jurnal ahp-ari 2013a

19
SIGNIFICANT FACTORS AFFECTING CONTRAKTOR AND CONSULTANT COMPANIES’ COMPETITIVENESS FACING THE GLOBAL MARKET BASED ON THE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) FAKTOR SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI DAYA SAING KONTRAKTOR DAN KONSULTAN MENGAHDAPI PASAR GLOBAL BERDASARKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Ari Sandhyavitri 1 , Dian Rahayu 2, , Tasya Venesha 3 1 Faculty of Engineering – University of Riau Kampus Binawidya, Km 12.5 Panam, Pekanbaru Abstract The objective of this paper is to identify to what extend the capability of the contractor and consultant companies in Riau Province to compete in the global market. Statistical analyses methods were utilized to test the correlation among the internal factors of these companies. Test results showed that 14 internal factors influence and correlate each others for the case of the contractor companies, and 15 factors for the consultant ones. The hierarchy correlations for each single internal factors (either at the level of criteria or sub-criteria) were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and the expert choice application package. The existing contractor companies investigated in these paper was considered as “not ready” to face globalization with readiness level was <50% (e.i. 42%), and this situation was similar to those consultant ones (41.4%). Hence, it is concluded that the existing construction companies in Riau was not ready to compete in the global market. It is recommended to make necessary effort to (i) improve the companies’ financial performance, (ii) develop human resources, and (iii) up- dating companies’ technology as well as equipment to improve the companies’ competitive advantages. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampai berapa jauh kemampuan daya saing perusahaan-perusahaan jasa kontraktor dan konsultan dalam mengahadapi kompetisi dipasar bebas. Tinjauan kasus dilaksanakan terhadap perusahaan jasa konstruksi di Propinsi Riau. Metode analisa statistik digunakan untuk menguji hubungan antar faktor-faktor internal perusahaan melalui uji korelasi, uji reliabel, dan deskriptif. Hasil dari 1

Upload: rizki-nizcky-progress

Post on 29-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal AHP-Ari 2013a

SIGNIFICANT FACTORS AFFECTING CONTRAKTOR AND CONSULTANT COMPANIES’ COMPETITIVENESS FACING THE GLOBAL MARKET

BASED ON THE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

FAKTOR SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI DAYA SAING KONTRAKTOR DAN KONSULTAN MENGAHDAPI PASAR GLOBAL BERDASARKAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Ari Sandhyavitri1, Dian Rahayu2,, Tasya Venesha3 1Faculty of Engineering – University of Riau

Kampus Binawidya, Km 12.5 Panam, Pekanbaru

AbstractThe objective of this paper is to identify to what extend the capability of the contractor and consultant companies in Riau Province to compete in the global market. Statistical analyses methods were utilized to test the correlation among the internal factors of these companies. Test results showed that 14 internal factors influence and correlate each others for the case of the contractor companies, and 15 factors for the consultant ones. The hierarchy correlations for each single internal factors (either at the level of criteria or sub-criteria) were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and the expert choice application package. The existing contractor companies investigated in these paper was considered as “not ready” to face globalization with readiness level was <50% (e.i. 42%), and this situation was similar to those consultant ones (41.4%). Hence, it is concluded that the existing construction companies in Riau was not ready to compete in the global market. It is recommended to make necessary effort to (i) improve the companies’ financial performance, (ii) develop human resources, and (iii) up-dating companies’ technology as well as equipment to improve the companies’ competitive advantages.

AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampai berapa jauh kemampuan daya saing perusahaan-perusahaan jasa kontraktor dan konsultan dalam mengahadapi kompetisi dipasar bebas. Tinjauan kasus dilaksanakan terhadap perusahaan jasa konstruksi di Propinsi Riau. Metode analisa statistik digunakan untuk menguji hubungan antar faktor-faktor internal perusahaan melalui uji korelasi, uji reliabel, dan deskriptif. Hasil dari analisa statistik didapatkan 14 faktor internal yang saling mempengaruhi dan saling berkaitan pada jasa kontraktor, dan 15 faktor pada jasa konsultan. Sedangkan hirarki hubungan dari tiap faktor internal dianalisis dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan program expert choice. Diidentifikasi pada perusahaan kontraktor tingkat kesiapan masih lebih kecil dari 50% (yaitu 42,2%), sedangkan tingkat kesiapan konsultan sebesar 41,4%. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan jasa konstruski di Propinsi Riau belum siap dalam menghadapi era globalisasi. Diperlukan perkuatan internal perusahaan melalui upaya; (i) peningkatan keuangan, (ii) kemampuan sumber daya manusia, dan (iii) up-date teknologi dan peralatan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan keunggulan daya saing perusahaan.Kata kunci : Analytical Hierarchy Process(AHP), perusahaan, kontraktor,

konsultan, daya saing.

1

Page 2: Jurnal AHP-Ari 2013a

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pasar konstruksi Indonesia cukup

atraktif dan potensial bagi perusahaan

asing di dalam era globalisasi.

Sementara itu perusahaan lokal di

industri konstruksi nasional Indonesia

sendiri menghadapi permasalahan

yang sulit khususnya ketidaksiapan

sumber daya dan permasalahan

keuangan (Bertinus, 2009).

Persaingan global, Asean Free

Trade Area (AFTA) sudah dimulai

tahun 2003. Indonesia merupakan

salah satu negara yang sepakat dengan

AFTA. Sejak itu Indonesia memasuki

era globalisasi pada tingkat Asia

Tenggara. Akibatnya perusahaan yang

beroperasi di pasar global memiliki

peluang untuk bekerja di Indonesia

dengan skala ekonomi yang tak

terbatas. Hal ini dapat menimbulkan

ancaman terhadap perusahaan

domestik bila tidak mampu bersaing.

(Sondang, 2008 dan Bertinus, 2009).

Banyak faktor yang

mempengaruhi kesiapan perusahaan

jasa kontraktor dan konsultan dalam

menghadapi kompetisi pasar global,

salah satu faktor penentu kesuksesan

perusahaan di industri konstruksi

tersebut adalah faktor internal

perusahaan. Faktor internal ini berada

dalam kendali perusahaan tersebut

(Bertinus, 2009 dan Sudarto, 2007 ).

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor

internal perusahaan jasa kontraktor

dan konsultan di Provinsi Riau

dalam berkompetensi di era

globalisasi.

2. Menganalisa faktor internal

yang memiliki prioritas (tingkat)

paling mempengaruhi kemampuan

perusahaan dalam berkompetensi di

era globalisasi.

3. Menganalisa tingkat kesiapan

perusahaan jasa kontraktor dan

konsultan di ProvinsiRiau untuk

menghadapi persaingan global

dalam bentuk parameter faktor

kekuatan berbandingfaktor

kelemahan, jika faktor kekuatan

lebih dominan daripada faktor

kelemahan maka kontraktor dan

konsultan dianggap siap, dan begitu

sebaliknya.

2

Page 3: Jurnal AHP-Ari 2013a

Metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) yang hasilnya akan

dikoreksi dengan menggunakan

program Expert Choice.

TINJAUAN PUSTAKA

Era Globalisasi pada Sektor

Kostruksi

Bertinus, 2009 dan Sudarto, 2007

memberikan usulan awal untuk dapat

berkompetisi di pasar global adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan menyesuaikan

keahliannya dengan meningkatkan

efektivitas dan efesiensi kinerjanya.

2. Perusahaan mengadopsi sistem

teknologi informasi dalam rangka

perubahan cara pandang dan cara

kerja yang berkualitas dan

mempunyai standar yang baku.

3. Menyediakan sumber daya manusia

yang mumpuni

Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hirarchy Process

(AHP) adalah sebuah hirarki

fungsional dengan input utamanya

persepsi manusia. Dengan hirarki,

suatu masalah kompleks dan tidak

terstruktur dipecahkan kedalam

kelompok-kelompok tersebut.

Kemudian kelompok-kelompok

tersebut diatur menjadi suatu bentuk

hirarki. Tujuan menggunakan AHP

adalah untuk mengidentifikasi

alternatif yang lebih disukai dan untuk

menentukan peringkat dari alternatif

semua kriteria.

Metode Analytical Hirarchy

Process (AHP) dikembangkan awal

tahun 1970-an oleh Dr. Thomas L.

Saaty dan telah digunakan untuk

membantu dalam pembuatan

keputusan yang sistematis dan logis.

(Gunawan, 1999).

Dalam metode AHP dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut

(Kadarsyah Suryadi dan Ali

Ramdhani, 1998) :

1. Mendefinisikan masalah.

2. Membuat struktur hirarki.

3. Membuat matriks perbandingan

berpasangan.

4. Perhitungan bobot elemen.

5. Perhitungan konsistensi dan vektor

prioritas.

Berdasarkan hasil survey awal

dari lembaga Gabungan Pelaksana

Konstruksi Nasional Indonesia

(GAPENSI) dan Ikatan Nasional

Konsultan Indonesia (INKINDO)

3

Page 4: Jurnal AHP-Ari 2013a

Propinsi Riau (2010) dihimpun data

sebagai berikut:

1. Perusahaan jasa kontraktor yang

berada dalam Lembaga

Pengembangan Jasa Konstruksi

(LPJK) di Propinsi Riau berjumlah

1002 perusahaan, sedangkan

jumlah total perusahaan jasa

konsultan yang berada dalam

kelembagaan INKINDO berjumlah

325 perusahaan. Jumlah perusahaan

ini cukup signifikan untuk ditinjau

kemampuannya dalam bersaing di

pasar bebas.

2. Sebanyak 880 perusahaan jasa

kontraktor berada pada kualifikasi

gred I, II, III, IV, dan V, sedangkan

perusahaan jasa konsultan sebanyak

268 perusahaan berada pada

kualifikasi gred I dan II.

3. Perusahaan jasa kontraktor yang

berada pada kualifikasi gred VI

sebanyak 87 perusahaan, sedangkan

perusahaan jasa konsultan gred III

sebanyak 39 perusahaan.

4. Untuk perusahaan jasa kontraktor

dengan kualifikasi gred VII

sebanyak 38 perusahaan, sedangkan

perusahaan jasa konsultan

kualifikasi gred IV sebanyak 18

perusahaan.

Dari hasil survey detil diidentifikasi 4

kriteria faktor internal perusahaan

dengan 25 sub-kriteria yang dapat

mempengaruhi daya saing perusahaan.

Tabel 1. Variabel faktor-faktor internal

NoVariabel Faktor-faktor Internal Perusahaan Jasa Kontraktor dan

KonsultanI. MANAJEMEN

1 Pengalaman yang dimiliki Manager

2 Sifat Kepemimpinan di Perusahaan

3Perencanaan visi dan misi perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan panjang

4Penanganan terhadap penyimpangan internal

5Kemampuan managerial dan entrepreneurial

6Pengaturan strategi bisnis di Perusahaan

7 Pengelolaan sumber daya manusia

8Sistem Komunikasi antara pimpinan dan karyawan

9Kemampuan pimpinan dalam pendelegasian tugas dan wewenang

II. SUMBER DAYA MANUSIA10 Moral dan etika

11 Tingkat produktivitas karyawan

12Tingkat pendidikan (formal) dan ketrampilan (informal) sumber daya manusia

13Tingkat kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh sumber daya manusia

14Kemampuan berkomunikasi dan negosiasi karyawan

15Komitmen karyawan terhadap perusahaan

16 Motivasi yang dimiliki karyawan

17 Kemampuan Kepemimpinan

III. KEUANGAN

18

Pengendalian terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan keuangan perusahaan

19

Isu internal finansial dan keuangan (misalnya pembayaran gaji serta tagihan )

20Kemampuan perusahaan dari segi keuangan dalam membiayai

4

Page 5: Jurnal AHP-Ari 2013a

kegiatan/investasi awal

21

Sistem pendanaan (cash flow/aliran kas) proyek dari perusahaan dan kemampuan dalam menangani biaya langsung dan tidak langsung ketika proyek dioperasikan

IV. TEKNOLOGI DAN PERALATAN

22Teknologi informasi dalam perusahaan (fasilitas komputer, jaringan dan internet)

23Sistem informasi Manajemen (SIM) seperti SIM Keuangan, Kepegawaian dan proyek

24Sistem database dan kearsipan (Keuangan, Kepegawaian, dan Proyek)

25

Ketersediaan peralatan pendukung teknologi informasi dan SIM seperti scanner, printing machine, fax machine, GPS, CCTV, dan radio komunikasi

(Sumber : Analisa Data, 2012)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Penentuan jumlah sampel diambil

perusahaan kontraktor yang berada

pada Gred VII. Adapun perusahaan ini

berjumlah 38 perusahaan.

Perusahaan konsultan yang berada

pada gred III dan IV berjumlah 57

perusahaan, dengan e (faktor ketidak

telitian 2%), maka diperoleh jumlah

sampel adalah sebagai beikut.

Untuk perusahaan kontraktor (n1):

n1 = = 15,079

n1 = 15perusahaan

Untuk perusahaan konsultan (n2):

n2 = = 17,378

n2 = 18 perusahaan

Pelaksanaan survei lapangan

dalam penelitian ini berdasarkan

teknik pengambilan acak (Simple

random sampling), dengan total

responden yang diwawancarai adalah

15 responden untuk perusahaan

kontraktor (n1), dan 18 responden

untuk perusahaan konsultan (n2) yang

ada di Propinsi Riau.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas pertanyaan pada

kuisioner digunakan rumus Teknik

Korelasi Product Moment (r), dimana

pertanyaan dianggap valid apabila

angka korelasi hasil perhitungan lebih

besar dari angka kritik (r ≥ r kritis)

pada tabel (α; 1 % atau 5%).

Sedangkan uji reliabilitas adalah

indeks yang menunjukkan sejauh

mana alat pengukuran dapat dipercaya

atau dapat diandalkan. Teknik uji

reliabilitas yang digunakan adalah

teknik konsistensi internal dengan

metode stabilitas alpha Cronbach

menggunakan koefisien reliabilitas r.

Hasil pengujian dianggap reliabel

apabila r > 0,6 dan tidak reliabel jika r

< 0,6. Untuk perusahaan kontraktor

5

Page 6: Jurnal AHP-Ari 2013a

diperoleh 14 variabel dari 25 variabel

melalui uji validitas dan reliabilitas,

dan untuk perusahaan konsultan

diperoleh 15 variabel dari 25 variabel

melalui uji validitas dan reliabilitas.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan survei

menggunakan kuisioner pendahuluan

didapatkan faktor-faktor internal

perusahaan jasa kontraktor dan

konsultan yang signifikan berpengaruh

terhadap daya saing perusahaan.

) DNWRULQWHUQDO\ DQJGDSDWP HQLQJNDWNDQNHP DP SXDQ3HUXVDKDDQ-DVD. RQWUDNWRU

GDQ. RQVXOWDQ GDODP EHUVDLQJGL( UD* OREDOLVDVL

0 DQDJHP HQSHUXVDKDDQ

. HXDQJDQ 7HNQRORJLGDQ,QIUDVWUXNWXU

6' 0

$ % & '

Siap Tidak Siap Faktor yang Signifikan

Gambar 1 mengilustrasikan struktur

hirarki faktor-faktor internal

perusahaan jasa kontraktor dan

konsultan dalam mengahadapi era

globalisasi.

Faktor internal yang memiliki

prioritas (tingkat) paling

mempengaruhi kemampuan

Perusahaan Kontraktor dalam

menghadapi era globalisasi adalah

sebagai berikut:

6

Gambar 1. Hierarki faktor-faktor internal perusahaan jasa kontraktor dan konsultan (Sumber : Analisa Data, 2012)

Page 7: Jurnal AHP-Ari 2013a

1. Faktor Keuangan (52,5%), Faktor

Manajemen Perusahaan (27,9%),

SDM (13,9%), Teknologi dan

Peralatan (5,6%).

27.9%

13.9%52.5%

5.6%

Manajemen Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Keuangan

Teknologi dan Alat

Gambar 2. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kemampuan perusahaan Kontraktor dalam mengahadapi era globalisasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pada perusahaan konsultan adalah;

Faktor SDM (60,5%), Faktor

Teknologi dan Peralatan (23,3%),

Faktor Manajemen Perusahaan

(8,5%), dan Faktor Keuangan

(7,7%).

8.5%

60.5%

7.7%

23.3%

Manajemen Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Keuangan

Teknologi dan Alat

Gambar 3. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kemampuan perusahaan Konsultan.

Adapun ringkasan data dari hasil

survey lapangan dapat dilihat di tabel

2 sebagai berikut:

Tabel 2. Faktor internal yang mempengaruhi Kontraktor dan Kosultan dalam menghadapi globalisasi

No.Faktor-Faktor Internal

Persentase

Kontraktor Konsultan

1Manajemen Perusahaan

27,9% 8,50%

2Sumber Daya Manusia

13,9% 60,50%

3 Keuangan 52,5% 7,70%

4Teknologi dan Alat

5,6% 23,30%

(Sumber : Analisa Data, 2012)

3. Adapun “sub-kriteria manajemen”

perusahaan kontraktor yang

memiliki tingkatan yang paling

mempengaruhi kemampuan daya

saing perusahaan dalam

mengahadapi era globalisasi yaitu

sub-kriteria (sk); (i) pengalaman

yang dimiliki manager sebesar

45,2%, (ii) sistem komunikasi yang

efektif antara pimpinan dan

karyawan sebesar 23,5%, (iii)

kemampuan pimpinan dalam

pendelegasian tugas dan wewenang

sebesar 16,4%, dan (iv) sifat

kepemimpinan pimpinan di

perusahaan sebesar 15,0%. Adapun

7

Page 8: Jurnal AHP-Ari 2013a

tingkat kesiapan perusahaan jasa

kontraktor pada total sub-kriteria

manajemen perusahaan bernilai

41,3% (<50%). Berarti sub-kriteria

manajemen, perusahaan jasa

kontrakor dinyatakan tidak siap

dalam berkompetisi di era

globalisasi.

4. Pada perusahaan konsultan, “sub-

kriteria manajemen” paling

mempengaruhi dalam menghadapi

era globalisasi yaitu sk; sifat

kepemimpinan diperusahaan

sebesar 43,7%, menyusul

pengaturan strategi perusahaan

dalam berkompetisi (23%). Sub-

kriteria manajemen perusahaan

bernilai 22,4% (<50%), dinyatakan

tidak siap dalam berkompetensi di

era globalisasi.

5. Adapun sub-kriteria “sumber daya

manusia perusahaan jasa

kontraktor” yang memiliki prioritas

pengaruh, yaitu sub-kriteria; (i)

tingkat pendidikan (formal) dan

keterampilan (informal) sumber

daya manusia 37,8%, (ii) komitmen

karyawan terhadap perusahaan

(23%), dan (iii) motivasi yang

dimiliki karyawan (23%), serta (iv)

kemampuan berkomunikasi dan

negosiasi karyawan (16,1%).

Tingkat kesiapan perusahaan jasa

kontraktor pada sub-kriteria sumber

daya manusia perusahaan bernilai

46,4% (<50%) dinyatakan tidak

siap dalam berkompetisi.

6. Adapun sub-kriteria sumber daya

manusia konsultan yaitu sub-

kriteria kreativitas dan inovasi yang

dimiliki karyawan (40,5%).

Kesiapan perusahaan jasa konsultan

pada sub-kriteria sumber daya

manusia bernilai 28,6% (<50%)

dinyatakan tidak siap di era

globalisasi.

7. Sub-kriteria keuangan perusahaan

jasa kontraktor yang memiliki

prioritas yaitu; (i) kemampuan

perusahaan dari segi keuangan

dalam membiayai kegiatan awal

(investasi) dengan nilai 46%, (ii)

finansial dan pembayaran gaji, serta

tagihan (31,9%), (iii) pengendalian

terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan keuangan

perusahaan (22,1%). Tingkat

kesiapan perusahaan jasa kontraktor

pada sub-kriteria keuangan bernilai

36,1% <50%, dinyatakan tidak siap

dalam berkompetisi.

8

Page 9: Jurnal AHP-Ari 2013a

8. Sedangkan pada perusahaan

konsultan, sub-kriteria keuangan

perusahaan adalah sistem

pendanaan proyek dari perusahaan

dan kemampuan dalam menangani

biaya langsung dan tidak langsung

ketika proyek dioperasikan sebesar

63,7%. Tingkat kesiapan pada sub-

kriteria keuangan perusahaan

bernilai 28,7%<50% dinyatakan

tidak siap.

9. Pada perusahaan kontraktor,

teknologi perusahaan jasa

kontraktor yang memiliki prioritas

mempengaruhi yaitu; (i) sistem

database dan kearsipan (Keuangan,

kepegawaian dan proyek) sebesar

58,4%, (ii) teknologi informasi

dalam perusahaan (fasilitas

computer, jaringan dan internet)

sebesar 28,1%, serta (iii) faktor

sistem informasi manajemen (SIM)

seperti SIM keuangan,

kepegawaian dan proyek sebesar

13,5%. Tingkat kesiapan

perusahaan jasa kontraktor pada

sub-kriteria teknologi bernilai

82,1%, dinyatakan siap dalam

berkompetisi di era globalisasi.

10. Sedangkan pada perusahaan

konsultan, sub-kriteria teknologi

dan peralatan yang dimiliki

mempengaruhi kemampuan yaitu;

(i) teknologi informasi dalam

perusahaan (komputer, jaringan dan

internet) sebesar 52,3%, dan (ii)

tingkat kesiapan perusahaan jasa

konsultan pada sub-kriteria

teknologi informasi dalam

perusahaan (komputer, jaringan dan

internet) bernilai 69,8%. Pada level

sub-kriteria teknologi informasi

dalam perusahaan (komputer,

jaringan dan internet) jasa

konsultan, dinyatakan siap dalam

berkompetensi di era globalisasi.

Gambar 4. Grafik hasil perhitungan seluruh kriteria perusahaan kontraktor (Sumber: Analisa Data, 2012)

9

Page 10: Jurnal AHP-Ari 2013a

Secara umum tingkat kesiapan

perusahaan jasa kontraktor di Propinsi

Riau belum cukup dalam menghadapi

era globalisasi. Pada perusahaan

kontraktor tingkat kesiapan sebesar

42,2% dan tingkat ketidak siapan

sebesar 57,8%.

Sedangkan tingkat kesiapan

konsultan adalah 41,4% dan tingkat

ketidak siapan sebesar 58,6%.

Gambar 5. Grafik hasil perhitungan seluruh kriteria perusahaan kontraktor (Sumber: Analisa Data, 2012)

-

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

MA MB MC MD KA KB KC SA SB SC SD TA TB TC

Konsultan

Kontraktor

Gambar 6. Grafik hasil perhitungan seluruh kriteria (Sumber: Analisa Data, 2012)

11. Hasil ini menunjukkan bahwa

kontraktor dan konsultan di Riau

belum siap dalam menghadapi

persaingan pasar bebas di era

globalisasi.

12. Namun beberapa sub-kriteria

sudah dianggap siap, antara lain;

(i) sifat kepemimpinan pemimpin

(MB) relatif sudah siap

(83%>50%), (ii) sistem

pendelegasian tugas (MD) (75%),

(iii) keuangan perusahaan konsultan

(KA) (75%), (iv) finansial (KB)

kontraktor (83%), (v) tingkat

pendidikan untuk staf kontraktor

(KA) sudah tercukupi (75%), (vi)

kemampuan berkomunikasi (KB)

(75%-83%),

10

Page 11: Jurnal AHP-Ari 2013a

(vii) teknologi dan perlengkapan

(TA, TB, TC) sudah memencukupi

(>70%) (Gambar 5).

Secara umum 7 faktor ini dianggap

sudah siap untuk berkompetisi di pasar

bebas, namun faktor-faktor lainya

masih perlu diperbaiki agar tingkat

kesiapan berkompetisi perusahaan jasa

konstruksi di Riau >50%.

Langkah-langkah strategis

yang perlu dilakukan baik oleh

perusahaan jasa kontraktor maupun

konsultan adalah melakukan perkuatan

internal yang berkesinambungan.

Adapun hirarki prioritas perbaikan

yang disarankan untuk perusahaan jasa

kontraktor adalah sebagai berikut; di

bidang keuangan adalah 52,5%,

manajemen perusahaan jasa kontraktor

27,9%, kemampuan sumber daya

manusia pada perusahaan jasa

kontraktor 13,9%, serta teknologi dan

peralatan yang dimiliki perusahaan

jasa kontraktor 5,6%.

Adapun prioritas perkuatan

yang perlu diupayakan untuk jasa

konsultan adalah; sumber daya

manusia 60,5%, teknologi dan

peralatan yang dimiliki jasa konsultan

23,3%, manajemen perusahaan jasa

konsultan 8,5%, serta keuangan

perusahaan jasa konsultan 7,7%.

KESIMPULAN

Dalam rangka menyusun

strategi untuk menghadapi persaingan

pasar bebas di bidang jasa konstruksi

di Propinsi Riau, maka langkah-

langkah sistematis yang perlu

dilakukan perusahaan jasa konstruksi

adalah melakukan perkuatan internal

perusahaan melalui upaya; (i)

peningkatan keuangan, (ii)

kemampuan sumber daya manusia,

dan (iii) up-date teknologi dan

peralatan yang dimiliki perusahaan

jasa kontraktor. Sedangkan untuk

perusahaan jasa konsultan adalah

dengan; (i) meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia, dan (ii)

tekonolgi.

Dengan meningkatkan kualitas

pada sektor internal perusahaan

diharapkan perusahaan jasa konstruksi

dapat bersaing dalam dunia konstruksi

dan pembangunan di era globalisasi

dimasa yang akan datang.

11

Page 12: Jurnal AHP-Ari 2013a

DAFTAR PUSTAKA

Djojowirono, Soegeng, 2005, Manajemen Konstruksi, Biro Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta.

Getuk. 2006. Analisa Proses Hirarki. Wordpress [online]. Available at : <URL: http:// getuk.wordpress.com / 2006/11/30/analisa-proses-hirarki/feed/> [Accessed 11 August 2009]

Godam. 2008. Definisi/pengertian manajemen keuangan tugas pokok dan tujuan manajer keuangan perusahaan. Organisasi [online]. Available at : <URL: http://organisasi.org/definisi-pengertian-manajemen-keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan> [Accessed 6 April 2011]

Iswanto, Hadi Saputro. Daftar Registrasi Badan Usaha Tahun 2010 Propinsi Riau Kota Pekanbaru. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi [online]. Available at: <http:// lpjk .org/daftar_registrasi_badan_usaha.php.htm >[Accessed 24 November 2010]

Siagian Sondang, 2004, Manajemen Internasional, Bumi Aksara, Jakarta.Simanihuruk Bertinus., 2009, Faktor-Faktor Internal Kontraktor Indonesia Yang

Mempengaruhi Kesiapan Dalam Menghadapi Era Globalisasi, Jurnal Teknik Sipil, Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta.

Sudarto,2007, Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia, Jurnal Teknologi, Universitas Indonesia, Depok.

Sumanto, 1995. Metode Penelitian Social dan Pendidikan, Andi offset, Yogakarta.Suryadi Kadarsyah, 2000, Sistem Pendukung Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.Tamboto Jhon, 2007 (Peningkatan Manajemen Perusahaan Di Era Globalisasi)

Johan Tambotoh http://en.wordpress.com/tag/knowledge-manajement/

12