peluang revitalisasi pengelolaan bendung dalam …
TRANSCRIPT
PELUANG REVITALISASI PENGELOLAAN BENDUNG DALAM MENJAWAB TANTANGAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
(STUDI KASUS PENGELOLAAN BENDUNG PERJAYA)
OPPORTUNITIES OF REVITALIZATION OF DAM’S OPERATIONAL TO SOLVE THE INCREASING OF ELECTRICITY DEMAND
(CASE STUDY : PERJAYA WEIR)
Slamet Lestari
Peneliti Muda Bidang Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan, Pusat Litbang Sumber Daya Air
Jl. Ir. H. Juanda 193 Bandung E-mail : [email protected]
Diterima: 10 September 2014; Disetujui: 10 November 2014
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilakukan untuk mengetahui peluang revitalisasi pengelolaan bendung dalam menjawab tantangan kebutuhan energi listrik. Lokasi penelitian, sebagai percontohan, adalah pada pengelolaan Bendung Perjaya di Sungai Komering, Propinsi Sumatera Selatan dengan data operasional bendung dari tahun 2000 sampai 2011. Penelitian ini menggunakan dua metode utama, yaitu analisis statistik / matematik dan analisis dengan model fisik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bendung Perjaya masih mempunyai sisa air dari mercu ke hilir dengan rata-rata debit antara 25,54 m3/s sampai 1079,17 m3/s. Air sisa tersebut mempunyai potensi daya PLTM/PLTA sebesar 31.576,00 Gwh per tahun dengan memanfaatkan bangunan pembangkit listrik. Bangunan pembangkit listrik ini dapat dibangun dengan memanfaatkan / memodifikasi bangunan yang ada tanpa mengganggu operasional bendung yang ada saat ini, tidak mengganggu kapasitas limpas banjir, dan tidak membawa dampak yang membahayakan lingkungan sungai di hilir bendung.
Kata kunci: Revitalisasi, pengelolaan bendung, energi listrik, bangunan pembangkit listrik, limpas banjir
ABSTRACT
The research had been done to know the opportunities of revitalization of barrage’s operational to solve the increasing of electricity energy needing. The location of this research, as a pilot project, is at Perjaya Barrage, Komering River, south Sumatera Province base on operational data from 2000 to 2011. This research uses two methods : statistics / mathematics analysis and physical modeling analysis. The result of the analysis shows that Perjaya Barrage has remained water that can be generated to be 31,576.00 Gwh per year electricity energy. In order to generate electricity hydropower structure can be developed at the existing structure (with modification) without disturbs the existing operation, spill of barrage capacity, and negative impact to the environment (around the barrage).
Keywords: Revitalization, barrage operational, electricity energy, hydropower structur, spill of barrage
PENDAHULUAN
Salah satu tantangan dalam pengelolaan sumber daya air adalah memanfaatkan secara optimum potensi sumber daya air yang ada dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat pengelolaan sumber daya air yang dilakukan. Salah satu pemanfaatan sumber daya air yang selama ini dilakukan adalah melakukan pembendungan di sungai dan memanfaatkan
airnya untuk kebutuhan air irigasi dan atau air baku.
Dalam perkembangannya, seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan penduduk, terjadi perubahan pola pemanfaatan air di bendung. Kondisi morfologi sungai terjadi perubahan, daerah layanan irigasi semakin berkurang (untuk permukiman), dan tuntutan kebutuhan lain terutama kebutuhan energi listrik semakin besar. Salah satu dampak yang terlihat
antara lain banyak dijumpai adanya air sisa/limpasan yang belum termanfaatkan. Air sisa tersebut limpas begitu saja di atas mercu dan mengalir ke arah hilir sungai. Sebagai contoh, kondisi banyaknya air limpasan sisa yang belum dimanfaatkan ini, dijumpai pada pengelolaan Bendung Perjaya.
Dari pengamatan sepanjang pengoperasian bendung, selalu terlihat adanya limpasan air yang melewati mercu bendung. Selain itu, sistem Bendung Perjaya menunjukkan adanya beda tinggi antara muka air di udik dan di hilir bendung. Adanya debit limpasan dan beda tinggi yang ada memberikan peluang untuk memanfaatkan air sisa ini menjadi energi listrik. Gambaran kondisi Bendung Perjaya dan lingkungan di sekitarnya dapat dilihat dari Gambar 1 sampai Gambar 3.
Gambar 1 Kondisi Genangan Air di Udik Bendung
Perjaya
Gambar 2 Kondisi Muka Air Tepat di Hilir Bendung
Perjaya
Gambar 3 Kondisi Limpasan Air Sisa di Bendung
Perjaya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran adanya potensi pemanfaatan air di bangunan bendung yang masih dapat dioptimumkan, salah satu alternatif pemanfaatannya sebagai pembangkit energi listrik. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi pemangku kebijakan dalam melakukan pengelolaan sumber daya air lebih optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
Potensi Pembangkitan Energi Listrik
Daya dari aliran air dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
P=gQH 1)
Keterangan:
P, daya hidraulik [Watt]
, kerapatan massa air = 1000 kg/m3
g, percepatan gravitasi = 9,81 m/s2
H, tinggi energi efektif [m]
Q, debit [m3/s]
Daya listrik yang dihasilkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Pe = P 2)
Keterangan:
Pe, daya listrik [Watt]
, efisiensi gabungan turbin dan generator
= tg
t, efisiensi turbin
g , efisiensi generator
Tinggi energi efektif (H) diperoleh dari tinggi energi total, yaitu beda tinggi antara elevasi muka air udik dengan hilir dari suatu terjunan dikurangi kehilangan-kehilangan energi sepanjang jalur aliran dari udik ke hilir. Secara umum tinggi energi efektif dapat dihitung berdasarkan rumus :
H = Ht + vo2/2g ∑h v2/2g 3)
Keterangan:
H, tinggi energi efektif [m]
Ht, tinggi energi total [m]
∑h, kehilangan energi total antara pintu pengambilan dan saluran pengeluaran di hilir draft tube [m]
Vo, kecepatan aliran di saluran masuk / penstock [m/s]
v, kecepatan aliran di saluran pelepas/pembuang di hilir draft tube [m/s]
Ht = Hst + ∑h
Hst, tinggi energi statik
Untuk turbin yang ditempatkan di saluran terbuka dan dilengkapi dengan draft tube, menurut Emil Monsonyi (1987), dalam bukunya “Water Power Development, Volume 1-Low Head Power Plants”, untuk persamaan tersebut di atas diinterpretasikan sebagai berikut:
1 Karena pengukuran muka air di saluran dapat dilakukan dengan mudah, maka tinggi energi statik dapat langsung diukur, maka dari itu ∑h = 0.
2 Jika v ≈ vo , maka energi efektif sama dengan beda tinggi muka air udik dan hilir.
3 Dalam kenyataannya pada kasus tinggi energi rendah (low head), kehilangan energi sangat kecil dan dapat diabaikan, maka persamaan di atas menjadi H =Ht.
Kehilangan energi dihitung dengan menggunakan rumus-rumus pendekatan dari Buku “Manual Small Scale Hydro-Power Generation, Japanese Institute of Irrigation and Drainage”, Volume 1 dan 2, Maret 1987, dihitung sebagai berikut :
Kehilangan energi total:
hl t = 7 – 9% Ht 4)
Kehilangan energi pada intake, settling basin, saluran pembawa dan saluran pelepas :
h = 0,05 m 5)
Kehilangan energi antara intake dan kolam tando :
h = 0,05 + L1.I1 6)
Keterangan :
L1, panjang saluran pemasukan [m]
I1, kemiringan saluran pemasukan
Kehilangan energi di saluran pelepas/pembuang (tailrace) :
h = L2.I2 7)
Keterangan :
L2, panjang saluran pelepasan [m]
I2, kemiringan saluran pelepasan
Kehilangan energi pada inlet turbin dll. :
h = 0,1 m 8)
Analisis Uji Model Fisik
Model fisik biasanya dipakai untuk mensimulasi perilaku hidraulik pada prototip bangunan air (bendung, pelimpah bendungan/embung, pelindung sungai tak langsung/krib, penangkap sedimen dan lain-lain) yang direncanakan dengan skala kecil.
Uji model hidraulik dilakukan untuk menyelidiki perilaku hidraulik dari seluruh bangunan atau masing-masing komponennya.
Permasalahan yang ada dalam bidang mekanika fluida dan hidraulika seringkali diselesaikan dengan uji model hidraulik fisik. Oleh sebab itu karena sifat air yang kompleks dan banyak parameter yang belum / tidak dapat diperhitungkan dalam perencanaan awal, bangunan air yang akan dibangun di lapangan atau untuk bangunan air yang akan direhabilitasi, dianjurkan untuk menyelidiki parameter hidraulik (pola aliran air, kapasitas, gerusan lokal) dalam model fisik.
Prinsip penggunaan model merupakan suatu kondisi di mana memungkinkan untuk menirukan masalah nyata di lapangan pada skala yang lebih kecil. Pada kondisi tersebut phenomena pada pemodelan similar antara kondisi di model dan di lapangan.
Keserupaan/ similaritas mencakup beberapa aspek :
1 Similaritas geometri (Geometric similarity)
Keserupaan geometrik akan terpenuhi jika antara dimensi model dan panjang prototip mempunyai keterkaitan melalui sebuah skala (1 : n) sebagai berikut:
nL = model di panjang
prototipe di panjang =
m L
p L 9)
2 Similaritas kinematik (Kinematic similarity)
Keserupaan kinematik akan terpenuhi jika antara dimensi model dan prototip mempunyai keterkaitan melalui garis-garis aliran air, seperti berikut:
nv= model di kecepatan
prototipe di kecepatan =
m V
p V 10)
3 Similaritas dinamik (Dynamic similarity)
Keserupaan dinamik akan terpenuhi jika antara dimensi model dan prototip mempunyai keterkaitan melalui gaya-gaya yang bekerja,
sebagai berikut:
nF = model digaya
prototipe digaya =
m F
p F 11)
Mulai
Pengumpulan Data Rekaman
Debit Limpasan
Pengumpulan Data Desain Hidraulik
Bendung dan Topografi Sungai
Perhitungan Potensi
Daya dan Energi Air
Pemilihan Alternatif
Penempatan Bangunan
Pembangkit Energi
Uji Model Fisik Penerapan
Bangunan Pembangkit Energi
Kondisi Eksisting + Penerapan
Bangunan Pembangkit
Kondisi Penyesuaian + Penerapan
Bangunan Pembangkit
Kesimpulan
Selesai
ok
Analisis Hasil
Uji Model Fisik
tidak
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini meliputi dua bagian utama, yaitu :
1 Evaluasi potensi energi dilakukan dengan metode analisis statistik dan perhitungan matematik.
2 Evaluasi penerapan bangunan pembangkit energi listrik dilakukan dengan analisis uji model fisik.
Tahapan utama yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Pengumpulan Data Rekaman Debit Sisa
Debit sisa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah debit yang masih melimpas di mercu bendung, setelah diambil untuk kebutuhan air irigasi. Data yang dikumpulkan adalah data rekaman dari tahun 2000 sampai 2011 (kecuali data tahun 2002).
Dari data tersebut didapatkan hasil rata-rata debit minimum Qmin = 25,54 m3/s, debit maksimum Qmax = 1079,17 m3/s, dan debit rata-rata Qr = 150,10 m3/s. Gambaran data debit rata-
rata harian, komulatif tahunan, dan lengkung durasi-debit aliran (komulatif, rata-rata tahunan, tahun basah, dan tahun kering) dari debit sisa dapat dilihat dari Gambar 5 sampai Gambar 7.
Pengumpulan Data Desain Hidraulik Bendung dan Topografi Sungai
Data desain hidraulik Bendung Perjaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data as build drawing. Data desain hidraulik Bendung Perjaya selengkapnya dapat dilihat dari Gambar 8 dan Gambar 9, sedangkan hubungan muka air dan debit di udik bendung disampaikan pada Gambar 10.
Dari nota desain yang ada juga didapatkan data debit desain banjir untuk Bendung Perjaya adalah, Q100th = 2200 m3/s, dengan elevasi muka air minimal di udik bendung (untuk kebutuhan air irigasi), El. = +79,70.
Data pengukuran topografi lapangan didapat dari hasil pengukuran tahun 2011 yang dilakukan oleh Puslitbang Sumber Daya Air. Gambaran kondisi topografi di sekitar Bendung Perjaya disampaikan pada Gambar 11.
Gambar 4 Alur Tahapan Penelitian
Analisis Statistik dan Matematik
Analisis Uji Model Fisik
Gambar 6 Data Aliran Komulatif Tahunan (Debit Sisa / Limpasan)
Gambar 7Grafik Lengkung Durasi-Debit Aliran (Debit Sisa / Limpasan)
Gambar 5 Data Rekaman Debit Rata-Rata Harian (Debit Sisa / Limpasan Mercu)
Gambar 9 Potongan Memanjang dan Melintang Bendung Perjaya
Gambar 8 Tata Letak Bendung Perjaya
4.409.301.302.50
0.80
2.30
0.800.80
3.0
03
.00
84.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.77
.00
EL
.73
.00
EL
.73
.00
EL
.73
.00
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.69.50 EL
.72
.50
EL
.74
.50
1 : 2 1 : 5
1 : 2
1 : 2
EL
.73
.00
EL
.75
.00
1 : 5
1 : 5
EL.71.00
EL.70.00
12.40 6.808.00
15.80
1.0
0
9.0
0
15.0
0
20.0015.00
8.0
03
.00
12.5
03
.00
12.5
03
.00
12.5
0
EL.82.50
EL.82.50
3.0
02
0.0
03
.00
3.0
02
0.0
03
.00
20.0
03
.00
20.0
03
.00
20.0
02
0.0
03
.00
20.0
0
11.0
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
1.5
01
0.0
0
24.50 15.50 2.00 5.50 12.00 6.00 14.50
20.40
11.50
9.20
50.0
07
.00
18.0
0
65.00
81.040
85.501
84.67083.527
81.76880.06378.636
78.28278.773
76.992
77.01676.526
75.668
71.836
76.555
74.56374.431
74.556
73.892
74.916
78.71479.38880.055
80.050
80.642
81.128
84.243
85.496
81.395
80.373
80.001
79.99779.025
77.531
75.669
75.461
74.980
75.176
74.655
74.181
74.018
75.505
76.768
76.730
76.492
77.925
78.152
79.853
85.47383.766
82.421
80.554
83.686
82.12381.426
79.81879.14878.444
78.19777.415
76.19776.236
75.917
74.502
74.027
74.542
74.994
75.817
75.852
75.966
76.04378.60879.352
80.000
80.306
81.535
80.750
81.725
80.452
79.874
79.86078.666
76.271
76.046
76.579
76.027
75.033
74.466
74.304
74.689
75.417
76.10376.067
76.797
77.442
77.229
77.878
79.00779.19980.310
81.107
81.397
83.115 83.62782.91379.11877.826
77.74177.207
76.39175.705
75.075
74.646
74.369
74.393
74.879
75.332
75.824
76.444
75.699
75.808
79.05480.857
80.28181.746
81.833
82.99383.852
83.03083.63180.54779.07078.161
77.59477.397
76.48775.515
75.20575.150
74.914
74.811
74.966
75.565
75.939
76.617
76.462
76.514
77.46779.16881.313
81.506
81.292
81.082
83.31084.262
84.217
84.006
83.86883.594
80.59280.803
83.772
82.350
80.726
81.650
81.60079.364
77.922
77.645
76.624
76.654
76.059
75.934
75.573
74.995
74.934
74.795
74.728
74.958
76.896
77.707
78.156
79.32184.010
83.97584.923
84.667
83.903 80.923
80.73178.537
77.735
76.766
74.675
74.666
74.994
75.168
75.328
75.484
75.805
76.083
76.636
76.799
76.425
78.007
79.33981.671
81.668
81.050
81.76182.657
82.643
80.918
84.216
81.621
81.612
81.46079.152
78.374
76.540
76.730
76.904
76.856
76.608
76.059
76.008
75.833
75.354
75.198
74.746
74.551
74.824
75.865
76.694
77.606
78.92679.58280.596
79.639
82.89982.91879.583
76.970
75.767
74.531
74.948
75.371
75.571
75.914
76.273
76.542
76.641
77.056
77.093
75.095
78.418
79.37581.509
81.873
83.062
82.998
82.65482.766
83.52383.26679.15476.975
74.484
74.318
75.004
75.202
75.745
76.043
76.229
76.268
76.747
76.896
77.068
77.063
76.753
77.510
79.128
81.745
82.177
83.977
84.409
83.651
84.947
85.600
86.083
86.957
82.184
84.629
83.389
82.244
81.688
79.555
78.342
76.526
76.781
77.134
77.274
77.046
77.029
76.579
76.611
76.294
75.792
75.487
74.874
74.245
73.654
77.801
78.56980.261
81.456
81.867
81.754
82.414
82.028
81.724
82.058
82.190
83.748
82.163
77.996
78.443
76.715
73.808
73.794
74.21374.989
75.585
76.152
76.456
76.727
76.890
77.220
77.313
77.023
76.737
78.131
79.06281.729
83.187
84.344
82.522
84.359
81.862
80.00278.145
77.069
77.206
77.350
77.259
77.382
76.898
76.694
76.210
75.638
75.367
74.524
73.580
73.845
76.378
78.813
82.332
82.130
82.206
82.059
82.345
82.583
82.504
82.286
82.296
82.175
82.255
82.31576.126
73.708
74.595
73.879
74.523
75.163
75.714
76.084
76.336
76.908
77.035
77.122
77.012
76.965
76.652
76.00079.060
81.901
82.704
84.235
82.583
82.347
82.35582.33382.37482.375
82.36182.36682.36582.363
82.40582.196
82.36182.365
82.35182.342
82.36482.36782.36782.364
82.345 82.375
82.573
82.37382.368
82.39782.39082.363
82.938
81.55081.550
85.154
82.218
82.251
79.247
76.223
76.743
76.855
77.072
77.293
77.220
76.862
76.348
75.965
74.965
73.845
73.876
73.707
73.243
75.936
76.22381.375
81.731
82.681
82.192
82.427
82.287
83.242
83.151
83.190
82.807
81.136
81.524
81.747
81.35275.892
75.813
75.781
75.746
73.060
73.456
75.824
76.444
76.939
76.940
76.823
76.505
76.04479.21182.223
82.19785.164
83.029
82.49782.457
82.29282.294
82.29882.300
82.28182.274
82.28382.273
82.27482.283
82.27682.287
82.26882.230
82.26682.274
82.25282.253
82.25282.265
83.42582.132
82.209
82.20282.061
79.166
75.119
79.148
75.02474.63879.698
79.24779.241
82.287 82.297 82.278
82.295
82.286 82.271 82.212
82.861
82.59082.570
82.735
82.334
74.82774.083
73.09572.310
72.330
70.985
72.117
70.555
70.450
69.93572.127
72.363
70.665
72.196
71.367
72.100
72.66673.50874.60775.511
82.283
82.28784.531
82.966
82.48782.537
84.656
82.466
82.246
79.41074.578
73.490
72.118
73.074
72.408
72.256
71.338
71.713
71.943
71.987
71.589
72.188
71.023
71.983
72.174
73.446
69.538
71.543
72.776
73.72674.468
82.333
83.059
81.95482.28782.317
82.571
82.419
81.785
81.668
82.292
76.147
74.605
71.677
70.911
70.877
71.421
72.188
72.619
72.601
72.552
72.798
72.895
72.926
72.550
72.320
71.423
72.579
72.144
73.23075.185
79.118
80.258
82.536
80.982
80.363
80.01379.943
79.847
79.64176.171
75.50973.554
72.404
72.719
73.052
72.914
73.152
73.083
72.798
73.446
73.950
73.526
73.492
73.388
72.836
71.547
71.504
70.673
73.342
79.626
80.211
82.436
81.236
80.730
80.261
79.878
79.68777.23477.326
73.453
71.524
71.497
72.438
73.278
73.331
73.432
73.318
73.343
73.026
72.821
72.768
72.721
72.62972.524
72.984
73.54375.938
79.396
79.231
76.46076.163
75.59475.537
76.288
76.944
76.560
73.630
72.887
72.443
72.529
72.750
72.731
73.687
73.009
73.188
73.398
73.462
73.364
73.339
73.416
73.504
73.622
73.528
72.840
72.245
71.889
71.403
71.183
71.748
73.54175.504
76.594 78.923
78.679
79.806
76.750
76.87875.80773.632
71.666
71.512
71.549
72.615
73.314
73.185
73.340
73.266
73.479
73.545
73.625
73.556
73.423
73.308
73.019
74.281
72.651
72.551
72.610
72.612
72.635
76.835
77.767
78.157
76.15673.679
74.456
72.572
72.569
72.566
72.597
72.747
73.046
73.296
73.444
73.533
73.551
73.484
73.465
73.235
73.048
73.237
72.059
71.705
71.746
71.631
71.242
71.419
73.610
75.88478.214
77.362
77.204
77.437
79.184
78.35078.35078.350
78.672
77.202
77.09777.92278.338
73.902
71.829
71.734
72.497
72.796
73.719
73.756
73.727
73.837
73.855
74.114
73.505
73.217
72.966
72.732
72.767
72.65272.958
73.91775.540
77.316
78.068
76.339
76.39877.354
77.63375.38773.428
71.633
71.616
71.727
72.028
72.69773.25073.569
73.63573.657
73.694
73.746
73.807
73.760
73.374
73.15472.853
72.49072.271
72.180
72.403
72.685
73.468
77.318
76.170
73.726
72.883
72.726
72.367
72.258
72.420
72.664
72.841
73.324
73.476
73.783
73.920
73.951
73.909
73.855
73.373
72.674
71.933
71.841
71.913
71.777
71.733
73.31575.741
77.614
77.114
76.415
76.08478.015
78.080
77.447
78.840
78.48276.25276.495
77.67074.53674.77573.04672.073
72.175
72.146
72.214
72.472
73.497
74.180
74.189
74.203
73.986
74.001
73.841
73.598
72.94272.721
77.378
75.264
72.807
72.943
73.66776.760
76.285
76.414
78.521
78.427
78.253
78.31174.88373.83173.459
71.48272.05572.20771.822
71.720
71.870
71.764
73.130
74.032
73.926
73.786
73.565
73.383
72.889
72.479
72.460
72.597
72.619
72.30672.672
75.29576.590
76.605
78.554
76.650
76.559
73.333
72.148
72.456
72.639
72.647
72.587
73.943
72.867
73.069
73.408
73.424
73.589
73.620
73.897
73.986
74.006
73.804
73.353
72.142
71.877
72.000
71.813
72.326
73.52673.790
74.383
78.346
78.121
78.215
78.293
77.955
78.553
78.25475.26173.81473.47372.29972.199
71.938
71.95071.922
72.04772.447
73.269
73.68273.992
74.065
73.910
73.720
73.568
73.416
73.411
73.275
73.226
72.78472.777
72.833
72.752
72.32572.410
73.391
76.471
76.601
76.607
78.613
76.701
76.577
75.861
75.29573.33971.564
71.856
72.375
72.706
72.759
72.834
73.034
73.005
73.145
73.348
73.343
73.575
73.651
74.39973.626
73.250
72.542
72.313
72.005
71.981
71.952
71.231
72.661
73.44573.554
74.355
77.89378.620
78.227
78.280
78.66
78.009
77.912
78.37477.05974.39173.61173.31872.52071.963
71.661
71.855
71.953
71.894
72.61173.270
73.691
73.31073.190
73.193
73.08873.283
73.151
72.53672.868
72.71872.653
72.255
71.95972.056
72.39875.766
75.978
76.571
U.17
U.16
U.15
U.14
U.13
U.12
U.11
U.10U.9
U.8
U.7
U.6
U.5U.4 U.3
H.18H.17
H.16H.15
H.14H.13
H.12
H.11H.10
H.9H.8
H.7H.6H.5H.4H.2H.1
U.2 U.1
Gambar 12 Grafik Hubungan antara Elevasi Muka Air dan Debit di Hilir Bendung Perjaya (Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2013)
Gambar 10 Lengkung Debit di Udik Bendung Perjaya, Elevasi Mercu Tetap, +77,00, Elevasi Operasional Rata-Rata, El.+79,90 (Pusat Litbang Sumber Daya Air, 1986)
Gambar 11 Kondisi Topografi Sungai di Sekitar Bendung Perjaya Tahun 2011
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Potensi Energi Listrik
Sebagai langkah awal dalam perhitungan potensi energi listrik yang dapat dihasilkan adalah melakukan evaluasi dan kalibrasi kondisi muka air di hilir bendung.Elevasi muka air dihitung berdasarkan data penampang sungai dan kemiringan dasar sungai dengan beberapa asumsi besaran kekasaran dasar sungai (parameter manning, n).
Data hasil perhitungan dikalibrasi dengan data hasil mengukuran lapangan untuk beberapa variasi debit sungai. Dari hasil perhitungan dan pengukuran lapangan didapatkan grafik antara besaran debit dan elevasi muka air di hilir Bendung Perjaya, seperti disampaikan pada Gambar 12.
Dari hasil tersebut terlihat bahwa terjadi perubahan elevasi dasar sungai yang berpengaruh terhadap elevasi muka air di hilir bendung, dan dari beberapa asumsi nilai parameter kekasaran dasar sungai, terlihat untuk nilai n = 0,025 lebih mendekati dengan hasil pengukuran lapangan. Sehingga dalam analisis selanjutnya perhitungan elevasi dasar sungai di hilir diambil berdasarkan nilai parameter kekasaran dasar sungai, n = 0,025.
Dari korelasi antara data debit, elevasi muka air udik bendung (kondisi operasi normal), dan elevasi muka air hilir bendung, dapat disampaikan ringkasan seperti disampaikan pada Tabel 1.
Sebagai dasar dalam pemilihan teknologi pembangkit listrik, dewasa ini telah dikembangkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang relatif masih baru, yang dikenal dengan sebutan Hydromatrix. PLTMH Hydromatrix menggunakan unit pembangkit yang terdiri dari sejumlah turbin-generator tabung kecil yang dirangkai menjadi susunan matrix turbin-generator.
Dengan penggunaan unit turbin-generator kecil dalam jumlah banyak, maka PLTMH dapat dioperasikan padadebit sungai kecil, sehingga rentang debit pengoperasiannya lebih panjang dan plant-factor-nya lebih besar.
Berdasarkan spesifikasi tersebut dengan debit minimum 5 m3/s dan tinggi jatuh minimum 2 m, sudah dapat dibangkitkan menjadi energi listrik. Persyaratan spesifikasi ini dapat dipenuhi oleh data debit dan tinggi jatuh yang ada di Bendung Perjaya. Dengan asumsi penerapan 8 unit turbin dengan debit tiap unit 12,5 m3/s (spesifikasi maksimum), dapat dihasilkan energi listrik sebesar 31.576,00 GWh.
Hasil analisis perhitungan potensi energi listrik selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan gambaran spesifikasi teknologi Hydromatrix ini dapat dilihat pada Gambar 13.
Alternatif Penerapan Teknologi
Penerapan bangunan pembangkit listrik umumnya dilakukan dengan membuat saluran baru keluar dari sistem bendung yang ada dan dibawa ke lokasi yang mempunyai tinggi terjun yang optimal. Kelemahan dari sistem ini selain pengambilan air yang dilakukan akan mengurangi / menghilangkan suplai air ke hilir bendung, sistem ini juga memerlukan biaya investasi yang sangat besar (pembuatan saluran pembawa, bangunan pembangkit listrik, dan pelengkap lainnya).
Alternatif lain yang dapat dipilih sebagai lokasi penempatan bangunan pembangkit listrik adalah ditempatkan pada struktur bendung yang ada. Sistem penempatan pembangkit listrik ini sudah diterapkan di beberapa lokasi lain, antara lain di Bendung Curug, Jawa Barat. Gambaran penempatan sistem pembangkit listrik yang diterapkan di struktur bendung yang ada dapat dilihat pada Gambar 14.
Tabel 1 Ringkasan Hasil Analisis Data Debit, Elevasi Muka Air Udik, dan Elevasi Muka Air Hilir Bendung (Tinggi Jatuh dari Elevasi Minimum Operasional, El.+79,70)
12.50 m3/s
Jumlah Selisih
Turbin, N T. Ikan, Qi PLTMH, QP Sungai, QS T% Thari Durasi, ∆T Aktual, H Efektif, He 1 Turbin Total P x ∆T Kumulatif
(unit) (m3/s) (m
3/s) (m
3/s) (%) (hari) (hari) (El.m) (El.m) (m) (m) (kW) (kW) (GWh) (GWh)
8 3.00 100.00 1079.17 0.27 1.00 1.00 79.700 76.710 2.990 2.841 285 2280 0.055 0.055
8 3.00 100.00 1000.00 0.43 1.59 0.59 79.700 76.571 3.129 2.972 295 2360 0.033 0.088
8 3.00 100.00 900.00 0.92 3.37 1.79 79.700 76.387 3.313 3.148 315 2520 0.108 0.196
8 3.00 100.00 800.00 1.73 6.33 2.96 79.700 76.190 3.510 3.334 330 2640 0.187 0.383
8 3.00 100.00 700.00 2.25 8.20 1.87 79.700 75.979 3.721 3.535 355 2840 0.127 0.511
8 3.00 100.00 650.00 2.86 10.43 2.23 79.700 75.867 3.833 3.642 365 2920 0.156 0.667
8 3.00 100.00 600.00 4.10 14.98 4.55 79.700 75.749 3.951 3.753 375 3000 0.327 0.994
8 3.00 100.00 550.00 5.49 20.04 5.06 79.700 75.626 4.074 3.870 385 3080 0.374 1.369
8 3.00 100.00 500.00 5.77 21.05 1.01 79.700 75.496 4.204 3.993 400 3200 0.078 1.446
8 3.00 100.00 450.00 7.53 27.50 6.45 79.700 75.359 4.341 4.124 415 3320 0.514 1.960
8 3.00 100.00 400.00 9.19 33.54 6.04 79.700 75.212 4.488 4.263 430 3440 0.498 2.459
8 3.00 100.00 375.00 10.76 39.29 5.75 79.700 75.135 4.565 4.337 440 3520 0.486 2.945
8 3.00 100.00 350.00 12.33 45.02 5.73 79.700 75.055 4.645 4.413 445 3560 0.490 3.434
8 3.00 100.00 325.00 14.31 52.24 7.22 79.700 74.971 4.729 4.493 450 3600 0.623 4.058
8 3.00 100.00 300.00 17.18 62.72 10.48 79.700 74.883 4.817 4.576 455 3640 0.916 4.974
8 3.00 100.00 275.00 20.14 73.51 10.79 79.700 74.791 4.909 4.663 465 3720 0.964 5.937
8 3.00 100.00 250.00 24.41 89.09 15.58 79.700 74.695 5.005 4.755 475 3800 1.421 7.358
8 3.00 100.00 225.00 29.36 107.18 18.08 79.700 74.592 5.108 4.853 485 3880 1.684 9.042
8 3.00 100.00 200.00 34.77 126.91 19.73 79.700 74.483 5.217 4.956 495 3960 1.875 10.917
8 3.00 100.00 175.00 41.49 151.44 24.53 79.700 74.365 5.335 5.068 520 4160 2.449 13.366
8 3.00 100.00 150.00 50.02 182.58 31.14 79.700 74.237 5.463 5.190 530 4240 3.169 16.536
8 3.00 100.00 125.00 61.35 223.91 41.33 79.700 74.097 5.603 5.323 540 4320 4.285 20.821
8 3.00 100.00 103.00 70.66 257.90 33.98 79.700 74.000 5.700 5.415 550 4400 3.589 24.409
7 3.00 87.50 90.50 75.38 275.14 17.24 79.700 74.000 5.700 5.482 560 3920 1.622 26.032
6 3.00 75.00 78.00 81.67 298.09 22.95 79.700 74.000 5.700 5.540 565 3390 1.867 27.899
5 3.00 62.50 65.50 88.43 322.75 24.67 79.700 74.000 5.700 5.589 570 2850 1.687 29.586
4 3.00 50.00 53.00 95.67 349.18 26.43 79.700 74.000 5.700 5.629 575 2300 1.459 31.045
3 3.00 37.50 40.50 97.59 356.19 7.01 79.700 74.000 5.700 5.660 579 1737 0.292 31.337
2 3.00 25.00 28.00 99.87 364.52 8.33 79.700 74.000 5.700 5.682 582 1164 0.233 31.570
1 3.00 12.50 25.54 100.00 365.00 0.48 79.700 74.000 5.700 5.696 585 585 0.007 31.576
Daya Keluar Maksimum 4400 kW
Daya Keluar Minimum 585 kW
Produksi Energi Tahunan 31.576 GWh
PLTMH Hydromatrix Perjaya: Debit Turbin QT =1 Modul Pembangkit @ 8 Turbin;
Debit, Q Produksi Energi, E Daya Keluar, P Tinggi Jatuh, HMA Udik MA Hilir
Durasi Aliran, T
Tabel 2 Hasil Analisis Perhitungan Potensi Listrik Air Sisa Bendung Perjaya
Gambar 13 Spesifikasi Rentang Penggunaan Per Unit Turbin Hydromatrix, NilaiIsocurve Menunjukkan Potensi Daya (Watt) yang Dihasilkan (Sumber : Andriz Hydro)
Gambar 14 Contoh Penerapan Pembangkit Listrik di Struktur Bangunan Bendung
Mengacu pada terapan lapangan yang telah dilakukan, dalam penelitian ini diasumsikan penempatan bangunan pembangkit listrik direncanakan di pintu ujung sebelah kiri (Pintu 1) Bendung Perjaya.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan (dekat dengan jalan akses alat berat yang diperlukan) dan tidak banyak mengganggu operasional bendung secara keseluruhan (pintu-pintu bendung lainnya masih dapat dioperasikan).
Keuntungan dari sistem antara lain : hanya memerlukan modifikasi pada bangunan yang ada terkait menempatkan bangunan pembangkit listrik dan air yang digunakan untuk pembangkit listrik hanya meminjam limpasan air yang ada (tidak mengganggu sistem pemanfaatan air yang ada).
Analisis Uji Model Fisik
Analisis uji model fisik yang dilakukan adalah analisis Uji Model Fisik 3 Dimensi.
Analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem penempatan bangunan pembangkit listrik pada struktur yang ada tidak mengganggu pola fungsi dan operasional bendung yang ada. Dua hal utama yang akan ditinjau yaitu penempatan bangunan baru tidak boleh mengganggu kapasitas debit banjir desain bendung dan penempatan bangunan tersebut juga tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar bendung, terutama di hilir bendung.
Batasan lahan yang dilakukan dalam analisis uji model fisik ini dimulai dari morfologi sungai ± 500 m di udik bendung sampai ± 500 m di
hilir bendung. Skala model yang digunakan dalam analisis uji model fisik ini adalah skala 1 : 50 (1 m di laboratorium = 50 m di lapangan). Mengingat analisis model fisik yang dilakukan adalah tipe saluran terbuka dan air yang digunakan dalam analisis dianggap sama dengan air yang ada di lapangan, maka penurunan rumus skala didasarkan pada kesesuaian bilangan
Froude,gh
vrF 12)
Perbandingan antara nilai bilangan Froude di lapangan (p) dan di model (m) adalah 1,
1
mghv
pghv
mFr
pFr
Frn . 13)
Dari hasil penurunan rumus tersebut di atas dengan skala 1 : 50, didapatkan penjabaran skala model fisik seperti disampaikan pada Tabel 3.
Dalam analisis model fisik ini dilakukan 2 skenario utama, yaitu skenario kondisi eksisting dan skenario kondisi penerapan bangunan pembangkit listrik. Kedua skenario tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran kapasitas dan pola gerusan yang terjadi (mewakili kerusakan lingkungan) baik sesuai kondisi saat ini maupun kondisi jika bangunan pembangkit listrik dibangun di salah satu pintu bendung. Gambaran skenario model fisik kondisi eksisting dan kondisi penerapan bangunan pembangkit listrik, dapat dilihat pada Gambar 15 dan Gambar 16.
Besaran Simbol Skala
Besaran
Rumus Skala
Besaran
Nilai Skala Besaran
n = 50
Panjang nL nL 50
Tinggi nh nh = nL 50
Luas nA nA = nL2 2.500
Volume nV nV = nL3 125.000
Waktu Aliran nt nt = nL1/2 7,071
Kecepatan Aliran nv nv = nL1/2 7,071
Debit Aliran nQ nQ = nL5/2 17.678
Kekasaran nk nk = nL 50
Koefisien Manning nn nn = nL1/6 1,919
Koefisien Chezy nC nC = 1 1
Diameter Butir nd nd = nL 50
MTU III MTH IIMTU II
1.4695
4.0011
0.7000
1.0768
6.9880
Batas Udik Model As Bendung Perjaya
Batas Hilir Model
EL.
77.0
0E
L.77
.00
EL.
77.0
0E
L.77
.00
EL.
77.0
0E
L.77
.00
EL.
77.0
0E
L.73
.00
EL.
73.0
0E
L.73
.00
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.69.50 EL.
72.5
0
EL.
74.5
0
1 : 2 1 : 5
1 : 2
1 : 2
EL.
73.0
0
EL.71.00
EL.70.00
EL.82.50
EL.82.50
77.059
Gambar 15 Skenario Model Fisik Kondisi Eksisting
Tabel 3 Detail Penjabaran Skala Model Fisik Skala 1 : 50
Analisis Kapasitas Limpas Bendung Kondisi Eksisting dan Kondisi Penerapan Bangunan Pembangkit Listrik
Hasil uji model fisik kondisi eksisting menunjukkan kapasitas limpas bendung cukup memadai untuk mengalirkan debit banjir desain, Q100th = 2200 m3/s. Tinggi jagaan yang ada 1,16 m (> 0,75 m). Gambaran hasil lengkung debit Bendung Perjaya terkait kapasitas limpas banjir dapat dilihat pada Gambar 17.
Untuk kondisi penerapan bangunan pembangkit listrik, dengan debit desain banjir terjadi kenaikan muka air sebesar 16 cm. Tinggi jagaan banjir yang terjadi menjadi 1 m (> 0,75 m). Gambaran hasil lengkung debit Bendung Perjaya terkait kapasitas limpas banjir dapat dilihat pada Gambar 18.
+82.50ELEVASI TEMBOK PANGKAL +82.50
-2.5
±0.0
+2
+1
+1
-1
0+1+2
-1
-2
+1
+2
-1
-2-3 -3.5
±0.0
±0.0
MTU III MTH IIMTU II
73.90
74.45
74.85
75.20
75.75
76.20
76.55
76.90
77.20
77.50
77.85
78.00
78.20
ELEVASI
MTH I
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200
+78.00
+79.00
+80.00
TIN
GG
I MU
KA
AIR
(m)
+77.00
DEBIT SUNGAI (m³/s)
+76.00
+75.00
+74.00
+73.00
MERCU BENDUNG PERJAYA +77.00
MTU I
MTU II
MTU III
77.395
77.708
77.996
78.242
78.735
79.118
79.451
79.993
80.082
80.439
80.829
81.149
81.337
DEBIT PROTOTIPE
m³/sELEVASI
MTU I
100
200
300
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1900
2000
2200
77.360
77.696
77.989
78.203
78.610
78.981
79.353
79.699
79.845
80.145
80.437
80.788
80.980
77.374
77.703
78.008
78.250
78.708
79.081
79.409
79.836
80.023
80.297
80.676
80.982
81.210
74.762
75.265
75.606
75.880
76.331
76.603
77.221
77.255
77.577
77.747
78.105
78.249
78.564
ELEVASI
MTU II
ELEVASI
MTU III
ELEVASI
MTH II
+81.00
+82.00
MTH II
MTH I
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
7.00
EL.7
3.00
EL.7
3.00
EL.7
3.00
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
1 : 2
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.82.50
EL.69.50 EL.7
2.50
EL.7
4.50
1 : 2 1 : 5
1 : 2
1 : 2
EL.7
3.00
EL.71.00
EL.70.00
EL.82.50
EL.82.50
77.059
Concrete Piles
Anchor Bars
15.00 15.00
10.00
26.50 14.50 14.50
3.0
07
.50
3.0
01
2.5
01
.50
1.5
00
.60
PLAN
1.004.0018.50
EL.7
1.0
0
EL.7
3.0
0
1 : 2
EL.84.90
EL.79.80
2.004.50
C
EL.7
3.2
5
R1.50
MA
TR
IX T
G U
NIT
EL.84.90
EL.7
1.0
0
EL.7
7.0
0E
L.7
7.0
0
1 : 2
1 : 2
EL.82.50
EL.82.50
3.0
02
0.0
03
.00
20.0
0
11.5
01
1.5
01
1.5
01
0.0
0
15.50 2.00 5.50 12.00
Lokasi PLTMH
Gambar 16 Skenario Model Fisik Kondisi Penerapan Bangunan Pembangkit Listrik
Gambar 17 Lengkung Debit Bendung Perjaya Kondisi Eksisting (Pusat Litbang Sumber Daya Air, 1986)
+82.50ELEVASI TEMBOK PANGKAL BENDUNG PERJAYA +82.50
MTH I
MTH II
MTU I
MTU II
MTU III
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200
+78.00
+79.00
+80.00
TINGG
I MUK
A AIR
(m)
+77.00
DEBIT SUNGAI (m³/s)
+76.00
+75.00
+74.00
+73.00
MERCU BENDUNG PERJAYA +77.00
+81.00
+82.00
+ 1
+ 1
± 0.0
± 0.0
± 0.0
± 0.0
+ 1 + 1
(PLTMH TIDAK DIOPERASIKAN)
± 0.0 = + 73.00DATUM
4030 50 m
KETERANGAN :
SERI
PERCOBAAN
DEBIT
WAKTU
KEADAAN MUKA AIR :
MT. UDIK I
MT. UDIK II
MT. UDIK III
MT. HILIR I
:
:
: 2200
:
MT. HILIR II
KEADAAN PINTU :
PINTU BEND. #1 s/d #7
PINTU PEMBILAS
PINTU INTAKE
m³/dtk
jam
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
1
: BUKA
: BUKA
: TUTUP
+ 1
PENGGERUSAN
200 10
Gambar 19 Potensi Gerusan Lokal di Hilir Bendung Perjaya Kondisi Penempatan
Bangunan Pembangkit Listrik Debit Desain 100 Tahunan (Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2013)
Gambar 18 Lengkung Debit Bendung Perjaya Kondisi Penempatan Bangunan Pembangkit Listrik (Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2013)
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dengan penempatan bangunan pembangkit listrik, kapasitas limpas Bendung Perjaya masih cukup untuk mengalirkan debit banjir periode ulang 100 tahunan dengan tinggi jagaan 1 m.
Analisis Kerusakan Lingkungan Kondisi Penerapan Bangunan Pembangkit Listrik
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengaruh penempatan bangunan pembangkit listrik pada struktur bendung terhadap pola gerusan di hilir bendung yang dapat memicu kerusakan baik pada lingkungan di hilir bendung maupun terhadap bangunan bendung yang ada.
Uji model fisik mendapatkan hasil gerusan terdalam yang terjadi sama dengan elevasi ambang hilir bendung yang ada (+0,00m). Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya tambahan bangunan pembangkit listrik pada tubuh bendung eksisting tidak memberikan dampak yang membahayakan pada lingkungan di hilir bendung. Gambaran hasil uji model fisik untuk debit banjir desain 100 tahunan dapat dilihat pada Gambar 19.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disampaikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1) Masih terdapat kelebihan air dengan debit minimum Qmin = 25,54 m3/s, debit maksimum Qmax = 1079,17 m3/s, dan debit rata-rata Qr = 150,10 m3/s, yang belum termanfaatkan dengan optimal; 2) Dengan memanfaatkan pembangkit listrik jenis (PLTMH) Hydromatrix sisa air yang ada dapat dibangkitkan menjadi tenaga listrik sebesar 31.576,00 GWh; 3) Dengan pendekatan tanpa mengganggu sistem pengelolaan air yang ada di bendung (dengan memanfaatkan bangunan yang ada), dapat diterapkan bangunan pembangkit listrik yang diletakkan di pintu bendung paling kiri (pintu no. 1); 4) Penempatan bangunan pembangkit listrik di Pintu no. 1, relatif tidak memberikan dampak yang negatif terhadap sistem bendung yang ada.
Upaya optimalisasi pemanfaatan air yang ada (revitalisasi), khususnya di Bendung Perjaya dan di bendung-bendung lainnya secara umum, akan mampu berkontribusi dalam menjawab tantangan penyediaan energi listrik pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Andritz Hydro. 2010. Bahan Presentasi PLTMH Hydromatrix.
Artono Arismunandar, Dr., M.A.Sc. dan Susumu Kuwahara, Dr. 1988. “Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik” Jilid I: Pembangkitan Dengan Tenaga Air, Cetakan Kelima.Jakarta:PT. Pradnya Paramita.
Japanese Institute of Irrigation and Drainage. 1987. “Small Scale Hydro Power Generation” Engineering Manual for Irrigation & Drainage.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2009. “Master Plan Pembangunan Ketenagalistrikan 2010 s.d. 2014”, Jakarta, Desember 2009.
Nippon Koei Co., Ltd. 1986. Upper Komering Irrigation Project, Contract No. HK. 02. 03. 01 – Da / 714 (Package – I), “Design Report Volume II, Design Calculation Book”, July 1986.
Nippon Koei Co., Ltd, 1995, Proyek Irigasi Komering Tahap-1, “Pedoman Operasi dan Pemeliharaan”, Laporan Utama, Oktober 1995.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur www.okutimurkab.go.id.
Pusat Litbang Sumber Daya Air. 1986. “No. P. 1226 C - HAU Report of Hydraulic Model Investigation on Glass Flume of Perjaya Weir, Upper Komering Irrigation Project, South Sumatera”.
Pusat Litbang Sumber Daya Air. 1997. “No. P. 1696 A - BHGK Report on Hydraulic Model Test on the Curug Hydro Power Station” (Overall Model).
Pusat Litbang Sumber Daya Air. 1997. “No. P. 1696 B - BHGK Report on Hydraulic Model Test on the Curug Hydro Power Station” (Detail Model).
Ven Te Chow, Ph.D. 1982. “Open Channel Hydraulics” International Student Edition, 18th Printing, McGraw-Hill International Book Company.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini, khususnya kepada yang terhormal : Bapak Arie Setiadi M., Bpk Prayogo E., Ibu Yiniarti, Kepala BBWS Sumatera VIII beserta jajarannya, dan tenaga ahlli sampai teknisi di lingkungan Balai BHGK Puslitbang SDA.