[laporan]smart wheelchair asisstant for the needy (swan)

Upload: aulia-rahman

Post on 06-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    1/17

    SMART WHEELCHAIR ASSISTANT

    FOR THE NEEDY (SWAN)

    Alat Bantu Penggerak Kursi Roda dengan

    Sistem Cruise Control

    Disusun Oleh :

    Daris Ibnu Fajar 2111100110

    Firdau Ja’far Shodiq  2111100082

    Vicky Betha Nurwansyah 2111100005

    Bayu Estu Suprayogi 2111100084

    Jurusan Teknik Mesin

    Fakultas Teknologi Industri

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya

    2014

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    2/17

    ii

    ABSTRAK

    Teknologi dan infrastruktur merupakan hal yang sangat diprioritaskan dalam

    rancangan pembangunan akhir-akhir ini. Karena kedua hal tersebut sangat berkaitan dengan

    kegiatan sehari-hari masyarakat, perkembangannya menjadi sangat pesat. Manfaat yang

    sangat besar dapat dirasakan kebanyakan masyarakat akibat kemajuan teknologi dan

    infrastruktur yang canggih nan mumpuni. Ditengah laju perkembangan yang begitu pesat,

    tidak dipungkiri akan terdapat satu dua hal yang tertinggal. Salah satunya adalah teknologi

    dan infrastruktur untuk kalangan orang-orang berkebutuhan khusus. Semakin meningkatnya

    standar hidup ditengah perkembangan teknologi dan infrastruktur, golongan berkebutuhan

    khusus tidak secara langsung merasakan manfaat dalam peningkatan kualitas hidup.

    Kursi roda sebagai salah satu alat bantu penunjang golongan berkebutuhan khusus

    yang paling sering kita jumpai. Kegunaannya sangat tergantung oleh infrastruktur yang

    tersedia untuk dapat berfungsi secara maksimal. Bagi pengguna dalam jangka waktu panjang, ketersediaan infrastruktur penunjang di fasilitas-fasilitas umum sangat menentukan

    kenyamanan dalam melaksanakan kesehariannya.

    Salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan jelajah, kenyamanan, serta

    efektifitas kerjanya adalah dengan menciptakan suatu alat bantu yang memenuhi ketiga poin

    tersebut. Maka dari itu kami rancang sebuah alat bantu yang akan menyesuaikan kecepatan

    awal dorongan kita kemudian dilanjutkan dengan bantuan motor yang melaju pada

    kecepatan konstan. Pengguna kursi roda di awal mendorong manual kursi rodanya pada

    kecepatan yang diinginkan, kemudian gearbox dalam alat ikut berputar dan dibaca oleh

    sensor. Output sensor kemudian menjadi input potensiometer yang mengatur kecepatanmotor, kemudian laju motor akan konstan sampai ada tahanan atau tambahan kecepatan dari

     pengguna secara manual.

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    3/17

    iii

    Lembar Pengesahan

    Dengan ini Karya Tulis Ilmiah :

    Judul : “Smart Wheelchair Assistant for the Needy (SWAN)” 

    Penyusun : - Daris Ibnu Fajar 2111100110

    - Firdau Ja’far Shodiq  2111100082

    - Vicky Betha Nurwansyah 2111100005

    - Bayu Estu Suprayogi 2111100084

    Telah berhasil menyusun karya tulis ini dan telah disetujui oleh dosen pembimbing

     pada tanggal 24 Agustus 2014.

    Mengetahui,

    Pembimbing Penyusun

     Dr. Unggul Wasiwitono, ST., MEng.Sc. Daris Ibnu Fajar

     NIP. 197805 102001 12 1001 NRP.2111100110

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    4/17

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan teknologi dan infrastruktur kekinian menjadi salah satu prioritas utama.

    Manfaat dari perkembangan yang begitu pesat dapat dirasakan oleh mayoritas populasi

    dunia, namun selalu ada sisi baik dan sisi buruk dari setiap perubahan. Laju perkembangan

    yang begitu pesat kemudian tidak diimbangi dengan infrastruktur untuk golongan

     berkebutuhan khusus. Infrastruktur dan teknologi penunjang golongan orang berkebutuhan

    khusus merupakan hal yang sering dilupakan ditengan laju pembangunan dan

     perkembangan yang begitu pesat. Dengan semakin gencarnya disuarakan “kesetaraan” maka

    isu mengenai teknologi dan infrastruktur penunjang golongan berkebutuhan khusus pun

    menjadi sorotan.

    Salah satu teknologi penunjang golongan berkebutuhan khusus yang sering kita jumpai adalah kursi roda. Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat efektif digunakan di

    lokasi-lokasi tertentu seperti rumah tinggal dan rumah sakit. Namun bagi pengguna kursi

    roda pada jangka waktu yang lama tidak akan terhindar dari kesulitan-kesulitan yang timbul

    selama melakukan kegiatan kesehariannya. Kurangnya infrastruktur khusus penunjang alat

     bantu kursi roda masih jarang ditemui, walaupun sudah marak diajukan pengadaannya.

    Salah satu solusi yang paling memungkinkan adalah meningkatkan kemampuan

     jelajah dari kursi roda itu sendiri. Tambahan kemampuan jelajah dapat berupa tambahan

    tenaga yang memungkinkan pengguna kursi roda untuk melewati medan yang sebelumnya

    tidak mungkin dilewati. Selain meningkatkan daya jelajah, alat bantu kursi roda ini juga

    diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pengguna dengan mekanisme yang

    memungkinkan untuk meningkatkan efektifitas kerja dari kursi roda tersebut. Muncullah ide

    untuk menciptakan alat bantu kursi roda yang mampu meningkatkan kemampuan jelajah

    serta kenyamanan dan efektifitas kerja.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari disusunnya karya tulis ini adalah :

    1.  Merancang alat bantu kursi roda yang mampu meningkatkan kemampuan

     jelajah, kenyamanan, dan efektifitas kerja kursi roda itu sendiri.2.  Menyediakan alat bantu bagi golongan berkebutuhan khusus dalam hal

    mobilitas guna mempermudah kegiatan keseharian.

    1.3 Batasan Masalah 

    Batasan masalah dari karya tulis antara lain :

    1.  Beban dari kursi roda diasumsikan 15kg dan beban pengguna 80kg.

    2.  Motor yang digunakan adalah Worm Drive DC Motor 24V 200W

    (WORMDRV-G200-24)

    3. 

    Baterai yang digunakan adalah tipe Lithium-Iron Phospate (LiFePO4)

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    5/17

    2

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Kursi Roda

    Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan sebagai transportasi khusus bagi

     penderita cacat kaki, dan umumnya juga digunakan sebagai transportasi pasien pada rumah

    sakit. Kursi roda terdiri dari berbagai jenis yang mana pemilihan pemakaian berdasarkan

    fungsinya. Adapun jenis-jenis kursi roda yang ada adalah kursi roda manual, kursi roda

     sport , dan kursi roda penggerak motor.

      Kursi Roda Manual

    Adalah kursi roda yang digerakkan dengan tangan si pemakai kursi roda. Kursi

    roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai

    kecacatan ditangannya.

     

    Kursi Roda ListrikAdalah kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik yang biasanya

    digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat

    ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda. Namun

    kelemahan bagi kursa roda ini adalah harga yang terlalu mahal, bentuk yang kurang

     praktis.

      Kursi Roda Sport  

    Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang

    direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan

    kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda rodatiga). Merupakan perangkat yang umum ditemukan dalam pekan olah raga atau

    Olimpiade bagi penderita cacat.

    Gambar 2.1 Dari paling kiri : Kursi Roda Manual, Listrik, dan Sport  

    2.1.1 Pengembangan kursi roda yang ada saat ini

    Berikut adalah beberapa pengembangan kursi roda yang sudah ada saat ini :

    a. 

     Leveraged freedom wheelchair (LFC) 

    LFC adalah kursi roda yang dapat bergerak untuk menempuh jalan lurus dan

    menanjak dengan bantuan tenaga pengguna kursi rod . Untk mekanisme penggerak

     pada kursi roda ini menggunakan prinsip pengungkit, yaitu dengan menggerakkan

    tuas yang ada pada kursi roda untuk menghasilkan torsi agar kursi roda bisa berjalan

    lurus dan menanjak.

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    6/17

    3

    Gambar 2.2 Cara Kerja Leveraged Freedom Wheelchair

     b. 

    Kursi roda yang dapat bergerak menanjak

    Pada tahun 2010, Andi G. Hutauruk dan Ronny H. Manurung merancang kursi

    roda multifungsi, yang dapat bergerak secara otomatis untuk jalan datar dan

    menanjak dengan sudut kemiringan hingga 30°, serta terdapat mekanisme belok dan penggerak dudukan kursi dengan motor listrik.

    2.2 Mekanisme Kontrol

    2.2.1 Rangkaian Hambatan 

    Rangkaian adalah salah satu bagian dari mekanisme yang memilki peranan penting untuk

    memberikan resistansi awal sebelum arus memasuki potensiometer. Hal ini dilakukan agar

    arus pada potensio tidak terlalu tinggi sehingga potensio tidak akan mudah rusak, sebab

    seerti yang diketahui potensio memilki sensitifitas yang cukup tinggi sehingga apabila

    mengalami arus kejut berpotensi terjadi kerusakan, sehingga akan terjadi malfungsi pada

    sistem yang telah dirancang.

    Gambar 2.3 Rangkaian Listrik

    2.2.2 Potentiometer   Potentiometer  adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk

     pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu

    terminal tetap dan terminal geser),  potentiometer   berperan sebagai resistor variabel atau

    Rheostat. Beberapa macam tipe potentiometer  antara lain :

       Potentiometer  linier

     Potentiometer   linier mempunyai unsur resistif dengan penampang konstan,

    menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal

     proporsional dengan jarak antara keduanya.  Potentiometer   linier digunakan jika

    relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    7/17

    4

     potentiometer , misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar

    osiloskop.

       Potentiometer  logaritmik

     Potentiometer   logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit

    atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan perantiyang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros

     potentiometer .Sebagian besar  potentiometer   log (terutama yang murah) sebenarnya

    tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk

    meniru hukum logaritma. Potentiometer  log juga dapat dibuat dengan menggunakan

     potentiometer   linier dan resistor eksternal.  Potentiometer   yang benar-benar

    logaritmik relatif sangat mahal. Potentiometer   logaritmik sering digunakan pada

     peranti audio, terutama sebagai pengendali volume. Potentiometer  lilitan kawat daya

    tinggi. Potentiometer  jenis apapun dapat digunakan juga sebagai rheostat

      Rheostat

    Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah

    dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor

    variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan

    yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk

    membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,

    menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.  Potentiometer   tiga terminal

    dapat digunakan sebagai resistor variabel dua terminal dengan tidak menggunakan

    terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan

    dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan

    oleh kotoran.   Potentiometer  digital

     Potentiometer   digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi

    dari potentiometer  analog untuk diterapkan pada isyarat digital.

    2.3 Mekanisme Speedometer Sebagai Sensor Kecepatan

    Dalam alat yang dirancang ini, sensor pengukur kecepatan yang nantinya digunakan

    sebagai input pada potentiometer  adalah speedometer  tipe mechanical speedometer . Prinsip

    Kerja mechanical speedometer dapat dijelaskan secara runtut sebagai berikut :

     

    Pada saat roda kendaraan berputar kabel speedometer yang dihubungkan pada rodakendaraan bermotor membuat magnet yang berada speed cup berputar.

      Magnet yang berputar menciptakan medan magnetdi dalam  speed cup  dan oleh

    hukum elektromagnetisme itu berarti terdapat arus listrik arus di dalam speed cup.

      Akibatnya, kecepatan pada  speed cup  berubah menjadisemacam generator listrik.

    Arus listrik bergerak dalam sebuah konduktor listrik di dalam medan magnet,

    hukumlain elektromagnetisme mengatakan arus akan membuat gerakan.

      Arus membuat speedcup berputar sedemikian rupa sehingga mencoba untuk

    mengejar ketinggalan berputar dengan magnet.

      Pegas membuat speedcup memberhentikan putarannya, gerakan pegas ini membuat

     jarum pointer menjadi bergerak.

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    8/17

    5

      Semakin cepat mobil berjalan, maka kabel semakin cepat berubah, semakin cepat

    magnet berputar, maka semakin besar arus eddy yang dihasilkannya, lalu semakin

     besar gaya pada speedcup dan juga semakin kuat pula untuk mengubah kedudukan

     jarum pointer.

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    9/17

    6

    BAB III

    PERANCANGAN ALAT

    3.1 Mekanisme dan Fitur

    3.1.1 MekanismeTujuan utama alat bantu kursi roda ini adalah meningkatkan kemampuan jelajah,

    kenyamanan, serta efektifitas kerja dari kursi roda itu sendiri. Dengan input dorongan awal

    dari pengguna, alat ini akan membaca kecepatan awal tersebut yang kemudian akan

    digunakan sebagai acuan bagi motor untuk seterusnya bergerak dengan bantuan motor pada

    kecepatan konstan.

    Gambar 2.4 Mekanisme

    3.1.2 Fitur

    Guna menjamin kenyamanan dan keamanan dalam menggunakan SWAN sebagai alat

     bantu kursi roda, alat ini dilengkapi dengan beberapa fitur antara lain :

      Wheelchair Cruise Control

    Fungsi utama dari SWAN adalah membantu mobilitas pengguna serta

    memberi kemampuan untuk melewati medan yang sebelumnya tidak mungkin

    dilewati. Wheelchair cruise control   merupakan fitur dimana setelah pengguna

    kursi roda mendorong secara manual pada kecepatan yang diinginkan, mekanisme

    gearbox dan sensor membaca dan mengolah inputan tersebut. Output dari sensor

    kemudian dilanjutkan ke potentiometer sebagai pengatur kecepatan motor.

    Dengan mekanisme seperti disebutkan maka kursi roda akan melaju dengan

    kecepatan konstan sampai adanya gaya tambahan maupun tahanan dari pengguna

    secara manual.

      Outdoor Lock System

    Input

    Pengguna

    menggunakan

    kursi roda secara

    manual pada

    kecepatan yang

    diinginkan.

    Pembacaan

    Roda bantu pada

    WAVE beserta

    gearbox ikut

    berputar yang

    kemudian dibaca

    oleh sensor yang

    menjadi input dari

    potentiometer.

    Pengendalian

    Sensor merubah

    output sesuai input

    kecepatan yang

    diinginkan. Output

    potentiometer

    mengendalikan

    kecepatan motor

    yang seterusnya

    konstan.

    Output

    Potentiometer di-

    lock  untuk menjaga

    input arus ke motor

    konstan. Motor

    menggerakkan roda

    bantu WAVE yang

    selanjutnya

    menggerakkan kursiroda.

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    10/17

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    11/17

    8

    Operating temp. max. 125°C

    Baterai Kapasitas 10 Ah

    Berat 2,63 kg

    Cycle Life 1200

    dischargecycle

    Voltase 24 V

    Energi 250 Watt

    3.3 Pasangan roda gigi 1 dan roda gigi 2 (spur gear )

    3.3.1  Data awal perencanaan

    Torsi : 20 Nm = 177 lb-in

    Putaran pinion (n p = n1) : 180 rpm

    Putaran gear (ng = n2) : 60 rpm

    Pressure angle (Φ) : 25º

    Pitch (P): : 7 ul/in

    Diamter Gear (dg) : 1,25 in

    Diameter Pinion (d p) : 3,75 in

    3.3.2  Dimensi Gear

      Rasio Putaran

    3

    1

     p

     g 

    tg 

    tp

     g 

     p

    vn

    n

     N 

     N 

    d r 

       Jarak antar sumbu (c)

    ind d 

    c  g  p

    5,22

    75,325,1

    2

     

      Asumsi Diametral pitch (P)

     pitch (P) = 7 ul/in (untuk kondisi coarse pitch)

      Kecepatan keliling (v p)

    min/904,5812

    25,1180

    12

    .. ft 

    d nV 

      p p

     p  

          

     

    3.3.3 

    Gaya yang bekerja pada Gear  Gaya tangensial (Ft)

    Ftp=Ftg= 

     = 177 lb-in x 2 / 1,25 = 283,12 lb

      Gaya dinamis (Fd)

    lb F V 

     F  t  p

    d    .002,3112,283600

    904,58600

    600

    600

     

    3.3.4  Perhitungan tebal roda gigi (b) dan jumlah gigi (Nt) 

      Tebal gigi:

    Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham:

    Rumus:  K Qbd  F   pw    Keterangan:

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    12/17

    9

    5,175,325,1

    75.322

     g  p

     g 

    d d 

    d Q  

       K   = 366 lb/in2  (sumber : Machine Design Tabel 10-11)

      Material SAE 2345 QQT dengan S0 = 50000 dan BHN = 475

     

    Gaya dinamis F d   =  F w (allowable wear load )

    Sehingga tebal gigi: .45.03665.125.1

    002.311

    ..in

     K Qd 

     F b

     p

     

      Perhitungan jumlah gigi:

    Jumlah gigi pada pinion:  P d  N   p pt    ,   = 1,25   7 ≈  9 gigi

    Jumlah gigi pada gear:  P d  N   g  g t    ,   = 3,75   7 ≈  26 gigi

    3.3.5  Pengecekan Roda gigi dengan metode Lewis 

    Persamaan Lewis:

     P 

    Y bS  F b    

    Keterangan:

     F b = beban bending yang diijinkan (lb.)

    S   = S o  = tegangan statik yang diijinkan = 50.000 psi

    Y   = faktor bentuk Lewis

    Dari tabel 10-2 ( Machine Design): untuk  N t,p = 9 buah gigi maka Y   = 0,236

    untuk  N t,g  = 26 buah gigi maka Y   = 0,412

    .571,7587

    236,045,0000.50,   lb F   pin ionb    

    .285,13247412,045.0000.50,   lb F   gear b    

     F b > F d , maka perencanan roda gigi adalah AMAN.

    3.4  Perencanaan Pulley 1 dan Pulley 2

    Spesifikasi data perencanaan:

      Bahan belt : Solid woven cotton 

      Daya motor :  P   = 200 W  0,29 HP

      Putaran pulley 1 (penggerak) : n1  = 60 rpm

      Putaran pulley 2 : n2  = 60 rpm

      Rasio Kecepatan : 1 : 1

     Diameter Pulley :

    Diameter Pulley 1 dan 2 yang telah ditentukan adalah:

    Diameter 1 : 2,5 in

    Diameter 2 : 2,5 in

    Center of distance :

    213   R RC     

    inC C 

    525,1)25,1(3

     

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    13/17

    10

    Dimana:

    C = Center of distance

    R1 = Jari-jari pulley 1

    R2 = Jari-jari Pulley 2

    Kecepatan keliling (V p1 ):

    100060

    111

    n DV  p

      

      min/63,1912

    6025,1 ft 

    rpmin

      

     

      Penentuan Tipe Belt

    Dari ketentuan yang ada pada buku Mechanical Design  –   Peter Child, jenis belt yang

    dipakai dipengaruhi oleh power, kecepatan putar dan rasio kecepatan.

    Gambar 3.1 Prosedur untuk menentukan jenis belt

    Dari perencanaan didapatkan power sebesar 0,29 HP , Kecepatan putar 19,63 ft/min

    (0,09 m/s) dan rasio kecepatan 1 sehingga jenis belt yang dipakai adalah V-belt.

      Penentuan Panjang Belt

    Dari tabel 3-7:c

     R Rc L  R R   )( 12)(.22

    12       

    5

    )33()5,15,1(52

    2       = 19,42 in

    4

    8  2

    122  R Rbb

    a

     

    dengan: b  =  L  –     ( R2 + R1) = 19,42 –  (1,5 + 1,5) = 10 in

    maka:

    4

    5,15,181010  22

    a   = 5 in

     Nilai a dapat bervariasi, tujuannya untuk mengatur tegangan dan kekenduran belt.

    amin  = a  –  2 h  = 5 –  2(0,38) = 4,24 in

    amax  = (1,05 s.d. 1,10) a  = 1,10 (5 in) = 5,5 in

    3.5 Perhitungan Poros

     Poros 1

    Free Body Diagram dan Diagram Momen secara horizontal dan vertikal untuk poros 1

    dapat dilihat pada gambar diabwah ini:

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    14/17

    11

    Gambar 3.2 Diagram Momen dan Free Body Diagram 

    Sehingga dari gambar diatas dapat dihitung momen total yang bekerja dimana :

    Mt = √   =    Mt = 98,66 lb-in

    Dengan menggunakan rumus MDET

    22

    4

    0

    3

    0

    4

    3

    1

    32 

      

     

     

      

     

     

      

     

      pes

     syp

    m st r 

    e

     yp

    m sb

    i

     ypT 

    S T  K  M 

    S  M  K 

     D

     D D

     N 

      

     

    Maka didapatkan Diameter poros sebesar 0,52 inch (bahan poros C1050 Steel) 

     

    Poros 2

    Free Body Diagram dan Diagram Momen secara horizontal dan vertikal untuk poros 1

    dapat dilihat pada gambar diabwah ini:

    Gambar 3.3 Diagram Momen dan Free Body Diagram

    Sehingga dari gambar diatas dapat dihitung momen total yang bekerja dimana :

    Mt1= √   =    

    Mt1 = 127,94 lb-inMt2 = 155,87 lb-in

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    15/17

    12

    Dengan menggunakan rumus MDET22

    4

    0

    3

    0

    4

    3

    1

    32 

      

     

     

      

     

     

      

     

      pes

     syp

    m st r 

    e

     yp

    m sb

    i

     ypT 

    S T  K  M 

    S  M  K 

     D

     D D

     N 

      

     

    Maka didapatkan Diameter poros sebesar 0,62 inch (bahan poros C1050 Steel )

    3.4 Perhitungan Gaya Pada Kursi Roda

    Free Body Diagram pada kursis roda dirancang untuk mengetahui gaya dorong

    minimum dengan menggunakan beban maksimum kursi roda sebesar 80 kg dan ariasi

    tanjakan juga diatur dengan menggunakan standar maksimal 6o  untuk pengguna kursi

    roda. Sehingga FBD untuk jalan datar dan tanjakan maksimal dapat dihitung sebagai berikut :

     N N Fd

    Fd

    Fg Fg

    W W

    W = 80 kg x 9,81 m/s W = 80 kg x 9,81 m/s

    W = 784,8 Newton = N W = 784,8 Newton

    f= 0,45 (sumber: ) N = W cos 6o = 780,5 Newton

    Fg = µk x N Fg = µk x N

    = 0,45 x 784,8 = 353,16 Newton = 0,45 x 780,5 = 351,225 Newton

    Fd = Fg = 353,16 Newton Fd = Fg + W Sin 6

    o

     

    Fd = 351,225 + 784,8 Sin 6o 

    Fd = 433,258 Newton

    Dengan mengasumsikan bahwa WAVE dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 2,45

    m/s dan kecepatan minimum sebesar 0,5 m/s maka pada torsi output motor melalui gearbox

    dapat dihitung sebagai berikut :

    180 rpm ~ 20 Nm (Spesifikasi Motor)

    2,45 m/s = 32,67 rad/s = 351 rpm

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    16/17

    13

    0,5 m/s = 6,67 rad/s = 63,6 rpm

    Jadi :

     

    T = 10,25 Nm (Output Motor)

    T = 10,25 Nm x r v = 30,75 Nm (Output Gearbox)

     

    T = 20 Nm (Maximum Output Torque)

    T = 20 Nm x r v = 60 Nm (Output Maximum Gearbox)

    Gaya Dorong Mesin untuk output torsi paling rendah adalah :

    Fd = T/r = 30,75 Nm /0,075 m = 410 Newton (Pada torsi paling rendah motor sudah mampu

    melewati batas gaya dorong yang ditentukan yaktu sebesar 353,16 Newton pada jalan datar.

     Namun untuk jalan menanjak motor tidak akan mampu mencapai kecepatan maksimum

    sehingga akan ada sedikit pengurangan kecepatan pada saat tanjakan).

    3.5 Perhitungan Gaya Magnet dan Kalibrasi Potensiometer

    Gaya Magnet dihitung untuk mengatur putaran potensio sehingga arus yang mengalir

     pada motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.Dimana data

     perencanaan magnetic clutch adalah sebagai berikut:

    B = 0,5 Wb/m2

    R lilitan = 0,05 ohm

     N = 20 lilitan

    A = 3,142 x 10-3 m2 

    ω1  = 3,33 rad/s  Lowest Speed

    ω2  = 36,67 rad/s Upper Speed

    V1 = B x A x N x ω1 

    = 0,5 x 3,142 x 10-3 x 20 x 3,33

    = 0,104 VoltI1 = V1/R lilitan

    = 0,104/0,05 = 2,08 Ampere

    V2 = B x A x N x ω2 

    = 0,5 x 3,142 x 10-3 x 20 x 36,67

    = 1,152 Volt

    I2 = V2/R lilitan 

    = 1,152/0,05 = 23,04 Ampere

    F1= B . I1 .L = 0,5 . 2,08 . 0,02 = 0,02 N

    F2 = B . I2 . L = 0,5 . 23,04 . 0,02 =0,23 N

    F = k . x

    k = F/x = 0,02/0,001 = 20 N

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    3

            4        0        0

            3       5        0

            3        0        0

            2       5        0

            2        0        0

            1       5        0

            1        0        0

           5        0

    Potensio vs Kecepatan

    Potensio vs

    Kecepatan

    Grafik 3.1 Potensio vs. Kecepatan

  • 8/17/2019 [Laporan]Smart Wheelchair Asisstant for the Needy (SWAN)

    17/17

    14

    Daftar Pustaka

    Deutschman, Aaron D. 1975. “ Machine Design”. London: Collier Macmillan Publisher.

    Dosen Fisika FMIPA ITS. 2011.”Fisika Dasar II”. Surabaya: ITS Press.

    Berata, Wayan. 1986. “Diktat Elemen Mesin”. Surabaya: Teknik Mesin ITS.Khurmi, R.S., J.K Gupta. (2005).  A Textbook of Machine Design, New Delhi :  Eurasia

     Publishing House (PVT.)LTD. 

    Pr adana Angga Arya, Ramadhan Deka. 2010. “ RANCANG BANGUN KURSI RODA

     DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK ”. Surabaya: ITS. 

    Putra, Dimas Ardyansah. 2012. “RANCANG BANGUN MEKANISME GERAK KURSI

    RODA YANG MAMPU BERGERAK MENANJAK”. Surabaya: ITS.