jurnal psl uas
TRANSCRIPT
Perilaku, Wilayah Jelajah, Jelajah Harian, Relung Ekologi
dan Teritori monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
ABSTRACT
Although long-tailed monkey (Macaca fasicularis) is one of mammals animals. The main objectives of the preliminary research were to understand homerange, niche, teritorial and habitat type of long-tailed monkey inhabiting Bogor Agricultary University Dramaga. And other result is behavior of this species. This species was mostly found near river and at tall trees.
Keywords : monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), jelajah harian, wilayah jelajah, wilayah teritori, relung ekologi, perilaku
PENDAHULUAN
Negara Indonesia mempunyai
keanekaragaman satwa liar yang tinggi
dan tersebar di beberapa tipe habitat.
Bermacam-macam jenis satwa liar ini
merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan untuk banyak
kepentingan manusia. Primata
merupakan hewan pertama yang
berharga bagi manusia sebagai hewan
kesayangan dan juga tercatat sebagai
hewan tertua yang digunakan untuk
subyek penelitian ilmiah. Salah satu
diantaranya yang sering digunakan
dalam penelitian ilmiah adalah monyet
ekor panjang (Macaca fascicularis) dari
genus Macaca (Bennet, 1995). Di
Indonesia, monyet ini dapat ditemukan
di Kalimantan, Sumatera, Jawa,
Sulawesi dan pulau-pulau kecil lainnya
(Napier dan Napier, 1985).
Menurut Alikodra (1990)
perilaku adalah kebiasaan–kebiasaan
satwaliar dalam aktivitas hariannya
seperti sifat kelompok, waktu aktif,
wilayah pergerakan, cara mencari
makan, cara membuat sarang, hubungan
sosial, tingkah laku bersuara, interaksi
dengan spesies lainnya, cara kawin dan
melahirkan anak.
Wilayah jelajah (homerange)
merupakan daerah yang dikunjungi
satwaliar secara tetap karena dapat
mensuplai pakan, minuman serta
mempunyai fungsi sebagai tempat
berlindung, bersembunyi, tempat tidur
dan tempat kawin. kawin. Daerah
jelajah adalah suatu daerah dimana
satwa tertentu pernah dilihat dan
bergerak pindah dalam kurun waktu
tertentu.
Jelajah harian adalah jarak yang
ditempuh monyet ekor panjang, sejak
meninggalkan sarang tidur (pagi)
sampai kembali ke sarang tidur (sore)
dalam sehari.
Teritori adalah tempat yang khas
yang selalu dipertahankan dengan aktif
misalnya tempat tidur untuk primata,
tempat beristirahat untuk binatang
pengerat dan tempat bersarang untuk
burung (Alikodra 1990).
Relung (ekologi) adalah posisi
unik yang ditempati oleh suatu spesies
tertentu berdasarkan daerah fisik yang
ditempati dan peranan yang dilakukan
di dalam komunitasnya. Relung ekologi
adalah jumlah total semua penggunaan
sumber biotik dan abiotik oleh
organisme di lingkungannya
Pengamatan ini dilakukan untuk
mengetahui wilayah jelajah, jelajah
harian, wilayah teritori, relung ekologi
(niche), dan perilaku (Macaca
fascicularis) di kampus IPB Darmaga.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan enam kali
pengamatan di wilayah kampus IPB
Darmaga. Penentuan wilayah jelajah
harian, relung ekologi serta teritori
Macaca fascicularis dilakukan
berdasarkan penjumpaan visual di
lokasi survey selama dua jam dengan
asumsi setiap individu yang teramati
adalah individu yang berbeda. Survey
dilakukan dengan memasuki kawasan
secara langsung. Perjalanan dari satu
plot pengamatan ke plot lainnya
lumayan jauh. Alat yang digunakan
selama pengamatan adalah binocular
dan kamera handphone.
Pengamatan perilaku makan,
perilaku seksual dan jenis makanannya
dilakukan secara visualisasi langsung.
Untuk mendokumentasikan perilaku,
pengamat menggunakan kamera
handphone.
Luas wilayah jelajah ditentukan
dengan metode Minimum Convex
Polygon yang terdapat dalam software
ArcView. Metode ini menghubungkan
titik-titik koordinat terluar tempat
bekantan beraktivitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan dilakukan hanya
pada satu zona yaitu di zona 3, di
arboretum hutan bambu samping
rektorat karena persebaran monyet ekor
panjang di kampus IPB Darmaga hanya
ada pada zona ini saja dan merupakan
habitatnya. Pengamatan dilakukan
sebanyak 6 kali, dimulai pukul 08.00
selama dua jam. Pada saat pengamatan,
jarak antara objek dengan pengamat
yaitu sekitar 10m. Monyet ekor panjang
pertama terlihat sedang makan diatas
pohon. Ketinggian tempat monyet
hinggap pada pohon bambu dari tanah
adalah 5 m. Kelompok monyet yang
terlihat sekitar 7-8 ekor. Pengamatan
pendahuluan dilakukan terhadap
perilaku agresif macaca dengan
menggunakan metode focal animal
sampling.
Wilayah Jelajah dan Jelajah Harian
(Homerange)
Wilayah jelajah adalah daerah
tempat tinggal suatu binatang yang
tidak dipertahankan terhadap masuknya
binatang lain (spesies yang sama)
kedalam daerah itu. Wilayah jelajah
merupakan total area yang digunakan
oleh
sekelompok binatang didalam
melaksankan aktivitasnya selama
periode tertentu. Menurut Kappeler
(1981) indikasi untuk membatasi
wilayah jelajah adalah dengan melihat
jalur yang dipilih setiap kelompok
selama penjelajahan. Berdasarkan hasil
pengamatan, monyet ekor panjang
memiliki daerah wilayah jelajah di
sekitar arboretum hutan bambu rektorat.
Luas wilayah jelajah kelompok Macaca
fascicularis adalah 200 m2. Wilayah
jelajah relatif tidak luas disebabkan oleh
keragaman jenis makanan yang rendah,
populasi yang rendah serta habitat yang
tidak terlalu besar.
Kelompok monyet di lokasi ini
memulai aktivitas ± jam 08.00 dan
langsung bergerak ke arah pohon
sumber pakan. Aktivitas pertama yang
diamati yaitu makan di pohon bambu,
dengan memakan pucuk-pucuk daun
bambunya. Beberapa jam kemudian
bergerak ke pohon yang dikira aman
untuk kelompok tersebut untuk istirahat
digunakan monyet ekor panjang ini
untuk memberikan waktu yang optimal
dalam mencerna makanan dalam waktu
istirahat yang cukup panjang. Pada saat
siang menjelang sore hari, kelompok
tersebut kembali aktif mencari makan
kemudian kembali ke sarang pada sore
hari.
Jarak tempuh aktivitas Macaca
fascicularis dalam sehari rata-rata 50-70
m per setiap pengamatan. Jelajah harian
dipengaruhi oleh tingginya gangguan
aktivitas manusia di sekitar wilayah
jelajah tersebut.
Wilayah Teritori
Luasan teritori
Wilayah teritori Macaca
fascicularis yaitu wilayah yang
dipertahankan dengan aktif hingga tidak
ada hewan lainnya yang beraktivitas di
sekitar wilayah tersebut. seperti tempat
tidur, tempat ketersediaan pakan, tempat
kawin, dan sumber air. Luas wilayah
teritori diperkirakan sekitar 3-4m2.
Macaca jantan dominan berperilaku
agresif untuk melindungi kelompoknya
dan untuk mempertahankan sumber
makanannya, macaca induk berperilaku
agresif untuk melindungi anaknya, dan
macaca jantan pradewasa berperilaku
agresif untuk menjaga wilayah
teritorinya.
Gambar 1. Peta kampus IPB yang menunjukkan wilayah jelajah dan jelajah harian
Macaca fascicularis.
Relung Ekologi (Niche)
Relung ekologi dapat
didefinisikan sebagai jumlah total
semua penggunaan sumber biotik dan
abiotik oleh organisme di
lingkungannya. Salah satu cara untuk
menangkap konsep itu adalah melalui
analogi yang dibuat oleh ahli ekologi
Eugene Odum.
Gambar 2. Pohon bambu
merupakan niche Macaca fascicularis
Relung suatu populasi monyet
ekor panjang misalnya, terdiri dari
banyak variabel, antara lain kisaran
suhu yang dapat ia tolerir, ukuran pohon
dimana ia bertengger, waktu siang hari
ketika ia aktif, serta ukuran dan jenis
daun bambu yang ia makan. Relung
ekologi Macaca fascicularis meliputi
pohon bambu yang dijadikan sumber
pakan, tempat bermain, serta tempat
istirahat, sungai yang terdapat di
perbatasan di belakang rektorat yang
dijadikan sebagai sumber air. Pohon
bambu yang ada di hutan tersebut
memiliki ketinggian rata-rata 10m.
Makanan
Monyet ekor panjang
menggunakan vegetasi sebagai sumber
pakan, tempat berlindung, tempat
bermain, memelihara anak, dan
berkembang biak. Kondisi habitat yang
dibutuhkan oleh satwa ini yaitu
menghasilkan sumer pakan yang cukup
untuk mendapatkan energi dan tempat
yang layak untuk melakukan aktivitas
hariannya. Menurut Hadinoto (1993),
kebutuhan pakan monyet ekor panjang
setiap ekor perhari sebanyak 4% dari
bobot tubuhnya, serta memerlukan air
untuk minum sebanyak 1 liter per ekor
setiap harinya. Untuk memperoleh air
dalam memenuhi kebutuhannya, selain
minum dari sumber air, Macaca
fascicularis memanfaatkan embun yang
menempel pada dedaunan dan air yang
menggenang pada batang-batang pohon
(Alikodra 1990).
Karena Macaca fascicularis
adalah hewan pemakan tumbuhan, jadi
diperkirakan Macaca fascicularis
berada di lokasi tersebut karena
tersedianya sumber air dan makanan.
Dan pada pengamatan kali ini, Macaca
fascicularis teramati sedang memakan
daun bambu muda.
Perilaku
Macaca fascicularis ini hidup
berrkelompok, dimana bisa mencapai
hingga 30 ekor dalam tiap kelompok.
Biasanya dalam setiap kelompok ada
seekor adult male yang menjadi
pemimpin dan mendominasi anggota
yang lain. Hirarki dalam komunitasnya
ditentukan oleh beberapa faktor seperti
usia, ukuran tubuh dan keahlian
berkelahi.
Dari perilaku makan, Macaca
fascicularis mencari makan secara
berkelompok. Macaca fascicularis
berpindah dari satu pohon ke pohon
yang lain dengan melompat dan
berayun. Macaca fascicularis yang
masih kecil lebih aktif bergerak dari
pada yang sudah dewasa. Sedangkan
perilaku seksual Macaca fascicularis
sangat tidak baik untuk ditiru, karena
dalam satu kelompok itu hanya ada satu
pejantan. Jadi betina harus menuggu
giliran karena hanya ada satu pejantan
saja.
Macaca fascicularis
menunjukkan perilaku investigatif, yaitu
memeriksa lingkungan. Monyet ini
senang berpindah tempat melalui pohon
yang ada di arboretum bambu ini.
Setiap pindah, monyet ekor panjang ini
selalu melihat sekeliling lingkungan
tersebut.
Macaca fascicularis aktif saat
matahari mulai terlihat (sekitar pukul
08.30-09.30) kemudian kembali
kesarang dan muncul kembali saat
siang.
makanmainkawinberpindah tempat
Perilaku yang ditunjukan oleh
Macaca fascicularis selama pengamatan
yaitu 40 % berpindah tempat dari satu
pohon ke pohon yang lain, 30 % makan
pucuk-pucuk bambu, 20% Macaca
dewasa bermain dengan anak-anaknya
dan 10% Macaca betina menghampiri
Macaca jantan dan melakukan kawin.
KESIMPULAN
Luas wilayah jelajah kelompok
Macaca fascicularis adalah 200
m2 di wilayah Arboretum Hutan
Bambu samping Rektorat dengan
jarak tempuh aktivitas Macaca
fascicularis dalam sehari adalah
50-70m setiap pengamatan.
Wilayah teritori Macaca
fascicularis meliputi sumber
makanan, sumber air, tempat
kawin. Macaca jantan dominan
berperilaku agresif untuk
melindungi kelompoknya dan
untuk mempertahankan sumber
makanannya, macaca induk
berperilaku agresif untuk
melindungi anaknya, dan
macaca jantan pradewasa
berperilaku agresif untuk
menjaga wilayah teritori.
Relung ekologi Macaca
fascicularis meliputi pohon
bambu yang dijadikan sumber
pakan, tempat bermain, serta
tempat istirahat, sungai yang
terdapat di perbatasan di
belakang rektorat yang
dijadikan sebagai sumber air.
Perilaku Macaca fascicularis
yang teramati yaitu perilaku
ingestif (makan dan minum),
berpindah-pindah tempat dari
satu pohon ke pohon lainnya
dan kawin.
Daftar Pustaka
Alikodra HS. 1990. Studi ekologi
bekantan (Nasalis larvatus) di
Hutan Lindung Bukit
Soeharto Kalimantan Timur.
Laporan penelitian kerjasama
Depdikbud dan JICA.
Bennet, B. T., R. C. Abee, and R.
Henrickson. 1995. Nonhuman
Primates in Biomedical
Research Biology ang
Management. Academic Press.
New York.
Hadinoto. 1993. Studi perilaku dan
populasi monyet ekor panjang
(Macaca fascicularis Raffles,
1821) [Skripsi]. Jurusan
Konservasi Sumberdaya Hutan
Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Napier, J. R. and P. H. Napier. 1985.
The Natural History of the
Primates. The MIT Press,
Cambridge, Massachusetts.
Kappeler M. 1981. The Gibbon In
Java. Edinburg: The Edinburg
University Pr.
Lampiran
Etogram Macaca fascicularis
Macaca fasicularis
Hari/tanggal : Sabtu/ 24 April 2010
Waktu : 08.35 WIB- 09.20 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan08.35 Monyet 1 terlihat keluar dan
memperhatikan sekelilingInduk monyet
08.37 Menggaruki badannya sambil menguap
08.38 Monyet 2 keluar Induk monyet08.38 Berjalan di bambu08.40 Pindah ke batang bambu
lain08.48 Monyet turun dari bambu08.49 Bermain dengan anaknya Anak yang besar 2 ekor dan
yang masih kecil 2 ekor08.49 Induk monyet 1 naik ke
bambu08.50 Induk monyet 2 menyusul
anaknya ke atas bambu08.52 Anak monyet mengoyang-
goyang bambu08.52 Induk monyet 1 turun dari
bambu08.54 Induk monyet 2 makan
pucuk bambu08.55 Anak monyet 1 makan daun
pucuk bambu08.55 Induk monyet 1 pindah ke
bambu lain08.57 Monyet lainnya mengikuti08.57 Monyet pindah-pindah ke
2-3 batang bambu.09.05 Monyet melihat sekeliling09.05 Muncul monyet ke 3 yang
besar09.06 Monyet baru naik ke bambu09.07 Induk monyet 1 hilang09.08 Anak monyet 1 makan
pucuk daun bambu
09.09 Semua monyet makan pucuk
09.09 Induk monyet 2 naik ke bambu
09.10 Monyet lain ikut ke atas09.12 Monyet melihat sekeliling09.14 Induk monyet 2 pindah ke
bambu lain dan hilang09.15 Monyet 3 dan anak monyet
menggoyangkan pohon09.15 Monyet 3 menguap09.20 Semua monyet pergi dan
hilang
Hari/tanggal : Minggu/2 Mei 2010
Waktu : 08.19 WIB- 08.55 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan08.19 Monyet terlihat08.20 Menghilang08.22 Muncul lagi 3 ekor08.23 Monyet berpindah antar
bambu08.24 Menggoyang-goyangkan
bambu dengan keras08.27 Datang monyet baru08.28 Berjalan di bambu dan
berpindah bambu08.29 Duduk sambil menggaruk
kepala08.30 Melihat ke arah pengamat08.31 Garuk-garuk lagi08.34 Naik ke bambu lain dan
mencari makan08.37 Menghilang08.38 Berjalan di bambu dan
meloncat08.43 Menghilang08.44 Duduk di bambu sambil
menggoyangkan ekornya
08.45 Garuk-garuk08.46 Diam dan melihat sekeliling08.47 Menggaruk badan monyet
lainnya dan makan pucuk bambu
08.48 Mencakar-cakar bambu08.49 Makan dan menggoyangkan
bambu08.50 Turun kebambu lain,
memetik daun lalu menggendong anakya di perut dan berpindah ke bambu lain
08.51 Makan dan anaknya berjalan sendiri
08.55 menghilang
Hari/tanggal : Selasa/ 4 Mei 2010
Waktu : 08.35 WIB- 09.20 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan08.40 Ada dua monyet di bambu08.41 Monyet makan pucuk bambu08.45 Naik ke atas bambu08.50 Garuk-garuk08.52 Melihat ke arah pengamat08.53 Pindah ke bambu lain yang
agak jauh08.54 Goyang-goyang bambu
dengan keras08.55 Muncul 3 monyet lain08.56 Semuanya goyang-goyang
bambu08.57 Naik lagi ke atas bambu08.59 Garuk-garuk dan berjalan di
bambu09.01 Terlihat anak monyet09.01 Induknya mengikuti di
belakang09.03 Pindah ke bambu yang lain
dan lebih atas09.04 Makan pucuk daun bambu09.09 Jalan-jalan di bambu09.12 Mencari pucuk bambu lagi09.14 Dua monyet pertama pergi09.15 Yang lain mengikuti sambil
menggoyangkan pohon09.20 menghilang
Hari/tanggal : Jumat/14 Mei 2010
Waktu : 08.10 WIB- 08.40 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan08.10 Monyet 1 pindah-pindah
pohon08.15 3 monyet lain datang08.16 Pindah dari pohon ke bambu08.17 Diam dan melihat ke
sekeliling08.19 Naik turun bambu lalu duduk08.23 Monet-monyet ke atas bambu
lalu makan pucuk bambu08.26 Monyet 1 pergi08.27 2 monyet jalan-jalan di
bambu08.28 2 monyet garuk-garuk08.30 Diam, menguap dan melihat-
lihat08.32 Monyet 1 datang lagi dan
menggoyangkan bambu Membuat kegaduhan
08.33 Semua monyet menggoyangkan bambu
08.36 Semua monyet pindah ke bambu lain
08.38 Berhenti sebentar lalu meloncat lagi
08.40 Semua monyet tak terlihat lagi
Hanya terdengar suaranya
Hari/tanggal : Jumat/30 Mei2010
Waktu : 09.10 WIB- 09.25 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan09.10 6 monyet jalan-jalan dan
menggaruk09.11 Mengamati sekeliling09.12 1 monyet besar(jantan)
mendekati monyet betina09.13 Monyet-monyet berpindah
bambu09.15 Monyet jantan dan betina
pindah dan tak terlalu terlihat lagi
09.17 3 monyet lain ada yang garuk-garuk dan loncat-loncat
09.20 2 monyet pergi, loncat dengan cepat
09.22 dan 2 monyet lainnya mengikuti
09.25 Monyet tak teramati lagi
Hari/tanggal : Sabtu/31 Mei 2010
Waktu : 08.50 WIB- 09.30 WIB
Tempat : Arboretum bambu Rektorat
Waktu Kegiatan Keterangan08.50 1 monyet sedang menguap,
jalan-jalan sambil melihat-lihat
08.59 Monyet lainnya terlihat di bambu yang jauh dari monyet 1
09.01 Monyet 1 mencari makan09.02 Asik makan daun09.05 Jalan-jalan, pindah bambu
dan makan lagi09.10 Naik ke bambu yang lebih
atas lalu makan lagi09.13 Naik turun bambu09.15 Monyet lain berisik dan
mengoyangkan bambu09.16 Monyet 1 bergabung dengan
monyet lain09.18 Semua monyet
menggoyangkan bambu09.20 Ada yang turun, jalan-jalan,
dan ada yang saling menggaruk
09.30 Monyet yang paling besar pergi di ikuti yang lainnya