mtsn bangil pasuruan go international dengan karya orisinil file2 mpa 350 / november 2015 kanwil...

68
1 MPA 350 / November 2015 ISSN : 0215-3289 NO. 350 / MUHARRAM-Shafar / 1436 H / NOVEMBER 2015 / TH. XXXXI MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil Produk Busananya Menyebar di Pasar Manca Pondok Pesantren Al-Mujtama’ Bambang Sulistomo, SIP, M.Si Minimnya Pemimpin Berjiwa Negarawan

Upload: lytruc

Post on 10-Aug-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

1MPA 350 / November 2015

ISS

N :

0215

-328

9N

O. 3

50 /

MU

HA

RR

AM

-Sha

far /

143

6 H

/ N

OV

EM

BE

R 2

015

/ TH

. XX

XX

I

MTsN Bangil PasuruanGo Internationaldengan Karya Orisinil

Produk Busananya Menyebardi Pasar Manca

Pondok Pesantren Al-Mujtama’

Bambang Sulistomo, SIP, M.SiMinimnya PemimpinBerjiwa Negarawan

Page 2: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

2 MPA 350 / November 2015

KANWIL KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI JAWA TIMUR

Kakanwil KemenagProvinsi Jawa Timur

Kabid PD Pontren Kanwil KemenagProvinsi Jawa Timur

H. Mahfudh Shodar H. Husnul Maram

Melalui SemangatD E K L A R A S I

MARI KITA TINGKATKAN SEMANGAT KERJASAMA DANGOTONG ROYONG MEMBANGUN NEGERI

Tanggal 22 Oktober 2015

HARI SANTRINASIONAL

Page 3: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

3MPA 350 / November 2015

Kontak dan Pendapat ----------------- 4Teropong ------------------------------- 5Lensa Utama --------------------------- 6Lensa Khusus -------------------------- 13Liputan Khusus ------------------------ 18Cahaya Hati ---------------------------- 19Agama ---------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ------------------------- 23Figur ------------------------------------ 26Bilik Santri -----------------------------27

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 350 /NOVEMBER 2015

PEMIMPIN UMUM:H. Mahfudh Shodar

WAKIL PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI:

H. Musta’in

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid

STAF AHLI:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

DEWAN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR

SEKRETARIS REDAKSI:Machsun Zain, Syaikhul Hadi

BENDAHARA:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

DISTRIBUSI/TATA USAHA:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

LITBANG:Hj. Hikmah Rahman

STAF REDAKSIEditor:

Choirul Mustofa Reporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout: Muhammad Munib

Ilustrator:M. Tajudin Nurcholis

Korektor: Rasmanna Rahiem

Khoththot: M. Midzhar

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

DICETAK OLEH:PT. Antar Surya Jaya,

Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,Telp. (031) 8475000 (2200-2203)

Fax. : 031-8470600Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap tanggal 10 Nopember kita memperingati ‘Hari Pahlawan’. Peringatan semacam itu amatlah penting, agar generasi kita tak melupakan sejarah pertempuran demi mempertahankan kemerdekaan tersebut. Sekaligus itu

menjadi cermin bagi generasi penerus tentang nilai-nilai juang kepahlawanan.Apalagi mengingat generasi sekarang yang rapuh semangat juangnya dalam

mengisi kemerdekaan. Menurut H. Hartoyik, seorang Pejuang ’45 yang merasakan betul getir-pahitnya perjuangan, sebagai penerus perjuangan pahlawan seyogjanya generasi sekarang mempunyai jiwa kepahlawanan tersebut.

Ketua LVRI (Legium Veteran Republik Indonesia) Surabaya ini, sengaja kami jadikan narasumber buat tema Lensa Utama kali ini. Kami juga mewawancarai putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo, SIP, M.Si. Sebagai Direktur Pengkajian Sospol dan Ketahanan Nasional, dirinya banyak menyoroti tentang minimnya pemimpin kekinian yang memiliki jiwa negarawan.

Pembaca setia, kita menyadari bahwa sebutan Pahlawan tak hanya milik para pejuang kemerdekaan saja. Generasi sekarang juga berhak menyandang sebutan tersebut, asal dirinya benar-benar dan sungguh-sungguh berjuang mengisi kemerdekaan melalui bidangnya masing-masing. Oleh karenanya kami juga meminta masukan dari “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, Najib Kusnanto, S.Ag, M.Si.

Termasuk pula Hj. Musyarofah. Sebab dirinya berhasil menggerakkan ratusan petani itik di daerahnya hingga memperoleh penghargaan tingkat nasional. Pendiri Koperasi Wanita ‘Sumber Rejeki’ ini berhasil menuju Istana Negara untuk menerima piala penghargaan tersebut.

Kami lengkapi pula dengan pejuang lingkungan, Dr. Suparto Wijoyo, SH, M.Hum. Ketua KAPAL (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) Jatim ini, sangat konsens terhadap persoalan kabut asap. Liputan tersebut kami tutup komentar Drs. H. Mohammad Yusuf Arthamim, SH. Sebab menurut Pemenang II Keluarga Sakinah Tingkat Nasional ini, orangtua yang sukses mendidik putra-putrinya laik pula memperoleh gelar penghargaan sebagai ‘Pahlawan Keluarga’.

Semoga liputan tentang kepahlawan ini dapat membangkitkan semangat juang dan sikap kepemimpinan kita, sehingga mampu mengisi kemerdekaan ini dengan penuh keikhlasan, kejujuran, ketulusan dan kesabaran. Buah perjuangan itulah yang kelak akan dirasakan pula oleh generasi penerus di era mendatang. Pahlawan sejati, memang tak pernah mati!

Risalah ---------------------------------- 31Ta’aruf ---------------------------------- 34Edukasi --------------------------------- 38Serambi Madrasah --------------------- 42Khotbah -------------------------------- 44Lintas Peristiwa ------------------------ 51Pesona ---------------------------------- 58LAA Remaja ---------------------------- 59Sari Hikmah ---------------------------- 62Dunia Islam ---------------------------- 66

Page 4: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

4 MPA 350 / November 2015

PIMPINAN DAN SEGENAP PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PACITANIKUT BERBELASUNGKAWA SE DALAM-DALAMNYA

ATAS WAFATNYA :

1. Suyanto, S.Pd.I.(Kepala MI GUPPI Sidomulyo Kec. Kebonagung Kab. Pacitan)

Pada Hari Kamis Tanggal 1 Oktober 2015.

2. Sumarti, S.Pd.(Isteri Bapak Riadi, S.Pd.I., Guru MIN Sidoharjo Pacitan)

Pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015

Semoga husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, segala kekhilafannya mendapat magh�rah-Nyadan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman. Amiin.

Kepala Kantor Kementerian AgamaKabupaten Pacitan

H. AHMAD ZUHRI, M.Si.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un

NO RUBRIK BANYAK HALAMAN KARAKTER KETERANGAN

1 Agama 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) 2 Jendela Keluarga 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) 3 Tsaqafah Cerpen 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 7.500 (with space) 4 Tsaqafah Catatan Budaya 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) Ditambah foto penulis 5 AMO 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) Ditambah foto penulis 6 Edukasi 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) Ditambah foto penulis 7 Khutbah Jum’at 4 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 8.000 (with space) 8 Jelajah Ilmu 3 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) 9 Cuplikan Tarikh 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) 10 Sari Hikmah 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space) 11 Cerpen Anak 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 3.500 (with space) 12 Dunia Islam 2 halaman (Kertas quarto, font 12, spasi 1,5) 4.000 (with space)

KETENTUAN PENGIRIMAN:1. Kirim naskah melalui pos surat ke alamat redaksi di : MPA JATIM Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo2. Atau kirim naskah Anda ke email kami: [email protected] dengan ketentuan: - Tulis pada kolom subjek/perihal dengan nama rubrik dan nama pengirim. - Beri nama file naskah dengan nama Rubrik dan nama pengirim. Contoh: Edukasi_ Muhammad Munief3. Tulis Curriculum Vitae / biodata lengkap di bawah naskah Anda. Jangan lupa sertakan alamat lengkap penulis beserta nomor telepon/HP. 4. Sertakan pula foto penulis dan kirim dalam bentuk file JPEG.

KETENTUAN PENULISAN ARTIKELDI MAJALAH MIMBAR JATIM

Page 5: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

5MPA 350 / November 2015

Allahu Akbar, Allah Maha Besar, kata-kata yang dapat memotivasi para pemuda Indonesia di Surabaya

sehingga berani menghadapi tentara Sekutu dan Belanda yang masuk dan merebut kembali Indonesia yang baru saja merdeka. Semangat ini diperkuat oleh fatwa ulama waktu itu. Resolusi Jihad, bahwa berjuang melawan penjajah, membela tanah air adalahh wajib. Kedudukannya sama dengan jihad � sabilillah.

Rakyat Indonesia tidak gamang lagi dalam berjuang melawan musuh yang bersenjatakan modern. Didasari oleh iman yang kuat dengan niat yang suci membela tanah air, walaupun hanya bersenjatakan bambu runcing, tidak ada rasa takut dan ragu. Bagi pejuang yang beragama Islam, ingat akan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dalam perang Badar. Jumlah kaum muslimin hanya sekitar tiga ratus orang. Sedang orang-orang ka�r Quraisy yang menyerang Madinah sebanyak seribu pasukan.

Kaum muslimin ingat akan �rman Allah bahwa betapa banyak dalam peperangan kelompok yang jumlahnya kecil dapat mengalahkan kelompok yang jumlahnya jauh lebih besar. Berkat keimanan, keikhlasan dan kesabaran serta keyakinan akan pertolongan Allah, akhirnya kaum muslimin memperoleh kemenangan dalam perang Badar itu. Kemenangan itu semata-mata berkat pertolongan Allah. Tentara dari langit yaitu para para Malaikat telah

dikirimkan oleh Allah membantu kaum muslimin dalam perang tersebut. Allah mengirimkan tentara dari langit juga terjadi dalam perang Khandaq. Tiba-tiba suatu malam yang dingin orang-orang ka�r yang berjumlah sekitar 10.000 orang diserang badai pasir dan memporakpandakan kemah dan peralatan perang mereka. Abu Sufyan pimpinan orang-orang ka�r berputus asa dan mengajak pergi pasukannya. Tetapi ketika berdiri Abu Sufyan tidak bisa melangkahkan kakinya. Setelah bersusah payah akhirnya mereka berhasil meninggalkan pasukan kaum muslimin tanpa membawa hasil apa-apa.

Seorang utusan Rasulullah SAW mengamati gerak gerik orang-orang ka�r yang berkemah di luar Madinah. Ketika kembali ia bertemu dengan dua puluh pasukan berkuda ber pakaian jubah putih-putih menyerang orang-orang ka�r, Pasukan berkuda itu tidak lain adalah tentara Allah (Malaikat) yang dikirim dari langit untuk membantu kaum muslimin.

Kemenangan tentara rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu dan Belanda adalah semata-mata pertolongan Allah. Ruhul jihad adalah wujud pertolongan Allah yang diturunkan ke dalam hati dan jiwa para pemuda Indonesia yang dengan ikhlas berjuang membela tanah airnya. Banyak sekali pengorbanan para pejuang dan pahlawan sepuluh Nopember saat itu. Mereka tidak hanya mengorbankan harta

benda mereka, tetapi juga tenaga, waktu bahkan jiwanya dikorbankan untuk bangsa. Kita berharap ruhul jihad para pejuang dan pahlawan bangsa itu tetap diwarisi dan dimiliki oleh generasi muda bangsa. Pengorbanan para pemuda saat ini masih diperlukan, dalam rangka berjuang mengisi kemerdekaan.

Mereka yang berjuang dan berkorban untuk bangsa sekarang perlu di apresiasi. Mereka adalah pahlawan pembangunan. Salim Kancil salah satu contohnya. Ia ber-sama sahabat-sahabatnya berjuang mela wan kesewenang-wenangan dan kedholiman para penambang pasir liar. Salim Kancil dan kawan-kawannya melawan orang-orang yang dengan semena-mena merusak lingkungan hanya untuk kekayaan pribadi.

Pahlawan lingkungan hidup lainnya yang patut kita apresiasi adalah enam orang peraih KEHATI Award VIII pada tanggal 28 Januari 2015 yang lalu. Masih banyak lagi para pejuang yang berkorban untuk bangsa ini. Mereka adalah para sarjana pendidikan yang rela dikirim untuk menjadi guru di daerah terpencil. Para dokter dan juga para da’I yang berjuang di pedalaman dan pelosok ibu pertiwi sesuai dengan bidang dan profesinya masing-masing. Mereka adalah para pejuang dan pahlawan sekalipun tidak menerima tanda jasa dan penghargaan apapun. Mereka rela berjuang dan berkorban untuk bangsa hanya karena mencari ridho Allah semata. l RAW

PahlawankuBerkorban untuk Bangsaku

Bung Tomo. Sebuah nama tak terlupakan. Seorang jurnalis yang mampu membangkitkan semangat para pemuda Indonesia. Suaranya membahana dikumandangkan melalui siaran Radio Perjuangan Rakyat Surabaya

(sekarang RRI Surabaya). Ajakan untuk berjuang membela negara dimulai dengan pekikan tabir.

TEROPONG

Page 6: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

6 MPA 350 / November 2015

Pada peristiwa tersebut tampak betapa gigihnya para pejuang kita dalam mem pertahakan kemerdekaan. Seba -

gai generasi penerus perlu mere�eksi diri untuk bercermin pada para pahlawan. Meski hanya bersenjatakan beberapa pucuk senjata api dan bambu runcing, mereka tak gentar melawan penjajah. “Sebagai penerus perjuangan pahlawan, seyogjanya generasi sekarang mempunyai jiwa sebagaimana jiwa para pahlawan dahulu. Dengan begitu mereka akan mampu membawa bangsa dan negara ini menuju keadaan yang lebih bagus,” tukas H. Hartoyik menegaskan.

Menurut Ketua LVRI (Legium Veteran Republik Indonesia) Surabaya ini, yang harus dmiliki generasi hari ini adalah jiwa patriotisme dan semangat juang. Meski tantangan yang dihadapi memang jauh berbeda. Kalau dulu menghadapi para penjajah, kini Indonesia ditantang bagaimana mewujudkan yang diharapkan para pahlawan dulu. “Semisal mewujudkan keadilan, kesejahteraan, serta persatuan dan kesatuan,” paparnya.

Pejuang ’45 yang kini berusia 86 tahun ini melanjutkan, bahwa apa yang dihadapi generasi sekarang ini memang tidaklah mudah dan bahkan cenderung lebih berat. Sebab untuk mewujudkan cita-cita para pahlawan untuk mempersatukan bangsa, menjadikan masyarakat yang adil, sejahtera, sentosa dan damai, memang bukanlah pekerjaan yang gampang. “Yang kita lihat sekarang ini belum seperti yang mereka harapkan,” ungkapnya berterus terang.

Dulu, tutur pria yang pernah menjadi anggota laskar Hizbulloh ini, pahlawan kita sanggup mengusir para penjajah dengan berbekal persatuan yang kokoh. Tapi pada saat ini, sisi persatuan ini sangatlah kurang. Berita-berita di media massa telah banyak mengungkap tawuran antar pelajar, antar

kampung dan antar suku. Begitupun dengan banyak partai yang sudah dipecah-pecah. Sampai-sampai TNI-Polri yang menjadi tulang punggung negara dan sebagai alat pertahanan, juga tidak lepas dari ulah pemecahbelahan tersebut. “Pemerintah harus memberikan pelajaran akan jati diri bangsa, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang majemuk, toleran, saling menghargai dan memberi,” ujarnya.

Menurut lelaki kelahiran Jombang 15 Maret 1929 yang berpangkat terakhir Lettu Infanteri AD ini, pemerintah juga harus pandai-pandai mencari sistem agar bangsa ini menjadi bersatu dan bisa menyatukan antar berbagai golongan. Persatuan ini

sangatlah penting mengingat negara ini adalah negara besar dengan ribuan pulau.

Bagi suami Hj. Siti Nahariensih, SH ini, persatuan tersebut tentu dapat diwujudkan dengan seksama karena bangsa ini punya dasar yang kuat. Dasar pertama adalah Pancasila sebagai falsafah hidup dan ideologi negara. Kemudian ada juga UUD 1945 sebagai dasar konstitusional. “Kalau persatuan dan kesatuan itu dapat digalang lebih padu, maka cita-cita para pahlawan tentu akan mudah diwujudkan,” tegasnya. “Apalagi dalam bumi kita terkandung berbagai bahan baku yang dapat dipergunakan untuk membangun Indonesia,” tandasnya.

Bapak tujuh anak ini mengakui, bahwa generasi sekarang ini pintar, profesional dan hebat karena pendidikannya lebih tinggi. Namun dari sisi pemikiran, mereka perlu dikembalikan ke jati diri bangsa. “Kembalilah ke UUD 1945 dan Pancasila. Sebab Pancasila itu adalah dasar dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara,” tandasnya.

Di sisi lain, lanjutnya, kita harus mewariskan semangat patriotisme, jiwa kepahlawanan dan kejuangan ‘45. Sebab jiwa kejuangan ’45 itulah yang membawa Indonesia merdeka. Sudah 70 tahun negara ini merdeka dan selama itu pula bangsa ini belajar. Maka sudah selayaknya bisa menjadi seperti negara-negara maju lainnya. “Ibarat pabrik, jika di luar negeri telah mampu memproduksi sebuah produk, maka Indoensia juga pasti bisa,” katanya memisalkan.

Namun demikian, Hartoyik mengakui bahwa kini telah tumbuh generasi yang berkembang melampaui harapan generasi dulu. Terutama dalam bidang pendidikan dan kemauan untuk maju dan terus berkembang. “Yang terpenting, jangan sampai melupakan persatuan dan kesatuan,”

Cermin KepahlawananMewariskan Patriotisme pada Generasi Penerus

Pertempuran mempertahankan kemerdekaan pada 10 Nopember 1945 di Surabaya,adalah sejarah yang tak boleh hilang dari ingatan generasi penerus perjuangan.

Sebab itulah cikal-bakal ‘Hari Pahlawan’ yang kita peringati setiap tahun.

H. Hartoyik Ketua LVRI (Legium Veteran Republik Indonesia)

Surabaya.

Page 7: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

7MPA 350 / November 2015

pesannya. “Saya tahu bibit-bibit sekarang lebih baik daripada masa perjuangan dulu. Oleh karenanya, saya sangat optimis bahwa negara kita akan menjadi negara besar,” ungkapnya penuh semangat.

Bagi Dr. Hasniah Hasan, M.Si, pemahaman soal bangsa dan negara penting sekali diberikan kepada generasi muda sebagai tunas bangsa. Hal itu bisa diberikan lewat berbagai momen seperti pada peringatan ‘Hari Pahlawan’ 10 Nopember. Bentuknya bisa dengan renungan atau re�eksi. “Jangan sampai acaranya berlebihan dan apalagi keblabasan, sehingga lupa mengisinya dengan renungan-renungan kepahlawanan,” katanya mengingatkan.

Di sisi lain, lanjut Pensiunan PNS Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, unsur agama menjadi sesuatu yang sangat penting. Sebab pada dasarnya semua kegiatan kehidupan bersumber pada kendali agama. “Dalam jiwa kepahlawanan itu dibutuhkan niat ibadah kepada Allah SWT, agar nilai positifnya ada. Ini demi kebahagiaan dunia dan akhirat,” tuturnya.

Doktor lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini menuturkan, memang beda antara pahlawan masa kini dengan pahlawan masa dulu yang terfokus pada niat mengusir penjajah. Sedangkan pahlawan masa kini dibutuhkan ilmu. Lebih ideal lagi, jika ada keteladanan dengan pendekatan learning by doing. “Nah, dengan begitu akan terbentuk pahlawan masa kini yang maslahat buat bangsa dan negara,” ujarnya.

Yang tak boleh hilang dari generasi saat ini, tutur Pembina Keluarga Sakinah Masjid

Al-Akbar Surabaya ini, adalah semangat kepahlawanan. Semangat tersebut hendak-nya dipupuk secara terus-menerus. “Nah, pihak pemerintah juga harus memberi keteladanan kepada mereka. Jangan ada citra negatif lagi. Termasuk keteladanan dalam penegakan supremasi hukum yang tidak tebang pilih,” paparnya.

Agar generasi kita cinta dan memiliki jiwa kepahlawanan, lanjutnya, kita juga perlu mewaspadai arus masuknya

Dr. Hasniah Hasan, M.Si

Pembina Keluarga Sakinah Masjid Al-AkbarSurabaya.

beragam budaya asing. Sebab di sinilah ruang paling rawan terjangkitnya virus amoral. “Makanya keteladanan para tokoh masyarakat, agama, pendidik, pe-mimpin negara dan keluarga sangatlah pentin g. Ingat pepatah ‘guru kencing berdiri murid kencing berlari’,” ulasnya.

Hasniah merasa miris melihat keberadaan generasi muda saat ini. Seperti adanya fenomena tawuran di sana sini dan kon�ik antar warga. Meski demikian, dirinya masih merasa optimis terhadap mereka. Sebab kekurangan-kekurangan tersebut masih bisa diatasi. “Kalau peme-rintah, masyarakat dan keluarga mau beker-jasama dan membangun sinergi untuk membina generasa muda sedini mungkin, saya yakin jiwa kepahlawanan akan mereka miliki,” terangnya.

Untuk itulah dirinya berharap, agar peringatan ‘Hari Pahlawan’ 10 Nopember dikemas dalam bentuk semangat juang yang positif. Seperti mengajak generasi muda untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi negeri dan bangsanya.

Laporan:Muhammad Hisyam,

Rasmanna Rahem (Surabaya).

Page 8: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

UtamaLensa

8 MPA 350 / November 2015

Berikut wawancara lengkap Suprianto dari MIMBAR Pembangunan Aga-ma dengan mantan Staf Khusus

Bidang Politik Kebijakan Kesehatan Menteri Kese hatan RI ini:

Apa komentar Anda tentang peringa tan ‘Hari Pahlawan’ yang diperingati setiap tanggal 10 Nopember?

Tentu saja harus tepat sesuai dengan nilai-nilai kepahlawanan itu sendiri. Ini mengingat bagaimana puluhan ribu Arek-arek Suroboyo dan para pejuang yang bera-sal dari berbagai suku bangsa bertempur dengan mengorbankan jiwa raganya. Ini dilakukan demi mempertahankan kemer-dekaan dan mengusir tentara sekutu yang ingin kembali menguasai negeri ini.

Bagaimana Anda memaknai sosok pahlawan itu sendiri?

Sosok pahlawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang memperjuangkan keadilan dan cita-cita bagi masyarakatnya. Dengan penuh keberanian mereka mengor-bankan jiwa dan raganya melebihi batas kemampuan sebagai manusia biasa. Di dalamnya juga menggelora unsur sikap tanpa pamrih apapun, ikhlas, tulus dan jujur. Inilah sosok negarawan sejati.

Lantas, bagaimana agar jiwa kepahla wa-nan tersebut dapat menginspirasigene rasi saat ini?

Ini pekerjaan yang tidak boleh ber-henti. Jadi harus ada perencanaan sosia -lisasi yang strategis utuk menularkan inspi rasi kepahlawanan pada generasi muda. Selain itu, butuh keteladan dari para pemimpin negeri ini. Sebab tanpanya bakal menyulitkan generasi muda untuk menerima inspirasi kepahlawanan.

Seperti yang dirilis berbagai media massa, tak sedikit para elit bangsa yang tersandung korupsi. Adakah ini pertanda bahwa sosok negarawan sangat minim di negeri ini?

Bagi saya, sosok negarawan itu tercermin dari sikap, pemikiran, serta keberanian

berkorban demi kemaslahatan orang banyak. Artinya dia selalu menjunjung tinggi kepentingan bangsanya dari pada kepentingan pribadi. Seorang Jendral Besar Sudirman, Bung Hatta, Mahatma Gandhi, Sayidina Umar bin Khattab, Ayatullah Khomeini, Ho Chi Minh, dan Abraham Lincoln bisa dijadikan contoh yang nyata sebagai sosok negarawan agung.

Lalu apa yang menyebabkan krisisfigur negarawan tersebut?

Tentu saja banyak penyebabnya. Tapi selama kebutuhan untuk bisa hidup layak dan mendapatkan keadilan masih meru-pakan persoalan kebutuhan utama, selama itu pula tak akan terlahir seorang negarawan.

Maksudnya?Pemenuhan kehidupan layak seringkali

harus dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, nilai dan norma kebendaan, sadar atau tidak sadar telah menjadi acuan kehidupan masyarakat yang utama. Kalau sudah begini, bagaimana mungkin memikirkan orang lain.. apalagi nasib bangsa.

Kemudian apa yang mendesakuntuk segera dilakukan?

Jika saja para pemimpin bangsa ini bisa

belomba-lomba berbuat kebajikan untuk mengamalkan pembukaan UUD 1945 sebagai dasar dan tujuan negara, maka akan lahirlah para negarawan yang akan mampu menyelamatkan negeri ini. Coba lihat, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan kata ‘keadilan’ hingga lima kali. Artinay apa? �e founding fathers kita menekankan, bahwa keadilan itu merupakan unsur penting dalam merekatkan kehidupan bangsa. Dan sebaliknya, ketidakadilan adalah faktor yang melemahkan persatuan anak bangsa.

Tapi.. bukankah dalam menegakkan keadilan itu membutuhkan keteladanan pula dari para elit pemimpin negeri ini?

Tampaknya memang semakin langka elit bangsa yang bisa dikategorikan sebagai negarawan. Fenomena munculnya para pemimpin inspiratif di kalangan masyarakat bisa jadi karena masih kentalnya rasa kekeluargaan di dalamnya. Sehingga masih memungkinkan terlahir pemimpin yang benar-benar dicintai masyarakatnya.

Apakah model pemimpin seperti itu mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap Indonesia di masa mendatang?

Kepercayaan masyarakat merupakan sebuah kemutlakan. Sebab tanpa keper-cayaan mustahil perubahan bisa diwujud-kan. Dan kepercayaan masyarakat hanya bisa ditumbuhkan jika pemimpin itu sendiri berjiwa terbuka, cerdas, jujur, tulus, ikhlas dan adil. Namun yang lebih penting lagi, adalah sikap perilaku dan keteladanan.

Apa harapan Anda di ‘Hari Pahlawan’ kali ini?Saya berharap peringatan ‘Hari Pahla-

wan’ bukan saja sekedar upacara peringatan setiap tahun. Lebih dari itu, yang terpenting adalah bangsa ini segera tersadarkan bahwa nilai kepahlawan dan kepejuangan seperti keikhlasan, ketulusan, kejujuran, keadilan, pantang menyerah, kebersamaan dan persatuan bangsa ini harus diteladani. Sebab hanya dengan bermodalkan itutah kejayaan bangsa dan generasi muda di masa mendatang bisa teraih.

Minimnya PemimpinBerjiwa Negarawan

Memperingati ‘Hari Pahlawan’ tak cukup dengan seremonial belaka. Tak cukup pula dengan sekedar nostalgia romantika sejarah.Justru yang terpenting, adalah reinternalisasi nilai-nilai perjuangan para pahlawan. “Apalagi di tengah kenyataan minimnya pemimpin

yang berjiwa negarawan saat ini,” ujar Bambang Sulistomo, SIP, M.Si serius. “Selama kebutuhan hidup layak dan keadilan masih menjadi kebutuhan utama, tak akan terlahir seorang negarawan,” tukas putra Bung Tomo ini menandaskan.

Bambang Sulistomo, SIP, M.SiDirektur Pengkajian Sospol dan Ketahanan Nasional.

Page 9: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

9MPA 350 / November 2015

Pahlawan Tanpa Tanda JasaMengajar dengan Spirit Dakwah dan Keteladanan

Demi membangun sebuah bangsa, memang dibutuhkan keikhlasan dalam berujung. Hal tersebut telah dicontohkanpara pahlawan dalam meraih kemerdekaan. Mereka rela menukarnya dengan nyawa di medan perang. Tentu saja,

saat ini medan perjuangannya berbeda. Karena beda medan, tentu metode perjuangannyapun juga harus disesuaikan.

Najib Kusnanto, S.Ag, M.SiGuru Teladan Jawa Timur 2015

Meski demikian, menurut Najib Kusnanto, S.Ag, M.Si, semangat tanpa pamrih dalam berjuang

harus senantiasa digelorakan oleh semua kalangan termasuk guru. Sebab peran guru sangatlah strategis dalam mencetak generasi berkualitas di masa mendatang. “Tak mengherankan jika dengan dedikasinya dalam mengajar, gelar pahlawan tanpa tanda jasa disematkan kepadanya selama ini,” tuturnya.

Pahlawan sendiri merupakan cerminan dari sebuah keteladanan tentang totalitas bekerja tanpa mengharapkan imbalan – baik materi ataupun pujian. Bagi Juara Pertama Guru Teladan Jatim 2015 ini, pahlawan itu sosok yang bekerja hanya demi menghasilkan sebuah karya yang berdampak manfaat bagi bangsa dan negara. “Dengan prinsip tersebut, tentu semua orang bisa menjadi �gur pahlawan dengan kapasitasnya masing-masing,” tukas ayah tiga anak ini.

Khusus bagi guru madrasah, tutur Waka Humas MAN Surabaya ini, selain harus memiliki karakter disiplin keguruan, karakter kemadrasahan juga harus melekat. Artinya, seorang guru madrasah juga hendaknya memahami ruh madrasah; yakni mencetak kader dakwah di segala bidang. Maka yang dibutuhkan bagi para guru dalam mengajar, adalah spirit dakwah. “Inilah yang kemudian memunculkan spirit qudwah atau teladan. Dengan ini, ungkapan bahwa guru merupakan sosok yang harus diguguh lan ditiru menemukan konteksnya,” ujarnya memberikan alasan.

Namun di sisi lain, lanjut pria kelahiran Ciamis 5 Februari 1979 ini, dengan perubahan status guru menjadi profesi sedikit banyak memunculkan euforia tersendiri di kalangan guru. Sebab dengan perubahan tersebut juga diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, yang memang dalam kurun waktu lama minim perhatian dari pemerintah.

Inilah yang kemudian memunculkan

kekhawatiran, bahwa status profesi tersebut bisa meruntuhkan semangat keteladan yang dimiliki sebelumnya. “Jangan sampai kita mengajar karena faktor tunjangan dan bukan lagi berdasarkan panggilan jiwa sebagai pendidik yang senantiasa melayani dahaga keilmuan siswa,” tukasnya khawatir. “Selain itu, jangan sampai pula ada pengurangan hak siswa dengan alasan apapun,” imbuhnya mengingatkan.

Sebagai seorang pendidik, tentu harus meneladani para pahlawan yang rela meletakkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa dan negara. Begitupun para guru harus rela hati mendahulukan kepentingan siswa dari pada kepentingan dirinya sendiri. “Jadi jangan lagi ada cerita guru sibuk demo menuntut tunjangan, sementara para sisswa terlantar tanpa pengajaran,” ucapnya serius.

Semangat kepahlawanan inilah, yang harus senantiasa menginspirasi para pendidik untuk berjuang lebih baik lagi. Sebab di tangan pendidiklah masa depan generasi bangsa ini dipikulkan. Dengan berkarya lebih nyata dan pengabdian yang optimal, tentu tidak ada alasan mempertanyakan lagi kelayakan seorang guru tetap menjadi pahlawan masa kini. “Dan tentu saja gelar pahlawan tanpa tanda jasa senantiasa terus melekat pada diri seorang pendidik,” tutur mantan Waka Kurikulum MAN Surabaya ini menggarisbawahi.

Laporan: Feri Aria Santi (Surabaya).

Page 10: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

10 MPA 350 / November 2015

Bagi Hj. Musyarofah

Peraih penghargaan Adhi karya Pangan Nusantaradan Keta hanan Pangan 2012.

Bagi Hj. Musyarofah, yang terpenting dari perjuangan itu adalah bisa berbuat lebih bermanfaat bagi orang

lain. Dengan landasan inilah, dirinya berusaha memperbaiki ekonomi masya-rakat di sekitarnya yang sebagian besar merupakan peternak itik.

Pada tahun 2006, peraih penghargaan Adhi karya Pangan Nusantara dan Keta -hanan Pangan 2012 ini memulai mengor-ganisir para peternak itik dengan mendiri-kan Kelompok Ternak Sumber Rejeki. “Ini sebenarnya untuk lebih memudahkan dalam pembinanan yang dilakukan Dinas peternakan,” ucapnya singkat.

Setahun kemudian, kelompok yang dipimpin ibu satu anak ini memperoleh kucuran bantuan dari pemerintah setempat. Hibah tersebut berupa 200 ekor itik plus pakan dan obat. Sebagai orang desa, tentu dirinya ingin membagikannya kepada seluruh anggota. Lantaran jumlahnya ter-batas, akhirnya bantuan tersebut hanya diberikan kepada empat orang saja. “Tapi saya wajibkan kepada penerima bantuan untuk mengembalikan biaya bibit itik sebesar 30 ribu per ekor sebagai dana kas kelompok,” imbuh wanita ramah ini.

Meski sudah terbagi secara adil, cibiran selalu saja ada. Sorotan semakin tajam kala Kelompok Peternak yang beralamat di Jl. Raya Getung RT 03/RW 1 Tawangrejo ini mendapatkan bantuan empat ribu bibit itik. Apalagi lengkap dengan pakan, obat dan peralatannya. Itu terjadi pada tahun 2010 silam. Namun hal tersebut tak jua menghalangi kelompok ini untuk lebih mengembangkan bantuan yang diterima.

Dengan pola pengembalian seperti pada bantuan pertama, alhasil saat ini dana kas kelomopok makin berkembang. Lantaran jumlah perputaran keuangan semakin besar, maka pada tahun 2011 dibentuklah Koperasi Wanita Sumber Rejeki.

Koperasi tersebut tak hanya melayani pinjaman modal usaha pengembangan

ternak itik, tapi juga pinjaman untuk aneka kebutuhan anggotanya. Kebutuhan anggota tentu tidak hanya bebek. Apalagi jumlah bebek di sini sudah semakin banyak. “Tak menutup kemungkinan mereka juga butuh biaya sekolah anak, maupun keperluan lain seperti kebutuhan sawah atau tambak,” paparnya.

Dari 185 peternak yang seluruhnya adalah perempuan ini, pada tahun 2011 silam sudah mampu memproduksi 138.861 kilogram telur, 16.791 kg daging dan 17.700 ekor bibit itik. Adapun telur asin yang diproduksi sebanyak 20.762 butir, serta tepung ikan (abon bebek) sebanyak 3.500 kg.

Rata-rata penghasilan dari tiap peternak dari 50 ekor itik yang dipelihara, perbulannya mampu mendapatkan pema-sukan bersih sebesar 900 ribu hingga satu juta per bulan. Angka tersebut tentu cukup besar mengingat hasil dari sawah maupun tambak baru bisa dinikmati tiga bulan kemudian setelah masa tanam.

Kini suara cibiran dan sikap sangsi beberapa wargapun terbantahkan. Apalagi makin banyak masyarakat yang terbantu secara ekonomi dengan berkembangnya

budidaya itik dan koperasi wanita. Apalagi total aset yang dimiliki saat ini mencapai 450 juta rupiah plus aset tanah.

Atas capaian kelompok peternak Sumber Rejeki selama ini, pada 2012 lalu diganjar dua penghargaan sekaligus; yakni Juara Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi tingkat Nasional dari Menteri Pertanian, serta Penghargaaan Adhikarya Pangan Nusantara dan Ketahanan Pangan dari presiden RI.

Suasana haru dan bangga tentu menghinggapi diri Hj. Musyarofah saat menerima penghargaan tersebut di Istana Negara. Ketika dinyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’, tangispun tak dapat dibendungnya. “Semuanya bercambur aduk. Apalagi saat mengingat masa-masa awal mengelola bantuan yang senantiasa mendapat cibiran,” ungkapnya. “Dan penghargaan ini meru-pakan bukti kerja keras kami bersama kelompok peternak dan koperasi wanita selama ini,” tuturnya dengan mata sembab.

Keberhasilan tersebut tak sekedar sebagai jawaban atas keraguan sebagian masyarakat, tapi juga sebagai bukti bahwa keikhlasan, kesabaran dan kejujuran dalam mengelola bantuan merupakan sebuah keniscayaan. Sebab dengan berbekal itulah, bantuan bisa dikembangkan dan membe-rikan manfaat yang lebih luas. “Jangan sampai kita hidup menjadi bahan olokan orang. Maka kita harus senantiasa jujur dan transparan dalam mengelola aneka bantuan yang ada,” tukasnya berbagi tips.

Yang terpenting, katanya, bagaimana kita senantiasa ikhlas berjuang demi kemaslahatan orang banyak. Dan tak kalah penting lagi, adalah keteladanan. Sebab tak mungkin sebuah oraganisasi bisa berjalan tanpa adanya contoh baik dari pemimpinnya. “Apalagi saat ini minim stok pemimpin yang memiliki keteladanan. Padahal inilah yang dibutuhkan masyarakat saat ini,” tandasnya.

Laporan: Suprianto (Surabaya).

Pejuang Ekonomi MasyarakatDari Koperasi Wanita Menuju Istana Negara

Ada tiga hal yang melandasi perjuangan seorang pahlawan; yakni keikhlasan, kesabaran dan kejujuran.Hal itulah yang seharusnya menjadi pegangan para pejuang di era kekinian. Baik pejuang di bidang pemerintahan

dan kebangsaan, bidang pendidikan, bidang lingkungan, bidang ekonomi ataupun bidang-bidang lainnya.

Page 11: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

11MPA 350 / November 2015

Bencana lingkungan dan kemanusiaan masih saja mendera negeri ini. Padahal amanat konstitusi menyatakan,bahwa hak dalam memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak konstitusional. Maka negara harus hadir

menyediakan lingkungan yang baik dan sehat. “Bencana asap di Sumatera dan Kalimantan, adalah contoh kegagalan pemerintah dalam mengemban amanat konstitusi,” kritik Dr. Suparto Wijoyo, SH, M.Hum.

Pahlawan LingkunganMengatasi Asap dan Bencana Kemanusiaan

Menurut Ketua KAPAL (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) Jatim ini, pembakaran hutan

yang sengaja dilakukan oknum tertentu merupakan kejahatan terorisme. Pelakunya seharusnya bisa dijerat dengan UU Terorisme. “Tapi ironisnya, negara seolah-olah tidak ber daya menghadapi teror lingkungan dan kemanusiaan ini,” ujarnya.

Pria asal Lamongan ini menegaskan, dirinya tak main-main menyamakan keja-ha tan lingkungan setimpal dengan keja-hatan terorisme. Sebab menurut UU Tero-ris me, kejahatan yang menimbulkan korban massal, merusak sarana vital atau lingkungan hidup. “Jadi UU Terorisme itu bukan hanya kejahatan pada keamanan negara saja, tetapi juga pada lingkungan,” terangnya.

Di Sumatera, paparnya, sedikitnya ada 22 juta jiwa menjadi korban. Sementara di Kalimantan ada sekitar 4 juta korban. “Dalam rentan waktu 10-20 tahun kedepan, 26 juta jiwa ini bisa membahayakan negara ini,” kata Ketua Bagian Hukum Administrasi Fakultas Hukum Unair Surabaya ini serius.

Sebab anak-anak yang baru lahir dan anak-anak usia 10 tahun atau 20 tahun, adalah generasi yang 20 tahun mendatang merupakan generasi yang hidup pada usia produktif. Bapenaspun akan berpikir ada bonus demogra�. “Tapi dengan peristiwa pembakaran hutan ini, bukan bonus demogra� yang didapat tapi genosida demogra�,” tegasnya.

Karena nak-anak yang tumbuh dalam 20 tahun ke depan itu adalah anak-anak yang paru-parunya rusak, kerongkongannya kesakitan karena ISPA, pencernaan rusak, otaknya tidak sehat lagi karena asupan oksigen kurang, matanya katarak dan iritasi. Dengan demikian, negara harus menanggung cost yang teramat besar karena memiliki 26 juta orang yang penyakitan,

yang mengalami kebodohan dan kesakitan. Ini akan menjadi beban besar bagi bangsa. “Dengan kata lain, dalam 20-40 tahun ke depan, akan terjadi kelumpuhan kolektif bangsa karena mereka tidak lagi produktif dan inovatif karena sakit,” paparnya.

Bagi Ketua Departemen Hukum Administrasi Fakultas Hukum Unair Sura-baya ini, hal tersebut merupakan genosida peradaban. Ini bisa jadi pembumihangusan generasi dengan cara membakar hutan. “Karena itulah kepada Kapolri saya minta diterapkan UU Terorisme kepada pelaku pembakaran hutan tersebut,” pintanya.

Menurut anggota Pokja Hukum Kementerian Lingkungan Hidup RI ini, kini eranya pejabat jadi penjahat. Menurut

UU Lingkungan, pejabat berkewajiban mengawasi perusahaan yang telah diberi izin agar taat perundang-undangan. “Maka pejabat yang tidak melakukan fung-si pengawasan itu adalah penjahat. Oleh UU Lingkungan harus ditindak dan bisa dipidanakakan karena sudah berbuat kri-minal,” tandasnya. “Dalam situasi se perti selama ini, negara boleh minta ganti rugi terhadap korporasi yang telah terbukti ber-salah. Negara harus menyantuni dan mem -beri kompensasi pada korban,” tambahnya.

Menurutnya, kita telah memiliki Undang-undang Penanggulangan Ben-cana, tapi kita telah melakukan kezali man kebencanaan. Korban sudah banyak. Situasi sudah darurat. Tapi kenapa pemerintah tidak memberlakukan status bencana nasional? “Kalau pemerintah mem berla kukan status bencana nasional, maka konse kuensinya seluruh sumber daya nasional terkerahkan untuk mengatasi hal itu,” tegasnya.

Di sisi lain, lanjut pakar hukum lingkungan dari UNAIR Surabaya ini, selama ini pemerintah mengabaikan hukum adat. Tidak ada penghargaan terhadap adat. Pemerintah kurang mendengar masyarakat adat. “Ujug-ujug tanah adat diberi tanda milik perusahaan,” katanya. “Seyognyanya pemerintah lebih menghargai dan memanusiakan, serta lebih meng-Indonesia-kan masyarakat adat,” harapnya.

Semestinya, tuturnya, kita harus benar-benar serius menelaah antara produsen dan konsumen. Dimana korporasi yang membakar hutan, produknya masih beredar bebas di pasaran. “Harusnya diboikot saja,” ujar Suparto. “Kalau penyelidikan kasus ini dilakukan secara intensif dan terbuka, maka akan kelihatan korporasi asing mana yang terlibat,” tandasnya.

Laporan: Dedy Kurniawan (Surabaya).

Dr. Suparto Wijoyo, SH, M.Hum

Ketua KAPAL(Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) Jatim.

Page 12: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

12 MPA 350 / November 2015

Menurut Drs. H. Mohammad Yusuf Arthamim, SH, sebutan pahlawan juga bisa disebutkan bagi orangtua

yang telah berhasil menjadikan keluarganya tenteram. Merekalah pahlawan yang telah sukses mengantarkan anak-anaknya dalam meraih cita-citanya. “Nilai kepahlawanan itu bisa diperlihatkan dengan bagaimana dirinya mencontohkan kerja keras dalam mengelola keluarga,” tuturnya.

Menurut Pemenang II Keluarga Saki-nah Tingkat Nasional ini, hal terpenting dalam keluarga adalah adanya keterbukaan. Semisal ketika anak dan istri ingin mengetahui sumber rezeki keluarga berasal. Itulah pasalnya, perlu membiasakan diri untuk mencatat keuangan keluarga. “Karena ada catatannya, maka mereka tahu apakah orangtuanya mempunyai hutang atau tidak,” terangnya.

Kebiasaan lain yang perlu dibiasakan pada keluarga, kata pria kelahiran Sidoarjo 21 Juli 1943 ini, adalah kegemaran membaca. Itulah sebabnya, budaya membaca sudah menjadi “makanan” sehari-hari bagi anggota keluarganya. Tak ayal di bagian rumah ditata sedemikian rupa sebagai ruangan khusus untuk membaca. “Yaa... seperti laiknya ruang perpustakaan. Sebab jika tidak membaca buku, seakan-akan dunia mau kiamat,” ujarnya bernada kelakar.

Namun yang terpenting lagi dalam membangun sebuah keluarga, adalah hablum minallah. Jangan sampai saat mendidik anak, ada kalimat bersayap yaitu mendidik anak dengan ada embel-embel. Semisal mendidik anak agar nantinya bisa dijadikan tempat sandaran hidup orangtua. “Mendidik anak itu tanggung jawab dan amanah dari Allah SWT,” tegasnya.

Oleh karenanya, antar suami-istri harus memiliki komitmen bersama, integral dan

solid. Tidak ada rahasia lagi antar keduanya. Sebab mendidik anak adalah untuk kepentingan bersama. “Jadi bukan sakinah pada sisi suami atau istri saja, melainkan sakinah antara kami,” ujarnya.

Dengan kebersamaan kedua orangtua beserta anak-anaknya, lanjut alumnus Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang ini, tentu mereka akan merasa tentram hidupnya. Komitmen tersebut sangatlah berpengaruh terhadap mimpi-mimpi ke-luarga yang hendak diraih. Lantaran tak lagi mementingkan ego masing-masing, terciptalah komunikasi dengan saling tenggang rasa. “Tak ada istilah uang suami atau istri. Sebab yang ada adalah uang keluarga. Seorang istri hanya bertugas untuk mengelola uang keluarga,” ulasnya.

Di sisi lain, lanjut guru bahasa Indonesia

di MA Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo ini, perlu adanya “amalan ibadah” bagi anggota keluarga. Doa dalam “amalan” tersebut tak perlu panjang-panjang, tapi istiqamah. “Yang penting, moga diberi yang terbaik menurut Allah. Sebab kalau menurut Allah, pasti baik,” paparnya. “Lakukan semuanya dengan ikhlas. Jangan memakai kalimat bersayap karena itu akan tertolak,” tukasnya singkat.

Menciptakan keluarga sakinah di zaman sekarang, katanya, bukanlah pekerjaan gampang. Sebab tantangannya benar-benar luar biasa. Disamping pengaruh ling-kungan, pengaruh budaya kehidupan, juga ada pengaruh dari kemajuan teknologi. “Kalau zaman dulu cuma ada satu televisi hitam-putih, kini televisi sudah colour dan banyak sekali channelnya,” ungkapnya menyontohkan.

Kalau zaman dulu berhasil membentuk keluarga sakinah, itu wajar. Sebab ling-kungannya sudah mendukung. Namun di era kekinian sungguh sangat sulit. “Punya anak nurut saja sudah untung,” kilahnya. “Jadi apa yang saya raih bukanlah prestasi. Itu karena Allah SWT telah meletakkan saya pada zaman yang tepat saja,” ujarnya bersahaja.

Alhasil, simpul Yusuf Arthamim, yang terpenting kini adalah mengoptimalkan keteladanan. Sebab yang dibutuhkan seka-rang, adalah keteladanan yang bersifat persuasif dan bukan instruktif. Jika secara instruktif, tentu akan menjadi beban lantaran ditekan dari luar. Sedangkan kalau secara persuasif, akan disadarkan dari dalam – meski membutuhkan waktu lama. “Anak adalah darah daging kita. Makanya harus telaten dan ulet, serta tidak mudah putus asa,” tuturnya.

Laporan:Muhammad Hisyam (Surabaya).

Kepahlawanan KeluargaSaling Terbuka dan Membiasakan Membaca

Sebutan pahlawan tak hanya diberikan bagi mereka yang telah bertempur membela negara.Bagi mereka yang berjuang dengan sungguh-sungguh di bidangnya, juga laik disematkan pita pejuang di pundaknya.

Sebagaimana sebutan ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ yang diperuntukkan bagi guru.

Drs. H. Mohammad Yusuf Arthamim, SHPemenang II Keluarga Saki nah Tingkat Nasional.

Page 13: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

13MPA 350 / November 2015

Film Religi Tak Harus Mengobral AyatPembinaan dan Pemberdayaan Teater Muslim 2015

Sebanyak 80 orang praktisi teater Muslim se-Jawa Timur berkumpul di Wisma Sejahtera Surabaya pada 13 Oktober lalu.Mereka mengikuti pembinaan dan pemberdayaan teater Muslim yang digagas oleh Bidang Penais ZawaKanwil Kemenag Prov. Jatim. “Dengan ini diharapkan seni teater Muslim bisa menggeliat kembali seperti

pada masa-masa sebelumnya,” tutur Drs. Moh. Fahrur Rozi, M.HI saat membuka acara.

LENSA KHUSUS

Dalam workshop yang diikuti oleh praktisi teater dari unsur perguruan tinggi dan madrasah ini, tutur

Kepala Bidang Penais Zawa ini menuturkan, sebagai salah satu media dakwah seni teater harus mampu tumbuh pesat. Sehingga salah satu seni Islam ini mampu mewarnai dalam jagad seni budaya nasional yang tengah berkembang. “Saya tidak ingin dengan makin berkembangnya teknologi, seni teater justru makin terpinggirkan dan tergantikan dengan media lain,” ujarnya mengkhawatirkan.

Di sisi lain, mantan Kepala Kankemenag Kabupaten Probolinggo ini mengakui, bahwa perkembangan teknologi informasi ternyata memberikan dampak negatif pada generasi muda. Apalagi menurut hematnya, dari semua suguhan arus informasi itu, tak ada lagi yang menyuguhkan dan menyelipkan pesan dakwah. Ini yang menjadikan sisi spiritual remaja saat ini kering kerontang. “Dengan berkembangnya teater Muslim, tentu nantinya mampu menghasilkan karya kreatif yang dikemas begitu rupa tanpa menghilangkan unsur dakwah Islamiyah,” paparnya.

Mantan Kasubbag TU Kankemenag Jember inipun menyadari, banyak PR ke depan yang harus digarap. Untuk itulah dirinya mengajak seluruh pegiat teater Muslim untuk memikirkan bagaiman menyikapi situasi kekinian yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Targetnya,

adalah demi merebut kembali hati generasi muda ke dalam pelukan tauhid. “Nah, disinilah pentingnya thariqah atau metode. Sebab ath-thariqatu ahammu minal maddah,” tandasnya serius.

Sementara itu dalam acara bertajuk Pemberdayan dan Pembinaan Teater Muslim ini menghadirkan narasumber yang kompeten. Selain Kabid Penais

zawa, Drs. HM. Fachrur Rozi, MHI yang menyampaikan tentang Arah dan Kebijakan Kanwil Kemenag Prov. Jatim terkait teater Muslim, kegiatan ini juga menghadirkan dua orang praktisi yakni Halim Faus dan Aman Sugandi.

Halim Faus merupakan seorang penulis skenario, pemain dan sutradara �lm di JTV yang saat ini memegang kendali program o� air di Bios TV Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, mantan aktivis Teater Jaguar Surabaya ini menyuguhkan gagasannya tentang pengembangan seni peran dalm koridor teater Muslim. “Rupanya ada gagasan yang sama yang sempat saya rekam dari seluruh peserta. Dan mereka sangat bersemangat untuk segera membuat sebuah karya �lm,” ucapnya.

Tekad peserta itu kian bulat, saat Aman Sugandi yang merupakan penulis kawakan dan telah malang melintang di jagad per�lman tanah air ini menawarkan gagasan tentang penggalian ide cerita dan proses pembuatan �lm pendek religi. Bahkan mantan managing director Arek TV, BBS TV dan konsultan TV 9 Surabaya ini juga menyajikan beberapa karya �lm pendek dan �lm dokumenter. “Film religi itu tak harus mengobral ayat-ayat al-Qur’an. Tapi bagaiman isi ayat itu masuk dalam tiap adegan. Ini jauh lebih efektif dalam penyampaian pesan kepada penonton,” tandasnya di akhir sesi. •pri

Drs. Moh. Fahrur Rozi, M.HIKepala Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov Jatim.

Film religi itu tak

harus mengobral

ayat-ayat al-Qur’an.

Tapi bagaiman isi

ayat itu masuk dalam

tiap adegan. Ini jauh

lebih efektif dalam

penyampaian pesan

kepada penonton.

Page 14: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

14 MPA 350 / November 2015

Asesmen tahap kedua digelar pada 28 September hingga 1 Oktober. Pada tahapan

ini diikuti 120 orang dari unsur eselon IV, Kepala KUA dan Kepala Madrasah/guru. Sedangkan pada tahap ketiga diselenggarakan pada 12-19 Oktober. Pada tahap ini diikuti 175 orang, yang terdiri dari eselon IV, III dan Penghulu.

Menurut Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I, akhir tahun ini Kanwil Kemenag Prov. Jatim menargetkan 300 pegawai telah teruji kompe-tensinya. Penyelenggaraan ases men kompetensi tersebut akan dilaksanakan pada bulan Nopember dan Desember,

Pada tahun 2015, lanjut Kasubbab Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, pemangku jabatan eselon III dan IV, serta sebagian pemangku jabatan Kepala KUA, Kepala Madrasah serta penghulu, guru dan jabatan fungsional umum dan tertentu lainnya di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim, bisa diasesmen untuk pro�l kompetensinya. “Ini demi menjadikan birokrasi yang lebih melayani,” tandas lelaki kelahiran Jombang 15 Juli 1975 ini.

Sesuai amanat KMA No. 207 tahun 2013, prioritas pelaksanaan asesmen mendahulukan para pemangku atau calon pemangku jabatan eselon III dan eselon IV, serta calon pemangku jabatan fungsional Kepala Madrasah, penyuluh agama dan penghulu. Adapun Pelaksanaan asesmen yang menjadi kewenangan Kanwil Kemenag adalah mulai eselon III ke bawah.

katagori, yakni memenuhi syarat, masih memenuhi syarat, kurang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat.

Dirinya melajutkan, bahwa tidak ada pemberhentian dari jabatan ketika peserta asesmen dinya takan tidak memenuhi syarat. Jadi cukup diberikan reko mendasi untuk ditingkatkan kompe ten-sinya. Selain itu, bagi peserta asesemen yang luluspun tak secara otomatis akan menduduki jabatan. “Tidak setiap asesmen berujung pada rekomendasi Baperjakat.

Sebab tujuan asesmen sendiri seba gai pro�l kompetensi,” ulasnya. “Meski demikian, promosi dan seba gian mutasi selalu didahului oleh asesmen,” tambahnya menjelaskan.

Sementara itu, Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag berharap seluruh rangkaian asesmen bisa diikuti dengan baik. “Sebab hasil dari asesmen ini nantinya menjadi dasar untuk penempatan para pegawai sesuai dengan kompetensi atau kemampuannya,” ujar Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini mengingatkan.

Menurut Kakanwil, asesmen kom-petensi merupakan bagian dari manajemen kepegawaian yang akan menjadi alat pengembangan pegawai dan pola karirnya. Selain itu asesmen kompetensi juga dapat membantu Baperjakat dalam menentukan seseorang menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kompetensi dan kualitas yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Selai itu juga sebagai bahan pertimbangan rekomendasi diklat. •pri

Demi Birokrasi yang Lebih MelayaniAsesmen Kompetensi Pegawai di Kanwil Kemenag Prov. Jatim 2015

Kanwil Kemenag Prov. Jatim telah menyelenggarakan tiga tahap asesmen pegawai. Tahap pertama dilakukan pada bulan 8 Juli lalu.Ada 24 orang yang mengikuti asesmen tahap awal ini, yang terdiri dari pejabat eselon IV dan penghulu.

LENSA KHUSUS

Sedangkan khusus eselon I dan II menjadi kewenangan Kemenag Pusat melalui sistem open promotion atau promosi terbuka. “Kewenangan tersebut berlaku terhitung sejak 1 April tahun ini,” tukas ayah tiga anak ini menegaskan.

Ada perbendaan mendasar antara asesmen dan lelang jabatan atau promosi terbuka. Asesmen dilaksanakan untuk berbagai keperluan pengembangan kom-petensi. Sedangkan promosi terbuka digu-nakan hanya untuk pengisian jabatan ko-song. “Jadi promosi terbuka lebih spesi�k pada jabatan tertentu yang kosong, sedangkan asemen tidak ditujukan pada jabatan tertentu,” terangnya.

Dituturkan mantan Kasi Produk Halal, Hisab Rukyat, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi pada Bidang Urais ini, bahwa dalam asesmen kompetensi semua peserta dinyatakan lulus. Hanya saja kelulusannya terbagi menjadi 4

H. Musta'in saat mewancarai peserta assesmen kompetensi

Page 15: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

15MPA 350 / November 2015

Membangun Karakter SiswaLewat Majalah Sekolah

Mengelola majalah sekolah, ternyata tak serumit yang dibayangkan orang. Tak sedikit yang berhasilwalaupun dengan modal seadanya. Hal itu telah dibuktikan H. Solikin, S.Pd, M.Pd saat dirinya memimpin

MTs Al-Musthofa Canggu Mojokerto dengan merintis berdirinya Majalah KAMUS.

Menurutnya, yang ter-penting dari semua itu hanyalah niat yang

kuat. Karena itulah, di awal kepe-mimpinannya di MTsN Dawar Mojokerto ini, dirinya bertekad kuat ingin membidani lahirnya majalah di madrasah ini. Baginya, majalah sekolah tak cuma sekedar menjadi media komunikasi dan informasi saja, tapi juga bekal life skill bagi para siswa. “Lebih dari itu, kegiatan jurnalistik akan membiasakan siswa menjadi pribadi yang tidak saja cerdas dan berwawasan luas, tapi juga kritis dan cermat,” ujarnya. “Sebab sebagai seorang jurnalis, dirinya selalu dituntut untuk menyajikan data secara akurat,” terangnya.

Untuk membuktikan keseriusannya mendidik siswa-siswinya di bidang jurna-listik, MTsN Dawar pun menggelar diklat jurnalistik selama tiga hari pada Jum’at-Minggu, (2-4/10), di Villa Pakis Pacet Mojokerto. Kegiatan yang dilaksanakan berbarengan dengan acara LDKMS OSIS MTsN Dawar itu diikuti oleh 15 peserta. “Kami berharap mereka inilah yang akan menjadi pioner untuk mengelola majalah sekolah nantinya,” ujarnya.

Menariknya, kegiatan diklat jurnalistik dan LDKS di Villa Pakis Pacet ini juga diselenggarakan bersama dengan MTs-MA Al-Musthofa yang memiliki agenda sama. “Dengan adanya diklat gabungan ini, khususnya teman-teman wartawan KAMUS, para siswa bisa saling belajar dan tukar pengalaman bagaiamana mengelola majalah sekolah,” harapnya.

Hadir sebagai narasumber pelatihan adalah Dedy Kurniawan dan A. Suprianto. Keduanya merupakan wartawan MIM-BAR Pembangunan Agama yang juga berpengalaman mengelola beragam ma-ja lah dan sempat menjadi redaktur di program news pada televisi swasta di Jatim. “Mudah-mudahan materi yang disam paikan bisa dikolaborasikan oleh

para siswa. Karena intinya menulis berita kan sama, yaitu bagaimana cara menya-jikan data dan fakta secara lugas dan menarik sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik,” ujarnya. “Lebih dari itu, kami berharap dapat menggali potensi dan mengembangkan kreativitas siswa lewat menulis,” tandasnya.

Dengan demikian, lelaki kelahiran Sidoarjo 3 Juli 1965 ini berharap, majalah sekolah yang akan terbit ke depan dapat menyajikan berita yang lebih berkualitas dan memenuhi kebutuhan informasi pembaca. “Dengan digabungkannnya kegiatan LDKS dan Diklat Jurnalistik ini, kami juga berharap dapat mencetak pioner-pioner pendidikan yang menjadi contoh sekaligus sebagai siswa yang terampil menulis,” tuturnya.

Di hari pertama, peserta diklat jurnalistik dari MTsN Dawar dan MTs Al-Musthofa belajar bagaimana menggali data dan melakukan wawancara, serta membuat berita model Stright New. Baru keesokan harinya peserta memperdalamnya dengan penulisan berita model Feature. Selain materi kelas, para siswa juga dilepas di

lapangan untuk terjun langsung mencari bahan berita, melakukan mawancara dan melaporkannya kembali dalam bentuk berita stright news atau feature. Selain kawan sejawat, kakak pembina dan guru, para peserta juga memanfaatkan penjual keliling untuk dijadikan objek liputan.

Kegiatan Diklat Jurnalistik dan LDKS ini dibuka langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kab. Mojokerto Drs. H. Ahmad

Rodli, M.Ag. Dalam sambutannya, lelaki bertubuh gemuk itu menyampaikan res-peknya atas inisiatif dari MTsN Dawar yang memadukan kegiatan pelatihan kepemimpinan dengan diklat kepenulisan. “Keterampilan menulis merupakan hal yang sangat diperlukan saat ini mengingat arus informasi begitu gencar,” tukasnya. “Sehingga untuk mengimbangi berita negatif, siswa diharapkan untuk berperan aktif dalam mengolah berita,” tambahnya.

Ahmad Rodli pun menegaskan be-tapa pentingnya peran generasi muda yang terampil menulis. Sebab di tangan merekalah sejarah ditulis. “Penulisan cerita sejarah itu subjektif tergantung sang peme nang. Namun saat ini mulai muncul beragam tulisan sejarah baru mengenai peristiwa G 30 S/PKI yang ditulis anak-anak PKI,” terangnya dengan raut muka gelisah. “Karena itu, kalian anak-anak madrasah yang dididik agama kuat, harus bisa mem�lter dan meluruskan kembali beragam cerita sejarah yang mulai diputarbalikkan faktanya seperti saat ini,” harapnya.

Sebagai calon pemimpin masa depan, Ahmad Rodli berharap, agar anak-anak madrasah mewaspadai bahaya laten komu-nisme yang sudah tampak nyata di depan mata, meskipun dengan tampilan wajah yang berbeda. “Pancasila sebagai dasar negara sudah �nal. Kalian generasi muda calon pemimpin negeri ini harus bisa mem per-tahankannya. Komunis-atheis harus dilawan. Salah satunya lewat tulisan,” tukasnya. •Ded

LENSA KHUSUS

Disambut peserta, H. Solikin dan H. A. Rodli melepas balon sebagai tanda pembukaan Diklat Jurnalistik

Page 16: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

16 MPA 350 / November 2015

9 Hasil Riset Siswa MTsN 2Kota Kediri Memperoleh HKI

Hal itu kian meneguhkan, bahwa madrasah dengan motto ‘Inovasi Tiada Henti’ ini adalah madrasah

yang diperhitungkan di kancah nasional. Dari 4 delegasi tersebut, salah satunya adalah Drs. H. Nur Salim, M.Pd.I yang menjabat Kepala MTsN 2 Kota Kediri. Selain pernah dinobatkan sebagai Guru Teladan tingkat Nasional pada tahun 2010, dirinya telah berprestasi mengantarkan madrasah ini menjadi madrasah terintegritas tingkat nasional.

Penyematan sebagai madrasah terin-tegritas tersebut, karena pada Ujian Nasional 2015 MTsN Kota Kediri menjadi satu-satunya madrasah tingkat Tsanawiyah yang melaksanakan dengan sistem CBT (Computer Based Test). “Dengan sistem CBT, menjadikan Ujian Nasional di MTsN 2 Kota Kediri tingkat kejujurannya mencapai 100 persen dan tingkat kecurangannya adalah 0 persen,” tutur Drs. H. Nur Salim, M.Pd.I bangga.

Yang kedua, adalah Enik Kurniawati, S.Pd. Guru mata pelajaran Biologi ini telah mendedikasikan dirinya membimbing para siswa di bidang riset. Berkat bimbingannya siswa-siswi MTsN 2 Kota Kota Kediri dapat berbicara di berbagai ajang perlombaan. Baik di lingkup Kementerian Agama, ataupun lintas Kementerian. Skalanya tak hanya provinsi atau nasional, tapi sudah merambah ke tingkat internasional. Ajang-ajang seperti OSN, KSM, LPIR, LKIR LIPI, ISPO, LCEN, AIMO dan lain-lainnya, sudah pernah dilalui semua.

Delegasi yang ketiga, adalah Risma

Nailul Amalia. Siswa kelas VIII ini meru-pakan �nalis LKIR LIPI pada tahun yang 2014, yang mengetengahkan penelitiannya tentang lendir bekicot yang dapat diman-faatkan sebagai pengganti obat luka. Pada ajang tersebut, menjadi kian fenomenal tatkala dirinya menjadi satu-satunya perwa-kilan dari MTs/SMP. Padahal peserta yang lainnya dari jenjang MA/SMA. “Saat itu Risma masih duduk di kelas 7 dan baru 7 bulan belajar di madrasah ini,” ujar suami Siti Kholifah yang sering diundang sebagai narasumber pengembangan riset madrasah di berbagai provinsi ini.

Sedangkan yang keempat, adalah Zayda Sha�ra Ramadhanty. Prestasi yang mem-banggakan, dirinya dinobatkan sebagai peraih medali Perunggu pada ajang Asia International Mathematic Olipad (AIMO) di China pada tahun 2014. AIMO merupakan ajang kompetisi di bidang

Matematika yang diikuti oleh negara-negara di Asia; seperti Cina Daratan, Hongkong, Philipina, Malaysia, Makau, Taiwan, Korea, Singapore dan Indonesia.

Dari sekian banyak raihan prestasi madrasah yang mempunyai visi “ISTIKO-MAH” (ISlami, Terampil, Inovatif, KOMpe-titif, AmanaH) ini, ditindaklanjuti ke tingkat yang lebih serius lagi. Terutama pada hasil karya siswa berupa riset. Setidaknya, saat ini telah ada 9 hasil riset siswa yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. “Kami menga jukan 21 hasil riset yang sudah dibimbing LIPI dan sudah uji laboratorium. Saat ini sudah ada sembilan hasil riset yang sudah keluar Surat Pencatatan Ciptaannya dan sisanya masih dalam proses,” ucap pria murah senyum ini dengan mantap.

•Hisyam, Al�

Pada acara HUT Kemerdekaan RI ke-70 yang lalu, 2 guru dan 2 siswa dari MTsN 2 Kota Kediri terpilih menjadi bagian dari 17 orang Delegasi Teladan dari Ditjen Pendidikan Madrasah Kementerian Agama. Delegasi tersebut merupakan

tamu kehormatan yang diberi kesempatan mengikuti upacara kenegaraan di istana negara Jakarta.

LENSA KHUSUS

Page 17: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

17MPA 350 / November 2015

Bisnis Pisang Saledan Keranjang Kertas

Pisang Sale ;Perajin “pisang sale” di Kabupaten

Lebak, Banten, mencatat peningkatan pesanan seiring bertambahnya peminat produk tersebut. Hingga kini produksi pisang salenya mencapai 340 ton dengan jumlah perajin 148 unit usaha yang tersebar di Kecamatan Bayah dan Cilograng. Sasaran pasarnya menembus Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Tangerang. Sentra usaha di daerah itu tumbuh, karena melimpahnya bahan baku tanaman pisang “raja siam”, yang dikembangkan oleh sebagian besar petani pisang di sana. Pisang jenis inilah, kabarnya yang merupakan salah satu dari jenis yang paling pas teksturnya untuk dijadikan makanan sale.

Usaha pisang sale, sudah puluhan tahun berkembang di derah Bayah dan menjadi sumber mata pencaharian waga. Pak Ujang Ma�uh, salah seorang perajin pisang sale, warga Sawahan, Kecamatan Bayah, mengatakan bahwa pihaknya setiap pekan memasok pisang sale ke Cianjur karena permintaan yang semakin meningkat. Namun hingga kini, produksi pisang sale yang mereka pasok masih berupa bahan setengah jadi, karena perajin belum memiliki alat pengepakan atau pengemasan yang baik. “Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu penguatan modal agar produksinya bisa bersaing dengan daerah lain”, ujarnya.

Pak Suryadi, salah seorang yang lain, mengaku bahwa pihaknya telah mam-pu memproduksi jenis “sale stik dan kripik”, namun produksinya masih cukup terbatas karena kekurangan permodalan. “Sebenarnya, permintaan sale stik dan kripik di pasaran cukup besar, namun kami belum bisa memenuhi permintaan itu”, jelasnya.

Di Jawa Timur, jenis-jenis pisang baku untuk sale dikenal antara lain di daerah Banyuwangi, Klakah – Lumajang, dan daerah Malang. Artinya peluang bisnis perajin dan produki pisang sale macam itu dengan segala kreasinya masih sangat terbuka di wilayah kita, Jawa Timur ini.

Keranjang Kertas ;Perajin di Kabupaten Karanganyar, Jawa

Tengah, memanfaatkan kertas limbah untuk diolah menjadi “keranjang kertas tempat buah-buahan”. “Bahan bakunya dari limbah kertas, tetapi memang permintaan sedang menurun sebagai dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS”, kata Pak C. Haryanto (47 tahun), perajin di Desa Keradenan Serangan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, belum lama ini.

Selama beberapa bulan terakhir ini, pesanan produknya turun sekitar 20 – 30 persen, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Karena pelanggan dari Malang dan Surabaya, Jawa Timur, yang biasanya meminta kiriman dua kali, kini hanya

sekali dalam sebulan, sebagai dampak melemahnya daya beli masyarakat. “Ba-rang semacam keranjang buah ini kan bukan suatu kebutuhan pokok, sehingga masayarakat mengalihkan untuk kebutuhan lainnya”, tambah Pak Haryanto yang sudah menekuni usaha ini sejak 2008.

Dia mengaku, memasok produk ekonomi kreatif semacam ini kepada para pelanggan sekitar 2.000 keranjang per bulan. Namun sejak beberapa bulan terakhir turun menjadi sekitar 1.250 hingga 1.400 keranjang. Usaha ekonomi kreatifnya mempekerjakan sekitar 10 orang dengan produksi antara 2.000 – 2.500 keranjang per bulan. Bahan baku

berupa kertas limbah diperolehnya dari percetakan. Hingga saat ini, tidak ada kesulitan untuk memperoleh bahan tersebut. ”Produksi kerajinan ini dijual dari harga Rp. 15. 000 hingga Rp.50.000 pebuahnya”, tambahnya.

Selain memproduksi ”keranjang buah”, juga memproduksi ”vas bunga” berbahan baku kertas limbah dengan peminat yang akhir-akhir ini cukup berkembang. ”Kami sudah mulai memproduksi vas bunga seba-gai sampel dengan harga Rp.15.000 hingga Rp.25.000 perbuah. Sesuai permintaan, pe-kan depan kami sudah bisa memproduksi banyak barang”, katanya.

Peluang usaha ekonomi kreatif sebaga-imana yang telah dijalani oleh Pak Ujang dan Pak Suryadi dengan pisang sale-nya serta Pak Haryanto dengan keranjang buah dan vas buah dari limbah kertas-nya , den-gan segala pasang surutnya, sekarang dan kedepan masih tetap terbuka dan menjan-jikan. Tentu dengan sejumlah kiat seperti kesabaran menghadapi tantangan, mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi, cerdas baca peluang, dan tanpa kenal pu-tus asa. Apalagi bila bahan baku keduanya memang tersedia di sekitar kita. Bila Anda berminat? Boleh mencoba!.

(diolah dari kreatifpreneur rep. 110915dan 021015 dan sumber lain) ; •Ahar

ENTREPENEURSHIP

Page 18: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

18 MPA 350 / November 2015

Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) merelaksasi Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan

Dalam Negeri (Dirjen Dagri) Nomor 04/PDN/PER/4/2015, yang melaksanakan Peraturan Menteri Perdagangan No.6/M-DAG/PER/1/2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Perizinan Minuman Beralkohol.

Hal itu menegaskan kembali peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pengaturan penjualan minuman beralkohol golongan A di wilayah masing-masing dan mende�nisikan secara rinci pengertian tempat penjualan eceran lainnya. Artinya, peraturan tersebut kembali membebaskan peredaran minuman alkohol walaupun masih ada peran pemerintah daerah (pemda) untuk mengaturnya.

Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pasalnya, aturan baru ini nantinya akan memberikan keleluasaan kepada kepala daerah untuk menentukan lokasi mana saja yang diperbolehkan menjual miras jenis bir di daerahnya masing-masing. Hal inilah yang dikhawatirkan akan membuat penjualan miras kembali marak.

Padahal Menteri Perdagangan sebelumnya Rachmat Gobel menegaskan, bahwa aturan yang melarang gerai minimarket menjual minuman beralkohol atau bir bertujuan untuk menyelamatkan generasi muda dari keterpurukan moral. Dalam akun twitternya Rachmat Gobel menulis, “Pemulihan kerusakan generasi muda dan kehidupan sosial masyarakat jauh lebih sulit dari pada pemulihan ekonomi.”

kafe maupun hotel – menjual miras dengan syarat mempunyai Surat Keterangan Penjual Minuman Golongan A (SKP-A) atau Surat Keterangan Penjual Langsung Minuman Golongan A (SKPL-A) dan mematuhi berbagai ketentuan dalam Permendag. “Pemerintah juga masih membolehkan penjualan miras di kawasan wisata. Apa masih kurang longgar,” ujar Ketua Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Unesa ini bernada tanya.

Karena itu, dirinya meminta agar pemerintah tetap mengharamkan penjualan miras sesuai Permendag yaitu berdekatan dengan perumahan, tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, terminal, stasiun, gelanggang remaja/olah raga, kaki lima, kios-kios, penginapan remaja/bumi perkemahan.

Sebagai mitra pemerintah, tuturnya, MUI memang hanya bisa memberi saran. Jangan sampai aturan yang baru malah melonggarkan dan melanggar aturan tempat yang telah diharamkan dalam Permendag. “Pemerintah harusnya tidak melupakan pembangunan ruhani disam-ping membangun jasmani. Sebab miras itu menghancurkan karakter bangsa,” tegasnya.

Pengasuh PP Darul Arqom Wonocolo Surabaya ini juga menghimbau kepada masyarakat agar menjauhi miras. “Sesuai prinsip bisnis, selama ada pembeli dan penjual tetap mendapat keuntungan, maka peredaran miras akan tetap ada. Karena itu, masyarakat harus cerdas dan tidak lagi mengkonsumsi miras,” pinta ayah tiga anak ini serius. Dedy Kurniawan

MIRAS MenghancurkanKarakter Bangsa

Pada September lalu, Presiden Jokowi telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap I yang berisi 134 aturan yang diregulasi. Salah satunya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pelaksanaan Pengendalian

Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol Golongan A.

LENSA KHUSUS

Sekretaris LPPOM MUI Jatim Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag, MEI dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya dengan rencana perubahan peraturan tersebut. Sebab pertimbangan besar dari perubahan peraturan itu murni karena motif ekonomi. “Pemerintah seharusnya turut mempertimbangkan efek manfaat dan madlaratnya bagi kelangsungan generasi bangsa,” ujarnya. “Boleh dengan pertimbangan ekonomi, tetapi ekonomi yang sesuai aturan agama,” tambahnya.

Sikap MUI tegas menolak segala bentuk pembuatan dan peredaran miras di masyarakat. Sebab miras adalah inti dari segala kejahatan. Dalam al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 90 dijelaskan, miras itu disebut sebagai rijsum min ‘amal al-Syaithon. Bahkan di ayat selanjutnya lebih ditegaskan, bahwa sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kita lantaran meminum khamr dan berjudi, serta menghalangi kita dari mengingat Allah dan shalat. “Karena itu kita diperintah untuk berhenti dan meninggalkan khamr dan berjudi,” tandasnya. “Trendnya sekarang ini kan orang mau melakukan kejahatan malah mabuk dulu,” tukasnya.

Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim ini merasa sangat prihatin jika pemerintah benar-benar melonggarkan penjualan bir dan sejenisnya di seluruh Indonesia. Menurutnya, peraturan yang lama sebenarnya sudah cukup longgar. Sebab pemerintah masih memperbolehkan supermarket/minimarket – termasuk kafe-

Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag, MEI

Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim.

Page 19: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

19MPA 350 / November 2015

DIALOG seorang ULAMAdengan SANG KHALIFAH

Ketika itu, Sulaiman bin Abdul Malik seorang dari Dinasti Umayyah dan rombongan sedang melakukan ziarah ke Madinah.Semua pejabat dan para tokoh hadir menyambut kedatangan penguasa yang dielu-elukan itu. Kecuali beberapa

tokoh teladan dan terpercaya yang tidak hadir. Termasuk didalamnya seorang tokoh ulama dari Madinah bernamaSalamah bin Dinar atau sering dipanggil dengan Abu Hazim al A’raj.

CAHAYA HATI

Disela-sela sambutan meriah itu, sang khalifah berkata,”Sesungguhnya hati itu bisa berkarat dari waktu ke waktu sebagaimana besi,

bila tidak ada yang membersihkan karatnya”. Mereka (para pembantu dekatnya/ajudannya) berkata, “Benar wahai Amirul Mukminin”. Lalu, beliau berucap lagi, “Tidak adakah di Madinah ini seseorang yang bisa menasihati kita, seseorang yang pernah berjumpa dengan para sahabat Rasulullah?”. Mereka menjawab, “Ada wahai Amirul Mukminin, disini da Abu Hazim al A’raj”. Beliau bertanya, Siapakah itu Abu Hazim?. Mereka menjawab, “Dialah Salamah bin Dinar, seorang alim, cendekia, dan imam di kota Madinah. Beliau termasuk salah seorang tabi’in yang pernah bersahabat baik dengan beberapa sahabat utama”. Lalu Khalifah berkata, “Kalau begitu, panggillah beliau kemari, namun berlakulah sopan kepada beliau!”. Para pembantu dekat khalifah pun segera pergi menemui Salamah bin Dinar atau Abu Hazim.

Setelah Abu Hazim datang, khalifah menyam-but dan membawanya ke tempat perte muannya. Setelah uluk salam dan perkenalan pembuka seperlunya, sang khalifah memulianya dengan sapaan yang mengejutkan dan bernada emosi. “Mengapa Anda demikian angkuhnya terhadapku wahai Abu Hazim?”, ujar sang khalifah. “Angkuh yang bagaimana yang Anda maksud dan Anda lihat dari saya wahai Amirul Mukminin”, tutur Abu Hazim. “Semua tokoh Madinah datang mnyambutku, sedang Anda tidak menampakkan diri sama sekali”, lanjut khalifah. Abu Hazim menjelaskan, “Dikatakan angkuh itu adalah setelah perkenalan, sedangkan Anda belum mengenal saya . sayapun belum pernah melihat Anda. Maka keangkuhan mana yang telah saya lakukan?”. “Benar alasan syekh (Abu Hazim) dan khalifah telah salah berprasangka. Dalam benakku banyak masalah penting yang ingin aku utarakan kepada Anda wahai Abu Hazim”, kelit sang khalifah. “Katakanlah wahai Amirul Mukminin, Allah tempat memohon pertolongan”, kata Abu Hazim. Kemudian terjadilah dialog panjang antara kedua beliau (tidak kurang dari 12 persoalan kehidupan yang diajukan sang khalifah), sbb:

“Wahai Abu Hazim, mengapa kita membenci kematian?”, pertanyaan pertama sang khlifah. “Karena kita memakmurkan dunia kita dan menghancurkan akhirat kita. Akhirnya, kita benci keluar dari kemakmuran menuju kehancuran”, jawab Abu Hazim. “Anda benar. Wahai Abu Hazim, apa bagian kita disisi Allah kelak?”. Bandingkan amalan Anda dengan Al-Quran, niscaya Anda bisa mengetahuinya”, kata Hazim. ”Dalam ayat yang mana saya dapat menemukannya?”, kata sang khalifah. “Anda bisa temukan dalam firman-Nya yang suci :”Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka” (QS.al-Infithar :13-14), jelas Hazim. “Jika demikian, dimana letak rahmat Allah SWT?”, tanya sang khalifah kembali. “Sesungguhnya, rahmat Allah itu dekat sekali dengan mereka yang berbuat kebajikan”, jawab Hazim sembari membacakan ayat Al-Quran. Khalifah bertanya lagi, “Lalu bagaimana kita menghadap kepada Allah kelak, wahai Abu Hazim?”. “Orang-orang yang baik akan kembali kepada Allah seperti perantau yang kembali kepada keluarganya, sedangkan yang jahat akan datang seperti budak yang curang atau lari, lalu diseret kepada majikannya dengan keras”, jawab Hazim. Khalifah menangis menengarnya sampai keluar isaknya, kemudian berkata, “Wahai Abu Hazim, bagaimana cara memperbaiki diri?”. “Dengan meninggalkan kesombongan dan berhias dengan muru’ah (menjaga kehormatan)”, tutur Hazim. “Bagaimana cara memanfaatkan harta benda agar ada nilai takwa-nya kepada Allah Swt?”, tanya khalifah. “Bila Anda mengambilnya dengan cara yang benar dan meletakkan di tempat yang benar pula, lalu Anda membaginya dengan merata dan berlaku adil terhadap rakyatnya”, kata Hazim. “Wahai Abu Hazim, jelaskan kepadaku, siapakah manusia yang paling mulia itu?”. “Yaitu, orang-orang yang menjaga muru’ah dan bertakwa”, ungkap Hazim. “Lalu perkataan apa yang paling besar manfaatnya?”, tanya khalifah. “Perkataan yang benar , yang diucapkan dihadapan orang yang ditakuti dan diharap bantuannya”, jelas Hazim.

Pertanyaan berikutnya dari Khalifah, “Wahai Abu Hazim, doa mana yang paling mustajab?”. “Doanya orang-orang baik, untuk orang-orang yang baik pula”, jawab Hazim. “Sedekah manakah yang paling utama?”, tanya khalifah. “Sedekah dari orang yang kekurangan kepada orang yang memerlukan tanpa menggerutu dan kata-kata yang menyakitkan”, jelas Hazim. “Wahai Abu Hazim, siapakah orang yang paling dermawan dan terhormat?”, tanya khalifah. “Orang yang menemukan ketaatan kepada Allah Swt lalu diamalkan dan diajarkan kepada orang lain”, kata Hazim. “Siapakah orang yang paling dungu itu?”, tanya khalifah. Jelas Hazim,”Orang yang terpengaruh oleh hawa nafsu kawannya, padahal kawannya itu orang yang dhalim. Maka, pada hakekatnya dia menjual akhiratnya untuk kepentingan dunia orang lain”.

Merasa mendapatkan jawaban yang memuaskan dan menemukan sosok penasihat yang mumpuni, sang khalifah menawarkan tawaran kepada Abu Hazim. “Wahai Abu Hazim, maukah Anda mendampingi kami agar kami bisa mendapatkan sesuatu dari Anda dan Anda mendapatkan sesuatu dari kami?”. Namun, Abu Hazim menolaknya. “Mengapa?”, tanya sang khalifah. “Saya khawatir kelak akan condong kepada Anda, sehingga Allah Swt menghukum saya dengan kesulitan di dunia dan siksa di akhirat”, jawab Hazim. “Kalau begitu, utarakanlah kebutuhan Anda kepada kami, wahai Abu Hazim!”, ujar khalifah. Abu Hazim tidak menjawab, sehingga sang khalifah mengulangi pertanyaan-nya, “Wahai Abu Hazim, utarakan hajat-hajat Anda, kami akan memenuhi sepenuhnya”. “Hajat saya, ialah selamat dari api neraka dan masuk surga”, jelas Abu Hazim. “Kalau itu, bukan wewenang kami, wahai Abu Hazim”, kata sang khalfah. “Saya tidak memiliki keperluan selain itu, wahai Amirul Mukminin”, jelas Abu Hazim, menimpali perkataan sang kalifah. Peristiwa yang terjadi sekitar tahun 97 hijriah diatas, dinukilkan dari sebuah kitab karya Ustadz Abdurrahman Ra’fat Basya dengan judul “Mereka adalah Para Thabi’in”. Sebuah ‘ibrah yang bagus untuk dipedomani bagi semua kalangan di negeri kita ini. Wallaahu A’lam.

(diangkat dari islam digest rep.210615) ; •Ahar

Page 20: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

20 MPA 350 / November 2015

Sepuluh November, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pahlawan. Momentum ini tepat untuk mengingat

kembali sosok-sosok pimpinan gerakan perjuangan demi kemerdekaan bangsa.

Tak sekadar mengenang, pemikiran dan aksi para pahlawan pun memberi inspirasi tersendiri bagi generasi setelah mereka. Berikut 10 pahlawan paling menginspirasi hasil jajak pendapat KORAN SINDO.

1. SOEKARNOSoekarno mengu-

sul kan dasar Negara RI, yakni Pancasila. Hal itu disampaikannya dalam pidato di depan Sidang BPUPKI, 1 Juni 1945. Rumusan Pancasila ke-mu dian diterima seba-gai dasar negara dan

dicantumkan dalam Pembukaan UUD. Soekarno dikenal sebagai seorang orator yang handal. Ketika berpidato beliau mampu menggetarkan hati para pendengarnya. Selain memiliki jiwa patriotik, Soekarno juga seorang politikus yang cerdas. Beliau menguasai delapan bahasa.

Nama : Soekarno. TTL : Surabaya, 6 Juni 1901. Pendidikan :

- Pendidikan Sekolah Dasar Eerste Inlandse School, Mojokerto.

- Pendidikan Sekolah Dasar Europee-sche Lagere School, Mojokerto.

- Hoogere Burger School, Mojokerto (1911-1915).

- Technische Hoge School (sekarang ITB) (1920). Penghargaan : - Gelar Doktor Honoris Causa dari

ber bagai universitas di dalam mau-pun luar negeri.

- Penghargaan bintang kelas satu �e Order of �e Supreme Com pa nions of or Tambo.

Meneladani 10 Pahlawan

2. KARTINI Kartini merupakan

perempuan ningrat yang memiliki pemikiran mo-derat. Sebagian besar hi-dupnya beliau habiskan untuk memperjuangkan kesetaraan hak kaum wanita. Kartini mendi-rikan sekolah yang

ber nama Sekolah Kartini pada 1912 di Semarang. Perjuangan Kartini mengubah paradigma masyarakat Indonesia terhadap gender. Partisipasi perempuan di sektor publik saat ini juga tak lepas dari berbagai pemikiran Kartini dalam surat-surat yang dikirim kepada temannya.

Nama : Raden Adjeng Kartini. TTL : Jepara, 21 April 1879.

Pendidikan : - Menimba ilmu hanya sampai

Sekolah Dasar. Penghargaan : - Setiap tanggal 21 April diperingati

sebagai Hari Kartini. - Namanya dijadikan sebagai nama

jalan di Belanda.

3. SOEDIRMAN Soedirman diangkat

sebagai panglima besar pada 18 Desember 1948. Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogya-karta. Soedirman, be-serta sekelompok kecil

tentara dan dokter pribadinya, melaku kan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Beliau mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.

Nama : Jenderal Besar Raden Soedirman. TTL : Purbalingga, 24 Januari 1916. Jabatan : Panglima Besar TKR/TNI. Pendidikan Fomal : - Sekolah Taman Siswa. - HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat). Pendidikan Tentara : - Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Pengalaman Pekerjaan sebelum masuk militer: - Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap.

4. TJUT NJAK DHIEN Tjut Njak Dhien

memimpin perlawanan terjadap Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah suaminya, Ibra-him Lamnga, gugur saat bertempur melawan Belanda, Tjut Njak Dhien sangat marah

dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda. Beliau kemudian menikah dengan Teuku Umar dan keduanya bertempur bersama-bersama melawan Belanda. Na-mun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada 11 Februari 1899. Tjut Njak Dhien kembali berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Nama : Tjut Njak Dhien. TTL : Aceh, 1848. Kiprah : - Memimpin perang di garis depan

mela wan Belanda dalam perang Aceh.

5. PANGERAN DIPONEGORO Pangeran Diponegoro terkenal karena

memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia- Belanda. Perang tersebut tercatat

BANGSA yang besar, adalah bangsa yang mau mengakui sejarah. Indonesia, adalah suatu negarayang kaya dengan sejarah. Tidak berlebihan bila dalam bulan ini seluruh bangsa Indonesia

membaca kembali torehan para pahlawan dalam memberi warna sejarah bangsa yang besar ini.

Page 21: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

21MPA 350 / November 2015

sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. Pertempuran terbuka dengan pengerahan pa-su kan-pasukan infantri, kava leri dan artileri di kedua belah pihak ber-langsung dengan sengit.

Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa. Tercatat ribuan serdadu Belanda tewas. Perang tersebut juga menelan kerugian materi dari pihak Belanda sebesar 20 juta Gulden.

Nama : Mustahar TTL : Yogyakarta, 11 November 1785. Kiprah :

- Memimpin Perang Diponegoro/Pe rang Jawa (1825-1830) melawan peme rintah Hindia-Belanda.

6. KI HAJAR DEWANTARA Pemilik nama asli

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini adalah pendiri Perguruan Ta-man Siswa. Perguruan Taman Siswa merupakan sebuah sekolah yang didirikan untuk para penduduk pribumi je-

lata agar dapat mengenyam pendidikan seperti halnya para priyayi dan orang-orang Belanda. Ajarannya yang dikenal sebagai Tut Wuri Handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada, berkontribusi besar dalam memberantas buta aksara di Tanah Air. Atas dedikasinya terhadap kemajuan negeri ini, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei pun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Nama : Ki Hajar Dewantara. TTL : Yogyakarta, 2 Mei 1889. Pendidikan : - ELS (Europeesche Lagere School). - STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Penghargaan : - Gelar Doktor Kehormatan dari UGM. - Bapak Pendidikan Nasional. - Hari kelahirannya dijadikan sebagai

Hari Pendidikan Nasional.

7. MOHAMMAD HATTA Tokoh nasional

yang kerap disapa dengan Bung Hatta ini dikenal sebagai pro-kla mator, aktivis sejak masih berusia muda, orga nisatoris, dan nega-rawan. Hatta kerap men dampingi Presiden

Soekarno, termasuk dalam merancang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selama menjabat sebagai wakil presiden, Hatta

aktif menulis dan berbagi ilmu mengenai koperasi. Perannya tersebut membuat beliau dijuluki sebagai Bapak Koperasi.

Nama : Mohammad Hatta. TTL : Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Pendidikan :

- Nederland Handelshogeschool, Be landa (1932). - Sekolah Tinggi Dagang Prins Hen-

drik School, Batavia (1921). - Meer Uirgebreid Lagere School,

Padang (1919). - Europeesche Lagere School, Padang (1916). Penghargaan : - Bapak Koperasi Indonesia. - Doctor Honoris Causa dari UGM. - Proklamator Indonesia.

8. BUNG TOMO Bung Tomo meru-

pakan tokoh jurnalis sekaligus pejuang asal Surabaya. Dengan lan tang beliau berteriak “Merdeka atau mati” dalam mengo-barkan se mangat juang bagi masyarakat Surabaya. Pertempuran besar pun

terjadi di Surabaya. Peristiwa itulah yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Nama : Sutomo. TTL : Surabaya, 3 Oktober 1920. Pendidikan :

- MULO (tidak selesai) Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).

Kiprah : - Menteri Negara Urusan Bekas

Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 di era Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

- Anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.

- Menteri Tenaga Kerja dan Transmi-grasi Republik Indonesia (1964-1966).

9. IMAM BONJOL Perlawanan heroik

Imam Bonjol dalam Perang Padri yang ber-lang sung pada 1803 ter-hadap penjajah Belanda membuatnya menjadi pahlawan nasional. Per-la wanan yang dimotori oleh Kaum Padri tersebut

berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda. Dahsyatnya pertempuran ini diabadikan dalam bentuk museum dan Monumen Teuku Imam Bonjol yang berlokasi di Minangkabau, Sumatera Barat. Nama : Tuanku Imam Bonjol. TTL : Bonjol, Pasaman Sumatera Barat 1772.

Kiprah : - Memimpin perang melawan Belanda

dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.

Penghargaan : - Namanya dijadikan sebagai nama

jalan, stadion, universitas.

10. PATTIMURA Pattimura meru-

pakan panglima perang dalam perjuangan mela-wan VOC Belanda di tanah Maluku. Di ba-wah komando seorang Kapitan Pattimura, kera-jaan-kerajaan Nusantara seperti Ternate dan

Tidore, Bali, Sumatera dan Jawa bersatu meng hadapi kolonialisasi Belanda. Pattimura lebih memilih gugur dengan leher tergantung daripada hidup sebagai seorang pengkhianat bangsa.

Nama : �omas Matulessy (Kapitan Pattimura). TTL : 8 Juni 1783. Penghargaan :

- Namanya dijadikan sebagai nama jalan, stadion dan universitas.

Kiprah : - Pattimura memimpin perlawanan

terhadap belanda yang dikenal seba-gai Perlawanan Pattimura pada 1817.

- Agama memandang, para pahalawan itu tidak meninggal. Mereka hidup di sisi Allah. Dan Allah yang mencukupi rizqi yang dibutuhkan. Bahkan melim pah ruwah. Firman Allah Swt:

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebe-narnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (QS. Al-Baqarah [2]: 154)

Begitu janji Allah Swt terhadap kaum yang sudi berjuang untuk nusa bangsa dan negaranya. Tidak tanggung-tanggung, Al-lah memberi posisi yang sangat tinggi, mer-eka diberi kehidupa abadi sepanjang zaman yang ada. Walau tampak secara lahiriyah -mereka telah gugur. Namun, hakekatnya mereka itu selalu hidup. Mari, kita mene-ladani jejak para paghlawan sesuai kemam-puan kita masing-masing. Untuki mencari ridha Allah Swt. Semoga.

(Diolah dari Sindonews.comdan sumber lain, AS)

Page 22: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

22 MPA 350 / November 2015

Semua ini memang sengaja dimanage dan disetting oleh Allah lantaran dua faktor; Pertama, Haji merupakan ibadah yang membutuhkan ekstra kekuatan �sik dan materi. Kedua, Haji merupakan ibadah yang kaya dengan simbol. Di sana terdapat

ritual �awaf sebagai simbol totalitas kepasrahan dan kesetaraan (equality/musawah) manusia; Wuquf di Arafah sebagai simbol perdamaian dan kasih sayang; melempar Jumrah sebagai simbol perlawanan; serta Sa’i sebagai simbol perjuangan hidup.

Sosiolog modern, Elizabeth K. Nottingham (1994), dalam observasinya sangat optimistik bahwa sepanjang sejarah manusia tidak ada motivator yang paling ampuh memperkaya solidaritas sosial kecuali simbol-simbol tersebut dari pada sekedar teori verbal dan logika akademik. Karena itu, dengan adanya simbol-simbol tersebut

Haji dan Napak TilasSiti Hawa dan Siti Hajar

(Upaya Memutus Mata Raintai Anarkisme pada Perempuan)

Jika haji diyakini semua orang sebagai ritual yang paling kuat daya control social-nya dari pada yang lain,tentu saja ini terjadi bukan secara kebetulan.

Oleh : Fathurrosyid

Page 23: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

23MPA 350 / November 2015

diharapkan tidak hanya memperkaya horizon pengalaman spritualitas secara individual saja, tetapi bagaimana horizon itu mampu ditransformasikan pada dataran empiris-sosial. Artinya, bagi orang yang telah berpredikat haji diharapkan nantinya menjadi teladan moral bagi lingkungan sekitar. Namun dari semua bentuk ritual simbolik tersebut, tulisan ini akan lebih menarik jika hanya difokuskan pada persoalan ritual Wuquf dan Sa’i saja lantaran secara geneologis, ternyata kedua ritual ini melibatkan peran seorang perempuan; yaitu Hawa dan Siti Hajar (isteri kedua Nabi Ibrohim).

Dalam buku Jiwaku adalah Wanita: Aspek Feminim dalam Spritualitas Islam (1998), Annimarie Schimmel menyatakan, setelah dipisahkan dari surga dan berpisah selama bertahun-tahun, Adam bertemu lagi di pinggir kota Mekkah. Kebetulan Hawa saat itu berada di bukit Marwah hingga akhirnya mereka mengenali satu sama lain (ta’aruf) di Padang Arafah. Di tempat inilah, momentum “meeting” antara dua anak manusia terdokumentasikan di Jabal Rahmah; sebuah gunung yang menorehkan kasih sayang hingga kare-nanya, seluruh jemaah haji diwajibkan me-lak sanakan Wuquf Arafah sebagai simbol perdamaian dan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan.

Namun nilai-nilai �loso�s yang termanefestasikan lewat simbol ini kini terasa hilang, khususnya peran perempuan, baik di wilayah domestik maupun publik. Seakan sudah bukan menjadi barang tabu lagi, seorang suami melakukan aksi anarkhis terhadap isterinya, bahkan dengan dalih Atas Nama Agama, tindakan nusyuz misalnya, justeru kian melegitimasi tindakan brutal suami menjadi sesuatu yang absah secara teologis. Di era global ini, jangan dikira kekerasan (violence) domestik ini hanya berupa �sik semata, namun kini telah jauh menjadi trans kekerasan berupa marital rape (kekerasan psikologis), yaitu dalam bentuk penelantaran, penghinaan dan perselingkuhan suami serta bentuk pelecehan lainnya.

Memang upaya kesadaran gender sebagai langkah konkrit merekontruksi konstruk inferior perempuan sudah gencar dilakukan para aktivits gender. Demikian pula, tuntutan agar perempuan diposisikan sebagai mitra sejajar dengan laki-laki telah berhasil menembus sebagian sekat-sekat ketidakadilan gender. Tetapi, menurut Daniar Oesman (2001) dalam artikel “Pe rem puan dan Kekerasan Domestik” terdapat kesan kuat bahwa gaung gender itu sesungguhnya masih terhenti di ting-kat wacana akademisi, belum ke batin mayoritas kaum perempuan.

Dengan demikian, praktik ritual Wuquf di Arafah yang dilakukan jema’ah haji

di Mekkah saat ini diharapkan menjadi inspirasi sekaligus sebuah ibrah bahwa perempuan itu bukanlah makhluk yang diciptakan dari tulang kepala yang harus disanjung dan dijadikan sang ratu, bukan

Haji merupakan ibadah yang membutuhkan ekstra kekuatan fisik dan materi.

Haji juga merupakan ibadah yang kaya dengan simbol. Di sana terdapat

ritual Thawaf sebagai simbol totalitas kepasrahan dan kesetaraan (equality/

musawah) manusia; Wuquf di Arafah sebagai simbol perdamaian dan kasih sayang; melempar Jumrah sebagai simbol perlawanan; serta Sa’i

sebagai simbolperjuangan hidup.

pula ia diciptakan dari tulang kaki yang pantas diinjak dan diperlakukan ibarat sang budak yang senantiasa tabah hati atas semua keinginan suami. Akan tetapi, ia diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan bisa diluruskan hanya dengan satu metode yaitu menasehatinya dengan arif dan bijaksana, serta mendapat kasih sayang.

Adapun ritual haji lain yang berkaitan dengan peran dan jejak perempuan adalah Sa’i, yaitu lari-lari kecil mendaki dan menuruni satu bukit (Shafa) ke bukit yang lain (Marwah). Ritual ini merupakan pesan simbolik upaya Siti Hajar mencari air untuk dirinya sendiri dan anaknya, Ismail. Tindakan beliau sungguh mengindikasikan keteguhan seorang perempuan (ibu) dalam mengasuh dan melindungi anak dari ancaman kematian. Namun lagi-lagi, nilai �loso�s ini kini telah terbalik dari seoang perempuan. Kerap kali ritual ini hanya berlalu begitu saja usai manasik haji dilakukan dalam tiap tahunnya.

Perilaku ideal yang pernah dipertontonkan oleh Siti Hajar pada anak yang baru saja dilahirkannya melalui ritual Sa’i, mestinya menyadarkan kita betapa seorang anak itu merupakan amanah dan tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Namun saat ini, tindakan seorang ibu memperlakukan anaknya dengan cara kurang arif baik pada tingkat �sik dan psikisnya telah menjadi patologis sosial yang menghiasi mass media. Pada dua tahun terkahir ini saja, tercatat sudah sederet kasus tindakan seorang ibu yang dengan tega hati telah membunuh bayinya sendiri. Tindakan sadis tersebut dalam ilmu Psikologi disebut Syndroma Baby Blow, yaitu perasaan depresi seorang ibu pasca melahirkan lantaran perubahan hormon. Tindakan sadisme ini terus akan menjadi-jadi, bahkan bergerak secara perlahan-lahana manakala kesadaran religiusitas hanya berkutat pada wacana tanpa ada follow up untuk merealisasikannya, termasuk pelajaran yang bisa diambil dari ritual Sa’i.

Dari semua fenomena ini, sungguh ritual wuquf dan sa’i yang sarat dengan simbol ini mestinya tidak hanya dibingkai menjadi horizon yang indah dipandangi, akan tetapi bagaimana nilai-nilai �loso�s yang terkandung di dalamnya menjadi suatu ritus yang harus diterjemahkan dalam kehidupan nyata. Sebab jika ibadah haji diyakini sebagai rekontstruksi dan napak tilas terhadap sesuatu yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrohim, maka secara otomatis ritual wuquf dan sa’i juga merupakan hal yang sama dari sesuatu yang pernah dilakukan kedua perempuan di atas, meskipun peran keduanya sering kali tertutupi oleh peran Nabi Ibrohim yang amat besar. Karena itu, ibadah haji tidak dihukumi sempurana jika tidak melakukan ritual wuquf dan sa’i. Wallahu A’lam.

Page 24: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

24 MPA 350 / November 2015

Latihan Shalat Khusyu’

03

Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

v) Lailatul Qadar Al-Quran S.97 Al-Qadar 1-4, menye-

butkan adanya malam yang sangat agung, di sana disediakan pahala yang besarnya sama dengan pahala ibadah 1000 bulan sekitar 84 tahun

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Pada malam itu turun malai-kat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”(S.97 Al-Qadar 3-4).

Dengan demikian maka Latihan Salat Khusyu` ini akan lebih luhur jika dilakukan pada waktu malam yang sunyi-senyap, gelap luar biasa seperti pengalaman Ashabul-Kah�, Nabi Saw, Nabi Yunus seperti terurai di atas ini dengan ibadah-ibadah sebagaimana tercatat di bawah ini:

(4) SHALAT MALAM & SHALAT TAHAJJUJ

Shalat Tahajjuj itu adalah shalat malam yang dikerjakan sesudah tidur sedangkan shalat malam atau Qiyamu[ Lail ialah shalat sunat yang dilakukan sesudah shalat ‘Isya` termasuk shalat malam yang sebelum tidur sebagaimana Shalat Tarwih itu.

Dasar-dasar shalat malam dan shalat Tahajjuj sangat kuat dari Al-Quran s73a1-3, s73a20,21; s3a17, s51a1, s17a79; Hadis Riwayat Bukhari no177,no.1079, HR Muslim no.1217 dst. Maka dari itu siapa yang suka mengamalkannya betul-betul akan sangat terpuji dan akan mendapat rahmat barokah Allah yang sangat besar sekali. Untuk mengamalkan shalat Qiyamul Lail atau Tahajjuj sayogyanya dilengkapi dengan amalan berikut:

(5) PERSIAPAN DENGAN AMALAN SUNAT

Amalan untuk menyambut Tahajjuj berupaamalan-amalan berdasarkan hadis-

hadis Nabi Saw berikut yaitu:a) Wudhu sebelum tidur (HR Turmudzi

no.3493);b) Hampir tidur membaca surat Al-

Ikhlash, Falaq, An- Nas lan Ayat Kursi (HR.Bukhari no.3033, Muslim no.782); Jika sempat dapat ditambah dengan menghafal hafalan-hafalan surat&ayat Al-Quran sampai tertidur.

c) Berniat akan bangun malam untuk shalat Tahajjuj (HR Nasa‘i no.1765,Ibnu Majah no. 1334);

d) Membaca do’a:

Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup (HR.Bukhari no.5837);

e) Membaca do’a sebelum tidur sedapat-dapatnya;

f) Bangun tidur menjelang jam o2.oo wib. +1/3 malam yang akhir(HR Bukhari no.1077); bangun tidur membaca do’a ini:

(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)"(HR Bukhari no. 5837)

g) Menyiapkan diri kebelakang, bersuci dan persiapan lain, lalu melihat ke- langit membaca Al-Quran akhir surat Ali ‘Imran 190-200 (HR Bukhari no.4204).

h) Bersuci, berpakaian yang suci, berniat yang suci Lillahi Ta’ala, bersih dari pernilaian yang negative, termasuk bacaan lafal yang akan dibaca di dalam shalatnya harus serba bagus.

(6) MENCARI TEMPAT SHALAT@ Mencari tempat untuk shalat

malam-Tahajjuj suatu tempat yang sunyi-senyap, gelap gulita, tidak ada sinar, tidak ada suara, bahkan karena gelapnya mata terbuka atau tertutup sama-sama tidak dapat melihat apapun yang di depannya, persis seperti di dalam guwa Ashabul Kah� atau keadaan Nabi Saw di dalam guwa Khira` 3-6 bulan atau guwa Tsaur 3

malam, lebih utopis lagi seperti gelapnya keadaan Nabi Yunus di dalam perut ikan, di kedalaman laut, waktu diatas laut malam gelap sekali jadi gelap kwardrat atau pangkat 3 luar biasa terlalu gelap.

Kita bayangkan kata B.Y.Habibi (dalam bukunya Al-Quran&Iptek(1994h40) bahwa sebelum ledakan Big-Bang di alam semesta ini tidak ada energy, tidak ada materi, tanpa ruang dan di luar waktu=Tidak ada apa-apa kecuali Allah”

Dalam gelap yang luar biasa ini seorang hamba dapat mudah sekali mengamalkan hadis Nabi Saw:

“Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Allah dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Allah melihat kamu"(HR Bukhari no.48).

Jika seandainya kita dapat masuk ke-nuansa di atas ini, maka terasa betul oleh kita bahwa tidak ada apa-apa kecuali Allah”

Maka Insya Allah kita berhasil napak-tilas Mi’taj Nabi Saw sebagaimana dikatakan oleh~An-Naisaburi (6h259) Mi'raj-nya orang shalat yaitu menjauhi selera keduniaan tidak lain kecuali hanya Taqarrub menyembah Allah. Sedangkan Tafsir Ruhul Ma'ani (2h169) mencatat bahwa shalat itu mi'raj-nya orang beriman, munajat kepada Allah, meninggalkan dunia naik ke Sidratil muntaha.

(7) SHALAT TAHAJJUJShalat Tahajjuj dilaksanakan seperti apa

amalan Nabi Saw, yaitui) Dimulai dengan Shalat I�itah 2 rekaat,

ringan-ringan saja(HR Muslim no.1286)ii) Shalat Tahajjuj 11 rakaat, dilaksanakan

dengan sangat serius, dengan bacaan surat yang panjang-panjang menurut kekuatannya masing-masing, demikian

Page 25: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

25MPA 350 / November 2015

juga berlama-lama ketika rukuk dan dalam sujud (HR Bukhari no.1079).

iii) Shalat Tahjjuj itu 11 rakaat, yatiu; 4+4 ditambah witir 3 rakaat (HR Bukhari no.1079).

iv) Secara khusus berdasarkan hadis-hadis(HR.Turmudzi no443-444, dan no.1376-1377, Abu Dawud no.1105, Ibnu Majah no.1376, Ash-Shahih Ibni Khuzaimah, Ath-�abrani, dishahihkan oleh para ulama, dinilai Hasan oleh Imam Al-Albani. Maka dalam 4 rakaat yang pertama supaya diselingi bacaan Tasbih di tiap gerak rukun shalatnya. Karena banyaknya bacaan Tasbih da-lam 4 rakaat tersebut sebagian ulama menamakannya “Shalat Tasbih” .

Oleh karena tidak semua kita mampu untuk shalat Tahajjuj seperti Tahajjuj Nabi Saw yang mana dalam shalat Tahajjuj beliau bahwa SATU RAKAA’T sesudah Al-Fatihah beliau lalu membaca surat Al-Baqarah=286 ayat, Ali ‘Imran=200 ayat dan surat An_Nisa=176 ayat((HR Bukhari no.1874 dan Muslim no.1219); Oleh karena itulah bagi kita yang masih lemah ini LATIHAN SHALAT KHUSYU’ melalui pengamalan hadis-hadis Shalat-Tasbih yang memberi kesempatan kepada kita dapat latihan shalat khusyu’ ini supaya dapat sedikit lama dalam shalat Tahajjuj kita itu.

Shalat tersebut dinamakan shalat Tasbih karena banyaknya bacaan Tasbih sampai 300 kali dalam shalat ini. Shalat Tasbih dapat diniatkan sebagai shalat Tahajjuj jika dilaksanakan malam hari sesudah tidur, lalu disambung dengan 4 rakaat dan witir 3 rakaat senada dengan teks Hadis Riwayat Bukhari no. 1874 dan Muslim no.1219, yaitu : 4+4+3 rakaat; Yang 4 rakaat pertama membaca 300 kali bacaan Tasbih, 4 rakaat ke dua tidak.

Untuk shalat Tasbih dalam bulan Ramadhan, karena hampir semua umat Islam melaksanakan Shalat Tarwih di awal malam, maka shalat Tasbih dapat dilaksanakan sesudah tidur senada dengan Shalat Tasbih cukup 4 rakaat tidak ada witir.

Hadis Shalat Tasbih diperselisihkan para ulama, namun sebagai penutup perbedaan pendapat tersebut maka kita dapat memegang pendapat kritikus- hadis Imam Al-Albani yang menyatakan bahwa hadis Shalat Tasbih itu nilain.ya HASAN tidak dha’if dan banyak ulama hadis menilainya sebagai Shahih.

(8) SHALAT TASBIH@ Dasar hukum shalat Tasbih:Hadis-hadis tentang shalat Tasbih

terdapat beberapa jalur sanad yang dibahas oleh ulama hadis, maka kita hormat dan mengikuti pendapat Imam Al-Albani yang

menyatakan bahwa hadis shalat Tasbih nilainya Hasan, salah satu sanad atau jalur ialah sebagai berikut:

“Dari Abu Ra�' ia berkata; Rasulullah Saw bersabda kepada Abbas: "Wahai paman, maukah jika aku memberimu hadiah, maukah jika aku memberikan manfaat kepadamu, maukah jika aku menyambung silaturahmi kepadamu?" ia menjawab, "Tentu, ya Rasulullah. " Beliau bersabda: Shalatl empat raka'at,

# Di setiap raka'at engkau membaca Fatihatul kitab (surat Al Fatihah) dan satu surat. Apabila selesai membaca, maka ucapkanlah;

(Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali sebelum rukuk.

# -Kemudian rukuk dan ucapkanlah bacaan itu lagi sepuluh kali.

#- Kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,

#- Kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,

# Kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,

# Kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,

# Kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali sebelum engkau bangun.

Semua itu genap berjumlah tujuh puluh lima dalam setiap raka'at, dan berjumlah tiga ratus dalam empat raka'at.

Sekiranya dosa-dosamu seperti pasir yang menggunung, Allah akan mengam puninya"

Abbas berkata, "Wahai Rasulullah, bagai mana dengan orang yang tidak mam pu mengucapkan itu dalam sehari?" Beliau bersabda: "Lakukanlah sekali dalam seminggu, jika tidak mampu maka laku-kanlah sekali dalam sebulan, " hingga beliau bersabda: "Maka Lakukanlah sekali dalam setahun")HR Ibnu Majah no.1376 dan At-Tirmidzi (443) hadis ini nilainya Hasan ).

(9) PENGAMALAN SHALAT TASBIH

Pelaksanaan Shalat Tasbih itu adalah sebagai berikut:

i. Shalat 4 rakaat, ii. Membaca Tasbih 300 kali dibagi

dalam 4 rakaat: 1. Ketika berdiri membaca: - Surat Al-Fatihah, lalu membaca Surat

selain Al-Fatihah, lalu membaca: - Tasbih 15 kali

2. Waktu Rukuk sebelum i’tidal membaca Tasbih 10 kali.

3. Waktu I’tidal sebelum sujud membaca Tasbih 10 kali.

4. Waktu Sujud sebelum duduk membaca Tasbih 10 kali.

5. Waktu Duduk membaca Tasbih 10 kali.6. Waktu Sujud sebelum duduk membaca

Tasbih 10 kali.7. Waktu duduk sebelum berdiri membaca

Tasbih 10 kali.# Rakaat ke-1 membaca tasbih

15+10+10+10+10+10+10=75 kali tasbih. # Rakaat ke-2=75, rakaat ke-3=75,rakaat

ke-4=75=4 rakaat jumlahnya 300 kali.

(10) BACAAN TASBIH YANG LENGKAP

Nabi Sawbersabda: .

Artinya: "Dari Samurah bin Jundub bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Kalimat yang paling disenangi Allah ada 4, yaitu:Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, maka tidak akan mempersulit kalian dengan lafal yang mana saja dari ke-4 kalimat itu dimulai" (HR Muslim no.3985 dan Ahmad no.19248).

Bersambung...

Page 26: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

26 MPA 350 / November 2015

Be defferent, be the first, and. be the best. Inilah mantra ajaib Dr. Madzkur Damiri, M.Si dalam menegelola

madrasah yang dipimpinnya. Berbekal itu pula, beragam inovasi mampu dihasilkannya.

Sebuat saja pembukaan kelas internasional atau International Class Program (ICP). Ini merupakan upaya nyata dari Kepala MTs At-Taqwa Bondowoso ini untuk memberikan wawa-san global bagi anak didiknya. Tak tanggung-tanggung yang digandeng adalah Cambridge University sebagai penyedia kurikulum. “Kurikulum ini kami khususkan pada bidang studi Sains, Bahasa dan Matematika,” ungkap Kepala Madrasah Berprestasi Jatim 2015 ini.

Lantaran ini pula, pada tahun 2012 silam, madrasah ini berhasil menggelar even skala internasional yang dihadiri 17 negara. Bertajuk Language and Culture Exchange, perwakilan dari bebrapa negara seperti Swiss, Turki, Inggris, Filipina, Cina dan Jepang turut hadir. Bahkan perwailan dari seluruh provinsi di Indonesia juga turut meramaikan gelaran ini.

Meski demikian tak berarti madrasah ini meninggalkan kurikulum nasional. Terbukti, kurikulum 2013 juga dijadikan acuan utama pembelajaran di madrasah yang terletak di wilayah Kotakulon, Kec. Bondowoso ini. “Kami

Anugerah itu bermula dari keresahan. Ya, keresahan Yuliyatno, SPd terhadap nasib bidang studi Pendidikan Kewarganeraan

(PKn) selama ini justru mengantarkannya sebagai Juara I Teladan Konstitusi Jawa Timur 2015. “Ini tentu saja menjadi pelejut bagi saya untuk terus membumikan PKn kepada siswa,” ucapnya singkat.

Di cukup miris melihat kenyataan saat ini, bahwa banyak anak muda yang justru tidak hafal Pancasila dan lagu Indonesia Raya. Tentu ini bukan kesalahan yang lantas disematkan kepada guru. Sebab, dengan porsi pembelajaran PKn yang sangat terbatas. Tentu saja tidak banyak yang bisa dilakukan. Apalagi saat ini, pelajaran PKn ini hanya diberikan 2 jam pelajaran perminggunya.

Ditambah lagi, PKn bukan termasuk bidang studi yang masuk pada mata pelajaran Ujian Nasional (UNAS). Inilah yang menambah kian menjauhnya PKn dari perhatian para siswa. “Maka dibutuhkan terobosan nyata agar PKn benar-benar menjadi perhatian utama siswa meski di tengah terbatasnya jam pembelajaran,” tukas Koordinator BK MAN 2 Bojonegoro ini.

Pembiasan PKn Melalui Film Best Learning

Empat Jurus Pemimpin

Dan yang dilakukannya kiranya perlu ditiru. Sebelum Mendiknas mewajibkan para siswa di intitusi pendidikan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiap mengawali pembelajaran dan mengakhirinya dengan lagu daerah, sejak dua tahun lalu dia sudah memulai pembiasaan ini pada anak didiknya. “Jadi setelah membaca do’a mereka saya ajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca teks Pancasila,” ungkap pria kelahiran Tuban 5 Juli 1975 ini bersemangat.

Bahkan kini, ayah satu anak ini juga bereksperimen menggunakan film dokumentasi sejarah sebagai media pembelajaran. Dia

mengistilahkan dengan film best learning. Caranya, dari adegan film yang telah selesai ditonton siswa, mereka diharuskan untuk memerankan kembali tokoh di dalamnya. Misalkan saja film tentang sidang BPUPKI saat menggodok teks Pancasila. Para siswa pun wajib mengadegankan suasana sengitnya perdebatan pembuatan dasar negara tersebut.

Dari sini, siswa otomatis bisa merasakan secara langsung agai mana peristiwa itu berlangsung. Lambat laun mereka pun menyadarai bahwa dasar negara yang saat ini ada bukanlah sesuatu yang ujug-ujug ada. Tapi melalui proses pemikiran dan pergulatan yang panjang. Jadi ini secara tak langsung turut merangsang mereka untuk merawatnya. “Untuk tahapan awal mereka mungkin menghafalkan teks Pancasila tersebut. tapi saya yakin selanjutnya dari hafalan itu akan memunculkan tindakan aplikatif,” kata Pembina Komunitas Pegiat Kebangsaan MAN 2 Bojonegoro ini optimistis. Ini pula modal baginya untuk menyuarakan pentingnya pembiasan budaya PKn dalam Anugerah Konstitusi yang dihelat oleh Mahkamah Konstitusi November ini. •Pri/Rozi

ditorehkan para sisiwanya mulai level kabupaten hingga nasional. Sebut saja Juara Karya Tulis Ilmiah dalam MTQ Kabupaten hingga menjadi yang terbaik dalam KSM Nasional bidang Matematika bebrapa waktu lalu. inilah wujud nyata bahwa prestasi itu senantiasa lahir dari sosok pemimpin yang visioner.

Selain itu, sebagai manajer institusi pendidikan ada empat jurus yang senantiasa dipeganginya selama ini. Pertama adalah pemimpin harus senantiasa berparadigma spiritual. Yakni kepemimpinannya yang selalu berpatokan pada pertimbangan spiritualitas. Kedua adalah having big ideas. Jadi pemimpin harus selalu memiliki ide besar. “Ketiga adalah, bagaimana seorang pemimpi itu menjadi sosok motovator yang inspiratif. Lalu yang terakhir adalah supervisor yang kritis dan humanis,” bebernya.

Dengan dedikasi dan inovasi yang seakan tidak pernah henti inilah pada Oktober lalu, suami Suami Retno Wahyu Wardani, MPdI ini dinobatkan sebagi Juara Kepala Madrasah Teladan tingkat Nasinal. “Penghargaan ini saya persembahkan kepada seluruh civitas akademika madrasah. Semoga ini juga mampu memberikan semangat untuk senantiasa berprestasi ke depan,” ucap pria kelahiran Sampang 2 Juni 1981 ini penuh harap. •Pri, Ded, Hij

Yuliyatno, SPd

Dr. H. Madzkur Damiri, MSi

Yuliyatno (paling kanan) saat bersama Kakankemenag Bojonegoro dan Ka MAN 2 Bojonegoro.

F IGUR

juga masih mengintegrasikannya dengan kurikulum muatan lokal berupa pengembangan kitab kuning dan al-Qur’an,” tukas peraih Guru Teladan Kabupaten Bondowoso tahun 2010 ini sambil melepas senyum.

Tak heran, berbagai prestasi berhasil

Page 27: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

27MPA 350 / November 2015

Menurut KH. Ahmad Zaki Ghafur, MA – salah seorang dewan pengasuh PP. Al-Mujtama’,

keterampilan tata busana semula meru-pakan kegiatan life skill yang diberikan kepada para santriwati. Ini mengingat jumlah santri di PP. Al-Mujatama’ memang didominasi santri putri. “Kami sengaja memilihkan keahlian yang pas bagi mereka. Paling tidak, keterampilan busana ini sangat diminati para santriwati,” tuturnya.

Minat mereka terhadap tata busana memang begitu besar. Terbukti, tak sedikit dari santriwati lulusan pesantren Al-Mujtama’ yang terjun ke dunia fashion. Mereka menjadi pengusaha yang bergerak di bidang busana, menjadi disainer, atau setidaknya membuka taylor dan usaha bordir.

Itulah pasalnya, pihak pesantren sangat serius mengelola life skill tata busana. Mereka dibekali keterampilan tersebut melalui pelatihan-pelatihan; mulai dari keahlian menjahit, mendisain pola, serta memberi ornamen dengan bordir. Sarana dan prasarana berupa gedung pelatihanpun disediakan. Ini sekaligus menjadi sentra usaha yang dilengkapi dengan sejumlah

mesin jahit dan bordir yang memadai. “Kami sengaja mendatangkan para trainer yang mumpuni, sehingga sanggup menggembleng para santri hingga pada tingkat mahir,” tukasnya.

Pelahan tapi pasti para santri nyatanya bisa meraih tingkat mahir. Inilah yang menjadi bekal ketika terjun ke masyarakat kelak. Dengan modal keterampilan tersebut, mereka bakal tumbuh menjadi sosok santri yang handal di bidang tata busana.

Dengan kemahiran itulah, para santri

telah berhasil memproduksi pakaian jadi. Dengan begitu seragam para santri cukup dipenuhi dari tangan mereka sendiri. Begitupun dengan seragam sekolah di ling kungan pesantren Al-Mujtama’, majlis taklim yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Mujtama’, serta seragam jamaah haji – khususnya KBIH Al-Khairat.

Tak hanya itu saja. Banyak pula pesanan yang datang dari luar pesantren. Baik berupa seragam sekolah dan seragam kantor, atau dari perkumpulan-perkumpulan lain. Disain pakaian dari para santri juga telah beredar di pasaran. Banyak sudah hasil kreasi para santri yang berupa pakaian jadi; baik berupa pakaian sehari-hari, pakaian pesta, jaspan, serta berbagai jenis lainnya yang ada di pasaran.

Yang menangani langsung sentra pemasaran produk santri ini, adalah koperasi Al-Mujtama’. Dari sanalah lantas didistribusikan melalui agen-agen penjualan yang tersebar di kabupaten Pamekasan.

Pondok Pesantren Al-Mujtama’

Produk Busananya Menyebardi Pasar Manca

Cuma segelintir pesantren yang sanggup mendisain busananya sendiri. Pondok pesantren Al-Mujtama’adalah satu dari yang sedikit itu. Pesantren yang terletak pada kilometer 9 dari arah utara Kota Pamekasan ini,

terbukti mampu menggerakkan perekonomian pesantren dari produk busana.

Hasil karya santri Pondok Pesantren Al-Mujtama’.

Penilaian hasil karya santri.

KH. Ahmad Zaki Ghafur, MA

Pengasuh PP. Al-Mujtama’,

Page 28: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

28 MPA 350 / November 2015

Branding yang disematkan pada produk mereka adalah AMT. “Para alumni dan wali santri juga turut menyebarkan ke daerah masing-masing,” tukas Kiai Ahmad Zaki serius. “Bahkan ada yang membawanya ke Arab Saudi dan Malaysia. Sebab banyak di antara alumni dan wali santri yang tinggal di sana,” paparnya menambahkan.

Dengan usaha yang dikembangkan inilah, pondok yang didirikan pada pada tahun 1987 oleh KH. Abdul Ghafur Sya�uddin, Lc ini mampu meringankan biaya para santri. Baik dengan cara mensubsidi atau mensuplai sebagian dari kebutuhan mereka. Dengan demikian para wali santri sangat merasa terbantu dengan hal tersebut. “Inilah pentingnya usaha dan pengembangan sektor ekonomi bagi dunia pesantren. Dengan demikian pesantren memiliki kemampuan dan kemandirian untuk mengembangkan dirinya tanpa harus bergantung kepada pihak lain,” tandasnya.

Selain keterampilan dalam bidang usaha, para santri di pesantren Al-Mujtama’ juga dibekai dengan penguasaan IT. Tujuannya, agar mereka sanggup

berkompetisi di blantika perkembagan dunia pendidikan kekinian. Disamping supaya mereka siap diterjunkan di bursa kerja yang notabene menuntut penguasaan IT. Apalagi bidang yang satu ini senantiasa menjadi prasyarat mutlak di era persaingan dunia kerja saat ini.

Itulah yang menjadi ciri khas pondok pesantren Al-Mujtama’. Dengan nilai tambah inilah, sehingga pesantren ini makin hari kian banyak peminatnya. Sehingga meski usianya masih kebilang baru, pondok ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Disamping menaungi pendidikan anak usia dini (PAUD), pesantren ini juga menaungi RA/TPA, SDI (Terakreditasi B), SMP (Terakreditasi A) dan MTs (terakreditasi B), MA (Terakreditasi A) dan SMK (Jurusan Tata Busana yang Terakreditasi A dan Jurusan Teknik Informatika yang Terakreditasi B). Disamping itu juga Madrasah Diniyah (MADIN ula, wustho dan ulya) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Al-Mujtama’.

Untuk menunjang kualitas pendidikan dan kelancaran kegiatan tersebut, maka didirikanlah berbagai sarana dan fasilitas pendidikan. Seperti masjid, mushalla tah�dz, mushalla santri kecil, perpustakaan pesantren dan sekolah, gedung serba guna, gedung sekolah dan asrama santri. Termasuk Markaz Tah�dz Al-Qur’an (MTA), Markaz Lughah Arabiyah (MLA), Al-Mujtama’ English Center (ALMEC) dan Markaz Amtsilati (MAA).

Disamping itu juga ditunjang dengan laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, Koperasi Santri dan Siswa, toko kitab Al-Hikmah Al-Mujtama’, serta lapangan olahraga dan POSKESTREN (Pos Kesehatan Pesantren).

Keberadaan sarana dan prasarana tersebut sangatlah urgen mengingat para santri harus menguasai berbagai pelajaran yang telah dicanangkan di pesantren al-Mujtama’. Serangkaian program tersebut meliputi; Kajian kitab klasik (tafsir, Hadits, �kih, tauhid, tasawwuf, gramatikal bahasa Arab dan tarikh al-Hadlarah al-Islam.

Sedangkan kegiatan ekstra kurikulernya dikemas dengan serangkaian kegiatan; seperti seni qiraah dan tilawah, seni kaligra�, shautu al-Mujtama’ (Al-Banjari), Kajian Ilmiyah Santri (KIS), Forum Lingkar Pena (FLP), Sanggar Teater Qolbu (STQ), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Ikatan Siswa Madrasah Diniyah Al-Mujtama’ (ISMADA), Persatuan siswa Inovatif, Kreatif dan Progresif (PROGRES), serta Gerakan Pramuka Islamiyah (GPI) Gudep 982, 1585 dan 1550.

Dengan berbagai program tersebut, tak ayal jika lulusan pesantren al-Mujtama’ mampu berkompetisi di even nasional maupun internasional. Seperti prestasi yang diukir Salim Al-Ghazali. Santri PP. Al-Mujtama’ ini telah berhasil meraih juara I lomba hafalan al-Qur’an kategori 20 juz di tingkat Asia-Pasi�k – yang diselenggarakan Sultan Ibn Abdil Aziz Alu Su’ud, Arab Saudi. Dirinya juga sukses menyabet juara di berbagai kejuaraan di tingkat internasional lainnya.

Tentu saja pesantren Al-Mujtama’ bangga dengan berbagai prestasi yang diraih para santri dan alumninya. Sebab itu sesuai dengan misi Al-Mujtama’, yakni menyelenggarakan pendidikan Islam yang berkualitas, profesional, kreatif dan inovatif, serta dengan memadukan kajian keislaman baik klasik maupun modern.

Barangkali, seperti itulah sosok pesantren ideal di era kekinian. Moga ini bisa menjadi kado di ‘Hari Santri’ yang telah dideklarasikan pada 22 Oktober 2015 kemarin. Pesantren memang harus jadi pioner bagi keberlangsungan pendidikan di bumi Nusantara. •Sri Mukti

Workshop IT kerjasama dengan UNIRA.

Praktek santri di Lab. busana. Kunjungan dari Dinas Koperasi dan UMKMProv. Jatim di Unit Produksi.

Page 29: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

29MPA 350 / November 2015

MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) PROVINSI JAWA TIMURGERAKAN UMMAT ISLAM BERSATU (GUIB) PROVINSI JAWA TIMUR

Jl. Dharmahusada Selatan No. 5 Surabaya 60285, Telp. 031. 5926018, Fax 031. 5926019 E-mail: [email protected]

PERNYATAAN SIKAP“KASUS PELECEHAN TERHADAP PANCASILA DAN PENODAAN AGAMA

LEWAT SANDAL BERORNAMEN LAFDZUL JALALAH“

Menyikapi kasus pelecehan terhadap Pancasila dan Penodaan terhadap agama lewat sandal merek Glacio dengan ornamen Lafdzul Jalalah ( Lafadz Allah) yang telah beredar

di masyarakat dan merespon berbagai laporan dari masyarakat terkait dengan kasus tersebut yang berpotensi mengganggu ketenteraman , ketertiban , kedamaian dan keamanan masyarakat, maka Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur (GUIB Jatim) , lembaga dibawah naungan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur (MUI Jatim) yang beranggotakan ormas-ormas Islam di Jawa Timur mengadakan pertemuan terbatas membahas persoalan tersebut diatas.

Untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila dan UUD 1945, dibutuhkan iklim yang kondusif bagi terciptanya keamanan, ketenteraman, kedamaian dan ketertiban masyarakat, oleh karena itu kami menghimbau kepada Pemerintah dan Instansi terkait agar tegas dalam bertindak untuk mengantisipasi ketersinggungan masyarakat terkait dengan beredaarnya sandal tersebut, karena hal ini berpotensi menimbulkan kon�ik di masyarakat, oleh karena itu kami sampaikan beberapa hal penting sebagai berikut :1. Kami meminta kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur agar tegas

mensikapi kasus ini dengan segera menangkap pelaku pelecehan terhadap Pancasila dan penodaan agama tersebut tanpa

menunggu reaksi masyarakat untuk menghindari terjadinya penghakiman oleh massa terhadap yang bersangkutan. Dan dalam rangka mengurangi tensi ketegangan yang disebabkan oleh ketersinggungan umat atas penodaan tersebut.

2. Meminta dengan hormat agar Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur bertindak cepat melakukan proses hukum secara transparan dan terbuka agar bisa diketahui oleh masyarakat guna menghindari terjadinya miss Information terkait dengan penanganan kasus tersebut.

3. Kasus ini adalah kasus pelecehan terhadap Pancasila khususnya sila pertama dan penodaan terhadap agama yang berpotensi melanggar Undang-undang No 1 PNPS tahun1965 dan Undang-undang No 5 tahun 1969 serta KUHP pasal 156 huruf a tentang pencegahan penyalahgunaan penistaan dan atau penodaan agama.

4. Kami menyesalkan terjadinya kasus ini dan berharap agar tidak terulang lagi kasus serupa di kemudian hari, oleh karena itu kami mendesak pemerintah untuk melakukan langkah-langkah produktif dalam rangka mencegah terjadinya kasus serupa di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Mendesak Pimpinan Ormas Islam, Majelis Agama dan para tokoh agama agar bersikap proporsional dalam menghadapi kasus ini.

KRONIKA

Page 30: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

30 MPA 350 / November 2015

6. Kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kemungkinan – kemungkinan adanya upaya untuk memanfaatkan momentum ini dalam rangka untuk merusak atmos�r kehidupan yang kondusif bagi keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

7. Pernyataan sikap ini adalah merupakan sikap bersama Organisasi Massa Islam (ORMAS ISLAM) di Jawa Timur dibawah koordinasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari :

1. Nahdhatul Ulama (NU) Jawa Timur2. Muhammadiyah Jawa Timur3. Hidayatullah Jawa Timur4. Perhimpunan Al Irsyad Jawa Timur5. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa Timur6. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur7. Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur8. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur9. Persatuan Islam (PERSIS) Jawa Timur10. Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI)11. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur12. Al Bayyinat Jawa Timur13. Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur14. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur15. Badan komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia

(BKPRMI) Jatim16. Forum Ummat Islam (FUI) Jawa Timur17. Muslimat Nahdhatul Ulama Jawa Timur18. Fatayat Nahdhatul Ulama Jawa Timur19. PW Aisyiyah Jawa timur20. Nasiatul Aisyiyah Jawa Timur21. Muslimah Hidayatullah Jawa Timur22. Syabab Hidayatullah Jawa Timur23. Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur24. Keluarga Alumni Masjid Kampus Indonesia (KAMPUSINA)25. Laskar Pembela Islam (LPI)26. Front Pemuda Islam (FPIS) Jawa Timur27. Persyarikatan Da’wah Al Haromain

28. Al Hawariyun Jawa Timur29. Majelis Dakwah Indonesia (MDI) Jawa Timur30. Forum Madura Bersatu (FORMABES) Jawa Timur31. Majelis Dzikir & Dakwah Islam (MADDIA) Jawa Timur32. Forum Pemuda Sunny Jawa Timur33. CICS (Center for Indonesian Community Studies)34. GNPI (Gerakan Nasional Patriat Islam)35. ORISSA 36. Laskar Arif Rahman Hakiem37. Al Irsyad Al Islamiyah38. Ikatan Da’I Muda Indonesia (IDMI)39. Muballigh Bulan Bintang Jatim40. BKSPPI41. Badan Koordinasi Masjid (BAKORMAS)42. Ikatan Da’I Indonesia (IKADI)43. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia 44. IDIAL Jatim45. FPPBD Jatim 46. Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) Jatim47. Front Anti Komunis (FAK) Jawa Timur48. Forum Ulama Madura ( FUM ) Jawa Timur49. Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) 50. Forum Intelektual Indonesia (FII)51. Forum Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa Timur (FDII)52. Pemuda Muslimin Indonesia Jawa Timur53. Front Pemuda Madura Indonesia (FPMI) Jawa Timur54. Gerakan Mahasiswa Peduli Narkotika (GMPN) Jawa Timur55. Forum Kyai Muda Madura (FORKIM) Jawa Timur56. Front Anti Aliran Sesat (FAAS) Jawa Timur57. Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jawa Timur58. Ikatan Keluarga Besar Alumni Remaja Masjid Al Falah (IKA

RMA) Jatim59. Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU) Jawa Timur60. Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Jawa

Timur61. Darussyifa’ Asshomadiyah Jawa Timur62. Sarikat Islam (SI) Jawa Timur63. Wahdah Islamiyah Jawa Timur

Surabaya, 2 Muharram 1437 H15 Oktober 2015 M

Koordinator GUIB Jatim

MengetahuiDewan Pimpinan MUI Jatim

GUIB Jatim Ketua

Drs.H. Abdurrachman Azis, Msi

Ketua Umum

KH. Abdusshomad Buchori

Sekretaris Umum

Drs.H. Imam Tabroni, MM

Sekretaris

Mochammad Yunus,SIP, M.Pd.I

KRONIKA

Page 31: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

31MPA 350 / November 2015

PESANTRENSebagai Lembaga Pelestarian Bahasa Jawa

3. Mengajarkan kitab-kitab islam klasik (Kitab Kuning)

Yang dimaksudkan dengan kitab-kitab Islam klasik atau kitab kuning ialah karangan atau karya ulama-ulama dari mazhab Sya�’i, sebagai satu- satunya pengajaran formal yang diberikan dilingkungan pesantren. Para santri yang berdiam di pesantren dalam jangka lama tujuannya ialah menjadi ulama yang mengembangkan keahliannya dengan metode sorogan, weton atau bandongan secara individual.

Meskipun sekarang ini kebanyakan pesantren telah memasukkan pengajaran umum, namun pengajaran kitab- kitab Islam klasik tetap merupakan inti dari kegiatan pesantren sebagai upaya untuk meneruskan mendidik calon-calon ulama yang setia kepada faham Islam tradisional. Keseluruhan kitab- kitab klasik yang diajarkan di pesantren ada 8 kelompok yaitu : (1) �qih, (2) ushul �qih, (3) hadist, (4) nahwu-sharaf, (5) tafsir, (6) tauhid, (7) tassawuf dan etika, dan (8) tarikh dan balaghah. Kitab- kitab klasik itu dapat dibedakan dalam 3 jenjang : (1) kitab- kitab dasar, (2) kitab- kitab tingkat menengah, (3) kitab- kitab besar. Kitab- kitab tersebut diajarkan diajarkan

Oleh : Prof. Dr. H. Aminuddin Kasdi, MSGuru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya.

di pesantren di seluruh Jawa dan Madura pada umumnya dengan metode yang sama : sorogan dan bandongan, dan juga dengan bahasa pengantar/ terjemahan yang sama yaitu: bahasa Jawa spesi�k pesantren.

Karena itu tidak mustahil bila sistem pendidikan pesantren dianggap “statis”, akan tetapi sebenarnya dalam pengajaran itu tidak hanya membicarakan berbagai masalah secara verbal dari teks- teks yang

dikaji. Dalam hal ini kyai dengan bebas dapat memberikan interprestasi terhadap teks-teks itu sesuai dengan keahliannya masing- masing. Dengan demikian kegiatan belajar menjadi komunikatif.

4. Santri Jumlah santri dalam sebuah pesantren

biasanya dijadikan tolok ukur maju mundurnya suatu pesantren. Semakin banyak santri, pesantren itu dinilai makin maju. Ada dua macam santri, (1) santri mukim yaitu santri yang selama menuntut ilmu bertempat tinggal di dalam pondok atau asrama yang disediakan oleh pesantren dan (2) santri kalong, yaitu santri yang tinggal di luar komplek pesantren, baik di rumah sendiri ataupun di rumah- rumah penduduk di sekitar pesantren.

Para santri yang belajar dalam suatu pondok biasanya memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan sangat kuat, baik sesama santri maupun antara santri dengan kyai mereka. Situasi sosial yang berkembang diantara para santri menumbuhkan sistem sosial tersendiri. Di dalam pesantren para santri belajar hidup bermasyarakat, berorganisasi, memimpin dan dipimpin. Mereka juga dituntut untuk dapat mentaati

ABSTRAK Pesantren merupakan metamorfosa dari sistem pendidikan pada masa Hindu-Budha, yakni mandala.

Sebagai perkembangan pendidikan dari masa Hindu-Budha pesantren mengajarkan nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa dan khususnya Indonesia. Dalam pembelajaran di pesantren banyak menggunakan kitab-kitab klasik yang berbahasa Jawa. Hal ini sebagai suatu yang baik, karena hal itu sebagai upaya dalam pelestarian Bahasa Jawa. Di sisi lain pesantren juga tidak melupakan ajaran-ajaran agama yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga nantinya siswa atau santri akan mendapat pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama namun dapat melestarikan budaya dan tradisi asli Jawa dan Indonesia, yaitu Bahasa Jawa.

02

RISALAH

Page 32: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

32 MPA 350 / November 2015

kyai dan meneladani kehidupannya dalam segala hal, di samping harus ber-sedia menjalankan tugas apapun yang diberikan oleh kyai.

5. Kyai Kyai merupakan unsur yang paling

esensial dari suatu pesantren. Seringkali ia merupakan pendirinya karena itu wajarlah bila pertumbuhan suatu pesantren sangat bergantung kepada kemampuan kyainya.

Secara etimologi kyai dalam bahasa Jawa merupakan gelar dari (1) barang-barang yang dianggap keramat seperti pusaka, benda upacara (regalia), dll, (2) orang tua yang sangat di hormati, dan (3) seorang ahli agama Islam yang memimpin pesantren. Meskipun saat ini banyak orang ahli agama Islam yang tidak diragukan lagi kedalamannya meskipun tidak memiliki pesantren juga disebut kyai. Akan tetapi dalam konteks ini ialah sebagai pemimpin pesantren.

Kebanyakan kyai di Jawa beranggapan bahwa suatu pesantren dapat diibaratkan sebagai suatu kerajaan kecil, dimana kyai merupakan sumber mutlak dari kekuasaan dan kewenangan (power and authority) dalam kehidupan dan lingkungan pesantren. Tidak ada seorangpun santri atau orang lain yang dapat melawan kekuasaan kyai (dalam lingkungan pesantrennya), kecuali kyai lain yang lebih besar pengaruhnya. Para santri selalu berpikir dan mengharap bahwa kyai yang dianutnya merupakan orang yang percaya penuh kepada dirinya sendiri (self con�dent), baik dalam soal-soal pengetahuan Islam, maupun dalam kekuasaan manajemen pesantren.

Sejak Islam masuk ke Jawa, para kyai telah menikmati kedudukan sosial yang tinggi. Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, para Sultan di Jawa lebih banyak mengurusi masalah politik pemerintahan, dan membiarkan masalah Islam ditangani

oleh para kyai. Dengan demikian secara tidak langsung, telah memperkuat pemi sahan agama dan politik. Hal ini berarti bahwa Sultan telah menyerahkan kompe tensi dalam bidang hukum agama ketangan para kyai sepenuhnya. Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu raja memerlukan legitimasi kyai (besar) bagi kekuasaan politiknya.

Pada masa Indonesia merdeka, kemu dian para kyai juga banyak yang tampil menduduki jabatan-jabatan eksekutif mau pun legislatif. Namun demikian tugas pokoknya masih berpangkal di dunia pesantren.

Untuk menjadi seorang kyai, seorang calon harus berusaha keras melalui jenjang bertahap. Pertama-tama, biasanya ia adalah keluarga kyai. Setelah menyelesaikan pela ja rannya di berbagai pesantren sen-diri. Campurtangan kyai kadang-kadang tidak terbatas dalam membantu pen-dirian pesantren, namun lebih jauh lagi juga mencarikan jodoh (biasanya dari mertua yang kaya), dan diberi didikan isti mewa untuk menggunakan waktu terakhirnya guna mengembangkan bakat kepe mimpinannya, yang akan menjamin keberhasilannya di masa depan.

Masyarakat biasanya mengharapkan kyai dapat menyelesaikan masalah-masalah keagamaan yang praktis sesuai dengan kedalaman ilmunya. Semakin tinggi kitab-kitab yang diajarkannya, ia akan semakin dihormati. Kyai juga diharapkan mampu menunjukkan kepemimpinannya, kepercayaannya terhadap dirinya sendiri, dan kemampuannya, karena banyak orang datang meminta nasehat dan bimbingan dalam banyak hal. Kyai juga diharapkan bersikap rendah hati, menghormati semua orang tanpa memandang status sosial kekayaan, dan pendidikannya, banyak prihatin, dan penuh pengabdian (ibadah) kepada Tuhan, tidak pernah berhenti memberikan kepemimpinan keagamaan. Apabila hal tersebut terpenuhi pada diri

seorang kyai, maka tidak mustahil akan menjadi orang yang dihormati, disegani, dan kharismatik.

D. DEDAKTIK METODIK (TA’LIM AL- MUTA’ALIM) DI PESANTREN

Dari uraian yang telah dikemukakan, bahwa pesantren sebagai lembaga pendi-dikan Islam tradisional telah berkembang sedemikian rupa, sesuai dengan perkem-bangan masyarakat dan zaman. Akan tetapi yang tetap bertahan ialah ciri- ciri tradisionalnya. Hal ini disebabkan oleh hubungan kyai- santri yang bersifat dyadic dan patronage, juga substansi ilmu yang dipelajari di pesantren bersifat klasik. Hal ini juga menentukan cara- cara dedaktis dan metodis (cara mengajar dan tekniknya) yang harus digunakan. Berkaitan dengan itu juga pemakaian bahasa pengantar yang mampu mengapresiasikan perbedaan jenjang yang ada dalam dunia pesantren.

Oleh karena pesantren sebagai lembaga keberadaanya telah establish, sudah barang tentu bila pesantren memiliki perangkat dedaktik metodik yang telah dianggap baku pula yaitu : Kitab Ta’lim Muta’alim (Tuntunan bagi orang- orang yang mencari ilmu). Kitab ini disusun oleh Syekh Zarnuji dengan menggunakan referensi antara lain : Al- Qur’an, Hadist, Hikmah para ahabat khususnya Ali bin Abi �alib, Syekh Burhanuddin, Imam Hana�, dan para cerdik pandai di Bukhara. Kitab Ta’lim al- Muta’alim terdiri dari 13 fasal (bab) dan 141 halaman berisi teks berbahasa Arab dengan “makna gandul”. Fasal-fasal yang langsung berkaitan dengan cara-cara belajar ada lima fasal yaitu fasal I- V. fasal- fasal lainnya berkaitan dengan usaha- usaha yang perlu dilakukan dalam menuntut ilmu.- Fasal (bab) I Fasal tentang keutamaan

ilmu �qih (perilaku).

RISALAH

Page 33: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

33MPA 350 / November 2015

- Fasal (bab) II tentang niat dan perilaku belajar.

- Fasal (bab) III tentang cara memilih ilmu, guru, dan teman dan hubungan terhadapnya.

- Fasal (bab) IV tentang keharusan meng-hormati ilmu dan ahli (pemiliknya).

- Fasal (bab) V tentang cara belajar yang ajeg dan sungguh- sungguh.

Beberapa petikan dari bagianbab-bab di atas sebagai berikut :

Fasha �i ma hiyatil’ilm wal �qh wafadhlihi, qaala rasuululaahi alaihi wassa-lam : thalabul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin wamuslimatin. I’ lam binnahu laa yu�aradhu ‘ala kulli muslimin wa musli-matin kulli ‘ilmin bal yu�aradhu ‘alaini thalabu ‘almilkhali ama yuqaalul ‘ilmulkhali, waafdhalul amali khifdzulkhaali ……”

Artinya: “Fasal pertama nerangake kahanane ilmu

lan nerangake fadhilahe (keutamaane) ilmu �qih. Kanjeng Nabi Shalallahu alaihi wasalam dhawuh lingkang maksude mengkene : luru- luru (golek- ngupaya) ilmu den kewajibaken marang saben- saben wong Islam lanag dan wadon, dene utama- utamane ilmu, yakni ngerteni tingkah lan utama- utamane amal yaitu ngreksa tingkah”

Bahasa Indonesianya :“Fasal pertama menerangkan keadaan

ilmu dan menerangkan keutamaan ilmu �qih. Nabi Muhammad s.a.w. telah berkata: mencari ilmu itu teah diwajibkan kepada setiap kaum muslimin laki dan perempuan , akan tetapi ilmu yang utama yaitu ilmu yang untuk mengerti perilaku, dan pelaku (amal) yang utama ialah perilaku yang terkendali”.

Fasal III tentang cara-cara memilih ilmu, guru, dan teman.

“fashal (utawi iku faal), �ikthiyaarilmi

tinemune maring pemikiran ingsun suwijine guru ingkang sepuh, tindakane rajin, penggalihi aris, tur ake sabare ……”Artinya

‘Bagi orang yang mencari ilmu supaya memilih guru yang alim (dalam ilmunya), dan lebih wira’i – konsisten menjalankan agama, dan yang lebih tua usianya, seperti tatkala Abu Hanifah memilih belajar agama kepada Syekh Khamad bin Sulaiman, setelah di angan-angan dan dipikir dengan seksama. Imam Abu Hanifah berkata: beliau Syekh Khamad tu menurut pemikiran saya adalah seorang guru yang tua usianya, pekerjaannya rajin, batinnya luhur, dan banyak sabarnya ……”

Secara umum Ta’lim al Muta’alim menggariskan :1. Dalam memilih ilmu hendaklah me-

milih ilmu : (1) �qih, (2) tauhid, (3) tafsir, (4) dan ilmu- ilmu kuna lain yang telah dibakukan oleh para ulama.

2. Agar menghindari memilih ilmu yang baru, karena dapat menjadi pangkal perdebatan atau percecokan.

3. Agar para santri menghormati me-milih ilmu dan orang yang berilmu, terutama guru.

4. Dalam mengormati guru antara lain : santri tidak boleh berkata mendahului guru, kecuali atas perintahnya, tidak boleh berjalan di muka guru, dan tidak boleh menduduki tempat duduk guru.

5. Dalam memilih Guru agar mematuhi fatwa Imam Abu Hanifah, seperti telah dikemukakan.

E. Penggunaan Bahasa Jawa Di Pesantren

Dengan dimasukkannya sistem madrasah (sekolah) dan pendidikan umum dalam sistem pesantren, kegiatan pendidikan di pesantren menjadi makin beragam. Diambah lagi dengan faktor asal usul santri yang tidak hanya berasal dari Jawa atau Madura, maka dari tahun ke tahun heteroginitas pesantren semakin komples. Akan tetapi dalam situasi demikian sampai saat ini pesantren masih mampu mempertahankan ciri khasnya sebagai lembaga Islam tradisional, meskipun telah ada pesantren yang memilih corak dan sistem atau metode modern. Ciri khas tradisionalitas pesantren tersebut salah satu diantaranya ialah masih tetap dipertahankannya bahasa Jawa “spesi�k pesantren” sebagai bahasa pengantar.1. Pengajaran dengan metode sorogan,

bandongan, dan musyawarah atau seminar tetap memakai bahasa pengantar bahasa Jawa, sebagai bahasa utama. Untuk metoe musyawarah digu nakan bahsa campuran : Jawa, Indonesia, an Arab.

Bersambung...

Pada masa Indonesia

merdeka, kemu dian

para kyai juga banyak

yang tampil menduduki

jabatan-jabatan eksekutif

mau pun legislatif. Namun

demikian tugas pokoknya

masih berpangkal

di dunia pesantren.

( Prof. Dr. H. Aminuddin Kasdi, MS )

(ing dalem mertelakake milih ilmu), wal ustadzu (lanmilih guru), wasysyariiki (lan milih kanca) watstsabaati alaihi (lan netepi ingatase ilmu). Yanbaghi lithaali bililmi (seyogyane kaduwe wong kang luru- luru ilmu), akhsanahu (ing dalem luhih bagus- baguse saben- saben ilmu), wama yakhtaaju alaihi diinihi (ing dalem perkarane agamane si thalib) �lkhaal (ing dalem saknalika) tsumma yakhtaaju (mangka nuli milih ing ilmu sapa si thalib), ilaihi (marang ma) �l maali (ing dalem besuke mene), wayuqaddima (lan yneta dhinginaken sapa thalil) ilmattaukhidi (ilmu taukhid)…………..

Bitarkilistidlaahi (sebab ninggal ngalap dalil) wayakhaaral’atiiqa (lan ynta milih sapa thalib ilmu kang anyar- anyar), qaaluu (wus nngwndika sapa ulama), alaikum bil’atiqa (netepana sira kabeh kelawan ilmu kang kuna), waiyyakum wal mukhdatssatsi (lan mediya sira kabeh ing ilmu kang anyar- anyar), waiyyaka antasytaghila (ing yenta ketungka sira) bihadzal jadalilladzi dzahara (kelawan iki ilmu para padu kang pertela apa jadal (padu) ba’dangiradha (ing dalem sa’wuse sedane), al aksabiri minal ulamaa’ (para agung saka para ulama).

Dalam hal memilih Ta’lim Muta’alim menyatakan :

“Tumrape wong kang luru ilmu saupaya milih guru kang luwih alim kang luwih wira’ngi, lan kang luwih sepuh, kaya olehe milih Abu Hanifah, nalika panjenegane ngaji iku milih meguru marang sekh Khamad bin Abi Sulaman, sak wuse diangen- angen lan dipikir kanthi cukup. Imam Abu Hanifah ngendika : Panjenegane Kyai Khamad iku

RISALAH

Page 34: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

34 MPA 350 / November 2015

Mendung duka menyelimuti segenap hati rakyat Indonesia – khususnya warga Nahdliyin. Santri terakhir Rais Akbar NU Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu kini telah tiada. Kiai

Muchit Muzadi berpulang ke rahmatullah pada Ahad, (6/9), menjelang Subuh di Rumah Sakit Persada Malang.

Dibanding adiknya, KH. Hasyim Muzadi, nama Kiai Muchit Muzadi memang kurang begitu populer.

Padahal jika menengok sepak terjangnya se-masa hidupnya dalam perjuangan merebut ke merdekaan Indonesia, peran mBah Mu-chit terbilang besar dalam membangun bang sa ini.

Keaktifannya di dunia pergerakan dan pendidikan, ia mulai jalani saat sepulang dari pondok Tebuireng asuhan KH. Hasyim Asy’ari. Saat Jepang datang menjajah In-donesia, bersama teman-temannya dia mendirikan koperasi desa dengan nama Tokoku (Ku dalam Bahasa Jepang artinya desa), sekaligus menjadi sekretarisnya se-lama dua tahun, 1942-1944. Barangkali karena memiliki aliran darah pedagang, menjadikan Abdul Muchith betah ber-aktivitas di dalamnya.

Ketika Cabang Suisintai “Barisan Pelopor” didirikan di Bangilan, dia ikut aktif di organisasi ini. Suisintai merupakan sebuah organisasi yang berdiri atas inisiatif Bung Karno guna mempersiapkan para pemuda menuju kemerdekaan. Suisintai selanjutnya lebih banyak menekankan pada penguatan jiwa nasionalisme. Sementara organisasi yang lain, jiwa pemerintahannya yang lebih kental. Oleh karena itulah, Suisintai tidak disukai Jepang.

Menurut mBah Muchith tatkala ma-sih hidup, Jepang sebenarnya tidak hanya bermaksud menjajah ekonomi, ta pi lebih dari itu. Negeri Matahari itu ingin memasukkan nilai-nilai leluhurnya ke dalam bangsa Indonesia. “Ngakunya se-bagai saudara tua Indonesia yang ingin membebaskan kita dari penjajah, tapi tidak tahunnya malah mereka sendiri yang ingin menjajah kita,” tuturnya waktu itu. “Setidaknya ada tiga jalan yang bisa dilihat dari program itu dengan mudah: bahasa, budaya dan politik,” tambahnya menegaskan.

Abdul Muchith juga langsung ber-gabung dengan Hizbullah ketika laskar itu mendirikan cabangnya di daerah Bangilan. Sayang dia tidak bisa mengikuti latihan perwira Hizbullah angkatan pertama di Ci barusa, karena tidak diizinkan orang tua nya. Ia bergabung dengan Hizbullah

ke tika para alumni pendidikan angkatan pertama itu membentuk Hizbullah di da-erah masing-masing. Dirinya bergabung ke dalam Hizbullah setelah setahun berada da lam Suisintai. Di Hizbullah, selain dilatih kemiliteran, ia juga diberi bekal pendidikan kerohanian oleh para ulama.

Kyai Muchith, lantas ditunjuk sebagai Komandan Kompi Hizbullah, tatakala tiga Seksi Hizbullah (Bangilan, Senori dan Singgahan) disederhanakan menjadi satu Kompi Bangilan. Sementara markas utama

Mengabdi pada NU Tanpa BatasKH. Abdul Muchit Muzadi

Batalyon masih tetap di Bojonegoro, dengan Komandan Batalyon Kapten H Romli.

Dengan membawahi 60 orang anak buah, Abdul Muchith bermarkas di rumah Basyar, salah seorang pamannya. Setiap hari Abdul Muchith harus menjalani kehidupan dengan disiplin tentara. Setiap pagi berdinas di markas mengawasi anak buah. Usai Dzuhur dia pulang untuk mengajar di madrasah yang didirikannya bersama masyarakat. Ketika hari mula beranjak malam – dengan menenteng pistol di pinggang – dirinya jalan-jalan ke stasiun untuk melihat situasi. Itu sudah menjadi salah satu kebiasaannya. Termasuk ketika mengajar di sekolah.

Abdul Muchith pun pernah turut bergabung dengan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia), ketika masa-masa awal kemerdekaan tahun 1945. Juga pernah bergabung dengan pasukan Mujahidin. Beberapa kali dirinya ikut bergerilya melawan penjajah Belanda di wilayah Teritorial Troep Komando Distrik Militer Tuban.

Namun ketika ada rasionalisasi Hiz-bullah ke dalam TNI, 1947, Abdul Muchith ti dak masuk ke dalamnya. Karena dia merasa, jiwanya memang bukan jiwa ten-tara. Dirinya juga pernah masuk TKR, tapi hanya betah selama tiga hari. Ia me-milih pulang, karena merasa tidak mem-punyai watak sebagai tentara. Dia pun lebih memilih kembali sebagai guru dan mendirikan Madrasah Sala�yah di kam-

IN MEMORIAM

Page 35: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

35MPA 350 / November 2015

pung halamannya di Bangilan Tu ban. Pada 1952, ia mendirikan Sekolah Menengah Isl-am (SMI). Dua tahun berselang, dia juga mendirikan Madrasah Muallimin NU.

Abdul Muchit pun semakin aktif ber-ke cimpung membesarkan NU. Ia juga tu rut merintis berdirinya Partai NU pada ta hun 1952. Seusai mengikuti kuliah di Uni versitas Cokroaminoto saat menjadi pe ga wai di IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta (1961), ia ditugaskan di IAIN Malang pada ta hun 1963 dan tahun itulah ia merintis SMP NU. Ketika dipindahtugaskan menjadi Pem bantu Dekan II di IAIN Sunan Ampel Jem ber, ia pun mendirikan Madrasah Tsanawiyah.

Di Jember, dirinya bertemu KH. Ach-mad Shidiq, sahabat seperguruan yang selalu menjadi teman diskusi yang seim bang. Kiai Muchit juga punya peran dan jasa besar tatkala Nahdlatul Ulama me ne rima Pancasila sebagai asas pada saat Muktamar NU 1984. Kiai Muchit yang saat itu menjadi Sekretaris Rais Aam NU KH Achmad Shiddiq, ditugaskan untuk menulis rumusan Pancasila sebagai asas organisasi NU. Selama mengabdi pada NU, mBah Muchit juga tercatat pernah men jabat sebagai mustasar PBNU selama beberapa periode sampai tutup usia.

Meski memiliki kharisma keulamaan yang besar, namun mBah Muchit lebih me milih kehidupan yang sederhana nan bersahaja. Bahkan anak-anak dan tetangga tak banyak yang tahu tentang kebesaran nama dan peran Kiai Muchit.

Sebagai anak ragil dari sembilan bersaudara, DR. Alvian Futuhul Hadi bah-kan tak pernah menyadari jika bapaknya adalah seorang kiai besar yang dibutuhkan umat hingga wafatnya sang ayah. Padahal, se jak kecil dirinya kerapkali diajak be per-gian oleh bapaknya untuk mengajar di berbagai pesantren dan ceramah di fo rum-forum. “Yang saya tahu ya bapak ke rap diundang ceramah, karena saya sering di-titipkan ke rumah saudara di mana tempat ba pak mengajar,” ujarnya. Sebutan kiai pun diakuinya baru muncul belakangan. “Sejak kecil orang memanggil bapak ya dengan sebutan pak Muchit saja,” jelas pria yang bia sa disapa Gus Ucuk ini.

Seiring banyaknya orang yang me-mang gilnya kiai, mBah Muchit pun selalu me nolak sebutan itu. Katanya, sebutan kiai

itu hanya layak disematkan pada orang yang memang punya pesantren. Kiai Mu-chit bahkan kerap berkelakar kalau dirinya adalah Kiai Partikelir. Kalaupun lantas ba nyak orang yang memanggilnya kiai, me nurutnya itu karena sungkan. Sebab adiknya telah menjadi kiai yang menjabat Ke tua PBNU dan memiliki pondok besar. Se masa hidupnya, Kiai Muchit memang ter-kenal jenaka dan kerap melempar guyonan se bagai bumbu obrolan.

Namun ada tanda tanya besar yang senantia muncul di benaknya, tatkala sang bapak membantu dirinya mengerjakan tu-gas sejarah. Lelaki kelahiran, 19 Juli 1974 itu merasa bapaknya dapat menjelaskan de ngan gamblang mengenai rentetan pe ris-tiwa sejarah perjuagan bangsa. “Dan setiap kali cerita sejarah bapak selalu bilang bah-wa ada peran besar umat Islam yang tidak di catat dalam sejarah, yaitu Resolusi Jihad,” ujar ayah empat anak ini.

Kiai Muchit merupakan sosok yang sangat menghormati kiai. “Bapak mem-ber lakukan 2 aturan ketat yang tidak boleh di lang gar,” paparnya. Jika tamunya itu Kiai Khatib Umar dari Pesantren Sumber Wringin atau Kiai As’ad dan Kiai Fawaid dari Sukorejo, maka yang mengantar hidangan harus memakai sarung putih. “Itu untuk

menghormati tradisi pesantren salaf yang masih dijaga di dua pesantren itu. Kalau ada yang pakai celana harus ganti pakai sarung,” ujar suami Halimatus Sa’diyah ini.

Setelah pensiun, terang Dosen Universitas Negeri Jember ini, bapaknya malah terlihat lebih sibuk di meja kerja. Gaji pensiunnya pun habis untuk tiga hal: beli makan, beli obat dan beli buku. mBah Muchit memang dikenal gila baca. “Saat menjemput kami sekolah dulu, kami tak pernah langsung pulang, mesti mampir ke toko buku Sumber Ilmu,” terangnya.

Kiai Muchit juga selalu langganan empat surat kabar. Ketika beliau sudah dirawat di Malang, Gus Ucuk yang meneruskan. “Tapi karena saya tak terbiasa membaca, akhirnya tinggal satu dan akhirnya sekarang sudah tidak lagi langganan,” ujarnya diiringi tawa. “Saya mengenal majalah Tempo itu saat saya masih SD. Padahal harganya melebihi kebutuhan makan kami,” selorohnya melepas tawa. Selain membaca, Kiai Muchit juga dikenal rajin membuat karya tulis. mBah Muchit kerap membuat buku pandauan praktek ibadah yang praktis.

Meski seorang kiai, mBah Muchit me-rupakan pribadi yang tak suka dilayani. Ia lebih senang melakukannya sendiri. Ke-man dirian itulah yang diwariskan kepada anak-anaknya. “Bapak memang selalu ber pesan kepada kami semua agar tak me-repotkan orang lain,” ujarnya.

Bahkan ketika mulai sakit-sakitan pun, mBah Muchit tetap tau merepotkan orang lain. “Kiai Muchit selalu bilang kalau saikitnya itu sakit tua. Tapi kami sebagai santri yang dekat dengan beliau, meyakini bahwa sakit beliau karena psikis karena kepikiran NU,” ujar KH. Abdul Hamid Chidlir, Pengasuh Pesantrei ASHRI Jember yang kerapkali mendampingi Kiai Muchit.

Tapi anehnya, tuturnya, meski sakit mBah Muchit senantiasa sehat tiba-tiba ketika diajak berbincang tentang rege ne-rasi NU. “Saya sekarang prihatin. Saat ini banyak orang yang merasa dirinya NU tapi mengerti NU,” ujar Gus Hamid me ni rukan omongan mBah Muchit. “Beliau se lalu ber-pesan agar kita senantiasa men da hu lukan pres tasi daripada prestise,” tambah mantan Wakil Ketua Tan�dziyah PCNU Jember itu. lDedy Kurniawan, A. Suprianto

Bersama Gus Mus Bersama Menag RI Lukman Hakim Saifuddin

KH. Hasyim Muzadi menegenang almarhum

Page 36: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

36 MPA 350 / November 2015

BELA NEGARA

Mereka, para kaum muda tidak sepenuhnya menyadari bahwa sejarah Indonesia pada tahun

1948 ditandai dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun. Pemberontakan ini didahului dengan gerakan revolusioner yang disebut formal fase non parementer, yakni pengambilalihan kekuasaan dari pemerintah yang sah. Peristiwa terjadi pada 18 September 1948 dipimpin Amir Syarifuddin dan Muso. Usaha kudeta itu disertai pula dengan penculikan dan penganiayaan serta pembunuhan sejumlah penduduk sipil, polisi, dan ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Aksi sepihak oleh PKI dalam bentuk kekerasan ternyata masih berlanjut dan muncul ke permukaan sejak 1960. Mele-tusnya Gerakan 30 September 1965 seakan men jadi anti klimaks. Disusul gerakan sporadis hingga 1968-an. Kekerasan oleh PKI menorehkan sejarah panjang pelanggaran HAM karena terjadi aksi-reaksi antarkelompok di masyarakat dan dengan jumlah korban yang tidak sedikit.

Kekejaman PKI dari Masa ke Masa.Sejak 1960-an, daerah Jawa Tengah

dikenal menjadi basis PKI, terutama di Solo, Kartosuro, Boyolali, dan Klaten. Banyak aksi sepihak yang ditujukan kepada ihak lawan politik, tokoh agama, dan orang-orang sipil yang tak berdosa. Diantaranya penculikan dan penghilangan paksa empat orang di Klaten dan hingga kini tidak ketahuan kuburannya.

Di Jawa Timur, tepatnya di desa Kanigoro, Kediri, tempat berlangsungnya acara mental-training oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) pada tanggal 13 Januari 2965, terjadi tindak kekerasan yang dilaku-kan anggota PKI. Para anggota PKI mela-kukan penggerebekan dipagi hari usai sholat Subuh. Mereka mengambil buku-buku, termasuk mushaf Al Qur’an di Masjid, lalu menginjak-injaknya. Para peserta training termasuk panitianya, 150-an orang, digiring dengan tangan diikat satu sama lain, dipaksa berjalan empat kilometrer sambil diintimidasi, diancam, serta diteror.

Peristiwa “Cemethuk” Banyuwangi,

infor masi didapat dari kesaksian Maedri, saksi mata yang meloloskan diri dari usaha pembunuhan oleh PKI, kemu-dian memberikan kesaksian. Aksi PKI di Banyuwangi berkaitan langsung dengan G30S/PKI di Jakarta. Mereka diberi maka-nan yang dicampuri racun, satu persatu dibunuh, dan mayatnya dima sukkana ke dalam sumur yang sudah disiapkan. Ada tiga lubang pembantaian. Satu lubang berisi 40 mayat, lainnya 11 mayat.

Pembantaian di Blitar Selatan diungkap dalam buku Siapa Menabur Angin akan Menuai Badai tulisan Soegiarso Soerojo, halaman 331-332. Diantaranya mengung-kapkan kasus kekejaman PKI seperti di Rejotangan, Ngunut, Kaliwadi, dan Bojolangu. Mereka mengin timidasi rakyat dan merampok hartanya, membunuh warga dengan sasaran utama golongan agama. Menculik setiap orang yang mereka curigai. Bila melawan, tak segan-segan mereka bunuh.

Kasus pembantaian di Kediri diungkap berdasarkan kesaksian Ibu Yatimah (69)

Selamatkan Generasi MudaDari Bahaya Latent Komunis

Jiwa nasionalisme generasi muda dinilai semakin menipis. Hal tersebut tampak pada ketidaksadaran anak muda terhadap bahaya latent komunis yang berkamu�ase dengan bendera demokrasi dan HAM.

Page 37: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

37MPA 350 / November 2015

anak kandung korban bernama Sarman. Peristiwanya terjadi ada 18 September 1948 sewaktu rapat pamong di kelurahan, ayahnya dicegat segerombolan orang. Kemudian dibawa paksa ke suatu tempat sambil diikat tangannya. Berhari-hari ayahnya tidak pulang, dan ternyata termasuk yang dimasukkan sumur maut bersama 108 orang lainnya. Sarman tertulis di nomor 48 dalam da�ar korban keganasan PKI yang tertera di monumen.

Kasus Takeran (Sumur Kenongo Mulyo) terungkap atas kesaksian Kaelan Suryo Martono (73). Kesaksian ini diperkuat dengan salah seorang saksi korban Hadi Syamsuri (80), pensiunan naib di Takeran. Ia diculik dan digiring ke desa Baeng dan ditahan selama 40 hari, bersama 80 orang muslim lainnya. Sebagian lainnya ditahan di desa Cigrok.

Kasus Kresek, Madiun, terungkap berdasarkan kesaksian KH Ahmad Djunaedi, anak kandung korban bernama KH Barokah Bachruddin. Sejumlah kiyai diculik dan dibunuh. Diduga kuat sebelum dibunuh, mereka dianiaya terlebih dahulu. Menurut para saksi, para kyai itu ada yang matinya ditembak, dipenggal lehernya, dipukul benda tajam. Kyai Shodiq satu-satunya yang dibunuh dengan didorong ke dalam lubang dalam keadaan tangan terikat kemudian diurug tanah. Husnun seorang saksi mendapat keterangan dari para sakssi lainnya bahwa penculiknya membawa parang, tali, benda tumpul, dan senjata api.

Terungkapnya kasus pembantaian di Markas Gebung, Ngawi, Jawa Timur, berdasarkan keterangan para saksi korban penculikan di Desa Gebung, korbannya ditahan 12 hari, hampir-hampir tidak diberi makan. Mereka terkurung di dalam rumah yang terkunci , lalu rumah itu dibakar. Orang-orang PKI siaga diluar rumah, bersenjata tajam. Tawanan yang kabur, ditangkap lagi lalu dimasukkan ke dalam api atau dibunuh. Setelah peristiwa tersebut, ditemukan banyak mayat, tujuh diantaranya dipindahkan ke Makam Pahlawan Ngawi.

Beberapa Indikator Bangkitnya Komunis di Negeri ini.

Bukti tipisnya kesadaran sebagian generasi muda terhadap bahaya latent komu nis, dapat dilihat dari keikutsertaan mereka dalam aksi-aksi yang dilakukan gerakan Komunis berikut ini :

Simbol komunis berupa gambar palu arit dicat di pagar tembok kampus Universitas Negeri Jember. Untung polisi bergerak cepat dan mengamankan dua mahasiswa UNEJ untuk memper-tanggungawabkan per buatannya, Jum’at (14/8). Setelah dilakukan pemerik saan

secara marathon, kedua mahasiswa ter-sebut dilepas dan dikenakan wajib lapor.

Saat mengikuti karnaval peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 70, sekelompok pemuda membawa atribut berlambang palu arit di Pamekasan, Madura. Dua mahasiswa diamankan terkait kasus tersebut. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga, usai mengikuti upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, menyatakan bahwa semua pihak harus selalu waspada akan adanya penyusup. “Komunisme adalah sesuatu yang perlu kita hadapi bersama-sama”, ujarnya Senin (17/8).

Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 70, polisi menemukan gambar lambang palu arit (simbol PKI) di Arena Permainan Skateboard TMII. Gambar palu arit tersebut tergambar di tembok arena skateboard dengan menggu-nakan cat semprot. “Benar, di arena skateboard Taman Mini ditemukan gambar palu arit. Unit Intel polsek sudah saya arahkan untuk mencari informasi siapa yang melakukan pengecatan tersebut”, papar Kapolres Jakarta Timur Kombespol Umar Faruq, Selasa (18/8)

Beberapa Pernyataan Terkait dengan Bahaya Latent Komunisme.

Ternyata beberapa elit politik dan petinggi negeri ini benar-benar mencermati fenomena munculnya kembali gerakan komunis. Kekhawatiran mereka terutama terhadap generasi muda dapat kita simak dari beberapa pernyataan berikut ini.

Terkait munculnya simbol PKI di Pamekasan, Madura, dan Jember, Partai Golkar memandang fenomena di suasana perayaan 70 tahun kemerekaan Indonesia itu sebagai sinyal masih hidupnya komunisme. “Itu sinyal, seolah mengatakan wahai Bangsa Indonesia, PKI bisa bubar,

tetapi ideologinya pasti tetap ada” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Nusantara Polo Club (NPC), Cibinong Jawa Barat, Senin (17/8). “Itu sinyal, idiologinya bisa saja muncul kembali. Harus ada kekhawatiran”, tambahnya.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono dalam acara doa bersama memperingati hari pemberontakan kelom-pok komunis, G30S/PKI mengingat kan semua pihak untuk waspada. “Kebang kitan ideologi komunis makin terlihat nyata, ada kelompok yang ingin me mu tarbalikkan fakta sejarah seolah mereka adalah korban”, ujar Mulyono. “Untuk menghindari ideologi komunis kembali berkembang di Indonesia, masyarakat diajak untuk berpegangan pada 4 pilar ke bang saan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Keempatnya harus dipelihara,” tegas Mulyono.

Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengingatkan adanya ancaman komunis gaya baru. Ancaman itu sudah mulai menguasai Indonesia baik melalui budaya, informasi dan ekonomi, khususnya di kalangan anak muda. “Pancasila harus dita nam kan kepada generasi muda agar memiliki ketahanan pribadi yang berpan-casila,” ujar Try Sutrisno dalam kete-rangannya kepada wartawan, Jum’at (2/10).

Ketua DPP Gerakan Bela Negara, Mayjen TNI Purnawirawan Budi Sujana mengungkapkan, GBN membawa misi untuk menyadarkan tentang bahaya komu nisme gaya baru. “Langkahnya pelan tapi pasti, utamanya mendorong rekonsiliasi,” kata Budi saat bertandang ke kantor harian Republika , Jakarta, Selasa (8/9). Ia memberi contoh, langkah yang ditempuh komunisme wajah baru ini untuk memunculkan kembali bibit komunisme dengan melakukan pengujian terhadap sejumlah UU, di antaranya, Pasal 60 huruf g UU No 12 Tahun 2003. Dalam UU yang mengatur tentang pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD tersebut, pasal yang mengharuskan calon bukan anggota PKI, ormas yang terlibat dengan PKI atau terlibat langsung dalam G30S/PKI. “Sekarang mereka bisa jadi anggota dewan dengan dicabutnya pasal itu”.

Demikian beberapa bukti sejarah jang perlu diketahui terutama oleh para generasi muda. Karena mereka belum lahir ketika peristiwa-peristiwa di atas terjadi, sehingga tidak menutup kemungkinan karena ketidaktahuan mereka secara tidak sadar akan termakan oleh propaganda Komunis Gaya Baru. Oleh karena itu, Waspadalah !

Waspadalah!

•(hs/dari beberapa sumber).

Pancasila harus dita nam kan kepada generasi muda agar memiliki ketahanan

pribadi yang berpan casila.

Try Sutrisno(Mantan Wakil Presiden)

Page 38: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

38 MPA 350 / November 2015

Hal ini karena para penguasa hanya memanjakan dengan memberi bantuan langsung tunai baik

beras miskin, kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan bantuan lain yang langsung dimanfaatkan, tanpa kerja keras. Ibarat orang diajari untuk mene-nga dahkan tangan. Sementara aga-ma Islam mengajarkan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Indonesia memerlukan pemimpin yang memberdayakan rakyat, memberi motivasi, menginspirasi, serta memberikan teladan apa arti pentingnya “Ayo Kerja”

Bagi pemimpin non formal, tokoh masyarakat, tokoh agama, juga pembina pramuka, seharusnya mengajak masyarakat untuk bangun pagi-pagi sekali dan “bekerja”. Tentulah bagi umat Islam yang taat menjalankan ibadah shalat shubuh di awal waktu, hal itu menjadi sesuatu yang biasa, bahkan sangat indah memandang dunia di waktu pagi. Udara segar, badan menjadi nyaman, dan pikiran menjadi sehat.

Dengan badan sehat, pikiran jernih, perasaan bahagia, maka mencari rejeki akan mudah dan tentu lancar, karena bisnis menjadi enak, saling pengertian,

serta saling menguntungkan. Baden Powell (2010) mengemukakan, “Lekas tidur dan lekas bangun, membuat orang sehat, kaya, dan bijaksana”.

Baden Powell dalam bukunya Scouting for Boys pada Cerita Api Unggun No. 22 (halaman 341) tentang Memperbaiki Diri mengemukakan, bahwa para ksatria (pandu) jaman dahulu sangatlah alim, mengun jungi pertemuan-pertemuan keaga-maan terutama sebelum pergi ke medan perang atau jika akan melakukan pekerjaan yang sangat berat.

Bagi seorang pandu, ada banyak cara untuk “berlatih bekerja”. Ada banyak cara untuk mencari uang, dari mengecat pagar dan memelihara kebun samapai menjadi kurir menyhampaikan pesanan-pesanan. Bagi regu pramuka yang akan mengikuti jambore atau lomba tingkat dapat mencari tambahan uang saku dengan

Oleh :Drs. M. Isnaeni Rodi, M.Pd *)

mengumpulkan besi tua dan kertas, atau plastik yang sudah tak terpakai, kemudian menjualnya. Hal itu lebih baik dan memiliki harga diri daripada meminta penuh pada orang tua/sekolah.

Mengumpulkan kotak/peti bekas tempat buah dan memontongnya menjadi kayu bakar. Memelihara kambing dan menjual susu kambingnya ke beberapa tempat akan menghasilkan uang juga. Membuat peralatan rumah tangga dari anyaman-anyaman bambu, barang pe-cah belah dari keramik, menjilid buku, semuanya dapat menghasilkan uang.

Seorang anak yang belajar sekuat tenaga sebagai seorang pramuka akan memperoleh kesempatan untuk maju di dunia. Beberapa anak miskin telah menjadi orang kaya. Ini dapat terjadi karena sejak semula mereka sudah bercita-cita dan memutuskan akan menjadi kaya. Mereka bekerja keras utnuk

Pendidikan Kepramukaan sebagai Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

Negeri ini semakin sibuk dengan ketahanan pangan. Impor buah, sayur, daging hingga barang berteknologi tinggi.Negeri yang subur, makmur gemah ripah loh jinawi bagai untaian jamrud di katulistiwa,

tetapi rakyatnya sebagian besar miskin di tengah kelimpahan sumber daya alam yang mengitarinya

EDUKAS I

Page 39: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

39MPA 350 / November 2015

mencapai cita-citanya, dan sejak aweal telah menabung setiap rupiah yang mereka peroleh dari bekerja untuk disimpan dalam tabungan atau di bank.

Kebiasaan yang MenyehatkanBangsa yang kuat adalah bangsa yang

sehat dan cerdas. Untuk menjaga kesehatan perlu hidup sehat. “Lebih baik berburu di padang untuk kesehatan yang tidak dapat dibeli dengan uang, dari pada membayar dokter untuk obat yang tidak enak; orang yang bijaksana selalu berolah raga untuk kesehatannya. Tuhan tak pernah membuat sesuatu yang tidak smpurna”.

Menjaga kebersihan seperti selalu mencuci tangan, bila akan makan, atau megang sesuatu. Membersihkan kulit menolong membersihkan darah. Seorang dokter menmgatakan, “Manfaat olah raga akan hilang separuhnya apabila sesudahnya (olah raga) tidak segera mandi. Pakaian harus bersih, baik dalam maupun luar. Kebersihan itu bagian dari iman.

Seorang pandu bukanlah seorang perokok. Pramuka bukanlah orang pandir/bodoh yang merusak dirinya dengan merokok dimasa pertumbuhan. Merokok di waktu belum dewasa akan melemahkan jantungnya, sedang jantungb itu penting utnuk memompa darah ke seluruh tunbuh, membentuk daging, tulang, dan otot. Seorang pramuka tahu bahwa merokok dapat merusak alat penglihatan dan pen-ciuman, yang sangat penting baginya ketika ditugaskan melakukan pengintaian.

Seorang pramuka tidak minum-minu-man keras. Orang yang terbiasa minum-minu man keras seringkali merusak kese hatan serta kebahagiaan mereka sendiri dan keluarganya. Minuman keras membuat badan lemah. Jika banyak pemuda Indonesia lemah karena rokok dan minuman, bagaimana negeri ini akan bertahan dari serangan asing baik yang bersifat �sik maupun psikis. Berapa triliun rupiah negeri ini harus membayar ongkos kesehatan rakyatnya. Bagaimana badan jaminan sosial (BPJS) terus berhemat agar keuangannya tidak jebol akibat banyaknya pasien yang sakit bukan karena tua atau bencana alam, melainkan karena merusak diri sendiri dengan rokok, minuman keras, begadang, dan penyakit kelamin lainnya. Padahal uang itu cukup untuk membiayai infrastruktur dan pendidikan guna kema juan bangsa di masa depan.

Pelatihan yang Benar Banyak yang mengira kegiatan Bela

Negara adalah cukup latihan kolone tongkat (di Bumi Moro) seperti para kadet, berlatih selam di pasir Putih (Situbondo) atau berlatih kesamaptaan (di Watu Kosek), atau bahkan mengikuti LATSAR dan LATSARMIL saja. Tidak! Pendidikan

Pendahuluan Bela Negara itu dimulai dari yang sederhana mulai tingkat Siaga umur 7 tahun. Sesuai kerjasama Kementerian Pertahanan dan Kwartir Nasional Pramuka bahwa dapat dilakukan dengan mewarnai bendera merah putih, burung garuda, dsb. Tetapi menjaga adiknya yang masih kecil dengan penuh tanggung jawab, mematikan kompor saat ibu pergi ke warung sebelah, sementara air telah mendidih, membereskan jemuran saat akan hujan. Itu termasuk pendidikan bela negara.

Bagi anggota pramuka harus menempuh SKU, SKK, dan SPG sesuai aturan yang berlaku dan ditempuh secara individu (sorogan) ujiannya, meski metodenya dilakukan secara beregu dan disesuaikan dengan usia dan lingkungan. Pembina harus benar-benar mengujinya, dan jika lulus pramuka berhak mendapatkan paraf/tanda tangan sah. Ada SKK yang wajib ditempuh para pramuka agar memperoleh Tanda Kecakapan Khusus, misalnya (1) menabung dan memiliki buku tabungan. Dengan menabung pramuka dapat hemat, serta ikut membangun negara. Karena

uang yang terkumpul di bank dipinjam untuk keperluan pembangunan. Pramuka bukan sebaliknya, hobi berhutang. (2) dapat mengatur rumah dengan membersihkan, menghias, dan merawatnya, (3) dapat memasak untuk regunya (satu keluarganya) dengan memahami syarat-syarat kesehatan dan seterusnya. Ada juga SKK yang harus juga ditempuh misalnya (1) SKK juru kebun; yaitu menanam, memelihara 1 jenis tanaman hias, satu jenis tanaman buah-buahan/sayuran sampai berbunga, berbuah, sampai panen atau sedikitnya selama tiga bulan dan tahu cara membuat pupuk kompos. (2) SKK peternak unggas dengan memelihara unggas 10 ekor atau lebih selama tiga bulan, dan dapat membuat ramuan makanan serta pencegahan penyakit.

Jika saja pramuka di Jawa Timur yang berjumlah sekitar 4 juta, dan 1% nya menempuh SKK juru kebun dan peternak unggas, maka akan di dapat 40 ribu tana-man sayur, dan 400 ribu ekor unggas. Dengan jumlah itu, tak akan ribut kenaikan harga daging ayam, kenaikan sayur mayur menjelang lebaran. Banyak waktu ibadah pada 10 hari terakhir dibandingkan mengu-rus jumlah makanan yang tak pernah ada puasnya. Sementara negara tak perlu lagi impor jika semua pemuda dan pramuka mela ku kan kewajiban masing-masing dengan sukarela dan ikhlas bakti bina bangsa.

Yang perlu dibangun saat ini adalah para pembina, stakeholder, atau pemimpin adalah memderi teladan dan perhatian pada kaum muda, karena di tangan merekalah negeri ini terus tumbuh kuat atau sebaliknya menuju kehancuran.

Salam Pandu!

*) Pelatih Pembina Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur.

Para Ksatria (pandu) jaman dahulu sangatlah alim,

mengun jungi pertemuan-pertemuan keaga maan terutama sebelum pergi

ke medan perang atau jika akan melakukan pekerjaan

yang sangat berat.

Boden Powell dalam bukunyaScouting for Boys

Page 40: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

40 MPA 350 / November 2015

EDUKAS I

PreludeSaya, sebagaimana juga anda, adalah

seorang pendidik sekaligus orang tua. Kita adalah orang yang paling bertanggung jawab atas perkembangan bakat dan potensi belajar anak (didik) kita. Segala harapan dan cita-cita kita yang mulia ada pada mereka. Sepenuhnya. Namun, apa yang selama ini kita lakukan: membiarkan mereka berlama-lama menonton TV dan bermain game di komputer, dan juga android. Lucu. Selera humor kita sudah sedemikian tinggi. Ya, begitu tinggi hingga hampir mencapai titik konyol.

Sebagai pendidik, kita sering menemui siswa yang mengalami kesulitan belajar dan terganggu perkembangan psikomotoriknya. Mereka sulit berkonsentrasi ketika belajar, tidak fokus terhadap pelajaran ketika di kelas. Menonton TV telah mengubah mood anak-anak kita menjadi tidak stabil, mereduksi akti�tas motorik, serta merenggut waktu dolan (bermain secara aktif) mereka. TV, dengan segala tayangan rendahannya (rating-oriented), telah mengubah banyak hal fundamental dalam kehidupan kita. Termasuk perkembangan buah-hati kita.

Dulu, pernah ada masa ketika media elektronik belum begitu marak. Anak-anak zaman itu (khususnya di desa) tumbuh berkembang tanpa televisi, ponsel, playstation, android, games online, dan makhluk aneh sejenisnya. Saya cukup beruntung pernah mengalami masa

seperti itu. Meski sebentar: karena di tahun 90an stasiun-stasiun televisi swasta mulai nongol, dan video game (gameboot) mulai direntalkan. Pada zaman non-digital saat itu, anak-anak begitu dekat dengan alam.

Semua hasrat-kekanakan bermain mereka sepenuhnya dilampiaskan dengan alam: membuat mobil-lempung, mandi di sungai, menerbangkan layang-layang, bermain lumpur, kelereng, meriam-bambu, dakon, patil-lele, dampar dengan batu, menunggang kuda-pelepah pisang, obak-sodor, pasaran, betengan, delikan, adu-gangsing, berburu capung dan kupu-kupu, sampai membidik mangga-tetangga dengan ketapel (hmmm.. kenakalan-naif khas anak). Dunia anak yang sebenarnya; damai, bebas, sedikit-nakal, naif, dan inosen. Mereka hidup di dunia nyata. Bukan cyber. Jiwa dan pikiran mereka murni. Tanpa kontaminasi. Mereka nyaman dengan diri, tubuh, dan lingkungan mereka.

Dunia anak saat ini adalah maya. Mereka bermain permainan maya, berte-man dengan sahabat maya, bersosialisasi secara maya, dihibur tontonan maya, teralienasi dari lingkungan nyata. Tanpa �lter dan daya-tangkal. Kehadiran televisi di

Oleh :Budi Santoso, S.Pd.I *)

tengah keluarga telah membawa pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan sosial masyarakat, terutama di kalangan anak dan remaja. Mereka disuguhi dan dijejali, begitu banyak tontonan yang menghibur namun seringkali tidak mendidik. Secara masif, lewat tontonan di televisi, anak muda kita dibentuk menjadi generasi yang pasif, konsumtif, apatis, bahkan bodoh.

Televisi telah menjadi candu bagi mereka. Mereka akan merasa gelisah jika tidak “mengonsumsi” tontonan televisi dalam waktu lama. Hal ini akan terlihat jelas ketika terjadi pemadaman listrik oleh PLN di lingkungan rumah mereka. Mereka, mugkin juga ibu mereka, begitu jengkel karena kenyamanan mereka terganggu dengan tidak menonton televisi akibat pemadaman listrik tersebut.

Disfungsi TelevisiTelevisi, meskipun benda mati, bagi

saya ia lebih merupakan makhluk. Bukan sesuatu, tapi sesosok. Yang asing. Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron dan �lm yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para korbannya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Sekarang ini anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, bahkan lupa waktu makan. Ini masalah serius.

Sebenarnya televisi mempunyai fungsi utama; fungsi informatif, edukatif, dan rekreatif (Ningsih:2009). Juga sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru (propaganda). Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Program entertaintment sangat dominan. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya. Wajar, ratting oriented!

Makhluk Asing di Rumah Kita(Sebuah Esai Tentang Televisi Dan Pikiran Anak)

TV membusukkan indera di kepalaMembunuh imajinasi

Menyumbat dan mengacaukan pikiranMembuat otak anak tumpul dan buta

Ia tidak lagi mampu memahami fantasi,Sebuah Dunia Khayal

Otaknya menjadi selembek kejuKemampuan ber�kirnya berkarat

dan membeku

Sebuah Kutipan dari Charlie and the Chocolate Factory,Oleh Roald Dahl, 1964

Page 41: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

41MPA 350 / November 2015

Bagi anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca anak-anak terhadap buku, serta masih banyak lagi dampak negatif lainnya jika dibandingkan dampak positifnya yang hanya sedikit sekali. Anak-anak cenderung lebih senang berlama-lama didepan televisi dibandingan harus belajar, atau membaca buku. Jika kita melihat acara-acara yang disajikan oleh stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik malahan bisa dikatakan berbahaya bagi anak-anak untuk ditonton.

Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (materialistik) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua menyadari hal ini, mengingat betapa besarnya akibat dari menonton televisi yang berlebihan.

Makhluk Aneh LainDi sisi lain, orang tua sekarang

merasa bangga jika buah hatinya mampu mengoperasikan komputer sejak usia dini. Mereka kagum mengetahui anaknya begitu mahir dan betah berlama-lama di depan laptop yang telah terhubung dengan jaringan komputer lain di seluruh dunia (internet), tanpa pernah menyadari adanya dampak negatif yang mempengaruhi anak mereka. Kondisi ini akan semakin mengkhawatirkan ketika orang tua ternyata tidak begitu peduli dengan akti�tas browsing anak mereka di depan komputer. Informasi yang campur-aduk begitu bebas masuk ke wilayah mereka yang paling pribadi, tanpa �lter dan kontrol. Celakanya, tidak semua orang tua menguasai teknologi informasi jenis internet ini. Sehingga mereka tidak akan pernah bisa mengawasi akti�tas anaknya yang kemampuan dan pengetahuan TI-nya jauh melebihi mereka.

Internet menawarkan ketakterbatasan informasi secara mutlak. Sekarang, apapun yang ingin kita baca, lihat, tonton, dengar, maupun tulis bisa kita lakukan via

internet. Tanpa batas. Sungguh, suatu perkembangan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Apa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita update dari kamar pribadi kita tanpa harus beranjak kemanapun. Dalam hitungan detik! Kita hidup dalam sebuah Dunia Yang Dilipat (Yasraf Amir Piliang, 1998).

Coba anda bayangkan, ketika buah hati kita berinteraksi dengan makhluk aneh ini. Anak-anak kita yang masih naif, belum tertata cara-pikirnya, dan belum matang pondasi psikologisnya. Jujur, saya sendiri tidak bisa membayangkannya. Kita saja (setidaknya saya) sebagai orang tua yang, insyaallah, sudah dewasa sering tidak bisa menahan diri untuk tidak melewati batas-batas moral agama ataupun norma ketimuran ketika kita dalam keadaan �ow berselancar di dunia maya. Apalagi mereka, buah-hati kita. Namun, pada kenyataannya, kita tega. Sehingga, seharusnya kita tidak perlu terkejut mendengar atau membaca berita anak-anak (dibawah umur) kita terlibat berbagai bentuk kasus kriminal baik sebagai pelaku maupun korban.

ConcludeTelevisi dan internet telah merevolusi

kehidupan sosial-budaya masyarakat dan keluarga kita. Sampai titik yang terdalam, pribadi kita. Keduanya memang mengandung begitu banyak manfaat. Namun, keduanya juga mengundang begitu besar mudharat. Bagi saya pribadi, Dajjal sudah muncul sejak kedua media itu lahir. Segala sifat yang dilekatkan pada Dajjal melekat juga pada keduanya. Ya, anda boleh tidak sepakat.

Akhirnya segalanya kembali kepada kita: saya dan juga anda. Keika dunia tempat kita tinggal menjadi tak terbatas, kita-lah yang seharusnya berikhtiar membatasi diri dan buah-hati kita. Karena kita tidak bisa melarikan diri.

*) Penulis adalah guru di MINNanggungan, Prambon, Nganjuk.

Menonton TV telah mengubah mood anak-anak kita menjadi tidak

stabil, mereduksi aktifitas motorik, serta merenggut

waktu dolan (bermain secara aktif) mereka. TV, dengan segala tayangan

rendahannya (rating-oriented), telah mengubah banyak hal fundamental dalam kehidupan kita.

Termasuk perkembangan buah-hati kita.

Page 42: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

42 MPA 350 / November 2015

Drs. Pardi, M.Pd.IKepala MTsN Bangil, Pasuruan

Keberhasilan tersebut menjadi modal berarti. Sebab terbukti di tahun yang sama, para siswa madrasah yang

awalnya bernama Madrasah Tsanawiyah Riyadlul Ulum Kiduldalem ini berhasil menancapkan kukunya dalam Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja. Dalam lomba yang digelar oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia di Jakarta itu, salah satu siswa madrasah ini Wanda Masyita Ja’far meraih titel Juara.

Dengan mengusung tema Go Green, Wanda Masyita Ja’far menvisualisasikan karyanya berlatar warna hijau tipis. Fokus utama karya ini adalah sebuah kotak televisi yang ditumbuhi rerumputan hijau. Di sekelilingnya terdapat berbagai benda. Sedangkan di bagian luarnya berdiri sekelompok orang sambil bergandengan tangan. “Alhamdulillah, lukisan ini ternyata mampu mencuri perhatian para dewan juri dan menghadiahi juara harapan ketiga kategori On �e Spot atau melukis langsung,” ujar Toni Ja’far. “Padahal saingannya itu adalah siswa SMA hingga mahasiswa lho,” imbuhnya bangga.

Lalu pada tahun 2013, madrasah peraih juara 1 Putra dan Juara 2 Putri dalam Lomba Seni Lukis Kaligra� PORSENI tingkat MTs se-Kabupaten Pasuruan ini

mampu mempertahankan dominasinya dalam Lomba Seni Lukis Kaligra� di HUT MAN Bangil. Di ajang tersebut juara 1 dan 2 berhasil diraih. Tak cukup itu, di ajang tingkat Jawa Timurpun tropi juara 3 Seni Lukis Kaligra� Festival Ramadhan Jawa Pos di Surabaya mampu diboyong siswa madrasah ini.

Seakan tak mau berhenti menorehkan prestasi, di tahun itu pula Muhtamilatur Rohmah ditetapkan oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia sebagai juara Harapan 2. Saat itu, siswi madrasah dengan jumlah siswa 1001 orang ini mengusung tema “Keren Tanpa Narkoba”. Di atas kanvas berukuran 100 x 130 cm itu, dia menggambarkan hati yang terbelah dua dengan judul “Hati positif dan negatif.”

Dengan menggunakan cat akrilik dan mixed media, lukisan ini menggambarkan tentang kegiatan positif tanpa narkoba. Salah satu gambar hati sebagai simbol dampak buruk narkoba bagi kehidupan. Sedangkan belahan hati yang lain melukiskan dampak posti� kehidupan tanpa narkoba.

Menariknya karya ini dilukis di atas kanvas tidak dengan menggunakan media pada umumnya. Sebab pewarnaannya menggunakan serbuk kayu dengan warna dasar monochrome. Teknik ini tentu bukan tanpa alasan. Sebab menurut Toni – panggilan karib Pembina ekstrakurikuler seni lukis tersebut, siswanya memiliki kelemahan dalam segi pewarnaan. “Tapi dalam hal membuat sketsa lukisan, dia jagonya. Akhirnya teknik inilah yang saya terapkan,” ucapnya singkat. “Dan ternyata teknik pewarnaan yang dilakukannya menarik perhatian juri,” imbuhnya lega.

Rupanya perhatian juri terhadap karya siswa madrasah yang menempati lahan seluas 8.780 m² ini tak berhenti di situ. Terbukti, di tahun 2013, karya Fil Hadi Syahri berjudul “Sayangilah Bumi” meraih Juara 1 Lomba Menggambar tingkat Nasional di Jakarta. Karya ini mampu mengalahkan puluhan ribu karya dari

MTsN BANGIL PASURUAN

Meraih prestasai nasional, ternyata bisa dimulai dari kegiatan ekstra kulikuler.Itulah yang dibuktikan para siswa MTsN Bangil Pasuruan. Mereka yang tergabungdalam ektrakurikuler seni lukis sering meraih prestasi nasional. Prestasi itu dimulaisejak tahun 2012 silam. Kala itu siswa madrasah ini memborong tiga juara sekaligus dalam ajang Seni Lukis Kaligra� se-Kabupaten Pasuruan dalam rangka HUT MAN Bangil ke 19.Tiga tropi yang berhasil di bawah pulang adalah Juara 1, 2 dan harapan 1.

MADRASAH

Go Internationaldengan Karya Orisinil

Saat menerima penghargaan

Page 43: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

43MPA 350 / November 2015

seluruh Indonesia dalam ajang tahunan yang dihelat oleh Tupperware Children Helping Children ini.

Sang Dewi Fortuna rupanya masih saja menemani madrasah yang lahir pada 17 Desember 1968 ini pada tahun-tahun berikutnya. Nyatanya, torehan prestasi siswa madrasah ini makin moncer. Salah satunya dibuktikan dalam Ajang Seni Lukis Kaligra� se-Kabupaten Pasuruan di PP. Wachid Hasyim Bangil pada 2014 lalu.

Masih di tahun itu juga, karya Fairus Tsuroya dengan tema “Menolong Orang Lain” menjadi Jawara Utama dalam Lomba Menggambar tingkat Nasional Tupperware Children Helping Children 2014 di Jakarta. Tak hanya itu, di Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja yang digelar Yayasan Seni Rupa Indonesia karya siswa MTsN Bangil makin berjaya.

Dua karya Sarwono Tejo Lukito bertitel “Indonesia Swasembada Pangan” dan “Pemimpin yang Adil, Jujur, tegas dan Anti KKN” dianugerahi juara terbaik pertama. “Padahal dia masih berusia 12 tahun. Tapi mampu mengalahkan peserta usia SMA/SMK hingga mahasiswa,” ucap Toni dengan wajah sumringah.

Kebahagian Guru Seni Budaya ini tentu sangat beralasan. Selain para anak didiknya berhasil mengukir prestasi membanggakan, yang terpenitng lagi lantaran mereka makin percaya diri mengekspresikan gagasan dan ide yang orisinil. Ya, orisinilatas itulah yang menunjukkan karakter atau ciri khas sebuah karya. Yang paling tidak diinginkannya adalah jika siswa menghasilkan karya yang mainstream. Alias karya pasaran.

Baginya, produk semodel itu bukanlah karya sebenarnya. Sebab tidak ada proses kreatif dalam mewujudkannya. Karena seringkali ini hanya sekedar copy-paste karya seniman lain. Tak heran jika sedari awal, para siswa digembleng untuk memunculkan karakter dalam tiap karya lukisnya.

Biasanya dirinya memulai dari pembuatan sketsa lukisan. “Saya melarang mereka melukis model sanggar yang

umumnya gambarnya sempurna dengan pewarnaan yang seragam pula,” tambah pria yang pernah menyabet gelar Top Five “�e �ousand Mysteries of Borobudur” dari Jogja Gallery ini menegaskan.

Adapun penggemblengan sketsa tersebut, tak hanya sekali dua kali tapi hingga berbulan-bulan. Biasanya bagi siswa yang baru tergabung dalam klub seni lukis di madrasah yang maju kitab kuningnya ini, mereka tiap minggu diwajibkan membuat sketsa dengan tema bebas hingga memunculkan ciri khas masing-masing.

Setelah dinyatakan cukup, baru kemudian mereka diarahkan membuat sketsa berdasarkan tema dari sang pembina. Baru kemudian para siswa diberikan teknik pewarnaan dengan beragam media mulai dari krayon, cat air hingga cat akrilik. “Untuk teknik itu sangat mudah sekali. Makanya saya berikan terakhir,” tuturnya membeberkan alasan.

Hingga kini, sudah berpuluh-puluh karya berupa sketsa dihasilkan para siswa. Banyaknya karya ini selain agar otot tangan semakin luwes dan terbiasa menggambar, juga untuk menghidupkan dan mengasah kreativitas ide siswa. Sedangkan untuk memacunya, para siswa didorong untuk senantiasa berpartisipasi dalam tiap even lomba baik tingkat regional maupun nasional bahkan internasional. Selain karyanya bisa dinikmati banyak orang, tentu mereka bisa mendapatkan hadiah jika berhasil menyabet juara.

Hingga tahun 2015 ini, jika ditotal dari seluruh ajang kejuaraan, para siswa telah menghasilkan 50 puluh juta lebih. Itupun belum termasuk hadiah laptop. Tak hanya itu, dari karya siswa yang mengikuti beragam festival juga banyak yang dikoleksi para kolektor. Yang termahal dihargai 5 juta rupiah per karya. Bahkan banyak pula lukisan siswa yang sudah masuk dalam katalog Yayasan Seni Rupa Indonesia. Ini adalah bukti pengakuan kualitas karya lukis siswa madrasah yang telah mengantongi akredetasi “A” ini.

Sementara itu, berkualitas tidaknya sebuah karya selain ditentukan oleh faktor siswa sendiri, tentu kreativitas sang pembina sangat menentukan. Untuk itu memang dibutuhkan sosok pembina yang mampu membaca karakter dan kecenderungan siswa. “Sebenarnya di sekolah manapun pasti ada anak yang memiliki kemampuan dan skill serta keunikan. Kalau ada guru yang jeli pasti bisa dikembangkan. Lha wong anak itu sebenarnya menunggu kok,” tukas Toni menyakinkan.

Drs. Pardi, M.Pd.I sangat mendukung langka Pembina Ekstra Sepakbola itu. Bahkan Kepala MTsN Bangil ini sangat mendorong agar para siswa juga aktif di komunitas seni lukis di luar madrasah. “Saya berharap kran untuk menyalurkan kreativitas siswa juga makin terwadai dalam ajang yang dihelat di lingkungan Kemenag. Jadi tak cukup hanya di Aksioma saja,” katanya memberikan usulan.

Meski demikian, para siswa madrasah yang dipimpin mantan Kepala MTsN Prigen ini siap menyongsong festival seni lukis level internasional. Hal itu dibuktikan dengan mengirimkan 20 karya siswa di ajang yang digelar KAO Internasional – perusahaan asal Jepang – sejak awal tahun ini. Mereka harus bersaing dengan peserta dari 34 negara lain. Rencannya pengumuman pemenang sendiri dilakukan pada bulan Nopember. Ini sekaligus sebagai pembuktian bahwa madrasah bisa go International dengan karya orisinil. l A. Suprianto

Melayani wawancara stasiun televisi

Tak berhenti meraih prestasi

Sang pelukis yang tak berhenti mengukir prestasi Juara

Page 44: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

44 MPA 350 / November 2015

Oleh : Abu Mukhlis

Pemegang AmanahSetiap Orang Adalah

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas

segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur, di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal shalih dan meningkatkan ibadah kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan

kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, niscaya kita akan menjadi manusia yang berbahagia, �d diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT ber�rman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“.

Page 45: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

45MPA 350 / November 2015

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,Di antara kebajikan yang paling penting, adalah memelihara

amanat. Begitu pentingnya amanat, maka dalam al-Qur’an surat an-Nisa: 58, Allah SWT ber�rman :

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”.

Hadirin sidang jamaah jum’ah yang berbahagia,Pengertian amanat adalah sesuatu yang dipercayakan kepada

seseorang agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah SAW banyak memberikan teladan utama, bagaimana seorang Muslim harus memegang amanah. Bahkan sebelum beliau diutus menjadi Nabi, beliau sudah dikenal sebagai seorang yang bisa dipercaya dalam menjaga amanah.

Dalam ayat 58 al-Qur’an surat an-Nisa tadi, dengan jelas Allah SWT memerintahkan agar kita selalu menunaikan amanat. Dalam sebuah kesempatan baginda Nabi juga memerintahkan yang demikian, dalam sabda beliau SAW :

Artinya : “Tunaikan amanat orang yang mempercayakan kepadamu, dan janganlah berhianat bahkan kepada orang yang menghianatimu“ (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Karena itulah bagi seorang Muslim apapun posisi dan kedudukannya ia harus memenuhi amanah, dalam arti ia harus mengurus dan mempertanggungjawabkan apa yang dipercayakan kepadanya. Terlebih lagi pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT pada hari pembalasan.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,Amanah erat kaitannya dengan kepemimpinan, dan pada

hakekatnya setiap orang, siapapun ia, laki-laki atau perempuan, orang yang mempunyai kedudukan tinggi atau rakyat biasa, adalah seorang pemimpin, dan pasti ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai apa yang dipercayakan dan diamanahkan kepadanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Kalian semua adalah penggembala (pengurus) dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalaannya (yang diurusnya). Seorang imam adalah penggembala, kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalannya. Seorang laki-laki adalah penggembala atas keluarganya, kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalannya. Seorang istri adalah penggembala dalam rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalannya. Seorang pembantu adalah penggembala bagi harta tuannya, kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalannya. Seorang anak adalah penggembala harta ayahnya, kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalannya. Kalian semua adalah penggembala (pengurus) dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang gembalaannya (yang diurusnya)“.

(HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA)

Hadirin sidang jamaah jum’ah yang berbahagia,Begitu jelas dan rinci tuntunan yang diberikan Rasulullah

SAW, dan apabila setiap orang dapat menjaga dan menunaikan amanat dengan baik, maka di manapun posisi dan kedudukan seseorang, niscaya akan muncul �gur-�gur pahlawan di posisinya masing-masing.

Akan muncul pahlawan di lingkungan keluarga dan rumah tangga, akan muncul pahlawan di lingkungan masyarakat, akan muncul pahlawan di lingkungan birokrasi, akan muncul pahlawan di lingkungan penegak keadilan, akan muncul pahlawan di lingkungan pendidik dan guru. Dengan adanya para pemimpin yang mampu memegang amanah, maka merekapun akan mampu menjadi pahlawan bagi bangsa dan negaranya.

Page 46: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

46 MPA 350 / November 2015

KLINIK.Salah satu bentuk penyakit kaki gajah

(�lariasis) berupa pembesaran kaki, dengan kulit tebal, kasar, dan kaku, memberi gambaran kaki seekor gajah. Pembesaran ini merupakan akibat dari penumpukan protein sebagai akibat terhambatnya saluran getah bening (kadang-kadang terbuntu) oleh cacing halus (micro�laria) yang berada di dalamnya. Dikenal ada 8 macam cacing �laria ini; tidak semua macam itu berada di dalam pembuluh getah bening. Di Indonesia kebanyakan penyebabnya adalah oleh: Wuchereria bancro�i; Brugia malayi; Brugia timori. Namun sekitar 70 % penderitanya yang penampilannya khas seperti itu disebabkan oleh cacing Brugia malayi. Cacing yang lain ada yang suka di jaringan lemak di bawah kulit ataupun di tempat lain (termasuk di mata; yang ini dapat mengakibatkan buta), ataupun di rongga yang banyak “cairannya” semisal di rongga perut (di luar usus).

Penyakit �lariasis ini adalah penyakit yang berlangsung lamban; walaupun ada yang dianggap akut namun penyakitnya baru muncul setelah terinfeksi berlangsung 6-12 bulan sebelumnya. Penyakit ini baru dikatakan menahun (kronis) jika sudah menunjukkan gejala-gejalaya yang khas, misalnya kulit menebal, yang kadang-kadang untuk ke tahap itu perlu waktu 12 tahun! Penebalan kulit yang mencolok dan kian menebal dapat sampai mengganggu kegiatan sehari-hari maupun dalam kehi-dupan bermasyarakat. Tergantung pada macam cacingnya, penebalan kulit ini misanya dapat terjadi di kaki, alat kelamin, payudara, tangan; selain penebalan kulit juga terjadi penebalan (baca: pembesaran) jaringan di bawahnya. Ini berarti akan terbatasilah aktivitas penderita, dan dapat menjadi penghalang untuk bekerja.

Penularan penyakit ini oleh nyamuk, boleh dibilang semua macam nyamuk dapat menularkannya; di Indonesia diketahui 23 macam nyamuk yang dapat menularkannya. Yang ditularkan sebenarnya adalah

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

radius 12 km dari rumah penderita kaki gajah berpeluang tertulari dengan cara itu.

Selain nyamuk, diketahui juga bahwa lalat hitam pengisap darah (yang biasanya mengisap darah hewan; pitek, Jw.) juga dapat menularkan �lariasis ini. Belum jelas kalaulah kepinding (kutu busuk, tinggi, Jw,) juga dapat menularkan �lariasis. Salah satu macam cacing ini (Onchocerca volvulus) ada yang larvanya hidup di dalam air kotor; larva ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat luka atau lecet kalau dia berendam di air itu, untuk nantinya cacing dewasanya menyerang mata dan menimbulkan kebutaan (river blindness).

Larva yang masuk tubuh itu kemudian menerobos dari tempat gigitan nyamuk menembus jaringan lemak di bawah kulit mencari “tempat tinggal” yang khas, sesuai dengan masing-masing macam cacing, misalnya ada yang di kelenjar getah bening (lymph nodes), ada yang di otot, ginjal, ada juga yang di mata. Sesudah berumur satu tahun dan dewasa, lalu kawin, dan “beranak”(mengeluarkan ribuan larva, micro�laria) yang terbawa oleh aliran darah ataupun lymhe. Ukuran berbagai macam cacing darah ini berbeda; untuk macam cacing yang tak sama, diameternya sekitar

“anaknya” (larva) yang beredar di dalam darah penderita, yaitu ketika nyamuk mengisap darah penderita. Di dalam perut nyamuk ini larva “tumbuh”, berganti “bentuk” sampai tiga kali, untuk kemudian “menetap” di kelenjar liur nyamuk yang nantinya ikut terbawa “tersuntikkan” ketika nyamuk mengeluarkannya untuk mencegah penjendelan darah, agar melancarkan aliran darah yang diisapnya. Larva ini untuk dapat ditularkan perlu waktu 10-20 hari, dan selanjutnya sampai 3 bulan dapat bertahan hidup di tubuh nyamuk ditularkan, padahal nyamuk dapat terbang sampai 12 km. Ini berarti bahwa mereka yang tinggal dalam

BELKAGA menguatkan langkah program yang belum berhasil walaupun sudah dimulai lebih dari 30 tahun yang lalu.Indonesia masih menjadi yang nomer 4 di dunia dalam hal jumlah penderita �lariasis (penyakit kaki gajah);

penderitanya masih sekitar 10 juta, yang akan menulari 60 juta tetangganya!!!.Padahal program ini cukup sederhana. Jamaah masjid perlu didorong untuk ikut berperan.

Penyakit filariasis ini adalah penyakit yang berlangsung lamban; walaupun ada yang dianggap akut namun penyakitnya baru muncul setelah terinfeksi berlangsung 6-12 bulan sebelumnya.

BELKAGAuntuk Menghadapi Kaki Gajah

Page 47: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

47MPA 350 / November 2015

0,2-0,5 mm dan panjangnya 2-10 cm. Selain menimbulkan rasa nyeri, di tempat tinggalnya itu cacing akan menimbulkan berbagai macam reaksi, dari reaksi radang sampai pun reaksi alergi. Jika sudah cukup umur (6-12 bulan) cacing betina mengeluarkan ribuan anak (larva) sebagai micro�laria yang beredar bersama aliran darah ataupun getah bening (lymph); larva ini dilengkapi dengan selubung (sheath) yang menjadikannya selamat dari enzym getah pencernaan nyamuk. Jika darah yang mengandung larva ini terisap oleh nyamuk, maka larva itu “mempersiapkan diri” dengan berubah bentuk dan bermigrasi mengumpul di kelenjar liur nyamuk untuk siap ditularkan. Larva ini dapat tinggal di dalam tubuh nyamuk sampai tiga bulanan. Cacing �laria dapat hidup di tubuh manusia sampai 4-6 tahun; selama itu cacing menghasilkan larva mikro�laria yang nantinya dapat menular ke orang lain jika terisap oleh nyamuk yang menggigitnya.

Untuk memperoleh makanannya larva cacing yang berada di kelenjar getah bening itu tidak menunggu di tempat; larva akan keluar dari getah bening sehingga larva cacing itu dapat dijumpai di dalam darah yang beredar mengalir. Waktu mencari makan ini ada yang biasanya siang hari, ada pula yang malam; ada pula yang tidak menentu ataupun bahkan ada yang siang-malam.

DIAGNOSA.Selain dikenali dengan adanya kulit

yang khas pada penderitanya, untuk kepastiannya maka darah penderita �lariasis dapat diperiksa untuk menemukan cacing khas di dalamnya; adanya cacing juga dapat dikenali dari reaksi alergi yang ditimbulkannya. Untuk menemukan cacing di dalam darah penderita, jam pengambilan darah untuk diperiksa itu harus sesuai dengan misalnya siang ataukah malam; oleh karena itulah mungkin saja pada pemeriksaan tidak dijumpai cacing di dalam darah penderita. Maka untuk lebih tepatnya darah yang untuk diperiksa itu bukan hanya diambil dari ujung jari (�nger prick test), tetapi pada kelenjar getah beningnya (lymph nodes), dengan atau tanpa mengusik cacing yang tinggal (DEC provocation test).

Jika dijumpai amicro�lariae (tak ada larva dalam darah) maka diperlukan pemeriksaan lain, yaitu dengan upaya mengenali adanya cacing �laria di dalam tubuh dengan memeriksa reaksi alerginya terhadap cacing ini, yaitu menggunakan Alere Filariasis Test Strip (FTS), BimaxNOW Filariasis Card (Card Test), ataupun Brugia Rapid Test; para ahli lebih percaya pada FTS yang hasilnya dianggap lebih tepat. Filariasis Antigen Spot Test juga dilaporkan sangat mudah dengan hasil yang memuaskan. Ada juga pemeriksaan yang lebih tepat lagi

Adapun untuk cacing dewasanya obat yang dinilai dapat mengatasinya adalah doxycycline yang diberikan setiap hari selama 8 minggu; obat ini juga mematikan larvanya.

Jika obat diberikan sebelum sakitnya parah, penderita tidaklah akan sampai memunculkan gejala penebalan kulit ataupun pembesaran kaki, namun obat tidak dapat memperbaiki tubuh penderita jika sudah muncul gejala-gejala khas itu. Oleh karena itu maka tindakan operasi plastik perlu dipertimbangkan untuk menga tasi gejala cacat �siknya itu. Jika masih berupa awal penebalan kulit gejala dapat dikurangi dengan pijat ringan sekedar untuk membantu kelancaran aliran getah bening; mengganjal kaki sewaktu tidur juga membantu.

PENCEGAHAN.Memahami cara penularan �lariasis ini,

maka kalaulah tak ada nyamuk maka “tidak ada” penularan. Ini berarti menghindari gigitan nyamuk merupkan langkah utama menyelamatkan diri dari tertulari �lariasis. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan pembunuh nyamuk dalam berbagai ben-tuknya (obat bakar, semprot, oles, “raket”) ataupun menghilangkan genangan air tempat bertelurnya nyamuk. Kelambu juga berguna untuk menghindari gigitan nyamuk. Karena nyamuk dapat terbang sampai sekitar 12 km, maka pemberantasan nyamuk harus dilakukan secara bersama dalam masyarakat, bukannya hanya di satu-dua rumah saja.

Yang tidak kalah pentingnya adalah upaya memutus rantai penyebaran penyait ini dengan mengikuti program BELKAGA, yaitu minum obat pembunuh larva cacing ini, yang cukup dilakukan sekali dalam setahun. Jika tidak terjangkau program, datangilah PUSKESMAS untuk minta obatnya. Dalam kemudahan transportasi, peluang tertulari tidaklah kecil karena mungkin saja kita ketamuan penderita awal �larisis ini yang ketika itu belum menampakkan gejalanya meskipun dalam darahnya sudah ada larva cacing ini. Tamu ini kemudian “meninggali” bibit penyakit ini jika ada nyamuk yang mengisap darahnya; sampai tiga bulan nyamuk ini dapat menulari orang yang digigitnya.

PENUTUP.Melibatkan diri dalam BELKAGA

akan menyelamatkan diri dan masyarakat dari penyakit kaki gajah. Kita dapat ikut membentengi diri dengan obat “pence-gahannya” ataupun dengan mengi ngat-kan keluarga dan tetangga akan anca man penyakit kaki gajah, maupun menyemangati bah wa ada cara pencegahan yang sederhana yaitu minum obat setahun-sekali saja, selama lima tahun berturut-turut. Insyaallah itu merupakan amal mulia yang berpahala.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

(baca: lebih canggih, lebih mahal) yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) . Bahkan untuk kajian lanjut (misalnya untuk menilai keberhasilan pengobatan, khasiat obat) keberadaan cacing di luar pembuluh darah diperiksa dengan menggunakan teknologi pencitraan (medical imaging) semisal CT (Computerized Tomography), MRI (Magnetic Resonance Imaging).

PENGOBATAN.Yang ideal untuk mengatasi penyakit

kaki gajah adalah memberi obat yang dapat membunuh cacing itu, tetapi menemukan penderitanya tidaklah mudah; ada yang cacingnya sudah 6-12 tahun di dalam tubuhnya tetapi penderita tidak jelas me-nunjukkan sakitnya. Oleh karena itulah diadakan BELKAGA (Bulan Eliminasi Kaki Gajah) yang diawali tanggal 1 Oktober 2015 ini, yaitu penggunaan pasangan obat DEC (Di Ethyl Carbamazine) dan albendazol, diminum setahun sekali selama lima tahun berturut-turut, sebagai upaya pencegahan sakit kaki gajah ini.

Pasangan obat itu memang tidak menjangkau cacing yang “tinggal” di luar pembuluh darah, tetapi membunuh 99% larva cacing yang beredar bersama aliran darah dalam waktu satu tahun, yang menularkan itu. Adanya obat ini di dalam tubuh akan mematikan larva cacing kalaulah orang “digigit” oleh nyamuk yang telah mengusung larva dari orang yang sakit kaki gajah itu; orang itu tidak jatuh sakit, terlindungi dari terjangkiti penyakit ini. Diharapkan di tahun 2020 nanti Indonesia tidak lagi mendapat martabat buruk dalam hal penyakit ini.

Selain DEC, obat yang juga berhasil jika dipasangkan dengan albendazol adalan ivermectin. Di luar negeri untuk menjamin suksesnya program pembasmian �lariasis ini ada yang memberikan obat kombinasi lengkap (DEC, ivermectin, dan albendazol). Karena keberhasilan obat ivermectin ini maka penemu ivermectin itu (yaitu William C. Campbell dan Satoshi Omura) memperoleh hadiah Nobel di bidang Ilmu Faal Kedokteran untuk tahun 2015 ini.

Penyakit filariasis baru dikatakan menahun (kronis)

jika sudah menunjukkan gejala-gejalaya yang khas, misalnya kulit menebal,

yang kadang-kadang untuk ke tahap itu perluwaktu 12 tahun!

Page 48: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

48 MPA 350 / November 2015

If you visit friends with or without an appointment and they apologize for not being able to receive you, accept their apology without ill-feeling. You should understand that something may have come up compelling them to decline your visit. �eir own a�airs, or the state of their house, may have made your visit inconvenient. It is perfectly all

right for them to ask to be excused.�e follower (tabi’ee) Qatada bin Di’ama Al-Sadusy said :’Do not hang around at the door of those who declined your

visit. Accept their reason, leave to attend your business, and let them attend their own business.do not ask for reason or explanations. Imam Malik used to say,” Not all people can disclose their reasons. Accordingly, when it comes to visiting, our righteous ancestors used to say to their hosts. Perhaps you just became busy and cannot receive us”, making them feel at ease in case they wanted to be excused Imam Al-Tabari inhis Tafsir (18:113) reported that a man of Muhajirin said: ”All my life, I wanted to practice this sura : ”If you are told to turn back then do so, it is much better for you “but I could not. I was hoping I will seek permission to visit a brother and he will tell me : ’Go back! I gladly will go back ful�lling this directive to Allah.

�is particular etiquette is very important in order to remove any ill-feelings that could linger because of declining of a visit. Allah SWT said,” If you are asked to go back go back : that makes for greater purity.

Many people do not know what to do, and become disturbed by the visit of someone whom they do not want to receive under the circumstances and may resort to lying. Not only their children learn these bad manners, but such behaviour may lead to antipathy.

�e Quranic etiquette provides a better alternative to such unpleasantness and guards us against lying. It provides for the host to kindly present a reason to visitors and asks that they accept it in good faith and without hesitation : ”If you are asked to go back, go back : that makes for greater purity”.

DECLINING A VISIT

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Gladly = Dengan senang hati Ful�lling = MemenuhiDisturbed = TergangguCircumstances = KeadaanResort = UsahaLying = BohongProvides = MenyediakanUnpleasantness = Tak menyenangkanGuards = PenjagaAgainst = Terhadap/melawanKindly = Baik hatiHesitation = Ragu-raguPurity = Permurnian

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

BAHASA INGGRIS

C. DialogueATTENDING CLASS

A : Oh, Janna, you’re early! I’m happy you’re here early today because I’d like to discuss your attendance for a moment.

B : Dr. Livingston, I’m really sorry about missing you yesterdayA : Actually, it’s been several days. You’ve already missed four. You won’t be able to pass

if you’re constantly absent.B : Sorry. I’ve been extremely busy.A : Well, I hope you’re ready for today’s exam.B : Today? I thought it was Monday!A : Read the syllabus, Janna. You should either make an e�ort to attend, or you won’t be able

to pass or you should consider with-drawing while it’s still possible.B : What do you mean?A : Today’s the �nal day you can withdraw and get a full refund.B : Maybe I really should, what do you suggest?A : I wish you could attend classes regularly. However, if you don’t believe you’re capable

of this, then don’t waste your money.B : �anks, Dr. Livingston. I really appreciate your advice. If it’s okay, I suppose I’ll go ahead

and drop the class.A : It’s entirely up to you, but that might be best if you don’t think things are going to

change. Excuse me, the students are coming and I’ve got to get ready for class. I wish you the very best of luck, Janna.

B : �ank you, Dr. Livingston. Good bye.

Page 49: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

49MPA 350 / November 2015

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

BAHASA ARAB

Page 50: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

50 MPA 350 / November 2015

Mojokerto – 10 Wartawan Majalah KAMUS MTs. Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto mengikuti Diklat Jurnalistik Jum’at-Minggu, (2-4/10), di Vila Pakis Pacet Mojokerto. Hadir sebagai

SIDOARJO – Komunikatif, penuh antusias, dan serius terlihat pada 80 peserta yang berasal dari waka humas madrasah negeri,

Lepas Balon: Didampingi Kepala MTs Al-Musthofa Drs. H. Asmad, M.Pd, Kakankemenag Kab. Mojokerto Drs. H. Ahmad Rodli, M.Ag buka Diklat Jurnalistik

Stand Kemenag Kabupaten Tulungagung yang siap memberikan segala informasi mengenai haji, nikah, dan madrasah.

Salah satu nara sumber Supriyanto, M.Kom menjelaskanpanjang lebar mengenai kejurnalistikan di hadapan peserta.

Kakankemenag Buka Diklat Jurnalistik Majalah KAMUS

Workshop Jurnalistik dan Keprotokolan, Karena Pentingnya Pencitraan

narasumber, Dedy Kurniawan dan A. Suprianto, Wartawan Majalah MIMBAR Pembangunan Agama Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.

Selain belajar bagaimana menggali data dan melakukan wawancara, peserta juga memperdalam penulisan berita model Stright New dan Feature. Wartawan KAMUS juga berlatih kembali bagaimana membuat Lead tulisan. Suasana diklat kian menarik ketika wartawan KAMUS lebih banyak melakukan diskusi tentang manajemen pengelolaan Majalah. Suasana kian riuh, ketika secara tiba-tiba ada pesta kecil merayakan keberhasilan salah satu wartawan KAMUS, Ainun Ainiyah karena cerpennya dimuat di Majalah MIMBAR.

Menyongsong sewindu Majalah KAMUS, pembina Majalah KAMUS, Adul Haris, juga menyatakan keinginannya bisa menyajikan liputan khusus. “Semoga dengan waktu yang mepet ini, teman-teman bisa mewujudkanya,” ujarnya. Ke depannya, pria berkacamata yang rajin menulis ini berharap, para siswa mampu mengelola majalah ini secara mandiri, tidak lagi bergantung kepada pembina. •Ded

staf KUA, guru PNS bahasa Indonesia, guru-guru RA, MI, MTs swasta saat mengikuti Workshop Jurnalistik dan Keprotokolan di Kankemeneg Kab Sidoarjo, (13/10). Workshop bertempat di aula Kankemenag menghadirkan 3 nara sumber.

H. Syamsul Hadi, S.Ag. MM dari RRI Surabaya menguraikan keprotokolan dan kiat-kiat suskes menjadi seorang MC profesional. Sementara Supriyanto, M.Kom dari Majalah MPA Kanwil Kemenag Prov. Jatim menyampaikan materi seputar jurnalistik. Sedangkan Akbar Insani, S.Sos dari Koran Sindo menjelaskan tentang foto jurnalistik.

Saat membuka workshop, Kasubbag TU Kankemenag Kab Sidoarjo H. Misbakhul Munir, M.Ag mengatakan bahwa tradisi tulis-menulis telah dilaksanakan para ulama klasik. Oleh karena itu, skill jurnalistik menjadi kebutuhan.

Sementara Kakankemenag Kab. Sidoarjo, H. Achmad Rofi’i, SH. M.Pd.I hadir memberi motivasi pentingnya keprotokalan. “Madrasah, kantor, atau lembaga, harus ada pegawai yang pintar jurnalistik. Karena pencitraan itu perlu”, tandasnya. •MS

TULUNGAGUNG – Mengusung pelayanan haji, KUA dan madrasah, Kankemenag Kab. Tulungagung bersama 21 instansi publik lainnya turut dalam pekan Gelar Layanan Publik yang dihelat Pemkab Tulungagung. Kegiatan yang diadakan untuk memperingati hari jadi ke-810 Kab. Tulungagung ini dilaksanakan selama 5 hari di halaman depan Pemkab. Tulungagung, (12-16/10)

Stand Kankemenag dipersiapkan untuk siap sedia memberikan informasi seputar layanan haji, nikah, dan madrasah. Stand ini semakin lengkap didukung oleh bahan publikasi berupa brosur terkait tata cara nikah, tata cara wakaf, mekanisme pendaftaran haji dan informasi seputar haji, serta informasi tentang madrasah-madrasah di Tulungagung.

Kankemenag juga turut menampilkan berbagai torehan prestasi dan kreasi siswa madrasah. Di antaranya rancangan baju siswa yang menjadi pemenang I Desain Fashion se-Jatim pada 2013 silam, juga desain batik hasil karya siswa MAN 1 Tulungagung yang menjadi pemenang II Lomba Desain Tekstil tingkat Jawa Timur yang

kemudian digunakan sebagai seragam pegawai Dinas Pendidikan Kab. Tulungagung, serta prestasi lainnya. •Fat

Kankemenag Kab. Tulungagung Unjuk Gigi dalam Gelar Layanan Publik

LINTAS PERISTIWA

Page 51: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

51MPA 350 / November 2015

KOTA BLITAR – Dalam rangka Tahun Baru 1437 Hijriah, Kankemenag Kota Blitar mengadakan Festival Anak Muslim Blitar

KAB. PASURUAN – Datangnya Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah, Madrasah Tsanawiyah Negeri Prigen Kab. Pasuruan menyambutnya

Salah satu peserta anak tampil dengan percaya diri di panggungmengikuti salah satu lomba Festival Anak Islami.

Lomba seni Rebana Klassik tingkat Kabupaten turut memeriahkanrangkaian Ggrebeg Suro ke-22 Kab. Ponorogo.

Kepala MTsN Prigen Pasuruan memberikan peralatan kebersihansebagai tanda dimulainya bakti sosial 1 Muharram.

Festival Anak Muslim Blitar Raya 2015, Wadah Pengembangan Bakat Anak

MTsN Prigen, Berbhakti Sosial Peringati Tahun Baru Hijriyah

Raya 2015 bertempat di aula gedung SMAN 1 Blitar, (14/10). Kegiatan ini diikuti ratusan anak TK/RA dan SD/MI maupun dari SLTP dan SLTA yang berada di Kota maupun Kabupaten Blitar. Lomba yang diselenggarakan adalah Pildacil, mewarna, sholawat, fotografi, kaligrafi dan fashion show.

Ketua Panitia Penyelenggara, Imam Hambali menerangkan bahwa kegiatan ini selain mencari bakat para anak-anak, juga diharapkan dapat menjadi syiar Islam dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap dakwah Islam sejak dini.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Blitar Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM berterimakasih kepada panitia pelaksana dan mengapresiasi setinggi-tingginya. Sebab festival ini menjadi wadah pengembangan bakat dan kemampuan anak sebagai calon generasi penerus bangsa. ”Kami berharap bakat dan kemampuan anak dapat terus diasah, sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas,” katanya.

Pemenang lomba ini selain mendapat piala/tropy juga akan dilombakan di tingkat Jawa Timur. •Aswaja

dengan berbakti sosial, (14/10). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat dengan agenda melakukan bersih-bersih tempat ibadah dan memberikan kebutuhan sarana ibadah untuk 6 tempat ibadah.

Kepala MTsN Prigen Firmansyah, M.Pd menuturkan bahwa selain kegiatan di atas, para stakeholder madrasah juga melaksanakan kegiatan santunan kepada anak yatim. Para donaturnya berasal dari stakeholder madrasah dan diperuntukkan bagi siswa tidak mampu yang berasal dari dalam madrasah dan para siswa SD maupun MI yang menjadi mitra madrasah ini dengan jumlah 52 anak yatim. “Kegiatan ini dilandasi oleh semangat untuk memupuk harmonisasi lembaga dengan warga masyarakat,” ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan segenap dewan guru beserta pegawai MTs Negeri Prigen Kab. Pasuruan dengan harapan menjadi ajang realisasi pengabdian terhadap masyarakat serta menjadi pengalaman yang berpengaruh positif bagi perkembangan peserta didik dalam kehidupan sosialnya. •Fin

PONOROGO – Event lomba tahunan dalam rangka memperingati tahun baru Hijriyah Muharram atau biasa dikenal Grebeg Suro digelar di kota Reyog, Ponorogo, (8/10). Berbagai kegiatan dan lomba digelar. Mulai festival reyog nasional, purak tumpeng, kirab pusaka, larung risalah do’a, seni karawitan/mocopat, kakang senduk, simaan, istighosah akbar, rebana klasik, hingga Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ).

Kakankemenag Kab. Ponorogo Drs. H. Hadi Mukharrom, M.Pd.I. selaku Kabid Keagamaan dalam upacara pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan berupa MHQ jangan hanya dijadikan kegiatan dan mengutamakan kemeriahan semata. Hendaknya dijadikan salah satu cara memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Demikian juga seni rebana klasik. “Semoga dapat menjadikan pilihan hiburan bernuansa islami bagi masyarakat,” harapnya.

Sementara itu Kasi Bimas Islam, Mohamad Thohari, S.Ag. juga berharap MHQ ini menjadi salah satu cara menggali potensi penghafal Al Qur’an untuk disiapkan dalam event MTQ di tingkat provinsi dan nasional.

Kedua lomba ini diikuti 90 peserta yang berasal dari perwakilan Kecamatan dan lembaga/sekolah. •Ifroh

Berbagai Perlombaan Digelar di Event Grebeg Suro Sambut Muharram

LINTAS PERISTIWA

Page 52: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

52 MPA 350 / November 2015

GUS IPUL DIANTARA RIBUAN GURU MADINGRESIK – Di depan ribuan guru Madin

dan Ponpes se-Kabupaten Gresik yang menghadiri acara Pembinaan Guru Madin dan Ponpes se-Kab. Gresik dan Sosialisasi Perda Madin No. 17 tahun 2014, Wagub Jatim Drs. H. Saifulloh Yusuf berterimakasih dan mengajak untuk meningkatkan kualitas profesionalisme, (28/9).

Apresiasi juga diberikan oleh Gus Ipul, karena Kabupaten Gresik termasuk 2 kabupaten yang menerapkan Perda Madin. Oleh karenanya, Gus Ipul berharap agar Madin dan TPQ terus diperkuat dengan ilmu dan moral agar anak-anak menjadi ulil albab. “Apa yang sudah dilakukan oleh para guru, pemerintah provinsi memfasilitasi dan disambut baik jugaoleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Di kegiatan yang dilaksanakan di Wisma A. Yani Gresik ini, Wagub menegaskan bahwa Madin dan TPQ semakin dibutuhkan masyarakat. Tetapi masih banyak yang legalitasnya tidak diurus. Untuk itu, Madin dan TPQ diharapkan segera mengurus legalitasnya. Di sisi lain, gurunya juga perlu ditingkatkan kualitasnya, kurikulumnya, dan juga tempat belajar untuk menjadi representatif.

Dalam kesempatan ini, diserahkan piala PORSADIN 2015 yang diraih oleh Kecamatan Bungah. •Fudlla

KANKEMENAG KOTA MADIUN BESERTA SATKER MENYEMBELIH 22 SAPI 72 KAMBING

KOTA MADIUN–Bertempatdi halaman Kankemenag Kota Madiun, telah dilaksanakan pembukaan acara penyembelihan hewan qurban sebagai bagian dari ritual hari Raya Idul Adha tahun 1436 H, (25/10).

Penyembelihan hewan qurban yang disaksikan oleh segenap pejabat, Kepala Madrasah dan karyawan ini diawali dengan penyerahan pisau secara simbolis oleh Kakankemenag Kota Madiun H. Drs. Amir Sholehuddin, M. PdI. kepada panitia.

Dalam kesempatan ini beliau berharap agar kegiatanpenyembelihan hewan qurban ini menjadikan semuanya tidak bosan-bosan memikirkan fakir miskin. Tidak bosan selalu membantu yang lemah dan menjadi sebab kemudahan taqorrub kepada Allah karena ketaqwaan dan keiklasan menjalankan perintahNya. “Ini sekaligus mendoakan Jamaah Haji Kota Madiun yang meninggal agar termasuk mati syahid. Sementara yang selamat dari musibah diberi kesehatan sampai pulang kekeluarganya dengan gelar haji mabrur,” harapnya seraya mengamini.

Pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban pada tahun ini, Kankemenag Kota Madiun bersama Satker berhasil mengumpulkan hewan qurban sebanyak 22 sapi dan 72 kambing. •AJ

PENGAWAS, KA. KUA DAN KAMADMENERIMA SEPEDA MOTOR DAN 198 LAPTOP

KOTA MALANG – Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja serta memperlancar tugas-tugas Kepala KUA, pengawas dan para Kepala Madrasah di lingkungan Kemenag Kota Malang, maka bertempat di aula Kankemenag Kota Malang berlangsung penyerahan bantuan berupa sepeda motor, laptop dan PC, (13/10)

Wakil Walikota Malang Drs. H. Sutiaji yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa kedepan Pemda akan lebih mem-posisikan guru sebagai skala prioritas yang mendapatkan bantuan. Baik bantuan sarana penunjang aktivitas guru madrasah atau siswa-siswinya.

Sementara itu Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron, M.Ag berharap agar bantuan yang diterima dapat bermanfaat secara maksimal sekaligus dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan etos kerjanya.

Bantuan yang diserahkan berupa 4 sepada motor (Dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim dan DIPA Kankemenag Kota Malang) bagi pengawas madrasah dan pengawas PAI. Sedangkan189 laptop dari DIPA Pendma Kemenag Kota Malang diserahkan kepada Kepala RA, MI, MTs dan MA. Sementara 5 laptop dan 5 PC dari DIPA Bimas Islam Kemenag Kota Malang diserahkan kepada 5 Kepala KUA. •BHN

EKSPOSE HASIL AUDIT KINERJAOLEH ITJEN KEMENAG RI

KAB. KEDIRI – Ekspose hasil audit kinerja ditujukan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga. Di samping untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan. Dan juga untuk memberikan rekomendasi guna perbaikan kinerja. Itulah antara lain yang disampaikan Ketua Tim Audit ItJen Kemenag RI Sugiyanto saat mengekspose hasil auditnya di hadapan Kakankemenag, Kasubag, Kasi, Penyelenggara, Kepala KUA dan seluruh pegawai Kankemenag Kab. Kediri, (9/10).

Selain di Kankemenag Kab. Kediri, audit juga dilaksanakan di satker, serta penyebaran formulir Sistem Pengendalian Intern (SPI) kepada Pejabat Eselon IV serta JFU. Sebanyak 208 item pertanyaan diajukan mengenai lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. Ketua tim audit pun meminta agar notisi yang diberikan, ditindaklanjuti sesegera mungkin.

Seusai ekspose hasil audit, Plt. Kakankemenag Kab. Kediri Daman Huri mengatakan berterimakasih atas pembinaan dan proses audit yang telah dilaksanakan, dan siap menindaklanjuti hasilnya. •Alfy

BIMTEK PENGUATAN KURIKULUM 13 MADRASAHTUBAN – Sebagai upaya peningkatan

mutu pendidikan di madrasah, Kankemenag Kabupaten Tuban melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) mengadakan Bimtek Pemantapan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru PAI dan umum madrasah. Kegiatan ini dimulai tanggal 9 September 2015 dan diikuti sebanyak 11 angkatan bertempat di Hotel Mahkota Desa Sugihwaras JenuTuban. Perangkatan ada 100 peserta.

Dalam sambutannya, Kasubbag TU yang sekaligus sebagai Plt. Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Achmad Badrus Sholeh berharap agar apa yang diperoleh dari Bimtek ini dapat diterapkan dengan baik. Sehingga para siswa mendapatkan pola pendidikan yang berbasis inovatif, kreatif dan kemandirian serta membentuk karakter dan berdedikasi tinggi. “Para guru diharapkan akan lebih memahami dan melaksanakan kurikulum 2013 ini dengan sebaik baiknya,” harapnya.

Sementaraitu, Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Tuban M. Muhlisin Mufa, S.Ag, M.Pd.I mengatakan bahwa tujuan diada-kannya kegiatan ini adalah untuk mening-katkan kualitas pendidikan di madrasah.

Narasumber bimtek antara lain Kabid Pendma, Kakankemenag Kab. Tuban, Kasi dan Widyaiswara BDK Surabaya. •Tar

UPZ “IKHLAS BERAMAL” BANTU FAKIR MISKINMELALUI SAFARI DAKWAH

PACITAN – Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Kankemenag Kabupaten Pacitan kembali mengadakan Safari Dakwah yang dikomandani Kakankemenag Kabupaten Pacitan, (26/9). Acara yang dilaksanakan di halaman MTs Ma’arif Bomo ini bekerjasama dengan Pemerintah Desa Bomo dan MTs Ma’arif Bomo.

Kegiatan yang dilaksanakan usai Hari Raya Idul Adha ini bertujuan untuk meningkatkan syi’ar Islam dan membantu keluarga kurang mampu melalui kegiatan pengajian dan sosialisasi zakat. Pada kesempatan kali ini, UPZ Ikhlas Beramal Kankemenag Kabupaten Pacitan menyalurkan zakat berupa santunan kepada 396 fakir miskin dan anak yatim, masing-masing mendapatkan Rp. 150.000,-

Kakankemenag Kabupaten Pacitan H. Zuhri menyampaikan bahwa dana yang dihimpun dari gaji PNS melalui UPZ “Ikhlas Beramal” tersebut pada periode ini dapat tersalurkan sebanyak Rp. 59.400.000,-. “Mohon do’a restunya agar Kementerian Agama bisa lebih meningkatkan pemberian santunan ini,” ujarnya.

Safari dakwah ini dihadiri oleh Kepala KUA se-Kabupaten Pacitan, Camat Punung beserta jajaran Pemerintah Desa se-Kecamatan Punung dan masyarakat Desa Bomo. •Cros

LINTAS PERISTIWA

Page 53: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

53MPA 350 / November 2015

KOTA PROBOLINGGO – Wagub Jatim Saifullah Yusuf bertakziah ke rumah Tutik Indriyani Tukiyo, Tim Kesehatan Haji

KOTA MADIUN – Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua dan sudah sangat teruji di bumi pertiwi Indonesia ini. Sehingga

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, memberikan wejangansaat do’a bersama tragedi Mina.

Salah seorang nara sumber Pembinaan Publikasi Dakwah memberikanceramahnya tentang publikasi dakwah yang baik.

Suasana kegiatan Koordinasi Peningkatan Mutu Pondok Pesantrenyang diadakan di aula Kankemenag Kota Madiun.

Wakil Gubernur Jatim Menghadiri Tahlil dan Doa Bersama Korban Tragedi Mina

Koordinasi Peningkatan Mutu untuk Pondok Pesantren yang Lebih Baik

Indonesia (TKHI) kloter 48 SUB yang menjadi korban tragedi Mina, di Kelurahan Jrebeng Wetan, (4/10). “Saya mewakili Gubernur Jatim dan masyarakat mengucapkan duka cita dan belasungkawa kepada keluarga serta kerabat korban,” ujar Wagub di sela takziah.

Sebelum bertakziah ke rumah duka, Wagub mengikuti shalat ghaib untuk korban Tragedi Mina yang diadakan di masjid yang terletak tidak jauh dari rumah duka. Shalat ghaib ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan para warga.

Di antaranya Plt. Kepala Kemenag. Kota Probolinggo, Dr. H. Didik Heriadi, S.Ag, M.Pd, H.A. Malik Haromain, Wakil Komisi VIII DPR RI, KH. Mas Lubab pengasuh PP Zainul Ishlah, KH. Abdul Wahid Imam Besar Masjid Al Arif, KH. Romli Bakir pengasuh PP Raudlatul Hasaniyah. “Kami sangat prihatin atas meninggalnya jemaah haji di Mina, semua ini karena Allah, dan sudah ditentukan-Nya, semoga semua jemaah yang meninggal, ditempatkan di syurga Allah,” kata Gus Ipul seraya meminta keluarga bersabar dan tabah. •Arb

sangatlah penting di era globalisasi ini, pondok pesantren memiliki manajemen administrasi dengan visi dan misi yang jelas. Begitu ungkapan yang disampaikan Kakankemenag Kota Madiun Drs. H. Amir Sholehuddin, M.PdI dalam sambutanya saat membuka acara Koordinasi Peningkatan Mutu Pondok Pesantren yang diadakan di aula Kankemenag Kota Madiun, (10-11/10).

Lebih lanjut beliau mengajak kepadaseluruhpesertayang hadir untuk berkoordinasi bersama-sama sehingga ada sinkronisasi antara program pemerintah/negara dengan program pondok pesantren. “Sehingga tujuan pemerintah maupun tujuan pondok pesantren bisa terpenuhi dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, DR. Mustofa sebagai salah satu dari nara sumber menyampaikan bahwa peningkatan mutu pondok pesantren mempunyai arti perubahan sistem penyelenggaraan dengan cara mengadakan perubahan sistem dalam faktor-faktor yang terdapat di dalamnya. Denganadanyaperubahantersebutdiharapkanakanmengalami peningkatan mutu lulusan santri yang lebih baik. •Agung

NGAWI – Bertempat BP. Al Falah Kankmenanag Kabupaten Ngawi telah dilangsungkan kegiatan Pembinaan Publikasi Dakwah yang diikuti 60 peserta yang berasal dari Penyuluh Agama Islam, tokohagama, tokohmasyarakat di Kab. Ngawi, (6/10).

Sebagaimana disampaikan panitia penyelenggara, Drs. Moh. Badrudin, M.Pd.I selaku Kasi Bimas Islam menerangkan bahwa pembinaan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap metode publikasi dakwah dan mencegah terjadinya penyelewengan, penodaan atau penistaan agama. Senada dengan itu, Kakankemenag Kab. Ngawi Drs. Syahidan, MH menyarankan agar para penyuluh maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat hendaknya berhati-hati dalam penyampaian dakwahnya. Terutama kepada masyarakat marjinal yang pemahaman keagamaannya sedikit. “Karena konflik antar umat beragama salah satunya dipicu oleh cara pemahaman keagamaan yang berbeda dan pemahaman yang sempit,” tegasnya.

Pembinaan kali ini mengetengahkan materi mempublikasikan dakwah melalui PHBI, pencegahan penyalahgunaan dan atau

penodaan agama yang dipresentasikan oleh Suwarno, S.Ag dan H. Suroto, M.Pd.I. •Guh

Pembinaan Publikasi Dakwah, Penyuluh dan Tokoh Agama disarankan Berhati-hati

LINTAS PERISTIWA

Page 54: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

54 MPA 350 / November 2015

PENANDA TANGANAN 10 REHAB MADRASAHDISAKSIKAN KEPALA KANKEMENAG

KOTA BLITAR – Pada tahun 2015 ini, DIPA Kemenag Kota Blitar mengalokasikan anggaran rehab untuk sepuluh lembaga Rodhlatul Falah (RA) dan Madrasah Swasta di lingkungan Kankemenag Kota Blitar. Semua lembaga yang mendapat rehab diundang ke Kankemenag Kota Blitar, (16/10). Penandatanganan masing-masing Kepala Madrasah dan Kepala RA, disaksikan langsung Kakankemenag Kota Blitar.

Menurut Kakankemenag Kota Blitar, Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM anggaran rehab madrasah ini dapat direalisasikan setelah madrasah swasta yang mengajukan bantuan rehab dan diverifikasi oleh tim Dirjen dan disaksikan oleh Dirjen Pendis. “Insya Allah, bulan Oktober ini bisa segera direalisasikan,” tegas Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM, saat memberikan arahan pada acara tersebut.

Lebih lanjut dikatakannya, Madrasah Kota Blitar harus bersyukur, karena separo lebih dari jumlah lembaganya bisa mendapatkan bantuan rehab. “Kami berharap agar kepala madrasah dapat betul-betul bisa mencermati dan memanaje bantuan rehab ini sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan melaksanakannya sesuai juknis yang ada,” tandasnya. •Aswaja

BEKALI SISTEM PENGAJARAN KURIKULUM 2013DENGAN BIMBINGAN TEKNIS

TULUNGAGUNG – Guna membekali para guru mata pelajaran Bahasa Inggris MTs dengan sistem pengajaran sesuai Kurikulum 2013, Kankemenag Kab. Tulungagung mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 di aula Kankemenag, (6/10).

Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Damanhuri, M. Ag yang menjadi salah satu nara sumber memberikan wejangan kepada para peserta agar menjadikan madrasah sebagaipendidikan agama yang berbasis sosial. Selain itu, Damanhuri juga menghimbau agar para guru melakukan pembiasaan dengan menggunakan baha-sa pengantar bahasa Inggris dalam mene-rangkan pelajaran kepada siswa.

Sementara dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dr. Esa Nurwahyuni yang juga menjadi nara sumber mengatakan bahwa prinsip kurikulum 2013 adalah memberikan perhatian kepada guru agar mereka dalam mengemban tugasnya memberi pemihakan kepada masyarakat miskin berprestasi. Kurikulum 2013 juga memberi panduan agar guru memberi perlakuan yang sama terhadap sekolah negeri maupun swasta, serta memaksimalkan peran pendidikan Islam dengan mengelolanya secara efektif, transparan dan akuntabel. •Fat

DIKLAT PERPUSTKAAN BAGI GURU MADRASAHMAGETAN – Bertempat di Gedung Pu-

sat Pengembangan Islam (PPI) Magetan, Kelompok Kerja (KKM) Madrasah Tsanawiyah menyelenggarakan Diklat Perpustakaan bagi guru Madrasah di lingkungan Kankemenag Kab. Magetan, (19/10). Kegiatan ini diikuti 36 peserta selama 10 hari.

Hadir dalam acara pembukaan, Kakan-kemenag, Kasi Pendma, dan Pengawas Pendais Kankemenag Kab. Magetan. Nara sumber dihadirkan dari Balai Diklat Keaga-maan Surabaya, Kankemenag Kab. Magetan dan Perpustakaan Daerah Kab. Magetan.

Menurut ketua panitia Drs. Priyogo, diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kemam-puan, pengetahuan, ketrampilan dan juga sikap mental para pengelola perpustakaan madrasah. Juga komitmen para pengelola agar memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi sebagai pustakawan, beretika luhur dan professional dalam menjalankan tugas.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Magetan Drs. H. Moh. Amin Mahfud, M.Pd.I sesaat sebelum membuka acara antara lain mengatakan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini keberadaan perpustakaan sangat penting dan diperlukan. “Utuk itu perlu diimbangi manajemen pengelolaan perpustkaan yang memadai,” tuturnya. •Mkd

KABAG TU KANWIL MEMBERIKANSOSIALISASI UU ASN

KOTA MALANG – Kankemenag Kota Malang melalui Subbag Tata Usaha melaksanakan kegiatan Sosialisasi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, (5/10). Acara ini dihadiri 80 peserta terdiri dari Kasi, Kepala KUA dan Penghulu, Pengawas, Kepala Madrasah dan KTU, JFT dan JFU serta guru danpenyuluh.

Kasubag TU Kankemenag Kota Malang Drs. H. Muhajir, M.Pd selaku ketua kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar ASN di lingkungan Kankemenag Kota Malang menjadi independen, kompeten, produktif, berintegritas tinggi, dan melayani dengan baik.

Sementara itu Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron, M.Ag. dalam sambu-tannya berharap agar peserta memahami isi UU ASN. “Integritas, loyalitas dan keber-samaan dalam bekerja dapat dikedepankan karena hal ini adalah syarat penting bagi ASN,” tegasnya.

Acara yang dilaksanakan di Hotel OJ Kota Malang ini menghadirkan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim Dr. H. Musta’in, M.Ag yang menyampaikan bahwa UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan penye-diaan layanan publik yang berkualitas prima, efisien dan konsisten. •BHN

PEMBINAAN SYARI’AH DAN PEMAHAMAN KEAGAMAANBAGI TOKOH AGAMA

SURABAYA – Pemahamandan aplikasi keaga maan sangat dibutuhkan warga negara dalam suatu bangsa sehingga ada pencerahan yang pada akhirnya mengetahui mana aliran yang benar dan mana yang menyesatkan. Oleh karenanya, bertempat di aula Kanke menag Kota Surabaya diselenggarakan acara pembinaan syari’ah dan pemahaman keagamaan bagi tokoh agama se-Kota Surabaya, (13/10). Acaradiikuti40 peserta dari unsur ormas keagamaan Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, ketua panitia Drs. H. Husni, M.Si, mengatakan bahwa tujuan pembinaan ini adalah agar memahami paham dan aliran keagamaan yang menyesatkan dan yang tidak menyesatkan. “Disamping untuk mendeteksi sedini mungkin aliran atau sempalan yang dianggap sesat,” paparnya.

Sementara itu Kakankemenag Kota Surabaya Drs. H. Moh. Bakri, M.PdI dalam sambutannya menuturkan bahwa banyak paham aliran keagamaan yang kadang-kadang meresahkan masyarakat yang belum terdeteksi. Oleh karenanya perlu ada peningkatan kerukunan umat beragama agar tidak terjadi gesekan.

Materi dalam pembinaan ini disampaikan oleh Drs. H. Abdur Rahman Azis, M.Si (Ketua Bidang Infokom pada MUI Jatim). •Dori

KETUA BWI PROV JATIM KUKUHKAN BWI KABUPATEN SIDOARJO

SIDOARJO – Bertempat di aula LP PCA Ma’arif NU Sidoarjo, Pengurus Badan Wakaf Indoensia (BWI) Kabupaten Sidoarjo dikukuhkan Ketua BWI Provinsi Jawa Timur Prof. DR. KH. Faishol Haq, M.Ag, (21/10). Hadir dalam acara ini Kepala Kankemenag (H. Achmad Rofi’i, SH., M.Ag), Kepala Subbag TU (Drs. H. Misbakhul Munir, M.Ag), Kabag Kesra (Drs. H. Ilhamuddin), para pengurus BWI kabupaten, Kepala KUA, dan 40 undangan lainnya.

Prof. DR. KH. Faisho Haq, M.Ag, dalam sambutan pengukuhan ini, menegaskan bahwa tugas utama BWI memajukan perwa-kafan dan mengembangkan perwakafan. Diharapkan setelah dikukuhkan, jumlah aset wakaf di Sidoarjo semakin bertambah. “Jika berkurang, berarti tugas kita gagal,” ujarnya.

Di antara Pengurus BWI Kabupaten Sidoarjo, sesuai SK nomor 006/BWI/P-BWI/2015 yang ditandatangani oleh DR. H.M. Maftuh Basuni, SH, menempatkan H. Saiful Illah, SH., M.Hum sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Sementara pada Badan Pelaksananya diketuai oleh Drs. KH. Sholeh Qosim, M.Si. Sedangkan Sekretaris dan Bendaharanya dipegang oleh Drs. H. Moh. Nur Ibadi, SE., MM dan Ahmad Fathoni, S.Ag. dibantu 4 divisi lainnya. •MS

LINTAS PERISTIWA

Page 55: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

55MPA 350 / November 2015

PEMBINAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAHNGAWI – Bertempat di BP. Al Falah

Kankemenag Kab. Ngawi, Subbag Tata Usaha bagian Umum menyelenggarakan kegiatan pembinaan pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, (5/10).

Kasubbag TU Kankemenag Kab. Ngawi, Zaenal Arifin, M.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Sehingga setiap individu memahami dan mampu mengimplementasikan peraturan tersebut serta bisa menciptakan organisasi yang profesional yang kompeten.

Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Sya-hidan, MH, dalam pengarahannya menya-rankan agar dalam proses pengadan barang dan jasa, panitia hendaknya benar-benar memperhatikan tata aturan. Sehingga saat melaksanakan tugas sesuai acuan yang berlaku dan tidak terjadi kesalahpahaman menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa yang sedang dikerjakan.

Kakankemenag menegaskan bahwa penyelenggara pengadaan barang dan jasa harus memiliki SOP yang baku, konsep yang jelas dan benar, serta teknis pelaksaaan dengan prinsip dan azas pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Hadir dua nara sumber yaitu Kakan-kemenag Kab. Ngawi dan Ketua ULP Kankemenag Kab. Ngawi. •Guh

PENYULUH AGAMA MENGHADAPITANTANGAN DAKWAH

KAB. BLITAR – Untuk meningkatkan kompetensi penyuluh dalam menjalankan tugasnya di tengah masyarakat, diadakan pembinaan pemberdayaan penyuluh agama, (12/9). Di gedung al-Ma’arif Garum Blitar, acara tersebut dihadiri 90 undangan. Bertindak sebagai nara sumber adalah H. Arif Samroni, SH., dan Sekretaris MUI Blitar, Drs. H. Ahmad Su’udi.

Nara sumber menyampaikan bahwa umat Islam saat ini menghadapi tantangan yang cukup besar dalam mempertahankan agama dan aqidah mereka. Pengaruh kemajuan teknologi dan lingkungan pergaulan, telah menyebabkan terjadinya pergeseran budaya di kalangan anak muda dan sebagian besar masyarakat.

Penyalahgunaan narkoba, meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, degadrasi moral, pemurtadan terselubung, merupakan sebagian dari tantangan dakwah yang membutuhkan penanganan serius. Semua hal tersebut bermuara pada masalah akhlaq. Untuk menanggulanginya, seluruh umat Islam harus bersatu, mengesampingkan perbedaan, dan menghilangkan pemikiran ‘paling benar sendiri’, guna menjalankan agenda besar revolusi akhlaq. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kontrol sosial dan edukasi masyarakat. •Aya

BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM 13BIDANG STUDI IPA TERPANDU TK . MTS

JEMBER – Untuk meningkatkan SDM dan profesionalitas bagi Guru MTs dibidang IPA Terpadu, Kankemenag Kab. Jember bidang Pendma mengadakan Bimbingan Teknis Kurikulum 13 Bidang Studi IPA Terpadu. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Kankemenag Kab. Jember yang diikuti oleh seluruh guru IPA Tk. Mts se Kab. Jember, (23-25/10).

Dalam pembukaannya, Kasi Pendma Kab. Jember Dr. Mahfudz M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatani bimtek ini adalah terusan dari bimtek yang sebelumnya. Dari bimtek ini diharapkan diikuti dengan sungguh-sungguh agar betul-betul dipahami dan dimengerti bagaimana meningkatkan prestasi anak didik di madrasah dan bagaimana masyarakat mencintai madrasah. “Dan semua itu dimulai dari Gurunya terlebih dahulu. Guru sekarang harus profesinal dan menjadi mativator bagi anak didiknya”, ujarnya.

Disamping itu – lanjutnya – guru madra sah jangan bosan-bosan untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Ka rena kede-pannya kesejahteraan guru menda patkan perhatian yang lebih baik.

Pada bimtek kali ini, materi disampaikan oleh nara sumber yaitu Qurratul Aini dan peserta sangat antusias mengikutinya. •Ratna

BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013SUMENEP – Pendidikan adalah mata

rantai yang strategis bagi pemerintah dan masyarakat, maka meningkatkan mutu pendidik atau guru dan murid adalah hal penting untuk investasi bagi kemajuan bangsa. Salah satu bentuk dorongan ke arah sana, Seksi Pendma Kankemenag Kab. Sumenep, meresponnya dengan menga-dakan Bimtek Implementasi Kuri kulum 2013 di Hotel Utami Sumenep bagi Guru Kelas dan Guru Mapel PAI MI, MTs dan MA. Kegiatan ini diadakan secara estafet dan beberapa angkatan.

Kakankemenag Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI.. dalam pidato sambutannya dan sekaligus membuka acara menegaskan bahwa bimtek ini adalah ilmu yang sangat berharga bagi para guru. Dengan nantinya guru mampu dan sungguh-sungguh dalam mendidik, sehingga pendidikan di madrasah akan menjadi bermutu dan berkualitas. “Stake holder lembaga harus bahu-membahu dan bergotong-royong guna terciptanya lembaga yang produktif, berwibawa dan berakhlaqul karimah,” paparnya.

Adapun narasumber yang hadir adalah Kabid Pendma Kanwil Prov Jatim dan Widyaiswara dari BDK Surabaya diantaranya Dr. Widayanto, M.PdI, Makmun Hidayat, M.Pd, H. Syafrudin, MA dan Abdul Haris, MM. •Zarkasyi

ISAK TANGIS SAMBUT TAMU ALLAHPAMEKASAN – Sebanyak 641 Jamaah

Haji Kabupaten Pamekasan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 50 sebanyak 196 orang dan kloter 52 sebanyak 445 orang sampai dengan selamat di tanah air, (20/10). Meskipun terdapat seorang jamaah yang meninggal dunia yang tergabung di kloter 52.

Tahun ini, tempat penjemputan jamaah haji dibagi menjadi 6 tempat dengan pusat Masjid Agung Asy-Syuhada’ Pamekasan. Adapun lima tempat yang lain adalah Kampus STAI Al-Khairat Palduding, SDI Nurul Hikmah, Lapangan Brimob Jl. Raya Nyalaran, Toko Chair Jl. Raya Sumenep dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Palengaan.

Plt. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Kab. Pamekasan Ilyasak, S.Ag. mengucapkan syukur yang tak terhingga, karena pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar. Meski demikian, pihaknya akan mengevaluasi beberapa kekurangan yang terjadi. Itu tentunya sebagai bahan untuk peningkatan pelayanan jamaah haji pada tahun-tahun yang akan datang. “Alhamdulillah mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan semuanya berjalan sesuai rencana, meski harus ada evaluasi untuk tahun selanjutnya,” ungkapnya. •Sri Mukti

SEMARAKKAN MUHARRAM DENGAN BERBAGAI LOMBA

PAMEKASAN – Mengamati kondisi penyam butan tahun baru seperti tahun Masehi yang kebanyakan merusak moral danpergaulan sehat, rasanya kita masih bisa bernafas lega dan banyak melantunkan syukur. Kondisi di sini masih terkendali karena partisipasi semua pihak, terutama berkat peran aktif kalangan ulama yang mendapat support pemerintah dan segenap tokoh masyarakat. Yang patut disyukuri juga, penyambutan Muharram diisi oleh generasi muda dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan mendidik.

Dalam rangka menyambut 1 Muharram 1437 H, Kankemenag Kab. Pamekasan bekerja sama dengan Pemkab. mengadakan berbagai lomba untuk menyemarakannya. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK, lomba Hadrah, lomba Tajin Sora, Lomba Baca Kitab Kuning, lomba nasyid, pawai Muharram yang diikuti semua jenjang pendidikan dan umum dan masih banyak lagi lomba yang lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 6 hingga 20 Oktober 2015.

Panitia juga mengagendakan istighosah, khotmil Quran, pemberian santunan untuk anak yatim dan pasukan kuning. Sebagai penutup acara gebyar Muharram adalah pengajian umum. •Sri Mukti

LINTAS PERISTIWA

Page 56: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

56 MPA 350 / November 2015

BANYUWANGI – Dalam rangka meningkatkan kualitas Pendidik Sekolah Dasar, Kakankemenag Kab. Banyuwangi yang

KOTA PASURUAN – Penyelenggara Syariah mengadakan Raker Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Pasuruan priode 2015-

Kasi PAIS Chaerul Anwar yang mewakili Kakankemenag Kab. Banyuwangimengukuhkan pengurus KKG PAI Kab. Banyuwangi.

Suasana haru menyelimuti Graha Kabupaten Madiun kala menyambutkedatangan jama’ah haji Kabupaten Madiun.

Penyelenggara Syariah sedang melaksanakan Raker Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Pasuruan.

Pengurus KKG PAI Periode 2015-2018 Kabupaten Banyuwangi Dikukuhkan

Rapat Kerja Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Kota Pasuruan Periode 2015-2018

diwakili Kasi PAIS Chaerul Anwar, mengukuhkan15 Pengurus KKG PAI SD/SDLB Kabupaten Banyuwangi periode 2015-2018, (1/10). Acara yang digelar di aula kantor setempat ini dihadiri seluruh pengurus KKG PAI.

Usai mengukuhkan, Chaerul mengingatkan bahwa KKG merupakan ujung tombak penyampaian informasi dan menjadi jembatan antara siswa, orang tua dan institusi. Oleh karenanya, tanggung jawab berat dipikul guru PAI dalam mewujudkan visi dan misi guru agama Islam. “Karena ini berkaitan dengan moral dan akhlak anak didik,” ujarnya mengingatkan.

Mereka yang dikukuhkan adalah Mukidin, S.Ag (Ketua I), Suraji, S.Pd (Ketua II), Samijo, S.Pd.I (Sekretaris I), dan Bawani, S.Ag (Sekretaris II), Mulyono, S.Ag(Bendahara I) dan Shohibul Amin, S.Pd.I (Bendahara II), H. Mashuri, S.Pd.I. (Bidang Organisasi), Drs. H. Siswadi (Bidang Sosial dan Kemasyarakatan), dan Salimi, S.Ag. dan Jaenudin, S.Ag (Bidang Kegiatan Keagamaan), Drs. Khoiruddin (Koorwil Utara), dan Suyuti, S.Pd.I. (Koorwil Selatan). •Yasin

2018 bertempat di aula Kankemenag Kota Pasuruan, (10/10). Acara ini dihadiri oleh Kasubbag TU, Gara Syariah, Ketua BWI, Kepala BPN, Pemkot, notaris dan seluruh pengurus BWI.

Kasubbag TU Kankemenag Kota Pasuruan, Mad Sodik, M.PdI dalam sambutanya mengungkapkan peran penting BWI dalam menyelesaikan tanah wakaf yang belum tersertifikasi. Karena banyak sekali tanah wakaf yang belum bersetifikat. Oleh karenanya, pengurus BWI harus semangat dan kompak. “Jika kekompakan dijaga, kerja seberat apapun akan segera selesai,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan BWI Kota Pasuruan Drs. H. Agus Sugianto berharap agar pengurusan wakaf dapat digratiskan. Disamping itu, untuk mempercepat terbitnya sertifikat wakaf, PPAIW Kecamatan diharapkan memberi pengarahan sebelum dibawa ke BPN. “Karena jika tidak lengkap, akan disuruh melengkapi lagi,” jelasnya.

Dalam raker ini juga diserahkan pigora data wakaf kepada PPAIW se-Kota Pasuruan, untuk catatan kegiatan agar lebih mudah. •Mdk

KAB. MADIUN – Pukul 24.00 WIB jama’ah haji kloter 5 asal Kabupaten Madiun tiba di Graha Kabupaten Madiun disambut dengan isak tangis haru dan bahagia dari sanak keluarga, (1/10). Sejurus kemudian dilanjutkan acara serimonial penyambutan oleh seluruh jajaran Forpimda dan SKPD Kab. Madiun.

Dalam penyambutan ini Dr. Moh. Munir Zuhdi, Lc., M.Ag selaku Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) melaporkan bahwa seluruh jamaah haji bisa menjalankan syarat dan rukun ibadah haji dengan sempurna. Hanya saja, di Makkah ada 3 jam’aah yang meninggal dunia karena sakit. Selain itu Dr. Munir juga menyampaikan bahwa secara keseluruhan, fasilitas jama’ah haji sudah sangat baik. “Pemondokan jama’ah asal Kab. Madiun berada di hotel bintang lima dan dekat masjidil haram,” ungkapnya.

Adapun Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos. menyampaikan selamat dating kembali para jama’ah haji serta berterima kasih kepada semua pihak atas suksesnya pelaksanaan ibadah haji tahun 2015 ini. “Semoga jama’ah haji Kabupaten Madiun menjadi haji mabrur dan

tetap istiqomah dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah SWT,” harapnya. •Arf

Kedatangan Jama’ah Haji Kab. Madiun Disambut Isak Tangis Haru dan Bahagia

LINTAS PERISTIWA

Page 57: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

57MPA 350 / November 2015

BIMTEK KURIKULUM 2013 BAGI GURU MADRASAH KEMENAG KAB. NGANJUK

NGANJUK – Bertempat di Hotel Nirwana Nganjuk, Seksi Pendma Kankemenag Kab. Nganjuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 bagi Guru Ma-drasah, (29/9).

Kasi Mapenda Kankemenag Kab. Nganjuk H.Muksin, M.Pd.I selaku Ketua Penye lenggara melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dengan 100 peserta per angkatan yang berasal dari Guru Kelas, Guru PAI MI/MTs dan MA. Bimtek ini bertujuan menjamin terlaksananya Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien dan memberikan fasilitasi terutama mapel PAI dan Bahasa Arab.

Sementara itu, Drs. H. Barozi, M.PdI selaku Kakankemenag Kab. Nganjuk dalam sambutan pembukaannya berpesan agar peserta mengikuti dengan baik sehingga pasca kegiatan dapat dijadikan dasar pelaksanaan kerja. Bimtek ini diharapkan dapat membangun budaya mutu madrasah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan. “Bimtek ini juga diharapkan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi saat implementasi,” ujarnya. Nara sumber Bimtek ini berasal dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Kanwil Kemenag Prov. Jatim dan Kemenang Kab. Nganjuk. •Nur

PEMBEKALAN CALON INSTRUKTUR MGMP KEMENAG KAB. NGANJUK

NGANJUK – Bertempat di aula Kanke-menag Kab. Nganjuk, MAN Nganjuk menye-lenggarakan Pembinaan Calon Instruktur MGMP dan Pendampingan Kurikulum 2013 yang diikuti 25 peserta, (25/9).

Ahmad Faishol Abadi, S.Pd guru MAN Nganjuk selaku Ketua Penyelenggara mela-porkan bahwa acara ini dilaksanakan selama 2 guna menindaklanjuti kebijakan Kakankemenag Kab. Nganjuk untuk menyuk-seskan program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 juga kebijakan Kepala MAN untuk membuat perubahan di kelas dan Madrasah agar pelaksanaan kurikulum ini bisa terlaksana dengan baik.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Barozi, M.Pd. berharap agar pembinaan ini dapat memberikan bekal kepada instruktur pendampingan Kurikulum 2013 sehingga siap dan mantap dalam melaksanakan tugas pendampingan. Di samping juga terbentuknya instruktur pendampingan, perubahan mindset guru, kepala madrasah dan pengawas tentang implementasi kurikulum 2013.

Materi pembinaan disampaikan oleh nara sumber dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya Tri Rumhadi, M.Pd dan Dr.Widayanto, M.Pd. Sedangkan materi per tama disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Nganjuk. •Nur

PENGEMBANGAN SDM OPERATOR EMIS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KOTA PROBOLINGGO – EMIS (Education Management Information System) adalah sebuah aplikasi yang berisi tentang berbagai data lembaga pendidikan Islam yang dikelola oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI. Dalam perjalanannya, data EMIS seringkali berubah seiring adanya perubahan data jumlah lembaga pendidikan, karena itulah perlu update data setiap saat.

Untuk lebih memperkenalkan dan mengupdate data EMIS tersebut, Kakan-kemenag Kota Probolinggo melalui Seksi PAIS melaksanakan kegiatan sosialisasi data EMIS bagi para guru PAI se-Kota Probolinggo. Kegiatan ini bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo dan diikuti 40 guru PAI, (13/10).

Menurut Kasi PAIS Kankemenag Kota Probolinggo, Drs. H. Romli, M.Pd.I, data dan informasi memiliki peran sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan. Oleh karena itu, data harus akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Jika tanpa ada dukungan data yang akurat, maka kebijakan yang diambil oleh suatu institusi akan menjadi sia-sia,” ujarnya. “Mengingat data bersifat dinamis, setiap saat pihak kepegawaian harus rutin untuk melakukan check data,” tambahnya. •Arb

WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS GURU PAI KOTA PASURUAN – Kasi PAIS menye-

lenggarakan workshop peningkatan kua-litas guru PAI dalam menggunakan IT sebagai modal pembelajaran PAI pada sekolah, (29-30). Kegiatan yang bertempat di aula SMAN 2 Kebonagung Kota Pasuruan ini dihadiri Kasi PAIS, Ketua Pokjawas dengan menghadirkan nara sumber dari BDK Surabaya.

Dalam sambutannya, Kasi PAIS Drs Hadi Ismanto, Msi yang mewakili Pjs. Kakankemenag Kota Pasuruan, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan guru PAI agar menjadi guru yang profesional dan inovatif dansiap menghadapi tantangan di masa depan, terutama dalam hal teknologi informasi. “Apa yang didapatkan dari whorkshop ini agar bisa diterapkan pada anak didik sehingga anak didik akan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kasi PAIS juga membeberkan bahwa pencairan TPP di lingkungan Kemenag Kota Pasuruan berjalan lancar. Oleh karenanya, hal ini harus diimbangi kinerja guru yang baik. “Oleh karena itu, ikuti workshop ini semaksimal mungkin dan bisa diterapkan, sehingga anak-anak menjadi anak didik yang lebih pintar demi masa depan bangsa yang lebih berkualitas,” tuturnya. •MDK

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANPONDOK PESANTREN

KAB. MALANG – Peningkatan mutu pendidikan pada pondok pesantren sudah sejak lama dilakukan agar selepas santri menempuh pendidikan di pondok pesantren, santri memiliki kecakapan dan pengetahuan yang memadai di bidang keagamaan maupun kehidupan. Tentu bukanlah hal yang mudah sebab dua persoalan besar yakni kualitas SDM dan manajemen yang masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri yang butuh solusi. Demikian sambutan Kakankemenag Kabupaten Malang, Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag saat menyampaikan sambutan pembukaan acara Peningkatan Mutu Pendidikan pada Pontren se-Kab. Malang di Hotel Balava Malang, (19/10)

Lebih lanjut disampaikan, agar pendidikan keagamaan meningkat maka perlu membangun kerjasama dengan pihak-pihak lain di samping Kemenag. Menjadi sebuah tuntutan terutama bagi lembaga pendidikan keagamaan baik itu pondok pesantren, madrasah diniyah maupun TPQ untuk terus meng-update manajemen maupun SDM-nya.

Sementara itu Plt. Kasi PD Pontren, Drs. H. Irfan Hakim, MA dalam penyam-paian materinya berharap agar kendala yang dihadapi bukan penghalang untuk maju tetapi justru penyemangat meraih kesuksesan. •Arif

AKTUALISASI RASA SYUKUR,KEMENAG BERBAGI DAGING QURBAN

SITUBONDO – Moment Hari Raya Idul Adha 1436 Htidak dilewatkan begitu saja oleh Kankemenag Kab. Situbondo. Tapi disambut dengan langsung membentuk panitia pelaksana penerimaan hewan dan pembagian daging qurban. Antusiasme karyawan yang menyumbangkan hewan qurban di Kankemenag Kab. Sidoarjo terlihat dengan terkumpulnya hewan qurban sebanyak 4 ekor sapi dan 8 ekor kambing, (27/9)

Kakankemenag Kab. Situbondo, Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.Si, dalam sambutan sebelum penyembelihan berharap agar pelaksanaan qurban ini bisa menjadi motivasi untuk senantiasa ikhlas dan siap memberikan pengabdian terbaik. Qurban ini juga merupakan perwujudan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan yaitu dengan cara berbagai dengan fakir miskin. “Dengan begitu, kenik matan yang kita rasakan juga bisa dirasakan orang lain,” tegasnya.

Penyembelihan yang bertempat di halaman belakang kantor tersebut berjalan dengan suasana kebersamaan dari seluruh karyawan. Dan dari qurban ini, Kemenag mendistribusikan 900 bungkus daging qurban, yang dibagikan untuk masyarakat sekitar kantor dan wilayah binaan Penyuluh Agama. •Liz

LINTAS PERISTIWA

Page 58: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

58 MPA 350 / November 2015

ANNISA

Dia suka dengan mie instan, sosis, mie ayam, pentol apa aja dilahapnya. Tak jarang tengah

malam dia terbangun karena lapar dan lang-sung mencari makanan. Tantenya sering-kali melihat Salman makan mie instan. Hal ini karena si bunda sibuk dan tak sempat memasak.

Para ibu bertanggung jawab akan tersedianya makanan yang sehat di rumah. Kalau sudah sakit, wah ...perlu waktu lama memulihkan segalanya. Bagaimana cara agar ibu-ibu yang berkarir tetap bisa menyediakan makanan sehat bagi anggota keluarganya? Berikut tips yang bisa dicoba1. Buatlah da�ar menu makanan selama

seminggu. Hal ini supaya ibu tidak bingung mau masak apa. Setelah itu, usahakan berbe lanja bahan-bahannya di pasar tradisional (sekalian berhemat, harganya lebih murah daripada di supermarket)

2. Siapkan bahan-bahan yang akan dimasak pada malam hari. Petik sayuran, begitu juga dengan bumbu-bumbunya; bawang merah, bawang putih dan peleng kapnya sudah dikupas, dicuci, dibungkus plastik dan masukkan ke dalam kulkas. Hal ini agar keesokan paginya, ibu dapat menyiapkan/mema-sak lebih awal dan bekerja tepat waktu.

3. Bangun lebih awal. Paling lambat adzan subuh sudah harus bangun. Sholat subuh dulu lah. Baru berangkat ke medan jihadnya wanita, DAPUR.

4. Komunikasikan dengan pasangan pentingnya memasak di rumah. Sehingga pasangan berkenan mem-bantu. Banyak keluarga yang mampu secara �nansial lebih memilih membeli makanan di luar rumah karena e�sien. Namun, dampaknya di kemudian hari yang tak diperhitungkan. Makanan yang dibeli, jelas kita tidak tahu higienis atau tidak dan bagaimana pengolahannya. Yang pasti penyedap makanan selalu mengikuti makanan

yang dijual di luar sana dan itu sangat merugikan kesehatan kita.

5. Batasi konsumsi makanan instan, HARUS. Zaman sekarang mana bisa lepas dari mie, sosis dan kawan-kawan-nya itu (termasuk jenis minuman yang aneh-aneh dan berbahaya, monggo dicermati bahan apa saja yang ter-kandung dalam minuman sachet atau kemasan). Kadang kepingin juga sih kita makan makanan seperti itu. Boleh sedikit saja, untuk tombo pengen.

Mudah-mudahan tips di atas ber-manfaat bagi ibu-ibu yang sibuk bekerja. Sehingga walaupun padat beraktivitas di luar tidak sampai membuat anggota keluarga kita terganggu kesehatannya.

Bagaimanapun tanggung jawab keluarga sama pentingnya dengan tanggung jawab pekerjaan kita di luar, sebab kita sudah berniat untuk bekerja/berkarir. Semoga kita diberi kekuatan untuk bisa berbuat adil terhadap keluarga dan tanggung jawab pekerjaan kita.

Amin Ya Robbal Alamin...

*) MTsN Plandi Jombang

Tips Tetap Dapat MemasakBagi Ibu Bekerja

Salman terbaring sakit terkena tifus. Salman, anak bu Aida, temanku mengajar di sekolah.Tantenya barusan mengabarkannya padaku. Dia menceritakan bahwa Salman sangat doyan makan.

Oleh : Siti Kharisma Dwiyanti, S.Pd*)

Page 59: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

CARA MEMBUAT:1. Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk. Diamkan

selama 15 menit.2. Isi perut ikan dengan sebagian bumbu halus.3. Susun sisa serai di dasar penggorengna dan sis

kecombrang. Letakkan ikan di atasnya. Masukkan air asam, asam gelugur, daun mangkokkan dan lokio.

4. Masukkan air secara bertahap dan masak di atas api kecil sampai ikan matang dan kuah kental.

5. Masukkan kacang panjang selama proses pemasakan.

BAHAN:l2 ekor ikan hiasl½ sdt garaml1 sdt air jeruk nipisl8 btg serai, memarkanl1 bh bunga kecombrangl½ sdt air asaml2 bh asam gelugurl3 lbr daun mankokl10 bh lokiol10 bt kacang panjangl300 ml air

BUMBU HALUS:l10 bh cabe merahl½ sdt andalimanl3 btr kemiril1 cm jahel1 cm kunyitl6 btr bawang merahl1 cm lengkuasl3 siung bawang putihl1 sdt garaml1 ¼ sdt gula pasir

BAHAN:l200 gram semangka, potong-potongl150 gram melon, potong-potongl150 gram jeruk mandarin kalengan, tiriskanl100 gram peach kalengan, tiriskanl100 gram lychee kalengan, tiriskanl100 gram kiwi, potong-potongl100 gram stroberi, potong-potongl100 gram anggur hijau, belah dual750 ml sari jeruk manis, Sirup vanili secukupnyalEs batu secukupnya

Sop buah Orange JuzCARA MEMBUAT:1. Letakkan dan susun ke dalam

mangkuk/gelas saji semangka, melon, jeruk mandarin, peach, lychee, kiwi, dan anggur. Tuang sari jeruk nipis dan sirup.

2. Tambahkan susu kental manis dan es batu, aduk.

3. Sajikan.

BAHAN:l500 gram daging sapi bagian lemusir,

iris tipis.l200 ml air kelapa.

BUMBU:l5 buah bawang merah, 4 siung bawang putihl1 ruas jari lengkuasl100 gram gula merahl1 sdm ketumbar bubuk, 2 lembar daun salaml1 sdt garam (secukupnya)

Terik Daging

Arsik

CARA MEMBUAT:1. Haluskan bawang merah, bawang

putih, lengkuas, gula merah, dan ketumbar. Campurkan ke irisan daging, remas-remas agar tercampur rata.

2. Tambahkan daun salam dan air kelapa, masak dengan api kecil, tutup, teruskan

3. Tuangkan santan kental, beri garam, teruskan memasak hingga daging matang dan lunak

59MPA 350 / November 2015

KULINER

Page 60: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

60 MPA 350 / November 2015

Da mempunyai empat orang putera. Semuanya dididik untuk senantia menjadi martir

islam yang gaagah berani. Khansa senan-tiasa mengembelng anaknya sejak kecil agar jangan takut menghadapi peperangan dan ujian dalam membela Islam.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab mempersiapkan satu pasu-kan tempur untuk memerangi bangsa Farsi. Pasukan Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang hingga mencapai 41.000 orang. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Khansa pun mengutus keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Tak hanya itu, Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat danmenggelorakn semangat juang tentara Islam melalui syair-syairnya.

Sebelum jihad di medan perang, kepada keempat putranya, Khansa menitipkan sebuah pesan. “Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum ka�r itu. Ketahuilah bahwasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa.”

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud. Lalu dia berkata lagi, “Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat. Maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kalian melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu

dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah ke dalamnya. Dan rengkuhlah puncaknya ketika meletus pertempurannya. Semoga kalian sukse mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal.”

Tak lama kemudan, perang besar-besaran pun terjadi. Tak kurang dari 41.000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200.000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah. para putera-putera Khansa juga turut maju untuk merebut peluang memasuki syurga.

Berkat dorongan dan nasihat dari sang ibunda, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersenandung, ”Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaidah. Insyaallah akan kita buktikan sebentar lagi.”

Kemudian dia pun maju memukul setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang menyerang. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair, “Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami. Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati. Segeralah bertempur, Segeralah bertarung dan menggempur musuh-musuh bersama-sama. Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah.”

Anak Khansa yang ketiga segera melompat dengan beraninya dan bersyair, “Sungguh ibu tua kami kuat semangatnya. Dia tetap tegas tidak akan pernah goncang. Beliau telah memberihakn tihtah agar bertindak cakap dan berakal cemerlang. Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan

diri. Dapatkan kemenangan yang bakal membawa kegembiraan di dalam hati. Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi.”

Tak ketinggaln, anak keempat seraya menghunus pedang dan melompat menyusul ketiga saudaranya. Dia pun bersyair, “Bukanlah aku putera Khansa’. Bukanlah aku anak laki-laki. Dan bukanlah sebab ‘Amru yang pujiannya sudah lama terkenal. Kalau aku tidak membuat tentara asing yang berkelompok-kelompok itu terjungkal ke jurang bahaya, dan musnah oleh senjataku.”

Maka keempat-empat putera Khansa berjuang dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga sambil diiringi oleh munajat bundanya yang berada di garis belakang. Dalam pertempuran ini akhirnya umat islam mampu memporak-porandakan tentara Farsi dengan jumlah syahid sebanyak lebih kurang 7,000 orang. Dari jumlah syuhada itu terbujur empat orang anak Khansa’.

Kaum muslimin pun menemui Khansa memberitahukan kesyahidan putra-putranya. Khansa pun menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan, “Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka. Dan aku mengaharapkan dari Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!”

Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperangan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan “Ummu syuhada” yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid.

•Yuliana/dari berbagai sumber

Ketegaran Ummu Syuhada’Kehilangan empat orang anak sekaligus tak pernah membuatnya sedih. Namun justru membuat wanita tua ini bahagia.Dialah Al-Khansa bin Amru. Seorang penyari wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan bangsa Arab ketika itu.

Setelah memeluk islam seluruh jiwa raganya diserahkan kepada Islam termasuk anak-anaknya.

SARI HIKMAH

Page 61: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

61MPA 350 / November 2015

Di sana ada sebuah masjid yang biasa digunakan kaum Muslimin untuk

shalat berjamaah. Tidak jauh dari situ ada bekas bangunan masjid kuno, yang sekarang hanya tinggal puing-puing dari batu hitam dan campuran semacam semen.

Di tempat itu, lebih dari tiga belas abad yang lalu terjadi peris-tiwa luar biasa, yang men dahului terjadinya fathu Makkah, dibe-baskannya kota Mekkah dari kemusyrikan. Peris tiwa itu ter-kenal dengan istilah Baiat ar Ridwan, janji setia di bawah pohon ridwan!

Awalnya, Rasulullah SAW bersama sekitar seribu lima ratus orang berniat Umrah ke Masjidil Haram di Mekkah. Beliau membawa hewan kurban sebagai pem beritahuan kepada kaumnya bahwa keda tangannya ke Mekkah bukanlah untuk berperang. Begitu juga para sahabat diperintahkan untuk tidak membawa senjata, kecuali pedang yang tetap dalam sarungnya.

Orang ka�r Quraisy amat tidak suka dan berusaha mencegah kaum Muslimin agar tidak memasuki Mekkah. Mereka kemudian mengutus Khalid bin Walid bersama dua ratus orang yang berkuda dan bersenjata lengkap untuk merintangi perjalanan kaum Muslimin. Baginda akhirnya tahu ulah mereka, karena itu beliau memerintahkan kaum Muslimin agar menempuh perjalanan yang tidak biasa dilewati orang dan agar tidak berpapasan dengan pasukan Khalid bin Walid.

Ketika Rasulullah SAW bersama kaum Muslimin sampai di Tsaniyatul Mirar, sebuah lembah di daerah Hudaibiyah, Qashwa, unta yang dikendarai Nabi men-dadak berhenti. Pada akhirnya baginda Nabi bersama kaum Muslimin berhenti di sekitar tempat itu.

Setelah mengetahui bahwa Nabi ber sama kaum Muslimin berhenti di Hudaibiyah, kaum ka�r Quraisy mengutus Badil Ibnu Waraqah al-Khuza’y untuk menanyakan maksud kedatangan Nabi Muhammad SAW bersama kaum Musli-min. Setelah mendapat penjelasan yang

cukup Badil kembali kepada kaum ka�r Quraisy, dan menyampaikan kepada mereka bahwa Nabi bersama kaum Muslimin hanya berniat umrah, bukan untuk berperang.

Orang ka�r Quraisy tidak mempercayai Badil, karena mereka menganggap ia condong membela Nabi seperti halnya kaum Khuzaah lainnya. Kemudian mereka mengutus Hulais Ibnu Al-Qamah, pemimpin orang Habsyi sekutu orang Quraisy. Rasulullah SAW yang sudah tahu kalau yang diutus adalah Hulais, maka beliau berkata kepada para sahabat; “Ia berasal dari kaum yang mengagungkan kurban, maka tampakkanlah hewan kurban kalian, supaya ia mengetahui tujuan kita”, maka para sahabatpun mentaati Nabi seraya mengumandangkan talbiyah.

Sekembali kepada kaum ka�r Quraisy Hulais berkata: “Maha suci Allah, mereka benar-benar berniat umrah, sehingga tidak layak kita menghalang-halangi mereka. Kalian memperbolehkan Lahm, Judzam, dan Himyar untuk berhaji, tetapi melarang cucu Abdul Muththalib menziarahi Ka’bah. Ini sungguh tidak adil” Orang ka�r Quraisy tetap keras kepala, mereka berkata kepada Hulais: “Duduklah dulu dan tenanglah, rupanya Anda tidak paham tipu muslihat”

Kembali orang ka�r Quraisy mengirim utusan, kali ini adalah Urwah Ibnu Mas’ud ats-Tsaqa�, pemimpin orang �aif. Ketika sampai di tempat Rasulullah SAW, ia melihat sendiri betapa para sahabat amat tawadhu dan memulyakan Nabi Muhammad SAW. Karena itu ketika kembali kepada kaum ka�r Quraisy, ia berkata: “Hai kaum Quraisy, aku

belum pernah melihat seorang raja yang begitu dihormati kaumnya seperti halnya peng-hormatan para sahabat kepada Muhammad. Aku yakin mereka akan membelanya dan tidak menyerahkan dia kepada kalian apapun imbalannya”

Orang ka�r Quraisy langsung me mo tong pembicaraan itu, seraya menga takan: “Sudah, sudah, jangan bicara itu lagi. Pokoknya kami sepakat menolak keda tangan mereka untuk tahun ini. Mereka boleh datang tapi

harus tahun depan !”Baginda Nabi kemudian mengutus

Usman bin A�an RA bersama beberapa orang untuk melakukan negosiasi dan menjelaskan kedatangan kaum Muslimin ke kota Mekkah. Usman kemudian berangkat ke Mekkah di bawah perlindungan Abban Ibn Said al-Umawy, dan menyampaikan amanat yang diembannya kepada kaum ka�r Quraisy.

Pesan yang dibawa Usman dijawab orang-orang Quraisy; “Sesungguhnya Mu-hammad selamanya tidak boleh mema-suki Ka’bah dengan kekerasan terhadap kami”. Mereka mengizinkan Usman thawaf di Ka’bah, namun ia menolak dengan mengatakan: “Aku tidak akan thawaf selagi Nabi dilarang melakukannya” Yang terjadi kemudian, mereka menahan Usman bin A�an sehingga tersiar kabar ia telah dibunuh.

Rasulullah SAW segera mengumpulkan para sahabat, dan mengajak mereka untuk berbaiat kepadanya. Para sahabat tanpa ragu-ragu mengucapkan baiat untuk rela berkorban demi agama, di bawah sebuah pohon (syajarah) ar-Ridwan, peristiwa itu dikenal dalam tarikh dengan nama Baiatur Ridwan. Baiatur Ridwan menggetarkan kaum ka�r Quraisy, itu sebabnya akhirnya mereka membebaskan Usman bin A�an bersama sepuluh sahabat lainnya. sekaligus peristiwa itu menjadi awal terjadinya fathu Makkah, dibebaskannya kota Mekkah dari kemusyrikan.

(disadur dari kitab Nurul Yaqin� siirati Sayyidil Mursalin karya Syekh

Muhammad al-Khudhari Bek)•*) Dosen IAI Al-Khoziny, Buduran Sidoarjo

Sayyidina Utsman bin Affandan Baiatur Ridwan

Hudaibiyah adalah tempat bersejarah, terletak sekitar 24 kilometer barat daya kota Mekkah.Hudaibiyah sudah di luar tanah suci, karena jarak antara Masjidil haram dengan batas tanah suci sejauh 22 Kilometer.

Oleh : Drs. Hartoyo, M.Si *)

CUPLIKAN TARIKH

Sayyidina Utsman bin Affandan Baiatur Ridwan

Page 62: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

62 MPA 350 / November 2015

MERAH PUTIH Merah Putih,Bendera yang berkibar di tengah lapangan itu,Disaksikan beribu mata, dengan hormat Sikap tegap dan siap

Perlahan bendera dikerek ke atas Membelah awan yang disibak-kepak Dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya

Merah Putih, Sebagai simbol negaraku Yang Kokoh dalam Perjuangan Teguh dalam Pengabdian

Merah Putih, Merah Kulitku bermandi darah perjuangan Putih Jiwaku mencari Ridha Yang Maha Rahman

Akhmad Asy’ariMTs. Darul UlumJl. Toghur Billah Desa Batuputih Kenek Kec. Batuputih Kab. Sumenep MADURA 69453

PERJUANGAN ASABerjuta tantangan dalam rimba juangKau hadapi kian tangguhKokoh nan kuat dalam keyakinanDemi meraih ujung tali asa

Cucuran keringat kian memandikanmuTetesan darah membelaimuTak kau usai dalam gigihTak kau ambil ujung lelah

Duri asa kau terjangApi juang kau bakarDinginya kobar kau siramKencangnya angin terjang kau tiup

Mencoba menyulam simfoni kehidupanMembangun tiap not perjuanganMelagukan dalam irama kedamaianMenari dalam lantunan kepayahan

Syaikhul ‘IbadSiswa Kelas IX MTs. Al-Musthofa Jl. Raya Desa Canggu Kec. Jetis Mojokerto

NAFASKU UNTUK-MUSedentum demi dentum telah berjalanShobakhan menjadi lailanLailan menjadi ghaddanGhaddan menjadi yaumanBegitulah terkikis waktu kehidupan.Oh Tuhan . . .Apa yang telah Aku persembahkan?Yang Aku mengaku sebagai insan yang beriman.Nafas-nafas kehidupan telah Engkau hembuskanMeskipun kadang jiwa tak menandakan kesyukuran.Oh Rabbi . . .Jadikanlah nafas iniNafas yang berdentum irama IllahiNafas yang terhembus untuk-MuYang hubbun berijtihad dan ber-mujadid di jalan-MuJangan matikan jiwa ini

Sebelum ku mampu menghafal ayat-ayat suci.Rabbi . . .

Lailatun Ni’mahJl. H. Ichsan Kesilir PO.BOX 237 Siliragung – Banyuwangi Kodepos 68488

AN-NAZI’ATDemi Allah sebagai pengatur kehidupanDemi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembutDengan wajah ramah serta sayap penuh kilauDemi malaikat yang mencabut nyawa dengan tanpa rasaDengan wajah tanpa aturanSerta sayap nan kaku dan matiTerbakar, dengan mimik penuh amarahTidak dapat ditawar lagiSalam perpisahan kehidupan fana pasti terjadiBerganti dengan keabadianHamparan padang memukau dengan wangi semerbakAlunan nyanyian suci terdengarAdalah gambaran surga insan bertakwaDan kubur yang sempitSeakan bumi enggan menerima jasadnyaLolongan gemuruh, kalang kabut, tanpa kedamaianAkan tubuh manusian sebagai nyala api abadiMerupakan sketsa gambaran jahanamBagimu, wahai orang yang berjalan mungkarSungguh Allah Al’Adlu hakim yang Maha Bijaksana

Dewi SumidahMAN Panggul Jl. Raya Panggul Trenggalek Desa Wonocoyo Kec. Panggul Kab. Trenggalek 66364

HATI-HATI DENGAN HATIKala hatimu gundahdan kau kehilangan arahmaka bersabarlahJangan lampiaskan segala amarah

Karena hatibak belatiyang tajam sekaliHidupmu hanya sekalidan kau harus...Berhati-hati dengan hatiKarena hati terkadang tak suciterkadang berduribahkan mati ..

Sri Supanti,S.Pd.ISDN Kepung I Kepung-Pare 64211

TIGA PETISI SUCIKupikir.........Hanya dengan mengingat namatelah cukup untuk mendapatkan surga

Kupikir.........Dengan berjalan di atas rukun yang limaKu dekat dengan para aulia

Begitu tidak, jika masih berujar kasar pada orang tuaBegitu tidak, jika masih membantahnyaDan begitu tidak, jika tidak memuliakannya

Wahai muda dan beliaTerlalu engkau jika turuti hawa yang nafsuTerlalu engkau jika berkata “ah” pada ibuKarena neraka kelak kan setia menunggu

Ingat kawan muda…Bukankah banyak kisah tentang melawan ibuDari yang mejadi sengsara sampai yang membatuDalil mana yang dapat membantah itu

Mari sobat….Karena masih dapat melihatKarena masih sempat berjabat Mari mendekat pintu tobat

Dengan tiga petisi suci …Maka surga akan setia menanti“Hormati, sayangi, dan patuhi”

Dicky Adi Setiawan Kelas 9A SMPN 6 KediriJalan Ngampel Kelurahan Gayam Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

Page 63: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

BULAN NOVEMBER 2015

63MPA 350 / November 2015

1. AGUS MOCH. EFENDI MTSN 1 PARON JL. RAYA 01 PARON NGAWI (63253)2. SUNARMI MIN BANGUNREJO JL. DEMANG DONOREJO NO. 249 DS. BANGUNREJO KEC. SUKOREJO KAB. PONOROGO (63453)3. AHMAD ROFIQ BALAI DIKLAT KEAGAMAAN JL. KETINTANG MADYA NO. 92 SURABAYA4. TRI AGUSTININGSIH, S.PD. JL. PEMUDA RT. 02/01/ ARDIREJO PANJIREJO - SITUBONDO (68321)5. DINA DWI LESTARI MIN BANCONG JL. KENANGA NO.02 KAB. MADIUN (63157)

KETENTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir November 2015 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 351.

PERAIH HADIAH TTM NO. 349

DAFTAR PERTANYAANMENDATAR :1. Alat musik gesek4. Alat untuk menulis7. Gagasan8. Padi/beras yang amat pulen/lengket10. Satuan Jarak11. Harapan12. Sama ragam, corak, bentuk15. United Sates of America17. Berita Acara Rekonsiliasi19. Pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan22. Telur (bahasa Inggris)23. Revolution per Seconds24. Tidak ada perang/kerusuhan, aman26. Alat pengukur waktu27. Makanan yang difermentasi28. Turun naik lagu

MENURUN :1. Suka makan banyak dengan tidak memilih2. Sepatu yang menutup sampai tungkai kaki3. Badan Intelegent Negara4. Tanah liat yang dibakar dicampur dengan mineral lain5. Jenis jeruk6. Tinggi kedudukan, pangkat dan martabat9. Saya (bahasa Arab)13. Kurun waktu dalam sejarah14. Alat untuk memotong yang bergerigi16. Surat Ijin Mengemudi17. Mata angin18. Cairan yang masuk lewat lubang kecil/pori20. Rubrik dalam majalam MPA21. Ilmu tentang baik buruk, hak dan kewajiban24. Dewan Masjid Indonesia

JAWABAN TTM NO. 349MENDATAR :1.BERITA 4.ESKUL 7.MCK 8.YANG 9.OKTAF 10.KANAL 12.ORPOL 14.IBARAT 16.SIMBAH 18.ARANG 20.KELAR 22.BIARA 23.ADAB 24.SPD 25.LIBIA 26.ARISAN

MENURUN : 1.BAYU 2.INGKAR 3.AMANAT 4.EKOLOGI 5.KUTIP 6.LAFAL 11.OBOR 13.OLAH 15.ANGKASA 16.SELADA 17.MERAPI 18.AMBIL 19.AJAIB 21.ABON

TTMEDISI 350

MPA

TTM EDISI 350

KUPONNO : 350

Page 64: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

SAHABAT

64 MPA 350 / November 2015

Panggilan : Ammar

TTL : Surabaya, 27 April 2015

Alamat : Perum Bumi Koperasi

Blok A-34 Suko, Ketapang, Sukodono

Cita-cita : Raider Nasional

Orangtua : Sugeng Haryanto dan Faricha Sulaiman

Panggilan : Nada

TTL : Surabaya, 21 Juni 2011

Alamat : Jl. Kundi 16 Kepuhkiriman,

Waru, Sidoarjo

Sekolah : TK Zainuddin

Hobi : Mengambar

Orang Tua : Hijri Alauddin dan Alfiah Hidayati

Pamggilan : Dila

TTL : Sidoarjo, 3 Juli 2011

Alamat : Ngelom Gang 2 RT 2 RW 2

No. 430 Taman, Sepanjang, Sidoarjo

Sekolah : TK Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarjo

Hobi : Menyanyi

Cita-cita : dokter

Orangtua : Elfash Muzakky dan Ratna Fitriyah

Panggilan : Zaki

TTL : Jl. Jenderal S. Parman V/76,

Waru, Sidoarjo

Hobi : Mainan boneka bola

Orangtua : Moh. Ali Ridho dan Nia Trias Pritasari

Panggilan : Dea

TTL : Surabaya, 15 Februari 2012

Alamat : Manukan Dadi 15 F/10

Manukan Kulon, Tandes Surabaya

Hobi : menulis dan bercerita

Cita-cita : Dosen

Orangtua : Andik Hidayat dan Deby Oktavia Dewi

Panggilan : Ipank

TTL : Situbondo, 14 Maret 2013

Alamat : Trebungan

Mangaran, Situbondo

Hobi : Jalan-jalan

Cita-cita : Dokter Spesialis

Orang Tua : Hasan Basri, S.Pd dan Hemyatul Widad, S.Pd

Page 65: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

65MPA 350 / November 2015

lupa. Bahkan meski ia pejamkan matanya rapat-rapatdan mengernyitkan dahinya berlapis-lapis.

Irfan berjalan sambil tersenyum. Rasa lega memenuhi jiwanya. Melihat itu semua hati Bima semakin bergemuruh. Emosinya kian meletup-letup. Begitu hingga semua temannya selesai menyetor hafalan masing-masing. Kini giliran Bima yang dipanggil Pak Ustadz. Tubuhnya gemetar hebat. Sekitar sepuluh menit berlalu. Bima belum juga menyelesaikan satu ayat saja.

“Bagaimana Bima? Tadi malam tidak menghafal ya?” tanya Pak Ustadz.

“Menghafal kok Ustadz. Bahkan tidak tidur sampai jam sebelas malam.”

“Oh ya? Kok sekarang bisa gak hafal?”“Mmmm anu Pak Ustadz, anu...”“Ya sudah kamu tahukan hukuman jika

tidak menghafalkan?”“Ya pak ustadz.” Segera Bima berdiri di depan kelas

dengan satu kaki. Kedua tangannya me-megang telinganya dengan sisi berla-wanan. Tangan kanan untuk telinga kiri dan sebaliknya. Bima benar-benar malu dibuatnya. Ia benar-benar kecewa pada dirinya sendiri. Dirasanya getol sekali tadi malam ia menghafal itu surat. Kenapa tiba-tiba hilang tak berbekas seperti ini. Kepalanya menunduk menyangga gengsinya. Pak Ustadz hanya menggeleng-geleng kepala melihat Bima.

Embun belum juga mengering ketika Irfan mengecup tangan bapaknya pagi ini. Seulas senyum sempat ia hadiahkan pada sang bapak yang tak pernah lelah mengantarnya menuju sekolah setiap pagi. Demi menjadikan sang anak sebagai Ha�dz Al-Qur’an. Sungguh cita-cita yang amat mulia.

Sepagi ini, pemandangan yang jarang terjadi Irfan temui. Bima tampak serius sekali melototi kitab suci. Irfan merasa heran bukan kepalang.segera saja. Ia duduk di sampingnya sambil perlahan membaca ayat-ayat-Nya. Alhamdulillah, satu lembar dapat

Tahu-tahu sang ibu sudah berada di belakangnya. Memegang pundak putra tercintanya yang belum genap

berusia empat tahun. Dituntunnya Irfan menuju depan rumah tempat sang bapak menunggu kemudian diangkatnya ke boncengan sepeda hingga ia duduk dengan sempurna. “Jangan nakal yo le! Hafalkan surat al-Baqarahnya dengan baik. Jangan cuma main aja kerjaannya.” tutur sang ibu sembari menyodorkan tangannya untuk diciumi Irfan.

Roda pun mulai berputar. Sebentar saja sepeda yang membawa bapak dan anak itu telah hilang di telan tikungan. Tepat di depan sebuah yayasan bertuliskan “Darul Qur’an”, sepeda terhenti seketika. Irfan berusaha turun sekenanya. Beruntung ia tidak terjatuh atau celaka.Setelah disalaminya tangan sanag bapak, ia berlari kecil menuju gerbang kemudian masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah disesaki teman-temannya yang sedang menghafal al-Qur’an. Segera di bukanya kitab suci miliknya tanpa aba-aba.

Tak lama setelah itu, Pak Ustadz datang seraya mengucapkan salam.Siswa siswi yang ada di kelas itupun menjawab dengan kompak. “Siapa yang mau setor hafalan dulu?” tanya ustadz dengan semangat. Irfan mengacungkan tangan dengan sigap. “Ya bagus Irfan. Ayo sini,” pinta Sang Ustadz memangil.

Bima, teman sebangku Irfan terlihat gusar. Rasa iri menguasai hatinya. Lembar demi lembar al-Qur’an dibukanya dengan kasar hingga terlihat kusut. Mulutnya komat-kamit melafalkan hafalannya. Tapi ia terlihat bingung. Hafalannya mendadak kabur.Tak ada sepotong ayatpun diingatnya.

Sementara hatinya semakin panas saja melihat Irfan berhasil menghafal dengan lancar tanpa hambatan. Wajahnya tampak merah menyala tak ubahnya bara.Ia berusaha keras sekuat tenaga mencari ayat-ayatnya.Sayang, hilangnya hafalan itu semakin menggila. Ia malah bertambah

ia selesaikan dengan lancar. Ia merasa sangat siap andaikata Sang Ustadz menawarinya setor di giliran perdana.Dan benar saja,ketika Sang Ustadz datang,beliau meminta Irfan yang setor terlebih dahulu. Dengan senang hati Irfan maju ke depan kelas dan membaca dengan suara lantang dan tenang.

Entah apa yang ada di �kiran Bima. Ia seperti merasa dengki mendengar suara Irfan yang merdu. Kejadian serupapun kembali menimpa Bima. Ayat-ayat hafa-lannya hilang lagi. Ia bingung bukan main. Matanya semakin memerah memendam amarah. Tampaklah seluruh luapan ben-

cinya pada Irfan.“Bima... Sini biar aku yang bantu

mengoreksi hafalanmu,” pinta Irfan.“Ah... gak usah sok baik kamu Ir! Kamu

sombong ya karena selalu setor duluan?” tuduhnya.

“Gak kok Bim. Aku cuma pengen bantu,” jawabnya dengan lemah.

“Ada apa itu kok rebut-ribut?” tanya Pak Guru seketika. Saking kerasnya suara Bima hingga membuat Ustadz mendengar apa yang Bima katakana tadi.

“Ayo Bima maju! Hafalkan ayat-ayatnya dengan baik. Jangan seperti kemarin!”

Bima berjalan dengan loyo. Memang hafalannya telah hilang semenjak irfan setor tadi. Ia tak tahu harus bagaimana lagi. Langsung saja Bima mengatakan hal yang sejujur-jujurnya. Pak ustadz kembali menghukum Bima dan menyuruhnya menghadap sepulang sekolah nanti.Ia menuruti kata Ustadznya dan menceritakan hal ganjil yang menimpanya dua hari terakhir ini. Barulah ia tahu bahwa itu ulahnya sendiri yang merasa dengki pada Irfan. Itulah hal yang menyebabkan hafalannya hilang. Karena sejatinya Al-Qur’an itu ayat suci dan harus di baca dengan hati yang suci pula.

*) MA As-Sholchah WarungdowoJl. Warungdowo No. 22, Warungdowo

Pohjentrek, Pasuruan.

Hafalan Surat yang HilangOleh : Luluk Faridah*)

Mentari masih dipeluk kabut. Hari tampak terlalu dini. Sementara Irfan sudah tenggelam dalam nikmatnya lantunan ayat-ayat suci. Terkadang bacaannya terhenti sedang otaknya berputar keras mencari serpihan-serpihan ayat hafalannya di sudut-sudut

memori. Barangkali ia temukan di balik ingatannya yang semakin hari semakin tajam saja. Diliriknya Al-Quran yang berada tepat di hadapannya ketika ayat itu tak berhasil ia jumpai. “Loh, Irfan. Sudah jam setengah tujuh nak!”.

Page 66: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

66 MPA 350 / November 2015

Albania, adalah sebuah negara kecil berbentuk republik yang berada di Semenanjung Balkan bagian tenggara benua Eropa. Sejarah

telah mencatat pergulatan panjang komunitas agama dan budaya yang kemudian melahirkan toleransi warganya. Tiga agama besar telah hidup dan berkembang dengan harmonis secara berdampingan di negeri yang berbatasan dengan Montenegro di bagian utara dan Serbia (Kosovo) di bagian Timur Laut ini.

Islam, adalah agama mayoritas (sekitar 70%) di negara dengan populasi sekitar 3,5 juta orang ini. Sedang agama Albania / Kristen Ortodoks (20%) dan Katolik Roma (10%). Mayoritas Muslim di Albania bemadzhab Sunny dan Bektashi, warisan dari pemerintahan Ottoman. Sebelum abad ke-19, Albania sudah dikenal sebagai negeri yang penuh toleransi. Sementara awal abad ke-19 dan abad ke-20, menjadi awal bagi kelas bangsawan Muslim menjadi elite penguasa di Albania. Periode ini ditandai toleransi antar komunitas agama yang ada. Bahkan, setelah 5 abad di bawah pemerintahan Ottoman, mayoritas penduduk Albania telah memeluk Islam. Namun, suasana bertoleransi dalam kehidupan beragama dan kepercayaan lainnya tetap terpelihara.

Laporan Internasional Kebebasan Beragama yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) tahun 2009, yang memuat deklarasi tentang kebebasan beragama di Albania, menyebutkan bahwa konstitusi negara memberikan kebebasan beragama. Demikian juga, dengan undang-undang dan kebijakan lainnya telah berkontribusi secara umum pada praktik kebebasan bergama. Pemerintah, secara umum menghormati praktik kebebasan beragama. Hukum di semua tingkatan secara penuh melindungi hak ini, dan sekaligus (mencegah) terhadap penyalah gunaan, baik dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Sikap pemerintah sudah jelas, yaitu sekuler, tidak ada agama resmi negara, semua berkedudukan sama. Hanya saja, kepada komunitas agama yang dominan, yaitu Muslim, Kristen Ortodoks, dan Katolik, dapat menikmati pengakuan lebih tinggi dari pemerintah, seperti hari-hari libur nasional.

Sebagai orang yang dilahirkan dari keluarga keturunan Albania, saya (kata Peter Tase, seorang jurnalis senior AS), ”melihat dengan jelas dalam beberapa kali kunjungan ke Albania selama beberapa dekade terakhir ini toleransi telah menjadi karakter budaya utama di negara agama yang pluralistik ini, dan saya bangga membawa darah Albania kemanapun saya pergi. Tiga agama besar hidup dalam harmoni satu dengan yang lainnya. Meski penduduknya mayoritas Muslim,

TOLERANSI ISLAM DI ALBANIAMEMPERKOKOH HARMONI WARGANYA

DUNIA ISLAM

Albania, adalah sebuah negara kecil berbentuk republik yang berada di Semenanjung Balkan bagian tenggara benua Eropa.Sejarah telah mencatat pergulatan panjang komunitas agama dan budaya yang kemudian melahirkan toleransi warganya.

Tiga agama besar telah hidup dan berkembang dengan harmonis secara berdampingan di negeri yang berbatasandengan Montenegro di bagian utara dan Serbia (Kosovo) di bagian Timur Laut ini.

saat Paus Yohanes Paulus II mengunjungi negeri ini pada 25 April 1993, Pemerintah Albania telah memberikan restu bagi pembentukan sebuah universitas Katolik. Hal ini menunjukkan komitmen Albania terhadap sikap toleransi yang tinggi bagi kebebasan beragama”.

Kehidupan beragama yang hamonis di Albania saat ini pernah mengalami pasang surut, ketika negara seluas 28,748 km persegi ini dipimpin oleh Enver Hoxha yang beraliran Stanilis (komunis), pasca Perang Dunia/PD II. Kediktatoran Xoxha merupakan tahun-tahun paling gelap dalam sejarah negeri mungil ini. Hoxha segera melembagakan perubahan yang sangat drastis setelah mengambil tampuk pimpinan Front Demokratik pada tahun 1945. Banyak dari para ulama dan kaum Muslimin disiksa dan dieksekusi. Pada 1946, semua pendeta Katolik Roma yang berasal dari luar Albania diusir. Kebijakan kediktatoran Xoxha berasal dari pandangan Xoxha sendiri tentang agama. Meski terlahir dari keluarga Muslim kelas menengah, Xoxha adalah seorang yang sangat anti agama dan bertujuan menjadikan Albania sebagai negara atheis-komunis. Periode anti agama dari kediktatoran Hoxha mencapai puncaknya ketika terbentuknya Konstitusi 1976. Mimpi buruk atas rezim Hoxha berakhir sudah dan titik akhir ini merupakan sebuah anomali dalam kehidupan bangsa Albania.

Dengan berahirnya kediktatoran Hoxha, tradisi toleransi yang ada dalam setiap denyut nadi bangsa Albania kembali muncul sebagai faktor penting dalam kehidupan sipil dan budaya dari negara. Albania telah menunjukkan kepada dunia bahwa kebebasan dan nilai-nilai Islam tidak hanya dapat

hidup berdampingan, tetapi juga dapat berkembang bersama-sama. Perdana Menteri Edi Rama yang memerintah sejak September 2013 menjadi tokoh kunci dalam kehidupan politik Albania sejak jatuhnya pemerintahan komunis. Edi Rama telah menjadi sahabat dekat Amerika Serikat dan Asia Tenggara yang dapat diandalkan dalam kehidupan ekonomi-nya.

Saat ini, lembaga-lembaga keagamaan memainkan peran utama dalam bidang pendidikan. Departemen Pendidikan Albania, menegaskan bahwa sekolah umum memegang prinsip sekularitas dan bahwa indoktrinasi ideologi dan agama di sekolah umum dilarang oleh hukum. Lebih dari 100 lembaga pendidikan (umum) dan 15 sekolah agama yang berafiliasi dengan asosiasi atau yayasan. Secara hukum, sekolah agama yang berafiliasi dengan asosiasi harus memiliki izin dar i Kementrian Pendidikan, disamping pemberlakuan kurikulum pokok yang diperlukan untuk memenuhi standar pendidikan nasional. Banyak sekolah negeri berlisensi diawasi oleh kelompok Muslim dan Katolik, yang tidak punya masalah dalam mndapatkan izin untuk membangun sekolah baru. Faktor budaya toleransi yang kuat berlaku dalam sistem sekolah di Albania.

Kepemimpinan Albania yang dimikian, telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam mempromosikan toleransi tidak saja ke Kosovo, negara tetangga terdekat yang didominasi Islam dan belum lama merdeka; tetapi juga kepada negara-negara lainnya di daratan Eropa. Mengingat kebijakan AS saat ini membutuhkan pendalaman dialog dengan negara-negara mayoritas Muslim, maka merupakan hal yang menguntungkan bahwa di tepi Laut Adriatik, di jantung benua Eropa, ada sebuah negara kecil dimana mayoritas penduduknya beragama Islam, disamping mereka yang beragama Kristen Ortodoks dan Katolik Roma, tetapi kesemuanya memiliki kebebasan setara dalam mengembangkan agamanya masing-masing. Ini merupakan fakta dan bukan fenomena, karena Pashko Vasa, seorang intelektual Albania abad ke-19, sudah mengatakan, ”Agama Albania adalah Albanianism”. Aspek bersejarah dan intrinsik dari budaya Albania ini, tentunya dapat berfungsi sebagai contoh toleransi dan hamonisasi kehidupan umat beragama bagi negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Hal ini pula yang menjadi alasan utama dalam hubungan bilateral AS dan Albania. Tetapi juga seharusnya, dicontoh oleh negara-negara dalam mana penduduk Muslim-nya pada posisi minoritas. Dan nyatanya, dalam posisi terahir inilah toleransi dan keharmonisan masih susah di wujudkan.

(diolah dari islam digest rep.181015) ; •Ahar

Page 67: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

67MPA 350 / November 2015

Suasana pembukaan Assesme Kompetensi pada 1 Oktober 2015 di Aula Kanwil

Para pejabat di Lingkugnan Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang mengikuti Assesmen

Interaksi salah seorang peserta kepada nara sumber saat pembinaan dan pemberdayaan teater muslim 2015

Halim Fauz, Pegiat Teater Jaguar Surabaya saat memeberikan materi dalam Pembinaan dan Peberdayaan Teater Muslim

Kabag TU H. Musta'in saat mewancarai peserta assesmen

Suasana Assesmen Kompetensi pada 1 Oktober 2015

Suasan pembukaan Pembinaan dan Pemberdayaan Teater Muslim pada 13 Oktober 2015

Sutradara filme kawakan, Aman Sugandi turut membekali para peserta Pembinaan dan Pemberdayaan Teater Muslim

Page 68: MTsN Bangil Pasuruan Go International dengan Karya Orisinil file2 MPA 350 / November 2015 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Kabid PD

68 MPA 350 / November 2015

pAD

A M

AJA

LAH

INI T

ER

DA

pAT

KU

TIpA

N A

YAT-

AYAT

AL

QU

R’A

N. U

NTU

K IT

U J

AG

A D

AN

SIM

pAN

SE

BA

GA

IMA

NA

ME

STI

NYA

.

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu

hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."

(QS. Al-Baqarah: 154)

Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan