penyakit gastrointestinal. iph. dwinna aliza. fkh usk

28
PENYAKIT GASTROINTESTINAL DAN PANCREATIK Nutrisi dan komposisi makanan dapat mempengaruhi usus secara negatif ataupun positif. 1 Food may alter: Absorption, cellular turnover rate, luminal ammonia concentration, luminal fatty acid content, microflora, motility, secretory rate, villous height 2 Food may be a source of: Chemical/bacterial toxins Dietary antigens 3 Food may correct: Nutritional deficiencies

Upload: clearesta-akin

Post on 18-Jun-2015

963 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PENYAKIT GASTROINTESTINAL DAN PANCREATIK

Nutrisi dan komposisi makanan dapat mempengaruhi usus secara negatif ataupun positif.

1 Food may alter:

Absorption, cellular turnover rate, luminal ammonia concentration, luminal fatty acid content, microflora, motility, secretory rate, villous height

2 Food may be a source of:

Chemical/bacterial toxins

Dietary antigens

3 Food may correct:

Nutritional deficiencies

Page 2: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

• Malnutrisi jelas mempengaruhi usus, termasuk: menurunkan produksi dan sekresi enzim pancreas, atropi mucosa usus dan menurunkan daya pengosongan gastrik.

GANGGUAN ORAL

Kondisi yang paling sering terjadi adalah lesi inflamatori dan abnormaliti fisikal spt neoplasia, trauma, malformasi kongenital.

Pemeriksaan Hewan

Sejarah dan Pemeriksaan Fisik

- disphagia

- >> salivasi - trauma

- hemoragi mulut - memakan benda asing

- hallitosis

- menolak untuk makan

Page 3: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

- Odontogenic tumor- Tumor malignant daerah gusi - Trauma kepala- Kimiawi, listrik dan terbakar ditandai dengan ulcer dan nekrosa

pada tissue yang terkena.

Pemeriksaan Lab dan Klinis- Leukocytosis dan hiperglobulinemia sering ditemukan pada kucing

dengan lymphoplasmacytic stomatitis- Radiography- Diagnosa lesi dalam oral cavity dilakukan dengan biopsy dan

pemerikasaan histopatologi.

Page 4: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

FAKTOR RESIKO

umur dan breed merupakan faktor resiko untuk beberapa gangguan oral. Hewan muda lebih sering mengalami kongenital dan lesi traumatik, sedangkan hewan yang lebih tua lebih sering mengalami neoplasia oral dan infeksi.

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Air- Energi- Bentuk makanan

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN METODE PEMBERIANNYA

Hal yang perlu diperhatikan: frekuensi pemberian makanan, jumlah makana, bagaimana makanan diberikan, akses dengan makanan lain, siapa yang memberi makan.

Page 5: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

GANGGUAN PHARYNGEAL DAN ESOPHAGEAL

Gangguan pharing dan esophagus yang sering ditemukan:

1. Gg motiliti (cth: megaesophagus)

2. Gg infeksi (esophagitis)

3. Lesi obstruktif (anomali cincin vascular, striktura dan benda asing)

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan Fisik- Hewan batuk saat mengunyah atau menelan makanan- Regurgitasi- Halitosis- Kesakitan saat menelan

Page 6: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

Pemeriksaan Lab dan Info Klinis lain- Penghitungan sel darah komplit- Radiography- Fluoroscopy dan esophagram- Esophagoscopy

FAKTOR RESIKO- Breed dan umur- Terpapar lead

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Energi dan lemak- Protein- Bentuk makanan: liquid, dryfood dan moist food

Page 7: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

GANGGUAN GASTRIK1. GASTRITIS DAN ULCER GASTRODUODENAL PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan fisikal- Hewan terexpos toxin spt lead, arsenik - Hewan termakan benda asing: tulang, koin, sampah- Counter agent: aspirin, ibuprofen- Muntah- Diare, sakit abdomen- Pemeriksaan fisik: penurunan turgor kulit indikasi dehydrasi,

kehilangan BB, pucat, lemah.

PEMERIKSAAN LAB DAN KLINIS- Hematologi, serum biochemistry profile dan urinalysis- Hematokrit dan hemogram- Pemeriksaan faeces

Page 8: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

- Contrast radiography dan ultrasonography- Pemeriksaan cairan gastrik- Endoscopi

FAKTOR RESIKO- Umur - Breed, spt toy poodles (small breed)- Table 1

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Air- Mineral- Protein- Fat- vitamin

Page 9: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

1, Adverse reaction to food

Food allergy (hypersensitivity), Food intolerance

2 Dietary indiscretion

Chemicals, foreign bodies, garbage toxicosis, heavy metal toxicosis, plants

3 Drug administration

Corticosteroids, Nonsteroidal antiinflamatory agents

4 Infectious agents

Fungi, parasites, spiral bacteria

5 Neoplasia

Gastrinoma, mastocytosis, primary gastric neoplasia

6 Reduced gastric blood flow

Neurologic disorder, sepsis, shock, disseminated intravascular coagulopathy

7 Systemic disease

Hypoadrenocorticism, liver disease, renal disease

Tabel Faktor Resiko

Page 10: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

2. GANGGUAN MOTILITAS GASTRIK/ EMPTYING DISORDER

Diakibatkan gangguan 3 fungsi dasar stomach:- Penyimpanan ingesta- Pencampuran dan penyebaran partikel makanan- Penyaluran isi gastrik ke duodenum scr teratur

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan Fisikal- Muntah, berupa makanan yang belum atau setengah cerna, lebih

dari 12 jam setelah hewan makan.- Kehilangan BB, gastrik bloating, nausea, belching/sendawa

Lab dan Info Klinis Lain- Hematologis dan serologis- Radiography

Page 11: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

- GI contrast- GI endoscopy- Fluoroscopy dan nuclear scintigraphy- Ultrasonography

FAKTOR RESIKO- Breed, anjing breed brachycephalis kucing siamese sering

mengalami stenosis pylorus kongenital- Umur, chronic hypertrophic pyloric gastropathy sering ditemukan

pada anjing pertengahan umur.

hewan muda lebih beresiko terhadap benda asing pada gastrik, sedangkan hewan yang lebih tua beresiko neoplastik

Page 12: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Air- Energi- Mineral- Lemak- Fiber- Bentuk makanan dan suhu

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN METODE PEMBERIANNYA

Item yang harus diperiksa:- Densitas energy- Bentuk makanan- Level lemaknya dan mineral- Makanan harus komplit dan seimbang- Frekuensi pemberian makanan

Page 13: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

- Jumlah makanan- Bagaimana makanan diberikan- Akses terhadap makanan lain- Siapa yang memberikannya

GANGGUAN USUS KECIL

Manifestasi klinis gangguan usus kecil adalah: diare, kehilangan BB, kondisi tubuh yang buruk, muntah, flatulence

4 hal utama mekanisme diare:

1. Osmotic

2. Perubahan permeabiliti mukosa

3. Motilitas yang abnormal

4. sekretory

Page 14: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan Fisikal- diare, muntah atau keduanya sekaligus- Depresi dan tidak nafsu makan- Jumlah dan karakteristik defekasi- Faeces cair dalam jumlah yang banyak tanda gg usus kecil- Pemberian daging yang tidak dimasak- Pemberian poultry food- Dehydrasi- Palpasi, perut tidak nyaman- Kadang demam- Kongesti membran mukosa

Page 15: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

LAB DAN INFO KLINIS- Hematology- Serum biochemistry profile- Urinalysis dan pemeriksaan fecal- Abdominal film atau GI contrast radiograph

FAKTOR RESIKOUmur, breed, immune status dan lingkungan

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Air- Mineral- Lemak dalam jumlah yang sederhana- Energi- Fiber- Other, glutamine

Page 16: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PEMERIKSAAN MAKANAN DAN METODE PEMBERIANNYA- Level kunci faktor nutrisi harus dievaluasi- Feeding frekuensi- Jumlah makanan- Bagaimana makanan diberikan- Akses terhadap makanan lain- Siapa yang memberi makan

GANGGUAN USUS BESAR

1. Colitis

2. Constipasi

3. Flatulence: flatus, belching, borborygmus

Page 17: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

GANGGUAN PANCREATIK Pancreatitis akut dan kronis

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan pemeriksaan fisik- Muntah akut- Sakit pada abdomen- Depresi- Anorexia- Demam- Diare- corticosteroid

Page 18: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

LAB DAN INFO KLINIS LAIN- Serum amylase dan aktifitas lipase- Hematologik dan profil serum biokimia- Urinalisis- Ultrasonography: kista, abces

FAKTOR RESIKO- Hyperlipidemia- Pemberian makanan tinggi lemak- Hypercalcemia- Obat2an

KUNCI FAKTOR NUTRISI- Air- Protein- fat

Page 19: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PENYAKIT HATI

Malnutrisi sering dijumpai pada pasien dengan penyakit hepatik yang lanjut dan juga merupakan faktor resiko untuk penyakit liver kronis.

Penyebab potensial terjadinya malnutrisi pada hewan dengan penyakit hepatik adalah:

1. anorexia, nausea, vomit

2. G.g pencernaan dan absorpsi nutrisi

3. Peningkatan kebutuhan energi

4. Percepatan katabolisme protein

Page 20: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan Fisikal- GI tidak normal- Anorexia- Vomit- Diare- Hypersalivasi (cat)- Polyuria- Ikhterus pada sklera, membran mukosa dan kulit- Urin berpigmen/bilirubinuria- Perubahan konfigurasi abdomen sebab hepatomegali atau ascites- >>bleeding- Palpasi liver, sakit.- Perubahan warna faeces

Page 21: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

PEMERIKSAAN LAB- Radiography- Ultrasound- Hematologi, urine dan serum biochemistry screening test- Sejumlah test fungsi liver:

1. Bromsulphalein (BSP) dye clearance

2. Serum bile acid concentration

3. Glucagon tolerance test

4. Ammonia tolerance test

5. Resting plasma ammonia concentration

6. Caffein clearance• Most often used: 2 dan 4

- Biopsy liver untuk pemeriksaan: histopatologis, cytologi, kultur bakteri aerobik dan anaerobik, kuantifikasi copper bila dicurigai.

Page 22: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

FAKTOR RESIKO- Breed- Age- Obese cat and prolonged anorexia- Drug, chemical and substansi biologi

PEMERIKSAAN MAKANAN

Lihat tabel dibawah

PEMERIKSAAN METODE PEMBERIAN MAKANAN

Item yang perlu diperhatikan: jalur pemberian makanan, jumlah makanan, bagaimana makanan diberikan, akses dengan makanan lain, dan siapa yang memberi makan.

Page 23: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Avoid excess dietary protein

Moderate level of dietary fat

Highly digestible, moderate levels of soluble carbohydrate

High energy density

Highly palatable

Increased level of fiber

Increased potassium level

Increased zinc level

Avoid excess or deficient dietary iron levels (dog)

Avoid excess dietary copper levels (dog)

Avoid excess dietary sodium and chloride levels

Increased B vitamin, vitamin E, vitamin C and vitamin K levels

Increased arginine levels

Increased taurine levels (cats)

Increased carnitine levels

Page 24: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

KANKER

PEMERIKSAAN HEWAN Sejarah dan Pemeriksaan Fisik

Perubahan metabolik dan klinis pada pasien kanker dibagi dalam 4 fase:

1. Preclinical ‘silent’ fase, tidak menampakkan tanda2 klinis dari penyakit

2. Fase klinis, hewan mulai anorexia, kehilangan BB

3. Fase ketiga, hewan lemah dan ditemukan keseimbangan negatif oksigen spt: hypoalbuminemia.

4. Fase 4 (recovery)

Page 25: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

- Tingkat klinis kanker ditentukan dengan pemeriksaan ukuran tumor dan kedalaman invasi tumor

PEMERIKSAAN LAB DAN KLINIS LAIN- Perhitungan lymphocyte, hematokrit, konsentrasi serum albumin

dan urea nitrogen- Biopsy dan histopatology

FAKTOR RESIKOFaktor resiko dari nutrisi tertentu dan hubungannya dengan

perkembangan kanker, cth: makanan rendah fiber dan tinggi fat menyebabkan GI tract, breast, urinary bladder cancer pada manusia

KUNCI FAKTOR NUTRISIPerubahan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein menimbulkan

penyakit klinis dan cachexia pada pasien kanker.

Page 26: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

• Kunci faktor nutrisi pada pasien kanker termasuk: soluble karbohidrat, fat, fatty acid, energy, protein, amino acid tertentu, arginine

• Kurangi karbohidrat.

• Porsi lemak harus lebih tinggi

• Diet protein harus lebih tinggi

• Beberapa vitamin dan mineral dalam jumlah sederhana

PEMERIKSAAN MAKANAN

- Evaluasi kunci faktor nutrisi

- Makanan yang diperkaya dengan minyak ikan mengandung n-3 fatty acid dipercaya menghambat tumorigenesis

PEMERIKSAAN METODE PEMBERIAN MAKANAN

Pemeriksaan metode pemberian makanan dengan teliti penting untuk menentukan apakah hewan menerima kalori yang dibutuhkan dan apakah hewan mampu mengunyah, menelan dan mencerna makanannya dengan baik.

Page 27: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

EFEK DIET TERHADAP METABOLISME OBAT

• Komposisi diet yang sehat dapat mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme, effikasi dan toxisitas obat.

• Interaksi makanan-obat yang timbul akibat bentuk fisik atau kimia makanan akan menyebabkan perlekatan obat-makanan, presipitasi, inaktivasi atau ionisasi yang dapat mengubah daya penyerapan GI.

• Penyerapan obat terhadap permukaan sistetis dari peralatan yang digunakan untuk pemberian nutrisi dan obat.

• Malnutrisi protein dan energi dapat merubah sintesa plasma protein, mempengaruhi distribusi dan farmakokinetik obat

• Perubahan pada aliran darah ke liver dapat berpengaruh terhadap pembersihan obat dari sistem sirkulasi sistemik, sedangkan perubahan aliran darah ke ginjal dapat mengubah proses eliminasi obat melalui urin

Page 28: Penyakit Gastrointestinal. IPH. Dwinna Aliza. FKH USK

• Absorpsi pemberian obat via oral:

1. Menurun

2. Ditunda

3. Tidak terpengaruh

4. Dipertinggi

Oleh konsumsi makanan.• Interaksi ini tergantung pada sifat fisik dan kimia makanan dan

obat, cara makanan dan obat dicerna dan interval antara pengkonsumsiannya.

• Obat diabsorpsi dengan lebih baik bila dalam bentuk dilution dibanding konsentrate, sebab lebih cepat dikosongkan oleh gastrik.