laporan tahunan 2014 - astra international

478
Laporan Tahunan 2014 Annual Report

Upload: phamthien

Post on 08-Dec-2016

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

Keep Progressing

Forward

Daftar IsiTable of Contents

Intro temaTheme Introduction

motto, CIta-CIta, Catur Dharma, mIsI dan VIsI astraMotto, Aim, Corporate Philosophy, Vision & Mission10

01

12

14

20

12

IKhtIsar utamaHighlights

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Peristiwa Penting 20142014 Event Highlights

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

22

24

27

26

23

26

InFormasI BaGI InVestorInvestor Information

Ikhtisar sahamStock Highlights

Kronologis Pencatatan sahamStock Listing Chronology

Komposisi Pemegang sahamShareholders Composition

Pemegang sahamShareholders

DividenDividends

82 sumBer DaYa manusIa Human Capital

28

38

51

29

LaPoran manaJemenManagement Reports

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Pernyataan tanggung Jawab Laporan tahunan 2014 oleh Dewan Komisaris dan DireksiStatement of Responsibility on 2014 Annual Report by the Board of Commissioners and Directors

54

56

66

74

57

68

79

81

55

62

ProFIL PerusahaanCompany Profile

Informasi umum Perusahaan Corporate Information

struktur Kepemilikan saham utama Shareholding Structure

sekilas astra Astra at a Glance

tonggak sejarahMilestone

Produk dan Jasa / segmen usahaProducts and Services / Business Segment

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile

Profil DireksiBoard of Directors’ Profile

struktur organisasiOrganization Structure

Lembaga Penunjang Pasar modalCapital Market Supporting Institutions

akses InformasiInformation Access81

256 LaPoran tata KeLoLa PerusahaanCorporate Governance Report 344 LaPoran KeuanGan KonsoLIDasIan 2014

Consolidated Financial Statements 2014

308

323

314

326

320

tanGGunG JaWaB sosIaL PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) 2014Environmental, Health and Work Safety (EHS) 2014

Pengelolaan Csr di tahun 2014CSR Management in 2014

Pengelolaan tanggung Jawab kepada Konsumen di tahun 2014Consumer Responsibility Management in 2014

YayasanFoundations

334

336

338

Data PerusahaanCorporate Data

Profil Komite-KomiteCommittees Profiles

anak Perusahaan, Pengendalian Bersama entitas, dan Perusahaan asosiasiSubsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

106

158

214

230

108

188

108

112

238

114

114

202

anaLIsIs Dan PemBahasan manaJemenManagement’s Discussion and Analysis

tinjauan umumOverview

tinjauan dan Prospek ekonomi Indonesia Indonesia Economy Review and Outlook

struktur BisnisBusiness Structure

tinjauan BisnisBusiness Review

otomotifAutomotive

Jasa KeuanganFinancial Service

alat Berat dan PertambanganHeavy Equipment and Mining

agribisnisAgribusiness

Infrastruktur, Logistik & LainnyaInfrastructure, Logistics & Others

teknologi InformasiInformation Technology

tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance Overview

Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’, ‘Grup Astra’ dan ‘Perusahaan’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refer to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra, ‘Astra Group’ and ‘the Company’ refer to PT Astra International Tbk, subsidiaries, and affiliates. Net income refers to profit attributable to owners of the parent.

Visi dan misi astra senantiasa memandu kami dalam mewujudkan diri menjadi perusahaan yang memiliki orientasi pertumbuhan berkelanjutan

dalam jangka panjang dengan memastikan pertumbuhan usaha yang sejalan dengan kemajuan bangsa dan kelestarian lingkungan.

Kondisi usaha yang menantang tidak menyurutkan langkah kami untuk merealisasikan rencana investasi pengembangan usaha berdasarkan

strategi yang telah kami susun dengan cermat, mempertimbangkan potensi internal maupun risiko yang harus kami atasi. Kami senantiasa memastikan

setiap realisasi rencana investasi akan menstimulus tumbuhnya sinergi antar lini bisnis dan memberi manfaat besar bagi peningkatan kinerja dan

nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan.

Berlandaskan keyakinan bahwa kompetensi seluruh jajaran insan yang berpadu dengan seluruh potensi lini usaha menjadi satu kesatuan yang

akan mampu membuat astra terus tumbuh dan berkembang, astra bertekad terus melangkah maju dan sejahtera bersama bangsa.

We are continually guided by the Vision and Mission of Astra to grow toward

becoming a company that places long-term and sustainable growth as its focus,

ensuring that the development of the business is consistent with the nation’s

advancement and environmental sustainability.

The challenging business environment will not dampen the endeavors that we will take

to realize the plan to expand our business based on the strategy that we have carefully

engineered. We have considered all internal potentials and risks that we may have

to face. We will make sure that the realization of each of our investment plans will

bring together the potential of our different business segments, generating greater

benefits for the performance of the company and to bring about the best value for our

stakeholders.

Strongly underpinned by the belief that the competence of all individuals, coupled

with the potential of all business segments, will propel the growth and development

of Astra, Astra shall staunchly progress forward to prosper with the nation.

Keep Progressing

Forward

Ensuring Human Capital Competency Enhancement

Memastikan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

meyakini sumber daya manusia adalah aset paling berharga dan mitra Perusahaan dalam memastikan daya tahan terhadap kondisi eksternal sekaligus kemampuan membuka peluang pertumbuhan, kami konsisten merealisasikan program-program pengembangan sumber Daya manusia (sDm).

Kami menerapkan program astra People Roadmap dengan dukungan pusat pengembangan dan pelatihan internal untuk memastikan tumbuh kembangnya kompetensi sDm dan budaya inovasi yang akan mendukung Perusahaan senantiasa berada di depan dalam mengatasi tantangan, dan mencari serta memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha.

We believe that human resources are the most valuable asset

and an integral part of the Company that will determine the

Company’s resilience to external conditions as well as its ability

to discover growth opportunities. Therefore, we consistently

carry out Human Capital (HC) development programs.

Astra’s People Roadmap is implemented with support from

the internal center for development and training to ensure

HC competence enhancement and the nurturing of a culture

of innovation to allow the Company to always be at the

forefront of efforts to prevail over challenges, to explore and

to seize growth opportunities.

upacara adat dengan ritual ‘perang’ dengan saling melempar ketupat ini adalah

simbol perdamaian antara umat muslim dan hindu. setelah upacara, ketupat

menjadi bahan rebutan karena dipercaya membawa berkah untuk hasil panen.

the traditional ceremony that consists of rice cake throwing ritual is a symbol of peace between moslems and hindus.

after the ceremony the participants would jostles for rice cakes believed to be

bringing blessings upon their harvests.

Upacara Adat Perang Topat | The Traditional Ceremony of Topat War

adhi PrayogaPemenang Lomba Foto astra 2014

Winner of 2014 astra Photo Contest

Strengthening Investment in Value Chain

Memperkuat Investasi pada Rantai Bisnis

Kami berkomitmen melanjutkan investasi dengan berpedoman pada astra Portofolio Roadmap dan membangun sinergi di rantai bisnis yang saling mendukung. sinergi rantai bisnis akan memastikan perolehan nilai perusahaan yang optimal berkat dukungan sDm kami yang berkompetensi tinggi dan memiliki kemampuan berinovasi, sehingga kami senantiasa siap mengatasi kondisi usaha yang berubah dengan cepat.

We are committed to carrying out investment by observing

Astra’s Portfolio Roadmap to make sure that we establish

a synergistic business chain that is mutually supportive. A

synergistic business chain will further ensure generating

optimum corporate value on the back of our highly competent

and innovative HC, which allows us to be prepared to adapt to

any business conditions that change rapidly.

sepeda ontel yang telah lama dilupakan, mulai era 2000-an diburu kembali oleh

semua kalangan, mulai dari pelajar hingga pejabat pemerintahan

the long-forgotten vintage bicycle has in fact been pursued by people all walks of

life - from students to government officials - since the 2000’s.

Budaya Bersepeda Ontel | The Vintage Bike Riding CultureIshak mutiara

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Ensuring Operational Efficiency and Effectiveness

Memastikan Efisiensi dan Efektifitas Operasional

Dalam menghadapi kondisi usaha yang menantang, kami menerapkan program efisiensi biaya yang mengedepankan beragam langkah inovasi dengan tetap mengutamakan ketersediaan pendukung distribusi, kemudahan akses serta jaminan kualitas produk dan layanan bagi para pelanggan.

sekalipun volume penjualan beberapa lini usaha menurun, namun kami mampu mengimbangi penurunan tersebut dengan efisiensi pengeluaran biaya operasional yang dapat dipertanggung jawabkan.

In facing challenging business conditions, we implement cost

efficiency programs that emphasize various innovative steps

and at the same time focus on the availability of distribution

support, ease of access and guaranteed product and service

quality for customers.

Although there have been decreases in sales volumes in

several of our business segments, we have been able to

offset these decreases by implementing measures to achieve

operating cost efficiency in an accountable manner.

tradisi nelayan Jawa untuk mewujudkan rasa syukur kepada semesta melalui ritual

adat di hari rabu terakhir di bulan safar.

Javanese fishermen’s tradition of expressing their gratitudes to the universe

through the customary rituals on the last Wednesdays of safar - the second month of

the Islamic calendar.

Petik Laut | Petik LautBadrus Yudosuseno

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Improving Added Value for Stakeholders

Meningkatkan Nilai Tambahbagi Para Pemangku Kepentingan

Kami senantiasa berupaya merealisasikan kinerja terbaik di tengah kondisi usaha yang kurang kondusif.

segmen-segmen usaha utama mampu membuktikan kualitasnya sebagai market leader. Kinerja keuangan pada tahun 2014 pun secara keseluruhan tetap positif dengan pendapatan bersih sebesar rp 201,7 triliun dan laba bersih sebesar rp 19,2 triliun.

Pertumbuhan segmen usaha tersebut memberi dampak positif lain berupa terjaminnya pasokan barang dan jasa bagi para pelanggan serta membuka kesempatan kerja dan membantu peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja dan masyarakat sekitar.

We are continuously striving to deliver the best performance

in spite of the adverse business conditions.

Leading business segments were able to show their quality

as market leaders. Overall in 2014, the financial position

remained positive with net revenue at Rp 201.7 trillion and

net income of Rp 19.2 trillion.

The growth of business segment brings positive impacts;

not only it ensures the availability of goods and services

supply for the customers, it also opens job opportunities and

helps improving the welfare of workers and surrounding

communities.

menggembala bebek untuk menciptakan ruang gerak bagi ternak masih menjadi

bagian dari aktivitas perternakan di Indonesia yang dilakukan secara turun

temurun.

Duck shepherding to provide poultry with ample rooms for movement is ancient

poultry farming tradition still being practiced in Indonesia.

Penggembala Bebek | Duck ShepherdFauzan r.

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report10

Per Aspera Ad Astra AimMotto Cita-cita

Motto, Aim, Corporate Philosophy, Mission and Vision

Berjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang

Sejahtera bersama bangsa

Through difficulties to reach a starTo prosper with the nation

Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra

Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negaraTo be an asset to the nation

Senantiasa berusaha mencapai yang terbaikTo continually strive for excellence

Menghargai individu dan membina kerja samaTo respect individuals and promote teamwork

Memberikan pelayanan terbaik kepada pelangganTo provide the best service to our customers

Our Corporate Philosophy

Catur Dharma

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 11

VisionVisi

•Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi

•Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan

•To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with an emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency

•To be a socially responsible and environmentally conscious corporation

MissionMisi

Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan.

To prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders

Motto, Aim Corporate Philosophy, Mission and VisionMotto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report12

Financial HighlightsIkhtisar Keuangan

2014 2013 2012 2011 2010Laporan Laba rugi Profit and Loss AccountPendapatan Bersih 201,701 193,880 188,053 162,564 129,038 Net Revenue

Laba Bruto 38,809 35,311 36,200 32,034 25,921 Gross Profit

Laba tahun berjalan 22,125 22,297 22,742 21,077 17,004 Profit for the year

Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:

Pemilik entitas induk 19,181 19,417 19,421 17,785 14,366 Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 2,944 2,880 3,321 3,292 2,638 Non-controlling interests

Laba komprehensif tahun berjalan 22,151 23,708 22,460 21,348 17,255 Comprehensive Income for the year

Laba komprehensif yang diatribusikan kepada:

Comprehensive Income attributable to:

Pemilik entitas induk 18,867 20,137 19,053 18,058 14,641 Owners of the parent

Kepentingan non-pengendali 3,284 3,571 3,407 3,290 2,614 Non-controlling interests

Posisi Keuangan (neraca) Financial Position (Balance sheets)Jumlah Aset 236,029 213,994 182,274 154,319 113,362 Total Assets

Aset Lancar 97,241 88,352 75,799 66,065 46,926 Current Assets

Aset Tetap 41,250 37,862 34,326 28,983 22,239 Fixed Assets

Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas dan Entitas Asosiasi

27,250 23,870 19,801 16,997 15,153 Investments in Jointly Controlled Entities and Associates

Jumlah Liabilitas 115,705 107,806 92,460 78,481 54,559 Total Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek 73,523 71,139 54,178 49,169 36,873 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 42,182 36,667 38,282 29,312 17,686 Long Term Liabilities

Jumlah Pinjaman 70,072 64,523 56,757 44,990 31,738 Total Borrowings

Jumlah Ekuitas 120,324 106,188 89,814 75,838 58,8032 Total Equity

Modal Kerja Bersih1 19,479 17,001 19,043 10,974 10,958 Net Working Capital1

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

95,611 83,938 71,201 60,449 49,424 Equity Attributable toOwners of the Parent

analisa rasio dan Informasi Lain ratio analysis and other InformationLaba terhadap Aset3 9% 10% 12% 14% 15% Return on Assets3

Laba terhadap Ekuitas4 18% 21% 25% 28% 29% Return on Equity4

Marjin Laba Bruto 19% 18% 19% 20% 20% Gross Profit Margin

Rasio Laba terhadap Pendapatan 11% 12% 12% 13% 13% Net Income Margin

Rasio Lancar (x) 1.3 1.2 1.4 1.3 1.3 Current Ratio (x)

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.0 1.0 1.0 1.0 0.9 Liabilities to Total Equity Ratio (x)

Saham Beredar (dalam Jutaan)5 40,484 40,484 40,484 40,484 40,484 Issued Shares (in millions)5

Laba per Saham (Rp)5 474 480 480 439 355 Earnings per Share (Rp)5

Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 2,362 2,073 1,759 1,493 1,221 Net Asset Value per Share (Rp)5

Dividen Interim per Saham (Rp)5 64 64 66 60 47 Interim Dividend per Share (Rp)5

Dividen Final per Saham (Rp)5 1526 152 150 138 113 Final Dividend per Share (Rp)5

Rasio Utang Bersih terhadap Ekuitas7 2.8% 3.5% 9.9% 0.8% 6.0% Net Debt to Equity Ratio7

1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha Jangka Pendek2. Direklasifikasi untuk memenuhi PSAK No.1 "Penyajian Laporan Keuangan" yang

berlaku efektif di 20113. Laba tahun berjalan / Jumlah Aset4. Laba tahun berjalan / Total Ekuitas5. Disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10, berlaku untuk

restatement 2011 & 2010.6. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 20157. Utang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan / Total Ekuitas

1. Trade Receivables + Inventories - Current Trade Payables.2. Reclassified in order to fulfill PSAK No. 1 “Presentation of Financial Statements”

which is effective in 2011.3. Profit for the year/Total Assets4. Profit for the year/Equity attributable to owners of the parent.5. Adjusted to the proportion of stock split ratio of 1:10, effective for restatement in

2011 & 20106. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 2015.7. Net debt excludes Financial Services divided by equity.

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain.Numerical notation in all tables and graphs in billions of Rupiah and in English format, unless stated otherwise.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 13

Financial HighlightsIkhtisar Keuangan

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

193,880188,053

162,564

129,038

201,701

Pendapatan BersihNet Revenue

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

19,41719,421

17,78514,366

19,181

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas IndukProfit Attributable to Owners of the Parent

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

213,994

182,274154,319

113,362

236,029

Jumlah asetTotal Assets

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

106,188

89,814

75,838

58,803

120,324

Jumlah ekuitasTotal Equity

Rp

480480

439

355

474

Laba Bersih per sahamEarning per Share

20142013201220112010 20142013201220112010

Rp

216Final

Interim

152

216

150198

138160

113

216

152*

Dividen per sahamDividend per Share

64666047 64

* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPS bulan April 2015.

Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report14

Event HighlightsPeristiwa Penting

Januari

Februari

January

February

Pembentukan Joint Venture astra aviva LifePT Astra International Tbk (“Astra”) dan Aviva International Holdings Limited (“Aviva”) menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bersama, Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50, yang akan menawarkan dan memasarkan produk asuransi jiwa di Indonesia.

hut ke-57 astra & Innovastra 30Astra menyelenggarakan InnovAstra ke-30, ajang tahunan untuk menampilkan dan menghargai kemampuan berinovasi seluruh insan Astra di tanah air, di Gedung PT Astra International Tbk, pada hari ini, Kamis, 27 Februari 2014.

Pendirian Pt astragraphia Xprins Indonesia (aXI)PT Astragraphia meresmikan pendirian anak perusahaan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) sebagai pemisahan dari unit bisnis Xprins dan Layan Gerak dari Astragraphia.

aDm ekspor LCGC ke FilipinaADM selaku produsen Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya memulai langkah bersejarah dengan pencapaian baru, yakni melakukan ekspor model LCGC berbasis Agya ke Filipina.

Dukungan astra untuk Gerakan nasional Pelopor Keselamatan Berlalu LintasAstra mendukung Gerakan Nasional dan Deklarasi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Boediono.

Proses right Issue VI PermataBankPermataBank berhasil menyelesaikan proses Right Issue VI. Hasil yang diperoleh PermataBank dari right issue ini adalah sejumlah Rp 1,5 triliun. Pasca right issue, kepemilikan saham Astra di Permatabank tetap 44,56%

Joint Venture of astra aviva LifePT Astra International Tbk (“Astra”) and Aviva International Holdings Limited (“Aviva”) entered into a joint venture agreement to establish Astra Aviva Life with 50:50 ownership. The new company will offer and market life insurance products in Indonesia.

astra 57th anniversary & the 30th InnovastraInnovAstra, the annual event to showcase and recognize innovative achievements of all individuals in Astra, was held for the 30th time. The awarding event was held at PT Astra International Tbk building on Thursday, 27 February 2014.

establishment of Pt astragraphia Xprins Indonesia (aXI)PT Astragraphia launched subsidiary PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) - a spin-off of the Xprins and Layan Gerak units of Astragraphia.

aDm exports LCGC to the PhilippinesADM, a manufacturer of Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla and Astra Toyota Agya, embarked on a new milestone with the export of LCGC vehicles modeled on Agya to the Philippines.

astra supports national road safety Pioneering movementAstra supported the National Road Safety Pioneering Movement and Declaration, attended by President and Vice President of the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang Yudhoyono and Boediono.

PermataBank rights Issue VIPermataBank completed Rights Issue VI. Proceeds gained by PermataBank from the rights issue amounted to Rp 1.5 trillion. Post rights issue, Astra’s ownership on PermataBank remained 44.56%

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 15

Event HighlightsPeristiwa Penting

maretMarch

Bincang Inspiratif satu Indonesia awards 2014-JayapuraProgram SATU Indonesia Awards mengadakan bincang inspiratif dengan pemuda-pemudi Jayapura. Sebelumnya telah dilaksanakan Kick Off SATU Indonesia Awards 2014 di Jakarta, yang dilanjutkan dengan roadshow ke kota Banjarmasin dan Manado.

Inspirational talk satu Indonesia awards 2014 - JayapuraSATU Indonesia Awards program invited young people from Jayapura to attend an inspirational talk program. Leading to the main events were the SATU Indonesia Awards 2014 kick-off in Jakarta, followed by a roadshow to Banjarmasin and Manado.

Penyertaan modal PermataBank pada asFPermataBank melakukan penyertaan 25% saham PT Astra Sedaya Finance (ASF) dengan nilai total sebesar Rp 2,2 triliun.

equity Participation PermataBank in asFPermataBank subscribed 25% of PT Astra Sedaya Finance (ASF) shares amounted to Rp 2.2 trillion.

ruPs tahunan astra 2014RUPST Astra di Jakarta, mengangkat dua orang Direktur Astra baru, yaitu Suparno Djasmin dan Bambang Widjanarko Santoso.

astra annual Gms 2014Astra AGMS in Jakarta, appointed two new members of Astra’s Board of Directors, Suparno Djasmin and Bambang Widjanarko Santoso.

meiMay

Peresmian 20 rumah Pintar astra-ani YudhoyonoPeresmian 20 rumah pintar Astra oleh Ibu Negara Republik Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, yang dibangun di sembilan provinsi di wilayah Indonesia yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat.

Inauguration of 20 astra Learning Centers-ani YudhoyonoThe inauguration of Astra’s 20 learning centers by the First Lady of the Republic of Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, established across nine provinces in Indonesia: Lampung, Banten, DKI Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java, East Kalimantan, West Nusa Tenggara and West Sulawesi.

Aprilapril

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report16

Event HighlightsPeristiwa Penting

hut ke-34 YDBaPerayaan Hari Ulang Tahun ke 34 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan tema “Elevate the Competencies,” dengan tujuan meningkatkan kompetensi YDBA dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.

YDBa 34th anniversaryDharma Bakti Astra Foundation (YDBA) celebrated its 34th anniversary. The theme chosen for the occasion was “Elevate the Competencies”, to enhance YDBA and small and medium enterprises (SMEs) competencies to prepare for the ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

JuniJune

astra Green Lifestyle-Jakarta Green run 2014Penyelenggaraan Astra Green Lifestyle (AGL), acara lomba lari pertama kali di Indonesia yang berwawasan lingkungan dengan jarak lima kilometer, diikuti hampir 3.000 pelari di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

astra Green Lifestyle-Jakarta Green run 2014Astra organized the Astra Green Lifestyle (AGL) event. This was the first green running competition in Indonesia and covered a distance of 5 kilometers. Almost 3,000 runners participated in the event held in Parkit Timur Senayan, Jakarta.

JuliJuly

astra terima Csr award dari LKB antaraPrijono Sugiarto, Presiden Direktur, menerima penghargaan Corporate Social Responsibility (CSR) Award, dan ucapan selamat dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

aaL rampungkan akuisisi Palma PlantasindoAAL mengakuisisi 100% saham Palma Plantasindo, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Timur.

astra received Csr award from antara news agencyPrijono Sugiarto, President Director, received a Corporate Social Responsibility (CSR) award, and was congratulated by President of the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang Yudhoyono.

aaL Completed acquisition of Palma PlantasindoAAL acquired 100% shares of Palma Plantasindo, a palm plantation company located in East Kalimantan.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 17

Event HighlightsPeristiwa Penting

agustusAugust

hut Kemerdekaan ke-69 republik IndonesiaPresiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto selaku pembina upacara memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada petugas upacara HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia yang terdiri dari karyawan di kantor pusat Astra seusai upacara.

69th anniversary of Indonesian IndependenceCommemorating the 69th anniversary of Indonesian independence, Astra President Director, Prijono Sugiarto as the ceremony leader congratulates and convey his appreciation to the members of the Indonesian Flag Hoisting Team 2014, which comprises of Astra’s employees. The ceremony was held in Astra head quarter.

septemberSeptember

restrukturisasi ttaPT Pamapersada Nusantara dan PT Tuah Turangga Agung telah melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT.

tta restructuringPT Pamapersada Nusantara and PT Tuah Turangga Agung restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions.

serah terima 6 sekolah Binaan YPamDrAstra melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR), menyerahkan 5 gedung SD Negeri hasil renovasi, 1 gedung SMP Negeri dan 1 rumah pintar di Kecamatan Donorojo Kabupatan Pacitan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

handover of 6 schools assisted by YPamDrAstra through Astra-Michael D Ruslim Foundation (YPA-MDR) handed over five renovated public school buildings; one public junior high building; and one rumah pintar located in Donorojo sub-district, Pacitan district, to the Pacitan administration.

oktoberOctober

Peresmian ruas tol Kertosono-mojokerto mhIMenteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan Jalan tol Kertosono- Mojokerto Seksi 1, yang merupakan bagian dari proyek nasional tol Trans Jawa dan juga menjadi ruas terpanjang di Jawa Timur dengan total jarak 40,5 km.

Kertosono-mojokerto mhI toll road InaugurationPublic Works Minister Djoko Kirmanto inaugurated Section One of the Kertosono-Mojokerto Toll Road, part of the Trans-Java toll road national project and the longest section in East Java, covering a distance of 40.5 kilometers.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report18

Event HighlightsPeristiwa Penting

Ceo astra received asia Business Leader of the Year award 2014President Director of Astra Prijono Sugiarto received the Asia Business Leader of The Year Award 2014 at the Asia Business Leaders Awards (ABLA) event held by CNBC at Singapore. The event was attended by 250 of Asia’s top business leaders. Prijono Sugiarto is the first Indonesian CEO to be recognized with an Asia Business Leader of The Year Award since the program was first held in 2001.

Ceo astra raih asia Business Leader of the Year award 2014Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menerima Asia Business Leader of The Year Award 2014 pada Asia Business Leaders Awards (ABLA) yang diselenggarakan CNBC di Singapura. Acara penghargaan tersebut dihadiri oleh 250 pemuka bisnis se-Asia. Prijono Sugiarto menjadi Chief Executive Officer (CEO) pertama dari Indonesia yang dianugerahi Asia Business Leader of The Year Award sejak program tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001.

novemberNovember

astra Life LaunchingPT Astra Aviva Life (Astra Life), which markets its products and services under the name “Astra Life Powered by Aviva” was officially launched and is now ready to serve Indonesian customers.

Launching astra LifePT Astra Aviva Life (Astra Life) yang memasarkan produk dan layanannya dengan nama “Astra Life powered by Aviva” resmi diluncurkan dan siap melayani masyarakat Indonesia.

Peresmian Pabrik ke-4 ahmAHM mulai mengoperasikan pabrik sepeda motor terbarunya di Karawang dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun. Hal ini menjadikan AHM sebagai produsen sepeda motor terbesar di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 5,3 juta unit per tahun.

Peresmian Pabrik Gs Battery-aoPPeresmian pabrik GS Battery milik AOP di lahan seluas 30.000 meter persegi dan ditargetkan akan memproduksi dua juta aki mobil dan tiga juta aki motor per tahun.

Inauguration of ahm’s 4th FactoryAHM started to operate its newest motorcycle manufacturing facility in Karawang with a production capacity of 1.1 million units per year. AHM became the largest motorcycle manufacturer in Indonesia with a combined capacity of 5.3 million units per year.

Inauguration of Gs Battery-aoP FactoryThe inauguration of AOP GS Battery facility on a 30,000 square meter areas, targeted to produce two million car batteries and three million motorcycle batteries annually.

DesemberDecember

Perjanjian Pengikatan Jual Beli saham ut dan aCstUT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa.

Conditional sale and Purchase of shares agreement ut and aCst UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA) with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 19

Event HighlightsPeristiwa Penting

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report20

Awards and CertificatesPenghargaan dan Sertifikasi

1. Gold Winner - the 3rd sPs Indonesia Inhouse magazine awards (Inma )The Best of Private Company Inhouse Magazine (InMA) 2014

2. Fortune Indonesia's most admired Companies 2014

- Fortune Indonesia• No 1 The Best 20 of Most Admired Companies• No 1 The Winner in Miscellaneous Industry• No 1 The Winner in Cross - Sector Industry

3. Corporate Governance Pool 2004- 2013 - 25 Years of

asiamoneyOverall Best Company in Indonesia for Corporate Governance

4. Indonesia most admired Company 2014 - Warta ekonomi

5. In appreciation of his outstanding Contribution

in Promoting uBuD - museum Puri Lukisan & Philip Kotler CenterPrijono Sugiarto

6. asia's Best Companies 2014 - Finance asia

• No 1 Best Managed Companies• No 1 Best Corporate Governance• No 1 Best Investor Relations• No 1 Best Corporate Social Responsibility• No 7 Most Committed to a Strong Dividend Policy

7. mnC Business awards 2014

The Best Listed Company Manufacturing Sector Miscellaneous Industry

8. sWa 100 - majalah swa• No 1 Indonesia Best Public Companies 2014 - Industry

Category: Automobiles & Components• No 2 Indonesia Best Public Companies 2014 - Overall• No 1 Asean Best Public Companies 2014 - Industry

Category: Automobiles & Components• No 2 Asean Best Public Companies 2014 - Overall

9. Best sustainable Business Innovation Company in

Developing eco Forrest - Warta ekonomiHolding Company Category

10. antaranews Csr award 2014 - (LKBn) antara 11. Pt astra International tbk as Living Legend

Company 2014 – Warta ekonomi

12. annual Best Financial Institution awards 2014 & annual Corporate awards 2014 – majalah alpha southeast asia:• Most Organised Investor Relations• Best Senior Management IR Support• Best Strategi CSR

13. Best Companies in Creating Leaders From within

2014 – sWa magazine, nBo and swanetwork 14. asia Business Leader of the Year award 2014

(aBLa) - CnBCPrijono Sugiarto

15. Kellogg Innovation network (KIn) asean award

2014Prijono Sugiarto for His Invaluable Contribution and Support to KIN Asean

16. Best of the best 2014 awards - Forbes Indonesia

The Top 50 Companies For 2014

PenghargaanAwards

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 21

Awards and CertificatesPenghargaan dan Sertifikasi

SertifikasiCertificates

Most facilities of Astra’s business units have attained certificates of management standards, accredited periodically by a third party. The certificates cover:

• Iso – 9001:2008 Quality Management System

• Iso – 14001:2004 Environment Management System

• ohsas - 18001: 2007 Occupational Health and Safety Management System

• smK3

Occupational Safety and Health Management System

Fasilitas-fasilitas pada Unit Bisnis Astra telah mendapatkan sertifikasi standar yang diakreditasi pihak ketiga secara barkala, mencakup:

• Iso – 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu

• Iso – 14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan

• ohsas - 18001:2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• smK3Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report22

Information for Investor

Informasi bagi Investor

Upacara | The Ceremony efraim Dastansa Ginting

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 23

Stock HighlightsIkhtisar Saham

Pergerakan harga dan Volume Perdagangan saham 2014 di BeI2014 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX

8.500

8.000

7.500

7.000

6.500

6.000

5.500

5.000

4.500

160.000.000

140.000.000

120.000.000

100.000.000

80.000.000

60.000.000

40.000.000

20.000.000

0Jan JanMay MaySep SepMar MarJul JulNov NovFeb FebJun JunOct OctApr AprAug AugDec Dec

Sumber / Source : Thomson Reuters Harga Penutupan / Closing Price (LHS) Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)

dalam Rupiah / in Rupiah

Pergerakan harga dan Volume Perdagangan saham 2012-2013 di BeI2012-2013 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX

8.500

8.000

7.500

7.000

6.500

6.000

5.500

5.000

4.500

160.000.000

140.000.000

120.000.000

100.000.000

80.000.000

60.000.000

40.000.000

20.000.000

0Jan JanMay MaySep SepMar MarJul JulNov NovFeb FebJun JunOct OctApr AprAug AugDec Dec

2012 2013

Sumber / Source : Thomson Reuters Harga Penutupan / Closing Price (LHS) Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)

dalam Rupiah / in Rupiah

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report24

harga dan Volume perdagangan saham per triwulan 2013-2014 di BeI

Kronologis Pencatatan saham

2013-2014 Quarterly Share Price and Trading Volume at IDX

Chronological Stock Listing

Periode Periods

harga tertinggi Highest

(Rp)

harga terendah Lowest

(Rp)

harga PenutupanClosing

(Rp)

rata-rata Volume Perdagangan harian

Average DailyTrading Volume

(unit)

2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014

Triwulan Ke 11st Quarter 8,300 8,025 7,300 6,250 7,900 6,800 31,629,207 40,197,821 Triwulan Ke 22nd Quarter 7,950 8,025 6,150 6,800 100 7,275 37,115,944 42,119,870 Triwulan Ke 33rd Quarter 7,500 7,900 5,100 7,000 6,450 7,050 31,594,393 28,248,764 Triwulan Ke 44th Quarter 7,250 7,425 6,050 6,350 6,800 7,425 23,377,708 26,241,165

tahunYear

Kebijakan/tindakan PerusahaanPolicy/Corporate Actions

1990 Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.

1994 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.

Stock HighlightsIkhtisar Saham

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 25

Stock HighlightsIkhtisar Saham

tahunYear

Kebijakan/tindakan PerusahaanPolicy/Corporate Actions

1997 Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.

1999 Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.

Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.

2002 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.

2012 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report26

Stock HighlightsIkhtisar Saham

Jardine Cycle & Carriage adalah perusahaan yang tercatat di bursa Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. Perusahaan ini memiliki 50,11% saham PT Astra International Tbk, salah satu perusahaan konglomerat terdepan terbuka di Indonesia, serta kepemilikan di bidang usaha lainnya di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C memiliki usaha otomotif di Singapura, Malaysia dan Myanmar, termasuk PT Tunas Ridean Tbk di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.

Jardine Cycle & Carriage is a leading Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson Group. It has a 50.11% interest in PT Astra International Tbk, a premier listed Indonesian conglomerate, as well as other interests in Southeast Asia. JC&C has motor businesses operating in Singapore, Malaysia and Myanmar under the Cycle & Carriage banner, as well as other motor interests through PT Tunas Ridean Tbk in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.

DeskripsiDescription

31 Desember 2014 / 31 December 2014 31 Desember 2013 / 31 December 2013

Jumlah Investor

No. of Investors

Jumlah sahamNo. of Shares

%

Jumlah Investor

No. of Investors

Jumlah sahamNo. of Shares

%

Domestik / Domestic

1. Ritel / Retail 14,553 331,335,568 0.82% 16,388 413,847,361 1.02%

2. Korporasi / Corporation 180 642,526,309 1.59% 195 556,228,350 1.37%

3. Asuransi / Insurance 69 646,817,343 1.60% 68 778,877,943 1.92%

4. Yayasan / Foundation 216 236,364,940 0.58% 263 292,021,340 0.72%

5. Koperasi / Cooperative 7 23,277,730 0.06% 7 25,472,030 0.06%

6. Lain-lain / Others 210 890,387,151 2.20% 198 985,474,701 2.43%

sub total 15,235 2,770,709,041 6.84% 17,119 3,051,921,725 7.54%

Internasional / International

1. Ritel / Retail 236 6,860,760 0.02% 227 8,304,660 0.02%

2. Institusional / Institutional 1,355 37,705,983,339 93.14% 1,254 37,423,326,755 92.44%

sub total 1,591 37,712,844,099 93.16% 1,481 37,431,631,415 92.46%

total 16,826 40,483,553,140 100.00% 18,600 40,483,553,140 100.00%

Komposisi Pemegang sahamShareholders Composition

Sumber : Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra / Source : Share Registrar PT Raya Saham Registra

Pemegang saham per 31 Desember 2014 dan 2013Shareholders as of 31 December 2014 and 2013

Pemilik sahamShareholders

31 Desember 201431 December 2014

31 Desember 201331 December 2013

Jumlah saham ditempatkan dan

disetor penuhNumber of shares

issued and fully paid

Persentase KepemilikanPercentage of

ownership

Jumlah saham ditempatkan dan

disetor penuhNumber of shares

issued and fully paid

Persentase KepemilikanPercentage of

ownership

Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 20,288,255,040 50.11%Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris / Commissioner)*

6,100,000 0.02% 6,100,000 0.02%

Budi Setiadharma (Presiden Komisaris / President Commissioner)

5,140,000 0.01% 8,490,000 0.02%

Suparno Djasmin (Direktur / Director) 375,000 0.00% - -

Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) / Others (each under 5%)

20,183,683,100 49,86% 20,180,708,100 49,85%

total 40,483,553,140 100.00% 40,483,553,140 100.00%* Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 27

DividendsDividen

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 29 April tahun 2014, Astra melakukan pembayaran dividen final tahun buku 2013 sebesar 45% dari laba bersih atau senilai Rp 8.744 miliar. Rasio pembayaran dividen ini sama dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2012 yang ditetapkan oleh RUPST 2013.

Dividen per saham yang dibayarkan pada untuk tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 216, sama dengan nilai pembayaran dividen per saham tahun buku 2012.

Pursuant to the resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 29 April 2014, Astra has paid a final dividend for the 2013 fiscal year amounting to 45% of net income, or Rp 8,744 billion. The dividend payout ratio reflects the dividend payout ratio in fiscal year 2012, which was determined during the 2013 AGMS.

Dividend per share for fiscal year 2013 was Rp 216, reflecting the per-share value paid in fiscal year 2012.

riwayat DividenDividend History

Dividen untuk tahun

KeuanganDividend for

Financial Year

DividenDividend

InterimInterim

(Rp)

tanggal PembayaranPayment Date

FinalFinal(Rp)

tanggal PembayaranPayment Date

rasio Pembayaran

DividenDividend

Payout Ratio

Posisi sahamOutstanding

Shares

2010 470 15 November 2010 1,130 16 June 2011 45.1% 4,048,355,3142011 600 14 November 2011 1,380 06 June 2012 45.1% 4,048,355,3142012 66 07 November 2012 150 07 June 2013 45.0% 40,483,553,1402013 64 31 Oktober 2013 152 12 June 2014 45.0% 40,483,553,1402014 64 31 Oktober 2014 152* 29 May 2015 45.6% 40,483,553,140

Catatan: Dividen per lembar saham tahun 2012-2014 merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:10 pada tahun 2012.Notes: The 2012-2014 dividend per share represents dividends after stock split in 2012 with the ratio of 1:10* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2015 Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report28

Management Reports

Laporan Manajemen

Membawa Layang-layang Raksasa | Carrying the Giant Kite made Yudistira

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 29

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris / President Commissioner

Bekerja sepenuh hati untuk mencapai tujuan “sejahtera bersama Bangsa” melalui pengembangan usaha secara konsisten yang memperhatikan keseimbangan di bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan berlandaskan nilai-nilai Catur Dharma serta penerapan strategi Triple P-Roadmap.

To work unreservedly to realize the mission “to Prosper with the Nation” through consistent business development that takes into account all-round achievements in terms of financial performance, community welfare and environmental preservation, founded upon the Catur Dharma values and implementation of the Triple P-Roadmap.

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Astra membukukan laba bersih sebesar

Astra’s net income

Rp19,2triliuntrillion

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report30

Di tahun 2014, Indonesia berhasil melalui tahun politik dengan damai dan menghasilkan pemerintahan baru. Beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah baru mulai membangun kepercayaan dan harapan dari dunia usaha. Salah satu contohnya adalah upaya untuk mengurangi subsidi BBM dan mengalokasikannya untuk penggunaan di sektor produktif, seperti infrastruktur. Hal tersebut diharapkan akan memberi dampak positif bagi ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Di lain pihak, tantangan ekonomi regional dan global masih berlanjut di tahun 2014. Cina masih mengalami perlambatan ekonomi, demikian juga Jepang dan kawasan Eropa, termasuk Jerman. Sementara itu, di Amerika Serikat, kondisi perekonomian telah berangsur pulih, dimana Bank Sentral (The Fed) secara bertahap mulai mengurangi program stimulus keuangan. Langkah ini mungkin membawa dampak positif bagi Amerika Serikat, namun efek penguatan nilai tukar dolar Amerika terhadap berbagai mata uang lain telah membawa pengaruh pada ekonomi global, termasuk Indonesia yang masih mengalami defisit transaksi berjalan. Akhir tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5%.

Penilaian terhadap Kinerja Direksi atas Pengelolaan Perusahaan Kondisi makro ekonomi yang masih penuh tantangan tersebut jelas mempengaruhi kinerja Astra, terutama di bidang-bidang usaha yang dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan suku bunga, seperti penjualan alat berat dan penjualan mobil yang sebagian besar dilakukan melalui skema pembiayaan. Namun demikian, Astra tetap berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 19,2 triliun, mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39%, peningkatan kontribusi sebesar 11% dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10% dari segmen alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14% penurunan kontribusi dari segmen otomotif.

In 2014, Indonesia successfully carried through a peaceful political year and has in place a new administration. The new government introduced a series of new policies, which reinstalled confidence and hope among business society. Among these policies is the reduction of the fuel subsidy and the reallocation of funds to productive sectors such as infrastructure, which is expected to bring a positive impact to Indonesia’s economy in the long term.

On the other hand, globally, economic challenges persisted in 2014. China continued to experience a slowdown, as did Japan and many European countries, including Germany. Meanwhile, the United States economy improved, leading the Federal Reserve to gradually retract their stimulus program. Although this decision may have resulted in a positive impact to the US, the strengthening of the US dollar on other currencies has inevitably affected the global economy, including Indonesia, which continues to experience a current account deficit. In 2014, Indonesia’s economy recorded a moderate 5% growth.

evaluation of the Board of Directors’ managementThe challenging macro-economic environment inevitably impacted Astra’s performance, especially in businesses that are vulnerable to changes in commodity prices and interest rates, namely the heavy equipment, and automotive segment in which most transactions are carried out under a financing scheme. Overall, Astra recorded net income of Rp 19.2 trillion, reflecting a 39% increase in the contribution from agribusiness, an 11% increase from financial services, and a 10% increase from heavy equipment and mining, offset by a 14% decline from automotive.

Pemangku Kepentingan Yang terhormat,Valued Stakeholders,

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 31

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memandang kinerja tersebut sebagai prestasi Direksi beserta manajemen, yang mampu melewati kondisi usaha yang kurang kondusif melalui serangkaian langkah strategis, cepat dan tepat sehingga Astra berhasil menjalankan kegiatan operasional dengan lebih efisien dan produktif. Dewan Komisaris juga mengingatkan bahwa kondisi yang kurang kondusif tersebut belum akan berlalu dan beberapa lini usaha masih akan menghadapi tantangan berat pada tahun mendatang.

Kendati menghadapi kondisi usaha yang penuh tantangan, sebagian besar bisnis Astra mampu mempertahankan posisi kepemimpinan pasar. Sepeda motor Honda meraih 64% pangsa pasar kendaraan roda dua, dan otomotif roda empat meraih pangsa pasar 51%, sementara Komatsu memimpin dengan 40% pangsa pasar alat berat. Upaya pengembangan kapasitas serta diversifikasi portofolio juga terus dilakukan. Astra juga mengembangkan jaringan usahanya dengan menggandeng mitra bisnis dari dalam dan luar negeri. Sebagai apresiasi atas keunggulan kinerja dan operasional, Astra berhasil meraih berbagai penghargaan lokal dan internasional.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas prestasi Direksi beserta manajemen yang telah bekerja keras guna mengatasi tantangan operasional, serta mengambil peluang dengan merealisasikan rencana investasi demi pengembangan usaha yang bijaksana berdasarkan perhitungan matang.

The Board of Commissioners acknowledges this result as the achievement of the Board of Directors and the management; they were able to address the unfavorable business climate through a number of appropriate strategic steps taken in a timely manner, enabling operations to be more efficient and productive. The Board of Commissioners wishes to caution the management that unfavourable conditions remain and certain segments will have to overcome even greater obstacles in the coming year.

In spite of the challenging business environment, most of Astra’s businesses in 2014 were able to maintain their market leadership. Honda motorcycle led the two-wheeler market with a 64% market share and four-wheeler with a 51% market share, while Komatsu led the heavy equipment market with 40%. Astra continued to increase its capacity and portfolio diversification. Astra also developed its business network by building partnerships with international and national partners. Astra received numerous awards from local and international organizations, for its performance and operational excellence.

The Board of Commissioners would like to acknowledge the achievement of the Board of Directors and its management through their dedication, to successfully prevail over operational challenges and capture opportunities by realizing investment plans for business development prudently based on sound considerations.

Hal-hal positif terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sesuai Visi

Astra 2020 – menjadi perusahaan kebanggaan bangsa

Positive actions are expected to continue, to bring Astra closer to its 2020 vision of

becoming the pride of the nation

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report32

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Pandangan atas rencana Kerja dan Prospek usaha yang Disusun oleh Direksi Dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan kompetensi Astra, Dewan Komisaris menilai bahwa rencana kerja yang disusun Direksi telah memperhitungkan dengan seksama prospek usaha pada tahun mendatang. Sekalipun kondisi ekonomi global belum menentu, beberapa langkah pemerintahan baru yang telah dijalankan diperkirakan akan memberi warna positif terhadap kondisi perekonomian domestik. Kebijakan pemerintah mengurangi subsidi harga jual BBM, akan mendorong pembangunan infrastruktur dasar, antara lain ketenagalistrikan, sarana jalan dan pelabuhan. Hal tersebut menunjukkan peluang usaha terutama di sektor konstruksi dan sektor-sektor lainnya terkait industri konstruksi, termasuk alat berat di tahun mendatang.

Dari sisi bisnis utama Astra, kami memandang bahwa segmen roda empat masih akan menghadapi tekanan sebagai akibat dari persaingan. Oleh karena itu, dalam menjajaki pengembangan bisnis pada tahun mendatang, Dewan Komisaris menekankan bahwa setiap kelayakan investasi dipertimbangkan secara seksama dengan dua fokus utama, yaitu potensi bisnis dan profitabilitas jangka panjang. Hal penting lainnya yaitu, menganalisa setiap rencana dengan hati-hati terhadap berbagai kemungkingan, dan melakukan tinjauan berkala yang dilengkapi dengan mekanisme langkah korektif yang cepat dan memitigasi risiko dengan tepat.

Kami yakin bahwa faktor-faktor utama yang menentukan kesuksesan bisnis telah diidentifikasi dan diperhitungkan dengan seksama oleh Direksi untuk menjamin keberhasilan rencana pengembangan usaha yang telah disusun tersebut.

View on Work Plan and Business outlook Formulated by the Board of DirectorsTaking into account the business environment and Astra’s competence, the work plan formulated by the Board of Directors has thoroughly considered business prospects for the coming year. Despite the uncertain global economy, some decisions implemented by the new administration signal a positive change in the national economy. The Indonesian Government’s reduced fuel price subsidies will support the development of basic infrastructure such as electricity, roads and ports. This has also led to expectations of ample business opportunities in the coming years, especially in the construction sector and other sectors related to construction, including heavy equipment.

In terms of Astra’s core business, the four- wheeler segment will likely remain under pressure due to competition. To that end, in examining future business development, the Board of Commissioners would like to emphasize the importance of thorough consideration of investment feasibility based on two factors: business potential and long-term profitability. Another important point is to prudently analyse each business plan against several scenarios, undergo regular review and be equipped with mechanisms for quick corrective action and risk mitigation.

We believe the main factors that determine business success have been identified and taken into account by the Board of Directors to ensure the effectiveness of the business development plan.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 33

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

tata Kelola PerusahaanAstra saat ini menyandang predikat sebagai salah satu best managed company dari segi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Hal ini merupakan wujud pengakuan atas kualitas pengelolaan perusahaan yang dilakukan berdasarkan Astra Code of Conduct dan Astra Management System dengan mengadopsi berbagai sistem berkelas dunia. Sistem tersebut secara berkala dikaji dan diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan dan situasi Perusahaan terkini.

Penerapan praktik terbaik GCG terbukti memberi manfaat bagi Astra, yakni kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Oleh karena itu peningkatan kualitas penerapannya sangat penting, dibarengi dengan integritas yang tinggi bersumber dari filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Catur Dharma.

Demi mendukung penerapan praktik terbaik GCG, Komite-komite yang berada di bawah supervisi Dewan Komisaris bekerja keras untuk memastikan pelaksanaan GCG di Astra berjalan dengan baik dan selaras dengan peraturan dan norma yang berlaku. Untuk itu, unit Internal Audit dan Komite Audit di bawah pengawasan Dewan Komisaris akan melaksanakan fungsi pengawasan dengan optimal.

Seluruh upaya peningkatan penerapan praktek terbaik GCG tersebut bermuara pada satu tujuan, menjadikan Astra sebagai korporasi dengan pengelolaan yang berkualitas.

tanggung Jawab sosial dan LingkunganKegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) di Grup Astra telah dilaksanakan dengan konsisten. Kegiatan CSR dilaksanakan bersama-sama dengan sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra yang secara khusus berfokus pada program-program CSR.

Kami menilai bahwa aktivitas CSR Astra kini menjadi semakin terfokus dan semakin baik, langsung menyentuh kebutuhan penerima manfaat secara nyata dan berkesinambungan. Hal tersebut adalah hasil dari konsistensi Astra melibatkan seluruh pemangku kepentingan

Corporate GovernanceToday, Astra has distinguished itself as one of the best managed companies in Indonesia from a good corporate governance (GCG) perspective. This is a recognition of the quality of the corporate management conducted based on the Astra’s Code of Conduct, and the Astra Management System by adopting various world-class systems. The system is regularly reviewed and improved to stay in line with the latest developments in the Company’s business environment.

The implementation of GCG best practices has proven to be of utmost benefit for Astra in the form of stakeholders’ trust. GCG improvement is therefore important, along with the highest integrity standards founded upon the philosophy and values of Catur Dharma.

To support GCG best practices, the committees under the Board of Commissioners have endeavored to ensure sound implementation of GCG in Astra, aligned with norms and regulations. To that end, the Internal Audit and the Audit Committee under the Board of Commissioners are dedicated to carrying out oversight optimally.

The efforts to improve GCG best practices are eventually moving toward one goal, to make Astra a good corporate citizen, managed in a sound manner.

Corporate social responsibility

Astra Group has carried out activities of corporate social responsibility (CSR) in a consistent manner. CSR activities are conducted together with nine foundations under Astra Group that are focusing on CSR-related programs.

In our view, Astra’s CSR programs have become more focused and better executed, addressing the needs of beneficiaries directly, and generating tangible and sustainable results. This is due to Astra’s consistency in engaging all stakeholders in the planning, execution and

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report34

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan agar sesuai kebutuhan masyarakat.

Kesuksesan implementasi program-program CSR ini tercermin pada sejumlah aspek, diantaranya peningkatan kualitas anak didik dari program perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup dari program pemberdayaan masyarakat di daerah sekitar operasional Grup Astra. Penerapan program penilaian terhadap kualitas pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari Key Performance Indicator (KPI) pengelolaan anak usaha, juga memberi andil terhadap terjaganya kualitas lingkungan.

Dewan Komisaris mengharapkan agar hal-hal positif tersebut terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sesuai Visi Astra 2020 – menjadi perusahaan kebanggaan bangsa.

Perubahan Komposisi Dewan KomisarisPada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan dalam RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014, sebagai berikut:

nama / Name Jabatan PositionBudi SetiadharmaSoemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratErry FirmansyahHisayuki InoueSidharta UtamaAnthony John Liddell NightingaleBenjamin William KeswickMark Spencer GreenbergChiew Sin CheokJonathan ChangDavid Alexander Newbigging

Presiden KomisarisKomisaris IndependenKomisaris IndependenKomisaris IndependenKomisaris IndependenKomisarisKomisarisKomisarisKomisarisKomisarisKomisaris

President CommissionerIndependent CommissionerIndependent CommissionerIndependent CommissionerIndependent CommissionerCommissionerCommissionerCommissionerCommissionerCommissionerCommissioner

Kami mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada Saudara Sidharta Utama yang mulai menjalankan tugasnya sebagai Komisaris Independen sejak bulan April 2014.

evaluation of programs to ensure that they respond to the needs of communities.

Successful implementation of CSR programs is reflected in a number of aspects, among others the quality of students as a result of improvement initiatives conducted in schools across Indonesia, improved health quality and better welfare following the community empowerment programs in areas around Astra Group’s operations. In terms of environmental management quality, the assessment program linked to the Key Performance Indicator’s (KPI) of subsidiaries helps to assure the preservation of environmental quality.

The Board of Commissioners expects continued improvement in such positive actions, to bring Astra closer to its 2020 vision of becoming the pride of the nation.

Changes in the Board of Commissioners’ CompositionThere were changes in the composition of the Board of Commissioners, as announced in the AGMS held on April 29, 2014, as follows:

We would like to congratulate and welcome Mr. Sidharta Utama, who commenced his duties as Independent Commissioner in April 2014.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 35

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

apresiasiDewan Komisaris mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan Grup Astra yang terus memberikan dukungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi salah satu grup usaha nasional terkemuka di tanah air. Kepada seluruh insan Astra, khususnya Direksi dan karyawan Grup Astra, kami sangat menghargai kerja keras dan dedikasinya. Kami berpesan kepada seluruh insan Astra, terus bekerjalah dengan sepenuh hati. Niscaya dengan demikian tujuan Astra untuk sejahtera bersama bangsa dapat terwujud semakin cepat.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, yang berhasil menjaga keharmonisan kehidupan kenegaraan, dan menciptakan kondisi usaha yang semakin baik.

Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya kepada Astra. Kami akan terus melakukan berbagai perbaikan, menciptakan inovasi untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa kami.

acknowledgementThe Board of Commissioners would like to convey heartfelt thanks to all stakeholders of Astra Group who have contributed to Astra’s growth and development in becoming one of the most renowned national business groups in the country. For all individuals in Astra, especially the Board of Directors and employees of Astra Group, our appreciation goes to their hard work and dedication. We would like to encourage all individuals within Astra to maintain their hard work, so as to ensure the success of our goal to prosper with the nation.

We also would like to thank the Government of Indonesia for successfully maintaining a harmony that fosters an auspicious business environment.

We convey our highest appreciation to all customers for the trust they have placed in Astra. We will seek continuous improvement and innovation to always fulfill customers’ needs and provide customers’ satisfactory solutions with respect to our products and services.

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris / President Commissioner

Atas Nama Dewan Komisaris / On Behalf of The Board of CommissionersPT Astra International Tbk

Jakarta, April 2015

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report36

Board of CommissionersDewan Komisaris

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris / President Commissioner

1.

10.

2. 4.

3. 5.

Soemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratKomisaris Independen / Independent Commissioner

Hisayuki InoueKomisaris Independen / Independent Commissioner

Sidharta UtamaKomisaris Independen / Independent Commissioner

Erry FirmansyahKomisaris Independen / Independent Commissioner

1.

9.

8.

11.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 37

4.

Board of CommissionersDewan Komisaris

6.

6. 9.

7. 10.

8. 11.

Benjamin William KeswickKomisaris / Commissioner

Mark Spencer GreenbergKomisaris / Commissioner

Anthony John Liddell NightingaleKomisaris / Commissioner

Jonathan ChangKomisaris / Commissioner

David Alexander NewbiggingKomisaris / Commissioner

Chiew Sin CheokKomisaris / Commissioner

2.3.

7.

5.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report38

Prijono SugiartoPresiden Direktur / President Director

seiring dengan akan diberlakukannya masyarakat ekonomi asean pada akhir 2015, Indonesia akan menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk beranjak menjadi negara maju berpendapatan tinggi dalam beberapa tahun mendatang.

Astra navigated through a challenging period of 2014 with good results. We strengthened our business foundation and continued our commitment to growing with Indonesia as a middle-income country.

With the implementation of the ASEAN Economic Community at the end of 2015, within the next few years Indonesia will be facing more challenges as well as opportunities to move forward as a developed and high-income country.

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

astra mampu melalui tahun 2014 yang penuh tantangan dengan mencatatkan sejumlah prestasi. astra memperkuat fondasi usaha dan terus berkomitmen untuk bertumbuh seiring dengan pertumbuhan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 39

Kondisi usaha pada tahun 2014 diwarnai dengan banyaknya tantangan. Secara global perekonomian tumbuh dengan tidak seimbang, negara di kawasan Asia, terutama Cina dan Jepang tetap mengalami pelemahan. Amerika Serikat yang mulai membaik, hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap ekonomi global, sementara berpengaruh signifikan terhadap perputaran pasar uang dan modal

Masih lemahnya perekonomian global mendorong penurunan harga minyak dunia ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, di kisaran US$ 50 per barel, demikian juga harga komoditas primer lainnya termasuk batu bara, sehingga berdampak signifikan terhadap neraca pembayaran nasional. Selanjutnya rupiah terdepresiasi dikarenakan adanya aliran dana asing yang keluar, dan permintaan yang signifikan dari pasar atas dollar Amerika. Kondisi-kondisi tersebut di atas berimbas pada perekonomian Indonesia.

Tahun 2014, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengurangi subsidi BBM, yang mengakibatkan naiknya harga BBM dan tingkat inflasi mencapai 8,36%. Untuk mendukung langkah kestabilan ekonomi, Bank Indonesia menaikkan acuan tingkat suku bunga menjadi 7,75%. Agenda politik yang telah terselenggara dengan baik turut mendukung kestabilan ekonomi negeri. Dengan kondisi tersebut, Indonesia tetap mampu bertahan dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

Astra telah menetapkan rencana antisipatif untuk mengatasi tantangan tersebut dan telah menyiapkan rencana pengembangan usaha secara cermat di beberapa segmen usaha yang kami yakini memiliki prospek menarik dalam jangka panjang.

Business conditions in 2014 were marked with challenges. Globally, economies around the world moved in different directions, with several major economies in Asia, especially China and Japan, continuing to be sluggish. The United States, meanwhile, saw a fair improvement, which only contributed minor benefits to the global economy, however it significantly affected the financial and capital markets.

The vulnerability of the global economy caused global oil prices to drop to their lowest point in several years, reaching approximately US$ 50 per barrel. Similarly, prices of other primary commodities, including coal, also slumped, which in turn significantly affected the country’s balance of payments. Outflow of foreign funds from Indonesia and significant demand for the US dollar from industry players depreciated the Indonesian rupiah. These conditions affected Indonesia’s economy.

The Indonesian government eventually decided to reduce fuel subsidies last year, resulting in fuel prices increases and inflation jumping to 8.36%. In response to this, Bank Indonesia took measures to stabilize the economy, by increasing the interest rate to 7.75%. Another factor that influenced Indonesia’s economy progressed in 2014 was political events that took place in the country successfully. Indonesia’s economy remained resilient and notably managed to perform at 5% growth.

Forestalling these challenging events, we had our strategy in place and taking conservative initiatives in business development in our business segments that we believed to have sizeable potential in the long-term.

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Pemangku Kepentingan Yang terhormat,Dear Valued Stakeholders,

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report40

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Kinerja operasional Pada tahun 2014 Direksi bersyukur bahwa di tengah situasi yang penuh tantangan, Astra mampu menjaga profitabilitasnya. Diversifikasi portofolio bisnis Astra menjadi keunggulan untuk dapat mencatatkan kinerja yang baik. Pendapatan bersih konsolidasian tumbuh 4% menjadi Rp 201,7 triliun, terutama didukung oleh kontribusi peningkatan pendapatan bersih dari agribisnis dan kontraktor penambangan. Laba bersih turun 1% menjadi Rp 19,2 trilliun, disebabkan penurunan laba bersih dari segmen otomotif dan penurunan nilai tercatat terkait properti tambang batu bara Grup Astra. Jika penurunan nilai tercatat properti tambang batu bara tersebut ditiadakan, Astra mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 4% menjadi Rp 20,1 triliun.

Persaingan diskon pada pasar mobil dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mengakibatkan kenaikan harga bahan baku, komponen dan produk completely built-up (CBU), membuat tantangan yang dihadapi grup otomotif tidaklah mudah. Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14% menjadi Rp 8,5 triliun, dan memberikan kontribusi pendapatan bersih sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra pada tahun 2014. Grup mobil Astra bertahan sebagai pemimpin dengan pangsa pasar 51%, serta mampu mengukuhkan keunggulan berinovasi melalui peluncuran 19 model baru dan 9 model facelift. Semangat inovasi ini terus didorong dengan beroperasinya pusat riset dan pengembangan Astra Daihatsu Motor.

operational Performance in 2014

The Board of Directors is pleased on Astra accomplishment to maintain profitability in spite of the challenging environment. Portfolio diversification has enabled Astra to record a good performance. Consolidated net revenue grew 4% to Rp 201.7 trillion, primarily due to improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2 trillion, which was due to lower net profit contribution from the automotive segment and an impairment charge on Astra Group’s coal mining properties. Excluding the impairment charge in coal mining properties, Astra’s net income would have risen by 4% to Rp 20.1 trillion.

Discounting in the car market and the rupiah’s depreciation against the US dollar resulted in increased prices of raw materials, components and completely built up (CBU) units presented difficult challenges for the automotive segment. Net income from the Astra Group’s automotive businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion, and contributed a net revenue of 53% to total Astra Group net revenue in 2014. Astra automobiles stayed as market leaders with a total market share of 51%, and emphasized its innovation excellence through the launch of 19 new models and 9 facelift models. This spirit to innovate was further spurred by the operations of Astra Daihatsu Motor’s research and development center.

Dengan pengalaman dalam menghadapi pasang surut bisnis, astra kini memiliki fondasi yang semakin kuat. Kami siap

menyambut peluang tersebut dan bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa. Bersama-sama kita dapat

membangun negeri ini, mengantarkan Indonesia menjadi negara maju yang bermartabat.

Astra’s experience in facing the ups and downs of business has provided Astra with a more solid foundation. We are prepared to seize the opportunities and to become the

pride of the nation. Together, we can build this country whereby Indonesia will rise as a developed and respected nation.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 41

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Pada segmen sepeda motor, penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) tumbuh 8% menjadi 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61% menjadi 64%. Pada tahun 2014, AHM meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped. AHM juga telah menyelesaikan fasilitas produksi sepeda motor keempat dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun. Hasil ini menambah total kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per tahun, sehingga pada tahun-tahun mendatang AHM dapat meningkatkan penjualan di pasar lokal maupun pasar regional melalui ekspor dengan jumlah yang signifikan. Selanjutnya, AHM juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk memproduksi tipe sport.

Segmen jasa keuangan mampu meraih kinerja yang solid dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,5 triliun, atau meningkat sebesar 14%. Segmen usaha ini memberikan kontribusi 8% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014. Laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11% menjadi Rp 4,7 triliun. Kontribusi segmen jasa keuangan pada tahun-tahun mendatang diharapkan semakin meningkat sejalan dengan masuknya Astra ke bisnis asuransi jiwa melalui pembentukan perusahaan patungan PT Astra Aviva Life bersama Aviva International Holdings Limited, dengan kepemilikan saham Astra sebesar 50%. Dengan mempertimbangkan penetrasi pasar asuransi jiwa yang saat ini masih rendah, sementara pertumbuhan penduduk kelas menengah begitu pesat, kami yakin bisnis baru ini memiliki prospek yang cerah. Sinergi antar lini jasa keuangan juga semakin kuat dengan terealisasinya penyertaan modal pada Astra Sedaya Finance oleh Bank Permata sebesar 25%.

In the motorcycle segment, PT Astra Honda Motor’s (AHM) sales increased by 8% to 5.1 million units, with its market share increasing from 61% to 64%. AHM launched 2 new models and 15 revamped models during the year. AHM also completed a fourth motorcycle manufacturing facility. With this additional capacity of 1.1 million units per year, Astra’s total production capacity reached 5.3 million units per year. This capacity will greatly enhance our sales in the future in both the local market as well as the regional market, as AHM will be able to export a significant volume of motorcycles. Moreover AHM is considering realizing the construction of its fifth facility for the production of sport motorbikes.

The financial services segment again delivered strong results, recording a net revenue of Rp 15.5 trillion, or grew 14%. Net revenue contributed to the total Astra Group’s net revenue in 2014 stood at 8%. Net income from this segment increased by 11% to Rp 4.7 trillion. This segment’s contribution is expected to continue increasing in the coming years with Astra’s entry to the life insurance business. This new undertaking was marked by the establishment of PT Astra Aviva Life, a joint venture with Aviva International Holdings Limited, in which Astra holds a 50% ownership. Taking into account the low market penetration of the life insurance business, while the middle class is rapidly growing, we are confident about the potential of this new venture. Our financial services business units have built solid synergy, through the equity participation of 25% shares in Astra Sedaya Finance by Bank Permata.

Pendapatan bersih konsolidasian tumbuh 4% menjadi

Consolidated net revenue grew 4% to Rp 201.7 trillion

Rp201,7triliun

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report42

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Pada segmen alat berat dan pertambangan, melalui PT United Tractors Tbk (UT) Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun pada tahun 2014, atau naik 4% dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen pada total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014 mencapai 26%, dan laba bersih naik 10% menjadi Rp 3,3 triliun. Berlanjutnya tren penurunan harga komoditas pada tahun 2014 mempengaruhi kinerja penjualan alat berat di bawah UT. Walaupun total unit penjualan alat berat Komatsu kembali turun menjadi 3.513 unit dari 4.203 unit pada tahun 2013, UT tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 40%. Pada bisnis kontraktor penambangan, konsistensi dalam menerapkan inisiatif efisiensi biaya operasional dan peningkatan produktifitas yang optimal, membantu terciptanya rekor terbaik dalam produksi batu bara dan hauling yang mencapai 119 juta ton, naik dari 105 juta ton pada tahun sebelumnya, meskipun volume pemindahan tanah turun 5% menjadi 806 juta bcm dari 845 juta bcm pada tahun 2013. Penjualan batu bara dari lini bisnis ini juga meningkat hingga 42% menjadi 6 juta ton dari 4,2 juta ton pada tahun 2013.

Dengan mempertimbangkan kompetensi di bidang konstruksi sipil, potensi sinergi, serta proyeksi pertumbuhan kegiatan infrastruktur yang cerah, pada awal tahun 2015, Astra mengumumkan pengambilalihan saham PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan konstruksi di Jakarta. Kami memiliki keyakinan yang kuat atas prospek pertumbuhan bisnis ini.

Kinerja sektor agribisnis Grup Astra, di bawah PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), pada tahun 2014 kembali meningkat karena tiga faktor strategis. Pertama, mulai membaiknya harga CPO di pasar domestik. Kedua, beroperasinya unit refinery di Sulawesi Barat sebagai realisasi program hilirisasi agribisnis CPO, telah menghasilkan produk RDBPO, olein, stearin dan palm oil fatty acid distillate (PFAD) yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Ketiga, keberhasilan AAL dalam mengendalikan biaya dan meningkatkan

Through PT United Tractors Tbk (UT), the Astra Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014, or a 4% increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution of this segment to the Astra Group’s net revenue in 2014 was 26%. The Astra Group’s net income in this segment increased by 10% to Rp 3.3 trillion. Meanwhile, the downward trend of commodity prices in 2014 affected the performance of heavy equipment sales under UT. However, although the total sales of Komatsu units dropped to 3,513 units from 4,203 units in 2013, UT was able to retain its market leadership with a 40% market share. In the mining contracting segment, the consistency to implement initiatives to achieve better cost efficiency and higher productivity has resulted in a record-breaking coal production and hauling volume of 119 million tons, up from 105 million tons in the previous year, although overburden removal dropped by 5% to 806 million bcm from 845 million bcm in 2013. Coal sales from this segment also improved 42% to 6 million tons, from 4.2 million tons in 2013.

After carefully and thoroughly considering our competence in civil construction, the synergy potential of Astra Group and the favorable growth projections of infrastructure activities, Astra announced the acquisition of shares in PT Acset Indonusa Tbk, a construction company based in Jakarta, in early 2015. We have a strong belief in the growth prospects of this business.

The performance of Astra Group’s agribusiness sector under the management of PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) in 2014 improved, due to three strategic factors. First, the crude palm oil (CPO) price in the domestic market rebounded. Second, a refinery unit in West Sulawesi has started operations; down streaming our CPO business, the refinery produced RDBPO, olein, stearin and palm oil fatty acid distillate (PFAD), which have higher sale values. Third, AAL successfully controlled costs and boosted plantation yields

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 43

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

yield perkebunan melalui penerapan program intensifikasi dengan dukungan mekanisasi, otomatisasi dan penggunaan bibit unggul hasil riset dari fasilitas R&D yang dikelola sendiri.

Pada tahun 2014, pendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar 29% menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi segmen terhadap pendapatan bersih Grup Astra tercatat 8%, dengan laba bersih Rp 2,0 triliun, atau naik 39%. AAL berhasil meningkatkan produksi minyak kelapa sawit sebesar 13% dari 1,5 juta ton pada tahun 2013 menjadi 1,7 juta ton. Volume penjualan turun 13% menjadi 1,4 juta ton dengan telah beroperasinya fasilitas penyulingan minyak sawit AAL yang berlokasi di Sulawesi Barat yang berhasil menjual sebanyak 255 ribu ton olein.

Pada segmen infrastruktur, logistik dan lainnya, Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 7,8 triliun, tumbuh 18%, dan memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari segmen ini turun 34% menjadi Rp 490 miliar. Selanjutnya, Astra terus berupaya menyelesaikan proses konstruksi proyek jalan tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 km di Jawa Timur yang diharapkan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2014, seksi 1 sepanjang 14,7 km berhasil diselesaikan dan mulai beroperasi sejak bulan Oktober. Sementara itu, PT Marga Mandalasakti, operator jalan tol ruas Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, berhasil meningkatkan volume lalu lintas sebesar 6% menjadi 43 juta kendaraan dan kenaikan tarif sebesar 9%.

PT Serasi Autoraya (SERA) mencatatkan kenaikan penjualan mobil bekas, namun mengalami penurunan jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan TRAC sebesar 7% menjadi 29.000 unit dan melemahnya volume penyewaan kendaraan di perusahaan-perusahaan tambang, sebagai imbas pelemahan harga komoditas batu bara. Untuk mempertahankan kinerja, SERA akan terus berusaha memberikan harga dan layanan yang lebih kompetitif.

through its intensification program on the back of mechanization and automation initiatives as well as the use of quality seeds developed by AAL’s own research and development facility.

In 2014, the Astra Group’s net revenue from agribusiness increased by 29% to Rp 16.3 trillion. The contribution from this segment to the Astra Group’s net revenue was 8%, with net income of Rp 2.0 trillion, an increase of 39%. AAL increased the palm oil production by 13% from 1.5 million tons in 2013 to 1.7 million tons. Sales volume decreased by 13% to 1.4 million tons because of the operation of AAL’s refinery in West Sulawesi, which sold 255 thousand tons of olein during the year.

In the infrastructure, logistics and other segment, net revenue from this segment amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18%, and contributed 4% to the Astra Group’s net revenue in 2014. Net income from this segment fell by 34% to Rp 490 billion. Further, Astra was still in the process of completing the Mojokerto-Kertosono toll road, which stretches for 40.5 km in East Java. The project is slated for completion in 2015. In 2014, we successfully concluded the construction of 14.7 km - section 1, which started to operate in October. Further, PT Marga Mandalasakti, operator of the Tangerang-Merak tollroad, which covers 72.5 kilometers, recorded an increase of traffic volume by 6% to 43 million vehicles and a tariff increase of 9%.

PT Serasi Autoraya (SERA) booked an increase in sales of used cars, however the volume of rented cars in our TRAC rental business declined 7% to 29,000 units. Similarly, rental of vehicles from mining companies also decreased, which was due to the effect of lower coal prices. To maintain performance, SERA will continue to offer competitive prices and services.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report44

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Astra juga telah memulai bidang usaha baru di sektor properti, melalui pembangunan gedung perkantoran Menara Astra dengan grade A dan proyek residensial eksklusif Anandamaya Residences yang berlokasi di pusat bisnis Jakarta. Hingga akhir tahun 2014, 80% dari total 509 unit apartemen telah berhasil terjual. Sementara, pembangunan perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Diharapkan kedua proyek properti tersebut akan selesai pada tahun 2018.

Pada segmen Teknologi Informasi, melalui PT Astra Graphia Tbk, Astra mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 2,0 triliun, atau turun 2%, dan memberikan kontribusi 1% kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih dari segmen ini tumbuh 24% menjadi Rp 200 miliar. Dengan adanya tuntutan mobilitas dan meningkatnya kebutuhan layanan jasa berbasis teknologi informasi, kami yakin segmen ini dapat terus berkembang di masa mendatang.

Pencapaian kinerja di setiap segmen Grup Astra menunjukkan tingginya kepercayaan para pelanggan akan kualitas produk dan jasa Grup Astra. Kami akan berupaya keras menjaga kepercayaan tersebut dan meningkatkan kompetensi seluruh insan Astra dalam pengembangan usaha, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk dan layanan jasa yang berkualitas.

Pengembangan sumber Daya manusiaAstra menyadari pentingnya strategi pengembangan sumber daya manusia, yang senantiasa diselaraskan dengan perkembangan industri terkini serta sejalan dengan target-target Perusahaan. Oleh karena itu, Astra menempatkan karyawan sebagai aset yang berharga sekaligus mitra utama perusahaan. Sebagai aset, Astra terus meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia (SDM) melalui penyelenggaraan pelatihan yang terstruktur. Sebagai mitra utama, rencana dan realisasi pengembangan usaha dapat dilaksanakan dengan komitmen dan dedikasi oleh insan Astra dari berbagai tingkatan organisasi.

Astra also started a new business segment in the property sector. This was signaled by the construction of a grade A office tower, Menara Astra, and an exclusive residential project Anandamaya Residences located in the heart of Jakarta’s business district. By December 2014, 80% of the 509 apartment units had been sold. Meanwhile, Menara Astra construction project had reached basement-construction phase. Both property projects are expected to complete in 2018.

In the Information Technology segment helmed by PT Astra Graphia Tbk, Astra recorded net revenue of Rp 2.0 trillion, decreasing by 2%, contributing 1% to the Astra Group’s total net revenue. Net income from this segment grew by 24% to Rp 200 billion. Seeing the demand for mobility and information-technology-enabled services, we are confident that this business segment could continue to grow in the coming years.

The achievements of our respective business segments are testament to the level of trust among our customers in the quality of products and services offered by Astra Group. We are determined to keep that trust and to unceasingly improve the competence of all individuals so that Astra can continue to grow its business and satisfy customers’ demands for sound products and services.

human Capital Development

Astra recognises the importance of human capital development strategy, which is aligned with the current industry development as well as the Company’s targets. As such, Astra firmly believes that employees are the most important assets to a company and constitute as the key partner to business development. As assets, Astra continually improves the human capital’s (HC) competence and productivity through structured training. As a key partner, all business plans and business actions need to be well implemented by all Astra individuals across all levels of the organization.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 45

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Dengan panduan People Roadmap, pengelolaan SDM Grup Astra mengacu pada sistem dan kebijakan yang diimplementasikan sesuai kebutuhan Grup Astra. Selaras dengan filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra secara konsisten meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan bertekad mewujudkan Winning Team yang berlandaskan pada tujuan bersama.

Selain itu, Astra menerapkan konsep Human Asset Value Mapping untuk mempertahankan bakat unggul, serta mengembangkan kompetensi melalui pelatihan yang komprehensif. Astra memberikan perhatian pada tiga komponen utama; Education, Enrichment dan Empowerment, untuk memastikan ketersediaan dan kecukupan SDM yang berkualitas, guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Kontribusi terhadap masyarakat Dan Kelestarian LingkunganBerpedoman pada Public Contribution Roadmap, Astra memiliki komitmen untuk dapat memberikan nilai tambah bagi komunitas di sekitarnya dimanapun Astra berada.

Oleh karena itu, Astra merancang program tanggung jawab sosial Astra Green Company (AGC) untuk aspek lingkungan, dan Astra Friendly Company (AFC) untuk aspek komunitas. Untuk mendukung program ini, Astra mengadakan kompetisi internal AGC Award sejak tahun 2001, dan AFC Award sejak tahun 2005.

AGC meliputi penerapan Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green Employees. Realisasi kegiatan AGC termasuk penilaian pemenuhan ketentuan di bidang lingkungan dari seluruh unit kerja Astra; melaksanakan program efisiensi penggunaan sumber daya alam; penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan bahan perusak ozon (BPO); pengurangan limbah hingga realisasi program penghijauan di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2014 Astra menanam lebih dari 3,3 juta pohon, dan penanaman 805.346 pohon mangrove untuk mencegah abrasi.

Guided by the People Roadmap framework, HC management in Astra Group refers to policy and system applied according to the organizational needs of Astra Group. Aligned with the “Winning Concept, Winning System, and Winning Team” philosophy, Astra consistently enhances the quality of its human capital and endeavors to realize a committed Winning Team toward common goals.

In addition, Astra applies the Human Asset Value Mapping concept to maintain excellent talent, including competence enhancement through comprehensive training. Astra focuses on three major components: Education, Enrichment and Empowerment, to ensure the availability and adequate excellent human capital in order to further our ability to compete, overcome challenges and bring about business growth.

Contribution to the society and environmental sustainabilityIn the implementation of the Public Contribution Roadmap, Astra is committed to ensure its presence creates added value to the surrounding community.

Driven by this commitment, Astra has designed corporate social responsibility frameworks: Astra Green Company (AGC) for environmental aspects and Astra Friendly Company (AFC) for the community aspects. To support the programs, Astra has held the AGC Award since 2001, and AFC Award since 2005, internally.

AGC covers the implementation of green strategy, green process, green product and green employees. We assess the companies’ environmental performance through the implementation of environmental standards across all Astra business units, efficient consumption of non-renewable resources, reduced level of greenhouse gas (GHG) emission and ozone depleting substances, waste management programs and reforestation programs carried out in Indonesia. In 2014, Astra planted over 3.3 million trees, and 805,346 mangrove trees planted to prevent erosion.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report46

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Program AFC mengacu pada empat pilar kegiatan, yaitu: pendidikan, income generating activity (IGA), lingkungan dan kesehatan. Pelaksanaan program ini berkolaborasi dan sinergi dengan sembilan yayasan nirlaba Grup Astra yang dibentuk untuk merealisasikan kegiatan yang berdampak positif bagi para penerima manfaat. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi setiap kegiatan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat agar sesuai dengan kebutuhan, kompetensi dan ketersediaan sumber daya.

Astra memberikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.269 pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program IGA, Grup Astra dan Yayasan telah membina 671 kelompok masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat 32.262 orang. Melalui fasilitas pembiayaan YDBA, jumlah transaksi UKM Subkon binaan Grup Astra sebesar Rp 3,3 triliun, dan menyerap 57.837 orang tenaga kerja.

Program Public Contribution lainnya dilaksanakan melalui program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. Program ini memberikan apresiasi kepada generasi muda Indonesia yang memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya baik di bidang

AFC comprises four activity pillars, namely: education, income generating activity (IGA), environment and health. To implement programs in these areas, Astra collaborates and synergizes with the nine non-profit foundations within Astra Group. The foundations have been established to carry out programs to ensure the utmost benefits for the beneficiaries. The stakeholders and beneficiaries are involved in the programs’ cycles, including planning, execution and evaluation. The involvement is crucial to ensuring all activities accurately answer their needs, competence and available resources.

Astra assisted more than 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28,199 teachers. We also engaged with 915 integrated health posts and provided free medical treatment to 94,269 patients as well as donating 126,452 bags of blood. Through the IGA program, Astra Group along with its foundations worked alongside 671 community groups and 8,646 small and medium enterprises. In total, we served 32,262 program beneficiaries. Through YDBA financing assistance, the transactions of Astra Group SMEs subcontractors reached Rp 3.3 trillion, and 57,837 workforces.

Astra conducted other Public Contribution program through Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. This program is created to appreciate the younger generation who render positive contributions to their environment in the following areas: education, environment,

Astra memberikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa,

dan membina 28.199 guruAstra assisted more than 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained

28,199 teachers

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 47

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

pendidikan, lingkungan, kesehatan, UKM dan atau teknologi. Astra menganugerahkan apresiasi dana serta pembinaan dan memberikan penghargaan dalam program SATU Indonesia ini. Pada tahun 2014, SATU Indonesia Awards diberikan kepada lima pemenang, menambah jumlah apresiasi menjadi 25 penerima SATU Indonesia Awards sejak penyelenggaraan pertama pada tahun 2010. Generasi ini adalah “mutiara bangsa” yang terus melanjutkan karyanya sehingga dapat menyebarkan nilai positif dan menjadi tokoh teladan bagi lingkungannya.

Kebijakan strategisMenilai hasil kinerja Astra pada tahun 2014, kami yakin bahwa seluruh jajaran insan Astra telah berkerja dilandasi kerangka Strategic Triple P-Roadmap. Menindaklanjuti pencapaian ini, kami mengusung tema Going to the Next Level and Next Landscape, menuju tujuan “Pride of the Nation” di tahun 2020. Tema ini tetap mengedepankan Strategic Triple P-Roadmap sebagai strategi utama yang terus kami implementasikan secara konsisten.

Dalam upaya membangun keberlanjutan usaha, kami menetapkan bahwa strategi jangka pendek maupun jangka panjang yang telah dirumuskan, perlu terus menerus dijalankan melalui tiga unsur utama guna keberhasilan implementasi Strategic Triple P-Roadmap, sebagai berikut; kejelasan strategi Roadmap, keberanian implementasi dan kedisiplinan proses eksekusi.

Dengan demikian, kami bertekad untuk melanjutkan implementasi Strategic Triple P-Roadmap dengan berlandaskan pada Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penguatan implementasi Astra Management System.

health, SME and or technology. Astra granted funding and mentoring assistance as well as recognition through this SATU Indonesia program. In 2014, there were five winners of SATU Indonesia Awards. Since the awards began in 2010, there have been 25 recipients of SATU Indonesia Award. These generations are the gems of this nation and have been continuing their work, promoting positive values and becoming role models in their communities.

strategic PolicyIn view of the results in 2014, we are confident that all individuals of Astra have performed diligently based on the Strategic Triple P-Roadmap. Following this performance, we embark on the theme of Going to the Next Level and Next Landscape, toward becoming the “Pride of the Nation” in 2020. The Strategic Triple P-Roadmap remained as our main strategies and continues to be implemented consistently.

In building business sustainability, the formulated short term and long term strategies must be carried out continuously through three key elements for the successful implementation of the Strategic Triple P-Roadmap, they are; the clarity of the roadmap strategy, the courage to implement and the consistency of its execution.

Therefore, we are determined to continue the Strategic Triple P-Roadmap implementation based on Catur Dharma as our philosophy and we will strengthen the implementation of the Astra Management System.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report48

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Prospek usaha Dalam menyongsong tahun 2015 yang masih penuh tantangan dan ketidakpastian serta mempertimbangkan pencapaian yang telah diraih selama ini, Astra akan mengusung tema “Building up the Next Level”. Untuk menjamin kelanggengan usaha, Astra akan mempertajam prioritas maupun rencana kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta konsisten dalam proses eksekusinya.

Astra akan terus melakukan perluasan dan pengembangan usaha, baik secara organik maupun non organik. Secara cermat, Astra akan berusaha meraih peluang yang ada melalui kebijakan investasi yang akan terus dilakukan dengan prioritas mengacu pada hasil kajian terhadap risiko, opportunity dan prospek. Alokasi belanja modal pada tahun 2015 akan kami alokasikan sesuai kondisi bisnis dan kami rencanakan ke arah program ekspansi jaringan distribusi otomotif, pembelian alat berat, hilirisasi agribisnis, pembangunan proyek jalan tol, serta proyek properti Grup di kawasan bisnis Jakarta.

Direksi mengajak seluruh insan Astra menciptakan sistem kerja yang solid, terus bersinergi guna menghasilkan produk dan layanan yang unggul. Seluruh jajaran Astra diharapkan dapat melaksanakan tiga prinsip kerja utama, yakni:• Unique Solution Offering• Service Excellence• Innovative System

Penerapan tata Kelola PerusahaanAstra berkomitmen untuk menjalankan tata kelola usaha yang baik. Astra memegang teguh prinsip transparansi, salah satu prinsip dasar good corporate governance (GCG), dalam berhubungan dengan berbagai pihak - internal dan eksternal. Astra juga mengedepankan integritas pada setiap aspek pengelolaan.

Langkah yang mempertegas komitmen tersebut diantaranya adalah dilaksanakannya berbagai sosialisasi, internalisasi dan penyegaran unsur-unsur yang tertuang dalam Astra Code of Conduct yang menjadi panduan sikap dan perilaku yang pantas dan wajib dilakukan oleh insan Astra.

Business outlookChallenges and uncertainties will remain in 2015. In view of our achievements so far, Astra has chosen the theme “Building Up the Next Level.” To ensure business sustainability, we will sharpen our priorities in the short and long terms and be consistent in executing our strategies.

Astra shall continue to conduct business expansion and development with both an organic and a non-organic approach. By leveraging its potential, Astra plans to seize the opportunities through investment policy in accordance with the identified priorities based on our assessment of risk, opportunity and outlook. Our capital expenditure in 2015 will be allocated accordingly subject to our business conditions, and we plan to focus to expand Astra’s automotive distribution network, UT’s heavy equipment purchases, downstream initiatives in the agribusiness sector, toll road construction, as well as the Group’s property projects in Jakarta’s business district.

The Board of Directors would like to urge all individuals in Astra to create a robust working system and synergize to produce excellent products and services. All Astra’s organization are expected to implement three principles in conducting their works:• Unique Solution Offering• Service Excellence• Innovative System

Corporate Governance ImplementationAstra is committed to implement good corporate governance (GCG). Astra strongly adheres to the principle of transparency, one of the foundations of GCG, in its relations with various parties – internal and external. Astra advocates integrity across all of its management aspects.

We have underlined this commitment by, among other, conducting dissemination, internalization and refreshment of the principles contained in Astra’s Code of Conduct that applies to all individuals in Astra.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 49

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Astra juga konsisten menerapkan azas transparansi dengan terus berupaya meningkatkan keterbukaan dengan memberi informasi penting terkait pelaksanaan aksi korporasi, realisasi kinerja serta informasi lainnya, baik kepada pemegang saham maupun masyarakat umum.

Seluruh upaya tersebut memberi pesan jelas bahwa Astra bertekad menjadi institusi bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang berbisnis dengan etika dan memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholders. Kami ingin menunjukkan kepada pemangku kepentingan kami bahwa Astra adalah institusi yang layak dipercaya dan respectable.

Perubahan Komposisi Direksi

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 pada tanggal 29 April 2014, susunan anggota Direksi PT Astra International Tbk hingga akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:

nama / Name Jabatan PositionPrijono SugiartoGunawan GeniusahardjaDjoko PranotoWidya Wiryawan Sudirman Maman RusdiSimon Collier DixonJohannes Loman Suparno Djasmin Bambang Widjanarko Santoso

Presiden DirekturDirekturDirekturDirekturDirekturDirekturDirekturDirekturDirektur

President DirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirector

Pada tahun 2014, Saudara Johny Darmawan Danusasmita telah mengakhiri masa jabatannya dari jajaran Direksi Astra. Kami mengucapkan terima kasih atas karya, gagasan dan dedikasi beliau dalam mendukung pencapaian kinerja Astra. Kami mendoakan beliau terus meraih prestasi dan sukses dalam setiap kegiatan di masa mendatang.

Kami menyambut kehadiran Direksi baru, Saudara Suparno Djasmin dan Saudara Bambang Widjanarko Santoso sebagai anggota Direksi. Kami menyambut mereka dengan keyakinan dan harapan untuk bekerja bersama guna mewujudkan strategi dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Astra’s consistency in realizing the transparency principle is also evidenced by the Company’s efforts to always improve the quality of disclosure of material information related to corporate actions, performance and other information for the shareholders or the public.

Our endeavors in this regard signify Astra’s commitment to becoming a business institution that upholds the principles of Good Corporate Governance, establishes trustworthy business relationships and maintains close relationships with stakeholders. We wish to present to our stakeholders that Astra is a trusted and respectable company.

Changes in the Board of Directors CompositionPursuant to the resolutions of 2014 Annual GMS held on 29 April 2014, the composition of the Board of Directors of PT Astra International Tbk until the end of 2014 was as follows:

In 2014, Johny Darmawan Danusasmita concluded his service as a member of Astra’s Board of Directors. We would like to express our sincere thanks for his invaluable ideas, insights and dedication in achieving Astra’s performance. We wish him continued success in his future undertakings.

We welcome the new member of the Board of Directors, Suparno Djasmin and Bambang Widjanarko Santoso, with confidence and hope a harmonious working relationship in order to implement the strategy and achieve the sustainable business growth.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report50

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

apresiasiAtas nama Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para karyawan dan seluruh jajaran manajemen atas kerja keras dan ketulusan yang mendukung usaha Astra untuk menjadi salah satu korporasi terkemuka yang bermartabat.

Kami juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pelanggan, mitra kerja, pemerintah dan regulator serta masyarakat luas atas segala dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Astra selama ini. Saya percaya, bahwa dengan kesatuan hati dan pikiran seluruh pemangku kepentingan, Astra akan dapat terus meraih prestasi gemilang pada masa mendatang, mendukung pembangunan dan terus tumbuh dan berjaya bersama bangsa Indonesia.

acknowledgementOn behalf of the Board of Directors, I would like to convey our deepest gratitude and highest appreciation to all employees and management for their hard work and sincerity, which has enabled Astra to become one of the most reputable and respected corporations.

Our utmost thanks go to all our customers, partners, the government, regulators and the public at large for their support and trust all this year. I believe that, propelled by the hearts and minds of all our stakeholders, Astra will continue to deliver excellent results in the future, be an agent of development and continue growing to achieve successes alongside this nation.

Prijono SugiartoPresiden Direktur / President Director

Jakarta, April 2015Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors

PT Astra International Tbk

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 51

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT ASTRA INTERNATIONAL TBK.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Astra International Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

STATEMENT BY MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS REGARDING RESPONSIBILITY FOR 2014 ANNUAL REPORT OF PT ASTRA INTERNATIONAL TBK.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2014 Annual Report of PT Astra International Tbk have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of this annual report.

This statement is duly made in all integrity.

Dewan Komisaris

Direksi

Board of Commissioners

Board of Directors

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris / President Commissioner

Soemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratKomisaris Independen / Independent Commissioner

Hisayuki InoueKomisaris Independen / Independent

Commissioner

Sidharta UtamaKomisaris Independen / Independent

Commissioner

Erry FirmansyahKomisaris Independen / Independent

Commissioner

Benjamin William KeswickKomisaris / Commissioner

Mark Spencer GreenbergKomisaris / Commissioner

Anthony John Liddell NightingaleKomisaris / Commissioner

Jonathan ChangKomisaris / Commissioner

David Alexander NewbiggingKomisaris / Commissioner

Chiew Sin CheokKomisaris / Commissioner

Gunawan GeniusahardjaDirektur / Director

Djoko PranotoDirektur / Director

Prijono SugiartoPresiden Direktur / President Director

Widya WiryawanDirektur / Director

Simon Collier DixonDirektur / Director

Sudirman Maman RusdiDirektur / Director

Johannes LomanDirektur / Director

Suparno DjasminDirektur / Director

Bambang Widjanarko SantosoDirektur / Director

Responsibility for Annual ReportTanggung Jawab Laporan Tahunan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report52

6. 7.

Board of DirectorsDireksi

Prijono SugiartoPresiden Direktur / President Director

1.

2. 4.

3.

Gunawan GeniusahardjaDirektur / Director

Widya WiryawanDirektur / Director

Djoko PranotoDirektur / Director

2.4.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 53

5. 9.

8.

Board of DirectorsDireksi

6. 8.

7.

5.

9.

Sudirman Maman RusdiDirektur / Director

Simon Collier DixonDirektur / Director

Johannes LomanDirektur / Director

Suparno DjasminDirektur / Director

Bambang Widjanarko SantosoDirektur / Director

3.1.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report54

Company Profile

Profil Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 55

nama PerusahaanCompany Name

Pt astra International tbk

Bidang usahaBusiness

Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi.General trading, industry, mining services, transportation, agribusiness, construction, and consultation.

Pendirian PerusahaanDate of Incorporation

20 Februari 1957

Dasar hukum PendirianLegal Basis

Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan Djioe, NotaryLast amendment: Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012

modal DasarAuthorized Capital

Rp 3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 50 per sahamRp 3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with nominal value of Rp 50 per share

modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully-Paid Capital

Rp 2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham dengan nominal Rp 50 per sahamRp 2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with nominal value of Rp 50 per share

Pencatatan di BursaShare Listing

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII.The Company’s stock was listed in Indonesia Stock Exchange on 4 April 1990, ticker code ASII.

Perkembangan Jumlah tenaga Kerja / Total Employees Year to Yeartotal tenaga KerjaTotal Employees

2010 2011 2012 2013 2014

Perseroan, Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan AsosiasiCompany, Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associated Companies

145,154 168,703 185,580 197,434 225,580

Perseroan dan Anak PerusahaanCompany and Subsidiaries

93,544 112,003 123,003 132,570 156,097

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report56

55.95%

Shareholding StructureStruktur Kepemilikan Saham Utama

Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31 Desember 2014.

Kantor PusatHead Office

Astra International Building Jln Gaya Motor Raya No 8Sunter II, Jakarta, 14330No Telp : (62-21) 652-2555No Fax : (62-21) 6530-4957Website: www.astra.co.id

Controlling Shareholders as at 31 December 2014.

Jardine matheson holdings Limited Bermuda

Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London Public Company with standard listing in London

44.05%

82.49%

74.29%

50.11%

17.51%

25.71%

49.89%

Lainnya (semua <10%)Other (all <10%)

Lainnya (semua <10%)Other (all <10%)

Lainnya (semua <10%)Other (all <10%)

Lainnya (semua <5%)Other (all <5%)

Jardine strategic holdings LimitedBermuda

Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London Public Company with standard listing in London

Jardine Cycle & Carriage Limitedsingapore

Perusahaan Publik yang tercatat di SingapuraPublic Company listed in Singapore

Pt astra International tbkIndonesia

Perusahaan Publik yang tercatat di IndonesiaPublic Company listed in Indonesia

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 57

Astra at a GlanceSekilas Astra

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report58

Astra at a GlanceSekilas Astra

Astra mengawali bisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. yang didirikan tahun 1957 di Jakarta. Seiring dengan kemajuan usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan melakukan aksi korporasi menjual saham ke publik dengan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun 1990 sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Saham Perseroan dicatat dibursa dengan ticker ASII.

Skala usaha Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki 225.580 karyawan pada 183 anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang menjalankan enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi pasar PT Astra International Tbk di penghujung tahun 2014 adalah sebesar Rp 301 triliun (posisi penutupan 30 Desember 2014).

Segmen otomotif sebagai cikal bakal Astra, terus menunjukkan prestasi membanggakan. Berawal dari distributor Toyota di tahun 1969, segmen ini terus berkembang dan kini mampu menyediakan beragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda, hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Astra juga memastikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan melalui penyediaan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan layanan purna jual yang berkualitas membuat Astra menjadi pemimpin pasar industri otomotif Indonesia.

Astra started as a general trading company under the name Astra International Inc, established in 1957 in Jakarta. As its business developed and to carry out expansion plans, in 1990 the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange and changed its name to PT Astra International Tbk. The Company’s shares were listed under ticker code ASII.

Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees working in 183 subsidiaries, jointly controlled entities and associated companies, and across six business segments: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment and Mining, Agribusiness, Infrastructure, Logistics and Others and Information Technology. The market capitalization value of PT Astra International Tbk at the end of 2014 was Rp 301 trillion (closing position as of 30 December 2014).

The automotive segment is the cornerstone of Astra, which unceasingly delivers exceptional achievements. Beginning as distributor for Toyota in 1969, this segment developed and today is able to offer a wide range of choices as well as the latest models of vehicles that cater to consumers’ needs. From Honda motorcycles to cars of various types, Toyota, Daihatsu and Isuzu trucks, to BMW, Peugeot and UD Trucks. Through its extensive distribution and service network, the largest in Indonesia, Astra ensures consumers convenience when purchasing or maintaining their vehicles. Astra’s financing companies, which offer both conventional and syariah credit schemes, and Astra Otoparts, which produces a wide variety of spare parts and accessories, also support this segment. With its commitment to quality products and after-sales services, Astra stands at the forefront of Indonesia’s automotive industry market.

Nilai kapitalisasi pasar Astra di akhir Tahun 2014 sebesar

The market capitalization value of Astra at the end of 2014 was Rp 301 trillion

Rp301triliun

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 59

Astra at a GlanceSekilas Astra

Segmen jasa keuangan Astra terdiri dari empat pilar bisnis utama dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Keempat pilar bisnis tersebut adalah: pembiayaan otomotif, yang meliputi pembiayaan sepeda motor Honda dan pembiayaan mobil Astra dan non Astra; pembiayaan alat berat; asuransi yang terdiri dari asuransi umum dan asuransi jiwa; serta layanan perbankan. Dengan berfokus pada penerapan dan pengendalian sistem manajemen risiko yang hati-hati, menyeluruh dan disiplin, membuat setiap bisnis jasa keuangan Astra berhasil menjaga, bahkan memperbaiki kualitas aset dan tingkat rasio kredit bermasalah dalam batas yang sehat.

Segmen alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan dikelola melalui anak usaha Perseroan, PT United Tractors Tbk (UT). UT yang berdiri sejak tahun 1972 berkomitmen untuk senantiasa memberikan solusi end-to-end kepada para pelanggan. UT dikenal sebagai pemain yang disegani di segmen ini dan melayani pelanggan dari berbagai macam sektor, seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Sementara penyediaan ragam alat berat berbagai tipe dari Komatsu beserta beberapa jenis produk pendukung dari Todano, Bomag, Scania hingga UD Trucks, dilengkapi dengan layanan purna jual berkualitas dengan harga bersaing melalui jaringan yang menjangkau kegiatan pelanggan. Semua itu membuat Astra tetap mampu mendominasi pasar alat berat.

Segmen agribisnis mulai digeluti tahun 1973 dengan berdirinya PT Multi Agro Corporation, dan berkembang semakin pesat pasca berdirinya PT Suryaraya Cakrawala yang secara formal terbentuk tanggal 3 Oktober 1988 dan pada tahun 1989 berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga, yang menjadi cikal bakal PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Kini, melalui AAL, Astra memiliki salah satu bisnis kelapa sawit terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Segmen agribisnis dengan produk utama minyak

In the financial services segment, Astra has four main business pillars that enable the Company to provide comprehensive financial services and to carry out a strategic function as a provider of financial support, strengthening the activities of other business chains. The four pillars are automotive financing, including Honda motorcycle financing, and automobile financing for Astra and non Astra manufactured products; heavy equipment financing; insurance comprising general insurance, and life insurance; as well as banking services. With a strong focus on the implementation and control of a rigorous risk management system, each of Astra’s financial services businesses is able to maintain and enhance asset quality while keeping the rate of non-performing loans at a healthy limit.

The heavy equipment, mining contracting and mining segment is managed through subsidiary PT United Tractors Tbk (UT). Established in 1972, UT is committed to always providing end-to-end solutions for customers. UT is a reputable and distinguished player in the segment; it serves customers from different industry sectors, such as mining, agribusiness, construction, forestry, material handling and transportation. Offering various types of heavy equipment from Komatsu brand, and a number of supporting products from Todano, Bornag, Scania and UD Trucks brands, UT’s services are complemented with competitively priced quality after-sales service rendered to customers through a large network. This has allowed Astra to become an eminent player in the heavy equipment market.

The agribusiness segment started in 1973 with the incorporation of PT Multi Agro Corporation, and grew exponentially following the establishment of PT Suryaraya Cakrawala. The latter was formally incorporated on 3 October 1988 and changed its name in 1989 to PT Astra Agro Niaga, which would later become PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Today, through ALL, Astra has one of the largest and most integrated oil-palm businesses in Indonesia. The agribusiness segment and its primary product, crude palm oil (CPO), are thriving,

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report60

Astra at a GlanceSekilas Astra

kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ini, kini terus berkembang ke arah hilir dengan pendirian refinery. Komitmen pengelolaan biaya dan pengembangan produk melalui dukungan riset mandiri membuat kinerja perkebunan yang dimiliki mencatatkan prestasi yang baik dan diakui pasar.

Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya mencakup kegiatan bisnis dalam beberapa bidang, yaitu: infrastruktur umum, mata rantai logistik, jalan tol, pengelola air bersih, penampungan bahan bakar minyak, pelabuhan dan properti. Astra menerapkan strategi pertumbuhan bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengelola dan investor nasional yang terdepan dengan ragam portofolio aset pada sektor-sektor yang strategis. Pengembangan portofolio bisnis ini juga berlandaskan misi dan semangat untuk membangun aset-aset berharga nasional dalam rangka memaksimalkan potensi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas dan merata. Komitmen untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemberian layanan berkualitas di segmen ini membuat Astra dikenal sebagai pemain yang diperhitungkan dan disegani dengan kinerja yang terus meningkat.

Segmen teknologi informasi dikembangkan sejalan dengan kebutuhan bisnis perkantoran akan solusi teknologi dokumen, informasi dan komunikasi. Segmen usaha Astra ini menawarkan solusi bisnis berbasis Document, Information & Communication Technology (DICT), melalui entitas anak, PT Astra Graphia Tbk. Pada tahun 2014, PT Astra Graphia Tbk memiliki dua anak usaha, yakni: PT Astragraphia Information Technology (AGIT) yang menawarkan jasa solusi ICT mencakup: ICT reseller, professional services, network solution dan outsourcing; serta PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang menawarkan jasa percetakan dokumen

and are moving into the downstream sector with the construction of a refinery. Backed by commitment to cost management and product development based on independent research, this segment’s performance has booked sound results and is recognized by the market.

The infrastructure, logistics and other segment involve business activities in various areas: general infrastructure, logistics chains, toll roads, clean water management, fuel storage, ports and property. Astra’s strategy to propel growth in the infrastructure, logistics and others segment is by reinforcing its position as one of the leading operators and national investors with a complete asset portfolio in strategic sectors. Business portfolio development is conducted in line with the mission and spirit to build valuable assets for the nation in order to maximize economic potential, promoting prosperity for all. The commitment to further economic and welfare development of Indonesia’s people is realized through the quality services in this segment, which have made Astra a reputable and respected player in the business with continually improving performance.

The information technology segment is developed in line with the need for document, information and communication technology solutions. Astra’s business segment offers business solutions in document, information & communication technology (DICT), operated by subsidiary PT Astra Graphia Tbk. By 2014, PT Astra Graphia Tbk had two subsidiaries: PT Astragraphia Information Technology (AGIT) focuses on ICT solutions, including: ICT reselling, professional services, network solutions and

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 61

digital termasuk jasa pengirimannya, dan jasa Layan Gerak yang menekankan pada layanan cepat terhadap kebutuhan office supplies dan office products untuk menjangkau kebutuhan pelanggan terhadap office supplies yang berkualitas.

Melalui enam segmen usaha tersebut, selama 58 tahun, Astra telah menjadi saksi sekaligus pelaku yang senantiasa berupaya mengatasi pasang surut ekonomi Indonesia untuk terus berkembang dengan memanfaatkan peluang bisnis berbasis sinergi yang luas dengan pihak eksternal maupun internal Grup Astra.

Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi yang baik serta bergerak menjadi bagian dari keseharian denyut kehidupan bangsa di berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah air. Hal ini diwujudkan melalui persembahan ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan serta melalui beragam sumbangsih non-bisnis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang luas di bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan kesehatan. Keseluruhan realisasi program dan capaian tersebut merupakan bagian dari perjalanan Astra dalam bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang turut berperan serta mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

outsourcing; and PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), which offers digital printing and document delivery as well as LayanGerak, an express service for office supplies and office products catering to customers’ daily needs for quality office supplies.

Through the six business segments, for 58 years Astra has witnessed and has taken part in efforts to overcome Indonesia’s economic challenges – to progress on the back of business opportunities enabled by its all-round synergy with the external and internal parties of Astra Group.

As one of the largest company groups in the country today, Astra has been successful in safeguarding its sound reputation. Astra has always been part of this nation’s ventures and the various aspects of society through the best products and services it offers, and through its contributions to the community in education, the environment, small and medium enterprise (SME) development and health, through corporate social responsibility programs. The programs and the outcome they have yielded constitute Astra’s journey, transforming it into a company that has become the pride of the nation and one that continuously promotes sustainable betterment of the millions of Indonesians.

Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki

Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees

225.580karyawan

Astra at a GlanceSekilas Astra

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report62

1957 · Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagangAstra started its business as a trading company

1969 · Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di IndonesiaAstra was appointed as distributor of Toyota in Indonesia

1970 · Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di IndonesiaAstra was appointed as sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia

· Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di IndonesiaAstra obtained a license as distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia

1971 · Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor HondaAstra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant

Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) mendirikan perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai Agen Tunggal ToyotaAstra and Toyota Motor Corporation (TMC) established a joint venture - PT Toyota-Astra Motor (TAM) as Toyota sole agent

1972 · Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat beratAstra incorporated PT United Tractors (UT) for heavy equipment trading and rental

1973 · Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu Astra was appointed as sole agent for Daihatsu products

· Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis AstraAstra founded PT Multi Agro Corporation to operate its agribusiness division

1976 · Astra mendirikan PT Astra Graphia (AG) sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di IndonesiaAstra established PT Astra Graphia (AG) as Xerox photocopy machine distributor

1977 · TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendarisTAM launched the first “Kijang” car, the legendary pioneer of family cars

1978 · Astra mendirikan PT Daihatsu IndonesiaAstra established PT Daihatsu Indonesia

1982 · Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa KeuanganAstra established PT Raharja Sedaya, its first move into financial services

1988 · Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari (AAL)Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which later changed into PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro Lestari (AAL)

1989 · Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) Astra established the Astra Education Training Centre, which then became the Astra Management Development Institute (AMDI)

1990 · Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan SurabayaAstra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges

1991 · Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra Otoparts (AOP)Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra Otoparts (AOP)

· Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKMAstra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SME

1995 · Astra mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufakturAstra founded Akademi Teknik Federal (now Astra Manufacturing Polytechnic), which organizes formal education at diploma level on manufacturing

MilestoneTonggak Sejarah

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 63

2000 · Konsorsium Cycle & Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4% saham Astra dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)The Cycle & Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4 percent of Astra’s shares through the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)

· Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100% sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu dealer BMW di IndonesiaAstra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMW’s dealers in Indonesia

2001 · Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd.Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor; shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50

2002 · Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50% menjadi 31,87%Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsu’s business in Indonesia. Following restructuring, Astra’s share in PT Astra Daihatsu Motor dropped from 50% to 31.87%

· Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar sahamAstra held a rights issue of 1.404 billion stocks

2003 · Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur (Astra:5%, TMC:95%) dan TAM untuk bidang distribusi (Astra:51%, TMC:49%)Astra and TMC reorganized Toyota’s business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing (Astra: 5%, TMC: 95%) and TAM to focus on distribution (Astra: 51%, TMC: 49%)

· Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan IndonesiaToyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia – now the car of choice for Indonesian families

2004 · Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnyaAstra achieved an earlier release date for its debt restructuring

· Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63% saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola AsetAstra and Standard Chartered Bank acquired a 63% share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset

2006 · Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil ToyotaAstra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing

2008 · PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBUPT Astra Daihatsu Motor (ADM) started CBU commercial exports of Gran Max to Japan

· Astra canangkan program 'Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahunAstra established the 'Go Green With Astra: One Employee One Tree’ program to plant 116,867 trees year-round

· Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra Inauguration of Astra Museum and Library

2009 · Astra Group meluncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa.Astra Group launched SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia, an umbrella program for sustainable corporate social responsibility (CSR) programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity.

· PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV SERASI III.PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III.

· PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime LinesPT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, launched PT Patria Maritime Lines

MilestoneTonggak Sejarah

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report64

2010 · UT melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi 60% saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima UT through PT Tuah Turangga Agung (TTA) acquired a 60% share of PT Agung Bara Prima mining concession

· PT Astra Honda Motor (AHM) umumkan `One Heart` sebagai slogan barunyaPT Astra Honda Motor (AHM) announced its new slogan `One Heart`

· Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) menjadi 100% melalui akuisisi 47% saham General Electric Services di ASFAstra increased ownership of Astra Sedaya Finance (ASF) to 100% through acquisition of the 47% share of General Electric Services in ASF.

· PermataBank mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar kartu kredit PermataBank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market

2011 · Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahunAstra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year

· UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera SelatanUT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang coal mines in South Sumatra

· Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan produsen komponen electronic instrument cluster Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic instrument cluster components

· UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp 6,1 triliunUT held rights issue IV and generated Rp 6.1 trillion

· UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan TengahUT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya coal mines in North Barito, Central Kalimantan

· PT Astratel Nusantara akuisisi 95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan Tol Kertosono – MojokertoPT Astratel Nusantara acquired a 95% share of PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the Kertosono-Mojokerto toll road

2012 · AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) untuk memproduksi ban sepeda motor konvensional di IndonesiaAOP and Pirelli agreed to establish a joint venture (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) to manufacture tires for conventional motorcycles in Indonesia

· UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya UtamaUT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama coal mine

· Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota – Daihatsu diluncurkan di JakartaAstra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International – Toyota – Daihatsu was launched in Jakarta

· Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp 2 triliunPermatabank concluded rights issue V and generated Rp 2 trillion

MilestoneTonggak Sejarah

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 65

2013 · Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan TimurAstra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam, East Kalimantan

· AOP akuisisi 51% saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim (velg) untuk kendaraan roda dua dan empatAOP acquired a 51% share in PT Pakoakuina, manufacturer of wheel rims for two- and four-wheel vehicles

· AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahunAHM commenced construction of its fourth plant in Karawang, Central Java, with a capacity of 1.1 million units per year

· AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik atas produk tersebutAAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products

· PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial di KarawangPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) started construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a capacity of 52,000 units

· Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan grade A dan standar Green Building peringkat platinumGroundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakarta’s business district that implements platinum-class green building standards

2014 · Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition

· PermataBank menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliunPermataBank concluded rights issue VI and gained Rp 1.5 trillion

· PermataBank melakukan penyertaan 25% saham ASF dengan nominal Rp 2,2 triliunPermataBank made an equity participation of 25% share of ASF with a nominal value of Rp 2.2 trillion

· Astragraphia melepas 51% kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise IndonesiaAstragraphia released 51% of its ownership in AGIT Monitise Indonesia

· PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UTPAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions

· UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra PerkasaUT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA) with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa

MilestoneTonggak Sejarah

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report66

Products and Services / Business SegmentsProduk dan Jasa / Segmen Usaha

Produk dan jasa berdasarkan segmen usaha yang dikelola oleh 183 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan entitas dibawah pengendalian bersama, meliputi:

The following are Products and Services of each Business Segment provided by 183 subsidiaries, associated companies, and jointly controlled entities:

Coal Mining

Heavy Equipment & Mining

Alat Berat dan Pertambangan

Construction Machines Products & ServicesProduk & Jasa Mesin Konstruksi

PT United Tractors Tbk

PT Traktor Nusantara

Pertambangan Batubara

PT Tuah Turangga Agung

Mining ContractingKontraktor Penambangan

PT Pamapersada Nusantara

Financial Service

Jasa Keuangan

Car financingPembiayaan Mobil

PT Astra Sedaya Finance

PT Toyota Astra Financial Services

Heavy equipment financingPembiayaan Alat Berat

PT Surya Artha Nusantara Finance

PT Komatsu Astra Finance

General InsuranceAsuransi Umum

PT Asuransi Astra Buana

Life InsuranceAsuransi Jiwa

PT Astra Aviva Life

Banking serviceJasa Perbankan

PT Bank Permata Tbk

Motorcycle financingPembiayaan Sepeda Motor

PT Federal International Finance

AutomotiveOtomotif

Four-wheelsKendaraan Roda Empat

Toyota

Daihatsu

Isuzu

UD Trucks

Peugeot

BMW

Two-wheelsKendaraan Roda Dua

Honda

ComponentsKomponen

PT Astra Otoparts Tbk

Other automotive related products & services

Lain-lain produk & jasa

terkait Otomotif

AstraWorld

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 67

Products and Services / Business SegmentsProduk dan Jasa / Segmen Usaha

AgribusinessAgribisnis

Palm oilMinyak Kelapa Sawit

PT Astra Agro Lestari Tbk

Infrastructure, Logistics, and Others

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya

Ports

Property

General InfrastructureInfrastruktur Umum

PT Astratel Nusantara

PT Intertel Nusaperdana

LogisticsLogistik

PT Serasi Autoraya

Toll RoadsJalan Tol

PT Marga Mandalasakti

PT Marga Trans Nusantara

PT Marga Harjaya Infrastruktur

Clean Water ManagementPengelola Air Bersih

PT Pam Lyonnaise Jaya

Fuel Storage

Penampungan Bahan Bakar Minyak

PT Gresik Distribution Terminal

Pelabuhan

Properti

PT Pelabuhan Penajam Banua Taka

PT Menara AstraPT Brahmayasa Bahtera (Anandamaya Residences)

Information Technology

Teknologi Informasi

Document SolutionSolusi Dokumen

PT Astra Graphia Tbk

PT Astragraphia Xprins Indonesia

Information and Communication Technology Solution

Solusi Teknologi Informasi & Komunikasi

PT Astra Graphia Information Technology

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report68

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

Budi Setiadharma

Presiden Komisaris / President Commissioner

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang.

Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.

Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Economic Partnership Agreement Indonesia - Jepang.

Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan untuk Masalah Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Dalam kapasitas tersebut beliau juga telah berpartisipasi sebagai pembicara, nara sumber, ataupun peserta di berbagai seminar/simposium pada tingkat nasional maupun internasional utamanya tentang hubungan ekonomi internasional dan arsitektur keamanan regional.

Soemadi menyelesaikan pendidikan di Jurusan Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris di tahun 1969.

Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and served as President Director of the Company in 2002-2005. He held other positions, including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007-1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now.

Budi Setiadharma graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.

Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2006. Previously, he served as Ambassador/Indonesia Permanent Mission to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations at the Foreign Affairs Ministry (1995-1998). Soemadi also served as Indonesian Ambassador to Japan in Tokyo (1998-2002), Indonesian Ambassador to the United States in Washington, D.C. (2002-2005) and as Head of Indonesian Delegation to the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Japan from 2005 to 2008.

Currently, Soemadi is entrusted to head Indonesian Delegation to the EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement negotiation. He also serves as Advisor on International Affairs to the Defense Minister, and is a member of the Asia-Europe Foundation Board of Governors and a lecturer at the Foreign Affairs Ministry’s Center for Education and Training. In these capacities, he has participated as speaker and participant in various national and international seminars and symposiums, particularly on topics of international economic relations and regional security architecture.

Soemadi graduated from Department of International Relations, Faculty of Social & Political Sciences, Gajah Mada University in Yogyakarta in 1965 and from the Institut International d’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris - in 1969.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 69

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

Erry Firmansyah

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sebagai komisaris di PT Makmur Sejahtera Wisesa. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012), PT Elnusa (sampai 2013). Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998).

Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981.

Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2010. Currently, he also serves as Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also serves as Independent Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi and Commissioner of PT Makmur Sejahtera Wisesa. He previously served as Commissioner of PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012) and PT Elnusa (until 2013). He served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), President Director of PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2001) and Executive Director of Lippo Group (1997-1998).

Erry Firmansyah graduated from the School of Economics, University of Indonesia, in 1981.

Hisayuki Inoue

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Warga Negara Jepang. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Senior Managing Officer di Toyota Motor Corporation, Jepang dan sebagai Presiden Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts di Singapura serta Presiden Toyota Motor Asia Pacific Engineering & Manufacturing Co. Ltd di Thailand.

Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer atas wilayah Asia dan Timur Tengah. Beliau telah menjabat pada beberapa posisi penting, termasuk di Toyota Deutschland GmbH, sebagai General Manager di Oceania Division, Overseas Panning Division, dan Global Planning Division serta sebagai Chief Officer Grup Operasional untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.

Beliau lulus dari Waseda University dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi.

Japanese citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2013. Previously, he served as Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation, Japan, President of Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts in Singapore, and President of Toyota Motor Asia Pacific Engineering & Manufacturing Co. Ltd in Thailand.

Currently, he serves as Chief Executive Officer for Asia and Middle East. He has held several key positions, including in Toyota Deutschland GmbH as General Manager of Oceania Division, Overseas Planning Division and Global Planning Division; and as Chief Officer Group Operations for the Middle East, Africa and South America.

He graduated from Waseda University with a Bachelor’s degree in Political Science and Economics.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report70

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

Sidharta Utama

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Anthony John Liddell Nightingale

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen merangkap ketua Komite Audit di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, anggota Komite Audit di PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Vale Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT AXA Mandiri Financial Service, anggota Komite Audit Astra maupun pada beberapa anak usaha Astra Group, seperti PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, dan PT Federal International Finance.

Di bidang pendidikan, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan Sekretaris Majelis Wali Amanat UI, pernah menjabat sebagai sebagai Wakil Dekan dan Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UI. Di organisasi profesi/kemasyarakatan beliau adalah anggota International Accounting Education Standard Board, Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, dan Pengurus Transparency International Indonesia. Pernah aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Pengawas Perpajakan pada Kementerian Keuangan.

Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 dibidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, UI. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan S-2 MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University serta menyelesaikan jenjang S-3 Doctor of Philosophy di bidang Akuntansi dari Texas A & M University, Amerika Serikat.

Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage hingga 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau juga menjabat sebagai Direktur pada China Xintiandi, Prudential Plc dan Schindler.

Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development, anggota Securities and Futures Commission Committee pada Real Estate Investment Trust dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business, Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home serta Missions to Seamen di Hong Kong.

Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse, Cambridge.

Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2014. He also serves as Independent Commissioner and concurrently as Audit Committee Chairman of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Audit Committee member of PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Vale Tbk. He served as Independent Commissioner of PT AXA Mandiri Financial Service, Audit Committee member of Astra and several of Astra Group Subsidiaries, including PT Astra Sedaya Financa, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, and PT Federal International Finance.

In the field of education, he is a Professor at the School of Economics, University of Indonesia (UI), a member of UI’s Academic Senate, and previously served as Deputy Dean of UI’s School of Economics. In the profession/community organisations, he is a Board member of the International Accounting Education Standard, Board of Management of the Indonesian Accounting National Institute, Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship, and Board of Transparency International Indonesia. He was active as Committee member of the National Economic and Committee of Tax Supervision in the Ministry of Finance.

He graduated with a Bachelor’s degree in Economics from the Faculty of Economics, UI. He then graduated with an MBA degree in Finance and Information Systems from Indiana University, and a Doctorate of Philosophy in Accounting from Texas A & M University, United States.

British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage until 2012 and is a Director of said companies. He is also a Director of China Xintiandi, Prudential Plc and Schindler.

He is a non-official member of the Commission on Strategic Development, a member of the Securities and Futures Commission Committee on Real Estate Investment Trusts and a Representative to Hong Kong for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. He is a member of the Board of Employers’ Federation of Hong Kong and member of the UK ASEAN Business Council Advisory Panel. He is a Justice of the Peace, a member of the Hong Kong University of Science and Technology Business School Advisory Council and Chairman of the Sailors’ Home and Missions to Seamen in Hong Kong.

He holds a Bachelor’s degree in Classics from Peterhouse, Cambridge.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 71

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

Benjamin William Keswick

Komisaris / Commissioner

Mark Spencer Greenberg

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Inggris, menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle & Carriage. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dan Managing Director Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental, Managing Director Jardine Strategic, serta Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors.

Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD.

Warga negara Inggris, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London.

Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.

A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle & Carriage. He is also Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors.

He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Sciencedegree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.

British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2006. He is Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings and Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental; and holds a position as Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He previously spent 16 years experience in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London.

He graduated from Hertford College, Oxford University, in 1990, with a Master of Arts degree in Modern History.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report72

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

Chiew Sin Cheok

Komisaris / Commissioner

Jonathan Chang

Komisaris / Commissioner

Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, anggota Komite Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Alternate di Cycle & Carriage Bintang.

Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics) dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales dan telah menyelesaikan Program Advance Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong.

Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) dan Indonesian Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999.

Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985.

Malaysian citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in May 2007. He has been Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also a Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, member of the Advisory Committee of PT Tunas Ridean Tbk and alternate Director of Cycle & Carriage Bintang.

He graduated from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree and obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London. Currently, he is a fellow of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales and has completed the Advance Management Programme at Harvard Business School. Mr Chiew is on the Board of Governors of Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.

Indonesian citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2010. Since 2009, he serves as Country Chairman of Jardine Matheson Ltd in Indonesia. Previously he served as Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) and Indonesian Country Head Jardine Fleming until 1999.

He is a certified public accountant and graduated from Monash University, Australia, in 1985.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 73

Board of Commissioners’ ProfileProfil Dewan Komisaris

David Alexander Newbigging

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage. Beliau juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995 dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini, juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang dan Vice Chairman dari Refrigeration Electrical Engineering.

Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts (Honours) di bidang mental philosophy dan telah menyelesaikan General Management Program di Harvard Business School.

British citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in April 2012. Currently, he also serves as Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage. He joined Jardine Matheson in 1995 and since then has held various positions including in business process outsourcing, aviation services, retail and engineering, with overseas office base in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong Kong and now Singapore. Prior to his positions today, he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and General Manager IKEA Hong Kong. He is Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang and Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering.

He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts (Honours) degree in mental philosophy and has completed a General Management Program at Harvard Business School.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report74

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Prijono Sugiarto

Presiden Direktur / President Director

Gunawan Geniusahardja

Direktur / Director

Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Menara Astra serta Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia.

Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990-1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1981.

Indonesian citizen, he has served as President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all business areas of Astra Group. He previously served as Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently also serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor and PT Menara Astra; and Vice President Commissioner of PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor.

Prior to joining the Company, he was a Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia.

He gained a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany, in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from University of A. Sc. Bochum, Germany, in 1986.

Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2001. He oversees the financial services business. Starting his career in the Company in 1981, currently he also serves as President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance and PT Asuransi Astra Buana; Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He served as President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) and Chief Executive of PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990-1997). He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Indonesia Christian University, Jakarta, in 1981.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 75

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Djoko Pranoto

Direktur / Director

Widya Wiryawan

Direktur / Director

Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering dan PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta.

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama.

Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2008. He also serves as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007. In addition, he also serves as Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering and PT Surya Artha Nusantara Finance. He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Trisakti University, Jakarta.

Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently also serves as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and previously as Vice President Director since 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He served as Finance Director of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) prior to his appointment as Vice President Director of the same company in 2006.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report76

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Sudirman Maman Rusdi

Direktur / Director

Simon Collier Dixon

Direktur / Director

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1991), Direktur PT Gaya Motor (1996-2010), Direktur Technical, Engineering & Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010–2013 dan terpilih kembali untuk periode 2013–2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian periode 2013-2015. Beliau meraih gelar S1 (Bachelor) Business Administration dari Universitas Terbuka Jakarta.

Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan & Akutansi, Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi & Hubungan Investor, dan Sistem & Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan juga Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers.

Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan anggota dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.

Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since March 2010. He also serves as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. Starting his career in PT Astra Daihatsu Motor in 1978, he then served as General Manager Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1991), Director of PT Gaya Motor (1996-2010), Director of Technical, Engineering & Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) and Vice President Director of PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). He also served as Chairman of Gaikindo for the 2010-2013 period and was reelected for the 2013-2016 period. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he serves as Deputy Chairman for the Industry Sector in the Indonesian Chamber of Commerce for the 2013-2015 periods. He is a Bachelor of Business Administration from the Indonesia Open University.

An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Finance & Accounting, Corporate Planning, Corporate Treasury & Investor Relations, and Information Systems & Technology. He also serves as Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance and is Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance. Previously, he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a partner.

He holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia, and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 77

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Johannes Loman

Direktur / Director

Suparno Djasmin

Direktur / Director

Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun 2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur PT Astra Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor. Beliau menyelesaikan studi di Universitas Katholik Parahyangan, tahun 1984.

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance dan pernah menjabat sebagai Deputy Director in Charge ASMO 3 (non-Toyota) dan CEO Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation dan Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, selain pernah menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing PT Astra CMG Life. Beliau bergabung dengan Astra sejak tahun 1987.

Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian & Teknologi, Jurusan Nutrisi & Teknologi Makanan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986.

Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2011. He is also a Commissioner of PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009, and PT Federal International Finance since 2007. In addition, he also serves as President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor. He joined Astra in 1984 and previously held the position of CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda Motor. He graduated from the Parahyangan Catholic University, in 1984.

Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He also serves as Commissioner of PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance and previously served as Deputy Director in Charge of ASMO 3 (non-Toyota), CEO of Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation and Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. He has also held the position of Director of Sales & Marketing PT Astra CMG Life. He joined Astra in 1987.

He obtained his Bachelor’s degree from Faculty of Agriculture & Technology, majoring in Food Technology & Nutrition, Bogor Agriculture Institute in 1986.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report78

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau menjabat sebagai Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group selain menjabat sebagai Komisaris Utama pada beberapa anak usaha grup Astra seperti, PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara dan PT Toyofuji Logistics Indonesia. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Harjaya Infrastruktur, Wakil Komisaris PT Astratel Nusantara dan PT Intertel Nusaperdana. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama pada PT United Tractors Tbk dan Direktur pada PT Astra Graphia Tbk. Selain itu beliau pernah bertugas di jajaran manajemen pada berbagai fungsi di PT Astra International Tbk. Mulai bergabung di Astra pada tahun 1982.

Beliau menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 dari Institut Pertanian Bogor, Fakultas Mesin Pertanian (FATETA) pada tahun 1982. Beliau juga menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Program Ekstension Ekonomi pada tahun 1987, selain mengikuti program beasiswa dari Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation di Jepang.

Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He serves as Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group in addition to his position as President Commissioner of several Astra Group subsidiaries, such as PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara, and PT Toyofuji Logistics Indonesia. Previously he served as President Commissioner of PT Marga Harjaya Infrastruktur, and Vice Commissioner of PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana. He has also served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk and Director of PT Astra Graphia Tbk. In addition, he has held management positions in several functions of PT Astra International Tbk. He joined Astra in 1982.

He graduated with a Bachelor’s degree from Bogor Institute of Agriculture, Faculty of Agriculture Engineering (FATETA) in 1982. He also graduated from the University of Indonesia, Faculty of Economics Extension Program in 1987, and went to Japan as a scholarship recipient from Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation, Japan.

Board of Directors’ ProfileProfil Direksi

Bambang Widjanarko Santoso

Direktur / Director

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 81

Capital Market Supporting Institutions

Information Access

Lembaga Penunjang Pasar Modal

Akses Informasi

aKses InFormasI INFORMATION ACCESS

Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui:

Information for investors, latest news, general information on the Company is accessible through:

alamat Kontak Contact Address

Investor Relations Group Treasury and Investor Relations

Kantor Pusat PT Astra International Tbk Gedung B Lantai 7

Jl. Gaya Motor Raya No 8Sunter II, Jakarta, 14330

www.astra.co.id

[email protected]

[email protected]@ai.astra.co.id

Telp (62-21) 652 2555Fax (62-21) 653 04957

akuntan Publik Public Accountant

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network)Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6

Jakarta 12940Telp. (62-21) 521-2901Fax. (62-21) 5290-5555

Biro administrasi efek Share Registrar

PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48

Jakarta - 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report82

Human Capital

Sumber Daya Manusia

Petani Garam | Salt Farmeralamsyah raufPemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 83

2014 Performance HighlightsKilas Kinerja 2014

sumber daya manusia merupakan aset utama yang memegang peran bagi pencapaian rencana Perusahaan secara berkelanjutan dan

kinerja yang baik. oleh karena itu, astra merealisasikan investasi pada pengembangan kompetensi sDm selaras dengan program

pengembangan usaha, untuk memastikan bahwa seluruh rencana Perusahaan didukung dengan ketersediaan sDm yang kompeten,

berintegritas dan tepat waktu.

Human capital is the key asset that holds the ultimate role in the Company’s sustainable plan realization and excellent performance. In view of this, Astra’s investment in HC

competence-building is made consistent with business development programs, to ensure that all of the Company’s plans are always supported by competent human capital with

integrity and in a timely manner.

sD/sLtP

sLta

s-1

s-2/2-3

Diploma

SD/SLTP

SLTA

S-1

S-2/2-3

Diploma

19%

59%

14%

0%

8%

Karyawan astra menurut Jenjang Pendidikan

Employees by Education

18-25

36-45

>5546-55

26-35

35%

20%

0%

6%

39%

Karyawan astra menurut usia

Employees by Age

Karyawan astra menurut segmen Bisnis

Employees by Business Segment

otomotif

teknologi Informasi

Jasa Keuangan

alat Berat dan Pertambangan

agribisnis

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya

Automotive

Information Technology

Financial Services

Heavy Equipment and Mining

Agribusiness

Infrastructure, Logistic and Others 43%

1%

13%

13%

24%

6%

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report84

Human CapitalSumber Daya Manusia

Astra kini telah tumbuh menjadi salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia dengan total anak usaha dan entitas asosiasi pada tahun 2014 mencapai 183 perusahaan dan total karyawan mencapai 225.580 orang. Sebuah prestasi pertumbuhan usaha yang cepat dan membanggakan mengingat Astra baru berdiri 57 tahun lalu, yakni bulan Februari 1957.

Astra meyakini prestasi tersebut adalah sumbangsih dari Sumber Daya Manusia, salah satu aset utama perusahaan yang paling berharga. Tentu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memacu dan memberdayakan seluruh karyawan agar mampu berperan serta mendukung pertumbuhan usaha melalui kontribusi yang optimal sesuai kompetensi dan talenta yang dimiliki.

Astra has grown to be one of Indonesia’s most reputable business groups. In 2014, Astra’s subsidiaries and associated entities reached 183 companies, with a total workforce of 225,580 individuals. This reflected rapid and outstanding growth, as Astra was established just 57 years ago in February 1957.

Astra believes that such accomplishment comes from the contribution of its human capital, one of the Company’s fundaments and most valuable assets. Certainly, it is a challenge to encourage and empower all employees to partake in growing the Company’s business by showing optimum contribution in accordance with their competence and talents.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 85

Human CapitalSumber Daya Manusia

Tahun 2014, Astra khususnya dan Indonesia pada umumnya, harus segera mempersiapkan diri untuk segera memasuki tatanan ekonomi baru, yakni pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai berlaku pada tahun 2015. Pemberlakuan MEA 2015 akan membawa Astra kepada lingkungan bisnis yang sangat berbeda, dimana Astra harus siap berkompetisi di tatanan pasar regional ASEAN dengan total populasi 625 juta jiwa, bukan lagi sebatas pasar domestik Indonesia dengan populasi 250 juta jiwa (BPS, 2013).

Lingkungan bisnis baru tersebut mengandung arti, bahwa Astra harus siap dengan kompetensi yang dimilikinya saat ini, dan mengembangkan kompetensi tersebut untuk memberikan level kinerja baru. Astra meyakini akan mampu berperan besar dan tetap tumbuh kuat dalam pasar ASEAN terintegrasi tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir, Astra telah mengantisipasi tantangan sekaligus peluang tersebut dengan mencanangkan diri untuk menjadi “Pride of the Nation” di 2020, perusahaan Indonesia yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap memiliki produk dan layanan yang berkualitas serta mampu bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga secara regional dan global.

Astra telah dan tengah mengimplementasikan strategi pengembangan korporasi yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap yang pelaksanaannya senantiasa dipandu dan dipantau dengan ketat mengacu pada Astra Management System (AMS) yang telah teruji mampu mendukung pertumbuhan usaha selama ini. Sebagaimana diketahui, ada tiga komponen strategi yang diterapkan, yakni Portofolio Roadmap sebagai rancangan strategi pengembangan bisnis, People Roadmap sebagai rancangan strategi sumber daya manusia, dan Public Contribution Roadmap sebagai rancangan strategi kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan.

In 2014, Indonesia in general and Astra in particular had to start the preparation toward a new economic order – the Asean Economic Community (AEC), which will take effect in 2015. MEA 2015 will take Astra to a new business horizon; Astra has to be ready to compete in the ASEAN regional market, which comprises a total population of 625 million people, beyond Indonesia’s market with its population of 250 million (BPS, 2013).

The new business environment means that Astra needs to be ready with the competence that the Company has today, and to build upon that competence to achieve a new level of performance. Astra is confident that it will continue its leadership and strong growth in an integrated ASEAN market. For the last several years, Astra has forestalled this challenge, which also serves as an opportunity, by championing itself as the “Pride of the Nation” by 2020 as an Indonesian company known for its quality products and service as well as competitiveness at the domestic, regional and global level.

Astra is implementing its corporate development plan: the Strategic Triple P-Roadmap, execution of which is guided and monitored rigorously to be consistent with the Astra Management System (AMS) that has been proven to be a strong business growth pillar. There are three strategy components in the roadmap: the Portfolio Roadmap for business development, People Roadmap for human capital development and Public Contribution Roadmap for the Company’s corporate social responsibility programs.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report86

Human ResourcesSumber Daya Manusia

strateGI PenGemBanGan sumBer DaYa manusIaDengan panduan People Portfolio Roadmap, pengelolaan sumber daya manusia Grup Astra mengacu pada sistem dan kebijakan tingkat korporasi yang diturunkan dan diaplikasikan sesuai kebutuhan organisasi di masing-masing perusahaan Astra. Dengan komitmen terhadap filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra selalu konsisten berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Astra bertekad untuk mewujudkan Winning Team dengan bekerja keras berlandaskan komitmen bersama dan bekerja bersama-sama.

Untuk mewujudkan Winning Team Astra, pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan rancangan perencanaan bisnis dan kepemimpinan organisasi. Hal ini didukung dengan langkah-langkah penguatan brand Astra untuk mendapatkan karyawan/bakat terbaik, aplikasi budaya berbasis kinerja, proses pengembangan kader pemimpin masa depan, menciptakan ikatan afiliasi yang kuat dengan karyawan (engagement), dan membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya dirangkul dengan budaya perusahaan yang kuat.

human CaPItaL DeVeLoPment strateGYGuided by the People Portfolio Roadmap, Astra Group’s human capital management entails a system- and corporate-wide policy cascaded and tailored to the respective needs of the different organizations in the group. Committed to the “Winning Concept, Winning System and Winning Team” philosophy, Astra consistently strives to improve the quality of its human capital. Astra is dedicated to having a winning team through hard work founded upon a common commitment.

In the pursuit of achieving a winning team, human capital management integrates human capital strategy, business planning and organizational leadership. This is supported by Astra’s brand-strengthening activities to obtain the best employees and talents, establish a performance-driven work culture, create future leaders and establish strong employee engagement as well as close industrial relations – all underpinned by vigorous corporate culture.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 87

Human CapitalSumber Daya Manusia

Keseluruhan upaya tersebut didukung oleh proses audit internal yang menjaga efektivitas dan kesesuaian realisasi implementasinya, serta upaya untuk memacu proses pengembangan sumber daya manusia yang selaras dengan tuntutan dan pertumbuhan bisnis.

Dalam rangka memastikan ketersediaan dan kecukupan sumberdaya manusia yang unggul guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan pertumbuhan bisnis, Astra memberi perhatian pada tiga komponen utama, yakni: • Education: Pasar yang semakin terintegrasi

secara regional (dalam MEA) maupun global (dalam konteks AFTA dan NAFTA), membuat consumer-behavior berubah dan menuntut penyesuaian kemampuan dibidang teknologi. Astra meyakini hanya melalui pendidikan yang sistemik dan sistematis kita dapat membangun SDM yang mampu berinovasi, menguasai teknologi dan meningkatkan produktifitasnya.

• Enrichment: Astra bertekad mengedepankan talent management sebagai salah satu prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan SDM yang sejalan dengan pertumbuhan bisnis. Astra akan konsisten memberikan tugas dan rotasi untuk mengoptimalisasi potensi para kader, serta membangun kematangan dan pendalaman bidang-bidang bisnis yang berbeda.

• Empowerment: Astra bertekad untuk mempersiapkan, mengasah, dan melahirkan pemimpin bisnis yang handal, dengan cara memberi kesempatan kepada eksekutif muda bertalenta menduduki posisi jabatan bisnis tertentu, agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan prestasinya.

ImPLementasI strateGIStrategi pengembangan sumber daya manusia di tahun 2014, disebut juga Human Capital (HC), merupakan kelanjutan pelaksanaan strategi People Roadmap yang telah digulirkan sejak 2010 dengan sasaran utama menjamin ketersediaan pemimpin yang kapabel di setiap lini. Untuk maksud tersebut, program dan inisiatif dikembangkan dan dilaksanakan

All endeavors of human capital development are complemented by an internal audit process that maintains implementation effectiveness and consistency in business growth.

To ensure that Astra has excellent and capable human capital to further the Company’s competitiveness, to overcome challenges and enable business growth, Astra is particularly focused on three key components:

• Education: an integrated market, both regionally (MEA) and globally (AFTA and NAFTA), shifts consumer behavior and requires a new grasp of technology advancement. Astra believes that it is only through systematic education that it can generate human capital that is able to innovate, master technology and boost productivity.

• Enrichment: Astra is committed to talent-management as one of the main priorities in meeting human capital needs in line with business growth. Astra consistently assigns responsibilities and rotates roles to optimize the potential of individuals as well as build expertise and experience in different business areas.

• Empowerment: Astra is dedicated to preparing, training and generating reliable business leaders by entrusting young and talented executives with certain business responsibilities to further their capacity and achievements.

strateGY ImPLementatIonThe human capital development strategy established in 2014 was built upon the People Roadmap strategy introduced in 2010. The key objective is to ensure that capable leaders are available in all business areas. To that end, programs and initiatives are formulated and implemented in a structured manner and measurable for “specialists” and “generalists”.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report88

Human CapitalSumber Daya Manusia

secara terstruktur dan terukur, baik untuk jalur generalis maupun spesialis. Posisi dan peran HC kantor pusat adalah sebagai enabler bagi terselenggaranya strategi, program dan proses pengembangan HC yang efektif untuk mendukung terlaksananya strategi bisnis untuk mencapai visi perusahaan.

Untuk mendukung tercapainya visi perusahaan 2020, Astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan HC-nya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi tahap-tahap menuju visi 2020 tersebut, berjalan efektif dengan tingkat produktifitas yang mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Program pengembangan tidak hanya ditujukan kepada para pemimpin yang sedang menjabat, tetapi juga ditujukan untuk para kader agar mereka bisa dipersiapkan sejak dini untuk memenuhi tuntutan kecukupan kompetensi, jumlah dan waktu.

astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan sumber daya manusianya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi strategi-strategi menuju visi 2020 secara efektif, dengan tingkat produktifitas yang

mendukung daya saing dan kesinambungan usaha.

Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost

competitiveness and business continuity.

Beragam Program penyegaran telah dilaksanakan untuk jajaran para pemimpin perusahaan, pelatihan teknis juga telah diberikan untuk para penanggung jawab AMS perusahaan grup Astra, sehingga saat ini nilai-nilai operasional perusahaan grup Astra telah selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma. Tim Astra Management System (AMS) juga sudah mengembangkan dan mensosialisasikan panduan pemakaian AMS untuk mendukung strategi bisnis yang mulai memasuki tahap “Building Up to the Next Level”.

HC division in the head office acts as the enabler for effective strategy, program and HC development processes to take place and support business strategies for the realization of the Company’s vision.

In pursuit of its 2020 vision, Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost business continuity and competitiveness. Development programs are available not only for executives in office, but also for potential leaders who are trained early on to ensure they will meet required competence levels, numbers and availability in time.

For Company leaders, various refreshment programs are available as well as technical training for individuals responsible for AMS. Today, the values of Astra Group’s companies are fully aligned with the Catur Dharma philosophy. The AMS team has also developed and disseminated an AMS implementation guide to support the business strategy that has moved to the phase of “Building Up to the Next Level”.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 89

Human ResourcesSumber Daya Manusia

PenGeLoLaan Dan PenGemBanGan human CaPItaLProgram pengelolaan dan pengembangan HC dilakukan secara komprehensif oleh semua fungsi Corporate Human Capital Development (CHCD), sebagai berikut:

rekrutmenSecara garis besar, proses rekrutmen Astra diterapkan dengan sistem desentralisasi. Sehingga, masing-masing perusahaan Astra memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan secara internal dari kalangan karyawan Astra ataupun secara eksternal.

Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon-calon pimpinan Astra masa depan. Disamping melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga melakukan pencarian calon-calon karyawan yang kemudian diikutkan pada program-program penyiapan, seperti: Astra General Program Management Trainee (AGP – MT); Human Resources Trainee (HR Trainee); Legal Trainee; Internal Audit Trainee dan lainnya.

human CaPItaL manaGement anD DeVeLoPmentAll functions of Corporate Human Capital Development (CHDC) carry out comprehensive human capital management and development programs, as follows:

recruitmentIn general, Astra decentralizes its recruitment process, providing each company unit with the flexibility to meet their employee requirement by recruiting Astra’s internal talents or external individuals.

Astra is consistent in its efforts to recruit future leaders of Astra. Aside from regular recruitment programs, the Company also looks for potential employees for its special trainee program, such as Astra General Program Management Trainee (AGP – MT); Human Resources Trainee (HR Trainee); Legal Trainee; Internal Audit Trainee, and others.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report90

Human CapitalSumber Daya Manusia

Proses rekrutmen Astra tetap mengacu pada standar korporasi berdasarkan kriteria 2C: Competence (Kompetensi) yang ditetapkan dalam Astra Leadership Competencies (ALC) dan Character (Karakter/Perilaku) yang sejalan dengan nilai-nilai Catur Dharma. Dengan demikian, diharapkan budaya perusahaan yang sudah dibangun sejak awal pendirian Astra, dapat tetap langgeng. Kegiatan rekrutmen Astra juga dilaksanakan melalui jalinan hubungan dengan kalangan akademisi. Disamping itu Astra juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang sekaligus dinobatkan sebagai Astra Ambassador, dan kesempatan belajar di universitas terkemuka nasional.

Selain itu, sejak 3 tahun terakhir, Astra mengembangkan IT sebagai sarana dalam melakukan proses seleksi terhadap karyawan baru, mengembangkan beberapa alat evaluasi psikologi dan menggunakan pemodelan kuantitatif. Perubahan dalam proses seleksi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hasil dan efisiensi proses. Adapun jumlah permintaan tenaga kerja baru pada tingkat sarjana, kurang lebih sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Untuk memastikan kemampuan HC dalam menjaga keselarasan perubahan lingkungan, pertumbuhan usaha dan pengembangan organisasi, Astra memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas HC melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang berkesinambungan.

Astra merancang program pengembangan kompetensi kepemimpinan dengan terstruktur, komprehensif dan berjenjang sejak tahap awal. Astra menyasar peringkatan kompetensi dasar, manajerial dan kepemimpinan dengan ragam sarana pengembangan yang bervariasi, mencakup program pelatihan, mentoring, rotasi, pengembangan karir, pembinaan kepemimpinan (leadership coaching) dan sesi umpan balik, serta diperkuat dengan

Astra’s recruitment process upholds corporate standards founded upon the 2C criteria: Competence, established in Astra Leadership Competencies (ALC), and Character, in line with Catur Dharma values. Thereby, the corporate culture that has been the thread of Astra since the Company was established will be preserved. Astra’s recruitment strategy also involves partnerships with academia. Furthermore, Astra grants scholarships for students who are also championed as Astra Ambassadors and enrolled in various reputable national universities.

For the last three years, Astra has been developing a new system to support the selection process for new employees, namely IT systems, psychological evaluation tools and quantitative modeling. This new selection process is expected to improve result effectiveness and process efficiency. Meanwhile, demand for new employees at undergraduate level has been consistent from year to year.

Competence training and enhancementTo ensure that its human capital has the agility to adapt to changes in business environment and the ability to sustain business growth as well as organizational development, Astra is strongly committed to building the competence and quality of human capital through continuous training and development programs.

Astra’s leadership competence development programs are designed in a tiered, structured and comprehensive manner. Astra aims to build basic, managerial and leadership competence through a variety of development means, including training, mentoring, assignment rotation, career development, leadership coaching and feedback sessions, with corporate culture material embedded in all programs. The goal is to generate leaders that are developed

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 91

Human CapitalSumber Daya Manusia

konten budaya perusahaan. Tujuannya adalah membentuk sosok pemimpin yang tumbuh dari dalam (groom from within) dengan keseimbangan pengetahuan, pengalaman, kompetensi dan karakter yang tepat dan memadai.

Secara umum pengembangan kompetensi HC dikelola oleh dua pihak, yaitu:• Pusat (AIHO) mengelola beberapa program

bersama (sentralisasi) dengan tujuan untuk membangun kompetensi yang setara, memperkuat jejaring sesama insan Astra, dan menjaga kelestarian budaya Astra. Program-program itu antara lain terkait dengan· Budaya atau kultur (Catur Dharma)· Kepemimpinan (Leadership)· Pengelolaan Sumber daya manusia (HC)· Pengelolaan Sistem manajemen ASTRA

(AMS) • Anak perusahaan grup Astra mengelola

program mandiri (desentralisasi) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing di luar yang dikelola oleh Center. Dalam pelaksanaannya mereka bisa bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Center.

Adapun program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan meliputi.• Astra Leadership Development Programs

(AMDI) Menyelenggarakan program pengingkatan komperensi mulai dari Astra Basic Management Program (ABMP), Astra First-line Management Program (AFMP), Astra Middle Management Program (AMMP), Astra Senior Management Program (AsrMP), Astra General Management Program (AGMP), Astra Executive Program (AEP) dan Astra Advance Executive Program (AAEP).

• Integrated Talent Development (ITD) Sebuah pola pengembangan SDM yang terintegrasi bagi karyawan Astra khususnya para talent dengan mengkombinasikan unsur pelatihan (training), Coaching/mentoring dan Job assignment/rotasi.

from within with an all-round quality of knowledge, experience, competence and character.

Overall, human capital competence development is managed by two entities :• Center (AIHO) manages several centralized

programs to ensure equal competence, strengthen the network of individuals in Astra and preserve Astra’s corporate culture. The programs relate to:

· Corporate culture (Catur Dharma)· Leadership· Human resource management· AMS management

• Under the decentralization approach, Astra’s subsidiaries manage their own human capital programs to meet employee requirements outside programs managed by the AIHO. Subsidiaries may collaborate with various parties, including AIHO.

Competence development programs include:

• Astra Leadership Development Programs (under AMDI) Administering competence-building programs from Astra Basic Management Program (ABMP), Astra First-line Management Program (AFMP), Astra Middle Management Program (AMMP), Astra Senior Management Program (AsrMP), Astra General Management Program (AGMP), Astra Executive Program (AEP) and Astra Advanced Executive Program (AAEP).

• Integrated Talent Development (ITD) An integrated human capital development model for Astra employees, especially talents; the model combines training, coaching/mentoring and job assignment/rotation.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report92

Human CapitalSumber Daya Manusia

• Expert Management & DevelopmentPengembangan SDM Astra untuk para Specialist yang dikembangkan pada area-area tertentu yang telah disepakati bersama.

• Industrial Relation Development Program Sebuah program pengembangan SDM dalam bidang hubungan industrial yang terintegrasi dan komprehensif. Program-program tersebut antara lain IR Talent development program, IR clinic, IR Strategy enhancement dan IR Certification.

• Industrial Relations Update Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk memberikan update kondisi ketenagakerjaan terkini. Forum-forum yang dipergunakan antara lain IR Executive forum, IR Society forum dan IR branch forum.

Selama tahun 2014, melalui AMDI, Astra menyelenggarakan berbagai program pengembangan kompetensi kepemimpinan rutin sebagai berikut: • ABMP : 16 batches (570 peserta)• AFMP : 11 batches (376 peserta)• AMMP : 8 batches (256 peserta)• ASrMP : 3 batches (85 peserta)• AGMP : 1 batch (35 peserta)• AEP : 2 peserta• AAEP : 1 peserta

• Expert Management & DevelopmentAstra’s human capital program for specialists in certain and agreed areas.

• Industrial Relations Development Program Integrated and comprehensive human capital program that focuses on industrial relations. The programs are, among others, the IR Talent development program, IR Clinic, IR Strategy enhancement and IR Certification.

• Industrial Relations Update Structured mechanism providing updates on the latest employment issues. Forum to facilitate the updates are IR Executive forum, IR Society forum and IR branch forum.

In 2014, through AMDI, Astra organized the following routine leadership development programs:

• ABMP : 16 batches (570 participants)• AFMP : 11 batches (376 participants)• AMMP : 8 batches (256 participants)• ASrMP : 3 batches (85 participants)• AGMP : 1 batch (35 participants)• AEP : 2 participants• AAEP : 1 participant

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 93

Human CapitalSumber Daya Manusia

Selain itu, Astra juga melaksanakan berbagai program penunjang, mencakup: • Human Resources Officer Development

Program (HRODP) (3 batch) diikuti oleh 86 peserta.

• Human Resources Manager Development Program (HRMDP) (1 batch) diikuti oleh 13 peserta.

Kemudian, beberapa program pengembangan dilakukan secara khusus sesuai kebutuhan untuk memastikan ketersediaan pemimpin bagi pertumbuhan bisnis Astra, antara lain:• Program Modular untuk manajer dan senior

manajer Astra (7 batch) diikuti oleh 156 peserta.

• Program Benchmarking (2 batch) diikuti oleh 33 peserta

• Program Manajemen Trainee (6 batch) diikuti oleh 72 peserta.

Astra menerapkan sesi umpan balik pada setiap akhir proses pembelajaran, dimana terhadap setiap peserta dilakukan evaluasi mengenai manfaat program serta perubahan positif dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas pelaksanaan program dan pengembangannya.

Beberapa pelatihan khusus yang diselenggarakan dilakukan untuk membantu mempersiapkan kader pemimpin. Berdasarkan hasil assessment, program dikembangkan secara khusus untuk mengatasi isu-isu dalam area pengembangan para peserta.

Tahun 2014 Astra fokus pada tiga area dalam dimensi Astra Leadership Competencies (ALC), yaitu Vision & Business Sense, Leading & Motivating, dan Interpersonal Skill.

Astra mengembangkan inisiatif expert track management program sebagai peluang pengembangan dan jenjang karir bagi karyawan specialist dan generalist. Dalam program ini masing-masing kelompok industri membentuk Expert Commission yang secara kolektif bertanggung jawab dalam mengelola expert di perusahaan masing-masing, dimulai dengan membangun infrastruktur sampai pengembangan karir para expert tersebut.

In addition, Astra also held supporting programs including:• Human Resources Officer Development

Program (HRODP) (3 batches), attended by 86 participants.

• Human Resources Manager Development Program (HRMDP) (1 batch), attended by 13 participants.

There were also special development programs focused on leadership to support Astra’s business growth, including:

• Modular program for Astra’s managers and senior managers (7 batches), attended by 156 participants.

• Benchmarking program (2 batches) attended by 33 participants

• Management Trainee Program (6 batches) attended by 72 participants.

Feedback sessions are held after each course is concluded. During this session, each participant evaluates the program’s benefit and measures the change in terms of knowledge, skills and behavior. Feedback results are used to evaluate the program’s effectiveness and improvement going forward.

Special training is organized for potential leaders; based on assessment results, programs are tailored to address issues in participants’ development.

In 2014, Astra focused on three areas of Astra leadership competencies (ALC), namely vision & business sense, leading & motivating and interpersonal skill.

Astra also carries out the innovative Expert Track Management program. This breakthrough program translates into equal development and career path opportunities for “specialists” and “generalists”. Under this program, each industry group established an Expert Commission that was collectively responsible for managing the experts in their respective companies, from providing infrastructure to overseeing the experts’ career progress.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report94

Program Persiapan KepemimpinanAstra menaruh perhatian khusus pada proses persiapan kepemimpinan perusahaan sebagai bekal utama untuk menjamin keselarasan visi serta keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Dalam proses ini, Corporate Human Capital Development (CHCD) membantu manajemen Astra Kantor Pusat untuk merancang dan melaksanakan program persiapan manajemen (succession planning) di tingkat pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran perusahaan Astra, serta memantau proses yang berjalan untuk memastikan kemajuan yang akurat dan efektif.

Program peralihan dilakukan secara terstruktur dan komprehensif. Dimulai dengan proses pemetaan dari para talent yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap lini organisasi yang kemudian diikuti dengan proses pengembangan yang terintegrasi mulai dari pelatihan, coaching/mentoring sampai pada penugasan (assignment) dan rotasi. Proses tersebut dievaluasi secara berkala dan ditampilkan diagram Replacement Table Chart (RTC) didalam organisasi perusahaan.

Astra melengkapi dengan program executive coaching dimana program Astra Leadership Performance Coaching (ALPC) difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat (CHCD) dengan melibatkan para pejabat eksekutif Astra dan pembimbing yang terakreditasi.

Untuk tahun 2014, sesi coaching program ALPC melibatkan sebanyak 30 pasangan coach dan coachee yang telah ditunjuk sebagai calon-calon pemimpin masa depan Grup Astra. Sedangkan untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih

Leadership ProgramAstra is especially concerned with the Company’s leadership continuity, which is key to the sustainability of the Company’s vision and long-term business goals. The Corporate Human Capital Development (CHCD) supports Astra’s Head Office in designing and implementing corporate-wide management succession planning as well as succession of the top executives of Astra Group companies. CHCD also oversees the ongoing process to ensure accurate and effective progress.

Succession programs are carried out in a structured and comprehensive manner. The process begins with talent mapping, identifying talents with leadership potential across organizations, followed by integrated development programs from training, coaching and mentoring to assignment and rotation. This process is periodically evaluated and a Replacement Table Chart (RTC) diagram is put up in organizations.

Astra complements its leadership programs with executive coaching programs, or Astra Leadership Performance Coaching (ALPC). Facilitated by CHCD, the program engages Astra’s executives and accredited coaches.

In 2014, ALPC coaching sessions consisted of 30 coach and coachee who have been appointed as future leaders of Astra Group. Succession at Board of Directors level entails a far more rigorous and thorough process. It also involves

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 95

Human CapitalSumber Daya Manusia

ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite Nominasi dan Remunerasi yang secara berkala bertemu dalam proses Staff Planning untuk membahas pencapaian dari para direksi maupun kandidat dari Direksi.

manajemen Kinerja, Jenjang Karir dan Inovasi Astra senantiasa mendorong pencapaian kinerja yang terbaik dari karyawan. Oleh karenanya Astra berupaya memotivasi peningkatan kinerja karyawan dengan menjadikannya faktor penting dalam pengembangan jenjang karir dan penerimaan remunerasi, sehingga pada akhirnya memberi dampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan kiprahnya terhadap pembangunan bangsa.

Sistem Penilaian kinerja pada dasarnya berlandaskan pada pencapaian KPI (Key performance Indicators) yang telah disepakati bersama di awal tahun. Selain yang bersifat target-target yang kuantitatif maka penilaian kinerja di Astra juga memperhatian aspek proses berdasarkan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Action). Khusus untuk pimpinan yang telah memiliki staf maka penilaian juga dilihat dari kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola timnya (man management).

Terkait dengan jenjang karir, pada dasarnya akan ditetapkan pada pencapaian performance yang bersangkutan. Proses promosi bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu di awal tahun dan

the role of the Nomination and Remuneration Committee that convenes regularly, discussing staff planning and the performance of the existing Board of Directors, as well as candidate members.

Performance management, Career Path and InnovationAstra always encourages its employees to deliver their best performance. To motivate the employees, Astra links performance to career development opportunities and remuneration, ensuring that employees contribute to the Company’s growth and, in turn, add to the Company’s contribution to the nation.

Performance is measured against achievement of KPI (Key Performance Indicators) agreed at the start of the year. Aside from quantitative targets, performance evaluation in Astra also observes PDCA (Plan-Do-Check-Action)-. For leaders, evaluation includes the leader’s man-management capability.

Career development is determined based on an individual’s performance. Generally, promotion is offered on two occasions every year – the beginning and middle of the year. However,

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report96

Human CapitalSumber Daya Manusia

pertengahan tahun. Walaupun pencapaian performance penting, dalam implementasinya promosi seseorang juga akan dilihat dari kesiapan kandidat yang bersangkutan menduduki posisi yang lebih tinggi.

Selanjutnya salah satu program andalan Grup Astra yang menonjolkan fokus dan semangat untuk memberi karya terbaik adalah InnovAstra. Astra Kantor Pusat menggelar InnovAstra sebagai forum tahunan dimana setiap insan Astra diberi kesempatan yang luas untuk mengaktualisasikan dan menampilkan kemampuan berinovasi melalui proyek kerja yang mengusung berbagai gagasan perbaikan pada kegiatan dan proses operasional sehari-hari.

Berbagai proyek yang telah diperagakan dalam ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi dan diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional dengan hasil perbaikan yang nyata dan berkelanjutan.

Untuk tahun 2014, InnovAstra dengan konsisten mampu menjaring semangat kreativitas yang tinggi dalam lingkup Grup Astra, terbukti dari jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu: • Suggestion Systems (SS) – 693.725 proyek

(2013: 673.027 proyek)• Quality Control Circle (QCC) – 7.006 (2013:

6.477 proyek).• Quality Circle Project (QCP) – 1.055 (2013: 878

proyek)• Business Performance Improvement (BPI) -

104 (2013: 54 proyek)• Value Chain Improvement (VCI) – 28 (2013: 26

proyek)

Paket remunerasiKonsep renumerasi di Astra pada dasarnya masih sama, yaitu berbasiskan konsep 3P yaitu “Pay for Position“, “Pay for person“ dan “Pay for performance“. Bagi setiap karyawan tetap, Astra menyediakan paket remunerasi dan fasilitas yang komprehensif dan bersaing. Astra menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi yang terstruktur dan jelas untuk menjaga keselarasan tanggung jawab dan imbalan yang didapatkan sesuai dengan karakteristik industri dan bisnis yang berbeda. Hal ini juga ditunjang oleh sistem penilaian kinerja yang

performance is not the only aspect considered in career development; evaluation also entails a candidate’s readiness to assume a higher position or role.

One of Astra Group’s leading programs that promote the spirit of achievement is InnovAstra. Organized by Astra’s Head Office, InnovAstra is an annual event that provides wide opportunity for Astra employees to show their innovative ideas through projects that offer improvement in daily operations and activities.

There have been various projects exhibited at this event that were adapted and applied in operational activities, bringing real and sustainable improvements.

In 2014, InnovAstra was able to garner the spirit of creativity within Astra Group, evidenced by the number of projects submitted to the event:

• Suggestion Systems (SS) – 693,725 projects (2013: 673,027 projects)

• Quality Control Circle (QCC) – 7,006 (2013: 6,477 projects).

• Quality Circle Project (QCP) – 1,055 (2013: 878 projects)

• Business Performance Improvement (BPI) - 104 (2013: 54 projects)

• Value Chain Improvement (VCI) – 28 (2013: 26 projects)

remuneration Astra remuneration system is based on the 3P principles; Pay for Position, Pay for Person and Pay for Performance. For permanent employees, Astra offers comprehensive and competitive remuneration as well as facility packages. Astra’s remuneration system and policy is well structured, clear and consistent with an individual’s responsibilities. Remuneration packages are also compatible with the different business and industry characteristics. An objective performance evaluation system is also in place; conducted periodically, the evaluation

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 97

Human CapitalSumber Daya Manusia

dilakukan secara obyektif dan berkala untuk memastikan kesesuaian antara tingkat jabatan dan tugas serta tanggung jawab, sedangkan promosi jabatan karyawan disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki serta pencapaian dan realisasi kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja.

Selain imbalan moneter berupa gaji bulanan, karyawan Astra juga berhak atas berbagai fasilitas dan kemudahan yang membuat hidup lebih sejahtera dan berkembang. Seluruh karyawan tetap mendapatkan fasilitas kesehatan untuk perawatan mata, rawat inap di rumah sakit dan rawat jalan, serta manfaat asuransi jiwa. Dalam hal perawatan kesehatan bagi anggota keluarga, pegawai wanita memiliki hak yang sama seperti halnya pegawai laki-laki. Selain itu, Astra juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor (mobil ataupun sepeda motor), serta beasiswa pendidikan bagi karyawan dan keluarganya.

Astra juga menaruh perhatian besar untuk memberi apresiasi yang berimbang bagi karyawan. Dalam lingkungan kantor Grup Astra disediakan berbagai fasilitas kenyamanan layaknya rumah kedua bagi karyawan, antara lain fasilitas ruang olahraga (fitness center), ruang menyusui bagi para ibu muda yang masih bekerja. Bagi karyawan dengan masa bakti yang panjang, Astra memberikan penghargaan khusus.

ensures that role and responsibilities are consistent. Employees’ promotions are based on competence, performance and achievement revealed during evaluation.

Aside from receiving monthly pay as their monetary reward, Astra’s employees are also entitled to various facilities and conveniences, ensuring that they are prosperous and continually growing. All employees are entitled to health care including eye care, inpatient care at hospitals and outpatient care as well as life insurance coverage. In terms of healthcare extended to family members, female employees are given the same facilities as male employees. In addition, Astra also offers vehicle financing (car and motorcycle) and scholarships for employees and their family members.

Astra makes sure that impartial appreciation of employees is achieved. Astra Group office areas are designed with a number of facilities to provide a comfortable environment that creates a sense of second home for employees, such as fitness centers and nursing rooms for young mothers. Astra also appreciates its long-standing employees with special recognitions.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report98

Human CapitalSumber Daya Manusia

Program PensiunAstra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak. Kebijakan yang mengatur tentang persiapan pensiun dituangkan dalam Peraturan Perusahaan 2014-2015 pasal 90 ayat 1-4, yakni:• Masa Persiapan Pensiun (MPP) diberikan

kepada karyawan untuk mempersiapkan diri memasuki masa pensiun.

• Dua tahun menjelang masa pensiun perusahaan menginformasikan mengenai masa persiapan pensiun (MPP).

• Masa persiapan Pensiun lamanya 6 (enam) bulan dan program persiapan pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

• Pelaksanaan Masa Persiapan Pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

Program pensiun yang diterapkan kepada karyawan:• Diikutkan dalam Dana Pensiun Astra (DPA)

dimana perusahaan menanggung iuran sebesar 6,4% dari upah sebulan, sementara karyawan 3,2% dari upah sebulan.

• Dikutsertakan dalam program Jaminan Hari Tua (JHT) dimana perusahaan menanggung iuran 3,7%, sementara karyawan 2% dari upah sebulan.

Pension ProgramAstra manages its pension fund independently. The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire. The policy that regulates retirement preparation is Company Regulation 2014-2015, article 90, paragraph 1-4, which reads:• Retirement Preparation Period (MPP) is given

to employees prior to retirement.• Two years before retirement, the company

shall provide information on Retirement Preparation Period (MPP).

• Retirement Preparation Period consists of 6 (six) months. Programs conducted during the retirement preparation period are stipulated in separate provisions.

• The implementation of Retirement Preparation Period is stipulated in separate provisions.

Retirement program for employees:

• Employees are registered in Astra Pension Fund (DPA), where the Company covers 6.4% of the monthly premium, and employees cover the remaining 3.2% premium from their monthly salary.

• Employees are registered in Social Security Retirement Benefits (JHT); the Company covers 3.7% of the premium, while employees cover 2% from their monthly salary.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 99

Human CapitalSumber Daya Manusia

Program persiapan pensiun dilakukan bersama dengan Dana Pensiun Astra (DPA) dimana 2 tahun sebelum pensiun karyawan diikutkan dalam program training yang berkelanjutan dan melalui training tersebut karyawan dipersiapkan dengan materi mengenai pengelolaan keuangan dan usaha-usaha yang bisa dilakukan setelah pensiun termasuk persiapan secara mental untuk menghadapi masa pensiun.

Dana Pensiun astraDana Pensiun Astra dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa purna bakti di perusahaan. Astra mengikutsertakan setiap karyawan tetap dalam program yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra (DPA), melengkapi program jaminan hari tua, Jamsostek, yang dikelola Pemerintah.

Selain mengelola dana, DPA juga menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun bagi karyawan yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing karyawan dari segi finansial maupun psikologis.

Koperasi astra International (KaI) Astra mendirikan Koperasi Astra International (KAI) untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota karyawan Grup Astra selama masa bakti kepada Perusahaan. KAI bekerja sama dengan manajemen perusahaan, memfasilitasi penyelenggaraan

The Retirement Preparation Program is administered by DPA. For a period of two years prior to retirement, employees are to participate in a sustainable training program. The training program helps employees by providing material on financial management and entrepreneurial opportunities that they can undertake after retirement as well as mindset setting before they enter retirement.

astra Pension FundThe Astra Pension Fund was established as an enactment of the Company’s great care to employees’ welfare after they conclude their service with the Company. Astra enters all permanent employees to programs managed by Astra Pension Fund (DPA), which complement the government’s social security program, Jamsostek.

Aside from administering the fund, DPA also organizes Retirement Pension Programs for employees. The program is held two years prior to retirement and is tailored to the needs and interests of employees, financially and psychologically.

astra International Cooperative (KaI) Astra established KAI to help improve the welfare of Astra Group employees during their service to the Company. Supported by the Company’s management, KAI facilitates the implementation of various activities and assistance programs for the benefit of members

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report100

and their families, among others short-term loans for various purposes, loans for house deposits and scholarship assistance.

Until end of 2014, KAI disbursed loans to the amount of Rp 323.6 billion (2013: Rp 322.9 billion) and scholarship funds amounting to Rp 4.7 billion (2013: Rp 4.5 billion) covering 3,000 (2013: 2,720) employees’ children. In addition, KAI assisted mortgage approval and handover of a total 1,207 houses (2013: 1,089).

human CaPItaL enGaGement BaseD on roBust InDustrIaL reLatIons Human capital is the most important asset for Astra; it is the vital element that determines a company’s success or failure in realizing its business development plan. Astra fosters a mutually beneficial long-term relationship that applies a proactive and preventive approach; this nurtures a bond and sense of belonging between employee and company, to work in harmony toward ongoing improvement of well being.

Human CapitalSumber Daya Manusia

berbagai kegiatan dan program bantuan yang bermanfaat bagi anggota berserta keluarganya, antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan beasiswa.

Sampai dengan tahun 2014, KAI berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 323,6 miliar (2013: Rp 322,9 miliar) dan dana beasiswa sejumlah Rp 4,7 miliar (2013: Rp 4,5 miliar) bagi 3.000 (2013: 2.720) anak karyawan. Selain itu KAI juga berhasil memproses persetujuan KPR dan melakukan serah terima 1.207 unit rumah (2013: 1.089).

ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL BerDasarKan huBunGan InDustrIaL BerKuaLItasBagi Astra, sumber daya manusia merupakan aset paling penting yang dimiliki, sebagai faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan rencana pengembangan usaha. Astra membina hubungan kerja saling menguntungkan dalam jangka panjang, bersifat proaktif dan preventif, dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa kebersamaan antara karyawan dan perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan

memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah

memasuki masa pensiun kelakAstra manages its pension fund

independently. The Company equips its employees with life skills that are

necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 101

Human CapitalSumber Daya Manusia

Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati (passion) melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik dalam lingkup personal, tim maupun perusahaan tempat mereka bertugas.

Astra juga berupaya untuk terus membina hubungan dua arah yang kondusif dengan serikat pekerja sebagai perwakilan para karyawan yang membela hak mereka. Secara umum Astra mendorong setiap perusahaan di grup untuk dapat memiliki:

1. LKS Bipartit, atau Lembaga Kerjasama Bipartit LKS Bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

2. Mekanisme komplain Mekanisme ini merupakan sebuah SOP dalam penanganan komplain karyawan yang mengakomodir penyaluran komplain serta umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki saluran yang jelas terhadap komplainnya.

Dalam membina hubungan dengan karyawan, seluruh Grup Astra berpedoman pada prinsip kewajaran berlandaskan nilai-nilai luhur Catur Dharma serta norma-norma dan perilaku bisnis dan sosial yang berlaku umum. Astra juga menerapkan Panduan Kode Etik Astra yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam menjalankan kegiatan bisnis, antara lain, mengatur kesetaraan karyawan dalam hal rekrutmen serta peningkatan kompetensi, dan karir, tanpa memandang latar belakang gender, usia, etnik, agama maupun kondisi cacat fisik.

Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing performance targets – whether they be personal, team or Company targets.

Astra also continues to promote a two-way, robust relationship with the trade union that acts as employee representative and advocate of employee rights. In general, Astra urges all companies within its Group to have:

1. Bipartite Cooperation ForumBipartite Cooperation Forum is a forum in a company that facilitates communication and consultation on issues related to industrial relations. Members of this forum are business owners and trade unions that have been registered as the entity responsible for employment issues.

2. Complaint mechanismComplaint mechanisms consist of SOP to handle employee complaints. The SOP covers complaint delivery and feedback, ensuring that employees have a clear, dedicated channel through which to lodge complaints.

In its relationship with employees, Astra seeks to establish reasonable interactions based on the honorable principles of Catur Dharma as well as general business norms and social ethics. Astra applies the Astra Code of Conduct as the primary guideline in business activity implementation. The Code of Conduct assures employee equality in terms of recruitment, skills development and career path, irrespective of gender, age, ethnicity, religion or physical disability.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report102

Human CapitalSumber Daya Manusia

Berbagai program karyawan yang menarik juga menjadi salah satu strategi Astra untuk membina hubungan yang erat dan harmonis dengan karyawan. Semangat kebersamaan, kerja sama dan sinergi lintas divisi, sektor dan jabatan, serta kesempatan untuk penyaluran bakat dan minat individu terus dihembuskan dalam ragam aktivitas yang diselenggarakan seperti Family Day, Pekan Olah Raga dan Seni (PORSE) dan acara-acara penting lainnya.

Beragam program dalam meningkatkan hubungan industrial yang berkualitas membuat karyawan memiliki tingkat engagement yang tinggi terhadap perusahaan sebagaimana ditunjukkan hasil Employee Engagement Survey yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut juga mempengaruhi rendahnya tingkat turn-over karyawan di seluruh unit bisnis Astra.

DemoGraFI KarYaWanSelaras dengan pertumbuhan skala usaha dan bertambahnya jumlah perusahaan di Grup Astra, total karyawan terus bertambah, dari 197.434 orang di tahun 2013 menjadi 225.580 orang di tahun 2014, naik 14%. Untuk tahun 2014, mayoritas status kepegawaian adalah pegawai tetap 158.079 orang (70%), pegawai kontrak 67.168 orang (29,7%) dan ekspatriat 333 orang (0,3%). Sedangkan menurut jenis kelamin, 74% laki-laki, sisanya 26% perempuan.Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut.

Having a variety of unique employee programs in place is one of Astra’s strategies to build solid and harmonious relationships with employees. Esprit de corps, collaboration and synergy that transcends divisions, sectors and titles, as well as opportunities for personal expression of talents and hobbies are always promoted and encouraged through a series of activities, e.g. Family Day, Sports and Arts Week and other important events.

The wide range of programs that further quality industrial relations ensures that employees have a high engagement level with the Company, as reflected by Employee Engagement Survey results conducted periodically. It is also reflected in the low turnover of employees across all business units of Astra.

emPLoYee DemoGraPhYFollowing the growth of business scale and business units under Astra Group, the total number of employees also increased from 197,434 people in 2013 to 225,580 in 2014, or up by 14%. In 2014, the composition of employees by status was made up of 158,079 permanent employees (70%), 67,168 contract employees (29.7%) and 333 expatriates (0.3%). By gender, 74% employees are male and 26% are female.Astra Group’s employee demography is presented as follows.

astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati (work with passion) melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi

mendukung pencapaian target kinerja, baik secara personal maupun teamwork.

Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best

endeavors in realizing performance targets, both personal and team targets.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 103

Human CapitalSumber Daya Manusia

Karyawan Grup astra menurut Jenjang PendidikanAstra Group Employees by Education

SD/SLTP

SLTA

Diploma

S-1

S-2/S-32

201420132012

197,434

86630,478

19,446

124,337

185,850

81828,518

18,947

116,682

225,580

921

32,350

17,128

132,995

22,30720,61542,186

Karyawan Grup astra menurut usiaAstra Group Employees by Age

18-25

26-35

36-45

46-55

>55

201420132012

197,434

36011,52536,434

76,428

185,850

30110,54134,698

70,237

225,580439

14,15544,307

88,826

72,86769,80377,853

Karyawan Grup astra Berdasarkan segmen BisnisAstra Group Employees by Business Line

Otomotif / Automotive

Jasa Keuangan / Financial Services

Alat Berat dan Pertambangan / Heavy Equipment and Mining

Agribisnis / Agribusiness

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya / Infrastructure, Logistic and Others

Teknologi Informasi / Information Technology

201420132012

197,434

13.3811,521

32,346

28,054

27,970

185,850

13,5001,439

28,931

27,690

27,736

225,580

1,555

53,989

29,608

29,108

94,16286,284

97,919

13,401

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report104

Human CapitalSumber Daya Manusia

CorPorate CuLture InternaLIZatIonAstra is a company with a notable history and strong corporate culture. Its Catur Dharma philosophy was inherited by the Company’s founders and has guided the Company since its inception. With time, and as the Company has grown, Astra has emerged as one of the largest national corporations in the country and the noble values continue to be the very fabric of the 183 (2013: 179) companies under Astra Group. Its unique Astra Management System also enables Astra’s future sustainable growth.

The corporate cultures founded upon Catur Dharma principles in essence are an articulation of the required commitment, integrity, dedication and superior competence. By meeting these qualities, all individuals in Astra are able to offer the best service for customers, to work together with respect for every individual and to achieve optimum performance. The socialization and internalization of corporate culture starts from the beginning when employees join Astra, delivered through employee orientation programs, while its dissemination across organizations is continually evaluated and improved. By practicing equality and behavior that are consistent with Catur Dharma principles, the individuals and Astra as a company can be a credit to this nation.

InternaLIsasI BuDaYa PerusahaanAstra memiliki sejarah dan budaya Perusahaan yang kuat dengan filosofi Catur Dharma yang telah diwariskan oleh para pendiri sejak pertama pendirian Perusahaan. Dengan berjalannya waktu dan perkembangan Perusahaan menjadi salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah air, nilai-nilai luhur tersebut terus berfungsi sebagai perekat ikatan pada 183 (2013: 179) perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra, dengan didukung Sistem Manajemen Astra yang unik untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang.

Budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma, pada dasarnya menuntut komitmen, integritas, dedikasi dan kompetensi yang unggul. Dengan demikian, setiap insan Astra akan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi konsumen, kerja sama yang erat dan sikap menghargai setiap individu serta pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan dimulai sejak pertama kali karyawan bergabung dengan Astra melalui program orientasi karyawan, sedangkan implementasinya di seluruh jenjang organisasi terus dievaluasi dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma, diharapkan akan mewujudkan masing-masing individu dan Astra untuk menjadi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 105

Human CapitalSumber Daya Manusia

Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan implementasi budaya perusahaan dalam lingkup Grup Astra yang terus bertumbuh besar dan luas, Astra menilai penting untuk melakukan penguatan budaya perusahaan. Program penguatan terhadap sikap-sikap dasar dan pengembangan nilai-nilai perusahaan dilakukan secara berkala dilanjutkan dengan internalisasi dan sosialisasi secara bertahap kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta merancang mekanisme yang memfasilitasi kelancaran pelaksanaan serta perbaikannya.

Untuk tahun 2014, kegiatan utamanya adalah pelatihan bagi para instruktur yang memegang jabatan sebagai Catur Dharma change agents agar mampu melaksanakan peran sebagai katalis budaya Perusahaan pada masing-masing lini bisnis.

To broaden the effectiveness of understanding and corporate culture implementation in Astra Group, it is always important to strengthen efforts. Periodically, basic attitudes and corporate values are reinforced, followed by gradual internalization and socialization to all individuals in Astra Group. A mechanism is designed to facilitate smooth implementation and improve processes.

In 2014, the key activity is training for trainers who are Catur Dharma change agents to better their role as corporate culture catalysts in their respective business units.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report106

Management Discussion and Analysis

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Menenun Songket | Songket WeavingIsra triansyah

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 107

2014 Performance HighlightsKilas Kinerja 2014

untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan

mendasar yang harus diatasi adalah pengendalian tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi.

As we move into 2015, the challenges that Indonesia faces will be even greater. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to

address such as inflation, the trade balance and investment.

5%

secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia, yang hasilnya bertumbuh

In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy, growing at 5%

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

193,880188,053

162,564

129,038

201,701

Pendapatan BersihNet Revenue

20142013201220112010

Rp

mili

ar /

Rp

bili

on

19,41719,421

17,78514,366

19,181

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas IndukProfit Attributable to Owners of the Parent

20142013201220112010

Rp

216

Final

Interim

152

216

150198

138160

113

216

152*

Dividen per sahamDividend per Share

64666047 64

* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPS bulan April 2015.

Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report108

tInJauan Dan ProsPeK eKonomI InDonesIaDi tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian global masih dalam proses pemulihan, namun belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan seperti sebelum krisis tahun 2008. Pemulihan ekonomi global pun berjalan tidak seimbang; di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus membaik, dilihat dari indikator produksi yang meningkat dan tingkat pengangguran yang menurun. Perbaikan fundamental tersebut membuat Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri kebijakan Quantitative Easing, menarik kembali dana-dana dari program stimulus ekonomi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya Rupiah.

InDonesIa eConomY reVIeW anD outLooKOverall, the global economy in 2014 was still in the recovery stage, and growth has not returned to the level prior to when the crisis started in 2008. This recovery process went well in some parts of the world; the United States, for example, has been showing consistent improvement as evidenced by increasing production volume and declining rates of unemployment. Encouraged by this development, the United States finally decided to conclude its quantitative easing policy, pulling funds from economic stimulus programs employed in the earlier years. This in effect created pressure on foreign currencies including the Japanese yen, the euro and the Rupiah.

Overview

Tinjauan Umum

Pacu Sampan Leper | Sampan Leper RaceFadli suwandiPemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 109

OverviewTinjauan Umum

Disisi lain, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang resesi, sekalipun beberapa kebijakan stimulus ekonomi telah dilaksanakan. India dilain pihak mulai menunjukan perbaikan dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih besar dari tahun sebelumnya.

Kondisi perekonomian yang masih lemah dari beberapa negara tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat.

Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada pada level 8,36%, hanya sedikit lebih rendah dari 8,38% pada tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir Desember 2014 sebesar US$ 111,9 miliar serta kurs rupiah berada pada level Rp 12.440/US$, melemah 2,06% dari Rp 12.189/US$ pada akhir tahun 2013.

Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang tumbuh 5,02%, Indonesia masih lebih baik dari Singapura (2,83%) dan Korea Selatan (3,30%). Selain itu, tingginya permintaan domestik tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

In other parts of the world, the economies of countries in the Eurozone, Japan, China and others were decelerating. In Asia, for the third consecutive time, China’s economy slowed and grew by only 7.4% in 2014. In Japan, the threat of recession remained imminent despite the country’s economic stimulus policies. In the meantime, India was one of the countries that showed improved growth and recorded higher growth levels than the preceding year.

Affected by the less favorable situation in some of these countries, demand for Indonesia’s primary commodities slumped, which caused deficit in Indonesia’s trade balance. This was attributed to, among other things, the energy sector, where fuel imports jumped and subsidies escalated. In November, the Government of Indonesia adjusted fuel prices and consequently inflation rose. Bank Indonesia exerted control over the situation by applying a stringent money policy.

Inflation at the end of the year stood at 8.36%, only slightly lower than 8.38% when 2013 closed. Changes in fuel prices as well as in electricity tariffs were the main and underlying causes that drove the inflation hike. Meanwhile, macro-economic indicators showed the following trend: the benchmark interest rate stood at 7.75%, up from 7.50% at the end of 2013; foreign exchange reserves as of the end of December 2014 stood at US$ 111.9 billion; and the rupiah against the US dollar was at Rp 12,440 per dollar, weakening by 2.06% from Rp 12,189 per dollar at the end 2013.

In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy. Growing at 5.02%, Indonesia still outperformed Singapore (2.83%) and South Korea (3.30%). In addition, domestic demand remained as the backbone of Indonesia’s economy.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report110

Pelemahan pertumbuhan tersebut juga menunjukan masih lemahnya kondisi fiskal nasional, ditandai dengan masih tingginya defisit neraca perdagangan dengan penyebab utama adalah besarnya subsidi energi yang totalnya mencapai angka di atas Rp 400 triliun. Di sisi moneter, langkah BI mempertahankan kebijakan uang ketat secara terukur, membuat perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan rata-rata CAR perbankan sekitar 18%, jauh di atas ketentuan minimal sebesar 8%. Jumlah kredit bermasalah juga berada dikisaran 2%, dibawah ketentuan maksimal 5%.

Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus dipecahkan adalah pengendalian tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. Sebagai upaya menekan deficit trade balance, menekan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai kurs Rupiah Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menerapkan kebijakan tight money policy yang telah dijalankan selama tahun 2014. Kebijakan ini ditempuh sebagai langkah antisipasi tekanan dari faktor eksternal, seperti potensi kenaikan suku bunga The Fed, yang tampak dari peningkatan US Treasury Yield dan penguatan mata uang Dollar, yang dapat mendorong investor untuk memindahkan investasinya dari emerging market (termasuk Indonesia) ke Amerika Serikat.

Hal yang membesarkan hati adalah tingginya indeks kepercayaan konsumen terhadap pemerintah baru. Beberapa program utama yang telah direalisasikan di akhir tahun, diantaranya program pengalihan subsidi BBM untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, termasuk sarana transportasi, ketenagalistrikan dan telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk merealisasikan peningkatan produksi.

However, what Indonesia’s lower growth reflected was in fact the weak state of national fiscal conditions, marked by the large deficit in the trade balance mainly caused by energy subsidies that amounted to over Rp 400 trillion. On the monetary side, Bank Indonesia’s decision to apply a rigorous and measurable monetary policy helped to bolster the base of Indonesian banks, as shown by an average CAR of 18%, far above the 8% minimum requirement. Further, non-performing loans stood at around 2%, lower than the maximum 5%.

As we move into 2015, the challenges will be even greater for Indonesia. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as inflation, the trade balance and investment. To reduce the trade balance deficit, control inflation and maintain currency rates at a favorable level, Bank Indonesia is expected to continue its tight monetary policy that it started in 2014. The policy was necessary to anticipate external pressure such as higher interest rates from the Federal Reserve, as signalled by an increase in US Treasury yields and the strengthening of the US dollar – conditions that may encourage investors to move their investments from the emerging markets (that include Indonesia) to the United States.

However, the level of consumers’ trust in the new government of Indonesia indicates a new hope. An important step was realized toward the end of last year, which was converting the allocation for fuel subsidies to productive sectors in order to spur production capacity, including improving transportation, electricity and telecommunications infrastructure. There are also clear policies in place that address production enhancement.

OverviewTinjauan Umum

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 111

Tekad Pemerintah baru untuk membenahi dan memastikan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut diyakini akan membuat kegiatan ekonomi dapat berlangsung semakin lebih efisien dan dapat mendukung peningkatan kegiatan produksi di seluruh wilayah Indonesia. Langkah tersebut akan lebih memastikan berkembangnya status Indonesia, yang sebelumnya telah masuk ke dalam negara berpendapatan menengah, dengan pendapatan per kapita 2012 sekitar US$ 4.154 (Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank.org), menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita diatas US$ 10.000 di masa mendatang.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengamat perekonomian memperkirakan, kendati di tahun 2015 masih akan menghadapi tantangan yang berhubungan dengan defisit neraca berjalan dan nilai tukar, perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran yang tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun 2014. Keseluruhan tinjauan kondisi ekonomi dan data-data kajian lembaga kredibel tersebut menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang sangat baik. Hal tersebut akan membuka peluang investasi pada berbagai sektor-sektor ekonomi di seluruh Indonesia.

Kondisi dan prospek ekonomi tersebut memberi dampak dan prospek yang berbeda terhadap setiap segmen bisnis yang dijalani oleh Astra. Uraian prospek dari masing-masing segmen usaha sebagai dampak perubahan kondisi usaha dan kondisi ekonomi selanjutnya dijelaskan pada pembahasan masing-masing segmen bisnis terkait.

The determination of the new government to reform and to ensure the availability of basic infrastructure is a positive signal to the economy, sending optimism on efficient economic activities and improved production activities across Indonesia. These steps will certainly provide a strong base for Indonesia to elevate its status; after being recognized as a middle-income country with per capita income of around US$ 4,154 in 2012 (Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank.org), Indonesia is now ready to become a developed country with per capita income of over $ 10,000 in the future.

In view of the above, economic observers project that, despite challenges with regard to the trade balance deficit and currency exchange rate, Indonesia’s economy will grow at levels at least similar to 2014. The overall economic review, supported by data published by credible institutions shows that Indonesia’s economic opportunities going forward will stay sound and lucrative with investment opportunities in various economic sectors throughout the country.

The economic conditions and outlook set the context for all of Astra’s business segments and render different impacts to the businesses. The following section discusses how each business segment operates within the above economic setting and its link to their performance.

OverviewTinjauan Umum

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report112

Business StructureStruktur Bisnis

AutomotiveOtomotif

Financial Service

Jasa Keuangan

Heavy Equipment and Mining

Alat Berat dan Pertambangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 113

AgribusinessAgribisnis

Information Technology

Teknologi Informasi

Infrastructure, Logistics, and Others

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report114

OtomotifAutomotive

astra konsisten mengembangkan portofolio otomotif di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sarana transportasi yang handal dan terjangkau, baik berupa kendaraan roda empat maupun roda dua, yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan beragam aktivitas dengan nyaman, didukung ketersediaan jaringan layanan purna jual yang mengerti akan kebutuhannya.

Astra consistently develops its automotive portfolio in Indonesia to meet the needs of Indonesians for reliable and accessible means of transportation, whether four-wheel or two-wheel. We aim to enable our customers to carry out their day-to-day activities by providing after sales services dedicated to catering to their needs.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 115

Segmen otomotif Astra mengacu pada kegiatan beberapa anak usaha dan afiliasi dibidang produksi, distribusi, dan jasa terkait industri otomotif dengan tiga produk utama, yakni mobil, motor dan suku cadang. Jaminan kualitas produk dan layanan membuat bisnis otomotif Astra dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan mitra yang handal dalam memenuhi kebutuhan alat transportasi bagi keluarga, korporasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.

Astra menawarkan ragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Berbagai merk tersebut diproduksi atau dikelola oleh perusahaan Grup Astra dengan persentase kepemilikan bervariasi. Astra juga memastikan kemudahan jangkauan bagi konsumen untuk pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan dengan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts.

Melalui AstraWorld, Astra menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Setiap tahap pembelian dan kepemilikan kendaraan dibantu dengan berbagai layanan, mulai dari bantuan konsultasi, penawaran fasilitas pembiayaan, perlindungan asuransi serta akses layanan darurat dan penyelesaian keluhan pelanggan.

Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif pengembangan bisnis dengan semangat inovasi yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik serta mempertahankan daya saing dan posisi kepemimpinan dengan reputasi kendaraan Astra sebagai pilihan favorit masyarakat Indonesia. Astra memantapkan jejak inovasinya dalam industri otomotif nasional dengan diluncurkannya dua model kendaraan perdana karya cipta anak bangsa yang dikembangkan

Astra’s automotive segment entails a variety of activities carried out by subsidiaries and affiliates that focus on manufacturing, distribution and other automotive-related services, with three main products: cars, motorcycles and spare parts. Guaranteed product and service quality has made Astra’s automotive business a renowned, trusted and reliable partner in providing means of transportation to families, corporations and the Indonesian public in general.

Astra offers a comprehensive range of options of the latest motor vehicle models that appeal to customers’ needs – from Honda motorcycles to various types and sizes of car and truck from Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot and UD Trucks. These various models and types are manufactured or managed by Astra Group company under different stock ownership. Astra also ensures that customers can easily access the point of sales and maintenance outlets by setting up the largest and most extensive distribution and service network in Indonesia, complemented by Astra’s financing companies that offer both conventional and sharia financing schemes as well as a wide range of spare parts and automotive accessories manufactured by Astra Otoparts.

Through AstraWorld, Astra shows its commitment to always enhancing customer satisfaction and loyalty. Astra seeks to create an end-to-end service experience from consultation assistance to helping customers make buying decisions, offering financing and insurance and providing emergency service, to complaint resolution.

Astra aims to always be at the frontier of innovation, pioneering business development initiatives with the spirit to excel, to be competitive and to attain market leadership by making sure Astra vehicle products are the first choice of Indonesian consumers. Astra marked an innovative achievement in the national automotive industry by launching two cars, the first of their kind created by this nation’s talents within Astra’s internal team and in collaboration

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report116

oleh tim internal Astra, bekerjasama dengan Toyota dan Daihatsu, yaitu Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla.

Komitmen pada kualitas layanan dan inovasi yang diterapkan membuat unit otomotif tetap mampu menunjukan kinerja yang cukup membesarkan hati di tahun 2014 yang penuh tantangan. Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai 614 ribu unit, turun 6% dari 654 ribu unit di tahun sebelumnya, dengan pangsa pasar sedikit menurun dari 53% menjadi 51%. Sementara penjualan sepeda motor Honda kembali mencatatkan kenaikan hingga sebesar 7,5%, dari 4,7 juta unit ditahun 2013 menjadi 5,1 juta unit pada tahun 2014 diiringi kenaikan pangsa pasar dari 61% menjadi 64%. Penjualan produk komponen otomotif juga mengalami kenaikan selaras dengan pertumbuhan volume penjualan mobil maupun motor.

Pada tahun 2014, segmen bisnis otomotif Astra secara keseluruhan membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 1% dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 107,0 triliun. Tingginya tingkat persaingan dan naiknya berbagai komponen biaya, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja, membuat laba bersih segmen otomotif mengalami penurunan menjadi Rp 8,5 triliun, turun 14% dari Rp 9,8 triliun pada tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan bersih di sektor otomotif terhadap total pendapatan bersih Astra, juga terpengaruh, menurun dari 56% pada tahun 2013 menjadi 53%.

Pada pos laba bersih, grup otomotif di tahun 2014 memberi kontribusi sebesar 44% terhadap laba bersih Grup senilai Rp 19,2 triliun.

with Toyota and Daihatsu – Astra Toyota Agya and Astra Daihatsu Ayla.

The commitment to service quality and innovation enabled the automotive unit to record satisfactory results during the challenging 2014. The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614 thousand units, down by 6% from 654 thousand units in the earlier year, while market share drop from 53% to 51%. Meanwhile, sales of Honda motorcycle showed strong growth of 7.5%, rising from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014, while market share increased from 61% to 64%. Sales of automotive components also tracked the growth of sales volumes of both cars and motorcycles.

In 2014, net revenue from Astra automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declined by 1% from Rp 108.0 trillion in 2013. Tough competition and increases across several cost components, including raw material and labor, affected net income performance of automotive segment, which decreased to Rp 8.5 trillion, down by 14% from Rp 9.8 trillion in the previous year. Thus, the automotive segment net revenue contribution to Astra’s consolidated net revenue was also affected and decreased from 56% in 2013 to 53%.

In terms of net income, the automotive group in 2014 accounted for 44% of the Group’s Rp 19.2 trillion in net profit.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 117Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 117

tabel Kepemilikan saham astra di Perusahaan-perusahaan manufaktur otomotif, 2014

Astra Share Ownership in Automotive Manufacturing Companies, 2014namaName

singkatanAbreviation

Persentase Kepemilikan sahamShareholding Percentage

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5%PT Astra Daihatsu Motor ADM 32%PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 45%PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia 75%PT Tjahja Sakti Motor TSM 100%PT Astra Honda Motor AHM 50%PT Astra Otoparts Tbk AOP 80%

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report118

tinjauan Industri otomotif 2014Tahun 2014 merupakan salah satu periode yang penuh tantangan dalam industri otomotif. Seperti disinggung pada uraian tinjauan ekonomi makro, ada empat sebab utama yang membuat permintaan mobil melambat di tahun 2014, dan disaat bersamaan, terjadi peningkatan persaingan antar produsen otomotif nasional. Pertama, menurunnya daya beli konsumen sebagai akibat melemahnya kegiatan perekonomian nasional sebagai dampak belum pulihnya perekonomian global yang dibarengi naiknya harga BBM dan biaya energi lain (listrik dan gas). Pelemahan kondisi ekonomi global juga membuat lemahnya permintaan akan komoditas primer indonesia, seperti hasil perkebunan dan produk mineral primer.

Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah dan ketiga naiknya tingkat suku bunga, yang membuat daya beli konsumen melemah, yang memicu penundaan pembelian barang-barang diluar kebutuhan pokok, termasuk kendaraan. Yang keempat adalah agenda Pemilu nasional yang sempat menciptakan kondisi ketidakpastian dibidang sosial politik yang juga membuat konsumen menunda keputusan pembelian kendaraan.

Seluruh kondisi tersebut membuat realisasi penjualan mobil di Indonesia relatif sama, tidak berubah dari jumlah penjualan di tahun 2013 yang sebesar 1,2 juta unit (sumber: Gaikindo). Pasar mobil nasional masih dimotori oleh pasar kendaraan penumpang (passenger car) yang berkontribusi sekitar 73% dari total penjualan mobil, kemudian diikuti oleh pasar kendaraan komersial sebesar 27%. Salah satu dari produk mobil penumpang yang meramaikan pasar pada tahun 2014 adalah kendaraan ramah lingkungan Low Cost Green Car (LCGC) dan mobil jenis MPV, seperti Toyota Innova, Toyota

automotive Industry review 2014The year 2014 was regarded as an extremely challenging period by the automotive industry. As illustrated in the macro-economic review section, there were four underlying factors that impeded growth of automotive demands in 2014 and at the same time heightened competition in the industry. First, buying power was affected by the sluggish national economy, which was caused by slow recovery in the global economy. At the same time, household costs increased following changes in fuel price and other energy needs (electricity and gas). Global economic condition also affected demand for Indonesian primary commodities such as from the plantation sector and primary mineral products.

The second and third factors were the weakening rupiah exchange rate and increase in the interest rate; with restricted buying power, consumers tended to focus on purchases of primary goods and delay other purchases, including vehicles. The fourth factor was the national elections, which, for a period of time in 2014, created uncertainty in the socio-political sphere and also affected consumers’ buying decisions.

Under the above circumstances, car sales in Indonesia were relatively flat, with insignificant change of volume from 2013, when total sales achieved 1.2 million units (source: Gaikindo). The leading products in the national car market were still passenger cars, which contributed to around 73% of the total car sales volume, while commercial cars contributed 27%. Among the notable passenger car products in the market in 2014 were low cost green car (LCGC) automobiles and MPV types such as the Toyota Innova, Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Commercial-car sales in the meantime were affected by sluggish

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 119

Avanza, dan Daihatsu Xenia. Pelemahan kegiatan perekonomian juga membuat lemahnya permintaan kendaraan komersial seperti truck ringan, truck sedang, pick up dan sebagainya. Secara keseluruhan hanya mobil jenis LCGC saja yang permintaannya di tahun 2014 lalu mengalami peningkatan.

Ditengah melemahnya permintaan, realisasi investasi berupa penambahan kapasitas produksi dan perluasan jaringan pemasaran yang dilakukan para produsen otomotif dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terus berlangsung. Dengan penambahan kapasitas produksi tersebut terjadilah excess supply yang menyebabkan kerasnya persaingan bisnis mobil Indonesia sepanjang tahun 2014.

Pasar sepeda motor domestik juga cukup terpengaruh oleh kurang kondusifnya kondisi perekonomian nasional di tahun 2014 lalu, seperti tercermin pada tingkat pertumbuhan volume penjualan yang lebih rendah. Setelah sebelumnya, di tahun 2013 volume penjualan sepeda motor tumbuh 10% mencapai 7,7 juta unit, pada tahun 2014 volume penjualan hanya tumbuh sekitar 2% mencapai 7,9 juta unit.

Prospek Industri otomotifKondisi industri otomotif di tahun 2014 tersebut diperkirakan masih akan berlangsung di tahun 2015. Realisasi angka penjualan di tahun mendatang diproyeksikan bergerak lambat dalam jangka pendek, sampai dengan terjadinya perubahan makro ekonomi secara fundamental. Realisasi pembangunan infrastruktur dari pengalihan subsidi BBM dan perbaikan kondisi usaha diharapkan dapat membuat perekonomian domestik tumbuh lebih baik. Dilain pihak perbaikan perekonomian global yang sebelumnya berjalan tidak seimbang, diharapkan berlangsung lebih baik, didorong oleh turunnya harga minyak di pasar global, dan didukung oleh keberhasilan program intensif ekonomi di beberapa negara kawasan Asia seperti Cina dan Jepang.

economic activities whereby demand for light trucks, medium trucks and pick-ups, to mention a few, decreased. Overall, across all categories, it was only demand for LCGC cars that showed growth.

Amid low demand, from the supply side initiatives such as production capacity enhancement and expansion of marketing networks carried out by car manufacturers and sole agents entered their commercial stage in 2014. With automakers utilizing their increased production capacity, excess supply was inevitable and predictably drove tight competition in Indonesia’s automobile business throughout 2014.

The motorcycle market was also affected by the adverse economic conditions in 2014, as reflected in lower growth of sales volume. After growing by 10% in 2013 and selling 7.7 million units, in 2014 the sales volume rose by only 2% to 7.9 million units.

automotive Industry outlookAutomotive industry conditions in 2014 are projected to continue into 2015. Realization of sales volume in the coming year is forecast to be flat, at least in the short term, until fundamental changes at the macro-economic level take place. At the national level, infrastructure development as a result of fuel subsidy conversion and an improved domestic situation overall are expected to spur economic growth. Globally, progress is expected to occur across different countries, especially now that global oil prices have decreased and a number of countries in Asia, such as China and Japan, have started to gain success from their intensive economic programs.

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report120

Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kembali pasar otomotif, sehingga mendorong maraknya investasi oleh pemegang merek otomotif internasional di Indonesia yang merefleksikan prospek jangka panjang yang dinilai sangat menjanjikan, dan dapat menjadi kenyataan. Prospek ekonomi Indonesia dalam jangka panjang yang semakin baik serta jumlah populasi penduduk berpenghasilan menengah ke atas yang terus berkembang akan mendorong peningkatan mobilitas yang pada akhirnya membutuhkan dukungan alat transportasi yang memadai.

Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih mencatat tingkat kepemilikan mobil yang relatif rendah saat ini, yaitu 1 mobil untuk setiap 25 orang, atau baru 4% dari populasi penduduk. Di negara lain di kawasan ASEAN, angka ini sudah mencapai 30%. Suatu indikasi bahwa masih tingginya potensi pertumbuhan permintaan otomotif di tahun-tahun mendatang.

Dengan kondisi keterbatasan sarana transportasi umum, kepemilikan mobil di Indonesia bukan hanya bagian dari gaya hidup, melainkan kebutuhan untuk mendukung mobilitas, mendukung kegiatan usaha dan aktivitas lainya. Sehingga permintaan mobil penumpang, utamanya jenis MPV 7 penumpang di masa mendatang tampaknya akan pulih lebih cepat. Mobil-mobil kompak yang termasuk kelompok LCGC tampaknya juga akan tetap diminati di masa mendatang. Sementara pertumbuhan permintaan mobil komersial akan berkorelasi dengan kecepatan pulihnya perekonomian global dan nasional di masa-masa mendatang.

The conditions are also expected to propel the growth of the automotive market and will therefore attract more investment from international automotive companies in Indonesia. This will enable the country to realize its long-term and sizeable potential. Indonesia’s economy in the future is projected to grow, and the middle-income population will also continue to expand, which means greater mobility will be required and convenient means of transportation will become part of the everyday necessity.

Compared with other countries, Indonesia’s car ownership ratio is in fact relatively low, at one car for every 25 people, or only 4% of the country’s population. In other ASEAN countries, the ratio has reached 30%. This indicates that the automotive sector still has ample room for growth in the coming years.

Considering the situation of public transportation, car ownership in Indonesia is not only part of a lifestyle; there is genuine need for cars to support users’ mobility in carrying out their business or other daily activities. Therefore, demand for passenger cars, especially MPVs that can carry up to seven passengers, is projected to recover at a rapid pace. City cars in the LCGC category will also continue to perform notably, while demand for commercial cars will correlate with the speed of global and national economy recovery.

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 121

Pada sisi lain, tingginya biaya bahan bakar minyak, kondisi lalu lintas yang padat dan terbatasnya transportasi publik yang nyaman serta infrastruktur perhubungan yang memadai membuat sepeda motor menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk mendukung mobilitasnya sehari-hari berkat kemudahan bermanuver di jalan-jalan sempit untuk menuju tujuan dengan lebih cepat dan efisien.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat penghasilan yang masih termasuk golongan menengah, menjadikan sepeda motor sebagai pilihan sarana transportasi yang paling ekonomis. Potensi permintaan sepeda motor juga akan berasal dari habisnya masa pakai yang diperkirakan berulang setiap 3-5 tahun sekali, menunjukkan tetap tingginya prospek industri sepeda motor di tahun-tahun mendatang.

Mengingat strategisnya peran alat transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Astra mengalokasikan dana investasi yang memadai untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya di sektor otomotif, dalam bentuk pembangunan fasilitas produksi mobil maupun sepeda motor guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk pendukung transportasi yang berkualitas sebagaimana diuraikan pada penjelasan berikut.

On the other hand, high fuel costs, traffic congestion and the lack of convenient public transportation and adequate transportation infrastructure will drive Indonesian consumers also to rely on motorcycles for their day-to-day activities. Motorcycles are undeniably agile and easily maneuvered in narrow spaces, enabling users to arrive at their destinations quickly and efficiently.

The vast Indonesian population and its middle-income status make motorcycles the most economical means of transportation. Demand for motorcycles will also be driven by a utilization cycle that is estimated to occur every three to five years, which signals a promising outlook for the motorcycle market in the future.

Considering the strategic role of transportation in boosting the economic growth and the wellbeing of the people, Astra allocates sufficient investment funds to enhance its competence and capability in the automotive sector by establishing car and motorcycle manufacturing facilities. Astra aims to meet customers’ needs for quality transportation apparatus, as will be elaborated in the following section.

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai

The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614,000 units

614.000 unit

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report122

Group AutomobileGrup Mobil

astra memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang akan bertumbuh semakin baik, mengingat besarnya potensi

pertambahan penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi di masa mendatang dari total jumlah penduduk yang saat ini

berkisar 253 juta jiwa. Bagi masyarakat Indonesia, kepemilikan kendaraan adalah suatu kebutuhan untuk mendukung mobilitas

dalam melaksanakan beragam aktivitas, baik dalam rangka pelaksanaan tugas maupun untuk berekreasi bersama keluarga.

oleh karena itu, pelemahan permintaan yang membuat persaingan semakin ketat saat ini, tidak mempengaruhi

komitmen astra untuk merealisasikan beragam program investasinya.

astra konsisten memperkenalkan produk-produk baru, menambah kapasitas produksi, menginisiasi penerapan

beragam inovasi untuk meningkatkan kinerja produknya, memperluas jaringan dan menyempurnakan kualitas layanan

purna jual agar semakin dekat dengan para pelanggan setia toyota di Indonesia, memenuhi harapan mereka terhadap

produk-produk kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial berkualitas, stylish dan andal sesuai dengan kebutuhan, sekaligus mengiringi perjalanan Indonesia

membangun masyarakat yang semakin maju dan sejahtera.

With the sizeable growth potential of the middle and high-income population in Indonesia, which at present reaching 253 million people,

Astra believes that Indonesia’s market potential will only grow. For many Indonesians, a private vehicle is a necessity for mobility, enabling

them to carry out any kind of activities for work or leisure purposes.

To that end, despite the declining demand that heightened competition, Astra’s commitment to its investment programs did not

waver.

Astra consistently introduces new products, enhances production capacity, initiates a variety of innovation programs to improve product

performance, expands its network and enhances its after sales service quality. All these efforts are made to strengthen Toyota’s relationship

with its loyal customers across Indonesia, fulfilling their expectations of passenger and commercial cars that are of excellent quality, stylish and apt for their needs. We are dedicated to walking alongside Indonesia,

building the welfare of the people.

Suparno DjasminDirektur / Director

Passenger & Commercial Vehicles

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 123

toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor Corporation (TMC), dengan komposisi kepemilikan saham masing- masing sebesar 51% dan 49%. TAM merupakan agen pemegang merek Toyota di Indonesia.

PemasaranToyota kini semakin berkembang sebagai salah satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia dengan berbagai keunggulan yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan setianya di tanah air. Berbagai keunggulan yang dimiliki Toyota dalam hal kemudahan perawatan, luasnya jaringan layanan yang dilengkapi dengan kemampuannya dalam menawarkan beragam variasi kendaraan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen dalam kategori pasar yang berbeda, serta kemampuan berinovasi untuk terus memperbaharui penawaran produk selaras dengan perkembangan teknologi dan tren di dunia otomotif.

toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) is an entity jointly controlled by the Company and Toyota Motor Corporation (TMC), with ownership composition of 51% and 49%, respectively. TAM is Toyota’s brand-holding agent in Indonesia.

marKetInGToyota continues to grow as one of Indonesia’s leading car brands, offering abundant features of excellence that justly meet the expectations of its loyal customers in the country. Toyota’s outstanding features include easy maintenance, vast service network and availability of a wide selection of car types for all kinds of consumers’ needs and market categories. Toyota also has the unique ability to continuously innovate and reinvigorate its product propositions in line with technological development and trends in the automotive industry.

Kendaraan Penumpang & KomersialPassenger & Commercial Vehicles

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report124

Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan mobil yang berkualitas yang juga selaras dengan perubahan lifestyle, pada tahun 2014, Toyota kembali meluncurkan sebanyak 5 model mobil Toyota dan Lexus baru dan 2 model facelift pada berbagai kelas kendaraan sebagai salah satu inisiatif strategi untuk menjaga posisi kepemimpinan pasar.

Dalam rangka mengatasi kerasnya tingkat persaingan, Toyota berupaya meningkatkan kualitas produk & layanan yang terbaik bagi pelanggan, di seluruh wilayah dan di seluruh segmen pasar – Provide Best Total Customer Ownership Experience – untuk memenangkan loyalitas konsumen.

Secara keseluruhan, Toyota berhasil mempertahankan urutan teratas berdasarkan porsi penjualan mobil nasional. Namun demikian, kerasnya persaingan pasar terutama pada segmen mobil low MPV, menghasilkan realisasi pangsa pasar yang lebih rendah, yaitu 33% dari posisi 35% di tahun sebelumnya.

To meet consumers’ demands for quality cars that are aligned with changes in lifestyle, Toyota and Lexus introduced 5 new models and 2 facelift models in 2014 across various car types as part of Toyota’s strategic initiatives to maintain market leadership.

To stand out amid the rigorous competition, Toyota strives to improve the quality of its products and services, committed to providing the best to customers anywhere in the country and in all market segments – Provide Best Total Customer Ownership Experience - in order to win customer loyalty.

Overall, Toyota was able to maintain its nationwide position of car sales, although stringent market competition did affect some segments, especially low MPV. Low MPV booked a lower market share of 33% from 35% the previous year.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 125Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 125

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report126

Ditengah kondisi usaha yang menantang tersebut TAM konsisten merealisasikan investasinya dalam rangka meningkatkan infrastruktur jaringan distribusi nasional yang tangguh guna memastikan kesempurnaan layanan dan membangun loyalitas serta hubungan berkelanjutan dengan pelanggan dan pemilik kendaraan. Penjualan Toyota dilakukan melalui Toyota Sales Operation (TSO), atau lebih dikenal dengan nama Auto2000, dan 4 dealer utama lainnya untuk memaksimalkan cakupan wilayah operasi di tanah air.

Jaringan distribusi dan layanan service diperluas dengan membuka masing-masing 12 sales outlet dan 12 service outlet baru sehingga total menjadi 276 outlet pada akhir tahun 2014.

FasILItas ProDuKsI toYota

Dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen dan menunjukkan komitmen investasi yang berkelanjutan di masa mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota telah mengumumkan rencana penambahan investasinya di Indonesia yang disampaikan langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing Corporation Jepang, Akio Toyoda bersama lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada tahun 2014, Astra, melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah merealisasikan rencana investasi tersebut.

Beberapa dari rencana invetasi tersebut telah diselesaikan pada awal tahun tahun 2014, meliputi beroperasinya pabrik Karawang II yang memproduksi kendaraan penumpang (passenger car) Etios Valco, Yaris, Vios dan Limo. Selain itu, Astra tengah membangun pabrik mesin di Karawang yang direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2016 dengan kapasitas produksi 216.000 unit per tahun.

In a challenging business climate, TAM consistently realized its investment plans of enhancing national distribution network infrastructure to ensure service excellence, bolster customer loyalty and strengthen relationships with customers and car owners. Toyota Sales Operation (TSO), popularly known as Auto2000, conducts sales of Toyota cars as well as through another four main dealers to maximize market reach throughout the country.

The distribution and service network is expanded with the opening of 12 new sales outlets and 12 new service outlets, totaling 276 outlets by the end of 2014.

manuFaCturInG FaCILItY - toYotaTo anticipate future needs and as evidence of its commitment to sustainable investments, in 2012 Toyota announced its investment plans in Indonesia. The announcement was made by Toyota Manufacturing Corporation President Akio Toyoda, accompanied by representatives of five other companies within Toyota Group. In 2014, Astra through Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) was in the process of realizing the investment plan.

Some parts of the plan were concluded in the beginning of 2014, Karawang II facility has commenced operation to manufacture passenger car models Etios Valco, Yaris, Vios and Limo. In addition, Astra is constructing an engine-manufacturing facility in Karawang. Projected to start operations in 2016, the facility will have a production capacity of 216,000 units per year. Astra is also preparing programs for

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 127

Astra juga sedang mempersiapkan aktivitas pengembangan supplier baik lapis pertama maupun lapis kedua dan ketiga untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi yang ada.

Dengan adanya fasilitas produksi yang baru, total kapasitas produksi Toyota di akhir tahun 2014 adalah sebesar 250.000 unit, tidak termasuk produk Toyota yang juga diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor.

Kapasitas Produksi terpasang astra – mobil Astra Production Capacity – Cars

nama PerusahaanCompany

2013 2014merek Produk

BrandsPT Astra Daihatsu Motor 460,000 530,000 Toyota & DaihatsuPT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 200,000 250,000 Toyota Kijang Innova, Fortuner,

Vios, Limo, Yaris & Etios ValcoPT Isuzu Astra Motor Indonesia 31,000 31,000 Isuzu Elf

KInerJa toYota DI tahun 2014Sepanjang 2014, TAM meluncurkan 5 model mobil Toyota dan Lexus baru serta 2 model facelift, untuk menjawab keinginan konsumen akan emotional design dari sebuah produk serta melengkapi varian Toyota di kelas MPV & SUV. Inovasi-inovasi tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga penjualan beberapa varian mobil tetap meningkat dan Toyota tetap memimpin pangsa pasar mobil Indonesia.

Pada tahun 2014, total penjualan mobil Toyota termasuk merek Lexus mencapai 399.746 unit, turun 8% dari 434.869 unit pada tahun sebelumnya. Komposisi penjualan didominasi oleh Avanza dengan 41% dari total unit penjualan pada tahun 2014, kemudian Toyota Agya dari segmen LCGC dengan 17% disusul oleh Toyota Innova yang mengambil porsi sebesar 14% dan Rush sebesar 7%.

supplier development for first, second and third tier suppliers to be aligned with production capacity enhancement initiatives.

With the addition of the new facility, Toyota’s production capacity at the end of 2014 stood at 250,000 units, exclusive of Toyota products produced at PT Astra Daihatsu Motor facilities.

toYota PerFormanCe In 2014In 2014, TAM launched 5 new Toyota and Lexus models and two facelift models to fulfill consumers’ expectation of products with emotional design and to complement Toyota’s variants in the MPV and SUV segments. The innovations were well received by the market; sales of a number of variants increased and Toyota remained the leader of Indonesia’s car market.

In 2014, the overall sales of Toyota cars, including Lexus brand reached 399,746 units, or decreased 8% from 434,869 units in the previous year. Sales composition consisted of Avanza accounting for 41% of total sales in 2014; Toyota Agya from the LCGC segment with 17%; Toyota Innova with 14%; and Rush with 7%.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report128

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Toyota juga berhasil mencatatkan pertumbuhan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota dari berbagai jenis, dengan volume ekspor per bulan mencapai 160.000 unit.

renCana toYota tahun 2015Menghadapi iklim persaingan yang terus meningkat serta kondisi perekonomian yang masih dibayangi krisis ekonomi global, Toyota akan terus mengedepankan keunggulan operasional sebagai strategi pengembangan bisnis yang berkesinambungan. TAM juga berupaya mempertajam kemampuan beradaptasi dan merespon perkembangan bisnis yang dinamis, termasuk pengenalan model-model mobil baru, penyempurnaan layanan purna jual, penggunaan sistem informasi yang memfasilitasi integrasi data, sistem dan infrastruktur dalam kegiatan operasional, serta menjaga daya saing yang optimal melalui efisiensi biaya dan memaksimalkan kepuasan pelanggan. Seluruh upaya tersebut dielaborasikan kedalam 4 pilar strategi pengembangan, sebagai berikut:

In addition to successfully meeting the needs of the domestic market, Toyota also recorded volume growth in exports of Toyota cars of different types; monthly export volume reached 160,000 units.

toYota PLans For 2015Operational excellence as the backbone of continuous business development strategy is a fundamental element for Toyota to withstand growing competition and endure unfavorable economic conditions stemming from the global economic crisis. TAM will also strengthen its ability to adapt and respond to the dynamic changes in the business environment by introducing new models, refining after sales service networks, utilizing information systems that enable data, system and infrastructure integration within operational activities, maintaining optimum competitiveness through cost efficiency and maximizing customer satisfaction levels. These efforts are encapsulated into four pillars of development strategy:

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 129

1. Strengthen Leadership in All Segments & AreaMemperkuat kepemimpinan di seluruh segmen dan area terutama dalam mendorong image produk Toyota dan memperluas jaringan di seluruh Indonesia.

2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Berusaha memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk dan servis yang terbaik.

3. Strengthen Product StrategyMemperkuat strategi produk yang berfokus pada keunggulan produk-produk Toyota serta mendorong inovasi dalam produk baru yang dibutuhkan pelanggan

4. Reinforce Resources (Business Operation, People, Organization) & Good Corporate GovernanceMenggunakan sumber daya terutama dalam hal SDM, modal, operasi & proses bisnis yang efektif dan infrastruktur IT yang ada sebaik-baiknya untuk melancarkan proses bisnis serta berusaha mengimplementasikan Good Corporate Governance

1. Strengthen Leadership in All Segments & AreasLeadership in all segments and areas is strengthened in particular to bolster the brand image of Toyota products and expand the network across all parts of Indonesia.

2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Striving to provide customer satisfaction through the best products and services.

3. Strengthen Product StrategyProduct strategy focuses on Toyota’s product excellence and innovating new products to meet customers’ needs.

4. Reinforce Resources (Business Operation, People, Organization) & Good Corporate GovernanceTo optimize resources, especially human resources, capital, effective operations & business process and IT infrastructure to enable seamless business operations and implementation of Good Corporate Governance.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report130

Penurunan permintaan baik untuk kendaraan penumpang maupun untuk kendaraan komersial

membuat persaingan semakin ketat.

astra meyakini bahwa kondisi tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya kondisi perekonomian

yang suatu saat akan membaik seiring dengan semakin pulihnya perekonomian global dan semakin stabilnya

kondisi sosial politik di dalam negeri mengiringi terbentuknya Pemerintahan baru yang membawa harapan bagi terjadinya perbaikan perekonomian

domestik.

oleh karena itu, kami berupaya mengatasi kondisi saat ini, sekaligus mengantisipasi pulihnya pasar di masa

mendatang dengan merealisasikan beragam program, meliputi: inovasi produk, perbaikan sistem operasi agar

semakin efisien, peningkatan kompetensi SDM guna memperbaiki produktifitasnya dan penguatan jaringan

pemasaran maupun jaringan layanan purna jual.

Lower demand for commercial and passenger vehicles has resulted in tougher competition.

Astra is certain that these conditions, largely driven by the sluggish economy, will improve in line with global

economic growth and stable domestic social as well as political conditions, while the newly established

government brings new hope for economic betterment.

To that end, we have continued our efforts to overcome challenges while making sure we are ready for a better market environment by realizing a variety of programs,

covering: product innovation, operational system improvement to achieve higher efficiency, human capital

competency enhancement to boost productivity and strengthening marketing and after sales network.

Sudirman Maman RusdiDirektur / Director

Passenger & Commercial Vehicles

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 131

Kendaraan Penumpang & Komersial

Pemasaran

DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Saat ini ADM bertanggung jawab untuk memproduksi kendaraan Daihatsu dan Toyota seperti Xenia dan Avanza, Terios dan Rush, Gran Max, Luxio, Ayla dan Agya. ADM bekerjasama dengan PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO) yang memiliki jaringan sekaligus menyediakan layanan penjualan dan purna jual Daihatsu di Indonesia. Selain memasarkan kelima jenis Daihatsu produksi ADM, DSO juga memasarkan Dahatsu Sirion yang diimpor dari Malaysia. Selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku” seluruh Outlet Daihatsu siap melayani kebutuhan pelanggan dengan kualitas pelayanan layaknya seorang Sahabat.

Sepanjang tahun 2014 Daihatsu menambah lima jaringan Outlet baru, sehingga pada akhir tahun 2014, Daihatsu di Indonesia ditopang oleh 216 Outlet yang terdiri dari 130 jaringan Outlet berstatus VSP (vehicle, service, parts) lengkap melayani penjualan, pelayanan bengkel dan suku cadang, serta 86 jaringan Outlet berstatus V (vehicle) yang hanya melayani penjualan.

marKetInG

DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole brand-holding agent of Daihatsu brand in Indonesia. Today, ADM is responsible for the manufacturing of Daihatsu and Toyota automobiles, such as Xenia and Avanza, Terios and Rush, Gran Max, Luxio, Ayla and Agya. ADM collaborates with PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO), which manages the network as well as providing Daihatsu sales and after sales services in Indonesia. In addition to distributing Daihatsu vehicles manufactured by ADM, DSO also markets Daihatsu Sirion, imported from Malaysia. With the tagline “Daihatsu Sahabatku” (Daihatsu, My Best Friend), all Daihatsu outlets are ready to meet customers’ needs and welcome them with a warm and friendly service.

In 2014, Daihatsu expanded its network by opening five new outlets. In total, by the end of 2014, Daihatsu managed 216 outlets consisting of 130 VSP (vehicle, service, parts) outlets that provide a complete range of service from sales and auto workshops to spare parts; and 86 V (vehicle) outlets that focus on sales.

Passenger & Commercial Vehicles

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report132

Hingga akhir tahun 2014, penjualan Daihatsu 185.226 unit dengan pangsa pasar sebesar 15,3%. Daihatsu menempati posisi kedua terbesar setelah Toyota di pasar mobil Indonesia.

IsuzuProduksi dan pendistribusian mobil Isuzu beserta komponennya ditangani oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai agen tunggal pemegang merek dengan didukung oleh Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai distributor tunggal di tanah air (khusus kategori Light Commercial Vehicle (LCV).

IAMI berkomitmen untuk menyediakan dan melayani segmen konsumen komersial dengan kualitas dan pilihan kendaraan komersil multi fungsi terbaik, melalui dua jenis kendaraan. Jenis yang pertama adalah Light Commercial Vehicle (LCV) yang termasuk di dalamnya adalah Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan

By the end of 2014, Daihatsu car sales reached 185,226 units, with a 15.3% market share. Daihatsu is the second-largest brand in the Indonesian automobile market after Toyota.

IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) as the sole brand-holding agent handles the production and distribution of Isuzu cars and spare parts. IAMI is supported by Isuzu Sales Operation (ISO) as the authorized sole distributor in Indonesia (of Light Commercial Vehicle/LCV category).

IAMI is committed to providing and serving consumers in the commercial segment with quality and the best selection of multi-function commercial vehicle products. IAMI offers two types of vehicles – LCV, which includes Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X; and commercial vehicle/CV, which include Bison

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 133

MU-X. Jenis yang kedua adalah Commercial Vehicle (CV) yang terdiri dari Bison (Pick-up), N-series (Light Truck/kategori 2), F-series (Medium Truck/kategori 3).

Dengan mempertimbangkan potensi pasar SUV-High di Indonesia yang diprediksi mencapai 50.000 unit di tahun 2014, tanggal 18 Agustus 2014 Isuzu meluncurkan produk baru yang dinamai dengan MU-X. Target yang hendak dicapai adalah peringkat penjualan ketiga tertinggi untuk pasar SUV-High di tahun 2018.

Menghadapi ketatnya persaingan dan melemahnya sektor pertambangan sebagai salah satu sektor usaha konsumen Isuzu, ISO menginisiasi strategi melalui program-program yang bersinergi dengan jasa pembiayaan Astra dan customer relationship management.

Selain program-program tersebut, ISO juga menambah jaringan operasionalnya dari 102 outlet pada tahun 2013 menjadi 107 outlet pada tahun 2014. Penambahan outlet ini juga dilengkapi dengan penambahan jaringan gerai suku cadang dari 2.057 lokasi yang melayani pelanggan di 326 kota pada tahun 2013 menjadi 2.228 part shops tersebar di 345 kota di seluruh tanah air.

Di tengah kondisi penurunan pasar kendaraan komersial, pangsa pasar Isuzu terhadap penjualan truk di tingkat nasional relatif bertahan, yaitu untuk kategori Light Truck pangsa pasar sedikit meningkat menjadi 18% dari 17% di tahun 2013, sedangkan untuk segmen truk berukuran sedang pangsa pasar naik menjadi 16% dari 12% di tahun sebelumnya.

(Pick-Up), N-series (Light Truck/category 2) and F-series (Medium Truck/category 3).

Taking into account the market potential of SUV-High in Indonesia, which was projected to reach 50,000 units in 2014, on 18 August 2014 Isuzu launched a new product called MU-X. The target is to be the third-highest selling product in the SUV-High market by 2018.

To overcome rigorous competition and the declining performance of the mining sector, the industry sector of some of Isuzu’s customers, ISO implemented programs in synergy with Astra’s financing services and customer relationship management.

In addition to the programs, ISO also expanded its operational network from 102 outlets in 2013 to 107 outlets in 2014. The addition of outlets was complemented by the opening of new spare parts shops from 2,057 outlets in 326 cities in 2013 to 2,228 part shops in 345 cities in Indonesia.

Despite a contraction in the commercial car market, Isuzu’s market share of national truck sales was fairly stable; the market share in the light-truck category slightly improved, reaching 18% from 17% in 2013, while market share in the medium-trucks category grew to 16% from 12% in the preceding year.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report134

uD trucks PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal nasional untuk produk UD Trucks, dengan didukung oleh UD Trucks Sales Operation (UDSO) sebagai distributor resmi di Indonesia. Untuk menambah jangkauan pemasarannya, UDSO menambah 2 cabang baru pada tahun 2014, sehingga jaringan operasional UDSO mencakup 17 cabang dan 11 dealer lainnya.

Untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah penurunan volume pasar kendaraan komersial, UD Trucks menerapkan beberapa strategi pemasaran, meliputi:• Meningkatkan penjualan dan profitabilitas

dengan mengutamakan penjualan secara langsung (direct sales)

• Penjualan fokus kepada pelanggan B2B (business to business)

• Meningkatkan penjualan after sales service dengan pelayanan bermutu

Pelemahan beberapa sektor ekonomi pengguna produk-produk UD Trucks di tahun 2014 membuat total penjualan truk domestik turun 57%. Pangsa pasar UD Trucks pada segmen kendaraan komersial heavy duty truck juga terpengaruh, mengalami sedikit perubahan menjadi 4% dari 6% di tahun 2013.

uD trucks UD Trucks Sales Operation (UDSO) as the authorized distributor in Indonesia supports PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia), a sole national manufacturer and agent of UD Trucks. To expand its marketing reach, UDSO opened two new branch offices in 2014, reaching a total of 17 branch offices and 11 dealers.

To retain market share amid the declining sales volume of commercial vehicles, UD Trucks applied a number of marketing strategies, including:• Increasing sales and profitability by

emphasizing direct sales• Focusing sales on B2B (business-to-business)

customers• Increasing after sales service and offering

quality services

The drop in several economic sectors of UD Trucks product users in 2014 resulted in a 57% decrease in truck sales. UD Trucks’ market share for the heavy-duty truck segment was also affected; market share declined to 4% from 6% in 2013.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 135

PeugeotBerbagai model mobil bermerek Peugeot disediakan oleh PT Tjahja Sakti Motor (TSM) sebagai importir tunggal dengan didukung kemampuan distribusi Peugeot Sales Operation (PSO).

Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, TSM lebih mengedepankan intensifikasi dan efisiensi operasional jaringan, sehingga jaringan operasional Peugeot dioptimalkan menjadi 10 outlet dari 12 outlet di tahun sebelumnya. Dalam rangka optimalisasi jaringan tersebut, TSM merancang rangkaian program pemasaran dan promosi yang efisien, mencakup:• Bekerja sama dengan perusahaan leasing

menawarkan paket-paket menarik • Kegiatan pameran, test drive event dan

moving exhibition di beberapa lokasi potensial (mall, perkantoran, dll)

• Meningkatkan program CRM kepada pelanggan

• Mengoptimalkan database • Mengoptimalkan saluran komunikasi

yang dimiliki (website, social media) untuk mempromosikan program penjualan

BmWBMW Sales Operation (BSO) merupakan divisi usaha dalam Grup Astra, yang berperan sebagai salah satu dealer resmi merek BMW di Indonesia, dan memiliki hak atas penjualan dan layanan purna jual mobil BMW di Indonesia, bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor tunggal di Indonesia.

BSO menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah bagi pelanggan, terdiri dari jasa pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan di pusat perawatan BMW yang dikelola oleh BSO maupun melalui jasa perawatan kendaraan di rumah (home service), layanan darurat 24-jam di jalan raya, dan penyediaan suku cadang, aksesoris dan merchandise.

PeugeotA variety of Peugeot cars are available under the management of PT Tjahja Sakti Motor (TSM) as the sole importer, supported by the distribution network of Peugeot Sales Operation (PSO).

Addressing challenges in 2014, TSM focused on network intensification and efficiency. Peugeot’s operational network was optimized to 10 outlets from 12 outlets the previous year. To optimize the network, TSM has designed a series of efficient marketing and promotional programs, including:

• Partnership with leasing companies, offering attractive packages

• Exhibitions, test drive events and moving exhibitions at several strategic locations (shopping malls, office areas etc.)

• Enhancing CRM program for customers• Optimizing database• Optimizing existing communication channels

(website, social media) to promote sales programs

BmWBMW Sales Operation (BSO) is a business division of Astra Group and an official BMW dealer in Indonesia. BSO holds dealership rights to sell and provide after sales service for BMW automobiles in Indonesia in cooperation with BMW Indonesia as the country’s sole distributor.

BSO provides a comprehensive range of after sales services that ensures added value for customers, from maintenance and repairs at BMW service centers operated by BSO to home service, 24-hour emergency roadside assistance and supply of spare parts, accessories and merchandise.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 135

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report136

BSO mengelola jaringan yang terdiri dari kantor pusat dan 8 kantor cabang. Ekspansi layanan mulai dilaksanakan ke luar pulau Jawa dengan dibukanya kantor cabang dan pusat perawatan di Makassar. Berbagai program pengembangan tersebut menghasilkan penguasaan pangsa pasar dibandingkan dealer lain sehingga BSO mampu mempertahankan posisi pertama untuk ketiga kalinya di kalangan dealer BMW yakni dengan angka dealer share sebesar 39,3% terhadap total penjualan mobil BMW di Indonesia, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 36,6%.

FasILItas ProDuKsI & KInerJa GruP moBIL tahun 2014

DaihatsuDaihatsu di Indonesia memiliki dua pabrik perakitan kendaraan di Sunter dan Karawang Timur. Hingga akhir tahun 2014, tidak ada penambahan kapasitas baru paska peresmian pembangunan pabrik perakitan di Karawang Timur pada bulan April 2013. Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar

BSO manages a network comprising a head office and eight branch offices. The opening of a branch office and service center in Makassar marked service expansion outside Java. Various development programs have resulted in a strong market position; for the third time, BSO was the market leader, excelling other BMW dealers with a dealer share of 39.3% of total BMW sales in Indonesia. The market share was increased from 36.6% in 2013.

Car GrouP manuFaCturInG FaCILItY & PerFormanCe 2014

DaihatsuIn Indonesia, Daihatsu operates two assembly facilities in Sunter and Karawang Timur. Daihatsu has not enhanced its production capacity since the inauguration of the Karawang Timur plant in April 2013. ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in Indonesia. The Karawang Timur assembly plant

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 137

530.000 unit per tahun, merupakan yang terbesar di Indonesia. Fasilitas produksi di Karawang Timur dilengkapi dengan Pusat Penelitian & Pengembangan (Research & Development Center) Daihatsu yang berdiri diatas lahan seluas 25 hektar, termasuk studio desain beserta test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi jalan ekstrim yang terdapat di tanah air.

Daihatsu telah memanfaatkan seluruh fasilitas rancang bangun di lokasi pabrik tersebut dalam proses pengembangan mobil-mobil baru, baik untuk tujuan pasar domestik maupun ekspor. Fase terakhir pembangunan fasilitas R&D di Karawang Timur tersebut adalah Engineering Center yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2015. Seluruh infrastruktur Pusat Penelitian & Pengembangan ditujukan untuk memelopori inovasi pengembangan produk-produk baru secara mandiri di masa yang akan datang.

Astra Daihatsu Ayla bersama Astra Toyota Agya adalah produk terbaru yang diluncurkan pabrik ADM. Ayla dan Agya adalah generasi pertama dari LCGC dan menjadi pelopor realisasi program pemerintah terkait LCGC. Pada akhir tahun 2014, Ayla dan Agya memiliki tingkat kandungan lokal 87% dan menjadi andalan baru dalam mempertahankan pangsa pasar.

Kedua produk LCGC ini mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia yang memang mendambakan kendaraan dengan harga terjangkau, irit, ramah lingkungan namun tetap stylish. Total penjualan untuk Daihatsu Ayla di tahun 2014 mencapai 40.775 unit.

Sesuai kondisi pasar domestik 2014 dimana volume penjualan relatif menurun (2013: 1.229.916 unit dan 2014: 1.208.019 unit) volume penjualan Daihatsu 2014 pun tidak banyak berubah, yakni mencapai 185.226 unit (2013: sebesar 185.942 unit) namun pangsa pasar Daihatsu mengalami kenaikan dari 15,1% pada tahun 2013 menjadi 15,3% pada tahun 2014. Hal ini merupakan pencapaian Daihatsu karena dapat tetap bertahan pada posisi kedua selama 6 tahun terakhir (2009-2014) ditengah persaingan yang semakin ketat.

is equipped with a research and development center. Occupying 25 hectares of land, the R&D center includes design studios and test courses for vehicles with over 20 simulation scenarios of extreme road conditions that exist in Indonesia.

Daihatsu has been utilizing all facilities in the plant in the process of manufacturing new vehicles for the domestic and export markets. The last phase of the R&D facility development in East Karawang is the engineering center, which is expected to begin operating in 2015. The research & development center is expected to independently pioneer production innovations in the future.

Astra Daihatsu Ayla, launched together with Astra Toyota Agya, is Daihatsu’s latest model. Ayla and Agya are the first generation of low cost green car (LCGC) and a realization of the government’s LCGC program. By the end of 2014, the local content of Ayla and Agya reached 87% and the cars have become the new leading products to retain market share.

Indonesian consumers, who had been expecting an affordable, efficient, eco-friendly car with a stylish design, received LCGC products very positively. As of 2014, there have been 40,775 units of Daihatsu Ayla sold.

The condition of the domestic market in 2014 was reflected in the declining sales volume (2013: 1,229,916 units and 2014: 1,208,019 units), while Daihatsu’s sales volume in 2014 was relatively stable at 185,226 units (2013: 185,942 unit). However, Daihatsu’s market share increased from 15.1% in 2013 to 15.3% in 2014. This signified an achievement, as despite rigorous competition, Daihatsu was able to maintain its market position for the sixth consecutive year (2009-2014).

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report138

IsuzuIAMI memiliki pabrik perakitan dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 31.000 unit. Selain itu, IAMI juga bertindak sebagai distributor untuk produk Isuzu Commercial Vehicle (CV).

Kondisi usaha yang kurang kondusif mempengaruhi realisasi penjualan Isuzu yang banyak menyediakan mobil komersial. Pada tahun 2014, realisasi penjualan mobil Isuzu turun 10% dari 31.527 unit di tahun 2013 menjadi 28.278 unit. Omzet penjualan suku cadang dan komponen ekspor juga mengalami sedikit penurunan yang disebabkan oleh penurunan penjualan pada produk Isuzu Panther dan Isuzu Pick Up di pasar dalam dan luar negeri.

uD trucks UD Trucks berfokus pada penyediaan kendaraan niaga truk yang sesuai dengan kebutuhan di segmen “on road” dan “off road” untuk mengatasi berbagai macam kondisi jalan dengan mesin berkapasitas medium dan mesin berkapasitas heavy duty, melingkupi segmen 4x2R, 4x2T/H, 6x2R, 6x4R dan 6x4T/H.

IsuzuIAMI has an assembly facility with annual production capacity of 31,000 units. In addition, IAMI is also the distributor of Isuzu CV.

Adverse business conditions affected the realization of Isuzu’s sales, which focused on commercial cars. In 2014, Isuzu’s sales dropped by 10% from 31,527 units in 2013 to 28,278 units. The turnover of spare parts and component export were also affected, as sales of Isuzu Panther and Isuzu Pick Up products in the domestic and international market declined.

uD trucks UD Trucks focuses on commercial trucks to meet the needs of customers in the on-road and off-road segments, offering a wide range of vehicles for various road conditions from medium to heavy-duty capacity, including 4x2R, 4x2T/H, 6x2R, 6x4R and 6x4T/H.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 139

Menghadapi pelemahan sektor pengguna produk-produk utamanya, UD Trucks berupaya meningkatkan kompetensinya dalam bidang rekayasa, produksi dan pelayanan pelanggan untuk memberikan solusi transportasi yang handal bagi pelanggan. Dari proses tersebut, pada tahun 2014, UD Trucks meluncurkan produk baru bernama Quester.

UD Quester merupakan truk jenis heavy duty yang mulai dipasarkan pada kuartal keempat tahun 2014. Truk jenis ini diproduksi oleh Volvo UD Trucks (Volvo) yang terkenal dengan produksi mobil-mobil berkualitas tinggi.

Pelemahan sektor pengguna produknya tetap mempengaruhi kinerja penjualan UD Trucks. Sehingga total penjualan UD Trucks di tahun 2014 adalah 854 unit, turun 56,5% dari 1.965 unit di tahun 2013.

PeugeotUntuk tahun 2014, Peugeot tidak mengeluarkan produk baru, tetapi lebih fokus pada penetrasi pasar atas produk-produk yang sudah ada. Persaingan yang semakin ketat dan pelemahan

To tackle the decline in sector performance of its main users, UD Trucks strived to improve its competence in engineering, production and customer service to provide reliable transportation solutions. The endeavors resulted in Quester, a new product of UD Trucks launched in 2014.

The marketing of UD Quester, a heavy-duty truck, started in the fourth quarter of 2014. This truck is manufactured by Volvo UD Trucks (Volvo), a reputable manufacturer of high-quality automobiles.

The performance of UD Trucks was affected by the economic contraction of a number of industry sectors. In 2014, sales of UD Trucks reached 854 units, a decrease of 56.5% from 1,965 units in 2013.

PeugeotIn 2014, Peugeot did not release new models, as it focused on the market penetration of existing products. Stringent competition and the weakening exchange rate of the rupiah led to

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report140

nilai tukar membuat total penjualan nasional pada tahun 2014 mencapai 65 unit, turun 76% dibandingkan penjualan sebanyak 270 unit pada tahun 2013.

BmWKondisi ekonomi kurang kondusif yang umumnya memengaruhi permintaan mobil-mobil niaga maupun mobil penumpang lain, tampaknya tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan mobil-mobil sedan premium. Oleh karenanya dalam rangka merespon kebutuhan konsumen setianya akan produk mobil premium berkualitas prima, pada tahun 2014 BMW memperkenalkan 10 model mobil premium baru dan 6 model facelift.

Sejauh ini pasar merespon dengan cukup positif terhadap penambahan model baru ini, terutama di seri-seri yang baru pertama kali diluncurkan seperti seri 4 dan M4, seri-seri backbone seperti seri 5 dan seri segmen SUV seperti X5. Hal ini terlihat dengan tingginya animo pasar khususnya selama periode launching.

Selaras dengan tumbuhnya pasar mobil premium yang mencapai kisaran 7,4%, pada tahun 2014, BSO berhasil menjual 1.000 unit mobil, atau naik 11.1% dibandingkan 900 unit di tahun 2013.

total national sales of 65 units in 2014, a drop of 76% from 270 units sold in 2013.

BmWThe unfavorable economic situation impacted overall demand for commercial and passenger vehicles, although demand for premium sedans was not significantly affected. Addressing its loyal customers’ expectations of luxury premium cars, in 2014 BMW introduced 10 new designs and 6 facelift models.

Market response, especially during the launching period, has been encouraging, particularly for newly launched series such as the 4-series and the M4, the backbone 5-series and SUVs, such as the X5.

In line with the growth of the premium car market that reached around 7.4%, in 2014 BSO sold 1,000 units of cars, or up by 11.1% from 900 units in 2013.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalahsebesar

530.000ADM’s assembling capacity todayis 530,000 units per year and is the largest in Indonesia

unit per tahun

merupakan yang terbesar di Indonesia

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 141

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

renCana tahun 2015

DaihatsuPada tahun 2015, DSO berencana menambah 5 Outlet baru sehingga total Outlet akan menjadi 221 Outlet di akhir tahun agar dapat lebih melayani lebih baik pelanggan Daihatsu di seluruh Indonesia. Dengan semangat excellence innovation, DSO akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang terus berubah secara dinamis, sehingga Daihatsu dapat menjadi sahabat bagi bangsa Indonesia selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku”.

IsuzuAstra menargetkan peningkatan volume penjualan Isuzu dengan telah keluarnya produk baru di segmen High SUV, MU-X. Selain itu, peningkatan kualitas layanan purna jual serta sinergi bersama jasa pembiayaan akan semakin intens dilakukan, sekaligus memperkuat nilai-nilai filosofi perusahaan yang mengutamakan pemberian pelayanan terbaik kepada pelanggan di seluruh jajaran karyawan untuk mencapai keunggulan operasional yang lebih baik.

PLans For 2015

DaihatsuIn 2015, DSO plans to open 5 new outlets, amounting to 221 outlets by year’s end. With new outlets, Daihatsu will be able to better serve customers throughout Indonesia. With a spirit of excellence innovation, DSO is committed to product and service quality improvement and to meeting the dynamic needs of customers in its efforts to become the friend of Indonesia and realize its tagline, “Daihatsu Sahabatku”.

IsuzuWith its new product in the SUV-High segment, MU-X, Astra aims to increase Isuzu sales volume. After sales service quality and synergy with financing services will be strengthened and the values of the company’s philosophy will be reinforced, especially with respect to providing service excellence to customers. All employees will be driven to achieve a better operational performance.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report142

uD trucks Untuk tahun 2015, selain berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan solusi transportasi yang handal untuk para pelanggannya, UD Trukcs akan berfokus untuk memasarkan produk baru “Quester”, truk dengan mesin kapasitas 8 liter (medium) untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar di segment “on-road”. UD Trucks akan mulai memasarkan Quester pada kuartal pertama tahun 2015. Truk ini dilengkapi fitur terkomputerisasi yang bisa mengontrol cara pengemudi mengendalikan truk di jalan dan hemat bahan bakar.

PeugeotUntuk dapat terus bersaing di pasar otomotif, Peugeot melalui Astra di tahun 2015 akan berfokus untuk meningkatkan kinerja pada tiga area operasional, yakni pada aspek pemasaran, melakukan program-program penjualan dan meluncurkan produk facelift Peugeot 3008. Pada aspek layanan purna jual, akan meningkatkan kualitas mekanik dan layanan purna jual lainnya seperti proses penerimaan service, paket perawatan berkala dengan harga khusus dan pelayanan body repair. Sementara pada aspek jaringan, berupaya meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan selain melakukan relokasi dari outlet yang ada sekarang ke tempat yang lebih strategis dalam menjangkau pelanggan.

uD trucks In 2015, aside from committing to improving services and providing reliable transportation solutions for its customers, UD Trucks will focus on the marketing of the new Quester trucks, which have an 8-liter engine capacity (medium) to meet the demand of the on-road segment. UD Trucks will start the marketing of Quester trucks in the first quarter of 2015. Quester is equipped with computerized features that can control driving behavior and ensure fuel efficiency.

PeugeotTo continue competing in the automotive market in 2015, Peugeot through Astra will focus on boosting performance in three operations areas, namely marketing, after sales service and networks. In marketing, Peugeot will implement sales programs and launch the Peugeot 3008 facelift product. For after sales service, the quality of mechanics and other services, such as service receipts, regular maintenance with special prices and body repair service, will be improved. In terms of networks, Peugeot will enhance facilities and service quality as well as relocate outlets to more strategic locations.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 143

BmWBSO akan melanjutkan transformasi proses bisnis yang telah dimulai pada tahun 2014, yaitu perubahan culture, perubahan strategi marketing, sales dan after sales ke arah customer intimacy. Selain itu BSO juga berencana memperkuat jaringan layanan dengan melakukan renovasi terhadap beberapa infrastruktur pendukung kegiatan penjualan dan layanan purna jual. Sedangkan dari sisi strategi pemasaran, BSO akan merealisasikan pembuatan sistem Customer Relation Management dan Customer Loyalty Program beserta sistem membership untuk setiap customer sales dan after sales BSO.

BMWBSO will continue its business transformation journey initiated in 2014, directing the company culture as well as marketing, sales and after sales strategies toward customer intimacy. BSO will also strengthen its service network by renovating much of its supporting sales and after sales infrastructure. In terms of marketing strategy, BSO plans to set up the CRM and CLP systems, as well as create a membership system for BSO’s sales and after sales customers.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report144

aoP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. aoP telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di asia tenggara. Dari sisi pangsa pasar, aoP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen oem, di mana aoP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan.

aoP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery (QCD) dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik.

AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. AOP exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases.

AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery (QCD) and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products.

Sudirman Maman RusdiDirektur / Director

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 145

Komponen OtomotifAutomotive Components

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan poduk-produk suku cadang kendaraan mobil maupun sepeda motor yang berkualitas, Astra memiliki anak usaha, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang bergerak di bidang produksi komponen otomotif untuk mobil maupun sepeda motor. AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan saham 80% oleh Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 20,2 triliun.

PemasaranAOP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. Produk komponen yang diproduksi AOP telah digunakan oleh produk-produk sepeda motor ternama seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan produk-produk mobil, seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu. Selain memasok komponen untuk

To meet the needs of customers for quality spare parts for cars and motorcycles, Astra has set up a subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), which focuses on automotive component manufacturing for cars and motorcycles. AOP’s stock is registered on the Indonesia Stock Exchange. Astra has 80% share ownership and AOP’s market capitalization value at the end of 2014 stood at Rp 20.2 trillion.

marKetInGAOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. Components manufactured by AOP are widely used by reputable motorcycle brands such as Honda, Yamaha, Suzuki and Kawasaki as well as car brands such as Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu. Aside from supplying components for the original

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report146

pasar Original Equipment for Manufacturers (OEM), AOP juga menjual variasi produk yang lengkap untuk mengisi segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Ragam jenis produk mencakup seluruh kelompok suku cadang yang dibutuhkan, yakni: Electrical, Engine, Body & Chassis, Power Train dan lain-lain. AOP memasarkan produknya melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 73 distributor per akhir 2014 (50 dealer di area luar Jawa-Bali dan 23 kantor penjualan di area Jawa-Bali), berkembang dari 71 distributor di tahun 2013.

Hingga akhir tahun 2014, AOP juga telah mengelola 336 gerai Shop & Drive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen otomotif, seperti: aki, pelumas dan shock absorber, di seluruh wilayah Indonesia. Outlet ritel suku cadang modern tersebut juga telah dilengkapi layanan 24 jam melalui Call Shop & Drive 5000-15 dan chat online, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan konsep belanja yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen.

equipment for manufacturers (OEM) market, AOP also offers a complete range of products for the replacement market. Its variety of products covers all categories of components, including: electrical, engine, body & chassis, power train and ohers. AOP markets its products through a distribution network made up of 73 distributors as of 2014 (50 dealers outside Java-Bali and 23 sales offices within Java-Bali), from 71 distributors in 2013.

By the end of 2014, AOP managed 336 Shop & Drive outlets, a modern retail network that specifically provides comprehensive automotive component products, such as batteries, lubricants and shock absorbers. The retail network covers all parts of Indonesia and has a 24-hour service -- Call Shop & Drive 5000-15 -- and online chat to address all customer needs. It offers an easy, practical, affordable and accessible experience to customers.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 147

AOP juga giat merealisasikan program promosi dan pemasaran yang komprehensif baik melalui media promosi above the line (ATL) maupun below the line (BTL), untuk memperkuat posisi dan daya saing di pasar serta branding produk merek orisinil AOP seperti produk aki GS Astra dan produk suku cadang pengganti merek Aspira di pasar domestik. Untuk media promosi BTL, AOP merealisasikan beragam program eksibisi maupun customer loyalty program, seperti: Aspira Mega Rewards, incentive, dan special program (diskon dan price). Seluruh upaya pemasaran terintegrasi tersebut membuat AOP mampu mengukuhkan reputasi sebagai distributor komponen otomotif terbesar di tanah air.

Selain berkiprah di pasar domestik, AOP juga telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di Asia Tenggara. Komponen otomotif produksi AOP didistribusikan ke lebih dari 30 negara di kawasan Asia Oceania, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan melalui kantor perwakilan yang terletak di Dubai.

Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan.

KInerJa 2014Pertumbuhan jumlah kendaraan membuat volume dan nilai penjualan AOP meningkat. Nilai penjualan AOP naik 15% dari Rp 10,7 triliun menjadi sebesar Rp 12,3 triliun. Sebesar 52% dari penjualan AOP tersebut dikontribusi oleh pasar OEM, 38% oleh pasar REM, dan 10% dari pasar ekspor.

AOP also consistently carries out a comprehensive line of promotional and marketing programs, using both above the line (ATL) and below the line (BTL) media, aiming to strengthen its market position, competitiveness and brands of AOP original products such as GS Astra battery and Aspira replacement spare parts within the domestic market. In terms of BTL promotions, AOP organizes exhibitions and creates customer loyalty programs, such as: Aspira Mega Rewards, incentives and special programs (discounts and price). Backed by the integrated and comprehensive marketing programs, AOP is able to maintain its reputation as the biggest automotive component distributor in the country.

Aside from focusing on the domestic market, AOP also exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. AOP distributes its products to over 30 countries in the Asia-Oceania, Middle East, Africa, Europe and Latin America regions through its representative office in Dubai, which serves as the hub.

In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases.

PerFormanCe In 2014The rising number of vehicles drove the growth of AOP sales volume and value. AOP sales value rose 15% from Rp 10.7 trillion to Rp 12.3 trillion. As much as 52% of AOP sales came from the OEM market, 38% from the REM market and 10% from the export market.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report148

Namun, kenaikan biaya tenaga kerja, penyesuaian biaya energi (listrik dan gas), pelemahan nilai rupiah dan beberapa komponen biaya lainnya membuat tingkat profitabilitas tertekan, sehingga laba bersih AOP menurun 8% menjadi sebesar Rp 872 miliar pada tahun 2014.

AOP telah berupaya merespon kondisi tersebut dengan merealisasikan berbagai inisiatif pengendalian biaya serta berupaya mengembangkan produk dengan tepat sasaran untuk menjamin peningkatan kinerja keuangan berkelanjutan di masa mendatang.

AOP konsisten mengembangkan skala bisnis melalui dua pendekatan utama, yakni secara organik dan anorganik. Untuk pertumbuhan organik, fokus diarahkan untuk memperkuat kepemimpinan di pasar domestik maupun internasional yang dicapai melalui penguatan hubungan dengan jaringan prinsipal, mitra kerja usaha yang telah berjalan, mitra OEM dan value chain Astra, serta memperluas basis pelanggan. Selain itu, dilakukan penguatan kompetensi produksi dengan mengedepankan optimalisasi dalam bidang pengendalian biaya yang efisien dengan tetap menjaga quality, cost, delivery (QCD) produk kepada para pelanggan.

Sementara untuk pengembangan bisnis secara anorganik, AOP konsisten merealisasikan berbagai kerjasama maupun akuisisi. Berbagai inisiatif pengembangan bisnis di tahun 2014 tersebut membuat AOP berhasil meningkatkan nilai penjualan, selain mendapatkan berbagai penghargaan lokal dan mancanegara.

However, the increase of the minimum wage, energy costs (electricity and gas), the depreciated rupiah and changes in other cost components affected the company’s profitability. AOP’s net profit dropped 8% to Rp 872 billion in 2014.

AOP responded to the conditions by applying various cost control initiatives and carrying out appropriate product development efforts to ensure that its financial performance would grow sustainably in the future.

AOP’s business development is based on two main approaches – organic and non-organic. In terms of organic growth, the focus is to bolster leadership in the domestic and international market by strengthening relationships with principals, existing business counterparts, OEM partners and Astra value chain, and expanding the customer base. In addition, AOP enhanced its production capacity by optimizing efficient cost control while maintaining product quality, cost and delivery (QCD) for customers.

In terms of non-organic growth, AOP’s focus was to realize a number of collaborations and acquisitions. The different business development initiatives carried out in 2014 enabled AOP to boost sales volume. Its efforts were widely recognized through local and international awards that AOP received.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 149

renCana 2015AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery (QCD) dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik. AOP juga bertekad menjadi pemasok utama di pasar regional untuk produk-produk OEM regional, mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar bagi produk suku cadang pengganti/REM di pasar domestik dan memastikan langkah yang semakin kuat di pasar ekspor.

AOP akan konsisten memaksimalkan peran AOP Engineering Development Center dan Winteq untuk mendukung pengembangan bisnis baik dari sisi efisiensi maupun dalam keunggulan produk yang berkualitas.

PLans For 2015AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery (QCD) and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products. AOP also aims to become the main supplier in the regional market for regional OEM products, excel as market leader for REM products in the domestic market and take significant steps in the export market.

AOP will continuously maximize the role of the AOP Engineering Development Center and Winteq to further business development in order to achieve efficiency and superior product quality.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report150

sepeda motor kini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia, mendukung mobilitas konsumen dalam rangka melakukan kegiatan rutin sehari-hari, berekreasi, menjalankan tugas, maupun merintis jalan untuk meraih cita-cita akan masa depan yang lebih baik.

astra honda motor memahami kebutuhan tersebut, membantu mewujudkan mimpi dan cita-cita pelanggan setianya dengan menyediakan produk berkualitas, perawatan yang mudah, didukung jaringan layanan yang mudah dijangkau yang membuatnya menjadi sepeda motor pilihan utama bagi seluruh kalangan, tua maupun muda, baik di pedesaan maupun diperkotaan, sesuai slogan “one heart” yang menggambarkan eratnya hubungan produk dan seluruh jaringan astra dengan para pelanggan setianya.

Motorcycles have become part of the primary needs of Indonesian people, as motorbikes fulfill consumers’ every day mobility needs, to work, for leisure purposes, or to enable them to pave the way toward a better and brighter future.

Astra Honda Motor understands these needs. We are here to see the dreams and aspirations of our loyal customers realized by offering quality products, easy maintenance and an accessible service network – ensuring Honda is the leading choice for motorcycle for everyone from all backgrounds, old and young, in villages and cities alike, as embodied in our “One Heart” slogan that denotes the closeness between our products and the Astra network with all customers who have been with us all the way.

Johannes LomanDirektur / Director

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 151

Astra memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia melalui PT Astra Honda Motor (AHM), perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan (50%) dan Honda Motor Company Ltd. (50%). AHM didukung oleh Honda Sales Operation (HSO) sebagai main dealer yang bertanggung jawab atas operasional penjualan sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan layanan purna jual Honda di Indonesia.

PemasaranKonsistensi AHM dalam melaksanakan terobosan dengan mengeksekusi strategi unggul yang diantaranya mengembangkan dan memasarkan produk skuter matik sebagai produk unggulan menghasilkan posisi kepemimpinan pasar yang semakin kuat, mencapai 64% diakhir tahun 2014. Pengembangan produk sesuai kebutuhan pelanggan, peningkatan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas layanan dan pengembangan jaringan pemasok yang berkualitas merupakan beberapa strategi operasional yang diterapkan secara terintegrasi.

Astra manufactures, distributes and markets Honda motorcycles in Indonesia through PT Astra Honda Motor (AHM), a joint venture established by the Company (50%) and Honda Motor Company Ltd. (50%). AHM is supported by Honda Sales Operation (HSO) as the main dealer responsible for the sales operations of Honda motorcycles, including Honda spare parts and after sales service in Indonesia.

marKetInGAHM consistently creates breakthroughs through the implementation of its superior strategies, including the development and marketing of automatic scooters as a leading product. This results in stronger market leadership, which reached 64% market share at the end of 2014. Product development, capacity enhancement, service quality improvement and supplier network expansion are among operational strategies that are implemented in an integrated manner. The overall operational strategies are supported with reliable marketing

Sepeda Motor HondaHonda Motorcycle

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report152

Business ReviewTinjauan Bisnis

programs, realizing the dreams of Honda’s loyal consumers with a ”One Heart” spirit that makes Honda products so well accepted in the market

AHM offers three motorcycle categories for Indonesian consumers: underbone, AT scooter and sport. Each category comes with a wide variety of choices. To market the products, AHM today operates a reliable network of 29 main dealers throughout Indonesia, 1,818 outlets, over 3,658 AHASS auto workshops and over 7,713 spare parts outlets. Of the 29 main dealers, 11 dealers are part of Honda Sales Operations (HSO) within the Astra Group business network, which contributes 29% of total sales.

Addressing the challenging business conditions in 2014, AHM focused efforts to increase productivity and boost network service quality. This was done through continuous training programs for branch office personnel and technicians as well as emphasizing building service culture by applying service quality standards as a performance indicator.

These programs illustrated the commitment of AHM and Honda to the best after sales services. To boost service standards, AHM strengthened its Honda Customer Care Center network, a unit

Keseluruhan strategi operasional tersebut didukung dengan program pemasaran yang tepat sasaran, yakni mewujudkan mimpi konsumen setia Honda dengan semangat ‘One Heart”, membuat Honda semakin diterima di pasar.

AHM menyediakan tiga kategori sepeda motor untuk pelanggan di Indonesia, yakni: bebek (cub/underbone), skuter matik (AT scooter), dan sport dengan tipe motor yang beragam. Untuk memasarkan produk-produk tersebut AHM saat ini memiliki jaringan handal yang terdiri dari 29 main dealer di seluruh Indonesia, 1.818 outlet, lebih dari 3.658 bengkel AHASS dan lebih dari 7.713 gerai suku cadang. Sejumlah 11 dari 29 main dealer tersebut adalah bagian dari Honda Sales Operations (HSO) dalam jaringan bisnis Grup Astra, yang berkontribusi sebesar 29% dari total penjualan.

Menghadapi kondisi usaha yang menantang pada tahun 2014, AHM memfokuskan upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan jaringan. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan berkelanjutan bagi personel cabang dan teknisi, termasuk penekanan pada tumbuh dan berkembangnya budaya layanan dengan menetapkan kualitas layanan sebagai salah satu butir penilaian kinerja.

Realisasi program tersebut merupakan wujud komitmen AHM dan jaringan Honda terhadap ketersediaan layanan purna jual yang terbaik. Peningkatan standar layanan tersebut

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 153

didukung dengan penguatan jaringan Honda Customer Care Center, unit kerja khusus pada jaringan operasional Honda yang bertugas mempererat hubungan dengan pelanggan di seluruh tanah air. Honda Customer Care Center mengelola contact center sebagai media yang memfasilitasi tersedianya akses bagi pelanggan untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan dan permasalahan lainnya untuk kemudian mengkoordinasikan langkah penanganan.

FasILItas ProDuKsIPada tahun 2014, sebagai respon atas terus meningkatnya permintaan pasar, AHM melanjutkan strategi penambahan dan pembaharuan sejumlah produk yang ditawarkan. Sepanjang tahun 2014, AHM meluncurkan total 16 model baru termasuk 13 perubahan model. Salah satu model baru yang diluncurkan adalah model strategis CBR-150 R, motor sport premium yang diproduksi secara lokal dan menjadi kebanggaan nasional. Disamping itu, AHM semakin intens memperkenalkan inovasi baru pada produk-produknya, seperti penggunaan mesin berteknologi eSP (enhanced Smart Power) yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, sistem full injection (FI), idling stop system (ISS), memasang berbagai fitur keselamatan, termasuk combi brake system (CBS), combined antilock braking system (Combi ABS), side stand switch dan parking brake lock serta menggunakan lampu-lampu LED yang lebih hemat listrik.

Untuk mengantisipasi bertambahnya permintaan, AHM menambah kapasitas produksi dan telah menyelesaikan pembangunan unit pabrik keempat dengan kapasitas 1,1 juta unit per tahun, khusus untuk motor tipe scooter matic, sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per

within Honda operations that is dedicated to closely engaging Honda’s customers throughout the country. Honda Customer Care Center manages a contact center as a conduit for customers to deliver questions, complaints or any other enquiries, and also coordinate follow-up steps.

manuFaCturInG FaCILItYIn 2014, responding to the growing market demand, AHM continued to add and enhance its products. Throughout 2014, AHM launched a total of 16 new models, including 13 revamped models. One of the new models, launched as the anchor product, is CBR-150 R, a premium sports motorcycle produced locally and a national pride. In addition, AHM also actively promotes a wide range of product innovations, such as eSP (enhanced Smart Power) technology in engines that saves fuel consumption and is environmentally friendly; full injection (FI) system, idling stop system (ISS) and a variety of safety features including combi brake system (CBS), combined antilock braking system (Combi ABS), side stand switch and parking brake lock, as well as the use of efficient LED lights.

In order to anticipate the demand, AHM has increased production capacity and has completed the construction of its fourth facility. The new plant has a capacity of 1.1 million units per year and is a dedicated facility for AT scooter motorcycles. In total, AHM’s production capacity now stands at 5.3 million units per annum. This

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report154

Automotive Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Otomotif

tahun. Pabrik baru tersebut dilengkapi dengan teknologi terdepan dan paling efisien. AHM juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk memproduksi tipe sport.

Kapasitas Produksi terpasang astra (motor)Astra Production Capacity (Motorcycles)

PerusahaanCompany

2013 2014ProdukProducts

PT Astra Honda Motor 4,200,000 5,300,000 Honda Scooter, Cub, Sport

KInerJa 2014Penjualan sepeda motor di tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari 7,7 juta unit menjadi 7,9 juta unit, sementara pertumbuhan penjualan Honda adalah 7,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sepeda motor nasional. Penjualan AHM meningkat dari 4,7 juta unit di tahun 2013 menjadi 5,1 juta unit di tahun 2014.

AHM mengintegrasikan empat komponen pemasaran untuk meningkatkan kemampuan daya saing bisnis, yakni: produk yang berkualitas, inovatif dan kompetitif; filosofi pendekatan terhadap kebutuhan pelanggan; penguatan branding dan yang terakhir, ketersediaan jaringan dengan layanan yang berkualitas. Hasilnya adalah AHM berhasil meningkatkan pangsa pasar sepeda motor nasional.

new facility is built with the most advanced and efficient technology. AHM considers realizing its fifth manufacturing facility for the production of sports motorbikes.

2014 PerFormanCeSales of motorcycles in 2014 grew 1.6% from 7.7 million units to 7.9 million units, while sales of Honda motorcycles increased by 7.5%, higher than the national growth. AHM sales were up from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014.

AHM integrated four marketing elements to improve its business competitiveness: quality, innovative and competitive products; customer-needs philosophy; branding reinforcement; and quality network and services. As a result, AHM was able to enhance its motorcycle market share nationwide.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 155

Peningkatan volume penjualan tersebut membuat kinerja keuangan divisi sepeda motor juga meningkat. Selain kinerja operasional dan keuangan, AHM juga mendapatkan berbagai penghargaan, di tingkat lokal dan internasional untuk aspek organisasi, operasional maupun produk, antara lain: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion dan “Satu HATI” di MotoGP.

renCana 2015AHM akan konsisten berupaya memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah yang berkelanjutan secara optimal, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dengan mengimplementasikan strategi cost leadership dan meningkatkan produktifitas untuk mencapai keunggulan daya saing (competitiveness). AHM juga akan konsisten berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan merealisasikan inovasi produk dan membangun kapasitas produksi dengan berinvestasi untuk menambah lini produksi secara terarah dan dengan perhitungan yang tepat.

The increase of sales volume also boosted the financial performance of the motorcycle division. In addition to exceptional operational and financial performance, AHM also received a number of local and international awards that recognized its organizational, operational and product excellence, among others: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion and “Satu HATI” branding at MotoGP.

PLans For 2015AHM will continue efforts to sustainably and optimally capture opportunities from the growth of the middle class, maintain its market position through cost leadership strategy implementation and improve productivity to achieve competitiveness. AHM will consistently endeavor to meet consumers’ demands by realizing product innovation and growing its production capacity by making focused investment in production lines based on accurate calculation.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report156

AstraWorld berperan sebagai mitra berkendara bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program Customer Relationship Management (CRM) bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara, AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah bagi pelanggan otomotif roda empat produksi Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang mempermudah pemilik dan pengguna mobil-mobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi partner dalam program-program CRM yang dijalankan grup Astra, dalam memberikan layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan klien dan pelanggan.

LaYanan Dan JarInGan LaYananAstraworld memiliki tiga kegiatan utama, yakni: Emergency Road Assistance (ERA), Customer Relationship Management (CRM) dan Contact Center.

AstraWorld is the partner of Astra car owners and a partner in the Customer Relationship Management (CRM) program of Astra Group. As the preferred partner for automotive customers, AstraWorld provides added value for owners of automobiles manufactured by Astra through convenient services for owners and users of Astra cars. AstraWorld is also a partner in CRM programs administered by Astra Group, bringing personalized and tailored services to clients and customers.

serVICes anD netWorK

AstraWorld has three key focus areas: Emergency Roadside Assistance (ERA), Customer Relationship Management (CRM) and the Contact Center.

AstraWorld

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 157

Layanan bantuan darurat di jalan atau Emergency Roadside Assistance (ERA) merupakan salah satu layanan yang memberikan memberikan bantuan 24 jam nonstop bagi pelanggan mobil-mobil produksi Astra yang mengalami situasi darurat di jalan. ERA AstraWorld diperkuat armada dan mekanik ahli yang tersebar di 28 kota-kota utama di seluruh Indonesia.

KInerJa 2014Secara keseluruhan, berbagai perbaikan yang dilakukan membuat kinerja penanganan keluhan pelanggan semakin baik. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah kasus keluhan pelanggan yang diterima, peningkatan kecepatan response time layanan serta penyelesaian keluhan yang tepat waktu. Peningkatan kinerja tersebut juga di apresiasi oleh pihak eksternal, ditunjukan oleh raihan berbagai penghargaan bergengsi.

Selama sepuluh tahun berturut-turut, sejak tahun 2005, CALL AstraWorld meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award untuk kategori Automotive 4 Wheels. Di tingkat regional Asia-Pasifik, CALL AstraWorld sebagai salah satu contact center terbaik pada ajang Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 yang berlangsung di Singapura dengan meraih tiga belas medali untuk berbagai kategori.

renCana 2015Untuk tahun 2015, AstraWorld akan terus mengembangkan jumlah titik layanan baru sebagai langkah ekspansi jangkauan layanan ERA pada lokasi-lokasi pembukaan cabang baru oleh bisnis otomotif Astra, selain memperkuat sinergi dengan Grup Astra, di bidang otomotif maupun sektor bisnis lainnya. AstraWorld juga akan memperluas layanan ERA di beberapa kota di Indonesia sehingga pelanggan lebih mudah mendapatkan bantuan.

Emergency Roadside Assistance (ERA) is a service providing 24-hour assistance for Astra car owners who experience an emergency situation on the road. ERA from AstraWorld is delivered by fleets and expert mechanics in 28 main cities across Indonesia.

2014 PerFormanCeOverall, comprehensive improvements that have been taken have been effective in enhancing the quality of complaint handling. This is reflected in the declining number of complaints, increased response time of service and complaint resolutions that were successfully provided within the expected timeframe. The improved performance brought acknowledgements from external parties, evidenced by a number of prestigious awards.

For the tenth consecutive year since 2005, CALL AstraWorld again won the Contact Center Service Excellence Award in the Automotive 4 Wheels category. At Asia-Pacific level, CALL AstraWorld is recognized as one of the best contact centers by the Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 event held in Singapore, winning thirteen medals across different categories.

PLans For 2015In 2015, AstraWorld will continue to expand ERA service coverage by developing new service points in alignment with the locations of new branch offices of Astra’s automotive business. AstraWorld will also strengthen synergy with Astra Group in automotive and other business sectors as well as extend ERA services to other cities in Indonesia so that more customers will be able to access the assistance.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report158

Jasa KeuanganFinancial Service

Portofolio jasa keuangan astra dikembangkan dengan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya.

oleh karena itu dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana kegiatan pengembangannya, seluruh unit dalam segmen jasa keuangan senantiasa mempertimbangkan sinergisme value chain dari kegiatan usaha Grup astra.

Astra’s financial services portfolio is built upon its strategic functions that are to provide financial support and strengthen the business chains of other segments.

With that in mind, all subsets in the financial services segment formulate and implement their business development initiatives by consistently aligning synergy value chain of Astra Group’s range of business activities.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 159

seluruh unit bisnis portofolio jasa keuangan senantiasa memperhitungkan dengan cermat tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dari situasi usaha yang kurang kondusif sebagai dampak pelemahan perekonomian global dan nasional, serta berhasil mengantisipasi kondisi tersebut dengan tetap mampu menunjukkan kinerja sangat baik.

selain itu, beberapa unit dengan kemampuannya dalam mengelola dan memitigasi risiko bahkan mampu mengidentifikasi peluang usaha yang tercipta dan mengembangkan usaha demi menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan.

The companies within the financial services segment always uphold prudence, making thorough considerations of the challenges faced and identifying potential opportunities amid unfavorable business conditions arising from the global and national economic downturn. This segment was able to anticipate all obstacles, as evidenced by its exceptional performance.

Moreover, through strong risk management and mitigation, several business units successfully recognized and developed business opportunities, ensuring sustainable growth in the future.

Gunawan GeniusahardjaDirektur / Director

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report160

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report160

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 161

Segmen bisnis jasa keuangan Astra mengacu pada kepemilikan beberapa perusahaan di bidang keuangan dengan kegiatan spesifik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Portofolio bisnis bidang keuangan terdiversifikasi pada beberapa pilar dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya.

Komitmen untuk senantiasa mengedepankan manajemen risiko yang merupakan kompetensi inti bisnis jasa keuangan Grup Astra, membuat segmen bisnis ini tetap mencatatkan capaian kinerja yang baik di tahun 2014 yang penuh tantangan, seperti tampak dari peningkatan profitabilitas dan kontribusi terhadap kinerja keuangan Grup Astra secara keseluruhan. Tahun 2014, segmen jasa keuangan Astra mencatatkan kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14% dari Rp 13,6 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 15,5 triliun, diiringi dengan peningkatan kontribusi terhadap laba bersih Astra sebesar 11% dari Rp 4,3 triliun menjadi sebesar Rp 4,7 triliun, mencerminkan kontribusi laba terhadap Grup Astra sebesar 25%, naik dari 22% di tahun 2013.

Sampai akhir tahun 2014 tarcatat ada 5 aktivitas di bidang keuangan yang menjadi andalan pengembangan usaha Astra, dengan penjelasan sebagai berikut:

Astra provides financial services through its ownership of several financial companies that offer specific financial services according to their expertise. The financial segment portfolio is diversified and consists of a number of pillars that provide all-round services to meet the segment’s strategic functions of providing financial support and strengthening business chains in other segments.

The commitment to sound risk management underpins Astra Group’s financial services business. As such, the segment performed exceptionally well in 2014 despite the many challenges. This is evident from the growth of profitability and contribution to the overall financial performance of Astra Group. In 2014, Astra’s financial services segment recorded an increase of 14% of net revenue, from Rp 13.6 trillion in 2013 to Rp 15.5 trillion. In the total net profit of Astra, the segment accounted for Rp 4.7 trillion, growing by 11% from Rp 4.3 trillion, while its contribution to Astra Group’s profit rose to 25% from 22% in 2013.

As of the end of 2014, Astra is involved in 5 activities within the financial segment, which are also the leading segments with respect to Astra’s business development, as discussed in the following section.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Segmen Jasa Keuangan Astra mencatat kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14% menjadi

Astra’s financial services segment recorded an increase of 14% of net revenue to Rp 15.5 trillion

15,5triliunRp

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report162

PemBIaYaan moBILAstra memberi kemudahan kepada konsumen pembeli mobil dengan menawarkan ragam paket pembiayaan kepemilikan mobil yang terjangkau melalui Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS).

astra Credit CompaniesACC merupakan gabungan dari lima perusahaan pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. ACC merupakan salah satu mitra penyedia jasa pembiayaan mobil bagi pelanggan.

automoBILe FInanCInGAstra provides convenience for automobile buyers through various affordable automobile financing packages from Astra Credit Companies (ACC) and Toyota Astra Financial Services (TAFS).

astra Credit CompaniesACC is a combination of five financing companies, namely PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama Sedaya Finance. ACC is one of the car-financing partners for customers.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 163

toyota astra Financial servicesTAFS is a company controlled by Astra and Toyota Financial Services Corporation, each with a 50% share ownership. TAFS offers the Toyota’s automobile financing in Indonesia.

motorCYCLe FInanCInGPT Federal International Finance (FIFGroup) started its business by offering conventional and sharia financing to support the retail sales of Honda motorcycles, FIFGroup has extended its products to used-motorcycle financing and consumer financing, including for electronics and household goods, through SPEKTRA.

heaVY eQuIPment FInanCInGSurya Artha Nusantara Finance (SANF) and Komatsu Astra Finance (KAF) offer the heavy equipment financing services.

surya artha nusantara FinanceSANF is a financial services company founded by Astra (ownership: 60%) and Marubeni Corporation (40%). The company focuses on heavy equipment and supporting facility financing. The strategic role of SANF within Astra Group’s business structure is to support the operations of PT United Tractors as the sole distributor of heavy equipment products from Komatsu.

Komatsu astra FinanceKAF is a company that is jointly controlled by Astra Group (through PT Sedaya Multi Investama) and Komatsu Group (through PT Komatsu Indonesia), with a 50% share ownership for each company. KAF’s strategic role in Komatsu’s business in Indonesia is to provide financial support for Komatsu’s customers in Indonesia, specifically by providing financing solutions for investment needs in Komatsu heavy equipment.

toyota astra Financial servicesTAFS adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Astra dan Toyota Financial Services Corporation dengan kepemilikan masing-masing 50%, yang menawarkan pembiayaan mobil Toyota di Indonesia.

PemBIaYaan sePeDa motorPT Federal Internasional Finance (FIFGroup) mengawali usaha dengan menyediakan bisnis pembiayaaan konvensional dan syariah untuk mendukung penjualan ritel sepeda motor Honda, selanjutnya FIFGroup telah mengembangkan produk pembiayaan sepeda motor bekas dan SPEKTRA sebagai kredit barang konsumsi umum, termasuk elektronik dan peralatan rumah tangga.

PemBIaYaan aLat BeratSurya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) menawarkan jasa pembiayaan untuk investasi alat berat para pelanggan Astra.

surya artha nusantara FinanceSANF adalah perusahaan jasa keuangan yang dibentuk oleh Astra (60%) dan Marubeni Corporation (40%) dengan fokus usaha pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung. Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup Astra adalah mendukung pembiayaan alat berat PT United Tractors Tbk sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu.

Komatsu astra FinanceKAF adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Grup Astra (melalui PT Sedaya Multi Investama) dan Grup Komatsu (melalui PT Komatsu Indonesia) dengan kepemilikan masing-masing 50%. Peran strategis KAF dalam bisnis Komatsu di Indonesia adalah untuk memberikan dukungan finansial bagi pelanggan pengguna alat berat Komatsu di Indonesia, khususnya dengan menyediakan alternatif solusi pembiayaan untuk kebutuhan investasi alat berat Komatsu.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report164

PerBanKan Kebutuhan pelanggan Astra akan produk dan jasa perbankan yang lengkap dan berkualitas disediakan melalui PT Permata Bank Tbk (PermataBank). PermataBank adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan dan Standard Chartered Bank, masing-masing sebesar 44,56%, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 17,9 triliun (2013: Rp 13,5 triliun) pada akhir tahun 2014.

PermataBank menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif, dengan fokus bisnis di segmen komersial dan konsumer serta memiliki basis yang kuat di bidang usaha kecil dan menengah (UKM) dan middle market. PermataBank melayani nasabah retail/individual melalui “keluarga” sebagai proposisi penjualan yang unik. PermataBank juga melayani nasabah korporasi maupun institusi melalui model bisnis value chain dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi.

BanKInGThrough PT Permata Bank Tbk (PermataBank), Astra meets the needs of its customers for end-to-end and sound financial products and services. PermataBank is a banking entity with shares listed on the Indonesia Stock Exchange. The Company and Standard Chartered Bank are PermataBank’s majority shareholders, with equal ownership of 44.56%. Market capitalization stood at Rp 17.9 trillion (2013: Rp 13.5 trillion) at the end of 2014.

PermataBank offers innovative and comprehensive banking products and services. It is focused on commercial and consumer segments and has strong small and medium enterprise (SME) as well as middle-market basis. PermataBank serves retail and individual customers through a “family” approach as a unique selling proposition. PermataBank also caters to corporate and institutional customers empowered by its value chain business model combined with the Bank’s capability for integrated transaction banking.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 165

Business ReviewTinjauan Bisnis

GeneraL InsuranCe & LIFe InsuranCeAstra provides services to meet the insurance needs of motor vehicle owners through PT Asuransi Astra Buana, a wholly owned subsidiary by Astra. Asuransi Astra offers a large selection of insurance products, from motor vehicle insurance from Garda Oto, Toyota Insurance and Garda Motor, to health insurance from Garda Medika, as well as commercial and sharia insurance products that are able to give optimum protection for heavy equipment, property, personal accident, transportation, oil and gas, engineering and other commercial protection requirements.

To develop the synergy with other business units and to anticipate future growth opportunities, Astra decided to engage in the life insurance business. The joint venture of PT Astra Aviva Life was established with Aviva International Holdings Limited, a British company with years of experience in the life insurance industry, as part of Astra’s business expansion and an implementation of the Roadmap Portfolio.

Following the establishment, PT Astra Aviva Life, has launched several life insurance products.

asuransI umum & asuransI JIWaAstra memberi layanan untuk memenuhi kebutuhan asuransi bagi pelanggan produk-produk kendaraan bermotor dan masyarakat umum secara luas melalui PT Asuransi Astra Buana, entitas anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra. Asuransi Astra menyediakan beragam produk asuransi yang komprehensif, terdiri dari produk asuransi kendaraan bermotor, yaitu Garda Oto, Toyota Insurance dan Garda Motor, asuransi kesehatan Garda Medika, serta asuransi komersial dan syariah yang memberikan perlindungan yang maksimal untuk alat berat, properti dan kecelakaan diri, pengangkutan, migas, rekayasa dan kebutuhan proteksi usaha komersil lainnya.

Dalam rangka mengembangkan sinergi dengan unit bisnis yang ada dan mengantisipasi peluang pertumbuhan di masa mendatang, Astra memutuskan untuk mulai memasuki bisnis asuransi jiwa. Perusahaan patungan PT Astra Aviva Life didirikan bersama dengan Aviva International Holdings Limited, perusahaan asal Inggris yang telah lama bergerak di bidang industri asuransi Jiwa.

Pasca pembentukan JV tersebut, PT Astra Aviva Life telah meluncurkan beberapa produk asuransi jiwa.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report166

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

Perkembangan di tahun 2014Kondisi industri jasa keuangan di tahun 2014 masih menghadapi tantangan yang berat, baik karena kurang kondusifnya kondisi perekonomian global dan nasional serta karena adanya dampak pengetatan regulasi.

Sebagaimana diketahui, masih belum pulihnya perekonomian global membuat permintaan dan harga produk-produk komoditas primer Indonesia menurun, sementara kebutuhan impor BBM masih tinggi, sehingga Indonesia mengalami tekanan neraca pembayaran yang membuat tersedotnya likuiditas ke luar Indonesia dan sistem perbankan, sementara nilai tukar rupiah melemah.

Upaya Bank Indonesia mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah melalui peningkatan suku bunga acuan (BI Rate), memberi dampak signifikan terhadap kondisi industri jasa keuangan. Naiknya suku bunga acuan selain membuat biaya pendanaan meningkat, memacu masyarakat menyimpan dananya sehingga

Development in 2014The financial services industry in 2014 faced tough challenges for several main reasons, the adverse economic conditions globally and nationally, as well as stricter regulations.

As the global economy has not recovered, demand for and prices of Indonesia’s primary commodities slowed. At the same time, fuel imports remained high. This created pressure on Indonesia’s balance of payment, which triggered fund outflow from Indonesia and the banking system, while the rupiah weakened.

Bank Indonesia strived to overcome the exchange-rate drop by increasing its benchmark interest rate (BI rate), which impacted the financial industry significantly. The increase in the BI rate not only raised costs of funds, but also became an incentive for people to save funds and in effect lowered consumption. As

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report166

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 167

tingkat konsumsi menurun. Hal ini pada akhirnya membuat pertumbuhan permintaan barang-barang konsumsi cenderung turun, termasuk permintaan akan barang-barang sekunder seperti peralatan elektronik dan kendaraan bermotor, sehingga secara agregat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan akan kredit.

Di lain pihak, masih kurang kondusifnya perekonomian global yang berdampak pada tetap rendahnya permintaan dan harga komoditas primer, membuat pelaku industri di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, cenderung menunda rencana investasi barang-modal yakni pembelian alat-alat berat.

Dari sisi regulasi, secara umum pelaku industri jasa keuangan, khususnya pembiayaan retail consumer, masih dalam masa penyesuaian dengan ketentuan LTV (loan to value) yang ditujukan untuk pembiayaan konsumen, khususnya transaksi pembelian aset properti, mobil dan sepeda motor, termasuk pada pembiayaan syariah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan kesehatan sektor keuangan secara luas.

Sesuai aturan tersebut, ketentuan minimum uang muka kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia adalah 30% untuk mobil dan aset properti, serta 25% untuk sepeda motor. Sedangkan untuk pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank mewajibkan uang muka minimum sebesar 25% untuk mobil dan 20% untuk sepeda motor. Pemberlakuan ketentuan tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan permintaan pasar pembiayaan konsumen.

Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku industri jasa keuangan, terutama jasa pembiayaan dan perbankan menghadapi risiko-risiko pelemahan margin, peningkatan NPL dan pelemahan pertumbuhan aset produktif.

a result, demand for consumer goods declined, including for secondary goods such as electronics and motor vehicles. Overall, this condition led to lower economic growth and credit demand.

Furthermore, the unpropitious global economy prolonged the low demand for and prices of primary commodities. Players in the mining, plantation and forestry industries tended to postpone investment in capital goods, specifically the purchase of heavy equipment.

In terms of regulations, in general, players in the financial services industry, especially retail consumer financing, were still adapting to LTV (loan to value) policy, which had been effectuated for consumer financing, especially property, cars and motorcycles as well as sharia financing, with the purpose of improving asset quality and maintaining a healthy financial sector in general.

Pursuant to the regulation, the minimum down payment for car and property purchase is set at 30% of the loan obtained from Indonesian banks, and 25% for motorcycles. For non-bank financial institutions that provide financing services, the minimum down payment is set at 25% for cars and 20% for motorcycles. This regulation impeded the growth of demand for consumer financing.

With regards to these conditions, players in the financial services industry, especially financing and banking services, experienced margin contraction, increase of NPL and lower growth of productive assets.

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report168

Sementara untuk industri asuransi umum kondisinya lebih baik, dimana sebagian besar pasarnya berkorelasi dengan pertumbuhan kredit pembiayaan konsumsi tersebut. Penyesuaian oleh pelaku industri jasa keuangan terhadap ketentuan LTV membuat pertumbuhan kredit pembiayaan kendaraan bermotor lebih berkualitas, sehingga hal tersebut ikut mendukung kinerja bisnis asuransi di tahun 2014.

Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah memberlakukan rangkaian regulasi baru yang mendorong perbaikan struktural industri jasa keuangan, termasuk bisnis asuransi. Kebijakan baru tersebut salah satunya menyangkut ketentuan besaran tarif premi minimum yang harus diterapkan termasuk ketentuan persaingan dalam bidang layanan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya perang premi. Kebijakan lainnya adalah ketentuan yang mengatur pembukaan izin penyediaan jasa pembiayaan dibidang-bidang lain. Regulasi baru tersebut memberi dampak positif terhadap struktur industri jasa asuransi.

Prospek Industri Jasa KeuanganSejalan dengan masih belum kondusifnya perekonomian dalam jangka pendek, maka fundamental dan prospek industri pembiayaan, termasuk perbankan masih belum berubah dari kondisi di tahun 2014 tersebut di atas. Tiga jenis industri pembiayaan yang dijalani Astra tampaknya masih tetap baik, yakni industri pembiayaan kepemilikan mobil, motor dan asuransi, sementara dua jenis lainnya masih menghadapi tantangan, yakni pembiayaan alat berat dan perbankan, dengan intensitas yang berlainan.

Prospek Pembiayaan Kendaraan BermotorTetap tingginya kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang andal membuat permintaan pembiayaan mobil tetap cerah. Meskipun permintaan pembiayaan mobil baru terpengaruh dengan belum kondusifnya perekonomian, hal ini akan terkompensasi

Meanwhile, the general insurance industry, although closely related to the growth of consumer financing, experienced a better situation. Adjustments carried out by financial industry players with respect to LTV stipulations have improved the quality of motor vehicle financing, also boosting the performance of the insurance industry in 2014.

The Financial Services Authority as regulator has enforced a series of new regulations that drive structural improvement of the financial services industry, including insurance. The new policies cover mandatory minimum premium tariffs and stipulations on market competition, which aim to prevent tariff wars. There is also a policy concerning financing companies, now allowed to cover other areas of financing. These new regulations brought a positive effect to the structure of the insurance industry.

Financial services Industry outlookConsidering that the unfavorable economic conditions are projected to stay within the short term, the progress and outlook of the financing and banking sector are estimated to be similar with that of 2014. The financing businesses under Astra, i.e. car financing, motorcycle financing, and insurance, will remain strong, while other financial businesses i.e. heavy equipment financing and banking services will face challenges albeit with different intensity.

motor Vehicle Financing outlook

The automobile financing market is still lucrative, as the need for reliable means of transportation remains high. Even though demand for new-car financing has been affected by the adverse economic conditions, demand for used-car financing has set off the decline and

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 169

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

dengan naiknya permintaan pembiayaan mobil bekas, sehingga secara agregat pembiayaan mobil akan tetap baik. Tingginya animo masyarakat untuk memiliki mobil sendiri sebagai sarana transportasi terutama didorong oleh kebutuhan mobilitas dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia, yang kini telah tergolong sebagai negara berpendapatan menengah.

Pertumbuhan industri pembiayaan pada umumnya dan khususnya pembiayaan kepemilikan sepeda motor pada tahun 2015 diprakirakan akan stabil sekalipun ada kenaikan suku bunga dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penyesuaian harga BBM bersubsidi mengakibatkan inflasi yang pada akhirnya akan dapat memengaruhi kemampuan pembayaran masyarakat. Namun demikian, dampaknya terhadap permintaan pembiayaan sepeda motor tidaklah signifikan, karena masih tingginya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi.

Selain itu, sehubungan dengan peraturan baru dari OJK, POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 mengenai Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan memiliki peluang yang besar untuk melakukan ekspansi usaha, tidak hanya berfokus pada kegiatan usaha pembiayaan konsumen, leasing, anjak piutang maupun kartu kredit saja. Sesuai aturan baru tersebut, perusahaan pembiayaan dapat melakukan ekspansi untuk pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna.

overall automobile financing will still deliver a strong performance. Private vehicle ownership is highly attractive for consumers, as the need for mobility increases and per capita income grows in Indonesia, which now has been recognized as a middle-income country.

In 2015, the growth of the financing industry in general, and specifically motorcycle financing, is projected to be stable despite the increase in the interest rate and fuel-price adjustment. Adjustment of subsidized-fuel prices leads to inflation, which could affect the market’s payment ability. However, this would not significantly impact motorcycle financing because of the high demand for means of transportation.

In addition, a new regulation from the Financial Services Authority (OJK), POJK No. 29/2014 dated 19 November 2014 concerning financing companies, gives ample flexibility for financing companies to carry out business expansion beyond consumer financing, leasing, factoring and credit card services. In accordance with the new regulation, financing companies are allowed to undertake investment financing, working capital financing and multi-financing.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report170

Prospek Pembiayaan alat BeratProspek pembiayaan alat berat dalam jangka pendek tampaknya masih akan menghadapi tantangan, sejalan belum kondusifnya permintaan produk-produk komoditas primer, khususnya pertambangan (batubara), kelapa sawit dan kehutanan. Kondisi tersebut akan membuat pemilik konsesi cenderung tetap menunda investasi kepemilikan barang modal dan berupaya memperpanjang masa pakai barang modal yang telah ada. Peluang peningkatan justru berasal dari sektor infrastruktur, sejalan dengan tekad pemerintah untuk mulai membenahi kondisi infrastruktur dasar di Indonesia, meliputi sarana jalan, pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan.

Prospek PerbankanProyeksi pelemahan tingkat pertumbuhan perekonomian regional maupun domestik yang dibarengi tingginya suku bunga acuan membuat industri perbankan masih akan menghadapi persoalan likuiditas dan masalah kualitas kredit yang berimplikasi kepada semakin menipisnya margin bunga bersih yang dapat diraih. Risiko likuiditas mengemuka, karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam beberapa tahun terakhir ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang menyebabkan rasio fungsi intermediasi (Loan to Deposit Ratio/LDR) perbankan mencapai 89%.

Dilain pihak upaya meredam pelemahan nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan suku bunga tinggi dan penyerapan likuiditas melalui penerbitan obligasi membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat dan pada akhirnya membuat kemampuan penyaluran dana semakin berkurang. Sehingga hal ini pada gilirannya akan meningkatkan persaingan dalam penyaluran dana/kredit yang bisa berimpilikasi pada naiknya Non Performing Loan (NPL) perbankan nasional di tahun mendatang.

Namun demikian, sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Pemerintahan Baru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6%-7% dalam 3-5 tahun mendatang, diharapkan pembiayaan perbankan dapat mendukung program-program kerja seperti pembangunan

heavy equipment Financing outlookIn the short-term, heavy equipment financing will still need to address a number of challenges, as demand levels for primary commodities, especially coal, palm oil and forestry products, have not recovered. With respect to this situation, concession owners are expected to delay investment in capital goods and continue the utilization of existing facilities. However, growth opportunities are eminent in the infrastructure sector, as the government is committed to improving and developing basic infrastructure in Indonesia, which includes roads, ports, irrigation systems and electricity.

Banking outlookThe slowdown of the regional and national economy is projected to continue, while the benchmark interest rate is expected to remain high. Under these circumstances, the banking industry will still face challenges in terms of liquidity and credit quality, which will impact income from net interest margin. Liquidity risks are rising, as growth of third-party funds (TPF) in the last several years has been lower than growth of lending, which accounted for 89% of the bank’s intermediary function ratio (Loan to Deposit Ratio/LDR).

Efforts to improve the exchange rate and address inflation through a high benchmark interest rate and bonds issuance to absorb liquidity impeded economic growth – eventually reducing funding disbursement capability. This could lead to heightened competition in lending/credit, which could drive an increase in national banking Non Performing Loans (NPL) in the coming year.

However, observing the vision and mission of the new government’s Cabinet to achieve economic growth at 6%-7% in the next three to five years, the banking sector is expected to support development programs in, among other sectors, infrastructure, agriculture and the maritime

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 171

Financial Services Review and OutlookTinjauan dan Prospek Jasa Keuangan

infrastruktur, perluasan ekonomi agraris dan kelautan, peningkatan industri manufaktur. Kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan juga mampu mendukung perbaikan perekonomian, sehingga persaingan dalam penyaluran dana berlangsung pada tingkat wajar.

Prospek asuransi Semakin tumbuhnya kesadaran untuk melakukan mitigasi risiko terhadap aset yang dimiliki, baik oleh korporasi maupun individual membuat prospek industri asuransi tetap tinggi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Untuk mendukung hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan tarif premi yang bertujuan untuk membuat struktur industri asuransi yang lebih sehat dan perlindungan terhadap konsumen.

Selain asuransi umum, industri asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga terus berkembang dengan prospek yang semakin baik. Penyebabnya adalah semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, sejalan dengan meningkatnya taraf hidup, dan kebutuhan untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi.

economy, as well as the manufacturing industry. Infrastructure development is expected to bring economic betterment, and lending competition could occur at a reasonable level.

Insurance outlookCorporations and individual consumers today are more aware of the importance of risk mitigation to protect their assets. This ensures a favorable future for the insurance business, both in the short and long terms. To drive this development, the Financial Services Authority (OJK) enforces a premium tariff to promote a healthier insurance industry and consumer protection.

Aside from general insurance, health insurance and life insurance are also growing and continue to be promising. With higher incomes, members of society are becoming more aware of their health and the need to be well prepared to address the eventuality of costly medical care.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report172

Pembiayaan mobil

astra Credit CompaniesDi tahun 2014 ACC menambah jaringan operasional sebanyak 4 kantor operasional yaitu di wilayah Cibinong, Bandar Jaya, Plaju dan Cibiru menjadi 721 jaringan untuk melayani lebih dari 470.000 pelanggan.

Dalam rangka optimalisasi potensi usaha sekaligus mitigasi kondisi usaha, ACC meluncurkan program sinergi berupa kerja sama dengan FIFGroup dalam hal pembiayaan mobil di area-area yang belum ada kantor perwakilan ACC.

Kerjasama strategis juga dilakukan dalam bentuk penyertaan kepemilikan Bank Permata di PT Astra Sedaya Finance sebesar 25%, yang memberikan sinergi positif bagi kedua perusahaan dalam bentuk pendanaan dan cross selling product.

Di tahun 2014, untuk memperkuat eksistensinya, ACC juga melakukan peremajaan logo perusahaan menjadi lebih dinamis. Sejalan dengan peluncuran logo baru ini juga diperkenalkan 10 Alasan Baiknya di ACC! sebagai nilai yang ditawarkan ACC. 10 Alasan Baiknya di ACC! tersebut adalah Perusahaan Pembiayaan Terpercaya, BPKB Aman, Produk Lengkap, Proses Kredit Cepat, Dukungan Ribuan Dealer, Jaringan Luas dan Pembayaran Mudah, Sistem Online Terintegrasi, Mudah dihubungi, Jaminan Asuransi Kendaraan Terpercaya dan Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa.

Hingga akhir tahun 2014, sekitar 69% dari total portofolio pembiayaan ACC merupakan mobil baru, sedangkan pembiayaan mobil bekas dan alat berat mengambil porsi masing-masing sebesar 27% dan 4%.

automobile Financing

astra Credit CompaniesIn 2014, ACC enlarged its operational network by establishing 4 offices in Cibinong, Bandar Jaya, Plaju, and Cibiru to the total of 721 networks in Medan Binjai to cater to its over 470,000 customers.

In its efforts to optimize business potential and to mitigate the adverse business climate, ACC synergized with FIFGroup and launched a car-financing program for areas that were not covered by ACC’s office network.

Another strategic partnership was made through the acquisition by Bank Permata, of 25% shares in PT Astra Sedaya Finance. This partnership brought benefits for both companies in terms of financing and product cross selling.

In 2014, to bolster its presence, ACC renewed its company logo. Occasioned by the logo relaunch, ACC also introduced its 10 Alasan Baiknya di ACC! (10 Reasons for Choosing ACC) campaign, promoting the benefits that ACC offers. 10 Alasan Baiknya di ACC! comprises the following points: Trusted Financing Company, Secured BPKB, Complete Range of Products, Quick Loan Processing, Support from Thousands of Dealers, Extensive Network and Easy Payment, Integrated Online System, Accessible, Trusted Car Insurance and Life Insurance Facility.

At the end of 2014, approximately 69% of ACC’s total financing portfolio was occupied by new cars, while used cars and heavy equipment accounted for 27% and 4%.

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 173

MarketingPemasaran

toyota astra Financial servicesTAFS melayani pelanggan pembeli kendaraan Toyota dengan menyediakan kebutuhan pembiayaan melalui produk-produk pembiayaan bisnis ritel, pembiayaan armada dan pembiayaan syariah.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan, strategi pengembangan jaringan TAFS dilakukan berkaitan dengan pertumbuhan area distribusi mobil Toyota di Indonesia.

Saat ini TAFS memiliki 27 Kantor Cabang, 2 sub Kantor Cabang dan 1 Kantor Representasi yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Pada tahun 2014, TAFS melakukan penambahan 2 sub Kantor Cabang di daerah Pontianak dan Makassar.

Berbagai strategi pemasaran dan operasional yang dilaksanakan di bidang pembiayaan mobil tersebut bertujuan memenangkan hati pelanggan dengan terus mengedepankan layanan yang prima sebagai salah satu pilihan utama kredit Toyota.

Pembiayaan sepeda motorFIFGroup memberikan layanan kepada pelanggan pembiayaan sepeda motor Honda melalui 169 cabang dan 390 unit layanan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan jaringan yang luas FIFGroup terus memperkuat sinergi dengan seluruh jaringan bisnis Astra terkait. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan selama tahun 2014 adalah melalui kerja sama pembiayaan bersama atas kendaraan roda empat dengan Astra Sedaya Finance dan Toyota Astra Finance di beberapa wilayah di Indonesia.

Dalam rangka mengoptimalkan potensi pertumbuhan pembiayaan motor, sekaligus menggali potensi bisnis terkait lainnya, FIFGroup menerapkan strategi “cross selling dan up selling” melalui optimalisasi database pelanggan, dan membentuk FIFGroup untuk memperluas cakupan pasar pembiayaan, tidak terbatas untuk pembiayaan sepeda motor, namun juga mengembangkan usaha ke pembiayaan elektronik, mikro financing dan sebagainya.

toyota astra Financial servicesTAFS focuses on serving buyers of Toyota automobiles by meeting financing needs through retail, commercial and sharia financing products.

To ensure the best service for customers, TAFS’ network development strategy is aligned with the growth of Toyota car distribution in Indonesia.

Today, TAFS operates 27 branch offices, 2 sub branch offices and 1 representative office in Sumatra, Java, Bali and Kalimantan. In 2014, TAFS opened 2 new sub branch offices in Pontianak and Makassar.

The diverse marketing and operational strategies in car financing aimed to win the customers’ heart by providing excellent services as one of main choice in Toyota’s credit scheme.

motorcycle FinancingFIFGroup provides Honda motorcycle financing to its customers through 169 branch offices and 390 points of service throughout Indonesia. Backed by this vast network, FIFGroup continues to strengthen synergy with other related business networks within Astra. One of the synergies undertaken in 2014 was four-wheel joint financing with Astra Sedaya Finance and Toyota Astra Finance. The program was carried out in several regions in Indonesia.

Pursuant to optimizing motorcycle-financing growth potential as well as exploring the potential for other related businesses, FIFGroup carries out cross-selling and up-selling strategies by leveraging customer databases. The company has also established FIFGroup to expand the scope of its market beyond motorcycle financing, extending to electronics, micro financing and so on.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report174

FIF berupaya meningkatkan efisiensi operasi dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi mobile application, mengembangkan bisnis di perusahaan pembiayaan syariah dan menggali potensi bisnis baru untuk usaha mikro. Selain itu FIFGroup melakukan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas perusahaan.

Berbagai strategi operasional dan pemasaran yang diterapkan tersebut membuat FIFGroup mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pembiayaan sepeda motor Honda baru di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 47%.

Pembiayaan alat Berat

surya artha nusantara FinanceSANF tidak melakukan penambahan jaringan pemasaran di tahun 2014, tetap mengandalkan 12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah operasional di seluruh Indonesia yang telah ada.

Guna meningkatkan jumlah penjualan alat berat dan meningkatkan jumlah pembiayaannya, SANF menjalin kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) dengan mengadakan joint program penjualan dengan menawarkan bunga yang menarik bagi pelanggan. Respon pasar cukup baik, sehingga pangsa pasar alat berat yang dibiayai SANF naik dari sekitar 30% menjadi 47% terhadap total volume penjualan alat berat UT secara kredit selama tahun 2014.

Komatsu astra Finance KAF melayani pelanggan, khususnya perusahaan sektor pertambangan, dari Kantor Pusat di Jakarta. Layanan yang ditawarkan oleh KAF adalah financial lease sebagai produk utama dan pembiayaan suku cadang sebagai layanan pelengkap yang tersedia bagi pelanggan produk Komatsu yang dijual oleh PT United Tractors Tbk (UT). KAF bekerja sama dengan UT dalam menawarkan rangkaian program untuk mendukung penjualan, diantaranya program trade in, program operating lease dan spare part financing.

Lebih dari 90% portofolio nasabah KAF bergerak di industri pertambangan batubara.

FIFGroup strives to refine operational efficiency by making use of technology advancement in mobile applications. It is also growing its business in sharia financing and exploring new business potential for micro enterprises. In addition, FIFGroup improves its business process, aiming to increase operational effectiveness and the Company’s productivity.

The various operational and marketing strategies have allowed FIFGroup to maintain its leadership in Honda new-motorcycle financing in Indonesia, with a market share of 47%.

heavy equipment Financing

surya artha nusantara FinanceIn 2014, SANF maintained the scope of its marketing network by relying on its existing 12 marketing offices located in five operational regions in Indonesia.

To boost sales of heavy equipment and enhance the value of financing, SANF engaged PT United Tractors (UT) in a partnership in a joint sales program, offering a lower interest rate. The market’s response was fairly good. In 2014, SANF was able to increase its heavy equipment market share from approximately 30% to 47% of the total volume of UT’s heavy equipment sold under the financing scheme.

Komatsu astra FinanceIn providing services to its customers, especially companies in the mining sector, KAF operates mainly from its head office in Jakarta. KAF’s primary product is financial lease, with spare-parts financing as a complementary service for buyers of Komatsu products distributed by PT United Tractors Tbk (UT). KAF and UT collaborate in offering a number of programs to boost sales, among others trade-in, operating lease and spare-part financing programs.

Over 90% of KAF’s customer portfolio consists of businesses in the coal mining industry.

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 175

MarketingPemasaran

PerbankanSaat ini nasabah PermataBank dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan transaksi perbankan melalui 330 kantor cabang, terdiri dari 314 cabang konvensional dan 16 cabang syariah, 283 kantor layanan syariah, 22 cabang bergerak (mobile branch), 3 payment point dan 1.005 ATM, maupun dengan fasilitas e-channel yang paling mutakhir, termasuk fasilitas mobile banking dan internet banking. PermataBank melayani sekitar 2,1 juta nasabah perbankan di 63 kota di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari grup usaha Astra yang memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan usaha, PermataBank menjalin kerjasama langsung dengan perusahaan-perusahaan dalam grup Astra dalam hal pembiayaan, penghimpunan dana maupun layanan-layanan transaksi perbankan lainnya.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha bank maupun Grup Astra, PermataBank mengembangkan berbagai inovasi produk jasa perbankan dan meningkatkan kualitas layanan. Beberapa dari bentuk inovasi tersebut meliputi penawaran produk tabungan berbasiskan proteksi untuk nasabah ACC, produk-produk

BankingToday, PermataBank customers can enjoy easy and convenient transactions via 330 branch offices comprised of 314 conventional offices and 16 sharia branch offices; 283 sharia service offices; 22 mobile branches; 3 payment points; and 1,005 ATM units. Customers can also access the e-channel facility enabled by sophisticated technology systems, including mobile and Internet banking. PermataBank serves around 2.1 million customers with a presence in 63 cities across Indonesia.

As part of Astra Group assuming a strategic role to support business development, PermataBank is the direct counterpart of companies in Astra Group and provides support in financing, funding and other banking transactions.

To drive business growth for the bank and Astra Group, PermataBank has developed a number of innovative banking products and services and continuously increases service quality, such as programs for insurance-based savings products for ACC customers, employee benefits products for Astra employees, Permata Quick Cash (a

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report176

layanan employee benefit untuk karyawan Astra, Permata Quick Cash (produk pembiayaan untuk pembeli), layanan e-commerce dengan PermataBank sebagai payment gateway dan lain-lain.

Pada tahun 2014 di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, PermataBank tetap mencatat pertumbuhan yang sehat dalam aset, kredit dan dana pihak ketiga, mencerminkan kemampuan menjaga pertumbuhan yang solid didukung dengan prinsip kehati-hatian (prudent banking principles), sehingga berhasil menduduki peringkat ke-tujuh bank terbesar di Indonesia berdasarkan total aset (sumber: Bank Indonesia), dengan pangsa aset bank sekitar 3% total aset bank di Indonesia.

asuransiUntuk mengantisipasi persaingan di industri dan mempertahankan leadership di pasar industri asuransi umum, Asuransi Astra terus mengedepankan service excellent melalui berbagai inisiatif inovasi layanan dan kekuatan merek sebagai diferensiasi perusahaan. Asuransi Astra konsisten mewujudkan value Asuransi Astra, yaitu customer first, layanan yang simple, reliable dan memorable sebagai pembeda dengan pelaku lainnya, diantaranya dengan inovasi layanan yang terbaru yaitu Garda Center yang berada di pusat perbelanjaan untuk kemudahan klaim, pengembangan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance dengan teknologi terbaru dan Garda Siaga Emergency Medical Assistance yang didukung paramedis untuk kondisi darurat.

Asuransi Astra berupaya membangun budaya layanan di seluruh jajaran karyawan, baik yang bertugas di front office maupun back office, sebagai wujud tekad memberikan service excellence sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

financing product for buyers), e-commerce service with PermataBank as the payment gateway and many others.

In spite of the unfavorable global economic condition in 2014, PermataBank grew robustly in terms of assets, credit and third-party funds. These indicated the ability to maintain solid growth based on prudent banking principles. By assets, PermataBank is now the seventh-largest bank in Indonesia (source: Bank Indonesia) and accounts for 3% of total national banking assets.

InsuranceIn anticipation of industry competition, and to maintain leadership in the general industry market, Asuransi Astra maintains service excellence through service innovation initiatives and through leading brands that distinguish the Company. Consistently, Asuransi Astra delivers its values of “customer first” with simple, reliable and memorable services that have distinguished Asuransi Astra from the other industry players. This was manifested through new innovation services, which include Garda Center located inside the shopping mall for easy claims, the development of Garda Siaga Emergency Roadside Assistance with the latest technology, and Garda Siaga Emergency Medial Assistance supported by paramedics for emergencies.

Asuransi Astra promotes a service culture among employees across its organization, among those assigned both to the front office and the back office, evidencing its commitment to service excellence and meeting customers’ needs.

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 177

Asuransi Astra senantiasa bersinergi dengan jaringan bisnis Grup Astra lainnya. Sinergi ini tentunya akan membuat layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan Astra karena adanya kemudahan dan kenyamanan pelanggan dengan jangkauan layanan yang menyeluruh serta fleksibiltas pilihan yang terbaik bagi pelanggan. Asuransi Astra melayani pelanggan melalui 27 kantor cabang serta 32 unit layanan dan Garda Center yang hadir di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Solo dan Surabaya.

Asuransi Astra is consistently in synergy with other business units within Astra Group. This synergy generates even better services for Astra’s customers by enabling service convenience through extensive network and flexible, all-encompassing services for customers. Asuransi Astra serves its customers through 27 branch offices, and 32 service points and Garda Centers in Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surakarta and Surabaya.

MarketingPemasaran

PT Astra International Tbk2014Laporan Tahunan Annual Report 177

Asuransi Astra melayani pelanggan melalui

32Asuransi Astra serves its customers through 32 service units and garda centers

unit layanan & garda center

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report178

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Pembiayaan mobil

astra Credit CompaniesSinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan yang luas, program pemasaran yang berkualitas dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, membuat ACC mampu membukukan kenaikan pembiayaan sekitar 5% dari Rp 26,1 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5 triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap terkelola dengan baik.

Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat 9% dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi 210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten menjaga keseimbangan sumber pendanaan, dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri dari obligasi (37%), pinjaman sindikasi (31%), joint financing (20%), pinjaman bilateral (9%), bilateral multicurrency dan lainnya (3%). Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan sumber pendanaan dan memastikan likuiditas kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6% untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5% untuk Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6% untuk seri C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.

ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6% dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga 10,5%. Kedua obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.

Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya yang tinggi terhadap seluruh kewajiban keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO

automobile Financing

astra Credit CompaniesOn the back of synergy between business units in Astra Group, its extensive network, strong marketing programs and services that meet the needs of customers, ACC recorded financing growth of approximately 5% from Rp 26.1 trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the sluggish economy and with maintained credit quality.

Car financing units rose by 9% from 193,473 units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC consistently maintains the balance of funding; in 2014, funding consisted of syndicated loans (37%), bonds (31%), joint financing (20%), and bilateral loans (9%) and bilateral multicurrency and others (3%). As part of the funding strategy and to ensure the liquidity level of the company’s finance, in 2014 ACC issued three series of Phase III Continuous Bonds II Astra Sedaya Finance with a fixed interest rate. The issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6% interest rate for Series A amounted to Rp 1.1 trillion; 10.5% for Series B amounted to Rp 740 billion; and 10.6% for Series C with total value of Rp 75 billion. All series earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.

ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with a fixed interest rate and a total amount of Rp 2.5 trillion, which consisted of Series A with a face value of Rp 1 trillion and 9.6% interest rate and Series B with face value of Rp 1.5 trillion and 10.5% interest rate. Both types of bonds earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.

With respect to ACC’s solid performance and its utmost commitment to its financial obligations, on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 179

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan peringkat obligasi Perusahaan menjadi idAAA dari idAA+ (berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII).

toyota astra Financial servicesKondisi usaha yang menantang direspon TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan operasional guna mendapatkan efisiensi biaya sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berimbang dengan struktur biaya yang optimal. TAFS juga menyempurnakan penerapan New Core IT System sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar proses operasional.

Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan atas 68.933 unit kendaraan (2013: 61.640 unit), dengan jumlah pembiayaan disalurkan mencapai Rp 10,3 triliun (2013: Rp 9,4 triliun).

Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan strategi pendanaan yang fleksibel, yakni menggunakan pinjaman bank dan penerbitan obligasi sehingga dapat menekan kenaikan tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan 100% hedging policy sehingga meminimisasi risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk hutang dalam mata uang asing.

Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan kupon 9,6% dan seri B untuk tenor 3 tahun sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5%. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS juga berhasil menerbitkan dua shogun bond di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura dengan kupon 9,89% dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD dengan kupon 7,85%.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) corporate credit and the company’s bonds to idAAA from idAA+ (for Continuous Bonds II ASF phase I and II, Continuous Bonds I ASF and Bonds XII ).

toyota astra Financial servicesTASF responded to challenging business conditions by carrying out operational improvement to achieve cost efficiency and boost business growth in all areas on the back of optimum cost structure. TAFS also enhanced the implementation of its new core IT system to meet customers’ needs and to refine operational processes.

The strategies resulted in a total TAFS financing of 68,933 units (2013: 61.640 units of vehicles) with a total value of Rp 10.3 trillion (2013: Rp 9.4 trillion).

In terms of funding, to address the interest-rate increase, TAFS applied a flexible funding strategy, specifically by utilizing bank loans and bond issuance to manage an interest-rate increase lower than the market’s. TAFS also applied a 100% hedging policy that effectively minimized interest-rate and exchange-rate risks of debts in foreign currency.

In February 2014, TAFS held Phase I Shelf Offering of 2014 with a total value of Rp 600 billion, consisting of Series A for 1-year tenor and total value of Rp 88 billion with 9.6% coupon rate; and Series B for 3-year tenor and total value of Rp 512 billion with 10.5% coupon rate. The bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued two shogun bonds in Japan for a total value of US$ 50 million each, guaranteed in entirety by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch with 9,89% coupon rate and Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85% coupon rate.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report180

Pembiayaan motorDi tahun 2014, sekalipun secara umum industri pembiayaan motor terkena dampak pelemahan ekonomi, strategi pemasaran yang tepat terpadu dengan operasional yang efektif membuat FIFGroup mampu tumbuh dengan mantap.

FIFGroup memiliki lebih dari 4 juta nasabah aktif, naik 11% dari 3,6 juta nasabah aktif di tahun 2013. Transaksi pembelian yang dibiayai pada tahun 2014 adalah 1,5 juta unit sepeda motor Honda baru, meningkat 7.6% dari 1.3 juta unit pada tahun sebelumnya, dengan total nilai pembiayaan tahun 2014 sebesar Rp 18,2 triliun dibandingkan Rp 15,5 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sepeda motor bekas FIFGroup berhasil membukukan pembiayaan senilai Rp 4,9 triliun (2013: Rp 3,3 triliun) sejumlah 776.323 unit (2013: 521.924 unit) motor. FIFGroup juga berhasil membukukan pembiayaan multiguna sebesar Rp 1,5 triliun naik 14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga, membaik menjadi di kisaran 1,41% dari 1,46% di tahun 2013.

FIFGroup juga berhasil mendiversifikasikan sumber pendanaan yang terdiri dari pinjaman bilateral (9%), pinjaman sindikasi (42%), obligasi (6%), collection (26%) dan joint financing (17%).

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber pendanaan, tahun 2014 FIFGroup berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III senilai Rp 1,6 miliar dengan kupon bunga tetap serta mendapatkan rating AAA(idn) dan F1+(dn) dari Fitch Ratings Indonesia dan idAAA (Triple A; Stable Outlook) dari PEFINDO.

Pembiayaan alat BeratSelama tahun 2014, SANF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 2,8 triliun kepada 512 nasabah. Pembiayaan ini disalurkan untuk membiayai 2.004 unit alat berat dan pendukungnya. Nilai pembiayaan pada tahun 2014 ini turun sebesar 14% dibandingkan

motorcycle FinancingIn 2014, although the motorcycle-financing business in general was impacted by the economic downturn, FIFGroup’s appropriate marketing strategy combined with effective operations proved able to maintain the Company’s robust growth.

FIFGroup recorded over 4 million active customers, grew 11% from 3.6 million customers in 2013. The company financed a total of 1.5 million units of Honda motorcycle, rose by 7.6% from 1.3 million unit in the previous year, with a total financing value of Rp 18.2 trillion in 2014, compared with Rp 15.5 trillion in the preceding year. For used motorcycles, FIFGroup booked a total financing of Rp 4.9 trillion (2013: Rp 3.3 trillion) for 776,323 total motorcycle units (2013: 521,924 units). FIFGroup also recorded growth in multi-financing, which stood at Rp 1.5 trillion or rose by 14% from Rp 1.3 trillion in the previous year. Meanwhile, credit quality was maintained at 1.41% from 1.46% in 2013.

FIFGroup also succeeded in diversifying its funding sources, which consisted of bilateral loans (9%), syndicated loans (42%), bonds (6%), collection (26%) and joint financing (17%).

As part of funding diversification efforts, in 2014 FIFGroup issued Phase III Continuous Bonds I with a total value of Rp 1.6 billion at a fixed interest rate. The bonds earned AAA(idn) and F1+(dn) ratings from Fitch Ratings Indonesia and idAAA (Triple A; Stable Outlook) from PEFINDO.

heavy equipment FinancingIn 2014 SANF disbursed new financing with a total value of Rp 2.8 trillion, extended to 512 customers. The fund was used to finance 2,004 units of heavy equipment and heavy equipment spare parts. The value of financing dropped by 14% compared with the same period of the

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 181

periode yang sama di tahun sebelumnya seiring dengan masih lemahnya permintaan alat berat di Indonesia akibat lemahnya industri batubara dan adanya larangan ekspor mineral mentah. Pelemahan tersebut juga berimbas pada kualitas portofolio perusahaan.

Oleh karenanya, SANF kini lebih memfokuskan perhatiannya dalam hal penanganan aset serta membidik peluang pembiayaan alat berat untuk sektor konstruksi yang lebih menjanjikan. Untuk mendukung rencana diversifikasi usaha, SANF menerbitkan obligasi Berkelanjutan tahap II senilai Rp 1,0 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% dan tenor 3 tahun. Rating obligasi SANF dari PEFINDO di akhir tahun 2014 tetap AA- dan AA dari Fitch Ratings Indonesia.

Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan nasional juga tercermin dalam kinerja KAF sepanjang tahun 2014. Jumlah unit yang dibiayai di tahun 2014 kembali turun dari 338 unit di tahun 2013 menjadi 140 unit di tahun 2014, dengan nilai pembiayaan juga turun dari US$ 164,9 juta di tahun 2013 menjadi sebesar US$ 70,9 juta pada tahun 2014. Masih terbatasnya ruang pertumbuhan pembiayaan dari industri pertambangan membuat KAF juga mulai membiayai alat berat bagi industri di luar tambang batu bara yaitu industri agribisnis dan konstruksi.

PerbankanPermataBank kembali mencatatkan kinerja keuangan yang baik sepanjang tahun 2014, dengan total aset naik sebesar 12% menjadi Rp 185,0 triliun dari Rp 166,0 triliun dan portofolio kredit bersih (net off accrued interest receivable and allowance for impairement for losses) yang tumbuh 11% menjadi Rp 131,0 triliun dari Rp 118,0 triliun. Peningkatan portofolio kredit terutama didukung oleh pertumbuhan yang baik dalam sektor UKM dan local and middle market corporates melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank. Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap meningkat sebesar 11% menjadi Rp 148,0 triliun dari Rp 133,0 triliun,

preceding year, as a result of weak demand for heavy equipment in Indonesia driven by a downturn in the coal industry and a ban on the export of raw minerals. This situation also impacted company’s portfolio.

On account of this situation, SANF is currently focusing on asset management and opportunities for heavy equipment financing in the construction sector, which has great potential for growth. To support the business diversification plan, SANF issued continuing bonds phase II to the amount of Rp 1.0 trillion, with a fixed interest rate at 10.5% and three-year tenor. At the end of 2014, PEFINDO and Fitch Ratings Indonesia awarded AA- and AA ratings, respectively for bonds issued by SANF.

Furthermore, the conditions of the national mining sector were also reflected in KAF’s performance throughout 2014. The number of units financed in 2014 declined from 338 units in 2013 to 140 units in 2014. In value, total financing dropped from US$ 164.9 million in 2013 to US$ 70.9 million in 2014. The limited room for growth in the mining industry drove KAF to offer heavy equipment financing services to industries outside coal, i.e. agribusiness and construction.

BankingPermataBank yet again delivered good progress in 2014. Total assets grew by 12% to Rp 185.0 trillion from Rp 166.0 trillion, while the net loan book (net off accrued interest receivable and allowance for impairement of losses) grew by 11% to Rp 131.0 trillion from Rp 118.0 trillion. The growth of the lending portfolio was mainly driven by SME business and local and middle market corporates on the back of Trade Finance and lending product. Third-party funds (TPF) rose by 11% to Rp 148.0 trillion from Rp 133.0 trillion, largely from term deposits followed by current accounts and savings. The increase in the benchmark interest rate implemented by Bank

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report182

dengan komposisi sumber dana deposito yang dominan, diikuti giro dan tabungan. Hal tersebut adalah imbas dari naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia, yang membuat nasabah cenderung menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Pendapatan operasional PermataBank tetap menunjukan pertumbuhan sebesar 10%, menjadi senilai Rp 7,4 triliun. Tekanan cost of fund dan naiknya persentasi kredit bermasalah, membuat PermataBank membukukan penurunan Net Interest Margin (NIM), sehingga laba bersih menurun 8% dari Rp 1,7 triliun menjadi sebesar Rp 1,6 triliun. Di tengah kurang kondusifnya kondisi industri perbankan, PermataBank tetap mampu mengelola kualitas aset, tercermin dari relatif terjaganya rasio non performing loan gross dan net masing-masing pada tingkat 1,7% dan 0,6% pada 2014, dari 1,0% dan 0,3% pada tahun 2013. Di tahun 2014 PermataBank berhasil meningkatkan modal tier 1 melalui rights issue sebesar Rp 1.5 triliun pada awal tahun, dan merealisasikan program penyertaan modal sebesar 25% di PT Astra Sedaya Finance pada semester pertama 2014. PermataBank juga berhasil meningkatkan modal tier 2 melalui penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 11,75%. Keberhasilan tersebut membuat PermataBank memiliki posisi modal yang sehat dengan rasio kecukupan modal sebesar 13,6% di akhir tahun 2014. Selain torehan kinerja di bidang finansial, konsistensi dalam meningkatkan kualitas layanan maupun pelaksanaan kegiatan operasional membuat PermataBank mendapatkan beragam penghargaan dari berbagai pihak, seperti Peringkat pertama untuk Regular Banking, Priority Banking, Sharia Banking, Regular Credit Card, Platinum Credit Card (dari Carre-CCSL), 19 penghargaan dalam AsiaMoney Award 2014 dari Asia Money; 13 penghargaan dalam

Indonesia contributed to this composition, as it led customers to place funds as term deposits.

PermataBank’s operating income increased by 10% to Rp 7.4 trillion. Higher cost of funds and non-performing loans decreased the net interest margin (NIM), and net income declined by 8% from Rp 1.7 trillion to Rp 1.6 trillion.

In terms of asset quality, PermataBank was able to maintain the ratio of non-performing loans amid the adverse banking industry climate. In 2014, gross and net non-performing loans stood at 1.7% and 0.6%, respectively, from 1.0% and 0.3% in 2013.

In 2014, PermataBank increased its tier 1 capital by means of a rights issue to the amount of Rp 1.5 trillion, held at the beginning of the year. PermataBank also realized 25% equity participation in PT Astra Sedaya Finance. PermataBank’s tier 2 capital was increased through the issuance of subordinated bonds to the amount of Rp 700 billion, 7-year tenor and fixed interest rate at 11.75%.

With that, PermataBank achieved a healthy capital level with capital adequacy ratio that stood at 13.6% at the end of 2014.

Aside from financial achievements, PermataBank’s consistency in improving service quality and operations earned recognition from multiple parties. PermataBank received first place for regular banking, priority banking, sharia banking, regular credit card, and platinum credit card (from Carre-CCSL); attained 19 awards at the AsiaMoney Awards 2014 from AsiaMoney; attained 13 awards at the Banking Service Excellence Awards 2014 from MRI and

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 183

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Banking Service Excellence Award 2014 dari MRI dan InfoBank; dan Gold Winner sebagai Services Company of the Year dalam Asia Pacific Stevie Award 2014 programme serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya.

asuransiAsuransi Astra berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi kotor sebesar 9% dari Rp 3,8 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 4,1 di tahun 2014, sedangkan total aset yang dikelola naik 18% dari Rp 8,6 triliun menjadi sebesar Rp 10,1 triliun. Prestasi Asuransi Astra juga terus diakui oleh pihak eksternal melalui berbagai penghargaan nasional dan internasional yang diberikan, antara lain dalam kategori kualitas pelayanan, digital, dan brand terbaik.

renCana tahun 2015Menghadapi kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan masih cukup berat akibat ketidakpastian ekonomi global, segmen bisnis jasa keuangan Astra secara umum akan berupaya meningkatkan kualitas dan akurasi data base pelanggan, perbaikan kualitas proses persetujuan kredit, meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pembiayaan mobil ACC akan berupaya menjaga pertumbuhan dan penguasaan pangsa pasar. Disamping itu ACC akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memasuki segmen pembiayaan mobil bekas untuk mendukung pertumbuhan laba yang berkesinambungan.

InfoBank; and was the Gold Winner as Services Company of the Year at the Asia Pacific Stevie Award 2014, as well as other distinguished awards.

InsuranceAsuransi Astra’s gross premiums grew by 9% from Rp 3.8 trillion at the end of 2013 to Rp 4.1 in 2014, while total assets rose by 18% from Rp 8.6 trillion to Rp 10.1 trillion. The sound performance of Asuransi Astra was well recognized by other parties through national and international awards, among others in service quality, digital services and best brand.

PLans For 2015Taking into account the adverse economic conditions due global economy situation, Astra’s financial services segment in general will improve the quality and accuracy of customer database, augment the quality of credit approval process, enhance risk management, and increase operational efficiency.

automobile FinancingACC will strive to sustain growth and market leadership. In addition, ACC will implement prudential principles in entering used-car financing segment to support profit growth.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report184

Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, ACC akan memperkuat manajemen operasi untuk meningkatkan pengelolaan piutang pembiayaan, mempertahankan produktivitas dan mempersiapkan kemampuan untuk memanfaatkan terbukanya peluang usaha sejalan dengan OJK yang telah memperluas cakupan bisnis perusahaan pembiayaan.

Dilain pihak, mengantisipasi pertumbuhan pemintaan pembiayaan mobil LCGC yang semakin meningkat sebagai dampak penyesuaian harga BBM, TAFS berencana menerapkan Integrated CRM activities dan mengembangkan jaringan di Indonesia Timur untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi operasional disamping terus mendukung penjualan Toyota Used Car sebagai antisipasi menurunnya daya beli pelanggan dan meningkatkan kerjasama dengan distributor dan dealer untuk terus mendukung penjualan Toyota.

Pembiayaan sepeda motorUntuk tahun 2015, FIFGroup mengacu pada strategi Astra, 3P, dalam pengembangan bisnisnya. Beberapa program yang dilaksanakan meliputi: Sinergi Honda Value chain, Dealer Planning Management, Dealer Program Customization; peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional; optimalisasi profit melalui pengembangan manajemen portofolio; optimalisasi jaringan FIFGroup, dan pengembangan Customer Relationship Management dengan mengoptimalkan database yang ada.

Seluruh upaya pengembangan bisnis tersebut dilakukan dengan mengedepankan manajemen risiko terintegrasi dan sistem manajemen yang efektif.

Pembiayaan alat BeratPertumbuhan permintaan alat berat Indonesia di tahun 2015 diperkirakan masih relatif sama seperti tahun 2014 ini. Untuk itu, selain memperkuat fokus bisnis SANF dalam pembiayaan alat berat, SANF juga akan melakukan sejumlah diversifikasi usaha. Diversifikasi usaha yang saat ini sudah dilakukan adalah pembiayaan anjak piutang.

Anticipating lower economic growth, ACC will strengthen its operations to improve financing receivable management, maintain productivity and enhance capacity to make use of business opportunities in line with the OJK’s new policy that enables financing companies to expand their business scope.

Going forward, financing demand for low-cost green cars (LCGC) is expected to increase, while the impact of fuel-price adjustment will be felt. In response to this, TAFS plans to implement Integrated CRM activities and develop its network in the eastern part of Indonesia in order to broaden market reach and improve operational efficiency. TAFS will also continue to support the sales of Toyota used cars to overcome the decline of purchasing power and strengthen cooperation with distributors and dealers to bolster Toyota sales.

motorcycle FinancingIn 2015, FIFGroup will embed Astra’s 3P strategy in its business development. Some of the programs to be carried out going forward include: Honda value chain synergy, dealer planning management, dealer program customization, efficiency and operational productivity improvement, profit optimization through portfolio management enhancement, optimization of FIFGroup network and customer relationship management development by maximizing the existing database.

All business development endeavors shall be carried out in congruence with integrated risk management and effective management systems.

heavy equipment FinancingIn 2015, the growth of demand for heavy equipment in Indonesia is projected to mirror the growth in 2014. For this reason, SANF will diversify its business, aside from reinforcing its focus on heavy equipment financing. SANF has already diversified to factoring services.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 185

Di tahun 2015 seiring dengan akan diberlakukannya aturan OJK baru tentang perusahaan pembiayaan, SANF berencana memanfaatkan peluang dengan melakukan diversifikasi usaha baik secara organik maupun non organik, termasuk pembiayaan multiguna, working capital, joint financing dan project financing.

KAF akan tetap fokus pada upaya pengelolaan aset kreditnya, meningkatkan sinergi diantara Grup Astra, serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi produk pembiayaan yang dapat memberi nilai tambah baik untuk nasabah maupun pemasok. Diversifikasi usaha yang akan dikembangkan diantaranya adalah program initiatives sales replacement dengan United Tractors dan program operating lease. Selain itu, di tahun 2015 KAF juga berencana akan mencoba peluang untuk masuk ke dalam segmen customer medium to lower dan berupaya mengoptimalkan produk-produk pembiayaan yang sudah berjalan serta meningkatkan program pengelolaan risiko atas kredit yang diberikan.

Going forward in 2014, with new OJK regulations concerning financing companies, SANF plans to capture opportunities by diversifying its business through organic and non-organic means, including multi-financing, working capital, joint financing and project financing.

KAF will maintain its focus on asset management, improving synergy between business units in Astra Group, and strive for product innovations that maximize value for customers and suppliers. Among business diversification initiatives that will be carried out are sales replacement initiatives with United Tractors and an operating lease program. In addition, in 2015, KAF also plans to engage the medium to lower customer segment, optimize existing financing products and improve credit risk management activities.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report186

PerbankanStrategi PermataBank dalam jangka menengah adalah berdasarkan aspirasi yang terdiri dari: 1. Menjadi bank swasta terbesar ke-tiga dengan

ROE minimum 15%. 2. Index Kepuasan Nasabah terbaik. 3. Menjadi bank pilihan insan perbankan.

Prioritas stratejik Bank di tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan rasio dana murah. 2. Meningkatkan sinergi dengan kedua

pemegang saham utama. 3. Memperbaiki rasio efisiensi.

Usaha retail banking akan senantiasa dikembangkan dengan memfokuskan diri pada peningkatan kapabilitas jaringan cabang guna meningkatkan transaksional perbankan. Di samping itu retail banking memiliki tujuan untuk memperkuat branding, yaitu fokus pada keluarga, inovasi dan kualitas layanan.

Usaha wholesale banking akan fokus untuk mengembangkan hubungan dengan industri/ komunitas yang “cash rich” yang memiliki dana berlebih sebagai sumber dana deposan, dan mempromosikan solusi yang befokus pada sektor industri tertentu yang telah ditetapkan. Di samping itu, Wholesale Banking akan terus mengembangkan sinergi antar unit usaha dengan mengimplementasikan solusi dan pendekatan yang berbeda antara satu sektor ekonomi dengan sektor ekonomi lainnya.

Di area operasional, Bank akan terus menerapkan manajemen risiko yang menyeluruh dan meningkatkan kualitas operasional (operational excellence) untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas.

asuransiDi tahun-tahun mendatang Asuransi Astra mentargetkan untuk terus mempertahankan posisi kepemimpinan dalam industri asuransi nasional. Oleh karenanya Asuransi Astra berupaya meningkatkan pengelolaan pelanggan atau account management agar mampu mengerti kebutuhan pelanggan dan menjadi mitra pertumbuhan para pelanggan sehingga bisa menjadi mitra pengelolaan risiko yang terpilih (preferred risk management partner).

BankingPermataBank’s strategies in the short and long term are founded upon the aspiration to:1. Become the third-largest private bank in the

country with minimum ROE of 15%. 2. Rank highly on the Customer Satisfaction

Index. 3. Become the bank of choice for banking

talents.The Bank’s strategic priorities in 2015 are: 1. Increase the ratio of low-cost funds. 2. Improve synergy with both majority

shareholders. 3. Improve the efficiency ratio.

The retail banking segment will be developed by focusing on branch-network capability in order to drive banking transactions. In addition, retail banking also aims to reinforce the Company brand that entails focus on family, innovation and service quality.

Wholesale banking will focus on developing relationships with “cash rich” industries and communities that have surplus funds and the potential to become the source of depositor’s funds, while promoting solutions that concentrate on certain industry sectors. In addition, wholesale banking will continue developing business unit synergy through the implementation of business unit solution and a tailored approach to different economic sectors.

In operations area, PermataBank will continue to carry out thorough risk management and enhance operational excellence to improve efficiency and productivity.

InsuranceMoving forward, Asuransi Astra aims to maintain its leadership in the national insurance industry. To that end, Asuransi Astra seeks to boost its account management, to better understand customers’ needs and to grow with its customers and become the preferred risk management partner.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 187

Asuransi Astra juga akan fokus pada asuransi kesehatan, berupaya untuk menjadi yang terdepan untuk Group Health insurance yang menyasar pada perusahaan menengah ke atas yang membutuhkan layanan premium (terbaik) sehingga Asuransi Astra menjadi pemain industri Asuransi Kesehatan yang terpandang (respected corporate health insurer). Strategi-strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan Asuransi Astra sebagai “the Most Admired General Insurance in Indonesia” dalam 3 tahun mendatang.

Selain di bidang asuransi umum tersebut, Grup Astra, segera merealisasikan pengembangan usaha asuransi jiwa, melalui PT Astra Aviva Life, menyusul terbentuknya perusahaan patungan dengan Aviva International Holdings Limited, salah satu perusahaan asuransi utama di negara Inggris. Astra menargetkan Astra Aviva Life untuk berkembang menjadi pelaku usaha asuransi jiwa yang terpandang dalam beberapa tahun mendatang.

Asuransi Astra will also augment focus on health insurance, endeavoring to become the leading health insurance group for middle to upper enterprises that require premium services. Asuransi Astra aims to be a respected corporate health insurer, and these strategies are conducted in harmony with the goal to place Asuransi Astra as the most admired general insurance company in Indonesia within the next three years.

In addition to general insurance, Astra Group is expanding to life insurance business through PT Astra Aviva Life Insurance following a joint venture with Aviva International Holdings Limited, one of the prominent insurance companies in the UK. Astra is aiming for Astra Aviva Life to grow as reputable life insurer over the next several years.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report188

Alat Berat dan PertambanganHeavy Equipment & Mining

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 189

Business ReviewTinjauan Bisnis

setiap kondisi usaha yang dinamis selalu menghadirkan tantangan dan peluang. Loyalitas pelanggan akan sangat membantu pelaku bisnis mengatasi tantangan dan menjamin kinerja yang berkelanjutan. oleh karenanya, menghadapi kondisi kurang kondusif yang berkepanjangan, saya mengajak seluruh jajaran aheme untuk menerapkan semangat back to basic, konsisten memberi solusi kepada pelanggan dan memanfaatkan peluang yang tercipta. mari kita manfaatkan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan tetap mengembangkan value chain bersama seluruh Grup astra, menguatkan sinergi untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memastikan pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan.

A dynamic business condition always presents both challenges and opportunities. The loyalty of the customers is the remarkable tool for enterprises to overcome challenges and ensure sustainable business performance. Therefore, in the face of these prolonged adverse conditions, I would like to call for all individuals in AHEME to apply a back-to-basics spirit, to consistently provide solutions to customers and to make the best use of available opportunities. We need to leverage the capacity that has been built all these years by persistently building value across Astra Group, strengthening synergy to conquer challenges and ensuring sustainable and quality growth.

Djoko PranotoDirektur / Director

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report190

Pada segmen bisnis alat berat dan pertambangan, Astra memiliki 59,5% saham di PT United Tractors Tbk (UT), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 64,7 triliun (2013: Rp 70,9 triliun). Hingga akhir tahun 2014 UT mengelola tiga kegiatan usaha yaitu: penjualan alat berat yang dilakukan oleh unit usaha mesin konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.

Astra holds 59.5% share ownership of PT United Tractors Tbk (UT) for its heavy equipment and mining segment, listed on the Indonesia Stock Exchange with a market capitalization value of Rp 64.7 trillion (2013: Rp 70.9 trillion) at the end of 2014. As of the end of 2014, UT operates three businesses: heavy equipment sales through the construction machinery unit, mining contracting and coal mining.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 191

• Construction machineryHeavy equipment sales are managed directly by UT as the sole distributor of various types of heavy equipment in Indonesia under the brands of Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag and Tadano. Through its distribution activities, UT is committed to becoming a reliable business partner for its customers, offering total end-to-end solutions to cater to needs for capital goods by way of comprehensive business insight and sustainable and mutual relationships.

• Mining contractingThe mining contracting business is under the stewardship of PT Pamapersada Nusantara (Pama), a subsidiary of UT. In the performance of mining contracts, Pama is responsible for the technical aspect of the operations. Pama is present in various coal mining concession areas as well as other primary mineral mining areas in Indonesia. The commitment to service quality and competitive mining contracting services have allowed Pama to build a reputation as the biggest and most trusted mining contractor company in Indonesia while enabling the company to deliver consistently growing business revenue contribution.

• Coal miningPT Tuah Turangga Agung (TTA) manages the coal mining business. TTA and its subsidiaries today manage 9 mining concessions with a total estimation of 405 million metric tons of coal reserves consisting of medium to high-grade quality (combined reserve).

• Mesin KonstruksiKegiatan penjualan alat berat dikelola secara langsung oleh UT, sebagai distributor tunggal berbagai produk alat berat ternama bermerek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano di Indonesia. Melalui kegiatan distribusi tersebut UT bertekad menjadi mitra usaha handal bagi para pelanggannya dengan mengusung konsep solusi total dalam memenuhi kebutuhan barang modal melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi timbal balik yang berkelanjutan.

• Kontraktor PenambanganUsaha kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak perusahaan UT. Dalam menjalankan kontrak-kontrak penambangan, Pama bertanggung jawab atas teknis operasional di berbagai wilayah konsesi tambang batu bara maupun area tambang mineral utama lain di Indonesia. Komitmen terhadap kualitas layanan dan jasa kontraktor penambangan yang bersaing membuat Pama berhasil membangun reputasi sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi pendapatan usaha yang terus meningkat.

• Pertambangan Batu BaraUsaha pertambangan batu bara dikelola oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA bersama anak usahanya kini mengelola 9 wilayah konsesi tambang dengan total cadangan batu bara berkualitas medium hingga tinggi yang diperkirakan sebanyak 405 juta ton (cadangan gabungan).

Business ReviewTinjauan Bisnis

*119.4 is the coal production + hauling

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report192

Business ReviewTinjauan Bisnis

Berlanjutnya pelemahan harga komoditas batu bara di pasar global tahun 2014 membuat volume penjualan alat berat UT kembali turun. Namun demikian, meningkatnya kinerja usaha kontraktor penambangan dan naiknya volume penjualan batu bara membuat total pendapatan bersih UT tetap meningkat 4% menjadi Rp 53,1 triliun dibandingkan Rp 51,0 triliun di tahun 2013. Pelemahan nilai Rupiah juga membuat marjin usaha meningkat, sehingga laba bersih UT naik 11% menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 4,8 triliun di tahun 2013.

Komposisi pendapatan UT mayoritas berasal dari segmen kontraktor penambangan, mencapai 63% (2013: 62%), diikuti mesin konstruksi, sebesar 28% (2013: 31%) dan pertambangan 9% (2013: 7%).

Sedangkan kontribusi pendapatan bersih segmen alat berat dan pertambangan terhadap total pendapatan bersih Astra pada tahun 2014 tidak berubah dibandingkan tahun 2013, yaitu sebesar 26%.

The continuing downward trend of coal prices in the global market in 2014 resulted in a decrease in UT heavy equipment sales. However, in line with the improved performance of the mining contracting business and coal sales volume, UT’s net revenue increased by 4% to Rp 53.1 trillion compared with Rp 51.0 trillion in 2013. The weakened rupiah exchange rate led to an increase in margin, and UT’s net income increased by 11% to Rp 5.4 trillion from Rp 4.8 trillion in 2013.

UT’s income composition’s largest contributor is the mining contracting segment, which occupied 63% (2013: 62%), followed by construction machinery with 28% (2013: 31%) and mining with 9% (2013: 7%).

Meanwhile, the net revenue contribution of the heavy equipment and mining segment to Astra’s consolidated net revenue in 2014 compared to 2013 was maintained at 26%.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 193

Business ReviewTinjauan Bisnis

Volume Penjualan alat Berat Berdasarkan sektorHeavy Equipment Sales Volume by Sector

Kehutanan / Forestry

Konstruksi / Construction

Pertambangan / Mining

Perkebunan / Agro

20142011 20132010 2012

4,203

8,467

26%

17%

43%

67%

23%

10%

6,2025,404 24%

19%

54%61%

16%11%

3,513

23%

35%

28%

8%6% 6%9%14%

Volume Pemindahan tanah dan Produksi Batu BaraOverburden Removal and Coal Production Volume

Coal Production (mio ton)

Overburden Removal (mio bcm)

20142011 20132010 2012

844.9796.0

855.5

652.0

806.4

105.186.8 94.477.9119.4*

20142013201220112010

4,176

5,573

4,489

3,053

Co

al S

ales

Vo

lum

e (‘

000

ton

)

5,938

Volume Penjualan Batu BaraCoal Sales Volume

Laba bersih UT naik 11% menjadi

Rp 5,4 triliunUT’s net income increased by 11% to Rp 5.4 trillion

*) Produksi Batu Bara dan Hauling | Coal Production and Hauling

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report194

Melambatnya ekonomi global beberapa tahun terakhir mempengaruhi permintaan komoditas primer, terutama batu bara, bahan mineral dan produk perkebunan, yang merupakan produk andalan pendukung kinerja ekspor Indonesia.

Selain itu, pelemahan harga minyak bumi yang terjadi di kuartal keempat membuat harga batu bara di pasar global semakin tertekan hingga sempat menyentuh US$ 61 per ton.

Akibatnya, aktivitas penambangan batu bara mengalami perlambatan dan para pengguna alat berat di sektor pertambangan dan perkebunan berupaya untuk memperpanjang usia pakai peralatan yang ada dan menunda pembelian alat baru.

The slow down in the global economy for the past few years affects demand for primary commodities, especially coal, minerals and agribusiness yields – all are leading export commodities for Indonesia.

In addition, falling oil prices globally, which occurred in the fourth quarter, also caused coal prices in the global market to slump, reaching as low as US$ 61 per ton.

As a result, coal mining activities slowed, and heavy equipment users in the mining and plantation sectors chose to prolong the operational duration of their existing equipment rather than purchase new equipment.

Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook

Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 195

Hal tersebut membuat permintaan alat berat tertekan, dengan total permintaan di tahun 2014 menjadi 3.513 turun 16% dari angka 4.203 unit di tahun 2013. Akibatnya para produsen kembali menghadapi tingkat persaingan yang semakin tajam dan tantangan untuk mengendalikan tingkat persediaan, kompetisi harga dan tuntutan pelanggan yang juga semakin tinggi.

Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung di tahun 2015. Untuk permintaan energi, khususnya batu bara masih akan mengalami tantangan. Sementara permintaan alat berat untuk proyek konstruksi diharapkan semakin membaik sehubungan dengan rencana pembangunan infrastruktur dasar yang akan digalakkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk segmen agribisnis, berlanjutnya peningkatan permintaan CPO global memberikan prospek positif terhadap permintaan alat berat di segmen ini.

Peningkatan permintaan batu bara di pasar global diperkirakan akan berlangsung dengan lambat, mengingat masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Potensi peningkatan permintaan batubara justru diharapkan berasal dari konsumsi domestik, sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera merealisasikan rencana pembangunan ketenagalistrikan secara masif, baik dalam bentuk PLTU mulut tambang maupun PLTU ditempat lain serta pembangkit listrik jenis lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa prospek pertumbuhan industri alat berat dan kontraktor penambangan baru akan membaik dalam jangka menengah hingga panjang, dipengaruhi oleh kecepatan pulihnya perekonomian global dan terealisasinya berbagai proyek pembangunan infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan) di dalam negeri.

Consequently, heavy equipment demand dropped; in 2014, total demand reached 3,513 units, a decrease of 16% from 4,203 units in 2013. Competition among manufacturers heightened and the challenge to control supply, address price competition and respond to customer demand deepened.

This situation is projected to continue in 2015. Energy demand, especially for coal, will remain challenging. However, heavy equipment demand for construction projects is expected to improve in line with the government’s plan to accelerate basic infrastructure development. From the perspective of the agribusiness segment, the continuation of increasing global demand for CPO will have a positive impact on heavy equipment demand from this segment.

Globally, coal demand is expected to be moderate considering the sluggish economic growth of a number of countries. Increase in coal demand is projected to derive from domestic consumption, taking into account the Government’s commitment to drive massive electricity infrastructure development in the form of mine-mouth steam power plants and other types of power generation, steam or otherwise.

It can be concluded that the growth prospect for the heavy equipment and mining contracting segments will improve in the medium to long-term, depending on the rate of global economy recovery and the progress of various national projects for basic infrastructure development (roads, ports, electricity).

Heavy Equipment and Mining Business Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report196

Upaya mengedepankan layanan berbasis solusi menyeluruh (end-to-end solution) secara konsisten dengan dukungan jaringan distribusi dan purna jual nasional, terdiri dari 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung di lapangan (site support) dan 11 kantor perwakilan, membuat UT tetap mampu memimpin pasar dengan kisaran 40% (2013: 41%). Pola layanan end-to-end solution, fasilitas call center 24 jam, dan penyediaan ragam produk beserta suku cadang yang komprehensif dan terdepan yang terus dikembangkan mampu memelihara dan mendongkrak loyalitas pelanggan.

UT juga menyediakan layanan konsultasi pra pembelian untuk memastikan investasi barang modal yang tepat sesuai kebutuhan, jaminan produk dan pemeliharaan untuk menjaga operasional mesin yang optimal, hingga dukungan UT School, yang telah meluluskan banyak operator dan mekanik setiap tahunnya untuk keperluan operasional UT maupun pelanggan. Pelanggan juga dapat

The commitment to providing end-to-end solution services is supported by 19 branch offices, 22 site support offices and 11 representative offices. With its extensive distribution network and after-sales service points, UT was able to lead the market with a market share of approximately 40% (2013: 41%). Total solutions, 24-hour call centers, and a wide range of products complemented by comprehensive availability of spare parts are always enhanced to maintain and reinforce customer loyalty.

UT also provides a pre-purchase consultation service to ensure its customers make investment decisions appropriately in line with their needs, as well as product warranty and maintenance to maintain optimum performance of the machinery. Operators and mechanics that graduate from the UT School every year also provide support to fulfill UT’s and customers’ operational needs. As part of the end-to-end

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 197

memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga pembiayaan rujukan yang bermitra dengan UT, sebagai bagian dari layanan end to end solution. Keseluruhan upaya tersebut memiliki andil besar dalam mempertahankan pangsa pasar alat berat UT ditengah kondisi usaha yang penuh tantangan.

Pama menawarkan jasa penambangan berkualitas kelas dunia, yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Dengan dukungan armada alat berat yang sangat memadai berjumlah 3.270 unit alat berat (2013: 3.311), terdiri dari 299 bulldozer (2013: 302), 337 excavator & shovel (2013: 331), 2.163 dump truck (2013: 2.275), 169 prime mover (2013: 163) dan 242 wheel loader dan motor grader (2012: 240), Pama berhasil mempertahankan dominasi pangsa pasar hingga sebesar 45% di tahun 2014.

Tekad memberikan layanan kontraktor penambangan dengan jaminan hasil terbaik pada setiap ton produk dengan harga bersaing membuat Pama berhasil mempertahankan 14 pelanggan utama pemilik konsesi tambang batubara terbesar di Indonesia.

Sementara untuk unit usaha pertambangan batu bara, PT Tuah Turangga Agung (TTA) sebagai pengelola seluruh 9 wilayah konsesi penambangan pasca restrukturisasi internal, berhasil merealisasikan rencana produksi sesuai kontrak pembelian dengan biaya yang semakin efisien. Seluruh hasil produksi TTA, dipasarkan ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

solution approach, customers can benefit from a financing facility provided by recommended financing service providers who are partners of UT. These efforts greatly contribute to UT’s success in sustaining its market share despite the challenging business climate.

Pama offers a world-class mining service. Its services include mining design, exploration, infrastructure development, mining, transporting, barging and loading. Pama’s operations are supported by a fleet of heavy equipment. The total 3,270 units of heavy equipment (2013: 3,311) consist of 299 bulldozers (2013: 302), 337 excavators & shovels (2013: 331), 2.163 dump trucks (2013: 2,275), 169 prime movers (2013: 163) and 242 wheel loaders and motor graders (2012: 240). In 2014, Pama was able to stay in the lead in the market, with a 45% market share.

The dedication to providing the best and most reliable mining contracting services, guaranteeing best production results and with competitive pricing have enabled Pama to continue servicing 14 core customers who are also the owners of Indonesia’s largest coal concessions.

In the coal mining segment, following internal restructuring, PT Tuah Turangga Agung (TTA) now manages nine mining concessions. TTA was able to realize production plans in line with purchasing contracts with improved efficiency of costs. All coal products of TTA are marketed to Japan, South Korea and Taiwan.

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report198

mesin KonstruksiTantangan berat membuat UT semakin konsisten mengedepankan filosofi layanan “end to end solution”, guna meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengatasi kerasnya persaingan. Bagi UT kondisi tersebut disikapi dengan bijak, berupaya mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka. Caranya adalah memperkuat landasan usaha melalui upaya kembali ke dasar (back to basic), yakni dasar keunggulan dalam berusaha hingga mampu mengembangkan usaha sampai sebesar saat ini, bahkan mampu melalui kondisi lebih buruk di tahun 1998 lalu.

UT berupaya memperkuat sinergi antar grup dalam Astra dengan panduan kerangka sinergi AHEME yaitu Cross Competence, Cross Selling dan Cross Solution (3C). Sinergi dan networking yang dilakukan super team AHEME membantu UT memberi solusi total bagi pelanggan. UT berkomitmen meneruskan inisiatif “UT Guaranteed Product Support” agar selangkah lebih maju dalam memberi layanan terbaik dibandingkan kompetitor.

Lini bisnis Mesin Konstruksi UT mencatat penurunan volume penjualan Komatsu sebesar 16% atau menjadi 3.513 unit, jauh lebih rendah dibandingkan dengan volume penjualan pada 2013, yaitu 4.203 unit. Penurunan tersebut terutama masih dipengaruhi oleh perlambatan sektor pertambangan dan perkebunan di Indonesia yang menyebabkan penurunan total penjualan domestik alat berat, yang pada tahun ini tercatat sejumlah 8.867 unit dibandingkan 10.252 unit pada 2013. (menurut riset internal)

Di sisi lain, jumlah penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat pada 2014 diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan pelanggan dalam menjaga kondisi alat berat mereka. Pendapatan dari segmen ini meningkat 8% atau sebesar Rp 6,0 triliun. Namun, peningkatan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan selama tahun 2014 tidak mampu mendorong total pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi UT, yang mencatat penurunan menjadi sebesar Rp 15,0 triliun dibandingkan Rp 15,6 triliun pada 2013.

Construction machineryTough challenges forced UT to bolster its end-to-end solution philosophy in order to enhance customer loyalty and to beat market competitors. UT aptly responded to the challenges by endeavoring to overcome barriers while capturing opportunities. The company reinforced its foundation by reverting to the basics, going back to the root of excellence on which it built the business up to its scale today and on which it overcame even harsher conditions in 1998.

UT attempted to strengthen synergy in Astra Group, guided by the AHEME synergy framework of cross competence, cross selling and cross solution (3C). The synergy and networking efforts of the AHEME super team allowed UT to provide total solutions to customers. UT is committed to continuing its UT Guaranteed Product Support Initiative to always be one step ahead of its competitors in offering the best services.

UT’s Construction Machinery business line recorded a decrease in Komatsu sales volume by 16% to 3,513 units, much lower compared to the sales volume in 2013 of 4,203 units. The decrease was mainly still impacted by the slowing down of the mining and plantation sectors in Indonesia that caused a decline in the total domestic sales of heavy equipment, which in 2014 recorded a total number of 8,867 units compared to10,252 units in 2013. (source: internal research)

On the other hand, the number of spare parts sales and heavy equipment maintenance services increased in 2014 due to the growing need from the customers to maintain the life cycle of their heavy equipment. The revenue increased by 8% or reached Rp 6.0 trillion. However, the increase in spare parts sales and maintenance services during the year was not able to push the total revenue of UT’s Construction Machinery business line, which recorded a decrease to Rp 15.0 trillion compared to Rp 15.6 trillion in 2013.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 199

Kontraktor PenambanganBerlanjutnya pelemahan harga batu bara membuat pelanggan utama Pama, para pemilik konsesi batu bara terbesar di Indonesia merevisi target kontrak pemindahan tanah dan produksi batu bara, diantaranya dengan mengerjakan area dengan stripping ratio lebih rendah. Hal tersebut mampu direspon dengan strategi mempertahankan kualitas kinerja jasa kontraktor penambangan seraya melakukan efisiensi biaya operasional.

Dari lini bisnis Kontraktor Penambangan UT, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) efektif mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 6%, yaitu Rp 33,5 triliun, dibanding Rp 31,6 triliun pada 2013. Hasil ini dicapai di samping adanya penurunan jumlah target pengupasan tanah, yaitu total 806,4 juta bcm dibandingkan 844,9 juta bcm pada 2013. Sebaliknya,total produksi batu bara & hauling meningkat sebesar 119,4 juta ton atau naik 14% dibandingkan total produksi tahun lalu sebesar 105,1 juta ton.

Kemampuan PAMA meraih segala pencapaian di tahun 2014 tak lepas dari upaya mengatasi seluruh tantangan yang ada melalui berbagai inisiatif berupa inovasi pengelolaan dan efisiensi kegiatan operasional, salah satunya adalah program pengurangan biaya yang membuat kegiatan operasional menjadi lebih efektif serta pastinya menguntungkan baik bagi pelanggan maupun kegiatan operasional sendiri.

mining ContractingTaking into account the downward trend of coal prices, Pama’s customers, owners of the largest coal concessions in Indonesia, revised their targets for overburden removal and coal production contracts, among other ways by lowering stripping ratios. Responding to this change, the quality mining contracting service performance was maintained and operational cost efficiency was enhanced.

In regards of UT’s Mining Contracting business line, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) effectively recorded an increase in net revenue by 6%, which is Rp 33.5 trillion, compared to Rp 31.6 trillion in 2013. This performance is made despite a decreasing target number for overburden removal, which was 806.4 million bcm compared to 844.9 million bcm in 2013. On the other hand, the total coal production & hauling was increased to 119.4 million tons or grew 14% compared to last year’s total production of 105.1 million tons.

In respect of the accomplishments in 2014, PAMA overcame all the challenges that were present during the year through various initiatives for innovation in operational management and efficiencies, including the implementation of cost down program, which resulted in more effective operational activities that certainly benefited our customers as well as its own operations.

Performance In 2014Kinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report200

Pertambangan Batu baraKondisi pemasaran batubara yang masih belum kondusif disikapi dengan program konsolidasi internal, menjadikan PT Tuah Turangga Agung (TTA) sebagai pengelola seluruh area konsesi tambang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan beroperasinya dua tambang baru, TTA mampu meningkatkan produksi dan volume penjualan. TTA juga berupaya mengurangi biaya produksi dengan menurunkan stripping ratio.

Sehingga, volume penjualan batu bara meningkat sebesar 42% atau sebesar 5,9 juta dibandingkan 4,2 juta ton pada 2013. Hal ini mendorong peningkatan pendapatan lini bisnis Pertambangan UT sebesar 22%, atau dari Rp 3,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,7 triliun.

Selain itu, melihat harga batubara yang terus menurun sejak beberapa tahun belakang ini, pada tahun 2014 UT melakukan tinjauan atas nilai properti pertambangan dan mencatat penyisihan atas penurunan nilai properti pertambangan. Biaya penyisihan yang dibebankan pada laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,54 triliun.

renCana tahun 2015Mengantisipasi masih berlanjutnya kondisi usaha yang kurang kondusif di tahun mendatang, UT menyiapkan beberapa strategi utama, meliputi beberapa program sebagai berikut:

mesin KonstruksiUT akan tetap mengedepankan layanan jasa berbasis solusi bagi para pelanggan. UT akan meningkatkan kualitas layanan dengan meningkatkan program UT Guarantee Product Support, menyediakan SDM untuk mendukung aktivitas pemeliharaan alat berat melalui UT School, termasuk meningkatkan kualitas layanan UT Call. Selain itu, mempererat kerjasama dengan prinsipal.

UT juga bertekad untuk meningkatkan kegiatan di pasar ritel, memanfaatkan peluang peningkatan kegiatan di sektor konstruksi, termasuk mengembangkan bisnis sewa peralatan berat bekas maupun baru.

Coal miningThe unfavorable coal mining market necessitated internal consolidation that directed PT Tuah Turangga Agung (TT), as manager of the overall mining concessions, to enhance operational efficiency and effectiveness. With the operation of two new mine sites, TTA was able to boost production and sales volume. TTA also reduced production costs by lowering stripping ratios.

As a result, the coal sales volume grew 42% or reaching a total 5.9 million tons, compared to 4.2 million tons in 2013. This has increased the revenue of UT’s Mining business line by 22%, from Rp 3.8 trillion in 2013 to Rp 4.7 trillion.

In addition, considering the price of coal, which have been declining in these past few years, in 2014 UT reviewed its value of mining properties and recorded a provision for impairment of mining properties. Cost of mining properties impairment was imposed to the UT’s profit after tax attributable to the parent entity, which amounted to Rp 1.54 trillion.

PLans For 2015In anticipation of the continued adverse business conditions in the coming year, UT has prepared a number of key strategies, including the following programs:

Construction machineryUT will continue to promote solutions-based services to customers. UT shall enhance service quality by strengthening the UT Guaranteed Product Support Initiative, prepare required human capital to support heavy equipment maintenance activities through UT School, and improve the quality of the UT Call service as well as bolster partnerships with principals.

UT is also committed to improving activities in the retail market, to gain opportunities from the growth in the construction sector, including developing the new and used heavy equipment rental business.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 201

Kontraktor PenambanganPama akan terus berkomitmen memberikan layanan jasa kontrak penambangan yang berkualitas kepada para pelanggan. Guna mengukuhkan reputasi sebagai kontraktor penambangan yang handal dan berpengalaman, Pama berupaya mengedepankan inisiatif peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi biaya untuk menghasilkan pencapaian kinerja yang lebih kompetitif berlandaskan pada budaya kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan.

Selain itu, dalam rangka mengembangkan kompetensi dan memanfaatkan peluang dari tekad Pemerintah untuk membangun ketenagalistrikan yang kuat, Pama berencana mengembangkan usaha di bidang pemenuhan tenaga listrik dengan menjadi pengelola PLTU mulut tambang dengan skema Independent Power Producer (IPP) berkerja sama dengan mitra strategis yang kompeten.

Salah satu strategi lainnya, UT melakukan diversifikasi dan mencari peluang usaha komoditas mineral lainnya, seperti tambang emas. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada industri batu bara.

Pertambangan Batu baraMeskipun tekanan terhadap harga batu bara di 2015 diperkirakan masih akan berlanjut, TTA akan konsisten melanjutkan proses konsolidasi internal termasuk mengimplementasikan program efisiensi diseluruh aspek operasional guna mengelola profit margin usaha penambangan agar berada pada level yang mampu menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Pilar Bisnis BaruDalam rangka memanfaatkan kompetensi dibidang konstruksi sipil dan peluang peningkatan kegiatan konstruksi dimasa mendatang, UT merealisasikan pembentukan pilar usaha keempat, yaitu bidang jasa konstruksi. Sebagai bagian dari rencana tersebut, UT melalui anak perusahaannya, yakni PT Karya Supra Perkasa (“KSP”) telah mengakuisisi 40% kepemilikan saham PT Acset Indonusa Tbk, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, pada bulan Januari 2015.

mining ContractingPama is continually committed to delivering quality mining contracting services to customers. To strengthen its reputation as a reliable and experienced mining contractor, Pama endeavors to boost initiatives related to work productivity and cost efficiency while promoting safety in the workplace and for the environment.

In addition, to build competence and leverage the government’s resolution to develop the electricity network, Pama plans to partake in the electricity business by managing mine-mouth steam power generation plants under the independent power producer (IPP) scheme, in collaboration with a competent and strategic partner.

UT’s other strategic direction is to diversify and explore business opportunities to other mineral commodities, such as gold mine. The objective of this venture is to reduce dependency on the coal industry.

Coal miningAlthough pressure on coal prices in 2015 is projected to persist, TTA will consistently continue its internal consolidation process including the implementation of the efficiency program across its operational aspects. TTA seeks to manage its business profit margin at a level that will ensure business continuity in the long term.

new Business PillarIn order to leverage the capacity in civil construction and to benefit from the growth of construction activities in the future, UT formed a construction services segment as the fourth business pillar. As part of this plan, UT, through subsidiary PT Karya Supra Perkasa (KSP), acquired 40% ownership of PT Acset Indonusa Tbk, a construction company in Indonesia that is headquartered in Jakarta, the acquisition was taking place in January 2015.

2014 Performance Kinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report202

AgribisnisAgribusiness

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 203

Business ReviewTinjauan Bisnis

Kunci keberhasilan usaha agribisnis adalah pengendalian biaya yang lebih baik dibandingkan pelaku usaha lain. oleh karena itu aaL bertekad mengelola biaya produksi per ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPo) melalui dua pendekatan utama. Pertama, meningkatkan yield perkebunan dengan menerapkan intensifikasi melalui program mekanisasi, otomasi, penggunaan bibit unggul hasil proses riset yang berkualitas dan pemeliharaan area perkebunan yang teratur. Kedua, meningkatkan nilai produk CPo melalui program hilirisasi industri CPo, yakni mengolahnya menjadi produk Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), olein, stearin dan Palm Fatty Acid Distillate (PFaD) yang memiliki nilai lebih tinggi.

The key to managing a successful agribusiness is cost control that excels other players. AAL is therefore determined to manage Crude Palm Oil (CPO) production cost per ton through two main approaches. First, we seek to improve productivity or yield through mechanization, automation, usage of superior seeds generated from robust research process and maintenance of estates. Second, we seek to elevate product value by expanding to the downstream side of the CPO sector, processing CPO into Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), olein, stearin, and Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), which have greater value.

Widya WiryawanDirektur / Director

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report204

Astra operates its agribusiness segment through 79.7% share ownership in PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), a listed company on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization value of Rp 38.2 trillion in 2014. AAL manages several oil palm concessions. By the end of 2014, the combined planted area reached 297,579 hectares (2013: 281,378 hectares), covering Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. To boost plantation productivity, AAL has been consistently carrying out intensification programs since 2008 that include mechanization, usage of organic fertilizer, development and usage of superior seeds, water management and comprehensive infrastructure enhancement.

AAL’s contribution to Astra’s total net profit shows a dynamic trend that tracks the movement of commodity prices and plantation yields. In 2014, in line with increasing prices and production volume, AAL’s contribution to Astra’s net revenue increased from 7% in 2013 to 8% in 2014. One of the notable developments from the agribusiness segment in 2014 was the operation of palm oil refinery in West Sulawesi, with the capacity to process 2,000 tons CPO per day, the refinery, which commenced operations in early 2014, is a manifestation of Astra’s downstream initiative in the agribusiness segment.

The refinery uses the Company’s CPO production as its raw material, leading to a decline of 13% in CPO sales volume. However, the total sales value of this segment increased by 29%, while net profit grew by 39%.

Pada segmen agribisnis, Astra memiliki 79,7% saham di PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar tahun 2014 senilai Rp 38,2 triliun. AAL mengelola sejumlah areal perkebunan kelapa sawit, dengan total luas lahan tertanam per akhir tahun 2014 mencapai 297.579 hektar (2013: 281.378 hektar) yang mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk meningkatkan produktivitas perkebunan yang dimiliki, sejak tahun 2008 AAL konsisten menerapkan program intensifikasi, terdiri dari mekanisasi, pengolahan pupuk organik, pengembangan dan penggunaan bibit unggul, menerapkan tata kelola air disertai perbaikan infrastruktur secara komprehensif.

Luas Lahan sawit (ha)Palm Oil Planted Area (Ha)

Lahan Inti / Nucleus

Total Lahan Tertanam / Total Planted Area

20142011 20132010 2012

281,378266,706 272,994263,281

297,579

220,021206,579 212,622

206,042

235,311

Kontribusi AAL terhadap total laba bersih Astra bergerak dinamis seiring dengan perkembangan harga komoditas dan tingkat produktivitas perkebunan. Untuk tahun 2014, sejalan dengan naiknya harga dan volume produksi, kontribusi AAL terhadap pendapatan bersih Astra meningkat, dari 7% di tahun 2013 menjadi 8% di tahun 2014. Salah satu perkembangan positif dari segmen agribisnis di tahun 2014 adalah beroperasinya pabrik pengolahan minyak sawit (Refinery) di Sulawesi Barat, dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton CPO/hari, sejak awal tahun 2014, sebagai realisasi program hilirisasi segmen agribisnis Astra.

Sekalipun volume penjualan CPO turun sebesar 13% karena sebagian produksi CPO digunakan sebagai bahan baku refinery, nilai penjualan total segmen agribisnis meningkat hingga 29%, dengan laba bersih naik hingga 39%.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 205

Pertumbuhan industri kelapa sawit baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan, industri olahan berbasis kelapa sawit, maupun kebutuhan energi alternatif, memberikan prospek yang baik terhadap permintaan CPO. Namun, penurunan harga minyak mentah yang mulai terjadi sejak Juni 2014 membuat permintaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku energi alternatif semakin berkurang. Sehingga, tren permintaan juga kembali berkorelasi lebih erat dengan pertumbuhan penduduk, dengan kisaran pertumbuhan permintaan minyak sawit antara 2,5-3% per tahun.

Permintaan CPO dunia diyakini tetap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang, sekalipun pada tahun 2014 masih tertekan oleh lemahnya permintaan dari pasar utama CPO seperti India dan Cina sebagai dampak melemahnya kegiatan ekonomi di negara-negara tersebut. Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, permintaan CPO untuk bahan pangan dari beberapa pasar baru seperti negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah dan Eropa Timur masih tetap terbuka. Selain itu, keterbatasan lahan untuk pembukaan area

The growth of the palm oil industry today has been driven largely by basic demand for food, palm oil-based processing industries, as well as alternative energy, thus providing good prospects on CPO demands. However, a slump in crude palm oil prices started in June 2014 caused the demand for palm oil as alternative energy continued to drop. Thus the trend of demand again showed a close link to population growth, and palm oil demand grew at around 2.5%-3% per annum.

The projections for global CPO demand in the long run remain positive, although there were challenges in 2014 as demand from India and China, two of the largest CPO markets, dropped following sluggish economic conditions in both countries. In the medium to long term, demand for CPO for food will largely come from several new markets such as countries in South Asia, the Middle East and Eastern Europe. There is also an issue of limited land expansion for new plantations, which already signals slow growth of CPO supply. This, coupled with a recovering

Agribusiness Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Agribisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report206

perkebunan baru, membuat peluang naiknya pasokan CPO dalam jumlah signifikan semakin terbatas. Sehingga harga CPO dalam jangka panjang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, khususnya kondisi ekonomi di pasar utama CPO.

Dari dalam negeri, dukungan Pemerintah terhadap pengembangan industri juga positif, mengingat industri kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa utama negara serta memiliki manfaat dan kegunaan yang semakin variatif. Industri kelapa sawit memegang peran ekonomi yang strategis dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan nasional.

Industri kelapa sawit juga memberi trickle down effect bagi perkembangan sektor-sektor industri berbasis perkebunan, seperti industri pengolahannya dan industri peralatan perkebunan, selain mampu memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan, terutama para petani plasma dan skala kecil. Dengan berbagai manfaat tersebut, Pemerintah berupaya mendukung hilirisasi industri terkait kelapa sawit dengan memberikan insentif pajak ekspor bagi investasi di kegiatan hilir sejak bulan September 2011.

Indonesia merupakan negara agribisnis dimana secara topography memiliki kondisi tanah yang cocok sebagai negara pertanian dan ditunjang oleh tenaga kerja yang memadai. Dengan perkembangan teknologi riset saat ini, dikombinasikan dengan dua komponen diatas (tanah dan tenaga kerja), Indonesia dapat berkembang menjadi negara agribisnis yang kuat di dunia ini. Terbukti dengan luas lahan area sawit saat ini, dimana Indonesia menjadi produsen terbesar dengan porsi sebesar 52% dari penghasil CPO di seluruh dunia.

Berdasarkan kondisi-kondisi objektif tersebut, secara umum dapat disimpulkan prospek pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia masih sangat menjanjikan.

global economy, especially in main CPO markets, will in the long term drive increases in CPO prices.

From the domestic market side, the Government has been showing consistent support for industry development. The palm oil industry is in fact one of the country’s main foreign exchange contributors and can bring multiple extensive benefits. The oil palm industry has a strategic role in the economy to keep the stability of the national trade balance.

There is also a trickle-down benefit from the oil palm industry to other plantation-based sectors, such as the processing sector and plantation equipment sector, while promoting better welfare for communities around concessions, especially plasma farmers and smallholders. Taking into account the diverse benefits of the industry, the Government is now support the downstream business of the oil palm sector by offering export tax incentives to downstream investments since September 2011.

An agricultural country, Indonesia’s topography and the size of its workforce make the country highly suitable for activities in the agribusiness sector. Technological research combined with rich soil and significant potential manpower, Indonesia may well be on its way to becoming the largest agribusiness country in the world. This potential is evident today, with Indonesia already the largest producer and supplier of 52% of the world’s CPO needs.

Considering the above conditions, it can be concluded that the future prospects of the oil palm industry in Indonesia are highly promising.

Agribusiness Industry Review and OutlookTinjauan dan Prospek Industri Agribisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 207Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 207

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report208

MarketingPemasaran

AAL menjual produk kelapa sawit dengan sistem tender. Pada tahun 2014, harga rata-rata penjualan CPO AAL naik 13,8% dibandingkan harga rata-rata penjualan pada tahun 2013. Mayoritas hasil produksi CPO AAL diserap oleh pasar domestik.

Sebagai wujud realisasi pengembangan bisnis hilir minyak sawitnya, AAL mulai mengoperasikan refinery di Mamuju, Sulawesi Barat dengan menghasilkan produk-produk hilir antara lain RDBPO, olein, stearin dan PFAD. Hasil produksi refinery tersebut, dipasarkan oleh Astra-KLK Pte. Ltd., perusahaan patungan di Singapura bersama dengan mitra dari Malaysia yang didirikan pada bulan Agustus 2013. Selama tahun 2014 AAL berhasil merealisasikan ekspor olein sebesar 255.073 ton.

AAL offers its oil palm products under a tender system. In 2014, the average selling price of AAL’s CPO rose by 13.8% compared with the average selling price in 2013. AAL’s CPO production is largely absorbed by the domestic market.

Developing its downstream business, AAL commenced the operations of the refinery in Mamuju, West Sulawesi. The products, which include RDBPO, olein, stearin and PFAD, are marketed by Astra-KLK Pte. Ltd., a joint venture company with a Malaysian counterpart that is headquartered in Singapore and was established in August 2013. In 2014, AAL’s olein export amounted to 255,073 tons.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 209

PenGemBanGan usaha Meyakini prospek bisnis kelapa sawit yang cerah, AAL terus merealisasikan rencana peningkatan kapasitas produksi. Sepanjang tahun 2014, ekspansi dilakukan dengan penambahan fasilitas pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang telah beroperasi maupun menyelesaikan pembangunan PKS baru. Sehingga pada akhir tahun 2014, AAL telah memiliki 29 PKS (2013: 26 PKS), dengan kapasitas pengolahan seluruhnya mencapai 1.435 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam (2013: 1.280 ton TBS per jam).

Jumlah dan kapasitas PKS akan meningkat di tahun-tahun mendatang. AAL juga memiliki 8 pabrik pengepresan inti sawit dengan total kapasitas produksi sebanyak 920 ton kernel perhari.

Peningkatan kapasitas produksi juga diupayakan melalui produksi dan perbaikan kualitas bibit. Untuk maksud tersebut AAL menggalang kerjasama dengan mitra yang kompeten, mengembangkan fasilitas penelitian dan pengembangan di Kalimantan Tengah. Fokus kegiatan riset AAL adalah Agronomy, Plant breeding dan Pest & Disease Control.

BusIness DeVeLoPmentTaking into consideration the positive outlook of the oil palm business, AAL continued to implement its production capacity enhancement plan. In 2014, capacity enhancement was achieved by adding new facilities to existing CPO mills and completing the construction of new mills. At the end of 2014, AAL operated 29 mills (2013: 26 mills) with a combined processing capacity of 1,435 tons of Fresh Fruit Bunch (FFB) per hour (2013: 1,280 ton FFB per hour).

Mill numbers and capacity will certainly be developed in the future. AAL also operates 8 kernel crusher plants with a total production capacity of 920 tons of kernel per day.

To boost production, AAL also carried out improvements with respect to seed quality and breeding. To that end, AAL engaged competent parties to develop a research and development facility in Central Kalimantan. AAL’s research activities focused mainly on Agronomy, Plant breeding and Pest & Disease control.

MarketingPemasaran

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report210

AAL’s work plan for 2014 highlighted three main areas, which are expansion, intensification and diversification. The goal was to increase plantation yield and manpower productivity by means of mechanization. In effort to address the issue of land limitation, AAL also realized new planting and replanting in its estates, using superior seeds.

Total new planting and replanting covered an area of 9,590 hectares and 1,830 hectares, respectively. Meanwhile, intensification continued from previous programs, with a focus on mechanization and automation.

As a result, in 2014 Nucleus FFB yield in AAL’s estate grew to 21.5 tons per hectare compared with 20.0 tons per hectare in the previous year. AAL’s CPO production also grew to 1.74 million tons from 1.54 million tons.

Program kerja AAL untuk tahun 2014 memiliki tiga fokus utama, yaitu ekspansi, intensifikasi dan diversifikasi yang tujuannya adalah meningkatkan yield perkebunan dan meningkatkan produktifitas manusia melalui mekanisasi. AAL juga merealisasikan penanaman baru dan penanaman kembali lahan-lahan kelolaan menggunakan bibit unggul dengan tujuan untuk mensiasati keterbatasan lahan.

Total lahan penanaman baru dan penanaman kembali masing-masing adalah 9.590 ha dan 1.830 ha. Sedangkan program intensifikasi dari tahun-tahun sebelumnya dilanjutkan dengan fokus pada kegiatan mekanisasi dan otomasi.

Hasilnya, di tahun 2014 produktivitas TBS kebun inti AAL naik menjadi 21,50 ton per ha dibandingkan 20,02 ton per ha pada tahun sebelumnya. Produksi CPO AAL naik menjadi 1,74 juta ton dari 1,54 juta ton.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 211

Penanaman Kelapa sawit (ha)Oil Palm Planting (Ha)

Penanaman Baru / New Planting

Penanaman Kembali / Replanting

20142011 20132010 2012

2.43.4

2.7

3.7

1.8

10.8

3.5

6.5

3.6

9.6

ProduksiProduction

Produksi TBS / FFB Production

TBS Inti / FFB Nucleus

Produksi CPO / CPO Production

(‘00

0 to

n)

20142011 20132010 2012

5,124

3,740

1,539

4,798

3,570

1,268

5,498

4,132

1,476

4,235

3,329

1,113

5,562

4,110

1,744

YieldYield

Yield TBS

Yield CPO

20142011 20132010 2012

4.624.98 5.234.67 4.84

20.7022.08

23.45

20.3522.04

(To

n/H

a)

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report212

20142013201220112010

7,2777,3227,576

7,027

(Rp

/Kg

)

8,282

rata-rata harga Jual CPoAverage CPO Price

Sementara itu, rata-rata harga CPO di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 8.282/kg naik 13,8% dari Rp 7.277/kg di tahun 2013, sementara harga kernel naik 47,6% menjadi Rp 5.095/kg, dari posisi Rp 3.452/kg di tahun 2013.

Volume penjualan CPO AAL mencapai 1,37 juta ton turun 13% dari 1,58 juta ton, sedangkan volume penjualan kernel naik 9% mencapai 0,37 juta ton dari 0,34 juta ton di tahun 2013. Penurunan volume penjualan CPO disebabkan oleh beroperasinya refinery di Sulawesi Barat yang menggunakan CPO sebagai bahan baku. Keseluruhan hasil pengolahan tersebut yang berupa produk RBDPO, olein, stearin dan PFAD dengan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk pasar ekspor.

Dengan perkembangan tersebut, nilai pendapatan bersih AAL naik 29% mencapai Rp 16,3 triliun pada tahun 2014 dari Rp 12,7 triliun di tahun 2013. Harga CPO yang relatif lebih tinggi tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013 dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, berdampak pada kenaikan laba bersih AAL yang cukup signifikan, mencapai Rp 2,5 triliun, 39% diatas laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Meanwhile, the average CPO selling price in 2014 stood at Rp 8,282/kg, up 13.8% from Rp 7,277/kg in 2013, while kernel price rose by 47.6% to Rp 5,095/kg in Rp 3,452/ kg in 2013.

AAL’s CPO sales volume reached 1.37 million tons or decreased 13% from 1.58 million tons, while kernel sales volume increased by 9% to 0.37 million tons from 0.34 million tons in 2013. The decrease in CPO sales volume can be attributed to the operations of the refinery in West Sulawesi, which uses CPO as the raw material. The refinery products – RBDPO, olein, stearin and PFAD – have greater value and are destined for the export market.

Backed by the above performance, AAL’s net revenue rose by 29% to Rp 16.3 trillion in 2014 from Rp 12.7 trillion in 2013. Rising CPO prices in 2014 and the depreciation of Rupiah contributed to the significant growth of AAL’s net profit, which amounted to Rp 2.5 trillion, 39% higher than the 2013 net profit of Rp 1.8 trillion.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 213

renCana tahun 2015Untuk tahun 2015 dan beberapa tahun kedepan AAL akan melanjutkan pengembangan bisnisnya melalui pengembangan luas lahan dan diversifikasi usaha ke komoditi perkebunan lainnya dengan didukung pengembangan ke usaha hilirisasi minyak sawit. Berbagai program yang akan dilaksanakan meliputi:

• Pelaksanaan program mekanisasi dan otomasi seraya memasalkan implementasi program tersebut di seluruh kebun sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan di masing-masing kebun.

• Pengembangan sektor hilir sawit untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.

• Penguatan bidang Penelitian dan Pengembangan (Research and Development – R&D) untuk menghasilkan benih unggul yang akan mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Upaya ini diharapkan akan menjadi core competence dari AAL di masa mendatang.

• Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia berupa program pelatihan.

• Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk menjamin terjaganya hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar areal perkebunan.

PLans For 2015In 2015 and for several years ahead, ALL plans to continue business development by expanding concession areas and diversify its business to other plantation commodities supported by palm oil downstream initiatives. The programs going forward include:

• Mechanization and automation and cascading the implementation of both programs to other estates, with adjustments based on geographical and environmental conditions in each estate.

• Oil palm downstream development to meet demand from the export markets.

• Strengthening of Research & Development in order to generate superior seeds that will support the Company’s program to boost plant productivity. This effort in particular is expected to become the core competence of AAL in the future.

• Human resource development through capacity building and training programs.

• Corporate social responsibility programs to maintain amicable relationships between the Company and the people and environment around estates.

2014 PerformanceKinerja Tahun 2014

Laba bersih AAL naik 39% menjadi

Rp 2,5 triliunAAL’s net income increased by 39% to Rp 2.5 trillion

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report214

Infrastructure, Logistics, and Others

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 215

Bambang Widjanarko SantosoDirektur / Director

Business ReviewTinjauan Bisnis

Economic growth will also engender the growth of movement of goods and people mobility. In view of this, Astra is fully committed to supporting the government’s vision of providing sufficient basic infrastructure by the construction of toll roads with high quality infrastructure that distinguishes the Company.

Astra is committed to developing seaports as a further form of transportation infrastructure to contribute to the realization of the maritime vision, which is vital for Indonesia as an archipelago.

At the same time, Astra provides quality transportation and logistics services, established as part of Astra Group’s synergy and a manifestation of Astra’s mission “to prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders”.

Pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pergerakan barang dan mobilitas manusia. oleh karena itu astra berkomitmen penuh mendukung visi pemerintah untuk membangun kecukupan infrastruktur dasar dengan merealisasikan pembangunan jaringan jalan tol dengan kualitas infrastruktur yang prima sebagai diferensiasi.

astra berkomitmen untuk mengembangkan ketersediaan prasarana transportasi lainnya, yakni pelabuhan untuk mendukung pengembangan visi kemaritiman sebagai satu keniscayaan bagi negara kepulauan seperti Indonesia.

Pada saat yang bersamaan astra juga menyediakan layanan transportasi dan logistik yang berkualitas, dikembangkan sebagai bagian dari sinergi Grup astra, sekaligus wujud dari misi astra untuk “sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada pemangku kepentingan”.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report216

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report216

Segmen Bisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya terdiri dari dua sub segmen bisnis, yaitu Bisnis Infrastruktur dan Logistik serta Bisnis Properti. Di akhir tahun 2014, segmen ini membukukan laba bersih sebesar Rp 490 miliar menurun 34% dari Rp 748 miliar pada tahun sebelumnya, dikarenakan one time transaction di sektor properti pada tahun 2013 dan Palyja pada tahun 2014.

InFrastruKtur Dan LoGIstIK Segmen bisnis infrastruktur dan logistik mengacu pada kegiatan tiga anak usaha Astra, yakni PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya (SERA). Portofolio bidang infrastruktur yang mencakup konsesi pembangunan dan pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air bersih, fasilitas penampungan bahan bakar minyak dan pelabuhan laut ditangani oleh Astratel dan Intertel. Sementara SERA menangani portofolio jasa transportasi dan logistik, yang terdiri dari empat unit bisnis, yaitu jasa penyewaan kendaraan TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 dan IBID untuk kegiatan penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik SELOG dan jasa transportasi umum O-RENZ taxi.

Pada tahun 2014, segmen ini membukukan total pendapatan sebesar Rp 7,8 triliun, naik 18% dari Rp 6,6 triliun di tahun sebelumnya, dengan kontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan bersih Astra, meningkat sedikit dari tahun lalu. Laba bersih segmen ini meningkat sebesar 100% dari Rp 218 miliar pada tahun 2013, menjadi Rp 437 miliar pada tahun 2014.

The infrastructure, logistics and other business segment comprises of two sub business segments, namely Infrastructure and Logistics, including Property Business. At the end of 2014, this segment recorded Rp 490 billion of net income, decreased 34% from Rp 748 billion in the previous year. The decreased was due to one time transaction in property sector in 2013, and Palyja in 2014.

InFrastruCture anD LoGIstICsThe infrastructure and logistics business segment is operated by three subsidiaries of Astra: PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA). Infrastructure portfolios including concessions for toll-road development and management, clean water services, fuel storage facility and seaports are handled by Astratel and Intertel. Meanwhile, SERA focuses on transportation and logistics portfolios, which cover four business units: rental of vehicles under TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 and IBID for sales of used vehicles, SELOG as logistics service and O-RENZ taxi for general transportation.

In 2014, this segment recorded a total revenue of Rp 7.8 trillion, grew 18% from Rp 6.6 trillion in the preceding year. The segment accounted for 4% of Astra’s total net revenue, slightly improved from last year. At the end of 2014, this segment booked a net income of Rp 437 billion, increased by 100% from Rp 218 billion in the previous year.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 217

tInJauan Dan ProsPeK InDustrI InFrastruKtur Dan LoGIstIK Terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilu 2014, membawa angin segar bagi pertumbuhan industri infrastruktur maupun logistik. Pemerintah menunjukkan komitmen yang semakin tinggi terhadap pembangunan infrastruktur tertentu, meliputi pengembangan sarana perhubungan yang terdiri dari pembangunan jalan, jaringan jalan kereta api, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan bandara udara; penyediaan ketenagalistrikan dan sarana irigasi.

InFrastruCture anD LoGIstICs InDustrY reVIeW anD outLooKA new government was formed following the 2014 elections, signaling hope for the infrastructure and logistics industry. The government now shows stronger commitment to infrastructure development, especially transportation that includes roads, railways, harbors, connecting seaports and airports, as well as electricity and irrigation systems.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report218

Selanjutnya, realisasi pembangunan sarana perhubungan antar pulau dengan mengusung konsep Tol Laut yang didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut dalam, dermaga penyeberangan dan sarana jalan yang terintegrasi diyakini akan meningkatkan volume pergerakan barang dan industri logistik secara substansial di masa-masa mendatang.

Pemasaran Astra bertekad menjadi pemain yang diperhitungkan dan disegani dalam industri infrastruktur dan logistik, karena senantiasa menunjukkan komitmen terhadap kualitas layanan yang melebihi standar yang ditetapkan dan menjadikan pemenuhan kebutuhan pelanggan sebagai standar layanan yang unggul. Dengan komitmen tersebut, setiap unit bisnis pada segmen ini mampu menjaga kualitas layanan dan memiliki pangsa pasar tersendiri yang akhirnya dapat mendukung kinerja segmen bisnis tetap baik, untuk saat ini maupun di masa mendatang.

Sementara untuk bisnis penyewaan kendaraan, Astra merupakan salah satu pemain utama dengan jumlah armada dan dukungan jaringan kantor layanan yang tersebar luas di Indonesia.

KInerJa unIt 2014

InFrastruKtur umum Astra memiliki kebijakan dalam mengembangkan segmen bisnis infrastruktur melalui Three Horizon Strategy. Target berikutnya di bidang infrastruktur adalah untuk terus mengembangkan segmen bisnis yang berfokus pada peningkatan keunggulan operasional dan inisiatif Value Chain. Sedangkan Next Level di bidang infrastruktur adalah dengan menambahkan unit bisnis baru yang terkait pada sektor jalan tol dan pelabuhan. Dan Next Landscape-nya adalah mencari peluang investasi pada sektor baru yang diharapkan dapat terus memperkuat kinerja Grup Astra secara keseluruhan.

Further, the realization of the maritime highway that will enable inter-island connectivity, supported by integrated infrastructure of deep-sea ports, crossing harbors and roads, will substantially boosting the volume of goods moved and the logistics industry.

marKetInGAstra aimed to be a recognized and respected force in the infrastructure and logistics industry for its commitment to service quality that exceeds the standard and as the foundation of customers’ service excellence. Having this commitment, all business units in this segment are able to maintain service quality and to develop distinct markets, which sustain this business segment’s performance today and in the future.

Meanwhile, in the vehicle rental, Astra is one of the leading players with its fleets and extensive office network in Indonesia.

2014 unIt PerFormanCe

InFrastruCturesThe Three Horizon Strategy constitutes Astra’s policy in developing its infrastructure business segment. The Next Target in infrastructure is to grow a segment that emphasizes operational excellence and value chain initiative. The Next Level entails adding new business units related to toll roads and seaports, while the Next Landscape covers investment opportunities in new sectors that can strengthen Astra Group’s overall performance.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 219

Besarnya dampak positif terhadap pembangunan nasional dan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendorong Astra merealisasikan bermacam program pengembangan pada sektor ini, seperti dijelaskan pada uraian berikut.

Pt marga mandalasakti (mms)Dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan, di tahun 2014, MMS telah membangun lajur ketiga untuk ruas Cikupa - Balaraja Barat di kedua arah sepanjang 7,5 km dan renovasi gerbang serta penambahan lajur transaksi di Ciujung dan Serang Barat. Selain itu, untuk peningkatan kualitas pelayanan jalan yang lancar, aman dan nyaman, MMS berkomitmen untuk mengembalikan fungsi akses jalan tol yang steril melalui aktivitas revitalisasi akses di Bitung, Cikupa, Balaraja Barat, Serang Timur dan Merak.

Volume lalu lintas di ruas tol Tangerang-Merak yang dikelola MMS terus menunjukkan pertumbuhan. Setelah peningkatan sekitar 8,7% pada tahun 2013, dengan total kendaraan melintas sebanyak 40,8 juta atau rata-rata 111.671 kendaraan perhari, pada tahun 2014 pertumbuhan lalu lintas telah meningkat sebesar 6,3% dengan total kendaraan sebanyak 43,3 juta kendaraan, atau rata-rata 118.729 kendaraan per harinya.

Positive impact on national development and welfare improvement encourages Astra to realize numbers of development programs in this sector, as described in the following section.

Pt marga mandalasakti (mms)To increase road capacity, in 2014 MMS has constructed the third lane in both directions of the Cikupa-West Balaraja section covering 7.5 km. MMS also carried out gate renovation and added transaction lanes in Ciujung and West Serang. In addition, to ensure smooth, safe and convenient road service quality, MMS is committed to provide sterile toll road access by revitalizing access points in Bitung, Cikupa, West Balaraja, East Serang and Merak.

The traffic volume of the Tangerang-Merak toll road managed by MMS grows continually. After demonstrating 8.7% growth in 2013 with total 40.8 million vehicles, or in average of 111,671 vehicles per day, in 2014 the growth has increased 6.3%. Overall, 43.3 million vehicles have used the toll road during the year, in average of 118,729 vehicles per day.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 219

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report220

Pt Pam Lyonnaise Jaya (PaLYJa) PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), yang dimiliki oleh Astratel (49%) dan lini usaha GDF SUEZ France (51%), memiliki kerja sama dalam bentuk konsesi selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023 dalam jasa penyaluran air bersih untuk wilayah bagian barat ibukota Jakarta.

Selama tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan PALYJA relatif stabil atau sekitar 405.712 pelanggan dengan total penjualan mencapai 159,1 juta m3.

Pt Gresik Distribution terminal (GDt)GDT dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT Shell Indonesia (60%), mengelola fasilitas penampungan bahan bakar minyak dengan total kapasitas sebesar 35.000 kilo-liter di wilayah Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2014, jumlah throughput mengalami penurunan yang cukup berpengaruh karena adanya kondisi eksternal yang di luar kendali perusahaan.

Pt Pelabuhan Penajam Banua taka (PPBt)Akuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Pelabuhan Eastkal) dilakukan di bulan Januari 2013 dan sektor baru dalam portofolio aset infrastruktur milik Astra. Pelabuhan Eastkal yang terletak di daerah Penajam, Kalimantan Timur diharapkan melayani kebutuhan komersial bagi sektor minyak dan gas setempat, serta memegang peranan strategis sebagai basis logistik untuk kepentingan internal rantai usaha Astra, khususnya usaha alat berat dan pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.

PPBT telah melakukan perbaikan prasarana pelabuhan selama tahun 2014, seperti penambahan alat berat, pembangunan gudang baru, dan penambahan fasilitas pendukung lainnya. PPBT juga melakukan beberapa studi untuk melakukan peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan.

Pada tahun 2014 jumlah kargo mengalami penurunan menjadi 32.130 ton, dari posisi 38.707 ton pada tahun 2013, dikarenakan adanya penurunan aktivitas di industri batubara yang menyebabkan menurunnya aktivitas keluar masuk alat-alat berat industri pertambangan yang saat ini ditempatkan di open yard milik PPBT.

Pt Pam Lyonnaise Jaya (PaLYJa) PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), owned by Astratel (49%) and a business unit of GDF SUEZ France (51%), holds 25-year concession rights until 31 January 2023 as distributor of clean water in West Jakarta.

Within the last three years, PALYJA has been able to maintain its customer base with approximately 405.712 customers and total sales that amount to 159.1 million m3.

Pt Gresik Distribution terminal (GDt)GDT, owned by Astratel (40%) and PT Shell Indonesia (60%), manages a fuel storage facility with a total capacity of 35,000 kiloliters in Gresik, East Java. In 2014, its total throughput significantly declined because of force majeure events.

Pt Pelabuhan Penajam Banua taka (PPBt)The acquisition of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal Port) took place in January 2013 and denoted the start of a new sector in Astra’s infrastructure asset portfolio. Eastkal Port which located in Penajam, East Kalimantan, is expected to serve commercial needs for the local oil and gas industry. It also holds a strategic role as the logistic hub for Astra’s value chain business, especially the heavy equipment business, mining and oil palm plantations.

PPBT has carried out port facility improvement during 2014 by adding heavy equipment, new storage buildings and other supporting facilities. PPBT has also conducted a number of studies concerning improvement of port infrastructure quality.

In 2014, cargo volume decreased to 32,130 tons from 38,707 tons in 2013. This was as a result of coal industry slowdown, which affected the flow of mining heavy equipment currently stationed at PPBT open yard.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 221

Business ReviewTinjauan Bisnis

Pt marga harjaya Infrastruktur (mhI)MHI berada dibawah pengelolaan Astratel dengan kepemilikan 100%, bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km di Jawa Timur, salah satu ruas dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dengan masa konsesi hingga tahun 2045. Total biaya proyek, termasuk pengadaan lahan, pembangunan jalan beserta fasilitas pendukung bagi pengguna jalan tol, diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun. Pembangunan dilangsungkan dalam tiga seksi.

Pembangunan seksi satu pada ruas jalan tol ini telah selesai di tahun 2014, dan mulai beroperasi secara komersil pada bulan Oktober 2014. Untuk ruas 2 dan 3 yang saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 91% dan ditargetkan mencapai 100% pada tahun 2015, menunggu selesainya proses pembebasan lahan.

Pt marga trans nusantara (mtn)MTN dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT Jasa Marga Tbk (60%). MTN tengah melaksanakan pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang merupakan kelanjutan dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, serta memegang konsesi pengelolaan jalan tol dengan masa konsesi selama 35 tahun sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pemerintah.

Hingga akhir tahun 2014, kemajuan pembebasan lahan telah mencapai 23,45%. Astra berharap regulasi pembebasan tanah sebagaimana ditetapkan dalam PP 99 tahun 2014, akan dapat mempercepat proses pengadaan tanah, sehingga masa konstruksi dapat dilaksanakan segera.

Pt marga harjaya Infrastruktur (mhI)MHI was established under the management of Astratel with 100% ownership. MHI is responsible for the construction and management of the Kertosono-Mojokerto toll road along 40.5 km in East Java. With concession period until 2045, the toll road is part of the Trans-Java toll network. It has estimated total project cost Rp 3.8 trillion including land acquisition, construction of road and supporting facilities.

Construction of first section of the toll road has been completed in 2014 and commenced operations in October 2014. Land acquisition progress for sections 2 and 3 has reached 91% which targeted to reach 100% in 2015, subject to the timely completion of land acquisition.

Pt marga trans nusantara (mtn)MTN is owned by Astratel (40%) and PT Jasa Marga Tbk (60%). MTN is carrying out the construction of the Kunciran-Serpong toll road along 11.2 km and connected to the Jakarta Outer Ring Road. MTN holds concession rights for 35 years of concession period in toll road management, effective since the issuance date of the work commencement order by the Government.

At the end of 2014, land acquisition had reached 23.45%. With the issuance of new land acquisition regulation as stated in Government Regulation No. 99/2014, Astra expects that the land acquisition process can be expedited and construction can commence immediately.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report222

LoGIstIK PT Serasi Autoraya (SERA) sebagai bagian bisnis Astra yang melayani jasa penyewaan kendaran, penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik, dan jasa transportasi umum, berusaha untuk mengedepankan layanan terbaik demi memenuhi kepuasan pelanggan.

Pada tahun 2014, SERA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,8% dari Rp 6,6 triliun menjadi Rp 7,1 triliun, dimana masing-masing unit bisnis berkontribusi sebesar 47,9% dari jasa penyewaan kendaraan 38,6% dari penjualan kendaraan bekas, 11,9% dari jasa pengurusan transportasi/logistik dan 1,5% dari jasa transportasi umum. Sementara laba bersih mengalami penurunan sebesar 22% yaitu dari Rp 202 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 157 miliar di tahun 2014. Kontribusi jasa penyewaan kendaraan terhadap laba bersih adalah sebesar 14,3%, penjualan kendaraan bekas 68,5%, dan jasa pengurusan transportasi/logistik 17,7%.

Sesuai dengan tagline perusahaan we move people and goods, SERA membagi portofolio bisnisnya menjadi:

LoGIstICsPT Serasi Autoraya (SERA), part of Astra business group, oversees rental of vehicles, sales of used vehicles, integrated logistics solutions and general transportation services. SERA is committed to providing the best services and ensuring customer satisfaction.

In 2014, SERA booked revenue growth of 7.8% from Rp 6.6 trillion to Rp 7.1 triliun. By business unit, rental of vehicles contributed 47.9%, sales of used vehicles contributed 38.6%, logistics solutions accounted for 11.9%, and general transportation contributed 1.5%. Meanwhile, net income dropped by 22% from Rp 202 billion in 2013 to Rp 157 billion in 2014. Sales of used vehicles accounted for 68.5% of the net income, followed by logistics solution with 17.7%, and rental of vehicles accounted for 14.3%.

In line with its tagline we move people and goods, SERA’s business portfolio consists of the following:

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 223

Jasa Penyewaan KendaraanJasa penyewaan kendaraan dengan merek dagang TRAC-Astra Rent a Car (TRAC) mengelola sekitar lebih dari 32 ribu kendaraan, didukung jaringan distribusi yang terbesar dalam industri penyewaan, terdiri dari 34 kantor cabang, 75 rental outlet, dan lebih dari 500 bengkel rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain penyewaan kendaraan, TRAC juga menyediakan jasa layanan TMS (Transportation Management System). TRAC telah mendapatkan sertifikasi Occupational Health and Safety Management System (OHSMS), menunjukkan bahwa TRAC melaksanakan kegiatan operasional dengan berorientasi kepada lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Komitmen yang tinggi terhadap kualitas layanan membuat TRAC meraih 9 penghargaan dibidang penyewaan kendaraan, meliputi: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand, dan Superbrand.

rental of VehiclesRental of Vehicles under the TRAC-Astra Rent a Car (TRAC) brand manages over 32 thousand vehicles. The business is supported by the largest distribution network in the rental sector, comprising 34 branch offices, 75 rental outlets and over 500 partner automotive workshops located throughout Indonesia. Aside from car rental, TRAC also provides the TMS (Transportation Management System). TRAC has obtained Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) certification, which signifies TRAC’s commitment to environmental, health and work safety in its operations.

This strong dedication to service quality earned TRAC nine awards in vehicle rental, including: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand and Superbrand.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report224

Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit dan 50 armada bus. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, Orenz akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.

Penjualan Kendaraan BekasSERA melalui mobil88 dan IBID menjual kendaraan bekas sebanyak lebih dari 35 ribu mobil, naik 20,7% dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 mobil 88 mendapatkan penghargaan Word of Mouth Marketing Award, sedangkan IBID mendapatkan penghargaan World Class Quality Achievement.

Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units and 50 buses. To enhance safety and convenience, Orenz plans to install a GPS system across its taxi fleet.

used-Car salesSERA’s brands mobil88 and IBID have sold more than 35 thousand used cars, increase 20.7% from 2013. In 2014, mobil88 received the Word of Mouth Marketing Award, while IBID was recognized by the World Class Quality Achievement award.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 225

Business ReviewTinjauan Bisnis

Jasa Pengurusan transportasi/LogistikSELOG sebagai merk dagang dari SERA yang memberikan jasa pengurusan transportasi/logistik yang terintegrasi memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia dan mengelola 794 unit truk, 14 vessel, gudang seluas 7,35 ha dan area penyimpanan seluas 6,75 ha. Untuk meningkatkan pendapatan, SELOG mulai November 2014 mengembangkan layanan baru, yakni SELOG Express, yang melayani jasa pengiriman dokumen dan paket.

Jasa transportasi umumSelain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, O-RENZ akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.

Logistics solutions

SELOG, a brand under SERA, provides integrated logistics solutions. SELOG operates 16 branch offices across Indonesia and manages 794 units of truck, 14 vessels, a 7.35-hectare warehouse and a 6.75-hectare storage area. To boost revenue, starting from November 2014 SELOG developed a new service, SELOG Express, which focuses on document and package delivery.

General transportation servicesFurthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units. To enhance safety and convenience, O-RENZ plans to install a GPS system across its taxi fleet.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report226

renCana tahun 2015Astra akan berupaya memperkuat posisinya dalam segmen usaha infrastruktur dengan meningkatkan kinerja portofolio yang sudah ada, menyelesaikan pembangunan portofolio infrastruktur yang sedang dalam pengembangan, dan di saat bersamaan mencari peluang untuk mengembangkan portofolio aset baru di segmen ini, baik melalui akusisi maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan demikian, pengembangan segmen bisnis infrastruktur akan terkonsentrasi pada lini usaha yang berkaitan erat dengan pergerakan barang dan manusia, seperti pengembangan jalan tol dan pelabuhan.

SERA di tahun 2015 berencana mengembangkan bisnis ke sektor ritel (B2C), sementara TRAC akan menjangkau konsumen di sektor-sektor industri yang berpotensi, dan selanjutnya untuk lini usaha logistik, pengembangan semakin ditekankan dalam bentuk contract logistik serta bisnis express.

PLans For 2015Astra will endeavor to strengthen its position in the infrastructure segment by enhancing the performance of existing portfolios, completing the ongoing infrastructure projects, and at the same time identifying possibilities to develop new assets in this segment. Therefore, the infrastructure segment will be focused on areas that are closely related to the movement of goods and people, such as toll roads and seaports.

SERA in 2015 plans to develop its retail business (B2C), while TRAC plans to tap into consumers in potential industry sectors. For the logistics business, development will emphasize logistics contracts and express services.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Total pendapatan segmen Infrastruktur dan Logistik naik 18% menjadi

Rp 7,8 triliunInfrastructure and Logistic’s total income increased by 18% to Rp 7.8 trillion

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 227

PropertyProperti

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 227

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report228

PropertyProperti

ProYeK BIsnIs DaLam PenGemBanGan

Perkantoran menara astra dan apartemen anandamaya residencesPada tahun 2013, Astra mulai membangun kompleks terintegrasi yang terdiri dari perkantoran dan apartemen dengan didukung fasilitas ritel kuliner. Kompleks ini terletak di atas lahan 2,4 hektar di daerah pusat bisnis (CBD) Jakarta.

Gedung perkantoran Menara direncanakan dibangun dengan ketinggian 260 meter dan 47 lantai dan diproyeksikan akan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Jakarta dan menjadi salah satu signature project Astra. Menara Astra dirancang untuk menjadi International Grade A Office dengan standard Green Building peringkat platinum, tingkat tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran. Menara ini direncanakan akan dilengkapi dengan convention hall berkapasitas 1.000

ProJeCts In DeVeLoPment

Menara Astra Office Complex and anandamaya residences apartmentIn 2013 Astra commenced the development of an integrated complex consisting of office buildings and residential apartments, complemented with a food retail area. The project occupies a 2.4 hectare plot of land in Jakarta’s central business district (CBD).

Menara Astra is designed to be a 260-meter, 47-storey office building, projected to be one of Jakarta’s most iconic skyscrapers and Astra’s signature project. It is built as an International Grade A Office that incorporates platinum level Green Building standards – the highest level for an office building. The tower is planned to house a convention hall with a 1,000-visitor

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 229

PropertyProperti

orang, dan sarana pendukung retail tiga lantai. Ground breaking pembangunan Menara Astra telah dilakukan pada bulan Desember 2013, dan ditargetkan selesai pada tahun 2018.

Selain itu, Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu group properti terkemuka, membangun apartemen Anandamaya Residences, suatu proyek residensial eksklusif terdiri atas sebuah Luxury Tower dan dua Premium Towers. Ketiga tower tersebut akan menjadi satu kesatuan dengan Menara Astra sebagai pembangunan yang terintegrasi. Anandamaya Residences merupakan hunian premium berjumlah sekitar 509 unit apartemen yang diharapkan akan selesai dibangun pada tahun 2018.

Pembangunan gedung perkantoran dan residensial tersebut, sekaligus menandai langkah Astra untuk mengembangkan bisnis di bidang properti melalui sayap Astra Property.

KInerJa tahun 2014• Perkantoran Menara Astra

Hingga akhir tahun 2014, pembangunan perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Sebagian dari area perkantoran Menara Astra akan menjadi kantor pusat PT Astra International Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya.

• Apartemen Anandamaya ResidencesAnandamaya Residences mulai ditawarkan di kuartal ketiga 2014 dengan hasil yang memuaskan dimana 80% dari 509 unit yang tersedia sudah dapat diserap oleh pasar. Anandamaya Residences menawarkan standar baru bagi kehidupan eksklusif di Jakarta.

capacity and a three-floor retail area. The groundbreaking of Menara Astra took place in December 2013, and the project is slated for completion in 2018.

Furthermore, in collaboration with Hongkong Land Limited, a renowned property group, Astra is also undertaking the construction of Anandamaya Residences, an exclusive residential project that consists of one Luxury Tower and two Premium Towers. The three towers will be part of the Menara Astra integrated complex. Anandamaya Residences offers 509 premium residential units, and construction is expected to be completed in 2018.

These projects mark Astra’s endeavors in the property sector through the Astra Property business unit.

2014 PerFormanCe• Menara Astra Office Complex

At the end of 2014, Menara Astra construction project had reached basement-construction phase. Areas within Menara Astra will be dedicated as the head office of PT Astra International Tbk as well as other business units within Astra Group.

• Anandamaya Residences The marketing of Anandamaya Residences started in the third quarter of 2014 with exceptional results, 80% of the available 509 units has been absorbed by the market. Anandamaya Residences offers a new standard of luxury living in Jakarta.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report230

Teknologi InformasiInformation Technology

Kemajuan dan kesejahteraan Bangsa berkorelasi positif dengan perkembangan aplikasi di bidang teknologi Informasi. Indonesia yang termasuk salah satu negara berpenghasilan menengah kini tengah bergerak pasti menjadi negara berpenghasilan tinggi, menjanjikan peluang besar bagi berkembangnya volume pasar jasa solusi maupun document handling berbasis teknologi informasi dalam derap pembangunan di setiap sektor ekonomi.

A nation’s advancement and welfare correlate with the development of its information technology. Indonesia, now a middle-income country, is steadily moving into the high-income category and possesses substantial potential for solution services and IT-based document handling to grow alongside the economy.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 231

oleh karena itu, astragraphia bertekad mengembangkan segmen bisnis berbasis Document, Information, Communication & Technology agar mampu menjadi pemain utama dalam memberi layanan solusi dan document handling berbasis teknologi serta mampu memberi segala jenis jasa yang dibutuhkan pelanggan, dari level korporasi besar hingga usaha mikro dengan kinerja yang berkualitas. Berbasiskan kualitas layanan sebagai keunggulan utama, astragraphia berkomitmen untuk turut mendukung terciptanya pembangunan ekonomi Indonesia melalui solusi-solusi inovasi di bidang dokumen dan teknologi informasi serta komunikasi dan sekaligus tetap peduli pada lingkungan yang lestari.

Therefore, Astragraphia is dedicated to building a business segment based on Document, Information, Communication & Technology and to become the leading provider of solution services and technology-based document handling. Astragraphia aims to offer all services that are required by its customers, big and small, and to deliver quality performance. With a service quality that defines its excellence, Astragraphia is committed to participating in Indonesia’s economic development through innovative document and information & communication technology solutions and at the same time striving to achieve environmental sustainability.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Bambang Widjanarko SantosoDirektur / Director

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report232

Segmen bisnis rantai usaha Teknologi Informasi diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), anak perusahaan dengan porsi kepemilikan Astra sebesar 76,9% dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 2.6 triliun. Astragraphia menawarkan jasa solusi bisnis berbasis Document, Information, & Communication Technology (DICT) yang lengkap. Solusi dokumen dikelola secara langsung oleh Astragraphia bersama prinsipal utama Fuji Xerox, dengan menyediakan 4 portofolio produk, yaitu office, production, printer dan global services. Astragraphia memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi dan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang bergerak dalam bidang jasa percetakan dokumen digital, perdagangan kebutuhan harian perkantoran dan jasa titipan barang (courier service).

tInJauan Dan ProsPeK InDustrI DoCument, InFormatIon & CommunICatIon teChnoLoGY (DICt)Pertumbuhan segmen bisnis DICT berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi, tingkat kemajuan suatu negara, dan situasi politik secara umum. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu negara maka akan semakin tinggi kebutuhan produk berbasis DICT. Pada tahun 2014, perekonomian mengalami pertumbuhan lebih rendah dari tahun sebelumnya (Bank Dunia, Januari 2015). Kondisi ini membuat pertumbuhan permintaan produk DICT juga melambat.

Meski demikian, permintaan produk DICT di masa-masa mendatang akan tetap menjanjikan, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang terus bertumbuh dan membawa Indonesia masuk didalam kelompok negara berpendapatan menengah. Ekonomi

The IT value chain business segment is managed by Astra’s subsidiary, PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia). Astra holds 76.9% ownership in the company, and it is listed on the Indonesia Stock Exchange, with market capitalization value of Rp 2.6 trillion by the end of 2014. Astragraphia offers a comprehensive range of business solutions services based on document, information & communication technology (DICT).

The document solutions business is operated directly by Astragraphia and main principal Fuji Xerox. This business manages four product portfolios: office, production, printer and global services. Astragraphia has two subsidiaries, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), which focuses on information and communications technology and PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), which focuses on digital printing, office supplies and courier service.

DoCument, InFormatIon & CommunICatIon teChnoLoGY (DICt) InDustrY reVIeW anD outLooKThe growth of the DICT segment correlates closely with economic conditions, the development level of a country and the overall political situation. As the country develops, demand for DICT-based products will also grow. In 2014, the economy grew at a lower level than the previous year (World Bank, January 2015), which also slowed demand for DICT products.

However, the outlook for DICT products is promising. In the context of Indonesia, the country is rich with natural resources and has a vast population and a continuously growing economy. Today, Indonesia has become a middle-income country. Indonesia’s economy is projected to thrive and the country will

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 233

Indonesia diprediksikan terus bergerak menuju ke kelompok negara berpendapatan tinggi, mengingat dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan memiliki bonus demografi, suatu kondisi dimana jumlah penduduk dalam usia produktif mendominasi keseluruhan jumlah penduduk. Indonesia Data Center (IDC) memperkirakan kenaikan belanja ICT di tanah air akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Selain itu, daur hidup teknologi juga semakin pendek, ditandai dengan makin banyaknya produk baru dengan selang waktu yang semakin singkat. Di sisi lain, kebutuhan kalangan bisnis akan proses operasional yang semakin efektif dan efisien serta mobilitas yang tinggi akan informasi terkini, mendorong terjadinya percepatan jumlah informasi yang membutuhkan solusi dokumen, baik dari segi solusi cetak dokumen, manajemen dokumen maupun penyimpanan dokumen secara elektronik.

enter the high-income category, especially considering that the country will enjoy a demographic bonus, in which the productive-age population will be the largest component of the total population. The Indonesia Data Center (IDC) estimates that expenses related to information and communications technology (ICT) in Indonesia will jump in the coming years. In addition, the life cycle of technology will be reduced, as new products flow into the market within a shorter span of time. Moreover, professionals and businesses will require more effective and efficient operational processes as well as rapid streams of information – which will drive demand for document solutions in terms of document printing, document management and electronic storage of documents.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 233

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report234

PemasaranSasaran pemasaran produk DICT adalah perkantoran atau korporasi yang membutuhkan solusi dokumen, informasi, dan komunikasi untuk mendukung proses bisnisnya. Dengan ruang lingkup DICT, Astragraphia mempunyai dua segmen usaha yaitu solusi dokumen dan solusi teknologi informasi & komunikasi.

Untuk solusi dokumen, Astragraphia bekerja sama dengan Fuji Xerox. Jasa yang ditawarkan difokuskan pada upaya memberi solusi dalam bidang pengelolaan dokumen-dokumen perusahaan. Astragraphia juga menyediakan jasa layanan purna jual melalui Full Service Maintenance Agreement. Solusi pengelolaan dokumen semakin berkembang dengan adanya produk-produk dokumen yang membutuhkan teknologi lebih maju, seperti dokumen berwarna. Solusi Dokumen berwarna didukung aplikasi-aplikasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

marKetInGThe target market for DICT products is offices and corporations that seek document, information and communication solutions to support their business processes. Within the scope of DICT, Astragraphia operates two business segments, namely document solutions and information and communications technology solutions.

For document solutions, Astragraphia partners with Fuji Xerox, and services are focused on solutions for document management. Astragraphia also provides after sales services through its Full Service Maintenance Agreement. Document management solutions develop in line with products that require advanced technology, such as color documents. Document solutions are supported by features that create added value for customers.

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 235

Solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh AGIT yang menawarkan solusi layanan sistem IT terintegrasi, bekerja sama dengan principal papan atas, seperti IBM, SAP, ORACLE, dan CISCO. Dalam bisnis IT ini Astraghaphia memberikan solusi-solusi yang terkait dengan suatu management business process yang diperkuat oleh teknologi informasi berupa jasa solusi ICT yang terdiri dari ICT reseller, professional services, network solution dan outsourcing. Melalui anak perusahaan AXI (Astragraphia Xprins Indonesia), kelompok usaha Astragraphia menyediakan jasa layanan digital printing, yakni Digital Variable Data Printing, jasa layanan kurir (courier services), dan layanan penjualan peralatan dan perlengkapan kantor.

Dengan ragam jasa tersebut, segmen DICT melayani seluruh segmen pasar ritel, korporasi dan pemerintahan, dengan konsep penyediaan solusi yang terintegrasi. Pemasaran jasa DICT dilakukan melalui direct sales yang ditempatkan di seluruh kantor cabang dan untuk produk printer low-end, pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan inDirect Channel. Pelayanan purna jual dilakukan melalui kontrak servis. Untuk Office Business yang berada di kota-kota besar utama, Astragraphia menyediakan pelayanan 3 Hours Down Time, yaitu pelayanan perbaikan dengan jaminan mesin di bawah 3 jam. Jaringan distribusi juga ditunjang oleh Customer Call Center sebagai pusat layanan pelanggan yang secara efektif memberikan solusi untuk semua kerusakan atau permasalahan produk di semua lokasi pelanggan di seluruh Indonesia. Astragraphia juga memantau kepuasan pelanggan melalui mitra survey independen. Saat ini Astragraphia telah memiliki sertifikasi ISO 9000:2000.

Portofolio office Astragraphia diperkirakan menguasai pangsa pasar sebesar 40%, portofolio production sebesar 39%, dan portofolio printer sebesar 15% (sumber: IDC).

ICT solutions are operated by AGIT and offer integrated IT solutions in partnership with reputable principal companies, such as IBM, SAP, ORACLE and CISCO. In the IT business, Astragraphia provides solutions related to business process management supported by IT systems. ICT solutions include ICT resellers, professional services, network solutions and outsourcing. Further, through AXI (Astragraphia Xprins Indonesia), Astragraphia business group provides a digital printing service called Digital Variable Data Printing, courier services and office supplies and stationery.

With the range of services, the DICT segment caters to all market segments from retail and corporate to government, with a unique proposition of integrated solutions. DICT marketing is done through a direct sales channel that is available at all branch offices and through inDirect Channel for low-end printers, while after sales services is provided through service agreements. For office businesses located in major cities, Astragraphia offers the 3 Hours Down Time service – guaranteed repair service in less than three hours. Astragraphia’s distribution network is supported by its Customer Call Center, which acts as the focal point of engagement with customers and which can effectively address reports of breakdown or faulty products from anywhere in Indonesia. Astragraphia takes great care to monitor customer satisfaction levels using the service of an independent survey agency. Currently, Astragraphia has ISO 9000:2000 certification.

Astragraphia’s office portfolio is estimated to cover a combined 40% of the market, consisting of 39% production portfolio and 15% printer portfolio (source: IDC).

Business ReviewTinjauan Bisnis

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report236

Business ReviewTinjauan Bisnis

PenGemBanGan seGmen BIsnIs DICt Astragraphia memasarkan produk-produk DICT melalui 29 kantor cabang dan 89 titik layanan di Indonesia. Di tahun 2014, dilakukan penambahan satu cabang baru dan penambahan satu titik layanan lagi guna memperkuat daya jual dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Sementara untuk pengembangan mitra strategis penjualan, pada akhir tahun 2014 Astragraphia telah mempunyai 142 inDirect Channel sebagai mitra bisnis yang menjual produk-produk printer dan low-end office product business. AGIT juga mulai memanfaatkan cabang Astragraphia di kota-kota yang memiliki potensi besar sebagai perluasan market coverage.

Sejalan dengan upaya memfokuskan bisnis di bidang layanan DICT, Astragraphia merealisasikan pelepasan 51% kepemilikan saham di anak usaha AGIT Monitise Indonesia.

DICt BusIness seGment DeVeLoPmentAstragraphia markets DICT products through 29 branch offices and 89 service points in Indonesia. In 2014, Astragraphia opened one new branch office and one service point to enhance competitiveness and service quality to customers. In terms of strategic partners for sales, at the end of 2014 Astragraphia had 142 inDirect Channel as business counterparts, focusing on printers and the low-end office product business. AGIT has also started to leverage Astragraphia office networks in cities with sizeable potential in order to expand its market coverage.

In line with its efforts to strengthen focus on DICT services, Astragraphia divested 51% of its shares in subsidiary AGIT Monitise Indonesia.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 237

Business ReviewTinjauan Bisnis

2014 PerFormanCeIn 2014, net income from the IT business segment managed by Astragraphia grew by 24% to Rp 200 billion. Meanwhile, Astragraphia’s consolidated revenue has been growing at an average of 5% over the last couple of years. Income from Astragraphia contributes 1% to Astra consolidated income.

PLans For 2015Taking into consideration the economic projections for 2015, where full recovery is yet to take place, Astra takes a conservative approach in developing this business. In anticipation of the business climate, Astragraphia will target its income growth on the back of color document solutions, boost contribution of recurring income across all segments and explore new business potential, among others are e-commerce for office business and procurement of Astra Group e-commerce platform in the future. In addition, AGIT in cooperation with SERA is in the development of application for Taxi Orenz, in Surabaya, and in the solution development to support the toll management system with PT MHI. Internally, Astragraphia will also drive operational excellence throughout all areas of the company.

KInerJa tahun 2014 Di tahun 2014, laba bersih dari segmen Bisnis Teknologi Informasi yang dikelola oleh Astragraphia tumbuh 24% menjadi sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata pendapatan Astragraphia secara konsolidasi selama dua tahun terakhir bertumbuh sebesar 5%. Pendapatan Astragraphia berkontribusi 1% terhadap pendapatan Astra secara konsolidasian.

renCana tahun 2015Astra menerapkan pendekatan konservatif dalam mengembangkan lini bisnis ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi tahun 2015 yang diproyeksikan masih belum pulih seperti sedia kala. Sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi tersebut, Astragraphia tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari penjualan solusi dokumen berwarna, meningkatkan kontribusi pendapatan recurring di semua segmen usaha, dan melakukan eksplorasi potensi bisnis baru, diantaranya e-commerce untuk office business dan penyediaan platform untuk e-commerce Grup Astra pada masa mendatang. Selain itu, bekerja sama dengan Grup SERA, AGIT sedang mengembangkan aplikasi untuk Taxi Orenz di Surabaya dan bersama PT MHI mengembangkan solusi untuk mendukung toll management system. Secara internal, Astragraphia juga melakukan operational excellence di semua lini.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report238

Grup Astra membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,2 triliun. Naiknya kinerja dari segmen agribisnis, kontrak pertambangan dan jasa keuangan terkoreksi oleh penurunan pendapatan segmen otomotif, seiring dengan menurunnya margin penjualan kendaraan roda empat, serta segmen alat berat yang pada kuartal keempat mencatat penurunan nilai aset tambang batu bara.

Ikhtisar KeuanganGrup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada enam segmen bisnis, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Tabel berikut menyajikan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Astra International untuk dua tahun terakhir berdasarkan segment usaha. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan 33 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Angka disajikan dalam miliar rupiah.

The Group recorded consolidated net income of Rp 19.2 trillion. Improved results from the Group’s agribusiness, contract mining operations and financial services were offset by lower earnings from the automotive businesses as margins declined in the car sector, and the heavy equipment business which recorded an impairment charge in relation to its coal mining properties in the fourth quarter.

Financial highlightsThe Group’s activities are focused on six business segments – automotive; financial services; heavy equipment and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; and information technology. Profit attributable to Astra International’s shareholders by business segment for the past two years is disaggregated in the table below. Further detail can be found in Note 33 to the Consolidated Financial Statements. Amounts are in rupiah billions.

Financial Performance Overview

Tinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 239

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas Induk (Laba Bersih)Profit Attributable to Owners of the Parent (Net Income)

untuk tahun yang Berakhir 31 DesemberFor the Years ended 31 December

2014(Rp Miliar / Billion)

2013(Rp Miliar / Billion)

Perubahan / Change%

Otomotif 8,480 9,829 (14) AutomotiveJasa Keuangan 4,748 4,273 11 Financial ServicesAlat Berat dan Pertambangan

3,268 2,971 10 Heavy Equipment and Mining

Agribisnis 1,995 1,435 39 AgribusinessInfrastruktur, Logistik dan Lainnya

490 748 (34) Infrastructure, Logistic and Other

Teknologi Informasi 200 161 24 Information TechnologyLaba Bersih 19,181 19,417 (1) net Income

Laporan Laba rugi Komprehensif KonsolidasianPendapatan bersih konsolidasian yang dibukukan oleh Grup Astra meningkat sebesar 4% menjadi Rp 201,7 triliun. Peningkatan ini terutama didukung oleh peningkatan kinerja agribisinis dan kontrak pertambangan. Laba bersih turun sebesar 1% menjadi Rp 19,2 triliun dan mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39%, peningkatan kontribusi sebesar 11% dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10% dari segmen alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14% penurunan kontribusi dari segmen otomotif. Tanpa memperhitungkan dampak penurunan nilai aset tambang batu bara, Grup Astra membukukan laba bersih senilai Rp 20,1 triliun, atau naik sebesar 4%.

Beban pokok pendapatan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi naik sebesar 4% menjadi Rp 181,5 triliun – terutama didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3% menjadi Rp 162,9 triliun dan beban penjualan sebesar 7% menjadi Rp 8,7 triliun, khususnya pada divisi penjualan otomotif serta kenaikan beban pegawai sebesar 11% menjadi Rp 14,2 triliun yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan dan gaji. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak adalah 156.097,

Consolidated statements of Comprehensive IncomeThe Group recorded consolidated net revenue up 4% at Rp 201.7 trillion, primarily due to improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2 trillion, reflecting a 39% increase in the contribution from agribusiness, an 11% increase from financial services, and a 10% increase from heavy equipment and mining, offset by a 14% decline from automotive. Excluding the impact of the impairment charge recorded in relation to coal mining properties, the Group would have recorded net income of Rp 20.1 trillion, 4% higher.

The total cost of revenue, selling, general and administrative expenses, increased by 4% to Rp 181.5 trillion, primarily due to an increase in cost of revenue by 3% to Rp 162.9 trillion and selling expenses by 7% to Rp 8.7 trillion, particularly in the automotive sales operations, and an increase in employee expense by 11% to Rp 14.2 trillion as a consequence of higher employee headcount and salaries. As at 31 December 2014 the employee headcount of the Company and subsidiaries was 156,097, an increase of 18% over last year. Including jointly controlled

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report240

atau meningkat 18% dari tahun sebelumnya. Dengan memperhitungkan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, maka jumlah karyawan Grup Astra mencapai 225.580, naik sebesar 14% dari tahun sebelumnya. Penghasilan lain-lain meningkat 3% menjadi Rp 3,9 triliun.

Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi naik sebesar 1% menjadi Rp 6,2 triliun. Pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi di segmen otomotif menyumbang 77% dari seluruh hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi.

PermataBank, perusahaan patungan dengan Standard Chartered Bank dengan 44,6% kepemilikan saham Grup Astra, memberikan kontribusi Rp 599 miliar kepada bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, atau turun 22%.

Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba dan rugi konsolidasian mencerminkan pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi. Besarnya beban pajak penghasilan relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 5,2 triliun. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar 40%, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5% dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.

Pembahasan lebih terperinci mengenai kinerja keuangan Perseroan berdasarkan segmen usaha disajikan dalam bagian berikut. Pendapatan bersih per segmen adalah pendapatan bersih setelah eliminasi.

entities and associates, the Group’s headcount was 225,580, an increase of 14% over last year. Other income increased by 3% to Rp 3.9 trillion.

The Group’s share of results of jointly controlled entities and associates increased by 1% to Rp 6.2 trillion. The Group’s automotive jointly controlled entities and associates comprise 77% of the share of results of jointly controlled entities and associates.

PermataBank, the Group’s 44.6% held joint venture with Standard Chartered Bank, contributed Rp 599 billion to the share of results of jointly controlled entities and associates, a decrease of 22%.

Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current and deferred income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the Group’s jointly controlled entities and associates is presented within the share of results of jointly controlled entities and associates. Income tax expense was relatively stable compared to last year’s balance and amounted to Rp 5.2 trillion. Publicly listed entities that comply with certain requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40% equity free-float, are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable corporate income tax rate. Since the fiscal year 2009 the Company and PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates.

A more detailed discussion of the Group’s financial performance by business activity follows. Net revenue by business activity represents a post-elimination figure.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 241

otomotifPendapatan bersih dari segmen otomotif Grup Astra pada tahun 2014 mencapai nilai Rp 107,0 triliun, turun sebesar 1% dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013. Pendapatan bersih dari segmen usaha ini memberikan kontribusi sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra pada tahun 2014.

Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14% ke Rp 8,5 triliun, yang terdiri dari Rp 3,7 triliun berasal dari Perseroan dan anak perusahaan serta Rp 4,8 triliun dari pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif.

Pelemahan pasar mobil memberikan dampak negatif terhadap margin divisi penjualan. Kontribusi dari Astra Otoparts, segmen usaha komponen otomotif Grup Astra, juga mencerminkan penurunan kepemilikan Grup Astra dari 95,7% menjadi 80% pada kuartal kedua 2013.

Secara nasional, total penjualan mobil turun sebesar 2% menjadi 1,2 juta unit. Penjualan mobil Astra turun sebesar 6% ke 614.000 unit, sementara pangsa pasar bergeser dari 53% ke 51%. Grup Astra meluncurkan 19 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun 2014.

Total penjualan nasional sepeda motor naik sebesar 2% menjadi 7,9 juta unit. Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8% ke 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61% ke 64%. Pada tahun 2014, Astra Honda Motor meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped.

Penjualan Astra Otoparts tumbuh 15%, meskipun laba bersih turun menjadi Rp 872 miliar karena margin produksi mengecil akibat lemahnya nilai tukar rupiah dan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi.

automotiveNet revenue from the Group’s automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declining by 1% from Rp 108.0 trillion in 2013. The Group’s automotive businesses net revenue contributed 53% to total Group net revenue in 2014.

Net income from the Group’s automotive businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion, comprising Rp 3.7 trillion from the Company and subsidiaries and Rp 4.8 trillion from its automotive jointly controlled entities and associates.

Discounting in the car market continues to have a negative impact on margins in the sales operations. The contribution from the Group’s component business, Astra Otoparts, also reflected the reduction in the Group’s interest from 95.7% to 80% in the second quarter of 2013.

The wholesale market for cars decreased by 2% to 1.2 million units. Astra’s car sales fell by 6% to 614,000 units, with its market share decreasing from 53% to 51%. The Group launched 19 new models and 9 revamped models during the year.

The wholesale market for motorcycles increased by 2% to 7.9 million units. Astra Honda Motor’s sales increased by 8% to 5.1 million units, with its market share increasing from 61% to 64%. Astra Honda Motor launched 2 new models and 15 revamped models during the year.

Astra Otoparts saw 15% higher sales, although net income decreased to Rp 872 billion on lower manufacturing margins due to the weakening of the rupiah and higher labour costs.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja KeuanganPenjualan Astra Honda

Motor tumbuh 8% ke

5,1 juta unitAstra Honda Motor’s sales increased by 8% to 5.1 million units

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report242

Jasa KeuanganSegmen usaha jasa keuangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar 14%. Segmen usaha ini memberikan kontribusi 8% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014.

Porsi laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11% ke Rp 4,7 triliun. Tanpa memperhitungkan keuntungan Rp 440 miliar yang dibukukan pada kuartal kedua dan berasal dari akuisisi kepemilikan 50% atas Astra Aviva Life, laba bersih dari segmen jasa keuangan tumbuh sebesar 1%. Pertumbuhan yang kuat di hampir semua portofolio jasa pembiayaan konsumen terkoreksi oleh penurunan kontribusi dari Astra Sedaya Finance, menyusul penjualan 14% kepemilikan efektif Perseroan di kuartal kedua dan keempat serta penurunan kontribusi dari PermataBank.

Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan otomotif Astra meningkat sebesar 13% menjadi Rp 64,6 triliun, termasuk di dalamnya adalah jumlah yang didanai melalui pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng. Total nilai pembiayaan dari divisi alat berat turun sebesar 27% menjadi Rp 3,6 triliun akibat penurunan penjualan.

Astra Sedaya Finance, perusahaan pembiayaan mobil, membukukan laba bersih senilai Rp 1,2 triliun, naik sebesar 15% yang didorong oleh meningkatnya porsi pembiayaan untuk penjualan mobil baru Astra.

Federal International Finance, perusahaan pembiayaan sepeda motor, melaporkan laba bersih dengan jumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh sebesar 8% yang didorong oleh peningkatan volume pembiayaan sepeda motor baru maupun bekas.

PermataBank, perusahaan patungan Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,6%, mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun, atau turun 8% akibat kenaikan biaya dana dan tingkat kredit bermasalah.

Financial servicesThe Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp 15.5 trillion, reflecting a growth rate of 14%. The Group’s financial services businesses net revenue contributed 8% to the total Group’s net revenue in 2014.

Net income from the Group’s financial services businesses increased by 11% to Rp 4.7 trillion. Excluding the Rp 440 billion gain recorded in the second quarter from the acquisition of a 50% stake in Astra Aviva Life, net income from the financial services businesses increased by 1%. Strong growth across most of the consumer financial services portfolio was largely offset by a decline in contribution from Astra Sedaya Finance, following the sale of an effective 14% interest in the second and fourth quarter, and lower contribution from PermataBank.

The aggregate amount financed through Astra’s automotive-focused consumer finance operations grew by 13% to Rp 64.6 trillion, including balances financed through joint bank financing without recourse. The aggregate amount financed through the heavy equipment-focused finance operations declined by 27% to Rp 3.6 trillion due to a reduction in sales.

Astra Sedaya Finance, the Group’s car-focused consumer finance company, recorded net income of Rp 1.2 trillion, an increase of 15%, driven by financing a higher proportion of Astra’s new car sales.

Federal International Finance, the Group’s motorcycle-focused consumer finance company, reported net income of Rp 1.3 trillion, an increase of 8%, due to higher new and used motorcycle financing.

Astra’s 44.6%-held joint venture, PermataBank, reported net income of Rp 1.6 trillion, a decrease of 8%, due to an increase in funding costs and non performing loans.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 243

Perusahaan asuransi Astra, Asuransi Astra Buana, membukukan pertumbuhan laba bersih 16% menjadi Rp 1,0 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan premi bruto dan kontribusi dari pendapatan investasi.

Perusahaan asuransi jiwa baru Grup Astra, perusahaan patungan antara Perseroan dengan Aviva International Holdings Limited yang memasarkan produk dan layanannya dengan nama “Astra Life Powered by Aviva”, diluncurkan secara resmi pada bulan November 2014.

alat Berat dan PertambanganPada tahun 2014, segmen usaha alat berat dan pertambangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun, tumbuh sebesar 4% dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen ini kepada total pendapatan bersih Astra di tahun 2014 adalah sebesar 26%.

Laba bersih dari bidang usaha alat berat dan pertambangan naik 10% menjadi Rp 3,3 triliun. United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 4% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp 5,4 triliun. Tanpa memperhitungkan pencatatan atas penurunan nilai aset tambang batu bara sebesar Rp 1.5 triliun, United Tractors membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 43%.

Di bidang usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih turun 4%, yang mencerminkan penurunan 16% dari volume penjualan alat berat Komatsu menjadi 3.513 unit. Penurunan ini diimbangi sebagian oleh pendapatan dari suku cadang dan purna jual yang meningkat.

Kegiatan kontraktor penambangan dari anak usaha Pamapersada Nusantara menikmati peningkatan volume batu bara dengan stripping ratio yang lebih rendah. Kegiatan usaha ini melaporkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 6% sejalan dengan kenaikan kontrak produksi dan pengangkutan batu bara sebesar 14% menjadi 119 juta ton; sementara itu, volume kontrak pemindahan tanah turun sebesar 5% menjadi 806 juta bank cubic metre.

Group insurance company, Asuransi Astra Buana, recorded 16% higher net income of Rp 1.0 trillion due to growth in gross written premiums and an increased contribution from investment earnings.

The Group’s new life insurance joint venture with Aviva International Holdings Limited, which markets its products and services as “Astra Life powered by Aviva”, officially launched in November 2014.

heavy equipment and miningThe Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014, representing a 4% increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution to the Group’s net revenue in 2014 from its heavy equipment and mining businesses was 26%.

The Group’s net income from its heavy equipment and mining businesses increased by 10% to Rp 3.3 trillion. United Tractors, which is 59.5%-owned, reported a 4% increase in net revenue and a 11% improvement in net income at Rp 5.4 trillion. Excluding the impact of the Rp 1.5 trillion impairment charge booked in relation to coal mining properties, United Tractors would have recorded a 43% increase in net income.

In the construction machinery business, net revenue decreased by 4%, reflecting a 16% decline in Komatsu heavy equipment sales to 3,513 units, partly offset by higher parts and service revenue.

The contract mining operations of subsidiary Pamapersada Nusantara benefited from improved coal volumes on lower stripping ratios. It reported a 6% increase in net revenue as contract coal production and hauling increased 14% to 119 million tonnes; meanwhile contract overburden removal decreased 5% to 806 million bank cubic metres.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report244

Anak-anak usaha United Tractors yang bergerak di bidang pertambangan membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 22% volume penjualan batu bara tumbuh 42% menjadi 6 juta ton, meskipun harga jual rata-rata turun sebesar 10%. United Tractors dan anak-anak perusahaannya memiliki kepemilikan di sembilan tambang batu bara dengan perkiraan total cadangan sebesar 405 juta ton.

United Tractors telah menyelesaikan pengkajian atas nilai tercatat dari properti tambang batu bara menyusul turunnya harga batu bara, dan sebagai akibatnya mengalami penyusutan nilai properti tambang pada akhir tahun. Dampak bersih penyusutan terhadap laba United Tractors yang dapat diatribusikan setelah pajak dan kepentingan non-pengendali adalah senilai Rp 1,5 triliun. Meskipun United Tractors masih melihat usaha pertambangan batu bara sebagai bidang usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang, keputusan penyusutan ini mencerminkan kondisi pasar yang lemah sekaligus ketidakpastikan mengenai kapan pasar akan pulih, dan sampai sejauh mana apa pemilihan tersebut akan terjadi.

Pada kuartal keempat, United Tractors melalui entitas anaknya, PT Karya Supra Perkasa mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi saham mayoritas atas perusahaan publik yang bergerak di bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. Meski akuisisi ini tidak diharapkan membawa dampak signifikan pada kinerja keuangan 2015, namun langkah tersebut sejalan dengan strategi Grup Astra untuk terus berkembang ke bidang-bidang usaha baru. Ditopang oleh filosofi pengelolaan usaha Grup Astra, perusahaan-perusahaan terdepan di bidangnya akan dapat dipacu pengembangannya dengan memanfatkan rantai nilai Grup Astra.

United Tractors’ mining subsidiaries reported an increase in net revenue of 22%, with coal sales 42% higher at 6 million tonnes, although average coal sale prices declined by 10%. United Tractors and its subsidiaries own interests in nine coal mines with combined reserves estimated at 405 million tonnes.

United Tractors has completed a review of the carrying value of its coal mining properties due to the fall in coal prices, and has consequently impaired its coal mining properties at year end. The net impact of the impairment on United Tractor’s attributable profit after minorities and taxes is Rp 1.5 trillion. While United Tractors still sees coal mining as an attractive business longer-term, this impairment decision reflects the combination of current weak market conditions and uncertainty over the timing and extent of any recovery.

During the fourth quarter United Tractors through its subsidiary, PT Karya Supra Perkasa, announced that it had entered into an agreement to acquire a majority share in listed construction company PT Acset Indonusa Tbk. While this acquisition is not expected to have a material impact on 2015 results, it is consistent with the Group’s strategy to expand into new business areas in which market leading businesses underpinned by the Group’s management philosophy, can be enhanced by leveraging the Group’s value chain.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Segmen alat berat dan pertambangan membukukan pendapatan bersih senilai

Rp53,1 triliunHeavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 245

agribisnisPendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar by 29% menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi divisi agribisnis terhadap pendapatan bersih Grup pada tahun 2014 adalah sebesar 8%. Laba bersih dari divisi agribisnis adalah Rp 2,0 triliun, naik sebesar 39%.

Astra Agro Lestari, dengan kepemilikan Perseroan sebesar 79,7%, membukukan laba bersih senilai Rp 2,5 triliun atau meningkat sebesar 39%. Harga rata-rata minyak sawit mentah menguat 14% ke Rp 8.282 per kilogram, meskipun volume penjualan minyak sawit mentah turun 13% menjadi 1,4 juta ton sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan Astra Agro di Sulawesi Barat. Sepanjang tahun 2014, pabrik pengolahan tersebut menjual 255.000 ton olein.

Infrastruktur, Logistik, dan LainnyaPendapatan bersih dari kegiatan usaha bidang infrastruktur, logistik, dan lainnya mencapai nilai Rp 7,8 triliun, tumbuh sebesar 18%, dan memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari infrastruktur, logistik, dan lainnya turun 34% menjadi Rp 490 miliar.

Jalan tol Tangerang-Merak, yang membentang sepanjang 72,5 kilometer dan dioperasikan oleh Marga Mandalasakti, anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 79,3% oleh Grup Astra, melaporkan peningkatan 6% dari volume kendaraan menjadi 43 juta dan kenaikan 9% dari tarif rata-rata. Proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer di dekat Surabaya, yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Astra, terus berlangsung. Ruas pertama, sepanjang 14,7 kilometer, telah beroperasi pada bulan Oktober 2014, sementara tahap-tahap selanjutnya yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2015 akan bergantung pada kelancaran proses pembebasan lahan. Bersama dengan kepemilikan Astratel sebesar 40% pada jalan tol lingkar luar Jakarta rute Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 kilometer, maka Astra Grup secara keseluruhan memiliki konsesi atas 124,2 kilometer jalan tol.

agribusinessThe Group’s net revenue from agribusiness increased by 29% to Rp 16.3 trillion. The contribution from the agribusiness division to the Group’s net revenue in 2014 was 8%. Net income from the Group’s agribusiness division was Rp 2.0 trillion, an increase of 39%.

Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported net income of Rp 2.5 trillion, up 39%. Average crude palm oil prices achieved were 14% higher at Rp 8,282 per kg, although crude palm oil sales decreased by 13% to 1.4 million tonnes in response to the opening of Astra Agro Lestari’s refinery in West Sulawesi, which sold 255,000 tonnes of olein during the year.

Infrastructure, Logistics and otherNet revenue from infrastructure, logistics and other amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18%, and contributed 4% to the Group’s net revenue in 2014. Net income from infrastructure, logistics and others fell by 34% to Rp 490 billion.

The 72.5 km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3%-owned Marga Mandalasakti, reported a 6% increase in traffic volumes to 43 million vehicles and a 9% increase in average tariffs. Construction continues at the wholly owned greenfield 40.5 km Kertosono-Mojokerto toll road near Surabaya. Section 1, being 14.7 km, began operation in October 2014 and further stages are expected to be operational during 2015, subject to the timely completion of land acquisitions. Taken together with Astratel’s 40% interest in the greenfield 11.2 km Kunciran-Serpong toll road on Jakarta’s outer ring-road, the Group has an interest in 124.2 km of toll road.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report246

Pendapatan Serasi Autoraya meningkat, meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan di segmen usaha TRAC turun sebesar 7% menjadi 29.000 unit. Penurunan ini didorong oleh peningkatan kinerja penjualan mobil bekas, yang dikoreksi oleh turunnya margin penyewaan oleh perusahaan tambang. Laba bersih turun sebesar 22% menjadi Rp 157 miliar.

PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk kawasan Jakarta Barat, mengalami sedikit kenaikan volume penjualan dan mencapai 159 juta meter kubik.

Anandamaya Residences adalah proyek pembangunan apartemen hunian mewah di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta. Dengan kepemilikan oleh Grup Astra sebesar 60%, tahap pemasaran proyek ini pada kuartal ketiga berlangsung dengan sukses, dan menarik animo besar dari pembeli. Selain apartemen hunian, Grup Astra juga tengah melaksanakan pembangunan menara perkantoran grade-A yang terletak bersebelahan dengan Anandamaya Residences. Pembangunan kedua proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2018.

teknologi InformasiPendapatan bersih dari divisi informasi teknologi mencapai nilai Rp 2,0 triliun, turun sebesar 2%, dan memberikan kontribusi 1% kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih dari segmen teknologi informasi tumbuh 24% menjadi Rp 200 miliar.

Astragraphia, dengan kepemilikan 76,9% oleh Grup Astra, memiliki fokus kuat di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi. Astragraphia juga merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia. Perusahaan ini melaporkan pertumbuhan laba bersih 24% menjadi Rp 260 miliar, didorong oleh hasil pelepasan 51% kepemilikan atas AGIT Monitise Indonesia senilai Rp 44 miliar.

Serasi Autoraya’s revenue improved despite the number of vehicles under contract at its TRAC car rental business being 7% lower at 29,000, driven by higher used car sales. The benefit was, however, offset by lower margins associated with leases to mining companies. The net income decreased by 22% to Rp 157 billion.

PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced marginally higher sales volume of 159 million cubic metres.

Anandamaya Residences, the Group’s 60%-held luxury residential development project located in Jakarta’s Central Business District, successfully commenced marketing during the third quarter, with strong buyer interest. In addition the Group commenced construction of a grade-A office tower adjacent to Anandamaya Residences. Completion of both developments is expected in 2018.

Information technologyNet revenue from the information technology division amounted to Rp 2.0 trillion, decreasing by 2%, contributing 1% to the Group’s total net revenue. Net income from information technology grew by 24% to Rp 200 billion.

Astragraphia, 76.9%-owned, is active in the area of document information and communication technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia. It reported net income up 24% to Rp 260 billion, benefiting from a gain of Rp 44 billion recorded on its disposal of its 51% interest in AGIT Monitise Indonesia.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 247

Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianPada tahun 2014, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 19,2 triliun. Perseroan membayar dividen sebesar Rp 8,7 triliun dan mencatatkan keuntungan pada pos ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun atas penjualan 25% Astra Sedaya Finance kepada PermataBank, sehingga pemegang saham mendapatkan nilai aset bersih per lembar saham sebesar Rp 2.362 pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat sebesar 14% dari posisi pada akhir tahun 2013.

Per tanggal 31 Desember 2014, total aset mencapai nilai Rp 236,1 triliun, naik 10% dari 2013. Total liabilitas adalah sebesar Rp 115,7 triliun, naik 7% dari posisi 2013, yang mencerminkan laba tahun berjalan, peningkatan kegiatan usaha, dan belanja modal. Grup Astra tetap berada dalam posisi kuat untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya. Aset lancar berada pada posisi Rp 97,2 triliun, 32% lebih tinggi ketimbang jumlah liabilitas jangka pendek.

Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan naik sebesar 9% menjadi Rp 41,3 trilun pada 31 December 2014. Kenaikan ini utamanya disebabkan adanya investasi tanah dan bangunan sebesar Rp 4,5 triliun, terutama untuk penambahan dealer baru dalam divisi penjualan otomotif Astra. Perakhir tahun 2014, Perseroan memiliki 275 dealer mobil (2013: 263) dan 143 dealer sepeda motor (2013: 138)

Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United Tractors serta cadangan batu bara yang terdapat di sejumlah wilayah konsesi, yang akan berakhir pada waktu yang berbeda-beda sampai dengan tahun 2032. Nilai properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi amortisasi turun sebesar by 24% menjadi Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2014, terutama diakibatkan oleh penurunan nilai sebesar Rp 2,7 triliun, sebelum pajak dan kepentingan non - pengendali.

Consolidated statements of Financial PositionIn 2014 the Company earned consolidated net income of Rp 19.2 trillion, paid dividends of Rp 8.7 trillion, and recorded directly to equity a gain of Rp 1.6 trillion on selling 25% of Astra Sedaya Finance to PermataBank, leaving shareholders with a net asset value per share of Rp 2,362 at 31 December 2014, 14% higher than at the end of 2013.

As at 31 December 2014 total assets were Rp 236.1 trillion, a 10% increase from 2013 and total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7% increase from 2013, reflective of current year earnings, increased business activity and capital expenditure. The Group remains in a strong position to cover current liabilities. Current assets stand at Rp 97.2 trillion, 32% above current liabilities.

Fixed assets net of accumulated depreciation increased by 9% to Rp 41.3 trillion at 31 December 2014. The increase is mainly due to investments in land and buildings of Rp 4.5 trillion mainly attributable to new dealerships within Astra’s sales operations. At year end, the Company has 275 car dealerships (2013: 263) and 143 motorcycle dealerships (2013: 138).

Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors to mine coal reserves in specific concession areas which will expire at various points until 2032. Mining properties net of accumulated amortisation decreased by 24% to Rp 9.1 trillion at 31 December 2014, mainly due to a gross impairment charge of Rp 2.7 trillion

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report248

Hak konsesi adalah hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Harjaya Infrastruktur (pemegang konsesi atas jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer) dan Marga Mandalasakti (pemegang konsesi atas jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5 kilometer) dengan masa konsesi yang masing-masing berlaku sampai dengan 2045 dan 2047. Hak konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi meningkat sebesar 24% menjadi Rp 4,9 triliun, terutama disebabkan oleh proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto yang masih berlangsung.

Piutang pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan kelompok aset terbesar Grup Astra saat ini. Portofolio piutang pembiayaan Grup Astra terdiri dari piutang pembiayaan konsumen sebesar 86% dan sewa pembiayaan sebesar 14%, meningkat 11% menjadi Rp 60,7 triliun pada 31 Desember 2014. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan Astra, antara lain untuk merek-merek Toyota, Daihatsu, dan Isuzu untuk pasar mobil dan Honda untuk pasar sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terdiri dari pembiayaan leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pembiayaan memiliki jaminan berupa kendaraan maupun alat berat yang dibiayai. Tingkat suku bunga efektif untuk piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2014 berkisar antara 7,5% sampai dengan 21,1% untuk pembiayaan berdenominasi Rupiah dan antara 7,0% sampai dengan 11,0% untuk pembiayaan berdenominasi Dolar AS.

Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadinya, yang mengharuskan manajemen memperkiraan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Untuk itu, estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kerugian,

Concession rights are toll road concession rights that grant the holder the right to receive tolls from users in consideration for the financing and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the asset under concession plus the borrowing costs capitalised during the construction phase. Toll road concession rights held by subsidiaries Marga Harjaya Infrastruktur (holds the 40.5 km Kertosono – Mojokerto toll road concession) and Marga Mandalasakti (holds the 72.5 km Tangerang - Merak toll road concession) are valid until 2045 and 2047, respectively. Concession rights net of accumulated amortisation increased by 24% to Rp 4.9 trillion, largely as a consequence of the ongoing construction of the Kertosono-Mojokerto toll road.

Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of asset. The Group’s portfolio of financing receivables is 86% consumer financing receivables and 14% finance lease receivables, and increased by 11% to Rp 60.7 trillion at 31 December 2014. The consumer portfolio primarily relates to auto loans, supporting the brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market. The finance lease portfolio primarily comprises equipment leased to support the sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy equipment. The effective annual interest rate for the new financing lease receivables in 2014 ranges from 7.5% to 21.1% for Rupiah financing and 7.0% to 11.0% for US Dollar financing.

Losses on financing receivables are recognized when they are incurred, which require management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such estimate requires consideration of historical loss experience,

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 249

penyesuaian dengan kondisi sekarang, dan penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang sedang berlangsung seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga baik saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu pada 31 Desember 2014 mencapai nilai total Rp 2,9 triliun dibandingkan dengan Rp 2,6 triliun pada 31 Desember 2013, atau mengalami kenaikan sebesar 9%. Secara persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan tersebut sedikit turun dari 4,8% menjadi 4,7%. Penurunan ini mengindasikan adanya perbaikan pada kualitas portofolio kredit sepanjang tahun, proses persetujuan kredit yang cermat, dan struktur pembiayaan yang lebih baik dengan profil amortisasi yang tepat.

Modal kerja bersih, yang mencerminkan piutang usaha dan persediaan dikurangi utang usaha, adalah senilai Rp 19,5 triliun pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2013.

Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil dan sepeda motor, dan piutang usaha dari Astra Otoparts. Kenaikan piutang usaha sebesar 8% menjadi Rp 21,3 triliun menunjukkan adanya peningkatan piutang usaha dari segmen alat berat dan pertambangan Grup Astra sepanjang tahun 2014. Perputaran piutang usaha konsolidasian adalah 37 hari pada tahun 2014, dibandingkan dengan 34 hari pada tahun 2013.

Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang dari Grup Otomotif, dan minyak sawit mentah dari Astra Agro Lestari. Persediaan naik sebesar 18% menjadi Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2014.

adjusted for current conditions, and judgments about the probable effects of relevant observable data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health of specific customers and market segments, collateral values and the present and expected future levels of interest rates. The provision for doubtful receivables at 31 December 2014 totaled Rp 2.9 trillion, compared with Rp 2.6 trillion at 31 December 2013, an increase of 9%. As a percentage of total financing receivables, the overall provision has slightly fallen from 4.8% to 4.7%, which is indicative of improved portfolio quality during the year, prudent credit approval processes and the structuring of loans with an appropriate amortization profile.

Net working capital, representing trade receivables and inventories, less trade payables, was Rp 19.5 trillion at 31 December 2014, compared to Rp 17.0 trillion at 31 December 2013.

Trade receivables predominantly comprise of amounts owing to United Tractors from customers, amounts owing to the Company from third party automotive and motorcycle dealers, and amounts owing to Astra Otoparts. The increase in trade receivables by 8% to Rp 21.3 trillion is indicative of the increase in the Group’s heavy equipment and mining trade receivables during 2014. The Group’s consolidated trade receivables turnover was 37 days in 2014, compared with 34 days in 2013.

Inventories are mainly comprised of heavy equipment and spare parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held by the Automotive Group and crude palm oil held by Astra Agro Lestari. Inventories increased by 18% to Rp 17.0 trillion at 31 December 2014.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report250

LiabilitasPada akhir tahun 2014, total liabilitas adalah Rp 115,7 triliun, naik sebesar 7% dari tahun 2013. Sekitar 64% atau Rp 73,5 triliun dari jumlah tersebut merupakan liabilitas jangka pendek, sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat sejumlah Rp 42,2 triliun atau 36% dari total liabilitas.

Utang usaha sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok, termasuk Grup Komatsu; utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil dan sepeda motor, serta utang Astra Otoparts atas pembelian bahan baku dan barang jadi. Utang usaha kepada pihak ketiga per 31 Desember 2014 termasuk utang kepada Grup Komatsu senilai Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6 triliun) yang dijamin dengan letter of credit. Utang usaha naik sebesar 9% ke Rp 18,8 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan utang United Tractors.

Saldo keseluruhan utang bersih, di luar anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra, mencapai Rp 3,3 triliun, dibandingkan utang bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada akhir tahun 2013, turun sebesar 10%.

Anak-anak usaha Grup Astra di segmen jasa keuangan memiliki utang bersih sebesar Rp 45,9 triliun dibandingkan Rp 42,3 triliun di akhir tahun 2013, akibat kenaikan volume pembiayaan kendaraan bermotor. Segmen jasa keuangan Grup Astra didanai oleh berbagai sumber pendanaan, termasuk utang bank, obligasi, dan ekuitas.

Utang jangka panjang utamanya berkaitan dengan usaha jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, naik 15% menjadi Rp 59,5 triliun pada 31 Desember 2014. Dari nilai tersebut, sebanyak 18% merupakan pinjaman bilateral dari bank, 45% pinjaman sindikasi bank, 2% pinjaman non-bank dan utang sewa pembiayaan, dan 35% merupakan obligasi.

LiabilitiesAt the end of 2014, total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7% increase from 2013. Approximately 64% or Rp 73.5 trillion consists of current liabilities, and total noncurrent liabilities were Rp 42.2 trillion, 36% of total liabilities.

Trade payables are predominantly comprised of amounts owing by United Tractors to suppliers, including Komatsu Group, amounts owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for the purchase of raw materials and finished units. Trade payables to third parties as at 31 December 2014 included Rp 7.0 trillion (2013: Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit. The increase in trade payables by 9% to Rp 18.8 trillion is largely due to an increase in United Tractors trade payables balance.

Overall net debt, exclusive of the Group’s financial services subsidiaries, was Rp 3.3 trillion, compared to net debt of Rp 3.7 trillion at the end of 2013, a 10% decrease.

The Group’s financial services subsidiaries had net debt of Rp 45.9 trillion, compared to Rp 42.3 trillion at 2013 year end, due to an increase in the automotive volumes financed. The Group’s financial services businesses are funded through a mixture of bank debt, bonds and equity capital. Long-term debt predominantly relates to the Group’s financial services businesses.

Long-term debt, inclusive of the current portion, increased by 15% to Rp 59.5 trillion at 31 December 2014. Of the total amount, 18% were bilateral loans from banks, 45% were syndicated bank loans, 2% were non bank loans and obligations under finance lease and 35% were bonds.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 251

Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang yang diterbitkan oleh entitas anak.

Laporan arus Kas KonsolidasianArus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun 2014 adalah Rp 14,9 triliun. Jumlah ini turun sebanyak Rp 6,4 triliun dari 2013, utamanya disebabkan oleh pengelolaan modal kerja.

Arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah Rp 9,5 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 1,2 triliun. Belanja modal bersih naik 8% menjadi Rp 10,8 triliun. Dividen tunai yang diterima mencapai Rp 4,1 triliun, naik 22%, yang terutama berasal dari Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor, dan Astra Daihatsu Motor.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 4,0 triliun, turun 39%, termasuk di dalamnya penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 4,9 triliun. Dividen tunai yang dibayarkan mencapai Rp 10,2 triliun, atau naik sebesar 2%. Dana yang didapatkan dari pelepasan 25% kepemilikan Astra Sedaya Finance dicatatkan sebagai bagian dari aktivitas pendanaan.

Pendanaan dan struktur modalPada akhir tahun, fasilitas pinjaman yang mengikat yang belum digunakan adalah sebesar Rp 22,6 triliun (2013: Rp 31,4 triliun). Selain itu, Grup Astra memiliki kas dan setara kas senilai Rp 20,9 triliun (2013: Rp 18,6 triliun). Grup Astra memiliki posisi kuat untuk memenuhi seluruh liabilitas jangka pendeknya, yang mencapai 76% dari nilai aset lancar pada akhir tahun 2014 (2013: 81%).

Pada 31 Desember 2014, sekitar 67% (2013: 61%) dari pinjaman Grup Astra, di luar pinjaman segmen usaha jasa keuangan, dikenakan tingkat bunga mengambang sementara sisanya, sebesar 33% (2013: 39%) dikenakan tingkat bunga tetap atau menggunakan lindung nilai suku

The Company does not guarantee the repaymentof debt issued by any of its subsidiaries.

Consolidated statements of Cash FlowThe cash inflow from operating activities for the year was Rp 14.9 trillion. This represented a decrease of Rp 6.4 trillion from 2013, principally due to the Group’s working capital management.

The cash outflow from investing activities for the year was Rp 9.5 trillion, an increase of Rp 1.2 trillion. Net capital expenditure increased by 8% to Rp 10.8 trillion. Cash dividends received were Rp 4.1 trillion, an increase of 22%, predominantly from Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor and Astra Daihatsu Motor.

Net cash flow used from financing activities was Rp 4.0 trillion, a decrease of 39%, and included the net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of Rp 4.9 trillion. Cash dividends paid were Rp 10.2 trillion, a 2% increase. Proceeds received from disposal of an effective 25% interest in Astra Sedaya Finance has been classified under financing activities.

Funding and Capital structureAt the year end, undrawn committed facilities totalled Rp 22.6 trillion (2013: Rp 31.4 trillion). In addition, the Group had available cash and cash equivalents of Rp 20.9 trillion (2013: Rp 18.6 trillion). The Group remains in a strong position to cover current liabilities, which represent 76% of current assets at year end (2013: 81%).

As at 31 December 2014 approximately 67% (2013: 61%) of the Group’s borrowings, exclusive of financial services companies, were at floating rates and the remaining 33% (2013: 39%) were either at fixed rates or covered by interest rate hedges. Inclusive of financial services companies

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report252

bunga. Dengan memperhitungkan perusahaan jasa keuangan, maka sekitar 21% (2013: 25%) dari pinjaman Grup Astra menggunakan tingkat bunga mengambang dan sisa sebesar 79% (2013: 75%) menggunakan suku bunga tetap atau lindung nilai suku bunga pada 31 Desember 2014. Seluruh lindung nilai suku bunga dilakukan melalui lembaga keuangan yang terpercaya.

Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan keseimbangan ekuitas dan utang tercapai dengan baik, dalam jangka pendek maupun panjang, agar tercipta ruang yang memadai untuk pengembangan usaha. Astra Grup secara aktif dan teratur mengkaji serta mengelola struktur modalnya untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil bagi pemegang saham senantiasa berada pada tingkat optimal. Upaya ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional, proyeksi belanja modal, dan proyeksi peluang investasi strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, atau menjual aset untuk mengurangi utang.

Grup Astra memonitor tingkat modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup Astra secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan mengandalkan utang dalam jumlah yang lebih besar. Per akhir tahun 2014, rasio utang bersih terhadap ekuitas Grup Astra, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah sebesar 2,8% (2013: 3,5%). Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk

approximately 21% (2013: 25%) of the Group’s borrowings were at floating rates and the remaining 79% (2013: 75%) were either at fixed rates or covered by interest rate hedges as at 31 December 2014. All interest rate hedges are with major creditworthy financial institutions.

Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.

The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. The Group also separately monitors the consolidated net debt of non-financial services companies and consolidated net debt of financial services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. As at year end the Group’s net debt to equity ratio, exclusive of its financial services subsidiaries, was 2.8% (2013: 3.5%). Inclusive of the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at year end was 41%

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 253

anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun 2014 adalah 41% (2013: 43%). Grup Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas konsolidasian.

Sepanjang tahun 2014, perusahaan Grup Astra menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 7,9 triliun (2013: Rp 7,9 triliun), sehingga total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra pada 31 Desember 2014 mencapai Rp 21,0 triliun (2013: Rp 22,5 triliun). Rincian mengenai obligasi yang diterbitkan sepanjang tahun 2014 diungkapkan pada Catatan 24 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

Kebijakan KeuanganGrup Astra mengelola risiko keuangannya menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan utamanya adalah membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki Grup Astra dikelola sedemikian rupa untuk meminimalkan risiko serta meningkatkan imbal hasil.

DividenDividen final senilai Rp 152 per lembar saham (2013: Rp 152 per lembar saham) akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan April 2015. Dengan demikian, total dari dividen final yang diajukan dan dividen interim senilai Rp 64 per lembar saham (2013: Rp 64 per lembar saham), adalah sebesar Rp 216 per lembar saham (2013: Rp 216 per lembar saham) dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 46% (2013: 45%). Kebijakan dividen Perseroran diuraikan secara lengkap pada halaman 27 Laporan Tahunan ini.

(2013: 43%). The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy.

During 2014, Group subsidiaries issued bonds with total value of Rp 7.9 trillion (2013: Rp 7.9 trillion), consequently the Group’s total debt securities issued as at 31 December 2014 amounted to Rp 21.0 trillion (2013: Rp 22.5 trillion). Details of the bonds issued during 2014 are disclosed in Note 24 to the Consolidated Financial Statements.

treasury PolicyThe Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments. The main objectives are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of certainty about costs. The investment of the Group’s cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield.

DividendsA final dividend of Rp 152 per share (2013: Rp 152 per share) will be proposed at the Annual General Meeting to be held in April 2015. The proposed final dividend together with the interim dividend of Rp 64 per share (2013: Rp 64 per share) will bring the total dividend for the year to Rp 216 per share (2013: Rp 216 per share), representing a dividend payout ratio of 46% (2013: 45%). The Company’s dividend policy is disclosed on page 27 of this Annual Report.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra per akhir tahun 2014 mencapai

Rp21,0 triliunThe Group’s total debt securities issued as of the end of 2014 amounted to Rp 21.0 trillion

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report254

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Investasi dan DivestasiPada bulan Maret dan Oktober 2014, Astra Sedaya Finance (ASF) menerbitkan saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PermataBank senilai Rp 2,2 triliun. Transaksi ini menyebabkan kepemilikan efektif Grup Astra di ASF turun menjadi 86,14%. Laba yang diperoleh dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas.

Pada bulan Mei 2014, Perseroan menyelesaikan proses akuisisi 50% kepemilikan saham di PT Astra Aviva Life, sebuah perusahaan joint venture dengan Aviva International Holdings Limited - perusahaan asuransi terbesar di Inggris, yang bergerak di bidang asuransi jiwa di Indonesia. Keuntungan sebesar Rp 440 miliar, yang merepresentasikan negative goodwill, telah dicatatkan pada tanggal akuisisi.

aksi KorporasiAksi Korporasi Grup Astra dapat dilihat pada sub bab Peristiwa Penting 2014 di halaman 14-18.

standar akuntansi BaruGrup Astra menerapkan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dilakukan sesuai dengan persyaratan dan sejalan dengan ketentuan transisi yang diterapkan oleh masing-masing standar.

- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan- ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan

dengan Instrumen Ekuitas - ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah

dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka

Penerapan standar akuntansi baru tersebut, yang efektif berlaku pada tahun 2014, tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Keterangan lebih lanjut mengenai standar akuntansi baru diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

Investment and DivestmentIn March and October 2014, Astra Sedaya Finance (ASF) issued new shares, all of which were subscribed by PermataBank amounting to Rp 2.2 trillion. As a result of this transaction, the Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14%. The gain resulting from the dilution amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity.

In May 2014, the Company completed the acquisition of a 50% interest in PT Astra Aviva Life, a company engaged in the life insurance business in Indonesia, thereby entering into a joint venture with Aviva International Holdings Limited, the United Kingdom’s largest insurer. A gain of Rp 440 billion, representing negative goodwill, was recorded on acquisition date.

Corporate actionsPlease refer Astra Group Corporate Actions in sub chapter Event Highlights of 2014 in page 14-18.

new accounting standardsThe Group adopted new and revised accounting standards that are effective in 2014. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

- ISAK 27 : Transfer Assets from Customer- ISAK 28 : Extinguishing Financial Liabilities

with Equity Instrument - ISAK 29 : Stripping Cost in the Production

Phase of Surface Mine

The adoption of the new and revised accounting standards that are effective in 2014 did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements. Further information on new accounting standards is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 255

transaksi Pihak Berelasi dan transaksi dengan Benturan KepentinganKeenam segmen usaha utama Grup Astra merupakan bagian dari struktur rantai usaha dan dengan demikian, saling terkait serta saling mendukung dalam kegiatan operasionalnya dengan tetap memperhatikan dan mentaati semua ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya. Untuk itu, Grup Astra memiliki kebijakan bahwa transaksi tersebut haruslah dilakukan berdasarkan prinsip kewajaran dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku.

Uraian lebih jauh mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 34 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

Perubahan Peraturan Perundangan yang Berdampak Signifikan terhadap Perusahaan

Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan.

Prospek 2015Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat dan fokus untuk meraih posisi utama dalam berbagai bidang usaha yang dijalankannya. Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi dari pertumbuhan perekonomian Indonesia, kekayaan sumber daya alam, dan kebutuhan atas pembangunan infrastruktur. Dalam jangka pendek, kami masih berhati-hati dengan adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar penjualan mobil, dan kemungkinan penurunan harga batubara. Namun demikian, Grup Astra memiliki fundamental keuangan yang solid dan kualitas bisnis yang baik, yang menjadi dasar untuk prospek yang sangat baik dalam jangka panjang.

related Party transactions and Transactions with Conflict of InterestAstra Group’s six main businesses are designed on a value chain structure/business model and are, therefore, linked and mutually supportive in their operations with due regard to the applicable regulations. In the normal course of business the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with applicable regulations.

Further information on related party transactions is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note 34.

Changes in Laws and regulations Having Significant Impact on the Company

During 2014 there were no changes in laws and regulations having significant impact on the Company.

outlook For 2015The Group is financially strong, focused on leadership in its various markets and well placed to benefit from Indonesia’s economic growth, natural resources and need for infrastructure development. While we remain cautious about the immediate outlook for 2015 given the uncertain external macro environment, competition in the car market and the likelihood of lower coal prices, we note that the Group is well financed and the quality of our businesses provides the basis for excellent prospects over the longer term.

Financial Performance OverviewTinjauan Kinerja Keuangan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report256

Corporate Governance Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Me-Ayunan | Me-Ayunanherman

Pemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 257

GCG HighlightsIkhtisar GCG

Penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas memberikan kepercayaan para pemangku

kepentingan kepada perusahaan. astra menjalankan Triple-P Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas untuk menjadi

aset bangsa yang dapat dibanggakan.

Sound practices of good corporate governance is key for the Company to garner trust from its stakeholders. Astra implements the Triple-P Roadmap Strategy based on good corporate governance practices implemented with integrity in the pursuit of becoming

the pride of this nation.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik astra dilandaskan pada Catur Dharma, yang merupakan filosofi perusahaan,

serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan praktik

umum, baik yang berlaku di Indonesia maupun di tatanan Internasional.

Good Corporate Governance implementation in Astra is founded upon Catur

Dharma, the Company’s philosophy, as well as Indonesian Good Corporate

Governance guidelines in accordance with prevailing laws and regulations as well

as the general practices in Indonesia and internationally.

sejak beberapa tahun terakhir astra menerapkan “triple-P roadmap strategy” menuju Long term Vision astra 2020, “Pride of the nation”

yang dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG

Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several

years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”,

which conforms with the GCG implementation

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report258

Corporate Governance ReportLaporan Tata Kelola Perusahaan

Astra memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini usaha Perusahaan dengan integritas secara konsisten. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG yang konsisten dan berintegritas oleh manajemen dan karyawan Astra akan menciptakan proses dan struktur yang baik dalam mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan, meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan.

Astra is highly committed to consistently implementing GCG with integrity across the organization and throughout all business segments of the Company. We believe consistentcy and integrity in the implementation of GCG by Astra’s management and all employees will lead to sound decision-making processes and structure, which in turn will enhance the Company’s performance and corporate value, elevate investors’ trust and create a harmonious relationship between the Company and all stakeholders.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 259

Corporate Governance ReportLaporan Tata Kelola Perusahaan

Seiring dengan semakin beratnya tantangan yang mengiringi peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang, Astra sejak beberapa tahun terakhir menerapkan “Triple-P Roadmap Strategy” menuju Long Term Vision Astra 2020, “Pride of the Nation”. Triple-P Roadmap Strategy tersebut dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG agar Astra mampu merealisasikan seluruh program yang dicanangkan sehingga dapat menjadi aset bangsa yang membanggakan, yang mampu turut berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.

PenILaIan PraKteK GCGPenerapan GCG ditinjau dan diperbaiki secara berkala oleh manajemen Astra. Perusahaan mengamati dengan seksama masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan mengenai kualitas penerapan praktek GCG. Astra juga memperhatikan dengan seksama perkembangan terkini dari praktek GCG yang diaplikasikan oleh korporasi-korporasi skala global dan dampak positif yang diraih oleh perusahaan skala global tersebut.

Dari pengamatan manajemen Astra, manajemen cukup puas bahwa GCG, termasuk pengendalian internal, yang diterapkan saat ini sudah cukup memadai.Pengendalian keuangan, operasional dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko, telah berjalan dengan baik. Namun demikian manajemen bertekad untuk terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG pada seluruh aspek operasional Perusahaan.

With increasingly intense challenges within the business environment that pose a potential risk to future growth, Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”. The implementation of the Triple P Roadmap Strategy conforms with GCG implementation, to enable Astra to realize all of its established programs in the pursuit of becoming the pride of the nation, continuously contributing to the nation’s growth and prosperity.

assessment oF GCG ImPLementatIonGCG implementation is regularly reviewed and improved by Astra’s management. The Company carefully reviews all inputs and insights from stakeholders concerning the quality of its GCG practices. Astra also monitors the latest developments in GCG practices applied by global corporations and the positive results the global-scale companies have garnered.

Based on management’s observations, GCG, including internal control, currently in place has been sufficiently implemented. Financial, operational and compliance control and risk management have been carried out adequately. However, the management is committed to always striving for better GCG implementation across all aspects of the Company’s operations.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report260

struKtur tata KeLoLa PerusahaanSebagaimana lazimnya perusahaan di Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, Astra memiliki organ perusahaan yang terdiri dari:• Rapat Umum Pemegang Saham• Dewan Komisaris• Direksi

Setiap organ Perusahaan memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan memiliki independensi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Rapat Umum Pemegang Saham pada dasarnya merupakan wadah para pemegang saham untuk menentukan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, menyetujui Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan penggunaan laba bersih Perusahaan, serta menyetujui perubahan yang signifikan atas struktur Perusahaan.

Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan, sementara Direksi berperan mengelola Perusahaan, keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika diperlukan, Dewan Komisaris maupun Direksi dapat membentuk komite atau unit yang berfungsi membantu pelaksanaan tugas dan wewenang mereka masing-masing agar lebih efektif dan efisien.

struCture oF CorPorate GoVernanCeOperating as an Indonesian company in accordance with the stipulations in Law No. 40/2007 on limited liability companies, the Company’s organs consist of:• The General Meeting of Shareholders• The Board of Commissioners• The Board of Directors

Each organ of the Company has its respective duties and authority with independence to carry out its duties and functions.

The General Meeting of Shareholders in principle is the forum for shareholders to appoint members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners as well as to approve Annual Financial Statements, Annual Reports and appropriation of the Company’s net income and significant changes to the structure of the Company.

The Board of Commissioners carries out an oversight function, while the Board of Directors manages the Company, both in accordance with Articles of Association and prevailing laws and regulations. If deemed necessary, the Board of Commissioners and Board Directors may form a committee or unit to assist the effective and efficient implementation of their respective tasks and authority.

Corporate Governance ReportLaporan Tata Kelola Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 261

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut: • Persetujuan atas laporan tahunan dan

pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan;

• Penggunaaan laba bersih Perusahaan;• Pengangkatan dan pemberhentian anggota

Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

• Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan;

• Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan• Rencana Perusahaan melakukan transaksi

yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan.

General Meetings of Shareholders (GMS) has the authority not granted to the Board of Commissioners and Board of Directors, within the limits prescribed in the laws and regulations and/or the Company’s Articles of Association. The power includes decisions making regarding the following matters:

• Approval of the annual report and ratification of the report of the Board of Commissioners as well as the Company’s financial statement;

• Approval of the use of the Company’s net profit;

• Appointment and termination of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the determination of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors;

• Mergers, consolidations and spin off of the Company;

• Changes in the Company’s Articles of Association;

• Company plans to execute transactions that exceed a certain value and conflict of interest transactions.

GMS consist of Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS must be held every year no later than 6 (six) months after the closing of the Company’s fiscal year. Meanwhile, Extraordinary GMS may be held at any time considered necessary by the Company.

General Meeting of ShareholdersRapat Umum Pemegang Saham

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report262

Pursuant to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regulations, the Board of Commissioners or a single shareholder or shareholders jointly holding at least 1/20 of the total shares of the Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The request, among other, must be made in writing and set out details of the matters to be discussed and the reasons thereof.

The GMS can be held if attended by shareholders that represent over half of the total shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event that a decision cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on affirmative vote of more than 50% of the shares with voting rights represented at the GMS.

A different and more rigorous quorum and voting requirement applies in the event that the GMS aims to make decisions on certain important matters, such as approving a merger and/or consolidation of the Company. Provisions regarding this particular matter and regarding the GMS are set out in the Company’s Articles of Association.

In 2014, Astra held 1 one GMS, the Annual GMS, on 29 April 2014, with a level of attendance at 84.34%. Resolutions of the meeting were published in full in newspapers Bisnis Indonesia and The Jakarta Post on 30 April 2014 as stipulated by applicable regulations. The Annual GMS mainly decided the following matters:

Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Komisaris atau pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili sekurang-kurangnya 1/20 dari jumlah seluruh saham Perusahaan dapat meminta Direksi untuk memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut, antara lain, harus disampaikan secara tertulis dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan disertai alasannya.

RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50% bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih ketat berlaku dalam hal RUPS menentukan hal-hal penting tertentu, seperti untuk menyetujui penggabungan, dan/atau peleburan Perusahaan. Ketentuan mengenai hal ini dan mengenai RUPS diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Pada tahun 2014 Astra menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran 84,34%. Hasil-hasil keputusan rapat secara lengkap kemudian dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai berikut.

General Meeting of ShareholdersRapat Umum Pemegang Saham

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 263

General Meeting of ShareholdersRapat Umum Pemegang Saham

Keputusan Resolutions1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan

untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 2013

1. Approved the Annual Report for fiscal year 2013, including to ratify the Board of Commissioners’ oversight report and to ratify the Company’s Consolidated Financial Statements for fiscal year 2013.

2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai berikut:a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai

dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014;

b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan sebagai laba ditahan Perusahaan

2. Approved the following appropriation of the company’s net profit of fiscal year ended at 31 December 2013 amounting to Rp 19,416,567,798,902:a. A total of Rp 8,744,447,478,240 to be distributed

as cash dividend or Rp 216 per share, taking into account interim dividend in the amount of Rp 64 per share paid on 31 October 2013 and therefore the remaining of Rp 152 per share will be paid on 12 June 2014;

b. The remaining amount of Rp 10,672,120,320,662 is recorded as retained earnings.

3. a. Mengangkat dan menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut:

Presiden Komisaris - Budi Setiadharma

Komisaris Independen - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat - Erry Firmansyah - Hisayuki Inoue - Sidharta Utama

Komisaris - Anthony John Liddell Nightingale - Benjamin William Keswick - Mark Spencer Greenberg - Chiew Sin Cheok - Jonathan Chang - David Alexander Newbigging

Presiden Direktur - Prijono Sugiarto

Direktur - Gunawan Geniusahardja - Djoko Pranoto - Widya Wiryawan - Sudirman Maman Rusdi - Simon Collier Dixon - Johannes Loman - Suparno Djasmin - Bambang Widjanarko Santoso

3. a. Appointed and approved the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners as follows:President Commissioner - Budi Setiadharma

Independent Commissioner - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat - Erry Firmansyah - Hisayuki Inoue - Sidharta Utama

Commissioner - Anthony John Liddell Nightingale - Benjamin William Keswick - Mark Spencer Greenberg - Chiew Sin Cheok - Jonathan Chang - David Alexander Newbigging

President Director - Prijono Sugiarto

Director - Gunawan Geniusahardja - Djoko Pranoto - Widya Wiryawan - Sudirman M. Rusdi - Simon Collier Dixon - Johannes Loman - Suparno Djasmin - Bambang Widjanarko Santoso

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report264

General Meeting of ShareholdersRapat Umum Pemegang Saham

b. i. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan

ii. Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan, pemberian honorarium maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 (satu) Mei 2014 (dua ribu empat belas) hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 (dua ribu lima belas) dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut diantara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.

b. i Authorized the Company’s Board of Commissioners to determine the salary and benefits of the Company’s Board of Directors by taking into account the view of from the Company’s Remuneration and Nomination Committee.

ii. Stipulated the total maximum amount of honorarium for members of the Board of Commissioners, which set at Rp 1.1 billion gross per month and to be paid 13 times over the course of one year. This decision is effective as of 1 (one) May 2014 (two thousand and fourteen) until the closing of Annual General Meeting of Shareholders in 2015 (two thousand and fifteen). Further, to authorize the President Commissioner to determine the distribution of said honorarium among members of the Company’s Board of Commissioners with due observance to the view of the Company’s Remuneration and Nomination Committee.

4. Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk:a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di

Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014

b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.

4. Authorized the Company’s Board of Directors to:a. Appoint one of the public accountant firms in

Indonesia that is affiliated with one of big four international public accountant firms and registered with OJK to conduct financial audit on the Company’s financial statements for fiscal year 2014.

b. Stipulate the amount of honorarium and other terms related to the appointment of the public accountant firm.

Keputusan RUPS yang perlu ditindaklanjuti telah dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan, termasuk pembagian dividen saham yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014.

The Company’s management has taken measures on resolutions of the GMS that require follow-up steps, including distribution of dividends on 12 June 2014.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 265

Board of CommissionersDewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan, dan mengelola Perusahaan. Dewan Komisaris juga bertugas memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan.

tugas dan tanggung JawabSecara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perusahaan antara lain adalah:• Melakukan pengawasan atas pengelolaan

risiko usaha Perusahaan;• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha; dan

• Memberikan tanggapan, rekomendasi dan juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Dewan Komisaris merupakan suatu majelis, dimana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners’ duty covers the supervision of the Board of Directors in determining the Company’s management policies, and in managing the Company. The Board of Commissioners also provides advice and recommendations to the Board of Directors in matters concerning the Company’s management.

Duties and responsibilitiesIn general, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are, inter alia:• Monitoring the Company’s risk management;• Monitoring the implementation of GCG

principles in the business activities;• Providing feedback, recommendations and

approval, if needed, on the Board of Directors’ proposals pertaining to the Company’s business development strategy and plans.

The Board of Commissioners carries out its duties in good faith, with care and responsibility, and within the scope of its authority as stipulated in the Company’s Articles of Association, applicable laws and regulations, and the principles of good governance.

The Board of Commissioners acts as a council where each member cannot act individually. The President Commissioner has the responsibility of coordinating the various activities of the Board of Commissioners.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report266

Ketentuan Komisaris Independen

Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen perusahaan publik sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris.

Keberadaaan Komisaris Independen di Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.

struktur dan Komposisi Dewan KomisarisDewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 11 (sebelas) anggota, dimana 4 (empat) diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perusahaan telah memenuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai berikut:• Berasal dari luar Perusahaan;• Tidak mempunyai saham Perusahaan, baik

langsung maupun tidak langsung;• Tidak mempunyai hubungan afiliasi

dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan; dan

• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Dalam RUPS Tahunan 2014 terdapat agenda perubahan susunan Dewan Komisaris. Sehingga, komposisi Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris No. 86, tanggal 29 April 2014, yakni:

requirements for the Independent CommissionerThe OJK Regulation requires that the number of Independent Commissioners of a public listed company must at least be 30% from the total members of the Board of Commissioners.

The presence of Independent Commissioners in the Company is expected to promote a fair and objective work environment with due observance to the interests of the various stakeholders

structure and Composition of the Board of CommissionersThe Company’s Board of Commissioners consists of 11 members, including four Independent Commissioners.The Company’s Independent Commissioners have satisfied the following requirements concerning their independence as stipulated by the Financial Services Authority (OJK):• Appointed from person outside of the

Company;• Do not own any of the Company’s shares,

directly or indirectly;• Have no affiliation with the Company,

the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Company’s main shareholder;

• Are not engaged in a business that is directly or indirectly related to the Company’s business activities.

One of the agenda items of the Annual GMS 2014 was the change in the composition of the Board of Commissioners. Pursuant to the resolutions of Annual GMS 2014 and stated in Notarial Deed No. 86 dated 25 April 2014, the composition of the Board of Commissioners is as follows:

Board of CommissionersDewan Komisaris

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 267

Board of CommissionersDewan Komisaris

namaName

JabatanPosition

Position Afiliasi dengan Pemegang saham utama

Affiliated with Controlling Shareholders

Budi Setiadharma Presiden Komisaris

President Commissioner

-

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Komisaris Independen

Independent Commissioner

-

Erry Firmansyah Komisaris Independen

Independent Commissioner

-

Hisayuki Inoue Komisaris Independen

Independent Commissioner

-

Sidharta Utama Komisaris Independen

Independent Commissioner

-

Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle & CarriageBenjamin William Keswick Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle & CarriageMark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle & CarriageChiew Sin Cheok Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle & CarriageJonathan Chang Komisaris Commissioner -David Alexander Newbigging Komisaris Commissioner Managing Director of Jardine Cycle

& Carriage

Masing-masing anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan/ atau Direktur Perusahaan. Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada uraian “Data Perusahaan”, sub-bab Profil Dewan Komisaris, halaman 68-73.

rapat Dewan KomisarisSesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Bergantung pada agenda rapat, Direksi dapat diundang untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris.

Sesuai dengan kebijakan tersebut, sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 4 (empat) kali Rapat Dewan Komisaris dan menerbitkan 8 keputusan Dewan Komisaris melalui sirkuler.

Members of the Board of Commissioners do not have familial relationship with any other Commissioners and/or Directors of the Company. The Profile of the members of the Board of Commissioners is presented in the Corporate Data section in the Board of Commissioners Profile subchapter, page 68-73.

Board of Commissioners meetingIn accordance with the Company’s policy, the Board of Commissioners meets regularly at least once every three months. Depending on the meeting agenda, if necessary the Board of Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting.

Pursuant to the policy, in 2014 the Board of Commissioners held four meetings and issued eight circular resolutions.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report268

Anggota Direksi hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut sehubungan dengan agenda Performance Review.

Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan Komisaris di tahun 2014 adalah sekitar 82%.

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Di tahun 2014, Dewan Komisaris telah: 1. Melakukan penelaahan dan memberikan

persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi.

2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan.

3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut.

4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan.

Selain itu, Dewan Komisaris telah mengeluarkan keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan melalui sirkuler antara lain sebagai berikut:

1. Memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perusahaan tahun 2014;

2. Memberi persetujuan atas rancangan pengambilalihan saham PT Asuransi Astra Buana di PT Samadista Karya;

3. Memberi persetujuan atas penerimaan fasilitas kredit revolving dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.

Pelatihan Dewan KomisarisGuna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.

The Board of Directors attended the Board of Commissioners meetings for matters concerning performance review.

The average level of attendance of the Board of Commissioners throughout 2014 was 82%.

Board of Commissioners Duty ImplementationIn 2014, the Board of Commissioners has:1. Reviewed and approved the Company’s work

plans for 2014 submitted by the Board of Directors.

2. Periodically reviewed, recommended and provided advice to the Board of Directors regarding the Company performance.

3. Periodically reviewed and provided recommendations to committees under the Board of Commissioners in response to reports submitted by the committees.

4. Provided advice to the Board of Directors on significant issues that affect or potentially affect the Company.

In addition, the circular resolutions that the Board of Commissioners has issued are, among others:

1. Approved the Company’s 2014 interim dividend payout;

2. Approved the plan to acquire shares of PT Asuransi Astra Buana in PT Samadista Karya;

3. Approved the revolving credit facility from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.

Board of Commissioners trainingTo support the performance of duties and responsibilities by the Board of Commissioners, members of the Board of Commissioners attended seminars and training programs held both in the country and overseas.

Board of CommissionersDewan Komisaris

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 269

Board of DirectorsDireksi

tugas dan tanggung JawabDireksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Tugas Direksi secara kolektif antara lain:• Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan,

serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan);

• Menetapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha;

• Mengelola sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien;

• Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan; dan

• Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan.

Komposisi Direksi

Sebagaimana diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 dan ditetapkan dalam Akta Notaris No. No. 86, tanggal 29 April 2014, Direksi terdiri dari 9 (sembilan) orang Direktur, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut:

namaName

Jabatan Position

Prijono Sugiarto Presiden Direktur President DirectorGunawan Geniusahardja Direktur DirectorDjoko Pranoto Direktur DirectorWidya Wiryawan Direktur DirectorSudirman Maman Rusdi Direktur DirectorSimon Collier Dixon Direktur DirectorJohannes Loman Direktur DirectorSuparno Djasmin Direktur DirectorBambang Widjanarko Santoso Direktur Director

Duties and responsibilitiesThe Board of Directors has the responsibility to lead and manage the Company in the interest of the Company. The Board of Directors must perform its duties in good faith, with care and responsibility, with due observance to the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, and GCG principles.

Collectively, the Board of Directors is among others responsible for:• Formulating the vision, mission and values

of the Company as well as the Company’s strategic plan in the form of corporate and business plans;

• Establishing the Company’s organizational structure complete with job description of each division and business unit;

• Effectively and efficiently managing the Company’s human resources;

• Establishing the Company’s internal control and risk management system;

• Observing the interests of the Company’s stakeholders.

Composition of the Board of DirectorsAs stipulated in the Annual GMS held on 29 April 2014 and stated in the Notarial Deed No. 86 dated 29 April 2014, the Board of Directors consists of nine Directors with the following composition:

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report270

Sesuai dengan praktek-praktek GCG dan untuk memastikan independensi pengambilan keputusan, masing-masing anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya dan/atau Komisaris.

Selanjutnya profil para anggota Direksi dapat dilihat di uraian Data Perusahaan pada sub-bagian Profil Direksi di halaman 74-78 Laporan Tahunan ini.

rapat dan Kehadiran rapat Direksi

Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Direksi diadakan rata-rata 4 (empat) kali sebulan dan dapat diselenggarakan rapat tambahan bila dirasakan perlu oleh anggota Direksi. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat 30 kali dan menerbitkan 2 keputusan Direksi melalui sirkuler.

Adapun tingkat kehadiran rata-rata rapat Direksi di tahun 2014 adalah 87%.

Pelatihan DireksiDalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi para anggota Direksi guna mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan Perusahaan yang menjadi tanggung jawab utamanya, Direksi mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Para Direktur juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan masyarakat.

Kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Direktur Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain:

In accordance with GCG practices and to ensure independent decision-making, members of the Board of Directors do not have familial relationships with other members of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

Profiles of the members of the Board of Directors is presented in the Corporate Data section in Board of Directors profile subchapter in page 74-78 of this Annual Report.

Board of Directors meeting and attendancePursuant to the Company’s policies, the meeting of the Board of Directors are held on average four times every month. Additional meetings can be held if deemed necessary by the Board of Directors. In 2014, the Board of Directors held 30 meetings and issued two circular resolutions.

The average level of attendance at Board of Directors meetings throughout 2014 was 87%.

Board of Directors trainingTo enhance the capacity and develop the competencies of the Board of Directors in performing their main duties to manage the Company, members of the Board of Directors attend various seminars, workshops, conferences and talk shows organized in the country and overseas. The Board of Directors also delivers lectures and attends discussions to share their knowledge with others.

Programs participated by the Company’s Directors in 2014 among others were:

Board of DirectorsDireksi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 271

Board of DirectorsDireksi

BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors PerFormanCe assessmentThe Company assesses the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors periodically every year through a structured assessment process.

Board of Commissioners Performance IndicatorThe criteria to assess the performance of the Board of Commissioners is the exercise of duties of the Board of Commissioners in monitoring management policies and management practices of the Company and in providing advice to the Board of Directors in the interest of achieving the Company’s goals. Assessment also includes evaluation of the performance of specific duties mandated by the Company’s Articles of Association and/or GMS resolutions.

Board of Directors Performance IndicatorThe Board of Directors assessment criteria include:• The performance of duties and responsibilities

of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association;

• The implementation of the Annual GMS 2014 resolutions;

• Realization of work plans.

tanggalDate

topikTopics

tempatLocation

21-25 Januari 2014 World Economic Forum - Switzerland Switzerland

1 April 2014

CEO Roundtable by Fortune Most Admired Companies 2014 - Jakarta“Welcoming the New Leadership with a Strong Pilot”

Indonesia

23 April 2014Astra being The World Class Company by Tunas Group (Speaker)- Jakarta

Indonesia

18 Juli 2014 Seminar Ekonomi Makro - Astra International Indonesia

8 Oktober 2014 Kuliah Umum MPKP UI – Universitas Indonesia

22 Oktober 2014 Leadership Summit by Indika Energy Group (speaker) - Jakarta Indonesia

28-30 Oktober 2014 Forbes CEO Conference Singapore

PenILaIan KInerJa DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI

Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara periodik setiap tahunnya melalui proses penilaian terstruktur.

Indikator Kinerja Dewan Komisaris

Kriteria untuk proses penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian tujuan Perusahaan. Penilaian juga mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan tugas khusus yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.

Indikator Kinerja DireksiKriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan;

• Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2014; dan

• Pencapaian realisasi dari rencana kerja.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report272

Pihak Pelaksana Penilaian KinerjaPenilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan penilaian terhadap kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator kinerja Direksi yang telah ditetapkan sebelumnya dan disetujui bersama.

Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja untuk periode 2014 dalam RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2015.

remunerasI DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI

Prosedur Penetapan remunerasi

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan lingkup dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik dan regional yang berlaku saat ini. Secara garis besar, proses diawali dengan penyusunan rekomendasi serta usulan kepada Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris, usulan remunerasi tersebut diajukan ke RUPS untuk dimintakan persetujuan.

RUPS Tahunan dapat juga memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

Selanjutnya penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan.

assessorAssessment of the performance of the Board of Commissioners is done through GMS, while the performance of the Board of Directors is assessed by the Board of Commissioners and GMS. In evaluating the performance of the Board of Directors, the Board of Commissioners refers to the Board of Directors’ performance indicators that have been previously established and agreed.

The Board of Commissioners and the Board of Directors will collectively be accountable for the implementation of duties and achievements in 2014 during the Annual GMS that will be held in 2015.

remuneratIon oF the BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors

Procedure to Determine the remunerationRemuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is determined based on the scope and responsibilities of their tasks as well as the prevailing domestic and regional standards. Broadly, the procedure begins with recommendations and suggestions administered by the Remuneration and Nomination Committee to the Board of Commissioners concerning the remuneration for both the Board of Commissioners and Board of Directors. Following review by the Board of Commissioners, the recommendations are then submitted to the AGMS for approval.

The Annual GMS may also authorize the Board of Commissioners to determine the amount of remuneration for the Board of Directors, by taking into account recommendations from the Remuneration and Nomination Committee.

The decision on remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the resolution of the Annual GMS.

Board of DirectorsDireksi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 273

Board of DirectorsDireksi

Penetapan remunerasi di setiap level dalam organisasi Perusahaan dirancang untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan mendorong mereka mencapai kinerja yang terbaik.

struktur remunerasi Dewan Komisaris

Struktur remunerasi untuk periode tahun buku 2014/2015 bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 yaitu pemberian kepada semua anggota Dewan Komisaris honorarium yang keseluruhan maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar bruto per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam 1 (satu) tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 Mei 2014. RUPS melimpahkan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.

Komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya.

struktur remunerasi Direksi

Untuk tahun 2014, jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan 136 anak perusahaan yang terkonsolidasi (2014: 258 orang, 2013: 245 orang) adalah sebesar Rp 1.100 miliar (2013: Rp 983 miliar) yang terdiri dari imbalan kerja jangka pendek, pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lainnya.

Komponen penghasilan Direksi, terdiri dari gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja.

oPsI sahamPada tahun pelaporan, Perusahaan tidak menyelenggarakan program opsi saham bagi manajemen Perseroan.

At every level of the Company’s organization, remuneration is designed as a reward in accordance with each individual’s position and as motivation for each individual to achieve the best level of performance.

Board of Commissioners remuneration structureThe remuneration structure for fiscal year 2014/2015 of the Board of Commissioners refers to the resolution of Annual GMS on 29 April 2014, in which all members of the Board of Commissioners received an honorarium of a total maximum amount of Rp 1.1 billion gross per month, paid 13 times in one year, starting 1 May 2014. The GMS authorized the President Commissioner to determine the distribution of the honorarium among members of the Company’s Board of Commissioners with consideration to the view of the Company’s Remuneration and Nomination Committee.

The income of the Board of Commissioners consists of honorarium, and other allowances.

Board of Directors remuneration structureIn 2014, the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of Astra and 136 consolidated subsidiaries (2014: 258 people, 2013: 245 people) was Rp 1,100 billion (2013: Rp 983 billion). The remuneration consisted of short-term remuneration, post-employment benefits and other long-term benefits.

The income of the Board of Directors consists of salary, allowances, facilities and performance bonuses and incentives.

stoCK oPtIonThe Company did not hold a stock option program for the Company’s management in 2014.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report274

KePemILIKan saham DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI

Hingga akhir tahun 2014, terdapat 2 (dua) Komisaris Perusahaan, yaitu Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony J.L. Nightingale yang memiliki saham PT Astra International Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,01 dan 0,02%. Sedangkan anggota Direksi yang memiliki saham PT Astra International Tbk adalah Suparno Djasmin sebesar kurang dari 0,0001%. Kepemilikan dalam jumlah ini dianggap tidak menimbulkan benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas pengawasan demi kepentingan Perusahaan.

KeBIJaKan DIVIDenDalam RUPS Tahunan Perusahaan, Direksi merekomendasikan jumlah dividen yang akan dibagikan dengan mempertimbangkan kinerja Perusahaan tahun berjalan, pergerakan pertumbuhan Perusahaan dan imbal hasil menarik yang sewajarnya diterima para pemegang saham Perusahaan, serta saldo laba Perusahaan yang positif.

Distribusi dividen dapat dilakukan melalui pembayaran dividen interim kepada pemegang saham sesuai usulan Direksi yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, disusul dengan pembayaran dividen final setelah memperoleh persetujuan RUPS Tahunan.

Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014 telah diputuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 8,7 triliun dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham, sehingga sisanya sebesar Rp 152 setiap saham; dengan rasio pembayaran dividen sebesar 45%. Pada tahun 2013, Perusahaan telah membagikan dividen sebesar Rp 8,7 triliun atau Rp 216 per saham dan rasio pembayaran dividen sebesar 45%.

BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors share oWnershIPAs of the end of 2014, there are two members of the Board of Commissioners, namely Budi Setiadharma (President Commissioner) and Anthony J.L. Nightingale, with ownership of PT Astra International Tbk shares at 0.01% and 0.02%, respectively. Among the members of Board of Directors with ownership of PT Astra International Tbk shares is Suparno Djasmin less than 0.0001%. The amount of ownerships is within the limit so as not to lead to conflict of interest in the performance of duties for the Company.

DIVIDenD PoLICYIn Annual GMS, the Board of Directors proposes the amount of dividend payout based on the Company’s performance during the year, the Company growth trend, the level of return that will be attractive and is appropriate for the shareholders of the Company, as well as positive earnings of the Company.

The dividend payout may consist of interim dividend paid to the shareholders in accordance with the proposal submitted by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, followed by final dividend payout upon approval by the Annual GMS.

The Company’s Annual GMS held on 29 April 2014 resolved cash dividends of Rp 8.7 trillion, or Rp 216 per share, which was paid as interim dividends at Rp 64 per share and the remaining Rp 152 per share with a payout ratio of 45%. In 2013, the Company paid dividends of Rp 8.7 trillion or Rp 216 per share, reflecting a dividend payout ratio of 45%.

Board of DirectorsDireksi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 275

Board of Commissioners CommitteesKomite-Komite Dewan Komisaris

KomIte auDItKomite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit ialah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap proses penyampaian laporan keuangan, audit, manajemen risiko dan kepatuhan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman kepada Piagam (Charter) Komite Audit yang mengacu kepada peraturan OJK yang berlaku dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

Peran dan tanggung JawabSesuai dengan Piagam Komite Audit, peran dan tanggung jawab Komite Audit antara lain meliputi:

PeranKomite Audit memberikan pengawasan atas hal-hal berikut:• Keuangan – kredibilitas dan obyektivitas

laporan keuangan Perusahan yang akan diterbitkan untuk pihak eksternal dan regulator, termasuk penindaklanjutan keluhan dan/atau catatan ketidakwajaran terhadap laporan selama periode pengkajian Komite Audit;

• Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal – kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko keuangan dan bisnis;

• Kegiatan Pengendalian – rencana dan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Group Risk Advisory, Group Internal Audit, dan Auditor Eksternal untuk menilai apakah risiko utama telah dicakup dan dievaluasi secara memadai didalam pelaksanaan tugas mereka;

• Objektivitas dan Independensi – objektivitas dan independnsi Auditor Internal dan Eksternal;

• Aspek hukum – proses dan pelaporan kasus hukum signifikan yang ada di lingkungan Grup Astra; dan

• Kepatuhan terhadap peraturan perundangan terkait serta Kode Etik Perusahaan.

auDIt CommItteeThe Audit Committee is established by and responsible to the Board of Commissioners. The committee’s main task is to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight function in terms of financial reporting, audit, risk management and compliance with prevailing laws and regulations.

The Audit Committee’s duties, authority and responsibilities refer to the Audit Committee Charter, which was based on the applicable OJK regulations and has been approved by the Board of Commissioners.

roles and responsibilitiesThe roles and responsibilities of the Audit Committee are in compliance with the Audit Committee Charter, they are:

rolesThe Audit Committee will provide oversight over the following matters:• Financial – credibility and objectivity of the

Company’s financial statement that will be issued to external parties and regulatory bodies, including follow-up of any complaints and/or impropriety noted against said reports during the normal course of the Audit Committee’s review;

• Risk Management and Internal Control – adequacy of processes to identify and mitigate financial and business risks;

• Assurance Activities – plans and results of activities conducted by the Group Risk Advisory, Group Internal Audit and External Auditor to assess whether key risks are appropriately covered and evaluated in the performance of their work;

• Objectivity and Independence – objectivity and independence of the Internal and External Auditor;

• Legal – progress and reporting of significant legal cases within the Astra Group; and

• Compliance with relevant laws and regulations and the Company’s Code of Conduct and Ethics.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report276

tanggung JawabKomite Audit memiliki tanggung jawab pelaporan yang mencakup:• Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris

sedikitnya satu kali setiap kuartal yang berisi rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan rekomendasi untuk tindak lanjut, dan memaparkan hal-hal signifikan yang perlu diketahui oleh Dewan Komisaris;

• Memberikan rekomendasi untuk Dewan Komisaris mengenai penunjukan terkait Audit Eksternal dengan mempertimbangkan cakupan pekerjaan dan independensi. Komite Audit juga akan mengkaji honor audit yang diajukan oleh manajemen dan mengemukakan temuan ketidakwajaran apapun kepada Dewan Komisaris;

• Menentukan apakah Direksi telah mengambil langkah-langkah yang tepat terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan kegagalan signifikan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut kepada Dewan Komisaris; dan

• Menyiapkan laporan untuk disertakan ke dalam Laporan Tahunan berisi rincian kegiatan Komite Audit yang, jika diperlukan, mengungkap antara lain mengenai:· Pelanggaran signifikan terhadap peraturan

perundangan yang berlaku;· Kesalahan berat atau pengungkapan yang

tidak wajar dari pernyataan keuangan;· Ketidakcukupan sistem manajemen risiko

atau pengendalian internal;· Kurang memadai independensi Auditor

Eksternal atau Internal;· Perbedaan pendapat yang signifikan

antara Manajemen dan Audit Eksternal;· Hal-hal terkait potensi signifikan

konflik kepentingan yang diidentifikasi oleh Komite Audit selama periode pengkajiannya; dan

· Penyediaan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris sebagaimana diminta.

responsibilitiesReporting responsibilities of the Audit Committee will comprise of:• Providing the Board of Commissioners with a

written report a least once a quarter setting out details of the activities of the Audit Committee, providing recommendations for follow up, and detailing significant matters that need to be brought to the attention of the Board of Commissioners;

• Provide recommendation to the Board of Commissioners on the External Audit appointment with regard to related scope of work and independency. The Audit Committee will also review the external audit fees proposed by management and highlight any anomalies to the Board of Commissioners;

• Determine if appropriate actions have been taken by the Board of Directors regarding matters raised in previous reports of the Audit Committee, and reporting any significant failure by relevant parties’ to follow up on such actions to the Board of Commissioners; and

• Preparing a report for inclusion in the Annual Report detailing the activities of the Audit Committee, which, amongst other things, should include where applicable:· Significant violations against applicable

laws and regulations;· Material mistakes or inappropriate

disclosures in the financial statements;· Inadequacies in the system of risk

management or internal controls;· Lack of independence from the External or

Internal Auditors;· Significant disagreement noted between

Management and External Audit;· Any potentially significant conflict

of interest issues noted by the Audit Committee during the normal course of its review; and

· Provision of Special Reports to the Board of Commissioners as required.

Board of Commissioners CommitteesKomite-Komite Dewan Komisaris

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 277

Board of Commissioners CommitteesKomite-Komite Dewan Komisaris

masa Jabatan Komite auditPengangkatan anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2014. Masa jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak 29 April 2014 sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2016.

Independensi Komite auditSeluruh Anggota Komite Audit merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang keuangan.

Keanggotaan Komite Audit wajib memenuhi persyaratan independensi yang diatur oleh OJK.

untuk memastikan independensi pelaksanaan tugas dan rekomendasi, anggota Komite audit Perseroan merupakan para

profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang

keuangan serta wajib memenuhi peraturan yang diatur oleh oJK.

To ensure independence in the performance of its duties and in providing recommendations, members of the Company’s Audit Committee are professionals. They are selected based on, among others things, integrity, competence, experience, financial

expertise and OJK requirements.

Komposisi Komite auditPada tahun 2014, keanggotaan Komite Audit mencakup empat (4) orang anggota, yaitu satu (1) Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan dua (2) anggota independen, serta ditambah satu (1) anggota khusus yang tidak memiliki hak suara.

Audit Committee Term of OfficeThe Board of Commissioners appoints members of the Audit Committee based on the Board of Commissioners Circular Resolution 2014. The Audit Committee’s term of office is effective from 29 April 2014 until the closing of the Annual GMS 2016.

audit Committee IndependenceAll members of the Audit Committee are professionals in their respective fields. They are selected based on, among other things, their integrity, competence, experience and financial expertise.

Members of the Audit Committee must meet the requirement of independence as regulated by OJK.

audit Committee CompositionIn 2014, the Audit Committee comprises four members: one Independent Commissioner as Head of Committee, two independent members and one special member without voting rights.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report278

Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

namaName

Jabatan Position

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Ketua ChairmanInget Sembiring Anggota MemberHarry Wiguna Anggota MemberChiew Sin Cheok* Anggota Member* Anggota yang tidak memiliki suara / member without voting rights

Adapun profil para anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, di halaman 76 Laporan Tahunan ini.

rapat dan Kehadiran rapat Komite auditSesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite wajib melaksanakan rapat rutin sebanyak satu kali dalam setiap kuartal dan rapat tambahan jika diperlukan. Komite juga dapat menyelenggarakan rapat khusus guna melaksanakan pembahasan masalah tertentu.

Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan 7 kali rapat. Tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah 97%.

Program dan Pelaksanaan Program KerjaSelama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan berbagai program kerja, meliputi:• Pengawasan atas laporan keuangan

konsolidasian interim dan laporan keuangan konsolidasian tahunan 2014;

• Pengawasan atas rencana kerja serta hasil/ temuan dari auditor eksternal;

• Pengawasan atas rencana kerja dan hasil pelaporan Grup Internal Audit dan Risk Advisory; dan

• Pengawasan atas pelaporan Divisi Legal atas kasus-kasus hukum.

• Pengkajian terhadap Piagam Komite Audit.• Pengkajian terhadap laporan Konsultan

Independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance.

The Audit Committee composition is as follows:

Profiles of Audit Committee members can be perused in the Corporate Data section on page 76 of this Annual Report.

audit Committee meetings and meeting attendancePursuant to the Audit Committee Charter, the Committee is required to convene at least once every quarter, and to hold additional meetings as needed. The Audit Committee may also hold special meetings to discuss certain matters.

In 2014, the Audit Committee held seven meetings. The average meeting attendance rate of Audit Committee members in 2014 was 97%.

Work Program and ImplementationIn 2014, the Audit Committee completed a number of work programs, including:• Supervision of interim consolidated financial

statements and 2014 consolidated financial statements;

• Supervision of work plans and results/findings of the external auditor;

• Supervision of work plans and report from the Group Internal Audit and Risk Advisory; and

• Supervision of reports from the Legal Division concerning legal cases.

• Reviewed the Audit Committee Charter.• Reviewed a report from the Independent

Consultant regarding the assessment of Quality Assurance activities.

Board of Commissioners CommitteesKomite-Komite Dewan Komisaris

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 279

Audit Committee ReportLaporan Komite Audit

Guna menunjang penerapan GCG, sesuai mandatnya Komite Audit membantu Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan yang independen terhadap aspek laporan kondisi keuangan, audit internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang material, kasus hukum yang signifikan serta audit eksternal.

Fungsi pengendalian internal dan pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen. Pihak audit eksternal bertanggung jawab atas proses audit terhadap laporan keuangan tahunan konsolidasi Perusahaan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku umum dan memastikan bahwa laporan keuangan telah menyajikan hasil kinerja operasional dan posisi keuangan Perusahaan secara wajar. Komite Audit melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses-proses tersebut sesuai dengan Piagam Komite Audit.

Dalam rangka melakukan pengawasan, Komite Audit telah mengadakan tujuh kali pertemuan selama tahun 2014 dan melakukan kegiatan-kegiatan berikut:1. Mengkaji dan membahas dengan pihak

manajemen laporan keuangan konsolidasi Perusahaan secara triwulan.

2. Mengkaji dan membahas dengan unit audit internal terkait rencana dan kegiatan audit yang akan dilakukan.

3. Mengkaji temuan hasil audit yang signifikan dengan pihak audit internal dan eksternal; dan memantau proses pelaksanaan rekomendasi hasil audit.

4. Mengkaji dan membahas dengan pihak auditor eksternal terhadap Audit Service Plan dan hasil pemeriksaan audit akhir.

5. Mengkaji dan membahas rencana dan kegiatan serta memberikan pandangan tentang manajemen risiko Perusahaan.

6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan hukum dan regulasi material yang berlaku.

7. Mengkaji dan membahas kasus-kasus hukum dan litigasi signifikan yang dihadapi Perusahaan.

To support the implementation of GCG pursuant to its mandate, the Audit Committee assists the Board of Commissioners by carrying out independent oversight of financial reporting, internal audit, risk management, compliance with material laws and regulations, significant legal cases and external audit.

Internal control and the Company’s consolidated financial statements are the responsibility of the management, while the external auditor is responsible for the audit of the Company’s annual consolidated financial statements, presented in accordance with prevailing accounting standards, and to ensure that the statements include operational performance and the Company’s financial position are fairly presented. As mandated in the Audit Committee Charter, the Audit Committee oversees and supervises these processes.

In carrying out its oversight duties, the Audit Committee in 2014 held seven meetings and the following activities:

1. Reviewed and discussed the Company’s consolidated financial statements with the management every quarter.

2. Reviewed and discussed the audit plan and activities with the internal audit unit.

3. Reviewed significant audit findings with internal and external audits as well as monitored the implementation of audit recommendations.

4. Reviewed and discussed the Audit Service Plan as well as final audit outcome with the external auditor.

5. Reviewed and discussed the plans and activities of the Company’s risk management, and provided insight views.

6. Reviewed and discussed matters concerning the Company’s compliance with prevailing material laws and regulations.

7. Reviewed and discussed significant legal cases and litigations involving the Company.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report280

Selain kegiatan-kegiatan di atas Komite Audit melakukan pertemuan informal dengan Kepala Grup Audit Internal untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan sesuai kebutuhan.

Pada tahun 2014, sebanyak 1.181 proyek audit internal telah dilakukan diseluruh lingkungan Grup dengan sekitar 70% mendapatkan hasil penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit telah dijalankan dengan hasil memuaskan untuk keseluruhannya.

Selain itu Komite Audit telah mengkaji laporan hasil penilaian dari Deloitte Konsultan Indonesia sebagai konsultan independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance, dimana hasil dari penilaian menunjukkan bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi pedoman dari Institute of Internal Auditors (IIA).

Komite Audit telah mengkaji Piagam Komite Audit dan berpandangan bahw Piagam Komite Audit yang ada masih sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Komite Audit telah mengkaji serta memberikan pandangan tentang laporan keuangan konsolidasi tahun 2014 beserta laporan audit eksternal. Komite Audit menyatakan apresiasi atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang diberikan oleh pihak manajemen selama proses pengkajian tersebut.

Aside from the above activities, the Audit Committee also held informal meetings with the Head of the Group Internal Audit for follow-up and discussion as needed.

In 2014, 1,181 internal audit projects were completed at Group level and around 70% were found to be effective. All follow-up actions on audit findings have been implemented and were deemed satisfying.

The Audit Committee also reviewed a report from Deloitte Konsultan Indonesia as the Company’s independent consultant regarding assessment of Quality Assurance activities. The assessment concluded that existing Quality Assurance activities had complied with guidelines from the Institute of Internal Auditors (IIA).

The Audit Committee has reviewed the Audit Committee Charter and concluded that the existing Audit Committee Charter still conformed with the prevailing regulations.

The Audit Committee reviewed and provided insights into 2014 consolidated financial statements as well as reports from the external auditor. The Audit Committee appreciated all explanations and responses given by the management during the course of the review.

Audit Committee ReportLaporan Komite Audit

Soemadi Djoko Moerdjono BrotodinigratKetua Komite Audit

Chairman of Audit Committee

Inget SembiringAnggota Komite Audit

Member of Audit Committee

Harry WigunaAnggota Komite Audit

Member of Audit Committee

Jakarta, 1 Maret 2015 | 1 March 2015

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 281

Remuneration and Nomination CommitteesKomite Remunerasi dan Nominasi

tugas dan tanggung JawabKomite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite tersebut juga memberi saran terkait calon-calon yang akan ditunjuk sebagai Eksekutif Senior Perusahaan, serta merekomendasikan pembagian tugas anggota Direksi.

masa Jabatan Komite remunerasi dan nominasiMasa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan.

Kualifikasi Komite Remunerasi dan nominasiAnggota Komite Remunerasi dan Nominasi seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, antara lain berdasarkan:• integritas• kompetensi• pengalaman• pengetahuan di bidang keuangan

Duties and responsibilitiesThe duty of the Remuneration and Nomination Committee is to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the nomination and remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Committee also provides recommendations concerning candidates of the Company’s senior executive positions as well as the distribution of responsibilities of the Board of Directors.

remuneration and nomination Committee Term of OfficeBased on the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the tenure of the Remuneration and Nomination Committee began on 1 May 2014 until the Company’s Annual GMS in 2016.

remuneration and nomination Committee QualificationsMembers of the Remuneration and Nomination Committee are professionals of their respective fields and are appointed based on, among others factors:• integrity• competence• experience• knowledge in financial matters

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report282

Komposisi Komite remunerasi dan nominasiSusunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari tiga (3) orang anggota, sebagai berikut:

namaName

Jabatan Position

Benjamin William Keswick Ketua ChairmanDavid Alexander Newbigging Anggota MemberPrijono Sugiarto Anggota Member

rapat Komite remunerasi dan nominasi Sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 5 kali rapat, dengan persentasi kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 100%.

Pelaksanaan tugas Komite remunerasi dan nominasi Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah secara aktif memberikan masukan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris melalui pelaksanaan kegiatan, antara lain:• Perencanaan staff• Penetapan remunerasi Direksi

remuneration and nomination Committee CompositionThe Remuneration and Nomination Committee consists of three members, as follows:

remuneration and nomination Committee meetingIn 2014, Remuneration and Nomination Committee held five meetings with an average attendance rate of 100%.

remuneration and nomination Committee Duty ImplementationIn 2014, the Remuneration and Nomination Committee actively provided suggestions and evaluation to the Board of Commissioners concerning among others the following matters:• Staff planning• Remuneration for the Board of Directors

Remuneration and Nomination CommitteesKomite Remunerasi dan Nominasi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 283

Executive CommitteeExecutive Committee

tugas dan tanggung JawabTugas dan tanggung jawab utama Executive Committee adalah melakukan kajian atas keputusan dan kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, disamping hal-hal penting lainnya yang diajukan Direksi.

masa Jabatan executive CommitteeMasa jabatan Executive Committee berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan.

Kualifikasi Executive Committee

Anggota Executive Committee seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, berdasarkan antara lain:• integritas• kompetensi• pengalaman• pengetahuan di bidang keuangan.

Duties and responsibilitiesThe main duty and responsibility of the Executive Committee is to review business decisions and policies that require the Board of Commissioners’ approval as well as other matters requested by the Board of Directors.

executive Committee term of OfficePursuant to the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the term of office of the Executive Committee commenced on 1 May 2014 until the closing of the Company’s Annual GMS in 2016.

executive Committee QualificationsAll members of the Executive Committee are professionals in their respective fields. They are appointed with consideration to, among others factors:• integrity• competence• experience• knowledge in financial matters.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report284

Komposisi executive CommitteePersonalia Executive Committee terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota sebagai berikut.

namaName

Jabatan Position

Benjamin William Keswick Ketua ChairmanMark Spencer Greenberg Anggota MemberDavid Alexander Newbigging Anggota MemberChiew Sin Cheok Anggota MemberBudi Setiadharma Anggota MemberPrijono Sugiarto Anggota MemberSimon Collier Dixon Anggota Member

rapat dan Kehadiran rapat executive CommitteeRapat Executive Committee paling tidak diadakan sekali dalam sebulan. Rapat tambahan dapat diselenggerakan jika dibutuhkan. Selama tahun 2014, Executive Committee telah melaksanakan 13 kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 99%.

Pelaksanaan tugas executive CommitteeSelama tahun 2014, Executive Committee telah merealisasikan berbagai program kerja, sebagai berikut:• Memberikan konsultasi dan saran kepada

Dewan Direksi atas keputusan strategis, arah organisasi untuk Grup serta hal-hal bisnis seperti perencanaan strategi, kebijakan, investasi serta pengelolaan risiko;

• Mengkaji kinerja Grup serta segmen bisnisnya secara berkala.

executive Committee CompositionThe Executive Committee consists of seven members, as follows:

executive Committee meeting and attendanceThe Executive Committee meets at least once every month. Additional meetings may be held as deemed necessary. In 2014, the Executive Committee held 13 meetings with an average attendance rate of 99%.

executive Committee Duty ImplementationDuring 2014, Executive Committee realized the following work programs:• Provided consultation and recommendations

to the Board of Directors on strategic decisions, Group organizational directives and business matters, e.g. strategy planning, policy formulation, investment and risk management;

• Reviewed the Group’s performance and the performance of its business segments periodically.

Executive CommitteeExecutive Committee

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 285

Corporate SecretarySekretaris Perusahaan

tugas dan tanggung JawabSesuai ketentuan OJK, Perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas. Sekretaris Perusahaan juga memberikan saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan.

Selain menyampaikan laporan ke otoritas pasar modal, Sekretaris Perusahaan berkoordinasi dengan divisi lain Perusahaan, termasuk legal, dalam memberikan informasi kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini peraturan pasar modal. Tugas lainnya adalah memastikan terlaksananya RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris terlaksana dengan baik dan teratur serta memberikan informasi yang tepat waktu kepada para pemegang saham tentang kinerja Perusahaan.

astra memiliki sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi

dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas serta memberikan saran mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG

yang baik.

Astra has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public

at large and provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles.

Duties and responsibilitiesPursuant to OJK regulations, the Company has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public at large. The Corporate Secretary also provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles in the Company.

Aside from administering reports to the capital market authority, the Corporate Secretary coordinates with other divisions in the Company including the legal division in order to provide the management with information on the latest changes and developments in capital market regulations. The Corporate Secretary also oversees the regular and proper implementation of GMS, the Board of Directors, and the Board of Commissioners meetings, as well as providing timely information to shareholders regarding the Company’s performance.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report286

Profil Sekretaris PerusahaanJabatan Sekretaris Perusahaan Astra dipegang oleh Gita Tiffany Boer yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 26 Juni 2011.

Gita tiffany BoerMenjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya, beliau adalah partner pada kantor konsultan hukum Mochtar Karuwin Komar dan meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia pada tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington College of Law, American University di tahun 1993.

Kegiatan sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2014Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang 2014, antara lain:1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29

April 20142. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan

Dewan Komisaris Perusahaan3. Mengkoordinasikan dan melaksanakan

program sosialisasi Astra Code of Conduct4. Melakukan keterbukaan informasi terkait

kegiatan korporasi Perusahaan termasuk pembagian dividen final dan dividen interim serta beberapa transaksi afiliasi.

Corporate Secretary ProfileThe position of Corporate Secretary is held by Gita Tiffany Boer, who was appointed by virtue of the Board of Director’s decree dated 26 June 2011.

Gita tiffany BoerAppointed as the Corporate Secretary on 1 July 2011. Formerly a partner at Mochtar Karuwin Komar law firm, she earned a law degree from the Faculty of Law, University of Indonesia, in 1990 and an LL.M degree from Washington College of Law, American University, in 1993.

Corporate secretary activities in 2012In 2014, the Corporate Secretary organized a number of activities, including:1. Annual GMS on 29 April 20142. Meetings of the Board of Directors and Board

of Commissioners3. Coordination and implementation of the

Astra Code of Conduct dissemination program4. Information disclosure of the Company’s

corporate actions, including the distribution of final and interim dividends and several affiliated transactions.

Corporate SecretarySekretaris Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 287

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Astra memanfaatkan berbagai media untuk menjalin komunikasi yang efektif dan luas baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Informasi penting mengenai Perusahaan dipublikasikan antara lain dalam website perusahaan, laporan tahunan, laporan kuartalan, siaran pers, sedangkan informasi internal disebarluaskan melalui majalah karyawan dan surat edaran manajemen, selain juga melalui situs web perusahaan. Selanjutnya, Astra juga berupaya menjaring minat para pemangku kepentingan untuk memberikan pendapat, input dan masukan lainnya yang berguna bagi Perusahaan.

hubungan InvestorAstra berkomitmen untuk menjalin hubungan yang transparan dengan pemegang saham, investor, serta pihak lain yang terkait dengan memperhatikan peraturan perundangan. Komunikasi yang terbuka menjadi jalan bagi penyampaian informasi secara wajar dan konsisten yang membantu investor mengambil keputusan dan mengalokasikan modalnya secara tepat. Berlandaskan prinsip GCG, Divisi Hubungan Investor (Investor Relations/IR) Astra membangun interaksi yang kredibel dengan komunitas pasar modal.

Divisi IR setiap tahun merilis laporan tahunan yang mengupas tinjauan bisnis dan laporan keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan. Selain itu, Astra juga mempublikasikan laporan keuangan dan siaran pers setiap kuartal. Siaran pers juga dilakukan jika ada tindakan korporasi tertentu, seperti kegiatan akuisisi atau divestasi yang signifikan atau pembentukan usaha patungan. Astra juga menggunakan situs web untuk berhubungan dengan pihak eksternal. Situs web milik Astra memuat berbagai macam informasi yang signifikan bagi investor dan calon investor, yaitu: siaran pers, laporan tahunan, harga saham, business update kuartalan hingga informasi bagi pemegang saham. Pada situs web ini, dimuat juga berbagai informasi perusahaan yang tidak berkaitan dengan keuangan yang menarik untuk diketahui oleh investor, seperti tanggung jawab sosial dan tata kelola perusahaan.

Astra utilizes various media to establish effective communications for both internal and external purposes. Important information concerning the Company is published through, among others, the company website, annual reports, quarterly reports and press releases, while internal information is disseminated through internal magazines and management circular letters in addition to company portals. Astra also seeks opinions, input and insight from stakeholders that might be useful for the Company.

Investor relationsAstra is committed to maintaining transparency with shareholders, investors and other related parties with due observance to the prevailing regulations. Open communication is the key to fair and consistent information dissemination, which helps investors to make decisions and appropriate investment choices. Founded upon good corporate governance (GCG) principles, Astra’s Investor Relations (IR) Division establishes credible relationships with the capital market community.

The IR Division releases the Company’s annual report, which covers Astra’s business performance and financial statements for the relevant year. Further, Astra also publishes quarterly financial statements and press releases. Press release are aslo carried out to announce Astra’s corporate actions, such as significant acquisition or divestment or establishment of a joint venture. Astra’s website is provided to communicate with external parties, which contains informations important for investors and potential investors, including: press releases, annual reports, stock performance, quarterly business updates and shareholder information. Aside from financial data, the website also presents other corporate information which may be of interest to investors, such as on corporate social responsibility and corporate governance.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report288

Untuk menunjang laporan dan pemberitaan tertulis yang ada, Divisi IR juga memiliki sejumlah aktivitas, seperti rapat dengan investor dan analis, konferensi telepon, konferensi analis, kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer, serta berpartisipasi dalam konferensi domestik dan internasional. Rapat-rapat yang dilakukan oleh Divisi IR tidak membahas informasi material yang belum terbuka untuk umum. Rapat-rapat ini berkisar mengenai pembahasan kinerja perusahaan, tindakan korporasi maupun strategi perusahaan sesuai dengan informasi yang telah dipublikasi. Berikut merupakan catatan kegiatan Divisi IR selama tahun 2014:

aktivitasActivity

Jumlah acara Number of events

Analyst meeting 23

Investor meeting 111

Conference call 45

Visit to factories, subsidiaries, dealers and other locations

35

Benchmarking 1

Domestic and international conference 8

Analyst Gathering & Public Expose 1

total events 224

Divisi IR Astra dapat dihubungi melalui situs web, telepon, email atau surat.

Penanganan Keluhan PelangganAstra selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Upaya tersebut senantiasa diterapkan Astra dalam menjalankan kegiatan usaha. Komitmen ini merupakan wujud dari penerapan butir ke-dua Catur Dharma yang menjadi filosofi perusahaan yang berbunyi “Memberikan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan”.

In addition to reports and written announcements, the IR Division also organizes a number of activities, among others, investor and analyst meetings, conference calls, analyst conferences, plants visits, subsidiaries and dealers visits as well as participation in domestic and international conferences. Meetings held by the IR Division address the corporate performance, actions and strategies, in accordance with the published information. The following are details of the IR Division’s activities in 2014:

Astra’s IR Division is reachable via website, telephone, email or mail.

Customer Complaint handlingAstra always provides the best services for customers. The endeavor for service excellence is constantly a part of Astra’s business activities. This commitment is the manifestation of the second principle of Catur Dharma, the Company’s philosophy, which is “To Provide the Best Service to Our Customers”.

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 289

Agar dapat mewujudkan butir ke-dua Catur Dharma tersebut, Astra membuka jalur komunikasi seluas-luasnya bagi para pelanggan melalui layanan customer service di gerai-gerai Grup Astra, telepon hotline service dan melalui email di situs Perusahaan. Astra juga memantau berbagai keluhan pelanggan yang dimuat surat pembaca di 306 media cetak, 242 media online dan yang dikirimkan melalui mailing list Perusahaan secara langsung.

Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat sebanyak 91 keluhan pelanggan disampaikan melalui surat pembaca di media massa dan 64 keluhan pelanggan yang disampaikan melalui mailing list. Dengan begitu, pada sepanjang tahun 2014, Astra menerima total keluhan dari pelanggan sebanyak 155 keluhan. Jumlah tersebut berkurang 9,03% dari 169 keluhan yang disampaikan pada tahun 2013. Pada akhir tahun 2014, seluruh keluhan tersebut telah ditangani dan diselesaikan dengan baik oleh Perusahaan dalam waktu yang bervariasi, rata-rata paling cepat dalam satu hari dan dua hingga tiga minggu setelah keluhan pelanggan diterima.

Melalui sarana komunikasi tersebut, Astra berharap pelanggan tidak hanya mudah memberikan saran dan masukan kepada Astra, tetapi sekaligus Astra dapat memberikan solusi terbaik dari setiap keluhan pelanggan. Upaya tersebut menunjukkan komitmen Astra untuk menjaga kepercayaan pelanggan sebagai modal utama dalam menjalin hubungan emosi yang erat dengan para pelanggan guna memastikan pertumbuhan usaha yang berkualitas dan berkesinambungan.

hubungan masyarakat (humas)Divisi Hubungan Masyarakat (Divisi Humas) Perusahaan memiliki tugas mengelola seluruh fungsi komunikasi antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan internal, seperti karyawan, anak perusahaan, yayasan dan kantor cabang; maupun eksternal, seperti masyarakat, pemerintah dan media massa. Untuk itu, Divisi Humas mengelola saluran komunikasi secara efektif agar keterbukaan informasi dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama 2014, Divisi Humas Astra menerima 17 kunjungan dari berbagai universitas dan instansi, yang meningkat 21,43% dibandingkan dengan 14 kunjungan serupa pada tahun 2013.

To realize the second principle of Catur Dharma, Astra maintains open communication with all customers through its customer service program available at all units of Astra Group, through hotline number and corporate email. Astra also directly observes any written complaints from customers by monitoring 306 print media, 242 online media and complaints lodged via the Company’s mailing list.

In 2014, the Company recorded 91 written complaints published as reader’s letters in mass media and 64 complaints delivered via mailing lists. In total, throughout 2014, Astra received 155 complaints, or 9.03% fewer than the 169 complaints made in 2013. By the end of 2014, all complaints were handled and resolved by the Company. The period of time required for complaint handling and resolution varied, on average ranging from one day to two to three weeks after the reception of the complaint.

The communication channels are made available and accessible by Astra not only for customers to easily provide suggestions and feedback, but also for the Company to offer the best solutions for any complaints from the customers. This effort signifies Astra’s commitment to maintaining customer trust, which is deemed a key element in building close relationships with customers in order to ensure meaningful and sustainable business growth.

Public relations (Pr)The Company’s Public Relations Division (PR Division) is responsible for managing communication between the Company and internal stakeholders, e.g. employees, subsidiaries, foundations and branch offices; as well as external stakeholders, e.g. communities, the government and the media. To that end, the PR Division carries out communication management effectively to ensure the information transparency required by stakeholders, and in accordance with prevailing laws and regulations. During 2014, PR Division Astra received 17 visits from universities and institutions, higher by 21.43% from 14 similar visits in 2013.

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report290

Komunikasi dengan KaryawanGuna menjangkau 225.580 insan Astra yang tersebar luas di seluruh nusantara (2013: 197.434), Divisi Humas perlu mengembangkan suatu sistem komunikasi internal yang kokoh, handal dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung operasional Grup Astra secara baik tanpa terkendala hambatan komunikasi dan keterbatasan sistem informasi.

Untuk itu, Divisi Humas Astra mengelola berbagai jenis media informasi, antara lain publikasi internal berupa Majalah Astra yang terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang terbit tiga bulan sekali, Astranet yang dikelola melalui kerja sama dengan Corporate Human Capital Development (CHCD), merupakan sarana informasi penting yang terkait perkembangan Perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif karyawan dalam menyumbang informasi dan saran kepada manajemen tentang kebutuhan dan kondisi di lingkungan Perusahaan. Divisi PR juga bekerja sama dengan Investor Relations dalam pembuatan Annual Report dan Sustainability Report, termasuk poster, brosur, banner, iklan, Museum Astra, Forum Komunikasi Grup Astra dan Koordinator Wilayah Grup Astra.

employee CommunicationTo reach the 225,580 employees within Astra that are located throughout the archipelago (2013: 197,434), the PR Division needs to have a solid, reliable and integrated internal communication system. The system has to be able to support Astra Group’s seamless operations, without hindrance caused by limitation of communication and information systems.

To that purpose, Astra’s PR Division manages various types of information media, among others the Astra Magazine monthly internal publication, the quarterly Wall Bulletin and Astranet, which is managed in cooperation with Corporate Human Capital Development (CHCD) and is a vital means of information that provides updates on the Company developments. Astranet invites active participation from employees to contribute information and suggestions to the management concerning the needs and conditions of the Company’s environment. Further, the PR Division also collaborate with the Investor Relations in preparing the Annual Report and Sustainability Report, and oversee posters, brochures, banners, advertisements, the Astra Museum, Astra Group Communication Forum and Astra Group Regional Coordinator.

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 291

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Disamping itu, pelibatan langsung jajaran manajemen Astra juga dilaksanakan dalam forum “Gemba”, suatu bentuk interaksi aktif melalui berbagai pertemuan dan dialog antara Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup Astra dengan para Kepala Departemen dan key personnel Grup Astra di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya temu muka tersebut dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu tahun (satu putaran dilaksanakan dua kali, yang masing-masing diselenggarakan di dua kota yang berbeda) agar terjalin komunikasi dua arah, serta peninjauan secara langsung kondisi yang terjadi dalam keseharian operasional Perusahaan.

Meyakini bahwa upaya memperhatikan, mendengarkan dan menanggapi keprihatinan dan aspirasi para karyawan merupakan hal yang sangat penting, manajemen Astra memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Forum Komunikasi Grup Astra. Forum ini berfungsi untuk mengoordinasikan komunikasi aktif karyawan melalui media komunikasi yang dilaksanakan secara reguler. Sepanjang tahun 2014, forum komunikasi grup Astra diselenggarakan sebanyak lima kali.

In addition, Astra’s management team is directly involved through the organization of town hall like meetings and dialogues between the President Director, Board of Directors and Executives of Astra Group with the Heads of Departments and Astra Group’s key personnel in various regions in Indonesia, known as the “Gemba” forum. The Gemba forum is held at least twice a year (each round consists of two events, each organized in a different city) and is a way to establish two-way communication. The events also enable direct supervision at field level and of daily operations within the Company.

Astra’s management believes in the importance of observing, listening and addressing the concerns and aspirations of employees, and therefore gives its full support to the Astra Group Communication Forum. This forum coordinates employee communication and is held regularly. In 2014, the Astra Group Communication Forum was organized five times.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report292

Forum-forum tersebut memfasilitasi pertukaran informasi yang memberi dua manfaat, yakni: membantu menciptakan tanggapan positif dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan gagasan-gagasan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan.

media massaAstra menyadari pentingnya peranan pers dan media massa dalam mendukung implementasi praktek terbaik tata kelola perusahaan yang giat dijalankan oleh Perusahaan. Salah satu acuannya adalah proses penyampaian informasi secara transparan, kontinu dan accountable kepada para pemangku kepentingan melalui media massa. Oleh sebab itu dalam menjalin relasi dengan media, selama ini Astra senantiasa membuka saluran komunikasi dan memberikan keterbukaan informasi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan memperhatikan peraturan perundangan.

Berbagai program dalam komunikasi dengan media massa dilakukan Astra di antaranya program edukasi yang dihadiri oleh jajaran Direksi Astra dan anak perusahaan Astra, seperti Workshop Wartawan Pasar Modal, Workshop Wartawan Industri dan Workshop Wartawan Lingkungan yang telah berlangsung sejak tahun 1999. Di samping itu, secara berkala Direksi Perusahaan juga menyediakan waktu untuk melakukan wawancara dengan media massa guna memberikan kesempatan dalam penjelasan mengenai aksi korporasi yang dilakukan.

These forums facilitate the information exchange with two-fold benefits: encouraging a positive response from participants and elicit meaningful insights for the Company’s development.

mass mediaAstra recognizes the critical role of the press and mass media to the implementation of good corporate governance (GCG) best practices in the Company. Part of GCG is the transparent, continuous, and accountable provision of information to stakeholders using mass media as the conduit. Therefore, with respect to its relationship with the media, Astra maintains open communication and provides information in accordance with stakeholders’ needs with due observance to the prevailing regulations.

Astra organizes a variety of programs for mass media, including educational programs attended by Astra’s and subsidiary companies’ Boards of Directors, e.g. Capital Market Journalist Workshop, Industry Journalist Workshop and Environment Journalist Workshop. These workshops have been on going since 1999. In addition, the Board of Directors periodically attends media interviews to disseminate the corporate actions undertaken by the Company.

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 293

Corporate CommunicationKomunikasi Perusahaan

Dalam rangka memberikan informasi yang akurat, setiap bulan Astra mengirimkan update informasi tentang kinerja Grup Astra melalui siaran pers, berisi informasi meliputi data realisasi penjualan mobil dan motor, kinerja korporasi lainnya seperti investor buletin, penyampaian laporan keuangan triwulanan, keterbukaan informasi dan informasi kegiatan CSR Astra yang disampaikan secara langsung melalui email ke media massa, serta saluran komunikasi lainnya seperti website Bursa Efek Indonesia.

Sepanjang tahun 2014, Astra telah mengeluarkan 72 siaran pers, meningkat dibandingkan 57 siaran pers pada tahun 2013. Astra juga merealisasikan empat kali kunjungan media, sembilan kali wawancara, sembilan kali buka puasa bersama dengan berbagai lapisan media serta tujuh kali konferensi pers. Tidak hanya itu, Astra juga menyelenggarakan Lomba Foto Astra untuk kalangan wartawan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas komunikasi dua arah dengan salah satu stakeholder Astra, yaitu media massa.

Pada tahun 2014, Astra juga turut serta dalam kegiatan organisasi wartawan di antaranya Hari Pers Nasional yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).

To ensure information accuracy, Astra circulates monthly updates on Astra Group performance, including data on sales of cars and motorcycles via press release; updates on corporate performance, such as investor bulletins; quarterly financial statements; and information on Astra’s CSR activities. This information is published directly via email to the media and other communication channels, e.g. the Indonesia Stock Exchange website.

Throughout 2014, Astra published 72 press releases compared to 57 press releases in 2013. Astra also organized four media visits, nine interviews, nine breakfasting events with the media and seven press conferences. Astra also held the Astra Photography Competition for journalists. The series of activities was conducted to maintain the quality of communication with the media as one of the Company’s stakeholders.

In 2014, Astra also took part in activities held by journalist organizations, among others the commemoration of National Press Day held by the Indonesian Journalists Association (PWI), the Alliance of Independent Journalists (AJI) and the Indonesian Photojournalists Association (PFI).

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report294

Astra menganut konsep three lines of defence, dimana manajemen bertanggung jawab terhadap jalannya sistem pengendalian intern guna memastikan penyimpangan yang terjadi segera dapat di identifikasikan dan dilakukan tindak lanjut yang tepat.

Fungsi manajemen risiko dan pengendali lain melakukan pemantauan terhadap jalannya fungsi pengendalian dan Internal Auditor dan Eksternal Auditor melakukan audit terhadap kerangka sistem pengendalian serta pelaksanaannya.

evaluasi terhadap efektivitas sistem Pengendalian InternalGrup Internal Audit memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan keyakinan adanya koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi pengendalian Perusahaan sehingga dapat berjalan dengan efektif. Unit Quality Assurance juga telah dibentuk dalam struktur Grup Internal Audit dengan tugas utama melaksanakan pengkajian dan memberikan keyakinan bahwa pemeriksaan audit yang dilakukan dalam lingkungan Grup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dari penilaian konsultan independen terkait dengan kegiatan Quality Assurance, diperoleh hasil bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi standar dari Institute of Internal Auditors (IIA).

Astra applies a three-line defence concept, where the management is responsible for the internal control system in order to ensure that any deviation can be immediately identified and aptly rectified.

Risk management and other assurance functions monitor the implementation of the control function, while the Internal Auditor and External Auditor conduct audits on the framework of the internal system and its operations.

evaluation of the effectiveness of the Internal Control systemThe Group Internal Audit has the primary responsibility of ensuring good coordination of the various control functions of the Company so that these functions may operate effectively. A Quality Assurance Unit has also been established within the Group Internal Audit structure, with the main task of reviewing and ensuring that audits conducted across the Group are in compliance with established standards.

Based on the assessment of the independent consultant concerning the Quality Assurance activities, the existing Quality Assurance activities comply with the standards set by the Institute of Internal Auditors (IIA).

Internal Control SystemSistem Pengendalian Internal

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 295

Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang yang melekat pada masing-masing unit terkait. Dalam hal ini, Risk Management Advisory (RMA) berfungsi untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis. RMA juga berperan membantu Direksi melalui penyediaan laporan konsolidasi risiko utama yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis.

Kerangka dan mitigasi risiko

Beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis adalah sebagai berikut:

1. risiko KeuanganRisiko ini terkait dengan faktor pergerakan suku bunga, nilai tukar terhadap mata uang asing dan kredit. Oleh karena itu kegiatan Grup yang terkait dengan aktivitas ekspor/impor dan jasa keuangan akan terpengaruh dengan pergerakan faktor yang disebut diatas.

untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan didalam mengelola risiko, astra membangun dan menerapkan kerangka kerja enterprise risk management dengan difasilitasi oleh risk management advisory guna membantu Direksi mengelola dan

memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan.

To build the capacity of the Company in managing risks, Astra is developing and implementing the Enterprise Risk Management framework, facilitated by Risk

Management Advisory, which assists the Board of Directors in managing and mitigating risks faced by the Company.

Risk management is the responsibility of management personnel in all business units; they are tasked with identifying and managing risks within their scope of authority. Risk Management Advisory (RMA) assists the management in operating the Enterprise Risk Management (ERM) framework according to their respective risk profiles and business needs. RMA also assists the Board of Directors by providing consolidated reports of key risks identified in various business units.

risk Framework and mitigation stepsA number of key risks that may adversely impact business operations are as follows:

1. Financial riskFinancial risk is related to changes in interest rate, foreign exchange rate and credit. The Group’s activities in export/import and financial services are exposed to these risks.

Risk ManagementManajemen Risiko

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report296

2. risiko harga KomoditasRisiko ini terkait dengan pergerakan harga komoditas dunia dimana dapat mempengaruhi pendapatan Grup secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan harga komoditas minyak kelapa sawit dan batu bara akan berdampak pada tingkat pendapatan yang dibukukan oleh divisi agribisnis, alat berat dan pertambangan, sedangkan perubahan harga BBM akan berdampak pada penjualan divisi otomotif.

Selain itu, pergerakan harga komoditas dapat mempengaruhi biaya produksi pada kegiatan manufaktur Grup yang mana bahan baku maupun komponennya dipengaruhi oleh fluktuasi dari harga komoditas.

3. risiko Pengadaan Pasokan dan LayananGrup mengandalkan pasokan berbagai bahan komponen manufaktur, sehingga kendala dalam rantai pasokan berpotensi mengganggu proses produksi.

4. risiko Bencana alamSecara letak geografis Indonesia adalah negara kepulauan terletak antara dua lempeng benua yang memiliki banyak gunung berapi sehingga rentan terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

Risiko ini dihadapi oleh Grup mengingat kegiatan usaha Grup banyak tersebar di wilayah Indonesia.

Perseroan telah menyiapkan kerangka mitigasi untuk risiko-risiko utama tersebut, sebagai berikut.

2. Commodity Price riskCommodity price risk is associated with changes in global commodity prices, which may directly or indirectly affect the Group’s revenues. Changes in commodity prices such as palm oil or coal impact revenues gained by the agribusiness division and heavy and mining equipment, while changes in fuel prices may affect sales in the automotive division.

In addition, changes in commodity prices could affect production costs in the Group’s manufacturing activities, where prices of raw materials and components are influenced by fluctuations in commodity prices.

3. risk of supply and services ProcurementThe Group relies on the supply of various manufacturing components. Therefore, disruptions to the supply chain may disrupt the production process.

4. natural Disaster riskGeographically, Indonesia is an archipelago located between two continental plates with numerous volcanoes. The country is prone to earthquakes, tsunamis and volcanic eruptions.

The Group is exposed to this risk, as its business activities are located across Indonesia.

The Company has prepared the following mitigation steps for the key risks:

Risk ManagementManajemen Risiko

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 297

1. mitigasi risiko KeuanganGrup Treasury melakukan koordinasi atas implementasi kebijakan pengelolaan risiko keuangan secara keseluruhan di bawah arahan Direksi. Perseroan telah merancang kebijakan Grup Treasury untuk mengelola dampak keuangan dari fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, serta meminimalkan risiko keuangan Grup.

Berbagai instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swap, cross-currency swap, kontrak berjangka valuta asing dan/atau foreign currency option dapat digunakan sebagai transaksi lindung nilai yang tepat dalam upaya pengelolaan aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan manajemen risiko keuangan yang berlaku.

Risiko kredit dikelola melalui rangkaian kajian rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem penilaian kredit yang baik, dan pemantauan terhadap berbagai indikator sehingga dapat diambil tindakan awal/tepat waktu dalam mengatasi potensi permasalahan kredit yang mungkin timbul.

2. mitigasi risiko harga KomoditasSecara umum, Grup memberlakukan kebijakan untuk tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas. Namun dengan pertimbangan strategis tertentu, dapat dilakukan lindung nilai secara terbatas dimana Grup akan menggunakan kontrak berjangka terhadap risiko harga.

Grup melakukan kajian secara berkala atas pergerakan harga minyak sawit mentah, batu bara, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya sehingga dapat mengambil langkah-langkah aktif untuk menekan potensi dampak kejadian risiko yang kurang baik.

1. Financial risk mitigationThe Group Treasury coordinates the group-wide implementation of financial risk management policies under the direction of the Board of Directors. The Company has designed a Group Treasury policy to manage the financial impact of interest rate and foreign exchange fluctuation, and to minimize the Group’s financial risk.

Various derivative financial instruments, especially interest-rate swaps, cross-currency swaps, forward foreign exchange contracts and/or foreign currency options can be utilized for hedging transactions and to manage the Group’s assets and liabilities in line with applicable financial risk management policies.

Credit risks are managed through a series of regular credit portfolio reviews, implementation of a robust credit assessment system and the monitoring of various indicators in order to take early and timely action to address potential credit issues.

2. Commodity Price risk mitigationThe Group’s policy in general is not to hedge commodity price risk. However, with certain strategic considerations, limited hedging can be carried out, where the Group uses forward contracts to hedge price risk.

The Group regularly reviews the movement of prices of crude palm oil, coal, fuel and other key commodities in order to minimize potentially adverse effects.

Risk ManagementManajemen Risiko

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report298

3. mitigasi risiko Pengadaan Pasokan dan LayananGrup secara aktif membangun hubungan kerja sinergis dan menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik bagi seluruh mitra pemasok bahan produksi dalam rangka memastikan proses pengiriman pasokan yang efisien dan tepat waktu.

Prosedur manajemen risiko rantai pasokan juga diterapkan untuk mendeteksi area dengan potensi gangguan yang dinilai tinggi dan menyiapkan langkah pencegahan yang tepat, termasuk penggunaan beberapa sumber pasokan bahan baku.

4. mitigasi risiko Bencana alamGrup telah menyiapkan Business Continuity Plans untuk seluruh unit fungsional utama dan melakukan kajian tahunan atas kecukupan perlindungan asuransi yang dimiliki. Grup juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan CSR sebagai kesempatan bekerja sama dengan pihak pemerintah dan masyarakat dalam rangka menerapkan langkah-langkah untuk menekan dampak negatif yang mungkin timbul dari datangnya bencana alam di Indonesia.

eVaLuasI atas eFeKtIVItas sIstem manaJemen rIsIKoEvaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko menjadi tanggung jawab Divisi Risk Management Advisory (RMA) yang kemudian dilaksanakan melalui penilaian tahunan atas kecukupan Enterprise Risk Management (ERM) di semua unit bisnis. Sebagai bagian dari penilaian ini, dilakukan tinjauan atas efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan. RMA juga mengkaji dan membuat rekomendasi atas kecukupan dan efektivitas Business Continuity Plan dan cakupan asuransi di unit-unit bisnis.

3. supply and services Procurement risk mitigationThe Group actively builds synergistic working relationships and applies good standards of corporate governance to all production material suppliers, aiming to ensure the efficient and timely delivery of supplies.

Supply chain risk management procedure is also in place in order to detect areas with a high risk of disruption and to prepare appropriate preventive steps, including multi-sourcing for raw material.

4. natural Disaster risk mitigationThe Group has prepared business continuity plans for all key functions and performs an annual review of its insurance sufficiency. The Group is also actively involved in various CSR programs. The Group works with the government and communities, with whom it enacts measures to minimize the negative impact of natural disasters in Indonesia.

rIsK manaGement sYstem eFFeCtIVeness eVaLuatIonEvaluation of the effectiveness of risk management systems is the responsibility of the Risk Management Advisory (RMA) division. The division carries out an annual review of the adequacy of Enterprise Risk Management (ERM) in all business units. Review of the effectiveness and consistency of risk management activities as well as follow-up recommendations are part of this process. The RMA also reviews and provides recommendations regarding the adequacy and effectiveness of business continuity plans and insurance coverage.

Risk ManagementManajemen Risiko

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 299

GIA berperan penting dalam memberikan advis secara independen dan obyektif kepada manajemen Grup Astra dalam hal pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif guna mendukung tujuan Perusahaan dan pengelolaan risiko.

sruktur, Kedudukan dan tanggung Jawab Grup Internal auditGIA bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit. Perusahaan menerapkan model audit internal di mana unit audit internal anak perusahaan memiliki jalur koordinasi kepada Grup Internal Audit.

Kepala GIA diangkat (dan dapat diberhentikan) oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Profil Kepala dan Auditor di Grup Internal auditEfektif mulai bulan April 2014, Cornelius Nangoi menjabat sebagai Kepala Grup Internal Audit, berdasarkan penunjukkan oleh keputusan Direksi tertanggal 1 April 2014. Profil kepala GIA adalah sebagai berikut.

Cornelius nangoiWarga negara Indonesia, sebelumnya Cornelius menjabat sebagai kepala divisi Financial Planning Analysis di PT Astra Honda Motor. Cornelius meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atmajaya Jakarta pada tahun 1994 dan gelar MBA dari Meinders School of Business, Oklahoma City University tahun 2003.

The GIA has a central role in providing independent and objective advice to Astra Group management with respect to effective control systems to support the Company’s objectives and risk management efforts.

Group Internal audit structure, Position and responsibilitiesThe GIA is directly accountable to the President Director and works closely with the Audit Committee. The Company applies a federated internal audit model, where internal audit units of subsidiaries maintain the line of coordination with the GIA.

The head of the GIA is appointed (and may be dismissed) by the President Director with the approval from the Board of Commissioners.

Profile of Head and Auditors of Group Internal audit Effective as of April 2014, Cornelius Nangoi serves as the Head of Group Internal Audit by virtue of Board of Directors decree dated 1 April 2014. The following is the profile of the Head of the GIA.

Cornelius nangoiIndonesian citizen; previously Cornelius served as division head of Financial Planning Analysis of PT Astra Honda Motor. Cornelius attained a Bachelor of Economics from Atmajaya Catholic University in 1994 and an MBA from Meinders School of Business, Oklahoma City University, in 2003.

Group Internal Audit (GIA)Grup Internal Audit (GIA)

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report300

Personalia Group Internal auditPer akhir tahun 2014, jumlah karyawan di Grup Internal Audit adalah 63 orang, dengan perincian sebagai berikut.

Position total employees as per 2014Managerial (Chief, Div., Dept. Head) 9Senior Auditor 10Middle Auditor 29Junior Auditor 12Secretariat & Administration 3total 63

SertifikasiUntuk memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan audit, GIA didukung dengan tenaga audit profesional dilengkapi sertifikasi audit yang memadai. Daftar auditor bersertifikasi di GIA adalah sebagai berikut.

Audit Certification total employees as per 2014Pre Managerial & Qualified Internal Auditor 33Certified Fraud Examiner 1Certified Information System Auditor 3Certified Ethical Hacker 1Certified Information System Manager 1Enterprise Risk Management Certified Professional 3Certified Risk Management Professional 1

Group Internal audit PersonnelAs of the end of 2014, GIA has a total of 63 personnel, with the following composition:

CertificationTo ensure the quality of its audit activities, GIA is supported by professional and properly certified auditors. The list of certified auditors in GIA is as follows:

Group Internal Audit (GIA)Grup Internal Audit (GIA)

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 301

Selain tenaga auditor bersertifikat, dalam rangka memastikan pelaksanaan audit yang berkualitas Astra merealisasikan bermacam pelatihan bagi para auditor. Pelaksanaan program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan akan memastikan bahwa semua tenaga auditor memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan proses audit sesuai kebutuhan Perusahaan.

Kegiatan Grup Internal audit di tahun 2014Tujuan pelaksanaan audit adalah memberikan suatu penilaian yang independen kepada manajemen terhadap kecukupan dari sistem pengendalian internal perusahaan dalam mengelola risiko sesuai dengan harapan dari manajemen.

In addition to certified auditors, Astra also ensures quality audit implementation by organizing various training programs for auditors. Structured and continuous training programs assure that all auditors are well equipped with appropriate skills and experience to conduct audit activities as required by the Company.

Group Internal audit activities in 2014The purpose of audit is to provide independent assurance to the management with respect to the adequacy of the Company’s internal control system in managing risks as expected by the management.

Group Internal Audit (GIA)Grup Internal Audit (GIA)

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report302

Group Internal Audit (GIA)Grup Internal Audit (GIA)

Untuk itu, kegiatan audit dilakukan berbasis risiko (risk based audit) dengan mengikuti standar internasional dari Institute of Internal Auditors (IIA) dan the Committe of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, selain dijalankannya field audit GIA juga menerapkan Continuous Audit/Surveillance.

Guna menjaga kualitas fungsi internal audit, maka kegiatan Quality Assurance diterapkan untuk memastikan proses audit dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku serta memberikan potensi pengembangan.

Kegiatan untuk meningkatkan risk and control awareness dilakukan melalui pemetaan proses bisnis di unit bisnis melalui kerja sama dengan internal audit di unit bisnis.

Untuk menjaga kualitas staf Internal Audit, maka telah disusun dan diimplementasikan competency matrix di perusahaan.

Selain itu, untuk mendukung efisiensi di unit usaha, Grup Internal Audit telah memulai inisiatif memfasilitasi kegiatan business process improvement pada aspek pengendalian internal di unit usaha.

Grup Internal Audit bekerja sama dengan pihak Internal Audit di setiap unit usaha di Grup Astra dan menyusun rencana kerja berdasarkan Common Audit Universe. Penyusunan rencana kerja melibatkan manajemen terkait dan wajib disetujui oleh Direksi dan Komite Audit.

Secara periodik, laporan terkait dengan temuan, tindak lanjut dan rekomendasi di laporkan secara langsung kepada Direksi dan juga kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

To that end, audit activities are carried out on a basis of risk (risk-based audit) and follow the international standards established by the Institute of Internal Auditors (IIA) and the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

To improve effectiveness and efficiency, other than field audit, GIA also applies continuous audit/surveillance.

To maintain internal audit quality, Quality Assurance activities were conducted to ensure that the audit process is performed in accordance with applicable standards and provides development opportunities.

Activities to increase risk and control awareness are carried out by mapping out business process in business units in cooperation with internal audit assigned to respective units.

To maintain the quality of Internal Audit staff, a competency matrix is formulated and implemented.

Furthermore, to support business unit efficiency, the GIA has put in place an initiative to facilitate business process improvement activities with regard to internal control.

The GIA cooperates with Internal Audit units throughout Astra Group and formulates a work plan based on Common Audit Universe. The work plan is developed in consultation with relevant management and must be approved by the Board of Directors and Audit Committee.

Periodically, through the Audit Committee, reports concerning findings, follow-up and recommendations are presented directly to the Board of Directors and Board of Commissioners.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 303

External AuditorAuditor Eksternal

Sesuai prinsip dasar tata kelola perusahaan, yakni transparansi dan akuntabilitas, pada setiap penyelenggaraan RUPS Tahunan, Perseroan menyajikan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki kredibilitas tinggi. Penunjukan KAP dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: independensi, reputasi dan kompetensi. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor eksternal berkewajiban menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Kantor akuntan Publik dan akuntanPerseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2014. Penunjukan ini merupakan periode ke-5 sebagai auditor eksternal Perseroan. Adapun Akuntan yang menangani pelaporan tersebut adalah Irhoan Tanudiredja, CPA, yang telah menangani pekerjaan ini untuk periode ke-3.

ProFesI PenunJanG Pasar moDaLSelain auditor eksternal, Astra juga menggunakan jasa profesional dari institusi profesi penunjang pasar modal, yaitu antara lain jasa penilai, aktuaris, dan lembaga pemeringkat. Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa dari institusi-institusi tersebut, termasuk auditor eksternal untuk tahun 2014 adalah sekitar Rp 36 miliar.

Pursuant to the transparency and accountability principles of corporate governance, every year for the purpose of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), the Company delivers financial statements audited by a highly credible public accountancy firm (KAP). The appointment of a KAP considers a number of factors, including independence, reputation and competence. In the performance of its duties, the external auditor must maintain its independence and observe the audit standards of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants.

Public accountant Firm and accountantThe Company has appointed KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan to audit the 2014 consolidated financial statements. This was the Firm’s 5th appointment as the Company’s external auditor. The accountant in charge was Irhoan Tanudiredja, CPA, who has been assigned this position for the 3rd term.

CaPItaL marKet suPPortInG ProFessIonaL InstItutIonsIn addition to the external auditor, Astra also engages professional services from the capital market supporting professional institutions, including appraisers, actuaries and ratings agencies. The total amount paid for the services of these institutions, including external auditor in 2014 was Rp 36 billion.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report304

Astra bertekad dan berupaya mencapai cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa”. Perusahaan bertekad mewujudkan diri menjadi institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan, baik kepada pemegang saham maupun bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di bumi pertiwi Indonesia.

Tekad Astra mewujudkan cita-cita tersebut akan tercapai bila Perusahaan dapat hidup dan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Pertumbuhan bisnis Astra yang berkelanjutan niscaya akan menjadi motor pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Astra meyakini bahwa keberlanjutan perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku Perusahaan sebagai warga korporasi. Oleh karenanya, sejak awal Astra meneguhkan niatnya untuk menjadi warga korporasi yang baik, yang bersikap dan berperilaku selaras dengan hukum, peraturan dan etika, mengimplementasikan sistem manajemen yang efektif, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Perusahaan memilih dan menjalankan bisnis dengan memperhatikan norma moral dan sosial serta kepentingan masyarakat umum.

Dalam rangka mewujudkan Astra sebagai good corporate citizen, Perusahaan telah menyusun GCG Astra sebagai suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap insan Astra dalam bersikap dan berperilaku secara pantas dan semestinya dalam mencapai cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa.”

Astra is firmed in its goal to “Prosper with the Nation”. The Company aims to be a business entity that brings measurable benefit for shareholders and stakeholders in Indonesia.

The endeavors of Astra to realize such a goal will only be possible if the Company can sustain sound growth in the long term. By achieving sustainable development, Astra will become the motor of this nation’s development and welfare building.

Astra believes that business sustainability is highly influenced by the behavior of the Company as a corporate citizen. Therefore, since the beginning, Astra has affirmed its commitment to becoming an exemplary corporate citizen whose actions and conduct are consistent with the law, regulations and ethical standards; that implement a management system effectively, and one that contributes meaningfully to society. The Company chooses to carry out its business activities by observing moral and social norms as well as the interests of the general public.

In order to become a good corporate citizen, the Company has formulated Astra GCG that guides the behavior of all individuals in Astra, promoting proper conduct in order to attain the aspiration of to “Prosper with the Nation.”

Code of ConductKode Etik

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 305

Code of ConductKode Etik

Astra Code of Conduct yang merupakan bagian dari GCG Astra dikembangkan sejak tahun 2001, dan ditelaah kembali pada tahun 2012 dengan penyesuaian kebijakan sesuai peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat ini, untuk kemudian mulai pada tahun 2014 disosialisasikan baik di level pusat maupun lini-lini bisnisnya.

Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai berikut: a. Pedoman etika bisnis dan etika kerjab. Pedoman Direksi dan Dewan Komisarisc. Pedoman Sekretaris Perusahaand. Pedoman audit dan manajemen risikoe. Pedoman securities dealing rules f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi

benturan kepentingang. Pedoman kebijakan donasi

Astra Code of Conduct tersebut berlaku dan wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan serta di setiap lini usaha. Penyimpangan terhadap Astra Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

Astra Code of Conduct that makes up an integral part of Astra GCG was established in 2001 and revisited in 2012 to make adjustments to policies in line with the current regulations and practices. Commencing in 2014, the Code of Conduct was disseminated at central level and across business units.

The Astra Code of Conduct covers the following:a. Business ethics and work ethicsb. Board of Directors and Board of Commissioners

guidelinesc. Corporate Secretary guidelinesd. Audit and risk management guidelinese. Security guidelinesf. Affiliated transactions and conflict of interest

transactions guidelinesg. Donation policy guidelines

Astra’s Code of Conduct is applicable to and must be adhered to by all members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Company employees in all business units. Non-compliance with the Astra Code of Conduct is subject to penalties in accordance with the Company’s policies.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report306

Melalui unit-unit yang aktif terlibat dalam pengawasan, khususnya Grup Internal Audit, Perusahaan memiliki mekanisme kerja yang menerima laporan pelanggaran kode etik Perusahaan, antara lain yang berindikasi penyimpangan (fraud). Laporan pelanggaran dapat juga disampaikan kepada Chief Corporate Human Capital Development dan Chief Corporate Secretary.

Perusahaan akan melakukan penelaahan atas laporan dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan. Selain itu, Perusahaan akan melakukan tindakan perbaikan yang dianggap perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran yang sama.

Through the units that are actively carrying out oversight duties, especially Group Internal Audit, the Company has in place a mechanism to process reports concerning non-compliance with the Company’s Code of Conduct, among others fraud. Reports of violations can also be made to the Chief Corporate Human Capital Development and Chief Corporate Secretary.

The Company reviews all reports and takes necessary and appropriate action. In addition, the Company takes corrective action as necessary to prevent violations from recurring.

Whistleblowing SystemSistem Pelaporan Pelanggaran

Astra memiliki Divisi Group General Counsel yang berfungsi untuk menangani kepentingan Grup dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.

Per tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan beserta segenap anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa hukum di pengadilan dan tidak dikenai sanksi administratif oleh otoritas pasar modal maupun otoritas lainnya yang memiliki dampak material terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

Astra has a Group General Counsel Division, whose function is to handle the Group’s legal interests and to safeguard the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations.

As of 31 December 2014, no members of the Company’s Board of Commissioners or Board of Directors are involved in any litigations or charged by any administrative sanctions by the capital market authority, or any other authorities, that have had a material impact on the Company’s financial performance.

Legal ComplianceKepatuhan Hukum

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 307

Tidak ada isu signifikan yang dihadapi Perusahaan pada tahun 2014, yang memiliki dampak negatif terhadap kemampuan Astra dalam melanjutkan usahanya sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.

There are no significant issues in 2014 that negatively impact the ability of Astra to carry out its business activities in accordance with the established strategic plan.

Significant IssuesIsu-Isu Signifikan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report308

Corporate Social Responsibility

Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 309

2014 CSR HighlightsSekilas CSR 2014

mewujudkan keyakinan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang

bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan dengan merealisasikan

program-program tanggung Jawab sosial Perusahaan berdasarkan 4 pilar kegiatan dan mengacu pada implementasi

Public Contribution Roadmap menuju astra 2020

Enacting our belief that the aim of business activities is not merely profit growth; business activities also seek to contribute to the development of the nation of Indonesia and to partake in efforts for environmental preservation through the implementation of corporate social responsibilities programs based on our four activity pillars and guided by

the Public Contribution Roadmap toward Astra 2020

Dalam mengarungi Journey to the Next Level, astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya

untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan

In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to

deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as

the Company philosophy

‘strengthening the core’

3,3 Juta Pohon

astra telah menanam lebih dari

dalam kurun waktu 4 tahun terakhir As for the environment, within the last four years,

Astra has planted more than 3.3 million trees

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report310

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Bagi Astra, kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan. Sejak awal berdirinya, Astra memegang teguh keyakinan tersebut dan mewujudkannya dengan senantiasa berupaya menjadi inspirasi pembangunan, baik dari sisi peningkatan kehidupan kemasyarakatan maupun kelestarian lingkungan sekitar.

Komitmen untuk berkontribusi secara bermartabat itulah yang kemudian melandasi lahirnya Visi Astra 2020, yakni menjadi perusahaan papan atas kebanggaan bangsa dengan portofolio bisnis dengan kinerja berkualitas dan mencakup banyak segi kehidupan masyarakat. Untuk mencapainya Astra mengharuskan pertumbuhan yang berimbang melalui penerapan Strategic Triple Roadmap secara konsisten, yaitu pertumbuhan portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan kontribusi sosial dan lingkungan.

For Astra, profit growth is not the sole objective of business activities. It is also important to focus on ensuring that business contributes meaningfully to the development of Indonesia and environmental preservation. This view has been an integral part of Astra from the day of its inception. Evidencing this belief, Astra always strives to be a champion of development, helping others improves the quality of their lives and furthering environmental sustainability.

The Astra 2020 Vision is based on this commitment to always offering serious contributions – to become a distinguished company and the pride of the nation with a sound business portfolio that encompasses the many aspects of society. Astra steadfastly pursues balanced growth through consistent implementation of the Strategic Triple Roadmap that covers business, human capital and social and environmental roles.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 311

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Astra menekankan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui panduan strategi Public Contribution Roadmap, yang diterapkan dengan inisiatif SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia) sebagai langkah nyata Grup Astra beserta sembilan yayasan nirlaba yang dibentuk untuk memaksimalkan peran aktif pelaksanaan empat pilar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan di Indonesia.

Dengan karsa, cipta dan karya terpadu Grup Astra beserta yayasan nirlaba dimaksud bertekad memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia di bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang mendukung pendapatan ekonomi bagi masyarakat luas.

Astra’s participation in sustainable development in Indonesia is carried out with guidance from the Public Contribution Roadmap, established under the flagship SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia initiative. This evidences the concrete actions of Astra Group along with nine nonprofit foundations that have been established to enable an optimum and active role for the Company in implementing the four pillars of corporate social responsibility. Ultimately, the goal is to offer real contributions to the welfare and wellbeing of Indonesians.

The aspiration, endeavors and actions of Astra Group and its foundations are synergized toward a common goal of the betterment of Indonesia as a nation through programs that add value in areas of education, environmental preservation, health care and small and medium enterprise (SME) development, which is the key economic pillar for many people.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report312

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Tahun 2014 Astra mulai memasuki Journey ke 2 (Going to the Next Level and Next Landscape) dari perjalanan menuju goal “Pride of the Nation” di tahun 2020. Dalam rangka menciptakan landasan kinerja lebih baik di masa mendatang, di tahun 2014 Astra semakin menggiatkan pelaksanaan strategi Public Contribution Roadmap, sehingga bersama-sama, mampu memanfaatkan momen-momen pertumbuhan pembangunan bangsa sejalan dengan terbukanya pasar bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) dan terealisasinya bonus demografi bagi Indonesia.

Untuk itu, pada tahun 2014 Astra merealisasikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.296 pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program Income Generating Activity (IGA), Grup Astra dan Yayasan telah melakukan pembinaan kepada 671 kelompok Masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat program sejumlah 32.262 orang. Di bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih dari 3,3 juta pohon dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dan menyelesaikan pembangunan Astra Sentul Eco Edu Tourism Forest seluas 100 ha di Sentul, Jawa Barat dari total 500 ha yang direncanakan disamping menghijaukan kawasan rawan abrasi di pantai dengan menanam 805.346 pohon mangrove.

In 2014, Astra entered the second phase of its journey (Going to the Next Level and Next Landscape) on the path to becoming the “Pride of the Nation” by 2020. To lay stronger foundations for future growth, Astra also reinforced its Public Contribution Roadmap implementation in 2014. Together, Astra and millions of Indonesians can capture growth momentum in the era of the ASEAN Economic Community (AEC) and leverage the demographic bonus of Indonesia.

Throughout the year of 2014, Astra assisted over 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28.199 teachers. Astra mentored 915 integrated healthcare posts (Posyandu), provided free medical treatment to 94.296 patients and donated 126.452 blood bags. Through the Income Generating Activity (IGA) program, Astra Group and its foundations coached 671 community groups and 8,646 SMEs, with total program beneficiaries reaching 32,262 people. As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees and completed a 100-hectare area of Astra Sentul Eco-Edu Tourism Forest, out of a planned 500-hectare area, located in Sentul, West Java. Astra also planted 805,346 mangrove trees in coastal areas that are prone to erosion.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 313

Applying the same sustainable spirit to its operations, Astra Group carried out various initiatives that promoted a clean operations culture in many aspects, in order to enable efficient, eco-friendly production activities that produce less waste. Some waste products are also utilized to reduce the consumption of non-renewable resources. Clean production is consistent with Astra’s strategy to maintain cost efficiency as well as in line with the government’s program to cut down greenhouse gas emissions.

In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company philosophy. Astra will enhance the Astra Management System implementation, as the Company’s core strength in conducting business and realizing sustainable growth.

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Selain itu, Grup Astra melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan budaya produksi bersih di berbagai bidang, dalam rangka menunjang aktivitas produksi yang jauh lebih efisien, lebih ramah lingkungan, menghasilkan lebih sedikit limbah, mendaur ulang limbah yang bermanfaat sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam. Produksi bersih juga terbukti mendukung strategi Astra untuk efisiensi biaya dan sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya ‘strengthening the core’ untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penerapan Astra Management System sebagai kekuatan Astra dalam berbisnis dan meraih pertumbuhan berkelanjutan.

Data Perkembangan Public Contribution roadmapData on Public Contribution Roadmap

PilarPillar

ProgramPrograms

2014KeteranganDescription

PendidikanEducation

BeasiswaScholarship

159,245Paket BeasiswaScholarship

Sekolah Binaan (Hardware, Brainware, Software)Development of Schools (Hardware, Brainware, Software)

13,262SekolahSchools

Guru yang dibinaTrained teachers

28,199GuruTeachers

LingkunganEnvironment

Penanaman Pohon (all)Tree planting (total)

3,333,456PohonTrees

Pohon MangroveMangrove trees

805,346 Mangrove

KesehatanHealth

MOKESA 94,296PasienPatients

Pembinaan PosyanduPosyandu development

915 Posyandu

Kantong DarahBlood bags

126,452Kantong DarahBlood Bags

IGa

IGA Grup AstraIGA Astra Group

671Kelompok IGAIGA groups

Masyarakat penerima programBeneficiaries

32,262OrangPersons

Pembinaan UMKM YDBAYDBA MSME Development

8,646UMKMMSME

Penyerapan tenaga kerjaEmployment

57,837OrangPersons

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report314

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) di tahun 2014Pengelolaan LK3 mencakup penanganan setiap aspek yang terkait dengan kegiatan produksi dan operasional di setiap instalasi Astra, dengan memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan lingkungan hidup sekitar.

Kebijakan LK3Astra menerapkan kebijakan agar setiap perusahaan Astra mematuhi dan menegakkan peraturan terkait dengan kelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3) baik di tatanan nasional maupun internasional. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan LK3 adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan bisnis.

Kebijakan LK3 Astra menganut pada rangkaian penilaian terhadap 16 kriteria spesifik sesuai jenis bisnis dalam Astra Green Company (AGC), yang telah berfungsi sebagai sistem panduan dan pengukur pencapaian kinerja LK3 oleh masing-masing unit bisnis sejak pertama diterapkan pada tahun 1999. Panduan AGC senantiasa ditinjau dan disempurnakan secara berkala, sesuai dengan peraturan dan perkembangan

environment, health and safety (ehs) in 2014

EHS management covers all production and operational activities in all of Astra’s facilities. EHS considers impacts on employees, the community and the environment.

ehs PolicyAstra requires that all company groups comply with established policies and enforced national and international regulations concerning environment, health and safety (EHS). The objective of EHS policy enforcement is to minimize adverse impacts while maximizing the positive effects of the Company business activities.

Astra’s EHS policy includes an evaluation process using 16 specific criteria of Astra Green Company (AGC) in accordance with the Company’s business areas. AGC has been the guideline system and EHS performance indicator, measuring the environmental performance of each business unit since 1999. AGC guidelines are continually revisited and enhanced to ensure conformity to the latest regulations and environmental

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 315

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

isu lingkungan terkini. Menyusul peninjauan terhadap 3 kriteria (manufaktur, pertambangan dan perkebunan) di tahun 2013, pada tahun 2014, kembali dilakukan peninjauan terhadap 11 kriteria penilaian dalam AGC. Penyesuaian dilakukan karena adanya peraturan baru di bidang lingkungan & K3, panduan Behavior Based Safety, standar Green Building serta standar Contractor Safety Management System.

Secara garis besar, AGC terdiri dari beberapa kriteria LK3 yang meliputi:• Green Strategy bagi manajemen puncak

dalam memberikan komitmen, menyusun rencana, menelaah, dan mendokumentasikan sistem;

• Green Process untuk pengembangan proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih

• Green Product untuk pembuatan produk-produk yang aman dan ramah bagi lingkungan, termasuk juga dalam hal layanan

• Green Employees untuk meningkatkan kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja dan kesehatan serta inovasi dalam LK3

issues. Following evaluation against three criteria (manufacturing, mining and plantation) in 2013, in 2014 evaluation was conducted against 11 criteria. A number of improvements were made pursuant to new environmental & OHS regulations on behavior-based safety, green building standards and contractor safety management system standards.

AGC is comprised of a series of EHS criteria that include:• Green Strategy applies to management

commitment, planning, review and system documentation;

• Green Process applies to safe, comfortable and clean business process development;

• Green Product applies to the production of eco-friendly products and services;

• Green Employees applies to increasing awareness and competence in managing the environment and safe and healthy practices, as well as EHS innovations.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report316

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Sertifikasi PerusahaanKegiatan operasional Astra yang tersebar dalam cakupan wilayah dan industri yang luas di seluruh tanah air menerapkan sistem kerja serta standar mutu dan operasional berkaliber internasional yang berlaku di masing-masing industri bisnisnya.

Astra telah memiliki sertifikasi lokal dan internasional untuk seluruh sistem produksi dan operasional. Informasi terkait sertifikasi yang telah diraih dapat dilihat pada tabel daftar sertifikasi di Laporan Keberlanjutan.

realisasi Kegiatan di Bidang Pengelolaan Kinerja Lingkungan Astra menerapkan program pengelolaan kinerja lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya, bukan hanya sekedar memenuhi tutuntan regulasi maupun wujud pertanggungjawaban, namun menunjukkan komitmen tinggi Astra dalam membantu upaya menjaga keseimbangan alam serta meningkatkan kualitas lingkungan untuk menunjang pembangunan bangsa dan untuk kehidupan generasi mendatang yang lebih baik.

Pada kegiatan operasional, Astra menekankan pelaksanaan program lingkungan dan pemantauan baku mutu lingkungan yang

Company CertificationAstra’s operational activities extend over wide areas and industry lines in the country. All operations comply with international work systems as well as quality and operational standards in accordance with their businesses.

Astra has obtained local and international certification for its entire production and operational system. Information on certification is presented in the table of lists of certificates in the Sustainability Report.

activities in the management of environmental PerformanceAstra’s environmental performance management applies to all operational activities. The goal is not only to satisfy regulatory requirements, but more importantly to demonstrate Astra’s responsibility and strong commitment to environmental preservation and the improvement of environmental quality for the benefit of this nation’s development and for future generations.

Operational activities in Astra emphasize environmental programs and systematic monitoring of environmental standards to meet

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 317

regulatory obligations. The programs’ areas of focus are:

1. Natural-resource efficiency programs through cleaner production programs, e.g. water recycling;

2. Energy efficiency and reduction of greenhouse gas (GHC) emissions and use of ozone depleting substances (ODS), through efficient consumption of electricity and fuel and investing in environmentally friendly production technology;

3. Consistent and firm environmental-regulation enforcement on third parties (contractors);

4. Waste reduction programs.

Astra is dedicated to implementing and creating a green production process for the benefit of the environment. Astra is also committed to implementing environmental management programs that include natural-resource efficiency programs, waste reduction and energy conservation. These goals are to be achieved through the 6R principles (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy) that ensure green production processes and operational systems are in place.

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

sistematis agar memenuhi ketentuan regulasi dibidang lingkungan. Fokus program terdiri dari:1. Program efisiensi sumber daya alam melalui

penerapan program cleaner production, antara lain langkah-langkah daur ulang air;

2. Program efisiensi energi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan bahan perusak ozone (BPO), antara lain langkah-langkah efisiensi penggunaan listrik, dan bahan bakar, serta investasi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan;

3. Penegakan aturan lingkungan untuk pihak ketiga (kontraktor, outsource) secara tegas dan konsisten; dan

4. Program pengurangan limbah.

Di bidang llingkungan, Astra berkomitmen menjalankan dan menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan. Astra juga berkomitmen untuk menjalankan program pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program efisiensi sumber daya alam, program minimalisasi limbah serta melakukan konservasi energi. Hal tersebut dilakukan melalui penerapan progam 6R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy) yang memastikan terciptanya sistem operasional produksi hijau yang ramah lingkungan.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 317

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report318

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

realisasi Kegiatan di Bidang Kesehatan dan Keselamatan KerjaAspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih (Green Process) wujud penerapan Green Strategy dengan tujuan melindungi keamanan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

Dalam pelaksanaan aspek K3, Astra menitikberatkan pencapaian zero workplace incident dengan penekanan pada pencatatan, analisis, dan antisipasi insiden melalui program Behavior-based Safety Awareness secara konsisten. Penggunaan alat pelindung diri dan alat pengamanan dalam proses kerja juga diiringi dengan penciptaan budaya kerja yang aman melalui proses sosialisasi berkelanjutan di lapangan. Astra juga menerapkan penegakan aturan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pihak ketiga (kontraktor/outsource) dalam kegiatan produksinya.

Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3 Astra tidak menargetkan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait K3. Biaya terkait K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan karakteristik kegiatan operasional yang dijalankan. Kinerja pencapaian LK3 diukur dengan rangkaian kriteria penilaian dalam Astra Green Company (AGC). Evaluasi kinerja

activities in occupational health and safetyPrograms related to occupational health and safety (OHS) are part of the safe, comfortable and clean business process implementation (Green Process), and an extension of the Green Strategy that aims to sustain employee safety and convenience at work.

In terms of OHS, Astra prioritizes zero workplace incidents through thorough documentation, analysis and incident anticipation supported by a behavior-based safety awareness program that is regularly conducted. Astra promotes the use of personal protective and safety equipment when handling operations and consistently advocates safety culture through continuous socialization activities on field. Astra also enforces OHS rules to its third party counterparts (contractors/outsourced staff) in their production processes.

Financial Impact of ehs activitiesAstra does not stipulate a corporate-wide EHS budget allocation policy. Decisions on costs related to EHS are at the discretion of business units; budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure EHS performance, a set of evaluation criteria is established in the

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 319

AGC framework. Structured performance evaluation consists of corporate assessment, group assessment and self-assessment, while achievement ratings, from the highest to the lowest, are ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and ‘Black.’

In 2014, EHS performance evaluation using AGC criteria was conducted on 505 (2013: 466) of the total 1187 (2013: 1,077) members of Astra Group. The results of the evaluation are as follows:

One positive effect for Astra Group of environmental management programs is the efficient use of natural resources and energy in relation to growth of production volume and Company income, as presented in the following chart:

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

dilakukan secara berjenjang melalui Corporate Assessment, Group Assessment, dan Self-Assessment. Peringkat pencapaian ditentukan dalam kategori ‘Emas’, ‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’ dan ‘Hitam’, berurutan sebagai tingkat tertinggi hingga terendah.

Untuk tahun 2014, Astra melakukan penilaian kinerja K3 sesuai kriteria AGC terhadap 505 (2013: 466) dari total 1187 (2013: 1.077) instalasi perusahaan di Grup Astra, dengan hasil penilaian sebagai berikut:

emas

hitam

hijau

Biru

merah

Gold

Black

Green

Blue

Red 46 (10%)5 (1%)

321 (64%)

124 (24%)

9 (1%)

2014

Prosentase Kinerja aGC Grup astra 2014Astra Group AGC Performance Percentage

Dampak positif lain yang memberi manfaat bagi Grup Astra adalah terkelolanya volume penggunaan sumber daya alam dan energi dibadingkan pertumbuhan volume produksi maupun pendapatan perusahaan seperti tergambar pada grafik berikut:

34.50

142.8

113.31

25.4128.27

125.2

109.02

32.81

Air (x10 m3)Water (x10 m3)

Listrik (x104 Kwh)Electricity (x104 Kwh)

Solar (x105 L)Diesel Fuel (x105 L)

Oli (x105 L)Lubricants (x105 L)

Data Penggunaan energi dan sumber Daya alamEfficiency of Energy & Natural Resources

2013

2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report320

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Pengelolaan Csr di tahun 2014Komitmen terhadap pembangunan kehidupan kemasyarakatan sebagai wujud realisasi Public Contribution Roadmap dilaksanakan oleh Grup Astra bersama dengan sembilan Yayasan Astra dengan bekerja sama bahu membahu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional. Melalui koordinasi dan sinergi yang menyeluruh mulai tingkat korporasi hingga di tingkat lokasi instalasi Astra, pengembangan dan implementasi program-program kemasyarakatan yang inovatif menjadi sarana bagi terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koordinasi menyeluruh tersebut adalah strategi Astra dalam mewujudkan tekad ‘bertumbuh bersama masyarakat’ guna memastikan terjadinya distribusi manfaat pengembangan bisnis yang merata yang pada akhirnya menjamin terjadinya pembangunan yang berkelanjutan.

Program dan Kebijakan CsrProgram CSR Astra meliputi empat pilar utama yaitu: • Pendidikan: program yang difokuskan pada

wilayah miskin disekeliling lokasi Grup Astra, khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah

• SME/IGA: Fokus pada sub-kontraktor Astra dan komunitas lokal disetiap wilayah operasi Grup Astra

• Lingkungan: Fokus pada program konservasi dan pencegahan polusi.

Csr management in 2014Commitment to community betterment is the basis of Astra’s Public Contribution Roadmap and is enacted by Astra Group and nine Astra foundations. The entities work together to bring about a meaningful contribution to national development. Through coordination and synergy that encompass the entire group, from corporate level to Astra’s facilities, community programs are developed and implemented. The innovative programs have enabled welfare improvement among the Indonesian people. Comprehensive coordination is Astra’s strategy that embodies the Company’s commitment to growing with the nation, ensuring equal distribution of development benefits that will in turn assure that sustainable development will take place.

Csr Program and PolicyAstra’s CSR programs consist of four key pillars, namely:• Education: education programs focus on

impoverished areas around Astra Group locations and prioritize elementary and secondary education.

• SME/IGA: focuses on Astra’s subcontractors and local communities in each Astra Group operational area.

• Environment: focuses largely on conservation and pollution-prevention programs.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 321

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

• Kesehatan: fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat.

Astra mengawali penetapan program pada masing-masing pilar CSR, dengan melakukan pemetaan sosial guna mendapatkan gambaran kondisi masyarakat di sekitar daerah tujuan program. Selanjutnya dilakukan dialog partisipatif dengan kelompok dan tokoh masyarakat setempat untuk memahami berbagai harapan, kepentingan juga sumber daya yang tersedia. Pada tahap akhir dilakukan proses perencanaan dan implementasinya, dengan tetap melibatkan para pihak terkait, agar lebih menjamin pengertian dan rasa memiliki dari seluruh pemangku kepentingan terhadap program yang dijalankan tersebut.

Untuk tahun 2014, Astra menetapkan kebijakan pencapaian Implementasi Astra Friendly Company minimal dengan peringkat “bintang 4” dan melakukan pemetaan peringkat pencapaian AFC untuk setiap instalasinya, sebagai bagian dari upaya menuju visi Astra 2020.

realisasi Kegiatan Csr Astra merealisasikan kegiatan CSR yang terfokus pada empat pilar utama, yakni Pendidikan, SME/IGA, Lingkungan, dan Kesehatan. Program CSR direaliasaikan pada berbagai tingkatan, meliputi program korporat yang diturunkan dari Kantor Pusat Astra International, individu perusahaan Astra hingga jaringan value chain.

Informasi lebih detil atas program dan kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada Laporan Keberlanjutan Astra tahun 2014.

• Health: focusing on maternal and child health, the programs cooperate with the government and local communities.

The programs of each CSR pillar are designed by phases; the first is conducting social mapping to garner insights on the conditions in target communities. The second phase is participatory dialog with members and leaders of the community to learn of their aspirations, interests and resources. The third phase is planning and implementation, where the involvement of local stakeholders is maintained for the benefit of knowledge sharing and sense of ownership of the programs among stakeholders.

In 2014, Astra established a policy of minimum “4-Star” rating of Astra Friendly Company achievement. The AFC performance of each facility was also assessed and benchmarked. These steps are part of the journey toward the Astra 2020 vision.

Csr activitiesAstra’s CSR pillars consist of four primary pillars: Education, SME/IGA, Environment and Health. CSR programs are realized at various levels of the Company, from corporate programs initiated by Astra International Head Office, to Group initiatives, to value chain networks.

A detailed disclosure of Astra’s CSR programs and activities are presented in Astra’s 2014 Sustainability Report.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report322

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Dampak Keuangan dari Kegiatan CsrAstra tidak menentukan kebijakan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait kegiatan CSR unit-unit usaha. Biaya pelaksanaan CSR merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Sementara pencapaian program CSR diukur dengan menggunakan rangkaian kriteria dalam Astra Friendly Company (AFC), yang dikembangkan pada tahun 2005 sebagai mekanisme penilaian terhadap kualitas hubungan sosial perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan internal maupun eksternal, termasuk dalam mengantisipasi dampak sosial guna membangun hubungan yang semakin baik dalam jangka panjang.

Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan dari pencapaian peringkat tertinggi hingga terendah, melalui proses Corporate Assessment, Group Assessment, dan Self-Assessment yang dilakukan secara berkala.

Adapun hasil pencapaian penilaian kriteria AFC pada tahun 2014 terhadap 258 (2013: 214) instalasi perusahaan di Grup Astra, adalah sebagai berikut:

Financial Impact of Csr activitiesAstra does not stipulate a corporate-wide CSR budget allocation policy. Decisions on costs related to CSR are the responsibility of business units and budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure CSR performance, Astra uses a set of criteria detailed in Astra Friendly Company (AFC). Developed in 2005, AFC is an evaluation tool to measure the quality of a company’s social relationship with its stakeholders – both internal and external – including anticipation of social impacts, with the purpose of ensuring solid long-term relationships.

Performance rating for Astra’s facilities, from the highest to the lowest rating, is 5, 4, 3, 2, 1-star category. Evaluation is conducted periodically through corporate assessment, group assessment and self-assessment processes.

The result of AFC evaluation in 2014, carried out on 258 (2013:214) Astra Group’s facilities, is as follows:

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 323

responsibility to Consumers in 2014One of the principles of Catur Dharma reads, “To provide the best service to customers.” For Astra, realizing the message contained in this principle is paramount to ensure long-term business continuity irrespective of business environment. Therefore, management teams and all employees in Astra are always highly committed to producing the best products and services in all of their industry lines, and dedicated to resolving customers’ issues related to the utilization of Astra Group’s products and services.

Consumer PolicyWith respect to consumer protection, Astra always enforces internal policies and procedures that observe the prevailing laws and regulations. Astra consistently implements service standards based on the principles of quality, cost, delivery, safety, morals and Environment (QCDSME). Therefore, all companies in Astra always offer the best and most comprehensive services to customers, ensuring that the rights and interests of consumers and Astra, ultimately, are fulfilled.

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Peringkat Pencapaian astra Friendly CompanyAstra Friendly Company Performance Results

Bintang 5

Bintang 1

Bintang 4

Bintang 3

Bintang 2

5 Star

1 Star

4 Star

3 Star

2 Star

37% (59)

0% (0)

38% (100)

22% (98)

0% (1)

2014

Pengelolaan tanggung Jawab kepada Konsumen di tahun 2014Salah satu butir dari filosofi Catur Dharma, berbunyi “Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan”. Bagi Astra makna yang terkandung dalam filosofi tersebut harus dilaksanakan sepenuh hati untuk menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang, apapun kondisi yang dihadapi. Oleh karenanya seluruh jajaran perusahaan dan karyawan Astra senantiasa memiliki semangat yang kuat dalam menghadirkan produk dan layanan yang terbaik pada seluruh industri yang dijalani, serta memiliki semangat memberikan solusi kepada pelanggan atas permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan penggunaan produk dan jasa Grup Astra.

Kebijakan KonsumenAstra senantiasa menerapkan kebijakan prosedur dan proses internal yang selaras dengan peraturan perundang-undangan dalam hal perlindungan konsumen. Astra konsisten menerapkan standar pelayanan kepada konsumen menggunakan prinsip Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan Environment (QCDSME). Oleh karenanya, setiap perusahaan Astra berupaya memberikan pelayan terbaik yang menyeluruh sehingga perlindungan akan hak dan kepentingan pelanggan, juga perlindungan terhadap bisnis Astra senantiasa terjaga.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report324

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

realisasi Kegiatan tanggung Jawab Konsumen Astra menerapkan beberapa aspek-aspek penting sehubungan tanggung jawab terhadap konsumen, sebagai berikut:

1. Kualitas dan Inovasi ProdukUntuk menjadi kebanggan bangsa, Astra tidak hanya menjalankan bisnis untuk mengejar profit semata. Astra mengembangkan bisnis dalam rangka memberi kesempatan pertumbuhan dan penguasaan teknologi yang lebih luas bagi Indonesia, untuk itu Astra melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan bisnisnya. Dengan inovasi, Astra dapat mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memberikan kesempatan untuk penguasaan dan pengembangan teknologi, serta memperluas nilai tambah Astra kepada pelanggan.

2. Kepuasan PelangganKecintaan pelanggan pada produk Astra menjadikan tumbuhnya komunitas-komunitas otomotif di seluruh Indonesia. Grup otomotif Astra berinteraksi dengan komunitas-komunitas ini dalam bentuk dukungan kegiatan hingga seluk beluk produk, termasuk pelibatan komunitas otomotif dalam pengembangan dan sosialisasi cara berkendara yang aman sehingga mereka dapat berperan sebagai agen-agen perubahan berkendara yang aman. Sosialisasi dan pelatihan cara berkendara yang aman adalah salah satu bentuk perluasan tanggung jawab Astra terhadap produknya.

3. Komunikasi dan Layanan PelangganAstra membuka saluran komunikasi bagi para pelanggan melalui layanan customer service di outlet Astra, telepon hotline service, media cetak, media elektronik (online), atau melalui email di website Perusahaan. Pelanggan dapat dengan mudah memberikan masukan, kritik (keluhan) dan saran kepada Astra.

activities in responsibility to ConsumersAstra takes great care of the following aspects in respect of its responsibilities to consumers:

1. Product Quality and InnovationTo be the pride of the nation, the objectives of Astra’s business undertakings are not limited to profit. Astra develops its business to also create ample opportunities for growth and technology mastery for Indonesia, which prompts Astra to carry out various innovations in its business development activities. Innovation enables Astra to develop products and services that meet customers’ needs, create opportunity for technology mastery and advancement and enhance the added value that Astra offers to customers.

2. Customer SatisfactionCustomers’ loyalty to Astra products has inspired the establishment of automotive communities across Indonesia. Astra automotive group interacts with the communities, provides support for their activities, imparts product knowledge and engages them in campaigns such as safe driving, which is a way to leverage them as agents of change with respect to driving behavior. Safe-driving socialization and training is part of Astra’s responsibilities to its products.

3. Communication and Customer ServiceAstra operates communication channels for customers through customer service at Astra outlets, a hotline service, print media, electronic media and the Company’s website. Customers can conveniently deliver feedback, complaints and input to Astra. All feedback from customers is monitored,

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 325

Seluruh masukan yang diterima, selanjutnya akan dipantau, dipelajari, ditindaklanjuti, dan kemudian diberikan solusi yang memadai sesuai keinginan pelanggan.

4. Extended Producer ResponsibilityAtau disebut juga tanggung jawab produsen terhadap dampak proses produksi dan produk yang dihasilkan, merupakan kebijakan baru Astra. Dalam hal ini Astra meyakini bahwa sebagai produsen jasa maupun barang dengan jumlah pelanggan yang substansial, perilaku pelanggan dapat dipengaruhi oleh kualitas atau dipengaruhi oleh cara penggunaan produk dan jasa yang benar. Perilaku tersebut pada akhirnya dapat membentuk karakter bangsa secara keseluruhan.

Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan martabat, Astra merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi bagaimana menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan dengan benar, dan dengan demikian telah berpartisipasi pada pembentukan karakter bangsa Indonesia menjadi semakin bermartabat di dalam pergaulan masyarakat maupun antar bangsa.

assessed, followed up and resolved to meet the expectations of customers.

4. Extended Producer ResponsibilityExtended producer responsibility means the producer’s responsibility to the impact of the production process as well as the products, and is a new Astra policy. As a service and goods producer with a large customer base, Astra believes that proper utilization of products and services can influence customer behavior, which will ultimately contribute to the overall character of the nation.

As a company that observes ethics and dignity, Astra believes that it is responsible for educating customers on the proper usage of its products and services, and thereby participates in developing a respectable Indonesian society as part of the global community.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report326

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Salah satu program yang dilaksanakan dalam kaitan ini adalah program Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas, program ini merupakan bentuk program tanggung jawab sosial Astra bagi stakeholder dimana Astra sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan program tertib berlalu lintas. Adapun beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi: Talkshow keselamatan berlalu lintas di radio; pembangunan taman lalu lintas Astra; pendidikan mengenai etika berlalu lintas; safety riding dan safety driving training bagi customer dan masyarakat; dan pembagian booklet mengenai cara Aman Berlalu Lintas kepada pengendara di jalanan.

YaYasanAstra kini memiliki sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra. Tujuan pendirian yayasan tersebut adalah menyatukan dan mengembangkan potensi seluruh pemangku kepentingan Grup Astra baik dari dalam kalangan internal maupun eksternal sebagai penerima manfaat. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan, Astra dan yayasan-yayasan tersebut senantiasa berkoordinasi erat dalam melakukan proses perencanaan dan pelaksanaan hingga evaluasi program agar memberikan manfaat nyata bagi seluruh penerima manfaat maupun para pemangku kepentingan.

Berikut adalah profil Yayasan Astra serta fokus kegiatan yang dilaksanakan.

Yayasan toyota astra (Yta)Yayasan Toyota Astra (YTA) didirikan pada tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan misi untuk turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan buku-buku, terutama teknologi otomotif.

One of the programs enacted from this commitment is Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas (Indonesia, Let’s Practice Road Safety) campaign, a realization of Astra’s social responsibility to its stakeholders. As one of the largest automotive manufacturers in Indonesia, Astra seeks to actively participate in campaigning for road safety. Activities under this campaign include: road safety radio talkshows; Astra traffic-park development; driving behavior education; safe-driving training for customers and communities; and the distribution of safe-driving booklets to motorists.

FounDatIonToday, Astra Group has nine foundations established to synergize and develop the potential of all stakeholders of Astra Group, both internal and external stakeholders, as program beneficiaries. To optimize their activities, Astra and the foundations have optimized close coordination relationships for program planning, implementation and evaluation to ensure that all beneficiaries and stakeholders always receive real benefits.

The following section presents the profiles and focus of the activities of Astra’s foundations.

Yayasan toyota astra (Yta)Toyota Astra Foundation (YTA) was established in 1974 by PT Astra International Tbk and PT Toyota Astra Motor. YTA’s vision and mission is to participate in educating the nation through grants and funding for educational activities, research and science and technology development, teaching aids and text books, especially automotive-related. YTA focuses on improving education quality for elementary

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 327

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar-pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta kepada staf pengajar perguruan tinggi negeri yang melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Master atau Doktor.

Untuk tahun 2014, YTA memberikan dana beasiswa kepada 3.080 siswa, sehingga total akumulasi penerima beasiswa YTA menjadi 92.697 siswa, terdiri dari: 74.628 penerima siswa SD/SMP/SMA, 17.571 penerima mahasiswa S-1 dan 498 penerima program S-2/S-3. Disamping itu YTA juga memberikan alat peraga pendidikan teknik berupa 30 unit mesin 1TR/2TR (Innova/Fortuner), termasuk 460 buku dan 23 wallchart serta 53 pcs DVD Manual Book 1TR/2TR.

Yayasan Dharma Bhakti astra (YDBa)

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh Om William Soeryadjaya pada tanggal 2 Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra untuk “Sejahtera Bersama Bangsa.” YDBA memiliki visi untuk menjadi institusi terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UMKM

to high school students and lecturers in public universities who are undertaking research projects for their Master’s or Doctorate degree.

In 2014, YTA provided scholarships to 3,080 students, increasing the total YTA scholarship recipients to 92.697 students consisting of: 74.628 elementary and secondary school students, 17.571 undergraduate students and 498 Master’s and Doctorate degree candidates. YTA also donated 30 units of 1TR/2TR (Innova/Fortuner) engines, 460 books, 23 wallcharts and 53 pcs. of 1TR/2TR manual DVD.

Dharma Bhakti astra Foundation (YDBa)Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) was established on 2 May 1980 by William Soeryadjaya to realize Astra’s vision to “Grow with the Nation”. YDBA aims to be the best institution that fosters and develops MSME in Indonesia. Its programs are focused on MSME

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report328

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

di tanah air melalui program yang terfokus pada UMKM dari jajaran subkontraktor, vendor dan bengkel yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra serta pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar Grup Astra. Program pembinaan YDBA diberikan melalui peningkatan ketrampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan dan teknologi informasi kepada pelaku UKM.

Hingga tahun 2014, YDBA telah mendampingi sekitar 8.646 UMKM, 552 training mekanik, 10 pendirian LPB, 12 pendirian LKM, 81 UKM Mandiri, dan 1.083 UKM subkon Astra. Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 57.387 orang.

Yayasan astra Bina Ilmu (YaBI) – Politeknik manufaktur astra (Polman astra) Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) didirikan pada tahun 1995 dengan nama Yayasan Federal Bina Ilmu (YFBI) yang membawahi Akademi Teknik Federal (ATF) oleh PT Federal Motor (sekarang menjadi PT Astra Honda Motor). Seiring dengan perkembangan bisnis, pada tahun 2001 (YFBI) berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).

YABI melalui Polman Astra, mempunyai visi menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan misi menghasilkan lulusan Diploma III (D3) yang profesional dalam bidang teknologi, khususnya yang terkait otomotif dan sumber daya alam, dengan dukungan 7 program yang diselenggarakan. Agar siap pakai dalam industri dan mampu menghadapi tantangan global, para mahasiswa dibekali dengan kompetensi teknikal serta pola pikir dan perilaku QCDI (Quality, Cost, Delivery dan Innovation). Seluruh kurikulum yang diajarkan dikembangkan dan diakreditasi bersama oleh industri di lingkungan Astra.

YABI melalui Polman Astra sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi yang direkrut dari seluruh Indonesia, mencakup

subcontractors, vendors and workshops that are part of Astra Group’s value chain as well as on the economic development of communities around Astra Group’s environment. YDBA development programs for MSMEs target technical, management and marketing skills as well as financing and information technology.

Throughout 2014, YDBA worked with approximately 8,646 MSMEs, trained 552 mechanics and established 10 LPBs, 12 LKMs and 81 Independent SMEs, as well as assisting 1.083 Astra SME subcontractors. Meanwhile, the total employment reached 56,770 employees.

astra Bina Ilmu Foundation (YaBI) – astra manufacturing Polytechnique (Polman astra) Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) was founded in 1995 as Federal Bina Ilmu Foundation (YFBI) to oversee the Federal Engineering Academy (ATF) under PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor). In line with business development, in 2001 YFBI changed its name to Astra Bina Ilmu Foundation (YFBI) and Federal Engineering Academy became Astra Manufacturing Polytechnique (Polman Astra).

Through Polman Astra, YABI aims to realize its vision to be the best polytechnic academy in Indonesia. Its mission is to educate professional Diploma III (D3) graduates in engineering, especially automotive and natural resources, through its 7 courses. To produce graduates that are immediately ready to join the workforce and able to withstand global competition, Polman Astra develops the students’ technical competence, mindset and QCDI (Quality, Cost, Delivery and Innovation) behavior. The curriculum used by Polman Astra is developed and accredited by industries throughout Astra.

Since 2009, YABI, through Polman Astra, provides scholarships for high-performing students recruited from across Indonesia. Students on

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 329

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

35% dari kapasitas daya tampung politeknik. Hingga tahun 2014, Polman Astra telah mendidik 2.505 termasuk 446 penerima beasiswa. Pada tahun 2014, Polman Astra mewisuda 220 mahasiswa termasuk 75 mahasiswa penerima beasiswa dari 21 provinsi di Indonesia.

Selain program beasiswa, Polman Astra juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan UKM dengan nama program Center for Small Medium Enterprise Development (CFSMED) untuk mendukung Astra Pride of the Nation 2020. Untuk tahun 2014 Polman Astra membina 4 UKM binaan.

Yayasan astra honda motor (Yahm)

Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup, serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam.

Untuk tahun 2014, YAHM memberikan 1.708 beasiswa dan 4 program safety riding, membangun toilet komunal di sekitar ring 1 plant Sunter dan Karawang serta menyumbang hewan ternak sapi kepada peternak sapi di Tabanan, Bali.

scholarship programs account for 35% of the school’s capacity. As of 2014, Polman Astra has educated a total of 2,505 students, including 446 scholarship recipients. In 2014, Polman Astra inaugurated 220 graduates including 75 scholarship recipients from 21 provinces in Indonesia.

Aside from scholarships, Polman Astra also undertakes SME development activities by administering the Center for Small and Medium Enterprise Development (CFSMED) in support of the Astra Pride of the Nation 2020 vision. In 2014, Polman Astra assisted four SMEs.

astra honda motor Foundation (Yahm)Astra Honda Motor Foundation (YAHM) was established in 1995 as independent social organization. Its mission is to support the community in education and other social programs. YAHM provides scholarships for underprivileged students and supporting facilities for education institutions, organizes public education programs on road safety, holds environmental preservation programs and administers donations for various social and cultural purposes, including the mitigation of natural disasters.

In 2014, YAHM granted 1,708 scholarships and organized four safety riding programs, built communal toilets in the ring-1 area of the Sunter and Karawang facilities and donated cattle to farmers in Tabanan, Bali.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report330

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Yayasan Karya Bakti united tractors (YKB ut)Yayasan Karya Bakti United Tractors didirikan pada tahun 2008, memiliki visi “Menjadi Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di dunia.” Melalui UT School, Yayasan Karya Bakti United Tractors menjadi wadah pelaksanaan program pendidikan yang secara intensif mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang profesional dan terampil sesuai persyaratan internasional. Tersebar di seluruh Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak hanya memnyelenggarakan berbagai program pendidikan jangka panjang dan program pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara khusus tapi juga mendukung pengembangan sekolah kejuruan dalam rangka mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional.

Sampai tahun 2014, jumlah siswa telah mencapai 9239 (Alumni +Training Participant) Para alumni UT School yang secara akumulatif berjumlah 7.242 orang (sejak 2009), saat ini telah bekerja bersama para pelanggan UT, Grup Astra Heavy Equipment & Mining, atau untuk kebutuhan UT sendiri.

Karya Bakti united tractors Foundation (YKB ut)Karya Bakti United Tractors Foundation was established in 2008, with the vision of “Becoming a World Leading Education Institution for Heavy Equipment Operators and Mechanics.” Through UT School, Karya Bakti United Tractors Foundation provides intensive education programs to produce professional and skilled heavy equipment operators and mechanics according to international standards. Located across Indonesia, UT School campuses provide not only long-term education programs and short-term training courses to fulfill the needs of Astra Group companies and customers, but also support the development of vocational schools in Indonesia, encouraging the schools’ quality improvement to meet national industry standards.

In 2014, UT School has a total of 9239 (alumnis +training participant) students. Alumni of UT School, who cumulatively have reached 7.242 people (since 2009), now work to support the customers of UT and Astra Heavy Equipment & Mining.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 331

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Yayasan Pendidikan astra – michael D. ruslim (YPa-mDr)Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) didirikan pada tahun 2009 dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan dengan fokus program pengelolaan bantuan untuk pendidikan di daerah prasejahtera. Pada tahun 2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Bapak Michael D. Ruslim (sebagai pencetus program ini). YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah prasejahtera agar siswa-siswinya mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup (life skill) serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.

YPA-MDR berperan aktif sebagai agen perubahan (agent of change) dan agen pengembangan (agent of development) dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah, pengembangan sumber daya manusia yang terarah, serta pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Jenjang sekolah yang mendapatkan bantuan adalah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia. Program YPA-MDR didasarkan pada 4 pilar pembinaan, yakni: akademik, pendidikan karakter, kecakapan hidup dan seni budaya.

Pendidikan astra Foundation– michael D. ruslim (YPa-mDr)Pendidikan Astra Foundation - Michael D Ruslim (YPA-MDR) was established in 2009 as Astra Bina Pendidikan Foundation. The focus was to manage educational assistance in underprivileged areas. In 2010, the foundation changed its name to Pendidikan Astra Foundation – Michael D. Ruslim in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim, Astra’s then President Director, who initiated the foundation. YPA-MDR’s mission is to help schools in underprivileged areas and enrich the students, build their intellectual and life skills as well as characters based on the noble values of Indonesia.

YPA-MDR takes an active role as an agent of change and of development in augmenting the quality of schools, focused human-resource development and the development of curricula and professional school management. YPA-MDR assists elementary, junior and vocational schools throughout Indonesia. Its programs observe four development pillars: academic, character building, life skills and arts and culture.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report332

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Pada tahun 2014, YPA-MDR membina 50 sekolah binaan dengan total 11.467 siswa dan 720 guru.

Yayasan amaliah astra (Yaa)YAA memiliki misi untuk membangun Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) melalui kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan Muslim Astra menjadi Muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Melalui Masjid Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas perayaan keagamaan dan Cerdas Cermat Islami Astra (CCIA) dalam Astra Gema Islami (AGI), fungsinya mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam. Masjid Astra juga mengembangkan dan membina calon pemimpin agama melalui Astra Mubaligh Development Program. Melalui Lazis Amaliah Astra, YAA juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.

Sampai Tahun 2014, YAA telah memberikan 9.216 beasiswa, pembinaan 175 teknisi HP dan pembinaan 70 (teknisi AC).

Yayasan astra agro Lestari (YaaL)Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL) didirikan pada tahun 2010, dengan visi untuk menjadi salah satu sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan. YAAL berkomitmen memberikan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta menghasilkan siswa-siswi lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter, peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai TK hingga SMP berikut manajemen sekolah dan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas serta membangun rumah bagi para tenaga pengajar dan memberikan training bagi mereka.

In 2014, YPA-MDR assisted 50 schools with a total of 11,467 students and 720 teachers.

amaliah astra Foundation (Yaa)The mission of YAA is to build Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and Spiritual Quotient (SQ) through socio-religious activities, promoting professionalism and religious spirituality to Astra’s Muslim employees and to the surrounding community. YAA activities are organized at Astra Mosque and include Islamic celebrations and the Islamic Quiz Astra (CCIA) within Astra Gema Islami (AGI). The events aim to strengthen solidarity among Muslims and to enhance Islamic knowledge. Astra Mosque also develops and nurtures future religious leaders through the Astra Religious Preachers Development Program. YAA also facilitates the distribution of charity, alms and donations (ZIS) through Lazis Amaliah Astra. ZIS funds are used for scholarships and working capital for small entrepreneurs.

Until 2014, YAA provided 9.216 scholarships and assisted 175 mobile technicians and 70 air conditioner technicians.

astra agro Lestari Foundation (YaaL)Astra Agro Lestari Foundation (YAAL) was established in 2010 with the vision of becoming one of the best schools within plantation areas. YAAL is committed to providing better education for the families of employees and surrounding communities, ensuring that its graduates are students with sound academic performance, who are innovative, possess strong characters and have awareness of health, safety and the environment. YAAL builds schools from kindergarten to junior-high level, assists the schools’ management and provides quality teachers. YAAL also provides housing and training facilities for teachers.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 333

Corporate Social ResponsibilityTanggungjawab Sosial Perusahaan

Sampai tahun 2014, YAAL telah membina 65 sekolah yang terdiri dari 36 taman kanak-kanak, 22 Sekolah Dasar (SD), 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan didukung oleh 515 guru. Selain itu YAAL melakukan program rehabilitasi dan membantu pembangunan ruang kelas terhadap 4 SD di Kalimantan Selatan & Riau.

Yayasan Insan mulia Pama (YImP)Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP) dibentuk pada tahun 2014 dengan visi untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak, zakat, shadaqah, penyelengkaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial kemasyarakatan.

Program kegiatan yang dilaksanakan saat ini meliputi: Pengumpulan dana umat (Zakat, infaq & Shadaqoh), Dakwah/Syiah dan Donasi Bidang Sosial.

In 2014, YAAL assisted 65 schools, consisting of 36 kindergartens, 22 elementary schools and seven junior high schools and had support from 515 teachers. In addition, YAAL rehabilitated and helped the construction of classrooms at 4 elementary schools in South Kalimantan and Riau.

Insan mulia Pama Foundation (YImP)Insan Mulia Pama Foundation (YIMP) was founded in 2014 with the vision of giving positive contributions for company growth and the community through employee character building, emphasizing spiritual belief, religiosity and virtue. Insan Mulia Pama Foundation focuses on the management of charity, alms and donations, Islamic preaching, Islamic study and social programs.

Its activities include collection of communal funds (charity, alms and donations), Islamic preaching and social donations.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report334

Corporate Data

DataPerusahaan

Ondel-Ondel Wahyu WeningPemenang Lomba Foto astra 2014Winner of 2014 astra Photo Contest

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 335

Corporate DataData Perusahaan

Board of Commissioners Board of DirectorsSusunan Dewan Komisaris Susunan Direksi

Presiden KomisarisPresident Commissioner• Budi Setiadharma

Komisaris IndependenIndependent Commissioner• Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat• Erry Firmansyah• Hisayuki Inoue• Sidharta Utama

KomisarisCommissioner• Anthony John Liddell Nightingale• Benjamin William Keswick• Mark Spencer Greenberg• Chiew Sin Cheok• Jonathan Chang• David Alexander Newbigging

Profil masing-masing anggota Komisaris tercantum di uraian Profil Perusahaan.

Board of Commissioners’ profile is presented in Corporate Profile section.

Presiden DirekturPresident Director• Prijono Sugiarto

DirekturDirector• Gunawan Geniusahardja• Djoko Pranoto• Widya Wiryawan• Sudirman Maman Rusdi• Simon Collier Dixon• Johannes Loman• Suparno Djasmin• Bambang Widjanarko Santoso

Profil masing-masing anggota Direksi tercantum di uraian Profil Perusahaan.

Board of Directors’ profile is presented in Corporate Profile section.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report336

Committees Profiles

Audit Committee

Profil Komite-Komite

Komite Audit

KetuaChairman• Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

anggotaMember• Inget Sembiring• Harry Wiguna

Inget Sembiring

Anggota / Member

Harry Wiguna

Anggota / Member

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk (2001- 2006), Anggota KPKPN (2001-2004). Beliau juga aktif saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM).

Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967.

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), Direktur Utama PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Komisaris PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Komisaris PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Komisaris PT Danareksa Finance (2005-2009), Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (1999- 2002), Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999).

Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia.

Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Graphia Tbk and Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Previously, he served as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Commissioner and Chairman of Audit Committee PT United Tractors Tbk (2001- 2006), and Member of the Commission for Wealth Investigation of Government Officials (2001-2004). Presently, he is also active in a number of social organizations, including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management.

He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia, in 1967.

Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. He is concurrently serving as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle capital, Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Eatertainment International Tbk. Previously, he served as Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), President Director of PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Commissioner of PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Commissioner of PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Commissioner of PT Danareksa Finance (2005-2009), Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Trade Director and Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (1999- 2002), and President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999).

He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics, University of Indonesia.

anggota KhususSpecial Member• Chiew Sin Cheok

Profil masing-masing Ketua Komite Audit dan Aggota Komite Audit Khusus tercantum di uraian Profil Perusahaan.

Profile of Chairman and Special Member of Audit Committee are presented in Corporate Profile section.

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 337

Remuneration and Nomination Committee

Executive CommitteeKomite Eksekutif

KetuaChairman• Benjamin William Keswick

anggotaMember• David Alexander Newbigging• Prijono Sugiarto

Profil masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tercantum di uraian Profil Perusahaan.

The Remuneration and Nomination Committee profile is presented in Corporate Profile section.

KetuaChairman• Benjamin William Keswick

anggotaMember• Mark Spencer Greenberg• David Alexander Newbigging• Chiew Sin Cheok• Budi Setiadharma• Prijono Sugiarto• Simon Collier Dixon

Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif tercantum di uraian Profil Perusahaan.

The Executive Committee profile is presented in Corporate Profile section.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Committees ProfilesProfil Komite-Komite

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report338

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

astra motor I/motorCYCLe

Pt astra honda motorJl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara

Pt suryaraya rubberindo IndustriesKawasan Industri Menara PermaiJl. Narogong Raya Km 23,8, Cileungsi, Bogor

astra motor II/toYota

Pt toyota - astra motorJl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara

astra motor III/automotIVe-non toYota

Pt astra Daihatsu motorJl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara

Pt astra multi trucks Indonesia(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara

Pt Fuji technica IndonesiaKIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47

Pt Gaya motorJl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara

Pt Inti Pantja Press IndustryJl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi

Pt Isuzu astra motor IndonesiaGd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30, Sunter II, Jakarta Utara

Pt Pulogadung Pawitra LaksanaJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta

Pt tjahja sakti motorJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta

Pt astra auto PrimaJl. Gaya Motor Selatan No. 1, Sunter II, Jakarta 14330

astra motor IV - ComPonent

Pt aisin IndonesiaEast Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 5JCikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17550

Pt aisin Indonesia automotiveJl. Harapan VII Lot LL 9 & 10, Kawasan Industri KIIC,Desa Parungmulya, Kec. Ciampel, Karawang, Jawa Barat

Pt ardendi Jaya sentosaJl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra Daido steel IndonesiaPlant I : Jl. Kasir I Ds. Pasir

Jaya Kec. Jatiuwung, Tangerang 15135

Plant II : Kawasan Industri Green Land Cluster Batavia Blok AG/12, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530

Pt astra Komponen IndonesiaJl. Raya Mayor Oking Jayaatmaja Km. 2.2 No. 1Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810

Pt astra nippon Gasket IndonesiaJl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIICKarawang Barat, Jawa Barat 41361

Pt astra otoparts tbk:

Pt astra otoparts tbk - Head OfficeJl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra otoparts tbk Divisi DomestikJl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra otoparts tbk Divisi InternationalJl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra otoparts tbk Divisi retailJl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra otoparts tbk Divisi nusametalJl. Pegangsaan Dua Km. 2.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt astra otoparts tbk Divisi adiwira PlastikPlant I : Jl. Raya Jakarta -

Bogor Km. 51.3, Ciluar, Bogor, Jawa Barat 16710

Plant II : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912

Pt astra otoparts tbk Divisi WinteqJl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912

Pt at IndonesiaJl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIICTol Jakarta Cikampek Km. 47, Karawang, Jawa Barat 41361

Pt Century Batteries IndonesiaJl. Raya Bekasi Km. 25, Cakung, Jakarta Timur 13910

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 339

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and AssociatesAnak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Pt Denso IndonesiaPlant I : Jl. Gaya Motor I No.

6, Sunter II, Jakarta Utara 14330

Plant II : Jl. Kalimantan Blok E 1-2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17520

Plant III : Jl. Selayar III Blok K No. 2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17845

Pt DIC astra ChemicalsJl. Pulobuaran Raya Blok-III DD 5-10Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930

Pt Federal Izumi manufacturingKomplek Industri Menara Permai, Jl. Narogong Raya Km. 23.8, Cileungsi, Jawa Barat 16820

Pt Federal nittan IndustriesJl. Halmahera Blok DD-9, Kawasan Industri MM2100Cibitung, Jawa Barat 17520

Pt FsCm manufacturing IndonesiaPlant I & II : Jl. Raya

Pulogadung No. 30, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930

Plant III : Jl. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan 6, Cileungsi, Jawa Barat 16820

Plant IV : Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262

Pt Gemala Kempa DayaJl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt Gs BatteryPlant I : Jl. Laksamana Muda

Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta Utara 14330

Plant II : Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya

Jl. Surya Utama, Kav. 13 - 14, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat 41361

Pt Indokarlo PerkasaJl. Raya Jakarta Bogor Km. 47, Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912

Pt Inti Ganda PerdanaJl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt Kayaba IndonesiaJl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520

Pt menara terus makmurJl. Jababeka XI Blok H3 No. 12, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat 17530

Pt nusa Keihin IndonesiaJl. Selayar II Blok D7 No. 1, Kawasan Industri MM2100Cibitung, Jawa Barat 17520

Pt senantiasa makmurJl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt toyoda Gosei safety systems IndonesiaJl. Raya Jakarta Bogor Km. 47.5Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912

Pt akebono Brake astra IndonesiaJl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt Wahana eka ParamitraJl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250

Pt Denso sales IndonesiaJl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara 14330

Pt astra Visteon IndonesiaJl. Lanbau Kel. Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810

Pt tD automotive Compressor IndonesiaJl. Selayar IV Blok L-3 Kawasan Industri Bekasi MatraBekasi, Jawa Barat 17530

akebono Brake astra Vietnam Co., LtdPlot D-10 (RF-1a) Thang Long Industrial Park II Yen My District, Hung Yen Province, Vietnam

Pt astra nippon nhK PrecisionJl. Maligi III Lot N-1 Kawasan Industri KIICKarawang Barat, Jawa Barat 41361

superior Chain (hangzhou) Co., Ltd.Hangzhou Yuhang District, Cangqian Town, Gaoqiao Village, China

Pt evoluzione tyresJl. Raya Purwadadi - Kalijati, Dusun Kaliangbawang, Desa Wanakerta, Kec. Purwadadi, Kab. Subang, Jawa Barat 41261

Pt astra Juoku IndonesiaJl. Mitra Timur II Blok D No. 4-6, 51-53 Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 17520

Pt autoplastik IndonesiaJl. Mitra Barat I Blok GB Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 41361

Pt Velasto IndonesiaKp. Nagrog No. 5 Kertamukti, Kec. CampakaPurwakarta, Jawa Barat 41181

Pt PakoakuinaJl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250

Pt InkoaskuJl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report340

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and AssociatesAnak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Pt Palingda nasionalJl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250

Pt topy Palingda manufacturing IndonesiaJl. Surya Utama Kav. I-65A1 Kawasan Industri SuryaciptaKarawang, Jawa Barat 41361

Pt metalart IndonesiaJl. Harapan III Lot JJ-21 Kawasan Industri KIICKarawang, Jawa Barat 41361

astra heaVY eQuIPment

Pt energia Prima nusantaraJl. Rawagelam I No. 9, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Pt Karya supra PerkasaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, jakarta 13910

Pt united tractors tbkJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur

Pt Bina Pertiwi (BP)Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt united tractors Pandu engineering (utPe)Jl. Jababeka XI Blok H 30 – 40, Kawasan Industri JababekaCikarang 17530

ut heavy Industry (s) Pte. Ltd.11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643

Pt Komatsu remanufacturing asiaJI. Pulau Balang no 99 RT 36, Kelurahan Karang Joang Kecamatan, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur 76127

Pt Patria maritime LinesJl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri JababekaCikarang 17530

Pt Patria maritim PerkasaKav. 20, Sungai Lekop, RT. 05 RW. 07, Sagulung, Batam

Pt Patria maritime IndustryJl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri JababekaCikarang 17530

Pt Komatsu Patria attachmentJl. Irian Blok JJ-4-1, MM2100 Industrial Estate Cikarang 1752

Pt andalan multi Kencana (amK)Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Allmakes Asia Pacific Pte. Ltd.11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643

Pt swadaya harapan nusantaraGed. Traktor Nusantara, Jl. Pulo Gadung No. 32, KIP, Jakarta Timur

Pt universal tekno reksajayaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Pamapersada nusantara (Pama)Jl. Rawa Gelam 1 No. 9, Jakarta Industrial Estate PulogadungJakarta Timur 13930

Pt united tractors semen Gresik (Persero)Desa Sumberarum, Kec. Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62356

Pt Pama Indo miningJl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Pt Kalimantan Prima PersadaJl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Pt multi Prima universalJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Prima multi mineralJl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Pt tuah turangga agung (tta)Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt telen orbit PrimaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt nusantara Citra Jaya abadiMenara Global Lt. 9, Suite 9A, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27Kuningan Timur, Setiabudi, Jak-Sel

Pt Kadya Caraka muliaJl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau PinangKecamatan Bunuang, Kabupaten Patin

Pt agung Bara PrimaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt anugerah Gunung masJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Duta sejahteraJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Duta nurcahyaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Piranti Jaya utamaJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt Borneo Berkat makmurJl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910

Pt asmin Bara JaanJl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 341

Pt asmin Bara BronangJl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat

Pt Bukit enim energiJl. Basuki Rahmat No. 02, Kecamatan KemuningPalembang, Sumatera Selatan

Pt traktor nusantaraJl. Pulogadung No. 32, Kawasan Industri PulogadungJakarta Timur 13930PT Tambang Supra Perkasa

Pt tambang supra Perkasa

astra resourCes – aGrIBusIness

Pt astra agro Lestari tbkJl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur

Pt agro menara rachmatKalimantan Tengah

Pt agro nusa abadiSulawesi Tengah

Pt Bhadra CemerlangKalimantan Tengah

Pt Bhadra suksesSulawesi Barat

Pt Borneo Indah marjayaKalimantan Timur

Pt Cakradenta agung PertiwiKalimantan Selatan

Pt Cakung Permata nusaKalimantan Selatan

Pt Cipta agro nusantaraSulawesi Tengah

Pt Cipta narada LestariKalimantan Timur

Pt eka Dura PerdanaRiau

Pt eka Dura IndonesiaRiau

Pt Gunung sejahtera Dua IndahKalimantan Tengah

Pt Gunung sejahtera Ibu PertiwiKalimantan Tengah

Pt Gunung sejahtera Puti PesonaKalimantan Tengah

Pt Gunung sejahtera raman PermaiKalimantan Tengah

Pt Gunung sejahtera Yoli makmurKalimantan Tengah

Pt Karya tanah suburAceh

Pt Karyanusa ekadayaKalimantan Timur

Pt Kimia tirta utamaRiau

Pt Lestari tani teladanSulawesi Tengah

Pt LetawaSulawesi Barat

Pt mamuangSulawesi Barat

Pt nirmala agro LestariKalimantan Tengah

Pt Palma PlantasindoKalimantan Timur

Pt Pandji WaringinBanten

Pt Pasang KayuSulawesi Barat

Pt Perkebunan Lembah BhaktiAceh

Pt Persada Bina nusantara abadiKalimantan Tengah

Pt Persada Dinamika LestariKalimantan Selatan

Pt rimbunan alam sentosaSulawesi Tengah

Pt sari aditya LokaJambi

Pt sari Lembah suburRiau

Pt sawit asahan IndahRiau

Pt sawit Jaya abadiSulawesi Tengah

Pt subur abadi PlantationsKalimantan Timur

Pt subur agro makmurKalimantan Selatan

Pt sukses tani nusa suburKalimantan Timur

Pt sumber Kharisma PersadaKalimantan Timur

Pt surya Indah nusantara PagiKalimantan Tengah

Pt suryaraya LestariSulawesi Barat

Pt tunggal Perkasa PlantationsRiau

Pt Waru Kaltim PlantationKalimantan Timur

Pt tribuana masKalimantan Selatan

Pt tanjung sarana Lestari

astra-KLK Pte LtdSingapura

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and AssociatesAnak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report342

astra sYstem I-InFormatIon teChnoLoGY

Pt astra Graphia tbkJl. Kramat Raya no. 43, Jakarta Pusat 10220

Pt astra Graphia Information technologyANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220

Pt astragraphia Xprins IndonesiaJl. Kramat Raya No. 43 Senen, Jakarta Pusat 10450

astra sYstem II-InFrastruCture

Pt astratel nusantaraSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt Gresik Distribution terminalTalavera Office Park 22nd-27th FloorJl. Letjen Simatupang Kav. 22-26, Jakarta Selatan – 12430

Pt Indonesia networkSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt Intertel nusaperdanaSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt marga mandala saktiKarawaci Office Park Blok H No. 66-68Lippo Karawaci - Tangerang 15811

Pt marga trans nusantaraRuko Bidex Blok H No. 07Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321

Pt Pam Lyonnaise JayaSentral Senayan I Office Tower, Lt. 7Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat 10270

Pt sedaya multi InvestamaSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt toyofuji Logistics Indonesia (tFLI)Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra Sunter Boulevard C-2/90Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara 14350

Pt transutama arya sejahteraSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt marga harjaya InfrastructureSetiabudi Atrium Building 7th floor, Suite 701BJl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

Pt Pelabuhan Penajam Banua takaSetiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 305Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920

sar GrouP

Pt Balai Lelang serasiGedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

Pt Daya mitra serasiJl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur

Pt harmoni mitra utamaKBN Marunda, Jl. Pontianak Blok C2-01, Jakarta 14120

Pt serasi autoraya (traC)Gedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

Pt serasi transportasi nusantaraJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya

Pt serasi Logistics IndonesiaJl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda, Jakarta Utara 14120

Pt toyofuji serasi IndonesiaGedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara

Pt united automobil 90 utamaJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya

Pt serasi mitra mobil

Pt serasi shipping Indonesia

astra FInanCe

Pt astra auto FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90Jakarta Selatan 12530

Pt astra aviva LifePondok Indah Office Tower 3, Lt. 10 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310

Pt astra mitra VenturaJl. Gaya Motor I No. 10 Sunter IIJakarta Utara

Pt astra multi FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340

Pt astra sedaya FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and AssociatesAnak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 343

Pt asuransi astra BuanaGrha Asuransi AstraJl. TB. Simatupang Kav. 15Cilandak BaratJakarta Selatan 12430

Pt Bank Permata tbkPermata Tower IJl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta Pusat 12920

Pt Federal International FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta 12340

Pt Komatsu astra FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340

Pt Pratama sedaya FinanceGedung ACCJl. T.B. Simatupang No. 90Jakarta Selatan 12530

Pt sedaya PratamaGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530

Pt staco estika sedaya FinanceGedung ACCJl. T.B. Simatupang No. 90Jakarta Selatan 12530

Pt stacomitra GrahaGedung ACCJl. T.B. Simatupang No. 90Jakarta Selatan 12530

Pt surya artha nusantara FinancePerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan

Pt swadharma Bhakti sedaya FinanceGraha Rekso Lt. 5Jl. Boulevard Artha GadingKav A1 Center Business Jakarta Utara 14240

Pt toyota astra Financial servicesGd. Mega Plaza Lt. 8,Jl. Rasuna Said Kav C3Jakarta Selatan

Pt Garda era sedayaJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter IIJakarta 14330

Pt Jardine Lloyd thompsonGedung World Trade Center 10th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta Selatan

Pt matra Graha saranaMenara FIFJl. TB. Simatupang Kav. 15Lebak BulusCilandakJakarta Selatan 12440

mIsCeLLaneous

Pt arya KharismaJl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II - Jakarta Utara

Pt Brahmayasa BahteraWisma Nugra Santana, Lt. 17Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8Jakarta 10220

Pt menara astraWisma Nugra Santana - Lt. MezzanineJl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220

Pt samadista KaryaJl. TB. Simatupang Kav. 15Lebak BulusCilandakJakarta Selatan 12440

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and AssociatesAnak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report344

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report 345

Consolidated Financial Statements 2014

Laporan Keuangan Konsolidasian 2014

Tradisi Melepas Lampion Perdamaian | The Tradition of Releasing Lanterns for Peace Anis Efizudin

Pemenang Lomba Foto astra 2014

Keep Progressing ForwardPT Astra International Tbk

2014Laporan Tahunan Annual Report346

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER/DECEMBER 2014 DAN/AND 2013

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 1 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2014 2013

ASET ASSETS

Aset lancar Current assetsKas dan setara kas 4 20,902 18,557 Cash and cash equivalentsInvestasi lain-lain 5 277 262 Other investmentsPiutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of 464464 (2013: 253): (2013: 253):- Pihak berelasi 6,34g 909 876 - Related parties- Pihak ketiga 6 20,423 18,967 - Third parties

Piutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 30,297 28,814 Financing receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivablessebesar 1.388 (2013: 1.301) of 1,388 (2013: 1,301)

Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 14sebesar 14 (2013: 8): (2013: 8):- Pihak berelasi 8,34h 261 195 - Related parties- Pihak ketiga 8 2,869 2,793 - Third parties

Persediaan 9 16,986 14,433 InventoriesPajak dibayar dimuka 10a 3,168 2,283 Prepaid taxesPembayaran dimuka lainnya 1,149 1,172 Other prepayments

Jumlah aset lancar 97,241 88,352 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assetsPiutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 30,408 25,863 Financing receivables, net of

penyisihan piutang ragu-ragu provision for doubtful receivablessebesar 1.488 (2013: 1.340) of 1,488 (2013: 1,340)

Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of nilnihil (2013: nihil): (2013: nil):- Pihak berelasi 8,34h 819 702 - Related parties- Pihak ketiga 8 1,724 2,687 - Third parties

Investasi pada pengendalian bersama 11 21,997 18,951 Investments in jointly controlledentitas entities

Investasi pada entitas asosiasi 12 5,253 4,919 Investments in associatesInvestasi lain-lain 5 5,455 4,177 Other investmentsAset pajak tangguhan 10d 2,891 2,488 Deferred tax assetsProperti investasi 2,534 1,372 Investment propertiesTanaman perkebunan, setelah dikurangi 13 6,007 4,973 Plantations, net of accumulated

akumulasi penyusutan sebesar 1.300 depreciation of 1,300(2013: 1.102) (2013: 1,102)

Aset tetap, setelah dikurangi 14 41,250 37,862 Fixed assets, net ofakumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation33.645 (2013: 29.494) of 33,645 (2013: 29,494)

Properti pertambangan, setelah 15 9,149 12,027 Mining properties, net ofdikurangi akumulasi penyusutan dan accumulated depreciation andkerugian penurunan nilai sebesar impairment losses of 4,2354.235 (2013: 1.224) (2013: 1,224)

Hak konsesi, setelah 16 4,930 3,982 Concession rights, net ofdikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortisation ofsebesar 263 (2013: 198) 263 (2013:198)

Goodwill 1,534 1,534 GoodwillAset takberwujud lainnya 1,968 1,615 Other intangible assetsAset lain-lain 2,869 2,490 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 138,788 125,642 Total non-current assets

JUMLAH ASET 236,029 213,994 TOTAL ASSETS

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 2 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2014 2013

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 17 10,586 12,854 Short-term borrowingsUtang usaha: Trade payables:

- Pihak berelasi 18,34i 2,801 2,698 - Related parties- Pihak ketiga 18 16,038 14,577 - Third parties

Liabilitas lain-lain: Other liabilities:- Pihak berelasi 19,34j 81 129 - Related parties- Pihak ketiga 19 5,567 5,006 - Third parties

Utang pajak 10b 2,132 1,600 Taxes payableAkrual 20 5,450 6,013 AccrualsLiabilitas imbalan kerja 21 430 252 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 22 3,603 3,461 Unearned incomeBagian jangka pendek dari Current portion of long-term debt:

utang jangka panjang:- Pinjaman bank dan pinjaman 23 17,898 14,832 - Bank loans and other loans

lain-lain- Surat berharga yang diterbitkan 24 8,487 9,198 - Debt securities in issue- Utang sewa pembiayaan 450 519 - Obligations under finance leases

Jumlah liabilitas jangka pendek 73,523 71,139 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesLiabilitas lain-lain - pihak ketiga 19 947 822 Other liabilities - third partiesPendapatan ditangguhkan 22 2,537 2,364 Unearned incomeLiabilitas pajak tangguhan 10d 2,645 3,268 Deferred tax liabilitiesProvisi 192 116 ProvisionsLiabilitas imbalan kerja 21 3,210 2,977 Employee benefit obligationsUtang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current

dikurangi bagian jangka pendek: portion:- Pinjaman bank dan pinjaman 23 19,587 12,885 - Bank loans and other loans

lain-lain- Surat berharga yang diterbitkan 24 12,465 13,261 - Debt securities in issue- Utang sewa pembiayaan 599 974 - Obligations under finance leases

Jumlah liabilitas jangka panjang 42,182 36,667 Total non-current liabilities

Jumlah liabilitas 115,705 107,806 Total liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:

- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share

- Modal ditempatkan dan disetor 25 2,024 2,024 - Issued and fully paid -penuh - 40.483.553.140 saham biasa 40,483,553,140 ordinary shares

Tambahan modal disetor 26 1,139 1,139 Additional paid-in capitalSaldo laba: Retained earnings:

- Dicadangkan 28 425 425 - Appropriated- Belum dicadangkan 87,034 76,651 - Unappropriated

Komponen ekuitas lainnya 4,989 3,699 Other reserves

Ekuitas yang diatribusikan 95,611 83,938 Equity attributable tokepada pemilik entitas induk owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 29 24,713 22,250 Non-controlling interests

Jumlah ekuitas 120,324 106,188 Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 236,029 213,994 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 3 - Page

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2014 2013

Pendapatan bersih 30 201,701 193,880 Net revenue

Beban pokok pendapatan 31 (162,892) (158,569) Cost of revenue

Laba bruto 38,809 35,311 Gross profit

Beban penjualan 31 (8,734) (8,163) Selling expensesBeban umum dan administrasi 31 (9,912) (8,545) General and administrative expensesPenghasilan bunga 1,526 1,134 Interest incomeBiaya keuangan (1,375) (1,109) Finance costsKerugian selisih kurs, bersih (126) (751) Foreign exchange losses, netPenghasilan lain-lain 32 3,861 3,758 Other incomeKerugian penurunan nilai 15 (2,744) - Impairment losses on

properti pertambangan mining propertiesBeban lain-lain (192) (409) Other expensesBagian atas hasil bersih pengendalian 11 5,020 4,994 Share of results of jointly controlled

bersama entitas entitiesBagian atas hasil bersih entitas asosiasi 12 1,219 1,303 Share of results of associates

Laba sebelum pajak penghasilan 27,352 27,523 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan 10c (5,227) (5,226) Income tax expenses

Laba tahun berjalan 22,125 22,297 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Selisih kurs karena penjabaran laporan 76 1,468 Exchange difference on translationkeuangan dalam valuta asing of financial statements in foreign

currencies

Aset keuangan tersedia untuk dijual: Available-for-sale financial assets:- Keuntungan/(kerugian) bersih yang 286 (401) - Net gains/(losses) arising

timbul selama tahun berjalan during the year- Transfer ke laba rugi (228) (121) - Transfer to profit or loss

Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:- Kerugian bersih yang timbul (1,529) (589) - Net losses arising

selama tahun berjalan during the year- Transfer ke laba rugi 1,226 790 - Transfer to profit or loss

(Kerugian)/keuntungan aktuarial liabilitas 21 (59) 114 Actuarial (losses)/gains from post-imbalan pascakerja employment benefit obligations

Bagian pendapatan komprehensif 11 - 158 Share of other comprehensivelain dari pengendalian bersama income of jointly controlledentitas, setelah pajak entities, net of tax

Bagian pendapatan komprehensif 12 3 (5) Share of other comprehensivelain dari entitas asosiasi, setelah pajak income of associates, net of tax

Keuntungan revaluasi aset tetap 14 156 82 Gains on revaluation of fixed assets

Pajak penghasilan terkait 10d 95 (85) Related income tax

Pendapatan komprehensif lain 26 1,411 Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 4 - Page

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2014 2013

Laba tahun berjalan (saldo dipindahkan 22,125 22,297 Profit for the year (balancedari halaman sebelumnya) carry forward from previous

page)

Pendapatan komprehensif lain 26 1,411 Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax(saldo dipindahkan dari halaman (balance carry forward fromsebelumnya) previous page)

Jumlah laba komprehensif 22,151 23,708 Total comprehensive incometahun berjalan for the year

Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:Pemilik entitas induk 19,181 19,417 Owners of the parentKepentingan nonpengendali 29 2,944 2,880 Non-controlling interests

22,125 22,297

Laba komprehensif yang Comprehensive incomediatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk 18,867 20,137 Owners of the parentKepentingan nonpengendali 29 3,284 3,571 Non-controlling interests

22,151 23,708

Laba per saham - dasar dan dilusian 35 474 480 Earnings per share - basic and(dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 5 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

Catatan/Notes

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent

Diatribusikankepada

kepentingannonpengendali/Attributable tonon-controlling

interests

Jumlahekuitas/

Total equity

Modalsaham/Sharecapital

Tambahanmodal

disetor/Additional

paid-incapital

Saldo laba/Retained earnings

Revaluasiaset tetap/

Revaluation offixed assets

Selisih kurs karenapenjabaran laporan

keuangan dalamvaluta asing/

Exchange differenceon translation of

financial statementsin foreigncurrencies

Aset keuangantersedia

untuk dijual/Available-for-sale financial

assets

Lindung nilaiarus kas/Cash flow

hedgesLain-lain/

OthersJumlah/

TotalDicadangkan/Appropriated

Belumdicadangkan/

Unappropriated

Saldo 1 Januari 2013 2,024 1,106 425 65,864 416 233 493 (162) 802 71,201 18,613 89,814 Balance at 1 January 2013

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 19,451 98 875 (503) 216 - 20,137 3,571 23,708 Comprehensive income for the year

Dividen 27 - - - (8,664) - - - - - (8,664) (1,362) (10,026) Dividend

Entitas anak baru - - - - - - - - - - 554 554 New subsidiaries

Penerbitan saham kepada kepentingan - - - - - - - - - - 188 188 Issuance of shares to non-controllingnonpengendali interests

Akuisisi kepentingan nonpengendali 3b - - - - - - - - (208) (208) (567) (775) Acquisition of non-controlling interestsdi entitas anak in subsidiaries

Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b - - - - - - - - 1,494 1,494 1,260 2,754 Sale of interest in subsidiarykepada kepentingan nonpengendali to non-controlling interests

Lain-lain - 33 - - - - - - (55) (22) (7) (29) Others

Saldo 1 Januari 2014 2,024 1,139 425 76,651 514 1,108 (10) 54 2,033 83,938 22,250 106,188 Balance at 1 January 2014

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 19,127 178 (212) 89 (315) - 18,867 3,284 22,151 Comprehensive income for the year

Dividen 27 - - - (8,744) - - - - - (8,744) (1,462) (10,206) Dividend

Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b - - - - - - - - 1,552 1,552 642 2,194 Sale of interest in subsidiarykepada kepentingan nonpengendali to non-controlling interests

Lain-lain - - - - - - - - (2) (2) (1) (3) Others

Saldo 31 Desember 2014 2,024 1,139 425 87,034 692 896 79 (261) 3,583 95,611 24,713 120,324 Balance at 31 December 2014

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 6 - Page

2014 2013

Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:Penerimaan dari pelanggan 232,576 217,430 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (189,598) (170,186) Payments to suppliersPembayaran kepada karyawan (13,849) (12,541) Payments to employeesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 835 1,099 Receipts from other operating activitiesPembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (10,684) (9,112) Payments for other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 19,280 26,690 Cash generated from operationsPenghasilan bunga yang diterima 1,271 942 Interest income receivedPembayaran pajak penghasilan badan (5,588) (6,382) Payments of corporate income tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari 14,963 21,250 Net cash flows provided fromaktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities:Dividen kas yang diterima 4,062 3,336 Cash dividends receivedPenjualan dan repayment 1,221 1,242 Sale and repayment of other

investasi lain-lain investmentsPenjualan aset tetap 398 299 Sale of fixed assetsPenjualan investasi pada pengendalian 69 - Sale of investment in jointly controlled entity

bersama entitasPenjualan entitas anak, setelah dikurangi 8 97 Sale of subsidiaries, net of cash disposed

kas yang dikeluarkanPenjualan properti investasi - 11 Sale of investment propertiesPenambahan aset tetap (8,487) (8,292) Additions of fixed assetsPenambahan investasi lain-lain (2,242) (1,107) Additions to other investmentsPenambahan investasi pada pengendalian (1,147) (672) Additions to investment in jointly controlled

bersama entitas entitiesPenambahan tanaman perkebunan (971) (684) Additions to plantationsPenambahan hak konsesi (911) (665) Additions to concession rightsPenambahan properti investasi (800) (613) Additions to investment propertiesPembelian entitas anak, setelah (314) (780) Purchase of subsidiaries, net

dikurangi kas yang diperoleh of cash acquiredPenambahan aset takberwujud lainnya (190) (223) Additions of other intangible assetsPenambahan piutang lain-lain (151) (23) Additions to other receivables

kepada pihak-pihak berelasi from related partiesPenambahan aset lain-lain (96) (77) Additions to other assetsPenambahan investasi pada entitas asosiasi (13) (101) Additions to investment in associatesPembelian properti pertambangan - (54) Acquisition of mining properties

Arus kas bersih yang digunakan (9,564) (8,306) Net cash flows used in investing activitiesuntuk aktivitas investasi

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.

Halaman - 7 - Page

2014 2013

Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities:Penerimaan pinjaman jangka pendek 43,598 32,644 Proceeds from short-term borrowingsPenerimaan utang jangka panjang 33,883 22,584 Proceeds from long-term debtsPenjualan kepemilikan di entitas anak 2,194 2,754 Sale of interest in subsidiaries to

kepada kepentingan nonpengendali non-controlling interestsPembayaran kembali pinjaman jangka pendek (45,287) (27,871) Repayments of short-term borrowingsPembayaran kembali utang jangka panjang (27,320) (25,277) Repayments of long-term debtsDividen kas yang dibayarkan kepada pemegang (8,739) (8,659) Cash dividend paid to the Company’s

saham Perseroan shareholdersDividen kas yang dibayarkan kepada (1,462) (1,358) Cash dividend paid to non-controlling interests

kepentingan nonpengendaliPembayaran biaya keuangan (912) (1,105) Finance costs paidAkuisisi kepentingan nonpengendali - (543) Acquisition of non-controlling interests

di entitas anak in subsidiariesPenerbitan saham kepada kepentingan - 166 Issuance of shares to non-controlling

nonpengendali interests

Arus kas bersih yang digunakan (4,045) (6,665) Net cash flows used in financing activitiesuntuk aktivitas pendanaan

Kenaikan bersih kas, setara kas 1,354 6,279 Increase in cash, cash equivalentsdan cerukan and bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan 18,555 10,815 Cash, cash equivalents and bank overdraftspada awal tahun at beginning of year

Dampak perubahan selisih kurs 819 1,461 Effect of exchange rate differencesterhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents andcerukan bank overdrafts

Kas, setara kas dan cerukan pada 20,728 18,555 Cash, cash equivalents and bankakhir tahun overdrafts at end of year

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affectingmempengaruhi arus kas: cash flows:

Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 560 699 Reclassification of fixed assets to inventoryPerolehan aset tetap secara kredit 392 494 Acquisition of fixed assets through payables

dan sewa pembiayaan and finance lease

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts compriseof the following:

2014 2013

Kas dan setara kas 20,902 18,557 Cash and cash equivalentsCerukan (174) (2) Bank overdrafts

20,728 18,555

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information

PT Astra International Tbk (“Perseroan”)didirikan pada tahun 1957 dengan namaPT Astra International Incorporated. Padatahun 1990, Perseroan mengubah namanyamenjadi PT Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk (the “Company”)was established in 1957 as PT AstraInternational Incorporated. In 1990, theCompany changed its name to PT AstraInternational Tbk.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor RayaNo. 8, Sunter II, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta,Indonesia, with its head office at JI. GayaMotor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan sepertiyang tertuang dalam Anggaran Dasarnyaadalah perdagangan umum, perindustrian,jasa pertambangan, pengangkutan,pertanian, pembangunan dan jasakonsultasi. Ruang lingkup kegiatan utamaentitas anak, pengendalian bersama entitasdan entitas asosiasi meliputi perakitan danpenyaluran mobil, sepeda motor berikut sukucadangnya, penjualan dan penyewaan alatberat, pertambangan dan jasa terkait,pengembangan perkebunan, jasa keuangan,infrastruktur dan teknologi informasi.

The scope of the Company’s activities asset out in its Articles of Association is toengage in general trading, industry, mining,transportation, agriculture, constructionand consultancy services. Thesubsidiaries’, jointly controlled entities’ andassociates’ main activities are theassembly and distribution of automobiles,motorcycles and related spare parts, heavyequipment sales and rentals, mining andrelated services, development ofplantations, financial services,infrastructure and information technology.

b. Anggaran dasar b. Articles of association

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris SieKhwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari1957 dan disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.

The Company was established by NotarialDeed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20February 1957 and approved by theMinister of Justice of the Republic ofIndonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5dated 1 July 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan. Perubahanterakhir dibuat oleh Akta Notaris KumalaTjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61tanggal 27 April 2012 terkait denganpemecahan nilai nominal saham dari Rp 500(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham, sehinggamengubah jumlah modal dasar dari6.000.000.000 saham menjadi60.000.000.000 saham. PerubahanAnggaran Dasar ini disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia berdasarkan Surat KeputusanNo. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei2012. Perubahan Anggaran Dasar tersebutdiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia tanggal 29 November 2013 No.96.

The Company's Articles of Associationhave been amended several times. Thelatest amendment was made by NotarialDeed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012related to a stock split from Rp 500 (fullRupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,that changed the authorised share capitalfrom 6,000,000,000 shares to60,000,000,000 shares. The amendmentwas approved by the Minister of Law andHuman Rights of Republic of Indonesiabased on Decision Letter No. AHU-AH01.10-16756 dated 9 May 2012. Theamendment of the Articles of Associationhas been published in State Gazette of theRepublic of Indonesia dated 29 November2013 No. 96.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure

Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/

Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham,dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuanRupiah) per saham, harga penawaran Rp14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.

1990 Initial Public Offering 30 million shares,with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah)per share, offering price of Rp 14,850 (fullRupiah) per share.

Penawaran Umum Terbatas dengan HakMemesan Efek Terlebih Dahulu atas48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850(dalam satuan Rupiah) per saham.

Pembagian saham bonus yang berasal darikapitalisasi tambahan modal disetorsejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan871.912.800 saham.

1994 Limited Public Offering with pre-emptiverights of 48,439,600 shares at the price ofRp 13,850 (full Rupiah) per share.

Distribution of bonus shares from thecapitalisation of additional paid-in capitalamounting to Rp 872 billion, equivalent to871,912,800 shares.

Konversi obligasi menjadi 280.837 sahamyang dilakukan oleh sebagian pemegangobligasi konversi.

Pemecahan nilai nominal saham dariRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per sahammenjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) persaham, yang mengakibatkan kenaikanjumlah saham yang beredar menjadi2.325.662.474.

1997 Conversion of bonds into 280,837 sharesby certain convertible bondholders.

Changes in par value from Rp 1,000 (fullRupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah)per share, increasing the number of sharesissued to 2,325,662,474.

Penerbitan 258.398.155 rights kepada parakreditur dan pemegang obligasi sehubungandengan restrukturisasi utang, satu rightberhak untuk membeli satu sahamPerseroan dengan harga Rp 500 (dalamsatuan Rupiah) per saham. Sejumlah253.158.665 saham telah diterbitkansehubungan dengan pelaksanaan rights ini.

Persetujuan atas kompensasi berbasissaham bagi karyawan dan eksekutifPerseroan sampai dengan 70 juta saham.Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah64.754.000 saham telah diterbitkansehubungan dengan eksekusi opsi sahamkaryawan tersebut.

1999 The issuance of 258,398,155 rights tocreditors and bondholders in relation to adebt restructuring, one share of theCompany for every right held at the price ofRp 500 (full Rupiah) per share.253,158,665 shares were issued as aresult of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation forthe Company's employees and executivesup to 70 million shares. As at the expirydate, 64,754,000 shares had been issuedas a result of employee stock optionsexercised.

Penawaran Umum Terbatas dengan HakMemesan Efek Terlebih Dahulu,1.404.780.175 saham dengan harga Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.

2002 Limited Public Offering in respect of arights issue with pre-emptive rights,1,404,780,175 shares at the price of Rp1,000 (full Rupiah) per share.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Perubahan struktur permodalan (lanjutan) c. Changes in capital structure (continued)

Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/

Year Policy/Corporate actionsPemecahan nilai nominal saham dari Rp 500(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham, yangmengubah jumlah saham beredar dari4.048.355.314 saham menjadi40.483.553.140 saham.

2012 Changes in par value from Rp 500 (fullRupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,changing the number of issued sharesfrom 4,048,355,314 shares to40,483,553,140 shares.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkanpada Bursa Efek Indonesia.

All of the Company's issued shares arelisted on the Indonesia Stock Exchange.

d. Struktur Grup d. The Group Structure

Dimulainyakegiatan

komersial/Commence-

ment ofcommercialoperations

Persentasekepemilikan efektif/

Effective percentageof ownership

Jumlah aset(sebelum eliminasi)/

Total assets(before elimination)

2014 2013 2014 2013ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a):OTOMOTIF/AUTOMOTIVE

PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 1,164 1,100PT Astra Multi Trucks Indonesia 1984 75.00 75.00 248 491PT Astra Otoparts Tbk b) 1991 80.00 80.00 14,381 12,618PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 343 349PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 669 611PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 593 505PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 473 429PT Fuji Technica Indonesia 1996 59.63 59.63 316 321PT Astra Autoprima 2013 100.00 100.00 20 21

JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICESPT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 150 138PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 25,377 21,522PT Sedaya Multi Investama b) 1989 100.00 100.00 19,109 17,514PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 667 677PT Astra Sedaya Finance c) 1983 86.14 100.00 33,299 31,002PT Sedaya Pratama b) 1993 100.00 100.00 366 310PT Staco Estika Sedaya Finance c) 1990 93.75 100.00 145 191PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance c) 1986 93.75 100.00 732 866PT Asuransi Astra Buana 1981 95.70 95.70 10,114 8,504PT Garda Era Sedaya 1998 100.00 100.00 1,417 1,694PT Matra Graha Sarana 2013 100.00 100.00 273 280

a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries.b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries.c) Penurunan kepemilikan efektif Grup terkait penerbitan

saham ASF yang seluruhnya diambil bagian oleh BP(lihat Catatan 3b).

c) Decrease in effective Group’s ownership related toASF’s shares issuance all of which weresubscribed by BP (refer to Note 3b).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Struktur Grup (lanjutan) d. The Group Structure (continued)

Dimulainyakegiatan

komersial/Commence-

ment ofcommercialoperations

Persentasekepemilikan efektif/

Effective percentageof ownership

Jumlah aset(sebelum eliminasi)/

Total assets(before elimination)

2014 2013 2014 2013

ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a):ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MINING

PT United Tractors Tbk b) 1973 59.50 59.50 60,292 57,362PT Pamapersada Nusantara b) 1993 59.50 59.50 36,432 30,766

AGRIBISNIS/AGRIBUSINESSPT Astra Agro Lestari Tbk b) 1995 79.68 79.68 18,558 14,963

INFRASTRUKTUR, LOGISTIK DANLAINNYA/ INFRASTRUCTURE,LOGISTIC AND OTHERS

PT Serasi Autoraya b) 1990 100.00 100.00 7,602 7,829PT Astratel Nusantara b) 1996 100.00 100.00 7,116 5,853PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 40 36PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 2,222 1,901PT Menara Astra 2014 100.00 100.00 1,670 826PT Samadista Karya c) 2008 100.00 95.74 262 179PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial - 100.00 100.00 92 87

Commercial Division d)

TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY

PT Astra Graphia Tbk b) 1975 76.87 76.87 1,633 1,451

a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries.b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries.c) PT Samadista Karya yang sebelumnya merupakan

entitas anak tidak langsung melalui PT Asuransi AstraBuana, pada Agustus 2014 menjadi entitas anaklangsung Perseroan.

c) PT Samadista Karya that was indirect subsidiarythrough PT Asuransi Astra Buana, become directsubsidiary of the Company in August 2014.

d) Merupakan divisi dari PT Brahmayasa Bahtera (lihatCatatan 3c) yang menangani area komersial (lihat Catatan38g) dan sepenuhnya dimiliki Perseroan.

d) A division of PT Brahmayasa Bahtera (refer to Note3c) that concentrated on commercial area (refer toNote 38g) was fully owned by the Group.

Seluruh entitas anak langsung dan tidaklangsung yang signifikan berdomisili diIndonesia.

All direct subsidiaries and significantindirect subsidiaries are domiciled inIndonesia.

Pemegang saham terbesar Perseroan adalahJardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaanyang didirikan di Singapura. Jardine Cycle &Carriage Ltd merupakan entitas anak dariJardine Matheson Holdings Ltd, perusahaanyang didirikan di Bermuda.

The Company’s largest shareholder isJardine Cycle & Carriage Ltd, a companyincorporated in Singapore. Jardine Cycle& Carriage Ltd is a subsidiary of JardineMatheson Holdings Ltd, a companyincorporated in Bermuda.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 12 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Auditdan Karyawan

e. Board of Commissioners, Directors,Audit Committee and Employees

Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksidan Audit Komite Perseroan adalah sebagaiberikut:

The members of the Company's Boards ofCommissioners, Directors and AuditCommittee are as follows:

2014 2013

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President CommissionerKomisaris Independen: Soemadi Djoko Moerdjono

BrotodiningratSoemadi Djoko Moerdjono

BrotodiningratIndependent

Commissioners:Erry FirmansyahHisayuki Inoue

Erry FirmansyahHisayuki Inoue

Sidharta Utama

Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Anthony John Liddell Nightingale Commissioners:Benjamin William KeswickMark Spencer Greenberg

Benjamin William KeswickMark Spencer Greenberg

Chiew Sin CheokJonathan ChangDavid Alexander Newbigging

Chiew Sin CheokJonathan ChangDavid Alexander Newbigging

Direksi Directors

Presiden Direktur Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto President DirectorDirektur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:

Djoko PranotoWidya Wiryawan

Johnny DarmawanDanusasmita

Sudirman Maman Rusdi Djoko PranotoSimon Collier Dixon Widya WiryawanJohannes Loman Sudirman Maman RusdiSuparno Djasmin Simon Collier DixonBambang Widjanarko Santoso Johannes Loman

Komite Audit Audit Committee

Ketua Soemadi Djoko MoerdjonoBrotodiningrat

Soemadi Djoko MoerdjonoBrotodiningrat

Chairman

Anggota: Inget Sembiring Inget Sembiring Members:Harry Wiguna Harry Wiguna

Anggota Khusus *) Chiew Sin Cheok Chiew Sin Cheok Special Member *)

*) Tidak memiliki hak suara. *) Does not have voting rights.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan danentitas anak memiliki 156.097 karyawan(2013: 132.570 karyawan) - tidak diaudit.

As at 31 December 2014, the Company and itssubsidiaries had 156,097 employees(2013: 132,570 employees) - unaudited.

Jumlah karyawan termasuk pengendalianbersama entitas dan entitas asosiasi, padatanggal 31 Desember 2014 adalah 225.580karyawan (2013: 197.434 karyawan) - tidakdiaudit.

The number of employees including jointlycontrolled entities and associates, as at31 December 2014 was 225,580 employees(2013: 197,434 employees) - unaudited.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 13 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan danentitas anak (“Grup”) disusun berdasarkanStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia dandiotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari2015.

The consolidated financial statements of theCompany and its subsidiaries (“the Group”)have been prepared in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards andwere authorised by the Board of Directors on26 February 2015.

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansiyang signifikan yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Presented below are the significantaccounting policies adopted in preparingthe consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualidinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2rdan menggunakan dasar akrual (accrualsbasis), kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian.

The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historicalcost, except as disclosed in Notes 2i, 2jand 2r and using the accruals basis, exceptin the consolidated statements of cashflows.

Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas ke dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikansetelah dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flowsare prepared using the direct method byclassifying cash flows on the basis ofoperating, investing and financing activities.For these purposes, cash and cashequivalents are shown net of bankoverdrafts.

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun2014

Interpretation of Financial AccountingStandards (“ISAK”) which becomeeffective in 2014

Interpretasi standar akuntansi revisi yangrelevan terhadap kegiatan operasi Grup, telahdipublikasikan dan efektif pada tahun 2014adalah sebagai berikut:

The following revised accounting standardsinterpretation which is relevant to theGroup’s operations, published and effectivein 2014 are as follow:

- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan/Transfer Assets from Customer- ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/Extinguishing

Financial Liabilities with Equity Instrument- ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang

Terbuka/Stripping Cost in the Production Phase of Surface Mine

Penerapan ISAK tersebut tidak menimbulkanpengaruh signifikan terhadap laporankeuangan konsolidasian Grup.

The adoption of ISAK did not result insignificant impact to the Group’sconsolidated financial statements.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 14 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)

Standar dan interpretasi yang berlakuefektif pada tahun 2015

Standards and interpretations whichbecome effective in 2015

Standar baru, revisi dan interpretasi yangtelah diterbitkan dan akan berlaku efektifuntuk tahun buku yang dimulai pada tanggal1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, revised and interpretationsissued and will become effective for thefinancial year beginning 1 January 2015are as follows:

- PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements- PSAK 66 : Pengaturan Bersama/Joint Arrangements- PSAK 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosure of Interests in

Other Entities- PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement- PSAK 1 (Revisi/Revised 2013) : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial

Statements- PSAK 4 (Revisi/Revised 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements- PSAK 15 (Revisi/Revised 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/

Investment in Associates and Joint Ventures- PSAK 24 (Revisi/Revised 2013) : Imbalan Kerja/Employee Benefits- PSAK 46 (Revisi/Revised 2014) : Pajak Penghasilan/Accounting for Income Tax- PSAK 48 (Revisi/Revised 2014) : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets- PSAK 50 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Penyajian/

Financial Instruments: Presentation- PSAK 55 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/

Financial Instruments: Recognition and Measurement- PSAK 60 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/

Financial Instruments: Disclosures- ISAK 26 (Revisi/Revised 2014) : Penilaian Kembali Derivatif Melekat/

Remeasurement of Embedded Derivative

Grup masih mempelajari dampak yangmungkin timbul atas penerbitan standarakuntansi keuangan tersebut.

The Group is still evaluating the possibleimpact on the issuance of these financialaccounting standards.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputilaporan keuangan Perseroan dan entitasanak.

The consolidated financial statementsinclude the financial statements of theCompany and its subsidiaries.

Entitas anak adalah entitas dimana Grupmemiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakankeuangan dan operasional. Metode akuisisidigunakan untuk mencatat akuisisi entitasanak oleh Grup. Biaya perolehan termasuknilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggalakuisisi.

Subsidiaries are entities over which theGroup has the power to govern thefinancial and operating policies. Thepurchase method of accounting is used toaccount for the acquisition of subsidiariesby the Group. The cost of an acquisitionincludes the fair value at the acquisitiondate of any contingent consideration.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 15 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Dalam kombinasi bisnis yang dilakukansecara bertahap, Grup mengukur kembalikepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnyapada nilai wajar tanggal akuisisi danmengakui keuntungan atau kerugian yangdihasilkan dalam laba rugi.

In a business combination achieved instages, the Group remeasures itspreviously held interest at its acquisitiondate at fair value and recognises theresulting gains or losses in profit or loss.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitasinduk pada entitas anak yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendaliandicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketikapengendalian atas entitas anak hilang, bagiankepemilikan yang tersisa di entitas tersebutdiukur kembali pada nilai wajarnya dankeuntungan atau kerugian yang dihasilkandiakui dalam laba rugi.

Changes in a parent’s ownership interest ina subsidiary that do not result in the loss ofcontrol are accounted for as equitytransactions. When control over a previoussubsidiary is lost, any remaining interest inthe entity is remeasured at fair value andthe resulting gains or losses is recognisedin profit or loss.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dankerugian intra kelompok usaha yang belumdirealisasi dan material telah dieliminasi.

All material intercompany transactions,balances, unrealised surpluses and deficitson transactions between Group companiesare eliminated.

Pengendalian bersama entitas adalah suatuentitas dimana Grup memiliki pengendalianbersama dengan satu venturer atau lebih.Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yangbukan merupakan entitas anak ataupunpengendalian bersama entitas, tetapi Grupmemiliki pengaruh signifikan. Pengendalianbersama entitas dan entitas asosiasi dicatatdengan menggunakan metode ekuitas.

Jointly controlled entities are entities whichthe Group jointly controls with one or moreother venturers. Associates are entities, notbeing subsidiaries or jointly controlledentities, over which the Group exercisessignificant influence. Jointly controlledentities and associates are accounted forusing the equity method.

Setiap akhir periode pelaporan, Grupmelakukan assessment ketika terdapat buktiobyektif bahwa investasi pada pengendalianbersama entitas dan entitas asosiasimengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, theGroup assesses when there is objectiveevidence that an investment in jointlycontrolled entities and associates isimpaired.

Kepentingan nonpengendali merupakanproporsi atas hasil usaha dan aset bersihentitas anak yang tidak diatribusikan padaGrup.

Non-controlling interests represent theproportion of the results and net assets ofsubsidiaries not attributable to the Group.

Hasil usaha entitas anak, pengendalianbersama entitas dan entitas asosiasidimasukkan atau dikeluarkan di dalamlaporan keuangan konsolidasian masing-masing sejak tanggal efektif akuisisi atautanggal pelepasan.

The results of subsidiaries, jointlycontrolled entities and associates areincluded or excluded in the consolidatedfinancial statements from their effectivedates of acquisition or disposalrespectively.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianini telah diterapkan secara konsisten, kecualijika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted inpreparing the consolidated financialstatements have been consistently applied,unless otherwise stated.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 16 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Pos-pos dalam laporan keuangan setiapentitas di dalam Grup diukur denganmenggunakan mata uang dari lingkunganekonomi utama di mana entitas beroperasi(“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statementsof each of the Group’s entities aremeasured using the currency of the primaryeconomic environment in which the entityoperates (“the functional currency”).

Mata uang fungsional Perseroan dansebagian besar dari entitas anak adalahRupiah. Laporan keuangan konsolidasiandisajikan dalam mata uang Rupiah.

The functional currency of the Companyand most of the subsidiaries is Rupiah. Theconsolidated financial statements arepresented in Rupiah.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing dijabarkan ke dalammata uang Rupiah dengan menggunakankurs yang berlaku pada akhir periodepelaporan.

Foreign currency transactions aretranslated into Rupiah using the exchangerates prevailing at the dates of thetransactions. Foreign currency monetaryassets and liabilities are translated intoRupiah at the rates of exchange prevailingat the end of the reporting period.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari penyelesaian transaksi dalammata uang asing dan dari penjabaran asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingdiakui di dalam laba rugi, kecuali apabiladitangguhkan di dalam ekuitas sebagailindung nilai arus kas yang memenuhi syaratdan yang termasuk dalam biaya pinjamanyang terkait secara langsung denganqualifying assets seperti yang dinyatakan diCatatan 2k, 2l, 2m dan 2n.

Foreign exchange gains and lossesresulting from the settlement of foreigncurrency transactions and from thetranslation of monetary assets andliabilities denominated in foreign currenciesare recognised in profit or loss, exceptwhen recognised in equity as qualifyingcash flow hedges and those included inborrowing costs that directly relate toqualifying assets as disclosed in Notes 2k,2l, 2m and 2n.

Perubahan nilai wajar efek moneter dalammata uang asing yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual dipisahkanantara selisih penjabaran yang timbul dariperubahan biaya perolehan diamortisasi danperubahan lainnya atas nilai tercatat efek.Selisih penjabaran yang terkait denganperubahan biaya perolehan diamortisasidiakui di dalam laba rugi dan perubahanlainnya pada nilai tercatat diakui di dalampendapatan komprehensif lain.

Changes in the fair value of monetarysecurities denominated in foreign currencyclassified as available-for-sale areanalysed between translation differencesresulting from changes in the amortisedcost of the security and other changes inthe carrying amount of the security.Translation differences arising fromchanges in the amortised cost arerecognised in profit or loss and otherchanges in carrying amount are recognisedin other comprehensive income.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 17 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisikeuangan entitas anak yang menggunakanmata uang selain Rupiah dijabarkanberdasarkan kurs yang berlaku pada akhirperiode pelaporan dan hasilnya dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs rata-rata selamatahun berjalan. Selisih kurs yang dihasilkandiakui pada pendapatan komprehensif lainnyadalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian dan diakumulasikan dalamekuitas di dalam cadangan selisih kurs karenapenjabaran laporan keuangan dalam valutaasing.

For the purpose of consolidation, thestatements of financial position ofsubsidiaries reporting in a currencies otherthan Rupiah are translated using the ratesof exchange prevailing at the end of thereporting period and the results aretranslated into Rupiah at the averageexchange rates for the periods. Theresulting exchange differences arerecognised in other comprehensive incomein the consolidated statements ofcomprehensive income and accumulated inequity under the exchange difference ontranslation of financial statements in foreigncurrencies reserve.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkankurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia,adalah sebagai berikut (dalam satuanRupiah):

The main exchange rates used, based onthe mid rates published by Bank Indonesia,are as follows (full Rupiah):

2014 2013

Dolar Amerika Serikat (“USD”) 12,440 12,189 United States Dollars (“USD”)Yen Jepang (“JPY”) 104 116 Japanese Yen (“JPY”)

d. Kas, setara kas dan deposito d. Cash, cash equivalents and deposits

Kas dan setara kas mencakup kas, simpananyang sewaktu-waktu bisa dicairkan, investasilikuid jangka pendek lainnya, yang jatuhtemponya tiga bulan atau kurang.

Cash and cash equivalents include cash onhand, deposits held at call with banks,other short-term highly liquid investments,with original maturities of three months orless.

Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebihdari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lain-lain”.

Call and time deposits with maturities overthree months are included within “Otherinvestments”.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya, disajikan sebagai bagiandari “Aset lain-lain”.

Cash and time deposits which arerestricted in use, are classified as part of“Other assets”.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 18 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar danselanjutnya diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodebunga efektif, kecuali efek diskontonya tidakmaterial, setelah dikurangi penyisihan piutangragu-ragu.

Trade and other receivables arerecognised initially at fair value andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest method, exceptwhere the effect of discounting would beimmaterial, less provision for doubtfulreceivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk padasaat terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragudihapus pada saat piutang tersebut tidak akantertagih.

Provision for doubtful receivables areestablished when there is objectiveevidence that the outstanding amounts willnot be collected. Doubtful receivables arewritten-off during the period in which theyare determined to be not collectible.

f. Piutang pembiayaan konsumen danpiutang sewa pembiayaan

f. Consumer financing receivables andfinance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen dan piutangsewa pembiayaan pada awalnya diakuisebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif, setelah dikurangipenyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables andfinance lease receivables are recognisedinitially at fair value plus transaction costsand subsequently measured at amortisedcost using the effective interest method,less provision for doubtful receivables.

Piutang pembiayaan konsumen disajikansebesar jumlah piutang setelah dikurangipendapatan bunga ditangguhkan danpenyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables are shownnet of unearned interest income andprovision for doubtful receivables.

Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesarpiutang sewa pembiayaan ditambah dengannilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewapembiayaan, dikurangi dengan pendapatansewa pembiayaan yang ditangguhkan,simpanan jaminan dan penyisihan piutangragu-ragu.

Finance lease receivables are shown asthe finance lease receivables plus theguaranteed residual values at the end ofthe lease period, net of unearned financelease income, security deposits andprovision for doubtful receivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk padasaat terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang tidak dapat ditagih berdasarkanketentuan awal piutang. Piutang yang telahditurunkan nilainya akan dihapuskan setelahmenunggak lebih dari 150 hari atau pada saatpiutang tersebut tidak tertagih.

A provision for doubtful receivables isestablished when there is objectiveevidence that the outstanding amounts willnot be collected according to the originalterms of the receivables. Impairedaccounts are written-off when they areoverdue for more than 150 days ordetermined to be not collectible.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 19 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Piutang pembiayaan konsumen danpiutang sewa pembiayaan (lanjutan)

f. Consumer financing receivables andfinance lease receivables (continued)

Piutang pembiayaan konsumen dan piutangsewa pembiayaan yang jatuh tempo kurangdari 12 bulan setelah periode pelaporandiklasifikasikan sebagai aset lancar. Piutangpembiayaan konsumen dan piutang sewapembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12bulan setelah periode pelaporandiklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

Consumer financing receivables andfinance lease receivables with maturitiesless than 12 months after the reportingperiod are classified as current assets.Consumer financing receivables andfinance lease receivables with maturitiesmore than 12 months after the reportingperiod are classified under non-currentassets.

Entitas anak yang bergerak dalam jasakeuangan mengadakan perjanjianpembiayaan bersama dengan beberapa bankdimana risiko kredit ditanggung bersamasesuai dengan porsinya masing-masing(without recourse). Piutang pembiayaanbersama disajikan secara bersih di laporanposisi keuangan konsolidasian. Pendapatanpembiayaan konsumen dan beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersamadisajikan secara bersih di laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

Financial service subsidiaries enter intojoint financing agreements with bankswhere the credit risk is borne in accordancewith their portion (without recourse). Jointfinancing receivables are presented on anet basis in the consolidated statements offinancial position. Consumer financingincome and interest expenses related tojoint financing are presented on a net basisin the consolidated statements ofcomprehensive income.

g. Agunan yang diambil alih g. Repossessed collateral

Agunan yang diambil alih merupakan agunanyang diperoleh dari pelanggan sehubungandengan penyelesaian piutang karenawanprestasi. Nilai agunan yang diambil alihtersebut dinyatakan dengan nilai yang lebihrendah antara nilai tercatat piutang dan nilairealisasi bersih agunan. Pelanggan memberikuasa kepada entitas anak yang bergerakdalam jasa keuangan untuk menjual agunanyang diambil alih ataupun melakukan tindakanlainnya dalam upaya penyelesaian piutangtersebut. Kelebihan nilai jual agunan yangdiambil alih setelah dikurangi piutang akandikembalikan kepada pelanggan.

Repossessed collateral representscollateral obtained from customers towardsettlement of receivables which are indefault. Repossessed collateral is stated atthe lower of carrying amount of receivablesor net realisable value of collateral.Customers give the right to the financialservice subsidiaries to sell the repossessedcollateral or take any other action to settlethe outstanding receivables. Any excess ofproceeds from the sale of repossessedcollateral after deducting the outstandingreceivables is refunded to the customer.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 20 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yanglebih rendah antara harga perolehan dan nilairealisasi bersih. Harga perolehan padaumumnya ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata tertimbang untuk barangjadi, barang dalam penyelesaian dan sukucadang, kecuali pada entitas anak tertentu,yang ditentukan dengan menggunakanmetode “masuk pertama, keluar pertama”atau metode “identifikasi khusus” untuk unitCompletely-Knocked-Down (“CKD”), unitCompletely-Built-Up (“CBU”), unit alat berat,alat berat dalam proses dan kendaraanbekas. Harga perolehan barang jadi danbarang dalam penyelesaian terdiri dari biayabahan baku, tenaga kerja serta alokasi biayaoverhead yang dapat diatribusi secaralangsung baik yang bersifat tetap maupunvariabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasiharga penjualan dalam kegiatan usaha biasa,dikurangi estimasi biaya penyelesaian danestimasi beban penjualan.

Inventories are stated at the lower of costor net realisable value. Cost is generallydetermined by the weighted averagemethod for finished goods,work- in-progress and spare parts, exceptfor certain subsidiaries for which cost isdetermined by the “first-in, first-out” methodor by the “specific identification” methodfor Completely-Knocked-Down (“CKD”)units, Completely-Built-Up (“CBU”) units,units of heavy equipment, work-in-progressof heavy equipment and used vehicles. Thecost of finished goods and work-in-progress comprise of raw materials, labourand an appropriate proportion of directlyattributable fixed and variable overheads.Net realisable value is the estimated sellingprice in the ordinary course of business,less an estimation of the cost of completionand selling expenses.

i. Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana

i. Investments in debt instruments, equityinstruments and mutual funds

Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana pada awalnya diakuisebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi. Investasi tersebut selanjutnyadiukur berdasarkan klasifikasinya.

Investment in debt instruments, equityinstruments and mutual funds are initiallyrecognised at fair value plus transactioncosts. Subsequent measurement ofinvestments depends on their classification.

Investasi tersebut diklasifikasikan sebagaiefek yang dimiliki hingga jatuh tempo atautersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantungpada tujuan pada saat investasi tersebutdiperoleh dan ditentukan pada saatpengakuan awal.

Investments are classified as held-to-maturity or available-for-sale. Theclassification is depend on the purpose forwhich the investment was acquired anddetermined at initial recognition.

Instrumen utang diklasifikasikan sebagaidimiliki hingga jatuh tempo apabilamanajemen bermaksud dan mampu untukmemiliki investasi tersebut hingga jatuhtempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuhtempo dicatat berdasarkan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif.

Debt instruments are classified as held-to-maturity when management has theintention and ability to hold the investmentsto maturity. Held-to-maturity investmentsare carried at amortised cost using theeffective interest method.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 21 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana (lanjutan)

i. Investments in debt instruments, equityinstruments and mutual funds(continued)

Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagaiyang dimiliki hingga jatuh tempo,diklasifikasikan sebagai investasi yangtersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilaiwajarnya. Keuntungan dan kerugian yangbelum direalisasi atas perubahan nilaiwajarnya dicatat di pendapatan komprehensiflain. Ketika investasi ini dijual, akumulasipenyesuaian nilai wajar yang dicatat padaekuitas diakui di dalam laba rugi.

Investments not classified as held-to-maturity investments, are classified asavailable-for-sale investments and carriedat fair value. Unrealised gains and lossesarising from changes in the fair value arerecognised in other comprehensiveincome. On disposal of an investment, thecumulative fair value adjustmentrecognised in equity is recognised in profitor loss.

Investasi pada instrumen ekuitas yang nilaiwajarnya tidak dapat diukur secara andal,dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity instruments whosefair values can not be reliably measuredare stated at cost.

Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan,Grup mengevaluasi apakah terdapat buktiobyektif bahwa suatu investasi mengalamipenurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai atas investasi dalam kategoridimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untukdijual, penurunan tersebut dibebankan dalamlaba rugi.

At the end of each reporting period, theGroup assesses whether there is objectiveevidence that an investment is impaired. Ifthere is a permanent decline in the fairvalue of held-to-maturity and available-for-sale investments, the decline is charged toprofit or loss.

Nilai investasi yang telah diturunkan tersebutmenjadi basis biaya perolehan yang baru,kecuali untuk investasi dalam kategoritersedia untuk dijual yang dicatat pada nilaiwajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajarinstrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual diakui dipendapatan komprehensif lain. Untukinstrumen utang yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual, kerugianpenurunan nilai wajar dipulihkan melalui labarugi.

Written down values of such investmentsbecome their new cost basis, except foravailable-for-sale investments carried atfair value. Any subsequent increase in thefair value of available-for-sale investmentsin equity instruments carried at fair value isrecognised in other comprehensiveincome. While for available-for-saleinvestments in debt instruments, theimpairment loss in the fair value is reversedthrough profit or loss.

Harga pokok efek yang dijual ditentukandengan metode rata-rata tertimbang.

Cost of securities sold is determined by theweighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakuipada saat diumumkan.

Dividends from investments in equitysecurities are recognised when declared.

j. Properti investasi j. Investment properties

Properti investasi merupakan tanah ataubangunan yang dimiliki untuk sewa operasiatau kenaikan nilai, dan tidak digunakanmaupun dijual dalam kegiatan operasi.

Investment properties represents land orbuildings held for operating lease or forcapital appreciation purposes, rather thanfor use or sale in the ordinary course ofbusiness.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 22 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Properti investasi (lanjutan) j. Investment properties (continued)

Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar,yang mencerminkan kondisi pasar yangditentukan oleh penilai independen.Perubahan nilai wajar properti investasi diakuipada laba rugi.

Investment properties are stated at fairvalue, which reflects the market conditiondetermined by independent valuers.Changes in the fair value of investmentproperty are recorded in profit or loss.

k. Tanaman perkebunan k. Plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakansebesar harga perolehan yang meliputi biayapersiapan lahan, penanaman, pemupukan danpemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yangdigunakan untuk membiayai pengembangantanaman belum menghasilkan dan biaya tidaklangsung lainnya yang dialokasikanberdasarkan luas hektar tertanam.

Immature plantations are stated atacquisition cost which includes costsincurred for field preparation, planting,fertilising and maintenance, capitalisation ofborrowing costs incurred on loans used tofinance the development of immatureplantations and an allocation of otherindirect costs based on planted hectares.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan,akumulasi harga perolehan tersebutdireklasifikasi ke tanaman menghasilkan.Penyusutan tanaman menghasilkan dimulaipada tahun dimana tanaman tersebutmenghasilkan, dengan menggunakan metodegaris lurus selama taksiran masa manfaatekonomis yaitu 20 tahun.

When the plantations are mature, theaccumulated costs are reclassified to matureplantations. Depreciation of matureplantations commences in the year whenthe plantations are mature using thestraight-line method over the estimateduseful life of 20 years.

l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,dikurangi dengan akumulasi penyusutan danpenurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah danaset dalam penyelesaian, disusutkan sampaidengan nilai sisanya dengan menggunakanmetode garis lurus, berdasarkan estimasimasa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost, lessaccumulated depreciation and impairment.Fixed assets, except land and assetsunder construction, are depreciated to theirresidual value using the straight-linemethod, based on the estimated usefullives of the fixed assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan fasilitasnya 02 - 25 Building and leasehold improvementMesin dan peralatan 02 - 20 Machinery and equipmentAlat berat 5 - 8 Heavy equipmentAlat pengangkutan 02 - 25 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 02 - 10 Furniture and office equipmentAlat pengangkutan yang disewakan 4 - 8 Transportation equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan 2 - 5 Office equipment for leaseAlat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for lease

Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 23 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued)

Akumulasi biaya konstruksi bangunan danpemasangan mesin dikapitalisasi sebagai“Aset dalam penyelesaian”. Biaya-biayatersebut direklasifikasi ke akun aset tetappada saat proses konstruksi ataupemasangan selesai. Penyusutan mulaidibebankan pada saat aset tersebut siapuntuk digunakan.

The accumulated costs of the constructionof buildings and the installation ofmachinery are capitalised as “Assets underconstruction”. These costs are reclassifiedto the appropriate fixed asset accountswhen the construction or installation iscompleted. Depreciation is charged fromthe date when assets are ready for use.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah,sebagaimana seharusnya, hanya apabilakemungkinan besar Grup akan mendapatkanmanfaat ekonomis di masa depan berkenaandengan aset tersebut dan biaya perolehanaset dapat diukur dengan andal. Nilai yangterkait dengan penggantian komponen tidakdiakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan ke dalam laba rugi selamaperiode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in theasset’s carrying amount or recognised as aseparate asset, as appropriate, only when itis probable that future economic benefitsassociated with the item will flow to theGroup and the cost of the item can bemeasured reliably. Amounts in respect ofreplaced parts are derecognised. All otherrepairs and maintenance are charged toprofit or loss during the period in which theyare incurred.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metodepenyusutan ditelaah dan jika perludisesuaikan, pada setiap akhir periodepelaporan.

The assets’ residual values, useful livesand depreciation method are reviewed andadjusted if appropriate, at the end of eachreporting period.

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatatdan akumulasi penyusutannya dikeluarkandari laporan posisi keuangan konsolidasiandan keuntungan atau kerugian yangdihasilkan dari pelepasan aset tetap diakuidalam laba rugi.

When fixed assets are disposed, theircarrying values and the relatedaccumulated depreciation are eliminatedfrom the consolidated statements offinancial position and the resulting gains orlosses on the disposal of fixed assets isrecognised in profit or loss.

m. Properti pertambangan m. Mining properties

Properti pertambangan teridentifikasi yangdiperoleh melalui suatu kombinasi bisnis padaawalnya diakui sebagai aset sebesar nilaiwajarnya. Properti pertambangan disajikansebesar harga perolehan dikurangi denganakumulasi penyusutan dan kerugian ataspenurunan nilai. Nilai dari propertipertambangan ini disusutkan menggunakanmetode unit produksi mulai dari awal operasikomersial perusahaan. Penyusutan tersebutdihitung berdasarkan estimasi cadangan.Perubahan dalam estimasi cadangandilakukan secara prospektif, dimulai sejakperiode terjadinya perubahan.

Identifiable mining properties acquired in abusiness combination are initiallyrecognised as assets at their fair value.Mining properties are stated at cost lessaccumulated depreciation and impairmentlosses. The value of mining properties isdepreciated using the units of productionmethod from the date of thecommencement of commercial operations.The depreciation is calculated based onestimated mineable reserves. Changes inestimated reserves are accounted for, on aprospective basis, from the beginning ofthe period in which the change occurs.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 24 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

n. Hak konsesi n. Concession rights

Hak konsesi merupakan hak pengusahaanjalan tol berdasarkan perjanjian konsesi jasa.Hak konsesi jalan tol diakui sebesar hargaperolehan, dikurangi dengan akumulasiamortisasi dan kerugian penurunan nilai. Hakkonsesi jalan tol diakui sebagai bagian asettakberwujud yang diamortisasi denganmenggunakan metode garis lurus, selamamasa konsesi yang dimulai sejak jalan tol siapdigunakan.

Concession rights are operating rights fortoll roads under service concessionarrangements. Toll road concession rightsare stated at cost, less accumulatedamortisation and impairment losses. Tollroad concession rights are recognised aspart of intangible assets and depreciatedusing a straight-line method over the periodof the concession starting from the datewhen the toll roads are ready for use.

o. Goodwill o. Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih biayaperolehan atas kepemilikan Grup terhadapnilai wajar aset neto teridentifikasi entitasanak, pengendalian bersama entitas atauentitas asosiasi pada tanggal akuisisi.Kepentingan nonpengendali diukur padaproporsi kepemilikan kepentingannonpengendali atas aset neto teridentifikasipada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehanlebih rendah dari nilai wajar aset neto yangdiperoleh, perbedaan tersebut diakuilangsung dalam laba rugi.

Goodwill represents the excess of the costof an acquisition over the fair value of theGroup’s share of the net identifiable assetsof the acquired subsidiary, jointly controlledentity or associate at the effective date ofacquisition. Non-controlling interests aremeasured at their proportionate share ofthe net identifiable assets at the acquisitiondate. If the cost of acquisition is less thanthe fair value of the net assets acquired,the difference is recognised directly in profitor loss.

Goodwill atas akuisisi pengendalian bersamaentitas dan entitas asosiasi disajikan di dalaminvestasi pada pengendalian bersama entitasdan entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesarbiaya perolehan dikurangi dengan akumulasikerugian penurunan nilai.

Goodwill on acquisitions of jointly controlledentity and associate is included ininvestment in jointly controlled entity andassociate. Goodwill is carried at cost lessaccumulated impairment loss.

Goodwill atas akuisisi entitas anak diujipenurunan nilainya setiap tahun dan ketikaterdapat indikasi penurunan nilai. Goodwilldialokasikan pada setiap unit penghasil kasatau kelompok unit penghasil kas untuk tujuanuji penurunan nilai.

Goodwill on acquisition of subsidiary istested for impairment annually andwhenever there is indication of impairment.Goodwill is allocated to cash-generatingunits or groups of cash-generating units forthe purpose of impairment testing.

Keuntungan atau kerugian atas pelepasanentitas anak, pengendalian bersama entitasdan entitas asosiasi termasuk nilai tercatatdari goodwill yang terkait dengan entitas yangdijual.

The profit or loss on disposal of subsidiary,jointly controlled entity and associateincludes the carrying amount of goodwillrelating to the entity sold.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 25 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Biaya eksplorasi dan pengembangan p. Exploration and developmentexpenditures

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi mencakuppenemuan sumber daya pertambangan,penentuan evaluasi kelayakan teknis dankomersial atas pertambangan. Pengeluarantersebut dikapitalisasi setelah cadangantambang dapat dibuktikan kelayakan teknisdan komersialnya.

Exploration and evaluation activity involvesthe search for mining resources, thedetermination of technical feasibility andthe assesment of commercial viability of anidentified resource. The expenditure iscapitalised when the existence oftechnically feasible and commerciallyviable mining reserves have beenestablished.

Biaya pengembangan merupakan biaya yangberkaitan langsung dengan pembangunansebuah tambang dan infrastrukturnya.

Development expenditure is cost directlyattributable to the construction of a mineand the related infrastructure.

Kapitalisasi biaya eksplorasi, evaluasi danpengembangan, jika berupa aset berwujud,dicatat sebagai bagian dari aset tetap yangdiakui sebesar harga perolehan dikurangidengan penurunan nilai. Sedangkan, biayalainnya dicatat sebagai aset takberwujud.

Capitalised exploration, evaluation anddevelopment expenditure considered to betangible is recorded as a component offixed assets at cost less impairmentcharges. Otherwise, it is recorded as anintangible assets.

Biaya eksplorasi dan pengembangantangguhan disajikan sebagai bagian dari “Asettakberwujud lainnya”.

Deferred exploration and developmentexpenditure are classified as a part of“Other intangible assets”.

q. Penurunan nilai aset non-keuangan q. Impairment of non-financial assets

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,termasuk aset takberwujud, ditelaah untukmengetahui apakah telah terjadi penurunannilai bilamana terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikanbahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapatdiperoleh kembali. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan nilai yang dapat diperolehkembali dari aset tersebut.

Fixed assets and other non-current assets,including intangible assets, are reviewedfor impairment whenever events orchanges in circumstances indicate that thecarrying amount may not be recoverable.An impairment loss is recognised for theamount by which the carrying amount ofthe asset exceeds its recoverable amount.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atassebuah aset adalah nilai yang lebih tinggiantara nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual dan nilai pakai. Dalam rangkamengukur penurunan nilai, asetdikelompokkan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah.

Recoverable amount of an asset is thehigher of its fair value less cost to sell andits value in use. For the purposes ofassessing impairment, assets are groupedat the lowest levels for which there areseparately identifiable cash flows.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 26 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Penurunan nilai aset non-keuangan(lanjutan)

q. Impairment of non-financial assets(continued)

Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan,selain goodwill, yang telah mengalamipenurunan nilai ditelaah untuk menentukanapakah terdapat kemungkinan pemulihanpenurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapitidak boleh melebihi akumulasi rugipenurunan nilai yang telah diakuisebelumnya.

At each reporting date, non-financialassets, other than goodwill, that sufferedimpairment are reviewed for possiblereversal of the impairment. Recoverableamount is immediately recognised in profitor loss, but not in excess of anyaccumulated impairment loss previouslyrecognised.

r. Instrumen keuangan derivatif r. Derivative financial instruments

Grup hanya melakukan kontrak instrumenkeuangan derivatif untuk melindungi eksposuryang mendasarinya (“underlying”). Instrumenkeuangan derivatif diukur sebesar nilaiwajarnya.

The Group only enters into derivativefinancial instrument contracts in order tohedge underlying exposures. Derivativefinancial instruments are recognised at theirfair values.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugianyang timbul tergantung dari apakah derivatiftersebut dimaksudkan sebagai instrumenlindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifatdari item yang dilindung nilai. Grupmenentukan derivatif sebagai lindung nilaiatas risiko suku bunga dan nilai tukar matauang asing sehubungan dengan liabilitasyang diakui (lindung nilai atas arus kas).

The method of recognising the resultinggains or losses is depend on whether thederivative is designated as a hedginginstrument for accounting purposes and thenature of the item being hedged. TheGroup designates derivatives as hedges ofthe interest rate and foreign exchange raterisk associated with a recognised liability(cash flow hedge).

Perubahan nilai wajar derivatif yangditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilaiatas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagianefektifnya, diakui di pendapatan komprehensiflain. Ketika instrumen derivatif tersebutkadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriterialindung nilai untuk tujuan akuntansi, makakeuntungan atau kerugian kumulatif diekuitas, diakui pada laba rugi.

Changes in the fair value of derivatives thatare designated and qualify as cash flowhedges for accounting purposes and thatare effective, are recognised in othercomprehensive income. When a hedginginstrument expires, or when a hedge nolonger meets the criteria for hedgeaccounting, the cumulative gains or lossesin equity is recognised in profit or loss.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidakmemenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuanakuntansi diakui pada laba rugi.

Changes in the fair value of derivatives thatdo not meet the criteria for hedgeaccounting purposes are recorded in profitor loss.

Nilai wajar instrumen keuangan derivatifdiklasifikasikan sebagai aset atau liabilitastidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumenkeuangan derivatif yang dilindung nilai lebihdari 12 bulan.

The fair value of derivative financialinstruments is classified as a non-currentasset or liability if the remaining maturitiesof the derivative financial instruments aregreater than 12 months.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 27 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) r. Derivative financial instruments(continued)

Pengukuran nilai wajar atas interest rateswaps, cross currency swaps dan kontrakberjangka valuta asing ditentukanberdasarkan tingkat suku bunga kuotasianyang diberikan oleh bank atas kontrak yangdimiliki Grup pada tanggal posisi laporankeuangan yang dihitung berdasarkan tingkatsuku bunga pasar dan kurs valuta asing yangdapat diobservasi.

The fair value measurements of interestrate swaps, cross currency swaps andforward foreign exchange contracts havebeen determined using rates quoted by thebank for contracts owned by the Group atthe balance sheet date and calculated byreference to observable market interestrates and foreign exchange rates.

Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interestrate swaps dan cross currency swaps yangditetapkan sebagai instrumen lindung nilai,yang secara efektif menghapus variabilitasarus kas dari pinjaman terkait, dicatat dipendapatan komprehensif lain. Nilai inikemudian diakui dalam laba rugi sebagaipenyesuaian atas laba atau rugi selisih kursdan beban bunga pinjaman terkait yangdilindung nilai pada periode yang sama dimanaselisih kurs dan beban bunga tersebutmempengaruhi laba rugi.

Changes in the fair value of the interest rateswaps and cross currency swapsdesignated as hedging instruments thateffectively offset the variability of cash flowsassociated with the borrowings arerecorded in other comprehensive income.The amounts are subsequently recognisedin profit or loss as adjusments of theexchange rate differences and interestexpense related to the hedged borrowingsin the same period in which the relatedexchange rate differences and interestaffect earnings.

s. Utang usaha s. Trade payables

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilaiwajar dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode bunga efektif, kecuali efekdiskontonya tidak material.

Trade payables are initially measured atfair value and subsequently measured atamortised cost using the effective interestmethod, except where the effect ofdiscounting would be immaterial.

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui apabila Grup mempunyaikewajiban kini (baik bersifat hukum maupunkonstruktif) sebagai akibat peristiwa masa laludan besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluarsumber daya dan kewajiban tersebut dapatdiestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when the Grouphas a present obligation (legal as well asconstructive) as a result of past events andit is more likely than not that an outflow ofresources embodying economic benefitswill be required to settle the obligation anda reliable estimate of the amount of theobligation can be made.

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasiterbaik manajemen atas pengeluaran yangdiperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kinipada akhir periode pelaporan. Tingkat diskontodigunakan untuk menentukan nilai kini danrisiko yang terkait dengan kewajiban.Peningkatan provisi seiring dengan berjalannyawaktu diakui sebagai biaya keuangan.

Provisions are measured at the presentvalue of management’s best estimate ofthe expenditure required to settle thepresent obligation at the end of thereporting period. The discount rate used todetermine the present value incorporatethe risks specific to the liability. Theincrease in the provision due to thepassage of time is recognised as financecosts.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 28 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Pinjaman u. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakuisebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya,pinjaman diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif.

Borrowings are initially recognised at fairvalue, net of transaction costs incurred.Subsequently, borrowings are stated atamortised cost using the effective interestmethod.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikansecara langsung dengan akuisisi ataukonstruksi qualifying assets, dikapitalisasihingga aset tersebut selesai secarasubstansial. Biaya pinjaman lainnya diakuisebagai beban dalam laba rugi pada periodeterjadinya.

Borrowing costs, which are directlyattributable to the acquisition orconstruction of qualifying assets, arecapitalised until the asset is substantiallycompleted. All other borrowing costs arerecognised in profit or loss in the period inwhich they are incurred.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitasjangka pendek kecuali Grup memiliki diskresidan niat untuk memperpanjang sesuaipersyaratan perjanjian dan akan jatuh tempodalam waktu lebih dari 12 bulan setelahperiode pelaporan.

Borrowings are classified under currentliabilities unless the Group has discretionand intention to roll-over as required by theagreements and their maturities are morethan 12 months after the reporting period.

v. Imbalan kerja v. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.

Imbalan pascakerja Post-employment benefits

Grup memiliki program pensiun imbalan pastidan iuran pasti.

The Group has defined benefit and definedcontribution pension plans.

Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada beberapa faktor, sepertiumur, masa kerja dan jumlah kompensasi(Dana Pensiun Astra 1- DPA 1).

A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employee onbecoming entitled to a pension, whichusually depends on factors, such as age,years of service and compensation (DanaPensiun Astra 1 – DPA 1).

Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun dimana Grup akan membayar iurantetap kepada sebuah entitas terpisah (DanaPensiun Astra 2 - DPA 2).

Defined contribution plans are pensionplans under which the Group pay fixedcontributions into a separate entity (DanaPensiun Astra 2 - DPA 2).

Grup diharuskan menyediakan imbalanpensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalanpasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UUNo. 13/2003 lebih besar dari program pensiunyang ada, selisih tersebut diakui sebagaibagian dari liabilitas imbalan pensiun.

The Group is required to provide aminimum pension benefit as stipulated inthe Law No.13/2003, which represents anunderlying defined benefit obligation. If thepension benefits based on Law No.13/2003 are higher than those based onthe existing pension plan, the difference isrecorded as part of the overall pensionbenefits obligation.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 29 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Imbalan kerja (lanjutan) v. Employee benefits (continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kiniliabilitas imbalan pasti pada akhir periodepelaporan dikurangi dengan nilai wajar asetprogram dan penyesuaian atas biaya jasa laluyang belum diakui. Liabilitas imbalan pastidihitung setiap tahun oleh aktuarisindependen dengan menggunakan metodeprojected unit credit.

The pension benefit obligation is thepresent value of the defined benefitobligation at end of the reporting periodless the fair value of plan assets, togetherwith adjustments for unrecognised pastservice costs. The defined benefitobligation is calculated annually by anindependent actuary using the projectedunit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkatbunga obligasi pemerintah jangka panjangpada akhir periode pelaporan dalam matauang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan danyang memiliki jangka waktu yang sesuaidengan liabilitas imbalan pensiun yangbersangkutan.

The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using theyield at end of the reporting period of long-term government bonds denominated inRupiah in which the benefits will be paidand that have terms to maturity similar tothe related pension obligation.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial langsung diakuiseluruhnya melalui pendapatan komprehensiflainnya. Akumulasi keuntungan dan kerugianaktuarial dilaporkan di saldo laba.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions are directlyrecognised in other comprehensiveincome. Accumulated actuarial gains andlosses reported in retained earnings.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalamlaba rugi, kecuali perubahan terhadapprogram pensiun tersebut mensyaratkankaryawan untuk bekerja selama periode waktutertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akandiamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode tersebut.

Past service costs are recognisedimmediately in profit or loss, unless thechanges to the pension plan are conditionalon the employees remaining in service for aspecified period of time. In this case, thepast service costs are amortised on astraight-line basis over that period.

Perseroan dan beberapa entitas anakmemberikan imbalan pascakerja lainnya,seperti uang pisah, cuti masa persiapanpensiun dan uang penghargaan. Imbalanberupa uang pisah, dibayarkan kepadakaryawan yang mengundurkan diri secarasukarela, setelah memenuhi minimal masakerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiunumumnya diberikan tiga atau enam bulansebelum memasuki usia pensiun. Imbalanberupa uang penghargaan diberikan apabilakaryawan bekerja hingga mencapai usiapensiun. Imbalan ini dihitung denganmenggunakan metodologi yang sama denganmetodologi yang digunakan dalamperhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company and certain subsidiaries alsoprovide other post-employment benefits,such as separation pay, retirementpreparation leave and service pay. Theseparation pay benefit is paid to employeeswho voluntarily resign, subject to aminimum number of years of service.Entitlement to retirement preparation leavevests typically three or six months beforeretirement. The service pay benefit vestswhen the employees reach their retirementage. These benefits are accounted forusing the same methodology as for thedefined benefit pension plan.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 30 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Imbalan kerja (lanjutan) v. Employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperticuti berimbalan jangka panjang danpenghargaan jubilee dihitung denganmenggunakan metode projected unit creditdan didiskontokan ke nilai kini. Imbalan inidihitung dengan menggunakan metodologiyang sama dengan metodologi yangdigunakan dalam perhitungan programpensiun imbalan pasti, kecuali untukkeuntungan dan kerugian aktuarial yang diakuipada laba rugi.

Other long-term employee benefits suchas long service leave and jubilee awardsare calculated using the projected unitcredit method and discounted to presentvalue. These benefits are accounted forusing the same methodology as for thedefined benefit pension plan, except foractuarial gains and losses which arerecognised in profit or loss.

w. Saham w. Shares

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.

Tambahan biaya yang secara langsung terkaitdengan penerbitan saham atau opsi barudisajikan pada bagian ekuitas sebagaipengurang, sebesar jumlah yang diterimabersih setelah dikurangi pajak.

Incremental costs directly attributable tothe issue of new shares or options areshown in equity as a deduction, net of tax,from the proceeds.

x. Pengakuan pendapatan dan beban x. Revenue and expense recognition

Pendapatan bersih diukur pada nilai wajarimbalan yang diterima atau yang dapatditerima. Pendapatan bersih adalahpendapatan Grup yang diperoleh daripenjualan barang dan jasa yang diberikandalam kegiatan usaha normal, termasuk jasakeuangan setelah dikurangi diskon, retur,insentif penjualan, pajak penjualan barangmewah, pajak pertambahan nilai danpungutan ekspor.

Net revenue is measured at the fair valueof consideration received or receivable. Netrevenue represents revenue earned fromthe sale of the Group’s products andservices provided in the normal course ofbusiness, including financial services, netof discounts, returns, sales incentives,luxury sales tax, value added tax andexport duty.

Grup mengakui pendapatan pada saat jumlahpendapatan dapat diukur dengan andal, besarkemungkinan bahwa manfaat ekonomi masadepan akan mengalir ke entitas dan ketikakriteria tertentu terpenuhi untuk setiapaktivitas Grup seperti yang dijelaskan dibawah.

The Group recognises revenue when theamount of revenue can be reliablymeasured, it is probable that futureeconomic benefits will flow to the entity andwhen specific criteria have been met foreach of the Group’s activities as describedbelow.

Pendapatan dari penjualan barang diakuipada saat risiko dan manfaat kepemilikanbarang secara signifikan telah berpindahkepada pelanggan.

Revenue from the sale of goods isrecognised when the significant risks andrewards of ownership of the goods havebeen transferred to customers.

Pendapatan jasa diakui pada saat jasadiberikan.

Revenue from the rendering of services isrecognised when services are rendered.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 31 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Pengakuan pendapatan dan beban(lanjutan)

x. Revenue and expense recognition(continued)

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dansewa pembiayaan diakui sesuai denganjangka waktu kontrak berdasarkan metodesuku bunga efektif.

Revenue from consumer financing andfinance leases are recognised over theterm of the respective contracts using theeffective interest method.

Pendapatan jasa konstruksi atas perjanjiankonsesi jasa (lihat Catatan 2n) diakuiberdasarkan metode kontrak biaya-plussesuai dengan PSAK 34 ”Kontrak Konstruksi”.

Revenue relating to construction servicesunder service concession arrangements(refer to Note 2n) is recognised based oncost-plus method, in accordance withPSAK 34 “Construction Contract”.

Pendapatan jasa operasi dan pemeliharaanatas perjanjian konsesi jasa diakui pada saatpenyerahan jasa.

Revenue relating to operation andmaintenance service under serviceconcession arrangements is recognisedwhen the services are rendered.

Beban diakui pada saat terjadinya, denganmenggunakan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on anaccruals basis.

y. Perpajakan y. Taxation

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan kini dan pajak penghasilantangguhan. Pajak tersebut diakui dalam labarugi, kecuali apabila pajak tersebut terkaitdengan transaksi atau kejadian yang diakui kependapatan komprehensif lain atau langsungke ekuitas.

The income tax expense comprises currentand deferred income tax. Tax is recognisedin profit or loss, except to the extent that itrelates to items recognised to othercomprehensive income or directly to equity.

Pajak penghasilan kini dihitung denganmenggunakan tarif pajak dan undang-undangperpajakan yang berlaku pada tanggalpelaporan. Aset dan liabilitas pajak kini diukursebesar nilai yang diharapkan dapatterpulihkan atau dibayar.

The current income tax is calculated usingtax rates and tax laws that have beenenacted at reporting date. Current taxassets and liabilities are measured at theamount expected to be recovered or paid.

Pajak penghasilan tangguhan diakui denganmenggunakan balance sheet liability method,untuk rugi fiskal belum dikompensasi dan untuksemua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak atas aset dan liabilitasdengan nilai tercatatnya di masing-masingperusahaan. Semua perbedaan temporerkena pajak diakui sebagai pajak tangguhan,kecuali perbedaan temporer kena pajak yangberasal dari pengakuan awal goodwill,pengakuan awal aset atau liabilitas daritransaksi yang bukan kombinasi bisnis sertapengakuan awal aset atau liabilitas padawaktu transaksi tidak mempengaruhi labaakuntansi dan laba kena pajak.

Deferred income tax is provided using thebalance sheet liability method, for tax losscarried forward and for all temporarydifferences arising between the tax basesof assets and liabilities and their carryingamount for each entity. Deferred tax shallbe recognised for all taxable temporarydifferences, except to the extent that thedeferred tax arises from the initialrecognition of goodwill, the initialrecognition of an asset or liability in atransaction which is not a businesscombination and also the initial recognitionof an asset or liability in a transaction whichat the time of transaction affects neitheraccounting profit nor taxable profit.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 32 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

y. Perpajakan (lanjutan) y. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan ditentukandengan menggunakan tarif pajak yangberlaku atau secara substansi telahdiberlakukan pada tanggal pelaporan dandiharapkan berlaku pada saat aset pajaktangguhan direalisasi atau liabilitas pajaktangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined usingtax rates that have been enacted orsubstantially enacted as at the reportingdate and is expected to be applied whenthe related deferred tax asset is realised orthe deferred tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan jumlah penghasilan kena pajakdi masa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yangmasih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thedeductible temporary differences and taxlosses carried forward can be utilised.

z. Sewa z. Leases

i. Sewa pembiayaan – Grup merupakanpihak yang menyewa

i. Finance leases – the Group is thelessee

Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewaaset tetap dimana Grup memiliki secarasubstansi seluruh risiko dan manfaatkepemilikan aset, diklasifikasikan sebagaisewa pembiayaan. Sewa pembiayaandikapitalisasi pada awal masa sewasebesar nilai terendah antara nilai wajaraset tetap sewaan atau nilai kinipembayaran sewa minimum.

The Group leases certain fixed assets.Leases of fixed assets where the Grouphas substantially all the risks andrewards of ownership, are classified asfinance leases. Finance leases arecapitalised at the commencement of thelease at the lower of the fair value of theleased fixed assets and the presentvalue of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikanantara porsi pelunasan liabilitas dan biayakeuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelahdikurangi biaya keuangan, disajikansebagai liabilitas jangka panjang kecualiuntuk bagian yang jatuh tempo dalamwaktu 12 bulan atau kurang yang disajikansebagai liabilitas jangka pendek. Unsurbunga dalam biaya keuangan dibebankanke laba rugi selama masa sewa yangmenghasilkan tingkat suku bunga konstanatas saldo liabilitas. Aset tetap yangdiperoleh melalui sewa pembiayaandisusutkan selama jangka waktu yanglebih pendek antara umur manfaat asetdan masa sewa.

Each lease payment is allocatedbetween the liability portion and afinance cost. The corresponding rentalobligations, net of finance costs, areincluded in other long-term liabilitiesexcept for those with maturities of 12months or less which are included incurrent liabilities. The interest element ofthe finance cost is charged to profit orloss over the lease period so as toproduce a constant rate of interest onthe remaining balance of the liability.Fixed assets acquired under financeleases are depreciated over the shorterof the useful life of the assets or thelease term.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 33 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

z. Sewa (lanjutan) z. Leases (continued)

ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakanpihak yang menyewakan

ii. Finance leases – the Group is thelessor

Lihat Catatan 2f dan 2x. Refer to Notes 2f and 2x.

iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihakyang menyewa

iii. Operating leases – the Group is thelessee

Sewa dimana bagian signifikan dari risikodan manfaat kepemilikan aset beradapada lessor diklasifikasikan sebagai sewaoperasi.

Leases where a significant portion of therisks and rewards of ownership areretained by the lessor are classified asoperating leases.

Pembayaran yang dilakukan untuk sewaoperasi dibebankan ke laba rugi dengandasar garis lurus selama masa sewa.

Payments made under operating leasesare charged to profit or loss on astraight-line basis over the period of thelease.

iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihakyang menyewakan

iv. Operating leases – the Group is thelessor

Pendapatan sewa diakui dengan dasargaris lurus selama masa sewa. LihatCatatan 2l dan 14 atas aset sewaanuntuk sewa operasi.

Rental income is recognised on astraight-line basis over the lease term.Refer to Notes 2l and 14 on assetsleased out under operating lease.

aa. Laba per saham aa. Earnings per share

Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas induk dengan jumlahrata-rata tertimbang saham biasa yangberedar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated bydividing profit attributable to owners of theparent by the weighted average number ofordinary shares outstanding during theyear.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013, tidak ada efek yang berpotensi menjadisaham biasa. Oleh karena itu, laba per sahamdilusian sama dengan laba per saham dasar.

As at 31 December 2014 and 2013, therewere no existing instruments which couldresult in the issue of further ordinaryshares. Therefore, diluted earnings pershare is equivalent to basic earnings pershare.

ab. Dividen ab. Dividend

Pembagian dividen final diakui sebagailiabilitas ketika dividen tersebut disetujuiRapat Umum Pemegang Saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagailiabilitas ketika dividen disetujui berdasarkankeputusan rapat Direksi dan persetujuanDewan Komisaris telah diperoleh serta sudahdiumumkan kepada publik.

Final dividend distributions are recognisedas a liability when the dividends areapproved in the Company’s GeneralMeeting of the Shareholders. Interimdividend distributions are recognised as aliability when the dividends are approvedby a Board of Directors’ resolution,approval has been obtained from the Boardof Commissioners and a publicannouncement has been made.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 34 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

ac. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi ac. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikandalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-PihakBerelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yangsignifikan dengan pihak-pihak berelasidiungkapkan dalam catatan atas laporankeuangan konsolidasian.

The Group enters into transactions withrelated parties as defined in PSAK 7“Related Party Disclosures”. All significanttransactions and balances with relatedparties are disclosed in the notes to theconsolidated financial statements.

ad. Pelaporan segmen ad. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yangkonsisten dengan pelaporan internal yangdiberikan kepada pengambil keputusanoperasional. Pengambil keputusanoperasional bertanggung jawab untukmengalokasikan sumber daya, menilai kinerjasegmen operasi dan membuat keputusanstrategis.

Operating segments are reported in aconsistent manner with the internalreporting provided to the chief operatingdecision-maker. The chief operatingdecision-maker is responsible for allocatingresources, assessing performance of theoperating segments and making strategicdecisions.

3. KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGANPIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASANENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,TRANSACTION WITH NON-CONTROLLINGINTERESTS AND DISPOSAL OFSUBSIDIARY

a. Kombinasi bisnis a. Business combinations

Pada bulan Juli 2014, PT Astra Agro LestariTbk, entitas anak langsung, mengakuisisi100% saham PT Palma Plantasindo (“PPS”),sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawitdi Kalimantan Timur.

In July 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk, adirect subsidiary, acquired 100% interest ofPT Palma Plantasindo (“PPS”), a palmplantation firm in East Kalimantan.

Berikut merupakan tabel rangkuman hargaperolehan yang dibayar atas akuisisi PPS,jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh, danliabilitas yang diambil-alih pada tanggalakuisisi:

The following table summarises theconsideration paid for the acquisition ofPPS, the amounts of the identifiable assetsacquired and the liabilities assumed at theacquisition date:

Tanaman perkebunan 323 PlantationsAset tetap 46 Fixed assetsLiabilitas lainnya (60) Other liabilities

Jumlah harga perolehan 309 Total purchase consideration

Rugi bersih yang diakui sejak akuisisi PPSpada tahun 2014 adalah sebesar Rp 12 miliar.

Net losses recognised since the acquisitionof PPS in 2014 amounted to Rp 12 billion.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 35 - Page

3. KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGANPIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASANENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,TRANSACTION WITH NON-CONTROLLINGINTERESTS AND DISPOSAL OFSUBSIDIARY (continued)

a. Kombinasi bisnis (lanjutan) a. Business combinations (continued)

Pada bulan Januari 2013, PT AstratelNusantara bersama PT Intertel Nusaperdana,keduanya merupakan entitas anak langsung,mengakuisisi 100% PT Pelabuhan PenajamBanua Taka yang merupakan perusahaanpelabuhan di Kalimantan Timur dengan hargaperolehan Rp 442 miliar.

In January 2013, PT Astratel Nusantaratogether with PT Intertel Nusaperdana,both direct subsidiaries, acquired 100% ofPT Pelabuhan Penajam Banua Taka, aport business in East Kalimantan forpurchase consideration of Rp 442 billion.

Pada bulan April 2013, PT Astra OtopartsTbk, entitas anak langsung, telahmengakuisisi 51% saham PT Pakoakuina,sebuah perusahaan manufaktur suku cadangdengan harga perolehan Rp 700 miliar.

In April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, adirect subsidiary, acquired 51% interest ofPT Pakoakuina, a spareparts manufacturerfor purchase consideration of Rp 700billion.

Transaksi kombinasi bisnis tersebutdilakukan sesuai dengan peraturan OtoritasJasa Keuangan.

The business combination was conductedin accordance with the Financial ServiceAuthority’s regulations.

b. Transaksi dengan kepentingannonpengendali

b. Transactions with non-controllinginterests

Pada bulan Maret dan Oktober 2014,PT Astra Sedaya Finance ("ASF"), entitasanak langsung, menerbitkan saham barudengan jumlah keseluruhan 237.609.990lembar, yang seluruhnya diambil bagian olehPT Bank Permata Tbk ("BP"), pengendalianbersama entitas, dengan melakukanpembayaran total sebesar Rp 2,2 triliun.

In March and October 2014, PT AstraSedaya Finance (“ASF”), a directsubsidiary, issued 237,609,990 newshares, all of which were subscribed byPT Bank Permata Tbk (“BP”), a jointlycontrolled entity, with total purchaseconsideration amounting to Rp 2.2 trillion.

Transaksi ini menyebabkan kepemilikanefektif Grup di ASF turun menjadi 86,14%.Laba yang diperoleh dari penurunankepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telahdicatat ke ekuitas.

As a result of this transaction, the Group’seffective ownership in ASF decreased to86.14%. The gain resulting from the dilutionof ownership amounting to Rp 1.6 trillionhas been recorded to equity.

Pada bulan Mei 2013, Perseroan menjual15,65% sahamnya di PT Astra Otoparts Tbk(“AOP”), entitas anak langsung, sebesar Rp2,8 triliun melalui private placement untuktujuan memperluas dan mendiversifikasi basispemegang saham AOP. Atas penjualan ini,kepemilikan saham Perseroan di AOP turunmenjadi 80%. Laba yang diperoleh daripelepasan kepemilikan sebesar Rp 1,5 triliuntelah dicatat ke ekuitas.

In May 2013, the Company sold its 15.65%shares in PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), adirect subsidiary, amounting to Rp 2.8trillion through a private placement in orderto broaden and diversify AOP’sshareholder base. Due to this sale, theCompany’s share ownership in AOPdecreased to 80%. The gain resulted fromthe divestment amounting to Rp 1.5 trillionhas been recorded to equity.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 36 - Page

3. KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGANPIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASANENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,TRANSACTION WITH NON-CONTROLLINGINTERESTS AND DISPOSAL OFSUBSIDIARY (continued)

b. Transaksi dengan kepentingannonpengendali (lanjutan)

b. Transactions with non-controllinginterests (continued)

Pada bulan Maret 2013, proses akuisisitambahan 15% saham masing-masing padaPT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin BaraJaan (“Asmin”) dengan total harga perolehansebesar USD 80 juta (setara dengan Rp 775miliar) oleh PT Pamapersada Nusantara(“Pama”), entitas anak tidak langsung melaluiPT United Tractors Tbk, telah selesai dankepemilikan saham Pama di Asmin meningkatmenjadi 75%. Selisih sebesar Rp 208 miliarantara harga pembelian dengan nilai tercatatdari kepentingan nonpengendali yangdiperoleh telah dicatat ke ekuitas.

In March 2013, the process of acquiring anadditional 15% shareholding in PT AsminBara Bronang and PT Asmin Bara Jaan(“Asmin”) respectively for a total purchaseconsideration of USD 80 million (equivalentto Rp 775 billion) by PT PamapersadaNusantara (“Pama”), an indirect subsidiarythrough PT United Tractors Tbk, wascompleted and Pama’s share ownership inAsmin increased to 75%. The difference ofRp 208 billion between the purchaseconsideration and the carrying value ofnon-controlling interests has been recordedto equity.

c. Pelepasan entitas anak c. Disposal of subsidiary

Sepanjang tahun 2014, tidak ada pelepasanentitas anak yang dilakukan oleh Grup.

In 2014, there is no disposal of subsidiaryperformed by the Group.

Pada bulan Juli 2013, Perseroanmenandatangani Akta Pengikatan Jual BeliSaham untuk menjual 100% kepemilikansahamnya di PT Suryaraya Prawira, entitasanak, kepada PT Casablanca Jaya Gemilang,pihak ketiga, dengan harga penjualan sebesarRp 109 miliar. Selanjutnya, Akta Jual BeliSaham atas transaksi tersebut ditandatanganipada bulan Agustus 2013.

In July 2013, the Company signed aBinding Agreement on Sale and Purchaseof Shares to sell 100% of its ownership inPT Suryaraya Prawira, a subsidiary, to PTCasablanca Jaya Gemilang, a third party,with a consideration amounting to Rp 109billion. Subsequently, the Sale andPurchase of Shares Deed was signed onAugust 2013.

Pada bulan November 2013, PT BrahmayasaBahtera (“BB”), entitas anak langsung, telahmenerbitkan 66.400 lembar saham baru atausetara dengan 40% dari seluruh modal yangdisetor setelah penerbitan sebesar Rp 207miliar, yang seluruhnya diambil bagian olehHongkong Land Group Ltd (”HKLG”). Setelahtransaksi ini, karena sifat dari perjanjianpemegang sahamnya, BB menjadi entitasyang dikendalikan bersama antara Perseroandan HKLG, dimana kepemilikan efektifPerseroan berkurang dari 100% menjadi 60%(lihat Catatan 38g).

In November 2013, PT BrahmayasaBahtera (“BB”), a direct subsidiary, issued66,400 new shares equivalent to 40% of itspaid-in capital post issuance for Rp 207billion, all of which were subscribed byHongkong Land Group Ltd (”HKLG”). Afterthis transaction, due to the nature of theshareholder agreement, BB has become ajointly controlled entity between theCompany and HKLG with the Company’seffective ownership reduced from 100% to60% (refer to Note 38g).

Jumlah aset dan liabilitas teridentifikasi yangdilepas atas kedua transaksi tersebut adalahmasing-masing sebesar Rp 307 miliar dan Rp419 miliar. Keuntungan yang timbul sebesarRp 532 miliar telah diakui pada laporan labarugi konsolidasian (lihat Catatan 32).

The amounts of the identifiable assets andliabilities disposed of arising on bothtransactions are amounted to Rp 307 billionand Rp 419 billion, respectively. The gainarising amounted to Rp 532 billion hasbeen recognised in consolidated profit orloss (refer to Note 32).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 37 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2014 2013

Kas 89 98 Cash on handBank 12,114 7,026 Cash in bankDeposito berjangka dan call deposits 8,699 11,433 Time and call deposits

20,902 18,557

a. Bank/Cash in bank

2014 2013

Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)PT Bank Permata Tbk 3,347 2,642

Pihak ketiga/Third parties:Rupiah:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,281 115PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 758 231PT Bank Central Asia Tbk 458 383PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 420 109PT Bank UOB Indonesia 259 115PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 234 132PT Bank Panin Syariah Tbk 98 50Standard Chartered Bank 93 87PT Bank Internasional Indonesia Tbk 87 272PT Bank Danamon Indonesia Tbk 65 108PT Bank QNB Kesawan Tbk 58 106PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat 55 27

dan Banten TbkDeutsche Bank AG 54 65PT Bank CIMB Niaga Tbk 8 117PT Bank MNC Internasional Tbk 6 53PT Bank Mega Tbk 3 87PT Bank Commonwealth 1 150PT Bank DBS Indonesia 1 65Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 252 299

Others (below Rp 50 billion each)4,191 2,571

Mata uang asing/Foreign currencies:PT Bank DBS Indonesia 1,177 1PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 694 80PT Bank Danamon Indonesia Tbk 662 4Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 641 297Citibank N.A. 412 158The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 221 84Standard Chartered Bank 166 684PT Bank ANZ Indonesia 153 1PT Bank Mizuho Indonesia 147 154PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 91 197PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 81 16Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 131 137

Others (below Rp 50 billion each)4,576 1,813

Jumlah pihak ketiga/Total third parties 8,767 4,384

Jumlah bank/Total cash in bank 12,114 7,026

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 38 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits

2014 2013

Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)PT Bank Permata Tbk 1,674 5,299

Pihak ketiga/Third parties:Rupiah:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,205 729PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 750 569PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 365 512PT Bank QNB Kesawan Tbk 332 119PT Bank DBS Indonesia 308 8PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 246 175PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 227 22PT Bank UOB Indonesia 209 441PT Bank Internasional Indonesia Tbk 199 570PT Bank Danamon Indonesia Tbk 163 71PT Bank Mega Tbk 132 328PT Bank CIMB Niaga Tbk 121 252PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 108 664PT Bank Pan Indonesia Tbk 85 239PT Bank ICBC Indonesia 50 217PT Bank Syariah Mandiri 45 66PT Bank OCBC NISP Tbk 25 137PT Bank ANZ Indonesia - 103Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 75 90

Others (below Rp 50 billion each)4,645 5,312

Pihak ketiga/Third parties:Mata uang asing/Foreign currencies:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 657 -PT Bank ICBC Indonesia 522 221PT Bank Mega Tbk 502 162PT Bank Internasional Indonesia Tbk 330 137PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 311 -PT Bank QNB Kesawan Tbk 25 18PT Bank UOB Indonesia 15 120PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 152Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 18 12

Others (below Rp 50 billion each)

2,380 822

Jumlah pihak ketiga/Total third parties 7,025 6,134

Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 8,699 11,433

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 39 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

c. Informasi lainnya c. Other information

Informasi lainnya sehubungan dengan kasdan setara kas adalah sebagai berikut:

Other information relating to cash and cashequivalents are follows:

Suku bunga tahunan atas depositoberjangka dan call deposits adalah:

Annual interest rate of time and calldeposits are as follows:

2014 2013

Rupiah 3.00% - 11.25% 2.75% - 11.25% RupiahMata uang asing 0.12% - 3.50% 0.15% - 3.50% Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2014, kasdan setara kas Grup dalam penyimpanandan dalam perjalanan diasuransikanterhadap risiko kehilangan dengan nilaipertanggungan sebesar Rp 387 miliar(2013: Rp 371 miliar), yang menurutpendapat manajemen cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2014, cash andcash equivalents of the Group atpremises and in transit are covered byinsurance against loss amounting toRp 387 billion (2013: Rp 371 billion),which management believes isadequate to cover losses which mayarise.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.

Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.

5. INVESTASI LAIN-LAIN 5. OTHER INVESTMENTS

Seluruh investasi lain-lain yang dimiliki Grupdiklasifikasikan ke dalam investasi tersedia untukdijual dengan rincian sebagai berikut:

All of other investments owned by the Groupare classified as available-for-sale investmentswith details are as follows:

2014 2013

Obligasi 2,660 2,202 BondsReksadana 2,649 1,842 Mutual fundsSaham 423 395 Shares

5,732 4,439

Bagian lancar (277) (262) Current portion

Bagian tidak lancar 5,455 4,177 Non-current portion

Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesarRp 5,2 triliun (2013: Rp 3,9 triliun) adalah investasiyang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana,entitas anak tidak langsung, terkait dengankegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.

Included within the above amounts areinvestments of Rp 5.2 trillion (2013: Rp 3.9trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, anindirect subsidiary, in the ordinary course ofgeneral insurance business.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidakterdapat penurunan nilai atas investasi tersediauntuk dijual.

As at 31 December 2014 and 2013, there wasno impairment in respect of available-for-saleinvestments.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.

Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 40 - Page

5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER INVESTMENTS (continued)

Pengukuran nilai wajar atas investasi tersediauntuk dijual ditentukan sebagai berikut:

The fair value measurements of available-for-sale investments are determined on thefollowing bases:

2014 2013

Harga kuotasian dalam pasar aktif 5,422 4,137 Quoted prices in active marketsTeknik penilaian lainnya berdasarkan Other valuation techniques using

input yang tidak dapat diobservasi 310 302 unobservable inputs

5,732 4,439

Pada tanggal 31 Desember 2014, keuntunganbersih yang belum direalisasi atas investasi yangtersedia untuk dijual sebesar Rp 105 miliar(2013: Rp 58 miliar) diakui dalam ekuitas di dalamcadangan aset keuangan tersedia untuk dijual.

As at 31 December 2014, the net unrealisedgains on available-for-sale investments of Rp105 billion (2013: Rp 58 billion) wererecognised in equity under available-for-salefinancial assets reserve.

Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut: Details of mutual funds are as follows:

2014 2013

Obligasi 1,839 1,203 BondsSaham 810 639 Shares

2,649 1,842

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

2014 2013

Pihak berelasi (lihat Catatan 34g): Related parties (refer to Note 34g):Rupiah 860 858 RupiahMata uang asing 49 18 Foreign currencies

909 876

Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 9,844 8,568 RupiahMata uang asing 11,043 10,652 Foreign currencies

20,887 19,220Penyisihan piutang ragu-ragu (464) (253) Provision for doubtful receivables

20,423 18,967

21,332 19,843

Lihat Catatan 36(ii)a untuk analisa risiko kreditpiutang usaha.

Refer to Note 36(ii)a for credit risk analysis oftrade receivables.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 41 - Page

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:

The movements of the provision for doubtfulreceivables are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 253 163 At beginning of yearPenambahan penyisihan, bersih 263 100 Increase in provision, net of amount

setelah pemulihan recoveredPenghapusan (52) (17) Written-offPenyesuaian selisih kurs - 4 Foreign exchange adjustmentEntitas anak yang diakuisisi - 3 Acquired subsidiaries

Pada akhir tahun 464 253 At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to cover losson non-collectible trade receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,piutang usaha sejumlah Rp 10 miliar dijaminkanuntuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).

As at 31 December 2014 and 2013, tradereceivables amounting to Rp 10 billion havebeen pledged as collateral for short-termborrowings (refer to Note 17).

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.

Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.

7. PIUTANG PEMBIAYAAN 7. FINANCING RECEIVABLES

2014 2013

Piutang pembiayaan konsumen 52,234 45,491 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 8,471 9,186 Finance lease receivables

60,705 54,677Bagian lancar (30,297) (28,814) Current portion

Bagian tidak lancar 30,408 25,863 Non-current portion

a. Piutang pembiayaan konsumen a. Consumer financing receivables

2014 2013

Piutang pembiayaan konsumen, kotor: Consumer financing receivables, gross:Pembiayaan sendiri 66,651 56,587 Direct financingPembiayaan yang dibiayai bersama 17,215 14,791 Joint financing without recourse

pihak-pihak lain without recourse83,866 71,378

Pembiayaan bersama without recourse, (13,979) (11,726) Joint financing without recourse,bagian yang dibiayai pihak lain amount financed by other parties

Bagian Grup 69,887 59,652 The Group’s portion

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 42 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) a. Consumer financing receivables (continued)

2014 2013

Dikurangi: Less:

Bagian Grup atas pendapatan The Group’s portion on unearnedpembiayaan konsumen yang income on consumer financing:belum diakui:Pembiayaan sendiri (13,547) (10,278) Direct financingPembiayaan yang dibiayai bersama (1,591) (1,652) Joint financing without recourse

pihak-pihak lain without recourse(15,138) (11,930)54,749 47,722

Penyisihan piutang ragu-ragu (2,515) (2,231) Provision for doubtful receivables52,234 45,491

Bagian lancar (25,447) (23,462) Current portion

Bagian tidak lancar 26,787 22,029 Non-current portion

Piutang pembiayaan konsumen kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh tempoadalah sebagai berikut:

Gross consumer financing receivablesclassified according to year of maturity areas follows:

2014 2013

Dalam 1 tahun 36,283 32,352 Within 1 year1 sampai 5 tahun 33,604 27,300 Between 1 and 5 years

69,887 59,652

Piutang pembiayaan konsumen, sebelumpenyisihan piutang ragu-ragu, yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh tempoadalah sebagai berikut:

Consumer financing receivables, beforeprovision for doubtful receivables, classifiedaccording to year of maturity are as follows:

2014 2013

Dalam 1 tahun 26,773 24,702 Within 1 year1 sampai 5 tahun 27,976 23,020 Between 1 and 5 years

54,749 47,722

Informasi lainnya sehubungan dengan piutangpembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

Other information relating to consumerfinancing receivables are as follows:

- Piutang pembiayaan konsumen terutamaberhubungan dengan pembiayaankendaraan bermotor, sepeda motor dan alatberat.

- The consumer financing debtors primarilyrelated to motor vehicle, motorcycle andheavy equipment financing.

- Tingkat suku bunga efektif per tahun ataspiutang pembiayaan konsumen baru padatahun 2014 dalam IDR berkisar antara 7,2%hingga 41,6% (2013: berkisar antara 7,2%hingga 40,9%).

- The effective annual interest rates of newconsumer financing receivables in 2014 inIDR ranged from 7.2% to 41.6%(2013: ranged from 7.2% to 40.9%).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 43 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) a. Consumer financing receivables (continued)

- Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen, Grup menerima jaminan darikonsumen berupa Bukti PemilikanKendaraan Bermotor dan Bukti PemilikanAlat Berat dari kendaraan bermotor dan alatberat yang dibiayai oleh Grup.

- As a guarantee of the consumer financingreceivables, the Group receives securityfrom the customer in form of MotorVehicle Ownership Certificates and HeavyEquipment Ownership Certificates of thevehicle and heavy equipment financed bythe Group.

- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutangpembiayaan konsumen bersih sejumlahRp 28,1 triliun (2013: Rp 23,8 triliun)dijaminkan untuk pinjaman dan utangobligasi yang diterima oleh entitas anaktertentu yang bergerak di bidang jasakeuangan (lihat Catatan 17, 23d dan 24a).

- As at 31 December 2014, net consumerfinancing receivables amounting toRp 28.1 trillion (2013: Rp 23.8 trillion)have been pledged as collateral for loansand bonds obtained by certain financialservices subsidiaries (refer to Notes 17,23d and 24a).

- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.

- Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.

b. Piutang sewa pembiayaan b. Finance lease receivables

2014 2013

Piutang sewa pembiayaan, kotor 10,015 10,840 Finance lease receivables, grossNilai sisa yang terjamin 3,262 3,655 Guaranteed residual valuesSimpanan jaminan (3,262) (3,655) Security depositsPendapatan sewa pembiayaan (1,183) (1,244) Unearned finance lease income

ditangguhkan8,832 9,596

Penyisihan piutang ragu-ragu (361) (410) Provision for doubtful receivables8,471 9,186

Bagian lancar (4,850) (5,352) Current portion

Bagian tidak lancar 3,621 3,834 Non-current portion

Grup menyewakan kelompok aset berikutmelalui sewa pembiayaan:

The Group leases out the following classesof assets under finance leases:

Periode sewapembiayaan

(dalam tahun)/Lease period

(in years)

Kendaraan bermotor 3 – 5 Motor vehicleKomputer dan printer 1 – 5 Computer and printerMesin dan peralatan 1 – 3 Machinery and equipmentAlat berat 3 – 5 Heavy equipment

Simpanan jaminan dari penyewa akandigunakan untuk melunasi harga jual aset yangdisewakan pada akhir masa sewa jika penyewamenggunakan hak opsinya untuk membeli asettersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikankepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.

Security deposits from lessees will beapplied against the selling price of theleased assets at the end of the lease termif the lessee exercises the option topurchase the asset. The deposits will berefunded to the lessee if the purchaseoption is not exercised.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 44 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease receivables (continued)

Piutang sewa pembiayaan kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:

Gross finance lease receivables classifiedaccording to year of maturity are as follows:

2014 2013

Dalam 1 tahun 5,694 6,264 Within 1 year1 sampai 5 tahun 4,321 4,576 Between 1 and 5 years

10,015 10,840

Piutang sewa pembiayaan bersih, sebelumpenyisihan piutang ragu-ragu, yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:

Net finance lease receivables, beforeprovision for doubtful receivables, classifiedaccording to year of maturity are as follows:

2014 2013

Dalam 1 tahun 4,912 5,414 Within 1 year1 sampai 5 tahun 3,920 4,182 Between 1 and 5 years

8,832 9,596

Informasi lainnya sehubungan dengan piutangsewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Other information relating to finance leasereceivables are as follows:

- Tingkat suku bunga efektif per tahun ataspiutang sewa pembiayaan baru pada tahun2014 untuk IDR berkisar antara 7,5% hingga21,1% dan untuk USD berkisar antara 7,0%hingga 11,0% (2013: untuk IDR berkisarantara 7,4% hingga 21,5% dan untuk USDberkisar antara 6,5% hingga 10,0%).

- The effective annual interest rates of newfinance lease receivables in 2014 for IDRranged from 7.5% to 21.1% and for USDranged from 7.0% to 11.0% (2013: forIDR ranged from 7.4% to 21.5% and forUSD ranged from 6.5% to 10.0%).

- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutangsewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 2,3triliun (2013: Rp 2,7 triliun) dijaminkan untukpinjaman dan utang obligasi yang diterimaoleh entitas anak tertentu yang bergerak dibidang jasa keuangan (lihat Catatan 23d dan24a).

- As at 31 December 2014, net financelease receivables amounting to Rp 2.3trillion (2013: Rp 2.7 trillion) have beenpledged as collateral for loans and bondsobtained from certain financial servicessubsidiaries (refer to Notes 23d and24a).

- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.

- Refer to Note 39 for details of balancesin foreign currencies.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 45 - Page

7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease receivables (continued)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untukpiutang pembiayaan adalah sebagai berikut:

The movements of provision for doubtfulfinancing receivables are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 2,641 2,472 At beginning of yearPenambahan penyisihan, bersih 1,255 1,072 Increase in provision, net of amount

setelah pemulihan recoveredPenghapusan (1,037) (921) Written-offPenyesuaian selisih kurs 17 18 Foreign exchange adjustmentPada akhir tahun 2,876 2,641 At end of yearBagian lancar (1,388) (1,301) Current portion

Bagian tidak lancar 1,488 1,340 Non-current portion

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaantersebut cukup untuk menutupi kerugian daritidak tertagihnya piutang pembiayaan.

Management believes that the provision fordoubtful financing receivables is adequate tocover loss on non-collectible financingreceivables.

Lihat Catatan 36(ii)b untuk analisa risiko kreditpiutang pembiayaan.

Refer to Note 36(ii)b for credit risk analysis offinancing receivables.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

2014 2013

Pihak berelasi (lihat Catatan 34h) 1,080 897 Related parties (refer to Note 34h)Pihak ketiga 4,607 5,488 Third parties

5,687 6,385Penyisihan piutang ragu-ragu (14) (8) Provision for doubtful receivables

5,673 6,377

Rincian piutang lain-lain berdasarkan sifatnyaadalah sebagai berikut:

Details of other receivables by nature are asfollows:

2014 2013

Aset derivatif 1,987 3,371 Derivative assetsAset reasuransi: Reinsurance assets:

- Estimasi kerugian 828 534 - Estimated losses- Pendapatan premi tangguhan 345 322 - Unearned premium income

Surat utang subordinasi 725 609 Subordinated notePinjaman karyawan 439 391 Loans to officers and employeesAgunan yang diambil alih - bersih 237 171 Repossessed collateral - netPinjaman kepada pihak berelasi 208 158 Loans to related partiesPiutang pelepasan entitas anak 108 114 Receivable from disposal of subsidiaryLain-lain 810 715 Others

5,687 6,385Penyisihan piutang ragu-ragu (14) (8) Provision for doubtful receivables

5,673 6,377Bagian lancar (3,130) (2,988) Current portion

Bagian tidak lancar 2,543 3,389 Non-current portion

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 46 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to cover losson non-collectible receivables.

a. Aset dan liabilitas derivatif a. Derivative assets and liabilities

2014

Jumlahnosionala)/

Notional amounta)

Asetderivatif b)/Derivativeassets b)

Liabilitasderivatif b) c)/Derivative

liabilities b) c)

Instrumen InstrumentsLindung nilai arus kas: Cash flow hedges:

Interest rate swaps USD 252,851,075 1 6 Interest rate swapsCross currency swaps USD 2,477,217,860 1,986 52 Cross currency swaps

SGD 100,000,000 - 52

Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges:lindung nilai:Kontrak berjangka valuta JPY 263,993,824 - - Forward foreign exchange

asing contracts1,987 110

Bagian lancar (660) (22) Current portion

Bagian tidak lancar 1,327 88 Non-current portion

2013

Jumlahnosionala)/

Notional amounta)

Asetderivatif b)/Derivativeassets b)

Liabilitasderivatif b) c)/Derivative

liabilities b) c)

Instrumen InstrumentsLindung nilai arus kas: Cash flow hedges:

Kontrak berjangka valuta JPY 527,707,811 - 1 Forward foreign exchangeasing contracts

Interest rate swaps USD 330,292,345 - 14 Interest rate swapsCross currency swaps USD 1,675,538,094 3,371 4 Cross currency swaps

Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges:lindung nilai:Kontrak berjangka valuta JPY 1,194,857,461 - 3 Forward foreign exchange

asing contracts3,371 22

Bagian lancar (1,109) (13) Current portion

Bagian tidak lancar 2,262 9 Non-current portion

a) Dalam satuan penuh. a) In full amount.b) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 -

(“transaksi pasar yang dapat diobservasi”).b) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2

- (“observable current market transactions”).c) Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat

Catatan 19).c) Derivative liabilities are presented under other liabilities

(refer to Note 19).

Keuntungan nilai wajar bersih yang diakuidalam laporan laba rugi konsolidasian adalahsebesar Rp 3,2 miliar (2013: kerugian Rp 1,8miliar).

Fair value gains recognised in consolidatedprofit or loss amounted to Rp 3.2 billion(2013: losses Rp 1.8 billion).

Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas crosscurrency swap dan interest rate swap akandiakui pada laba rugi sesuai dengan jatuhtempo dari pinjaman yang bersangkutan(maksimum empat tahun).

Gains and losses recognised in equity oncross currency and interest rate swaps willbe realised to profit or loss following thematurity of the related loans (maximum fouryears).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 47 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

a. Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan) a. Derivative assets and liabilities(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, tingkat sukubunga tetap sehubungan dengan interest rateswaps untuk mata uang asing berkisar antara0,6% sampai 3,5% (2013: 0,6% sampai 4,4%)dan untuk IDR berkisar antara 6,2% sampai10,9% (2013: 6,2% sampai 10,5%). Sukubunga mengambang yang utama adalah LIBORdan SIBOR.

As at 31 December 2014, the fixed interestrates relating to interest rate swaps forforeign currencies vary from 0.6% to 3.5%(2013: 0.6% to 4.4%) and for IDR from6.2% to 10.9% (2013: 6.2% to 10.5%). Themain floating rates are LIBOR and SIBOR.

Informasi lain mengenai aset dan liabilitasderivatif pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

Other information relating to derivativeassets and liabilities as at 31 December2014 are as follows:

Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement scheduleCitibank N.A. 16 Maret/March 2015PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Januari/January 2015 – Maret/March 2015PT Bank Internasional Indonesia Tbk 20 Juli/July 2015Sumitomo Mitsui Banking Corporation April 2015 – April 2016Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Januari/January 2015 – Mei/May 2017CTBC Bank Co Ltd Juni/June 2015 – Mei/May 2017PT Bank Danamon Indonesia Tbk Januari/January 2015 – Mei/May 2017JP Morgan Chase Bank NA Januari/January 2015 – Agustus/August 2017PT Bank UOB Indonesia Juli/July 2017 – Agustus/August 2017PT Bank DBS Indonesia Mei/May 2015 – September 2017PT Bank CIMB Niaga Tbk Februari/February 2015 – September 2017PT Bank BNP Paribas Tbk Februari/February 2015 – Oktober/October 2017Standard Chartered Bank Februari/February 2015 – Desember/December 2017PT Bank OCBC NISP Tbk Januari/January 2015 – Desember/December 2017The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Januari/January 2015 – Juni/June 2018PT ANZ Panin Bank Januari/January 2015 – Oktober/October 2018

b. Surat utang subordinasi b. Subordinated note

Pada bulan Juni 2009, Perseroan membelisurat utang subordinasi yang diterbitkan olehPT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni2021.

In June 2009, the Company subscribed toa subordinated note issued by PT BankPermata Tbk (“BP”) amounting to USD 50million which will mature in June 2021.

Surat utang subordinasi dapat dibayar ataspilihan BP secara keseluruhan pada Juni2016 (callable option), atau pada suatutanggal pembayaran bunga setelahnya,dengan persetujuan terlebih dahulu dari BankIndonesia.

The subordinated note may be redeemedat the option of BP in whole in June 2016(callable option), or on any interestpayment date thereafter, with prior consentof Bank Indonesia.

BP dapat mengganti surat utang subordinasidengan instrumen modal pengganti (berupainstrumen dengan kualitas yang setara ataulebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jikaperubahan dalam rasio kecukupan modalmenyebabkan surat utang subordinasi tidakmemenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dandalam kondisi tertentu lainnya (antara lainperubahan signifikan di kondisi pasar). Setiappenggantian memerlukan persetujuan dariBank Indonesia.

BP may exchange the subordinated notewith replacement capital instruments (beinginstruments of equivalent or better qualityfor capital adequacy purpose) if a changein capital adequacy ratio results in thesubordinated note ceasing to be eligible asTier 2 capital and in certain othercircumstances (for instance a materialchange in market conditions). Anyexchange requires the approval of BankIndonesia.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 48 - Page

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

b. Surat utang subordinasi (lanjutan) b. Subordinated note (continued)

Surat utang subordinasi ini bersifatunsecured, tidak tercatat di bursa, dengantingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% pertahun untuk tahun pertama hingga tahunketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR6 bulanan + 6,6035% per tahun.

The subordinated note is unsecured, notlisted, with a fixed interest rate of 9.75%per annum for the first year up to theseventh year and USD 6 months LIBOR +6.6035% per annum thereafter.

Pada bulan Oktober 2014, Perseroanmembeli Obligasi Subordinasi BerkelanjutanII Bank Permata Tahap II Tahun 2014 yangditerbitkan oleh BP senilai Rp 103 miliar yangakan jatuh tempo pada bulan Oktober 2021.

In October 2014, the Company subscribedto Obligasi Subordinasi Berkelanjutan IIBank Permata Tahap II Tahun 2014 issuedby BP amounting to Rp 103 billion whichwill mature in October 2021.

Surat utang subordinasi ini bersifatunsecured, tercatat di Bursa Efek Indonesia,dengan tingkat suku bunga tetap sebesar11,75% per tahun.

The subordinated note is unsecured, listedon the Indonesia Stock Exchange, with afixed interest rate of 11.75% per annum.

c. Pinjaman karyawan c. Loans to officers and employees

Perseroan dan entitas anak tertentumemberikan pinjaman kepada karyawannyauntuk membeli kendaraan bermotor. Pinjamanini dilunasi secara angsuran melaluipemotongan gaji bulanan.

The Company and certain subsidiariesprovide vehicle loans to their officers andemployees. These loans are repaid ininstalments through deductions frommonthly salaries.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

2014 2013

Barang jadi termasuk unit CBU 13,554 11,284 Finished goods including CBU unitsBarang habis pakai 1,037 813 Consumable goodsSuku cadang 724 659 Spare partsBahan baku dan unit CKD 569 650 Raw materials and CKD unitsBarang dalam penyelesaian 553 479 Work-in-progressBarang dalam perjalanan 511 566 Goods in transitLain-lain 273 236 Others

17,221 14,687Penyisihan persediaan usang (235) (254) Provision for obsolete

dan tidak lancar and slow moving inventory16,986 14,433

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpersediaan usang dan tidak lancar cukup untukmenutup kerugian karena penurunan nilaipersediaan.

Management believes that the provision forobsolete and slow moving inventory is adequateto cover loss due to the decline in the value ofinventories.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,persediaan sejumlah Rp 20 miliar dijaminkanuntuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).

As at 31 December 2014 and 2013, inventoriesamounting to Rp 20 billion have been used ascollateral for short-term borrowings (refer toNote 17).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 49 - Page

9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Gruptelah diasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan setaradengan Rp 14,1 triliun (2013: Rp 14,0 triliun) yangmenurut pendapat manajemen cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2014, the inventories of theGroup were covered by insurance against lossby fire and other risks equivalent to Rp 14.1trillion (2013: Rp 14.0 trillion) whichmanagement believes is adequate to coverlosses which may arise.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidaklancar adalah sebagai berikut:

The movements in the provision for obsolete andslow moving inventory are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 254 143 At beginning of year(Pemulihan)/penambahan penyisihan (3) 134 (Recovery)/increase in provisionPenghapusan (16) (23) Written-off

Pada akhir tahun 235 254 At end of year

10. PERPAJAKAN 10. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2014 2013

Perseroan The CompanyPajak Penghasilan Badan 135 14 Corporate Income TaxPajak Penjualan Barang Mewah 279 302 Luxury Sales Tax

414 316

Entitas anak SubsidiariesPajak Penghasilan Badan 1,260 1,247 Corporate Income TaxPajak Pertambahan Nilai 1,484 718 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 10 2 Luxury Sales Tax

2,754 1,967

3,168 2,283

Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihanbayar pajak penghasilan badan dan pajaklainnya yang belum diperiksa oleh DirektoratJenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaranatas surat ketetapan pajak yang diterimaoleh Grup dimana keberatan dan bandingtelah diajukan kepada DJP. Status dari pajakdibayar dimuka adalah sebagai berikut:

Prepaid taxes represent overpayments ofcorporate income tax and other taxeswhich have not been audited by theDirectorate General of Tax (“DGT”) andpayments of tax assessments received bythe Group for which objections and appealshave been submitted to the DGT. Thestatus of the prepaid taxes are as follows:

2014 2013

Belum/sedang diperiksa 2,862 2,026 Not yet audited/in progressKeberatan dan banding 306 257 Objections and appeals

3,168 2,283

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 50 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable

2014 2013

Perseroan The CompanyPajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 21 78 71 Article 21Pasal 23 dan 26 40 36 Article 23 and 26

Pajak Pertambahan Nilai 273 246 Value Added Tax

391 353

Entitas anak SubsidiariesPajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 21 363 333 Article 21Pasal 22, 23 dan 26 102 90 Article 22, 23 and 26Pasal 25/29 1,084 660 Article 25/29

Pajak Pertambahan Nilai 159 140 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 24 24 Luxury Sales TaxPajak Bumi dan Bangunan 9 - Land and Building Tax

1,741 1,247

2,132 1,600

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan c. Income tax (expenses)/benefits

2014 2013

Perseroan The CompanyKini: Current:

Tidak final (709) (1,081) Non finalFinal (40) (30) Final

Tangguhan (25) 90 Deferred

(774) (1,021)Entitas anak SubsidiariesKini: Current:

Tidak final (5,176) (4,543) Non finalFinal (260) (193) Final

Tangguhan 983 531 Deferred

(4,453) (4,205)Konsolidasian ConsolidatedKini: Current:

Tidak final (5,885) (5,624) Non finalFinal (300) (223) Final

Tangguhan 958 621 Deferred

(5,227) (5,226)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilankonsolidasian dan hasil perhitungan teoritislaba sebelum pajak penghasilankonsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between consolidatedincome tax expenses and the theoreticaltax amount on consolidated profit beforeincome tax is as follows:

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 51 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan(lanjutan)

c. Income tax (expenses)/benefits(continued)

2014 2013

Laba konsolidasian sebelum 27,352 27,523 Consolidated profit beforepajak penghasilan income tax

Bagian atas hasil bersih (6,239) (6,297) Share of results of jointly controlledpengendalian bersama entitas entities and associatesdan entitas asosiasi

21,113 21,226

Pajak dihitung pada tarif (5,088) (4,771) Tax calculated at applicable taxpajak yang berlaku rates

Penghasilan bukan obyek pajak 427 339 Income not subject to taxBeban yang tidak dapat dikurangkan (392) (641) Non-deductible expensesKerugian pajak yang tidak diakui pada (166) (169) Unrecognised tax loss during

tahun berjalan the yearLain-lain (8) 16 Others

Beban pajak penghasilan (5,227) (5,226) Consolidated income tax expenseskonsolidasian

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakPerseroan dengan penghasilan kena pajakPerseroan untuk periode yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

The reconciliation between profit beforeincome tax of the Company and theCompany’s taxable income for the periodsended 31 December 2014 and 2013 are asfollows:

2014 2013

Laba konsolidasian sebelum 27,352 27,523 Consolidated profit beforepajak penghasilan income tax

Dikurangi laba sebelum pajak (19,084) (17,363) Less profit before income taxpenghasilan - entitas anak - subsidiaries

Disesuaikan dengan jurnal 6,871 5,085 Adjusted for consolidationeliminasi konsolidasi elimination

Laba sebelum pajak 15,139 15,245 Profit before income taxpenghasilan Perseroan of the Company

Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments:Beban imbalan kerja 245 231 Employee benefit expensesPelayanan purna jual 15 280 After sales servicePendapatan dividen (10,396) (7,827) Dividend incomeNilai wajar dari properti investasi (1,036) (297) Fair value of investment propertiesPenghasilan kena pajak final (281) (2,381) Income subject to final taxInsentif dealer (122) 41 Dealer incentivesIklan dan promosi (44) 73 Advertising and promotionLain-lain 27 40 Others

(11,592) (9,840)

Penghasilan kena pajak Perseroan 3,547 5,405 Taxable income of the Company

Beban pajak penghasilan kini 709 1,081 Current income tax expensesPerseroan - tidak final of the Company - non final

Pembayaran pajak dimuka (800) (1,095) Prepayment of income taxesPerseroan of the Company

Lebih bayar pajak penghasilan 91 14 Overpayment of corporate incomebadan Perseroan tax of the Company

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 52 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan(lanjutan)

c. Income tax (expenses)/benefits(continued)

2014 2013

Beban pajak penghasilan kini 5,176 4,543 Current income tax expensesentitas anak - tidak final of subsidiaries - non final

Pembayaran pajak dimuka (4,092) (3,883) Prepayment of income taxesentitas anak of subsidiaries

Utang pajak penghasilan 1,084 660 Income tax payableentitas anak of subsidiaries

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,jumlah penghasilan kena pajak didasarkanatas perhitungan sementara, karenaPerseroan belum menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan pajak penghasilanbadan.

In these consolidated financialstatements, the amount of taxableincome is based on preliminarycalculations, as the Company has not yetsubmitted its corporate income taxreturns.

d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities

2014

Pada awaltahun/

Atbeginning

of year

Dikreditkan/(dibebankan)ke laba rugi/

Credited/(charged)to profit or loss

Dikreditkan/(dibebankan)

ke pendapatankomprehensif lain/Credited/(charged)

to othercomprehensive

incomeReklasifikasi/

Reclassifications

Selisih kurskarena

penjabaranlaporan

keuangandalamvalutaasing/

Exchangedifference

ontranslationof financialstatementsin foreigncurrencies

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets ofPerseroan: the Company:

Akrual dan provisi 616 (32) - - - 584 Accruals and provisionsLiabilitas imbalan 137 11 4 - - 152 Employee benefit

kerja obligationsLain-lain 8 (4) (9) - - (5) Others

Aset pajak tangguhan 761 (25) (5) - - 731 Deferred tax assets ofPerseroan, bersih the Company, net

Aset/(liabilitas) pajak Deferred tax assets/(liabilities) oftangguhan entitas anak: subsidiaries:

Liabilitas imbalan 597 79 13 - 2 691 Employee benefitkerja obligations

Akrual dan provisi 583 (25) - - - 558 Accruals and provisionsRugi fiskal 138 65 - - - 203 Tax lossesProperti pertambangan (2,903) 724 - - (27) (2,206) Mining propertiesPenyesuaian nilai (201) 3 - - - (198) Fair value adjustment

wajar saat akuisisi on acquisitionsLain-lain 245 137 87 - (2) 467 Others

Aset/(liabiltas) pajak (1,541) 983 100 - (27) (485) Deferred tax assets/(liabilities)tangguhan entitas of subsidiaries, netanak, bersih

Aset pajak 1,727 318 94 20 1 2,160 Deferred tax assets oftangguhan entitas subsidiaries, netanak, bersih

Liabilitas pajak (3,268) 665 6 (20) (28) (2,645) Deferred tax liabilities oftangguhan entitas subsidiaries, netanak, bersih

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 53 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan(lanjutan)

d. Deferred tax assets and liabilities(continued)

2013

Pada awaltahun/

Atbeginning

of year

Dikreditkan/(dibebankan)ke laba rugi/

Credited/(charged)to profit or loss

Dikreditkan/(dibebankan)

ke pendapatankomprehensif lain/Credited/(charged)

to othercomprehensive

income

Reklasifikasi/Reclassi-fications

Selisih kurskarena

penjabaranlaporan

keuangan dalamvaluta asing/

Exchangedifference ontranslation of

financialstatements in

foreigncurrencies

Entitasanakbaru/New

subsi-diaries

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets ofPerseroan: the Company:

Akrual dan provisi 543 73 - - - - 616 Accruals and provisionsLiabilitas imbalan 120 19 (2) - - - 137 Employee benefit

kerja obligationsLain-lain (8) (2) 18 - - - 8 Others

Aset pajak tangguhan 655 90 16 - - - 761 Deferred tax assetsPerseroan, bersih of the Company, net

Aset/(liabilitas) pajak Deferred tax assets/tangguhan entitas anak: (liabilities) of

subsidiaries:Liabilitas imbalan 570 54 (28) - 1 - 597 Employee benefit

kerja obligationsAkrual dan provisi 476 108 - (1) - - 583 Accruals and provisionsRugi fiskal 145 (42) - - (1) 36 138 Tax lossesProperti pertambangan (2,589) 52 - - (366) - (2,903) Mining propertiesPenyesuaian nilai (128) 3 - - - (76) (201) Fair value adjustment

wajar saat akuisisi on acquisitionsLain-lain (40) 356 (73) 1 1 - 245 Others

Aset/(liabilitas) pajak (1,566) 531 (101) - (365) (40) (1,541) Deferred tax assets/tangguhan entitas (liabilities) ofanak, bersih subsidiaries, net

Aset pajak 1,302 533 (91) (21) - 4 1,727 Deferred tax assetstangguhan entitas of subsidiaries, netanak, bersih

Liabilitas pajak (2,868) (2) (10) 21 (365) (44) (3,268) Deferred tax liabilitiestangguhan entitas of subsidiaries, netanak, bersih

Aset pajak tangguhan sebesar Rp 419 miliar(2013: Rp 295 miliar) yang timbul dari rugifiskal yang tidak dapat dikompensasi sebesarRp 1,7 triliun (2013: Rp 1,2 triliun) tidak diakuidalam laporan keuangan konsolidasian. Rugifiskal tersebut akan kadaluarsa padabeberapa tahun fiskal sampai dengan tahun2019.

Deferred tax assets of Rp 419 billion(2013: Rp 295 billion) arising from unusedtax losses of Rp 1.7 trillion (2013: Rp 1.2trillion) have not been recognised in theconsolidated financial statements. Theunused tax losses will expire over severalfiscal years up to 2019.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 54 - Page

10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)

e. Administrasi e. Administration

Undang-undang perpajakan Indonesiamengatur bahwa masing-masing perusahaandalam Grup menghitung, menetapkan danmembayar sendiri besarnya jumlah pajakyang terutang.

The taxation laws of Indonesia require thateach company in the Group submits taxreturns on the basis of self-assessment.

Berdasarkan perundang-undangan yangberlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP")dapat menetapkan atau mengubah kewajibanpajak dalam jangka waktu lima tahun sejaksaat terutangnya pajak.

Under prevailing regulations, the DirectorGeneral of Tax (“DGT”) may assess oramend taxes within five years from the timetax becomes due.

f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments

Pada tahun 2014 dan 2013, Grup telahmenerima beberapa surat ketetapan pajakuntuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujuisebagian ketetapan pajak tersebut dan telahmembukukan tambahan beban pajak sebesarRp 88 miliar (2013: Rp 29 miliar) dalam labarugi.

In 2014 and 2013, the Group has receiveda number of assessments for various fiscalyears. The Group has accepted a portion ofthese assessments and booked anadditional Rp 88 billion (2013: Rp 29 billion)of tax expense in profit or loss.

Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukankeberatan dan banding. Pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, jumlahketetapan pajak yang masih dalam proseskeberatan dan banding adalah sebagaiberikut:

For the remaining amounts, the Group hasfiled objections and appeals. As at31 December 2014 and 2013, the amountof assessments in the process of objectionand appeal were as follows:

2014 2013

Pajak penghasilan badan 152 176 Corporate income taxPajak lainnya 154 81 Other taxes

306 257

g. Tarif pajak g. Tax rates

Perusahaan terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperolehpenurunan tarif pajak penghasilan sebesar5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku.Untuk tahun fiskal 2014 dan 2013, Perseroandan PT United Tractors Tbk, entitas anaklangsung, memenuhi syarat-syarat tersebutdan telah menerapkan tarif pajak yang lebihrendah.

Publicly listed entities which comply withcertain requirements are entitled to a 5%tax rate reduction from the applicableincome tax rates. For the fiscal year 2014and 2013, the Company and PT UnitedTractors Tbk, a direct subsidiary, compliedwith these requirements and have appliedthe lower tax rates.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 55 - Page

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES

2014

Investee

% kepemilikanefektif/% of

effectiveownership

Pada awaltahun/

At beginningof year

Bagian atashasil bersih/

Share ofresults

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehensive

incomeDividen/Dividend

Penambahan/Additions

Keuntunganpembelian/

Gain onacquisition

Lain-lain/Others

Pada akhirtahun/

At end ofYear

PT Bank Permata Tbk a) b) 44.56 7,535 599 29 (77) 668 - 57 8,811PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,727 2,443 (8) (1,700) - - - 4,462PT Isuzu Astra Motor 44.94 1,053 86 - - - - - 1,139

IndonesiaPT Toyota Astra Financial 50.00 867 139 (82) (54) - - - 870

ServicesPT Toyota-Astra Motor c) 51.00 1,047 682 (3) (903) - - - 823PT Aisin Indonesia 27.20 319 61 25 (44) 296 - - 657PT Komatsu Astra Finance 50.00 490 72 9 (29) - - - 542PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 470 94 (1) (49) - - - 514PT GS Battery 40.00 395 105 - (29) - - - 471PT Akebono Brake Astra 40.00 441 86 (4) (63) - - - 460

Indonesia a)

PT Kayaba Indonesia 40.00 443 54 - (61) - - - 436PT AT Indonesia 32.00 336 36 - (17) - - - 355PT Astra Aviva Life d) 50.00 - 353 - - 440 (440) - 353PT Inti Ganda Perdana 34.00 262 83 - (30) - - - 315PT Traktor Nusantara a) 50.00 259 79 1 (40) - - - 299PT Brahmayasa Bahtera c) 60.00 312 (14) - - - - - 298PT Evoluzione Tyres 32.00 163 (16) - - 133 - - 280PT Wahana Eka Paramitra 34.80 114 55 41 (13) - - - 197PT Astra Auto Finance c) 53.75 164 39 (6) (22) - - - 175PT Federal Nittan Industries 32.00 143 17 - (11) - - - 149PT Topy Palingda Manufacturing 12.24 94 (28) - - - - - 66

Indonesia e)

Lain-lain (masing-masing di bawah 317 (5) (1) (2) 41 - (25) 325Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) f) 18,951 5,020 - (3,144) 1,578 (440) 32 21,997

a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.

b) Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa EfekIndonesia pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 8,0 triliun.

b) The fair value based on the quoted price on the Indonesia StockExchange as at 31 December 2014 was Rp 8.0 trillion.

c) Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor(“TAM”), 53,75% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”) dan 60%kepemilikan di PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), namun TAM, AAF danBB merupakan entitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruhkeputusan yang bersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegangsaham.

c) Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (“TAM”),53.75% in PT Astra Auto Finance (“AAF”) and 60% in PTBrahmayasa Bahtera (“BB”), they are operated under a scheme ofjoint control, whereby all strategic decisions must be approved by allshareholders.

d) Dimiliki oleh Perseroan sejak Mei 2014, dimana terdapat keuntunganpembelian sebesar Rp 440 miliar yang dicatat sebagai bagian atas hasilbersih pengendalian bersama entitas di laba rugi.

d) Owned by the Company since May 2014, the gain on acquisitionamounting to Rp 440 billion was charged to share of results of jointlycontrolled entities in profit or loss.

e) Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsungsebesar 30%.

e) Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.

f) Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik DistributionTerminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon GasketIndonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DIC AstraChemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam CoLtd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia, PTMetalArt Astra Indonesia dan Astra-KLK Pte Ltd.

f) Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik DistributionTerminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon GasketIndonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DICAstra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake AstraVietnam Co Ltd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra JuokuIndonesia, PT MetalArt Astra Indonesia and Astra-KLK Pte Ltd.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 56 - Page

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES (continued)

2013

Investee

% kepemilikanefektif/% of

effectiveownership

Pada awaltahun/

At beginningof year

Bagian atashasil bersih/

Share ofresults

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehensive

incomeDividen/Dividend

Penambahan/Additions

Melaluientitas anak

baru/Through

newsubsidiaries

Lain-lain/Others

Pada akhirtahun/

At end ofyear

PT Bank Permata Tbk a) b) 44.56 6,809 769 (43) - - - - 7,535PT Astra Honda Motor a) 50.00 2,878 2,456 (3) (1,604) - - - 3,727PT Isuzu Astra Motor 44.94 469 108 - (24) 500 - - 1,053

IndonesiaPT Toyota-Astra Motor c) 51.00 1,022 740 11 (726) - - - 1,047PT Toyota Astra Financial 50.00 683 133 68 (17) - - - 867

ServicesPT Komatsu Astra Finance 50.00 353 65 95 (23) - - - 490PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 738 94 3 (123) - - (242) 470PT Kayaba Indonesia 40.00 400 87 18 (62) - - - 443PT Akebono Brake Astra 40.00 388 89 (2) (34) - - - 441

Indonesia a)

PT GS Battery 40.00 399 51 (5) (50) - - - 395PT AT Indonesia 32.00 353 20 (1) (36) - - - 336PT Aisin Indonesia 27.20 328 88 - (97) - - - 319PT Brahmayasa Bahtera c) d) 60.00 - - - - - - 312 312PT Inti Ganda Perdana 34.00 202 93 1 (34) - - - 262PT Traktor Nusantara a) 50.00 216 78 (1) (34) - - - 259PT Astra Auto Finance c) 60.00 125 46 7 (14) - - - 164PT Evoluzione Tyres 32.00 67 8 - - 88 - - 163PT Federal Nittan Industries 32.00 132 25 - (14) - - - 143PT Wahana Eka Paramitra 34.80 69 52 - (7) - - - 114PT Topy Palingda Manufacturing 12.24 - (2) - - - 99 (3) 94

Indonesia e)

PT MetalArt Astra Indonesia 24.00 - - - - 52 - - 52Lain-lain (masing-masing di bawah 244 (6) 10 (13) 30 - - 265

Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) f) 15,875 4,994 158 (2,912) 670 99 67 18,951

a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.

b) Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa EfekIndonesia pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 6,0 triliun.

b) The fair value based on the quoted price on the Indonesia StockExchange as at 31 December 2013 was Rp 6.0 trillion.

c) Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor(“TAM”), 60% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”) dan PTBrahmayasa Bahtera (“BB”), namun TAM, AAF dan BB merupakanentitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruh keputusan yangbersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegang saham.

c) Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), 60%in PT Astra Auto Finance (“AAF”) and PT Brahmayasa Bahtera(“BB”), they are operated under a scheme of joint control, wherebyall strategic decisions must be approved by all shareholders.

d) Diklasifikasikan menjadi pengendalian bersama entitas sejak November2013 (lihat Catatan 3c).

d) Classified as a jointly controlled entity since November 2013 (refer toNote 3c).

e) Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsungsebesar 30%.

e) Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.

f) Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik DistributionTerminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon GasketIndonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGITMonitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia,Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam Semesta Mulia, SuperiorChain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia dan Astra-KLK PteLtd.

f) Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik DistributionTerminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon GasketIndonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGITMonitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra VisteonIndonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam SemestaMulia, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesiadan Astra-KLK Pte Ltd.

Pengendalian bersama entitas yang dimiliki olehGrup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.

Jointly controlled entities of the Group almostexclusively operate in Indonesia.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas pengendalianbersama entitas adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the assets and liabilitiesof jointly controlled entities are as follows:

2014 2013

Jumlah aset lancar 67,597 63,935 Total current assetsJumlah aset tidak lancar 48,747 39,308 Total non-current assetsJumlah liabilitas jangka pendek 83,488 73,743 Total current liabilitiesJumlah liabilitas jangka panjang 12,107 11,799 Total non-current liabilities

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 57 - Page

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES (continued)

Bagian Grup atas hasil usaha dari pengendalianbersama entitas adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the results of jointlycontrolled entities are as follows:

2014 2013

Pendapatan bersih 87,088 76,871 Net revenueLaba yang diatribusikan kepada pemilik 5,020 4,994 Profit attributable to the owners of the

entitas induk parent

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

2014

Investee

% kepemilikanefektif/% of

effectiveownership

Pada awaltahun/

At beginningof year

Bagian atashasil bersih/

Share ofResults

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehensive

incomeDividen/Dividend

Penambahan/Additions

Pada akhir tahun/At end of

year

PT Astra Daihatsu Motor 31.87 3,696 1,120 1 (847) - 3,970PT Denso Indonesia a) 20.53 615 54 1 (14) - 656PT Bukit Enim Energi b) 11.90 183 - - - 1 184PT Komatsu Remanufacturing Asia 29.15 162 43 - (39) - 166PT TD Automotive Compressor 20.56 131 (5) - - - 126

IndonesiaPT Marga Trans Nusantara 40.00 43 - - - 12 55Lain-lain (masing-masing di bawah 89 7 1 (1) - 96

Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) c) 4,919 1,219 3 (901) 13 5,253

2013

Investee

% kepemilikanefektif/% of

effectiveownership

Pada awaltahun/

At beginningof year

Bagian atashasil bersih/

Share ofresults

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehensive

incomeDividen/Dividend

Penambahan/Additions

Pada akhir tahun/At end of

year

PT Astra Daihatsu Motor 31.87 2,879 1,160 (1) (342) - 3,696PT Denso Indonesia

a)20.53 558 98 (1) (40) - 615

PT Bukit Enim Energib)

11.90 183 - - - - 183PT Komatsu Remanufacturing Asia 29.15 133 60 (10) (21) - 162PT TD Automotive Compressor 20.56 51 (14) - - 94 131

IndonesiaPT Marga Trans Nusantara 40.00 37 - - - 6 43Lain-lain (masing-masing di bawah 85 (1) 7 (3) 1 89

Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) c) 3,926 1,303 (5) (406) 101 4,919

a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.b) Dimiliki melalui PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan

langsung sebesar 20%.b) Owned through PT Pamapersada Nusantara with direct ownership of

20%.c) Terdiri dari PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria

Attachment dan PT Jardine Lloyd Thompson.c) Consist of PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria

Attachment and PT Jardine Lloyd Thompson.

Entitas asosiasi yang dimiliki oleh Grupseluruhnya beroperasi di Indonesia.

Associates of the Group exclusively operate inIndonesia.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas entitasasosiasi adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the assets and liabilities ofassociates are as follows:

2014 2013

Jumlah aset 9,107 8,575 Total assetsJumlah liabilitas 3,871 3,673 Total liabilities

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 58 - Page

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI(lanjutan)

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)

Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasiadalah sebagai berikut:

The Group’s share of the results of associatesare as follows:

2014 2013

Pendapatan bersih 19,407 19,349 Net revenueLaba yang diatribusikan kepada pemilik 1,219 1,303 Profit attributable to the owners of the

entitas induk parent

13. TANAMAN PERKEBUNAN 13. PLANTATIONS

2014Pada awal

tahun/At beginning

of yearPenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsReklasifikasi/

Reclassifications

Entitasanak baru/

Newsubsidiary

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Harga perolehan Acquisition costTanaman menghasilkan 4,455 9 (117) 629 145 5,121 Mature plantationsTanaman belum menghasilkan 1,620 1,012 - (629) 183 2,186 Immature plantations

6,075 1,021 (117) - 328 7,307Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanaman menghasilkan (1,102) (229) 36 - (5) (1,300) Mature plantations

Nilai buku bersih 4,973 6,007 Net book value

2013Pada awal

tahun/At beginning

of yearPenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsReklasifikasi/

Reclassifications

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Harga perolehan Acquisition costTanaman menghasilkan 3,321 - (25) 1,159 4,455 Mature plantationsTanaman belum menghasilkan 2,088 731 (40) (1,159) 1,620 Immature plantations

5,409 731 (65) - 6,075Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanaman menghasilkan (936) (183) 17 - (1,102) Mature plantations

Nilai buku bersih 4,473 4,973 Net book value

Seluruh penyusutan tanaman menghasilkandialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of mature plantations has beenallocated to cost of revenue.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidakada tanaman perkebunan yang dijaminkan untukpinjaman.

As at 31 December 2014 and 2013, there wereno plantations that have been pledged assecurity for borrowings.

Dengan pertimbangan asas manfaat dan biayaasuransi, serta tersebarnya perkebunan diberbagai wilayah, dibandingkan dengankemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabahpenyakit dan risiko lainnya, maka seluruhtanaman belum menghasilkan dan tanamanmenghasilkan tidak diasuransikan.

With due consideration to the benefit and costsof insurance, as well as the different regions,against the risk of fire, outbreaks of diseaseand other risks, all of the immature plantationsand mature plantations are not insured.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 59 - Page

14. ASET TETAP 14. FIXED ASSETS

2014Pada awal

tahun/At beginning

of yearPenambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Entitas anakbaru/ Newsubsidiary

Revaluasi/Revaluation

Pada akhirtahun/

At end of year

Harga perolehan Acquisition costKepemilikan langsung: Directly owned:Tanah 5,666 1,965 - (230) 28 156 7,585 LandBangunan dan fasilitasnya 11,318 315 (46) 1,818 19 - 13,424 Building and leasehold improvementMesin dan peralatan 9,361 396 (369) 1,673 1 - 11,062 Machinery and equipmentAlat berat 21,234 1,641 (1,076) 930 - - 22,729 Heavy equipmentAlat pengangkutan 2,286 316 (71) 178 3 - 2,712 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 2,508 355 (58) 63 - - 2,868 Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:

Alat pengangkutan 6,501 1,496 - (1,354) - - 6,643 Transportation equipmentPeralatan kantor 780 127 (1) (13) - - 893 Office equipmentAlat berat 675 86 - (453) - - 308 Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,680 - - (95) - - 1,585 MachineryAlat pengangkutan 14 30 - (1) - - 43 Transportation equipmentPeralatan kantor 3 - - (2) - - 1 Office equipment

Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 2,126 2,237 - (1,788) - - 2,575 BuildingMesin dan alat berat 3,204 1,811 (7) (2,541) - - 2,467 Machinery and heavy equipment

67,356 10,775 (1,628) (1,815) 51 156 74,895

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung: Directly owned:Bangunan dan fasilitasnya (3,570) (802) 38 (4) (3) - (4,341) Building and leasehold improvementMesin dan peralatan (5,056) (1,031) 275 (10) - - (5,822) Machinery and equipmentAlat berat (14,608) (2,616) 1,075 (312) - - (16,461) Heavy equipmentAlat pengangkutan (1,123) (277) 55 - (2) - (1,347) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (1,844) (310) 51 1 - - (2,102) Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:

Alat pengangkutan (1,911) (988) - 827 - - (2,072) Transportation equipmentPeralatan kantor (564) (104) 1 8 - - (659) Office equipmentAlat berat (253) (113) - 320 - - (46) Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin (561) (294) - 68 - - (787) MachineryAlat pengangkutan (3) (5) - - - - (8) Transportation equipmentPeralatan kantor (1) - - 1 - - - Office equipment

(29,494) (6,540) 1,495 899 (5) - (33,645)

Nilai buku bersih 37,862 41,250 Net book value

2013

Pada awaltahun/

At beginningof year

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Entitas anak barudan yang dilepas/

New anddisposed

subsidiaries

Revaluasi/(penurunan

nilai)/Revaluation/(impairment)

Pada akhirtahun/

At end of year

Harga perolehan Acquisition costKepemilikan langsung: Directly owned:Tanah 4,507 891 (50) (72) 313 77 5,666 LandBangunan dan fasilitasnya 8,481 503 (45) 2,055 319 5 11,318 Building and leasehold improvementMesin dan peralatan 6,994 436 (96) 1,089 950 (12) 9,361 Machinery and equipmentAlat berat 19,672 950 (709) 1,321 - - 21,234 Heavy equipmentAlat pengangkutan 2,104 168 (101) 98 17 - 2,286 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 2,247 303 (119) 67 10 - 2,508 Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:

Alat pengangkutan 6,350 1,443 - (1,292) - - 6,501 Transportation equipmentPeralatan kantor 755 117 (80) (12) - - 780 Office equipmentAlat berat 760 27 (3) (109) - - 675 Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 2,323 297 (3) (953) 16 - 1,680 MachineryAlat pengangkutan 5 5 - (1) 5 - 14 Transportation equipmentAlat berat 10 - - (10) - - - Heavy equipmentPeralatan kantor - - - 2 1 - 3 Office equipment

Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 2,005 1,912 - (1,890) 99 - 2,126 BuildingMesin dan alat berat 2,089 2,869 (4) (1,762) 12 - 3,204 Machinery and heavy equipment

58,302 9,921 (1,210) (1,469) 1,742 70 67,356

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 60 - Page

14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)

2013

Pada awaltahun/

At beginningof year

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Entitas anak barudan yang dilepas/

New anddisposed

subsidiaries

Revaluasi/(penurunan

nilai)/Revaluation/(impairment)

Pada akhirtahun/

At end of year

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung: Directly owned:Bangunan dan fasilitasnya (2,836) (698) 31 (20) (47) - (3,570) Building and leasehold improvementMesin dan peralatan (3,562) (931) 80 (25) (618) - (5,056) Machinery and equipmentAlat berat (11,853) (2,774) 698 (679) - - (14,608) Heavy equipmentAlat pengangkutan (920) (251) 67 (10) (9) - (1,123) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (1,614) (288) 65 (2) (5) - (1,844) Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:

Alat pengangkutan (1,560) (986) - 635 - - (1,911) Transportation equipmentPeralatan kantor (561) (91) 79 9 - - (564) Office equipmentAlat berat (201) (125) 3 70 - - (253) Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin (867) (350) 3 658 (5) - (561) MachineryAlat pengangkutan - (2) - - (1) - (3) Transportation equipmentAlat berat (2) (1) - 3 - - - Heavy equipmentPeralatan kantor - - - - (1) - (1) Office equipment

(23,976) (6,497) 1,026 639 (686) - (29,494)

Nilai buku bersih 34,326 37,862 Net book value

Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:

2014 2013

Perolehan 8,703 9,087 AcquisitionsPindahan dari uang muka 2,050 684 Transfer from advance paymentsSelisih kurs karena penjabaran laporan 22 150 Exchange difference on translation of

keuangan dalam valuta asing financial statements in foreigncurrencies

10,775 9,921

Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalahsebagai berikut:

Details of gains from the disposal of fixedassets are as follows:

2014 2013

Harga jual 398 301 ProceedsNilai buku bersih (133) (184) Net book value

265 117

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:

2014 2013

Beban pokok pendapatan 5,726 5,763 Cost of revenueBeban penjualan 125 111 Selling expensesBeban umum dan administrasi 636 572 General and administrative expensesTanaman belum menghasilkan 50 47 Immature plantationsSelisih kurs karena penjabaran laporan 3 4 Exchange difference on translation of

keuangan dalam valuta asing financial statements in foreigncurrencies

6,540 6,497

Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak GunaBangunan dan Hak Guna Usaha dengan masaberlaku yang akan berakhir antara tahun 2015sampai 2099. Hak atas tanah tersebut dapatdiperbaharui.

Land are held under “Hak Guna Bangunan” and“Hak Guna Usaha” titles, which will expirebetween 2015 and 2099. The land rights arerenewable.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 61 - Page

14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilaiwajar dan nilai tercatat aset tetap selain tanah.Nilai wajar tanah pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebesar Rp 30,4 triliun.

There is no significant difference between thefair value and carrying amount of fixed assetsother than land. The fair values of the land as at31 December 2014 is Rp 30.4 trillion.

Pada tanggal 31 Desember 2014, hargaperolehan aset tetap yang telah disusutkan penuhdan masih digunakan adalah sebesar Rp 15,8triliun.

As at 31 December 2014, the acquisition costof fixed assets which have been fullydepreciated and still being used amounted toRp 15.8 trillion.

Sebagian besar bangunan dan mesin dalampenyelesaian diperkirakan akan selesai padatahun 2015 dengan persentase penyelesaianantara 9% - 95%.

Most of the building and machinery underconstruction are estimated to be completed in2015 with percentage of completion between9% - 95%.

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetaptertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 1,3triliun (2013: Rp 1,7 triliun) dijaminkan untukpinjaman dan utang sewa pembiayaan (lihatCatatan 17 dan 23d).

As at 31 December 2014, certain fixed assetswith a net book value of Rp 1.3 trillion (2013:Rp 1.7 trillion) have been pledged as collateralfor loans and obligations under finance leases(refer to Notes 17 and 23d).

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetaptertentu yang dimiliki oleh Grup telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan setaradengan Rp 65,8 triliun (2013: Rp 55,2 triliun) yangmenurut pendapat manajemen cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2014, certain fixed assetsof the Group are covered by insurance againstloss by fire and other risks equivalent toRp 65.8 trillion (2013: Rp 55.2 trillion), whichmanagement believes is adequate to coverlosses which may arise.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan atas nilai tercatat aset tetap padatahun 2014.

Management is of the view that there has beenno impairment in the carrying amount of fixedassets in 2014.

15. PROPERTI PERTAMBANGAN 15. MINING PROPERTIES

2014

Pada awaltahun/

Atbeginning

of yearPenambahan/

Additions

Selisih kurs karenapenjabaran laporan

keuangan dalam valutaasing/Exchange

difference on translationof financial statements in

foreign currenciesPada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan 13,251 - 133 13,384 Acquisition costAkumulasi penyusutan (1,224) (250) (17) (1,491) Accumulated depreciationPenyisihan atas - (2,744) - (2,744) Provision for impairment

penurunan nilai

Nilai buku bersih 12,027 9,149 Net book value

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 62 - Page

15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 15. MINING PROPERTIES (continued)

2013

Pada awaltahun/

Atbeginning

of yearPenambahan/

Additions

Selisih kurs karenapenjabaran laporan

keuangan dalam valutaasing/Exchange

difference on translationof financial statements in

foreign currenciesPada akhir tahun/

At end of year

Harga perolehan 11,518 183 1,550 13,251 Acquisition costAkumulasi penyusutan (895) (263) (66) (1,224) Accumulated depreciation

Nilai buku bersih 10,623 12,027 Net book value

Hak kontrak untuk melakukan penambangan atascadangan batu bara di berbagai wilayah konsesipertambangan tertentu yang akan berakhir padabeberapa waktu tertentu sampai tahun 2032.

Contractual rights to mine coal reserves inspecified concession areas which will expire atvarious dates up to 2032.

Seluruh penyusutan properti pertambangandialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of mining properties has beenallocated to cost of revenue.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidakada properti pertambangan yang dijaminkan untukpinjaman.

As at 31 December 2014 and 2013, there wereno mining properties that have been pledged assecurity for borrowings.

Properti pertambangan tidak diasuransikan. Mining properties are not insured.

Pada tanggal laporan, Grup melakukan pengujianpenurunan nilai atas properti pertambanganseiring dengan terus menurunnya harga batubara.Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, asetdikelompokkan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah (”unit penghasilkas”).

At the reporting date the Group assessed itsmining properties for impairment due to thecontinuing decrease in coal prices. For thepurpose of assessing impairment, assets aregrouped at the lowest level for which there areseparately identifiable cash flows (“cashgenerating unit”).

Grup menggunakan income approach untukmenilai jumlah yang dapat dipulihkan dari propertipertambangan, yaitu menggunakan metode aruskas diskontoan yang merupakan proyeksi bisnisdalam menghasilkan nilai kini dari arus kas masadepan. Tingkat pengembalian yang digunakanuntuk mendiskonto disesuaikan dengan risikobisnis atau aset terkait dan nilai waktu dari uang.

The Group used an income approach to assessrecoverable amount of mining properties, whichis predicted upon the discounted cash flowmethod which involves projecting future cashflows that a business will generate going forwardand converting them into a present valueequivalent through discounting. The discountingprocess uses a rate of return that iscommensurate with the risk associated with thebusiness or asset and the time value of money.

Periode yang digunakan dalam perhitungan aruskas adalah sampai dengan seluruh cadanganhabis diproduksi atau masa konsesi selesai, manayang lebih dahulu. Estimasi arus kas setelahperiode lima tahun diekstrapolasi denganmenggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,2%.Tingkat pertumbuhan tersebut tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan dari usaha unitpenghasil kas dalam jangka panjang.

The periods used in the cash flow forecasts areuntil all reserves are fully depleted or theexpiration of the conssession period, whicheveris earlier. The estimated cash flows beyond afive-year period are extrapolated using a growthrate of 2.2%. The growth rate does not exceedthe long-term average growth rate for thebusiness in which the cash generating unitoperates.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 63 - Page

15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 15. MINING PROPERTIES (continued)

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitunganjumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The key assumptions used for recoverableamount calculations as at 31 December 2014and 2013 are as follows:

2014 2013

Tingkat diskonto 12.5% 11.8% Discount rateDasar perkiraan harga batubara USD 65-90/ton USD 85-111/ton Base coal price forecast

Asumsi utama tersebut berdasarkan pengalamanmasa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dansumber eksternal.

The key assumptions are based on pastexperience, expectation of market developmentand external sources.

Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunannilai properti pertambangan sebesar Rp 2,7 triliunpada tanggal 31 Desember 2014 cukup untukmenutup kerugian penurunan nilai propertipertambangan.

The Group believes that the provision forimpairment in the value of mining propertiesamounted to Rp 2.7 trillion as at 31 December2014 is adequate to cover any losses from theimpairment of mining properties.

16. HAK KONSESI 16. CONCESSION RIGHTS

2014

Pada awal tahun/At beginning of year

Penambahan/Additions

Pada akhir tahun/At end of year

Harga perolehan 4,180 1,013 5,193 Acquisition costAkumulasi amortisasi (198) (65) (263) Accumulated amortisation

Nilai buku bersih 3,982 4,930 Net book value

2013

Pada awal tahun/At beginning of year

Penambahan/Additions

Pada akhir tahun/At end of year

Harga perolehan 3,537 643 4,180 Acquisition costAkumulasi amortisasi (148) (50) (198) Accumulated amortisation

Nilai buku bersih 3,389 3,982 Net book value

Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalantol. Hak konsesi jalan tol dimiliki oleh PT MargaHarjaya Infrastruktur dan PT Marga Mandalasakti,entitas anak tidak langsung, masing-masingberlaku sampai dengan tahun 2045 dan 2047.

Concession rights are toll road concessionrights. The toll road concession rights which areheld by PT Marga Harjaya Infrastruktur andPT Marga Mandalasakti, indirect subsidiaries,are valid until 2045 and 2047, respectively.

Seluruh amortisasi hak konsesi jalan toldialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All amortisation of toll road concession rightshas been allocated to cost of revenue.

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM BORROWINGS

2014 2013

Pinjaman bank dan lainnya 6,680 8,586 Bank and other loansPinjaman sindikasi 3,732 4,266 Syndicated loansCerukan 174 2 Bank overdrafts

10,586 12,854

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 64 - Page

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendekdigunakan untuk modal kerja dan pendanaankegiatan umum. Debitur diwajibkan memenuhikewajiban tertentu, antara lain batasan rasiokeuangan.

The funds received from short-term borrowingsare used for working capital and generalcorporate funding. The borrowers are required tocomply with certain covenants, such as financialratio covenants.

a. Pinjaman bank dan lainnya a. Bank and other loans

2014 2013

Pihak ketiga/Third partiesRupiah

PT Bank Central Asia Tbk 980 390PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 489 -PT Bank Pan Indonesia Tbk 421 1,214PT Bank Mizuho Indonesia 245 73PT Bank CIMB Niaga Tbk 200 975PT Bank ANZ Indonesia 200 66The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 150 -The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 50 100PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk - 1,000PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 500PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 230Citibank N.A. - 100PT Bank BNP Paribas Indonesia - 70Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 24 51

Others (below Rp 50 billion each)2,759 4,769

USDMizuho Bank Ltd 1,864 1,646Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 1,422 2,011PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 311 -The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 124 -Sumitomo Mitsui Banking Corporation 122 -Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 78 99

Others (below Rp 50 billion each)3,921 3,756

JPYMarubeni Corporation - 61

6,680 8,586

Informasi lain mengenai pinjaman bank danlainnya jangka pendek pada tanggal 31 Desember2014 adalah sebagai berikut:

Other information relating to short-term bankand other loans as at 31 December 2014 are asfollows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 8.00% - 11.00%PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR +1.80%

JIBOR + 2.15%PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 11.25% - 11.65%

LPS + 2.15%PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 10.70% - 11.25%

JIBOR + 2.15% - 2.25%PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 5.75% - 9.25%

JIBOR + 1.70%PT Bank ANZ Indonesia 23 Januari/January 2015 JIBOR + 2.10%The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 1.70%

JIBOR + 2.15%

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 65 - Page

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman bank dan lainnya (lanjutan) a. Bank and other loans(continued)

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

The Hongkong and Shanghai Banking 9 Januari/January 2015 6.90% - 10.35%Corporation Ltd

Mizuho Bank Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 1.20% - 1.70%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 1.25% - 1.70%Sumitomo Mitsui Banking Corporation 18 Februari/February 2015 LIBOR + 1.70%

b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans

2014 .Jumlah mata uang

asing dalamjutaan/Amount

of foreign Ekuivalen Rp/currency in million Rp equivalent

Facility agentsMata uang asing/Foreign currencies

Mizuho Bank Ltd USD 250 3,110The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 50 622

Jumlah/Total 3,732

2013 .Jumlah mata uang

asing dalamjutaan/Amount

of foreign Ekuivalen Rp/currency in million Rp equivalent

Facility agentsMata uang asing/Foreign currencies

Mizuho Bank Ltd USD 350 4,266

Jumlah/Total 4,266

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi jangkapendek pada tanggal 31 Desember 2014 adalahsebagai berikut:

Other information relating to short-termsyndicated loans as at 31 December 2014 areas follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

Mizuho Bank Ltd 22 Maret/March 2015 LIBOR +1.25%The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 16 Maret/March 2015 LIBOR +1.20%

Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjamanjangka pendek sejumlah Rp 1,3 triliun(2013: Rp 1,5 triliun) yang diperoleh entitas anaklangsung dan tidak langsung tertentu dijamindengan piutang usaha, piutang pembiayaankonsumen, persediaan dan aset tetap dari entitasanak langsung dan tidak langsung yangbersangkutan (lihat Catatan 6, 7a, 9 dan 14).

As at 31 December 2014, short-term borrowingsamounting to Rp 1.3 trillion (2013: Rp 1.5 trillion)obtained by certain direct and indirectsubsidiaries are secured by trade receivables,consumer financing receivables, inventories andfixed assets of the respective direct and indirectsubsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 9 and 14).

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukanpembayaran pinjaman jangka pendek sejumlahRp 45,3 triliun (2013: Rp 27,9 triliun).

In 2014, the Group has paid short-termborrowings amounting to Rp 45.3 trillion(2013: Rp 27.9 trillion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 66 - Page

18. UTANG USAHA 18. TRADE PAYABLES

2014 2013

Pihak berelasi (lihat Catatan 34i): Related parties (refer to Note 34i):Rupiah 2,751 2,604 RupiahMata uang asing 50 94 Foreign currencies

2,801 2,698

Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 4,980 4,381 RupiahMata uang asing 11,058 10,196 Foreign currencies

16,038 14,577

Utang usaha berasal dari pembelian barang danjasa.

Trade payables arise from the purchases ofgoods and services.

Utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31Desember 2014 termasuk utang kepada GrupKomatsu sebesar Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6triliun) yang dijaminkan dengan letters of credit.

Trade payable to third parties as at 31December 2014 includes Rp 7.0 trillion (2013:Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group whichare secured by letters of credit.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.

Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.

19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES

2014 2013

Uang jaminan pembelian dari pelanggan 2,207 2,383 Purchase guarantees from customersdan uang muka penjualan and sales advances

Estimasi klaim asuransi 1,694 1,270 Estimated insurance claimsImbalan kontinjensi 832 799 Contingent considerationUtang komisi 227 209 Commission payableUtang pembelian aset tetap 210 137 Fixed assets acquisition payableLiabilitas derivatif (lihat Catatan 8a) 110 22 Derivative liabilities (refer to Note 8a)Utang premi asuransi 100 155 Insurance premium payableUtang iklan dan promosi 91 125 Advertising and promotion payableUtang fidusia 65 65 Fiduciary payableUtang dividen 46 48 Dividend payableUtang pembiayaan bersama 26 27 Joint financing payableLain-lain 987 717 Others

6,595 5,957Bagian jangka pendek (5,648) (5,135) Current portion

Bagian jangka panjang 947 822 Non-current portion

Liabilitas lain-lain kepada pihak berelasi padatanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 81miliar (2013: Rp 129 miliar), lihat Catatan 34j.

Other liabilities to related parties as at31 December 2014 was Rp 81 billion (2013:Rp 129 billion), refer to Note 34j.

20. AKRUAL 20. ACCRUALS

2014 2013

Iklan dan promosi 1,466 1,521 Advertising and promotionKomisi penjualan 1,041 1,462 Sales commissionsBiaya produksi 636 509 Production costUtang bunga 444 459 Interest payableImbalan kerja 294 296 Employee benefit

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 67 - Page

20. AKRUAL (lanjutan) 20. ACCRUALS (continued)

2014 2013

Distribusi, gudang dan pengepakan 262 360 Distribution, warehousing andpackaging

Royalti 154 156 RoyaltyUtilitas 84 78 UtilitiesJasa tenaga ahli 77 85 Professional feePerbaikan dan pemeliharaan 76 150 Repair and maintenanceLayanan purna jual 63 61 After sales servicePelatihan 47 73 TrainingLain-lain 806 803 Others

5,450 6,013

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.

Refer to Note 39 for details of balances in foreigncurrencies.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS

2014 2013

Imbalan pascakerja 2,477 2,156 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang lainnya 1,163 1,073 Other long-term employee benefits

3,640 3,229Bagian jangka pendek (430) (252) Current portion

Bagian jangka panjang 3,210 2,977 Non-current portion

Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh PT MillimanIndonesia, aktuaris independen.

The employee benefit obligations are valued byPT Milliman Indonesia, independent actuary.

Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalahsebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used areas follows:

2014 2013

Tingkat diskonto 8.0% - 9.0% 7.0% - 8.0% Discount rateHasil aset program yang diharapkan 9.0% 9.0% Expected return on plan assetsKenaikan gaji di masa datang 8.0% 7.5% Future salary increases

Imbalan pascakerja Post-employment benefits

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dilaporan posisi keuangan konsolidasian adalahsebagai berikut:

The post-employment benefit obligationsrecognised in the consolidated statements offinancial position are as follows:

2014 2013

Nilai kini kewajiban DPA 1 1,146 1,141 Present value of obligation DPA 1Nilai wajar aset program (927) (937) Fair value of plan assets

219 204Nilai kini kewajiban di luar DPA 1 2,394 2,088 Present value of obligation

outside DPA 1Biaya jasa lalu yang belum diakui (136) (136) Unrecognised past service costs

2,477 2,156

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 68 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakuipada laporan posisi keuangan konsolidasianadalah sebagai berikut:

The movements of post-employment benefitliabilities recognised in the consolidatedstatements of financial position are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 2,156 1,965 At beginning of yearSelisih kurs karena penjabaran laporan 1 2 Exchange difference on translation of

keuangan dalam valuta asing financial statements in foreigncurrencies

Jumlah yang dibebankan pada 418 341 Expenses charged in profit or losslaba rugi

Kerugian/(keuntungan) aktuarial 59 (114) Actuarial losses/(gains)Iuran dan imbalan yang dibayarkan (165) (84) Contributions and benefits paidEntitas anak yang diakuisisi - 51 Acquired subsidiariesPindahan dari/(ke) entitas afiliasi 8 (5) Transfer from/(to) affiliated companies

Pada akhir tahun 2,477 2,156 At end of yearBagian jangka pendek (185) (102) Current portion

Bagian jangka panjang 2,292 2,054 Non-current portion

Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagaiberikut:

The amounts recognised in profit or loss are asfollows:

2014 2013

Biaya jasa kini 249 322 Current service costBiaya bunga 234 193 Interest costHasil aset program yang diharapkan (84) (85) Expected return on plan assetsBiaya jasa lalu 19 15 Past service costKeuntungan kurtailmen - (104) Gains on curtailment

418 341

Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: The movements in the present value ofobligation are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 3,229 3,085 At beginning of yearSelisih kurs karena penjabaran laporan 1 2 Exchange difference on translation of

keuangan dalam valuta asing financial statements in foreigncurrencies

Entitas anak yang diakuisisi - 51 Acquired subsidiariesBiaya jasa kini 249 322 Current service costBiaya bunga 234 193 Interest costKerugian/(keuntungan) aktuarial 67 (170) Actuarial losses/(gains)Iuran pekerja 11 11 Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (268) (165) Benefits paidKeuntungan kurtailmen - (104) Gains on curtailmentPerubahan imbalan program 19 3 Plan amendmentPindahan (ke)/dari entitas afiliasi (2) 1 Transfer (to)/from affiliated companies

Pada akhir tahun 3,540 3,229 At end of year

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 69 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagaiberikut:

The movements in the fair value of plan assetsare as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 937 972 At beginning of yearHasil aset program yang diharapkan 84 85 Expected return on plan assetsKeuntungan/(kerugian) aktuarial 8 (56) Actuarial gains/(losses)Iuran pemberi kerja 38 5 Employer’s contibutionsIuran pekerja 11 11 Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (141) (86) Benefits paidPindahan (ke)/dari entitas afiliasi (10) 6 Transfer (to)/from affiliated companies

Pada akhir tahun 927 937 At end of year

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalanpasti adalah Rp 92 miliar (2013: Rp 29 miliar).

The actual gains on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 92 billion (2013:Rp 29 billion).

Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following:

2014 2013

Instrumen ekuitas 384 412 Equity instrumentsInstrumen utang 455 492 Debt instrumentsLain-lain 88 33 Others

927 937

Aset program termasuk investasi di saham danobligasi Perseroan, beberapa entitas anak danpengendalian bersama entitas, dengan nilai wajarsejumlah Rp 277 miliar (2013: Rp 268 miliar).Hasil yang diharapkan dari aset programditentukan atas dasar rata-rata pengembalianjangka panjang dan alokasi jangka panjang antaraekuitas dan obligasi pada setiap program, sebesar9% per tahun.

Plan assets include investments in shares andbonds of the Company, certain subsidiaries andjointly controlled entities, with a fair value ofRp 277 billion (2013: Rp 268 billion). Theexpected return on plan assets is determinedon the basis of long-term average returns andthe long-term benchmark allocation of assetsbetween equities and bonds in each plan, being9% per annum.

Jumlah kontribusi yang diharapkan untuk programpensiun imbalan pasti dalam satu tahun ke depanadalah sebesar Rp 41 miliar.

Expected contributions to defined benefitpension plan for the next year are Rp 41 billion.

Penyesuaian program untuk periode lima tahunadalah sebagai berikut:

The five year history of experience adjustmentsis as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

Nilai kini kewajiban 3,540 3,229 3,085 2,345 2,029 Present value of obligationNilai wajar aset program (927) (937) (972) (958) (907) Fair value of plan assets

Defisit program 2,613 2,292 2,113 1,387 1,122 Deficit in the plan

Penyesuaian liabilitas program 223 294 71 45 (142) Experience adjustments on planliabilities

Penyesuaian aset program (8) 56 5 17 (150) Experience adjustments on planassets

Jumlah kumulatif kerugian aktuarial yang diakuidalam pendapatan komprehensif lainnya adalahsebesar Rp 551 miliar (2013: Rp 492 miliar).

Cumulative actuarial losses recognised in othercomprehensive income amounted to Rp 551billion (2013: Rp 492 billion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 70 - Page

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjanglainnya yang diakui pada laporan posisi keuangankonsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of other long-term employeebenefit liabilities recognised in the consolidatedstatements of financial position are as follows:

2014 2013

Pada awal tahun 1,073 982 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 211 206 Expenses charged in profit or loss

laba rugiImbalan yang dibayarkan (120) (117) Benefits paidEntitas anak yang diakuisisi - 2 Acquired subsidiariesPindahan ke entitas afiliasi (1) - Transfer to affiliated entityPada akhir tahun 1,163 1,073 At end of yearBagian jangka pendek (245) (150) Current portion

Bagian jangka panjang 918 923 Non-current portion

Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagaiberikut:

The amounts recognised in profit or loss are asfollows:

2014 2013

Biaya jasa kini 276 283 Current service costBiaya bunga 73 59 Interest costKeuntungan aktuarial bersih (142) (137) Net actuarial gains recognised

yang diakui selama tahun berjalan during the yearBiaya jasa lalu 4 1 Past service cost

211 206

22. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 22. UNEARNED INCOME

2014 2013

Pendapatan premi 4,260 3,998 Premium incomePendapatan jasa servis 1,456 1,460 Service revenueLain-lain 424 367 Others

6,140 5,825Bagian jangka pendek (3,603) (3,461) Current portion

Bagian jangka panjang 2,537 2,364 Non-current portion

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS

2014 2013

Pinjaman bank 10,371 9,609 Bank loansPinjaman sindikasi 26,851 17,466 Syndicated loansPinjaman dari pihak selain bank 263 642 Non-bank loans

37,485 27,717Bagian jangka pendek (17,898) (14,832) Current portion

Bagian jangka panjang 19,587 12,885 Non-current portion

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 71 - Page

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)

a. Pinjaman bank a. Bank loans

2014Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2,108 955 1,153PT Bank Central Asia Tbk - 1,796 1,348 448PT Bank Pan Indonesia Tbk - 1,336 770 566PT Bank DKI - 474 216 258PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 345 308 37PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 200 46 154

dan Banten TbkPT Bank ICBC Indonesia - 99 67 32PT Bank UOB Indonesia - 54 54 --Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 38 14 24

Others (below Rp 50 billion each)6,450 3,778 2,672

6,339 3,802 2,537Mata uang asing/Foreign currencies

Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 109 1,361 311 1,050Mizuho Bank Ltd USD 74 918 415 503Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 67 821 132 689PT Bank ANZ Indonesia USD 29 351 55 296The Hongkong and Shanghai Banking USD 19 228 35 19329Corporation LtdPT Bank CIMB Niaga Tbk USD 12 149 50 99The Japan Bank for International Cooperation USD 5 56 56 -Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD 3 37 37 -

Others (below Rp 50 billion each)3,921 1,091 2,830

Jumlah/Total 10,371 4,869 5,5028,423 4,904 3,519

2013Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2,785 1,537 1,248PT Bank Central Asia Tbk - 2,504 1,543 961PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 654 370 284PT Bank Pan Indonesia Tbk - 520 457 63PT Bank DKI - 425 150 275PT Bank UOB Indonesia - 266 212 54PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 246 46 200

dan Banten TbkPT Bank ICBC Indonesia - 125 26 99Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 48 36 12

Others (below Rp 50 billion each)7,573 4,377 3,196

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 72 - Page

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)

a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

2013Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesMata uang asing/Foreign currencies

Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 50 609 190 419Mizuho Bank Ltd USD 44 533 244 289Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 28 319 123 196Standard Chartered Bank USD 19 228 191 37The Japan Bank for International Cooperation USD 15 159 117 42PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 6 76 76 -Citibank N.A. USD 5 61 61 -Bank of China Ltd USD 4 51 51 -

2,036 1,053 983

Jumlah/Total 9,609 5,430 4,179

Informasi lain mengenai pinjaman bank padatanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaiberikut:

Other information relating to bank loans asat 31 December 2014 are as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) 8.25% - 10.00%PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) 8.00% - 11.25%

SBI + 1.00%PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) 8.75% - 11.25%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) 9.90% - 13.00%PT Bank DKI Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) 9.25% - 11.00%PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) 9.40%

dan Banten TbkPT Bank UOB Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 8.65% - 8.90%PT Bank ICBC Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) 9.40% - 9.90%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.70% - 2.05%Mizuho Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.70% - 1.85%Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.70% - 1.80%PT Bank ANZ Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) LIBOR + 1.85%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) LIBOR + 1.85%

Corporation LtdPT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) 9.42%The Japan Bank for International Cooperation 6 Maret/March 2015 4.44%

Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman,debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasiokeuangan.

As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 73 - Page

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)

b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans

2014Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Facility agentsMata uang asing/Foreign currencies

Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 632 7,782 2,997 4,785Mizuho Bank Ltd USD 404 4,964 1,705 3,259Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 332 4,113 2,074 2,039PT Bank OCBC NISP Tbk USD 312 3,839 1,643 2,196The Hongkong and Shanghai Banking USD 159 1,944 986 958

Corporation LtdThe Japan Bank for International Cooperation USD 152 1,888 1,142 746Standard Chartered Bank USD 67 825 825 -The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 58 723 723 -CTBC Bank Co Ltd USD 33 414 414 -Netherland Development Finance Co USD 25 307 236 71CIMB Bank Berhad USD 4 52 52 -

Jumlah/Total 26,851 12,797 14,054

2013Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Facility agentsMata uang asing/Foreign currencies

Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 359 4,324 1,486 2,838The Japan Bank for International Cooperation USD 214 2,601 751 1,850The Hongkong and Shanghai Banking USD 172 2,088 1,723 365

Corporation LtdStandard Chartered Bank USD 145 1,761 950 811The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 141 1,715 1,006 709Mizuho Bank Ltd USD 140 1,701 1,635 66CTBC Bank Co Ltd USD 83 1,008 603 405Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 60 731 244 487PT Bank OCBC NISP Tbk USD 55 663 221 442Netherland Development Finance Co USD 51 621 322 299CIMB Bank Berhad USD 21 253 80 173

Jumlah/Total 17,466 9,021 8,445

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasipada tanggal 31 Desember 2014 adalahsebagai berikut:

Other information relating to syndicatedloans as at 31 December 2014 are asfollows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Facility agents Repayment schedule Interest rates

Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) LIBOR + 1.55% - 1.70%Mizuho Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) LIBOR + 1.35% - 2.10%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) LIBOR + 1.80% - 2.60%PT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) LIBOR + 1.80% - 2.00%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) LIBOR + 1.28% - 1.80%

Corporation LtdThe Japan Bank for International Cooperation Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.13% - 2.00%Standard Chartered Bank Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 1.95% - 2.10%The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 2.00% - 2.20%CTBC Bank Co Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 2.00%Netherland Development Finance Co Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.85% - 2.15%CIMB Bank Berhad Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 LIBOR + 1.65%

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 74 - Page

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)

b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debiturdiwajibkan memenuhi kewajiban-kewajibantertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.

c. Pinjaman dari pihak selain bank c. Non-bank loans

2014Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 87 67 20

Mata uang asing/Foreign currenciesJA Mitsui Leasing Ltd USD 13 166 155 11MG Leasing Corporation USD 1 10 10 -

176 165 11

Jumlah/Total 263 232 31

2013Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent

asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka

of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current

Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 195 108 87

Mata uang asing/Foreign currenciesJA Mitsui Leasing Ltd USD 32 386 222 164MG Leasing Corporation USD 5 61 51 10

447 273 174

Jumlah/Total 642 381 261

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 75 - Page

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)

c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non-bank loans (continued)

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihakselain bank pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

Other information relating to non-bankloans as at 31 December 2014 are asfollows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) 9.00%JA Mitsui Leasing Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) LIBOR + 1.85% - 2.88%MG Leasing Corporation 9 Maret/March 2015 LIBOR + 2.50%

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debiturdiwajibkan memenuhi kewajiban-kewajibantertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.

d. Informasi lainnya d. Other information

Dana yang diperoleh digunakan antara lainuntuk modal kerja, pendanaan umum,pembiayaan kembali pinjaman danpembiayaan.

The funds received are used for workingcapital, general funding, loan refinancingand financing.

Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjamansejumlah USD 2,1 miliar dan Rp 4,0 triliun,secara total setara dengan Rp 29,5 triliun(2013: USD 1,3 miliar dan Rp 4,8 triliun,secara total setara dengan Rp 20,5 triliun)dijamin dengan kas yang dibatasipenggunaannya, piutang pembiayaankonsumen, piutang sewa pembiayaan, asettetap dan investasi bagi hasil dari entitas anaklangsung dan tidak langsung yangbersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 14).

As at 31 December 2014, loans amountingto USD 2.1 billion and Rp 4.0 trillion,equivalent to a total of Rp 29.5 trillion(2013: USD 1.3 billion and Rp 4.8 trillion,equivalent to a total of Rp 20.5 trillion)were secured by restricted cash, consumerfinancing receivables, finance leasereceivables, fixed assets and profit sharinginvestment of the respective direct andindirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7band 14).

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukanpembayaran pinjaman bank dan pinjamanlain-lain jangka panjang sejumlah Rp 17,3triliun (2013: Rp 19,7 triliun).

In 2014, the Group has paid long termbank loans and other loans amounted toRp 17.3 trillion (2013: Rp 19.7 trillion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 76 - Page

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 24. DEBT SECURITIES IN ISSUE

2014 2013

Utang obligasi 20,952 22,259 BondsMedium Term Notes - 200 Medium Term Notes

20,952 22,459Bagian jangka pendek (8,487)) (9,198) Current portion

Bagian jangka panjang 12,465 13,261 Non-current portion

a. Utang obligasi a. Bonds

Rincian dari utang obligasi adalah sebagaiberikut:

Details of bonds are as follows:

2014Jangka Jangka

Peringkat/ Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current

Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 idAAA 579 579 -dengan Tingkat Bunga Tetap a)

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAAA 4,184 1,937 2,247Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAAA 1,120 - 1,120Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 960 96 864Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,223 - 1,223Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 1,905 1,133 772Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAAA 2,408 981 1,427Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a)

Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed - 925 - 925Bonds 2014 c)

Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance AAA(id) 1,624 1,624 -Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b)

Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance AAA(id) 1,688 - 1,688Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b)

Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance AAA(id) 1,467 724 743Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III b)

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 AA(id) 804 804 -dengan Tingkat Bunga Tetap b)

Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 AA(id) 358 - 358dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b)

Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014 AA(id) 955 - 955dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b)

Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 idA+ 470 470 -dengan Tingkat Bunga Tetap a)

Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 idA+ 282 139 143dengan Tingkat Bunga Tetap a)

Jumlah/Total 20,952 8,487 12,465

Catatan/Note:a) Berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)/ Based on rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).b) Berdasarkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia/ Based on rating by PT Fitch Ratings Indonesia.c) Tidak mempunyai peringkat/ Not rated.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 77 - Page

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

2013PeringkatPefindo/ Jangka JangkaPefindo Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current

Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 idAA+ 270 270 -dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 idAA+ 1,319 740 579dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAA+ 4,183 - 4,183Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAA+ 934 934 -Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAA+ 1,466 348 1,118Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAA+ 1,596 648 948Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance idAA+ 1,764 542 1,222Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II

Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 idAA+ 500 500 -dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 idAA+ 1,868 1,868 -dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance idAA+ 2,958 1,326 1,632Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance idAA+ 2,395 709 1,686Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II

Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 idAA- 291 291 -dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 idAA- 945 140 805dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 idAA- 445 109 336dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 idA+ 463 - 463dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 idA+ 618 329 289dengan Tingkat Bunga Tetap

Private Shogun Bonds - 244 244 -

Jumlah/Total 22,259 8,998 13,261

Pada tanggal 31 Desember 2014, semuautang obligasi yang dicatatkan di Bursa EfekIndonesia dalam mata uang Rupiah, kecualiAstra Sedaya Finance Singapore DollarsGuaranteed Bonds 2014 yang diterbitkan diSingapura oleh PT Astra Sedaya Financedalam mata uang SGD (SGD 100 juta) yangdijamin oleh Credit Guarantee and InvestmentFacility.

As at 31 December 2014, all bonds arelisted on the Indonesia Stock Exchangeand denominated in Rupiah, except forAstra Sedaya Finance Singapore DollarsGuaranteed Bonds 2014 which wereissued in Singapore by PT Astra SedayaFinance and denominated in SGD (SGD100 million) which are guaranteed by CreditGuarantee and Investment Facility.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 78 - Page

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

Informasi lain mengenai utang obligasi padatanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaiberikut:

Other information relating to bonds as at31 December 2014 are as follows:

Pokokobligasi/

Utang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jadwal pembayaran / Tingkat bunga/

Bonds principal Trustee Repayment schedule Interest ratesObligasi Astra Sedaya Finance XII 580 PT Bank Rakyat 25 Februari/February 2015 10.00%Obligasi Astra Sedaya Finance XII 580 PT Bank Rakyat 25 Februari/February 2015 10.00%

Tahun 2011 dengan Tingkat Indonesia (Persero) TbkBunga Tetap

a)

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya 4,250 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.00% - 8.60%Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2015 - 2017)Bunga Tetap Tahap I

a)

Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya 1,120 PT Bank Rakyat 22 Februari/February 2016 7.75%Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Indonesia (Persero) TbkBunga Tetap Tahap III

a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 1,050 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 7.25% - 7.75%Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2015 - 2016)Bunga Tetap Tahap I

a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 1,255 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 9.50% - 9.75%Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2016 - 2017)Bunga Tetap Tahap II

a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 1,950 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 9.60% - 10.60%Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2015 - 2018)Bunga Tetap Tahap III

a)

Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya 2,500 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 9.60% - 10.50%Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2015 - 2017)Bunga Tetap Tahap IV

a)

Astra Sedaya Finance Singapore Dollars 942 - 18 Desember/December 2017 2.12%Guaranteed Bonds 2014

a)

Obligasi Berkelanjutan I Federal 1,635 PT Bank Rakyat 20 April 2015 7.65%International Finance Tahun 2012 Indonesia (Persero) Tbkdengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I

a)

Obligasi Berkelanjutan I Federal 1,690 PT Bank Rakyat 4 April 2016 7.75%International Finance Tahun 2013 Indonesia (Persero) Tbkdengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II

a)

Obligasi Berkelanjutan I Federal 1,550 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 9.60% - 10.50%International Finance Tahun 2014 Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2015 - 2017)dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III

a)

Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 807 PT Bank Rakyat 20 Januari/January 2015 8.40%dengan Tingkat Bunga Tetap b) Indonesia (Persero) Tbk

Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance 391 PT Bank Rakyat 26 September 2016 9.75%Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Indonesia (Persero) TbkTetap Tahap I

b)

Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance 1000 PT Bank Rakyat 16 Desember/December 2017 10.50%Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Indonesia (Persero) TbkTetap Tahap iI

b)

Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 470 PT Bank Mega Tbk 5 Juli/July 2015 10.20%dengan Tingkat Bunga Tetap

c)

Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 289 PT Bank Mega Tbk Beberapa pembayaran/ 8.30% - 8.75%dengan Tingkat Bunga Tetap

c)Several payments (2015 - 2016)

Catatan/Note:a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan

7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a).b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7b)/

Secured by fiduciary guarantee over finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7b).c) Tidak dijamin/Unsecured.

Dana yang diperoleh dari penerbitan utangobligasi digunakan untuk tujuan modal kerjadan penerbit dibatasi untuk melakukancorporate actions tertentu dan harusmempertahankan sejumlah rasio keuangantertentu.

The funds received from issue of bonds areused for working capital purposes andissuers are restricted from taking certaincorporate actions and must maintaincertain financial ratios.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 79 - Page

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukanpembayaran utang obligasi sejumlah Rp 9,3triliun (2013: Rp 4,9 triliun).

In 2014, the Group has paid bondsamounted to Rp 9.3 trillion (2013: Rp 4.9trillion).

b. Medium Term Note b. Medium Term Note

Medium Term Note (“MTN”) SAN Finance IITahun 2012 dalam mata uang Rupiahsejumlah Rp 200 miliar dengan tingkat bunga8,35% telah jatuh tempo pada tanggal 28Maret 2014.

Medium Term Note (“MTN”) SAN FinanceII Tahun 2012 which are denominated inRupiah amounting to Rp 200 billion withinterest rate of 8.35% had been due on 28March 2014.

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukanpembayaran utang MTN sejumlah Rp 200miliar (2013: nihil).

In 2014, the Group has paid MTNamounted to Rp 200 billion (2013: nil).

25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham berdasarkan catatanyang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biroadministrasi efek, adalah sebagai berikut:

Details of shareholders based on recordsmaintained by PT Raya Saham Registra, theshare administrator, are as follows:

2014Jumlah sahamditempatkandan disetor

penuh/Number of

shares issuedand

fully paid

Persentasekepemilikan/Percentage

ofownership

Jumlah/Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage LtdAnthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale

(Komisaris) *) (Commissioner) *)

Budi Setiadharma (Presiden 5,140,000 0.01% - Budi Setiadharma (PresidentKomisaris) Commissioner)

Suparno Djasmin (Direktur) 375,000 0.00% - Suparno Djasmin (Director)Lain-lain (masing-masing 20,183,683,100 49.86% 1,009 Others (each less than 5%)

di bawah 5%)40,483,553,140 100% 2,024

40,483,553,14*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus. *) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 80 - Page

25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued)

2013Jumlah sahamditempatkandan disetor

penuh/Number of

shares issuedand

fully paid

Persentasekepemilikan/Percentage

ofownership

Jumlah/Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage LtdBudi Setiadharma (Presiden 8,490,000 0.02% - Budi Setiadharma (President

Komisaris) Commissioner)Anthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale

(Komisaris) *) (Commissioner) *)

Lain-lain (masing-masing 20,180,708,100 49.85% 1,009 Others (each less than 5%)di bawah 5%)

40,483,553,140 100% 2,0240 100% 2,024

*) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus. *) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2014dan/and

2013

Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, netdengan nilai nominal, bersih

Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rightsKompensasi berbasis saham karyawan 5 Expired employee share-based

yang habis masa berlakunya compensationSelisih nilai transaksi restrukturisasi 33 Difference in value of restructuring

entitas sepengendali transaction under common control1,139

27. DIVIDEN 27. DIVIDEND

Pada tanggal 9 September 2014, Perseroanmengumumkan pembagian dividen interim untuktahun 2014 sebesar Rp 2,6 triliun atau Rp 64(dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen interimtersebut telah dibayarkan pada tanggal 31Oktober 2014.

On 9 September 2014, the Company declaredthe distribution of an interim dividend for 2014amounting to Rp 2.6 trilion or Rp 64 (fullRupiah) per share. The interim dividend waspaid on 31 October 2014.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 29 April 2014, pemegangsaham telah menyetujui pembagian dividen tunaiuntuk tahun 2013 sejumlah Rp 8,7 triliun atauRp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham.Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlahRp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah)per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 31Oktober 2013. Sisanya sebesar Rp 6,1 triliun atauRp 152 (dalam satuan Rupiah) per saham telahdibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014.

At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 29 April 2014, the cashdividend for 2013 of Rp 8.7 trillion or Rp 216(full Rupiah) per share was approved to bedistributed. This included an interim dividend ofRp 2.6 trillion or Rp 64 (full Rupiah) per share,paid on 31 October 2013. The remaining Rp 6.1trillion or Rp 152 (full Rupiah) per share waspaid on 12 June 2014.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 81 - Page

27. DIVIDEN (lanjutan) 27. DIVIDEND (continued)

Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 25 April 2013, pemegangsaham telah menyetujui pembagian dividen tunaiuntuk tahun 2012 sejumlah Rp 8,7 triliun atauRp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham.Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlahRp 2,7 triliun atau Rp 66 (dalam satuan Rupiah)per saham yang telah dibayarkan pada tanggal7 November 2012. Sisanya sebesar Rp 6 triliunatau Rp 150 (dalam satuan Rupiah) per sahamtelah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2013.

At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 25 April 2013, the cashdividend for 2012 of Rp 8.7 trillion or Rp 216(full Rupiah) per share was approved to bedistributed. This included an interim dividend ofRp 2.7 trillion or Rp 66 (full Rupiah) per share,paid on 7 November 2012. The remaining Rp 6trillion or Rp 150 (full Rupiah) per share waspaid on 7 June 2013.

28. SALDO LABA DICADANGKAN 28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-undang PerseroanTerbatas, perusahaan diharuskan untuk membuatpenyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yangditempatkan dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law, companiesare required to set up a statutory reserveamounting to at least 20% of the company’sissued and paid up capital.

Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesarRp 425 miliar atau 21% dari modal yangditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

The balance of the appropriated retainedearnings reserve of the Company as at31 December 2014 and 2013 is Rp 425 billionor 21% of the Company’s issued and paid upcapital.

29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 29. NON-CONTROLLING INTERESTS

Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitasdan bagian atas hasil bersih entitas anak yangdikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Details of non-controlling interests in the equityand share of results of consolidatedsubsidiaries are as follows:

2014

Pada awaltahun/

At beginningof year

Laba rugi/Profit or loss

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehensive

incomeDividen/Dividend

Lain-lain *)/Others *)

Pada akhirtahun/

At end ofyear

PT United Tractors Tbk 13,468 2,182 (148) (808) - 14,694PT Astra Agro Lestari Tbk 2,007 509 (3) (192) - 2,321PT Astra Otoparts Tbk 1,719 148 43 (82) - 1,828PT Asmin Bara Bronang 1,002 (81) 446 - - 1,367PT Duta Nurcahya 1,062 (249) - - - 813PT Astra Sedaya Finance - 130 (3) (134) 672 665PT Pakoakuina 535 29 (1) - - 563PT Surya Artha Nusantara Finance 519 86 (1) (49) - 555PT Marga Mandalasakti 233 65 - (29) - 269PT Astra Graphia Tbk 170 61 - (22) - 209PT Gemala Kempa Daya 174 27 - (15) - 186PT Kimia Tirta Utama 120 27 - (8) - 139PT Piranti Jaya Utama 327 (207) - - - 120PT Asuransi Astra Buana 91 44 2 (23) - 114PT Fuji Technica Indonesia 96 23 - (15) - 104Lain-lain (masing-masing dibawah 727 150 5 (85) (31) 766

Rp 100 miliar)/Others (belowRp 100 billion each)

Jumlah/Total 22,250 2,944 340 (1,462) 641 24,713

*) Lain-lain disebabkan oleh penerbitan saham ASF kepada BP (lihatCatatan 3b).

*) Others arise due to ASF’s shares issuance to BP (refer to Note 3b).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 82 - Page

29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 29. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)

2013

Pada awaltahun/

Atbeginning

of year

Laba rugi/Profit or

loss

Pendapatankomprehensif

lain/Othercomprehen-sive income

Dividen/Dividend

Entitas anakbaru/ New

subsidiariesLain-lain *)/

Others *)

Pada akhirtahun/

At end ofyear

PT United Tractors Tbk 12,002 1,973 519 (884) - (142) 13,468PT Astra Agro Lestari Tbk 1,835 366 3 (197) - - 2,007PT Astra Otoparts Tbk 223 131 14 (39) - 1,390 1,719PT Duta Nurcahya 1,067 (5) - - - - 1,062PT Asmin Bara Bronang 1,245 (38) 170 - - (375) 1,002PT Pakoakuina - (19) - - 554 - 535PT Surya Artha Nusantara Finance 463 97 3 (44) - - 519PT Piranti Jaya Utama 326 1 - - - - 327PT Marga Mandalasakti 201 59 - (27) - - 233PT Gemala Kempa Daya 139 45 - (10) - - 174PT Astra Graphia Tbk 146 49 - (25) - - 170PT Kimia Tirta Utama 102 25 - (7) - - 120PT Fuji Technica Indonesia 83 30 - (17) - - 96PT Asuransi Astra Buana 103 34 (20) (26) - - 91Lain-lain (masing-masing dibawah 678 132 2 (86) - 1 727

Rp 100 miliar)/Others (belowRp 100 billion each)

Jumlah/Total 18,613 2,880 691 (1,362) 554 874 22,250

*) Lain-lain terutama disebabkan oleh penjualan kepemilikan di AOPkepada kepentingan nonpengendali (lihat Catatan 3b).

*) Others mainly arise due to sale of interest in AOP to non-controllinginterests (refer to Note 3b).

30. PENDAPATAN BERSIH 30. NET REVENUE

2014 2013

Penjualan barang 143,332 140,608 Sales of goodsJasa dan sewa 42,850 39,667 Services and rentalJasa keuangan 15,519 13,605 Financial services

201,701 193,880Pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 34b) (16,273) (12,902) Related parties (refer to Note 34b)

Pihak ketiga 185,428 180,978 Third parties

Insentif penjualan sejumlah Rp 3,4 triliun (2013:Rp 2,9 triliun) dicatat sebagai pengurang daripendapatan atas penjualan barang.

Sales incentives of Rp 3.4 trillion (2013: Rp 2.9trillion) were recorded as deduction of revenueattributable to sales of goods.

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individuyang melebihi 10% dari jumlah pendapatanbersih.

No revenue earned from individual customersexceeded 10% of total net revenue.

31. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKANSIFATNYA

31. EXPENSES BY NATURE

Jumlah beban pokok pendapatan, bebanpenjualan, beban umum dan administrasi adalahsebagai berikut:

The total cost of revenue, selling expenses,general and administrative expenses are asfollows:

2014 2013

Beban pokok pendapatan 162,892 158,569 Cost of revenueBeban penjualan 8,734 8,163 Selling expensesBeban umum dan administrasi 9,912 8,545 General and administrative expenses

181,538 175,277

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 83 - Page

31. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKANSIFATNYA (lanjutan)

31. EXPENSES BY NATURE (continued)

Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untukbeban pokok pendapatan, beban penjualan,beban umum dan administrasi yang signifikanadalah sebagai berikut:

Significant expenses by nature of cost ofrevenue, selling expenses, general andadministrative expenses are as follows:

2014 2013

Beban pokok bahan baku, barang 132,220 129,608 Cost of raw materials, finished goodsjadi dan barang habis pakai and consumables usedyang digunakan

Beban imbalan kerja 14,211 12,751 Employee benefit expensesDepresiasi dan amortisasi 7,794 7,463 Depreciation and amortisationPerbaikan dan perawatan 6,613 6,640 Repair and maintenanceBiaya keuangan 4,314 4,097 Finance costsDistribusi, gudang dan pengepakan 4,108 3,542 Distribution, warehousing and

packagingJasa tenaga ahli 1,938 1,509 Professional feesUtilitas 1,556 1,251 UtilitiesPenyisihan piutang ragu-ragu 1,409 1,092 Provision for doubtful receivablesKlaim asuransi dan reasuransi 1,383 1,135 Insurance and reinsurance claimsIklan, promosi dan komisi penjualan 1,334 1,520 Advertising, promotion and sales

commissionBeban sewa 756 850 Rent expensesRugi penjualan agunan yang diambil alih 619 596 Loss on sale of repossessed collateral

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketigayang melebihi 10% dari jumlah beban pokokpendapatan konsolidasian.

No purchases from third party suppliersexceeded 10% of the total consolidated cost ofrevenue.

Lihat Catatan 34c untuk rincian pembelian daripihak-pihak berelasi.

Refer to Note 34c for details of purchases fromrelated parties.

32. PENGHASILAN LAIN-LAIN 32. OTHER INCOME

2014 2013

Penghasilan administrasi atas 1,668 1,604 Administration income on vehiclekendaraan bermotor

Nilai wajar dari properti investasi 423 206 Fair value of investment propertiesPenghasilan komisi 326 298 Commission incomeKeuntungan pelepasan aset tetap 283 135 Gain on disposal of fixed assets

dan properti investasi and investment propertiesKeuntungan penjualan 234 124 Gain on sale of marketable

surat berharga securitiesPenghasilan dari diskon atas asuransi 131 125 Income from discount on insurancePenjualan barang sisa 101 64 Scrap salesKeuntungan atas penjualan investasi 44 532 Gain on sale of investment in

entitas anak dan pengendalian bersama subsidiary and jointly controlledentitas entity

Lain-lain 651 670 Others

3,861 3,758

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 84 - Page

33. INFORMASI SEGMEN 33. SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen operasi Grup adalahsebagai berikut:

Details of the Group’s operating segments areas follows:

2014

Otomotif/

Automotive

Jasa

keuangan/

Financial

services

Alat berat dan

pertambangan/

Heavy

equipment and

mining

Agribisnis/

Agribusiness

Infrastruktur,

logistik dan

lainnya/

Infrastructure

logistic and

others

Teknologi

informasi/

Information

technology

Jumlah

eliminasi/

Total

elimination

Konsolidasian/

Consolidated

Pendapatan bersih 108,461 15,788 53,316 16,306 8,785 2,282 (3,237) 201,701 Net revenueBeban pokok (97,775) (6,728) (41,265) (11,354) (7,086) (1,600) 2,916 (162,892) Cost of revenue

pendapatanLaba bruto 10,686 9,060 12,051 4,952 1,699 682 (321) 38,809 Gross profit

Beban penjualan (5,599) (2,099) (898) (547) (81) (205) 695 (8,734) Selling expensesBeban umum dan (3,059) (3,204) (2,303) (683) (624) (191) 152 (9,912) General and administrative

administrasi expensesPenghasilan bunga 454 641 432 23 47 17 (88) 1,526 Interest incomeBiaya keuangan (567) (1) (262) (96) (459) - 10 (1,375) Finance costs(Kerugian)/keuntungan - - 4 (127) 1 (4) - (126) Foreign exchange

selisih kurs, bersih (losses)/gains, netPenghasilan lain-lain 3,078 552 330 199 102 52 (452) 3,861 Other incomeKerugian penurunan - - (2,744) - - - - (2,744) Impairment losses

nilai properti on mining propertiespertambangan

Beban lain-lain (53) (2) (82) (52) (10) 3 4 (192) Other expensesBagian atas hasil 3,653 1,202 79 21 75 (10) - 5,020 Share of results of

bersih pengendalian jointly controlled entitiesbersama entitas

Bagian atas hasil 1,169 2 48 - - - - 1,219 Share of results ofbersih entitas associatesasosiasi

Laba sebelum pajak 9,762 6,151 6,655 3,690 750 344 - 27,352 Profit before income taxpenghasilan

Beban pajak (1,009) (1,132) (1,742) (1,069) (191) (84) - (5,227) Income tax expensespenghasilan

Laba tahun berjalan 8,753 5,019 4,913 2,621 559 260 - 22,125 Profit for the year

Laba yang dapat Profit attributable to:diatribusikan kepada:- Pemilik entitas 8,480 4,748 3,268 1,995 490 200 - 19,181 - Owners of the

induk parent- Kepentingan 273 271 1,645 626 69 60 - 2,944 - Non-controlling

nonpengendali interests8,753 5,019 4,913 2,621 559 260 - 22,125

Depresiasi dan 746 772 4,268 716 1,170 122 - 7,794 Depreciation andamortisasi amortisation

Pengeluaran modal 3,198 323 3,000 3,405 3,166 143 - 13,235 Capital expenditure

Jumlah aset 39,672 76,577 59,870 18,529 15,904 1,640 (3,413) 208,779 Total assetsInvestasi pada 10,015 10,751 299 29 903 - - 21,997 Investment in jointly

pengendalian controlled entitiesbersama entitas

Investasi pada 4,752 24 422 - 55 - - 5,253 Investment in associatesentitas asosiasi

Jumlah aset 54,439 87,352 60,591 18,558 16,862 1,640 (3,413) 236,029 Consolidated totalkonsolidasian assets

Jumlah liabilitas (19,975) (61,719) (21,715) (6,721) (8,251) (737) 3,413 (115,705) Consolidated totalkonsolidasian liabilities

(Utang bersih)/ (3,206) (45,856) 7,408 (3,816) (4,024) 324 - (49,170) (Net debt)/net cashkas bersih

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 85 - Page

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 33. SEGMENT INFORMATION (continued)

2013

Otomotif/

Automotive

Jasa

keuangan/

Financial

services

Alat berat dan

pertambangan/

Heavy

equipment and

mining

Agribisnis/

Agribusiness

Infrastruktur,

logistik dan

lainnya/

Infrastructure

logistic and

others

Teknologi

informasi/

Information

technology

Jumlah

eliminasi/

Total

elimination

Konsolidasian/

Consolidated

Pendapatan bersih 109,154 13,867 51,012 12,675 7,843 2,261 (2,932) 193,880 Net revenueBeban pokok (97,796) (5,494) (41,496) (8,593) (6,090) (1,605) 2,505 (158,569) Cost of revenue

pendapatanLaba bruto 11,358 8,373 9,516 4,082 1,753 656 (427) 35,311 Gross profit

Beban penjualan (5,120) (1,987) (781) (491) (117) (205) 538 (8,163) Selling expensesBeban umum dan (2,672) (2,813) (2,006) (586) (580) (171) 283 (8,545) General and administrative

administrasi expensesPenghasilan bunga 325 498 300 18 43 10 (60) 1,134 Interest incomeBiaya keuangan (254) (10) (276) (72) (508) (1) 12 (1,109) Finance costsKeuntungan/(kerugian) 18 - (319) (444) 6 (12) - (751) Foreign exchange

selisih kurs, bersih gain/(loss), netPenghasilan lain-lain 2,805 407 225 108 563 14 (364) 3,758 Other incomeBeban lain-lain (45) (4) (113) (10) (253) (2) 18 (409) Other expensesBagian atas hasil 3,821 1,012 78 - 92 (9) - 4,994 Share of results of

bersih pengendalian jointly controlled entitiesbersama entitas

Bagian atas hasil 1,244 1 58 - - - - 1,303 Share of results ofbersih entitas associatesasosiasi

Laba sebelum pajak 11,480 5,477 6,682 2,605 999 280 - 27,523 Profit before income taxpenghasilan

Beban pajak (1,418) (1,073) (1,773) (702) (189) (71) - (5,226) Income tax expensespenghasilan

Laba tahun berjalan 10,062 4,404 4,909 1,903 810 209 - 22,297 Profit for the year

Laba yang dapat Profit attributable to:diatribusikan kepada:- Pemilik entitas 9,829 4,273 2,971 1,435 748 161 - 19,417 - Owners of the

induk parent- Kepentingan 233 131 1,938 468 62 48 - 2,880 - Non-controlling

nonpengendali interests10,062 4,404 4,909 1,903 810 209 - 22,297

Depresiasi dan 635 589 4,434 551 1,143 111 - 7,463 Depreciation andamortisasi amortisation

Pengeluaran modal 2,276 231 3,656 2,709 2,819 142 - 11,833 Capital expenditure

Jumlah aset 36,269 68,903 56,954 14,955 13,508 1,439 (1,904) 190,124 Total assetsInvestasi pada 8,739 9,057 259 8 876 12 - 18,951 Investment in jointly

pengendalian controlled entitiesbersama entitas

Investasi pada 4,442 23 411 - 43 - - 4,919 Investment in associatesentitas asosiasi

Jumlah aset 49,450 77,983 57,624 14,963 14,427 1,451 (1,904) 213,994 Consolidated totalkonsolidasian assets

Jumlah liabilitas (19,013) (55,581) (21,700) (4,695) (8,006) (715) 1,904 (107,806) Consolidated totalkonsolidasian liabilities

(Utang bersih)/ (1,219) (42,279) 3,777 (2,014) (4,491) 260 - (45,966) (Net debt)/net cashkas bersih

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 86 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 34. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakantransaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutamameliputi transaksi-transaksi penjualan, pembeliandan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grupatas transaksi seperti tersebut di atas adalahmenggunakan prinsip arm’s length.

In the normal course of business, the Groupengages in transactions with related parties,primarily consisting of sales, purchases andother financial transactions. It is the policy ofthe Group that such transactions be enteredinto on an arm’s length basis.

a. Sifat hubungan a. Nature of relationships

Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihakberelasi adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships withrelated parties are as follows:

i. Entitas anak langsung dan tidaklangsung.

i. Direct and indirect subsidiaries.

Lihat Catatan 1d untuk rincian entitasanak langsung dan entitas anak tidaklangsung yang signifikan dari Perseroan.

Refer to Note 1d for details of theCompany’s direct subsidiaries andsignificant indirect subsidiaries.

ii. Pengendalian bersama entitas danentitas asosiasi langsung dan tidaklangsung.

ii. Direct and indirect jointly controlledentities and associates.

Lihat Catatan 11 dan 12 untuk rincianpengendalian bersama entitas danentitas asosiasi langsung dan tidaklangsung Perseroan.

Refer to Notes 11 and 12 for details ofthe Company’s direct and indirectjointly controlled entities andassociates.

Entitas anak dari pengendalian bersamaentitas dan entitas asosiasi adalahsebagai berikut:

Subsidiaries of jointly controlled entityand associate are as follows:

Melalui/Through PT Bank Permata Tbk : PT Sahabat Finansial KeluargaMelalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia

iii. Pengendalian bersama entitas langsungdan tidak langsung dari indukperusahaan langsung Perseroan:

iii. Direct and indirect jointly controlledentities of the Company’s immediateholding company:

PT Tunas Ridean TbkPT Tunas Mobilindo PerkasaPT Tunas Dwipa MatraPT Surya Sudeco

iv. Entitas anak tidak langsung daripemegang saham utama Perseroan:

iv. Indirect subsidiary of the Company’smain shareholder:

PT Hero Supermarket Tbk

v. Entitas asosiasi tidak langsung daripemegang saham utama Perseroan:

v. Indirect associate of the Company’smain shareholder:

JLT Specialty Pte Ltd

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 87 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Sifat hubungan (lanjutan) a. Nature of relationships (continued)

vi. Personil manajemen kunci vi. Key management personnel

Personil manajemen kunci Grup adalahanggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan dan entitas anak.

Key management personnel of theGroup are members of the Boards ofCommissioners and Directors of theCompany and subsidiaries.

vii. Program imbalan pascakerja vii. Post-employment benefit plans

Dana Pensiun Astra 1Dana Pensiun Astra 2

b. Pendapatan bersih b. Net revenue

Rincian pendapatan bersih yang diperolehdari pihak-pihak berelasi adalah sebagaiberikut:

Details of net revenue earned from relatedparties are as follows:

2014 2013

% *) Rp % *) Rp

PT Tunas Ridean Tbk 2.37 4,784 2.62 5,105Astra-KLK Pte Ltd 1.49 3,014 - -PT Astra Honda Motor 1.43 2,884 1.34 2,592PT Tunas Mobilindo Perkasa 0.96 1,928 0.99 1,926PT Astra Daihatsu Motor 0.67 1,352 0.56 1,084PT Isuzu Astra Motor Indonesia 0.25 514 0.26 510PT Tunas Dwipa Matra 0.21 401 0.16 323PT Inti Ganda Perdana 0.12 235 0.13 258PT Toyota-Astra Motor 0.11 214 0.10 216PT Bank Permata Tbk 0.09 180 0.08 151PT TD Automotive Compressor Indonesia 0.06 114 0.04 80PT AT Indonesia 0.04 88 0.05 93PT Jardine Lloyd Thompson 0.04 88 0.04 69PT Denso Indonesia 0.03 66 0.03 65PT Surya Sudeco 0.03 52 0.03 53PT Kayaba Indonesia 0.02 40 0.03 49PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 0.02 37 0.02 33PT Astra Visteon Indonesia 0.02 35 0.02 31PT Aisin Indonesia 0.02 34 0.02 34PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 29 0.01 28PT United Tractors Semen Gresik 0.01 29 0.01 27PT Traktor Nusantara 0.01 27 0.02 34PT Hero Supermarket Tbk 0.01 27 0.01 20PT PAM Lyonnaise Jaya 0.01 16 0.01 15PT Komatsu Remanufacturing Asia 0.01 16 0.01 14PT Toyota Astra Financial Services 0.01 13 0.01 10PT Denso Sales Indonesia 0.01 12 0.00 4PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.00 10 0.02 33PT GS Battery 0.00 5 0.01 10Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.01 29 0.02 35

Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 8.07 16,273 6.65 12,902

*) % terhadap jumlah pendapatan bersih. *) % of total net revenue.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 88 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c. Pembelian barang dan jasa c. Purchase of goods and services

Rincian pembelian barang dan jasa daripihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of purchases of goods and servicesfrom related parties are as follows:

2014 2013

% *) Rp % *) Rp

PT Toyota-Astra Motor 25.33 45,991 27.37 47,980PT Astra Honda Motor 9.41 17,080 8.90 15,596PT Astra Daihatsu Motor 7.90 14,336 8.61 15,092PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.01 3,656 2.08 3,638PT GS Battery 1.24 2,256 1.04 1,820PT Denso Sales Indonesia 0.17 334 0.23 399PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.08 140 0.09 166PT Kayaba Indonesia 0.07 127 0.06 103PT Tunas Dwipa Matra 0.03 58 0.02 42PT Traktor Nusantara 0.03 50 0.03 55Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd 0.02 35 0.01 24PT United Tractors Semen Gresik 0.02 28 0.06 100PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 15 0.01 12PT Toyofuji Serasi Indonesia 0.01 11 0.01 11PT Komatsu Remanufacturing Asia 0.00 3 0.07 124Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.02 29 0.01 28

Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 46.35 84,149 48.60 85,190

*) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, umumdan administrasi.

*) % of total cost of revenue, selling, general andadministrative expenses.

d. Penghasilan bunga dan biaya keuangan d. Interest income and finance costs

Rincian penghasilan dan biaya keuangan daripihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of interest income and finance costsfrom related parties are as follows:

Penghasilan bunga/Interest income 2014 2013

% *) Rp % *) Rp

PT Bank Permata Tbk 30.87 471 26.72 303PT Brahmayasa Bahtera 1.05 16 0.09 1Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.65 10 1.23 14

Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 32.57 497 28.04 318

*) % terhadap jumlah penghasilan bunga. *) % of total interest income.

Tingkat suku bunga pada tahun 2014 untukIDR berkisar antara 0,50% dan 11,75% danuntuk USD berkisar antara 0,12% dan 9,75%(2013: untuk IDR berkisar antara 0,25% dan11,00% dan untuk USD berkisar antara0,05% dan 9,75%).

The interest rates in 2014 for IDR rangedbetween 0.50% and 11.75% and for USDranged between 0.12% and 9.75% (2013:for IDR ranged between 0.25% and11.00% and for USD ranged between0.05% and 9.75%).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 89 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

d. Penghasilan bunga dan biaya keuangan(lanjutan)

d. Interest income and finance costs(continued)

Biaya keuangan/Finance costs

2014 2013

% *) Rp % *) RpPT Komatsu Astra Finance 0.65 9 0.99 11PT Toyota Astra Financial Services 0.00 - 0.27 3Jumlah/Total 0.65 9 1.26 14

*) % terhadap jumlah biaya keuangan. *) % of finance costs.

e. Penghasilan komisi e. Commission income

2014 2013

% *) Rp % *) RpPT Astra Honda Motor 3.78 146 4.26 160PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.25 87 2.63 99Jumlah/Total 6.03 233 6.89 259

*) % terhadap jumlah penghasilan lain-lain. *) % of other income.

Penghasilan komisi yang diterima olehPerseroan dihitung berdasarkan jumlah unitpenjualan.

Commission income received by theCompany is determined on the number ofunits sold.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi saldo bank dandeposito berjangka dan call deposits padaPT Bank Permata Tbk dengan rincian saldosebagai berikut:

Cash and cash equivalents include cash inbank and time and call deposits in PT BankPermata Tbk with details of balances areas follows:

2014 2013

Bank: Cash in bank:Rupiah 2,274 1,822 RupiahMata uang asing 1,073 820 Foreign currencies

3,347 2,642

Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits:Rupiah 1,124 3,481 RupiahMata uang asing 550 1,818 Foreign currencies

1,674 5,299

Jumlah 5,021 7,941 Total

Persentase terhadap jumlah aset 2.13% 3.71% Percentage to total assets

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 90 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

g. Piutang usaha g. Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

Trade receivables from related parties areas follows:

2014 2013

Rupiah:PT Astra Honda Motor 379 338PT Astra Daihatsu Motor 141 155PT Toyota Astra Financial Services 130 129PT Isuzu Astra Motor Indonesia 49 55PT Toyota-Astra Motor 25 23PT Inti Ganda Perdana 22 22PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia 17 23PT Bank Permata Tbk 12 17PT TD Automotive Compressor Indonesia 12 8PT AT Indonesia 10 10PT Astra Visteon Indonesia 7 10Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 56 68

Others (below Rp 10 billion each)860 858

Mata uang asing/Foreign currencies:Astra-KLK Pte Ltd 31 -PT Isuzu Astra Motor Indonesia 11 6Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 7 12

Others (below Rp 10 billion each)49 18

Jumlah/Total 909 876

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.39% 0.41%

h. Piutang lain-lain h. Other receivables

Piutang lain-lain dari pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

Other receivables from related parties areas follows:

2014 2013

Rupiah:PT Brahmayasa Bahtera 121 74PT Bank Permata Tbk 108 4PT Astra Honda Motor 58 59PT Isuzu Astra Motor Indonesia 26 24PT Astra Daihatsu Motor 15 16PT Astra Nippon Gasket Indonesia 10 10Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 36 22

Others (below Rp 10 billion each)374 209

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 91 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

h. Piutang lain-lain (lanjutan) h. Other receivables (continued)

2014 2013

Mata uang asing/Foreign currencies:PT Bank Permata Tbk 629 612PT Gresik Distribution Terminal 76 74Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 1 2

Others (below Rp 10 billion each)706 688

Jumlah/Total 1,080 897

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.46% 0.42%

Semua piutang lain-lain tidak dikenakanbunga, kecuali piutang dari:

All other receivables are non-interestbearing, except receivables from:

Mata uang/ Tingkat bunga per tahun/Debitur/Debitor Currency Interest rate per annum

PT Brahmayasa Bahtera IDR JIBOR + 2.50%

PT Bank Permata Tbk IDR 11.75%

PT Bank Permata Tbk USD 9.75%PT Gresik Distribution Terminal USD LIBOR + 5.50%

i. Utang usaha i. Trade payables

Utang usaha kepada pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

Trade payables to related parties are asfollows:

2014 2013

Rupiah:PT Astra Honda Motor 1,353 1,329PT Astra Daihatsu Motor 630 180PT GS Battery 326 348PT Toyota-Astra Motor 225 453PT Isuzu Astra Motor Indonesia 115 147PT Kayaba Indonesia 27 29PT Denso Sales Indonesia 23 56JLT Specialty Pte Ltd 19 28PT United Tractors Semen Gresik 5 18Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar) 28 16

Others (below Rp 10 billion each)2,751 2,604

Mata uang asing/Foreign currencies:PT GS Battery 30 26PT Komatsu Remanufacturing Asia 13 62Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 7 6

Others (below Rp 10 billion each)50 94

Jumlah/Total 2,801 2,698

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 2.42% 2.50%

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 92 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

j. Liabilitas lain-lain j. Other liabilities

Liabilitas lain-lain kepada pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:

Other liabilities to related parties are asfollows:

2014 2013

Rupiah:PT Bank Permata Tbk 25 25PT Astra Honda Motor 18 12PT Tunas Mobilindo Perkasa 7 22PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia - 41Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 30 29

Others (below Rp 10 billion each)80 129

Mata uang asing/Foreign currencies:Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 1 -

Others (below Rp 10 billion each)81 129

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.07% 0.12%

k. Utang jangka panjang k. Long-term debts

Utang jangka panjang kepada pihak-pihakberelasi adalah sebagai berikut:

Long-term debts to related parties are asfollows:

2014 2013

PT Komatsu Astra Finance 319 436PT Astra Auto Finance 3 5

Jumlah/Total 322 441

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.28% 0.41%

Informasi lain mengenai utang sewapembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

Other information relating to obligationsunder finance lease as at 31 December2014 are as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

PT Komatsu Astra Finance Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) LIBOR + 2.18% - 2.68%PT Astra Auto Finance Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) 9.00%

l. Pembiayaan bersama l. Joint financing

Beberapa entitas anak menandatanganiperjanjian kerjasama dengan pihak-pihakberelasi dalam penyediaan fasilitaspembiayaan konsumen bersama withoutrecourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikatsampai dengan penarikan.

Certain subsidiaries have entered intoagreements with related parties in providingjoint consumer financing without recoursefacilities. These facilities are uncommitteduntil they are drawn down.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 93 - Page

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

l. Pembiayaan bersama (lanjutan) l. Joint financing (continued)

Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihakberelasi adalah sebagai berikut:

Joint financing balance from related partiesare as follows:

2014 2013

PT Bank Permata Tbk 8,967 7,543PT Sahabat Finansial Keluarga 303 324PT Komatsu Astra Finance 105 181PT Toyota Astra Financial Services 7 -

Jumlah/Total 9,382 8,048

m. Program imbalan pascakerja m. Post-employment benefit plans

Grup menyediakan program dana pensiununtuk karyawan melalui Dana Pensiun Astra 1dan Dana Pensiun Astra 2. Jumlahpembayaran yang dilakukan Grup adalahsebagai berikut:

The Group provides post-employmentbenefit plans for its employees throughDana Pensiun Astra 1 and Dana PensiunAstra 2. The total payments made by theGroup are as follows:

2014 2013

% *) Rp % *) RpDana Pensiun Astra 1 0.34 49 0.13 16Dana Pensiun Astra 2 2.62 372 2.39 305

Jumlah/Total 2.96 421 2.52 321

*) % terhadap jumlah biaya karyawan. *) % of employee cost.

n. Kompensasi personil manajemen kunci n. Key management personnel compensation

2014 2013

Imbalan kerja jangka pendek 1,022 936 Short-term employee benefitsImbalan pascakerja dan Post-employment benefits and other

jangka panjang lainnya 78 47 long-term employee benefits

1,100 983

Jumlah personil manajemen kunci pada tahun2014 adalah 258 orang (2013: 245 orang) -tidak diaudit.

Total key management personnel in 2014are 258 members (2013: 245 members) -unaudited.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 94 - Page

35. LABA PER SAHAM 35. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagilaba yang diatribusikan kepada pemilik entitasinduk dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar pada periode bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated bydividing profit attributable to the owners of theparent by the weighted average number ofordinary shares outstanding during the period.

2014 2013

Laba per saham: Earnings per share:Laba yang diatribusikan kepada 19,181 19,417 Profit attributable to the owners

pemilik entitas induk of the parent

Rata-rata tertimbang jumlah 40,484 40,484 Weighted average number ofsaham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding -dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)

Laba per saham - dasar dan 474 480 Earnings per share - basic anddilusian (dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grupterekspos terhadap berbagai macam risikokeuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukarmata uang asing, risiko tingkat bunga dan risikoharga), risiko kredit serta risiko likuiditas.Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untukmengurangi dampak keuangan dari fluktuasitingkat bunga dan nilai tukar mata uang asingserta meminimalisir potensi kerugian yang dapatberdampak pada risiko keuangan Grup.

The Group’s activities are exposed to a varietyof financial risks: market risk (including foreignexchange risk, interest rate risk and price risk),credit risk and liquidity risk. The Group’streasury policies are designed to mitigate thefinancial impact of fluctuations in interest ratesand foreign exchange rates and to minimisepotential adverse effects on the Group’sfinancial risk.

Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif,terutama interest rate swaps dan cross currencyswaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grupsesuai dengan kebijakan keuangan Grup.Kebijakan keuangan Grup tidak mengijinkanadanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumenkeuangan derivatif disajikan pada Catatan 8a.

The Group uses derivative financialinstruments, principally interest rate swaps andcross currency swaps, to manage the Group’sassets and liabilities in accordance with theGroup’s treasury policies. It is the Group’spolicy not to enter into derivative transactionsfor speculative purposes. The notional amountsand fair values of derivative financialinstruments are disclosed in Note 8a.

Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors

(i) Risiko pasar (i) Market risk

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk

Grup terekspos risiko nilai tukar mata uangasing yang terutama timbul dari aset danliabilitas moneter yang diakui dalam matauang yang berbeda dengan mata uangfungsional entitas yang bersangkutan.Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakanlindung nilai natural yang berasal dari asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingyang sama.

The Group is exposed to foreign exchangerisk arising from various currencyexposures. Foreign exchange risk primarilyarises from recognised monetary assetsand liabilities that are denominated in acurrency that is not the entity’s functionalcurrency. These exposures are managedpartly by using natural hedges that arisefrom monetary assets and liabilities in thesame foreign currency.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 95 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing(lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Pinjaman dalam mata uang asing diharuskanuntuk di-swap menjadi mata uang fungsionalperusahaan dengan menggunakan crosscurrency swap kecuali jika pinjaman dalammata uang asing tersebut dibayar denganarus kas yang berasal dari kegiatanoperasional yang menghasilkan mata uangasing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindungnilai ini untuk mengantisipasi dampakperubahan nilai tukar mata uang asingterhadap aset dan liabilitas serta laba rugiGrup.

Foreign currency borrowings are requiredto be swapped into the entity’s functionalcurrency using cross currency swapsexcept where the foreign currencyborrowings are repaid with operationalcash flows generated in the same foreigncurrency. The purpose of these hedges isto mitigate the impact of movements inforeign exchange rates on assets andliabilities and the profit or loss of the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,liabilitas moneter bersih Grup dalam matauang asing terutama diatribusikan dari USD(lihat Catatan 39 untuk aset dan liabilitasmoneter bersih dalam mata uang asing).Pada tanggal 31 Desember 2014, apabilaUSD menguat/melemah sebesar 10%terhadap Rupiah dengan asumsi variabellainnya tidak mengalami perubahan, makalaba setelah pajak Grup akan naik/turunsebesar Rp 207 miliar (2013: turun/naiksebesar 111 miliar), hal ini terutamadiakibatkan keuntungan/kerugian selisih kursyang dicatat di laba rugi.

As at 31 December 2014 and 2013, netmonetary liabilities of the Group in foreigncurrencies are primarily attributable to USD(refer to Note 39 for net monetary assetsand liabilities denominated in foreigncurrencies). As at 31 December 2014, if theUSD had strengthened/weakened by 10%against Rupiah with all other variables heldconstant, the profit after tax of the Groupwould increase/decrease by Rp 207 billion(2013: decrease/increase by 111 billion),arising mainly from foreign exchangegains/losses taken to profit or loss.

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Grup terekspos risiko tingkat suku bungayang berasal dari perubahan tingkat bungaatas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga.Risiko ini pada umumnya dikelola denganmenggunakan interest rate swaps untukmengkonversi pinjaman dengan tingkat bungamengambang menjadi tingkat bunga tetap.Kebijakan Grup untuk perusahaan di luar jasakeuangan adalah menjaga agar minimum40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuhtempo sampai dengan 5 tahun, merupakanpinjaman dengan tingkat suku bunga tetap.

The Group is exposed to interest rate riskthrough the impact of rate changes oninterest bearing assets and liabilities.These exposures are managed mainlythrough the use of interest rate swaps,which have the economic effect ofconverting borrowings from floating rate tofixed rate. The Group’s policy is to maintainat least 40%-60% of its gross borrowingswith a maturity up to 5 years, exclusive ofthe financial services companies, in fixedrate instruments.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 96 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perusahaan jasa keuangan pada umumnyamemperoleh pinjaman dengan tingkat bungamengambang yang harus dikonversikanmenjadi pinjaman dengan tingkat bunga tetapmelalui mekanisme interest rate swaps.Pinjaman ini menyebabkan Grup tereksposterhadap risiko nilai wajar atas tingkat bunga,dimana risiko ini disalinghapus denganpiutang pembiayaan dengan suku bungatetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenoryang sama dengan piutang pembiayaannya.

The financial services companies borrowpredominantly at a variable rate which isconverted to fixed rate by the use ofinterest rate swaps. The borrowings exposethe Group to fair value interest rate risk,which are offset by financing receivablesheld at a fixed rate. The borrowingsgenerally have a same tenor with thefinancing receivables.

Profil pinjaman Grup setelahmemperhitungkan transaksi lindung nilaiadalah sebagai berikut:

The Group’s borrowings profile after takinginto account hedging transactions are asfollows:

2014 2013

Pinjaman dengan tingkat suku bunga 55,674 48,527 Fixed interest rates borrowingstetap

Pinjaman dengan tingkat suku bunga 14,398 15,996 Floating interest rates borrowingsmengambang

70,072 64,523

Apabila tingkat suku bunga atas pinjamandengan tingkat suku bunga mengambanglebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poindengan asumsi variabel lainnya tidakmengalami perubahan, maka laba setelahpajak Grup untuk tahun berjalan akanturun/naik sebesar Rp 20 miliar (2013: 32miliar) dan cadangan lindung nilai akannaik/turun sebesar Rp 368 miliar (2013: 183miliar) sebagai hasil dari perubahan nilaiwajar dari lindung nilai atas arus kas.

If interest rates on floating interest rateborrowings had been 100 basis pointshigher/lower with all other variables heldconstant, the Group’s profit after tax for theyear would have decreased/increased byRp 20 billion (2013: 32 billion) and thehedging reserve would haveincreased/decreased by Rp 368 billion(2013: 183 billion) as a result of fair valuechanges to cash flow hedges.

Analisa sensitivitas ditentukan denganmengasumsikan bahwa perubahan tingkatsuku bunga telah terjadi pada tanggal posisikeuangan dan telah diperhitungkan dalamperhitungan eksposur atas risiko tingkat sukubunga baik untuk instrumen keuanganderivatif maupun non-derivatif yang dimilikipada tanggal tersebut.

The sensitivity analysis has beendetermined assuming that the change ininterest rates had occurred at the balancesheet date and had been applied to theexposure to interest rate risk for bothderivative and non-derivative financialinstruments in existence at that date.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 97 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Perubahan dari tingkat suku bunga pasarmempengaruhi beban bunga dari instrumenkeuangan non-derivatif dengan tingkat sukubunga variabel, pembayaran bunga tersebuttidak dikategorikan sebagai item lindung nilaiatas arus kas terhadap risiko tingkat sukubunga. Oleh karenanya, hal tersebuttermasuk dalam perhitungan sensitivitas ataslaba setelah pajak.

Changes in market interest rates affect theinterest expense of non-derivativeinstruments with variable-interest rate, theinterest payments of which are notdesignated as hedged items of cash flowhedges against interest rate risks. As aconsequence, they are included in thecalculation of profit after tax sensitivities.

Perubahan tingkat suku bunga pasar atasinstrumen keuangan yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai dalam lindung nilaiatas arus kas untuk melindungi fluktuasipembayaran yang disebabkan olehpergerakan tingkat suku bunga,mempengaruhi cadangan lindung nilai dandengan demikian termasuk dalamperhitungan sensitivitas yang berhubungandengan ekuitas.

Changes in market interest rates offinancial instruments that were designatedas hedging instruments in a cash flowhedge to hedge payment fluctuationsresulting from interest rate movements,affect the hedging reserves and aretherefore taken into consideration in theequity-related sensitivity calculations.

Risiko harga Price risk

Grup terekspos risiko harga yang berasal dariinvestasi dalam efek yang tersedia untukdijual dan dicatat sebesar nilai wajar.Keuntungan dan kerugian yang terjadi atasperubahan nilai wajar investasi efek yangtersedia untuk dijual diakui sebagaipendapatan komprehensif lain.

The Group is exposed to security price riskbecause of investments which areavailable-for-sale and carried at fair value.Gains and losses arising from changes inthe fair value of available-for-saleinvestments are recognised in othercomprehensive income.

Grup tidak melakukan lindung nilai terhadapinvestasi tersedia untuk dijual. Kinerjainvestasi kategori tersedia untuk dijualdimonitor secara periodik, bersamaan denganpengujian relevansi instrumen investasitersebut terhadap rencana strategis jangkapanjang Grup. Rincian investasi tersediauntuk dijual disajikan dalam Catatan 5.

The Group’s policy is not to hedgeavailable-for-sale investments. Theperformance of the Group’s available-for-sale investments are monitoredperiodically, together with a regularassessment of their relevance to theGroup’s long term strategic plans. Detailsof the Group’s available-for-saleinvestments are set out in Note 5.

Pada tanggal 31 Desember 2014, apabilaharga atas investasi tersedia untuk dijual 30%lebih tinggi atau lebih rendah dengan asumsivariabel lainnya tidak mengalami perubahan,maka total ekuitas akan naik/turun sebesarRp 1,7 triliun (2013: Rp 1,3 triliun). Analisasensitivitas ditentukan berdasarkanekspektasi wajar dari fluktuasi nilai yangmungkin terjadi selama 12 bulan ke depan.

As at 31 December 2014, if the price ofavailable-for-sale investments had been30% higher/lower with all other variablesheld constant, total equity wouldincreased/decreased by Rp 1.7 trillion(2013: Rp 1.3 trillion). The sensitivityanalysis has been determined based on areasonable expectation of possiblevaluation volatility over the next 12 months.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 98 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)

Risiko harga (lanjutan) Price risk (continued)

Grup juga terekspos risiko harga komoditasyang berasal dari perubahan harga komoditasterutama minyak kelapa sawit dan batu bara.Kebijakan Grup pada umumnya tidakmelakukan lindung nilai terhadap risiko hargakomoditas, meskipun untuk kepentinganstrategis tertentu aktivitas lindung nilaitersebut dapat dilakukan. Dalam kondisiseperti di atas, Grup dapat melakukantransaksi forward contract untuk melakukanpenjualan komoditas di masa depan padatingkat harga tertentu.

The Group is also exposed to commodityprice risk, arising from changes incommodity prices, primarily crude palm oiland coal. The Group’s policy is generallynot to hedge commodity price risk, althoughlimited hedging is undertaken for strategicreasons. In such cases, the Group mayenter into a forward contract to sell thecommodity at a fixed price at a future date.

(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk

Grup memiliki risiko kredit yang terutamaberasal dari simpanan di bank, investasidalam bentuk efek, kredit yang diberikankepada pelanggan, serta piutang lain-lain(termasuk aset derivatif). Grup mengelolarisiko kredit yang terkait dengan simpanan dibank, investasi dalam bentuk efek dan asetderivatif dengan memonitor reputasi, creditratings dan menekan risiko agregat darimasing-masing pihak dalam kontrak.

The Group is exposed to credit riskprimarily from deposits in banks,investment securities, credit exposuresgiven to customers and other receivables(including derivative assets). The Groupmanages credit risk exposures from itsdeposits with banks, investment securitiesand derivative assets by monitoringreputation, credit ratings and limiting theaggregate risk to any individualcounterparty.

Terkait dengan eksposur kredit atas piutangusaha kepada pelanggan, Grup melakukananalisa kredit dan menetapkan batasan kreditkonsumen sebelum penerimaan konsumenbaru. Batasan kredit ini ditinjau secaraberkala.

In respect of credit exposures of tradereceivables due from customers, the Groupassesses the potential customer’s creditquality and sets credit limits beforeaccepting any new customers. These limitsare reviewed periodically.

Terkait dengan kredit yang diberikan kepadapelanggan yang berasal dari aktivitaspembiayaan, Grup menerapkan kebijakanpemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, memonitor portofolio kredit secaraberkesinambungan dan melakukanpengelolaan penagihan angsuran ataspiutang pembiayaan untuk meminimalisirrisiko kredit.

In respect of credit exposures given tocustomers that arise from financingactivities, the Group applies prudent creditacceptance policies, performs ongoingcredit portfolio monitoring as well asmanages the collection of financingreceivables in order to minimise the creditrisk exposure.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 99 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

Eksposur maksimum atas risiko kredittercermin dari nilai tercatat setiap asetkeuangan setelah dikurangi denganpenyisihan piutang ragu-ragu pada laporanposisi keuangan konsolidasian, yaitu sebagaiberikut:

The maximum exposure to credit risk isrepresented by the carrying amount ofeach financial asset in the consolidatedstatements of financial position afterdeducting any provision for doubtfulreceivables are as follows:

2014 2013

Kas dan setara kas 20,813 18,459 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 21,332 19,843 Trade receivablesPiutang pembiayaan 60,705 54,677 Financing receivablesPiutang lain-lain 4,500 5,521 Other receivablesInvestasi lain-lain 5,732 4,439 Other investments

113,082 102,939

a. Piutang usaha a. Trade receivables

Rata-rata periode kredit atas penjualanbarang dan jasa bervariasi untuk seluruhbisnis Grup, namun tidak lebih dari 60hari.

The average credit period on sale ofgoods and services varies amongGroup businesses, but is not morethan 60 days.

Tabel berikut ini menyajikan piutangusaha yang belum jatuh tempo dan tidakmengalami penurunan nilai, piutangusaha yang telah jatuh tempo tetapi tidakmengalami penurunan nilai, serta piutangusaha yang mengalami penurunan nilaipada tanggal 31 Desember 2014 dan2013.

The following table presents tradereceivables neither past due norimpaired, trade receivables past duebut not impaired and the impaired tradereceivables as at 31 December 2014and 2013.

2014 2013

Belum jatuh tempo dan tidak 12,925 12,681 Neither past due nor impairedmengalami penurunan nilai

Telah jatuh tempo tetapi tidak 8,063 6,783 Past due but not impairedmengalami penurunan nilai

Mengalami penurunan nilai 808 632 Impaired

21,796 20,096

Penyisihan piutang ragu-ragu (464) (253) Provision for doubtfulreceivables

21,332 19,843

Risiko piutang usaha yang belum jatuhtempo dan tidak mengalami penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 untuk menjadi piutang yangmengalami penurunan nilai adalah kecilkarena debitur memiliki pengalaman yangbaik dengan Grup.

The risk of trade receivables that areneither past due nor impaired as at31 December 2014 and 2013becoming impaired is low as they havea good track record with the Group.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 100 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

a. Piutang usaha (lanjutan) a. Trade receivables (continued)

Tabel berikut adalah analisa umur piutangusaha pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 yang telah lewat jatuh tempotetapi tidak mengalami penurunan nilai.

The following table presents the ageinganalysis of trade receivables that werepast due but not impaired at 31December 2014 and 2013.

2014 2013

Lewat jatuh tempo: Overdue:01 - 30 hari 4,523 3,883 01 - 30 days31 - 60 hari 1,401 1,411 31 - 60 days61 - 90 hari 777 663 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 1,362 826 Over 90 days

8,063 6,783

b. Piutang pembiayaan b. Financing receivables

Piutang pembiayaan terutamaberhubungan dengan pembiayaankendaraan bermotor dan sepeda motor.

The financing receivables relateprimarily to motor vehicle andmotorcycle financing.

Periode pinjaman berkisar 6 sampaidengan 60 bulan untuk kendaraanbermotor dan sepeda motor.

The loan period ranges from 6 to 60months for motor vehicles andmotorcycles.

Tabel berikut ini menyajikan piutangpembiayaan yang belum jatuh tempo dantidak mengalami penurunan nilai, piutangpembiayaan yang telah jatuh tempo tetapitidak mengalami penurunan nilai sertapiutang pembiayaan yang mengalamipenurunan nilai.

The following table presents financingreceivables neither past due norimpaired, financing receivables pastdue but not impaired and the impairedfinancing receivables.

2014Piutang

pembiayaankonsumen/Consumersfinancing

receivables

Piutang sewapembiayaan/Finance leasereceivables

Jumlah/Total

Belum jatuh tempo 49,516 6,292 55,808 Neither past due nordan tidak mengalami impairedpenurunan nilai

Telah jatuh tempo 4,709 1,842 6,551 Past due but nottetapi tidak mengalami impairedpenurunan nilai

Mengalami penurunan 524 698 1,222 Impairednilai

54,749 8,832 63,581Dikurangi: Less:Penyisihan piutang (2,515) (361) (2,876) Provision for doubtful

ragu-ragu receivables52,234 8,471 60,705

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 101 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

b. Piutang pembiayaan (lanjutan) b. Financing receivables (continued)

2013Piutang

pembiayaankonsumen/Consumersfinancing

receivables

Piutang sewapembiayaan/Finance leasereceivables

Jumlah/Total

Belum jatuh tempo 43,493 5,764 49,257 Neither past due nordan tidak mengalami impairedpenurunan nilai

Telah jatuh tempo 3,849 2,214 6,063 Past due but nottetapi tidak mengalami impairedpenurunan nilai

Mengalami penurunan 380 1,618 1,998 Impairednilai

47,722 9,596 57,318Dikurangi: Less:Penyisihan piutang (2,231) (410) (2,641) Provision for doubtful

ragu-ragu receivables45,491 9,186 54,677

Provisi penurunan nilai dihitungberdasarkan estimasi historis piutang taktertagih dan kondisi ekonomi saat ini.Penurunan nilai piutang pembiayaanterutama berasal dari pelanggan ritel,yang ditentukan secara kolektif.

The provision for doubtful receivableswas made based on estimatedhistorical default experience andcurrent economic conditions. Theimpaired financing receivables arisemainly from retail customers, which areassessed collectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014,termasuk dalam piutang pembiayaanyang belum jatuh tempo dan tidakmengalami penurunan nilai sebesarRp 55,8 triliun (2013: Rp 49,3 triliun),jumlah sebesar Rp 6,2 triliun (2013:Rp 5,9 triliun), merupakan piutangpembiayaan yang pernah menunggakdan/atau dijadwal ulang.

As at 31 December 2014, included inthe financing receivables that areneither past due nor impaired ofRp 55.8 trillion (2013: Rp 49.3 trillion),is an amount of Rp 6.2 trillion (2013:Rp 5.9 trillion), which representsfinancing receivables that haveoverdue history and/or have beenrescheduled.

Analisa umur piutang pembiayaan yangtelah jatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai adalah sebagai berikut:

The ageing analysis of financingreceivables that were past due but notimpaired are as follows:

2014 2013Piutang

pembiayaankonsumen/Consumersfinancing

receivables

Piutangsewa

pembiayaan/Finance

leasereceivables

Jumlah/Total

Piutangpembiayaankonsumen/Consumersfinancing

receivables

Piutangsewa

pembiayaan/Finance

leasereceivables

Jumlah/Total

Lewat jatuh tempo: Overdue:01 - 30 hari 3,819 1,529 5,348 3,229 2,123 5,352 01 - 30 days31 - 60 hari 762 212 974 541 91 632 31 - 60 daysLebih dari 60 hari 128 101 229 79 - 79 Over 60 days

4,709 1,842 6,551 3,849 2,214 6,063

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 102 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antaralain dengan memonitor profil jatuh tempopinjaman dan sumber pendanaan, menjagasaldo kecukupan kas dan surat berharga,serta memastikan tersedianya pendanaanberdasarkan kecukupan fasilitas kredit yangmengikat. Kemampuan Grup untuk mendanaikebutuhan pinjamannya dilakukan dengancara mempertahankan sumber pendanaanyang terdiversifikasi, menjaga ketersediaanfasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberipinjaman yang andal serta terus memonitorperkiraan posisi kas dan utang yang dimilikiGrup dalam jangka pendek berdasarkanperkiraan arus kas. Selain itu, dilakukanproyeksi arus kas jangka panjang untukmembantu Grup dalam merencanakankebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.

Prudent liquidity risk management includesmanaging the profile of borrowingmaturities and funding sources, maintainingsufficient cash and marketable securities,and ensuring the availability of funding froman adequate amount of committed creditfacilities. The Group’s ability to fund itsborrowing requirements is managed bymaintaining diversified funding sources withadequate committed funding lines fromhigh quality lenders and by monitoringrolling short-term forecasts of the Group’scash and gross debt on the basis ofexpected cash flows. In addition, long-termcash flows are projected to assist with theGroup’s long-term debt financing plans.

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitaskeuangan Grup yang dikelompokkanberdasarkan periode yang tersisa padatanggal laporan posisi keuangan sampaidengan tanggal jatuh tempo kontraktual.

The table below analyses the Group’sfinancial liabilities grouped based on theremaining period at the balance sheet dateto the contractual maturity dates.

2014

Satutahun/

Within oneyear

Antarasatu dan

dua tahun/Within one

and twoyears

Antaradua dan

tiga tahun/Within twoand three

years

Antaratiga danempattahun/Withinthree

and fouryears

Antaraempat danlima tahun/Within four

and fiveyears

Lebih darilima tahun/

Beyondfive years

Jumlah kasyang tidak

didiskontokan/Total

undiscountedcashflows

Utang usaha (18,839) - - - - - (18,839) Trade payablesLiabilitas lain-lain (1,796) (40) (80) (119) (159) (1,526) (3,720) Other liabilities

(selain derivatif) (excluding derivatives)Instrumen derivatif (18,050) (9,116) (5,176) (322) - - (32,664) Derivative financial

keuangan - kotor instruments - grossInstrumen derivatif (11) 2 3 1 - - (5) Derivative financial

keuangan - bersih instruments - netAkrual (5,450) - - - - - (5,450) AccrualsPinjaman (40,169) (20,555) (14,306) (976) (5) - (76,011) Borrowings

Jumlah (84,315) (29,709) (19,559) (1,416) (164) (1,526) (136,689) Total

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 103 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)

(iii) Risiko likuiditas (lanjutan) (iii) Liquidity risk (continued)

2013

Satutahun/

Within oneyear

Antarasatu dan

dua tahun/Within one

and twoyears

Antaradua dan

tiga tahun/Within twoand three

years

Antaratiga danempattahun/Withinthree

and fouryears

Antaraempat danlima tahun/Within four

and fiveyears

Lebih darilima tahun/

Beyondfive years

Jumlah kasyang tidak

didiskontokan/Total

undiscountedcashflows

Utang usaha (17,275) - - - - - (17,275) Trade payablesLiabilitas lain-lain (1,508) (49) (98) (146) (195) (1,335) (3,331) Other liabilities

(selain derivatif) (excluding derivatives)Instrumen derivatif (13,038) (3,913) (1,275) - - - (18,226) Derivative financial

keuangan - kotor instruments - grossInstrumen derivatif (15) (3) 3 1 - - (14) Derivative financial

keuangan - bersih instruments - netAkrual (6,013) - - - - - (6,013) AccrualsPinjaman (39,934) (16,311) (9,879) (3,962) (57) - (70,143) Borrowings

Jumlah (77,783) (20,276) (11,249) (4,107) (252) (1,335) (115,002) Total

Pengelolaan modal Capital management

Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untukmempertahankan kelangsungan usaha Grup sertamemaksimalkan manfaat bagi pemegang sahamdan pemangku kepentingan lainnya.

The Group’s objectives when managing capitalare to safeguard the Group’s ability to continueas a going concern whilst seeking to maximisebenefits to shareholders and otherstakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah danmengelola struktur permodalan untuk memastikanstruktur modal dan hasil pengembalian kepemegang saham yang optimal, denganmempertimbangkan kebutuhan modal masadepan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas saatini dan yang akan datang, proyeksi arus kasoperasi, proyeksi belanja modal dan proyeksipeluang investasi yang strategis. Dalam rangkamempertahankan atau menyesuaikan strukturmodal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividenyang dibayarkan kepada para pemegang saham,mengeluarkan saham baru atau menjual asetuntuk mengurangi utang.

The Group actively and regularly reviews andmanages its capital structure to ensure optimalcapital structure and shareholder returns, takinginto consideration the future capitalrequirements and capital efficiency of theGroup, prevailing and projected profitability,projected operating cash flows, projectedcapital expenditures and projected strategicinvestment opportunities. In order to maintain oradjust the capital structure, the Group mayadjust the amount of dividend paid toshareholders, issue new shares or sell assetsto reduce debt.

Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearingkonsolidasian. Rasio gearing dihitung denganmembagi utang bersih dengan total ekuitas. Utangbersih dihitung dengan mengurangkan jumlahpinjaman dengan kas dan setara kas.

The Group monitors capital on the basis of theGroup’s consolidated gearing ratio. The gearingratio is calculated as net debt divided by totalequity. Net debt is calculated as totalborrowings less cash and cash equivalents.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 104 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued)

Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 adalah sebagai berikut:

The gearing ratios as at 31 December 2014and 2013 are as follows:

2014 2013

Jumlah utang 70,072 64,523 Total borrowingsKas dan setara kas (20,902) (18,557) Cash and cash equivalents

Utang bersih 49,170 45,966 Net debt

Jumlah ekuitas 120,324 106,188 Total equity

Rasio gearing konsolidasian (%) 41% 43% Consolidated gearing ratio (%)

Grup juga secara terpisah memonitor utang bersihkonsolidasian dari perusahaan non-jasa keuangandan perusahaan jasa keuangan menimbangperusahaan jasa keuangan beroperasi dengantingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkandengan perusahaan non-jasa keuangan. Jumlahutang bersih pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 terdiri dari:

The Group also separately monitors theconsolidated net debt of non-financial servicescompanies and financial services companiesgiven the Group’s financial services companiesoperate with higher levels of leverage than theGroup’s non-financial services companies. Theamount of net debt as at 31 December 2014and 2013 are as follows:

2014 2013

Utang bersih perusahaan non-jasa 3,314 3,687 Net debt of non-financial serviceskeuangan companies

Utang bersih perusahaan jasa 45,856 42,279 Net debt of financial serviceskeuangan companies

49,170 45,966

(a) Instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar

(a) Financial instruments that are measuredat fair value

Untuk instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar pada tanggal posisi keuangan,pengukuran nilai wajarnya diungkapkandengan tingkatan hirarki pengukuran nilaiwajar sebagai berikut:

For financial instruments that are measuredat fair value at balance sheet date, thecorresponding fair value measurements aredisclosed by level of following fair valuemeasurement hierarchy:

a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan)dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitasyang identik (”harga yang tersediadi pasar yang aktif”) - Tingkat 1.

a) Quoted prices (unadjusted) in activemarkets for identical assets or liabilities(”quoted price in active markets”) -Level 1.

b) Input selain harga kuotasian dalam pasaraktif yang dapat diobservasi untuk asetatau liabilitas, baik secara langsung atausecara tidak langsung (”transaksi pasaryang dapat diobservasi”) - Tingkat 2.

b) Inputs other than quoted prices inactive markets that are observable forthe asset or liability, either directly orindirectly (”observable current markettransactions”) - Level 2.

c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukanberdasarkan pada data pasar yang dapatdiobservasi (”transaksi pasar yang tidakdapat diobservasi”) - Tingkat 3.

c) Inputs for the asset and liability that arenot based on observable market data(”non-observable current markettransactions”) - Level 3.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 105 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments

(a) Instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar (lanjutan)

(a) Financial instruments that are measuredat fair value (continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas finansial, besertanilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:

The fair values of financial assets andliabilities, together with the carryingamounts, are as follows:

2014 2013Nilai tercatat/

Carryingvalue

Nilai wajar *)/Fair

value *)

Nilai tercatat/Carrying

value

Nilai wajar *)/Fair

value *)

Aset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 20,902 20,902 18,557 18,557 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 21,332 21,332 19,843 19,843 Trade receivablesPiutang pembiayaan 60,705 60,001 54,677 49,751 Financing receivablesPiutang lain-lain 4,500 4,388 5,521 5,524 Other receivablesInvestasi lain-lain 5,732 5,673 4,439 4,432 Other investments

113,171 112,296 103,037 98,107

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Utang usaha (18,839) (18,839) (17,275) (17,275) Trade payablesLiabilitas lain-lain (2,694) (2,694) (2,304) (2,304) Other liabilitiesAkrual (5,450) (5,450) (6,013) (6,013) AccrualsPinjaman jangka pendek (10,586) (10,586) (12,854) (12,854) Short-term borrowingsUtang jangka panjang: Long-term debt:

Pinjaman bank dan (37,485) (37,579) (27,717) (27,794) Bank loans andpinjaman lain-lain other loans

Surat berharga yang (20,952) (20,808) (22,459) (22,424) Debt securitiesditerbitkan in issue

Utang sewa (1,049) (1,049) (1,493) (1,493) Obligations underpembiayaan finance leases

(97,055) (97,005) (90,115) (90,157)

*) Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 3,kecuali aset dan liabilitas derivatif diukur dengan hirarkipengukuran nilai wajar Tingkat 2 serta kas dan setara kas,beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yangditerbitkan diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajarTingkat 1.

*) Measured by fair value measurement hierarchyLevel 3, except for derivative assets and liabilitiesmeasured by fair value measurement hierarchy Level 2and cash and cash equivalents, certain otherinvestments and debt securities in issue measured byfair value measurement hierarchy Level 1.

Tingkat suku bunga yang digunakan untukmendiskontokan estimasi arus kas di masadatang adalah sebagai berikut:

Interest rates used to discount estimatedfuture cash flows are as follows:

2014 2013

Rupiah RupiahPiutang pembiayaan 9.00% - 32.77% 12.00% - 31.89% Financing receivablesPiutang lain-lain 14.53% 9.18% - 14.64% Other receivablesUtang jangka panjang 7.75% - 11.40% 8.50% - 19.00% Long-term debts

Mata uang asing Foreign currenciesPiutang pembiayaan 10.50% 9.25% Financing receivablesPiutang lain-lain 6.10% 5.70% Other receivablesUtang jangka panjang - 2.25% Long-term debts

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 106 - Page

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments(continued)

(b) Instrumen keuangan yang tidak diukurpada nilai wajar

(b) Financial instruments that are notmeasured at fair value

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangkapendek mendekati nilai tercatatnya, karenadampak dari diskonto tidak signifikan.

The fair value of current financial assetsand liabilities approximates their carryingamount, as the impact of discounting is notsignificant.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangkapanjang diestimasi sebesar nilai kini dari aruskas di masa datang, yang didiskontokandengan tingkat suku bunga pasar, kecualiuntuk beberapa investasi lain-lain dan suratberharga yang diterbitkan yang ditentukanberdasarkan harga pasar.

The fair values of the non-current financialassets and liabilities are estimated at thepresent value of future cash flows,discounted at the market rate of interest,except for certain other investments anddebt securities in issue which are based onmarket prices.

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS

Estimasi dan pertimbangan yang digunakandalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian terus dievaluasi berdasarkanpengalaman historis dan faktor lainnya, termasukekspektasi dari peristiwa masa depan yangdiyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda denganjumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi danpertimbangan yang memiliki pengaruh signifikanterhadap jumlah tercatat aset dan liabilitasdiungkapkan di bawah ini.

Estimates and judgements used in preparing theconsolidated financial statements are continuallyevaluated and are based on historicalexperience and other factors, includingexpectations of future events that are believed tobe reasonable. Actual results may differ fromthese estimates. The estimates, assumptionsand judgements that have significant effect onthe carrying amounts of assets and liabilities aredisclosed below.

Akuisisi entitas anak, pengendalian bersamaentitas dan entitas asosiasi

Acquisitions of subsidiaries, jointly controlledentities and associates

Proses awal atas akuisisi entitas anak,pengendalian bersama entitas dan entitasasosiasi melibatkan identifikasi dan penentuannilai wajar yang akan dialokasikan untuk aset,liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapatdiidentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Nilaiwajar aset tetap, properti pertambangan, hakkonsesi, aset takberwujud dan tanamanperkebunan ditentukan oleh penilai independendengan mengacu pada harga pasar atau nilaisekarang dari arus kas bersih yang diharapkandari aset tersebut. Setiap perubahan dalamasumsi dan estimasi yang digunakan dalammenentukan nilai wajar serta kemampuanmanajemen untuk mengukur secara andalliabilitas kontinjensi entitas yang diakuisisi akanberdampak pada jumlah tercatat dari aset danliabilitas ini.

The initial process on the acquisition ofsubsidiaries, jointly controlled entities andassociates involves identifying and determiningthe fair values to be assigned to the identifiableassets, liabilities and contingent liabilities of theacquired entities. The fair values of fixed assets,mining properties, concession rights, intangibleassets and plantations are determined byindependent valuers by reference to marketprices or present value of expected net cashflows from the assets. Any changes in theassumptions used and estimates made indetermining the fair values, and management’sability to measure reliably the contingentliabilities of the acquired entity will impact thecarrying amount of these assets and liabilities.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 107 - Page

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Penyusutan dan amortisasi Depreciation and amortisation

Manajemen menentukan estimasi masa manfaat,beban penyusutan dan beban amortisasi daritanaman perkebunan, aset tetap, propertipertambangan dan hak konsesi yang dimilikiGrup.

Management determines the estimated usefullives, related depreciation and amortisationcharges for the Group’s plantations, fixed assets,mining properties and concession rights.

Manajemen menggunakan cadangan batu barasebagai dasar untuk menyusutkan propertipertambangan. Estimasi cadangan batu bara akandipengaruhi antara lain oleh kualitas batu bara,harga komoditas, nilai tukar mata uang dan biayaproduksi. Perubahan asumsi akan berdampakpada tarif penyusutan atas propertipertambangan.

Management uses the coal reserves as thebasis to depreciate its mining properties.Estimated coal reserves will be impacted by coalqualities, commodity prices, exchange rates, andproduction costs. Changes in assumptions willimpact the depreciation rate of the miningproperties.

Manajemen akan menyesuaikan bebanpenyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnyaberbeda dari estimasi sebelumnya ataumanajemen akan menghapusbukukan ataumelakukan penurunan nilai atas aset yang secarateknis telah usang atau aset non-strategis yangdihentikan penggunaannya atau dijual.

Management will revise the depreciation andamortisation charge where useful lives aredifferent to those previously estimated, or it willwrite off or write down technically obsolete ornon-strategic assets that have been abandonedor sold.

Kerugian penurunan nilai piutang usaha Impairment losses of trade receivables

Grup menelaah portofolio piutang usaha untukmengevaluasi kerugian penurunan nilai setiaptanggal pelaporan. Grup menentukan kerugianpenurunan nilai piutang usaha denganmempertimbangkan beberapa faktor, yaitukesulitan keuangan yang signifikan dari debitur,kemungkinan debitur mengalami pailit,reorganisasi keuangan yang dilakukan olehdebitur, serta wanprestasi atau tunggakanpembayaran. Penyisihan penurunan nilai dibuatberdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapatterpulihkan yang ditentukan dari rekam jejaktunggakan masa lalu.

The Group reviews its trade receivablesportfolios to assess impairment at reporting date.The Group determines the impairment losses oftrade receivables by considering significantfinancial difficulties of the debtor, probability thatthe debtor will enter bankruptcy, financialreorganisation and default or delinquency inpayment. An allowance for impairment is madebased on the estimated irrecoverable amountdetermined by reference to past defaultexperience.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 108 - Page

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan Impairment losses of financing receivables

Grup menelaah portofolio piutang pembiayaanuntuk mengevaluasi kerugian penurunan nilaisetiap tanggal pelaporan. Dalam menentukanapakah kerugian penurunan nilai harus dicatatdalam laba rugi, Grup melakukan penilaianapakah terdapat bukti obyektif mengenaipenurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapattertagih berdasarkan ketentuan awal. Kesulitankeuangan yang signifikan dari debitur,kemungkinan debitur mengalami pailit,reorganisasi keuangan yang dilakukan olehdebitur serta wanprestasi atau tunggakanpembayaran dipertimbangkan sebagai indikatorpenurunan nilai piutang. Penyisihan penurunannilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yangtidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekamjejak tunggakan masa lalu. Arus kas masa depandari kelompok piutang yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkankerugian historis yang pernah dialami atas piutangyang memiliki karakteristik risiko kredit yang samadengan karakteristik risiko kredit tersebut. Metodedan asumsi yang digunakan ditelaah secaraberkala.

The Group reviews its financing receivablesportfolios to assess impairment at reporting date.In determining whether an impairment lossshould be recorded in profit or loss, the Groupmakes judgements as to whether there isobjective evidence of impairment that theoutstanding receivables will not be collectedaccording to the original terms of receivables.Significant financial difficulties of the debtor,probability that the debtor will enter bankruptcy,financial reorganisation and default ordelinquency in payment are consideredindicators that the debtor is impaired. Anallowance for impairment is made based on theestimated irrecoverable amount determined byreference to past default experience. Futurecash flows in a group of receivables that arecollectively evaluated for impairment, areestimated on the basis of historical lossexperience for receivables with credit riskcharacteristics similar to those in the group. Themethodology and assumptions used arereviewed regularly.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahununtuk goodwill. Aset non-keuangan lainnyaditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapatkejadian atau perubahan keadaan yangmengindikasikan bahwa jumlah tercatat asetmelebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilaiyang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unitpenghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebihtinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai,yang dihitung berdasarkan asumsi dan estimasimanajemen. Perubahan asumsi penting, termasukjumlah estimasi cadangan batu bara, asumsitingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalamproyeksi arus kas, dapat mempengaruhiperhitungan nilai pakai secara material.

The Group tests annually whether goodwillsuffered any impairment. Other non-financialassets are reviewed for impairment wheneverevents or changes in circumstances indicate thatthe carrying amount of the asset exceeds itsrecoverable amount. The recoverable amount ofan asset or a cash generating unit is determinedbased on the higher of its fair value less costs tosell and its value in use, calculated on the basisof management’s assumptions and estimates.Changing the key assumptions, including theamount of estimated coal reserves, the discountrates or the growth rate assumptions in the cashflow projections, could materially affect thevalue-in-use calculations.

Perpajakan Taxation

Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan diIndonesia. Pertimbangan yang signifikandiperlukan untuk menentukan provisi pajakpenghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabilakeputusan final atas pajak tersebut berbeda darijumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaantersebut akan dicatat di laba rugi pada periodedimana hasil tersebut dikeluarkan.

The Group operates under the tax regulations inIndonesia. Significant judgement is required indetermining the provision for income taxes andvalue added taxes. Where the final tax outcomeof these matters is different from the amountsthat were initially recorded, such differences willbe recorded in profit or loss in the period inwhich such determination is made.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 109 - Page

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Liabilitas imbalan kerja Employee benefit obligations

Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung padasejumlah faktor yang ditentukan denganmenggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yangdigunakan dalam menentukan biaya bersih untukpensiun termasuk tingkat pengembalian jangkapanjang yang diharapkan atas aset program dantingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahandalam asumsi ini akan berdampak pada nilaitercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefitobligations depends on a number of factors thatare determined by using actuarial assumptions.The assumptions used in determining the netcost for pensions include the expected long-termrate of return on the relevant plan assets and thediscount rate. Any changes in theseassumptions will impact the carrying amount ofemployee benefit obligations.

Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkanatas aset program ditentukan secara seragam,dengan mempertimbangkan pengembalianhistoris jangka panjang, alokasi aset danperkiraan masa depan atas pengembalianinvestasi jangka panjang.

The expected return on plan assets assumptionis determined on a uniform basis, taking intoconsideration long-term historical returns, assetallocation and future estimates of long-terminvestment returns.

Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalankerja sebagian didasarkan pada kondisi pasarsaat ini.

Other key assumptions for employee benefitobligations are based in part on current marketconditions.

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES

PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perjanjian pengusahaan jalan tol a. Toll road concession rights agreement

Grup melalui PT Marga Mandalasakti (”MMS”)dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (”MHI”),keduanya merupakan entitas anak tidaklangsung, menandatangani PerjanjianPengusahaan Jalan Tol (”PPJT”) ruasTangerang - Merak dan ruas Mojokerto -Kertosono dengan Badan Pengatur Jalan Tol(”BPJT”).

The Group through PT Marga Mandalasakti(“MMS”) and PT Marga HarjayaInfrastruktur (“MHI”), which are indirectsubsidiaries, entered into Toll RoadConcession Rights Agreements with theIndonesian Toll Road Authority for theTangerang - Merak and Mojokerto -Kertosono toll roads respectively.

MMS dan MHI berkewajiban untukmelaksanakan pengusahaan jalan tol yangmeliputi kegiatan pendanaan, perencanaanteknik, pelaksanaan konstruksi danrekonstruksi, pelebaran atau penambahanlajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalantol.

MMS and MHI are required to conductconstruction work which includes funding,technical planning, construction andreconstruction, broadening and addinglanes, in addition to the operation andmaintenance of the toll roads.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 110 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)

a. Perjanjian pengusahaan jalan tol (lanjutan) a. Toll road concession rights agreement(continued)

Pemerintah Republik Indonesia memberikanwewenang kepada MMS dan MHI untukmemungut tarif tol dari pengguna jalan tol.Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh MenteriPekerjaan Umum Republik Indonesia.Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untukmemperoleh penyesuaian tarif tol setiap duatahun sekali berdasarkan laju inflasi yangditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (“BPS”).

The Government of the Republic ofIndonesia granted an authority to MMS andMHI to collect toll tariffs from the toll roadusers. The prevailing toll tariff isdetermined by the Minister of Public Worksof the Republic of Indonesia. Tollcompanies have the right to obtainadjustment on toll tariffs every two yearsbased on the inflation rate quoted byBadan Pusat Statistik (“BPS”).

Pada tanggal 31 Desember 2014 MMS danMHI mempunyai komitmen sehubungandengan belanja barang modal sebesar Rp 3,1triliun (2013: Rp 4,1 triliun).

As at 31 December 2014 MMS and MHIhad capital commitments amounting toRp 3.1 trillion (2013: Rp 4.1 trillion).

b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,merek dagang, keagenan dan distribusi

b. Licensing, technical assistance, royalty,trademark, dealership and distributorshipagreements

Perseroan dan entitas anak tertentu saat inimempunyai berbagai perjanjian lisensi,bantuan teknis, royalti, merek dagang,keagenan dan distribusi dengan para pemberilisensi berikut:

The Company and certain subsidiarieshave existing licensing, technicalassistance, royalty, trademark, dealershipand distributorship agreements with thefollowing licensors:

Otomotif/Automotive

- Automobile Peugeot, France- BMW AG, Germany

- MAHLE Engine ComponentJapan Corp, Japan

- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan

- Bridgestone Corp, Japan- Daido Kogyo Co Ltd, Japan- PT Astra Daihatsu Motor

- Mitsubishi Fuso Truck & BusCorp, Japan

- MetalArt Corporation, Japan

- Kawasaki Industrial Co Ltd,Japan

- Kumi Kasei Co Ltd, Japan- GS Yuasa International Ltd,

Japan- PT Astra Honda Motor- Sakae Riken Kogyo Co Ltd,

Japan

- PT BMW Indonesia- PT Isuzu Astra Motor

Indonesia- PT Toyota-Astra Motor

- Toyoda Gosei Co Ltd, Japan- Topy Industries Ltd, Japan- PT Volvo Indonesia

Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining

- BOMAG GmbH & Co OHG,Germany

- Komatsu Forest Pty Ltd,Australia

- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan- Scania CV Aktiebolag, Sweden

- PT Komatsu Marketing &Support Indonesia

- PT Komatsu Indonesia- Komatsu Ltd, Japan

- Tadano Iron Works Co Ltd, Japan- PT Volvo Indonesia

Teknologi informasi/Information technology

- Fuji Xerox Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Asia Pacific PteLtd, Singapore

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 111 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)

c. Perkebunan plasma c. Plasma plantations

Sesuai dengan kebijakan PemerintahIndonesia, hak guna usaha tertentu untukperkebunan diberikan kepada pengembangapabila pengembang bersedia untukmengembangkan areal perkebunan untukpetani plasma lokal, disampingmengembangkan perkebunan miliknyasendiri. Pengembangan plasma ini didanaisendiri oleh pengembang atau didanaidengan pinjaman bank yang disalurkankepada pengembang.

In accordance with Indonesian Governmentpolicy, certain land rights for plantations aregranted conditional upon the grower’sagreement to develop areas for localplasma farmers, in addition to develop theirown plantations. Plasma development isself-financed by the grower or funded bybank loans which are channelled throughthe grower.

Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dantanaman perkebunan plasma termasuksemua aset yang berada di atasnya danpiutang penjualan buah dari kebun plasma dimasa mendatang.

The loans are secured by the land and theplasma plantation including all assetslocated on the plantations and futurereceivables from sales of the plasma crops.

Pada saat mulai menghasilkan sesuai dengankriteria yang ditentukan oleh Pemerintah,perkebunan plasma akan dialihkan kepadapetani plasma, dimana petani plasmaberkewajiban untuk menjual hasil panennyakepada Grup guna mengangsur pinjamannyamelalui pemotongan dari hasil penjualannya.Grup menjamin pengembalian pinjamanpetani plasma yang didanai oleh bank.

Upon maturity of the plantations inaccordance with certain criteria required bythe government, the plasma plantations willbe transferred to the plasma farmers, whoare obliged to sell their harvest to theGroup to repay the loans via deductionsfrom sales proceeds. The Groupguarantees the repayment of the plasmafarmer’s bank loans.

d. Fasilitas kredit d. Credit facilities

Perseroan dan beberapa entitas anak tertentumemiliki fasilitas kredit untuk modal kerja,pembiayaan, jaminan bank, letters of creditdan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yangmengikat dan tidak mengikat yang belumdigunakan oleh Perseroan dan entitas anakpada tanggal 31 Desember 2014 masing-masing sejumlah Rp 22,6 triliun dan Rp 12,0triliun (2013: masing-masing sejumlahRp 31,4 triliun dan Rp 10,5 triliun).

The Company and certain subsidiarieshave credit facilities for working capital,financing, bank guarantees, letters of creditand foreign exchange contracts. The totalavailable committed and uncommittedcredit facilities of the Company andsubsidiaries as at 31 December 2014amounted to Rp 22.6 trillion and Rp 12.0trillion, respectively (2013: Rp 31.4 trillionand Rp 10.5 trillion, respectively).

e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments

Grup menyewakan beberapa jenis aset tetapdibawah perjanjian sewa operasi yang tidakdapat dibatalkan.

The Group leases out various fixed assetsunder non-cancellable operating leasesagreements.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 112 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)

e. Komitmen sewa operasi (lanjutan) e. Operating lease commitments(continued)

Jumlah piutang sewa minimum yang akanditerima di masa datang yang berasal darikontrak sewa operasi yang tidak dapatdibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutangpada tanggal pelaporan, adalah sebagaiberikut:

The future minimum lease receivablesunder non-cancellable operating leasescontracted for at the reporting date, but notrecognised as receivables, are as follows:

2014 2013

Dalam 1 tahun 1,537 1,400 Within 1 year1 sampai 5 tahun 1,440 1,231 Between 1 and 5 yearsLebih dari 5 tahun 8 22 More than 5 years

2,985 2,653

f. Komitmen pembelian barang modal f. Capital commitments

Kontrak pembelian barang modal padatanggal 31 Desember 2014 diluar hak konsesijalan tol, pengembangan gedung perkantorandan area komersial milik entitas anak (lihatCatatan 38a dan 38g) adalah sejumlah Rp 1,9triliun (2013: Rp 3,0 triliun).

Capital expenditure contracted as at31 December 2014 excluding concessionrights, development of office building andcommercial area of subsidiaries (refer toNotes 38a and 38g) amounted to Rp 1.9trillion (2013: Rp 3.0 trillion).

Pada tanggal 31 Desember 2014, komitmenpengeluaran barang modal diluarpengembangan gedung apartemen daripengendalian bersama entitas dan entitasasosiasi (lihat Catatan 38g) adalah sejumlahRp 1,2 triliun (2013: Rp 1,3 triliun).

As at 31 December 2014, capitalcommitments excluding development ofresidential building of jointly controlledentities and associates (refer to Note 38g)amounted to Rp 1.2 trillion (2013: Rp 1.3trillion).

g. Pengembangan gedung apartemen,perkantoran dan area komersial

g. Development of residential, officebuilding and commercial area

PT Brahmayasa Bahtera (”BB”), pengendalianbersama entitas, sedang dalam prosespembangunan gedung apartemen dan seluruhfasilitasnya di atas tanah seluas kurang lebih16.299 m2 (lihat Catatan 3c).

PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), a jointlycontrolled entity, is in the process ofbuilding residential apartments and itssupporting facilities on land covering anarea of approximately 16,299 sqm (refer toNote 3c).

Pada tanggal 31 Desember 2014 BBmempunyai komitmen sehubungan denganbelanja barang modal sebesar Rp 541 miliar(2013: Rp 30 miliar).

As at 31 December 2014 BB had capitalcommitments amounting to Rp 541 billion(2013: Rp 30 billion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 113 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)

g. Pengembangan gedung apartemen,perkantoran dan area komersial (lanjutan)

g. Development of residential, officebuilding and commercial area(continued)

PT Menara Astra (“MA”), entitas anak yangdimiliki seluruhnya oleh Perseroan, sedangdalam proses pembangunan gedungperkantoran tingkat tinggi yang akandibangun di atas tanah seluas kurang lebih7.930 m2.

PT Menara Astra (“MA”), a wholly ownedsubsidiary of the Company, is in theprocess of building a high-rise officebuilding on land covering an area of 7,930sqm.

Pada tanggal 31 Desember 2014 MAmempunyai komitmen sehubungan denganbelanja barang modal sebesar Rp 2,6 triliun(2013: Rp 212 miliar).

As at 31 December 2014 MA had capitalcommitments amounting to Rp 2.6 trillion(2013: Rp 212 billion).

LIABILITAS KONTIJENSI CONTINGENCIES

h. Tuntutan PT Era Giat Prima h. PT Era Giat Prima Claim

Dua perkara yang terkait dengan dana sebesarRp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkandalam rekening escrow oleh PT Bank PermataTbk (“BP”), telah melalui proses peninjauankembali di Mahkamah Agung, masing-masinguntuk perkara perdata dan perkara pidana.

Two cases relating to funds amounting toRp 546 billion, which were formerly held inescrow account by PT Bank Permata Tbk(“BP”), have been subject to judicial review inthe Supreme Court, separately in the Civiland Criminal Divisions.

Pada bulan September 1999, PT Era GiatPrima (“EGP”) mengajukan gugatan perdataterhadap BP, mengklaim BP telah melakukanwanprestasi perjanjian yang terkait denganBank Dagang Negara Indonesia dan BankUmum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan jugamengklaim kepemilikan atas dana tersebut.

In September 1999, PT Era Giat Prima(“EGP”) filed a lawsuit in the civil courtsagainst BP, alleging breach of an agreementin respect of Bank Dagang Negara Indonesiaand Bank Umum Nasional (the “CessieAgreement”) and asserting ownership overthese funds.

Perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan olehBadan Penyehatan Perbankan Nasional(“BPPN”) berdasarkan Surat Keputusan BPPNNo. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999,sehingga gugatan tersebut tidak mempunyaidasar hukum.

The Cessie Agreement had been cancelledby the Indonesian Bank RestructuringAgency (“IBRA”) based on Decision LetterIBRA No. 423/BPPN/1099 dated 15 October1999, and the lawsuit was therefore withoutmerit.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 114 - Page

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

LIABILITAS KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan) h. PT Era Giat Prima Claim (continued)

Posisi tersebut diperkuat oleh putusanpeninjauan kembali Mahkamah Agung untukperkara Tata Usaha Negara pada bulanOktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPNberwenang untuk membatalkan PerjanjianCessie tersebut. Pada bulan Mei 2007,Mahkamah Agung telah mengeluarkanputusannya atas perkara perdata yangmemenangkan BP dan menyatakan bahwa BPadalah pemilik dana tersebut.

This position was supported by a SupremeCourt administrative judicial review inOctober 2004, which ruled that IBRA had theauthority to cancel the Cessie Agreement.The Civil Case Supreme Court concluded inMay 2007 in favour of BP and confirmedBP's entitlement to the funds.

Secara terpisah, pada tahun 1999, PemerintahIndonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGPpada saat itu, dalam pengadilan pidana,sehubungan dengan dana disebut di atas,dimana dana tersebut merupakan salah satubukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni2009, Mahkamah Agung mengeluarkanputusannya atas perkara pidana ini yangmenyatakan Joko Tjandra terbukti bersalah danmemerintahkan dana dalam escrow accountharus dikembalikan ke Kas Negara. Hal initelah dilakukan pada bulan Juni 2009.

Separately, in 1999, the Government ofIndonesia filed a lawsuit in the criminal courtsagainst Joko Tjandra, a director of EGP atthat time, in connection with the above-mentioned funds, in which the funds formedpart of the evidence in the lawsuit. TheCriminal Case Supreme Court concluded thecriminal case in June 2009 which statedJoko Tjandra was proven guilty and directedthe funds in the escrow account be paidover to the State Treasury. This was done inJune 2009.

Berdasarkan putusan-putusan MahkamahAgung atas perkara perdata dan tata usahanegara, manajemen BP berkeyakinan bahwadana tersebut adalah sah milik BP dan saat initelah mengambil tindakan-tindakan yangbertujuan untuk pengembalian dana tersebut.

Based on the decisions of the Civil andAdministrative Divisions of the SupremeCourt, BP's management is of the opinionthat these funds are legally the property ofBP and steps are currently being taken topursue return of the funds.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 115 - Page

39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIHDALAM MATA UANG ASING

39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uangasing dengan rincian sebagai berikut (dalamsatuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):

The Group has assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies as follows (infull amounts, except Rupiah equivalent):

2014Jumlah setara

Lain-lain *)/ Rupiah/USD JPY Others *) Rp Equivalent

Aset AssetsKas dan setara kas 684,207,027 509,112,985 1,424,352 8,582 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 883,019,668 757,799,831 2,248,875 11,092 Trade receivablesPiutang lain-lain 125,799,800 6,653,429 31,056 1,566 Other receivablesInvestasi lain-lain 32,097,528 - - 399 Other investmentsPiutang pembiayaan 190,892,728 - - 2,375 Financing receivablesAset lain-lain 1,186,252 - 540,646 21 Other assets

1,917,203,003 1,273,566,245 4,244,929 24,035

Liabilitas LiabilitiesPinjaman jangka pendek (615,340,533) - - (7,653) Short-term borrowingsUtang usaha (867,712,591) (2,633,895,929) (3,153,002) (11,108) Trade payablesLiabilitas lain-lain (82,779,596) (459,271,826) (798,790) (1,088) Other liabilitiesAkrual (18,086,343) (30,033,167) (124,256) (230) AccrualsUtang jangka panjang (2,569,286,175) - (74,355,969) (32,887) Long-term debt

(4,153,205,238) (3,123,200,922) (78,432,017) (52,966)

Liabilitas bersih (2,236,002,235) (1,849,634,677) (74,187,088) (28,931) Net liabilities

Liabilitas yang dilindung 2,477,217,860 - 75,740,434 31,759 Liabilities hedgednilai

Aset/(liabilitas) bersih 241,215,625 (1,849,634,677) 1,553,346 2,828 Net assets/(liabilities)setelah lindung nilai after hedge

Dalam ekuivalen Rupiah 3,001 (192) 19 2,828 Rupiah equivalent(dalam miliaran) (in billions)

2013Jumlah setara

Lain-lain *)/ Rupiah/USD JPY Others *) Rp Equivalent

Aset AssetsKas dan setara kas 426,038,486 482,938,194 2,226,761 5,276 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 867,257,933 633,046,879 2,110,188 10,670 Trade receivablesPiutang lain-lain 76,911,723 16,558,750 118,009 941 Other receivablesInvestasi lain-lain 37,187,415 - - 453 Other investmentsPiutang pembiayaan 153,917,569 - - 1,876 Financing receivablesAset lain-lain 706,668 - 612,607 17 Other assets

1,562,019,794 1,132,543,823 5,067,565 19,233

Liabilitas LiabilitiesPinjaman jangka pendek (658,166,963) (523,895,058) - (8,083) Short-term borrowingsUtang usaha (814,860,106) (2,578,920,976) (4,714,732) (10,290) Trade payablesLiabilitas lain-lain (73,497,106) (61,932,556) (2,584,868) (935) Other liabilitiesAkrual (27,171,132) (8,849,105) (301,624) (336) AccrualsUtang jangka panjang (1,775,980,585) - - (21,647) Long-term debt

(3,349,675,892) (3,173,597,695) (7,601,224) (41,291)

Liabilitas bersih (1,787,656,098) (2,041,053,872) (2,533,659) (22,058) Net liabilities

Liabilitas yang dilindung 1,675,538,094 - - 20,423 Liabilities hedgednilai

Liabilitas bersih (112,118,004) (2,041,053,872) (2,533,659) (1,635) Net liabilitiessetelah lindung nilai after hedge

Dalam ekuivalen Rupiah (1,367) (237) (31) (1,635) Rupiah equivalent(dalam miliaran) (in billions)

*)Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlahyang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periodepelaporan.

*)Assets and liabilities denominated in other foreign currencies arepresented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at endof the reporting period.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 116 - Page

39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIHDALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES(continued)

Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asingpada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkandengan menggunakan kurs tengah mata uangasing pada tanggal laporan ini, maka aset bersihdalam mata uang asing Grup setelahmemperhitungkan transaksi lindung nilai akan naiksekitar Rp 100 miliar.

If assets and liabilities in foreign currencies asat 31 December 2014 had been translatedusing the mid rates as at the date of this report,the total net foreign currency assets of theGroup after taking into account the hedgingtransactions would increase by approximatelyRp 100 billion.

40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 40. SUBSEQUENT EVENTS

Penyertaan saham di PT Kreasijaya Adhikarya Equity Participation in PT KreasijayaAdhikarya

Pada bulan Januari 2015, PT Astra Agro LestariTbk (“AAL”), entitas anak langsung, melakukanpenyertaan atas 75 ribu saham baru atau sebesarRp 75 miliar pada PT Kreasijaya Adhikarya(“KJA”), yang bergerak dalam bidang penyulinganminyak sawit mentah di Dumai, Riau. Secarabersamaan dengan proses penyertaan sahamtersebut, AAL memberikan pinjaman pemegangsaham kepada KJA sebesar Rp 296 miliar.

In January 2015, PT Astra Agro Lestari Tbk(“AAL”), a direct subsidiary, undertook theinvestment of 75 thousand new shares oramounting to Rp 75 billion in PT KreasijayaAdhikarya (“KJA”), engages in the refining ofcrude palm oil in Dumai, Riau. In the same timewith the undertaken process of that investment,AAL provided shareholder’s loan to KJAamounting to Rp 296 billion.

Penyertaan saham dan pinjaman tersebutberdasarkan perjanjian joint venture antara AALdan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn.Bhd.,Malaysia (“KLK”) dimana setelah penyertaansaham ini, komposisi pemegang saham KJAterdiri atas AAL dan KLK, masing-masing sebesar50%.

These investment and loan are based on jointventure agreement between AAL and KL-Kepong Plantation Holdings Sdn.Bhd.,Malaysia (“KLK”) whereas after the investmentin shares was undertaken, shareholdingcomposition of KJA shall be AAL and KLK,50%, respectively.

Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk

Pada bulan Desember 2014, PT Karya SupraPerkasa (“KSP”), entitas anak tidak langsungmelalui PT United Tractors Tbk (“UT”) dan pihakketiga (“Penjual”) menandatangani ConditionalSale and Purchase of Shares Agreement(“CSPA”) untuk mengakuisisi saham PT AcsetIndonusa Tbk (“ACST”).

In December 2014, PT Karya Supra Perkasa(“KSP”), an indirect subsidiary through PTUnited Tractors Tbk (“UT”) and third parties (the“Sellers”) signed a Conditional Sale andPurchase of Shares Agreement (“CSPA”) toacquire shares of PT Acset Indonusa Tbk(“ACST”).

Berdasarkan CSPA, KSP akan membeli 40%saham ACST dan mengendalikan ACST. Setelahpenyelesaian transaksi tersebut, KSP akanmelaksanakan Mandatory Tender Offer (“MTO”)sesuai dengan peraturan pasar modal yangberlaku. Dalam CSPA diatur bahwa KSP dapatmelakukan penambahan pembelian sahamsampai dengan 10,1% dari Penjual apabila sahampublik yang diperoleh dari proses MTO kurangdari 10,1%.

Based on the CSPA, KSP will buy 40% sharesand obtain control ACST. Following thecompletion of the transaction, KSP will proceedinto a Mandatory Tender Offer (“MTO”) inaccordance with capital market regulations. TheCSPA allows KSP to make additional purchaseof shares up to 10.1% from the Sellers, if thepublic shares acquired from MTO process isless than 10.1%.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Halaman - 117 - Page

40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN(lanjutan)

40. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk (lanjutan) Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk(continued)

Pada bulan Januari 2015, KSP telah membeli40% kepemilikan ACST dan menjadi pemegangsaham pengendali yang baru, sehingga Grupmengkonsolidasi ACST pada tanggal yang sama.

In January 2015, KSP purchased 40% ofACST’s ownership and became the newcontrolling shareholder and ACST wasconsolidated into the Group at the same date.

Sampai dengan tanggal laporan keuangankonsolidasian, valuasi ACST terkait kombinasibisnis masih dalam proses.

As at the date of the consolidated financialstatements, the valuation of ACST related tothe business combination is still on process.

41. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 41. SUPPLEMENTARY FINANCIALINFORMATION

Informasi keuangan tambahan pada halaman 118sampai dengan halaman 122 adalah informasikeuangan PT Astra International Tbk (entitasinduk saja) pada dan tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yangmenyajikan investasi Perseroan pada entitas anakberdasarkan metode biaya dan bukan denganmetode konsolidasi serta investasi Perseroanpada pengendalian bersama entitas dan entitasasosiasi berdasarkan metode biaya dan bukandengan metode ekuitas.

The supplementary financial information onpages 118 to 122 represents financialinformation of PT Astra International Tbk(parent entity only) as at and for the yearsended 31 December 2014 and 2013, whichpresents the Company’s investments insubsidiaries under the cost method, asopposed to the consolidation method andinvestments in jointly controlled entities andassociates under the cost method, as opposedto the equity method.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

Halaman - 118 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)

2014 2013

ASET ASSETS

Aset lancar Current assetsKas dan setara kas 1,969 3,060 Cash and cash equivalentsPiutang usaha setelah dikurangi Trade receivables, net of provision

penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of nilsebesar nihil (2013: nihil): (2013: nil):- Pihak berelasi 263 198 - Related parties- Pihak ketiga 5,074 5,023 - Third parties

Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 1sebesar 1 (2013: 2): (2013: 2):- Pihak berelasi 337 271 - Related parties- Pihak ketiga 89 222 - Third parties

Persediaan 5,206 4,497 InventoriesPajak dibayar dimuka 414 316 Prepaid taxesPembayaran dimuka lainnya 210 215 Other prepayments

Jumlah aset lancar 13,562 13,802 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assetsPiutang lain-lain setelah dikurangi Other receivables, net of provision

penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of nilsebesar nihil (2013: nihil): (2013: nil):- Pihak berelasi 2,105 1,052 - Related parties- Pihak ketiga 57 50 - Third parties

Investasi pada entitas anak, 26,344 24,522 Investments in subsidiaries,pengendalian bersama entitas dan jointly controlled and associatesentitas asosiasi entities

Investasi lain-lain 2 2 Other investmentsAset pajak tangguhan 731 761 Deferred tax assetsProperti investasi 1,230 1,610 Investment propertiesAset tetap, setelah dikurangi 8,984 5,574 Fixed assets, net of accumulated

akumulasi penyusutan sebesar depreciation of 1,7181.718 (2013: 1.476) (2013: 1,476)

Aset takberwujud lainnya 20 21 Other intangible assetsAset lain-lain 646 981 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 40,119 34,573 Total non-current assets

JUMLAH ASET 53,681 48,375 TOTAL ASSETS

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

Halaman - 119 - Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2014 AND 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)

2014 2013

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 5,909 6,095 Short-term borrowingsUtang usaha: Trade payables:

- Pihak berelasi 2,350 2,286 - Related parties- Pihak ketiga 482 523 - Third parties

Liabilitas lain-lain: Other liabilities:- Pihak berelasi 54 74 - Related parties- Pihak ketiga 1,923 1,964 - Third parties

Utang pajak 391 353 Taxes payableAkrual 1,673 1,896 AccrualsLiabilitas imbalan kerja 128 64 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 38 52 Unearned income

Jumlah liabilitas jangka pendek 12,948 13,307 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesPendapatan ditangguhkan 1,437 1,421 Unearned incomeLiabilitas imbalan kerja 630 621 Employee benefit obligations

Jumlah liabilitas jangka panjang 2,067 2,042 Total non-current liabilities

Jumlah liabilitas 15,015 15,349 Total liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:

- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share

- Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid -penuh - 40.483.553.140 40,483,553,140 ordinarysaham biasa shares

Tambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capitalSaldo laba: Retained earnings:

- Dicadangkan 425 425 - Appropriated- Belum dicadangkan 34,724 29,118 - Unappropriated

Komponen ekuitas lainnya 387 353 Other reserves

Jumlah ekuitas 38,666 33,026 Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 53,681 48,375 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

Halaman - 120 - Page

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

2014 2013

Pendapatan bersih 94,912 97,066 Net revenue

Beban pokok pendapatan (86,361) (88,068) Cost of revenue

Laba bruto 8,551 8,998 Gross profit

Beban penjualan (5,023) (4,662) Selling expensesBeban umum dan administrasi (2,257) (2,176) General and administrative expensesPenghasilan bunga 343 198 Interest incomeBiaya keuangan (538) (143) Finance costsKeuntungan selisih kurs, bersih 11 75 Foreign exchange gains, netKeuntungan penjualan investasi - 2,287 Gain on sale of investmentPendapatan dividen 10,420 7,852 Dividend incomePenghasilan lain-lain 3,634 2,823 Other incomeBeban lain-lain (2) (7) Other expenses

Laba sebelum pajak penghasilan 15,139 15,245 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan (774) (1,021) Income tax expenses

Laba tahun berjalan 14,365 14,224 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:- Kerugian bersih yang timbul (382) (507) - Net losses from arising during

selama tahun berjalan the year- Transfer ke laba rugi 424 420 - Transfer to profit or loss

(Kerugian)/keuntungan aktuarial (18) 8 Actuarial (losses)/gains from post-liabilitas imbalan pascakerja employment benefit obligations

Pajak penghasilan terkait (5) 16 Related income tax

Pendapatan komprehensif lain 19 (63) Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif 14,384 14,161 Total comprehensive incometahun berjalan for the year

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

Halaman - 121 - Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

Modal saham/

Share capital

Tambahan modal

disetor/

Additional

paid-in

capital

Saldo laba/Retained earnings Selisih revaluasiaset tetap/Fixed assetrevaluation

reserves

Lindung nilai

arus kas/

Cash flow

hedges

Jumlah ekuitas/

Total equity

Dicadangkan/

AppropriatedBelum dicadangkan/

Unappropriated

Saldo 1 Januari 2013 2,024 1,106 425 23,551 414 9 27,529 Balance at 1 January 2013

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 14,231 - (70) 14,161 Comprehensive income for the year

Dividen - - - (8,664) - - (8,664) Dividend

Saldo 1 Januari 2014 2,024 1,106 425 29,118 414 (61) 33,026 Balance at 1 January 2014

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 14,350 - 34 14,384 Comprehensive income for the year

Dividen - - - (8,744) - - (8,744) Dividend

Saldo 31 Desember 2014 2,024 1,106 425 34,724 414 (27) 38,666 Balance at 31 December 2014

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

Halaman - 122 - Page

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2014 DAN 2013(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013(Expressed in billions of Rupiah)

2014 2013

Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:Penerimaan dari pelanggan 96,400 99,119 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (86,599) (88,328) Payments to suppliersPembayaran kepada karyawan (3,341) (3,137) Payments to employeesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 893 1,207 Receipts from other operating activitiesPembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (4,602) (3,813) Payment for other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 2,751 5,048 Cash generated from operationsPenghasilan bunga yang diterima 292 167 Interest income receivedPembayaran pajak penghasilan badan (830) (1,252) Payments of corporate income tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari 2,213 3,963 Net cash flows provided fromaktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities:Dividen kas yang diterima 10,420 7,852 Cash dividends receivedPenjualan aset tetap 15 38 Sale of fixed assetsPenambahan investasi pada entitas anak dan (1,822) (5,558) Additions to investments in subsidiaries

pengendalian bersama entitas and jointly controlled entitiesPembelian aset tetap (1,593) (1,343) Acquisitions of fixed assetsPenambahan piutang lain-lain (1,083) (194) Additions to other receivable

kepada pihak-pihak berelasi from related partiesPenambahan aset takberwujud lainnya (2) (7) Additions to other intangible assetsPenjualan investasi pada entitas anak - 2,863 Sale of investments in subsidiariesPembelian properti investasi - (471) Acquisitions of investment properties

Arus kas bersih yang diperoleh untuk 5,935 3,180 Net cash flows provided from investingaktivitas investasi activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities:Penerimaan pinjaman jangka pendek 4,932 10,330 Proceeds from short-term borrowingsDividen kas yang dibayarkan (8,739) (8,659) Cash dividends paidPembayaran kembali pinjaman jangka pendek (5,345) (7,409) Repayments of short-term borrowingsPembayaran biaya keuangan (88) (126) Finance costs paid

Arus kas bersih yang digunakan (9,240) (5,864) Net cash flows used in financinguntuk aktivitas pendanaan activities

(Penurunan)/kenaikan kas dan setara kas (1,092) 1,279 (Decrease)/increase in cash and cashequivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun 3,060 1,775 Cash and cash equivalents atbeginning of year

Dampak perubahan selisih kurs 1 6 Effects of exchange rate changes onterhadap arus kas dan setara kas cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada akhir tahun 1,969 3,060 Cash and cash equivalents atend of year

2014Laporan TahunanAnnual Report

PT Astra International Tbk

Astra International Building

Jl. Gaya Motor Raya No. 8

Sunter II, Jakarta 14330

Indonesia

Telp (62-21) 652 2555

Fax (62-21) 653 04957

www.astra.co.id