modul sesak napas

Upload: alminsyah-min

Post on 14-Jul-2015

690 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK 5

ALMINSYAH NUR FAJRIANTI RAMLI VANIA TRSYA SILONDAE ANDI FAHRIANTI DIAN SARI ENOMOSA ZUREZYKI YUANA YAFIE HARNITA LUCKY NUR FITRIA AULIA ULFA RAMDANI SITI NUR SANTI

HANUM PARIANUM NUR INDRIA RESKI AULIA FADHILAH TASRUDIN NOFRIANTI RESTU

Seorang

laki-laki umur 67 tahun dibawa ke ruang gawat darurat dengan keluhan sesak napas berat. Sejak lama berobat dengan hipertensi tapi tidak teratur dan telah pernah mengalami infark miokard sebelumnya. Sekitar seminggu sebelum masuk rumah sakit dia mengeluh nyeri dada substernal lebih dari 30 menit, dan sejak itu dia mengeluh sering sesak napas yang makin berat.

Penderita

hanya bisa tidur dengan 3 bantal kepala dan sering terbangun tengah malam akibat sesak napas. Pada pemeriksaan fisik, tidak demam, tekanan darah 160/100 mHg, denyut jantung 110 kali/menit, pernapasan 22 kali/menit, dan saturasi O2 88%. Penderita pucat dan berkeringat dingin. Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan adanya ronchi basah pada kedua basal medial paru, terdengar S3 dan S4, tidak terdengar bising jantung. Pada pemeriksaaan EKG salah satu kelainan yang ditemukan adalah adanya gelombang Q patologis di sandapan V1-V4.

Laki-laki 67 tahun Sesak napas berat Riwayat hipertensi Riwayat infark miokard Nyeri dada substernal lebih dari 30 menit Hanya bisa tidur dengan 3 bantal Sesak napas malam hari Tidak demam

Tekanan darah 160/100 mmHg Denyut jantung 110 kali/menit Pernapasan 22 kali/menit Saturasi O2 88% Pucat dan berkeringat dingin Ronchi basah pada kedua basal medial paru Terdengar S3 dan S4 Tidak terdengar bising jantung Gelombang Q patologis di sandapan V1-V4.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

anatomi, fisiologi dan histologi jantung? Apa hubungan IM dengan skenario? Jelaskan nyeri dada substernal? Patofisiologi sesak napas pada skenario? Jelaskan pengaruh posisi tubuh pada skenario? Patofisiologi ronchi basah? Mengapa bisa pucat dan keringat? Apa itu bising jantung? Apa yang menyebabkan bising jantung tak terdengar?

10. Mengapa terdengar bunyi S3 dan S4? 11. Diferential Diagnosa? 12. Penjelasan Diferential Diagnosa? 13. Jelaskan perbedaan sesak napas pada cardiovasculer dengan non ncardiovasculer

Suatu Organ Muscular yang berongga, o 2 rongga kiri, berhubungan ATRIUM + VENTRICULUS SINISTER o 2 rongga kanan, berhubungan ATRIUM + VENTRICULUS DEXTER (ruang ruang kiri & kanan, TIDAK BERHUBUNGAN) Berbentuk CONUS Ukuran : o Vertikal 12 cm o Horizontal 8 9 cm (bagian terlebar) 1/3 bagian di kanan & 2/3 bagian di kiri Linea Mediana / Midsternal o Tebal 6 cm Berat 280 340 gram Pria / Wanita Peranan Pompa darah ke seluruh tubuh. Dindingnya, 3 lapisan : 1. ENDOCARDIUM paling dalam endothel 2. MYOCARDIUM lapisan media otot jantung tebal 3. EPICARDIUM paling luar membran serosa

ATRIUM DEXTER Terdapat muara VENA CAVA SUPERIOR + INFERIOR, SINUS CORONARIUS Permukaannya : LICIN pada area diantara muara VCS dan VCI SINUS VENARUM KASAR pada area Auricula Dexter M. PECTINATI Terdapat OSTIUM ATRIOVENTRICULARE DEXTER Punya 3 katup = VALVULA TRICUPISPIDALIS Untuk alirkan darah ke Ventriculus Dexter ATRIUM SINISTER Terdapat muara 4 VENAE PULMONALES (dari ke 2 Pulmo) Permukaannya : LICIN pada area diantara muara Venae Pulmonales KASAR pada area Auricula Sinister M. PECTINATI Terdapat OSTIUM ATRIOVENTRICULARE SINISTER Punya 2 katup = VALVULA BICUSPIDALIS / MITRALIS Untuk alirkan darah ke Ventriculus Sinister Antara kedua Atrium SEPTUM INTERATRIORUM terdapat FOSSA OVALIS

VENTRICULUS DEXTER o Terdapat pangkal ARTERI / TRUNCUS PULMONALIS OSTIUM TRUNCI PULMONALIS punya 3 VALVULA SEMILUNARIS, terbuka ke A. Pulmonalis o Permukaan tidak datar tonjolan tonjolan myocardium Moderator Band, Trabecula Carnae, 3 M. Papillaris o Terdapat CHORDAE TENDINEAE hubungkan 3 M. Papillaris + 3 Valvula Tricuspidalis VENTRICULUS SINISTER o Terdapat pangkal AORTA ASCENDES OSTIUM AORTAE punya 3 VALVULA SEMILUNARIS, terbuka ke Aorta Ascendes o Permukaan tidak datar tonjolan tonjolan Myocardium Trabecula Carnae, 2 M. Papillaris. o Terdapat CHORDAE TENDINEAE hubungkan 2 M. Papillaris + 2 Valvula Mitralis Antara kedua Ventriculus SEPTUM INTERVENTRICULORUM

11

Pericardium Fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada, diagfragma, dan pleura. Pericardium Serosa, yaitu lapisan dalam dari pericardium terdiri dari: a). Lapisan parietalis : lapisan yang melekat pada pericardium fibrosa,lebih keras dan tebal, sehingga dapat melindungi jantung dari benturan luar dan juga menahan pembesaran volume jantung ketika terjadi kelebihan darah di dalam jantung. b). Lapisan Visceral : Lapisan pericardium yang bersentuhan dengan epicardium (lapisan luar dari otot jantung yang paling tipis),dimana dapat ditemukan : 1.pembuluh darah(lebih banyak) 2.potongan syaraf 3.pembuluh darah atau jaringan limfe,dan 4.jaringan lemak

jantung merupakan bunyi yang disebabkan oleh turbulensi di dalam bilik (diding jantung) dan pembuluh darah. Kenapa bising tidak terdengar karena dalam scenario ini terjadi kerusakan pada miokardium, sedangkan bising jantung dapat terdengar apabila ada kerusakan dikatup jantung. Bising

atherosklerosis- Kontraksi ventrikel kiri -Abnormalitas gerakan dinding jantung -Mengubah daya kembang ruang jantung dyspneaedema

Infark Miokard

volumeSisa ventrikel kiri

Volume sekuncup

Tekanan jantung kiri

Tekanan hidrostatik kapiler > onkotik vaskuler

Disalurkan ke pulmonal melalui vena

jika tekanan hidrostatik anyaman kapiler paruparu meningkat melebihi tekanan onkotik pembuluh darah maka akan terjadi transudasi cairan ke dalam interstisial. Apabila kecepatannya melebihi kecepatan drainase limfatik maka akan timbul edema interstisial. Bila terjadi peningkatan tekanan lebih lanjut, cairan akan merembes ke alveoli sehingga menimbulkan edema paru. Cairan yang terakumulasi di dalam alveolus akan menyebabkan traktus respiratorius mengalami obstruksi. Akibatnya pasien mengalami perasaan sulit bernapas, napas menjadi pendek, dan merasa tercekik.

Jika tekanan hidrostatik anyaman kapiler paruparu meningkat melebihi tekanan onkotik pembuluh darah maka akan terjadi transudasi cairan ke dalam interstisial. Apabila kecepatannya melebihi kecepatan drainase limfatik maka akan timbul edema interstisial. Bila terjadi peningkatan tekanan lebih lanjut, cairan akan merembes ke alveoli sehingga menimbulkan edema paru. Seperti klarifikasi ronchi basah yaitu bunyi yang terdengar bila terdapat cairan di dalam bronkus atau alveoli. Ronchi terdengar di basal medial paru karena cairan terakumulasi di bagian bawah paru karena pengaruh gaya gravitasi

Gagal

jantung mengakibatkan aliran darah koroner tidak adekuat. Terjadi penurunan perfusi jantung yang berakibat pada penurunan intake oksigen dan akumulasi hasil metabolisme anaerob berupa senyawa kimia seperti penimbunan asam laktat, piruvat. Inilah yang menstimulasi reseptor nyeri melalui symphatetic afferent di area korteks sensoris primer (area 3,2,1 Broadman) yang menimbulkan nyeri di dada.

Chest PainOclusi Pembuluh darah Inadekuat Aliran darah koroner Miocardium Hipoxia Perfusi To Muscule Oxigen Reseptor Nyeri Aktivasi Saraf Simpatis Pada Cortex Cerebri

Hubungan

posisi tidur dengan terjadinya sesak napas adalah dimana pasien pada skenario membutuhkan 3 bantal kepala untuk bisa tidur dengan cukup nyaman. Posisi kepala pasien harus ditinggikan sehingga tubuhnya tidak berada dalam keadaan telentang. Bila tubuhnya dalam posisi telentang, maka akan memudahkan terjadinya sesak napas atau dispnea melalui patomekanisme seperti yang dijelaskan di atas.

: gagal jantung kiri mengakibatkan berkurangnya curah jantung. Akibatnya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah perifer yang mengakibatkan peningkatan Hb tereduksi di dalam darah maka timbullah sianosis (kulit pucat dan dingin). Keringat dingin : gagal jantung kiri mengakibatkan berkurangnya curah jantung. Akibatnya terjadi vasokonstriksi kulit. Vasokonstriksi kulit menghambat kemampuan tubuh untuk melepaskan panas sehingga pasien dapat mengalami demam ringan dan keringat berlebihan Pucat

S3 terdengar selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga disebut Gallop Ventrikular. Normal terdengar pada anak dan dewasa muda. Merupakan temuan patologis yang dihasilkan oleh disfungsi jantung terutama kegagalan ventrikel. S4 timbul pada waktu sistolik atrium dan disebut sebagai Gallop Atrium, bunyinya sangat pelan, hampir tidak terdengar sama sekali. Timbul sesaat sebelum bunyi jantung 1. Terdengar bila resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel.

GEJALA LAKI-LAKI 67 TAHUN SESAK NAPAS TIDAK DEMAM NYERI DADA> 3O MENIT PND TERDENGAR S3 & S4 NON BISING JANTUNG

CHF + + + +

IM -/+ + + -

EMBOLI PARU -/+ +

INFEKSI PADA PARU -/+

+ + + -

+ + +

+ -

+ +

+

Gagal

jantung adalah suatu keadaan patologis berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada bila disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Gagaljantung adalah sindroma klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung

A. KelainanMekanik 1. Peningkatan beban tekanan; Sentral (stenosis aorta,dll) dan Perifer (hipertensi sistemik,dll). 2. Peningkatan beban volume (regurgitasi katup, pirau, peningkatan beban awal, dll). 3. Obstruksi terhadap pengisian ventrikel (stenosis mitral atau trikspid). 4. Tamponade perikardium 5. Pembatasan miokardium atau endokardium. 6. Aneurisma ventrikel. 7. Dissinergi ventrikel.

B. Kelainan Miokardium (otot) Primer (kardiomiopati, miokarditis, kelainan metabolik, toksisitas (alkohol, kobalt), dan presbikardia). Kelainan disdinamik sekunder (deprivasi oksigen (PJK), kelainan metabolik, peradangan, penyakit sistemik, dan penyakit paru obstruktif kronik). C. Perubahan Irama Jantung atau Urutan Hantaran Tenang (standstill) Fibrilasi Takikardia atau bradikardia ekstrim Asinkronitas listrik, gangguan konduksi

Diagnosis

dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan jasmani, ekokardiografiDoppler, dan kateterisasi. Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk menegakkan gagal jantung kongestif Diagnosis Gagal Jantung ditegakkan minimal ada 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.

Kriteria Mayor Paroksimal nokturnal dispnea Distensi vena leher Ronki paru Kardiomegali Edema paru akut Gallop S3 Peninggian tekanan vena jugularis Refluks hepatojugular

Kriteria Minor Edema ekstremitas Batuk malam hari Dyspneu deffort Hepatomegali Efusi pleura Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal Takikardia (> 120/menit)

foto

toraks dapat mengarah ke kardiomegali, corakan vaskuler paru menggambarkan kranialisasi, garis Kerley A/B, infiltrat prekordial kedua paru, dan efusi pleura. Fungsi EKG, untuk melihat penyakit yang mendasari seperti infark miokard dan aritmia. Pemeriksaan lain seperti Hb, elektrolit, ekokardiografi, angiografi, fungsi ginjal, dan fungsi tiroid dilakukan atas indikasi.

1. Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan pengurangan konsumsi oksigen melalui istirahat/ pembatasan aktivitas. 2. Memperbaiki kontraktilitas otot jantung. Mengatasi keadaan yang reversibel, termasuk tiroktoksikosis, miksedema, dan aritmia. Digitalisasi : 3. Menurunkan beban jantung. Menurunkan beban awal dengan diet rendah garam, diuretik, dan vasodilator. 4. Pada gagal jantung dengan NYHA kelas IV, penggunaan diuretik, digoksin, dan ACE-Inhibitor mengingat usia harapan hidup yang pendek. Untuk gagal jantung kelas II dan III diberikan :

Komplikasi

yang dapat timbul akibat gagal jantung dapat berupa edema paru, gagal ginjal, gangguan traktus gastrointestinal, edema anasarka, ascites, sampai gangguan mental akibat berkurangnya curah jantung.

Pasien

yang dapat terdiagnosis dengan cepat dan mendapatkan terapi yang adekuat sangat berpeluang untuk dapat dimimalisir gejalagejala penyakitnya. Akan tetapi, bagi pasien yang tidak menjalani pengobatan yang teratur dapat berlanjut ke komplikasi penyakit lain (end organ damage) yang lebih serius.

Sesak

napas yang berhubungan kardiovaskuler biasanya sulit untuk menginspirasikan udara, disertai nyeri dada khas yaitu nyeri dada sebelah kiri sedangkan pada non kardiovaskuler yaitu sulit untuk ekspirasi udara, dan nyeri kedua dada