kapasitas lentur balok beton tulangan bambu … filev halaman persembahan assalamu’alaikum wr. wb....
TRANSCRIPT
i
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG
VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM TIAP
JARAK 15 CM
Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U-Type
Vertical not Parallel Notches 1 cm Width at 15 cm in Distance
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
AZWAR ANES
NIM I 0112016
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG
VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM TIAP
JARAK 15 CM
Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U-Type
Vertical not Parallel Notches 1 cm Width at 15 cm in Distance
Disusun Oleh :
AZWAR ANES
NIM I 0112016
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Persetujuan Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Agus Setya Budi, S.T., M.T.
NIP. 19700909 199802 1 001
Ir. Bambang Santosa, MT
NIP. 19590823 198601 1 001
PENGESAHAN SKRIPSI
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG
VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM TIAP
JARAK 15 CM
Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U-Type
Vertical not Parallel Notches 1 cm Width at 15 cm in Distance
Disusun Oleh
AZWAR ANES
NIM I 0112016
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 23 Juni 2016
Tim Penguji
Nama/NIP Tanda Tangan
1. Agus Setiya Budi, S.T., M.T.
NIP. 19700909 199802 1 001 ................................
2. Ir. Bambang Santosa, M.T.
NIP. 19590823 198601 1 001 ................................
3. Ir. Supardi, M.T.
NIP. 19550504 198003 1 003 ................................
4. Ir. Agus Supriyadi, M.T.
NIP. 19600322 198803 1 001 ................................
Disahkan,
Tanggal : ………………………..
Kepala Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS
Wibowo, ST, DEA
NIP. 196810071995021001
iv
MOTTO
"Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada
keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai
(mengerjakan yang lain). Dan berharaplah
kepada Tuhanmu”
(Qs. Al Insyirah L 6-8)
“Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan
dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam
menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS,
ISTIQOMAH.”
“Orang-orang yang sukses telah belajar
membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus
dikerjakan, entah mereka menyukainya atau
tidak.” (Aldus Huxley)
“Kita berdia kalau kesusahan dan
membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdoa dalam kegembiraan besar dan saat
rezeki melimpah.” (Kahlil Gibran)
“Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan
tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali
setiap kali kita jatih.” (Confusius)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT atas nikmat iman, nikmat sehat dan nikmat
ilmu sehingga penyusun dapat menyelesaikan pengerjaan laporan skripsi ini. Dalam
penyusunan dan pengerjaan skripsi ini penyusun memperoleh banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun pada kesempatan ini
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
Orang – orang yang selalu berada di sekitar saya baik dalam keadaan suka maupun susah
(Bapak, Ibu dan kedua Adik saya), terimakasih atas semua doa, kepercayaan, motivasi
dan dorongan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar
walaupun tak jarang ada halangan yang cukup berarti. Semoga kita selalu berada dalam
penjagaan Allah SWT baik di dunia ataupun di akhirat kelak.
Dosen pembimbing skripsi saya, Bapak Agus Setiya Budi ST, MT. beserta Bapak Ir.
Bambang Santosa, MT. yang telah sabar, membimbing dan meluangkan waktunya bagi
saya untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Kesebelas teman-teman SKRIPSWEET Bambu Junior angkatan 2012, Mba Ayu, Mba
Fresta, Mba Hapsari, Mas Heru, Mba Hevina, Dek Laras, Mba Ratih, Mba Putri, Mba
Suci, dan Mas Tepe. Terimakasih atas kerjasama, kekompakan, canda tawa dan semangat
yang telah kalian berikan. Semoga kita akan terus mengingat ini sebagai pengalaman
yang indah dan mengingat satu sama lain. Sukses kedepannya buat kita semua.
Kelimabelas teman-teman KOS CUPLIS, Afri, Amri, Bayu, Aji, Fajar Andi, Fajar Tri,
Fakhri, Hanif Pras, Heru, Lazuardi, Luqman, Rizki, Ponco, dan Yudha. Terimakasih atas
doa, dukungan, dan motivasinya selama saya menyusun skripsi ini. Sukses buat kita
semua, and see you on top.
Teman-teman Teknik Sipil UNS angkatan 2012 dan angkatan-angkatan lainnya, yang
banyak membantu baik dalam bidang akademis kampus ataupun non akademis.
Semua teman-teman saya dimanapun berada yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Semoga kita semakin sukses dalam segala bidang yang ditekuni, makin kompak, dan
semoga suatu saat kita bisa berkumpul kembali.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
vi
ABSTRAK
Azwar, 2016. Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Takikan
Tidak Sejajar Tipe U Lebar 1 cm Tiap Jarak 15 cm. Tugas Akhir Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pertumbuhan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal
semakin meningkat. Pembangun bangunan sederhana tidak lepas dari penggunaan
bahan beton dan tulangan baja. Bijih besi yang merupakan bahan dasar dalam
pembuatan baja, ketersediaannya semakin lama semakin menipis dan baja akan sulit
untuk didapatkan. Perlu suatu upaya untuk mencari alternatif tulangan baja pada
beton yang memiliki kualitas yang hampir sama, harganya yang dapat dijangkau oleh
masyarakat banyak, dan mudah didapatkan. Morisco (1996) telah meneliti
penggunaan bahan alternatif tulangan beton, yaitu bambu. Bambu merupakan produk
hasil alam yang renewable yang dapat diperoleh dengan mudah, murah, mudah
ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki
kuat tarik sangat tinggi (Setiyabudi. A, 2010).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas lentur pada balok beton
tulangan bambu petung takikan tidak sejajar tipe u dengan lebar takikan 10 mm tiap
jarak 150 mm. Bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah Bambu Petung.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 12 buah.
Enam buah balok menggunakan tulangan bambu petung dan enam buah balok
menggunakan tulangan baja. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650
mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi
panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Mutu beton 17 MPa. Uji lentur
dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading.
Kapasitas lentur hasil pengujian pada balok bertulangan bambu petung kondisi Pmaks
didapat 0,1764 ton.m, sedangkan untuk balok bertulangan baja D 7,45 mm kondisi
Pmaks didapat 0,5927 ton.m. Kapasitas lentur hasil pengujian pada balok bertulangan
bambu petung kondisi P retak pertama didapat 0,1425 ton.m, sedangkan untuk balok
bertulangan baja D 7,45 mm kondisi P retak pertama didapat 0,1871 ton.m. Kapasitas
lentur hasil analisis pada balok bertulangan bambu petung kondisi ftensile didapat
0,1649 ton.m, sedangkan untuk balok bertulangan baja D 7,45 mm kondisi ftensile
didapat 0,6589 ton.m. Kapasitas lentur hasil analisis pada balok bertulangan bambu
petung kondisi fyield didapat 0,1456 ton.m, sedangkan untuk balok bertulangan baja D
7,45 mm kondisi fyield didapat 0,5139 ton.m.
Kata Kunci : balok beton tulangan bambu, kapasitas lentur, tulangan bambu
vii
ABSTRACT
Azwar, 2016. Flexural Capacity of Concrete Beam Using Bamboo Petung Not
Parallel Notches U Type 1 cm Width with 15 cm Spacing Reinforcement. Final
Project, Civil Engineering Department. Engineering Faculty of Sebelas Maret
University
The population growth causes incresing for a place to stay. A simple building must
use concrete and steel reinforcement. Iron ore, a basic ingredient in steel making, is
fewer and fewer, cause steel would be difficult to obtain. Need an effort to find
alternatives of steel reinforcement in concrete which has almost the same quality, the
price that can be reached by many people, and easily obtained. Morisco (1996), has
examined the possibility of using other materials, by using bamboo as an alternative
to concrete reinforcement. Bamboo is a renewable natural products that can be
obtained with a simple, inexpensive, easy to grow, fast growth, can reduce the effects
of global warming and has a very high tensile strength steel (Setiyabudi. A, 2010).
The purpose of this study was to determine the value of the flexural capacity of
concrete beam bamboo petung reinforcement with not parallel notches U-type 10 mm
wide at 150 mm distance each. Bamboo used in this study is Petung. This study used
an experimental method with a number of specimen 12 pieces Six beams using
bamboo petung reinforcement, and the rest use steel reinforcement. Dimensions
bamboo used is the length of 1650 mm, a width of 20 mm and a thickness of 5 mm.
Beam-shaped test specimens with dimensions of length 1700 mm, width 110 mm and
height of 150 mm. Concrete quality is 17 MPa. Flexural test performed at 28 days
with two-point loading method.
Testing flexural capacity of bamboo petung reinforcement on Pmax condition result
is 0,1764 ton.m, and testing flexural capacity of steel reinforcement with 7,45mm of
diameter on Pmax condition result is 0,5927 ton.m. Testing flexural capacity of
bamboo petung reinforcement on first crack condition result is 0,1425 ton.m, and
testing flexural capacity of steel reinforcement with 7,45mm of diameter on first
crack condition result is 0,1871 ton.m. Analyzing flexural capacity of bamboo petung
reinforcement on ftensile condition result is 0,1649 ton.m, and analyzing flexural
capacity of steel reinforcement with 7,45mm of diameter on ftensile condition result is
0,6589 ton.m. Analyzing flexural capacity of bamboo petung reinforcement on fyield
condition result is 0,1456 ton.m, and analyzing flexural capacity of steel
reinforcement with 7,45mm of diameter on fyield condition result is 0,5139 ton.m.
Keywords: bamboo reinforcement concrete beam, flexural capacity, bamboo
reinforcement
viii
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Takikan Tidak Sejajar
Tipe U Lebar 1 cm Pada Tiap Jarak 15 cm”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak banyak
kendala yang sulit untuk penyusun hadapi sehingga terselesaikanya penyususnan
skripsi ini. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Wibowo, ST, DEA, selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Agus Setiya Budi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I skripsi. Terimakasih
atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
3. Ir. Bambang Santosa, MT, selaku Dosen Pembimbing II skripsi. Terimakasih
atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
4. Dr. Niken Silmi Surjandari, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Terimakasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama
penyusunan skripsi ini sampai selesai.
5. Semua Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
6. Staf pengelola / laboran Labolatorium Bahan Bangunan dan Struktur Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Bapak Nesbah, Ibu Susi Wemer, Elsa Fitri Utami, dan Meily Trinesia
terimakasih atas segala doa, semangat dan dukungannya.
8. Seluruh anggota skripsi tim Bambu angkatan 2012. Semoga dengan semua
yang telah terlewati ini kita menjadi pribadi yang lebih kuat, tabah dan tangguh
kedepannya. Semoga kita semua sukses kedepannya dan selamat berjuang.
ix
9. Teman-teman mahasiswa Reguler Teknik Sipil angkatan 2012. Terimakasih
atas persahabatan, perjuangan, kebersamaan, dan semangatnya selama ini.
10.Semua orang yang telah terlibat baik langsung atau secara tidak langsung
dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sendiri.
Surakarta, Juni 2016
Penyusun
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACK ........................................................................................................ vii
PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR PERSAMAAN.................................................................................... xx
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
1.3. Batasan Masalah ........................................................................................... 6
1.4. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8
2.1.1. Bambu ...................................................................................................... 8
2.1.2. Beton ........................................................................................................ 20
2.2. Landasan Teori ............................................................................................. 24
2.2.1. Sifat Fisika dan Sifat Mekanika Bambu .................................................. 24
2.2.2. Pengujian Baja ........................................................................................ 26
2.2.3. Pengujian Material Beton ........................................................................ 27
xi
2.2.4. Rencana Campuran Beton (Mix Design) ................................................. 28
2.2.5. Balok ....................................................................................................... 32
2.2.6. Uji Statistik ............................................................................................. 36
2.2.7. Kajian Analisis Struktur .......................................................................... 36
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Tinjauan Umum ............................................................................................. 37
3.2. Bahan ............................................................................................................. 37
3.3. Benda Uji ..................................................................................................... 40
3.4. Peralatan Penelitian ...................................................................................... 42
3.5. Garis Besar Tahap Penelitian ........................................................................ 51
3.6. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 52
3.6.1. Tahap Persiapan ........................................................................................ 52
3.6.2. Tahap Pengujian Pendahuluan ................................................................. 52
3.6.3. Tahap Pembuatan Benda Uji ..................................................................... 68
3.6.4. Tahap Pengujian Kuat Lentur Balok ......................................................... 75
3.7. Tahap Analisis Data ...................................................................................... 80
3.8. Tahap Kesimpulan dan Saran........................................................................ 80
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Karakteristik Material ................................................................... 81
4.1.1. Bambu Petung .......................................................................................... 81
4.1.2. Pengujian Material Penyusun Beton ......................................................... 92
4.1.3. Tulangan Baja ........................................................................................... 98
4.2. Rencana Campuran Adukan Beton ................................................................ 103
4.3. Hasil Pengujian Slump .................................................................................. 103
4.4. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton ............................................................... 104
4.5. Analisis Tulangan Geser Balok ..................................................................... 113
4.6. Hasil Pengujian dan Analisis Data Kapasitas Lentur .................................... 115
4.6.1. Hasil Pengujian ......................................................................................... 115
4.6.2. Kapasitas Lentur Balok Beton .................................................................. 119
4.7. Tulangan Geser .............................................................................................. 128
xii
4.8. Pembahasan ................................................................................................... 130
4.8.1. Karakteristik Material Bambu ................................................................... 130
4.8.2. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Bambu Petung Tidak Sejajar
Tipe U Jarak 15 cm Lebar 10 mm, dan Tulangan Baja D 7,45 mm ......... 131
4.8.3. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji ............................................................ 133
4.8.4. Kegagalan Balok ....................................................................................... 135
4.8.5. Ilustrasi Balok Benda Uji dalam Konstruksi Ringbalk ............................. 138
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 147
5.2. Saran .............................................................................................................. 148
Daftar Pustaka .................................................................................................... 149
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kadar Air dan Berat Jenis Bambu Petung ......................................... 13
Tabel 2.2. Kuat Tarik Bambu Tanpa Nodia Kering Oven ................................. 16
Tabel 2.3. Kuat Tarik Rata-Rata Bambu Kering Oven ...................................... 16
Tabel 2.4. Kuat Tekan Rata- Rata Bambu Kering Oven .................................... 17
Tabel 2.5. Kuat Batas dan Tegangan Ijin Bambu ............................................... 18
Tabel 2.6. Hasil Pengujian 3 Spesies Bambu, Gigantochloa Apus Kurz,
Gigantochloa Verticillata Munro, dan Dendrocalamus Asper
Backer ................................................................................................ 18
Tabel 2.7. Jenis dan Penggunaan Semen Portland ............................................. 21
Tabel 2.8. Persyaratan Gradasi Agregat Halus ................................................... 22
Tabel 2.9. Persyaratan Gradasi Untuk Agregat Kasar .......................................... 22
Tabel 2.10. Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) Beton dengan Faktor Air-
Semen, dan Agregat Kasar Yang Biasa Dipakai di Indonesia .......... 29
Tabel 2.11. Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen
Maksimum Untuk Berbagai Macam Pembetonan Dalam
Lingkungan Khusus ........................................................................... 30
Tabel 2.12. Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) Yang Dibutuhkan Untuk
Beberapa Tingkat Kemudahan Pekerjaan Adukan Beton ................. 31
Tabel 2.13. Daerah Gradasi Agregat Halus .......................................................... 31
Tabel 3.1. Benda Uji Kuat Lentur ...................................................................... 41
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Pendahuluan Karakteristik Sifat Fisika Bambu
Petung ................................................................................................ 81
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Geser Sejajar Serat Bambu
Petung ................................................................................................ 82
Tabel 4.2.1. Hasil Uji Kenormalan Geser Sejajar Serat ..................................... 83
Tabel 4.2.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Geser Sejajar Serat ............................ 83
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Tekan Sejajar Serat Bambu
Petung ................................................................................................ 82
xiv
Tabel 4.3.1. Hasil Uji Kenormalan Tekan Sejajar Serat .................................... 84
Tabel 4.3.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tekan Sejajar Serat .......................... 85
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat dan Modulus
Elastisitas Bambu Petung .................................................................. 86
Tabel 4.4.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia ........... 87
Tabel 4.4.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia .......... 87
Tabel 4.4.3. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia ........... 88
Tabel 4.4.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia .......... 89
Tabel 4.5. Hasil Pengujian MOR dan MOE Bambu Petung............................... 89
Tabel 4.5.1. Hasil Uji Kenormalan MOE dan MOR........................................... 90
Tabel 4.5.2. Hasil Uji Data Outlier MOE dan MOR ......................................... 90
Tabel 4.5.3. Hasil Uji Kenormalan MOE ........................................................... 91
Tabel 4.5.4. Hasil Uji Data Outlier MOR ........................................................... 92
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Gradari Agregat Halus ............................................ 93
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Kandungan Lumpur Pada Pasir .............................. 94
Tabel 4.8. Tabel Perubahan Warna .................................................................... 95
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus .............................. 95
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar ............................................ 96
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Specific Grafity Agregat Kasar ............................... 98
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja ....................................................... 99
Tabel 4.12.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja Ulir ................................. 99
Tabel 4.12.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja Ulir .............................. 100
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Polos ........................................... 101
Tabel 4.13.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja Polos ............................. 101
Tabel 4.13.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja ...................................... 102
Tabel 4.14. Kebutuhan Material Penyusun Beton Untuk Pengujian .................. 103
Tabel 4.15. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan
Bambu dan Baja Umur 28 Hari ....................................................... 104
Tabel 4.15.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari .............................. 106
Tabel 4.15.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari .............................. 107
xv
Tabel 4.16. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan
Bambu dan Baja Umur 28 Hari ....................................................... 109
Tabel 4.16.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari .............................. 110
Tabel 4.16.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari .............................. 111
Tabel 4.17. Rangkuman Beban dan Lendutan ................................................... 116
Tabel 4.18. Rangkuman Perhitungan Momen Maximum Hasil Pengujian ........ 122
Tabel 4.19. Rangkuman Hitungan Momen Nominal Berdasarkan Analisis ...... 125
Tabel 4.20. Hasil Pengujian Sifat Fisika Bambu ................................................ 130
Tabel 4.21. Hasil Pengujian Sifat Mekanika Bambu ......................................... 130
Tabel 4.22. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja ..................................................... 131
Tabel 4.23. Hasil Perbandingan Kapasitas Momen Hasil Pengujian Kondisi
Pmaks dan Pretakpertama .......................................................................... 131
Tabel 4.24. Hasil Perbandingan Kapasitas Momen Nominal Analisis
Kondisi ftensile dan fyield ..................................................................... 131
Tabel 4.25. Hasil Perbandingan Kapasitas Momen Hasil Pengujian Kondisi
Pmaks dengan Momen Nominal Analisis Kondisi ftensile .................. 132
Tabel 4.26. Hasil Perbandingan Kapasitas Momen Hasil Pengujian Kondisi
Pretakpertama dengan Momen Nominal Analisis Kondisi fyield ........... 132
Tabel 4.27. Rangkuman Pola Keruntuhan Balok ............................................... 134
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Tegangan - Regangan Bambu dan Baja......................... 15
Gambar 2.2. Pengambilan Spesimen Bambu .................................................... 15
Gambar 2.3. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton ....... 33
Gambar 2.4. Diagram SFD dan BMD ............................................................... 34
Gambar 2.5. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton ....... 35
Gambar 3.1. Bambu Petung ............................................................................... 38
Gambar 3.2. Agregat Kasar dan Agregat Halus ................................................ 38
Gambar 3.3. Semen PPC ................................................................................... 39
Gambar 3.4. Baja Ulir dan Baja Polos............................................................... 39
Gambar 3.5. Boraks dan Asam Boriks .............................................................. 40
Gambar 3.6. Benda Uji Balok ........................................................................... 41
Gambar 3.7. Tulangan Bambu Tampak Samping ............................................. 41
Gambar 3.8. Tulangan Bambu Tampak Atas .................................................... 41
Gambar 3.9. Detail Balok Bertulangan Bambu ................................................. 41
Gambar 3.10. Potongan A dan B Balok Bertulangan Bambu ............................. 41
Gambar 3.11. Timbangan Kecil, Timbangan Digital, Timbangan Besar ............ 42
Gambar 3.12. Ayakan dan Mesin Penggetar ....................................................... 43
Gambar 3.13. Mesin Los Angeles ........................................................................ 43
Gambar 3.14. Corong Konik/Conical Mould ...................................................... 44
Gambar 3.15. Kerucut Abrams ............................................................................ 44
Gambar 3.16. Oven .............................................................................................. 45
Gambar 3.17. Cetakan Benda Uji Silinder .......................................................... 45
Gambar 3.18. Compression Testing Machine (CTM) ......................................... 46
Gambar 3.19. Universal Testing Machine (UTM) .............................................. 46
Gambar 3.20. Loading Frame ............................................................................. 47
Gambar 3.21. Dial Gauge Kapasitas Penurunan 50 mm ..................................... 48
Gambar 3.22. Hydraulic Pump ............................................................................ 48
Gambar 3.23. Hydraulic Jack .............................................................................. 49
Gambar 3.24. Transducer .................................................................................... 49
xvii
Gambar 3.25. Load Cell ...................................................................................... 50
Gambar 3.26. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ........................................... 51
Gambar 3.27. Benda Uji Kadar Air Bambu ........................................................ 52
Gambar 3.28. Benda Uji Kerapatan Bambu ........................................................ 52
Gambar 3.29. Benda Uji dan Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat ..................... 53
Gambar 3.30. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat; Nodia; Inter Nodia;
Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat ............................................... 55
Gambar 3.31. Benda Uji dan Pengujian Kuat Geser Sejajar Serat ...................... 56
Gambar 3.32. Benda Uji dan Pengujian Kuat Lentur .......................................... 57
Gambar 3.33. Baja Ulir D8 mm; Baja Polos Ø6 mm; Pengujian Kuat Tarik
Baja ............................................................................................... 65
Gambar 3.34. Benda Uji Silinder Beton .............................................................. 67
Gambar 3.35. Meletakkan Benda Uji Silinder Beton pada Alat CTM ................ 67
Gambar 3.36. Menyalakan Alat CTM ................................................................. 68
Gambar 3.37. Jarum Penunjuk Beban Tekan & Retak pada Benda Uji Silinder 68
Gambar 3.38. Mempersiapkan Tulangan Bambu Petung; Pemotongan dan
Pengukuran Bambu ....................................................................... 69
Gambar 3.39. Proses Perendaman Bambu; Pengeringan Bambu ........................ 70
Gambar 3.40. Pembuatan Takikan Bambu .......................................................... 70
Gambar 3.41. Perangkaian Tulangan Bambu ...................................................... 70
Gambar 3.42. Mencuci Agregat Kasar ................................................................ 71
Gambar 3.43. Menyaring Agregat Halus............................................................. 71
Gambar 3.44. Memasukkan Agregat ke dalam Karung ...................................... 71
Gambar 3.45. Pembuatan Bekisting Balok .......................................................... 72
Gambar 3.46. Memasukkan Tulangan ke dalam Bekisting ................................. 72
Gambar 3.47. Menimbang Material .................................................................... 73
Gambar 3.48. Proses Pengadukan Material Beton .............................................. 73
Gambar 3.49. Pengujian Nilai Slum .................................................................... 74
Gambar 3.50. Proses Penuangan dan Pemadatan Beton Segar ........................... 74
Gambar 3.51. Pembongkaran Bekisting .............................................................. 75
Gambar 3.52. Proses Curing Beton ..................................................................... 75
Gambar 3.53. Pengecatan Balok; Membuat Kotakan pada Balok ...................... 76
xviii
Gambar 3.54. Pembebanan Benda Uji ................................................................ 76
Gambar 3.55. Benda Uji Balok yang Siap Diuji ................................................. 77
Gambar 3.56. Meletakkan Benda Uji pada Alat Uji ........................................... 77
Gambar 3.57. Meletakkan Pembagi Beban pada Benda Uji ............................... 77
Gambar 3.58. Mengatur Posisi Pembagi Beban pada Benda Uji ........................ 78
Gambar 3.59. Setting load cell, transducer, hydraulic jack, dan hydraulic
pump .............................................................................................. 78
Gambar 3.60. Setting Dia Gauge ........................................................................ 79
Gambar 3.61. Pengujian Kuat Lentur Balok ....................................................... 79
Gambar 3.62. Mencatat Penurunan ..................................................................... 79
Gambar 3.63. Menggambar Pola Retakan ........................................................... 80
Gambar 3.64. Setting Up Alat Pengujian Balok .................................................. 80
Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus ........................................................ 94
Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar ........................................................ 97
Gambar 4.3. Pengujian Slump Pada Campuran Beton ...................................... 103
Gambar 4.4. Skema Pengujian Kuat Lentur ...................................................... 115
Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Beban dengan
Lendutan Setiap Benda Uji Balok Pada Dial Gauge .................... 117
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Rata-rata Beban
dengan Rata-rata Lendutan Setiap Benda Uji Balok Pada Dial
Gauge............................................................................................ 118
Gambar 4.7. Diagram Gaya SFD dan BMD ...................................................... 120
Gambar 4.8. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Balok
Tulangan Bambu........................................................................... 123
Gambar 4.9. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Balok
Tulangan Baja ............................................................................... 124
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Momen Hasil Pengujian Z-L1-15
dengan Baja Kondisi P maks dan P retak pertama .................... 126
Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Momen Nominal Analisis Z-L1-15
dengan Baja Kondisi Tensile dan Yield .................................... 126
xix
Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Momen Hasil Pengujian Kondisi P
maks dengan Momen Nominal Analisis Kondisi ftensile ............. 126
Gambar 4.13. Grafik Perbandingan Momen Hasil Pengujian Pretakpertama
dengan Momen Nominal Analisis Kondisi fyield ........................ 126
Gambar 4.14. Lokasi dan Pola Retak Balok Z3-L2-15cm ................................ 135
Gambar 4.15. Tulangan Bambu dan Beton ....................................................... 136
Gambar 4.16. Kerusakan pada Balok ................................................................ 137
Gambar 4.17. Denah lantai 1; Denah lantai 2.................................................... 138
Gambar 4.18. Denah Balok, Kolom, Kolom Praktis, dan Pelat ........................ 139
Gambar 4.19. Denah Atap ................................................................................. 139
Gambar 4.20. Distribusi Pembeban Pelat dan Dinding pada Balok 150/200 .... 141
Gambar 4.21. Kuda-kuda................................................................................... 141
Gambar 4.22. Pembebanan Atap Kripik ............................................................ 142
Gambar 4.23. Pembebanan Langit-langit .......................................................... 142
Gambar 4.24. Pembebanan pada Frame; Momen 3-3 Diagram Frame ............. 145
Gambar 4.25. Hasil BMD Analisis Aplikasi Komputasi Struktur .................... 146
xx
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 2.1. Kadar air bambu ......................................................................... 24
Persamaan 2.2. Berat jenis bambu....................................................................... 24
Persamaan 2.3. Kerapatan bambu pada kadar air w ............................................ 25
Persamaan 2.4. Kuat tarik sejajar serat ............................................................... 25
Persamaan 2.5. Kuat tekan sejajar serat .............................................................. 25
Persamaan 2.6. Kuat geser sejajar serat .............................................................. 25
Persamaan 2.7. Modulus lentur bambu ............................................................... 26
Persamaan 2.8. Modulus elastisitas bambu ......................................................... 26
Persamaan 2.9. tegangan baja ............................................................................. 26
Persamaan 2.10. Modulus kehalusan pasir .......................................................... 27
Persamaan 2.11. Kadar lumpur ........................................................................... 27
Persamaan 2.12. Bulk Specific gravity ................................................................ 27
Persamaan 2.13. Bulk Specific gravity SSD ........................................................ 27
Persamaan 2.14. Apparent Specific gravity ........................................................ 27
Persamaan 2.15. Absorbtion ................................................................................ 27
Persamaan 2.16. Prosentase yang hilang pengujiian gradasi agregat kasar ........ 27
Persamaan 2.17. Modulus Kehalusan.................................................................. 28
Persamaan 2.18. Presentase yang hilang pengujian abrasi agregat kasar ........... 28
Persamaan 2.19. Bulk Spesific Gravity ................................................................ 28
Persamaan 2.20. Bulk Spesific Gravity SSD ....................................................... 28
Persamaan 2.21. Apparent Spesific Gravity ....................................................... 28
Persamaan 2.22. Absorbsion ............................................................................... 28
Persamaan 2.23. nilai tambah .............................................................................. 29
Persamaan 2.24. kuat tekan rata-rata ................................................................... 29
Persamaan 2.25. berat jenis agregat campuran.................................................... 32
Persamaan 2.26. Wpasir + kerikil ............................................................................... 32
Persamaan 2.27. Wpasir ......................................................................................... 32
Persamaan 2.28. Wkerikil ....................................................................................... 32
Persamaan 2.29. tinggi luasan tekan pada balok ................................................. 33
Persamaan 2.30. RaV dan RbV ........................................................................... 34
xxi
Persamaan 2.31. Mmaximum ............................................................................... 34
Persamaan 2.32. Mnominal ................................................................................. 35
Persamaan 2.33. Lendutan................................................................................... 35
Persamaan 2.34. Gaya geser nominal .................................................................. 36
xxii
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
∆L = Perubahan panjang (mm)
A = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang
terdekat, diukur
A = Luas penampang (mm2)
As = Luas tulangan (mm2)
Av = Luas tulangan sengkang (mm2)
b = Lebar (mm)
Bjbambu = Berat jenis bambu (gram/cm3)
Bjbeton = Berat jenis beton (gram/cm3)
β1 = konstanta yang merupakan fungsi dari kelas kuat beton
c = jarak serat tekan garis terluar ke garis netral
C = gaya akibat beton (N)
d = Tinggi efektif (mm)
D = diameter baja ulir (mm)
E = Modulus elastisitas (N/mm2)
Ebeton = Modulus elastisitas beton (kg/m2)
f’cr = Kuat tekan rata-rata (N/mm2)
fc’ = Kuat tekan beton (N/mm2)
ftbaja = Kuat tarik tensile baja (N/mm2)
ftbambu = Kuat tarik tensile bambu (N/mm2)
fytul.geser= Kuat tarik leleh tulangan geser (N/mm2)
fybaja = Kuat tarik leleh baja (N/mm2)
fybambu = Kuat tarik leleh bambu (N/mm2)
Gb = Berat air yang volumenya sama dengan volume benda uji kering oven
(gram)
h = Tinggi (mm)
I = Momen Inersia (m4)
Ka = Kadar air (%)
L = Panjang (mm)
M = Margin
xxiii
Mmax = Momen maksimum pengujian (kg.m)
Mn = Momen nominal (kg.m)
MOE = Modulus elastisitas bambu (N/mm2)
MOR = Modulus lentur bambu (N/mm2)
Mu = Momen ultimate (kg.m)
mw = Massa bambu pada kadar air w (gram)
Ø = Diameter baja polos (mm)
Ø = factor geser (0,75)
P = beban titik (N)
p = Selimut beton (mm)
Pleleh = Gaya leleh (N)
Pmaks = Gaya maksimum (N)
PPC = Portland Pozzolan Cement
w = Kerapatan bambu pada kadar air w (gram/cm3)
Q = beban merata (N/m)
Qd = beban mati
Qu = beban berfaktor
S = jarak sengkang
Sr = Standar deviasi
T = Gaya akibat tulangan (N)
t = Tebal (mm)
UTM = Universal Testing Machine
Vu = Gaya geser ultimate beton (N)
Vn = Gaya geser nominal beton (N)
Vc = Gaya geser beton (N)
Vs = Gaya geser sengkang (N)
Vw = Volume bambu pada kadar air w (cm3)
Wa = Berat benda uji kering oven (gram)
Wb = Berat benda uji sebelum di oven (gram)
δ = Lendutan (mm)
ε = Regangan
ζ1 = Kuat lentur balok beton (N/mm2)
xxiv
f’c14hari = Kuat desak beton umur 14 hari (N/mm2)
f’c28hari = Kuat desak beton umur 28 hari (N/mm2)
ζleleh = Tegangan leleh (N/mm2)
ζmaks = Tegangan maksimum (N/mm2)
ζtk// = Kuat tekan sejajar serat (N)
ζtr// = Kuat tarik sejajar serat (N)
η // = Kuat geser sejajar serat (N)
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Data Pengujian Benda Uji Bambu
Lampiran B : Data Pengujian Benda Uji Baja
Lampiran C : Data Pengujian Agregat
Lampiran D : Data Mix Design
Lampiran E : Data Pengujian Balok
Lampiran F : Data Pola Keretakan Balok
Lampiran G : Dokumen Administrasi Skripsi
149
DAFTAR PUSTAKA
Ameldi, Fitra.(2014).”Kuat Lentur Dan Kuat Lekat Balok Beton Bertulangan
Bambu Petung Takikan Tipe V Dengan Jarak 2 Cm Dan 3 Cm”.Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Agnes, D. (2014). “Konstruksi Bambu untuk Bangunan”, TAKA Publisher,
Jakarta.
Anonim, 1971, ”Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971)”, Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.
Anonim, (1991). “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SK SNI T-15-1991-03)”’ Yayasan LPMB, Departemen
Pekerjaan Umum, Bandung.
Anonim, (1995). “Standard Specification for Concrete Aggregates (ASTM C-
33)”, ASTM International.
Anonim, (1997). “Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik
Pembebanan (SNI 03-4431-1997)”, Jakarta.
Anonim, 1997. “Semen Portland (SNI 15-2049-2004)”. Jakarta.
Anonim, (2000). “Tata Cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI
03-2834-2000)”, Jakata.
Anonim, (2002). “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002)”,
Surabaya.
Anonim, (2002). “Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (Revisi
PKKI NI-5)”, Jakata.
Anonim, 2004. “Bamboo Determination of Physical and Mechanical Properties
(ISO 22157-1:2004)”, International Standart.
Dariyadi, Eko.(2014).”Kapasitas Lentur Plat Beton Bertulangan Bambu Petung
Dengan Takikan Tidak Sejajar (Alternatif Pengganti Tulangan Baja
Pada Plat Lantai Rumah)”.Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1982. Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di
Indonesia (PUBI 1982), Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,
Bandung.
150
Handayani, Sri, (2007). “Pengujian Sifat Mekanik Bambu (Metode Pengawetan
dengan Boraks)”. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang (UNNES), Semarang.
Handayani, Tika Retno.(2013).”Kapasitas Lentur Kolom Beton Bertulangan
Bambu Petung Polos)”.Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
International Organization for Standardization 1975, Wood-Determination o
moisture content for physical and mechanical tests, ISO 3130:1975,
International Organization for Standardization, Geneva.
International Organization for Standardization 1975, Wood-Testing in
compression perpendicular to grain, ISO 3132:1975, International
Organization for Standardization, Geneva.
International Organization for Standardization 1975, Physical and mechanical
properties of wood — Test methods for small clear specimens — Part 3:
Determination of ultimate strength in static bending, ISO 3133:1975,
International Organization for Standardization, Geneva.
International Organization for Standardization 1975, Physical and mechanical
properties of wood — Test methods for small clear specimens — Part 4:
Determination of modulus of elasticity in static bending, ISO 3349:1975,
International Organization for Standardization, Geneva.
International Organization for Standardization 1975, Physical and mechanical
properties of wood — Test methods for small clear specimens — Part 7:
Determination of ultimate tensile stress perpendicular to grain, ISO
3346:1975, International Organization for Standardization, Geneva.
Istimawan, D. (1994). “Struktur Beton Bertulang”.PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Janssen, J.J.A. (1987). “The Mechanical Properties of Bamboo” : 250-256. In
Rao, A.N., Dhanarajan, and Sastry, C.B., Recent Research on Bamboos,
The Chinese Academy of Forest, People’s Republic of China, and
IDRC, Canada.
Jigar K. Sevaliaa, Nirav B. Siddhpuraa, Chetan S. Agrawala, Deep B. Shaha, Jai
V. Kapadiaa, (2013) “Study on Bamboo as Reinforcement in Cement
Concrete”, Civil Engineering Department, Sarvajanik College of
Engineering & Technology, Surat, Gujarat, India
Lopez, C. dan Shanley, P. (2004). “Kekayaan Hutan Asia”. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Anggota IKPAI. Jakarta
151
Morisco. (1996). “Bambu sebagai Bahan Rekayasa”. Pidato Pengukuhan Jabatan
Lektor Kepala Mbadya Fakultas Teknik UGM: Yogyakarta.
Morisco. (1999). “Rekayasa Bambu”. Nafiri Offset: Yogyakarta.
Morisco, (2000). “Sambungan Bambu Dengan Celah dan Pengisi”, Forum Teknik
Jilid 24, No. 1, Maret 2000:Yogyakarta.
Susilaning, L. dan Suheryanto D. (2012). “Pengaruh Waktu Perendaman Bambu
dan Penggunaan Borak-Borik Terhadap Tingkat Keawetan Bambu”.
Prosiding SeminarNasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST)
Periode III, Yogyakarta.
Tjokrodimulyo. K. (1996). “Teknologi Beton”, Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Triwiyono. A., (2000), “Bambu Sebagai Tulangan Struktur Beton”. Kursus
Singkat Teknologi Bahan Lokal dan Aplikasinya dibidang Teknik Sipil.
Yogyakarta: PAU-FT UGM.