pengaruh pengendalian internal, kompensasi dan ... - …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KOMPENSASI
DAN MORALITAS INDIVIDU TERHADAP POTENSI
TERJADINYA FRAUD DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BERDASARKAN PMK
NO. 36 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN
KECURANGAN (FRAUD) DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (STUDI
EMPIRIS PADA PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN)
RINGKASAN SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
SEPTIAWAN DANI PRADANA
11 14 26787
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
2
3
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of internal control, compensation and individual
morality on the potential for fraud. Starting from the corruption case of Jombang
Regent who was corrupt from the capitation fund contribution. Primary data collection
was carried out by survey method for employees of the klaten health center. The
sampling technique uses purpose sampling. 40 questionnaires that can be processed.
The results of the returning questionnaire were only 40 questionnaires. Male gender as
many as 11 respondents and women as many as 29 respondents. Diploma level
education respondents are 20 respondents, S1 as many as 6 respondents, S2 as many as
1 person and high school as many as 13 respondents. The position of midwives is 13
respondents, nurses 7 respondents and staff as many as 20 respondents. Of the 35
questions in the questionnaire, 4 questions did not pass the validity test. After testing
the validity, all questions will be tested by reliability testing. The results show that all
questions passed the reliability test. In the normality test, the results show that the data
used is normally distributed. The results of the multicollinearity test, seen from the
magnitude of tolerance and VIF (Variance Inflation Factor) there are no symptoms of
multicollinearity. Data analysis in this study uses t-test and f-test. The results of this
study indicate that internal control affects the potential for fraud, while compensation
and individual morality does not affect the potential for fraud.
Keywords : Internal control, Compensation, Individual Morality and potential for
fraud
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
PENDAHULUAN
Fraud bukan hal yang awam untuk kita ketahui. Fraud yang terjadi diberbagai bidang
bisnis dapat merusak citra dari bidang bisnis itu sendiri, bukan dalam bidang bisnis
saja, akan tetapi sektor pemerintahan tidak luput dari tindakan fraud. Kasus demi
kasus, muncul di berbagai media pemeberitahaan. Seperti halnya kasus fraud kapitasi
pada Puskesmas yang marak akhir-akhir ini.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan
kasus suap yang diduga melibatkan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko
(NSW) berasal dari potongan (kutipan) dana BPJS yang dialokasikan untuk Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Febri Diansyah menjelaskan, dana yang
biasanya dialokasikan BPJS untuk tiap FKTP atau Puskesmas sebesar Rp 400 juta itu,
ternyata dipotong sebesar 7 persen untuk setiap Puskesmas-nya
(TRIBUNNEWS.COM). Dana kapitasi menjadi salah sumber suap yang dibancak
oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko. Pada tahun 2014, KPK sudah
pernah melakukan kajian terhadap Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang di
dalamnya terdapat dana kapitasi itu. Dana kapitasi merupakan salah satu mekanisme
pembiayaan dalam sistem jaminan kesehatan nasional yang juga disebut Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kajian itu dimaksudkan untuk mengidentifikasi
titik potensial terjadinya rasuah dan menganalisis sumber permasalahannya
(Detik.com).
Fraud di lingkungan Puskesmas memiliki potensi yang besar. Dengan kasus yang
dilakukan oleh Bupati Jombang, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh
pengendalian internal, kompensasi dan moralitas individu terhadap potensi terjainya
fraud dalam pelaksanan program jaminan kesehatan berdasarkan PMK No. 36 tahun
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
2015 tentang pencegahan kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan program jaminan
kesehatan nasional studi empiris pada Puskesmas Kabupaten Klaten.
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud
di lingkungan Puskesmas?
2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas?
3. Apakah moralitas berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di lingkungan
Puskesmas?
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan , tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap potensi terjadinya fraud
di lingkungan Puskesmas.
2. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas.
3. Mengetahui pengaruh moralitas terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
PMK No. 36 tahun 2015
Fraud dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang selanjutnya disebut Kecurangan JKN adalah tindakan yang dilakukan
dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan,
serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari
program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan
curang yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Teori Segitiga Kecurangan
Fraud Triangle menurut Cressey (1951) yaitu Pressure (Tekanan) merupakan faktor
pendorong pelaku kecurangan untuk melakukan kecurangan, contohnya tekanan
karena dia memiliki hutang atau tekanan untuk dapat mendapatkan posisi yang lebih
tinggi dalam perusahaan, Opportunity (Kesempatan) perusahaan yang tidak memiliki
pengendalian internal efektif, memiliki kesempatan besar bagi pelaku kecurangan
untuk melakukan aksinya, sehingga perusahaan harus memperbaiki sistem
pengendalian internalnya agar kesempatan pelaku berbuat curang dapat berkurang dan
Rationalization (Rasionalisasi) para pelaku kecurangan menganggap bahwa
kecurangan yang mereka lakukan adalah sesuatu yang wajar karena beranggapan
bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi laba perusahaan yang besar karena
merasa hanya mengambil sedikit bagian laba perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Pengendalian Internal
Pengendalian Internal menurut Elder, Randal J. et al. (2012:316-317) sebagai berikut:
Efisiensi dan Efektivitas Organisasi, yaitu dengan adanya pengendalian dalam suatu
perusahaan, maka penggunaan sumber daya perusahaan akan lebih efektif dan efisien
guna mengoptimalkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan terkait tingkat akurasi
informasi keuangan dan non keuangan kegiatan operasional perusahaan yang
digunakan para pemakai laporan keuangan, Keandalan Laporan Keuangan, yaitu
berkaitan dengan tanggung jawab manajemen baik secara hukum maupun
professional dalam proses penyusunan laporan keuangan untuk para investor,
kreditor, dan para pemakai lainnya. Manajemen bertang jawab bahwa informasi yang
telah disajikan dalam laporan keuangan telah wajar dan sesuai ketentuan yang berlaku
seperti dalam GAAP, sehingga Pengendalian Internal yang efektif bertujuan untuk
memenuhi tanggung jawab pelaporan ini, Kepatuhan Terhadap Hukum dan
Peraturan, yaitu suatu entitas baik perusahaan publik, perusahaan nonpublik atau
organisasi nirlaba harus mematuhi aturan hukum serta ketentuan yang berlaku, baik
yang berkaitan langsung dengan akuntansi seperti peraturan pajak penghasilan dan
Kecurangan Akuntansi, maupun peraturan yang tidak berkitan langsung dengan
akuntansi seperti perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil.
COSO (Committee of Sponsoring Organizatins) dari Treadway Commision dalam
Azhar Susanto (2013 : 95) pengertian pengendalian intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai
melalui : efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat
dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
Kompensasi
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 83) kompensasi adalah sesuatu yang
dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding. Dalam kepegawaian, hadiah yang
bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai
penghargaan dari pelayanan mereka. Samsudin (2006) dalam Kadarisman
(2012:77-78) menjelaskan tujuan pemberian kompensasi adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan ekonomi, karyawan menerima kompensasi berupa upah,
gaji atau bentuk lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau
dengan kata lain, kebutuhan ekonominya. Dengan adanya kepastian menerima upah
atau gaji tersebut secara periodik, berarti adanya jaminan “economic security” bagi
dirinya dan keluarga yang menajdi tanggung jawabnya. 2) Meningkatkan
produktivitas kerja, pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong
karyawan bekerja secara produktif. 3) Memajukan organisasi atau perusahaan,
semakin berani suatu organisasi memberikan kompensasi yang tinggi, semakin
menunjukkan suksesnya suatu organisasi, sebab pemberian kompensasi yang tinggi
hanya mungkin apabila pendapatan organisasi/perusahaan yang digunakan untuk itu
makin besar. 4) Menciptakan keseimbangan dan keahlian, ini berarti bahwa
pemberian kompensasi berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
karyawan pada jabatan sehingga tercipta keseimbangan antara input (syarat-syarat)
dan output.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
Moralitas Individu
Teori perkembangan moral yang sering dipakai dalam penelitian tingkat etika adalah
model Kohlberg. Menurut Kohlberg (1971) tahapan perkembangan moral merupakan
ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran
moralnya. Ia melakukan penelitian berdasarkan kasus dilema moral untuk mengamati
perbedaan perilaku individu dalam menyikapi persoalan moral yang sama. Kemudian
ia membuat klasifikasi atas respon dari setiap individu ke dalam enam tahap yang
berbeda. Terdapat tiga tahapan perkembangan moral, yaitu tahapan pre-conventional,
tahapan conventional dan tahapan post-conventional.
Pada tahap pertama (pre-conventional) yaitu tahapan yang paling rendah,
individu akan cenderung bertindak karena tunduk dan takut pada hukum yang ada.
Selain itu individu pada level moral ini juga akan memandang kepentingan pribadinya
sebagai hal yang utama dalam melakukan suatu tindakan. Pada tahap kedua
(conventional), individu memiliki dasar pertimbangan moral yang berkaitan dengan
pemahaman hukum, aturan sosial di masyarakat, kewajiban, dan keadilan dalam
lingkungan sosialnya. Manajemen pada tahap ini mulai membentuk moralitas
manajemennya dengan menaati peraturan seperti aturan akuntansi untuk menghindari
kecurangan. Sementara itu pada tahap tertinggi (post-conventional), individu telah
menunjukkan kematangan moral manajemen yang lebih tinggi. Kematangan moral
merupakan dasar pertimbangan manajemen saat menyikapi isu-isu etis terkait perilaku
pertanggungjawaban sosial pada orang lain. Berdasarkan tanggung jawab sosial,
manajemen yang mempunyai moralitas tinggi diharapkan tidak akan melakukan
perilaku yang menyimpang serta potensi kecurangan dalam akuntansi karena
tindakannya dilakukan dengan berkaca pada hukum universal.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
HIPOTESIS
Pengendalian Internal terhadap Potensi Terjadinya Fraud di lingkungan
Puskesmas
Menurut PP No. 8 Tahun 2006 dalam Prekanida (2015) pengendalian internal adalah
suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keandalan penyajian laporan
keuangan. Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal
mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong
kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan menurut Romney dan Steibart
(2009 : 229). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1 : Pengendalian Internal berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas
Kompensasi terhadap Potensi Terjadinya Fraud di lingkungan Puskesmas
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berupa uang maupun barang, baik secara
langsung atau tidak langsung, bertujuan untuk balas jasa terhadap perusahaan menurut
Hasibuan & Malayu (2002 : 117) dalam Andi (2014). Kompensasi adalah keseluruhan
balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan
dalam organisasi dalam bentuk uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, bonus,
upah, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan hari raya, kesehatan, uang
makan, uang cuti, dan sebagainya menurut Marihot. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
H2 : Kompensasi berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Moralitas terhadap Potensi Terjadinya Fraud di lingkungn Puskesmas
Moralitas adalah kebaikan yang dilakukan seseorang secara sistematis sehingga dapat
diadobsi oleh aksi bersama (orang lain) menurut Imam Sukardi. Kebaikan dilakukan
dengan wujud perilaku yang tidak menyimpang. Menurut Liyanarachi (2009) dalam
Dionisia (2016) memaparkan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat
penalaran moral individu akan berpengaruh pada perilaku tidak etis mereka. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H3 : Moralitas berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di lingkungan
Puskesmas
Model Penelitian
Moralitas
Kompensasi
Pengendalian internal
Potensi terjadinya fraud
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan atau karyawati yang bekerja
pada Puskesmas Kabupaten Klaten.
Metode dan Penentuan Sampel
Pada penelitian ini saya menggunakan teknik convinience sampling. Metode ini
menggunakan pengambilan sampel didasarkan pada ketersediaan elemen dan
kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel diambil atau terpilih karena sampel
tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat.
Data dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer sumber data yang diperoleh
secara langsung dari karyawan atau karyawati yang bekerja pada Puskesmas
Kabupaten Klaten dengan menggunakan kuisoner.
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuisoner. Kuisoner merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Karakteristik
dalam penelitian ini adalah karyawan atau karyawati di Puskesmas Kabupaten Klaten.
Kuisoner akan dibagikan secara langsung pada responden. Setelah itu, kuisoner akan
peneliti ambil secara langsung.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Instrumen Penelitian
Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian Internal
2. Kompensasi
3. Moralitas
4. potensi terjadinya fraud
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Administrasi Survei
Pembahasan ini adalah hasil dari studi lapangan untuk memperoleh data primer yang
diperoleh dengan kuisoner Kuesioner mulai dibagikan kepada karyawan pada
Puskesmas Kabupaten Klaten. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 40. Dari 40
kuesioner semuanya kembalI.
Analisis Deskriptif
Responden yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian adalah seluruh karyawan
pada Puskesmas Kabupaten Klaten.
Berdas
arkan
data
diatas
dapat
diketahui bahwa mean dari umur partisipan adalah 43 tahun dengan umur terendah 30
tahun dan usia paling tinggi 53 tahun. Mean dari lama bekerja adalah 20 tahun dengan
lama bekerja paling rendah adalah 8 tahun dan paling lama bekerja adalah 30 tahun.
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif
umur jeniskelamin pendidikan jabatan lamakerja
N Valid 40 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0 0
Mean 43,10 19,50
Median 41,50 19,50
Minimum 30 8
Maximum 53 30
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin
laki-laki 11 responden dan 29 responden perempuan.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan responden diploma
sebesar 20 responden, S1 6 responden, S2 1 responden dan SLTA sebesar 13
responden.
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 11 27,5 27,5 27,5
P 29 72,5 72,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Tabel 5.3 Statistik Deskriptif Jenjang Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid DIPLOMA 20 50,0 50,0 50,0
S1 6 15,0 15,0 65,0
S2 1 2,5 2,5 67,5
SLTA 13 32,5 32,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jabatan responden sebagai bidan
sebesar 13 responden, perawat 7 responden dan staf 20 responden.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil membuktikan bahwa nilai Asymp.Sig. (2tailed) lebih besar daripada 0,05, maka
dapat dikatakan data yang digunakan berdistribusi normal.
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Jabatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid BIDAN 13 32,5 32,5 32,5
PERAWAT 7 17,5 17,5 50,0
STAF 20 50,0 50,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Tabel 6.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,37225784
Most Extreme Differences Absolute ,105
Positive ,089
Negative -,105
Test Statistic ,105
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Uji Multikolinearitas
Melihat hasil besaran nilai Tolerance, ketiga variabel lebih besar dari 0,1 dan VIF
(Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
tidak terdapat gejala multikolinearitas di dalam model regresi penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengelolahan di atas diketahui bahwa nilai probabilitas ketiga variabel
independen lebih dari 0,05. Nilai signifikansi variabel pengendalian internal sebesar
0,487, kompensasi sebesar 0,165 dan moralitas individu sebesar 0,584. Dengan
demikian tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Tabel 6.1 Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,138 ,676 1,684 ,101
RATAPI ,766 ,224 ,795 3,417 ,002 ,216 4,626
RATAK ,016 ,085 ,021 ,190 ,850 ,980 1,020
ratami -,053 ,303 -,041 -,175 ,862 ,214 4,663
a. Dependent Variable: RATaf
Tabel 6.2 Heteroskedastisitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,538 ,409 1,315 ,197
RATAPI -,095 ,136 -,244 -,702 ,487
RATAK -,073 ,052 -,231 -1,419 ,165
ratami ,101 ,183 ,193 ,553 ,584
a. Dependent Variable: RES2
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Uji Hipotesis dan Analisis Data
Uji T
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Variabel pengendalian internal berpengaruh terhadap potensi
terjadinya fraud. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,002
yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 3,417 > t tabel 1,169.
b. Variabel kompensasi tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya
fraud. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,85 yang lebih
besar dari 0,05 dan nilai t hitung 0,190 < t tabel 1,169.
c. Variabel moralitas individu tidak berpengaruh terhadap potensi
terjadinya fraud. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,862
yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung -0,175 < t tabel 1,169.
d. Berdasarkan hasil uji T maka rumus persamaan regresinya adalah:
Y=α+β1x1+β2x2+β3x3+ε
Y= 1,138 + 0,766 X1 + 0,016 X2 – 0,053 X3
Tabel 6.3 Uji T
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,138 ,676 1,684 ,101
RATAPI ,766 ,224 ,795 3,417 ,002
RATAK ,016 ,085 ,021 ,190 ,850
ratami -,053 ,303 -,041 -,175 ,862
a. Dependent Variable: RATaf
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan perhitungan uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 16,454 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000, sedangkan nilai F tabel dengan alpha 5% didapatkan angka
sebesar 2,87. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dibandingkan
dengan nilai F tabel dan nilai probabilitas berada di bawah 0,05. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel pengendalian internal, kompensasi,
dan moralitas individu secara bersama-sama terhadap potensi terjadinya fraud.
PEMBAHASAN
Pengaruh Pengendalian Internal terhadap potensi terjadinya fraud
Dalam pengujian secara parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel pengendalian
internal berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di lingkungan puskesmas di
kabupaten klaten. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,002 yang lebih
kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 3,417 > t tabel 1,169. Dengan demikian hipotesis
pertama (H1) “Pengendalian internal berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di
lingkungan Puskesmas” dapat diterima.
Pengaruh Kompensasi terhadap potensi terjadinya fraud
Dalam pengujian secara parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel kompensasi
tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di lingkungan puskesmas di
kabupaten klaten. Variabel kompensasi tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya
Tabel 6.4 Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7,411 3 2,470 16,454 ,000b
Residual 5,404 36 ,150
Total 12,815 39
a. Dependent Variable: RATaf
b. Predictors: (Constant), ratami, RATAK, RATAPI
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
fraud. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,85 yang lebih besar dari 0,05
dan nilai t hitung 0,190 < t tabel 1,169. Dengan demikian hipotesis kedua (H2)
“Kompensasi berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di linngkungan
Puskesmas” tidak dapat diterima.
Pengaruh Moralitas Individu terhadap potensi terjadinya fraud
Dalam pengujian secara parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel moralitas
individu tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di lingkungan
puskesmas di kabupaten klaten. Variabel moralitas individu tidak berpengaruh
terhadap potensi terjadinya fraud. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0,862
yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung -0,175 < t tabel 1,169. Dengan demikian
hipotesis ketiga (H3) “Moralitas Individu berpengaruh terhadap potensi terjadinya
fraud di linngkungan Puskesmas” tidak dapat diterima.
Pengaruh Pengendalian Internal, Kompensasi dan Moralitas Individu terhadap
potensi terjadinya fraud
Dalam Uji F, diperoleh bahwa F hitung > F tabel yaitu 16,454 > 2,87. Hasil tersebut
menujukkan bahwa jika variabel pengendalian internal, kompensasi dan moralitas
individu secara serempak berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud di puskesmas
kabupaten klaten.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh pengendalian internal,
kompensasi dan moralitas individu terhadap potensi terjadinya fraud berdasarkan
PMK No. 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (fraud) dalam Pelaksanaan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional Studi Empiris
Puskesmas di Klaten, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengendalian internal berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud. Hal ini
membuktikan bahwa semakin baik pengendalian internal di sebuah instansi,
maka semakin rendah potensi terjadinya fraud.
2. Kompensasi tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud. Hal ini
membuktikan bahwa besarnya kompensasi yang diberikan oleh instansi tidak
mempengaruhi tinggi atau rendahnya potensi terjadinya fraud.
3. Moralitas individu tidak berpengaruh terhadap potensi terjadinya fraud. Hal
ini membuktikan bahwa baik atau buruknya moralitas individu pada
karyawan tidak mempengaruhi tinggi atau rendahnya potensi terjadinya
fraud.
4. Terdapat pengaruh antara pengendalian internal, kompensasi, dan moralitas
individu secara bersama terhadap potensi terjadinya fraud.
Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan beberapa hal yaitu
menambah obyek penelitian atau mengganti obyek penelitian di instansi lain.
Penambahan variabel dapat ditambahkan seperti ketaatan hukum dan asimetri
informasi. Kemungkinan variabel moralitas bukan sebagai variabel independen, akan
tetapi menjadi variabel intervening. Penambahan kuisoner dapat di lakukan pada
penelitian selanjutnya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, B. 2016, “Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Akuntansi dan
Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”,
Jurnal, Universitas Negeri Padang
Afri, A. 2017, “Pengaruh Ketaatan Akuntansi, Moralitas dan Motivasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”, Jurnal, Universitas Negeri Padang
Andi, A. A. T. 2014, “Pengaruh Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan (fraud) pada Pemerintah Kota Palopo”, Skripsi,
Universitas Hasanuddin Makassar.
Ardiyos dalam Tuty. 2012. “Pengertian Pengendalian Internal”. http :
//www.spengetahuan.com/2017/11/pengertian-sistem-pengendalian-internal.
Diakses 2 April 2018.
COSO dalam Azhar Susanto. 2013. “Pengertian Pengendalian Internal”. http :
//www.spengetahuan.com/2017/11/pengertian-sistem-pengendalian-internal.htm
l. Diakses 2 April 2018.
Detik.com. “Dana Kapitasi Jombang”. https://news.detik.com/berita/d-
3851487/soal-dana-kapitasi-jombang-kpk-sudah-ajukan-evaluasi-sejak- 2014.
Diakses 5 Juni 2018.
Dionisia, N. S. D. 2016, “Pengaruh Pengendalian Internal dan Moralitas Individu
terhadap Kecurangan Akuntansi (Studi Eksperimen pada Pegawai Bagian
Keuangan dan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta)”, Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Hery. 2013. “Pengertian Pengendalian Internal”. http :
//www.spengetahuan.com/2017/11/pengertian-sistem-pengendalian-internal.
Diakses 2 April 2018.
Husein, Umar. 2007. “Pengertian Kompensasi”. http :
//adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/kompensasi-menurut-para-ahli.html.
Diakses 26 Maret 2018.
IAI. 2001. “Pengertian Kecurangan”. http :
//toyolab.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-kecurangan.html. Diakses 2 April
2018.
Immanuel, Kant. “Pengertian Moralitas menurut Para Ahli”. http :
//kumpulanfiledokument.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-moralitas-menurut-
para-ahli.html. Diakses 26 Maret 2018.
Marihot. “Pengertian Kompensasi”. http :
//www.sepemgetahuan.com/2017/08/21-pengertian-kompensasi-menurut-para-a
hli.html. Diakses 2 April 2018.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
Permenkes. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Poerwadarminta. 1985. “Pengertian Moral”. http :
//www.indonesiastudents.com/pengertian-moral-menurut-para-ahli-terlengkap.
Diakses 2 April 2018.
Prekanida, F. S. 2015, “Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan
Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Akuntansi
dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening pada Universitas
Negeri Yogyakarta”, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Romney & Steinbart. 2009. “Pengertian Pengendalian Internal”. http :
//www.pelajaran.co.id/2017/12/pengertian-sistem-pengendalian-intern-menurut-
para-ahli.html. Diakses 2 April 2018.
The Institute of Internal Auditor. 2000. “Pengertian Kecurangan”. http :
//toyolab.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-kecurangan.html. Diakses 2 April
2018.
Tribunnews.com. “Modus Korupsi Bupati Jombang”
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/02/05/modus-korupsi-bupati-jomban
g-dari-rp-400-juta-dana-bpjs-untuk-setiap-puskesmas-dipotong-7-persen.
Diakses 5 Juni 2018.
Tunggal. 2003. “Pengertian Kecurangan”. http :
//toyolab.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-kecurangan.html. Diakses 2 April
2018.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id