makalah biosintesis dna fix !

Upload: lita-okta

Post on 19-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    1/15

    MAKALAH BIOLOGI MOLEKULER

    BIOSINTESIS DNA

    Disusun Oleh :

    Herren Lazuardi (125130107111025)

    Fatinah Inas H (125130100111053)

    Lita Oktatiurma (125130101111045)

    Danny Govindra (125130107111024)

    Adrian Bagus Prakoso (125130100111057)

    Fitri Muthoharoh (125130100111043)

    Ema Eka Safitri (125130101111049)

    Dewi Febriana (125130100111059)

    Nur Oktafian (125130100111042)

    PKH 2012 C

    PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    2/15

    MALANG

    2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangDalam menghasilkan keturunan baru, informasi genetik diwariskan dari orang tua

    kepada keturunannya. Proses demikian disebut dengan Hereditas. Gen adalah bagian dari

    DNA kromosom yang mengkode satu buah molekul RNA spesifik, yang selanjutnya

    mengkode untuk polipeptida tertentu. Gen tersusun dari DNA ( Deoxyribo Nucleic Acid).

    DNA bersama sama dengan protein histon dan non histon membentuk benang- benang

    kromatin yang selanjutnya menyusun kromosom. DNA merupakan dasar secara kimiawi

    dari hereditas.

    DNA sebagai bahan genetic karena DNA dapat mewariskan sifat-sifat organisme

    induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom adalah sepotong DNA/segment

    DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetic yang dimilikinya.

    Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetic diwariskan dan diekspresikan.

    Mekanisme molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai

    replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan DNA.

    Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dimana DNA berfungsi

    sebagai template dan ditranskripsikan menjadi mRNA dan translasi dimana informasi pada

    RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik

    hanya memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom dalam suatu waktu, sehingga sel dapat

    menjalani perkembangan dan differensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui

    mekanisme yang rumit. Untuk suatu gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara bersamaan

    di berbagai factor bekerja bersamaan untuk merangsang dan menghambat ekspresi suatu gen.

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    3/15

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah pengertian dari DNA?

    2. Bagaimana struktur dari DNA ?

    3. Apa fungsi dari DNA ?

    4. Apakah pengertian dari biosintesis atau replikasi DNA?

    5. Bagaimana mekanisme replikasi DNA?

    6. Bagaimana proses replikasi dan perbaikan DNA ?

    7. Apakah aplikasi DNA dibidang kedokteran hewan?

    1.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian dari DNA

    2. Untuk mengetahui struktur dari DNA

    3. Untuk mengetahui fungsi dari DNA

    4. Untuk mengetahui pengertian dari biosintesis atau replikasi DNA

    5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme replikasi DNA

    6. Untuk mengetahui proses replikasi dan perbaikan DNA7. Untuk mengetahui aplikasi DNA dibidang kedokteran hewan

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    4/15

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. PENGERTIAN DNAAsam deoksiribonukleat (DNA) merupakan materi genetik yang berperan dalam

    membawa sifat yang diturunkan kepada generasi selanjutnya. DNA merupakan suatu

    polimer yang disusun oleh unit unit nukleotida yang tersusun berulang ulang, tersusun

    rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari

    tiga gugus molekul, yaitu:

    1. Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)2. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin serta golongan pirimidin3. Gugus fosfat

    DNA adalah polimer dari nukleotida-nukleotida. Nukleotida-nukleotida dalam DNA

    dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh ikatan fosfodiester, yaitu ikatan yang terjadi

    antara Carbon katida dari satu nukleotida terdiri dari sebuah gula pantosa (deoksiribosa),

    satu buah fosfat dan satu basa nitrogen. Basa nitrogen tersebut berikatan dengan carbon

    pertama dari gula deoksiribosa, sedangkan fosfat berikatan dengan Carbon kelima dari gula

    yang sama. Basa nitrogen yang menyusun nukleotida dikelompokan menjadi 2 yaitu

    menurut (Priyani, 2004) :

    Purine, yaitu basa nitrogen yang strukturnya berupa dua cincin.Termasuk diantaranya adalah : adenin dan guanin.

    Primidin, yaitu basa nitrogen yang strukturnya berupa satu cincin. Termasuk diantaranya adalah : citosin dan timin.

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    5/15

    Gambar. Struktur Purin dan Pirimidin

    Gambar. Struktur kimia dari DNA. Setiap molekul DNA terdiri dari sub unit

    deoksiribonukleotida monofosfat. Setiap unit tersebut tersusun dari kelompok fosfat yang

    berikatan dengan gula pada atom karbon no. 5 dengan Carbon no.3 dari gula berikutnya

    disebut ikatan fosfodiester.

    Asam nukleat merupakan suatu polinukleotida, yaitu polimer linier yang tersusun

    dari monomer-monomer nukleotida yang berikatan melalui ikatan fosfodiester. Fungsi

    utama asam nukleat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pemindahan informasi genetik.

    Informasi ini diteruskan dari sel induk ke sel anak melalui proses replikasi. Sel memiliki dua

    jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA) dan asam

    ribonukleat (ribonucleic acid/RNA) (Wolf, 1993).

    Model DNA double helix (Watson and Crick)Pada tahun 1953, dunia ilmu pengetahuan telah dikejutkan dengan ditemukannya

    struktur kimia DNA oleh James Watson (Amerika) dan Francis Crick (Inggris). Diawali

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    6/15

    dengan penemuan struktur protein dengan teknik X-ray crystallography oleh Crick, Watson

    melihat dan mengidentifikasikan difraksi foto X-ray DNA yang dibuat oleh Maurice Wilkins

    dan Rosalind Franklin (Inggris) tersebut sebagai double helix atau utas ganda. Utas ganda

    DNA merupakan pita spiral yang saling berpilin. Bentuk helix ganda tersusun oleh dua

    rantai polinukleotida yang saling berpilin pada aksis yang sama. Gugus gula fosfat

    merupakan kerangka dari molekul dan terdapat pada bagian luar. Basa nitrogen pada untaian

    nukleotida berikatan pada basa nitrogen untaian lainnya. Ikatan antar basa nitrogen adalah

    ikatan hydrogen (Prawirohartono, 2007).

    Basa nitrogen purin akan berikatan dengan basa nitrogen pirimidin, sehingga G

    (guanin) akan selalu berikatan dengan C (sitokin), dan A (adenin) akan selalu berikatan

    dengan T (timin). Hal tersebut menyebabkan urutan basa nitrogen untaian yang satu,

    menentukan urutan basa nitrogen untaian selanjutnya dan keduanya saling melengkapi (lihat

    gambar). Apabila untaian satu nukleotida memiliki urutan basa nitrogen GATGCACTT

    maka urutan basa nitrogen pasangannya adalah CTACGTGAA (Prawirohartono, 2007).

    Gambar : Struktur kimia Ikatan Hidrogen dan Model pita

    2. STRUKTUR DNAAda tiga struktur DNA yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut

    adalah sebagai berikut menurut (Priyani, 2004) :

    1. Struktur primerDNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu

    basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa 2-deoksi-D-

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    7/15

    ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat. Penulisan urutan basa dimulai dari

    kiri yaitu ujung 5 bebas (tidak terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan gugus 3

    hidroksil bebas atau dengan arah 53 (Darnell, et al., dalam T. Milanda, 1994).

    2. Struktur sekunderSalah satu sifat biokimia DNA yang menentukan fungsinya sebagai pembawa

    informasi genetik adalah komposisi basa penyusun. Pada tahun 1949-1953, Edwin Chargaff

    menggunakan metode kromatografi untuk pemisahan dan analisis kuantitatif keempat basa

    DNA, yang diisolasi dari berbagai 2 organisme. Kesimpulan yang diambil dari data yang

    terkumpul adalah sebagai berikut :

    a. Komposisi basa DNA bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yanglain.

    b. Sampel DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan pada spesies yang samamempunyai komposisi basa yang sama.

    c. Komposisi DNA pada suatu spesies tidak berubah oleh perubahan usia, keadaannutrisi maupun perubahan lingkungan.

    d. Hampir semua DNA yang diteliti mempunyai jumlah residu adenin yang samadengan jumlah residu timin (A=T), dan jumlah residu guanin yang sama dengan

    jumlah residu sitosin (G=C) maka A+G = C+T, yang disebut aturan Charrgaff.

    e.DNA yang diekstraksi dari spesies-spesies dengan hubungan kekerabatan yangdekat mempunyai komposisi basa yang hampir sama.

    Gambar. Struktur DNA. a. Struktur Primer b. Struktur Sekunder

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    8/15

    Jarak di antara kedua untai hanya memungkinkan pemasangan basa purin (lebih

    besar) dengan basa pirimidin (lebih kecil). Adenin berpasangan dengan timin membentuk

    dua ikatan hidrogen sedangkan guanin berpasangan dengan sitosin membentuk tiga ikatan

    hidrogen. Dua ikatan glikosidik yang mengikat pasangan basa pada cincin gula, tidak persis

    berhadapan. Akibatnya, jarak antara unit-unit gula fosfat yang berhadapan sepanjang heliks

    ganda tidak sama dan membentuk celah antara yang berbeda, 4 yaitu celah mayor dan celah

    minor (Marks, et al., 1996 ; Robert K. Murray, et al., 2000).

    3. Struktur tersierKebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar.

    Konformasi ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup yang

    tidak berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus dan

    mitokondria seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier

    dengan ujung-ujung rantai yang bebas.

    Gambar. Struktur tersier. a . Konformasi DNA sirkulasi. b . Konforasi DNA linear

    3. FUNGSI DNAFungsi utama DNA adalah mewariskan informasi genetik dari generasi ke generasi.

    Oleh karena itu, replika (tiruan) DNA yang diturunkan dari induk ke anak haruslah lengkap

    agar kestabilan genetik dalam suatu organisme dapat dipertahankan. Proses replikasi DNA

    sendiri merupakan proses kompleks yang menyangkut banyak fungsi dari sel. Pada sel selbinatang termasuk manusia, replikasi DNA berlangsung hanya pada waktu waktu tertentu

    selama kehidupan sel, yaitu pada sel sel yang siap membelah secara mitosis. Periode ini

    dinyatakan sebagai fase sintetis atau fase S. Fase S biasanya secara temporer dipisahkan dari

    fase mitosis (M) oleh fase nonsintetis yang disebut gap 1 (fase G1) dan gap 2 (fase G2)

    (Prawirohartono, 2007). Perhatikan gambar :

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    9/15

    Gambar. Siklus sel pada eukariot : interfase dan mitosis

    Fungsi kedua berkaitan dengan sintesis protein. Sebelum berlangsung sintesis

    protein, informasi genetik dalam rangkaian nukleotida DNA ditranskripsi (disalin) dalam

    inti sel ke dalam rangkaian spesifik molekul RNA (ribonucleic acid). Pada selsel eukariot

    organisme tingkat yang lebih tinggi, salinan RNA inti heterogen (hn RNA) diproses dalam

    inti dan akan ditampilkan dalam sitoplasma sebagai messenger RNA (mRNA). Setelah

    berada dalam sitoplasma, mRNA akan melekat pada ribosom. Dengan bantuan RNA tipe

    lain, yaitu transferRNA (tRNA), asam asam amino yang terdapat pada sitoplasma akan

    diikat dan dibawa ke ribosom untuk dicetak sesuai dengan kodon (triplet basa pada mRNA)

    mRNA. Pada proses selanjutnya, antikodon (triplet basa pada tRNA) tRNA akan berderet

    sesuai dengan kodon mRNA, sehingga asamasam amino ini akan berikatan satu sama lain

    membentuk polipeptida atau protein. (Keterangan : kodon adalah kode genetik yang

    dibangun oleh 3 molekul basa nitrogen yang letaknya berurutan pada DNA)

    (Prawirohartono, 2007).

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    10/15

    Tabel : Kemungkinan Kombinasi Triplet DNA (Kodon)

    4. REPLIKASI DNA (SINTESIS DNA)Hubungan antara struktur dan fungsi terlihat pada struktur double helix dari DNA.

    Adanya pasangan spesifik dari basa basa nitrogen dalam DNA, memberikan inspirasi

    kepada Watson dan Crick untuk membawa DNA ke bentuk double helix. Bentuk double

    helix ini akan memudahkan kita untuk mempelajari mekanisme dasar pada replikasi DNA.

    Selama berlangsung replikasi DNA, pasangan basa basa yang tersusun pada pita DNA

    menyiapkan diri sebagai template (cetakan) bagi pita komplemen (pelengkap) yang baru

    akan dibentuk (Prawirohartono, 2007).

    Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA adalah proses penggandaan

    rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokaryota

    terus-menerus melakukan replikasi DNA. Sedangkan pada eukaryota waktu terjadinya

    replikasi DNA sangat teratur, yaitu pada fase S siklus sel sebelum mitosis atau meiosis I.

    Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan

    ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA (Cooper GM and Hausman RE,

    2004).

    Tahap pertama replikasi diawali dengan terhidrolisisnya ikatan hydrogen antara basa

    basa pada rantai nukleotida oleh enzim nuclease, kemudian diikuti dengan pemisahan

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    11/15

    pasangan dua pita DNA yang saling berpilin. Pada tahap kedua setelah terjadi pemisahan,

    masingmasing pita DNA induk akan mempersiapkan dirinya sebagai cetakan (template)

    dan menentukan urutan nukleotida yang akan disusun sepanjang rantai komplemennya

    dengan dikatalisir oleh enzim DNA polymerase. Selanjutnya, pada tahap ketiga, nukleotida

    nukleotida tersebut akan dihubungkan satu sama lain membentuk kerangka gula fosfat

    untuk pita DNA yang baru. Setiap kembaran pita molekul DNA yang baru, akan terdiri atas

    satu pita induk dan satu pita komplemen yang baru (Prawirohartono, 2007).

    Kemampuan DNA melakukan replikasi disebakan karena adanya sifat otokatalistik

    yang dimilikinya, sedangkan sifat heterokatalistik yang dimiliki DNA menyebabkan DNA

    dapat membentuk molekul lain seperti RNA. Terputusnya rantai double helixDNA dapat

    dipengaruhi oleh faktor suhu tinggi, faktor adanya basa kuat, atau oleh enzim helikase

    (Prawirohartono, 2007).

    Replikasi DNA hanya berlangsung sekali untuk setiap sekali pembelahan sel,

    replikasi DNA harus terpadu dengan pembelahan sel. Replikasi DNA harus mendahului

    pembelahan sel agar sebelum proses pembelahan sel berlangsung, telah tersedia material

    genetik untuk dialihkan kepada masing- masing gen turunan. Terdapat tiga hipotesis yang

    menjelaskan replikasi DNA, yaitu :

    1. Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagaicetakan untuk dua rantai DNA baru.

    2. Model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesisdengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.

    3. Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagaicetakan untuk sintesis rantai DNA baru.

    5. MEKANISME REPLIKASI DNAProses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik

    tertentu disepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim

    helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut dan enzim girase yang mampu membuka

    pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk, akibat pembukaan untaian ganda ini

    DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka

    secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    12/15

    pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA

    ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal

    ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah. Proses replikasi DNA

    merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu

    mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat

    fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amat kecil.

    Gambar . Model replikasi DNA

    6. REPLIKASI DAN PERBAIKAN DNASelama replikasi DNA, pemasangan basa memungkinkan untai DNA yang ada

    bertindak sebagai cetakan untuk untai komplementer yang baru. Berikut adalah konsep dasar

    replikasi DNA:

    Sebelum melakukan replikasi, molekul induk mempunyai dua untai DNA

    komplementer. Setiap basa dipasangkan oleh ikatan hidrogen dengan pasangan spesifiknya,

    A-T dan G-C (Lapenna and Giordano, 2009).

    Langkah pertama replikasi adalah pemisahan kedua untai DNA. Setiap untai yang

    lama berfungsi sebagai cetakan yang menentukan uraian nukleotida di daerah yang

    spesifik di sepanjang permukaan cetakan berdasarkan aturan pemasangan basa. Nukleotida

    baru tersebut disambung satu sama lain untuk membentuk tulang belakang gula-fosfat dari

    untai baru. Setiap molekul DNA sekarang terdiri dari satu untai lama dan satu untai

    baru.

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    13/15

    Satu tim besar yang terdiri dari enzim dan protein lain menjadi pelaksana replikasi

    DNA. Replikasi dimulai di pangkal replikasi. Cabang replikasi bentuk Y terbentuk pada

    ujung-ujung berlawanan dari gelembung replikasi dimana kedua untai DNA berpisah. DNA

    polimerase mengkatalis sintesis untai-untai DNA baru, bekerja dalam arah 5 3. Sintesis

    DNA pada cabang replikasi menghasilkan leading strand yang kontinyu dan segmen-segmen

    pendek, diskontinyu dari lagging strand. Fragmen-fragmen ini kemudian disambung oleh

    DNA ligase. Sintesis DNA harus bermula pada ujung dari suatu primer yang merupakan

    segmen pendek RNA. Enzim mengoreksi DNA selama replikasinya dan memperbaiki

    kerusakan pada DNA yang ada. Pada perbaikan salah pasang, protein mengoreksi DNA

    yang bereplikasi dan memperbaiki kesalahan dalam pemasangan basa. Pada perbaikan

    eksisi, enzim perbaikan memperbaiki DNA yang dirusak agen fisis dan kimiawi.

    Ujung-ujung molekul DNA linear dari kromosom-kromosom eukaryotik disebut

    telomer, memendek pada setiap replikasi. Enzim telomerase, terdapat di dalam sel tertentu

    dapat memperpanjang kembali ujung-ujung ini.

    7. Aplikasi DNA di Bidang Kedokteran HewanSelama lebih dari satu dasawarsa, hewan ternak telah diberi perlakuan dengan

    produk-produk yang dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk-produk ini mencakup

    vaksin-vaksin baru atau yang didesain ulang, antibodi, dan hormon pertumbuhan. Misalnya,beberapa sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan yang dibuat oleh E. coli untuk

    menaikkan produksi susu (vaksin ini biasanya meningkatkan sebanyak 10%). Dan juga

    meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak (Campbell & Mitchell, 2002).

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    14/15

    BAB III

    PENUTUP

    Asam deoksiribonukleat (DNA) merupakan materi genetik yang berperan dalam

    membawa sifat yang diturunkan kepada generasi selanjutnya. DNA merupakan suatu

    polimer yang disusun oleh unit unit nukleotida yang tersusun berulang ulang, tersusun

    rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari

    tiga gugus molekul, yaitu: gula 5 karbon (2-deoksiribosa), basa nitrogen yang terdiri dari

    golongan purin serta golongan pirimidin dan gugus fosfat.

    DNA heliks ganda tereplikasi menjadi 2 DNA heliks ganda, di mana ke-2 DNA

    heliks ganda mewarisi masing-masing 1 pita DNA induk. Oleh karena itu tipe replikasi

    DNA adalah semikonservatif. Replikasi DNA dimulai dari tempat yang disebut awal

    replikasi (origin of replication). Replikasi DNA dimulai dengan terbukanya pita DNA heliks

    ganda di daerah awal replikasi. Dengan terputusnya ikatan antarbasa, maka enzim DNA

    polimerase dapat bekerja menyintesis pasangan basa baru. Dengan demikian, masing-

    masing pita DNA berperan sebagai cetakan (template) bagi DNA anakan. Replikasi DNA

    bergerak 2 arah (biodireksi) dengan enzim DNA polimerase berbeda untuk masing-masing

    arah. Replikasi berakhir ketika kedua enzim DNA polimerase bertemu (sekitar 180 dari

    awal replikasi). Masing-masing DNA polimerase menyintesis 2 pita DNA anakan dengan

    cetakan 2 pita induknya. Karena DNA polimerase bergerak satu arah (dari 3 ke 5 DNA

    induk atau 5 ke 3 DNA anakan), maka terjadi 2 tipe sintesis pita DNA anakan yaitu pita

    menerus (leading strand) dan pita sendat (lagging strand). Pita menerus adalah pita DNA

    anakan yang dicetak tanpa putus. Pita sendat adalah pita DNA anakan yang dicetak terputus-

    putus. Urutan replikasi DNA adalah pemisahan 2 pita DNA induk, sintesis RNA primer,

    sintesis DNA anakan, pengantian RNA primer dengan DNA, dan penyambungan pita DNA

    anakan (menjadi pita sirkuler).

  • 5/28/2018 Makalah Biosintesis Dna Fix !

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell & Mitchell. 2002.Biologi.Jakarta: Erlangga.

    Cooper GM and Hausman RE. 2004. The Cell: A Molecular Approach, Fifth Edition,ASM

    Press and Sinauer Associates, Inc.

    Lapenna, S., and Giordano, A. 2009. Cell Cycle Kinases as Therapeutic Targets for Cancer,

    Nat. Rev. Drug Discov. 8(7): 547-566.

    Prawirohartono, slamet., and Hidayati, Sri. 2007. Sains Biologi 3 SMA/MA Kelas XII.

    Jakarta : PT Bumi Aksara.

    Priyani, Nunuk. 2004. Sifat Fisika dan Kimia DNA. Program Studi Biologi Fakultas

    Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utama. Digitized : USU

    digital library.

    Wolf, L.S., 1993, Molecular and cellular Biology. California: Wardsworth Publishing

    Company