pengaruh psychological capital dan work...

114
PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Muhammad Arafat NIM : 1113070000113 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: dangcong

Post on 21-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK

ENGAGEMENT TERHADAP ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Muhammad Arafat

NIM : 1113070000113

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK

ENGAGEMENT TERHADAP ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Muhammad Arafat

1113070000113

Pembimbing

Ikhwan Lutfi, M.Psi

NIP. 19730710 200501 1 006

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 3: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN

WORK ENGAGEMENT TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP

BEHAVIOR” telah diajukan dalam sidang munaqosyah penelitian skripsi

Fakultas Psikologi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10

Juli 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk diujikan dalam

sidang munaqasyah.

Jakarta, 10 Juli 2018

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Wakil Dekan/

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si

NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19720823 199903 1 002

Anggota

Desi Yustari Muchtar, M.Psi Ikhwan Lutfi, M.Psi

NIP. 19821214 200801 2 006 NIP. 19730710 200501 1 006

Page 4: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbuki bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2018

Muhammad Arafat

NIM: 1113070000113

Page 5: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”SEMANGAT TARUNA JIWA PERWIRA”

Persembahan:

Karya ini saya persembahkan untuk mama, almarhum

papa, kakak-kakak, sahabat dan teman-temanku yang selalu

memberi semangat, dukungan, dan do’a yang tulus.

Terimakasih untuk semuanya

Page 6: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Juni 2018

C) Muhammad Arafat

D) Pengaruh psychological capital dan work engagement terhadap

organizational citizenship behavior

E) XIV + 81 halaman + lampiran

F) Pertamina sebagai perusahaan yang bersaing disektor migas terus melakukan

transformasi dari tahun 2001 agar terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi

perusahaan dan bertahan dalam kompetisi (Kuncoro et al., 2009). Untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi maka karyawan harus melakukan

perilaku organizational citizenship behavior. Dengan demikian,

organizational citizenship behavior dapat membantu perusahaan untuk

meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif (Chaudhuri & Govil, 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh psychological capital dan

work engagement terhadap organizational citizenship behavior.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan total sampel yang

digunakan berjumlah 240 karyawan PT. Pertamina Shipping, Jakarta Utara.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan

metode accidental sampling. Penulis menggunakan alat ukur yang

dikembangkan oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan Fetter (1990) untuk

mengukur organizational citizenship behavior, Instrumen PCQ-24 yang

dikembangkan Luthans et. al (2007) untuk mengukur psychological capital

dan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang dikembangkan Schaufeli

et al., (2002) untuk mengukur work engagment. Untuk menguji validitas alat

ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Multiple

Regression Analysis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima dimensi yang berpengaruh

signifikan terhadap organizational citizenship behavior, yaitu self-efficacy,

optimism, resilience,vigor, dan absorption. Hasil uji hipotesis minor menguji

empat dimensi dari variabel psychological capital dan diperoleh satu dimensi

yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu hope. Hasil uji hipotesis minor

menguji tiga dimensi dari variabel work engagement, diperoleh satu dimensi

yang tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu dedication. Penulis berharap

implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikaji kembali dan dikembangkan pada

penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel-variabel lainnya.

G) Bahan bacaan: 43; buku: 5 + jurnal: 37 + tesis: 1

Page 7: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) June 2018

C) Muhammad Arafat

D. The influence of psychological capital and work engagement on

organizational citizenship behavior

E) XIV + 81 pages + attachments

F) Pertamina as a competing company in the oil and gas sector continues to

transform from 2001 to continue to increase the effectiveness and efficiency of

the company and survive on competition (Kuncoro et al., 2009). To increase

the effectiveness and efficiency of the employee must conduct organizational

citizenship behavior. Thus, organizational citizenship behavior can help

companies to increase performance and competitive advantage (Chaudhuri &

Govil, 2015). This study aims to examine the influence of psychological capital

and work engagement on organizational citizenship behavior.

This study uses quantitative approach with total sample used amounted to 240

employees of PT. Pertamina Shipping, North Jakarta. In this study using non-

probability sampling technique with accidental sampling method. The author

uses a scale developed by Podsakoff, MacKenzie, Moorman and Fetter (1990)

to measure organizational citizenship behavior, the PCQ-24 Instrument

developed by Luthans et. al (2007) to measure psychological capital and

Utrecht Work Engagement Scale (UWES) developed by Schaufeli et al. (2002)

to measure work engagment. To test the validity of measuring instruments

using Confirmatory Factor Analysis (CFA) and Multiple Regression Analysis

techniques used to test the research hypothesis.

The results of this study indicate that there are five dimensions that

significantly affect the organizational citizenship behavior, namely self-

efficacy, optimism, resilience, vigor, and absorption. Result of hypothesis test

of minor test four dimension of psychological capital variable and obtained one

dimension which have not significant effect that is hope. Then the results of

minor hypothesis testing test three dimensions of work engagement variables

and obtained one dimension that has no significant effect, namely dedication.

The authors hope the implications of the results of this study can be reviewed

and developed in subsequent research by adding other variables.

G) Reading materials: 43; books: 5+ journals 37+ theses: 1

Page 8: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan penulis berbagai macam nikmat di antaranya nikmat iman dan

islam serta sehat wal afaiat sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Pada penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

yang telah membantu penulis baik secara materi, tenaga ataupun moril, maka dari

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M. Ag, M. Si, Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak Dr. Abdul

Rahman Shaleh, M. Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan jajaran yang telah

memfasilitasi mahasiswa dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas.

2. Bapak Ikhwan Lutfi, M.Psi, dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing penulis, memberikan motivasi dan memberikan penulis banyak

masukkan selama menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Ima Sri Rahmani, MA, Psi dan Bapak Akhmad Baidun, M.Si dosen

pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dari awal perkuliahan

hingga saat ini dan selalu memberikan motivasi dan saran kepada penulis.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta yang telah memberikan ilmu

yang berharga kepada penulis. Dan untuk seluruh staf Fakultas Psikologi UIN

Jakarta yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi penulis.

5. Kepada seluruh karyawan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

menjadi responden pada penelitian ini.

6. Kepada Ibu Dewi Susanti dan Ibu Yessy yang telah membantu proses

perizinan dan pelaksanaan pengambilan data penelitian.

Page 9: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

ix

7. Kepada kedua orangtua penulis, Mama Suhaila yang tanpa henti memanjatkan

doa di setiap ibadahnya, kasih sayang yang tulus, serta memberikan segala

dukungan dan pengorbanan untuk penulis dan almarhum Papa I.S. Mulyadi

Jaya. Terima kasih sudah menjadi pendengar dan penasihat yang baik atas

segala suka duka penulis.

8. Kepada kakak-kakak penulis Febrian Jayanti, Rizqy Fitria, dan Mulia Agisni

yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, nasihat dan segala

kebahagiaan yang diberikan kepada penulis.

9. Untuk sahabat tersayang Yasmin Nadhifa dan teman-teman penulis Redo,

Tata, Aldi, Mas Ari, Amel, Dian, Dona, Ica, Aulia, Raudah Sabila, Safira,

Hanifa, Barley yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

Terima kasih atas segala kasih sayang, canda tawa, motivasi serta

pendampingan yang diberikan selama ini, pada momen kontenstasi penulis

dan momen yang lain dalam keadaan suka maupun duka.

10. Sahabat kelas C dan psikologi 2013 serta sahabat lainnya yang telah

memberikan semangat dan kebahagiaan. Terima kasih atas segala bantuan

psikologis dan motivasinya.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. terima kasih telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga segala bantuan, dukungan,

dan do’anya kepada saya, dibalas Allah dengan kebaikan yang berlimpah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini terdapat banyak sekali

kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya penulis mengharapkan dapat

disampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan

penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri ataupun

orang lain, dan pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Juni 2018

Penulis

Page 10: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 11

BAB 2 : LANDASAN TEORI ............................................................................ 12

2.1 Organizational Citizenship Behavior .................................................... 12

2.1.1 Definisi Organizational Citizenship Behavior ............................ 12

2.1.2 Dimensi Organizational Citizenship Behavior ............................ 14

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi OCB ................................................ 17

2.1.4 Pengukuran Organizational Citizenship Behavior ...................... 19

2.2 Psychological Capital ............................................................................ 20

2.2.1 Definisi Psychological Capital ................................................... 20

2.2.2 Dimensi Psychological Capital ................................................... 22

2.2.3 Pengukuran Psychological Capital ............................................. 24

2.3 Work Engagement .................................................................................. 25

2.3.1 Definisi Work Engagement ........................................................ 25

2.3.2 Dimensi Work Engagement ........................................................ 26

2.3.3 Pengukuran Work Engagement .................................................. 27

2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................. 27

2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 33

BAB 3 : METODE PENELITIAN .................................................................... 34

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 34

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ......................... 34

Page 11: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

xi

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 36

3.3.1 Alat ukur Organizational Citizenship Behavior .......................... 37

3.3.2 Alat ukur Psychological Capital ................................................. 38

3.3.3 Alat ukur Work Engagement ....................................................... 39

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................................... 39

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Skala OCB .............................................. 42

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Skala Self-Efficacy ................................. 43

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Skala Optimism ...................................... 44

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Skala Hope ............................................. 45

3.4.5 Uji Validitas Konstruk Skala Resiliency ..................................... 47

3.4.6 Uji Validitas Konstruk Skala Vigor ............................................ 48

3.4.7 Uji Validitas Konstruk Skala Dedication .................................... 49

3.4.8 Uji Validitas Konstruk Skala Absorption .................................... 49

3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 50

BAB 4 : HASIL PENELITIAN .......................................................................... 54

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ...................................................... 54

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Penelitian ....................................................... 55

4.3 Kategorisasi Hasil Penelitian ................................................................. 56

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................................ 57

4.4.1 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 57

4.4.2 Uji Proporsi Varians Masing-masing Variabel ........................... 61

BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ......................................... 64

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 64

5.2 Diskusi ................................................................................................... 64

5.3 Saran ...................................................................................................... 71

5.3.1 Saran Teoritis.................................................................................71

5.3.2 Saran Praktis..................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN......................................................................................................... 79

Page 12: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Likert ................ 36

Tabel 3.2 Blueprint Skala Organizational Citizenship Behavior ......................... 37

Tabel 3.3 Blueprint Skala Psychological Capital ................................................. 38

Tabel 3.4 Blueprint Skala Work Engagement ...................................................... 39

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Konstruk Organizational Citizenship Behavior... 43

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Konstruk Self-Efficacy ......................................... 44

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Konstruk Optimism .............................................. 45

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Konstruk Hope ..................................................... 46

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Konstruk Resilience ............................................. 47

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Konstruk Vigor .................................................. 48

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Konstruk Dedication .......................................... 49

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Konstruk Absorption .......................................... 50

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ....................................................................... 54

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ................................................. 55

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor .................................................................... 56

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ................................................................... 56

Tabel 4.5 Tabel R-Squre Seluruh Sampel ............................................................. 57

Tabel 4.6 Tabel Anova Seluruh Sampel ............................................................... 58

Tabel 4.7 Tabel Koefisien Regresi ........................................................................ 59

Tabel 4.8 Tabel Proporsi Varians Masing-Masing Variabel ................................ 62

Page 13: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Kerangka Berpikir............. .................................................. 32

Page 14: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Path Diagram ................................................................................... 80

Lampiran 2 Syntax Uji Validitas ........................................................................ 84

Lampiran 3 Output Statistik ................................................................................ 87

Lampiran 4 Blue Print ........................................................................................ 89

Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ........................................................................ 92

Lampiran 6 Surat Permohonan Penelitian .......................................................... 99

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 100

Page 15: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Periode krisis panjang yang melanda pertamina membuat pemerintah akhirnya

mengeluarkan UU No. 22/2001 tentang Migas mengatur perubahan status Pertamina

secara substansial. Pertamina yang semula berperan sebagai pengatur dan pelaksana

pada sektor hulu sekaligus pengatur dan pemain pada sektor hilir berubah menjadi

“pemain biasa”. Hal ini menyebabkan Pertamina menghadapi lingkungan kompetisi

dengan kompetitor lain. Perubahan regulasi ini tentu menuntut Pertamina untuk

melakukan suatu transformasi (Kuncoro et al., 2009).

Transformasi budaya, penerapan nilai-nilai, dan kebijakan-kebijakan baru

Pertamina dirasakan belum sepenuhnya dipahami oleh karyawan. Sosialisasi dalam

bentuk slogan sudah ditempelkan di beberapa unit dan kantor pusat, tetapi tidak adanya

contoh riil dari atasan (role model) membuat karyawan belum memahami apa yang

harus mereka lakukan dengan nilai-nilai tersebut. Kesiapan sebagai pemain bisnis juga

menuntut kerjasama (team work) yang baik diantara pekerja secara internal dan antara

pekerja dengan pihak di luar Pertamina. Berdasarkan hasil FGD dan kuesioner yang

dilakukan oleh Kuncoro et al., (2009) menunjukan bahwa kerjasama antar pekerja

dirasakan masih kurang karena banyak karyawan yang masih terfokus pada tugas

pokok pekerjaannya (Kuncoro et al., 2009).

Selain itu, perilaku kreatif dan inovatif juga memerlukan dukungan sebuah

sistem manajemen yang baik. Pertamina sendiri sudah memiliki performance

Page 16: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

2

management system (PMS) yang cukup baik. Namun, hasil survei Kuncoro et al., 2009

menunjukan adanya penerapan sistem manajemen kinerja yang tidak dilakukan secara

konsisten. Padahal, untuk membangun suatu nilai-nilai yang baru dalam perusahaan,

perlu didukung oleh konsistensi dalam penerapan sistem reward dan punishment secara

transparan dan tegas. Dengan demikian, transformasi yang dilakukan Pertamina

dirasakan belum meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan secara maksimal

(Kuncoro et al., 2009).

Chaudhuri dan Govil (2015) mengatakan bahwa perusahaan yang bekerja

efektif sangat bergantung pada perilaku karyawan yang bekerja lebih dari tugas pokok

pekerjaannya. Perilaku ini menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas perusahaan dengan cara berkontribusi pada transformasi sumber daya,

inovasi, dan kemampuan beradaptasi untuk mempertahankan organisasi di dunia yang

kompetitif dan dinamis. Organizational citizenship behavior memainkan peran penting

dalam mencapai tujuan efektivitas organisasi karena dapat memotivasi karyawan untuk

melakukan perilaku di luar persyaratan pekerjaan formal. Dengan demikian,

organizational citizenship behavior dapat membantu organisasi untuk meningkatkan

kinerja dan keunggulan kompetitif (Chaudhuri & Govil, 2015).

Borman dan Motowidlo (2001) mengatakan bahwa organizational citizenship

behavior dapat meningkatkan kinerja organisasi karena perilaku ini merupakan

”pelumas” dari mesin sosial dalam perusahaan. Organizational citizenship behavior

secara tidak langsung dapat menjaga kelancaran interaksi sosial karyawan, mengurangi

terjadinya perselisihan, demonstrasi, mogok kerja, absensi, bahkan turnover. Sehingga,

Page 17: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

3

organizational citizenship behavior dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan

kinerja karena perilaku ini merupakan motor penggerak sosial dalam perusahaan.

Perilaku organizational citizenship behavior muncul karena karyawan merasa menjadi

bagian dari perusahaan dan merasa puas apabila dapat melakukan sesuatu yang lebih

untuk perusahaan

Istilah organizational citizenship behavior (OCB) pertama kali dikenalkan oleh

Bateman dan Organ (1983) dalam penelitiannya tentang hubungan kepuasan kerja dan

organizational citizenship behavior. Organizational citizenship behavior termasuk

salah satu dari gerakan atau langkah sebagai penggerak berjalannya organisasi, tetapi

tidak secara langsung menjadi bagian dalam tugas pokok pekerjaan. Organizational

citizenship behavior atau extra-peran (extra-role) merupakan perilaku sukarela

karyawan yang mengerjakan pekerjaan diluar tugas pokok pekerjaan atau standar tugas

yang sudah ditentukan perusahaan. Perilaku tersebut meliputi tindakan sukarela dari

kreativitas dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan tugas seseorang atau

kinerja organisasi, bertahan dengan antusiasme dan upaya untuk menyelesaikan

pekerjaan seseorang, bersedia menjadi relawan untuk mengambil tanggung jawab yang

lebih, dan mendorong orang lain dalam organisasi untuk melakukan hal yang sama

(Podsakoff, MacKenzie, Paine, & Bachrach, 2000).

Organizational citizenship behavior (OCB) adalah konstruk yang diperkenalkan

pada tahun 1980an yang didefinisikan sebagai perilaku individu yang bersifat bebas

atau tidak terikat, tidak diakui oleh sistem penghargaan formal, dan jika dilakukan

bersama oleh setiap karyawan akan meningkatkan fungsi yang efisien dan efektif dari

Page 18: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

4

organisasi (Organ, 1988). Ini berarti perilaku organizational citizenship behavior tidak

termasuk kedalam peraturan organisasi maupun tugas pokok pekerjaan sehingga

karyawan tidak akan mendapat sanksi jika tidak melaksanakannya. Jika hanya satu

orang yang melakukan perilaku organizational citizenship behavior, maka tidak akan

memiliki dampak yang signifikan terhadap organisasi. Jika setiap karyawan memiliki

organizational citizenship behavior yang baik, dampaknya terhadap perusahaan

tersebut akan terasa secara signifikan. Perilaku tolong-menolong, patuh pada aturan

perusahaan, kebijaksanaan, dan bekerja melampaui persyaratan pekerjaan juga dapat

dikatakan termasuk dalam definisi organizational citizenship behavior.

Podsakoff et al., (2000) menjelaskan bahwa tingkat organizational citizenship

behavior karyawan yang tinggi dalam organisasi akan menurunkan ketidakhadiran

karyawan, meningkatkan produktifitas, efisiensi organisasi dan juga kepuasan

pelanggan. Organizational citizenship behavior juga berpengaruh dalam menurunkan

biaya produksi dengan semakin efektif dan efisiennya kinerja organisasi. Penelitian

yang dilakukan oleh Podsakoff et al., (2000) mengenai kontribusi organizational

citizenship behavior pada efektifitas organisasi menyatakan bahwa organizational

citizenship behavior dapat berkontribusi pada efektifitas organisasi melalui

peningkatan rekan kerja, produktifitas manajerial, kemampuan organisasi untuk

beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dan memperkuat koordinasi kelompok

kerja di dalam organisasi. Organizational citizenship behavior tidak hanya terdiri dari

kumpulan perilaku karyawan yang berada di luar tugas pokok karyawan, tetapi

organizational citizenship behavior juga memiliki arti penting bagi keberhasilan

Page 19: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

5

organisasi, seperti perilaku membantu, sportifitas, loyalitas terhadap organisasi,

kepatuhan pada organisasi, dan inisiatif individu (Podsakoff et al., 2000).

Peningkatan organizational citizenship behavior karyawan dapat diidentifikasi

oleh berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan organizational citizenship

behavior. Untuk dapat meningkatkan organizational citizenship behavior karyawan

maka sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang menyebabkan

timbulnya atau meningkatnya organizational citizenship behavior. Menurut Organ et

al (dalam Sufya, 2015), faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya organizational

citizenship behavior cukup kompleks dan saling terkait satu sama lain seperti kepuasan

kerja (Robbins, 2003), komitmen organisasi (Yilmaz & Bokeoglu, 2008), spiritualitas

(Rastgar, Zarei, Davoudi & Fartash, 2012), psychological capital (Avey, Wernsing &

Luthans, 2008) dan budaya organisasi (Aronson & Lechler, 2009). Selain itu,

Mathumbu1 dan Dodd (2013), Murty (2014), Abed dan Elewa (2016) mengatakan

bahwa work engagement juga merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi

munculnya organizational citizenship behavior. Berdasarkan relevansi permasalahan

yang ada dan ketertarikan penulis sendiri untuk mendalami teori tertentu maka faktor

psychological capital dan work engagement akan diuji dalam penelitian ini.

Psychological capital (Psy-Cap) merupakan topik psikologi yang sedang marak

diperbincangkan. Psychological capital merupakan perkembangan dari positive

psychology yang dikembangkan oleh Seligman (Avey et al., 2010). Avey et al., (2010)

tertarik untuk mempelajari psikologi positif, bagaimana cara memaksimalkan sumber

daya manusia atau karyawan, mengoptimalkan kesejahteraan dan potensi karyawan,

Page 20: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

6

dan memperluas penggunaan psikologi dalam mengurangi masalah yang mungkin

dihadapi seorang individu di lingkungan kerja. Menurut Gooty et al (dalam Shaleh,

2015) peningkatan psychological capital dapat meningkatkan kinerja dan

organizational citizenship behavior. Psychological capital dapat dimanfaatkan untuk

pengembangan diri karyawan yang diwujudkan dalam perilaku positif untuk

meningkatkan daya saing perusahaan (Luthans et al., 2005).

Luthans et al., (2007) mengatakan keunggulan kompetitif yang harus dimiliki

oleh perusahaan diperoleh melalui investasi, memanfaatkan, mengembangkan dan

mengelola psychological capital. Banyak perusahaan yang fokus pada pengembangan

psychological capital karyawan mereka karena merupakan salah satu faktor penting

yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan mendukung daya saing perusahaan

(Luthans & Youssef, 2004). Avey, Reichard, Luthans dan Mhatre (2011) melakukan

penelitian tentang hubungan antara psychological capital dengan kepuasan kerja,

komitmen, well-being, organizational citizenship behavior, kinerja karyawan, cynicism

for change, stres, dan turnover. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada hubungan

antara psychological capital dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi well-being,

organizational citizenship behavior, dan kinerja.

Psychological capital merupakan salah satu faktor internal yang ingin penulis uji

pengaruhnya terhadap organizational citizenship behavior. Penulis menggunakan

psychological capital sebagai salah satu prediktor karena menurut Avey, Wernsing,

dan Luthans (2008) belum banyak penelitian yang dilakukan mengenai psychological

capital yang menjadi salah satu prediktor dari organizational citizenship behavior.

Page 21: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

7

Avey et al., (2008) juga menyatakan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui pengaruh psychological capital terhadap organizational citizenship

behavior karyawan. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian

lebih lanjut terkait pengaruh psychological capital sebagai prediktor dari kemunculan

organizational citizenship behavior.

Selain psychological capital, penulis juga menjadikan work engagement

sebagai prediktor dari organizational citizenship behavior. Schaufeli, Salanova,

Gonzales-Roma dan Bakker (2002) mengatakan bahwa work engagement sebagai

suatu perilaku yang meliputi emosi positif, merasakan dan ikut keterlibatan secara

penuh, dan kondisi pikiran yang selalu terhubung dengan pekerjaan. Work engagement

memiliki karakteristik yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu vigor, dedication,

dan absorption. Schaufeli et al., (2002) menjelaskan bahwa vigor merupakan semangat

curahan energi dari individu saat bekerja dan terus berusaha dengan keras ketika

menghadapi kesulitan. Dedication merupakan perasaan terlibat sangat kuat dalam suatu

pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi dan

tantangan. Absorption merupakan keterlarutan seseorang dalam bekerja yang

membuatnya menjadi benar-benar menghayati pekerjaannya dan dalam waktu tertentu

individu akan merasa sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya.

Chiu dan Tsai (dalam Roberson & Strickland, 2010) melakukan penelitian

menggunakan sampel dari 296 karyawan hotel dan menemukan bahwa burnout

memiliki hubungan yang negatif dengan organizational citizenship behavior. Peneltian

yang dilakukan oleh Gonzalez-Roma et al., (dalam Roberson & Strickland, 2010) juga

Page 22: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

8

mengatakan bahwa burnout memiliki hubungan yang negatif dengan work

engagement. Melihat hubungan negatif antara burnout dan work engagement kemudian

juga hubungan negatif antara burnout dan organizational citizenship behavior, maka

Chiu dan Tsai menganggap bahwa work engagement memiliki hubungan positif

dengan organizational citizenship behavior. Contohnya, ketika karyawan lebih larut

dan berdedikasi terhadap pekerjaan, maka karyawan akan lebih cenderung terlibat

dalam perilaku menolong, kesadaran bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif.

Organizational citizenship behavior juga dapat dikaitkan dengan work

engagement melalui komitmen organisasi. Dengan sampel 2.038 guru, Hakanen et al.,

(dalam Roberson & Strickland, 2010) menggunakan Model Job Demand-Resources

sebagai dasar untuk mengeksplorasi kesejahtraan pekerjaan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa work engagement memiliki hubungan positif dengan komitmen

organisasi. Kemudian, Ehigie dan Otukoya (dalam Roberson & Strickland, 2010)

mengatakan bahwa komitmen organisasi adalah anteseden atau penyebab dari

munculnya perilaku organizational citizenship behavior. Oleh karena itu, mereka

menduga work engagement memiliki hubungan yang positif dengan organizational

citizenship behavior.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Podsakoff, Mackenzie dan Boomer (1996)

menemukan bahwa work engagement merupakan salah satu prediktor dari

organizational citizenship behavior. Seperti, ketika karyawan mendapatkan pekerjaan

atau tugas yang menurut dirinya menarik, maka karyawan tersebut akan cendrung

bekerja ekstra untuk menyelesaikan tugasnya. Demikian juga dengan penelitian yang

Page 23: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

9

dilakukan oleh Ram dan Prabhakar (2011) yang menemukan terdapat hubungan yang

positif antara work engagement dan organizational citizenship behavior. Hasil dari

penelitian tersebut juga mengatakan bahwa organizational citizenship behavior mampu

menekan jumlah intensi turnover karyawan. Hasil ini membuktikan bahwa karyawan

yang memiliki dedikasi dalam dirinya akan cendurung untuk bersikap loyal dan selalu

memotivasi diri untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

Berdasarkan pada pemaparan tentang latar belakang penelitian terdahulu dari

variabel yang menjadi fokus penelitian, maka penulis memutuskan untuk memberikan

judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh psychological capital dan work

engagement terhadap organizational citizenship behavior (OCB)”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis membatasi pembahasan tentang

penelitian ini pada pengaruh psychological capital dan work engagement terhadap

organizational citizenship behavior pada karyawan di PT. Pertamina Shipping, Jakarta

Utara. Adapun variabel penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Organizational citizenship behavior yang dimaksud dalam penelitian ini perilaku

sukarela individu yang tidak secara langsung atau eksplisit diakui sistem

penghargaan formal namun, berkontribusi meningkatkan efektivitas organisasi.

Diukur melalui 5 dimensi, yaktui: Conscientiousness, Sportsmanship, Civic virtue,

Courtesy dan, Altruisme, (Organ, 1988).

Page 24: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

10

2. Psychological capital dalam penelitian ini adalah kapabilitas/modal psikologi

individu yang bersifat positif dikarakteristikan oleh 4 dimensi yaitu; (1)

kepercayaan diri (self-efficacy), (2) optimism, (3 ) hope, dan (4) resiliency

(Luthans, et al., 2007).

3. Work engagement dalam penelitian ini adalah perilaku yang meliputi emosi positif,

merasakan dan ikut keterlibatan secara penuh dalam melakukan pekerjaan yang

dikarakteristikan oleh 3 dimensi, yaitu: (1) Vigor, (2) Dedication, dan (3)

Absorption (Schaufeli et al., 2002).

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang akan

diteliti dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan psychological capital dan work engagement

terhadap organizational citizenship behavior?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi self-efficacy pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi optimism pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi hope pada variabel psychological

capital terhadap organizational citizenship behavior?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi resiliency pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior?

Page 25: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

11

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi vigor pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi dedication pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan dimensi absorption pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui pengaruh

psychological capital (Psy-Cap) dan work engagement terhadap organizational

citizenship behavior (OCB).

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan nanit dapat memberikan sumbangsih yang baik bagi

perkembangan dunia ilmu psikologi terutama yang berkaitan dengan pembahasan

tentang variabel organizational citizenship behavior, psychological capital dan work

engagement.

2. Manfaat praktis

Diharapkan dapat dijadikan saran untuk perusahaan dalam pengembangan perilaku

organizational citizenship behavior dalam diri karyawan, sehingga mampu

menjalankan roda organisasi dengan proses yang efektif sehingga akan organisasi akan

mempeoleh hasil yang maksimal.

Page 26: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB)

2.1.1 Definisi organizational citizenship behavior (OCB)

Bateman dan Organ (1983) mendefinisikan organization citizenship behavior (OCB)

sebagai perilaku sukarela yang dilakukan oleh individu. Perilaku ini tidak

teridentifikasi secara langsung dan jelas oleh sistem penghargaan formal serta dapat

meningkatkan efektivitas kegiatan organisasi. Perilaku individu yang dilakukan

berkaitan dengan pekerjaan tambahan yang melebihi tugas dan tanggung jawab di luar

pekerjaan pokoknya.

Organ (1988) memberikan definisi bahwa OCB adalah perilaku bebas individu

yang secara eksplisit atau tidak secara langsung diakui oleh sistem formal, dan secara

agregat berfungsi efektif dan efisien dalam organisasi. Perilaku bebas individu yang

dimaksud adalah perilaku sukarela mengerjakan tugas yang berada diluar dari job

description individu yang memiliki dampak positif juga pada organisasi. Lebih lanjut,

Organ mengatakan bahwa yang dimaksud berfungsi secara agregat adalah mengacu

kepada orang-orang dalam satu grup, departemen, atau organisasi. Jika hanya satu

karyawan yang memiliki sifat OCB, maka tidak ada dampak yang signifikan terhadap

sebuah organisasi, tetapi jika rata-rata karyawan memiliki OCB yang baik, dampaknya

terhadap organisasi akan terasa secara signifikan (Podsakoff, MacKenzie, Paine dan

Bachrach, 2000).

Page 27: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

13

Borman dan Motowidlo (1997) mendefinisikan OCB sebagai perilaku ekstra-

peran secara sukarela pada diri individu yang dimaksudkan untuk membantu orang lain

dalam organisasi. Perilaku sukarela yang dilakukan adalah upaya karyawan untuk

mendukung berjalannya organisasi secara efektif. OCB sering dilakukan karyawan

untuk mendukung kepentingan kelompok atau organisasi meskipun karyawan tidak

secara langsung mendapatkan keuntungannya (Moorman dan Blakely, 1995).

Podsakoff, MacKenzie, Paine dan Bachrach (2000) mengungkapkan bahwa

organizational citizenship behavior merupakan kontribusi individu dalam melebihi

tuntutan peran di tempat kerja. OCB ini melibatkan beberapa perilaku meliputi

memunculkan perilaku kretivitas dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan

kemampuan seseorang atau kinerja organisasi, membantu menyelesaikan tugas rekan

kerja yang kesusahan, menjadi relawan untuk mengambil tanggung jawab lebih dan

mendorong orang lain dalam organisasi untuk melakukan hal yang sama. Perilaku-

perilaku tersebut menggambarkan nilai tambah karyawan yang merupakan salah satu

bentuk perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna

membantu. Namun, perilaku yang dilakukan karyawan tersebut tidak mendapatkan

kompensasi berupa bayar atau tambahan gaji (reward). Pekerjaan yang dilakukan

karyawan tersebut semata-mata untuk memberikan kontribusi terbaik karyawan kepada

perusahaan atau organisasinya.

Penulis menentukan acuan definisi yang digunakan dalam penelitian ini yakni

definsi dari Organ (dalam Podsakoff, MacKenzie, Paine & Bachrach, 2000)

mendefinisikan OCB sebagai perilaku sukarela individu (dalam hal ini karyawan) yang

Page 28: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

14

tidak secara langsung berkaitan dalam sistem pengimbalan namun berkontribusi pada

efektivitas organisasi. Dengan kata lain, OCB merupakan perilaku seorang karyawan

bukan karena tuntutan tugasnya namun lebih berdasarkan kesukarelaannya. Dari

beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku yang

bersifat sukarela karyawan yang dilakukan diluar dari tugas pokoknya dan tidak terikat

dengan sistem reward. Perilaku OCB dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti

membantu meringankan pekerjaan rekan kerja, menyelesaikan pekerjaan dengan baik

sebelum batas waktu, ataupun melakukan pekerjaan lain yang dapat meningkatkan

efektifitas kerja dan juga efisiensi hasil dari perusahaan.

2.1.2 Dimensi organizational citizenship behavior (OCB)

Penulis menggunakan dimensi yang digunakan pada penelitian ini merujuk dari hasil

penelitian yang dilakukan Podsakoff, MacKenzie, Paine dan Bachrach (2000) tentang

dimensi organizational citizenship behavior. Podsakoff et al., (2000) menjelaskan

bahwa organizational citizenship behavior terdiri dari lima dimensi yang masing-

masingnya bersifat unik, yaitu:

1. Altruisme

Altruisme merupakan perilaku menolong karyawan lain dalam pekerjaan yang berkaitan

dengan kegiatan operasional organisasi. Memberikan pertolongan baik yang berhubungan

dengan tugas dalam organisasi ataupun masalah pribadi yang bukan merupakan

kewajibannya dan bukan job description yang ditanggungnya. karyawan murni

memberikan bantuan pada sesama rekan kerja tanpa memperhatikan atau

Page 29: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

15

mengharapkan hadiah (reward). Misalnya, karyawan yang sudah selesai dengan

pekerjaannya, membantu karyawan lain dalam menghadapi pekerjaan yang sulit.

2. Civic virtue

Civic virtue adalah karyawan secara sukarela berpartisipasi, bertanggung jawab

menyangkut dukungan karyawan atas fungsi-fungsi organisasi, terlibat dalam aktivitas

organisasi dan peduli terhadap kelangsungan hidup organisasi. Karyawan juga aktif

mengemukakan gagasan-gagasannya serta ikut mengamati lingkungan bisnis dalam hal

ancaman dan peluang. Misalnya, karyawan turut aktif untuk berpartisipasi dalam setiap

rapat organisasi.

3. Conscientiousness

Conscientiousness secara umum ditunjukan dengan perilaku karyawan yang selalu datang

tepat waktu, tinggi dalam hal kehadirannya dan melakukan sesuatu melebihi kebutuhan

serta harapan normal. Conscientiousness merupakan suatu perilaku yang menunjukkan

kesadaran karyawan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan meningkatkan

kreativitas agar kinerja organisasi semakin meningkat. Perilaku tersebut melibatkan

kreatif dan inovatif secara sukarela untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja

demi peningkatan organisasi. Karyawan juga melakukan perilaku yang

menguntungkan organisasi melebihi dari yang diharapkan perusahaan, berinisiatif

meningkatkan kompetensinya, dan secara sukarela mengambil tanggung jawab diluar

wewenangnya. Misalnya, mengikuti seminar dan kursus yang di sediakan organisasi.

Individu yang memiliki tingkat conscientiousness yang tinggi juga cenderung tekun,

bekerja keras, dan senang mencapai dan menyelesaikan berbagai macam tugas.

Page 30: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

16

Karyawan yang rendah dalam hal conscientiousness cenderung ceroboh, tidak efisien

dan bahkan malas. Secara terpisah karyawan yang memiliki tingkat conscientiousness

yang tinggi berkinerja lebih baik diberagam pekerjaan.

4. Courtesy

Courtesy merupakan perilaku baik dan saling menghormati yang ditujuan karyawan

pada sesama rekann kerjanya. Courtesy juga meliputi perilaku prososial karyawan

dengan cara memberikan informasi dan konsultasi yang dibutuhkan karyawan lain.

Perilaku ini dapat membantu mencegah terjadinya suatu masalah antara sesama

karyawan yang tentu akan mengganggu dan menghambat proses organisasi. Berbeda

dengan Altruisme, Courtesy lebih menunjuk pada tindakan pengajaran kepada orang

lain sebelum ia melakukan tindakan atau membuat keputusan yang berkaitan dengan

pekerjaannya. Perilaku ini juga bertujuan untuk mencegah atau menghidari konflik

terkait keputusan tersebut dikemudian hari.

5. Sportsmanship

Sportsmanship merupakan perilaku toleransi yang tinggi dari karyawan untuk bertahan

dalam situasi apapun termasuk ketika situasi yang buruk terjadi pada perusahaan.

Sportsmanship dapat ditunjukan dengan sikap berusaha tidak mengeluh atas apa yang

terjadi dalam kondisi kerja, tidak bergosip, ataupun membesar-besarkan masalah yang

terjadi. Seseorang memiliki perilaku sportsmanships yang tinggi biasa disebut orang yang

sportif. Contoh orang dengan sikap sportif seperti, tidak sakit hati atau merasa kesal ketika

orang lain menolak mengikuti sarannya, bersedia mengorbankan kepentingan pribadi demi

Page 31: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

17

kebaikan kelompok serta dapat menerima penolakan rekan kerja yang lain atas ide-ide yang

ia sampaikan dengan lapang dada.

Pada penelitian ini penulis memutuskan untuk menggunakan kelima dimensi

OCB diatas yaitu, altruisme, civic virtue, conscientiousness, courtesy dan

sportsmanship. Kelima dimensi tersebut digunakan sebagai skala untuk mengukur

OCB karena kelima dimensi tersebut dapat menggambarkan yang ingin diteliti.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior

OCB merupakan hal yang penting dalam organisasi karena dapat meningkatkan

efektivitas kerja dan efisiensi hasil dari organisasi. Untuk dapat meningkatkan OCB

karyawan maka sangat penting bagi organisasi untuk mengetahui apa yang

menyebabkan timbulnya atau meningkatkan OCB. Peningkatan OCB karyawan dapat

diidentifikasikan oleh berbagai faktor. Menurut Organ et al (dalam Sufya, 2015),

peningkatan OCB dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri karyawan, meliputi kepuasan

kerja (Robbins, 2003; Lapierre, Hacket, 2007), komitmen organisasi (Yilmaz &

Bokeoglu, 2008; Cohen, 2006; Meierhans, Rietmann & Jonas, 2008), kepribadian

(Golparvar & Javadian, 2012), kecerdasan emosional (Day & Carroll, 2004;

Carmeli & Josman, 2006; Korkmaz & Arpaci, 2009; Jung & Yoon, 2012), mood

karyawan (Messer & White, 2006), Psychological Capital (Avey, Wernsing &

Luthans, 2008; Murthy, 2014) dan spiritualitas (Rastgar, Zarei, Davoudi & Fartash,

2012). Selain itu, Mathumbu1 dan Dodd (2013), Murty (2014), Abed dan Elewa

Page 32: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

18

(2016) mengatakan bahwa work engagement juga merupakan salah satu variabel

yang mempengaruhi munculnya organizational citizenship behavior.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan, meliputi gaya

kepemimpinan (Ehrhart, 2004; Euwema, Wendt & Emmerik, 2007; Meierhans,

Rietmann & Jonas, 2008; Carter, Mossholder, Field & Armenakis, 2014, Nasra &

Heilbrunn, 2015), budaya organisasi (Aronson & Lechler, 2009), kinerja organisasi

(Bolino, Turnley & Bloodgood, 2002) dan keadilan organisasi (Ehrhart, 2004;

Blakely, Andrews & Moorman, 2005; Meierhans, Rietmann & Jonas, 2008).

Podsakoff, et al. (2000) mengategorikan faktor yang menyebabkan OCB kedalam

empat kategori, yaitu: karakteristik individu atau karyawan, karakteristik pekerjaan

atau tugas, karakteristik organisasi, dan perilaku kepemimpinan. Kategori yang

pertama adalah karakteristik individu atau karyawan, meliputi faktor psikologis

individu dan faktor bawaan, sikap individu, variabel disposisional persepsi terhadap

peran, variabel demografis, perbedaan individual (individual defferences). Kategori

yang kedua adalah karakteristik pekerjaan atau tugas sendiri, meliputi umpan balik

terhadap pekerjaan (task feedback), rutinitas pekerjaan (task routinization), kepuasan

terhadap pekerjaan secara intrinsik (intrinsically satisfying task), dan keteritkatan kerja

karyawan (work engagement). Kategori yang ketiga adalah karakteristik organisasi,

meliputi formalisasi organisasi (organizational formalization), fleksibilitas organisasi

(organizational flexibility), dukungan atasan dan rekan kerja, penghargaan dari atasan,

jarak spasial dengan atasan, dukungan organisasi (perceived organizational support),

Page 33: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

19

dan yang terakhir kohesivitas kelompok. Kategori yang keempat adalah perilaku

pemimpin, meliputi transformational leadership dan transaksional leadership.

2.1.4 Pengukuran organizational citizenship behavior

Sejak diperkenalkan istilah OCB dan seiring dengan perkembangannya, muncul

berbagai macam instrumen yang diciptakan peneliti untuk mengukur OCB. Skala yang

diciptakan oleh Bateman dan Organ (1983) yaitu skala dengan 30 item yang terdiri dari

10 aspek yaitu compliance, altruism, dependability, housecleaning, complaints, waste,

cooperation, criticims of and arguing with other dan punctuality. Pada tahun yang

sama, Smith, Organ dan Near (1983) yang menciptakan dan menggunakan skala untuk

mengukur OCB yang berisikan 20 item dengan 2 dimensi yaitu altruism dan

organizational compliance.

Penelitian selanjutnya yang berusaha menciptakan instrumen untuk mengukur

OCB dilakukan oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan Fetter (1990). Pada

penelitian ini Podsakoff et at. (1990) berhasil menciptakan skala organization

citizenship behavior 24 item yang dibagi dalam lima dimensi yaitu altruisme,

conscientiousness, sportmanship, courtesy dan civic virtue. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan skala yang dikembangkan oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman dan

Fetter (1990) untuk mengukuran organizational citizenship behavior. Pada skala

organizational citizenship behavior terdapat 24 item, dimana item-item tersebut sudah

mengukur lima aspek organizational citizenship behavior : altruisme,

conscientiousness, sportmanship, courtesy dan civic virtue. Adapun koefisien alpha

Page 34: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

20

cronbach terbilang baik dengan tiap-tiap aspek sebesar altruisme = 0.85, civic virtue =

0.70, conscientiousness = 0.82, courtesy = 0.85 dan sportmanship = 0.85.

Peneliti menilai bahwa skala yang dikembangkan oleh Podsakoff et.al. (1990)

memiliki konsistensi internal yang baik dan telah mengukur kelima dimensi

organizational citizenship behavior. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk

menggunakan skala yang telah dikembagkan Podsakoff ini sebagai alat ukur dari

variabel terikat yaitu organizational citizenship behavior.

2.2 Psychological Capital

2.2.1 Definisi psychological capital

Luthans, Youssef dan Avolio, (2007) menjelaskan bahwa psychological capital

merupakan sebuah pendekatan baru yang dikembangkan untuk meningkatkan

kemampuan kompetitif organisasi, dimana keempat karaketeristik dari psychological

capital tersebut mampu memprediksikan performa dan kepuasan kerja dengan lebih

baik dibandingkan dengan masing-masing karakteristik yang berdiri sendiri. Luthans

et al., (dalam Shaleh, 2015) mendefinisikan psychological capital adalah

kapabilitas/modal psikologi individu yang bersifat positif dikarakteristikan oleh; (1)

memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untuk mengambil dan mengerjakan tugas-

tugas menantang, (2) membuat atribusi positif tentang sukses pada saat ini dan di masa

yang akan datang (optimism), (3) tekun menuju tujuan dan mengarahkan jalan ke tujuan

untuk berhasil (hope), dan (4) ketika dilanda masalah dan kesulitan, mampu

mempertahankan dan bangkit kembali atau bahkan lebih untuk mencapai keberhasilan

(resiliency). Luthans et al., (2007) juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang

Page 35: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

21

positif antara psychological capital terhadap performa kerja dimana psychological

capital dapat digunakan untuk meningkatkan kompetisi dalam mencapai keuntungan

dan kesuksesan perusahaan dengan melihat potensi penuh dari sumber daya manusia

yang dimiliki perusahaan.

Dari definisi Luthans et al., (2007) menunjukkan bahwa empat dimensi yang

membentuk psychological capital, yaitu: self-efficacy, optimism, hope dan resiliency

memiliki saling keterkaitan yang kuat dan satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Misalnya, seseorang yang memiliki harapan (hope) terhadap organisasi dan mencari

berbagai macam cara untuk mencapai tujuannya sehingga akan lebih termotivasi dan

mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, yang pada gilirannya akan

meningkatkan ketahanan (resiliency).

Penelitian secara konseptual dan empiris tentang psychological capital yang

dilakuakan oleh Avey, Luthans, Smith dan Palmer, (2010) membuktikan bahwa

psychological capital dapat memprediksi hasil kerja yang diinginkan seperti kinerja

dan kepuasan kerja. Avey, Luthans, Smiths dan Palmer (2010) juga menjelaskan bahwa

karyawan dengan psychological capital yang tinggi, maka kesejahteraan mereka di

lingkungan kerja pun akan tinggi. Karyawan dengan psycholgical capital yang tinggi

diharapkan mampu menularkan dan menerapkan self-efficacy, optimism, hope dan

resiliency pada tugas-tugas spesifik sesuai tugas pokoknya dan diharapkan mampu

meningkatkan perilaku OCB.

Page 36: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

22

2.2.2 Dimensi psychological capital

Berdasarkan definisi diatas yang dikemukanan oleh Luthans et al., (2007), maka

psychological capital dibagi menjadi 4 dimensi, antara lain:

1. Self-efficacy

Stajkovic dan Luthans (dalam Luthans, et.al., 2007) mendefinisikan self-efficacy

sebagai kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuannya untuk memaksimalkan

motivasi, pengetahuan, dan tingkah laku yang dibutuhkan untuk melakukan tugas yang

spesifik secara sukses pada konteks yang dibutuhkan. Adapun definisi yang diberikan

Bandura (1994), self-efficacy adalah keyakinan seseorang tentang kemampuannya

untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik atas peristiwa yang mempengaruhi

kehidupannya, keyakinan self-efficacy menentukan bagaimana orang merasa, berpikir,

memotivasi diri dan berperilaku termasuk kognitif, motivasi, afektif dan proses seleksi.

Luthans et al., (2007) menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki self-efficacy yang

tinggi ditandai dengan lima karakteristik yaitu: (1) Individu menentukan target yang

tinggi untuk diri sendiri dan memilih untuk mengerjakan tugas yang berat, (2) Individu

menerima dan berkembang melalui tantangan, (3) Individu memiliki self-motivation

yang tinggi, (4) Individu berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuannya, (5)

Individu akan berusaha dengan gigih ketika menghadapi tantangan.

2. Optimism

Luthans et al., (2007) menjelaskan bahwa sifat optimis bukan hanya tentang

memprediksi hal-hal yang baik akan terjadi di kemudian hari, melainkan juga meliputi

alasan dan atribusi yang digunakan seseorang dalam menjelaskan suatu kejadian, baik

Page 37: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

23

itu kejadian yang positif, negatif, yang terjadi di masa lampau, masa kini, ataupun di

masa yang akan datang. Seseorang dengan sikap optimis akan cenderung mampu untuk

mengambil kesempatan dari segenap peluang yang ada mereka temukan. Mereka yang

memiliki sikap optimis juga selalu seantiasa mengembangkan keahlian dan juga

kemampuan mereka guna mempesiapkan diri untuk memanfaatkan peluang mereka di

masa yang akan datang dengan baik.

3. Hope

Snyder (dalam Avey, Luthans, Smiths & Palmer, 2010) mengatakan bahwa untuk

menjelaskan pemikiran hopeful mencakup tiga komponen, yaitu goal, pathway

thinking, dan agency thinking. Synder (dalam Avey et al., 2010) mendefinisikan

harapan (hope) sebagai keadaan termotivasi yang positif (positive motivational state)

didasarkan pada dua komponen penting yaitu: 1.) agency atau energi fisik dan mental

yang terarah untuk mencapai tujuan (willpower), dan 2.) pathways atau kemampuan

merencankan, mengidentifikasi kesempatan, dan mempesiapkan alternatif-alternatif

cara untuk mencapai tujuan tersebut (waypower). Penelitian yang dilakukam oleh

Adams (dalam Luthans et al., 2007) yang menemukan bahwa karyawan yang memiliki

harapan dapat meningkatkan keuntungan dari sebuah organisasi. Lebih lanjut, Synder

(dalam Avey et al., 2010) menyatakan bahwa harapan memiliki pengaruh terhadap

workplace well-being.

4. Resiliency

Resiliency tidak hanya mengajarkan individu untuk reaktif, tetapi juga belajar proaktif

menuju kearah yang positif untuk menaklukkan tantangan. Dengan kata lain, ketahanan

Page 38: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

24

dapat menggabungkan antara kemunduran dan peristiwa positif tetapi berpotensi besar.

Resiliency dipengaruhi oleh tiga faktor yang saling berinteraksi, yaitu sumber daya

(aset), faktor risiko, dan nilai-nilai (Youssef & Luthans, 2007). Resiliensi mencakup

bukan hanya pada kemampuan untuk bertahan dan kegigihan dalam menghadapi

masalah, tetapi juga secara positif melakukan hal tersebut walaupun harus beranjak dari

keadaan normal (Avolio & Luthans, 2006 dalam Luthans et al., 2007).

2.2.3 Pengukuran psychological capital

Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen Psychological Capital

Quessionare 24 (PCQ-24) untuk mengukur variabel psychological capital. Instrumen

ini merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef dan Avolio (2007).

Instrumen PCQ-24 yang dikembangkan oleh Luthans et. al (2007) memiliki total item

sebanyak 24 item yang disusun berdasarkan empat dimensi yaitu self-efficacy,

optimism, hope dan resiliency dimana setiap dimensi memiliki enam item.

Instrumen PCQ-24 yang dikembangkan Luthans et. al (2007) merupakan hasil

dari adaptasi beberapa instrumen-instrumen terdahulu yang mengukur dimensi-

dimensi dari psychological capital. Pertama adalah skala optimism diadaptasi dari skala

optimism miliki Scheier dan Carver (1985). Kedua adalah skala resiliency diadaptasi

dari skala Wagnild dan Young (1993). Ketiga adalah skala hope diadaptasi dari skala

hope milik Snyder (1996) dan kawan-kawan. Keempat skala self-efficacy diadaptasi

dari skala self-efficacy milik Parker (1998) yang mengukur self-efficacy dalam situasi

kerja (Avey, Luthans, Smith & Palmer, 2010).

Page 39: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

25

2.3 Work Engagement

2.3.1 Definisi work engagement

Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, dan Bakker, (2002) memberikan definisi work

engagement adalah perilaku yang meliputi emosi positif, merasakan dan ikut

keterlibatan secara penuh dalam melakukan pekerjaan. Work engagement memiliki

karakteristik yang terdiri dari tiga dimensi yaitu vigor, dedication, dan absorption.

Bakker, Schaufeli, dan Taris (dalam Shaleh, 2016) mendefinisikan work engagement

sebagai keadaan positif yang berhubungan dengan kesejahteraan dalam bekerja, penuh

semangat dan kelekatan yang kuat dengan pekerjaannya. Work engagement memiliki

tiga komponen utama, yaitu vigor, dedication, dan absorption.

Schaufeli dan Bakker (2004) menjelaskan bahwa seseorang yang total dalam

bekerja atau yang memiliki totalitas kerja yang tinggi akan bekerja keras, memberikan

usaha yang lebih (extra effort), aktif terlibat, fokus terhadap pekerjaan, hadir secara

fisik dan memberikan energi terhadap apa yang dikerjakan. Menurut Federman (2009),

work engagement merupakan derajat dimana seorang karyawan mampu berkomitman

pada suatu organisasi dan hasil dari komitmen tersebut ditentukan pada bagaimana

mereka bekerja dan lama masa bekerja. Menurut Perrin (2003) work engagement

diartikan sebagai pusat kerja afektif diri yang merefleksikan kepuasan pribadi

karyawan dan afirmasi yang mereka dapatkan dari bekerja dan menjadi bagian dari

suatu organisasi.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan diatas, penulis menyimpulkan

untuk menggunakan definisi dari Schaufeli et al., (2002) yang menyatakan bahwa work

Page 40: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

26

engagement merupakan sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja dengan penuh

perasaan postif merasakan, dan ikut keterlibatan secara penuh dalam melakukan

pekerjaan dengan mengekspresikan dirinya secara total baik secara fisik, kognitif, dan

afektif (emosional).

2.3.2 Dimensi work engagement

Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, dan Bakker, (2002) menjelaskan mengenai

dimensi yang terdapat dalam work engagement, yaitu:

1. Vigor

Curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja, keberanian untuk berusaha

sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi

kesulitan kerja. Juga keinginan untuk menginvestasikan segala upaya dalam suatu

pekerjaan, dan tetap bertahan meskipun menghadapi kesulitan.

2. Dedication

Individu merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa

kebermaknaan, antusiasme, kebanggan, inspirasi dan tantangan.

3. Absorption

Perilaku individu sangat menghayati pekerjaan ditandai dengan selalu penuh

konsentrasi dan serius ketika mengerjakan suatu pekerjaan. Waktu terasa terlalu begitu

cepat ketika bekerja dan menemukan kesulitan untuk memisahkan diri dengan

pekerjaan.

Page 41: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

27

2.3.3 Pengukuran work engagement

Ada beberapa instrumen pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur work

engagement, salah satu alternatifnya adalah Utrecht Work Engagement Scale (UWES)

(Schaufeli & Bakker, 2004; Schaufeli et al., 2002). Work engagement didefinisikan

dengan perasaan positif dan terlibat secara penuh, dan kondisi pikiran yang selalu

terhubung dalam melakukan pekerjaan yang ditandai dengan semangat (vigor),

dedikasi (dedication), dan keterlarutan (absorption) dalam menyelesaikan semua

pekerjaan (Schaufeli et al., 2002). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala

Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang dikembangkan oleh Schaufeli dan

Bakker (2004) untuk mengukuran variabel work engagement, yang terdiri dari tiga sub-

skala yaitu sub-skala vigor, sub-skala dedication, dan sub-skala absorption. Total item

yang digunakan dalam Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang dikembangkan

oleh Schaufeli dan Bakker (2004) adalah 17-item. Masing-masing sub-skala memiliki

jumlah item yang berbeda dengan rician, yaitu: vigor (VI) 6-item, dedication (DE) 5-

item, dan absorption (AB) 6-item.

2.4 Kerangka Berpikir

Podsakoff dan MacKenzie (1997) menjelaskan bahwa organizational citizenship

behavior dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi yang

dimaksud antara lain organizational citizenship behavior bisa meningkatkan

produktivitas tenaga kerja, meningkatkan produktivitas manajerial. Organizational

citizenship behavior memainkan peran penting dalam mencapai tujuan efektivitas

organisasi karena dapat memotivasi karyawan untuk melakukan perilaku di luar

Page 42: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

28

persyaratan pekerjaan formal. Dengan demikian, organizational citizenship behavior

dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif

(Chaudhuri & Govil, 2015).

Avey, Wernsing dan Luthans, (2008) mengatakan bahwa salah satu variabel

yang dapat memprediksi munculnya OCB adalah psychological capital atau disebut

sebagai PsyCap. Avey et al. (2008) menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki

tingkat psychological capital tinggi akan menunjukkan emosi positif yang lebih tinggi

dan akan terlibat dalam organisasi serta memiliki tingkat OCB yang lebih tinggi.

Psychological capital memiliki empat dimensi, yaitu self-efficacy, optimism, hope dan

resiliency.

Self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan seseorang tentang

kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang

diperlukan untuk berhasil melaksanakan tugas tertentu dalam konteks tertentu (Luthans

et al., 2007). Karyawan yang memiliki self-efficacy tinggi akan secara sukarela

membantu rekan kerja untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pekerjaan

atau menghadiri pertemuan secara sukarela karena mereka dapat secara proaktif

merencanakan kegiatan dan mengatur hari kerja untuk mengakomodasi mereka

(Beauregard, 2012). Oleh karena itu, karyawan yang memiliki self-efficacy akan

menunjukan perilaku organizational citizenship behavior.

Luthans et al. (2007) menjelaskan bahwa sifat optimism bukan hanya tentang

memprediksi hal-hal yang baik akan terjadi di kemudian hari, melainkan juga meliputi

alasan dan atribusi yang digunakan seseorang dalam menjelaskan suatu kejadian, baik

Page 43: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

29

itu kejadian yang positif, negatif, yang terjadi di masa lampau, masa kini, ataupun di

masa yang akan datang. Karyawan yang optimism akan mampu mengambil

kesempatan dari setiap peluang yang mereka temukan. Karyawan yang optimism juga

selalu seantiasa mengembangkan keahlian dan juga kemampuan untuk mempersiapkan

diri dengan baik untuk peluang di masa yang akan datang. Karyawan yang memiliki

optimism akan menunjukan perilaku organizational citizenship behavior.

Synder (dalam Avey et al., 2010) mendefinisikan hope sebagai keadaan

termotivasi yang positif (positive motivational state) didasarkan pada dua komponen

penting, yaitu: 1.) agency atau energi fisik dan mental yang terarah untuk mencapai

tujuan (willpower), 2.) pathways atau kemampuan merencankan, mengidentifikasi

kesempatan, dan mempesiapkan alternatif-alternatif cara untuk mencapai tujuan

tersebut (waypower). Karyawan yang mempunyai hope akan selalu memiliki rencana

dan persiapan untuk mencapai tujuan perusahaan. Karyawan juga mampu

menghasilkan jalur alternatif ke tujuan yang mereka inginkan jika satu cara mengalami

masalah atau hambatan. Kondisi berpikir ini membuat karyawan akan lebih

bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sehingga karyawa juga akan menampilkan

organizational citizenship behavior.

Luthans et al., (2007) mendefinisikan resilience sebagai kapasitas seseorang

untuk bangkit kembali atau keluar dari kesulitan, konflik, kegagalan, atau bahkan

peristiwa positif, kemajuan, dan tanggung jawab dari pekerjaan yang meningkat.

Resiliency mencakup bukan hanya pada kemampuan untuk bertahan dan kegigihan

dalam menghadapi masalah, tetapi juga secara positif melakukan mempertahankan diri

Page 44: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

30

atau perusahaan walaupun harus beranjak dari keadaan normal. Karyawan yang

memiliki resiliency akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan perusahaan

seperti dengan cara melakukan inovasi, selalu memberikan informasi positif dan

membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan. Oleh karena itu, karyawan yang

memiliki resiliency akan menunjukan perilaku organizational citizenship behavior.

Hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Abed dan Elewa, 2016;

Mathumbu1 dan Dodd, 2013; Murthy, 2014 menemukan bahwa work engagement

secara positif memiliki hubungan korelasi yang signifikan. Karyawan yang memiliki

work engagement yang tinggi akan memiliki keterikatan yang kuat dengan pekerjaanya

dan semakin tinggi work engagemt karyawan maka, semakin tinggi organizational

citizenship behavior. Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma dan Bakker (2002)

memberikan definisi work engagement adalah perilaku yang meliputi emosi positif,

merasakan dan ikut keterlibatan secara penuh dalam melakukan pekerjaan. Work

engagement memiliki karakteristik yang terdiri dari tiga dimensi yaitu vigor,

dedication dan absorption.

Vigor merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja,

keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan

tekun dalam menghadapi kesulitan kerja. Karyawan dengan semangat tinggi akan

cendrung datang tepat waktu, senang hati untuk membatu rekannya dan terus

melakukan inovasi pada perusahaan. Semangat yang tinggi juga akan membuat

karyawan aktif mengemukakan gagasan-gagasan saat rapat dan mengamati lingkungan

Page 45: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

31

kerja perusahan. Jika perilaku vigor diatas dilalukan maka, akan muncul organizational

citizenship behavior pada diri karyawan.

Dedication dapat digambarkan dengan individu merasa terlibat sangat kuat

dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggan,

inspirasi dan tantangan. Karyawan yang memiliki dedication akan menunjukan

kesadaran perilaku yang memberikan kontribusi terbaiknya pada perusahaan dengan

cara meningkatkan kualitas pekerjaan dan meningkatkan kreativitas agar kinerja

perusahaan semakin meningkat. Karyawan yang memiliki dedication juga akan secara

aktif membantu rekan kerja dan mencegah terjadinya masalah-masalah yang akan

bepotensi muncul diperusahaan. Perilaku dedication ini akan memunculkan

organizational citizenship behavior dan menjaga efektivitas dari perusahaan.

Absorption merupakan perilaku individu yang sangat menghayati pekerjaan

ditandai dengan selalu penuh konsentrasi dan serius ketika mengerjakan suatu

pekerjaan. Waktu terasa terlalu begitu cepat ketika bekerja dan menemukan kesulitan

untuk memisahkan diri dengan pekerjaan karena karyawan sangat menikmati

pekerjaannya. Karyawan yang memiliki perilaku absorption akan lebih fokus pada

pekerjaan dan tugasnya dari pada mengeluhkan kekurang kondisi kerja atau membesar-

besarkan masalah. Jika karyawan melakukan perilaku tersebut maka, perilaku

organizational citizenship behavior akan muncul pada diri karyawan.

Penulis membuat suatu skema gambar yang dibuat untuk menggambarkan

bentuk arah pengaruh dari independet variable terhadap dependent variable. Skema

gambar ini berguna untuk memudahkan setiap pembaca memahami arah dan tujuan

Page 46: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

32

dari penelitian ini. Skema ini menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini menguji dan

mengetahui pengaruh psychological capital (Psy-Cap) dan work engagement terhadap

organizational citizenship behavior (OCB). Berikut ini adalah gambaran skema tentang

pengaruh dari seluruh independent variable yaitu: Self-efficacy, Optimism, Hope,

Resiliency, Vigor, Dedication, dan Absorption) terhadap dependent variable yaitu

Organizatinal Citizenship Behavior (OCB).

Psychological Capital

Gambar 2.1 : Skema pengaruh psychological capital dan work engagement

terhadap organizational citizenship behavior.

Work Engagement

Self-Efficacy

Optimism

Hope

Dedication

Resiliency

Vigor

Absorption

Organizational

Citizenship

Behavior (OCB)

Page 47: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

33

2.5 Hipotesis Penelitian

H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan psychological capital (self-efficacy,

optimism, hope, resiliency) dan work engagement (vigor, dedication, absorption)

terhadap organizational citizenship behavior.

H02 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi self-efficacy pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior.

H03 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi optimism pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior.

H04 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi hope pada variabel psychological

capital terhadap organizational citizenship behavior.

H05 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi resiliency pada variabel

psychological capital terhadap organizational citizenship behavior.

H06 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi vigor pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior.

H07 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi dedication pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior.

H08 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dimensi absorption pada variabel work

engagement terhadap organizational citizenship behavior.

Page 48: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. Pertamina Shipping, Jakarta

Utara. Bagian divisi yang menjadi tepat pengambilan sampel yaitu divisi claim,

divisi human capital dan divisi marketing. Dari tiga ratus kuesioner yang disebar,

hanya dua ratus lima puluh satu yang terisi. Kemudian, karena kurang lengkapnya

data dari sebelasa kuesioner, maka jumlah responden yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 240 orang karyawan. Responden terdiri dari 151 karyawan

laki-laki dan 89 karyawan perempuan. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik non probability sampling dan metode accidental sampling.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas (independent

variable) dan variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut:

Variabel terikat (dependent variable) merupakan organizational citizenship

behavior dengan lima dimensi yaitu: conscientiousness, sportsmanship, civic

virtue, courtesy, dan altruisme. Variabel bebas (independent variable) merupakan

psychological capital dan work engagement. Psychological capital memiliki empat

dimensi, yakni; self-efficacy, optimism, hope, resiliency. Work engagement

memiliki tiga dimensi, yakni; vigor, dedication, dan absorption.

Setelah menentukan dependent variable dan independent variable selanjutnya

penulis menentukan definisi operasional dari tiap-tiap variabel yang diteliti.

Penjelasan definisi operasional adalah sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

35

1. Organizational citizenship behavior adalah perilaku sukarela individu yang

tidak secara langsung atau eksplisit diakui sistem penghargaan formal namun,

berkontribusi meningkatkan efektivitas organisasi. Diukur melalui 5 dimensi,

yakni: Altruisme, Civic virtue, Conscientiousness, Courtesy dan

Sportsmanship. Perilaku tersebut berkontribusi pada efektivitas organisasi

seperti sukarela membantu karyawan lain (altruism), datang ke kantor lebih

awal (conscientiousness), toleransi (sportsmanship), saling menghormati

(courtesy) dan mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan (civic

virtue) (Organ, 1988).

2. Psychological capital adalah kapabilitas/modal psikologi individu yang bersifat

positif dikarakteristikan oleh 4 dimensi yaitu, self-efficacy, optimism, hope,

resiliency (Luthans et al., 2007).

a. Karyawan memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untuk mengambil dan

mengerjakan tugas-tugas menantang.

b. Karyawan membuat atribusi positif tentang sukses pada saat ini dan di masa

yang akan datang (optimism).

c. Karyawan tekun menuju tujuan dan mengarahkan jalan ke tujuan untuk

berhasil (hope).

d. Ketika karyawan dilanda masalah dan kesulitan, mampu mempertahankan

dan bangkit kembali atau bahkan lebih untuk mencapai keberhasilan

(resiliency).

3. Work engagement adalah perilaku yang meliputi emosi positif, merasakan dan

ikut keterlibatan secara penuh dalam melakukan pekerjaan yang

Page 50: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

36

dikarakteristikan oleh 3 dimensi, yaitu vigor, dedicartion, dan absorption

(Schaufeli et al., 2002).

a. Vigor adalah curahan energi dan mental yang kuat dari karyawan selama

bekerja, keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan, dan tekun dalam menghadapai kesulitan kerja.

b. Dedication adalah perasaan terlibat sangat kuat karyawan dalam suatu

pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan,

inspirasi dan tantangan.

c. Absorption adalah perilaku karyawan yang sangat menghayati pekerjaan

ditandai dengan selalu penuh konsentrasi dan serius ketika mengerjakan suatu

pekerjaan. Waktu terasa terlalu begitu cepat ketika bekerja dan menemukan

kesulitan untuk memisahkan diri dengan pekerjaan.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Penulis menggunakan skala Likert sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner

dengan skala model Likert ini menyajikan alternatif pilihan jawaban, yaitu sangat

sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Model skala

Likert ini terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif

(unfavorable). Perhitungan skor tiap-tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Likert

No Kategori Favorable Unfavorable

1. Sangat sesuai 4 1

2. Sesuai 3 2

3. Tidak sesuai 2 3

4. Sangat tidak sesuai 1 4

Page 51: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

37

Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur, yaitu skala organizational citizenship

behavior, Psychological Capital Quesioner, dan Utrecht Work Engagement Scale

(UWES). Penjelasan dari tiga alat ukur diatas sebagai berikut:

3.3.1 Alat ukur organizational citizenship behavior

Penulis mengadaptasi alat ukur yang dibuat oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman

dan Fetter (1990). Skala ini terdapat 24 item dan mengukur lima dimensi

organizational citizenship behavior yaitu, conscientiousness, sportmanship, civic

virtue, courtesy dan altruism. Berikut penjelaskan blue print pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Organizational Citizenship Behavior

No Dimensi Indikator Item Jumlah

1. Conscientiousne

ss

- Melakukan pekerjaan dengan jujur

dan teliti

- Bekerja melebihi job description

- Mematuhi peraturan perusahaan

1,2,3,4,

5

5

2. Sportmanship - Tidak mencari-cari kesalahan

perusahaan

- Tetap bekerja secara optimal

meskipun dalam situasi yang tidak

kondusif

- Tidak mengeluh atau membesarkan

masalah atas kondisi perusahaan

6*,7*,8

*,9*,

10*

5

3. Civic virtue - Mampu menyesuaikan diri dengan

perubahan diperusahaan

- Kesediaan untuk terlibat dalam

semua kegiatan-kegiatan

perusahaan

11,12,1

3,14

4

4. Courtesy - Mencegah dan menghindari

terjadinya konflik

- Mempertimbangkan dampak dari

perilaku dan pekerjaan terhadap

orang lain

15,16,1

7,18,

19

5

5. Altruism

- Membantu pekerjaan sesama rekan

kerja

- menggantikan rekan kerja yang

tidak masuk

20,21,2

2,23,

24

5

Total 24

Ket : *)Unfavorable

Page 52: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

38

3.3.2 Alat ukur psychological capital

Penulis mengadaptasi alat ukur dari PsyCap Questionnaire (PCQ-24) yang

dikembangkan oleh Luthans et al (2007) untuk mengukur psychological capital.

Skala ini terdiri dari 24 item yang mencakup empat dimensi yaitu: self-efficacy,

optimism, hope, dan resiliency. Masing-masing dimensi dari independent variable

psychological capital memiliki 6 item. Berikut blue print pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Blue Print Skala Psychological Capital

No Dimensi Indikator Item jumlah

1. Self-efficacy - Mampu menganalisa masalah

- Memiliki kepercayaan tinggi

- Mampu menetapkan tujuan

1,2,3,4,5,6 6

2. Optimism - Mampu mencari solusi dari

suatu masalah

- Mau berusaha untuk mencapai

tujuan

7,8,9,10,11,12 6

3. Hope - Mampu menjadi diri sendiri

- Mampu menyikapi stres

dengan sikap yang tenang

13*, 14, 15,

16, 17, 18

6

4. Resiliency - Mampu bertahan saat

mengalami kesulitan

- Mampu bangkit untuk

mencapai keberhasilan

19, 20, 21, 22,

23,

24*

6

Total 24

ket : *)Unfavorable

3.3.3 Alat ukur work engagement

Penulis mengadaptasi alat ukur dari Utrecht Work Engagement Scale (UWES) yang

memiliki jumlah item sebanyak 17 item. Masing-masing dimensi memiliki vigor (6

item), dedication (5 item), dan absorption (6 item). Namun, untuk kepentingan

kebutuhan penelitian, penulis akhirnya hanya menggunakan short model dari skala

Page 53: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

39

UWES atau lebih tepatnya yaitu skala (UWES-9). Skala ini dikembangkan oleh

Schaufeli dan Bakker (2004) untuk mengukur independent variable work

engagement. Skala ini terdiri dari 9 item yang mencakup tiga dimensi yaitu: vigor,

dedication, and absorption. Berikut penjelaskan blue print alat ukur pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Blue Print Skala Work Engagement

No Dimensi Indikator Item Jumlah

1 Vigor Curahan energy dan mental yang kuat.

Semangat dalam bekerja.

Keberanian untuk berusaha sekuat tenaga

dalam menyelesaikan pekerjaan.

1,2,3 3

2 Dedication Terlibat sangat kuat dengan pekerjaannya.

Bangga akan pekerjaannya.

Antusias dalam bekerja.

4,5,6 3

3 Absorption Menghayati pekerjaan.

Sulit lepas dari pekerjaan.

Waktu terasa berlalu begitu saja ketika

bekerja.

7,8,9 3

Total 9

3.4 Uji Validitas Alat Ukur

Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan pengujian terhadap validitas

instrumen yang dipakai. Untuk menguji validitas konstruk alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan Confirmatory Faktor

Analysis (CFA). Sebagai prosedur konfirmasi, CFA merupakan metode untuk

menilai validitas konstruk pengukuran, bukan sarana untuk pengurangan data.

Validitas konstruk didukung jika struktur faktor skala konsisten dengan konstruksi

instrumen yang akan diukur. Konfirmasi hipotesis struktur faktor yang paling

memadai adalah dengan teknik analisis faktor konfirmatori. Dalam analisis faktor

konfirmatori, struktur faktor secara eksplisit dihipotesiskan dan diuji untuk cocok

dengan struktur kovarians dari variabel yang diukur. Pendekatan ini juga

Page 54: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

40

memungkinkan untuk menguji model fit faktor. Meskipun pendekatan ini berguna

untuk konfirmasi teori, prosedur CFA memberikan pedoman untuk "model

pemangkasan," atau model modifikasi, yang dapat menunjukkan perubahan dalam

struktur faktor yang diusulkan. Dengan demikian, prosedur konfirmasi dapat

digunakan untuk merevisi dan menyempurnakan instrumen dan struktur faktorial

mereka (Floyd & Widaman, 1995). Adapun logika dari CFA menurut Umar

(dalam Alawiyah, 2010):

1. Lakukan uji CFA dengan model satu faktor, lihat nilai P-value yang dihasilkan.

Jika P-value tidak signifikan (P> 0,05), maka item hanya mengukur satu faktor saja,

tetapi jika P-value yang dihasilkan signifikan (P< 0,05) maka perlu dilakukan uji

sesuai langkah berikutnya.

2. Jika P-value signifikan (P<0,05) maka dilakukan modifikasi model pengukuran

dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Hal

ini terjadi saat suatu item selain mengukur konstruk ingin diukur, tetapi item ini

juga mengukur lebih dari satu konstruk atau multidimensional. Setelah beberapa

kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi maka akan diperoleh

model yang fit, maka model yang terakhir inilah yang digunakan pada langkah

selanjutnya.

3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka analisis item dilanjutkan dengan

melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai koefisien

yang positif. Untuk melihat signifakan atau tidaknya item tersebut dalam

pengukuran faktor ini, yaitu dengan cara melihat nilai dari T-value dan koefisien

Page 55: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

41

muatan faktor tersebut. Jika T-value> 1,96 maka item tersebut signifikan dan tidak

akan di-drop dan begitu pula sebaliknya.

4. Selain itu, juga perlu dilihat apakah ada item yang muatan faktornya negatif.

Dalam hal ini jika ada item pernyataan yang negatif, maka saat penskoran pada item

tersebut, arah skornya diubah menjadi positif. Jika setelah diubah arah skornya

masih terdapat item dengan muatan faktor negatif maka item tersebut akan di-drop.

5. Selanjutya, yaitu melihat kesalahan pengukuran yang berkorelasi. Apabila

menemukan item dengan banyak kesalahan pengukuran yang berkorelasi dengan

banyak item lain, maka hal ini berarti item tersebut selain mengukur satu hal, juga

mengukur hal lainnya, sehingga item seperti ini juga dapat di-drop karena bersifat

multidimensional yang sangat kompleks.

6. Setelah melakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk

mendapatkan faktor skornya. Olah data dilakukan dengan menggunakan SPSS 20.0

dengan ketentuan tidak mengikut sertakan skor mentah dari item yang sudah di

drop.

7. Setelah proses mendapatkan faktor skor dilakukan, kemudian ditransform dalam

skala T-score (true score) dengan menggunakan formula berikut:

Faktor skor yang masih mengandung angka negatif harus ditransform menjadi true

score dengan mean = 50 dan standard deviation (SD) = 10

T-score = 50 + (10* F-score)

Page 56: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

42

8. Setelah diperoleh true score (T-score) dari masing-masing variabel, maka

dilakukan analisis regresi. Dalam penulisan ini menggunakan analisis regresi

berganda (multiple regression analysis).

3.4.1 Uji Validitas Alat Ukur Organizational Citizenship Behavior

Penulis menguji apakah 24 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-

item tersebut benar hanya mengukur variabel organizational citizenship behavior.

Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit

dengan Chi-Square = 1565,92, df = 252, P-value = 0.00000, RMSEA = 0,148. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak 80 kali, dimana

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 202,49, df = 172, P-value

= 0.05578, RMSEA = 0.027. Artinya model dengan satu faktor (unidimensional)

dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu organizational

citizenship behavior.

Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien

muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya, dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.5.

Diketahui bahwa terdapat 3 item yang muatan faktornya < 1.96 yaitu item

nomor 9, 10, dan 11. Dengan demikian secara keseluruhan item yang akan di-drop

adalah item nomor 9, 10, dan 11 yang artinya item-item tersebut tidak akan

dianalisis dalam perhitungan skor faktor. Sehingga kesimpulannya hanya 21 item

Page 57: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

43

yang dinyatakan signifikan dengan nilai t > 1.96 dan selanjutnya akan

diikutrsertakan dalam analisis perhitungan faktor skor.

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Organizational Citizenship Behavior

No Lamda Standar Error Nilai t Valid

1 0.48 0.07 7.06 Valid

2 0.24 0.07 3.40 Valid

3 0.57 0.07 8.60 Valid

4 0.31 0.07 4.46 Valid

5 0.30 0.07 4,26 Valid

6 0.50 0.07 7.31 Valid

7 0.19 0.07 2.67 Valid

8 0.33 0.07 5.15 Valid

9 -0.04 0.07 -0.59 Tidak Valid

10 -0.06 0.07 -0.80 Tidak Valid

11 0.07 0.07 1.04 Tidak Valid

12 0.37 0.07 5.51 Valid

13 0.61 0.06 9.87 Valid

14 0.65 0.06 10.36 Valid

15 0.69 0.06 10.70 Valid

16 0.70 0.06 11.23 Valid

17 0.66 0.06 10.45 Valid

18 0.67 0.06 10.53 Valid

19 0.87 0.06 15.32 Valid

20 0.44 0.07 6.36 Valid

21 0.47 0.07 7.03 Valid

22 0.60 0.07 9.09 Valid

23 0.56 0.07 8.35 Valid

24 0.41 0.07 5.87 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

3.4.2 Uji Validitas Alat Ukur Self-Efficacy

Penulis menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel self-efficacy. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 192.52, df = 9, P-

value = 0.0000, RMSEA = 0.292. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

terhadap model sebanyak 5 kali, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square = 3.57, df = 4, P-value = 0.46735, RMSEA = 0.000. Artinya model dengan

Page 58: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

44

satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu self-efficacy.

Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien

muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Self-Efficacy

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.80 0.05 14.73 Valid

2 0.95 0.05 18.53 Valid

3 0.84 0.05 15.91 Valid

4 0.72 0.06 13.04 Valid

5 0.76 0.05 14.09 Valid

6 1.03 0.05 20.51 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.6, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan

item signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak

ada yang di-drop dan seluruh 6 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor.

3.4.3 Uji Validitas Alat Ukur Optimism

Penulis menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel optimism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 117.88, df = 9, P-value =

0.0000, RMSEA = 0.225. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap

model sebanyak 5 kali, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Page 59: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

45

Square = 3.12 df = 4, P-value = 0.53842, RMSEA = 0.000. Artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu optimism. Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai

tentang koefisien muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Optimism

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.61 0.07 9.19 Valid

2 0.69 0.06 11.82 Valid

3 0.79 0.06 13.62 Valid

4 0.69 0.06 11.77 Valid

5 0.79 0.06 13.62 Valid

6 0.83 0.05 15.34 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.7, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan

item signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak

ada yang di-drop dan seluruh 6 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor

3.4.4 Uji Validitas Alat Ukur Hope

Penulis menguji 6 item yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya

mengukur variabel hope. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 82.03, df = 9, P-value = 0.00000,

RMSEA = 0.184. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model

sebanyak 4 kali, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square =6.74,

Page 60: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

46

df = 5, P-value = 0.24052, RMSEA = 0.038. Artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur faktor hope.

Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien

muatan faktor dari tiap item. Namun, dari hasil pengujian nilai t menunjukkan

bahwa hanya terdapat 1 item yang valid (t > 1.96), dan 5 item lainnya tidak valid.

Karena hanya terdapat 1 item yang valid, penulis mencoba men-drop 1 item yang

valid dan melakukan uji validitas ulang dengan 5 item yang lainnya. Dari hasil

analisis CFA kedua kalinya yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit dengan Chi-Square = 54.95, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.204. Oleh

karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model sebanyak 3 kali, maka

diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.27, df = 2, P-value = 0.87171, RMSEA

= 0.000. Artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa

seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hope.

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Hope No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.56 0.07 8.28 Valid

2 0.45 0.07 6.45 Valid

3 0.78 0.06 12.48 Valid

4 0.86 0.06 14.18 Valid

5 0.65 0.06 10.44 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.8, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan

item signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak

ada yang di-drop dan seluruh 9 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor.

Page 61: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

47

3.4.5 Uji Validitas Alat Ukur Resiliency

Penulis menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel resiliency. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 114.91, df = 9, P-value =

0.0000, RMSEA = 0.222. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap

model sebanyak 4 kali, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

Square = 7.32 df = 5, P-value = 0.19780, RMSEA = 0.044. Artinya model dengan

satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu resiliency. Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai

tentang koefisien muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Resiliency

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.71 0.06 12.22 Valid

2 0.82 0.05 15.06 Valid

3 0.74 0.06 13.02 Valid

4 0.91 0.05 17.24 Valid

5 0.15 0.07 2.20 Valid

6 0.01 0.07 0.17 Tidak Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Diketahui bahwa terdapat 1 item yang muatan faktornya < 1.96 yaitu item

nomor 6. Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan di-drop adalah item

6 yang artinya item tersebut tidak akan dianalisis dalam perhitungan faktor skor.

Page 62: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

48

Sehingga kesimpulannya hanya 5 item yang dinyatakan signifikan dengan nilai t >

1.96 dan selanjutnya akan diikutrsertakan dalam analisis perhitungan faktor skor.

3.4.6 Uji Validitas Alat Ukur Vigor

Penulis menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel vigor. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor. Ternyata diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00, df = 0,

P-value = 1.0000, RMSEA = 0.000. Artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu vigor.

Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien

muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Vigor

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.99 0.05 19.78 Valid

2 0.90 0.05 16.79 Valid

3 0.63 0.06 10.61 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.10, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan

item signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak

ada yang di-drop dan seluruh 3 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor.

Page 63: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

49

3.4.7 Uji Validitas Alat Ukur Dedication

Penulis menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel dedication. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor. Ternyata diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.000,

df = 0, P-value = 1.0000, RMSEA = 0.000. Artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu dedcation.

Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang koefisien

muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.11.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Dedciation

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.97 0.05 20.08 Valid

2 0.89 0.05 17.54 Valid

3 0.89 0.05 17.54 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.11, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item

signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak ada

yang di-drop dan seluruh 3 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor.

3.4.8 Uji Validitas Alat Ukur Absorption

Penulis menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel absorption. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

Page 64: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

50

dengan model satu faktor. Ternyata diperoleh model fit dengan Chi-Square = 0.00,

df = 0, P-value = 1.0000, RMSEA = 0.000. Artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja

yaitu absorption. Tahap selanjutnya, penulis melihat apakah signifikan item

tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu di-drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nilai tentang

koefisien muatan faktor dari tiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai

t bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.12.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Absorption

No Lamda Standard Error Nilai T Valid

1 0.81 0.06 14.46 Valid

2 0.96 0.05 18.61 Valid

3 0.79 0.06 14.06 Valid

Keterangan: valid (t > 1.96)

Berdasarkan tabel 3.12, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan

item signifikan karena t > 1.96. Dengan demikian, secara keseluruhan item tidak

ada yang di-drop dan seluruh 3 item akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan

faktor skor.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini berdasarkan hipotesis yang hendak diukur, penulis

menggunakan teknik analisis multiple regression atau analisis regresi berganda

untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh psychological capital dan

work engagement terhadap organizational citizenship behavior. Analisis regresi

berganda adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan

hubungan antara variabel dependen (Y) dengan satu atau beberapa variabel

Page 65: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

51

independen (X). Digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai Y

berdasarkan nilai X tertentu. Dengan analisis regresi akan diketahui variabel

independen yang benar secara signifikan mempengaruhi variabel dependen dan

dengan variabel yang signifikan tadi dapat digunakan untuk memprediksi nilai

variabel dependen. Perhitungan regresi pada penelitian ini menggunakan

komputerisasi program SPSS versi 20.0.

Persamaan analisis multi regresi pada penelitian ini adalah:

Keterangan:

Y = Organizational Citizenship Behavior

a = Intercept (Konstan)

b = Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X

X1 = psychological capital - self-efficacy

X2 = psychological capital -optimism

X3 = psychological capital - hope

X4 = psychological capital - resiliency

X5 = work engagement - vigor

X6 = work engagement - dedication

X7 = work engagement - absorption

e = Residu

Untuk dapat menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan

model yang paling sesuai (memiliki eror terkecil), maka dibutuhkan beberapa

pengujian analisis sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X 4+ b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + e

Page 66: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

52

1. R2 (Rsquares Koefisien Determinasi Berganda)

Dengan menggunakan regresi berganda akan diperoleh nilai R, yaitu regresi

berganda psychological capital dan work engagement terhadap organizational

citizenship behavior. Besarnya organizational citizenship behavior ini ditunjukkan

dengan koefisien determinasi berganda atau R2, yang menunjukkan variasi oleh

perubahan variabel dependent (Y) yang disebabkan oleh variabel independent (X)

atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent (X)

terhadap variabel dependent (Y) atau merupakan proporsi varians dari intense yang

dijelaskan oleh psychological capital dan work engagement. Untuk mendapatkan

nilai R2 digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

R2 = Proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan IV (X)

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dihitung jika koefisien regresi telah diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari DV (Y)

2. Uji F

Kemudian R2 diuji untuk membuktikan apakah regresi DV pada IV signifikan atau

tidak maka digunakanlah uji F. Untuk membuktikan hal tersebut dapat

menggunakan rumus:

R2 = Ssreg

Ssy

F=

R2

(1-R2)/(N-k-1)

Page 67: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

53

Dimana k merupakan jumlah variabel independent dan N adalah jumlah sampel

penelitian. Apabila nilai F itu siginifikan (p < 0,05), maka berarti seluruh IV secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DV.

3. Uji t

Selanjutnya menggunakan uji t untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan oleh

masing-masing IV signifikan terhadap DV. Hal ini dilakukan melalui uji t (t-test)

terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t > 1,96 maka berarti IV yang

bersangkutan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DV, dan sebaliknya. Uji

t dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

b merupakan koefisien regresi dan Sb adalah standar eror dari b. Hasil uji t ini akan

diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti.

𝑡 =𝑏

𝑆𝑏

Page 68: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

54

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 240 karyawan yang

terdiri dari 151 orang karyawan laki-laki dan 89 orang karyawan perempuan di PT.

Pertamina Shipping, Jakarta Utara. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah non probability sampling dan dengan metode accidenal sampling. Responden

dipilih secara acak sesuai kriteria, yaitu karyawan PT. Pertamina Shipping Jakarta

Utara yang telah bekerja minimal 1 tahun. Berikut ini adalah tabel yang dapat

menjelaskan karakteristik responden penelitian:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Kriteria Jumlah Presentase

Jenis Kelamin Laki-laki 151 63.0%

Perempuan 89 37.0%

Usia

23 - 30 75 31.3%

31 – 40 106 44.1%

41 – 50 47 19.6%

≥ 51 12 5.0%

Tabel 4.1 menginformasikan beberapa hal, berdasarkan kriteria jenis kelamin

dapat diketahui bahwa dari total 240 responden, terdapat 151 orang atau 63.0%

responden laki-laki dan 89 orang atau 37.0% responden perempuan. Selanjutnya,

berdasarkan kriteria usia terdapat 75 responden atau 31.3% berusia 23 – 30 tahun,

106 responden atau 44.1% berusia 31 – 40 tahun, 47 responden atau 19.6% berusia

41 -50 tahun, dan 12 responden atau 5% berusia ≥ 51 tahun.

Page 69: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

55

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Penelitian

Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data penelitian.

Hasil analisis deskriptif memuat nilai minimum, maksimum, mean dan standar

deviasi variabel penelitian. Berikut ini adalah tabel 4.2 yang berisi analisis deskriptif

yang didapat dari output SPSS:

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

OCB 240 24.29 74.11 50.0003 9.32940

Self-Efficacy 240 21.06 73.57 50.0003 9.35561

Optimism 240 4.89 76.11 49.9992 10.00062

Hope 240 7.22 75.68 49.9982 8.66473

Resiliency 240 15.65 70.87 50.0015 8.91687

Vigor 240 17.95 70.20 50.2640 8.27029

Dedication 240 26.22 70.13 50.0025 9.15151

Absorption 240 23.90 70.91 50.2543 8.11965

Valid N (listwise) 240

Dari tabel 4.2 juga dapat diketahui skor terendah organizational citizenship

behavior adalah 24.29 dan skor tertinggi adalah 74.11. Pada variabel self-efficacy

skor terendah adalah 21.06 dan skor tertinggi adalah 73.57, variabel optimism skor

terendah adalah 4.89 dan skor tertinggi adalah 76.11, variabel hope skor terendah

adalah 7.22 dan skor tertinggi adalah 75.68, variabel resiliency skor terendah adalah

15.65 dan skor tertinggi adalah 70.87, variabel vigor skor terendah adalah 17.95 dan

skor tertinggi adalah 70.20, variabel dedication skor terendah adalah 26.22 dan skor

Page 70: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

56

tertinggi adalah 70.13, variabel absorption skor terendah adalah 23.90 dan skor

tertinggi adalah 70.91.

4.3 Kategorisasi Hasil Penelitian

Penulis membuat kategorisasi data penelitian menggunakan standar deviasi dan mean

dari t-score setelah melakukan deskripsi dari masing-masing variabel. Kategorisasi

dibuat menjadi tiga bagian, yaitu: Rendah dan Tinggi. Kategori dibuat menjadi dua

bagian karena bertujuan untuk melihat distribusi data yang lebih merata. Dalam hal

ini ditetapkan norma sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pedoman Interpretasi Skor

Kategori Rumus

Rendah X < Mean - 1SD

Tinggi X ≥ Mean +1SD

Gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel yang

digunakan dalam penelitian ini akan disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Rendah Tinggi

N % N %

OCB 150 62.5 90 37.5

Self-Efficacy 66 27.5 174 72.5

Optimism 183 76.3 57 23.8

Hope 186 77.5 54 22.5

Resiliency 176 73.3 64 26.7

Vigor 167 65.4 83 34.6

Dedication 159 66.3 81 33.8

Absorption 72 30.0 168 70.0

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang melakukan organizational

citizenship behavior pada kategori rendah sebanyak 150 orang (62.5%), pada kategori

dan responden yang melakukan organizational citizenship behavior pada kategori

Page 71: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

57

tinggi sebanyak 90 orang (37.5%) dan begitu seterusnya untuk membaca informasi

varibel lainnya.

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1 Pengujian Hipotesis

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh masing-masing independent

variable terhadap dependent variable dalam penelitian ini, analisisnya dengan

menggunakan multiple regression. Data yang dianalisis yaitu true score yang

diperoleh dari hasil analisis faktor. Pada tahapan ini penulis menguji hipotesis dengan

teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 20.0. Dalam

analisis regresi, terdapat tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R-square untuk

mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh

independent variable, kedua apakah secara keseluruhan independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, ketiga melihat signifikan

atau tidaknya koefisien regresi dari independent variable. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama penulis melihat besaran R-

square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang

dijelaskan oleh independent variable. Lihat tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Tabel R-Square Seluruh Sampel

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .670a .449 .432 7.02990

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0.449.

Hal itu berarti bahwa bagian varians dari organizational citizenship behavior yang

Page 72: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

58

dapat dijelaskan oleh variabel self-efficacy, optimism, hope, resiliency, vigor,

dedication, absorption adalah sebesar 44.9%, sedangkan 55.1% sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain diluar penelitian ini. Langkah kedua penulis menganilisis pengaruh

dari seluruh independent variable terhadap organizational citizenship behaviour.

Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini

Tabel 4.6

Tabel Anova Seluruh Sampel

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Regression 9336.692 7 1333.813 26.990 .000b

Residual 11465.325 232 49.420

Total 20802.017 239

a. Independent variable: self-efficacy, optimism, hope, resiliency, vigor, dedication,

dan absorption.

b. Dependent variable: organizational citizenship behaviour.

Jika melihat kolom signifikansi (p < 0.05), maka hipotesis nihil yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independent variable

terhadap organizational citizenship behaviour ditolak. Artinya, self-efficacy,

optimism, hope, resiliency, vigor, dedication, absorption berpengaruh signifikan

terhadap organizational citizenship behavior.

Langkah ketiga adalah melihat koefisien regresi tiap independent variable.

Jika p < 0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan, berarti independent variable

tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap organizational citizenship

behaviour. Adapun penyajian ditampilkan pada tabel 4.7 berikut:

Page 73: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

59

Tabel 4.7

Tabel Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.397 3.656 .656 .513

Self-Efficacy 0.198 0.067 0.199 2.961 .003*

Optimism 0.164 0.067 0.175 2.454 .015*

Hope 0.036 0.069 0.034 .524 .601

Resiliency 0.179 0.066 0.171 2.713 .007*

Vigor 0.204 0.083 0.181 2.471 .014*

Dedication 0.011 0.079 0.011 0.139 .890

Absorption 0.158 0.073 0.137 2.160 .032*

Ket : (*) signifikan

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7 dijelaskan persamaan regresi sebagai

berikut: organizational citizenship behaviour = 2.397 + 0.198 self-efficacy + 0.164

optimism + 0.036 hope + 0.179 resiliency + 0.204 vigor + 0.011 dedication + 0.158

absorption. Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa self-efficacy, optimism, resiliency,

vigor, absorption berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship

behaviour. Hal tersebut dapat dilihat dari kolom Sig pada tabel 4.7, jika p < 0.05

maka koefisien regresi yang dihasilkan berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behaviour dan begitu sebaliknya. Penjelasan dari nilai

koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing independent variable adalah

sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi self-efficacy sebesar 0.198 dengan signifikansi 0.003 (sig <

0.05), yang berarti bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh

yang signifikan self-efficacy terhadap organizational citizenship behaviour

Page 74: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

60

“ditolak”. Dengan demikian, self-efficacy berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behaviour. Semakin tinggi self-efficacy, maka semakin

tinggi tingkat organizational citizenship behaviour.

2. Nilai koefisien regresi optimism sebesar 0.164 dengan signifikansi 0.015 (sig <

0.05), yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari optimism terhadap organizational citizenship behaviour “dittolak”.

Dengan demikian, optimism berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behaviour. Semakin tinggi optimism, maka semakin tinggi tingkat

organizational citizenship behaviour.

3. Nilai koefisien regresi hope sebesar 0.036 dengan signifikansi 0.601 (sig < 0.05),

yang berarti bahwa hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan dari hope terhadap organizational citizenship behaviour

“diterima”. Artinya hope tidak berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behaviour

4. Nilai koefisien regresi resiliency sebesar 0.179 dengan signifikansi 0.007 (sig <

0.05), yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari resiliency terhadap organizational citizenship behaviour “ditolak”.

Dengan demikian, resiliency berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behaviour. Semakin tinggi resiliency, maka semakin tinggi tingkat

organizational citizenship behaviour

5. Nilai koefisien regresi vigor sebesar 0.204 dengan signifikansi 0.014 (sig < 0.05),

yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan

Page 75: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

61

dari vigor terhadap organizational citizenship behaviour “ditolak”. Dengan

demikian, vigor berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship

behaviour. Semakin tinggi vigor, maka semakin tinggi tingkat organizational

citizenship behaviour

6. Nilai koefisien regresi dedication sebesar 0.011 dengan signifikansi 0.890 (sig <

0.05), yang berarti bahwa hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh yang signifikan dari dedication terhadap organizational citizenship

behaviour “diterima”. Artinya dedication tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behaviour.

7. Nilai koefisien regresi absorption sebesar 0.158 dengan signifikansi 0.032 (sig <

0.05), yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari absorption terhadap organizational citizenship behaviour

“ditolak”. Dengan demikian, absorption berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behaviour. Semakin tinggi absorption, maka semakin

tinggi tingkat organizational citizenship behaviour

4.4.2 Uji Proporsi Varians Masing-masing Variabel

Pada tahap ini penulis ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari

masing-masing independent variable (self-efficacy, optimism, hope, resiliency, vigor,

dedication, dan absorption) terhadap dependent variable (organizational citizenship

behaviour). Penulis melihat nilai R-Square Change sebagai jumlah sumbangan

independent variable terhadap dependent variable. Kemudian nilai sig F Change

untuk melihat signifikansi R-Square Change (p < 0.05).

Page 76: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

62

Tabel 4.8

Tabel Proporsi Varians Masing-Masing Variabel

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .513a .263 .260 8.02559 .263 84.962 1 238 .000*

2 .576b .331 .326 7.66058 .068 24.221 1 237 .000*

3 .589c .347 .338 7.58847 .015 5.525 1 236 .020*

4 .625d .391 .380 7.34431 .044 16.953 1 235 .000*

5 .660e .436 .424 7.08351 .045 18.623 1 234 .000*

6 .662f .438 .423 7.08498 .002 .903 1 233 .343**

7 .670g .449 .432 7.02990 .011 4.665 1 232 .032*

Ket : (*) signifikan, (**) tidak signifikan.

a. Predictors: (constant), self-efficacy, optimism, hope, resiliency, vigor, dedication,

dan absorption.

Pada tabel 4.8 dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel self-efficacy memiliki nilai R Square Change sebesar 0.263 atau

memberikan kontribusi sebesar 26.3% terhadap organizational citizenship

behaviour. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari

Sig F Change = 0.000 (p < 0.05).

2. Variabel optimism memiliki nilai R Square Change sebesar 0.068 atau

memberikan kontribusi sebesar 6.8% terhadap organizational citizenship

behaviour. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari

Sig F Change = 0.000 (p < 0.05).

3. Variabel hope memiliki nilai R Square Change sebesar 0.015 atau memberikan

kontribusi sebesar 1.5% terhadap organizational citizenship behaviour.

Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari Sig F

Change = 0.020 (p < 0.05).

Page 77: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

63

4. Variabel resiliency memiliki nilai R Square Change sebesar 0.044 atau

memberikan kontribusi sebesar 4.4% terhadap organizational citizenship

behaviour. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari

Sig F Change = 0.000 (p < 0.05).

5. Variabel vigor memiliki nilai R Square Change sebesar 0.045 atau memberikan

kontribusi sebesar 4.5% terhadap organizational citizenship behaviour.

Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari Sig F

Change = 0.000 (p < 0.05).

6. Variabel dedication memiliki nilai R Square Change sebesar 0.002 atau

memberikan kontribusi sebesar 0.2% terhadap organizational citizenship

behaviour. Kontribusi tersebut tidak signifikan secara statistik dengan melihat

nilai dari Sig F Change = 0.343 (p > 0.05).

7. Variabel absorption memiliki nilai R Square Change sebesar 0.011 atau

memberikan kontribusi sebesar 1.1% terhadap organizational citizenship

behaviour. Kontribusi tersebut signifikan secara statistik dengan melihat nilai dari

Sig F Change = 0.032 (p < 0.05).

Penulis menyimpulkan bahwa terdapat enam variabel yang signifikan berdasarkan

proporsi variansnya yaitu self-efficacy, optimism, hope, resiliency, vigor, dan

absorption sebagai variabel yang memberikan sumbangan penjelasan pada variabel

organizational citizenship behaviour.

Page 78: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

64

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang signifikan psychological

capital (self-efficacy, optimism, hope, resiliency) dan work engagement (vigor,

dedication, absorption) terhadap organizational citizenship behavior pada

karyawan PT. Pertamina Shipping, Jakarta Utara. Hasil uji hipotesis minor yang

menguji koefisien regresi independent variable terhadap dependent variable,

maka diperoleh lima independent variable yang berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior. Kelima independent variable tersebut yaitu

self-efficacy, optimism, resiliency, vigor, dan absorption. Sedangkan, dua

independent variable lain yang tidak mempengaruhi signifikan yaitu: hope dan

dedication. Total sumbangan pengaruh seluruh Independent variable terhadap

organizational citizenship behavior sebanyak 44.9 persen. Lebih lanjut, terdapat

enam independent variable yang signifikan sumbangan proporsi varians terhadap

organizational citizenship behavior yaitu: self-efficacy, optimism, hope,

resiliency, vigor, dan absorption.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan psychological

capital dan work engagement terhadap organizational citizenship behavior. Hasil

yang diperoleh dalam penilitan ini sejalan dengan penelilitan yang dilakukan oleh

Murty (2014) yang menyatakan bahwa psycological capital dan work engagement

Page 79: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

65

merupakan prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap organizational

citizenship behavior. Penulis akan mendiskusikan mengenai seluruh independent

variable yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: psychological capital (self-

efficacy, optimism, hope, resiliency) dan work engagement (vigor, dedication,

absorption) terhadap dependent variable yaitu organizational citizenship behavior

karyawan PT. Pertamina Shipping, Jakarta Utara. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa terdapat lima independent variable yang berpengaruh signifikan, yaitu:

self-efficacy, optimism, resiliency, vigor, dan absorption.

Penulis mencoba untuk menjelaskan dan menarik hubungan antara hasil

penelitian dengan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan perusahaan. Informasi

terkait fakta didapatkan berdasarkan hasil observasi singkat dan wawancara

penulis dengan beberapa asisten manajer dan staf Human Resources perusahaan.

Penjelasan meliputi jawaban dari pertanyaan mengapa independent variable pada

penelitian ini dapat berpengaruh secara signifikan dan tidak signifikan terhadap

organizational citizenship behavior pada PT. Pertamina Shipping, Jakarta Utara.

Berikut ini adalah penjelasan dan diskusi tentang hasil penelitian.

Psychological capital bisa menjadi prediktor munculnya perilaku OCB pada

karyawan (Avey et al., 2008). Psychological capital memiliki empat dimensi

yaitu: self-efficacy, optimism, hope, resiliency yang secara keseluruhan digunakan

sebagai variabel prediktor. Hasil penelitian ini mendapatkan tiga dimensi variabel

psychological capital yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap

organizational citizenship behavior, yaitu dimensi self-efficacy, optimism, dan

Page 80: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

66

resiliency. Sementara, dimensi hope tidak berpengaruh signifikan terhadap

organizational citizenship behavior.

Variabel pertama self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan dan

menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational citizenship

behavior. Artinya semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki karyawan maka

semakin tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang dilakukan

karyawan. Penjelasan yang mendukung diperoleh penulis ketika melakukan

wawancara. Narasumber menyatakan bahwa karyawan di PT. Pertamina Shipping

pada umumnya memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dalam hal mampu

melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kemudian, hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lunenburg (2011) tentang

self-efficacy merupakan keyakinan tentang kemampuan diri sendiri untuk

memunculkan perilaku prososial. Karyawan yang memiliki self-efficacy yang

tinggi akan memiliki keyakinan untuk membantu rekan kerjanya, menciptakan

suasana kerja yang positif sehingga akan berdampak terhadap perusahaan.

Variabel kedua yang memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki

koefisien regresi positif adalah optimism. Hasil ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya oleh Munyon et al., (2010) yang menyatakan bahwa dimensi

optimism secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap organizational

citizenship behavior. Artinya semakin tinggi optimism yang dimiliki karyawan

maka semakin tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang

dilakukan karyawan. Individu yang memiliki optimism yang tinggi akan

berdampak pada harapan dan perilaku mereka untuk masa depan. Sifat-sifat

Page 81: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

67

optimis pada psychological capital merepresentasikan hasil kuat dari

pembelajaran tentang disiplin diri, analisis dari kejadian-kejadian di masa lampau,

perencanaan yang saling terkait, dan juga perawatan preventif (Luthans et al.,

2007). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil wawancara yang diperoleh

penulis. Narasumber mengatakan bahwa karyawan dituntut untuk memiliki

optimism yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita bersama perusahaan yaitu

menjadi top gbobal perusahaan minyak dan energi.

Variabel ketiga hope menunjukan hasil yang tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Hal ini mungkin terjadi

karena tumpang tindihnya dimensi hope dan optimism sehingga responden tidak

bisa membedakan antara harapan dan optimis. Hasil penelitian yang dilakukan

Shaleh (2015) menemukan bahwa tidak semua dimensi dari psychological capital

yang valid dalam pengukurannya. Dimensi optimism dinyatakan gugur sebagai

indikator dari psychological capital. Hal ini terjadi karena kesalahan dalam

memahami kuesioner psycap dari Youssef, Luthans, dan Avolio (2007) yang

mengakibatkan terjadinya kesalahan persepsi responden dalam memaknai

perbedaan hope dan optimism.

Hasil penelitian ini mungkin dapat terjawab dari hasil wawancara penulis

dengan beberapa narasumber karyawan PT. Pertamina. Narasumber mengatakan

bahwa secara pribadi, beliau (perempuan) tidak terlalu memiliki ambisi dan

harapan yang besar untuk mengejar karier dan jabatan strategis diperusahaan.

Penulis berasumsi, bahwa karyawan perempuan yang menjadi sampel penelitian,

lebih dominan yang tidak memiliki ambisi dan harapan untuk mengejar karier dan

Page 82: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

68

jabatan strategis diperusahaan. Narasumber meresa tugas utama perempuan bukan

hanya bekerja tetapi, mengurus anak dan suami. Pekerjaan dilakukan hanya untuk

sekedar aktivitas dan membantu perekonomian keluarga.

Variabel kempat adalah resiliency yang berpengaruh secara signifikan dan

menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational citizenship

behavior. Artinya semakin tinggi resiliency yang dimiliki karyawan maka

semakin tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang dilakukan

karyawan. Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian yang

dilakukan oleh Avey, Wernsing, dan Luthans (2008) yang menyatakan bahwa ada

hubungan antara resiliency dengan OCB yang dimediasi dengan munculnya suatu

emosi positif. Menurutnya, karyawan yang memiliki resiliensi akan

menjadikannya lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan dalam pekerjaan

sehingga tidak mudah membuat mereka menyerah. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis dengan narasumber sejalan juga dengan hasil penelitan

terdahulu. Narasumber menyatakan bahwa setiap karyawan pertamina dituntut

untuk memiliki ketangguhan dan daya tahan dalam menghadapi setiap tantangan

dan tugas yang diberikan perusahaan terhadap dirinya.

Independent variabel selanjutnya yang digunakan sebagai prediktor dalam

penelitian ini adalah work engagemet. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

Podsakoff, Mackenzie, dan Boomer (1996) menemukan bahwa work engagement

memperlihatkan hubungan yang signifikan dengan organizational citizenship

behaviour. Work engagement sendiri memiliki tiga dimensi yaitu: vigor,

Page 83: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

69

dedication, dan absorption. Penelitian ini juga menggunakan masing-masing tiga

dimensi tersebut untuk diujikan sebagai variabel.

Ariani (2012) menyatakan bahwa work engagement merupakan salah satu

prediktor potensi organizational citizenship behavior. Hasil dari penelitian yang

dilakukan penulis sendiri menemukan bahwa terdapat dua variabel yang

berpangaruh secara signifikan dan satu tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap organizational citizenship behavior. Variabel vigor dan absorption

adalah variabel yang memiliki pengaruh signifikan. Sedangkan, variabel

dedication memperoleh hasil yang tidak signifikan. Oleh karena itu, penulis

mencoba untuk menjelaskan dan menghubungkan hasil penelitian dengan hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber.

Variabel kelima adalah vigor yang berpengaruh secara signifikan dan

menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational citizenship

behavior. Artinya semakin tinggi vigor yang dimiliki karyawan maka semakin

tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang dilakukan

karyawan. Bakker & Leiter (2010) menyatakan bahwa karyawan yang memiliki

work engagement akan merasakan semangat dalam bekerja dan memberikan

standar performa kerja dengan kualitas yang tinggi. Hasil wawancara yang

diperoleh mendukung dari pada hasil dan penelitian terdahulu. Narasumber

menyatakan bahwa setiap karyawan di PT. Pertamina Shipping dituntut untuk

memiliki semangat yang besar dan rasa optimis yang tinggi. Semangat yang besar

dan optimis yang tinggi akan sangat membantu karyawan untuk menunjukan

Page 84: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

70

peforma kerja terbaiknya demi untuk mewujudkan cita-cita perusahaan menjadi

perusahaan minyak dan energi yang top global.

Variabel keenam adalah dedication yang tidak berpengaruh secara

signifikan dan menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational

citizenship behavior. Artinya semakin tinggi dedication yang dimiliki karyawan

maka semakin tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang

dilakukan karyawan. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penilitian ini dan

penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa dedication berpengaruh secara

signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Namun, hasil ini

mungkin bisa terjawab dan berhubungan dengan hasil wawancara dengan

narasumber yang sebelumnya menyatakan bahwa secara pribadi tidak begitu

berambisi dan berharap untuk mengejar karier dan jabatan strategis. Narasumber

pernah bercerita bahwa banyak kasus karyawan yang lebih memilih untuk resign

ketika baru bekerja setahun atau dua tahun di perusahaan. Hal ini biasanya

disebabkan karena ingin mengejar tawaran gaji dan jabatan yang lebih tinggi.

Penelitian berasumsi bahwa, hal ini adalah satu penyebab mengapa variabel

dedication pada penelitian ini memperoleh hasil yang tidak signifikan.

Variabel ketujuh adalah absorption yang berpengaruh secara signifikan dan

menghasilkan koefisien secara positif terhadap organizational citizenship

behavior. Artinya semakin tinggi absoprtion yang dimiliki karyawan maka

semakin tinggi juga perilaku organizational citizenship behavior yang dilakukan

karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Murthy (2014) yang

menyatakan bahwa work engagement (absorption) berpengaruh secara sigifikan

Page 85: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

71

terhadap organiztional citizenship behavior. Hasil ini diperkuat dengan hasil

wawancara dengan narasumber yang berpendapat bahwa setiap karyawan pasti

harus menghayati secara penuh pada setiap pekerjaan yang dilakukan. Setiap

karyawan di PT. Pertamina Shipping rata-rata memiliki tuntutan kerja yang cukup

tinggi dan juga tantangan yang berbeda pada setiap level jabatan. Tentunya

semangat dan kekuatan saja tidak cukup untuk menyelesaikan setiap tugas dengan

baik dan optimal. Oleh karena itu, karyawan juga harus memberikan perhatian

penuh dan menggunakan perasaan setiap melakukan pekerjaannya sehingga hasil

yang diperoleh merupakan hasil kerja optimal dan terbaik.

5.3 Saran

5.3.1 Saran teoritis

1. Masih sedikit penelitian yang menggunakan variabel psychological capital

(Avey et al., 2008) dan work engagement (Murthy, 2014) sebagai prediktor

organizational citizenship behavior. Penulis berharap penelitian selanjutnya

melakukan kajian jurnal-jurnal teraktual untuk memperkuat landasan teori

serta latar belakang penelitan yang lebih komprehensif.

2. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proporsi varians dari organizational

citizenship behavior yang dapat dijelaskan oleh semua independent variabel

adalah sebesar 44.9%, sedangkan 55.1% sisanya dipengaruhi oleh variabel

lain di luar penelitian ini. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya

untuk meneliti dan menganalisis signifikansi dari variabel-variabel lain

terhadap organizational citizenship behavio, seperti: kepuasan kerja (Robbins,

2003), komitmen organisasi (Yilmaz & Bokeoglu, 2008), kecerdasan

Page 86: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

72

emosional (Day & Carroll, 2004), gaya kepemimpinan (Ehrhart, 2004),

budaya organisasi (Aronson & Lechler, 2009), dan lain-lain.

3. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan wawancara setelah mendapatkan

hasil pengolahan data untuk memperkuat dan mengkonfirmasi hasil yang

diperoleh apakah sesuai atau tidak denga kondisi yang terjadi di perusahaan.

4. Penelitian selanjutnya harus mempertimbangkan perusahaan/ tempat

pengambilan data dan juga yang akan menjadi responden. Peneliti harus

benar-benar memastikan dapat mengkontrol selama proses dan lama waktu

yang dibutuhkan untuk pengambilan data.

5.3.2 Saran praktis

Penulis memberikan saran seluruh untuk variabel yang signifikan (self-efficacy,

optimism, resiliency, vigor, dan absorption) dan juga variabel yang tidak

signifikan (hope dan dedication).

1. Terkait variabel self-efficacy, penulis menyarakan perusahaan untuk

memberikan pelatihan seperti enactive mastery experience, vicarious

experience, verbal persuasion. Pelatihan ini berguna untuk meningkatkan dan

menanamkan nilai kepercayaan diri karyawan terhadap kemampuannya untuk

menangani dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Karyawan juga dapat belajar

dari pengalaman orang lain atau perusahaan agar mereka memiliki kesiapan

untuk menghadapi setiap kompetisi. Perhatian khusus perlu diberikan pada

self-efficacy karyawan karena vaiabel ini merupakan salah satu variabel yang

memiliki proporsi sumbangan pengaruh terbesar dibanding variabel lain.

Page 87: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

73

2. Terkait variabel optimism, penulis menyarankan kepada perusahaan agar

memberikan pelatihan pembentukan self-image positif dan modeling.

Pelatihan ini berguna membentuk pikiran positif karena untuk optimis dalam

memepersiapkan dan mencapai kesuksesan perusahaan. Selain itu, untuk

menguatkan sifat optimis pada diri karyawan juga dapat dilakukan dengan

cara menjabarkan tujuan-tujuan perusahaan berupa skala. Skala ini dapat

berupa skala waktu dengan bentuk seperti tujuan jangkan pendek, menengah,

dan panjang. Pembagian tujuan berdasarkan skala waktu ini akan membantu

karyawan untuk memprioritaskan setiap pekerjaannya. Hal ini tentu akan

meningkatkan rasa optimis karyawan karena dapat melihat tujuan perusahaan

secara lebih jelas dan terstruktur.

3. Terkait variabel resiliency, penulis menyarankan kepada perusahaan agar terus

mempertahankan dan meningkatkan resiliency karyawan dengan cara bersikap

objektif dalam menghadapi masalah. Perusahaan melihat suatu masalah secara

utuh dari berbagai sudut pandang agar dapat gambaran masalah dengan jelas.

Untuk itu perusahaan dapat melakukan evaluasi dan dengar pendapat dengan

karyawan setiap bulan atau tiga bulan sekali. Hal ini membantu untuk dapat

bertahan dalam menghadapi masalah dan akhirnya membantu dalam

menemukan solusinya. Sifat objektif ini berfungsi menjaga resiliency

karyawan untuk menghadapi tantangan pekerjaan dan juga persaingan dengan

perusahaan lain. Hal ini penting mengingat bahwa perusahaan memiliki cita-

cita untuk menjadi world class comapany.

Page 88: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

74

4. Terkait variabel vigor, penulis menyarankan kepada perusahaan untuk selalu

menjadi komunikasi yang baik dengan karyawan. Perusahaan bisa melakukan

program seperti “Monday Morning Coffee Break” dengan karyawannya.

Setiap minggunya, pemimpin perusahaan mengajak karyawan untuk berbicara

selama 30 menit sampai 1 jam dan juga bisa saling memberikan feedback.

Kegiatan ini dapat terus menjaga semangat karyawan dalam menyambut dan

melakukan setiap pekerjaannya. Perusahaan juga harus konsisten dalam

memberikan apresiasi dan rewad pada karyawan seperti ada hari bebas

mengerjakan tugas diluar ruangan dan lainya. Hal ini berguna untuk menjaga

produktifitas karyawan dan perusahaan agar tetap efektif dan efisien.

5. Terkait variabel absorption, penulis menyarankan kepada perusahaan

mengadakan workshop atau gatering dengan berkala untuk menjaga hubungan

harmonis karyawan dengan pimpinan dan sesama karyawan. Pada kegiatan

tersebut, pimpinan dapat menjelaskan dan memberikan makna bahwa setiap

pekerjaan yang dilakukan karyawan dengan sungguh-sungguh dan penuh

penghayatan akan memberikan dampak besar bagi perusahaan. Dengan

demikian, karyawan menjadi tidak pernah merasa terpaksa dalam

mengerjakan setiap pekerjaannya. Perilaku absorption karyawan akan

meningkat dan membuat karyawan sangat menikmati setiap pekerjaanya. Oleh

karena itu, perilaku absorption sendiri dapat mendatangakan keutungan

perusahaan kerena perilaku ini pasti akan menigkatkan produktivitas

karyawan dan juga produktivitas perusahaan.

Page 89: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

75

DAFTAR PUSTAKA

Abed, Fatma., & Elewa, Amal Hebashy. (2016). The relationship between

organizational support, work engagement and organizational citizenship

behavior as perceived by staff nurses at different hospitals. IOSR Journal of

Nursing and Health Science. Vol. 5. 113-123.

Alawiyah, Tuti. (2010). Uji Validitas konstruk pada instrumen big five inventory (BFI)

dengan metode confirmatory factor analysis (CFA). Jurnal Pengukuran

Psikologi dan Pendidikan Indonesia. 4 (3), 215-230.

Ariani, D.W. (2012). The Relationship between employee engagement, organizational

citizenship behavior, and counterproductive work behavior. International

Journal of Business Administration. Atma Jaya Yogyakarta University. Vol. 4,

No.2.

Avey, J., B., Luthans, F., Smith, R., M., & Palmer, N., F. (2010). Impact of positive

psychological capital on employee well-being over time. Journal of

Occupational Health Psychology, 15 (1), 17-28.

Avey, J., B., Reichard, R., J., Luthans, F., & Mhatre, K., H. (2011). Meta-analysis of

the impact of positive psychological capital on employee attitudes, behaviors,

and performance. Human Resource Development Quarterly, 22 (2), 127-152.

Avey, J., B., Wernsing, T., S., & Luthans, F. (2008). Can positive employees help

positive organizational change? Impact of psychological capital and emotions

on relevant attitudes and behaviors. The Journal of Applied Behavioral Science,

44 (1), 48-70.

Bakker, A.B., Schaufeli, W.B., Leiter, M.P., & Taris, T.W. (2008). Work engagement:

An emerging concept in occupational psychology. Work and Stress, 22(3),

187−200.

Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (Eds.). (2010). Work engagement: Ahandbook of

essential theory and research. New York, NY: Psychology Press.

Bateman, T., S., & Organ, D., W. (1983). Job satisfaction and the good soldier: The

relationship between affect and employee “citizenship”. Academy of

Management Journal, 26 (4), 587-595

Beauregard, T. A. (2012). Perfectionsim, self-efficacy and OCB: The moderating role

of gender. Personnel Review 41(5), 590-608.

Page 90: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

76

Borman, W., C., Penner, L., A. & Allen, T., D., & Motowidlo, S., J. (2001). Personality

predictors of citizenship performance. International journal of selection and

assessment, 9 (1), 52-69.

Chaudhuri, M. and Govil, S. (2015) ‘Organisational citizenship behaviour and

employee engagement at a leading Indian public sector oil company’, Int. J.

Pluralism and Economics Education, Vol. 6, No. 3, 237–250.

Federman, B. (2009). Employee engagement: A roadmap for creating profits,

optimizing perfomance, and increasing loyalty. San Fransisco: Jossey Bass.

Kuncoro, Mudrajad., Tandelilin, Eduardus., Ancok, Djamaludin., Basuki, Hardo.

(2009). Transformasi PERTAMINA: dilema antara orientasi bisnis &

pelayanan publik. Yogyakarta: Galang Press.

Kerlinger, F., N., & Lee, H., B. (2000). Foundations of behavioral research (4th ed.).

California: Wadsworth.

Lunenburg, F. C. (2011). Self-efficacy in the workplace implications for motivation

and performance. International Journal of Management, Business, and

Administration, 14(1), 1-6.

Luthans, F., Kyle, W., Jensen, T., & Susan, M. (2005). The linkage between

psychological capital and commitment to organizational mission: A study of

nurses. Journal of Nursing Administration, 35, 304–310.

Luthans, F., & Youssef, C. M. (2004). Human, social, and now positive psychological

capital management: Investingin people for competitive advantage.

Organizational Dynamics, 33, 143–160.

Luthans, F., Youssef, C., M., & Avolio, B., J. (2007). Psychological capital:

Developing the human competitive edge. New York: Oxford University Press.

Mathumbu, Dumisani., & Dodd, Nicole. Perceived organizational support, work

engagement and organisational citizenship behaviour of nurses at victoria

hospital. (2013). J Psychology. 4(2): 87-93.

Munyon, T. P., Hochwarter., Perrewe, P. L., & Ferris, G. R. (2010). Optimism and

nonlinear citizenship behavior - job satisfaction relationship in three studies.

Journal of Management, 36(6), 1505-1528.doi:10.1177/0149206309350085.

Page 91: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

77

Murthy, R., K. (2014). Psychological capital, work engagement and organizational

citizenship behaviour. Sinhgad Institute of Management and Computer

Application (SIMCA).

Moorman, R., H., & Blakely, G., L. (1995). Individualism—collectivism as an

individual predictor of organizational citizenship behavior. Journal of

Organizational Behavior, 16, 127-142.

Norman, S, M., Avey, J. B., Nimnicht, J. L., & Pigeon, N. G. (2010). The interactive

effects of psychological capital and organizational identity on employee

organizational citizenship and deviance behaviors. Journal of Leadership &

Organizational Studies, 17 (4), 380-391.

Organ. D. W. (1988). Organizational citizenship behavior: The good soldier syndrome.

Lexington, MA: Lexington Books.

Organ (1997) Organ, D. W. (1997). Organizational citizenship behavior: It’s construct

clean-up time. Human Performance, 10; 85-97.

Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B., (2006). Organizational

citizenship behavior; its nature, antecedent and consequences. United States of

America: Sage Publications.

Perrin, T. (2003). Working today: Understanding what drives employee engagement

the 2003. Towers Perrin Talent Report. US Report.

Podsakoff, P. M., Mackenzie, S. & Boomer, W. H. (1996). Transformational leader

behaviors and substitutes for leadership as determinants of employee

satisfaction, commitment, trust, and organizational citizen. Journal of

Management, 22(2), 259-298.

Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B. (1997). The impact of organizational citizenship

behavior on organizational performance: A review and suggestions for future

research. Human Performance, 10, 133-151.

Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Moorman, R. H., & Fetter, R. (1990).

Transformational leader behaviors and their effects on followers, trust in leader,

satisfaction, dan organizational citizenship behaviors. The Leadership

Quarterly. JAI Press Inc. Vol. l (2), 107-142.

Podsakoff, P., M., MacKenzie, S., B., Paine, J., B., & Bachrach, D., G. (2000).

Organizational citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and

Page 92: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

78

empirical literature and suggestions for future research. Journal of

Management, 26 (3), 513-563.

Ram, P., & Prabhakar, G.V., (2011). The role of employee engagement. Journal of

Managerial Psychology. Vol. 21 No. 7, 600-619.

Roberson, Meredith Elaine Babcock., & Strickland, Oriel J. (2010). The relationship

between charismatic leadership, work wngagement, and organizational

citizenship behaviors, The Journal of Psychology: Interdisciplinary and

Applied. 313-326.

Schaufeli, W. B., Salanova, M., Gonzalez-Roma, V., & Bakker, A. B. (2002). The

measurement of engagement and burnout: A confirmative analytic approach.

Journal of Happiness Studies, 3, 71-92.

Schaufeli, W. B., dan Bakker, A. B. (2004). Utrecht work engagement scale

preliminary manual. Occupational Health Psychology Unit Utrecht University.

Shaleh, A. R. (2015). Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Modal Psikologis.

Embrancing A New Way of Life: Positive Psychology For Better A Mental

Health. Seminar Nasional Positive Psychology.

Shaleh, A. R. (2016). Analisa Faktor skala totalitas kerja (work engagement). In

Seminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity. Psychology Forum UMM

Smith, C.A., Organ, D.W. & Near, J.P. (1983). Organizational citizenship behavior: Its

nature and antecedents. Journal of Applied Psychology, 68 (4), 653-663.

Snyder, C. R. (1995). Conceptualizing, measuring, and nurturing hope. Journal of

Counseling & Development, 73(3), 355-360.

Sufya, D. H. (2015). Pengaruh Modal Psikologis, Budaya Organisasi dan Spiritualitas

Di Tempat Kerja Terhadap Organizational Citizeship Behavior. Tesis Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Youssef, C. M., & Luthans, F. (2007). Positive organizational behavior in the

workplace: The impact of hope, optimism, and resilience. Journal of

Management, 33 (5), 774-800.

Page 93: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

79

LAMPIRAN

Page 94: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

80

LAMPIRAN 1 – PATH DIAGRAM

Path Diagram Organizational Citizenhsip Behavior

Path Diagram Self- Efficacy

Page 95: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

81

Path Diagram Optimism

Path Diagram Hope

Page 96: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

82

Path Diagram Resiliency

Path Diagram Vigor

Page 97: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

83

Path Diagram Dedication

Path Diagram Absorption

Page 98: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

84

LAMPIRAN 2 – SYNTAX Uji Validitas

1. Sytax Uji Validitas Organizational Citizenship Behavior

UJI VALIDITAS OCB DA NI=24 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13

ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 PM SY FI=OCB.COR MO NX=24 NK=1 LX=FR TD=SY LK OCB FR TD 14 13 TD 12 11 TD 24 23 TD 21 20 TD 10 9 TD 8 6 TD 13 12 TD 24 15 TD 9 8 TD 9 5 TD 19 15 TD 7

6 FR TD 8 7 TD 17 13 TD 4 3 TD 22 6 TD 6 2 TD 15 2 TD 13 2 TD 14 2 TD 21 13 TD 22 16 TD 24 21 TD 13 1

TD 12 3 FR TD 22 20 TD 22 21 TD 22 11 TD 20 18 TD 14 5 TD 9 7 TD 9 6 TD 10 7 TD 18 10 TD 11 10 TD 20 19 TD

16 7 TD 18 7 FR TD 18 17 TD 16 3 TD 17 5 TD 5 3 TD 18 3 TD 18 12 TD 4 2 TD 24 2 TD 24 22 TD 23 2 TD 23 21 TD 14

6 TD 22 13 FR TD 3 1 TD 12 10 TD 23 10 TD 14 7 TD 13 10 TD 21 3 TD 13 7 TD 13 6 TD 16 8 TD 22 2 TD 24 9 TD 24

20 TD 18 15 FR TD 14 11 TD 20 3 TD 6 1 TD 17 15 TD 23 15 TD 15 5 TD 23 1 TD 23 20 TD 19 1 TD 21 7 TD 7 4 TD 23

22 TD 20 17 FR TD 18 8 TD 18 9 TD 23 9 PD OU TV SS MI

2. Sytax Uji Validitas Self-Efficacy

UJI VALIDITAS SFC DA NI=6 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=SFC.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK SFC FR TD 4 3 TD 6 3 TD 6 1 TD 5 2 TD 6 2 PD OU TV SS MI

Page 99: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

85

3. Sytax Uji Validitas Optimism

UJI VALIDITAS OPTM DA NI=6 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=OPTM.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK OPTM FR TD 2 1 TD 6 1 TD 5 3 TD 5 1 TD 4 2 PD OU TV SS MI

4. Sytax Uji Validitas Hope

UJI VALIDITIAS OKOK DA NI=6 NO=240 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 SE X2 X3 X4 X5 X6/ PM SY FI=OKO.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK OKOK FR TD 2 1 TD 3 2 TD 3 1 PD OU MI SS TV

5. Sytax Uji Validitas Resiliency

UJI VALIDITAS RES DA NI=6 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=RES.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK RES FR TD 6 4 TD 6 5 TD 5 2 TD 5 1 PD OU TV SS MI

Page 100: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

86

6. Sytax Uji Validitas Vigor

UJI VALIDITAS VGR DA NI=3 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 PM SY FI=VGR.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY LK VGR PD OU TV SS MI

7. Sytax Uji Validitas Dedication

UJI VALIDITAS DED DA NI=3 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 PM SY FI=DED.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY LK DED PD

OU TV SS MI

8. Sytax Uji Validitas Absorption

UJI VALIDITAS ABS DA NI=3 NO=240 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 PM SY FI=ABS.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY LK ABS PD OU TV SS MI

Page 101: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

87

LAMPIRAN 3 – OUTPUT STATISTIK

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .670a .449 .432 7.02990 .449 26.990 7 232 .000

a. Predictors: (Constant), ABS, OPTM, HOPE, RES, VGR, SFC, DED

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9336.692 7 1333.813 26.990 .000b

Residual 11465.325 232 49.420

Total 20802.017 239

a. Dependent Variable: OCB

b. Predictors: (Constant), ABS, OPTM, HOPE, RES, VGR, SFC, DED

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.397 3.656 .656 .513

SFC .198 .067 .199 2.961 .003

OPTM .164 .067 .175 2.454 .015

HOPE .036 .069 .034 .524 .601

RES .179 .066 .171 2.713 .007

VGR .204 .083 .181 2.471 .014

DED .011 .079 .011 .139 .890

ABS .158 .073 .137 2.160 .032

a. Dependent Variable: OCB

Page 102: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

88

PROPORSI VARIAN

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .513a .263 .260 8.02559 .263 84.962 1 238 .000

2 .576b .331 .326 7.66058 .068 24.221 1 237 .000

3 .589c .347 .338 7.58847 .015 5.525 1 236 .020

4 .625d .391 .380 7.34431 .044 16.953 1 235 .000

5 .660e .436 .424 7.08351 .045 18.623 1 234 .000

6 .662f .438 .423 7.08498 .002 .903 1 233 .343

7 .670g .449 .432 7.02990 .011 4.665 1 232 .032

a. Predictors: (Constant), SFC

b. Predictors: (Constant), SFC, OPTM

c. Predictors: (Constant), SFC, OPTM, HOPE

d. Predictors: (Constant), SFC, OPTM, HOPE, RES

e. Predictors: (Constant), SFC, OPTM, HOPE, RES, VGR

f. Predictors: (Constant), SFC, OPTM, HOPE, RES, VGR, DED

g. Predictors: (Constant), SFC, OPTM, HOPE, RES, VGR, DED, ABS

Page 103: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

89

LAMPIRAN 4 – Blue Print

Table Blue Print Skala Organizational Citizenship Behavior

Ket : *)Unfavorable

No Dimensi Indikator Item Jumlah Contoh Item

1. Conscien

tiousness

- Melakukan pekerjaan

dengan jujur dan teliti

- Bekerja melebihi job

description

- Mematuhi peraturan

perusahaan

1,2,3

,4,5

5 Saya merupakan

salah satu

karyawan yang

teliti.

2. Sportman

ship

- Tidak mencari-cari

kesalahan perusahaan

- Tetap bekerja secara

optimal meskipun dalam

situasi yang tidak kondusif

- Tidak mengeluh atau

membesarkan masalah

atas kondisi perusahaan

6*,7

*,8*,

9*,

10*

5 Saya cenderung

membesar-

besarkan

masalah.

3. Civic

virtue

- Mampu menyesuaikan diri

dengan perubahan

diperusahaan

- Kesediaan untuk terlibat

dalam semua kegiatan-

kegiatan perusahaan

11,1

2,13,

14

4 Saya tetap

mengikui

perubahan dalam

organisasi.

4. Courtesy - Mencegah dan

menghindari terjadinya

konflik

- Mempertimbangkan

dampak dari perilaku dan

pekerjaan terhadap orang

lain

15,1

6,17,

18,

19

5 Saya mengambil

langkah untuk

berusaha

mencegah

konflik dengan

karyawan lain.

5. Altruism

- Membantu pekerjaan

sesama rekan kerja

- menggantikan rekan kerja

yang tidak masuk

20,2

1,22,

23,

24

5 Saya membantu

pekerjaan

karyawan lain

yang tidak hadir.

Total 24

Page 104: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

90

Tabel Blue Print Skala Psychological Capital

No Dimensi Indikator Item jumlah Contoh Item

1. Self-

efficacy

- Mampu menganalisa

masalah

- Memiliki

kepercayaan tinggi

- Mampu menetapkan

tujuan

1,2,3,

4,5,6

6 Saya merasa

percaya diri untuk

membas pekerjaan

dengan pimpinan.

2. Optimism - Mampu mencari

solusi dari suatu

masalah

- Mau berusaha untuk

mencapai tujuan

7,8,9,

10,11

,12

6 Ada banyak

alternatif untuk

memecahkan suatu

permasalahan.

3. Hope - Mampu menjadi diri

sendiri

- Mampu menyikapi

stres dengan sikap

yang tenang

13*,

14,

15,

16,

17,

18

6 Saya selalu dapat

mengatasi kesulitan

dalam pekerjaan

dengan tenang.

4. Resiliency - Mampu bertahan

saat mengalami

kesulitan

- Mampu bangkit

untuk mencapai

keberhasilan

19,

20,

21,

22,

23,

24*

6 Saya memandang

akan selalu ada

jalan keluar dalam

masalah pekerjaan

saya.

Total 24

ket : *)Unfavorable

Page 105: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

91

Tabel Blue Print Skala Work Engagement

No Dimensi Indikator Item Jumlah Contoh Item

1 Vigor Curahan energy dan

mental yang kuat.

Semangat dalam

bekerja.

Keberanian untuk

berusaha sekuat tenaga

dalam menyelesaikan

pekerjaan.

1,2,3 3 Di tempat kerja,

saya merasa sangat

bertenaga untuk

melakukan

pekerjaan.

2 Dedication Terlibat sangat kuat

dengan pekerjaannya.

Bangga akan

pekerjaannya.

Antusias dalam

bekerja.

4,5,6 3 Saya antusias

tentang pekerjaan

saya.

3 Absorption Menghayati pekerjaan.

Sulit lepas dari

pekerjaan.

Waktu terasa berlalu

begitu saja ketika

bekerja.

7,8,9 3 Saya menghayati

ketika

mengerjakan tugas

saya.

Total

Page 106: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

92

LAMPIRAN 5 – KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER

PROGRAM SARJANA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERISTAS ISLAM NEGRI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua.

Selamat Pagi/Siang/Sore

Dengan Hormat,

Saya Muhammad Arafat mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sedang melakukan penelitian dalam rangka penyelesain tugas skripsi. Oleh

karena itu, saya mengharapkan kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi

repsonden dalam penelitian ini dengan cara mengisi beberapa pernyataan dalam

kuisioner ini.

Dalam hal ini, tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun informasi atau data

yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan

untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Muhammad Arafat

Page 107: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

93

DATA RESPONDEN

Nama/inisial : ….………...…………………………………………

Usia : ………....……………………………………………

Jenis Kelamin : ............………………………………………………

Instansi/Perusahaan : …………...………………………………………….

Posisi/Jabatan : ………………………………………………………

Lama bekerja : ……. (Tahun)……. (Bulan)

Nomor Hp : ………………………………………………………

Rata-rata penghasilan per-bulan :

< 10.000.000

10.000.000 – 20.000.000

>20.000.000

*Berikan tanda () pada kotak disebelah kiri pilihan yang sesuai dengan keadaan

diri Anda

Saya menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian yang

dilakukan oleh saudara Muhammad Arafat, dan data ini dijamin kerahasiaannya

serta hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.

.................... , ……………… 2018

TTD Responden

_____________________________

Page 108: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

94

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini berisi pernyataan yang tidak ada jawaban benar atau salah. Sebelum

mengisi pernyataan tersebut, baca dan pahami terlebih dahulu, kemudian berikan

tanda checklist () pada salah satu dari keempat kolom disamping kanan pernyataan.

Adapun pilihan kolom disamping pernyataan sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh:

Jika jawaban anda Setuju menggambarkan diri anda;

No

.

Pernyataan STS TS S SS

1. Saya mudah beradaptasi dengan lingkungan

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa:

Saya Setuju dengan pernyataan “Saya mudah berteman dengan orang lain”

BAGIAN I

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih apakah

pernyataan tersebut menggambarkan diri anda, dengan cara memberi tanda checklist

() pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Kehadiran saya dalam bekerja melebihi jam kerja

pada umumnya.

2. Saya tidak mengambil istirahat tambahan.

Page 109: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

95

3. Saya mematuhi peraturan-peraturan perusahaan

meskipun tidak ada yang mengawasi.

4. Saya merupakan salah satu karyawan yang

paling teliti.

5. Saya yakin bahwa melakukan pekerjaan dengan

jujur akan mendapatkan gaji yang semestinya.

6. Saya menghabiskan banyak waktu dengan

mengeluhkan hal-hal sepele.

7. Saya berfokus pada apa yang salah, daripada sisi

positifnya.

8. Saya cenderung membesar-besarkan masalah.

9. Saya menemukan kesalahan yang dilakukan

organisasi.

10. Saya membutuhkan pembuktian yang terperinci

atas apa yang terjadi di organisasi.

11. Saya menghadiri pertemuan yang tidak

diwajibkan, tetapi dianggap penting.

12.

Saya menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh

pihak luar perusahaan untuk meningkatkan citra

baik perusahaan.

13. Saya tetap mengikuti perubahan dalam

organisasi.

14. Saya membaca dan mengikuti informasi tentang

perusahaan, peringatan dan sebagainya.

15. Saya mengambil langkah untuk berusaha

mencegah konflik dengan karyawan lain.

16. Saya saya sadar tingkah laku saya dapat

mempengaruhi perkerjaan karyawan lain.

17. Saya tidak pernah menyalahgunakan hak-hak

orang lain.

18. Saya mencoba untuk menghindari terciptanya

masalah dengan rekan kerja.

19. Saya mempertimbangkan dampak dari pekerjaan

saya terhadap rekan kerja.

20. Saya membantu pekerjaan karyawan lain yang

tidak hadir.

21. Saya membantu pekerjaan karyawan lain yang

memiliki beban kerja yang tinggi.

Page 110: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

96

22.

Saya membantu karyawan baru dalam

berorientasi (penyesuaian diri) meskipun tidak

diharuskan.

23. Saya dengan sukarela membantu karyawan lain

yang memiliki kesulitan dalam pekerjaan.

24. Saya siap membantu tugas karyawan lain di

sekitar saya.

BAGIAN II

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih apakah

pernyataan tersebut menggambarkan diri anda, dengan cara memberi tanda checklist

() pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

No. Pernyataan STS TS S SS

1.

Saya mampu menganalisis suatu masalah

jangka panjang dan menemukan solusi dari

masalah tersebut.

2. Saya merasa percaya diri untuk membahas

pekerjaan dalam pertemuan dengan pimpinan.

3.

Saya merasa percaya diri menyampaikan

pendapat (ketika rapat) mengenai strategi

perusahaan.

4. Saya merasa mampu membantu menetapkan

target/tujuan di dalam lingkup pekerjaan saya.

5.

Saya merasa percaya diri untuk melibatkan

/(berhubungan dengan) pihak luar dalam

membahas persoalan yang terjadi di

perusahaan.

6. Saya merasa percaya diri untuk menyampaikan

informasi kepada anggota kelompok kerja.

7.

Bila saya menemukan masalah dalam pekerjaan,

saya akan mampu mencari berbagai jalan

keluarnya.

8. Ada banyak alternatif untuk memecahkan suatu

permasalahan.

9. Pada saat ini saya sedang bersemangat untuk

meraih target dan tujuan pekerjaan saya.

Page 111: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

97

10. Pada saat ini saya merasa cukup sukses dalam

pekerjaan.

11. Saya dapat memikirkan berbagai cara untuk

mencapai tujuan pekerjaan saya saat ini.

12. Pada saat ini, saya sedang berusaha mencapai

tujuan yang telah saya buat sendiri.

13.

Bila saya mengalami ketertinggalan dalam

pekerjaan, saya akan mengalami kesulitan untuk

mengejar ketertinggalan tersebut.

14. Saya selalu dapat mengatasi kesulitan dalam

pekerjaan dengan berbagai cara.

15. Saya dapat menjadi diri sendiri ketika

menyampaikan pendapat di tempat saya bekerja

16. Saya dapat menyikapi stres dalam pekerjaan

dengan tenang.

17.

Saya dapat melalui masa-masa sulit dalam

pekerjaan karena saya telah mengalami hal sulit

sebelumnya.

18. Saya merasa mampu mengatasi berbagai masalah

pada perkerjaan saya dalam satu waktu.

19. Apabila terjadi ketidakpastian dalam pekerjaan,

saya selalu mengharapkan yang terbaik.

20. Saya selalu melihat pada sisi positif dari pekerjaan

saya.

21.

Saya optimis mengenai apa yang akan terjadi

terhadap saya di masa mendatang yang berkaitan

dengan pekerjaan.

22. Saya memandang akan selalu ada jalan keluar

dalam masalah pekerjaan saya.

23. Bila terjadi kesalahan dalam pekerjaan, ada

kemungkinan akan mempengaruhi kinerja saya.

24. Dalam pekerjaan, sepertinya banyak hal yang

kurang sesuai dengan harapan saya.

Page 112: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

98

BAGIAN III

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih apakah

pernyataan tersebut menggambarkan diri anda, dengan cara memberi tanda checklist

() pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Di tempat kerja, saya merasa sangat bertenaga

untuk melakukan pekerjaan.

2. Di pekerjaan saya, saya merasa sangat kuat dan

bersemangat.

3. Ketika bangun pagi, saya merasa senang untuk

berangkat bekerja.

4. Saya antusias tentang pekerjaan saya.

5. Pekerjaan saya menginspirasi saya.

6. Saya bangga dengan pekerjaan yang saya

lakukan.

7. Saya merasa bahagia ketika saya bekerja dengan

sangat intensif.

8. Saya menghayati ketika mengerjakan tugas saya.

9. Saya merasa terhanyut dalam pekerjaan saat

saya bekerja.

Terima Kasih

Page 113: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

99

LAMPIRAN 6 – SURAT PERMOHONAN PENELITIAN

Page 114: PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44756/1/MUHAMMAD...PENGARUH PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT

100

LAMPIRAN 7 – SURAT KETERANGAN PENELITIAN