pengaruh relaksasi benson terhadap tingkat nyeri …

22
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI PASCA BEDAH OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION (ORIF) DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR THE EFFECT OF BENSON RELAXATION ON THE DEGREE OF POST OPERATIVE PAIN OF OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION (ORIF) IN THE LABUANG BAJI GENERAL HOSPITAL MAKASSAR SYAHRIR P4200214011 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 08-Jun-2022

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT

NYERI PASCA BEDAH OPEN REDUCTION AND INTERNAL

FIXATION (ORIF) DI RSUD LABUANG BAJI

MAKASSAR

THE EFFECT OF BENSON RELAXATION ON THE DEGREE

OF POST OPERATIVE PAIN OF OPEN REDUCTION AND

INTERNAL FIXATION (ORIF) IN THE LABUANG

BAJI GENERAL HOSPITAL MAKASSAR

SYAHRIR

P4200214011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT

NYERI PASCA BEDAH OPEN REDUCTION AND INTERNAL

FIXATION (ORIF) DI RSUD LABUANG BAJI

MAKASSAR

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Magister Ilmu Keperawatan

Disusun dan diajukan oleh

SYAHRIR

P4200214011

Kepada :

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …
Page 4: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Syahrir

NIM : P4200214011

Program Studi : Magister Ilmu Keperawatan

Fakultas : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa tesis dengan judul : “Pengaruh Relaksasi

Benson Terhadap Tingkat Nyeri Pasca Bedah Open Reduction and Internal

Fixation (ORIF) di RSUD Labuang Baji Makassar”, adalah hasil karya saya sendiri

yang belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar pada Program Magister Ilmu

Keperawatan ataupun program studi lainnya. Karya ini adalah milik saya, dan oleh

karena itu saya bertanggung jawab penuh atas keaslian tesis ini.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar rujukan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari

pihak manapun.

Makassar, Desember 2016

Yang membuat pernyataan

Syahrir

Page 5: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan judul “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Nyeri Pasca Bedah

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) di RSUD Labuang Baji Makassar”.

Selama melaksanakan penelitian ini, banyak kendala yang peneliti hadapi

maupun kekurangan dan keterbatasan dari peneliti sebagai mahasiswa yang

berada pada tahap belajar, namun semua kendala tersebut dapat teratasi berkat

pertolongan Allah SWT dan dukungan do’a serta bimbingan dari semua pihak

yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya secara keseluruhan. Adapun pihak-

pihak tersebut antara lain adalah :

1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. selaku Rektor Universitas

Hasanuddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. dr. Asadul Islam, Sp.B.S. selaku dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar.

3. Ibu Prof. Dr. dr. Rosdiana Natsir, M.Kes.,Ph.D. selaku wakil dekan bidang

akademik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

4. Ibu. Dr. Elly L. Sjattar,S.Kp., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Magister

Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar.

5. Ibu Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp.,M.Kes. selaku pembimbing I dan Prof. Dr. dr.

A. Wardihan Sinrang, MS.,Sp.And. selaku pembimbing II atas kesabaran dan

ketekunan dalam menyediakan waktu untuk menerima konsultasi peneliti.

6. Bapak Dr. dr. Warsinggih. Sp.B.,Sp.KBD. selaku penguji I, Ibu Dr. Elly. L.

Sjattar, S.Kp.,M.Kes. selaku penguji II, dan Ibu Dr. Kadek Ayu Erika,

Page 6: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

viii

S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku penguji III yang telah memberikan arahan dan

masukan yang bersifat membangun untuk penyempurnaan penulisan.

7. Direktur RSUD Labuang Baji yang telah memberikan ijin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian di RSUD Labuang Baji Makassar.

8. Dosen dan Staf Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Unhas yang telah

membantu penulis dalam menyelesaian pendidikan di Program Studi

Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar.

9. Rekan-rekan mahasiswa PSMIK Angkatan 2014 terutama Peminatan

Keperawatan Medikal Bedah (KMB) yang telah banyak memberi bantuan dan

dukungan dalam penyusunan penelitian ini.

10. Seluruh keluarga terutama kedua orang tua, Ibunda Hj. Hasiah dan ayahanda

Sehu (Almarhum) serta istri tercinta, Pekawati, S.Kep, Ns dan anakku

tersayang, Muhammad Faiz Syafaat yang telah memberikan dorongan baik

materil maupun moril bagi penulis selama mengikuti pendidikan.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaian penelitian ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan untuk

penyempurnaan penulisan selanjutnya. Selain itu penyusun juga berharap semoga

penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi nusa dan bangsa.

Makassar, Desember 2016

Penulis

Page 7: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

ABSTRAK

Syahrir, “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Nyeri Pasca Bedah Open Reduction

and Internal Fixation (ORIF) di RSUD Labuang Baji Makassar” (dibimbing oleh Ariyanti

Saleh dan Wardihan Sinrang)

Tindakan Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) adalah prosedur yang

dilakukan untuk mengatasi fraktur dan selalu disertai dengan keluhan nyeri pasca bedah.

Manajemen yang akurat untuk mengurangi nyeri sangat penting dalam mengurangi resiko

komplikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Relaksasi Benson terhadap tingkat

nyeri pada pasien pasca bedah ORIF di RSUD Labuang Baji Makassar.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi eksperimen

dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Pengambilan sampel dengan

consecutive sampling sebanyak 30 orang (15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok

intervensi). Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji

beda dua mean yaitu Independen Sample T-Test dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perubahan nyeri antara

kelompok kontrol dengan kelompok intervensi dengan selisih rerata tingkat nyeri adalah

0,753 (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa Relaksasi Benson berpengaruh terhadap

penurunan nyeri pada pasien Pasca Bedah Open Reduction and Internal Fixation (ORIF).

Olehnya itu, diharapkan kepada perawat untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teknik

Relaksasi Benson dalam menurunkan nyeri terutama nyeri level sedang dan berat pada pasien

pasca bedah ORIF.

Kata Kunci : Nyeri, Relaksasi Benson, pasien pasca bedah ORIF

Page 8: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

ABSTRACT

Syahrir, “The Effect of Benson Relaxation on The Degree of Post Operative Pain of Open

Reduction and Internal Fixation (ORIF) in The Labuang Baji General Hospital Makassar”

(supervised by Ariyanti Saleh and Wardihan Sinrang)

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is an operative procedure performed to

treat fractures and always associated with post operative pain complaints. An accurate

management to relief pain is the most important to reduced complications risk. This study is

aimed to observe the impact of Benson Relaxation on the pain degree of post ORIF procedure

patients in Labuang Baji General Hospital Makassar.

This study is quantitative research by used quasi experimental design with pretest–

posttest with control group approach. There were 30 samples collected with consecutive

sampling (15 patients in control group and 15 patients in intervention group). Statistical test

was used two-mean differential test which is Independen Sample T-test with compliance

scale 95%.

The results showed that there is a difference between the change in pain control group

with the intervention group with a mean difference in pain level is 0,753 (p=0,000), so it can

be concluded that Benson Relaxation has an impact on pain reduced in post ORIF procedure

patients. Based on this study, the development and application of Benson Relaxation

technique is recommended to reduced pain especially the moderate to severe pain in post

ORIF procedure patients.

Keywords : Pain, Benson Realxation, post ORIF procedure patients

Page 9: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................... ................ v

ABSTRACT.................................................................................... ................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ..................................................................................... ............. ix

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Bedah ORIF ............................................................................ 9

B. Konsep Nyeri ...................................................................................... 11

C. Konsep Relaksasi Benson .................................................................... 21

D. Kerangka Teori ..................................................................................... 28

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep ................................................................................. 29

B. Variabel Penelitian ............................................................................... 29

C. Defenisi Operasional ............................................................................ 30

D. Hipotesis ...................................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................ 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 33

Page 10: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

x

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 34

D. Teknik Sampling .................................................................................. 36

E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data............................................... 37

F. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................. 44

G. Etik Penelitian ...................................................................................... 47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil……………………………………………. ................................ 49

B. Pembahasan………….. ........................................................................ 56

C. Keterbatasan penelitian ....................................................................... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan. ...................................................................................... 67

B. Saran. ...................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 Perbedaan rerata tingkat nyeri pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan pada pasien pasca

bedah Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) di RSUD

Labuang Baji Makassar

Page 12: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Nyeri

Gambar 2.2 Numeric Rating Scale (NRS)

Page 13: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

xiii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Pasien Pasca Bedah Open

Reduction Internal Fixation (ORIF) di RSUD Labuang

Baji Makassar

50

Tabel 5.2 Rerata Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi Pada

Pasien Pasca Bedah Open Reduction and Internal Fixation

(ORIF) di RSUD Labuang Baji Makassar

51

Tabel 5.3 Perbedaan perubahan tingkat nyeri pada kelompok kontrol

dengan kelompok intervensi setelah diberikan Relaksasi

Benson pada pasien pasca bedah ORIF di RSUD Labuang

Baji Makassar

54

Page 14: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 : Rekomendasi Persetujuan Etik

Lampiran 3 : Lembaran Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 : Lembaran Kuesioner Karakteristik Responden dan Instrumen

Pengumpulan Data

Lampiran 7 : Lembaran Numeric Rating Scale (NRS)

Lampiran 8 : Panduan Tehnik Relaksasi Benson

Lampiran 9 : Lembar Master Tabel Penelitian

Lampiran 10 : Lembar Hasil Uji Statistik Dengan Program Komputer

Lampiran 11 : Curriculum Vitae

Page 15: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fraktur merupakan gangguan dari kontinuitas yang normal dari suatu

tulang (Black & Hawk, 2014), Fraktur melibatkan kerusakan jaringan otot,

syaraf dan pembuluh darah disekitar tulang apabila tekanan eksternal yang

menimpa tulang lebih besar dari yang dapat ditoleransi oleh tulang sehingga

menimbulkan trauma dan terputusnya kontinuitas tulang (Smeltzer & Bare,

2013). Selain itu, fraktur merupakan cedera traumatik dengan angka kejadian

yang tinggi yang dapat menimbulkan perubahan signifikan pada kualitas

hidup seseorang sebagai akibat dari pembatasan aktifitas, kecacatan dan

kehilangan pekerjaan (Black & Hawk, 2014).

Menurut data World Health Organization (WHO), kasus fraktur

terjadi di dunia pada tahun 2009 terdapat kurang lebih 18 juta orang dengan

angka prevalensi sebesar 4,2% dan tahun 2010 meningkat menjadi 21 juta

orang dengan angka prevalensi 3,5%. Terjadinya fraktur tersebut termasuk

didalamnya insiden kecelakaan, cedera olah raga, bencana kebakaran, dan

bencana alam (Mardiono, 2010). Sedangkan menurut data Riset Kesehatan

Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013

menyebutkan bahwa dari total kejadian cedera sebanyak 84.774 kasus,

kejadian fraktur menempati posisi ke-4 terbesar dengan prevalensi 4.917 kasus

(5,8 %). Penyebab kejadian fraktur tersebut disebabkan karena kecelakaan

transportasi darat sebanyak 2.345 orang (47,7 %), karena terjatuh sebanyak

2.011 orang (40,9 %) dan karena trauma tumpul sebanyak 359 orang (7,3 %)

Page 16: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

2

(Riskesdas Kemenkes RI, 2013). Data dari Survey kesehatan Nasional pada

tahun 2008 menunjukkan bahwa prevalensi fraktur secara nasional sekitar

27,7%. Prevalensi ini khususnya pada laki-laki mengalami kenaikan

dibanding tahun 2009 dari 51,2% menjadi 54,5%. Sedangkan pada

perempuan mengalami penurunan yaitu sebanyak 2% di tahun 2009, pada

tahun 2010 menjadi 1,2% (Riskesdas Kemenkes RI, 2013).

Data tersebut menunjukkan bahwa angka kejadian fraktur cukup

tinggi. Cedera tersebut dapat menimbulkan perubahan yang sangat signifikan

pada kualitas hidup seseorang sebagai akibat dari pembatasan aktifitas,

kecacatan dan kehilangan pekerjaan (Black & Hawk, 2014). Menurut Smeltzer

& Bare (2013), penanganan terhadap fraktur dapat dilakukan dengan

pembedahan atau tanpa pembedahan meliputi imobilisasi, reduksi dan

rehabilitasi. Reduksi adalah prosedur yang dilakukan untuk penanganan

fraktur dengan cara pemasangan fiksasi internal atau fiksasi eksternal melalui

proses operasi. Maher, Salmon & Pullino dikutip dalam Novita (2012)

menjelaskan bahwa perbaikan posisi fraktur yang tidak stabil pada kondisi

fraktur adalah dengan melakukan Open Reduction and Internal Fixation

(ORIF) baik dengan menggunakan plate, sekrup, pin, kawat, paku atau

kombinasi untuk menjaga kelurusan fragmen tulang. Tindakan bedah ORIF

merupakan tindakan utama untuk menstabilkan fraktur serta membantu

mengatasi cedera vaskuler seperti sindrom kompartemen yang dapat terjadi

pada pasien fraktur (Chelly, Ben-David, Williams & Kentor, 2003).

Data Rekam Medis RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2015

menunjukkan bahwa jumlah tindakan bedah orthopedi memiliki angka

Page 17: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

3

tertinggi kedua setelah tindakan bedah umum, sedangkan jumlah tindakan

bedah ORIF merupakan jenis bedah orthopedic tertinggi bila dibandingkan

dengan jenis bedah orthopedic lainnya. Pada tahun 2014 jumlah kasus bedah

orthopedic sebanyak 369 orang dan yang menjalani tindakan operasi ORIF

sebanyak 299 orang (81,28 %). Sedangkan pada tahun 2015 jumlah kasus

bedah orthopedic meningkat menjadi 378 orang dan yang menjalani tindakan

operasi ORIF sebanyak 315 orang (83,33%). Data tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas tindakan yang dilakukan untuk menangani fraktur adalah

tindakan bedah ORIF dan jenis tindakan lainnya yang dilakukan adalah berupa

fiksasi eksternal, gips dan tindakan reduksi lainnya.

Namun demikian tindakan bedah ORIF selalu disertai dengan keluhan

nyeri pasca bedah. Respon nyeri pada pasien pasca bedah ORIF dilaporkan

berada pada level severe (Chelly, Ben-David, Williams & Kentor, 2003).

Penelitian yang lain juga menemukan bahwa 75 % dari pasien bedah

mengalami nyeri sedang sampai berat setelah operasi dengan durasi sakit

dapat bertahan selama 24 sampai 48 jam, dan bisa bertahan lebih lama

tergantung pada bagaimana klien dapat menahan dan menanggapi rasa sakit

(Sloman, Rosen, Rom & Shir, 2005). Nyeri pasca bedah ORIF ini memiliki

karakteristik yang melibatkan kerusakan mulai dari integument, jaringan otot,

vaskuler sampai bagian dalam tulang dan menimbulkan efek nyeri lebih lama

pada masa pemulihan. Dampak yang bisa terjadi sebagai akibat nyeri pasca

bedah ortopedi adalah waktu pemulihan yang memanjang, terhambatnya

ambulasi dini, penurunan fungsi system dan terhambatnya waktu pemulangan

(Maher, Salmond & Paulino, 2002).

Page 18: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

4

Penatalaksanaan nyeri pasca bedah yang tepat dan akurat sangat

penting untuk mengurangi resiko komplikasi, mengurangi biaya perawatan

dan hari rawat serta mempercepat proses penyembuhan. Penatalaksanaan nyeri

yang efektif dapat dicapai melalui kombinasi terapi farmakologis dan

nonfarmakologis (Smeltzer & Bare, 2002). Meskipun medikasi farmakologis

merupakan komponen utama manajemen nyeri, teknik nonfarmakologis juga

meningkat penggunaannya dalam mengurangi atau meredakan nyeri.

Intervensi nonfarmakologis berguna sebagai terapi tambahan untuk

mengurangi nyeri, saat klien menunggu efek pengobatan dan untuk

mengurangi efek samping penggunaan terapi analgetik (Childs, et.al, 2014;

Black & Hawk, 2014). Salah satu cara non farmakologi yang cocok untuk

mengurangi intensitas nyeri pada klien pasca bedah adalah relaksasi. Relaksasi

bertujuan untuk mengurangi kecemasan, menurunkan ketegangan otot dan

tulang, serta secara tidak langsung untuk menghilangkan rasa sakit dan

mengurangi ketegangan terkait dengan fisiologis tubuh (Solehati & Rustina,

2013; Dehghani, Sharpe & Nicholas, 2003; Fenlon, 1999).

Salah satu tehnik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi nyeri

pasca bedah adalah Relaksasi benson. Relaksasi Benson merupakan intervensi

nonfarmakologis yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk

mengurangi nyeri pasca bedah (Benson & Proctor, 2000). Beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa Relaksasi Benson efektif menurunkan

intensitas nyeri. Penelitian yang dilakukan oleh Solehati & Rustina (2013)

mengemukakan bahwa relaksasi Benson efektif mengurangi nyeri pada wanita

pasca bedah seksio sesarea. Selain itu, penelitian yang dilakukan di India oleh

Page 19: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

5

Rambod, Sharif, Mohammadi, Pasyar & Rafli tahun 2014 menunjukkan

bahwa relaksasi Benson menurunkan intensitas nyeri dan meningkatkan

kualitas hidup pada pasien hemodialisa. Penelitian lain yang dilakukan oleh

Gorji, Davanloo & Heidarigorji pada tahun 2014 menunjukkan bahwa

Relaksasi Benson efektif mengurangi intensitas nyeri, stress dan kecemasan

pada pasien hemodialisa.

Namun demikian, umumnya pasien dan beberapa anggota tim

kesehatan cenderung memandang obat sebagai satu-satunya metode untuk

menghilangkan nyeri, sehingga intervensi nonfarmakologis belum banyak

digunakan terutama oleh perawat dalam mengatasi nyeri pasca bedah (Black

& Hawk, 2014 & Smeltzer & Bare, 2002). Dari studi pendahuluan yang

dilakukan terhadap pasien pasca bedah ORIF di Ruang Rawap Inap Bedah

RSUD Labuang Baji pada minggu ke-2 Juli 2016, diperoleh data bahwa dari 6

orang pasien yang dilakukan wawancara langsung, seluruhnya

mengungkapkan adanya nyeri pada hari pertama dan kedua pasca bedah.

Keluhan nyeri tersebut diungkapkan berada pada level sedang sebanyak 2

orang (33,3 %) dan nyeri berat sebanyak 4 orang (67 %). Untuk mengatasi

keluhan nyeri tersebut seluruh pasien mendapatkan terapi farmakologi berupa

analgetik Ketorolak. Selain itu satu dari enam orang pasien tersebut

mengatakan bahwa ia diberitahu oleh perawat agar jika keluhan nyeri muncul

agar melakukan napas dalam-dalam tanpa diberi latihan secara baik sedangkan

5 orang pasien lainnya tidak memperoleh informasi dari perawat tentang

upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi nyeri selain pemberian obat

analgetik. Data awal ini menunjukkan bahwa klien masih memiliki informasi

Page 20: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

6

terbatas tentang bagaimana mengelola nyeri pasca bedah secara tepat karena

informasi yang diperoleh dari petugas masih kurang. Hal ini dapat disebabkan

oleh kurangnya pengetahuan perawat terhadap intervensi nonfarmakologis

dalam mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien (Roykulcharoen & Good,

2004).

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat nyeri pasca

bedah ORIF di RSUD Labuang Baji Makassar. Tehnik Relaksasi Benson

relatif sederhana, tidak memerlukan biaya, efisien dari segi waktu serta mudah

dipahami dan dilakukan oleh pasien (Solehati & Rustina, 2013).

B. RUMUSAN MASALAH

Umumnya pasien dan beberapa anggota tim kesehatan cenderung

memandang obat sebagai satu-satunya metode untuk menghilangkan nyeri.

Namun demiikian, banyak aktifitas keperawatan nonfarmakologis yang dapat

dilakukan untuk membantu dalam mengatasi nyeri. Metode pereda nyeri

nonfarmakologis mempunyai resiko dan efek samping yang sangat kecil

sehingga kombinasi terapi farmakologis dan non farmakologis mungkin cara

yang efektif untuk menghilangkan nyeri.

Teori keperawatan yang mendasari penggunaan kombinasi

terapi farmakologis dan nonfarmakologis adalah teori nyeri yang

dikemukakan oleh Marion Good yaitu “Pain : A Balance Between Analgesia

and Side Effects (Tomey & Alligood, 2006). Dalam riset keperawatan, Middle

Range Nursing Theory ini dapat membantu untuk menyusun hipotesis

penelitian yang dapat diuji dan memberikan pengaruh dalam praktik

Page 21: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

7

keperawatan (Peterson & Bredow, 2004). Kombinasi terapi farmakologis dan

nonfarmakologis bertujuan untuk mengurangi nyeri pasca bedah,

meminimalisir efek samping analgetik dan meningkatkan kepuasan pasien.

Pada beberapa penelitian sebelumnya, Relaksasi Benson terbukti

efektifitasnya dalam menurunkan tingkat nyeri pasca bedah, peningkatan

kualitas hidup, penurunan tingkat stress dan kecemasan. Namun demikian

penelitian yang membahas tentang efektifitas Relaksasi Benson terhadap

penurunan nyeri pasca bedah ORIF belum diketahui. Berdasarkan hal tersebut,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana pengaruh

Relaksasi Benson terhadap tingkat nyeri pada pasien pasca bedah Open

Reduction Internal Fixation (ORIF) di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang

Baji Makassar ?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh Relaksasi Benson terhadap tingkat nyeri pada

pasien pasca bedah ORIF.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya perbedaan tingkat nyeri pasca bedah ORIF pada

kelompok intervensi sebelum dan sesudah mendapatkan kombinasi

relaksasi Benson dan terapi analgetik.

b. Diketahuinya perbedaan tingkat nyeri pasca bedah ORIF pada

kelompok kontrol sebelum dan sesudah mendapatkan terapi

analgetik.

Page 22: PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT NYERI …

8

c. Diketahuinya perbedaan perubahan tingkat nyeri pasca bedah ORIF

antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol .

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Pelayanan Keperawatan

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan perawat terutama diruang

perawatan bedah tentang penerapan kombinasi terapi farmakologi dan

non farmakologi Relaksasi Benson pada pasien pasca bedah ORIF.

b. Dapat menjadi masukan bagi institusi sarana pelayanan kesehatan

terutama di Rumah Sakit dalam rangka penyusunan prosedur

penanganan nyeri pasca bedah ORIF.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

a. Dapat meningkatkan kemandirian perawat dalam melakukan intervensi

keperawatan mandiri pada kasus nyeri pasca bedah.

b. Dapat memberikan wawasan kepada profesi perawat untuk senantiasa

melakukan inovasi dan mengembangkan kualitas asuhan keperawatan

mandiri terutama pada pasien pasca bedah.

3. Bagi Penelitian keperawatan

a. Dapat menjadi landasan penelitian selanjutnya tentang terapi non

farmakologi dalam mengatasi nyeri pasca bedah.

b. Dapat menjadi masukan dalam merencanakan dan menyusun

penelitian keperawatan yang berfokus pada intervensi keperawatan

mandiri sehingga profesi keperawatan dapat berkembang menjadi lebih

professional.