pengaruh harga, kualitas, kondisi pasar dan...

66
1 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta) OLEH : ADE NURHAYATI KUSUMA DEWI DAN DJODI A HUSSAIN S ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of price, quality, market conditions and the location of the market for consumer preference in buying nine staples in traditional markets, Pasar Rebo Purwakarta district. Research using Multiple Linear Regression equations and correlation with a sample of 100 people. The result of the research conclude that the price, quality, market condition and location of the market is significantly affected (by partial as well as simultan) consumer prefer- ences to buy nine staples in traditional markets. The results of this study also suggests that the lower prices, better quality, better market conditions and strategic location will increase consumer interest and satisfaction in shopping in traditional markets. Therefore, the traditional market superintendent have to pay more attention to variables which have been found in this study, sot the consumer prefer- ence to traditional market can be improved. Keywords : consumer preference, traditional market PENDAHULUAN Berdasarkan informasi dari para pedagang pasar di pasar tradisonal, ternyata kini jumlah konsumen yang berkunjung dan membeli di pasar tradisional semakin hari cenderung semakin berkurang. Omzet penjualan pun cenderung menurun. Bila dibandingkan dengan keadaan 5 tahun yang lalu, dimana waktu itu berjualan dimulai dari jam 4 pagi sampai dengan jam 12 siang, barang dagangan yang terjual sudah habis. Tetapi kini, dengan jumlah kuantitas barang yang ditawarkan relatif sama, namun memerlukan waktu yang lebih lama yaitu sejak jam 4 pagi sampai sore hari, bahkan seringkali barang dagangan yang ditawarkan tidak laku terjual. Hal tersebut tentu saja sangat merugikan para pedagang. Bergesernya preferensi pola pembelian konsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, disebabkan antara lain mulai pudarnya pamor pasar tradisional. Masyarakat saat ini tidak hanya sekadar berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya saja tetapi juga untuk bersosialisasi dan rekreasi. Waktu bukan merupakan hal yang baku,sehingga aktivitas belanja dapat dilakukan kapan saja, setiap waktu, terutama di kota-kota besar. Preferensi masyarakat (konsumen) dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar-pasar tradisional cenderung menurun juga disebabkan karena masyarakat lebih memilih berbelanja di tempat lain yang menawarkan berbagai macam produk dengan harga bersaing dan kenyamanan dalam berbelanja. Hampir semua jenis barang yang diperdagangkan ada di sana, mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronik. Memang harga produk di pasar tradisional lebih murah, namun selisih harganya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan harga di tempat lain. Pasar tradisional merupakan tulang punggung perekonomian yang tak bisa dibiarkan tergerus oleh

Upload: dodiep

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

1Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DANLOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN

DALAM MEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOKDI PASAR TRADISIONAL

(Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)OLEH : ADE NURHAYATI KUSUMA DEWI DAN DJODI A HUSSAIN S

ABSTRACTThe purpose of this study is to determine the effect of price, quality, market conditions and the

location of the market for consumer preference in buying nine staples in traditional markets, PasarRebo Purwakarta district. Research using Multiple Linear Regression equations and correlation witha sample of 100 people. The result of the research conclude that the price, quality, market conditionand location of the market is significantly affected (by partial as well as simultan) consumer prefer-ences to buy nine staples in traditional markets. The results of this study also suggests that the lowerprices, better quality, better market conditions and strategic location will increase consumer interestand satisfaction in shopping in traditional markets. Therefore, the traditional market superintendenthave to pay more attention to variables which have been found in this study, sot the consumer prefer-ence to traditional market can be improved.

Keywords : consumer preference, traditional market

PENDAHULUANBerdasarkan informasi dari para pedagang pasar

di pasar tradisonal, ternyata kini jumlah konsumenyang berkunjung dan membeli di pasar tradisionalsemakin hari cenderung semakin berkurang. Omzetpenjualan pun cenderung menurun. Bila dibandingkandengan keadaan 5 tahun yang lalu, dimana waktu ituberjualan dimulai dari jam 4 pagi sampai dengan jam12 siang, barang dagangan yang terjual sudah habis.Tetapi kini, dengan jumlah kuantitas barang yangditawarkan relatif sama, namun memerlukan waktuyang lebih lama yaitu sejak jam 4 pagi sampai sorehari, bahkan seringkali barang dagangan yangditawarkan tidak laku terjual. Hal tersebut tentu sajasangat merugikan para pedagang.

Bergesernya preferensi pola pembelian konsumsimasyarakat dalam memenuhi kebutuhannya,disebabkan antara lain mulai pudarnya pamor pasartradisional. Masyarakat saat ini tidak hanya sekadar

berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya saja tetapijuga untuk bersosialisasi dan rekreasi. Waktu bukanmerupakan hal yang baku,sehingga aktivitas belanjadapat dilakukan kapan saja, setiap waktu, terutamadi kota-kota besar.

Preferensi masyarakat (konsumen) dalamberbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar-pasartradisional cenderung menurun juga disebabkankarena masyarakat lebih memilih berbelanja ditempat lain yang menawarkan berbagai macamproduk dengan harga bersaing dan kenyamanan dalamberbelanja. Hampir semua jenis barang yangdiperdagangkan ada di sana, mulai dari kebutuhansehari-hari sampai dengan barang elektronik.Memang harga produk di pasar tradisional lebihmurah, namun selisih harganya tidak terlalu jauhdibandingkan dengan harga di tempat lain.

Pasar tradisional merupakan tulang punggungperekonomian yang tak bisa dibiarkan tergerus oleh

Page 2: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

2 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

pasar moderen yang semakin menjamur, karena pasarini melibatkan jutaan pedagang yang relatif berskalakecil. Menurut Dharma, Direktur Eksekutif DewanPimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar SeluruhIndonesia (DPP APPSI), bahwa APPSI mempunyaianggota sebanyak 24.000 pasar, yang mencakup12,60 juta pedagang yang tersebar di 26 provinsi.Pasar tersebut bervariasi, dari yang kecil yang terdiridari sekitar 200-500 pedagang, hingga yang besarseperti Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen, yangmemiliki anggota 10.000 sampai 20.000 pedagang(Republika, 2005). Dapat dibayangkan, jika separuhdari jumlah pedagang ini gulung tikar karenadagangannya selalu rugi dan tidak dapat bertahan ditengah derasnya persaingan usaha yang semakinketat dibandingkan dengan pasar moderen, hasilnyaadalah jumlah pengangguran Indonesia yang semakinmeningkat. Selain itu, pasar tradisional juga dianggapsebagai pusat jalur pemasaran hasil produksi kalanganpengusaha kecil maupun sumber pasokan bahan bakuyang dibutuhkan industri yang dinilai sangat strategisbagi pengembangan ekonomi masyarakat.

Fakta lain juga terungkap dalam penelitian ACNielson yang menyatakan bahwa pasar modern telahtumbuh sebesar 31,4%, sebaliknya bersamaandengan itu, pasar tradisional tumbuh negative sebesar8%.   Berdasarkan  kenyataan  ini  maka  pasartradisional diperkirakan akan habis dalam kurunwaktu sekitar 12 tahun yang akan datang, sehinggaperlu adanya langkah preventif untuk menjagakelangsungan pasar tradisional (Jurnal PengkajianKoperasi dan UKM No 1 TAHUN I – 2006)

Jika pengelolaan terhadap kelangsungan hiduppasar tradisional tidak mendapatkan perhatian yangserius dari pemerintah, maka akan menimbulkandampak sosial yang cukup signifikan, karena, di pasartradisional terdapat ratusan pedagang yang bekerjasecara infomal. Bila para pedagang mengalamikerugian secara permanen, mereka akan bangkrut,dan akibatnya akan kehilangan mata pencaharian.Hilangnya mata pencaharian akan mengakibatkanbeban bagi dirinya sendiri, masyarakat danpemerintah. Kerawanan sosial, ketidakpuasan, dankualitas hidup yang semakin menurun, merupakandampak yang harus diperhatikan.

Meskipun pertumbuhan pasar modern tumbuhdengan pesat dan keberadaan pasar tradisionalsemakin terjepit, tetapi kenyataannya tetap masih adapengunjung Pasar tradisional yang setia yang

berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,terutama untuk produk-produk yang tidak dijual dipasar modern, meskipun tidak seramai dahulu. PasarTradisional yang dulu menjadi basis ekonomi rakyatkini semakin sepi peminatnya. Bukan saja kondisipasar tradisional pada umumnya yang semrawut,kumuh, becek dan kotor, tetapi juga harga, kualitasproduk dan juga lokasi yang jauh dari pemukimansangat mempengaruhi konsumen. Namunbagaimanapun juga, keberadaan pasar tradisionalharus tetap dipertahankan, karena selain memberikanlapangan pekerjaan di sektor informal danmenumbuhkan usaha mandiri, serta menjadi tempatbagi berjuta jiwa yang menggantungkan hidupnya,juga ada nilai-nilai luhur , keunikan dan kearifan lokalyang tidak ditemukan dipasar moderen. Faktor-faktoryang diindikasi mempengaruhi preferensi masyarakatdalam berbelanja di pasar tradisional adalah: kondisipasar, harga produk, kualitas produk dan lokasi pasar.

Oleh karena itu, menjadi penting kiranya untukmengetahui faktor-faktor yang menjadi variabelpenelitian ini. Beranjak dari latar belakang yang telahdipaparkan diatas, penulis memberi judul Tesis ini “PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISIPASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAPPREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASARTRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar ReboPurwakarta)”

IDENTIFIKASI MASALAHDari pengamatan yang dilakukan peneliti

mengindikasikan bahwa:1. Harga bahan-bahan pokok kurang sesuai

dengan harga produk sejenis ditempat lain2. Kualitas produk menjadi sorotan konsumen

ketika mereka berbelanja3. Kondisi pasar tampak kumuh, kotor bahkan

berbau4. Lokasi pasar dari pemukiman penduduk menjadi

suatu masalah tersendiri

BATASAN MASALAH.Masalah yang diteliti dibatasi pada masalah yang

berkaitan dengan faktor faktor yang mempengaruhipreferensi konsumen untuk belanja di pasar tradisionalPasar Rebo yaitu: harga bahan pokok, kualitas produk, kondisi pasar dan lokasi pasar.

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAMMEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)

Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 3: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

3Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Perumusan masalah adalah:1. Apakah harga mempengaruhi preferensi

konsumen pasar tradisional2. Apakah kualitas barang mempengaruhi

preferensi konsumen pasar tradisional3. Apakah kondisi pasar mempengaruhi preferensi

konsumen pasar tradisional4. Apakah lokasi pasar mempengaruhi preferensi

konsumen pasar tradisional

Tujuan penelitian adalah :1. Untuk mengetahui apakah harga mempengaruhi

preferensi konsumen dalam membeli sembilanbahan pokok di pasar tradisional

2. Untuk mengetahui apakah kualitas produkmempengaruhi preferensi konsumen dalammembeli sembilan bahan pokok di pasartradisional

3. Untuk mengetahui apakah kondisi pasarmempengaruhi preferensi konsumen dalammembeli sembilan bahan pokok di pasartradisional

4. Untuk mengetahui apakah lokasi pasarmempengaruhi preferensi konsumen dalammembeli sembilan bahan pokok di pasartradisional

KERANGKA BERFIKIRPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh Harga, kualitas, Kondisi Pasar dan lokasipasar yang merupakan faktor-faktor yang dinilaipenting dalam mempengaruhi preferensi konsumendalam berbelanja di pasar tradisional. Untuk dapatmengetahuinya digunakan analisis deskriptif.

Untuk lebih memudahkan pemahaman danmenganalisis berbagai faktor yang mempengaruhipreferensi konsumen, maka membuat sebuahkerangka pemikiran sebagai berikut:

HIPOTESISHipotesis – hipotesis penelitian yang diajukan,

sebagai berikut :1. Diduga ada pengaruh Harga terhadap preferensi

konsumen2. Diduga ada pengaruh Kualitas produk terhadap

preferensi konsumen3. Diduga ada pengaruh Kondisi pasar terhadap

preferensi konsumen4. Diduga ada pengaruh Lokasi pasar terhadap

preferensi konsumen

Uji Hipotesis individualDengan menggunakan Uji-t secara parsialPengujian hipotesis individual merupakan

pengujian koefisien regresi untuk mengetahui masing-masing sambungan variabel bebas secara parsialterhadap variabel tidak bebas, apakah mempunyaihubungan/ pengaruh yang bermakna atau tidakterhadap variabel terikatRumusan Hipotesis:1). Variabel X1 terhadap Y

Ho:b1= 0 diduga tidak terdapat pengaruhHarga terhadap Preferensi pelanggan

Ha:b1= 0 diduga terdapat pengaruh Hargaterhadap Preferensi pelanggan

2). Variabel X2 terhadap YHo:b1= 0 diduga tidak terdapat pengaruhKualitas terhadap Preferensi pelangganHa:b1= 0 diduga terdapat pengaruh Kualitasterhadap Preferensi pelanggan

3). Variabel X3 terhadap YHo:b3= 0 diduga tidak terdapat pengaruh KondisiPasar terhadap Preferensi pelangganHa:b3=0 diduga terdapat pengaruh Kondisipasar terhadap Preferensi pelanggan

4). Variabel X4 terhadap YHo:b4= 0 diduga tidak terdapat pengaruh LokasiPasar terhadap Preferensi pelangganHa:b4= 0 diduga terdapat pengaruh LokasiPasar terhadap Preferensi pelanggan

Uji statistiknya adalah Uji-t :

Harga (X1)

Kualitas (X2)

Kondisi psr (X3)

Lokasi (X4)

Preferensi konsumen (Y)

T – hitung = ------------

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 4: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

4 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Dengan menggunakan probabilitas Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

adalah:Jika probabilitas (ñ) > 0,05, maka Ho diterimaJika probabilitas (ñ)< 0,05 maka Ho ditolak

Analisis regresi bergandaPenelitian ini ingin menjelaskan pengaruh secara

serentak empat variabel bebas yakni: Harga (X1),Kualitas (X2), Kondisi pasar (X3) dan Lokasi pasar(X4), sedangkan variabel terikatnya adalahPreferensi pelanggan (Y) yakni Pelanggan pasarTradisional pasar Rebo Purwakarta, maka digunakananalisis regresi berganda.

Analisis regresi berganda ini digunakan untukmengetahui ada tidaknya pengaruh antara empatvariabel bebas (X) dengan variabel tidak bebas (Y),hubungan tersebut dinyatakan dalam persamaansebagai berikut:Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4Keterangan:Y = variabel tidak bebas dalam hal ini adalah

Preferensi Pelanggana = Nilai konstantab1 = Koefisien regresi variabel bebas (X1)b2 = Koefisien regresi variabel bebas (X2)b3 = Koefisien regresi variabel bebas (X3)b4 = Koefisien regresi variabel bebas (X4)X1 = Variabel bebas (X1) dalam hal ini adalah

hargaX2 = Variabel bebas (X2) dalam hal ini adalah

KualitasX3 = Variabel bebas (X3) dalam hal ini adalah

Kondisi PasarX4 = Variabel bebas (X4) dalam hal ini adalah

Lokasi Pasar

a. Uji HipotesisDengan menggunakan statistik Uji F

Untuk menguji keberartian secara simultanpengaruh keempat variabel bebas (X) terhadapvariabel tidak bebas (Y), yaitu Harga (X1), Kualitas(X2), Kondisi pasar (X3) dan Lokasi pasar (X4),sedangkan variabel terikatnya adalah Preferensipelanggan (Y) yakni Pelanggan pasar Tradisionalpasar Rebo Purwakarta, maka langkah uji hipotesisadalah sebagai berikut:

Rumusan HipotesisHo : diduga tidak terdapat pengaruh Harga,

Kualitas, Kondisi Pasar, dan Lokasi Pasar terhadapPreferensi konsumen.

Ha : diduga terdapat pengaruh Harga, Kualitas,Kondisi Pasar, dan Lokasi Pasar terhadap PreferensiPelanggan.Atau

Ho: b1=b2 = 0Ha: b1‘“b2 = 0Taraf signifikansi adalah 5%Statistik ujinya : Uji F

Aturan pengambilan keputusan:Bila F-hitung < F-tabel berarti Ho diterimaBila F-hitung > F-tabel berarti Ho dtolakAtau pengujian serentak ini biasanya langsung

dengan menggunakan rumus seperti yang dikatakanGujarati (1999:120) yaitu formula uji F sebagai berikut:

Dimana :R2 : Koefisien determinasik : Jumlah variabelN : Jumlah sampel

Kriteria pengujian ini menggunakan uji sisi kananseperti terlihat pada kurva dibawah ini:

Gambar. 1.3

Sumber : Iqbal Hasan (1999)

R2 (k-1)

F = --------------------------

Daerah Penerimaan Ho

F α(v1;v2)

Daerah Penolakan

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAMMEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)

Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 5: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

5Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Dengan menggunakan probabilitasPengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

adalah:Jika probabilitas (ñ)> 0,05, maka Ho diterimaJika probabilitas (ñ)< 0,05, maka Ho ditolak

ANALISIS DAN PEMBAHASANANALISIS1. Variabel Harga (X1)

Data rekapitulasi dalam skor untuk masing-masingvariabel tersebut diatas ditabulasi dengan bantuankomputer dan untuk selanjutnya akan diproses /analisis dengan program SPSS 17.0 for Windowssetelah dilakukan standar residual terhadap data yangoutlier maka hasil pengolahan data untuk variabelHarga (X1) memiliki:

- Mean : 7.24- Standar deviasi : 2.310- Range : 8- Skor terendah : 2- Skor tertinggi : 10Skor frekwensi variabel Harga menyebar dari skor

terendah 2 sampai skor tertinggi 10 dengan rentangnilai 8. Gambaran frekwensi hasil data penelitianvariabel Preferensi Konsumen variable Harga (X1)dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden dari kuesioner yang telahdisebarkan , sebagaimana seperti pada tabel sebagaiberikut :

Tabel Tanggapan responden tentang indikator Harga

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden terhadap Harga secara rincimenunjukkan bahwa responden yang menyatakan“,Harga-harga produk lebih murah daripada di tempatbelanja yang lainnya”, responden yang menyatakanSangat Setuju (SS) sebanyak 33 orang (45.6%),menyatakan Setuju (S) 26 orang (28,7%),menyatakan Netral (N) 13 orang (10.8%) danmenyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak 26 orang(14.4%) serta menyatakan Sangat Tidak Setuju(STS) sebanyak 2 orang (0.55%).

Responden yang menyatakan “Harga dapatditawar”, responden yang menyatakan SangatSetuju (SS) sebanyak 32 orang (44.2%), menyatakanSetuju (S) 23 orang (25,4%), menyatakan Netral(N) 26 orang (21.5%) dan menyatakan Tidak Setuju(TS) sebanyak 13 orang (67.18%) serta menyatakanSangat Tidak Setuju (STS) sebanyak 6 orang(1.66%).

2. Variabel Kualitas (X2)Data rekapitulasi dalam skor untuk masing-masing

variabel tersebut diatas ditabulasi dengan bantuankomputer dan untuk selanjutnya akan diproses /analisis dengan program SPSS 17.0 for Windowssetelah dilakukan standar residual terhadap data yangoutlier maka hasil pengolahan data untuk variabelKualitas (X2) memiliki:

- Mean : 7.18- Standar deviasi : 2.430- Range : 2- Skor tertinggi : 10Skor frekwensi variabel kualitas menyebar dari

skor terendah 2 sampai skor tertinggi 10 denganrentang nilai 8. Gambaran frekuensi hasil datapenelitian variabel kualitas (X2), dalam bentuk grafikhistogram sebagai berikut:

Sangat tidak setuju

Tidak setuju Netral Setuju

Sangat setuju

F % f % f % F % f %

Harga-harga produk lebih murah daripada di tempat belanja yang lainnya

2 0,55 26 14.4 13 10.8 26 28.7 33 45.6

Harga dapat ditawar 6 1,66 13 7,18 26 21,5 23 25,4 32 44,2

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 6: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

6 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden dari kuesioner yang telahdisebarkan , sebagaimana seperti pada tabel sebagaiberikut :

Tabel :Tanggapan responden tentangindikator Kualitas

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden terhadap Kualitas, secararinci menunjukkan bahwa responden yangmenyatakan “, kualitas produk rata-rata / sedangdaripada di tempat belanja yang lainnya”, respondenyang menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 34orang (47.2%), menyatakan Setuju (S) 24 orang(26,7%), menyatakan Netral (N) 19 orang (15.8%)dan menyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak 14orang (7.78%) serta menyatakan Sangat TidakSetuju (STS) sebanyak 9 orang (2.5%).

Responden yang menyatakan “Kualitas produktinggi”, responden yang menyatakan Sangat Setuju(SS) sebanyak 34 orang (47.2%), menyatakan Setuju(S) 22 orang (24,6%), menyatakan Netral (N) 18orang (15.1%) dan menyatakan Tidak Setuju (TS)sebanyak 20 orang (11.2%) serta menyatakanSangat Tidak Setuju (STS) sebanyak 6 orang(1.67%).

3. Variabel Kondisi Pasar (X3)Data rekapitulasi dalam skor untuk masing-masing

variabel tersebut diatas ditabulasi dengan bantuankomputer dan untuk selanjutnya akan diproses /

analisis dengan program SPSS 17.0 for Windowssetelah dilakukan standar residual terhadap data yangoutlier maka Hasil pengolahan data untuk variabelKondisi Pasar (X3) memiliki:

- Mean : 14.44- Standar deviasi : 4.606- Range : 15- Skor terendah : 5- Skor tertinggi : 11Skor frekwensi variabel kondisi pasar menyebar

dari skor terendah 5 sampai skor tertinggi 11 denganrentang nilai 15. Gambaran frekwensi hasil datapenelitian variabel Kondisi Pasar (X3) dalam bentukgrafik histogram sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden dari kuesioner yang telahdisebarkan , sebagaimana seperti pada tabel sebagaiberikut :

Tabel Tanggapan responden tentang indikatorKondisi pasar

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden terhadap Kondisi Pasarsecara rinci menunjukkan bahwa responden yangmenyatakan “rasa nyaman”, responden yang

Sangat

tidak setuju

Tidak setuju Netral Setuju

Sangat setuju

f % f % f % f % f %

kualitas produk rata-rata / sedang 9 2,5 14 7.78 14 15.8 24 26.7 34 47.2

kualitas produk tinggi 6 1,67 20 11,2 18 15,1 22 24,6 34 47,5

Sangat tidak setuju

Tidak setuju Netral Setuju

Sangat setuju

f % F % f % f % f %

Lingkungan bersih dan tidak becek 8 2,25 18 10,1 21 18 17 19,1 26 50,6

Pengaturan kios rapi & teratur berdasarkan jenis yang dijual

8 2,14 18 9,45 12 9,65 17 18,2 45 60,3

Tersedia toilet umum 8 2,63 16 10,5 20 19,7 26 34,2 30 49,3

Tersedia tempat parkir yang aman 5 1,39 18 9,97 21 17,5 23 25,5 33 45,7

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAMMEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)

Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 7: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

7Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 26 or-ang (50,6%), menyatakan Setuju (S) 17 orang(19,1%), menyatakan Netral (N) 21 orang (18%)dan menyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak 18orang (10,1%), menyatakan Sangat Tidak Setuju(TS) sebanyak 8 orang (2.25%).

.Responden yang menyatakan “Pengaturan kiosrapi & teratur berdasarkan jenis yang dijual”,responden yang menyatakan Sangat Setuju (SS)sebanyak 45 orang (60.3%), menyatakan Setuju (S)17 orang (18.2%), menyatakan Netral (N) 12 orang(9,65%) dan menyatakan Tidak Setuju (TS)sebanyak 18 orang (9,45%), menyatakan SangatTidak Setuju (TS) sebanyak 8 orang (2.14%).

Responden yang menyatakan “Tersedia toiletumum”, responden yang menyatakan Sangat Setuju(SS) sebanyak 30 orang (49,3%), menyatakan Setuju(S) 26 orang (34,2%), menyatakan Netral (N) 20orang (19,7%) dan menyatakan Tidak Setuju (TS)sebanyak 17 orang (10,5%), menyatakan SangatTidak Setuju (STS) sebanyak 8 orang (2,63%).

Responden yang menyatakan “Tersedia tempatparkir yang aman”, responden yang menyatakanSangat Setuju (SS) sebanyak 33 orang (45,7%),menyatakan Setuju (S) 23 orang (25,5%),menyatakan Netral (N) 21 orang (17,5%) danmenyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak 18 orang(9,97%), menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)sebanyak 5 orang (1.39%).

4. Variabel Lokasi pasar (X4)Data rekapitulasi dalam skor untuk masing-masing

variabel tersebut diatas ditabulasi dengan bantuankomputer dan untuk selanjutnya akan diproses /analisis dengan program SPSS 17.0 for Windowssetelah dilakukan standar residual terhadap data yangoutlier maka Hasil pengolahan data untuk variabelLokasi Pasar memiliki:

- Mean : 10.91- Standar deviasi : 3.409- Range : 11- Skor terendah : 4- Skor tertinggi : 15

Skor frekwensi variabel Lokasi Pasar menyebardari skor terendah 4 sampai skor tertinggi 15 denganrentang nilai 11. Gambaran frekwensi hasil datapenelitian variabel Lokasi pasar (X4), dapat disajikandalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden dari kuesioner yang telahdisebarkan , sebagaimana seperti pada tabel sebagaiberikut :

Tabel :Tanggapan responden tentang indikatorLokasi Pasar

Sumber : Data Primer Tahun 2012 (diolah)

Tanggapan responden terhadap Lokasi Pasarsecara rinci menunjukkan bahwa responden yangmenyatakan “Lokasi pasar strategis”, responden yangmenyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 30 or-ang (43,7%), menyatakan Setuju (S) 22 orang(25,7%), menyatakan Netral (N) 16 orang (14%)dan menyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak 25orang (14,6%), dan menyatakan Sangat TidakSetuju (TS) sebanyak 7 orang (2,04%).

Responden yang menyatakan “Dapat dijangkaudengan mudah”, responden yang menyatakan SangatSetuju (SS) sebanyak 34 orang (47,6%), menyatakanSetuju (S) 21 orang (23,3%), menyatakan Netral(N) 24 orang (20,2%) dan menyatakan Tidak Setuju(TS) sebanyak 10 orang (5,6%) menyatakan SangatTidak Setuju (TS) sebanyak 11 orang (3,08%).

Responden yang menyatakan “Dilalui kendaraanumum” ,responden yang menyatakan Sangat Setuju(SS) sebanyak 43 orang (55%), menyatakan Setuju(S) 27 orang (27,6%), menyatakan Netral (N) 12

Sangat

tidak setuju

Tidak setuju Netral Setuju

Sangat setuju

f % f % f % f % f %

Lokasi pasar strategis 7 2,04 25 14,6 16 14 22 25,7 30 43,7

Dapat dijangkau dengan mudah. 11 3,08 10 5,6 24 20,2 21 23,3 34 47,6

Dilalui kendaraan umum 4 1,02 14 7,16 12 9,21 27 27,6 43 55

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 8: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

8 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

orang (9,21%) dan menyatakan Tidak Setuju (TS)sebanyak 14 orang (7,16%) menyatakan SangatTidak Setuju (TS) sebanyak 4 orang (1,02%).

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN1. Pengaruh harga (X1) terhadap preferensi

konsumen (Y) pada pasar tradisional dipasar Rebo Purwakarta.

Hasil dari analisis yang dilakukan terbuktibahwa terdapat pengaruh harga terhadappreferensi konsumen. Kuatnya pengaruh antaravariabel harga terhadap preferensi konsumentercermin pada besarnya nilai koefisien korelasidan koefisien regresi (r) yang dihasilkan dariperhitungan antara variabel bebas harga (X1)terhadap variabel terikat preferensi konsumen(Y) yaitu sebesar 0.850.

Koefisien determinasi atau R Square sebesar0.723 adalah pengkuadratan dari koefisienkorelasi. Hal ini menunjukkan besarnyapengaruh (X1) terhadap (Y) sebesar 72,3%sedangkan sisanya 27,7% ditentukan oleh faktorlain.

Dari perhitungan SPSS 17,0 for Windowst-hitung variabel harga yang diperoleh adalahsebesar 15,989 dengan df 96 pada ½ á(0,05)diperoleh t-tabel 1.983. Dengan demikian t-hitung15,989 > t-tabel 1.983, dengan probabilitas(p)=0,00 <0,05, maka Ho ditolak Ha diterima,dalam tingkat kepecayaan 95%.

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresivariabel harga signifikan terhadap variabelpreferensi konsumen pada pasar tradisionalPasar Rebo Purwakarta

2. Pengaruh Kualitas (X2) terhadap PreferensiKonsumen (Y) pada pasar tradisional PasarRebo Purwakarta.

Hasil dari analisis yang dilakukan terbuktibahwa terdapat pengaruh kualitas terhadappreferensi konsumen. Kuatnya pengaruh antaravariabel kualitas terhadap preferensi konsumentercermin pada besarnya nilai koefisien korelasidan koefisien regresi (r) yang dihasilkan dariperhitungan antara variabel bebas kualitas (X2)terhadap variabel terikat preferensi konsumen(Y) yaitu sebesar 0.808.

Koefisien determinasi atau R Square sebesar0.669 adalah pengkuadratan dari koefisien

korelasi. Hal ini menunjukkan besarnyapengaruh (X2) terhadap Y 66.9%, sedangkansisanya 33.1% ditentukan oleh faktor lain.Dari perhitungan SPSS 17,0 for Windows t-hitung variabel kualitas yang diperoleh adalahsebesar 14,080 dengan df 96 pada ½á(0,05)diperoleh t-tabel 1.995 Dengan demikian t-hitung14,080 > t-tabel 1.983 dengan probabilitas (p)=0,00<0,05, maka Ho ditolak Ha diterima, dalamtingkat kepecayaan 95%.

3. Pengaruh Kondisi pasar (X3) terhadapPreferensi Konsumen (Y) pada pasar tradisionalPasar Rebo Purwakarta.

Hasil dari analisis yang dilakukan terbuktibahwa terdapat pengaruh Kondisi Pasarterhadap Preferensi Konsumen. Kuatnyapengaruh antara variabel Kondisi Pasarterhadap Preferensi Konsumen tercermin padabesarnya nilai koefisien korelasi dan koefisienregresi (r) yang dihasilkan dari perhitunganantara variabel bebas Kondisi Pasar (X3)terhadap variabel terikat preferensi konsumen(Y) yaitu sebesar 0.893.

Koefisien determinasi atau R Square sebesar0.797 adalah pengkuadratan dari koefisienkorelasi. Hal ini menunjukkan besarnyapengaruh (X3) terhadap Y 79.7%. sedangkansisanya 20.3% ditentukan oleh faktor lain.

Dari perhitungan SPSS 17,0 for Windowst-hitung variabel Kondisi Pasar yang diperolehadalah sebesar 19,603 dengan df 96 pada½á(0,05) diperoleh t-tabel 1.983. Dengan demikiant-hitung 19,603 > t-tabel 1.983 dengan probabilitas(p)=0,00 <0,05, maka Ho ditolak Ha diterima,dalam tingkat kepecayaan 95%.

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresivariabel Kondisi Pasar signifikan terhadapvariabel Preferensi Konsumen (Y) pada pasartradisional Pasar Rebo Purwakarta.

4. Pengaruh Lokasi Pasar (X 4) terhadapPreferensi Konsumen (Y) pada pasartradisional Pasar Rebo Purwakarta.Hasil dari analisis yang dilakukan terbukti bahwaterdapat pengaruh Lokasi pasar terhadappreferensi konsumen. Keeratan hubunganantara variabel Lokasi pasar terhadap preferensikonsumen tercermin pada besarnya nilaikoefisien korelasi dan koefisien regresi (r) yang

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAMMEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)

Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 9: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

9Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

dihasilkan dari perhitungan antara variabel bebasLokasi pasar (X4) terhadap variabel terikatpreferensi konsumen (Y) yaitu sebesar 0.849.Koefisien determinasi atau R Square sebesar0.722 adalah pengkuadratan dari koefisienkorelasi. Hal ini menunjukkan besarnyapengaruh (X4) terhadap Y 72.2% sedangkansisanya 27.3% ditentukan oleh faktor lain.

Dari perhitungan SPSS 17,0 for Windowst-hitung variabel Lokasi pasar (X4) yang diperolehadalah sebesar 15.935 dengan df 96 pada½á(0,05) diperoleh t-tabel 1.983. Dengan demikiant-hitung 15.935 > t-tabel 1.983 dengan probabilitas(p)=0,00 <0,05, maka Ho ditolak Ha diterima,dalam tingkat kepecayaan 95%.

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresivariabel Lokasi Pasar signifikan terhadapvariabel Preferensi Konsumen (Y) pada pasartradisional Pasar Rebo Purwakarta

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap

preferensi konsumen. Bila harga lebih murahdan terjangkau maka prefe rensi konsumen kepasar tradisional Pasar Rebo akan naik.

2. Kualitas berpengaruh secara signifikan terhadappreferensi konsumen. Bila kualitas produk lebihbaik, maka preferensi konsumen ke pasartradisional Pasar Rebo akan naik.

3. Kondisi pasar berpengaruh secara signifikanterhadap preferensi konsumen. Bila kondisipasar bersih dan tidak becek, pengaturan kiosrapi & teratur berdasarkan jenis yang dijual,ketersedian tempat parker, ketersediaan Toilet/Mushola, maka preferensi konsumen ke pasartradisional Pasar Rebo akan naik.

4. Lokasi Pasar, berpengaruh secara signifikanterhadap preferensi konsumen. Bila lokasistrategis, mudah dijangkau dan tersediakendaraan umum, maka preferensi konsumenke pasar tradisional Pasar Rebo akan naik.

Saran1. Harga harus lebih murah dan terjangkau serta

tawar menawar harga dipertahankan.2. Kualitas produk harus lebih baik dibandingkan

dengan tempat belanja yang lain.

3. Kondisi pasar, dalam hal kebersihan, kerapiankios-kios dalam pasar ketersediaan toilet/mushola, ketersediaan tempat parkir harus lebihditingkatkan.

4. Lokasi Pasar, dalam hal tempat yang strategis,mudah dijangkau, dan ketersediaan kendaraanumum, harus dipertahankan.

DAFTAR PUSTAKADefinisi Pasar .http://id.wikipedia.org/wiki/

Pasar#Pasar_tradisional/ diunduh pada Sabtu06 Oktober2012 jam 22.12.

Dean Winchester,http://id.shvoong.com/exact-sci-ences/statistics/2027990-pengertian-frekuensi,diunduh pada Selasa 09 Oktober 2012 jam23.15.

Devi Nurmalasari, Analisis faktor-faktor yangmempengaruhi daya saing dan preferensimasyarakat dalam berbelanja di pasartradisional.

Departemen ilmu ekonomi Fakultas Ekonomi danmanajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Fashbir Noor Sidin, SE, MSP. Mengembangkanpasar modern dan melindungi pasar tradisionalDilematika Kebijakan Pembangunan EkonomiLokal. diunduh pada Rabu 10 Oktober 2012 jam23.05.

Griffin, Jill, 2005. Customer Loyalti, How to earn it,How to Keep It. Erlangga. Jakarta.

Heru Mulyanto & Anna Wulandari, 2010, Penelitian.Metode & Analisis, CV Agung, Semarang

Istilah dan pengertian sembako. (Organisasi.org,komunitas dan perpustakaan online Indonesia)diunduh pada Sabtu 01 Oktober 2012 jam 23.20.

Jide,aikonpurwakarta.wordpress.com/J. Paul & Olson, 2006, Consumen Behavior, Perilaku

Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi 4,Erlangga,

Hermawan Kertajaya .2006. Marketing Plus 2000/SC Siasat Memenangkan PersainganGlobal.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kasmir, 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PrenadaMedia. Jakarta.

Kotler, P & Keller.K 2008. Manajemen Pemasaran.Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Erlangga.Jakarta.

Kotler, P & Keller.K 2008. Manajemen Pemasaran.Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia. Erlangga.Jakarta.

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 10: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

10 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

KPPU. 2004. “Kajian Bidang Industri danPerdagangan Sektor Ritel”. Jakarta

Simamora, B. 2004. Panduan Riset PerilakuKonsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Suprapti, S. 2009. Perilaku Konsumen. UdayanaUniversity Press. Denpasar

Sugiyono, 2003, Statistik Untuk Penelitian, CV.Alpabeta, Bandung.,2007.Metode PenelitianAdministrasi, CV. Alfabeta, Bandung.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori danAplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta

Tarigan, J. 2003. Sistem Informasi Geografis Untukpengelolaan sumberdaya alam. Cifor.Jakarta.

Ujang Sumarwan, dan rekan, 2011, Riset Pemasarandan Konsumen, IPB Press, Bogor.

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASI PASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAMMEMBELI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)

Oleh : Ade Nurhayati Dewi dan Djodi Ahmad Husain

Page 11: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

11Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANGDI KABUPATEN KARAWANG

Oleh : Enjang Sudarman, Drs, M.Si, Dr.Dosen DPK STIMA IMMI Jakarta

ABSTRACTThe purpose of this study is to examine the use of cultural village in Karawang district. This study

uses qualitative methods to naturalistic inquiry approach. The results showed that Gerbang KarawangCultural Village utilized in four functions: (1) as a means of promoting tourism and cultural arts. (2)development of art and culture. (3) preservation of cultural arts. and (4) inheritance of art andculture.

Key word: utilization, cultural villages, promotion, tourism, construction, preservation, inherit-ance, art, culture.

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Karawang memiliki banyak objek danpotensi wisata, khususnya pengembangan pariwisataalam sebagai sebuah komoditi wisata. Sebagai salahsatu daerah tujuan wisata di Jawa Barat, sumber dayaalam di kabupaten Karawang merupakan salah satupotensi sektor pembangunan yang dapat memberikankontribusi bagi daerah. Melihat hal tersebut, padatahap selanjutnya perlu diupayakan perencanaan yangmatang melalui penataan ruang kawasan kampungbudaya Gerbang Karawang. Penataan ruangmencakup upaya dan tindakan yang harus segeradilakukan untuk dapat lebih meningkatkan danmengoptimalkan potensi yang ada. Selanjutnyadiharapkan agar dalam upaya penyediaan fasilitas danpenataan ruang kawasan pada objek wisata, dalamperkembangannya, akan mampu merangsangtumbuhnya investasi dan peningkatan kegiatanpariwisata di kawasan kampung budaya GerbangKarawang itu sendiri.

Untuk menjaga kelestarian dan tidak lunturnya nilaiseni budaya, perlu adanya upaya Pemerintah,Masyarakat dan Tokoh seni budaya untuk secarabersama sama membangun suatu kawasan yangdisebut kampung budaya. Melalui upaya pelestariandan pengembangan nilai budaya daerah di wilayah

kabupaten Karawang, akan membuat masyarakatsadar akan budaya daerahnya dan kemudian akanmempraktekkan budaya tersebut dalam kehidupansehari-hari. Kampung budaya juga bermanfaatsebagai sarana pendidikan nonformal sehingga dapatdijadikan sebagai wadah pengembangan danpelestarian nilai budaya yang secara langsung akanmenumbuhkan minat generasi muda untukmeningkatkan daya saing.

Pendirian kampung budaya Gerbang Karawangbertujuan sebagai wadah bagi para pelaku seni danbudaya untuk mengembangkan potensi seni danbudaya di kabupaten Karawang, dan juga sebagaisarana obyek wisata untuk lebih memperkenalkanseni dan budaya tradisional khas Karawang.Pergeseran nilai, baik seni , budaya maupun segiarsitektur bangunan sunda yang hampir punah , perlusegera diupayakan penanganannya melalui promosi,pembinaan , pelestarian maupun pewarisan. Olehsebab itu, keberadaan kampung budaya di kabupatenKarawang sangat diperlukan. Pembangunankampung budaya Gerbang Karawang harusmenampung semua aspek nilai seni dan budaya.Demikian pula letak lokasi harus memenuhi unsurstrategis yang mudah dijangkau dari setiap penjuru.Oleh karena itu, lokasi kampung budaya GerbangKarawang dibangung diatas tanah seluas 5 hektar

Page 12: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

12 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

di desa Wadas kecamatan Teluk Jambe Timur yangposisinya persis setelah pintu gerbang tol KarawangBarat.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah

dikemukakan diatas, maka penulis mengemukakanpokok permasalahan sebagai berikut :1. Bagaimana pemanfaatan kampung budaya

Gerbang Karawang.2. Faktor-faktor apa yang mendukung dan

menghambat pemanfaatan kampung budayaGerbang Karawang.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1) Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan, tujuanpenelitian ini adalah :a. Untuk mengetahui pemanfaatan kampung

budaya Gerbang Karawangb. Untuk mengetahui faktor-faktor

pendukung dan penghambat pemanfaatankampung budaya Gerbang Karawang

2) Kegunaan Penelitian1. Dapat melahirkan konsep dan teori tentang

pemanfaatan kampung budaya sebagaisarana promosi, pembinaan, pelestarian,dan pewarisan nilai seni budaya Karawang.

2. Memberikan saran dan rekomendasikepada dinas Kebudayaan dan Pariwisatakabupaten Karawang dalam pengelolaankampung budaya secara maksimal.

D. Kerangka KonseptualDalam rangka meneliti pemanfaatan kampung

budaya Gerbang Karawang maka terlebih dahuluharus diketahui pokok- pokok pengertianpemanfaatan kampung budaya Gerbang Karawangitu.

Menurut Jakob Sumarjo (2011), kampung adalahsuatu lingkungan masyarakat yang berfungsi untukmemelihara adat istiadat. Sedangkan Menurut I MadeAry Kurniawan, kampung seni budaya adalahtempat pusat pengembangan seni budaya yang terdiridari komunitas Seniman dengan segala aktivitas senibudayany dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapatdigambarkan dalam bentuk Skema.

Gambar: Kerangka Konseptual

E. Definisi OperasionalUntuk menghindari salah penafsiran dari istilah

atau konsep yang digunakan dalam penelitian ini, perlukiranya dikemukakan definisi operasional, untukmenyamakan persepsi dan batasan istilah yangberhubungan dengan judul penelitian. Beberapabatasan pengertian adalah :1. Kampung budaya adalah sebuah kawasan

yang didalamnya terdapat keragaman wujud danunsur budaya yang terpadu. Fasilitas yangdimiliki meliputi gedung teater terbuka, teatertertutup, galeri pamer tetap, sanggar seni,gedung kantor, wisma seni, musholla, area parkir,lanscap/taman, Gedung serbaguna untukpertunjukan seni budaya, tempat promosi,bangunan tempat diskusi para Seniman, restorandan tempat bengkel seni.

2. Pemanfaatan Kampung Budaya: untukpromosi wisata seni budaya, pembinaan senibudaya, pelestarian seni budaya dan pewarisanseni budaya

F. Metode PenelitianDalam rangka penyelesaian penelitian ini, penulis

berusaha menggunakan metode kualitatif denganpendekatan naturalistic inquiry yang dianggapsesuai.1. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian berlangsung selama tiga bulan darimulai 2 oktober 2011 sampai 30 Desember 2011di kantor dinas Kebudayaan dan Pariwisatakabupaten Karawang, dan lokasi kampungbudaya kabupaten Karawang.

2. Tipe PenelitianSesuai dengan permasalahan dan tujuanpenelitian maka tipe penelitian ini bersifatdeskriptif, yang berusaha menggambarkanbagaimana pemanfaatan kampung budayaGerbang Karawang itu

Aktivitas Kampung Budaya

1. Berkumpulnya Seniman 2. Kolaborasi budaya 3. Pertunjukan seni budaya

4. Pengenalan seni budaya

Pemanfaatan Kampung Budaya

1. Promosi wisata seni budaya 2. Pembinaan seni budaya 3. Pelestarian seni budaya

4. Pewarisan seni budaya

Faktor Penghambat/Pendukung

Dana, SDM, Sarana Prasarana

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 13: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

13Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3. Teknik Pengumpulan Dataa. Observasi

Melalui teknik ini penulis mengumpulkandata dengan turun langsung ke lokasipenelitian untuk melihat fenomena yangada.

b. Wawancara.Dilakukan wawancara secara langsungdan mendalam terhadap informan, denganmengajukan pertanyaan pertanyaan yangerat kaitannya dengan pemanfaatankampung budaya Gerbang Karawang, danberpedoman pada daftar pertanyaan yangada.

c. Data sekunderData yang diperoleh melalui kajian pustakayang relevan dengan masalah yangditeliti.

4. Teknik Penentuan InformanInforman ditentukan melalui teknik penetuaninforman secara purposive sampling,…yaitu memilih informan yang memilikikarakteristik tertentu yang relevan dengan …… …penelitian ini. Adapun informan dalampenelitian ini berjumlah 6 orang yaitu: Kepala…Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala bidang senibudaya, Kepala seksi seni budaya, …Kepalabidang Pariwisata dan Kepala seksi Pariwisata.

5. Teknik Analisis DataBerpedoman pada prinsip penelitian kualitatif,pengolahan data dan analisis data dilakukansecara bersamaan pada proses penelitian.Proses analisis data dimulai dengan menelaahseluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,yaitu: dari wawancara, yang sudah dituliskandalam catatan lapangan, dokumen, dansebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, ditelaah,kemudian mereduksi data dengan jalan membuatabstraksi (ini merupakan usaha membuatrangkuman yang merupakan inti daripertanyaan-pertanyaan yang perlu dijagasehingga tetap berada didalamnya). Langkahselanjutnya adalah mengkategorikan databerdasarkan beberapa tema disesuaikan denganfokus penelitian. Analisis data bersifatdeskriptive yaitu identifikasi tema-temamenjadi kesatuan data yang sistematis danberguna. Dari Identifikasi isu-isu danpermasalahan, kemudian dibuat peta konsep

mengenai faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat. Temuan hasil analisiskemudian dihubungkan dengan teori ataupermasalahan yang dihadapi.

ACUAN TEORETIKA. Kampung Budaya

Menurut Jakob Sumarjo (2011), kampung adalahsuatu lingkungan masyarakat yang berfungsi untukmemelihara adat istiadat. Kampung sunda berfungsimengurusi adat sunda dengan pengaturannyamenggunakan 3 (tiga) kata yaitu tekad, ucap danlampah yang dijabarkan dalam istilah silih asih(tekad), silih asah ((ucap), silih asuh (lampah).Jakob Sumarjo (2011) mengatakan bahwa bentukfisik kampung sunda diwujudkan dalam rumah adatyang dipola tiga dan diwujudkan dalam bentukatapnya yakni terdiri dari rarangki tukang(atapbelakang panjang), rarangki pondok(atap tengah yanglebih pendek),rarangki panjang (atap depan yangpanjang. Phenomena tersebut merupakan artefakartefak budaya sunda.

Menurut I Made Ary Kurniawan, kampung senibudaya adalah tempat pusat pengembangan senibudaya yang terdiri dari komunitas seniman dengansegala aktivitas seni budayanya dalam jangka waktutertentu. Kampung seni budaya berfungsi sebagaimuseum sejarah, perpustakaan galeri budaya, dantempat berkumpulnya Seniman. Kampung budayamembawa tiga misi yaitu : (1) misi komunikatif yaitusarana komunikasi dalam acara lokakarya dan diskusitentang apresiasi seni. (2) misi edukatif sebagaisarana pendidikan masyarakat untuk menghargaikarya seni melalui pengamatan visual dan pagelaranseni. dan (3) misi rekreatif sebagai sarana rekreasi/hiburan yang memberikan kesegaran fikiran dankebahagiaan. Aktivitas yang terjadi dalam kampungseni adalah interaksi antar seniman sehingga dapatmenghasilkan karya seni baru atau menyelesaikanpermasalahan seni budaya. Bisa terjadi, adanyapertukaran budaya, kolaborasi budaya dantransformasi budaya. Aktivitas pengunjung adalahkegiatan rekreasi sekaligus mengenal berbagai senidan budaya yang ada di dalam kawasan. Fasilitasyang tersedia di kampung budaya adalah unit-unithunian untuk Seniman, bengkel/ studio yang tersediadi unit unit hunian, ruang pertemuan, gedung untukmemamerkan dan mementaskan seni, gedungamphiteater, dan panggung terbuka lainnya.

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 14: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

14 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

B . Pemanfaatan Kampung BudayaMenurut Undang undang No 11 Tahun 2010

tentang Cagar Budaya, Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah berkewajiban mempertahankannilai nilai budaya dengan cara menambah fasilitasberupa bangunan yang sesuai dengan gaya arsitekturdan keharmonisan estetika lingkungan sekitar.Pemerintah Daerah memfasilitasi pemanfaatan danpromosi cagar budaya untuk kepentingan agama,sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan danpariwisata. Pemerintah Daerah juga memfasilitasiPemanfaatan dan pelestariaan peradaban bangsa danpertukaran budaya lintas Negara atau lintas daerahyang terancam punah di masyarakat (seperti dikawasan permukiman tradisional : keberadaankampung sunda) dan lanskap budaya.

Permukiman kampung sunda merupakan cagarbudaya . Pelestarian cagar budaya harus dilakukanberdasarkan hasil studi kelayakan yang dapatdipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, danadministrative. Pelestariaannya dilakukan olehtenaga ahli dan didukung dengan pendokumentasiansebelum dilakukan kegiatan pelestarian yang dapatmenyebabkan terjadinya perubahan keasliannya.

Warisan budaya yang bersifat wujud benda (tan-gible) dan yang bersifat nilai nilai budaya (intan-gible), merupakan bagian dari kebudayaan secaramenyeluruh. Oleh karena itu upaya pelestariannyabertujuan untuk melindungi, mengembangkan danmemanfaatkannya. Upaya pelestarian perlumemperhatikan keseimbangan antara kepentinganakademis, ideologis, dan ekonomis.

1. Pelestarian Seni BudayaMenurut Ahimsa Putra Hendi Shiri (2001),

melestarikan seni budaya berdasarkan teoristrukturisme kebudayaan, adalah aktivitas socialseperti mitos upacara ritual. Hal ini akan dapatmenyampaikan pesan mengenai fenomena budayakepada generasi berikutnya. Teori strukturismemengatakan: adanya relasi antara fenomena budayadengan fenomena budaya lain akan melahirkanbudaya baru. Hubungan sosial kebudayaan padadasarnya adalah pertukaran budaya. Pertukaranmerupakan hukum dari kehidupan sosial, sehinggapertukaran budaya dapat menjaga kelestarian budaya.

Menurut Edi Sedyawati (1981), usahamelestarikan kesenian tradisional adalah dengan caramemelihara dan membina seni budaya yang dimiliki.Tindakan yang ditempuh untuk untuk memelihara

kebudayaan adalah : (1) mendokumentasikansecermat mungkin dengan menggunakan berbagaimedia yang sesuai . Hasil dokumentasi ini selanjutnyaakan menjadi sumber acuan (tentunya apabiladisimpan ditempat yang aman dan diregistrasi untukmemudahkan penelusuran).(2) pembahasan dalamrangka penyadaran tentang nilai nilai budaya danestetika. Dan (3) pengadaan acara pertunjukan yangmemungkinkan orang mengalami dan menghayati.

2. Promosi Pariwisata dan Seni BudayaMenurut Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 2009

tentang kepariwisataan, digariskan bahwapembangunan pariwisata perlu ditingkatkan untukmemperluas kesempatan kerja dan kesempatanberusaha, meningkatkan penerimaan devisa, danmemperkenalkan alam kebudayaan bangsa Indone-sia.

Dalam menghadapi perubahan global danpenguatan hak pribadi masyarakat untuk menikmatiwaktu luang dengan berwisata, perlu dilakukanpembangunan kepariwisataan yang bertumpu padakeanekaragaman, keunikan, dan kekhasan bangsadengan tetap menempatkan kebhinekaan sebagaisuatu yang hakiki dalam bingkai Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Selain itu, pembangunan kepariwisataan harustetap memperhatikan dari segi kebudayaan, sektorpariwisata Indonesia memperkenalkan kebudayaanIndonesia kepada wisata asing. Jadi faktor pariwisatamemiliki konstribusi yang cukup besar didalampembangunan nasional Untuk itu, segala potensi yangada di tanah air perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Soedarsono (1999) tentang teoripengemasan seni wisata, pengembangan kesenianpariwisata sedapat mungkin mengutamakan keaslian, kekhasan, dan keunikan kesenian daerah yang nor-mative, atraktif, berdaya pikat tinggi, dan biayanyaterjangkau oleh pasar luas baik domestik maupunmanca negara. Oleh sebab itu perlu adanyapengemasan seni wisata. Kaedah teori pengemasanseni wisata harus mempunyai lima ciri yaitu : (1)tiruan dari aslinya, (2) lebih singkat dari aslinya, (3)penuh variasi, (4) ditinggalkan nilai magis dansakralnya, dan (5) murah. Dengan mengacu padapemikiran tersebut, paling tidak akan dapatmemberikan bentuk format didalam mengemas senipertunjukan tradisional menjadi seni wisata.

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 15: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

15Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3. Pewarisan dan pembinaan Seni Budaya Pewarisan disini diartikan dengan suatu kegiatan

atau pembelajaran secara turun temurun dari satugenerasi ke generasi berikutnya dalam ruang lingkupkeluarga atau masyarakat setempat, meskipun dalamproses pewarisannya mengalami suatuperkembangan atau pengurangan dari nilai-nilaisebelumnya. Menurut Sujarwa (2010), prosespewarisan dari satu generasi kegenerasi berikutnyatelah menyebabkan perubahan dalam tata nilai yangdianut oleh pewaris berikutnya.

Menurut teori tranformasi budaya atau pewarisankebudayaan yang diungkapkan oleh Anne Ahira(2006), transformasi budaya dilakukan secara sadaratau tidak sadar, dan secara terstruktur maupun tidakterstruktur. Masyarakat melalui anggota-anggotanyaakan mengajarkan kebudayaannya. Prosesmengajarkan inilah yang disebut sebagai transformasibudaya atau pewarisan kebudayaan.

Proses pewarisan dilakukan melalui prosesbelajar yang selanjutnya bisa berupa internalisasi,sosialisasi, dan enkulturasi.i. Internalisasi

Internalisasi merupakan suatu proses dariberbagai pengetahuan yang berada di luar diriindividu, masuk menjadi bagian dalam diriindividu. Dalam Internalisasi, proses pemasukannilai pada seseorang, akan membentuk polapikirnya. Individu akan melihat makna realitaspengalamannya.Nilai-nilai tersebut bisa jadi berasal dari berbagaiaspek baik agama, budaya, maupun normasosial. Pemaknaan atas nilai inilah yangmewarnai pemaknaan dan penyikapan manusiaterhadap diri, lingkungan dan kenyataan disekelilingnya.

ii. SosialisasiMenurut Anne Ahira (2006), sosialisasi adalahsuatu proses ketika seseorang mempelajari carahidup masyarakat untuk mengembangkanpotensi dirinya. Proses sosialisasi diawali darikeluarga. Seorang anak yang baru lahir akandiajarkan berbagai kemampuan danpengetahuan dasar yang ditentukan dengankebiasaan atau kebudayaan tempat keluargatersebut tinggal.

iii. EnkulturasiMenurut Koentjaraningrat (1987), enkulturasimerupakan sebagai suatu Konsep prosespembudayaan. Proses ini diartikan sebagai

sosialisasi kebudayaan, terutama dalamkaitannya dengan pewarisan kebudayaan atautransformasi budaya. Sosialisasi merupakanpengenalan seseorang terhadap lingkungansosial atau masyarakatnya, sedangkanenkulturasi merupakan proses pengenalanseseorang dengan budaya atau kebudayaan yangberlaku dalam masyarakatnya.

4. Proses Pembelajaran dan pembinaan Proses belajar-mengajar merupakan suatu

pewarisan melalui suatu transmisi sosial.Pembelajaran biasa dikategorikan kedalampembinaan. Sebagai contoh: Pada pembinaan senibudaya, dikembangkan pelajaran muatan lokal danpengembangan seni, baik seni tari, karawitan, musik,teater, maupun olah vokal lewat kegiatan intramaupun extra kurikuler. Dalam rangka mengevaluasihasil binaan seni, diadakan pentas seni, lomba seni,maupun festival seni. Guna mepercepat danmeningkatkan proses pembinaan seni dan budaya,amat diperlukan pemenuhan peralatan yang meliputiberbagai cabang seni.

Selain pembelajaran, diadakan pula pelatihan.Menurut Mangkunegara (2005), tahapan-tahapandalam pelatihan dan pengembangan meliputi : (1)mengidentifikasi kebutuhan pelatih / need assesment;(2) menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan; (3)menetapkan kriteria keberhasilan dengan alatukurnya; (4) menetapkan metode pelatihan; (5)mengadakan percobaan (try out) dan revisi; dan (6)mengimplementasikan dan mengevaluasi.

TEMUAN HASIL PENELITIANKampung budaya Gerbang Karawang

merupakan salah satu usulan wahana wisata yangberada di kabupaten Karawang yang bisadimanfaatkan sebagai salah satu sumber sektorpariwisata. Dalam perkembangannya, pengelolaanwahana wisata di kampung budaya GerbangKarawang kelak diharapkan akan dapatmeningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkanperekonomian masyarakat di sekitar lokasi objekwisata.

a. Tahap Perencanaan Kampung BudayaMetode kajian Kelayakan Kampung BudayaMerujuk pada karaktristik internal kawasan

maupun eksternal, berdasarkan aspek fisik, sosial danekonomi, maka aspek kajian pengembangan

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 16: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

16 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

pariwisata pada kawasan, perencanaan butuh suatumetode pendekatan. Hasil wawancara dengan Drs.Mamat Ruhimat (kepala seksi Pariwisata), tahapanpekerjaan perencanaan kampung budaya adalahsebagai berikut :a) Melakukan kajian terhadap kebijaksanaan dan

peraturan yang ada, serta studi-studi terdahuluyang telah dilakukan. Ini sebagai dasar programpengembangan kepariwisataan daerahkabupaten Karawang pada khususnya.

b) Identifikasi kondisi wilayah kawasanperencanaan, sebagai kajian untukmengidentifikasi kedudukan kawasan dalamkonteks perencanaan umumnya danpengembangan kepariwisataan regional. Inimeliputi kondisi fisik, penduduk, sosial, ekonomi,dan kebudayaan, serta karakteristik kawasanyang potensial di bidang kepariwisataan.

c) Identifikasi potensi pariwisata dari sisi produkwisata dan sarana prasarana yang ada padakawasan studi, seperti jenis daya tarik wisata,sistem dan mekanisme pemasaran produk, polaaksesibilitas ke lokasi objek dengan sarana danprasarana yang tersedia, termasuk identifikasiterhadap pelaku wisata yang ada.

d) Melakukan penilaian terhadap kondisi fisikkawasan, pola penggunaan lahan, danmelakukan analisis terhadap kondisi tapakkawasan baik secara makro maupun mikro.

e) Melakukan analisis terhadap pasar wisata danproyeksi Wisatawan serta analisis kegiatan danfasilitas wisata yaitu penilaian terhadap jeniskegiatan wisata dan kebutuhan fasilitas yangdapat dikembangkan.

f) Melakukan pengelompokan kegiatan wisatasebagai satu kesatuan sistem pengembanganobjek wisata atau daerah tujuan wisata, sebagaisuatu konsepsi dan rencana pengembanganobjek wisata yang meliputi rencana penataanruang kawasan, mencakup rencana fasilitaswisata, tata letak bangunan, rencana tata hijau,infrastruktur dan rencana wujud bangunan.

g) Menyusun strategi implementasi dan program-program pengembangan kepariwisataan yangmencerminkan prioritas dan pentahapanpelaksanaan program dalam jangka pendek danjangka panjang

b. Sasaran Perencanaan Kampung BudayaSasaran yang dicapai adalah melakukan langkah

awal penataan dan pengembangan lokasi wisata

kampung budaya Gerbang Karawang sebagai arahanrencana pengembangan dan penataan ulang seluruhkawasan obyek wisata di kabupaten Karawang dimasa yang akan datang. Hal ini akan mewujudkanarahan rencana tata letak kawasan dan prioritaspenanganan kegiatan wisata di objek wisata kampungbudaya Gerbang Karawang di kabupaten Karawang.

Ruang Lingkup Materi Tahap Pertama: Untukmencapai tujuan dan sasaran tersebut, substansipekerjaan yang harus dicapai dari ruang lingkuppenyusunan perencanaan tersebut paling tidak akanmencakup :(1) Aspek ketersediaan sarana dan prasarana

pariwisata(2) Pemanfaatan kembali potensi sumberdaya

wisata alam dengan nuansa bahan dari bambu(3) Pemanfaatan kembali potensi sumberdaya

wisata budaya di kawasan kabupaten Karawang(4) Pemikiran terhadap aksesibilitas terhadap

seluruh potensi wisata di kawasan kabupatenKarawang

(5) Pengadaan fasilitas penunjang pariwisata

c. Tujuan Akhir Perencanaan Tata LetakKampung Budaya

Tersusunnya rencana pengembangan kawasanwisata berdasarkan kebutuhan pariwisata , meliputi :(1) Target kunjungan Wisatawan dan pemanfaatan

pola pergerakan Wisatawan(2) Hidupnya kembali event budaya dan kesenian

daerah setempat(3) Semakin berkembangnya minat masyarakat

setempat khususnya dalam pengembangansektor usaha kecil dan menengah

Tujuan kegiatan perencanaan tata letak kampungbudaya Gerbang Karawang kabupaten Karawangmerupakan kegiatan rencana penataan danpengembangan kawasan wisata kampung budayaGerbang Karawang, sebagai salah satu pusat objekwisata di kabupaten Karawang. Nantinya, diharapkanakan dapat dikembangkan sebagai salah satu tujuanwisata di kabupaten Karawang maupun provinsi JawaBarat, yang dapat menarik minat wisatawan domestikmaupun mancanegara. Salah satu langkahpengembangan yang ditempuh oleh pihak Pemerintahsetempat adalah : program pengembangan nilaibudaya dan seni melalui rencana pembangunanwahana budaya, sebagai wadah pengembanganbudaya setempat khususnya serta fasilitas penunjangrekreasi lainnya di kampung budaya Gerbang

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 17: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

17Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Karawang untuk pengembangan dan pelestarianbudaya dan kesenian daerah.

Kabupaten Karawang memiliki banyak objek danpotensi wisata, khususnya pengembangan pariwisataalam sebagai sebuah komoditi wisata. Sebagai salahsatu daerah tujuan wisata di Jawa Barat, pemanfaatansumber daya alam di kabupaten Karawangmerupakan potensi sektor pembangunan yang dapatmemberikan kontribusi bagi daerah. Melihat haltersebut, pada tahap selanjutnya diperlukan upayaperencanaan yang matang melalui penataan ruangkawasan kampung budaya Gerbang Karawang, yangmencakup upaya dan tindakan yang harus segeradilakukan untuk lebih meningkatkan danmengoptimalkan potensi yang ada. Selanjutnyadiharapkan agar dalam upaya penyediaan fasilitas danpenataan ruang kawasan pada objek wisata, dalamperkembangannya terutama akan mampumerangsang tumbuhnya investasi dan peningkatankegiatan pariwisata di kawasan kampung budayaGerbang Karawang itu sendiri.

Menurut hasil wawancara dengan Drs. Hardita(sekretaris dinas Kebudayaan dan PariwisataKarawang), kabupaten Karawang memiliki anekaragam seni budaya tradisi yaitu: kesenian Bajidoran,Topeng Banjet, Wayang Golek, Calung, Bedug,Berokan, Ajeng, Tanjidor, Ketuk Tilu, Jaipongan,Pencak Silat, Tembang Cianjuran, Reog, Odong-Odong, Kosidah, Kliningan, dan Egrang. Keseniantradisional yang popular dikenal dengan istilah“goyang karawang” awal mulanya berasal darikesenian tradisonal “Topeng Banjet”.

Selanjutnya dari hasil wawancara dengan Drs.Acep Jamhuri (kepala dinas Kebudayaan danPariwisata kabupaten Karawang), diketahui: tujuankegiatan perencanaan pembangunan kampungbudaya Gerbang Karawang yang merupakankegiatan rencana penataan dan pengembangankawasan wisata, adalah menarik minat wisatawandomestik maupun mancanegara. Salah satu langkahpengembangan yang ditempuh oleh pihak Pemerintahadalah program pengembangan nilai budaya danseni, melalui pembangunan wahana budaya, sebagaiwadah pengembangan budaya setempat sertafasilitas penunjang rekreasi pengembangan danpelestarian budaya dan kesenian daerah.

Dasar pemikiran perencanaan kampung budayaadalah upaya peningkatan sarana dan promosi senibudaya , yang terlahir dari enam konsep yaitu :

Konsep 1. Upaya Pemerintah dalammemperkenalkan potensi seni budaya kepadaMasyarakat.

Konsep 2. Upaya Pemerintah untuk penataan danrehabilitasi tempat pertunjukan di tempat strategis.

Konsep 3. Upaya Pemerintah dalam penataan danpengembangan seni budaya sebagai ruang publikyang memiliki daya tarik yang unik di bidang senibudaya dan pariwisata.

Konsep 4. Upaya Pemerintah menjadikankampung budaya sebagai pelestarian, pengenalandan pengembangan seni budaya

Konsep 5. Upaya Pemerintah dalammeningkatkan kampung budaya sebagai pusatrekreasi di bidang seni dan budaya.

Konsep 6. Kampung budaya dijadikan wahanawisata. Wahana wisata dipengaruhi karakteristikproduk wisata. Produk wisata adalah keseluruhankomponen dan pengalaman yang dimiliki olehwisatawan dari mulai meninggalkan tempat tinggalnyasampai kembali ketempat tinggalnya.

Perencanaan tata letak kawasan kampung budayagerbang karawang merupakan penjabaran darirencana tata ruang. Perencanaan penataanbangunannya merepresentasikan wujud tiga dimensiuntuk memberikan arahan bentuk fisik berdasarkankaidah dan norma sosio cultural setempat. Sehinggatercipta suatu lingkungan yang terencana, tertib,nyaman dan serasi, memberikan arahan arsitekturdengan penggunaan bahan bambu dalam rancangbangunnya (building design). Konsepsi dari studitata letak ini dapat memberikan arahan pada kawasankampung budaya gerbang karawang, agar memenuhikepentingan atau aspirasi masyarakat sesuai dengannilai budaya, dan memenuhi pemanfaatan sumberdayapendukung yang optimal.

Proses penyusunan perencanaan kawasankampung budaya, sejalan dengan strategi kebijakanyang hendak diterapkan. Masyarakat kabupatenKarawang sebagian besar merupakan masyarakatsuku sunda pembauran dengan aneka khazanahkebudayaan yang dimilikinya. Pluralitas yang terjadidi beberapa wilayah/daerah dapat diterima. Merekahidup berdampingan secara rukun dan damai .Kehidupan beragama masyarakat karawang berjalankondusif. Kerjasama antar umat beragama, dalambentuk forum kerukunan umat beragama. Kawasankampung budaya Gerbang Karawang menjadi salah

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 18: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

18 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

satu potensi wahana budaya. Lokasi kampungbudaya Karawang terdapat di dalam wilayah DesaWadas Kecamatan Teluk Jambe Timur Karawang.Kawasan ini berada dalam satu wilayah kawasanGerbang Karawang dengan akses gerbang tolKarawang Barat. Kampung budaya GerbangKarawang berada di pinggir jalan utama kotaKarawang, sehingga dari letak geografisnya, cukupstrategis.

Perencanaan kampung budaya mempertimbang-kan beberapa konsep yaitu konmsep: (a) segi nor-mative, meliputi tata nilai, pola sosial budaya, adatistiadat, hubungan antar individu, dan tradisi, (b) segifungsional, meliputi lingkup aktivitas kampungbudaya (esensi kegiatan), (c) visual fisik adalahgedung pinton , yang merefleksikan substansi budayalocal indigenous culture. Gedung pinton berfungsiuntuk pengembangan seni budaya, informasi, koleksi,edukasi, dan rekreasi. Gedung serbaguna danrestoran menggunakan interior bambu yang eksotik,dan bangunan penginapannya bernuansa budayasunda dengan arsitektur bambu.

Filosofi penggunaan bahan bambu (awi)menerangkan bahwa, bambu adalah budaya sunda,akar arsitektur pasundan yang memiliki prinsip greenenvironment. Arsitektur bambu sangat fleksibel dandemokratis, serta dapat menyatu dengan alam,memperhatikan prinsip ekologis, ramah terhadap iklimdan konstruksi tahan gempa. Arsitektur bambuberangkat dari lingkungan tradisional, seperti:kampung Kanekes (Banten Kidul), kampung Naga(Tasikmalaya), kampung Pulo (Garut), kampungGenereh (Sumedang), kampung Palasah (Majalengka), kampung Gabus (Cirebon) dankampung Sembilan, Desa Gempol kecamatanBanyusari (Karawang).

Studi bentuk dasar desain bangunan, berdasarkancitra visual ragam wujud yang serasi dan harmonisdengan akar budaya sunda, menghasilkan karyabangunan penginapan dengan bentuk atap pelana.Badan dengan struktur rangka dan kaki dengantapakan batu, yang memberikan kesan rumahpanggung.

d. Pengelolaan Aktivitas Kampung BudayaFungsi Kampung Budaya meliputi (1)

pengembangan dan pembinaan seni budaya, (2)informasi pelayanan penyebaran informasi yangmenjembatani komunikasi budaya seni, (3) koleksimengumpulkan dan mengarsipkan benda seni budaya,

(4) promosi dan pameran seni budaya dan pariwisarta,(5) rekreasi objek wisata seni budaya dan teknologi,dan (6) edukasi peningkatan apresiasi masyarakatterhadap budaya tradisi, yang merupakanpengembangan wawasan terhadap isu isu senibudaya.

Kampung budaya Gerbang Karawangdimanfaatkan untuk kegiatan promosi wisata (alam,kuliner), pelestarian nilai seni budaya, pembinaan senibudaya, dan pewarisan nilai seni budaya.

Menurut Kepala Bidang Pariwisata, Drs. AhmadSatibi mengemukakan tentang potensi wisatakabupaten Karawang sebagai berikut :

Potensi wisata juga dapat dikembangkan untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masamendatang. Potensi wisata itu, diantaranya adalah:wisata seni (Tari Topeng Banjet, Odong-Odong &Kedok Menyon, Egrang, Jaipongan, Wayang Golek,Calung, Pencak Silat, Angklung, Liong Barongsay),wisata budaya (situs Candi Jiwa, Candi Blandongan,),wisata peninggalan sejarah perjuangan (Tugu RengasDengklok, Monumen Rawa Gede), wisata alampegunungan ( Curug Cigentis, Curug Bandung),wisata bendungan (Bendungan Walahar, Danau KaliMati, Danau Cipule), dan wisata pantai (TanjungPakis, Samudra Baru, Tanjung baru, Pisangan).

Agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,maka dinas Kebudayan dan Pariwisata kabupatenKarawang perlu melakukan promosi wisata yangterdiri atas promosi dalam dan luar negeri,menerbitkan leafleat, booklet, guide book, danrekaman audio visual lainnya yang bermutu standar.Kemudian dilakukan juga pemasangan berbagai iklandan artikel di majalah promo Karawang, berpartisipasidi dalam event-event internasional, nasional, dan re-gional yang berkaitan dengan promosi wisata.

e. Pembinaan Pelestarian dan PewarisanPariwisata Seni dan Budaya

Pembinaan Kebudayaan dan Pariwisata dikabupaten Karawang seluruhnya meliputi 7 (tujuh)aspek yang terdiri : (1) aspek kesejarahan.(2) aspekseni dan nilai budaya. (3) aspek permuseuman. (4)aspek penghayatan kepercayaan terhadap TuhanYang Maha Esa. (5) aspek pelestarian peninggalansejarah dan kepurbakalaan. (6) aspek kebahasaandan sastra, dan (7) aspek kepariwisataan.

Dari ke 7 Aspek tersebut dapat dikemukakankondisi yang sebenarnya berdasarkan realita masakini secara rinci sebagai berikut :

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 19: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

19Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

1) Aspek KesejarahanPenanaman kesadaran sejarah. Pemahaman

manfaat dan fungsi sejarah di masyarakat masihrendah. Hal ini disebabkan karena belum dapattergalinya seluruh potensi kesejarahan,dikarenakan: (a) faktor dana , (b) sumberdayamanusia (tenaga ahli sejarah) , (c) saranainformasi tentang peristiwa sejarah, dan (d)tokoh sejarah serta (e). sulitnya mencarinarasumber kesejarahan sehingga diperlukan usaha pembinaan untuk merubah keadaan yanglebih baik .

2) Aspek Seni Nilai Budaya :Inventarisasi dan Dokumen nilai-nilai budaya

dan seni di Kabupaten Karawang saat ini barutergarap sekitar 10 %. Kendalanya adalah: dana,SDM dan sarana prasarana.

Dari hasil wawancara dengan Drs. AcepMunif (kepala seksi kesenian), upayapelestarian dan revitalisasi seni budaya dilakukanmelalui program revitalisasi dan pengembanganbudaya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan sebagaibentuk inovasi pelestarian budaya lokal. Melaluipelatihan tari untuk para guru TK dan Paud,memiliki efek berantai yang positif terhadappengembangan dan pelestarian budaya lokal.Mereka para guru bisa mengajarkan kembalitarian-tarian yang mereka kuasai dari pelatihanini kepada anak-anak didiknya.

Pembinaan kesenian saat ini dapat dikatakancukup baik, namun harus terus ditingkatkankhususnya untuk jenis-jenis kesenian tradisional,sehingga dapat lebih berkembang, terutamadalam upaya regenerasi. Disamping faktorSDM, seniman masih harus terus di berikanpembinaan, sehingga dapat mengimbangi danmengikuti perkembangan jaman, sehinggaeksistensi kesenian dapat dipertahankan. Belumadanya gedung kesenian sebagai saranakreatifitas dalam mengembangkan bakat /talenta berkesenian dan sarana hiburan bagimasyarakat, menyebabkan rendahnya apresiasimasyarakat terhadap kesenian. Sedangkanpembinaan perfilman Indonesia secara nasionalmengalami kelesuan. Hal ini sebagai akibat eraglobalisasi, pertelevisian kian banyak. Inimempengaruhi tingkat produktivitas perfilmanitu sendiri. Dengan banyaknya stasiun-stasiuntelevisi, akan mempengaruhi usaha –usahaperfilman. Fakta menunjukkan, sudah banyakbioskop-bioskop, rental-rental VCD /DVD dan

playstation yang tidak beroperasi lagi.Diharapkan untuk kedepan agar perfilman In-donesia dapat berkembang dan lebih maju lagi,sehingga existensinya dapat diakui oleh dunia.

3) Aspek Permuseuman:Di kabupaten Karawang sampai saat ini

belum ada museum. Padahal potensi bendacagar budaya (BCB) cukup besar. Hal inimenyebabkan sulitnya usaha penitipan, sehinggamengakibatkan sulitnya usaha pengamananBCB. Sulitnya usaha pengamanan,memungkinkan benda-benda itu bisa hilang ataudijual oleh pemiliknya. Walaupun sekarang diKarawang sudah ada gedung museum yangbertempat di situs Candi Jiwa, namun seluruhpembangunan dan pengelolaannya mutlak milikprovinsi Jawa Barat sebagai sarana penunjangbagi situs Candi Jiwa.

4) Aspek Penghayatan KepercayaanTerhadap Tuhan Yang Maha Esa:

Pembinaan penghayatan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkankepada pembinaan organisasi dan Inventarisasiagar tidak membentuk agama baru. Akan tetapipelaksanaannya belum efektif.

5) Aspek Peninggalan Sejarah dan Purbakala:Tindakan pemeliharaan, perlindungan,

pengamanan dan pelestarian terhadap potensipeninggalan sejarah dan kepurbakalaan masihrendah. Hal ini disebabkan oleh karena beberapafaktor, seperti: kurangnya juru pelihara,lambatnya tindakan penelitian, Eskapasi danpemugaran arkeologi serta adanya instansiterkait. Sampai saat ini, potensi tersebut barudapat dimanfaatkan sebagai objek penelitiansejarah dan budaya , dan belum menjadi objekyang memiliki daya tarik wisata yang dapatmenghasilkan PAD.

6) Aspek Kebahasaan:Pelestarian bahasa, khususnya bahasa

ibu (sunda)  belum mendapat  dukungan  yangsignifikan dari masyarakat / pejabat. Hal inidapat dilihat dari rendahnya penggunaan bahasasunda.

7) Aspek KepariwisataanPada saat ini, kondisi objek wisata di

Kabupaten Karawang belum tertata secaramaksimal. Dari keseluruhan objek wisata yangada, baru tertata sekitar 10 %. Hal inidisebabkan karena terbatasnya daya dukunginfrastruktur yang menuju obyek wisata dan sta-

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 20: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

20 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

tus kepemilikan hak atas tanah yang merupakanhak milik dari Perhutani dan Perum Jasa Tirta,sehingga sulit untuk pengembangannya.

Perolehan retribusi dari sektor usahakepariwisataan masih kecil, sehingga penyerapanWisatawan domestik maupun Wisatawan asing belummampu dilaksanakan. Untuk usaha bidang perhotelan,sampai saat ini masih dikategorikan lunak. Hal inidisebabkan karena kabupaten Karawang belum bisadijadikan tujuan wisata sehingga jumlah kunjunganatau hunian masih relative rendah. PAD dari sektorkepariwisataan di kabupaten Karawang masihrendah / kecil.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIANa. Perencanaan Kampung Budaya

Menurut Jakob Sumarjo, kampung budaya adalahsuatu lingkungan masyarakat yang berfungsi untukmemelihara adat istiadat, termasuk seni arsitekturbangunan. Dari hasil wawancara dengan Drs. AcepJamhuri (kepala dinas Kebudayaan dan PariwisataKarawang), kampung budaya Gerbang Karawangmerupakan sarana dalam upaya promosi wisata, senidan budaya Karawang. Bangunan yang adamencerminkan seni arsitektur khas Karawang. Senibangunan arsitektur yang berkembang di Karawangitu merupakan hasil pembauran yang dinamis daribudaya Mataram – Sunda dan Hindu – Islam, danjuga dipengaruhi dengan kondisi geografis yang ada,maka terdapat keunikan tersendiri seperti yangditemukan di Kampung Sembilan, Desa Gempol,Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang.Keunikan itu yaitu: Jumlah penduduk selalu berjumlahakhir Sembilan dan rumah rumah penduduk memilikiarsitektur khas Sunda. Bentuk rumah selalu persegipanjang dengan bentuk atap seperti pelana, dan adapengaturan ruang ruang didalam rumah. Dari hasilwawancara dengan Drs. Acep Jamhuri (kepala dinasKebudayaan dan Pariwisata), kampung budayaGerbang Karawang merupakan pusat miniatur senibudaya dan kuliner Karawang. Pembangunankampung budaya Gerbang Karawang diatas tanahseluas 5 hektar dilokasi yang sangat strategis yangmudah dijangkau dari setiap penjuru. Yaitu di desaWadas kecamatan Teluk Jambe Timur; posisinyapersis setelah pintu gerbang Tol Karawang Barat.Karena letaknya yang strategis, diharapkan akanbanyak menarik pengunjung dan meningkatkanperekonomian daerah.

b. Pengelolaan Aktivitas Kampung Budaya1. Tempat berkumpulnya Seniman

Dengan dibangunannya fasilitas gedungserbaguna, galeri seni dan wisma seni, paraSeniman dan Budayawan dapat berkumpul dikampung budaya Gerbang Karawang. Senimandapat lebih mengedepankan komunikasi agartidak terjadi miskomunikasi dalam memajukanbudaya lokal. Jika terjadi masalah, agar bisadiselesaikan dengan berdialog.

Seniman dapat menyelenggarakanlokakarya, misalnya pelatihan tentang penulisanseni rupa, baik itu kritik, resensi maupun laporanjurnalisme. Seniman juga bisa melaksanakankajian atas seni rupa dan budaya, yangmembahas materi-materi yang berkaitan denganseni rupa dan budaya serta kaitannya denganisu-isu sosial budaya. Lokakarya manajemenseni pertunjukan dapat mendapatkan bekalpematangan konsep, artistik, dan jugakemampuan manajerial pertunjukan seni.Seniman dapat mengetahui bagaimanamanajemen harus bisa dengan peka mencari halhal untuk bisa memasarkan pementasannya.Dilakukan juga lokakarya untuk menggodogaktivitas pengembangan seni budaya.

2. Kolaborasi seni budayaKolaborasi seni budaya dapat dilaksanakan

di kampung budaya Gerbang Karawang,misalnya kolaborasi seni budaya tradisionaldengan seni budaya kontemporer yang akanmenghasilkan karya seni baru. Seperti kolaborasimusik gamelan dengan orchestra, akanmenghasilkan karya seni luar biasa yangdibawakan oleh siswa siswi SMA Negeri 5Karawang. Adanya kolaborasi seni budayadapat melahirkan inovasi dan kreativitas.

3. Pertunjukkan seni budayaAktivitas kampung budaya mengisi

pertunjukan berbagai kesenian seperti taripameran dan pagelaran seni budaya denganmelibatkan pelajar dan mahasiswa. Melaluipameran yang digelar , pengunjung bisamenyaksikan pertunjukan seni seperti topengbanjet, teater rakyat tradisional khas Karawang,jaipongan khas Karawang dan rampak kendang,serta pameran sejarah Karawang dalam bentuklukisan.

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 21: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

21Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

4. Pengenalan seni budayaDilakukan revitatalisasi seni budaya dalam

upaya menumbuh kembangkan seni dan budayalokal Karawang. Tujuannya adalah untukmenghidupkan dan memperkenalkan kembalientitas seni tradisi yang telah lama menghilangdari khasanah seni budaya lokal Karawang. Isuyang muncul adalah menumbuh kembangkanseni dan budaya tradisi ( art and culturesustainability). Terdapat beberapa seni danbudaya tradisi Karawang yang hampir punahseperti tari Ajeng, maka di kampung budayaGerbang Karawang dipentaskan kembali.

Untuk aktivitas di kampung budaya GerbangKarawang, terdapat bangunan sanggar budaya,pusat kuliner, dan sarana pendukung pariwisatalainnya. Sehingga dalam satu kunjungan orangdapat mengenal potensi apa saja yang ada diKarawang. Selain itu kampung budaya dijadikanpusat transit dari kampanye wisata. Jadi bagipara pengunjung dari luar kota, mereka bisamengetahui apa saja yang bisa dikunjungi objekwisata di Karawang. Kampung budayaKarawang dapat memetakan objek kunjunganberdasarkan karakteristik objek seperti; wisatasejarah, wisata industri, wisata heritage, wisatapantai, wisata pegunungan dan lainnya.

Dari aspek lokasi, kampung budaya cukupstrategis karena berada di jalan interchangeKarawang Barat. Transportasi cukup mudah dantidak terlalu jauh dari pintu tol Karawang Barat.Dengan menyajikan keragaman seni budayaKarawang yang belum semua pendudukmengenalnya, maka kampung budayaKarawang akan menjadi icon kota Karawang.Para Budayawan, Pelaku Seni dan Masyarakatpencinta seni budaya Karawang menjadi senangdengan kehadiran kampung budaya Karawang.

c. Pemanfaatan Kampung Budaya1. Promosi pariwisata dan seni budaya

Menurut Undang Undang No 11 Tahun 2010tentang Cagar Budaya, Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah berkewajibanmempertahankan nilai nilai budaya dengan caramenambah fasilitas berupa bangunan yangsesuai dengan gaya arsitektur dan keharmonisanestetika lingkungan sekitar. Pemerintah Daerahmemfasilitasi pemanfaatan dan promosi senibudaya untuk kepentingan agama, social,pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan

pariwisata, pemanfaatan dan pelestarianperadaban bangsa serta pertukaran budayalintas Negara atau lintas daerah yang terancampunah di masyarakat (kawasan permukimantradisional seperti keberadaan kampung sunda),dan lanskap budaya.

Warisan budaya yang bersifat wujud benda(tangible) dan yang bersifat nilai nilai budaya(intangible) merupakan bagian dari kebudayaansecara menyeluruh. Oleh karena itu upayapelestariannya bertujuan untuk melindungi,mengembangkan dan memanfaatkannya. Halini berarti upaya pelestarian perlumemperhatikan keseimbangan antarakepentingan akademis, ideologis, dan ekonomis.Objek wisata yang sudah berjalan di kabupatenKarawang baru sebatas wisata pantai dan wisataalam. Berdasarkan data yang telah dihimpunoleh Disbudpar hingga bulan Oktober 2011,jumlah wisatawan pengunjung obyek wisatautama di kabupaten Karawang menunjukkanangka yang cukup tinggi. Di pantai SamuderaBaru, jumlah wisatawan telah mencapai135.556 orang, Tanjung Pakis 109.178 orang,wisata alam Mekar Buana 64.616 orang, danwisata pantai Tanjung Baru 14.052 orang. Jaditotal jumlah wisatawan di keempat obyek wisataunggulan tersebut telah mencapai 324.402 or-ang.

2. Pembinaan seni budaya.Kampung budaya Gerbang Karawang

dijadikan sarana pembinaan seni budaya.Pembinaan aspek kesejarahan, dilakukanpenggalian nilai sejarah melalui lokakaryasejarah kabupaten Karawang, danmenyediakan tempat untuk menyimpan bendabenda sejarah. Hasil wawancara dengan Drs.Acep Jamhuri (kepala dinas kebudayaan danpariwisata Karawang) mengatakan: puluhannaskah kuno asli yang berisikan sejarahkabupaten Karawang masih tercecerdimasyarakat. Dinas budaya dan pariwisatabelum bisa menguasai naskah tersebutkarena terkendala oleh tidak adanyatempat yang aman, seperti museum untukmenyimpan naskah kuno itu. Naskah kunoasli Karawang jumlahnya puluhan, namun, datayang pastinya masih belum ada. Naskahtersebut kebanyakan berbentuk pantun. Selainitu, ada juga naskah yang menceritakan soalsejarah suatu daerah. Akan tetapi, saat ini

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 22: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

22 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

naskah-naskah itu masih tercecer dimasyarakat. Naskah kuno tersebut, belum bisadikuasai Pemerintah karena sampai saat iniPemda belum memiliki tempat yangrepresentatif untuk menyimpan naskah tersebut.Jadi, jika sekarang naskah tersebut dikuasaiPemda, dikhawatirkan naskah itu justru hilangataupun rusak. Untuk mengatasi permasalahantersebut diajukanlah anggaran untukmembangun museum. Tempat untukmenyimpan naskah kuno itu direncanakanbernama Museum Sunda Pura. Selain naskah,pihaknya juga akan menguasai sejumlah bendapusaka peninggalan masa purbakala. Karawangcukup kaya akan peninggalan sejarah. Salahsatu contoh, telah ditemukannya sejumlah candidan situs. Berdasarkan sejarahnya, Karawangada kaitannya dengan Kerajaan Tarumanagara.Terkait dengan pembangunan museum,Karawang sudah memiliki rencana membangunmuseum sejak dulu. Namun, karenaketerbatasan anggaran rencana itu belum jugaterealiasi. Akan tetapi, pada tahun ini pihaknyaakan merumuskan soal desain enginering de-tail (DED). Jika sudah ada DED, maka akanterlihatlah besaran biaya untuk pembuatan mu-seum itu.

Kampung budaya Gerbang Karawang dikabupaten Karawang dapat dimanfaatkan untukpembinaan kesenian dengan melakukan kegiatankegiatan diantaranya :1) Melakukan kegiatan-kegiatan pementasan

kesenian secara terbuka baik yangdiselenggarakan secara sendiri maupundengan cara kerjasama dengan pihak lain.

2)    Melakukan  usaha  pelatihan-pelatihankesenian yang bersifat praktis kepadamasyarakat guna meningkatkan kecintaanterhadap kesenian yang berakar padabudaya asli Karawang.

3)    Melakukan  seminar-seminar  yangbertujuan untuk menggali potensikepariwisataan budaya.

4)    Melakukan pengkajian dan penelitian gunameningkatkan kualitas pemahamantentang kebudayaan sunda.

5)    Melakukan kontak kerjasama dengan pihakluar guna mempromosikan hasil karyakesenian para anggota Dewan KesenianKarawang, dan hasil karya kesenianmasyarakat.

3. Pelestarian seni budayaProgram pelestarian seni dan budaya di

kampung budaya Gerbang Karawang, telahmenjalankan sejumlah kegiatan dalam upayapromosi dan menarik minat masyarakat dangenerasi muda untuk ikut peduli terhadap senidan budaya asli Karawang. Salah satunyaadalah dengan menggelar Festival KaulinamBudak Lembur; Workshop Teater Antar Pelajardan Festival Musik; Gelaran Hajat Budaya TatarKarawang; Festival Juru Kawih dan Rebab;Pemilihan Mojang Jajaka Karawang; PameranBudaya; serta Revitalisasi Kreatifitas BudayaLokal.

4. Pewarisan seni budayaMenurut Ahimsa Putra Hendi Shiri (2001),

melestarikan seni budaya berdasarkan teoristrukturisme kebudayaan, dilihat melaluiaktivitas social. Aktivitas yang biasa dilakukandi kampung budaya dalam rangka pelestarianadalah seminar dan lokakarya tentang senibudaya, pertunjukan seni, pameran seni budaya,bengkel seni, dan pertukaran budaya dengandaerah lain. Dari hasil pertukaran budayadengan daerah lainnya dapat menghasilkanbudaya baru. Pertukaran merupakan hukum darikehidupan social, sehingga pertukaran budayadapat menjaga kelestarian budaya.

Menurut Edi Sedyawati (1981), usahamelestarikan kesenian tradisional dengan caramemelihara dan membina seni budaya yangdimiliki, ditempuh dengan : (1) mendokumentasi-kan secermat mungkin dengan menggunakanberbagai media yang sesuai . Hasil dokumentasiini selanjutnya menjadi sumber acuan, tentunyaapabila disimpan ditempat yang aman dandiregistrasi untuk penelusuran dengan mudah.(2) pembahasan dalam rangka penyadarantentang nilai nilai budaya dan estetika. (3)pengadaan acara pertunjukan yangmemungkinkan orang mengalami danmenghayati.

5. Faktor Pendukung dan Penghambata. Faktor Pendukung Kampung Budaya

1. Karawang memiliki aneka ragam senibudaya tradisi yaitu ; kesenianBajidoran, Topeng Banjet, WayangGolek, Calung, Bedug, Berokan,Ajeng, Tanjidor, Ketuk Tilu,Jaipongan, Pencak Silat, TembangCianjuran, Reog, Odong-Odong,

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 23: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

23Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Kosidah, Kliningan, dan Egrang.Kesenian tradisional yang populardikenal dengan istilah “goyangkarawang” awal mulanya berasaldari kesenian tradisonal “TopengBanjet”.

2. Potensi pariwisata juga dapatdikembangkan untuk meningkatkanpertumbuhan ekonomi pada masamendatang, diantaranya wisata seni(tari Topeng Banjet, Odong-Odong& Kedok Menyon, Egrang,Jaipongan, Wayang Golek, Calung,Pencak Silat, Angklung, LiongBarongsay), wisata budaya (situsCandi Jiwa, Candi Blandongan,),wisata peninggalan sejarahperjuangan (tugu Rengas Dengklok,monumen Rawa Gede), wisata alampegunungan ( Curug Cigentis, CurugBandung), wisata bendungan(Bendungan Walahar, Danau KaliMati, Danau Cipule), wisata pantai(Tanjung Pakis, Samudra Baru,Tanjung baru, Pisangan).

3. Lokasi kampung budaya Karawangterdapat di dalam wilayah DesaWadas Kecamatan Teluk JambeTimur Karawang. Kawasan iniberada dalam satu wilayah kawasanGerbang Karawang dengan aksesgerbang tol Karawang Barat.Kampung budaya GerbangKarawang berada di pinggir jalanutama kota Karawang sehinggasecara geografis, letaknya cukupstrategis.

4. Dukungan Pemerintah Daerah dalamprogram pembinaan dan pelestarianseni budaya

5. Dukungan anggaran untukpembangunan kampung budayaGerbang Karawang

b. Faktor penghambat1. Anggaran untuk pembinaan dan

pelestarian seni budaya masih kurang2. Sumber daya manusia tenaga: ahli

sejarah kepurbakalaan, ahli seni, ahliperfilman masih kurang.

3. Sarana prasarana untuk kesenianmasih kurang.

4. Belum memiliki gedung museumuntuk penempatan benda sejarah

KESIMPULAN, SARANDAN REKOMENDASIA. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas,penulis menarik kesimpulan dengan melihatpemanfaatan kampung budaya GerbangKarawangsebagai berikut:1. Kampung budaya Gerbang Karawang di

rencanakan berdasar-kan konsep :Memperkenalkan potensi seni budaya kepadamasyarakat; Rehabilitasi tempat pertunjukan ditempat strategis; Penataan dan pengembanganseni budaya sebagai ruang publik yang memilikidaya tarik yang unik di bidang seni budaya danpariwisata; Menjadikan kampung budayasebagai pelestarian, pengenalan danpengembangan seni budaya untukmeningkatkan kampung budaya sebagai pusatrekreasi di bidang seni dan budaya; Kampungbudaya dijadikan wahana wisata.

2. Desain bangunan kampung budayamenggunakan bahan bambu (awi) yangmencerminkan budaya sunda, akar budayaarsitektur pasundan yang memiliki prinsip greenenvironment. Arsitektur bambu sangat fleksibeldan demokratis, serta dapat menyatu denganalam, memperhatikan prinsip ekologis, ramahterhadap iklim dan konstruksi tahan gempa.Arsitektur bambu berangkat dari lingkungantradisional seperti kampung Kanekes (BantenKidul), kampung Naga (Tasikmalaya), kampungPulo (Garut), kampung Genereh ( Sumedang),kampung Palasah (Majalengka), kampungGabus (Cirebon), kampung sembilan DesaGempol Kecamatan Banyusari Karawang.

3. Keberadaan kampung budaya di kabupatenKarawang sangat diperlukan. Pemanfaatannya,sebagai promosi pariwisata, seni budaya,pembinaan seni budaya, pelestariaan senibudaya, dan pewarisan seni budaya.Pembangunan kampung budaya GerbangKarawang diatas tanah seluas 5 hektar. letaklokasi sangat strategis, mudah dijangkau darisetiap penjuru, yaitu di desa Wadas kecamatan

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 24: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

24 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Teluk Jambe Timur; Posisinya persis setelahpintu gerbang tol Karawang Barat. Karenaletaknya yang strategis, akan dapat menarikpengunjung dan meningkatkan perekonomiandaerah.

4. Kendala yang dihadapi adalah faktor dana,sumberdaya manusia dan fasilitas untukmenjalankan fungsi promosi wisata, pembinaanseni budaya, pelestarian seni budaya danpewarisan seni budaya.

B. Saran saran.1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu

menambah tenaga ahli dibidang sejarah,kepurbakalaan, kesenian dan perfilman.

2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlumenambah anggaran untuk kegiatan promosi,pariwisata, pembinaan, pelestarian danpewarisan seni budaya.

3. Dinaas Kebudayaan dan Pariwisata perlumengadakan kerja sama dengan berbagai fihakuntuk pengelolaan Kampung Budaya.

4. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu saranaprasarana terutama museum

C. RekomendasiAgar dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan,

maka Dinas Kebudayan dan Pariwisata kabupatenKarawang perlu melakukan promosi wisata yangterdiri atas promosi dalam dan luar negeri,menerbitkan leafleat, booklet, guide book, danrekaman audio visual lainnya yang bermutu standar,pemasangan berbagai iklan dan artikel majalah promoKarawang, berpartisipasi di dalam event-eventinternasional, nasional, dan regional yang berkaitandengan promosi wisata.

DAFTAR PUSTAKAAhimsa Putra Hendi Shiri Strukturalisme, Levi Straus,

Mitosdan Karya Sastra, Gelang Press,Yogyakarta, 2001.

Ahimsa-Putra . Pola Komunikasi Budaya Antaretnik.Bogor. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional,Depdikbud. 1999.

Anne Ahira. Trasformasi Budaya. http://www.anneahira.com/transformasi-budaya.htm

Jacob Sumarjo, Sunda Pola Rasionalitas Budaya ,penerbit Kelir Bandung, 2011.

I Made Ary Kurniawan , Kampung Seni, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-6970-3201100078-abstrak.pdf

Koentjaraningrat , sejarah Teori Antropologi, UIpress, Jakarta, 1987.

Koentjaraningrat.. Pengantar IlmuAntropologi.:Rineka Cipta, Jakarta 2000.

Sejarah Antropologi.UI Press, 1990Pengantar Antropologi .:Asti Mahasatya, Jakarta,

1997Mangkunegara, A.A.. Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. PT Remaja RosdaKarya, Bandung. 2001

Mangkunegara, Pembelajaran selama pelatihan. 2005,http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-1-00006-PL%20BAB%202.pdf

Sedyawati, Edi. . Tari. Tinjauan Dari Berbagai Segi.Jakarta: Pustaka Jaya.1980

Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: SinarHarapan, 1981

Soedarsono, R M, Seni Pertunjukkan dan Pariwisata. rangkuman Esai tentang Seni PertunjukkanIndonesia dan Pariwisata, Badan Penerbit ISIYogyakarta, Yogyakarta 1999.

Sujarwa.. Manusia dan Fenomena Budaya.:Pustaka Pelajar Yogyakarta 1999

Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan

Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 2010 tentangCagar Budaya

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

Page 25: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

25Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NETINTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)

(STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)OLEH : Ekky Febriansyah dan IndraSiswanti

ABSTRACTThis study aimed to analyze the effect of variable non-performing financing (NPF) and the net

interest margin (NIM) of the return on assets (ROA). The method used in this study is a quantitativemethod. The aim is to provide a general overview of the data obtained and then calculated usinglinear regression analysis, the coefficient of determination, t test, and F test the results of this studyshow that these three variables has a coefficient of determination of 52.2% and the rest is influencedby other variables. Then partially through t test, non-performing financing (NPF) to obtain theequationY = 0,832 - 0,208 X and generate thitung> ttabel with significance probability 0.006 signifi-cance <0.05 so as to have a significant effect on return on assets (ROA). While the net interest margin(NIM) yields the equation Y = 0.832 + 0.283 X and obtain thitung> ttabel with probability significance0.000 <0.05 so as to have a significant effect on return on assets (ROA). Through the F test, theresults obtained are Fhitung at 17.387> F table 3.10 with a significance level of 0.000 <0.05, whichmeans that the non-performing financing (NPF) and the net interest margin (NIM) simultaneouslyhave a significant effect on return on assets (ROA).

Keywords: Non-Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM) and Return on Assets(ROA).

PENDAHULUANPerbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan

dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatanusaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Sistem yang dianut dalam perbankan syariah sistem ekonomi islam,ekonomi islam itu sendiri menurut Sudarsono (2008:5) bertujuan mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomijangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia.

Perkembangan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ditunjukkan dalam Tabelberikut:

Kelompok

Bank

Tahun

1992 1999 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

BUS 1 2 3 3 3 3 5 6 11 11

UUS - 1 15 19 20 26 27 25 23 23

BPRS 9 78 86 92 105 114 131 139 150 154

Tabel 1PerkembanganKelembagaanPerbankanSyariah

Sumber: StatistikPerbankanSyariah (2011)

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwaperkembangan kelembagaan perbankan syariahsemakin meningkat sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.Dimana pada tahun 1992 hanya terdapat satu BankUmum Syariah yang beroperasi di Indonesia yaituBank Muamalat Indonesia dan Sembilan BankPerkreditan Rakyat Syariah. Perkembangankelembagaan bank syariah menunjukkan bahwadengandilakukannya amandemen UU No. 7 tahun

Page 26: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

26 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998yangmemungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secarasyariah atau dengan membuka cabang khusussyariah diresponpositif oleh pelaku industri perbankandengan adanya penambahan satu BankUmumSyariahdansatu Unit Usaha Syariah, serta 69Bank Perkreditan Rakyat Syariahpadatahun 1999.Sehinggapadatahun 2010, jumlah Bank UmumSyariahyang beroperasimenjadi 11, diikutioleh 23 Unit UsahaSyariah, dan 150 Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

Peningkataneksistensi bank syariah di Indonesiajuga didorong oleh tingginya minat masyarakat untukmenempatkan dananya di bank syariah sebagai akibatberkembangnya bank syariah. PerkembanganPerbankan Syariah tersebut dikarenakan produk danaperbankan syariah cukup memiliki daya tarik bagideposan mengingat nisbah bagi hasil dan marginproduk tersebut cukup kompetitifdibandingbunga dibank konvensional.

Untukmenjaga agar perbankan syariah tetapdapat berkembang maka bank syariah harus selalusenantiasa dapat menjaga kinerjanya agar tetapsehat.Dan untuk dapat mengukur kinerjanya antara lainadalah bank syariah harus senantiasa menjaga agarnilai Non Performance Financing(NPF) bisaditekan dibawah angka lima persen sebagaimanaketentuan dari Bank Indonesia. Selain itu untukmenjaga kinerjanya maka bank syariah pun dituntutagar bisa menghasilkan pendapatan dari pembiayaanyang disalurkan, dan ratio yang bisa mengukurpendapatan dari pembiayaan adalah ratio Net Inter-est Margin (NIM).

Hal lain yang digunakanuntukmengukurkinerjabank syariahadalah agar bank senantiasa bisamemperoleh keuntungan secara keseluruhan melaluiratio Return on Asset (ROA).Kajian Literature

Bank syariah adalah lembaga keuangan yangusaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa laindalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uangyang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsipsyariah. Menurut Ismail (2011:32) Bank Syariahadalah bank yang kegiatannya mengacu pada hukumislam, dan dalam kegiatannya tidak membebankanbunga maupun tidak membayar bunga kepadanasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariahmaupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantungdari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank.Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah

harus tunduk pada syarat dan rukun akadsebagaimana diatur dalam syariah Islam.

Dalam menjalankan usahanya bank syariahpunharus senantiasa menjaga kinerjanya baik yangmenyangkut masalah sumber pendanaan, pembiayaanmaupun kemampuan bank untuk bisa memperolehpendapatan. Sebagaiindikator yang menunjukkankerugian akibat risiko kredit adalah tercermin daribesarnya Non Performing Loan (NPL), dalamterminologi bank syariah disebutNon Perfoming Fi-nancing (NPF).Non Performing Financing (NPF)adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalahdengan total pembiayaan yang disalur kanoleh bankSyariah. Berdasarkan peraturan Bank IndonesiaNo.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentangSistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, semakintinggi Inilai NPF (di atas 5%) maka bank tersebutdapat dikategorikan sebagai bank yang tidaksehat..Non Performing Financing (NPF) ataukredit bermasalah merupakan indikator kunci untukmenilai kinerja fungsi bank.Menurut Mudrajad danSuhardjono (2002:462)pengertian kredit bermasalahadalah suatu keadaan dimanana sabah sudah tidaksanggup membayar sebagian atau seluruhkewajibannya kepada bank seperti yang telahdiperjanjikan. SementaraRasio NIM (Net InterestMargin) digunakan untuk mengukur kemampuanmanajemen bank dalam menghasilkan pendapatandari bunga dengan melihat kinerja bank dalammenyalurkan kredit, mengingat pendapatanoperasional bank sangat tergantung dari selisih bungadari kredit yang disalurkan (Mahardian, 2008 dalamPuspitasari, 2009), sedangkan untuk mengukurkemampuan bank dalam menghasilkan incomedaripengelolaan asset yang dimilikidapatdiukurdenganratio Return on Asset (ROA) (Yuliani, 2007).

Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh penelititerdahulu, Pratiwi (2010) meneliti tentang pengaruhCAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap ROA padabank umum syariah. Dari hasil penelitian diperolehhasil bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidaksignifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO danNPF berpengaruh negatif dan signifikan ROA,sementara FDR berpengaruh positif dan signifikanterhadap ROA.

Mawardi (2005) melakukan penelitian tentanganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kenerjakeuangan bank umum di Indonesia. Dari hasilpenelitian diperoleh hasil bahwa BOPO dan NPL

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET(ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)

OLEH : EkkyFebriansyah dan IndraSiswanti

Page 27: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

27Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA,sedangkan NIM berpengaruh positif dan signifikanterhadap ROA. Sementara CAR tidak berpengaruhterhadap ROA.

Selanjutnya, Anggraeni (2009) melakukanpenelitian tentang pengaruh kualitas aktiva produktifdan kredit bermasalah terhadap profitabilitas padaPT Bank BNI. Dari hasil penelitian tersebutmenunjukan bahwa kualitas aktiva produktifberpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,sementara NPL berpengaruh negatif terhadap dansignifikan terhadap ROA.

Tujuan studi ini adalah untuk menganalisapengaruh variabelNonPerforming Financing(NPF)danNet Interest Margin (NIM)terhadapReturn On Asset (ROA) pada PT BankMuamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2012.

METODE PENELITIANPopulasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BankUmum Syariah di Indonesia, sedangkan sampel yangdipakai dalam penelitian ini adalah PT Bank MuamalatIndonesia, Tbk. Pemilihan sampel ini didasarkankarena PT Bank Muamalat Indonesia, Tbkmerupakan bank syariah yang pertama di Indonesia.Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah studi pustaka, dan jenis data yangdigunakan adalah data sekunder berupa laporankeuangan yang dipublikasikan oleh PT BankMuamalat, Tbk. Sedangkan sumber data yangdigunakan berasal dari Lembaga Riset Infobankperiode penelitian tahun 2005 sampai dengan tahun2012.

Alat AnalisisDalam penelitian ini variabel independen (bebas)

dan variabel independen (terikat) akan dijelaskanmelalui teknik analisis data dengan menggunakanmodel regresi linier berganda karena variabelbebasnya lebih dari satu. Untuk melakukan peramalanmaka dibuatlah persamaan sebagai berikut:

Untuk menganalisis data, penulis menggunakanuji t-statistik untuk menguji pengaruh variabelindependen terhadap variabel dependen secaraparsial dan uji F-statistik untuk menguji pengaruhvariable independen secara bersama-sama terhadapvariable dependen, apakah ada pengaruh signifikanatau tidak. Analisis koefisien determinasi (R2)digunakan untuk mengetahui seberapa besarpersentase sumbangan pengaruh variabel independensecara bersama-sama berpengaruh terhadap variabeldependen.

HASIL DAN PEMBAHASANDari pengolahan data diperoleh data variavel

independen dan variabel dependen sebagaimananampak pada tabel dibawah ini:

Tabel 1Data Non Performing Financing (NPF),

Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset(ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

periode 2005-2012 (Dalam Presentase)

Sumber: PT Bank Muamalat Indonesia, data diolah

Y’ = β0 + β1X1 + β2X2

Dimana: Y’ = Return On Asset (ROA)

β0 = nilai Y’ jika X=0 (konstan)

β1β2 = KoefisienRegresivariabel X1, X2,

X1 = Non Performing Financing (NPF)

X2 = Net Interest Margin (NIM)

Tahun Triwulan NPF (X1)

NIM (X2)

ROA (X3)

2005

Mar-05 2,15 6,71 2,54

Jun-05 2,25 6,75 2,74

Sep-05 2,62 8,25 2,85

Des-05 2,00 6,29 2,53

2006

Mar-06 2,01 7,59 2,96

Jun-06 2,99 6,77 2,60

Sep-06 3,50 8,59 2,36

Des-06 4,84 6,10 2,10

2007

Mar-07 2,70 8,27 3,26

Jun-07 3,93 13,87 3,03

Sep-07 4,96 8,43 2,41

Des-07 1,33 7,60 2,27

2008

Mar-08 1,61 8,26 3,04

Jun-08 3,72 8,41 2,77

Sep-08 3,88 8,31 2,62

Des-08 3,85 7,42 2,60

2009

Mar-09 5,82 6,75 2,76

Jun-09 3,23 6,69 1,83

Sep-09 7,32 6,09 0,53

Des-09 4,10 5,15 0,45

2010

Mar-10 5,83 6,39 1,48

Jun-10 3,93 6,32 1,07

Sep-10 3,36 6,44 0,81

Des-10 3,51 5,24 1,36

2011

Mar-11 3,99 4,88 1,38

Jun-11 3,57 5,22 1,74

Sep-11 3,71 6,09 1,55

Des-11 1,78 5,01 1,52

2012 Mar-12 1,97 4,40 1,51

Jun-12 1,94 4,11 1,61

Sep-12 1,61 4,51 1,62

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET(ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)OLEH : EkkyFebriansyah dan IndraSiswanti

Page 28: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

28 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,832 ,421 1,977 ,058

NPF -,208 ,070 -,376 -2,968 ,006

NIM ,283 ,053 ,680 5,360 ,000

Smber: output SPSS 19, data diolah (2012)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,832 ,421 1,977 ,058

NPF -,208 ,070 -,376 -2,968 ,006

NIM ,283 ,053 ,680 5,360 ,000

Sumber: output SPSS 19.00, data diolah (thn. 2012)

Dari data tersebut diatas dapat dilihat besaran nilaiNon Performing Finance (NPF) rata-rata sebesar2.35% dengan demikian nilai NPF bank Muamalatpada periode tersebut berada dibawah batas mini-mum NPF yang di tentukan Bank Indonesiayaitusebesar 5 %. Dari data tersebut diatas dapat dilihatnilai NetInterest Margin (NIM) rata-rata sebesar6.08 %, dengan demikian dapat dikatakan bahwaperolehan laba Bank Muamalat cukup baik dari tahunketahun. Sedangkan nilai rata-rata Return on Asset(ROA) sebesar 2.06 %, dengan ratio tersebutmenunjukan bank Muamalat semakin baik dalampenggunaan asset serta memanfaatkan seluruh danayang ada untuk memperoleh keuntungan.

Selanjutnya dari table tersebut di atas akan diujidengan menggunakan Uji-t dan Uji-F sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Model Persamaan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 2diperoleh persamaan regresiberganda sebagai berikut:

Y = 0,832 - 0,208 X-1+ 0,283 X

Pengujian secara parsial variabel independentterhadap variabel dependent digunakan Uji-t dengahhasil seperti pada tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3Hasil Uji t

Berdasarkanhasiluji-t pada table 3 diperolah hasilsebagai berikut:

Dengan a=5% dan n = 31 diperoleh t tabelsebesar2,048dan thitung sebesar2,968.Jadi thitung> ttabeldengan probabilitas signifikansi 0,006< 0,05sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Haditerima, yang berarti bahwa secara parsial Non

Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap Return On Asset(ROA).Dengan a =5% dan n = 31 diperoleh ttabelsebesar 2,048 dan thitung sebesar 5,360. Nilai thitung> ttabel dengan probabilitas signifikansi 0,000< 0,05sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Haditerima, yang berarti bahwa secara parsialNetInterest Margin (NIM) mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Tabel 4Hasil Uji F

Pada hasil perhitungan SPSS versi 19 diperolehnilai Fhitung sebesar17,387. Berdasarkan hal tersebut,diperoleh nilai Fhitung> F tabel atau17,387>3,340dandenganprobabilitas signifikansi 0,000< 0,05 artinya secara simultanNon Performing Fi-nancing (NPF) danNet Interest Margin (NIM)secara bersama-samamempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap Return On Asset (ROA).

KoefisienDeterminasiTabel 5

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dari tabel Model Summary diatas dapat diketahuinilai R2(Adjusted R Square) adalah 0,522. Jadi,pengaruh variabel Non Performing Financing(NPF) danNet Interest Margin (NIM) terhadapReturn On Asset (ROA) sebesar 52,2% sedangkansisanya sebesar 47,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIANHasil analisis regresi menunjukan bahwa Non

Performing Financing (NPF) danNet InterestMargin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap Re-turn On Asset (ROA). Pengaruh hubungan antaraNon Performing Financing (NPF) danNet Inter-est Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA)

ANOVAb

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 9,976 2 4,988 17,387 ,000a

Residual 8,032 28 ,287

Total 18,008 30

Sumber: outout SPSS 19.0, data diolah (2012)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,744a ,554 ,522 ,53561 1,466

Sumber : output SPSS 19.0, data diolah (2012)

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET(ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)

OLEH : EkkyFebriansyah dan IndraSiswanti

Page 29: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

29Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

ditunjukkan melalui koefisien determinasi (R2) analisisregresi. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasilpenelitian terdahulu dimana Mawardi (2005)menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dansignifikan antara Net Interest Margin (NIM)terhadap Return On Asset (ROA), dan Non Per-forming Loan (NPL) mempunyai pengaruh nega-tive dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).Hasil peneliti terdahulu yaitu Pratiwi (2010) jugamenyatakan bahwa Non Performing Finance(NPF) memiliki pengaruh negative dan signifikanterhadap Return On Assets (ROA). Begitu hasilpenelitian Anggraeni (2009) yang menyatakan bahwaNon Performance Loan (NPL) mempunyaipengaruh negative dansignifikan terhadap Return OnAsset (ROA).

KESIMPULANDari analisis yang telah dilakukan peneliti maka

dapat disimpulkan bahwa secara partial Non Per-forming Financing (NPF) mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap Return On Asset(ROA)danNet Interest Margin (NIM) mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset(ROA), sedangkansecara simultanNon PerformingFinancing (NPF) danNet Interest Margin (NIM)secara bersama-sama mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadapReturn On Asset (ROA).

SaranAgar penelitian ini bis lebih lengkap diharapkan

peneliti yang akan datang bisa memasukan variableindependent lainya seperti Finance to Deposit Ra-tio (FDR), dengan demikian diharakan hasil penelitianyang akan datang akan lebih melengkapi hasil penelititerdahulu yang belum memasukan variable FDRsebagai variable independent.

DAFTAR PUSTAKAAlmilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas,

2005. “Analisa Rasio Camel terhadapPrediksi Kondisi Bermasalah pada LembagaPerbankan Periode 2000-2002”. JurnalAkuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2,STIE Perbanas, Surabaya, hal 12.

Arthesa. Ade, dan Handiman. Edisi 2006. Bank DanLembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta.Indeks.

Dewi, Gemala. (2005). Aspek-Aspek Hukum dalamPerbankan dan Perasuransian Syariah diIndonesia. Jakarta: Kencana.

Ericsson, S., & Loen, B. (2005). Manajemen AktivaPassiva Bank Non Devisa. Jakarta: STIEPPress.

Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariatedengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5.Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Hassanudin, A. (2004). Perbankan Syariah di In-donesia. Banda Aceh : Yayasan Pena.

Heri Sudarsono. 2008. Bank dan LembagaKeuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.Yogyakarta: Penerbit Ekonisia

Info Bank. Laporan Keuangan PT Bank MuamalatIndonesia, Tbk. 2005 – 2012 per triwulan.

Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta:Kencana.

Kasmir. (2004). Bank dan Lembaga KeuanganLainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2011). Manajemen Perbankan. Edisi2008. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis &Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (2009)Luthfihani, Chindy Anggreani. (2009). Pengaruh

Kualitas Aktifa Produktif (kap) Dan KreditBermasalah Terhadap Profitabilitas PadaPT. Bank Negara Indonesia (Persero) TbkTahun 2004-2009. Bandung: Program StudiManajemen Universitas Komputer Indonesia.

Mahardian, Pandu, 2008, Analisis Pengaruh RasioCAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR TerhadapROA (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yangTercatat di BEJ Periode Juni 2002-Juni 2007),TESIS Program Pascasarjana MagisterManajemen UNDIP (tidak dipublikasikan).

Mahmoeddin, H. A. (2010). Melacak KreditBermasalah. Jakarta: PT Pustaka SinarHarapan.

Mawardi, Wisnu. (2005). Analisis Factor-FaktorYang Mempengaruhi Kinerja KeuanganBank Umum Indonesia Tahun 1998-2001.Semarang: Program Studi Manajemen Univer-sitas Diponegoro.

Peraturan Bank Indonesia No. 13/3/PBI/2011 tentangPenetapan Status dan Tindak LanjutPengawasan Bank

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET(ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)OLEH : EkkyFebriansyah dan IndraSiswanti

Page 30: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

30 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tanggal12 April 2004 tentang Sistem Penilaian TingkatKesehatan Bank

Pratiwi, Dhian Dayinta (2010). Pengaruh CAR,BOPO, NPF, dan FDR terhadap ROA BankUmum Syariah.

Priyatno, Duwi. (2009). SPSS untuk AnalisisKorelasi, Regresi, dan Multivariate.Yogyakarta: Gava Media.

Purwoto, A. (2008) Modul Laboratorium S1Manajemen. Jakarta: ABFI Institute Perbanas

Santoso, Singgih. (2001). Buku Latihan SPSSStatistik Parametrik. Jakarta: Efex MediaKomputindo.

Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Bank Umum.Jakarta: Intermedia.

Sjahdeni, Sutan Remy. (2001). Pengantar PenelitianHukum. Jakarta: UI Press.

Slamet Riyadi, 2006 Banking Assets And LiabilityManagement. Edisi Ketiga. Jakarta:FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2012Suhardjono, & Kuncoro, M. (2002). Manajemen

Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis.Bandung: CV Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun2004

Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30 DPNP taggal14 Desember 2001

Surat keputusan direksi Bank Indonesia No. 31/147/Kep/DIR tanggal 12 November 1998 tentangkualitas aktiva produktif pasal 6 ayat 1

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentangPerbankan.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentangPerbankan.

Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentangPerbankan Syariah

Yuliani. (2007). Hubungan Efisiensi OperasionalDengan Kinerja Profitabilitas Pada SektorPerbankan Yang Go Publik Di Bursa EfekJakarta. Jurnal Manajemen dan BisnisSriwijaya. Volume 5, No.10. Jakarta.

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET(ROA) (STUDI KASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)

OLEH : EkkyFebriansyah dan IndraSiswanti

Page 31: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

31Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBKDENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN

(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011)OLEH : Sumarsid

ABSTRACTTo get an overview of a company's financial development , it is necessary that we make the data

interpretation and analysis of the company concerned , where financial data will be reflected in thefinancial statements . Conduct analysis and interpretation of financial statements of a company arealso useful to know the state and financial development of the company concerned .

Based on the foregoing, the authors chose the problem of how " performance measurement PTBukit Asam Tbk with financial ratio analysis (case study 2009-2011 )

Based on the analysis of liquidity ratios obtained results in 2009 , 2010 and 2011 PT Bukit AsamTbk , has the ability to pay short-term obligations are immediately due to smooth assets . Because thecurrent ratio , quick ratio , cash ratio , accounts receivable turnover and inventory turnover is highindicates the company is not investing , but the company has excess cash than needed at the time.

Based on analysis of the results obtained solvency ratio of capital to assets ratio PT Bukit AsamTbk from 2009 to 2011 in the amount of 70.57 % , 72.99 % and 70.95 % , meaning that the companyhas the ability to pay for long-term obligations and all liabilities the capital or assets of the company

From the results of the profitability ratios obtained results with operating income assets Ratio of PTBukit Asam Tbk from 2009 to 2011 in the amount of 43.9 % , 26.4 % , 31.8 % .

The results of the activity ratio PT Bukit Asam Tbk Total Asset Turn Over Ratio from 2009 to 2011in the amount of 610.92 % , 217.03 % and 609.12 % . And earnings each period was changed from2009 to 2011 increased by 154 % .

As for suggestions that can convey the writer as an input for companies such as : should thecompany improve the cash to better use , both for investment and for other operations since thecompany has excess cash than needed at the time. Companies should increase the company's revenue, to cover operational costs . Hendakya companies should further improve the company's sales rev-enue in order to make it better again .

PENDAHULUAN1.1 Masalah

Untuk mendapatkan gambaran tentangperkembangan keuangan suatu perusahaan, perlulahkita mengadakan interpretasi dan analisa terhadapdata perusahaan yang bersangkutan, di mana datakeuangan akan tercermin di dalam laporan keuangantersebut. Mengadakan analisa dan interpretasiterhadap laporan keuangan suatu perusahaan jugabermanfaat untuk mengetahui keadaan danperkembangan keuangan dari perusahaan yangbersangkutan.

Dengan mengadakan analisa terhadap laporankeuangan dari perusahaan tersebut dapat dinilaisukses atau tidaknya manajemen perusahaan yangtelah diberikan kepercayaan oleh para pemegangsaham. Sukses atau tidaknya manajemen akanmenentukan kesinambungan dari perusahaan, disamping itu tentunya para pemilik mengharapkan jugaimbalan berupa deviden yang diharapkan dapatdicapai oleh perusahaan. Manajer atau pimpinanakan dapat mengetahui posisi keuangan pada masalalu dan yang sedang berjalan, sehingga pimpinan akandapat menyusun suatu neraca atau kebijakan yang

Page 32: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

32 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

baik guna memperbaiki cara kepemimpinan yang lalumemperbaiki pengawasan intern yang ada serta hasilyang diharapkan pada masa mendatang akan lebihbaik dan meningkat.

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk adalah perusahaan pertambangan batubarasesuai dengan anggaran dasar perseroan pasal 3,maksud dan tujuan perseroan adalah berusaha dalambidang pengembangan bahan-bahan galian, terutamapertambangan batubara sesuai dengan ketentuandalam peraturan perundang-undangan yang berlakudengan menerapkan prinsip-prinsip perseroanterbatas. Pada 23 Desember 2002, perseroanmencatatkan diri sebagai perusahaan Public di BursaEfek Indonesia dengan kode “PTBA”. PT. TambangBatubara Bukit Asam (Persero) Tbk berkantor pusatdi Jl. Perigi No. 1 Tanjung Enim 31716 SumateraSelatan, serta kantor perwakilan Jakarta yaitu diMenara Kadin Indonesia 15th Floor, Jl. Rasuna SaidBlok X-5 Kav. 2-3, Jakarta 12950.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasatertarik untuk melakukan penelitian “Bagaimanakahkinerja perusahaan pertambangan PT. Bukit AsamTbk periode 2009, 2010 dan 2011 yang dianalisis daripendekatan keuangan?”

1.2 AsumsiSebagai bahan pemahaman agar tidak

menimbulkan persepsi yang salah terhadappermasalahan yang akan dibahas dalam penelitianini, maka perlu ditetapkan dengan jelas asumsi yangdigunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian.Asumsi yang ditetapkan adalah :

Data laporan keuangan yang digunakan olehpenulis adalah lengkap dan akurat, Data keuanganyang dianalisis merupakan laporan keuangan periodetahun anggaran 2009, 2010 dan 2011, Penelitian inihanya ditujukan kepada bagian keuangan perusahaanpertambangan PT. Bukit Asam Tbk.

1.3 Tujuan PenelitianAdapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah :

mengetahui kinerja laporan keuangan perusahaanpertambangan PT. Bukit Asam Tbk, baik secarateoritis maupun praktisi. Laporan keuangan yang adaakan dihitung, dianalisa dan interprestasikan agardiketahui bagaimana kinerja perusahaannya, danuntuk mengevaluasi situasi dan kondisi keuangan

perusahaan dengan memprediksi kondisi keuanganpada masa yang akan datang.

TINJUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisa

Laporan KeuanganLaporan keuangan merupakan hasil dari suatu

proses akuntansi dan juga merupakan suatu ringkasandari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selamatahun buku yang bersangkutan. Laporan keuanganini dibuat manajemen dengan tujuan untukmempertanggungjawabkan tugas-tugas yangdibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.Selain itu laporan keuangan dapat juga digunakanuntuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagailaporan kepada pihak-pihak di luar persahaan. Agarpemakai laporan keuangan dapat memperolehgambaran yang jelas, maka laporan keuangan yangdisusun harus berdasarkan pada prinsip akuntansi.

Banyak para ahli akuntansi memberikanpengertian dan definisi yang berbeda mengenaiakuntansi dan laporan keuangan, akan tetapimengandung pengertian yang sama. Menurut Com-mittee to prepare of basic accounting theory ofthe American Accounting Association ,sebagaimana dikutip oleh Eldon S., Hendriksen dalambukunya yang diterjemahkan oleh Marianus Sinaga“Theory Akuntansi” (1993, p 4), mendefinisikanpengertian akuntansi sebagai berikut :

“Akuntansi adalah proses pengindentifiasikan,pengukuran dan mengkomunikasikan informasiekonomi untuk memungkinkan para pemakaiinformasi membuat pertimbangan dan keputusanyang tepat”.(1993, p 64)

Dari definisi diatas mengandung beberapapengertian yaitu :a. Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri

dari indentifikasi, pengukuran dan pelaporaninformasi ekonomi (bagian ini menjelaskantentang kegiatan akuntansi).

b. Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan olehakuntansi diharapkan berguna dalam penilaiandan pengambilan keputusan mengenai kesatuanusaha yang bersangkutan (segi kegunaan dariakuntansi).

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikanekonomi (economic information) dari suatukesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 33: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

33Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini yangdimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badanusaha (business enterprice).

Untuk menghasilkan informasi ekonomi,perusahaan perlu menciptakan suatu metodepencatatan, penggolongan, analisa dan pengendaliantransaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudianmelaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi :a. Pengidentifikasikan dan pengukuran data yang

relevan untuk suatu pengambilan keputusan.b. Pemprosesan data yang bersangkutan kemudian

pelaporan informasi yang dihasilkan.c. Pengkomunikasikan informasi kepada pemakai

laporan.Kegiatan-kegiatan tersebut diatas merupakan

suatu proses akuntansi.

2.2 Analisa dan InterprestasiAgar berguna dalam proses pengambilan

keputusan, laporan akuntansi perlu dianalisa dandiinterprestasikan. Analisa laporan keuangan (Finan-cial Statement Analysis) pada hakekatnya adalahmenghubungkan angka-angka yang terdapat dalamlaporan keuangan dengan angka lain ataumenjelaskan arah perubahannya. Interprestasilaporan keuangan (Financial StatementInterpretasi) menghubungkan angka-angka yangterdapat dalam laporan keuangan, menghasilkananalisa dengan keputusan yang akan diambil.Pengertian dari analisa laporan keuangan yang diikutidari S.R., dalam bukunya akuntansi pengantar (1994,p 430).

“Analisa laporan keuangan adalah hubunganantara suatu angka dalam laporan keuangan denganangka lain yang mempunyai makna atau dapatmenjelaskan arah perubahan. Di mana angka-angkadalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalaudilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisa pemakailaporan keuangan lebih mudah menginterprestasi-kannya”(1994, p 430)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwauntuk dapat menentukan posisi keuangan dan hasilusaha serta perkembangan keuangan perusahaanmemuaskan atau tidak adalah dengan caramenganalisa laporan keuangan yang dilakukan denganmempelajari pos-pos laporan keuangan tersebut.Analisa tersebut dapat dilakukan pada laporankeuangan tahun-tahun sebelumnya.Meskipun laporankeuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan

laba ditahan, pada umumnya untuk tujuan analisa lebihbanyak digunakan neraca dan perhitungan laba-rugi.

Selain itu juga definisi rasio menurut Djarwanto(2004, p 123) adalah “suatu angka yang menunjukanhubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnyadalam laporan keuangan”.

Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangantersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yangsederhana. Rasio-rasio keuangan yang dihitungmenurut Suad Husnan (2004, p 78) bisa ditafsirkandengan :a. Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan

perusahaan di masa lalu.b. Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan

lain dalam satu industri.Dari hasil analisa atas laporan keuangan tersebut,

maka akan diketahui tentang :a. Kondisi keuangan perusahaan yang

bersangkutan.b. Efisiensi dan perkembangan perusahaan.

2.3 Tujuan dan Manfaat Laporan KeuanganSebagaimana telah dijelaskan di muka, jika dilihat

dari keberadaan pihak-pihak yang berkepentinganatas laporan keuangan dapat dikelompokkan dalamdua golongan, yaitu :2.3.1Pihak-pihak di dalam perusahaan.a. Pemilik perusahaan.

Para pemilik perusahaan berkepentingan untukmengetahui perkembangan dan kondisikeuangan perusahaan. Dalam hal ini untukmengetahui penggunaan dana dibandingkandengan laba yang diperoleh, baik untukcadangan perusahaan maupun bagian laba yangakan dinikmati oleh para pemilik perusahaan.

b. Manajemen atau pimpinan perusahaan.Bagi manajemen atau pimpinan perusahaanakuntansi yang menyajikan laporan keuangandapat digunakan untuk berbagai tujuan.Diantaranya yaitu informasi bagi manajemensebagai bahan analisa dan interprestasi dalammelakukan evaluasi atas kegiatan danpencapaian hasil yang direncanakanperusahaan, yang akan digunakan untukperusahaan pada kegiatan usaha pada periodemendatang.

2.3.2Pihak-pihak di luar perusahaan.a. Yang berkepentingan langsung dengan

perusahaan.

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 34: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

34 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

1. Investor.Para investor luar yang bermaksudmenginvestasikan modalnya ke dalamsuatu perusahaan, untuk pelaksanaaninvestasinya harus terlebih dahulumengetahui kemampuan perusahaan yangbersangkutan, maka investor sudah pastiakan memerlukan laporan keuanganperusahaan tersebut.

2. Kreditur.Para kreditur sangat memerlukan laporankeuangan perusahaan yang akan diberikankredit untuk digunakan sebagai bahanpertimbangan dalam memberikankeputusan pemberian kredit. Hal inidihubungkan dengan analisa positif ataskemampuan perusahaan mengembalikanpinjaman.

b. Yang berkepentingan tidak langsung denganperusahaan.Kelompok ini berkepentingan denganperusahaan sehubungan dengan fungsi-fungsinya, di lingkungan dunia usaha, kelompokini meliputi :1. Pemerintah.

Pemerintah sangat berkepentingan dalammenilai maju mundurnya perusahaan yangada di negaranya, untuk memberikankebijaksanaan dari sektor pajak ataukebijaksanaan lain yang berkaitan denganpemberian fasilitas tertentu daripemerintah.

2. Auditor dan analis keuangan.3. Serikat pekerja.

Bagi para karyawan atau pegawaiperusahaan sebenarnya sangatberkepentingan untuk mendapatkaninformasi keuangan perusahaan, hal inidihubungkan dengan hak-hak pegawaidalam bidang penggajian, bonus sertafasilitas social dari perusahaan untuk tujuankesejahteraan perusahaan yang padaakhirnya akan meningkatkan pengabdianpegawai pada perusahaan.

2.4 Komponen Laporan Keuangan2.4.1Neraca / Balance Sheet.

Neraca menggambarkan keuangan perusahaanposisi aktiva, kewajiban dan modal suatu

perusahaan.Laporan ini disusun setiap saat danmerupakan opname situasi posisi keuangan padasetiap periode (bulan).2.4.2 Laporan Laba Rugi.

Laporan laba rugi merupakan laporan yangmenggambarkan pendapatan yang diperoleh dan biayayang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukanaktivitasnya selama periode tertentu.

2.5 Analisa RasioMenurut Arief Sugiono dan Edy Untung (2008, p

56), pengertian analisa rasio adalah suatu angka yangmenunjukan hubungan antara unsur-unsur dalamlaporan keuangan.

Rasio keuangan yang dilakukan untuk melihatkondisi keuangan perusahaan dapat diklasifikasianmenjadi lima kelompok, yaitu :2.5.1Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas yaitu : rasio yang mengukurkemampuan perusahaan untuk memenuhi jangkapendeknya. Suatu perusahaan dikatakan likuidapabila :a. Mampu untuk memenuhi kewajiban-kewajiban

tepat waktu (kewajiban keuangan pada pihakeksternal).

b. Mampu memelihara modal kerja yang cukupuntuk operasi normal (kewajiban keuangan padapihak internal).

c. Membayar bunga dan tingkat deviden yangdibutuhkan.

d. Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.2.5.2Rasio laverage

Rasio laverageyaitu : rasio yang mengukur sejauhmana perusahaan dibiayai oleh hutang.a. Rasio aktivitas, yaitu : rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk menggunakankekayaan (assets) yang dimilikinya.

b. Rasio profitabilitas, yaitu : rasio yang digunakanuntuk mengukur hasil akhir yang dicapai dariserangkaian kebijaksanaan dan keputusan dalamperusahaan.

c. Market value ratio, yaitu : rasio yangmengukur nilai perusahaan di pasar modal.

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN3.1 Penyajian Data

Salah satu hal yang perlu kita perbaiki dalamanalisa kasus seperti kasus keuangan ini adalahpemahaman mengenai penggunaan metode analisa

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 35: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

35Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

kuantitatif. Dalam memecahkan suatu masalah, kitaperlu memiliki pemahaman yang mendasar agar kitadapat menentukan parameter dan variablel yangsesuai untuk selanjutkan menggunakan model yangtepat. Tujuan analisa kasus ini adalah tidak hanyamemberikan rumus untuk memperoleh angka-angkayang diharapkan, tetapi lebih jauh dari itu, tujuannyaadalah untuk menganalisa semua angka-angka yangsaling berkaitan dalam rangka memecahkan masalah.

Untuk menganalisa tentang kinerja keuanganoperasional PT Bukit Asam, Tbk dapat dilihat daribanyak sisi, baik secara sendiri-sendiri maupunsecara simultan. Pada kasus ini penulis akan melihatdari beberapa aspek data yang lengkapnya disajikanberikut ini.

a. Laporan Laba RugiLaporan laba rugi merupakan hasil dari kegiatan

operasional PT. Bukit Asam, Tbk pada waktutertentu. Dalam hal ini diambil data tahun 2009-2011.Di dalamnya terdapat informasi mengenai inflowasset (revenue), outflow asset (expenses), dankenaikan atau penurunan yang dihasilkan semuakegiatan tersebut. Laporan laba rugi ini menjelaskanpendapatan dan pengeluaran pada tahun 2009, 2010dan 2011 dan dapat menjawab pertanyaan tentangbesarnya laba atau kerugian yang dihasilkan olehperusahaan, dan variabel-variabel pendapatan sertapengeluaran apa yang perlu diperhatikan.

Tabel 1LABA RUGI PT. BUKIT ASAM TBK

(Dalam Jutaan Rp kecuali laba bersih per saham)

Sumber : PT. Bukit Asam Tbk

b. Neraca KeuanganNeraca keuangan ini memuat semua informasi

mengenai sumber dana dan equity. Dengandemikian,neraca keuangan mencerminkan semuatransaksi yang dibuat oleh perusahaan pada periodetertentu. Adapun neraca keuangan yang disajikan disini adalah PT Bukit Asam, Tbk untuk periode 2009,2010 dan tahun 2011.

Tabel 2NERACA PT. BUKIT ASAM TBK

(Dalam Jutaan Rp kecuali laba bersih per saham)(Dalam jutaan Rp)

Sumber : PT. Bukit Asam Tbk

KETERANGAN TAHUN 2011 2010 2009

Penjualan 10.581.570 7.909.154 8.947.854 Harga pokok penjualan (5.302.592) (4.258.988) (4.104.301) Laba kotor 5.278.978 3.650.166 4.843.55. Beban usaha (1.613.949) (1.346.008) (1.295.238) Laba usaha 3.665.029 2.304.158 3.548.315 Pendapatan lain-lain (bersih) 396.866 301.057 217.039 Bagian (rugi)/laba bersih dari perusahaan asosiasi

(2.791) (5.565) (3.352)

Laba sebelum pajak penghasilan

4.059.104 2.599.650 3.762.002

Pajak penghasilan (2.791) (600.713) (1.032.675) Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

2231 9.954 (1.593)

Laba bersih 3.088.067 2.008.891 2.727.734 Laba bersih per saham 1.339 872 1.184 Jumlah saham beredar 2.304 2.304 2.304 Harga pasar saham terhadap laba bersih per saham

41 26 15

EBITDA 4.134.370 2.669.063 3.844.559 Pengeluaran usaha 6.916.541 5.531.862 5.315.389

KETERANGAN TAHUN 2011 2010 2009

ASET Kas dan setara kas 6.791.291 5.054.075 4.709.104 Piutang usaha (bersih) 1.180.195 997.178 1.491.460 Persediaan (bersih) 644.833 423.678 409.901 Aset lancar lainnya 242.941 171.022 172.926 Aset lancar 8.859.260 6.645.953 6.783.391 Taksiran klaim atas kelebihan pembayaran pajak

- - -

Investasi pada perusahaan asosiasi

403.083 266.979 122.620

Property pertambangan 174.824 187.542 199.063 Aset tetap (bersih) 1.140.466 921.005 371.523 Aset tidak lancar lainnya 929.471 701.220 601.981 Aset tidak lancer 2.647.844 2.076.746 1.295.187 Jumlah asset 11.507.104 8.722.699 8.078.578 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Hutang usaha 122.282 73.156 58.097 Biaya yang masih harus dibayar

1.249.680 748.235 789.369

Hutang pajak 413.217 197.836 431.230 Kewajiban lancar lainnya

127.244 128.501 102.212

Kewajiban lancar 1.912.423 1.147.728 1.380.908 Penyisihan manfaat pensiun dan kesejahteraan karyawan

1.224.815 959.072 759.792

Penyisihan beban pengelolaan lingkungan hidup setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

204.844 174.343 151.266

Kewajiban jangka panjang lainnya

308 774

Kewajiban tidak lancar 1.429.679 1.133.723 911.832 Jumlah kewajiban 3.324.102 2.281.451 2.292.740 Hak minoritas 76.743 74.512 84.466 Jumlah ekuitas 8.165.002 6.366.736 5.701.373 Jumlah kewajiban dan 11.507.104 8.722.699 8.078.578

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 36: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

36 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3.2 Analisa DataDalam menganalisa kinerja laporan keuangan ini

penulis menggunakan analisis kualitatif denganmenggunakan pendekatan rumus-rumus keuangandari Munawir, (2007, p 104-105) yang meliputi :a. Rasio Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajiban financial/keuangan jangka pendek. Keuangan perusahaandapat dikatakan likuid apabila disamping dapatmendanai bisnis sehari-hari, perusahaan tersebut jugadapat melunasi hutang yang jatuh tempo. Rasiolikuiditas meliputi :1. Current ratio

2. Acid test ratio (Quick ratio)

3. Cash ratio

4. Perputaran piutang

5. Perputaran persediaan

b. Rasio SolvabilitasRasio ini digunakan untuk menganalisa posisi

keuangan jangka panjang, karena kondisi keuanganjangka pendek yang baik tidak menjamin adanyakondisi keuangan jangka yang baik pula. Rasiosolvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya ataukewajiban-kewajiban saat perusahaan dilikuidasi,rasio solvabilitas antara lain :1. Rasio Modal dengan aktiva

Aktiva lancar Current ratio = x 100%

Utang lancar 6.783.391

Tahun 2009 = x 100% = 491,22% 1.380.908 6.645.953

Tahun 2010 = x 100% = 579,05% 1.147.728 8.859.260

Tahun 2011 = x 100% = 463,24% 1.912.423

Current Asset - inventory Quick ratio = x 100%

Utang lancar

6.783.391 – 409.901 Tahun 2009 = x 100% = 461,5%

1.380.908 6.645.953 - 423.678

Tahun 2010 = x 100% = 542,13% 1.147.728

8.859.260 - 644.833 Tahun 2011 = x 100% = 429,52%

1.912.423

kas Cash ratio = x 100%

Utang lancar 4.709.104

Tahun 2009 = x 100% = 341% 1.380.908 5.054.075

Tahun 2010 = x 100% = 440,35% 1.147.728

6.791.291

Tahun 2011 = x 100% = 355,11% 1.912.423

Penjualan Perputaran piutang =

Rata rata piutang 8.947.854

Tahun 2009 = = 5,9 kali 1.491.460 7.909.154

Tahun 2010 = = 6,4 kali 1.244.319

10.581.570

Tahun 2011 = = 9,7 kali 1.088.686

Harga pokok Perputaran persediaan =

Rata rata persediaan

4.104.301 Tahun 2009 = = 10,01 kali

409.901 4.258.988

Tahun 2010 = = 10,22 kali 416.789,5 5.302.592

Tahun 2011 = = 9,93 kali 534.255,5

Modal Sendiri Rasio Modal dengan aktiva = x 100%

Total aktiva

5.701.373 Tahun 2009 = x 100% = 70,57%

8.078.578 6.366.736

Tahun 2010 = x 100% = 72,99% 8.722.699 8.165.002 Tahun 2011 = x 100% = 70,95% 11.507.104

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 37: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

37Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

2. Rasio Modal dengan aktiva tetap

3. Rasio hutang jangka panjang dengan Modal sendiri

4. Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang

5. Rasio utang atas aktiva

6. Rasio utang atas modal sendiri

c. Rasio RentabilitasRasio ini menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semuasumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,cabang dan lain-lain. Rasio rentabilitas antara lain :1. Ratio laba usaha dengan aktiva usaha

2. Perputaran Aktiva usaha

Modal Sendiri Rasio Modal dengan aktiva tetap = x 100%

Aktiva tetap

5.701.373 Tahun 2009 = x 100% = 1.534,5 % 371.523 6.366.736 Tahun 2010 = x 100% = 691,3% 921.005 8.165.002 Tahun 2011 = x 100% = 715,9% 1.140.466

Hutang jangka panjang Ratio Hutang jangka panjang = x 100%

dengan modal sendiri Modal sendiri 911.832

Tahun 2009 = x 100% = 15,9 % 5.701.373 1.133.723 Tahun 2010 = x 100% = 17,8% 6.366.736 1.429.679 Tahun 2011 = x 100% = 17,5% 8.165.002

Aktiva tetap Ratio aktiva tetap dengan = x 100% hutang jangka panjang Hutang jangka panjang

371.523

Tahun 2009 = x 100% = 40,7 % 911.832 921.005 Tahun 2010 = x 100% = 81,3% 1.133.723 1.140.466 Tahun 2011 = x 100% = 79,7% 1.429.679

Total utang Rasio utang atas aktiva = x 100%

Total aktiva

2.292.740 Tahun 2009 = x 100% = 28,38% 8.078.578 2.281.451 Tahun 2010 = x 100% = 26,15% 8.722.699 3.242.102 Tahun 2011 = x 100% = 29,04% 11.507.104

Total utang Rasio utang atas modal sendiri = x 100%

Modal sendiri

2.292.740 Tahun 2009 = x 100% = 40,2% 5.701.373 2.281.451 Tahun 2010 = x 100% = 35,8% 6.366.736 3.242.102 Tahun 2011 = x 100% = 39,7% 8.165.002

laba usaha Ratio laba usaha dengan = x 100% aktiva usaha aktiva usaha

3.548.315 Tahun 2009 = x 100% = 43,9% 8.078.578 2.304.158 Tahun 2010 = x 100% = 26,4% 8.722.699

3.665.029 Tahun 2011 = x 100% = 31,8% 11.507.104

Penjualan Perputaran Aktiva usaha =

Aktiva Usaha

8.947.854 Tahun 2009 = = 1,1 kali 8.078.578 7.909.154 Tahun 2010 = = 0,8 kali 8.722.699

10.581.750 Tahun 2011 = = 0,9 kali 11.507.104

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 38: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

38 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3. Gross Margin Ratio

4. Operating profit Margin

5. Net Margin rasio

6. Net rate of ROI

7. Rentabilitas modal sendiri

d. Rasio AktivitasRasio ini mengukur seberapa perusahaan

mengelola dan menggunakan kekayaan/assets yangdimilikinya. Rasio ini melakukan sejumlahperbandingan antara penjualan dengan investasidalam aktiva di mana persediaan, piutang dan aktivatetap apakah jumlah penjualan yang dilakukanperusahaan sebanding dengan investasi yangdilakukan pada kekayaannya. Ratio Aktivitasmeliputi:1. Total Aset turn over

2. Total Aset turn over ratio

Laba kotor Gross Margin Ratio = x 100%

Penjualan

4.843.550 Tahun 2009 = x 100% = 54,1% 8.947.854 3.650.166 Tahun 2010 = x 100% = 46,1% 7.909.154

5.278.978 Tahun 2011 = x 100% = 49,8% 10.581.750

Laba usaha Operating profit Margin = x 100%

Penjualan

3.548.315 Tahun 2009 = x 100% = 39,7% 8.947.854 2.304.158 Tahun 2010 = x 100% = 29,1% 7.909.154 3.665.029 Tahun 2011 = x 100% = 34,6%

10.581.750

Laba bersih Net Margin rasio = x 100%

Penjualan

2.727.734 Tahun 2009 = x 100% = 30,50% 8.947.854 2.008.067 Tahun 2010 = x 100% = 25,38% 7.909.154

3.088.067 Tahun 2011 = x 100% = 29,18% 10.581.750

Laba bersih Net rate of ROI = x 100% Jumlah aktiva 2.729.327

Tahun 2009 = x 100% = 33,78% 8.078.578 2.008.067 Tahun 2010 = x 100% = 23,02% 8.722.699

3.088.067 Tahun 2011 = x 100% = 26,83% 11.507.104

Laba bersih Rentabilitas modal sendiri = x 100%

Modal sendiri 2.729.327

Tahun 2009 = x 100% = 50,51% 5.402.483 2.008.067 Tahun 2010 = x 100% = 36,52% 5.498.225

3.088.067 Tahun 2011 = x 100% = 44,45% 6.946.837

Total pendapatan Total Aset turnover = Total Aktiva 2.729.327 Tahun 2009 = = 0,34 kali 8.078.578 2.008.067 Tahun 2010 = = 0,23 kali 8.722.699 3.088.067 Tahun 2011 = = 0,27 kali 11.507.104

Total pendapatan Total Aset turn over ratio = x 100 %

Total Aktiva tetap 2.729.327

Tahun 2009 = x 100% = 610,92% 446.754 2.008.067 Tahun 2010 = x 100% = 218,02% 921.005 3.088.067 Tahun 2011 = x 100% = 609,12% 1.140.46

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 39: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

39Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3.3 Pembahasana. Hasil analisa Rasio Likuiditas1. Current Rasio

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai Current rasio sebesar 491,2% yangartinya setiap Rp 1- utang lancar dijamin sebesarRp 4,910,- jumlah ini lebih rendah dibandingkantahun 2010 sebesar 579,05% yang artinya setiapRp 1,- utang lancar dijamin oleh aktiva lancarsebesar Rp 5,790,- dan pada tahun 2011 jugalebih rendah dibandingkn 2010 sebesar 463,24%yang artinya setiap Rp 1,- utang lancar dijaminoleh aktiva lancar sebesar Rp 4,632,.

Dari tahun 2009 ke tahun 2010 perusahaanmempunyai kemampuan yang baik dalammembayar kewajiban jangka pendeknya hal inidapat dilihat dari rasio lancar yang dimiliki PTBukit Asam, Tbk sudah diatas angka 100%.Namun rasio lancar yang terlalu tinggi jugamenunjukan kelebihan uang kas atau aktivalancar lainnya dibandingkan dengan yangdibutuhkan saat itu.

2. Acid test ratioRasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban lancar yang dijamin dengan aktivalancar yang lebih likuid (yang mudahdikonfersikan kedalam kas) yaitu aktiva lancaryang telah dikurangi dengan persediaan danbiaya dibayar dimuka.

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai quick rasiosebesar 461,5% yangartinya setiap Rp 1- utang lancar dijamin sebesarRp 4,615,- jumlah ini menunjukan utang lancarlebir rendah dibandingkan tahun 2010 sebesar542,13% yang artinya setiap Rp 1,- utang lancardijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 5,421,-dan pada tahun 2011 sebesar 429,52% yangartinya setiap Rp 1,- utang lancar dijamin olehaktiva lancar sebesar Rp 4,295,- juga lebihrendah dibandingkan dari tahun 2010.

Dari tahun 2009-2011 perusahaanmempunyai kemampuan yang baik dalammembayar kewajiban jangka pendeknya yangsegera jatuh tempo dengan menggunakan aktivalancar di luar biaya dibayar dimuka.

3. Cash ratioRasio ini menunjukan porsi kas yaitu aktiva

lancar yang paling likuid yang dapat menutupikewajiban-kewajiban lancar.

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai cash ratio sebesar 341%sedangkan pada tahun 2010 sebesar 440,35%dan pada tahun 2011 sebesar 355,11%.

Pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkantahun 2010 dan begitu juga dengan tahun 2011lebih rendah dibandingkan dari tahun 2010 tapiperusahaan mempunyai cash ratio yang baikyang artinya perusahaan mempunyaikemampuan yang dalam membayar kewajibanjangka pendeknya yang segera jatuh tempodengan kas yang dimiliki perusahaan.

Karena rasio lancar, rasio cepat, dan rasiokas utang lancar yang tinggi pula menunjukanperusahaan tidak melakukan investasi yangbesar, namun yang terlalu tinggi jugamenunjukkan kelebihan uang kas atau aktivalancar lainnya dibandingkan dengan yangdibutuhkan pada saat itu.

4. Perputaran piutangPada tahun 2009 PT Bukit Asam,Tbk

mempunyai perputaran piutang sebanyak 5,9 kalisedangkan pada tahun 2010 lebih banyakdibandingkan 2009 sebanyak 6,4 kali dan tahun2011 lebih banyak dari tahun 2010 sebanyak 9,7kali.

Piutang perusahaan PT Bukit Asam,Tbkmempunyai hubungan yang erat denganvolume penjualan kredit. Makin tinggi rasioperputaran menunjukkan modal kerja yangditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknyakalau rasio semakin rendah berarti ada overinvestment dalam piutang sehingga memerlukananalisa lebih lanjut.

5. Perputaran persediaanPada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbk

mempunyai perputaran persediaan sebanyak10,01 kali jumlah perputaran tahun 2009 lebihsedikit dibandingkan tahun 2010 sebanyak 10,22kali dan tahun 2011 juga lebih sedikit dari tahun2010 sebanyak 9,93 kali perputaran. Persediaanperputaran adalah merupakan rasio antara

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 40: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

40 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

jumlah harga pokok barang yang dijual dengannilai rata-rata persediaan yang dimiliki olehperusahaan.

b. Hasil analisa rasio solvabilitas1. Rasio modal dengan aktiva

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai rasio modal dengan aktiva usahasebesar 43,9% jumlah tahun 2009 lebih tinggidibandingkan pada tahun 2010 sebesar 26,4%dan pada tahun 2011 lebih tinggi dari tahun 2010sebesar 31,8%. Dari perhitungan di atas padatahun 2010 ratio modal dengan aktiva lebihrendah dari tahun 2009 dan 2011.

Rasio ini menunjukan pentingnya dari sumbermodal pinjaman dan tingkat keamanan yangdimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio iniberarti semakin kecil jumlah modal pinjamanyang digunakan untuk membiayai aktivaperusahaan.

2. Rasio modal dengan aktiva tetapKalau rasio ini lebih dari 100% berarti modal

sendiri melebihi dari aktiva tetap dan menunjukanaktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilikperusahaan dan sebagian dari aktiva lancar jugadibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknyakalau ratio dibawah 100% berarti sebagianaktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjamanjangka pendek atau jangka penjang, sedangkanaktiva lancar seluruhnya dibiayai oleh modalpinjaman.

Rasio ini menunjukkan pada tahun 2009sebesar 1.534,5% lebih besar dibandingkan daripada tahun 2010 yang hanya 691,3% dan tahun2011 juga lebih besar dibandingkan dari tahun2010 sebesar 715,9%.

3. Rasio hutang jangka panjang dengan modalsendiri

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai rasio hutang jangka panjang denganmodal sebesar 15,9% sedangkan pada tahun2010 lebih besar dibandingkan 2009 sebesar17,8% dan pada tahun 2011 lebih rendahdibandingkan dari tahun 2010 sebesar 17,5%.

Rasio ini merupakan rasio antara utangjangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannyaadalah untuk mengukur berapa bagian dari

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikanjaminan utang jangka panjang dengan caramembandingkan antara utang jangka panjangdengan modal sendiri yang disediakan olehperusahaan.

4. Rasio aktiva tetap dengan hutang jangkapanjang

Rasio ini mengukur tingkat keamanan yangdimiliki oleh kreditor jangka panjang disampingitu juga menunjukan kemampuan perusahaanmemperoleh pinjaman baru dengan jaminanaktiva tetap.

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam mempunyaiaktiva tetap dengan hutang jangka panjangsebesar 40,7% sedangkan tahun 2010 lebihbesar dibandingkan dari tahun 2009 sebesar81,3% dan tahun 2011 juga lebih rendahdibandingkan dari tahun 2010 sebesar 79,7%.

5. Rasio utang atas aktivaRasio ini menunjukan besarnya porsi utang

dibandingkan dengan aktiva atau besarnya porsipembiayaan aset yang berasal dari utang. Padatahun 2009 PT Bukit Asam, Tbk mempunyairasio utang atas aktiva sebesar 28,38% yangartinya setiap Rp 1- aktiva menjamin sebesarRp 0.2838,- seluruh kewajiban perusahaan padatahun 2009 lebih besar dibandingkan tahun 2010sebesar 26,15% yang artinya setiap Rp 1,-aktiva menjamin Rp 0.2615,- seluruh kewajibanperusahaan pada tahun 2010 dan pada tahun2011 juga lebih besar dibandingkan dari tahun2010 sebesar 29,04% yang artinya setiap Rp1,- aktiva menjamin oleh aktiva lancar sebesarRp 0.2904,- seluruh kewajiban perusahaan padatahun 2011.

6. Rasio utang atas modalRasio ini menggambarkan sampai sejauh

mana modal yang dimiliki oleh pemilik dapatmenutupi kewajiban-kewajiban kepada pihakluar. Semakin kecil rasionya semakin baik.

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai rasio utang atas modal sebesar42,43% yang artinya setiap Rp 1- modal sendirimenjamin Rp 0.4243,- seluruh kewajibanperusahaan sedangkan pada tahun 2010 lebihrendah dibandingkan dari tahun 2009 sebesar41,49% yang artinya setiap Rp 1,- modal sendiri

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 41: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

41Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

menjamin Rp 0.4149,- dan pada tahun 2011 lebihbesar dibandingkan tahun 2010 sebesar 48,10%yang artinya setiap Rp 1,- modal sendirimenjamin sebesar Rp 0.4810,-. Seluruhkewajiban perusahaan.

Dari tahun 2009-2011 perusahaanmempunyai rasio utang atas modal yang solv-able yang artinya perusahaan mempunyaikemampuan yang baik dalam membayarkewajiban-kewajibannya baik jangka panjangmaupun jangka pendeknya dengan modal yangdimiliki perusahaan.

c. Rasio Rentabilitas1. Ratio laba usaha dengan aktiva usaha

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukurdengan menghubungkan antara keuntungan ataulaba yang diperoleh dari kegiatan pokokperusahaan dengan kekayaan atau asset yangdigunakan untuk menghasilkan keuntungantersebut (operating asset). Yang dimaksuddengan operating asset adalah semua aktivakecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatanatau usaha memperoleh penghasilan yang rutinatau usaha pokok perusahaan.

Pada tahun 2009 operating asset sebesar43,9% jumlah tahun 2009 lebih besardibandingkan tahun 2010 sebesar 26,4% dantahun 2011 lebih besar dibandingkan tahun 2010sebesar 31,8%. Jadi tahun 2010 lebih kecildibandingkan tahun 2009 dan 2011.

2. Perputaran aktiva usahaPerputaran aktiva tahun 2009 lebih besar

dibandingkan 2010 sebesar 1,1 kali sedangkantahun 2010 sebesar 0,8 kali dan tahun 2011 jugalebih besar dibandingkan 2010 sebesar 0,9 kali.

Rasio ini merupakan rasio yang digunakanuntuk mengukur perputaran semua aktiva yangdimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlahpenjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

3. Gross margin ratioGross margin ratiotahun 2009 sebesar 0,54

atau 54%. Ini menunjukkan bahwa laba kotoryang diperoleh PT Bukit Asam, Tbk selama 1tahun sebesar 54% sedangkan pada tahun 2010sebesar 0,46 atau 46% ini menunjukan bahwa

laba kotor yang diperoleh selama 1 tahunsebesar 46% dan pada tahun 2011 sebesar 0,49atau 49% ini menunjukan bahwa laba kotor yangdiperoleh selama 1 tahun sebesar 49%.

Dilihat dari hasil perhitungan diatas berartibahwa gross margin ratio tahun 2009 lebih baikdibandingkan dari 2010 dan 2011 juga lebih baikdibandingkan dari tahun 2010 walaupunangkanya kurang signifikan. Semakin besar atautinggi gross margin ratio suatu perusahaanmenunjukan semakin baik peusahaan tersebutmemperoleh laba kotornya.

4. Operating margin ratioOperating margin ratio PT Bukit Asam,

Tbk tahun 2009 sebesar 0,39 atau 39% danuntuk tahun 2010 mengalami penurunandibandingkan tahun 2009 sebesar 0,29 atau 29%sedangkan tahun 2011 mengalami peningkatandibandingkan tahun 2010 sebesar 0,34 atau 34%.Karena semakin besar ratio ini berarti semakinberhasil perusahaan dalam mengelola sumberdan penggunaan dana dalam membiayaioperasional perusahaan.

5. Net margin ratioPada tahun 2009 PT Bukit asam, Tbk

mempunyai margin laba bersih sebesar 30,50%yang artinya dari setiap perusahaanmendapatkan laba sebesar 30,50% laba tahun2009 lebih besar dibandingkan tahun 2010mempunyai margin laba bersih sebesar 25,38%yang artinya dari setiap pendapatan perusahaanmendapatkan laba sebesar 25,38% dan tahun2011 mempunyai margin laba bersih lebih besardibandingkan tahun 2010 sebesar 29,18% yangartinya setiap pendapat perusahaan mampumendapat laba sebesar 29,18%.

Dilihat dari perkembangan perusahaan daritahun 2009ke 2010 kemampuan perusahaandalam menghasilkan laba dari penjualanmengalami penurunan dari 30,50% menjadi25,38%. Namun pada tahun 2011 mengalamikenaikan dari 25,38% menjadi 29,18%.

6. Net Rate of ROIPada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbk

mempunyai Net Rate of ROI sebesar 33,78%yang artinya tingkat pengembalian investasidalam aktiva perusahaan mendapatkan laba

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 42: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

42 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

sebesar 33,78% sedangkan tahun 2010perusahaan mengalami penurunan dibandingkandari tahun 2009 mempunyai Net Rate of ROIsebesar 23,02% yang artinya tingkatpengembalian investasi dalam aktivaperusahaan mendapatkan laba sebesar 23,02%dan tahun 2011 meningkat dibandingkan daritahun 2010 mempunyaiNet Rate of ROI sebesar26,83% yang artinya tingkat pengembalianinvestasi dalam aktiva perusahaan dalammendapatkan laba sebesar 26,83%.

7. Rentabilitas Modal Sendiri (ROE)Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbk

mempunyai rentabilitas modal sendiri lebih besardibandingkan tahun 2010 sebesar 50,51% yangartinya tingkat pengembalian investasi yangberasal dari modal sebesar 50,51% sedangkanpada tahun 2010 perusahaan mempunyairentabilitas modal sendiri sebesar 36,35% yangartinya tingkat pengembalian investasi yangberasal dari modal sebesar 36,35% dan padatahun 2011 perusahaan mempunyai rentabilitasmodal sendiri yang lebih besar dibandingkan daritahun 2010 sebesar 44,45% yang artinya tingkatpengembalian investasi yang berasal dari modalsebesar 44,45%.

d. Rasio Aktivitas1. Total Asset Turn Over

Pada tahun 2009 perusahaan pertambanganPT Bukit Asam, Tbk mempunyai Total AssetTurn Over lebih besar dibandingkan tahun 2010sebesar 0,34 yang artinya dana tertanam dalamaktiva berputar rata-rata sebesar 0,34 kali dalamsetahunnya, sedangkan pada tahun 2010perusahaan mempunyai Total Asset Turn Oversebesar 0,23 yang artinya data tertanam dalamaktiva berputar rata-rata sebesar 0,23 kali dalamsetahunnya. Dan pada tahun 2011 Total AssetTurn Over lebih besar dibandingkan tahun 2010sebesar 0,27 yang artinya data tertanam dalamaktiva berputar rata-rata sebesar 0,27 kali dalamsetahunnya.

Dilihat dari hasil perhitungan diatas tahun2010 lebih sedikit berputar rata-ratanya daritahun 2009 dan tahun 2011.

2. Total Asset Turn Over Ratio

Pada tahun 2009 PT Bukit Asam, Tbkmempunyai Total Asset Turn Over Ratiosebesar 610,92% yang artinya data yangtertanam dalam aktiva berputar rata-ratasebesar 610,92% atau 610,92 yang artinya danadiinvesatasikan dalam aktiva tetap dalam satuperputarannya sebanyak 610,92 kali atau setiapRp 1,- dana yang diinvesatasikan dalam aktivatetap selama satu tahun dapat menghasilkanpendapatan sebesar Rp 610,92. Jumlah ini lebihbesar dibandingkan Pada tahun 2010 PT BukitAsam, Tbk mempunyai Total Asset Turn OverRatio sebesar 218,02% yang artinya data yangtertanam dalam aktiva berputar rata-ratasebesar 218,02% atau 2,1802yang artinya danadiinvesatasikan dalam aktiva tetap dalam satuperputarannya sebanyak 218,02kali atau setiapRp 1,- dana yang diinvestasikan dalam aktivatetap selama satu tahun dapat menghasilkanpendapatan sebesar Rp 2,1802,- . Dan padatahun 2011 PT Bukit Asam, Tbk mempunyaiTotal Asset Turn Over Ratio yang lebih besardari tahun 2010 sebesar 609,12% yang artinyadata yang tertanam dalam aktiva berputar rata-rata sebesar 609,12% atau 6,0912 yang artinyadana diinvesatasikan dalam aktiva tetap dalamsatu perputarannya sebanyak 6,0912 kali atausetiap Rp 1,- dana yang diinvesatasikan dalamaktiva tetap selama satu tahun dapatmenghasilakan pendapatan sebesar Rp 6,0912.

PENUTUP4.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan di sini penulis menguraikanhasil analisa data rasio-rasio keuangan pada PT BukitAsam, Tbk dari tahun 2009 sampai dengan 2011secara singkat diantaranya:a. Rasio Likuiditas

Dari hasil rasio likuiditas diperoleh hasil cur-rent rasio PT Bukit Asam, Tbk dari tahun 2009-2011 yaitu sebesar 491,2%, 579,05% dan463,24%. Quick ratio PT Bukit Asam, Tbk daritahun 2009-2011 yaitu sebesar 461,5%,542,13%, 429,52%. Cash ratio PT Bukit Asam,Tbk yaitu sebesar 341,05%, 440,35%, 355,11%.Perputaran piutang PT Bukit Asam, Tbk yaitusebesar 5,9 x, 6,4 x, 9,7 x. Dan perputaran

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 43: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

43Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

persediaan PT Bukit Asam, Tbk yaitu 10,01 x,10,22 x, 9,93 x.Hal ini berarti perusahaan mempunyaikemampuan dalam membayar kewajiban jangkapendeknya yang segera jatuh tempo denganaktiva lancarnya. Karena current ratio, quickrasio, cash ratio, perputaran piutang danperputaran persediaan yang tinggi menunjukkanperusahaan tidak melakukan investasi, namunperusahaan mempunyai kelebihan uang kasdibandingkan dengan yang dibutuhkan pada saatitu.

b. Rasio SolvabilitasDari hasil rasio solvabilitas diperoleh hasil rasiomodal dengan aktiva PT Bukit Asam, Tbk daritahun 2009 sampai 2011 yaitu sebesar 70,57%,72,99% dan 70,95%. Rasio modal dengan aktivatetap PT Bukit Asam, Tbk dari tahun 2009sampai dengan tahun 2011 yaitu sebesar1.534,5%, 691,3% dan 715,9%,. Rasio hutangjangka panjang dengan modal sendiri PT BukitAsam, Tbk dari tahun 2009 sampai dengantahun 2011 yaitu sebesar 15,9%, 17,8%, 17,5%.Rasio aktiva tetap dengan hutang jangkapanjang PT Bukit Asam, Tbk dari tahun 2009sampai dengan tahun 2011 yaitu sebesar 40,7%,81,3%, 79,7%. Rasio utang atas aktiva PT BukitAsam, Tbk dari tahun 2009 sampai dengantahun 2011 yaitu sebesar 28,38%, 26,15%,29,04%. Rasio utang atas aktiva sendiri PTBukit Asam, Tbk dari tahun 2009 sampai dengantahun 2011 yaitu sebesar 40,2%, 35,8%, 39,7%.Artinya perusahaan memiliki kemampuan dalammembayar kewajiban jangka panjang maupunseluruh kewajiban dengan modal atau aktivayang dimiliki perusahaan.

c. Rasio RentabilitasDari hasil rasio rentabilitas diperoleh hasil Ra-tio laba usaha dengan aktiva usaha PT BukitAsam,tbk dari tahun 2009 sampai 2011 yaitusebesar 43,9%, 26,4%, 31,8%. Perputaranaktiva usaha PT Bukit Asam,tbk dari tahun 2009sampai 2011 yaitu sebesar 1,1 kali, 0,8 kali, 0,9kali. Gross margin ratio PT Bukit Asam,tbkdari tahun 2009 sampai 2011 yaitu sebesar54,1%, 46,1%, 49,8%. net profit margin PTBukit Asam,tbk dari tahun 2009 sampai 2011

yaitu sebesar 30,50%, 25,27% dan 29,18%.Sedangkan net rate of ROI PT Bukit Asam,tbkdari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitusebesar 33,78%, 22,91% dan 26,83%.Sedangkan Rasio rentabilitas modal sendiri PTBukit Asam,tbk dari tahun 2009 sampai 2011yaitu sebesar 50,51%, 36,35% dan 44,45%.

d. Rasio AktivitasPada hasil rasio aktivitas PT Bukit Asam,tbkTotal Asset Turn Over Ratio dari tahun 2009sampai 2011 yaitu sebesar 610,92%, 217,03%dan 609,12%.

4.2 Saran-saranDari hasil penelitian dan setelah memberikan

kesimpulan atas analisa data dan pembahasan, makaada beberapa saran-saran untuk perusahaan sebagaiberikut :a. Meningkatkan penggunaan kas dengan lebih

baik, baik untuk investasi maupun untuk kegiatanoperasional lainnya mengingat perusahaanmempunyai kelebihan uang kas dibandingkandengan yang dibutuhkan pada saat itu.

b. Pendapatan usaha untuk menutupi biayaperasional serta meningkatkan keuntunganperusahaan sehingga dapat memberikansemangat kepada karyawan di perusahaan.

c. Perusahaan harus meningkatkan pendapatanperusahaan, untuk menutupi biaya operasional.Hendakya perusahaan harus lebih meningkatkanpenjualan agar pendapatan perusahaan menjadilebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKAAgus Sartono, 1999, Manajemen Keuangan, Edisi

Ketiga, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.Djarwnto, 2004, Pokok-pokok Analisa Laporan

Keuangan, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta,487 halanan.

Fayol, Henry, 1996, Yahoo Wikipedia Indoensia,www.Yahoo.co.id

Follet, Marry Parker, 1996, Yahoo WikipediaIndoensia, www.Yahoo.co.id

Griffin, Ricky W, 2007, Business, Yahoo WikipediaIndoensia, www.Yahoo.co.id

S. Munawir, 2007, Analisa Laporan Keuangan,Penerbit Liberty, Yogyakarta, 345 halaman.

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 44: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

44 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Sinaga, Marinus, 1993, Prinsip-prinsip Akuntansi,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Soemarso S.R., 1994, Pengantar Akuntansi, PenerbitRineka Cipta, Jakarta, 484 halaman.

Suad Husnan, 1997, Manajemen Keuangan Teori danPenerapan, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta,345 halaman..

Suad Husnan, dan Enny Pudjiastuti, 2004, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Penerbit UPPAMP YKPN, Yogyakarta, 480 halaman.

Weston, Fred J. dan Eugene F. Brigham, 2000, Es-sential of Managerial Finance, The DrydenPress, Penerbit Erlangga, Jakarta, 441 halaman.

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISA RASIO KEUANGAN(STUDI KASUS TAHUN 2009-2011) Oleh : Sumarsid

Page 45: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

45Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PRODUKSI KONVEKSI CELANA “ALADIN”Oleh : Munawir

ABSTRACKReady made trousers “ALADIN” is one of micro business development of “UMKM” (Middle,

Small and Micro Bisnis). Located in Cipadu Village, Larangan Subdistric, Kota Tangerang District ismore favorable because near with the material clothes and to distribute in Cipulir Market SouthJakarta. It is with textile material : Salur Lidi or Salur Not Lidi material have a measurement 85 cmand 65 cm. The result of some one trousers “ALADIN” producer (case study) is fisibel and profitable.

Key words : Produsen, machine, employe, textile, consumer.

PENDAHULUANProduksi konveksi celana “ALADIN” yang

dilakukan penelitian disini, merupakan usaha mikroyang keberadaannya sangat didukung olehpemerintah, yang didalam pengembangannyatermasuk dalam kelompok UMKM (Usaha MikroKecil dan Menengah). Dinamakan celana aladinkarena model celananya seperti celana yangdipergunakan / dipakai oleh tokoh aladin dalam ceritaseribu satu malam di negara antah berantah / negaraIrak. Cerita tersebut sangat menarik perhatian dimanatokoh “ALADIN” dengan disertai lampu wasiatnyayang berwarna kuning, kalau digosok dan denganmengucapkan sim salabim brak gedabrak konon akanterjadi sesuatu.

Pakaian konveksi dengan banyak ragamnya,banyak diproduksi di daerah Jabodetabek antara laindi Kota Tangerang ( Kelurahan Cipadu), di KotaTangerang Selatan, Depok dan Bogor (daerahCitayam). Para produsen umumnya memasarkandengan mengantar produksinya ke para pedagangbesar / pengumpul di Pasar Cipulir, Jakarta Selatanatau sebaliknya pedagang Cipulir yang mengambil /menjemputnya ke produsen.

Selanjutnya para pedagang besar di Pasar Cipulirmemasarkan kepada para pembeli / pedagang didalam dan di luar propinsi DKI Jakarta yaitu sebagianke Pulau Jawa dan sebagian besar ke Luar PulauJawa (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dll).Pengiriman barang dalam jumlah besar / dikemasdalam bal besar sampai dengan 70 kodi-an per bal,

umumnya melalui darat atau ekspedisi kapal laut yangongkosnya relatif lebih murah.

Produsen konveksi lainnya selain celana aladinantara lain yaitu produsen baju kaos ( berkrah dannon krah), celana panjang dan pendek olah raga(training), celana kolor pendek pria / wanita / anak-anak dengan berbagai model / variasi, celana ledgingbahan polister, daster dan pakaian seragam untuksekolah mulai Play Group / TK / SD / SLTP / SLTAadalah sangat luar biasa dalam pengembangan danmenghidupi ekonomi keluarga dan masyarakat(menyerap tenaga kerja / mengurangi pengangguran,dll).

Untuk membuat celana aladin umumnyadigunakan kain jenis Salur / seperti kaos yang molor(dulu dengan PE Rayon) dengan ketebalan tertentu /yang bisa memenuhi, dibeli dalam satuan kg (kilo-gram), dengan harga pembelian mengikuti harga pasaryang terjadi. Kain tersebut merupakan bahan bakuutama, mempunyai andil terbesar dalam biayaproduksi. Bila harganya naik, maka produsen harusberhitung ulang untuk lancarnya jalannya rodaproduksi / untuk memperoleh keuntungan. Dilainpihak produsen mempunyai keterbatasan modal.

Sedangkan bahan pembantu seperti karet koloruntuk perut, benang jahit, benang obras dan lainnyaseperti upah tenaga kerja penjahit berikut makannya,penyusutan mesin (mesin jahit, mesin obras, guntingmesin, gunting manual) / asset, andilnya dalam biayaproduksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kaindan harga / nilainya bahan pembantu dan lainnya

Page 46: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

46 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

tersebut juga mengikuti harga pasar / kondisi yangada.

Seorang produsen celana aladin yang kami telitiini hanya memasarkan kepada seorang pedagang diCipulir dalam satuan kodi (dalam hitungan 20 buah/kodi) dengan harga jual mengikuti harga pasar yangterjadi / yang ditetapkan oleh pedagang Pasar Cipulir(produsen hanya mempunyai pembeli tunggal). Bilaharga jual tetap / tidak mengalami kenaikan ataupunharga jual diturunkan sedangkan harga bahan / biayaproduksi naik, maka produsen harus berhitung ulanguntuk lancarnya jalannya roda produksi sehingga tetapdapat diperoleh keuntungan. Umumnya pembayaran-nya tidak diberikan secara tunai (cash) oleh pedagangCipulir yang bersangkutan dari transaksi perdaganganpada neraca positif bagi produsen (setelahdiperhitungkan dengan/tanpa giro), sehingga produsenharus mempunyai modal kerja sebanyak 2-3 kaliperputaran produksi. Padahal produsen mempunyaiketerbatasan modal.

Produsen harus selalu melakukan fungsi-fungsimanajemen, evaluasi dan improvisasi terhadapkeadaan / kondisi yang ada serta mengatasipermasalahan-permasalahan yang telah diuraikandiatas sehingga produksi bisa berjalan dengan lancardan pada gilirannya yang menjadi permasalahanadalah apakah produsen usahanya layak dilaksanakandan diperoleh keuntungan ?.

Pada saat ini KADIN UMKM (Kamar DagangInduk Usaha Mikro Kecil dan Menengah) telahdibentuk sejak tanggal 15 Juni 2005 sebagai wadahekonomi kerakyatan / UMKM spesilisasipemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengahyang bersifat khusus, yang strukturnya ada di tingkatProvinsi, Kabupaten / Kota dan Kecamatan, yangmerupakan kepanjangan dari KADIN Indonesia(Kamar Dagang dan Industri Indonesia) yangdibentuk sesuai UU No.1 Th.1987 sebagai wadahkonsultasi bagi pengusaha Indonesia yang bersifatumum (Elias L.Tobing, 2005 a : ii).

Dijelaskan bahwa KADIN UMKM dalam rangkameningkatkan peranannya membangun ekonomikerakyatan, untuk mengatasi permasalahan klasikyang perlu segera dipecahkan dan diatasi antara lain: (a). Rendahnya kualitas sumber daya manusia; (b).Terbatasnya terhadap sumber-sumber informasi; (c).Rendahnya kemampuan untuk meningkatkan pangsapasar; (d). Rendahnya kemampuan dan terbatasnyaakses terhadap sumber-sumber permodalan; (e).

Rendahnya kemampuan penguasaan danpemanfaatan serta akses terhadap teknologi; (f).Rendahnya kemampuan dalam mengembangkanorganisasi dan manajemen, dlsbgnya (Elias L.Tobing,2005 b : iii).

Dengan keberadaan dan peran dari KADINUMKM tersebut maka sangat diharapkan oleh paraprodusen / pengusaha UMKM khususnya pada usahamikro dalam pembuatan pakaian konveksi celanaaladin yang kami teliti ini dapat terbantu dan dapatmengatasi berbagai permasalahan yang ada.

PERUMUSAN MASALAHBerbagai hal yang utamanya menyangkut pada

harga bahan baku dan harga bahan penolong yangtergantung pada harga pasar, upah tenaga kerja,penyusutan, harga jual yang tergantung kepadapedagang pembeli, permodalan yang terbatas danpembayaran yang ummnya tidak cash, dalam usahaproduksi yang telah diuraikan tersebut diatas yangtelah kami teliti pada seorang produsen konveksicelana aladin (studi kasus) maka yang menjadipermasalahan adalah “Apakah usaha celana aladintersebut layak dilaksanakan dan diperoleh keuntungan“ ?

HIPOTESA PENELITIANUsaha celana aladin yang bersangkutan layak

dilaksanakan dan diperoleh keuntungan.

METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan yaitu dengan

pendekatan deskriptif analitis dengan tujuan untukmembuat deskripsi, gambaran atau lukisan secarasistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yangdiselidiki (Nazir Moh, 1983: 63).

Data yang digunakan berupa data primer yangbersumber dari seorang produsen / pengusahakonveksi celana aladin, yang berlokasi di daerahKelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, KotaTangerang, ditambah sumber data lainnya yang terkaitdan relevan.Data / informasi yang dikumpulkan antara lain :- Jumlah mesin jahit, mesin obras dan

penyusutannya.- Jumlah tenaga kerja dan pengupahan.- Jenis kain, bahan pembantu dan harga..- Produksi dan pemasaran celana aladin.

PRODUKSI KONVEKSI CELANA "ALADIN"Oleh : Munawir

Page 47: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

47Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

- Perhitungan biaya dan penerimaan sertakeuntungan.

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan :- Menghitung pada aspek finansial dengan

melakukan penghitungan total biaya produksidan penerimaan serta keuntungan, sekaligusuntuk menjawab hipotesa dan permasalahanyang dikemukakan di atas.

- Untuk menilai usaha tersebut layak / tidakdilaksanakan dan menguntungkan, denganmenghitung R/C Rasio.

Total Penerimaan R/C Rasio = ————————

Total BiayaBila :R/C > 1 --> usaha tersebut layak dilaksanakandan diperoleh keuntungan.R/C < 1 --> usaha tersebut tidak layakdilaksanakan dan tidak diperoleh keuntungan.R/C = 1 --> usaha tsb belum memperolehkeuntungan, sehingga perlu pembenahan.

HASIL PENELITIAN1. Jenis dan jumlah barang modal.

Produsen konveksi celana aladin memulaiusaha dengan modal investasi dan modal kerjayang masih terbatas. Sebagian modal diarahkanuntuk keperluan modal investasi dengan membelibarang modal yaitu dengan membeli mesin obrasbekas (second hand) merk Yamoto sebanyak 2(dua) buah dengan harga Rp.2 juta/buah danmembeli mesin jahit bekas (second hand) merkBrother sebanyak 2 (dua) buah dengan hargaRp.1,65 juta/buah.

Umur ekonomis mesin obras dan mesin jahittersebut diperkirakan selama 5 (lima) tahun,sehingga penyusutannya bila digunakan denganmetode strait line maka tinggal dibagi dalam 5tahun kemudian bisa di break down dalam satuanproduksi per kodi atau per buah.

Disamping itu juga membeli barang modalberupa mesin potong kain (cloth cutting ma-chine) sebanyak 1 (satu) buah merk Hongsengseharga Rp.350.000,-/buah dan gunting potongkain/ lainnya secara manual sebanyak 3 (tiga)buah dengan harga Rp.75.000,-/buah serta 4

(empat) buah gunting kecil untuk mengguntingbulu-bulu benang seharga Rp.3.000,-/bh.Penyusutan gunting besar sekitar 2 (dua) tahundan gunting kecil sekitar 1 (satu) tahun, denganmetode penyusutan yang sama dengan yang dimesin obras dan mesin jahit.

2. Jumlah tenaga kerja dan pengupahan.Jumlah tenaga penjahit sebanyak 2 (dua)

orang berasal dari Jawa Barat dengan tugas bisamengoperasionalkan mesin jahit dan mesin obrasserta bisa memotong kain sesuai polanya.Mengerjakan mulai pagi sampai dengan malamhari, bermalam di rumah produsen, diberikanmakan yang diperhitungkan dengan upah totalsebesar Rp.17.000,-/ kodi dan upah memototongkain setiap 1 pis (sekitar 25 kg) sebesar Rp.10.000,-

Tenaga penjahit pada waktu-waktu tertentusetelah menjahit sekitar sebulan mereka pulangkampung untuk beberapa hari menengokkeluarga dan kepentingan lainnya. Disampingitu setiap sekitar 2 mingguan tenaga penjahittersebut karena masih muda dan mempunyaihobi olah raga footsal, maka bersama-samadengan teman sekampungnya yang bekerja diJakarta saling kontak untuk melakukansepakbola footsal di daerah Pasar Minggu.Diharapkan dari olah raga tersebut dapatdiperoleh kebugaran dan lebih bersemangat lagidalam bekerja serta dapat mengurangikejenuhan.

3. Jenis kain, bahan pembantu dan harga.Jenis kain sebagai bahan baku utama

produksi yang digunakan adalah jenis kain salurseperti kaos/molor (motif lidi/tidak lidi) tipe 24Satau 30S yang gramasinya seperti 24S yang tidakterlalu tipis. Untuk memperoleh yang tipe 30Stersebut diatas agak sulit ditemui di pasaran danapabila tidak diperoleh maka terpaksamenggunakan yang tipe 24S. Selamamemproduksi celana aladin pada kurun waktusejak bulan Pebruari 2011 sampai dengan Maret2012 harga kain yang dibeli sebagai berikut :

PRODUKSI KONVEKSI CELANA "ALADIN"Oleh : Munawir

Page 48: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

48 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Tabel 1Harga kain untuk produksi celana aladin,

bulan Pebruari 2011-Maret 2012.

Jenis bahan pembantu berupa karet kolorperut, benang obras, dan benang jahit. Karetkolor perut dapat dibeli yang ukuran 1 inchi (=2,5cm) dalam kiloan seharga Rp.32.000,-/kg ataudalam bentuk gulungan seharga Rp. 12.000,-/gulung, yang besarnya biaya penggunaan karettersebut diperhitungkan sebesar Rp.275,- s/dRp.330,- / potong celana.

Untuk benang obras digunakan yangberwarna putih dengan harga Rp.15.000,-/bh/0,5 kg dan untuk benang jahit digunakan warnasesuai warna kain yang dijahit dengan hargaRp.25.000,/kg. Besarnya biaya penggunaanbenang obras dan benang jahit diperhitungkansesuai dengan banyaknya/volume kain yangdijahit.

4. Produksi dan pemasaran celana aladin.Produksi atau produktivitas celana aladin

yang dihasilkan dipengaruhi oleh kualitas kainsalur (cacat / tidak) dan tingkat ketebalankainnya. Bila kain cacat maka banyak yangdibuang / tidak digunakan dan bila kainnya tebalyang berarti kiloannya berat maka hanyadiperoleh jumlah celana aladin sedikit. Setiap 1pis (sekitar 25 kg) dapat diperoleh celana aladinsebanyak 6,5 – 7,3 kodi dan kemudiandipasarkan.

Pemasaran merupakan sebuah faktor pentingdalam suatu siklus yang bermula dan berakhirdengan kebutuhan konsumen. Pemasaranadalah termasuk salah satu kegiatan dalamperekonomian dan membantu dalam penciptaannilai ekonomi (Swastha, 1979 : 4).

Pemasaran merupakan salah satu darikegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan olehpara pengusaha dalam usahanya untukmempertahankan kelangsungan hidupnya, untukberkembang dan menciptakan laba. Berhasiltidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis

Rata- rata Harga Kain (Rp. ribu /kg /bl.)

Bl 2 Bl 3 Bl 4 Bl 5 Bl 6 Bl 7 Bl 8 Bl 9 Bl 10 Bl 11 Bl 12 Bl 1 Bl 2 Bl 3

42 41 43 42 45,5 43 43 43 42,5 43 41 43 41 42

Sumber : Data Primer, diolah.

tergantung pada keahlian mereka di bidangpemasaran, produksi, keuangan maupun bidanglain serta kemampuan dalam mengkombinasi-kannya.

Pengertian pemasaran menurut WilliamJ.Stanton dalam bukunya Swastho B (1990:5)menyatakan bahwa :“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhandari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukanuntuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barangdan jasa yang memuaskan kebutuhan baikkepada pembeli yang ada maupun pembelipotensial”.

Berkaitan dengan hal tersebut, celana aladindipasarkan dengan rantai pemasaran sebagaiberikut:

Sebagai gambaran profil celana aladin yangdiproduksi adalah celana aladin panjang,sedangkan celana aladin pendek tidak diproduksikarena secara ekonomis tidak menguntungkan(harga jual tidak memadai).

Profil produk celana aladin panjang(diproduksi, dipasarkan) dan celana aladinpendek (sebagai contoh saja, tidak diproduksi).A : Celana Aladin Panjang

(diproduksi, dipasarkan).Panjang : 85 cmPinggul : 50 x 2 cm.Perut : 30 x 2 cm (ada karet, molor)

B : Celana Aladin Pendek(sebagai contoh, tidak diproduksi).Panjang : 65 cm.Pinggul : 50 x 2 cm.Perut : 30 x 2 cm (ada karet, molor)

Produsen Celana Aladin

Pedagang Besar Pasar Cipulir,

Jakarta Selatan

Pedagang

Besar Prop. Jawa dan Luar Jawa

Pedagang kecil di

Prop. Ybs

Konsumen di Prop. Ybs

PRODUKSI KONVEKSI CELANA "ALADIN"Oleh : Munawir

Page 49: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

49Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Produksi celana aladin yang sudah jadi dikemas20 bh/kodi, ditumpuk di suatu ruangan, siap dipasarkan/ dijemput oleh pembeli/pedagang Cipulir, seperti padagambar 2.

Produksi celana aladin dikemas, ditumpuk, siapdipasarkan/dijemput pembeli / pedagang Cipulir.

5. Perhitungan biaya dan penerimaan /pendapatan serta keuntungan.

Biaya produksi meliputi biaya pembelian kain,karet kolor perut, benang obras, benang jahit,memotong kain, tenaka kerja / penjahit, penyusutandan listrik. Total biaya atau total cost / total Cmerupakan penjumlahan dari semua biaya-biayatersebut. Sedangkan penerimaan (R) atau pendapatan

Tabel 2 : Perhitungan Biaya Produksi dan Pendapatan / Keuntungan Usaha Celana AladinBiaya dan Penerimaan / Pendapatan serta Keuntungan Celana Aladin. Bulan Pebruari 2011 - Maret 2012

Biaya karetBiaya

benang obras

Biaya benang

jahit

Biaya Potong

Kain

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Penyusutan

Biaya Listrik Total Biaya R/C Ratio Keuntungan

kg Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kodi Rp Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 4 s.d 11 13 14 15 = 14 : 12 161 Pebr. 2011 255 10710000 396000 30000 25000 100000 1224000 150000 100000 12735000 72 14040000 1,10 (layak) 13050002 Maret 2011 230 9430000 346500 27000 23000 90000 1071000 135000 90000 11212500 63 12600000 1,12 (layak) 13875003 April 2011 330 14190000 509600 39000 33000 130000 1547000 195000 130000 16740600 91 18200000 1,08 (layak) 14594004 Mei 2011 350 14490000 546000 42000 35000 140000 1547200 210000 140000 17150000 91 19110000 1,11 (layak) 19600005 Juni 2011 275 12512500 462000 33000 27500 110000 1309000 165000 110000 14728500 77 16170000 1,09 (layak) 14415006 Juli 2011 490 21070000 763800 57000 47500 190000 2164100 285000 190000 24767400 127,3 26733000 1,07 (layak) 196560007 Agust.2011 150 6450000 237600 18000 15000 60000 673200 90000 60000 7603800 39,6 8316000 1,09 (layak) 7122008 Sept. 2011 130 5590000 201000 15000 12500 50000 596500 75000 50000 6590000 33,5 7035000 1,06 (layak) 4450009 Okt. 2011 260 11050000 420000 30000 25000 100000 1190000 150000 100000 13065000 70 14700000 1,12 (layak) 1635000

10 Nop. 2011 125 5375000 195000 15000 12500 50000 552500 75000 50000 6325000 32,5 6825000 1,07 (layak) 50000011 Des. 2011 110 4510000 186880 12000 10000 40000 496400 60000 40000 5355280 29,2 6132000 1,14 (layak) 77672012 Jan. 2012 225 9675000 374400 27000 22500 90000 994500 135000 90000 11408400 58,5 12577500 1,10 (layak) 116912013 Pebr. 2012 550 22550000 943800 66000 44000 220000 2431000 330000 220000 26804800 143 30745000 1,14 (layak) 394020014 Maret 2012 460 19320000 974160 54000 45000 180000 1989000 270000 180000 23012160 117 25155000 1,09 (layak) 2142840

3940 166922000 6556740 465000 373500 1550000 17785200 2325000 1558000 172343420 1044,6 193183500 15,38 20840080281,43 11923000 468338,57 33214,28 26678,57 110714,28 1270371,43 166071,43 111285,71 12310244,29 74,61 13798821,43 1,09 (layak) 1488577,14

Sumber : Data Primer, diolah.

Bahan Baku Kain Hasil Celana Aladin

JumlahRata2/bl.

Bulan,ThnNo

Pada tabel tersebut tampak bahwa selamamemproduksi 14 bulan :- Jumlah kain yang digunakan sebanyak 3.940 kg,

rata-rata sebanyak 281,43 kg/bl.- Nilai pembelian kain sebesar Rp.166.922 ribu,

rata-rata sebesar Rp. 11.923 ribu/bl.- Biaya karet sebesar Rp. 6.551,74 ribu, rata-rata

sebesar Rp. 468,33 ribu/bl.- Biaya benang obras sebesar Rp.465 ribu, rata-

rata sebesar Rp.33,21 ribu/bl.- Biaya benang jahit sebesar Rp. 373,5 ribu, rata-

rata sebesar Rp. 26,67 ribu/bl.- Biaya memotong kain sebesar Rp. 1.555 ribu,

rata-rata sebesar Rp. 111,07 ribu/bl.- Biaya tenaga kerja sebesar Rp. 17.785,20 ribu,

rata-rata sebesar Rp. 1.270,37 ribu/bl.

- Biaya penyusutan sebesar Rp. 2.325 ribu, rata-rata sebesar Rp. 166,07 ribu/bl.

- Biaya listrik sebesar Rp. 1.558 ribu, rata-ratasebesar Rp. 111,28 ribu/bl.

- Total biaya sebesar Rp. 172.343,42 ribu, rata-rata sebesar Rp. 12.310,24 ribu/bl.

- Hasil celana aladin sebanyak 1.044,6 kodi, rata-rata sebanyak 74,61 kodi/bl.

- Total penerimaan (R) c.aladin sebsr Rp.193.183ribu, rata2 sebsr Rp. 13.798,82 rb/bl.

- R/C Rasio : 1,06 s.d 1,14 , rata2 : 1,09 /bl, artinyausaha tsb layak & menguntungkan.

- Keuntungan sebesar Rp. 20.840,08 ribu, rata-rata sebesar Rp. 1.488,57 ribu/bl.

kotor atau total penerimaan/total R merupakanperkalian antara jumlah celana aladin yang dijualdengan harga per satuan-nya atau merupakan totalnilai penjualan.

Untuk menilai usaha tersebut layak dan tidak sertaapakah menguntungkan dapat dilakukan denganmenggunakan rumus R/C ratio = total penerimaandibagi total biaya. Bila >1 maka usaha tersebut layakdan menguntungkan. Bila <1 maka usaha tersebuttidak layak dan tidak menguntungkan. Bila = 1 makausaha tersebut belum menguntungkan sehingga perlupembenahan. Keuntungan secara nominal dapatdihitung dengan mengurangkan total penerimaandengan total biaya.

Perhitungan total biaya, total penerimaan, kelayakan usaha dan keuntungan usaha produksi celana aladinpada penelitian ini (studi kasus) dapat dilihat pada tabel 2.

PRODUKSI KONVEKSI CELANA "ALADIN"Oleh : Munawir

Page 50: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

50 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Jadi usaha celana aladin (studi kasus) tersebutlayak diaksanakan dan diperoleh keuntungan. Haltersebut berarti bahwa hipotesa yang dikemukakanbenar dan diterima dan sekaligus menjawabpermasalahan yang ada.

KESIMPULAN1. Usaha produksi konveksi celana “ALADIN”

yang diteliti disini (studi kasus), lokasinya diCipadu berdekatan dengan tempat bahan bakudan bahan penolong serta berdekatan dengantempat pemasaran ke Pasar Cipulir.

2. Kendala / masalah yang dihadapi produsenantara lain permodalan terbatas, harga jualtergantung pembeli tunggal dan dibayar biasanyatidak tunai, harga bahan baku dan bahanpenolong mengikuti harga pasar.

3. Produsen harus melaksanakan fungsi-fungsimanajemen, evaluasi dan improvisasi untukmengatasi kendala / masalah yang ada, agarroda produksi dapat berjalan lancar danmenguntungkan.

4. Usaha produksi konveksi celana “Aladin” yangditeliti disini layak dilaksanakan dan diperolehkeuntungan.

5. KADIN UMKM di tingkat Provinsi,Kabupaten / Kota dan Kecamatan sangatdiharapkan perannya yang lebih besar dan nyatadalam membina / membantu usaha konveksi inidalam mengatasi segala kendala / masalah yangada.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2005, Buku Panduan Apa dan Siapa KADIN

UMKM (Kamar Dagang Induk Usaha MikroKecil dan Menengah), Dewan PengurusNasional KADIN UMKM, Jakarta.

Assauri S, 1993, Manajemen Produksi dan Operasi,Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universi-tas Indonesia, Jakarta.

Nazir, Moh, 1983, Metode Penelitian, Ghalia Indone-sia, Jakarta.

Swastha B, 1979, Azas-azas Marketing, Liberty,Yogyakarta.

PRODUKSI KONVEKSI CELANA "ALADIN"Oleh : Munawir

Page 51: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

51Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURUTERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASIL UJIAN NASIONAL

SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROLEH : Dr. H. Syarif Hidayat, M.Pd

ABSTRACKResearch on the effect of the level of concern for parents and teachers on a national achievement

test result is intended to obtain information on the effect of variable attention of parents and teacherstowards examinasion results achieved by students. The research was carried out in the Junior HighSchool in East Jakarta with samples in the Junior High School 259 and Junior High School 81 inMay and June 2012. The method used in this study is correlational survey, followed by the determina-tion and regression analysis. The instrument used to capture the data is the form of a structuredquestionnaire in Likert scale.

The study findings indicate that there is influence of parents and teachers attention to the achieve-ment of national examination results of students. The greater influence of teachers in the school turnsits attention compared to the attention of parents at home. Nevertheless, the achievement of studentsto the exam results are influenced by how high the level of parental care at home in guiding theprocess of learning and caring teachers in the school in teaching and learning interactions. Thehigher attention of parents and teachers of students will be the higher exam results.

A. PENDAHULUANAnak adalah generasi masa depan. Zaman yang

akan datang adalah milik anak-anak yang saat inisedang melakukan proses pembinaan melaluipendidikan. Kekuatan Negara di masa mendatangtidak dapat dilepaskan dari proses pendidikan yangsaat ini digalakkan, karena di tangan generasi mudainilah sebuah bangsa akan kokoh atau justrusebaliknya akan menjadi rapuh.

Masa kanak-kanak adalah masa yang teramatpenting dalam perjalanan hidup manusia, karena padamasa tersebut manusia masih amat mudahterpengaruh lingkungan. Pengalaman masa kecil akansenantiasa melekat dalam perilaku manusia di kaladewasa. Para pakar bidang kesehatan dan psikologimenyatakan bahwa masa kanak kanak adalah masapaling kritis dalam seluruh kehidupan manusia, yangmerupakan pondasi kehidupan selanjutnya menujugerbang kedewasaan, berubah menjadi dirinyasendiri.

Kondisi ini menjadi momentum yang sangat tepatdan strategis bagi kita selaku orang dewasa, apakah

sebagai guru atau orang tua untuk mendorong danmembekali mereka dengan berbagai macam nilai, ilmupengetahuan dan keterampilan yang berguna untukmenyokong hidupnya di masa yang akan datang yangsarat dengan persaingan dan tantangan.

Secara fitrah, orang tua mempunyai naluri danrasa tanggung jawab terhadap anak-anaknya. Halini merupakan konsekuensi logis terhadap besarnyaanugerah Allah SWT yang berikan kepada hamba-Nya. Kehadiran seorang anak adalah sesuatu yangdidamba oleh setiap insan yang bersih fitrahnya. Olehkarena itu, tepatlah bahwa pendidikan sesungguhnyaadalah tugas para orang tua yang setiap saatberinteraksi.

Bila kita berbicara mengenai tanggung jawab or-ang tua terhadap anak, maka hal-hal yangdikemukakan meliputi seluruh aspek, sebagaimanayang telah banyak dituliskan dalam buku-buku tentangcara mendidik anak. Berbagai teori tentang mendidikanak telah banyak diuraikan. Banyak orang yang telahmempelajarinya, baik di lembaga-lembaga pendidikan,buku, rubrik surat kabar dan majalah, hingga semi-

Page 52: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

52 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

nar atau forum sejenis yang menyajikan beragamtema dengan tujuan yang sama, yaitu mendidik anakkea rah yang diharapkan oleh orang tua, atau lebihspesifik lagi, mendidik anak menjadi generasi yangberkualitas.

Mendidik anak memang membutuhkan kesabaran.Tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan yangmemadai, namun, orang tua juga diharapkan memilikikepekaan terhadap kebutuhan dan keinginananaknya, sehingga menghasilkan tindakan-tindakanmendidik yang arif dan bijaksana. Pada masa anak-anak, secara psikologi mereka mempunyaiketergantungan yang kuat terhadap orang tuanya,sehingga peran orang tua menjadi tidak terpisahkandari fungsinya sebagai lembaga pendidikan yangpertama.

Selain orang tua yang bertugas melakukanpendidikan di rumah, tugas profesional pendidikan disekolah, diemban oleh guru yang diamanatkan untukmendidik siswa sesuai dengan standar nasionalpendidikan. Peran guru merupakan unsur terbesardidalam mengelola pembelajaran di sekolahdibandingkan dengan unsur kurikulum, saranaprasarana dan perangkat pembelajaran lainnya.

Kerangka konsep ideal di atas sering tidak sesuaidengan fakta di lapangan. Pada saat pemerintahmemprogramkan sekolah gratis, ternyatapermasalahan baru muncul diantaranya adalahrendahnya perhatian orang tua terhadap proses belajarputra-putrinya karena adanya pemikiran destruktif,bahwa apapun yang terjadi di sekolah tidak akanberesiko secara material karena sekolah sudahdigratiskan. Fenomena ini sungguh mengerikanapalagi jika proses pendidikan yang dilakukan disekolahpun tidak berkualitas.

Berdasarkan pemikiran demikian, maka penulismemandang perlu untuk melakukan penelitian tentangperan orang tua dan guru dalam mendorongkeberhasilan pencapaian prestasi siswa di sekolah.

B. PERUMUSAN MASALAHDari latar belakang dan pembatasan masalah

tersebut di atas, maka permasalahan yang akan ditelitidapat dirumuskan sebagai berikut:1. Apakah terdapat pengaruh tingkat perhatian

orang tua dan guru terhadap pencapaian prestasiUjian Nasional siswa?

2. Seberapa kuat pengaruh tingkat perhatian or-ang tua dan guru terhadap pencapaian prestasiUjian Nasional siswa?

C. TUJUAN PENELITIANPenelitian sederhana yang penulis lakukan ini

memiliki tujuan praktis sebagai berikut:1. Untuk menganalisis adanya pengaruh peran

orang tua dan guru dalam mendorongpencapaian prestasi belajar siswa yang dilihatdari perolehan hasil ujian nasional.

2. Untuk menganalisis kekuatan pengaruh peranorang tua dan guru dalam mendorongpencapaian prestasi belajar siswa yang dilihatdari perolehan hasil ujian nasional.

D. MANFAAT PENELITIANInformasi yang diperoleh melalui penelitian ini

diharapkan akan bermanfaat bagi Sekolah danPeneliti:1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatankebijakan sekolah terkait dengan upayapencapaian prestasi belajar siswa yang salahsatunya terindikasi dari hasil ujian nasional yangdicapai.

2. Bagi PenelitiSebagai salah satu sumber data dalam upayapengembangan kepedulian guru dan orang tuadalam proses pendidikan anak karena tanpakeseimbangan dan kerjasama antara orang tuadan guru, niscaya keberhasilan proses belajarsiswa akan sulit dicapai dengan baik.

E. Landasan TeoriPendidikan merupakan proses internalisasi nilai-

nilai melalui transfer nilai yang dilakukan olehpendidikan terhadap peserta didik. Konteks filosofisyang disebut pendidik adalah bahwa siapapun yangmelakukan transfer nilai (secara professional)terhadap orang lain adalah guru, yang secara legalmemiliki kualifikasi dan kompetensi untuk melakukanproses pendidikan.1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2003: 90), belajar adalahtahapan perolehan perubahan tingkah laku individuyang relatif, sebagai akibat latihan dan pengalaman.Dalam buku yang lain, beliau memberi batasan belajarsebagai berikut: belajar adalah suatu perubahan yang

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUR

Oleh : Syarif Hidayat

Page 53: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

53Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

terjadi dalam diri organisasi (manusia dan hewan)yang disebabkan oleh pengalaman yang dapatmempengaruhi tingkah laku organisasi tersebut.

Menurut pandangan Slamet (1995: 2), belajaradalah suatu proses usaha yang dilakukan seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yangbaru secara keseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam interaksi denganlingkungannya. Berdasarkan pengertian di ataspenulis menggarisbawahi bahwa belajar merupakanproses perubahan tingkah laku sebagai akibatpengalaman atau latihan.

Berprestasi merupakan bagian yang menyatudalam kehidupan manusia. Ada yang tinggi dan adayang rendah. Untuk memenuhi kebutuhan itu merekaberusaha dengan berbagai cara, dan cara yang seringdilakukan adalah dengan belajar. Melalui cara inilahorang akan memperoleh kemampuan kognitif, afektifdan psikomotorik. Dan melalui cara ini juga siswaakan mudah mencapai keunggulan atau kesuksesanyang mereka idamkan.

Menurut S. Nasution (1995: 25) : Prestasi belajaradalah suatu perubahan individu yang belajar.Perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapijuga membentuk kecakapan dan kebiasaan diri pribadiindividu yang belajar.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkanbahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapaiindividu dari aktualisasi potensi yang dimilikinya dalamjangka waktu tertentu.a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi

BelajarMenurut Sumardi Suryabrata, faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi keberhasilan belajar dan prestasibelajar dapat digolongkan kepada 2 bagian, yaitu: 1)Faktor Internal, yaitu Faktor yang datang dari dalamdiri siswa dan 2) Faktor Eksternal, yaitu Faktor yangdatang dari luar diri siswa.1). Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswameliputi dua aspek, yakni: a) Aspek Fisiologis(bersifat jasmaniah), dan b) Aspek Psikologis(bersifat rohaniah).a) Aspek fisiologis (bersifat jasmaniah), baik

bawaan maupun yang diperoleh, kesehatanjasmani dan rohani sangatlah besarpengaruhnya terhadap kemampuan belajar.Demikian juga jika kesehatan rohani kurang

baik maka dapat mengganggu, ataumengurangi semangat belajar.

b) Aspek psikologis (bersifat rohaniah) baikbawaan maupun yang diperoleh, sepertiminat, bakat, intelegensi, motivasi dankemampuan kognitif (seperti kemampuanpersepsi, ingatan berpikir dan kemampuandasar bahan pengetahuan yang dimilikinya.(Alisuf Sabri, 1995: 60)

2). Faktor eksternalFaktor yang berasal dari luar diri digolongkan

ke dalam dua bagian yaitu : a).Faktor sosial danb).Faktor non-sosial.a) Faktor sosial.

Yang termasuk kedalam factor sosialadalah sesama manusia. Kehidupanmanusia dengan lainnya salingmembutuhkan. Diantara mereka tidak bisahidup tanpa ada manusia lain yangmambantunya. Keluarga mempunyaipengaruh yang sangat besar terhadappendidikan anak. Pengaruh ini dapatberupa: cara orang tua mendidik,hubungan antara anggota keluarga dansuasana rumah tangga, serta masyarakat& tetangga dan teman teman sepermainandisekitar perkampungan siswa tersebut.

Faktor sosial lain yangmempengaruhi semangat dan presta sibelajar siswa adalah: guru, para stafadministrasi dan teman-teman sekelas.

b) Faktor non sosialYang termasuk kedalam faktor non

sosial adalah sarana dan prasarana belajar,seperti keadaan suhu udara, waktu belajar,alat-alat yang dipakai untuk belajar dantempat belajar.

Kesemuanya itu akan dapatmenunjang belajar anak/siswa yangbersangkutan dan dapat pulamempengaruhinya.

2. Perhatian Orang TuaTugas lingkungan rumah dalam hal pendidikan

adalah sangat penting,bukan hanya karena faktor usia antara orang tua

dan anaknya, tetapi juga karena pendidikan dalamkeluarga, merupakan fondasi yang utama. Oleh

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROleh : Syarif Hidayat

Page 54: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

54 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

karena itu, tugas ini lebih banyak sebagaitanggungjawab keluarga atau rumah tangga. Jikarumah tangga tidak menjalankan tugas tersebutsebagai mana mestinya, maka persoalan dimasyarakat akan lebih besar.

Keluarga menjadi tempat berlangsungnyasosialisasi yang berfungsi sebagai pembentukankeperibadian, sebagai makhluk individu, makhluksusila dan makhluk keagamaan. Jika anak mengalamiatau selalu menyaksikan praktek-praktek kegiatanyang baik, teratur dan disiplin dalam rumah tangganya,maka anak akan merasa senang sebagai makhlukyang taat dan melakukan hal hal yang positif.(Barnadip, 1983: 67)

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalammasyarakat tempat seseorang dilahirkan dandibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slamet:“Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama danutama. Keluarga yanng sehat besar artinya untukpendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalamukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dandunia.” Adanya rasa aman dalam keluarga sangatpenting untuk keberhasilan seseorang dalam belajar.Rasa aman akan mendorong seseorang untuk belajarsecara aktif, karena rasa aman merupakan salah satukekuatan pendorong dari luar yang menambahmotivasi untuk belajar.

Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan:“Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yangpertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Tugasutama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialahsebagai dasar bagi pendidikan akhlak dan pandanganhidup keagamaan.”

Oleh karena itu, sudah semestinya orang tuamenyadari bahwa pendidikan itu dimulai dari keluarga,sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.Peralihan pendidikan informal ke lembaga formalmemerlukan kerjasama yang baik antara orang tuadan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkanhasil belajar anak. Orang tua harus menaruh perhatianyang serius tentang cara belajar anak di rumah,karena perhatian itu akan dapat memberikandorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajardengan lebih tekun. Anak memerlukan waktu, tempatdan keadaan yang baik untuk belajar.

3. Peran GuruPada asasnya, fungsi atau peran penting guru

dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) ialahsebagai “director of learning” (direktur belajar).Artinya, setiap guru diharapkan bias mengarahkankegiatan belajar agar dapat belajar dengan baik.

Guru sebagai pendidik ataupun pengajarmerupakan faktor penentu kesuksesan setiap usahapendidikan. Itulah sebabnya, setiap ada perbincanganmengenai pambaruan kurikulum, pengadaan alat-alatbelajar sampai pada kriteria sumber daya manusiayang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalubermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapapentingnya posisi guru dalam dunia pendidikan.

Dengan demikian, semakin jelaslah bahwaperanan guru dalam dunia pendidikan modern menjadisemakin meningkat dari sekedar pengajar menjadidirektur belajar. Konsekuensinya adalah bahwa tugasdan tanggung jawab guru pun akan menjadi lebihkomplek dan berat pula.

Didalam implementasinya, guru bukan merupakansatu-satunya sumber belajar yang bertugasmenuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapiyang lebih penting adalah bagaimana guru dapatmenfasilitasi siswa agar dapat belajar. Oleh karenaitu, guru dituntut untuk bias lebih kreatif dan inovatif,sehingga mampu menyelesaikan kegiatanmengajarnya dengan lebih baik. (Masitoh & Laksmi,2009: 174)

Aktivitas belajar memiliki hirarki atau susunan,dari tahap terendah sampai tahap tertinggi, yaknisebagai proses berkesinambungan yang tidakterpisahkan antara satu tahap dengan tahapberikutnya. Apabila tahap paling bawah tidak dikuasaimaka akan berdampak tidak dikuasainya tahapselanjutnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Gagne(1977) dan Gagne and Briggs (1979) dalam Ander-son et al (264-265) :1. Signal learning; individu belajar untuk

membuat sesuatu yang umum, membaurkanrespon dengan tanda-tanda, dan mengkondisikantanda-tanda klasikal.

2. Stimulus-respon learning; individu belajaruntuk membuat tanggapan secara akurat, yaknikoneksi antara stimulus dengan respon yangdibuat.

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUR

Oleh : Syarif Hidayat

Page 55: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

55Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

3. Chaining learning; individu belajar untukmerangkai tahapan dengan proses menjaditerintegrasi.

4. Verbal association learning; individu belajaruntuk merangkai keterkaitan verbal sepertiintegrasi dalam belajar puisi atau pidato.

5. Concept learning; individu belajar bagaimanamembuat respon rasiional atas stimulus yangberbeda-beda.

6. Principle learning; individu belajar untukmengkaitkan dua konsep atau lebih.

7. Problem solving; individu belajar untukmenggunakan pengetahuan konsep dan aturan-aturan untuk mendefinisikan dan menemukansolusinya.

Pembelajaran (instruction), merupakanperpaduan antara konsep mengajar (teaching) dankonsep belajar (learning). Fokus dari perpaduanantara kedua konsep tersebut adalah upayamembelajarkan siswa sebagai subyek didik. Konseppembelajaran di atas merupakan satu sistem yang didalamnya terdapat banyak komponen, seperti siswaatau peserta didik, tujuan pembelajaran, materi yangdiajarkan, metode yang digunakan, fasilitas yangdisiapkan, prosedur, media dan alat evaluasi yangdigunakan.

Secara teknis, seorang guru mempunyai peransebagai berikut :a. Sebagai Demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator,lecturer, atau pengajar, guru dituntut menguasaibahan atau materi pelajaran yang akandiajarkannya serta selalu mengembangkan danmeningkatkan kemampuannya dalam hal ilmuyang dimilikinya karena hal ini akan sangatmenentukan hasil belajar yang dicapai olehsiswa. (Ahmad Sabri, 2007: 68)

Guru merupakan seorang pengajar daribidang ilmu tertentu sesuai dengan keahliannya.Oleh karena itu, agar dapat melaksanakanperannya dengan baik, seorang guru wajibmemiliki penguasaan bahan pelajaran yang akandiajarkan secara professional, dapatmenyampaikan ilmu pengetahuan yangdimilikinya kepada para siswa dengan baik,terampil dalam memahami kurikulum sertamenjabarkannya dalam tujuan-tujuan

operasional, dan mampu menggunakanmetodologi dan sarana pembelajaran secaraoptimal sesuai dengan tuntutan zaman.

b. Sebagai Pengelola KelasTujuan umum pengelolaan kelas ialah

menyediakan dan menggunakan fasilitas kelasuntuk bermacam-macam kegiatan belajar danmengajar agar mencapai hasil optimal,sedangkan tujuan khususnya adalahmengembangkan kemampuan siswa dalammenggunakan alat-alat belajar, menyediakankondisi-kondisi yang memungkinkan siswabekerja dan belajar, serta membantu siswa untukmemperoleh hasil belajar yang diharapkan.

Seorang guru dituntut untuk mampumenciptakan suasana atau kondisi belajar dikelas yang fleksibel dan menyenangkan, mampumerangsang siswa untuk aktif dalam prosespembelajaran, terampil mengendalikan suasanakelas agar tetap hangat, aman, menarik, dankondusif.

c. Sebagai Mediator dan FasilitatorSebagai mediator, seorang guru dituntut

untuk memiliki pengetahuan dan pemahamanyang cukup tentang media pendidikan sebagaialat komunikasi dalam proses pembelajaran,terampil memilih, menggunakan danmengusahakan media pendidikan, serta mampumenjadi perantara (media) dalam hubunganantarsiswa dalam proses belajar mengajar.

Gurupun harus mampu menjadi perantaradalam hubungan antar manusia. Untukkeperluan itu, guru dituntut terampilmenggunakan pengetahuan tentang bagaimanaorang berinteraksi dan berkomunikasi.Tujuannya agar guru dapat menciptakan secaramaksimal kualitas lingkungan yang interaktif,yaitu mendorong berlangsungnya tingkah lakusocial yang baik, mengembangkan gayainteraksi pribadi, dan menumbuhkan hubunganyang positif dengan para siswa.

Sebagai Fasilitator, guru hendaknya mampumengusahakan sumber belajar yang bergunaserta dapat menunjang tercapainya tujuan dalamproses belajar-mengajar, baik yang berwujudnarasumber, texbook, majalah, surat kabar,maupun sumber belajar lainnya.

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROleh : Syarif Hidayat

Page 56: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

56 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

d. Sebagai EvaluatorSeorang guru dituntut mampu melakukan

proses evaluasi, baik untuk mengetahuikeberhasilan dirinya dalam melaksanakanpembelajaran (feed back), maupun untukmenilai hasil belajar siswa.

Untuk mewujudkan peran ini, seorang guru perlumemiliki keterampilan sebagai berikut :1) Mampu merumuskan alat tes yang valid dan

reliable.2) Mampu menggunakan alat tes dan non-tes

secara tepat.3) Mampu melaksanakan penilaian secara objektif,

jujur, dan adil.4) Menindaklanjuti hasil evaluasi secara

proporsional.Menurut pandangan modern seperti yang

dikemukakan oleh Adams dan Dickey bahwa peranguru sesungguhnya sangat luas, meliputi: Gurusebagai:1) Pengajar (teacher as instructor)2) Pembimbing (teacher as counselor)3) Ilmuwan (teacher as scientist)4) Pribadi (teacher as person)5) Penghubung (teacher as comunicator)6) Modernisator, dan7) Pembangun (teacher as contractor)

F. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di SMP Negeri di wilayah

Jakarta Timur, yakni SMP Negeri 259 dan SMPNegeri 81. Pelaksanaan penelitian ini dilakukanselama dua bulan, yaitu Mei – Juni 2012, yang diawalidengan pembuatan proposal sampai terjun kelapangan sampai dengan penulisan secara utuh dalambentuk laporan ini.

Metode yang digunakan adalah metode survei,sedangkan variabel penelitian terdiri dari dua variabelbebas yakni perhatian orang tua dan guru, dan satuvariabel terikat yaitu prestasi belajar siswa yang dilihatdari hasil ujian akhir yang menentukan kelulusan siswapada kelas IX. Populasi dalam penelitian ini adalahsiswa SMP Negeri di Jakarta Timur, Sedangkansampelnya diambil pada dua SMP Negeri yaitu SMPNegeri 259 dengan jumlah siswa kelas IX sebanyak387 orang, dan SMP Negeri 81 dengan jumlah siswakelas IX sebanyak 343 orang. Jadi jumlah keseluruhansampel sebanyak 730 orang.

Instrumen atau alat yang dipergunakan dalamupaya pengumpulan data penelitian khususnyaperhatian orang tua dan guru adalah model kuesioner(angket) yang disusun menurut model skala likert.Instrumen ini disusun dalam bentuk pernyataan yangterbagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk positif danbentuk negatif. Setiap pertanyaan memiliki 5 pilihanjawaban dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah1.

Berbeda dengan instrumen di atas, untukmendapatkan data prestasi siswa, diambil dari hasilujian akhir sekolah yang merupakan skor kombinasiantara skor ujian sekolah dengan skor ujian nasional.

G. Hasil Penelitian dan Pembahasan1. Deskripsi Data

Gambaran perolehan data dari hasil penelitianuntuk masing-masing variable diperoleh dari hasilpenyebaran angket terhadap responden dan hasilujian akhir sekolah yang menjadi persyaratankelulusan. Untuk SMP Negeri 259 data yangdiperoleh dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Untuk setiap variabel dari 387 responden di SMPNegeri 259 diperoleh skor rata-rata (26,75), (29,92),dan (29,45), skor median (24,00), (30,00), dan (29,40),skor modus (24,00), (19,00), dan (30,20), skor mini-mal (11), (10), dan (25), sedangkan skor maksimal(47), (49), dan 36,70). Besaran skor yang diperolehdi atas tergolong cukup ideal dilihat dari skor rata-rata dan skor median yang hampir berdekatan.

Gambaran data hasil penelitian untuk seluruhvariabel pada SMP Negeri 81 seperti pada tabelberikut:

Statistics X1 X2 Y N Valid 387 387 387

Missing 0 0 0 Mean 26.7571 29.9251 29.4561 Median 24.0000 30.0000 29.4000 Mode 24.00 19.00a 30.20 Std. Deviation 8.60581 1.060581 2.04632 Range 36.00 39.00 11.40 Minimum 11.00 10.00 25.30 Maximum 47.00 49.00 36.70 Sum 1.044 1.164 1.144 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUR

Oleh : Syarif Hidayat

Page 57: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

57Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Untuk setiap variabel dari 343 responden di SMPNegeri 81 diperoleh skor rata-rata (27,99), (29,94),dan (32,13), skor median (26,00), (30,00), dan (32,45),skor modus (26,00), (26,00), dan (32,85), skor mini-mal (10), (12), dan (27,50), sedangkan skor maksimal(49), (49), dan 36,55). Besaran skor yang diperolehdi atas tergolong cukup ideal dilihat dari skor rata-rata dan skor median yang hampir berdekatan.

2. PembahasanPada bagian pembahasan ini merupakan

penjelasan hasil analisis data dengan menggunakanmedia statistika melalui media SPSS sebagaiinstrumen penghitungan datanya.

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitianuntuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tingkatperhatian orang tua dan guru terhadap prestasi belajarsiswa, ditunjukkan:hasil ujian akhir siswa di SMPNegeri 259 sebagai berikut:

Pada tabel di atas terlihat dengan jelas bahwaantara variabel perhatian orang tua (X1) memiliki skorkorelasi 0,177 dengan prestasi belajar siswa. Skor diatas menunjukkan koefisien korelasi sangat signifikanpada taraf alfa 0,01 atau kepercayaan 99 % dengan

indikasi adanya tanda dua bintang. Begitu pula padavarabel perhatian guru (X2) dengan prestasi belajarsiswa yang memiliki skor koefisien korelasi 0,206,juga sangat signifikan pada taraf alfa 0,01.

Untuk mengetahui berapa besaran pengaruh antarkedua variabel bebas di atas terhadap variabel terikatdapat dilihat dari skor koefisien determinasi yaknimerupakan skor kuadrat dari skor koefieisnkorelasinya. Besaran pengaruh perhatian orang tuaterhadap prestasi belajar berarti r2 = (0,177)2 = 0,031atau 3,1 %. Artinya pengaruh tingkat perhatian or-ang tua terhadap pencapaian prestasi belajar siswasebesar 3,1 %. Dengan demikian, perhatian orangtua memiliki peran yang penting dalam menentukantingkat keberhasilan siswa mencapai kelulusannya.Semakin tinggi perhatian orang tua, akan semakinmendorong keberhasilan anak-anaknya meraih nilaiyang lebih besar terutama pada ujian akhir sekolah.

Sedangkan besaran pengaruh perhatian guruterhadap prestasi belajar berarti r2 = (0,206)2 = 0,042atau 4,2 %. Artinya pengaruh tingkat perhatian guruterhadap pencapaian prestasi belajar siswa sebesar4,2 %. Dengan demikian, perhatian guru memilikiperan dalam menentukan tingkat keberhasilan siswamencapai kelulusannya, semakin tinggi perhatian gurudi sekolah tentunya semakin mendorong keberhasilansiswa meraih nilai yang lebih besar khususnya padaujian akhir sekolah.

Sedangkan hasil perhitungan data penelitian untukmengetahui ada tidaknya pengaruh tingkat perhatianorang tua dan guru terhadap prestasi belajar siswa diSMP Negeri 81 adalah sebagai berikut:

Pada tabel di atas terlihat dengan jelas bahwaantara variabel perhatian orang tua (X1) memiliki skorkorelasi 0,155 dengan prestasi belajar siswa. Skor diatas menunjukkan koefisien korelasi sangat signifikanpada taraf alfa 0,01 atau kepercayaan 99 % dengan

Statistics X1 X2 Y N Valid 343 343 343

Missing 0 0 0Mean 27.9913 29.9417 32.1331Median 26.0000 30.0000 32.4500Mode 26.00 26.00 32.85Std. Deviation 8.86859 8.17943 1.85986Range 39.00 37.00 9.05Minimum 10.00 12.00 27.50Maximum 49.00 49.00 36.55Sum 9601.00 1.034 1.104

Correlations X1 X2 Y X1 Pearson Correlation 1 -.027 .177**

Sig. (1-tailed) .299 .000N 387 387 387

X2 Pearson Correlation -.027 1 .206**

Sig. (1-tailed) .299 .000N 387 387 387

Y Pearson Correlation .177** .206** 1Sig. (1-tailed) .000 .000 N 387 387 387

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations X1 X2 Y X1 Pearson Correlation 1 .080 .155**

Sig. (1-tailed) .069 .002N 343 343 343

X2 Pearson Correlation .080 1 .176**

Sig. (1-tailed) .069 .001N 343 343 343

Y Pearson Correlation .155** .176** 1Sig. (1-tailed) .002 .001 N 343 343 343

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROleh : Syarif Hidayat

Page 58: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

58 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

indikasi adanya tanda dua bintang. Begitu pula padavariabel perhatian guru (X2) dengan prestasi belajarsiswa yang memiliki skor koefisien korelasi 0,176,juga sangat signifikan pada taraf alfa 0,01.

Untuk mengetahui berapa besaran pengaruhantarkedua variabel bebas di atas terhadap variabelterikat dapat dilihat dari skor koefisien determinasiyakni merupakan skor kuadrat dari skor koefisienkorelasinya. Besaran pengaruh perhatian orang tuaterhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 81berarti r2 = (0,155)2 = 0,024 atau 2,4 %. Artinyapengaruh tingkat perhatian orang tua terhadappencapaian prestasi belajar siswa sebesar 2,4 %.Dengan demikian, perhatian orang tua memiliki perandalam menentukan tingkat keberhasilan siswamencapai kelulusannya, semakin tinggi perhatian or-ang tua tentunya akan semakin mendorongkeberhasilan anak-anaknya meraih nilai yang lebihbesar terutama pada ujian akhir sekolah.

Sedangkan besaran pengaruh perhatian guruterhadap prestasi belajar berarti r2 = (0,176)2 = 0,030atau 3,0 %. Artinya pengaruh tingkat perhatian guruterhadap pencapaian prestasi belajar siswa sebesar3,0 %. Dengan demikian, perhatian guru memilikiperan dalam menentukan tingkat keberhasilan siswamencapai kelulusannya. Semakin tinggi perhatianguru di sekolah tentunya akan semakin mendorongkeberhasilan siswa meraih nilai yang lebih besar,terutama pada ujian akhir sekolah.

Untuk melihat bentuk persamaan regresi linearsederhana antara variabel perhatian orang tua danguru terhadap prestasi belajar dapat diihat pada tabelberikut:

Pada tabel di atas, tergambar bentuk persamaanregresi antara perhatian orang tua dengan prestasibelajar siswa Y = 28,33 + 0,042X1 artinya bahwasetiap kenaikan satu poin pada prestasi siswa di SMPNegeri 259, disumbang sebesar 0,042 dari unsurperhatian orang tuanya. Dengan demikian, peran or-ang tua tidak dapat dilepaskan dari upaya pencapaianprestasi anak-anaknya.

Persamaan regresi antara variabel perhatian gurudengan pencapaian prestasi siswa adalah sebagaiberikut:

Pada tabel di atas, tergambar bentuk persamaanregresi antara guru dengan prestasi belajar siswa =28,26 + 0,040X2, artinya bahwa setiap kenaikan satupoin pada prestasi siswa di SMP Negeri 259disumbang sebesar 0,040 dari unsur perhatiangurunya. Dengan demikian, peran guru di sekolahsangat menentukan keberhasilan siswa mencapaiprestasi yang lebih baik.

Sedangkan bentuk persamaan regresi linearsederhana antara variabel perhatian orang tua danguru terhadap prestasi belajar di SMP Negeri 81,dapat diihat pada tabel berikut:

Pada tabel di atas, tergambar bentuk persamaanregresi antara perhatian orang tua dengan prestasibelajar siswa = 31,22 + 0,032X1, artinya bahwa setiapkenaikan satu poin pada prestasi siswa di SMP Negeri81, disumbang sebesar 0,032 dari unsur perhatianorang tuanya. Dengan demikian, peran orang tuasangat berarti bagi upaya pencapaian prestasi anak-anaknya.

Persamaan regresi antara variabel perhatian gurudengan pencapaian prestasi siswa adalah sebagaiberikut:

Pada tabel di atas, tergambar bentuk persamaanregresi antara guru dengan prestasi belajar siswa =

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 28.332 .335 84.518 .000

X1 .042 .012 .177 3.523 .000 a. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 28.269 .305 92.539 .000

X2 .040 .010 .206 4.123 .000 a. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std.

Error Beta 1 (Constant) 31.224 .329 94.793 .000

X1 .032 .011 .155 2.894 .004a. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 30.937 .376 82.233 .000

X2 .040 .012 .176 3.294 .001 a. Dependent Variable: Y

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUR

Oleh : Syarif Hidayat

Page 59: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

59Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

30,93 + 0,040X2, artinya bahwa setiap kenaikan satupoin pada prestasi siswa di SMP Negeri 81 disumbangsebesar 0,040 dari unsur perhatian gurunya. Dengandemikian, perhatian guru di sekolah dalam prosesbelajar mengajar sangat menentukan keberhasilansiswa dalam belajar yang dapat dilihat dari pencapaianhasil ujian akhirnya.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa tingkatperhatian orang tua dan guru memiliki pengaruhterhadap naik turunnya prestasi siswa di sekolah, yangditunjukkan dengan skor koefisien korelasi yangmenggambarkan adanya hubungan, koefisiendeterminasi, yang meggambarkan besaran pengaruhvariabel bebas dan variabel terikat, serta koefisienregresi yang merupakan bentuk hubungan fungsionalantara variabel bebas dengan variabel terikat.

Temuan penelitian ini menujukkan bahwaperhatian guru di sekolah pada proses belajarmengajar memiliki pengaruh lebih besar dibandingkandengan pengaruh perhatian orang tua di rumah baikdi SMP Negeri 259 maupun di SMP Negeri 81Jakarta. Temuan ini memberikan isyarat adanyakecenderungan siswa lebih patuh dan lebih takutterhadap gurunya dibandingkan dengan orang tuanya,sehingga perintah yang diberikan guru lebih dapatmendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

Melihat fenomena ini, tuntutan guru menjadisemakin komplek, mengingat semakin banyaknyavariabel yang harus ditangani guru dalam prosespendidikan, baik menyangkut administrasi sekolahmaupun keterampilan mengelola siswa, sehinggamereka dapat belajar dengan baik dan tertib.Berkaitan dengan hal di atas, solusi yang ditawarkandiantaranya adalah: Perlunya:1. Perhatian intensif dari guru maupun orang tua

melalui kerjasama yang berkelanjutan,2. Komunikasi yang dibangun secara dialogis

dengan orang tua maupun dengan siswa itusendiri, mengingat siswa SMP adalah masaperalihan yang sudah memiliki kemampuanberpikir rasional,

3. Kerjasama yang kontinyu dalam menjamin siswauntuk dapat belajar sesuai harapan baik disekolah maupun di rumah,

4. Motivasi atau dorongan dari orang dewasaterhadap siswa melalui berbagai upaya baikmateri maupun immateri yang mampu memicukeinginan siswa untuk belajar,

5. Innovasi dalam kegiatan belajar mengajar di abadmodern yang sarat dengan dukungan teknologi,

6. Pengawasan secara menyeluruh dari guru danorang tua dalam setiap aspek perilaku siswa baikdi sekolah, di rumah maupun di lingkungannya,

7. Evaluasi terhadap setiap apa yang dilakukanyang tidak hanya terfokus pada aspek kognitif,akan tetapi juga aspek afektif danpsikomotornya,

8. Tindak lanjut sebagai upaya membekali siswadengan berbagai keterampilan yang harus di latihsecara terus menerus dan dikontrol oleh gurudan orang tua,

9. Waktu yang dikelola dengan efektif, sehinggatersedialah waktu untuk belajar dan bermainyang merupakan kebutuhan siswa remaja, dan

10. Doa sebagai media untuk lebih mendekatkandiri kepada Allah SWT setelah kita melakukanberbagai upaya, sehingga apapun hasil yangdicapai, tidak akan menjadikan kita stress danputus asa.

H. KESIMPULANBerdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil

penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Terdapat pengaruh dari perhatian orang tua dan

guru terhadap pencapaian prestasi belajar siswayang ditunjukkan dengan perolehan hasil ujianakhir sekolah.

2. Pengaruh perhatian guru di sekolah dalam prosesbelajar mengajar, lebih besar dibandingkandengan pengaruh perhatian orang tua di rumah.

3. Pengaruh tingkat perhatian orang tua dan gurusangat signifikan pada taraf alfa 0,01. Dengandemikian, perhatian orang tua dan guru sangatberpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalammencapai prestasinya.

DAFTAR BACAANAhmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar dan

Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching.Cet. Ke-2.

Alisuf Sabri. 1995. Psikologi Pendidikan, Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, Cet. Ke-1.

Anderson, Lorin W. et al. 2001. A Taxonomy forLearning, Teaching, and Assessing, A Revi-sion of Bloom’s Taxonomy of EducationalObjectives, Complete Edision. New York,Longman.

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROleh : Syarif Hidayat

Page 60: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

60 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Imam Barnadip, 1983. Pemikiran Tentang PendidikanBaru, Yogyakarta, Andi Offset.

Masitoh dan Laksmi Dewi. 2009. StrategiPembelajaran Jakarta: direktorat jenderalPendidikan Islam Departemen Agama RI. Cetke-1.

Muhibbin Syah, 2003, Psikologi Pendidikan,Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhibbin Syah, 2007, Psikologi Pendidikan denganPendekatan Baru, Jakarta: Bumi Aksara.

S. Nasution, 1995, Didaktik Dasar-DasarMengajar, Bandung: Jemmars.

Slamet, 1995, Belajar dan Faktor-faktor yangMempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURU TERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASILUJIAN NASIONAL SISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUR

Oleh : Syarif Hidayat

Page 61: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

61Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Page 62: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

62 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Page 63: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

63Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

Penanggung jawab/Pemimpin Umum :Dra. Yenny Budiasih, MBA

Pemimpin Redaksi :Hj. Sri Wahyuningsih, SE, MM.

Staf Ahli :Dr. Sugito Effendi, MSi.Dr. Mohamad Ilmi, M.Ec.Dr. Marinus R. Manurung, MPAIndri Astuti, S.Pd., MM., M.Pd.Dr. Nurwidiatmo, SH, MM, MH.Noverdi Bross, Ph.D.Hadi Mulyo Wibowo, SH, MM.M. Riduan Karim, SE, MM

Pelakasana Harian :H. Zaharuddin, SE, MMDr. Nurwidiatmo, SH, MM, MHDr. Zulkifli Amsyah, MA.

Tim EditingBudi PurnomoSugito Hartadi

Sirkulasi & PemasaranTeorida SimarmataDewi Listiorini

Alamat Redaksi :Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen IMMI JakartaJl. Tanjung Barat No.11 Jakarta Selatan 12530Telp. (021) 781 7823, 781 5142 Fax. (021) 781 5144E-mail : [email protected]

ISSN 1907 - 3666

Volume 1, Nomor 3, Nopember 2007Volume 7, Nomor 13, April 2012

Page 64: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

64 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

DARI REDAKSI

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa, Jurnal Aliansi Bisnis & Manajemen Volume 7, Nomor 13,bulan April 2012 dapat menjumpai pembaca sesuai waktu yang direncanakan.

Dalam edisi ke tujuh ini, redaksi Jurnal Aliansi Bisnis & Manajemen menyajikan beberapa topikantara lain: Pengaruh Harga, Kualitas, Kondisi Pasar dan Lokasi Pasar Terhadap Preferensi Konsumen

dalam Membeli Sembilan Bahan Pokok Di Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Pasar ReboPurwakarta)

Pemanfaatan Kampung Budaya Gerbang Karawang Di Kabupaten Karawang. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap

return on asset (ROA) (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Pengukuran Kinerja PT. Bukit Asam Tbk dengan Analisa Rasio Keuangan (Studi Kasus

Tahun 2009-2011) Produksi Konveksi Celana “Aladin” Pengaruh Tingkat Perhatian Orang Tua dan Guru Terhadap Pencapaian Prestasi Hasil

Ujian Nasional Siswa SMP Negeri Di Jakarta Timur

Redaksi mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin dengan penulis, dan denganpembaca yang menggunakan jurnal Aliansi Bisnis & Manajemen sebagai salah satu referensi.Besar harapan kami Jurnal ini turut memberikan kontribusi dalam pengembangan bisnis danmanajemen. Kami sangat terbuka menerima kritik dan saran guna penyempurnaan Jurnal kitapada edisi mendatang.

Terima kasih

Redaksi

Volume 1, Nomor 3, Nopember 2007Volume 7, Nomor 13, April 2012

Page 65: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

65Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

DAFTAR ISI

PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN LOKASIPASAR TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELISEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL(Studi Kasus di Pasar Rebo Purwakarta)Oleh : Ade Nurhayati Kusuma Dewi dan Djodi Ahmad Husain

PEMANFAATAN KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANGDI KABUPATEN KARAWANGOleh : Enjang Sudarman

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDIKASUS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk)Oleh : Ekky Febriansyah dan Indra Siswanti

PENGUKURAN KINERJA PT. BUKIT ASAM TBK DENGAN ANALISARASIO KEUANGAN (STUDI KASUS TAHUN 2009-2011)Oleh : Sumarsid

PRODUKSI KONVEKSI CELANA “ALADIN”Oleh : Munawir

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN GURUTERHADAP PENCAPAIAN PRESTASI HASIL UJIAN NASIONALSISWA SMP NEGERI DI JAKARTA TIMUROleh : Syarif Hidayat

Volume 1, Nomor 3, Nopember 2007Volume 7, Nomor 13, April 2012

--------------------------

-----------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------

1

11

25

31

45

51

Page 66: PENGARUH HARGA, KUALITAS, KONDISI PASAR DAN …dokumen.stimaimmi.ac.id/Jurnal_Aliansi/JURNAL_VOL.7_NO.13_APRIL... · Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi 1 PENGARUH HARGA, KUALITAS,

66 Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi

PEDOMAN PENULISAN JURNAL

1. Naskah tulisan diketik di komputer program MS Word dengan ukuran 2 (dua) spasi, huruf(font) time new roman, ukuran huru 12 pt, jumlah halaman 14-20 lembar ukuran A4(termasuk gambar, tabel, ilustrasi, dan daftar pustaka). Margin kiri 4 cm, margin bawah,atas dan kanan 3 cm. Menyertakan salinan soft copy (print out) dan hard copy (dalamdisket, CD, flasdisk)

2. Naskah adalah asli, belum pernah dipublikasikan melalui media lainnya.

3. Naskah berupa hasil penelitian atau hasil studi kepustakaan yang bersifat obyektif, sistematis,analistis dan deskriptif

4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris

5. Judul naskah singkat, sesuai dengan ini naskah. Abstraksi Bahasa Indonesia untuk naskahBahasa Inggris dan sebaliknya, terdiri dari pendahuluan, isi (hasil, metode penelitian, analisishasil), kesimpulan dan daftar pustaka.

6. Isi naskah bukan tanggung jawab redaksi. Redaksi mempunyai hak mengedit redaksionaltanpa merubah arti aslinya.

7. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi redaksi Jurnal Aliansi Magister ManajemenSTIMA IMMI.

Volume 1, Nomor 3, Nopember 2007Volume 7, Nomor 13, April 2012