penilaian tingkat kesehatan bank dengan...

109
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC PADA BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA PERIODE 2011-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi salah satu syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Astiti Chandra Aprilianti 1113046000133 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Upload: truongkhue

Post on 28-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

i

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC PADA BANK

MAYBANK SYARIAH INDONESIA PERIODE 2011-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi salah satu syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Astiti Chandra Aprilianti

1113046000133

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy
Page 3: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy
Page 4: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy
Page 5: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Astiti Chandra Aprilianti

Tempat/Tanggal lahir : Bandung/ 26 April 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tapos RT 03 RW 18 perumahan persada depok

blok b1/03 Cimpaeun, Tapos , Depok, Jawa Barat

Telpon/HP : 089615132920

e-mail : [email protected]

Pendidikan

- SD Plus Al-Ghifari 2000-2005

- SDN IPK Ciriung 01 2005-2006

- MTs Darunnajah Ulujami 2006-2009

- MA Darunnajah Ulujami 2009-2012

- S1 Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidaytullah Jakarta 2013-2017

Pengalaman Organisasi:

2014-2015 Medkominfo C.O.I.N.S (Center For Islamic Economic Studies)

2015-2016 Medkominfo C.O.I.N.S (Center Fo Islamic Economic Studies)

2016-2017 Medkominfo C.O.I.N.S (Center For Islamic Economic Studies)

Page 6: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

vi

RATING THE HEALTH LEVEL OF BANK MAYBANK SYARIAH

INDONESIA USING METHOD CAMEL AND RGEC PERIOD 2011-2016

ABSTRACT

Astiti Chandra Aprilianti, NIM 1113046000133. Rating The Health Of

Bank Maybank Syariah Indonesia Using Method CAMEL and RGEC. Syariah

Economic Studies Program, Faculty of Economics and Business, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine the level of health at PT. Bank Maybank

Syariah Indonesia if measured using CAMEL (Capital, Asset, Management,

Earning, Liquidity) method and RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning, Capital) in 2011-2016 and also aims to know differences in

ratios used in CAMELS and RGEC methods. The research method used in this

research is literature research or study desk study. The data used in this research

is secondary data using financial statements of Bank Maybank Syariah Indonesia

Period 2011-2016. The results show that the bank can be said to be quite healthy

because almost all the ratios used meet the specified requirements and there are

still some ratios that have not met the requirements, but in both methods have

different results. In the year 2011-2014 the health condition of Maybank Syariah

Bank is calculated using CAMEL method of bank is in the category Healthy

enough. In 2015 -2016, the calculation of bank soundness using CAMEL method

shows that bank condition is in an unhealthy position. In Maybank Syariah Bank

the state of the bank is in the healthy category is in 2011-2013 if calculated using

the RGEC method. In the year 2014-2016 the condition of the bank when

calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy category.

Keywords: CAMEL, RGEC, RBBR, Health of Bank

Page 7: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

vii

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN

METODE CAMEL DAN RGEC PADA BANK MAYBANK SYARIAH

INDONESIA PERIODE 2011-2016

ABSTRAK

Astiti Chandra Aprilianti NIM 1113046000133. Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL dan RGEC pada Bank

Maybank Syariah Indonesia. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesehatan pada PT. Bank

Maybank Syariah Indonesia jika diukur menggunakan metode CAMEL (Capital,

Asset, Management, Earning, Liquidity, dan metode RGEC (Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earning, Capital) pada tahun 2011-2016 dan juga

bertujuan untuk mengetahui perbedaan rasio-rasio yang digunakan pada metode

CAMELS dan metode RGEC. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau penelitian studi meja.Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menggunakan laporan

keuangan Bank Maybank Syariah Indonesia Periode 2011-2016. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa bank tersebut dapat dikatakan cukup sehat karena hampir

semua rasio yang digunakan memenuhi syarat yang ditentukan dan masih ada

beberapa rasio yang belum memenuhi syarat, namun pada kedua metode tersebut

memiliki hasil yang berbeda. Pada tahun 2011-2014 kondisi kesehatan Bank

Maybank Syariah dihitung menggunakan metode CAMEL bank berada pada

kategori yang Cukup sehat. Pada tahun 2015 -2016 hasil penghitungan tingkat

kesehatan bank menggunakan metode CAMEL menunjukan bahwa kondisi bank

berada pada posisi yang tidak sehat. Pada Bank Maybank Syariah keadaan bank

berada pada kategori sehat berada pada tahun 2011-2013 jika dihitung

menggunakan metode RGEC.Pada tahun 2014-2016 kondisi bank apabila

dihitung menggunakan metode RGEC, bank berada pada kategori yang cukup

sehat.

Keyword: CAMEL, RGEC, RBBR, Kesehatan Bank

Page 8: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, puji dan puji syukur marilah kita panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan rahmat dan kasih

sayangnya serta kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai tanda akhir dari studi S1 yang penulis tempuh dengan judul skripsi

“PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE

CAMEL DAN RGEC PADA BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA

PERIODE 2011-2016”.

Salawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi besar umat Islam

Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang telah membawa kita

dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang benderang seperti sekarang ini

melalui luasnya ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

tidak akan terselesaikan tanpa dukungan, doa dan semangat dari berbagai pihak

yang telah membantu dan berkontribusi. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan Ibu Tini Anggraeni, ST., M.Si selaku Sekretaris Program

Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak AM. Hasan Ali, MA., selaku Ketua Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Bapak Abdurrauf, Lc., MA Selaku Sekretaris Program Studi

Page 9: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

ix

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta

dan Tim Passing Out Fakultas Syariah dan Hukum.

5. Kepada dosen pembimbing Ibu Erika Amelia SE,. M.Si , yang dengan

ikhlas menyisihkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk penulis dengan

memberikan arahan untuk menyempurnakan skripsi ini. Terimakasih atas

ilmu yang bermanfaat serta solusi atas tiap permasalahan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi.

6. Kepada Bank Maybank Syariah Indonesia dan staff yang telah

mengizinkan penulis mengadakan penelitian ini serta memberikan data

7. Seluruh staff Perpustakan Utama dan Perpustakan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis serta Perpustakaan Fakultas Ssyariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga

membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membagi ilmunya

selama masa perkuliahan semoga amalnya diterima Allah SWT serta

karyawan/karyawati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bantuannya

9. Kepada motivasi dan semangat terbesar penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, abah Alm. Yudho Sutrisno dan ibu Almh. Sugiyani

semoga keduanya diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah, tanpa kasih

sayang dan dukungan kalian penulis tidak akan bisa seperti ini. Adik-adik

penulis, Nadya Yudho Miranti dan Elza Mutia , semoga ini dapat menjadi

motivasi bagi kalian agar menjadi lebih baik dari penulis dan kakek Alm.

H. Eddy Sutrisno yang selalu mengajarkan kebaikan serta seluruh keluarga

besar.

10. Untuk semua teman-teman yang selalu memotivasi penulis dan dukungan

dalam menyelesaikan skripsi. Khususnya Nisa Kusumawardhani, Nailah

Rizkia, Gina Hoirunnisa, Nur Najmi Muthia, Fariha, Klarisa Deo, Yulia

Sarasati, Elsahada, Bidan Salmin dan Bidan Laela.

Page 10: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

x

11. Serta seluruh pihak yang mendukung dan membantu baik secara materiil

maupun moril dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan

satu persatu..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

Karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran maupun kritikan yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, September 2017

Penulis,

Astiti Chandra Aprilianti

NIM. 113046000133

Page 11: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

G. Metode Penelitian.................................................................................... 7

H. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 13

I. Sistematika Penulisan ............................................................................. 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS ..................................................................... 17

A. Landasan Teori ........................................................................................ 17

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 46

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ................................................. 51

A. Sejarah Singkat Bank Maybank Syariah ................................................. 51

B. Visi, Misi dan Tata Kelola Peusahaan .................................................... 52

C. Pencapaian Perusahaan ........................................................................... 53

Page 12: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

xii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 56

A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ......................................................... 56

1. Metode CAMEL ......................................................................... 56

2. Penentuan Predikat Kesehatan Bank Menurut CAMEL ............ 63

3. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Menurut Metode RGEC ...... 69

4. Penentuan Predikat Kesehatan Bank Menurut Metode RGEC .. 74

B. Metode Yang Menilai Lebih Baik ......................................................... 82

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 85

A. Kesimpulan ............................................................................................ 85

B. Saran – Saran ......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 87

Page 13: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan dari Sisi Kelembagaan Periode 2011-2016 ................ 2

Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Maybank Syariah 2011-2016 ..................... 4

Tabel 1.3 Indikator Penilaian CAMELS .......................................................... 9

Tabel 1.4 Indikator Penilaian RGEC ............................................................... 11

Tabel 2.1 Nilai Kredit Penilaian Tingkat Kesehatan Bank .............................. 28

Tabel 2.2 Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank dengan

Pendekatan Risk-Based Bank Rating (RBBR) ................................. 34

Tabel2.3 Faktor-Faktor yang Dinilai dalam Pendekatan CAMELS Dan

RGEC ............................................................................................... 35

Tabel 2.4 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen Permodalan ......... 35

Tabel 2.5 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen Aset ..................... 36

Tabel 2.6 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen NPM ................... 38

Tabel 2.7 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen GCG.................... 38

Tabel 2.8 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen NOM ................... 39

Tabel 2.9 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen ROA .................... 39

Tabel 2.10 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen BOPO ................. 39

Tabel 2.11 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen FDR .................... 40

Tabel 2.12 Faktor-faktor Yang Dinilai dan Bobotnya pada Metode CAMEL ... 41

Tabel 2.13 Matriks Bobot Penilaian Faktor Keuangan ...................................... 42

Tabel 2.14 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen NPF ..................... 42

Tabel 2.15 Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen FDR .................... 43

Tabel 2.16 Predikat Penerapan Manajemen Risiko ......................................... 43

Tabel 2.17 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 46

Tabel 4.1 Rasio CAR Maybank Syariah Periode 2011-2016 .......................... 57

Tabel 4.2 Rasio KAP Bank Maybank Syariah 2011-2016 .............................. 58

Tabel 4.3 Rasio NPM Bank Maybank Syariah 2011-2016 ............................. 59

Tabel 4.4 Rasio ROA Bank Maybank Syariah 2011-2016 .............................. 60

Tabel 4.5 Rasio BOPO Bank Maybank Syariah 2011-2016 ........................... 60

Tabel 4.6 Rasio FDR Bank Maybank Syariah 2011-2016 .............................. 61

Page 14: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

xiv

Tabel 4.7 Rasio Kewajiban Bersih terhada Modal Inti Bank Maybank

Syariah 2011-2016 ........................................................................... 62

Tabel 4.8 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2011 ....................................................................................... 63

Tabel 4.9 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2012 ....................................................................................... 64

Tabel 4.10 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2013 ...................................................................................... 65

Tabel 4.11 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2014 ....................................................................................... 66

Tabel 4.12 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2015 ..................................................................................... 67

Tabel 4.13 Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia

Tahun 2016 ...................................................................................... 68

Tabel 4.14 Rasio NPF (Net Performing Finance) .............................................. 69

Tabel 4.15 Rasio FDR Bank Maybank Syariah 2011-2016 ............................... 70

Tabel 4.16 Peringkat Good Corporate Governace Periode 2011-2016 ............ 71

Tabel 4.17 Rasio ROA Bank Maybank Syariah 2011-2016 .............................. 72

Tabel4.18 Rasio NOM Bank Maybank Syariah 2011-2016 ............................ 72

Tabel 4.19 Rasio CAR Bank Maybank Syariah Periode 2011-2016 ................. 73

Tabel 4.20 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2011 ......................... 74

Tabel 4.21 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2012 ......................... 75

Tabel 4.22 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2013 ......................... 76

Tabel 4.23 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2014 ......................... 77

Tabel 4.24 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2015 ......................... 79

Tabel 4.25 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2016 ......................... 80

Tabel 4.26 Peringkat Tingkat Kesehatan Bank Maybank Syariah Periode

2011-2016 ........................................................................................ 82

Page 15: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................. 14

Gambar 3.1 Grafik Jumlah Piutang dan Pembiayaan Bank Maybank

Syariah 2011-2016....................................................................... 53

Gambar 3.2 Grafik Jumlah Simpanan yang Diterima oleh Bank Maybank

Syariah 2011-2016....................................................................... 54

Gambar 3.3 Grafik Pendapatan Marjin Jual Beli Bank Maybank Syariah

2011-2016 .................................................................................... 54

Gambar 3.4 Grafik Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Bank

Maybank Syariah 2011-2016 ...................................................... 55

Page 16: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama Bank. Bank merupakan

perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Fungsi bank merupakan perantara di antara masyarakat yang membutuhkan dana

dengan masyarakat yang kelebihan dana, di samping menyediakan jasa-jasa

keuangan lainnya . oleh karena bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka

dalam hal ini faktor “kepercayaan” dari masyarakat merupakan faktor utama

dalam menjalankan bisnis perbankan.1

Pada era tahun 1980-an dan era 1990-an bisnis perbankan mulai aktif

mengejar nasabah. Puluhan bank baru berdiri hal ini disebabkan oleh kesempatan

yang diberikan pemerintah untuk mendirikan bank begitu mudah misalnya dengan

modal Rp. 50.000.000,- setiap orang dapat mendirikan BPR.2 Sehingga bank baru

banyak bermunculan dan membuat perbankan indonesia tumbuh subur. Kemudian

pada tahun 1997-2000 merupakan kehancuran dunia perbankan indonesia.

Puluhan Bank di likuidasi dan puluhan lainnya di merger. Salah satu Bank yang

tetap bertahan ketika Bank lainnya dimerger dan dilikuidasi adalah Bank

Muamalat Indonesia (BMI) sebagai pelopor perbankan syariah pada tahun 1998

yang mampu bertahan beriringan dengan krisis moneter yang sedang terjadi

sehingga perbankan syariah menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk

menyimpan dana yang ia miliki maupun solusi alternatif bagi perbankan

konvensional untuk menggunakan sistem syariah dan pada tahun 1999 berdirilah

bank syariah kedua di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri yang merupakan

anak perusahan Bank Mandiri.3 Pemerintah juga memberi perhatian terhadap

perkembangan Bank Syariah hal ini dibuktikan dengan dibuatnya Undang Undang

1 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h. 2

2 Kasmir, Manajemen Perbankan h.3

3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana,2011), h. v

Page 17: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

2

Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang mencakup Bank Umum

Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dalam kurun

waktu 17 tahun, bank syariah mengalami perkembangan yang sangat signifikan,

meskipun secara nasional market share bank syariah masih rendah dibandingkan

dengan bank konvensional.4

Namun lembaga Perbankan syariah mengalami

perkembangan yang cukup pesat, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Dari Sisi Kelembagaan Periode 2011-2016

Perbankan Syariah 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah 11 11 11 12 12 13

Unit Usaha Syariah 24 24 23 22 22 21

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 155 158 163 163 162 165 Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2016 ( www.ojk.go.id )

Tabel 1.1 diatas menunjukan bahwa perkembangan perbankan syariah dari

sisi kelembagaan mengalami perubahan yang fluktuatif, pada tahun 2011 sampai

2013 Bank Umum Syariah atau disebut BUS di Indonesia berjumlah 11 unit dan

pada tahun 2014 sampai dengan 2015 bertambah satu unit menjadi 12 unit.

Sedangkan pada unit usaha syariah pada tahun 2013 mengalami penurunan dari

24 unit menjadi 23 unit diikuti tahun 2014-2015 unit usaha syariah terus turun 22

unit penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunnya dengan adanya

spin off unit usaha syariah menjadi BUS seperti yang terjadi pada Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Syariah (BTPNS) yang pada awalnya merupakan unit usaha

syariah. Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) cenderung fluktuatif

pada tahun 2011 berjumlah 155 unit kemudian mengalami peningkatan pada

tahun 2012 sejumlah 158 unit dan terus meningkat pada tahun 2013-2014 hingga

163 unit dan pada tahun 2015 BPRS mengalam penurunan hingga 162 unit. Pada

tahun akhir tahun 2016 UUS BPD Aceh bergabung menjadi BUS yaitu Bank

Aceh Syariah sehingga jumlah UUS berkurang menjadi 21 unit namun BUS

bertambah menjadi 13 unit.

4 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana,2011), h. v

Page 18: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

3

Namun fenomena persaingan merupakan hal yang tidak bisa dihindari

antara bank syariah dan bank konvensional ditambah dengan rendahnya market

share bank syariah sehingga industri perbankan syariah dituntut untuk memiliki

kinerja yang baik, kuat serta efisien agar mampu bersaing dan terus mendapatkan

kepercayaan dari nasabah. Dengan itu BI juga semakin memperketat dalam

pengaturan dan pengawasan perbankan nasional, karena BI tidak ingin

mengulangi peristiwa di awal krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana banyak

bank dilikuidasi karena kinerjanya tidak sehat, yang pada akhirnya merugikan

masyarakat.5

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesehatan Bank Syariah salah satunya menggunakan pendekatan Peraturan Bank

Indonesia No. 9/1/PBI/2007. Unsur –unsur yang harus ada dalam penilaian ini

adalah kecukupan modal (Capital), kualitas aset (Assets), kualitas manajemen

(Management), rentabilitas (Earnings), likuiditas (Liquidity), Sensitifitas terhadap

risiko pasar (Sensitivity to Market Risk). Penilaian tingkat kesehatan ini disebut

juga dengan metode CAMELS.6 Namun sejalan dengan perkembangan sektor

perbankan syariah yang semakin kompleks maka penilaian kesehatan perbankan

perlu ditambahkan dengan penerapan manajemen risiko dan good corporate

governance dimana dalam metode CAMELS belum mencakup kedua hal tersebut.

Dengan demikian Bank Indonesia yang pada saat itu menjadi pengawas

pada perbankan melengkapi metode penilaian kesehatan pada bank dengan

memperbaharui Peraturan Bank Indonesia PBI No.9/1/PBI/2007 yang berisi

tentang metode penilaian kesehatan Bank Syariah dengan menggunakan metode

CAMELS menjadi PBI No.13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan

bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-Based bank rating/RBBR)

yang selanjutnya disebut dengan metode RGEC. Indikator penilaian kesehatan

bank dalam metode RGEC terdiri dari Risk (R), Good Corporate Governance (G),

5 Yunanto Adi Kusumo, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002

– 2007 (dengan Pendekatan PBINo. 9/1/PBI/2007)”, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II, No.

1 (Juli 2008): h. 110 6 Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), h210

Page 19: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

4

Earnings (E) dan Capital (C). Kemudian dari empat indikator tersebut penilaian

dilakukan dengan cara dibandingkan dengan peringkat komposit (PK) pada

masing-masing rasio.7 Peringkat tersebut terdiri dari kriteria penilaian yaitu sangat

sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat.

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Maybank Syariah Indonesia karena bank

tersebut pada tahun 2015 mengalami penurunan total aset sebesar Rp. 1,743

triliun dari Rp. 2,44 triliun pada tahun 2014.8 Dilihat dari rasio kecukupan

modalnya pun bank tersebut cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya

dan pendapatan marjin jual beli yang juga ikut menurun dari 131,7 Milyar

menjadi 127,7 Milyar kemudian pada tahun 2016 Total aset sebesar Rp1,34 triliun,

turun 22,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pembiayaan juga

mengalami penurunan sebesar 38% menjadi Rp962,86 miliar dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 23,9% menjadi Rp714.72 miliar dari

data tersebut ditakutkan munculnya krisis kepercayaan dari nasabah sehingga

perlu untuk ditinjau bagaimana keadaan kesehatan bank tersebut. Berikut

dilampirkan keadaan rasio keuangan PT Bank Maybank Syariah Indonesia

periode 2011-2016

Tabel 1.2

Rasio Keuangan Bank Maybank Syariah 2011-2016

Sumber Laporan Keuangan Tahunan PT Maybank Syariah Indonesia 2011-2016

Mengingat lembaga perbankan sebagai lembaga penghimpun dana dari

masyarakat luas dan memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang menyimpan

dananya di bank, untuk itu menjaga kesehatan bank dirasa penting untuk

mempertahankan kepercayaan masyarakat. Maka dari itu peneliti mengangkat

7 PBI No. 13/1/PBI/2011

8 Laporan Tahunan Maybank Syariah 2017

Rasio % 2011 2012 2013 2014 2015 2016

CAR 73,44% 63,98% 59,41% 52,13% 38,40% 55,06%

NPF 4,93% 4,29% 0,00% 1,25% 0,00% 4,60%

ROA 3,57% 2,88% 2,87% 3,61% (20,13%) (9,51%)

NOM - - - (1,46%) (32,92%) (19,96%)

BOPO 55,18% 53,77% 67,79% 69,60% 192,60% 160,28%

FDR 289,20% 197,70% 152,87% 157,77% 110,54% 134,73%

Page 20: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

5

tema mengenai penilaian kesehatan bank menggunakan analisis komparatif dua

metode dengan judul “PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CAMEL DAN RGEC PADA BANK MAYBANK

SYARIAH INDONESIA PERIODE 2011-2016”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dibahas maka identifikasi masalah terdiri dari:

1. Kondisi perusahaan dilihat dari rasio permodalan mengalami penurunan

setiap tahunnya

2. Metode dalam penilaian tingkat kesehatan bank

3. Adanya perubahan metode dalam penilaian kesehatan bank

4. Perbedaan indikator penilaian dengan metode CAMEL dan RGEC

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah,

sehingga penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat terarah. Untuk itu penulis

membatasi masalah sebagai berikut :

1. Permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada penelitian yang mencakup

tentang RGEC yaitu faktor Risk atau Resiko (R), Good Corporate

Governance (G), Earnings (E) dan Capital (C). Untuk penilaian faktor

risiko indikator yang digunakan adalah rsiko kredit dilihat dari Non

Perfoming Financing (NPF) dan risiko likuiditas dilihat dari Financing to

Deposit Ratio (FDR). Sementara untuk penilaian kesehatan menggunakan

metode CAMELS, faktor yang diteliti dibatasi hanya pada Capital (C),

Assets (A), Management (M), Earnings (E), Liquidity (L) dan Sensitivity

to Market Risk (S), untuk penilaian faktor Capital indikator yang

digunakan adalah rasio CAR (Capital Adequancy Ratio).

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan

tahunan PT Bank Maybank Syariah indonesia periode 2011-2016

3. Selain laporan keuangan data yang digunakan menggunakan laporan Good

Corporate Governance yang dipublikasikan oleh PT Bank Maybank

Syariah Indonesia periode 2011-2016

4.

Page 21: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka penulis

merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana tingkat kesehatan Bank pada PT Bank Maybank Syariah

Indonesia menggunakan pendekatan CAMEL?

2. Bagaimana tingkat kesehatan Bank pada PT Bank Maybank Syariah

Indonesia menggunakan pendekatan Risk-Based Bank Rating atau

disebut RGEC periode 2011-2016 ?

3. Bagaimana perbandingan tingkat kesehatan PT. Bank Maybank

Syariah dengan menggunakan pendekatan CAMEL dan pendekatan

Risk-Based Bank Rating atau disebut RGEC periode 2011-2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini berdasarkan latar belakang dan

perumusan masalah diatas adalah untuk menganalisis tingkat kesehatan PT Bank

Maybank Syariah Indonesia yang dilihat pada total aset yang menurun pada tahun

2015 dan tahun 2016 serta rasio kecukupan modal yang cenderung menurun

setiap tahunnya

F. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat mapun kontribusi yang diharapkan bisa didapat dari

penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

tambahan ilmu pengetahuan mengenai perbankan khususnya mengenai

analisis tentang perbandingan metode penilaian kesehatan bank syariah

menggunakan pendekatan CAMEL dan pendekatan RGEC.

2. Manfaat bagi praktisi dan industri perbankan syariah, hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pengambilan

keputusan strategi oleh manajemen bank untuk menjaga kesehatan

bank. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu contoh

penilaian kesehatan pada bank syariah.

Page 22: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

7

3. Manfaat bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

acuan kajian studi literatur bagi peneliti yang berminat

mengembangkan penelitian terkait

G. Metode Penelitian

1) Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini memiliki ruang lingkup bersifat mikroekonomi yaitu

PT Bank Maybank Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat

kesehatan keuangan Bank Maybank Syariah. Analisis yang digunakan

adalah dengan cara menilai rasio keuangan yang dipublikasikan oleh bank

berupa analisis deskriptif yang disajikan mulai tahun 2011 sampai dengan

tahun 2016.

Tingkat kesehatan keuangan bank diatas dianalisis menggunakan

metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity)

adapun variabel data kuantitatif yang digunakan untuk melihat kesehatan

keuangan bank menggunakan rasio CAR untuk capital, rasio NPM untuk

management quality serta ROA dan NOM untuk faktor earning. Rasio

FDR untuk melihat likuiditas bank Sedangkan dalam metode RGEC(Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earnings dan Capital) atau disebut

dengan RBBR variabel data kuantitatif yang digunakan sama dengan

metode CAMEL, berbeda pada variabel data kualitatifnya.

2) Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian

kepustakaan atau disebut Penelitian Meja (Desk Study). Untuk penelitian

dalam jenis ini peneliti menggunakan data yang sudah tersedia yang

didapatkan dari berbagai media cetak dan maupun elektronik.9 Sehingga

peneliti tidak perlu mencari data melalui survey ataupun observasi di

lapangan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder baik yang bersifat

kualitatif maupun kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari studi pustaka,

9 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata

Publishing, 2013), h94-95

Page 23: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

8

jurnal, internet serta literatur lainnya yang terkait dengan penelitian. Data

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian imi adalah laporan keuangan

Bank Maybank syariah periode 2011-2016 dan Laporan Good Corporate

Governance.

3) Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Bank Maybank

Syariah. Objek penelitian yang diteliti adalah laporan keuangan tahunan

yang dipublikasi oleh Bank Maybank Syariah periode 2011-2016.

4) Metode dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kesehatan keuangan

Bank Maybank Syariah menggunakan dua metode yang berbeda yaitu

metode CAMELS dan metode RGEC. Secara umum kesehatan keuangan

bank dapat diproyeksikan menggunakan rasio keuangan seperti dalam

faktor capital, asset, earning dan liquidity. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan

metode penilaian kesehatan keuangan bank kemudian menganalisa laporan

keuangan bank tersebut dengan menggunakan pendekatan CAMEL dan

RGEC.

Page 24: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

9

CAMELS

Adapun indikator penilaian dengan pendekatan CAMEL sebagai berikut :

Tabel 1.3

Indikator Penilaian CAMEL

No Variabel Keterangan

1. Capital Rasio Permodalan berfungsi untuk mengukur

kemampuan bank dalam menyerap kerugian-

kerugian yang tidak dapat dihindari lagi

Capital Adequacy Ratio

2. Asset Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas

aktiva produktif selain itu juga untuk

mengantisipasi risiko gagal bayar dari

pembiayaan

Kualitas Aktiva Produktif

3. Management Penilaian manajemen untuk menilai

kemampuan manajerial pengurus bank dalam

menjalankan usaha sesuai dengan prinsip

manajemen umum, kecukupan manajemen

risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan

baik yang terkait dengan prinsip kehati-hatian

maupun kepatuhan terhadap prinsip syariah dan

komitmen bank kepada Bank Indonesia. Dalam

penelitian ini penilaian sistem manajemen

kuesioner tidak dapat diterapkan karena

kerahasian bank maka kualitas manajemen

diproyeksikan dengan perhitungan rasio Net

Page 25: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

10

Profit Margin sebagai berikut:

4. Earning Rasio rentabilitas merupakan alat untuk

mengukur tingkat efisiensi usaha dan

kemampuan bank dalam menghasilkan laba.

Net Operating Margin

Return On Asset

5. Liquidity Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya terutama kewajiban jangka

pendeknya.

Financing to Deposit Ratio

Sumber : Dwi Nuraini Ihsan (2015)

Page 26: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

11

RGEC

Berikut variabel yang dinilai dalam pendekatan RGEC

Tabel 1.4

Indikator Penilaian RGEC

No Variabel Keterangan

1. Profil Risiko Penilaian faktor profil risiko merupakan

penilaian terhadap risiko inheren dan

kualitas penerapan manajemen risiko dan

aktivitas operasional bank.

Risiko Kredit

Menggunakan indikator NPF (Non

Performing Financing)

Risiko Likuiditas

Menggunakan indikator FDR (Financing to

Deposit Ratio)

2. Good Corporate

Governance

Penilaian faktor GCG bagi Bank Umum

Syariah merupakan penilaian terhadap

kualitas manajemen bank atas lima

pelaksanaan prinsip GCG yaitu transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban,

profesional dan kewajaran

3. Rentabilitas

(Earning)

Penilaian faktor rentabilitas meliputi

evaluasi terhadap kinerja rentabilitas,

sumber-sumber rentabilitas, manajemen

rentabilitas dan pelaksanaan fungsi sosial.

Evaluasi kinerja rentabilitas bank dihitung

menngunakan indikator ROA (Return On

Page 27: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

12

Asset) dan NOM (Net Operating Margin)

ROA (Return On Asset)

NOM (Net Operating Margin)

( )

4. Capital Penilaian faktor permodalan meliputi

evaluasi terhadap kecukupan modal dan

kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam

melakukan perhitungan permodalan, bank

umum syariah mengacu pada ketentuan

yang berlaku mengenai kewajiban

penyediaan modal minimum bagi bank

umum syariah.

Indikator yang digunakan untuk menilai

aspek permodalan adalah rasio CAR

(Capital Adequacy Ratio)

CAR (Capital Adequacy Ratio)

Sumber : Manajemen Treasury, Dwi Nuraini Ihsan (2015)

Page 28: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

13

H. Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan bank merupakan cerminan kondisi dari kinerja bank

agar dapat menjadi evaluasi maupun pertimbangan strategi manajemen dalam

menghadapi permasalahan yang semakin kompleks karena banyak bermunculnya

bank syariah. Selain untuk menghadapi masalah, evaluasi terhadap penilaian

kesehatan bank juga dapat dijadikan acuan untuk mengatasi kelemahan yang

dimiliki. Penilaian tingkat kesehatan juga menjadi sarana untuk lembaga

pengawasan bank yaitu Otoritas Jasa Keuangan dalam menjaga stabilitas

perbankan.

Dalam perjalanannya penilaian kesehatan perbankan syariah mengalami

beberapa perkembangan sesuai dengan perkembangangan perbankan syariah

sendiri yang semakin kompleks maka metodologi yang digunakan untuk menilai

tingkat kesehatan bankpun ikut berkembang.

Pada awalnya metodologi penilaian tingkat kesehatan menggunakan

pendekatan CAMEL yang terdiri dari 6 indikator yaitu permodalan (capital), aset

(asset), manajemen (management), rentabilitas (earning), likuiditas (liquidity) dan

sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market ratio) yang tercantum

dalam PBI No. 9/1/PBI/2007. Kemudian disempurnakan dengan pendekatan

berdasarkan risiko agar bank dapat melihat kondisi kesehatan keuangannya pada

saat ini maupun masa yang akan datang.

Pada tahun 2011 Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan barunya dalam

rangka memperbaharui penilaian tingkat kesehatan bank. Kebijakan ini

dikeluarkan dalma PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan

bank dengan pendekatan risiko atau Risk-Based Bank Rating. Pendekatan

berdasarkan risiko tersebut memiliki 4 indikator penilaian yaitu profil risiko (risk),

Good Corporate Governance, rentabilitas (earning) dan permodalan (capital).

Dalam penelitian ini penulis ingin membandingkan kedua pendekatan tersebut

mana yang lebih baik dalam mencerminkan kondisi kesehatan bank tersebut.

Page 29: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

14

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Bank Maybank Syariah Indonesia

Laporan Keuangan 2011 – 2016 Laporan Keuangan 2011 – 2016

Metode CAMEL

PBI No.9/1/PBI/2007

Metode RGEC

PBI No.13/1/PBI/2011

Capital = CAR

Assets = NPF

Liquidity = FDR KB/MI

Earning = ROA BOPO

Management = NPM

Capital = CAR

Risk Profile = Credit Risk ,

Liquidity Risk NPF, FDR

Earning = ROA NOM

Good Corporate Govenance

Pembobotan Pemberian Peringkat

Komposit

Predikat Kesehatan Bank

Sangat Sehat-Sehat-Cukup Sehat-Kurang

Sehat-Tidak Sehat

Metode CAMEL

2011 – 2014: Cukup Sehat

2015 – 2016: Tidak Sehat

Metode RGEC

2011 – 2013: Sehat

2014 – 2016: Cukup Sehat

Page 30: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

15

I. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi”

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

Penulis menyusun lima bab uraian, dimana setiap bab diuraikan menjadi bab

per bab

BAB I Pendahuluan

Bab ini diawali dengan menguraikan latar belakang,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, kerangka

teori dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis

Bab ini merupakan hasil uraian dari kajian pustaka yang

dilakukan oleh penulis yang berkaitan dengan pembahasan

penelitian dan diharapkan dapat membantu penulis dalam

memahami dan menafsirkan data.

BAB III Gambaran Umum Lembaga

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai gambaran secara

umum mengenai objek yang akan diteliti

BAB IV Analisis dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang analisis data hasil pengukuran

tingkat kesehatan PT Bank Maybank Syariah Indonesia

menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset, Management,

Earnings, Liquidity, Sensitivity to Market Risk) dan RGEC

(Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital)

dan perbandingan metode mana yang lebih baik dilihat dari

laporan keuangan.

Page 31: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

16

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari selurah uraian masalah

yang telah dibahas sebagai jawaban atas pokok masalah

kemudian akan disertakan saran-saran yang diharapkan akan

menjadi solusi maupun masukan sebagai tindak lanjut dari

penelitian.

Page 32: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Bank merupakan salah satu perusahaan yang menjual jasa

keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menjadi perantara

diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang

kelebihan dana di samping menyediakan jasa keuangan lainnya.10

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan,

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kegiatan menyalurkan dana

berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat dan jasa-jasa perbankan

berupa jasa untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana tersebut.

a. Perbankan Syariah

Penerapan sistem bank bukanlah sesuatu yang asing bagi umat

Islam. Bukti-bukti sejarah menyatakan bahwa fungsi-fungsi perbankan

modern telah dipraktikan oleh umat Islam, bahkan sejak zaman Nabi

Muhammad SAW. Praktik-praktik fungsi perbankan ini tentunya

berkembang secara berangsur-angsur, mengalami kemajuan dan

kemunduran di masa-masa tertentu, seiring naik turunnya peradaban

umat.11

Menurut Undang Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang

Perbankan syariah, Pasal 1 Ayat (1) menerangkan bahwa Perbankan

Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan

unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

10

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h. 2-3 11

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Fiqih dan Keuangan, edisi 5 (Jakarta:

RajaGrafindo, 2013), h 27

Page 33: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

18

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah juga menerangkan bahwa bank

syariah menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perbankan Syariah merupakan

suatu sistem perbankan yang penerapannya berdasarkan hukum muamalah

dalam islam. Sehingga dalam pelaksanaanya perbankan syariah tidak

menerapkan riba atau bunga dalam pinjaman maupun keuntungan.

b. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Fungsi dan peran bank syariah yang tercantum didalam pembukaan

standar akuntansi syariah yang diterbitkan oleh AAOIFI (Accounting

and Auditing Organization for Islamic Financial Institution) sebagai

berikut :

1. Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

yang disimpan oleh nasabah.

2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepada

bank.

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank

syariah sebagai lembaga intermediasi dapat melakukan

kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana

lazimnya.

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada

entitas keunagan syariah, bank syariah tentu memiliki

kewajiban dalam mengeluarkan dan menglola (menghimpun,

mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana

sosial lainnya.

2. Laporan Keuangan

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua

daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatau perusahaan.

Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar

Page 34: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

19

pendapatan atau daftar rugi-laba.12

Dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi

Indonesia (Ikatan Akuntansi Indonesia 1974) dikatakan bahwa laporan

keuangan ialah neraca dan penghitungan rugi laba serta segala keterangan-

keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan

sumber dan penggunaan dana–dana.

Laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank

yang dicapai selama periode tertentu.13

Bank Komersial baik Bank Umum

maupun Bank Perkreditan Rakyat wajib melaporkan keuangannya setiap

periode tertentu. Laporan tersebut merupakan laporan keuangan bulanan,

laporan keuangan triwulan dan laporan keuangan tahunan.

Elemen pokok pada laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang,

modal, pendapatan dan biaya.14

Elemen pokok ini telah berlaku umum di

dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen lainnya.

Dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia secara terperinci

menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai

berikut:15

a. Laporan keuangan ialah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak

lain merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang sudah berlalu,

maka terdapat keterbatasan dalam penggunaanya.

b. Laporan keuangan bersifat umum, bukan untuk memenuhi

keperluan tiap-tiap pemakai.

c. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemakaian stelsel

timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses

penyusunannya tidak dapat dilepaskan dari penaksiran-penaksiran

dan pertimbangan-pertimbangan.

12

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2004) h 5 13

Taswan , Akuntansi Perbankan, (Yogyakarta: STIM YOGYAKARTA,2003)h 37 14

Ibid h 8 15

Taswan , Akuntansi Perbankan, (Yogyakarta: STIM YOGYAKARTA,2003) h 10-11

Page 35: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

20

d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya

menghadapi ketidakpastian dan peristiwa yang tidak

menguntungkan.

e. Laporan keuangan lebih menekankan bagaimana keadaan

sebenarnya, peristiwa-peristiwa tersebut dilihat dari sudut

ekonomi.

f. Laporan keuangan menggunakan istilah-istilah teknis mengikuti

perkembangan dunia usaha.

a. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank

secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank

yang sesungguhnya baik kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh

bank.16

Laporan keuangan merupakan sebuah rapor bagi manajemen yang

kemudian dijadikan acuan atas pencapaian yang diperoleh oleh

manajemen. Ukuran keberhasilan manajemen dapat dilihat dari

pertumbuhan laba yang diperoleh serta pengembangan aset-aset yang

dimiliki oleh bank.

Pembuatan laporan keuangan memiliki tujuan secara umum

sebagai berikut:17

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis aktiva

yang dimiliki.

2. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-

jenis kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-jenis

modal bank pada waktu tertentu.

4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah

pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank

tersebut.

16

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h. 239 17

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000) h240

Page 36: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

21

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang

dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode

tertentu.

6. Memberikan informasi tentang perubahan –perubahan yang terjadi

dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank.

7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode

dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

Laporan keuangan yang disajikan oleh bank untuk dipublikasikan kepada

masyarakat, berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No./3/22/PBI tanggal 13

Desember 2001 tentang transparasi kondisi keuangan Bank dan surat edaran Bank

Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang laporan keuangan

publikasi triwulanan dan bulanan bank umum serta laporan tertentu yang

disampaikan kepada Bank Indonesia. Laporan keuangan bank umum terdiri dari:18

1. Neraca

Pos-pos aktiva neraca bank, yaitu penggunaan dana bank secara berurutan

terdiri atas rekening yang paling likuid sampai fixed asset,

2. Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba

3. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Berisi informasi tentang komponen modal, penyertaan, aktiva tertimbang

menurut risiko (ATMR), rasio kewajiban penyediaan modal minimum

yang tersedia dan rasio kewajiban modal minimum yang diwajibkan.

Komponen modal terdiri atas modal inti dan modal pelengkap

4. Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya

Dalam laporan ini berisi informasi mengenai besarnya nilai aktiva

produktif yang tergolong lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar,

diragukan dan macet. Selain itu juga memberikan informasi tentang:

18

Selamet Ryadi, Banking Assets And Liability Management,(jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Univesitas ndonesia, 2004)h13-18

Page 37: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

22

3. Kesehatan Bank

Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik

pemilik, manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank

Indonesia dan otoritas Jasa Keuangan selaku otoritas pengawasan

perbankan dan pemerintah. Karena kegagalan perbankan akan berakibat

buruk terhadap perekonomian.19

Tingkat Penilaian Kesehatan pada bank umum diatur dalam PBI

Nomor 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kesehatan bank berdasarkan profil

risiko sebagai penyempurnaan dari PBI Nomor 9/1/PBI/2007. Peraturan

ini diperbaharui karena semakin berkembangnya bisnis perbankan

sehingga masalah yang dialami oleh lembaga perbankan semakin

kompleks sehingga berpengaruh terhadap risiko kemudian akan

berpengaruh pula pada tingkat kesehatan bank diperlukan sistem penilaian

yang detai dan akurat. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor

13/1/PBI/2011 Kesehatan Bank harus dipelihara atau ditingkatkan agar

kepercayaan masyarakat terhadap Bank dapat tetap terjaga. Selain itu,

Tingkat Kesehatan Bank digunakan sebagai salah satu sarana dalam

melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi

Bank serta menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau

permasalahan Bank.

Pihak-pihak yang membutuhkan tingkat kesehatan bank

Terdapat beberapa pihak yang membutuhkan tingkat kesehatan bank,

yaitu :20

1. Pengelola Bank, yang dimaksud dengan pengelola bank di sini

adalah pemilik, dewan komisaris dan dewan direksi sangat

berkepentingan terhadap penilaian tingkat kesehatan bank yang

dikelolanya, sehingga dapat diambil kebijakan yang dapat

19

Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), h210 20

Selamet Ryadi, Banking Assets And Liability Management,(jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Univesitas ndonesia, 2004) h 175

Page 38: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

23

mempertahankan tingkat kesehatan bank yang telah dicapainya

atau meningkatkan tingkat kesehatannya.

2. Masyarakat Pengguna Jasa Bank

Hasil penilaian tingkat kesehatan bank dapat dijadikan acuan bagi

para pemilik dana untuk menyimpan uangnya pada bank yang

memiliki kondisi “sehat”. Karena hal ini akan memberikanjaminan

bahwa dalam waktu tertentu dana yang disimpan pada bank

tersebut akan aman.

3. Otoritas Jasa Keuangan

Dalam rangka pengawasan dan pengembangan bank, Otoritas Jasa

keuangan atau OJK selaku pengawas perbankan dan jasa keuangan

memiliki kepentingan untuk selalu memantau dan melakukan

pembinaan terhadap bank-bank yang memiliki kriteria penilaian

dibawah “sehat” agar menjadi sehat atau sebagai langkah awal

OJK untuk melakukan tindakan/kebijakan kepada bank yang

bersangkutan.

4. Counterparty Bank

Setiap bank pasti membutuhkan bank lain sebagai counterpart

dalam melakukan hubungan koresponden. Dengan adanya

hubungan koresponden maka akan memudahkan bank tersebut

untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, baik dalam jangka

panjang maupun jangka pendek.

Prinsip-Prinsip Umum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah

Manajemen Bank perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum berikut ini

sebagai landasan dalam menilai Tingkat Kesehatan Bank.21

1. Berorientasi Risiko

Penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada Risiko-Risiko Bank dan

dampak yang ditimbulkan pada kinerja Bank secara keseluruhan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun

21

SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014

Page 39: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

24

eksternal yang dapat meningkatkan Risiko atau mempengaruhi kinerja

keuangan Bank pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan

demikian, Bank diharapkan mampu mendeteksi secara lebih dini akar

permasalahan Bank dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta

perbaikan secara efektif dan efisien.

2. Proporsionalitas

Penggunaan parameter/indikator dalam tiap faktor penilaian Tingkat

Kesehatan Bank dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan

kompleksitas usaha Bank. Parameter/indikator penilaian Tingkat

Kesehatan Bank dalam Surat Edaran ini merupakan standar minimum

yang wajib digunakan dalam menilai Tingkat Kesehatan Bank. Namun

demikian, Bank dapat menggunakan parameter/indikator tambahan

yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usahanya dalam

menilai Tingkat Kesehatan Bank sehingga dapat mencerminkan

kondisi Bank dengan lebih baik.

3. Materialitas dan Signifikansi

Bank perlu memperhatikan materialitas dan signifikansi faktor

penilaian Tingkat Kesehatan Bank yaitu Profil Risiko, Good

Corporate Governance, Rentabilitas, dan Permodalan serta

signifikansi parameter/indikator penilaian pada masing-masing faktor

dalam menyimpulkan hasil penilaian dan menetapkan peringkat faktor.

Penentuan materialitas dan signifikansi tersebut didasarkan pada

analisis yang didukung oleh data dan informasi yang memadai

mengenai Risiko dan kinerja keuangan Bank.

4. Komprehensif dan Terstruktur

Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis serta

difokuskan pada permasalahan utama Bank. Analisis dilakukan secara

terintegrasi dengan mempertimbangkan keterkaitan antar Risiko dan

antar faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank serta Perusahaan Anak

yang wajib dikonsolidasikan. Analisis harus didukung oleh fakta-fakta

Page 40: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

25

pokok dan rasio-rasio yang relevan untuk menunjukkan tingkat, trend,

dan tingkat permasalahan yang dihadapi oleh Bank

5. Metode CAMEL

Metode ini merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk

menentukan suatu kondisi Bank sebagaimana tertera pada Peraturan Bank

Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan

bank umum berdasarkan prinsip syariah, terdiri dari aspek permodalan

(Capital), aspek kualitas asset (Assets), aspek kualitas manajemen

(Management), aspek rentabilitas (Earnings), aspek likuiditas (Liquidity),

aspek sensitifitas pada risiko pasar (Sensitivity to Market Ratio)

Penilaian Aspek Permodalan (Capital)

Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank

yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.

Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang

telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.22

Perbandingan rasio CAR adalah

rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sesuai

ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk

tahun 2002 batas minimalnya adalah 8%, bagi bank yang memiliki CAR

dibawah 8% harus segera memperoleh perhatian yang serius untuk segera

diperbaiki.

Penilaian Kualitas Aset (Assets)23

Aspek yang selanjutnya perlu dinilai adalah aspek kualitas terhadap jenis-

jenis aset yang dimiliki oleh bank. Penilaian aset harus sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia, yaitu meliputi komponen-komponen sebagai

berikut:24

a. Kualitas aktiva produktif, konsentrasi eksposur risiko kredit,

perkembangan aktiva produktif bermasalah, dan kecukupan

penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP)

22

Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 43 23

Ibid 24

PBI Nomor 6/10/PBI/2004

Page 41: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

26

b. Kecukupan kebijakan dan prosedur, system kaji ulang (review)

internal, system dokumentasi, dan kinerja penanganan aktiva

produktif bermasalah.

Rasio- rasio tersebut dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara

berkala kepada Bank Indonesia.

Penilaian Aspek Kualitas Manajemen (Management)

Penilaian yang ketiga meliputi penilaian kualitas manajemen bank.

Untuk menilai kualitas bank dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam

mengelola bank namun dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen

permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen

rentabilitas, dan manajemen likuiditas. Penilaian selanjutnya yang dinilai

dalam aspek manajemen adalah kepatuhan bank terhadap ketentuan yang

berlaku dan komitmen kepada Bank Indonesia atau pihak lainnya.

Merkusiwati dalam penelitiannya menggambarkan tingkat kesehatan bank

dari aspek manajemen melalui rasio Net Profit Margin (NPM), alasannya

karena seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup

manajemen umum,manajemen resiko dan kepatuhan bank pada akhirnya

akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba.25

Rasio NPM

sendiri berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini sangat penting bagi manajer

operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang

diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban

usaha.26

Penilaian Aspek Rentabilitas (Earnings)

Penilaian aspek rentabilitas merupakan aspek yang digunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan.

Kemampuan ini dilakukan dalam suatu periode. Kegunaan aspek ini juga

25

Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati”Evaluasi Pengaruh CAMEL terhadap Kinerja

Perusahaan” Buletin Studi Ekonomi. Vol. 12 no 1 26

bilongtuyu.blogspot.co.Id diakses 16 Nopember 2017 11:06

Page 42: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

27

untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai

oleh bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang jika

diukur secara rentabilitas terus berada dan meningkat diatas standar yang

telah ditetapkan.27

Komponen-komponen yang dinilai dalam aspek

rentabilitas adalah sebagai berikut:28

a. Pencapaian return on assets (ROA), return on equity (ROE), net

interest margin (NIM), dan tingkat efisiensi bank.

b. Perkembangan laba operasional, diversifikasi pendapatan ,

penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan

biaya, dan prospek laba operasional.

Penilaian Aspek Likuiditas (Liquidity)

Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan

mampu membayar semua hutangnya terutama hutang-hutang jangka

pendek. Dalam hal ini yang dimaksud hutang jangka pendek adalah

simpanan masyarakat seperti simpanan tabungan, giro dan deposito.

Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar.29

Komponen-komponen yang dinilai dalam aspek ini adalah :

a. Rasio aktiva atau pasiva likuid, potensi maturity mismatch, kondisi

Loan to Deposit Ratio (LDR), proyeksi cash flow, dan konsentrasi

pendanaan.

b. Kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and

liabilities management/ALMA), akses kepada sumber pendanaan

dan stabilitas pendanaan

Penilaian Aspek Sensitifitas terhadap Risiko Pasar

Penilaian ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan keuangan

bank dalam mengantisipasi perubahan risiko pasar yang disebabkan oleh

27

Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 44 28

PBI Nomor 6/10/PBI/2004 29

Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 44-45

Page 43: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

28

pergerakan nilai tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan

dengan menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup

risiko bank dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul

dari pengaruh perubahan risiko pasar30

.

Hasil penilaian terhadap analisis CAMEL kemudian dituangkan

dalam bentuk angka yang diberikan bobot sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan. Bobot nilai ini diartikan sebagai nilai kredit. Dari bobot

nilai ini dapat dipastikan kondisi suatu bank. Batas minimal dan maksimal

untuk menentukan predikat suatu bank dapat dilihat dalam tabel berikut

ini.31

Tabel 2.1

Nilai Kredit Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode

CAMEL

Nilai Kredit Predikat

81 – 100 Sehat

66 - < 81 Cukup Sehat

51 - <66 Kurang Sehat

0 - <51 Tidak Sehat

6. Pendekatan RGEC

Metode RGEC merupakan turunan dari Peraturan Bank Indonesia

Nomor 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan Bank Umum

berdasarkan profil risiko. Indikator penilaian yang ada dalam penilaian

tingkat kesehatan bank syariah dan unit syariah dipaparkan dalam Surat

Edaran OJK Nomor 10/SEOJK.03/2014 sebagai berikut:

Penilaian Faktor Profil Risiko

Penilaian faktor Profil Risiko merupakan penilaian terhadap Risiko

inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko dalam aktivitas

operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 10 (sepuluh) jenis

Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko

30

Dwi Nuraini Ihsan, Manajemen Treasury,(Tangerang : UIN Press,2015) h 386 31

Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 44-45

Page 44: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

29

Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko

Reputasi, Risiko Imbal Hasil, dan Risiko Investasi.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak

lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat

bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti pengkreditan

atau pembiayaan, treasury dan investasi, dan pembiayaan perdagangan

yang tercatat dalam banking book maupun trading book.32

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Kredit, parameter/indikator

yang digunakan adalah:

1) Komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi;

2) Kualitas penyediaan dana dan kecukupan pencadangan;

3) Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana;

4) Faktor eksternal.

b. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi

pasar.33

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Pasar, parameter/indikator

yang digunakan adalah:

1) Volume dan komposisi portofolio,

2) Kerugian potensial (potential loss) Risiko Suku Bunga dalam

Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book-IRRBB)

3) Strategi dan kebijakan bisnis.

c. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan

bank yang muncul akibat ketidakcukupan likuiditas untuk memenuhi

kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko Likuiditas juga dapat

disebabkan oleh ketidakmampuan Bank melikuidasi aset tanpa terkena

32

Veitzhal Rivai, dkk , Bank and Financial Institution Management : Conversation &

Sharia System (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007) h 806 33

Surat Edaran BI No.13/24/DPNP

Page 45: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

30

diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya

gangguan pasar (market disruption) yang parah. Risiko ini disebut

sebagai Risiko likuiditas pasar (market liquidity risk).34

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Likuiditas, parameter yang

digunakan adalah:

1) Komposisi dari aset, kewajiban, dan transaksi rekening

administratif

2) Konsentrasi dari aset dan kewajiban

3) Kerentanan pada kebutuhan pendanaan

4) Akses pada sumber-sumber pendanaan.

d. Risiko Operasional

Risiko Operasional merupakan Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau

tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan

sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional Bank.35

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Operasional,

parameter/indikator yang digunakan adalah:

1) Karakteristik dan kompleksitas bisnis;

2) Sumber daya manusia;

3) Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung;

4) Fraud, baik internal maupun eksternal,

5) Kejadian eksternal

e. Risiko Hukum

Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh kelemahan aspek

yuridis, seperti: adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan

(perjanjian) seperti tidak terpenuhinya syarat sah kontrak dan

pengikatan agunan yang tidak sempurna.36

34

Surat Edaran BI No.13/24/DPNP 35

Surat Edaran BI No.13/24/DPNP 36

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan(Jakarta: Rajawali

Press,2009) h 275

Page 46: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

31

f. Risiko Stratejik

Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan Bank dalam

mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik

serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Stratejik, parameter/indikator

yang digunakan adalah:

1) Kesesuaian strategi bisnis Bank dengan lingkungan bisnis

2) Strategi berisiko rendah dan berisiko tinggi

3) Posisi bisnis Bank

4) Pencapaian rencana bisnis Bank

g. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan oleh tidak dipatuhinya

ketentuan-ketentuan yang ada, baik ketentuan internal maupun

ketentuan eksternal seperti: ketentuan GWM, Net Open Position, Non

Performing Financing, batas maksimum pembiayaan, ketentuan dalam

laporan, perpajakan, akad dan fatwa DSN.37

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Kepatuhan,

parameter/indikator yang digunakan adalah:

1) Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan,

2) Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record

ketidakpatuhan Bank

3) Pelanggaran terhadap ketentuan atau standar bisnis yang berlaku

umum untuk transaksi keuangan tertentu.

h. Risiko Reputasi

Risiko Reputasi adalah risiko yang disebabkan adanya publikasi negatif

yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap

bank.38

37

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan(Jakarta: Rajawali

Press,2009) h 276

38

Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, cet 7 (Jakarta: Azkia Publisher,

2009) h 271

Page 47: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

32

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Reputasi, parameter/indikator

yang digunakan adalah:

1) Pengaruh reputasi negatif dari pemilik Bank dan perusahaan

terkait

2) Pelanggaran etika bisnis

3) Kompleksitas produk dan kerjasama bisnis Bank

4) Frekuensi, materialitas, dan eksposur pemberitaan negatif Bank

Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah

i. Risiko Imbal Hasil

Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat

perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah,

karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari

penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana

pihak ketiga Bank.39

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Imbal Hasil,

parameter/indikator yang digunakan adalah:

1) Komposisi dana pihak ketiga;

2) Strategi dan kinerja bank dalam menghasilkan laba/pendapatan;

3) Perilaku nasabah dana pihak ketiga.

j. Risiko Investasi

Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank

ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam

pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode net

revenue sharing maupun yang menggunakan metode profit and loss

sharing.40

Dalam menilai Risiko inheren atas Risiko Investasi, parameter/indikator

yang digunakan adalah:

1) Komposisi dan tingkat konsentrasi pembiayaan berbasis bagi

hasil;

39

SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 40

SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014

Page 48: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

33

2) Kualitas pembiayaan berbasis bagi hasil;

3) Faktor eksternal

Penilaian Faktor Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian faktor Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah

merupakan penilaian terhadap kualitas manajemenbank atas pelaksanaan 5

(lima) prinsip Good Corporate Governance yaitu transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran. Prinsip-

prinsip Good Corporate Governance dan fokus penilaian terhadap

pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance tersebut

berpedoman pada ketentuan Good Corporate Governance yang berlaku

bagi Bank Umum Syariah dengan memperhatikan karakteristik dan

kompleksitas usaha bank.

Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip Good Corporate

Governance Bank Umum Syariah harus melakukan penilaian sendiri (self

assessment) secara berkala yang paling kurang meliputi 11 (sebelas) faktor

penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance sebagaimana diatur

dalam ketentuan Good Corporate Governance yang berlaku bagi Bank

Umum Syariah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite

4) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah

5) Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatanpenghimpunan dana

dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

6) Penanganan benturan kepentingan

7) Penerapan fungsi kepatuhan

8) Penerapan fungsi audit intern

9) Penerapan fungsi audit ekstern

10) Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD)

11) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan

pelaksanaan Good Corporate Governance serta pelaporan internal.

Page 49: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

34

Penilaian Faktor Rentabilitas

Penilaian faktor Rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja

Rentabilitas, sumber-sumber Rentabilitas, kesinambungan (sustainability)

Rentabilitas, manajemen Rentabilitas, dan pelaksanaan fungsi sosial.

Dalam PBI No 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum

untuk mengukur rentabilitas dapat menggunakan rasio ROA (Return On

Asset) dan NOM (Net Operating Margin).

Penilaian Faktor Permodalan

Penilaian faktor Permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan modal

dan kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan

Permodalan, Bank Umum Syariah mengacu pada ketentuan yang berlaku

mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank Umum

Syariah. Untuk mengukur penilaian permodalan rasio yang digunakan

adalah Rasio CAR (Capital Adequency Ratio).

Setelah semua indikator dinilai OJK berhak menurunkan Peringkat

Komposit Tingkat Kesehatan Bank peringkat tersbut dikategorikan dalam

5 peringkat yaitu Peringkat Komposit 1 (PK-1), Peringkat Komposit 2

(PK-2), Peringkat Komposit 3 (PK-3),Peringkat Komposit 4 (PK-4), dan

Peringkat Komposit 5 (PK-5).Urutan Peringkat Komposit yang lebih kecil

mencerminkan kondisi Bank yang lebih sehat.

Tabel 2.2

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank dengan Pendekatan

Risk-Based Bank Rating (RBBR)

Peringkat Komposit Keterangan

PK 1 Sangat Sehat

PK 2 Sehat

PK 3 Cukup Sehat

PK 4 Kurang Sehat

PK 5 Tidak Sehat Sumber: Refmasari dan Setiawan (2014)

Page 50: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

35

Faktor-faktor yang dinilai dalam pendekatan CAMELS dan RGEC dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.3

Faktor-faktor yang dinilai dalam pendekatan CAMELS dan RGEC

NO CAMELS RGEC

1. Permodalan (Capital) Permodalan (Capital)

2. Aset Profil Resiko Kredit

3. Manajemen Secara Umum GCG

Kepatuhan Profil Resiko Kepatuhan

Manajemen

Resiko

Penilaian terhadap manajemen

resiko

4. Rentabilitas (Earning) Rentabilitas (Earning)

5. Likuiditas Profil Resiko Likuiditas

6. Sensitifitas terhadap Resiko

Pasar

Profil Resiko Pasar

Adapun kriteria penetapan penilaian peringkat pada masing- masing faktor

berdasarkan rasio keuangan pada metode CAMEL diantaranya adalah

sebagai berikut :41

a) Faktor Permodalan

Tabel 2.4

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen Permodalan

Rasio Peringkat

CAR ≥ 12%

9% ≤ CAR < 12%

8% ≤ CAR < 9%

6% ≤ CAR < 8%

CAR ≤ 6%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Kriteria penetapan peringkat faktor permodalan :

41

Lampiran Surat Edaran BI No. 9/24/DPbS

Page 51: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

36

1) Peringkat 1, mencerminkan tingkat modal secara signifikan

berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan

diperkirakan tetap berada di tingkat ini untuk 12 (dua belas)

bulan mendatang.

2) Peringkat 2, mencerminkan tingkat modal berada lebih

tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan

tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat

ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang.

3) Peringkat 3, mencerminkan tingkat modal berada sedikit

diatas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku

dan diperkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12

(dua belas) bulan mendatang.

4) Peringkat 4, mencerminkan tingkat modal sedikit dibawah

ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan

mengalami perbaikan dalam 6 (enam) bulan mendatang.

5) Peringkat 5, mencerminkan tingkat modal berada lebih

rendah dari ketentuan KPMM yang berlaku dan

diperkirakan tetap berada di tingkat ini atau menurun dalam

6 (enam) bulan mendatang.

b) Faktor Kualitas Asset

Tabel 2.5

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen Aset

Rasio Peringkat

KAP ≤ 2%

2% < KAP ≤ 3%

3% < KAP ≤ 6%

6% < KAP ≤ 9%

KAP > 9%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Kriteria penetapan peringkat faktor kualitas asset produktif :

1) Peringkat 1, mencerminkan kualitas aset sangat baik

dengan risiko portofolio yang sangat minimal. Kebijakan

Page 52: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

37

dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan

resiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan sangat

baik dan sesuai dengan skala usaha bank, serta sangat

mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat dan

didokumentasikan dan diadministrasikan dengan sangat

baik.

2) Peringkat 2, mencerminkan kualitas aset baik namun

terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan

prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko

dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai

dengan skala usaha bank, serta mendukung kegiatan

operasional yang aman dan sehat dan didokumentasikan

dan diadministrasikan dengan baik

3) Peringkat 3, mencerminkan kualitas aset cukup baik namun

diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak

dilakukan perbaikan. Kebijakan dan prosedur pemberian

pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan telah

dilaksanakan dengan cukup baik dan sesuai dengan skala

usaha bank, namun masih terdapat kelemahan yang tidak

signifikan dan atau didokumentasikan dan

diadministrasikan dengan cukup baik.

4) Peringkat 4, mencerminkan kualitas aset kurang baik dan

diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank

apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.

Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan

pengelolaan resiko dari pembiayaan dilaksanakan dengan

kurang baik dan atau belum sesuai dengan skala usaha bank,

serta terdapat kelemahan yang signifikan apabila tidak

segera dilakukan tindakan korektif dapat membahayakan

kelangsungan usaha bank dan atau didokumentasikan dan

diadministrasikan dengan tidak baik.

Page 53: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

38

5) Peringkat 5, mencerminkan kualitas aset tidak baik dan

diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk dapat

diselamatkan. Kebijakan dan prosedur pemberian

pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan

dilaksanakan dengan tidak baik dan atau tidak sesuai

dengan skala usaha bank, serta terdapat kelemahan yang

sangat signifikan dan kelangsungan usaha bank sulit untuk

dapat diselamatkan dan atau didokumentasikan dan

diadministrasikan dengan tidak baik.

c) Faktor Manajemen

Rasio kualitas manajemen diukur dengan menggunakan Net Profit

Management yang menggambarkan tingkat keuntungan laba

dibandingkan dengan pendapatan yang diterima

Tabel 2.6

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat Komponen NPM

Rasio Peringkat

NPM ≥ 100%

81% ≤ NPM < 100%

66% ≤ NPM < 81%

51% ≤ NPM < 66%

NPM ≤ 51%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

d) Faktor Good Corporate Governance

Tabel 2.7

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat GCG

Peringkat Keterangan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Sumber: Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP tahun 2011

Page 54: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

39

e) Faktor Rentabilitas (Earning)

Tabel 2.8

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat NOM

Rasio Peringkat

NOM > 3%

2% < NOM ≤ 3%

1,5% < NOM ≤ 2%

1% < NOM ≤ 1,5%

NOM ≤ 1%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Tabel 2.9

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat ROA

Rasio Peringkat

ROA > 1,5%

1,25% < ROA ≤ 1,5%

0,5% < ROA ≤ 1,25%

0% < ROA ≤ 0,5%

ROA ≤ 0%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Tabel 2.10

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat BOPO

Rasio Peringkat

BOPO < 94%

94% < BOPO < 95%

95% < BOPO < 96%

96%< BOPO > 97%

BOPO > 97%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Kriteria penetapan peringkat faktor rentabilitas:

1) Peringkat 1, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat

tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan

meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,

pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian

keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2) Peringkat 2, mencerminkan kemampuan rentabilitas tinggi

untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan

Page 55: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

40

modal. Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan,

pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit

distribution) telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

3) Peringkat 3, mencerminkan kemampuan rentabilitas cukup

tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan

meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,

pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian

keuntungan (profit distribution) belum sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

4) Peringkat 4, mencerminkan kemampuan rentabilitas rendah

untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan

modal. Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan,

pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit

distribution) belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5) Peringkat 5, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat

rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan

meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,

pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian

keuntungan (profit distribution) tidak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

f) Faktor Likuiditas

Tabel 2.11

Matrik Kriteria Penilaian Peringkat FDR

Rasio Peringkat

FDR ≤ 75%

75% < FDR ≤ 85%

85% < FDR ≤ 100%

100% < FDR ≤ 120%

FDR > 120%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Kriteria penetapan peringkat faktor likuiditas:

Page 56: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

41

1) Peringkat 1, mencerminkan kemampuan likuiditas bank

untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan

manajemen risiko likuiditas sangat kuat.

2) Peringkat 2, mencerminkan kemampuan likuiditas bank

untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan

manajemen risiko likuiditas kuat.

3) Peringkat 3, mencerminkan kemampuan likuiditas bank

untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan

manajemen risiko likuiditas memadai.

4) Peringkat 4, mencerminkan kemampuan likuiditas bank

untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan

manajemen risiko likuiditas lemah.

5) Peringkat 5, mencerminkan kemampuan likuiditas bank

untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan

manajemen risiko likuiditas sangat lemah.

Tabel 2.12

Faktor-faktor Yang Dinilai dan Bobotnya pada Metode CAMEL

Faktor Yang Dinilai Komponen Bobot

Permodalan Rasio Modal Terhadap ATMR 25%

Kualitas Aktiva

Produktif

A. Rasio APYD Terhadap

AP

B. Rasio PPAYD Terhadap

PPAPWD

30%

Manajemen A. Manajemen Umum

B. Manajemen Risiko

25%

Rentabilitas A. Rasio ROA

B. Rasio BOPO

10%

Likuiditas A. Rasio Kewajiban Call

Money Terhadap Aktiva

lancar

B. Rasio FDR

10%

Sumber : Banking Assets and Liability Management, Selamet Riyadi

Page 57: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

42

Sedangkan pada komponen keuangan penilaian tingkat kesehatan dihitung

dengam bobot sebagi berikut:

Tabel 2.13

Matriks Bobot Penilaian Faktor Keuangan

Rasio Bobot

Peringkat Permodalan 25%

Peringkat Kualitas Aktiva Produktif 50%

Peringkat Rentabilitas 10%

Peringkat Likuiditas 10%

Peringkat Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar 5% Sumber : Lampiran Surat Edaran No. 9/24/DPbS Perihal Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah

Kriteria peringkat penilaian kesehatan bank menggunakan metode RGEC

42

a) Kriteria penetapan penilaian tingkat risiko

Penilaian dalam risiko kredit dapat diketahui dengan melihat proposi

pembiayaan bermasalah yang ditampilkan dalam rasio NPF (Non

Performing Finance). Berikut pengukuran kualitas NPF :43

Tabel 2.14

Matriks Kriteria Penilaian Peringkat NPF

Rasio Peringkat

NPF ≤ 7%

7% < NPF ≤ 10%

10% < NPF ≤ 13%

13% < NPF ≤ 16%

NPF > 16%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Pengukuran kualitas risiko likuiditas dapat dilihat dar rasio keuangan FDR

(Financing to Deposit Ratio)

42

Lampran SE RBBR 43

Lampiran SK DIR BI No 30/12/KEP/DIR

Page 58: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

43

Tabel 2.15

Matrik Kriteria Penilaian Peringkat FDR

Rasio Peringkat

FDR ≤ 75%

75% < FDR ≤ 85%

85% < FDR ≤ 100%

100% < FDR ≤ 120%

FDR > 120%

1 (Sangat Sehat)

2 (Sehat)

3 (Cukup Sehat)

4 (Kurang Sehat)

5 (Tidak Sehat)

Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004

Peringkat tingkat risiko merupakan kesimpulan akhir tingkat risiko bank

setelah mempertimbangkan mitigasi yang dilakukan melalui penerapan

manajemen risiko. Untuk menentukan peringkat tingkat risiko , bank dapat

mengacu pada matriks peringkat dibawah ini

Tabel 2.16

Predikat Penerapan Manajemen Risiko

Penetapan Risiko Inheren Untuk Risiko Kredit

Low (1) = Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko kredit

tergolong sangat kecil.

Low to Moderate (2) = Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang

dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko

kredit tergolong kecil.

Page 59: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

44

Moderate (3) = Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang

dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko

kredit tergolong cukup signifikan.

Moderate to High (4) = Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang

dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko

kredit tergolong signifikan.

High (5) = Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan

bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko kredit

tergolong sangat signifikan.

Strong (1) = Kualitas manajemen risiko kredit sangat memadai.

Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut tidak

signifikan sehingga dapat diabaikan.

Satisfactory (2) = Kualitas manajemen risiko kredit memadai. Meskipun

terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan dapat diselesaikan pada

aktivitas bisnis normal.

Fair (3) = Kualitas manajemen risiko kredit cukup memadai. Meskipun

persyaratan minimum terpenuhi ,terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian manajemen.

Marginal (4) = Kualitas manajemen risiko kredit lemah. terdapat

kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko kredit yang

membutuhkan tindakan korektif segera.

Unsatisfactory (5) = Kualitas manajemen risiko kredit sangat lemah.

terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko

kredit dimana tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen.

b) Kriteria Penetapan Penilaian Good Corporate Governance

Peringkat 1 = Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan

Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik

Page 60: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

45

Peringkat 2 = Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan

Good Corporate Governance yang secara umum baik

Peringkat 3 = Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan

Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik

Peringkat 4 = Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan

Good Corporate Governance yang secara umum kurang baik

Peringkat 5 = Mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan

Good Corporate Governance yang secara umum tidak baik

c) Kriteria Penetapan Peringkat Rentabilitas

Peringkat 1 = Rentabilitas sangat memadai, laba melebihi target dan

mendukung pertumbuhan permodalan bank

Peringkat 2 = Rentabilitas memadai, laba melebihi target dan mendukung

pertumbuhan permodalan bank

Peringkat 3 = Rentabilitas memadai, laba memenuhi target namun terdapat

tekanan terhadap kinerja laba yang dapat menyebabkan penurunan laba

namun cukup dapat mendukung pertumbuhan permodalan bank

Peringkat 4 = Rentabilitas tidak memadai, laba tidak memenuhi target ,

dan diperkirakan akan tetap seperti kondisi tersebut di masa datang

sehingga kurang dapat mendukung pertumbuhan permodalan bank dan

kelangsungan usaha bank.

Peringkat 5 = Rentabilitas sangat tidak memadai, laba tidak memenuhi

target , dan tidak dapat diandalkan serta memerlukan peningkatan kinerja

laba segera untuk memastikan kelangsungan usaha bank.

d) Kriteria Penetapan Peringkat Permodalan

Peringkat 1 = Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

sangat memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan

pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik,

skala usaha, dan kompleksitas usaha dari bank

Peringkat 2 = Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan

Page 61: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

46

pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala

usaha, dan kompleksitas usaha dari bank

Peringkat 3 = Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

cukup memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan

pengelolaan permodalan yang cukup kuat sesuai dengan karakteristik,

skala usaha, dan kompleksitas usaha dari bank

Peringkat 4 = Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

kurang memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan

pengelolaan permodalan yang lemah sesuai dengan karakteristik, skala

usaha, dan kompleksitas usaha dari bank

Peringkat 5 = Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

tidak memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan

pengelolaan permodalan yang sangat lemah sesuai dengan karakteristik,

skala usaha, dan kompleksitas usaha dari bank

B. Penelitian Terdahulu Tabel 2.17

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

dan Tahun

Terbit

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

1. Yunanto Adi

Kusumo, Junal

Ekonomi

Islam La Riba

Vol. II, No 1

Juli 2008

Analisis

Kinerja

Keuangan

Bank Syariah

Mandiri

periode 2002-

2007 (dengan

Pendekatan

PBI No.

9/1/PBI/2007))

Menggunakan

metode

CAMELS

Metode

penilaian

kesehatan yang

digunakan

hanya

menggunakan

satu metode saja

yaitu metode

CAMELS

sedangkan

penelitian yang

dilakukan oleh

penulis

menggunakan

perbandingan

antara metode

CAMELS dan

Dilihat dari

keseluruhan

rasio keuangan

selama enam

periode

pengamatan ini

mencerminkan

bahwa kondisi

keuangan BSM

tergolong baik

dalam

mendukung

perkembangan

usaha dan

mengantisipasi

perubahan

kondisi

perekonomian

Page 62: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

47

No Nama Peneliti

dan Tahun

Terbit

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

metode

penilaian risiko

atau RGEC.

Selain metode

objek dan tahun

penelitian yang

dianalisis juga

berbeda,

penelitian ini

dilakukan di

Bank Syariah

Mandiri periode

2002-2007

sedangkan

penulis

menganalisis

pada Bank

Maybank

Syariah Periode

2011-2016

dan industri

keuangan. Serta

BSM memiliki

kemampuan

keuangan yang

memadai dalam

mendukung

rencana

pengembangan

usaha dan

pengendalian

risiko apabila

terjadi

perubahan yang

signifikan pada

industri

perbankan

2. Nur Artyka,

Universitas

Negeri

Yogyakarta

Program Studi

Akuntansi,

2015

Penilaian

Kesehatan

Bank Dengan

Metode RGEC

Pada PT Bank

Rakyat

Indonesia

(Persero) Tbk

Periode 2011-

2013

Menggunakan

metode RGEC

Dalam

penelitian ini

peneliti

menggunakan

indikator RGEC

untuk menilai

tingkat

kesehatan Bank

sedangkan

penulis

menggunakan

indikator dari

dua metode

yaitu metode

CAMELS dan

RGEC.

Penelitian ini

dilakukan di

Bank Rakyat

Hasil penelitian

pada objek ini

menunjukan

bahwa tingkat

kesehatan bank

sangat sehat

pada tahun

2011. Untuk

tahun 2012

menunjukan

bahwa tingkat

kesehatan bank

sangat sehat.

Pada tahun

2013 kesehatan

bank

menunjukan

bahwa keadaan

bank sangat

sehat. Sehingga

Indonesia

periode 2011-

2013 sedangkan

kinerja bank

dapat

dipertahankan

Page 63: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

48

No Nama Peneliti

dan Tahun

Terbit

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

penulis

melakukan

penelitian pada

Bank Maybank

Syariah periode

2011-2016

bahkan

ditingkatkan

3. Firda

Maulidiyah

Agustina,Univ

ersitas Negeri

Surabaya,

Jurnal, 2014

Analisis Rasio

Indikator

Tingkat

Kesehatan

Bank Dengan

Mengunakan

Metode RGEC

Pada PT Bank

Tabungan

Negara (BTN)

Tbk periode

2011-2013

Menggunakan

metode RGEC

Penelitian ini

menggunakan

metode RGEC

sebagai

indikator

performa

kesehatan bank

sedangkan

penulis

menggunakan

dua metode

yaitu CAMELS

dan RGEC

sebagai

perbandingan.

Penelitian ini

dilakukan di

Bank Tabungan

Negara dalam

periode 2011-

2013 sedangkan

penulis

melakukan

penelitian di

Bank Maybank

Syariah pada

periode 2011-

2016 dimana

pada bank

Syariah rasio

yang digunakan

juga Berbeda

Dilihat dari

ketiga penilaian

faktor

kesehatan Bank

melalui

indikator rasio

keuangan maka

dapat ditarik

kesimpulan

bahwa kinerja

Bank BTN

yang baik tiga

tahun terakhir

ini

menempatkan

posisi bank

BTN sebagai

bank yang sehat

4. Dewa Gede

Derian Angga

Paramartha

dan I Ketut

Mustanda, e-

Analisis

Penilaian

Tingkat

Kesehatan

Bank Pada PT.

Menggunakan

metode RGEC

Penelitian ini

menggunakan

metode RGEC

sebagai

indikator

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa selama

periode 2012

sampai tahun

Page 64: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

49

No Nama Peneliti

dan Tahun

Terbit

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

jurnal

Manajemen

Unud Vol. 6,

No 1, 2017

halaman 32-59

ISSN : 2302-

8912

Bank Central

Asia .Tbk

Berdasarkan

Metode RGEC

performa

kesehatan bank

sedangkan

penulis

menggunakan

dua metode

yaitu CAMELS

dan RGEC

sebagai

perbandingan.

Penelitian ini

dilakukan di

Bank Central

Asia dalam

periode 2012-

2014 sedangkan

penulis

melakukan

penelitian di

Bank Maybank

Syariah periode

2011-2016 yang

rentang

waktunya lebih

panjang

2014 Bank

Central Asia

selalu

medapatkan

peringkat 1 atau

sangat sehat.

5. Anggrawit

Kusumawardh

ani, Fakultas

Ekonomi

Universitas

Gunadarma,

Analisis

Perbandingan

Tingkat

Kesehatan

Bank Dengan

Menggunakan

Metode

Menggunakan

metode

CAMEL dan

RGEC

Indikator yang

digunakan untuk

menilai faktor

earnings

menggunakan

NIM sedangkan

Dari

perhitungan

CAMELS pada

tahun 2008-

2011 pada PT.

Bank XXX

nilai CAR

Jurnal

Ekonomi

Bisnis Volume

19 No. 3,

Desember

2014 hlm 16-

22

CAMELS Dan

RGEC Pada

PT Bank XXX

Periode 2008-

2011

penulis

menggunakan

NOM karena

melakukan

penelitian pada

bank syariah

begitu pula pada

likuiditas dan

kredit penulis

menggunakan

menunjukan

predikat yang

baik nilai NPL

meskipun

mengalami

kenaikan

namun bank

dapat

mengatasi

dengan baik.

Page 65: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

50

No Nama Peneliti

dan Tahun

Terbit

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

FDR dan NPF.

Penelitian ini

dilakukan pada

Bank XXX

periode 2008-

2011 sedangkan

penulis

melakukan

penelitian di

Bank Maybank

Syariah dengan

periode terbaru

yaitu tahun

2011-2016.

Nilai NPM

berada pada

keadaan yang

stabil. Nilai

BOPO

menunjukan

bahwa biaya

yang

dikeluarkan

lebih besar

sehingga laba

bank sedikit

berkurang.

Nilai ROA

yang didapat

pada periode

penelitian

cukup baik.

Nilai LDR yang

didapat

mengalami

penurunan dan

nilai sensitifitas

yang cenderung

meningkat .

Yang menjadi

pebedaan

dalam metode

RGEC adalah

tidak

dihitungnya

kualitas asset

pada bank

sedangkan rasio

NPL

dimasukkan

kedalam

penilaian profil

risiko

Page 66: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

51

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Singkat Bank Maybank Syariah44

Sejarah PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Maybank Syariah” atau

“Bank”) bermula dengan didirikannya PT Maybank Nusa International pada

tanggal 16 September 1994 sebagai bank joint venture antara Malayan Banking

(Maybank) Berhad dengan Bank Nusa Nasional. Pada 14 November 2000, PT

Maybank Nusa International berganti nama menjadi PT Bank Maybank Indocorp

dengan kepemilikan saham Bank Nusa Nasional diambil alih oleh Menteri

Keuangan Republik Indonesia qq PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). PT

Bank Maybank Indocorp menawarkan beragam jasa perbankan konvensional,

termasuk pembiayaan skala besar untuk nasabah korporasi serta komersial. Pada

23 September 2010, PT Bank Maybank Indocorp berubah menjadi bank syariah

komersial, dan berganti nama menjadi PT Bank Maybank Syariah Indonesia

(Maybank Syariah) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

12/60/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 23 September 2010 tentang Pemberian izin

Perubahan Kegiatan Usaha dari Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum

Syariah PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA.

Setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia, Maybank Syariah memulai

kegiatan usaha sebagai bank syariah pada tanggal 1 Oktober 2010. Sejak memulai

kegiatan usaha sebagai bank syariah, Maybank Syariah telah mengembangkan

berbagai layanan dan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan para nasabah

sekaligus meraih peluang di pasar keuangan regional yang terus berkembang.

Maybank Syariah bertekad untuk menjadi perusahaan terkemuka dan terpilih di

khasanah keuangan syariah di Indonesia dan regional. Fokus strategi bisnis

Maybank Syariah meliputi corporate banking serta jasa konsultasi keuangan.

Dalam pembiayaan, Maybank Syariah memprioritaskan pembiayaan bilateral,

sindikasi dan club deal untuk perusahaan lokal dan multinasional, khususnya dari

44

Maybank Syariah Annual Report 2016 diakses dari www.maybanksyariah.co.id 8 juli

2017 16.25

Page 67: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

52

Indonesia dan Malaysia. Di sektor treasuri, Maybank Syariah menitikberatkan

pada kegiatan pasar uang dan perdagangan valuta asing, mulai dari layanan

transaksi di front office hingga penyelesaian transaksi (backroom settlement) dan

layanan pendukungnya. Berdasarkan akta Notaris Aliya S. Azhar S.H., M.H.,

M.Kn., No. 27 tanggal 19 Desember 2011, Rapat Pemegang Saham Bank

memutuskan untuk menjual 30.000 lembar saham Bank yang dimiliki oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia qq PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)

kepada Malayan Banking Berhad dan Maybank telah melakukan penjualan 9.451

saham Bank kepada PT Prosperindo. Pada 31 Desember 2016, pemegang saham

Bank terdiri dari Malayan Banking Berhad (99%) dan PT Prosperindo (1%).

Maybank Syariah terus melakukan penguatan sistem IT guna mendukung

kegiatan operasional serta pengembangan produk dan layanan baru. Saat ini, Bank

tengah melakukan berbagai persiapan menuju proses streamlining dalam rangka

memperkuat sinergi dengan grup perusahaan.

B. Visi, Misi dan Tata Kelola Perusahaan

Adapun visi dan misi perusahaan PT Bank Maybank Syariah Indonesia adalah

sebagai berikut :

Visi Perusahaan

Menjadi lembaga keuangan syariah yang terpercaya di Indonesia

Misi Perusahaan

Membangun hubungan berkesinambungan melalui penciptaan nilai bagi seluruh

pemangku kepentingan

Menjadi bank yang kuat dalam mendukung transaksi lintas negara di Asia

Tenggara

Menjadi partner keuangan yang stratregis bagi pengembangan industri di

Indonesia

PT Maybank Syariah Indonesia juga memiliki tata kelola perusahaan dalam

rangka mencapai visi misi perusahaan, tata kelola perusahaan yang dimiliki

adalah sebagai berikut:

Page 68: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

53

a) Teamwork , Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling

menghargai dan rasa kebanggaan

b) Integrity, Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua

kegiatan usaha kami

c) Growth, Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan

peningkatan dan pembaharuan secara konsisten

d) Excellence & Efficiency, Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja

yang sempurna dan layanan prima.

e) Relationship Building, Kami secara berkesinambungan membangun

hubungan kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.

C. Pencapaian Perusahaan

Berikut merupakan pencapaian yang diperoleh oleh Bank Maybank

Syariah Periode 2011-2016

Gambar 3.1

Grafik Jumlah Piutang dan Pembiayaan Bank Maybank Syariah

Periode 2011-2016

Sumber: Laporan Tahunan Bank Maybank Syariah Indonesia 2017

998,602

1,372,076

1,435,906

1,617,383

1,552,230

962,886

0 500000 1000000 1500000 2000000

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Piutang dan Pembiayaan Bersih (dalam jutaan rupiah)

Series2 Series1

Page 69: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

54

Gambar 3.2

Grafik Jumlah Simpanan Yang Diterima Oleh Bank Maybank

Syariah Periode 2011-2016

Sumber: Laporan Tahunan Bank Maybank Syariah Indonesia 2017

Gambar 3.3

Grafik Pendapatan Marjin Jual Beli Bank Maybank Syariah 2011-

2016

Sumber: Laporan Tahunan Bank Maybank Syariah Indonesia 2017

180,822

137,407

205648

154,936

225,598

285,344

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000

2011

2012

2013

2014

2015

2016

(dalam jutaan rupiah)

Simpanan

53,357

98,548

107,970

131,757

127,730

55,740

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000

2011

2012

2013

2014

2015

2016

(dalam jutaan rupiah)

Pendapatan Marjin Jual Beli

Page 70: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

55

Gambar 3.4

Grafik Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Bank Maybank

Syariah 2011-2016

Sumber: Laporan Tahunan Bank Maybank Syariah Indonesia 2017

0

0

0

3,947

22,167

10,406

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000

2011

2012

2013

2014

2015

2016

(dalam jutaan rupiah)

Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah

Page 71: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam rangka melakukan pengawasan Bank, Otoritas Jasa Keuangan

sebagai lembaga pengawas melakukan penilaian tingkat kesehatan untuk

meningkatkan strategi dan menentukan fokus pengawasan pada bank baik bagi

bank umum maupun bank syariah. Pelaksanaan sistem penilaian tingkat kesehatan

bank dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan laporan berkala yang disampaikan

oleh bank atau informasi lain yang diketahui secara umum oleh otoritas jasa

keuangan.

Kesehatan bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja bank, hal ini

penting untuk dilaksanakan oleh manajemen bank dalam memantau kondisi

kinerja bank. Apabila manajemen bank mengetahui kondisi kinerja bank,

permasalahan bank dapat dicegah dengan membuat action plan yang memuat

langkah-langkah perbaikan terhadap permasalahan yang mungkin akan terjadi.

Perkembangan industri perbankan yang semakin beragam membuat

lembaga pengawas keuangan perlu memperbaharui tata cara penilaian tingkat

kesehatan bank. Analisa yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan

menggunakan metode CAMEL kemudian disempurnakan menggunakan metode

RGEC. Kedua metode ini kemudian dijadikan oleh penulis sebagai analisis yang

digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank.

A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

1. Metode CAMEL

Penilaian tingkat kesehatan bank dengan menguunakan Metode CAMEL

merupakan metode untuk menilai tingkat kesehatan bank secara kualitatif dan

kuantitatif berdasarkan 5 aspek yaitu capital (permodalan), asset (kualitas aset),

management (manajemen), earning (rentabilitas), liquidity (likuiditas),

Dalam menganalisa penilaian tingkat kesehatan bank dengan

menggunakan metode CAMEL penulis hanya membahas dari sisi finansialnya

saja, sehingga indikator yang dinilai oleh penulis hanya pada faktor penilaian

permodalan, kualitas aset, rentabilitas dan likuiditas.

Page 72: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

57

a. Permodalan (capital)

Untuk menganalisa tingkat kesehatan bank dilihat dari indikator

permodalannya dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

Maybank Syariah melaui rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). CAR

mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin tinggi nilai CAR berarti

semakin tinggi modal sendiri untuk membiayai aktiva produktif dan semakin

rendah biaya yang dikeluarkan oleh bank. Adanya penurunan CAR disebabkan

oleh penurunan modal terhadap kenaikan ATMR. Kenaikan ATMR terjadi

karena kredit yang disalurkan oleh bank, semakin besar kredit yang diberikan

oleh bank maka semakin besar ATMR bank sehingga CAR akan turun. Dapat

dilihat rasio CAR bank Maybank Syariah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rasio CAR Maybank Syariah Periode 2011-2016 dalam jutaan rupiah

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Mtier1 881.211 927.818 1.008.226 1.015.550 652.425 505.776

Mtier2 13.300 14.026 17.065 16.438 17.159 4.844

ATMR 1.217.934 1.474.061 1.726.412 1.979.504 1.743.794 927.390

CAR 73,44% 63,89% 59,41% 52,13% 38,40% 55,06%

Sumber laporan keuangan Bank Maybank Syariah, data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan Bank Maybank Syariah

selama lima tahun periode 2012-2016 secara berturut-turut adalah 63,89%,

59,41%, 52,13%, 38,40%, 55,06%. Dari data diatas dapat dilihat bahwa rasio

CAR Bank Maybank Syariah menurun setiap tahunnya dari tahun 2012 hingga

tahun 2015. Penurunan drastis terjadi pada tahun 2015 dimana rasio CAR

sebesar 38,40% namun pada tahun 2016 Bank Maybank Syariah mampu

meningkatkan kecukupan penyedian modalnya, walaupun terjadi penurunan

CAR setiap tahunnya rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada interval

10% > KPMM > 12% sehingga rasio permodalannya dapat dikategorikan sangat

sehat serta menunjukkan bahwa kemampuan Bank Maybank Syariah dalam

menyerap kerugian dan mengelola kecukupan permodalannya dengan baik.

Berdasarkan tabel 4.1, peringkat kesehatan Bank Maybank Syariah

dilihat dari komponen permodalannya memperoleh peringkat komposit 1 atau

Page 73: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

58

mendapatkan predikat sangat baik, karena memiliki rasio CAR melebihi standar

minimal Bank Indonesia yaitu 8%.

b. Kualitas Aset

Penilaian kualitas asset dilakukan untuk mengevaluasi kondisi asset

bank dan untuk mengantisipasi risiko gagal bayar dari pembiayaan. Indikator

yang digunakan untuk menilai kualitas asset adalah dengan menggunakan

penilaian kualitas aktiva produktif yaitu dengan rasio KAP. Rasio KAP

diperoleh dari aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.

Berikut merupakan hasil penghitungan rasio KAP Bank Maybank Syariah

periode 2011-2016.

Tabel 4.2

Rasio KAP Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

KAP 0,0117 0,0186 0,0254 0,0171 0,2892 0,4117

Rasio 1,17% 1,86% 2,54% 1,71% 28,92% 41,17%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa rasio KAP Bank

Maybank Syariah selama periode penelitian berubah secara fluktuatif. Dari

tahun 2011-2012 rasio KAP mengalami peningkatan sebesar 0,69% kemudian

pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,68%, kemudian mengalami

penurunan kembali pada tahun 2014, penurunan pada tahun 2014 disebabkan

terjadinya penurunan APYD dibanding tahun sebelumnya yang tidak sebanding

dengan peningkatan aktiva produktifnya. Hal ini terjadi dikarenakan dana pada

aktiva produktif tidak disalurkan sehingga menyebabkan pendapatan bank

menurun. Pada tahun 2015-2016 rasio KAP mengalami peningkatan yang tinggi

setiap tahunnya, tahun 2015 rasio KAP meningkat hingga 26,58% dan pada

tahun 2016 mengalami peningkatan kembali hingga sebesar 12,25%.

Peningkatan tertinggi berada pada tahun 2016 yaitu nilai rasio sebesar 41,17%

hal ini menunjukan bahwa terjadi karena jumlah APYD berimbang terhadap

peningkatan aktiva produktif.

c. Manajemen

Page 74: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

59

Kualitas manajemen berfungsi untuk menilai kemampuan manajerial pengurus

bank dalam menjalankan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum,

kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan baik yang

terkait dengan prinsip kehati-hatian maupun kepatuhan terhadap prinsip syariah

dan komitmen bank kepada Bank Indonesia dengan mengajukan kuesioner

terkait manajemen umum maupun manajemen resiko namun dalam penelitian

ini penilaian sistem manajemen kuesioner tidak dapat diterapkan karena

kerahasian bank maka kualitas manajemen diproyeksikan dengan perhitungan

rasio Net Profit Margin sebagai berikut:

Tabel 4.3

Rasio NPM Bank Maybank Syariah 2011-2016

Sumber Laporan Keuangan Maybank Syariah Data Diolah

Rasio NPM berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan

laba bersih terhadap pendapatan operasional bank. Pada tahun 2011 rasio NPM

menunjukan sebesar 87,59 dimana angka ini berada pada interval 81% ≤ NPM <

100% dimana hal tersebut menunjukan bahwa kondisi NPM berada pada posisi

sehat. Pada tahun 2012-2014 kondisi NPM bank menunjukkan bahwa selama 3

tahun berturut turut rasio NPM berada pada angka lebih dari 100% dimana hal

tersebut menunjukan bahwa kondisi bank berada pada kondisi yang sangat sehat,

sementara pada tahun 2015-2016 kondisi kesehatan bank berada dibawah 50%

yang artinya kondisi NPM bank berada pada posisi yang tidak sehat.

d. Rentabilitas (earning)

Komponen penilaian rentabilitas terdiri dari penilaian rasio ROA

(Return On Asset) yaitu rasio laba terhadap aset dan rasio BOPO yaitu rasio

beban operasional terhadap pendapatan. Penilaian faktor rentabilitas dilakukan

untuk mengetahui tingkat kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan.

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank memperoleh

laba sebelum pajak. Semakin besar nilai ROA maka semakin besar pula

2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPM 87,59% 150% 134% 164% -1,274% -410%

Page 75: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

60

keuntungan yang dicapai oleh bank. Nilai ROA Bank Maybank Syariah dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini

Tabel 4.4

Rasio ROA Bank Maybank Syariah 2011-2016

Sumber Laporan Keuangan Maybank Syariah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2016 nilai ROA Bank Maybank Syariah berubah secara fluktuatif.

Pada tahun 2012 nilai ROA turun sebesar 0,69 % menjadi 2,88 % dan

meningkat 0,01 % pada tahun 2013. Peningkatan ROA tertinggi selama periode

penelitian terjadi pada tahun 2014 dimana nilai ROA sebesar 3,61%. Peringkat

komposit ROA yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah dari tahun 2011-2014

dinilai sangat sehat karena melebihi dari kriteria penilaian yang ditetapkan oleh

BI yaitu 1,215%, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 Bank Maybank Syariah

mengalami penurunan ROA yang sangat drastis pada tahun 2015 diketahui nilai

ROA adalah -20,13% ini menunjukan bahwa rasio ROA berada pada posisi

yang tidak sehat karena berada kurang dari nilai yang ditetapkan oleh BI yaitu

0,765%.Selanjutnya dalam penilaian komponen rentabilitas faktor yang harus

dinilai merupakan rasio BOPO. Analisis rasio BOPO merupakan hasil analisis

beban operasional terhadap pendapatan operasional, semakin rendah tingkat

rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, Karena

lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Berikut

rasio BOPO Bank Maybank Syariah 2011-2016

Tabel 4.5

Rasio BOPO Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

BOPO 55,18% 53,77% 67,79% 69,62 192,60 160,28

Sumber Laporan Keuangan Maybank Syariah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa BOPO Bank Maybank

Syariah selama masa periode penelitian memiliki nilai yang fluktuatif. Pada

tahun 2012 BOPO mengalami penurunan sebesar 1,41%. Penurunan BOPO

2011 2012 2013 2014 2015 2016

ROA 3,57% 2,88% 2,87% 3,61% -20,13% -9,51%

Page 76: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

61

diindikasikan terjadi karena adanya peningkatan tingkat efisiensi dalam

menggunakan sumber daya yang ada pada perusahaan. Semakin kecil rasio

BOPO pada bank maka semakin baik dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh

bank terhadap usaha yang dijalankan efisien sehingga dengan biaya yang

dikeluarkan bank mampu mendapatkan hasil yang baik.

Pada tahun 2013 hingga tahun 2015 rasio BOPO mengalami peningkatan

setiap tahunnya berturut-turut. Kenaikan tertinggi berada pada tahun 2015

dimana nilai BOPO mencapai 192,60% mengalami kenaikan sebesar 122,98%

dengan nilai tersebut dapat diindikasikan bahwa nilai BOPO berada pada posisi

yang tidak sehat. Peningkatan nilai BOPO terjadi karena adanya penurunan

efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya yang ada pada perusahaan. Pada

tahun 2016 nilai BOPO mengalami penurunan hingga 32,32% namun masih

dalam posisi yang membahayakan karena nilai BOPO Bank Maybank Syariah

masih berada diatas ketentuan yang ditetapkan oleh bank yaitu lebih dari 95,92%

sementara nilai BOPO bank adalah sebesar 160,28%

e. Likuiditas

Komponen faktor likuiditas meliputi kewajiban bersih antar bank yaitu

selisih antara kewajiban bank dengan tagihan kepada bank lain dan modal inti

bank, selain kewajiban bersih faktor yang diperlukan untuk menilai likuiditas

adalah rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) rasio FDR adalah perbandingan

total pembiayaan yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat

dihimpun oleh bank. FDR akan menunjukan tingkat kemampuan bank dalam

menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.45

Berikut rasio FDR Bank Maybank Syariah 2011-2016:

Tabel 4.6

Rasio FDR Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

FDR 289,20% 197,70% 152,87% 157,7% 110,54% 134,73%

Peringkat 5 5 5 5 4 5

Sumber : Laporan Keuangan Maybank Syariah

45

Selamet Ryadi, Banking Assets And Liability Management,(jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Univesitas ndonesia, 2004) h 165

Page 77: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

62

Berdasarkan data diatas besarnya FDR yang disalurkan oleh Bank

Maybank Syariah tersebut rata-rata melebihi batas yang ditentukan oleh Bank

Indonesia yaitu 115%. Kondisi FDR Bank Maybank Syariah selama periode

penelitian memiliki nilai yang fluktuatif, pada tahun 2011-2013 mengalami

penurunan setiap tahunnya pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 91,5%

dan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 44,83%, meskipun

mengalami penurunan setiap tahunnya nilai FDR masih berada di kondisi yang

tidak sehat karena masih melebihi diatas batas yang ditentukan oleh Bank

Indonesia. Pada tahun 2014 FDR mengalami peningkatan sebesar 4,83%,

kemudian mengalami penurunan sebesar 47,16 % pada tahun 2015 pada tahun ini

nilai FDR berada dibawah 115% dan mengalami peningkatan kembali pada tahun

2016 yaitu sebesar 24,19%. Jika nilai FDR melebihi nilai 100% menunjukan

bahwa fungsi bank sebagai lembaga intermediasi , yaitu lembaga yang

menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana belum berfungsi dengan baik. Selanjutnya untuk menilai

tingkak kesehatan bank pada komponen likuiditas dapat menggunakan rasio

kewajiban bersih antar bank terhadap modal inti. Kewajiban bersih yang

dimaksud adalah selisih antara kewajiban dengan tagihan kepada bank lain.

Berikut ini merupakan rasio kewajiban bersih terhadap modal inti Bank Maybank

Syariah periode 2011-2016:

Tabel 4.7

Rasio Kewajiban Bersih Terhadap Modal Inti Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

KB/MI 0,7308 0,638 0,2681 0,2109 1,182 0,9029

Rasio 73,08% 63,83% 26,81% 21,09% 118,2% 90,29%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan data Rasio kewajiban bersih terhadap modal inti Bank

Maybank Syariah selama periode 2011-2016 bernilai fluktuatif setiap tahunnya.

Data diatas menunjukan bahwa rasio terkecil berada pada tahun 2014 yaitu

sebesar 21,09% dan rasio terbesar berada pada tahun 2015 yaitu 118%. Semakin

kecil rasio kewajiban bersih terhadap modal inti maka likuiditas bank semakin

Page 78: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

63

baik karena bank dapat menutupi kewajiban terhadap bank lain, sebaliknya

semakin besar rasio ini maka semakin tidak likuid kondisi bank.

2. Penentuan Predikat Kesehatan Bank Menurut CAMEL

Hasil penilaian yang didasarkan oleh beberapa faktor finansial yang dinilai yaitu

komponen permodalan, aset, rentabilitas dan likuiditas dalam penilaian tingkat

kesehatan bank. Penilaian kesehatan tersebut mengalami penurunan dan

peningkatan dalam kurun waktu 6 tahun yaitu dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2016.

Berikut dijabarkan perhitungan masing-masing rasio pada Bank Maybank

Syariah Indonesia, dimana data dibawah ini merupakan simulasi perhitungan

tingkat kesehatan bank menggunakan metode CAMEL.

Tabel 4.8

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2011

Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 73,44 100 25% 25,00

Aset KAP 1.17 96,5 25% 24,12

Manajemen NPM 87,59 100 10% 10,00

Rentabilitas ROA 3,57 100 5% 5,00

BOPO 55,18 68,97 5% 3,44

Likuiditas FDR 289,9 0 5% 0

KB/MI 73,08 27,92 5% 1,39

Sub Total 68.95

Predikat Cukup Sehat

Sumber : Data diolah

Komponen faktor yang dinilai dalam metode ini dari sisi finansialnya saja

adalah komponen permodalan, kualitas aset, rentabilitas dan likuiditas. Pada

komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR menunjukkan

kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang disebabkan oleh aktiva

yang berisiko adalah sebesar 73,44%. Pada komponen aset dilihat dari

penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank adalah

sebesar1,17%. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM sebesar

87,59%. Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan BOPO,

rasio ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam memperoleh laba,

nilai ROA pada bank adalah sebesar 3,57%. Pada rasio BOPO menunjukan

Page 79: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

64

bagaimana kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya, nilai

BOPO adalah sebesar 55,18%. Pada komponen likuiditas bank berada pada posisi

yang membahayakan dilihat dari rasio FDR bank yang tinggi menunjukan bahwa

bank berada pada keadaan yang tidak likuid, semakin tidak likuid suatu bank

maka semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh bank.46

Nilai rasio FDR pada

Bank Maybank Syariah adalah sebesar 289,9% , selain nilai rasio FDR rasio yang

digunakan untuk menilai komponen faktor likuiditas adalah rasio kewajiban

bersih terhadap modal inti pada bank nilai rasio ini adalah sebesar 73,08%.

Dengan hasil ini diperoleh jumlah nilai bobot tingkat kesehatan yang dimiliki oleh

Bank Maybank Syariah adalah sebesar 68,95. Nilai bobot ini berada pada interval

66 - <81 menunjukan bahwa tingkat kesehatan Bank Maybank Syariah periode

2011 dilihat dari sisi finansialnya saja berada pada posisi yang cukup sehat.

Selanjutnya nilai komponen kesehatan bank menggunakan metode CAMEL tahun

2012 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2012

Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 63,89 100,00 25% 25,00

Aset KAP 1,86 91,9 25% 27,57

Manajemen NPM 150 100 10% 10,00

Rentabilitas ROA 2,88 100 5% 5,00

BOPO 53,77 67,2 5% 3,36

Likuiditas FDR 197,7 0 5% 0

KB/MI 63,83 37.17 5% 1,85

Sub Total 72,78

Predikat Cukup

Sehat

Sumber: Data diolah

Pada komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR

menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko adalah sebesar 63,89%.Pada komponen aset

dilihat dari penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank

adalah sebesar 1,86%. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM

46

Erika Amelia, “Financial Ratio An Its Influence to Profitability In Islamic Banks”, Al-

Iqtishad: Vol VII No. 2 (Juli, 2015), h 238

Page 80: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

65

sebesar 150%. Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan

BOPO, rasio ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam

memperoleh laba, nilai ROA pada bank adalah sebesar 2,88%. Pada rasio BOPO

menunjukan bagaimana kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasionalnya, nilai BOPO adalah sebesar 53,77%. Pada komponen likuiditas

menggunakan rasio FDR menujukan bagaimana fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi dengan nilai FDR sebesar 197,7% selain nilai rasio FDR rasio yang

digunakn untuk menilai komponen faktor likuiditas adalah rasio kewajiban bersih

terhadap modal inti pada bank nilai rasio ini adalah sebesar 63,83. Dengan hasil

ini diperoleh jumlah nilai bobot tingkat kesehatan yang dimiliki oleh Bank

Maybank Syariah adalah sebesar 72,78. Nilai bobot ini berada pada interval 66 - <

81 menunjukan bahwa tingkat kesehatan Bank Maybank Syariah periode 2012

dilihat dari sisi finansialnya saja berada pada posisi yang cukup sehat. Selanjutnya

nilai komponen kesehatan bank menggunakan metode CAMEL tahun 2013

sebagai berikut:

Tabel 4.10

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2013 Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 59,41 100,00 25% 25,00

Aset KAP 2,54 87,4 25% 21,85

Manajemen NPM 134 100 10% 10,00

Rentabilitas ROA 2,87 100 5% 5,00

BOPO 67,79 84,7 5% 4,23

Likuiditas FDR 152,87 0 5% 0,00

KB/MI 26,81% 74,19 5% 3,70

Sub Total 69,78

Predikat Kurang

Sehat

Sumber : Data diolah

Pada komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR

menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko adalah sebesar 59,41%. Pada komponen aset

dilihat dari penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank

adalah sebesar 2,54%. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM

Page 81: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

66

sebesar 134%. Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan

BOPO, rasio ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam

memperoleh laba, nilai ROA pada bank adalah sebesar 2,87%. Pada rasio BOPO

menunjukan bagaimana kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasionalnya, nilai BOPO adalah sebesar 67,79%. Pada komponen likuiditas

menggunakan rasio FDR menujukan bagaimana fungsi bank sebagai lembaga

intermediasi dengan nilai FDR sebesar 152,87% selain nilai rasio FDR rasio yang

digunakn untuk menilai komponen faktor likuiditas adalah rasio kewajiban bersih

terhadap modal inti pada bank nilai rasio ini adalah sebesar 26,81. Dengan hasil

ini diperoleh jumlah nilai bobot tingkat kesehatan yang dimiliki oleh Bank

Maybank Syariah adalah sebesar 69,78. Nilai bobot ini berada pada interval 66 - <

81 menunjukan bahwa tingkat kesehatan Bank Maybank Syariah periode 2013

dilihat dari sisi finansialnya saja berada pada posisi yang kurang sehat.

Selanjutnya nilai komponen kesehatan bank menggunakan metode CAMEL tahun

2014 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2014

Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 52,13 100,00 25% 25,00

Aset KAP 1,71 92,9 25% 23,22

Manajemen NPM 164 100 10% 10,00

Rentabilitas ROA 3,61 100 5% 5,00

BOPO 69,62 87,02 5% 4,35

Likuiditas FDR 157,77 0 5% 0,00

KB/MI 21,09 79,91 5% 3,99

Sub Total 71,56

Predikat Cukup

Sehat

Sumber: Data Diolah

Pada komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR

menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko adalah sebesar 52,13%. Pada komponen aset

dilihat dari penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank

adalah sebesar. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM sebesar

Page 82: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

67

164%.Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan BOPO, rasio

ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam memperoleh laba, nilai

ROA pada bank adalah sebesar 3,61%. Pada rasio BOPO menunjukan bagaimana

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya, nilai BOPO adalah

sebesar 69,62%. Pada komponen likuiditas menggunakan rasio FDR menujukan

bagaimana fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dengan nilai FDR sebesar

157,77% selain nilai rasio FDR rasio yang digunakan untuk menilai komponen

faktor likuiditas adalah rasio kewajiban bersih terhadap modal inti pada bank nilai

rasio ini adalah sebesar 21,09. Dengan hasil ini diperoleh jumlah nilai bobot

tingkat kesehatan yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah adalah sebesar 71,56.

Nilai bobot ini berada pada interval 66 - < 81 menunjukan bahwa tingkat

kesehatan Bank Maybank Syariah periode 2014 dilihat dari sisi finansialnya saja

berada pada posisi yang kurang sehat. Selanjutnya nilai komponen kesehatan bank

menggunakan metode CAMEL tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2015

Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 38,04 100,00 25% 25,00

Aset KAP 28.92 0,00 25% 0,00

Manajemen NPM -1274 0,00 10% 0,00

Rentabilitas ROA -20,13 0,00 5% 0,00

BOPO 192,6 0,00 5% 0,00

Likuiditas FDR 110,54 0,00 5% 0,00

KB/MI 118 0,00 5% 0,00

Sub Total 25,00

Predikat Tidak Sehat

Sumber : Data diolah

Pada komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR

menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko adalah sebesar 38,04%. Pada komponen aset

dilihat dari penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank

adalah sebesar. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM sebesar -

1274%. Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan BOPO,

rasio ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam memperoleh laba,

Page 83: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

68

nilai ROA pada bank adalah sebesar -20,13%. Pada rasio BOPO menunjukan

bagaimana kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya, nilai

BOPO adalah sebesar 192,6%. Pada komponen likuiditas menggunakan rasio

FDR menujukan bagaimana fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dengan

nilai FDR sebesar 110,54% selain nilai rasio FDR rasio yang digunakan untuk

menilai komponen faktor likuiditas adalah rasio kewajiban bersih terhadap modal

inti pada bank nilai rasio ini adalah sebesar 118%. Dengan hasil ini diperoleh

jumlah nilai bobot tingkat kesehatan yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah

adalah sebesar 25,00. Nilai bobot ini berada pada interval 0 - < 51 menunjukan

bahwa tingkat kesehatan Bank Maybank Syariah periode 2015 dilihat dari sisi

finansialnya saja berada pada kondisi yang tidak sehat. Selanjutnya nilai

komponen kesehatan bank menggunakan metode CAMEL tahun 2016 sebagai

berikut:

Tabel 4.13

Nilai Komponen CAMEL Bank Maybank Syariah Indonesia Tahun 2016

Komponen

Faktor

Rasio (%) Nilai Kredit Bobot Nilai Bobot

Permodalan CAR 55,06 100,00 25% 25,00

Aset KAP 41,17 0,00 25% 0,00

Manajemen NPM -410 0,00 10% 0,00

Rentabilitas ROA -9,51 0,00 5% 0,00

BOPO 160,28 0,00 5% 0,00

Likuiditas FDR 134,73 0,00 5% 0,00

KB/MI 90,29 10.71 5% 0,53

Sub Total 25,53

Predikat Tidak Sehat

Sumber: Data diolah

Pada komponen permodalan dilihat dari nilai rasio CAR, rasio CAR

menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva yang

disebabkan oleh aktiva yang berisiko adalah sebesar 55,06%. Pada komponen aset

dilihat dari penghitungan kualitas aktiva produktif yang bermasalah pada bank

adalah sebesar. Pada indikator manajemen ditunjukkan oleh rasio NPM sebesar -

410% Pada komponen rentabilitas dapat dilihat dari rasio ROA dan BOPO, rasio

ROA menunjukkan sejauh mana kemampuan bank dalam memperoleh laba, nilai

ROA pada bank adalah sebesar -9,51%. Pada rasio BOPO menunjukan bagaimana

Page 84: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

69

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya, nilai BOPO adalah

sebesar 160,28%. Pada komponen likuiditas menggunakan rasio FDR menujukan

bagaimana fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dengan nilai FDR sebesar

134,73% selain nilai rasio FDR rasio yang digunakan untuk menilai komponen

faktor likuiditas adalah rasio kewajiban bersih terhadap modal inti pada bank nilai

rasio ini adalah sebesar 90,29%. Dengan hasil ini diperoleh jumlah nilai bobot

tingkat kesehatan yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah adalah sebesar 25,53.

Nilai bobot ini berada pada interval 0 - < 51 menunjukan bahwa tingkat kesehatan

Bank Maybank Syariah periode 2016 dilihat dari sisi finansialnya saja berada

pada posisi yang tidak sehat.

3. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Menurut Metode RGEC

Penilaian tingkat kesehatan dengan metode ini selain dilihat dari indikator

finansialnya juga dilihat dari indikator risikonya. Adapun indikator penilaian

kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC adalah penilaian terhadap

Risk Profile (profil risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earning

(rentabilitas), dan Capital (permodalan).

a. Profil Risiko

Merupakan penilaian terhadap risiko inheren dalam aktivitas operasional

bank syariah. Terdapat sepuluh risiko dalam risiko inheren, namun penelitian ini

profil risiko yang diukur menggunakan hanya menggunakan dua aspek risiko

dikarenakan tidak terdapat data kuantitatif yang disediakan dari delapan risiko

lainnya. Dua aspek risiko tersebut adalah aspek risiko kredit dengan

menggunakan Rasio Non Performing Financing (NPF) dan aspek risiko likuiditas

dengan menggunakan Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). Berikut

merupakan Rasio NPF.

Tabel 4.14

Rasio NPF (Net Performing Financing)

2011 2012 2013 2014 2015 2016

NPF 0,00% 1,25% 0,00% 4,29% 4,93% 4,60%

Peringkat 1 1 1 1 1 1 Sumber Laporan Keuangan Tahunan Bank Maybank Syariah 2011-2016

Page 85: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

70

NPF merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

mengelola kredit bermasalah. Berdasarkan perhitungan NPF yang didapat dari

tahun 2011-2013 NPF Bank Maybank Syariah berada pada tingkat yang aman

karena masih jauh berada dibawah nilai yang ditentukan oleh Bank Indonesia

yaitu pada Peringkat Komposit-1 (PK-1) <7% bahkan pada tahun 2011 diketahui

bahwa nilai NPF Bank Maybank syariah sebesar 0%. Pada tahun 2014-2016

tingkat NPF berada pada angka 4% angka tersebut menunjukan bahwa tingkat

NPF Bank Maybank Syariah masih dalam kategori. Kenaikan tertinggi berada

pada tahun 2015 ketika rasio NPF mengalami kenaikan hingga 0,64% menjadi

4,93%. Semakin tinggi nilai NPF maka semakin tinggi tunggakan kredit yang

dapat menurunkan pendapatan, sebaliknya semakin turun nilai NPF nya maka

dapat membuktikan bahwa bank tersebut mampu mengatasi kredit bermasalah

yang terjadi sehingga kredit yang disalurkan justru berpotensi menambah

pendapatan.47

Berdasarkan penyajian data diatas menunjukan bahwa baiknya

pengelolaan risiko kredit pada kredit yang diklasifikasikan kurang lancar, dalam

perhatian khusus maupun macet namun kredit yang diberikan terus meningkat.

Selanjutnya merupakan penilaian aspek risiko likuiditas dengan menggunakan

rasio FDR

Tabel 4.15

Rasio FDR Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

FDR 289,20% 197,70% 152,87% 157,7% 110,54% 134,73%

Peringkat 5 5 5 5 4 5

Sumber : Laporan Keuangan Maybank Syariah 2011-2016

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa rasio FDR Bank

Maybank Syariah berada pada tingkat peringkat komposit 5 dari tahun 2011

sampai 2014 kemudian menurun sebesar 47,16% pada tahun 2015 menjadi

sebesar 110,54% namun angka ini masih berada di posisi yang kurang baik karena

masih berada di peringkat komposit 4. Pada tahun 2016 FDR Bank Maybank

47

Angrawit kusumawardani, “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank dengan

Menggunakan Metode CAMELS dan RGEC Pada Pt ank xxx Periode 2008-2011” Jurnal Ekonomi

Bisnis vol 19 No 3, (Desember 2014) h 20

Page 86: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

71

syariah kembali berada di peringkat komposit 5, meningkat dengan FDR sebesar

134,73%.

b. Good Corporate Governance

Penilaian Good Corporate Governance (GCG) dilakukan secara self assesment

dimana bank melakukan penilaian sendiri atas kinerjanya selama satu tahun

dengan mengkaji beberapa faktor penilaian. Berdasarkan penelitian Akindele

(2012), GCG dan manajemen risiko saling berkaitan dalam mempengaruhi kinerja

suatu bank. Oleh sebab itu hasil kinerja dari bank bergantung pada

penilaianmanajemen risiko dan GCG48

Tabel 4.16

Peringkat Good Corporate Governace Periode 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

GCG 1 2 2 2 3 3

Peringkat 1 2 2 2 3 3

Sumber: Laporan GCG Bank Maybank Syariah 201-2016

Kondisi GCG bank dari tahun 2011-2016 mengalami penurunan pada tahun 2011

GCG berada pada posisi tertinggi yaitu peringkat komposit 1 dimana hal tersebut

menunjukan bahwa kondisi bank berada pada predikat sangat baik. Pada tahun

2012-2014 GCG bank berada pada peringkat komposit 2 pada rentang tahun

tersebut GCG mengalami penurunan satu peringkat dibandingkan tahun

sebelumnya. Predikat GCG bank pada rentang tahun tersebut adalah sehat. Pada

tahun 2015-2016 kondisi GCG bank berada pada peringkat komposit 3 hal ini

menunjukan bahwa kondisi bank berada pada predikat yang cukup sehat.

c. Rentabilitas (Earnings)

Penilaian indikator rentabilitas menggunakan dua rasio keuangan yaitu

rasio ROA (Return On Asset) dan rasio NOM (Net Operating Margin), rasio

rentabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank mendapatkan laba.

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba

sebelum pajak. Semakin besar nilai ROA maka semakin besar pula keuntungan

48

Ida Ayu Wiranthari Dwinanda dan Ni Luh Putu Wiagustini,”Analisis Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Berdasarkan Metode RGEC” Jurnal

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana h 130

Page 87: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

72

yang dicapai oleh bank. Nilai ROA Bank Maybank Syariah dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini :

Tabel 4.17

Rasio ROA Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

ROA 3,57% 2,88% 2,87% 3,61% -20,13% -9,51%

Peringkat 1 1 1 1 5 5

Sumber: Laporan Keuangan Maybank Syariah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2016 nilai ROA Bank Maybank Syariah berubah secara fluktuatif.

Pada tahun 2012 nilai ROA turun sebesar 0,69 % menjadi 2,88 % dan meningkat

0,01 % pada tahun 2013. Peningkatan ROA tertinggi selama periode penelitian

terjadi pada tahun 2014 dimana nilai ROA sebesar 3,61%. Peringkat komposit

ROA yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah dari tahun 2011-2014 dinilai

sangat sehat karena melebihi dari kriteria penilaian yang ditetapkan oleh BI yaitu

1,215%, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 Bank Maybank Syariah mengalami

penurunan ROA yang sangat drastis pada tahun 2015 diketahui nilai ROA adalah

-20,13% ini menunjukan bahwa rasio ROA berada pada posisi yang tidak sehat

karena berada kurang dari nilai yang ditetapkan oleh BI yaitu 0,765%.Selanjutnya

hasil analisis Net Operating Margin (NOM) pada Bank Maybank Syariah adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.18

Rasio NOM Bank Maybank Syariah 2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

NOM 0 0 0 -1,46% -32,92% -19,96%

Peringkat - - - 5 5 5

Sumber laporan keuangan Maybank syariah 49

NOM (Net Operating Margin), rasio ini berfungsi untuk mengetahui

kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilai rasio

ini maka pendapatan dari aktiva produktif yang dikelola oleh bank semakin tinggi,

sehingga kemungkinan bank mengalami kesulitan keuangan semakin kecil. Nilai

rasio NOM Bank Maybank Syariah tahun 2014-2016 berada dibawah batas yang

49

2011-2013 data tidak tersedia karena bank menggunakan NIM (Net Interest Margin)

Page 88: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

73

ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu pada tahun 2014 sebesar -1,46% kemudian

pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan 31,46% dan mengalami

peningkatan pada tahun 2016 sebesar 12,96 meskipun masih berada dibawah

batas yang ditentukan oleh Bank Indonesia, artinya kondisi laba bank berada pada

kondisi yang tidak sehat dan kemampuan rentabilitas bank tidak mampu untuk

mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi

d. Permodalan (Capital)

Penilaian pada faktor permodalan didasarkan kepada permodalan yang

dimiliki oleh suatu bank. Salah satu indikator dalam menilai tingkat kesehatan

bank salah satunya menggunakan perhitungan rasio CAR (Capital Adequacy

Ratio) yaitu dengan cara membandingkan jumlah modal setelah dikurangi

penyertaan terhadap aktiva tertimbang menurut resiko.50

Rasio permodalan

digunakan untuk menghitung apakah modal yang ada pada bank mencukupi atau

tidak. Penilaian faktor permodalan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia

tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank umum

berdasarkan prinsip syariah yang berlaku.

Tabel 4.19

Rasio CAR Bank Maybank Syariah Periode 2011-2016 dalam jutaan rupiah

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Mtier1 881.211 927.818 1.008.226 1.015.550 652.425 505.776

Mtier2 13.300 14.026 17.065 16.438 17.159 4.844

ATMR 1.217.934 1.474.061 1.726.412 1.979.504 1.743.794 927.390

CAR 73,44% 63,89% 59,41% 52,13% 38,40% 55,06%

Peringkat 1 1 1 1 1 1

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas rasio CAR pada tahun 2011 sampai dengan tahun

2016 bahwa Bank Maybank Syariah memiliki nilai CAR diatas batas minimal

yaitu 8%. Dengan ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki oleh bank dapat

menutupi penurunan aktiva sebagai akibat dari kerugian yang disebabkan oleh

aktiva meskipun pada tahun 2011 hingga tahun 2015 nilai CAR bank cenderung

semakin menurun. Penurunan CAR terjadi sebagai akibat dari peningkatan jumlah

ATMR yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan total modal, namun

50

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000), h 185

Page 89: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

74

pada tahun 2016 bank mampu meningkatkan rasio pemodalannya hingga 16,66%.

Peningkatan CAR terjadi akibat peningkatan jumlah modal yang lebih tinggi

dibandingkan dengan peningkatan jumlah ATMR. Adapun nilai CAR tertinggi

berada pada tahun 2011 dimana nilai rasio CAR sebesar 73,44%.

Berdasarkan nilai rasio CAR yang dimiliki oleh Bank Maybank Syariah

pada tahun 2011 sampai dengan 2016 menunjukkan bahwa nilai kredt CAR lebih

besar dibandingkan dengan batas minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Maka rasio yang dicapai oleh Bank Maybank Syariah dikategorikan dalam

kelompok Sehat.

Dimana indikator sehat menunjukan bahwa semakin besar nilai rasio CAR

yang dimiliki bank maka akan semakin baik karena bank mampu menyediakan

modal dalam jumlah besar sehingga dapat memenuhi kewajiban yang dimilikinya,

baik dalam mendanai kegiatan operasional maupun untuk menghadapi risiko yang

mungkin akan terjadi.

4. Penentuan Predikat Kesehatan Bank Menurut Metode RGEC

Untuk menilai hasil tingkat kesehatan bank menggunakan metode RGEC

menggunakan komponen faktor profil risiko, GCG, rentabilitas dan permodalan.

Hasil yang didapat menggunakan pendekatan RGEC adalah kondisi bank dalam

keadaan sangat sehat, sehat, cukup sehat, atau tidak sehat. Berikut hasil analisis

kesehatan Bank Maybank Syariah Indonesia tahun 2011-2016 menggunakan

pendekatan RGEC:

Tabel 4.20

Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2011 Komponen

Faktor Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat

Profil Risiko

NPF 0 1 Sehat Cukup Sehat FDR 289,2 5 Tidak

Sehat GCG GCG PK 1 1 Sangat

Baik Sangat Sehat

Rentabilitas ROA 3,57 1 Sangat Sehat

Sangat Sehat

NOM - - - Capital CAR 73,44 1 Sangat

Sehat Sangat Sehat

Rata-rata 2 Peringkat Komposit Sehat

Sumber: Data diolah

Page 90: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

75

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 3 yaitu cukup sehat yang artinya kondisi kualitas

manajemen risiko cukup memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian dari manajemen. Komponen GCG berada pada peringkat

komposit 1. Penilaian komponen faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan

NOM. Dari data diatas hanya terdapat rasio ROA saja yaitu sebesar 3,57% yang

artinya masuk dalam kriteria sangat sehat sehingga menunjukan bahwa kondisi

rentabilitas bank sangat memadai, laba melebihi target dan mendukung

pertunbuhan permodalan bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari rasio

CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat sehat

ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2011 kondisi bank masuk kedalam peringkat

sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh negatif

dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, yang perlu

diperhatikan adalah rasio FDR karena berada pada kriteria yang tidak sehat

sehingga potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko likuiditas di masa yang

akan datang tinggi berdasarkan bisnis bank. Selanjutnya peringkat tingkat

kesehatan Bank Maybank Syariah tahun 2012 :

Tabel 4.21 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2012

Komponen Faktor

Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat

Profil

Risiko

NPF 1,25 1 Sangat

Sehat

Cukup

Sehat FDR 197,7 5 Tidak

Sehat

GCG GCG PK 2 2 Baik Sehat

Rentabilitas ROA 2,88 1 Sangat

Sehat

Sangat

Sehat

NOM - - -

Capital CAR 63,89 1 Sangat

Sehat

Sangat

Sehat

Rata-rata 2

Peringkat Komposit Sehat

Sumber: Data diolah

Page 91: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

76

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 3 yaitu cukup sehat yang artinya kondisi kualitas

manajemen risiko cukup memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian dari manajemen. Komponen GCG berada pada peringkat

komposit 2. Penilaian komponen faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan

NOM. Dari data diatas hanya terdapat rasio ROA saja yaitu sebesar 2,88% turun

dibandingkan tahun lalu namun masih masuk dalam kriteria sangat sehat sehingga

menunjukan bahwa kondisi rentabilitas bank sangat memadai, laba melebihi target

dan mendukung pertunbuhan permodalan bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari rasio

CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat sehat

ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang

sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2012 kondisi bank masuk kedalam peringkat

sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh negatif

dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, yang perlu

diperhatikan adalah rasio FDR meskipun menuruun dibandingkan tahun

sebelumnya kondisi FDR masih berada pada kriteria yang tidak sehat sehingga

potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko likuiditas di masa yang akan datang

tinggi berdasarkan bisnis bank. Selanjutnya peringkat tingkat kesehatan Bank

Maybank Syariah tahun 2013:

Tabel 4.22 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2013

Komponen Faktor Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat Profil Risiko NPF 0 1 Sangat

Sehat

Cukup Sehat FDR 152,87 5 Tidak

Sehat GCG GCG PK 2 2 Baik Sehat

Rentabilitas ROA 2,87 1 Sangat Sehat

Sangat Sehat

NOM - - - Capital CAR 59,41 1 Sangat

Sehat Sangat Sehat

Rata-rata 2 Peringkat Komposit Sehat

Sumber : Data diolah

Page 92: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

77

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 3 yaitu cukup sehat yang artinya kondisi kualitas

manajemen risiko cukup memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian dari manajemen. Komponen GCG berada pada peringkat

komposit 2. Penilaian komponen faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan

NOM. Dari data diatas hanya terdapat rasio ROA saja yaitu sebesar 2,87% yang

artinya masuk dalam kriteria sangat sehat sehingga menunjukan bahwa kondisi

rentabilitas bank sangat memadai, laba melebihi target dan mendukung

pertunbuhan permodalan bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari

rasio CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat

sehat ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan

yang sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2013 kondisi bank masuk kedalam peringkat

sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh negatif

dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, yang perlu

diperhatikan adalah rasio FDR karena berada pada kriteria yang tidak sehat

sehingga potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko likuiditas di masa yang

akan datang tinggi berdasarkan bisnis bank. Selanjutnya peringkat tingkat

kesehatan Bank Maybank Syariah tahun 2014

Tabel 4.23 Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2014

Komponen Faktor

Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat

Profil Risiko

NPF 4,29 1 Sangat Sehat

Cukup Sehat FDR 157,77 5 Tidak

Sehat GCG GCG PK 2 2 Baik Sehat

Rentabilitas ROA 3,61 1 Sangat

Sehat

Cukup

Sehat

NOM -1,46 5

Capital CAR 52,13 1 Sangat

Sehat

Sangat

Sehat

Rata-rata 3

Peringkat Komposit Cukup Sehat

Sumber: Data diolah

Page 93: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

78

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 3 yaitu cukup sehat yang artinya kondisi kualitas

manajemen risiko cukup memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian dari manajemen. Komponen GCG berada pada peringkat

komposit 2. Penilaian komponen faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan

NOM. Dari data diatas terdapat rasio ROA yaitu sebesar 3,57% yang artinya

masuk dalam kriteria sangat sehat, kemudian rasio NOM sebesar -1,46% kondisi

NOM berada pada posisi yang tidak sehat sehingga rentabilitas berada pada

peringkat 3 atau cukup sehat sehingga menunjukan bahwa rentabilitas memadai,

laba memenuhi target namun terdapat tekanan terhadap kinerja laba yang dapat

menyebabkan penurunan laba namun cukup dapat mendukung pertumbuhan

permodalan bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari

rasio CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat

sehat ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan

yang sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2014 kondisi bank masuk kedalam peringkat

cukup sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh

negatif dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, apabila terdapat

kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila

tidak berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat mengganggu

kelangsungan usaha bank. Hal yang perlu diperhatikan adalah rasio FDR karena

berada pada kriteria yang tidak sehat sehingga potensi kerugian yang diakibatkan

oleh risiko likuiditas di masa yang akan datang tinggi berdasarkan bisnis bank.

Komponen selain FDR yang perlu diperhatikan adalah rasio NOM karena rasio

NOM berada pada posisi yang tidak sehat sehingga membahayakan dalam

memenuhi laba yang diperoleh oleh bank. Selanjutnya peringkat tingkat kesehatan

Bank Maybank Syariah tahun 2015

Page 94: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

79

Tabel 4.24

Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2015

Komponen

Faktor

Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat

Profil

Risiko

NPF 4,93 1 Sangat

Sehat

Sehat

FDR 110,54 4 Kurang

Sehat

GCG GCG PK 3 3 Cukup

Baik

Cukup

Sehat

Rentabilitas ROA -20,13 5 Tidak

Sehat

Tidak

Sehat

NOM -32,92 5 Tidak

Sehat

Capital CAR 38,40 1 Sangat

Sehat

Sangat

Sehat

Rata-rata 3

Peringkat Komposit Cukup Sehat

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 2 yaitu sehat yang artinya kondisi kualitas manajemen

risiko memadai meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan dapat

diselesaikan pada aktivitas bisnis normal.

Komponen GCG berada pada peringkat komposit 3. Penilaian komponen

faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan NOM. Dari data diatas terdapat rasio

ROA yaitu sebesar -20,13% yang artinya masuk dalam kriteria tidak sehat,

kemudian rasio NOM sebesar -32.92% kondisi NOM berada pada posisi yang

tidak sehat sehingga rentabilitas berada pada peringkat 5 atau tidak sehat sehingga

menunjukan bahwa rentabilitas sangat tidak memadai, laba tidak memenuhi target

dan tidak dapat diandalkan serta memerlukan peningkatan kinerja laba segera

untuk memastikan kelangsungan usaha bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari

rasio CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat

sehat ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan

yang sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Page 95: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

80

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2015 kondisi bank masuk kedalam peringkat

cukup sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh

negatif dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, apabila terdapat

kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila

tidak berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat mengganggu

kelangsungan usaha bank. Hal yang perlu diperhatikan adalah rasio FDR karena

berada pada kriteria yang tidak sehat sehingga potensi kerugian yang diakibatkan

oleh risiko likuiditas di masa yang akan datang tinggi berdasarkan bisnis bank.

Komponen selain FDR yang perlu diperhatikan adalah komponen

rentabilitas yaitu rasio ROA dan rasio NOM karena kedua rasio tersebut berada

pada posisi yang tidak sehat sehingga membahayakan kelangsungan usaha bank

dalam memenuhi laba yang diperoleh oleh bank. Selanjutnya peringkat tingkat

kesehatan Bank Maybank Syariah tahun 2016

Tabel 4.25

Peringkat Kesehatan Bank Maybank Syariah 2016

Komponen

Faktor

Rasio (%) Peringkat Kriteria Predikat

Profil Risiko NPF 4,6 1 Sangat

Sehat

Cukup

sehat FDR 134,73 5 Tidak Sehat

GCG GCG PK 3 3 Cukup Baik Cukup

Sehat

Rentabilitas ROA -9,51 5 Tidak Sehat Tidak

Sehat NOM -19,96 5 Tidak Sehat

Capital CAR 55,06 1 Sangat

Sehat

Sangat

Sehat

Rata-rata 3

Peringkat Komposit Cukup Sehat

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa profil risiko yang terdiri dari

risiko kredit dilihat dari rasio NPF dan risiko likuiditas dilihat dari rasio FDR

berada pada peringkat 3 yaitu cukup sehat yang artinya kondisi kualitas

manajemen risiko cukup memadai meskipun terdapat beberapa kelemahan yang

membutuhkan perhatian dari manajemen.

Page 96: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

81

Komponen GCG berada pada peringkat komposit 3. Penilaian komponen

faktor rentabilitas dilihat dari rasio ROA dan NOM. Dari data diatas terdapat rasio

ROA yaitu sebesar -9,51% yang artinya masuk dalam kriteria tidak sehat,

kemudian rasio NOM adalah sebesar -19,96% kondisi NOM berada pada posisi

yang tidak sehat sehingga rentabilitas berada pada peringkat 5 atau tidak sehat

sehingga menunjukan bahwa rentabilitas sangat tidak memadai, laba tidak

memenuhi target dan tidak dapat diandalkan serta memerlukan peningkatan

kinerja laba segera untuk memastikan kelangsungan usaha bank.

Komponen selanjutnya yaitu komponen permodalan yang dilihat dari

rasio CAR , rasio CAR Bank Maybank Syariah berada pada kriteria yang sangat

sehat ini menunjukan bahwa bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan

yang sangat memadai disertai dengan permodalan yang sangat kuat.

Dari seluruh komponen faktor yang digunakan dalam penilaian kesehatan,

Bank Maybank Syariah pada tahun 2016 kondisi bank masuk kedalam peringkat

cukup sehat sehingga bank dinilai cukup mampu dalam menghadapi pengaruh

negatif dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, apabila terdapat

kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila

tidak berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat mengganggu

kelangsungan usaha bank. Hal yang perlu diperhatikan adalah rasio FDR karena

berada pada kriteria yang tidak sehat sehingga potensi kerugian yang diakibatkan

oleh risiko likuiditas di masa yang akan datang tinggi berdasarkan bisnis bank.

Komponen selain FDR yang perlu diperhatikan adalah komponen

rentabilitas yaitu rasio ROA dan rasio NOM meskipun turun dibandingkan tahun

sebelumnya namun kedua rasio tersebut berada pada posisi yang tidak sehat

sehingga membahayakan kelangsungan usaha bank dalam memenuhi laba yang

diperoleh oleh bank.

B. Metode yang Menilai Lebih Baik

Secara umum penilaian kesehatan bank dengan metode CAMEL dan

RGEC menggunakan komponen rasio yang tidak jauh berbeda dalam komponen

permodalan sama-sama menggunakan rasio CAR, dalam komponen rentabilitas

Page 97: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

82

sama-sama menggunakan rasio ROA namun dalam metode CAMEL ditambahkan

dengan rasio BOPO dan pada metode RGEC ditambahkan dengan rasio NOM.

Pada komponen likuiditas menggunakan rasio FDR, namun pada CAMEL

ditambahkan dengan rasio kewajiban besih terhadap modal inti.

Pada penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode

CAMEL lebih terfokus pada sisi pencapaian laba sehingga Kualitas Aktiva

Produktif harus dihitung selain komponen yang disebutkan diatas. Kualitas Aktiva

Produktif ini juga memiliki peran yang besar dalam penilaian menggunakan

metode ini yaitu sebesar 25% dari keseluruhan komponen. Penilaian komponen

faktor pada metode CAMEL selanjutnya ditarik kesimpulan dengan pemberian

nilai bobot pada tiap tiap komponen kemudian hasil dari keseluruhan bobot atau

disebut nilai kredit diberi predikat sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.

Berbeda dengan metode CAMEL penilaian tingkat kesehatan bank dengan

menggunakan metode RGEC terfokus pada penilaian risiko tidak hanya pada sisi

pencapian laba saja sehingga pada metode ini penilaian tingkat kesehatan bank

dilakukan secara menyeluruh baik dari penilaian profil risiko maupun dari sisi

pencapaian laba. Profil risiko sendiri memiliki 10 kategori yang harus dinilai yaitu

diantaranya risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko

hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko imbal hasil dan

risiko investasi. Penilaian komponen faktor dengan menggunakan metode RGEC

ini kemudian ditarik kesimpulan dengan pemberian peringkat pada masing-

masing komponen dan pemberian peringkat komposit dari peringkat 1 sampai

dengan 5 atau predikat sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak

sehat. Berikut hasil penilaian tingkat kesehatan Bank Maybank Syariah periode

2011-2016 dengan menggunakan metode CAMEL dan RGEC:

Tabel 4.26

Predikat Tingkat Kesehatan Bank Maybank Syariah Periode 2011-2016

Periode Predikat

CAMEL RGEC

2011 Cukup Sehat Sehat

2012 Cukup Sehat Sehat

2013 Cukup Sehat Sehat

2014 Cukup Sehat Cukup Sehat

2015 Tidak Sehat Cukup Sehat

2016 Tidak Sehat Cukup Sehat

Sumber: Data diolah

Page 98: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

83

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian tingkat

kesehatan dengan menggunakan kedua metode tersebut memiliki hasil yang

sangat berbeda. Pada tahun 2011 tingkat kesehatan bank menggunakan metode

CAMEL menunjukan hasil yang cukup sehat sementara pada metode RGEC hasil

yang didapatkan bahwa kondisi bank berada pada kondisi yang sehat, begitu pula

pada tahun 2015 data diatas menunjukan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank

menggunakan metode CAMEL menunjukan bahwa bank berada pada kondisi

yang tidak sehat sementara pada metode RGEC hasil yang diperoleh menunjukan

bahwa bank berada pada posisi yang cukup sehat.

Pada penilaian CAMEL dapat disimpulkan bahwa apabila indikator

kualitas aset dan likuiditas memiliki nilai yang tidak baik maka dapat diprediksi

bahwa keadaan bank tersebut berada pada posisi yang tidak sehat, namun pada

penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC apabila

indikator profil risiko atau rentabilitas memiliki nilai yang tidak baik maka belum

tentu keadaan bank berada pada posisi yang tidak sehat selama penanganan risiko

yang dimiliki bank baik sehingga dianggap mampu meminimalisir risiko.

Bank Maybank Syariah sendiri melakukan penilaian tingkat kesehatan

bank menggunakan metode Risk Based Bank Rating atau disebut RBBR yang

kemudian dalam penelitian ini disebut metode RGEC. Bank Maybank Syariah

sendiri terbentuk pada tahun 2010 dimana pada tahun tersebut metode penilaian

kesehatan bank masih menggunakan metode CAMEL dimana metode RGEC baru

diterapkan pada tahun 2011 dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia

nomor 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kesehatan bank berdasarkan resiko,

artinya Bank Maybank Syariah mengalami penilaian kesehatan bank

menggunakan kedua metode tersebut. Menurut Maybank Syariah sendiri diantara

kedua metode tersebut, metode yang dianggap menilai lebih baik adalah metode

RGEC karena indikator yang terdapat dalam metode tersebut lebih detail

dibandingkan dengan metode CAMEL yang memang hanya terfokus pada

pencapaian laba dan keadaan keuangan bank.51

Sementara pada metode RGEC

51

Dian Karina Apriani, Divisi Finance & Accounting Maybank Syariah Indonesia,

Wawancara pribadi, Jakarta, 14 September 2017

Page 99: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

84

apabila terjadi masalah pada salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank,

selama masalah tersebut dapat diminimalisir melalui manajemen profil risiko

maka kondisi bank tersebut masih berada pada posisi yang sehat.

Adam Fahmi dan Nurul Husnah dalam penelitiannya menggambarkan

bahwa penilaian metode RGEC lebih komprehensif karena pada metode ini

menggabungkan faktor pada metode CAMEL yaitu aset dengan penilaian resiko

kredit dan likuiditas dengan risiko likuiditas sedangkan manajemen diperluas

penilaiannya dengan penilaian GCG pada Bank, dengan adanya penilaian

kesehatan bank dengan menggunakan RGEC yang mengintegrasi faktor faktor

yang terdapat pada metode CAMEL dan Manajemen Resiko diharapkan dapat

memberikan gambaran jelas tentang kondisi bank yang tidak hanya dinilai dari

kinerja internal bank semata, namun merupakan penilaian terhadap kualitas

manajemen bank dalam melakukan manajemen resiko.52

52

Adam Fahmi dan Nurul Hasanah,”Analisis Perbandingan Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Setelah dan Sebelum Dierlakukan PBI No. 13/1/PBI/2011 (STUDI Kasus PT Bank X)”

Jurnal Program S1 Ekstensi Akuntansi FEUI 2013

Page 100: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

penilaian tingkat kesehatan bank baik menggunakan metode CAMEL dan RGEC

pada Bank Maybank Syariah Indonesia Periode 2011-2016 adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun 2011-2014 kondisi kesehatan Bank Maybank Syariah dihitung

menggunakan metode CAMEL bank berada pada kategori yang Cukup sehat.

Pada tahun 2015 -2016 hasil penghitungan tingkat kesehatan bank

menggunakan metode CAMEL menunjukan bahwa kondisi bank berada pada

posisi yang tidak sehat.

2. Pada Bank Maybank Syariah keadaan bank berada pada kategori sehat berada

pada tahun 2011-2013 jika dihitung menggunakan metode RGEC. Pada tahun

2014-2016 kondisi bank apabila dihitung menggunakan metode RGEC, bank

berada pada kategori yang cukup sehat.

3. Dari kedua metode penilaian tingkat kesehatan bank Maybank Syariah

periode 2011 sampai 2016 memiliki hasil yang berbeda hal ini dikarenakan

pada metode CAMEL tata cara penilaian banyak difokuskan kepada

pencapaian laba sedangkan pada metode RGEC terfokus pada

peminimalisiran resiko yang mungkin terjadi. Diantara kedua metode tersebut,

metode yang dinilai menilai lebih baik adalah metode RGEC Karena dapat

melihat tingkat kesehatan bank secara menyeluruh melalui resiko-resiko yang

mungkin terjadi tidak hanya dilihat dari sisi keuangannya saja.

Page 101: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

86

B. Saran - Saran ;

Saran yang dapat diambil terkait dengan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini tidak menggunakan seluruh indikator penilaian kesehatan

bank baik pada metode CAMEL maupun RGEC, maka diharapkan untuk

penelitian selanjutnya dapat menggunakan seluruh indikator penilaian

tingkat kesehatan bank sesuai dengan masing masing Peraturan Bank

Indonesia agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

2. Komponen penilaian tingkat kesehatan pada bank yang masih perlu

diperbaiki adalah tingkat likuiditasnya. Apabila bank mampu

meningkatkan likuiditasnya maka peringkat tingkat kesehatan bank akan

meningkat. Untuk meningkatkan likuiditas, bank dapat menurunkan

jumlah pembiayaan yang dinilai bermasalah dengan melakukan penagihan

pada pembiayaan bermasalah.

3. Komponen lain selain likuiditas yang masih harus diperbaiki adalah

komponen rentabilitas. Untuk meningkatkan rentabilitas bank dapat

memaksimalkan jumlah asset yang dimilikinya dan mengurangi jumlah

beban operasional.

Page 102: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

87

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik, Gema Insani,

Jakarta, 2001

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, cet 7, Jakarta, Azkia

Publisher, 2009

Darmawi , Herman, Manajemen Perbankan, Jakarta, Bumi Aksara,2011

Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metode Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta,

Gramata Publishing, 2013

Ihsan,Dwi Nuraini, Manajemen Treasury,Tangerang, UIN Press,2015

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta, Kencana,2011

Karim, Adiwarman A. , Bank Islam: Fiqih dan Keuangan, edisi 5 Jakarta,

RajaGrafindo, 2013

Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2004

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2000

Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 2004

Rivai, Veitzhal dkk , Bank and Financial Institution Management : Conversation

& Sharia System, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2007

Ryadi, Selamet, Banking Assets And Liability Management, Jakarta, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2004

Taswan , Akuntansi Perbankan, Yogyakarta, STIM YOGYAKARTA,2003

Jurnal Dan Skripsi

Agustina,Firda Maulidiyah, “ Analisis Rasio Indikator Tingkat Kesehatan Bank

Dengan Mengunakan Metode RGEC Pada PT Bank Tabungan Negara

(BTN) Tbk” Universitas Negeri Surabaya, Jurnal, 2014

Amelia, Erika, “Financial Ratio An Its Influence to Profitability In Islamic

Banks”, Al-Iqtishad: Vol VII No. 2 (Juli, 2015)

Page 103: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

88

Artyka,Nur, “Penilaian Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2013” Skripsi S1

Universitas Negeri Yogyakarta Program Studi Akuntansi, 2015

Dewa Gede Derian Angga Paramartha dan I Ketut Mustanda, “Analisis

PenilaianTingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia .Tbk

Berdasarkan Metode RGEC”e-jurnal Manajemen Unud Vol. 6, No 1, 2017

ISSN : 2302-8912

Dwinanda , Ida Ayu Wiranthari dan Ni Luh Putu Wiagustini,”Analisis Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali

Berdasarkan Metode RGEC” Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana

Fahmi , Adam dan Nurul Hasanah,”Analisis Perbandingan Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Setelah dan Sebelum Dierlakukan PBI No. 13/1/PBI/2011

(Studi Kasus PT Bank X)” Jurnal Program S1 Ekstensi Akuntansi FEUI

2013

Kusumawardhani, Anggrawit “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank

Dengan Menggunakan Metode CAMELS Dan RGEC Pada PT Bank XXX

Periode 2008-2011”Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jurnal

Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014

Kusumo, Yunanto Adi “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode

2002 – 2007 (dengan Pendekatan PBINo. 9/1/PBI/2007)”, La_Riba Jurnal

Ekonomi Islam, Vol. II, No. 1 Juli 2008

Merkusiwati , Ni Ketut Lely Aryani”Evaluasi Pengaruh CAMEL terhadap Kinerja

Perusahaan” Buletin Studi Ekonomi. Vol. 12 no 1

Undang - Undang

Lampiran SE RBBR

Lampiran SK DIR BI No 30/12/KEP/DIR

Lampiran Surat Edaran BI No. 9/24/DPbS

PBI No.6/10/PBI/2004

PBI No. 13/1/PBI/2011

SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014

Surat Edaran BI No.13/24/DPNP

Page 104: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

89

Internet

Laporan Tahunan Maybank Syariah 2012-2017 www.maybanksyariah.co.id

Statistik Perbankan Syariah 2016 www.ojk.go.id

bilongtuyu.blogspot.co.id diakses 16 Nopember 2017 11:06

Page 105: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

90

Page 106: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

91

Page 107: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

Ukuran : 6 KOL X 350 MMK • REPUBLIKA, Tgl. 15 April 2013

KANTOR PUSAT : Sona Topas Tower Lt. 1-3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 - IndonesiaTelp. : (021) 2506446 (Hunting), Fax. : (021) 2506445, Telex : 60400 MBBI IA, SWIFT: MBBEIDJA e-mail : [email protected] LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012 (Diaudit)

PT Bank Maybank Syariah Indonesia

AKTIVA 1 Kas 1.241 1.089 2 Penempatan Pada BI a. Giro Wadiah 22.984 13.637 b. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 419.500 417.100 3 Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah 68.055 68.463 PPAP -/- (680) (685) b. Valuta Asing 12.619 16.099 PPAP -/- (127) (161) 4 Surat Berharga yang dimiliki a. Rupiah 139.340 143.131 PPAP -/- - - b. Valuta Asing - - PPAP -/- - - 5 Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 97.697 7.154 2. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan (19.996) (1.379) a.2. Tidak Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 572.584 419.117 2. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan (82.351) (63.318) PPAP -/- (13.045) (3.571) b. Valuta Asing b.1. Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah - - 2. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan - - b.2. Tidak Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 944.630 739.373 2. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan (134.852) (102.089) PPAP -/- (19.627) (9.457) 6 Piutang Salam - - PPAP -/- - - 7 Piutang Istishna 30.604 17.118 Pendapatan Margin Istishna yang ditangguhkan -/- (3.300) (4.218) PPAP -/- (271) (129) 8 Piutang Qardh - - PPAP -/- - - 9 Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait dengan Bank - - PPAP -/- - - b. Valuta Asing b.1. Terkait dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait dengan Bank - - PPAP -/- - - 10 Persediaan - - 11 Ijarah a. Aktiva Ijarah 94 44 b. Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aktiva Ijarah -/- (28) (9) 12 Tagihan Lainnya - 7.099 PPAP -/- - (71) 13 Penyertaan - - PPAP -/- - - 14 Aktiva Istishna dalam penyelesaian - - 15 Termin Istishna -/- - - 16 Pendapatan yang masih akan diterima 2.215 1.859 17 Biaya dibayar dimuka 1.469 1.780 18 Uang muka pajak - - 19 Aktiva pajak tangguhan 2.855 1.285 20 Aktiva Tetap dan Inventaris 21.688 22.032 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/- (13.143) (10.732) 21 Agunan yang diambil alih - - PPANP -/- - - 22 Aktiva lain-lain 12.397 12.398 PPANP -/- - - TOTAL AKTIVA 2.062.552 1.692.959

PASIVA 1 Dana Simpanan iB a. Giro Wadiah 137.407 180.822 b. Tabungan Wadiah - - 2 Kewajiban Segera Lainnya 446 2.269 3 Kewajiban Kepada Bank Indonesia a. FPJPS - - b. Lainnya - - 4 Kewajiban Kepada Bank Lain 374.049 406.219 5 Surat Berharga Yang Diterbitkan - - 6 Pembiayaan / Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - b. Valuta Asing i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - 7 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 1.182 3.133 8 Beban yang masih harus dibayar 6.519 433 9 Taksiran pajak penghasilan 3.388 5.897 10 Kewajiban pajak tangguhan - - 11 Kewajiban Lainnya - - 12 Pinjaman Subordinasi a. Rupiah i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - b. Valuta Asing i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - 13 Rupa-rupa Pasiva 15.393 14.663 14 Modal Pinjaman - - 15 Hak Minoritas - - 16 Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Mutlaqah) a. Tabungan Mudharabah 23.708 15.399 b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah 176.479 50.352 b.2. Valas 373.132 103.275 17 Ekuitas a. Modal disetor 819.307 819.307 b. Agio (disagio) - - c. Modal Sumbangan - - d. Dana Setoran Modal - - e. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan - - f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap - - g. Laba(rugi) yang belum direalisasi dari surat berharga - 6.106 h. Saldo laba (rugi) 131.542 85.084 TOTAL PASIVA 2.062.552 1.692.959

20112012POS - POSNo.

NERACAPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

20112012POS - POSNo. KOMITMEN Tagihan Komitmen 1 Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan - - 2 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 4 Lainnya - - Jumlah Tagihan Komitmen - - Kewajiban Komitmen 1 Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik - - 2 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah - - b. Pembiayaan Musyarakah - - 3 Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik - - 4 Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan - 6.633 5 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 6 Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Lainnya 110.985 302.616 Jumlah Kewajiban Komitmen 110.985 309.249 Jumlah Komitmen Bersih (110.985) (309.249) KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diterima 22.648 32.393 2 Pendapatan Yang Akan Diterima (Non Lancar) a.Terkait Dengan Bank - - b.Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Lainnya - - Jumlah Tagihan Kontinjensi 22.648 32.393 Kewajiban Kontinjensi 1 Garansi (Kafalah) Yang Diberikan 7.243 3.140 2 Lainnya - - Jumlah Kewajiban Kontinjensi 7.243 3.140 JUMLAH KONTINJENSI BERSIH 15.405 29.253

KOMITMEN DAN KONTINJENSIPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

20112012POS - POSNo. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL I PENDAPATAN OPERASIONAL 135.607 117.474 A. Pendapatan dari Penyaluran Dana 125.382 99.333 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah 96.424 52.990 b. Pendapatan Bersih Salam Paralel - - c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna 2.124 367 ii. Harga Pokok Istishna -/- - - d. Pendapatan Sewa Ijarah 14 5 e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah - - f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah - - g. Pendapatan Dari Penyertaan - - h. Lainnya 7.212 9.374 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SBIS 5.799 6.091 b. Lainnya 12.181 30.300 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain - - b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah i. Tabungan Mudharabah - - ii. Deposito Mudharabah 629 61 iii. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank 999 145 iv. Lainnya - - c. Lainnya - - B. Pendapatan Operasional Lainnya 10.225 18.141 1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) - - 2. Jasa Layanan 417 12.544 3. Pendapatan Dari Transaksi Valuta Asing 4.609 1.529 4. Koreksi PPAP - - 5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif - - 6. Lainnya 5.199 4.068 II Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 14.065 11.072 1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah 8.373 7.952 c. Lainnya 579 2.385 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah - - b. Lainnya - - 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah - - c. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank 5.113 735 d. Lainnya - - III Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) 121.542 106.402 IV Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva 19.085 7.220 V Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (2.004) 2.819 VI Beban Operasional Lainnya 48.273 43.710 A. Beban Bonus Titipan Wadiah 103 21 B. Beban Administrasi dan Umum 21.043 14.987 C. Beban Personalia 23.895 18.786 D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga - - E. Beban Transaksi Valuta Asing - - F. Beban Promosi 1.021 1.117 G. Beban Lainnya 2.211 8.799 VII Laba (Rugi) Operasional 56.188 52.653 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL VIII Pendapatan Non Operasional 89 1.697 IX Beban Non Operasional 90 - X Laba (Rugi) Non Operasioal (1) 1.697 XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 56.187 54.350 XII Taksiran Pajak Penghasilan 15.834 14.081 XIII Jumlah Laba (Rugi) 40.353 40.269 XIV Hak Minoritas -/- - - XV Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun 91.189 44.815 XVI Dividen - - XVII Lainnya - - XVIII Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode 131.542 85.084 XIX Laba Bersih Per Saham *) - -

LAPORAN LABA/RUGI DAN SALDO LABAPeriode : 01 Januari s/d 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

I. KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 819.307 819.307 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham - - b. Disagio -/- - - c. Modal Sumbangan - - d. Cadangan Umum dan Tujuan - - e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak 91.189 44.815 f. Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) (2.855) (2.921) g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) 20.177 20.010 h. Rugi Tahun Berjalan (-/-) - - i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang Luar Negeri 1) Selisih Lebih - - 2) Selisih Kurang (-/-)- - - j. Dana Setoran Modal - - k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (-/-)- - - 3. Goodwill (-/-) - - B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) 1. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap - - 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP (Maks. 1.25% dari ATMR) 14.026 13.300 3. Modal Pinjaman - - 4. Investasi Subordinasi (Maks. 50% dari Modal Inti) - - 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (45%) - - C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1. Modal Inti Yang Dialokasikan Untuk Risiko Pasar - - 2. Modal Pelengkap Yang Tidak Digunakan Untuk Risiko Penyaluran Dana - - 3. Investasi Subordinasi Untuk Risiko Pasar - - 4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan - - II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 941.844 894.511 III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 941.844 894.511 IV. PENYERTAAN (-/-) - - V. TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT 941.844 894.511 VI. TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR 941.844 894.511 VII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT 1.467.137 1.210.489 VIII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR 6.924 7.445 IX. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR 1.474.061 1.217.934 X. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (%) 64,20% 73,89% XI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (%) 63,89% 73,44% XII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%) 8,00% 8,00%

20112012POS - POSNo.

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode - - 2. Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank - - b. Zakat Dari Pihak Luar Bank - - c. Infaq dan Shadaqah - - Total Sumber Dana - - 3. Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika - - b. Baitul Maal Hidayatullah - - c. Baitul Maal Muamalat - - d. Bamuis BNI - - e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid - - f. LAZIS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia - - g. LAZIS Muhamadiyah - - h. LAZIS BMT - - i. LAZIS BSM Umat - - j. LAZIS Persis - - k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) - - l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) - - m. Yayasan Amal Takaful - - n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia - - o. Yayasan Dana Sosial Al Falah - - p. Lainnya - - 3.2. Disalurkan Sendiri - - Total Penggunaan - - 4. Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - - 5. Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode - -

20112012POS - POSNo.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZISPeriode : 01 Januari s/d 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

I. PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 64,20% 73,89% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 63,89% 73,44% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 2,20% 1,26% II. AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 1,69% 0,00% b. 1. NPF Gross 2,49% 0,00% 2. NPF Net 1,25% 0,00% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,63% 0,83% d. Pemenuhan PPAP 100,00% 100,00% III. RENTABILITAS a. ROA 2,88% 3,57% b. ROE 4,93% 4,92% c. NIM 5,78% 5,92% d. BOPO 53,77% 55,18% IV. LIKUIDITAS a . FDR 197,70% 289,20% b. Quick Ratio 52,72% 57,80% c. SIMA Terhadap DPK 48,82% 110,15% d. Deposan Inti Terhadap DPK 95,13% 93,35% V. KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1.Pihak Terkait 0,00% 0,00% a. 2.Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 1. b. Persentasi Pelampuan BMPK b. 1.Pihak Terkait 0,00% 0,00% b. 2.Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 2. GWM Rupiah 5,79% 5,55% 3. PDN 0,74% 0,83%

20112012POS - POSNo.

PERHITUNGAN RASIO KEUANGANPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Persentase)

1. Giro Wadiah a. Bank - - - - - b. Non Bank 136.592 - - - -

2. Tabungan Mudharabah a. Bank 27.099 30 16,31% 5 1,33% b. Non Bank 23.708 41 39,42% 16 3,20%

3. Deposito iB a. Bank - 1 bulan - - - - - - 3 bulan - - - - - - 6 bulan - - - - - - 12 bulan - - - - - b. Non Bank 1. Rupiah - 1 bulan 171.979 663 57,69% 382 4,69% - 3 bulan 3.500 21 89,79% 19 7,30% - 6 bulan 1.000 6 97,13% 6 7,90% - 12 bulan - - - - - 2. Valas - 1 bulan 373.132 882 35,38% 312 2,88% - 3 bulan - - - - - - 6 bulan - - - - - - 12 bulan - - - - -

JUMLAH 737.010 1.643 - 740 -

LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL Tanggal 31 Desember 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)PORSI PEMILIK DANA

INDIKASI RATE

OF RETURN

PENDAPATANYANG HARUS DIBAGI HASIL

SALDORATA-RATA

JENIS PENGHIMPUNANNo. JUMLAH BONUS

DAN BAGI HASILNISBAH

1. Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode 300 - 2. Sumber Dana Qardh a. Infaq dan Shadaqah - - b. Denda 7 - c. Sumbangan/Hibah - - d. Pendapatan Non-Halal 11 300 e. Lainnya - - Total Sumber Dana 18 300 3. Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman - - b. Sumbangan 111 - c. Lainnya - - Total Penggunaan Qardh 111 - 4. Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan (93) 300 5. Sumber Dana Qardh Pada Akhir Periode 207 300

20112012POS - POSNo.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDHPeriode : 01 Januari s/d 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Informasi Awal Periode Periode Pembiayaan (Project) * Saldo Awal - - 2. Informasi Periode Berjalan Penerimaan Dana - - Penarikan Dana -/- - - Untung (Rugi) Investasi - - Beban / Biaya -/- - - Fee / Penerimaan Bank -/- - - 3. Informasi Akhir Periode * Saldo Akhir - -

20112012POS - POSNo.

LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKATPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

Catatan : - Informasi keuangan diatas per tanggal 31 Desember 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

diambil dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja yang dalam laporannya tertanggal 11 April 2013 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

- Laporan Keuangan di atas disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/11/DPbS tanggal 7 Maret 2006 perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

- Nilai tukar mata uang asing per tanggal 31 Desember 2012 USD1 = Rp. 9.637,50 dan per tanggal 31 Desember 2011 USD1 = Rp.9.067,50

A. Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 2.901 - - - - 2.901 1.582 - - - - 1.582 2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Surat-surat Berharga Syariah - - - - - - - - - - - - 4. Piutang a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 3.139 - - - - 3.139 3.696 - - - - 3.696 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 74.562 - - - - 74.562 2.079 - - - - 2.079 5. Pembiayaan a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank - - - - - - - - - - - - b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - - - - - - - 7. Ijarah - - - - - - - - - - - - 8. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 9. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - B Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 77.773 - - - - 77.773 82.980 - - - - 82.980 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 442.484 - - - - 442.484 430.737 - - - - 430.737 3. Surat-surat Berharga Syariah 139.340 - - - - 139.340 143.131 - - - - 143.131 4. Piutang a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 27.304 - - - - 27.304 15.007 - - - - 15.007 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - 47.082 - - - 47.082 - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 1.217.892 - - 35.037 - 1.252.929 912.583 78.394 - - - 990.977 5. Pembiayaan a. KUK - - - - - - - - - - - - b. Non KUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - d. Non Properti - i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank - - - - - - - - - - - - b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) - - - - - - - - - - - - 7. Ijarah 66 - - - - 66 35 - - - - 35 8. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - 7.099 - - - - 7.099 9. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga 7.243 - - - - 7.243 9.774 - - - - 9.774 Jumlah 1.992.704 47.082 - 35.037 - 2.074.823 1.608.703 78.394 - - - 1.687.097 PPAP Yang Wajib Dibentuk 14.026 2.338 - 17.459 - 33.823 10.168 3.906 - - - 14.074 PPAP Yang Telah Dibentuk 14.026 2.338 - 17.459 - 33.823 10.168 3.906 - - - 14.074 Total Aset Bank Yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia - - b. Pada Pihak Lain - - Persentase KUK Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan - - Persentase Jumlah Debitur KUK Terhadap Total Debitur - - Persentase UMKM Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan - - Persentase Jumlah Debitur UMKM Terhadap Total Debitur - -

KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYAPer 31 Desember 2012 dan 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)2012 2011

L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAHPOS - POSNo.

DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris : - *)Komisaris Independen : Fransisca EkawatiKomisaris Independen : Randolph LatumahinaDEWAN PENGAWAS SYARIAH

Ketua : Drs. H.M. Ichwan SamAnggota : Dr. Asrorun Ni’am Sholeh, MA

DIREKSI Presiden Direktur : Ibrahim Hassan Direktur Kepatuhan : Baiq Nadea DzurriatinDirektur Pengembangan Bisnis : Dharma S. KsatryoPEMILIK BANK

Malayan Banking Berhad : 99,00%PT Prosperindo : 1,00%TOTAL 100,00%

*) Dato’ Mohammed Hussein telah mengundurkan diri efektif tanggal 21 Desember 2011

Jakarta, 15 April 2013PT. BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA

S.E & O

Ibrahim Hassan Baiq Nadea Dzurriatin Presiden Direktur Direktur Kepatuhan

*) Khusus bank yang sudah go public

Page 108: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL I. PENDAPATAN OPERASIONAL 275.672 207.478 A. Pendapatan dari Penyaluran Dana 169.712 138.786 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah 123.302 102.311 b. Pendapatan Bersih Salam Paralel - - c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna 8.455 5.658 ii. Harga Pokok Istishna -/- - - d. Pendapatan Sewa Ijarah 17 4 e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah - - f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 3.947 - g. Pendapatan Dari Penyertaan - - h. Lainnya 10.444 7.227 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SBIS 7.378 4.868 b. Lainnya 14.528 16.262 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain - - b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah - - i. Tabungan Mudharabah - - ii. Deposito Mudharabah 1.209 1.441 iii.SertifikatInvestasiMudharabahAntarBank 432 1.015 v.Lainnya - - c. Lainnya - - B. Pendapatan Operasional Lainnya 105.960 68.692 1.JasaInvestasiTerikat(MudharabahMuqayyadah) - - 2. Jasa Layanan 741 638 3.PendapatanDariTransaksiValutaAsing 27.839 33.024 4. KoreksiPPAP 72.427 24.712 5. KoreksiPenyisihanPenghapusanTransaksiRekeningAdministratif 4.635 3.396 6. Lainnya 318 6.922 II Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/- 28.906 22.712 1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah 24.179 17.998 c. Lainnya 926 554 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah - - b. Lainnya - - 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah - - b. Deposito Mudharabah - - c.SertifikatInvestasiMudharabahAntarBank 3.801 4.160 d. Lainnya - - III Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) 246.766 184.766 IV Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva 83.172 44.596 V Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 7.069 5.394 VI Beban Operasional Lainnya 81.507 75.262 A.BebanBonusTitipanWadiah - - B.BebanAdministrasidanUmum 17.956 16.163 C. Beban Personalia 30.601 26.430 D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga - - E.BebanTransaksiValutaAsing 23.080 22.376 F. Beban Promosi 2.006 1.279 G. Beban Lainnya 7.864 9.014 VII Laba (Rugi) Operasional 75.018 59.514 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL VIII Pendapatan Non Operasional 1.619 11 IX Beban Non Operasional - 337 X Laba (Rugi) Non Operasioal 1.619 (326) XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 76.637 59.188 XII Taksiran Pajak Penghasilan 20.684 17.821 XIII Jumlah Laba (Rugi) 55.953 41.367 XIV Hak Minoritas -/- - - XV Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun 172.909 131.542 XVI Dividen - - XVII Lainnya - - XVIII Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode 228.862 172.909 XIX Laba Bersih Per Saham *) - -

Ukuran:6KOLX350MMK•REPUBLIKA,Tgl.13April2015

KANTOR PUSAT : SonaTopasTowerLt.1-3,Jl.Jend.SudirmanKav.26,Jakarta12920-IndonesiaTelp.:(021)2506446(Hunting),Fax.:(021)2506445,Telex:60400MBBIIA,SWIFT:MBBEIDJAe-mail:[email protected],website:www.maybanksyariah.co.id

PT Bank Maybank Syariah Indonesia

20132014POS - POSNo.

NERACA Per 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

20132014POS - POSNo. KOMITMEN Tagihan Komitmen 1 Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan - - 2 Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 4 Lainnya - - Jumlah Tagihan Komitmen - - Kewajiban Komitmen 1 Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik - - 2 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah - - b. Pembiayaan Musyarakah 190 - 3 Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik - - 4 IrrevocableL/CYangMasihBerjalan - - 5 Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 6 Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 7 Lainnya 599.421 370.545 Jumlah Kewajiban Komitmen 599.611 370.545 Jumlah Komitmen Bersih (599.611) (370.545) KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi 1 Garansi(Kafalah)YangDiterima 16.720 16.430 2 PendapatanYangAkanDiterima(NonLancar) a. Terkait Dengan Bank - - b. Tidak Terkait Dengan Bank - - 3 Lainnya - - Jumlah Tagihan Kontinjensi 16.720 16.430 Kewajiban Kontinjensi 1 Garansi(Kafalah)YangDiberikan 2.374 1.986 2 Lainnya - - Jumlah Kewajiban Kontinjensi 2.374 1.986 JUMLAH KONTINJENSI BERSIH 14.346 14.444

KOMITMEN DAN KONTINJENSIPer 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

20132014POS - POSNo.

LAPORAN LABA/RUGI DAN SALDO LABAPeriode : 01 Januari s/d 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

I. KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 819.307 819.307 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a.AgioSaham - - b. Disagio -/- - - c. Modal Sumbangan - - d.CadanganUmumdanTujuan - - e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak 172.909 172.909 f.RugiTahun-tahunLalu(-/-) (4.642) (4.274) g.LabaTahunBerjalanSetelahDiperhitungkanPajak(50%) 27.976 20.684 h.RugiTahunBerjalan(-/-) - - i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang Luar Negeri 1)SelisihLebih - - 2)SelisihKurang(-/-) - - j. Dana Setoran Modal - - k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia UntukDijual(-/-) - - 3. Goodwill (-/-) - - B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) 1.SelisihPenilaianKembaliAktivaTetap - - 2.CadanganUmumPenyisihanPenghapusanAktivaProduktif PPAP(Maks.1.25%dariATMR) 16.438 17.065 3. Modal Pinjaman - - 4.InvestasiSubordinasi(Maks.50%dariModalInti) - - 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia UntukDijual(45%) - - C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1. ModalIntiYangDialokasikanUntukRisikoPasar - - 2.ModalPelengkapYangTidakDigunakanUntukRisiko Penyaluran Dana - - 3.InvestasiSubordinasiUntukRisikoPasar - - 4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan - - II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 1.031.988 1.025.691 III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1.031.988 1.025.691 IV. PENYERTAAN (-/-) - - V. TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT 1.031.988 1.025.691 VI. TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR 1.031.988 1.025.691 VII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT 1.975.339 1.720.738 VIII. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR 4.165 5.674 IX. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR 1.979.504 1.726.412 X. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (%) 52,24% 59,61% XI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR (%) 52,13% 59,41% XII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%) 8,00% 8,00%

20132014POS - POSNo.

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUMPer 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode - - 2. Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank - - b. Zakat Dari Pihak Luar Bank - - c. InfaqdanShadaqah - - Total Sumber Dana - - 3. Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika - - b. Baitul Maal Hidayatullah - - c. Baitul Maal Muamalat - - d. Bamuis BNI - - e. DompetPeduliUmmatDaarutTauhid - - f. LAZISDewanDa’wahIslamiyahIndonesia - - g. LAZISMuhamadiyah - - h. LAZISBMT - - i. LAZISBSMUmat - - j. LAZISPersis - - k. PosKeadilanPeduliUmat(PKPU) - - l. RumahZakatIndonesia(DSUQ) - - m.YayasanAmalTakaful - - n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia - - o. YayasanDanaSosialAlFalah - - p. Lainnya - - 3.2. Disalurkan Sendiri - - Total Penggunaan - - 4. Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan - - 5. Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode - -

20132014POS - POSNo.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZISPeriode 01 Januari s/d 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

I PERMODALAN a. CARdenganmemperhitungkanrisikopenyalurandana 52,24% 59,61% b. CARdenganmemperhitungkanrisikopasar 52,13% 59,41% c. AktivaTetapTerhadapModal 1,99% 1,88% II AKTIVA PRODUKTIF a. AktivaProduktifBermasalah 3,38% 1,72% b. 1.NPFGross 5,04% 2,69% 2.NPFNet 4,29% 0,00% c. PPAPTerhadapAktivaProduktif 1,17% 2,59% d. PemenuhanPPAP 100,00% 100,00% III RENTABILITAS a. ROA 3,61% 2,87% b. ROE 6,83% 5,05% c. NIM 6,65% 5,61% d. BOPO 69,60% 67,79% IV LIKUIDITAS a. FDR 157,77% 152,87% b. QuickRatio 59,74% 87,45% c. SIMATerhadapDPK 28,29% 26,17% d. DeposanIntiTerhadapDPK 86,97% 94,41% V KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1.PihakTerkait 0,00% 0,00% a.2.PihakTidakTerkait 0,00% 0,00% 1. b. Persentase Pelampauan BMPK b.1.PihakTerkait 0,00% 0,00% b.2.PihakTidakTerkait 0,00% 0,00% 2. GWMRupiah 7,20% 5,57% 3. PDN 0,40% 0,55%

20132014POS - POSNo.

PERHITUNGAN RASIO KEUANGANPer 31 Desember 2014 dan 2013

1. Giro Wadiah a. Bank - - - - - b. Non Bank 146.556 - - - -

2. Tabungan Mudharabah a.Bank 29.830 229 25,00% 57 2,68% b.NonBank 29.594 406 14,00% 57 1,50%

3. Deposito iB a. Bank - 1 bulan - - - - - - 3 bulan - - - - - - 6 bulan - - - - - - 12 bulan - - - - - b. Non Bank 1. Rupiah -1bulan 526.902 2.607 68,00% 1.773 7,30% -3bulan 148.128 756 73,00% 552 7,83% -6bulan 3.242 29 79,00% 22 8,48% -12bulan 1.000 8 90,00% 7 9,66% 2. Valas -1bulan 175.468 3.376 12,00% 405 1,29% - 3 bulan - - - - - -6bulan 61 - 16,00% - 1,72% -12bulan 3.716 28 27,00% 8 2,90%

JUMLAH 1.064.497 7.439 - 2.881 -

LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL Periode Bulan Desember 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)PORSI PEMILIK DANA

INDIKASI RATE

OF RETURN

PENDAPATANYANG HARUS DIBAGI HASIL

SALDORATA-RATA

JENIS PENGHIMPUNANNo. JUMLAH BONUS

DAN BAGI HASILNISBAH

1. SumberDanaQardhPadaAwalPeriode 26 207 2. Sumber Dana Qardh a.InfaqdanShadaqah - - b. Denda 323 67 c. Sumbangan/Hibah - - d. Pendapatan Non-Halal 27 28 e. Lainnya - 18 Total Sumber Dana 350 113 3. Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman - - b. Sumbangan - 286 c. Lainnya - 8 Total Penggunaan Qardh - 294 4. Kenaikan(Penurunan)SumberAtasPenggunaan 350 (181) 5. SumberDanaQardhPadaAkhirPeriode 376 26

20132014POS - POSNo.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDHPeriode 01 Januari s/d 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. InformasiAwalPeriode PeriodePembiayaan(Project) *SaldoAwal - - 2. Informasi Periode Berjalan Penerimaan Dana - - Penarikan Dana -/- - - Untung(Rugi)Investasi - - Beban / Biaya -/- - - Fee / Penerimaan Bank -/- - - 3. InformasiAkhirPeriode *SaldoAkhir - -

20132014POS - POSNo.

LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKATPer 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

Catatan : - Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“Bank”) tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir padatanggal tersebut,yangdisusunolehmanajemenBanksesuaidenganStandarAkuntansiKeuangandi Indonesia, yang telahdiaudit olehPurwantono,Suherman&Surja (“PSS”)firmaanggotaErnst&YoungGlobalLimited(Rekanpenanggung jawabadalahSinarta),auditorindependen,berdasarkanStandarAudityangditetapkanolehInstitutAkuntanPublikIndonesia, dengan opini tanpamodifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannyatanggal 31 Maret 2015 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Informasi tersebut di atas tidak mencakup catatan atas laporan keuangan.

- Penyajian laporan keuangan publikasi ini diterbitkan guna memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/14/PBI/2012tanggal18Oktober2012tentangTransparansidanPublikasiLaporanBank dan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia sebagaimana diubah berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.8/11/DPbS tanggal 7 Maret 2006 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.7/56/DPbStanggal9Desember2005tentangLaporanTahunan,LaporanKeuanganPublikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

-Nilaitukarmatauangasingpertanggal31Desember2014USD1=Rp.12.385,00dan pertanggal31Desember2013USD1=Rp.12.170,00

A. Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 1.314 - - - - 1.314 1.209 - - - - 1.209 2. Penempatan Pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Surat-surat Berharga Syariah - - - - - - - - - - - - 4. Piutang a. KUK - - - - - - - - - - - - b. NonKUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 2.866 - - - - 2.866 3.005 - - - - 3.005 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 38.797 - - - - 38.797 74.032 - - - - 74.032 5. Pembiayaan a. KUK - - - - - - - - - - - - b. NonKUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank - - - - - - - - - - - - b. DalamRangkaRestrukturisasiPembiayaan(Lainnya) - - - - - - - - - - - - 7. Ijarah - - - - - - - - - - - - 8. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 9. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - B Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 68.171 - - - - 68.171 327.891 - - - - 327.891 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 587.604 - - - - 587.604 367.064 - - - - 367.064 3. Surat-surat Berharga Syariah 150.560 - - - - 150.560 135.564 - - - - 135.564 4. Piutang a. KUK - - - - - - - - - - - - b. NonKUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 38.701 - - - - 38.701 2.364 18.369 - - - 20.733 d. Non Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 1.226.051 - 82.929 - - 1.308.980 1.303.181 51.755 - - 40.127 1.395.063 5. Pembiayaan a. KUK - - - - - - - - - - - - b. NonKUK - - - - - - - - - - - - c. Properti i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - d. Non Properti - i. Direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - ii. Tidak Direstrukturisasi 256.104 - - - - 256.104 - - - - - - 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank - - - - - - - - - - - - b. DalamRangkaRestrukturisasiPembiayaan(Lainnya) - - - - - - - - - - - - 7. Ijarah 165 - - - - 165 83 - - - - 83 8. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga - - - - - - - - - - - - 9. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga 2.374 - - - - 2.374 1.986 - - - - 1.986 Jumlah 2.372.707 - 82.929 - - 2.455.636 2.216.379 70.124 - - 40.127 2.326.630 PPAPYangWajibDibentuk 16.438 - 12.346 - - 28.784 17.065 1.860 - - 40.127 59.052 PPAPYangTelahDibentuk 16.438 - 12.346 - - 28.784 17.065 3.048 - - 40.127 60.240 TotalAsetBankYangDijaminkan a. Pada Bank Indonesia - - b. Pada Pihak Lain - - PersentaseKUKTerhadapTotalPiutangdanPembiayaan - - PersentaseJumlahDebiturKUKTerhadapTotalDebitur - - PersentaseUMKMTerhadapTotalPiutangdanPembiayaan - - PersentaseJumlahDebiturUMKMTerhadapTotalDebitur - -

KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYAPer 31 Desember 2014 dan 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)2014 2013

L DPK KL D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAHPOS - POSNo.

DEWAN KOMISARIS PresidenKomisaris:MohamedRafiqueMericanKomisarisIndependen:FransiscaEkawati

DIREKSI PresidenDirektur :NorfadelizanAbdulRahmanDirekturKepatuhan :BaiqNadeaDzurriatinDirekturOperasional :BasukiHidayat

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Ketua :Drs.H.M.IchwanSamAnggota :Dr.AsrorunNi’amSholeh,MA

PEMILIK BANK

MalayanBankingBerhad :99,00%PTProsperindo :1,00%TOTAL 100,00%

*)Khususbankyangsudahgopublic

AKTIVA 1 Kas 1.069 1.036 2 Penempatan Pada BI a.GiroWadiah 37.310 29.064 b.SertifikatWadiahBankIndonesia 550.294 338.000 3 Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah 330 50.177 PPAP-/- (3) (502) b.ValutaAsing 69.156 278.923 PPAP-/- (692) (2.789) 4 Surat Berharga yang dimiliki a. Rupiah 150.560 135.564 PPAP-/- - - b.ValutaAsing - - PPAP-/- - - 5 Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 59.488 100.352 2.PendapatanMarginMurabahahyangditangguhkan (17.825) (23.315) a.2. Tidak Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 1.222.534 878.475 2.PendapatanMarginMurabahahyangditangguhkan (339.230) (222.422) PPAP-/- (9.719) (23.302) b.ValutaAsing b.1. Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah - - 2. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan - - b.2. Tidak Terkait dengan Bank 1. Piutang Murabahah 523.793 900.919 2.PendapatanMarginMurabahahyangditangguhkan (133.368) (221.316) PPAP-/- (15.023) (32.101) 6 Piutang Salam - - PPAP-/- - - 7 Piutang Istishna 119.335 109.486 PendapatanMarginIstishnayangditangguhkan-/- (45.389) (29.347) PPAP-/- (747) (1.526) 8 Piutang Qardh - - PPAP-/- - - 9 Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait dengan Bank - - a.2. Tidak Terkait dengan Bank 256.104 - PPAP-/- (2.576) - b.ValutaAsing b.1. Terkait dengan Bank - - b.2. Tidak Terkait dengan Bank - - PPAP-/- - - 10 Persediaan - - 11 Ijarah a.AktivaIjarah 323 116 b.AkumulasiPenyusutan/AmortisasiAktivaIjarah-/- (158) (33) 12 Tagihan Lainnya - - PPAP-/- - - 13 Penyertaan - - PPAP-/-- - - 14 AktivaIstishnadalampenyelesaian - - 15 Termin Istishna -/- - - 16 Pendapatan yang masih akan diterima 4.668 3.159 17 Biaya dibayar dimuka 2.228 2.129 18 Uangmukapajak - - 19 Aktivapajaktangguhan 4.642 4.274 20 AktivaTetapdanInventaris 20.539 19.323 AkumulasiPenyusutanAktivaTetapdanInventaris-/- (15.796) (13.185) 21 Agunanyangdiambilalih - - PPANP-/- - - 22 Aktivalain-lain 7.876 18.812 PPANP-/- - - TOTAL AKTIVA 2.449.723 2.299.971

PASIVA 1 Dana Simpanan iB a.GiroWadiah 154.936 205.648 b.TabunganWadiah - - 2 Kewajiban Segera Lainnya 1.216 641 3 Kewajiban Kepada Bank Indonesia a. FPJPS - - b. Lainnya - - 4 Kewajiban Kepada Bank Lain 324.915 285.522 5 Surat Berharga Yang Diterbitkan - - 6 Pembiayaan / Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - b.ValutaAsing i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - 7 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6.020 3.503 8 Beban yang masih harus dibayar 4.891 2.997 9 Taksiran pajak penghasilan 5.790 6.934 10 Kewajiban pajak tangguhan - - 11 Kewajiban Lainnya - - 12 Pinjaman Subordinasi a. Rupiah i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - b. ValutaAsing i. Terkait dengan Bank - - ii. Tidak Terkait dengan Bank - - 13 Rupa-rupaPasiva 15.676 31.540 14 Modal Pinjaman - - 15 Hak Minoritas - - 16 DanaInvestasiTidakTerikat(MudharabahMutlaqah) a. Tabungan Mudharabah 29.594 31.732 b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah 679.272 190.969 b.2. Valas 179.244 548.269 17 Ekuitas a. Modal disetor 819.307 819.307 b.Agio(disagio) - - c. Modal Sumbangan - - d. Dana Setoran Modal - - e. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan - - f. Selisihpenilaiankembaliaktivatetap - - g.Laba(rugi)yangbelumdirealisasidarisuratberharga - - h.Saldolaba(rugi) 228.862 172.909 TOTAL PASIVA 2.449.723 2.299.971

Jakarta,13April2015PT.BANKMAYBANKSYARIAHINDONESIA

S.E&O

Norfadelizan Abdul Rahman Basuki Hidayat PresidenDirektur DirekturOperasional

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2014 (Diaudit)

Page 109: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36919/1/ASTITI... · calculated using the RGEC method, the bank is in a fairly healthy

31 Des 2015No. Pos - Pos

I. TAGIHAN KOMITMEN 1. Fasilitas pembiayaan yang belum ditarik a. Rupiah - - b. Valuta asing - - 2. Posisi pembelian spot dan forward yang masih berjalan - - 3. Lainnya - - II. KEWAJIBAN KOMITMEN 1. Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum ditarik a. Committed i. Rupiah - 44.792 ii. Valuta asing - b. Uncommitted i. Rupiah - - ii. Valuta asing - - 2. Fasilitas pembiayaan kepada bank lain yang belum ditarik a. Committed i. Rupiah - - ii. Valuta asing - - b. Uncommitted i. Rupiah - - ii. Valuta asing - - 3. Irrevocable L/C yang masih berjalan a. L/C luar negeri - - b. L/C dalam negeri - 4. Posisi penjualan spot dan forward yang masih berjalan - - 5. Lainnya 72.635 260.754 III. TAGIHAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diterima a. Rupiah - - b. Valuta asing 18.188 18.610 2. Pendapatan dalam penyelesaian a. Murabahah 256.212 4.047 b. Istishna’ - - c. Sewa - - d. Bagi hasil 68.790 - e. Lainnya 19.496 19.849 3. Lainnya - - IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diberikan a. Rupiah 2.242 2.310 b. Valuta asing 13.473 - 2. Lainnya - -

BANK

31 Des 2016

PT Bank Maybank Syariah IndonesiaKANTOR PUSAT : Sona Topas Tower Lt. 1-3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 - IndonesiaTelp. : (021) 2506446 (Hunting), Fax. : (021) 2506445, Telex : 60400 MBBI IA, SWIFT: MBBEIDJAe-mail : [email protected], website : www.maybanksyariah.co.id LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)

No. Pos - Pos

ASET

1. Kas 1.338 2.066 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 311.253 178.329 3. Penempatan Pada bank lain 16.156 54.847 4. Tagihan Spot dan Forward - - 5. Surat Berharga Dimiliki 350.570 340.303 6. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) - - 7. Tagihan Akseptasi - - 8. Piutang a. Piutang Murabahah 1.002.772 1.585.463 b. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/- (273.314 ) (396.860 ) c. Piutang Istishna’ - 117.495 d. Pendapatan Margin Istishna’ Yang Ditangguhkan -/- - (37.030 ) e. Piutang Qardh - - f. Piutang Sewa 2 5 9. Pembiayaan Bagi Hasil a. Mudharabah 10.442 15.944 b. Musyarakah 222.964 267.310 c. Lainnya - - 10. Pembiayaan Sewa a. Aset Ijarah 112 261 b. Akumulasi Penyusutan /Amortisasi -/- (59 ) (68 ) c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -/- - - 11. Penyertaan - - 12. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif -/- a. Individual (375.099 ) (466.270 ) b. Kolektif (23.128 ) (34.805 ) 13. Aset Tidak Berwujud 22.904 20.251 Akumulasi Amortisasi -/- (20.387 ) (19.904 ) 14. Salam - - 15. Aset Istishna’ Dalam Penyelesaian - - Termin Istishna’ -/- - - 16. Aset Tetap Dan Inventaris 23.408 20.509 Akumulasi Penyusutan-/- (19.036 ) (17.652 ) 17. Properti Terbengkalai - - 18. Aset Yang Diambil Alih - - 19. Rekening Tunda - - 20. Aset Antar Kantor a. Kegiatan Operasional di Indonesia - - b. Kegiatan Operasional di Luar Indonesia - - 21. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- - - 22. Persediaan - - 23. Aset Pajak Tangguhan 81.719 101.325 24. Rupa-Rupa Aset 12.103 11.920

TOTAL ASET 1.344.720 1.743.439

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Dana Simpanan Wadiah a. Giro 285.344 225.598 b. Tabungan - - 2. Dana Investasi Non Profit Sharing a. Giro 49.803 38.512 b. Tabungan 4 4 c. Deposito 379.565 674.868 3. Liabilitas Kepada Bank Indonesia - - 4. Liabilitas Kepada Bank Lain 12.790 19.742 5. Liabilitas Spot dan Forward - - 6. Surat Berharga Diterbitkan - - 7. Liabilitas Akseptasi - - 8. Pembiayaan Diterima - - a. Pembiayaan yang dapat diperhitungkan sebagai modal - - b. Pembiayaan yang diterima lainnya - - 9. Setoran Jaminan - - 10. Liabilitas Antar Kantor a. Kegiatan Operasional Di Indonesia - - b. Kegiatan Operasional Di Luar Indonesia - - 11. Liabilitas Pajak Tangguhan - - 12. Rupa-Rupa Kewajiban 25.103 30.110 13. DanaInvestasiProfitSharing - -

TOTAL LIABILITAS 752.609 988.834

EKUITAS 14. Modal disetor a. Modal dasar 819.307 819.307 b. Modal yang belum disetor -/- - - c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- - - 15. Tambahan modal disetor a. Agio - - b. Disagio -/- - - c. Modal sumbangan - - d. Dana setoran modal - - e. Lainnya - - 16. Pendapatan (kerugian) komprehensif lain a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - - c. Bagian efektif lindung nilai arus kas - - d. Selisih penilaian kembali aset tetap - - e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti 2.799 1.140 g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain (700 ) (285 ) h. Lainnya - - 17. Selisih kuasi reorganisasi - - 18. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - - 19. Ekuitas Lalinnya - - 20. Cadangan a. Cadangan umum - - b. Cadangan tujuan - - 21. Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu (65.557 ) 228.835 b. Tahun berjalan (163.738 ) (294.392 ) TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 22. Kepentingan non pengendali (minority interest)

TOTAL EKUITAS 592.111 754.605

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.344.720 1.743.439

BANK31 Des 201531 Des 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

No. Pos - Pos BANK31 Des 201531 Des 2016

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TRIWULANANPeriode 01 Januari 2016 s/d 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Operasional dari Penyaluran Dana 1. Pendapatan Penyaluran Dana 107.788 173.385 a. Rupiah 95.957 160.012 i. Pendapatan dari piutang 43.913 114.409 - Murabahah 34.257 103.561 - Istishna’ 9.656 10.815 - Ujrah - 33 ii. Pendapatan dari bagi hasil 12.121 22.521 - Mudharabah 1.715 354 - Musyarakah 10.406 22.167 iii. Lainnya 39.923 23.082 b. Valuta asing 11.831 13.373 i. Pendapatan dari piutang 11.827 13.354 - Murabahah 11.827 13.354 - Istishna’ - - - Ujrah - - ii. Pendapatan dari bagi hasil - - - Mudharabah - - - Musyarakah - - iii. Lainnya 4 19 2. Bagi Hasil Untuk Pemilik Dana Investasi -/- 30.867 38.319 a. Rupiah 29.243 34.096 i. Non profit sharing 29.243 34.096 ii. Profit sharing - - b. Valuta asing 1.624 4.223 i. Non profit sharing 1.624 4.223 ii. Profit sharing - - 3. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil 76.921 135.066 B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Penyaluran Dana 1. Pendapatan Operasional lainnya 162.913 287.866 a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan i. Surat berharga - - ii. Spot dan forward 15.386 15.503 b. Keuntungan penjualan aset: i. Surat berharga - - ii. Aset ijarah - - c. Keuntungan transaksi spot dan forward (realised) - - d. Pendapatan bank selaku mudharib dalam mudharabah muqayyadah - - e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - f. Dividen - - g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 542 1.096 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 145.100 269.712 i. Pendapatan lainnya 1.885 1.555 2. Beban Operasional lainnya 384.416 814.559 a. Beban bonus wadiah - - b. Penurunan nilai wajar aset keuangan : i. Surat berharga - - ii. Spot dan Forward 11.846 14.343 c. Kerugian penjualan aset : i. Surat berharga - - ii. Aset ijarah - - d. Kerugian transaksi spot dan forward (realised) - - e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) i. Surat berharga 500 1.500 ii. Pembiayaan dari piutang 206.240 520.310 iii. Pembiayaan bagi hasil 65.131 203.343 iv. Aset keuangan lainnya 35.915 13.603 f. Kerugian terkait risiko operasional 18 9 g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - h. Komisi/provisi/fee dan administrasi - - i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - - j. Beban tenaga kerja 33.790 28.953 k. Beban promosi 983 936 l. Beban lainnya 29.993 31.562 3. Pendapatan (Beban) Operasional lainnya (221.503 ) (526.693 ) LABA (RUGI) OPERASIONAL (144.582 ) (391.627 ) PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL 1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris - 1 2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing - - 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 35 275 LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 35 276 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (144.547 ) (391.351 ) Pajak penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan - - b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (19.191 ) 96.959 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH (163.738 ) (294.392 ) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1. Pos-posyangtidakakandireklasifikasikelabarugi a. Keuntungan revaluasi aset tetap - - b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti 1.659 374 c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - d. Lainnya - - e. Pajakpenghasilanterkaitpos-posyangtidakakandireklasifikasikelabarugi (415) (94) 2. Pos-posyangakandireklasifikasikelabarugi a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - - c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - d. Lainnya - - e. Pajakpenghasilanterkaitpos-posyangakandireklasifikasikelabarugi - - PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 1.244 280 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (162.494 ) (294.112 ) Laba yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK - - KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL LABA TAHUN BERJALAN - - Total Penghasilan Komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK - - KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - - DIVIDEN - - LABA BERSIH PER SAHAM - -

31 Des 2015

31 Des 201531 Des 2015 KETERANGAN

No. Pos - Pos 31 Des 2016

31 Des 201631 Des 2016

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

KOMPONEN MODAL I Modal Inti (Tier 1) 505.776 652.425 1 Modal Inti Utama (CET 1) 505.776 652.425 1.1 Modal disetor (setelah dikurangi saham treasury) 819.307 819.307 1.2 Cadangan Tambahan Modal (229.295 ) (65.557 ) 1.2.1 Agio (disagio) saham biasa - - 1.2.2 Modal sumbangan - - 1.2.3 Cadangan umum - - 1.2.4 Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (65.557 ) 228.835 1.2.5 Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (163.738 ) (294.392 ) 1.2.6 Selisih karena penjabaran laporan keuangan - - 1.2.7 Dana setoran modal - - 1.2.8 Waran yang diterbitkan - - 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham - - 1.2.10 Pendapatan (kerugian) komprehensif lain - - 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap - - 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif - - 1.2.13 PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung - - 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book - - 1.3 Kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama (84.236 ) (101.325 ) 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan (81.719 ) (101.325 ) 1.4.2 Goodwill - - 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya (2.517 ) - 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang - - 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi 1.4.6 Eksposur sekuritisasi - - 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya - - 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - - 2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) - - 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - - 2.2 Agio (disagio) (+/-) - - 2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain - - II Modal Pelengkap (Tier 2) 4.844 17.159 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan - - 2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal pelengkap - - 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) 4.844 17.159 4 Cadangan tujuan - - 5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap - - 5.1 Sinking Fund - - 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain - - TOTAL MODAL (I+II) 510.620 669.584

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RASIO KPMM ATMR RISIKO KREDIT 664.117 1.372.846 Rasio CET1 54,54% 37,41% ATMR RISIKO PASAR 909 53.751 Rasio Tier 1 54,54% 37,41% ATMR RISIKO OPERASIONAL 262.364 317.197 Rasio Tier 2 0,52% 0,98% TOTAL ATMR 927.390 1.743.794 Rasio total 55,06% 38,40%RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO 9,00% 10,00% CET 1 UNTUK BUFFER 45,88% 28,40%ALOKASI PEMENUHAN PROSENTASE BUFFERKPMM YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK Dari CET1 4,50% 4,50% Capital Conservation Buffer 0,00% 0,00% Dari AT1 0,00% 0,00% Countercyclical Buffer 0,00% 0,00% Dari Tier 2 0,52% 0,98% Capital Surcharge untuk D-SIB 0,00% 0,00%

31 Des 201531 Des 2016RASIO No.

LAPORAN RASIO KEUANGANPeriode 31 Desember 2016 dan 2015

Rasio Kinerja 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimun (KPMM) 55,06% 38,40% 2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 31,14% 27,70% 3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 31,51% 27,61% 4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 29,95% 25,73% 5. NPF gross 43,99% 35,15% 6. NPF net 4,60% 4,93% 7. Return On Assets (ROA) -9,51% -20,13% 8. Return On Equity (ROE) -27,62% -32,04% 9. Net Imbalan (NI) 4,99% 6,54% 10. Net Operating Margin (NOM) -19,96% -32,92% 11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 160,28% 192,60% 12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 24,24% 18,24% 13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 134,73% 110,54%

Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPD a.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% a.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPD b.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% b.2. Pihak Tidak Terkait 113,93% 0,00% 2. GWM Rupiah a. GWM rupiah 5,25% 5,70% b. GWM valuta asing 1,97% 1,23% 3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0,18% 8,03%

31 Des 2016 31 Des 2015CKPN CKPN

Individual IndividualKolektif KolektifUmum UmumKhusus Khusus PPA wajib dibentuk PPA wajib dibentuk

1. Penempatan pada bank lain - 162 162 - - 548 548 - 2. Tagihan spot dan forward - - - - - - - - 3. Surat berharga dimiliki - 1.500 1.500 - - 1.900 1.900 - 4. Tagihan akseptasi - - - - - - - - 5. Piutang murabahah 220.711 20.973 2.717 81.029 309.554 30.937 6.249 151.765 6. Piutang istishna’ - - - - 1.872 - - - 7. Piutang qardh - - - - - - - - 8. Piutang Sewa - - - - - - - - 9. Pembiayaan mudharabah - 104 104 - - 159 159 - 10. Pembiayaan musyarakah 154.388 389 204 5.347 154.844 1.261 518 37.329 11. Pembiayaan lainnya - - - - - - - - 12. Penyertaan - - - - - - - - 13. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - 14. Komitmen dan Kontinjensi - 157 157 - - 23 23 -

CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN Periode 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

31 Desember 2016 31 Desember 2015L

No. POS-POSLDPK DPKKL KLD DM MJumlah Jumlah

I. PIHAK TERKAIT 1. Penempatan pada bank lain a. Rupiah 5 - - - - 5 4 - - - - 4 b. Valuta asing 1.723 - - - - 1.723 1.150 - - - - 1.150 2. Tagihan spot dan forward a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 3. Surat berharga dimiliki a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 4. Tagihan akseptasi - - - - - - - - - - - - 5. Pembiayaan berbasis piutang dan sewa a.1 Nasabah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - a.2 Bukan nasabah UMKM i. Rupiah 928 - - - - 928 19.634 - - - - 19.634 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. Pembiayaan yang direstrukturisasi i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - c. Pembiayaan properti 80 - - - - 80 4.461 - - - - 4.461 6. Pembiayaan bagi hasil a.1 Nasabah UMKM i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - a.2 Bukan nasabah UMKM i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. Pembiayaan yang direstrukturisasi - - - - - - - - - - - - c. Pembiayaan properti - - - - - - - - - - - - 7. Penyertaan - - - - - - - - - - - - 8. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 9. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 10. Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - - II PIHAK TIDAK TERKAIT 1. Penempatan pada bank lain a. Rupiah 995 - - - - 995 737 - - - - 737 b. Valuta asing 13.433 - - - - 13.433 52.956 - - - - 52.956 2. Tagihan spot dan forward a. Rupiah - - - - - - - - - - - - b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 3. Surat berharga dimiliki a. Rupiah 350.570 - - - - 350.570 340.303 - - - - 340.303 b. Valuta asing - - - - - - - - - - - - 4. Tagihan akseptasi - - - - - - - - - - - - 5. Pembiayaan berbasis piutang dan sewa a.1 Nasabah UMKM i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - a.2 Bukan nasabah UMKM i. Rupiah 251.231 - - 39.582 195.367 486.180 413.019 166.185 124.421 - 161.153 864.778 ii. Valuta asing 242.405 - - - - 242.405 297.249 - - - 87.412 384.661 b. Pembiayaan yang direstrukturisasi i. Rupiah - - - - - - 80.465 - - - - 80.465 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - c. Pembiayaan properti 6.408 - - - - 6.408 2.161 - - - - 2.161 6. Pembiayaan berbasis bagi hasil a.1 Nasabah UMKM i. Rupiah 10.442 - - - - 10.442 15.944 - - - - 15.944 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - a.2 Bukan nasabah UMKM i. Rupiah 38.962 - - 59.229 124.773 222.964 100.208 - 124.773 - 42.329 267.310 ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - b. Pembiayaan yang direstrukturisasi i. Rupiah - - - - - - - - - - - - ii. Valuta asing - - - - - - - - - - - - c. Pembiayaan properti - - - - - - - - - - - - 7. Penyertaan - - - - - - - - - - - - 8. Penyertaan modal sementara - - - - - - - - - - - - 9. Komitmen dan kontinjensi a. Rupiah 2.242 - - - - 2.242 2.310 - - - - 2.310 b. Valuta asing 13.473 - - - - 13.473 - - - - - - 10. Aset yang diambil alih - - - - - - - - - - - - III INFORMASI LAIN 1. Total aset bank yang dijaminkan: a. Pada Bank Indonesia - - b. Pada pihak lain - - 2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 398.384 501.098 3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 91.220 198.491 4. Persentase pembiayaan kepada UMKM terhadap total pembiayaan 1,08% - 5. Persentase pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total pembiayaan - - 6. Persentase jumlah nasabah UMKM terhadap total nasabah 3,17% - 7. Persentase jumlah nasabah UMK terhadap total nasabah - - 8. Lainnya a. Aset produktif yang dihapus buku 480.280 - b. Aset produktif yang dihapus buku yang dipulihkan atau berhasil ditagih - - c. Aset produktif yang dihapustagih - - d. Penerusan dana investasi terikat - -

LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

A. Terkait dengan Nilai Tukar 1 Spot - - - - - 2 Forward - - - - - 3 Lainnya - - - - - B. Lainnya - - - - - J U M L A H - - - - -

BANKTagihan dan LiabilitasTujuan

Bukan HedgingNilai NotionalNo. TRANSAKSI

Hedging Tagihan Liabilitas

LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN FORWARD TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

PENGURUS BANKDEWAN KOMISARIS DIREKSI-PresidenKomisaris :MohamedRafiqueMerican -PresidenDirektur :AriaPuteraBinIsmail-Komisaris :FransiscaEkawati -Direktur :BaiqNadeaDzurriatin- Komisaris : Hadi Sunaryo - Direktur : Basuki Hidayat -Direktur :MohammadRiza

DEWAN PENGAWAS SYARIAH- Ketua : Drs. H.M. Ichwan Sam- Anggota : DR. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, LC, MA

Pemegang Saham Pengendali (PSP)1. Ultimate shareholder : melalui : Malayan Banking Berhard : 99 % Pemegang Saham Bukan PSP melalui pasar modal (> 5%) : Tidak Ada Pemegang Saham Bukan PSP tidak melalui pasar modal (> 5%) : Tidak Ada

PEMEGANG SAHAM

Catatan :- Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan PT Bank Maybank Syariah Indonesia tanggal 31 Desember

2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Bank sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangandi Indonesia, yang telahdiaudit olehPurwantono,Sungkoro&Surja (“PSS”) firmaanggotaErnst& Young Global Limited dengan rekan penanggung jawab adalah Danil Setiadi Handaja, CPA, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini tanpa modifikasian.Sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 29 Maret 2017 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Karena informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan, dengan demikian informasi tersebut bukan merupakan penyajian lengkap dari laporan keuangan.

- Informasi keuangan di atas disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 tentang “Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank”. b) Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.18/SEOJK.03/2015 tanggal 8 Juni 2015 tentang “Transparansi dan Publikasi

Laporan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”. - Nilai tukar mata uang asing untuk 1 USD per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing

sebesar Rp13.472,50 dan Rp13.785,00

Media : Republika, Size : 6 Klm x 350 mm

Jakarta, 31 Maret 2017 PT Bank Maybank Syariah Indonesia

S.E & O

Aria Putera Bin Ismail Basuki Hidayat Presiden Direktur Direktur

No. URAIAN 31 Des 2016 31 Des 2015

LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 Dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Saldoawaldanazakat - - 2. Danazakatyangberasaldari: a. Internal Bank - - b. Eksternal Bank - - 3. Penyalurandanazakatkepadaentitaspengelolazakat a. Lembaga Amil Zakat - - b. Badan Amil Zakat - - 4. Kenaikan(penurunan)danazakat - - 5. Saldoakhirdanazakat - -

No.A B C D E=(D/A x 100%) x 12

Porsi Pemillik Dana

INDIKATORIndikasi Rateof Return (%)

Jumlah Bonus dan Bagi Hasil

Saldo Rata-rata

Pendapatan yang akan

dibagihasilkan Nisbah (%)

A. PEMBIAYAAN 1. Bank 10,702 122 2. Non Bank 983,528 4,704

B. PENGHIMPUNAN DANA 1. Giro wadiah - a. Bank 20 - - 0,00% b. Non Bank 303,735 - - 0,00% 2. Giro mudharabah a. Bank 9,666 50 25,00% 13 1,55% b. Non Bank 49,803 228 20,89% 47 1,15% 3. Tabungan wadiah a. Bank - 0,00% b. Non Bank - 0,00% 4. Tabungan mudharabah a. Bank - 0,00% b. Non Bank 4 - 25,00% - 1,57% 5. Deposito mudharabah a. Bank - 1 Bulan 2,654 14 64,00% 10 3,88% - 3 Bulan - - 0,00% - 0,00% - 6 Bulan - - 0,00% - 0,00% - 12 Bulan 450 2 79,00% 2 4,78% b. Non Bank - 1 Bulan 326,759 1,918 33,85% 648 2,38% - 3 Bulan 59,311 360 65,60% 236 4,78% - 6 Bulan 40,577 245 75,00% 184 5,44% - 12 Bulan 6,299 44 32,24% 14 2,68%

TOTAL 1,793,508 7,687 1,154

LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL TRIWULANANPeriode 31 Desember 2016

(Dalam Jutaan Rupiah)

No. URAIAN 31 Des 2016 31 Des 2015

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 Dan 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Sumber dana kebajikan pada awal periode 497 376 2. Penerimaan dana kebajikan a. Infak - - b. Sedekah - - c. Pengembalian dana kebajikan produktif - - d. Denda 58 157 e. Penerimaan non halal 11 18 f. Lainnya - 3 Total Penerimaan 69 178 3. Penggunaan dana kebajikan a. Dana kebajikan produktif - - b. Sumbangan 90 23 c. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum - 34

Total Penggunaan 90 57 4. Kenaikan (penurunan) sumber dana kebajikan (21 ) 121 5. Sumber dana kebajikan pada akhir periode 476 497

1. INFORMASI AWAL PERIODE Saldo Awal - - - - - - 2. INFORMASI PERIODE BERJALAN a. Penerimaan dana - - - - - - b. Penarikan dana - - - - - - c. Keuntungan (rugi) Investasi - - - - - - d. Beban/biaya - - - - - - e. Fee/penerimaan bank - - - - - - 3. INFORMASI AKHIR PERIODE Saldo Akhir - - - - - -

Portfolio A Portfolio B TOTAL 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Des 2016 31 Des 2015 31 Des 2016 31 Des 2015

LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT TRIWULANANTanggal 31 Desember 2016 Dan 2015