pengaruh celebrity endorsement, citra merek dan …

92
PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT, CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK MAYBELLINE DI JABODETABEK Oleh Selvi Wulan Purnama Sari 014201405024 Skripsi Dipersembahkan Untuk Fakultas Bisnis President University Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Manajemen Mei 2018

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT, CITRA

MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KOSMETIK MAYBELLINE

DI JABODETABEK

Oleh

Selvi Wulan Purnama Sari

014201405024

Skripsi Dipersembahkan Untuk

Fakultas Bisnis President University

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Jurusan Manajemen

Mei 2018

i

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT, CITRA

MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KOSMETIK MAYBELLINE DI

JABODETABEK” yang diajukan oleh Selvi Wulan Purnama Sari

dari Fakultas Bisnis yang telah dinilai dan disetujui untuk lulus sidang

pada tanggal 21 Mei 2018.

Panel Penguji

Siska Purnama Manurung , S.Kom., M.M.

Ketua Panel Penguji

Ir. Erny E. Hutabarat, MBA

Penguji II

Sonny V. Sutedjo, S.E, M.M.

Penguji III

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Penulis menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “PENGARUH

CELEBRITY ENDORSEMENT, CITRA MEREK DAN HARGA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK

MAYBELLINE DI JABODETABEK” yang disusun untuk

melengkapi persyaratan gelar Sarjana pada Program Studi S1

Manajemen, President University Cikarang, Bekasi. Sejauh yang

penulis ketahui, skripsi ini bukan merupakan tiruan dan belum pernah

diajukan ke univeristas lain manapun diterbitkan baik sebagian

maupun secara keseluruhan.

Cikarang, Indonesia, 24 Mei 2018

Selvi Wulan Purnama Sari

014201405024

iii

ABSTRACT

The research was conducted to find out whether the celebrity endorsement, brand

image and price on Maybelline purchase decision in Jabodetabek. Observed

factors include celebrity endorsement, brand image and price. All responses

received were collected by questionnaire, the study population was Maybelline

product users in Jabodetabek and the sample of this study amounted to 100

respondents. In this study the results show that the celebrity endorsement, brand

image and price provide relevant value to the next purchase decision. Maybelline

is suggested to keep customer value by focusing on improving celebrity

endorsement, brand image and price to people using Maybelline product.

Keywords : Celebrity Endorsement, Brand Image, Price, Purchase decisions

iv

ABSTRAK

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pada celebrity

endorsement, citra merek dan harga pada keputusan pembelian Maybelline di

Jabodetabek. Faktor-faktor yang diamati meliputi celebrity endorsement, citra

merek dan harga. Penelitian dilakukan dengan kuantatif Semua tanggapan yang

diterima dikumpulkan dengan kuesioner, populasi penelitian ini adalah pengguna

produk Maybelline di Jabodetabek dan sampel penelitian ini berjumlah 100

responden. Pada penelitian ini hasil menunjukan bahwa celebrity endorsement,

citra merek dan harga memberikan nilai yang relevan terhadap keputusan

pembelian selanjutnya Maybelline disarankan agar tetap menjaga nilai pelanggan

dengan fokus memberikan perbaikan terhadap celebrity endorsement, citra merek

dan harga kepada masyarakat yang menggunakan produk Maybelline.

Kata Kunci : Celebrity Endorsement, Citra Merek, Harga, Keputusan

Pembelian

v

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah

S.W.T yang selalu memberikan saya berkah dan kekuatan untuk menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Celebrity Endorsement, Citra Merek dan

Harga terhadap Keputusan Pembelian Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang dan Bekasi) ” serta Shalawat serta salam kepada junjungan

kami yaitu Muhammad S.A.W yang dimana memberikan ilmu serta pelajaran

dalam kehidupan kita. Dengan ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih saya

kepada:

1. Peneliti sangat berterimakasih kepada orang-orang terkasih terutama Ibu

dan Ayah yang sangat saya cintai yang selalu memberikan dukungan, cinta

dan kasih sayang terhadap saya.

2. Penasihat skripsi peneliti, Bapak Sonny V. Sutedjo, SE, MM dan Bapak

Jean Richard Joku SE., M.M. Peneliti sangat berterimakasih atas

bimbingan, perhatian, kesabaran, dan kebaikannya selama saya melakukan

skripsi. Hal ini merupakan suatu kehormatan untuk menjadikan beliau

sebagai penasihat skripsi saya dan juga dosen pembimbing.

3. Dr. Dra Genoveva, MBA, MM, dan para dosen Universitas President

lainnya yang telah mengajar banyak peneliti pengetahuan dan saran selama

masa studi.

4. Penulis berterimakasih kepada para-para sahabat yang ada disaat saya

susah dan senang yang menerima saya dalam keadaan apapun Bala Squad

(Lidya, Tessa, Arnold, Andrew, Viani, Neng dan Sinta), Claudya, Kak

Maria, Dewi, Dita, Anne dan Nufus yang tersayang.

5. Penulis sangat berterimakasih kepada para teman-teman seperjuangan

Management 2014 President University yang telah memberikan dukungan

6. Peneliti berterimakasih kepada dmereka yang secara tidak langsung

mendukung saya dalam penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

vi

Setiap orang akan selalu mendambakan kesempurnaan namun dalam penelitian ini

masih banyak yang perlu diperbaiki melihat banyaknya kendala yang dialami dari

penelitian tersebut.Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan dalam bahasa

maupun segi lainnya dan penulis sangat berterimakasih kepada orang-orang

disekitar yang dimana penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan

yang mereka berikan. Selaku penulis mengharapkan penelitian ini memberikan

hal yang bermanfaat dan memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa skrispsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

tetapi selalu berharap bahwa skripsi ini dapat membantu orang lain yang

membutuhkannya dan peneliti berharap agar skrispsi ini dapat memberikan

kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi para pembaca

Cikarang, 24 Mei 2018

Selvi Wulan Purnama Sari

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ............................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR RUMUS .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 7

1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

1.4. Keterbatasan Masalah ............................................................................... 8

1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 10

BAB IITINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11

2.1. Pemasaran ............................................................................................... 12

2.2. Perilaku Konsumen ................................................................................ 12

2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ................. 13

2.2.2. Tahap-Tahap pada Proses Keputusan Pembelian ............................ 14

2.2.3. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ................................ 15

2.2.4. Tipe-tipe Keputusan Pembelian ....................................................... 16

2.2.5. Motivasi Konsumen ......................................................................... 17

2.3. Celebrity Endorsement ........................................................................... 19

2.4. Citra Merek ............................................................................................. 20

2.5. Harga ...................................................................................................... 23

2.6. Keputusan Pembelian ............................................................................. 24

2.6.1. Pengenalan Masalah ........................................................................ 25

viii

2.6.2. Pencarian Informasi ......................................................................... 25

2.6.3. Evaluasi Alternatif ........................................................................... 25

2.6.4. Keputusan Pembelian ...................................................................... 26

2.6.5. Perilaku Pasca Pembelian ................................................................ 26

2.7. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 26

2.8. Kesenjangan Penelitian (Research Gap) ................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30

3.1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 30

3.2. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 30

3.3. Hipotesis ................................................................................................. 31

3.3.1. Hubungan celebrity endorsement pada keputusan pembelian ......... 31

3.3.2. Hubungan antara citra merek dan keputusan pembelian ................. 32

3.3.3. Hubungan antara harga dan keputusan pembelian .......................... 32

3.3.4. Pengaruh celebtrity endorsement, Citra merek dan Harga terhadap

Keputusan pembelian kosmetik Maybelline .................................... 33

3.4. Variabel Penelitian ................................................................................. 33

3.4.1. Variabel Independen ........................................................................ 34

3.4.2. Variabel dependen ........................................................................... 34

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................ 34

3.6. Populasi dan Sampel .............................................................................. 36

3.6.1. Populasi ............................................................................................ 36

3.6.2. Sampel ............................................................................................. 36

3.7. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 37

3.8. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 37

3.8.1. Data Primer ...................................................................................... 37

3.8.2. Data Sekunder .................................................................................. 37

3.8.3. Skala Likert ...................................................................................... 38

3.9 . Metode Analisis Data ........................................................................... 38

3.9.1 Uji Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 38

3.9.2. Analisis Linear Berganda ................................................................. 42

3.10. Penelitian Instrumen ........................................................................... 45

ix

BAB IV ANALISA DATA .................................................................................. 46

4.1. Hasil Analisa Data .................................................................................. 46

4.1.1. Data Primer ...................................................................................... 46

4.2. Pre-test .................................................................................................... 47

4.2.1. Uji Validitas ..................................................................................... 47

4.2.2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 48

4.2.3. Analisis Deskriptif ........................................................................... 49

4.3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 50

4.3.1. Uji Normalitas .................................................................................. 50

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 52

4.3.3. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 53

4.3.4. Uji Autokolinearitas ......................................................................... 54

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 55

4.4.1. Uji T ................................................................................................. 56

4.4.2. Uji F ................................................................................................. 57

4.4.3. Uji (R²) ............................................................................................ 58

4.5. Pembahasan ............................................................................................ 59

4.5.1. Celebrity endorsement terhadap Keputusan Pembelian .................. 59

4.5.2. Citra merek terhadap Keputusan Pembelian .................................... 60

4.5.3. Harga terhadap Keputusan Pembelian ............................................. 60

4.5.4. Pengaruh celebrity endorsement, citra merek dan harga terhadap

keputusan pembelian ........................................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 61

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 61

5.2. Saran ....................................................................................................... 61

5.2.1. Saran Bagi Perusahaan ..................................................................... 61

5.2.2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63

LAMPIRAN ......................................................................................................... 66

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Celebrity Endorsement Indonesia ................................................ 6

Gambar 1.2 Pengikut Maybelline di Instagram ............................................... 7

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen .......................................................... 14

Gambar 2.2 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .................................. 16

Gambar 2.3 Tahap Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian .................. 17

Gambar 2.4 Tipe-tipe Keputusan Pembelian ................................................... 17

Gambar 2.5 Model Proses Motivasi ................................................................. 19

Gambar 2.6 Keputusan Pembelian ................................................................... 26

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 32

Gambar 4.1 Grafik Histogram.......................................................................... 52

Gambar 4.2 Grafik Normalitas ......................................................................... 53

Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas .................................................................. 54

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Perkapita Indonesia 2010-2015 .................................... 2

Tabel 1.2 Top Brand Awards Kosmetik Indonesia 2015-2017........................ 4

Tabel 1.3 Data Penjualan L’Oreal Pada Tahun 2017 ....................................... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 27

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 37

Tabel 3.2 Tingkat keandalan Cronbach’s Alpha .............................................. 40

Tabel 3.3 Keputusan yang Dapat Dilihat Pada Durbin Watson ....................... 42

Tabel 3.4 Bobot Nilai Pada Pertanyaan ........................................................... 46

Tabel 4.1 Profil Responden ............................................................................. 47

Tabel 4.2 Uji Validitas ..................................................................................... 48

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas ................................................................................. 49

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif ........................................................................... 50

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 55

Tabel 4.6 Hasil Durbin Watson ........................................................................ 55

Tabel 4.7 Hasil Analisis Linear Berganda ....................................................... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji F Anova ............................................................................ 59

Tabel 4.9 Uji R2 ............................................................................................... 60

xii

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Uji Validitas ................................................................................... 39

Rumus 3.2 Analisis Linear Berganda .............................................................. 43

Rumus 3.3 Koefisien Korelasi ......................................................................... 44

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zaman terus berkembang membuat semakin gencarnya persaingan pada industri

kosmetik yang dimana kosmetik merupakan salah satu halyang sangat digemari

oleh para kaum hawa,banyaknya kosmetik yang beredar dipasaran seperti di

online shooping maupun dijual ditoko kosmetik secara langsung. Kenaikan

pertumbuhan yang dipicu oleh permintaan yang besar akan pasar domestik dan

ekspor seiring dengan tren yang ada membuat masyarakat yang kini mulai

memperhatikan perawatan tubuh dan penampilan, yang dimana kosmetik pada

seperti sekarang ini bukan lagi keinginan pada setiap wanita melainkan sebagai

kebutuhan primer, pada saat ini banyak kosmetik yang beredar dipasaran karena

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di tambah lagi industri kosmetik di

dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan di tahun 2017 ini seperti yang

diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga bahwa kementerian

perindustrian mencatat industri kosmetik mengalami peningkatan sebesar 20%

yang dimana lebih besar dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan Badan Pusat

Statistik (2017). yang dilakukan pada hasil proyeksi penduduk Indonesia 2010-

2035 bahwa pada tahun 2016, angka ekonomi di Indonesia diukur berdasarkan

Produk Domestik Bruto (PDB) dengan harga yang mencapai Rp.12.406,8 triliun.

Adapun pendapatan per kapita yang pada saat ini mencapai Rp 47,96 juta (US $

3.605,1) per tahun. Angka ini meningkat 6,25 persen dari tahun sebelumnya yang

dimana sebesar Rp 45,14 juta per tahun. Sedangkan dalam tahun 2016, ekonomi

di dalam Indonesia tumbuh menjadi 5,02%, hal ini dapat di lihat bahwa Indonesia

berkembang lebih tinggi dari tahun 2015 yang sebesar 4,88% yaitu sebesar Rp.

47,95 per tahun.

2

Tabel 1.1 Pendapatan Perkapita Indonesia 2010 - 2016

Rincian 2010 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**

Produk Domestik Bruto (miliar rupiah) 6 864 133,1 7 831 726,0 8 615 704,5 9 546 134,0 10 569 705,3 11 531 716,9 12 406 809,8

Produk Domestik Bruto per kapita (ribu rupiah) 28 778,2 32 363,7 35 105,2 38 365,9 41 915,9 45 140,7 47 957,4

Produk Nasional Bruto (miliar rupiah) 6 681 362,2 7 614 833,3 8 372 511,5 9 260 807,8 10 215 312,2 11 153 394,9 11 986 721,6

Produk Nasional Bruto per kapita (ribu rupiah) 28 011,9 31 467,5 34 114,3 37 219,2 40 510,5 43 659,8 46 333,6

Pendapatan Nasional (miliar rupiah) 5 172 926,0 5 967 173,9 6 510 395,3 7 188 558,5 7 911 932,2 8 428 985,8 9 411 096,0

Pendapatan Nasional per kapita (ribu rupiah) 21 687,7 24 658,7 26 527,0 28 890,8 31 376,0 32 995,1 36 377,7

Jumlah penduduk pertengahan tahun 1

(juta orang) 238,5 242,0 245,4 248,8 252,2 255,5 258,7

Sumber : Badan Pusat Statistik (2017)

Banyaknya merek kosmetik yang muncul dan beredar dipasaran baik dari luar

negeri dan dalam negeri seperti merek Sariayu dan Pixy yang merupakan

kosmetik dalam negeri dan Revlon, Maybelline yang berasal dari produk

Internasional. Menurut Kotler (2012), merek merupakan suatu persepsi yang

dilihat dari manfaat dan fungsi yang dirasakan oleh konsumen dalam sebuah

produk maupun jasa. Berdasarkan teori diatas peneliti menyimpulkan bahwa

perusahaan perlu membuat produk-produk terbaru yang menarik perhatian baik

dalam ragam produk dan juga desain kemasan yang unik karena para konsumen

menilai dari manfaat sebuah produk yang digunakan.

Konsumen sangat teliti untuk menggunakan sebuah kosmetik. Konsumen melihat

produk tersebut baik dari fungsinya, merek dan juga harga kemudian dari hal ini

perusahaan memanfaatkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

,meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen perusahaan dituntut untuk

mampu bersaing yakni dengan meningkatkan inovasi-inovasi dan terobosan

baru.Kegiatan pemasaran merupakan adalah salah satu yang terpenting kehidupan

pada setiap harinya yang menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan dalam setiap

dunia usaha, berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan

penjualan dan membuat strategi agar konsumen tetap merasa puas dan

kebutuhannya terpenuhi. Dalam persaingan yang ketat dibutuhkannya kreativitas

3

dan ide-ide yang menarik agar konsumen merasa ingin membeli dan

mengkonsumsi suatu produk kosmetik.

Menurut Kotler (2012), produk adalah serangkaian dari penawaran yang menarik

yang dapat memuaskan konsumen atas penggunaan pada produk tersebut yang

menjadi kebutuhan maupun keinginan dari konsumen. Untuk memperkenalkan

produk kepada khalayak yang membutuhkan proses pemasaran di dalamnya.

Setiap perusahaan kosmetik juga perlu memberikan edukasi bagaimana cara

merias wajah secara baik dan benar dengan ini perusahaan kosmetik menyalurkan

edukasi melalui tutorial make up seperti di instagram, facebook dan youtube yang

dipromosikan lewat celebrity endorsement dan beauty blogger. Melalui ini

perusahaan kosmetik dapat menarik perhatian pelanggan melalui edukasi melalui

tutorial make up yang sudah sangat terkenal belakangan ini yang akan

mempengaruhi perilaku konsumen untuk memutuskan untuk menggunakan

produk kosmetik tersebut atau tidak.

Menurut Shimp (2014), celebrity endorsement dikenal sebagai pendukung dalam

mengiklankan sebuah produk yang dikenal baik oleh para masyarakat. Selebriti

memiliki daya tarik dalam berbagai cara agar masyarakat melakukan keputusan

pembelian. Daya tarik bisa lihat dari kecerdasan, karakteristik, dan prestasi bukan

hanya daya tarik fisik semata. Celebrity endorserment dibagi menjadi dua yaitu

typical person endorser yaitu orang biasa yang tidak terkenal untuk mengiklankan

sebuah produk dan yang kedua celebrity endorserment yaitu dengan

menggunakan orang yang terkenal atau disebut public figure.

Berdasarkan teori diatas bahwa sikap dan perilaku celebrity endorsement

berpengaruh pada penilaian konsumen. Pengertian brand image menurut

Henslowe (2008), kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan

pengertian akan fakta mengenai orang, produk dan situasi (image can defined as

being: the impression gained according to the level of knowledge and

understanding of facts, about people, products, situation). Menurut Bao et. Al

(2011), menyimpulkan bahwa citra merek yang baik akan menentukan maksud

4

konsumen untuk membeli produk tanpa pertimbangan dengan popularitas merek

dan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Berdasarkan teori diatas

peneliti dapat menyimpulkan bahwa citra merek sangat diperlukan pada

perusahaan oleh karena itu perusahaan perlu menjaga konsisten dengan produk

yang mereka ciptakan, hal ini dapat menciptakan nilai pelanggan yang

mendukung daya beli seseorang sehingga menciptakan keinginan dan menjadi

suatu permintaan.

Menurut Suryani (2013), citra merek sangat penting peranannya untuk

mempengaruhi niat maupun keputusan pembelian pada konsumen. Pada hal ini

konsumen memiliki sikap untuk memilih produk apa yang diinginkanmelalui

pengalaman pribadi yang dialami ataupun melalui informasi yang didapat.

Berdasarkan teori tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa keputusan

pembelian seseorang didasari akan citra merek yang baik karena jika citra pada

merek tersebut baik konsumen akan yakin dengan merek pada produk tersebut.

Tabel 1.2 Top Brand Awards Kosmetik Indonesia pada Tahun 2015-2017

TAHUN MEREK

KATEGORI

LIPSTIK MASKARA BLUSH

ON EYELINER

PENSIL

ALIS

2015

Revlon 12,8% 7,2% 17,5% 18,4% 13,8%

Maybelline 14,2% 28,7% 5,4% 16,1% 11,1%

Sariayu 7,6% 8,8% 10,3% 8,4%

Pixy 5,1%

2016

Revlon 13,3% 9,3% 15,1% 12,1% 10,0%

Maybelline 12,5% 25,3% 3,6% 14,5% 9,5%

Sariayu 7,7% 6,2% 14,6% 6,2% 10,2%

Pixy 6,6% 4,2%

2017

Revlon 10,7% 11,4% 15,1% 16,9% 8,9%

Maybelline 10,9% 26,8% 6,3% 15,6% 8,2%

Sariayu 7,5% 7,3% 7,1% 9,6%

Pixy 9,6% 9,0% 6,4% 8,3%

Sumber: Top Brand Award (2015)

Berdasarkan tabel 1.2 di tahun 2016 Maybelline masuk ke Top Brand Awards

dalam kategori kecantikan dan kosmetik yang dimana Maybelline mengalami

5

penurunan di kategori lipstik sebesar 1,7% menjadi 12,5%, untuk maskara

mengalami penurunan sebesar 3.4% menjadi 25.3% dalam kategori blush on

mengalami penurunan 1,8% menjadi 3,6%, untuk kategori eyeliner Maybelline

mengalami penurunan 1,6% menjadi 14,5% dan pensil alis mengalami penurunan

juga sebesar 1,6%. Di tahun 2017 untuk kategori lipstik mengalami penurunan

1,6% menjadi 10,9%, pada kategori maskara Maybelline mengalami kenaikan

1,5% menjadi 26,8%, dalam kategori blush on pada tahun 2017 Maybelline juga

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari pada tahun 2016 sebesar 2.7%

menjadi 6,3%, Maybelline eyeliner mengalami kenaikan sebesar 1,1% menjadi

15,6% dan untuk kategori pensil alis mengalami penurunan 1,3%. Maybelline

mengalami penurunan dan peningkatan.

Tabel 1.3 Data Penjualan PT. L’Oreal Pada Tahun 2017

€ ( JUTA )

QUARTER PERKEMBANGAN

QUARTER

2016

QUARTER

2017

LIKE-FOR-

LIKE Laporan

DIVISI OPERASIONAL

Produk Profesional 854.3 858.2 -1.8% 0.5%

Produk Konsumer 3,106.0 3,229.2 1.4% 4.0%

L'Oréal

padaJenisLuxe 1,831.4 2,157.1 12.2% 17.8%

Kosmetik yang aktif 560.7 603.2 2.8% 7.6%

DIVISI

OPERASIONAL 6,352.4 6,847.8 4.2% 7.8%

ZONA GEOGRAFI

Eropa Barat 2,102.9 2,136.6 2.8% 1.6%

Amerika Utara 1,715.9 1,917.0 3.8% 11.7%

Pasar Baru, yang

meliputi 2,533.5 2,794.2 5.6% 10.3%

Asia Pasifik 1,535.0 1,671.4 7.1% 8.9%

Amerika Latin 409.0 474.7 4.6% 16.1%

Eropa Timur 390.6 481.5 12.7% 23.2%

Afrika dan Timur

Tengah 198.9 166.5 -18.8% -16.3%

DIVISI

OPERASIONAL 6,352.4 6,847.8 4.2% 7.8%

Body Shop 200.1 197.2 2.3% -1.4%

Jumlah Grup 6,552.4 7,045.0 4.2% 7.5% Sumber: Annual Report L’Oreal (2017)

6

Pada tabel diatas merupakan penjualan L’Oreal pada tahun 2017 yang dimana

sales growth 4.0 %, dapat dilihat pada tabel consumer product diatas merupakan

termasuk pada penjualan produk Maybelline yang dimana Maybelline merupakan

kosmetik yang termasuk pada kategori consumer product yang dibagi segmennya

oleh PT. L’Oreal. Di ungkap oleh Monika Ardianti sebagai Business Unit

Manager Maybelline Indonesia menyatakan bahwa penjualan Maybelline tidak

stabil karena bahan baku impor yang terus meningkat membuat Maybelline

terpaksa menaikkan harga sebesar 5% oleh karena itu dalam meluncurkan produk

dengan inovasi-inovasi baru sesuai dengan kebutuhan konsumen yang diharapkan

Maybelline akan bertumbuh setiap tahunnya (Marketeers, 2015).

Gambar 1.1 Celebrity Endorsement Indonesia Sumber: Instagram (2018)

Pada gambar 1.1 merupakan Pevita Pearce celebrity endorsement yang berasal

dari Indonesia yang di percaya oleh Maybelline untuk mempromosikan

produknya guna untuk menarik perhatian konsumen. Menurut Shimp (2014),

selebriti memiliki daya tarik dalam berbagai cara agar masyarakat melakukan

keputusan pembelian yang dapat dilihat dari daya tarik, kecerdasan, karakteristik

7

dan prestasi bukan hanya daya tarik fisik semata. Dilansir dalam Provoke Online

(2016), bahwa Maybelline New York memiliki misi untuk menginspirasi

perempuan muda di seluruh dunia untuk mewujudkan mimpinya melalui

kepercayaan diri dan dengan menjadi diri mereka sendiri. Kami melihat Pevita

sebagai sosok perempuan muda yang cerdas, optimis dan berprestasi.

Gambar 1.2 Pengikut Maybelline di Instagram Sumber: Instagram (2018)

Pada gambar 1.2 merupakan instagram dari Maybelline yang sering

menghadirkan produk-produk nya, Maybelline kini memiliki jumlah pengikut

sebanyak enam juta tujuh ratus orang di Instagram (Maybelline, 2017)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada di latar belakang bahwa penjualan

Maybelline mengalami masalah yang dimana Maybelline menaikan harga pada

setiap produknya 5% yang berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen

terhadap kosmetik Maybelline. Menurut Priyono (2015) dan Akbar (2012)

keputusan pembelian dipengaruhi oleh :

8

1. Celebrity endorsement

2. Citra merek

3. Harga

1.3. Rumusan Masalah

Dapat dilihat dari latar belakang diatas telah disampaikan sebelumnya, oleh

karena itu terdapat rumusan masalah dalam penelitian yang diteliti mengenai

kosmetik dari Maybelline adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh celebrity endorsement terhadap keputusan pembelian

kosmetik Maybelline ?

2. Adakah pengaruh citra merekterhadap keputusan pembelian kosmetik

Maybelline ?

3. Adakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian kosmetik

Maybelline ?

4. Adakah pengaruh celebrity endorsement, citra merek dan harga secara

bersamaan terhadap keputusan pembelian Kosmetik Maybelline?

1.4. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapatnya batasan masalah yaitu :

1. Penelitian berfokus pada konsumen yang pernah membeli kosmetik

Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi). Peneliti membagikan kuesioner dalam bentuk google form untuk

sumber data.

2. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini yaitu konsumen kosmetik

Maybelline (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Penelitian ini

menggunakan teori Sugiyono (2014) yang terdapat dalam Bab 3 untuk

mengambil 100 sampel dan teknik dalam pengumpulan data berupa

kuesioner.

9

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah petunjuk bahwa apa yang diteliti haruslah

jelas dan terperinci agar dari penelitian ini dapat menjawab permasalahan pada

penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu:

1. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh dari celebrity

endorsement dalam keputusan pembelian kosmetik Maybelline

2. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh dari citra merek dalam

keputusan pembelian kosmetik Maybelline

3. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh dari harga dalam

keputusan pembelian kosmetik Maybelline

4. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh dari celebrity

endorsement, citra merek dan harga dalam keputusan pembelian.

1.6. Manfaat Penelitian

Kegunaan dalam penelitian peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat

membantu serta memberi manfaat pada objek sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan pada objek terkait yaitu terus meningkatkan citra

merek dari Maybelline sehingga maybelline dapat bertahan dipasar dan

bersaing dengan produk-produk pesaing lainnya. Kemudian peneliti

berharap Maybelline agar mengeluarkan produknya dengan harga yang

terjangkau bagi para konsumen kosmetik dan terus bekerjasama dengan

celebrity endorsement terkenal lainnya untuk memberikan tutorial make up

yang dapat menyakinkan konsumen agar mempunyai keinginan untuk

membeli dan menggunakan produk tersebut lebih tinggi.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dari penelitian agar informasi yang diberikan bagi para

pembaca sebagai referensi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan

pertimbangan bagi penelitian yang akan diteliti. Peneliti menyarankan

bahwa bagi penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda

10

yang di mana variabel peneliti adalah celebrity endorsement, citra merek

dan harga terhadap keputusan pembelian dan peneliti menyarankan bagi

penelitian selanjutnya menggunakan responden yang berbeda yang dimana

peneliti menggunakan 100 responden dalam penelitian.

1.7. Sistematika Penulisan

Pada sistematika dalam penulisan ini merupakan struktur dari karya ilmiah yang

dimana untuk memudahkan para pembaca dan dapat memperoleh gambaran

penulisan secara sederhana. Dalam sistematika daripada penulisan ini yaitu dibagi

menjadi 5 bab, berikut merupakan sistematika dari penulisan berdasarkan bab

yang ada:

BAB I :PENDAHULUAN

Bab I yaitu terdapat isi tentang latar belakang dari penelitian ini, identifikasi

masalah, kegunaan pada penelitian yang diteliti dan daripada itu adanya

sistematik dari penulisan yang dapat memudahkan para pembaca untuk

mengambil informasi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka yang terdapat di penelitian terdahulu merupakan menjadi

pendukung yang didalam penelitian tersebut dapat diambil pemecah pada

permasalahan yang meliputi celebrity endorsement, citra merek dan harga

terhadap keputusan pembelian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Penelitian ini berisikan variabel pada penelitian dan didukung oleh definisi

variabel operasional, kemudia penentuan sampel serta jumlah daripada populasi

dari metode pengumpulan data dan data untuk menyampaikan jawaban dari

masalah dalam penelitian didalam metode analisis.

11

BAB IV : ANALISA PENELITIAN

Pada bab IV menjelaskan hasil dari penelitian yang dilakukan yang dimana

didapat dari deskripsi objek penelitian, kemudian dari karakteristik responden

yang menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan, terdapat juga analisis data

dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Pada penutup yang terdapat di bab V terdapat kesimpulan dan saran yang

diberikan oleh peneliti dan hasil yang didapat yaitu sebagai perbaikan serta

pengembangan pada penelitian agar bermanfaat serta menjadi bahan

pertimbangan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Dalam kehidupan sehari-hari hal yang paling penting adalah pemasaran yang

dimana terdapat jual dan beli didalamnya karena dalam pemasaran tersebut

banyak hal yang didapat pada perusahaan berupa keuntungan maupun finansial

lainnya merupakan hasil dari pemasaran tersebut, apabila perusahaan mampu

dengan baik dalam pemasaran maka semakin baik juga hasil yang didapatkan

perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2009), pada setiap kesuksesan dalam

pemasaran yaitu bergantung pada kemampuan pemasaran yang baik. Jika

permintaan yang kurang pada produk serta jasa maka bisnis dibidang yang lain

tidak akan berjalan dengan mulus. Pemasaran sangat memiliki peranan yang

paling penting bagi perusahaan dimana perusahaan harus mampu dalam

menciptakan sebuah produk dan mampu untuk menangkap nilai pelanggan

dengan mencoba menjalin hubungan yang baik dan dekat dengan konsumen,

maka dengan itu hubungan yang baik dapat menciptakan loyalitas pelanggan

terhadap perusahaan. Menurut Kotler (2012), pemasaran merupakan suatu

peranan dalam organisasi serta serangkaian prosedur yang dimana menciptakan

komunikasi yang baik terhadap pelanggan sehingga terjalan hubungan yang baik

antara perusahaan dan pelanggan.

2.2. Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2012), sikap dan perilaku pada konsumen merupakan

pengalaman untuk memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan dalam

menggunakan produk barang serta jasa baik dari segi individu dan dalam

organisasi. Pada perilaku setiap konsumen merupakan suatu perilakuyang

dipengaruhi keadaaan dankebiasaan seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang

yang berdasarkan kebutuhan dan keinginannya. Menurut Kotler (2012), model

perilaku digambarkan sebagai berikut:

13

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen Sumber: Kotler (2012)

2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Banyaknya hal yang dapat mempengaruhi sebuah perilaku seseorang dalam

mengambil keputusan pada pembelian yang dipicu oleh suatu keadaan yang

berarti konsumen selalu memiliki perbedaan meliputi nilai, kebutuhan, sikap

maupun pendapat yang dimana dipengaruhi oleh perilaku konsumen tersebut.

Menurut Kotler (2012), adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen sebagai berikut:

1. Pada faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan

berpengaruh sangat luas terhadap pada perilaku konsumen tersebut.

Berikut adanya faktor dari kebudayaan yang terdiri dari : budaya,

subbudaya dan kelas sosial.

2. Dalam perilaku konsumen faktor sosial juga mempengaruhi pada setiap

kelompok, selain kelompok faktor sosial juga mempengaruhi pada setiap

keluarga dan status sosial.

3. Dalam memberikan kontribusi baik dalam perilaku pada konsumen adanya

faktor pribadi yaitu terdiri dari pekerjaan, gaya hidup pada seseorang,

lingkungan dan usia dari orang tersebut.

14

4. Pada pemilihan pembelian seseorang dipengaruhi dengan empatfaktor

psikologi yang pertama adalah motivasi, yang kedua adalah persepsi pada

konsumen tersebut, yang ketiga merupakan pembelajaran konsumen

tersebut membeli suatu produk maupun jasa,dan yang keempat

merupakankeyakinan dan pendirian dari konsumen itu sendiri.

2.2.2. Tahap-Tahap pada Proses Keputusan Pembelian

Dalam proses pengambilan keputusan perilaku seseorang mempengaruhi dalam

menentukan pilihan yang akan diambil dalam sebuah penggunaan suatu produk

yang ada. Menurut Kotler (2012), bahwa pada setiap pengambilan keputusan

terdapat tahapan yang meliputi lima tahap dengan pendekatan sebagai berikuit:

1. Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah merupakan untuk menganalisa akan keinginan dan

kebutuhan yang sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Konsumen akan

segera menyadari apa saja kebutuhan dan keinginan yang masih tertunda.

2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi dimana konsumen akan mengunjungi dari tempat satu

ke tempat yang lain untuk dibandingkan, hal ini merupakan sebagai acuan

pembeli apa kah akan menggunakan produk maupun jasa. Untuk pencarian

pasif ini konsumen bisa melihat-lihat gambaran dari produk tersebut

melalui gadget maupun online shopping dan majalah-majalah yang

menerbitkan iklan.

3. Evaluasi Alternatif

Pada tahap evaluasi terdapat dua tahapan yang pertama yaitu menentukan

dari tujuan pembelian tersebut kemudian menilai dan menyeleksi terhadap

alternatif pembelian yang berdasarkan tujuan dari pembelian itu sendiri.

Dan yang kedua tujuan pada pembelian tiap konsumen akan selalu berbeda

karena sesuai dengan kebutuhannya seperti kebutuhan jangka pendek

maupun jangka panjang.

15

4. Keputusan Pembelian

Setelah tahap pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif

kemudian pada tahap keputusan pembelian konsumen harus mengambil

keputusan apakah membeli atau tidak produk tersebut. Dalam tahap ini

yang dilihat konsumen ada merek, penjual, waktu pembelian maupun dan

jenis produk itu sendiri

5. Perilaku pada Pasca Pembelian

Pada tahap ini konsumen yang sudah membeli produk, konsumen tersebut

akan mengalami rasa puas atau rasa tidak puas. Tidak hanya itu para

pemasar tidak berhenti tugasnya sampai pada saat produk dibeli, yang

dimana hal tersebut akan berlanjut sampai pascapembelian.Pemasar perlu

memantau apakah adanya kepuasan mau ketidakpuasan pada

pascapembelian tersebut.

Menurut Kotler (2012), pada tahap dimana dalam proses pengambilan keputusan

ini terdapat tahapan sebagaimana digambarkan,sebagai berikut:

Gambar 2.2 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Sumber: Kotler (2012)

2.2.3. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012), Pada tahap ini yaitu banyaknya faktor yang membuat

konsumen membuat sebuah referensi merek dan apa yang dipilih oleh konsumen.

Kemudian daripada itu konsumen membentuk niat dalam membeli produk apa

yang menjadi kesukaannya. Pada tahap ini adanya faktor yang meliputi dua faktor

yaitu niat dan keputusan pada pembelian, berikut merupakan gambaran tahap

evaluasi alternatif keputusan pembelian.

16

Gambar 2.3 Tahap Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian Sumber: Kotler (2012)

Berikut merupakan tahap evaluasi alternatif dan pengambilan keputusan adanya

faktor sikap pada konsumen sebagai berikut:

1. Orang lain bersikap negatif kepada alternatif yang menjadi kesukaan

konsumen.

2. Terdorongkarena motivasi karena mengikuti orang yang menggunakan

produk tersebut.

2.2.4. Tipe-tipe Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012), pada tipe-tipe keputusan pembelian iniadanya tingkat

dalam keterlibatan pada tahap pengambilan keputusan yang dibedakan menjadi

empat macam dari setiap perilaku pada konsumen.

Gambar 2.4 Tipe-tipe Keputusan Pembelian Sumber: Kotler (2012)

17

2.2.4.1. Keputusan Pembelian yang Rumit (Complex Decisions Making)

Perilaku pada proses ini yaitu dibagi menjadi tiga langkah yaitu: Pertama pembeli

akan mengembangkan apa yang diyakini pada produk yang dipilih, kedua adalah

pembeli akan mengambil sikap pada produk tersebut dan ketiga pembeli tersebut

mengambil sebuah keputusan.

2.2.4.2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan (Brand Loyalty)

Pada brand loyalty ini konsumen terlibat sepenuhnya dalam pembelian, pada

kasus ini keterlibatan konsumen yang tinggi yaitu didasari oleh kenyataan atau

fakta yang dimana pembelian tersebut memiliki harga yang mahal, sangat jarang

dilakukan dan beresiko.

2.2.4.3. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi (Limited Decision

Making)

Banyaknya produk yang dibeli pada saat rendahnya keterlibatan konsumen. Pada

perilaku ini konsumen akan mengambil merek tertentu yang dimana produk itu

sangat terbatas dan tidak bisa semua orang memiliki barang tersebut. Apabila

konsumen mengambil dengan nama merek yang sama artinya itu karena

kebiasaan konsumen. Pada kasus ini konsumen sering sekali mengganti merek

yang ia gunakan biasanya alasan konsumen tersebut adalah ingin mencoba sesuatu

hal yang baru atau supaya tidak cepat bosan.

2.2.4.4. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan (Inertia)

Pada situasi ini keterlibatan konsumen rendah dan adanya perbedaan merek,

konsumen ada kasus ini sangat sedikit terlibat dalam proses pembelian tersebut

dan biasanya konsumen tidak memperhatikan merek yang mereka beli jika

mereka menggunakan produk yang sama ini bukan berarti mereka loyalitas

melainkan hanya kebiasaan.

2.2.5. Motivasi Konsumen

Setiap konsumen akan selalu memiliki keinginan serta kebutuhan yang belum

tersampaikan, dalam perilaku seorang konsumen dalam pengambilan keputusan

18

pembelian terdapat dasar-dasar atau motivasi sebagai pemicu seseorang dalam

mengambil keputusan, motivasi itu timbul dari keinginan sendiri maupun

dorongan karena informasi yang didapat baik dari kerabat, keluarga maupun

dorongan dari eksternal dan internal lainnya yang memicu keinginan konsumen

dalam membeli dan menggunakan produk yang diinginkan. Hal ini menjadi

penyebab mengapa konsumen termotivasi atas keinginan serta kebutuhan yang

tertunda yang nantinya akan menjadi sebuah keputusan konsumen, berikut

merupakan gambar yang telah digambarkan oleh Schiffman dan Kanuk (2008),

atas proses dari pada motivasi pada konsumen:

Gambar 2.5 Model Proses Motivasi Sumber: Schiffman dan Kanuk (2008)

Merujuk pada gambar 2.5 dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai situasi

dimana seseorang terpicu akan dorongan kebutuhan yang membuat individupun

akan melakukan apa yang dapat memuaskan kebutuhannya dengan demikian

dapat mengurangi daripada ketegangan itu sendiri. Banyak faktor yang

memotivasi konsumen untuk pergi belanja dan hal ini dapat menjadi suatu

kontribusi yang sangat positif bagi konsumen dengan melakukan pembelian

produk maupun jasa.

19

2.3. Celebrity Endorsement

Menurut Shimp (2014), selebriti memiliki daya tarik dalam berbagai cara agar

masyarakat melakukan keputusan pembelian, yang dapat dilihat dari daya tarik,

kecerdasan, karakteristik dan prestasi bukan hanya daya tarik fisik semata.

Celebrity endorserment dibagi menjadi dua yaitu typical person endorser yaitu

orang biasa yang tidak terkenal untuk mengiklankan sebuah produk dan yang

kedua celebrity endorserment yaitu dengan menggunakan orang yang terkenal

atau disebut public figur. Berdasarkan teori diatas bahwa sikap dan perilaku

celebrity endorsement berpengaruh pada penilaian konsumen. Menurut Tatik

(2013), terdapat peranan pada yang dilakukan selebriti dalam mengiklankan dan

mempromosikan pada suatu produk serta jasa yang terdiri dari empat peran

dengan sebagai berikut:

1. Perlunya memberikan (testimonial) pada iklan yang digunakan sebagai

kesaksian dalam keunggulan produk tersebut.

2. Selebriti perlu memberi dorongan dalam bentuk endorsement yang

memberikan komunikasi kepada konsumen agar membangkitkan rasa ingin

untuk menggunakan produk tersebut.

3. Selebriti berperan sebagai bintang iklan dalam iklan yang ia bintangi.

4. Selebriti merupakan juru bicara yang menjadi public relation dan sebagai

media relasi dalam iklan. Menurut Shimp (2014), ada lima faktor yang perlu

dipertimbangkan untuk menyeleksi selebriti sebagai pendukung dalam iklan

dengan sebagai berikut.

1. Dapat dipercaya (Truthwothiness)

Selebriti perlu memiliki keahlian, memiliki pengetahuan serta pengalaman

seorang endorser.

2. Keahlian (Expertise)

Dapat dipercaya oleh khalayak agar dapat mempengaruhi dalam mengambil

suatu keputusan.

20

3. Daya Tarik (Attractiveness)

Dalam periklanan perlunya daya tarik yang menjadi dimensi terpenting dalam

dunia periklanan dan konsep daripada daya tarik itu sendiri.

4. Dihargai (Respect)

Dalam hal ini yang biasa dilihat oleh para khalayak ramai yaitu citra pada

merek tersebut dan menyangkut juga pada sikap dan perilaku pada selebriti

yang mengiklankan pada merek produk tersebut.

5. Memiliki Persamaan Dengan Khalayak ( Similarty)

Dalam hal ini selebriti memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

pembuatan karakter pada seseorang yang menjadi sasaran, jika seseorang

memiliki karakter pada produk yang ditampilkan oleh selebriti tersebut

semakin tinggi juga nilai pada persamaannya atau kecocokannya.

2.4. Citra Merek

Citra merek merupakan persepsi seseorang untuk menilai apakah produk yang

akan dibeli layak pakai atau tidak, apabila citra merek positif maka kemungkinan

semakin besarnya konsumen akan memutuskan membeli dan menggunakan

produk tersebut. Menurut Oladepo dan Odunlami (2015), bahwa citra merek yang

baik akan meyakinkan konsumen memutuskan membeliproduk karena atribut -

atribut produk mampu menunjukkan kemampuannya memenuhi kebutuhan

konsumen sehingga menciptakan asosiasi yang positif terhadap merek.

Berdasarkan teori diatas peneliti menyimpulkan bahwa apabila suatu produk

memiliki citra yang baik maka pandangan konsumen pada merek citra merek

tersebut juga akan baik. Kotler dan Armstrong (2014), menyatakan bahwa citra

merek adalah “The set of belief held about a particular brand is known as brand

image”. Yang berarti kutipan pada halaman sebelumnya adalah sekumpulan

keyakinan terhadap suatu merek yang disebut sebagai citra merek.

21

1. Atribut

Pada suatu merek pasti akan selalu mempunyai atribut, atribut diciptakan dan

perlu dikelola agar konsumen mengetahui atribut apa saja yang ada pada

merek tersebut.

2. Manfaat

Merek memiliki serangkaian manfaat yang dimana saat ini konsumen tidak

hanya membeli atributnya saja tetap konsumen juga mengambil manfaat dari

produk tersebut. Oleh karena itu sebagai produsen perlu memahamikonsumen

dan mampu menerjemahkan atribut yang menjadi manfaat baik dari segi

fungsional dan emosional.

3. Nilai

Merek pasti akan memiliki nilai dimata para konsumennya . Jika pada suatu

merek yangmemiliki nilai yang baikmaka merek tersebut akan lebih disenangi

oleh konsumen dan dianggap berharga bagi konsumen karena konsumen

merasa bahwa produk tersebut mencerminkan penggunanya.

4. Budaya

Setiap merek mewakili setiap budaya, karena tiap perusahaan memiliki

budaya yang berbeda baik dari cara kerja, efektifitas dan efisiensi sesuai

dengan budaya pada perusahaan tersebut agar selalu menghasilkan produk

dengan kualitas yang tinggi.

5. Kepribadian

Pada merek selalu memiliki karakter pengguna merek tersebut,oleh karena itu

jika konsumen menggunakannya maka tercermin karakter penggunanya.

6. Pemakai

Pada pemakai ini dapat menunjukan identitas seseorang, hal ini membuat para

pemasar membuat strategi dengan menggunakan orang yang terkenal untuk

mempromosikan produk perusahaan tersebut.

Dalam pembentukan suatu citra merek adanya dimensi-dimensi menurut Kotler

dan Armstrong (2014), sebagai berikut:

22

1. Identitas Merek (Brand Identity)

Brand Identity merupakan identitas pada merek tersebut yang berkaitan pada

produk dan fisik dari produk itu sendiri yang meliputi warna, kemasan dan

dari pada identitas perusahaan tersebut.

2. Personalitas Merek (Brand Personality)

Personalitas merek merupakan karakter pada merek tersebut dengan ciri khas

pada produk tersebut, dengan ini konsumen dapat mengetahui perbedaan

dengan merek lainnya. Dalam hal ini merek dapat dibedakan dari segi kreatif,

dinamis dan tegas sehingga mencerminkan personalitas seseorang.

3. Asosiasi Merek (Brand Association)

Brand associationdiartikan sebagai asosiasi merek. Asosiasi merek

merupakan hal yang spesifik dan pantas untuk dikaitkan pada merek tertentu,

yang didapat dari penawaran yang unik pada suatu produk, aktivitas ini yang

berulang ini perlunya konsistensi contohnya dalam hal sponsorship maupun

kegiatan tanggung jawab sosial yang terjadi pada merek tersebut.

4. Sikap dan Prilaku Merek (Brand Attitude & Behavior)

Brand attitude merupakan sikap dan perilaku pada merek yang dapat

diartikan perilaku komunikasi dan interaksi pada merek, suatu merek perlu

menjaga citra mereknya yang tidak dilihat dari mereknya saja tetapi dari

pegawai juga maka dari itu hal ini sangat perlu diperhatikan karena akan

menjadi sebuah pandangan konsumen terhadap merek tersebut.

5. Manfaat dan Keunggulan Merek (Brand Benefit & Competence)

Pada manfaat dan keunggulan merek ini meliputi dengan keunggulan sebuah

merek dan bernilai, hal ini dapat membuat konsumen merasa kebutuhannyab

terpenuhi atas manfaat dan keunggulan dari produk itu sendiri misalnya

seperti BB Cushion yang dimana saat ini sedang menjadi perbincangan para

kaum hawa karena produk ini dapat menutupi noda pada wajah menjadi kan

produk ini memiliki fungsi.

23

2.5. Harga

Harga adalah bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan seseorang

pada tahap pembelian yang tidak bisa pungkiri oleh perusahaan karena harga

merupakan suatu penentu yang mempengaruhi minat beli seseorang. Dalam

Kotler dan Armstrong (2014), harga adalah suatu nilai yang ditukarkan dalam

bentuk uang untuk memperoleh maupun dapat memiliki atas manfaat pada produk

tersebut. Berdasarkan teori diatas penulis menyimpulkan bahwa konsumen akan

mendapatkan keuntungan dari manfaat-manfaat produk yang dibeli dengan nilai

yang ditukar dengan bentuk harga. Menurut Kotler dan Armstong (2014), bahwa

ada empat ukuran yang mencirikan pada harga seperti keterjangkauan harga,

kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat dan

daya saing pada harga. Terdapatnya empat indikator dalam harga yaitu meliputi:

1. Keterjangkauan Harga

Keterjangkauan harga yaitu meliputi serangkaian harga yang dimana para

konsumen dapat mendapatkan produk tersebut dengan harga yang sesuai

dengan dana yang dimiliki orang konsumen, dalam setiap produk biasanya

terdapat merek yang memiliki harga yang berbeda baik dari yang paling

murah maupun yang paling mahal tergantung dengan dana yang dimiliki.

Contohnya adalah seperti pasar dan toko dimana pada masing-masing produk

memiliki harga yang berbeda yang dimana para konsumen bisa

membandingkan mana harga yang sesuai dengan dana yang dimiliki oleh

konsumen.

2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk

Harga merupakan menjadi acuan konsumen dalam menggunakan suatu produk

karena konsumen pada saat ini memilih kualitas produk dengan harga yang

lebih tinggi dari pada harga yang rendah, karena persepsi konsumen bahwa

harga merupakan cerminan dari kualitas produk dan dari harga tersebut

konsumen dapat menilai bahwa kualitas produk tersebut lebih bagus atau lebih

baik. Dalam kesesuaian harga pada kualitas produk adalah ketika suatu produk

24

pada toko memiliki harga yang mahal atau murah para konsumen dapat

membedakan dari harga yang ditawarkan toko karena biasanya harga yang

lebih mahal kualitas produknya lebih baik dari pada harga yang murah dengan

kualitas yang buruk.

3. Kesesuaian Harga dengan Manfaat

Biasanya konsumen membeli suatu produk melihat dari pada manfaat dalam

produk tersebut, karena konsumen melihat kesesuaian harga dengan manfaat

yang dimiliki oleh produk tersebut yang menjadikan harga dengan manfaat

menjadi acuan dan perbandinga konsumen untuk membeli produk tersebut

atau memutuskan untuk membeli produk lain.

4. Daya saing pada harga

Dalam daya saingharga dimana adanya variasi harga pada setiap produk yang

membuat para konsumen membandingkan harga pada produk satu dengan

produk yang lainnya apakah produk tersebut mahal atau murah, apakah harga

pada produk tersebut dapat bersaing atau tidak dengan produk lain.

Harga memiliki peranan yang begitu besar pada setiap pengambilan keputusan

konsumen dalam membeli suatu produk, jika setiap produk memiliki harga yang

dapat dijangkau, mempunyai manfaat, mempunyai kualitas yang sesuai dengan

harga yang ditawarkan dan harga tersebut dapat bersaing maka hal tersebut

menjadi suatu acuan konsumen dalam membeli maupun menggunakan produk

tersebut.

2.6. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2014), keputusan pada pembelian yaitu pada saat

konsumen membeli dan tertarik pada merek yang menjadi kesukaan dari merek

lain yang dimana adanya dua faktor diantara niat beli dan keputusan pembelian,

Berdasarkan teori yang telah dikemukan peneliti menyimpulkan bahwa konsumen

akan memilih merek yang mereka sukai yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

dari sikap orang lain dan faktor situasional.

25

Gambar 2.6 Keputusan Pembelian Kotler (2014) Sumber: Kotler (2014)

Menurut Kotler (2014), berikut merupakan tahapan-tahapan keputusan pembelian

secara terperinci:

2.6.1. Pengenalan Masalah

Pada pengenalan masalah yaitu dimana pembeli dapat mengenali masalah maupun

kebutuhan yang terdorong dari faktor eksternal dan internalyang membuat

konsumen terdorong motivasinya dalam mengambil suatu keputusan.

2.6.2. Pencarian Informasi

Pada pencarian informasi maka konsumen akan merasa tertarik untuk mencari

sebanyak mungkin informasi pada produk yang disenangi, pada situasi ini lebih

ringan karena pada pencarian informasi para konsumen hanya peka terhadap

informasi dari produk tersebut dan hal selanjutnya biasanya para konsumen akan

mulai mencari informasi baik dari iklan maupun dari toko secara langsung.

2.6.3. Evaluasi Alternatif

Terdapatnya evaluasi pada setiap keputusan yang sudah dibuat yang dimana para

konsumen akan mengevaluasi baik dari kebutuhan maupun manfaat dari produk

yang akan dibeli dan yang terakhir konsumen akan memberikan pandangan pada

setiap masing-masing pada manfaat yang dapat memberikan kepuasan pada

kebutuhan konsumen tersebut.

26

2.6.4. Keputusan Pembelian

Setelah tahap evaluasi, maka konsumen akan membuat suatu keputusan terhadap

merek-merek yang dijadikan pilihan kemudian dibandingkan dengan produk yang

lainnya.

2.6.5. Perilaku Pasca Pembelian

Pada pasca ditahap pembelian biasanya para konsumen akan mengalami hal

dimana apa yang mereka pilih tidak sesuai karena konsumen menemukan produk

yang lebih baik pada produk lain.

2.7. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Peneliti

&

Tahun

Judul

Penelitian Variabel

Hasil

Penelitian

Rosvita

Dua

Lembang

(2010)

Analisis

pengaruh

kualitas produk,

harga, promosi,

dan cuaca

terhadap

keputusan

pembelian teh

siap minum

dalam kemasan

bermerek teh

botol sosro

Variabel bebas:

1.Harga

2.Promosi

3.Cuaca

Variabel terikat :

1.Keputusan

Pembelian

Pada penelitian

yang dilakukan oleh

Rosvita Dua

Lembang kualitas

produk, harga,

promosi

terdapatnilai yang

signifikan dalam

mempengaruhi

keputusan pada

pembelian

2 Ikanita

Novirina

Sulistyari

(2012)

Analisis

pengaruh citra

merek, kualitas

produk, dan

harga terhadap

minat beli

produk oriflame

Variabel bebas:

1.Citra merek

2. Kualitas

produk

3. Harga

Variabel terikat:

1.Keputusan

Hasil daripada

penelitianimemiliki

nilaiiyangisignifikan

pengaruhnya dalam

citra merek, kualitas

produk dan harga

yang dimana hal

27

pembelian tersebut dapat

membentuk minat

terhadap produk

yang akan dibeli

3 Desilia

Eka

Priyono

(2015)

Pengaruh

celebirty

endorsement,

kepercayaan dan

citra merek

terhadap niat beli

kosmetik

Maybelline di

Surabaya”

Variabel bebas:

1. Celebrity

endorsement

2. Kepercayaan

3. Citra merek

Variabel terikat:

1. Niat beli

Berdasarkan

penelitian secara

parsial variabel

bebas yang terdiri

dari celebrity

endorsement,

kepercayaan dan

citra merek

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap niat beli

kosmetik

Maybelline di

Surabaya

4 Elizabeth

Stephanie,

Leonid

Julvan

Rumambi,

dan

Yohanes

Sondang

Kunto

(2013)

Analisa pengaruh

Rio Dewanto dan

Donita sebagai

celebrity

endorsement

terhadap minat

beli produk Axe

Anarchi dengan

daya tarik iklan

dan efek iklan

sebagai variabel

intervening

Variabel bebas:

1. Celebrity

endorsement

Variabel terikat:

1.Daya tarik

iklan

2.Efek iklan

3.Minat beli

Hasil dari penelitian

tersebut bahwa

dilihat pada

celebrity endorser

tidak memiliki

pengaruh yang besar

terhadap keputusan

pada pembelian

sedangkan daya

tarik iklan, efek

iklan dan minat beli

memiliki pengaruh

pada keputusan

seorang konsumen

untuk membeli.

28

5 Adam

Akbar

(2012)

Analisis

pengaruh citra

merek, harga,

dan kualitas

produk terhadap

keputusan

pembelian

notebook

Toshiba

Variabel bebas:

1. Citra merek

2. Harga

3. Kualitas

produk

Variabel terikat:

1. Keputusan

pembelian

Berdasarkan

penelitian

didapatkan hasil

bawha citra merek,

harga, dan kualitas

produk berpengaruh

pada keputusan

pembelian

Sumber: Data diolah oleh peneliti

2.8. Kesenjangan Penelitian (Research Gap)

Dalam penjelasan pada penelitian terdahulu yang meneliti tentang celebrity

endorsement, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian yang

mempunyai hasil hubungan yang positif dan negatif terhadap keputusan

pembelian.

1. Dalam penelitian Rosvita Dua Lembang (2010), dalam penelitiannya

penelitian menemukan hasil yang signifikan pada kualitas produk, harga

promosi terdapat nilai signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian

teh siap minum dalam kemasan bermerek teh botol sosro.

2. Dalam Penelitian Ikanata Novirina Sulistyari (2012) bahwa hasil dari pada

penelitian memiliki nilai yang signifikan terhadap citra merek, kualitas

produk dan harga terhadap pembentukan minat beli terhadap produk

oriflame.

3. Penelitian Desilia Eka Priyono (2015) dalam hasil penelitiannya secara

parsial variabel yang terdiri dari celebrity endorsement, kepercayaan dan citra

merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli kosmetik

Maybelline di Surabaya.

4. Elizabeth Stephanie, Leonid Julvan Rumambi, dan Yohanes Sondang Kunto

menemukan hasil dari pada penelitian bahwa celebrity endorser tidak

memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pada pembelian sedangkan

daya tarik iklan, efek iklan dan minat beli memiliki pengaruh pada keputusan

seorang konsumen dalam minat beli produk Axe Anarchi.

29

5. Adam Akbar (2012) dalam hasil penelitiannya didapatkan bahwa hasil citra

merek, harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

notebook Thosiba

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kesenjangan (Gap) yang dimana belum

banyaknya penelitian Maybelline sebagai objeknya yang dimana salah satunya

adalah penelitian di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Dengan ini peneliti tertarik untuk meneliti Maybelline dengan variabel celebrity

endorsement, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian kosmetik

Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Dalam rancangan penelitian ini peneliti menganalisa celebrity endorsement, citra

merek dan harga yang berdampak atau berpengaruh pada sebuah keputusan

pembelian kosmetik Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi), peneliti menggunakan metode kuantitatif yang dimana

data responden menjadi sumbernya. Menurut Sugiyono (2014), metode pada

penelitian berfungsi untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, dilakukan secara

random yang digunakan pada teknik pengambilan sampel, pada instrumen

penelitian dilakukan dengan instrumen penelitian dan untuk mendapatkan hasil

yang akurat pada penelitian pada analisis data harus bersifat statistik atau

menggunakan kuantitatif sebagai alat penguji hipotesis.

3.2. Kerangka Pikir Penelitian

Pada tinjauan pustaka yang didapat dari penelitian terdahulu yang dijelaskan pada

variabel-variabel yang diuraikan pada penelitian mengenai celebrity endorsement,

citra merek maupun harga dalam keputusan pembelian, oleh karena itu terbentuk

pemikiran teoritis yang dalam penelitian yang berlandaskan dari peneliti

terdahulu. Berikut merupakan gambar dari kerangka pemikiran.

31

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Shafiq, et al 2011 dan Desilia Eka Priyono 2015 diolah oleh peneliti, 2018

3.3. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014), hipotesis adalah sebuah jawaban yang sesaat pada

rumusuan masalah dari kerangka pemikiran yang perlu dibuktikan kebenarannya

pada penelitian yang dilakukan. Dalam hipotesis ini bertujuan sebagai arahan

didalam pokok masalah, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1. Hubungan Celebrity Endorsement pada Keputusan Pembelian

Celebrity endorsement merupakan suatu tokoh yang dikenal oleh masyarakat akan

prestasi-prestasi yang diraih tokoh tersebut. Menurut Shimp (2014),selebriti

memiliki daya tarik dalam berbagai cara agar masyarakat melakukan keputusan

pembelian. Daya tarik bisa lihat dari kecerdasan, karakteristik, dan prestasi bukan

hanya daya tarik fisik semata.

H1 :Celebrity endorsement memiliki pengaruh yang positif terhadap

keputusan pembelian

32

3.3.2. Hubungan Antara Citra Merek dan Keputusan Pembelian

Kotler dan Armstrong (2014), menyatakan bahwa citra merek adalah “The set of

belief held about a particular brand is known as brand image”. Yang berarti

kutipan pada halaman sebelumnya adalah sekumpulan keyakinan terhadap suatu

merek yang disebut sebagai citra merek.Pandangan atau persepsi dari konsumen

memang sangat dibutuhkan karena dari penilaian konsumen tersebut dapat

menjadi acuan konsumen dalam mengambil sebuah keputusan pada suatu

pembelian maupun penggunaan pada produk dan jasa yang dimana konsumen

melihat dari citra merek (brand image). Konsumen percaya jika citra dari merek

produk sudah baik dimata para konsumen lain maka semakin besar keputusan

pembelian produk tersebut dan justru sebaliknya apabila citra merek tersebut

negatif keputusan konsumen untuk membeli produk tersebutpun kemungkinan

akan rendah.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), adanya kaitan diantara citra merek dalam

keputusan pembelian adalah dimana konsumen dapat memilih suatu produk dari

citra pada merek tersebut, apabila konsumen tidak mempunyai suatu riwayat pada

produk yang digunakan maka konsumen akan lebih memilih produk yang mereka

percaya dan memilih merek yang lebih dikenal oleh banyak orang. Konsumen

sering beranggapan merek yang sudah terkenal jauh lebih terjamin kualitasnya

dan pantas untuk dibeli karena perusahaan menyediakan jaminan dengan kualitas

terbaik, keahlian, dan kinerja dan pelayanan yang baik.

H2 : Citra merek memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan

pembelian.

3.3.3. Hubungan Antara Harga dan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012), harga adalah dana yang dibayarkan atau dibebankan pada

suatu produk maupun jasa yang diukur oleh para konsumen dari manfaat-manfaat

dari produk tersebut yang dilihat dari harga, berdasarkan teori diatas peneliti

33

menyimpulkan bahwa harga adalah peranan dalam kehidupan setiap harinya

karena dari harga tersebut konsumen tidak perlu bingung karena telah disediakan

harga pada setiap merek sehingga konsumen dengan mudah membedakan jenis

dan kualitas produk dari harga tersebut.

H3 : Harga memiliki pengaruh yang positif pada keputusan pembelian.

3.3.4. Pengaruh Celebtrity Endorsement, Citra merek dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Kosmetik Maybelline

Menurut Shimp (2014), selebriti memiliki daya tarik dalam berbagai cara agar

masyarakat melakukan keputusan pembelian. Daya tarik bisa lihat dari

kecerdasan, karakteristik, dan prestasi bukan hanya daya tarik fisik semata. Dalam

celebrity endorsement, citra merek berpengaruh pada keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Armstrong (2014), menyatakan bahwa citra merek adalah

“The set of belief held about a particular brand is known as brand image”. Yang

berarti kutipan pada halaman sebelumnya adalah sekumpulan keyakinan terhadap

suatu merek yang disebut sebagai citra merek.Menurut Kotler (2012), harga

adalah dana yang dibayarkan atau dibebankan pada suatu produk maupun jasa

yang diukur oleh para konsumen dari manfaat-manfaat dari produk tersebut yang

dilihat dari harga, berdasarkan teori diatas peneliti menyimpulkan bahwa harga

adalah peranan dalam kehidupan setiap harinya karena dari harga tersebut

konsumen tidak perlu bingung karena telah disediakan harga pada setiap merek

sehingga konsumen dengan mudah membedakan jenis dan kualitas produk dari

harga tersebut. Berdasarkan teori diatas bahwa celebrity endorsement, citra merek

dan harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

H4: Pengaruh Celebrity Endorsement, Citra merek dan Harga memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

3.4. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), variabel merupakan suatu informasi yang diperoleh

dari penelitian yang nantinya dari informasi tersebut dapat diambilnya

34

kesimpulan. Adanya variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yang

dibagi menjadi dua bagian yaitu:

3.4.1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2014), variabel bebas atau juga disebut (exogent variable)

yaitu suatu variabel yang memiliki pengaruh pada variabel terikat yang

menyebabkan adanya perubahan pada variabel Y itu sendiri, berikut adalah

variabel (X)

1. Celebrity endorsement (X1)

2. Citra merek (X2)

3. Harga (X3)

3.4.2. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2014), variabel yang disebabkan oleh adanya variabel bebas

atau variabel independen adalah variabel terikat atau variabel dependen yang

mempunyai keterkaitan dengan variabel lainnya. Berikut merupakan dari variabel

terikat

1. Keputusan pembelian (Y)

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel

Penelitian Definisi Dimensi

1 Celebrity

Endorsement

Shimp (2014), selebriti memiliki

daya tarik dalam berbagai cara

agar masyarakat melakukan

keputusan pembelian. Daya tarik

bisa lihat dari kecerdasan,

karakteristik, dan prestasi bukan

hanya daya tarik fisik semata.

1. Trustworthiness

(kepercayaan)

2. Expertise

(keahlian)

3. Attractiveness

4. Respect

5. Similarity

35

(kesamaan)

2 Citra Merek

Menurut Kotler dan Armstong

(2014), bahwa ada empat ukuran

yang mencirikan pada harga

seperti keterjangkauan harga,

kesesuaian harga dengan kualitas

produk, kesesuaian harga dengan

manfaat dan daya saing pada

harga.

1. identitas merek

2. personalitas

merek

3. asosiasi merek

4. sikap dan

perilaku merek

5. manfaat dan

keunggulan

merek

3 Harga Menurut Kotler (2012), harga

adalah dana yang dibayarkan atau

dibebankan pada suatu produk

maupun jasa yang diukur oleh

para konsumen dari manfaat-

manfaat dari produk tersebut yang

dilihat dari harga, berdasarkan

teori diatas peneliti

menyimpulkan bahwa harga

adalah peranan dalam kehidupan

setiap harinya karena dari harga

tersebut konsumen tidak perlu

bingung karena telah disediakan

harga pada setiap merek sehingga

konsumen dengan mudah

membedakan jenis dan kualitas

produk dari harga tersebut.

1. Keterjangkauan

harga.

2. Kesesuaian harga

dengan kualitas

produk.

3. Daya saing

harga.

4. Kesesuaian harga

dengan manfaat

4 Keputusan

Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong

(2014), keputusan pada pembelian

1. Mengenali

kebutuhan

36

yaitu pada saat konsumen

membeli dan tertarik pada merek

yang menjadi kesukaan dari

merek lain yang dimana adanya

dua faktor diantara niat beli dan

keputusan pembelian,

Berdasarkan teori yang telah

dikemukan peneliti

menyimpulkan bahwa konsumen

akan memilih merek yang mereka

sukai yang dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu dari sikap orang lain

dan faktor situasional.

2. Pencarian

informasi

3. Evaluasi

alternatif

4. Keputusan

pembelian

5. Perilaku Pasca

Pembelian

Sumber: Data diolah (2018)

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014), bahwa populasi merupakan obyek/subyek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengguna Maybelline menjadi

populasi yang dimana populasi tersebut diambil dari masyarakat yang pernah

membeli dan menggunakan produk dari kosmetik Maybelline di Jabodetabek

(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

3.6.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014), yang dimana penelitian menggunakan sampel yang

memiliki kriteria tertentu, yang dipilih sengaja oleh peneliti. Menurut Hair (2010)

, untuk menentukan sampel yaitu n = (15 s/d 20) × k yang dimana n adalah sampel

yang dijadikan responden dan k adalah variabel yang digunakan jadi 20×5= 100

37

responden.Peneliti menggunakan metode (purposive sampling) yang berdasarkan

karakteristik yang ditetapkan 100 responden yang dimana mampu untuk menjadi

wakil dalam penelitian.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiyono (2014), sumber data terdiri dari dua yaitu data primer dan data

sekunder. Setiap penelitian diperlukannya sumber data yang jelas karena dari

sumber pada data sangat memiliki peranan yang paling penting pada setiap

penelitian. Data merupakan sebagai bahan pembuktian yang telah di identifikasi,

dikumpulkan serta dikembangkan oleh peneliti dan digunakan sebagai tujuan

penelitian karena pada data tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang

diteliti. Menurut Sugiyono (2014), sumber data yang diperoleh langsung dari

narasumber yang meliputi dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

3.8. Metode Pengumpulan Data

3.8.1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2014), sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber

yang meliputi dokumen yang berhubungan dengan penelitian.Peneliti

mengumpulkan sumber data tersebut dari pengguna Maybelline di Jabodetabek

(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang didapat melalui kuesioner,

dari setiap data yang dikumpulkan berdasarkan dari variabel yang telah ditentukan

yang dimana hasil dari data primer tersebut yang kemudian diolah peneliti.

3.8.2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2014), data sekunder merupakan informasi yang didapat baik

berupa bukti, catatan, laporan, dan arsip yang dipublikasikan. Data sekunder bisa

didapat dari media cetak, buku, majalah maupun web sebagai acuan untuk

melengkapi penelitian.

38

3.8.3. Skala Likert

Menurut Sutrisno (2007), skala likert merupakan alat ukur sikap, pendapa dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial, penelitian ini

menggunakan 1 hingga 4 yang berarti sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan

sangat setuju dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada 100 orang

responden.

3.9 . Metode Analisis Data

3.9.1 Uji Instrumen Pengumpulan Data

3.9.1.1. Uji Validitas

Pengukuran variabel pada setiap pertanyaan yang digunakan pada penelitian

bahwa sah (valid) atau tidak sah (tidak valid) nya suatu pertanyaan. Menurut

Ghozali (2009), setiap pertanyaan pada kuesioner dikatakan sah apabila pada

setiap pernyataan maupun pertanyaan yang ada pada kuesioner mampu dijawab

dari pengukuran pada kuesioner tersebut.

Rumus 3.1 Test Validitas

Sumber : Ghozali (2009)

rxy : Angka index korelasi koefisien

N : Jumlah Sampel

∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑x : Jumlah skor dari hasil pre test

∑y : Jumlah skor dari semua variabel

Menurut Sugiyono (2014), bahwa pada uji validitas didapatkan dari

mengkorelasikan setiap skor dengan total skor pada setiap indikator dalam

variabel yang dimana hasilnya dilihat dari signifikan 0,05. Fungsi daripada uji

validitas ini berfungsi sebagai pembanding pada nilai r hitung dengan nilai r

39

tabel (Correlated Item-Total Correlation ) dikatakan suatu pertanyaan sah atau

valid apabila r hitung lebih besar r tabel. Apabila pada nilai r hitung lebih kecil

dari pada nilai r tabel dikatakan pertanyaan pada kuesioner dianggap tidak sah

atau tidak valid.

3.9.1.2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2014), reliabilitas merupakan alat ukur suatu indikator

untuk mengukur ketepatan maupun kekonsistenan pada penelitian yang

dilakukan berulang-ulang. Reliabilitas digunakan sebagai alat ukur dalam

penelitian ini yang dimana dihitung dengan program dari SPSS 16, jika dalam

suatu nilai pada Cronbach Alpha yang memiliki nilai lebih dari 0.6 maka

hasilnya adalah reliabel namun sebaliknya jika Cronbach Alpha kurang dari

0.6 hasilnya adalah tidak reliabel.

Tabel 3.2 Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha

Sumber: Hair et al (2010)

3.9.1.3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sugiyono (2014), uji asumsi klasik diperlukan pada regresi linear

yang dimana hasil dari pada model analisis tersebut menjadi valid atau

tepat. Untuk uji asumsi klasik terdapat empat yaitu

1. Normalitas

2. Multikolinieritas

40

3. Heteroskedastisitas

4. Autokorelasi

3.9.1.4. Uji Normalitas

Uji normalitas ditentukan dalam penelitian apakah variabel yan digunakan

ini berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat diukur dalam beberapa

cara, Plot spread data untuk memeriksa data dan diperiksa dengan Plot

Residual dari Histogram dan Normal Probability Plot untuk menguji data

terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2009), apabila titik yang

menyebar mendekati garis diagonal serta mengikuti arah daripada garis

diagonal artinya data tersebut dikatakan normal yang dimana pada model

regresi tersebut memenuhi asumsi normal.

3.9.1.5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berfungsi untuk memberikan informasi dimana

dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan atau tidak dalam varian

residual data terhadap data lainnya. Dari pada itu untuk memenuhi

persyaratan model regresi yaitu ketika adanya persamaan varian dari data

residual ke data lainnya dan sebaliknya jika varian residual data tidak

kesamaan maka disebut homoskedastisitas. Ada pula kategori dalam

keputusan yang diambil dalam Ghozali (2009), adalah;

1. Apabila terdapat pola yang menyebar dan membentuk suatu

pola yang beraturan dikatakan pada data tersebut terjadinya

heterokedastisitas.

2. Jika pola tersebut menyebar namun pada pola tersebut tidak

beraturan dan pola tersebut terdapat dibawah nilai 0 dalam

sumbu Y maka dikatakan bahwa heteroskedastisitas tidak

terjadi atau tidak ada.

41

3.9.1.6. Uji Multikolinearitas

Dalam uji multikolinearitas ini berfungsi untuk menguji persamaan regresi

ada atau tidaknya korelasi antar variabel, apabila setiap variabel

berkorelasi maka variabel tersebut dikatakan tidak dapat diuji dengan

model regresi. Terdapat kategori dalam keputusan yang diambil pada nilai

toleran dan pada nilai VIF yang digunakan menurut Ghozali (2009),

adalah;

1. Apabila nilai pada sebuah toleran lebih besar daripada 0,10

atau nilai VIF lebih kecil daripada 10 maka dikatakan tidak

terjadinya multikolinearitas terhadap variabel bebas

2. Apabila nilai pada sebuah toleran lebih kecil daripada 0,10 atau

nilai pada VIF lebih besar daripada 10 maka dikatakan seperti

sebaliknya bahwa terjadinya multikolinearitas terhadap

variabel bebas.

3.9.1.7. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009), Run Test berfungsi untuk mengetahui dalam

penelitian terdapatnya nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 atau tidak

jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dikatakan data residual tidak

terjadi secara random yang berarti bahwa terjadinya autokorelasi pada nilai

residual. Dari teori yang telah disampaikan maka peneliti menyimpulkan

bahwa model regresi yang baik merupakan data yang regresinya bebas dari

autokorelasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan

menggunakan tabel Durbin-Watson (Ghozali, 2009).

42

Tabel 3.3 Keputusan yang didapat pada Durbin Watson

Sumber Ghozali (2009)

3.9.2. Analisis Linear Berganda

Pada analisis linear berganda berfungsi sebagai alat ukur yang menguji variabel

bebas memiliki pengaruh atau tidak pada variabel terikat menurut Sugiyono

(2014), rumus yang ditetapkan sebagai berikut :

Rumus 3.2 Analisis Linear Berganda

Sumber : Sugiyono (2014)

Keterangan:

α : Konstanta

Y :Keputusan pembelian

X1 : Celebrity endorsement

X2 : Citra merek

X3 : Harga

1, 2, 3 : Koefisien regresi

E : Error

Pada penelitian ada tiga (3) variabel bebas yaitu celebrity endorsement (X1), citra

merek (X2) dan harga (X3). Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

sebuah pengaruh celebrity endorsement, citra merek dan harga terhadap sebuah

43

keputusan pada pembelian kosmetik Maybelline yang dilakukan di Jabodetabek

(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

3.9.2.1 Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono (2014), banyaknya jenis-jenis pada teknik dari korelasi

itu sendiri diantaranya adalah;

1. Kolerasi pada product moment yaitu digunakan dalam skala

rasio

2. Spearman rank yaitu digunakan untuk mengukur skala ordinal

3. Kendall’s tau yaitu digunakan pada saat mengukur skala

ordinal

Menurut Sugiyono (2014), dalam korelasi product moment terdapat rumus

seperti berikut:

Rumus 3.3 Koefisien Korelasi

Sumber : Sugiyono (2014)

Keterangan:

r = Koefisien pada korelasi

x = Variabel bebas (variabel independen)

y = Variabel terikat (variabel dependen)

Koefisien korelasi (r) dimana menunjukan derajat pada variabel bebas (X)

dengan variabel terikat (Y). Pada nilai koefisien korelasi adanya batasan -1

sampai dengan +1 (-1< r < +1 ) yang menghasilkan sebagai berikut:

1. Apabila menunjukan tanda yang positif maka terdapat korelasi

yang positif pada variabel yang sudah diuji yang berarti setiap

44

penurunan dan kenaikan pada variabel bebas (X) maka diikuti

pula dengan penurunan dan kenaikan pada variabel terikat (Y).

2. Apabila menunjukan tanda negatif maka adanya korelasi yang

positif pada variabel yang sudah diuji yang berarti setiap

penurunan dan kenaikan pada variabel bebas (X) maka diikuti

pula dengan penurunan dan kenaikan pada variabel terikat (Y).

3. Apabila nilai r = 0 atau mendekati 0, hal tersebut berarti

menunjukan sebuah korelasi yang tidak kuat dan bisa diartikan

bahwa tidak adanya korelasi pada variabel yang digunakan

pada penelitian.

3.9.2.2. Uji Parsial (Uji T)

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2011), Uji t adalah uji parsialyang

kegunaannya adalah untuk menguji adakah pengaruh pada setiap variabel

bebas dalam variabel terikat. Fungsi dari uji t yaitu sebagai pembanding

antara t hitung dengan t tabel, dengan rumus sebagai berikut :

1. Ho.1: β1=0 Ha.1: β1≠ 0

2. Menentukan daerah kritis yang ditentukan oleh nilai t-tabel

dengan derajat bebas n-k dan taraf nyata α

3. Menentukan nilai t-hitung menurut Suharyadi dan Purwanto

(2011).

t-hitung =

Keterangan :

t-hitung = Besarnya t-hitung

b = Koefisien Regresi

Sb = Standar Error

4. Menemukan daerah keputusan menerima Ho atau menerima Ha

45

5. Memutuskan Hipotesis menerima Ho diterima jika t hiutng < t

tabel dan Haditerima jika t-hitung > t-tabel.

3.9.2.3. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Menurut Ghozali (2009), bahwa F-test merupakan alat yang digunakan

untuk menguji model regresi yang ada pada penelitian signifikan atau yang

tidak signifikan. Uji F ini digunakan sebagai pembanding F hitung dengan

tabel F, dalam uji F apabila F hitungnya lebih besar daripada nilai F tabel

maka Hoditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika nilai F hitung lebih

kecil daripada F tabel maka dikatakan tidak signifikan yang ditandai

dengan nilai % pada kolom signifikan melebihi besarnya dari nilai alpha.

3.10. Penelitian Instrumen

Menurut Sutrisno (2007), skala likert adalah alat untuk mengukur setiap perilaku

dan sikap para responden yang setuju dan tidak setuju pada suatu subyek,

penelitian ini menggunakan empat angka pada setiap bobot nilai diberikan pada

setiap pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Bobot Nilai Pada Pertanyaan

Sumber: Sutrisno (2007)

46

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 . Hasil Analisa Data

4.1.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2014), sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber

yang meliputi dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti

mengumpulkan sumber data tersebut dari pengguna Maybelline di Jabodetabek

(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang didapat melalui kuesioner,

dari setiap data yang dikumpulkan berdasarkan dari variabel yang telah ditentukan

yang dimana hasil dari data primer tersebut yang kemudian diolah peneliti.

Penelitian ini yang menjadi karakterisik respondennya adalah pengguna

Maybelline yang berada di area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

dan Bekasi), kemudian peneliti menyebarkan kuesioner 100 sampel yang

digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan karakteristik dari responden yang

mengacu pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Profil Responden

Profil Responden Jumlah Total dalam %

(n=100)

Domisili

DKI Jakarta 30 30%

Bogor 9 9%

Depok 5 5%

Tangerang 4 4%

Bekasi 51 51%

Cikarang 1 1%

Usia

<17-20 10 10%

20-30 65 65%

30-40 23 23%

>50 2 2%

Pekerjaan Pelajar /Mahasiswa 22 22%

47

Karyawan 35 35%

Wiraswasta 17 17%

Profesional 4 4%

Yang Lain 22 22%

Pendidikan

SMA / Sederajat 39 38%

Diploma 24 24%

S1 34

34%

>S1 3 3%

Penghasilan

< Rp 1000.000 2 2%

Rp. 1000.000 - Rp 3.000.000 12 12%

Rp. 3000.000 - Rp 5000.000 45 45%

> Rp. 5.000.0000 41 41%

Sumber: Diolah oleh peneliti

4.2. Pre-test

4.2.1. Uji Validitas Menurut Ghozali (2009), setiap pertanyaan pada kuesioner dikatakan sah apabila

pada setiap pernyataan maupun pertanyaan yang ada pada kuesioner mampu

dijawab dari pengukuran pada kuesioner tersebut. Dalam pengujian validitas

peneliti menggunakan angket kuesioner secara manual yang diekstrak ke

Microsoft Excel dan diproses dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan level

signifikan 5%, pada penelitian ini yang menjadi acuan sebagai alat ukur yaitu

menguji korelasi angka antara skor pernyataan responden secara keseluruhan

terhadap setiap variabel yang digunakan.

Tabel 4.2 Uji Validitas

Variabel Item R table (alpha

= 5%)

Pearson

Correlation Deskripsi

Celebrity

Endorsement

(CL)

CL1 0.361 0.619 Valid

CL2 0.361 0.693 Valid

CL3 0.361 0.619 Valid

CL4 0.361 0.845 Valid

48

CL5 0.361 0.717 Valid

Citra Merek

(CM)

CM1 0.361 0.763 Valid

CM2 0.361 0.852 Valid

CM3 0.361 0.743 Valid

CM4 0.361 0.708 Valid

CM5 0.361 0.844 Valid

Harga (HG)

HG1 0.361 0.870 Valid

HG2 0.361 0.633 Valid

HG3 0.361 0.656 Valid

HG4 0.361 0.775 Valid

HG5 0.361 0.769 Valid

Keputusan

Pembelian (KP)

KP1 0.361 0.686 Valid

KP2 0.361 0.720 Valid

KP3 0.361 0.772 Valid

KP4 0.361 0.810 Valid

KP5 0.361 0.842 Valid

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

4.2.2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009), reliabilitas merupakan alat ukur suatu indikator untuk

mengukur ketepatan maupun kekonsistenan pada penelitian yang dilakukan

berulang-ulang. Sebelum membagikan kuesioner ke semua sampel, peneliti

melakukan pre-test uji reliabilitas terhadap pernyataan yang diajukan kepada

responden dengan menguji 30 sampel. Data yang diperoleh dari 30 sampel dengan

menggunakan SPPS 16.0 sehingga menghasilkan data yang dapat dilihat dari tabel

dibawah :

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Item N Cronbach’s

Alpha Reliabilitas

Celebrity Endorsement 3 30 0.741 Reliabel

Citra merek 4 30 0.834 Sangat Reliabel

Harga 3 30 0.799 Reliabel

Keputusan Pembelian 3 30 0.812 Sangat Reliabel

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

49

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan kehandalan suatu data yang

ditentukan oleh nilai Cronbach Alpha yang menggunakan program SPSS 16.0

Menurut Hair (2010), reliabilitas atau juga disebut dengan keandalan yaitu untuk

mengukur apakah pada penelitian tersebut bias atau tidak yang dimaksudkan

bebas dari kesalahan yang dimana menjamin kekonsistenan pada lintas waktu dan

beragam item pada instrumen yang ada. Dengan ini reliabilitas merupakan suatu

pengukur ketepatan dan kekonsistenan pada instrumen.

4.2.3. Analisis Deskriptif

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif

Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CL1 100 1 4 3.45 .657

CL2 100 1 4 3.32 .723

CL3 100 2 4 3.45 .592

CL4 100 1 4 3.38 .693

CL5 100 1 4 3.34 .742

CM1 100 1 4 3.37 .720

CM2 100 1 4 3.26 .676

CM3 100 2 4 3.30 .611

CM4 100 1 4 3.42 .684

CM5 100 2 4 3.42 .606

HG1 100 1 4 3.34 .728

HG2 100 1 4 3.16 .631

HG3 100 1 4 3.33 .667

HG4 100 1 4 3.20 .711

HG5 100 1 4 3.34 .623

KP1 100 1 4 3.51 .659

50

KP2 100 1 4 3.30 .628

KP3 100 1 4 3.20 .711

KP4 100 1 4 3.29 .743

KP5 100 1 4 3.46 610 Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Pada tabel diatas kita dapat melihat bahwa rata-rata minimum dan maksimum dari

100 responden menunjukkan tanggapan terhadap 20 pernyataan terhadap

keputusan pembelian adalah diatas nilai 3 sehingga dapat disimpulkan sebagian

besar responden menjawab untuk setuju.

4.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2009), pada uji normalitas jika titik-titik dalam regresi terlihat

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal adalah

normal. Artinya data pada model regresi dikatakan memenuhi syarat asumsi dan

layak digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian kosmetik Maybelline di

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Hasil dari uji

normalitas dari pada uji itu sendiri dapat dilihat dari histogram dan P-Plot sebagai

berikut:

51

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Pada gambar 4.1 menunjukan bahwa data menyebar ke seluruh area kurva normal

yang berarti data tersebut dapat dikatakan memiliki distribusi yang normal.

52

Gambar 4.2 Grafik Normalitas

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa grafik P-Plot mendekati garis diagonal

yang dengan kata lain data tersebut memiliki distribusi normal.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2009), tujuan dalam uji heteroskedastisitas adalah pengamatan

pada model regresi apakah terjadi ketidaksamaan pada variance dari residual jika

pada pengamatan selanjutnya terdapat perbedaan maka dikatakan terjadinya

heteroskedastisitas.

53

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Pada gambar 4.3 terlihat plot pada data tersebar secara acak yang berarti tidak

adanya heterokedastisitas dan data berada diatas dan dibawah 0 pada sumbu y

dengan pola yang tidak teratur, dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa tidak

adanya heterokedastisitas pada model regresi linear yang dimana model regresi

pada penelitian ini valid dan layak digunakan untuk memenuhi syarat-syarat

asumsi klasik untuk memprediksi keputusan pembelian kosmetik Maybelline di

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

4.3.3. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2009), untuk menguji ada atau tidaknya korelasi yang

signifikan terhadap antar variabel independen yaitu dengan cara melakukan uji

multikolinearitas. Pada hasil uji multikolinearitas yaitu harus < 10, karena pada uji

multikolinearitas hasilnya tidak boleh diatas > 10 untuk setiap variabel yang

berhubungan.

54

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Merujuk pada tabel 4.5 diatas setelah melakukan uji multikolinearitas, data

menunjukan bahwa tidak adanya variabel yang memiliki nilai toleransilebih dari

0,01 dan nilai dari VIF kurang dari 10 maka disimpulkan bahwa pada data

tersebut tidak terjadinya multikolinearitas.

4.3.4. Uji Autokolinearitas

Menurut Ghozali (2009), autokorelasi merupakan suatu masalah pada terjadi

korelasi antar variabel, Run Test berfungsi untuk mengetahui dalam penelitian

terdapatnya nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 atau tidak jika nilai

signifikansi kurang dari 0,05 maka dikatakan data residual tidak terjadi secara

random yang berarti bahwa terjadinya autokorelasi pada nilai residual.

Tabel 4.6 Hasil Durbin Watson

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

55

Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa hasil dari Durbin-Watson memiliki nilai

2.192 yang berarti pada penelitian ini tidak adanya autokorelasi atau disebut tidak

adanya kesalahan pada data karena nilai tersebut tidak mendekati maupun tidak

melebihi nilai 4.

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada analisis linear berganda berfungsi sebagai alat ukur yang menguji variabel

bebas memiliki pengaruh atau tidak pada variabel terikat menurut Sugiyono

(2014), Untuk mengetahuinya ada atau tidaknya pengaruh pada variabel bebas

terhadap variabel terikat yaitu dilakukannya sebuah analisa pada regresi linear

berganda dengan ini kita dapat melihat apakah dalam variabel bebas memiliki

sebuah pengaruh pada variabel terikat. Untuk perhitungan pada penelitian ini

peneliti menggunakan SPSS. Pada tabel dibawah merupakan hasil dari data yang

diolah dengan SPSS.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

a. Variabel dependen: Keputusan pembelian

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Berikut merupakan persamaan regresi :

Y = 4.086 + 0.206X1+ 0.331X2 +0.222X3

56

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

X1= Celebrity endorsement

X2= Citra Merek

X3= Harga

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian diatas diperoleh:

1. Celebrity endorsement (X1) memiliki nilai regresi linier berganda sebesar

0.206 yang menunjukan bahwa pada variabel celebrity endorsement akan

berpengaruh pada keputusan pembelian sebanyak 0.206.

2. Citra merek (X2) memiliki nilai regresi linier berganda sebesar 0.331 yang

menunjukan bahwa variabel citra merek akan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian sebanyak 0.331

3. Harga (X3) memiliki nilai regresi linier berganda sebesar 0.222 yang

menunjukan bahwa variabel harga akan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian sebanyak 0.222

4.4.1. Uji T

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2011), Uji t adalah uji parsial, yang

kegunaannya adalah untuk menguji adakah pengaruh pada setiap variabel bebas

dalam variabel terikat. Uji T berfungsi untuk menentukan apakah terdapat

pengaruh signifikan didalam variabel terikat atau variabel dependen. Jika

signifikan skornya adalah < 0.05 dikatakan Ho akan ditolak dan Ha akan diterima

dan sebaliknya apabila nilai signifikannya adalah > 0.05 dikatakan Ho akan

diterima dan Ha akan ditolak. Berikut merupakan hasil dari pada dari Uji T:

1. Ho.1: β1=0: dalam celebrity endorsement tidak adanya pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian.

Ha.1: β1≠ 0: Adanya pengaruh yang signifikan dari celebrity

endorsement terhadap keputusan pembelian.

57

Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa koefisien celebrity endorsement

memiliki nilai yang signifikan yaitu sebesar 0.021< 0,05 maka dapat

disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian kosmetik Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi). Maka Ho.1 ditolak dan Ha.1 di terima dari

hipotesis.

2. Ho.2: β2=0: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari cita

merekterhadap keputusan pembelian.

Ha.2: β2≠ 0: Adanya pengaruh yang signifikan dari citra merek terhadap

keputusan pembelian.

Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa koefisien citra merek memiliki

nilai yang signifikan yaitu sebesar 0.13 < 0,05 maka dapat disimpulkan

adanya pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik

Maybelline di Jabodetabek. Maka Ho.1 ditolak dan Ha.1 di terima dari

hipotesis.

3. Ho.3: β3=0: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari citra

merekterhadap keputusan pembelian.

Ha.3: β3≠ 0: Adanya pengaruh yang signifikan dari citra merek terhadap

keputusan pembelian.

Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa koefisien harga memiliki nilai

yang signifikan yaitu sebesar 0.00 < 0,05 maka dapat disimpulkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kosmetik

Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi). Maka Ho.1 ditolak dan Ha.1 di terima dari hipotesis.

4.4.2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengevaluasi secara simultan apakah variabel independen

dan variabel dependen memiliki pengaruh yang statisik. Pada variabel independen

terdiri dari celebrity endorsement, citra merek dan harga untuk mengukur adanya

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai F> F tabel Ho.4

58

ditolak dan Ha.4 diterima,sebaliknya jika F< F maka Ho.4 diterima maka Ha.4 akan

ditolak. Menurut Ghozali(2009), adalah jika p value < 0,05 maka Ha diterima.

Sebaliknya, jika p value p value ≥ 0,05 maka Ha ditolak.

Tabrl 4.8 Hasil Uji F

ANOVAa

a. Predictors: (Constant), Harga, Celebrity Endorsement, Citra Merek

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Hipotesis:

Ho.4: β1= β2= β3 = 0 : Adanya pengaruh yang signifikan secara simultan dari

celebrity endorsement, citra merek, dan harga yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian kosmetik Maybelline dimana F lebih besar dari F tabel

yaitu 17.392 > 2,00 df= 3 dan df2= 96 yang dimana nilai harus kurang dari 0,05

kita dapat melihat dari tabel 4.8 bahwa semua variabel independen yang terdiri

dari celebrity endorsement, citra merek dan harga memiliki pengaruh signifikan

simultan terhadap keputusan pembelian.

4.2.2. Uji (R²)

Uji R2digunakan seberapa besar persentase yang berpengaruh pada semua variabel

X1, X2 dan X3 terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam persen (%). Apabila

nilai R2 semakin besar maka nilai pengaruh Y terhadap X juga semakin besar dan

sebaliknya.

59

Table 4.9 Uji R2

a. Predictors: (Constant), Harga, Celebrity Endorsement, Citra Merek

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Metode pengolahan data dilakukan oleh SPSS 16.0 dan diolah oleh peneliti

Menurut Ghozali (2009), mengemukakan bahwa jika dalam uji empiris didapat

nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R

2 dianggap bernilai nol. Pada tabel

diatas dapat dilihat nilai R 0.593 yang berarti adanya korelasi antara independen

dan variabel keputusan pembelian yaitu sebesar 59,3% sedangkan untuk nilai R

yang disesuaikan adalah 0.332 yang berarti pada variabel independen yang terdiri

dari celebrity endorsement, citra merek dan harga yaitu 33.2% dan 66.8%

dipengaruhi oleh faktor lain.

4.5. Pembahasan

4.5.1. Celebrity endorsement terhadap Keputusan Pembelian

Pada pengujian hipotesis pertama dapat dikatakan celebrity endorsemen tmemiliki

nilai yang signifikan yaitu sebesar 0.021 < 0,05 maka dapat disimpulkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian yang ada pada uji-t yang

memiliki nilai 0.206 yang berarti setiap peningkatan satu titik dalam variabel

celebrity endorsement berpengaruh terhadap peningkatan nilai keputusan

pembelian sebesar 0.206 poin jadi hasilnya bertentangan dengan penelitian

Priyono (2015) “Pengaruh Celebrity Endorsement, Kepercayaan dan Citra Merek

Terhadap Niat Kosmetik Maybelline di Surabaya”.

60

4.5.2. Citra merek terhadap Keputusan Pembelian

Pada pengujian hipotesis kedua dapat dikatakan citra merekmemiliki nilai yang

signifikan yaitu sebesar 0.333 maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian yang ada pada uji-t yang memiliki nilai

0.333 yang berarti setiap peningkatan satu titik dalam variabel citra merek

berpengaruh terhadap peningkatan nilai keputusan pembelian sebesar 0.333 poin.

4.5.3. Harga terhadap Keputusan Pembelian

Pengujian hipotesis kedua ini dapat dikatakan hargamemiliki nilai yang signifikan

yaitu sebesar 0.222 maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian yang ada pada uji-t yang memiliki nilai 0.222 yang

berarti setiap peningkatan satu titik dalam variabel citra merek berpengaruh

terhadap peningkatan nilai keputusan pembelian sebesar 0.222 poin.

4.5.4. Pengaruh celebrity endorsement, Citra Merek Dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan celebrity endorsementmemiliki nilai

yang signifikan yaitu sebesar 0.021 < 0,05 maka dapat disimpulkan adanya

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian yang ada pada uji-t yang

memiliki nilai 0.206 yang berarti setiap peningkatan satu titik dalam variabel

celebrity endorsement berpengaruh terhadap peningkatan nilai keputusan

pembelian sebesar 0.206 kemudian citra merekmemiliki nilai yang signifikan

yaitu sebesar 0.333 maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian yang ada pada uji-t yang memiliki nilai 0.333 dan

hargamemiliki nilai yang signifikan yaitu sebesar 0.222 maka dapat disimpulkan

adanya pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian yang ada pada

uji-t yang memiliki nilai 0.222 jadi kesimpulannya adalah variabel celebrity

endorsement, citra merek dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian.

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

celebrity endorsement, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian

kosmetik Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi). Kemudian daripada hasil penelitian ini dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dari hasil hipotesis pertama menunjukan bahwa adanya pengaruh celebrity

endorsement terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari hasilnya

bahwa hipotesis diterima maka dari itu dapat disimpulkan bahwa celebrity

endorsement ternyata mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Dilihat dari hipotesis kedua penelitian menunjukan hasil yang signifikan

yang dimana dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh citra merek terhadap

keputusan pembelian.

3. Untuk hipotesis ketiga pada penelitian ini menunjukan hasil yang

signifikan karena hipotesis dapat diterima, ternyata harga mempengaruhi

keputusan seseorang untuk membeli suatu produk pada kosmetik

Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh harga

terhadap keputusan pembelian.

5.2. Saran

5.2.1. Saran Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan pada objek terkait yaitu terus meningkatkan citra

merek dari Maybelline sehingga maybelline dapat bertahan dipasar dan

bersaing dengan produk-produk pesaing lainnya. Kemudian peneliti berharap

62

Maybelline agar mengeluarkan produknya dengan harga yang terjangkau bagi

para konsumen kosmetik dan terus bekerjasama dengan celebrity

endorsementterkenal lainnya untuk memberikan tutorial make up yang dapat

menyakinkan konsumen agar mempunyai keinginan untuk membeli dan

menggunakan produk tersebut lebih tinggi.

5.2.2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dari penelitian agar informasi yang diberikan bagi para pembaca

sebagai referensi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi

penelitian yang akan diteliti. Peneliti menyarankan bahwa bagi penelitian

selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda yang di mana variabel

peneliti adalah celebrity endorsement, citra merek dan harga terhadap

keputusan pembelian dan peneliti menyarankan bagi penelitian selanjutnya

menggunakan responden yang berbeda yang dimana peneliti menggunakan

100 responden dalam penelitian.

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS

Semarang: UNDIP.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate

Data Analysis (7 ed.). New Jersey: Printice Hall.

Henslowe, P. (2008). A Practical Guide To The Basics. UK: Kogan Page Ltd.

Kotler Philip, A. G. (2009). Managemenf of Marketing (2nd ed.).

Kotler, & Keller. (2009). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, P. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Principle Of Marketing. New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

Schiffman, & Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Indeks.

Shimp, T. A. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan

Promosi. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharyadi, & Purwanto. (2011). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern (2 ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Suryani, T. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet : Implikasinya pada

Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutrisno, H. (2007). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Skripsi/Thesis/Disertasi

Akbar, A. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian NotebookToshiba. Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Lembang, R. D. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan

Cuaca terhadap Minat Beli Minuman Kemasan Teh Botol Sosro. Fakultas

Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Priyono, D. E. (2015). Pengaruh Celebirty Endorsement,Kepercayaan dan Citra

Merek terhadap Niat Beli Kosmetik Maybelline di Surabaya”. Sekolah

Tinggi Ekonomi. Perbanas. Surabaya.

64

Sulistyari, I. N. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan

Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame. Studi Kasus Mahasiswi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Manajemen. Universitas

Diponegoro.

Jurnal

Bao, Y., & Sheng, S. (2011). Motivating Purchase of Private Brands Effect of

Store Image, Product Signatureness. Journal Business Research. Elsevier.

Onigbinde, I. O., & Odunlami, S. A. (2015). The Influence Of Brand Image and

Promotional Mix on Consumer Buying Decision A Study Of Beverage

Consumers in Lagos State. British Journal of Marketing Studies, Vol 3.

Stephanie, E., Rumambi, J. L., & Kunto, Y. S. (2013). Analisa Pengaruh Rio

Dewanto dan Donita sebagai Celebrity Endorsement terhadap Minat Beli

Produk Axe Anarchi Dengan Daya Tarik Iklan dan Efek Iklan Sebagai

Variabel Intervening. Jurnal Manajemen Pemasaran. Universitas Kristen

Petra. Surabaya.

Website

Badan Pusat Statistik. (2017, November). Pendapatan per Kapita atas Dasar

Harga Berlaku 2010 - 2016. Diambil kembali dari bps.go.id:

https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/29/1865/perkembangan-

beberapa-agregat-pendapatan-dan-pendapatan-per-kapita-atas-dasar-harga-

berlaku-2010-2016.html

Kementrian Perindustrian. (2018, Maret 20). Industri Kosmetik Nasional Tumbuh

20%. Dipetik Mei 19, 2017, dari Kemenprin.go.id:

http://www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-

Tumbuh-20

L'Oreal Paris. (2017). Annnual Report 2017. Dipetik Maret 24, 2017, dari Loreal-

finance.com: http://www.loreal-finance.com/eng/annual-report

Marketeers. (2015, May). Perjalanan 100 Tahun, Maybelline Bertekad Terus

Inovatif. Dipetik may 22, 2017, dari Marketeers.com:

http://marketeers.com/perjalanan-100-tahun-maybelline-bertekad-terus-

inovatif/

Maybelline. (2018, March). Instagram. Dipetik April 16, 2018, dari Maybelline:

https://www.instagram.com/maybelline/

Rumus Hitung. (2013, Juni 8). Tabel R Statistika dan Cara Membacanya. Dipetik

Maret 23, 2018, dari RumusHitung.com:

https://rumushitung.com/2013/06/08/tabel-r-statistika-dan-cara-

membacanya/

65

SPSS Indonesia. (2014, Februari). Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin

Watson SPSS . Dipetik Maret 19, 2018, dari SPSSIndonesia.com:

https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-autokorelasi-dengan-durbin-

watson.html

Spss Statistik. (2016, Mei 18). Uji Validitas dan Reliabilitas dengan SPSS.

Dipetik Maret 23, 2018, dari spssstatistik.com:

http://www.spssstatistik.com/uji-validitas-dan-reliabilitas-dengan-spss/

Top Brand. (2015). Top Brand Index 2015 Fase 2. Dipetik maret 12, 2017, dari

topbrand-award.com:http://www.topbrand-award.com/top-brand-

survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_2

Provoke Online. (2016). Provoke Online. Diambil kembali dari

http://www.provoke-online.com/index.php/lifestyle/lifestylenews/5412-

maybelline-indonesia-tunjuk-pevita-pearce-sebagai-brand-ambassador-

baru

66

LAMPIRAN

Lampiran 1.Kuesioner

Kuesioner

Saya Selvi Wulan Purnamasari selaku mahasiswi Fakultas Bisnis Jurusan

Manajemen di President University yang sedang melakukan penelitian dengan

judul "Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Kosmetik Maybelline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Bekasi)". Maka saya mohon kesediaan waktu anda untuk mengisi kuesioner di

bawah ini dengan jujur dan benar yang dimana hasil dari kuesioner ini digunakan

hanya untuk tujuan penelitian skripsi, atas partisipasinya saya ucapkan

terimakasih.

1. Apakah anda pengguna produk Maybelline?

o Yes

o No

2. Domisili

o DKI Jakarta

o Bogor

o Depok

o Tangerang

o Bekasi

o Lainnya

3. Umur

o < 17-20

o 20-30

o 30-40

o >50

4. Pekerjaan

67

o Pelajar / Mahasiswa

o Karyawan

o Wiraswasta

o Profesional

o Yang lain

5. Latar belakang pendidikan

o SMA / Sederajat

o Diploma

o S1

o >S1

6. Penghasilan

o < Rp 1000.000

o Rp 1000.000 - Rp 3.000.000

o Rp 3000.000 - Rp 5000.000

o > Rp 5.000.0000

No Variabel Jawaban Altrenatif

Celebrity Endorsement STS TS S SS

1 Menurut saya model (celebrity endorsement)

Maybelline elegan

2 Menurut saya model Maybelline profesional

3 Menurut saya model Maybelline memiliki

kepercayaan diri yang tinggi

4 Menurut saya model Maybelline memiliki daya

tarik yang tinggi.

5 Menurut saya pesan yang disampaikan model

Maybelline dapat dipercaya

68

No Variabel Jawaban Altrenatif

Citra Merek STS TS S SS

1 Menurut saya produk Maybelline sudah dikenal

banyak orang

2 Menurut saya Maybelline memberikan kesan yang

positif terhadap konsumen

3 Menurut saya Maybelline memiliki reputasi yang

tinggi

4 Menurut saya Maybelline memiliki penjualan yang

sangat luas

5 Menurut saya Maybelline mudah diingat

No Variabel Jawaban Altrenatif

Harga STS TS S SS

1 Menurut saya harga pada masing-masing produk

Maybelline sesuai bagi pendapatan saya

2 Menurut saya harga Maybelline sesuai dengan

kualitas produk

3 Menurut saya harga Maybelline sesuai dengan

manfaat produk

4 Menurut saya harga Maybelline dapat bersaing

dengan produk lain

5 Menurut saya Maybelline memiliki harga yang

bervariasi

69

No Variabel Jawaban Altrenatif

Keputusan Pembelian STS TS S SS

1 Saya akan membeli lagi produk Maybelline

2 Saya dengan mudah mendapatkan informasi

mengenai produk Maybelline

3 Saya tertarik membeli produk Maybelline karena

informasi dari sumber terdekat ( Kerabat atau teman)

4 Saya memutuskan membeli produk Maybelline

berdasarkan pengalaman orang lain

5 Saya akan merekomendasikan produk Maybelline

kepada orang lain

Data Responden

Celebrity Endorsement

CL1 CL2 CL3 CL4 CL5 TOTAL

RATA-

RATA

4 3 4 2 4 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

4 3 4 4 3 18 3,6

4 3 4 3 4 18 3,6

3 3 3 4 4 17 3,4

3 2 3 1 2 11 2,2

4 4 4 3 2 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

3 2 3 2 2 12 2,4

4 4 4 4 4 20 4

3 4 3 4 4 18 3,6

4 4 4 4 3 19 3,8

3 3 3 3 3 15 3

3 3 3 3 3 15 3

3 4 3 4 2 16 3,2

2 4 2 4 4 16 3,2

70

3 1 3 1 1 9 1,8

3 3 3 3 3 15 3

3 4 3 2 4 16 3,2

4 4 4 4 3 19 3,8

3 3 4 3 4 17 3,4

4 4 4 4 3 19 3,8

4 4 4 4 4 20 4

4 4 4 4 4 20 4

4 4 3 4 4 19 3,8

4 4 4 4 3 19 3,8

4 3 4 4 3 18 3,6

4 3 4 4 3 18 3,6

2 4 2 4 3 15 3

4 3 4 3 4 18 3,6

3 3 3 3 3 15 3

3 4 3 3 3 16 3,2

4 2 3 4 4 17 3,4

3 2 4 3 4 16 3,2

4 2 3 4 3 16 3,2

2 3 4 3 3 15 3

4 4 3 4 4 19 3,8

3 4 4 3 4 18 3,6

4 3 3 2 3 15 3

4 3 4 4 3 18 3,6

4 4 4 3 2 17 3,4

4 3 2 3 3 15 3

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 2 3 3 14 2,8

3 4 3 3 4 17 3,4

3 4 4 4 4 19 3,8

4 3 4 3 3 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

4 4 2 3 3 16 3,2

4 4 4 2 4 18 3,6

1 2 4 2 4 13 2,6

4 4 3 3 3 17 3,4

3 4 4 3 2 16 3,2

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 3 4 3 16 3,2

4 4 4 3 4 19 3,8

4 2 3 4 3 16 3,2

71

4 4 4 3 4 19 3,8

3 2 3 3 3 14 2,8

3 4 3 3 4 17 3,4

3 4 4 3 4 18 3,6

3 4 3 3 4 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 4 3 17 3,4

3 4 3 4 4 18 3,6

4 4 3 3 4 18 3,6

4 4 4 4 3 19 3,8

4 3 4 3 3 17 3,4

3 3 4 3 4 17 3,4

3 2 3 3 3 14 2,8

3 3 4 4 3 17 3,4

4 4 4 3 4 19 3,8

4 3 3 4 4 18 3,6

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 3 4 18 3,6

3 3 3 4 4 17 3,4

3 4 4 4 2 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 4 4 19 3,8

4 4 4 3 3 18 3,6

4 4 3 4 4 19 3,8

4 4 4 3 3 18 3,6

4 4 3 3 3 17 3,4

4 4 3 4 1 16 3,2

4 3 3 4 4 18 3,6

4 3 4 4 4 19 3,8

3 3 3 4 4 17 3,4

3 3 4 4 3 17 3,4

4 4 4 3 3 18 3,6

4 3 3 3 3 16 3,2

3 3 4 4 3 17 3,4

4 4 3 3 4 18 3,6

3 3 3 3 4 16 3,2

3 1 4 4 4 16 3,2

4 3 3 4 4 18 3,6

1 3 3 4 3 14 2,8

3 4 3 3 1 14 2,8

3 3 4 4 3 17 3,4

72

4 4 4 4 4 20 4

3 4 4 4 4 19 3,8

CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 TOTAL AVERAGE

3 2 4 3 4 16 3,2

3 3 3 3 3 15 3

4 3 3 4 3 17 3,4

4 2 4 3 4 17 3,4

3 4 3 4 3 17 3,4

2 1 2 3 2 10 2

4 3 3 4 3 17 3,4

3 3 4 4 4 18 3,6

1 3 3 2 3 12 2,4

4 4 4 4 4 20 4

3 4 4 3 4 18 3,6

4 3 3 2 3 15 3

3 3 3 3 3 15 3

3 3 3 3 3 15 3

4 4 3 4 4 19 3,8

4 4 3 4 4 19 3,8

1 2 2 3 2 10 2

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 3 4 4 17 3,4

4 4 4 4 4 20 4

3 4 4 4 4 19 3,8

3 4 4 4 4 19 3,8

4 4 4 4 4 20 4

3 4 4 4 4 19 3,8

3 3 3 3 3 15 3

4 4 2 3 3 16 3,2

4 3 4 2 3 16 3,2

1 2 4 2 4 13 2,6

4 4 3 3 3 17 3,4

3 4 3 3 3 16 3,2

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 2 4 3 16 3,2

4 3 4 4 3 18 3,6

4 3 2 3 4 16 3,2

73

3 2 3 4 3 15 3

2 4 3 4 4 17 3,4

3 4 3 4 4 18 3,6

4 4 4 4 3 19 3,8

4 4 3 4 4 19 3,8

4 3 3 4 3 17 3,4

4 4 3 4 4 19 3,8

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 3 3 3 15 3

4 3 3 2 3 15 3

3 2 3 2 3 13 2,6

4 3 3 3 3 16 3,2

3 4 3 4 3 17 3,4

4 3 4 3 4 18 3,6

4 3 4 3 4 18 3,6

2 4 2 4 3 15 3

4 3 4 3 4 18 3,6

3 3 3 3 4 16 3,2

4 3 4 4 4 19 3,8

4 4 4 3 3 18 3,6

3 3 3 4 4 17 3,4

4 3 3 2 3 15 3

3 4 3 3 3 16 3,2

2 4 3 3 3 15 3

4 3 3 4 3 17 3,4

4 4 2 4 2 16 3,2

2 3 3 4 3 15 3

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 3 4 3 16 3,2

3 1 3 3 4 14 2,8

4 3 3 4 3 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 4 4 19 3,8

3 4 4 3 4 18 3,6

4 2 3 3 3 15 3

4 3 3 4 4 18 3,6

3 3 2 3 3 14 2,8

4 3 3 2 3 15 3

3 4 3 4 2 16 3,2

3 4 3 3 4 17 3,4

3 3 3 1 3 13 2,6

74

4 3 4 4 3 18 3,6

3 4 3 4 4 18 3,6

3 4 3 4 4 18 3,6

3 3 3 4 3 16 3,2

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 4 3 4 17 3,4

4 4 4 3 3 18 3,6

3 3 4 4 2 16 3,2

4 3 3 3 2 15 3

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 3 3 4 16 3,2

3 4 4 4 3 18 3,6

4 3 3 3 3 16 3,2

4 3 3 4 4 18 3,6

4 4 3 3 3 17 3,4

3 3 3 4 4 17 3,4

4 3 4 3 4 18 3,6

4 4 4 4 4 20 4

4 4 3 3 3 17 3,4

3 3 4 4 3 17 3,4

4 3 4 3 4 18 3,6

4 3 4 4 4 19 3,8

3 3 4 4 4 18 3,6

4 4 3 3 4 18 3,6

HG1 HG2 HG3 HG4 HG5 TOTAL AVERAGE

4 3 2 4 3 16 3,2

3 3 3 3 3 15 3

4 3 4 2 4 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 3 3 16 3,2

1 3 4 4 1 13 2,6

4 4 3 4 4 19 3,8

3 3 4 3 3 16 3,2

2 3 3 2 2 12 2,4

3 4 4 3 3 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

2 3 3 3 3 14 2,8

75

3 3 3 3 3 15 3

3 3 3 2 3 14 2,8

2 3 3 2 2 12 2,4

4 4 3 4 4 19 3,8

4 2 3 4 4 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

3 3 4 3 3 16 3,2

3 3 4 2 3 15 3

4 3 3 3 4 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 4 4 4 4 20 4

3 3 3 4 4 17 3,4

4 4 3 4 3 18 3,6

2 3 3 2 3 13 2,6

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 3 4 17 3,4

4 2 2 4 4 16 3,2

4 3 4 4 2 17 3,4

3 4 4 3 3 17 3,4

3 3 3 2 3 14 2,8

4 3 3 4 4 18 3,6

4 2 4 4 3 17 3,4

3 4 3 3 3 16 3,2

2 3 4 3 4 16 3,2

3 2 4 3 3 15 3

4 3 4 3 3 17 3,4

3 3 3 4 3 16 3,2

3 4 2 3 3 15 3

4 3 4 3 3 17 3,4

4 4 4 3 4 19 3,8

4 3 4 2 4 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

4 3 4 4 4 19 3,8

4 4 2 1 2 13 2,6

2 2 3 4 3 14 2,8

2 3 3 3 3 14 2,8

4 3 4 3 3 17 3,4

3 4 3 4 4 18 3,6

4 2 2 2 2 12 2,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 3 4 18 3,6

76

3 2 1 3 3 12 2,4

3 4 3 3 3 16 3,2

4 4 3 4 4 19 3,8

3 3 4 4 3 17 3,4

3 3 4 2 3 15 3

4 3 3 2 4 16 3,2

3 4 3 3 3 16 3,2

3 2 4 3 4 16 3,2

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 2 1 3 12 2,4

4 3 3 3 4 17 3,4

3 2 3 3 3 14 2,8

3 3 4 3 3 16 3,2

3 3 4 4 3 17 3,4

4 3 3 4 4 18 3,6

3 4 4 3 3 17 3,4

3 3 2 3 3 14 2,8

1 2 4 3 3 13 2,6

4 3 3 4 3 17 3,4

3 3 4 4 3 17 3,4

4 4 4 3 3 18 3,6

3 3 2 3 4 15 3

3 4 3 4 3 17 3,4

3 4 3 4 4 18 3,6

2 4 4 3 3 16 3,2

2 4 4 3 3 16 3,2

4 4 4 3 3 18 3,6

4 3 3 3 3 16 3,2

4 4 3 3 3 17 3,4

4 3 3 3 3 16 3,2

4 3 4 3 4 18 3,6

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 3 3 4 16 3,2

3 3 4 4 4 18 3,6

4 3 3 3 3 16 3,2

4 3 3 3 4 17 3,4

4 3 3 4 4 18 3,6

4 3 3 4 4 18 3,6

4 3 3 3 4 17 3,4

4 1 4 4 4 17 3,4

3 4 3 4 3 17 3,4

77

4 3 4 3 4 18 3,6

3 4 3 4 4 18 3,6

3 3 3 3 4 16 3,2

3 4 4 3 3 17 3,4

4 4 4 3 4 19 3,8

3 3 4 3 4 17 3,4

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 TOTAL AVERAGE

3 4 3 4 3 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 2 4 16 3,2

1 3 3 2 1 10 2

4 4 3 4 4 19 3,8

3 4 4 3 3 17 3,4

2 3 3 3 3 14 2,8

3 4 4 4 4 19 3,8

4 3 4 3 3 17 3,4

3 3 3 3 3 15 3

3 3 3 2 3 14 2,8

3 3 3 3 3 15 3

2 3 3 4 4 16 3,2

4 4 3 4 4 19 3,8

4 2 3 2 2 13 2,6

3 3 3 3 3 15 3

4 3 3 4 4 18 3,6

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 3 4 4 17 3,4

4 4 3 4 3 18 3,6

4 2 3 4 4 17 3,4

4 4 4 4 4 20 4

4 4 3 2 4 17 3,4

2 3 3 3 4 15 3

4 3 4 3 3 17 3,4

2 3 3 3 3 14 2,8

4 2 3 2 4 15 3

4 3 4 4 4 19 3,8

3 4 4 3 3 17 3,4

78

3 3 3 4 4 17 3,4

4 4 2 3 4 17 3,4

3 4 1 3 4 15 3

4 3 4 4 4 19 3,8

4 2 3 2 3 14 2,8

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 3 4 17 3,4

4 4 4 2 4 18 3,6

4 4 4 2 3 17 3,4

3 4 4 4 3 18 3,6

4 4 3 4 3 18 3,6

3 3 3 3 3 15 3

3 4 4 4 4 19 3,8

4 3 2 4 3 16 3,2

4 3 3 4 3 17 3,4

2 3 3 2 2 12 2,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 4 4 4 4 20 4

4 2 2 4 4 16 3,2

4 3 4 4 2 17 3,4

4 3 3 3 3 16 3,2

3 2 3 3 3 14 2,8

3 4 3 3 3 16 3,2

4 4 3 2 4 17 3,4

4 3 4 2 3 16 3,2

4 4 3 4 4 19 3,8

4 3 3 2 4 16 3,2

3 3 2 2 4 14 2,8

3 4 3 3 4 17 3,4

4 3 3 3 4 17 3,4

4 3 4 3 3 17 3,4

4 3 4 3 3 17 3,4

3 1 3 3 4 14 2,8

4 4 3 4 3 18 3,6

2 4 2 4 3 15 3

4 3 4 4 4 19 3,8

3 4 3 3 3 16 3,2

3 3 3 3 3 15 3

3 3 4 3 4 17 3,4

3 3 3 4 3 16 3,2

79

3 3 4 4 3 17 3,4

4 4 3 3 4 18 3,6

4 4 3 3 3 17 3,4

4 3 3 3 4 17 3,4

4 4 3 3 4 18 3,6

4 4 3 3 3 17 3,4

4 4 3 3 3 17 3,4

4 4 3 3 3 17 3,4

4 3 4 4 4 19 3,8

4 3 3 3 3 16 3,2

3 4 4 4 4 19 3,8

4 3 3 4 4 18 3,6

4 3 1 3 4 15 3

4 3 3 3 3 16 3,2

3 3 4 4 4 18 3,6

3 3 4 4 4 18 3,6

4 4 4 3 3 18 3,6

3 3 3 4 3 16 3,2

3 3 1 3 3 13 2,6

4 3 3 4 4 18 3,6

3 4 4 3 3 17 3,4

4 4 3 4 4 19 3,8

4 4 3 3 3 17 3,4

3 3 3 4 4 17 3,4

3 4 4 4 4 19 3,8

4 3 3 4 3 17 3,4

4 4 1 1 3 13 2,6

4 4 3 4 4 19 3,8