national current issue sap berbasis akrual.pdf
DESCRIPTION
menuju pelaporan basis akrualTRANSCRIPT
National Current Issue: SAP
Berbasis Akrual(PP 71 Tahun 2010, Lampiran I)
Oleh: Kelompok 3• Asri Kusuma W.• Hari Waskito• Monika Yulando P.• Nolaristi• Septiana Asti B.P.
Pengaruh Basis Akrual terhadap
Laporan realisasi Anggaran
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS (SAP Berbasis Akrual Pernyataan No. 02)
TUJUAN
Tujuan standar LaporanRealisasi Anggaran
menetapkan dasar-dasar penyajian LaporanRealisasi Anggaran untuk pemerintah dalam
rangka memenuhi tujuan akuntabilitassebagaimana ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan.
Tujuan pelaporanrealisasi anggaran
memberikan informasi realisasi dan anggaranentitas pelaporan. Perbandingan antaraanggaran dan realisasinya menunjukkan
tingkat ketercapaian target-target yang telahdisepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
BASIS AKUNTANSI
LRA berbasis Kas, dengan prinsip penyajian
sama.
DEFINSI
--
BASIS AKUNTANSI
LRA berbasis Kas, dengan prinsip penyajian
sama.
DEFINSI
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan
saldo yang berasal dari akumulasi
SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran
sebelumnya dan tahun berjalan serta
penyesuaian lain yang diperkenankan
(Par 7)
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
AKUNTANSI PENDAPATAN
Pengecualian asas bruto – Tidak ada
pengecualian.
AKUNTANSI SILPA/SIKPA
SILPA/SIKPA pada akhir periode pelaporan
dipindahkan ke Neraca – Ekuitas Dana Lancar
AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA
Pengecualian asas bruto - Dalam hal besaran
pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap
pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat
dikecualikan. (Par 25)
AKUNTANSI SILPA/SIKPA
SILPA/SIKPA pada akhir periode pelaporan
dipindahkan ke Laporan Perubahan SAL. (Par
62)
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Penjabaran mata uang asing ke dalam mata
uang rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal transaksi (Par 62)
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Penjabaran mata uang asing ke dalam mata
uang rupiah, tergantung pada kondisi
berikut:
a) Dalam hal tersedia dana dalam mata
uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka
penjabaran ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral
pada tanggal transaksi. (Par 64)
5
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
(Lanjutan)
b) Dalam hal tidak tersedia dana dalam
mata uang asing yang digunakan dalam
transaksi dan mata uang asing tersebut
dibeli dengan rupiah, maka transaksi
dalam mata uang asing tersebut dicatat
dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi,
yaitu sebesar rupiah yang digunakan
untuk memperoleh valuta asing tersebut.
(Par 65)
6
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
(Lanjutan)
c) Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata
uang asing yang digunakan untuk
bertransaksi dan mata uang asing
tersebut dibeli dengan mata uang asing
lainnya, maka:
(a) Transaksi mata uang asing ke mata
uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi;
(b) Transaksi dalam mata uang asing
lainnya tersebut dicatat dalam rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral
pada tanggal transaksi. (Par 66)
7
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, DAN
PEMBIAYAAN BERBENTUK BARANG DAN
JASA
Transaksi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa
harus dilaporkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dengan cara menaksir nilai barang
dan jasa tersebut pada tanggal transaksi.
Contoh transaksi berwujud barang dan jasa
adalah hibah dalam wujud barang, barang
rampasan, dan jasa konsultansi
TRANSAKSI PENDAPATAN, BELANJA, DAN
PEMBIAYAAN BERBENTUK BARANG DAN
JASA
--
8
Pengaruh Basis Akrual terhadap
Laporan Operasional
LAPORAN OPERASIONAL (SAP Berbasis Akrual Pernyataan No. 12) TUJUAN
Tujuan pernyataan standar Laporan Operasional
menetapkan dasar-dasar penyajian Laporan Operasional untuk pemerintah dalam rangka
memenuhi tujuan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Tujuan pelaporan operasi
memberikan informasi tentang kegiatan operasional keuangan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan.
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN KINERJA KEUANGAN
• Bersifat optional
• Disusun oleh entitas pelaporan yang
menyajikan laporan berbasis akrual
• Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos :
a) Pendapatan dari kegiatan operasional;
b) Beban berdasarkan klasifikasi fungsional
dan klasifikasi ekonomi;
c) Surplus atau defisit.
(Par 20 & 86)
LAPORAN OPERASIONAL
• Merupakan Laporan Keuangan Pokok
• Menyajikan pos-pos sebagai berikut:
a) Pendapatan-LO dari kegiatan
operasional;
b) Beban dari kegiatan operasional ;
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non
Operasional, bila ada;
d) Pos luar biasa, bila ada;
e) Surplus/defisit-LO.
(Par 14 & 92)
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO
Pendapatan-LO diakui pada saat: Timbulnya hak atas pendapatan;
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan.
Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan.
Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang telah diterima oleh pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan.
Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
•Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah pusat dikelompokkan berdasarkan jenis pendapatan, yaitu pendapatan perpajakan, pendapatan bukan pajak, dan pendapatan hibah.
•Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Masing-masing pendapatan tersebut diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.
Lanjutan…
Akuntansi Belanja
Cash Toward Accrual
• Pengakuan Belanja(Par 89)
• Belanja menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya kewajiban atau pada saat diperoleh manfaat.
• Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan
Accrual
• Pengakuan Belanja dan Beban (Par96-97)
• Beban diakui pada saattimbulnya kewajiban,terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan
Pengaruh Basis Akrual terhadap
NeracaBasis Akuntansi Neraca adalah Akrual sejak PP No. 24 Tahun 2005, sehingga tidak banyakperubahan atas dicabutnya PP tersebut menjadi PP No. 71 tahun 2010
PSAP 1
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
NERACA
Ekuitas Dana terbagi;
• Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset lancar
dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa
lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran
lebih
• Ekuitas Dana Investasi: mencerminkan
kekayaan pemerintah yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset
lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang
• Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan
kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk
tujuan tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(Par 78-81)
NERACA
Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir
ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas
(Par 84-85)
15
PSAP 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Pada akhir periode akuntansi,
persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik
(par 16, PP 24/2005)
Pada akhir periode akuntansi catatan
persediaan disesuaikan dengan hasil
inventarisasi fisik
(par 14, PP 71/2010)
Nilai pembelian yang digunakan
adalah biaya perolehan persediaan
yang terakhir diperoleh
(par 20, PP 24/2005)
Persediaan dapat dinilai dengan
menggunakan :
-Metode sistematis (FIFO atau
rata-rata tertimbang)
-Harga pembelian terakhir
(par 17 PP 71/2010)
16
PSAP 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Tidak ada Terdapat bagian yang mengatur
mengenai beban persediaan :
-Dicatat sebesar pemakaian
persediaan
-Dalam rangka penyajian LO
-Pengukuran persediaan
secara perpetual dan periodik
(par 22 s.d. 25, PP 71/2010)
17
PSAP 06 - AKUNTANSI INVESTASI
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Tidak ada Mengakui unsur amortisasi diskonto atau premi
yang nantinya akan mengurangi nilai tercatat
investasi (carrying value)
(par 34, 35, PP 71/2010)
Hasil investasi berupa dividen tunai yang
diperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang
pencatatannya menggunakan metode biaya,
dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas,
bagian laba yang diperoleh oleh pemerintah akan
dicatat mengurangi nilai investasi pemerintah dan
tidak dicacat sebagai pendapatan hasil investasi.
Kecuali untuk dividen dalam bentuk saham yang
diterima akan menambah nilai investasi
pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan
dengan jumlah yang sama.
(par 37, PP 24/2005)
Hasil investasi berupa dividen tunai yang
diperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang
pencatatannya menggunakan metode biaya,
dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas,
bagian laba berupa dividen tunai yang diperoleh
oleh pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi dan mengurangi nilai investasi
pemerintah. Dividen dalam bentuk saham yang
diterima tidak akan menambah nilai investasi
pemerintah.
(par 40, PP 71/2010)
Hasil pelepasan investasi diakui sebagai
penerimaaan
Penyajian sebagai keuntungan/rugi atas selisih
pelepasan investasi dalam laporan operasional
(par 41 s.d. 42, PP 71/2010)18
PSAP 07
AKUNTANSI ASET TETAP
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Perolehan suatu aset tetap
yang memenuhi kriteria
perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui
sebagai pendapatan
pemerintah dan belanja
modal dalam jumlah yang
sama dalam LRA(par 49, PP 24/2005)
Perolehan suatu aset tetap yang
memenuhi kriteria perolehan aset
donasi, maka perolehan tersebut
diakui sebagai pendapatan
operasional
(par 48, PP 71/2010)
19
Pengaruh Basis Akrual terhadap
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu.
• Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum Negara/Daerah.
• Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum Negara/Daerah.
Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri
dari penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pokok-pokok perbedaan Laporan Arus Kas
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Diperlukan karena laporan arus kas
merupakan laporan pertanggungjawaban
dari unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan
diperlukan karena merupakan laporan
pertanggungjawaban dari unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum
diklasifikasikan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut.
1) Aktivitas operasi
2) Aktivitas investasi aset non keuangan
3) Aktivitas pembiayaan
4) Aktivitas non anggaran
diklasifikasikan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut.
1) Aktivitas operasi
2) Aktivitas investasi
3) Aktivitas pendanaan
4) Aktivitas transitoris
definisi dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi aset non keuangan, aktivitas
pembiayaan, aktivitas nonanggaran terdapat
dalam bagian definisi
definisi aktivitas operasi, aktivitas investasi,
aktivitas pendanaan, aktivitas transitoris
terdapat dalam paragraf PSAP
tidak ada penegasan kas dan setara kas
disajikan dalam laporan arus kas
ada penegasan kas dan setara kas harus
disajikan dalam laporan arus kas.
Tujuan LAK
•Mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.
TujuanPernyataan
Standar LaporanArus Kas
•Memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.
Tujuan pelaporan arus
kas
MANFAAT INFORMASI ARUS KAS
sebagai indikator jumlah arus kas dimasa yang akan datang
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan
struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
KAS DAN SETARA KAS • untuk memenuhi kebutuhan kas jangka
pendek atau untuk tujuan lainnya.
• suatu investasi disebut setara kas kalau
investasi dimaksud mempunyai masa jatuh
tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya.
• Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas
tidak diinformasikan dalam laporan
keuangan
ENTITAS PELAPORAN ARUS KAS a. Pemerintah pusat;
b. Pemerintah daerah;
c. Masing-masing kementerian negara atau
lembaga di lingkungan pemerintah pusat;
d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah
pusat/daerah atau organisasi lainnya.
PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS • diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan
transitoris
• Satu transaksi tertentu dapat
mempengaruhi arus kas dari beberapa
aktivitas, misalnya transaksi pelunasan
utang yang terdiri dari pelunasan pokok
utang dan bunga utang
Metode Langsung
• mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan danpengeluaran kas bruto
• Keuntungan :
• Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang akan datang;
• Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
• Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kasbruto dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi.
Metode Tidak Langsung
• surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi - transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI, INVESTASI, PENDANAAN,
DAN TRANSITORIS
Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas bersih dalam hal:
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiaries) arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas pemerintah. Salah satu
contohnya adalah hasil kerjasama operasional.
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak, dan jangka
waktunya singkat.
ARUS KAS MATA UANG ASING
• harus dibukukan dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.
BUNGA DAN BAGIAN LABA
• Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran beban untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan negara/daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap akun yang terkait dengan transaksi tersebut harus diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ke tahun.
PEROLEHAN DAN PELEPASAN INVESTASI PEMERINTAH DALAM
PERUSAHAAN NEGARA/ DAERAH/KEMITRAAN DAN
UNIT OPERASI LAINNYA
• Pencatatan investasi pada perusahaan negara/daerah dan kemitraan dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode biaya.
• Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dicatat sebesar nilai kas yang dikeluarkan.
• Entitas melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dalam arus kas aktivitas investasi.
• Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas investasi.
• Penyajian terpisah arus kas dari perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya sebagai suatu perkiraan tersendiri akan membantu untuk membedakan arus kas tersebut dari arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
TRANSAKSI BUKAN KAS
• Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.