peningkatan kinerja perusahaan pada usaha kecil menengah batik wanita di pekalongan

17
Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan Ariati Anomsaril, Mahmud2 1'2) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ano m sa ri ariati@ v a hoo. co. id [email protected] Abstract Batik has beenknown sincethe seventh century, when it was writtenand painted on palm /eayes (jawatengah.go.id, 2004). Now, batik hasbecome the national dress, even long sleeves batik a formal malewear equated witha suit on formaloccasions (Kompas, 17 November 2003). Pekalongan uyas se/ecfed in this study, because according to pre-survey (Noersasongko, 2005: 5) therewere 919 small businesses of baflkproduction cenfers in Central Java. The number is the largest one whichspread throughout Pekalongan city. This study takes the population of 665 smalland medium rndusfries of Batik in Pekalongan and uses purposive sampling. The result of data analysis showsthat allconstrucfsin an analysis process of full model SEM that are used to establish a research model meetthe goodness of fft criterion. Such frt condition is caused by Chi-square figure of 1.066 which is smaller thanthe cut-off value set(3.841) witha probability value of 0.302 or above0.05. The value indicates that thereis no difference between the samp/es of matrix covariance withan estimated population one.Another goodness of fit also indicates in a goodcondition since it has TLI (.993), CFI (.999);Cmin / DF (1.066), RMSEA (0.025), cFl (0.995), and AGFI (0.952) which have metthecriteria of goodness of ftt. From the analysis (on small and medium industries of female Batik in Pekalongan) can be conctuded as fotlows: entrepreneurial orientation has a significant influence on managemenf skt7s and entrepreneurial orientation has a significant influence on business sfrafegy. Management ability has a significant influence on company pefformance and business strategy has a significant influence to company pertormance. The entrepreneurtal orientation doesn't have significant effect on company pertormance of small and medium industries of female Batikin Pekalongan. Keyword; buslness strategy, company performance, entrepreneurial orientation 1. PENDAHULUAN Kewirausahaan (entrepreneurship) telahlama didiskusikan, diteliti dan juga dirasakan manfaatnya. Cantillon pada tahun 1775 menyatakan bahawa sirkulasi barang/jasa dilakukan oleh para wirausaha atau 'entrepreneur' (dalam Ekuland Jr dan Herber, 1990). Perandari para "entrepreneul' juga telahdapat dirasakan manfaatnya di negara majuseperti United Stateor America (USA). Koratko dan Hodgetts (2004 : 5) menyatakan bahwa "fhe US Success hasat leastthree entrepreneurialcomponents (1) Large firms(2) newentrepreneurtal companies have been b/osso ming and(3) smaller firms have been founded, including manyestablished by women, minorities, and immigrants" . Rancangan penelitian ini akan diaplikasikan sektor usaha kecil danmenengah (UKM) yang mempunyailingkungan yang dinamis penuh ketidakpastian (sepertipesaing, pelanggan, supplier, regulator, dan assosiasi usaha) dan intensitas persaingan yangtinggi(seperti price, product, technology, distribution, manpower, danraw-material - lihat Hashim, Wafa and Sulaiman, 2001) :kningfraun ftfuerja tPmtsafraan... Wiuti Anomsari, lv{ofuiln ) 215

Upload: noniet-hendra

Post on 20-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Peningkatan Kinerja Perusahaan PadaUsaha Kecil Menengah Batik Wanita

Di Pekalongan

Ariati Anomsaril, Mahmud21'2) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Dian Nuswantoro Semarangano m s a ri a riati@ v a hoo. co. id

[email protected]

AbstractBatik has been known since the seventh century, when it was written and painted on palm/eayes (jawatengah.go.id, 2004). Now, batik has become the national dress, even long sleevesbatik a formal male wear equated with a suit on formaloccasions (Kompas, 17 November 2003).Pekalongan uyas se/ecfed in this study, because according to pre-survey (Noersasongko, 2005:5) there were 919 small businesses of baflk production cenfers in Central Java. The number isthe largest one which spread throughout Pekalongan city.

This study takes the population of 665 small and medium rndusfries of Batik in Pekalongan anduses purposive sampling. The result of data analysis shows that allconstrucfs in an analysisprocess of full model SEM that are used to establish a research model meet the goodness of fftcriterion.

Such frt condition is caused by Chi-square figure of 1.066 which is smaller than the cut-off valueset (3.841) with a probability value of 0.302 or above 0.05. The value indicates that there is nodifference between the samp/es of matrix covariance with an estimated population one. Anothergoodness of fit also indicates in a good condition since it has TLI (.993), CFI (.999); Cmin / DF(1.066), RMSEA (0.025), cFl (0.995), and AGFI (0.952) which have metthe criteria of goodnessof ftt. From the analysis (on small and medium industries of female Batik in Pekalongan) can beconctuded as fotlows: entrepreneurial orientation has a significant influence on managemenf skt7sand entrepreneurial orientation has a significant influence on business sfrafegy. Managementability has a significant influence on company pefformance and business strategy has a significantinfluence to company pertormance. The entrepreneurtal orientation doesn't have significant effecton company pertormance of small and medium industries of female Batik in Pekalongan.

Keyword; buslness strategy, company performance, entrepreneurial orientation

1. PENDAHULUANKewirausahaan (entrepreneurship) telah lama didiskusikan, diteliti dan juga dirasakan

manfaatnya. Cantillon pada tahun 1775 menyatakan bahawa sirkulasi barang/jasa dilakukan olehpara wirausaha atau 'entrepreneur' (dalam Ekuland Jr dan Herber, 1990). Peran dari para"entrepreneul' juga telah dapat dirasakan manfaatnya di negara maju seperti United State orAmerica (USA). Koratko dan Hodgetts (2004 : 5) menyatakan bahwa "fhe US Success has atleastthree entrepreneurialcomponents (1) Large firms (2) new entrepreneurtal companies havebeen b/osso ming and (3) smaller firms have been founded, including many established by women,minorities, and immigrants" .

Rancangan penelitian ini akan diaplikasikan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yangmempunyailingkungan yang dinamis penuh ketidakpastian (sepertipesaing, pelanggan, supplier,regulator, dan assosiasi usaha) dan intensitas persaingan yang tinggi (seperti price, product,technology, distribution, manpower, dan raw-material - lihat Hashim, Wafa and Sulaiman, 2001)

:kningfraun ftfuerja tPmtsafraan... Wiuti Anomsari, lv{ofuiln ) 215

Page 2: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

serta membutuhkan kemarnpuan manajemen yang baik, yaitu pada usaha kecil Batik diPekalongan.

Dampak dari orientasi kewirausahaan terhadap "venture grovvth" (Grovtth of Sa/es and Profit)telah diteliti oleh Lqe dan Tsang (2001 : 599) dimana orientasi kewirausahaan terdiri atas unsur(1) need for achievement (2) internal locus of control (31self reliance dan (4) extroversion Stewardet al (2003) juga meneliti aspek kewirausahaan dengan unsur (1) achievement (2) innovation dan(3) risk terhadap goal orientaflon dengan membandingkan antara sikap wirausaha di USAdibandingkan dengan sikap wirausaha di Rusia. Demikian pula Vitale, Giglierano dan Miles (2003:4) menguji pengaruh orientasi kewirausahaan yang terdiriatas unsur (1) innovating (2) actingproactively dan (3) managing risk terhadap performance atau grovtth.

Jumfah 'smallbusiness owner-managef di Indonesia yang sangat besar, walaupun hampirseparuhnya bekerja di sektor informal juga menjadi salah satu alasan mengapa dilakukan penelitianini. Sethuraman (1985, p720; ldrus 1999) melaporkan bahwa besarnya proporsiorang yang bekerjadi sektor informal (yang meliputi self_employed dan se/f_employed assisfed femporarily by family)di lndonesia adalah :a. 49.24Yo di sub sektor perdagangan (trade & restaurant).b. 18.66% di sub sektor pengolahan dan penggalian (mining & quarrying).c. 4.360/o di sub sektor bangunan (contructionl.d. 5.36% di sub sektor transportasi dan komunikasi, sertae. 18.520 disub sektor pelayanan masyarakat (publik service) dari total pekerja yang bekerja

pada masing-masing sub-sektor.

Batik dipilih dalam penelitian ini karena batik telah dikenal sejak abad Vll, saat itu ditulis dandilukis pada daun lontar fiawatengah.go.id,2004). Kinikain batik sudah menjadipakian nasional,bahkan baju lengan panjang batik menjadi pakaian resmi pria yang disejajarkan dengan setelanjas di acara-acara formal (Kompas, 17 November 2003).

Pekalongan dipilih dalam penelitian ini, karena menurut pra survey (Noersasongko,2005: 5)terdapat sejumlah 919 usaha kecil batik di sentra produksi batik di Jawa Tengah dengan jumlahpenyebaran jumlah pengusaha batik yang terbanyak di Pekalongan (Kota dan Kabupaten), sepertitertera dalam tabel 1.2 berikut

Tabel 1.2Jumlah Pengusaha Batik Di Sentra Produksi Batik Jawa Tengah Tahun 2004

Kota/Kabupaten Jumlah Pengusaha

Kota PekalonganKab. PekalonganKota SurakartaKab. Sragen

6452022628

9 1 9

Batik yang merupakan salah satu jenis produk unggulan, telah berkembang sejak beberapadekade, bahkan beberapa abad yang lalu. Sebagian besar masyarakat lndonesia telah mengenalbatik baik dalam coraknya yang tradisional maupun yang modern. Pada umunya batik digunakanuntuk kain jarik, kemeja, sprey, taplak meja, dan busana wanita. Mengingat jenis produk ini amatdipengaruhi oleh selera konsumen dan perubahan waktu maupun model, maka perkembanganindustri batik diJawa Tengah mengalami perkembangan yang cepat, baik menyangkut rancangan,

Total

216 Iurrn[ Dian'I/o[. ll fu. 3 SEterta 2077

Page 3: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

penampilan, corak, dan kegunaannya, disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pasar baikdalam maupun luar negeri.

Menurut Tambunan (2002:85), jumlah perempuan yang terlibat sebagai wirausaha di UsahaKecil Menengah, khususnya Usaha kecil di Indonesia jumlahnya cukup signifikan, baik sebagaipemilik, pemimpin usaha ataupun sebagaimanajer bersama dalam usaha suami. Kewirausahaanperempuan memilii tradisi yang kuat terutama di sektor perdagangan kecil (eceran), industrimakanan dan minuman, pakaian jadi termasuk batik, industri kayu, bambu, rotan, dan termasukperabot rumah tangga serta kosmetika yang memang merupakan bisnis didominasi olehperempuan.

Menurut Sitterly (2002:4), mulai tahun 1990-an dinamakan dengan'dekade miliUuntukwanita', apa yang dibutuhkan sekarang dalam bisnis adalah nilai-nilaiyang tersosialisasidalamwanita yang siap ditawarkan. Nilai-nilaiwanita ini adalah kepedulian, instuisi, dan pertimbanganbagi dunia usaha sebagai organisasi yang melakukan transformasi. Perubahan dalam nilai,teknologi, ketersediaan tenaga kerja, dan ketrampilan, tim kerja, gaya hidup, persyaratan legal,reorganisasi perusahaan, penekanan kerja tim dan keterlibatan karyawan untuk berkompetisidanbertahan dalam masa ekonomisulit.

Tambunan (2002 :73) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang dihadapiusaha kecil, yakni :1. Kesulitan pemasaran, adanya tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar domestik dari produk

serupa buatan Usaha Menengah, Usaha Besar dan lmpor, maupun persaingan di pasar ekspor.2. Keterbatasan keuangan, pada umumnya modal awal dari usaha kecil bersumber dari modal

(tabungan) sendiriatau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan ini seringtidak cukup untuk kegiatan produksi, apalagi untuk investasi (perluasan kapasitas produksiatau menggantikan mesin-mesin tua). Sementara, mengharapkan sisa dari kebutuhan finansialsepenuhnya dibiayaioleh dana dari perbankan jauh dari realitas. Hal ini disebabkan sejumlahalasan diantaranya : lokasi bank terlalu jauh, persyaratan terlalu berat, administrasi yangruwet dan kurangnya informasi persyaratan perkreditan dan prosedurnya.

3. Keterbatasan sumber daya manusia : merupakan masalah serius bagi banyak usaha kecilmenengah dilndonesia, terutama dalam aspek-aspe(entrepreneurship, manajemen, teknikproduksi, pengembangan produk, engineering design, qualt$ control, organisasi bisnis,akuntansi, data processrng, teknik pemasaran, dan penelitian pasar.

4. Masalah bahan baku : keterbatasan bahan baku (dan input lainnya) sering menjadi kendalabagi Usaha Kecil Menengah. Selama masa krisis, banyak Usaha Kecil Menengah kesulitanmendapat bahan baku karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal.

5. Keterbatasan teknologi, Usaha Kecil Menengah pada umumnya masih menggunakan teknologitradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.Keterbelakangan teknologi tidak hanya membuat rendahnya total factor productivity danefisiensi dalam proses produksi, tetapijuga rendahnya kualitas produk.

Sejumlah penelititelah menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecildi Indonesia. Studi ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : studiyang mengkaji strategitentang pengembangan usaha kecil, studi berdasar ekonomi mikro dan studi tentang kasus detil(ldrus, 1999;Djumiati, 1997;Tambunan,2002; Basri, 1999; Mulyadi, 1999; Naro,2001;Sirat,2002dalam Dalimunthe, 2O02 : 24)

Menurut Tambunan (2002) pada peengusaha kecil menengah terdapat pengaruh faktor internaldan eksternal terhadap kinerja perusahaan. Dari sisi internal, urutan prioritas tantangan yangdihadapi oleh pengusaha kecil adalah :

1. Belum dipunyainya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belumdipisahkannya kepemilikan dan perusahaan.

gening(g.tan ftinerja lPerusaftaan..... (Arinti Anomsari Mnfirffin ) 2 1 7

Page 4: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

2. Sulitnya menyusun perencanaan bisnis untuk merebut pasar.

3. Sulitnya memperoleh tenaga kerja yang terampil.4. Rendahnya kualitas produk yang dihasilkan.

Sedangkan dari sisieksternal urutan prioritasnya adalah :1. Sulitnya memperoleh bahan baku yang berkualitas akibat harga mahal2. Teknologi yang cepat berubah.3. Sulitnya memperoleh modal karena tidak memilikiagunan.4. Sulitnya memasarkan produk karena tidak memiliki akses pasar

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh beberapa variabel terhadap variabel laindituangkan dalam suatu konsep, sehingga konsep merupakan kerangka berfikir yang menjelaskanketerkaitan antar variabel. Konsep keilmuan diperlukan untuk menentukan tingkat masalah,pendekatan yang digunakan dan teori yang didapat dari suatu penelitian. Sedangkan konsepmetodologi diperlukan dalam penetapan metode yang digunakan sehingga penelitian yang akandilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Kerangka konseptual penelitian merupakan bagian terpenting selain pengolahan data.Berdasarkan uraian teoritis pada bab sebelumnya berikut ini dikemukakan suatu kerangkakonseptual berupa desain penelitian yang berfungsi sebagai penuntun untuk memudahkanmemahami alur berpikir dalam penelitian ini. Selain sebagai gambaran penelitian, kerangkakonseptual dapat sebagai gambaran umum dari mekanisme penelitian. Penelitian ini inginmenganalisis seberapa besar pengaruh orientasikewirausahaan, kemampuan manajemen, danstrategibisnis berpengaruh pada kinerja usaha. Sesuaidengan uraian pada latar belakang masalah,landasan teoridan penelitaian sebelumnya, maka disusun kerangka konseptual penelitian dapatdilihat pada Gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Kajian diolah Penulis

218 lwnn[ Dian't/o[. tt M. 3 SEturter 2n77

Page 5: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

2.1 HipotesisDari model yang digunakan tersebut di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:1 ' H l

2. FL

3. Ft

Diduga orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapkemampuan manajemen.Diduga orientasi kewirausahaan mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap strategibisnis.Diduga kemampuan manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapkinerja.Diduga strategi bisnis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.Diduga orientasi kewirausahaan mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh usaha kecil menengah batik di Pekalongan yangberjumlah 665 pengusaha yang tersebar di kota dan kabupaten Pekalongan. Pengambilan respondendalam penelitian ini menggunakan pengambilan sampel bertujuan Qturposive sampling).

2.3 Pengukuran Variabel Peneli t ian

Tanggapan responden atas orientasikewirausahaan, kemampuan manajemen, strategibisnisdan kinerja pengusaha wanita batik dikuantitatifkan untuk dapat diolah dan selanjutnya dianalisis.Untuk mengkuantitatifkan data yang bersifat kualitatif tersebut digunakan Skala Likert, yaitu dengan1 (satu) sampaidengan 5 (lima), dengan batasan kriteria sebagai berikut:1. Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 12. Tidak Setuju (TS)3. Cukup Setuju (CS)4. Setuju (S)5. Sangat Setuju (SS)

Selanjutnya dicari rata-rata dari tiap jawaban responden, untuk memudahkan penjelasan darirata-rata tersebut maka digunakan interval untuk menentukan panjang interval.

Maka interval dari kriteria rata-rata dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

4' H.5 . 4

n i l a i 2ni lai 3n i l a i 4nilai 5

I } r - ' !

l - . = T : 0 , 8t ( b

Sangat Tidak BaikTidak BaikCukup BaikBaikSangat Baik

2.4 Klasifikasi Variabel

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan hipotesis penelitian yang diajukan,maka variabel-variabelyang akan dianalisis terdiridaridua macam, yaitu :

1. Variabel endogen, yaitu variabel yang nilainya ditentukan atau dipengaruhi oleh nilai variabellain. Pada penelitian inivariabelendogen meliputivariabel kemampuan manajmen, strategibisnis, dan kinerja perusahaan.

2. Variabel eksogen, yaitu variabel yang nilainya tidak ditentukan atau tidak dipengaruhivariabellain. Variabel eksogen dalam penelitian ini yaitu variabel orientasi kewirausahaan.

1 ,00 - 1 ,791,80 - 2 ,592,60 - 3,393,40 - 4 ,194,20 - 5,00

lPeningfo.tan ftinnja 9erusafraan.,.. (Arinti Arcmsari rvkfuf,d ) 219

Page 6: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

2.5 Definisi Konsep

Suatu Konsep (concepfs) adalah sejumlah pengertian atiau karakteristik yang dikaitkan denganperistiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu (Kuncoro,2003).

Definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Orientasi Kewirausahaan.

Orientasi Kewirausahaan adalah perilaku wirausahaan dalam mengelola usahanya. Untukmengukur orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) digunakan indikator yangdikembangkan dari penelitian Lee dan Tsang (2001 : 599).. Variabel ini diukur dengan 4 dimensiyaitu: Need for Achievement, lnternal Locus of Control, Self Reliance, dan Extroversion.

2. Kemampuan Manajemen.

Kemampuan Manajemen (managerial sk//s) dari para wiraus aha (entrepreneurl merupakasekumpulan keahlian dan kompetensi baik secara administrasi maupun operasional dalammenjalankan fungsi-fungsi manajemen yang terdiridari kemampaun untuk membuat perencanaan,mengorganisasi, mengarahkan atau melakukan penugasan dan melakukan pengawasan.

3. Strategi Bisnis.

Strategi Bisnis adalah kemampuan pengusaha/perusahaan dalam analisis lingkungan ekstemaldan internal perusahaan, perumusan (formualsi) starategi, pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapaisasaran-sasaran perusahaan, serta melakukan evaluasiuntuk mendapatkan umpan balik dalam merumuskan strategi yang akan datang. Variabel inidiukur dengan 3 dimensi yaitu: Differentiation, Low Cost, dan Focus Strategy.

4. Kinerja.

Kinerja (business pertormance) adalah merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dariperusahaan dalam periode waktu tertentu. Variabel dalam penelitian ini dikembangkan dari kinerjayang telah diteliti oleh Less dan Tsang (2001 :599), diwakili oleh venture grou,tth yang terdiri ataspertumbuhan penjualan, pertumbuhan keuntungan usaha. Variabel ini diukur dengan 2 dimensiyaitu: pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan keuntungan usaha.

Diukur dengan menggunakan skala Likert (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju;(3) cukupsetuju; (4) setuju; (5) sangat setuju.

2.6 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisidalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif yang dimaksudkan untukmengetahui orientasi kewirausahaan, kemampuan manajemen, strategi bisnis dan kinerjaperusahaan dan mengetahui kecenderungan penilaian responden terhadap variabel-variabelyangditeliti. Untuk memperoleh gambaran tentang variabel-variabel di atas digunakan alat analisisdistribusi frekuensi.

2.7 Structural Equation Modelling

Teknik analisis data yang dipergunakan pada penelitian iniadalah Model Persamaan Stuktural(Stuctural Equation Model = SEM). SlructuralEquation Modeling (SEM) merupakan teknik analisismultivariat yang mengkombinasikan aspek confirmatory factor analysis (mengukur dimensi-dimensisebuah faktor/konstruk) dan aspek model persamaan simultan (untuk menguji hubungan kausalitas)dalam rangka mengukur rangkaian hubungan konstruk secara simultan, dengan langkah-langkahseperti pada gambar 4.2. berikut ini (Ferdinand, 2002) :

220 lurmf Dinn'I/o[ 11 ,@. 3 Sqtanba 2077

Page 7: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Evaluasi Goodness of Fit

Gambar 4.2 Langkah-langkah dalam Structural Equation Modelling

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil uj i val iditas pada seluruh indikator variabel peneli t ian yang meliputi orientasi

kewirausahaan, kemampuan manajemen, strategi bisnis, dan kinerja perusahaan daritabel 4.8menunjukkan bahwa koefisien validitas berkisar antara 0,723 sampai 0,957. Sedangkan nilai rtabel pada a = 0,05 adalah sebesar 0,1874. Oleh karena koefisien validitas seluruh butirpertanyaan/indikator lebih besar dari nilai r tabel pada a = 0,05, yaitu 0,1874, maka kesimpulanyang diambil adalah semua pertanyaan/indikator untuk seluruh variabel penelitian dinyatakanvalid.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS forWindows Versi 19. Dalam penelitian ini pengujian realibilitas hanya dilakukan terhadap 110responden. Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 4.9. diperoleh bahwa nilai Cornbach Alpha untuksemua variabel > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel menunjukan reliabel.

4.1 Structural Equation Model (SEM)

Uji kelayakan model keseluruhan dilakukan dengan menggunakan analisis Struclural EquationModel(SEM), yang sekaligus digunakan untuk menganalisis hipotesis yang diajukan. Hasilpengujian model melalui SEM adalah sepertiyang ditampilkan dalam Gambar 5.1

ttunidg ftgtan ftinaj a lPmtsafinan..... (Arbti Anomnri Mafrrftd ) 221

Page 8: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

ANALISIS FULL SEM

Uji Kelayakan ModelChi Square = 1.066

Sumber: data primer, diolah,2011

Gambar 5.1Hasif Analisis Structural Equatlon Model (SEM)

Ringkasan uji kelayakan model confirmatory factor analysis tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 5.10Hasll pengujian kelayakan Model Conflrmatory Factor Analysis

Goodness ofFit Indeks

Cutoffvalue

HasilAnalisis

EvaluasiModel

Ghi-SquareProbability

RMSEAGFI

AGFITLIcFl

CMIN/DF

< 3,841< 0,05< 0,08< 0,90< 0,90< 0,95< 0,95< 2,00

1,0660,3020,0250,9950,9520,9930,9991,066

BAIKBAIKBAIKBAIKBAIKBAIKBAIKBAIK

Sumber : data primer yang diolah untuk tesis

Hasil analisis pengolahan data terlihat bahwa semua konstruk yang digunakan untukmembentuk sebuah model penelitian, pada proses analisis full model SEM memenuhi kriterlagoodness of fityang telah ditetapkan. Ukuran goodness of fityang menunjukkan kondisiyangfit hal ini disebabkan oleh angka Chi-square sebesar 1,066 yang lebih kecil dari cut-off valueyang ditetapkan (3,841) dengan nilai probability 0,302 atau diatas 0,05, nilai ini menunjukkantidak adanya perbedaan antara matriks kovarian sampel dengan matriks kovarian populasi yangdiestimasi. Ukuran goodness of fttlain juga menunjukkan pada kondisi yang baik yaitu TLI (0,993);CFI (0,999);CMIN/DF (1,066); RMSEA(0,025), GFI (0,995), danAGFl (0,952)yang telah memenuhikriteria goodness of fit.

Prob = .302TLI = .993CFI = .999RMSEA = O25GFI = .995AGFI = .952

222 lurru[ Dbn't/ot. tt fu. .l Septerts %)7L

Page 9: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Selanjutnya perlu dilakukan uji statistik terhadap hubungan antar variabel yang nantinyadigunakan sebagai dasar untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan. Uji statistikhasil pengolahan dengan SEM dilakukan melalui nilai probability (P) dan Citical Ratio (CR) masing-masing hubungan antar variabel. Namun demikian untuk mendapatkan model yang baik, terlebihdahulu akan diuji masalah penyimpangan terhadap asumsi SEM.

4.2 Analisis Asumsi SEM

1. Evaluasi Normalitas DataAsumsi Normalitas data diuji dengan melihat nilai skeuyness dan kudosp dari data yang

digunakan. Apabila nilai CR pada skewness maupun kurfosis data berada pada rentang antara +2.58, maka data masih dapat dinyatakan berdistribusi normal pada tingkat signifikansi 0.01(Ferdinand, 2006). Hasil pengujian normalitas data ditampilkan pada Tabel 5.11 .

Tabel 5.11Hasil pengujian kelayakan Model

Dari hasil pengolahan data yang ditampilkan pada Tabel 5.11 terlihat bahwa tidak terdapatnifai CR untuk skewness dan kudosis untuk unfuarate maupun multivariafe yang berada diluarrentang + 2.58

2. Evaluasi atas OutlierEvaluasi atas outlier univariat dan outlier multivariat disajikan pada bagian berikut ini :

a. Univariate OutliersPengujian ada tidaknya outlier univariate dilakukan dengan menganalisis nilai Zscore dari

data penelitian yang digunakan. Apabila terdapat nilai Zscore yang berada diluar rentang < 3.00,maka akan dikategorikan sebagai outlier. Hasil pengolahan data untuk pengujian ada tidaknyaoutlier terdapat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12Hasil pengujian Univariate Outlier i

Descriptive Statistics

Variable

X1)B>Q.Y

Multivariate

min

2.0002.0002.0002.000

max skew

5.000 .3355.000 .0945.000 .2565.000 .255

kurtosis

-.780-.887-.800-.683

-2.243

c.r.

1.4U.4021.0951.O92

c.r.

-1.669-1.899-1.712-1.462

-1.698

Zscore(X1)Zscore(X2)Zscoreffi)Zscore(Y)Valid N (listwise)

N

1101101101101 1 0

Minimum

-1.29228-1.65773-1.U372-2.26913

Maximum

2.149171.883051.&14632.10138

Mean

.0000000

.0000000-1.8923627E-15-2.0008695E-15

Std. Deviation

1.000000001.000000001.000000001.00000000

*nittgfratan Kkeia Qerusafraan,, Frnti Attorcai, Mafund) 223

Page 10: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Sebaran data untuk setiap obserued variable menunjukkan tidak adanya indikasioutlier. Halini ditunjukkan dengan nilai Zscore dari data penelitian yang nilainya berada pada rentang -3,00< Z < 3,00 seperti tampak pada Tabel 5.12.

b. Mult ivariate Outl iers

Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan karena walaupun data yang dianalisismenunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapiobservasi-observasi itu dapat menjadioutliers bila sudah dikombinasikan. Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Disfance) untuk tiap-tiapobservasi dapat dihitung dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semuavariabel dalam sebuah ruang multidimensional (Hair, ef a/ 1995 dalam Ferdinand, 2006). Adapunhasil uji Mahalanobis distance dari tiap obserued variable dapat dilihat pada lampiran. PadaTabel 5.13 disajikan 10 sampel dengan nilai Mahalanobis tertinggi.

Tabel 5.13Uji Mahalanobis Distance

Observation number Mahalanobis d-squared p1

.026

.041

.054

.058

.079

.080

.093

.094

.1',l2

.116

p2

7156551

88u

10035

1U77

11.0749.9729.2899.1268.3548.3307.9527.9287.4977.397

.943

.942s42.887.943.883.898.824.878.837

Berdasarkan hasil uji Mahalanobis Distance pada Tabel 5.13, terlihat bahwa nilai MahalanobisDistance obserued variable adalah lebih kecil dari Q2(4,0.001) yaitu 18,467, yang berarti bahwatampilan data yang dianalisis ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat outlier muftivariate.

3. Evafuasi Multicollinearitydan SingularityUntuk melihat apakah terdapat multicollinearity atau singularity dalam sebuah kombinasi

variabel, peneliti perlu mengamatideterminan matriks kovarians. Determinan yang benar-benarkecil mengindikasikan adanya multikolinearitas atau singularitas (Tabachnick & Fidell, 1998 dalamFerdinand, 2006) sehingga data tidak dapat digunakan untuk analisis yang sedang dilakukan.

Berdasarkan dari output SEM yang dianalisis dengan menggunakan AMOS 7.0, determinandari matriks kovarians sampel adalah sebesar 0,'1O2, yang berarti nilainya lebih dari nol. Olehkarena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas atau singularitas, karenanyadata ini layak untuk digunakan.

4. Interpretasi dan Modifikasi ModelInterpretasi dan modifikasi dimaksudkan untuk melihat apakah model yang dikembangkan

dalam penelitian ini, perlu dimodifikasi atau dirubah sehingga mendapatkan model yang lebihbaik lagi. Sebuah model penelitian dikatakan baik jika memiliki nilai Slandadized Residual Covartanyang diluar standar yang ditetapkan (< t 2,58). Hasil Sfandardized Residual Covarian modelpenelitian ini ditampilkan pada Tabel 5.14

224 lurru[ Dian t/ot. lt fu. 3 Septembq 2077

Page 11: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Tabel 5.14Hasil Standardized Residual Govarian

)QX1

x1 .000

)o .000 .000p. .000 .873 .000

Y .000 .152 .252 .069

Hasil analisis pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya nilai sfandardized residual

covariance yang melebini t Z,Sg. Nilai standardized residualcovartance terbesar adalah 0,873(pada kolom XZ Oan baris X3) yang lebih kecil dari 2,58. Dengan melihat pada hasil tersebut

maka tidak perlu dilakukan modifikasi model penelitian ini.

4 .3 Pengui ianHiPotes is

Hasil analisis SEM sebagai langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Tabel 5.15Uji Hipotesis

Estimate S.E. C.R. P Label

x2 <_-x1

x3 <-- x1Y <-- X1Y <-X2

Y <-- X3

.383 .086 4.473 *** Par-3

.360 .088 4.087 *** Pa'J

.128 .076 1.688 .091 Par-1

149 .074 2.009 .OM Par-2

.237 .072 3.272 .001 ParJ

Hasil perhitungan terhadap kriteria goodness of fit dalam program AMOS 7 menunjukkanbahwa analisis koniirmatoridan Sfructurat Equation Modeling dalam penelitian ini dapat diterimasesuai model fit dengan nilai Chi-square = 1,066 Probabilitas = 0,302, GFI = 0, 995, AGFI =

0,952, CFI = 0,g99, TLI = 0,993, dan RMSEA = 0,025. Berdasarkan model fit ini dapat dilakukanpengujian terhadap 5 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Pengujian HiPotesis 1

H' : Diduga orientasi kewirausahaan pengusaha wanita mempunyai pengaruh yang signifikanterhadaP kemamPuan mana1emen.parameter estimasi hubungan kedua variabel tersebut diperoleh sebesar 0,383' Pengujianmenunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 4,473 yang memenuhi syarat>1.96 dengan probabilitas = 0,000 yang memenuhi syarat probabilitas pengujian berada

dibawah 0,05. Dengan demikian H, dalam penelitian ini dapat diterima.

Pengujian HiPotesis 2

Ft : Diduga orientasikewirausahaan pengusaha wanita mempunyai pengaruh yang signiflkanterhadaP strategi bisnis.parameter estimasi hubungan kedua variabel tersebut diperoleh sebesar 0,360. Pengujian

tuping katan {innj a lPerasafiaat.. - - (tu inti Arcms ati" Mn frmd ) 225

Page 12: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 4,087 yang memenuhi syarat>1.96 dengan probabilitas = 0,000 yang memenuhi syarat probabilitas pengujian beradadibawah 0,05. Dengan demikian H, dalam penelitian inidapat diterima.

Pengujian Hipotesis 3

H3 : Diduga kemampuan manajemen pengusaha wanita mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kinerja.

Parameter estimasi hubungan kedua variabel tersebut diperoleh sebesar 0,149. Pengujianmenunjukkan hasilyang tidak signifikan dengan nilai CR = 2,009 yang memenuhi syarat>1.96 dengan probabilitas = 0,044 yang memenuhi syarat probabilitas pengujian beradadibawah 0,05. Dengan demikian H. dalam penelitian inidapat diterima.

Pengujian Hipotesis 4

Ft : Diduga strategi bisnis pengusaha wanita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapkinerja.Parameter estimasi hubungan kedua variabeltersebut diperoleh sebesar 0,237 Pengujianmenunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 3,272 yang memenuhi syarat>1.96 dengan probabilitas signifikan yaitu 0,001. Dengan demikian Ho dalam penelitianinidapat diterima.

Pengujian Hipotesis 5

H5 : Diduga orientasikewirausahaan pengusaha wanita mempunyaipengaruh yang signifikanterhadap kinerja.

Parameter estimasi hubungan kedua variabel tersebut diperoleh sebesar 0,1 28. Pengujianmenunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 1.688 yang tidak memenuhi syarat>1.96 dengan probabilitas = 0,091 yang tidak memenuhi syarat probabilitas pengujianberada dibawah 0,05. Dengan demikian Hudalam penelitian initidak dapat diterima.

4.44.4.1

PembahasanPengaruh orientasi kewirausahaan pengusaha wanita terhadap kemampuan

manajemenHasilanalisis penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh signifikan

terhadap kemampuan manajemen. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukanoleh Rahayu Puji Suci (2009), dari hasil analisis menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaanberpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila orientasikewirausahaan ditingkatkan akan menyebabkan kemampuan manajemen juga meningkat.

Hasilpenelitian menunjukkan bahwa orientasikewirausahaan yang perlu ditingkatkan adalahselalu meningkatkan diriagar kemampuan benryirausahanya semakin baik, karena semakin banyakpengusaha yang menggeluti di bidang batik maka apabila pengusaha tidak mengembangkanorientasi kewirusahaanya maka akan tersaingi usahanya. Orientasi kewirausahaan yang perludikembangkan misalnya bekerja lebih baik darisebelumnya, kemampuan mengambil keputusansendirri dan lebih banyak melibatkan teman (networkingljaringan) dan suka menemui orang/pelanggan baru.

Dalam penelitian ini ada 4 (empat) hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang pengusahaagar dapat menguasai kemampuan manajemen yang baik. Pertama, mempunyai keinginan untukmencapai tujuan'yang kuat sebagai bentuk implementasi dari indikator bekerja dengan lebihbaik. Kedua, mempunyai keyakinan dan gambaran tentang tingkat keberhasilan yang mampudicapai dari suatu usaha sebagai bentuk implementasi dari indikator terus bekerja sampaimencapai tujuan yang diinginkan. Ketiga, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam setiap

226 lurruf Dian'/o[ ll NQ. 3 SEtemSr nll

Page 13: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

tindakan dan keputusan yang dilakukan sebagai bentuk implementasi dari indikator sukamengambil keputusan sendiri. Kempat, memilikisifat keterbukaan terutama yang berkaitan denganlingkungan sekitarnya sebagai bentuk implementasi dari indikator mencari pelanggan dan temanbaru (networking). Dapat ditarik kesimpulan sebenarnya orientasi kewirausahaan mendorongwirausahawan melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses manajemen seperti merencanakanusaha melalui identifikasi kesempatan (planning), organizing dan staffing melalui pengumpulansumberdaya manusia dan lainnya, directing dan coordinating melaui pelaksanaan proses produksiatau perdagangan serta evaluasiyang berkaitan dengan meminimalisasi resiko usaha di masa-masa yang akan datang.

Orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen bersinergi baik secara sengaja atautidak melalui inovasi dan gagasan kreatif yang diwujudkan pengusaha dan dilaksanakan untukmencapai kinerja usaha yang menguntungkan. Apabila dilihat di lapangan, dapat dicontohkanbahwa pengusaha memiliki kemampuan memperhatikan perubahan lingkungan yang terkait denganusaha sehingga usahanya mampu terus bertahan, sebagai misal desain atau corak batik danbahan baku batik yang selalu mengikuti kebutuhan masyarakat dan trend yang ada. Para UKMbatik wanita mampu melaksanakan orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemennyadalam menjalankan usahanya, sedangkan kendala yang mereka hadapiadalah darisisi pemasaran(belum semua UKM melakukan promosiaktif) dan permodalan (belum adanya pembuatan laporankeuangan yang memadai sehingga sulit mendapatkan pinjaman dari Bank).

4.4.2 Pengaruh orientasi kewirausahaan pengusaha wanita terhadap strategib isn is

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh signifikanterhadap strategi bisnis pada UKM batik wanita di Pekalongan. Hasil penelitian Neshamba (2003)menyatakan bahwa pemilik-pengelola usaha yang sukses mempunyai penekanan yang lebihtinggi terhadap orientasi pasar di mana mereka menjual barang atau jasa. Hal ini sesuai denganpersepsi responden dengan rerata yang tinggai bahwa UKM Batik wanita rata-rata selalumemperkenalkan produk baru, menciptakan produk yang berbeda, melakukan riset pasarmeskipun dengan cara sederhana, berusaha menekan biaya lebih rendah dari pesaing,menghasilkan produk dengan biaya efisien dan melakukan perbaikan pada berbagai produk.

Porter (1980) mengemukakan bahwa perubahan harus menciptakan daya saing khususnyaagar memifiki posisi tawar menawar yang kuat (bargaining power'l dalam persaingan. Untuk itudiperlukan suatu strategi, sehingga perusahaan dapat unggul dibandingkan pesaingnya. Penelitiandan pengembangan dalam kewirausahaan merupakan strategi utama karena bersangkut pautdengan kreativitas dan inovasiyang merupakan bagian orientasi kewirausahaan, penelitian danpengembangan akan dapat dilaksanakan pada produk, harga, tempat dan promosi. Pengusahaberkembang dan berhasil karena memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yangmemadaisehingga tercipta strategi bisnis yang tepat untuk menciptakan barang-barang bernilaidan ungguldipasar. Hal iniberartiorientasikewirausahaan berpengaruh terhadap strategibisnisterutama dalam menganalisis lingkungan dan memformulasikan strategi. Sedangkan kelemahanUKM Batik wanita berdasarkan persepsi responden adalah belum melakukan pengoptimalan alatdan fasilitas produksi, analisis biaya dan kurang fokus pada pelanggan tertentu. Ketiga hal inisebaiknya ditingkatkan agar kelangsungan hidup perusahaan bisa bertahan dalam jangka panjangkarena banyaknya pesaing yang munculdan perubahan lingkungan yang cukup cepat terutamadalam bidang teknologi dan informasi.

4.4.3 Pengaruh kemampuan manajemen pengusaha wanita terhadap kinerjaperusahaan

Hasiltemuan penelitian menunjukkan bahwa kemamapuan manajemen berpengaruh signifikanterhadap kinerja usaha pada UKM Batik wanita di Pekalongan. Apabila seorang wirausaha memiliki

tfuning fraton ftfuerj a tPerusofraan.... (Arinti Anomsar i, rt/tf, furun ) 227

Page 14: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

kemampuan manajemen yang baik dalam hal ini kemampuan berkomunikasi, kemampuanmengantar barang pesanan dengan cepat, kemampuan membuat keputusan sendiri, kemampuanmenyelesaikan masalah usaha, kemampuan mengarahkan dan memotivasi karyawan, marnpumendelegasikan pekerjaan, mampu membuat rencana strategi yang baik, kemampuan melihatperubahan lingkungan, mampu membangun tim kerja yang handal serta memiliki kemampuanuntuk menyelesaikan konflik internal, maka dia akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi baikdari para karyawannya ataupun dari konsumennya. Dengan adanya keseimbangan baik dari sisiinternal perusahaan yan kondusif maupun tingkat kepercayaan konsumen dalam hal ketepatandari proses pemesanan barang, hal ini akan berdampak terhadap kinerja usaha yang makinmeningkat.

Kemampuan manajemen yang harus dikembangkan oleh UKM Batik wanita meliputiempat halyaitu planning, organizing, actuating dan controlling. Dari hasil persepsi responden yang palingrendah dari UKM Batik wanita dan perlu ditingkatkan yaitu kemampuan mengarahkan danmemotivasi karyawan, kemampuan mendelegasikan pekerjaan, kemampuan membuat rencanastrategi bisnis dan kemampuan memperhatikan perubahan lingkungan yang terkait dengan usaha.Keempat kemampuan manajemen inilah yang harus ditingkatkan agar kinerja perusahaan jugameningkat.

4.4.4 Pengaruh Strategi bisnis pengusaha wanita terhadap kinerja perusahaan

Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi bisnis berpengaruh signifikan terhadap kinerjausaha pada UKM Batik wanita di Pekalongan. Berdasarkan pengamatan dan mengkaji hasilanalisis data yang ditemukan maka dapat diketahui bahwa strategi bisnis yang diterapkan padaUKM Batik wanita di Pekalongan adalah strategi low cost (tercermin pada persepsi respondenyang tinggi pada indikator pengusaha berusaha menekan biaya lebih rendah dari pesaing danmenghasilkan produk dengan biaya yang efisien) dan diferensiasi (tercermin pada persepsiresponden yang tinggi pada indikator pengusaha selalu memperkenalkan produk baru, menciptakanproduk yang berbeda, dan melakukan riset pasar) secara bersama-sama yang dikenal denganistilah hybrid strategy atau strategi yang dikombinasikan. Harapannya dengan /ow cosf dapatmenekan biaya, dengan diferensiasi dapat menyesuaikan dengan keinginan pembeli. Dengankata lain entrepreneur harus sanggup menerima dan mengerjakan order yang sangat bervariasidan membutuhkan ketrampilan yang bermacam-macam dengan tetap berusaha untuk menekanbiaya sehingga pada akhirnya bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi. Pada kenyataannyastrategi bisnis yang telah diterapkan tersebut mampu meningkatkan kinerja baik dalampertumbuhan penjualannya maupun pertumbuhan assetnya ataupun pertumbuhan keuntungannya.

Hasil penelitian inisedikit berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh RahayuPuji Suci (2009) yang menyatakan bahwa strategi bisnis berpengaruh negatlf dan signifikan terhadapkinerja usaha pada industri kecil menengah bordir di Jawa Timur. Hal ni berarti strategi bisnisyaitu hybrid strategy yang merupakan kombinasi /ow cosf dan differentiation yang diterapkanpada industrikecildan menengah belum mampu meningkatkan kinerja.

Sedangkan beberapa penelitian terdahulu yang lain mencoba untuk membandingkan antaramenerapkan strategiyang murni (pure strategy) atau strategiyang telah dikombinasikan (hybridstrategyl terhadap kinerja baik pada perusahaan maupun industri. Hasil penelitian Kumar (1997)menunjukkan bahwa focus cosf leadership strategy menghasilkan kinerja terbaik pada industrirumah sakit. Focus cost leadership strategy adalah kombinasi dari strategy low cost (overallcosf /eadershrp) dengan strategi focus yang diambil dari strategi generik Porter, yaitu overall cosfleadership, differentiation dan focus yang disebut dengan startegi bisnis murni atau Pure.Sedangkan yang kombinasiatau gabungan disebut dengan Hybrid Strategy

Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Helms, Dibrelldan Wright (1997) pada industriyang terfragmentasi seperti industri lem dan zat penyegel, ditemukan bahwa dengan menerapkanhybrid strategy yaitu low cosf dan differentiation, ROI perusahaan menjadi lebih tinggi. Hal iniberarti strategi bisnis yaitu hybrid strategy yang merupakan kombinasi low cosf dan differentiation

228 Jurruf Dian ilo[ tt fu. 3 Septerter 2n77

Page 15: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

yang diterapkan pada UKM Batik wanita di Pekalongan mampu meningkatkan kinerja usaha.

4.4 .5 Pengaruh or ien tas i Kewi rausahaan pengusaha wan i ta te rhadapkinerja perusahaan

Hasil analisis menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh signifikanterhadap kinerja usaha pada UKM Batik wanita di Pekalongan. Dari hasil persepsi respondenpada orientasi kewirausaahaan tercermin bahwa UKM batik wanita memilikiciri-ciri sebagi berikut: tidak puas bila yang diinginkan belum diperoleh, terus berusaha meski orang lain mengatakantidak mungkin, terus bekerja sampai mencapai tujuan yang diinginkan dan Apa yang dicapaiadalah hasil kerja keras serta untung atau ruginya usaha ditentukan oleh dirisendiri. Kelima halinilah yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan, halinitercermin dalam jawaban mengenaipersepsi responden bahwa usaha yang dilakukan mampu meningkatkan volume penjualan danaset perusahaan serta dalam jangka panjang mampu meningkatkan profitabilitas usahanya.Sedangkan kelemahan menurut persepsi responden adalah semua pengusaha mampu bekerjadengan baik sehingga apabila mau mengalahkan pesaing maka pengusaha harus bekerja lebihbaik lagi daripada pesaing, misalnya sering melakukan inovasi dengan mengeluarkan produkbaru atau yang berbeda dengan pesaing yang disesuaikan dengan keinginan pasar.

5.1 KESIMPULANDari hasilanalisis terhadap UKM Batik wanita di Pekalongan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :1. Orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan

manajemen. Artinya bahwa dengan tingginya orientasi kewirausahaan maka akan lebih mudahmeningkatkan kemampuan manajemen pada UKM Batik wanita di Pekolangan.

2. Orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap strategi bisnis.Dengan memiliki orientasi kewirausahaan yang cukup tinggiakan memudahkan bagi UKMBatik wanita di Pekolangan untuk menganalisis lingkungan dan memformulasikan sertamelaksanakan strategi bisnis.

3. Kemampuan manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.Kemampuan manajemen yang semakin baik akan menentukan keberhasilan kinerja UKMBatik wanita di Pekolangan.

4. Strategi bisnis mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Semakinbaik strategi bisnis akan mampu meningkatkan kinerja UKM Batik wanita di Pekolangan.

5. Orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Orientasikewirausahaan yang baik belum mampu meningkatkan kinerja UKM Batikwanita di Pekolangan.

5.2 SARAN1. Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja yang paling besar melalui strategi bisnis

daripada melalui kemampuan manajemen maupun yang secara langsung, maka prioritasuntuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan orientasi kewirausahaan yang dikombinasikandengan strategi bisnis yaitu inovasi produk (diferensiasi) maupun efisiensi biaya perludiltingkatkan agar kinerja perusahaan (perolehan volume penjualan maupun profit) dapatditingkatkan dengan lebih baik.

2. Saran bagi peneliti berikutnya yaitu dengan menambah variabel yang lain misalnyapembelajaran organisasional dan inovasi produk agar ditemukan pengaruhnya pada kinerjausaha.

tPening fratan ftherja lPentsafiaan..... W inti Anomsar i, futf, finud ) 229

Page 16: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

2. DAFTAR PUSTAKAAnand G.,and Ward P.T ,2004, Fit. Flexibility and Performance Manufacturing ; Coping with

Dynamic Environtment, Production and lnformation Management,Vol.l3 no. 4, pp 369 -385

Ferdinand, Augusty, 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. AplikasiModel-Model Rumit Penelitian Untuk lesis Magister & Diseftasi Doktor, Fakultas EkonomiUNDIP

Ghozali lmam, Fuad. 2005. Structural Eqution Modeling, Teori, Konsep dan Aplikasi DenganProgram Lisrel 8.54, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Glancey K, greig M., and Pettigrew M., 1998, EntrepreneuralDynamics in SmallBusiness ServiceFirms, lnternational Journal of Entrepreneural Behaviour and Research, Vol. 4, No.3

Hadi, Sutrisn o,2004, Metodologi Research (iilid-l ),Andi, Yogyakarta.

Hair, J.F., Bfack, W.O., Babin, B.J., Anderson, R.E., and Tatham, R.L., 2006, Muftivariate DataAnalisys, 6th Edition, Prantice-Hall., Inc.

Hashim M.K, Wafa S A and Sulaiman, 2001, Testing Environtmenf as Mediator Between BusinessStrategy - Pertormance Relationshrp ; A Study og Malaysian, SMEs, 46th ICSB WorldConfe re nce, 200 1 ., Taipei, Taiwan.

ldrus, M.S., 1999, Strategi Pengembangan Kewirausahaan (Entrepreneurship) dan PerananPerguruan f inggidalam Rangka Membangun Keunggulan Bersaing (CompetitiveAdvantage)Bangsa lndonesia pada Milenium Ketiga, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalamllmu Manajemen,6 Maret 1999, Unibraw, Malang.

lndriantono, K, dan Supomo. 1999. Metode Penelitian, Edisi Pertama, PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

fstijanto. 2005. Risef Sumber Daya Manuab , Edisi Pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Jauch L.R., and Glueck W.F., 1988, Busrness Policy and Slrategic Management, McGraw-Hill,New York.

Kuratko DF, and Hodgetts R.M, 2004, Entrepreneurship Theory, Process and Practice, 6th ed.,South_Western, Mason, Ohio

Lee D Y and Tsang E W K, 2001, The Effect of Entrepreneurial Personality, Background andNetworkActivities on Venture GroMh, Journalof Managemenf Sfudies, 384 pp 583 - 602

Littunen, Hannu, 2000, Entreprenership and Characteristies of Entrepreneurship Personality :lnternationalJournalof Entrepreneurial Behaviour and Research, Vol. 6, 2000, pp. 295 - 309.

Lumpkin G.T. and Dess G.G., 1996, Clariffing the Entrepreneurial Orientation Construc and Linkingit to Performance, Academy of Management Review, Vol. 21., No 1 . Pp. 135 - 172.

Mc. Charty B, 2003, The lmpact of The Entrepreneur Personality on The Strategy Format andPafnning Process in SME's, Journalof Management, pp 154 -172.

Miles M.P., Covin J.G., and Heeley M.B.,2000, The Relationship between EnvironmentalDynamisand Smaff Firm Structure, Strategy and Performance, Joumal of Marketing Theory andPractice, Spring, pp 63 - 74.

Muryati, 2004, Intensitas Strategi Bersaing dan Kinerja Ekspor pada Industri Kecil produk KerajinanKayu di Propinsi Jawa Timur, Diserfasi tidak dipublikasikan, PPSUB., Malang

Neshamba F, 2003, Growth and Transformation among Small Business ln Kenya, pp 1 - 19.

Noersasongko, Edi, 2005, Analisis Pengaruh Karakteristik lndividu, Kewirausahaan, dan Gaya

230 lurnn[ Dian t/o[. ll fu. 3 Septeffier nll

Page 17: Peningkatan Kinerja Perusahaan Pada Usaha Kecil Menengah Batik Wanita Di Pekalongan

Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Pada Usaha KecilBatik Di Jawa Tengah, Drisedasi tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana, UniversitasMerdeka, Malang

Nuthall P.L., 2001, Managerial-a review of lts Basis and potential improvement using psycologicalconcepts, Agriculture Ecaonomics, VoL 24., pp 247 - 262

Olson D.E., 2000, The Role of EntrepreneuralPersonality Characteristic on Entry Decisions in aSimulated Market, USASBE/SBIDA, pp 1 - 13

Pearce ll J.A., and Robinson Jr. R.8., 2007, Strategic Management Formulation lmplementationand Control, 10 th ed. McGraw-Hill.

Porter M., 1980, Competiive Strategy, Free Press, New York.

Simamora, Bilson, 2005, Analisis Muftivariat Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Suci, Rahayu Puji, 2009, Peningkatan Kinerja melalui Orientasi Kewirausahaan, KemampuanManajemen, dan Startegi Bisnis (Studipada IndustriKecil Menengah Bordir diJawa Timur),Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, Maret 2009 ; 46 -58, FE UniversitasWidyagama, Malang

Suryana, 2003, Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kat dan Proses Menuju Sukses, SalembaEmpat, EdisiRevisi.

Robbins Stephen P.2002. Perilaku Organisasi. Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Brsnris. Edisi Keempat, CV Alfabeta, Bandung.

Vitale R, Gigfierano J., and Miles M, 2003, Entrepreneurial Orientation, Market Ortenbtion andPertormance in Estableshed and Starup Firms, Http//www.uic.edulcbal2003 papers.

funitq Kg.an fthurj a lPmtmfiann..... (tuinti Arnmsari, Mn fmad ) 231