piling barge new

26
PILING WORK Oleh : Ir. SUWANDI SAPUTRO, MSc

Upload: novly-ibrahim

Post on 29-Jul-2015

529 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Piling barge new

PILING WORK

Oleh : Ir. SUWANDI SAPUTRO, MSc

Page 2: Piling barge new

INOVATION

• SELECTION OF PILE FOUNDATION

• SELECTION OF PILING EQUIPMENT

Page 3: Piling barge new

PERBANDINGAN PEMILIHAN TYPE MATERIAL TIANG PANCANG1. PONDASI TIANGBeberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan tiang pancang pipa baja (Steel Pipe Pile) dengan tiang pancang beton (PC Spun Pile dan PHSC Pile)

Ketahanan Lateral Dapat menahan gaya horisontal

Ketahanan terhadap karat

Cukup Mahal

Waktu Pelaksanaan time

Biaya Konstruksi Cukup Mahal (PC Spun Pile), Mahal (PHSC Pile), Cukup mahal

Perlu

Perbaikan terhadap kerusakan pipa

Tidak perlu

tergantung dari ukuran dan beratnya

Transportasi pengiriman dan pengangkatan

Kapasitas Daya Dukung Tiang

Dapat dipancang dari batas daya dukung hingga melebihi batas daya dukung rencana

Terbatas

Terbatas

Tiang Beton

(PHSC Pile)(PC Spun Pile)

terbatas mencapai 20 m

Tiang Pancang Pipa BajaDeskripsi

Memerlukan waktu lebih lama untuk menghancurkan beton dan

memotong besi beton

Hubungan dengan struktur beton dermaga

Mudah, karena hanya memotong pipa dengan alat potong las, serta pengelasan dgn besi beton untuk

struktur

Lebih mudah Memerlukan perhatian terhadap titik angkat dll

Maksimum panjang fabrikasi

mencapai 45 m

(by cathodic protection system)

Biasa - Normal Perlu waktu lebih lama

Page 4: Piling barge new

2. PEMILIHAN ALAT PANCANG

Perbandingan waktu kerja pemancangan berkaitan dengan penggunaan tipe alat pancang, berikut ini merupakan perbandingan penggunaan 2 (dua) alat pancang

Sehubungan dengan penggunaan Piling Barge KITY II yang mempunyai desain yang berbeda dari pada alat pancang diatas barge biasa, Kitty II mempunyai sistem pengoperasian yang disebut dengan Self Elevating Piling Rig (SEPR) yang mana seluruh pengoperasian menggunakan sistem hidrolik dengan perletakan/penentuan titik pancang dengan menggunakan DGPS (Digital Global Positioning System), sehingga proses pemancangan akan lebih cepat daripada penggunaan alat pancang biasa.

Disamping itu penyambungan tiang dapat dilakukan dengan mudah diatas alat pancang.

a. tanpa sambungan 6 ~ 8 tiang per hari 2 ~ 3 tiang per hari

b. dengan sambungan 2 ~ 3 tiang per hari 1 ~ 2 tiang per hari

Due to our Piling Barge KITY II was designed different with ordinary piling barge,the system is Self Elevating Piling Rig (SEPR) all operated by hydraulic systemand the positioning by using DGPS (Digital Global Positioning System), operation of driving work will faster then ordinary piling barge.Besides, if the joint of pile can not avoidable, we can do easily, joint of pile willbe carried out on the boom (rig) in horizontal position before driving work.Pease refer to the attached "SPECIFICATION OF PILING BARGE KITY-II"

Piling Barge BiasaPiling Barge KITTY IIDeskripsi

Page 5: Piling barge new

* SELECTION OF PILING EQUIPMENT

a. tanpa sambungan 6 ~ 8 tiang /hari 2 ~ 3 tiang/hari

b. dengan sambungan 3 ~ 4 tiang/hari 1 ~ 2 tiang/hari

Sistem Pengoperasian Piling Barge Kitty II (Self ElevatingPiling Rig)

- Sistem Hidrolik- Penetuan Titik Pancang dengan menggunakan DGPS

DESKRIPSIPILING BARGE

BIASAPILING BARGE

KITTY II

Page 6: Piling barge new

Comparation of Piling Barge• The Piling Barge KITTY II was designed different with the ordinary piling barge, the

system operated is by SEPR (Self Elevating Piling Rig), with all operated by hydraulic system and the positioning system by using DGPS (Digital Global Positioning System) that operation of driving work will faster than the ordinary piling barge (only <30 minutes for setting position) and driving pile could be executed on night day

Description Piling Barge Kitty II Ordinary Piling Barge

Maximum Length of Pipe 45.00 m + water depth 20.00 m + water depth

Maximum Diameter of Pipe 1.20 m < 1.00 m

Angle of Leader Boom (Piling Rig position for raked pile)

20o up to 40o Longitudinal and 20o Transversal direction

Only Longitudinal direction

Capacity of pile driving L= 45 m 4 ~ 5 piles/day without joint 1 ~ 2 piles/day with joint

Length pipe > 24 Lm No need joint Need joint

Loading capacity 40.00 ton exclude hammer < 40.00 exclude hammer

Operation System SEPR (Self Elevating Piling Rig), all operated by hydraulic system NA

Positioning System DGPS (Digital Global Positioning System) NA

Piling deviation tolerance With DGPS maximum 10 mm Without DGPS > 50 mm

Water depth minimum 5.00 m > 5.00 mm

Page 7: Piling barge new

Maneuver of Pile Leader Angle to Longitudinal Direction

SIDE VIEW

20° 20°

40°

3.00 m

Page 8: Piling barge new

FRONT VIEW

20° 20°

Maneuver of Pile Leader Angle to Transversal Direction

Page 9: Piling barge new

IN CASE OF VERTICAL PILE ( 90° )

Page 10: Piling barge new

LIFT UP THE LEADER BOOM AND ADJUST THE ANGLE OF PILE (FOR BATTER PILE) THEN START DRIVING OF PILE

Page 11: Piling barge new

TRANSPORTATION OF PIPE PILE FROM PIPE STORAGE TO PILING BARGE

Page 12: Piling barge new

Hydraulic Hammer

Lifting up PC pile by Crane 100 ton to setting on Leader Boom in Horizontal

Position

Setting in positionLifting down PC pile to position

Page 13: Piling barge new

Setting PC pile from horizontal to vertical

Page 14: Piling barge new

LIFTING UP PROCESS OF STEEL PIPE PILE L=42.5 m TO LEADER BOOM OF PIPE on HORIZONTAL POSITION

Page 15: Piling barge new

LIFTING UP PROCESS OF PIPE PILE TO LEADER BOOM

OF PIPE

Page 16: Piling barge new

CONTROL ROOM OF PILING BARGE with DGPS INSTRUMENT VERTICAL PILING WORK

RAKED PILING WORK CALENDERING FOR SETTLEMENT MEASURING

Page 17: Piling barge new
Page 18: Piling barge new

18

NEXTPREVIOUSHOME

SEQUENCING PEMANCANGAN

Pengiriman tiang dgn diapungkan dan ditarik tug boatPengangkatan tiang ke ladder alat pancang dibantu crawler crane 100 ton

Proses Pemancangan

Proses Kalendering Proses Cutting Off Tiang Pancang

Page 19: Piling barge new

19

1. Pasang Bracket penyangga bekisting2. Pasang Bekisting / alas beton (H-beam, kaso dan Multiplek)

3. Pasang bekisting – pembesian dan cast in situ pile head / balok dinding penahan tanah4. Setting pre-cast concrete kepala tiang

5. Setting pre-cast balok bentuk U dilanjutkan pembesian dan pengecoran di tempat6. Setting pre-cast slab t=12 cm sebagai bekisting

7. Pembesian slab beton dan pengecoran sampai topping dari slab

Peralatan yang digunakan : a. Service Barge dengan Crawler Crane 80 ton b. Welder Engine c. Tug Boat d. Work Boat d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m e. Material precast difabrikasi di pabrik

NEXTPREVIOUSHOME

Page 20: Piling barge new

20

Pipa Pancang

Inner Reinforce bar

Bracket

Inner Steel plate

SupportingPlate Formwork

Pre cast concrete Pile head

Pile head Reinforce bar

Pengecoran Pile head

Peralatan yang digunakan : a. Service Barge dengan Crawler Crane 80 ton b. Welder Engine c. Tug Boat d. Work Boat d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m

Waktu Penyelesaian = ± 4 bulan

Inner concrete

NEXTPREVIOUSHOME

Page 21: Piling barge new

21

Peralatan yang digunakan : a. Crawler Crane 80 ton b. Welder Engine c. Work Boat d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m e. Truck trailer pegangkut pre-cast concrete

Urutan Pekerjaan :1. Install Pre-Cast U shaped Beam diatas pile head (material precast sekaligus sebagai formwork2. Pembesian beam/balok pada bagian dalam precast

4. Pengecoran / grouting balok sehingga monolit dengan pile head dan tiang pancang, pengecoran bisa dilakukan dari darat / area reklamasi dengan menggunakan concrete pump

Waktu Penyelesaian = ± 4 bulan

3. Pemasangan angkur dari bollard, fender dan rail untuk crane rail pada struktur balok

PRE-CAST BEAM U-Shaped

PIPE PILE

PILE HEAD

NEXTPREVIOUSHOME

Page 22: Piling barge new

22

Peralatan yang digunakan : a. Crawler Crane 80 ton b. Welder Engine c. Truk trailer pengangkut pre-cast slab d. Concrete Pump dengan jangkauan 30 m e. Pre-cast slab difabrikasi di Pabrik

Urutan Pekerjaan :1. Install Pre-Cast slab t=12 cm diatas beam/balok (material precast sekaligus sebagai formwork2. Pembesian slab 3. Pengecoran slab sehingga monolit dengan Balok dan pile head, pengecoran dilaksanakan dari darat dengan menggunakan Concrete pump di area reklamasi

Waktu Penyelesaian = ± 3 bulan

Pre-cast Slab t=12 cm sbg Formwork

NEXTPREVIOUSHOME

Page 23: Piling barge new

23

NEXTPREVIOUSHOME

PENGECORAN SLAB TAHAP II DILAKSANAKAN SETELAH PEMASANGAN HALF PRE-CAST SLAB SELESAI SATU BLOK BERIKUT PEMASANGAN PEMBESIAN SLABNYA, DAN JUGA SETELAH SEMUA EMBEDDED DAN ANCHOR UNTUK FACILITAS DERMAGA TERPASANG (BOLLARD, REL UNTUK DEREK PETI KEMAS, DLL)

Page 24: Piling barge new

24NEXTPREVIOUSHOME

Page 25: Piling barge new

25

PELINDUNG TIANG PANCANG

Tiang pancang yang terletak diantara struktur beton dermaga dengan permukaan air laut sangat rentan akan korosi yang berdampak terjadinya penurunan kekuatan tiang dalam menhan beban bahkan yang lebih fatal berakibat tiang menjadi patah dan struktur dermaga diatasnya bisa runtuh. Untuk hal tersebut bagian tiang pancang yang tidak terendam air harus diberi pelindung

Ada 3 (tiga) metode untuk pelindung pipa tiang pancang, yaitu :

a. Pelindung mortar beton

b. Pelindung dengan pre cast beton yang digrouting

b. Metode pelapisan dengan material khusus yang disebut “Splash Pro”

Susunan daripada Pelindung Pipa dengan sistem Splash Pro

CONCRETE CAPPING

Sketsa "SPLASH PRO"

STAC FILL INTERFACE

STAC PRIME

STAC WRAP

SPLASH PRO OUTER COVER

STRAPPING SYSTEM

STAC Fill Interface

Steel Pipe Pile

LWS

PERBANDINGAN

PREVIOUSHOMEMethod Splash ProNEXT

Page 26: Piling barge new