prosiding seminar nasional pendidikan kimia,eprints.ulm.ac.id/4936/1/7-.pdf · bendahara : riska...

15

Upload: lecong

Post on 16-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| i

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

Sabtu, 17 November 2018

Penerbit

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| ii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

ISBN: 9786026030658

Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni

Wakil Ketua I : Fathur Rahman

Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi

Sekretaris : Nurlaila Hayati

Bendahara : Riska Yulianti

IT dan Website : Munira Aidhea

Muhammad Fakhri Nawidi

Rahmi Febriani

Humas & Publikasi : Puput Rahayu

Rani Widya Astuti

Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman

Sisiliana B.Z

Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur

Budi Harianto

Ahmad Yani

Melania Saputri

Acara : Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri

Mutiara

Eka Aulia Nisa

Steering Committee:

Drs. Iriani Bakti, M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Muhammad Isra‘i Rahman

Muhammad Rizal

Riviewer:

Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.

Drs. Syahmani, M.Si.

Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.

Drs. Mahdian, M.Si.

Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iii

Editor:

Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.

Drs. Rusmansyah, M.Pd.

Almubarak, S.Pd., M.Pd.

Drs. Parham Saadi, M.Si.

Managing Editor:

Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.

Restu Prayogi, S.Pd.

Tata Letak:

Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Salis Padli

Mustika Suci Lestari

Nasrina Wadhhah

Dina Safira

Penerbit:

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Redaksi:

Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM

Kayutangi-Banjarmasin 70123

Telp 089528398393

Email : [email protected]

Email: [email protected]

Cetakan pertama, November 2018

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini

dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya

Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar

nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.

Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program

Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini

bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang

Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang

diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas

Lambung Mangkurat.

Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada

desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima

kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang

terlibat.

Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar

Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum

mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk

memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.

Semoga prosiding ini bermanfaat.

Banjarmasin, November 2018

Ketua,

Liana Wahyuni

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi

MAKALAH SESI PARALEL

BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI

INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1

I Wayan Redhana

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN

BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20

Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL

BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29

Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39

Habibah Nuhayati

JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI

STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN

BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN

BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44

Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN

LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55

Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU

STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI

PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71

Herlina Apriani

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE

TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77

Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vii

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN

PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL

INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,

PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN

PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84

Khoirotun Nisa SA, M. Pd

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI

KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94

Lisnawati, Abudarin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING

DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF

EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM

LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99

Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR

BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108

Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA

PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117

Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH

FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124

Riya Irianti, Noorhidayati

ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL

PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN

MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129

Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi

PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED

LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135

Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani

PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION

(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| viii

KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146

Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah

AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25

BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS

INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152

Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari

VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN

METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN

KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159

Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI

SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168

Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP

MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN

ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179

Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 71

STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI PEER

ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT

Study of Student’s Critical Thinking Skills Through Peer Assessment in Pra-

Instrument Training

Herlina Apriani

Program Studi Pendidikan Kimia

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Jl. Adhyaksa No 2 Banjarmasin

*email:[email protected]

Abstrak. Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk

memahami konsep, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi atau data yang

disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer assessment terhadap

kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam training pra-instrument. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester tujuh Program Studi

Pendidikan Kimia Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari tahun

akademik 2017/2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa pengisian angket penilaian kemampuan

berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon berbantuan SPSS setelah dilakukan

uji homogenitas dan normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh peer

assessment terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam training pra-instrument.

Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, peer assessment, training pra-instrument

Abstract. The critical thinking skill is an ability used to understand the concept, apply,

analyze and evaluate information or data presented. This research aimed to determine the

effect of peer assessment to student’s critical thinking skills in pra-instrument training.

Research method was an quasy experimental research with One Group Pretest-Postest

Design. The population of this research were all 7th semester Chemistry Education students

at Islamic University of Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjar academic year 2017/2018.

sampling technique was a purposive sampling. Data collection techniques was the critical

thinking skills questionnaire assessment, where students must fill out the questionaire.

Research data had been analysing with Wilcoxon test assisted SPSS after these data tested

with homogeneity and normality test. The results showed that there was effect of peer

assessment to student’s critical thinking skills in pra-instrument training.

Keywords: critical thinking skills, peer assessment, pra-instrument training

PENDAHULUAN

Seorang calon guru kimia adalah seseorang yang dilatih agar kelak mampu mengajar materi

kimia kepada peserta didik dengan baik melalui proses pembelajaran. Kegiatan mengajar tersebut

tidak hanya memerlukan keterampilan dasar mengajar. Seorang calon guru kimia juga dituntut

untuk memiliki keterampilan membuat soal yang baik. Keterampilan membuat soal yang baik

sangat penting dimiliki seorang guru khususnya calon guru kimia. Keterampilan tersebut akan

berguna dalam penyusunan instrumen penelitian tugas akhir studi maupun bekal dalam

pembuatan instrumen evaluasi pembelajaran kimia.

Keterampilan membuat soal yang baik terutama soal-soal materi kimia memerlukan

kemampuan berpikir kreatif dan kritis. Kemampuan berpikir kreatif dan kritis merupakan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Seseorang yang mampu berpikir kreatif dan kritis artinya

mempunyai kemampuan kognitif yang tinggi pula. Namun seseorang tidak akan mampu berpikir

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 72

kreatif tanpa terlebih dahulu mampu berpikir kritis. Agar mampu berpikir kreatif untuk

menemukan alternatif atau menciptakan suatu kebaruan, maka harus terlebih dahulu mampu

mengevaluasi sejumlah informasi yang telah didapat melalui kegiatan berpikir kritis. Orang yang

berpikir kritis akan mampu membuat keputusan berdasarkan fakta setelah mampu mengevaluasi

dan kemudian menyimpulkan suatu hal (Dwijananti dan Yulianti, 2010). Kemampuan berpikir

kritis penting untuk dimiliki guna membantu dalam berpikir secara rasional untuk menghadapi

permasalahan dan mengembangkan alternatif solusi dari permasalahan tersebut (Karim dan

Normaya, 2015). Kegiatan berpikir menggunakan kemampuan berpikir kritis dapat dilaksanakan

melalui proses evaluasi. Proses evaluasi tersebut memerlukan suatu pemahaman, pengalaman

pengaplikasian dan analisis mendalam terhadap apa yang dievaluasi hingga akhirnya mampu

menarik kesimpulan berupa pilihan, pembenaran, persetujuan atau sanggahan. Melaui proses

berpikir kritis, calon guru kimia akan mampu menilai kualitas soal yang ada atau telah dibuat

menggunakan kriteria atau aturan tertentu. Keputusan dalam menilai soal tersebut akan

memberikan petunjuk kepada calon guru kimia dalam memilih soal yang akan digunakan sebagai

instrumen dalam rangka menjaga kualitas penelitian atau evaluasi proses pembelajaran.

Keputusan dalam penilaian kualitas soal melalui kegiatan berpikir kritis juga harus

didukung oleh penguasaan materi kimia dan kaidah-kaidah penyusunan soal. Penguasaan calon

guru kimia terhadap materi kimia dan kaidah-kaidah penyusunan soal akan sangat membantu

dalam mengevaluasi soal kimia guna membuat atau memilih soal kimia yang baik dan benar.

Penguasaan materi kimia tidak hanya sekedar mengingat konsep atau rumus tetapi juga

pemahaman terhadap penerapan konsep dan rumus tersebut. Calon guru kimia tidak akan mampu

mengevaluasi kualitas suatu soal kimia tanpa terlebih dahulu mengaitkan serta menemukan

kesesuaian informasi atau data pada soal dengan konsep atau rumus yang tepat.

Salah satu cara untuk mengajarkan kepada calon guru kimia dalam penyusunan instrumen

yang baik adalah melalui training pra-instrument. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk

latihan bagi calon guru kimia dalam membuat soal instrumen sebelum nanti benar-benar membuat

instrumen baik untuk penelitian maupun evaluasi pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut, peneliti

mengharapkan calon guru kimia yang menjadi subjek penelitian akan mampu membuat atau

memilih soal instrumen baik yang dibuat sendiri maupun soal yang telah dibuat oleh orang lain.

Guna membuat kegiatan tersebut menjadi suatu pembelajaran yang bermakna, maka peneliti

memasukkan penilaian rekan (peer assessment). Peer assessment yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penilaian kualitas soal yang dibuat oleh antar peserta training. Penilaian tersebut

tentunya memerlukan proses berpikir secara cermat dari setiap peserta training. Peneliti ingin

mengetahui apakah melalui peer assessment dalam training pra-instrument mampu memberikan

pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru kimia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan One Group

Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester tujuh

Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari

tahun akademik 2017/2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa pengisian angket penilaian kemampuan

berpikir kritis. Hipotesis nihil yang diajukan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh

peer assessment terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam training pra-instrument.

Uji prasyarat dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis

Wilcoxon. Uji hipotesis Wilcoxon digunakan sebab tidak terpenuhinya normalitas sebagai uji

prasyarat. Uji prasyarat dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini terlebih dahulu memberikan bekal pengetahuan tentang kaidah-kaidah

penyusunan instrumen soal terutama bentuk pilihan ganda kepada peserta training. Bekal

pengetahuan tersebut akan menjadi dasar bagi peserta training dalam membuat dan mengevaluasi

soal pilihan ganda. Pembuatan soal pilihan ganda yang ditugaskan kepada peserta training

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 73

dibatasi hanya pada materi larutan asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga serta kelarutan

dan hasil kali kelarutan. Setiap peserta training hanya ditugaskan membuat soal pilihan ganda

pada salah satu materi pokok saja sebanyak sepuluh buah soal pilihan ganda. Sepuluh buah soal

tersebut terdiri dari sebagian soal yang bersifat matematis dan sebagian bersifat konseptual. Dasar

dari penugasan tersebut agar peserta training dapat memiliki keterampilan membuat soal pilihan

ganda yang sesuai dengan karakteristik dan kaidah penyusunan soal yang bersifat konseptual dan

matematis dengan baik dan benar. Sedangkan pemilihan materi pokok yang digunakan dalam

pembuatan soal seperti yang telah disebutkan di atas berdasarkan pada tren materi pokok

penelitian tugas akhir studi yang biasa dipilih oleh mahasiswa pendidikan kimia Universitas Islam

Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin. Selain itu, keempat materi pokok

tersebut masing-masing mengandung karakteristik konseptual dan matematis.

Peneliti melakukan tes awal terlebih dahulu, Sebelum peserta training ditugaskan untuk

membuat soal pilihan ganda sesuai materi pokok yang telah disepakati. Tes tersebut untuk

mengukur kemampuan awal setiap peserta training. Kemampuan awal yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sejumlah pengetahuan prasayarat yang perlu dimiliki setiap peserta training.

Pengetahuan prasyarat tersebut meliputi pengetahuan tentang kaidah penyusunan instrumen soal

pilihan ganda seperti yang telah diajarkan oleh peneliti dalam training pra-instrument. Selain

pengetahuan tentang kaidah penyusunan instrumen soal pilihan ganda, tes tersebut juga digunakan

oleh peneliti untuk menggali penguasaan materi kimia peserta training.

Tes kemampuan awal tersebut tidak hanya digunakan peneliti sebagai tes untuk mengukur

pengetahuan awal dan penguasaan materi kimia peserta training. Tes tersebut juga digunakan

sebagai data kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mengevaluasi soal tes yang diberikan

sebelum penerapan peer assessment. Soal tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda. Peserta

training diminta untuk memberikan pernyataan “benar” atau “salah” pada setiap soal. Peserta

training harus menuliskan alasan dari setiap jawaban yang mereka pilih. Agar mampu

memberikan jawaban yang tepat dengan alasan yang logis dan tepat pula, setiap peserta training

harus menguasai materi kimia dari setiap soal. Selain itu, peserta training juga harus menguasai

kaidah-kaidah penyusunan instrumen soal pilihan ganda.

Tes kemampuan awal yang telah dilakukan kemudian diperoleh hasil berupa klasifikasi

kemampuan awal peserta training. Klasifikasi tersebut terbagi menjadi kategori tinggi dan rendah

sesuai dengan skor yang didapatkan masing-masing peserta training. Hal ini berguna pada saat

pelaksanaan peer assessment. Peserta training dengan kategori kemampuan awal tinggi akan

dipasangkan dengan peserta training berkemampuan awal rendah dan sebaliknya. Peserta

training berkemampuan awal tinggi akan memperoleh kesempatan terlebih dahulu memberikan

penilaian terhadap soal pilihan ganda peserta training yang menjadi pasangannya. Dasar dari

aturan pemberian giliran ini adalah agar diharapkan terjadi proses sharing dari peserta training

berkemampuan awal tinggi kepada peserta training berkemampuan awal rendah. Peserta training

berkemampuan awal rendah dapat memperoleh penilaian berupa kritik dan saran dari peserta

training berkemampuan awal tinggi tentang kebenaran konsep materi kimia dari soal dan kesesuai

soal dengan kaidah penyusunan instrumen soal pilihan ganda. Selain itu peserta training

berkemampuan awal rendah juga dapat mencontoh cara mengevaluasi soal dari peserta training

berkemampuan awal tinggi.

Proses pelaksanaan peer assessment, peneliti mengukur kemampuan berpikir kritis peserta

training yang bertugas sebagai penilai menggunakan angket kemampuan berpikir kritis. Hasil

pengukuran tersebut akan digunakan sebagai data kemampuan berpikir kritis mahasiswa setelah

dilaksanakan peer assessment dalam training pra-instrument. Rata-rata skor angket kemampuan

berpikir kritis mahasiswa sebelum dan sesudah pelaksanaan peer assessment dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 74

Gambar 1. Perbandingan rata-rata skor angket kemampuan berpikir kritis mahasiswa sebelum dan

sesudah pelaksanaan peer assessment

Perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa peserta training sebelum dan sesudah

diterapkan peer assessment ditunjukkan oleh gambar 1 di atas. Hasil pengukuran kemampuan

berpikir kritis mahasiswa peserta training sebelum dan sesudah diterapkan peer assessment

selanjutnya digunakan sebagai data untuk melakukan uji hipotesis guna menjawab tujuan

penelitian. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis nihil

maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat yaitu uji homogenitas dan normalitas. Uji

homogenitas memberikan hasil berupa nilai sig > 0,05 dan uji normalitas memberikan hasil berupa

nilai sig < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa data homogen (Uyanto, 2009) tetapi data tidak

terdistribusi normal. Disebabkan tidak terpenuhinya salah satu uji prasyarat maka peneliti

menggunakan uji statistika non parametrik yaitu uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon memberikan hasil

berupa nilai sig < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peneliti harus menolak hipotesis nihil

dan menerima hipotesis altrnatif (Sarwono, 2012).

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh gambar 1 dan pengujian hipotesis maka terdapat

pengaruh peer assessment terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam training pra-

instrument. Gambar 1 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa peserta training

sesudah dilaksanakan peer assessment lebih tinggi dibandingkan sebelum penerapan peer

assessment. Hasil tersebut juga senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nirwana

(2013) yang menunjukkan bahwa keuntungan yang didapatkan dari penerapan peer assessment

diantaranya adalah pengembangan kemampuan berpikir kritis.

Penerapan peer assessment dalam training pra –instrument mampu meningkatkan

kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hal ini disebabkan melalui penerapan peer assessment,

setiap peserta training dapat saling belajar lebih banyak tentang hal-hal yang ditugaskan kepada

mereka. Melalui penerapan peer assessment dalam training pra-instrument, setiap mahasiswa

peserta training mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama saat mahasiswa peserta

training mendapatkan giliran sebagai peserta yang dinilai kinerjanya, mereka mendapatkan

keuntungan berupa umpan balik yang bermanfaat untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil

kinerjanya. Keuntungan kedua saat mahasiswa peserta training mendapatkan giliran sebagai

penilai, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang sudah

mereka dapatkan melalui penilaian dan umpan balik berupa kritik dan saran yang mereka berikan

terhadap kinerja temannya. Kesempatan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dimiliki

ditunjang dengan data berupa kinerja atau soal yang dibuat peserta lain membuat peserta penilai

mampu menarik kesimpulan berupa penilaian melalui kegiatan analisis, berpikir rasional dan kritis

(Yuningsih & Suratmi, 2016). Keunggulan lain dari penerapan peer assessment yaitu setiap

peserta memiliki rasa tanggung jawab, dapat saling menghargai pendapat peserta lain dan

mengakui keunggulan orang lain (Nuhardini, 2017).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 75

Pemberian penilaian yang objektif terhadap kinerja sesama peserta training, maka setiap

mahasiswa harus memiliki kesiapan berupa penguasaan materi kimia dan pengetahuan

penyusunan instrumen soal pilihan ganda. Jika peserta belum mampu mengevaluasi kinerja peserta

lain secara objektif, hal ini mengindikasikan bahwa peserta tersebut belum siap menjadi seorang

evaluator (Noviyanti dkk, 2014). Kemampuan yang ingin diukur melalui peer assessment akan

benar-benar bisa diukur apabila penilai menguasai kriteria yang digunakan (Sahin, 2008).

Keuntungan lain dari penerapan peer assessment adalah mampu memfasilitasi mahasiswa

untuk merangsang proses kognitif (Demak dkk, 2013). Melalui umpan balik dari teman, setiap

mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang kekurangan kinerja serta saran perbaikannya. Hal

ini akan membantu setiap mahasiswa untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerjanya dalam

membuat instrumen soal pilihan ganda yang baik dan benar. Guna memperbaiki atau

meningkatkan kinerjanya, mahasiswa harus lebih banyak belajar tentang penguasaan materi kimia

dan kaidah penyusunan soal pilihan ganda. Proses belajar lebih mendalam tersebut dapat

merangsang proses kognitif mahasiswa. Selain itu melalui kesempatan yang diberikan sebagai

penilai, setiap mahasiswa harus terlebih dahulu meluangkan waktu untuk belajar tentang materi

yang akan dinilai dan kriteria yang digunakan. Melalui cara tersebut mahasiswa penilai akan

melakukan elaborasi yang mendalam sehingga nanti mampu memahami, mengklasifikasikan,

menganalisis dan menarik kesimpulan. Rangkaian kegiatan berpikir tersebut akan mampu

merangsang proses kognitif mahasiswa.

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan proses kognitif yang tinggi. Jika

mahasiswa dibiasakan atau sering dirangsang proses kognitifnya, maka kemampuan berpikir kritis

mahasiswa juga dapat dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung,

penerapan peer assessment mampu merangsang proses kognitif mahasiswa. Pada akhirnya,

kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan semakin berkembang sebab mahasiswa akan terbiasa

menggunakan proses kognitifnya dalam menyelesaikan masalah melalui rangkaian proses berpikir

yang kompleks hingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akurat.

SIMPULAN Berdasarkan hasil skor angket kemampuan berpikir kritis dalam training pra-instrument

dan pengujian hipotesis yang menunjukkan sig < 0,05 maka kesimpulan dari penelitian ini adalah

terdapat pengaruh peer assessment terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam training

pra-instrument.

DAFTAR RUJUKAN

Demak, I. P. K., Kumara A., Suryadi, E. (2013). Pengaruh Peer Assessment dalam Meningkatkan

Keterampilan Anamnesis di Skills Laboratory. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia,

2(2), 1-8.

Dwijananti, P & Yulianti, D. (2010). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan.

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6, 108-114.

Karim & Normaya. (2015). Kemampuan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran Matematika Dengan

Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama. EDU-MAT Jurnal

Pendidikan Matematika, 3(1), 92-104.

Nirwana, R. R. (2013). Peer dan Self Assessment Sebagai Penilaian Autentik dalam Kurikulum

2013. Phenomenon Jurnal Pendidikan MIPA, 3(2), 139-151.

Noviyanti, L., Indriyanti, D. R., Ngabekti, S. (2014). Pengembangan Instrumen Self dan Peer

Assessment Berbasis Literasi Sains di Tingkat SMA. Lembar Ilmu Kependidikan Journal of

Educational Research, 43(1), 32-39.

Nuhardini, R. (2017). Pengaruh Self dan Peer Assessment pada Materi Ekosistem Terhadap

Berpikir Aplikatif dan Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 5(1),

69-76.

Sahin, S. (2008). An Application Of Peer Assessment In Higher Education. Turkish Online

Journal of Educational Technology, 7(2), 5-10.

Sarwono, J. (2012). IBM SPSS “Advancees Statistic“: Prosedur-Prosedur Generalisasi dan

Perluasan General Linear Model (GLM). Yogyakarta : ANDI.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| 76

Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yuningsih, N & Suratmi, S. (2016). Pengukuran Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Rekayasa

Diploma 4 Politeknik Negeri Bandung Melalui Percobaan Momen Inersia. JPPPF-Jurnal

Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika, 2(1), 31-36.