kompetensi pedagogik guru paud yang …digilib.unila.ac.id/27820/3/skripsi tanpa bab...

73
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG TERSERTIFIKASI DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Skripsi) Oleh: EUNIKE DESTA NATALIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: vodung

Post on 07-Jun-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG TERSERTIFIKASI DIKABUPATEN LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh:

EUNIKE DESTA NATALIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

ii

ABSTRACT

PEDAGOGIC COMPETENCE OF CERTIFIED EARLY CHILDHOODEDUCATION TEACHERS IN SOUTH LAMPUNG DISTRICT

ByEunike Desta Natalia

The problem in this study is that there are still many teachers who do not apllyearly childhood learning theory to the practice of teaching and learning activitiesin school. The objective of this research was to discrabe the understanding ofcertified early childhood education (PAUD) teachers about pedagogic competencein early childhood education institutions in South Lampung district. This was adescriptive quantitative research. Research population was early childhoodeducation teachers in Natar sub district, and samples were taken by using simplerandom technique. Data collection throughquestionnaire and documentation, Thenthe technique of data analysis using by describing the results of research andaccumulate data of research results with the formula percentage then grouped into3 categories that is good, enough and less. Result of research: The level ofunderstanding of pedagogic competence of PAUD teachers who are certified intogood category. This can be seen from the acquisition score of 30 respondens whostated that 9 indicators entered in both categories with a total score of 79,61% and2 indicators entered in the category enough with a total score of 20,39%.

Keywords: Certification, early childhood education teachers, pedagogiccompetence.

Page 3: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

iii

ABSTRAK

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG TERSERTIFIKASI DIKABUPATENLAMPUNG SELATAN

Oleh

Eunike Desta Natalia

Masalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkanteori pembalajaran AUD ke dalam praktik kegiatan belajar mengajar disekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman guruPAUD yang sudah tersertifikasi tentang kompetensi pedagogik di lembaga PAUDyang ada di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.Metode dalampenelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, sedangkan pengambilan sampelyang di gunakan adalah simpel random sampling.Pengumpulan data melaluikuisoner/angket dan dokumentasi, kemudian teknikanalisis data denganmendeskripsikan hasil penelitian dan mengakumulasikan data hasil penelitiandengan rumus persentase yang kemudian di kelompokkan menjadi 3 kategoriyaitu baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian: Tingkat pemahaman kompetensipedagogik guru PAUD yang tersertifikasi masuk dalam kategori baik. Hal inidapat dilihat dari perolehan skor dari 30 responden yang ada menyatakan bahwa 9indikator masuk dalam kategori baik dengan skor total 79,61% dan 2 indikatormasuk dalam kategori cukup dengan skor total 20,39%.

Kata Kunci: Guru PAUD, kompetensi pedagogik, sertifikasi

Page 4: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG TERSERTIFIKASI DIKABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

EUNIKE DESTA NATALIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori
Page 6: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori
Page 7: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori
Page 8: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Eunike Desta Natalia.Peneliti dilahirkan

di Natar pada tanggal 12 Desember 1994.Peneliti

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan

bapak Heri Susanto dan ibu Elyzabeth Yuliana.Peneliti

memulai pendidikan formal di TK Tunas Melati II Natar

dan selesai pada tahun 2001.Kemudian pada tahun 2007 peneliti menyelesaikan

pendidikan di SD Negeri 1 Natar. Pada tahun 2010 peneliti menyelesaikan

pendidikan di SMP Negeri 1 Natar dan pada tahun 2013 peneliti menyelesaikan

pendidikan di SMA Negeri 1 Natar. Selanjutnya pada tahun 2013 melalui jalur

SBMPTN peneliti melanjutkan pendidikanStrata I (S1) sebagai mahasiswa

program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Peneliti juga aktif dalam organisasi internal kampus. Pada tahun 2015 peneliti

menjadi pengurus aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen (UKM – Kristen)

Unila dan menjabat sebagai anggota Divisi III (Pelayanan dan Doa). Kemudian

pada tahun 2016 peneliti kembali dipercayakan menjadi pengurus Unit Kegiatan

Mahasiswa Kristen (UKM – Kristen) Unila dan menjabat sebagai anggota Divisi I

(Informasi dan Dasar Kepemimpinan Kristen).Kemudian pada tahun 2016,

peneliti melaksanakan Kuliah Kerja Nyata – Kependidikan Terintegrasi (KKN –

KT) selama 40 hari di desa Wates, Kecamatan Bumi Ratunuban, Kabupaten

Lampung Tengah.

Page 9: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

MOTTO

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya..”

(Pengkhotbah 3:11a)

“Dan tidak ada jerih payah yang sia – sia di dalam Tuhan”

(Eunike Desta Natalia)

Page 10: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

PERSEMBAHAN

Teriring doadan rasa syukurku kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan dengan segala ketulusan serta kerendahan hati

Kupersembahkan sebentuk karya kecil ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada kedua orang tuaku:

Bapak Heri Susanto dan Ibu Elyzabeth Yuliana

yang dengan doa, kerja keras, dan pengorbanannya selalu memberikankucinta kasih, peluk hangat, motivasi,semangat, bimbingan serta nasihat yang

mengiringi setiap langkah serta keberhasilanku

Mba ku Febriyana Hadasa Christi dan Adikku Marius Theo Freidrich yang selalu memberikan keceriaan, dukungan dan doa dalam setiap proses

penyelesaian skripsi

Almamater tercinta, Universitas Lampung Sebagai tempat dalam menggali ilmu, membentuk karakter serta sebagai

tempatku menemukan dan merasakan hangatnya persahabatan

Page 11: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

SANWACANA

Segala puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan hikmat dan anugrah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi dengan

judul “Studi Deskriptif Kompetensi Pedagogik Guru PAUD Yang Tersertifikasi

Di Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017” dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi banyak pihak – pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu dengan

penuh rasa hormat dan kerendahan hati yang tulus penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung yang selalu mendukung pelaksanaan program di Program Studi

PG-PAUD.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung sekaligus Pembimbing Akademik dan Pembimbing I,

atas jasanya baik tenaga dan pikiran yang tercurahkan untuk membimbing

dengan sabar dan ikhlas di sela kesibukkannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., M.A., Psi., selaku Ketua Program Studi S-1 PAUD

FKIP Universitas Lampung sekaligus Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, motivasi dan kepercayaan dalam membimbing

penulis menyusun skripsi ini.

Page 12: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah

memberikan perbaikan, pengarahan serta saran yang baik sehingga penulis

dapat menyeleaikan skripsi ini dengan lancar.

5. Seluruh staf pengajar di PAUD FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat serta pengalaman yang berharga kepada

penulis selama kuliah.

6. Dewan guru PAUD yang ada di Kecamatan Natar yang telah memberikan

bantuan dan dukungan selama penulis melakukan penelitian

7. Kedua orangtua tercinta Bapak Heri Susanto dan Ibu Elyzabeth Yuliana yang

selalu memberikan dukungan baik moral maupun material sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.

8. Mba dan adik tersayang Febriyana Hadasa Christi dan Marius Theo Freidrich

yang selalu memberikan pengertian, dukungan dan doa dalam setiap proses

penyusunan skripsi ini.

9. Om ayub dan tante Febe yang telah banyak membantu dan menjaga kami

dikala orangtua sedang pergi bekerja

10. My best partner, Nur Bella Rizki, Sheirta Anggraini N, Ariyanti Novelia

Candra, Ira Yurike dan Rika Risanti yang telah menjadi sahabat yang luar

biasa sejak maba. Terimakasih untuk kehadiran, kehangatan, tawa, tangis,

suka, duka yang telah kita lalui bersama.

11. Rizki Septianto yang dengan sabar mendengarkan segala keluh kesah disaat

penulis merasa jenuh dan lelah selama penyusunan skripsi, serta menemani

dan berusaha membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

Page 13: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

12. Teman – teman KKN – KT, reni, kak yop, elok, via, abi, angga, tiras, iki yang

telah memberikan pengalaman hidup yang berharga.

13. Teman – teman pengurus UKM – Kristen Unila, yang telah memberikan

pengalaman dan ilmu yang luar biasa.

14. Teman – teman seperjuangan PG – PAUD 2013 bella, sirta, candra, ira, rika,

citra, angga, karo, eka, wiwik, yuli, emak dian, fitriyani, fitri yd, nauli, jevi,

leni, ratu, mufti, meli, d’elin, uswa, marlinong, novia, okta, putri untuk

senyum sapa hangat dan kebersamaan kita selama ini.

15. Kak Army selaku pembina serta teman – teman Komunitas “Youth On Fire”

yang selalu menghibur, menguatkan dan mendoakan penulis.

16. Penulis tidak dapat menulis seluruh nama di lembar ini, namun penulis telah

mengukir nama kalian dalam hati, yang telah hadir di hidup penulis baik itu

dalam hal penelitian, penyusunan skripsi, perkuliahan, serta lingkungan di

sekeliling penulis. Kisah kalian takkan terlupakan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan membalas kebaikan

yang telah kalian berikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga

skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juli 2017

Penulis

Eunike Desta Natalia

NPM 1313054014

Page 14: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

xv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

D. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 10

II. KAJIAN TEORI ....................................................................................... 12

A. Pengertian Guru .................................................................................... 12

1. Tugas Guru ...................................................................................... 13

2. Kepribadian Guru ............................................................................ 15

B. Pengertian Kompetensi ........................................................................ 16

1. Jenis Kompetensi ............................................................................. 17

C. Pengertian Kompetensi Guru ............................................................... 19

D. Pengertian Kompetensi Pedagogik ...................................................... 21

1. Manfaat Kompetensi Pedagogik Guru ............................................ 23

E. Pengertian Sertifikasi Guru .................................................................. 24

1. Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru .................................. 28

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ..................................................... 29

G. Kerangka Pikir ...................................................................................... 31

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 35

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 35

Page 15: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

xvi

C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ................................... 36

1. Definisi konseptual ....................................................................... 36

2. Definisi operasional ...................................................................... 37

D. Populasi Penelitian ............................................................................. 41

E. Sampel Penelitian ................................................................................ 41

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 42

G. Uji Instrumen ...................................................................................... 45

1. Uji Validitas .................................................................................. 45

2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 46

H. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 47

1. Kuesioner/Angket ......................................................................... 47

2. Dokumentasi ................................................................................. 48

I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 50

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 50

1. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 50

2. Hasil Uji Instrumen ....................................................................... 51

3. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 54

4. Deskripsi Data ............................................................................... 57

B. Pembahasan ......................................................................................... 69

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 79

A. Kesimpulan ......................................................................................... 79

B. Saran ................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82

LAMPIRAN ..................................................................................................... 85

Page 16: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Guru PAUD yang Tersertifikasi di Kecamatan Natar

Lampung Selatan ..................................................................................... 6

2. Data Sampel yang akan di Teliti .............................................................. 42

3. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kompetensi Pedagogik .......... 43

4. Penetapan Skor Jawaban Angket Skala Likert ......................................... 47

5. Pengkategorian Kualifikasi/Kriteria Kompetensi Pedagogik ................... 49

6. Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................................... 52

7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................ 54

8. Pengkategorian Kualifikasi/Kriteria Kompetensi Pedagogik ................... 57

9. Distribusi Data Kompetensi Pedagogik .................................................... 67

Page 17: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pemetaan Kerangka Berpikir .................................................................... 34

2. Diagram Lingkaran Persentase Kompetensi Pedagogik ........................... 68

Page 18: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi – Kisi Instrumen .............................................................................. 85

2. Angket Kompetensi Pedagogik .............................................................. 88

3. Data Uji Validitas menggunakan SPSS 24 ............................................. 91

4. Data Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS 24 ......................................... 96

5. Skor Angket Kompetensi Pedagogik ...................................................... 97

6. Skor Angket Indikator 1 ......................................................................... 99

7. Skor Angket Indikator 2 ......................................................................... 100

8. Skor Angket Indikator 3 ......................................................................... 101

9. Skor Angket Indikator 4 ......................................................................... 102

10. Skor Angket Indikator 5 ......................................................................... 103

11. Skor Angket Indikator 6 ......................................................................... 104

12. Skor Angket Indikator 7 ......................................................................... 105

13. Skor Angket Indikator 8 ......................................................................... 106

14. Skor Angket Indikator 9 ......................................................................... 107

15. Skor Angket Indikator 10 ....................................................................... 108

16. Skor Angket Indikator 11 ....................................................................... 109

17. Surat Izin Penelitian Pendahuluan .......................................................... 110

18. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 111

19. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di TK ............................ 112

Page 19: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru profesional merupakan penampilan seorang guru yang sesuai dengan

tuntutan yang seharusnya. Seorang guru PAUD yang profesional yaitu guru

yang berkualitas, bekerja sesuai dengan bidang yang di kuasainya,

bertanggung jawab, serta mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan anak

PAUD, sehingga pencapaian tujuan pendidikan di PAUD dapat tercapai

secara optimal.

Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI)

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I mengenai ketentuan

umum pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan :

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalurpendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Setiap guru profesional harus mempunyai kompetensi dan penguasaan yang

mendalam dalam bidangnya. Penguasaan dan pengetahuan inilah yang

menjadi syarat penting di samping keterampilan – keterampilan lainnya.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar

adalah seorang guru, oleh sebab itu seorang guru harus memiliki kompetensi

Page 20: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

2

untuk mengorganisasi ide – ide yang dikembangkan dikalangan peserta didik

sehingga dapat menggerakkan semangat dan minat belajar anak.

Dalam dunia kependidikan, persoalan yang berkenaan dengan guru dan

jabatan guru menjadi salah satu pokok pembahasan yang mendapatkan tempat

tersendiri di tengah – tengah ilmu kependidikan yang begitu luas. Tidak

semua guru PAUD dapat di kategorikan sebagai guru PAUD yang

profesional, karena guru PAUD harus memiliki beberapa persyaratan yang

harus di penuhi sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 137 Tahun 2014 Bab VII Pasal 25 tentang Kualifikasi Akademik

Guru PAUD dan Kompetensi Guru PAUD bahwa:

Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki ijazah Diploma empat (D-IV)atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologiyang diperoleh dari program studi yang terakreditasi dan memilkisertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG). Standar Kompetensi guruPAUD ini dikembangkan secara utuh mencakup kompetensi pedagogik,kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional.Keempat kompetensi tersebut terintegritas dalam kinerja guru.

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, untuk

menjadi guru PAUD haruslah menuntaskan pendidikan di bidang PAUD atau

psikologi dan mengembangkan ke-empat kompetensi secara terintegrasi

untuk meningkatkan kinerja guru dalam mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan, serta untuk memberikan pembelajaran yang efektif, sesuai

dengan karakteristik anak usia dini sehingga anak usia dini mampu

mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya.

Ke-empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sangatlah penting untuk

menjamin keberhasilan pembelajaran di kelas. Keberhasilan pembelajaran

yang diberikan oleh guru PAUD untuk anak usia dinilai dari proses

Page 21: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

3

perancangan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, perancanaan dan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran serta hasil pembelajaran yang dapat di

pahami oleh anak.

Selain itu, upaya peningkatan kinerja guru dalam pemahaman terhadap

peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran serta merancang

dan melaksanakan evaluasi pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan

meningkatkan ke-empat standar komptensi guru yang dapat di peroleh

melalui proses pelatihan dan pendidikan.

Sekarang ini pemerintah sudah mendukung peran guru untuk terus

meningkatkan kompetensinya dengan mengadakan program sertifikasi profesi

guru yang kegiatannya meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi

melalui pelatihan dan tes. Program ini adalah proses untuk memberikan

sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar

kompetensi. Tentu saja program ini sangat membantu guru dalam

meningkatkan kompetensi serta kinerja nya untuk menjadi guru yang

profesional. Guru yang sudah tersertifikasi artinya sudah dapat dikatakan

guru profesional karena guru tersebut sudah memenuhi standar kualifikasi

dan standar kompetensi.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014

adalah kompetensi pedagogik, yang menjelaskan bahwa kompetensi

pedagogik adalah:

Page 22: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

4

(1) kemampuan mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengankarakteristik anak usia dini, (2) menganalisis teori bermain sesuai dengantahap perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usiadini, (3) merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkankurikulum, (4)menyelenggarakan kegiatan pengembangan yangmendidik, (5) memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untukkepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik,(6) mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasian diri,(7) berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun,(8)menyelenggarakan dan membuat laporan penilain, evaluasi proses danhasil belajar anak usia dini, (9) menentukan lingkupsasaran asesmenproses dan hasil pembelajaran anak usia dini, (10) menggunakan hasilpenilian, pengembangan dan evaluasi program untuk kepentinganpengembangan anak usia dini, (11) melakukan tindakan reflektif,korektif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasilpengembangan anak usia dini

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang mendasar dalam rangka

praktik pendidikan anak, karena kompetensi pedagogik diperlukan sebagai

suatu sistem pengetahuan tentang pendidikan anak yang akan menjadi dasar

atau landasan dalam praktik pendidikan anak, selain itu kompetensi

pedagogik juga akan menjadi standar keberhasilan praktik pendidikan anak.

Berdasarkan uraian diatas, sudah seharusnya kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional

dimiliki oleh guru yang sudah tersertifikasi, tidak hanya dimiliki namun harus

di praktikan dalam kegiatan belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa guru

yang sudah tersertifikasi memiliki kinerja yang baik dalam praktik

pendidikan anak karena sudah memiliki kompetensi pedagogik.

Seperti hasil penelitan yang dilakukan oleh Setiawan (2010) terhadap guru

TK Aisyah menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berkorelasi signifikan

dengan kinerja mengajar, hal ini ditunjukkan dengan angka korelasi sebesar

0,437. Dengan angka tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin baik atau

Page 23: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

5

semakin tingginya kompetensi pedagogik guru, maka akan semakin baik pula

kinerja guru mengajar.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi dilapangan terkadang

mencerminkan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan, berbagai kesalahan

dalam mendidik anak masih mungkin terjadi, kesalahan yang sering terjadi

dalam kegiatan belajar mengajar adalah kesalahan teknis, dimana kesalahan

ini disebabkan oleh kurang terampilnya pendidik dalam praktik atau

kesalahan pendidik saat menerapkan teori ke dalam praktik belajar mengajar.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah di lakukan di 14 (empat

belas) lembaga Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan yang gurunya terdapat sudah tersertifikasi menunjukan

bahwa masih banyaknya kesalahan teknis guru dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Hasil observasi dan data berupa RPPH yang diperoleh dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan perencanaan

pembelajaran atau program yang sudah dibuat.

Beberapa tahap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajarannya

sebagaimana yang sudah di atur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No 137 Tahun 2014 tentang standar PAUD pada pasal 36

mengatakan bahwa kegiatan di mulai dari pembukaan, kegiatan inti, istirahat

dan penutup. Jadwal kegiatan pembelajaran diadakan minimal lima kali

pertemuan dalam seminggu, dengan lama kegiatan dalam satu kali pertemuan

minimal 180 menit. Hal ini tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan

bahwa lembaga PAUD hanya melakukan kegiatan belajar mengajar serta

Page 24: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

6

bermain dengan lama kegiatan 120 menit, kemudian sering terjadi

ketidaksesuaian antara RPPH dan pelaksanaan pembelajaran, di akui oleh

guru hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor antara lain kondisi kelas dan

waktu yang kurang kondusif, media pembelajaran, sarana dan prasarana yang

kurang memadai serta masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam

menerapkan teori atau ilmu yang dimilikinya ke dalam proses praktik

pembelajaran di luar dan di dalam kelas.

Hal ini tentu saja tidak dapat dibenarkan, mengingat bahwa 14 Taman Kanak-

kanak yang diteliti sebagian gurunya merupakan guru PAUD yang sudah

profesional (sudah tersertifikasi). Berikut data guru PAUD yang sudah

tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan:

Tabel 1. Data Guru PAUD yang Tersertifikasi di Kecamatan Natar LampungSelatan

No Nama LembagaStatus Guru Jumlah

GuruSertifikasi Non Sertifikasi1 TK Al Azhar 7 3 1 42 TK Bina Asih 2 2 43 TK Al Azhar 8 4 4 84 TK Tunas Melati II 6 3 95 TK Al – Munawaroh 1 3 46 TK Dharma Wanita 3 2 57 TK Tunas Harapan 4 3 78 TK Swadhipa 4 5 99 TK Tutwuri Handayani 3 4 710 TK Ekadyasa 6 3 911 TK Islam Harapan 1 4 512 TK Mekar Sari 3 4 713 TK Eka Dharma 1 5 614 TK Al Ikhlas 1 7 8

Jumlah 42 50 92Sumber: IGTK Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Dilihat dari tabel diatas, jumlah guru yang sudah tersertifikasi adalah 42

orang dan jumlah guru yang belum tersertifikasi adalah 50 orang. Data

Page 25: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

7

tersebut menunjukkan bahwa 54% atau lebih dari setengah jumlah guru yang

ada masih belum profesional/tersertifikasi, hal ini memungkinkan untuk

terjadinya kekurangan atau kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam praktik

mengajar, namun perlu kita ketahui bahwa 46% dari jumlah guru yang ada di

TK tersebut adalah guru yang profesional/tersertifikasi yang sudah memiliki

pemahaman yang baik tentang kompetensi keprofesionalan guru khususnya

pada kompetensi pedagogik, sudah seharusnya guru tersebut mampu

merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan hasil

yang ingin di peroleh, mampu menerapkan ilmu yang dimilikinya ke dalam

praktik mengajar, kemudian mampu memberikan dampak dan pengaruh yang

baik bagi rekan kerja yang belum tersertifikasi/profesional tersebut untuk

memberikan kinerja yang baik dalam praktik belajar mengajar guna mencapai

tujuan pendidikan anak usia dini yang berkualitas.

Berdasarkan hal diatas, untuk mengingat bahwa perancangan dan pelaksanaan

serta penerapan praktik mengajar merupakan bagian dari kompetensi

pedagogik, dan kompetensi pedagogik sangatlah penting untuk

penyelenggaraan praktik kependidikan anak, maka penulis merasa perlu

mengkaji secara lebih mendalam mengenai bagaimana keadaan sesungguhnya

tentang tingkat pemahaman kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru

PAUD yang sudah tersertifikasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di identifikasikan masalah

sebagai berikut:

Page 26: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

8

1. Masih banyaknya guru PAUD yang melaksanakan pembelajaran tidak

sesuai dengan perencanaan pembelajaran

2. Masih kurangnya penerapan teori yang dimiliki guru dalam praktik

mengajar

3. Lama kegiatan pembelajaran dalam satu kali pertemuan masih tidak

sesuai dengan standar PAUD yang ditetapkan pemerintah

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membatasi masalah pada

“Kompetensi Pedagogik Guru PAUD yang Tersertifikasi di Kabupaten

Lampung Selatan”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah tersebut di atas, di ajukan

rumusan masalah sebagai berikut: Masih banyaknya guru yang belum

menerapkan teori pembelajaran PAUD ke dalam praktik belajar mengajar di

sekolah, dengan demikian permasalahan yang akan di teliti yaitu:

Bagaimana tingkat pemahaman kompetensi pedagogik guru PAUD yang

sudah tersertifikasi di Kabupaten Lampung Selatan?

Dengan rumusan masalah dan permasalahan tersebut diatas, maka judul

penelitian ini adalah: “Kompetensi Pedagogik Guru PAUD yang Sudah

Tersertifikasi di Kabupaten Lampung Selatan”

Page 27: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

9

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tingkat pemahaman

kompetensi pedagogik guru PAUD yang sudah tersertifikasi di Kabupaten

Lampung Selatan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini secara teoritik dapat berguna untuk memperkaya konsep

ilmu pendidikan, khususnya wilayah kajian Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini yang berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab

terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan dan dalam hal ini

juga peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai

dengan karakteristik, bakat,minat dan potensi yang dimilkinya.

2. Manfaat Praktis

Penelitain ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

a. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi

pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini sebagai salah

satu rujukan konseptual, juga diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai kompetensi yang harus dimilki oleh guru

PAUD khususnya kompetensi pedagogik.

Page 28: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

10

b. Lembaga PAUD

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah mengenai pentingnya penguasaan kompetensi pedagogik

untuk menjamin keberhasilan pengelolaan pembelajaran di kelas.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran, informasi, dan

rujukan untuk mengkaji kompetensi pedagogik guru serta

menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penguasaan

kompetensi pedagogik penting untuk menjamin keberhasilan

pengelolaan pembelajaran di kelas.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup penelitian ilmu pendidikan,

khususnya Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yakni

merupakan kewajiban sebagai calon pendidik PAUD untuk mengetahui

pemahaman tentang standar kompetensi guru.

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik pada

guru PAUD yang sudah tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017

3. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Page 29: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

11

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah guru – guru PAUD yang

sudah tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Tahun Ajaran 2016/2017

4. Ruang Lingkup Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini dilakukan di Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan

5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2016/2017

Page 30: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

12

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Guru

Guru memainkan peranan penting bagi jalannya proses pendidikan yang

bermutu. Seorang guru haruslah memiliki kualifikasi yang memadai untuk

melaksanakan tugasnya. Menurut pasal 1 Undang – Undang Nomor 14

Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi, peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah.

Guru sebagai profesi secara khusus tertuang dalam Undang – Undang

Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional Pasal 39 ayat (1) dan (2) sebagai berikut:

Pasal 39 ayat (1):Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menjunjungproses pendidikan pada satuan pendidikanPasal 39 ayat (2):Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan danmelaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan pelatihan dan pengabdian kepadamasyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan.

Page 31: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

13

Menurut Ametambun dalam skripsi Ismawati (2010) bahwa: “guru adalah

semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan

murid – murid, baik di sekolah maupun di luar sekolah”. Menurut suparlan

(2006:14) “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”

Berdasarkan pendapat – pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

guru adalah orang yang memilki tanggung jawab yang mengandung

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan profesional yang terkait dengan

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik

spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Guru yang

menjadikan profesinya untuk menyampaikan ilmu kepada siswa sehingga

diharapkan mencapai tujuan yang sudah dibuat.

1. Tugas Guru

Guru adalah figur pemimpin, guru adalah sosok arsitektur yang dapat

membentuk jiwa dan watak anak didik. Menurut Djamarah (2010:36) “Guru

bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap dan diharapkan dapat

membangun dirinya sendiri dan membangun bangsa dan negara.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa guru mempunyai tugas

dalam membimbing dan mempersiapkan manusia yang mempunyai

kepribadian yang baik dan tugas menjadi guru tidak hanya suatu profesi,

tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Guru

Page 32: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

14

mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak

didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Bila

dipahami maka tugas guru tidak hanya sebatas dinding sekolah tetapi juga

sebagi penghubung antara sekolah dan masyarakat.

Perubahan paradigma kependidikan, yakni dari konsep “guru mengajar dan

murid belajar” menjadi “guru membelajarkan peserta didik” serta

penganggapan siswa sebagai “obyek didik” menjadi “subyek didik”

menuntut peran guru sebagai pengajar/pelatih untuk mengurangi dominasi

peran di dalam kelas dan lebih menonjolkan peran – perannya sebagai:

a. Fasilitator yaitu mengusahakan berbagai sumber belajar yang

menunjang pencapaian tujuan pembelajaran

b. Pembimbing, dalam artian mengusahakan kemudahan anak untuk

belajar. Peran guru seperti inilah yang disebut membelajarkan peserta

didik

c. Mediator, yaitu kreatif memilih dan menggunakan media pembelajaran

yang tepat

d. Learning manager (pengelola kelas), yaitu mengusahakan terciptanya

kondisi belajar dikelas yang optimal

e. Motivator, yaitu lebih banyak memberikan dorongan semangat terhadap

belajar peserta didik, sehingga siswa bergairah untuk belajar atas

dorongan diri sendiri, dan mereka menjadi sadar bahwa belajar adalah

demi kepentigan masa depan dirinya

f. Evaluator, yaitu mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik

serta proses pembelajaran oleh guru sendiri dalam rangka memperoleh

Page 33: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

15

balikan yang dapat digunakan untuk merevisi strategi pembelajaran

yang lebih tepat.

g. Transmitter, yaitu memindahkan nilai – nilai ataupun ilmu pengetahuan

kepada peserta didik

h. Informator, yaitu sebagai juru penerang yang memberikan pesan –

pesan kepada peserta didik

i. Direktor (pengarah), yaitu memberi petunjuk yang wajaib dipatuhi oleh

peserta didik

2. Kepribadian Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian masing – masing sesuai dengan ciri –

ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri – ciri inilah yang membedakan seorang

guru dengan guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu hal yang

abstrak, banyak yang dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara

berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan.

Guru haruslah memiliki kepribadian yang baik, karena guru akan menjadi

contoh bagii setiap peserta didik. Menurut Rosyada (2004:113) kepribadian

yang harus dimilki oleh seorang guru antara lain adalah:

a. Adaptability in instructional interaction. Guru mudah menyesuaikandiri dengan situasi kelas, guru bisa dnegan mudah mengubah suasanabelajar sesuai dengan psikologis siswa.

b. Humor. Guru yang humoris, periang dan dapat membangkitkansuasana belajar akan lebih berpeluang untuk dapat menyampaikanmateri ajar dengan baik

c. Memiliki tanggung jawab yang profesional. Guru mempersiapkanprogram pembelajaran, desain, skenario, alat dan berbagaikepentingan proses pembelajaran sebelum kelas dimulai.

d. Enthusiasm. Guru yang sangat antusias dalam membelajarkan parasiswanya atau menyampaikan pelajaran kepada siswanya akansangat membantu membangun dan menghidupkan motivasi siswa

Page 34: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

16

berpartisipasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas.

e. Argreeableness. Guru mempunyai sifat mudah atau bisa menerimaperbedaan dan mudah memahami pendapat orang lain serta bisamenikmati relasi kolegial dalam keadaan sependapat atau tidaktentang sesuatu.

f. Caring. Yakni guru memiliki sifat kepedulian yang baik terhadapsiswa, sejawat, orangtua siswa dan seluruh kelompok sosial yangdilayaninya.

g. Acceptence. Guru memilki sifat menerima, yakni bisa menerimasiswa dengan apa adanya, memahami setiap karakteristik siswaberbeda – beda dan memahami siswa dengan berbagai problema dankeistimewaan yang dimilikinya.

B. Pengertian Kompetensi

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan bahasa serapan dari bahasa

inggris “competence” yang berarti kecakapan dan kemampuan. Menurut

McLeod dalam Suyanto (2013: 1) kompetensi adalah:

Kompetensi sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yangdipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi gurusendiri merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakankewajiban secara bertanggug jawab dan layak dimata pemangkukepentingan.

Selanjutnya, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 045/U/2002 menyebutkan bahwa kompetensi sebagai

seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas – tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kemudian menurut Echols

dan Shadily (2012:132) menyatakan bahwa :

Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilanyang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran danpendidikan. Komptensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, danbelajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar

Page 35: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

17

Lebih lanjut dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

menyebutkan bahwa guru harus menguasai empat kompetensi yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan

kompetensi profesional.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kompetensi adalah separangkat perilaku yang rasional dengan menggunakan

kemampuan dan keterampilan yang harus dimilki oleh guru untuk tercapainya

tujuan pembelajaran dan pendidikan.

1. Jenis Kompetensi

Kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis

kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan

Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi pemahaman

guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif

berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi

siswa.

Page 36: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

18

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi social merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat

sekitar.

d. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional merupakan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan subtansi

kelimuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodologi keilmuan.

Keseluruhan kompetensi guru dalam praktiknya merupakan satu kesatuan

yang utuh. Pemilihan menjadi empat bagian (kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan professional) semata-mata agar mudah

memahaminya. Beberapa ahli mengatakan istilah kompetensi professional

sebenarnya merupakan payung karena telah mencangkup semua

kompetensi lainnya, sedangkan penguasaan materi ajar secara luas dan

mendalam lebih tepat disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau

sering disebut bidang keahlian. Macam-macam kompetensi ini

harus dimiliki oleh seorang guru sebab apabila guru telah

mempunyai kompetensi, maka guru mempunyai keprofesionalan dalam

mengajar.

Page 37: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

19

C. Pengertian Kompetensi Guru

Guru mempunyai tugas memberikan ilmu, secara umum ada tiga tugas guru

sebagai profesi yakni mendidik, mengajar, dan melatih. Untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawab tersebut maka, seorang guru dituntut

memiliki beberapa kemampuan dan kompetensi tertentu sebagai bagian dari

profesioanalisme guru.

Selain itu menurut Kunandar (2009:55) “kompetensi guru adalah seperangkat

penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat

mewujudkan kinerjanya secara tepat efektif”. Sedangkan menurut Mulyasa

dalam Musfah (2011:27) “kompetensi guru merupakan perpaduan antara

kemampuan personal, keilmuan, teknologi sosial, dan spiritual yang

mencangkup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,

pembelajaran yang mendidik dan pengembangan pribadi dan profesionalitas”.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa kompetensi guru

adalah seperangkat penguasaan kemampuan personal, keilmuan, teknologi

sosial dan spiritual yang mencangkup penguasaan materi, pemahaman

terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik dan pengembangan

pribadi dan profesionalitas untuk mewujudkan kinerjanya secara tepat dan

efektif.

Secara umum ada sejumlah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh

seorang guru PAUD untuk menunjukkan profesionalisme dalam bidang

pekerjaannya, menurut National Association of Education for Young

Childrens (NAEYC) standar kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

Page 38: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

20

1. Mendukung Perkembangan dan belajar anak:

Mengetahui dan memahami karakteristik dan kebutuhan anak

Mengetahui dan memahami berbagai hal yang berpengauh

terhadap perkembangan dan belajar anak

Menggunakan pengetahuan tentang perkembangan untuk

menciptakan lingkungan belajar yang sehat, mendukung, dan

menantang.

2. Membangun hubungan dengan keluarga dan masyarakat:

Mengetahui dan memahami karakteristik keluarga dan

masyarakat

Mendukung dan memberdayakan keluarga dan mesayrakat

melalui hubungan saling menghargai dan timbal balik

Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan

belajar anak

3. Mengamati, mendokumentasikan, dan menilai:

Memahami tujuan, keuntungan dan kegunaan penilaian

Menggunakan observasi, dokumentasi, dan alat – alat serta

pendekatan penilaian yang tepat

Memahami dan mempraktikkan penilaian yang dapat

dipertanggung jawabkan dalam bermitra dengan keluarga dan

profesi lain.

4. Mengajar dan belajar:

Berhubungan dengan anak dan keluarga

Page 39: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

21

Standar kompetensi inilah yang akan menjadi pedoman bagi guru PAUD

profesional untuk dapat mewujudkan pendidikan yang bermakna dan

berkualitas.

D. Pengertian Kompetensi Pedagogik

Pedagogik sendiri berasal dari kata Yunani “paedos”, yang berarti anak laki –

laki dan “agagos” artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara

harafiah berarti pembantu anak laki – laki pada jaman Yunani kuno, yang

pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah.

Menurut Hoogveld dalam Sadulloh (2011:2) “pedagogik adalah ilmu yang

mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya

ia kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Kompetensi

pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasi

guru. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik itu yang membedakan

guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses

dan hasil pembelajaran peserta didik.

Berdasarkan kutipan dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pedagogik adalah ilmu yang harus dikaji dan dipelajari oleh orang dewasa

(pendidik) untuk mengelola pembelajaran atau bimbingan kepada anak agar

kelak anak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Seorang

guru yang mempunyai kompetensi inidapat dilihat dari tingkat keberhasilan

proses dan hasil peserta didiknya.

Page 40: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

22

Sejalan dengan Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Musfah (2011:30)

“kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik

yang meliputi, pemahaman wawasan atau landasan peserta didik, pemhaman

tentang peserta didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi:

Pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaanpembelajaran, evaluasi hasil belajar. Secara rinci, tiap subkompetensidijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut:

1. Memahami siswa secara mendalam, dengan indikator esensial:memahami siswa dengan memanfaatkan prinsip – prinsipperkembangan kognitif, memahami siswa dengan memanfaatkanprinsip – prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awalsiswa, merancang pembelajaran termasuk memahami landasanpendidikan untuk kepentingan pembelajaran

2. Melaksanakan pembelajaran, dengan indikator esensial: menatalatar pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif

3. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, denganindikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi prosesdan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagaimetode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar, danmemanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikankualitas program pembelajaran secara umum

Selain itu menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak

Usia Dini kompetensi pedagogik adalah:

1. Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengankarakteristik anak usia dini

Page 41: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

23

2. Menganilisis teori bermain sesuai aspek dan tahapanperkembangan, kebutuhan, potensi, bakat dan minat anak usia dini.

3. Merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkankurikulum

4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik5. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yangmendidik

6. Mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasiandiri

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun8. Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi proses

dan hasil belajar anak usia dini9. Menentukan lingkup sasaran asesmen proses dan hasil

pembelajaran pada anak usia dini10. Menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi

program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini11. Melakukan tindakan reflektif, korektif dan inovatif dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usiadini

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa kompetensi

pedagogik sangatlah penting dimilki oleh guru khususnya guru Pendidikan

Anak Usia Dini karena kompetensi pedagogik adalah landasan utama dalam

melakukan proses pembelajaran di kelas serta kunci keberhasilan dalam

pencapaian tujuan pembelajaran bagi peserta didik. Guru yang memiliki

kompetensi pedagogik akan menghindarkan kegiatan pembelajaran bersifat

monoton, tidak di sukai peserta didik dan membuat peserta didik kehilangan

minat serta daya serap dan konsentrasi belajarnya. Hal ini karena kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman

peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

1. Manfaat Kompetensi Pedagogik Guru

Ada beberapa manfaat yang diperoleh peserta didik dengan adanya

kompetensi pedagogik guru.

Page 42: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

24

Manfaat kompetensi pedagogik bagi peserta didik yaitu:

a. Peserta didik dapat terpenuhi rasa ingin tahunya. Kerena itu guru

harus membangkitkan dan mengelola rasa ingin tahu anak dalam

setiap kegiatan pembelajaran. Guru tidak hanya bercerita atau

menerangkan materi yang di pelajari tapi juga merangsang daya pikir

kritis peserta didik melalui keterampilan bertanya dan uji coba

b. Peserta didik memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan

menyelesaikan masalah. Maka guru harus mampu mendesain metode

pengajaran yang membuat peserta didik aktif berpendapat dan

menjawab ragam permasalahan pengetahuan lengkap dengan

alasannya.

c. Peserta didik merasa gembira dalam kegiatan pembelajaran. Guru

harus menghargai imajinasi peserta didik, rasa humor peserta didik.

Sehingga peserta didik memiliki rasa percaya diri dan perasaan

berharga dari bakat atau minatnya.

E. Pengertian Sertifikasi Guru

Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada

guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi.

Sertifikasi dilakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara pengadaan tenaga

kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan

sertifikasi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi. Uji

kompetensi dilakukan melalui tes tertulis untuk menguji kompetensi

profesional dan kompetensi pedagogik, penilaian kinerja untuk menguji

Page 43: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

25

kompetensi sosial dan kepribadian.

Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru sehingga diharapkan

dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia

secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru berupa

tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki

sertifikasi pendidik.

Sertifikasi guru merupakan keniscayaan masa depan untuk meningkatkan

kualitas dan martabat guru, menjawab arus globalisasi dan menyiasati sistem

desentralisasi. Oleh karena itu program sertifikasi guru perlu adanya

prakondisi, yakni sosialisasi gagasan ke masyarakat, guru, pengambil

kebijakan, LPTK, organisasi profesi, yayasan dan sebagainya.

Landasan utama yang menjadi acuan program sertifikasi dan kompetensi guru

adalah Undang – Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2013 tentang

sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 42 ayat 2 dikemukakan bahwa:

“sertfikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memilki

program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi”. Dalam Undang

– Undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,

dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik

untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal

sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga

profesional.

Menurut Sukamto dalam Supardi (2011:81) menjelaskan bahwa:

Prakondisi program sertifikasi guru sudah di akomodasi dalam Undang –

Page 44: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

26

Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pengembangansistem dan instrumen sertifikasi dilakukan melalui: (1) tes/track recordnilai penguasaan bidang studi, (2) tes performance teknik dan strategipembelajaran jenjang yang sesuai tersupervisi, (3) essai atau laporanproject tentang penyesuaian materi dan strategi untuk kelompok pesertadidik tertentu, (4) essai atau career plan untuk pengembangan profesiatau portofolio indikator aktivitas profesi, (5) tes kepribadian atauportofolio indikator keberhasilan, (6) survei pendapat siswa, kepalasekolah dan pengawas.

Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu

proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi

untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu,

setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.

Dengan kata lain sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang

untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seorang guru sebagai

landasan pemberian sertifikat pendidik.

Sertifikasi guru merupakan kegiatan bersama antara Ditjen PMPTL/Dinas

Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai pengelola guru dan Ditjen

Dikti/Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara sertifikasi. Bagi guru yang

lulus sertifikasi aakan diberikan sertifikasi pendidik dan berhak mendapatkan

tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, sedangkan bagi mereka yang tidak

lulus disarankan mengikuti pelatihan atau pembinaan melalui MGMP/KKG

atau lembaga lainnya, agar lebih siap untuk mengikuti tes ulang berikutnya.

Wibowo (2004:61) mengungkapkan bahwa sertifikasi guru bertujuan untuk

hal – hal sebagai berikut:

(1) Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan, (2) melindungimasyarakat dari praktek – praktek yang tidak kompeten, sehinggamerusak citra pendidik dan tenaga kependidikan, (3) membantu danmelindungi lembaga penyelenggara pendidikan, dengan menyediakanrambu – rambu dan instrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar

Page 45: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

27

yang kompeten, (4) membangun citra masyarakat terhadap profesipendidik dan tenaga kependidikan, (5) memberikan solusi dalam rangkameningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kerja.

Kemudian menurut Sudjanto (2014:79) manfaat sertifikasi guru adalah:

(1) melindungi profesi guru dari praktik – praktik pendidikan yang tidakberkualifikasi dan tidak profesional; (2) melindungi masyarakat daripraktik – praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional;dan (3) menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenagakependidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yangmenyimpang dari ketentuan – ketentuan yang berlaku.

Supardi (2014:87) menjelaskan pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada

prinsip sebagai berikut:

d. Dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel

Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang

tidak diskriminatif dan memenuhi standar pendiidkan nasional. Transparan

yaitu mengacu kepada proses sertifikasi yang memberikan peluang kepada

para pemangku kepentingan pendidikan untuk mengakses informasi

tentang pengelolaan pendidikan, yang sebagai suatu sistem meliputi

masukan, proses dan hasil sertifikasi.

e. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan

mutu dan kesejahteraan guru.

Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu

guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. guru yang

telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar stau

kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan guru

Page 46: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

28

f. Dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

Program sertifikasi guru dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional, Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang guru dan dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan

g. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis

Agar pelaksanaan program sertifikasi dapat berjalan dengan efektif dan

efisien, maka pelaksanaan program sertifikasi harus direncanakan secara

matang dan sistematis agar tercapainya tujuan dari program tersebut

h. Menghargai pengalaman kerja guru

Pengalaman kerja guru disamping lamanya guru mengajar juga termasuk

pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti, karya yang pernah

dihasilkan baik dalam bentuk tulisan maupun media pembelajaran, serta

aktivitas lain yang menunjang profesionalitas guru

i. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh pemerintah

Guna efektivitas dan efesiensi pelaksanaan sertifikasi, jumlah peserta

pendidikan profesi dan uji kompetensi setiap tahunnya ditetapkan oleh

pemerintah.

1. Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru.

sertifikat pendidik ini memenuhi standar profesional guru. standar

Page 47: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

29

profesional guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi

dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio dan Pendidikan dan

Pelatihan Profesi Guru. Pendidikan dan pelatihan profesi guru diakhiri

dengan ujian yang mencakup empat kemampuan atau kompetensi

yaitu kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian

dimana keempat kompetensi tersebut merupakan kompetensi utama

yang harus dimiliki oleh guru.

Guru dapat mengikuti diklat sertifikasi, agar mendapatkan ilmu baru

guna meningkatkan kemampuan atau kompetensinya tersebut. Dan

pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan dalam diklat sertifikasi

akan diterapkan di sekolah atau di kelas. Dengan adanya sertifikasi,

diharapkan kompetensi guru sebagai agen pembelajaran akan

meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan

kompetensi guru yang memenuhi standar minimal, maka kinerja guru

dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat. Kualitas

pembelajaran yang meningkat akan bermuara akhir pada terjadinya

peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik.

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismawati (2010) tentang “Studi

Tentang Kompetensi Pedagogik Pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) Di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2010”.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fonomena di kecamatan Ambarawa

kabupaten Pringsewu yang menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi

Page 48: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

30

pedagogik guru masih rendah yakni salah satunya adalah dalam indikator

pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan guru

yang tidak kompeten atau kurang memenuhi syarat sebagai guru, sebagian

besar guru di PAUD Kecamatan Ambarawa adalah lulusan SMA dan

merangkap sebagai ibu rumah tangga.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kompetensi Pedagogik

Pada Guru PAUD di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun

2010. Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif dengan populasi berjumlah 30 orang yang diperoleh dari jumlah

keseluruhan guru PAUD yang ada di kecamatan ambarawa kabupaten

pringsewu, yang berjumlah 7 lembaga PAUD. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan populasi yakni 30 guru

dari 7 lembaga PAUD. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah

wawancara, angket, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam hal evaluasi hasil

belajar siswa yang meningkat pada kelas interval 15 – 18 (merumuskan)

yaitu 10 orang atau 33,3%, dimana hasil evaluasi yang meningkat sudah

mendukung proses pebelajaran dengan baik. Hal ini dilihat dari semua

guru yang sudah membuat kisi – kisi sebelum diadakannya evaluasi dan

menindak lanjuti hasil evaluasi tersebut

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri tahun 2015 dengan judul

“Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kinerja Guru PAUD di

Kecamatan Kotabumi Kota Lampung Utara”. Penelitian ini dilakukan

dengan dilatar belakangi oleh kurangnya kualifikasi guru PAUD yang

Page 49: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

31

relevan dengan bidangnya, selain itu masih banyaknya guru PAUD yang

dalam proses pembelajaran masih menggunakan LKS (Lembar Kerja

siswa) yang berimbas pada rendahnya kinerja guru PAUD di Kecamatan

Kotabumi Kota Lampung Utara.

Populasi penelitian ini berjumlah 75 guru PAUD yang ada di Kecamatan

Kotabumi Kota Lampung Utara dengan sampel 62 guru. Sementara teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel random sampling.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

observasi dan kuesioner (angket), teknik analisis data menggunakan uji

korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya

hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru PAUD.

Hal ini ditunjukkan melalui analisis data menggunakan korelasi

spearman ranks sebesar 0,746.

G. Kerangka Pikir

Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan memiliki guru yang benar – benar

berkompetensi untuk menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing

di dunia internasional, bermoral, dan beradab di masa depan sejak dini. Guru

Pendidikan Anak Usia Dini tentu haruslah guru profesional yang memiliki

kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi pedagogik. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah

kompetensi pedagogik, karena kompetensi pedagogik adalah landasan dasar

ilmu tentang bagaimana cara menghadapi dan memperlakukan peserta didik.

Page 50: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

32

Faktor utama dalam keberhasilan pengelolaan pembelajaran di dalam maupun

di luar kelas adalah kompetensi pedagogik yang dimilki oleh seorang guru.

Secara substantif kompetensi pedagogik 11 (sebelas) subkompetensi yang

harus dipahami oleh seorang guru, yaitu (1) kemampuan mengorganisasikan

aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini, (2)

menganalisis teori bermain sesuai dengan tahap perkembangan, kebutuhan,

potensi, bakat, dan minat anak usia dini, (3) merancang kegiatan

pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum, (4) menyelenggarakan

kegiatan pengembangan yang mendidik, (5) memanfaatkan teknologi,

informasi, dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan

pengembangan yang mendidik, (6) mengembangkan potensi anak usia dini

untuk pengaktualisasian diri, (7) berkomunikasi secara efektif, empatik dan

santun, (8) menyelenggarakan dan membuat laporan penialain, evaluasi

proses dan hasil belajar anak usia dini, (9) menentukan lingkup sasaran

asesmen proses dan hasil pembelajaran anak usia dini, (10) menggunakan

hasil penilian, pengembangan dan evaluasi program untuk kepentingan

pengembangan anak usia dini, (11) melakukan tindakan reflektif, korektif

dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan

anak usia dini.

Namun yang sering terjadi permasalahan yang ada di lapangan adalah tentang

tiga pemahaman kompetensi pedagogik yaitu: (1) merancang kegiatan

pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum, dalam hal ini guru

hanya membuat program tahunan dan semester, terkadang guru tidak

membuat program mingguan atau harian. (2) Menyelenggarakan kegiatan

Page 51: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

33

pengembangan yang mendidik, dalam hal ini guru masih sering memberikan

kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan rencana pembelajaran atau

guru terkadang tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tema dan

tidak menggunakan prinsip bermain sebagai bagian dari karakteristik anak

usia dini. (3) Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi

proses dan hasil belajar anak usia dini, dalam hal ini sebagian guru belum

merancang bahan evaluasi pembvelajaran sehingga tujuan dan hasil

pembelajaran dari peserta didik tidak terlihat atau tidak sesuai dengan

rancangan pembelajaran.

Kesalahan – kesalahan yang sering terjadi di lapangan tentu saja di akibatkan

oleh berbagai faktor, walaupun ada toleransi atas setiap kesalahan yang

terjadi dalam kegiatan belajar mengajar tentu hal ini tidak dapat di benarkan

mengingat guru PAUD haruslah guru yang profesional. Lebih lanjut

berdasarkan keadaan guru PAUD di lapangan yang sudah memilki

sertifikasi, maka wajib bagi seorang guru PAUD profesional yang sudah

tersertifikasi untuk paham dan dapat menerapkan seluruh aspek kompetensi

pedagogik tersebut agar dapat tercapainya tujuan dari Pendidikan Anak Usia

Dini itu sendiri.

Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik

guru PAUD yang sudah tersertifikasi. Kerangka pemikiran dalam penelitian

ini adalah mengetahui tentang keadaan pemahaman kompetensi pedagogik

yang dimiliki oleh guru PAUD yang sudah tersertifikasi di Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017. Atas dasar konsep

Page 52: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

34

tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 1. Pemetaan Kerangka Berpikir

Kompetensi Pedagogik:

Guru PAUDyang

tersertifikasi

BaikCukupKurang

Page 53: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

35

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif kuantitatif.

Menurut Arikunto (2010:3) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal –

hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian analisis

deskriptif kuantitatif adalah untuk mendeskripsikan secara detail mengenai

fakta yang ada dilapangan tentang tingkat pemahamankompetensi

pedagogik guru PAUD yang sudah tersertifikasi di Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di lembaga PAUD yang gurunya terdapat sudah

tersertifikasi dengan subjek penelitian guru PAUD yang sudah tersertifikasi

di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017.

Page 54: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

36

C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Definisi konseptual adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep

secara singkat, jelas dan tegas.

Definisi operasional adalah pendefisian secara operasional suatu konsep

sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku

atau properti yang ditunjukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut

menjadi elemen yang diamati dan dapat diukur.

Untuk memudahkan pengumpulan data agar tidak terjadi kesalahpahaman

dalam mendefinisikan objek penelitian, maka variabel yang diuji dalam

penelitian ini perlu dioperasionalkan.

1. Definisi Konseptual Variabel

a. Kompetensi Pedagogik

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini guru sekurang – kurangnya harus memiliki 11 (sebelas)

kompetensi pedagogik, yaitu: (1) kemampuan mengorganisasikan aspek

perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini, (2)

menganalisis teori bermain sesuai dengan tahap perkembangan,

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usia dini, (3) merancang

kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum, (4)

menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik, (5)

memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

Page 55: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

37

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik, (6)

mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasian diri,

(7) berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun, (8)

menyelenggarakan dan membuat laporan penialain, evaluasi proses dan

hasil belajar anak usia dini, (9) menentukan lingkupsasaran asesmen

proses dan hasil pembelajaran anak usia dini, (10) menggunakan hasil

penilian, pengembangan dan evaluasi program untuk kepentingan

pengembangan anak usia dini, (11) melakukan tindakan reflektif,

korektif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil

pengembangan anak usia dini.

2. Definisi Operasional

Operasionalisasi variabel adalah mendefinisikan variabel dengan tegas,

sehingga menjadi faktor – faktor yang dapat diukur dan dipahami orang

lain. Adapun definisi operasional yang dimaksud dapat diungkapkan

sebagai berikut:

Kompetensi pedagogik guru mencakup:

1) Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengan

karakteristik anak usia dini:

Mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan kebutuhan

pada berbagai aspek perkembangan

Mengidentifikasikan kemampuan awal anak usia dini dalam

berbagai bidang perkembangan

Page 56: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

38

Mengidentifikasi kesulitan anak usia dini dalam berbagai

bidang pengembangan

Menelaah aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik

anak usia dini

2) Menganilisis teori bermain sesuai aspek dan tahapan

perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat dan minat anak usia dini:

Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan

belajar yang sesuai dengan kebutuhan aspek perkembangan

anak usia dini

Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan

teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai

kebutuhan anak usia dini, dan bermakna, yang terkait

dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD

Merancang kegiatan bermain sebagai bentuk pembelajaran

yang mendidik pada anak usia dini

Memahami berbagai teori belajar dan prinsip – prinsip

bermain sambil belajar yang mendidik terkait dengan

berbagai bidang pengembangan di PAUD

3) Merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan

kurikulum

Menyusun isi program pengembangan anak sesuai dengan

tema dan kebutuhan anak usia dini pada berbagai aspek

perkembangan

Membuat rancangan kegiatan bermain dalam bentuk

tahunan, semester, mingguan dan harian

Page 57: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

39

4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik

Merancang kegiatan pengembangan yang mendidik dan

lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas maupun di luar

kelas

Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holisitik,

autentik dan bermakna

5) Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik

Memilih teknologi informasi dan komunikasi serta bahan

ajar yang sesuai dengan kegiatan pengembangan anak usia

dini

Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang

mendidik

6) Mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasian

diri

Memilih sarana kegiatan dan sumber belajar pengembangan

anak usia dini

Membuat media kegiatan pengembangan anak usia dini

Mengembangkan potensi dan kreatifitas anak usia dini

melalui kegiatan bermain sambil belajar

7) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun

Memilih berbagai strategi berkomunikasi yang efektif,

empatik dan santun dengan anak usia dini

Page 58: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

40

Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan

anak usia dini

8) Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi proses

dan hasil belajar anak usia dini

Memahami prinsip – prinsip penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar anak usia dini

9) Menentukan lingkup sasaran asesmen proses dan hasil

pembelajaran pada anak usia dini

Menentukan tingkat capaian perkembangan anak usia dini

Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk

berbagai tujuan

Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar

Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar

secara berkesinambungan dengan mengguanakan berbagai

instrumen

10) Menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi

program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini

Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk

kesinambungan belajar anak usia dini

Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Mengkomunikasikan hasil penilaian pengembangan dan

evaluasi program kepada pemangku kepentingan

Melaksanakan program remedial dan pengayaan

Page 59: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

41

11) Melakukan tindakan reflektif, korektif dan inovatif dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usia

dini

Meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini

melalui penelitian tindakan kelas

Melakukan penelitian tindakan kelas

D. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru PAUD yang sudah

tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, yang terdiri

dari 14 Taman Kanak – Kanak (TK) dengan jumlah keseluruhan guru yang

sudah tersertifikasi 42 orang guru.

E. Sampel Penelitian

Dalam sebuah penelitian, teknik sampling merupakan bagian yang sangat

penting, karena dengan adanya teknik sampling peneliti dapat dengan mudah

menentukan sampel – sampel yang akan diteliti. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap

anggota populasi untuk menjadi sampel. (Noor, 2011)

Kemudian peneliti menggunakan Simpel Random Sampling. Peneliti

menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel sebagai

berikut:

Page 60: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

42

n = N1 + Nen = 421 + (42 × 0,10 )n = 29,57 = 30Keterangan:

n = Jumlah sampelN = Jumlah seluruh populasie = toleransi terjadinya kesalahan / taraf signifikansi

Sehingga terpilih 30 orang guru dari 7 Taman Kanak – Kanak (TK) yang

akan dijadikan sampel. Berikut data yang akan di jadikan sampel penelitian:

Tabel 2. Data Sampel yang akan di Teliti

No Nama LembagaJumlah GuruTersertifikasi

1 TK Al Azhar 7 32 TK Al Azhar 8 43 TK Tunas Melati II 64 TK Dharma Wanita 35 TK Tunas Harapan 46 TK Swadhipa 47 TK Ekadyasa 6

Jumlah 30

F. Instrumen Penelitian

Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa tahap, yaitu: (1)

menyusun indikator variabel penelitian, (2) menyusun kisi – kisi instrumen,

(3) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Untuk

penjelasan rinciannya sebagai berikut:

Page 61: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

43

Tabel 3. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Variabel Kompetensi PedagogikIndikator Sub Indikator Nomor

Item

3. Mengorganisasikanaspekperkembangansesuai dengankarakteristik anakusia dini

Mengelompokkan anak usia dinisesuai dengan kebutuhan padaberbagai aspek perkembangan

1, 2

Mengidentifikasikan kemampuan awalanak usia dini dalam berbagai bidangperkembangan

3, 4

Mengidentifikasi kesulitan anak usiadini dalam berbagai bidangpengembangan

5, 6

Menelaah aspek perkembangan sesuaidengan karakteristik anak usia dini

7, 8

3. Menganalisis teoribermain sesuaiaspek dan tahapanperkembangan,kebutuhan, potensi,bakat dan minatanak usia dini

Menelaah teori pembelajaran dalamkonteks bermain dan belajar yangsesuai dengan kebutuhan aspekperkembangan anak usia dini

9, 10

Menerapkan berbagai pendekatan,strategi, metode, dan teknik bermainsambil belajar yang bersifat holistik,sesuai kebutuhan anak usia dini, danbermakna, yang terkait denganberbagai bidang pengembangan diPAUD

11, 12

Merancang kegiatan bermain sebagaibentuk pembelajaran yang mendidikpada anak usia dini

13, 14

Memahami berbagai teori belajar danprinsip – prinsip bermain sambilbelajar yang mendidik yang terkaitdengan berbagai bidangpengembangan di PAUD

15, 16

4. Merancang kegiatanpengembangan anakusia diniberdasarkankurikulum

Menyusun isi program pengembangananak usia dini sesuai dengan tema dankebutuhan anak usia dini dari berbagaiaspek perkembangan

17, 18

Membuat rancangan kegiatan bermaindalam bentuk program tahunan,semester, mingguan dan harian

19, 20

5. Menyelenggarakankegiatanpengembangan yangmendidik

Merancang kegiatan pengembanganyang mendidik dan lengkap, baikuntuk kegiatan di dalam kelas maupundi luar kelas

21, 22

Menerapkan kegiatan bermain yangbersifat holisitik, autentik danbermakna

23, 24

Page 62: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

44

Indikator Sub IndikatorNomorItem

6. Memanfaatkanteknologi, informasi,dan komunikasi untukkepentinganpenyelenggaraankegiatanpengembangan yangmendidik

Memilih teknologi informasi dankomunikasi serta bahan ajar yangsesuai dengan kegiatanpengembangan anak usia dini

25, 26

Menggunakan teknologi informasidan komunikasi untuk meningkatkankualitas kegiatan pengembangan yangmendidik

27, 28

7. Mengembangkanpotensi anak usia diniuntukpengaktualisasian diri

Memilih sarana kegiatan dan sumberbelajar pengembangan anak usia dini

29, 30

Membuat media kegiatanpengembangan anak usia dini

31, 32

Mengembangkan potensi dankreatifitas anak usia dini melaluikegiatan bermain sambil belajar

33, 34

8. Berkomunikasi secaraefektif, empatik dansantun

Memilih berbagai strategiberkomunikasi yang efektif, empatikdan santun dengan anak usia dini

35, 36

Berkomunikasi secara efektif,empatik dan santun dengan anak usiadini

37, 38

9. Menyelenggarakan danmembuat laporanpenilaian, evaluasiproses dan hasil belajaranak usia dini

Memahami prinsip – prinsip penilaiandan evaluasi proses dan hasil belajaranak usia dini

39, 40

10. Menentukanlingkup sasaranasesmen proses danhasil pembelajaranpada anak usia dini

Menentukan tingkat capaianperkembangan anak usia dini

41, 42

Menganalisis hasil penilaian prosesdan hasil belajar untuk berbagaitujuan

43, 44

Melakukan evaluasi proses dan hasilbelajar

45, 46

Mengadministrasikan penilaianproses dan hasil belajar secaraberkesinambungan denganmenggunakan berbagai instrumen

47, 48

11. Menggunakan hasilpenilaian,pengembangan danevaluasi programuntuk kepentinganpengembangan anakusia dini

Menggunakan informasi hasilpenilaian dan evaluasi untukkesinambungan belajar anak usia dini

49, 50

Memanfaatkan informasi hasilpenilaian dan evaluasi pembelajaranuntuk meningkatkan kualitaspembelajaran

51, 52

Mengkomunikasikan hasil penilaianpengembangan dan evaluasi program

53, 54

Page 63: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

45

Indikator Sub IndikatorNomorItem

kepada pemangku kepentinganMelaksanakan program remedial danpengayaan

55, 56

12. Melakukan tindakanreflektif, korektif daninovatif dalammeningkatknakualitas proses danhasil pengembangananak usia dini

Meningkatkan kualitaspengembangan anak usia dini melaluipenelitian tindakan kelas

57, 58

Melakukan penelitian tindakan kelas59, 60

Sumber : Permendikbud nomor 137 tahun 2014Keterangan : Angka yang di cetak tebal adalah nomor item yang valid

G. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu alat ukur, valid berarti intstrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut

Suharsimi Arikunto (2014:136) bahwa: “sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat diukur, apabila dapat diungkapkan data dari variabel yang

hendak diteliti dengan tepat.”

Dalam penelitian ini untuk menemukan validitas item soal dilakukan

kontrol langsung terhadap teori – teori yang melahirkan indikator –

indikator yang dipakai. Dalam penelitian ini peneliti mengkonsultasikan

kepada pembimbing skripsi yang dianggap peneliti sebagai ahli penelitian.

Setelah butir soal angket ini dinyatakan layak, kemudian untuk menguji

validitas angket peneliti menggunakan cara uji validitas internal dengan

melakukan analisis butir dengan menggunakan SPSS 24. Untuk menguji

Page 64: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

46

validitas setiap butir, maka skor – skor yang ada pada butir yang dimaksud

dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan

skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan di perolehnya indeks

validitas setiap butir dapat diketahui butir – butir manakah yang tidak

memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.

Berdasarkan hasil yang di peroleh dengan menggunakan SPSS 24 dalam

menguji validitas butir soal 60 item yaitu indeks validitas setiap butir

dalam angket ini adalah 0,214. Oleh sebab itu, butir soal di anggap valid

jika skor butir soal di atas 0,214 atau ≥ 0,214 dan skor butir soal di bawah

0,214 atau ≤ 0,214 di nyatakan tidak valid atau gugur, sehingga tidak di

ikut sertakan kembali dalam angket penelitian yang akan di sebarkan

kepada sampel penelitian. Dalam uji validitas ini dari 60 item soal yang

ada, terdapat 37 item soal yang dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang

digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur,

diantaranya diukur melalui konsistensi hasil pengukuran yang telah

divalidasi oleh ahlinya. Menurut Suharsimi Arikunto (2014:151)

menyatakan “bahwa untuk menumbuhkan kemantapan alat pengumpulan

data maka akan digunakan uji coba angket, reliabilitas menunjukkan

bahwa suatu instrumen tersebut sudah baik.”

Setelah melakukan uji validitas instrumen, kemudian peneliti melakukan

uji reliabilitas terhadap butir soal yang di nyatakan valid. Dalam penelitian

Page 65: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

47

ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 24, dimana

instrumen (angket) dalam penelitian ini dianggap reliabil atau konsisten

apabila nilai alpha lebih besar dari nilai r .

Berdasarkan data yang di peroleh untuk uji reliabilitas instrumen

menggunakan SPSS 24 diketahui nilai r yaitu 0,271 kemudian peneliti

menggunakan rumus Cronbach’s Aplha diperoleh hasil nilai alpha yaitu

0,933. Maka instrumen (angket) dalam penelitian ini dinyatakan reliabil.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner/Angket

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner/angket. Kuesioner/angket ini dilakukan untuk memperoleh

data Kompetensi Pedagogik guru PAUD yang sudah tersertifikasi.

Kuesioner/angket ini akan diberikan kepada seluruh guru PAUD yang

sudah tersertifikasi di sepuluh lembaga PAUD yang dijadikan sampel

untuk mendapatkan hasil data yang valid dan reliabilitas.

Adapun data yang dihasilkan dari penyebaran angket menggunakan skala

Likert 1 sampai 4 yang terdiri dari empat option alternatif jawaban

sebagai berikut:

Tabel 4. Penetapan skor jawaban angket Skala LikertNomor Nilai Tanggapan

1 4 Sangat Sesuai2 3 Sesuai3 2 Kurang Sesuai4 1 Tidak Sesuai

Sumber: (Noor, 2011:132)

Page 66: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

48

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendukung dan melengkapi pengumpulan

data – data tentang guru yang di perlukan, dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya – karya monumental. Dalam penelitian ini

peneliti mengumpulkan dokumen berupa tulisan tentang biografi sekolah

dan data guru yang diperlukan.

I. Teknik Analisis Data

Setelah butir pertanyaan dan pernyataan dinyatakan reliable dan valid,

kemudian kuesioner/angket oleh guru yang menjadi sampel penelitian untuk

memperoleh hasil data yang akan menjadi sumber informasi. Kemudian hasil

data dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis data deskriptif

kuantitatif.

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif yaitu dengan cara mengungkap secara objektif temuan –

temuan di lapangan kemudian di interpretasikan dengan kalimat – kalimat

atau pernyataan – pernyataan yang mudah di pahami. Kemudian data hasil

penelitian diakumulasikan untuk menentukan skor bagi setiap sub indikator,

kemudian skor sub indikator soal diakumulasikan lagi untuk mendapatkan

skor setiap indikator penelitian.

Menentukan skor setiap sub indikator dengan memakai rumus persentase

yang di kemukakan oleh Sugiyono (2014:425) sebagai berikut:

Page 67: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

49

P = SCSI × 100%Keterangan:P = Persentase CapaianSC = Jumlah Skor CapaianSI = Jumlah Skor Ideal100% = Jumlah Tetap

Pemahaman terhadap rumus di atas sebagai berikut:P adalah persentase capaian skor item soalSC adalah jumlah skor yang ada pada setiap butir soalSI adalah jumlah responden yang dikalikan dengan jumlah tertinggi pada

alternatif jawaban dan dikalikan dengan jumlah butir soal yang ada

Setelah jawaban dianalisis melalui rumus di atas, selanjutnya di konfirmasi

atau di sesuaikan dengan kualifikasi/kriteria yang di adaptasi dari Arikunto

(2014:387), seperti pada tabel berikut:

Tabel 5. Pengkategorian kualifikasi/kriteria kompetensi pedagogikNomor Rentang Status Skor Kualifikasi/Kriteria

1 76 – 100 Baik2 51 – 75 Cukup3 26 – 50 Kurang

Page 68: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan perolehan hasil skor pengkategorian dari setiap indikator

kompetensi pedagogik yang ada, secara umum guru PAUD yang sudah

tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan memiliki

tingkat pemahaman yang baik. Hal ini dilihat dari 11 indikator yang ada

terdapat 9 indikator yang seluruh jumlah respondennya masuk dalam kategori

baik dan nilai persentasenya sebanyak 79,61% kemudian terdapat 2 indikator

yang seluruh jumlah respondenya masuk dalam kategori cukup dan nilai

persentasenya sebanyak 20,39%

Guru PAUD yang sudah tersertifikasi di Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan memiliki standar kompetensi pedagogik yang baik, dapat

dilihat dari guru sudah baik dalam memahami setiap indikator yang

terkandung dalam kompetensi pedagogik. Guru sudah baik dalam

mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik anak

usia dini, menganalisis teori bermain sesuai aspek dan tahapan

Page 69: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

80

perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat dan minat anak usia dini,

merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkan kurikulum,

menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik, memanfaatkan

teknologi, informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan

kegiatan pengembangan yang mendidik, mengembangkan potensi anak usia

dini untuk pengaktualisasian diri, berkomunikasi secara efektif, empatik dan

santun, menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi proses

dan hasil belajar anak usia dini, menentukan lingkup sasaran asesmen proses

dan hasil pembelajaran pada anak usia dini, menggunakan hasil penilaian,

pengembangan dan evaluasi program untuk kepentingan pengembangan anak

usia dini dan melakukan tindakan reflektif, korektif dan inovatif dalam

meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan anak usia dini.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas dan mengambil

kesimpulan hasil penelitian, maka penulis mengajukan atau memberikan

saran yaitu sebagai berikut:

1. Guru

Guru harus terus meningkatkan kinerja dan pemahaman terhadap

peserta didik, guru dapat mengikuti seminar atau pelatihan

keprofesionalan guru

Guru harus terus meningkatkan pemahaman tentang kompetensi

pedagogik yang dimilikinya untuk peningkatan kualitas pendidikan

di Pendidikan Anak Usia Dini

Page 70: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

81

Guru harus lebih terampil dalam merealisasikan peraturan, teori dan

prinsip – prinsip belajar mengajar Pendidikan Anak Usia Dini yang

ada untuk pembelajaran di kelas maupun di luar kelas

2. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Lembaga PAUD dapat mengirimkan tenaga pendidik (guru) untuk

mengikuti seminar atau pelatihan – pelatihan untuk keprofesionalan

guru

Lembaga PAUD membuka kesempatan yang baik kepada tenaga

pendidik (guru) agar dapat melanjutkan pendidikan

Lembaga PAUD hendaknya membuat evaluasi kinerja tenaga

pendidik (guru) minimal satu kali dalam satu tahun

Lembaga PAUD mendukung dan mengikuti program – program

keprofesionalan yang diadakan oleh pemerintah

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan peneltian

di bidang ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

gambaran, informasi dan masukan tentang tingkat pemahaman

kompetensi pedagogik guru PAUD yang sudah tersertifikasi

Page 71: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa:Bandung

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta: Jakarta

Basrowi, H Muhammad. 2010. Penilaian Kinerja Guru

BSNP. 2006. Peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar NasionalPendidikan. Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta:Jakarta

Echols, J.M. dan Shadily. 2002. Kamus Inggris Indonesia. PT. Gramedia Jakarta:Jakarta

Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Ismawati, Neli. 2010. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Pada GuruPendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Kecamatan Ambarawa KabupatenPringsewu Tahun 2010. (Skripsi). Universitas Lampung

Kunandar. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) danSukses dalam Sertifikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Kunandar. 2011. Guru Profesional. Kharisma Utama Offset: Jakarta Utara

Mudlofir, Ali.2012. Pendidik Profesional. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Rosdakarya:Bandung

Page 72: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

83

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Kencana Prenada MediaGroup: Jakarta

Nana Sudjana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar BaruAlgensindo: Bandung

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Kencana Prenada Media Group:Jakarta

Putri, Ryenauri Valeriansi. 2016. Hubungan Antara Kompetensi Pedagogikdengan Kinerja Guru PAUD di Kecamatan Kotabumi Kota, LampungUtara.(Skripsi). Universitas Lampung

Rahmawati, N. 2013. Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai KompetensiPedagogik. (Jurnal). Universitas Pendidikan Indonesia.

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Prenada Media: Jakarta

Sadirman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Kharisma UtamaOffset: Depok

Sadulloh, Uyoh, dkk. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Cet, ke – 2, CV.Alfabeta: Bandung

Setiawan, Eko. 2010. Hubungan Kompetensi Pedagogik Dengan Kinerja Guru diTK Aisyah. (Skripsi). Universtitas Pendidikan Indonesia

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers: Bandung

Sudjanto, B. 2009. Cara Efektif Menuju Sertifikasi Guru. RAS: Jakarta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R& D. Alfabeta: Bandung

Supardi. 2013. Kinerja Guru. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta

Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing

Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional. Erlangga: Jakarta

Tabrani, Rusyan, dkk. 2000. Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru. CV.Dinamika Kaarya Cipta: Cianjur

Page 73: KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD YANG …digilib.unila.ac.id/27820/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfMasalah dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya guru yang tidak menerapkan teori

84

Veithzal, Rirai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan danTeori Ke Praktek. Rajawali Pers: Jakarta

Wibowo, Mungin Eddy. 2004. Standarisasi, Sertifikasi, dan lisensi profesipendidik dan tenaga kependidikan. Seminar Nasional Pendidikan:Surabaya

Wulandari, P.H. 2015. Studi Deskriptif Kompetemsi Pedagogik Guru TamanKanak-Kanak Laki-Laki Di Kota Semarang. (Skripsi). Universitas NegeriSemarang.