jurnal logo s d kore ludji

21
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong Berbasis Visual Basic 6.0 Logo Sabatino Davidson Kore Ludji Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Mastiri No. 288, Parongpong, Bandung 40559, email: [email protected] AbstractParongpong districts is one of the districts are in West Bandung regency, which was inaugurated by the Regional Head of West Java: H. R. MOH. Yogi. S. M. dated 28 September 1992. Division of Human Resources and General Affairs is department taht responsible for the employment data. The system used at the Parongpong District Office when authors do research until now still manually, not organized by a computerized system. To create a list of the employees are still using MS-Excel and MS-Word to create employment report. The purpose of this research is to design an information system processing employee data in order to maintain data rank and office employees, maintaining employee attendance data, maintain data value of work, employees maintaining employee payroll data, maintain data furlough employees, maintaining employee mutation data, create reports rank and position of employees, employee attendance reporting, create reports employee assessment, employee payroll reporting, create reports off employees, and create reports Mutation employees. This information system design using Visual Basic 6.0 as programming language and Microsoft SQL Server 2005 as the database. Results of the system design can help solve the problem of employee administration information systems at the Parongpong District Office and assist the Parongpong District government in making decisions relating to employee administration problems. Keyword: Information System, Database, Visual Basic 6.0 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dan kemampuan teknologi adalah hal yang sangat penting khususnya dalam bidang informasi baik pada organisasi pemerintah maupun swasta. Teknologi sangat berpengaruh pada maju mundurnya suatu organisasi, sebab dengan teknologi kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat. Dalam sebuah organisasi diperlukan adanya suatu sistem yang bisa mengatasi kekurangan-kekurangan dan masalah-masalah yang masih dikerjakan secara manual, karena sistem sangat berpengaruh pada kecepatan pemrosesan data yang dapat menghasilkan suatu keluaran yang cepat, tepat, dan akurat. Untuk itu dalam pemrosesan data diperlukan adanya suatu alat bantu dalam melakukan pengambilan keputusan. Komputer merupakan alat yang tepat dalam pengambilan keputusan. Pengolahan data dengan komputer lebih baik dibandingkan dengan pengolahan data secara manual. Pengolahan data secara manual masih memerlukan waktu yang ralatif lama dalam melakukan perhitungan untuk menghasilkan informasi yang akurat. Sedangkan jika pengolahan data dengan menggunakan komputer, manfaat yang dapat kita rasakan yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan informasi yang akurat. Dengan demikian sangatlah penting sebuah organisasi menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan. Demikian halnya dengan Kecamatan Parongpong yang merupakan salah satu instansi pemerintah yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dalam membuat laporan kepegawaian, belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Departemen Kepegawaian dan Umum yang bertanggungjawab dalam pengelolaan data pegawai Kecamatan Parongpong, hanya menggunakan program aplikasi Ms. Word dan Ms. Excel dalam pembuatan laporan kepegawaian. Belum ada sistem informasi yang mengatur jalannya proses pengolahan data pegawai Kecamatan Parongpong. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data kepegawaian. Sistem informasi ini diharapkan dapat diandalkan dalam pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Keuntungan yang diharapkan dengan adanya sistem informasi ini, yaitu dapat membantu

Upload: watashisenpai

Post on 02-Jan-2016

295 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong Berbasis

Visual Basic 6.0

Logo Sabatino Davidson Kore Ludji

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Advent Indonesia, Jl. Kolonel Mastiri No. 288, Parongpong, Bandung 40559,

email: [email protected] Abstract—Parongpong districts is one of the districts are in West Bandung regency, which was inaugurated by the Regional Head of West Java: H. R. MOH. Yogi. S. M. dated 28 September 1992. Division of Human Resources and General Affairs is department taht responsible for the employment data. The system used at the Parongpong District Office when authors do research until now still manually, not organized by a computerized system. To create a list of the employees are still using MS-Excel and MS-Word to create employment report. The purpose of this research is to design an information system processing employee data in order to maintain data rank and office employees, maintaining employee attendance data, maintain data value of work, employees maintaining employee payroll data, maintain data furlough employees, maintaining employee mutation data, create reports rank and position of employees, employee attendance reporting, create reports employee assessment, employee payroll reporting, create reports off employees, and create reports Mutation employees. This information system design using Visual Basic 6.0 as programming language and Microsoft SQL Server 2005 as the database. Results of the system design can help solve the problem of employee administration information systems at the Parongpong District Office and assist the Parongpong District government in making decisions relating to employee administration problems.

Keyword: Information System, Database, Visual Basic 6.0

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dan

kemampuan teknologi adalah hal yang sangat penting khususnya dalam bidang informasi baik pada organisasi pemerintah maupun swasta. Teknologi sangat berpengaruh pada maju mundurnya suatu organisasi, sebab dengan teknologi kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat. Dalam sebuah organisasi diperlukan adanya suatu sistem yang bisa mengatasi kekurangan-kekurangan

dan masalah-masalah yang masih dikerjakan secara manual, karena sistem sangat berpengaruh pada kecepatan pemrosesan data yang dapat menghasilkan suatu keluaran yang cepat, tepat, dan akurat. Untuk itu dalam pemrosesan data diperlukan adanya suatu alat bantu dalam melakukan pengambilan keputusan. Komputer merupakan alat yang tepat dalam pengambilan keputusan.

Pengolahan data dengan komputer lebih baik dibandingkan dengan pengolahan data secara manual. Pengolahan data secara manual masih memerlukan waktu yang ralatif lama dalam melakukan perhitungan untuk menghasilkan informasi yang akurat. Sedangkan jika pengolahan data dengan menggunakan komputer, manfaat yang dapat kita rasakan yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat dan menghasilkan informasi yang akurat. Dengan demikian sangatlah penting sebuah organisasi menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pekerjaan.

Demikian halnya dengan Kecamatan Parongpong yang merupakan salah satu instansi pemerintah yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dalam membuat laporan kepegawaian, belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Departemen Kepegawaian dan Umum yang bertanggungjawab dalam pengelolaan data pegawai Kecamatan Parongpong, hanya menggunakan program aplikasi Ms. Word dan Ms. Excel dalam pembuatan laporan kepegawaian. Belum ada sistem informasi yang mengatur jalannya proses pengolahan data pegawai Kecamatan Parongpong.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data kepegawaian. Sistem informasi ini diharapkan dapat diandalkan dalam pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Keuntungan yang diharapkan dengan adanya sistem informasi ini, yaitu dapat membantu

Page 2: Jurnal Logo s d Kore Ludji

pekerjaan agar lebih mudah dan cepat. Hal ini menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong Berbasis Visual Basic 6.0” 1.2 Identifikasi Masalah

Masalah pada penelitian ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Bagaimana menganalisa dan mendesain sebuah sistem

untuk mempermudah pengguna dalam mengatasi masalah administrasi kepegawaian.

2. Bagaimana membangun aplikasi administrasi kepegawaian yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

1.3 Batasan Masalah

Sejatinya administrasi kepegawaian memang merupakan sistem yang cukup kompleks sehingga untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam penulisan Tugas Akhir, penulis membatasi masalah antara lain: 1. Penelitian hanya dilakukan di Kantor Kecamatan

Parongpong. 2. Sistem informasi yang akan dirancang menggunakan

Visual Basic. 3. Sistem informasi yang akan dirancang meliputi data

pegawai, absensi pegawai, nilai kinerja pegawai, penggajian pegawai, cuti pegawai, dan mutasi pegawai.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem informasi Pengolahan data pegawai. Adapun tujuan dari adanya sistem informasi data kepegawaian adalah sebagai berikut: 1. Membantu memecahkan masalah sistem informasi

administrasi kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong.

2. Mewujudkan data kepegawaian yang terhubung antar komputer.

3. Membantu pemerintah Kecamatan Parongpong dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah administrasi kepegawaian.

4. Membantu kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan.

5. Mengembangkan sistem informasi sederhana menggunakan bahasa pemograman Visual Basic.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengalaman dalam pembuatan program aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic, khususnya mengenai

administrasi kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong.

2. Bagi Pemerintah Kecamatan parongpong Memberikan kemudahan dalam proses yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian. Juga sebagai alat bagi instansi untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sehingga memberi kemudahan dalam pengambilan keputusan.

3. Bagi Fakultas Sebagai tambahan informasi dan referensi, khususnya bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir.

1.6 Metodologi Pembangunan Sistem

Adapun metode yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) : 1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Penulis melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan sistem.

2. Analisa Sistem Dalam hal ini penulis menganalisis aliran kerja sistem yang sedang berjalan di Kantor Kecamatan Parongpong.

3. Perancangan Sistem Penulis membuat desain aliran kerja sistem dan desain pemograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem.

4. Pengembangan Sistem Pada tahap ini penulis melakukan pengembangan sistem informasi dengan menulis kode program yang diperlukan.

5. Pengujian Sistem Pada tahap ini penulis melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Kantor Kecamatan Parongpong, Jl. Kolonel Masturi No. 291 Parongpong-Bandung Barat, yang dimulai dari bulan Januari – April 2013. 1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membaginya menjadi lima bagian bab yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

Page 3: Jurnal Logo s d Kore Ludji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan mengenai sistem informasi, menguraikan tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem informasi yang ingin dibangun penulis, pengolahan data, dan bahasa pemograman visual basic yang digunakan oleh penulis.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pengolahan data kepegawaian, penjelasan mengenai sistem informasi administrasi kepegawaian, dan lainnya.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Hasil dari perancangan sistem berupa bentuk atau tampilan dari hasil program yang dirancang dan fungsi-fungsinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan kesimpulan dari hasil perancangan sistem serta saran ataupun masukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan sebuah metode yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi, kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Jogiyanto mendefinisikan pengertian konsep dasar analisis sistem yang dikutip Irawan dan Waskito (2011:39) sebagai: “Suatu pengertian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasikan dan mengevaluasi permasalahannya, kesempatan atau hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya” [1].

2.2 Pengertian Perancangan

Perancangan atau desain didefinisikan oleh Dengen dan Hatta (2009:48) sebagai: “Proses aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya” [2]. A. Prinsip-prinsip Perancangan

Untuk mengendalikan proses desain, A. Davis mengusulkan serangkaian prinsip-prinsip dasar dalam perancangan sebagai berikut (Dengen dan Hatta, 2009:48) : 1. Desain tidak boleh menderita karena tunnel vision (visi

terowongan). 2. Desain tidak boleh berulang.

3. Desain harus terstruktur untuk mengakomodasi perubahan.

4. Desain harus terstruktur untuk berdegradasi dengan baik, bahkan pada saat data dan event-event (kejadian-kejadian) menyimpang atau menghadapi kondisi operasi.

5. Desain bukan pengkodean dan pengkodean bukanlah desain.

6. Desain harus dinilai kualitasnya pada saat desain dibuat, bahkan setelah jadi.

7. Desain harus dikaji untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan konseptual (semantik) [3].

2.3 Pengertian Sistem

Pendekatan untuk mendefinisikan sistem ada dua macam. Pendekatan pertama yaitu menekankan pada prosedurnya sedangkan pendekatan kedua yang menekankan pada komponen dan elemennya.

FitzGerald, et. al. yang dikutip oleh Jogiyanto mendefinisikan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” [4]. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur FitzGerald, et. al. mendefinisikan sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” [5] (Hendarti dan Margaretta, 2008:1556).

Pada dasarnya kedua definisi diatas adalah sama dan tidak bertentangan. Yang berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang saling beriteraksi.

Menurut Dengen dan Hatta (2009:48) sistem didefinisikan sebagai “Sekumpulan elemen yang dalam sebuah jaringan yang bekerja secara teratur dalam satu kesatuan yang bulat dan terpadu untuk mencapai sebuah tujuan atau sasaran tertentu”[6].

A. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan atas beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut (Nurlilah, 2008:1337): 1. Sistem abstrak (abstract system): sistem yang berupa

sesuatu yang tidak tampak secara fisik, berupa gagasan ataupun ide-ide.

2. Sistem fisik (physical system): sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem penjualan, sistem jaringan, dan lain-lain.

Page 4: Jurnal Logo s d Kore Ludji

3. Sistem alamiah (natural system): sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya perputaran bumi siang dan malam, proses terjadinya hujan, dan lain-lain.

4. Sistem buatan manusia (human made system): sistem yang melibatkan manusia dalam penciptaannya, misalnya sistem jaringan, sistem komputerisasi, dan lain-lain.

5. Sistem tertentu (deterministic system): sistem yang beropersi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat dipastikan seperti sistem jaringan komputer yang kerjanya dapat kita pastikan output-nya berdasarkan input dari pemakai program tersebut.

6. Sistem tak tentu (probabilistic system): sistem yang keluarannya tidak dapat dipastikan karena mengandung nilai kemungkinan atau probabilitas.

7. Sistem tertutup (closed system): sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

8. Sistem terbuka (open system): sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. [7]

B. Karakteristik Sistem

Suatu sistem juga mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu (Nurlilah, 2008:1337-1338): 1. Komponen sistem (components): suatu sistem terdiri

dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian - bagian dari sistem.

2. Batas sistem (boundary): merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environments): apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, yang bersifat menguntungkan dan juga yang bersifat merugikan.

4. Penghubung sistem (interface): merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) bagi subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan sistem (input): masukan (input) bagi energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output): hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau supra sistem.

7. Pengolah sistem (process): suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objectives) atau tujuan sistem (goal): suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. [8]

2.4 Pengertian Informasi

Dengen dan Hatta (2009:48) menyatakan bahwa ”Informasi merupakan sebuah hasil dari sebuah pengolahan data yang melalui sekumpulan proses pada sebuah sistem, yang diolah sedemikian rupa sehingga layak untuk disajikan kepada masyarakat umum”. Jenis-jenis informasi dapat dipandang dari 3 (tiga) segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.

Jogiyanto mendefinisikan informasi sebagai berikut: “Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya” [9] (Nurlilah, 2008:1338).

Informasi berasal dari bahasa latin “Informare” yang berarti mengusahakan agar berbentuk. Jadi informasi adalah segala sesuatu yang dikomunikasikan diantara orang-orang (kini juga antara orang dengan mesin dan mesin dengan mesin), melakukan komunikasi pada pokoknya yang berarti memberitahkan pengertian kepada orang lain. Jadi pada hakekatnya informasi adalah bahan bagi komunikasi, sedangkan data merupakan bahan mentah yang harus diolah sesuai dengan kebutuhan agar bisa menjadi suatu informasi yang berguna bagi pemakai.

A. Siklus Informasi

“Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informs tersebut, dari output (informasi) lalu membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan atas informasi tersebut, yang akan menanggapi tindakan dan menghasilkan suatu tindakan keputusan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, yang kemudian diproses kembali. Setelah selesai diproses disimpan untuk sewaktu-waktu bisa diambil kembali menjadi informasi” [10] (Nurlilah, 2008:1338). B. Kualitas Informasi

Beberapa variabel yang menjadi dasar bahwa sebuah informasi dikatakan berkualitas atau tidak adalah (Nurlilah, 2008:1339) : 1. Akurasi (Accuracy)

Page 5: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Informasi yang ada tepat dan sesuai dengan fakta yang ada.

2. Relevansi (Relevancy) Informasi diberikan tepat kepada pengguna yang membutuhkan informasi tersebut.

3. Ketepatan Waktu (Time Lines) Informasi dikatakan tepat waktu jika informasi dapat tersedia pada saat informasi tersebut dibutuhkan. [11]

2.5 Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling behubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi” [12] (Prasetya dan Prasetya dan Sugara, 2011:159). A. Komponen Sistem Informasi

Ada beberapa hal yang termasuk komponen Sistem Informasi yaitu (Prasetya dan Sugara, 2011:160): 1. Blok masukan yaitu : Input mewakili data yang masuk

ke dalam sistem informasi. 2. Blok model yaitu : Blok ini terdiri dari kombinasi

prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran yaitu : Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi yaitu : Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Gunanya untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sitem secara keseluruhan.

5. Blok basis data yaitu : Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali yaitu : Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. [13]

2.6 Pengertian Administrasi Kepegawaian “Administrasi Kepegawaian adalah seluruh kegiatan

atau pengelolaan yang berhubungan dengan kepentingan pegawai meliputi: permintaan formasi/kebutuhan pegawai, penempatan pegawai, history pegawai, pemberhentian dengan hormat/pemutusan hubungan kerja PNS (pegawai negeri sipil)” [14] (Irawan dan Waskito, 2011:39).

Hasibuan mengungkapkan pengertian administrasi kepegawaian yang dikutip oleh Irawan dan Waskito (2011:39) adalah sebagai berikut : “Penempatan orang-orang ke dalam suatu perusahaan, implementasi tenaga kerja manusia adalah pengadaan, pemeliharaan, penempatan, indroktrinasi, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia”. [15]

2.7 Pengertian Sistem Informasi Administrasi

Kepegawaian Menurut Jogiyanto yang dikitp oleh Irawan dan

Waskito (2011:40) sistem informasi administrasi kepegawaian adalah “semua aktifitas dalam siklus informasi (pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, pencarian dan distribusi) tidak seluruhnya dilakukan oleh alat-alat dan mesin-mesin otomatis”. [16]

Sangat penting peranan administrasi kepegawaian dalam rangka melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil sehingga perlu adanya Pembentukan sistem pencatatan kepegawaian dapat dilaksanankan dengan 2 (dua) cara yaitu: 1. Secara manual: merupakan pelaksanaan kegiatan

pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dilaksanakan secara manual, dengan media buku induk, file/tata naskah perorangan yang disimpan dalam unit almari khusus.

2. Secara elektronik: merupakan pelaksanaan kegiatan perekaman dan penyimpanan dalam media komputer.

A. Tujuan Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian

Priyanto menjelaskan bahwa tujuan sistem informasi pegawai di dalam Pemerintahan adalah (Ardika, 2012:4) : 1. Untuk mendukung sistem manajemen PNS yang

rasional dan pengembangan SDM di Aparatur Pemerintah.

2. Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi.

3. Menyediakan informasi PNS yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian PNS.

4. Membantu kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan. [17]

B. Manfaat Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian

Page 6: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Priyanto juga menjelaskan manfaat sistem informasi pegawai dalam pemerintahan ,yaitu (Ardika, 2012:4-5) : 1. Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan

mudah dan cepat. 2. Pembuatan Laporan dapat mudah dikerjakan. 3. Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang

akan mendapat kenaikan gaji berkala 4. Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan

dengan kepegawaian 5. Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai

(Profil Kepegawaian) yang cepat dan akurat. 6. Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai

sesuai pendidikan dan kompetensinya. 7. Merencanakan Kebutuhan Pegawai (Neraca Kebutuhan

Pegawai). [18] 2.8 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

System Development Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem itu diterapkan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem: 1. Perencanaan sistem (System planning) 2. Analisa sistem (System analysis) 3. Desain sistem (System design) 4. Seleksi sistem (System selection) 5. Imlementasi sistem (System implementation) 6. Perawatan sistem (System maintenance) A. Context Diagram

“Context Diagram atau dalam bahasa Indonesia diagram kontek adalah diagram yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Diagram kontek ini menggambarkan satu kesatuan proses secara keseluruhan. Jika terdapat banyak arus data dalam Diagram kontek, dapat diberikan kode angka atau abjad dan kemudian diberikan penjelasan” [19] (Haviluddin, 2009:4). B. Data Flow Diagram

“Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program” [20] (Faisol et. Al, 2012:3-4). C. Use Case

Hendarti dan Margaretta (2008:1559) “Use Case digunakan untuk memodel interaksi antara user dan sistem, merupakan urutan langkah-langkah yang terjadi ketika seorang aktor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan tertentu”. [21] D. Entity Relationship Diagram

“Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan konsep pemodelan menggambarkan struktur data dan hubungan antar entitas sebagai pembentuk sistem. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data yang relatif kompleks. Melalui ERD dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti data apa yang diperlukan atau bagaimana data yang satu berhubungan dengan data yang lain. ERD menggunakan beberapa simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data” [22] (Pranoto, 2012:36). E. Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama seperti yang dikutip Hendarti dan Margaretta (2008:1559), activity diagram terdiri dari: 1. Overview diagram: gambaran tingkat tinggi dari proses

bisnis dengan mendokumentasikan event-event kunci, urutan dari event-event ini, dan arus informasi antar event.

2. Detailed activity diagram: mirip dengan peta sebuah kota, dengan menyediakan gambaran yang lebih rinci dari aktvitas-aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua event yang ditunjukkan oleh overview diagram. [23]

III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai analisa dan

perancangan sistem informasi administrasi kepegawaian di Kantor Kecamatan Parongpong yang dapat digunakan untuk pengolahan data pegawai Kecamatan Parongpong. 3.1 Objek Penelitian

Kecamatan Parongpong adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bandung Barat, yang diresmikan oleh Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat: H. R. MOH. Yogie. S. M. tanggal 28 September 1992. Kala itu Kecamatan Parongpong masih menjadi bagian Dari Kabupaten Dati II Bandung.

Hingga saat ini, Kecamatan Parongpong yang berkantor di Jl. Kolonel Masturi No. 291 telah dipimpin oleh delapan orang Camat yaitu: 1. Drs. Maman Abdulrahman (1992 - 1996) 2. Drs. Kusman Martadireja (1996 - 2001) 3. Sadar Kusnadi, S.Sos (2001 - 2002) 4. Drs. Maman S. Sunjaya (2002 - 2005) 5. Drs. Erick Juriara, M.Si (2005 - 2006)

Page 7: Jurnal Logo s d Kore Ludji

6. Drs. Yayat Sudrajat (2006 - 2007) 7. Drs. E. Rasnyah, M.Ily (2007 - 2009) 8. Drs. Slamet Nugraha (2009 - sekarang)

Di Kecamatan Parongpong juga terdapat tujuh Desa yaitu: Desa Cihanjuang, Desa Cihideung, Desa Cigugurgirang, Desa Ciwaruga, Desa Sari Wangi, Desa Karyawangi, dan Desa Cihanjuang Rahayu yang dimana terdapat Kampus Universitas Advent Indonesia. Dibawah ini adalah gambar 3.1 stuktur organisasi Kecamatan Parongpong.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Parongpong

A. Deskripsi Pekerjaan Pegawai Kecamatan Parongpong Camat

Kecamatan merupakan wilayah kerja camatsebagai perangkat daerah kabupaten. Camat berkedudukan dibawah dan bertangung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris daerah. 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan

kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan juga menyelangarakan tugas umum pemerintah. a. Kewenangan pemerintah yang dilimpakan oleh

Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, meliputi aspek: - Perizinan - Rekomendasi - Koordinasi - Pembinaan - Pengawasan - Fasilitasi - Penetapan - Penyelengaraaan - Kewenangan lain ysng dilimpahkan

b. Menyelangarakan tugas umum pemerintah, meliputi: - Mengkoordinasikan kegiatan pemerdayaan

masyarakat. - Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum.

- Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang –undangan.

- Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

- Mengkoordinasikan pemnyelanggraan kegiatan pemerintah ditingkat kecamatan.

- Membina penyelenggaraan pemerintah desa /atau kelurahan.

- Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

2. Camat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor (1), menyelanggarakan Fungsi: a. Penyusun program dan krgiatan Kecamatan

pengkoordinasian pennyelengaraan pemerintahan di wilayah kecamatan.

b. Penyelanggaraan kegiatan pembinaan ideologi Negara dan kesatuan bangsa.

c. Pengkoordinasian kegiatan pemerdayaan masyarakat.

d. Pelaksanaan pembinaan penyelanggaran terhadap kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban umum.

e. Pelaksanan pembinaan penyelanggaraan bidang ekokomi dan pembangunan.

f. Pelaksanaan pembinaan penyelanggaraan bidang sosial dan kemasyarakatan.

g. Pelaksanaan penatausahaan kecamatan. i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekertaris Kecamatan Sekertaris Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekertaris

Kecamatan yang selanjutnya disebut SEKCAM yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 1. Sekertaris Kecamatan mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan umum, penyusun perencanaan, pengolahan administrasi keuangan dan kepegawaian.

2. Dalam menyelanggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada nomor (1), Sekertaris Kecamatan mempunyai fungsi: a. Penyelanggaraan pengelolahan administrasi

perkantoran, admonistrasi keuangan dan administrasi kepegawaian.

b. Penyelanggaraan urusan umum dan perlengkapan,keprotokolan dan hubungan masyarakat.

c. Penyelanggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakan.

d. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksaan kegiatan unit kerja.

CAMAT

Drs. Slamet Nugraha

Sekertaris Kecamatan

Drs. Dedi Junaedi

Kasubbag Penyusun Program

Adi Nurfuad

Kasubbag Keuangan

Drs.Irwan Hadianto

Kasubbag Kepegawaian dan Umum

Neneng Kimik Mulyati, S.Pd

Jabatan Fungsional Umum

Lisma Apriliani, SE

Jabatan Fungsional Umum

Asep Sutarna, S.IPPipip Susilawati, S.IP

Herry PriyatnoLise Hadayati, SH

Jabatan Fungsional Umum

Citra Iswari W. P, AmdRudiansyah

Kasi Tata Pemerintahan

Agus Kusnawan, S.IP

Kasi Pembangunan Masyarakat dan Desa

Wawan Kusnawan, S.IP

Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Syahrudin Syakar, SE., MM

Kasi Ekonomi dan Pendapatan Potensi

Daerah

Lindawati, B.Ac

Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana

Umum

Endang, Sm.Hk

Jabatan Fungsional Umum

Linda Puspita, SEIndra Wirabrata, S.IP

Dani RosmanaSandri Alamsyah, SE

Reti Setiawati

Jabatan Fungsional Umum

Ahmad SaepullohM. Ginanajar Warahma

Jabatan Fungsional Umum

Dedi Atang SudrajatRahmat HidayatAgung Narimo

Jabatan Fungsional Umum

Bambang RusmantoDedi Samson, S.Ag

Jabatan Fungsional Umum

Asep Haris Koesman, S.ApMaman Sulaeman

Page 8: Jurnal Logo s d Kore Ludji

e. Pelaksaanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Penysun Program

Sub Bagian Penyusun Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Sekretaris Kecamatan. 1. Sub Bangian Penyusun Program mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana strategis pembangunan di wilayah Kecamatan.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Penusun Program mempunyai funsi : a. Penyusunan program kerja di wilayah Kecmatan. b. Pengumpulan, pengelolahan dan penganalisan data

potensi Kecamatan. c. Penyusun rencana strategis dan laporan

akuntabilitas kinerja Kecamatan. d. Penyelenggaraan pembinaan dan koordinasi

penyusun rencana dan program pembangunan di wilayah Kecamatan.

e. Pengelolaan data statistik dan informasi di wilayah Kecamatan.

f. Pengelolaan system informasi manajemen data di wilayah Kecamatan.

g. Pelaksanaan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Kecamatan.

h. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program pembangunan di wilayah Kecamatan.

i. Pengevaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan Kecamatan.

j. Penyusun laporan hasil kegiatan di wilayah Kecamatan.

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Sekretaris kecamatan. 1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok dalam

penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan. 2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagai mana

dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan pengumpulan bahan dan penyiapan

rencana anggaran pendapatan dan belanja kecamatan.

b. Pelaksanaaan pengkoordinasian pengelolaan administrasi keuangan, penyusun Rencana kegiatan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

c. Pengelolaan pembinaan dan pembukuan keuangan anggaran belanja rutin dan pembangunan.

d. Pelaksanaan pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan.

e. Pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan keuangan belanja rutin dan pembayaaran keperluan dinas.

f. Pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan dan pembayaran gaji dan tunjangan daerah.

g. Pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan bukti-bukti kas dan surat-surat berharga lainnaya.

h. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan perbendaharahan.

i. Penyusunan laporan hasil kegiatan di bidang administrasi keuangan.

j. Pelaksanaan pengkoordinasi pengelolaan keuangan.

Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Sub Bagian dan Kepegawaian Umum dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris kecamatan. 1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai

tugas pokok menyelenggarakan urusan surat menyurat kearsipan, pengadaan, rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan dinas dan infestarisasi dan prasana dinas, pengelolaan perpustakaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

2. Dalam menyelanggarakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kegiatan dibidang urusan

umum dan kepegawaian. b. Pelaksanaan urusan kesektariatan. c. Penyimpanan, pengaturan dan pemeliharaan arsip

dinas. d. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan

dinas. e. Penyusunan perencanaan keperluan alat-alat tulis

kantor dan penyusunan petunjuk pelaksanaannya. f. Pemeliharaan gedung, ruangan, peralatan,

pekarangan, ketertiban dan kebersihan serta keamanan kantor kecamatan.

g. Pengurusan eksploitasi dan pemeliharaan kendaraan dinas.

h. Pengadaan perlengkapan dan perbekalan. i. Penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian

perlengkapan dan perbekalan. j. Penyiapan kelengkapan untuk keperluan rapat-

rapat dinas. k. Pengurusan administrasi peralatan, perlengkapan

dan perbekalan serta pengurusan administrasi inventarisasi kekayaan milik Negara.

Page 9: Jurnal Logo s d Kore Ludji

l. Pelaksanaan publikasi dan dokumentasi pelaksanaan tugas dinas.

m. Pelaksanaan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas.

n. Pengelolaan system informasi manajemen perlengkapan.

o. Pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan masyarakat ;

p. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengelolaan data kepegawaian.

q. Pelaksanaan penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK) dilingkungan kecamatan. - Pelaksanaan penyusunan daftar pernilaian

pelaksanaan pekerjaan (DP-3) dilingkungan kecamatan.

- Pelaksanaan penyusunan rencana formasi, usulan pengangkatan, mutasi, dan usulan pemberhentian pegawai.

- Pengelolaan kesejahteraan pegawai. - Pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan

latihan pegawai. - Pengembangan kemampuan dan karier

pegawai. - Pengelolaan dan pengembangan Sistem

informasi kepegawaian (SIMPEG). - Pengkoordinasian pengelolaan administrasi

kepegawaian dengan unit kerja terkait. - Penyusunan laporan hasil kegiatan dibidang

administrasi umum dan kepegawaian. Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 1. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pemerintahan.

2. Dalam melaksanakan tugas sebabaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Tata Pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis

bidang pemerintahan. b. Penyusunan program dan kegiatan seksi

pemerintahan. c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan

fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pemerintahan.

d. Penyelenggaraan kegiatan bidang pemerintahan. 3. Rincian tugas Seksi pemerintahan adalah sebagai

berikut: a. Menyusun rencana kerja Seksi pemerintahan.

b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pemerintahan desa/kelurahan.

c. Melaksanakan penilaian atas laporan pertanggung jawab kepala desa.

d. Memfasilitasi penyelanggarakan kejasama dan penyelesaian perselisihan antar desa/kelurahan di wilayah kejanya.

e. Memfasilitasi penataan desa/kelurahan. f. Memfasilitasi penyusunan peraturan desa. g. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi

kependudukan. h. Mengkoordinasikan pelaksaan investarisasi aset

pemerintah kabupaten di tingkat kecamatan. i. Melaksakan pengawasan dan pendataan atas tanah-

tanah Negara dari tanah aset pemerintah kabupaten di wilayah kerjanya.

j. Melaksakan tugas pembantuan terhadap pelaksaan pembebasan tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan kepentingan pembangunan ,serta peralihan status tanah dari tanah Negara menjadi milik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

k. Melaksakan tugas pembantuan dalam penetapan peruntukan,proses pengalihan dan perubahan status tanah kekayaan desa, serta pengalihan status tanah kekayaan desa yang berubah menjadi kelurahan.

l. Melaksakan tugas pembantuan pelaksaan monitoring dan investarisasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar dan tanah Negara di wilayah kerjanya.

m. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB).

n. Membina dan mendistribusikan pelaksaan tugas kepada bawahan.

o. Menilai prestasi kerja sebagai bahan pertimbanagan dalam pengembangan.

p. Melakukan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksaan kegiatan seksi pemerintahan.

q. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan pelaksaan sesuai dengan tygas dan fungsinya.

Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa

Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 1. Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa mempunyai

tugas pokok menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Camat dibidang Pembangunan masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan

Page 10: Jurnal Logo s d Kore Ludji

pemerintahan dalam menangi sebagian urusan otomi daerah sesuai dengan bidangnya.

2. Dalam melaksanakan tugas sebabaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembangunan Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi: a. Mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

b. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan Pembangunan masyarakat, fasilitasi pembangunan desa/kelurahan dan penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan antara lain Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa/kelurahan, Lembaga Pembangunan Perempuan dan Keluarga, Karang Taruna, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan Lembaga lainnya ( atau nama lain ).

c. Menyiapkan bahan rencana dan koordinasi dengan SKPD, UPT, instansi vertical atau swasta mengenai pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayan umum.

d. Menyiapkan bahan rencana dan menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.

e. Mendorong partisifasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan didesa/kelurahan dan kecamatan.

f. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan Pembangunan masyarakat diwilayah kerja yang dilaksanakan oleh SKPD dan/atau UPT, instansi vertikal dan swasta.

g. Mengoordinasikan penyusunan profil desa atau kelurahan.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidang Pembangunan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

i. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan Pembangunan masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.

j. Menyusun bahan laporan penyelenggaraan Pembangunan masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam

menangi sebagian urusan otonomi sesuai dengan bidangnya.

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. - Penyelenggaraan urusan umum dan

perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

- Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan.

- Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja.

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

- Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

- Camat dalam melaksanakan tugas sebagai mana yang dimaksud pada bagian (d), menyelanggarakan fungsi : a. Penyusunan program dan kegiatan

kecamatan. b. Pengkoordinasian penyelenggaraan

pemerintahan diwilayah kecamatan. c. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan

ideologi Negara dan kesatuan bangsa. d. Pengkoordinasian kegiatan Pembangunan

masyarakat. e. Pelaksanaan pembinaan

penyelenggarakan terhadap kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban umum.

f. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang ekonomi dan pembangunan.

g. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang social dan kemasyarakatan.

h. Pelaksanaan penatausahaan kecamatan. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi ketentraman dan ketertiaban dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 1. Seksi ketentraman dan ketertiban Umum mempunyai

tugas pokok merumuskan dan melaksakan kebijakan teknis bidang ketentaraman dan ketertiban umum.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Seksi ketentraman dan ketertiban umum mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis

bidang ketentraman dan ketertiban umum.

Page 11: Jurnal Logo s d Kore Ludji

b. Penyusunan program dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban.

c. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban umum.

d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

3. Rincian tugas seksi ketentraman dan ketentraman dan ketertiban Umum: a. Menyusun rencana kerja seksi ketenatraman dan

ketertiban umum. b. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan

ketertibaan masyarakat, bina kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan penegakkan produk hukum pemerintah kabupaten serta peraturan perundang-undangan lainnya diwilayah kerjanya.

d. Memfasilitasi pencegahan dan penanggulanagan bencana alam.

e. Melaksanakan pembinaan dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

f. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak criminal.

g. Melaksakan pembinaan dalam upaya pemberantasan penyakit masyarakat.

h. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaraman dan ketertiban masyarakat.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Ekonomi dan Pendapatan Potensi Daerah

Kepala Seksi Ekonomi dan Pendapatan Potensi Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan-bahan penyusunan kebijakan teknis, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan teknis, pelaksanaan kegiatan serta pelayanan umum menyangkut perekonomian dan pembangunan di Kecamatan. Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, uraian tugas Kepala Seksi Ekonomi dan Pendapatan Potensi Daerah sebagai berikut: 1. Menyusun program, kegiatan dan anggaran Seksi

Perekonomian dan Pembangunan. 2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas

Staf pada Seksi Perekonomian dan Pembangunan. 3. Melaksanakan koordinasi pengawasan pembangunan di

Kecamatan. 4. Melaksanakan pembinaan kerja sama antara instansi

yang terkait dalam pelaksanaan tugas pembangunan dan perekonomian.

5. Melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perdesaan.

6. Menyiapkan bahan dan pedoman serta melaksanakan pembinaan dan pengendalian penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.

7. Mengoordinasikan pengendalian terhadap pengeksploitasian berbagai sumber daya alam.

8. Mengoordinasikan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan dan pemantauan kegiatan perindustrian, perdagangan, pertambangan, kepariwisataan, perkoperasian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan.

9. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai perizinan di bidang perekonomian.

10. Melaksanakan koordinasi dengan instansi teknis dalam rangka pembinaan masyarakat petani pemakai air.

11. Melaksanakan inventarisasi, pemantauan dan penerbitan perizinan terhadap semua jenis usaha di bidang perekonomian sesuai dengan kewenangan Camat.

12. Melaksanakan pencatatan harga sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat dan menyiapkan laporan harga-harga.

13. Mengoordinasikan penyaluran dan pengembalian kredit.

14. Melaksanakan koordinasi pengawasan dan pengendalian peredaran sarana produksi dan obat-obatan pertanian

15. Melaksanakan koordinasi pembinaan Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP).

16. Memfasilitasi pelayanan umum penyelenggaraan di bidang perekonomian dan pembangunan.

17. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi teknis operasional kegiatan UPT/instansi pemerintah di wilayah Kecamatan yang berkaitan dengan perekonomian dan pembangunan.

18. Melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan serta menyusun rencana tindak lanjut pembinaan penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan dari hasil analisa dan evaluasi.

19. Menyusun laporan Kecamatan berkaitan dengan penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan.

20. Memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis;

21. Menetapkan dan menerbitkan DP-3 untuk kelancaran dan disiplin kerja pegawai bawahan.

22. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan.

23. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 12: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Umum

Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Umum mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya dibidang pelayanan pertanian, kehutanan dan perkebunan, perhubungan, industri, dan perdagangan, penanaman modal serta koperasi, pertambangan, dan pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan tugas di atas, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Umum mempunyai fungsi: 1. Mempelajari peraturan perundang-undang dan

ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas teknis fungsional bidang hutbun dan pertanian.

3. Memfasilitasi pelayanan kehutanan, perkebunan, pertanian, dan peternakan serta perikanan.

4. Memfasilitasi pelayanan perhubungan. 5. Memfasilitasi pelayanan industri, perdagangan,

penanaman modal dan koperasi. 6. Memfasilitasi pelayanan pertambangan. 7. Memfasilitasi pelayanan pemberdayaan masyarakat

desa. 8. Memfasilitasi pelayanan pembangunan meliputi

perencanaan, kesetasian, pertumbuhan pengembangan potensi dan sumber daya.

9. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan program dibidang Ekbang

10. Sosialisasi Perda / kebijakan Perda di bidang Ekbang. 11. Memfasilitasi pelaksanaan program ekonomi dan

pembangunan. 12. Memfasilitasi pelaksanaan program ekbang. 13. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha seksi ekbang. 14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Camat

melalui Sekcam. 15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan

oleh Camat. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kecamatan sesuai dengan keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud terdiri dari sejumlah tenaga fungsional dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya.

Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditujukan dan bertanggungjawab kepada Camat. Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan beban kerja. Ketentuan

jenis dan jenjang jabatan fungsional serta rincian tugas jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. B. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan di Kantor Kecamatan Parongpong bertujuan untuk menjadi dasar perancangan sistem baru atau perbaikan sistem lama. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan atau kekurangan sistem yang lama dan dapat dilakukan perancangan sistem baru. Sistem yang digunakan di Kantor Kecamatan Parongpong saat penulis melakukan penelitian hingga sekarang masih secara manual, belum teroganisir oleh sistem yang terkomputerisasi. Untuk membuat daftar pegawai masih menggunakan Ms. Excel dan Ms. Word untuk membuat laporan kepegawaian. 3.2 Metodologi Perancangan

Untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian ini, digunakan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, dengan melakukan tinjauan

dokumen untuk pembuatan deskripsi masalah. 2. Membuat gambaran proses sistem. 3. Membuat rancangan sistem. 3.3 Analisa Kebutuhan

Sebelum membangun sistem informasi penulis menganalisa kebutuhan sistem. Analisa kebutuhan tersebut adalah sebagai barikut: 1. Memelihara pangkat dan jabatan pegawai 2. Memelihara data kehadiran pegawai 3. Memelihara data nilai kerja pegawai 4. Memelihara data gaji pegawai 5. Memelihara data cuti pegawai 6. Memelihara data mutasi pegawai 7. Membuat laporan pangkat dan jabatan pegawai 8. Membuat laporan kehadiran pegawai 9. Membuat laporan penilaian pegawai 10. Membuat laporan gaji pegawai 11. Membuat laporan cuti pegawai 12. Membuat laporan Mutasi pegawai 3.4 Context Diagram

Context diagram adalah diagram yang menggambarkan sistem secara umum. Context diagram merupakan alat bantu perancangan yang merupakan bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang memperlihatkan bagian-bagian atau entitas-entitas yang terlibat di dalam sistem dan bagaimana entitas-entitas tersebut berhubungan. Context diagram juga merupakan suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem umum, dan keluaran. Diagram ini

Page 13: Jurnal Logo s d Kore Ludji

adalah tingkatan tertinggi dalam aliran data dan hanya memuat satu proses secara keseluruhan.

Gambar 3.2 di bawah ini menunjukan bahwa sistem berinteraksi dengan empat entitas yaitu Pegawai, Bagian Kepegawaian, Camat, dan Bagian Keuangan. Tanda panah menyatakan masukan dan keluaran yang ada pada sistem.

Gambar 3.2 Context diagram Sistem Informasi Administrasi

Kepegawaian

3.5 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data dari sistem, di mana data disimpan, dan proses apa yang menghasilkan data tersebut. Dengan adanya DFD ini dapat dilakukan perubahan atau koreksi terhadap kebutuhan pengguna dengan resiko dan biaya minimal, juga dapat membantu dalam mendisain dan memprogram sistem.

Gambar 3.3 DFD level 0 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Gambar 3.3 menjelaskan aliran data dan proses dalam

sistem informasi administrasi kepegawaian. DFD level 0 menunjukan proses di mana Bagian Kepegawaian mengolah seluruh data pegawai dan memberikan laporan kepada Camat yang digunakan untuk mengambil keputusan. Bagian Kepegawaian melakukan pendataan absensi pegawai, membuat penilaian kerja pegawai. Camat menerima laporan data pegawai dan memberi persetujuan jabatan pegawai, menerima laporan hasil penilaian kinerja

pegawai dan membuat keputusan sesuai dangan nilai kerja pegawai seperti mutasi, jika diperlukan. Pada proses pengolahan data pegawai, proses penilaian, proses laporan kepegawaian, proses penggajian, proses pengajuan cuti, dan proses mutasi akan ipecah dan dijabarkan dalam DFD level 1.

Gambar 3.4 berikut ini menjelaskan tentang proses pengolahan data pegawai, yang di mana data tersebut diolah berdasarkan masukan-masukan berupa data pegawai, data pengajuan cuti pegawai, dan data mutasi pegawai. Data-data tersebut diolah oleh Bagian Kepegawaian dan dilaporkan kepada Camat untuk mendapatkan persetujuan.

Gambar 3.4 DFD level 1 Proses Pengolahan Data Pegawai

Gambar 3.5 di bawah ini menjelaskan proses absensi

pegawai yang untuk mendata kehadiran pegawai Kantor Kecamatan Parongpong.

Gambar 3.5 DFD level 1 Proses Absensi Pegawai

Gambar 3.6 di bawah ini menjelaskan proses penilaian kerja pegawai. Kriteria penilaian kerja pegawai dibuat berdasarkan data seperti kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Setelah dinilai, maka Bagian

Sistem Informasi Administrasi

Kepegawaian

Bag. Kepegawaian

Bag. KeuanganCamat

Informasi kepegawaian

Lap. data pegawailap. data absensiLap. nilai KerjaLap. data cuti

Lap. data mutasiLap. Keuangan

Data pegawai

Laporan keuangan

Data pegawaiData absensi

Nilai KerjaData cuti

Persetujuan cutiKeputusan mutasi

Pegawai

Bag. Kepegawaian

Bag. KeuanganCamat

1.0

Pengolahan data

pegawai

3.0

Penilaian kinerja

pegawai

4.0

Penggajian pegawai

2.0

Absensipegawai

Pegawai

AbsensiNilai

Gaji

6.0

Mutasi pegawai

5.0

Pengajuan cuti

7.0

Laporan

Data mutasi pegawai

Laporan keuanganLaporan

penilaian

Data absensi

Data pegawai

Page 14: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Kepegawaian akan memberikan laporan penilaian kerja pegawai pada Camat.

Gambar 3.6 DFD level 1 Proses Penilaian Pegawai

Gambar 3.7 di bawah menjelaskan Bagian Keuangan

melakukan proses pengagjian pegawai sesuai dengan pangkat dan jabatan pegawai yang ada pada data store pegawai. Laporan keuangan tersebut akan diserahkan kepada Camat untuk disetujui dan selanjutnya dilakukan pembayaran gaji pada pegawai.

Gambar 3.7 DFD level 1 Proses Penggajian Pegawai

Gambar 3.8 berikut ini menjelaskan proses cuti,

dimana Pegawai mengajukan permohonan cuti kepada Bagian Kepegawaian dan selanjutnya Bagian Kepegawaian meminta persetujuan dari Camat. Setelah mendapatkan persetujuan dari Camat, barulah Pegawai dapat malakukan Cuti. Semua data cuti Pegawai disimpan di data store cuti.

Gambar 3.8 DFD level 1 Proses Cuti Pegawai

Gambar 3.9 di bawah ini menjelaskan proses mutasi

pegawai. Data diambil dari data store nilai dan ditampilkan kepada Camat. Berdasarkan data tersebut, Camat akan memutuskan apakah akan dilakukan mutasi atau tidak. Jika dilakukan mutasi, maka hasil keputusan tersebut akan berikan kepada Bagian Kepegawaian untuk dilakukan pengubahan data pegawai dan pada akhirnya dilakukan mutasi terhadap paegawai yang telah ditetapkan.

Gambar 3.9 DFD level 1 Proses Mutasi Pegawai

3.6 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Gambar 3.10 berikut ini menunjukan tiga actor yang beriteraksi dengan sistem yaitu Bagian Kepegawaian,

Bag. Kepegawaian

Camat

Nilai

3.5

Laporan data penilaian

3.2

Input data penilaian

3.4

Hapus data penilaian

3.3

Edit data penilaian

Data Penilaian

Laporan data

penilaian

5.1

Pengajuan cuti

Pegawai

Cuti

Bag. Kepegawaian

5.2

Pengajuan persetujuan

cuti

5.3

Tampilkanpengajuan

Camat

5.4

Persetujuan cuti

5.5

Tampilkan persetujuan

Data cuti

pegawai

Laporan data cuti

Page 15: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Camat, dan Bagian Keuangan yang sama-sama mempunyai hak akses terhadap sistem.

Gambar 3.10 Use Case Diagram Sistem Informasi Administrasi

Kepegawaian

3.7 Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun, seperti pada gambar 3.11 berikut di bawah ini.

Gambar 3.11 Class Diagram Sistem Informasi Administrasi

Kepegawaian

3.8 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata. Suatu objek disebut entity

dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Gambar 3.12 di bawah ini menjelaskan tentang hubungan antara objek-objek yang terdiri dari mutasi, cuti, absensi, nilai, gaji, dan jabatan dengan objek pegawai.

Gambar 3.12 ERD Sistem Informasi Admnistrasi Kepegawaian

3.9 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Gambar 3.13 dibawah ini, activity diagram menunjukan aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi administrasi kepegawaian, mulai dari input data pegawai, persetujuan data, penyimpanan data, pengajuan cuti, sampai dengan pembuatan keputusan.

Gambar 3.13 Activity Diagram Proses Pendataan Pegawai Sistem

Informasi Administrasi Kepegawaian

Gambar 3.14 di bawah ini menjelaskan aktivitas

absensi pegawai dan data absensi akan digunakan untuk kebutuhan penilaian kinerja pegawai.

Gambar 3.14 Activity Diagram Proses Absensi Pegawai Sistem Informasi

Administrasi Kepegawaian

Mengisi daftar hadir Mengolah data kehadiran

Membuat penilaian pegawai

Pegawai Bag. Kepegawaian Camat

Membuat keputusan

MenyetujuiMembuat laporan

Page 16: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Gambar 3.15 berikut ini menjelaskan tentang aktifitas cuti pegawai. Bagian Kepegawaian mengolah data cuti pegawai dan membuat laporan cuti pegawai ke Camat untuk di setujui dan diberikan keputusan.

Gambar 3.15 Activity Diagram Proses Cuti Pegawai Sistem Informasi

Administrasi Kepegawaian

Gambar 3.16 di bawah ini menjelaskan tentang

aktifitas penggajian pegawai yang datanya berasal dari data pegawai. Bagian Keuangan akan membuat data penggajian dan membuat laporan penggajian ke Camat untuk disetujui.

Gambar 3.16 Activity Diagram Proses Penggajian Sistem Informasi

Administrasi Kepegawaian

IV. IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Hasil Desain Tampilan

Tampilan program yang terdapat pada sistem terdiri dari jendela utama untuk mengakses kotak login yang terdiri dari tiga akun user yaitu Keuangan, Kepegawaian, dan Camat. Setelah login, maka akan ditampilkan jendela menu yang berfungsi untuk masing-masing user.

Pada jendela utama terdapat menu file dengan submenu masuk dan submenu keluar dan menu bantuan dengan submenu tentang sistem. Kotak login akan ditampilkan ketika mengklik menu file dan memilih submenu masuk, seperti pada gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Jendela Utama Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian

Gambar 4.2 Tampilan Kotak Login user Kepegawaian

Seperti pada gambar 4.2 di atas, menjelaskan tentang

jendela login untuk user Kepegawaian. Terdapat kolom user name dan password yang harus diisi untuk dapat mengoperasikan sistem. Setelah berhasil melakukan login, maka akan muncul tampilan jendela menu yang terdiri dari dua menu, yaitu menu File dengan submenu keluar; menu input dengan submenu data pegawai, data absensi, data penilaian, data cuti, data seperti pada gambar 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Tampilan Jendela Menu Bagian Kepegawaian

Page 17: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Bila submenu data pegawai dipilih, maka akan muncul jendela data pengawai berfungsi untuk memasukkan data pegawai dan disimpan ke dalam tabel data pegawai. Bila ada kesalahan dalam memasukkan data, maka data tersebut dapat diganti dengan menggunakan tomnol edit dan hapus, sesuai dengan kebutuhan user dan bisa digunakan untuk prosrs mutasi pegawai seperti pada gambar 4.4 berikit ini.

Gambar 4.4 Tampilan Jendela data pegawai

Ketika submenu dipilih, maka akan tampil jendela

absensi pegawai seperti gambar 4.5 di bawah ini yang menjelaskan tentang data absensi pegawai. User hanya memasukkan ID absen dan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan mengklik tombol cari NIP, maka nama, pangkat, dan jabatan pegawai akan di tampilkan. Kemudian user akan memilih status kehadiran pegawai dan menyimpan data tersebut ke dalam tabel absensi. Data yang telah disimpan juga dapat dirubah atau dihapus sesuai kebutuhan user dengan menggunakan tombol edit dan hapus.

Gambar 4.5 Tampilan Jendela Data Absensi

Jendela penilaian pegawai seperti pada gambar 4.6

akan ditampilkan ketika submenu data penilaian dipilh. Data yang harus dimasukkan adalah ID penilaian dan NIP, maka akan ditampilkan nama, pangkat, dan jabatan pegawai. User akan melakukan penilaian terhadap pegawai sesuai kriteria penilaian yang ada. Data kemudian disimpan ke tabel penilaian, bila diperlukan data dapat diubah dan dihapus.

Gambar 4.6 Tampilan Jendela Data Penilaian

Page 18: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Gambar 4.7 di bawah menjelaskan tentang proses cuti. Jendela cuti pegawai akan ditampilkan bila submenu data cuti dipilih, dimana user memasukkan ID cuti dan NIP, maka nama, pangkat, dan jabatan pegawai akan ditampilkan oleh sistem. Selanjutnya dimasukkan jenis cuti yang diamlil, tanggal mulai cuti, dan tanggal akhir cuti, kemudian data disimpan ke tabel cuti. Data dapat diubah atau dihapus sesuai kebutuhan user.

Gambar 4.7 Tampilan Jendela Data Cuti

Gambar 4.8 di bawah ini, menjelaskan tentang jendela

login untuk user Keuangan. Terdapat kolom user name dan password yang harus diisi untuk dapat mengoperasikan sistem. Setelah berhasil melakukan login, maka akan muncul tampilan jendela menu yang terdiri dari dua menu, yaitu menu File dengan submenu keluar; menu input dengan submenu data keuangan seperti pada gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar 4.8 Tampilan Kotak Login user Keuangan

Gambar 4.9 Tampilan Jendela Menu Bagian Keuangan

. Setelah memilih submenu data keuangan, maka akan

tampil jendela data keuangan seperti pada Gambar 4.10 berikut ini yang menjelaskan bahwa untuk mengelola keuangan pegawai, maka yang harus dilakukan oleh user adalah memasukkan tanggal transaksi, ID transaksi, dan NIP. Selanjutnya sistem akan menampilkan nama, pangkat, jabatan, status kawin, dan jumlah anak kerena data tersebut mempengaruhi jumlah gaji pegawai. Kemudian user akan memasukkan jumlah penghasilan dan jumlah potongan sesuai dengan kolom yang ada dan aturan penggajian pegawai. Seluruh penghasilan akan dijumlahkan yang hasilnya disebut dengan gaji kotor dan selisih dari gaji kotor yang dikurangkan dengan potongan akan menghasilkan gaji bersih dan disimpan ke dalam tabel gaji.

Gambar 4.10 Tampilan Jendela Data Keuangan

Page 19: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Gambar 4.11 di bawah ini, menjelaskan tentang jendela login untuk user Camat. Terdapat kolom user name dan password yang harus diisi untuk dapat mengoperasikan sistem. Setelah berhasil melakukan login, maka akan muncul tampilan jendela menu yang terdiri dari dua menu, yaitu menu File dengan submenu keluar; menu input dengan submenu data keuangan seperti pada gambar 4.12 di bawah ini.

Gambar 4.11 Tampilan Kotak Login user Kepegawaian

Gambar 4.12 Tampilan Jendela Menu Camat

Jika tadi semua data kepegawaian telah tersimpan,

maka sekarang data tersebut akan ditampilkan dalam bentuk laporan. Seperti pada gambar 4.13 yang menjelaskan tentang laporan data pegawai yang datanya ambil dari tabel data pegawai yang berfunsi untuk menampilkan laporan mutasi pegawai. Jendela laporan data pegawai akan ditampilkan ketika submenu laporan data pegawai. Ketika submenu laporan data absensi dipilh, maka akan tampil jendela laporan absensi pegawai. Laporan data absensi pegawai diambil dari tabel absensi seperti pada gambar 4.14. Jendela laporan data penilaian pegawai akan ditampilkan bila submenu laporan data penilaian dipilih. Laporan data penilaian diambil dari tabel penilaian seperti ditunjukan pada gambar 4.15. Bila submenu laporan data cuti dipilih, maka jendela laporan data cuti pegawai akan tampil pada monitor. Laporan data cuti diambil dari tabel cuti seperti pada gambar 4.16. Jendela laporan keuangan pegawai akan ditampilkan ketika submenu laporan data

keuangan dipilih. Laporan data keuangan diambil dari tabel gaji seperti pada gambar 4.17

Gambar 4.13 Tampilan Laporan Data Pegawai

Gambar 4.14 Tampilan Laporan Data Absensi

Gambar 4.15 Tampilan Laporan Data Penilaian

Gambar 4.16 Tampilan laporan Data Cuti

Page 20: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Gambar 4.17 Tampilan Laporan Data Keuangan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan perancangan sistem informasi administrasi kepegawaian pada Kecamatan Parongpong, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat: 1. Memenuhi kebutuhan user dengan membuat sistem

informasi administrasi kepegawaian pada Kecamatan Parongpong.

2. Fungsi aplikasi ini yaitu dapat memelihara data pangkat dan jabatan pegawai, memelihara data kehadiran pegawai, memelihara data nilai kerja, pegawai memelihara data gaji pegawai, memelihara data cuti pegawai, memelihara data mutasi pegawai, membuat laporan pangkat dan jabatan pegawai, membuat laporan kehadiran pegawai, membuat laporan penilaian pegawai, membuat laporan gaji pegawai, membuat laporan cuti pegawai, dan membuat laporan Mutasi pegawai

3. Dengan adanya sistem informasi administrasi kepegawaian ini, dapat membantu pemerintah Kecamatan Parongpong dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah administrasi kepegawaian.

5.2 Saran

Berdasarakan perancangan sistem informasi yang telah dibuat, penulis menyadari sistem yang yang dirancang masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Adapun pengembangan lebih lanjut yang dapat penulis sarankan adalah sebagai berikut: 1. Tampilan aplikasi yang dibuat masih sederhana. Akan

lebih menraik apabila didesain sedemikian rupa agar terlihat lebih baik.

2. Tampilan aplikasi yang dibuat lebih dikembangkan lagi sehingga dapat memperkaya fitur yang ada dalam aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA [1] Ardika, R., (2012), Sistem Informasi Data Pegawai

Dikantor Kehutanan Prabumulih Dengan Menggunakan Metode Rad (RapidApplication Development), Jurnal Ilmiah Sistem Informasi, 10(10), http://blog.binadarma.ac.id/kurniawan/wp-content/uploads/2012/10/jurnal_08141022_2012.pdf, diakses tanggal 2 Desember 2012

[2] Dengen, N. & Hatta, H. R., (2009), Perancangan Sistem Informasi Terpadu Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, Jurnal Informatika Mulawarman, 4(1), http://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/02/11-jurnal-vol4no1-2009-v-1-2hal47-54.pdf, diakses tanggal 4 oktober 2012

[3] Faisol et. Al, (2012), Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dana Pensiun Pegawai pada PT. Taspen Kantor Cabang Jember, Bytes Jurnal Informatika1(1), http://informatika.itn.ac.id/images/jurnal_bytes/byte_vol_1_no_1.pdf, diakses tanggal 28 November 2012

[4] Haviluddin, (2009), Memahami Penggunaan Diagram Arus Data, Jurnal Informatika Mulawarman, 4(3), http://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/02/04-jurnal-ilkom-unmul-v-4-3.pdf, diakses tanggal 28 November 2012

[5] Hendarti, H. & Margaretta, F., (2008), Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penujualan, Junal Ichsan Gorontalo, 3(2), http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/320815551569_1907-5324.pdf, diakses tanggal 28 November 2012

[6] Irawan, H. & Waskito, Y., (2011), Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan R.I, BIT, 8(2), http://www.blackhat.com/presentations/bh-europe-05/BH_EU_05-Long.pdf, diakses tanggal 14 November 2012

[7] Nurlilah, (2008), Perancangan Sistem Informasi Perhotelan Berbasis Jaringan Pada Hotel Liberty Kota Gorontalo, Junal Ichsan Gorontalo, 3(1), http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2220128893_2088-7469.pdf, diakses tanggal 21 November 2012

[8] Pranoto, Y. A., (2012), Pengembangan Sistem Informasi di SLTPN 1 Ampelgading Menggunakan SQL Server 2000, Bytes Jurnal Informatika1(1), http://informatika.itn.ac.id/images/jurnal_bytes/byte_vol_1_no_1.pdf, diakses tanggal 28 November 2012

[9] Prasetya, E. & Sugara, A., (2011), Sistem Informasi Pencarian dan Penjualan Barang BerbasisWebPada

Page 21: Jurnal Logo s d Kore Ludji

Toko Bagus, Jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA), 1(2), http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2012/01/EKAPRASETYA-TE0102011.pdf, diakses tanggal 27 November 2012