p-issn: 1693-1246 doi: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 januari

8
p-ISSN: 1693-1246 e-ISSN: 2355-3812 Januari 2016 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-40 DOI: 10.15294/jpfi.v12i1.4264 THE EFFECTIVENESS OF E-LAB TO IMPROVE GENERIC SCIENCE SKILLS AND UNDERSTANDING THE CONCEPT OF PHYSICS KEEFEKTIFAN E-LAB UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA J. Siswanto 1* , J. Saefan 1 , Suparmi 2 , Cari 2 1 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang, Indonesia 2 Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Diterima: 12 Oktober 2015. Disetujui: 28 Desember 2015. Dipublikasikan: Januari 2016 ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menyelidiki efektifitas E-Lab untuk meningkatkan keterampilan generik sains dan pemahaman konsep mahasiswa; dan (2) menyelidiki pengaruh keterampilan generik sains terhadap pemahaman konsep mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan E-Lab. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang, dengan metode pengambilan sampel penelitian secara random. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa: (1) pembelajaran menggunakan E-Lab efektif untuk meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa; dan (2) Keterampilan generik sains berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep mahasiswa pada materi efek fotolistrik, efek compton, dan difraksi elektron. ABSTRACT The aimed of this sudy are: (1) investigate the effectiveness of E-Lab to improve generic science skills and understanding the concepts oh physics; and (2) investigate the effect of generic science skills towards understanding the concept of students after learning by using the E-Lab. The method used in this study is a pre-experimental design with one group pretest-posttest. Subjects were students of Physics Education in University PGRI Semarang with methode random sampling. The results showed that: (1) learning to use E-Lab effective to increase generic science skills of students; and (2) Generic science skills give positive effect on student conceptual understanding on the material of the photoelectric effect, compton effect, and electron diffraction. © 2016 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang Keywords: laboratorium elektronik (E-Lab), generic sains skills, concept understanding. *Alamat Korespondensi: Jl. Sidodadi Timur Nomor 24 - Dr. Cipto Semarang E-mail: [email protected] http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi upaya yang dapat dilakukan adalah pembelaja- ran dengan menggunakan laboratorium. Sesu- ai dengan pernyataan Samsudin, dkk., (2012) bahwa melalui kegiatan laboratorium dapat me- latih sikap ilmiah peserta didik dalam memaha- mi konsep pelajaran. Praktikum menjadi sangat penting dalam rangka mendukung pembelajaran dan mem- berikan penekanan pada aspek proses. Hal ini didasarkan pada tujuan pembelajaran sebagai PENDAHULUAN Proses pembelajaran Fisika di perguru- an tinggi akan menjadi efektif jika menekan- kan proses. Kualitas proses yang baik, akan menentukan hasil belajar. Dalam rangka me- ningkatkan kualitas proses pembelajaran fisika,

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

p-ISSN: 1693-1246e-ISSN: 2355-3812Januari 2016

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-40DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264

THE EFFECTIVENESS OF E-LAB TO IMPROVE GENERICSCIENCE SKILLS AND UNDERSTANDING THE CONCEPT OF

PHYSICS

KEEFEKTIFAN E-LAB UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP

FISIKA

J. Siswanto1*, J. Saefan1, Suparmi2, Cari2

1Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang, Indonesia2Jurusan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Diterima: 12 Oktober 2015. Disetujui: 28 Desember 2015. Dipublikasikan: Januari 2016

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menyelidiki efektifi tas E-Lab untuk meningkatkan keterampilan generiksains dan pemahaman konsep mahasiswa; dan (2) menyelidiki pengaruh keterampilan generik sainsterhadap pemahaman konsep mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan E-Lab.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one grouppretest-posttest. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRISemarang, dengan metode pengambilan sampel penelitian secara random. Hasil penelitian menunjukkanbahwa bahwa: (1) pembelajaran menggunakan E-Lab efektif untuk meningkatkan keterampilan generiksains mahasiswa; dan (2) Keterampilan generik sains berpengaruh positif terhadap pemahaman konsepmahasiswa pada materi efek fotolistrik, efek compton, dan difraksi elektron.

ABSTRACT

The aimed of this sudy are: (1) investigate the effectiveness of E-Lab to improve generic science skillsand understanding the concepts oh physics; and (2) investigate the effect of generic science skills towardsunderstanding the concept of students after learning by using the E-Lab. The method used in this study isa pre-experimental design with one group pretest-posttest. Subjects were students of Physics Education inUniversity PGRI Semarang with methode random sampling. The results showed that: (1) learning to useE-Lab effective to increase generic science skills of students; and (2) Generic science skills give positiveeffect on student conceptual understanding on the material of the photoelectric effect, compton effect, andelectron diffraction.

© 2016 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang

Keywords: laboratorium elektronik (E-Lab), generic sains skills, concept understanding.

*Alamat Korespondensi:Jl. Sidodadi Timur Nomor 24 - Dr. Cipto SemarangE-mail: [email protected]

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi

upaya yang dapat dilakukan adalah pembelaja-ran dengan menggunakan laboratorium. Sesu-ai dengan pernyataan Samsudin, dkk., (2012)bahwa melalui kegiatan laboratorium dapat me-latih sikap ilmiah peserta didik dalam memaha-mi konsep pelajaran.

Praktikum menjadi sangat penting dalamrangka mendukung pembelajaran dan mem-berikan penekanan pada aspek proses. Hal inididasarkan pada tujuan pembelajaran sebagai

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran Fisika di perguru-an tinggi akan menjadi efektif jika menekan-kan proses. Kualitas proses yang baik, akanmenentukan hasil belajar. Dalam rangka me-ningkatkan kualitas proses pembelajaran fi sika,

Page 2: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-4034

proses yaitu meningkatkan kemampuan berpi-kir. Selain itu juga dalam pembelajaran fi sikapenting untuk meningkatkan keterampilan ge-nerik sains. Keterampilan generik yang dapatdimunculkan melalui pembelajaran fi sika yai-tu pengamatan langsung, pengamatan tidaklangsung, kesadaran akan skala besaran, ke-mampuan menggunakan bahasa simbolik, ke-mampuan berpikir dalam kerangka taat azas,kemampuan inferensi logika, kemampuanmemahami hukum sebab akibat, kemampuanmembuat model matematik, dan kemampuanmembangun konsep abstrak. (Brotosiswoyo,2001).

Melalui keterampilan generik sains, ma-hasiswa akan terbiasa berpikir ilmiah yangmenunjang pemahaman konsep. Pemahamankonsep sangat penting bagi setiap orang. Me-nurut Ibrahim (2012), bahwa betapa penting-nya memahami konsep yang dapat dilihat daridicantumkannya pemahaman konsep padakurikulum setiap jenjang pendidikan. Menu-rut Bloom dalam Anderson, et al., (2001) adatujuh indikator yang dapat dikembangkan da-lam tingkatan proses koqnitif pemahaman.Indikator tersebut antara lain interpretasi, men-contohkan, mengklasifi kasikan, menggenerali-sasikan, inferensi, membandingkan dan men-jelaskan.

Kondisi yang berbeda akan dijumpaiapabila sarana laboratorium penunjang pem-belajaran fi sika belum memadai. Konsekuen-sinya perkuliahan menjadi terkendala, karenasalah satu faktor yang mempengaruhi keber-hasilan kegiatan laboratorium yaitu kelengka-pan alat dan bahan praktimum, ruang dan te-naga teknisi.

Selain sarana laboratorium, karakteristikmateri ajar juga mempengaruhi keberhasilanproses pembelajaram. Konsep-konsep yangabstrak juga memerlukan alternatif agar ke-giatan praktikum tetap dapat dilakukan. Seperti

perkuliahan fi sika modern, sebagian besar ma-terinya bersifat abstrak dan banyak perhitun-gan matematika.

Salah satu solusi yang diambil adalahdengan mengembangkan media pembela-jaran. Menurut Santyasa (2007) media pem-belajaran adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan (bahanpembelajaran), sehingga dapat merangsangperhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswadalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuanbelajar. Dalam proses pembelajaran, mediamemiliki fungsi sebagai pembawa informasidari sumber menuju penerima. Media pembe-lajaran dapat berupa hardware maupun soft-ware yang digunakan untuk membantu prosespembelajaran.

Media pembelajaran yang sesuai den-gan penjelasan di atas adalah virtual labora-tory. Mahanta dan Sarma (2012) menyatakanbahwa laboratorium virtual memanfaatkankomputer untuk menvimulasikan sesuatu yangrumit, perangkat percobaan yang mahal ataumengganti percobaan di lingkungan berbaha-ya. Menurut Cengiz (2010) laboratorium virtualdapat menyelesaikan masalah yang dihadapiterkait peralatan laboratorium yang kurang me-madai dan memberikan kontribusi dalam men-capai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan di atas, telah dikembang-kan Elektronik Laboratorium (E-Lab) (Siswantodkk., 2014). Desain E-Lab dinyatakan dalamGambar 1.

E-Lab memiliki menu praktikum yang di-dalamnya terdiri dari dasar teori, petunjuk prak-tikum, dan virtual lab. Melalui virtual lab, dapatdilakukan praktikum secara on-line. Data hasilpraktikum yang didapatkan secara otomatisdapat terekam, yang selanjutnya dapat dianali-sis dan dibuat grafi knya, dan kemudian dicetaksebagai laporan hasil praktikum.

Penggunaan E-Lab berbasis data ma-

Gambar 1. Desain E-Lab

Page 3: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

J. Siswanto, J. Saefan, Suparmi, Cari - The Effectiveness of E-Lab To Improve Generic 35

hasiswa. Mahasiswa dapat menggunakan E-Lab jika mahasiswa terdaftar sebagai pesertamata kuliah (menggunakan nomor induk ma-hasiswa). Contoh tampilan halaman E-Lab da-pat dilihat pada Gambar 2, 3, dan 4.

Pada penelitian ini, E-Lab diimplemen-tasikan pada perkuliahan Fisika Modern padamateri efek fotolistrik, efek compton, dan dif-raksi elektron. Materi tersebut dipilih karenauntuk membantu mahasiswa dapat memahikonsep-konsep yang abstrak. Dengan men-gimplementasikan E-Lab, ada beberapa tujuanyang akan dicapai. Tujuan penelitian ini yaitu:

(1) mengkaji efektifi tas E-Lab untuk mening-katkan keterampilan generik sains dan pema-haman konsep mahasiswa; dan (2) mengkajipengaruh keterampilan generik sains terhadappemahaman konsep mahasiswa setelah dila-kukan pembelajaran dengan menggunakan E-Lab.

METODE

Metode penelitian yang digunakan da-lam penelitian ini adalah pre-experimental den-gan desain one group pretest-posttest (Cres-

Gambar 2. Halaman awal

Gambar 3. Halaman on-line laboratory (virtual lab)

Page 4: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-4036

well, 2009), seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Desain PenelitianPretest Treatment Posttest

O X1 O

Keterangan:O : tes keterampilan generik sains dan

pemahaman konsepX1 : Pembelajaran menggunakan E-Lab

Subjek penelitian dalam penelitian iniadalah mahasiswa Program Studi PendidikanFisika Universitas PGRI Semarang mesesterIV tahun akademik 2014/2015. Subjek peneli-tian dipilih secara acak berjumlah 36 mahasis-wa. Treatmen yang diberikan kepada subyekadalah pembelajaran menggunakan E-Labpada materi efek fotolistrik, efek compton, dandifraksi elektron.

Teknik pengumpulan data pada pene-litian ini menggunakan tes. Sebelum dilaksa-nakan pembelajaran menggunakan E-Lab,mahasiswa diberikan tes keterampilan generiksains dan pemahaman konsep, begitu jugasetelah dilakukan pembelajaran. Intrumen tesketerampilan generik sains dibuat untuk indi-kator pengamatan tak langsung, keasadaranskala besaran, bahasa simbolik, inferensi lo-gika, hukum sebab akibat, pemodelan mate-matika, dan membangun konsep. Instrumentes pemahaman konsep dibuat untuk indikatorinterpretasi, mencontohkan, mengklasifi kasi,menggeneralisasi, inferensi, menbandingkan,dan menjelaskan.

Analisis data kuantitatif untuk peningka-tan keterampilan generik sains dan pemaha-man konsep sebelum dan sesudah pembelaja-ran dihitung dengan gain score:

Hasil perhitungan selanjutnya dibuat kategori,sebagai berikut: :Tinggi : 0,7Sedang :Rendah : (Hake, 1999).

Data yang diperoleh dari penilaian kete-rampilan generik sains dan pemahaman kon-sep, selanjutnya dilakukan analisis korelasio-nal. Analisis ini digunakan untuk mengetahuiapakah peningkatkan keterampilan generiksains berkorelasi terhadap peningkatan pema-haman konsep mahasiswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran fi sika menggunakan E-Lab pada penelitian ini memiliki tahapan: 1)orientasi penggunaan E-Lab; 2) pemberiantugas; 3) presentasi dan diksusi; dan 4) refl ek-si. Pada tahap orientasi penggunaan E-Lab,mahasiswa dikenalkan dengan E-Lab dandiajarkan cara penggunaannya. Setelah itu,mahasiswa diorientasikan untuk menggunakanE-Lab dalam mengawali perkuliahan untukmendapatkan pengalaman awal terhadap pro-sedur dan konsep yang akan dipelajari. Padatahap berikutnya yaitu memberikan tugas me-laukan praktikum untuk mendapatkan data danmembuat laporan. Hasil praktikum selanjutnyadipresentasikan dan didiskusikan di kelas den-

Gambar 4. Halaman analisis dan cetak data

Page 5: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

J. Siswanto, J. Saefan, Suparmi, Cari - The Effectiveness of E-Lab To Improve Generic 37

gan dibimbing oleh dosen pada tahap presen-tasi dan diskusi. Pada tahap refl eksi mahasis-wa dengan bimbingan dosen merefl eksikantugas yang telah dilakukan dan hasil diskusiuntuk mendapatkan pemahaman.

Tes keterampilan generik sains dan pe-mahaman konsep dilakukan sebelum dan se-sudah pembelajaran dengan mengggunakanE-Lab. Hasil tes tersebut dinyatakan dalam ta-bel 2, 3, 4, dan 5.

Setiap indikator keterampilan generiksains mengalami peningkatan, namun den-

gan kategori yang berbeda yaitu rendah dansedang. Peningkatan dengan kategori rendahpada indikator pengamatan tak langsung dankesadaran skala besaran. Sedangkan pening-katan dengan kategori sedang pada indikatorbahasa simbolik, inferensi logika, hukum se-bab akibat, pemodelan matematika, dan mem-bangun konsep.

Pada pembelajaran fi sika menggunakanE-Lab, diawali dengan pengenalan E-Lab dandiajarkan cara penggunaannya, dan diberikantugas praktikum. Inilah yang menyebabkan pe-

Tabel 2. Rerata Skor <g> Keterampilan Generik Sains MahasiswaIndikator Sebelum Sesudah <g> Kategori

Pengamatan tak langsung 55,56 64,81 0,21 RendahKesadaran skala besaran 63,89 70,37 0,18 RendahBahasa simbolik 68,52 79,63 0,35 SedangInferensi logika 48,15 67,59 0,38 SedangHukum sebab akibat 58,33 78,70 0,49 SedangPemodelan matematik 49,07 68,52 0,38 SedangMembangun konsep 51,85 69,44 0,37 Sedang

Rerata 56,48 71,30 0,34 Sedang

Tabel 3. Kategori Keterampilan Generik Sains MahasiswaKeterampilan Generik sains

Kategori Sebelum SesudahRendah 52,78% 27,78%Sedang 47,22% 66,67%Tinggi 0% 5,56%

Tabel 4. Rerata Skor <g> Pemahaman Konsep MahasiswaIndikator Sebelum Sesudah <g> Kategori

Interpretasi 42,86 58,33 0,27 Rendahmencontohkan 38,00 48,15 0,16 RendahMengklasifi kasi 67,86 83,33 0,48 SedangMenggeneralisasikan 56,25 77,59 0,49 SedangInferensi 61,76 62,96 0,03 RendahMembandingkan 52,00 65,00 0,27 RendahMenjelaskan 50,00 56,25 0,13 Rendah

Rerata 52,68 64,52 0,26 Rendah

Tabel 5. Kategori Pemahaman Konsep MahasiswaPemahaman Konsep

Kategori Sebelum SesudahRendah 19,44% 8,33%Sedang 66,67% 69,44%Tinggi 13,89% 22,22%

Page 6: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-4038

ningkatan setiap indikator keterampilan gene-rik sains. Pengamatan tak langsung merupa-kan pengamatan menggunakan alat bantu dankesadaran skala merupakan kesadaran besa-ran fi sika baik makro maupun mikro. Keduaindikator ini mengalami peningkatan dengankategori rendah dikarenakan prakstikum dila-kukan secara virtual dan skala besaran yangsudah tersedia. Pada praktikum, mahasiswamenggunakan alat bantu virtual. Mahasiswatidak melakukan konversi besaran hasil pen-gamatan karena sudah tersedia, sehingga ku-rang melatih mahasiswa dalam pengamatantak langsung dan pengetahuan terkait dengankesadaran skala besaran.

Pada tahapan pembelajaran seanjutnyayaitu presentasi dan diskusi hasil praktikum,kemudian dilanjutkan refl eksi. Tahapan-taha-pan ini dapat meningkatkan indikator bahasasimbolik, inferensi logika, hukum sebab-akibat,pemodelan matematika, dan membangun kon-sep. Peningkatan indikator bahasa simbolikkarena mahasiswa akan belajar menyebutkansimbol-simbol yang digunakan pada materipada saat presentasi dan diskusi. Mahasiswajuga menginferensi logika hasil pemikirannyayang dituangkan dalam laporan praktikum,membuat hubungan sebab-akibat antar varia-bel, dan membuat pemodelan matematika danmenyampaikannya pada sesi presentasi dandiskusi. Tahap refl eksi menjadi tahap untukmembangun pemahaman atas materi yang te-lah dipelajari melalui tugas praktikum dan dis-kusi dalam kelas yang dibimbing oleh dosen.

Secara rerata keterampilan generiksains mahasiswa meningkat dari 56,48 menja-di 71,30 setelah dilakukan pembelajaran den-gan menggunakan E-Lab. Perhitungan dengangain score menunjukkan peningkatan tersebutsebesar 0,34 dengan kategori rendah.

Dengan melihat hasil tersebut di atas,E-Lab memberikan pengaruh terhadap pening-katan keterampilan generik sains mahasiswa.Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan E-Lab memfasilitasi mahasiswa untuk melakukanpraktikum dengan kegiatan yang melibatkanpengamatan tak langsung, menggunakan ska-la besaran, bahasa simbolik, inferensi logika,hukum sebab akibat, pemodelan matematika,dan memfasilitasi membangun konsep. Ini me-nunjukkan bahwa kompetensi generik diturun-kan dari keterampilan proses melalui praktikumdengan cara memadukan keterampilan terse-but dengan komponen-komponen konsep atauprinsip pada materi yang dipelajari. Selain itu,hasil penelitian ini juga memberikan penjela-

san bahwa keterampilan generik mudah dipa-hami dan dilaksanakan. Artinya bahwa, kegia-tan praktikum on-line menunjang keterampilangenerik sains mahasiswa. Menurut Martinez,et al., (2011) laboratorium virtual memberikankemungkinan siswa memvisualisasikan danberinteraksi dengan fenomena yang akan me-reka alami jika melakukan percobaan di labo-ratorium nyata. Didukung juga oleh Dobrzans-ki dan Honysz (2011); Tatli dan Ayas, (2012)bahwa laboratorium virtual sebagai faktor pen-dukung untuk memperkaya pengalaman danmemotivasi siswa untuk melakukan percobaansecara interaktif dan mengembangkan aktivi-tas keterampilan bereksperimen. Keterampilanbereksperimen inilah yang juga menunjang ke-terampilan generik sains.

Hasil tes pemahaman konsep mahasis-wa untuk materi efek fotolistrik, efek comptondan difraksi elektron juga mengalami pening-katan. Secara rerata pemahaman konsep ma-hasiswa meningkat dari 52,68 menjadi 64,52.Berdasarkan perhitungan dengan gain score,peningkatan tersebut sebesar 0,26 dengankategori rendah. Pada tabel 4, dapat diketahuibahwa setiap indikator pemahaman konsepmengalami peningkatan dengan kategori ren-dah dan sedang. Hasil tes menunjukkan bah-wa peningkatan pemahaman konsep maha-siswa setelah dilakukan pembelajaran denganmenggunakan E-lab tertinggi pada indikatormengklasifi kasi dan menggeneralisasikan.

Peningkatan pemahaman konsep mela-lui penggunaan media komputer dalam peneliti-an ini senada dengan hasil penelitian Dorneleset al.,(2010), tentang pembelajaran rangkai-an listrik sederhana pada siswa yang bekerjadengan pemodelan komputer dan simulasi,yang hasilnya menyimpulkan bahwa pembe-lajaran dengan pemodelan komputer dansimulasi berkontribusi pada kinerja yang baikdan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.Didukung juga hasil penelitian Tolga (2011)tentang efektivitas simulasi komputer padapembelajaran mahasiswa pendidikan fi sika,yang menyimpulkan bahwa simulasi komputermemberikan efek yang positif terhadap peme-haman konsep fi sika mahasiswa. Senada den-gan hasil penelitian Sarabando et al., (2014),bahwa penggunaan simulasi komputer memi-liki keuntungan pada pemahaman konsep na-mun tergantung pedagogi guru, dan penelitianPfefferova (2015), yang menyimpulkan bahwapenggunaan simulasi komputer membantupemahaman siswa menjadi lebih baik padamateri gerak osiasi. Ini semakin memperkuat

Page 7: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

J. Siswanto, J. Saefan, Suparmi, Cari - The Effectiveness of E-Lab To Improve Generic 39

bahwa media komputer yang dalam penelitianini adalah E-Lab efektif untuk meningkatkanpemahaman konsep mahasiswa.

Hasil tes keterampilan generik sainsdan pemahaman konsep, selanjutnya dilaku-kan analisis regresi untuk mengetahui apakahketerampilan generik berpengaruh terhadappemahaman konsep mahasiswa. Rekap hasilanalisis dinyatakan dalam Tabel 5 dan Gambar6.

Tabel 6. Analsis Regresi dengan α = 5%

CoeffStandard

Error t Stat P-value

Intercept 26,968 12,147 2,220 0,033

Keterampilangenerik sains 0,599 0,168 3,548 0,001

Gambar 6. Grafi k regresi

Hasil analsis regresi dengan menggu-nakan taraf signifi kansi α = 5% pada tabel 6, di-dapatkan bahwa p-value ≤ 0,05. Dari hasil tes-ebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positifyang signifi kan keterampilan generik sains ter-hadap pemahaman konsep mahasiswa. Maka,ini dapat menjadi temuan bahwa untuk menin-gkatkan pemahaman konsep dapat dimulaidari peningkatan keterampilan generik sains.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Pem-belajaran menggunakan E-Lab efektif untukmeningkatkan keterampilan generik sains ma-hasiswa; 2) Keterampilan generik sains ber-pengaruh positif terhadap pemahaman konsepmahasiswa pada materi efek fotolistrik, efekcompton, dan difraksi elektron.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R., (2001). A Taxon-omy for Learning, Teaching and Assessing:a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York:Longman Publishing.

Brotosiswoyo, B.S. (2001). Hakekat Pembelajaran

MIPA di Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU-PPAI Dirjen Dikti Depdiknas.

Cengiz, T. (2010). The Effect of the Virtual Labora-tory on Students’ Achievement and Attitudein Chemistry. International Online Journal ofEducational Sciences, 2 (1): 37–53.

Creswell, J.W. (2009). Research design: Qualitative,quantitative, and mixed methods approach-es-3rded. Los Angeles : SAGE Publications,Inc.

Dobrzanski, L. A., & Honysz, R. (2011). Virtual ex-aminations Of alloying elements infl uence onalloy structural steels mechanical properties.Journal of Achievements in Mechanical andMaterials Engineering, 49 (2), 251–258.

Dorneles, P.F.T., Veit, E. A., & Moreira, M. A.. (2010).A study about the learning of students whoworked with computational modeling andsimulation in the study of simple electric cir-cuits. Revista Electrónica de Enseñanza delas Ciencias, 9 (3), 569-595

Hake R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Score.American Educational Research Associa-tion’s Division Measurement and ResearchMethodology. http://Lists.Asu.Edu/Egi-Bin(12 Januari 2012)

Ibrahim, M. (2012). Konsep, Miskonsepsi dan caraPembelajarannya. Surabaya: Unesa Univer-sity Press

Kutluca, T. (2010). Investigation of Teachers’ Com-puter Usage Profi les and Attitudes towardComputers. International Online Journal ofEducational Sciences, 2 (1), 81-97.

Mahanta, A., & Sarma, K.K. (2012). Online Re-source and ICT-Aided Virtual LaboratorySetup. International Journal of ComputerApplications, 52 (6), 44-48.

Martinez, G., Francisco, L., Naranjo, Angel, L., Per-ez, Suero, M. I., & Pardo, P. J. (2011). Com-parative study of the effectiveness of threelearning environments: Hyper-realistic virtualsimulations, traditional schematic simula-tions and traditional laboratory. Physical Re-view Special Topics – Physics Education Re-search, 7 (2): 1-12.

Pfefferova, M. S., (2015). Computer Simulations andtheir Infl uence on Students’ Understanding ofOscillatory Motion. Informatics in Education,14 (2), 279–289

Samsudin, A., Suhendi, E., Efendi, R., & Suhandi,A. (2012). Pengembangan “Cels” dalamEksperimen Fisika Dasar untuk Mengem-bangkan Performance Skills dan Meningkat-kan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pen-didikan Fisika Indonesia, 8 (1), 15-25.

Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Me-dia Pembelajaran. Makalah Workshop MediaPembelajaran bagi Guru-Guru SMA NegeriBanjar Angkan. Tanggal 10 Januari 2007 diBanjar Angkan Klungkung

Sarabando C., Cravino J. P., & Soares, A. A. (2014).Contribution of a computer simulation to

Page 8: p-ISSN: 1693-1246 DOI: 10.15294/jpfi .v12i1.4264 Januari

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12 (1) (2016) 33-4040

students’ learning of the physics conceptsof weight and mass . Procedia Technology.13,112–21

Siswanto, J., Saefan, J., Suparmi, Cari. (2014)Pengembangan E-Lab Teori Kuantum Radi-asi Elektromagnetik untuk Meningkatkan Ket-erampilan Generik Sains dan PemahamanKonsep Mahasiswa. (Unpublished ResearchReport). Universitas PGRI Semarang, Sema-rang.

Tatli, Z., & Ayas, A. (2012). Virtual Chemistry Labora-tory: Effect of Constructivist Learning Envi-

ronment. Turkish Online Journal of DistanceEducation, 13 (1), 183–199.

Tolga GOK. (2011). The Effects of the ComputerSimulations on Students’ learning In phys-ics education. International Journal on NewTrends in Education and Their Implications. 2(2), 104-116

Wijaya, A.F.C., & Ramalis, T.R. (2012). CollaborativeRanking Tasks (CRT) berbantuan E-learninguntuk meningkatan keterampilan Generiksains mahasiswa calon guru Fisika. JurnalPendidikan Fisika Indonesia, 8 (2), 144-151