presentation teaching factory repac 2011
DESCRIPTION
Presentation teaching factory repac 2011TRANSCRIPT
Assalamualaikum Warachmatullahi Wabarakatuh
Suatu pendekatan dalam pendidikan vokasi yang memberikan pengalaman ke arah pengembangan ENTREPRENEURSHIP ACTION ( REPAC)
“Demand Oriented Vocational Education System”
TEACHING FACTORY
Disampaikan pada WorkshopTeaching FactorySMK NEGERI 1 CIMAHI12 Maret 2011
• Sistem Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional telah merumuskan visi tahun 2025, yaitu ”Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Tahun 2025”. Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional pada UU No. 20 Tahun 2003, dan (RPJMN 2010 – 2014) Pembangunan bidang pendidikan diarahkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: (1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, (2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Serta Keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan RI No. 0873/P/1986 tanggal 20 Desember 1986 tentang Pemanfaatan Hasil Praktek.
• Kebijakan sistem Pendidikan Menengah Kejururan adalah pengembangan Unit Teaching Faktory sebagai salah satu usaha meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan guru, siswa, dan staf
• Melalui “Teaching Factory” mengkonfersikan wahana pendidikan menjadi tempat yang menantang bagi pemuda/pemudi untuk meraih pengalaman, mengembangkan rasa tanggung jawab, akuntabilitas, sikap tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan bagi kontribusi mereka kepada masyarakat di masa depan
PENDAHULUAN
Pengembangan kultur korporate di lingkungan sekolah akan mengenalkan atmosfir industri bagi seluruh sivitas akademiDengan pelibatan langsung di dalam siklus
lengkap “business”, tentunya semua pihak termasuk siswa akan terbekali dasar-dasar pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi.
Dengan penambahan pengetahuan “Business set up”, “Business Maintain”, pengembangan “network” , Teaching Factory berpotensi melahirkan
“ENTREPRENEURSHIP ACTION ”.
TEACHING FACTORY & ENTREPRENEURSHIP ACTION
Penelitian Perancangan Rekayasa Proses dan produksi
Penelitian Strategis Pengembangan Teknologi, produk dan proses
Produksi dan Kendali
Dasar Terapan Rekayasa Pemilihan dan penerapan teknologi
yang sesuai dan pemanfaatan sumber
daya untuk merealisasikan produk yang menguntungan
dan kompetitif
Proses asimilasi dan penyempurnaan
teknologi yang ada atau menciptakan
teknologi baru
Konsep Rancangan
Rancangan Detail
Perencanaan : Material, Proses, Kualitas dan
produksi
Universitas, Institute /Sekolah Tinggi Politeknik/Akademi SMK
S3 , S2 , S1 D4 D3 Operator
Researc
h Engineering &
DevelopmentDesign
Productions & Process
ENTREPRENEURSHIP ACTION ( REPAC)
• Pendidikan VokasiLulusan yang berkompetensi : Sangat diperlukan oleh proses pertambahan nilai (Industri).
SKILLKNOWLEDGE
ATTITUDE
COMPETENCY
Competency =Completes task in timely manner
Competency =Knows & uses
best method
Competency =Perform task successfully
(Every body happy)
Knowledge, skill and attitude needed to perform an ability to do a certain job / proffesion ( Tillman, 1996 ).
REALITA PENDIDIKAN
• Penerapan teknologi di industri lebih cepat daripada di sekolah,
• Tuntutan Industri / tempat kerja berbeda dengan atmosfir sekolah
sehingga perlu mempunyai hubungan khusus dengan industri. (menjaga tingkat Relevansi)
Diperlukan membangun kultur korporat
LEVEL INDUSTRI VS SEKOLAH
MAKRO
MESSO
MIKRO
Needs Competent HRfor solving their Problem
PRODUCT as PROBLEM SOLVING
WELL TRAINED/EDUCATEDGRADUATE
CAMPUS With Corporate Cultural
INDUSTRIALPROBLEM / NEEDS
INDUSTRYWith SERVICE Requirement
Industrial Problem as Learning Media
PENDEKATAN “ TEACHING FACTORY”“mutually beneficial cooperation”.
KOMPETENSI( APPROACH ) BARANG
INDUSTRI danPERMINTAAN JASA
TF
EN
TR
EP
REN
EU
RS
HIP
A
CTIO
N ( R
EPA
C)KURIKULUM
INDUSTRI
PENDEKATAN “ TEACHING FACTORY”
kultur korporat
KULTUR KORPORAT•Membangun Budaya Korporat
• Peka terhadap mutu• Peka terhadap biaya• Peka terhadap waktu
•Mengelola Target• Perencanaan rinci• Bekerja berdasarkan perencanaan • Melakukan pengawasan terhadap target • Mencegah terjadinya ketidaksesuaian • Melakukan tindakan evaluasi dan koreksi
•Mengembangkan pelayanan prima • Menerapkan sistem manajemen mutu dalam
pelayanan • Memelihara hubungan dengan “clients”
Latihan praktek siswa disediakan oleh industri sejak material, energi dan teknologi
Biaya pendidikan tidak dibebankan sepenuhnya pada orang tua siswa
Problem dari industri dapat sebagai “feed back” untuk Curriculum Improvement menggantikan/melengkapi “Tracer Study”
Pengajar dan Instruktor praktek akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka
Pengendalian prestasi dan attitude siswa dpt dilakukan langsung oleh sekolah
Sebagai pendapatan tambahan bagi institusi yang dapat digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan sumber daya secara mandiri
BENEFIT
Biaya operasionalBiaya pemeliharaan Sumber Daya Manusia & Fasilitas
Investasi, teknologidll , dan . . . . . . .
.
Unit Teaching Faktory di Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 1 Cimahi :
Memberikan pengalaman lapangan dengan kontrol jelas kepada guru anak didik, sebagai sarana beradaptasi dengan berbagai jenis pekerjaan.
Terciptanya hubungan dengan industri dan pasar.
Sekolah dapat mengetahui kebutuhan industri seperti profil tenaga kerja , kwalitas produk dan teknologi yang berkembang di industri.Keuntungan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk dana perawatan, pengembangan SDM, pengadaan bahan praktik serta kesejahteraanDiajarkan kepada siswa dengan model pendekatan produksi yang dikontrol oleh pasar dan mengetahui makna efesiensi serta persaingan.
Tempat siswa berlatih pembelajaran secara Teaching Factory.
Pemicu kepedulian guru terhadap pemanfaatan dan perawatan fasilitas.
TUJUAN
Sasaran Yang Akan Dicapai.
Program Keahlian Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Smk Negeri 1 Cimahi mempunyai Dua Bidang Konsentrasi Yaitu Refrigerasi dan Tata Udara, diharapkan dapat dijadikan unit produksi secara profesional karena telah didukung SDM yang berkwalitas dan sarana prasarana telah memadai ., untuk itu akan lebih bekiprah lagi dengan sistem peralatan dirancang Teaching Factory.
Mengadakan Pelayanan Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Refrigerasi Domestik dan Tata Udara Domestik seperti AC SPLIT, AC MOBIL , KULKAS, FREEZER, DISPENSER, HEATER, dan lain-lain.
Sasaran
RENCANA PROGRAM “ENTREPRENEURSHIP ACTION ”
Manajemen Teaching Factory Kompetensi Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara
1. Siswa TPTU dalam proses pembentukan struktur organisasi manajemen produksi kecil di tingkat kelas sesuai bentuk struktur organisasi di pabrik yang bertugas selama satu tahun ajaran yang dipandu oleh konsultan (guru pengampu ).
2. Guru dalam konsep pendekatan pembelajaran TEFA bertindak sebagai konsultan dan asesor serta fasilitator. Konsultan dalam posisi disini sebagai tenaga teknis ahli, penilai (asesor) dan juga pemberi order. Fasilitator bertugas memberikan fasilitas atau pelayanan terhadap kebutuhan unit produksi kecil. Pada posisi ini diperankan oleh pihak sekolah dan unit produksi.
3. Siswa yang dipercaya sebagai manajer bertanggung jawab mengkoordinir manajemen baik bagian administrasi, bagian pemasaran, bagian produksi perencanaan dan juga Maintenance and Repair (MR). Posisi manajer ini bertanggung jawab dan melaporkan hasil pekerjaan kepada konsultan, dan juga fasilitator yang diperankan oleh guru pengampu.
4. Siswa yang menduduki jabatan bagian administrasi, bagian pemasaran, bagian produksi perencanaan dan juga maintenance and repair (MR) bekerja mengelola sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh manajer melalui pekerjaan yang telah disetujui oleh konsultan dan bertanggung jawab langsung pada manajer.
5. Siswa yang menduduki jabatan Bagian produksi bertugas sebagai Quality Control atas hasil pekerjaan dan mengelola bawahannya yang terdiri dari kepala regu.
6. Kepala regu mengelola manajemen pekerja dan hasilnya yang dilakukan oleh para karyawannya serta bertanggung jawab kepada bagian produksi. Posisi kepala regu ini sangat penting karena pengawasan atas hasil pekerjaan dan juga quality control tingkat bawah yang secara langsung mengecek kondisi lapangan baik bahan ataupun material pelengkap lainnya
RENCANA PROGRAM “ENTREPRENEURSHIP ACTION ”
1. Order dari konsumen diadministrasikan oleh bagian administrasi dan diserahkan kepada bagian perencana. Hasil dari perencana dikalkulasi harga diserahkan kembali ke manajer. Manajer menyetujui dan mengesahkan hasil perencanaan setelah mendapat persetujuan dari konsultan dan fasilitator.
2. Hasil perencanaan diserahkan kepada bagian produksi sesuai pesanan. Tugas lain dari manajer adalah menerima hasil penilaian pekerjaan dari bagian produksi dan juga membuat laporan hasil pekerjaan yang akan diserahkan kepada konsultan.
3. Bagian produksi membagi tugas kepada kepala regu untuk mengerjakan pesanan sesuai dengan jumlah karyawan dan bagian masing – masing. Pada proses ini bagian produksi memberikan target waktu penyelesaian pekerjaan. Bagian produksi juga menerima laporan dan penilaian hasil dari karyawan melalui kepala regu. Data penilaian hasil pekerjaan diserahkan kepada manajer.
4. Kepala regu menganalisa pesanan dan memberikan tugas pekerjaan kepada para karyawan. Selama dalam proses produksi ini kepala regu setiap saat mengecek hasil pekerjaan dan melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian produksi. Tugas lain dari kepala regu adalah memberikan penilaian hasil pekerjaan yang nantinya dilaporakan kepada bagian produksi.
RENCANA PROGRAM “ENTREPRENEURSHIP ACTION ”
Proses Produksi
Proses Pemasaran atau hasil produksi
RENCANA PROGRAM “ENTREPRENEURSHIP ACTION ”
1. Produk barang yang sudah jadi dicek ulang oleh bagian produksi dan manajer. Kesesuaian produk barang pesanan dan standar mutu produk harus disetujui oleh konsultan sebelum proses pemasaran.
2. Bagian administrasi mendata kuantitas produk barang sesuai dengan standar mutu yang ada.3. Bagian pemasaran menjual produk barang kepada konsumen sesuai kesepakatan yang telah disetujui bersama. Apabila dalam bentuk pesanan maka bagian pemasaran menanyakan mutu dan jumlah barang kepada pemesan dan dibuat laporan. Produk barang yang dibuat tanpa ada pesanan maka bagian pemasaran bertugas menjual produk barang itu kepada konsumen.4. Setiap hasil penjualan harus dilaporkan kepada manajer melalui bagian administrasi.5. Dalam konsep pendekatan pembelajaran TEFA ini setiap hasil penjualan atas barang yang diproduksi oleh unit produksi kecil dikelola oleh bagian administrasi setelah dikurangi atas biaya listrik dan bahan. Apabila bahan dan perlengkapan lainnya merupakan hasil usaha dari siswa maka hasil penjualan dikurangi biaya listrik.6. Hasil kegiatan pendekatan pembelajaran TEFA ini mutlak menjadi milik siswa dan dibagikan pada setiap akhir kelulusan.
Evaluasi dan Penilaian
1. Setiap hasil pekerjaan yang telah dicek kualitasnya diserahkan oleh manajer untuk diperiksa kualitasnya kepada konsultan.
2. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dinilai oleh kepala regu dan divalidasi oleh bagian produksi.
3. Tahapan penilaian ini kepala regu juga bertindak sebagai asesor bagi karyawan dan bagian produksi bertindak sebagai asesor bagi kepala regu. Penilaian yang dilakukan oleh kepala regu dan bagian produksi diserahkan kepada bagian administrasi dan dilanjutkan ke manajer.
4. Konsultan atau asesor memberikan penilaian atas hasil kerja manajer dan bagian – bagian lainnya. Pemberian nilai oleh asesor berdasarkan atas kriteria yang ditentukan berdasarkan kompetensi pekerjaan. Nilai yang dihasilkan asesor adalah nilai akhir dari hasil penilaian kepala regu, kepala bagian produksi dan juga manajer.
5. Penilaian yang diberikan kepada siswa adalah penilaian dalam bentuk lembar penilaian kompetensi yang harus diisi setelah job pekerjaan dan standar kompetensi atau keahlian selesai. Dalam penilaian, lembar penilaian kompetensi dibawa oleh siswa dan diberikan kepada asesor setiap melakukan penilaian.
6. Pengumuman nilai dilakukan setiap akhir pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
RENCANA PROGRAM “ENTREPRENEURSHIP ACTION ”
Aspek –aspek “TEACHING FACTORY”
• Standar Kompetensi• Siswa• Media Belajar • Perlengkapan dan Peralatan• Pengajar• Penilaian prestasi belajar• Pengakuan Kompetensi• menilai kompetensi siswa menggunakan
National Competency assessment, dimana asesor bersertifikat melakukan observasi pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas pekerjaan di bawah kerangka SKKNI
ANALISIS SWOT TPTU TERHADAP TEFA
PROGRAM IMPLEMENTASI TEFA DI TPTU
Assalamualaikum Warachmatullahi Wabarakatuh