plan activity
TRANSCRIPT
PLAN ACTIVITY
JULY 2010
COORDINATOR : TAUFIK HERMAWANMARKETING : BAGUS
JOKO SUMARMOSUWANTORIO
SCHEDULE PROGRAM AND SALES PROGRESS
AREADAY
MONDAY THURSDAY WEDNESDAY TUESDAY FRIDAY SATURDAY
MUSUK
AMPEL
TERAS & MOJOSONGO
BANYUDONO & SAWIT
BOYOLALI KOTA
KANVAS EXCLUSIVE
KECAMATAN MUSUK
PROFIL CAMAT
Nama : Noegroho Wahyoe Soebroto, S. SosNIP : 196101281985031006
Pangkat/Gol. :Alamat Kantor : Jl. Raya Musuk BoyolaliTelpon Kantor : 0276 - 322681
PROFIL DAERAH
A. GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN
1. Kondisi Geografis.
a. Letak
Kecamatan Musuk merupakan salah satu dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Kecamatan Cepogo
- Sebelah timur : Kecamatan Mojosongo
- Sebelah selatan : Kabupaten Klaten
- Sebelah barat : Propinsi D.I. Yogyakarta
b. Jarak Pusat pemerintahan Kecamatan Musuk.
- Dengan desa terjauh : 20 Km.
- Dengan ibu kota kabupaten: 6 Km.
- Dengan ibu kota propinsi : 75 Km.
c. Luas Wilayah.
Luas wilayah Kecamatan Musuk (+/-) 6.504,1391 Ha, dengan ketinggian rata-rata 700 m di atas permukaan air laut ( mdpl ) dan memiliki (+/-) 107 hari hujan dengan curah hujan 2.478 mm dengan. Adapun karateristik wilayah kecamatan musuk sebagai berikut :
c.1. Suhu : - Suhu minimum : 18 C.
: - Suhu maksimum : 32 C
c.2. Bentuk Wilayah :
- Berombak sampai berbukit : 60 %
- Berbukit sampai bergunung : 40 %
c.3. Jenis Tanah :
- Tanah pekarangan : 1.987,8390 Ha.
- Tanah tegalan/kebun : 3.843,8465 Ha.
- Padang Gembala : 100,6315 Ha
- Hutan Negara : 100,6315 Ha
- Tanah lainnya : 295,4721 Ha
B). Demografis.
1. Jumlah dan Kepadatan Peduduk.
Jumlah penduduk di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali sampai dengan Nopember 2009 sebanyak 60.244 Jiwa, yang terdiri dari :
- Laki – laki : 29.141 Jiwa
- Perempuan : 31.083 Jiwa
Sedangkan jumlah kepala keluarga sejumlah 16.279 KK dan kepadatan penduduk 926 jiwa/Km.
3. Jumlah Penduduk Menurut Agama.
Jumlah penduduk di Kecamatan Musuk menurut agama adalah sebagai berikut :
- Agama Islam : 59.024 orang.
- Agama Katholik : 157 orang.
- Agama Kristen : 427 orang.
- Agama Hindu : 552 orang
- Agama Budha : 64 orang
4. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan.
Jumlah penduduk di Kecamatan Musuk usia lima tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan sebanyak 55.778 orang dengan perincian sebagai berikut :
- Tamat PT/D IV : 580 orang.
- Tamat Akademi : 394 orang.
- Tamat D I / D II : 256 orang.
- Tamat SLTA : 4.258 orang.
- Tamat SLTP : 5.722 orang.
- Tamat SD : 19.614 orang.
- Tidak/belum tamat SD : 24.904 orang
B).Pemerintahan Desa.
Kantor Kecamatan Musuk terletak di barat daya dari pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali dengan Jarak Kantor Kecamatan dengan Ibukota Kabupaten (+/-) 5 Km.
Kecamatan Musuk terbagi dalam 20 Desa, yaitu :
NO DESA
1 2
1. Lampar
2. Dragan
3. Karanganyar
4. Jemowo
5. Sumur
6. Sangup
7. Mriyan
8. Lanjaran
9. Karangkendal
10. Keposong
11. Pagerjurang
12. Sukoerejo
13. Sruni
14. Cluntang
15. Kembangsari
16. Ringinlarik
17. Kebongulo
18. Musuk
19. Sukorame
20. Pusporenggo
yang terdiri dari wilayah :
- Dusun : 51 Dusun
- Dukuh : 308 Dukuh
- Rukun Warga : 91 RW
- Rukun Tetangga : 520 RT
Sedangkan jumlah perangkat Desa se Kecamatan Musuk sebanyak 175 orang yang terdiri dari
- Kepala Desa : 20 Orang
- Sekretaris Desa : 17 Orang
- Kepala Dusun : 51 Orang
- Kepala Urusan : 87 Orang
Untuk 3 Desa, yaitu Desa Lampar, Lanjaran dan Sruni Jabatan Sekretaris Desa dijabat staf kantor kecamatan Musuk.
Kondisi Usaha Kecil dan Menengah
TABEL
No Jenis Usaha AlamatJumlah Tenaga Kerja
Daerah Pemasaran Keterrangan
1. Jamu Gendong Dk Tlangu
Ds. Kembangsari
1 Lokal Kurang Modal
2. Abon Kelinci Dk Tlangu
Ds. Kembangsari
10 Lokal Kurang Modal
3. Karak Jeruk Purut Dk Tlangu
Ds. Kembangsari
11 Lokal Kurang Modal
4. Sirup Rosalia Dk Tlangu
Ds. Kembangsari
11 Lokal Kurang Modal
5. Kerajinan Sangkar Burung
Dk. Sidorejo
Ds. Musuk
21 Nasional Kuurang Modal
6. Pembuatan alas duduk dari biting
Dk. Pengkol
DFs. Musuk
12 Internasional Kurang Modal dan alat produksi
7. Penyulingan minyak nilam
Dk. Watesari
Ds. Sruni
21 Bogor, Jogyakarta
Kurang Modal dan bahan baku
8. Sabun susu Dk. Gedongsari
Ds. Sruni
- Lokal Kurang Modal
9. Pembuatan topen dan wayang kulit
Dk. Qwonorejo
Ds. Sruni
3 Yogyakarta Kurang Modal
10. Pembuatan tas dari motte
Ds. Karanganyar 30 Lokal Kendala Pemasaran
11. Kerajinan payet pakaian wanita
Dk. Tagung
Ds. Karanganyar
200 Nasional -
12. Sepatu dan Sandal kulit
Dk. Turunan 6 Nasional Kurang modal dan peralatan
Ds. Ringinlarik
13. Vulkanisir ban Dk. Turunan
Ds. Ringinlarik
4 Lokal Kurang peralatan
14. Pembuatan dodol dari batang pepaya
Dk. Ringinlarik
Ds. Ringinlarik
- - Kendala Pemasaran
15. Penyulingan minyak daun cengkih
Dk. Kebonluwak
Ds. Ringinlarik
15 Nosional -
16 Penyulingan minyak daun cengkih
Ds. Kebonluwak
Ds. Ringinlarih
40 Internasional Kurang bahan baku
17. Kerajinan Wayang kulit
Dk. Banjarejo
Ds. Ringinlarik
4 Nasional Kurang modal dan kendala pemasaran
. B). Potensi Wilayah yang dapat dikembangkan.
Potensi wilayah di Kecamatan Musuk mempunyai prospek yang sangat menjanjikan apabila dikembangkan dengan strategi dan upaya yang tepat baik menyangkut dukungan dari Pemerintah Daerah, pihak-pihak swasta maupun dukungan dari masyarakat setempat.
Adapun data – data pendukung berkaitan dengan komoditas unggulan Kecamatan Musuk khususnya bidang peternakan Sapi Perah, sebagai berikut :
1. Jumlah Populasi Ternak Perah Dan Jumlah Pemeliharaan Ternak Perah Rakyat
a. Jumlah Sapi Perah : 16.745 ekor;
b. Produksi Susu : + 830.000 ltr / bulan
2. Data Kelompok Ternak Sapi Perah Gaduhan Keadaan 2006 – 2007
3.
TABEL
No Desa Nama Kelompok Jml Anggota
Jml Gaduhan Ket
1 Lanjaran - Ngudi Rejeki 30 org 7 ekor -
2 Sruni Andini Mulyo
Tani Subur
Sumber Karyo
40 org
32 org
30 org
19 ekor
32 ekor
- Belum
3 Sukorejo - Suko Makmur 35 org 10 ekor -
4 Pagerjurang Darmo Tani
Tani Maju
40 org
40 org
20 ekor
- Belum
5 Karanganyar Sumber Rejeki 20 org - Belum
6 Kembangsari - Tani Mudo 20 org - Belum
JUMLAH 287 org 88 ekor
3. LUAS PADANG RUMPUT GAJAH
Padang rumput gajah sebagai sumber utama pakan ternak sapi perah yang mendapat bantuan Pemerintah sejumlah 11 Ha dengan perincian :
a. Desa Sruni : 4 Ha;
b. Desa Kembangsari : 7 Ha.
Sedangkan Desa-desa yang lain menanam rumput gajah sehingga pakan ternak khususnya rumput gajah untuk memenuhi kebutuhan sapi perah di Kecamatan Musuk tercukupi.
Disamping produk unggulan peternakan, Kecamatan Musuk juga mempunyai potensi Bidang Pertanian dan perkebunan, diantaranya :
TABEL
No Jenis Komoditas
Luas Tanam
(Ha)
Produksi
(Ton/Ha/Thn)
Bentuk Hasil Lokasi
(Desa)
1 Cengkeh 639 0,94 Biji Kering
Jemowo, Ringinlarik, Sruni, Lanjaran, Sukorejo, Karangkendal, Musuk, Kembangsari, Karanganyar
2 Lada 25 1,2 Biji Kering
Dragan
3 Nilam 25 20 Daun Basah
Sruni
4 Mawar 37 10,7 Bunga Basah
Cluntang, Mriyan, Lanjaran, Sruni, Kembangsari
5 Tembakau 229 1.832 Daun Cluntang, Mriyan, Lanjaran, Sruni, Sukorejo
6 Jagung 3.342 15.751 - Sukorejo, Karanganyar, Keposong
AMPEL
PROFIL CAMAT
Nama : Drs. Susilo HartonoNIP : 196805291988031002Pangkat/Gol. Alamat Kantor : Jl. Gladagsari, Ampel, BoyolaliTelpon Kantor : 0276 - 331345
PROFIL DAERAH
Kondisi Geografis
Kecamatan Ampel merupakan salah satu dari 19 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten
Boyolali yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Semarang Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
Sebelah Timur : Kecamatan Cepogo
Sebelah Barat : Kecamatan Selo, Kabupaten Magelang
Berdasarkan Kecamatan Ampel dalam angka Tahun 2007, Kecamatan Ampel terdiri dari 20
desa, 358 Dukuh, 149 RW dan 539 RT. Adapun luas wilayahnya seluas 8.468,0571 Ha.TOPOGRAFI
Kecamatan Ampel terletak pada ketinggian 520 – 1.840 meter diatas permukaan air laut ( mpdl ),
dan memiliki temperatur udara rata-rata antara 260 C – 300 C. Curah hujan tertinggi muncul antara bulan
Desember – Maret, berkisar antara 300 – 350 mm per bulan, sehingga pada bulan-bulan tersebut perlu
diwaspadai desa-desa yang berada di lereng Gunung Merbabu karena rawan terjadi tanah longsor.
Desa-desa tersebut yaitu Jlarem, Sampetan, Ngadirojo, Ngargoloko, Candisari dan Ngagrong. Pada
waktu musim kemarau 6 desa tersebut juga harus extra hati-hati karena juga rawan terhadap bencana
kebakaran.
LUAS WILAYAH per DESA
Tabel 4
Luas wilayah per desaNO DESA LUAS ( Ha ) PROSENTASE ( % )
1 Urutsewu 267,0495 2,95
2 Gondangslamet 138,0000 1,52
3 Ngampon 188,2575 2,08
4 Ngenden 114,7665 1,27
5 Selodoko 329,8800 3,65
6 Candi 425,2400 4,71
7 Sidomulyo 439,7750 4,86
8 Ngargosari 511,8985 5,66
9 Banyuanyar 291,8850 3,23
10 Seboto 493,005 5,45
11 Tanduk 331,0000 3,66
12 Gladagsari 298,2070 3,31
13 Kembang 604,0530 6,68
14 Candisari 482,3750 5,34
15 Ngagrong 815,3000 9,03
16 Ngargoloko 389,0000 4,31
17 Kaligentong 350,0000 3,87
18 Ngadirojo 894,4695 9,89
19 Sampetan 1.055,0483 11,67
20 Jlarem 619,9070 6,86
J U M L A H 9.039,1168 100
Kondisi Kependudukan Jumlah dan Kepadatan penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Ampel pada Tahun 2007 sebanyak 68.498 jiwa yang terdiri dari laki-laki 33.417 jiwa dan perempuan 35.081 jiwa dengan tingkat tingkat kepadatan 758 jiwa / km2.
Tingkat Pendidikan
Berdasarkan Kecamatan Dalam Angka Tahun 2007, jumlah penduduk Kecamatan Ampel berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, maka diperoleh data sebagai berikut :
1. PT / D IV berjumlah 205 jiwa atau 0,3 % dari jumlah penduduk.2. Akademi berjumlah 56 jiwa atau 0,08 % dari jumlah penduduk.
3. D I / D II berjumlah 172 jiwa atau 0,25 % dari jumlah penduduk.
4. SLTA berjumlah 2.846 jiwa atau 4,15 % dari jumlah penduduk.
5. SLTP berjumlah 5.967 jiwa atau 8,71 % dari jumlah penduduk.
6. SD berjumlah 22.619 jiwa atau 33,02 % dari jumlah penduduk.
7. Tidak / Belum Tamat SD berjumlah 31.579 jiwa atau 46,1 % dari jumlah penduduk.
Agama
Penduduk di Kecamatan Ampel mayoritas beragama Islam ( 92 % ), Kristen / Katholik ( 4,52 % ) sedangkan Hindu – Budha ( 3,95 % ).
Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Ampel mayoritas pada sektor pertanian 21,94 %, perkebunan sekitar 0,24 %, peternakan 3,42 %, industry 0,7 %, sedangkan yang lainnya tersebar pada sektor perdagangan, jasa, angkutan dan lain-lain.
Kondisi Geografi.
1. Kecamatan Mojosongo terdiri dari 13 Desa yaitu Desa Dlingo, Desa Brajan, Desa Metuk, Desa Kragilan, Desa Mojosongo, Desa Singosari, Desa Tambak, Desa Jurug, Desa Karangnongko, Desa Madu, Desa Manggis, Desa Butuh, dan Desa Kemiri.
2. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Kabupaten Semarang
Sebelah Timur : Kecamatan Teras
Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten
Sebelah Barat : Kecamatan Boyolali dan Kecamatan Musuk
Kecamatan Mojosongo berada pada ketinggian 100 – 400 m dpl dengan iklim tropis. Sumber daya alam, Kecamatan Mojosongo memiliki luas wilayah 4341,0444 Ha dengan rincian sebagai barikut :
1. Tanah Sawah : 947,1464 Ha ( 21,82 % )2. Tanah Tegal/Ladang : 1.829,4150 Ha ( 42,14 % )
3. Tanah Pekarangan : 1.349,4850 Ha ( 31,09 % )
4. Tanah lainnya : 215,1180 Ha ( 4,96 % )
Sungai yang melewati Kecamatan Mojosongo adalah sungai Pepe, Sungai Sombo, Sungai Gandul. Sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk keperluan MCK serta diambil bahan tambangnya yang berupa bahan galian C yang terkandung di dalamnya berupa Pasir dan Batu Kali untuk bahan bangunan.
Jarak antara Ibukota Kecamatan dengan Desa terjauh adalah 9 Km yaitu Desa Madu. Penggunaan lahan kritis dari luas 2163,69 Ha, 25 % merupakan lahan kering baik berupa Tegalan, Pekarangan maupun lainnya. Desa – Desa yang memiliki lahan kering yaitu Desa Kemiri, Desa Singosari, Desa Tambak, Desa Mojosongo, Desa Karangnongko, Desa Kemiri dan Desa Butuh. Untuk lahan Basah adalah : Desa Dlingo, Desa Metuk, Desa Brajan, Desa Kragilan, Desa Jurug, dan Desa Manggis,
Dari 13 Desa terdiri dari 41 Dusun, 68 RW, dan 373 RT. Masyarakat yang beragama Islam sebanyak 94 %, yang lainnya beragama Katholik, Kristen, Hindu dan Budha.
Pendidikan yang paling dominan adalah tamat SD 31 %, belum tamat SD 29 %, tamat SLTP 19 %, tamat SLTA 16 %, tamat Perguruan Tinggi 5 %.
Mata pencaharian terbesar adalah Petani yaitu 52 %, berdagang 4 %, lain-lainnya 12 %, dan Industri Pengolahan 17 %.
Kondisi Demografi
Penduduk kecamatan berjumlah 52.758 Jiwa, terdiri dari 25.740 Jiwa penduduk laki-laki dan 27.018 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Mojosongo dengan luas wilayah dapat dihitung mempunyai kepadatan penduduk 1.215 jiwa/KM sedangkan jumlah Kepala Keluarganya 13.066 Kepala Keluarga.
Secara administrasi Pemerintahan Kecamatan terbagi dalam :
13 Desa 41 Dusun
68 RW
372 RT.
Kondisi Sosial
Idiologi
Pembinaan idiologi ditekankan pada penerimaan dan pemahaman dasar negara Pancasila dan pengembangan wawasan kebangsaan melalui upacara bendera, rapat koordinasi dan pembinaan oleh Kantor Kesbanglinmas kepada masyarakat.
Jumlah Penduduk Menurut Agama
ISLAM : 50.247 orang KRISTEN : 451 orang
KATHOLIK : 248 orang
HINDU : 157 orang
BUDHA : 4 orang
Kondisi Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar masyarakat Kecamatan Mojosongo bermata pencaharian bertani dan beternak sapi perah, selain berdagang dan wira usaha juga sebagian sebagai PNS dan swasta.
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Petani 8.508
2 Peternak 4.980
3 Pedagang 6.655
4 PNS 1.419
5 ABRI 141
6 Pensiunan ( TNI/PNS ) 271
7 Pengusaha Sedang/Besar 10
8 Perajin/Industri kecil 464
9 Angkutan 574
10 Buruh 3879
Gambaran Penduduk menurut mata pencaharian sebagai berikut :
Petani : 52 % Pedagang : 4 %
Industri : 17 %
lain – lain : 12 %
5.SARANA DAN PRASARANA WILAYAH
KONDISI SARANA PRASARANA WILAYAH
a.Jaringan Listrik
Jaringan listrik secara umum telah merata diseluruh wilayah Kecamatan Mojosongo
b.Jaringan Sanitasi dan Persampahan
Kecamatan Mojosongo belum memiliki jaringan sanitasi yang memadahi kebutuhan untuk pembuangan sampah. Sebagian limbah/sampah baik RTA / industri sebagian sudah mempunyai SPAL dan juga ada yang dibuang di sungai sehingga mencemarkan lingkungan, sebagian dengan dimasukan dalam lubang tanah dan dibakar.
c.Jaringan Air Bersih
Kebutuhan air masyarakat Mojosongo dipenuhi dengan air sumur serta air dari PDAM .
d.Jaringan Jalan
Jaringan jalan yang ada di wilayah Kecamatan Mojosongo terdiri dari jalan Nasional , Provisi, jalan Kabupaten, dan jalan Desa.
Status Jalan :
Jalan Nasional : 3,04 Km
Jalan Propinsi : 5,02 Km
Jalan Kabupaten : 32,50 Km
Jalan Desa/Lokal :130,60 Km
Kondisi Jalan :
Jalan Aspal : 32.50 Km
Jalan Hotmix : 8.24 Km
Jalan Berbatu : 10.00 Km
Jalan Kerikil : 15.00 Km
Jalan Tanah : 8.00 Km
Sarana Pendidikan
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH BANGUNAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.7.
Taman Kanak-kanak (TK)
Sekolah Dasar Negeri
Madrasah Ibtidaiyah
SLTP
SLTA Negeri
SLTA SwastaPerguruan Tinggi Swasta
32
37
5
4
1
21
Sarana Peribadatan
NO. SARANA PERIBADATAN JUMLAH
1.
2.
3.4.
Masjid
Surau/Musholla
GerejaPura
86
165
71
Sarana Kesehatan :
a .Posyandu : 115 bh
b .Polindes : 10 bh
c .Puskesmas Induk : 1 bh
d .Puskesmas Pembantu : 3 bh
e .Puskesmas Keliling : 1 bh
Sentra Industri Rumah Tangga
1. Desa Manggis merupakan sentra kerajinan ijuk dan peralatan kebersihan rumah tangga yang lainnya yang pemasarannya sampai keluar Jawa seperti Bali dan Madura
2. Kerajinan motor antik design dari kayu di Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo, dan saat ini ada pengembangan untuk produk kerajinan kayu yang lain seperti jam, pohon pisang, pohon pepaya, mobil-mobilan, sepeda motor dalam ukuran kecil.
3. Industri Jamu Tilung
Industri Jamu Tilung terletak di Dukuh Sapiyan Desa Metuk yang merupakan industri kecil obat tradisional dalam kemasan kapsul yang berbahan baku dari cacing untuk mengobati berbagai penyakit khususnya tifus, maag, batuk dan lain-lain, yang dipasarkan mulai Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI.
Pertanian
1. Produk pertanian seperti jagung, padi, ketela, melon kuning, dan cabe cukup potensial
2. Penghasil pepaya terbanyak .
Setiap hari menghasilkan rata-rata 7 ton pepaya. Selain dipasarkan di daerah/wilayah Kabupaten Boyolali juga dikirim keluar daerah seperti Jakarta, Tangerang, Jogyakarta dan Bandung. Tanaman pepaya dipupuk dengan pupuk organik , maka mempunyai rasa yang berbeda dengan pepaya yang diberi pupuk urea, disamping juga awet tidak lekas busuk.
3. Produksi Beras Organik
Beras organik merupakan produk pertanian dari Desa Dlingo yang dihasilkan oleh petani Desa setempat dengan proses pemupukan penanaman padi menggunakan pupuk organik., sehingga menghasilkan beras organik yang rasanya berbeda dengan beras yang dipupuk dengan pupuk non organik. Pemasaran beras organik telah dipasarkan sampai keluar daerah Boyolali dan selalu kekurangan stok untuk memenuhi permintaan pasar.
4. Produksi Pupuk Organik Agensi hayati yang diproduksi oleh Kelompok Tani Puspa Hati Kecamatan Mojosongo
Pupuk ini sangat ramah lingkungan dan menghasilkan padi/beras yang bermanfaat bagi kesehatan, selain itu juga dapat membantu petani dalam peningkatan hasil pertanian dari pada penggunaan pupuk urea disamping harganya murah karena memanfaatkahn hasil limbah padat dan cair para peternak sapi.
5. Penghasil buah-buahan seperti rambutan, durian, mangga dan alpukat6. Pengembangan tembakau dari PT Indonesia Dwi Sembilan (IDS) di Desa Jurug dan
Manggis.
7. Terdapat lahan yang cocok untuk tanaman jambu mete di Desa Metuk, Kragilan, Brajan dan Dlingo.
8. Terdapat buah durian khas dari Dukuh Gendol Desa Tambak dengan ukuran buah yang tidak begitu besar namun isi/daging buahnya cukup padat dengan biji durian sangat kecil
9. Pengembangan budidaya jamur tiram masyarakat di desa Tambak dan Kemiri
Peternakan
Peternakan khususnya sapi perah tersebar di beberapa desa seperti Desa Madu, Manggis, Singosari, Tambak, Jurug, Kemiri, Butuh, Mojosongo dan Kragilan
Produk susu sapi ini merupakan pendukung utama unggulan Kabupaten Boyolali karena populasinya sebanyak 5.106 ekor dan sapi biasa sebanyak 5.258 ekor. Produk yang dihasilkan adalah susu murni 20.000 liter/hari. Dari petani disetorkan ke KUD dengan harga saat ini sudah semakin membaik /meningkat rata-rata per liter susu sapi dari Rp. 1.5000 menjadi Rp. 2.000 sampai dengan Rp.2.400 ( harga tergantung kualitas susu ), sehingga penghasilan peternak bisa meningkat. KUD Mojosongo telah menjalin kerjasama dengan Susu Bendera (Frisian Flag) untuk menampung produk susu masyarakat Mojosongo dan sekitarnya. Selain beternak sapi masyarakat Mojosongo juga mengembangkan ternak ayam di Desa Kragilan, Desa Tambak, Desa Kemiri, Desa Manggis, Desa Jurug, Desa Metuk, Desa Singosari, Desa Butuh dan Desa Brajan. Sebagian lagi masyarakat Mojosongo mengembangkan peternakan kambing di Desa Metuk, Desa Kemiri, Desa Brajan dan Desa Singosari.
Investasi
Kecamatan Mojosongo memiliki Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) yang menangani dan mengelola dana PNPM Mandiri yang terdiri dari Dana PPK dan P2SPP. Total Asset yang dikelola mencapai + Rp. 13.000.000.000 dengan arah kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat Usaha Ekonomi Produktif, Pemugaran Perumahan dan Kegiatan fisik. Melalui Usaha Ekonomi Produktif masyarakat bisa mendapatkan pinjaman dan mengelola dana dengan bunga ringan. UPK juga melakukan pendampingan bagi pengembangan industri rumah tangga.
Kelompok Wanita Tani (KWT)
Kelompok Wanita Tani “Ngudi Rejeki” Desa Dlingo, Ketua Suradmi, S.Pd
Kelompok Wanita Tani “Melati Putih” Desa Jurug, Ketua Sri Supatmi, S.Pd
Kelompok Wanita Tani “Ngudi Rejeki” Desa Singosari,Ketua Sih Lestari, S.Pd
SMKN 1 Mojosongo
SMKN 1 Mojosongo merupakan Sekolah Bertaraf Internasional yang berada di Dukuh Tegalwire Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo yang mengembangkan kemampuan komunikasi dengan bahasa asing ( Inggris, Jepang dan Mandarin). SMKN 1 Mojosongo menampung 90 % siswa berasal dari KK miskin. SMKN 1 Mojosongo menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan bidang keahlian sebagai berikut :
Budidaya Tanaman Budidaya Ternak
Teknologi Hasil Pertanian
Mekanisasi Pertanian
Teknik Pemesinan
Semua lulusan mendapatkan pekerjaan dan tertampung di berbagaii perusahaan dan dunia usaha di bidang pertanian dan peternakan baik didalam maupun di luar negeri dan sebagian lagi berwira usaha.
Peluang Usaha Tamatan SMKN I Mojosongo :
Pengusaha Ternak Pengusaha Tanaman Hortikultura
Pengusaha Pembibitan Tanaman
Pengusaha Tanaman Hias
Konsultan Tanaman
Pengusaha ayam pedaging
Pengusaha Ayam Petelur
Pengusaha Poultry Shop
Peternak Itik
Peternak Sapi Perah
Peternak Sapi Pedaging
Inseminator
Vaksinator
Pengusaha Roti
Pengusaha Mie
Pengawas Mutu
Pengusaha Makanan/minuman ringan
Las
Pemetaan Lahan
Pengusaha Pengolahan Lahan
Fasilitas yang disediakan di SMKN I Mojosongo antara lain :
Ruang Teori : 21 ruang Laboratorium : 9 ruang
Shop : 2 ruang
Bengkel : 2 ruang
Kandang : 6 Unit
Station Klimatologi : 1 ruang
Perpustakaan
Aliran Listrik 14 KVA
Multimedia komputer dengan layanan akses internet 24 jam
Local Area Network (LAN)
Fasilitas Olah raga
Tempat peribadatan
7.PETA KECAMATAN ( Terlampir )
POTENSI EKONOMI
Beberapa industri/ BUMN/BUMD dan Lembaga Perbankan yang mendukung perekonomian di Kecamatan Mojosongo antara lain :
PT Tosalina Furniture di Desa Butuh.
PT NoVa Furniture di Desa Mojosongo
Bengawan Solo Garment di Desa Butuh
PT Panca Prima Eka Brothers di Desa Butuh
PT Wijaya Kharya di Desa Mojosongo
CV Cahaya Nugraha Jati di Desa Butuh
CV Makuto Batubara
Mugiharjo Mebel di Desa Kragilan
GKSI Pakan Ternak di Desa Mojosongo
Bhanda Ghara Reksa di Desa Mojosongo
Pabrik Pengeringan Kayu di Desa Kragilan
Peternakan Sapi di Dukuh Kantongan Desa Kragilan
Peternakan ayam di Dukuh Kalikiring Desa Kragilan
Peternakan di ayam di Desa Metuk
Sentra industri ijuk di Desa Manggis
BanyudonoPROFIL CAMAT
Nama : Karsino, S.SosNIP : 196212151985031013Pangkat/Gol. :Alamat Kantor : Jl. Pasar Pengging Banyudono, BoyolaliTelpon Kantor : 0271 - 784180
Banyudono adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali dengan topografi antara 75-400 meter dpl. Secara administratif Kecamatan Banyudono terdiri dari 15 Desa yaitu:
1. Bangak2. Banyudono
3. Batan
4. Bendan
5. Cangkringan
6. Dukuh
7. Denggungan
8. Jembungan
9. jipangan
10. Ketaon
11. Kuwiran
12. Ngaru-Aru
13. Sambon
14. Tanjungsari
15. Trayu
KECAMATAN SAWIT
Nama : Dahat Wilarso, BANIP : 19600208 198208 1 0001Jenis Kelamin : Laki-LakiAgama : IslamPangkat/Golongan : Pembina / IVaAlamat Kantor : Dukuh Ngumbul, Desa Kemasan Kec. SawitTelpon Kantor : 0276-3295422
PROFIL KECAMATAN
16. LETAK dan GEOGRAFIS17. Kecamatan Sawit terdiri dari 12 desa, 33 dusun, 119 dukuh, 41 RW dan 173 RT dengan
luas wilayah 24.950,430 Ha.18. Batas Wilayah Kecamatan Sawit :19. Sebelah Utara : Kecamatan Banyudono20. Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten21. Sebelah Barat : Kecamatan Teras22. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo23. PENGGUNAAN LAHAN24. Pengunaan lahan di Kecamatan Sawit adalah sebagai berikut :25. Lahan sawah : 22.154.834 Ha26. Tanah Tegalan : 2.250,425 Ha27. Tanah Ladang : 1.159,202 Ha28. Tanah Pekarangan : 283,230 Ha29. SUNGAI30. Sungai terbesar di Kecamatan Nogosari adalah Sungai Cemoro yang merupakan
perbatasan dengan Kecamatan Andong. Sungai ini merupakan tulang punggung sumber pengairan untuk sawah-sawah di Desa Rembun dan Desa Ketitang. Disebelah selatan terdapat saluran irigasi dari Waduk Cengklik yang mengairi sawah di Desa Ketitang, Potronayan, Sembungan dan Jeron.
31. SARANA dan PRASARANA32. Transportasi33. Sarana transportasi darat bisa menjangkau ke seluruh wilayah Kecamatan Sawit dengan
dilayani oleh Angkutan Desa dan Minibus Pedesaan.34. Listrik35. Jaringan listrik PLN sudah baik dan terdistribusi ke seluruh wilayah kecamatan.36. Pengairan / Irigasi37. Terdapat jaringan irigasi yang mengaliri persawahan di Kecamatan Sawit38. Lapangan Sepakbola39. Di setiap desa terdapat lapangan sepakbola.40. Kesehatan41. Telah tersedia fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan RS. Dr. Oen Sawit42. Pengolahan Hasil Perikanan43. Di Dk. Mangkubumen Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit (Kampung Lele) akan dibangun
pabrik dan showroom untuk pengolahan dan pengasapan ikan lele.44. POTENSI EKONOMI45. Bidang Perikanan46. Kampung Lele yang terletak di Dk. Mangkubumen Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit
memiliki luas lahan sekitar 21 Ha dengan pengelola Kelompok Tani Karya Mina Utama (Carmina).
47. Jenis usaha meliputi pembesaran bibit lele, pengolahan dengan bahan utama lele menjadi abon, kripik, bakso dan kerupuk lele.
48. Bidang pertanian49. Pembibitan dan pengembangan tanaman padi hitam di Dk. Klingen Desa Guwokajen
Kec. Sawit. Padi Hitam dipercaya dapan menyembuhkan penyakit Diabetes.50. Bidang Usaha Kecil Menengah51. Industri kerajinan peralatan musik yang terletak di Dk. Jajaran Desa Karangduren
Kecamatan Sawit dengan pemilik industri bernama Ikhsan Basir dengan hasil produksi gitar, biolah serta drum.
52. Industri kerajinan souvenis yang terletak di Dk Gombang Desa Gombang Kecamatan Sawit yang dimiliki oleh Bandot Dwi Laksono. Hasil produksinya seperti piala dengan bahan seperti fiberglass.
53. POTENSI PARIWISATA54. Situs Gajah
55. Terletak di Dk. Cepokosawit Desa Cepokosawit, berupa batu terpendam yang dipercaya sebagai patung gajah.
56. Umbul Mungup dan Makam Mandurorejo57. Umbul Mungup terletak di Dk. Mungup Desa Kemasan, berupa umbul atau mata air
peninggalan sejarah dan sekarang dimanfaatkan untuk kolam renang dan irigasi.58. Makam Mandurorejo adalah berupa cungkup yang merupakan Makam Mandurorejo,
seorang prajurit yang gugur melawan Belanda (VOC) pada jaman Kerjaan Mataram.
Teras
PROFIL CAMAT
Nama : Ning Martuti, SIP, MMNIP : 196905041990012001Pangkat/Gol. :Alamat Kantor : Jl. Solo - Semarang, Teras, BoyolaliTelpon Kantor : 0276 - 322030
PROFIL DAERAH
Nama : Sudaryono, S.Sos
NIP :19560414 198003 1 016
Pangkat/Gol. Pembina (IV/a)
Alamat Kantor :Jl. Cendana No. 10 Boyolali
Telpon Kantor : 0276 - 322285
PROFIL DAERAH BOYOLALI
KONDISI GEOGRAFIS
Kecamatan Boyolali merupakan salah satu dari 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Ampel dan Kabupaten Semarang Sebelah Selatan : Kecamatan Cepogo, Kecamatan Musuk dan Kecamatan
Mojosongo
Sebelah Barat : Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, dan Kecamatan Ampel
Sebelah Timur : Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Sambi
Secara administratif Kecamatan Boyolali terdiri dari 6 desa dan 3 kelurahan dengan perincian 21 dusun, 201 dukuh, 113 RW dan 480 RT dengan 15.122 Kepala Keluarga.
TOPOGRAFI
Kecamatan Boyolali terletak di ketinggian antara 400 – 700 meter di atas permukaan air laut
GEOLOGIS
Geologi Kecamatan Boyolali termasuk dalam lembaran peta geologi lembar Magelang dan Semarang, lembar Yogyakarta dan lembar Surakarta-Giritontro dengan skala 1:100.000 yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (Puslitbang Geologi) Bandung Tahun 1996.
LUAS WILAYAH
Luas wilayah Kecamatan Boyolali adalah sebagai berikut : Lahan sawah : 294,6 Ha ( 11 % ) Lahan pekarangan/ bangunan : 1.211,1 Ha ( 35 % ) Tanah tegalan : 913,9 Ha ( 35 % ) Lahan lainnya : 205,5 Ha ( 48 % )