ppt oral medicine 1

25
ORAL MEDICINE 1 HIV / AIDS KELOMPOK 8 : Marzella Masawa(04031181320036) Rista Kiranti (04031181320037) Katherine Efrinda (04031181320038) Tissa Indria Sari (04031181320039) Hasmila Devi (04031181320040)

Upload: hasmiladevi9607

Post on 08-Dec-2015

308 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

om

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Oral Medicine 1

ORAL MEDICINE 1HIV / AIDS

KELOMPOK 8 :Marzella Masawa (04031181320036)

Rista Kiranti (04031181320037)Katherine Efrinda (04031181320038)

Tissa Indria Sari (04031181320039)Hasmila Devi (04031181320040)

Page 2: Ppt Oral Medicine 1

Aids merupakan sindrom (kumpulan gejala) yang terjadi akibat menurunnya system kekebalan tubuh.Aids yang merupakan singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome disebabkan oleh infeksi HIV

Variasi manifestasi oral yang ditemukan dapat dikategorikan sebagai berikut:1. Infeksi: jamur, virus, bakteri2. Keganasan (Neoplasma): Kaposi’s sarcoma, non-Hodgkin’s Lymphoma3. Proses inflamasi: stomatitis nekrotik, ulkus aptosa mayor4. Parotid Enlargement5. Manifestasi mulut lainnya akibat efek samping terapi anti viral

(xerostomia)

Manifestasi HIV/ AIDS pada Jaringan Lunak Rongga Mulut

Page 3: Ppt Oral Medicine 1

Klasifikasi dan Gambaran Klinis Kandidiasis Oral:

Candidiasis Oral

Candidiasis oral adalah infeksi pada mulut atau tenggorokan yang disebabkan oleh jamur.Kebanyakan disebabkan oleh C. glabrata,C. tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei, C.kefyr, C.guilliermondii, C.pseudotropicalis, C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan C.dubliniensis

Kandidiasis Pseudomembranosus

Akut

Kandidiasis Atrofik Akut

Kandidiasis Hiperplastik Kronik Cheilitis Angularis

Page 4: Ppt Oral Medicine 1

Klasifikasi Candidiasis Gambaran Klinis Gambar

Kandidiasis Pseudomembranosus Akut

Terlihat sebagai plak mukosa yang putih atau kuning, seperti cheesy material yang dapat dihilangkan dan meninggalkan permukaan yang berwarna merah. Terdiri atas sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa jamur dan umumnya dijumpai pada mukosa labial, mukosa bukal, palatum keras, palatum lunak, lidah, jaringan periodontal dan orofaring

Kandidiasis Atrofik Akut Daerah permukaan mukosa oral mengelupas sehingga tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata, ukuran bervariasi, bisa dengan plak putih maupun tidak. Tipe ini biasa dijumpai pada mukosa bukal, palatum, dan bagian dorsal lidah

Page 5: Ppt Oral Medicine 1

Klasifikasi Candida Gambaran Klinis Gambar

Kandidiasis Hiperplastik Kronik

Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah

Cheilitis Angularis Biasanya muncul berwarna kemerahan, ulserasi, dan berfisur-fisur, bisa unilateral maupun bilateral pada sudut bibir. Sudut mulut yang terinfeksi, tampak merah, dan pecah-pecah, serta terasa sakit.

Page 6: Ppt Oral Medicine 1

Penatalaksanaan Kandidiasis Oral

1. Menjaga kebersihan rongga mulut2. Memberi obat-obatan antifungal baik lokal maupun sistemik

Pengobatan antifungal topikal menggunakan gentian violet, nystatin, amphotericin B

Pengobatan antifungal sistemik digunakan pada pasien yang tidak mempan terhadap obat antifungal topikal dan pada

pasien dengan resiko tinggi menderita infeksi sistemik3. Berusaha menanggulangi faktor predisposisi

Page 7: Ppt Oral Medicine 1

Stomatitis Herpes Simplex Virus

(Stomatitis Herpetika)

Oral Hairy Leukoplakia

Infeksi Cytomegalovirus

(CMV)

Infeksi Human Papilloma Virus

(HPV)

Infeksi Akibat Virus

Page 8: Ppt Oral Medicine 1

Stomatitis Herpes Simplex Virus (Stomatitis Herpetika)

Pengertian :Peradangan mulut yang mengenai mukosa oral dan bibir, ditandai dengan pembentukan vesikel kekuningan yang pecah dan menghasilkan ulkus yang tidak rata, nyeri serta dilapisi oleh membran yang berwarna abu-abuGejala Klinis :Diawali dengan mulut yang nyeri tiba-tiba, hipersalivasi, bau mulut, menolak makan, dan demam kadang-kadang tinggi. Lesi awal berupa vesikel-vesikel kecil berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm pada bibirPenatalaksanaan :Valasiklovir , anestesi topikal (biasanya gel lidokain 2%), Pengolesan tabir surya pada bibir juga efektif dalam menurunkan frekuensi kekambuhan akibat induksi dari sinar matahari.

Page 9: Ppt Oral Medicine 1

Oral Hairy Leukoplakia

Pengertian :Merupakaan lesi filamen berwarna putih yang biasanya terdapat di sepanjang garis lateral lidah atau pada lapisan mulut (di dalam pipi, palatum, atau dasar mulut) dan disebabkan karena infeksi Epstein-Barr Virus (EBV)Gejala Klinis :Tampak sebagai suatu bercak putih, permukaannya kasar, bervariasi mulai dari lapisan vertikal sampai plak keriput. Saat mulut dalam keadaan kering, lesi ini akan tampak berbulu “hairy”. Lesi ini biasanya bilateral pada bagian ventrolateral lidah atau menyerang pada permukaan dorsal lidah, mukosa bukal, dasar mulut, area retromolar, dan palatum mollePenatalaksanaan :Acyclovir (zovirax) dosis tinggi sebagai antivirus (anti-EBV), podophyllum resin topikal, retinoid, pembedahan, Antiretroviral dan/atau terapi antiherpesviral

Page 10: Ppt Oral Medicine 1

Infeksi Cytomegalovirus (CMV)

Pengertian :Suatu penyakit virus yang bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian pada bayi baru lahir. Infeksi ini biasanya ditunjukkan pada pasien HIV stadium IVGejala Klinis :1. Mononukleosis-like syndrome 2. Sindroma post transfusi3. Penyakit sistemik luas 4. Hepatitis anikterik Penatalaksanaan :Antivirus yang ada saat ini dan telah dicoba untuk pengobatan infeksi CMV congenital dan perinatal adalah idoksiviridae, 5-fluoro-2’-deoksiviridae, sitosin arabinosid, adenine arabinosid, asiklovir, interferondan gansiklovir.

Page 11: Ppt Oral Medicine 1

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)

Pengertian :Virus yang menyerang manusia dimana terdapat lebih dari 100 tipe HPV yang sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinyaGejala Klinis :Lesi oral memiliki gambaran papilomatosa, baik menonjol atau tetap, dan terutama berlokasi di palatum, mukosa bucal, dan commisura labialisPenatalaksanaan :Memberikan asam salisilat atau asam laktat bila lesi masih kecil, akan tetapi bila sudah mencapai 40% dapat ditambahkan dengan asam trikloroasetat (TCA); bisa juga dilakukan pembekuan dengan cara cyrotherapy dengan nitrogen cair atau kemoterapi dengan bleomicin

Page 12: Ppt Oral Medicine 1

INFEKSI AKIBAT BAKTERI

Linear Gingival Erythema

Necrotizing Ulcerative Gingivitis

(NUG)

Necrotizing Ulcerative

Periodontitis (NUP)

Sifilis

Bacillary Epithelioid Angiomatosis (BEA)

Page 13: Ppt Oral Medicine 1

Linear Gingival Erythema

Pengertian :Linear gingival erythema (LGE) adalah salah satu lesi dalam rongga mulut yang sering terdapat pada penderita HIV/AIDS.Pada lesi ini biasanya akan terjadi penurunan jumlah CD4 dan peningkatan jumlah virus.Secara klinis, LGE digambarkan sebagai suatu garis kemerahan sepanjang margin gingiva.

Gambaran Klinis•gambaran pita kemerahan sekitar 2-3 mm di sepanjang tepi gingiva (bisa sebagian atau menyeluruh) dan menyebar sampai attached gingival dan mukosa oral•Sering dihubungkan dengan petechiae like lesions dengan warna yang lebih terang atau menyala jika dibandingkan dengan yang disebabkan oleh adanya plak•Gingiva yang terkena tidak menunjukkan adanya ulser•Dapat disertai peningkatan kedalaman poket periodontal atau attachment loss

Page 14: Ppt Oral Medicine 1

Necrotizing Ulcerative Gingivitis

(NUG)

Pengertian : Merupakan destruksi pada satu atau lebih papila interdental disertai dengan nekrosis dan ulserasi.

Gambaran klinis : Destruksi terbatas pada margin gingiva.Pada tahap akut (acute necrotizing ulcerative gingivitis), jaringan gingiva tampak merah menyala dan bengkak, serta disertai jaringan nekrotik abu-abu kekuningan yang mudah berdarah.Gejala yang dirasakan pasien yaitu mudah berdarah saat menyikat gigi, sakit, dan adanya halitosis.Paling sering terjadid bagian anterior rahang bawah

Page 15: Ppt Oral Medicine 1

Necrotizing Ulcerative

Periodontitis (NUP)

Pengertian : Merupakan nekrosis jaringan lunak yang parah dan destruksi perlekatan periodontal dan tulang yang bersifat kronis.

Gambaran KlinisTerdapat pembentukan poket karena hilangnya periodontal attachment dan

destruksitulang yang cepat.Manifestasi intraoral pada kasus ini biasanya adalah demam, oral malodor, malaise, atau lymphadenopathy.

Penatalaksanaan Debridement jaringan nekrotik dan Terapi antibiotik (Metronidazol, Klindamisin, Ko-amoksiklav).

Page 16: Ppt Oral Medicine 1

Bacillary Epithelioid Angiomatosis (BEA)

Pengertian : infeksi yang menyerang pembuluh darah yang secara klinis dan histologis mirip dengan Kaposi Sarkoma (KS).

Gambaran klinis :Gingiva pada BEA tampak merah, ungu, biru dan bengkak.Selain itu, tampak juga kerusakan pada ligamen periodontal dan tulang alveolar.

Page 17: Ppt Oral Medicine 1

Sifilis

Pengertian : lesi primer dari penyakit kelamin yang umumnya terjadi di daerah genitalia, tetapi dapat juga dijumpai pada bibir atau mukosa mulut sebagai akibat kontak orogenital.

Sifilis sekunder secara klinis akan muncul kira-kira 6 minggu setelah infeksi primer dan ditandai oleh sebuah ruam makular atau papula,demam,lesu,sakit kepala,limfadenopati serta sakit pada tenggorokan. Pada kira-kira sepertiga penderita,mukosa oralakan terlibat dan lesi digambarkan sebagai lesi jejak siput.Sifilis sekunder ini akan hilang dalam 2-6 minggu.Sifilis dapat menjadi laten dan menimbulkan lesi tersier beberapa tahun setelah infeksi pertama. Akan tetapi lesi sifilis tersier jarang sekali dijumpai.Dua lesi yang dikenali sebagai tanda sifilis tersier adalah gumma di langit-langit serta leukoplakia pada permukaan dorsal lidah.

Page 18: Ppt Oral Medicine 1

Kaposi’s Sarcoma

Non-Hodgkin’s Lymphoma (NHL)

NEOPLASMA

Page 19: Ppt Oral Medicine 1

Kaposi’s Sarcoma

Pengertian : merupakan keganasan akibat proliferasi multisentrik dari sel endotel.

Gejala KlinisGambaran klinis dari sarkoma kaposi adalah, pada intraoral berupa makula

berwarna merah, biru,ungu, atau kadang-kadang berwarna coklat atau hitam, yang kemudian membesar menjadi sebuah nodula atau ulser. Hingga 95% lesi ini terjadi di palatum, 23% di gingiva, dan lainnya terdapat di lidah atau mukosa buccal.Pada ekstraoral, sarkoma kaposi biasanya menyebar luas pada kulit,gastrointestinal, dan tractus respiratorius.

PenatalaksanaanTerapi yang dapat dilakukan pada pasien HIV dengan sarkoma kaposi adalah pemberian terapi antiviral.Utuk agen infeksi HHV-8, dengan injeksi vinblastine (0,2mg/ml).

Page 20: Ppt Oral Medicine 1

Non-Hodgkin’s Lymphoma (NHL)

Pengertian : suatu keganasan primer jaringan limfoid yang bersifat padat.Merupakan limfoma yang paling umum dikaitkan dengan infeksi HIV dan biasanya terlihat pada

penderita stadium akhir dengan jumlah limfosit CD4+ kurang dari 100/Ml.

Penyebabnya yaitu infeksi virus, salah satu yang dicurigai adalah virus Epstein-Barr yang berhubungan dengan limfoma Burkitt, sebuah penyakit yang biasa ditemukan di Afrika. Infeksi HTLV-1 (Human T Lymphoytopic Virus type 1).

NHL terlihat sebagai massa yang cepat membesar, jarang berupa ulkus atau plak, dan sering terjadi pada palatum atau gingiva.Limfoma sel B non-Hodgkins tampak sebagai massa ungu yang difus dan cepat berproliferasi pada daerah palatum retromolar.

Page 21: Ppt Oral Medicine 1

Major aphthous ulceration

Merupakan kelainan oral terkait gangguan sistem imun yang berhubungan dengan HIV, dengan prevalensi sekitar 2-3%.Ulkus aptosa biasanya soliter besar atau multiple, kronis, dalam dan sakit.

PenatalaksanaanPengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan steroid topikal seperti

clobetasol(salep 0,05% dioleskanselama 45detik3kali sehari)jika lesi terjangkau atau menggunakan deksametason oral rinse (0,5 mg/5 mldeksametason3 kali sehari, bilasselama 45detikdandiludahkan) jika lesi berada di daerah yang tidak terjangkau.Terapi sistemikglukokortikosteroid(prednisone 1 mg/kg) mungkin diperlukan pada kasus ulkus multiple yang besar yang tidak merespon pada pengobatan topikal. Terapi alternatif seperti dapsone 50-100 mg/hari dan thalidomine 200 mg/hari selama 4 minggu perlu dipertimbangkan untuk kasus yang buruk.Penggunaan bersamaan dengan obat anti jamur seperti flukonazol, itrakonazol dan obat anti bakteri seperti glukonatchlorhexidine oral rinse mungkin diperlukan.

Page 22: Ppt Oral Medicine 1

Necrotizing Stomatitis

Merupakan ulserasi akut yang nyeri yang sering mengenai daerah tulang di bawahnya dan menyebabkan kerusakan jaringan yang cukup besar.Lesi ini dapat merupakan varian dari ulserasi aphthous, tetapi terjadi di daerah permukaan atas tulang dan berhubungan dengan kerusakan kekebalan tubuh yang parah.Lesi dapat juga terjadi didaerah edentulous.

PenatalaksanaanSeperti pada ulserasi aptosa mayor, pengobatan sistemik kortikosteroid atau topical

steroid adalah pilihan untuk pengobatan necrotizing stomatitis.

Page 23: Ppt Oral Medicine 1

Parotid Enlargement

Infeksi HIV berhubungan dengan penyakit kelenjar ludah yaitu adanya pembesaran pada kelenjar parotis (parotid enlargement).Pembesaran ini melibatkan ujung dari kelenjar parotis atau yang lebih jarang kelenjar submandibula, dan dapat uni atau

bilateral dengan periode peningkatan dan penurunan ukuran.

PenatalaksanaanPeradangan parotis secara rutin dapat diatasi dengan menggunakan zidovudine (AZT).Rekurensi dapat terjadi sehingga perlu dilakukan biopsi secara berkala.

Page 24: Ppt Oral Medicine 1

Xerostomia

Xerostomia biasa ditemukan pada penderita penyakit HIV, sering sebagai efek samping dari obat antivirus atau obat lain yang digunakan untuk pasien HIV, seperti angiolytics,

antijamur, dan lain-lain. Xerostomia merupakan faktor resiko yang signifikan untuk karies dan dapat

mengakibatkan kerusakan gigi yang cepat.Xerostomia juga dapat menyebabkan kandidiasis oral, cedera mukosa, nyeri

dan mengurangi asupan makanan.

Page 25: Ppt Oral Medicine 1

Terimakasih