (5 Years Analysis)Cash flow Cumulative = USD 457264317.3• Net Present Value ( disc Fact 15 % ) = USD 127,299.6• IRR = 17.70 %• Payment Period : 11 years , 8 months•

Hazardous Waste Treatment Plant

“The number of industries in East Java that produce hazardous waste and toxic reached 30 thousand industries. Estimated of the amount of hazardous waste in East Java in 2013 reached over 14 269 tons. On the contrary, hazardous waste treatment facility is almost non-existent.

Industry must incur huge expenses due to generated hazardous wastes should be treated at the only high-scale processing in Cileungsi, Bogor, West Java. In fact, many industries are not treating their hazardous waste to Bogor causing pollution and environmental destruction.

Therefore, hazardous and toxic waste treatment facilities should be constructed in East Java “

Project GoalsServing the needs of industries in East Java who have • to process hazardous wasteMaintaining the sustainability of environmental health•

LocationAlternative locations• Pasuruan Industrial Estate Rembang ( PIER )• Ngoro Industrial Park ( NIP )• Gresik•

Investment Cost Estimated cost for construction = USD 47.07 millionEstimated working capital ( 3 months ) = USD 271 thousand

Scope of WorkBuild and operate a hazardous waste treatment facility with

the following specifications :CapacityReach 16 344 tons / month ( 2012) ; 23 650 tons / month (2015) ;

33.232 tons / month ( 2020) ; 38 119 tons / month ( 2025 )

LandLand required : 50 hectares or 500,000 m2

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur56

Page 57: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Persyaratan Kondisi tanahSesak air: permeabilitas tanah 10 m/detik•Permukaan air tanah: 3 meter tanah asli•Struktur tanah: tanah liat, bebas banjir, bukan tanah infiltrasi•Lingkungan permukiman: jauh dari perumahan masyarakat•

Konsep ManajemenManajemen Limbah•Pemadatan dan stabilisasi•Netralisasi dan declorinasi•Pengolahan biologi •Distilasi•Penguapan dan ekstraksi•Insinerasi •

Limbah tPAMengamankan TPA limbah berbahaya •Penyebaran lahan•TPA konvensional •Pembuangan ke laut•

Sistem PendukungSistem pengelolaan•Laboratorium•Fasilitas pendukung : bangunan kantor dan peralatan•

Kebutuhan InvestasiPerkiraan kebutuhan investasi pengolahan limbah berbahaya

industri dan beracun mencapai USD 47,07 juta Kebutuhan Modal KerjaKebutuhan modal kerja untuk proyek ini berdasar perhitungan

dana selama 3 bulan mencapai USD 2,71 juta

Pendapatan-PemasukanBerdasar proyeksi pemasukan, proyek ini ditujukan untuk industri

di Jawa Timur dan sekitarnya. Jika kapasitas tidak memenuhi persyaratan, harus dicari alternatif lain di luar industrial.

Pengelompokan Pemasukan Pemasukan jasa pengolahan limbah•Pemasukan penjualan produk daur ulang•

Analisis InvestasiNPV : Faktor diskon 17 persen USD 88.850 (positif)•IRR : 15,15 persen•Periode pembayaran : 8 tahun•Proyeksi pemasukan tahunan ( jasa pengolahan limbah •+ penjualan produk daur ulang) :USD 5.976 ribu

Requirements for Soil ConditionShortness of water: soil permeability of 10 m / sec• Surface ground water: 3 meters of the original soil• Structure of soil: clay, flood free , not infiltration soil• Settlements environment : away from public housing•

Management conceptsWaste Management• Compaction and stabilization• Neutralization and declorination• Biological Processing• Distillation• Evaporation and extraction• Incineration•

Waste LandfillSecuring a hazardous waste landfill• Land dissemination• Conventional landfill• Disposal to the sea•

Support SystemSystem management• Laboratory• Supporting facilities : office buildings and equipment•

Investment RequirementEstimated investment needs of industrial hazardous and

toxic waste treatment reached USD 47.07 million

Working Capital RequirementWorking capital requirements for the project based on the

calculation of the funds for 3 months reached $ 2.71 million

RevenueBased on revenue projections, the project is aimed at

industries in East Java and surrounding areas . If the capacity does not meet the requirements, should be sought other alternatives aside from industrial.

Clustering RevenueRevenue of waste treatment services• Revenue of recycled products sales•

Investment analysisNPV : 17 percent discount factor is 88 850 USD ( positive )• IRR : 15.15 percent• Pay Period : 8 years• Projected annual turnover ( waste treatment services + • recycled product sales ) : USD 5,976 thousand

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 57

Page 58: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ Jawa timur memiliki lahan yang luas untuk industri manufaktur. Beberapa sektor manufaktur yang terbuka luas untuk investasi, antara lain, pengolahan makanan, barang tekstil dan suku cadang otomotif, serta besi bajar dan marmer”

“ ..... East Java has a large area for manufacturing industry. Some of the manufacturing sector are open for investment, among others, food processing, textile goods and automotive parts, as well as iron steel and marble... “

MAnuFAKTur

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur58

Page 59: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Makanan dan MinumanIndustri Pengolahan Buah•Industri Pengolahan Garam•Industri Pengolahan dan Penanaman Rumput Laut•Industri Pengolahan Tepung Ikan•Pengolahan dan Penanaman Porang•

Industri Barang KonsumenIndustri Tekstil dan Produk Tekstil •Pendirian Industri Suku Cadang Otomotif•

Bahan-Bahan KonstruksiIndustri Besi Baja•Industri Marmer•

Industri Pengolahan Buah Mangga

Salah satu produk pertanian potensial di Jawa Timur yang perlu dikembangkan ialah buah mangga. Jawa Timur dikenal sebagai produsen nasional mangga. Produksi mangga di Jawa Timur merupakan yang terbesar di Indonesia. Kualitas mangga Jawa Timur sangat berpotensi dijadikan komoditas ekspor utama atau sebagai bahan mentah dalam industri makanan dan minuman.

tujuan ProyekMemanfaatkan potensi mangga di Jawa Timur•Memberikan nilai tambah bagi produksi mangga•Menyerap tenaga kerja•

LokasiLokasi alternatif yang dipilih adalah Kabupaten Pasuruan,

Probolinggo, dan Situbondo

investasi di sektor Manufakturinvestment in Manufacturing Sector

Food and BeverageFruit Processing Industry• Salt Processing Industry• Seaweed Cultivation and Processing Industry• Fish Meal Processing Industry• Porang Cultivation and Processing Industry•

Consumer Goods IndustryTextile and clothing Industry• Establishment of Automotive Spare Parts Industry•

Construction MaterialsIron Steel Industry• Marble Industry•

Mango Fruit Processing Industry

One of the potential of agricultural products in East Java, which needs to be developed is mango fruit. East Java is known as a national producer of mango. Mango production in East Java is the largest in Indonesia. East Java mango quality is potentially serves as a major export commodities or raw materials in the food and beverage industry.

Project GoalsUtilizing the potential of mango in East Java• Provide added value to the mango production • Absorb labor•

LocationSelected alternative locations are Pasuruan , Probolinggo,

and Situbondo

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 59

Page 60: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Lingkup KerjaPenanaman mangga dalam pola kerja sama•Pembangunan pabrik pengolah mangga (barang dan •barang setengah jadi)

LahanLahan yang dibutuhkan untuk industri pengolahan mangga

sekitar 100 hektare

Konsep InvestasiAda beberapa cara kerja sama dalam bidang pertanian

yang dapat dipilih investorPola inti plasma, pola penjual, dan pola kerja sama •penjualan.Pola manajemen perusahaan, pola agensial, pola •kontrak pembelian, atau pola terpadu.

Analisis InvestasiPerkiraan pendirian pabrik dan pembudidayaan •mencapai USD 9,9 jutaNPV : USD 42,8 ribu•Rate Rasio Investasi (RRI): 22 persen•Periode Pembayaran: 10 tahun•BEP : 152 buah/tanaman & USD 0,0034/buah•

Scope of WorkMango cultivation in cooperation pattern• Development of mango processing factory (goods and • intermediate goods)

LandLand needed for mango processing industry is around 100

hectares

Investment conceptThere are several ways of cooperation in the field of

agriculture that can be selected by investors:The plasma core , the seller, and the sales cooperation • patterns .The company management, agential, purchase • contract, or an integrated patterns.

Investment analysisEstimation of factory and cultivation establishment • reaches $ 9.9 millionNPV: USD 42.8 thousand• Investment Rate Ratio (IRR): 22 percent • Payment Period: 10 yearsBEP: 152 fruits / plant & USD 0.0034 / fruit•

KHAS PRoBoLINGGo: Mangga Arum Manis ke depan perlu industri pengolahan agar lebih bersaing di pasar internasional.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur60

Page 61: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Industri Pengolahan Garam

Kebutuhan garam dari waktu ke waktu terus meningkat. Karena itu, produksi garam juga terus meningkat dari waktu ke waktu. Jawa Timur merupakan tempat potensial untuk tambak garam. Luas total hampir 10 ribu hektare. Didukung iklim dan tingkat kelembapan yang tepat, peningkatan produksi garam dapat dilakukan dengan mudah melalui teknologi yang tepat dan ahli.

Peluang pasar garam di Jawa Timur termasuk pasar domestik dan dua pasar ekspor utama ialah Jepang dan Uni Eropa.

tujuan ProyekPeningkatan produksi untuk memenuhi permintaan •nasionalPemanfaatan lahan tidak produktif untuk aktivitas •penggaramanPeningkatan kualitas garam ke K-1•Inovasi industri teknologi pengolahan garam•

LokasiLokasi untuk industri pengolahan garam yang potensial

ialah Pulau Madura, antara lain, di Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep

Lingkup KerjaOptimalisasi tambak garam dan aktivitas pengolahan •garam, antara lain, menyediakan ’’air tua’’ (tingkat konsentrasi tambak 25 de rajat). Pengolahan garam untuk keperluan industri.•

Konsep InvestasiPembangunan dan operasional bisnis dilakukan investor

dan kerja sama dengan petani setempat

Biaya InvestasiPerkiraan penyediaan garam dan pendirian pabrik: USD 25 juta

Salt Processing Industry

The needs of salt is increasing over time. Therefore, salt production continued to increase. East Java is a potential place for salt production. The total area is nearly 10 thousand hectares. Supported by the climate and proper moisture levels, an increase in salt production can be done easily through appropriate technology and experts.

Salt market opportunities in East Java, including the domestic market and the two main export markets are Japan and the European Union.

Project GoalsIncreased production to meet national demand• The utilization of unproductive land for salting activity• Improved quality of salt to K - 1• Innovation of salt processing industrial technology•

LocationPotential locations for salt processing industry is Madura

Island, among others, in Sampang , Pamekasan , and Sumenep

Scope of WorkOptimization of the salt ponds and salt processing • activities, among other things , providing “old water” (ponds concentration level of 25 degrees ) Salt processing for industrial purposes .•

Investment conceptConstruction and business operations are conducted by

investors in collaboration with local farmers

Investment Cost Estimation of salt supply and plant establishment : USD 25 million

CARA KUNo: Pembuatan garam di Pasuruan, Jawa Timur. Agar lebih produktif, ke depan perlu proses diolah dengan industri modern.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 61

Page 62: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Industri Pengolahan dan Budi Daya Rumput Laut

Permintaan dunia akan rumput laut cukup tinggi. Sejak 2006, pertumbuhan tahunan rata-rata 7,90 persen. Diperkirakan, pada 2014 peluang pasar dunia rumput laut akan mencapai 31.39 juta ton. Pada tahun 2010, Jawa Timur hanya mampu memberikan kontribusi sekitar 0,58 persen dari seluruh permintaan. Itu berarti kinerja produksi rumput laut harus ditingkatkan. Padahal, rumput laut asal Jawa Timur bisa menembus pasar Tiongkok, Eropa, dan negara-negara Asia Tenggara yang sebagian besar berbentuk produk rumput laut gulma. Karena itu, investasi pada budi daya dan pengolahan rumput laut sangat memiliki prospek oportunitas yang tinggi.

tujuan ProyekMeningkatkan produksi dan kualitas rumput laut sesuai

permintaan pasar dengan budi daya baru yang didukung teknologi modern. Memberikan nilai tambah produk rum put laut. Juga untuk ekspansi tujuan ekspor.

LokasiBerdasar penelitian lokasi proyek investasi pengolahan dan

budi daya rumput laut, direko mendasikan beberapa wilayah prioritas:

Prioritas utama: Kabupaten Sumenep•Prioritas kedua: Banyuwangi, Situbondo, dan Tuban•

Seaweed Cultivation and Processing Industry

World demand on seaweed is relatively high. Since 2006, the average annual growth is 7.90 percent. It is estimated that in 2014 the seaweed world market opportunities will reach 31.39 million tons. In 2010, East Java is only able to contribute for about 0.58 percent of all demand. That means seaweed production performance should be improved. In fact, seaweed from East Java could penetrate to the Chinese, Europe, and Southeast Asian countries markets, mostly in the form of sea grass weeds products. Therefore, investment in the cultivation and processing of seaweed has a high opportunity prospects.

Project GoalsImproving seaweed production and quality in accordance

with market demand with cultivation which is supported by new modern technology. Providing added -value on seaweed products, also for the purpose of export expansion.

LocationBased on the research location of seaweed cultivation

and processing investment project, several priority areas are recommended:

Top priority : Sumenep• Second priority : Banyuwangi , Situbondo , and Tuban•

KEKAYAAN LAUT: Rumput laut di Sumenep, Madura, ini punya kualitas tinggi untuk ekspor. Perlu segera diolah industri modern.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur62

Page 63: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Lingkup KerjaMenciptakan budi daya baru dengan meng gunakan teknik

tanah kendur di area 2.500 m2 untuk 16 petak masing-masing 10 x 10 meter

Fase pengumpulan dan pengeringanFase pengolahan

Biaya InvestasiKebutuhan investasi yang meliputi infra struk tur, operasional

budi daya, dan konstruksi diperkirakan mencapai USD 294,4 ribuInvestasi awal: USD 157,9•Investasi lanjutan: USD 136,5•

Kelayakan InvestasiNPV: USD 402,9•BCR (benefit cost ratio): 2,21 (di atas 1,5)•IRR: 23,77 persen (di atas biaya modal)•Periode pembayaran : 5 tahun•

Industri Pengolahan Tepung Ikan

Tepung ikan yang diperlukan untuk pakan ikan/udang sebesar 25 persen dari total pakan ternak. Diperkirakan, kebutuhan tahunan tepung ikan untuk pakan mencapai 8.000 ton. Jumlah kebutuhan di Indonesia 282 ribu ton per tahun. Dari kebutuhan tersebut, hanya mampu tersedia 5–10 persen dari produksi domestik. Sisanya bergantung pada impor dari Amerika Latin, Eropa, dan Asia, termasuk Thailand.

Karena minimnya penggunaan ikan seba gai tepung, industri ini berpotensi untuk dikem bangkan. Terlebih, komoditas tepung ikan punya peluang pasar yang prospektif di pasar domestik maupun asing.

tujuan ProyekPenggunaan potensi perikanan di Jawa Timur•Memberikan nilai tambah terhadap produksi perikanan•

LokasiDari hasil penelitian lokasi proyek industri pengolahan

tepung ikan ini, akan ditetapkan beberapa beberap wilayah prioritas:

Prioritas utama : Kabupaten Trenggalek•Prioritas kedua: Pacitan, Malang, dan Banyuwangi•

Lingkup KerjaPendirian industri tepung ikan. Tepung ikan digunakan untuk

campuran pakan ternak. Dengan kandungan protein yang tinggi, kebutuhan protein ternak akan tercukupi. Tepung ikan tidak dapat dipisahkan dari ayam, unggas, dan babi serta pakan ikan.

Biaya InvestasiKebutuhan investasi diperkirakan USD 393 ribu

Scope of WorkCreating a new cultivation technique using loose soil in an

area of 2.500 m2 for each 16 plots of 10 x 10 metersCollecting and drying phaseProcessing phase

Investment Cost Investment cost which includes infrastructure, cultivation ope rations

, and construction is expected to reach USD 294.4 thousandInitial investment : USD 157.9• Advanced Investment : USD 136.5•

Investment feasibilityNPV : U.S. $ 402.9• BCR ( benefit cost ratio ) : 2.21 ( above 1.5 )• IRR : 23.77 percent ( above the cost of capital )• Payment Period : 5 years•

Fish Meal Processing Industry

Fish meal that needed to feed the fish / shrimp is 25 percent of total animal feed. It is estimated that the annual requirement of fishmeal for feed is 8,000 tons. The number of needs in Indonesia is 282 thousand tons per year. From such need, only available of 5-10 percent of domestic production. The rest is depend on imports from Latin America, Europe , and Asia , including Thailand.

Due to the lack of fish use as flour, this industry has the potential to be developed . Moreover, commodity fish meal had a prospective market opportunities in domestic and foreign markets.

Project GoalsThe use of fisheries potential in East JavaProvide added value to the fishery production

LocationBased on the research location of fish meal industrial

project, several priority areas are determined: Top priority : Trenggalek Regency• Second priority : Pacitan , Malang and Banyuwangi•

Scope of WorkEstablishment of fish meal industry . Fish meal is used for

animal feed mixture. With high protein content, the need for animal protein will be fulfilled. Fish meal cannot be separated from chicken, poultry, and pork and fish feed .

Investment CostInvestment requirement is estimated to USD 393 thousand

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 63

Page 64: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kelayakan InvestasiNPV: USD 717,47•BCR: 2,57 (di atas 1,5)•IRR: 24,58 persen (di atas biaya modal)•Periode pembayaran: 4 tahun•

Budi Daya danPengolahan Porang

Tanaman porang adalah umbi-umbian yang tumbuh liar di hutan. Tanaman ini memilki zat glukomanan dan bermanfaat untuk pengolahan lem, mi, tofu, film, tablet perekat, pem-bungkus kapsul, serta kertas amplifier.

tujuan ProyekPengolahan dan budi daya tanaman porang dalam potensi

dan peluang investasi di Jawa Timur

LokasiKabupaten Nganjuk, Madiun, Jember, serta Bojonegoro

Lingkup KerjaPendirian industri pengolahan dan budi daya tanaman porang

Lahan yang DibutuhkanKabupaten Nganjuk = 1.759.900 hektareKabupaten Madiun = 6.850 hektare

Biaya InvestasiKebutuhan investasi diperkirakan mencapai USD 5.074.8 ribu

Kelayakan InvestasiNPV = USD 2.218,0•BCR = 4,88 (di atas 1,5)•IRR = 27,05 persen (di atas biaya modal)•Periode pembayaran = 2 tahun•

Investment feasibilityNPV : USD 717.47• BCR : 2.57 ( above 1.5 )• IRR : 24.58 percent ( above the cost of capital )• Payment Period : 4 years•

Porang Cultivation and Processing Industry

Porang plants are tubers that grow wild in the forest. This plant has glucomannan substance and an useful for glue, noodles, tofu, films, adhesive tablet , capsule packaging , paper and amplifiers processing.

Project GoalsPorang Cultivation and Processing in potential and

investment opportunities in East Java

LocationNganjuk , Madiun , Jember , and Bojonegoro

Scope of WorkEstablishment of Porang cultivation and processing industry

Land NeededNganjuk Regency -= 1.7599 million hectaresMadiun Regency = 6,850 hectares

Investment CostInvestment requirement is estimated at USD 5.074.8 thousand

Investment feasibilityNPV = USD 2218.0• BCR = 4.88 ( above 1.5 )• IRR = 27.05 per cent ( above the cost of capital )• Payment Period = 2 years•

PENGEPUL IKAN DI PUGER, JEMBER: Ke depan tidak cukup dipasarkan untuk konsumsi ikan segar, tetapi perlu diolah untuk menghasilkan tepung ikan.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur64

Page 65: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 3DAerAh iNDUsTri

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 65

Page 66: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’…Jawa timur sangat siap menjadi ’pelabuhan besar’ dan tujuan utama investasi. Banyak lahan dengan areal sangat luas di berbagai daerah. Lahan-lahan itu merupakan bukti salah satu kelebihan Provinsi Jawa timur dalam menyediakan infrastruktur pendukung investasi…’’

‘’ ... East Java is very ready to be a ‘ major port ‘ and the main destination of investment. In many areas there is a lot of land. the land is one of the advantages of East Java Province in providing infrastructure to support investment ... ‘’

dAErAh indusTri

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur66

Page 67: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Di daerah ring 1 (satu), mulai Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan, masih tersedia lahan yang luas. Calon investor tinggal memilih lahan di daerah di lokasi yang diminati.

Tentu saja masing-masing lahan memiliki kelebihan, tetapi dengan harga yang masih bersaing dilihat dari oportunitas yang diinginkan investor, baik investor penanaman modal dalam negeri (PDMN) maupun penanaman modal asing (PMA). Bahkan, telah banyak PDMN, perusahaan BUMN, perusahaan BUMD, dan PMA di lahan tertentu yang telah dibangun menjadi kawasan industri yang cukup terkenal.

Banyak pula pemerintah kabupaten di Jawa Timur yang menyediakan lahan baru dengan areal yang memadai. Tujuannya, menampung investasi baru. Sebab, bisa saja investor baru, karena pertimbangan efisiensi dan ketersediaan infrastruktur, lebih memilih lahan di lokasi yang relatif baru.

Gresik di Lima KecamatanDi Gresik, selain terdapat KIG (Kawasan Industri Gresik),

PT Maspion Industrial Estate di Manyar, dan PT Bumi Maspion Industrial Estate yang sudah mapan, Pemerintah Kabupaten Gresik menyiapkan lahan di Kecamatan Kebomas dan Manyar.

Kawasan industri di Gresik juga terdapat di Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, serta Menganti. Saat ini, tidak kurang dari 716 industri berskala menengah dan besar beraktivitas di Kota Pudak tersebut.

Gresik sudah lama dikenal sebagai kota industri. Perkembangan investasi di Gresik didukung delapan pelabuhan, termasuk pelabuhan khusus. Kawasan Gresik Selatan disiapkan untuk permukiman dengan lahan 10.000 hektare.

In the area of ring 1 (one), started from Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto and Pasuruan, large land are still available. The potential investors may choose which land they are interested in.

Of course, each area has its advantages, with a competitive price be seen from the opportunity that desired by the investors, both domestic investors (PDMN) and foreign investment (PMA). In fact, many PDMN, state-owned enterprises, corporate enterprises, and PMA in certain lands which had been built into a fairly well-known industrial area.

Many of the districts in East Java provide a new land with adequate acreage. The goal is to accommodate new investment because the new investors, due to consideration of efficiency and availability of infrastructure, might prefer land in a location that is relatively new.

Gresik in Five Sub districtsIn Gresik, besides there are KIG (Gresik Industrial Estate ), PT

Maspion Industrial Estate in Manyar , and an established PT Bumi Maspion, the local government of Gresik has preparing land in Kebomas and Manyar sub district.

Industrial area in Gresik is also located in Driyorejo, Wringinanom, and Menganti sub district. Today, no less than 716 medium and large scale industries conduct their activities in that Pudak City.

Gresik has long been known as an industrial city. The investment development in Gresik is supported by eight ports, including a special port. The South Gresik is prepared to be settlements with 10,000 hectares of land. The North Gresik will

Daerah-Daerah sediakan Lahan industri Several Areas provide Land for industry

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 67

Page 68: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Adapun kawasan Gresik Utara dijadikan kawasan minapolitan.

Bandara Citylink di BaweanBukan hanya wilayah kota dan daerah-daerah industri lama

yang terus berkembang di Gresik. Pulau Bawean yang terpisah dari Gresik daratan dengan perjalanan lebih dari 3 jam dengan kapal feri kini diproyeksikan menjadi pulau wisata dengan keindahan alamnya. Upaya untuk itu, antara lain, berencana membangun lapangan terbang antarkota (citylink airport). Kini pembangunan Bandara Bawean terus berproses.

Lingkar timur, Jabon, dan By Pass KrianSidoarjo menyiapkan tiga daerah sebagai lahan industri dan

perdagangan. Ada Kecamatan Sidoarjo, Jabon, dan kawasan by pass Krian.

Lahan yang ditawarkan di daerah kota (Sidoarjo) adalah di sepanjang jalan lingkar timur yang merupakan jalan alternatif bebas hambatan. Lingkar timur –panjang sekitar 11 km dan lebar 60 meter– disiapkan khusus untuk lalu lintas industri dan perdagangan.

Kawasan industri Jabon dirancang khusus untuk industri pabrikasi dan manufaktur besar. Sekitar 2.450 hektare lahan ditetapkan sebagai lokasi industri.

Adapun by pass Krian punya potensi besar bagi investasi jasa industri serta perdagangan. Sebab, by pass Krian merupakan akses utama dari Surabaya ke kota-kota lain kabupaten seperti Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Kediri, Ngawi, Ponorogo, Magetan, Tulungagung, dan Trenggalek atau sebaliknya.

Seperti jalan lingkar timur, by pass Krian sangat tepat untuk investasi usaha perdagangan, perkantoran, perhotelan, pertokoan, perumahan dan permukiman, perbankan, serta industri manufaktur atau pabrikasi. (www.sidoarjo.go.id)

be made as Minapolitan.

Citylink Airport in BaweanNot only urban areas and old industrial areas that continue

to grow in Gresik, Bawean Island which is separated from the mainland by a trip more than 3 hours by ferry is now projected to be a tourist island with its natural beauty. To actualize it, among other things, plans to build intercity airport (City link airport). The development of Bawean is ongoing.

The Eastern Ring Road, Jabon , and Krian By Pass Sidoarjo has preparing three areas as trade and industrial

land. There is Sidoarjo sub-district, Jabon , and Krian By Pass.

Offered land in urban areas ( Sidoarjo ) is along the eastern ring road which is an alternative freeway. The Eastern Ring Road --of about 11 km length and 60 meters width was prepared for the trade and industrial traffic.

Jabon industrial area is specifically designed for fabrication industries and large manufactures. Approximately 2,450 hectares of land is designated as industrial locations.

The by-pass Krian has great potential for industry and commerce investment because by pass Krian is the main access from Surabaya to other cities such as Mojokerto , Jombang , Nganjuk , Madiun , Kediri , Ngawi, Ponorogo , Magetan , Tulungagung and Trenggalek regency or vice versa.

Like the eastern ring road , Krian by pass is very appropriate for trading business investment, offices , hotels , shops, housing and settlements , banking , and manufacturing or fabrication industry . (www.sidoarjo.go.id )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur68

Page 69: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Tiga Kawasan di sidoarjo untuk Berbagai Jenis industri

Lingkar timur untuk lalu lintas industri dan perdagangan.•Jabon untuk industri besar.•By pass• Krian untuk jasa industri dan perdagangan.

Masih banyak kota lain yang menyiapkan lahan untuk perdagangan dan kawasan industri. Gubernur Soekarwo menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal menambah tujuh kawasan industri untuk mengejar target pendapatan per kapita penduduk Jawa Timur sebesar USD 10.000 pada 2017.

Kawasan dan lahan yang kini disiapkan dengan intensif, antara lain, berada di Kabupaten Banyuwangi, Jombang, Gresik, Lamongan, Madura, dan dua kawasan industri di Mojokerto.

Perkembangan terkini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menandatangani MoU dengan PTP XII untuk menyiapkan 2.200 hektare lahan bagi kawasan industri.

Gresik dan Lamongan juga sedang menggenjot performa pantai utara (pantura). Selain itu, Kabupaten Bangkalan bakal menjadikan kawasan kaki Suramadu untuk industri. Karena itu, hampir semua kabupaten dan kota di Jawa Timur siap menerima masuknya investasi.

Perluasan Kawasan Industri sampai 2014Banyuwangi 2.200 hektareJombang 3.000 hektareMojokerto 10.000 haktareTuban 1.000 hektareLamongan 3.000 hektareGresik 10.000 hektareswSidoarjo 2.450 hektare

Three areas in sidoarjo are prepared for various type of industry

The Eastern Ring Road for the trade and industrial traffic.•Jabon for large industries.•Krian By pass for industry and commerce services.•

There are many other cities that are preparing the land for trade and industrial areas. Governor Soekarwo states, East Java Provincial Government will add seven industrial estates to achieve the target per capita revenue of USD 10,000 in East Java in 2017.

Land areas that are now prepared intensively among others, are in Banyuwangi , Jombang , Gresik , Lamongan , Madura , and two industrial estates in Mojokerto .

The latest update is, Banyuwangi regency government has signed MoU with PTP XII for preparing 2,200 hectares of land for industrial estate.

Gresik and Lamongan are also excited to improve the performance of the north coast (pantura) . Besides, Bangkalan Regency will make the area of Suramadu for industry. Therefore, almost all regencies and cities in East Java are ready to welcome the coming of investment.

Industrial Area Expansion up to 2014Banyuwangi 2,200 hectaresJombang 3,000 hectaresMojokerto 10,000 hectaresTuban 1,000 hectaresLamongan 3,000 hectaresGresik 10,000 hectaresSidoarjo 2,450 hectares

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 69

Page 70: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Tawarkan Tiga Zona industri offers Three industrial Zone

’’…Kabupaten Lamongan hanya 25 km arah barat Surabaya. Letak geografisnya persis berhadapan dengan Laut Jawa. Sekitar 47 km kawasan Lamongan merupakan pantai. Dengan letak geografis yang strategis itu, sejumlah wilayah Lamongan diincar banyak investor sebagai lahan industri, khususnya industri maritim…’’

LAMonGAn

‘’ ... Lamongan is just 25 miles from the western Surabaya. The geographical location is right across from the Java Sea. Approximately 47 miles of Lamongan is coastal area. With its strategic geographical location, some of areas has targeted by many investors as industrial land, particularly the maritime industry ... ‘’

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur70

Page 71: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Lamongan siap menjadi daerah penyangga perkembangan investasi di Jawa Timur dengan menyediakan lahan untuk industri. Untuk memudahkan pemetaan kawasan industri, Pemerintah Kabupaten Lamongan membagi tiga wilayah industri. Tiga wilayah industri tersebut ialah, pertama, wilayah utara. Wilayah utara ini meliputi wilayah pantura (pantai utara) sepanjang koridor Jalan Raya Deandles.

Rencana kawasan industri seluas 1.011 hektare di wilayah utara tersebut berada di Kecamatan Paciran. Investor yang sudah memanfaatkan lahan itu ialah PDMN PT Jaka Mitra. Berikutnya adalah kawasan industri seluas 100 hektare di Kecamatan Brondong. Lahan tersebut sudah dimanfaatkan PT Lamongan Industry Fist Estate. Ada lagi lahan masyarakat yang sedang ditawarkan kepada investor seluas 3.000 hektare di Kecamatan Brondong. Lahan itu sangat strategis karena memiliki akses langsung ke laut.

Kedua, wilayah tengah. Kawasan itu, antara lain, sepanjang koridor jalan arteri Surabaya–Jakarta. Di wilayah tengah tersebut terdapat lahan yang sangat luas untuk industri jasa, perdagangan, serta industri nonlimbah. Mulai industri agro sampai alas kaki.

Lamongan is ready to be a buffer zone of investment development in East Java by providing land for industry. To facilitate the mapping of industrial zones, Lamongan government divided three industrial areas. There are the first, the northern region. The northern region covers an area of north coast (pantura), along the Daendles corridor.

The plan for that1, 011 hectares of industrial area is located in Paciran Sub district. Investors who already utilize the land is PDMN PT Jaka Mitra. The next is 100 hectares of industrial area in Brondong Sub district. The land has been utilized by PT Lamongan Fist Estate Industry. There is another public land that is being offered to the investor, an area of 3.000 hectares in Brondong Sub district. The land is very strategic because it has direct access to the sea.

Second is the central region. The area, among other things, is along arterial road corridor of Surabaya--Jakarta. In the central region there are a large land for the service, commerce, and non-wastewater industry, from agro to footwear industry.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 71

Page 72: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

LAMonGAn

Ketiga, wilayah selatan. Wilayah itu dibagi dua. Masing-masing sepanjang Jalan Babat–Jombang dan Jalan Raya Mantup (Lamongan)–Mojokerto. Di wilayah selatan tersebut tersedia lahan sangat luas yang cocok untuk usaha agropolitan. Misalnya, perkebunan tebu, pabrik gula, industri rokok, kimia organik, dan bisa pula industri beton.

Infrastruktur Cukup MemadaiSelain lahan industri yang luas, infrastruktur yang tersedia

di Lamongan cukup memadai. Misalnya, Lamongan dilewati Jalan Raya Surabaya–Jakarta, Jalan Raya Daendels sepanjang pantura. Selain itu, jalur ganda kereta api Surabaya–Jakarta yang sudah beroperasi melewati Lamongan.

Infrastruktur energi turut mendukung. Sampai saat ini, listrik 50–60 MW serta ketersediaan air bersih untuk industri (di wilayah pantura) dari Jasa Tirta dengan kapasitas 40 liter/detik dan dari KPS (kerja sama pemerintah-swasta) dengan kapasitas 200 liter/detik tersedia cukup memadai.

Di Lamongan juga tersedia infrastruktur pelabuhan internasional. Dalam hal ini adalah Lamongan Shorebase (LS) serta pelabuhan penumpang antarpulau (domestik) angkutan feri, ASDP, di Tanggul.

tenaga Kerja Murah, Harga Lahan BersaingTenaga kerja di Lamongan juga cukup melimpah. Misalnya,

pada 2012 penduduk usia kerja tercatat 906.179 orang, sedangkan angkatan kerja mencapai 618.831 orang. Tidak kalah penting untuk kondisi iklim yang nyaman adalah UMK (upah minimum kabupaten) di Lamongan yang relatif murah. Hanya Rp 1.220.000 per bulan, hampir separo UMK Surabaya.

Harga lahan di Lamongan sampai sekarang masih bersaing dengan kota-kota sekitarnya seperti Gresik, Mojokerto, atau Sidoarjo. Karena itu, tidak sedikit pabrik korban lumpur Lapindo yang hijrah ke Lamongan. Mereka pindah dan memilih Lamongan sebagai tempat baru.

Iklim Investasi Diapresiasi KadinKondisi dan iklim investasi yang bagus diapresiasi Kamar Dagang

dan Industri (Kadin). ’’Lamongan cukup berkembang dan layak untuk investasi. Potensi ini akan saya sampaikan kepada para pengusaha nasional,’’ tegas Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto ketika melihat kegiatan Lamongan Shorebase (LS) pada 12 Januari 2014.

Sebagai tindak lanjut apresiasi Kadin itu, digelar gathering pengusaha nasional di Lamongan. Bupati Lamongan H

Third is the southern region. The area was divided into two, respectively along the Jalan Babat–Jombang dan Jalan Raya Mantup (Lamongan)–Mojokerto. In that southern region there is a large land which suitable for agropolitan business. For example, sugar cane plantations, sugar mills, tobacco industry, organic chemistry, and possibly concrete industry.

Self-sufficient infrastructureBesides a large industrial land, the infrastructure available

in Lamongan is quite sufficient. For example, Lamongan is passed by Surabaya--Jakarta highway and Daendels highway along the pantura. In addition, the Surabaya--Jakarta double track railway is already operates and passes Lamongan .

The energy infrastructure is also support this matter. Until now, the 50-60 MW of electricity and the availability of clean water for industry (in pantura area) of Jasa Tirta with a capacity of 40 liters / sec and of the PPP (public-private partnership) with a capacity of 200 liters / sec are sufficiently available.

There is also international port infrastructure available in Lamongan. In this case is Shorebase Lamongan (LS) as well as ferry (domestic) inter-island passenger port, ASDP, in Tanggul.

Cheap Labor, Competitive Land PriceEmployment in Lamongan is quite abundant. For example,

in 2012 the working age population was recorded at 906 179 people, while the labor force reached at 618 831 people. Not to mention that the UMK (minimum wage) in Lamongan is relatively inexpensive, only Rp 1,220,000 per month, almost half of Surabaya’s UMK .

The price of land in Lamongan is still competing with surrounding towns such as Gresik, Mojokerto , or Sidoarjo. Therefore, some Lapindo mudflow victims companies migrated to Lamongan. They moved on and chose Lamongan as a new spot.

Investment Climate is appreciated by the Chamber of Commerce and Industry (Kadin)

Good investment climate and condition is appreciated by the Chamber of Commerce and Industry (Kadin). ‘’ Lamongan is sufficiently developed and viable for investment. I will deliver this potential to the national entrepreneurs, ‘’ said Chairman of the Indonesia Chamber of

Commerce and Industry ( Kadin ) Suryo Bambang Sulisto when he saw Shorebase Lamongan (LS) activity on January 12, 2014.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur72

Page 73: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Fadeli menyambut gembira niat para pengusaha nasional tersebut. ’’Kami akan support mereka, kami layani, dan kami beri kemudahan dalam hal apa pun. Termasuk perizinan,’’ tegasnya.

Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Lamongan pun sangat membantu para investor. ’’Kami menjembatani investor dengan pemilik tanah. Kami antar mereka sampai ke kelurahan. Kami pertemukan dengan pemilik tanah agar bisa negosiasi langsung. Tapi, kami tidak ikut terlibat dalam negosiasi,’’ ujar Chairil Anwar, kepala BPMP Kabupaten Lamongan. ’’Ini untuk mempersempit gerak para calo tanah,’’ tambah Drs Aris Wibawa MM, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lamongan.

Informasi lengkap yang diberikan kepada investor itu merupakan layanan pra perizinan yang diberikan BPMP melalui sistem pelayanan terpadu satu atap (PTSP). Proses perizinan juga mudah, cepat, tidak berbelit, serta transparan. PTSP di Pemerintah Kabupaten Lamongan juga sudah menggunakan SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik).

Setelah perizinan beres, BPMP masih memberikan pelayanan kepada investor dengan memandu pembuatan LKPM (laporan kegiatan penanaman modal) serta mengendalikan pelaksanaan penanaman modal.

Realisasi Investasi (2010–2013) Rp 3,8 triliunDalam empat tahun terakhir (2010–2013) realisasi investasi

di Kabupaten Lamongan lebih dari Rp 3,8 triliun. Dengan perincian, PMDN –termasuk izin sektoral– lebih dari Rp 3,5 triliun dan PMA sekitar Rp 198 miliar.

Realisasi investasi itu diyakini bakal meningkat pada tahun-tahun mendatang. Sebab, Pemerintah Kabupaten Lamongan bakal mengembangkan beberapa kawasan industri, penguatan infrastruktur, dan meningkatkan layanan publik.

Kawasan industri yang dikembangkan itu, antara lain, melanjutkan pengembangan Lamongan Shorebase (LS) di Paciran, kawasan industri galangan kapal di Brondong dan Paciran, pengembangan industri pengolahan, serta home industry di Desa Sendang Agung-Sendang Dhuwur, Paciran.

Masih ada lagi. Dalam hal ini ialah industri kayu di Kembangbahu, Kawasan Agropolitan di Ngimbang, Kawasan Minapolitan Tangkap di Brondong-Paciran, serta Minapolitan Budi Daya di Glagah. (*)

As a follow-up to the appreciation of Kadin, a national gathering in Lamongan entrepreneurs was held. Regent Lamongan H Fadeli welcomed the intention of the national entrepreneurs happily. ‘’We will support them, we will serve, and facilitate in any case. Including licensing, ‘’ he said.

Board of Investment and Licensing (BPMP) of Lamongan was very helpful for investors. ‘’ We are bridging the investors and the land owners. We drove them to the sub district. We arrange a meeting with the land owner in order to able to conduct direct negotiations. But, we do not get involved in the negotiations,’’ said Chairil Anwar, the head of BPMP Lamongan. ‘’ This is to narrow the motion of land brokers, ‘’ added Drs Aris Wibawa MM, the Head of Regional Development Planning Board (Bappeda) in Lamongan Regency.

Detailed information in which provided to investors is a pre- licensing services provided by BPMP through an integrated one-stop service system (PTSP). The licensing process is also easy, fast, straightforward, and transparent. PTSP in Lamongan government has also been using SPIPISE (Electronic Information Service System and Investment Licensing) .

After licensing is clear, BPMP is still providing services to investors by guiding the making of LKPM (investment activities reports) as well as control the execution of capital investment.

Investment Realization (2010-2013) is Rp 3.8 Trillion In the last four years (2010-2013) the investment realization in Lamongan is more than Rp 3.8 trillion. With details as the following, PMDN –including sectoral permits-- is more than Rp 3.5 trillion and Rp 198 billion of PMA .

Actual investment is believed to be increased in the coming years because the Lamongan Government will develop several industrial areas, strengthening infrastructure and improving the public services.

The developed industrial area, among other things, continue the development of Lamongan Shorebase (LS) in Paciran , shipyard industrial area in Brondong and Paciran, development of processing industries, as well as a home industry in Sendang Agung-Sendang Dhuwur villages , Paciran .

There is more,in this case the timber industry is in Kembangbahu , Agropolitan area in Ngimbang, Tangkap Minapolitan area in Brondong - Paciran Paciran , and as well as Cultivation Minapolitan in Glagah . ( * )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 73

Page 74: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

bAnyuwAnGi

siapkan Lahan untuk Kampe industrial estate banyuwangi has prepared some areas for Kie

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur74

Page 75: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Kerja keras Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajak pemilik modal berinvestasi di luar ring satu –Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan– mulai membuahkan hasil. Saat ini kian banyak pemerintah kabupaten yang jauh di luar ring satu serius menyediakan lahan industri di daerahnya. Salah satunya Kabupaten Banyuwangi…’’

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merupakan salah seorang bupati di Jawa Timur yang sangat serius mengundang investor –termasuk penanaman modal asing (PMA)– untuk berinvestasi di daerahnya.

Tidak tanggung-tanggung, Azwar Anas pada 8 Maret 2014 menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 2 (dua) perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan 1 (satu) BUMD (badan usaha milik daerah). Melalui MoU itu, PTPN XII menyediakan lahan 2.200 hektare (ha) yang segera dijadikan kawasan industri.

Bahkan, kawasan industri tersebut sudah diberi nama. Yakni, Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB). Lahan ini berlokasi di Dusun Kampe, Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Tiga perusahaan BUMN yang menandatangani MoU (kerja sama) dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ialah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

PTPN XII masuk dalam MoU lantaran perusahaan BUMN perkebunan tersebut menjadi pemilik lahan dengan status hak guna usaha (HGU). PT SIER akan menangani pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, sedangkan PT Pelindo II merupakan pemilik izin badan usaha pelabuhan. Mereka bertugas mengelola terminal dan fasilitas pelabuhan untuk kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan bersama Kementerian Perhubungan RI.

‘’ The hard work of the East Java Provincial Government in inviting financier to invest outside of the ring one - Surabaya , Sidoarjo , Gresik , Mojokerto and Pasuruan – is showing good results. Nowadays, many local governments who are far outside of the ring are getting serious in supplying industrial land in their areas. One of them is Banyuwangi Regency ... ‘’

Banyuwangi Regent Abdullah Azwar Anas is one of a regent in East Java who is very serious in inviting investors --including foreign direct investment (FDI/PMA)-- to invest in his area.

Do not want to miss this good opportunity, on March 8, 2014 Azwar Anas signed a Memorandum of Understanding (MoU) with 2 (two) state owned enterprises (BUMN) and 1 (one) BUMD. Through the MoU, PTPN XII provided land of 2,200 hectares (ha) which immediately made as an industrial area.

In fact, the industrial area has been given a name namely, Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB). This land is located in Kampe village, Bangsring, Wongsorejo sub district, Banyuwangi.

Three state-owned companies that signed the MoU (cooperation) with the Municipality of Banyuwangi are PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) and PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

PTPN XII joined the MoU because that company became the owner of the land with Building Rights on Land (HGU) status. PT SIER will handle the construction and management of industrial estates, while PT Pelindo II is the owner of a port business license. They are assigned to manage terminals and port facilities for port activities together with the Ministry of Transportation.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 75

Page 76: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

bAnyuwAnGi

Tidak bertepuk sebelah tangan. Dua minggu kemudian, 20 Maret 2014, KIEB sudah kedatangan investor kelas dunia dari Tiongkok. Yakni, rombongan perwakilan produsen baja terbesar keempat di Tiongkok, Wuhan Iron and Steel Group (Wisco).

Rombongan Wisco sampai perlu membawa jet pribadi yang mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Itu sekalian bagi pihak Wisco untuk ’’uji coba’’ bahwa Bandara Blimbingsari layak menjadi infrastruktur industri jika kelak Wisco sudah menanamkan investasinya. Wisco bakal berinvestasi di Banyuwangi dengan nilai sekitar USD 5 miliar.

Pihak Wisco tidak menyebut pabrik yang akan dibangun. Tapi, sebagai produsen baja raksasa, sangat mungkin mereka akan membangun pabrik pengolahan besi dan baja. Jika kelak terealisasi, pabrik itu akan menjadi pabrik baja terbesar di tanah air dengan kapasitas produksi 5 juta ton per tahun.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) Banyuwangi Abdul Kadir kepada rombongan mengungkapkan, KIEB disokong pelabuhan laut dengan kedalaman 18 meter tanpa pengerukan. Air baku untuk kawasan industri itu pun telah disiapkan menyusul pembangunan Waduk Bajulmat.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap mengalokasikan 60 megawatt. ’’Pada 2016 atau 2017 mendatang, Banyuwangi juga akan didukung double track kereta api,’’ ujarnya.

Setelah mendengar penjelasan singkat di kantor pemkab, rombongan Wisco meninjau lokasi KIEB. Mereka serius mengamati detail kawasan industri tersebut. Beberapa anggota rombongan mengais-ngais tanah untuk mengetahui struktur lahan di lokasi itu. ’’Kami ke sini (Banyuwangi) lihat-lihat dulu. Nanti kalau sudah jadi, pasti kami mengabari,’’ kata Mr Ken, salah seorang anggota rombongan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, investor asal Tiongkok itu datang untuk memantau beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Banyuwangi. Ada beberapa alternatif investasi yang disiapkan di empat daerah tersebut.

Wuhan Iron and Steel Group (Wisco) butuh lahan 1.000 ha. Lahan di kawasan KIEB sudah cukup memenuhi kebutuhan tersebut. Bahkan, jika menanamkan investasi di KIEB, investor tidak perlu dipusingkan pembebasan tanah. Sebab, lahan di kawasan itu sudah disiapkan PTPN XII seluas 2.200 ha.

Saat penandatanganan nota kesepahaman tersebut, PTPN XII telah menyiapkan lahan 718 ha di Perkebunan Pasewaran. Lahan seluas itu tersebar di Afdeling Kampe seluas 130 ha, Afdeling Secang (85 ha), dan Afdeling Sidomulyo (503 ha).

Two weeks later, March 20, 2014, KIEB has been visited by world-class investors from China, namely, the group of the representative of the fourth largest steel producer in China, Wuhan Iron and Steel Group (Wisco).

They need to bring a private jet that landed at Blimbingsari airport, Banyuwang . For Wisco, it was kind of a “test” that the airport is appropriate to be industrial infrastructure if Wisco agree to invest. Wisco will invest with a value of about USD 5 billion in Banyuwangi.

They did not mention the future plant that will be built, but as a giant steel producer, it is very possible for them to build iron and steel processing. If it is true, that plant will be the largest steel processing in the country with a production capacity of 5 million tons per year.

Head of Banyuwangi Integrated Licensing Service and Investment (BPPT-PM) Abdul Kadir told the group that KIEB is supported by the seaport with a depth of 18 meters without dredging. Raw water for industrial park development has also been prepared, following the Bajulmati Reservoir.

The State Electricity Company (PLN) is ready to allocate 60 megawatts. ‘’ In 2016 or 2017, Banyuwangi will also be supported by double track railway, ‘’ he said.

After hearing a brief explanation in the government office, the Wisco group visited the KIEB. They were carefully observing the details of the industrial area. Some group members scavenged the soil to determine the structure of the land at that location. ‘’ We’re here (Banyuwangi) to look around. Later when the decision has made, we will definitely inform you, ‘’ said Mr. Ken, a member of the group . Banyuwangi Regent Abdullah Azwar Anas stated that the China investors were come to observe several areas in Indonesia, including Banyuwangi. There are few investment alternatives in those four areas.

Wuhan Iron and Steel Group (Wisco) need 1.000 ha of land. The land in KIEB area is sufficient to meet those needs. In fact, if you invest in KIEB, you do not have to worry about land acquisition. Due to the land in the region has been prepared by PTPN XII as much as 2,200 ha.

When signing the agreement, PTPN XII had prepared land of 718 hectares in Perkebunan Pasewaran . It is spread over 130 ha in Afdeling Kampe, Afdeling Secang (85 ha), and Afdeling Sidomulyo (503 ha).

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur76

Page 77: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

KIEB, kata Azwar Anas, diharapkan menjadi trigger bagi pengembangan kawasan Industri Wongsorejo yang lebih awal digagas. ’’Mungkin kawasan ini akan jalan lebih dulu karena prosesnya tanpa harus membebaskan lahan. Kan lahannya HGU dari PTPN. Sementara itu, kawasan industri Wongsorejo tetap akan dikembangkan sambil menunggu proses yang sedang berjalan,’’ katanya.

Dia berharap industri berbasis agro lebih bisa berkembang di Banyuwangi. Sebab, potensi agro di daerah itu cukup berlimpah. Antara lain, kebun kakao yang mencapai 5 ribu hektare. Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana merelokasi industri pengolahan kakao di Banyuwangi.

’’Selain kakao, saya berharap industri agro yang lain bisa tumbuh. Misalnya, pabrik minuman berbahan dasar jeruk Banyuwangi atau air kelapa yang selama ini diekspor ke Thailand,’’ papar Azwar Anas.

Dia menyebutkan, nilai investasi yang akan ditanam Wisco memang cukup besar. Jika terealisasi, investasi tersebut akan menjadi yang terbesar di Indonesia. ’’Tenaga kerja yang dibutuhkan juga sangat fantastis, mencapai 7.500 orang hingga 8.000 orang,’’ ujarnya. (vide: Radar Banyuwangi, 21 Maret 2014)*

infrastruktur Pendukung Kampe industrial Estate Banyuwangi

Lahan seluas 2.200 ha•Pelabuhan laut dengan kedalaman 18 meter tanpa pengerukan•Air baku dari Waduk Bajulmat •Listrik 60 megawatt dari PLN•Rel kereta api jalur ganda pada 2016 atau 2017•

KIEB, said Azwar Anas , is expected to be a trigger for the development of industrial area in Wongsorejo which initiated earlier. ‘’Perhaps this area will run earlier because without land acquisition process. Note that HGU land is from PTPN. Meanwhile, the Wongsorejo industrial park will still be developed while waiting for the ongoing process, ‘’ he said.

He hopes there will be more developed agro-based industry in Banyuwangi. Therefore, the agro potential is abundant in this area. Among other things, the cocoa farm is up to 5 thousand hectares. Minister of State-Owned Enterprises Dahlan Iskan plans to relocate the cocoa processing industry in Banyuwangi .

‘’ Besides cocoa, I hope another agro industry are able to grow too. For example, Banyuwangi orange-based drink plant, or coconut water that has been exported to Thailand, ‘’ said Azwar Anas .

He said the value of the investment that will be provided by Wisco is quite large. If it is realized, the investment will be the largest in Indonesia. ‘’ The required labor is also very fantastic, reaching 7,500 people to 8,000 people, ‘’ he said. (vide: Radar Banyuwangi , March 21, 2014 ) *

Kampe industrial Estate Banyuwangi supporting infrastructure

Land area of 2,200 ha•Sea port with a depth of 18 meters without dredging•Raw water from the Bajulmati reservoir•Electricity of 60 megawatts by PLN•Double track railway in 2016 or 2017•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 77

Page 78: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

JoMbAnG

’’… Gairah menumbuhkembangkan investasi kini makin terasa di hampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 24/Tahun 2009 tentang kawasan industri, yang mewajibkan perusahaan industri beraktivitas di kawasan industri, kabupaten dan kota pun seakan berlomba membangun kawasan industri…’’

Salah satu kabupaten yang sangat serius menerima kehadiran investor adalah Jombang. Kabupaten penerima Investasi Award dari gubernur Jawa Timur tiga kali berturut-turut itu mengembangkan tiga kawasan industri. Tiga kawasan tersebut berada di Kecamatan Ploso, di utara Sungai Brantas seluas 889,87 hektare. Kawasan itu disediakan untuk industri besar.

Sedangkan untuk industri menengah, disiapkan tiga lokasi. Di Kecamatan Mojowarno, selatan Sungai Brantas, disiapkan lahan 54,76 hektare untuk industri pertanian. Selanjutya, lahan di Kecamatan Perak (181,66 hektare) dan Bandar Kedungmulyo (190 hektare) disiapkan untuk industri manufaktur nonpolutan.

Selain itu, masih ada kawasan industri rumah tangga yang tersebar di beberapa kecamatan. Antara lain, Kecamatan Mojoagung, Diwek, Jogoroto, dan Gudo.

‘’ ... The passion to develop investment is now can be felt in almost all regencies and cities in East Java. In accordance with the Government Regulation No. 24/Year 2009 on the industrial areas, which oblige industrial companies to conduct their activities in industrial areas, regencies and cities are also seemed to compete to build the industrial areas...’’

One of the regencies which are very seriously welcome the presence of investors is Jombang. The regency which received Investasi Award from the governor of East Java for three times in a row was developing three industrial areas. Those three areas are located in Ploso sub-district, an area of 889.87 hectares in the northern area of Brantas River. The area was provided for large industry.

Meanwhile, for the middle/medium industry, they have prepared three locations. In Mojowarno sub-district, in the southern area of the Brantas River, an area of 54.76 hectares was prepared for agricultural industry. Next, land in Perak sub-district (181.66 hectares) and Bandar Kedungmulyo (190 hectares) were prepared for non-pollutant manufacturing industry.

In addition, there is a household industrial area which spread over several sub-districts, among others, Mojoagung, Diwek, Jogoroto, and Gudo sub-districts.

Jombang siapkan Tiga KawasanJombang Had prepared Three Areas

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur78

Page 79: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’Ada dua perusahaan yang telah berkomitmen untuk mengembangkan kawasan industri besar di utara Brantas, Ploso, dan Kudu. Yaitu, Intiland Group seluas 400 hektare dan PT Java Fortis Corporindo seluas 400 hektare,’’ kata Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Jombang Yudhi Adriyanto. (www.kabarbisnis.com, 13 Desember 2013)

Jombang juga sangat siap dengan infrastruktur yang diperlukan. Mulai akses jalan, ketersediaan energi, listrik, sampai pengolahan limbah. Jembatan Ploso baru telah dibangun dengan bentang 57 meter dari dana APBN, APBD Provinsi Jatim, serta APBD Jombang. Selain itu, akan dibangun jalan tembus di kawasan industri. Jalan Ploso–Mojokerto juga dilebarkan menjadi 8 meter.

Kebutuhan listrik dipasok dari Gardu Induk Ploso dengan kapasitas 70 kilovolt (kv) dan Gardu Induk Jombang di Desa Tunggorono (150 kv). Ke depan dibangun gardu induk di Ngimbang Ploso.

’’Ketersediaan gas juga tidak akan kesulitan. Sebab, jalur pipa gas sudah sampai di Mojokerto, 20 kilometer dari Ploso, yang akan disambungkan ke Ploso. Perusahaan Gas Negara sudah berkomitmen untuk segera menyambung jika ada permintaan dari konsumen,’’ tegas Yudhi.

Bagi perusahaan yang membutuhkan air bersih cukup besar, juga tidak ada kendala. Sebab, di kawasan itu telah dibangun water treatmen plant dengan kapasitas 40 liter per detik dan akan ditambah sesuai dengan kebutuhan.

’’Kawasan ini memang dikonsep sebagai kawasan industri hijau. Karena itu, di setiap area disediakan fasilitas water treatment yang memadai,’’ katanya.

Kabupaten Jombang dikenal dengan industri alas kaki. Sampai saat ini sedikitnya terdapat tujuh pabrik sepatu PMA dan dua PMDN di Jombang. Industri lain yang sudah merambah pasar ekspor adalah topi, kaus, produk kayu olahan, rokok, dan produk kimia setengah jadi.

Jombang juga potensial di sektor pertanian dengan andalan padi, jagung, kacang, kedelai, serta ubi. Peternakan mengunggulkan ayam pedaging, sapi potong, sapi perah, kambing, dan itik. Sedangkan di sektor perkebunan ada tebu, serat karung, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, serta tembakau. (www.kabarbisnis.com, 13 Desember 2013)

‘’ There are two companies that have committed to develop a large industrial area in the north Brantas, Ploso, and Kudu, namely Intiland Group of 400 hectares and PT Java Fortis Corporindo of 400 hectares, ‘’said Head of Jombang Regional Development Planning Board (Bappeda) Yudhi Adriyanto (www.kabarbisnis.com , December 13, 2013)

Jombang is also ready with the required infrastructure, starts from road access, energy availability, electricity, until sewage treatment. Ploso Bridge has been built with spans of 57 meters from the state budget funds (APBN), the East Java provincial budget (APBD), and Jombang’s APBD. In addition, a passageway will be built in the industrial area. Ploso – Mojokerto road is also widened to 8 feet.

Electricity needs are supplied from the Ploso substation with a capacity of 70 kilovolt (kV) and Jombang substation in Tunggorono village (150 kv). In the future, a substation in Ngimbang, Ploso will be built .

‘’ Availability of gas is already well prepared because the gas pipeline has reached Mojokerto, 20 kilometers from Ploso, which will be connected to Ploso. National Gas Company has been committed to instantly connect if there is consumers demand,” said Yudhi firmly.

For companies who need clean water in a large amount, there is nothing to worry. In that area, a water treatment plant with a capacity of 40 liters per second has been built and will be added as needed.

‘’ This area is conceptualized as a green industrial area. Therefore, in each area are provided an adequate water treatment facilities, ‘’ he said.

Jombang is known for the footwear industry. To date there are at least seven PMA shoe factories and two PMDN in Jombang. Other industries that have expanded to the export market are hats, shirts, wood products, cigarettes, and semi-finished chemical products.

Jombang is also potential in the agricultural sector with rice, corn, peanuts, soybeans, and tuber as the features. Livestock favor broilers, beef cattle, dairy cattle, goats, and ducks. While in the plantations sector there are sugar cane, fiber bags, coconut, coffee, cocoa, cashew, as well as tobacco. (www.kabarbisnis.com, December 13, 2013)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 79

Page 80: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

SiTubonDo

Obsesi Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk memiliki kawasan industri sangatlah besar. Untuk mewujudkan obsesi itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto rajin melobi kalangan investor swasta. Mereka diajak berpartisipasi untuk membangun Kawasan Industri Situbondo (KIS), begitu nama yang disiapkan.

Salah satu investor yang berhasil dirangkul adalah perusahaan asing yang bergerak di bidang peleburan nikel. Pembangunan perusahaan smelter tersebut saat ini sudah masuk tahap pembebasan sekitar 100 hektare tanah.

’’Situbondo sangat prospektif untuk kawasan industri. Tapi, kami butuh perusahaan swasta besar untuk membangun Situbondo yang lebih baik. Sebab, tidak bisa ditangani dengan APBD Situbondo,’’ kata Dadang.

Halim Untoro, perwakilan PT Shenwu, perusahaan smelter yang berbasis di Beijing, Tiongkok, memaparkan, pabrik tersebut tidak akan mencemari tambak di sekitar pabrik. Sebab, bongkar muat bahan nikel dilakukan di dermaga yang berjarak sekitar 400 meter dari bibir pantai.

Bahkan, laut tidak akan tercemar karena bongkar muat menggunakan teknologi canggih. Limbah dari smelter nikel itu akan berupa gumpalan padat sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Limbah tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan semen atau bahan timbunan. (vide: Dadang Media Center, 5 Agustus 2013)

The obsession of Situbondo government to have an industrial area is very high. To realize it, Situbondo Regent Dadang Wigiarto was lobbying the private investors diligently. They were invited to participate to build Situbondo Industrial Estate (KIS), so the name is prepared.

One investor who successfully embraced is a foreign company which engaged in nickel smelting. Construction of the smelter company is now entering the stage of land acquisition of 100 hectares.

‘’ Situbondo is highly prospective for industrial estates. But, we need a large private company to build a better Situbondo because it cannot be addressed with Situbondo budget, ‘’ said Dadang.

Halim Untoro, PT Shenwu representation, smelter company based in Beijing, China, explained that his plant will not contaminate the ponds because the nickel loading and unloading is done in the dock which is about 400 meters from the shoreline.

In fact, the sea will not be polluted because the loading and unloading is using advanced technology. Waste from the nickel smelter will be in the form of a solid blob that has no negative impact on the environment. The waste can be used for cement or pile material. (vide : Dadang Media Center, August 5, 2013 )

situbondo Gaet perusahaan smelter Tiongkok Situbondo Attracts china Smelter company

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur80

Page 81: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PoPULER DI JAWA TIMUR: Pantai Prigi,

Trenggalek, salah satu tujuan wisata pantai

yang banyak dikunjungi wisatawan lokal.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 81

Page 82: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Berbagai cara dilakukan banyak kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk memanjakan investasi di daerahnya. Antara lain, memberikan layanan prima kepada investor sebagaimana yang dilakukan Kabupaten Trenggalek.

Kantor Perizinan dan Penanaman Modal (KPPM) Kabupaten Trenggalek bahkan memberikan layanan gratis pada 15 item perizinan. Antara lain, izin prinsip, izin lokasi, SIUP, TDP, dan TDI. ’’Prinsip kami, memberikan pelayanan mudah, cepat, transparan, dan pasti,’’ tegas Kepala KPPM Kabupaten Trenggalek Stefanus Triadi.

Untuk meningkatkan investasi, lanjut Stefanus, Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan kepastian hukum dan keamanan. Kepastian hukum diwujudkan melalui regulasi perundang-undangan yang jelas. Untuk keamanan, dia berusaha keras menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan memberikan pemahaman yang jelas agar tidak ada gejolak.

’’Selain itu, kami tidak lupa mengingatkan investor agar tidak melupakan masyarakat sekitar unit usahanya dengan cara merekrut mereka menjadi karyawan atau mengalokasikan dana CSR,’’ ungkapnya.

Sekitar lima tahun belakangan, sektor perdagangan dan telekomunikasi menjadi penyumbang pemasukan terbesar di Trenggalek. Pemasukan dari sektor telekomunikasi didominasi pendirian tower telepon seluler yang nilainya selalu tinggi.

Various methods have done by many regencies and cities in East Java to please the investment in their region. Among other things, provide excellent service to investors as Trenggalek Regency did.

Licensing and Investment Office (KPPM) of Trenggalek Regency provide a free service to the 15 items of licensing. Among other things, the principle permits, location permits, Business License (SIUP), TDP, and TDI. ‘’Our principle is to provide easy, fast, transparent, and proper services, ‘’ said Head of Trenggalek KPPM Stefanus Triadi.

To increase investment, continued Stefanus, Trenggalek government has provide legal and security certainty. Legal certainty is realized through a clear legislation regulatory. For security, he tried hard to establish good communication with the community and provide a clear understanding so that there is no social unrest.

‘’ In addition, we did not forget to remind the investors not to forget the people around its business units by recruiting them as the employee or allocating CSR funds, ‘’ he said.

Five years before, trade and telecommunications sector became the largest revenue contributor in Trenggalek. Revenue from the telecommunications sector is dominated by the establishment of cell phone towers whose value is always high.

Gratis 15 izin di TrenggalekFree 15 Licenses in Trenggalek

TrenGGALeK

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur82

Page 83: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Trenggalek, menurut Stefanus, merupakan pasar baru yang prospektif. ’’Buktinya, bisnis supermarket menjamur sampai di tingkat kecamatan,’’ katanya.

Selain perdagangan, usaha lain mulai masuk kabupaten itu. Misalnya, perhotelan dan hiburan yang berupa wahana rekreasi waterpark. (vide: www.antarajatim.com, 25 September 2013)

usaha yang Mulai Terealisasi di Trenggalek

No Jenis Usaha

1 Supermarket

2 Perhotelan

3 Wahana rekreasi-waterpark

Trenggalek, according to Stefanus, is a new prospective market. ‘’ The proof is, the supermarket business dispersed up to the sub district level, ‘’ he said.

Besides trade, other businesses began to enter the district, for example, hospitality and entertainment in the form of waterpark. (vide: www.antarajatim.com , 25 September 2013)

usaha yang Mulai Terealisasi di Trenggalek

No Jenis Usaha

1 Supermarket

2 Perhotelan

3 Wahana rekreasi-waterpark

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 83

Page 84: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

‘’’…Jawa timur memiliki komitmen kuat untuk memanjakan investor. Mereka diberi garansi untuk tidak perlu repot mencari lahan bagi industri di Jatim. Beberapa daerah di Jawa timur selama ini telah memiliki kawasan industri terbaik untuk menjalankan usaha dan produksi…’’

‘’ ‘ ... East Java has a strong commitment to please the investors. they were given a guarantee to not bother looking for industrial land in East Java. Some areas in East Java had the best industrial area to run the business and production ... ‘’

invEsTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur84

Page 85: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kawasan industri Komitmen Demi investasiindustrial Area commitment to invest

Beberapa kawasan industri sudah banyak dikenal investor, baik PMA maupun PMDN. Sebagian kawasan industri itu sudah lama beroperasi. Di antaranya, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Maspion Industrial Estate di Gresik, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di Madiun, Kawasan Industri Gresik (KIG), Kawasan Industri Jabon di Sidoarjo, serta kini yang terbaru adalah Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Tanjung Pakis, Lamongan.

PT SIER dan Sidoarjo Industrial Estate Berbek

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) (Persero) berlokasi di dalam Kota Surabaya. Ketika didirikan pada 1974, kawasan Rungkut masih berada di pinggiran kota, bahkan di luar kota. Seiring dengan perkembangan Surabaya sebagai kota metropolitan, kawasan SIER kini dikepung perkampungan dan perumahan. Sekitar 70 persen di antara total lahan telah digunakan untuk industri. Sisanya merupakan fasilitas umum.

PT SIER yang didirikan pada 28 Februari 1974 itu memang disiapkan untuk mengelola dan mengembangkan Kawasan Industri di Indonesia, khususnya Jawa Timur. PT SIER dengan luas 245 hektare menampung tak kurang dari 300 perusahaan, merupakan area industri terbaik, terbesar, dan paling dikenal.

PT SIER mengembangkan kawasan tersebut berdasar masterplan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan industri dan lingkungan hidup. Dikelola dengan baik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk fasilitas pengolahan air limbah, kemudahan akses ke Pelabuhan Samudra Tanjung Perak dan Bandara Internasional Juanda.

Selain kawasan industri Rungkut, PT SIER mengelola PT

Some industrial areas were already known by the investors, both PMA and PMDN. Most of the area has been operated for a long time. Among them, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) , Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Ngoro Industrial Park (NIP) in Mojokerto, Maspion Industrial Estate in Gresik, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) in Madiun , Gresik Industrial Estate (KIG), Industrial Area Jabon in Sidoarjo, and the latest is Lamongan Integrated Shorebase (LIS) in Tanjung Pakis, Lamongan.

PT SIER and Sidoarjo Industrial Estate Berbek

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) (Persero) is located in the city of Surabaya. When founded in 1974, that area is still on the outskirts of the city, even outside of the city. Along with the development of Surabaya metropolitan city, SIER are now besieged by villages and settlements. Approximately 70 percent of the total land has been used for industry. The rest is a public facility.

PT SIER was established in February 28, 1974 it is intended to manage and develop the industrial estate in Indonesia, especially East Java. PT SIER with an area 245 hectares accommodate no less than 300 companies, is the best, largest, and most well known industrial areas.

PT SIER develop the area based on a well-prepared masterplan to meet the needs of industry and the environment. Well managed to improve efficiency and productivity, including wastewater treatment facilities, accessible to Tanjung Perak Port and Juanda International Airport.

Besides Rungkut industrial area, PT SIER managed PT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 85

Page 86: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sidoarjo Industrial Estate Berbek di lahan 87 hektare. Tercatat, Sidoarjo Industrial Estate Berbek mampu menampung lebih dari 9.000 tenaga kerja. Kawasan industri Berbek juga masih bertetangga dengan SIER.

Sebagai kawasan industri, SIER juga memiliki komitmen serta tanggung jawab sosial yang sangat tinggi, terutama dalam pengolahan air limbah. Pengolahan air limbah di kawasan itu menggunakan sistem biologis tanpa bahan kimia apa pun. Saat ini, sistem pengolah limbah itu mampu menangani pengolahan limbah semua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Berbek, dan PIER di Rembang, Pasuruan.

Fasilitas lain di PIER ialah pembuangan sampah, keamanan, pemadam kebakaran, PLN, gas, jaringan telepon, bank, masjid, dan kontraktor. Kawasan itu juga dilengkapi fasilitas olahraga. Misalnya, lapangan futsal, lapangan tenis, lapangan sepak bola, dan club-house.

PT SIER yang didirikan di hadapan notaris Abdul Latief SH dengan No 166 tanggal 28 Februari 1974 itu merupakan perseroan milik negara. Tetapi, kemudian diubah dengan Akta No 2 tanggal 1 Agustus 1974 dan disahkan berdasar Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 1 September 1974.

Pada 1998, di hadapan notaris Abdurrazaq Ashiblie SH, dilakukan lagi perubahan Anggaran Dasar dengan No 22 tanggal 23 Mei 1998. Lalu, disahkan menteri kehakiman sesuai Keputusan No 98 pada September 1998. (www.sier-pier.com)

PT PIER di Rembang, Pasuruan

Satu kawasan industri lagi yang berada dalam manajemen PT SIER adalah Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), sekitar 50 km dari Surabaya. PIER memiliki lahan 500 hektare. Kawasan PIER dilengkapi kawasan berikat export processing zone (EPZ). Yakni, areal sekitar 50 hektare dengan batas-batas tertentu dalam wilayah Bea Cukai yang memberikan berbagai keuntungan bagi penggunanya.

Sidoarjo Industrial Estate Berbek on 87 hectares of land. Sidoarjo Berbek Industrial Estate accommodates more than 9,000 workers. Berbek industrial area is still neighbors with SIER.

As an industrial area, SIER also has high commitment and social responsibility, especially in wastewater treatment. Wastewater treatment in that area is using a biological system without any chemicals. Today, the waste processing system is able to handle sewage treatment from all the plants in Rungkut Industrial Area, Berbek, and PIER in Rembang, Pasuruan .

Other facilities at PIER is garbage disposal, security, fire-fighting, PLN, gas, telephone networks, banks, mosques, and contractors. The area was also equipped with sports facilities, for example, indoor soccer field, tennis courts , soccer field , and a club - house.

PT SIER which established in the presence of a notary Abdul Latif SH with No. 166 dated February 28, 1974 it is a state-owned company. However, later amended by Deed No. 2 dated August 1, 1974 and approved based on Decree of the Minister of Justice on September 1, 1974.

In 1998, in the presence of a notary Abdurrazaq Ashiblie SH, there was another change on an amendment No. 22 dated May 23, 1998. Then,it was authorized by the Minister of Justice according to Decree No. 98 in September 1998 . (www.sier-pier.com )

PT PIER in Rembang, Pasuruan

One more industrial estates under the management of PT SIER is the Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER),it is about 50 km from Surabaya. PIER has a land area of 500 hectares PIER is facilitated by Export Processing Zone (EPZ), namely an area of about 50 hectares with certain limits in Customs area which provides many benefits to its users.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur86

Page 87: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Ngoro Industrial Park (NIP)

Kawasan industri ini dikelola PT Intiland (dulu Dharmala) RSEA Industrial Estate, perusahaan patungan antara PT Intiland Sejahtera, anak perusahaan Intiland Development Tbk dan RSEA Engineering Corporation, Taiwan. Ngoro Industrial Park (NIP) merupakan kawasan industri terintegrasi, terletak di lembah Gunung Penanggungan, Ngoro, Mojokerto, sekitar 45 km dari Surabaya.

NIP merupakan salah satu kawasan industri di Jatim yang berkembang pesat. Permintaan lahan industri di lokasi NIP terus meningkat sejak 2010, seiring dengan membeludaknya perusahaan yang ekspansi untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan pasar di kawasan timur Indonesia.

Sebelum 2010, permintaan hanya sekitar 5 hektare sampai 10 hektare per tahun. Kini permintaan lahan jauh di atas 10 hektare per tahun. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi itu, NIP mengembangkan lahan di kawasan industri tersebut menjadi 350 hektare. Pada tahap pertama, lahan di kawasan NIP baru seluas 215 hektare.

NIP dibangun mulai 1991 di atas lahan 215 hektare. Di dalamnya termasuk export processing zone (EPZ). Manajemen juga menyediakan lahan industri maupun gudang di kawasan EPZ itu. Tahap kedua, yang mulai dibangun pada Agustus 2010, memperluas kawasan tersebut sampai sekitar 350 hektare.

Ngoro Industrial Park ( NIP )

This industrial area is managed by PT Intiland (formerly known as Dharmala ) RSEA Industrial Estate, a joint venture between PT Intiland Sejahtera, a subsidiary Intiland Development Tbk and RSEA Engineering Corporation, Taiwan. Ngoro Industrial Park (NIP) is an integrated industrial area which is located in the valley of Mount Penanggungan, Ngoro, Mojokerto, is about 45 km from Surabaya .

NIP is one of the industrial areas in East Java that is growing rapidly. The demand for industrial land in NIP continues to increase since 2010, in line with company’s expansion to anticipate high markets growth in the Eastern Indonesia.

Before 2010, the demand is only 5 hectares to 10 hectares per year. Now the demand for land is above 10 hectares per year. To meet that demand, NIP developed the land up to 350 hectares. In the first stage, the land in the new NIP is 215 hectares.

NIP was built in 1991 on an area of 215 hectares including Export Processing Zone (EPZ). The management also provides industrial and warehouse land in the EPZ area. In the second stage, which construction began in August 2010, NIP expanded the area to 350 hectares.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 87

Page 88: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sebagai kawasan industri modern, NIP juga dilengkapi fasilitas seperti klinik, guest-house, masjid, kantin, keamanan 24 jam, pemadam kebakaran, sarana olahraga, bank, shop-house, ruang pertemuan, dan perkantoran. (ngoroindustrialpark.com)

Perusahaan PMA yang sudah Lama di niP

PT Unicharm Indonesia, produsen popok bayi dan •perlengkapan wanita. PT Yakult Indonesia Persada, grup Evialis dari Prancis.•PT Indoworld asal Thailand •PT Sunpower Ceramic dari Taiwan •

Maspion Industrial Estate

Maspion Industrial Estate merupakan salah satu perusahaan dalam Grup Maspion Surabaya. Maspion Industrial Estate adalah satu kawasan industri terbesar di Jawa Timur, Indonesia.

Sebagai kawasan industri, Maspion Industrial Estate dirancang dan dibangun dengan menerapkan konsep integrasi sarana total Jetty A untuk memfasilitasi penanganan bahan kimia dan cair.

Kawasan Industri Maspion Industrial Estate memiliki lahan 450 hektare. Lahan yang strategis dan nyaman tersebut terletak di Kecamatan Manyar, Gresik, tepat di depan pintu masuk jalan tol Gresik–Surabaya. Lokasi itu memungkinkan untuk kelancaran arus barang dan bahan masuk dan keluar dari perkebunan.

As a modern industrial park, NIP also has facilities such as clinics, guest house, mosque, cafeteria, 24 hour security, fire-fighting, sports facilities, bank, shop house, meeting rooms, and offices. (ngoroindustrialpark.com )

Foreign companies that have been in niP

PT Indonesian Unicharm , baby diapers and woman •supplies manufacturers.PT Yakult Indonesia Persada , Evialis group from France •PT Indoworld from Thailand•PT SunPower Ceramic from Taiwan•

Maspion Industrial Estate

Maspion Industrial Estate is one of the companies in Surabaya Maspion Group. It is the largest industrial area in East Java, Indonesia.

As an industrial estate, Industrial Estate Maspion was designed and built by applying the concept of integration of total Jetty A to facilitate the handling of chemicals and liquid.

Maspion Industrial Area Industrial Estate has 450 acres of land. The land is strategically located in Manyar Sub district, Gresik, right in front of the entrance of Gresik--Surabaya toll road. The location allows for smooth flow of goods and also materials in and out of the plantation.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur88

Page 89: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pada November 2013, di jalur Daendels, Manyar, Gresik, yang relatif sepi, sebuah proyek besar mulai digarap. Truk-truk besar pengangkut material keluar masuk lahan bekas tambak, sekitar 3 kilometer dari pintu tol Manyar ke arah barat.

Itulah Proyek JIIPE (Java Integrated Industrial & Port Estate). JIIPE merupakan kawasan industri paling lengkap di Jawa Timur. Terintegrasi dengan pelabuhan, jalur kereta, real estate, kawasan komersial, lapangan golf, dan fasilitas rekreasi. ’’Proyek ini dimulai sejak 2012. Tapi, pembebasan tanah dan pengurukan baru berjalan November 2013,’’ kata Yogo Voluntoro, general manager HR&GA Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).

JIIPE merupakan proyek kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk melalui anak perusahaan masing-masing. Yaitu, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (Pelindo) dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (AKR).

Gabungan dua anak perusahaan itu melahirkan BKMS, Berlian Manyar Sejahtera (BMS), dan AKR Land Development. Masing-masing perusahaan tersebut punya tugas berbeda dalam JIIPE. BKMS menangani integrated industrial estate, BMS meng-handle integrated port estate, sedangkan AKR Land Development menggarap real estate dan kawasan komersial.

Dari 2.500 sampai 3.000 hektare tanah yang dibutuhkan, sampai awal Mei 2014, sudah lebih dari seribu hektare dibebaskan. Sekitar 1.700 hektare untuk kawasan industri, 400 hektare kawasan pelabuhan, sisanya untuk perumahan, kawasan komersial, dan rekreasi.

JIIPE

integrasi Kawasan industri dengan pelabuhan Kalimireng integrated industrial Area and Kalimireng port

In November 2013, at Daendels’ track, Manyar, Gresik, which is relatively quiet, a major project was under way. Large trucks transporting materials in and out of the former fishpond, about three kilometers from Manyar’s toll entrance to the west.

That was JIIPE Project (Java Integrated Industrial and Port Estate). JIIPE is the most complete industrial area, at least in eastern Indonesia. It is integrated with ports, railroads, real estate, commercial areas, golf courses, and recreational facilities. ‘’This project has been started since 2012. However, land acquisition and hilling just began in November 2013, ‘’ said Yogo Voluntoro, a general manager of HR & GA, Berkah Kawasan Manyar Seahtera (BKMS).

JIIPE is a joint project between PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III and PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo through their each subsidiary namely, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (Pelindo) and PT Usaha Era Pratama Nusantara (AKR).

The combined companies came out as BKMS, Berkah Kawasan Manyar Seahtera (BKMS), and AKR Land Development. Each of these companies has a different task in JIIPE. BKMS handle integrated industrial estate, BMS handle integrated port estate, while AKR Land Development work on real estate, and commercial areas.

From 2,500 to 3,000 hectare of needed land, until the beginning of May 2014 more than a thousand hectare has been acquisitioned. Approximately 1,700 hectare of the industrial park, 400 hectares of port area, the rest are for residential, commercial areas, and recreation.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 89

Page 90: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Proyek berlangsung cukup agresif. Pengurukan jalan utama masuk kawasan mencapai 8 kilometer dari bakal main gate. Fondasi jembatan Tanggok –panjang sekitar 120 meter dan lebar 50 meter— sudah kukuh berdiri. Dan, jauh di timur, di antara tanaman liar yang masih menghutan di sekitar tambak dan lahan JIIPE, tampak tiang-tiang pancang dan crane pengerjaan Pelabuhan Kalimireng.

Lebar main gate JIIPE direncanakan 80 meter dengan masing-masing jalur terdiri atas empat lajur. ’’Tapi, untuk tahap pertama, mungkin lebar 50 meter dulu,’’ kata Yogo.

Saat ini Jalan Daendels di depan main gate masih relatif sempit. Untuk memperlancar arus keluar masuk JIIPE kelak, perusahaan tersebut akan membuat jalan tol sudetan dari pintu tol Manyar langsung ke main gate. Selain itu, ada flyover dan underpass. ’’Tentu untuk membuat jalan di luar kawasan JIIPE, kami berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan maupun Dirjen Kereta Api,’’ tegas Yogo.

Transportasi barang keluar masuk JIIPE, selain lewat laut dan darat dengan truk, dirancang dengan kereta. Karena itu, ada rencana memasang rel kereta dari JIIPE ke stasiun terdekat, yaitu Stasiun Duduk Sampeyan, Gresik, yang berjarak sekitar 10 km.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap JIIPE bisa menjadi

The project lasted quite aggressive. Main road hilling of the entrance area reached eight kilometers from the planned main gate. Tanggok bridge foundations --is about 120 meters long and 50 meters wide – has already constructed and far in the East, among the wild plants around the ponds and land JIIPE, you may see stakes and cranes of Kalimireng Port ongoing process.

JIIPE main gate is planned to have 80 meters wide with each track consists of four lanes. “But, for the first stage it might be 50 meters, ‘’ said Yogo.

Today, at Jalan Daendels, in front of the main gate, the road is relatively narrow. To facilitate the in and out flow for JIIPE, the company will make the diversion of toll Manyar directly to the main gate. In addition, there is also a flyover and underpass. ‘’To make a new way outside of JIIPE area, we coordinate with the Ministry of Transportation and the Director General of Railways,’’ said Yogo firmly.

JIIPE goods transportation is not only by sea and land (by truck), but also designed by trains. Therefore there is a plan to install rail track from JIIPE to the nearest station namely Duduk Sampeyan Station, Gresik, which is about 10 km. The East Java Governor Soekarwo hopes JIIPE can be

KAWASAN BRIKAT: Java Integrited Industrial & Port Estate (JIIPE) membangun integrasi kawasan industri, pelabuhan, dan fasilitas publik di Kalimireng, Manyar, Gresik.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur90

Page 91: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

kawasan berikat. Bahan baku yang diimpor dari luar negeri maupun dari luar pulau bisa diproses di situ dan langsung di-reekspor lewat Pelabuhan Kalimireng. ’’Memang ada yang langsung di-reekspor. Tapi, untuk kebutuhan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, bisa dilakukan lewat darat,’’ kata Yogo.

Lokasi Pelabuhan Kalimireng sangat strategis. Kawasan pelabuhan itu berada di lahan reklamasi. Dengan kedalaman jetty -16 LWS, pelabuhan itu cukup memungkinkan disandari kapal berkapasitas 200 ribu DWT. ’’Untuk tahap pertama, yang kami harapkan bisa beroperasi Januari 2015, pelabuhan kami garap 70 hektare dulu,’’ papar Yogo.

Pelabuhan tersebut, menurut Yogo, selain menjadi pelabuhan multifungsi –termasuk terminal energi: batu bara, minyak, gas, dan LNG—, berfungsi men-support kepentingan industri di kawasan JIIPE. ’’Namun, tentu saja kami juga bakal melayani kapal-kapal yang tidak bisa sandar di Tanjung Perak atau Teluk Lamong,’’ kata pria yang tinggal di Jakarta itu.

Sampai Mei 2014, tak sedikit perusahaan yang sudah ’’pesan tempat’’ di kawasan itu. Antara lain, perusahaan CPO, smelter, tepung, perusahaan makanan olahan, gudang, dan lain-lain. ’’Kami berharap akhir 2014 ini sudah serah terima dengan investor,’’ kata Yogo. ’’Bahkan, ada yang minta penyerahan lebih cepat,’’ ujarnya. (*)

a bonded area. Raw materials which are imported from abroad or from outside the island can be processed in that area and directly re-exported through Kalimireng Port. ‘’Some are re-exported but for the East Java and Central Java needs can be done by through the land, ‘’ said Yogo. The location of Kalimireng Port is very strategic. The port area is located on a reclaimed land. With a depth of jetty-16 LWS it is enough to be leaned by ships with a capacity of 200 thousand DWT. ‘’For the first stage we expected to start our operational in January 2015, the 70 hectares of port will worked on first, ‘’ said Yogo. The port, according to Yogo, besides as a multifunctional port – including energy terminals: coal, oil, gas, and LNG – also function to support the industry’s interests around JIIPE area. ‘’But of course we will also serve ships that cannot dock at Tanjung Perak or Teluk Lamong, ‘’ said the man from Jakarta.

As of May 2014 there are already a few companies who “booked” that area among other things, the company of CPO, smelters, flour, processed food companies, warehouses, and others. ‘’ We hope at the end of 2014, it has been handed over to investors, ‘’ said Yogo. ‘’ In fact, there is a request for a faster delivery, ‘’ he said. ( * )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 91

Page 92: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT SIER, Kawasan Industri Terbesar

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) Indonesia merupakan salah satu kawasan industri tertua dan terlengkap di Surabaya. PT SIER didirikan pada tanggal 28 Februari 1974 dengan tujuan mengelola dan mengembangkan kawasan industri. Di Indonesia, khususnya Jawa Tmur, SIER merupakan area industri terbaik, terbesar, dan paling dikenal.

PT SIER dikembangkan berdasar master plan yang rapi untuk memenuhi kebutuhan industri dan lingkungan hidup. Dikelola amat profesional untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk fasilitas pengolahan air limbah, serta kemudahan akses ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandar Udara Juanda.

Bidang BisnisPT SIER memiliki lahan yang sangat luas. Sekitar 563 hektare

di antaranya merupakan lahan milik PT Pasuruan Industrial Estate Rembang (PT PIER) –anak perusahaan PT SIER— dan 70 persen dialokasikan sebagai lahan industri. Ini sangat ideal dan cukup besar untuk kebutuhan bisnis yang fleksibel. Bahkan pengguna lahan akan mendapatkan sertifikat tanah khusus untuk 30 tahun dan setelah itu dapat diperpanjang.

Lahan yang TersediaSurabaya Industrial Estate Rungkut di Area 245 ha•Sidoarjo Industrial Estate Berbek 87 ha•Pasuruan Industrial Estate Rembang 563 ha•30% untuk Penggunaan Publik •70% untuk Penggunaan Industri •

BPSP (Bangunan Pabrik Siap Pakai)Jumlah BPSP atau SFB (Standard Factory Building) yang

dimiliki PT SIER mencapai 92 unit dengan total luas 188.070,25 m2 . Luas ini terdiri atas 39 unit di Rungkut, Surabaya°; 15 unit di Brebek, Sidoarjo; dan 38 unit di Rembang, Pasuruan.

BPSP disediakan dengan sistem sewa dengan luas bangunan bervariasi antara 600 m2 sampai 1.800 m2 lengkap dengan fasilitas yang diperlukan.

Fasilitas di BPSP Pt SIERBPSP PT SIER menyediakan fasilitas standar suatu kawasan

industri. Fasilitas-fasilitas itu ialah listrik PLN sebesar 23 KVA - 41 KVA, air layak konsumsi dari PDAM (perusahaan daerah air minum), dan 2 (dua) line sambungan telepon.

Penggunaan fasilitas di BPSP ialah pembayaran di muka dengan standar kontrak 2 (dua) tahun dapat diperpanjang. Juga uang jaminan (deposit) 4 (empat) bulan sewa. Uang jaminan ini dikembalikan di akhir sewa.

PT SIER, the Largest Industrial Estate

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) Indonesia is one of the oldest and most comprehensive industrial areas in Surabaya. PT SIER was established on February 28, 1974 with a purpose of managing and developing the industrial area. In Indonesia, especially East Java, SIER is the best, largest, and most well known industrial area.

PT SIER was developed based on a neat master plan that to meet the needs of industry and the environment. It was managed professionally to improve efficiency and productivity, including wastewater treatment facilities, as well as ease of access to the port of Tanjung Perak and Juanda Airport.

Business SectorPT SIER has a vast land. A total of 563 hectares of which land

owned by PT Pasuruan Industrian Estate Rembang (PT PIER), a subsidiary of PT SIER and 70 percent is allocated as industrial land. It is ideal and large enough for flexible business needs. Even the land user will receive a special land certificate of for 30 years and can be extended thereafter.

Available Land

- Surabaya Industrial Estate Rungkut in an area of 245 ha- Sidoarjo Industrial Estate Berbek 87 ha .- Pasuruan Industrial Estate Apex 563 ha .- 30 percent for Public Use- 70 percent for Industrial Use

BPSP (Standard Factory Building)Number BPSP or SFB (Standard Factory Building) owned by

PT SIER is as much as 92 units with a total area of 188,070.25 m2. It consists of 39 units in Rungkut- Surabaya, 15 units in Brebek-Sidoarjo, and 38 units in Rembang, Pasuruan.

BPSP is provided by lease system with various areas between 600 m2 to 1,800 m2 complete with required facilities.

Facilities at BPSP PT SIERBPSP PT SIER provide standard facilities of an industrial

estate. Those facilities are PLN electricity at 23 KVA - 41 KVA, potable water from PDAM (local water companies), and 2 (two) lines telephone connection.

The use of the facilities in BPSP is a kind of prepayment with two (2) years standard contract and it can be extended. There is also security deposit for 4 (four) month rent. The security deposit is refundable at the end of the lease.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur92

Page 93: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

GudangTotal luas gudang yang dimiliki PT SIER dengan luas lantai

24.972,00 m2 terdiri atas gudang yang disewakan bagi penghuni kawasan atau dari pihak luar kawasan.

Fasilitas di PergudanganFasilitas atau infrastruktur yang disediakan bagi pengguna di

areal pergudangan mencakup, antara lain, listrik sebesar 6.6 KVA sampai 23 KVA. Air PDAM dan satu nomor telepon yang disesuaikan.

Sifat penggunaan fasilitas ialah pembayaran di muka untuk seluruh masa sewa dengan standar kontrak 6 (enam) bulan dapat diperpanjang. Berikutnya ialah uang jaminan dengan deposit senilai 1 (satu) bulan sewa. Uang jaminan ini dikembalikan tanpa bunga di akhir sewa.

WarehouseWarehouse owned by PT SIER has a total floor area of

24,972.00 m2 consists of warehouse which rent for internal or external residents

Facilities in the WarehouseFacilities or infrastructures provided to users in the

warehouse area cover electricity at 6.6 KVA to 23 KVA, water taps and an adjustable phone number.

The nature of the facility is a prepayment for the entire lease period of 6 (six) standard contract and it can be extended. Next is, a security deposit worth 1 (one) month lease. The security deposit is refundable without interest at the end of the lease.

SERBALENGKAP: Kawasan industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 93

Page 94: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

SuIK (Sarana usaha Industri Kecil)Jumlah SUIK yang dimiliki PT SIER (Persero) mencapai 52

unit, dengan total luas lantai 7.188,00 m2 semuanya berada di Kawasan Industri Rungkut Surabaya.

Fasilitas SuIKFasilitas yang tersedia di SUIK ialah listrik PLN 6.6 KVA sampai

13.20 KVA dengan biaya pemasangan Rp 350/KVA. Selain itu, disediakan pula air layak konsumsi dari PDAM setempat. Juga 1 (satu) nomor sambungan telepon.

Standar kontrak di SUIK selama 2 (dua) tahun dapat diperpanjang. Uang jaminan dibayar di muka (deposit) untuk 6 (enam) bulan sewa. Uang jaminan ini dikembalikan tanpa bunga di akhir sewa. Uang jaminan (deposit) listrik akan dikembalikan tanpa bunga, sesuai ketentuan dari PLN.

SIER LogistikEkspedisi Pengiriman InternasionalSIER Logistik memberikan layanan logistik menyeluruh,

mulai pemesanan ruang, bongkar-muat, customs clearance (bea cukai)/brokerage, transportasi darat, laut, dan udara, pergudangan, penyimpanan, dan manajemen distribusi.

transportasi Darat, Laut , dan udaraSIER Logistik juga menyediakan armada transportasi barang,

didukung rekanan penerbangan dan kapal laut. SIER Logistik menjamin keamanan dan ketepatan waktu pengiriman dengan destinasi di beberapa lokasi di Indonesia.

Ekspedisi Pengiriman DomestikDengan sistem multimode link, SIER bersama rekanan

melakukan dan mengelola arus keluar masuk logistik, baik berupa bahan mentah maupun barang jadi, ke tujuan mana pun.

Pergudangan, Inventarisasi, dan Manajemen DistribusiSaat ini dunia industri berfokus pada inti bisnis yang

bersaing ketat. SIER Logistik hadir dengan rancangan yang berfokus pada kebutuhan logistik dan manajemen rantai pasok, termasuk pergudangan, inventarisasi, dan manajemen distribusi. Layanan tambahan ialah pengemasan produk, pengemasan ulang produk, perakitan, pembongkaran, dan penyortiran.

Permintaan pada produsen, distributor, dan penyedia logistik meningkat setiap hari. Mengelola rantai pasokan dan membawa barang ke pasar dengan efisien adalah sangat penting.

Layanan dan kemampuan SIER hanya dibatasi oleh imajinasi. Sebab, sampai kini PT SIER bisa melakukan apa pun yang dibutuhkan industri untuk menjaga produk agar bergerak melalui rantai pasokan yang amat cepat dengan biaya efisien. (www. sier-pier.com tanggal 16 Mei 2014)

SUIK (Small Industry in Developing Countries)The number of SUIK owned by PT SIER (Persero) is 52 units,

with a total floor area of 7188.00 M2 where all of them are in Rungkut Surabaya Industrial Estate.

SUIK FacilitiesAvailable facilities at SUIK is PLN electricity at 6.6 KVA

- 13:20 KVA with installation costs Rp 350/KVA. In addition, potable water from PDAM (local water companies), and 1 (one) telephone connection are provided.

SUIK Standard contract for 2 (two) years is extendable. The security deposit paid in advance (prepayment deposit) for 6 (six) month rent. The security deposit is refundable without interest at the end of the lease. The electricity security deposit will be returned without interest, according to PLN requirements.

SIER LogisticsInternational ShippingSIER Logistics provide a comprehensive logistics services,

from booking space, loading and unloading, customs clearan-ce/brokerage, land, sea , and air transport, warehousing, storage, and distribution management.

Land, Sea, and Air TransportSIER Logistics also provides freight transportation, supported

by airlines and ships partners. It is ensure the safety and on time delivery to several destinations in Indonesia.

Domestic ShippingWith multimode link system, SIER with its partner perform

and manage the in and out logistics flow, either in the form of raw materials or finished goods to any destination.

Warehousing, Inventory, and Distribution ManagementToday, the industry focus on the business core which compete

strictly. SIER Logistik presents with a design focus on logistic needs and supply chain management, including warehousing, inventory, and distribution management. Additional services are product packaging and repackaging, assembly and disassembly, as well as sorting.

The demand on manufacturers, distributors, logistic providers is increasing over times. Managing the supply chain and delivering goods to the market in efficient way is very important.

The services and capabilities of SIER is only limited by imagination because until today, PT SIER able to do anything required by industries to take care of their goods to move through the rapid supply chain in efficient cost. (www. Sier-pier.com dated May 16, 2014)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur94

Page 95: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Persaingan antardaerah di Jawa Timur dalam menarik investor cukup tinggi. Misalnya, banyak daerah yang menyediakan fasilitas terbaik untuk industri. Beberapa tahun lalu Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan bangga membangun Lamongan Integrated Shorebase (LIS). Namun, sampai 2014 ini, kawasan industrinya belum dibangun.

Akhir, pada 2013, Gresik membangun fasilitas serupa. Yaitu, mengintegrasikan kawasan industri, pelabuhan, real estate, dan fasilitas rekreasi di Kecamatan Manyar dengan nama JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate).

LIS yang berlokasi di Dusun Tanjung Pakis, Kemantren, Paciran, dirancang sebagai kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan, bongkar-muat minyak dan gas (migas) dengan konsep one stop hypermarket.

Lamongan shorebase200 Kapal Keluar MasukLamongan Shorebase 200 Vessels in and out

Competition between regions in East Java in attracting investor is relatively high. For example, many regions provide the best facilities for the industry. A few years ago the Government of Lamongan proudly built Lamongan Integrated Shorebase (LIS) but until 2014 this industrial area has not been built yet.

At the end of 2013, Gresik built similar facilities which are integrating industrial estates, ports, real estate, and recreation facilities in Manyar named JIIPE (Java Integrated Industrial Estate and the Port).

LIS is located in Tanjung Pakis village, Kemantren, Paciran, is designed as an industrial area, which is integrated with the port, loading and unloading of oil and gas with one-stop hypermarket concept.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 95

Page 96: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

LIS juga memberikan pelayanan kontraktor production sharing (PSCs), jasa perusahaan, serta produsen peralatan migas. Namun, sampai pertengahan 2014, rencana besar tersebut belum sepenuhnya beroperasi. Karena itu, nama LIS diganti Lamongan Shorebase (LS).

Menurut Bupati Lamongan Fadeli, saat ini LS baru berfungsi sebagai pelabuhan dan pergudangan. Namanya, Pelabuhan Umum Shorebase Tanjung Pakis, Paciran.

Tiap bulan tak kurang dari 200 kapal keluar masuk LS. Sampai saat ini, pengembangan tahap kedua sedang dilakukan. Antara lain, menambah kedalaman jetty (tambatan yang menjorok ke perairan) yang baru 9 meter menjadi 16–17 meter. Selain itu, causeway akan ditambah 200–300 meter. Rencana awal panjang causeway itu 3.600 meter, sekarang baru 200 meter.

Fungsi lain –sebagai jalur distribusi migas dan kawasan industri– belum terlaksana. Kelak, minyak dari Bojonegoro disalurkan ke LS melalui jalan darat ke pantura atau lewat perpipaan bawah laut. Sedangkan lahan yang disiapkan untuk kawasan industri seluas 500 hektare belum dibangun.

LS dirancang, dibangun, dan dioperasikan PT Eastern Logistics, anak perusahaan Eastlog Holding Pte Ltd. Kelompok perusahaan itu juga menyediakan jasa desain, membangun, dan mengoperasikan shorebase migas di seluruh dunia. Sedangkan PT Panca Wira Usaha Jatim –salah satu BUMD Provinsi Jatim– dan Pemkab Lamongan bertindak sebagai mitra melalui PT Lamongan Shorebase (LS).

Sebagai fasilitas multi-user kelas dunia, LS dirancang untuk menyediakan fasilitas dan layanan terpadu dalam memenuhi kebutuhan yang sangat khusus bagi industri migas di Indonesia. Mereka beroperasi dengan standar tertinggi dalam hal kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (HSE). (www.lamonganshorebase.com)*

LIS also provides production sharing co ntractors (PSCs) services, services companies, and oil and gas equipment manufacturers. However, until mid-2014, the big plan is not yet fully operational. Hence, LIS changed into Lamongan Shorebase (LS).

According to Regent Lamongan Fadeli, up to now LS only serves as a port and warehousing. Its name is, General Port of Tanjung Pakis Shorebase, Paciran.

Each month no less than 200 vessels in and out of LS, to date the development of the second phase is ongoing, among other things, increase the depth of the jetty (mooring that juts into the waters) to 16-17 meters. In addition, the causeway will also be added to 200-300 meters. The initial plan was 3,600 meters long, now it is only 200 meters.

Other functions – as oil and gas distribution channels and industrial estates- have not been done yet. In the future, oil from Bojonegoro will be channeled to LS by road to pantura or through underwater pipeline while the prepared land for industrial estates on an area of 500 hectares has not been constructed.

LS is designed, constructed, and operated by PT Eastern Logistics, a subsidiary of Eastlog Holding Pte.Ltd. This group also provides design, build, and operation services for oil and gas shorebase worldwide. While PT Panca Wira Usaha Jatim – one of East Java Regionally-Owned Enterprises-- and Lamongan government acts as partners through PT Lamongan Shorebase (LS).

As a world-class multi-user facility, Lamongan Shorebase is designed and built to provide integrated support services and facilities to the highly specialized needs of the oil and gas industry in Indonesia. They operate to the highest standards of Health, Safety, and Environment (HSE). (www.lamonganshorebase.com) *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur96

Page 97: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Keberadaan kawasan industri tidak hanya berfungsi mengonsentrasikan perusahaan-perusahaan industri dalam satu kawasan. Tapi, juga mengakomodasi kawasan berikat. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanaman Modal (BPM) mendorong semua daerah agar memiliki kawasan industri.

Bea Cukai Dorong investasi dengan Kawasan Berikatcustoms Drives investment Together with bonded Area

The existence of industrial area is not only serves to concentrate the industrial companies into one region but also accommodates the bonded area. Therefore, the East Java Provincial Government through the Investment Board (BPM) encourages all area in order to have industrial area.

MENDoRoNG IKLIM INVESTASI : Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai Wilayah 1 Jawa Timur di Surabaya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 97

Page 98: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sampai saat ini, memang belum semua kota dan kabupaten di Jatim punya kawasan industri. Kepala BPM Jatim Warno Harisasono menyatakan, pengembangan kawasan industri di daerah perlu didorong karena ke depan seluruh kawasan berikat harus berada di kawasan industri. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 120/2013 yang merupakan revisi atas PMK 147/2011.

’’Dalam aturan, fasilitas kepabeanan hanya diberikan pada kawasan berikat. Nah, kalau itu tidak disikapi dengan pengembangan kawasan industri, bisa menjadi masalah pada 2016 nanti,’’ kata Hari seusai acara Investment Award 2013 pada 23 Januari 2014.

Pemerintah memberikan tenggat waktu pada 31 Desember 2016 bagi kawasan berikat agar berada di kawasan industri. Sedangkan kawasan berikat yang telanjur berada di luar kawasan mendapat kelonggaran sehingga tidak harus melakukan relokasi.

Kepala Kantor Dirjen Bea dan Cukai Jatim I Oza Olavia menyatakan, dalam revisi PMK yang baru, ada relaksasi untuk mengakomodasi kawasan berikat di luar kawasan industri. ’’Tapi, ada persyaratan yang harus dipatuhi. Kami lakukan simplifikasi. Yakni, membuat perizinan kawasan berikat yang sederhana,’’ katanya.

Menurut Oza, jumlah kawasan berikat di Jatim yang sudah mendapat fasilitas kepabeanan mencapai 110 kawasan. Angka itu relatif lebih rendah dibanding daerah lain. Misalnya, Jabar (719 kawasan berikat), Banten (173 kawasan berikat), Jateng (151 kawasan berikat), dan Jakarta (129 kawasan berikat). ’’Jadi, investasi kawasan berikat di Jatim masih terbuka. Apalagi dengan pengembangan pelabuhan, tentu akan banyak kegiatan impor untuk tujuan ekspor,’’ katanya.

Keberadaan kawasan berikat memberikan keuntungan bagi industri. Antara lain, bisa menangguhkan bea masuk untuk bahan baku, bahan penolong, dan semua yang berkaitan dengan proses produksi. Selain itu, mendapat kemudahan untuk cukai, PPN, dan PPh pasal 12.

Sekarang perusahaan di kawasan berikat boleh melakukan sub kontrak untuk kegiatan yang tidak dominan. Juga, boleh melakukan penjualan lokal 50 persen dari total produksi. ’’Sebelumnya dibatasi hanya 25 persen,’’ katanya. (www.jpnn.com, 24-01-2014)

Pemerintah telah mengubah ketentuan ekspor bagi perusahaan di kawasan berikat. Sebelumnya, perusahaan harus mengekspor 75 persen dari total produksinya, kemudian diperlonggar menjadi 50 persen saja. *

Until today not all cities and regencies in East Java has an industrial area. Head of East Java BPM Warno Harisasono said industrial estate development should be encouraged because in the future, the whole bonded area must be in industrial area. Such term is defined in Regulation of the Minister of Finance (PMK) No. 120/2013 which is a revision of the PMK 147/2011.

’As stated in the rules, customs facility is only given to the bonded area. Well, if it is not addressed with the development of industrial estates, it could be an issue in 2016,’’ said the day after Investment Award 2013 event on January 23, 2014.

The government gave a deadline on December 31, 2016 for the bonded area to be in the industrial area. While the bonded area which is already outside got exception so they no need to relocate.

Head of the Director General of Customs and Excise Java I, Oza Olavia, said in a newly revised PMK, there is relaxation to accommodate the bonded area outside the industrial area. ‘’But there are requirements that must be complied with, we do simplification to make a simple licensing for bonded area,” she said.

According to Oza, the amount of bonded area in East Java who have got customs facilities were 110 areas. That number is relatively lower than other areas. For example, West Java has 719 bonded areas, Banten has 173 areas, Central Java has 151 bonded areas, and Jakarta 129 areas. ‘’ So, still open investment bonded area in East Java. Moreover, with the development of the port would be a lot of import for export purposes,’’ he said.

The existence of bonded area gives benefit to the industry, among other things, suspending import duties for raw materials, auxiliary materials, and all that is related to the production process. In addition, also have the ease to excise, VAT and Article 12 of income tax.

Today, companies in bonded area may perform sub-contracts for non-dominant activities. Also, allow to sell 50 percent of the total production. “Previously, it is only limited to 25 percent,” she said. ( jpnn.com dated 24-01-2014).

The Government has changed the terms of exports for companies in bonded area. Previously, the companies had to export 75 percent of the total production. Then it is alleviated to 50 percent. *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur98

Page 99: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 4iKLiM iNVesTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 99

Page 100: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

‘’’…Jawa timur memiliki komitmen kuat untuk memanjakan investor. Mereka diberi garansi untuk tidak perlu repot mencari lahan bagi industri di Jatim. Beberapa daerah di Jawa timur selama ini telah memiliki kawasan industri terbaik untuk menjalankan usaha dan produksi…’’

‘’ ‘ ... East Java has a strong commitment to please the investors. they were given a guarantee to not bother looking for industrial land in East Java. Some areas in East Java had the best industrial area to run the business and production ... ‘’

iKLiM invEsTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur100

Page 101: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jawa Timur merupakan provinsi yang sangat kuat komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada investor agar mereka betah. Selain terdapat kebijakan daerah yang ramah dan nyaman bagi investor, Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang aman. Local risk (risiko lokal) bagi investasi di Jawa Timur amat kecil. Stabilitas amat kuat dengan dinamika politik lokal terpelihara melalui manajemen politik yang demokratis.

Selama 5 (lima) tahun terakhir –termasuk prospek ke depan–, tidak pernah ada gangguan politik yang chaos (kacau) di Jawa Timur. Tidak ada potensi kekacauan politik yang destruktif bagi kelangsungan ekonomi, bisnis, dan investasi.

Garansi 17 Hari Kerja Gubernur Jawa Timur memberi garansi kepada investor

tentang kepastian tersedianya lahan untuk investasi. Garansi juga diberikan kepada investor untuk mendapatkan pelayanan perizinan yang mudah dan cepat. Proses perizinan untuk PMA cukup singkat. Hanya 17 hari kerja.

Pun garansi ketersediaan energi tenaga listrik yang cukup, kualitas SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni, serta infrastruktur yang sangat memadai, termasuk pelabuhan dan bandara.

Analis ekonomi dari Jakarta, Aviliani, menilai Jawa Timur merupakan salah satu di antara sedikit daerah yang paling siap menyambut membanjirnya investasi ke Indonesia. Kesiapan itu tecermin dari komitmen pemerintah provinsi dalam memberikan perlakuan sangat aman bagi investor.

Kesiapan Jawa Timur dalam menerima investasi asing dengan sendirinya berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang tinggi melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Jawa Timur diprediksi

iklim investasi investment climate

East Java is a province that has a very strong commitment to provide the best services to the investors so that they feel comfortable. Besides the friendly local policy for them, East Java is also known as safe province. The local risk for investment in East Java is also low. It has strong ability followed by dynamic local politics preserved through a democratic political management.

For the last five years –including the prospect for the future- there was no chaotic political interference in East Java. There is no destructive political potential for the sustainability of economic, business, and investment.

17 Working Days of Warranty East Java governor provides guarantee to the investors

about the availability of land for investment. Guarantee is also provided for the investors to get an easy and fast licensing service. Licensing process for PMA is pretty fast. It is only 17 of working days.

There are also guarantees of the availability of sufficient power energy, the qualified of human resources (HR), and also a very adequate infrastructure, including ports and airports.

Economic analyst from Jakarta, Aviliani, assess that East Java is one of the few areas which ready to welcome a flood of investment into Indonesia. The readiness is reflected from the commitment of the provincial government in providing safe treatments for the investors.

East Java’s readiness to accept foreign investment by itself has a direct impact on economic growth in East Java which surpasses the national economic growth. East Java is

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 101

Page 102: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

segera menyalip pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Salah satu hal krusial yang dilakukan Jawa Timur dalam memberikan rasa nyaman bagi investasi ialah perlindungan yang memadai terhadap kepentingan investor. Wujud nyata perlindungan yang aman bagi investor, antara lain, Gubernur Soekarwo berani pasang badan jika terjadi sengketa atau masalah dengan buruh atau masyarakat sekitar lokasi industri. Dengan begitu, investor merasa aman dan nyaman di Jatim. Kepentingan mereka dibela pemerintah provinsi. ’’Di lain pihak, mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat sengketa juga berjalan baik,’’ tutur Aviliani. (jurnas.com,2 Februari 2012)

Izin Satu Atap

Dalam pengurusan perizinan investasi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalankan standar pelayanan publik yang berbasis pada one gate one table dengan acuan utama kecepatan dan ketepatan waktu. Mekanisme perizinan

predicted to soon overtake the economic growth of Jakarta. One of the crucial things done by East Java to provide comfort for investment is adequate protection of investors. Tangible of protections that safe for them are, Governor Soekarwo is willing to handle dispute or a problem with the workers or the local people near the location of industry. As a result, investors will feel secure and comfortable in East Java. Their business is defended by the provincial government. “On the other hand, mediation with the parties involved in the dispute is also going well,” said Aviliani. ( jurnas.com,2 Februari 2012).

One Roof Licensing

Dealing with the licensing arrangements in investment, the government of East Java run public service standard which based on one gate one table with speed and punctuality as the main reference. The mechanism of investment licensing

LEGA DAN NYAMAN: Ruang tunggu layanan perizinan di Kantor P2T, Jalan Pahlawan No 116, Surabaya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur102

Page 103: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

investasi dikampanyekan dengan garansi on time dan time table pengurusan izin satu atap.

Jawa Timur juga memastikan bahwa 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur telah memiliki layanan perizinan investasi one stop service atau layanan satu atap sebagaimana yang sudah dijalankan pemerintah provinsi. ’’Ini merupakan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten-kota di Jatim untuk menjamin kenyamanan berinvestasi,’’ kata Soekarwo. (bisnis.com, 13 Desember 2011)

Selain sistem layanan perizinan satu atap menjamin waktu proses perizinan yang on time, seluruh daerah di Jawa Timur juga telah distandardisasi tentang waktu proses perizinan. Kebijakan itu ditujukan untuk memberikan kepastian bagi pelaku usaha, khususnya investor asing, yang akan berinvestasi di Jawa Timur.

Untuk PMA yang berinvestadi di Jawa Timur, proses perizinan bisa rampung sekitar 17 hari kerja. Bahkan, untuk PMDN hanya 11 hari. Dengan begitu, Jawa Timur layak dikatakan sebagai surga investor asing. Bahkan, semua proses perizinan dilayani dengan baik menggunakan URC (Unit Reaksi Cepat). Selain skema perizinan one stop services, pemerintah provinsi berencana melakukan regasifikasi untuk mengatasi kekurangan pasokan gas.

Dampak one stop services memang menjadi dambaan investor. Misalnya, Lamongan menjadi salah satu incaran investor Amerika Serikat karena Pemerintah Kabupaten Lamongan dinilai cukup terbuka, transparan, dan efisien dalam memberikan pelayanan perizinan. ’’Pelayanan perizinan di Lamongan sudah menerapkan pola satu atap yang mudah, tepat, dan cepat. Berbagai informasi yang kami dapat cukup berguna untuk disampaikan kepada investor,’’ kata Kepala Bidang Ekonomi dan Politik Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Michelle J. Morales di Lamongan, Desember 2011. (regional.kompas.com, 21 Desember2011)

Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T)

Untuk melayani pengurusan izin yang mudah, tepat, dan cepat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk unit penye leng-garaan Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T). Semua jenis perizinan ditangani di kantor P2T di Jalan Pahlawan No 116, Surabaya.

Di gedung kuno –dibangun Andreas Henrich Prottel & Co pada 1912– itu terdapat 17 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melayani lebih dari 179 perizinan dan nonperizinan. Dalam menjalankan tugasnya, P2T menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) agar dapat menjamin kepastian waktu layanan. Dalam hal ini ialah jaminan kepastian waktu, kepastian biaya, kepastian prosedur, dan kepastian persyaratan.

campaigned by the guarantee in matter of on time and one roof licensing time table.

East Java is also ensure that the 38 counties and cities in East Java have had one-stop and one roof licensing service as run by provincial government. “This is the commitment of provincial and county-city level in East Java to ensure the comfort of investing,” said Soekarwo. (bisnis.com, 13 Desember 2011)

Besides one-stop service system ensures that licensing process will be finish on time, all regions in East Java also has standardized about the timing of licensing process. This policy is intended to provide certainty for businessman, especially foreign investors who are willing to invest in East Java.

For PMA who invested in East Java, the licensing process can be completed approximately in 17 days. In fact, for PMDN is only 11 days. As a result, East Java can be said as the paradise of foreign investors. In fact, all of the licensing process is well served using the URC (Rapid Response Unit). In addition to the licensing scheme of one stop services, the provincial government plans to re-gasification to address the shortage of gas supply.

The impact of one stop services becomes the investor’s dream. For example, Lamongan is one of U.S investor’s targets because the government of Lamongan considered as quite open, transparent, and efficient in providing licensing services. “Licensing services in Lamongan is implementing a one-stop easy, precise, and fast service. A variety of information that we obtain is pretty useful to be delivered to the investors,” said the Head of Political and Economy of United States Consulate General in Surabaya, Michelle J. Morales, in Lamongan, December 2011. (regional.kompas.com, 21 Desember2011).

Integrated Licensing Service

In order to serve an easy, accurate and fast licensing service, the East Java Provincial Government established the organization unit of Integrated Licensing Service (P2T). All types of licensing are handled in P2T office at JL. Pahlawan No. 116, Surabaya.

In the old building- it was built Andreas Henrich Prottel & Co in 1912-there were 17 work units (SKPD) which serves more than 179 licensing and non-licensing. In performing its duties, P2T implement Standard Operating Procedure (SOP) in order to ensure the certainty of time service. In this case is the guarantee of time, cost, procedures, and requirements certainty.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 103

Page 104: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Lantas, jenis perizinan apa saja yang dilayani P2T? Dalam hal ini ialah perizinan sektor perencanaan pembangunan, kesehatan, penanaman modal, energi dan sumber daya mineral, kehutanan, koperasi dan UMKM, pertanian, sosial budaya dan pariwisata, bina marga, pengairan, lingkungan hidup, perhubungan dan LLAJ (lalu lintas dan angkutan jalan), peternakan, tenaga kerja dan kependudukan, serta perikanan.

Jika ada proses perizinan yang memerlukan koordinasi dengan kabupaten-kota atau harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat, atau memerlukan kajian teknis maupun tinjauan lapangan, pihak P2T akan memberikan pelayanan berupa bantuan pengurusan atau pendampingan sampai izin selesai. Masyarakat yang mengurus izin tidak perlu bolak-balik hanya untuk mengurus izin. Fungsi itu dijalankan suatu tim khusus yang disebut Unit Reaksi Cepat (URC). Sambil menunggu proses perizinan, pemohon izin dapat santai

So, what kind of licensing P2T served? There are license for development planning sectors, health, investment, energy and mineral resources, forestry, koperasi, and SME’s, agriculture, social-cultural and tourism, community development, irrigation, environment, transportation and LLAJ (traffic and road transport), livestock, labor and population, as well as fisheries.

If there is licensing process that requires coordination with the county-city or must obtain the approval from the central government, or require technical studies and field review, the P2T will provide maintenance services in the form of help or assistance until the licensing completed. Communities do not need to put hard efforts to process the licensing. That function is ran by special team called the Rapid Response Unit (URC)

While waiting for the licensing process, the applicant can leisurely enjoy the investment café (lounge) that available in

SKPD PEMOHON LOKET PENDAFTARAN PROSES PENERBITANSKPD APPLICANT

INFORMASI PELAYANANINFORMATION SERVICE COUNTERS REGRISTATION PUBLISHING PROCESS

LOKET PEMBAYARAN BANKBANK CHECKOUTS

LOKET PENGAMBILANCOUNTERS DECISION

1MencariInformasiFindingInformation

MemberiInformasiProvideLicensingInformation

MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN DI P2TMECHANISM OF LICENSING SERVICE AT THE P2T

23

Tidak Lengkap(Perlu Kajian Teknis)Incomplete/NeedsAssessment Technical

PemeriksaanBerkas PemohonApplicantExamination Files

4

LengkapComplete

RegistrasiRegistration

57

6Menyiapkan danMenyerahkan BerkasPemohonPreparing andSubmitting FilesApplicant

Penertiban NaskahPerizinanDocument PublishingLicensing

Pembayaran RestribusiDaerahPayment RestribusiRegion

Naskah PerizinanDocumentLicensing

MenyerahkanPerizinanSummit Licensing

MengambilPerizinanTaking License

MengambilBerkas(Melengkapi)File Returns(Complete)

TBC/PembimbinganTBC/Mentoring

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur104

Page 105: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

menikmati kafe (lounge) investasi yang tersedia di gedung itu. Gedung kantor P2T juga dilengkapi business center dengan wifi dan internet gratis, lengkap dengan scanner, faksimile, serta fotokopi.

Saat ini, pengurusan izin di P2T masih menggunakan sistem walk in. Orang harus datang ke gedung P2T. Ke depan nanti, layanan dikembangkan sehingga proses perizinan bisa dilakukan melalui website yang bisa diakses semua orang. Dengan demikian, pemohon izin cukup membawa berkas asli untuk klarifikasi ketika akan mengambil berkas perizinan yang sudah selesai.

Struktur Unit Pelaksana Teknis (UPT) P2T ditetapkan pada 27 September 2010 melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur No 71/2010 dan Peraturan Gubernur No 77/2010. P2T berada di bawah Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur. (p2t.jatimprov.go.id)

the building. P2T office building is also facilitated with business center, free internet and wifi, complete with scanner, fax, and photocopy machine.

Currently, the licensing process in P2T still uses the walk-in system. People have come to the P2T office. In the future, the service will be developed so that the process can be done through a website that is accessible to everyone. Thus, the applicant is simply takes the original file to clarify when they want to take the licensing files that have been completed.

Structure of the Technical Implementation Unit (UPT) P2T established on September 27th, 2010 through The East Java Governor Decree No 71/2010 and Governor Regulation No. 77/2010. P2T is under the Investment Board of East Java Province. (p2t.jatimprov.go.id)

SKPD PEMOHON LOKET PENDAFTARAN PROSES PENERBITANSKPD APPLICANT

INFORMASI PELAYANANINFORMATION SERVICE COUNTERS REGRISTATION PUBLISHING PROCESS

LOKET PEMBAYARAN BANKBANK CHECKOUTS

LOKET PENGAMBILANCOUNTERS DECISION

1MencariInformasiFindingInformation

MemberiInformasiProvideLicensingInformation

MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN DI P2TMECHANISM OF LICENSING SERVICE AT THE P2T

23

Tidak Lengkap(Perlu Kajian Teknis)Incomplete/NeedsAssessment Technical

PemeriksaanBerkas PemohonApplicantExamination Files

4

LengkapComplete

RegistrasiRegistration

57

6Menyiapkan danMenyerahkan BerkasPemohonPreparing andSubmitting FilesApplicant

Penertiban NaskahPerizinanDocument PublishingLicensing

Pembayaran RestribusiDaerahPayment RestribusiRegion

Naskah PerizinanDocumentLicensing

MenyerahkanPerizinanSummit Licensing

MengambilPerizinanTaking License

MengambilBerkas(Melengkapi)File Returns(Complete)

TBC/PembimbinganTBC/Mentoring

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 105

Page 106: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Gedung Kuning –karena diberi cat kuning– adalah gedung kuno di Jalan Pahlawan No 116, Surabaya. Gedung itu dibangun Andreas Henrich Prottel & Co pada 1912. Pada awalnya, Gedung Kuning ditempati sebagai kantor Penerbitan Surat Kabar (Koran) NW. Soerabaia Handelsblad dan Soeara Asia . Pada 1970-an sampai awal 1990-an, Harian Memorandum juga menempati gedung tersebut. Di Surabaya, Gedung Kuning itu populer dengan sebutan Gedung Brantas. Ia merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya.

sosok Gedung KuningThe Figure of the yellow House

Yellow House --because-given the yellow paint-- is an ancient building in Jalan Pahlawan No. 116, Surabaya. The building was constructed by Andreas Henrich Prottel & Co. in 1912.

At first, the Yellow House is occupied as offices Publishing Newspapers (newspapers) NW Soerabaia Handelsblad and Soeara Asia. In the 1970s until the early 1990s, the Daily Memorandum also occupied the building. In Surabaya, the Yellow House was popularly known as Brantas Building. It is one of the heritage buildings in Surabaya.

GAGAH: Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) di Jalan Pahlawan No 116, Surabaya.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur106

Page 107: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pada 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Timur seolah ingin memperbanyak jejak sejarah di Gedung Brantas. Gedung tersebut dipilih menjadi Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T).

Dikatakan ingin memperbanyak jejak sejarah di Gedung Brantas tak lain karena, melalui P2T, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat inovasi dan terobosan pelayanan publik, khususnya pelayanan sejumlah perizinan yang diperlukan masyarakat dan dunia usaha.

Bukan hanya sejumlah layanan perizinan dijadikan satu dan diintegrasikan ke dalam satu pusat pelayanan, melainkan juga sebagai langkah menyederhanakan prosedur dan mekanisme administrasi perizinan sehingga masyarakat yang membutuhkan perizinan dapat memangkas waktu, menghemat tenaga, dan mengurangi ongkos.

Itu sejalan dengan napas otonomi daerah yang sejatinya bukan hanya pendelegasian kewenangan pemerintah pusat kepada daerah otonom, melainkan juga untuk mempercepat pemberian pelayanan publik dengan menjamin tersedianya kesetaraan dengan mengutamakan hak-hak publik para peringkat nomor satu.

Apa yang kemudian dikenal sebagai layanan prima tiada lain ialah layanan berbasis kebutuhan warga peminta layanan birokrasi dengan standar minimal kecepatan, ketepatan, kemudahan, kemurahan, serta kesetaraan mendapatkan layanan.

Sebagai komitmen terhadap layanan prima, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan government guarantee (garansi pemerintah) bahwa materi final –izin permodalan dan investasi yang dibutuhkan penanam modal– selesai hanya 17 hari kerja. Itu setara dengan rentang layanan perizinan di Singapura yang juga sama-sama membutuhkan waktu 17 hari kerja.

Struktur Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) ditetapkan pada 27 September 2010 melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur No 71/2010 dan Peraturan Gubernur No 77/2010. UPT Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) berada di bawah Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur.

UPT P2T dipimpin seorang kepala UPT. Dalam menjalankan tugas, kepala UPT dibantu kepala sub-bagian tata usaha yang bertanggung jawab atas rumah tangga di Gedung P2T. Sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis, kepala dibantu kepala seksi pelayanan perizinan dan kepala seksi pelayanan non perizinan.

In 2010, the Government of East Java Province as if to multiply traces the history of the Brantas Building. The building was chosen as the Office of Technical Implemen-tation Unit (UPT) Integrated Licensing Service (P2T).

It is said to multiply trace the history of the Brantas Building is because through the P2T, East Java Provincial Government makes a breakthrough of innovation and public services, especially services of licensing that required by business community.

Not only the number of licensing services put together and integrated into one service center, but also as a step to simplify licensing procedures and administrative mechanisms so that people who need licensing can save their time, energy and reduce costs.

That is in line with the breath of true autonomy rather than just the delegation of authority from central government to autonomous regions, but also to accelerate the delivery of public services to ensure the availability of equality by giving priority to public rights of its rank number one.

What became known as excellent service is service based on the needs of bureaucracy requester with minimal standards of speed, accuracy, easiness, cheapness, and the similarities of service.

As a commitment to excellence service, East Java Pro-vincial Government provides guarantee that the final material, permit capital and investment needed by investors, will be completed just in 17 days. It equals to a range of licensing services in Singapore which also equally takes 17 working days.

Structure of the Technical Unit of Integrated Licensing Service (P2T) is set on 27 September 2010 through the East Java Governor Decree No. 71/2010 and Governor Regulation No 77/2010. UPT Integrated Licensing Service (P2T) is under the Investment Board (BPM) of East Java Province.

Integrated Licensing Services Unit headed by a Head of Unit, in carrying out their duties, Head of Unit is aided by the Head of Sub Division of Administration which is responsible for the household at the House of P2T, while in performing technical tasks it is assisted by the Head of Licensing Services and Head of Non-Licensing Services,

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 107

Page 108: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Selain struktur organisasi sebagai unit pelaksana teknis, di P2T terdapat fungsi ”administrator”, yaitu pemegang delegasi kewenangan penandatanganan seluruh perizinan dan non perizinan yang dijabat kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur.

Untuk mempercepat proses perizinan dan non perizinan, digunakan tanda tangan ”kering” dengan memanfaatkan aplikasi elektronik (pasal 1 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik). Selanjutnya, terdapat pula fungsi ”verifikator” yang dijabat kepala UPT Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T). Itu merupakan saringan terakhir dari seluruh perizinan dan non perizinan yang akan dikeluarkan.

Kemudian, ada fungsi pelaksana kegiatan yang dijabat kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan kepala Seksi Pelayanan Non Perizinan. Dia bertugas melakukan klarifikasi dan verifikasi awal dari perizinan dan non perizinan yang akan dikeluarkan sebelum diserahkan ke ”verifikator”. Ada pun tim teknis bertugas memproses permohonan sesuai dengan sektor (SKPD) masing-masing. Dan selanjutnya menyerahkan berkas yang sudah lengkap kepada pelaksana kegiatan.

Pembentukan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) pada dasarnya ditujukan untuk menyederhanakan birokasi pelayanan perizinan dalam berbagai bentuk. Di antaranya, mempercepat waktu pelayanan dengan mengurangi tahap-tahap pelayanan yang kurang penting. Selain pengurangan tahap, pengurangan biaya juga dapat dilakukan dengan membuat prosedur pelayanan sehingga biaya resmi menjadi lebih transparan.

Dengan sistem P2T, diharapkan pelayanan menjadi lebih transparan, terbuka, mudah, dan gampang diakses semua pihak yang membutuhkan. Disediakan memadai, mudah dimengerti, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semua jenis perizinan ditangani di Gedung P2T. Terdapat 17 sektor (SKPD) yang melayani lebih dari 179 perizinan dan non perizinan. P2T juga menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga memiliki kepastian layanan. Yakni, kepastian waktu, kepastian biaya, dan kepastian prosedur atau persyaratan.

Perizinan yang bisa ditangani P2T, antara lain, sektor perencanaan pembangunan, kesehatan, penanaman modal, energi dan sumber daya mineral, kehutanan, koperasi dan UMKM, pertanian, sosial, budaya dan pariwisata, bina marga, pengairan, lingkungan hidup, perhubungan dan LLAJ, peternakan, tenaga kerja dan kependudukan, serta perikanan.

Besides organizational structure as a Technical Implementation Unit, at the P2T there is also a function of “Administrator”, the holder of the signing of the licensing authority delegations and non-licensing held by the Head of Investment of East Java Province.

To accelerate the licensing process and non-licensing, the signature “dry” is used by utilizing the electronic application (Article 1 of Law No. 11 Year 2008 about Information and Electronic Transaction), then there are “verifier” function that is held by the Head of Unit Integrated Licensing Service (P2T). It is the last filter of the entire licensing and non-licensing to be issued.

Then, there is a function of Implementation which is chaired by the Head of Licensing Services and Head of Non-Licensing Services. He works to clarify and verify the beginning of the licensing and non-licensing to be issued before submitted to a “verifier”. The technical team is responsible for processing applications in accordance with the sector (SKPD) .After that then they have to submit the completed file to Implementation.

The establishment of the Integrated Licensing Services (P2T) is basically intended to simplify the bureaucratic challenges in carrying various forms of licensing services, among others, speeding service time by reducing the stages in the service which is less important. Besides to the reduction phase, cost reductions can also be done by making the service procedures that officially costs become more transparent.

With the system of Integrated Licensing Service (P2T), the service is expected to becoming more transparent, open, easy and accessible to all those in need, provided adequate and easily understandable and accountable, also can be accounted for in accordance with the provisions of the legislation.

All types of permissions can be directly addressed in the P2T Building. Inside the building there are 17 sectors (SKPD) and serves more than 179 non-licensing and licensing. P2T has also implemented a Standard Operating Procedure (SOP), so having certainty in the service, namely certainty of time, cost certainty, and certainty of the procedures or requirements.

Licensing can be handled by the P2T are including sector development planning, health, investment, energy and mineral resources, forestry, cooperatives and SMEs, Agriculture, Social, Cultural and Tourism, Highways, Irrigation, Environment, Transportation and LLAJ, Livestock, Environment, Labor and Population, and Fisheries.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur108

Page 109: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jika terdapat proses perizinan yang memerlukan koordinasi dengan kabupaten-kota atau perlu persetujuan pemerintah pusat, atau memerlukan kajian teknis dan tinjauan lapangan, unsur di P2T akan melakukan pengurusan (pendampingan) sampai perizinan selesai. Dengan begitu, masyarakat yang mengurus izin tidak harus bolak-balik hanya untuk mengurus izin. Fungsi itu dijalankan satu tim khusus yang disebut Unit Reaksi Cepat.

Di Gedung P2T juga tersedia cafe and lounge investasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang mengurus izin untuk menunggu selesainya perizinan. Selain minuman ringan, disediakan makanan dan minuman khas Jawa Timur. Juga, tersedia business center serta wifi zone untuk akses internet secara gratis.

Selain sarana dan prasarana tersebut, P2T didukung perangkat mobil dinas operasional untuk mendukung mobilitas seluruh komponen P2T dalam menjalankan tugasnya. Yakni, memberikan pelayanan perizinan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan.

If there is a licensing process that requires coordination with the district / city or obtain approval from the Central Government, or require technical review and field review, the components in P2T will do the maintenance / assistance until the completion of licensing. So that, the people who are dealing with licensing do not necessarily have to go back and forth just to take care of it. This function will be executed by a special team called the Rapid Response Unit.

In P2T building has also been prepared a cafe / lounge of investment, which can be utilized for permission to take care of people who wait for the completion of licensing. In addition to soft drinks, it is also provided food and drink typical of East Java, There is also provided a

Business Center (copy/color, scanner and fax) and wifi zone that can be used to access the Internet for free. In addition to facilities and infrastructure mentioned above, P2T is also supported by official car operations, to support the mobility of all components in P2T in carrying out their duties provide the public with the best. (*)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 109

Page 110: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

P2T dibentuk sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur tahun 2010.

Sampai 2013, kinerja P2T sebagai kantor pelayanan perizinan terpadu memiliki rapor cukup baik. Jika pada 2010 menerbitkan 25.231 izin dan non-izin dengan investasi senilai Rp 5,68 triliun pada 2011 jumlah izin dan non-izin yang diterbitkan naik menjadi 28.525 dengan nilai investasi Rp 20,53 triliun.

Pada tahun 2012 jumlah perizinan yang diterbitkan terus menapak naik lagi. Pada tahun itu (2012) jumlah perizinan dan non-perizinan menjadi 38.843 dengan nilai Rp 25, 93 triliun.

Lalu pada 2013 jumlahnya menurun sedikit. Akan tetapi nilainya justru naik dibanding dengan tahun 2012. Pada tahun 2013, BPM menerbitkan perizinan dan non-perizinan sebanyak 32.496 dengan nilai Rp 26, 64 triliun. (*)

Jumlah Perizinan yang dikeluarkan P2T BPM Jawa Timur 2010 - 2013

Tahun Jumlah Perizinan/Non-Perizinan IDR (dalam Triliun)

2010 25.231 5.56 T

2011 28.525 20.53 T

2012 38.843 25.93 T

2013 32.496 26.64 T

Sumber: Laporan Kinerja Investasi BPM, Tahun 2013, halaman 13

Kinerja pelayanan perizinan Terpadu (p2T) 2013performance of integrated Licensing Service (p2T) 2013

P2T was formed as a technical implementation unit (UPT) of Investment Agency (BPM) of East Java in 2010.

Until 2013, the performance of P2T as integrated license service office has a pretty good report. If in 2010, they issued 25,231 permits and non-permits with an investment of Rp 5.68 trillion, in 2011the number of permit and non-permit issued increased to 28 525, with an investment of Rp 20.53 trillion.

In 2012 the number of permits issued continued to increase again. In that year (2012) the number of permit and non-permit became 38 843 with a value of Rp 25, 93 trillion. Then in 2013 the number decreased slightly but the value actually rose compared to 2012. In 2013, BPM published permit and non-permit as many as 32,496 with a value of Rp26, 64 trillion. (*)

Total permits issued by P2T BPM of East Java in 2010 - 2013

Year Total permit/ non-permit IDR (in Trillion)

2010 25.231 5.56 T

2011 28.525 20.53 T

2012 38.843 25.93 T

2013 32.496 26.64 T Source: BPM Investment Performance Report, Year 2013, page 13

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur110

Page 111: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Persentase Perizinan yang dikeluarkan P2T Per sektor Perizinan (2013)

No Sektor Perizinan Persentase01 Kesehatan 74,83 %02 Ketenagakerjaan 5,76 %03 Peternakan 5,18 %04 Perikanan 4,13 %05 Energi dan Sumber Daya Mineral 2,82 %06 Sektor Lain-Lain 7,28 %

Sumber: Laporan Kinerja Investasi BPM, Tahun 2013, halaman 13

Jumlah izin usaha yang dikeluarkan P2T Tahun 2013

NamaJumlah Perizinan Usaha

IDR (dalam Triliun)

Izin Prinsip PMDN 94 14.244.000.085.240 T

Izin Usaha 62 9.042.670.055.086 T

Izin Usaha Non-Fasilitas

133 2.214.931.943.975 T

Sumber: Laporan Kinerja Investasi BPM, Tahun 201, halaman 13

Percentage of Permits issued by P2T Per Permits sector (2013)

No Permit Sector Percentage01 Health 74,83 %02 Labour 5,76 %03 Livestock 5,18 %04 Fishery 4,13 %05 Energy and Mineral Resources 2,82 %06 Other sectors 7,28 %

Source: BPM Investment Performance Report, Year 2013, page 13

Total of Business Permits issued by P2T in 2013

NameTotal Business Permit

IDR (in Trillion)

Domestic Investment Principle Permit

94 14.244.000.085.240 T

Business Permit 62 9.042.670.055.086 T

Non-Facility Business Permit

133 2.214.931.943.975 T

Source: BPM Investment Performance Report, Year 2013, page 13

TIDAK KENAL LELAH: Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur Ir Warno Harisasono M.Eng (kedua dari kiri) dalam acara “Investment Regional Forum” di Melbourne, Australia, 20 September 2012.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 111

Page 112: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’ ... Ada tiga alasan utama memilih Jawa timur sebagai tempat paling tepat untuk berinvestasi. Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan jaminan keamanan dari pemerintah, Jawa timur mencatat ICOR (incremental capital output ratio) yang rendah, hanya 3,09. ICOR menunjukkan ukuran kebutuhan investasi untuk memenuhi target pendapatan atau tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah. ICOR rendah menunjukkan produktivitas modal yang tinggi…’’

“ ... there are three main reasons to choose East Java as the most appropriate place to invest. Besides high economic growth and security guarantees from the government, East Java recorded a low ICOR (Incremental Capital Output Ratio) which only 3.09. ICOR shows the size of the required investment to meet revenue targets or the rate of economic growth in the region. Low ICOR shows the high capital productivity....”

JAMinAn PEMErinTAh

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur112

Page 113: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jaminan Pemerintah terhadap Investasi

Untuk mempercepat pelayanan perizinan, Pemprov Jawa Timur telah membentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T). Pembentukan kantor itu berdasar Peraturan Gubernur No 5/2010 guna memberikan pelayanan terbaik dengan komitmen tinggi, transparan, akuntabel, bebas biaya, serta didukung penyediaan teknologi informasi (TI) modern.

Buruh yang terampil, Demokratis, dan ProduktifUntuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalankan program peningkatan kompetensi kerja, kegiatan harmonisasi pengusaha-pekerja, sistem pembayaran dan perbaikan kondisi kerja, serta penegakan hukum dan aturan kerja.

Fasilitasi Pengadaan tanahMengatasi perkembangan pesat industrialisasi, mendukung

penciptaan iklim investasi yang sehat di Jawa Timur, gubernur Jawa Timur menjamin penyediaan lahan untuk semua investor yang menjalankan bisnis di Jawa Timur.

Kecukupan dan Pembangunan Pembangkit Baru Listrik

Suplai Tenaga Listrik = 8.670 MW •Beban puncak = 4.424 MW •Surplus = 4.245,2 MW •Rencana pembangunan pembangkit listrik sampai •tahun 2015 sebesar 1.100 MW

Pedoman Investasi untuk PMA Investor asing yang berminat menanam modal di Jawa Timur

harus melalui prosedur langkah demi langkah sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Prosedur tersebut meliputi pendirian badan hukum, izin, rekomendasi, dan fasilitas. Prosedur untuk berinvestasi dan bisnis di Indonesia terdiri atas tiga langkah.

Layanan prima investasi First-rate Facilities and Services

Government Warranty against Investment

First-rate Investment ServicesTo accelerate the process of licensing services, East

Java Provincial Government has established the Office of Integrated Licensing Service (P2T). The establishment is based on Governor Regulation No. 5/2010 in order to provide the best services with high commitment, transparent, accountable, free of charge, and it is supported by the provision of modern information technology (IT).

Skilled, Democratic, and Productive Labors.To improve the quality of human resources, the East

Java Provincial Government run a program to improve the competence of labor, harmonization of employers - workers, payment systems and the improvement of working conditions, as well as law enforcement and work rules.

Facilitate Land Provision.Addressing the rapid development of industrialization,

supporting the creation of a healthy investment climate in East Java, the East Java Governor ensures the provision of land for all investors who run businesses in East Java.

Sufficiency and Development of New Power Plant

Power Supply = 8,670 MW• Peak load = 4,424 MW• Surplus = 4245.2 MW• Power plant development plan to 2015 is 1100 MW•

Investment Guidelines for Foreign Direct Investment (FDIForeign investors who are interested in investing in East Java

must follow some procedures based on law and regulations in Indonesia. Those procedures cover incorporation, license, recommendations and facilities. The procedure for investing and business in Indonesia consists of three steps.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 113

Page 114: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Persiapan Pendaftaran akta perusahaan. •Pendaftaran legalisasi oleh menteri hukum dan HAM •Republik Indonesia.Pendaftaran izin prinsip.•

Konstruksi 1. Persetujuan pabean dalam impor mesin/peralatan.2. Pengurangan pajak. 3. Izin daerah (IMB, HO, dll) 4. Nomor identifikasi prosedur impor (API-P) 5. Nomor identifikasi impor umum (API-U) 6. Izin tenaga kerja asing 7. Izin teknis

Komersial 1. Izin usaha 2. Persetujuan pabean tentang pembebasan impor bahan baku

Insentif Fiskal dan Fasilitas untuk PMA

Pembebasan PajakMengacu pada Peraturan Menteri Keuangan PMK No 13/0/

PMK/011/2011 yang diterbitkan pada 15 Agustus 2011.

Pengurangan Pajak Mengacu pada Peraturan Pemerintah No 52/2011 tentang

Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu atau di Daerah-Daerah Tertentu.

Pajak penghasilan Mengacu pada Undang-Undang No 36/2008.

Pengurangan Pajak Penghasilan Mengacu pada Peraturan Pemerintah No 81/2007 tentang

Penurunan Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka.

Insentif Lain Mengacu pada Peraturan Pemerintah No 45/2008 tentang

Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah.

Impor Barang Modal Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No 76/

PMK/011/2012 mengenai Perubahan Peraturan Menteri Keuangan No 176/PMK/011/2009 tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Mesin serta Barang dan Bahan untuk Pembangunan atau Pengembangan Industri dalam rangka Penanaman Modal.

PreparationDeed Company RegistrationLegalization Registration by the Minister of Law and Human

Rights of Republic of Indonesia.Principle License Registration

Construction1. Customs approval of machinery/equipment import2. Tax Reduction3. Permit Area (IMB.HO, etc.)4. Import Procedures Identification Number (API - P)5. General Import Identification Number (API - U)6. Foreign Workers Permit7. Technical Permits

Commercial1 . Business Permits2 . Customs approval on imported raw materials exemption

Fiscal Incentives and Facilities for PMA

Tax ExemptionReferring to the Regulation of Minister of Finance,

PMK No.13/0/PMK/011/2011 published on August 15, 2011.

Tax DeductionReferring to the Government Regulation No.52/2011 on

Income Tax Facilities for Investment in Certain Business Fields or Specific Areas.

Income TaxReferring to the Law No. 36/2008

Income Tax DeductionReferring to the Government Regulation No.81/2007 on

Income Tax Tariff Deduction for Corporate Taxpayers in the Form of Public Companies.

other IncentivesReferring to the Government Regulation No.45/2008 on

Guidelines for Granting Incentives and Giving Ease Investment in Region.

Import of Capital GoodsReferring to the Regulation of the Minister of Finance No.76/

PMK/011/2012 on changes in the Regulation of the Minister of Finance No.176/PMK/011/2009 on Exemption of import duty on import of machinery and goods and materials for industry construction or development within the framework of the Investment Industry.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur114

Page 115: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Daerah dengan Stabilitas Politik Paling Dinamis

Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan stabilitas politik paling dinamis di Indonesia. Selain sangat jarang terjadi gejolak politik dan konflik sosial yang kacau, Provinsi Jawa Timur memiliki tata kelola politik dan pemerintahan yang demokratis.

Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo dikenal luas bukan hanya karena terampil sebagai kepala daerah yang sangat menguasai teknik pengelolaan pemerintahan yang efisien, melainkan dia juga pemimpin politik lokal yang memiliki kemampuan manajemen politik yang cakap. Dengan demikian, hubungannya dengan lembaga legislatif, DPRD Provinsi Jawa Timur, pemimpin partai politik, dan dengan banyak kalangan di Jawa Timur terpelihara dengan amat harmonis.

risiko Lokal sangat KecilLow Local risk

Regions with Most Dynamic Political Stability

East Java Province is an area with the most dynamic political stability in Indonesia. Apart from very rare political turmoil and tumultuous social conflicts, East Java Provence is known to have democratic political governance.

East Java Governor, Dr H Soekarwo, is widely known not only as skilled as the head area mastering the technique of efficient management of government, but he is also a local political leader who has a good political management capabilities. Thus, the relationship with the legislature, the parliament of East Java province, leaders of political parties, and with many people in East Java is maintained with great harmony.

DIALoGIS: Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo di hadapan para pemimpin redaksi media massa dan pimpinan Dewan Pers di Gedung Grahadi.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 115

Page 116: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Interaksi kelembagaan antara pemerintah provinsi (eksekutif) dengan DPRD Jawa Timur (legislatif) berjalan produktif sehingga banyak produk kebijakan daerah yang pro-rakyat sekaligus menumbuhkan iklim bisnis dan investasi yang sehat.

Gubernur Jawa timur Dr H Soekarwo adalah profil pemimpin politik lokal dan pemerintahan yang pluralis. Dia dapat diterima dengan suasana yang menyenangkan oleh hampir seluruh komponen, elemen, dan golongan masyarakat di Jawa Timur.

Dengan begitu, kondisi politik lokal di Jawa Timur tumbuh dalam kondisi stabilitas sosial politik yang dinamis. Karena itu, risiko politik lokal di Jawa Timur sangatlah kecil dilihat dari potensi kekacauan sosial (social chaos) yang dapat mengancam kelestarian bisnis dan kelangsungan investasi.

Dengan kata lain, tidak ada ancaman sosial politik apa pun di Jawa Timur bagi semua kalangan investor untuk membawa modal guna diinvestasikan dalam jangka panjang. Jawa Timur secara politik merupakan daerah yang menjanjikan senyum optimistis bagi siapa pun yang ingin menanamkan investasinya.

Institutional interaction between the provincial government (executive) in East Java Parliament (legislature) is running productively so that many products of regional policy that support the people, it can foster good business and investment climate.

East Java Governor Dr H Soekarwo is the profile of local political leaders and pluralist government. He can be received with a pleasant atmosphere by almost all components, elements, and community groups in East Java.

That way, local political conditions in East Java grow under conditions of dynamic political and social stability. Therefore, the risk of local politics in East Java is very little if it is seen from the potential social disorder (social chaos) that may threaten the continuity of business and investment.

In other words, there is no threat of any socio-political in East Java for all investors to bring capital to invest in the long run. East Java is a politically promising area for anyone who wants to invest.(*)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur116

Page 117: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Fasilitas dan Infrastruktur Perlu Terus Ditambah

Iklim investasi di Jawa Timur cukup bagus. Dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mencapai 6,4 persen maka kondisi ini bakal sangat kondusif bagi investor yang masuk.

Meski iklim investasi sudah cukup bagus, menurut Alim Markus, ke depan perlu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik untuk menarik lebih banyak investor. “Agar mau menanamkan modal di Jawa Timur,” tuturnya.

Industri padat modal membutuhkan pelabuhan yang menunjang kegiatan operasional. ’’Kalau kawasan industri sekaligus menyediakan pelabuhan itu bagus sekali. Bisa menarik investor industri pengolahan dan industri alat berat,’’ ujarnya.

Potensi Jaawa Timur untuk pengembangan industri padat karya juga besar. Sebab didukung upah tenaga kerja yang terjangkau dan sumber daya manusia yang banyak. ’’Misalnya Ngawi dan Madiun, cocok untuk industri padat karya, seperti garmen dan sepatu,’’ tuturnya.

Karena itu, untuk memfasilitasi investasi yang masuk, Maspion Grup mengembangkan beberapa kawasan industri. Mulai dari industri padat modal sampai industri padat karya. Tetapi, Kata Alim, keputusan untuk berinvestasi juga dipengaruhi oleh perhitungan biaya operasional. Dia memberi contoh, kenaikan tarif listrik untuk industri dinilai kurang berpihak pada pengusaha. ’’Kalau sejak dulu pembangkit kita menggunakan batubara, bukan solar, kenaikan tarif listrik untuk industri tidak akan terjadi,’’ tandasnya.

Alim Markus, presiden direktur Maspion Group

Komentar para ManagerManager’s comments

Need to Add More Facilities and Infrastructures

Investment climate in East Java is pretty good. With economic growth in 2013 reached 6.4 percent, this condition will be very conducive for investors who want to come.

Although the investment climate is already good, according to Alim Markus, in the future we need to provide better facilities and infrastructures to attract more investors.” To be willing to invest capital in East Java,” he said.

Capital-intensive industries require ports to support their operations. ‘’If the industrial area capable to provide port facility that would be great, it can attract investors from processing and heavy equipment industries, ‘’ he said.

The potential of East Java for the development of labor-intensive industries is also large because it is supported by affordable labor’s wage and many human resources.’’ For example Ngawi and Madiun, those places are suitable for labor-intensive industries, such as garments and shoes,’’ he said.

Therefore, to facilitate investment, Maspion Group developed several industrial areas. Start from capital-intensive industries to labor-intensive industries. However, Alim said, the decision to invest is also influenced by the calculation of operating costs. He gave an example that the increase in electricity tariff for industry is considered less in favor for the employer/entrepreneur. “If we use coal instead of diesel for power plant, the tariff for the industry is not going to happen,” he said.

Alim Markus, president of Maspion Group

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 117

Page 118: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Banyak Brand Asing Masuk Surabaya

Iklim dan potensi berinvestasi di Jawa Tmur cukup bagus. Menurut General Manager Galaxy Mall, Neil V. Storey, iklim investasi yang bagus itu karena banyak didukung market (pasar) yang amat menjanjikan keuntungan.

Saat ini, banyak peritel asing yang memilih untuk melebarkan sayap ke Indonesia, khususnya Surabaya. Butuh waktu yang lamat untuk bisa mendatangkan mereka. Kini mereka sudah banyak yang tahu jika iklim investasi di Surabaya cukup bagus.

Ada peritel yang sebelumnya hanya memasarkan satu brand saja. Lantaran pasar sangat potensial, akhirnya mereka memboyong brand lainnya. Mulai dari Malaysia, Jepang, sampai AS. “Mereka juga menilai daya beli masyarakat Surabaya dan Jawa Timur cukup tinggi,’’ ungkapnya seraya mengatakan bahwa dalam waktu tidak terlalu lama ada banyak brand asing siap mengisi sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya.

Iklim investasi yang bagus di Surabaya dan Jawa Timur, menurut Storey, juga karena mendapat dukung infrastruktur yang memadai. Dia menilai pembangunan terminal 2 Bandara Juanda amat tepat mengingat pertumbuhan jumlah penumpang terus naik signifikan. Selain itu, penerbangan dari Surabaya untuk rute domestik maupun internasional terus bertambah.

’’Selain itu, di Surabaya pengembangan akses jalan terus dilakukan. Apalagi kalau ke depan ada pembangunan transportasi masal. Tentu ini juga bakal menarik minat investor asing untuk masuk Surabaya dan Jawa Timur,’’ ujarnya.

Neil V. Storey, general manager Galaxy Mall, Surabaya

Many Foreign Brands in Surabaya

Investment climate and potential in East Java are pretty good. According to General Manager of Galaxy Mall, Neil V. Storey, a good investment climate is supported by a very promising market.

Nowadays, many foreign retailers choose to expand to Indonesia, especially Surabaya. It takes so much time to attract them. Now, many of them are already knew that investment climate in Surabaya is pretty good.

There are retailers who previously only sell one brand, because of such potential market; they eventually bring other brands, starting from Malaysia, Japan, to the United States. “ They also assess that the ability to buy of Surabaya and East Java people is quite high,’’ he said as said that soon there are many foreign brands which are ready to fill a number of shopping centers in Surabaya.

Good investment climate in Surabaya and East Java, according to Storey, is also supported by adequate infrastructures. He considered the construction of Juanda Airport Terminal 2 is very appropriate given that passenger number’s growth continues to rise significantly. In addition, flights from Surabaya to domestic and international service continue to grow.

‘’ Moreover, in Surabaya, the development of road access is under way especially if there is mass rapid transit construction. Surely, this will attract foreign investors to come to Surabaya and East Java, ‘’ he said.

Neil V. Storey, General Manager of Galaxy Mall, Surabaya

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur118

Page 119: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 5iNFrAsTrUKTUr YANG MeMADAi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 119

Page 120: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’…Jawa timur merupakan satu-satunya provinsi di luar Jakarta yang memiliki dua bandara internasional. Juanda International Airport di Surabaya dan Abdul Rachman Saleh International Airport di Malang. Itu demi percepatan kemajuan ekonomi Jawa timur sebagai tujuan investasi utama di Indonesia…’’

‘’ ... East Java is the only province outside of Jakarta, which has two international airports, Juanda International Airport in Surabaya and Abdul Rachman Saleh Airport in Malang. It was to accelerate the economic progress in East Java as a major investment destination in Indonesia... ‘’

BAndArA

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur120

Page 121: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Juanda International Airport

ASEAN Airport of The Year 2013

Tak kurang dari 39 mobilitas pesawat per jam. Ada 337 penerbangan per hari, take-off dan landing di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Bandara Internasional Juanda memiliki apron seluas 158.606 meter persegi. Mampu menampung 31 unit pesawat. Gedung terminal 62.700 meter persegi mampu menampung 6,5 juta penumpang per tahun (JPT).

Menurut data Dinas Perhubungan dan LLAJ (Lalu Lintas Angkutan Jalan) Provinsi Jawa Timur, selama 2012, jumlah penumpang yang menggunakan jasa Bandara Juanda mencapai 16.222.248 orang. Pada 2013, jumlah itu meningkat menjadi 17.601.581 orang. Sangat padat.

Karena pertumbuhan penumpang yang sangat tinggi, pengelola Bandara Juanda, PT Angkasa Pura I, membangun Terminal 2 (T2) di Bandara Juanda lama. T2 dioperasikan pada 14 Februari 2014. Luas T2 mencapai 49.500 meter per segi, mampu menampung 6 juta penumpang per tahun.

T2 didukung apron seluas 72.554 meter persegi dengan daya tampung 15 pesawat serta 3.309 meter persegi untuk area komersial.

T2 Juanda menerapkan konsep meeting point, penumpang dan penjemput bisa masuk ke lokasi tenant di bandara. Fasilitas pemeriksaan (screening check point) antara penumpang pria dan perempuan dibedakan. Selain itu, ada air minum dari keran yang langsung dapat dinikmati penumpang maupun pengantar.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, PT Angkasa Pura I

Juanda International Airport

ASEAN Airport of the Year 2013

In Juanda, there is no less than 39 aircraft mobility per hour. There are 337 flights per day, take- off and landing in Surabaya Juanda International Airport in Sidoarjo. Juanda International Airport has an apron area of 158 606 square meters. Make it able to accommodate 31 aircraft. With 62,700 square meter of terminal building, it can accommodate 6.5 million passengers per year (JPT).

According to data from the Department of Transportation and LLAJ (Road Transport Traffic) of East Java, during 2012 the number of passengers who took Juanda airport reached 16,222,248 people. In 2013, that number increased to 17,601,581 people. It was very crowded.

Due to the very high of passenger growth, the managers of Juanda Airport, PT Angkasa Pura I, has built Terminal 2 (T2) at the old Juanda. T2 is operated on February 14, 2014. With an area of 49,500 square meters, it can accommodate 6 million passengers per year.

T2 is supported with an apron area of 72,554 square meters with a capacity of 15 aircraft and 3,309 square meters of commercial area.

T2 Juanda applies the meeting point concept, whether passengers or not can enter the tenant locations in the airport. Examination facility (screening check point) between men and women passengers is distinguished. In addition, there is tap water that can be enjoyed by the passengers as well as non passengers.

To improve the quality of services, PT Angkasa Pura I

Dua Bandara internasionalTwo international Airports

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 121

Page 122: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

menggandeng Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, sebagai mitra, khususnya mengenai konsep penyewaan areal komersial di kompleks Bandara Juanda.

T2 Juanda merupakan bandara pertama di Indonesia yang mengadopsi 12 infrastruktur teknologi. ’’Salah satu keunggulan T2 ialah mengusung konsep eco-airport dengan memanfaatkan konservasi air dan mengurangi konsumsi energi,’’ kata General Manager PT Angkasa Pura I Trikora Harjo. T2 Juanda memiliki interior dan eksterior cantik dan modern demi kenyamanan penumpang.

Pengoperasian T2 Juanda dibarengi perpindahan operasi beberapa maskapai penerbangan ke terminal baru tersebut. Penerbangan domestik yang melalui T2 adalah Garuda Indonesia, AirAsia, dan Tiger Mandala. Sedangkan penerbangan internasional ialah Lion Air, China Airlines, Singapore Airlines, Eva Air, Cathay Pacific, Jet Star, dan Value Air. (vide: wwww.juanda-airport.com)

Pada 2013, Bandara Internasional Juanda memperoleh beberapa penghargaan. Misalnya, Airport of The Year 2013. Itu merupakan penghargaan yang diperoleh tiga kali berturut-turut. ’’Keberhasilan Bandara Juanda meraih penghargaan tersebut merupakan bukti bahwa layanan kami kepada masyarakat dan pengguna jasa memang maksimal,’’ ujar Trikora.

Bandara Juanda juga mendapat predikat ASEAN Airport of The Year dari ASEAN Commercial Aviation Awards Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2013 serta Best Performing Indonesian Airport of The Year dari Frost and Sullivan Aerospace Award 2013. (Antara Jatim, 3 Januari 2014)

coordinate with the Incheon International Airpor, South Korea, as partners, especially regarding the concept of commercial area leasing in the complex of Juanda Airport.

Juanda T2 is the first airport in Indonesia which adopts 12 infrastructures technology. ‘’ One of the excellence of T2 is carrying the concept of eco-airport by utilizing water conservation and reduce energy consumption, ‘’ said General Manager of PT Angkasa Pura I Trikora Harjo. T2 Juanda has a beautiful and modern interior and exterior for the convenience of passengers.

Operation of T2 Juanda is accompanied by an operation exchange of some airlines to the new terminal. Domestic flights through T2 are Garuda Indonesia, AirAsia and Tiger Mandala. While international flights are Lion Air, China Airlines, Singapore Airlines, Eva Air, Cathay Pacific , Jet Star , and Value Air. (vide : wwww.juanda - airport.com )

In 2013, Juanda International Airport gained several awards, for example, Airport of the Year 2013. It was an award that obtained three times in a row. ‘’ The success of Juanda Airport won the award is proof that we give our best service to the community and service users, ‘’ said Trikora.

Juanda Airport also received the title of ASEAN Airport of the Year Award from the ASEAN Commercial Aviation Awards Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2013 as well as Best Performing Indonesian Airport of The Year from Frost and Sullivan Aerospace Award 2013. (Antara Jatim, January 3rd, 2014)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur122

Page 123: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Abdul Rachman Saleh International Airport

Pintu Baru Kawasan Selatan dengan Singapura

Selain Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang merupakan bandara internasional. Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, baru ditetapkan menjadi bandara internasional. Karena itu, dalam waktu dekat, bandara tersebut dibangun sebagai bandara komersial.

Penetapan Bandara Abdul Rachman Saleh sebagai bandara internasional dilakukan setelah Gubernur Jawa Timur Soekarwo menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan kepala staf Angkatan Udara (KSAU) pada 18 Desember 2013.

Bandara yang berlokasi di Desa Pakis –17 km arah timur Malang– itu memang merupakan daerah basis operasi TNI Angkatan Udara (AU). Markas Wing 2 Korps Pasukan Khas dan rumah bagi pesawat Hercules C-130.

Bandara Abdul Rachman Saleh punya dua landasan pacu. Satu landasan untuk pesawat-pesawat kecil sejenis Hercules C-130 dengan panjang 1.500 meter, satu landasan lagi sepanjang 2.300 meter yang bisa didarati pesawat besar jenis Boeing 737. Landasan itulah yang bakal diperpanjang menjadi 3.000 meter.

Gubernur Soekarwo menyatakan, pengembangan Bandara Abdul Rachman Saleh ditujukan untuk melayani penumpang dari Blitar, Kediri, dan kota-kota di kawasan selatan Jawa Timur.

Selama ini para pengguna jasa penerbangan dari kawasan

Abdul Rachman Saleh International Airport

New Gate of the Southern Region with Singapore In addition to Juanda Surabaya, Abdul Rachman Saleh Airport in Malang is an international airport. Lately, it just set to be an international airport. Therefore, in the near future, the airport will be built as a commercial one.

Determination of Abdul Rachman Saleh Airport as an international airport is done after the East Java Governor signed a memorandum of understanding (MoU) with the Head of the Air Force (KSAU) on December 18, 2013. The airport which located in Pakis village -17 km east of Malang --was a local Air Force base operation (AU), Wing 2 Corps Special Forces headquarters and the place for the C- 130 Hercules aircraft.

Abdul Rachman Saleh Airport has two runways. One runway is for small aircraft which similar to Hercules C - 130 with a length of 1,500 meters, the other one is runway with a length of 2,300 meters which can accommodate large aircraft like Boeing 737. That runway is going to be extended to 3,000 meters.

Governor Soekarwo said Abdul Rachman Saleh Airport development is aimed at serving passengers from Blitar, Kediri, and towns in the southern region of East Java.

For all this time, the service users from the southern region of

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 123

Page 124: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

selatan Jawa Timur, jika hendak ke luar negeri, harus lewat Bandara Internasional Juanda. Padahal, perjalanan dari kawasan selatan Jawa Timur ke Surabaya membutuhkan waktu rata-rata lebih dari 3 jam. ’’Sangat jauh,’’ kata Soekarwo.

’’Sekarang turis atau pengusaha dari Malaysia yang ingin ke daerah Kediri dan kawasan selatan Jawa Timur tidak perlu lagi turun di Surabaya. Itu terlalu jauh,’’ ujar gubernur Jawa Timur tersebut.

Bandara Abdul Rachman Saleh nanti dikelola badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah Provinsi Jatim. Pembangunan fasilitas, sarana, dan prasarana tidak ada masalah. ’’Semua pasti memenuhi standar internasional,’’ ujarnya. (www.jpnn.com)

Ke depan, Bandara Abdul Rachman Saleh bakal menjadi bandara penerbangan antarkota di kawasan Asia Tenggara. Penerbangan internasional bisa langsung Singapura–Malang–Singapura. Citylink dengan Singapura segera terwujud. ’’Sebab, Singapura merupakan pintu masuknya penerbangan internasional menuju benua negara-negara Eropa dan benua lainnya,’’ katanya.

Bandara Abdul Rachman Saleh juga bisa menjadi penghubung kawasan timur dan selatan Jawa Timur. Misalnya, Malang–Banyuwangi atau Malang–Pacitan. (www.malang pos).

Penerbangan sipil dari Abdul Rachman Saleh sudah lama dilakukan. Namun, penggunaan terminal operasi Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Abdul Rachman Saleh sebagai sarana penerbangan sipil yang terpisah dari Pangkalan Udara TNI-AU baru dilakukan pada 30 Desember 2011.

Sejak itu, maskapai penerbangan yang datang dan pergi dari Bandara Abdul Rachman Saleh ialah maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, dan Citilink. Selanjutnya, Wings Air melayani rute Malang–Denpasar. Kemudian, sejak 25 Oktober 2013, XpresAir membuka rute Malang–Makassar PP.

Bandara Lokal dan Citylink

Bandara Blimbingsari Banyuwangiujung timur Jawa Kini terasa Dekat

Jarak Banyuwangi –kota paling timur di Jawa– dengan Surabaya sekitar 300 km. Waktu tempuh lewat darat sekitar 6–7 jam perjalanan. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Provinsi Jatim berusaha memotong waktu tempuh tersebut dengan membangun bandara di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Bandara itu diberi nama Bandara Blimbingsari.

East Java, who want to go abroad must pass through Juanda International Airport. In fact, the trip from the southern region of East Java to Surabaya takes an average of more than 3 hours. ‘’ Very far, ‘’ said Soekarwo.

‘’ Now tourists or businessmen from Malaysia who want to go to Kediri and the southern region of East Java are no longer need to Surabaya. It is way too far, ‘’ said the governor of East Java.

Later, Abdul Rachman Saleh Airport is managed by state-owned company of Malang Regency and the East Java Provincial Government. The construction of facility and infrastructure has no problem. ‘’ All must meet international standards, ‘’ he said. (www.jpnn.com)

In the future , the Abdul Rachman Saleh will be an inter-city airport in Southeast Asia. International flights may directly to Singapore – Malang - Singapore. Citylink to Singapore is soon realized. ‘’Because Singapore is an entrance of international flight to Europe and other continents, ‘’ he said.

The airport can also be a connector between the eastern and southern regions of East Java, for example, Malang–Banyuwangi or Malang–Pacitan. (www.malang pos).

Civil aviation from Abdul Rachman Saleh had been done for a long time. However, the use of terminal operation Air Force Base (LANUD) TNI - AU Abdul Rachman Saleh as a means of civil aviation which separated from the Air Force Base just conducted on December 30, 2011.

Since then, the airlines that come and go from Abdul Rachman Saleh Airport are Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, and Citilink. Furthermore, Wings Air serves Malang - Denpasar route. Then, since October 25, 2013 XpresAir open Malang-Makassar round trip route.

Local and Citylink Airport

Blimbingsari Banyuwangi Airportthe Eastern End of Java is Noticeably Close

The distance between Banyuwangi –the eastern end city in Java - with Surabaya is approximately 300 miles. Travel time is about 6-7 hours by road. Thus, the Government of Banyuwangi Regency and East Java Provincial Government seek to cut the travel time to build an airport in the village of Blimbingsari, Rogojampi sub district. It was named after Airport Blimbingsari.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur124

Page 125: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pada 2010, Bandara Blimbingsari mulai dioperasikan dan terus dikembangkan sampai sekarang. Jumlah penumpang makin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011, penumpang tercatat hanya 3.000 orang, kemudian meningkat menjadi 24.000 orang pada 2012 dan pada 2013 tembus 44.000 orang.

’’Bandara ini merupakan salah satu kunci untuk mendekatkan Banyuwangi dengan pusat pertumbuhan ekonomi utama, yaitu Jakarta dan Surabaya. Dulu dari Surabaya ke Banyuwangi bisa 6 jam, sekarang cuma sekitar 45 menit,’’ kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Kini kota di ujung timur Pulau Jawa itu pun terasa lebih dekat.

Kehadiran bandara mengundang banyak kalangan untuk datang ke Banyuwangi. Termasuk, wisatawan dan investor yang membuat akselerasi pergerakan ekonomi Banyuwangi makin cepat. ’’Dampaknya, lapangan kerja terbuka dan pengangguran menurun,’’ tegasnya.

Sejalan dengan peningkatan arus penumpang pesawat, terminal Bandara Blimbingsari pun diperluas. Dari luas semula 240 meter persegi kini pada 2014 sudah menjadi 3.500 meter persegi. Landasan pacu sudah diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter dan diperlebar dari 10 meter menjadi 15 meter.

Agar bandara mampu didarati pesawat-pesawat berbadan lebar, tingkat ketebalan landasan ditingkatkan dari 12 PCN (pavement classification number) menjadi 18 PCN. ’’Dengan demikian, pesawat Boeing 737-400 bisa mendarat di Banyuwangi,’’ kata Azwar Anas.

Check in counter yang menunjang bandara yang selama ini hanya dua unit ditambah enam unit. Sejumlah sarana dan fasilitas pelayanan juga ditingkatkan. Antara lain, menara ATC, CCTV, perluasan tempat parkir pesawat, lahan parkir kendaraan, serta 54 karyawan berlisensi.

Kantor maskapai, kafe, dan ruang tunggu juga diperluas. ’’Rencananya disiapkan lima operator penerbangan dengan target 250 ribu penumpang,’’ ujar mantan anggota DPR RI itu.

Perluasan lahan parkir yang dibangun di depan terminal keberangkatan dan terminal kedatangan diperkirakan mampu menampung sekitar 200 unit kendaraan roda empat.

Bandara Blimbingsari juga bakal menjadi bandara hijau (green airport). Yaitu, mengondisikan bandara tidak banyak menggunakan penyejuk udara (air conditioner/AC). Kecuali di ruangan-ruangan tertentu. Misalnya, ruang server.

Ketika dibuka pada 2010, penerbangan Banyuwangi–Surabaya (PP) dilayani Sky Aviation dengan pesawat Grand

In 2010, Blimbingsari airport was operated and continue to be developed until today. The number of passengers is increasing over years. In 2011, there were only 3,000 passengers, then increased to 24,000 in 2012 and reached 44,000 passengers in 2013.

‘’ The airport is one of the key to bring Banyuwangi closer to the major economic growth, namely Jakarta and Surabaya. In the past, from Surabaya to Banyuwangi took 6 hours, now it is only 45 minutes, ‘’ said Regent Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Now, the eastern end of Java is noticeably closer.

The presence of the airport invites many people to come to Banyuwangi, including tourists and investors who make the acceleration of Banyuwangi economic movement grow faster. ‘’ As a result, employment is wide open and unemployment is decline, ‘’ he said.

In line with the increase in passenger flow, Blimbingsari Airport terminal was expanded. From the original of 240 square meters wide, now in 2014 it was expanded to 3,500 square meters. The runway has been extended from 1,400 meters to 1,800 meters and widened from 10 meters to 15 meters.

To make the airport able to accommodate wide-bodied aircraft, the thickness of the runway has been increased from 12 PCN (pavement classification number) to 18 PCN. ‘’Thus, Boeing 737-400 aircraft able to landed in Banyuwangi,” said Azwar Anas.

Check -in counters that support the airport, have been added from two units to six units. A number of service facilities is also improved, among other things, the ATC tower, CCTV, expansion of aircraft parking space, parking lot, as well as 54 licensed employees.

Airline office, cafe, and lounge area are also expanded. ‘’ We plan to prepare five operators with a target of 250 thousand passengers, ‘’ said a former member of the House of Representatives.

The expansion of the parking lot was built in front of the terminal arrivals and departures terminal is expected to accommodate approximately 200 units of four-wheeled vehicles.

Blimbingsari Airport will also be a green airport by reducing the use of air conditioning (AC) unless in certain spaces, for example, a server room.

When it opened in 2010, Banyuwangi--Surabaya (round trip) flight is served by Sky Aviation using Grand Caravan aircraft

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 125

Page 126: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Caravan yang berkapasitas 9 kursi. Tahun berikutnya (2011) Merpati Airlines membuka rute yang sama, disusul Wings Air yang beroperasi pada 2012.

Sampai saat ini, Wings Air dengan pesawat ATR 72-500 tetap menerbangi Banyuwangi–Surabaya PP. Arus penumpang yang terus meningkat mengakibatkan tak sedikit penumpang yang tidak kebagian tiket. Terutama saat weekend. Karena itu, Garuda Indonesia juga membuka penerbangan ke Banyuwangi. *

Mei 2014 Garuda terbang Perdana ke Banyuwangi

Kamis, 1 Mei 2014, merupakan hari bersejarah bagi penerbangan baru Garuda Indonesia rute Surabaya–Banyuwangi. Pada hari itu, untuk kali pertama Garuda Indonesia membuka rute Surabaya–Banyuwangi. Rute tersebut merupakan satu di antara enam rute baru yang dibuka Garuda.

Vice President Domestic Region III Garuda Indonesia Ari Suryanta menyatakan, rute Surabaya–Banyuwangi merupakan buah upaya serius Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk menggaet Garuda Indonesia agar bisa terbang ke daerah paling timur di Jawa Timur itu.

Sekitar setahun lalu mereka berdua bertemu. Saat itu, Anas menawari Garuda Indonesia agar singgah di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setelah pertemuan itu, Garuda

with a capacity of 9 seats . The following year (2011) Merpati Airlines opened the same route, followed by Wings Air which operated in 2012.

Until now, Wings Air with ATR 72-500 aircraft is still flying over Banyuwangi - Surabaya round trip. The increasing number of passenger resulted in the lack of tickets. Many passengers did not get them especially during weekends. Therefore, Garuda Indonesia also opened flights to Banyuwangi . *

Mei 2014 Garuda terbang Perdana ke Banyuwangi

Kamis, 1 Mei 2014, merupakan hari bersejarah bagi penerbangan baru Garuda Indonesia rute Surabaya–Banyuwangi. Pada hari itu, untuk kali pertama Garuda Indonesia membuka rute Surabaya–Banyuwangi. Rute tersebut merupakan satu di antara enam rute baru yang dibuka Garuda.

Vice President Domestic Region III Garuda Indonesia Ari Suryanta menyatakan, rute Surabaya–Banyuwangi merupakan buah upaya serius Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk menggaet Garuda Indonesia agar bisa terbang ke daerah paling timur di Jawa Timur itu.

Sekitar setahun lalu mereka berdua bertemu. Saat itu, Anas menawari Garuda Indonesia agar singgah di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setelah pertemuan itu, Garuda

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur126

Page 127: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

wIndonesia lantas mengirim tim untuk melakukan survei dan melihat potensi Banyuwangi.

’’Setelah survei, tim kami berkesimpulan bagus. Perhatian kami tertuju kepada Banyuwangi,’’ kata Ari setelah acara peresmian penerbangan perdana Garuda Surabaya–Banyuwangi, Kamis, 1 Mei 2014. Dalam penerbangan perdana itu, hanya tersisa lima kursi kosong.

Dalam kajian tim Garuda, kata Ari, banyak potensi Banyuwangi yang ditemukan tim survei Garuda. Di antaranya, potensi pariwisata yang sangat menjanjikan. Misalnya, jika wisatawan di Denpasar, Bali, bosan, mereka bisa pergi ke Banyuwangi. Tetapi, perjalanan tidak bisa cepat sampai karena menyeberang dengan feri. ’’Nah, potensi pariwisata tersebut sangat menjanjikan,’’ tegasnya.

Adapun keuntungan bagi masyarakat, lanjut Ari, mereka bisa menghemat waktu. Bayangkan, perjalanan darat Surabaya–Banyuwangi ditempuh rata-rata 6–7 jam. ’’Dengan penerbangan, waktu 6–7 jam itu bisa dipangkas menjadi hanya sejam perjalanan,’’ katanya.

Ari berharap pembukaan rute baru tersebut bisa menunjang perekonomian Provinsi Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Menurut dia, banyak investor asing yang ingin berinvestasi di suatu daerah yang bertanya kepada Garuda tentang aksesibilitas lokasi investasi tersebut jika ingin dijangkau dengan penerbangan Garuda. ’’Jika kami sudah terbang ke daerah tersebut, investor akan tertarik untuk menanamkan investasinya,’’ tegas Ari. (www.tempo.co.id, 1 Mei 2014)

Bandara Notohadinegoro Jember

Penuhi Standar tinggi Garuda Indonesia

Bukan hanya Banyuwangi yang kini sudah memiliki bandara lokal komersial. Pemerintah Kabupaten Jember saat ini tengah membangun bandara lokal citylink bernama Notohadinegoro. Pada 2014 ini Bandara Notohadinegoro segera beroperasi. Penerbangan komersial pertama akan dilayani Garuda Indonesia yang membuka rute Jember–Surabaya dan sebaliknya.

Bandara Notohadinegoro berlokasi di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember. Jaraknya sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Jember. Meski tak terlalu jauh, Dinas Perhubungan Jember menyiapkan taksi sebagai transportasi pendukung.

Sebelum dioperasikan, pihak Garuda melakukan observasi di bandara itu. Hasil observasi pada 17 Maret 2014 itu menyatakan, Bandara Notohadinegoro masih memerlukan tambahan fasilitas.

Indonesia lantas mengirim tim untuk melakukan survei dan melihat potensi Banyuwangi.

’’Setelah survei, tim kami berkesimpulan bagus. Perhatian kami tertuju kepada Banyuwangi,’’ kata Ari setelah acara peresmian penerbangan perdana Garuda Surabaya–Banyuwangi, Kamis, 1 Mei 2014. Dalam penerbangan perdana itu, hanya tersisa lima kursi kosong.

Dalam kajian tim Garuda, kata Ari, banyak potensi Banyuwangi yang ditemukan tim survei Garuda. Di antaranya, potensi pariwisata yang sangat menjanjikan. Misalnya, jika wisatawan di Denpasar, Bali, bosan, mereka bisa pergi ke Banyuwangi. Tetapi, perjalanan tidak bisa cepat sampai karena menyeberang dengan feri. ’’Nah, potensi pariwisata tersebut sangat menjanjikan,’’ tegasnya.

Adapun keuntungan bagi masyarakat, lanjut Ari, mereka bisa menghemat waktu. Bayangkan, perjalanan darat Surabaya–Banyuwangi ditempuh rata-rata 6–7 jam. ’’Dengan penerbangan, waktu 6–7 jam itu bisa dipangkas menjadi hanya sejam perjalanan,’’ katanya.

Ari berharap pembukaan rute baru tersebut bisa menunjang perekonomian Provinsi Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Menurut dia, banyak investor asing yang ingin berinvestasi di suatu daerah yang bertanya kepada Garuda tentang aksesibilitas lokasi investasi tersebut jika ingin dijangkau dengan penerbangan Garuda. ’’Jika kami sudah terbang ke daerah tersebut, investor akan tertarik untuk menanamkan investasinya,’’ tegas Ari. (www.tempo.co.id, 1 Mei 2014)

Notohadinegoro Airport, Jembe

Fulfill High Standards of Garuda Indonesia

Not only Banyuwangi which has a local commercial airport, but the government of Jember is also build a local citylink airport named Notohadinegoro. In 2014 this airport will operate soon. The first commercial flight will be served by Garuda Indonesia, which opened Jember--Surabaya route and vice versa.

Notohadinegoro airport is located at Wirowongso village, Ajung Sub district, Jember. The distance is about 7 kilometers from the center of Jember. Although it is not too far, the Department of Transportation of Jember has prepared taxi as supporting transport.

Before the operation, Garuda has carried out an observation toward the airport. The results of the observation which held on March 17, 2014 stated that Notohadinegoro airport still requires

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 127

Page 128: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

additional facilities, among other things, the installation of a safety fence and overlay along the 1,500 -meters runway.

Observations were also carried out by Gapura Angkasa and Director General of Air. Gapura Angkasa, a subsidiary of Garuda Indonesia which handles ground-handling observed the readiness of the passenger terminal up to the trunk.

They were also checking the fuel supplies, catering, to the warehouse also the readiness of cargo, refueling, and cleaning of aircraft before flying.

Because of those improvements, the plan to operate the airport on April 1, 2014 should be postponed. ‘’ Actually, the airport is ready but Garuda standard is so high and international class-standard, so it must be perfect,’’ said Head of Transportation Department of Jember Isman Sutomo. Thus, the government of Jember must meet these standards. (Radar Jember, March 17, 2014 )

The proof that ensures the readiness of Notohadinegoro airport to commercially operate is when ATR 42-500 from Banyuwangi landing and take- off smoothly after the runway is thickened and boundary fence installed in an area of 120 hectares. Garuda Indonesia was soon able to open a commercial routewith the ATR 72-600. Notohadinegoro Airport was built in 2004. However, due to some problems, the airport cannot be operated. It had operated briefly in 2008 then stalled. In 2014 it is operated again after a lot improvement. (*)

Trunojoyo Sumenep Airport

Accelerate Entrepreneur – tourist Service

Sumenep is located at the eastern end of the Madura Island. It is about 170 km from Surabaya with travel time of about four hours by road. This regency holds the potential of natural resources among other things, class A strategic mine in Pulau Pagerungan Besar, Pulau Sepanjang, and Pulau Giligenting.

Several locations in the area also contained with gas and petroleum among others, around Pulau Masalembu , Perairan Kalianget , Perairan Pulau Raas, and Blok Kangean . Now there are ten oil and gas companies manages several oil and gas blocks in those regions.

On the anniversary celebration of Sumenep in October 2013, there were 27 state representatives. ‘’ However, most of the guests complained that the journey from Surabaya to Sumenep took very long. The distance is very far away, ‘’ said Regent Sumenep A. Busyro Karim.

Antara lain, pemasangan pagar pengaman dan penebalan (overlay) landasan pacu sepanjang 1.500 meter.

Observasi juga dilakukan Gapura Angkasa dan Ditjen Perhubungan Udara. Gapura Angkasa, anak perusahaan Garuda Indonesia yang menangani groundhandling, melihat kesiapan terminal penumpang hingga bagasi.

Mereka juga mengecek suplai bahan bakar, katering, hingga gudang. Juga, mengecek kesiapan kargo, pengisian bahan bakar, serta pembersihan pesawat sebelum terbang.

Karena perbaikan-perbaikan itu, rencana mengoperasikan bandara pada 1 April 2014 harus ditunda. ’’Sebenarnya bandara sudah siap. Tapi, standar Garuda memang tinggi dan berkelas internasional sehingga harus sempurna,’’ tegas Kepala Dinas Perhubungan Jember Isman Sutomo. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember harus memenuhi standar tersebut. (Radar Jember, 17 Maret 2014)

Bukti bahwa Bandara Notohadinegoro siap beroperasi komersial ialah ketika pesawat ATR 42-500 dari Banyuwangi landing dan take-off dengan mulus di sana setelah landasan pacu ditebalkan dan pagar batas dipasang di lahan seluas 120 hektare itu. Garuda Indonesia pun segera bisa membuka rute komersialnya dengan pesawat ATR 72-600.

Bandara Notohadinegoro dibangun pada 2004. Namun, karena beberapa persoalan, bandara belum bisa dioperasikan. Sempat beroperasi sebentar pada 2008, setelah itu mangkrak. Baru pada 2014 dioperasikan lagi setelah dilakukan banyak perbaikan dan peningkatan. (*)

Bandara Trunojoyo Sumenep

Percepat Layanan Pengusaha-Wisatawan

Kabupaten Sumenep berada di ujung timur Pulau Madura. Sekitar 170 km dari Surabaya dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan darat. Kabupaten ini menyimpan potensi sumber daya alam. Antara lain, tambang strategis golongan A di Pulau Pagerungan Besar, Pulau Sepanjang, dan Pulau Giligenting.

Beberapa lokasi di daerah itu juga terindikasi mengandung gas serta minyak bumi. Di antaranya, sekitar Pulau Masalembu, Perairan Kalianget, Perairan Pulau Raas, dan Blok Kangean. Kini ada sepuluh perusahaan operator migas yang mengelola beberapa blok migas di kawasan itu.

Ketika perayaan Hari Jadi Sumenep pada Oktober 2013, hadir 27 perwakilan negara. ’’Namun, sebagian besar tamu mengeluh karena perjalanan dari Surabaya ke Sumenep sangat lama. Jaraknya sangat jauh,’’ kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur128

Page 129: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Now guests of the government, businessmen and tourists do not need to complain anymore because Trigana Air Service has opened Surabaya - Sumenep flight and vice versa with the ATR 42 and ATR 50.

Originally, Trigana offered ATR 72 but Trunojoyo Airport runway was just 1,160 meters. In fact, ATR 72 required a runway of 1,400 meters. Eventually, it is agreed to use the ATR 42 and ATR 50 with a capacity of 40 and 50 passengers.

Even so, the Government will extend the runway up to 1,400 –meters to accommodate aircraft with a greater capacity. In addition, this airport of 17 hectares would be expanded.

Sumenep-Surabaya round trip flight has chose with consideration of potential passengers from businessmen and tourists. Besides containing natural richness, Sumenep has many interesting attractions namely rich cultural attractions such as museums and palaces.

There is also a marine tourism for example, Lombang and Slopeng Beach. Sumenep also has islands that attract tourists. There is Gili Island which containing high oxygen (O2) - approximately 21.5 percen , or 215,000 ppm - known as anti-aging make you seem ageless. (www.tempo.co.id , February 6, 2014 )

The government of Sumenep Regency is struggling very hard for the operation of Trunojoyo airport, because many Sumenep people who live in other places namely Bali, Kalimantan or Jogjakarta need this flight service.

Besides that, the travel time of Surabaya-Sumenep (on road) which has to pass through Suramadu Bridge is taking into account by many people to choose air transport when visiting Sumenep.

Kini tamu-tamu pemerintah, pengusaha, dan wisatawan tidak perlu mengeluh lagi. Sebab, Trigana Air Service telah membuka penerbangan Surabaya–Sumenep dan sebaliknya dengan pesawat ATR 42 dan ATR 50.

Semula Trigana menawarkan pesawat ATR 72. Namun, landasan pacu Bandara Trunojoyo hanya 1.160 meter. Padahal, pesawat ATR 72 butuh landasan pacu 1.400 meter. Akhirnya disepakati menggunakan ATR 42 dan ATR 50 dengan kapasitas 40 dan 50 penumpang.

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Sumenep tetap akan memperpanjang landasan pacu menjadi 1.400 meter agar mampu menampung pesawat dengan kapasitas lebih besar. Selain itu, bandara yang kini masih 17 hektare akan diperluas.

Penerbangan Sumenep–Surabaya PP dipilih dengan pertimbangan potensi penumpang dari kalangan pengusaha dan wisatawan. Selain menyimpan potensi kekayaan alam, Sumenep memang memiliki banyak objek wisata yang menarik. Kaya wisata budaya seperti museum dan keraton.

Ada pula wisata bahari. Misalnya, Pantai Lombang dan Pantai Slopeng. Sumenep juga memiliki pulau-pulau yang menarik wisatawan. Ada Pulau Gili yang mengandung oksigen (O2) tinggi –sekitar 21,5 persen atau 215.000 ppm– yang dikenal membuat awet muda. (www.tempo.co.id, 6 Februari 2014)

Pemerintah Kabupaten Sumenep sangat keras memperjuangkan pengoperasian Bandara Trunojoyo secara komersial. Sebab, banyak masyarakat Sumenep yang berada di luar daerah seperti Bali, Kalimantan, atau Jogjakarta. Mereka butuh layanan penerbangan.

Selain itu, waktu tempuh Surabaya–Sumenep yang sama jika menggunakan jalan darat yang diselingi menyeberang melalui Jembatan Suramadu menjadi pertimbangan banyak kalangan untuk memilih angkutan udara jika mengunjungi Sumenep. (*)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 129

Page 130: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ .... Pelabuhan Laut, tanjung Perak Surabaya, merupakan pintu gerbang Indonesia, sebagai penghimpun dan distributor barang dari dan ke Kawasan timur Indonesia . tanjung Perak merupakan pusat pelayaran intersulair Kawasan timur Indonesia. tanjung Perak juga merupakan pelabuhan laut internasional....”

‘’ ... A sea port, tanjung Perak Surabaya, is the gateway of Indonesia as a collector and distributor of goods to and from the eastern Indonesia. tanjung Perak is the shipping center intersulair of eastern Indonesia. tanjung Perak is also an international seaport... ‘’

PELABuhAn

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur130

Page 131: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Tanjung Perak, merupakan pelabuhan laut terbesar kedua di Indonesia setelah Tanjung Priok, Jakarta. Pelabuhan laut “warisan” kolonialisme Belanda yang mulai dibangun 1910 itu memiliki fasilitas lengkap.

Sebagai pelabuhan laut internasional, kegiatan usaha utama Tanjung Perak, antara lain, penyediaan pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuh kapal. Layanan jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal, layanan dermaga, jasa bongkar muat peti kemas, cargo, juga kendaraan, jasa terminal peti kemas, curah air, general cargo, multipurpose, penumpang, pelayaran rakyat, dan masih banyak layanan lain. Tanjung Perak juga menyediakan layanan listrik, air minum ke kapal, instalasi limbah dan pembuangan sampah, serta jasa pengisian BBM ke kapal dan kendaraan lain di lingkungan pelabuhan.

Terdapat enam terminal di Tanjung Perak. Masing-masing adalah Terminal Jamrud, Mirah, Berlian, Nilam Timur, Intan, dan Kalimas. Terminal Jamrud Utara dengan luas 1,8 hektare untuk pelayaran samudra, angkutan general cargo, dan penumpang. Penumpang dilayani di Terminal Gapura Nusantara dan Gapura Surya. Jamrud Selatan dengan luas 1,2 hektare untuk pelayaran antarpulau, angkutan general cargo, dan ro-ro. Sedangkan Jamrud Barat, seluas 0,3 hektare, untuk general cargo samudra dan antarpulau.

Tanjung perak

pelabuhan internasional Terbesar indonesia Timureastern indonesia’s Largest international Seaport

Tanjung Perak is the second largest seaport in Indonesia after Jakarta’s Tanjung Priok. A “heritage” seaport of Dutch colonialism which was built in 1910 has complete facilities.

As an international seaport, Tanjung Perak main business activities are providing ponds for traffic and docks. Kind of services related to ship pilotage and delay; service docks, loading and unloading service, cargo and transport; container terminal services, bulk water, general cargo, multipurpose, passengers, folk cruise; and many more. Tanjung Perak also provides electricity, drinking water into the ship, the installation of sewage and waste disposal, as well as fuel filling services to ships and other vehicles in the port area.

There are six terminals in Tanjung Perak. There are Jamrud, Mirah, Berlian, East Nilam, Intan, and Kalimas Terminal. North Jamrud Terminal with an area of 1.8 hectares is used for ocean shipping and general cargo and passenger transport. The passengers are served in Gapura Nusantara and Gapura Surya Terminal. South Jamrud with an area of 1.2 hectares is used for inter-island shipping, general cargo and ro-ro. While West Jamrud with an area of 0.3 hectares is used for ocean general cargo and inter-island.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 131

Page 132: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Terminal tersebut juga merupakan fasilitas utama pelabuhan Tanjung Perak. Terminal ini pun merupakan terminal tersibuk. Karena itu, Jamrud mendapat prioritas pengembangan secara menyeluruh.

Terminal Mirah dengan luas 1,7 hektare digunakan untuk general cargo dan petikemas antarpulau. Terminal Berlian juga terdiri atas tiga terminal. Berlian Timur dengan luas 1,2 hektare untuk pelayaran samudra, bongkar muat curah cair, curang kering, dan peti kemas luar negeri. Berlian Barat dengan luas yang sama melayani pelayaran antarpulau general cargo dan petikemas. Sedangkan Berlian Utara, seluas 0,2 hektare, digunakan untuk pelayaran antarpulau dan bongkar muat petikemas dalam negeri.

Terminal Nilam Timur dulu hanya melayani bongkar muat curah kering antarpulau. Namun, pada perkembangannya, arus kapal dan barang meningkat tajam. Manajemen PT Pelabuhan III (Persero) pun mengubah terminal Nilam konvensional menjadi terminal multipurpose.

Empat gudang dengan panjang dermaga 380 meter dibongkar, disulap menjadi lapangan penumpukan. Tak sampai satu tahun, proyek tersebut rampung. Pada Mei 2009, terminal itu sudah bisa dimanfaatkan untuk melayani bongkar muat kapal-kapal petikemas menggunakan crane kapal.

Berikutnya, Terminal Intan dengan luas 0,04 hektare. Terminal yang terletak di antara Mirah dan Berlian itu, punya panjang dermaga 100 meter dan kedalaman kolam kurang dari 4 meter. Selama ini, Terminal Intan melayani kapal tanker antarpulau milik Pertamina.

Selanjutnya, Terminal Kalimas merupakan cikal bakal Pelabuhan Tanjung Perak. Sebelum pelabuhan dibangun pada 1914, aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang berlangsung di Kalimas ini. Kini, Kalimas hanya melayani kapal-kapal lokal dan pelayaran rakyat. Manajemen PT Pelindo

The terminal is also a major facility of Tanjung Perak Port. It is also the busiest terminal. Therefore, Jamrud got priority development as a whole.

Mirah terminal with an area of 1.7 hectares is used for general cargo and inter-island containers. Berlian terminal is also consists of three terminals. East Berlian with an area of 1.2 hectares is used for ocean shipping, loading, and unloading of bulk liquid and dry cheating, as well as overseas containers. West Berlian with the same wide is serving inter-island shipping of general cargo and containers. While North Berlian, an area of 0.2 hectares, is used for inter-island shipping and container loading and unloading within the country.

East Nilam Terminal was only served inter-island dry bulk unloading. However, in its development, the flow of ships and goods increased sharply. Management of PT Pelabuhan III (Persero) change this terminal to become a multipurpose ones.

Four warehouses with a length of 380 meters was disassembled and transformed into a yard. Less than a year, the project was completed. In May 2009, the terminal was to be used to serve the loading and unloading of container ships using the crane vessel.

Next is, Intan Terminal with an area of 0.04 hectares. This terminal is located between Mirah and Berlian, it has 100 meters of quay length and depth of the pool is less than 4 meters. For all this time, this terminal served inter-island tanker belongs to Pertamina.

Furthermore, Kalimas Terminal is the forerunner of the Tanjung Perak Port. Before the port was built in 1914, shipping and unloading activity takes place in Kalimas. Now Kalimas only serve local vessels and cruise folk. Management of Pelindo III has put together an optimization program and change this

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur132

Page 133: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

III telah menyusun program optimalisasi sekaligus mengubah Terminal Kalimas agar mampu menjadi objek wisata yang bermutu, aman, dan menghibur.

Saat ini, PT Pelindo III bersama Pemerintah Provinsi Jatim merealisasi pembangunan fasilitas baru, yaitu terminal multipurpose di Teluk Lamong, perbatasan Surabaya–Gresik. Pengembangan itu, antara lain, mencakup pelebaran alur pelayaran barat –pintu masuk utama kapal ke pelabuhan– dari 100 meter menjadi 200 meter. Pengerukan kedalaman alur dari -9 meter LWS (low water sping) menjadi -14 meter hingga -16 meter LWS.

Dengan demikian, alur tersebut mampu melayani kapal-kapal berbobot mati di atas 30.000 GRT (gross register tonnage) yang mampu mengangkut petikemas lebih dari 5.000 TEU’s (twenty-feet equivalent units) per kapal. (tanjungperakportdirectory, 2010)

Jika Teluk Lamong sudah beroperasi pada tahun 2014 ini maka arus kapal barang di Tanjung Perak bakal lebih padat.

Bandar Surabaya itu memang tak pernah sepi. Misalnya data pada 2011. Saat itu arus petikemas melalui Tanjung Perak meningkat 10 persen dibanding 2010. Realisasi arus petikemas tahun 2011 tercatat 2.205.886 boks atau setara dengan 2.643.518 TEUs.

Kondisi tersebut didukung pengiriman barang yang makin diminati kalangan pelaku usaha. Penggunaan petikemas dirasa lebih efisien dan risiko kerusakan barang lebih kecil.

Kenaikan juga terjadi di terminal konvensional. Arus petikemas terealisasi 538.658 boks atau setara 569.968 TEUs. Meningkat 52 persen dalam satuan boks dan 56 persen dalam satuan TEUs. Peningkatan tersebut sangat mungkin dampak dari pengoperasian terminal multipurpose Nilam Timur, penggunaan peralatan khusus petikemas, serta layanan

terminal to be able to become a safe and entertaining tourist attraction.

Currently, Pelindo III together with East Java Provincial Government realized the construction of the new facility, which is a multipurpose terminal in Teluk Lamong, in the border of Surabaya - Gresik. The development includes the widening of west shipping – the vessel main entrance to the port- from 100 meters to 200 meters. Dredging of groove depth is from -9 meters LWS (low water spring) to -14 meters to -16 meters LWS.

Thus, the flow is able to serve ships weighing more than 30,000 GRT (gross register tonnage) that is capable of transporting containers of more than 5,000 TEUs (twenty - feet equivalent units) per vessel. (tanjungperakportdirectory , 2010)

If Teluk Lamong has already operating in 2014, the flow of cargo ship at Tanjung Perak will be much denser.

That Surabaya port is never quiet. According to the data of 2011, at that time the flow of containers through the Tanjung Perak increased 10 percent if compared to 2010. Realization of container in 2011 reached 2,205,886 boxes or equivalent to 2,643,518 TEUs.

These situations were supported by goods delivery which more preferable by the businessmen due to considered as more efficient and less risk.

The increase was also occurred in conventional terminals. Realized container reached 538.658 boxes or equivalent to 569.968 TEUs. It increased by 52 percent in units and 56 percent in TEUs unit. The increase is very likely the impact of the operation of East Nilam multipurpose terminal, the use of special equipments, as well as container service with

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 133

Page 134: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

petikemas tujuan Kalimantan dan kawasan timur Indonesia. Sedangkan arus petikemas di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) pada 2011 mencapai 944.416 boks atau 1.278.786 TEUs. Meningkat 5 persen dibanding tahun sebelumnya, dalam satuan boks maupun satuan TEUs. (www. investordaily.com, 13 Januari 211

Pelabuhan Lain di Jawa Timur

Jatim juga memiliki beberapa pelabuhan berskala nasional dan pelabuhan penyeberangan. Pelabuhan nasional tersebut meliputi Pelabuhan Gresik, Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi, Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, dan Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep.

Ada pun pelabuhan penyeberangan, antara lain, Ujung–Kamal yang menghubungkan Surabaya dengan Madura, Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan Banyuwangi dengan Gilimanuk, Bali, Pelabuhan Kalianget yang menghubungkan Madura dengan Madura Kepulauan, dan Pelabuhan Jangkar di Situbondo

Pelabuhan Laut di Jawa Timur

Nama Pelabuhan Lokasi

1 Tanjung Perak Surabaya

2 Gresik Gresik

3 Tanjung Wangi Banyuwangi

4 Tanjung Tembaga Kota probolinggo

5 Pasuruan Kota Pasuruan

6 Sapudi Sumenep

7 Kalbut Situbondo

8 Sepeken Sumenep

9 Paiton Kabupaten Probolinggo

10 Bawean Gresik

11 Kangean Sumenep

Kalimantan and the eastern Indonesia as the destination.Meanwhile, the flow of container in Terminal Petikemas

Surabaya (TPS) in 2011 reached 944.416 boxes or 1.278.786 TEUs. It increased by 5 percent if compared to the previous year, in units or TEUs unit. (www. investordaily.com, January 13, 2012 )

Another ports in East Java

East Java also has some national ports and ferry ports. Those national ports are Gresik Port, Tanjung Wangi in Banyuwangi Regency, Tanjung Tembaga in Probolinggo City, Pasuruan Port, Sapudi Port in Sumenep Regency, Kalbut Port in Situbondo, Sapeken Port in Sumenep Regency, Paiton Port in Probolinggo Regency, Bawean Port in Gresik Regency and Kangean Port in Sumenep Regency.

While the ferry ports are Ujung-Kamal which connects Surabaya and Madura; Ketapang which connects Banyuwangi and Gilimanuk, Bali; Kalianget which connects Madura and Madura archipelago; and Jangkar in Situbondo.

Pelabuhan Laut di Jawa Timur

No Name of Port Location

1 Tanjung Perak Surabaya

2 Gresik Gresik

3 Tanjung Wangi Banyuwangi

4 Tanjung Tembaga ProbolinggoCity

5 Pasuruan Pasuruan City

6 Sapudi Sumenep

7 Kalbut Situbondo

8 Sepeken Sumenep

9 Paiton Kabupaten Probolinggo

10 Bawean Gresik

11 Kangean Sumenep

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur134

Page 135: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ ..... Karena sangat sangat Tanjung Perak sering tidak dapat menampung bongkar muat kapal petikemas tetap waktu. Kelancaran lalu lintas angkutan petiskemas pun terhambat. Karena itu Pelindo III (Persero) membangun terminal baru di Teluk Lamong, Gresik....”

‘’ ... Because Tanjung Perak are very often unable to accommodate loading and unloading of container ships on time, the traffic fluency was inhibited. Therefore, Pelindo III (Persero) built a new terminal in Teluk Lamong, Gresik ... ‘’

Mencairkan KepadatanTanjung Perak

Mencairkan Kepadatan Tanjung Perak

Teluk Lamong dengan 1,6 Juta petikemasTeluk Lamong with 1.6 Million containers

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 135

Page 136: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dari waktu ke waktu semakin padat. PT Pelindo III (Persero), sebagai operator Tanjung Perak menegaskan bahwa bahwa pelabuhan yang dibangun pemerintah kolonial Belanda (1910) itu pada tahun 2014 ini, sudah akan over capacity.

Kapasitas petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 1,5 juta TEUs (twenty feet equivalent units). Namun, pada 2012 arus petikemas sudah mencapai 2,6 juta TEUs dan komoditas curah kering sekitar 6,7 juta ton. Pada 2014 ini arus petikemas akan mencapai lebih dari 3,2 TEUs dan curah kering 7,7 juta ton.

Karena itu, sejak 2010 Pelindo III menyiapkan pelabuhan baru, Terminal Teluk Lamong, yang beroperasi mulai 2014. Pada tahap pertama, Teluk Lamong –yang dirancang sebagai terminal multipurpose—akan melayani petikemas dan curah kering. Kapasitas yang tersedia di Terminal Teluk Lamong sekitar 1,6 juta TEUs petikemas dan 10,3 juta tom curah kering. (www.eximjatim.com tanggal 27-8-2013),

Pada tahap pertama terminal tersebut baru bisa menampung petikemas 342 ribu TEUs domestik dan 435 ribu TEUs petikemas internasional. Kapasitas tersebut akan ditingkatkan pada tahap-tahap selanjutnya.

Kapasitas bongkar muat diperkirakan mencapai 20—25 box/crane/hour pada petikemas domestik. Sedangkan pada petikemas internasional yang menggunakan teknologi twin lifts diperkirakan mencapai 30—35 box/crane/hour.

Panjang dermaga petikemas internasional 500 meter, sedangkan untuk petikemas domestik 450 meter. Luas lapangan petikemas 15,86 hektar, curah kering 10 hektar, dengan lahan perkantoran 7 hektar.

Sebagai terminal modern, tentu Teluk Lamong disiapkan mampu menampung kapal-kapal petikemas berukuran besar. Karena itu, kedalaman alur pelayaran yang masih berkisar sekitar -9 meter low water spring (LWS) akan diperdalam menjadi -14 meter LWS sampai -16 meter LWS.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono ketika meninjau Terminal Teluk Lamong pada 3 Maret 2014 mengatakan, Kementerian Perhubungan telah menunjuk Pelindo III melakukan pekerjaan pendalaman dan pelebaran di alur pelayaran barat Surabaya (APBS).

Terminal Teluk Lamong juga dilengkapi dengan teknologi bongkar muat terbaru. Antara lain, alat angkut petikemas Ship to Shore (StS) yang menggunakan tenaga listrik. Alat angkut tersebut lebih hemat dan ramah lingkungan dibanding StS dengan bahan bakar solar yang banyak digunakan di banyak pelabuhan.

Port of Tanjung Perak, Surabaya, is getting denser over time. PT Pelindo III (Persero) as the operator of Tanjung Perak port asserted that port built by the Dutch colonial government (1910) would be overcapacity in 2014.

Container capacity at the Port of Tanjung Perak is approximately 1.5 million TEUs (twenty feet equivalent units). However, in 2012, the flow of containers has reached 2.6 million TEUs and dry bulk commodities were around 6.7 million tons. In 2014, the flow will reach more than 3.2 TEUs and 7.7 million tons of dry bulk.

Therefore, since 2010 Pelindo III was setting up a new port, Teluk Lamong terminal, which will operate in 2014. During the first phase, Teluk Lamong – was designed as a multipurpose terminal - will serve containers and dry bulk. Available capacity in this terminal is around 1.6 million TEUs of containers and dry bulk tom 10.3 million. (www.eximjatim.com, 27-8-2013).

In the first phase, the new terminal can accommodate 342 thousand TEUs domestic container and 435 thousand TEUs of international containers. The capacity will be increased at later phases.

Unloading capacity is estimated at 20-25 box / crane / hour on domestic container. Meanwhile, the international container with twin lifts technology is estimated at 30-35 box / crane / hour.

The quay length of the international container is 500 meters, while for the domestic container is 450 meters. A total area of container field is 15.86 hectares, dry bulk (10 hectares) and office (7 hectares).

As a modern terminal, Teluk Lamong was prepared to accommodate large container ships. Therefore, the depth of the shipping channel which is still around -9 meters of low water spring (LWS) will be deepened to -14 meters -16 meters LWS.

Deputy Minister of Transportation Bambang Susantono when reviewing Terminal Teluk Lamong on March 3, 2014 revealed that the Ministry of Transportation has been appointed Pelindo III to implement workmanship deepening and widening in Surabaya west shipping flow (APBS). Teluk Lamong Terminal is also equipped with the latest unloading technology among other thing, ship to shore (STS) conveyance container that uses electricity. The conveyance is more economical and environmentally friendly than diesel STS which is widely used in various ports. The plan is, the terminal is equipped with ten units of STS. However, on the initial phase, there are five units installed.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur136

Page 137: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Rencananya terminal itu dilengkapi sepuluh unit StS. Namun, untuk tahap awal dipasang lima unit. Peralatan lain yang mendukung terminal itu adalah 20 unit Automatic Stacking Crane (ASC), lima unit Straddle Carrier (SC), dan 50 unit Combined Terminal Tractor (CTT).

sarana Modern Terminal Teluk Lamong

Pengangkut Petikemas Ship to Shore (StS)• 20 unit Automatic Stacking Crane (ASC)• 5 unit Straddle Carrier (SC)• 50 unit Combined terminal tractor (Ctt)•

Siapkan Jalur Kereta

Untuk mendukung arus lalu lintas barang keluar-masuk Teluk Lamong, Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan lahan untuk membangun jalur kereta api. Selain itu, jalur lingkar luar barat merupakan penyokong utama transportasi barang ke terminal itu.

Pemerintah Kota Surabaya juga sudah membahas hal itu dengan para pengusaha ekspedisi. Mereka mengapresiasi langkah memindahkan kontainer dari jalan raya ke angkutan kereta.

Jalur kereta api dipilih karena membangun jalurnya lebih murah dibanding jalur monorel untuk barang. Pertimbangan lain, kereta api yang menggeret kontainer jauh lebih efektif daripada truk-truk kontainer yang merayap di jalan raya.

Satu lokomotif bisa menggeret belasan kontainer sekali

berangkat. Sedangkan satu unit truk hanya bisa mengangkut satu kontainer. Dengan transportasi kereta, kebutuhan energi di jalur lingkar luar barat juga jauh lebih irit. Pertimbangan lain, tentu jalanan lebih lancar.

Jalur lingkar luar barat dibangun sepanjang 18 km. Jalur tersebut akan melintasi beberapa wilayah kecamatan di Surabaya. Yakni Benowo, Pakal, Sambikerep, Lakarsantri, dan sedikit wilayah Gresik.

Pembangunan jalur lingkar luar barat segera berjalan. Pembebasan lahan untuk pembangunan jalur tersebut juga tak tersendat. Sebab, para pengembang di wilayah barat dengan sukarela menyerahkan lahannya. Memang ada sebagian lahan milik warga. Tapi, tidak susah dibebaskan.

Terealisasinya jalur lingkar luar barat, bakal mengurangi arus kontainer di jalanan kota. Dari arah barat, truk dan kereta bisa langsung mengakses Pelabuhan Teluk Lamong dan Tanjung Perak. Jalur lingkar luar barat dibangun cukup besar dengan 14 lajur. Yakni 7 lajur dari arah luar kota menuju pelabuhan dan 7 lajur lain ke arah sebaliknya. (vide: Jawapos tanggal 13-03-2014)

Other equipments that support the terminal is 20 units of Automatic Stacking Cranes (ASC), 5 units of Straddle Carrier (SC), and 50 units of Combined Terminal Tractor (CTT).

Modern Facilities in Teluk Lamong Terminal

1 . Ship to Shore (STS) Conveyance Container2 . 20 Units of Automatic Stacking Cranes (ASC)3 . 5 Units of Straddle Carrier (SC)4 . 50 Units of Combined Terminal Tractor (CTT)

Preparing Railway Track

To support the flow of goods in Teluk Lamong, the City Government of Surabaya prepares the land to build a railway track. In addition, the outer west ring road becomes the main proponent of goods transportation to the terminal.

The City Government of Surabaya had also discussed the matter with the expedition businessmen. They appreciate the step of transferring containers from road to rail transport.

Railway track is chosen because it is cheaper than building a track monorail for the goods. Another consideration is, railway that takes the containers is much more effective than container trucks.

One locomotive able to drag dozens of containers once departed, while a truck could only carry one container. With railway transport, energy needs in the outer west ring road is also much more economical.

Another consideration is, the streets will be smoother. Outer west ring road is built along 18 km. The path will cross several sub-districts in Surabaya namely, Benowo, Pakal, Sambikerep, Lakarsantri, and a bit of Gresik.

Construction of the outer west ring road will immediately run. Land acquisition is also not faltered. Therefore, the developers in the western region are voluntarily giving away their land. There are some land owned by the residents but, it is not difficult to acquisitioned.

The realization of the outer west ring road will reduce the flow of containers on city streets. From the west, trucks and trains can directly access Teluk Lamong and Tanjung Perak Port. Outer west ring road has built quite large with 14 lanes namely, 7 lanes from out of town heading to the port and 7 othes in the opposite direction. (vide : Jawa Pos , 13-3-2014 )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 137

Page 138: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Terminal Peti Kemas Socah, Madura

Tahun ini (2014) Jawa Timur juga mulai membangun pelabuhan terminal peti kemas di Desa Bernajuh dan Desa Dairing, Socah, Bangkalan, Madura. PT Lamicitra Nusantara Tbk, pengembang pelabuhan itu, sudah membebaskan 200 hektare dari rencana semula yang hanya 100 hektare. Jika pembangunan sesuai dengan target, terminal peti kemas tersebut bisa beroperasi pada 2017.

Saat ini, jalan tembus Suramadu–Pelabuhan Socah masih dalam proses. Jalan sepanjang 15 km itu sebagian sudah hotmix, sebagian sedang dibangun, dan sebagian lagi dalam proses pembebasan tanah. Jalan tersebut melewati dua kecamatan, yaitu Kecamatan Labang dan Socah. (vide: radarmadura, 6 September 2013)

Pelabuhan peti kemas Socah merupakan bagian dari rencana besar Lamicitra untuk membangun ikon baru Jawa Timur. Proyek itu dulu diberi nama Madura Industrial Seaport City (MISC). Untuk menggarap itu, Lamicitra menggandeng mitra dari Tiongkok.

Proyek yang dicanangkan sejak 2006 tersebut rencananya terdiri atas pelabuhan dan fasilitas pendukungnya, kawasan industri, real estate, infrastruktur, serta fasilitas publik.

Tanjung Wangi Perpanjang Dermaga

Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, di ujung timur Pulau Jawa kini juga sedang dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Pengembangan Tanjung Wangi sebagai pelabuhan ekspor-impor juga ditujukan untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Untuk saat ini, karena keterbatasan infrastruktur, Tanjung Wangi belum memungkinkan untuk difungsikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Sebab, Tanjung Wangi baru memiliki dermaga sepanjang 518 meter dengan kapasitas empat kapal besar.

Dalam kondisi seperti itu, dermaga juga harus menampung kapal perintis pengangkut penumpang dan kapal nelayan. Akibatnya, waktu tunggu kapal yang akan masuk ke dermaga sangat lama.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan kapasitas pelabuhan tersebut. Antara lain, menambah panjang dermaga kedua. Tahun lalu, dermaga kedua diperpanjang 23 meter dengan lebar 20 meter sehingga panjang dermaga itu menjadi 50 meter.

Socah Container Terminal, Madura

This year (2014) in East Java also began to build a container terminal at Bernajuh and Dairing village, Socah , Bangkalan , Madura. PT Lamicitra Nusantara Tbk, the port developer, has acquisitioned 200 hectares of the original plan which only 100 hectares. If the development goes in line with the target, it can be operated in 2017.

Today, the pass from Suramadu to Socah is still in progress. That 15 km road is partly hotmix, and partly under construction, and some are in the process of land acquisition. The road passes through two sub districts namely Labang and Socah sub districts. (vide: radarmadura, September 6, 2013)

Socah container port is part of Lamicitra larger plan to build a new East Java icon. The project was first given the name of Madura Industrial Seaport City (MISC). To work on it, Lamicitra was partnering with China.

The project launched in 2006 is planned to consist of the port and its supporting facilities, industrial area, real estate, infrastructure, and public facilities.

Tanjung Wangi Extend the Dock

Tanjung Wangi Port, Banyuwangi, at the eastern end of Java Island is now also being developed into an export - import port. Tanjung Wangi port development as export- import port was also intended to reduce the burden of Tanjung Perak of Surabaya.

For the moment, due to limited infrastructure, Tanjung Wangi is not allowing yet to becoming export-import port because it only has 518 meters dock which able to accommodate four large ships only.

In such conditions, the dock is also accommodating a passenger ship pioneer and fishing boats. As a result, the vessels that want to go into the dock take a very long time.

Therefore, the East Java Provincial Government and the Ministry of Transportation continues to improve the capacity of the port among other things, expand the length of the second dock. Last year a second dock was extended to 23 meters with 20 meters wide so the total length is 50 meters.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur138

Page 139: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Menurut Administrator Pelabuhan Tanjung Wangi Sri Sukaesih, agar bisa disandari kapal kargo, panjang dermaga minimal harus mencapai 150 meter. Untuk mewujudkan dermaga sepanjang 150 meter itu, menurut perkiraan Sukaesih, dibutuhkan anggaran Rp 129 miliar.

Sejak 2011–2012, Kementerian Perhubungan mengucurkan dana dari APBN senilai Rp 40 miliar. Anggaran itu digunakan untuk reklamasi pantai seluas 1.500 meter persegi dan pembuatan dermaga baru sepanjang 31 meter.

Adapun anggaran untuk menambah panjang dermaga itu dikucurkan Pemerintah Provinsi Jatim Rp 10 miliar pada 2013. (vide: tempo.co.id, 13 September 2013)

According to Administrator of Tanjung Wangi Port Sri Sukaesih, in order to be able to be leaned by cargo ship, the length of the dock must be 150 meters. To realize it, according to Sukaesih’s estimation, required a budget of Rp 129 billion.

Since 2011-2012, the Ministry of Transportation disbursed funds from the state budget of Rp 40 billion. The budget is used for the coast reclamation of 1,500 square meters and the construction of new docks along 31 meters. As for the budget to expand the length of the dock were given by the East Java Provincial Government with a value of Rp 10 billion in 2013. (Vide : tempo.co.id , 13 September 2013 )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 139

Page 140: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“ .... Arus lalu lintas orang dan barang dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya, dipastikan meningkat pada 2014. Kondisi itu berkaitan erat dengan pengoperasian jalur ganda kereta api Jakarta—Surabaya PP yang dijadwalkan mulai April 2014 ...”

‘’ ... the traffic flow of people and goods from Jakarta to Surabaya and vice versa is certainly increased in 2014. Such condition is closely related to the operation of Jakarta - Surabaya double track railway (round trip) which scheduled in April 2014 ... ‘’

JALur KErETA

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur140

Page 141: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kapasitas Kereta Meningkat 300 Persen

Pembangunan rel Jakarta-Surabaya sepanjang 727 km menelan biaya Rp 10,5 triliun. Dengan jalur ganda kerata api Jakarta-Surabaya beroperasi April 2014 diharapkan bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

’’Jalur ganda ini akan meningkatkan frekuensi dan kapasitas kereta koridor utara sekitar 200—300 persen,’’ kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono ketika meresmikan salah satu pemindahan pengoperasian dari rel tunggal ke rel ganda di Cepu, Blora, Jawa Tengah, pada 26 Maret 2014.

Sebelum jalur ganda, Jakarta—Surabaya digunakan waktu tempuh Jakarta-Surabaya adalah 11-13 jam. Dengan jalur ganda, waktu perjalanan terpakangkas menjadi hanya 8-10 jam.

Dari segi waktu memang tidak terlalu signifikan, namun dengan jalur ganda jadwal kedatangan-keberangkatan kereta menjadi lebih banyak. Dengan demikian, jumlah penumpang atau barang yang bisa diangkut lebih banyak pula.

’’Saat ini peningkatan kapasitas baru 3-5 persen, dalam lima tahun akan meningkat menjadi 13-15 persen dan akan terus meningkat sejalan dengan ketersediaan armada,” kata Bambang.

Sepanjang Jakarta-Surabaya, ada tujuh titik melingkar dengan radius 300 meter sehingga kecepatan kereta harus dibatasi hingga 60 km per jam. Sekarang, radius jalan melingkar itu sudah diperbesar hingga 500 meter sehingga kereta tetap melaju 90 km per jam.

Jalur Ganda Jakarta–surabayaJakarta--Surabaya Double Track

Railway Capacity Increased by 300 Percent

The construction of 727 km Jakarta--Surabaya railway cost of Rp 10.5 trillion. The operation of Jakarta - Surabaya double track railway in April 2014 hopefully will increase the national economic growth.

‘’ This double track will increase the frequency and capacity of the rail in north corridor for about 200-300 percent, ‘’ said Deputy Minister of Transport Bambang Susantono when inaugurating one of the operation transfers from a single track to double track in Cepu, Blora, Central Java, March 26, 2014.

Before the existence of double track, the travel time from Jakarta--Surabaya is 11-13 hours. By double track, it can be trimmed down to only 8-10 hours.

In terms of time, it is not very significant. However, with double track, the schedule of train arrival and departure will be great. Thus, the number of passengers or goods that can be transported will be greater.

‘’Today, the improvement in capacity is only 3-5 percent. In five years, it will increase to 13-15 percent and will continue to increase in line with the availability of the fleet, “said Bambang.

Throughout Jakarta--Surabaya, there are seven circular points with a radius of 300 meters so the train speed should be limited to 60 miles per hour. Now the radius of the circular points has been enlarged to 500 meters so the train may have run in 90 miles per hour.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 141

Page 142: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko, mengatakan dengan pembangunan jalur ganda akan terjadi peningkatan kapasitas lintas kereta barang dan penumpang dari 84 kereta menjadi 200 kereta per hari.

’’Frekuensi kereta barang sebelum jalur ganda dari Jakarta-Surabaya sebanyak 5 (lima) trip per hari dengan kapasitas 160 TEU (twenty foot equivalent units) per hari. Dengan jalur ganda, berpotensi meningkat tiga kali lipat menjadi 15 trip per hari dengan kapasitas 500 TEU per hari,” katanya.

Dengan demikian, beban sebesar 340 TEU dapat dialihkan dari jalan raya ke rel kereta api. Bahan bakar minyak (BBM) yang dapat dihemat dengan pengalihan beban tersebut diperkirakan mencapai 115 kiloliter per hari. Selain itu, pengalihan beban ini juga memungkinkan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 350 ton karbon dioksida per hari.

Dalam satu tahun, penghematan BBM dan pengurangan emisi karbon dioksida oleh pengoperasian jalur ganda itu akan cukup besar, yaitu 42.000 kiloliter BBM dan 128.000 ton karbon dioksida.

Siapkan Stasiun Bongkar Muat

Dengan pengoperasian jalur ganda itu, PT KAI juga menyiapkan beberapa stasiun untuk bongkar muat barang. ”Tidak setiap stasiun bisa dipakai bongkar muat. Stasiun yang disiapkan hanya Stasiun Gudang Kampung Bandan Jakarta, Stasiun Alastuwo Semarang, dan Stasiun Kalimas Surabaya,” kata Bambang Susantono.

Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Slamet Suseno Priyanto mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sarana pengangkut barang untuk mendukung pengoperasian rel ganda pantura. Tiga stasiun sedang disiapkan untuk menampung kapasitas barang lebih besar lagi.

Stasiun Kalimas di wilayah timur akan diperbesar kapasitasnya sehingga bisa menampung 10.000 TEU. Begitu juga Stasiun Sungai Lagoa di Jakarta yang akan diperbesar kapasitasnya menjadi sekitar 10.000 TEU. “Di Semarang, kami mau membuka jalur ke Pelabuhan Tanjung Mas,” kata Slamet. Perluasan kapasitas stasiun diperkirakan rampung tahun depan.

Dengan dibukanya aksesibilitas berupa jalur ganda di koridor utama Jakarta-Surabaya, diharapkan banyak kawasan industri, perdagangan, dan pergudangan baru akan tumbuh. Utamanya di pantura.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur142

Page 143: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Director General of Railways Hermanto Dwiatmoko states, with the construction of double track, there will be an increase in the traffic capacity of goods and passenger train from 84 trains to 200 trains per day.

‘’ The frequency of goods (freight) train before the Jakarta--Surabaya double track is only 5 (five) trips per day with a capacity of 160 TEUs (twenty foot equivalent units) per day. With double track, the frequency is potentially increase triple times up to 15 trips per day with a capacity of 500 TEUs per day, ‘’ he said .

Thus, the load of 340 TEUs can be diverted from the highway to the railroad tracks. Fuel oil (BBM) savings from such shifting is estimated at 115 liters per day. In addition, the load transfer allows the reduction of carbon dioxide emissions by 350 tons per day.

Within a year, fuel savings and reduction in carbon dioxide emissions due to the operation of the double track will be quite large, ie 42,000 kiloliters of BBM and 128,000 tons of carbon dioxide.

Preparing Loading - Unloading Stations

With the operation of the double track, PT KAI also prepared several stations for loading and unloading goods. ‘’ Not every station can be used for loading and unloading. Rail stations which prepared for this are only Gudang Kampung Bandan Jakarta, Alastuwo Semarang, and Kalimas Surabaya Station,” said Bambang Susantono.

Commercial Director of PT Kereta Api Indonesia Slamet Suseno Priyanto said he has prepared equipments for transporting goods to support the operation of pantura double track. Three stations were set up to accommodate larger capacity.

Kalimas station capacity in the eastern region will be enlarged so it can accommodate 10 thousand TEUs. It is the same with Sungai Lagoa Station in Jakarta which will be enlarged to 10 thousand TEUs. ‘’In Semarang, we want to open up the path to the Port of Tanjung Mas, ‘’ said Slamet . The expansion of station capacity is expected to be completed next year.

With the existence of double track in the main corridor of Jakarta--Surabaya, it is expected that many areas of industry, commerce, and new warehouses are growing, especially on the pantura. Currently, pantura economic power is 26.5 per cent

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 143

Page 144: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Saat ini kekuatan perekonomian pantura 26,5 persen dari perekonomian Indonesia. Sedangkan ekspor-impor pantura diperkirakan bernilai 38,5 persen dari ekspor-impor nasional.

Dalam 20 tahun ke depan, dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), perekonomian di pantura akan tumbuh 3-4 kali lipat. (www. kompas.com tanggal 26-3-2014)

Jalur Ganda Sampai Banyuwangi

Jalur ganda kereta api Jakarta—Surabaya tidak putus sampai di Surabaya. Sebab, pemerintah pusat menyetujui usul Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melanjutkan rel ganda itu sampai ke Banyuwangi.

’’Pembangunan double track ini paralel dengan JLS (Jalur Lintas Selatan),’’ kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Timur tanggal 6 Maret 2014.

Gubernur Soekarwo mengakui dibanding JLS, pihaknya lebih memilih mendahulukan jalur ganda. ’’Menarik kontainer dengan kereta api lebih murah ongkosnya dari pada kontainer diangkut truk,’’ katanya. Jalur ganda Surabaya-Banyuwangi pembangunannya akan dimulai 2016—2017.

’’Menteri Perhubungan sudah setuju proses pembangunannya. Kita sudah membuat perencanaan antara 2016 sampai 2017,’’ katanya. ’’Totalnya 2017 sudah selesai,’’ tambahnya.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan jalur ganda kereta api dan JLS akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember, Bondowoso).

Apalagi, target Gubernur menyumbang 50 persen dari total nasional sektor perdagangan. Harus ada ekspansi di titik-titik di kawasan produktif. Antara lain, di kawasan industri dan perdagangan. ’’Kalau itu yang ditarget, jalur ganda harus cepat dibangun,’’ kata Azwar. (www.detik.com tanggal 6 Maret 2014)

of the Indonesian economy. While the export-import is estimated at 38.5 percent of the national import-export . In the next 20 years, the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development (MP3EI) , the economy on the pantura will grow 3-4 times. (www. kompas.com , 26-3-2014)

Double Track up to Banyuwangi

Jakarta--Surabaya double track railway does not stop in Surabaya, because the central government approved the proposal of the Government of East Java Province to continue the double track until Banyuwangi .

‘’ Construction of double track is parallel with JLS, ‘’ said the East Java Governor in Development Planning Meeting (Musrenbang ) RPJMD East Java province on March 6, 2014.

Governor Soekarwo admits, in comparison of JLS, he prefers to prioritize double track.’’ Dragging/pulling containers by rail is cheaper than trucks, ‘’ he said. The construction of Banyuwangi--Surabaya double track will begin in 2016-2017.

‘’ Minister of Transportation has agreed to the construction process. We are already making plans around 2016 to 2017, ‘’ he said. ‘’ In 2017 it must be finished, that is the target, ‘’ he added.

Banyuwangi Regent Azwar Abdullah Anas stated , double track railway and JLS will boost the economic growth in Banyuwangi and Tapal Kuda (Horseshoe) region (Pasuruan , Probolinggo , Situbondo , Jember , and Bondowoso) .

Moreover, Governor’s target is donating 50 percent of the national total trade. There should be an expansion in the productive region such as in the area of industry and trade. ‘’ If it is our target, double track should be built quickly, ‘’ Azwar stated. (www.detik.com , March 6, 2014 )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur144

Page 145: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 145

Page 146: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Sebagai pusat bisnis kawasan timur Indonesia, Jawa timur memiliki dukungan infrastruktur jalan bebas hambatan, jalan tol (highway), yang amat memadai. Hampir semua kota besar dan kawasan-kawasan industri di Jatim dilintasi atau dekat dengan jalan nasional sebagai jalan arteri primer. Misalnya, jalur pantura (Anyer–Jakarta–Surabaya–Banyuwangi) dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta–Bandung–Yogyakarta–Surabaya)…’’

‘’ ... as the business center of the eastern Indonesia, East Java has an adequate freeway and highway as supporting infrastructure. Almost all major cities and industrial areas in East Java crossed or close to the national road as a primary arterial road for example, Pantura ( Anyer- Jakarta - Surabaya - Banyuwangi ) and national road which cross the center ( Jakarta - Bandung - Yogyakarta - Surabaya ) ... ‘’

JALur KErETA

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur146

Page 147: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Kota-kota di Jatim dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus rute Surabaya–Tuban–Semarang, Surabaya–Madiun–Yogyakarta, Surabaya–Malang, Surabaya–Kediri, dan Surabaya–Jember–Banyuwangi bahkan banyak yang beroperasi 24 jam penuh.

Rute jarak menengah dilayani bus antarkota berukuran lebih kecil. Misalnya, jurusan Surabaya–Mojokerto dan Madiun–Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo, merupakan salah satu terminal terbesar di Indonesia.

Setiap kabupaten/kota di Jatim mempunyai sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan pedesaan (angkudes) yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan daerah sekitarnya.

Cities in East Java are connected with intercity bus network. Surabaya - Tuban - Semarang , Madiun - Surabaya - Yogyakarta , Surabaya - Malang , Surabaya and Kediri, and Surabaya - Jember - Banyuwangi bus route even many buses that operate 24 hours a day.

The mid-distance route is served by relatively smaller intercity buses, for example for Surabaya - Mojokerto and Madiun - Ponorogo route. While long-distance routes such as Jakarta, Sumatra, and Bali - Lombok is generally served by night bus. Terminal Purabaya in Waru, Sidoarjo, is one of the largest terminals in Indonesia.

Each regency/ city in East Java has a public transportation system (angkot) or rural transportation (angkudes) which connects the capital district to the surrounding area.

Jaringan Jalan Tol ke Berbagai KotaHighway network to Various cities

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 147

Page 148: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Di Surabaya kini sedang dirancang angkutan masal cepat (AMC). Dua jenis AMC saat ini sedang ditawarkan ke investor. Yaitu, monorel yang diberi nama Boyorail yang menghubungkan Keputih, Surabaya Timur, dengan Lidah Kulon, Surabaya Barat, yang berjarak sekitar 24 km.

Kelak di jalur monorail sepanjang 24 km itu disediakan 25 shelter untuk naik turunnya penumpang. Selain itu, terdapat lima park and ride untuk kendaraan feeder, parkir motor, taman bermain, dan sebagainya. AMC lainnya berupa trem yang diberi nama Surotram yang bakal menghubungkan Perak, Surabaya Utara, dengan Wonokromo, Surabaya Selatan, yang berjarak 17,14 km.

Sampai 2014, angkutan kota di Surabaya dilayani bus kota, lyn atau bemo, serta taksi. Selain di Surabaya, taksi dengan argometer dapat dijumpai di Gresik-Sidoarjo, Malang, dan Kediri.

Sedangkan untuk transportasi jarak sangat pendek dan terbatas, ada angkutan tradisional becak yang dikayuh tenaga manusia. Namun, keberadaan becak sudah sangat minim. Selain karena kebijakan Pemkot Surabaya yang sangat membatasi becak, menghilangnya becak juga disebabkan faktor alami. Antara lain, tergerus oleh membanjirnya kendaraan bermotor roda dua. Belakangan mulai muncul becak bermotor.

Pada awal 2014, arus transportasi dari dan ke kota-kota bagian selatan Jatim relatif sudah lancar. Lalu lintas yang sempat terkendala karena Jalan Raya Porong –yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lain di bagian selatan Jatim– yang rusak parah kini telah dapat teratasi dengan mulai digunakannya jalan arteri baru.

Sementara itu, relokasi jalan tol Porong–Gempol yang buntung karena luapan lumpur kini sedang dalam proses bersamaan dengan proses pembangunan dua jalan tol lain yang berdekatan. Yaitu, tol ruas Gempol–Pasuruan dan Gempol–Pandaan.

Tol Sumo Koneksi dengan Trans-Jawa

Tol lain yang kini sedang digarap adalah ruas tol Surabaya–Mojokerto (Sumo) yang sebagian sudah bisa dimanfaatkan sejak diresmikan pada 27 Agustus 2011. Ruas tol itu bakal dilanjutkan ke Kertosono sehingga tersambung dengan trans-Jawa Kertosono–Nganjuk–Ngawi–Mantingan–Solo (Jateng).

Panjang tol Sumo mencapai 37 km. Pembangunannya dibagi menjadi lima seksi. Yakni, IA antara Waru–Sepanjang sekitar 2,3 km sudah rampung seratus persen. Kemudian, seksi IB (Sepanjang–Western Ring Road/WRR) sekitar 4,3 km. Sampai awal 2014, pembebasan lahan seksi IB mencapai 75 persen. Selanjutnya, di seksi II (WRR–Driyorejo) sepanjang 5,1 km,

In Surabaya is now being designed a mass rapid transit (AMC/MRT) . Two types of MRT is currently being offered to investors namely, the monorail that named after Boyorail which connects Keputih, East Surabaya, with Lidah Kulon, West Surabaya , which is about 24 km .

Later in the 24 miles monorail track will be provided 25 shelters for passengers on and off. In addition, there are five park and ride for feeder vehicles, motorcycle parking, playground, and so on. The other MRT is tram which named after Surotram that will connect Perak, North Surabaya, with Wonokromo, South Surabaya , which is 17.14 km .

Until 2014, public transportation in the city of Surabaya is served by bus , lyn or minibus, and taxi . Besides in Surabaya, metered taxi can be found in Gresik - Surabaya, Malang, and Kediri.

As for short-distance and very limited transport, there is a traditional pedicab (becak) using manpower. However, the presence of pedicab has been reduced. Apart from the Surabaya City Government policies that severely restrict pedicab, the absence of pedicab was also caused by natural factors, among other things, eroded by the two-wheeled motor vehicle. Lately, motorized pedicab is begun to appear.

In early 2014, the flow of transportation from and to the cities of the southern part of East Java is relatively smooth. The broken traffic of Porong Highway --linking Surabaya with other cities in the southern part of East Java-- can now be solved by starting to use a new arterial road.

Meanwhile, relocation of Porong--Gempol highway due to mudflow is now in the process, in line with development process of two other adjacent highway namely, Gempol--Pasuruan and Gempol – Pandaan toll .

Sumo Toll Connected with the Trans–Jawa

Another toll that now being carried out is Surabaya--Mojokerto (Sumo) toll road , most of them are able to be used since it was inaugurated on August 27, 2011 . That toll road would continue to Kertosono so connected with the trans-Jawa Kertosono—Nganjuk—Ngawi--Mantingan--Solo (Central Java).

The length of Sumo toll reached 37 km. The construction is divided into five sections namely, I-A between Waru--Sepanjang approximately 2.3 km already completed one hundred percent. Then, section I-B (Sepanjang- Western Ring Road / WRR) approximately 4.3 km. Until early 2014, the land acquisition section I-B reached 75 percent. Furthermore, in section II ( WRR--

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur148

Page 149: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

lahan yang terbebas sekitar 50 persen. Sedangkan di seksi III (Driyorejo–Krian) sepanjang 6 km, lahan terbebas 60 persen dan seksi IV (Krian–Mojokerto) sepanjang 18,50 km terbebas 80 persen.

Dari Mojokerto, tol bakal dilanjutkan sampai ke Kertosono, lalu terus menyambung ke trans-Jawa. Yaitu, jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa. Jalan tol tersebut dalam waktu tidak terlalu lama menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia, Jakarta dan Surabaya. Total panjang tol trans-Jawa dari Jakarta ke Surabaya mencapai 1.166 km.

Jalan tersebut melanjutkan atau mengoneksikan jalan-jalan tol yang sudah ada. Misalnya, Tol Cikampek, Cirebon, Semarang, dan Surabaya. Tol trans-Jawa itu termasuk dalam Asian Highway 2 (AH2) atau jalan tol Asia yang menghubungkan Asia dari Denpasar (Indonesia) sampai Khosravi (Iran).

Di Jatim, tol yang masuk daftar 12 ruas trans-Jawa adalah, Solo–Ngawi (20,9 km); Ngawi–Kertosono (49,51 km); Kertosono–Mojokerto (41,65 km); dan Mojokerto–Surabaya (Sumo) 37 km.

Dari Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah membangun jalur Lingkar Timur Sidoarjo sepanjang 12 km yang kini sudah bisa digunakan. Jalan tersebut terbentang mulai Kecamatan Candi sisi selatan Sidoarjo sampai ke Kecamatan Buduran di sisi utara.

Kelak jalur tersebut dikoneksikan dengan jalan ke Bandara Juanda. Sementara itu, dari Bandara Juanda sudah terbentang jalan tol ke Waru dengan interchange –antara lain– di Pondok Tjandra Indah.

Jalur tersebut terkoneksi dengan Middle East Ring Road (MERR) II-C Surabaya sepanjang sekitar 31 km. MERR II-C menghubungkan Jalan Kenjeran –menuju akses Suramadu– dengan Pondok Tjandra Sidoarjo lewat sisi timur Surabaya.

Jalur itu, selain berdekatan dengan dua kampus perguruan tinggi besar di Surabaya, yakni Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), juga dekat dengan kawasan industri SIER.

Dengan demikian, keberadaan MERR kini menjadi kian vital bagi pengusaha, karyawan, pelajar dan mahasiswa, serta masyarakat umum. Tak heran jika di sepanjang jalan itu –yang diberi nama Jalan Ir Soekarno– bermunculan tempat-tempat usaha mulai hotel, pertokoan, mal, dan kompleks perumahan.

Adanya jalan tersebut juga membuat arus komoditas dari kota-kota di bagian selatan Jatim lebih mudah dan efisien menuju Surabaya, Madura, bahkan ke Pelabuhan Tanjung Perak. Demikian juga, kota-kota di bagian barat bisa memanfaatkan tol Sumo yang terus menyambung ke bandara. Jika ingin ke Surabaya Utara –Tanjung Perak dan Jembatan Suramadu–, bisa keluar lewat Pondok Tjandra terus ke MERR. (*)

Driyorejo) along 5.1 miles , land acquisition was about 50 percent. Whereas in section III ( Driyorejo--Krian ) along 6 km , 60 percent of land acquisitioned and section IV ( Krian--Mojokerto ) along 18.50 km was 80 percent acquisitioned.

From Mojokerto, the toll will continue to Kertosono , then continue to connect to the trans-Jawa namely , highway network that connects the cities in Java . In the near future, that toll road will connect the two largest cities in Indonesia, Jakarta and Surabaya. The total length of the trans- Jawa toll road from Jakarta to Surabaya reached 1,166 km.

The road connecting the existing toll roads namely Cikampek, Cirebon, Semarang, and Surabaya . Trans-Jawa toll was included in the Asian Highway 2 (AH2) or Asian highway linking Asia from Denpasar (Indonesia) to Khosravi (Iran).

In East Java , toll that listed in 12 segments of Trans-Jawa are So-lo - Ngawi (20.9 km) ; Ngawi - Kertosono (49.51 km ) ; Kertosono - Mojokerto (41.65 km ) ; and Mojokerto - Surabaya ( Sumo ) 37 km.

From Sidoarjo, Sidoarjo government had built an Sidoarjo East Ring Road along 12 km which now can be used The road lies from Candi sub district , the southern Sidoarjo to Buduran sub district on the north side.

Later, the path will be connected to the road heading to Juanda Airport. Meanwhile, from Juanda Airport lies Waru interchange - among others - in Pondok Tjandra Indah.

The path is connected with Middle East Ring Road (MERR) II - C Surabaya along 31 km . MERR II - C – connects Kenjeran road – to Suramadu access – to Pondok Tjandra Indah Sidoarjo through the east side of Surabaya.

By so, the path will not only be adjacent to two large universities in Surabaya, the Airlangga University (UNAIR) and the Institute Technology of Sepuluh Nopember (ITS) , but also close to SIER the industrial area.

Thus, the presence of MERR has become increasingly vital for employers, employees, and students, as well as the general public . No wonder if along the way - which is named after Jalan Ir Soekarno – the establishment of hotels, shops, malls, and settlement are begun to occur.

The existence of these roads also make the flow of commodities from the cities in the southern part of East Java is easier and more efficient to Surabaya, Madura even to the Port of Tanjung Perak. Likewise, the cities in the west can take advantage of the Sumo toll which continues to connect to the airport. If you want to go to North Surabaya --Tanjung Perak and Suramadu, you may take a way out from Pondok Tjandra to MERR . ( * )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 149

Page 150: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’…tenaga listrik di Jawa timur, sebagai salah satu infrastruktur utama industri, amat mencukupi kebutuhan listrik industri. Listrik yang dihasilkan 9 pembangkit listrik di Jawa timur mencapai 8.670 megawatt. Beban pucak penggunaan listrik di Jawa timur sebesar 5.425 megawatt. Cadangan sebesar 2.173 megawatt. Disalurkan ke Jawa tengah, Jawa Barat, serta DKI Jakarta sebesar 1.880 megawatt dan ke Bali 193 megawatt…’’

“ ....Electricity power in East Java, as one of the key infrastructure industries,are greatly meet the electricity needs of the industry. Electricity that generated by 9 power plants in East Java have reached 8,670 megawatts. Load peak of electricity use in East Java is 5,425 megawatts. the reserve is 2,173 megawatts. It is channeled to the Central Java, West Java, and Jakarta at 1,880 megawatts and 193 megawatts to Bali.... “

PEMBAnGKiT LisTriK

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur150

Page 151: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Menempuh perjalanan malam dari Situbondo ke Probolinggo atau sebaliknya, pengguna jalan bakal disuguhi pemandangan indah di Desa Binor, Paiton, Probolinggo. Gemerlap lampu pabrik. Sesekali cahayanya menerpa ombak laut yang mendebur di pantai.

If you take a night journey from Situbondo to Probolinggo or vice versa, you will be treated by a beautiful view of Binor village, Paiton, Probolinggo. The sparkling of factory lights reflected upon the waves of the beach.

pembangkit Listrik paiton paiton power plant

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 151

Page 152: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Itulah kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Pemasok energi listrik paling besar di Jawa Timur. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), pengelola PLTU Paiton, adalah salah satu anak perusahaan PLN yang menyuplai listrik Jawa-Bali.

PT PJB mengendalikan delapan pembangkit listrik di Jawa dengan kapasitas total 6.526 megawatt (MW). Di antaranya, PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTGU (Gas Uap) di Gresik dengan kapasitas total 2.218 MW; PLTU Paiton, Probolinggo, dengan kapasitas 800 MW; PLTU & PLTGU Muara Karang (Jakarta Utara); PLTGU Muara Tawar (Bekasi); Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata (Tegalwaru, Purwakarta); dan PLTA Brantas (Sumberpucung, Malang). (www. pipjb.com)

Di kompleks pembangkit listrik Paiton, PJB mengoperasikan dua unit PLTU yang didistribusikan melalui saluran udara tegangan ekstra-tinggi (SUTET) 500 KV sistem interkoneksi Jawa-Bali. Belakangan, PJB membangun lagi unit pembangkit tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 1 x 660 watt yang dinamakan Paiton Baru. Proyek itu ditandatangani pada 12 Maret 2007 oleh PT PLN (Persero) dan Konsorsium Harbin Power Engineering Co Ltd dari Tiongkok serta perusahaan lokal PT Mitra Selaras Hutama Energi.

Proyek tersebut merupakan satu di antara empat PLTU yang ditangani PJB –sebagai operation and maintenance– guna mengejar pasokan listrik 10.000 MW. Tiga PLTU lainnya adalah Rembang (Jateng) dengan kapasitas 2 x 315 MW, Indramayu (Jabar) 2 x 330 MW, dan Pacitan 2 x 325 MW. (www. ptpjb.com)

Di kompleks pembangkit listrik Paiton itu tidak hanya ada pembangkit milik PLN (PJB), tapi juga terdapat dua pembangkit listrik swasta dengan kontribusi 2.500 MW. Yakni, milik PT Paiton Energy Company yang dioperasikan PT International Power Mitsui Operation & Maintenance Indonesia dengan kapasitas 1.230 MW. Satu lagi adalah milik PT Jawa Power dengan kapasitas 1.300 MW yang dioperasikan PT YTL Jawa Timur. (wikipedia)

Pembangkit Listrik di Jawa

1. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTGU (Gas Uap) di Gresik 2. PLTU Paiton, Probolinggo, dengan kapasitas 800 MW3. PLTU dan PLTGU Muara Karang (Jakarta Utara)4. PLTGU Muara Tawar (Bekasi)5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata (Tegalwaru, Purwakarta)6. PLTA Brantas (Sumberpucung, Malang)

That was Paiton steam power plant complex (PLTU). The greatest electrical energy supplier in East Java . PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Paiton manager , is one of the PLN subsidiary companies that supply Java - Bali electricity.

PT PJB controls eight Power Plants in Java, with a total capacity of 6,526 megawatts ( MW) among other things, the Steam Power Plant (PLTU) and Gas Steam Power Plant (PLTGU ) in Gresik with a total capacity of 2,218 MW , Paiton PLTU, Probolinggo with a capacity of 800 MW , PLTU and PLTGU in Muara Karang (North Jakarta) , PLTGU Muara Tawar ( Bekasi ) , Cirata Water Power Plant (PLTA) (Tegalwaru , Purwakarta ) , and Brantas PLTA (Sumberpucung , Malang ). (www. pipjb.com)

In Paiton complex, PJB operates two units of PLTU that are distributed through the airways extra high voltage (SUTET) 500 KV of Java-Bali interconnection system. Lately, PJB built two more PLTU with a capacity of 1 x 660 watt called New Paiton. The project was signed on March 12, 2007 by PT PLN (Persero) and the Consortium of Harbin Power Engineering Co. Ltd. of China as well as the local company PT Mitra Selaras Hutama Energi.

The project is one of four power plants handled by PJB --as operation and maintenance- in order to pursue a 10,000 MW power supply. Three other PLTU are Rembang (Central Java) with a capacity of 2 x 315 MW, Indramayu (West Java) 2 x 330 MW, and Pacitan 2 x 325 MW. (www. ptpjb.com)

In Paiton area there is not only PLN (PJB) power plant, but also two more PLTU owned by private with contribution of 2.500 MW. It is PT Paiton Energy Company which operated by PT International Power Mitsui Operation and Maintenance Indonesia with a capacity of 1.230 MW. The other one is belong to PT Jawa Power with a capacity of 1.300 MW operated by PT YYL Jawa Timur (wikipedia)

Power Plant in Java

1. PLTU (Steam Power Plant) and PLTGU (Gas Steam Power Plant) in Gresik2. PLTU in Paiton , Probolinggo, with a capacity of 800 MW3. PLTU and PLTGU in Muara Karang ( North Jakarta )4. PLTGU in Muara Tawar ( Bekasi )5. Water Power Plant (PLTA) in Cirata ( Tegalwaru , Purwakarta )6. PLTA in Brantas (Sumberpucung , Malang )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur152

Page 153: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PLTA Karangkates Sekaligus Tempat Rekreasi

Selain listrik tenaga uap dari Paiton dan Gresik, Jatim memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Bendungan Sutami, Sumberpucung, Malang. Bendungan yang juga dikenal dengan nama Waduk Karangkates tersebut dikelola Perum Jasa Tirta. Selain pembangkit listrik, waduk itu berfungsi sebagai pengendali banjir, irigasi dengan persediaan air 24 m3/detik pada musim kemarau, serta tujuan wisata dan perikanan darat.

Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan, Bendungan Sutami merupakan bendungan nasional kedua yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum setelah Bendungan Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat. Bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto pada 1977 itu merupakan bendungan terbesar di Jatim. Selain sebagai pengendali banjir, bendungan tersebut merupakan sumber debit air bagi irigasi daerah hilir.

Dengan debit mencapai 24 m3 per detik pada musim kemarau, bendungan itu mampu menjamin ketersediaan pasokan air untuk irigasi 34.000 hektare sawah di wilayah hilir sepanjang tahun. Bendungan Sutami juga merupakan pembangkit listrik dengan daya 2 x 35.000 kWh (400 juta kWh/tahun) serta area publik yang bisa dijadikan tempat pariwisata dan perikanan air tawar. (www. jasatirta1.co.id)

Karangkates PLTA as Tourism Destination

In addition to steam power from Paiton and Gresik, East Java has a water power plant (PLTA) in Sutami dam, Sumberpucung , Malang. The dam which is known as Karangkates Reservoir is managed by Perum Jasa Tirta. Besides power plant, the reservoir serves as a flood control, irrigation with reserved water of 24 m3 per second in dry season, as well as a tourist destination and aquaculture.

Ministry of Public Works said, Sutami Dam is second national dam built by the Ministry of Public Works after Jatiluhur Dam in Purwakarta, West Java. The dam which was inaugurated by President Suharto in 1977 was the largest dam in East Java. In addition to the flood control, the dam is a source of discharge water for irrigation in downstream area.

With discharge up to 24 m3 per second during dry season, the dam is able to guarantee the supply of water for the irrigation of 34,000 hectares of rice fields in the downstream throughout the year. Sutami Dam is also a power plant with power of 2 x 35,000 kWh (400 million kwh / year) as well as public area that could be used as tourism place and freshwater fisheries. (www. jasatirta1.co.id )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 153

Page 154: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PLTU 1 Jatim Pacitan Kapasitas 2 x 315 MW

Infrastruktur yang terkait dengan energi pembangkit listrik di Jawa Timur terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sektor industri. Yang terbaru, sejak Desember 2010, pembangkit tenaga listrik bertambah satu lagi. Yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Pacitan di Sudimoro. PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan, dibangun di atas lahan seluas 65 hektare, di sisi laut selatan Pulau Jawa. Di Desa Sukorejo Km 55, Kecamatan Sidomoro, sekitar 30 km arah timur Pacitan, Jawa Timur.

Dampak positif beroperasinya PLTU 1 Jatim di Pacitan bagi Jawa Timur, antara lain, pertama, menjamin ketersediaan tenaga listrik bagi kebutuhan industri yang terus meningkat. Kedua, mempercepat industrialisasi di kawasan selatan Jawa Timur yang selama ini lebih lambat jika dibandingkan dengan kawasan utara Jawa Timur. Dengan demikian, ke depan –sejalan dengan terus bertambahnya jalan lintas selatan (JLS)– kemajuan kawasan selatan Jatim akan semakin cepat.

Proyek PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan, tersebut memiliki dua unit pembangkit dengan kapasitas total tenaga listrik yang dihasilkan sebesar 630 megawatt (MW). Kapasitas masing-masing unit pembangkit mencapai 315 megawatt. Energi listrik yang dihasilkan PLTU Pacitan disalurkan melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV sepanjang 35,65 kilometer ke Gardu Induk Pacitan Baru dan sepanjang 84,8 kilometer ke Gardu Induk Wonogiri.

Proyek PLTU 1 Jatim di Pacitan merupakan bagian dari proyek percepatan pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara. Proyek tersebut merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden RI No 71/2006 tanggal 5 Juli 2006 yang menugaskan PT PLN (Persero) untuk mempercepat pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan batu bara.

Perpres tersebut juga menjadi dasar pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di luar Jawa-Bali atau yang dikenal dengan Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW. Pembangunan proyek –proyek PLTU tersebut– ditujukan untuk mengejar pasokan tenaga listrik yang akan mengalami defisit sampai beberapa tahun mendatang.

Selain itu, pembangunan PLTU menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke nonbahan bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan batu bara berkalori rendah (4.200 kcal/kg).

Kontrak EPC PLTU 1 Jatim, Pacitan, ditandatangani pada 7 Agustus 2007 oleh PT PLN (Persero) dengan Konsorsium Dongfang Electric Company, Tiongkok, serta Perusahaan Lokal PT Dalle Energy.

Nilai kontrak proyek itu mencapai USD 344,971,840 dan Rp 1.230.499.108.000 (Rp 1,23 triliun), belum termasuk value added tax. Pendanaannya berasal dari konsursium PLN dan Buyer’s Credit dari Bank of China. (*)

PLTU 1 Jatim Pacitan with a Capacity of 2 x 315 MW

Infrastructure related to energy power plant in East Java continues to be developed to meet the electricity needs for industry sectors. Since December of 2010 there was one more power plant namely, PLTU 1 Pacitan in Sudimoro. PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan, was built on an area of 65 ha, on the southern sea side of Java Island. In Sukorejo village Km 55, Sidomoro sub district, about 30 km east of Pacitan, East Java.

The positive impact on the operation of PLTU 1 Jawa Timur for East Java, among other things, is ensures the availability of power for the needs of the growing industry. Second, accelerate industrialization in the southern region of East Java which has been slower than the northern region. Thus, in the future - in line with the increase of JLS- the improvement of the southern East Java can be faster.

PLTU 1 Jatim , Pacitan , has two generating units with a total of generated electricity of 630 megawatts ( MW). The capacity of each generating units are 315 megawatts. The electrical energy generated by PLTU Pacitan is channeled through 150 Kv Air Channel High Voltage (SUTT) along 35.65 kilometers to New Pacitan Substation and a 84.8 miles to Wonogiri Substation.

PLTU 1 Jatim in Pacitan is part of a project acceleration of coal power plants. The project is the implementation of Presidential Decree No. 71/2006 dated July 5, 2006 which requires PT PLN (Persero) to accelerate the construction of coal Power Plant.

The regulation is also the basis for the construction of 10 PLTU in Java and 25 PLTU outside Java - Bali, known as PLTU Project Acceleration of 10,000 MW. Construction of those power plant project –is intended to pursue the electricity supply which will be in deficit for several years to come.

In addition, the PLTU construction supports the diversification of energy for power generation to non-fuel oil (BBM) by utilizing a low-calorie coal (4.200 kcal / kg).

The contract of EPC PLTU 1Jatim, Pacitan , signed on August 7, 2007 by PT PLN (Persero) with a consortium of Dongfang Electric Company, China , and Local Company PT Dalle Energy.

The project contract value of USD 344,971,840 and USD 1.230.499.108.000 ( Rp 1.23 trillion), excluding value added tax. The funding came from the consortium of PLN and Buyer’s Credit from Bank of China. ( * )

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur154

Page 155: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 155

Page 156: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering mengatakan bahwa Jawa timur mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan investasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Gubernur Jawa timur Soekarwo membeberkan kunci dan terobosannya dalam menciptakan iklim investasi yang nyaman dan kondusif, khususnya terkait dengan infrastruktur…’’

“...President Susilo Bambang Yudhoyono often said that East Java is able to create a comfortable investment climate. this was evidenced by the growth of investment which increasing over years. East Java Governor Soekarwo elaborated his secret and breakthrough in creating an investment climate that is comfortable and conducive, particularly related to infrastructure ... “

WAWAncArA soEKArWo

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur156

Page 157: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jawa timur membangun banyak bandara. Bagaimana penjelasannya?

Siapa yang membangun banyak bandara, di situ pasar akan meningkat. Untuk saat ini, pengiriman kargo pakai kapal sudah terlalu lama. Barang bisa busuk di jalan. Kalau infrastruktur kita banyak, orang Jawa Tengah itu jualannya akan dibawa ke Jawa Timur.

East Java builds many airports. How do you explain it?

If we build many airports, the markets will increase too. For now, cargo delivery is out of date. Goods can rot in the street. If we have many infrastructures, many people of the Central Java will bring their sells to East Java.

Gubernur Jawa Timur, Dr H. Soekarwo tentang Pembangunan Infrastruktur

Makin Banyak Bandara Makin Tumbuh pasar Baru

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 157

Page 158: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Bandara Internasional Juanda saat ini terus dikembangkan.

Ya karena saat ini hanya punya satu runway, detail engineering design (DED) sudah selesai. Kami minta tiga runway dan menjadi city airport. Jadi, nanti bukan hanya airport. Tapi, ada hotel, ada usaha-usaha kecil, mal, dan lain-lain. Kami niru Incheon, Korea Selatan. Satu-satunya bandara yang merupakan city airport. Ada 3.000 hektare yang kami minta untuk tiga runway. Bisa (menampung) 50 juta penumpang per tahun (pada 2050).

Bagaimana pengadaan tanahnya?Tanahnya sebagian milik masyarakat. Tapi, nanti yang

sepertiga lebih atau sekitar 40 persen berasal dari reklamasi. Dengan reklamasi itu, landasan tidak kena embun. Relatif lebih aman karena pandangan tidak tertutup. Itu keuntungannya.

Bagaimana perkembangan bandara-bandara lain di Jawa timur?

Bandara Abdul Rachman Saleh sudah menjadi bandara internasional. Gedung berstandar internasional Bandara Abdul Rachman Saleh tahun ini selesai. Bandara Banyuwangi diperlebar sehingga rute penerbangan Surabaya–Banyuwangi dan Banyuwangi–Denpasar lebih lancar. Pindahan dari Bali yang muntah dibawa ke Banyuwangi. Garuda pada 1 Mei mulai membuka rute Surabaya–Banyuwangi–Denpasar dengan pesawat turboprop jenis ATR berkapasitas 70 penumpang. Tidak lama lagi ada penerbangan citylink Surabaya–Jember dan Jember–Banyuwangi. Kelak juga ada rute Surabaya–Bawean.

Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, dijadikan bandara internasional. Mengapa?

Untuk mempercepat kemajuan kawasan selatan Jawa Timur. Kalau Abdul Rachman Saleh menjadi bandara internasional, orang Malang, Blitar, Tulungagung, atau Trenggalek yang akan ke Singapura tidak perlu lagi jauh-jauh ke Surabaya dulu. Waktu tempuh perjalanan darat dari Malang, Blitar, Trenggalek, atau Tulungagung rata-rata lebih dari 2 jam. Waktu tempuh itu akan terpangkas jika Bandara Abdul Rachman Saleh diinternasionalkan. Apalagi volume penumpang dari kawasan selatan Jatim ke Singapura, Malaysia, Hongkong, serta Taiwan juga lumayan besar. Sebagian besar adalah tenaga kerja Indonesia (TKI).

Selain itu?Malang Raya sudah menjadi destinasi tourism dan education.

Jadi, Malang akan tumbuh menjadi tempat jasa pendidikan. Di UIN Malik Ibrahim itu sudah ada mahasiswa dari 17 negara asing. Malang Raya juga akan menjadi pusat off farm agro. Industri-industri agro berada di sana. Kabupaten Malang itu subsistem Lumajang, Pasuruan, Blitar, dan Kediri.

Bandara trunojoyo Sumenep juga akan buka pada 2014 ini?Benar. Tinggal mempersiapkan agar pesawat dari Sumenep

Juanda International Airport is currently being developed.

Yes, because today we only have one runway, detailed engineering design (DED) is already set. We asked three runways and make it as a city airport. Thus, there will be more than an airport but there are hotels, small businesses, malls, etc. We are imitating Incheon, South Korea, the only airport city. There are 3,000 acres that we asked for the three runways. They can accommodate 50 million passengers/year in 2050.

How about land procurement?The land is partly owned by the community but a third more,

or about 40 percent, comes from reclamation. By reclaiming it, the runway is dew-free. It is relatively safe because the view is not closed. That is the advantage.

How is the development of other airports in East Java?

Abdul Rachman Saleh Airport has become an international airport. The international standards building of Abdul Rachman Saleh Airport will complete this year. Banyuwangi Airport is widened, so Surabaya--Banyuwangi, Banyuwangi--Denpasar route flight is relatively smoother. On May 1, Garuda opened Surabaya --Banyuwangi--Denpasar route with turbotrop aircraft type ATR with a capacity of 70 passengers. In the near future, there will city-link flights of Surabaya--Jember , Jember–Banyuwangi route. Later, there will Surabaya - Bawean route as well.

Abdul Rachman Saleh Airport in Malang has made as an International Airport. Why?

To accelerates the progress of the southern region of East Java. If Abdul Rahman Saleh became International Airport, Malang, Blitar, Tulungagung, and Trenggalek people who want to go to Singapore are no need to go to Surabaya. The road travel time from Malang, Blitar, Trenggalek, or Tulungagung is approximately takes more than two hours. The travel time will be shortened if Abdul Rahman Saleh Airport was internationalized. Moreover, the volume of passengers from the southern region of East Java to Singapore, Malaysia, Hong Kong, and Taiwan is also quite large. Most of them are Indonesian workers (TKI).

Anything else?Because Malang Raya has become tourism and also edu cation

destination. So, Malang will become a place of education services. In Malik Ibrahim State Islamic University there are students from 17 foreign countries. Malang will also be the center of farm agro. There are agro industries in that area. Malang Regency was subsystems of Lumajang, Pasuruan, Blitar, Kediri

Trunojoyo Airport, Sumenep will be opened this 2014 too?That’s true. We only need to prepare so the airplane

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur158

Page 159: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

bisa membawa minimal 50 persen penumpang. Pengelola Bandara Trunojoyo perlu belajar kepada Banyuwangi. Di Banyuwangi, perusahaan-perusahaan di sana membeli kursi pesawat agar penumpang selalu ada. Kalau tambahan tiga bandara itu, Jember, Bawean, dan Sumenep, sudah berjalan normal, semakin banyak daerah yang terkoneksi cepat dengan angkutan udara.

Jalur ganda kereta api Surabaya–Jakarta pada 2014 ini juga sudah beroperasi. Bagaimana gambarannya?

Saya memang ngotot betul untuk double track itu. Kalau Mei (2014) selesai semua, kontainer dari Jawa Tengah akan dibawa ke Surabaya, tidak ke Jakarta. Apalagi saya perkirakan Pelabuhan Muara Karang (Jakarta), perluasan Tanjung Priok, tidak akan selesai dalam 10–15 tahun. Pada saatnya nanti (kontainer) itu dibawa ke Teluk Lamong, perluasan Tanjung Perak yang kini sudah siap beroperasi penuh.

Kelak kontainer tidak lagi lewat darat dengan menggunakan truk. Semua akan menggunakan kereta api. Tidak lagi trucking. Kami minta betul agar bea cukai dan semua yang berkaitan dilakukan di luar sehingga ketika masuk sudah clean. Di situ berlaku zero waiting time. Kalau urusan bea cukai dan sebagainya masih dilakukan di dalam, ongkosnya jadi mahal.

Sudah ada teluk Lamong, tetapi kini sedang menggarap Kalimireng. Bisa dijelaskan?

Begitu Teluk Lamong mulai beroperasi, Kalimireng dengan luas 2.500 hektare mulai dikerjakan. Kelak di Kalimireng perusahaan-perusahaan kami minta memproses bahan dan langsung dire-ekspor. Tidak perlu diturunkan (keluar pelabuhan). Di situ akan jadi kawasan berikat.

Kalau Teluk Lamong selesai, alur barat selesai sampai 16 km, Brondong dan Paciran selesai, saya yakin Jawa Tengah-Jawa Barat akan ke sini. Sebab, mengangkut dengan double track lebih murah. Daripada mereka bayar loading di Jakarta lima hari lebih baik diangkut 8 jam sampai sini.

Bagaimana dengan pembebasan lahan untuk infrastruktur?

Pembebasan lahan dari masyarakat relatif lancar kok. Yang agak ruwet lahan pelat merah. Misalnya, tol Sumo ke Jombang, Jombang–Kertosono lancar. Mojokerto–Krian juga lancar.

Lalu, bagaimana pemecahannya?Sudah ada titik temu antara menteri kehutanan dan menteri

pekerjaan umum (PU). Jadi, tanah itu pinjam. Dengan demikian, jalan itu nanti bukan sepenuhnya aset menteri PU, tapi juga milik Perhutani yang dipinjamkan. Sama dengan Pemerintah Provinsi Jatim yang bikin jalan ke Batu di Lawang. Kami izin, nggak disetujui. Kami beri uang saja Perhutani untuk membenahi jalan. Beres. Diperiksa BPK, jalannya dibangun, gitu aja.

from Sumenep able to take a minimum of 50 percent passengers. The management of Trunojoyo Airport needs to learn from Banyuwangi. In Banyuwangi, the companies buy the plane seats to make it always available for them. If those additional three airports, Jember , Bawean , and Sumenep are running normally, the more area connected with air transport.

Double track railway of Surabaya--Jakarta 2014 is already operating as well. How is the description?

I was strongly insisted about that double track. If in May (2014) they are all finished, container from Central Java will be brought to Surabaya, not to Jakarta. Moreover, I predict that Muara Karang port (Jakarta), the expansion of Tanjung Priok, will not be completed within 10 – 15 years. In time, the container will be brought to Teluk Lamong, the expansion of Tanjung Perak which now ready to operate fully.

Later, the container is no longer brought by truck. Everything will use train, not truck anymore. We strongly require that any customs and related matters is carried out in the outside, thus once they are in, everything is already clear. We apply zero waiting time. If the customs matter and so on is still carried out in the inside, the cost will be expensive.

We already have Teluk Lamong, but now Kalimireng is ongoing process. Can you explain that?

Once Teluk Lamong began its operations, Kalimereng with an area of 2,500 hectares is started to work on. Later in Kalimireng, we asked companies to process the material and immediately re-exported. No need to exit the port. There will be bonded area.

If Teluk Lamong finished, the western side finished to 16 km, Brondong and Paciran finished, I believe that Central and West Java will come, because transporting with double track is cheaper than pay for loading in Jakarta for five days. It is better to be transported for eight hours to be here.

How about land acquisition for infrastructure?

Public land acquisition is relatively smooth but red plate land is more complicated. For example, toll Sumo to Jombang, Jombang–Kertosono and Mojokerto – Krian is relatively smooth as well.

So what is the solution?There will always a meeting point between the Minister of

Forestry and the Minister of Public Works, so the land was borrowed. Thus, the road was not entirely an asset of the Minister of Public Works but also belong to Perhutani which was borrowed. It is the same with the East Java Provincial Government who made a road to Batu in Lawang. Our permit was not approved; we just paid Perhutani to fix the roads. If it is checked by BPK, the road was constructed, that’s it.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 159

Page 160: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

tentang pemerataan investasi. trenggalek, misalnya, yang potensial hasil laut, mestinya memiliki industri maritim besar.

Tidak mudah mengubah kultur one day fishing masyarakat nelayan di sana. Mereka harus pulang (tiap hari). Sejak zaman Pak Harto yang memberikan kapal besar agar bisa melaut berhari-hari, tetap tidak bisa. Mungkin anak-anaknya yang sudah mengenyam pendidikan lebih baik akan bisa mengubah kultur itu. Kultural kan tidak bisa diganti dengan teknologi.

Sekarang mulai melaut tiga hari. Tapi, kalau diminta seperti orang Korea atau orang Thailand yang melaut berbulan-bulan, mereka belum bisa. Misalnya, pada hari kelahirannya, mereka tidak boleh melaut dan sebagainya. Jadi, pelan-pelan… Yang bisa mengubah kultur itu adalah pendidikan dan peran tokoh. (*)

Regarding equity investment. Trenggalek for example, it has potential of marine products, there should be a large maritime industry there. How about that?

It is not easy to change the culture of one-day fishing for fisherman community. They have to come home (everyday). Since the era of Soeharto who gave big ships to be at sea for days, it still did not change. Maybe their children who have a better education will be able to change that culture.

We cannot change the culture by using technology. They are starting to sail in three days, but if they are asked to sail like Korean or Thai people, they cannot do it yet. For example, on the day of their birth, they should not sail, and so on. So, we take it slowly, things that able to change those cultures are education and the role of leaders. *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur160

Page 161: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 6sUperMArKeT iNVesTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 161

Page 162: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Jawa timur merupakan subsistem MP3EI (Master Plan Perluasan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Dalam konsep MP3EI, Jatim diplot sebagai pusat ekonomi utama Jawa, sejajar dengan DKI Jakarta…’’

“.....East Java is a subsystem of MP3EI (Master Plan of Indonesian Economic Development Acceleration Expansion). In MP3EI concept, East Java is plotted as Java major economic center of, parallel to Jakarta.... “

TiGA Koridor PErTuMBuhAn

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur162

Page 163: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sebagai pusat perekonomian dan industrialisasi nasional, Provinsi Jawa Timur membangun daerah pertumbuhan menjadi 3 (tiga) koridor pertumbuhan ekonomi. Masing-masing koridor pertumbuhan ekonomi memiliki spesifikasi dan tipologi industri yang relatif berbeda untuk dikembangkan sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayah di masing-masing koridor.

Tiga koridor pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur itu ialah Koridor Pertumbuhan 1 (satu) dengan pusat pertumbuhan Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten-Kota Pasuruan, serta Kabupaten-Kota Wilayah Malang Raya.

Surabaya, Sidorajo, dan Pasuruan –serta Gresik di Koridor 1 (satu)– selama ini memang sudah dikenal sebagai sentra lama industri yang banyak diminati investasi, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

Iklim investasi yang sehat, ketersediaan infrastruktur utama industri yang amat memadai, dekat dengan bandara dan pelabuhan laut, jaringan jalan tol yang luas, serta kemudahan mendapatkan bahan baku menjadikan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan sebagai kawasan utama industri di Jawa Timur. Kawasan ini juga dikenal dengan sebutan ring 1 (satu) kawasan industri.

Berikutnya, realisasi investasi di Pasuruan pada 2013 mencapai 17 persen dengan nilai Rp 11,31 triliun. Realisasi investasi di Sidoarjo pada 2013 mencapai 8 persen dengan nilai Rp 5,78 triliun.

Koridor Pertumbuhan 2 (dua) dengan pusat pertumbuhan Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Bojonegoro.

Tiga Koridor pertumbuhan di Jawa TimurThree Growth corridors in east Java

As the center of the national economy and industrialization, the East Java Province built a growth area into three (3) economic growth corridors. Each corridor has a relatively different specification and industry typology to be developed according to the conditions and characteristics of each region in the corridor.

Those third economic growth corridors are Growth Corridor 1 (one) with a growth center in Bangkalan , Surabaya , Sidoarjo, Pasuruan, and Malang Raya.

Surabaya, Sidoarjo, and Pasuruan --and Gresik are in Corridor 2 (two) – they have been long known as a center of the industry that attracted many investments, both domestic investment (DI) and foreign domestic investment (FDI).

Sound investment climate, the availability of main industrial infrastructure which is very adequate, close to the airport and sea port, spacious toll road network, as well as the ease of getting raw materials make Surabaya, Gresik, Sidoarjo, and Pasuruan as major industrial areas in East Java. These areas are also known as industrial estate ring 1 (one).

Realized investment in Pasuruan in 2013 reached 17 percent with a value of Rp 11.31 trillion. Realized investment realization in Sidoarjo in 2013 reached 8 percent with a value of Rp 5.78 trillion.

Growth Corridor 2 (two) with a growth center in Gresik , Lamongan, Tuban and Bojonegoro. In Corridor 2 (two) , in 2013 for example, the realized

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 163

Page 164: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur164

Page 165: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Dari Koridor 2 (dua), pada 2013, misalnya, realisasi investasi Gresik mencapai 21 persen dari seluruh realisasi investasi di Jawa Timur yang mencapai Rp 14,67 triliun. Berikutnya, di Koridor 2 (dua) ada Kabupaten Tuban. Realisasi investasi di Tuban pada 2013 mencapai 14 persen dengan nilai Rp 9,32 triliun.

Koridor Pertumbuhan 3 (tiga) dengan pusat pertumbuhan Kabupaten-Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten-Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, serta Kabupaten-Kota Madiun.

Realisasi investasi tertinggi selama 2013 di Koridor Pertumbuhan 3 (tiga) terjadi di Kabupaten Mojokerto yang mencapai 5 persen dengan nilai investasi Rp 3,27 triliun.

industri di Tiga Koridor PertumbuhanIndustri di Koridor 1Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan Malang Raya Perdagangan•Hotel dan Restoran•Pergudangan•Transportasi•Keuangan dan Bank•

Industri di Koridor 2Industri Pengolahan Hilir•Industri Agropolitan•Kelautan dan Pertambangan•Pergudangan•Transportasi•Energi•

Industri di Koridor 3Perdagangan (Hasil Pertanian)•Hotel dan Restoran•Pengolahan•Pergudangan•Transportasi•

investment in Gresik reached 21 percent of the entire realized investment in East Java with a value of Rp 14.67 trillion. Next is, the realized investment in Tuban in 2013 reached 14 per cent with a value of Rp 9.32 trillion.

Growth Corridor 3 (three) with a growth center in Mojokerto, Jombang, Kediri district, Nganjuk, and Madiun.

The highest realized investment during 2013 in Growth Corridor 3 (three) ensued in Mojokerto which reached 5 percent with an investment of Rp 3.27 trillion.

industries in the Three Growth corridorsIndustries in Corridor 1Bangkalan , Surabaya , Sidoarjo , Pasuruan and Malang

Trade• Hotel and Restaurant• Warehousing• Transport • Finance and Banks •

Industries in Corridor 2 ,Downstream Processing Industry• Agropolitan Industry.• Marine and Mining.• Warehousing • Transport • Energy.•

Industries in Corridor Trade (Agricultural Products).• Hotel and Restaurant. • Processing. • Warehousing. • Transport.•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 165

Page 166: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Jawa timur merupakan daerah yang friendly (ramah) bagi investasi. Hampir semua daerah diminati investor sebagai lokasi industri yang aman, nyaman, serta dengan risiko lokal yang hampir tidak ada…’’

“ ... East Java is a friendly area for investment. Almost all the area is desirable by investors as an industrial location that is safe, comfortable, with almost zero local risk ....”

PErusAhAAn PMdn

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur166

Page 167: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

perusahaan pMDNpMDn company

Tjiwi KimiaPeraih terbaik Investment Award 2011

Dari Jawa Timur menyebar ke mancanegara. Ungkapan itu, agaknya, pas untuk menggambarkan keberhasilan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam mengembangkan usahanya di Jawa Timur. PMDN Terbaik I Investment Award Jawa Timur 2011 itu memang lahir di Jawa Timur. Ia lahir di Desa Mlirip, ’’perbatasan’’ Sidoarjo-Mojokerto, tetapi sudah masuk wilayah Mojokerto, salah satu kabupaten yang masuk dalam Koridor Pertumbuhan 3 Jatim. Tepatnya sekitar 45 km dari arah Surabaya.

Tjiwi Kimia didirikan bos Sinar Mas Group Eka Tjipta Wijaya pada 1972 di atas lahan 20 hektare. Pada tahun-tahun pertama keberadaannya, pabrik tersebut hanya memproduksi caustic soda (NaOH). Enam tahun kemudian, didatangkan dua mesin pembuat kertas dari Thailand yang langsung dioperasikan.

Kedatangan mesin tersebut seiring dengan penggabungan perusahaan pembuat pulp Pindo Deli, Kalimantan, menjadi anak perusahaan Sinar Mas Group. Dua mesin itu mampu memproduksi 12.000 MT per tahun. Pada 1984, Tjiwi Kimia mengoperasikan converting plant –pemroses kertas menjadi berbagai macam produk– yang dilengkapi dua mesin exercise book (pencetak buku tulis).

Kapasitas produksi meningkat tajam menjadi 61.500 MT per tahun karena pada 1986 Tjiwi mulai beroperasi dengan tujuh mesin. Pada akhir 80-an, Tjiwi memperluas fasilitas produksinya dengan mendatangkan Cast Coating Plant berkapasitas 6.000 MT per tahun. Cast Coating Plant berfungsi melapisi permukaan kertas dengan berbagai macam lapisan. Misalnya, film.

Untuk mendukung produk ramah lingkungan, Tjiwi Kimia membangun Deinking Plant dengan kapasitas 1.800 MT per tahun. Fasilitas tersebut digunakan untuk mendaur ulang

Tjiwi KimiaBest Investment Award 2011 Winner

Start from East Java to overseas. That phrase, apparently, fit to describe the success of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk in developing its business in East Java. The best DI in Investment Award Jawa Timur 2011 was indeed born in East Java. It was born in Mlirip village, in the ’’border” of Sidoarjo-Mojokerto, but it was already belong to Mojokerto area, one of regencies included in East Java Growth Corridor 3. To be precise, it is about 45 km from Surabaya.

Tjiwi Kimia was founded by Sinar Mas Group’s boss Eka Tjipta Wijaya in 1972 on area of 20 hectares. In the first years, the factory only produces caustic soda (NaOH). Six years later, two paper-making machines were brought from Thailand and directly operated.

The arrival of the machines was along with the incorporation of Pindo Deli pulp manufacturer, Borneo, a subsidiary of the Sinar Mas Group. The two machines were capable of producing 12,000 MT per year. In 1984, Tjiwi Kimia operated converting plant –paper processors into various products - which equipped with two exercise book machines (notebooks printer).

Production capacity increased to 61,500 MT per year due to in 1986 Tjiwi began its operations using seven machines. In the late 80’s, Tjiwi expand its production facilities by purchasing Cast Coating Plant with a capacity of 6,000 MT per year. Its function is to cover (coating) paper’s surface with various layers for example, a film.

To support environmentally friendly products, Tjiwi Kimia built Deinking Plant with a capacity of 1,800 MT per year. The facility used to recycle waste paper into pulp which then

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 167

Page 168: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

sampah kertas menjadi pulp yang kemudian menjadi produk kertas daur ulang. Pada 1989, Tjiwi Kimia mulai mengoperasikan unit pengolahan air dan limbah dengan mengintegrasikan proses fisik, kimia, dan biologi.

Pada 1990, Tjiwi Kimia go public dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Lima tahun kemudian, perusahaan tersebut mendapatkan sertifikat ISO 9002 untuk kualitas sistem manajemen. Ketika unit pengolahan limbah diperluas pada 1998, Tjiwi Kimia mendapatkan sertifikiat ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan.

Pada tahun yang sama, mesin ke-11 mulai dioperasikan. Kapasitas produksi pun meningkat menjadi 1 juta MT per tahun. Kini, dengan 13 mesin, Tjiwi Kimia mampu memproduksi kertas lebih dari 1.200.000 MT per tahun yang didistribusikan ke seluruh dunia.

Produk Tjiwi Kimia bukan melulu kertas gelondongan. Tapi, berbagai jenis kertas semisal art paper, alat-alat tulis, buku, peralatan kantor, kantong belanja, pembungkus makanan, carbonless paper, amplop, continuous forms, dan lain-lain. Dengan kemampuan itu, Tjiwi Kimia mengklaim sebagai produsen stationery terbesar di dunia dalam satu atap. (www. tjiwi.co.id/www. scribd.com, 17 November 2010)

Beberapa Produksi PT Tjiwi KimiaKertas gelondongan•Art paper•Alat-alat tulis, buku, dan peralatan kantor•Kantong belanja•Pembungkus makanan•Carbonless paper•Amplop•Cont• inuous forms, dll

changed into recycled paper products. In 1989, Tjiwi Kimia began operating waste water treatment unit by integrating physical, chemical, and biological processes.

In 1990, Tjiwi Kimia was going public by listing its shares on the Jakarta Stock Exchange. Five years later, the company obtained ISO 9002 certificate for management systems quality. When the waste treatment unit was expanded in 1998, Tjiwi Kimia got ISO 14001 certificate for environmental management systems.

In the same year, the 11th machine started operating. Production capacity was increased to 1 million MT per year. Now, with 13 machines, Tjiwi Kimia is capable of producing paper more than 1,200,000 MT per year which is distributed throughout the world.

Tjiwi Kimia’s products are not merely about paper logs. However, different types of paper such as art paper, stationery, books, office supplies, shopping bags, food wrappers, carbonless paper, envelopes, continuous forms, and many more. With such capability, Tjiwi Kimia claims to be the world’s largest stationery manufacturers under one roof. (www. tjiwi.co.id / www. scribd.com , 17 November 2010 )

some production of PT Tjiwi Kimia

Paper logs • Art paper.• Stationery, books, and office supplies.• Shopping bags.• Food wrapper.• Carbonless paper. • Envelopes.• Continuous forms, etc.•

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur168

Page 169: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pabrik PT H.M. Sampoerna, Pasuruan

Peraih terbaik Invesment Award 2012

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (’’Sampoerna’’) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Perusahaan tersebut memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas. Misalnya, Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild, serta ’’Raja Kretek’’ yang legendaris, Dji Sam Soe. Beberapa tahun silam, PT H.M. Sampoerna berafiliasi dengan PT Philip Morris Indonesia dan menjadi bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia.

Pada 2010, Sampoerna memiliki pangsa pasar 29,1 persen di pasar rokok Indonesia, berdasar hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Akhir 2010, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai 27.600 orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia.

Pada 2012, PT H.M. Sampoerna berusia 99 tahun, yang merupakan sebuah tonggak penting bagi Sampoerna sebagai salah satu perusahaan tertua di Indonesia. Angka 9 adalah angka istimewa dalam sejarah perusahaan. Sejarah perusahaan dan kesuksesan Sampoerna tidak dapat dipisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendiri. Etnis Tionghoa selalu percaya terhadap angka keberuntungan (terutama 6, 8, dan 9) yang mirip dengan pengucapan kata lain dengan makna positif. Angka keberuntungan keluarga Sampoerna adalah sembilan atau ’’jiu’’, yang terdengar seperti kata yang berarti kekal, seperti dalam persahabatan dan pernikahan.

Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi dan filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan. Juga, berkat dukungan merek-merek kuat, karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan lebih gemilang.

Lahir dari Rokok Kretek Linting tangan Liem Seeng tee Sejarah dan keberhasilan PT H.M. Sampoerna Tbk (Sampoerna)

tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendiri. Pada 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Tiongkok, membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya. Perusahaan kecil tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.

Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti ’’kesempurnaan’’.

Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke

PT H.M. Sampoerna Factory- Pasuruan

Best Investment Award 2012 Winner

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“ Sampoerna”) is one of the leading cigarette manufacturers in Indonesia. This company produces a number of widely known cigarettes brands , such as Sampoerna Kretek (formerly called Sampoerna A Hijau ) , A Mild, and a legendary “King of Cigarrete “ Dji Sam Soe . Several years ago PT H.M. Sampoerna affiliated with PT Philip Morris Indonesia and became part of Philip Morris International, the leading cigarette manufacturer in the world.

In 2010, Sampoerna has a 29.1 percent market share in the Indonesian cigarette market, based on AC Nielsen Retail Audit Expanded-Indonesian. At the end of 2010, the number of Sampoerna’s employees its subsidiaries reached 27,600 people. Sampoerna operates six factories in Indonesia and it sells and distributes cigarettes through 59 sales offices throughout Indonesia.

In 2012, PT H.M. Sampoerna turned 99 years old, which is an important milestone for Sampoerna as one of the oldest companies in Indonesia. Number 9 is a special number in the history of the company. Sampoerna’s company’s history and success cannot be separated from the history of the Sampoerna family. Ethnic Chinese is always believe in lucky numbers (especially six, eight, and nine which are similar to the pronunciation of another word with a positive meaning Sampoerna’s family lucky number is nine or “ Jiu”, which sounds like the word for eternal, as in friendship and marriage.

As one of the leading cigarette manufacturer in Indonesia, Sampoerna is proud of the tradition and philosophy that became the basis of a successful company. Also thanks to the support of powerful brands, best employees, while continuing to innovate for a brighter future. Born from Liem Seeng Tee Hand-Rolled Cigarettes

The history and success of PT HM Sampoerna Tbk. (“ Sampoerna”) is inseparable from the history of the founding Sampoerna family. In 1913, Liem Seeng Tee, an immigrant from China makes and sells hand-rolled cigarette in his house in Surabaya. That small company is one of the first companies to manufacture and market cigarettes and white cigarettes.

Popularity of cigarettes is growing by leaps and bounds. In early 1930s, Liem Seeng Tee changed his family name as well as the company name into Sampoerna, which means “perfection”.

Once the business has grown fairly well established, Liem Seeng Tee moved his residences and factory into a

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 169

Page 170: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi.

Bangunan tersebut juga dijadikan tempat tinggal keluarga. Hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan itu kini juga meliputi museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya. Selain itu, merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya.

Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada 1990 dengan struktur usaha modern. Pada periode itu juga dimulai masa investasi dan ekspansi. Sampoerna kemudian berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.

Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc (’’PMI’’), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Pada Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.

Jajaran direksi dan manajemen baru yang terdiri atas gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang dimilikinya sejak seabad lalu.

Sampoerna berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat di Jl Rungkut Industri Raya No 18, Surabaya. Selain di Surabaya, Sampoerna memiliki pabrik di Pandaan (Pasuruan), Malang, dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.

PT H.M. Sampoerna yang meraih apresiasi terbaik Invesment Award 2012 dari Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur adalah pabrik yang berkedudukan di Pandaan, Pasuruan.

complex of abandoned buildings in Surabaya which was then renovated.

The building was also used as a family residence. Up to now, the building known as Taman Sampoerna is still producing hand-rolled cigarettes. The building now also includes a museum that records the history of the Sampoerna family and its business. Besides that, it is one of the main tourist destinations in Surabaya.

The third generation of the Sampoerna family, Putera Sampoerna, took over the helm of the company in 1978. Under his control, Sampoerna developed rapidly and became a public company in 1990 with a modern corporate structure. During this period, investment and expansion was commenced. Sampoerna then managed to strengthen its position as one of the leading companies in Indonesia.

Sampoerna’s success attracted the attention of Philip Morris International Inc. (“PMI”), one of the leading cigarettes companies in the world. In May 2005, PT Philip Morris Indonesia, an affiliate of PMI, acquired the majority ownership of Sampoerna.

Board of directors and new management which consist of professional combination between Sampoerna and PMI are continuing the leadership by creating operational synergies with PMI, as well as keeping the traditions and cultural heritage of Indonesia since a century ago.

Sampoerna is based in Surabaya, with headquarters on Jl. Industri Raya Rungkut No. 18, Surabaya. Besides in Jakarta, Sampoerna has a factory in Surabaya, Pandaan (Pasuruan), Malang, and Karawang. Sampoerna also has corporate representative offices in Jakarta.

PT H.M. Sampoerna, who won the best Investment Award 2012 from the East Java Investment Board (BPM) is a factory based in Pandaan (Pasuruan).

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur170

Page 171: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT Pakuwon Jati Tbk Peraihterbaik Invesment Award 2012

PT Pakuwon Jati (PWON) merupakan perusahaan realestat diversifikasi terkemuka di Surabaya. Bisnis utama perusahaan itu ialah pengembangan ritel, pusat perbelanjaan (mal), perkantoran, kondominium, perumahan eksklusif, perdagangan, serta perhotelan. PWON merupakan salah satu pelopor konsep superblok di Indonesia.

Menurut anggaran dasarnya, lingkup usaha PWON ialah pusat perbelanjaan terkenal di Surabaya. Yakni, Tunjungan Plaza (TP), pusat perkantoran Menara Mandiri, hotel bintang lima Sheraton Surabaya, realestat Pakuwon City, dan kawasan industri.

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) didirikan pada 20 September 1982. Memulai usaha komersialnya pada Mei 1986. PWON berkantor pusat di Eastcoast Center Lt 5, Pakuwon Town Square-Pakuwon City, Jl Kejawan Putih Mutiara No 17, Surabaya. PWON terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak 1989.

Alexander Tedja, pendiri sekaligus presiden komisaris PWON, berpengalaman 30 tahun dalam bisnis properti di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, PWON berkomitmen untuk melanjutkan pertumbuhan dan kinerja prima bagi perusahaan.

Visi PWON ialah menumbuhkan dan menguntungkan semua pihak bersama dengan pertumbuhan perusahaan. Misinya, mengembangkan bisnis ritel di Indonesia, mengembangkan superblok utama dan perkotaan guna meningkatkan kualitas hidup, mengoptimalkan hasil investasi untuk penghuni dan pembeli, serta menjadi pengusaha terbaik dalam industri itu.

PT Pakuwon Jati TbkBest Investment Award 2012 winner

PT Pakuwon Jati (PWON) is a leading diversified real estate company in Surabaya. The company’s main business is the development of retail, shopping centers (malls), offices, condominiums, exclusive residential, commercial, and hospitality. PWON is one of superblock concept pioneers in Indonesia.

According to its Articles of Association, PWON’s scope of business is famous shopping center in Surabaya which Tunjungan Plaza (TP) , Menara Mandiri Office Center, Five Star Sheraton Surabaya Hotel, Pakuwon City real estate , and industrial areas.

Pakuwon Jati Tbk PT (PWON) was established on 20 September 1982. They started theirs commercial operations in May 1986. PWON central office is in Eastcoast Center Fl .5, Pakuwon Town Square - Pakuwon City, Jln Kejawan Putih Tambak No.17 Surabaya. PWON is listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchange since 1989.

Alexander Tedja, the PWON founder and commissioner president has 30 years of experience in the property business in Indonesia. Under his leadership, PWON committed to continuing the growth and excellence performance for the company.

The vision of PWON is to grow and give benefit to all parties together with the growth of the company. Its mission is to develop retail business in Indonesia, to develop primary and urban superblock and to improve the quality of life, optimize the return on investment for the occupants and buyers, as well as being the best company in the industry.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 171

Page 172: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

CV Maju Mapan, TulungagungPeraih terbaik Investment Award 2013

CV Maju Mapan juga merupakan salah satu usaha domestik yang berprestasi bagus. Lembaga usaha yang berlokasi di Jalan Raya I/26, Ngunut, Tulungagung, itu merupakan produsen peralatan yang banyak terkait dengan kebutuhan aktivitas TNI, sekolah, Basarnas, dan lainnya. Misalnya, ransel, parasut, dan tenda. Selain itu, CV Maju Mapan memproduksi tabung gas elpiji ukuran 3 kg.

CV Maju Mapan selama ini menjadi rekanan TNI, Polri, Pindad, TNI-AD, Pelang Merah Indonesia, dan Kementerian Sosial RI. Tentu saja produk-produk CV Maju Mapan, Tulungagung, juga bisa dimanfaatkan atau dibeli warga masyarakat umum yang memerlukan, terutama produk tabung gas elpiji.

CV Maju Mapan didirikan pada 1974. Lembaga usaha itu menempati area lebih dari 2 hektare dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 1.100 orang. CV Maju Mapan berawal dari industri tenun berskala kecil, menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), dan dijalankan dengan proses manual CV.

CV Maju Mapan , TulungangungBest Investment Award 2013 winner

CV Maju Mapan is also one of domestic businesses which have great achievements. Business institution which located in Jalan Raya 1/26, Ngunut, Tulungagung is equipment manufacturer related to the needs of military activity, schools, Basarnas, and many others. For example, backpacks, parachutes, and tents. Besides that, it produces 3 kg LPG cylinder.

CV Maju Mapan has been the partner of military, police, PINDAD, Army, Palang Merah Indonesia, and the Ministry of Social Affairs. Their products can be purchased by common citizens, especially LPG cylinder products.

The company was established in 1974. This business institution occupies an area of more than 2 ha and employs more than 1,100 people. It was originated from small-scale weaving industry, using a poor loom machines (non-machine), and the process run manually.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur172

Page 173: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Babak berikutnya, CV Maju Mapan berkembang pesat. Dalam rentang waktu 31 tahun sejak 1983, CV Maju Mapan telah menggunakan mesin-mesin modern yang didatangkan dari Jepang, Taiwan, Korea, dan Tiongkok.

Saat ini terdapat 42 unit mesin tenun terpal , 52 mesin tenun webbing, 2 unit mesin coating kain, dan mesin-mesin pendukung seperti high press jigger, mesin scouring, mesin stenter, mesin roll, steam dan oil boiler, 379 mesin jahit beserta 11 unit mesin potong kain, serta 62 mesin perbengkelan logam.

Produk utama CV Maju Mapan ialah tenda-tenda standar TNI-Polri seperti tenda peleton, tenda komando, tenda regu, tenda rumah sakit, tenda TNI model oval, MCK lapangan, velbed aluminium , ransel punggung besar dan ransel punggung kecil, koppelriem dan ikat pinggang TNI-Polri, tenda pengungsi, tenda keluarga, tenda posko, tenda UNICEF, meja dan kursi lapangan, serta dapur lapangan.

Produk terbaru CV Maju Mapan, tercatat antara lain, parasut udara orang (PUO) utama MC1 1C yang telah diuji dan bersertifikat dari Litbang AD dan Litbang AU.

In the next round, CV Maju Mapan was growing rapidly. In the span of 31 years since 1983, CV Maju Mapan has used modern machinery imported from Japan, Taiwan, Korea, and China.

Currently, there are 42 units sheeting loom, 52 webbing loom, 2 units of cloth coating machines, and supporting machines such as the High Press Jigger, Scouring Machine, Stenter Machine, Roll Machine, Steam and Oil Boilers. 379 sewing machines along with 11 units of cloth cutting machines, and 62 metal workshop machines.

The main products of CV Maju Mapan are tents --standard military/police tents, such as Platoon, Command, Team, and Hospital tents, as well as Military Oval-shaped tent, Field for public bathing-washing-toilet facilities, Velbed Aluminum, Large and Small Backpacks, Army-Police ‘s Koppelriem and Belt, Refugee Tent, Family Tent, Post and UNICEF Tents, Field Table and Chairs, and Field Kitchen.

Their latest product is Parasut Udara Orang Utama MCI-IC (PUO MCI-IC Main Air Parachute for People)) which has been tested and certified from the Army and Navy Research and Development.*

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 173

Page 174: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’… Beberapa industri besar yang sudah mapan beroperasi atau menjalankan aktivitas industrialnya di wilayah Koridor Pertumbuhan 1, 2, dan 3 Provinsi Jawa timur. terdapat industri besar (manufactory) dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), swasta, dan milik badan usaha milik negara (BuMN). Ada pula industri besar milik investasi swasta dari penanaman modal asing (PMA)…’’

“ ....Some of the major and established industries operate or run their industrial activities in Growth Corridor 1, 2 , and 3 of East Java Province . there is a large industry (manufactory) of domestic investment (DI), private, and State Owned Enterprises (SOEs). there is also a large industry -owned by private investment from foreign investment (FDI) .... “

PErusAhAAn PMdn

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur174

Page 175: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT Semen Indonesia Menuju Produksi 31 Juta Ton

Di Gresik ada PT Semen Gresik Tbk –kini bermetamorfosis menjadi PT Semen Indonesia Tbk– yang merupakan pabrik semen terbesar di Asia Tenggara. Ada pula pabrik pupuk kimia terbesar di Indonesia, PT Petrokimia.

PT Semen Gresik diresmikan Presiden Pertama Indonesia Soekarno pada 7 Agustus 1957 –11 tahun setelah Indonesia merdeka. Pada 8 Juli 1991, PT Semen Gresik mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan menjual 40 juta lembar saham ke masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Itulah BUMN (badan usaha

pMDN dan pMA

PT Semen Indonesia Toward 31 Million Ton Production

In Gresik, there is PT Semen Gresik Tbk --now changed its name into PT Semen Indonesia Tbk-- which is the largest cement factory in Southeast Asia. There is also the largest chemical fertilizer factory in Indonesia, PT Petrokimia.

PT Semen Gresik was inaugurated by First Indonesian President Sukarno on August 7, 1957 --11 years after Indonesia’s independence. On July 8, 1991, PT Semen Gresik registered at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange by selling 40 million shares to the public with a value of Rp 1,000 per share. That was the first go-public SOE (State Owned

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 175

Page 176: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

milik negara) pertama yang go public. Komposisi pemegang saham adalah 73 persen negara Republik Indonesia (RI) dan 27 persen masyarakat.

Tahun 2014 ini PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan kapasitas produksi hingga lebih dari 31 juta ton. Naik tipis jika dibandingkan dengan kapasitas produksi pada 2013 yang mencapai 30 juta ton.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto kepada www.sindonews.com (5 Mei 2014) menyatakan, target produksi itu ditopang pabrik semen Tonasa dan Tuban yang kapasitas produksinya sudah meningkat. ’’Juga, didukung pembangunan dua pabrik baru milik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, serta PT Semen Padang, Sumatera Barat. Dua pabrik senilai Rp7,5 triliun itu akan mulai digarap pada kuartal I tahun ini juga,’’ kata Dwi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa malam (4/2/2014).

PT Semen Indonesia memang terus berekspansi ke banyak wilayah di luar Gresik dan Jawa Timur. Dengan demikian, pada 2016 diharapkan kapasitas produksi mencapai 39,3 juta ton. Dan pada 2017 naik menjadi 40,8 juta ton.

Company). The composition of shareholders is 73 percent by the Republic of Indonesia (RI) and 27 percent by the public.

This 2014 PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) is targeting a production capacity of 31 million tons in 2014. Rise slightly than the production capacity in 2013 which reached 30 million tons.

President Director of PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, to www.sindonews.com (on May 5, 2014), said that the production target is supported by Tonasa and Tuban cement factory which have increased their production capacity. “It is also supported by the construction of two new factories owned by PT. Semen Indonesia in Rembang, Central Java and PT. Semen Padang, West Sumatra. Both factories worth Rp 7.5 trillion will begin to construct on the first quarter of this year, “said Dwi at Balai Kartini, Jakarta, Tuesday night ( 04/02/2014 ).

PT Semen Indonesia continuously expands into many areas outside Gresik, East Java. By doing so, it is expected that in 2016 the production capacity will reach 39.3 million tons and in 2017 rise to 40.8 million tons.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur176

Page 177: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT Petrokimia, Produsen Pupuk Terlengkap

Selain PT Semen Gresik, di Gresik terdapat perusahaan besar lain milik BUMN. Yakni, PT Petrokimia. Petrokimia merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia. Berbagai pupuk produksi Petrokimia, antara lain, Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK, dan pupuk organik, Petroganik. Petrokimia juga mempunyai produk nonpupuk semisal asam sulfat, asam fosfat, amoniak, dry ice, aluminium fluoride, dan cement retarder.

Petrokimia Gresik menempati lahan 450 hektare. Tujuan utama pendirian pabrik pupuk ini, antara lain, memenuhi kebutuhan pupuk nasional guna meningkatkan produksi pertanian bangsa Indonesia sebagai bangsa agraris.

PT Petrokima Gresik awalnya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunan ditandatangani pada 10 Agustus 1964 dan mulai berlaku pada 8 Desember 1964. Proyek tersebut diresmikan Presiden Soeharto pada 1972. Selanjutnya, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi perusahaan itu. Semula, Petrokimia Gresik berstatus Perusahaan Umum

PT Petrokimia, The Most Complete Fertilizer Manufacturer

In addition to PT Semen Gresik, there is other large SOE company in Gresik. It is PT Petrokimia. Petrokimia is the most complete fertilizer producer in Indonesia. Some of the fertilizer produced by Petrokimia are Urea, ZA, SP - 36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK, and organic fertilizers named Petroganik. Petrokimia also have non-fertilizer products such as sulfuric acid, phosphoric acid, ammonia, dry ice, aluminum fluoride, and cement retarder.

Petrokimia Gresik occupies 450 hectares of land. The main goal of this fertilizer factory, among others, to meet the needs of the national fertilizer in order to increase Indonesia agricultural production as an agricultural nation.

PT Petrokimia Gresik was originally called Proyek Petrokimia Surabaya. The contract was signed on August 10, 1964 and started valid on December 8, 1964. This project was inaugurated by President Suharto in 1972. Subsequently, the date was designated as the anniversary of the company.

Initially , the status of Petrokimia Gresik was Public Company

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 177

Page 178: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

(Perum) berdasar PP No 55/1971, kemudian berubah menjadi Persero dengan PP No 35/1974 jo PP No 14/1975. Pada 1997, Petrokimia Gresik menjadi anggota holding PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang dengan PP No 28/1997.

Sebagai perusahaan besar, Petrokimia Gresik punya fasilitas dermaga bongkar muat di dekat pabrik. Pelabuhan tersebut berbentuk huruf T, dengan panjang 625 meter dan lebar 36 meter. Dermaga tersebut dilengkapi continuous ship unloader (CSU) yang berkapasitas 8.000 ton per hari, dua unit cangoroo crane dengan kapasitas 8.000 ton per hari, serta dua unit ship loader dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton per hari.

Selain itu, dermaga dilengkapi belt conveyor sepanjang 22 km dan fasilitas pemipaan untuk bahan cair. Di sisi laut dermaga, dapat bersandar tiga kapal berbobot mati 40.000 ton, sedangkan sisi darat dapat disandari kapal dengan bobot mati 10.000 ton.

Fasilitas lain yang mendukung perusahaan itu adalah pembangkit tenaga listrik. Untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin pasokan daya listrik demi lancarnya operasional pabrik, Petro mengoperasikan gas turbine generator (GTG) dan steam turbine generator (STG) yang mampu menghasilkan daya listrik 53 MW.

Kapasitas produksi masing-masing produk berbeda. Misalnya, pupuk Urea 460.000 ton per tahun, sedangkan pupuk fosfat 1.000.000 ton per tahun. Jika ditotal, semua jenis pupuk produksi Petrokimia tersebut mencapai 4.430.000 ton per tahun. Sedangkan nonpupuk tercatat 1.647.600 ton per tahun.

Selain memproduksi dan memasarkan produknya, PT Petrokimia Gresik menawarkan berbagai bentuk jasa dan pelayanan. Antara lain, jasa pelabuhan, keahlian, fabrikasi, penelitian laboratorium, konstruksi dan rancang bangun, serta pendidikan dan pelatihan.

(Perum) based on Government Regulation (PP) No. 55/1971 , then changed to Persero with PP No. 35/1974 jo No. 14/1975. In 1997, Petrokimia Gresik became a holding member of PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang with PP No. 28/1997.

As a large company, it has dock loading and unloading facilities near the factory. The port has T -shaped, with a length of 625 meters and width of 36 meters. The dock is equipped with continuous ship un-loader (CSU) with a capacity of 8,000 tons per day, two units of kangaroo cranes with a capacity of 7,000 tons per day, as well as two units of ship loader with a capacity of 1,500 tons per day each.\

Additionally, the dock also equipped with conveyor belt 22 km and plumbing facilities for liquid materials. On the ocean side of the dock, three vessels able to lean with a dead weight of 40,000 tons, while on the land side, it can be leaned with a dead weight of 10,000 tons.

Other facilities that support the company is a powerhouse. In order to meet the needs and ensure the supply of electric power for the sake of smooth plant operations, Petro operate a gas turbine generator (GTG) and a steam turbine generator (STG) which is capable of generating 53 MW of electrical power.

The production capacity of each product is different for example, 460,000 tons of urea per year, while the phosphate fertilizer is 1,000,000 per year. In total, all kinds of Petrokimia fertilizer production reached 4.43 million tons per year. While non-fertilizer recorded at 1.6476 million tons per year.

In addition to producing and marketing their products, PT Petrokimia Gresik offer various forms of merit and service among other things, port services, expertise, fabrication , research laboratories, construction and design, as well as education and training.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur178

Page 179: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT INKA Madiun, Produsen Kereta dan Lokomotif

Hari itu, Selasa, 7 Februari 2012, sebuah rail bus baru siap di Stasiun Madiun. Tepat pukul 10.15, rail bus meluncur ke Nganjuk. Empat jam kemudian, rail bus itu kembali ke Stasiun Madiun. Bus yang berjalan di atas rel itu baru saja menjalani run test. Laju rail bus sangat lancar tanpa kendala dengan kecepatan rata-rata 70–80 km per jam.

Rail bus warna merah menyala dengan gambar rumah gadang itu merupakan rail bus ketiga produksi PT INKA (Industri Kereta Api), Madiun. Kendaraan tersebut merupakan pesanan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian yang rencananya dioperasikan di Padang, Sumatera Barat. Dua rail bus sebelumnya dioperasikan di Palembang pada 2008, kemudian di Solo pada 26 Juli 2011.

Pada peresmian di Solo, Menteri Perhubungan (ketika itu) Freddy Numberi mengatakan, rail bus yang melayani rute Solo–Wonogiri (33 km) itu bernilai hampir Rp 17 miliar. Rail bus tersebut merupakan rail bus pertama yang dioperasikan di Jawa. Satu rangkaian bus terdiri atas tiga gerbong dengan kapasitas 180 penumpang. Kecepatan maksimum sekitar 100 km per jam. Bus kereta itu dilengkapi AC serta rak bagasi untuk menempatkan barang penumpang.

Produk utama PT INKA memang kereta penumpang, kereta barang, dan lokomotif. Tetapi, belakangan PT INKA Madiun, perusahaan milik BUMN itu, memproduksi jenis kendaraan lain untuk transportasi darat. Sejauh ini, produk kereta penumpang PT INKA meliputi kereta listrik, kereta diesel, diesel elektrik, dan diesel push pull. Kereta kelas eksekutif, kelas bisnis, kelas ekonomi, kereta makan, kereta pembangkit, dan kereta kompartemen. Sedangkan produk kereta barang berupa coal car, tank car, box car, telescopic car, cement wagon, half side car, ballast car, caboose, dan flat car.

Untuk jenis transportasi lain, selain rail bus yang sudah dioperasikan, PT INKA juga sedang mengembangkan Inobus dan city car yang dinamakan GEA, kependekan dari Gulirkan Energi Alternatif. Prototipe mobil mungil itu dibuat pada 2008 dengan mesin dari Tiongkok. Pada edisi 2009, GEA telah menggunakan mesin yang dikembangkan BBPT, Rusnas.

Mobil yang disebut-sebut sebagai cikal bakal mobil nasional (mobnas) itu diharapkan mampu menjadi solusi berkendara di kota, di jalanan yang sering macet, atau tempat parkir yang sempit. GEA, dengan kapasitas mesin 650 cc, bisa menggunakan bahan bakar gas atau bensin. PT INKA telah melakukan uji coba dengan menempuh jarak sekitar 10 km dengan kecepatan 85 km per jam.

PT INKA didirikan pada 19 Agustus 1981. Perusahaan itu

PT INKA Madiun, Railway and Locomotive Manufacturer

That day, Tuesday, February 7, 2012, a new rail bus was standby at Madiun Station. At 10:15 sharp, the bus ran to Nganjuk. Four hours later, it was back to Madiun Station. Bus that ran on the tracks has just undergone a run test. The rapid was very smooth without any obstacles at an average speed of 70-80 km per hour.

Rail bus with a bright red color and a gadang house image is the third rail bus produced by PT INKA (railroad industry), Madiun. That vehicle is an order from Ministry of Transportation through Director General of Railways, which is planned to operate in Padang, West Sumatra. Two rail bus was previously operated in Palembang in 2008, then in Solo on July 26, 2011.

At the inauguration in Solo , Minister of Transport (at that time) Freddy Numberi said the rail bus served Solo – Wonogiri route (33 km ) was worth nearly USD 17 billion. The rail bus is the first rail bus operated in Java. The series consists of three carriages with a capacity of 180 passengers. The maximum speed is about 100 km per hour. Bus train was equipped with AC and a luggage rack to put passenger’s stuff.

The main products of PT INKA are passenger trains, freight trains, and locomotives. But lately, PT INKA Madiun, a state owned company, producing another type of vehicle for land transport. So far, the products of PT INKA include electric trains, diesel trains, diesel electric, and diesel push- pull. Executive, business, and economy class trains, diner, train generator and compartment trains. While freight train products are coal car, tank car, box car, telescopic car, cement wagons, half side car, ballast car, caboose and flat car.

Other types of transport besides rail bus that have been operated, PT INKA also developing Inobus and city car called GEA , stands for (Gulirkan Energi Alternatif – a shout out similar to Let’s Use Alternative Energy). The prototype was made in 2008 using the machines from China. In 2009 edition, GEA has been using a machine developed by BBPT, Rusnas.

The car which is touted as the forerunner of the national car (mobnas) was expected to be a driving solution in the city, the streets are often jammed, or narrow parking space. GEA, with a machine capacity of 650 cc, can use gas fuel or gasoline. PT INKA has tested a distance of approximately 10 km with a speed of 85 miles per hour.

PT INKA was founded on August 19, 1981. It was the

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 179

Page 180: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

merupakan pengembangan Balai Yasa milik PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) –sekarang PT Kereta Api– yang membuat lokomotif bertenaga uap. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan teknologi, lokomotif uap tidak dioperasikan lagi. Karena itu, Balai Yasa dialihfungsikan menjadi industri kereta api.

Kini PT INKA menjelma menjadi industri perkeretaapian modern. Dengan visi menjadi perusahaan berkelas dunia, aktivitas bisnis pun berkembang mulai penghasil produk dasar menjadi penghasil produk dan jasa perkeretaapian serta transportasi bernilai tinggi.

PT INKA juga memiliki misi untuk menciptakan keunggulan kompetitif dalam bisnis serta teknologi sarana perkeretaapian dan transportasi untuk menguasai pasar domestik. Tidak menutup kemungkinan pula ke depan PT INKA berupaya menjadi pemenang dalam persaingan bisnis di pasar besar regional ASEAN (AFTA/ASEAN Free Trade Area) dan dalam persaingan dengan negara-negara berkembang lain di dunia.

Dalam persaingan global, PT INKA mengembangkan berbagai jenis produk di bawah kendali sistem manajemen mutu ISO 9001 dan kemitraan global. Antara lain, melakukan joint venture dengan General Electric untuk memproduksi lokomotif. Selain untuk kebutuhan domestik, produk PT INKA juga diekspor, terutama ke Malaysia.

development of Balai Yasa which belonged to PJKA (Railway Company) --now PT Kereta Api-- that made steam-powered locomotive. In line with the needs of the technology, the steam locomotive is not longer operated. Thus, Balai Yasa was converted into a railway industry.

Today, PT INKA transformed into a modern railway industry. With a vision of becoming a world-class company, the business activity is growing from a producer of basic product into a producer of railway services and products as well as high value transport.

PT INKA also has a mission to create a competitive advantage in business and technology of railways and transport to dominate domestic market. In the future, it is not impossible for them to become a winner in business competition on ASEAN regional market (AFTA - ASEAN Free Trade Area) and in competition with other developing countries in the world.

In global competition, PT INKA develops many kinds of products under the control of ISO 9001 quality management system and global partnership , among other things, a joint venture with General Electric to produce locomotives . In addition to domestic needs, PT INKA’s products are also exported, particularly to Malaysia.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur180

Page 181: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PT PAL Indonesia (PT PAL)

Jawa Timur juga menjadi lokasi industri milik badan usaha milik negara (BUMN) di sektor industri maritim. Industri tersebut ialah PT PAL Indonesia yang bergerak di bidang industri kapal perang dan kapal niaga. Perusahaan itu juga memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasar pesanan. PT PAL tidak hanya memenuhi kebutuhan kapal di dalam negeri. Tapi, juga banyak memenuhi permintaan dari luar negeri.

Misalnya, pada Januari 2012, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa Timor Leste berencana membeli kapal patroli buatan PT PAL Indonesia. Pembelian tersebut menggunakan sistem business-to-business antara pemerintah Timor Leste dan PT PAL. Selain Timor Leste, pemerintah Filipina berminat membeli kapal jenis landing platform dock (LPD). LPD adalah jenis kapal amfibi pengangkut peralatan militer yang dilengkapi landasan helikopter. (vivanews.com, 18 Januari 2012)

Produk kapal perang (kapal cepat dan kapal khusus) sebenarnya dikembangkan untuk permintaan pasar domestik (dalam negeri Indonesia). Itu, terutama, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah seperti Kementerian Pertahanan, Kepolisian, Kementerian Kelautan, Bea & Cukai, serta pemerintah daerah yang memiliki wilayah pantai serta kebutuhan usaha swasta. Dalam perkembangannya, tidak sedikit negara tetangga yang tertarik membeli produk PT PAL tersebut.

Produk-ProdukProduk kapal cepat kapal khusus yang dikuasai PT PAL,

antara lain, LPD 125 M, kapal patroli cepat lambung baja kelas 57m; kapal patroli cepat/kapal khusus lambung aluminium kelas sampai dengan 38 m; tugboat; anchor handling tug (supply) sampai kelas 6.000 BHP; kapal ikan sampai dengan 600 GRT; serta kapal feri dan penumpang sampai dengan 500 PAX.

Di sisi lain pengembangan, produksi kapal niaga diarahkan ke pasar internasional, pengembangan model-model industri pelayaran nasional, dan pelayaran perintis untuk penumpang dan barang (cargo). Saat ini kapasitas produksi per tahun mencapai tiga unit kapal dengan ukuran 50.000 DWT (deadweight tonnage) dan dua unit kapal dengan ukuran 20.000 DWT.

Teknologi kapal niaga yang dikuasai PT PAL, antara lain, kapal Bulker sampai dengan 50.000 DWT, kapal kontainer sampai dengan 1.600 TEUs, kapal tanker sampai dengan 30.000 DWT, serta kapal penumpang sampai dengan 500 PAX. Sedangkan produk yang telah dikembangkan, antara lain, kapal kontainer sampai dengan 2.600 TEUs, kapal chemical tanker sampai dengan 30.000 DWT, dan kapal LPG sampai dengan 5.500 DWT.

PT PAL INDONESIA (PT PAL)

East Java is also become industrial location for State-Owned Enterprise (SOEs) in maritime industry. That industry is PT PAL Indonesia, which engaged in warships and merchant ships. The company is also providing ships repair and maintenance services as well as general engineering with a particular specification by order or request. PT PAL is not only fulfilling the ship domestic needs of the ship but also the demand from abroad.

For example, in January 2012, Minister of Defense Purnomo Yusgiantoro said that Timor Leste is planning to buy a patrol boat made by PT PAL Indonesia. The purchase is based on a business to business system between Timor Leste government and PT PAL. Besides Timor Leste, the Philippines government is interested in buying Landing Platform Dock (LPD) ship. LPD is a type of amphibious ships for military equipment carrier equipped with helicopter pad. (vivanews.com, January 18, 2012).

Warship products (fast ship and specialized ship) were actually developed for domestic market demand (within Indonesia). It was especially made to meet the needs of government such as the Ministry of Defense, Police, Ministry of Maritime Affairs, Customs & Excise, and local governments that have coastal areas as well as the needs of private enterprises. In its development, many neighboring countries are interested in buying PT PAL’s products.

ProductsSpecial fast ship products which PT PAL is specialized in

are LPD 125 M, fast patrol boat class steel hull of 57 m; fast patrol boat/ special boat class aluminum hull ship up to 38 m; tugboat; anchor handling tug (supply) up to 6000 BHP class, fish boats up to 600 GRT, as well as passenger ships and ferries up to 500 pax.

Besides the development, the production of commercial ships is directed to the international market, the models development of the national shipping industry, and a pioneer cruise for passengers and goods (cargo). Currently, the production capacity per year reach three unit ships with each size of 50,000 DWT (deadweight tonnage) and two units of ships with size of 20,000 DWT.

Merchant ship technology owned by PT PAL, among others, Bulker ship up to 50,000 DWT, container ships up to 1,600 TEUs, tankers up to 30,000 DWT, passenger ships up to 500 PAX. While the developed products are container ships up to 2,600 TEUs, chemical tankers up to 30,000 DWT, and LPG ships up to 5,500 DWT.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 181

Page 182: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Melayani Jasa PemeliharaanDi sektor jasa pemeliharaan dan perbaikan, PT PAL

melayani nonkapal maupun kapal tingkat depo dengan kapasitas docking 600.000 DWT per tahun. Selain itu, PT PAL menyediakan jasa annual (special survey) dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang, pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata, serta overhaul kapal selam.

Peluang pasar untuk kategori pelayanan jasa seperti itu berasal dari TNI-AL, swasta, pemerintah, serta kapal-kapal yang singgah dan berlabuh di Surabaya, dengan jumlah yang mencapai 6.800 kapal per tahun.

Bidang Rekayasa Umum PT PAL yang berlokasi di kawasan Ujung, Surabaya, itu telah menguasai teknologi produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik.

Menggarap Anjungan Lepas PantaiPada 2014, PT PAL Indonesia (Persero) membidik proyek-

proyek rekayasa umum anjungan lepas pantai (offshore) untuk industri hulu migas. Direktur Produksi PT PAL Indonesia Edi Widiarto menyatakan, proyek engineering, procurement, construction and installation (EPCI) dari Divisi General Engineering menyumbang 30 persen pendapatan perseroan.

Selain dari proyek rekayasa umum, proyek kapal perang berkontribusi 50 persen, kapal niaga 5 persen, dan sisanya jasa perawatan kapal. ’’Kami terus perkuat segmen proyek general engineering. Kalau bisa sebanyak-banyaknya,’’ kata Edi di sela-sela First Steel Cutting Project Well Head Platform Madura BD pesanan Husky CNOOC Madura Limited (HCML) di Surabaya, Rabu, 30 April 2014.

Proyek HCML, kata Edi, merupakan yang kedelapan dari proyek sejenis. Anjungan itu akan ditempatkan di Lapangan BD, Blok Madura Strait. Platform anjungan memiliki tinggi 55 meter dengan dilengkapi pipa 16 inci bawah laut sepanjang 52 kilometer untuk menyalurkan gas bumi ke titik serah di PLTG Grati, Pasuruan. Proyek senilai USD 126 juta itu diperkirakan

Serving Maintenance ServicesIn maintenance and repair service sector, PT PAL also serves

non-ship and depot level ship with a docking capacity of 600,000 DWT per year. In addition, PT PAL provides annual services (special survey) and overhaul for commercial ships and warships, maintenance and repair of electronics and weapons, as well as overhaul submarines.

Market opportunities for this category service are come from the Navy, private, government, and the ships were stopped and anchored in Surabaya which the number reached 6,800 ships per year

PT PAL General Engineering Division which located in Ujung, Surabaya, has mastered production technology of supporting component in powerhouse industry.

Working on offshore PlatformIn 2014, PT PAL Indonesia (Persero) is targeting offshore

general engineering projects for the upstream oil and gas industry. Director of Production of PT PAL Indonesia Edi Widiarto said that Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) projects from General Engineering Division accounted for 30 percent of company revenue.

Aside from general engineering projects, warships projects contribute 50 percent, merchant ships 5 percent and the remaining is ship maintenance services. “We continue to strengthen segment project of general engineering. As many as possible, “Edi said on the First Steel Cutting Project Well Head Platform Madura BD as an order from Husky CNOOC Madura Limited (HCML) in Surabaya, Wednesday, April 30, 2014.

HCML project, said Edi, is the 8TH of a similar project. The platform will be placed in BD Field, Madura Strait Block. The platform has a height of 55 meter equipped with 16 -inch pipe under the sea along 52 kilometers to distribute natural gas to the point handling in PLTG Grati, Pasuruan. The projects worth US.$ 126 million was expected to enter the commissioning

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur182

Page 183: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

masuk tahap commissioning pada Maret 2015.

Platform top side dan jacket dikerjakan sekitar 18 bulan dari keseluruhan pengerjaan proyek selama 30 bulan sejak Juli 2013. PT PAL membentuk konsorsium dari Offshore Oil Engineering Co Ltd (COOEC) dan PT Supasi Widya Engineering untuk tahap pengerjaan engineering dan pengadaan material di bawah pengawasan Biro Klasifikasi Indonesia. ’’Empat puluh persen bahan baku berasal dari domestik dan sisanya masih impor,’’ ujar Edi.

Vice President HCML Budianto Tomas mengungkapkan, Lapangan BD diproyeksikan untuk produksi komersial pada awal 2016. Lapangan itu menyimpan potensi gas bumi hingga 110 juta kaki kubik per hari. Dia berharap PT PAL Indonesia bisa merealisasikan proyek sesuai target. ’’Saya dengar PT PAL ini sering terlambat menyelesaikan proyek. Tapi, harus dilihat terlambatnya itu di mana. Saya yakin PT PAL bisa tepat waktu,’’ tegas Tomas. (www.tempo.co.id, 1 Mei 2014)

Berasal dari Marine EstablishmentPT PAL Indonesia (Persero) semula hanyalah perusahaan

galangan kapal bernama Marine Establishment (ME) yang didirikan pemerintah Belanda pada 1939. Warga Surabaya yang tinggal di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak menyebutnya Marina. Pada masa pendudukan Jepang, nama perusahaan tersebut diubah menjadi Kaigun SE 2124.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah menasionalisasi perusahaan itu, lalu mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada 15 April 1980, pemerintah mengubah status perusahaan dari perusahaan umum (perum) menjadi Perseroan Terbatas sesuai akta No 12 yang dibuat Notaris Hadi Moentoro SH. (www.pal.co.id)

Berkat kemampuan rancang bangun yang menonjol dari para teknisinya, PT PAL berhasil memasuki pasar internasional dengan kualitas yang diakui dunia. Kapal-kapal produksi PT PAL pun melayari perairan di seluruh dunia.*

phase in March 2015.

Top side and jacket platforms were undertaken for approximately 18 months of the entire project work for 30 months from July 2013. PT PAL set up a consortium from Offshore Oil Engineering Co. Ltd. (COOEC) and PT Supasi Widya Engineering for engineering construction and materials procurement phases under the supervision of Indonesia Classification Bureau. “Forty percent of raw materials were from domestic but the rest still imported,” said Edi.

Vice President of HCML, Budianto Tomas, said that BD Field is projected to commercial production in early 2016. The field holds the potential of natural gas as much as 110 million cubic feet per day. He hopes that PT PAL Indonesia can realize the project on target. “I heard that PT PAL is often too late in completing the project, but we have to see where the delay occurs, I ‘m sure PT PAL can be on time , “ said Tomas. (www.tempo.co.id dated May 1, 2014 )

Derived from Marine Establishment PT PAL INDONESIA (Persero), originally just a shipbuilding

company called Marine Establishment (ME) which established by the Dutch government in 1939. Surabaya residents living in the area of Tanjung Perak port called it Marina. During the Japanese occupation, the company name was changed to Kaigun SE 2124.

After Indonesian independence, the government nationalized the company then changed its name to Penataran Angkatan Laut (PAL). On 15 April 1980, the government changed the status of the company’s from public company (Perum) into a Limited Liability Company (Perseroan Terbatas) in accordance with deed No. 12 which created by Notary Hadi Moentoro SH. (www.pal.co.id)

Thanks to the engineers’ design ability, PT PAL successfully entered international market that is recognized worldwide. The ships produced by PT PAL were sail around the world. *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 183

Page 184: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Divisi Amunisi PT Pindad, Malang

PT Pindad merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) tertua di Indonesia. Sejarah PT Pindad berawal pada 1808 ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan bengkel persenjataan bernama Artillerie Constructie Winkel (ACW) di Surabaya.

Dalam perkembangannya, pada 1918 –lebih dari seabad kemudian–, ACW dipindahkan ke Bandung. Lalu, pada 1924, AWC digabung dengan Pabrik Amunisi Ringan (WDW), Pabrik Bahan Peledak dan Munisi Berat (PW), serta Pabrik Munisi Berat (PF). Namanya pun berubah menjadi Perbengkelan Artileri (PA).

Setelah Indonesia merdeka, khususnya setelah Konferensi Meja Bundar, pemerintah Indonesia menasionalisasi hampir seluruh industri strategis Belanda. ACW pun berganti nama

Ammunition Division of PT Pindad, Malang

PT Pindad is one of the oldest state-owned enterprises (SOEs) in Indonesia. The history of PT Pindad began in 1808 when the Dutch colonial government established a weapons workshop named Artillerie Constructie Winkel (ACW) in Surabaya.

In its development in 1918 - more than a century later - ACW moved to Bandung. Then in 1924, AWC merged with Pabrik Amunisi Ringan (Lightweight Ammunition Factory (WDW)), Pabrik Bahan Peledak dan Munisi Berat (Explosives and Heavyweight Ammunition Factory (PW)), and Pabrik Munisi Berat (Heavyweight Munitions Factory (PF)). Its name was changed to Artillery Workshop (PA).

After Indonesian independence, especially after the Round Table Conference, the Indonesian government nationalized almost all Netherlands strategic industries. ACW was renamed

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur184

Page 185: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

menjadi Pabrik Senjata Amunisi (PSA) dengan manajemen dipegang TNI-AD. Namanya pun kembali berubah menjadi Perindustrian Angkatan Darat yang kemudian populer dengan akronim Pindad.

Pada 29 April 1983, status Pindad berubah menjadi BUMN dengan nama perusahaan menjadi PT Pindad. Saat ini manajemen perusahaan berada di bawah holding company PT BPIS.

Sejak 1983, ketika sudah menjadi perseroan terbatas (PT), PT Pindad mengembangkan basis bisnisnya. Bukan hanya produk industri berbasis perlengkapan dan persenjataan militer. PT Pindad juga mengembangkan produk nonkemiliteran. Misalnya, mesin pembangkit listrik (generator), alat-alat mesin, serta perangkat mekanikal dan elektrikal.

Industri Pesenjataan dan Peralatan MiliterProduksi PT Pindad dilaksanakan di dua lokasi. Pertama

adalah Divisi Amunisi di Turen, Malang, Jawa Timur. Pabrik amunisi tersebut menempati lahan 160 hektare. Lalu, yang kedua adalah Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kompleks itu menempati lahan 66 hektare.

PT Pindad terdiri atas dua direktorat. Yakni, Direktorat Produk Militer dan Direktorat Produk Komersial. Direktorat Produk Militer membawahkan, antara lain, Divisi Amunisi, Divisi Senjata, serta Unit Bisnis Workshop dan Prototipe. Sedangkan Direktorat Produk Komersial membawahkan Divisi Mekanik, Listrik, Forging dan Pengecoran, Unit Bisnis Tool Shop, Stamping, dan Laboratorium

Untuk Direktorat Produk Militer, PT Pindad mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri atas 1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian staf.

Divisi Amunisi di Turen, Malang, Jawa Timur, memenuhi kebutuhan permintaan pemerintah dan swasta, khususnya Mabes TNI dan Mabes Polri. Divisi Amunisi di Turen, Malang, juga memiliki fasilitas produksi yang dilengkapi pendirian filling plant untuk mendukung produksi mortar shells, bom, TNT blocks, dan shaped charges.

Divisi Amunisi Direktorat Produk Militer PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis amunisi dan logistik militer, pyrotechnics, serta peralatan untuk mendukung kebutuhan pemerintah maupun swasta.

Produk Divisi Amunisi di Turen, Malang, melalui pengujian dengan standar NATO dan militer Amerika Serikat. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan dari waktu ke waktu untuk mendapatkan analisis yang akurat terhadap desain dan

to Pabrik Senjata Amunisi (Ammunition Weapon Factory (PSA)) with its management under the Army. His name was again changed to Perindustrian Angkatan Darat (Army Industry) which was then popular with the acronym PINDAD.

On April 29 1983, its status changed into SOE with PT Pindad as a company name. Currently the company is under the management of the holding company, PT BPIS.

Since 1983, when it became a Persero (PT), PT Pindad developed its business base. It is not only industrial products which military equipment and weaponry based but also non-military products, for example, the engine power (generator), machine tools, as well as mechanical and electrical devices

Weaponry and Military Equipment IndustryThe production of PT Pindad is held at two locations. The first is in

Ammunition Division in Turen, Malang, East Java. The ammunition factory occupies an area of 160 hectares. Then, the second is Weapons Division, Mechanical Division, Electrical Division, Forging & Casting Division, Equipment Store Business Unit, Stamping and Laboratory Business Unit located in Bandung, West Java. The complex occupies an area of 66 hectares.

PT Pindad consists of two directorates namely the Directorate of Military Products and Commercial Products Directorate. Directorate of Military Products is in charge of, among others, Ammunition Division, Weapons Division, as well as the Workshop and Prototype Business Unit. While Directorate of Commercial Products is in charge of the Mechanical, Electrical , Forging and Casting Division, Tool Shop Business Unit, Stamping, and Laboratory.

For the Directorate of Military Products, PT Pindad employs 1,546 employees consisting of 1,072 employees at the factory and 474 staff employees.

Division Ammunition in Turen, Malang, East Java, fulfill the demand of government and private, especially Army and Police Headquarters. Division Ammunition in Turen, Malang, also has a production facility equipped with the establishment of Filling Plant to support production of mortar shells, bombs, TNT blocks, and shaped charges.

Ammunition Division Military Product Directorate of PT Pindad is capable of producing various types of ammunition and military logistics, pyrotechnics, and equipment to support the needs of both government and private.

Ammunition Division’s products in Turen, Malang, are through NATO and the U.S. military standard testing. Research and development continue to be made over time to get an accurate analysis towards design and product performance.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 185

Page 186: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

kinerja produk.

Fasilitas laboratorium kimia dan pengujian tembakan, misalnya, tersedia untuk mencapai standar yang diinginkan. Fasilitas produksi saat ini dapat memproduksi peluru kaliber 9 mm; 5,56 mm (SS109 dan M193); 7,62 mm; 12,7 mm; dan 0,38’’ serta mempunyai filling plant, pyrotechnic, tool shop, stamping, serta perlakuan panas.

Divisi Amunisi mendapat sertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris, 1994. Semua proses produksi harus memenuhi standar itu. Salah satu unsur penting dalam menerapkan standar tersebut ialah menyediakan penggunaan sistem Statistical Process Control (SPC).

Pabrik Divisi Amunisi PT Pindad didesain untuk menghasilkan sekitar 150 juta amunisi per tahun, mortir, dan bom dengan berbagai kaliber serta ukuran. Sebagian besar yang diproduksi ialah peluru kaliber 5,56 mm. Porsi produksi peluru kaliber 5,56 mm mencakup 75 persen dari total jumlah produksi. Peluru kaliber 5,56 mm merupakan peluru senapan serbu SS1 yang merupakan senjata organik TNI-Polri.

PT Pindad juga mampu membuat aneka bom serta ranjau laut yang diisi bahan peledak hingga 750 kg. Selain itu, PT Pindad mengembangkan peluru yang dapat menembus pelat baja, kemudian meledak dan mempunyai daya bakar. Peluru itu dipasangkan dengan senjata untuk sniper atau penembak jitu. PT Pindad sudah menguasai teknologi untuk amunisi kaliber kecil.

PT Pindad memproduksi amunisi kaliber besar. Amunisi kaliber 20 mm dan kaliber 120 mm mulai dikembangkan pada 2009. Pada 2010, PT Pindad memproduksi amunisi kaliber 105 mm.

Pada 2011, Divisi Aminisi mengembangkan warhead dan rudal dengan mode proximity fuse. Proximity fuse memiliki kemampuan kepala rudal meledak pada jarak yang ditentukan dari target. Teknologi proximity fuse itu menggunakan kombinasi beberapa sensor. Di antaranya radar, sonar aktif, inframerah, magnet, dan foto elektrik. Pada 2012, PT Pindad juga memproduksi rudal darat.

Selain memenuhi kebutuhan peluru TNI-Polri, PT Pindad mengekspor peluru ke beberapa negara tetangga seperti Singapura, Filipina, dan Bangladesh. PT Pindad (Persero) juga mengekspor satu juta butir amunisi ke sebuah klub olahraga menembak di Amerika Serikat. Nilai transaksi ekspor tersebut mencapai USD 200.000.

Pemasaran produk amunisi di AS sangat menjanjikan. Permintaan amunisi untuk keperluan olahraga menembak di AS sangat tinggi. Pemenuhan pesanan dari klub olahraga menembak di AS tersebut juga diharapkan bisa membuka jalan bagi pemasaran amunisi produksi PT Pindad untuk

For example, chemical and shot testing laboratory facility is available to achieve the desired standard. The current production facility can produce caliber bullet 9 mm; 5.56 mm (SS109 and M193); 7.62 mm; 12.7 mm; and 0.38’’, and has a filling plant, pyrotechnic, tool shop, stamping, and heat treatment.

Ammunition Division received ISO 9001 certificate from SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, England, in 1994. All production processes must meet the standards. One important element in implementing these standards is to provide Statistical Process Control (SPC) systems.

The factory of PT Pindad Division Ammunition is designed to produce approximately 150 million ammunitions per year, mortars, and bombs with a variety of calibers and sizes. Most pf the production is 5.56 mm caliber bullets. The production portion of 5.56 mm caliber bullet covers 75 percent of the total amount of production. 5.56 mm caliber bullets are SS1 assault rifles bullets which are organic the Indonesia Army-Police organic weapons.

Pindad also able to create a variety of bombs and sea mines filled with explosives up to 750 kg. In addition, PT Pindad develop bullets that can penetrate steel plate, exploded and has burn power. The bullet was paired with a weapon for the snipers. PT Pindad has mastered the technology for small-caliber ammunition.

PT Pindad also produced large-caliber ammunition. 20 mm caliber ammunition and 120 mm caliber were developed in 2009. In 2010, PT Pindad produced 105 mm caliber ammunition.

In 2011, the Ammunition Division developed warhead and missiles with proximity fuse modes. Proximity fuse has the ability to explode (the warheads) in a defined distance from the target. Proximity fuse technology uses a combination of multiple sensors among others, radar, active sonar, infrared, magnetic, electrical photos. In 2012, PT Pindad will also produce missiles.

In addition to meeting the needs of Indonesian army-police bullets, PT Pindad exported to neighboring countries such as Singapore, Philippines, and Bangladesh. PT Pindad (Persero) also exported one million rounds of ammunition to a shooting sports club in the United States. Such export transaction worth USD 200,000.

The ammunition products in the U.S. are very promising. The demand for shooting sport in the U.S. is very high. Fulfillment of orders in that sports club is also expected to pave the way for PT Pindad’s ammunition marketing the U.S. military. The products of PT Pindad are also considered good quality. (*/

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur186

Page 187: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

militer AS. Produk Pindad juga dinilai berkualitas baik. (*/BDI/PGN/ berbagai sumber)

Produk PT Pindad Malang Mulai Amunisi sampai rudal

Peluru kaliber 9 mm•Peluru 5,56 mm (SS109 and M193)•Peluru 5, 56 mm merupakan produk utama Divisi Amunisi PT •Pindad yang mencapai 75 persen dari seluruh produksi amunisi Peluru kaliber 7,62 mm; kaliber 12,7 mm; dan kabiler 0,38 mm•Aneka bom dan ranjau laut 750 kg•Pada 2009 memproduksi amunisi kaliber besar 120 mm•Pada 2010 memproduksi amunisi kaliber 105 mm•Pada 2011 mengembangkan • warhead dan rudal dengan mode proximity fuse. Proximity fuse memiliki kemampuan kepala rudal meledak pada jarak yang ditentukan dari targetPada 2012 memproduksi rudal darat•

Ekspor Amunisi ke Amerika SerikatMengekspor 1 juta butir amunisi per tahun untuk salah satu •klub menembak Amerika Serikat dengan nilai transaksi USD 200.000.Rudal dengan teknologi proximity fuse produksi Divisi Amunisi PT •Pindad memiliki kemampuan kepala rudal meledak pada jarak yang ditentukan dari target.Peluru kaliber 5,56 mm untuk memenuhi kebutuhan amunisi •senapan serbu jenis SS1 TNI-Polri.

BDI/PGN / various sources )

The Products of PT Pindad Malang are from Ammunition to Missile

9 mm caliber bullet.• 5, 56 mm bullet (SS109 and M193).• 5, 56 mm bullet as the main production of PT Pindad • Ammunition Division which reaches 75 percent of the total ammunition production.7.62 mm caliber bullet; 12.7 mm caliber; and caliber 0.38 mm.• Various bombs and sea mines 750 kg.• In 2009 producing 120 mm large caliber ammunition.• In 2010 producing 105 mm caliber ammunition.• In 2011 develop a warhead and a missile with proximity • fuse modes. Proximity fuse has the ability to explode (the warheads) in a defined distance from the target. In 2012 would produce missiles.•

Exporting Ammunition to the United States

Exporting 1 million rounds of ammunition per year for one of the • U.S. shooting club with a transaction value of USD 200, 000 .The missile with a proximity fuse technology as the • production of PT Pindad Ammunition Division has the ability to explode (the warheads) in a defined distance from the target. 5.56 mm caliber bullet to meet the needs of the Indonesia • Army-Police‘s SS1 type assault rifle ammunition.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 187

Page 188: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’ .... Hampir di semua koridor pertumbuhan, baik koridor 1, 2, maupun koridor 3, Jawa timur diminati banyak investasi asing (PMA). Beberapa di antara PMA itu meraih anugerah investasi (investment award) dari Badan Penanaman Modal (BPM) karena tanggung jawab sosialnya yang bagus serta kepeduliannya yang tinggi terhadap pengelolaan lingkungan yang sehat....”

“ .... Almost in all growth corridors, either corridor 1, 2, or 3, East Java is desired by many foreign investments (FDI). Some of them achieved investment award from Investment Board (BPM) due to a great social responsibility and high concern of a healthy environment management.... “

PMA dEnGAn APrEsiAsi invEsTMEnT AWArd

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur188

Page 189: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PMA Terbaik Investment Award 2012

Salah satu perusahaan asing (PMA) yang menjadikan Jawa Timur sebagai pusat bisnisnya adalah PT Cheil Jedang. Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu belum lama memperluas investasinya di Jombang dan Pasuruan dengan nilai USD 622 juta.

CEO Cheil Jedang Group Lee Jay Hyun di hadapan Gubernur Jatim Soekarwo dalam jamuan makan malam di Gedung Grahadi pada 4 April 2012 mengatakan, pada 2011, perusahaannya telah berinvestasi USD 156 juta. Perinciannya, USD 5.444 juta untuk perluasan industri pakan ternak, USD 122 juta untuk industri penyedap masakan di Jombang, dan USD 29 juta untuk penyediaan fasilitas pelabuhan di Gresik.

Cheil Jedang cheil Jedang

Best FDI in Investment Award 2012

One of FDIs that makes East Java as the center of its business is PT Cheil Jedang. A company from South Korea (ROK) was recently expanding its investment in Jombang and Pasuruan with a value of USD 622 million.

Cheil Jedang Group CEO Lee Jay Hyun in the presence of the Governor of East Java Soekarwo in a dinner at the Grahadi on 4 April 2012 said, in 2011, the company has invested USD 156 million, the detail was USD 5,444 million for the expansion of the livestock feed industry, USD 122 million for food flavoring industry in Jombang, and USD 29 million for the provision of port facilities in Gresik.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 189

Page 190: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Jawa Timur, sambung Lee, merupakan wilayah di luar Korea yang menjadi tujuan ekspansi bisnis pertama perusahaannya pada 1988. Rencananya, dengan pengembangan secara bertahap, Jatim menjadi pusat bisnis global bagi perusahaan yang bergerak di bidang biokimia dan pakan ternak itu.

Gubernur Jatim Soekarwo berjanji memfasilitasi investor yang menanamkan modalnya di Jatim. Bahkan, dia akan turun tangan sendiri untuk menyelesaikan problem investasi bagi perusahaan dalam maupun luar negeri dalam skala menengah-besar.

Khusus untuk Cheil Jedang, gubernur berharap perusahaan tersebut segera merealisasikan sisa investasinya, USD 476 juta di antara total komitmen USD 622 juta.

Pemprov sudah memberikan stimulan, antara lain, melebarkan ruas jalan Jombang–Ploso yang menuju fasilitas industri Cheil Jedang, yakni dari 6 meter menjadi 8 meter sepanjang 3,5 km. Selain itu, pemprov mendorong percepatan pembangunan dua ruas tol, Mojokerto–Kertosono dan Surabaya–Mojokerto.

Tentu, jalan tol itu bukan untuk Cheil Jedang, tapi juga merupakan fasilitas bagi pengembangan tiga unit kawasan industri di Jombang dan Mojokerto. (www. bisnis.com, 5 April 2012)

Cheil Jedang mengklaim sebagai produsen bio dan pakan ternak nomor satu di dunia. Produknya, antara lain, asam amino, penyedap masakan, pakan ternak, dan bibit unggul ayam.

Aneka Produk cheil JedangPakan ternak•Asam amino•Penyedap masakan•Bibit unggul ayam•

East Java, continued Lee, is a territory outside Korea that became his company’s first business expansion destination in 1988. The plan is, gradually, East Java become a global business center for companies engaged in the field of biochemistry and livestock feed.

East Java Governor Soekarwo promised that the provincial government will facilitate the investors who invest in East Java. In fact, he himself would intervene to resolve the investment problem for domestic and foreign companies in the medium-to- large scale.

Governor hopes that Cheil Jedang, especially, able to realize the rest of their investment, USD 476 million of the total commitment of USD 622 million.

The Provincial Government has given stimulants, among others, widened Jombang -Ploso roads which leading to the Cheil Jedang industrial facilities, i.e. from 6 meters to 8 meters along the 3.5 km. In addition, the provincial government accelerates the construction of two toll roads, Mojokerto-Kertosono and Surabaya-Mojokerto.

Certainly, the toll was not for Cheil Jedang, but as a facility for the development of three units of an industrial area in Jombang and Mojokerto. (www. bisnis.com, 5 April 2012.

Cheil Jedang claim as a number one bio and livestock feed producers in the world. Its products among others, amino acids, flavoring food, animal feed, seeds and chicken.

Cheil Jedang Assorted Products- Livestock feed - Amino acids - Flavoring food - Chicken seeds

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur190

Page 191: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pT Unilever indonesia TbkpT unilever indonesia Tbk

PMA Terbaik Investment Award 2012

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu PMA tertua di Indonesia. Perusahaan ini sudah menjalankan usaha jauh sebelum Indonesia merdeka. Perusahaan ini berdiri pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No 33 yang dibuat Tn A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No 14 pada tanggal 16 Desember 1933 dan terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No 302 pada tanggal 22 Desember 1933. Selanjutnya diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No 3.

Dengan akta baru No 171 yang dibuat Notaris Ny Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diganti menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta No 92 yang dibuat Notaris Tn Mudofir Hadi SH tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui Menteri Kehakiman dengan keputusan No C2-

Best FDI in Investment Award 2012

PT Unilever Indonesia Tbk is one of Indonesia’s oldest FDI. The company has been doing business long before Indonesia’s independence. The company established on December 5, 1933 as Zeepfabrieken NV Lever by deed No: 33 made by Mr.A.H. van Ophuijsen, a notary in Batavia. This deed was approved by the Governor-General van Negerlandsch Indie with letter No. 14 on December 16, 1933 and was listed on the Raad van Justitie in Batavia with No. 302 on December 22, 1933. Subsequently published in Javasche Courant on January 9, 1934 Supplement No. 3.

With the new deed No. 171 made Mrs. Kartini Mulyadi, dated July 22, 1980, the company name was changed to PT Unilever Indonesia. By deed No. 92 that made by a notary Mr. Mudofir Hadi, S.H. dated June 30, 1997, the company name was changed to PT Unilever Indonesia Tbk. This deed was approved by the Minister of Justice with decision No. C2 - 1.049HT.01.04TH.98

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 191

Page 192: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pepsodent•Pond’s•Lifebouy•Sunsilk•Clear•Vaseline•Rinso•

Surf•Blue Band•Royco•Dove•Lux•Sunlight•Taro•

Bango•Molto•Rexona•Lipton Tea•Paddle Pop • Wall’s•

Produk PT unilever indonesia Tbk yang Populer

Pepsodent• Pond’s• Lifebouy• Sunsilk• Clear• Vaseline• Rinso•

Surf• Blue Band• Royco• Dove• Lux• Sunlight• Taro•

Bango• Molto• Rexona• Lipton Tea• Paddle Pop • Wall’s•

PT unilever indonesia Tbk Popular Products

1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998. Selanjutnya diumumkan di Berita Negara No 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No 39.

PT Unilever Indonesia Tbk go public tahun 1981. Perusahaan ini mendaftarkan 15 persen dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan multina-sional yang memproduksi, pemasaran, dan mendistribusi barang-barang consumer goods, antara lain, sabun, detergen, margarin, saus, makanan ringan, makanan berbasis susu, es krim, minuman teh berbasis, produk kosmetik, dan jus buah.

dated February 23, 1998. Then published in the Official Gazette No. 2620 dated May 15, 1998, Supplement No. 39.

PT Unilever Indonesia Tbk went public in 1981. This company was enrolling 15 percent of its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange after obtaining the approval of the Chairman of the Capital Market Executive Board (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 on November 16, 1981.

PT Unilever Indonesia Tbk is a multinational company that is producing, marketing, and distributing goods consumer goods, among others, soaps, detergents, margarine, sauces, snacks, dairy based foods, ice cream, tea based beverages, cosmetic products and fruit juice.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur192

Page 193: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pT Otsuka indonesiapT. otsuka indonesia

PMA Terbaik Investment 2012

PT Otsuka Indonesia merupakan cabang pertama di luar Jepang dari perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co Ltd, Japan. Nama Otsuka diambil dari nama keluarga besar Otsuka, dalam hal ini sang pendiri, yakni Busaburo Otsuka, pada 1921. Adapun produksi perdana ialah Normal Saline (0,9% NaCl) dalam botol gelas. Pada perkembangan selanjutnya berhasil diproduksi lebih dari 100 jenis infus. Pada tahun 1968 Otsuka Pharmaceutical Co Ltd memproduksi infus yang dikemas dalam botol plastik yang dikenal dengan Plabottle (Plastic Bottle).

Diresmikan pada 1975, PT Otsuka Indonesia merupakan perusahaan PMA (penanaman modal asing) dengan kepemilikan saham, antara lain, 55% oleh Otsuka Pharmaceutical Factory Japan, 15% oleh Nomura Pharaceutical Japan, dan sisanya 35% kepemilikan saham oleh Indonesia.

PT Otsuka berbentuk Perseroan Terbatas dengan surat izin produksi dari Departemen Kesehatan RI No 46541/A/SK/

Best FDI in Investment Award 2012

PT . Otsuka Indonesia is the first company branch outside Japan of Otsuka Pharmaceutical Co. Ltd. Japan. Otsuka name is taken from the name of Otsuka large family, in this case the founder, namely Busaburo Otsuka in 1921. The first product was Normal Saline (0.9 % NaCl) in a glass bottle. In further development it was successfully produced more than 100 types of infusion. In 1968, Otsuka Pharmaceutical Co. Ltd. was producing infusions which packaged in plastic bottles known as Plabottle (Plastic Bottle).

Inaugurated in 1975, PT. Otsuka Indonesia is a FDI (Foreign Direct Investment) with equity ownership namely 55 percent by Otsuka Pharmaceutical Factory Japan, 15 percent by Nomura Pharmaceutical Japan, and the rest is 35 percent by Indonesian ownership.

PT. Otsuka is a Limited Liability Company with the production license from the Ministry of Health of Republic of Indonesia No.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 193

Page 194: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

PAB/75. Bertikutnya surat tanda daftar perusahaan nomor 1325600010 yang berlaku sejak 23 September 1974.

Keberhasilan sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha farmasi membuat jaringan usaha Otsuka terus berkembang. Perwakilan-perwakilan Otsuka kini telah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Jaringan pasar internasional juga semakin luas dengan kegiatan ekspor produk-produk farmasi Otsuka ke 15 negara, termasuk Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika.

Lokasi PerusahaanSampai kini PT Otsuka Indonesia merupakan perusahaan

farmasi dan obat-obatan. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Sumber Waras No 25, Kalirejo, Lawang, Kabupaten Malang. PT Otsuka Indonesia diresmikan pada 15 April 1975.

Produk Pt Otsuka IndonesiaA. Infus

Plabottle, antara lain, Lactated Ringer’s Injection, 5% Dextrose in Lactated Ringer’s Injection, 5% Maltose in Lactated Ringer’s Injection, 10% Maltose Injection, Asering, 10% Dextrose, dan 0,9% NaCl Injection. Asam amino, antara lain Triparen, Amiparen, dan Aminolban.

B. AmpulDextrose 25Water for Injection

C. tabletMeptin TabletMeptin Mini TabletMikelan Tablet

D. Sirup Sirup Meptin

E. Infusion Set Nutrisi Pocari SweatProtenPan Enteral

46541/A/SK/PAB/75 with the company’s registration certificate No. 1325600010 which applicable since September 23, 1974.

The success of a company that is engaged in pharmacy business makes Otsuka’s business network grows. Otsuka’s representatives have now been dispersed in various cities in Indonesia. International market networks are also expanding by export facility of Otsuka’s pharmaceutical products to 15 countries, including the Middle East, Southeast Asia, South Asia and Africa.

Company locationsUntil today, PT. Otsuka Indonesia is a pharmaceutical and

medicine company. The company is located at Jalan Sumber Waras No 25, Kalirejo, Lawang, Malang Districts. PT. Otsuka Indonesia was inaugurated on April 15, 1975.

Products of PT. Otsuka IndonesiaA. Infusion1 . Plabottle, among others , lactated Ringer ‘s Injection,

5 % Dextrose in lactated Ringer ‘s Injection , 5 % Maltose in lactated Ringer ‘s Injection , Injection 10 % Maltose , Asering , 10 % Dextrose and 0.9 % NaCl Injection., Amino acids, among others Triparen , Amiparen , and Aminolban.

B. Ampoule1 . Dextrose 25.2 . Water for Injection

C. Tablets1 . Meptin Tablet .2 . Meptin Mini Tablet .3 . Mikelan Tablet .

D. SyrupMeptin syrup

E. Nutrition Infusion Set1. Pocari Sweat.2. Protein.3. Pan Enternal.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur194

Page 195: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pT Meiji indonesia PasuruanpT. Meiji indonesia, pasuruan District

PMA Terbaik Investment Award 2013

PT Meiji Indonesia merupakan salah satu PMA yang mendapatkan anugerah investasi kategori terbaik. PT Meiji Indonesia menjalankan usahanya dengan lokasi di Bangil, Kabupaten Pasuruan, sejak 1974 silam.

Dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan ingin menjadi bagian dari pembangunan kesehatan nasional dan dunia, PT Meiji Bangil, Pasuruan, pada 27 Oktober 2011 memperluas produk bahan aktif obat dan produksi obat beta lactam 2 dan 3 untuk memberikan solusi medis bagi masyarakat.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf bersama Bupati Pasuruan (saat itu) Dade Angga, Konsulat Jenderal Jepang dan Surabaya, serta Presiden Direktur PT Meiji Akiyoshi Nakazato saat itu meresmikan fasilitas produk bahan aktif obat dan perluasan fasilitas produksi obat beta lactam 2 dan 3 di Desa Mojoparon, Bangil, Pasuruan.

Menurut Presiden Direktur PT Meiji Akiyoshi Nakazato, PT Meiji merupakan perusahaan farmasi dengan standar kualitas tertinggi di Indonesia.

Karena itu, visi dan misi PT Meiji Indonesia adalah senantiasa membuat produk obat bermutu tinggi. PT Meiji Indonesia terus-menerus mengembangkan produksinya.

Saat itu pula PT Meiji Indonesia menandatangani agreement kerja sama praktik kerja dengan 3 (tiga) perguruan tinggi negeri di Indonesia. Masing-masing dengan Universitas Hasanuddin, Makassar; Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta; dan Universitas Airlangga, Surabaya.

Produk Pt Meiji IndonesiaSatu di antara sejumlah obat produk PT Meiji Indonesia ialah

Orodin. Produk ini adalah satu-satunya produk antiseptik tenggorokan dalam bentuk spray yang mengandung Povidone Iodine 4,5 mg yang setara dengan Iodine aktif 0,45 mg/ml.

Selain itu, ada SP Troches Meiji dengan kandungan Dequalinium Chloridenya. Produk ini efektif membunuh kuman, bakteri, dan jamur di mulut serta tenggorokan. Ada tiga rasa pilihan. Masing-masing rasa melon, kopi, dan stroberi.

Best FDI in Investment Award 2013

PT. Meiji Indonesia is a one of the FDIs who got investment award for best category. PT. Meiji Indonesia runs its business in Bangil, Pasuruan, since 1974 ago.

With the aim to improve health care and want to be part of the national and world health development, PT. Meiji Bangil, Pasuruan on October 27, 2011 expanding the active ingredient products and the production of 2 and 3 beta- lactam drugs to provide medical solutions for society.

East Java Deputy Governor Saifullah Yusuf together with the Regent of Pasuruan (at that time) Dade Angga, Consulate General of Japan and Surabaya, President Director of PT. Meiji Akiyoshi Nakazato, inaugurated the active ingredient product facilities and expansion of 2 and 3 beta-lactam production facilities in the Mojoparon village, Bangil, Pasuruan.

According to the President Director of PT. Meiji Akiyoshi Nakazato, PT. Meiji is a pharmaceutical company with the highest quality standards in Indonesia.

Thus, the vision and mission of PT. Meiji Indonesia is to always make high-quality drug products. PT. Meiji Indonesia continues to develop its production.

During that time, PT Meiji Indonesia was signing work practices cooperation agreement with three (3) public universities in Indonesia namely Hasanuddin University, Makassar, Gadjah Mada University, Yogyakarta, and Airlangga University, Surabaya.

Products of PT. Meiji Indonesia One of pharmaceuticals products of PT Meiji Indonesia

is Orodin. This product is the only antiseptic product for throat in the form of spray containing 4.5 mg Povidone Iodine which equivalent to active Iodine 0.45 mg / ml.

There is also SP Troches Meiji containing Dequalinium Chloridenya. This product effectively kills germs, bacteria and fungi in the mouth and throat. There are three flavors available such as melon, coffee, and strawberry flavors.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 195

Page 196: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pT Nestle indonesia PasuruanpT nestle indonesia pasuruan

PMA Terbaik Investment Award 2013

PT Nestle Indonesia Pasuruan, yang meraih predikat terbaik Investment Award 2012, merupakan salah satu perusahaan PMA (penanaman modal asing) tertua di Indonesia. Sejarah PT Nestle Indonesia berawal pada 1910. Jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945.

Pada 1910 Susu Tjap Nona masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan itu mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia.

Best FDI in Investment Award 2013

PT Nestle Indonesia Pasuruan, who won the title of Best Investment Award 2012, is one of the oldest FDI in Indonesia. PT Nestle Indonesia’s own history began in 1910, long before Indonesia’s independence in 1945.

In 1910 Susu Tjap Nona entered into Indonesian market through Singapore distributors. After Indonesia’s independence, in 1965 the government opened investment opportunities for foreign investors. This policy encourages Nestlé and its partners to open a business in Indonesia.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur196

Page 197: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pada 29 Maret 1971, Nestlé S.A. yang berpusat di Vevey, Swiss, bersama mitra lokal mendirikan PT Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Sidoarjo, pada 1972 dan beroperasi pada 1973 dengan produksi Susu Tjap Nona.

Pada awal 1980 produksi susu segar mengalami peningkatan. Kondisi tersebut merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina peternak sapi perah.

Karena itu, pada 1984 PT Food Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru di Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Namun, operasi komersial pabrik susu di Kejayan, Pasuruan, baru mulai setelah diresmikan Presiden Soeharto pada Juni 1988.

Pabrik susu di Kejayan itu terus eksis sampai sekarang, dengan bendera PT Nestle Indonesia Pasuruan, antara lain, melalui usaha koperasi susu intiplasma dengan peternak sapi perah lokal. Para peternak sapi perah inilah yang, antara lain, menyuplai kebutuhan susu PT Nestle untuk produksi komersial.

PT Nestle Indonesia beralamat di Jalan Raya Pasuruan-Malang Km 9, Kejayaan, Kabupaten Pasuruan.

On March 29, 1971, Nestlé SA, based in Vevey, Switzerland, with their local partners established PT. Food Specialties Indonesia. The first factory established in Waru, Sidoarjo in 1972 and operated in 1973 with Susu Tjap Nona as its production.

In the early 1980s the production of fresh milk has shown great progress. Such condition is one of PT. Food Specialties Indonesia’s succeed in developing dairy farmers.

Therefore, in 1984 the PT Food Specialties Indonesia established a new factory in Kejayan, Pasuruan District. However, the operation started after President Soeharto was inaugurated in June 1988.

Milk factory in Kejayan is continue to exist until today, with PT Nestle Indonesia Pasuruan as a flag, among others, through intiplasma milk koperasi with local dairy farmers. The dairy farmers, among others, supply PT Nestle’s need for milk for commercial production.

PT Nestle Indonesia is located at Jalan Raya Pasuruan - Malang Km 9, Kejayan, Pasuruan District.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 197

Page 198: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pT Bisi international Tbk KediripT biSi international Tbk, Kediri

PMA Terbaik Investment Award 2013

PT BISI International Tbk sebelumnya bernama PT Benihinti Suburintani. PT BISI berdiri pada 22 Juni 1983 dan beroperasi secara komersial pada tahun itu juga.

Kantor pusat BISI berdomisili di Jalan Surabaya-Mojokerto Km 19, Sidoarjo. Tetapi, lokasi pabrik PT BISI International Tbk berada di Pare, Kabupaten Kediri.

Induk usaha BISI adalah PT Agrindo Pratama, sedangkan induk usaha terakhir BISI adalah Great Amazon Holdings Limited.

Berdasar anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha BISI meliputi pembibitan dan perdagangan benih jagung, sayuran, buah-buahan, dan padi.

BISI melakukan pelepasan varietas unggul, antara lain, benih jagung BISI-2, BISI-12, BISI-16, BISI-818, dan BISI-222, benih sayuran, buah-buahan Timun Hercules, Melon Action, dan benih padi intani-2.

Pada 11 Mei 2007, BISI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham BISI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 900.000.000 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Mei 2007.

Varietas unggul dari Pt BISI International tbkBenih jagung BISI-2, BISI-12, BISI-16, BISI-818 dan BISI-222•Benih sayuran•Buah-buahan Timun Hercules, dan Melon Action•Benih padi intani-2•

Best FDI in Investment Award 2013

PT BISI International Tbk, is formerly known as PT Benihinti Suburintani. PT BISI established on June 22, 1983 and operated commercially at the same year.

BISI’s headquarters is domiciled in Jalan Surabaya - Mojokerto km 19, Sidoarjo. However, the location of the PT BISI International Tbk is in Pare, Kediri.

BISI’s holding company is PT Agrindo Pratama, while the last holding company of BISI is Great Amazon Holdings Limited.

Under the Company’s Articles of Association, the scope of BISI’s business activities include breeding and trading of corn, vegetables and fruits, and rice.

BISI released improved varieties, among others, seed corn BISI - 2, BISI-12, BISI-16, BISI-818 and BISI-222 seed vegetables, Hercules Cucumber, Melon Action, and Intani - 2 rice seeds.

On May 11, 2007, BISI obtained effective statement from BAPEPAM- LK to conduct BISI Initial Public Offering (IPO) to the public as much as 900,000,000 with a par value of Rp 100 - per share with offer price of Rp 200, - per share . These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on May 28, 2007.

Some improved Varieties of PT BISI International Tbk1. Seed corn BISI-2, BISI-12, BISI-16, BISI-818 dan BISI-222.2. Vegetable seeds.3. Hercules Cucumber and Melon Action.4. Intani - 2 rice seeds

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur198

Page 199: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Peraih Terbaik Investment Award 2013

Pabrik Semen PT Holcim Indonesia (persero) Tkb Tuban berlokasi di Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Sampai Oktober 2013, Pabrik I di Tuban berkapasitas 260 ton semen per jam atau sekitar 1,7 juta ton semen per tahun. Tetapi, pada 2013, Pabrik I Tuban belum beroperasi penuh.

Tidak hanya di Tuban. PT Holcim Indonesia (Persero) Tbk selama ini juga sudah memiliki pabrik semen di Narogong (Jabar) serta Cilacap (Jateng). PT Holcim juga memiliki fasilitas penggilingan semen di Ciwandan, Banten.

Pada April 2014, pabrik semen Tuban I milik PT Holcim Indonesia (Persero) Tbk beroperasi penuh. Pabrik dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun itu diharapkan mampu memperkuat pemasaran pabrikan semen tersebut di kawasan Indonesia Timur.

Best Investment Award winner 2013

PT Holcim Indonesia Tbk (Persero) Tuban is located in Merkawang village, Tambakboyo sub-district, Tuban . Until October 2013 the Factory 1 in Tuban has a capacity of 260 tons cement per hour, or about 1.7 million tons of cement per year. But in 2013 it was not fully operated yet.

Not only in Tuban. PT Holcim Indonesia (Persero) Tbk also had a cement plant in Narogong (West Java) and Cilacap (Central Java). PT Holcim also has a cement grinding facility in Banten Ciwandan.

In April 2014, Tuban I cement plants of PT Holcim Indonesia (Persero) Tbk is fully operated. The plant with a production capacity of 1.7 million tons per year was expected to strengthen the marketing of cement manufacturer in eastern Indonesia.

pabrik semen pT holcim TubanpT Holcim Tuban cement plant

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 199

Page 200: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’Pabrik Tuban I bertujuan meningkatkan pemasaran semen produk Holcim di kawasan Indonesia Timur. Selain itu, mempertahankan market share yang ada,’’ tutur General Manager PT Holcim Indonesia Pabrik Tuban Sidik Darusulistyo di Surabaya, Kamis (23/1), ketika menerima Investment Award 2013 dari Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jawa Timur yang diberikan Gubernur Dr H Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (www.suaramerdeka.com, 29 Januari 2014)

Menurut Sidik Darusulistyo, Holcim Indonesia pada 2014 ini menar-getkan market share nasional pada kisaran 14–16 persen. ’’Untuk di Pulau Jawa, market share Holcim mencapai 20–21 persen,’’ ujarnya.

Usaha mempertahankan market share itu hanya mungkin dilakukan dengan menambah kapasitas produksi. Sebab, permintaan semen di Indonesia dari tahun ke tahun terus

“Tuban I aims to improve the marketing of Holcim‘s cement products in eastern Indonesia. Moreover, to maintain the existing market share, “ said General Manager of PT Holcim Indonesia Tuban plant, Sidik Darusulistyo, in Surabaya, Thursday (23/1) when receiving Investment Award 2013 from the East Java Investment Board (BPM) which given by East Java Governor , Dr. H. Soekarwo, in Grahadi State Building, Surabaya . (www.suaramerdeka.com dated January 29, 2014).

According to Sidik Darusulistyo, Holcim Indonesia in 2014 is targeting a national market share in the range of 14-16 percent. “In Java, Holcim ‘s market share is of 20-21 per cent“ he said.

Effort to maintain the market share was only possible by increasing the production capacity. Therefore, the cement demand in Indonesia continues to increase over years as

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur200

Page 201: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

meningkat seiring pesatnya pembangunan di negeri ini. ’’Pabrik Tuban I sejak 26 November 2013 mulai berproduksi. Pada April 2014 sudah fully produksi,’’ tambahnya.

Saat ini Holcim Indonesia di Tuban juga tengah menyelesaikan pembangunan Pabrik Tuban II. Pembangunan fisik Pabrik Tuban II –untuk memperkuat kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun itu– telah mencapai 20 persen. Ditargetkan, pada kuartal pertama 2015, Pabrik Tuban II mulai berproduksi. Untuk pembangunan dua unit pabrik semen di Tuban itu, Holcim menambah investasi Rp 8 triliun.

Holcim dikenal sebagai pelopor dan inovator di sektor industri semen. Holcim adalah satu-satunya produsen yang menyediakan produk dan layanan terintegrasi yang meliputi 10 jenis semen, beton, dan agregat.

the rapid development of the country. “Since 26 November 2013, Tuban I began its production and in April 2014 it was fully functioning, “ he added

Today, Holcim Indonesia in Tuban is also finishing Tuban II plant construction. The physical construction –to strengthen a production capacity of 1.7 million ton per year-- has reached 20 percent. In the first quarter of 2015, it is targeted to start the production. For the construction of two cement plants in Tuban, Holcim adds Rp 8 trillion of investment.

Holcim is known as the pioneer and innovator in cement industry. Holcim is the only manufacturer which provides an integrated products and services including 10 types of cement, concretes, and aggregates.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 201

Page 202: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

“.... tidak hanya industri besar. Di Jawa timur juga memiliki banyak sentra industri kecil dan menengah. Produk-produknya pun sangat banyak yang memiliki kualitas ekspor. Bahkan banyak pula yang melakukan ekspor ke banyak negara....”

“ .... Almost in all growth corridors, either corridor 1, 2, or 3, East Java is desired by many foreign investments (FDI). Some of them achieved investment award from Investment Board (BPM) due to a great social responsibility and high concern of a healthy environment management.... “

sEnTrA indusTri KEciL

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur202

Page 203: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sentra Bordir, Bang Kodir

Tidak hanya masyarakat Jawa Timur. Ibu Negara, Ny Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Budiono, istri Wakil Presiden RI Boedino pun paham dengan popularitas sentra kerajinan bordil di Bangil, Pasuruan. Tanggal 2 Mei 2013 lalu, Ny Ani Yudhoyono dan Ny Herawati Boediono berkunjung di pusat bordir Bangil.

Saat itu ibu negara mengunjungi Rumah Busana Faiza Bordir Jl Bader 27 Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Kamis (2/5/2013). Rumah Busana tersebut milik Hj. Faizah Yunianti. Di salah Rumah Busana Faiza Bordir tersebut, Ny Ani Yudhoyono membeli beberapa pasang busana berbahan bordir.

sentra industri Kecil di Bagai Daerah

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 203

Page 204: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

`Bangil sudah lama dikenal sebagai kota bordir selain Kudus dan Padang. Saya akan turut memperkenalkan Bangil sebagai salah satu kota bordir di Indonesia,`` kata istri Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) itu.

Hj. Faizah Yunianti pemilik pusat rumah Busana Faiza Bordir bangga dikunjungi Ibu Negara. “ Saya mengucapkan terima kasih, “ kata Faizah pemilik Rumah Busana Faiza Bordir. “Apalagi beliau pesan 10 item. Tiap itembeliau pesan 10 set. Katanya untuk acara kenegaraan di Puri Cikeas, Bogor,” ujar Faizah.

Bangil adalah kota kecil kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Namun sejak lama dikenal sebagai sentra produksi bordir. Karena terkenal dengan produksi kerajinan bordil itu Bangil diberi nama yang sangat populer dan merakyat. Yakni Bang Kodir akronim dari Bangil Kota Bordir.

Tanggulangin, Sidoarjo

Berbagai model tas berbahan kulit bukanlah produk merek populer. Tapi, modelnya tak kalah oleh merek top dunia semisal Prada, Chanel, Louis Vuitton, Mon Blanc, dan lain-lain

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur204

Page 205: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

yang biasa terpajang di rumah-rumah mode. Harganya pun di bawah harga tas-tas yang sering ditenteng para selebriti itu. Produk dari mana? Tas-tas cantik tersebut bikinan perajin Tanggulangin, Sidoarjo.

Tanggulangin, desa ini, bukan hanya pusat kerajinan tas kulit, melainkan juga jaket kulit, sepatu kulit, serta barang-barang kerajinan lain. Bisnis di desa tersebut nyaris kolaps ketika bencana lumpur Lapindo menerjang Sidoarjo pada 2006. Tanggulangin memang tak jauh dari pusat semburan lumpur.

Sebetulnya, sampai saat ini sentra kerajinan Tanggulangin tak pernah tersentuh lumpur. Desa itu berjarak 4–5 km dari pusat semburan lumpur. Tapi, lumpur panas menutup akses kendaraan dari arah Malang dan Probolinggo. Untuk menuju ke Tanggulangin, kini tinggal satu akses, yaitu dari Sidoarjo.

Kondisi tersebut otomatis berpengaruh terhadap kelangsungan hidup industri di Tanggulangin. Apalagi, pengunjung Tanggulangin umumnya adalah wisatawan asing yang dibawa operator-operator wisata. Tak kurang dari 70 persen usaha di desa itu gulung tikar. Beberapa pengusaha yang bertahan pun hanya menggarap pesanan.

Menurut catatan Ketua Industri Tas dan Koper Tanggulangin Sihabuddin, ketika terjadi bencana itu, omzet penjualan perajin yang mencapai Rp 1 miliar per bulan anjlok menjadi Rp 300 juta. ’’Sebelum bencana, kami bisa memenuhi pasar Amerika dan Eropa satu kontainer setiap dua bulan,’’ tambah Ismail Syarif, salah seorang pengusaha.

Kini, mereka mulai bangkit. Penjualan pun meningkat. Para pengusaha di desa itu juga rajin mengikuti berbagai pameran di beberapa kota, misalnya Pameran Sepatu, Kulit, dan Fashion di Jakarta Convention Center.

Namun, tantangan perajin dan pengusaha Tanggulangin, tampaknya, belum berhenti. Ketika mulai lepas dari bencana lumpur, mereka harus menghadapi serbuan produk serupa dari Tiongkok. Harga produk Tiongkok itu lebih murah karena berbahan kulit imitasi. Pengusaha Tanggulangin pun terpaksa bermanuver, ikut menjual produk saingan tersebut karena tergiur keuntungan. Bahkan, kata Sihabuddin, mereka beralih menggunakan bahan kulit imitasi. (www.majalah.tempointeraktif.com, 16 Mei 2011/www. bisnisukm.com)

Tantangan harus dilawan dan rintangan harus dihadapi para perajin serta pengusaha Tanggulangin. Meski omzet belum pulih seperti sebelum ada badai lumpur, kepercayaan diri mereka mulai bangkit. Kebangkitan tersebut terjadi berkat berbagai usaha mereka seperti road show, menggelar Tanggulangin Fair, dan tampil dalam berbagai ekspo.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 205

Page 206: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Bursa Sepatu Lokal, Wedoro

DESA Wedoro bukanlah nama yang asing bagi para penggemar sepatu lokal di Jawa Timur. Sistem promosi gethok tular (dari mulut ke mulut) mengantarkan nama bursa sepatu lokal di Waru, Sidoarjo, tersebut makin berkibar. Tiap akhir pekanm jalan menuju ke sentra sepatu itu macet. Mobil dan motor bernopol dalam dan luar kota berjubel.

Lokasi Wedoro sangat strategis. Letaknya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Dibanding sentra sepatu yang bertebaran seperti di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto, nama Wedoro kerap direkomendasikan sebagai bursa penyedia sepatu-sandal paling murah.

Tidak mengherankan bila stan-stan pertokoan yang berjejer sekitar satu kilometer dijubeli pembeli tiap akhir pekan. Transaksi dalam jumlah besar tidak mengenal hari. Pedagang grosir setiap hari memasok produk barang dan sepatu ke luar kota.

Tetapi, kini Wedoro sedikit berubah. ’’Dulu jalanan desa ini selalu sesak, tapi sekarang pemandangannya sudah berubah,’’ ujar Putri, pemilik outlet di Wedoro Trade Centre (WTC).

Dampak pemberlakuan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA), citra Wedoro sebagai sentra sepatu itu disebut-sebut meredup. Mereka yang membutuhkan alas kaki murah mulai enggan datang jauh-jauh ke Wedoro. Masalahnya sepele, karena ternyata pertokoan di sepanjang Jalan Kol Soegiono, Waru, itu makin banyak dijejali stan yang berjualan produk Tiongkok. Produk sepatu perajin Wedoro akhirnya kalah bersaing karena tak mungkin bisa mengimbangi harga sepatu buatan Tiongkok.

Imbas tren sepatu produk Tiongkok makin dirasakan para perajin sepatu yang mengandalkan pasar di desa tersebut. Padahal, menurut salah seorang pengurus Asosiasi Perajin Sepatu Sandal Wedoro (APSSW) Muslich Tamam, industri kerajinan alas kaki telanjur menjadi sandaran hidup bagi sebagian besar warga Wedoro. ’’Makin hari jumlah permintaan sepatu-sandal yang masuk ke perajin Wedoro makin merosot,’’ kata Tamam mengeluh. (http://www.suarakarya-online.com)

Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan

Industri kecil dan menengah (IKM) yang paling menonjol di Kabupaten Mojokerto ialah IKM Sepatu. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Mojokerto kemudian memberikan sarana pemasaran dengan membangun Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST).

PPST merupakan pasar sepatu pertama terbesar di Indonesia. PPST juga melayani pembelian partai maupun eceran serta spesifikasi produk alas kaki terlengkap, termasuk sepatu dan sandal kasual, sepatu olahraga, serta sepatu safety for industry.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur206

Page 207: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sentra Manco dan Mocaf, Trenggalek

Saat ini di Kabupaten Trenggalek terdapat ratusan UKM yang mampu menembus pasar nasional bahkan internasiona, antara lain, industri kerajinan anyaman bambu dari desa Wonokitri, Gandusari, sekitar 20 km dari kota Trenggalek.

Produk mereka beraneka ragam. Mulai kotak snack, rantang, tudung saji, kotak tisu, keranjang parsel, sampai furniture. Produk tersebut dipasarkan ke kota-kota besar di Indonesia. Bahkan menembus pasar Brunei Darussalam, Inggris, dan Amerika Serikat.

Industri rumah tangga pengolahan makanan juga banyak digeluti masyarakat Trenggalek. Misalnya, Manco, makanan khas Trenggalek berupa kue kering berbahan tepung ketan. Sentra industri Manco terdapat di desa Sugihan, Kampak.

Ada juga produk sale pisang di kecamatan Karangsuko. Sale ini dibentuk menyerupai buah anggur. Produk ini banyak diminati pasar di Jakarta, Malang, Blitar, Semarang, Kediri, dan Surabaya. (www.bisnisukm.com)

Kondisi tanah daerah Trenggalek yang kurang subur membuat sebagian petani memilih tanaman perkebunan sebagai penghidupan. Misalnya, tanaman cengkeh, kopi, ketela pohon, ubi-ubian, kako, dan aneka macam buah. Antara lain, durian, mangga, alpukat, pisang, manggis, dan lain-lain.

Tanaman-tanaman tersebut diolah dan dikembangkan menjadi produk industri rumah tangga dan menjadi bisnis yang mengandung nilai ekonomi cukup besar. Selain diolah dalam bentuk makanan, ketela pohon (singkong) juga bisa diolah menjadi tepung mocaf (modified cassava flour).

Ada beberapa pabrik mocaf di Trenggalek. Tak kurang dari 25 hektar tanaman singkong di kabupaten itu dengan volume panen sekitar 500 ton per tahun. Potensi pasar tepung mocaf cukup menjanjikan.Banyak industri makanan yang membutuhkan tepung mocaf, misalnya produsen mie instan dan makanan ringan.

Sentra Batik Madura, Tanjung Bumi, Bangkalan

Pusat kerajinan batik tulis di Bangkalan Madura ialah di Tanjung Bumi, kota kecil Kemacatan 40 km arah utara Kota Bangkalan. Jika perjalanan lancar hanya memhutuyhkan waktu 45 menti saja dari Kota Bangkalan kota.

Batik Tulis Bangkalan termasuk katagori Batik Pesisiran bukan batik pedalaman. Batik pesisiran memiliki motif dan warna-warna

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 207

Page 208: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

yang berani. Ada pun Batik Pedalaman bercorak klasik dan kalem. Hal tersebut terkait dengan sifat masyarakat pesisir yang bersifat terbuka terhadap unsur budaya dari luar daerah.

Banyak motif populer yang dihasilkan perajin batik tulis di Tanjung Bumi Bangkalan. Nama motif sering terkait dengan gambar tertentu dan bahasa Madura. Misalnya, motif ramo’ (akar), banjar ramo, rong-terong, per-kaper, rawan, serat kayu, panca warna dll.

Namun yang paling mahal dan paling terkenal dari Batik Bangkalan ialah Batik Gentongan. Batik Gentongan memiliki beberapa motif, misalnya, motif panji tukul, panji leko, panji susi, tasikmalaya, getoge dll.

Harga Batik Tulis Bangkalan berkisar Rp 50.000 sampai Rp 75.000 yang dikerjakan selama 1 minggu. Ada pula batik tulis sutra yang harga antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000. Motif ini dikerjakan selama 1 – 2 bulan, sedangkan batik gentongan dikerjakan paling cepat 1 tahun.

Mengapa Motif Gentongan pengerjaannya lama? Karena direndam dalam gentong (tandon aird ari tanah berbentuk bunder) selama 6 bulan. Kemudian setelah digambar, batik belum yang jadi direndam lagi 3 - 4 bulan.

Batik gentongan banyak diminati para kolektor. Murah mahalnya harga kain batik memang dipengaruhi oleh kerumitan cara perajinannya. Akan tetapi nilai seni bagia penggemar batik tidak bisa diukur dari harga.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur208

Page 209: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 7KiNerJA iNVesTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 209

Page 210: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’... Surabaya menjadi sentra industri MICE, hiburan, dan pariwisata. Namun, daerah lain seperti Jember dan Banyuwangi gigih menjadikan diri sebagai ikon wisata budaya dengan menggelar Jember Fashion Carnaval (JFC). Ini adalah karnaval terbesar keempat di dunia. Banyuwangi bekerja keras memopulerkan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang berhasil menarik minat ribuan wisatawan...’’

“ ....Surabaya became the center of MICE industry, entertainment, and tourism. However, other areas such as Jember and Banyuwangi are persistently make themselves as icons of cultural tourism by holding Jember Fashion Carnaval (JFC). It is the fourth-largest carnival in the world. Banyuwangi also worked very hard to popularize Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), which managed to attract thousands of tourist.... “

indusTri MicE, hiBurAn, dAn PAriWisATA

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur210

Page 211: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Perkembangan Industri MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di Jawa Timur menampilkan warna beragam dalam industri jasa pariwisata. Surabaya sebagai sentra ekonomi di Kawasan Indonesia Timur dikenal sebagai pusat perbelanjaan melalui pasar-pasar grosir maupun tempat perbelanjaan modern.

Di dunia internasional, Surabaya juga mampu menjadi tuan rumah event-event internasional semisal Senior Officials Meeting (SOM)-APEC dan konferensi-konferensi internasional yang lain.

Selain Surabaya, Banyuwangi punya event yang mampu menyedot wisatawan –domestik maupun asing. Yaitu, agenda tahunan Banyuwangi Ethno Carnival dan International Surfing Competition. Sedangkan Jember cukup dikenal dengan acara Jember Fashion Carnaval (JFC).

Development of MICE industries (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) in East Java is featuring a variety of tourism service industry. Surabaya as an economic center in the eastern Indonesia is known as the shopping center through the wholesale markets and modern shopping areas.

Internationally, Surabaya is also able to host international events such as the Senior Officials Meeting (SOM) - APEC and other international conferences.

Besides Surabaya, Banyuwangi also has events that can attract domestic and foreign tourist namely an annual event of Banyuwangi Ethno Carnival and International Surfing Competition, while Jember is quite popular with Jember Fashion Carnival (JFC).

shopping, Karnaval Budaya, dan surfing CompetitionShopping, cultural carnival, and Surfing competition

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 211

Page 212: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

APEC dan Surabaya Shopping Festival

Salah satu komoditas penting yang ditawarkan dalam industri MICE adalah frekuensi dan volume penyelenggaraan event. Kota-kota besar di dunia umumnya punya event yang mampu menjadi ikon dalam menyedot wisatawan. Misalnya, event olahraga tenis Wimbledon di London, Inggris; Rolland Garros di Paris, Prancis; atau ekshibisi seperti Tokyo Motor Show.

Beberapa kota di Indonesia yang punya ikon event, antara lain, Manado dengan Sail Bunaken, Jogjakarta dengan Sekaten, serta juga Lombok dengan Audax Cycling. Sekitar dua dasawarsa belakangan, Surabaya juga rutin menggelar event tahunan Surabaya Shopping Festival. Event yang digelar tiap Mei, menyongsong hari ulang tahun Surabaya, tersebut diharapkan mampu menjadi ikon Surabaya sebagai kota belanja.

Surabaya Shopping Festival (SSF) digelar atas kerja sama hrian Jawa Pos, Pemerintah Kota Surabaya, dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia. Hampir semua pusat perbelanjaan besar di Surabaya berpartisipasi dalam pemberian diskon besar-besaran itu.

Meski belum banyak dikenal di luar negeri, SSF mampu menyedot pengunjung dari Jawa Tengah, Jawa Barat –termasuk Jakarta–, serta kawasan Indonesia Timur.

APEC and Surabaya Shopping Festival

One of the important commodities offered in MICE industry is the frequency and volume of organizing event. Generally, big cities in the world have an event that is able to attract tourist as their icon. For example, the Wimbledon tennis event in London, England, Rolland Garros in Paris, France , or exhibitions such as the Tokyo Motor Show.

Some cities in Indonesia which have icon event are Manado with Sail Bunaken, Jogjakarta with Sekaten, also Lombok with Audax Cycling. About the last two decades, Surabaya is routinely held annual event of Surabaya Shopping Festival. This event is held each May, welcoming Surabaya’s birthday, such event is expected to be Surabaya icon as a shopping town.

Surabaya Shopping Festival (SSF) is held jointly by Jawa Pos Daily, Surabaya City Government, and Indonesian Shopping Center Management Association. Almost all shopping centers in Surabaya participate in giving massive discount.

Although it is not widely known in foreign countries, the SSF can attract visitors from Central Java, West Java – including Jakarta - also from the eastern Indonesia.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur212

Page 213: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Surabaya juga dikenal dengan ragam kulinernya. Kekayaan itu merupakan salah satu yang dijual ketika kota tersebut menjadi tuan rumah Senior Officials Meeting (SOM) II Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 7–21 April 2013. Salah satu yang menjadi jujukan para delegasi adalah toko-toko penjual makanan khas di Jalan Genteng Besar. Jajanan yang banyak dicari, antara lain, bandeng presto, bolu lapis, kuku macan, dan emping manis.

Pada event itu, Surabaya juga memamerkan keragaman budaya lokal. Antara lain, karapan sapi dari Madura yang digelar di Pantai Kenjeran, Surabaya Old Town di Surabaya Utara, serta keunikan Masjid Sunan Ampel dan Masjid Kemayoran.

’’Wisatawan Eropa lebih suka berkunjung ke Surabaya Old Town, sedangkan wisatawan Asia seperti dari Malaysia dan Brunei Darussalam banyak mengikuti tur Surabaya Unique Mosque,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widawati.

Sejak menjelang APEC sampai beberapa hari setelah event, hampir semua hotel bintang lima di Surabaya penuh. Bahkan, semua kamar hotel bintang tiga tidak tersisa. ’’Tentu ada geliat ekonomi. Selain itu, hampir semua liaison officer (LO) APEC adalah anak-anak muda. Mereka mendapat pengalaman yang sangat berharga, menjadi bagian dari event bertaraf internasional,’’ ujarnya.

Surabaya is also known for its culinary diversity. Such wealth is used to attract the visitors when the city hosted the Senior Officials Meeting (SOM) II Asia - Pacific Economic Cooperation (APEC) in April 7--21 2013. One of the delegate’s choices is shops selling typical food in Jalan Genteng Besar. Snacks which are in great demand are milkfish presto, layer cake; tiger nails crackers, and sweet chips.

In the event, Surabaya also showcase the diversity of the local culture, among other things , Madura Bull Race held in Kenjeran Beach, Surabaya Old Town in North Surabaya, also the uniqueness of Sunan Ampel Mosque and Kemayoran Mosque.

‘’ European tourists prefer visiting Surabaya Old Town, while Asian tourists such as Malaysia and Brunei Darussalam prefer to join a tour of Surabaya Unique Mosque, ‘’said Head of Culture and Tourism of Surabaya City, Wiwiek Widawati.

Before the APEC until several days after the event, almost all five star hotels in Surabaya was full. In fact, all three-star hotel room is all booked. ‘’ Of course there is economic movement. In addition, the Liaison Officer (LO) of APEC, almost all of them are young adults. They gain valuable experience, by being part of an international event,’’ she said.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 213

Page 214: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

JFC, Karnaval TerbesarKeempat Dunia

Tiap tahun, biasanya pada Agustus, digelar karnaval busana di jalanan utama Kota Jember. Parade busana itu dinamakan Jember Fashion Carnaval (JFC). Pada 2013 lalu, JFC dilangsungkan pada 23–25 Agustus. JFC berorientasi pada tren fashion dunia yang dibalut pesona budaya Indonesia.

Sejak digelar kali pertama pada 2003, JFC mendapat sorotan dari media internasional. Konon, karnaval ini merupakan yang terbesar nomor empat dunia setelah Mardi Grass di New Orleans, Amerika Serikat; Rio de Janeiro Carnaval di Brazil; dan Fastnatch Koln di Jerman.

Peserta JFC berasal dari berbagai kalangan dan usia dari seluruh Nusantara. Mereka umumnya adalah para seniman, desainer, pemerhati fashion dunia, pencinta fashion, model, hingga pelajar.

Karnaval tersebut menyulap jalanan Kota Jember menjadi catwalk sepanjang 3,6 km. Pada 2013 JFC mengangkat tema ArTechsion yang dibagi dalam sepuluh subtema. Yaitu, Tribe, Tibet, Betawi, Octopus, Bamboo, Art Deco, Canvas, Beetle, Spider, dan Venice.

Peserta juga bisa menampilkan hasil karya imajinatif berupa busana dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian

JFC, the World’s Fourth Largest Carnival

Each year, usually in August, a fashion carnival in Jember city’s main streets is held. That fashion parade is called Jember Fashion Carnaval (JFC). In 2013, JFC was held on August 23-25. JFC is world fashion trend-oriented which wrapped in Indonesian culture.

Since it first held in 2003, JFC got the spotlight of the international media. They said, this carnival is the world’s fourth largest carnival after Mardi Gras in New Orleans, United States, Rio de Janeiro Carnival in Brazil, and Fastnatch Koln in Germany.

JFC participants are coming from various backgrounds and ages from all over the archipelago. They are generally the artists, designers, world fashion lovers, fashion lovers, models, and students.

The Carnival conjures Jember city streets as a catwalk along 3.6 km. In 2013, JFC took ArTechsion as a theme in which divided into ten sub-themes namely, Tribe, Tibet, Betawi, Octopus, Bamboo, Art Deco, Canvas, Beetle, Spider, and Venice.

The participants can also display their imaginative work in the form of clothing from a country, certain groups, movie,

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur214

Page 215: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

atau peristiwa, animasi, dan lain-lain. Semua busana yang dihadirkan dalam JFC akan dikompetisikan untuk meraih kategori JFC Award, Special Award, Best Performance, Best Costume, Unique Costume, dan Other Costume.

Education, Entertainment, Exhibition, dan Economy BenefitJFC menggunakan empat konsep. Yaitu, education,

entertainment, exhibition, dan economy benefit. Karnaval itu menghadirkan lebih dari 650 peserta yang berjalan dari Central Park sampai Sport Hall Jember. Peserta merancang, membuat, dan memperagakan sendiri kostum mereka, termasuk make-up serta tata rambut. Karena itu, sebelumnya peserta mendapat in house training fashion design, fashion run way, dance, presenter, singer, make-up, dan hair style tanpa dipungut biaya.

JFC berawal dari semarak grup Reog Ponorogo yang memadati jalan protokol Jember ketika digelar arak-arakan budaya menyambut HUT kota itu. Dari situ muncul ide membuat parade jalan kaki dengan mengenakan kostum yang menarik, meriah, berwarna cerah, dan berumbai-rumbai.

Awalnya, karnaval busana yang digagas Dynand Fariz, desainer yang juga pendidik bidang fashion di Jember, itu berupa pekan mode sederhana yang diadakan di alun-alun Kota Jember. Kemudian, mucul gagasan mengubah pekan mode tersebut menjadi karnaval besar. (www.id.indonesia.travel.com) *

event, animation, and others. All clothing presented in JFC will be in competition to achieve JFC Award, Special Award, Best Performance, Best Costume, Unique Costume, and Other Costume categories.

Education, Entertainment, Exhibition, and Economy BenefitJFC uses four concepts namely education, entertainment,

exhibition, and economy benefit. The carnival brings together more than 650 participants who walked from Central Park to Jember Sport Hall. Participants design, fabricate, and demonstrate their own costumes, including make-up and hair styling. Therefore, before the event participants received in-house training of fashion design, fashion run way, dance presenter, singer, makeup, and hair style for free.

JFC begins with a lively group of Reog Ponorogo who thronged Jember protocol streets when the City is about to celebrate its birthday. Then the idea to make such parade with interesting, lively, bright colors and frilly costumes popped out.

Initially, the fashion carnival initiated by Dynand Fariz, a designer who is also a fashion educator in Jember, is a simple fashion week held in Jember town square but then appear the idea of changing the fashion week into a big carnival. (www.id.indonesia.travel.com) *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 215

Page 216: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

BEC Mengangkat Budaya Lokal

Karnaval serupa juga digelar di Banyuwangi. Bedanya, karnaval di Banyuwangi ini lebih menonjolkan keragaman budaya lokal. Karena itu, namanya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Karnaval busana tersebut juga digelar di jalanan kota sepanjang 2,2 km. Start dari Taman Blambangan dan finis di kantor Kabupaten Banyuwangi.

BEC lebih muda daripada JFC. Baru digelar pada 2011. BEC bertujuan menjembatani seni budaya lokal menjadi event berbentuk parade berskala internasional tanpa mengubah nilai, spirit, maupun filosofi yang tumbuh di masyarakat. BEC pertama diikuti para siswa SMA se-Kabupaten Banyuwangi. Karnaval dibagi dalam tiga defile, yakni Damarwulan, Gandrung, dan Kundaran.

BEC Uplifts Local Culture

Similar carnival is also held in Banyuwangi. The difference is a carnival in Banyuwangi highlights local culture. Due to that matter, it is called Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Fashion carnival was also held on the city streets along 2.2 km, start from Blambangan Park and finish in the Banyuwangi District Office.

BEC is younger than JFC, it firstly held in 2011. BEC aims to bridge the local cultural arts to become an international parade without changing the values, spirit, and philosophy that is growing in the community. The first BEC was followed by high school students in Banyuwangi. The carnival was divided into three procession, Damarwulan , Gandrung , and Kundaran.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur216

Page 217: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Pada 2012 BEC digelar pada 18 November dengan peserta lebih banyak. Tahun itu karnaval memasang tema Re-Barong Using. Peserta memakai kostum pernak-pernik barong khas Using. Tiga defile berupa Barong Merah, Barong Kuning, dan Barong Hijau. Kali ini ada tamu dari Jember Fashion Carnaval (JFC) yang ikut berpatisipasi dalam parade.

BEC 2013 yang digelar pada 7 September mengambil tema The Legend of Kebo-keboan. Yaitu, salah satu seni budaya Banyuwangi, kebo-keboan, yang berasal dari Desa Alasmalang.

Banyuwangi memang menyimpan kekayaan seni budaya tradisional. Hampir tiap desa punya seni, budaya, dan tradisi masing-masing. Tiga subtema dalam The Legend of Kebo-keboan adalah Kebo Geni yang menggambarkan semangat dan pemberani. Kebo Bayu Tirto melambangkan ketenteraman dan kedamaian serta Kebo Bumi yang melukiskan kesuburan.

In 2012, BEC was held on November 18 with more participants. That year, the carnival theme was Re-Barong Using. The participants were wearing Using Barong costumes. Three processions were in the form of Red Barong, Yellow Barong, and Green Barong. That time there were guests from Jember Fashion Carnaval (JFC) who participate in the parade.

BEC 2013 that was held on September 7 used The Legend of Kebo-keboan as a theme. It is one of the cultural arts of Banyuwangi, Kebo-keboan, who came from Alasmalang village.

Banyuwangi is storing wealth of traditional arts and culture. Almost every village has art, culture, and traditions. Three sub-themes in The Legend of Kebo-keboan were Kebo Geni which depicts spirit and bravery. Kebo Bayu Tirto symbolizes tranquility and peace, as well as Kebo Bumi which portrays fertility.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 217

Page 218: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Banyuwangi Surfing International Competition

Bunyi sirene dan tetabuhan kendang yang dimainkan para seniman Tanah Using, Jumat sore 23 Mei 2014, menandai pembukaan Banyuwangi Surfing International Competition. Pembukaan kompetisi selancar tingkat dunia di pantai Pulau Merah, Banyuwangi, itu dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

’’Saya sangat mengapresiasi ide ini. Bapak Bupati cukup jeli menangkap potensi pariwisata di Banyuwangi. Idenya cukup tepat. Dengan mengadakan kompetisi seperti ini, akan semakin banyak orang yang datang ke Banyuwangi,’’ katanya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kata Mari, mampu me-nyatukan olahraga dan entertainment sebagai konsep sport tourism.

Menurut Abdullah Azwar Anas, dengan menggelar kompetisi tingkat dunia, potensi mengangkat industri lokal sangat besar. ’’Saya ingin, masyarakat juga ikut menikmati manfaat pariwisata di Banyuwangi. Dengan begitu, perekonomian masyarakat bisa lebih maju dan bisa memanfaatkan potensi pariwisata di Banyuwangi,’’ katanya. Kompetisi itu diikuti 120 peserta dari 15 negara. Antara lain, Belgia, Austria, Jerman, Prancis, Belanda, Rusia, Serbia, dan beberapa negara Eropa lain. Kompetisi selancar tersebut menyajikan aksi fantastis para surfer dalam menaklukkan gulungan ombak. ’’Salah satu spot wisata unggulan di Jawa Timur ini memiliki ombak dengan ketinggian hingga 4 meter dan panjang sampai 400 meter,’’ ungkap Azwar Anas.

Lebih lanjut Azwar Anas mengatakan, perpaduan sport dan tourism sudah jamak digarap di berbagai negara. Sementara Banyuwangi punya dua ajang sport tourism, yaitu Tour de Ijen dan International Surfing.’’Dampaknya, ajang itu cukup besar dalam mengerek awareness publik dan wisatawan. Ini jadi bukti besarnya potensi olahraga jika kita mengemasnya secara kreatif,’’ paparnya.

’’Selancar bisa dijadikan ajang untuk mengatrol unsur entertainment di pantai. Bisa menumbuhkan profesi baru, lapangan pekerjaan baru bagi anak-anak muda masa depan,’’ katanya. (www.merdeka.com tanggal 23 Mei 2014)*

Banyuwangi International Surfing Competition

The sound of sirens and drums were played by Tanah Osing artists, on Friday evening May 23, 2014, marking the opening of Banyuwangi International Surfing Competition. The opening of world-class surfing competition in Pulau Merah beach, Banyuwangi, was conducted by the Minister of Tourism and Creative Economy, Mari Elka Pangestu.

‘’ I really appreciate this idea. Mr. Regent is really sharp in catching Banyuwangi tourism potential. The idea is quite good. With a competition like this, more and more people will come to Banyuwangi,’’ he said.

Banyuwangi Regent Abdullah Azwar Anas, said Mari, is capable of bringing together sport and entertainment, as sports tourism concept. According to Abdullah Azwar Anas, by holding a world-class competition, the potential for uplift the local industries will be great. ‘’ I want the people to enjoy the benefits of tourism in Banyuwangi. By doing so, the economy will be more advanced thus the people could take advantage of the tourism potential in Banyuwangi, ‘’ he said. The competition was followed by 120 participants from 15 countries, among others, Belgium, Austria, Germany, France, Netherlands, Russia, Serbia, and several other European countries. The surfing competition presents a fantastic action of the surfers in conquering the waves. ‘’One of the leading tourist spots in East Java has height of waves up to four meters and a length up to 400 meters,’’ said Anas.

Azwar Anas explained further that a blend of sport and tourism is already implemented in various countries, while Banyuwangi has two sports tourism event s which are Tour de Ijen and International Surfing. ‘’ The impact after the event is big enough to create public and tourist awareness. This is an evidence of the magnitude of potential sports if we able to package it in a creative way,’’ he said. ‘’ Surfing can be used as a platform to uplift the element of entertainment on the beach. It could foster a new profession, new jobs for young children of the future, ‘’ he said. (www.merdeka.com dated May 23, 2014) *

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur218

Page 219: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Part 8KiNerJA iNVesTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 219

Page 220: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’…Provinsi Jawa timur merupakan daerah dengan pertum-buhan investasi sangat tinggi. Jika pada 2012 total realisasi investasi mencapai Rp 133,43 triliun, pada 2013 telah menjadi Rp 145,06 triliun. Naik 8,7 persen …’’

‘’ ... East Java Province is an area with a very high investment growth. If the total actual investment in 2012 reached Rp 133.43 trillion, in 2013 it became Rp 145.06 trillion. Increased at 8.7 percent ... ‘’

KinErJA invEsTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur220

Page 221: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Nyaris tidak ada provinsi lain di Indonesia yang memiliki daya tarik kuat sekuat Jawa Timur sebagai tujuan utama investasi. Hanya ibu kota Indonesia, Jakarta, yang dinamika pertumbuhan investasinya sejajar dengan Jawa Timur. Hal itu terjadi karena prospek, peluang, dan kondisi investasi amat menjanjikan bagi siapa pun investor yang berminat menanamkan modalnya di Jawa Timur.

Jawa Timur memiliki daerah yang luas. Jumlah penduduk Jawa Timur lebih dari 37 juta jiwa. Tersedia infrastruktur yang memadai, kebijakan daerah yang kondusif, perbankan yang sehat, local risk (risiko lokal) yang rendah, serta adanya government guarantee dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Realisasi investasi di Jawa Timur selama 5 (lima) tahun terakhir sejak 2008 memperlihatkan pertumbuhan yang sangat tinggi. Pada 2008, total realisasi investasi hanya mencapai Rp 34,09 triliun. Namun, pada 2013 nilai realisasi investasi telah menjadi Rp 145,06 triliun.

Angka pertumbuhan realisasi investasi tertinggi terjadi pada 2010–2011. Saat itu pertumbuhannya mencapai 134 persen. Yakni, dari Rp 82,58 triliun (2010) menjadi Rp 110,47 triliun (2011).

Pada 2012 terus naik menjadi Rp 133,43 triliun. Pada 2013 naik lagi ke Rp 145,06 triliun. Sejak tahun 2012 hingga 2013, realisasi investasi di Jawa Timur naik 8,7 persen.

Realisasi investasi di Jawa Timur pada 2013 mencapai Rp 145,06 triliun yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) Rp 33,63 triliun (USD 3,54 miliar); penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 34,85 triliun; serta PMDN non-fasilitas Rp 76,58 triliun.

Lima Tahun TerakhirAmat TinggiVery High Growth in 2008-2013

Almost no other provinces in Indonesia have a strong appeal like East Java as a major investment destination. It is only the capital city of Indonesia, Jakarta, which its investment growth dynamic is parallel to East Java. It is due to prospects, opportunities, and investment conditions which is very promising for any investors to invest in East Java.

East Java has a large area. The population of East Java is more than 37 million people. There are adequate infrastructure, favorable local policy, sound banking, low local risk, as well as the government guarantee by the Government of East Java Province.

The actual investment in East Java for the last 5 (five) years showed a very high growth. In 2008, the total actual investment only reached Rp 34.09 trillion. However, in 2013 the actual investment value became Rp 145.06 trillion.

The highest investment growth was happened in 2010-2011. At that time, its growth reached 134 percent, from Rp 82,58 trillion (2010) to Rp 110,47 trillion (2011).

In 2012 it continued to rise to Rp 133.43 trillion and rise again in 2013 to Rp 145.06 trillion. From 2012 to 2013, the actual investment in East Java rose at 8.7 percent.

East Java actual investment in 2013 reached Rp 145.06 trillion which from foreign direct investment (FDI) was Rp 33.63 trillion ($ 3.54 billion); domestic investment (DI) was Rp 34.85 trillion; DI non - facility was Rp 76.58 trillion.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 221

Page 222: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Tujuan Utama Investor Asing

Jawa Timur diminati banyak investor asing (foreign investment). Kerja keras Pemerintah Provinsi Jatim, baik melalui promosi daerah sampai ke mancanegara maupun melalui pemberian fasilitas yang menyederhanakan administrasi perizinan –termasuk mempercepat pengurusan administrasi yang cukup dilakukan di perwakilan Republik Indonesia (RI) di sejumlah negara, tidak perlu datang ke Jawa Timur–, telah menjadikan Jawa Timur sebagai tujuan utama investasi di Indonesia setelah daerah ibu kota Jakarta.

realisasi investasi PMA 2008–2013

No Tahun IDR (dalam triliun)1 2008 4,12 2 2009 3,80 3 2010 16, 734 2011 20,075 2012 25,136 2013 33,63

Sumber: Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim 2013

PMDN Bersaing dengan PMA

Realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jawa Timur tidak kalah tinggi oleh investasi asing. Jika pada 2008 realisasi investasi domestik baru mencapai Rp 2,78 triliun, pada 2013 sudah naik sangat tinggi mencapai Rp 34,85 triliun. Seperti PMA, pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2010–2011. Saat itu kenaikan realisasi investasi domestik mencapai 112 persen.

realisasi investasi domestik 2008–2013

No Tahun IDR (dalam triliun)

1 2008 2,78

2 2009 4,29

3 2010 9,59

4 2011 20,33

5 2012 28,73

6 2013 34,85

Sumber: Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim 2013

Main Purpose of Foreign Investors

East Java attracts many foreign investors. The hard work of East Java Provincial Government, either through local promotion to foreign countries or even through facility provision which simplify licensing administrative --including accelerating administrative proceedings that can be conducted in a representative of the Republic of Indonesia (RI) in several countries, the investors do not need to come to East Java-- has made East Java as a major investment destination in Indonesia after Jakarta.

Fdi Actual investment in 2008–2013

No Year IDR (in trillion)

1 2008 4,12

2 2009 3,80

3 2010 16, 73

4 2011 20,07

5 2012 25,13

6 2013 33,63

Source: East Java Investment Board 2013

DI Compete with FDI

The domestic actual investment in East Java is quite high if compared to the foreign investment. If in 2008 the domestic actual investment reached Rp 2.78 trillion, in 2013 increased very high to Rp 34.85 trillion. Such as FDI, the highest growth happened in 2010-2011. At that time the increase in the domestic actual investment reached 112 percent.

realisasi investasi domestik 2008–2013

No Year IDR (in trillion)

1 2008 2,78

2 2009 4,29

3 2010 9,59

4 2011 20,33

5 2012 28,73

6 2013 34,85

Source: East Java Investment Board 2013

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur222

Page 223: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 223

Page 224: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

probolinggo Geser Lokasi ring satuFDi realization, probolinggo Shifts ring one Location

Realiasi PMA 2008-2013

Provinsi Jawa Timur terus memperluas lokasi investasi dengan memperbesar lahan untuk area (kawasan) industri. Tidak hanya di ring satu seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan. Saat ini beberapa daerah seperti Probolinggo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Madiun, Trenggalek, Banyuwangi, dan daerah-daerah lain di luar ring satu juga terus memperluas lahan untuk kawasan industri.

Dampak positif dari perluasan kawasan industri di Jawa Timur ialah daerah yang diminati investor tidak lagi terpusat di ring satu, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan. Selama lima tahun terakhir (2008 – 2013), misalnya, Kabupaten Probolinggo mulai menggeser daerah ring satu sebagai tujuan investasi asing (PMA). Meski demikian, sampai 2013, daerah-daerah lama di ring satu tetap menjadi lokasi industri yang diminati PMA.

Realiasi PMA 2008-2013

East Java Province continues to expand investment locations by enhancing land for industrial estates. Not only in the ring one like Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto and Pasuruan, some areas like Probolinggo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Madiun, Trenggalek, Banyuwangi, and other areas outside of the ring one is also continuing to expand land for industrial estates.

The positive impact of the industrial estate expansion in East Java is the investor’s desired area is no longer concentrated in ring one, such as Surabaya, Gresik, Sidoarjo, and Pasuruan. Over the last five years (2008 - 2013), for example, Probolinggo was start shifting ring one area as FDI destination. However, until 2013, the old areas of the ring one remain as desirable industrial location for FDI

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur224

Page 225: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

daerah dengan realisasi investasi PMA Tertinggi (2008 - 2013)

No LokasiJumlah Proyek

Nilai Investasi

(IDR dalam triliun)

Jumlah Tenaga Kerja

1 Gresik 139 19, 07 15. 935

2 KabupatenProbolinggo 19 35, 23 702

3 KabupatenPasuruan 144 11,95 26. 874

4 Tuban 8 0, 65 437

5 Sidoarjo 133 4, 57 32. 472

6 Surabaya 204 8, 09 20.216

7 Kabupaten Mojokerto 119 5, 86 18. 801

8 Bojonegoro 4 0, 01 29

9 Kabupaten Kediri 5 0, 01 191

10 Kabupaten Madiun 4 0, 10 614

11 Jombang 21 2, 48 11. 388

12 Lamongan 13 0, 70 2. 085

13 Kabupaten Malang 17 0, 59 680

14 Jember 11 0,36 848

15 Nganjuk 3 0, 22 360

16 Banyuwangi 9 0, 20 544

17 Ngawi 2 0, 06 196

18 Pamekasan 2 0, 04 36

19 Lumajang 6 0, 04 220

20 Pacitan 5 0, 03 73

21 Kota Malang 2 0, 02 17

22 Bondowoso 3 0, 02 65

23 Kota Mojokerto 1 0, 01 14

24 Bangkalan 1 0, 00 4

25 Magetan 1 0, 00 3

26 Situbondo 3 0, 00 38

27Kabupaten-Kota Lain di Jawa Timur

71 9, 10 1.733

Sumber: Buku Kinerja BPM (2014)

Areas with the highest Fdi Actual investment (2008 - 2013)

No Location Total Project

Investment value (IDR in trillion)

Total Labor

1 Gresik 139 19, 07 15. 935

2 Probolinggo District 19 35, 23 702

3 Pasuruan District 144 11,95

26. 874

4 Tuban 8 0, 65 437

5 Sidoarjo 133 4, 57 32. 472

6 Surabaya 204 8, 09 20.216

7 Mojokerto District 119 5, 86 18. 801

8 Bojonegoro 4 0, 01 29

9 Kediri District 5 0, 01 191

10 Madiun District 4 0, 10 614

11 Jombang 21 2, 48 11. 388

12 Lamongan 13 0, 70 2. 085

13 Malang District 17 0, 59 680

14 Jember 11 0, 36 848

15 Nganjuk 3 0, 22 360

16 Banyuwangi 9 0, 20 544

17 Ngawi 2 0, 06 196

18 Pamekasan 2 0, 04 36

19 Lumajang 6 0, 04 220

20 Pacitan 5 0, 03 73

21 Malang City 2 0, 02 17

22 Bondowoso 3 0, 02 65

23 Mojokerto City 1 0, 01 14

24 Bangkalan 1 0, 00 4

25 Magetan 1 0, 00 3

26 Situbondo 3 0, 00 38

27 Other District-Cities in East Java

71 9, 10 1.733

Source: BPM Performance Book(2014)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 225

Page 226: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Realisasi Investasi PMDN(2008 – 2013)

Jika dalam realisasi investasi PMA, Kabupaten Probolinggo menempati posisi tertinggi, tidak demikian halnya dengan realisasi investasi PMDN (penanaman modal dalam negeri). Tetangga Probolinggo, yakni Kabupaten Pasuruanlah yang menempati posisi tertinggi untuk realiasasi investasi PMDN. Yang menunjukkan perkembangan bagus ialah Tuban. Selama lima tahun terakhir (2008 – 2013), Tuban naik ke posisi tiga besar melewati daerah lama seperti Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

pasuruan Tertinggi, Tuban Naik ke Tiga Besar pasuruan at the Highest position, Tuban Move to the Top Three

DI Actual Investment (2008 – 2013)

If in the realization of foreign investment, Probolinggo took place at the highest position, in domestic investment it was not. Neighbors of Probolinggo, Pasuruan District is at the highest position for the realization of domestic investment. An area which shows good progress is Tuban. Over the last five years (2008 - 2013), Tuban rise to the top three and beating the old areas such as Surabaya, Gresik, and Sidoarjo.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur226

Page 227: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

daerah dengan realisasi investasi PMdn Tertinggi (2008 - 2013)

LokasiJumlah Proyek

Nilai Investasi

(IDR dalam Triliun)

Jumlah Tenaga

1 Kabupaten Pasuruan 130 19, 69 26. 5962 Kabupaten Kediri 14 7, 70 3.7093 Tuban 35 17, 04 31. 7354 Gresik 167 12, 33 29. 7085 Kota Surabaya 130 8, 14 28. 3376 Sidoarjo 187 15, 54 41. 2427 Kabupaten Mojokerto 46 3, 06 6. 8898 Jombang 2 1, 31 749 Banyuwangi 12 1, 28 3.03310 Lamongan 12 1, 52 40411 Kabupaten Malang 26 6, 24 8. 55112 Kota Mojokerto 1 0, 03 14913 Nganjuk 5 0, 79 1.19014 Sumenep 1 0, 02 815 Lumajang 3 0, 01 19916 Kota Malang 2 0, 01 5. 24317 Kabupaten Probolinggo 7 0, 08 1. 60018 Situbondo 5 0, 03 8919 Bojonegoro 6 1, 64 71120 Jember 3 0, 07 2121 Kota Kediri 1 0, 09 12022 Bangkalan 1 0, 00 523 Madiun 1 0, 98 86924 Daerah Lain di Jawa Timur 3 0, 20 433

Sumber: Laporan Kinerja BPM Jatim (2014)

Areas with the highest di Actual investment (2008 - 2013)

No Location

Total Project

Investment value(IDR in trillion)

Total Labor

1 Pasuruan District 130 19, 69 26. 5962 Kediri District 14 7, 70 3.7093 Tuban 35 17, 04 31. 7354 Gresik 167 12, 33 29. 7085 Surabaya City 130 8, 14 28. 3376 Sidoarjo 187 15, 54 41. 2427 Mojokerto District 46 3, 06 6. 8898 Jombang 2 1, 31 749 Banyuwangi 12 1, 28 3.03310 Lamongan 12 1, 52 40411 Malang District 26 6, 24 8. 55112 Mojokerto City 1 0, 03 14913 Nganjuk 5 0, 79 1.19014 Sumenep 1 0, 02 8 15 Lumajang 3 0, 01 19916 Kota Malang 2 0, 01 5. 24317 Probolinggo District 7 0, 08 1. 60018 Situbondo 5 0, 03 8919 Bojonegoro 6 1, 64 71120 Jember 3 0, 07 2121 Kediri City 1 0, 09 12022 Bangkalan 1 0, 00 523 Madiun 1 0, 98 86924 Other Areas in East Java 3 0, 20 433

Source: BPM Performance Book(2014)

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 227

Page 228: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Selama lima tahun terakhir (2008–2013), Jawa Timur benar-benar menjadi ’’pelabuhan utama’’ investasi asing (PMA). Jawa Timur ibarat “gadis cantik” yang jadi rebutan.

Meski demikian, jika dirangking hanya PMA asal tiga negara yang tertinggi realisasi investasinya selana selama lima tahun terakhir 2008 – 2013.

Pertama, PMA asal Belanda. Selama 2008-2013 PMA asal Negeri Kincir Angin ini realisasi investasinya mencapai 10,91 persen dari seluruh realisasi investasi PMA di Jawa Timur. Total nilai realiasi PMA asal Belanda sebesar Rp 10,85 triliun dari 32 proyek.

Kedua, PMA asal Jepang. PMA asal negeri sakura itu selama 2008-2013 realisasi investasinya sebesar 8,26 persen dari seluruh realisasi investasi di Jawa Timur. Nilainya Rp 8,21 triliun yang berasal dari 112 proyek.

Ketiga, ialah PMA asal Singapura. Realisasi investasi PMA negeri tetangga dekat yang hanya 2 jam penerbangan dari Surabaya itu senilai Rp 8,13 triliun, atau 8,18 persen, dari 108 proyek di Jawa Timur.

Belanda, Jepang, dan singapura paling Dominannetherlands, Japan, and Singapore are the Most Dominant

Over the last five years (2008-2013), East Java was really become” the main port “ for foreign investment (FDI). East Java is like a” pretty girl” who is desired by many.

However, it was only three countries with the highest investment realization over the past five years 2008-2013.

First is FDI from the Netherlands. During 2008-2013 the actual investment of this windmill country reached at 10.91 percent of all FDI investment realization in East Java. The total value of the realization was amounted to Rp 10.85 trillion from 32 projects.

Second is FDI from Japan. In 2008-2013 a country of cherry blossoms had actual investment which amounted at 8.26 percent of all FDI investment realization in East Java. The value was Rp 8.21 trillion from the 112 projects. Third is FDI from Singapore. The actual investment of our neighboring country with 2 hours flight only worth Rp 8.13 trillion or 8.18 percent, of the 108 projects in East Java.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur228

Page 229: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

negara PMA dengan realisasi investasi Tertinggi (2008-2013)

NO NEGARA ASALJUMLAH PROYEK

IDR INVESTASI (TRILIUN)

JUMLAH TENAGA KERJA

1 Netherland 32 10,85 2.084

2 Japan 112 8,21 23.149

3 Singapore 108 8,13 13.641

4 British Virgin Islands 19 4,83 6.280

5 RRC 90 3,43 11.584

6 United Kingdom 40 2,40 5.557

7 Yordania 9 1,98 360

8 South Korea 82 1,72 11.817

9 Switzerland 3 1,38 377

10 Taiwan 59 0,84 11.958

11 Negara Lain 396 56 50.768

J U M L A H 950 99,42 137.575

Persentase Tertinggi realisasi investasi di Jawa Timur (2008 – 2013)

NO NEGARA ASAL PRESENTASE (%)

1 Netherland 10,91

2 Japan 8,26

3 Singapore 8,18

4 British Virgin Islands 4,86

5 RRC 3,45

6 United Kingdom 2,42

7 Yordania 1,99

8 South Korea 1,73

9 Switzerland 1,38

10 Taiwan 0,84

11 Negara Lain 56

J U M L A H 100,00

Fdi countries with Top investment realization (2008-2013)

NO NAME OF COUNTRYTOTAL

PROJECT

IDR INVESTMENT

(TRILLION)

T O TA L LABOR

1 Netherland 32 10,85 2.084

2 Japan 112 8,21 23.149

3 Singapore 108 8,13 13.641

4 British Virgin Islands 19 4,83

6.280

5 RRC 90 3,43 11.584

6 United Kingdom 40 2,40 5.557

7 Jordan 9 1,98 360

8 South Korea 82 1,72 11.817

9 Switzerland 3 1,38 377

10 Taiwan 59 0,84 11.958

11 Other Countries 396 56 50.768

TOTAL 950 99,42 137.575

The highest Percentage of investment real-ization in East Java (2008 – 2013)

NO NAME OF COUNTRY PERCENTAGE (%)

1 Netherland 10,91

2 Japan 8,26

3 Singapore 8,18

4 British Virgin Islands 4,86

5 RRC 3,45

6 United Kingdom 2,42

7 Jordan 1,99

8 South Korea 1,73

9 Switzerland 1,38

10 Taiwan 0,84

11 Other Countries 56

TOTAL 100,00

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 229

Page 230: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

negara PMA Berdasarkan Persetujuan izin Prinsip di Jawa Timur (2008 – 2013)

NO NEGARA ASALJUMLAH

PROYEK

IDR INVESTASI (TRILYUN)

JUMLAH TENAGA KERJA

1 Thailand 6 54,55 659

2 Singapore 119 39,26 21.428

3 Australia 19 10,08 2.299

4 RRC 114 9,85 17.751

5 Japan 61 6,57 8.264

6 United Kingdom 20 4,77 6.218

7 British Virgin Island 16 4,25 9.127

8 Malaysia 35 3,91 3.985

9 South Korea 79 2,93 25.738

10 Netherland 25 2,51 4.849

11 Negara Lain 259 44 57.373

J U M L A H 753 182,32 157.691

Fdi countries Based on Principle Permit Approval in East Java (2008 – 2013)

NONAME OF COUNTRY

TOTAL PROJECT

IDR INVESTMENT

(TRILLION)

TOTAL LABOR

1 Thailand 6 54,55 659

2 Singapore 119 39,26 21.428

3 Australia 19 10,08 2.299

4 RRC 114 9,85 17.751

5 Japan 61 6,57 8.264

6 United Kingdom 20 4,77 6.218

7 British Virgin Island 16 4,25 9.127

8 Malaysia 35 3,91 3.985

9 South Korea 79 2,93 25.738

10 Netherland 25 2,51 4.849

11 Other Countries 259 44 57.373

TOTAL 753 182,32 157.691

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur230

Page 231: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Persentase Tertinggi izin Prinsip PMA Yang disetujui di Jawa Timur (2008 – 2013)

NO NEGARA ASAL PRESENTASE (%)

1 Thailand 29,92

2 Singapore 21,53

3 Australia 5,53

4 RRC 5,40

5 Japan 3,60

6 United Kingdom 2,62

7 British Virgin Island 2,33

8 Malaysia 2,14

9 South Korea 1,61

10 Netherland 1,38

11 Negara Lain 24

J U M L A H 100,00

The highest Percentage of Approved Principle Permit in East Java (2008 – 2013)

NO NAME OF COUNTRY PERCENTAGE (%)

1 Thailand 29,92

2 Singapore 21,53

3 Australia 5,53

4 RRC 5,40

5 Japan 3,60

6 United Kingdom 2,62

7 British Virgin Island 2,33

8 Malaysia 2,14

9 South Korea 1,61

10 Netherland 1,38

11 Other Countries 24

TOTAL 100,00

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 231

Page 232: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’.... Jawa timur memang bagaikan pelabuhan investasi. Selain banyak lokasi di berbagai daerah yang menjadi tujuan berlabuh investor –PMDN dan PMA–, sejumlah bidang usaha juga mencari incaran untuk mengembangkan usaha di provinsi berpenduduk lebih dari 38 juta dengan kepemilikan kendaraan bermotor yang hingga 2013 mencapai 12.967.548 ini …’’

“ ....East Java port is like a port of investment. In addition to many locations in various areas which desirable by the investors - domestic and foreign – some business fields are also looking for a number of areas to develop business in this province of over than 38 million population with the ownership of a motor vehicle reached 12,967,548 until 2013.... “

KinErJA invEsTAsi

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur232

Page 233: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Primadona PMDN: Pertambangan, Makanan, dan Listrik-Gas

Selama lima tahun terakhir sejak 2008 (2008–2013), untuk sektor primer, bidang usaha yang paling diminati investor dalam negeri (PDMN) ialah pertambangan dengan nilai investasi selama 2008–2013 mencapai Rp 1,12 triliun.

Di sektor sekunder, investasi yang paling diminati investor ialah industri pengolahan makanan. Nilai investasi bidang pengolahan makanan selama 2008–2013 mencapai Rp 31,72 triliun.

Berada di posisi kedua di sektor sekunder, bidang usaha yang paling diminati ialah industri mineral non-logam dengan nilai investasi hingga Rp 11,94 triliun. Di posisi ketiga ialah bidang usaha industri kertas dan percetakan dengan nilai investasi selama 2008–2013 mencapai Rp 11,70 triliun.

Bidang Usaha palingDiminati pDMN (2008–2013)Most Desired business Field for Domestic investment 2008-2013

Prima donna of Domestic Investment:Mining, Food, and Power-Gas

Over the past five years since 2008 (2008-2013) for the primary sector, the most attractive business sectors to investors in the country (PDMN/DI) is mining with a value of investments during 2008-2013 reached Rp 1, 12 trillion.

In the secondary sector, the most desirable investment to investors is the food processing industry. Value of investment in food processing during 2008 - 2013 reached Rp 31, 72 trillion.

In second place of the secondary sector for the most desirable business field is a non- metallic minerals industry with an investment of Rp 11, 94 trillion . And the third is paper and printing industry with an investment during 2008 - 2013 reached Rp 11, 70 trillion.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 233

Page 234: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Di sektor tersier, bidang usaha yang paling diminati selama 2008–2013 ialah industri listrik, gas, dan air. Nilai investasi bidang usaha itu mencapai Rp 7,01 triliun. Menyusul di urusan kedua ialah bidang usaha konstruksi dengan nilai investasi Rp 4,27 triliun serta transportasi, gudang, dan komunikasi dengan nilai investasi hingga Rp 2,46 trilun selama 2008–2013.

realisasi investasi PMdn Berdasar Bidang usaha (2008–2013)

No Bidang usahaJumlah Proyek

Nilai Investasi

dalam (IDR) triliun

Jumlahtenaga Kerja

A Sektor Primer 30 1,32 3.249

1 Tanaman Pangan dan Perkebunan 5 0,12 1.443

2 Peternakan 10 0,06 9413 Perikanan 2 0,02 174 Pertambangan 13 1,12 848B Sektor Sekunder 682 75,25 173.4731 Industri Makanan 195 31,72 46.8182 Industri Tekstil 31 2,83 9.869

3Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki 10 0,05 5.495

4 Industri Kayu 18 0,26 3.956

5Industri Kertas dan Percetakan

69 11,70 20.545

6Industri Kimia dan Farmasi

63 5,23 12.679

7Industri Karet dan Plastik

110 4,07 19.320

8 Meneral non-Logam 85 11,94 33.866

9Logam, Mesin, & elektronika

79 5,27 11.493

10

Instrumen Kedokteran, Presesi Optik, dan Jam

1 0,00 --

11

Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi lain

6 1,33 2.043

12 Industri lain-lain 15 0,86 7.389

Sumber: Data BPM Jawa Timur 2014

Primadona PMA: Industri Makanan dan Listrik

Selama 2008–2013, terdapat bidang usaha yang menjadi primadona penanaman modal asing (PMA). Untuk sektor sekunder, tercatat industri makanan paling diminati PMA. Nilai investasinya mencapai Rp 16,44 triliun dari 167 proyek dengan tenaga kerja yang terserap di sektor sebanyak 21.959 orang. Di urutan kedua ialah bidang usaha industri kimia dan farmasi dengan investasi

In the tertiary sector, the most requested of the business field during 2008 - 2013 is electricity, gas, and water industry. The investment value of this business is Rp 7, 01 trillion. Following in the second place is construction business with an investment of Rp 4.27 trillion, as well as transportation, storage, and communication with an investment of Rp 2.46 trillion during 2008-2013.

di investment realization Based on Business Field (2008 – 2013)

No Business FieldTotal

Project

Investment Value in

(IDR) TrillionTotal Labor

A Primary Sector 30 1,32 3.249

1 Food crops and plantation 5 0,12 1.443

2 Livestock 10 0,06 9413 Fishery 2 0,02 174 Mining 13 1,12 848B Secondary Sector 682 75,25 173.4731 Food Industry 195 31,72 46.8182 Textile Industry 31 2,83 9.869

3 Industry of Leather Goods 10 0,05 5.495

4 Timber Industry 18 0,26 3.956

5Paper and printing Industry 69 11,70 20.545

6 Chemical And Pharmacy Industry 63 5,23 12.679

7 Rubber and Plastics Industry 110 4,07 19.320

8 Non-Metal Mineral 85 11,94 33.866

9 Metal, Machine & Electronics 79 5,27 11.493

10

Medical instrument, Optical precession, and Watch

1 0,00 --

11

Motor vehicle and Other Transport 6 1,33 2.043

12 Other Industries 15 0,86 7.389

Source: Data of East Java Investment Board 2014

Prima donna of FDI: Food Industry and Electricity

During 2008 - 2013, there is line of businesses desired by foreign direct investment (FDI). For the secondary sector, the food industry recorded as the most attractive FDI. The investment value reached Rp 16.44 trillion from 167 projects with the absorbed labor as many as 21.959 people. In the second place is the chemical and pharmaceutical industry with an investment of Rp 12.80

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur234

Page 235: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Rp 12,80 triliun. Investasi senilai itu berasal dari 110 proyek yang menyerap tenaga kerja hingga 16.521 orang.

Untuk sektor tersier, bidang usaha yang paling diminati PMA ialah listrik, gas, dan air. Nilai investasi PMA untuk bidang usaha itu selama 2008–2013 mencapai Rp 35,59 triliun dari 18 proyek serta menyerap tenaga kerja hingga 538 orang. Di urutan kedua ialah bidang usaha industri dengan nilai investasi Rp 1,07 triliun dari hanya 3 proyek dengan tenaga yang terserap sebanyak 826 orang.

realisasi investasi PMA BerdasarBidang usaha (2008–2013)

No Bidang usaha Jumlah Proyek

Nilai Investasi

dalam (IDR)

Jumlah tenaga Kerja

A Sektor Primer 29 1,35 4.337

1 Tanaman Pangan Perkebunan 19 0,88 3.287

2 Peternakan 1 0,00 653 Kehutanan 1 0,00 54 Perikanan 7 0,45 9605 Pertambangan 1 0,02 20B Sektor Sekunder 708 55,33 123.1521 Industri Makanan 167 16,44 21.9592 Industri Tekstil 41 1,07 6.725

3 Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki 38 0,99 23.958

4 Industri Kayu 43 1,15 10.576

5Industri Kertasdan Percetakan 7 1,98 2.822

6Industri Kimia dan Farmasi 110 12,80 16.521

7 Industri Karet dan Plastik 47 1,71 4.271

8Industri Mineral Non-logam 38 1,36 3.826

9Industri Logam, Mesin, dan Elektronik 172 8,65 30.925

10

Instrumen Kedokteran, Presesi Optik, dan Jam

2 0,01 113

11Kendaraan Bermotor, dan Alat Transportasi Lain

2 0,08 296

12 Industri Lain-Lain 41 0,09 1.160C Sektor Tersier 213 42,74 10.0861 Listrik, Gas, dan Air 18 35,59 5382 Konstruksi 3 1,07 826

3 Perdagangan dan reparasi 90 1,06 3.454

4 Hotel dan Restoran 10 0,91 468

5

Transportasi, Gudang, dan Komunikasi

11 0,36 353

6 Perumahan,Kawasan, dan Perkantoran 15 0,97 976

7 Jasan Lain-Lain 66 2,80 3.471

Sumber: Data BPM Jawa Timur 2014

trillion. This investment is derived from 110 projects the absorbed labor as many as 16.521 people.

For the tertiary sector, the most attractive line of business is electricity, gas, and water. The value of foreign investment for these businesses during 2008 - 2013 reached 35.59 trillion. It was from 18 projects and absorbs as much as 538 workforce. In the second matter is a business field with an investment of Rp 1.07 trillion of 3 projects only with the absorbed labor as much as 826 people.

Fdi investment realization Based on Busi-ness Field (2008 – 2013)

No Business FieldTotal

Project

Investment Value in

(IDR)

Total Labor

A Primary Sector 29 1,35 4.337

1 Food Crops and Plantation 19 0,88 3.287

2 Livestock 1 0,00 653 Forestry 1 0,00 54 Fishery 7 0,45 9605 Mining 1 0,02 20B Secondary Sector 708 55,33 123.1521 Food Industry 167 16,44 21.9592 Textile Industry 41 1,07 6.725

3 Leather Goods and Footwear Industry 38 0,99 23.958

4 Timber Industry 43 1,15 10.576

5 Paper and printing Industry 7 1,98 2.822

6 Chemical and Pharmacy Industry 110 12,80 16.521

7 Rubber and Plastics Industry 47 1,71 4.271

8 Non-Metal Mineral 38 1,36 3.826

9 Metal, Machine and Electronics Industry 172 8,65 30.925

10

Medical instrument, Optical precession, and Watch

2 0,01 113

11

Motor Vehicle and Other Transport

2 0,08 296

12 Other Industries 41 0,09 1.160C Tertiary Sector 213 42,74 10.086

1 Electricity, Gas and Water 18 35,59 538

2 Construction 3 1,07 826

3 Trade and repair 90 1,06 3.454

4 Hotel and Restaurant 10 0,91 468

5Transport, Warehouses, and Communication

11 0,36 353

6Housing, Metro and Office 15 0,97 976

7 Other Services 66 2,80 3.471

Source: Data of East Java Investment Board 2014

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 235

Page 236: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur236

Page 237: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

’’ Pertumbuhan investasi di Jawa Timur selama lima tahun terakhir (2009–2013) meningkat tinggi. Meski begitu, BPM Provinsi Jawa Timur terus memacu pertumbuhan realisasi investasi. BPM juga tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi investor’’

Apakah realiasi investasi yang belum terwujud dalam

lima tahun terakhir?Investasi yang pro-environment dan mengurangi disparitas

antardaerah.

Mengapa?Sebab, kami belum mampu berbuat banyak untuk

menciptakan investasi yang pro-lingkungan. Kami tetap berusaha mendatangkan industri yang green. Untuk itu, kami harus lihat energinya dari bahan apa. Kalau dari gas atau listrik, itu bagus bagi lingkungan. Artinya, ini terkait dengan pihak eksternal.

Apa usaha BPM untuk mewujudkan industri yang pro-environment itu?

Kami mencari investor pengolah limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Jadi, semacam feedback. Kalau kami mendatangkan banyak industri manufaktur, otomatis akan banyak limbah B3. Nah, kami berikan feedback dengan adanya pengolahan limbah tersebut.

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur Ir Warno Hari Sasono MEngHead of East Java Investment Board (BPM) Ir Warno Hari Sasono M.Eng

selalu Best Friend bagi investorAlways be A best Friend for investors

“ ... The growth of investment in East Java for the last five years (2009-2013) increased rapidly. Even so, East Java BPM continues to spur the investment growth. BPM also remains committed in providing the best service for investors.... “

What kind of investment realization which has not actualized yet during the last five years?

Investment which pro -environment and reduce disparities between regions.

Why so?

Because we have not been able to do much to create pro-environment investment. We are still trying to bring in the green industry. That is why we have to see what kind of energy they are using as material. If it is gas or electricity, it is good for the environment. It is related to external parties.

What is BPM effort to actualize pro-environment industry?

We are looking for B3 (bahan berbahaya dan beracun / hazardous materials) waste treatment investors It is some sort of feedback. If we bring in a lot of the manufacturing industry, there will be lots of B3. Thus, we give a feedback to the presence of the waste treatment investors.

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 237

Page 238: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Sudah adakah perusahaan yang siap mengolah limbah B3?Sudah ada tiga perusahaan asing yang berminat, tapi

masih penjajakan. Selain itu, regulasi pengolahan limbah B3 masih menjadi kewenangan pusat. Jadi, perizinannya cukup lama.

Seperti apa disparitas antardaerah yang juga belum berhasil dikurangi?

Selama ini investasi di Jawa Timur didominasi Kota Surabaya dan sekitarnya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Mojokerto. Kalau ada Probolinggo, itu karena ada Paiton (perusahaan listrik). Sedangkan Tuban ada perusahaan Smelter. Kediri menjadi pusat industri rokok. Jombang dan Banyuwangi sekarang sedang mulai. Lainnya belum banyak terjamah investor.

Mengapa demikian?Karena infrastruktur belum memadai. Misalnya, keberadaan

jalan tol yang masih sangat lambat karena terbentur faktor pembebasan lahan. Masalah lahan ini juga mengakibatkan sulitnya membangun kawasan industri.

tidakkah birokrasi juga menjadi kendala bagi investor untuk masuk daerah?

Faktor itu juga ada. Misalnya, pelayanan perizinan di beberapa kabupaten-kota memang masih sulit. Komitmen beberapa kepala daerah dalam melayani investor juga rendah. Lima tahun ke depan hal itu harus diperbaiki.

Apa sebetulnya keunggulan investasi di daerah?Dua keunggulan di daerah adalah harga lahan yang relatif

masih murah dan upah tenaga kerja yang rendah. Jadi, daerah harus betul-betul memanfaatkan keunggulan tersebut untuk menarik minat investor. Kalau masalah-masalah itu bisa diatasi, investor akan masuk. Dengan demikian, disparitas antarkabupaten-kota bisa dikurangi.

Jadi, komitmen BPM tetap memberikan kemudahan bagi investor?

Investor itu butuh teman yang baik. Jadi, misi BPM tetap ingin menjadi teman terbaik (best friend) bagi investor. Kami akan terus memberikan layanan terbaik pra perizinan, proses perizinan, dan pasca perizinan.

Layanan pra perizinan itu ibarat jual jamu. Misalnya, mengum-pulkan calon investor luar negeri, presentasi, serta promosi

Is there any company that is ready to process the B3?There are already three foreign companies who are

interested, but still in exploratory phase. In addition, the regulation of B3 waste treatment is still belongs to the central authority. So the licensing may take a long process.

What kind of disparity between regions that have not successfully reduced?

So far investment in East Java is dominated by Surabaya City and surrounding areas, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, and Mojokerto. If there is investment in Probolinggo , it’s because there is Paiton ( power company) . While in Tuban there are smelter companies, Kediri became the center of the tobacco industry, investment in Jombang and Banyuwangi is now being started. Other areas are have not touched by investors.

Why is that?It is due to inadequate infrastructure. For example, the existence

of the highway is still very slow due to land acquisition factor. The land issue also made it difficult to build industrial zones

Don’t you think the bureaucratic is also an obstacle for investors to get into the area?

It is. For example, licensing services in some counties and cities are still difficult. The commitment of some regional heads in serving investors is also low. In the next five years it should be corrected.

What is actually the benefit for investing in the local area?Two benefits are the land price is relatively cheap and labor

cost is low. Thus, the area should be really utilizing these advantages to attract the investors. If these problems can be overcome, investors will come. Thus, inter- city disparities can be reduced.

So, BPM commitment remains to provide convenience for investors?

Investors need a good friend. So the mission of BPM remains to be a best friend for investors. We will continue to provide the best service pre - licensing, licensing process, and post - licensing.

The pre - licensing service is like selling herbs, for example, collecting potential foreign investors, presentation, promotion

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur238

Page 239: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

pe luang investasi, sektor, dan bidang apa saja di Jatim, dan sebagainya.

Kalau mereka berminat, kami uruskan perizinannya. Kalau PMA, pengurusan izinnya kan ke pusat. Kami pun uruskan tanpa biaya. Setelah izin keluar, mereka akan melaksanakan izin itu. Mulai pembebasan tanah, proses izin di kabupaten/kota, izin HO, IMB, dan sebagainya.

Terus, proses pembangunan, setelah membangun, menda-tangkan mesin produksi dari luar negeri, proses penangguhan atau bebas bea masuk barang modal, dan sebagainya. Ini layanan pasca perizinan.

Apa yang dilakukan BPM agar kabupaten-kota bisa menarik investor?

Kami bertahap memfasilitasi kabupaten-kota dalam membuat pre-eliminary desain kawasan industri. Kabupaten-kota tidak cukup dengan menentukan RT/RW kawasan industri. Hal itu akan terbuka kekurangannya kalau ada investor masuk kawasan industri.

Pertanyaannya banyak. Misalnya, akses masuk bahan baku ke pabrik sampai produknya menuju pelabuhan atau bandara. Masalah listrik, air, jarak dengan tenaga kerja, dan sebagainya. Juga, perizinan, kepabeanan, pajak, dan lain-lain. Juga, izin kawasan berikat.

Ada lagi?Di luar penanaman modal, kami jemput bola dengan

membuka empat perwakilan di daerah, yakni di Madiun Malang, Jember, dan Kediri. Empat daerah tersebut kami pilih karena banyak sekolah keperawatan. Jadi, misalnya ada lulusan bidan yang mau buka praktik, tak perlu datang ke Surabaya untuk mengurus izin. Cukup di daerah saja. Bahkan, untuk nelayan, kami buka pelayanan keliling.

Apa sasaran realisasi investasi lima tahun ke depan?Tetap pro-growth. Cuma, menurut istilah Pak Gubernur, pro-

growth yang inklusif. Yaitu, pertumbuhan investasi harus diikuti penyerapan tenaga kerja yang besar. Kemudian, mengurangi substitusi impor dengan mengembangkan sektor primer dan peningkatan komponen lokal bagi industri smelter.

Karena itu kami mendorong kerja sama kemitraan antara PMA, PMDN, dan industri kecil menengah (IKM). *

of investment opportunities, sector, and any field in East Java, and so on.

If they are interested, we will help them in licensing matters. FDI must obtain permission to the center government, we also taking care of it for free. After the permit is done, they will carry out the permit. Start from land acquisition, clearance process at the district / city, HO permit, building permit , and so on.

Continue to the development process, after they build, they bring production machinery from abroad, the suspension process or duty-free of capital goods, and so on. Those are post - licensing services.

What BPM do to make sub-district/city attractive for investors?

We gradually facilitate sub district-city in making pre-eliminary design of industrial area. It is not enough to determine the spatial plan alone. It will open its shortcomings if any investors get into the industrial area.

There will be many questions, for example the access of raw material to the plant or their products into the port/airport. In addition, the issue of electricity, water, distance to labor and many more. Also the licensing, customs, taxes and so on. Bonded permit area as well.

Anything else?Outside the capital investment, we “pick up the ball “with the

opening of four representatives in Madiun Malang, Jember and Kediri. The four regions are selected due to there are many nursing schools. So, for example, there are midwife graduate who want to go to practice, they do not need to come to Surabaya to take care of permissions , they can do it in a nearby area. In fact, for our fishermen we provide mobile services.

What goals of the realized investment in the next five years?To remain pro-growth, inclusive pro-growth as said by

the Governor. That investment growth should followed by absorption of large employment. Then, reduce import substitution by developing primary sector, and increased local components for smelters industry.

Therefore, we encourage partnership between FDI, domestic investment , and Small and Medium Industries (SMI).

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 239

Page 240: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur240

Page 241: JATIM THE GOLDEN INVESTMENT

BAB 8 Part 8

Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur 241