Bunyi ditangkap daun telinga membran timpani tulang pendengaran fenestra ovale menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli melalui membran reissner mendorong endolimfe menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran tektoria defleksi stereosilia sel rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran ion depolarisasi sel rambut pelepasan neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus temporalis

Fisilogi Pendengaran

Cara Kerja Implan Koklea

• Impuls suara mikrofon speech processor melalui kabel penghubung.

• Speech processor seleksi informasi suara yang sesuai sinyal khusus disampaikan ke transmitter.

• Sinyal khusus dipancarkan menembus kulit receiver atau stimulator melalui gelombang radio ke alat yang ditanam tersebut.

• sinyal dikirim menuju elektroda” yg sesuai di dalam koklea sehingga menimbulkan stimulasi serabut” saraf.

Saraf pendengaran mengirim sinyal – sinyal listrik ke otak dimana siyal – sinyal listrik tersebut ditafsirkan sebagai suara

Persiapan Implan Koklea

• Konsultasi dengan orang tua untuk memperoleh informasi mengenai penyakit anak serta harapan orang tua terhadap implantasi koklea

• Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan THT • Radiologik CT Scan untuk melihat keadaan koklea• laboratorium darah.• Tes pendengaran

Behavioral Observation Audiometry (BoA) Timpanometri, BERA, ASSR (Auditory Steady State Response)

• Tes kemampuan wicara dan berbahasa perlu dinilai sebelum menggunakan alat bantu dengar.

• Sebelum operasi dianjurkan untuk menggunakan alat bantu dengar selama 8-10 minggu bersamaan dengan terapi audio verbal untuk menilai manfaatnya.

• Tes psikologi dilakukan untuk menilai kemampuan untuk belajar setelah dilakukan implantasi koklea.

Komplikasi Implan Koklea

kerusakan kulit disekitar tempat alat ditanamkan, infeksi di tempat pembedahan dan alat dapat keluar tanpa sengaja

Komplikasi jarang terjadi : • Infeksi kulit• Tinnitus• kerusakan pada sistem vestibular vertigo• N. Facialis kelemahan otot, gangguan sensasi wajah,

dalam kasus-kasus terburuk, terjadi kelumpuhan pada otot wajah,

• bocornya cairan serebrospinal• meningitis

Program Rehabilitasi Pasca Bedah

• Switch on dilakukan 2-4 mggu pasca bedah.• Pemeriksaan CT Scan pasca bedah untuk

menilai keadaan elektroda yg telah terpasang.• Pada anak yg tidak kooperatif data awal dapat

diperoleh dengan melakukan Neural Response Telemetry (NRT) menetapkan Comfortable (C) level yaitu suara keras yang dapat ditoleransi tanpa menimbulkan rasa sakit dan Threshold (T) level suara terkecil yg dideteksi.

• pemetaan mapping proses u/ menetapkan dan mengatur sejumlah aliran listrik yg disampaikan ke koklea.

• Program yg dibuat disimpan pd speech processor dan jumlahnya tergantung pada jenis implan yg digunakan dan berbeda untuk setiap orang.

• Selanjutnya anak mengikuti program terapi audio verbal secara teratur disertai pemetaan berkala.

• Keberhasilan implantasi koklea ditentukan dengan menilai kemampuan mendengar, pertambahan kosa kata dan pemahaman bahasa.