proposal program kreativitas mahasiswa ... -...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN KOMPOSIT KITOSAN/CLAY/SERAT SELULOSA
LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MATERIAL
ADSORBEN LIMBAH ZAT WARNA INDUSTRI BATIK
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Kurnia M0313033 Angkatan 2013
Vanani Nur Rizki M0313072 Angkatan 2013
Betty Nurhayati M0314014 Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
201
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN......................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
iv
RINGKASAN
Perkembangan industri batik di Indonesia kini kian meningkat, akan tetapi,
perkembangan tersebut menimbulkan dampak negatif, yaitu tercemarnya sumber
air bersih atau daerah perairan di sekitar industri batik dari pembuangan limbah
warna batik. Salah satu metode yang murah, mudah dan efektif dalam
menanggulangi masalah tersebut adalah metode adsorbsi. Dewasa ini, proses
adsorbsi dapat dilakukan secara fisika atau kimia. Untuk meningkatkan kinerja
dari proses adsorbsi maka pada penelitian ini akan dikembangkan suatu material
yang dapat melakukan proses adsorbsi baik secara kimia maupun secara fisika.
Selain itu, pada penelitian ini juga menggunakan material berupa kitosan dari
limbah cangkang kepala udang, serat selulosa dari limbah tandan kosong kelapa
sawit, dan lempung alam bentonit. Penggunaan ketiga limbah tersebut merupakan
inovasi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai guna dari material tersebut.
Kombinasi filler serat selulosa dan lempung alam pada kitosan, diperkirakan akan
meningkatkan kemampuan adsorbsi limbah warna batik. Dikarenakan, kedua
material tersebut dilaporkan memiliki kemampuan adsorbsi yang baik.
Pada penelitian ini, metode casting solution digunakan dalam pembuatan
adsorben komposit kitosan/serat selulosa/bentonit (Cs/TKKS/Ben). Sedangkan
metode adsorbsinya, menggunakan metode alir dengan variasi waktu adsorbsi 10,
20, 30, 40, 50 dan 60 menit. Untuk mengetahui performa dari proses adsorbsi
maka dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian dengan menggunakan
instrument spektroskopi UV-Vis (Ultra violet-visible), SAA (Surface Area
Analyzer), FTIR (Fourier Transform Infra Red) dan SEM (Scanning Electron
Microscopy).
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mampu menghasilkan material
komposit Cs/TKKS/Ben yang mudah, murah, serta memiliki daya adsorbsi zat
warna yang lebih tinggi dibandingkan dengan kitosan, serat selulosa, dan bentonit
biasa. Sehingga permasalahan pencemaran air bersih akibat limbah zat warna
industri batik dapat terpecahkan.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri batik di Indonesia selain memberikan dampak
positif, yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin batik, juga
berdampak negatif. Salah satu dampak negatif dari keberadaan industri rumah
tangga ini adalah air limbah yang dihasilkan dapat merusak lingkungan,
pencemaran sumber air bersih, terganggunya ekosistem perairan serta timbulnya
berbagai penyakit. Air limbah yang mengandung pewarna tersebut sangat sulit
diolah karena ukuran struktur dan molekulnya menjadikannya tahan terhadap
aerobic digestion, stabil terhadap sinar, panas, dan oksidator. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pengolahan yang murah, mudah dan efektif pada limbah zat
warna yang bersumber dari industri batik sehingga kandungan zat warna yang
berbahaya dan merugikan dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Kesulitan dalam penghilangan zat warna dalam air limbah industri batik
ini disebabkan karena sifatnya yang sulit untuk didegradasi serta konsentrasi dari
zat warna dalam air limbah relatif kecil. Sehingga, pemilihan metode yang efektif
perlu dilakukan. Beberapa metode yang dilakukan dalam proses penghilangan zat
warna adalah adsorbsi, adsorbsi teraktivasi karbon, flokulasi, metode fisika,
pertukaran ion, membran dan lain-lain (Ngah dkk., 2011). Akan tetapi, dari
beberapa metode tersebut, proses adsorbsi memiliki keunggulan seperti murah,
mudah dan relatif efektif, dikarenakan proses adsorbsi ini dapat dilakukan secara
kimia, fisika maupun kombinasi kimia-fisika.
Akhir-akhir ini, banyak peneliti telah mempelajari kemungkinan
menggunakan material murah yang diperoleh dari alam dalam menghilangkan
berbagai jenis zat warna, seperti kitosan (Zhu dkk., 2010; Wang, 2008). Kitosan
dapat diperoleh dari turunan kitin melalui proses deasetilasi. Bio-material ini
dapat ditemukan di alam secara melimpah, yaitu dari cangkang udang, kepiting
dan lain-lain. Kitosan telah diinvestigasi memiliki kemampuan adsorbsi yang baik
dikarenakan memiliki beberapa gugus aktif seperti amino (-NH2), hidroksi (-OH)
dan gugus glukosamid (Crini, 2006). Akan tetapi, kitosan murni memiliki
kelemahan, seperti ketahanan kimia yang rendah, sifat mekanik yang rendah, dan
susah diperbaharui (Wang, 2007). Oleh karena itu, kombinasi dari berbagai jenis
polimer untuk menutupi kelemahan kitosan murni menjadi teknik yang menarik
untuk dipelajari. Serat selulosa telah dilaporkan memiliki kemampuan yang baik
dalam meningkatkan sifat mekanik disamping mampu meningkatkan kemampuan
adsorbsi dari suatu material. Selain melimpah, serat selulosa dari limbah tandan
kosong kelapa sawit juga tergolong murah dan mudah diperoleh. Oleh karena itu,
serat selulosa dari limbah tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi yang besar
untuk digunakan sebagai material pengisi pada kitosan. Selain itu, lempung juga
merupakan mineral alam yang sangat melimpah di Indonesia, akan tetapi
2
pemanfaatan material ini dapat dikatakan masih kurang. Lempung juga dapat
digunakan sebagai adsorben dikarenakan memiliki luas permukaan yang tinggi
juga memilki struktur berpori.
Kombinasi kedua material pengisi berupa serat selulosa dan lempung alam
kedalam matrik kitosan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan adsorbsi
limbah zat warna dari kitosan disamping mampu meningkatkan kemampuan sifat
mekanik dari material tersebut. Oleh karena itu, pada penilitian ini akan dilakukan
pembuatan komposit kitosan berpengisi lempung alam dan serat selulosa dari
limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai material adsorben pada air limbah
yang mengandung zat warna.
1. 2. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Melakukan sintesis Bio-komposit Cs/TKKS/Ben.
2. Mengetahui pengaruh komposisi Bentonit dan TKKS terhadap daya
adsrobsi zat warna Metilen Blue, Remazol Yellow FG, dan Procion Red.
3. Mengetahui kinetika adsorbsi Bio-komposit Cs/TKKS/Ben terhadap zat
warna Metilen Blue, Remazol Yellow FG, dan Procion Red.
4. Mengetahui jenis zat warna yang selektif untuk diadsorbsi oleh Bio-
komposit Cs/TKKS/Ben.
1. 3. URGENSI PENELITIAN
Dampak negatif dari perkembangan industri batik di Indonesia kini mulai
menimbulkan masalah serius. Sumber air bersih di sekitar industri batik tercermar
akibat dari limbah zat warna yang dihasilkan tidak mengalami pengolahan terlebih
dahulu sebelum mengalir memasuki sungai atau perairan setempat. Untuk
menanggulangi hal ini, maka diperlukan suatu teknologi pengolahan limbah zat
warna yang mudah, murah dan efektif. Pemanfaatan material dari alam seperti
kitosan banyak digunakan untuk proses adsorbsi limbah zat warna. Tetapi kitosan
saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu filler atau
pengisi sehingga kemampuan adsorbsi dari kitosan dapat meningkat. Dengan
masih memanfaatkan kekayaan dari alam, maka lempung dan serat selulosa dari
tandan kosong kelapa sawit dapat dijadikan pilihan sebagai filler atau pengisi.
Penambahan lempung dan serat selulosa dari tandan kosong kelapa sawit ini
diharapkan akan mampu meningkatkan tidak hanya kemampuan adsorbsi dari
kitosan tetapi juga meningkatkan sifat mekanik dari kitosan sebagai adsorben
limbah zat warna.
1. 4. TEMUAN YANG DITARGETKAN
Adapun temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah:
1. Suatu Bio-komposit Cs/TKKS/Ben termodifikasi yang memiliki
kemampuan adsorbsi zat warna Metilen blue, Remazol yellow FG, dan
3
Procion red yang tinggi dibandingkan kitosan atau serat selulosa atau
bentonit saja,
2. Jenis zat warna selektif yang mampu diadsorbsi oleh komposit
Cs/TKKS/Ben.
1. 5. KONTRIBUSI
Kontribusi dari dilakukannya penelitian ini bagi lingkungan adalah limbah
zat warna yang dibuang ke sungai akan berkurang kuantitasnya sehingga tidak
akan terjadi peningkatan pencemaran air sungai. Bagi ilmu pengetahuan akan
menambah referensi perihal pemilihan filler atau pengisi bagi kitosan yang murah,
mudah, serta dapat meningkatkan kemampuan adsorbsi dan mekanik kitosan
sebagai adsorben.
1. 6. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Publikasi dalam seminar nasional atau Internasional, atau
2. Publikasi pada Journal of Materials and Environmental Science
1. 7. MANFAAT
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengubah bahan alam lempung dan serat selulosa dari tandan kosong
kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomis rendah menjadi material
berdaya guna tinggi,
2. Menghasilkan adsorben limbah zat warna yang mudah, murah, efektif dan
ramah lingkungan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. KITOSAN
Kitosan merupakan jenis polimer alam yang mempunyai bentuk rantai
linier. Modifikasi kitosan sudah banyak menghasilkan senyawa turunan kitosan
sehingga aplikasi dan kegunaan senyawa tersebut sangat luas, seperti bagi industri
farmasi, kesehatan, kosmetik, makanan, pengolah limbah dan air, fotografi, kayu
dan kertas (Goosen,1997). Sifat fisik yang khas dari kitosan yaitu mudah dibentuk
menjadi spons, larutan, gel, pasta, membran dan serat yang sangat bermanfaat
dalam aplikasinya. (Kaban, 2007).
Keberadaan gugus amina bebas dan hidroksil pada kitosan menjadikan
kitosan sebagai polisakarida yang reaktif untuk adsorpsi dan dapat berinteraksi
dengan molekul yang bermuatan negatif. Kitosan juga sering digunakan sebagai
adsorben pada ion logam dan spesies organik. Hal ini disebabkan oleh adanya
gugus amina dan gugus hidroksil dari rantai kitosan yang dapat dijadikan sebagai
tempat untuk berkoordinasi dan bereaksi (Lee, dkk., 2009). Dalam bentuk
4
netralnya, kitosan mampu mengkompleks ion logam berat berbahaya seperti Cu,
Cr, Cd, Mn, Co, Pb, Hg, Zn, dan Pd. (Sugita, dkk., 2009).
2. 2. TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah padat
yang berasal dari proses pengolahan industri kelapa sawit. Tandan kosong kelapa
sawit (TKKS) yang tidak tertangani menyebabkan bau busuk dan menjadi tempat
bersarangnya serangga lalat sehingga dianggap sebagai limbah yang dapat
mencemari lingkungan dan menyebarkan bibit penyakit (Anonim 2005). Limbah
tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat diolah untuk menghasilkan serat kuat
yang bisa dipakai untuk berbagai hal. Serat dari tandan kosong kelapa sawit
(TKKS) ini bisa berupa serat berkaret sebagai bahan pengisi matras dan jok mobil,
polipot (pot kecil untuk bibit), papan ukuran kecil, sampai dengan bahan
pengepak industri (Muladi 2001, Saraswati 1994).
2. 3. LEMPUNG
Lempung termasuk batuan rombakan (sedimen) yang dapat berupa endapan
residu ataupun endapan sedimen. Perlakuan fisika dan kimia dapat menyebabkan
perubahan sifat fisika dan kimia lempung sehingga menyebabkan perbedaan
pemanfaatannya. Lempung alam sekarang ini biasa digunakan untuk berbagai
macam percobaan. Hal tersebut dikarenakan biaya yang rendah, kelimpahan di
berbagai belahan dunia, sifat penyerapan yang tinggi dan potensi pertukaran ion.
Hal inilah yang membuat bahan tanah liat merupakan kandidat kuat sebagai
adsorben (Shichi and Takagi,2000).
Kemampuan absorpsi pada lempung disebabkan karena adanya muatan
negatif dari struktur materialnya. Muatan negatif ini memberikan kemampuan
untuk menyerap spesies positif. Serapan ini juga dipengaruhi oleh luas permukaan
dan porositas yang tinggi pada lempung (Alkan et al,2004). Kemampuan adsropsi
yang baik dari lempung untuk menyerap limbah hasil pewarnaan/pencelupan (dye)
telah banyak dibuktikan. Seperti yang dikemukakan oleh Espantaleon dkk. (2003)
bahwa kapasitas adsorpsi yang dicapai 360,5 mg pewarna / g bentonit. Karena
luas permukaan yang tinggi, dapat disarankan bahwa bentonit adalah adsorben
yang baik untuk bahan dasar penyerapan limbah penwarnaan (dye).
2. 4. ZAT WARNA
Zat warna adalah senyawa organik berwarna yang digunakan untuk
memberi warna pada suatu objek atau kain. Penggolongan zat warna berdasarkan
pada sifat-sifat dan penggunaannya yaitu zat warna asam, basa, direct, mordan,
komplek logam, azoat, belerang, bejana, dispersi dan reaktif (Isminingsih, et al,
1982). Zat warna reaktif merupakan suatu zat warna yang dapat mengadakan
reaksi dengan serat sehingga zat warna tersebut merupakan bagian daripada serat
(Kirk and Othmer, 1992).
5
Zat warna Remazol yellow merupakan salah satu zat warna azoat dan
reaktif yang banyak digunakan dalam industri batik. Gugus kromofor yang
terkandung dalam Remazol yellow (senyawa azo, berupa : monoazo, disazo,
trisazo) membuat zat warna Remazol Yellow menjadi sukar diuraikan dan bersifat
karsinogenik sehingga berbahaya bagi makhluk hidup sekitar (Priyo dkk, 1999).
Zat warna Procion red merupakan zat warna reaktif golongan diklorotriazina yang
dapat mengalami reaksi subtitusi dengan serat dan membentuk ikatan ester yang
mempunyai reaktivitas paling tinggi dibanding zat warna golongan lain (Farrel,
2007). Limbah zat warna Procion red yang lepas dapat bersifat toksik bagi
makhluk hidup (Uygur and Kok, 2007). Zat warna Metilen blue juga bersifat
toksik, menyebabkan mutasi genetik dan berpengaruh pada reproduksi. Zat warna
Metilen blue mimiliki sifat fisik , berwarna hijau tua, tidak berbau dan stabil
dalam udara serta mudah larut dalam air (larutannya berwarna biru tua),
kloroform dan alkohol. (Hawley, 1981).
BAB 3
METODE PENELITIAN
3. 1. TAHAPAN PENELITIAN
3. 1. 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium penelitian kimia anorganik dan
fisik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret.
3. 1. 2. Alat dan Bahan
Labu leher tiga, hot plate, kondensor, gelas beker, cetakan, oven, furnace,
spektroskopi infra merah (FTIR), surface area analyzer (SAA), spektroskopi Uv-
Vis, dan scanning electron microscopy (SEM) merupakan alat dan instrumen
yang digunakan pada penelitian ini. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
kitosan, lempung natural bentonit (Ben), serat tandan kosong kelapa sawit
(TKKS), maleat anhidrida (MAH), asam asetat, natrium hidoksida, etanol, aseton,
toluena, zat warna Metilen Blue, zat warna Remazol Yellow FG, zat warna
Procion Red.
3. 1. 3. Preparasi lempung bentonit dan serat TKKS
Sebanyak 50 gram lempung bentonit dimasukkan kedalam cawan porselin
untuk proses kalsinasi selama 24 jam pada temperatur 800 ᴼC. Lempung hasil
kalsinasi disimpan dalam wadah kedap udara atau desikator vakum. Adapun
preaprasi serat TKKS yaitu, serat digrinding sampai dengan ukuran-ukuran
partikel. Serat diayak dengan ayakan 150 mesh. Sebanyak 50 gram serat TKKS
direndam dalam larutan campuran etanol:aseton:toluena (1:1:4) selama 3 jam.
Serat TKKS disaring dan dioven pada temperatur 80 ᴼC.
6
3. 1. 4. Pembuatan membran kitosan/bentonit/TKKS (Cs/Ben/TKKS)
Komposit Cs/Ben/TKKS dibuat dengan metode casting solution dengan
formulasi yang ditunjukkan dalam tabel I. Sebanyak 2 gram kitosan dilarutkan
dalam asam asetat 1.5% selama satu jam. Variasi berat Ben atau TKKS
ditambahkan pada larutan kitosan dan diaduk selama 1 jam pada temperatur 80
ᴼC. Campuran dituang ke dalam cetakan dan dioven selama 24 jam pada
temperatur 50 ᴼC.
Kode Komposisi (%)
Kitosan Bentonit TKKS
A0 100
A1 100 5
A2 100 10
A3 100 15
A4 100 20
A5 100 5
A6 100 10
A7 100 15
A8 100 20
A9 100 X Y
3. 1. 5. Adsorbsi Zat warna
Bio-komposit Cs/TKKS/Ben dipersiapkan menjadi serbuk lolos ayakan 150
mesh. Sebanyak 5 gram masing-masing komposit Cs/TKKS/Ben dimasukkan
kedalam masing-masing chamber yang berisi zat warna Metilen blue, Remazol
yellow FG, Procion red dengan kosentrasi 10 ppm. Waktu kontak dari proses
adsorbsi divariasi yaitu 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit. Setelah adsorbsi, sampel zat
warna dianalisis dengan spektroskopi UV-Vis untuk penentuan konsentrasi yang
teradsorbsi.
3. 1. 6. Karakterisasi
Karakterisasi yang dilakukan adalah karakterisasi FTIR pada sampel
kitosan, TKKS dan bentonit. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh secara
gugus fungsional pada raw materialnya. Selain itu, juga dilakukan karakterisasi
SAA untuk menentukan luas area dan ukuran pori dari suatu material. Setelah
dilakukan proses adsorbsi, juga dilakukan karakterisasi FTIR dan SAA untuk
mengetahui perubahan gugus fungsional dan ukuran pori dari material. Disamping
itu, juga dilakukan karakterisasi morfologi sebelum dan sesudah adsorbsi.
3. 2. LUARAN TIAP TAHAPAN
Adapun luaran yang diharapkan pada tahapan penelitian ini adalah:
1. Lempung bentonit dan TKKS berhasil dipreparasi,
7
2. Pembuatan komposit Cs/TKKS/Ben berhasil difabrikasi,
3. Berhasil diperoleh komposisi optimum Cs/TKKS/Ben, dan jenis zat warna
selektif yang mampu diadsorbsi oleh komposit Cs/TKKS/Ben.
3. 3. INDIKATOR CAPAIAN
Indikator capaian dari penelitian ini adalah
a. Analisis FTIR menunjukkan lempung dan TKKS berhasil dipreparasi,
b. Analisis FTIR, SAA dan SEM menunjukkan komposit Cs/TKKS/Ben
telah terbentuk,
c. Analisis UV-Vis menunjukkan komposisi optimum komposit
Cs/TKKS/Ben, serta jenis zat warna selektif yang mampu diadsorbsi oleh
komposit Cs/TKKS/Ben.
3. 4. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan eksperimen yang
didasarkan pada hasil pengujian beberapa instrumen seperti FTIR, SAA, SEM dan
UV-Vis. Dari beberapa data yang diperoleh dari instrumen tersebut, maka dapat
ditentukan komposisi optimum dalam pembuatan komposit Cs/TKKS/Ben, jenis
zat warna selektif yang mampu diadsorbsi oleh komposit Cs/TKKS/Ben.
3. 5. PENAFSIRAN DATA
Data-data yang diperoleh dari instrumen seperti FTIR akan memberikan
informasi mengenai perubahan struktur kimia yang dilihat dari adanya pergeseran
bilangan gelombang dan munculnya serapan khas pada spektra material komposit
Cs/TKKS/Ben dari tiap komponen penyusun. Selain itu, dari data SAA dan SEM
akan memberikan informasi mengenai luas permukaan dan bentuk atau morfologi
dari material komposit Cs/TKKS/Ben. Dari data UV-Vis akan diperoleh
perubahan intensitas adsorbsi dari zat warna sebelum dan sesudah proses adsorbsi.
Dari data tersebut dapat ditentukan persentase adsorbsi menggunakan material
Cs/TKKS/Ben serta menentukan parameter optimum dalam proses adsorbsi.
3. 6. PENYIMPULAN HASIL PENELITIAN
Pembuatan komposit Cs/TKKS/Ben dapat dilakukan dikarenakan ketiga
material ini tergolong sebagai polimer alam yang bersifat polar. Selain itu, dengan
menggabungkan ketiga adsorben alami ini, maka akan dihasilkan suatu material
adsorben Cs/TKKS/Ben yang memiliki kemampuan adsorbsi yang tinggi.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diusulkan pada penelitian ini disajikan pada tabel
dibawah ini.
8
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai 4.375.000
3. Perjalanan 3.125.000
4. Lain-lain 1.875.000
Jumlah 12.500.000
4. 2. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang direncanakan pada penelitian ini disajikan dalam tabel
berikut;
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Mencari referensi dan metode
penelitian
2. Persiapan alat dan bahan
3. Perencanaan penelitian
4. Sintesis komposit Cs/TKKS/Ben
5. Pengujian-pengujian (FTIR, Uv-
Vis, SAA, dan SEM)
6. Publikasi dan pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
Alkan, M., Demirbas, O¨., Celikc¸apa, S., Dogan, M., 2004. Sorption of acid red
57 from aqueous solutions onto sepiolite. J. Hazardous Mater. 116, 135–145.
Crini, G., Badot, P.M., 2008, Application of Chitosan, a Natural
Aminopolysaccharide for Dye Removal from Aqueous Solutions by
Adsorption Processes Using Batch Studies, A Review of Recent Literature,
Prog Polym Sci., 33, 399-447.
Dunn, ET., EW. Grandmaison dan MFA. Goosen. 1997. Applications and
properties of chitosan. Basel.
Espantaleon, A.G., Nieto, J.A., Fernandez, M., Marsal, A., 2003. Use of activated
clays in the removal of dyes and surfactants from tannery waste waters. Appl.
Clay Sci. 24, 105–110.
Farrel, M.J., 2007, Color Matching and Utilization of Teegafix High Efficiency
Fiber Reactive Dyes in a Production Setting, Thesis Textile Chemistry, North
Carolina State University.
Isminingsih, G.L. Djufri, dan Rassid ; 1982. Pengantar Kimia Zat Warna.
Bandung: ITB.
Hawley, 1981, Condensed Chemical Dictionary, Eleventh ed. Van Nortrand Reinhold,
New York.
9
Kaban, J. 2007. Studi Karakteristik dan Aplikasi Film Pelapis Kelat Logam Alkali
Tanah Alginat-Kitosan. Disertasi. SPs USU Medan.
Kirk dan Othmer. 1992. Encyclopedia of Chemical Technology. 4 th ed. New
York: John Willey and Sons.
Lee, J., Shin, Hyoun, Hae, Young, & Jun. 2009. Membrane of Hybrid Chitosan-
Silica Xerogel for Guided Bone Regreneration. Journal Biomaterials. No.30:
743-750.. Republic of Korea.
Muladi S. 2001. Pemanfaatan Abaca (Batang Pisang Hutan), Tandan Kosong
Sawit, Eceng Gondok dan Batang Kenaf sebagai Bahan Baku Industri Kertas
Uang, Kertas Koran, Tisue, Karton, Kardus, Papan Partikel dan MDF,
Samarinda: Lembaga Penelitian Universitas Mulawarman.
Ngah Wan, W. S., L.C. Teong, M.A.K.M. Hanafiah. 2011. Adsorption of dyes
and heavy metal ion by chitosan composites: A review. Carbohydrate
Polymers, 83, 1446-1456.
Notodarmojo, S. 1994. Pengolahan Air Berwarna: Kajian Terhadap Studi
Laboratorium. Makalah Lokakarya Pengolahan Air Berwarna. Palangkaraya.
Priyo, A. Purwanto, W., dan Pramono E.P ,1999. Daur Ualng Limbah Hasil
Pewarnaan Indsutri Tesktil. Jurnal Sains and Teknology Indonesia. Vol(1). 4.
Shichi, T., Takagi, K., 2000. Clay minerals as photochemical reaction fields. J.
Photochem. Photobiol. C: Photochem. Rev. 1, 113–130.
Sugita, P. 2009. Kitosan : Sumber Biomaterial Masa Depan, IPB Press: Bogor
Uygur, A., and Kök, E.2007, Decolorisation Treatments of Azo Dyes Waste
Waters Including Dichlorotriazinyl Reactive Groups by Using Oxidation
Method, Textile Dept., Faculty of Fine Arts. University of Marmara. Istanbul,
Turkey.
Wang, L., & Wang, A. (2007). Adsorption characteristics of Congo Red onto the
chitosan/montmorillonite nanocomposite. Journal of Hazardous Materials,
147, 979–985.
Zhu, H. Y., Jiang, R., & Xiao, L. (2010). Adsorption of an anionic dye by
chitosan/kaolin/-Fe2O3 composites. Applied Clay Science, 48, 522–526.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Kurnia
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kimia
4 NIM M0313033
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 30 April 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 082244736393
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Santa Lusia
SMP Negeri 16
Bekasi
SMA Negeri 6
Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian.
Surakarta, 30 September 2015
Pengusul,
(Kurnia)
NIM.M0313033
11
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Vanani Nur Rizki
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIM M0313072
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 19 Januari 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 087835410315
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 4
Wonogiri
SMP Negeri 1
Wonogiri
SMA Negeri 1
Wonogiri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian.
Surakarta, 30 September 2015
Pengusul,
NIM. M0313072
12
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Betty Nurhayati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kimia
4 NIM M0314014
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 15 Februari 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 089673931063
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri
Ngringo 1
SMP Negeri 8
Surakarta
SMA Negeri 1
Karanganyar
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian.
Surakarta, 30 September 2015
Pengusul,
(Betty Nurhayati)
NIM. M0314014
13
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Candra Purnawan, M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Bidang Keahlian Ilmu Kimia Analisis
4 NIDN 0028127803
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pamekasan, 28 Desember 1978
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telpon/HP 081227142177
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi Univeristas
Sebelas Maret
(UNS)
Universitas Gajah
Mada (UGM)
Bidang Studi Kimia Kimia
Tahun Lulus 2002 2006
C. Riwayat Publikasi
No Judul Artikel Nama Jurnal
1 Visible Light Photoelectrocatalytic Degradation of
Rhodamine B Using Ti/TiO2-NiO Photoanode
Journal of
Environmental
Protection, 2014,
5, 1630-1640
2
Synthesis and thermal-stability study of polybutylene
itaconate modified with divinyl benzene and glycerol
INDONESIAN
Journal of
chemistry
ISSN: 14119420
Volume 14, Issue
3, 2014, Pages
283-289
3.
Pengaruh Konsentrasi Asam Kloro Asetat Dan Suhu
Reaksi Pembentukan Karboksimetil Kitosan Terhadap
Kapasitas Tukar Kation Dan Stabilitas Termal
Jurnal Alchemy,
Vol.10 No.1,
Hal.31-39
4
Penurunan Kadar Protein Limbah Cair Tahu Dengan
Pemanfaatan Karbon Bagasse Teraktivasi
(Protein Reduction Of Tofu Wastewater Using
Activated Carbon Bagasse)
Jurnal Manusia
dan Lingkungan
Vol.21, No.2,
Hal.143-148
5 Visible light photoelectrocatalytic degradation of
rhodamine B using a dye-sensitised TiO2 elektrode
Chemical Papers
68 (9) 1248–1256
14
(2014)
DOI:
10.2478/s11696-
013-0476-8
6 Reduksi logam berat Chromium (VI) dengan
fotokatalis komposit TiO2-SiO2
Jurnal Bumi
Lestari Vol. 13,
No. 2, Agustus
2013
ISSN 1411-9668
7 Kajian Ikatan Hydrogen Dan Kristalinitas Kitosan
Dalam Proses Adsorpsibion Logam Perak (Ag)
Jurnal Molekul
Vol.7, No.2, Tahun
2012
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Wisudawan S2 Terbaik UGM Universitas Gajah
Mada 2008
2 Best Poster Award Abiosus & KIT
Germany 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian.
Surakarta, 30 September 2015
15
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
FTIR Analisa
gugus fungsi 6 100.000 600.000
SAA
Uji ukuran
pori dan luas
area
4 225.000 900.000
SEM Analisa
morfologi 3 450.000 1.350.000
Uv-Vis
Uji intensitas
adsorbsi zat
warna
5 50.000 250.000
Buku Log Book 1 15.000 15.000
Boldpoint Alat tulis 4 2.500 10.000
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Kitosan Sintesis komposit
Cs/TKKS/Ben 500 gr 200.00 200.000
TKKS Sintesis komposit
Cs/TKKS/Ben 1 tandan 94.000 94.000
Bentonit Sintesis komposit
Cs/TKKS/Ben 500 gr 690.000 690.000
MAH Agen
Penggandeng 500 gr 617.500 617.500
NaOH Treatment TKKS 1 kg 276.000 276.000
Etanol Treatment TKKS 1 liter 448.750 448.750
Toluena Treatment TKKS 2,5 liter 613.750 613.750
Asam asetat Pelarut 2,5 liter 1.435.000 1.435.000
SUB TOTAL (Rp) 4.375.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Perjalanan Solo-
Malang
Pengujian
SEM 3 900.000 2.700.000
16
Perjalanan Solo-
Yogyakarta
Pengujian
Uv-Vis 2 150.000 300.000
Perjalanan Solo Pencarian
raw material 2 62.500 125.000
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Publikasi Publikasi dalam
Jurnal atau seminar 1 1.500.000 1.500.000
Poster
Pelengkap
publikasi pada
seminar
1 100.000 100.000
Kertas A4
Pembuatan
proposal dan
laporan
1 rim 45.000 45.000
Tinta
Pembuatan
proposal dan
laporan
1
botol/pak 50.000 50.000
Jasa photocopy
Jilid dan perbanyak
proposal dan
laporan
2 2.500 5.000
Materai 6000 Legalitas Proposal 1 10.000 10.000
Akses lab
Penelitian Kimia Penelitian 3 50.000 150.000
Label Labeling bahan 3 5.000 15.000
SUB TOTAL (Rp) 1.875.000
TOTAL (Rp) 12.500.000
17
LAMPIRAN 3. Susuan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(Jam/minggu) Uraian Tugas
1. Kurnia/M0313033
Kimia
(MIPA) Kimia
10
Jam/minggu
Koordinator
Preparasi
bahan,
sintesis
komposit
Cs/TKKS/Ben,
uji SAA dan
SEM, analisis
data
2. Vanani Nur
Rizki/M0313072
Kimia
(MIPA) 8 Jam/minggu
Sintesis
komposit
Cs/TKKS/Ben,
uji FTIR,
analisis data
3. Betty Nur
Hayati/M03140
Kimia
(MIPA) 8 Jam/minggu
Preparasi
bahan,
sintesis
komposit
Cs/TKKS/Ben,
uji Uv-Vis
18