modul titorial kemlumpuhan akibat torniquet
DESCRIPTION
kelumpuhan akibatTRANSCRIPT
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
1/52
Nama kelompok :
Moh. Hasdinullah
Fera Hi. HasanMuh. Nurul Fikri
Nurul Mukhlisa
Fariani Gimarudin
Sakinah Sidik Badjeber
Andi Aghnie Aulya
Muh. Hanafi SahrilAndi Chairum
Sri Rahayu Anggraini
Tutor : dr. Ricky Yuliam
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
2/52
Kasus
Seorang wanita bernama Aisyah, umur 23 tahun mengenakanjilbab dengan status belum nikah, datang ke rumah sakit dalamkeadaan sadar. Karena mengalami open fracture di tibia kanan padapukul 9.00 pagi.
Setelah dilakukan pemeriksaan di UGD dan di foto roentgen,Aisyah segera dipersiapkan untuk operasi. Dokter Tukul yangmenangani kasus Aisyah memberikan pengertian bahwa apa yangdialami Aisyah termasuk kasus kegawatan, dan harus segera dioperasidalam tempo 6 jam dari kejadian karena kalau lewat dari 6 jamkemungkinan tibia yang fracture tidak dapat menyatu. Setelahmemahami betul apa yang menimpa dan tindakan apa yang akan
dilakukan terhadapnya, Aisyah menyetujui dilakukan operasi. Operasidijadwalkan jam 12.00 siang, kebetulan Aisyah sudah tidak makansejak pukul 6.00 pagi tadi.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
3/52
Lanjutan.....
Ketika akan dilakukan persiapan operasi, Aisyah terkejut denganmodel baju operasi rumah sakit yan tidak sesuai dengan standarnya.Aisyah memutuskan menolak mengenakan baju operasi yang tersedia.Tetapi, atas bujukan dokter Tukul yang akan berperan sebagai ketua timoperasi akhirnya Aisyah mau memakai tutup kepala dan baju steril operasi
yang ada. Segera paramedis bertindak, menyiapkan Aisyah agar siapdilakukan operasi. Ganti baju operasi, penyiapan obat-obatan anestesibeserta infusnya. Aisyah pun dibawa menuju ruang operasi. Mengejardeadline waktu.
Operasi dimulai, sebelumnya tourniquet di pangkal paha mulaidipasang dan dikencangkan. Pemasangan tourniquet berlangsung saat
Aisyah mulai tidak sadar yang digunakan untuk meminimalisasi
perdarahan pada luka fraktur. Selang beberapa waktu, kondisi fisik stabildan segera Aisyah di pindahkan ke ruang recovery pasca pembedahan.Beberapa saat kemudian Aisyah dipindah menuju bangsal.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
4/52
Lanjutan.....
Saat di ruang recovery dokter Tukul melakukan visite. Karena Aisyahmemakai jilbab dan baju jubah panjang, dokter Tukul agak sungkan untukmenyingkap bagian kaki yang dioperasi. Jadi tidak sampai mengamatikondisi paha atau kaki di bawahnya dengan seksama. Dia hanya melihat,
yang penting tidak melihat ada rembesan darah yang banyak, berartisudah aman. Sementara Aisyah terus mengeluh nyeri di seluruh tungkaidan kaki kanannya. Dokter Tukul hanya memerintahkan kepada paramedis untuk memberikan injeksi anti nyeri per bolus.
Esok paginya, perawat mendapatkan laporan dari keluarga Aisyahbahwa seluruh tungkai kanan atas dan bawah hingga kakinya berwarnabiru. Tak berapa lama, perawat dan dokter Tukul datang. Kali ini tanpameminta persetujuan Aisyah, dokter menyingkap jubah panjang yangmenutupi tungkai bagian atas dan bawah, hingga terlihat jelas paha
Aisyah. Betapa terkejutnya sang perawat dan dokter, ternyata tourniquetoperasi belum dilepas.Setelah melepaskan tourniquet, kaki Aisyah yang lumpuh akibat
tourniquet berangsur-angsur pulih. Walaupun waktu yang diperlukanrawat inap bertambah panjang samapai dua minggu. Aisyah akhirnyakeluar rumah sakit tanpa kelumpuhan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
5/52
KATA SULIT
Tourniquet :
Pita yang yang di tarik dengan ketat mengelilingi anggota gerak di sebelah distaluntuk menahan sirkulasi di sebalah distal untuk sementara waktu.
Open fracture :
Pecahan atau ruptur pada tulang yang terbuka. Bangsal :
Ruang rawat inap atau ruang perawatan bagi pasien.
Recovery :
Ruang pemulihan
Visite :
Kunjungan dokter pada pasien untuk mengetahui perkembangan pasien.
Injeksi :
Tindakan memasukkan cairan ke dalam jaringan subkutis.
Bolus :
Memberikan obat dari jarum suntik secara langsung ke dalam saluran atau jalan
infus.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
6/52
Menentukan Masalah
Mengalami open fracture di tibia kanan
Menolak mengenakan baju operasi
Dokter tukul sungkan Bertambahnya waktu rawat inap
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
7/52
Analisis Masalah
Pertanyaan : Rumuskan dilema etik sentral pada kasus diatas
Dari kasus diatas, cobalah anda analisis berdasarkan :
a) kaidah dasar bioetik dan prima facia (gunakan tabelkriteria KDB)
b) etika klinik jonsen siegler winsland (gunakanpertanyaan etik klinik jonsen siegler winsland four
box) Bagaimana jika kasus tersebut diatas kita melihat dari
prespektif agama
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
8/52
Dilema Etik Sentral
Dokter tukul agak sungkan
menyingkap bagian kaki pasien yangdioperasi.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
9/52
Rumusan kaidah etik berdasarkan
tabel kriteria KDBGeneral benefit result , most of
people
BENEFICIENCE
Elective , educated , bread winner ,mature person
AUTONOMYVulnerable , emergency , live saving ,minor
NON MALEFICIENCE
1 person , others similarity ,community / socials rights
JUSTICE
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
10/52
Pengertian BeneficiencePrinsip moral yang mengutamakan tindakan
yang ditujukan untuk kebaikan pasien atau
penyediaan keuntungan dan menyeimbangkankeuntungan tersebut dengan resiko dan biaya.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
11/52
Kriteria Benefience Ada Tidak ada1.Mengutamakan Altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, relaberkorban, untuk kepentingan orang lain.
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak hanya sejauh
menguntung dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan
dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7.Pembatasan Goal-Based
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
12/52
LANJUTANKriteria Benefience Ada Tidak ada
9.Minimalisasi akibat buruk.
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik Honorarium diluar kepantasan
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keselurushan
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
13/52
BENEFICIENCEDokter langsung melakukan operasi setelah
mengetahui bahwa pasien mengalami open
fractur dan dokter langsung mengambiltindakan setelah mengetahui kaki kanan pasien
menjadi biru karena tourniquet lupa di lepas.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
14/52
Pengertian Non Maleficience
Prinsip menghindari terjadinya kerusakanatau prinsip moral yang melarang tindakan yangmemperburuk keadaan pasien.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
15/52
Kriteria Nonmaleficence Ada Tidak ada1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:Pasien dalam
keadaan berbahaya, Dokter sanggup mencegah bahaya atau
kehilangan, Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif, Manfaat bagi
pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risik minimal).
3. Mengobati pasien yang luka.
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
5. Tidak menghina/caci maki.
6. Tidak memandang pasien sebagai objek
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
16/52
LANJUTAN
Kriteria Nonmaleficence Ada Tidak ada7.Mengobati secara tidak proporsional
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
11. Tidak memberikan semangat hidup
12. Tidak melindungi pasien dari serangan
13.Tidak melakukan white collardalam bidang kesehatan
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
17/52
NON MALEFICENCE
Dokter sungkan menyikap jubah pasien
yang dapat mengakibatkan kelumpuhan karena
tidak terlepasnya tourniquet setelah operasi.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
18/52
Pengertian AutonomiPrinsip yang menghormati hak-hak pasien,
terutama hak otonomi pasien (the rights to selfdetermination) dan merupakan kekuatan yangdimiliki pasien untuk memutuskan suatu prosedurmedis.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
19/52
Kriteria Autonomy
Ada
Tidak ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat
pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada
kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi.
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien.
7. Melaksanakan informed consent
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
20/52
LANJUTANKriteria Autonomy Ada Tidak ada
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan
sendiri.
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien.
10. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat
keputusan, termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pesien pada kasus
non emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pesien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
21/52
AUTONOMY Dokter telah melakukan informed consent yang
disetujui oleh pasien mengenai tindakan medis
yang akan dilakukan. Dokter menerima pendapat pasien yang menolak
mengenakan baju operasi tetapi atas penjelasandokter pasien berkenan mengenakan baju standar
operasi.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
22/52
Pengertian JusticePrinsip moral yang mementngkan fairness dankeadilan dalam bersikap maupun dalammendistribusikan sumber daya (distributive
justice)atau pendistribusian dari keuntungan,biaya dan resiko secara adil.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
23/52
Kriteria Justice Ada Tidak ada1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia
lakukan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi
yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality,
accessibility, availability, and quality)
5. Menghargai hak hukum pasien.
6. Menghargai hak orang lain.
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
24/52
LANJUTAN
Kriteria Justice Ada Tidak ada9. Bijak dalam makro alokasi.
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuannya.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban
dan sanki) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan
kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan
sah/tepat.
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/ggn
kesehatan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status
sosial dll
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
25/52
JUSTICE
waktu rawat inap bertambah danmerugikan bagi pasien, namun disisi
lain pasien terhindar dari kelumpuhan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
26/52
Analisis Berdasar Etika Klinik
Jonsen, Siegler, Dan WinsladeFour Box
Medical indication Patient preference
Quality of life Contextual features
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
27/52
Pengertian Medical Indication
Penilaian aspek indikasi medis ini ditinjau
dari sisi etiknya, dan terutama menggunakankaidah dasar bioetik beneficence dannonmaleficence.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
28/52
Medical IndicationNo PETANYAAN ETIK ANALISA
1 Apakah masalah medies pasien ?
Riwayat ? Diagnosis ? Prognosis ?
Pada pasien tersebut mengalami open fracture di
tibia kanan. Prognosisinya apabila tidak di operasidalam tempo 6 jam dari kejadian tersebutkemungkinan tibia yang fracture tidak dapatmenyatu.
2 Apakah masalah tersebut akut ? kronik
? Kritis ? Gawat ? Darurat ? Masih
dapat disembuhkan ?
Kasus ini merupakan masalah gawat karena harussegera dioperasi serta masih dapat disembuhkan.
3 Apakah tujuan akhir pengobatannya ? Tujuan akhirnya yaitu pasien dapat sembuh darikelumpuhan dan membaik.
4 Berapa besar kemungkinankeberhasilannya ?
Keberhasilannya dilihat dari situasi tersebut.
5 Adakah rencana lain bila terapi gagal?
Tidak ada. Didalam skenario tidak dibahas.
6 Sebagai tambahan, bagaimana pasienini diuntungkan dengan perawatanmedis, dan bagaimana kerugian daripengobatan dapat dihindari ?
Pasien diuntungkan dengan sembuh darikelumpuhan, dan kerugian dari pengobatan dapatdihindari dengan cepat dokter mengambiltindakan pada saat membuka tourniquet yang
belum lepas.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
29/52
Medical Indication
Pasien mengalami open fracture di tibia kanankeadaannya gawat dan harus dioperasi dalamtempo 6 jam jika lebih dari 6 jam kemungkinanpasien akan mengalami kelumpuhan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
30/52
Pengertian Quality Of Life
Aktualisasi salah satu tujuan kedokteran, yaitumemperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitashidup insani. Penilaian kualitas hidup merupakanpertanyaan etik sekitar prognosis, yang berkaitankaidah dasar bioetik yaitu beneficence, nonmaleficencedan autonomy.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
31/52
No PERTANYAAN ETIK ANALISA
1 Bagaimana prospek, dengan atau tanpapengobatan untuk kembali ke kehidupannormal ?
Tanpa pengobatan maka prospekkedepannya untuk kembali ke kehidupannormal sangat kecil .
2 Apakah gangguan fisik, mental, dan sosialyang pasien alami bila pengobatannyaberhasil ?
Apabila pengobatannya berhasil makakemungkinan kecil tidak terjadi gangguanfisik, mental, dan sosial.
3 Apakah ada prasangka yang mungkinmenimbulkan kecurigaan terhadapevaluasi pemberi pelayanan terhadapkualitas hidup pasien?
Tidak ada. Diskenario tidak dibahas.
4 Bagaimana kondisi pasien sekarang ataumasa depan, apakah kehidupan pasienselanjutnya dapat di nilai seperti yang di
harapkan?
Tidak ada. Di dalam skenario tidakdibahas.
5 Apakah ada rencana alasan rasional untukpengobatan selanjutnya ?
Tidak ada. Di skenario tidak dibahasrencana alasan rasional untuk pengobatanselanjutnya.
6 Apakah ada rencana untuk kenyamanandan perawatan paliatif ?
Tidak ada, karena tindakan operasi dapatcukup membantu proses penyembuhan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
32/52
Quality Of Life
Kondisi pasien jika tidak dioperasi dan
ditangani secara intensif akan kemungkinan tibiayang fracture tidak dapat menyatu dan bertambahparah sehingga dapat menimbulkan kelumpuhandan jika ditangani secara intensif kemungkinan
untuk sembuhnya sangat besar.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
33/52
Pengertian Patient Preferrences
Memperhatikan nilai (value) dan penilaiantentang manfaat dan beban yang akan di terimanya,yang berarti cerminan kaidahAutonomy. Pertanyaanetiknya meliputi pertanyaan tentang kompetensipasien, sifat volunteer, sikap dan keputusannya,pemahaman atas informasi, siapa pembuat keputusan
bila pasien tidak kompeten, nilai dan keyakinan yangdianut pasien ,dan lain-lain.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
34/52
Patient PreferrencesNo Pertanyaan etik Analisa
1 Apakah pasien secara mental mampu dankompeten secara legal ? Apakah adakeadaan yang menimbulkan
ketidakmampuan ?
Iya, pasien mampu secara mental danberkompeten secara legal. Tidak ada.
2 Bila berkompeten, apa yang pasien katakanmengenai pilihan pengobatannya ?
Pada kasus ini pasien berkompetenmemilih untuk dioperasi.
3 Apakah pasien telah diinformasikanmengenai keuntungan dan resikonya,mengerti atau tidak terhadap informasiyang diberikan dan memberikanpersetujuan ?
Ya, dokter telah menjelaskankemungkinan yang akan terjadi jika tidaksegera dilakukan operasi.dan telahmelakukan informed consent.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
35/52
No Pertanyaan etik Analisa
4 Bila tidak berkompeten siapa yang
pantas menggantikannya ? Apakahorang yang berkompeten tersebutmenggunakan standar yang sesuaidalam pengambilan keputusan ?
Tidak ada. Di skenario tidak dibahas masalah
tersebut.
5 Apakah pasien tersebut telahmenunjukkan sesuatu yang lebih
disukainya ?
Iya, pasien lebih menyukai pakaian yangsesuai standarnya.
6 Apakah pasien tidak berkeinginan /tidak mampu untuk bekerja samadengan pengobatan yang diberikankalau iya kenapa ?
Iya, awalnya pasien menolak untukbekerja sama mengenakan pakaianyang sesuai standar operasi, namunsetelah dokter menjelaskan akhirnya
pasien bersedia.7 Sebagai tambahan, apakah hak
pasien untuk memilih dihormatitanpa memandang etnis dan agama ?
Iya . Karena sudah menjadi keharusan bagisetiap manusia untuk saling menghormatitanpa memandang etnis ataupun agama ,sebab semua manusia sama dimata AllahSWT.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
36/52
Patient Preferrences
Pasien berkompeten memilih dalam
menentukan keputusan untuk operasi setelahdokter melakukan informed consend danmemberikan penjelasan dampak atau resiko yangakan terjadi jika dalam tempo waktu yang
diberikan tidak segera dioperasi akan mengalamikelumpuhan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
37/52
Pengertian Contextual Features
Membahas pertanyaan etik seputar aspeknonmedis yang mempengaruhi keputusan, sepertifaktor keluarga, ekonomi, agama, budaya,kerahasiaan, alokasi sumber daya dan faktor hukum.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
38/52
Contextual Features
No Pertanyaan etik Analisis
1 Apakah ada masalah keluarga yangmungkin mempengaruhipengambilan keputusanpengobatan ?
Pada kasus ini tidak ada masalahkeluarga yang mempengaruhipengambilan keputusan pengobatan.
2 Apakah ada masalah sumber data(klinis dan perawat) yang mungkinmempengaruhi pengambilankeputusan pengobatan ?
Tidak ada. Di skenario tidak disebutkanatau dibahas tentang yangmempengaruhi pengambilankeputusan.
3 Apakah ada masalah faktorkeuangan dan ekonomi ? Tidak ada. Di skenario tidak dibahasmasalah faktor keuangan.
4 Apakah ada faktor religius danbudaya ?
Ada, pada skenario ini terdapat faktorreligius dan budaya.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
39/52
No Pertanyaan etik Analisis
5 Apakah ada batasankepercayaan ?
Tidak ada. Di skenario tidak dibahasbatasan kepercayaan.
6 Apakah ada masalah alokasisumber daya ?
Tidak ada. Di skenario tidak disebutkanmasalah alokasi sumber daya
7 Bagaimana hukum
mempengaruhi pengambilankeputusan pengobatan ?
Hukum selalu bertindak sesuai dengan
undang-undang yang berlaku . Tentunyadalam hal ini berkaitan dengan hukumHAM serta UU kesehatan.
8 Apakah penelitian klinik ataupembelajaran terlibat ?
Terdapat pembelajaran terlibat dalamskenario tersebut.
9 Apakah ada konflikkepentingan didalam bagianpengambilan keputusandidalam suatu institusi ?
Tidak ada . Di skenario ini tidak dibahaskonflik institusi dalam pengambilankeputusan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
40/52
Contextual Features
Tidak ada yang mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan, seperti keluarga,ekonomi, budaya, kerahasiaan dan alokasi sumberdaya . Namun faktor religius dan hukum sangatditegakkan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
41/52
UU Tentang Kesehatan
UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalammemperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Pasal 28AUntuk hidup mempertahankan hidup dan kehidupan
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
42/52
LANJUTAN
Pasal 9 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentangHak Asasi Manusia menyatakan bahwa:1. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup danmeningkatkan taraf kehidupannya.
2. Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia,sejahtera, lahir dan batin.3. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.Jaminan atas hak memperoleh derajat kesehatan yang optimal jugaterdapat
Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempattinggal. Dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehatserta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
43/52
Kodeki Yang Berhubungan Dengan
SkenarioPasal 2
seorang dokter harus senantiasa berupayamelaksanakan profesinya sesuai dengan standarprofesi yang tertinggi.
Pasal 13
setiap dokter wajib melakukan pertolongan daruratsebagai suaatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila iayakin ada orang lain bersedia dan mampumemberikannya.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
44/52
PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM
1). Prinsip niat / intention(qaidatal qasd)
Tiap tindakan dinilai berdasarkan niatnya. Prinsip ini meminta dokter untukberkonsultasi dengan hati nuraninya. Seorang dokter dapat melakukan suatu prosedurdengan alasan mungkin masuk akal namun sesungguhnya memiliki niatan yang berbeda
namun tersembunyi .
( " Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad dan rupa kalian, tapi yang Allah lihat adalah hati
kalian (HR. Muslim)
":( " ) Amal tidak akan menjadi baik kecuali dengan tiga syarat: takwa, niat yang baik dan benar
dalam melakukannya (ulama Salam)
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
45/52
2). Prinsip kepastian / certainty (qaidatal yaqeen)
Ketidak pastian dalam kedokteran : baik pada diagnosis penyakitataupun pemilihan terapi tdk mencapai standar YAQEENyangdiminta oleh hukum. Kepastian (yaqeen) yang merupakan suatu situasidimana sama sekali tidak ada keraguan, tidak ada dalam kedokteran.
Kemungkinan dan relativitas: Semua hal (dalam Kedokteran)bersifat suatu kemungkinan dan relatif.Sunnah Nabi saw:
" Berobatlah, sesungguhnya Allah menciptakan penyakit disertaidengan obatnya kecuali satu yaitu tua
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
46/52
3 ). Prinsip kerugian / harm( qaidatal dharar) Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan dengan prinsip dasar bahwa jika muncul
suatu kelainan, seharusnya dihilang kan. Namun, dokter sebaiknya tidak menyebabkanadanya kerugian pada saat melakukan pekerjaannya.
Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka: suatu luka/kelainan sebaiknya tidak
boleh dihilangkan dengan prosedur medis yang akan menyebabkan luka dengan derajatyang sama sebagai efek samping.
" Barang siapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuhorang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi maka seakan-akan iatelah membunuh manusia seluruhnya (QS. Al-Maidah [5] : 32)
Keseimbangan antara kerugian dan keuntungan : pada situasi dimana intervensi medisyang diusulkan memiliki efek smaping, kita mengikuti prinsip bahwa penyakit memilikiprioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan dengan nilai yang sama.
Keseimbangan antara yang dilarang dan diperbolehkan : dokter kadang dihadapkandengan intervensi medis yang memiliki efek yang dilarang namun juga memiliki efekyang diperbolehkan.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
47/52
4). Prinsip kesukaran / difficulty (qaidatal mashaqqat)
Keperluan melegalisir yang dilarang: intervensi medis yangawalnya dilarang akan dibolehkan atas nama prinsip kesulitan
jika ada keperluan darurat. Kesulitan (dalam hal medis)diartikan sebagai kondisi apapun yang akan menyebabkan
adanya gangguan serius pada kesehatan fisik dan mental jikatidak segera disembuhkan
(2:185..." )"... Allah menghendaki kemudahan dengan kalian dan tidaklahmenghendaki kesukaran dengan kalian... (Al baqarah 2:185)
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
48/52
5). Prinsi kebiasaan / custom ( qaidatal aaadat)
Standar perawatan yang diterima secara umum: Telahmenjadi kebiasaan umum untuk menuliskan suatupanduan praktik untuk perawatan klinis (standar
pelayanan)
Kebiasaan memiliki Autoritas: prinsip dasar adalahbahwa kebiasaan memiliki kekuatan hukum, dengan
demikian standar yang diterima secara umum untukperawatan klinis dianggap kuat oleh hukum.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
49/52
LanjutanDan tolong menolongah kamu dalam (mengerjakan)kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolongdalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allahsangat berat siksa-Nya(QS.Al-Maidah (5) :2)
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
50/52
KesimpulanDari skenario diatas dapat disimpulkan bahwa
dokter sudah menegakkan kaidah dasar bioetikkedokteran namun belum sepenuhnya sempurna.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
51/52
ReferensiAndi Mappaware, Nasrudin. 2010. Bioetika, Hukum
Kedokteran, Dan Hak Asasi Manusia. Makassar : PTUmitoha Ukhuwah Grafika.
Kumala Poppy, dkk. 1998. Kamus Saku KedokteranDorland Ed.25. Jakarta : EGC.
Hanafiah, M. Jusuf, Amri Amir. 2008. Etikakedokteran & hukum kesehatan ed.4. Jakarta : EGC.
-
5/27/2018 modul titorial KEMLUMPUHAN AKIBAT TORNIQUET
52/52
Thank you