pt pertamina drilling services indonesia melaju dan ... · laporan keberlanjutan pt pertamina...

2018 | Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

1

PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

MELAJU DAN MENUMBUHKAN

LAporAN KEBErLANJUtANsUstAiNABiLity rEport 2018

ADVANCiNG AND GroWiNG strENGtH

pt pertamina Drilling services indonesia

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report | 2018pt pErtAMiNA DriLLiNG sErViCEs iNDoNEsiA

Tentang Laporan KeberlanjutanLaporan Direktur Utama

Ikhtisar KinerjaProfil Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan BerkelanjutanKinerja Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Kinerja Sosial dan LingkunganIndeks Isi GRI

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) memahami pentingnya keharmonisan dan sinergi dengan masyarakat selaku salah satu Pemangku Kepentingan Perusahaan. Oleh karena itu, PDSI senantiasa berupaya meningkatkan pertumbuhan serta kesejahteraan masyarakat, terutama sebagai Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang memiliki kepedulian pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada tahun 2018, kepedulian PDSI terhadap hal ini tecermin dalam program-program peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti pelatihan keterampilan serta penyuluhan kesehatan yang telah diberikan.

Tak hanya di bidang ekonomi, komitmen PDSI terhadap keberlanjutan di bidang sosial juga dapat terlihat dalam upaya penjaminan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Perusahaan. Penerapan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) ini tak hanya didukung peralatan kerja yang andal tapi juga dibudayakan pada kinerja setiap karyawan. Selain itu, perhatian PDSI pada kelestarian lingkungan pun tampak dalam program pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat guna meningkatkan kesadaran serta kepedulian pada lingkungan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta kelestarian lingkungan, PDSI terus melaju “untuk menjadi pemimpin di kawasan regional dalam pemboran dan well services dengan standar kelas dunia”.

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) understands the importance of harmony and synergy between the Company and the community as one of the Stakeholders. Because of that, PDSI constantly makes efforts to improve community growth and welfare, especially as the Subsidiary of PT Pertamina (Persero) which cares about the economic empowerment of the community. In 2018, PDSI’s attention on this matter is reflected in the programs implemented to improve the community’s quality of life, such as in the skill training and health education programs that have been conducted.

Besides in the field of economy, PDSI’s commitment to social sustainability can also be seen in its efforts to guarantee occupational health and safety in the Company environment. The implementation of Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) is not only supported by reliable equipment but also cultivated in each employee’s performance. Furthermore, PDSI’s concern about environmental sustainability is displayed in the waste management program which involves the community in order to increase awareness and attention to the environment. Along with the economic growth, social welfare, and environmental preservation, PDSI keeps advancing “to become a regional leader in drilling and well-services with world-class standards”.

MELAJU DAN MENUMBUHKAN KEKUAtANADVANCING AND GROWING STRENGTH

2018 | Laporan Keberlanjutan Sustainability Report pt pErtAMiNA DriLLiNG sErViCEs iNDoNEsiA


DAFTAR ISITABLE OF CONTENT

IkhTISAR kINERjAPERFORmANCE hIghLIghT

TENTANg LAPORAN kEBERLANjUTANABOUT ThESUSTAINABILITY REPORT

Daftar IsiTable of Content

PROFIL PERUSAhAANCOmPANY PROFILE

Tentang PDSIAbout PDSI

Visi, Misi, dan Tata Nilai PerusahaanCorporate Vision, Mission, and Values

Wilayah Kerja dan Peta OperasionalWork Location and Operational Map

Produk dan LayananProducts and Services

Struktur Grup PerusahaanCompany Group Structure

Rantai Pasokan PerusahaanCompany Supply Chain

Keanggotaan dalam AsosiasiMembership in Association

2

mELAjU DANmENUmBUhkAN kEkUATANADvANCINg AND gROwINg STRENgTh

LAPORANDIREkTUR UTAmAREPORT FROmThE PRESIDENT DIRECTOR

14

18

264

28

34

36

38

43

44

49

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report | 2018PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

2





INDEkS ISI gRI OPSI CORE (CORE OPTION)gRI: CORE OPTION CONTENT INDEx

142

TATA kELOLAPERUSAhAANBERkELANjUTANSUSTAINABLE CORPORATEgOvERNANCE

50

Landasan dan Tujuan Penerapan GCGBasis and Purpose of GCG Implementation

Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

Penerapan Prinsip Pencegahan dan Kehati-hatianImplementation of the Principles of Prevention and Prudence

Kode Etik PerusahaanCode of Conduct

Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System

Pengendalian Gratifikasi dan AntikorupsiGratuity Control and Anti-Corruption

Pembinaan Hubungan dengan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

kINERjA EkONOmI DANkETENAgAkERjAANECONOmIC AND hUmAN RESOURCESPERFORmANCE

Perolehan dan Distribusi Nilai EkonomiEconomic Value Gained and Distributed

Pengelolaan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Management

Imbal Jasa PekerjaanWork Reward

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

kINERjA SOSIAL DANLINgkUNgANSOCIAL AND ENvIRONmENTALPERFORmANCE

Tanggung Jawab kepada PelangganCustomer Responsibility

Tanggung Jawab LingkunganEnvironmental Responsibility

Tanggung Jawab Sosial KemasyarakatanCommunity Responsibility

112

115

121

125

81

82

92

99

53

54

56

66

67

72

74

78


3



TenTang LaporanKeberLanjuTanAbout the SuStAinAbility RepoRt


4

TenTang Laporan KeberLanjuTanLaporan Direktur Utama





5


AbOuT ThE SuSTAINAbILITy REPORTReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (“PDSI” atau “Perusahaan”) tahun 2018 disusun untuk melaporkan kinerja keberlanjutan Perusahaan di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial secara transparan dan informatif bagi seluruh Pemangku Kepentingan selama periode 1 (satu) tahun, yakni 1 Januari hingga 31 Desember 2018. Laporan ini disampaikan secara berkala tiap tahun beriringan dengan penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan. Pelaporan tahun 2018 merupakan pelaporan kedelapan sejak pelaporan pertama di tahun 2011, dan diterbitkan untuk melanjutkan pelaporan tahun 2017 yang diterbitkan pada tanggal 26 Februari 2018. Laporan Keberlanjutan PDSI dapat diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan pada situs web Perusahaan di www.pdsi.pertamina.com.[grI 102-50, grI 102-51, grI 102-52]

Selain fungsi sebagai dokumentasi kinerja keberlanjutan, Laporan Keberlanjutan ini disusun untuk memenuhi ketentuan Pemerintah, yakni pasal 66 ayat 2c Undang-Undang No. 30 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal tersebut mencantumkan penyampaian laporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan. Pasal 1 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 berbunyi: “Perusahaan berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Berpijak dari ketentuan tersebut, PDSI menyusun Laporan Keberlanjutan 2018 berdasarkan pedoman dan standar pelaporan yang berlaku.

Penyusunan laporan ini menggunakan pedoman protokol Global Reporting Initiative (GRI) Standards (Standar GRI) yang telah diakui dan diterima secara internasional. Pedoman Standar GRI memiliki 2 (dua) cara penyusunan, yaitu Inti dan Komprehensif. Laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Opsi Inti. Untuk periode 2018, PDSI tidak menggunakan bantuan assurance eksternal untuk menjamin Laporan Keberlanjutan. Meski demikian, PDSI telah melakukan upaya maksimal dalam menyatakan kebenaran dan keabsahan seluruh informasi yang disampaikan dalam laporan ini. [grI 102-54, grI 102-56]

the 2018 Sustainability Report of pt pertamina Drilling Services indonesia (“pDSi” or “the Company”) was written to report the Company’s sustainability performance in economy, environmental, and social in a transparent and informative manner to all Stakeholders in a period of one year, from 1 January to 31 December 2018. the report is written annually along with the Annual Report. the 2018 reporting is the eighth report since the first one in 2011, and was published as a continuation from the previous publication of 2017 issued on 26 February 2018. the Sustainability Report may also be accessed in the Company’s website in www.pdsi.pertamina.com.[grI 102-50, grI 102-51, grI 102-52]

Aside from the function as a documentation of a sustainable performance, the Sustainability Report was made to fulfill the article 66 verse 2c of Government Regulation, the law no. 40/2007 on limited liability Companies. the article contains a report on social and environmental Responsibility activities in the Annual Report. Article 1 of the law no. 40/2007 stated that “Companies participate in sustainable economic development to improve the quality of life and beneficial environment, both from the company itself, surrounding communities, or the society in general”. in accordance with the law, pDSi compiled the 2018 Sustainability Report, whilst referring to the prevailing reporting guideline and standard.

the creation of this report refers to the Global Reporting initiative (GRi) Standards which has been approved internationally. the GRi Standards guideline has two reporting options, namely Core and Comprehensive. this Sustainability Report has been prepared in accordance with GRi Standards: Core option. For the reporting period of 2018, pDSi did not appoint any external assurance to assure the Sustainability Report. nevertheless, pDSi has taken a maximum effort to disclose the truth and validity of the information in the report. [grI 102-54, grI 102-56]


6





Dalam menentukan isi laporan, Perusahaan mendasarkan proses penetapannya pada 4 (empat) prinsip pelaporan Standar GRI, yaitu:

• pelibatan pemangku Kepentingan Proses penentuan aspek material yang diungkapkan dalam Laporan Keberlanjutan melibatkan Pemangku Kepentingan.

• Materialitas Laporan Keberlanjutan memuat aspek-aspek yang diperlukan oleh Pemangku Kepentingan untuk menilai kinerja Perusahaan.

• Konteks Keberlanjutan Laporan Keberlanjutan menyajikan kinerja Perusahaan dalam konteks keberlanjutan yang luas.

• Kelengkapan Laporan Keberlanjutan berisi aspek material yang signifikan dan ruang lingkup yang jelas agar Pemangku Kepentingan dapat menilai kinerja Perusahaan.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, PDSI menetapkan topik dan isi laporan melalui 4 (empat) langkah yang diisyaratkan Standar GRI, yaitu:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek material dan boundary (langkah Identifikasi).

2. Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah diidentifikasi pada langkah-langkah sebelumnya (langkah Prioritas).

3. Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (langkah Validasi).

4. Melakukan kajian setelah laporan diterbitkan guna meningkatkan kualitas laporan tahun berikutnya (langkah Review). [grI 102-46]

in determining the report content, the Company based its determination process to the four reporting principles of GRi Standards, namely:

• Stakeholder Inclusiveness the process of determining the disclosed material aspects in the Sustainability Report must include the Stakeholders.

• Materiality the Sustainability Report contains necessary aspects for the Stakeholders to assess the Company’s performance.

• Sustainability Context the Sustainability Report presents the Company’s performance in a wide context of sustainability.

• Completeness the Sustainability Report contains material aspects that are significant in a clear scope for the Stakeholders to assess the Company’s performance.

based on the abovementioned principles, pDSi determined the topic and content of the report through four steps as required by GRi Standards, namely:

1. identify material aspects and boundary (identification).

2. prioritise the defined aspects from the previous step (prioritisation).

3. Validate to the material aspects (validation).

4. Review the published report to increase the quality of the following report (review). [grI 102-46]

proSeS penenTuanISI LaporanproCeSS oF DeTerMInIng THe reporT ConTenT


7



bagan proSeS peneTapan KonTen Laporan berDaSarKan STanDar grIthe pRoCeSS Flow in DeteRmininG the RepoRt Content bASeD on GRi StAnDARD

Keterlibatan Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, Materialitas, KelengkapanStakeholders’ involvement, Sustainability Context, materiality, Completeness

IDenTIFIKaSI iDentiFiCAtion

prIorITaS pRioRity

VaLIDaSIVAliDAtion

TInjauanReView

Pengumpulan data dan

identifikasi aspek material

Collecting the data and identifying

material aspects

Membuat prioritas aspek

material

making priority on material

aspects

Melakukan validasi

kelengkapan data dan informasi

lainnya

Validating the completion of the data and other

information

Tim QC melakukan

tinjauan tulisan

the QC team reviews the

content

Laporan KeberLanjuTan

pDSI 2018

pDSi 2018 SuStAinAbility

RepoRt

Konteks Keberlanjutan, Pelibatan Pemangku

Kepentingan

Sustainability Context, Stakeholders’

involvement


8





proSeS penenTuanaSpeK MaTerIaL DanbaTaSan LaporanDeTerMInaTIon oF MaTerIaL aSpeCTS anD reporTIng bounDarIeS

Proses penentuan aspek material dan boundary dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh tim penyusun Laporan Keberlanjutan 2018, sejumlah karyawan PDSI dari berbagai unit kerja, serta perwakilan Pemangku Kepentingan di luar Perusahaan. Aspek material dan boundary ditetapkan dengan memperhatikan dampak terhadap bisnis PDSI serta pengaruhnya terhadap Pemangku Kepentingan. Di samping itu, Perusahaan juga memerhatikan tanggapan dan saran Pemangku Kepentingan atas Laporan Keberlanjutan tahun sebelumnya. [grI 103-1, grI 102-46]

Perusahaan mengartikan materialitas sebagai isu-isu yang relevan dengan Bidang Usaha PDSI dan berpengaruh secara signifikan serta berdampak luas bagi Pemangku Kepentingan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Perusahaan melibatkan Pemangku Kepentingan dengan menyelenggarakan survei materialitas. [grI 103-1]

Laporan Keberlanjutan PDSI tahun 2018 mencakup kegiatan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, yaitu di bidang onshore dan offshore drilling services. Data Keuangan, sumber daya manusia, serta sebagian data lingkungan dalam Laporan ini merupakan data konsolidasian. Selain itu, Laporan ini juga mencakup studi kasus dan kegiatan operasional PDSI sepanjang tahun 2018 yang dibandingkan dengan pelaporan tahun sebelumnya, sehingga dapat dipastikan bahwa tidak ada perubahan signifikan ataupun perubahan pada prinsip komparabilitas data dari laporan sebelumnya. Tidak ada penyajian kembali atas informasi pada laporan sebelumnya. [grI 103-1, grI 102-48, grI 102-49]

Pada pelaporan tahun 2018, terdapat penambahan aspek material yang diprioritaskan PDSI, yaitu Perilaku Anti-persaingan, Efluen dan Limbah, dan Kebijakan Publik. Berikut adalah aspek-aspek material yang diprioritaskan PDSI pada laporan ini, yang selanjutnya ditempatkan dalam matriks materialitas: [grI 102-47]

the process of determining the material aspects and boundary was held through a Focus Group Discussion (FGD), which was attended by the 2017 Sustainability Report writing team, a number of pDSi employees from various work units, as well as representatives of external Stakeholders. the material aspects and boundary were set while considering the impact to the business of pDSi as well as the impact to the Stakeholders. Additionally, the Company also paid attention to the feedbacks and advices from the Stakeholders regarding the previous year’s Sustainability Report. [grI 103-1, grI 102-46]

the Company defines materiality as issues that are relevant to pDSi’s business as well as having a significant impacts for the Stakeholders in the decision-making process. therefore, the Company involves the Stakeholders by holding a materiality survey. [grI 103-1]

the 2018 pDSi Sustainability Report covers the Company’s activities as noted in the consolidated financial report, which is in the field of onshore and offshore drilling service. the Financial, human capital data, and some of the environmental data in this report has been consolidated. moreover, the report also includes case studies and operational activities throughout 2018 that are compared to that of the previous year, thus it is certain that there are no significant changes or alterations to the comparability principles of the data from the previous report. there is no restatement of information from the previous year. [grI 103-1, grI 102-48, grI 102-49]

in the 2018 reporting, there are additions of material aspects prioritised by pDSi, which are Anti-Competitive behavior, effluents and waste, as well as public policy. below are the material aspects prioritised by pDSi in this report, which will then be placed in the materiality matrix: [grI 102-47]


9



TabeL aSpeK MaTerIaLmAteRiAl ASpeCt tAble [grI 103-1, grI 102-47]

no.aspek Materialmaterial Aspect

pDSI

pemangku KepentinganStakeholders

Internalinternal

eksternalexternal

1.Kinerja Ekonomieconomic performance

2.Keberadaan Pasarmarket presence

3.Dampak Ekonomi Tidak Langsungindirect economic impacts

4. Antikorupsi | Anti-Corruption

5.Perilaku AntipersainganAnti-Competitive behavior

6. Material | materials

7. Energi | energy

8. Air | water

9.Efluen dan Limbaheffluents and waste

10.Kepatuhan Lingkunganenvironmental Compliance

11. Kepegawaian | employment

12.Kesehatan dan Keselamatan Kerjaoccupational health and Safety

13.Pelatihan dan Pendidikantraining and education

14.Keanekaragaman dan Kesempatan SetaraDiversity and equal opportunity

15.Nondiskriminasinon-Discrimination

16.Kebebasan Berserikat dan Perundingan KolektifFreedom of Association and Collective bargaining

17.Hak-Hak Masyarakat AdatRights of indigenous people

18.Masyarakat Lokallocal Communities

19.Kebijakan Publikpublic policy

20.Kesehatan dan Keselamatan PelangganCustomer health and Safety

21.Pemasaran dan Pelabelanmarketing and labelling

22.Privasi PelangganCustomer privacy

23.Kepatuhan Sosial EkonomiSocio-economic Compliance


10





pemangku Kepentingan Stakeholders

per

usah

aan

the

Com

pany

1

18

17

22

14

5

1615

4

11

13

10

9

19

20 23

62

21

12

7

8

3

PDSI sangat mengharapkan umpan balik dari pembaca, agar perbaikan dan peningkatan kualitas laporan dapat terus dilakukan pada periode yang akan datang. Selain umpan balik, pembaca juga dapat menyampaikan saran dan kritik melalui: [grI 102-53]

PT Pertamina Drilling Service IndonesiaGraha PDSIJl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140, IndonesiaTelp.: +62 21 2995 5300/5400Faks.: +62 21 2956 3148Surel: [email protected]

pDSi welcomes feedback from the readers to make a continuous improvement and enhancement of the reporting quality for the subsequent periods. Aside from feedback, readers may also kindly address their suggestions and criticisms through: [grI 102-53]

pt pertamina Drilling Service indonesiaGraha pDSiJl. matraman Raya no. 87east Jakarta 13140, indonesiaph.: +62 21 2995 5300/5400Fax.: +62 21 2956 3148e-mail: [email protected]

DIagraM MaTrIKS TopIK MaTerIaLITaSmAteRiAl topiC mAtRix


11



LaporanDirektur utamaRepoRt fRom tHe pResident diRectoR

BuDhi n. pangariBuanDirektur utama

pResident diRectoR


12

Tentang Laporan KeberlanjutanLaporan Direktur utama





13


About the Sustainability ReportREPORT fROM ThE PRESIDENT DIRECTORPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

Laporan Direktur utamareport from the presiDent Director [gri 102-14]

konDisi makroekonomi macroeconomic conDitions

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi saya sebagai Direktur Utama Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk menyampaikan Laporan Keberlanjutan PDSI tahun 2018, yang merupakan tahun kedelapan bagi pelaporan Laporan Keberlanjutan PDSI. Kami berharap laporan ini dapat mengomunikasikan kinerja dan pencapaian kami dalam bidang ekonomi, ketenagakerjaan, lingkungan, serta sosial kemasyarakatan melalui data dan uraian yang kami berikan.

Sepanjang perkembangannya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengeboran, kegiatan usaha PDSI senantiasa dipengaruhi faktor-faktor eksternal. Dengan tantangan global maupun nasional yang ada, situasi ekonomi tahun 2018 dinilai cukup baik bagi industri jasa pengeboran. Meskipun harga minyak mentah dunia diproyeksikan hingga 2020 masih akan terus berfluktuasi dalam rentang harga USD 50-70 per barel, terdapat juga kenaikan jumlah sumur dari tahun 2017 sebesar 12,2% yang berpengaruh positif bagi industri jasa pengeboran di Indonesia. Selain itu, walaupun harus diakui kondisi sosial politik tahun 2018 tidak terlalu kondusif menjelang pemilihan umum serentak, tetap terdapat pertumbuhan investasi hulu migas sebesar 16,85% dibanding tahun 2017.

esteemed shareholder and stakeholder,

it is my honour and pride as the president director of pertamina drilling services indonesia (pdsi) to deliver pdsi’s 2018 sustainability Report in the eighth year of pdsi sustainability Reporting. We hope this report is able to communicate our performance and achievements in the economic, employment, environmental, and social community aspects through the data and description we have delivered.

throughout its growth as a drilling company, pdsi’s business activity is always affected by external factors. With the existing global and national challenges, the economic situation in 2018 is considered quite well for the drilling service industry. Although the price of global crude oil is projected to be fluctuating in the range of Usd 50-70 per barrel until 2020, there is also an increase in the number of wells as much as 12.2% from that in 2017, which positively affects the drilling service industry in indonesia. furthermore, even though we have to admit that the social and political conditions are not quite conducive ahead of the simultaneous elections, there is still a growth in oil and gas upstream investment as much as 16.85% from that in 2017

kinerJa Dan penghargaan atas kinerJa pDsi

pDsi’s performance anD recognitions

Secara umum, kinerja operasional PDSI pada tahun 2018 telah melampaui target yang ditetapkan, baik dalam hal rig availability, utilisasi rig, dan produktivitas rig, masing-masing sebesar 99,24%, 74,37%, dan 67,75%. Pencapaian ini telah melampaui target pada tahun 2018, masing-masing sebesar 98,65%, 62,15%, dan 53,07%. Kontribusi terbesar terhadap pendapatan diberikan oleh segmen jasa rig dan top drive sebesar USD 175 juta, diikuti Anak Perusahaan dan Joint operation sebesar USD 60 juta serta jasa IPM sebesar USD 14 juta.

Sementara itu, perbandingan target dan realisasi tahun 2018 juga menunjukkan kinerja finansial yang baik, yaitu EBITDA sebesar USD 73 juta, yang melampaui target 2018 sebesar USD 60 juta. Dari nilai ekonomi yang dihasilkan, USD 25 juta didistribusikan untuk upah dan tunjangan karyawan, yang mengalami kenaikan dari tahun 2017

Generally, pdsi’s operational performance in 2018 has exceeded the target in terms of rig availability, rig utilisation, and rig productivity, each as much as 99.24%, 74.37%, and 67.75%. this achievement has exceeded the target in 2018, each as much as 98.65%, 62.15%, and 53.07%. the largest contribution to the revenue is made by the rig and top drive services, which is as much as Usd 175 million, followed by subsidiary and Joint operations as much as Usd 60 million and ipm services as much as Usd 14 million.

meanwhile, the comparison between the target and realisation in 2018 has also shown a good financial performance, which is an eBitdA as much as Usd 73 million, exceeding the 2018 target as much as Usd 60 million. from the economic value generated, as much as Usd 25 million is distributed for employee salary


14





sebesar USD 22 juta. Selain itu, USD 222 ribu telah didistribusikan sebagai pengeluaran untuk masyarakat, yang juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar USD 184 ribu.

Kinerja dan layanan PDSI pada tahun 2018 ini telah mendapat penghargaan oleh klien baik dari dalam grup Pertamina maupun dari luar atas hal-hal terkait keamanan, kefisienan, ketepatan waktu, housekeeping, serta rig performance. Selain penghargaan untuk kinerjanya, PDSI pun telah meraih prestasi dalam hal pemasaran, seperti penghargaan dalam BUMN Marketeers Awards 2018 sebagai the most promising company in marketing 3.0 (Silver Winner) dan sebagai the most promising company in strategic marketing (Bronze Winner). PDSI juga telah meraih penghargaan untuk inovasi Rfid maintenance, yaitu Gold pada final ICT Innovation Challenge 2018. Inovasi ini menjadi wujud nyata inisiatif technology development and innovation for Uniqueness dalam main initiative program tahun 2018.

and allowance, an increase from Usd 22 million in 2017. moreover, as much as Usd 222 million has been distributed for community expenditure, also an increase from Usd 184 in the previous year.

pdsi’s service and performance have gained recognition from clients both inside and outside the pertamina group regarding safety, efficiency, timeliness, housekeeping, and rig performance. Besides the recognition for its performance, pdsi has achieved accomplishments in marketing, such as the awards in BUmn marketing Awards 2018 as the most promising company in marketing 3.0 (silver Winner) and as the most promising company in strategic marketing (Bronze Winner). pdsi has also achieved an award for Rfid maintenance innovation, which is a Gold award in the finals of ict innovation challenge 2018. this innovation is an embodiment of technology development and innovation for Uniqueness as an initiative of the 2018 main initiative program.

manaJemen tata keLoLa perusahaan

corporate goVernance management

Pada tahun 2018, tidak ada perubahan signifikan pada manajemen Tata Kelola Perusahaan. PDSI tetap menjalankan target-target yang telah disusun dalam roadmap penguatan Tata Kelola Perusahaan, di antaranya menjadikan Good corporate Governance (GCG) sebagai budaya Perusahaan, penguatan struktur GCG, dan sosialisasi budaya GCG.

in 2018, there has been no significant changes in the management of corporate Governance. pdsi keeps on implementing the targets planned in the roadmap of corporate Governance strengthening, among which are making Good corporate Governance (GcG) a culture of the company, GcG structure strengthening, and GcG culture socialisation.

stakehoLDers engagementpemBinaan huBungan Dengan pemangku kepentinganPrestasi, kinerja, serta layanan yang memuaskan ini tidak akan tercapai tanpa hubungan yang baik dengan seluruh Pemangku Kepentingan, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, PDSI senantiasa memperhatikan isu-isu yang tidak hanya penting bagi keberlanjutan usaha Perusahaan, tetapi juga bagi kesejahteraaan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Sejak tahun 2016, stakeholder engagement atau pembinaan hubungan dengan Pemangku Kepentingan telah menjadi bagian dari main initiative program PDSI yang telah berlangsung selama 4 (empat) tahun terakhir. Selain stakeholder engagement dan inisiatif-inisiatif terkait efisiensi dan optimisasi kinerja, main initiative program juga berisi insiatif-inisiatif yang mendasari kesehatan dan keselamatan kerja serta pengembangan kompetensi.

the satisfying achievements, performance, and service will not be accomplished without good relations with all stakeholders, both internal and external. therefore, pdsi consistently pays attention to issues which are important not only for the company’s business sustainability, but also for the well-being of the employees, community empowerment, and environmental preservation. since 2016, stakeholder engagement has been a part of pdsi’s main initiative program which has been implemented for the last four years. Besides stakeholder engagement and initiatives related to efficiency and work optimisation, the main initiative program also contains the initiatives underlying occupational health and safety as well as competency development.

tanggung JaWaB sosiaL ketenagakerJaan

corporate sociaL responsiBiLitY on empLoYment

Dalam hal menjaga dan meningkatkan Quality, Health, safety, security, dan environment (QHSSE), PDSI telah secara konsisten menjalankan program Salam Lima Jari yang merupakan bagian dari inisiatif safety is priority dalam main initiative program. Pada tahun 2018, program

in maintaining and improving Quality, Health, safety, security, and environment (QHsse), pdsi has consistently carried out the salam Lima Jari program, which is a part of safety is priority in the main initiative program. in 2018, the salam Lima Jari program entered phase iii with


15



penghargaan atas upaYa tanggung JaWaB sosiaL pDsi

recognitions for pDsi’s corporate sociaL responsiBiLitY

Atas upaya-upaya pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam bidang ketenagakerjaan, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang telah terlaksana, PDSI pun memperoleh penghargaan-penghargaan seperti Apresiasi HSSE Pertamina untuk kategori Assessment Hsse management system Berbasis Protokol ISRS 2017 serta Anugerah BUMN 2018 untuk kategori Pengembangan Talenta Terbaik untuk Anak Perusahaan BUMN. Dalam bidang CSR, PDSI pun memperoleh Indonesia Green Awards 2018, dua penghargaan dari TOP CSR untuk tahun 2018, serta dua penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Awards.

due to the implementation of corporate social responsibility on the aspects of employment, social, economy, and environment which have been carried out, pdsi achieved awards such as pertamina Hsse Appreciation in the category of the Assessment of 2017 isRs protocol-Based Hsse management system as well as Anugerah BUmn 2018 in the category of Best talent development for soe subsidiary. in csR, pdsi has achieved indonesia Green Awards 2018, two awards from top csR for 2018, and two awards in nusantara csR Awards.

tanggung JaWaB sosiaL kemasYarakatan Dan Lingkungan

corporate sociaL responsiBiLitY on sociaL communitY anD enVironment

Sebagai bentuk inisiatif stakeholder engagement serta program Salam Lima Jari yang merupakan salah satu prioritas main initiative program, PDSI juga telah melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan melalui program-program CSR yang telah terlaksana pada tahun 2018. Realisasi CSR pada tahun ini tetap berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi. Beberapa program yang dilaksanakan pada tahun ini merupakan kelanjutan dari program CSR tahun-tahun sebelumnya, seperti Pengelolaan Bank Sampah, Pengolahan Nanas di wilayah Prabumulih, Pemberdayaan Posyandu, Kampung Hijau, dan Thousand Trees for Drilling.

PDSI juga memberi perhatian pada sekolah-sekolah di lingkungannya dalam Program Perpustakaan Sekolah, Pelatihan Olimpiade Sains, Gerakan Hidup Sehat, Sanitasi Sekolah, serta Bantuan Komputer Sekolah. Tak hanya anak usia sekolah, pemuda dan masyarakat pun diberdayakan dalam Pelatihan Keterampilan Pemuda, Pembinaan Wirausaha Muda, dan Pengelolaan Limbah Industri Sapu Tepes.

As a form of stakeholder engagement initiative and salam Lima Jari program, which is one of the priorities in main initiative program, pdsi has also taken action for community empowerment and environmental preservation through csR programs carried out in 2018. the realisation of csR is still focused on education, health, environment, and economic empowerment. some of the programs in this year is a continuation of the csR programs in the previous years, such as Junk Bank management, pineapple processing in prabumulih, posyandu Assistance, Green Village, and thousand trees for drilling.

pdsi also gives attention to schools in its area in the school Library program, training for science olympiad, Healthy Living campaign, school sanitation, and provision of school computers. the empowerment is not only for school-age children, but also for the youth and the community, such as in Youth skill training, Young entrepreneur development, and the Waste management of coconut-fibre Broom industry

Salam Lima Jari ini memasuki tahap III dengan fokus pada offshore drilling, onshore drilling, kepemimpinan, tingkah laku, kompetensi, serta implementasi proses safety. Untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusianya, PDSI menjalankan inisiatif Building internal competencies dari main initiative program dalam bentuk program-program terkait pelatihan wajib sesuai fungsinya masing-masing, pelatihan teknis, pelatihan soft skill, serta pelatihan HSSE. Pada tahun 2018, telah terlaksana 94 program yang diikuti oleh 1.106 orang peserta pelatihan dengan total jam pembelajaran sejumlah 23.142 jam.

the focus on offshore drilling, onshore drilling, leadership, behaviour, competence, and the implementation of safety. in order to develop its human capital competency, pdsi implements the Building internal competencies initiative from the main initiative program in the form of mandatory training related to each function, technical training, soft skill training, and Hsse training. in 2018, 94 programs have been carried out, attended by 1,106 training participants with a total of 23,142 training hours.


16





Atas nama Direksi,on behalf of the Board of directors,

Budhi N. PangaribuanDirektur Utamapresident director

strategi menghaDapi tantangan usaha

strategies for Business chaLLenges

Tantangan yang dihadapi industri jasa migas pada saat ini adalah habisnya minyak Indonesia dalam jangka waktu 11 tahun dan habisnya gas dalam jangka waktu 40 tahun apabila tidak ada tambahan atau temuan cadangan baru dengan level produksi migas nasional sekarang. Berdasarkan informasi Kementerian ESDM yang dihimpun, ada 3 (tiga) hal utama yang bisa dilakukan untuk menemukan migas besar (giant oil discovery) dalam kegiatan eksplorasinya, yaitu teknologi baru untuk new discovery, sistem yang efisien, transparan, dan akuntabel, serta yang mumpuni, yang bisa merawat cadangan-cadangan nasional yang ada di basin-basin di seluruh Indonesia, sehingga bisa menemukan cadangan minyak besar seperti yang ditargetkan.

Selain itu, beberapa perubahan kebijakan terkait sistem pengelolaan lapangan, dari sistem cost recovery menjadi gross split, permintaan penurunan tarif rig per HP, hingga pengurangan aktivitas pengeboran di wilayah kerja panas bumi cukup memberikan dampak pada bisnis PDSI. Kebijakan gross split mau tidak mau, suka atau tidak suka, harus diterapkan pada blok terminasi. Pemilik wilayah kerja harus cermat dalam membuat perencanaan kegiatan operasinya, termasuk di bidang pengeboran. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PDSI untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan jasa lainnya. Di sisi lainnya, dengan hadirnya blok terminasi yang cukup banyak (12 blok sampai dengan tahun 2019), peluang bisnis pengeboran akan terbuka juga bagi PDSI. Keandalan rig dan price competitiveness menjadi penting dalam mendapatkan satu pekerjaan.

Tantangan yang ada tidak mengecilkan semangat kami untuk terus melihat peluang-peluang yang ada di masa depan serta memberikan nilai untuk seluruh Pemangku Kepentingan dalam setiap proses usaha dan program keberlanjutan yang dilaksanakan.

the current challenge in oil and gas service industry is the oil depletion in 11 years and gas depletion in 40 years if there are no additional or new reserve discovery with the current level of national oil and gas production. Based on the information gathered by the ministry of energy and mineral Resources (esdm), there are three main actions that can be taken to make a giant oil discovery in exploration activities, which are new technology for new discovery as well as an efficient, transparent, accountable, and qualified system that is able to maintain the national reserves in basins throughout indonesia in order to make a giant oil discovery as targeted.

furthermore, several policy changes related to the field management system, such as changing the cost-recovery system into the gross-split system, the demand for rig tariff decrease per Hp, and the decrease of drilling activities in geothermal areas, are quite impactful towards pdsi’s business. the gross split policy, inevitably, has to be applied on termination blocks. the work location owners have to plan operational activities carefully, including in drilling. this is a challenge for pdsi to work effectively and efficiently to be able to compete with other service companies. on the other hand, the rise of quite numerous termination blocks (12 blocks up to 2019) has also created a business opportunity for pdsi. Rig reliability and price competitiveness become important in securing a project.

the existing challenges do not discourage us in seeing opportunities in the future and bringing values to all stakeholders in all business activities and sustainability programs.


17



IkhtIsar kInerjaPerformance HigHligHt


18


IkhtIsar kInerjaProfil Perusahaan




19


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPERfORMANCE HIGHLIGHTCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

IkhtIsar kInerjaPerFOrManCe hIGhLIGht

Pendapatan UsahaBusiness revenue(dalam ribuan USD | in thousands USD)(dalam ribuan USD | in thousands USD)

(dalam ribuan USD | in thousands USD)

(dalam USD | in USD)

Gaji dan tunjangan Pegawaiemployee Salary and allowance

nilai ekonomi yang Didistribusikaneconomic Value DistributedPengeluaran untuk Masyarakat

community expenditure

20182018

20182018

20172017

20172017

237.81625.345

268.857222.000

235.34221.642

274.013184.000


20





2017

2018

2.776.461.111

3.167.696.500

696.493.800

775.000.000

2017

2018

2017

2018

2017

2018

496.605.000

763.405.000

462.750.000

889.374.000

2017

2018

820.813.111

reaLIsasI anGGaran PrOGraM sOsIaL keMasYarakatan

FUnDInG reaLIsatIOn FOr sOCIaL COMMUnItY PrOGraMs

Bidang Pendidikaneducation

Bidang Lingkunganenvironment

Perkembangan realisasi anggaran Program CsrDevelopment of cSr Programs funding realisation

Bidang kesehatanHealth

Bidang Pemberdayaan Masyarakatcommunity empowerment

(dalam IDR | in iDr)





nilai ekonomi yang Didistribusikaneconomic Value Distributed

739.917.500


21



PerIstIWa PentInGsIGnIFICant eVents

aPresIasI hsse

PreDIkat GOLD DI InMa PenGharGaan PrIa

hsse aPPreCIatIOn

GOLD PreDICate In InMa PrIa aWarDs

PDSI berhasil meraih penghargaan untuk kategori assessment HSSe management System Berbasis Protokol ISRS 2017 pada ajang Apresiasi HSSE Pertamina.

Dalam debutnya di In-House Magazine Awards (InMA) 2018, Majalah Energia Pertamina Drilling langsung mendapat penghargaan Gold kategori the Best of Private company.

Majalah Energia Pertamina Drilling dan Annual Report PDSI meraih penghargaan dalam ajang Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2018.

PDSi has succeeded in achieving an award in the category of the assessment of 2017 iSrS Protocol-Based HSSe management System in Pertamina HSSe appreciation.

in its debut in in-House magazine awards (inma) 2018, energia Pertamina Drilling magazine achieved a gold award in the category of the Best of Private company.

energia Pertamina Drilling magazine and PDSi annual report have achieved an award in Public relation indonesia award (Pria) 2018.

jan 2018Jan 2018

Feb 2018feb 2018

Mar 2018mar 2018


22





BUMn Markeeters aWarDs 2018

1 DekaDe PDsI

InDOnesIa Green aWarDs

BUMn Marketeers aWarDs 2018

1 DeCaDe OF PDsI

InDOnesIa Green aWarDs

PDSI menyabet dua penghargaan dalam ajang BUMN Markeeters Awards 2018, yakni The most Promising company in Strategic marketing (Bronze Winner) dan the most Promising company in marketing 3.0 (Silver Winner).

13 Juni 2018 PDSI tepat berusia 10 tahun. Selama perjalanan satu dekade ini PDSI meraih pencapaian berarti yang ditandai dengan pertumbuhan bisnis yang baik dan berbagai penghargaan yang diraih.

Konsistensi PDSI dalam menciptakan program CSR yang bermutu bagi lingkungan membuahkan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2018.

PDSi won two awards in BUmn marketeers awards 2018, which are the most Promising company in Strategic marketing (Bronze Winner) and the most Promising company in marketing 3.0 (Silver Winner).

in 13 June 2018, PDSi turned 10 years old. During its journey in this one decade, PDSi has made meaningful achievements marked by good business growth and various awards it has won.

PDSi’s consistency in creating excellent cSr programs for the environment resulted in the indonesia green awards (iga) 2018.

Mei 2018may 2018

apr 2018apr 2018

jun 2018Jun 2018


23



haLaLBIhaLaL Dan sYUkUran hUt ke-10

eMPat PenGharGaan UntUk Csr

IIGCe 2018

haLaLBIhaLaL anD thanksGIVInG FOr 10th annIVersarY

FOUr aWarDs FOr Csr

IIGCe 2018

Syukuran HUT PDSI ke-10 digelar di Ruang Serbaguna Graha PDSI, bersamaan dengan penyelenggaraan Halalbihalal Idul Fitri 1439 H.

PDSI meraih dua penghargaan dalam perhelatan TOP CSR dan dua penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Award.

PDSI kembali berpartisipasi dalam Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018. Dalam event ini PDSI memperlihatkan jasa dan layanannya dalam kegiatan pengeboran dan pengembangan di sektor geothermal.

the thanksgiving for PDSi’s 10th anniversary was held in ruang Serbaguna graha PDSi, along with the Halalbihalal of eid al-fitr 1439 H.

PDSi won two awards in the toP cSr event and two awards in nusantara cSr award.

PDSi participated again in international geothermal convention & exhibition (iigce) 2018. in this event, PDSi displayed its services in drilling and development activities in the geothermal sector.

jul 2018Jul 2018

Okt 2018oct 2018

anUGerah BUMn 2018

anUGerah BUMn 2018

PDSI meraih penghargaan untuk kategori Pengembangan Talenta Terbaik untuk Anak Perusahaan BUMN pada Anugerah BUMN 2018.

PDSi won an achievement in the category of Best talent Development for Soe Subsidiary in anugerah BUmn 2018.

agt 2018aug 2018

sep 2018Sep 2018


24





ICt InnOVatIOn ChaLLenGe 2018

aPsa 2017

ICt InnOVatIOn ChaLLenGe 2018

aPsa 2017

ICT PDSI meraih Gold pada final ICT Innovation Challenge 2018. Penghargaan diberikan untuk inovasi rfiD maintenance yang digagas tim Maintenance with RFID by Task List (MRT).

PDSI meraih the Best annual report 2017 dan most innovative in People Development dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA).

ict PDSi achieved gold in the final of ict innovation challenge 2018. the award is given in rfiD maintenance innovation initiated by the team of maintenance with rfiD by task list (mrt).

PDSi achieved the Best annual report 2017 and most innovative in People Development in annual Pertamina Subsidiary award (aPSa).

nov 2018nov 2018

Des 2018Dec 2018

PenGharGaan DarI kLIenclient recognitionS

klienclient

Penghargaanaward

PHE NSB Excellent IPM Operation Performance

PHE NSB Excellence HSSE Performance

Pertamina EP Best Contractor 2017

Pertamina EP Jambi Zero Loss Time Incident, Zero Downtime, and Effective Operation


25



ProfilPerusahaanCompany profile


26






27


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCOMPANy PROfILESustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

TenTanG PDsiaBouT PDsi


28





naMa PerusahaanCompany name [Gri 102-1]

PT Pertamina Drilling Services Indonesia

naMa sinGKaTniCKnamePertamina Drilling, PDSI

sTaTus PerusahaanCompany STaTUSAnak Perusahaan dari Badan Usaha Milik NegaraSubsidiary of a State-owned enterprise

alaMaTaDDreSS Kantor PusatHead office [Gri 102-3]Graha PDSIJl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140, IndonesiaTelp. | ph.: +62 21 2995 5300/5400Faks. | fax.: +62 21 2956 3148Surel | e-mail: [email protected]

Kantor Cabang area JawaJava Branch officePT Pertamina Drilling Services IndonesiaProject Area JawaJl. Raya Mundu Karangampel, IndramayuJawa Barat 45283, IndonesiaTelp. | ph.: +62 31 205 051 ext. 821 6101Faks. | fax.: +62 34 458 885

Kantor Cabang area sumatra Bagian selatanSouthern part of Sumatra Branch officeJl. Jendral Sudirman No. 3Prabumulih Barat 31122, IndonesiaTelp. | ph.: +67 13 382 521Faks. | fax.: +67 13 321 123

siTus WeBWeBSiTewww.pdsi.pertamina.com

TanGGal PenDirianDaTe of eSTaBliSHmenT13 Juni 2008 | 13 June 2008

TanGGal BeroPerasiDaTe of operaTion13 Juni 2008 | 13 June 2008

loKasi oPerasioperaTion loCaTionS [Gri 102-4, Gri 102-6]Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa, Kawasan Timur Indonesianorth Sumatra, South Sumatra, Java, eastern part of indonesia

Dasar huKuM PeMBenTuKanleGal foUnDaTion [Gri 102-5]Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H. No. 13 tanggal 13 Juni 2008notarial act by marianne Vincentia Hamdani, S.H. no. 13 dated 13 June 2008

MoDal DasaraUTHoriSeD CapiTalRp914.368.000.000

MoDal DiTeMPaTKanSUBSCriBeD CapiTalRp813.868.000.000

MoDal DiseTorpaiD-Up CapiTalRp813.868.000.000

KanTor laYananSerViCe offiCeSsatu Kantor Pusat | Head officeDua Kantor di area Cirebon, Prabumulih Two regional offices in Cirebon, prabumulih

KePeMiliKan sahaMSHareHolDinG [Gri 102-5]PT Pertamina (Persero) 99,89%PT Pertamina Dana Ventura (PT PDV) 0,11%Tidak ada anggota Direksi atau Komisaris yang memiliki saham di Perusahaan.There is no member of the BoC and BoD who owns a Company stock.


29



seKilas TenTanG PDsiPDsi in a GlanCe

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) sebelumnya merupakan salah satu unit bisnis di Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) sampai dengan September 2005. Unit ini kemudian dialihkan menjadi bagian dari Direktorat Pengembangan Usaha PT Pertamina EP. Pada tahun 2001, unit usaha ini dikembalikan menjadi unit di bawah Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak Perusahaan.

Unit usaha pengeboran ini disetujui menjadi suatu bisnis yang independen berbadan hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan surat rekomendasi Komisaris PT Pertamina (Persero) tanggal 28 Desember 2007 No. 365/K/DK/2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 13 Juni 2008. Selanjutnya, berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 13 Juni 2008 oleh Notaris Marianne Vincentia Hamdani, S.H., didirikan PT Pertamina Drilling Services Indonesia. Sejak berdirinya sampai dengan akhir tahun 2018, PDSI tidak pernah melakukan perubahan nama perusahaan.

Sejak 2008, kepemilikan saham PDSI dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) yaitu sebesar 99% dan PT Pertamina Dana Ventura (PT PDV, sebelumnya bernama PT Pertamina Hulu Energi atau PT PHE) sebesar 1%. Pada 2010, komposisi kepemilikan saham berubah dengan kepemilikan PT Pertamina (Persero) sebesar 99,87% dan PT PDV sebesar 0,13%. Di akhir tahun 2017, terdapat perubahan komposisi kepemilikan saham kepemilikan PT Pertamina (Persero) sebesar 99,89% dan PT PDV sebesar 0,11%. Sebagai bagian dari entitas anak PT Pertamina (Persero) yang merupakan perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, PDSI bergerak dalam jasa pengeboran eksplorasi dan eksploitasi, workover minyak, gas, dan geothermal serta solusi pengeboran terpadu.

pT pertamina Drilling Services indonesia (pDSi) was one of the business units in the Upstream Directorate of pT pertamina (persero) up to September 2005. The unit was diverted into a part of Business Development Directorate of pT pertamina ep. in 2001 the business unit was returned into a unit under the Upstream Directorate in preparation to form a Subsidiary.

This drilling business unit was approved to become an independent legal entity in a form of limited liability Company based on the recommendation from the Commissioner of pT pertamina (persero) on 28 December 2007 no. 365/K/DK/2007 and extraordinary General meeting of Shareholders on 13 June 2008. furthermore, pursuant to the Deed of establishment no. 13 dated 13 June 2008 by the notary marianne Vincentia Hamdani, S.H., pT pertamina Drilling Services indonesia was established. Since its establishment up to the end of 2018, pDSi has never changed its name.

Since 2008 pDSi’s shares were owned by pT pertamina (persero) for 99% and pT pertamina Dana Ventura (pT pDV, previously known as pT pertamina Hulu energi or pT pHe) for 1%. in 2010 the shareholding composition changed with pT pertamina (persero) owning 99.87% and pT pDV owning 0.13%. By the end of 2017 there was another change in shareholding composition with pT pertamina (persero) owning 99.89% and pT pDV owning 0.11%. as a subsidiary of pT pertamina (persero), the largest oil and gas company in indonesia, pDSi is engaged in the exploration and exploitation of drilling services, workover of oil, gas, and geothermal, also as an integrated drilling solution.


30






31



JeJaK lanGKah PerusahaanCoMPanY MilesTone

Merintis pengelolaan fungsi bormenjadi Unit Usaha Bor EP (Ref. Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts-104/C0000/1999-S0 tanggal 29 Mei 1999).

Pembentukan organisasi sementara dengan nama Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) (SK-Kpts. 91/D00000/2001-S0, tanggal 18 Juli 2001).

Penggantian nama menjadi Drilling Services Direktorat Hulu (Ref. SK Dirut No. Kpts-113/C00000/2001-S0 tanggal 23 Oktober 2001 dan SK Direktur Hulu No. Kpts-011/D00000/2002-S0 tanggal 26Februari 2002).

• Beralih menjadi bagian dari Direktorat Pengembangan Usaha PT Pertamina EP.

• Struktur organisasi Drilling Services Direktorat Hulu dikembalikan menjadi unit usaha di bawah Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak Perusahaan.

Persiapan pembentukan Anak Perusahaan.

• PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) didirikan.

• Guna menyempurnakan estetika logo, Perusahaan mengganti arsitektur logo Pertamina Drilling Services Indonesia.

pioneering the management of drilling function into ep Drill Business Unit (ref. president Director Decree no. Kpts-104/C0000/1999-S0 dated 29 may 1999).

establishment of a temporary organisation under the name of pertamina Drilling Services indonesia (pT pDSi) (SK-Kpts. 91/D00000/2001-S0 dated 18 July 2001).

Changing the name into Upstream Directorate of Drilling Services (ref. president Director Decree no. Kpts-113/C00000/2001-S0 on 23 october 2001 and Upstream Director Decree no. Kpts-011/D00000/2002-S0 on 26 february 2002).

• Transferred to be a part of Business Development Directorate of pT pertamina ep.

• Organisational structure of the Upstream Directorate Drilling Services is restored to a business unit under Upstream Directorate as a preparation to make it into Subsidiary.

preparation in making pDSi into a Subsidiary.

• PT Pertamina Drilling Services indonesia (pDSi) is established.

• To enhance the aesthetics of the logo, the Company revamped the logo architecture of pertamina Drilling Services indonesia.

1999

2001

2002

2006

2007

2008

Pembentukan Joint operation PDSI bersama Atlantic Rotterdam Limited (ARL) untuk melaksanakan kontrak di Mobil Cepu Ltd. (MCL).

• Novasi Joint operation PDSI bersama ARR ke JO Pertamina DSI-AOS.

• Pembentukan Joint operation Pertamina DSI-AOS untuk PHE WMO.

• Perusahaan mengganti logo dari Pertamina Drilling Services Indonesia menjadi Pertamina Drilling Services

establishment of a Joint operation between pDSi and atlantic rotterdam limited (arl) to implement the contract with mobil Cepu ltd. (mCl).

• Novation in Joint Operation pDSi together arr to Joint operation pertamina DSi-aoS.

• Establishment of a Joint operation between pertamina DSi-aoS for pHe Wmo.

• Changing Company Logo from pertamina Drilling Services indonesia into pertamina Drilling Services.

2011

2012


32





• Akusisi PT Usayana sebagai strategi pengembangan bisnis PDSI ke arah services. Dari akuisisi tersebut didapat aset accommodation Work Barge dan PT Patra Drilling Contractor.

• Sebagai upaya optimalisasi aset, Kantor Pusat PDSI berpindah dari Jakarta Selatan ke Jakarta Timur.

• Untuk mengakomodasi pencapaian tujuan PDSI dalam mengembangkan bisnis pengeborannya, yaitu ke bisnis pengeboran offshore dan juga menjadi pemain di bisnis services pengeboran, dilakukan pengubahan Visi dan Misi Perusahaan.

• Perusahaan bergabung dalam keanggotaan IADC (International Association Drilling Contractor).

• Acquisition of PT Usayana as a realisation of one of pDSi’s strategies in developing the business toward services. The acquisition resulted in assets of accommodation Work Barge and pT patra Drilling Contractor.

• As an effort to optimise the Company’s assets, the PDSI Headquarter is moved from South Jakarta to east Jakarta.

• To accommodate the objective achievement of pDSi in developing its drilling business, that is offshore drilling and to become a major player in drilling services, the Corporate Vision and mission was amended.

• Joining IADC (International association Drilling Contractor).

2013Perusahaan mengubah logo dari Pertamina Drilling Services menjadi Pertamina Drilling untuk menciptakan citra baru bagi Perusahaan sebagai perusahaan pengeboran yang andal, tepercaya, dan berintegritas tinggi di kancah bisnis pengeboran baik secara nasional maupun internasional. Logo baru juga dibuat agar mudah diingat, menarik, dan bernilai komersial.

Merubah Anggaran Dasar Perusahaan dengan penambahan bisnis jasa logistik.

The Company changed the logo of pertamina Drilling Services to pertamina Drilling in the effort to create a new brand image for the Company as a reliable, trusted, and high integrity drilling company in the midst of drilling business, both nationally and internationally. The new logo was also designed to be easy to remember, be eye catching, and have a high commercial value.

Changing the Company’s articles of association by adding logistics services business.

2014

2016

Pengalihan saham Perusahaan dari PT Pertamina Hulu Energi ke PT Pertamina Dana Ventura, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Drilling Services Indonesia No. 23 tanggal 13 Desember 2017.

Corporate share transfer from pT pertamina Hulu energi to pT pertamina Dana Ventura based on the Deed of Shareholder resolution of pT pertamina Drilling Services indonesia no. 23 dated 13 December 2017.

2017


33



Visi, Misi, Dan TaTa nilai PerusahaanCorPoraTe Vision, Mission, anD Values [Gri 102-16]

Memberikan solusi terpadu berkualitas tinggi pada Pengeboran, Workovers, dan Well Services, dengan memaksimalkan nilai tambah bagi pelanggan, Pemegang Saham, pekerja, dan Pemangku Kepentingan lainnya.

To provide high-quality integrated solutions on Drilling, Workovers,and Well Services, by maximizing the added value for customers,Shareholders, employees, and other Stakeholders.

Visi | Vision

Menjadi pemimpin di kawasan regionaldalam bidang pengeboran dan well services dengan standar kelas dunia. To be a leader in regional area in drilling and well services thatapplies world-class standards.

Misi | Mission


34





CleanClean

PDSI mengelola kegiatan usaha secara profesional, menghindari benturan kepentingan dengan pihak-pihak terkait, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

pDSi manages business activitiesprofessionally, avoiding any conflict of interest with related parties, does not tolerate bribery, upholding trust and integrity, and are guided by the principles of good corporate governance.

CusToMer foCuseDCUSTomer foCUSeD

PDSI berorientasi pada kepentinganpelanggan dan berkomitmen untukmemberikan pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

pDSi is oriented towards the interests of customers and is committed to provide high quality services to the customers based onstrong commercial principles.

CoMPeTiTiVeCompeTiTiVe

PDSI mampu berkompetisi dalam skala regional dan internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya kesadaran atas biaya operasional,dan menghargai kinerja.

pDSi is capable to compete in region-al and international scale, encour-aging growth through investment, build Company’s culture of awareness toward operational

CoMMerCialCommerCial

PDSI dapat menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial serta mengambil keputusan Berdasarkan prinsip-prinsip bisnisyang sehat.

pDSi is able to create added value with commercial orientation and making decisions based on the princi-ples of sound business.

ConfiDenTConfiDenT

PDSI mampu berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.

pDSi is capable in playing its role in national economic development, becoming a pioneer in the reform of Soes and building the national pride.

CaPaBleCapaBle

PDSI dikelola oleh jajaran pimpinanPerusahaan dan didukung oleh pekerja-pekerja yang profesional, bertalenta dan berkompetensi tinggi serta memiliki pengetahuan teknis yang mendalam. PDSI berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan teknologi riset danpengembangan.

pDSi is managed by expert leaders of the Company and supported by workers who are professional, talented, and highly competent with thorough technical knowledge. pDSi is also committed to continuously build and develop the technology in research and development.

TaTa nilai | Values


35



WilaYah KerJa Dan PeTa oPerasionalWorK loCaTion anD oPeraTional MaP [102-7]

1

1

2

3

4

5

area suMaTra BaGian selaTan SoUTHern SUmaTra area 2

Area Sumatra Bagian Selatan (Asset 2 – PEP dan PGE)Southern Sumatra area (asset 2 – pep and pGe)

area naD-suMaTra uTaranaD-SoUTH SUmaTra area1

Area Nanggroe Aceh Darussalam-Sumatra Bagian Utara (Asset 1 – PEP, PHE NSB, dan PHE SIAK)nanggroe aceh Darussalam-northern Sumatra area (asset 1 – pep, pHe nSB, and pHe SiaK)

WilaYah KerJaDan PeTa oPerasionalWorK loCaTion anD oPeraTional MaP [Gri 102-7]


36





KaWasan TiMur inDonesia eaSTern inDoneSia 4

Kawasan Timur Indonesia (Asset 4 – PEP) eastern indonesia (asset 4 – pep)

area JaWa JaVa area 3

Area Jawa (Asset 3 – PEP, Asset 4 – PEP) Java area (asset 3 – pep, asset 4 – pep)

KaWasan TiMur inDonesia eaSTern inDoneSia 5

Kawasan Timur Indonesia (Asset 5 – PEP) eastern indonesia (asset 5 – pep)

Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), PDSI menyelenggarakan kegiatan usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa pengeboran. Hal ini meliputi eksplorasi dan eksploitasi, baik minyak bumi, gas, maupun panas bumi. Kegiatan usaha PDSI juga meliputi konsultasi, jasa logistik, operasi dan pemeliharaan, serta pengembangan teknologi di bidang jasa pengeboran dalam arti yang seluas-luasnya serta kegiatan usaha lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung terkait atau menunjang kegiatan usaha tersebut.

Sepanjang 2018, PDSI telah melakukan pekerjaan pengeboran, baik di wilayah kerja Pertamina Grup maupun di luar lingkup Pertamina Grup. Wilayah kerja rig PDSI tersebar hampir di seluruh Indonesia. Sebaran operasional rig tersebut bergerak antar wilayah dengan sangat dinamis sesuai kebutuhan sumur-sumur yang akan dikerjakan. Berikut adalah peta wilayah kerja PDSI per 31 Desember 2018:

as a subsidiary of pT pertamina (persero), pDSi executes business management and resources development for drilling services. This includes exploration and exploitation of crude oil, gas, and geothermal. pDSi’s business activity also covers the consultation, logistic services, operation and maintenance, and technology development in drilling services in the widest sense and other business activities related or supporting it directly and indirectly.

Throughout 2018, pDSi has executed drilling works, both within and out of the working areas of the pertamina Group. The working areas of pDSi rigs are scattered around indonesia. The operational distribution of the rigs moved dynamically between regions based on the need of well drilling. Below are the map for pDSi working areas as per 31 December 2018:


37



ProDuK Dan laYananProDuCTs anD serViCes [Gri 102-2, Gri 102-7]

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, PDSI bergerak dalam bidang jasa pengeboran migas, geothermal, serta kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha jasa pengeboran yang menunjang kebutuhan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas dan geothermal. Kegiatan pengeboran PDSI, yang melayani kontraktor pengeboran atau drilling, dilakukan baik di darat (onshore) maupun lepas pantai (offshore). PT Patra Drilling Contractor (PDC) sebagai anak Perusahaan PDSI akan diarahkan sebagai penunjang sekaligus sarana bagi PDSI untuk mewujudkan strategi dan program portofolio bisnis yang telah ditetapkan. [Gri 102-6]

Jasa pengeboran menggunakan rig adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh minyak, gas bumi, dan geothermal atau deposit mineral-mineral bawah tanah dan dapat juga digunakan untuk identifikasi sifat geologis dari reservoir. Pada tahun 2018, PDSI memiliki 46 unit own rig onshore dengan kapasitas daya 250-2.000 HP, dengan 1 (satu) unit yang didedikasikan untuk pelatihan di IDTC dengan kekuatan 150 HP.

Sebagian dari rig PDSI merupakan rig berteknologi mutakhir, yaitu Cyber rig atau rig yang dikendalikan dengan sistem komputer. Pada saat ini PDSI mempunyai 10 (sepuluh) unit Cyber rig dengan rincian sebagai berikut:• Tiga unit dengan kapasitas daya 1.000 HP• Enam unit dengan kapasitas daya 1.500 HP• Satu unit dengan kapasitas daya 2.000 HP

Cyber rig menggunakan teknologi PLC (programmable logic Controller) yang digunakan untuk mengoperasikan masing-masing peralatan seperti draw work, mud pump, top drive, rotary table, dan juga digunakan untuk memonitor kinerja peralatan tersebut sehingga kegagalan peralatan dapat diketahui lebih dini. Beberapa keuntungan penggunaan Cyber rig antara lain:1. Memudahkan operator untuk mengoperasikan dan

memantau seluruh peralatan di rig.2. Indikasi kerusakan peralatan bisa diketahui lebih

cepat.3. Pengoperasian menjadi lebih presisi.

Based on the Company’s articles of association, pDSi is engaged in the drilling of oil, gas, geothermal, and other business activities related to drilling services supporting the exploration and exploitation activities for oil, gas, and geothermal. pDSi drilling, which serves drilling contractors, is executed onshore and offshore. pT patra Drilling Contractor (pDC) as a subsidiary of pDSi will be directed as a support vehicle for pDSi to realise the strategy and business portfolio of programs that have been set. [Gri 102-6]

Drilling service that utilises rig is executed by installing equipment to drill into an underground reservoir to unearth oil, gas, and geothermal or underground mineral deposits. Such equipment is able to identify the geological properties of the reservoir. in 2018, pDSi owns 46 units of onshore own rig with a power capacity of 250-2,000 Hp, one of them dedicated to the training in iDTC with a power capacity of 150 Hp.

Some of pDSi rigs are technologically advanced rigs called Cyber rig or rigs controlled by a computer system. Currently, pDSi has ten units of Cyber rig, which include:

• Three units with the power capacity of 1,000 HP• Six units with the power capacity of 1,500 HP• One unit with the power capacity of 2,000 HP

Cyber rig uses the programmable logic Control (plC) technology which is used to operate each device, such as draw work, mud pump, top drive, rotary table, and to monitor the devices performance, thus allowing earlier detection on operation failure. Several advantages of using Cyber rig are:

1. assisting operator in operating and monitoring all devices in a rig.

2. Detecting device failure early.

3. allowing more accurate operation.

Jasa PenGeBoran DrillinG serViCe


38





ToP DriVeTop Drive adalah suatu sistem peralatan pengeboran terkini yang berfungsi memutar rangkaian pipa pengeboran atau menyediakan torsi searah jarum jam ke drill string untuk memudahkan proses pengeboran lubang bor. Sistem ini terdiri dari sistem elektrik, sistem hidraulik, dan sistem mekanik yang dapat dibongkar pasang. Top Drive merupakan sebuah alat pengganti rotary table agar proses pengeboran lebih cepat dan lebih aman.

ToP DriVeTop Drive is the latest drilling system that could rotate the drill pipe circuit or provide a clockwise torque to the drill string to facilitate the process of drilling a borehole. This knock-down system comprises of electrical, hydraulic, and mechanical systems. Top Drive is a replacement tool for rotary table so that the drilling process could be faster and safer.

Jasa PenunJanG KeGiaTan Jasa PenGeBoran

GrafiK KlasifiKasi KaPasiTas DaYa riG PDsi

serViCes suPPorTinG DrillinG aCTiViTies

ClaSSifiCaTion of pDSi riG poWer CapaCiTy

Selain Cyber rig, PDSI juga menggunakan teknologi Skidding rig atau Walking rig untuk beberapa rig. Skidding rig atau Walking rig merupakan suatu teknologi yang dapat mempersingkat waktu perpindahan rig antar cluster. Perpindahan tersebut dilakukan tanpa perlu rig down terlebih dahulu, sehingga menghemat waktu proses pembongkaran dan pemasangan kembali komponen rig. Hal inilah yang menjadikan kinerja PDSI lebih efisien dan tepat waktu.

Berikut adalah klasifikasi jumlah rig yang dimiliki PDSI berdasarkan kapasitas daya:

aside from Cyber rig, pDSi also uses Skidding rig or Walking rig technology in several rigs. These two are the technology to cut rig movement time between clusters. The movement can be performed without the rig down process, saving time from the disassembling and re-assembling process. This is what makes pDSi performance more efficient and timely.

The following is rig number classification owned by pDSi based on power capacity:

0

250-350 HP

400-500 HP

550-750 HP

1000 HP

1500 HP

2000 HP

62 8 124 10 14

Jumlah RigNumber of Rigs


39



Sampai akhir 2018, jumlah unit Top Drive yang dimiliki PDSI adalah 27 unit, yang terdiri dari 12 unit dengan kapasitas 250 ton dan 15 unit dengan kapasitas 500 ton. Selama tahun 2018, seluruh unit telah terutilisasi dengan rig dan menjadi satu kesatuan dari komponen rig yang beroperasi di Pertamina EP, Pertamina Geothermal Energy.

DireCTional DrillinG (PenGeBoran Terarah)Directional Drilling merupakan suatu metode pengeboran yang mengarahkan lubang bor menurut suatu lintasan tertentu ke sebuah titik target yang terletak tidak vertikal di bawah lubang sumur (well) atau dapat menjangkau titik-titik well yang berbeda karena bor yang digunakan dapat digerakkan sesuai dengan keinginan. Directional Drilling digunakan apabila pengeboran vertikal tidak memungkinkan untuk dilakukan, seperti titik target berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah, ataupun perumahan.

PDSI telah memiliki peralatan Directional Drilling meliputi 3 (tiga) unit measurement While Drilling Tools yang terdiri dari 2 (dua) set Tensor dan 1 (satu) set electronic magnetic (EM), 5 (lima) set mud motor, non-magnetic Drill Collar, Directional Drilling Software (Compass, Well plan, dan DoX Schlumberger), Stabilizer, dan Drilling Jar.

CorinG JoBCoring Job merupakan suatu metode pekerjaan yang digunakan untuk pengambilan sampel lapisan inti (core) batuan bumi dari lubang bor pada kedalaman yang telah ditentukan. PDSI memiliki 3 (tiga) set Coring Tool dengan ukuran 6¾”, lengkap dengan inner barrel 4”, berbagai tipe core head 8½” dan handling tools. Peralalan coring tersebut bisa digunakan untuk beroperasi di pengeboran onshore dan offshore.

fishinG JoBfishing Job merupakan suatu metode pekerjaan dalam teknik pengeboran untuk mengambil rangkaian pipa atau potongan-potongan serta peralatan lainnya yang tertinggal atau terjatuh di dalam sumur. PDSI memiliki fishing tool berbagai jenis dan ukuran. Selain itu, juga tersedia beberapa peralatan fishing standar dan kelengkapan peralatan rig.

h2s MoniTorinGH2S monitoring merupakan suatu peralatan penunjang pengeboran yang digunakan untuk memonitor dan mengukur kandungan gas beracun terutama H2S (Hidrogen Sulfida) pada saat kegiatan pengeboran. PDSI memiliki 6 (enam) unit peralatan H2S monitoring onshore dan 1 (satu) unit peralatan H2S monitoring offshore.

WaTer PuMPWater pump merupakan peralatan penunjang pengeboran yang digunakan untuk menyuplai air yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran sumur geothermal, sumur minyak, maupun sumur gas. PDSI memiliki 12 unit peralatan Water pump.

Until the end of 2018 pDSi had 27 units of Top Drives, which consists of 12 units with 250 tons capacity and 15 units with 500 tons capacity throughout 2018, all of units had been utilised with rigs and integrated with rigs components, which are operated in pertamina ep, pertamina Geothermal energy.

DireCTional DrillinG

Directional Drilling is a drilling method that directs the borehole into a certain path toward a target point not vertically located below the well, hence allowing the borehole to reach numerous different points since the drill that can be directed anywhere as desired. Directional Drilling is used when the vertical drilling is impossible to be done, for example when the target in question is located below an urban area, busy traffic, historical places, or housing complex.

PDSI owns Directional Drilling equipment, including three measurement While Drilling tools, which comprise two sets of Tensor and one set of electronic magnet (em), five sets of mud motor, non-magnetic Drill Collar, Directional Drilling Software (Compass, Well plan, and DoX Schlumberger), Stabilizer, and Drilling Jar.

CorinG JoBCoring Job is a method of extracting samples of the layers of earth’s core from the drill hole at a predetermined depth. pDSi currently has three sets of Coring Tool in the size of 6¾”, complete with 4” inner barrel, various types of 8½” core head, and handling tools. The coring equipment can be used in onshore and offshore drilling operations.

fishinG JoBFishing Job is a drilling technique to take out the installation of pipes or debris and other equipment that are left behind or fell into the well. pDSi owns various types and sizes of fishing tools. moreover, there are also several standard fishing tools and complete rig equipment.

h2s MoniTorinGH2S Monitoring unit is the supporting equipment for observing and monitoring the presence of toxic gases, particularly H2S (Hydrogen Sulfide), during the drilling activities. pDSi has six units of onshore H2S monitoring equipment and one unit of offshore H2S monitoring equipment.

WaTer PuMPWater Pump is a drilling support equipment which produces water utilised to support drilling activities in geothermal well, oil well, and gas well. pDSi has twelve units of Water pump.


40





aeraTeD DrillinGaerated Drilling, yang tergabung dalam segmen non-rig, merupakan lini bisnis baru di PDSI yang diluncurkan tahun 2016. aerated Drilling merupakan proses penambahan udara yang terkompresi pada sistem fluida sirkulasi (lumpur pengeboran) dengan tujuan mengurangi densitas dari kolom fluida pada lubang annulus. PDSI memiliki 1 (satu) unit peralatan aerated Drilling.

aeraTeD DrillinGaerated Drilling, included in the non-rig segment, is a new business line of pDSi which was launched in 2016. aerated Drilling is a process to add compressed-aeration on fluid circulation system (drilling mud) aiming to reduce density from fluid column on annulus hole. pDSi has one aerated Drilling equipment.

integrated project management (IPM) merupakan unsur manajemen proyek yang mengoordinasikan dan mengintegrasikan semua unsur dalam proses pengeboran yaitu jasa penyediaan rig dan jasa penunjang pengeboran lainnya dalam satu manajemen proyek pengeboran migas dan geothermal agar proyek berjalan dengan lancar.

Fungsi IPM adalah menyediakan dan menawarkan berbagai jasa pendukung untuk pelaksanan proyek pengeboran, yaitu:• Jasa rig• Jasa Top Drive• Jasa Directional Drilling• Jasa Cementing• Jasa mud logging Unit• Jasa Drilling fluid• Jasa Water pump• Jasa H2S monitoring• Jasa General Services• Jasa Catering

Pusat Logistik Berikat (PLB) PDSI merupakan pusat layanan logistik berikat yang berfokus pada industri yang terkait dengan energi. Didirikan pada 27 Juli 2016, PLB PDSI melayani industri-industri migas, geothermal, alat berat, peralatan rig, pembangkit listrik, pertambangan dan sebagainya. Jenis layanan PLB PDSI meliputi:• Warehouse management System• Project Logistic• Integrated Logistics Service• Shore Base Management Service

Beberapa kelebihan yang dimiliki PLB PDSI, di antaranya:• Produk dan layanan yang spesifik, yakni industri yang

berhubungan dengan energi• Berlokasi dekat dengan pelanggan• Dikelola oleh para ahli yang memiliki pengalaman luas

di bidang industri yang berhubungan dengan energi, manajemen rantai persediaan, ekspor dan impor, dan sebagainya.

integrated project management (ipm) is a project management system to coordinate and integrate all elements in the drilling process, which are rig services and other services that support drilling, in one big management of oil, gas, and geothermal projects to ensure the projects run smoothly.

in this case, the function of ipm is to provide and offer a variety of support services in a drilling project, namely:

• Rig Service• Top Drive Service• Directional Drilling Service• Cementing Service• Mud Logging Unit Service• Drilling Fluid Service• Water Pump Service• H2S monitoring Service• General Services• Catering service

pDSi Bonded logistic Center (plB pDSi) is a bonded logistic center focusing on energy related industry. established on 27 July 2016, plB pDSi serves oil and gas, geothermal, heavy equipment, rig equipment, power generation, and mining industries. The service of plB pDSi includes:

• Warehouse Management System• Project Logistic• Integrated Logistics Service• Shore Base Management Service

plB pDSi has several differentiations, which include:• Specific product and services, targeting on energy related industries• Located close to our customer• Managed by experts with vast experience in energy-

related industries, supply chain management, export and import, etc.

inTeGraTeD ProJeCT ManaGeMenT

PusaT loGisTiK BeriKaT

inTeGraTeD ProJeCT ManaGeMenT

BonDeD loGisTiC CenTre


41



PLB PDSI dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti fasilitas penyimpanan, proses importasi dan asisten surveyor, sarana pengepakan kembali (repacking), perakitan, serta fasilitas pengetesan dan pemeliharaan. Selain itu, juga terdapat beberapa fasilitas tambahan, yaitu: crane, forklift, dan ruang pengendali suhu.

Mitra Kerja PLB PDSI meliputi PT Imeco Inter Sarana, PT Premindo Resources, dan PT Pertamina (Persero).

Manajemen Shore Base merupakan jasa penyediaan fasilitas pendukung warehouse dan jetty, onshore base management, dan operation services. Jasa ini meliputi namun tidak terbatas pada penyediaan rental alat berat, manajemen material handling and delivering, layanan penanganan kargo, pengawasan dan pelaksanaan jasa manajemen logistik termasuk shipping agency, jasa pengiriman barang baik darat maupun laut, manajemen pengelolaan warehouse, dan keamanan.

Manajemen Shore Base beroperasi berdasarkan kontrak No. 4710002103 dengan PHE NSO dengan jangka waktu selama 18 bulan dan dimulai tanggal 15 Agustus 2018 di Wilayah Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe Aceh.

Tujuan utama dari Manajemen Shore Base yang berlangsung saat ini adalah untuk menunjang kegiatan operasi pengeboran di lepas pantai. Lingkup pekerjaan Manajemen Shore Base meliputi:

• Revitalisasi Fasilitas Shore Base Warehouse dan Jetty• Alat Berat dan Transportasi• manpower Services operation and Standby• Medical Services• Logistic Transportation Services• Marine Services• Supporting Services

Skema dari Manajemen Shore Base menggunakan skema konsorsium yang beranggotakan PDSI–PT PDC–PT PTK di mana PDSI bertindak sebagai Ketua dari Tim Konsorsium.

PLB PDSI is equipped with a number of facilities, which consist of storage facility, import process and surveyor assistance, repacking facility, assembly, as well as testing and maintenance. moreover, there are also several additional facilities, such as: crane, forklift, and temperature control room.

plB pDSi partners are pT imeco inter Sarana, pT premindo resources, dan pT pertamina (persero).

Shore Base management is a service providing warehouse and jetty supporting facilities, onshore base management, and operation services. This service includes but is not limited to providing heavy equipment rental, material handling and delivering, cargo-handling services, supervision and implementation of logistics management services including shipping agencies, land and sea freight forwarding services, warehouse management, and security.

Shore Base management has been operating based on contract no. 4710002103 with pHe nSo with a duration of 18 months starting from 15 august 2018 in perta arun Gas (paG) area in lhokseumawe, aceh.

The main objective of the ongoing Shore Base management is to support offshore drilling operations. The scope of work for Shore Base management includes:

• Revitalisation of Shore Base Warehouse and Jetty facilities

• Heavy Equipment and Transportation• Operating and Standby Manpower Services• Medical Services• Logistics Transportation Services• Marine Services• Supporting Services

The scheme of Shore Base management uses a consortium scheme consisting of pDSi–pT pDC–pT pTK where pDSi acts as the Head of the Consortium Team.

ManaJeMen shore Base shore Base ManaGeMenT


42





sTruKTur GruP PerusahaanCoMPanY GrouP sTruCTure [Gri 102-45]

0,04

%

%%

0,1199,89

99,96

%

TaBel inforMasi anaK PerusahaanSUBSiDiary informaTion

nama PerusahaanCompany name

Tanggal PendirianDate of

establishment

Bidang usahaline of Business

KomposisiKepemilikanownership

Composition

status operasiStatus

PT Patra Drilling Contractor 11 September 1981 Jasa offshore drilling services, yaitu pengeboran minyak lepas pantai, workover lepas pantai, derek dan work barge, akomodasi tongkang, manajemen rig, serta agensi dan perwakilan rig.

offshore drilling services, including oil drilling, work over, crane and work barge, barge accommodation, rig management, as well as rig agencies and representatives.

99,96%(Pada tanggal 5 November 2012, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Pertamina Drilling Services Indonesia No. 5 tentang persetujuan pembelian 2.499 lembar atau 99,96%)

(on 5 november 2012, based on the Deed of Shareholder resolution of pT pertamina Drilling Services indonesia no. 5 on 2,499 shares or 99.96% purchase agreement)

Aktifactive

HULU ENERGI


43



ranTai PasoKan PerusahaanCoMPanY suPPlY Chain [Gri 102-9]

Sebagai penyedia layanan jasa pengeboran dan solusi terpadu, PDSI menyadari pentingnya keberadaan pemasok dalam keberlangsungan operasional Perusahaan. Pemasok yang dimaksud di dalam Laporan Keberlanjutan ini adalah mereka yang memasok barang dan jasa untuk kebutuhan operasi, diantaranya seperti pengadaan peralatan pengeboran, suku cadang, material umum, jasa penyedia tenaga kerja untuk crew rig, pemeliharaan/perbaikan, catering, tenaga pengaman, dan jasa penyediaan alat berat untuk moving rig.

Untuk menekan potensi risiko dampak bisnis pemasok terhadap citra dan reputasi Perusahaan, PDSI melakukan seleksi yang ketat terhadap pemasok. Adapun seleksi ini berkaitan dengan kepatuhan pemasok terhadap peraturan tenaga kerja. Dalam setiap perjanjian kerja dengan pemasok, telah diatur klausul yang mewajibkan pemasok untuk menaati ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan tenaga kerja. Adapun total pemasok adalah 541 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah kerja PDSI, yang meliputi Nangroe Aceh Darussalam–Sumatra Utara (Aceh), Sumatra Tengah (Jambi), Sumatra Selatan (Prabumulih-Palembang), Jawa, Kalimantan, dan Kantor Pusat.

as a provider of integrated drilling service and solution, pDSi is aware of the importance of suppliers to the Company’s operational sustainability. The suppliers in this Sustainability report are those supplying certain goods and services for operational needs, namely the procurement of drilling equipment, spare parts, general material, crew rig labour provider, maintenance/repair, catering, security personnel, and heavy equipment procurement for rig moving.

To suppress the risk of supplier business toward the Company’s image and reputation, pDSi conducts strict selection of suppliers. The selection is related to the suppliers’ compliance to labour regulations. in each employment agreement with the suppliers, clauses requiring them to comply with prevailing labour laws and regulations are stated. The total number of supplier is 541 companies spreading in all pDSi working areas, including nangroe aceh Darussalam–north Sumatra (aceh), Central Sulawesi (Jambi), South Sumatra (prabumulih-palembang), Java, and Kalimantan.

PeMasoK MaTerial/JasamaTerial/SerViCe SUpplier

ProCureMenT

TransPorTaTion

Warehouse inVenTorY

enD user


44





TaBel sinerGi BuMn Dan anaK Perusahaan BuMn Tahun 2018Soe anD Soe SUBSiDiarieS SynerGy in 2018

no.nama PerusahaanCompany name

1. PT Sucofindo

2. PT Pos Logistik Indonesia

3. Patra Jasa

4. PT Pertamina Bina Medika

5. PT Pertamina Training & Consulting

6. PT Patra Drilling Contractor

7. PT Pratama Mitra Sejati

8. PT Pertamina Lubricants

9. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)

TaBel PraKualifiKasi PeMasoK BaranG Dan Jasa Tahun 2018pre-qUalifiCaTion of GooDS anD SerViCeS SUpplierS in 2018

no. Prakualifikasi | prakualifikasi Jumlah | Jumlah

1.2.

Vendor SKT PDSICSMS1. Kategori Rendah | low Category2. Kategori Sedang | medium Category3. Kategori Tinggi | High Category

541

254889

PDSI pun senantiasa membangun sinergi dengan pemasok untuk menjaga kelancaran proses operasional Perusahaan. Salah satu upaya PDSI untuk membangun sinergi dengan pemasok dapat terlihat dalam program Vendor Day yang telah terlaksana pada bulan Februari 2018 dan dihadiri oleh 100 pemasok.

Selain itu, sepanjang tahun 2018 PDSI juga melakukan sinergi dengan BUMN dan anak perusahaan BUMN lain. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi BUMN maupun anak perusahaan BUMN dalam mengembangkan usahanya. Berikut adalah daftar perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN yang telah melakukan kerja sama dengan PDSI pada periode pelaporan:

pDSi also constantly builds synergy with suppliers to maintain the continuity of Company operations. one of pDSi’s efforts to build synergy with suppliers can be seen in the Vendor Day program, which has been carried out in february 2018 and was attended by 100 suppliers.

moreover, throughout 2018 pDSi also performs a synergy with other Soes and their subsidiaries. The synergy is expected to bring added value for the Soes and its subsidiaries in developing their business. The following is the list of Soes and Soe subsidiaries that were in cooperation with pDSi during the reporting period:

Berikut adalah rincian prakualifikasi pemasok barang dan jasa pada tahun 2018:

The following are details on the pre-qualification of providers of goods and services in 2018:


45



Melalui tahap seleksi yang telah terlaksana dan sinergi yang telah diciptakan PDSI, pengadaan barang dan jasa dengan kualitas unggul dapat terjamin. Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa ini akan melancarkan aktivitas operasional, memaksimalkan produksi, dan pada akhirnya mengoptimalkan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Berikut adalah total proses dan nilai pengadaan di tahun 2018:

Through the implemented stages of selection and the synergy created by pDSi, the procurement of goods and services with excellent quality can be guaranteed. The fulfilment of goods and services needs will smoothen operational activities, maximise production, and finally optimise the overall Company performance. The following is the total procurement process and value in 2018:

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh mitra kerja, PDSI menerapkan konsep manajemen rantai suplai yang dikeloa oleh fungsi Supply Chain management (SCM), di mana PDSI berusaha mengintegrasikan dan memaksimalkan kompetensi di setiap bagian rantai suplai, mulai dari pabrik, agen/distributor, proses importasi, serta jasa transportasi dan handling, sedemikian rupa untuk mendapatkan manfaat dan nilai yang maksimal.

Sasaran SCM di tahun 2018 adalah mencapai realisasi pemenuhan kebutuhan material dan jasa sesuai dengan tata waktu, pengelolaan material, pergudangan, distribusi, dan transportasi. Dalam prosesnya, fungsi SCM mengacu kepada Pedoman Pengadaan Barang Jasa dan Pedoman Kelogistikan. Pedoman tersebut selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, sinergi Pertamina incorporated, dan sinergi BUMN. Sasaran dan program kerja SCM meliputi:

a. Menyediakan kebutuhan barang dan jasa operasi Perusahaan melalui perencanaan dan strategi kebijakan SCM sesuai tata waktu, profesionalisme, dan penerapan Good Corporate Governance (GCG).

b. Penerapan Contractor Safety management System (CSMS) dalam setiap proses pengadaan jasa sehingga diperoleh pemasok barang dan jasa yang andal dan aman bagi operasi Perusahaan.

c. Ketepatan distribusi material ke lokasi/rig sehingga meminimalkan penundaan operasional rig akibat menunggu pengiriman material.

in the fulfilment of goods and services by work partners, pDSi applies supply chain management concept managed by the Supply Chain management (SCm) function, in which pDSi has managed to integrate and maximise the competence in each part of the supply chain, from the manufacturer, agent/distributor, importing process, as well as the transport and handling service, in such a way to gain maximum benefits and values.

SCm’s target in 2018 is to realise the fulfilment of material and service needs in accordance to timeline, material management, warehousing, distribution, and transportation. in the process, the SCm refers to the Guidelines of Goods and Services and the Guidelines of logistics. The guidelines are conformable with the principles of GCG, the synergy of pertamina incorporated, and Soe synergy. The aims and work programs of the SCm are:

a. To provide the needs of goods and services for Company operations through SCm planning and policy strategies in accordance with the timeline, professionalism, and the implementation of GCG.

b. To implement Contractor Safety management System in every process of service procurement in order to get reliable and safe suppliers of goods and services.

c. To accurately distribute material to locations or rig in order to minimise operational delay on the rig caused by the waiting of material delivery.

TaBel PraKualifiKasi PeMasoK BaranG Dan Jasa Tahun 2018pre-qUalifiCaTion of GooDS anD SerViCeS SUpplierS in 2018

no.Jenis Pengadaanprocurement Type

Jumlah ProsesTotal process

nilai ekuivalen (dalam usD)Equivalent Value (in USD)

1. Pengadaan BarangGoods procurement

1362 93.587,10

2. Pengadaan JasaService procurement

101 125.456,87

Total 1463 219.043,97


46





d. To pursue contracts (especially spare part) through long Term Contract (lTC) methods by both renewing the existing lTC and creating new lTC for fast moving material in order to respond to the Company’s operational needs on time.

e. To process the request for investment material of the current year and to monitor the realisation.

f. To evaluate the documents of goods and services supplier for issuing the Certification of registration (SKT) as one of the requirements for goods and services procurement.

g. To implement vendor management in managing the goods and services supplier data and to carry out Vendor Day.

h. To implement the Contract Standardisation in pDSi environment by coordinating with related functions to minimise errors in the contracts with goods and services suppliers.

i. To implement standardisation activity, which is Create material and Service number in an attempt of accelerating the goods and services procurement process and optimising the mySap system.

j. To enhance the role of material analyst in guaranteeing the stock availability and reduce the occurrence of dead stock and surplus in order to achieve cost-effectiveness.

k. To facilitate all warehousing management activities at the Central office as well as in proactive operational services and areas in supporting other functions’ work program.

l. To take part in the process of suggesting the removal of the dead stock or surplus material in accordance with the prevailing laws and regulations.

m. To provide and to serve the needs of people and goods transportation for Company operations both in the Central office and at the drilling location and to improve service by installing VTS for safety monitoring and DDT program implementation.

n. To review stock for filling out the minimum Stock level (mSl) and buffer stock.

o. To implement a perpetual and annual physical check in all rig warehouses and area warehouses.

p. To implement knowledge refreshing for Store Keepers and material man in order to improve competence and knowledge of SCm personnel in drilling location.

q. To carry out the best rig warehouse contest.

r. To implement digitalisation in SCm function by simplifying the procurement process, designing the purchase procurement application, integrating the service system for CaT (Trakindo) spare part lTC, and digitalising rollist Krp.

s. To optimise plB service by developing plB rU iV Cilacap, plB rU Vi Balongan, plB pepC, and adding tenants of plB pondok Cabe.

d. Mengupayakan kontrak (khususnya spare part) melalui metode long Term Contract (LTC), baik dengan pembaruan LTC yang ada maupun membuat LTC baru untuk material fast moving sehingga dapat segera merespon kebutuhan operasional Perusahaan tepat waktu.

e. Memproses permintaan material investasi tahun berjalan dan memonitor realisasinya.

f. Evaluasi dokumen pemasok barang dan jasa untuk penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai salah satu persyaratan dalam proses pengadaan barang dan jasa.

g. Implementasi vendor management untuk pengelolaan data pemasok barang dan jasa dan melaksanakan Vendor Day.

h. Implementasi Standarisasi Kontrak di lingkungan PDSI dengan berkoordinasi dengan fungsi terkait sehingga dapat meminimalisasi kekeliruan dalam kontrak dengan pemasok barang dan jasa.

i. Implementasi kegiatan standarisasi yaitu Create Material dan Service Number dalam upaya percepatan proses pengadaan barang dan jasa serta optimalisasi sistem MySAP.

j. Meningkatkan peran Analyst Material, sehingga dapat menjamin ketersediaan stok barang dan mengurangi terjadinya stok habis dan kelebihan untuk mencapai efektivitas biaya.

k. Memfasilitasi seluruh aktivitas pengelolaan pergudangan di Kantor Pusat maupun di area dan layanan operasi yang proaktif dalam mendukung program kerja fungsi lain.

l. Berperan serta dalam proses usulan penghapusan material stok habis atau kelebihan sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

m. Menyediakan dan melayani kebutuhan transportasi orang dan barang untuk operasional Perusahaan, baik di Kantor Pusat maupun di lokasi pengeboran dan meningkatkan pelayanan dengan pemasangan VTS untuk pemantauan keamanan dan pelaksanaan program DDT

n. Melaksanakan review stock untuk pengisian minimum Stock level (MSL) dan buffer stock.

o. Pelaksanaan perpetual dan annual physical check di seluruh gudang rig dan gudang area.

p. Melaksanakan penyegaran pengetahuan Store Keeper dan Material Man untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan personel SCM di lokasi pengeboran.

q. Melaksanakan kontes pemilihan gudang rig terbaik.r. Implementasi digitalisasi di fungsi SCM dengan

simplifikasi proses pengadaan, perancangan aplikasi Procurement Purchase, penyelesaian aplikasi SCM Online, integrasi sistem pelayanan LTC spare part CAT (Trakindo), dan digitalisasi Rollist KRP.

s. Optimalisasi layanan PLB dengan pengembangan PLB RU IV Cilacap, PLB RU VI Balongan, PLB PEPC, dan penambahan penyewa PLB Pondok Cabe.


47



Selama tahun 2018, SCM telah melakukan perencanaan dan pengembangan strategi pengadaan barang dan jasa, pengelolaan persediaan, pengelolaan pergudangan, distribusi material, dan transportasi angkutan ringan, di antaranya:

a. Menyediakan kebutuhan barang dan jasa melalui perencanaan dan strategi pengadaan yang andal (reliable support). Selama tahun 2018 telah terbit lebih dari 56 LTC baru.

b. Pengendalian biaya (managing cost) barang dan jasa untuk mencapai efektivitas biaya. Selama bulan Januari hingga Desember 2018 telah dilakukan negosiasi dengan capaian cost reduction diperkirakan sebesar Rp109.089.384.807.

c. Memfasilitasi seluruh aktivitas pengelolaan gudang dan layanan operasi yang proaktif untuk menjamin ketersediaan barang dan jasa tepat waktu dengan menerapkan sistem MSL di setiap rig.

d. Pendayagunaan dan utilisasi material persediaan di antaranya melalui web inventory system, diperkirakan tercapai lebih dari 98%.

e. Digitalisasi di fungsi SCM:• Sistem pencatatan material stok di gudang area

dan gudang rig dengan QR Code.• Penggunaan aplikasi User Purchase untuk

pembelian material direct charge sudah terealisasi di project area Jawa & SBS.

• Sistem SKT Online melalui situs web https://www.sktpdsi.co.id untuk memudahkan pemasok barang dan jasa melakukan pendaftaran menjadi vendor SKT di PDSI.

f. Menyediakan kebutuhan transportasi orang dan barang untuk memenuhi kebutuhan operasi baik di Kantor Pusat maupun di lokasi rig.

g. Pengembangan PLB PDSI:• PLB PDSI mulai melayani pelanggan internal dan

eksternal, termasuk PT Pertamina (Persero) melalui impor bahan kimia dan PT Imeco Inter Sarana yang semakin sering memanfaatkan fasilitas PLB.

• Bea masuk KPPBC Tangerang lewat PLB PDSI meningkat hingga 500%.

• Menambah beberapa perusahaan yang menjadi tujuan pengeluaran PLB PDSI.

• Jenis barang yang bisa ditimbun di PLB PDSI tidak hanya peralatan dan suku cadang operasi pertambangan minyak, gas, dan panas bumi, tetapi juga peralatan dan suku cadang untuk kegiatan tambang batu bara, emas, timah, dan tembaga.

Selama periode pelaporan, tidak terdapat perubahan signifikan pada rantai pasokan PDSI dibandingkan periode pelaporan sebelumnya dalam hal skala organisasi, struktur, kepemilikan, ataupun rantai pasokan. [Gri 102-10]

During 2018, SCm has planned and developed the strategy of goods and services procurement, provision management, warehouse management, material distribution, and light transportation, which includes:

a. providing the needs of goods and services through excellent procurement planning and strategy or reliable support. Throughout 2018, 56 new lTCs have been issued.

b. managing the cost of goods and services in order to achieve cost-effectiveness. from January to December 2018 negotiations have been made with estimated cost reduction as much as rp109,089,384,807.

c. facilitating all warehouse management activities and proactive service operations in order to guarantee goods and services availability on time by applying the mSl system on every rig.

d. Utilising stock material, which includes the utilisation of web inventory system, which is estimated to have achieved more than 98%.

e. Digitalisation in SCm function:• Stock material recording system on the area

warehouse and rig warehouse with qr Code.• The utilisation of the User purchase application for

direct charge material purchase has been realised in Java and SBS project area.

• SKT online system through the website https://www.sktpdsi.co.id to facilitate the goods and services suppliers in registering as an SKT vendor in pDSi.

f. providing people and goods transportation to fulfil operational needs at both the Central office and rig locations.

g. Developing plB pDSi:• plB pDSi has started serving internal and external

customers, including pT pertamina (persero) through chemical importing and pT imeco inter Sarana, which has utilised plB facilities more often.

• The import duty of KppBC Tangerang through plB pDSi has increased to 500%.

• adding several companies as potential importer at plB pDSi.

• The types of goods that can be stockpiled in plB PDSI are not only the equipment and spare parts for oil, gas, and geothermal mining, but also the equipment and spare parts for coal, gold, lead, and copper mining.

Throughout the reporting period, there were no significant changes in pDSi supply chain from the previous reporting period in terms of organisation scale, structure, ownership, or supply chain. [Gri 102-10]


48





PDSI menyadari pentingnya perkembangan industri dan lingkungan bisnis bagi keberlanjutan Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan turut serta sebagai anggota dalam asosiasi nasional dan internasional, seperti Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Minyak Indonesia (APMI), International Association of Drilling Contractors (IADC), dan IADC Southeast Asian Chapter.

pDSi is aware of the importance of industrial development and business environment for the Company’s sustainability. Therefore, the Company is participating in national and international associations, such as asosiasi perusahaan pemboran minyak, Gas, dan panas Bumi minyak indonesia (apmi), international association of Drilling Contractors (iaDC), and iaDC Southeast asian Chapter.

KeanGGoTaan DalaM asosiasiMeMBershiP in assoCiaTion [Gri 102-13]


49




50



TaTa Kelola Perusahaan BerKelanJuTanKinerja Ekonomi dan Ketenagakerjaan


TaTa KelolaPerusahaan BerKelanjuTanSuStainable Corporate GovernanCe


51


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSuSTAINAbLE CORPORATE GOVERNANCEEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI Content Index


52





Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin dinamis, PDSI terus berkomitmen untuk mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance–GCG). Untuk menerapkan GCG secara konsisten, PDSI senantiasa merujuk kepada prinsip TARIF, yaitu:

• Transparency (Transparansi) Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiel dan relevan mengenai Perusahaan.

• accountability (akuntabilitas) Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.

• responsibility (Pertanggungjawaban) Kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.

• Independency (Kemandirian) Suatu keadaan di mana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip Korporasi.

• Fairness (Kewajaran) Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

along with the increasingly dynamic business development, pDSi is continuously committed to implement good corporate governance (GCG). to implement it consistently, pDSi refers to tariF principles, namely:

• Transparency transparency in the decision-making process and openness in expressing material and relevant information regarding the Company.

• accountability Clarity of function, implementation, and accountability of organs so that the Company’s management runs effectively.

• responsibility Conformity toward applicable laws in the management of the Company and healthy corporate principles.

• Independency a state in which the Company is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any parties that otherwise does not comply with the legislation in force and Corporate principles.

• Fairness Justice and equality in fulfilling the rights of Stakeholders arising under agreement and legislation in force.


53



PDSI melaksanakan implementasi GCG dengan merujuk kepada sejumlah perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan internal yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Peraturan yang menjadi rujukan bagi PDSI dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara menyeluruh namun tidak terbatas kepada, adalah:

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

• Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

• Pedoman Umum GCG Indonesia• Anggaran Dasar Perusahaan• Code of Corporate Governance PDSI• Piagam GCG

Dalam mewujudkan praktik-praktik bisnis terbaik, PDSI memastikan bahwa penerapan GCG selalu mematuhi peraturan yang berlaku serta menunjang peningkatan kinerja Perusahaan supaya tumbuh dengan sehat. Tujuan utama penerapan GCG PDSI yaitu:• Mengarahkan dan mengendalikan hubungan

kerja Organ PDSI melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi

• Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan PDSI kepada Pemegang Saham dan seluruh Pemangku Kepentingan

• Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara PDSI dengan para Pemangku Kepentingan

• Mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya PDSI dan Pengelolaan Risiko secara efektif sehingga berkontribusi dalam peningkatan nilai PDSI

• Mengarahkan segenap perangkat PDSI kepada pencapaian visi dan misi PDSI

• Meningkatkan profesionalisme SDM• Melaksanakan dan mengembangkan budaya

PDSI• Mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme (KKN)• Meningkatkan fungsi pengawasan dalam

pengelolaan PDSI

pDSi implements corporate governance withreference to a number of laws, as well as internalregulations that have been established by theCompany. the regulations that became thereference for pDSi in implementing CorporateGovernance as a whole, but not limited to, are:

• Constitution of the republic of indonesia• 1945• law of the republic of indonesia no. 40/2007 on

limited liability Company• indonesia’s GCG General Guidelines• articles of association• pDSi Code of Corporate Governance• GCG Charter

in actualising the optimum business practices, pDSi ensures that GCG implementation complies with the prevailing regulation and supports the Company’s performance enhancement. the main purpose of GCG implementation in pDSi are:

• Direct and control the working relationship between pDSi organs through General Meeting of Shareholders (GMS), the board of Commissioners (boC), and the board of Directors (boD)

• increase pDSi management accountability to the Shareholders and Stakeholders

• Create a harmonious working relationship between pDSi and the Stakeholders.

• Support business development, pDSi resource management, and risk management effectively to contribute in increasing the value of pDSi

• Direct all parts of pDSi toward the achievement of corporate vision and mission

• improve human resources’ professionalism• implement and develop pDSi culture

• prevent Corruption, Collusion, and nepotism (KKn) practices

• improve monitoring function in pDSi management

lanDasan DanTujuan PeneraPan GCGBasIs anD PurPose oF GCG IMPleMenTaTIon


54





Dalam struktur tata kelola PDSI, Direktur Utama bertindak sebagai penanggung jawab untuk pengambilan keputusan dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Fungsi dari Organ PDSI dijalankan sesuai ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, dan ketentuan lainnya, di mana masing-masing organ memiliki independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.

in pDSi’s governance structure, the president Director is in charge for the decision-making in the economic, environmental, and social aspects. the function of pDSi organs are executed in accordance with the provisions of law, the articles of association, and other provisions, in which each organ has an independency in performing their duty, function, and responsibility for the interest of the Company.

sTruKTur TaTa Kelola PerusahaanCorPoraTe GoVernanCe sTruCTure [GrI 102-18]

sTruKTur TaTa Kelola PerusahaanCorporate GovernanCe StruCture

DIreKTur uTaMapreSiDent DireCtor

CorPoraTe seCreTaryChIeF oF InTernal

auDIT

VICe PresIDenT hsse & QualITy

DIreCTor oF FInanCe anD aDMInIsTraTIon

VICe PresIDenT suPPly ChaIn ManaGeMenT

DIreCTor oF oPeraTIons

DIreCTor oF MarKeTInG anD DeVeloPMenT

VICe PresIDenT huMan CaPITal


55



PeruBahan sIGnIFIKan orGanIsasI [GrI 102-10]

sIGnIFICanT ChanGes InorGanIsaTIon [GrI 102-10]

Selama periode pelaporan, tidak terdapat perubahan signifikan di dalam organisasi.

throughout the reporting period, there was no significant change within the organisation.


56





PeneraPan PrInsIP PenCeGahanDan KehaTI-haTIanIMPleMenTaTIon oF The PrInCIPles oF PreVenTIon anD PruDenCe [GrI 102-11]

PDSI menyadari bahwa dalam upaya pencapaian tujuan, faktor ketidakpastian dapat memberikan dampak positif yang berupa peluang maupun dampak negatif berupa ancaman terhadap aspek lingkungan, sosial, serta aktivitas usaha. Untuk pencegahan dampak negatif terhadap aspek lingkungan serta sosial, PDSI telah melaksanakan inisiatif-inisiatif yang tergabung dalam program Salam Lima Jari serta program-program CSR. Untuk aktivitas usaha, PDSI secara konsisten menerapkan Manajemen Risiko dalam setiap aktivitas usaha termasuk pada aktivitas operasional dan nonoperasional. Penerapan Manajemen Risiko juga menjadi kepedulian setiap tingkat/level organisasi di PDSI. PDSI mengadopsi prinsip dan kerangka kerja pengelolaan risiko berbasis ISO 31000 yang mencakup 11 (sebelas) prinsip Manajemen Risiko, 5 (lima) elemen kerangka kerja, serta 7 (tujuh) tahap proses pengelolaan risiko. [GrI 102-12]

pDSi realises that in achieving corporate goals, uncertainty factors may give both positive impacts in form of opportunities and/or negative impacts in form of challenges in the aspects of environment, social, and business activities. to prevent negative impacts on the environment and social aspects, pDSi has implemented initiatives integrated in Salam lima Jari and CSr programs. in business activities, pDSi consistently applies risk Management in each business activity, including in operational and non-operational activities. risk Management application also becomes a concern in each organisation level in pDSi. pDSi adopts the risk management principles and framework based on iSo 31000 which consists of eleven risk Management principles, five framework elements, as well as seven stages of risk management process. [GrI 102-12]

1. Memberikan Nilai Tambah Giving added value.2. Merupakan bagian terintegrasi dari proses organisasi integrated part of organisational process.3. Merupakan bagian dari pengambilan

keputusan part of decision making.4. Secara Khusus untuk menangani

ketidakpastian Specifically taking care of

uncertainty.5. Bersifat Sistematis, terstruktur dan tepat waktu Systematical, structured, and

punctual.6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia based on the best information.7. Bersifat Khas untuk tiap organisasi

(tailored) tailored for each organisation.8. Mempertimbangkan faktor manusia

dan budaya Considering people and cultural

factor.9. Harus transparan dan inlkusif Should be transparent and inclusive.10. Bersifat dinamis, berkesinambungan

dan tanggap terhadap perubahan Dynamic, continuous, and responsive

towards changes.11. Harus memfasilitasi terjadinya

perbaikan dan peningkatan bagi organisasi.

Should facilitate organisation development and improvement.

PrInsIP ManajeMen rIsIKoPRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT

KeranGKa KerjaunTuK MenGelola rIsIKo

FRAMEWORK FOR RISK MANAGEMENTProses ManajeMen rIsIKo

RISK MANAGEMENT PROCESS

Perbaikan KerangkaKerja Manajemen

Risiko SecaraBerkesinambunganSustainability repair for risk Management

Framework

ImplementasiManajemen

Risikoimplementation

of riskManagement

Pemantauan danMengkaji UlangKerangka KerjaMonitoring and

reviewing Framework

MANDAT danKOMITMEN

Mandate andCommitement

Desain RencanaKerja untuk

Mengelola RisikoWork plan Design

for riskManagement

Identifikasi Risikoidentifying risk

Analisis Risikoanalyzing risk

Evaluasi Risikoevaluating risk

Assessment Risikoassessment of risk

Penanganan RisikoHandling risk

Kon

sult

asi d

an K

omun

ikas

iCo

nsul

ting

and

Com

mun

icat

ingi

Pem

anta

uan

dan

Kaj

i Ula

ngre

view

ing

and

re-e

xam

inin

g

Menentukan KonteksDetermining Context

GraFIK PrInsIP, KeranGKa, Dan Proses PenGelolaan rIsIKo BerBasIs Iso 31000riSK ManaGeMent prinCipleS, FraMeWorK, anD proCeSS baSeD on iSo 31000


57



Untuk memperkuat komitmen Direksi terhadap pelaksanaan Manajemen Risiko, Direksi PDSI telah mengeluarkan Komitmen Manajemen Risiko, Surat Keputusan Komite Manajemen Risiko, Surat Keputusan Unit Kerja Manajemen Risiko, serta menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko.

PDSI memiliki fungsi Manajemen Risiko yang bertanggung jawab dalam mengoordinasikan setiap fungsi dalam mengelola risiko berdasarkan pedoman Manajemen Risiko (prosedur dan tata cara) yang telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi PDSI. Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko yang efektif, maka struktur organisasi yang dibentuk dan yang terlibat adalah:

• Komite Manajemen Risiko, yang terdiri dari Direktur Utama selaku Ketua Komite, Direktur Keuangan dan Administrasi selaku Wakil Ketua Komite, Manajer Asuransi dan Manajemen Risiko selaku Sekretaris Komite. Anggota Komite adalah Direktur Operasi, Direktur Pemasaran dan Pengembangan, Kepala Satuan Pengawasan Internal, dan VP Treasury.

• Unit Kerja Manajemen Risiko, yang beranggotakan VP Treasury sebagai penanggung jawab, Manajer Asuransi dan Manajemen Risiko sebagai koordinator, Asisten Manajer Manajemen Risiko dan Asuransi sebagai sekretaris, dan pekerja fungsi PDSI lainnya yang ditunjuk dengan Surat Keputusan atau Surat Perintah Direksi Perusahaan.

Komite dan Unit Kerja Manajemen Risiko memiliki perannya masing-masing dalam melaksanakan proses dan sistem Manajemen Risiko. Pengambilan keputusan dalam proses Manajemen Risiko harus dilakukan secara akuntabel dan berdasarkan tanggung jawab yang jelas agar proses dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Akuntabilitas tersebut dapat terlihat pada struktur Komite Manajemen Risiko, di mana Direktur Utama selaku pemegang akuntabilitas tertinggi beserta Direksi lain yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Komite Manajemen Risiko memberi kepercayaan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko untuk melaksanakan proses manajemen risiko di PDSI.

Berikut adalah profil top risk beserta rencana mitigasi Perusahaan untuk tahun 2018:

to strengthen the commitment toward risk Management, the boD has issued risk Management Commitment, risk Management Committee Decree, risk Management Work unit Decree, as well as approved risk Management policy.

pDSi has a risk Management function which is responsible in coordinating each function in managing risk based on the risk Management guideline (procedure and setting) which has been determined and approved by the boD. in the effort for an effective risk Management process and system, an organisational structure has been formed and bound, which consists of:

• risk Management Committee, consisting of the president Director as the Chairman, Financial and administration Director as the vice Chairman, as well as assurance and risk Management Manager as the Secretary. the members are the Director of operations, Director of Marketing and Development, Chief of the internal audit unit, and vp treasury.

• risk Management Working unit, consisting of the vp treasury as the person in charge, assurance and risk Management Manager as the coordinator, assurance and risk Management assistant Manager as the secretary, and other pDSi work function that have been appointed by a Decree or Warrant of the boD.

risk Management Committee and Working unit has respective role in executing the process and system of risk Management. Decision-making process in the risk Management process must be performed accountably and based on clear responsibility for the process to function effectively and efficiently.

the accountability is visible in the structure of risk Management Committee, in which the president Director holds the highest accountability along with other members of the boD that has been appointed by the president Director. the Committee gives full confidence to the Working unit to execute risk management process in pDSi.

below are the risk profile along with the Company risk mitigation plan for 2018:


58





no.Kejadian risiko

risksPenyebab risikoCauses of risks

rencana MitigasiMitigation plan

top risk di Pemasaran | top risks in Marketing

1. Tidak tercapainya revenue dari Internal Pertamina Group

the revenue from pertamina internal group is not achieved

1. Perubahan RPKU dari pelanggan di tahun berjalan

2. Perubahan WO/WS dari pelanggan di tahun berjalan

3. Terlambatnya persetujuan plan EP oleh SKK Migas

4. Tidak memiliki sertifikat dan perizinan yang sesuai

5. Belum terpenuhinya SDM operasi dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan

1. the change of rpKu from the customers of the current year.

2. the change in Wo/WS from the customer in the current year.

3. the lateness in ep plan approval by SKK Migas.

4. not having the proper certificate and permission.

5. the human capital for operations with necessary specification is not fulfilled.

1. Menjalin komunikasi lebih baik dan intensif dengan pihak pelanggan (captive market), baik formal maupun nonformal

2. Penjadwalan proses sertifikasi3. Membuat pemetaan kesiapan produk untuk

dijual melalui koordinasi dengan Fungsi Operasi dan HR

1. establishing better and more intensive communication with captive market, both formally and informally.

2. Scheduling certification process.3. Mapping the product readiness to sell

through coordination with the operations function and Human resources.

2. Tidak tercapainya revenue Non-rig

non-rig revenue is not achieved

1. Tidak memiliki sertifikat dan perizinan usaha yang sesuai bidang usaha

2. Minimnya sumber daya dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan

3. Sulitnya melaksanakan investasi non-rig menggunakan full equity capex

4. Pengadaan/kerja sama dengan mitra terlambat

1. not having the proper certificate and permission for the business field.

2. lacking human capital with the necessary technical specification.

3. Difficulty in non-rig investments with full equity capex.

4. lateness in procurement or cooperation with partners.

1. Berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan anak perusahaan (PDC)

2. Melakukan pemetaan kesiapan produk untuk dijual melalui koordinasi dengan Fungsi Operasi dan HR

1. Coordinating and synergising with Subsidiary (pDC).

2. Mapping the product readiness to sell through coordination with the operations function and Human resources.

TaBel ProFIl Dan MITIGasI rIsIKoriSK proFile anD MitiGation


59



no.Kejadian risiko



top risk di Operasional | top risks in operational

1. NPT yang tinggi

High npt

1. Keterlambatan rig Move, rig up, rig Down2. Tidak atau kurang terpenuhinya Quality

Service yang disepakati dalam perjanjian dengan deliverability yang diberikan PDSI

3. Keterlambatan pengiriman peralatan dan material kebutuhan operasional pengeboran karena peralatan rusak

4. Kumulatif perbaikan setiap peralatan ≥ 24 jam

5. Keterlambatan realisasi pengadaan Material dan Jasa

6. Terlambatnya equipment/material diterima oleh user

7. Terlambatnya waktu pengiriman barang oleh Transportir dan Supplier (jalur transportasi, cuaca, dll)

8. Penerbitan SKPI melewati masa Validasi SKPI sebelumnya

9. performance armada moving yang kurang baik

1. lateness in rig move, rig up, rig down.2. the quality agreed upon and pDSi’s

deliverability are not in line.3. lateness in the delivery of equipment and

material needed for drilling operations because of damaged equipment.

4. the cumulative of repair for each tool is more than 24 hours

5. lateness in procurement realisation.6. the equipment/material is received late by

the user.7. lateness of goods delivery by transporter

and supplier (transportation, weather, etc.).8. SKpi issuing has passed the previous SKpi

validation date.9. the performance of the moving unit is not

quite good.

1. Membuat kontrak-kontrak HTE tambahan yang menjamin ketersediaan armada untuk kegiatan Move, rig up, dan rig Down

2. Melakukan Service Quality Meeting (SQM) secara rutin dengan pelanggan dan menginventaris data keluhan pelanggan secara up to date

3. Melakukan pemantauan checklist preventive maintenance dan dianalisa

4. Setiap supervisor Maintenance merencanakan kebutuhan spare part dan tools setiap sumur serta dilengkapi

5. Menambah jenis material yang diadakan melalui Proses Pengadaan Barang/Jasa dengan long term Contract dan Optimalisasi Pemanfaatan procurement Card/Toko Langganan

6. Memo reminder ke vendor untuk kedatangan barang sesuai Delivery Date pada PO

7. Pemanggilan PJIT dilakukan 6 (enam) bulan sebelum masa validasi SKPI habis

8. Dilakukan Internal Inspeksi untuk mengantisipasi temuan yang Kritikal

9. Mengajukan permintaan sertifikasi BOP lebih awal

10. Melengkapi peralatan rig sesuai dengan SOP11. Meminta penggantian armada12. Meminta penambahan armada untuk

mengganti waktu yang hilang

1. Making additional Hte contracts that guarantee the unit availability for moving, rig up, and rig down activities.

2. Doing a routinely Service Quality Meeting (SQM) with the customers and making an up-to-date inventory of customers’ complaints.

3. Monitoring and analysing the preventive maintenance checklist.

4. each maintenance supervisor plans and fulfills the needs of spare parts and tools of each well.

5. adding the material through procurement with the long term Contract and optimising the utilisation of procurement card/shops.

6. Memo reminder to the vendors for goods delivery in accordance to delivery date on po.

7. pJit calling is conducted six months before the SKpi validation date expires.

8. internal inspection to anticipate critical findings.

9. requesting bop certification earlier.10. Completing rig equipment in accordance

with Sop.11. requesting unit changes.12. requesting additional unit to replace the lost

time.


60





no.Kejadian risiko



2. Terjadinya perbedaan data aset dari rig

Difference between asset data and rigs

1. Data yang dimasukkan tidak lengkap dan update

2. SDM kurang paham mengenai penamaan peralatan rig dan SDM tidak memadai

3. Tertundanya pelaksanaan physical check4. Pengecekan masih mengandalkan visual

check5. Tidak diperbaruinya data aset ketika ada

perpindahan barang6. Tidak adanya no movable pada aset7. Tidak ada personel khusus yang

menangani aset di rig8. Tidak dilakukannya cek fisik secara

berkala di rig dan yard bukannya yang tahunan

1. the data input is incomplete and not up-to-date.

2. Workers lack an understanding about naming the rig equipment, and the number of workers is insufficient

3. Delay in physical check.4. Checking still relies on visual check.5. the asset data is not refreshed when the

goods are moved.6. there is no no movable in asset.7. there are no personnel to handle asset on

rigs.8. the periodical physical check, not the

annual, is not carried out on rigs and yard.

1. Melakukan sosialisasi rutin terkait pentingnya update dan kebenaran data di aplikasi SMART

2. Melakukan upskilling penggunaan aplikasi SMART

3. Melakukan physical check secara berkala (setiap bulan)

4. Mencoba melakukan pendekatan dengan penggunaan program RFID

5. Menjalankan ToM secara tepat waktu6. update SMART dilakukan oleh tim Asset

dengan menggunakan data pengiriman berupa soft copy/hard copy yang dikirim oleh project area ke tim Asset setiap minggunya

7. Mempertahankan no movable8. Mengajukan penambahan personel di rig

yang menangani aset rig9. Melakukan penyamaan data antara

Maintenance, Asset, dan Keuangan

1. Conducting a routinely socialisation of the importance of updating and data validity in the SMart application.

2. upskilling the utilisation of the SMart application.

3. Conducting periodical (monthly) physical check.

4. trying an approach with the utilisation of rFiD program.

5. 5. running toM on time.6. the asset team updates the SMart with

soft copy/hard copy data delivery sent by the project area to the asset team.

7. Keeping the no movable.8. proposing the addition of personnel on the

rigs to handle rig asset.9. Synchronising the data between

Maintenance, asset, and Finance.


61



no.Kejadian risiko



3. Terjadinya kecelakaan kerja pada saat moving, rig up/down, dan operasi

Work accidents during moving, rig up/down, and operations

1. Kurangnya pemahaman terhadap jalur yang akan dilalui

2. Kegagalan dari equipment yang digunakan3. Lalai menggunakan SOP sebelum proses

moving4. Pengawasan yang kurang saat proses

moving/mob-demob5. Penggunaan equipment yang tidak sesuai

peruntukannya6. Perilaku yang tidak aman dari kru

pengeboran7. Implementasi izin kerja yang belum

konsisten8. Bekerja tidak sesuai prosedur9. Terpapar gas berbahaya10. Terjadi blow out11. Robohnya rig12. Kegiatan lifting yang tidak mengikuti

prosedur13. Belum tersedianya lifting accessories yang

memadai14. Perilaku yang tidak aman dari personel15. Operator tidak memiliki klasifikasi

sertifikat yang sesuai dengan peralatan yang dioperasikan

16. Peralatan kerja tidak layak digunakan17. Implementasi izin kerja yang belum

konsisten

1. unfamiliarity with the road that will be taken.

2. equipment failure.3. Sop negligence before the moving process.4. lack of supervision during moving/

mobilisation-demobilisation.5. Misusing equipment.6. unsafe behaviour of the drilling crew.7. inconsistent implementation of work

permission.8. Work is not according to procedure.9. exposed to dangerous gas.10. blow-out occurrence.11. rig collapse.12. lifting is not according to procedure.13. proper lifting accessories are not available.14. unsafe personnel behaviour.15. operators do not have certificate

classification that is in line with the operated equipment.

16. Work equipment is not suitable for use.17. inconsistent implementation of work

permission.

1. Pelaksanaan survei dan pembuatan laporan journey management plan (rig move risk assessment) yang komprehensif

2. Pemeriksaan peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan moving/mob-demob

3. Sosialisasi journey management plan kepada seluruh personel yang terlibat di dalam kegiatan moving/mob-demob

4. Meningkatkan konsistensi penerapan lifting plan

5. Pelaksanaan inspeksi terhadap peralatan secara berkala

6. Implementasi izin kerja sesuai peruntukannya

7. Pelaksanaan basic Safety training dan lifting & rigging untuk seluruh personel

8. Penyediaan alat detektor gas9. Melakukan deteksi gas berbahaya secara

berkala sebelum dan pada saat aktivitas dilaksanakan

10. Pemantauan terhadap masa berlaku sertifikat BOP

11. Penyediaan alat pelindung diri sesuai dengan risiko pekerjaan

12. Melakukan perbaikan sub-structure sesegera mungkin sebelum melakukan tajak untuk sumur berikutnya

1. Conducting survey and making a comprehensive journey management plan (rig move risk assessment).

2. Checking the supporting equipment for moving/mob-demob.

3. Socialising the journey management plan to all personel involved in the moving/mob-demob activities.

4. improving the consistency of lifting plan implementation.

5. periodically inspecting equipment.6. implementing the work permission according

to its designation.7. basic Safety training and lifting & rigging

for all personnel.8. provision of gas detectors.9. periodically detecting dangerous gas before

and during the activities.10. Monitoring the validation of bop certificate.11. provision of personal protective equipment

according to the work risk.12. Fixing the substructure as soon as possible

before troweling the next wells.


62





no.Kejadian risiko



4. Keterlambatan rig move, rig set up, dan rig down

lateness in rig move, rig setup, and rig down

1. Sertifikasi personel, dokumen SIKA, dan peralatan belum lengkap

2. Akses menuju lokasi dan pengeboran tidak layak/belum siap

3. Gangguan masyarakat4. performance armada moving yang kurang

baik5. Kru belum mempunyai izin masuk lokasi

atau HSE Passport6. Unit armada pelaksana moving belum

tersedia7. Unit alat berat untuk kegiatan rig up dan

rig down belum tersedia8. Lokasi rig hanya bisa dilewati armada

pada jam-jam dan waktu tertentu (misalnya hanya bisa malam hari, hanya bisa dari jam 21.00-03.00)

1. incomplete personnel certification, SiKa documents, and equipment.

2. access to the drilling location is not ready or suitable for use.

3. public disturbance.4. the moving unit performance is not quite

good.5. the crew do not have the permission to

enter the location or HSe passport.6. the moving unit is not available.7. Heavy equipment unit for rig up and rig

down is not available.8. rig location can only be passed by the units

at certain hours or time (such as only at night, only from 9 pM to 3 aM).

1. Memperbanyak kelengkapan dokumen SIKA untuk masing-masing rig

2. Melakukan pembuatan flowchart dan sosialisasi mengenai aturan SIKA masing-masing field

3. Mempersiapkan dokumen SIKA pada saat ARS terbit

4. Berkoordinasi dengan pihak pelanggan, keamanan, dan humas

5. Membuat JMP (Journey Management plan)/risk assessment

6. Berkoordinasi dengan Fungsi Moving Magement, HSE, HR, dan Support Operasi

7. Membuat kontrak-kontrak HTE tambahan untuk menjamin ketersediaan armada untuk kegiatan move, rig up, dan rig down

1. Making copies of SiKa documents for each rig.

2. Making flowchart and socialising the SiKa regulations on each field.

3. preparing SiKa document when the arS is issued.

4. Coordinating with customers, security, and human relations.

5. Making the JMp (Journey Management plan)/risk assessment.

6. Coordinating with the Moving Management, HSe, Hr, and operations Support.

7. Making additional Hte contracts to guarantee unit availability for moving, rig up, and rig down.

5. Tertundanya operasi akibat perbaikan alat > 24 jam

Delay in operations because the equipment repair takes more than 24 hours.

1. Perencanaan spare part peralatan kurang baik

2. Peralatan penunjang maintenance tidak lengkap

3. Kompetensi personel yang melakukan perbaikan masih kurang

4. Lokasi pengeboran di remote area5. Kualitas material/suku cadang yang

menurun dikarenakan faktor usia dan lingkungan

6. Ketidaksiapan rig untuk beroperasi setelah idle

1. equipment spare part planning is not quite good.

2. incomplete maintenance supporting equipment.

3. lack of competence in personnel doing the repair.

4. the drilling location is in a remote area.5. Decreasing quality of the material or spare

parts due to age and environment.6. rig is not ready to operate after idle.

1. Setiap supervisor Maintenance merencanakan kebutuhan spare part setiap sumur

2. Supervisor mendata kekurangan tools maintenance seluruh rig dan dilengkapi

3. Membuat jadwal in-class training personel Maintenance (durasi satu tahun) dan direalisasikan

4. Membuat kontrak konsinyasi jasa/material untuk menunjang kegiatan maintenance rig

1. each Maintenance Supervisor plans the spare part of each well.

2. the Supervisor lists and completes the lack in maintenance tools of all rigs.

3. Scheduling and realising in-class training for Maintenance personnel (in a year).

4. Making service/material consignment contract to support the rig maintenance.


63



no.Kejadian risiko



top risk di Keuangan | top risks in Finance

1. Adanya impairment asset

asset impairment

1. Adanya aset yang idle2. Adanya aset yang usang

1. idle asset.2. Worn-out asset.

1. Mengusulkan peningkatan perencanaan manajemen aset

2. Mengusulkan agar lebih memperhatikan dan memasarkan rig idle

1. Suggesting an improvement on asset management planning.

2. Suggesting to pay attention and to market idle rigs.

top risk di SCM | top risks in SCM

1. Gagal lelang

Failed auction

1. Harga yang ditawarkan oleh vendor di atas OE

2. Tidak adanya alokasi dana untuk kemungkinan kelebihan biaya

3. Kurang lengkapnya database informasi harga sebagai acuan dalam melakukan negosiasi

4. Penyesuaian harga akibat tidak akuratnya spesifikasi yang diberikan kepada pabrikan

5. Tidak lolos persyaratan administrasi6. Penawaran tidak sesuai dengan spesifikasi7. Terbatasnya calon vendor yang mengikuti

tender

1. the price offered by vendors are above the oe.

2. no budget allocation for the possibility of cost excess.

3. incomplete database as a reference for negotiations.

4. Cost adjustment because of the inaccurate specification given to factories.

5. not passing administration requirements.6. the offer is not according to the

specification.7. limited vendor candidates that attend the

tenders.

1. Melakukan koordinasi dan klarifikasi ke user sebelum melakukan pengundangan pengadaan kepada vendor

2. Melakukan analisa dan memperbarui database vendor

3. Memperbanyak long term Contract untuk material tactical

4. Mempersiapkan dan mendiskusikan masalah persyaratan administrasi dengan fungsi terkait

5. Mempersiapkan dan mendiskusikan spesifikasi barang dengan fungsi terkait

6. Meninjau kembali persyaratan tender, melakukan analisa, dan memperbarui database vendor

1. Coordinating and clarifying with users before making procurement invitation to the vendors.

2. analysing and refreshing the vendor database.

3. Making copies of long term Contract for tactical material.

4. preparing and discussing administration requirement with the related functions.

5. preparing and discussing goods specification with the related functions.

6. reviewing tender requirements, analysing, and refreshing vendor database.


64





no.Kejadian risiko



top risk di Maintenance | top risks in Maintenance

1. Tidak siapnya rig idle untuk beroperasi kembali

idle rigs are not ready to operate again

1. Rencana dan realisasi overhaul peralatan tidak sesuai dengan yang telah dijadwalkan

2. preventive maintenance tidak dilaksanakan dengan baik

3. Analisa hasil preventive maintenance tidak dilakukan

4. Peralatan penunjang maintenance tidak lengkap

5. Kurangnya kompetensi personel yang melakukan preventive

1. the plan and realisation of equipment overhaul is not in accordance to the schedule.

2. preventive maintenance is not carried out well.

3. preventive maintenance analysis is not implemented.

4. incomplete maintenance supporting equipment.

5. the lack of competence in the personnel doing the preventive actions.

1. Membuat rencana kegiatan maintenance main equipment rig (durasi satu tahun) dan direalisasikan

2. Melakukan pemantauan checklist preventive maintenance dan dianalisa

3. Membuat jadwal in-class training personel Maintenance (durasi satu tahun) dan direalisasikan

4. Setiap supervisor Maintenance diwajibkan untuk berkoordinasi, sosialisasi, serta upervisi kegiatan personel Maintenance rig setiap 2 (dua) bulan sekali

1. planning and realising the maintenance for main rig equipment (in one year).

2. Monitoring and analysing the preventive maintenance checklist.

3. Scheduling and realising in-class training for Maintenance personnel (in one year).

4. each Maintenance Supervisor is obligate to coordinate, socialise, and supervise the activities of rig Maintenance personnel once in two months.


65




66





KoDe eTIKPerusahaanCoDe oF ConDuCT

Sebagai perwujudan komitmen terhadap praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik, PDSI menerapkan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct). Berikut adalah tujuan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku:1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan standar etika yang

selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan.2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang

harus diikuti oleh insan PDSI dalam melaksanakan tugas.

3. Menjadi acuan perilaku insan PDSI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan Pemangku Kepentingan Perusahaan.

4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan PDSI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan, sekaligus membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

Dalam penerapannya, standar Etika Usaha menjadi pedoman Perusahaan dalam berkomunikasi dengan pekerja, konsumen, pesaing, penyedia barang dan jasa, mitra kerja, kreditur/investor, pemerintah, masyarakat, media massa, dan organisasi profesi. Di sisi lain, Tata Perilaku menjadi pedoman insan PDSI untuk berperilaku di lingkup internal Perusahaan. Padapenerapannya, standar Tata Perilaku digunakanuntuk:1. Etika kerja sesama insan PDSI dan etika kerja dengan

pelanggan maupun vendor/mitra kerja.2. Menjaga kerahasiaan data dan informasi Perusahaan

3. Menjaga harta dan aset Perusahaan.4. Menjaga keamanan dan Health, Safety, dan

environment (HSE).5. Mencatat data dan pelaporan.6. Menghindari benturan kepentingan dan

penyalahgunaan jabatan.7. Mencegah penerimaan hadiah/cenderamata/

gratifikasi dan entertainment.8. Mencegah pemberian hadiah/cenderamata dan

entertainment.9. Mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat

terlarang (narkoba), minuman keras, dan judi10. Mengatur aktivitas politik.

Good Corporate Governance, pDSi applies business ethics and Code of Conduct. below are the purpose of their application:

1. identifying values and ethical standards that conforms to Corporate vision and Mission.

2. Describing values as an ethical foundation that must be complied by all pDSi personnel in performing their duty.

3. becoming the behaviour reference for pDSi personnel in performing their duties and responsibilities, as well as interacting with the Stakeholders.

4. Describing the ethical standards in detail for pDSi personnel in assessing the desired form of activity, as well as assisting in providing consideration in encountering doubts during action.

in its application, standards of business ethics become the Company guidelines in communicating with the employees, customers, competitors, goods and service provider, work partners, creditor/investor, government, communities, mass media, and professional organisations. on the other hand, the Code of Conduct becomes the guideline for pDSi personnel in behaving within the Company premises. in its application, the Code of Conduct is used for:

1. Work ethics among pDSi personnel and work ethics in engaging with customers as well as vendors.

2. Keeping the Company’s confidential data and information.

3. Keeping the Company’s property and asset.4. Keeping the security, health, safety, and environment

aspects.5. recording data and reports.6. avoiding conflicts of interest and abuse of position.

7. preventing the acceptance of gift/souvenirs/gratification and entertainment.

8. preventing gift or souvenir-giving and entertainment.

9. preventing the abuse of narcotics, forbidden drugs, liquor, and gambling.

10. Managing political activities.


67



sIsTeM PelaPoranPelanGGaranWhIsTleBloWInG sysTeM [GrI 102-17]

Sebagai upaya penerapan tata kelola perusahaan pada setiap aktivitas Perusahaan dan pada setiap tingkatan organisasi, termasuk upaya pencegahan praktik bisnis yang tidak etis, perbuatan fraud, dan pelanggaran hukum, PDSI menerapkan whistleblowing system yang ditujukan kepada segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.

Whistleblowing System (WBS) adalah mekanisme pengaduan mengenai perilaku melawan hukum dan perbuatan tidak etis yang dilaporkan secara rahasia, anonim, dan mandiri untuk mengoptimalkan peran insan PDSI dan mitra kerja dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan PDSI.

PDSI memiliki TKO Pengelolaan WBS No. B-018/DSI0200/2010 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts029/DSI00000/2010-S0 tanggal 11 Mei 2010. Sosialiasi WBS dilakukan dengan menyampaikan broadcast e-mail secara berkala kepada seluruh insan PDSI.

as an effort to apply corporate governance in each company activity on every organisational level–including the effort to prevent unethical business practices, fraud, and violation of law–pDSi applies a whistleblowing system that is addressed to all Shareholders and Stakeholders.

Whistleblowing System (WbS) is a mechanism to address complaints toward unlawful and unethical behaviour through secret, anonymous, and independent reports. it is used to optimise the roles of pDSi personnel and work partners in revealing violations within pDSi vicinity.

pDSi has a tKo for WbS Management in no. b-018/DSi0200/2010 based on the Decree of president Director no. Kpts029/DSi00000/2010-S0 dated 11 May 2010. WbS socialisation is performed through periodic e-mail broadcast to all pDSi personnel.

PrInsIP Dasar Dan Tujuan sIsTeM PelaPoran PelanGGaran

BasIC PrInCIPles anD PurPoseoF WhIsTleBloWInG sysTeM

Aplikasi disediakan oleh PDSI bagi yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan tidak etis maupun pelanggaran yang terjadi di lingkungan PDSI.

Pelapor tidak perlu khawatir atas terungkapnya identitas diri karena PDSI akan merahasiakannya. PDSI menghargai dan fokus pada materi informasi yang dilaporkan.

Sistem Pelaporan Pelanggaran berlaku bagi seluruh insan PDSI dan seluruh Pemangku Kepentingan Perusahaan. Pelanggaran yang dapat dilaporkan meliputi korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran peraturan/hukum, tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan HSE, HR, dan fasilitas PDSI.

pDSi provides an application for those who have information and wishes to report unethical behaviour or violations that occur within the Company’s vicinity.

the Whistleblower doesn’t need to worry of their identity disclosure since pDSi will conceal it. pDSi appreciates and focus on the information material that has been reported.

the WbS applies to all pDSi personnel and the entire Stakeholder. violations that may be reported include corruption, bribery, conflict of interest, theft, fraud, regulation/law violation, as well as issues related to HSe, Hr, and pDSi facilities.


68





sTruKTur PenGelola sIsTeM PelaPoran PelanGGaran

ManaGeMenT sTruCTure For The WhIsTleBloWInG sysTeM

Direktur utama, sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas efektivitas rancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan penyelenggaraan WBS secara keseluruhan, serta berkewajiban menetapkan arahan dan melakukan tindakan-tindakan untuk menjamin bahwa seluruh aktivitas penyelenggaraan WBS berjalan dengan baik.

Kepala satuan Pengawasan Internal, sebagai pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama yang bertanggung jawab atas program kepatuhan perusahaan dan memastikan bahwa Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen, dan pekerja mematuhi peraturan dan ketentuan baik Pemerintah, Perusahaan, dan ketentuan lain yang berlaku serta perilaku organisasi sesuai dengan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku PDSI.

Dewan Komisaris, sebagai penanggung jawab dalam melakukan pengawasan atas kecukupan dan efektivitas pelaksanaaan WBS di Perusahaan. Pemantauan pelaksanaan WBS dapat diserahkan kepada Komite Dewan Komisaris.

Tim Investigasi adalah yang melakukan kegiatan untuk menemukan bukti-bukti terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor, yang telah dilaporkan melalui WBS.

Pengelola WBs merupakan fungsi atau unit yang dibentuk dan ditetapkan Direksi untuk menyelenggarakan dan mengelola jalur komunikasi bagi Pelapor untuk melaporkan indikasi awal, melakukan klarifikasi awal, dan melakukan investigasi atas pelaporan pelanggaran. Unit Pengelola WBS harus independen dari operasi Perusahaan sehari-hari dan mempunyai akses kepada pimpinan tertinggi Perusahaan.

Pelapor adalah insan mitra kerja Perusahaan dan seluruh Pemangku Kepentingannya yang melaporkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh insan Perusahaan dan/atau mitra PDSI.

Terlapor adalah insan PDSI dan/atau mitra PDSI yang dilaporkan diduga/telah melakukan pelanggaran.

President Director, as the official who is responsible for the effectiveness of the overall design, implementation, and maintenance of WbS, as well as responsible to establish directions and actions to ensure that all WbS implementation activities run well.

head of the Internal audit unit, as an official appointed by the president Director, is responsible for corporate compliance program and ensures that the boC, boD, Management, and the employees obey the regulations and conditions by the Government, Company, and other prevailing provisions, including organisational behaviour based on the business ethics Guideline and Code of Conduct.

BoC, as the overseer in supervising the adequateness and effectiveness of WbS implementation within the Company. the supervision of WbS implementation may be submitted to the Committee of the boC.

Investigation Team consists of those who try to find evidence related to violations committed by the reported party, reported through the WbS.

WBs Management is the function or unit that is formed and appointed by the boD to organise and manage the communication line for the Whistleblower to report the initial indication, conduct initial clarification, and conduct investigations toward the violation report. WbS Management unit must be independent from the Company’s daily operations and have access to the top leaders of the Company.

Whistleblower is the partner of the Company and the Stakeholders who reports violations committed by the Company’s personnel and/or pDSi.

reported Party, is a pDSi personnel and/or partner who has been reported/suspected in committing a violation.


69



PIhaK yanG MenGelola

MeKanIsMe sIsTeM PelaPoran PelanGGaran

ManaGInG ParTy

MeChanIsM For WhIsTleBloWInG sysTeM

Para pihak yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti laporan pengaduan/penyingkapan berdasarkan kategori Terlapor adalah:

• Kepala Satuan Pengawasan Internal, jika pihak Terlapor adalah insan PDSI selain Kepala Satuan Pengawasan Internal, Tim Investigasi, Dewan Komisaris, dan Direksi.

• Dewan Komisaris, jika pihak terlapor adalah Direksi.• Direktur Utama, jika pihak terlapor adalah Dewan

Komisaris, Kepala Satuan Pengawasan Internal, dan Tim Investigasi.

Mekanisme penyaluran pengaduan penyimpangan oleh Pelapor pada dasarnya dilakukan melalui jalur formal yaitu melalui atasan langsung, direktorat, dan fungsi terkait. Namun bila Pelapor memandang sarana pengaduan tersebut tidak efektif atau memiliki keraguan maka Pelapor dapat menyalurkan pengaduan secara langsung kepada Fungsi Satuan Pengawasan Internal sebagai pengelola WBS.

Pelapor membuat pengaduan/penyingkapan dan mengirimkannya kepada Pengelola WBS melalui sarana/media sebagai berikut:

Telepon: +62 21 2995 5441/5443Surel: [email protected] surat: Satuan Pengawasan Internal PDSIGraha PDSI, Jl. Matraman Raya No. 87Jakarta Timur 13140

Pengelola WBS menerima pengaduan/penyingkapan, mencatat, dan menuangkan ke dalam format standar yang menghasilkan:

• Laporan penerimaan kontak sesuai kategori lingkup pengaduan/penyingkapan.

• Laporan penyingkapan.

Pengelola WBS menyampaikan laporan penyingkapan dalam format web ke dalam e-room, yang dapat diakses secara online oleh Kepala Satuan Pengawasan Internal/Dewan Komisaris/Direktur Utama (sesuai dengan kategori Terlapor).

the parties with the authority to follow up on complaint/disclosure report based on the category of reported party are:

• Head of internal audit unit, if the reported party is a pDSi personnel other than the Head of the internal audit unit, investigating team, boC, and boD.

• boC, if the reported party is the boD.• president Director, if the reported party is the boC,

Head of internal audit unit, and investigating team.

the mechanism of whistleblowing system by the Whistleblower is carried out through the formal reporting line, which is through the direct supervisor, directorate, and related functions. However, if the Whistleblower sees that the means of complaint is ineffective or has doubts, s/he may directly deliver the complaint to the internal audit unit function as the WbS management.

the Whistleblower makes a complaint/disclosure and sends it to the WbS management through the following means/media:

phone: +62 21 2995 5441/5443e-mail: [email protected]: pDSi internal audit unitGraha pDSi, Jl. Matraman raya no. 87east Jakarta 13140

the WbS management receives the complaint/disclosures, records, and inserts them into a standard format that produces:

• report of contact reception based on the scope category of the complaint/disclosure.

• Disclosure report.

WbS management delivers the disclosure report in a web format to the e-room, which may be accessed online by the Head of internal audit unit/boC/boD (based on the reported party category).


70





PenanGanan laPoran PelanGGaran

WhIsTleBloWInG hanDlInG

Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) memutuskan langkah selanjutnya berdasarkan hasil presentasi dari resume laporan pelanggaran yang dibuat oleh Tim Investigasi dengan hasil keputusan antara lain:

• Dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal.

• Bekerja sama dengan pihak sekuriti sesuai dengan substansi pengaduan/penyingkapan.

Tim Investigasi melakukan penyelidikan dan memaparkan hasil kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama). Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) memutuskan:

• Laporan pengaduan ditutup jika tidak terbukti.• Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang

berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif.

• Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi. Dalam hal ini, Kepala Satuan Pengawasan Internal melakukan koordinasi dengan pihak Legal guna memastikan adanya bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti dinilai cukup, maka Kepala Satuan Pengawasan Internal akan membuat rekomendasi kepada Direktur Utama untuk persetujuan. (Catatan: semua proses tersebut di atas dibuatkan Berita Acara).

• Berdasarkan keputusan tersebut, Kepala Satuan Pengawasan Internal melaporkan hasil investigasi kepada Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama).

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat pengaduan melalui WBS.

Tim Investigasi melakukan penelaahan awal/klarifikasi terhadap pengaduan/penyingkapan tersebut dan membuat resumenya, kemudian mempresentasikan kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal dan Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama.

the Head of internal audit unit and president Director (or the Director appointed by the president Director) decide the next step based on the presentation result of violation report resume made by the investigation team with the decisions as the following:

• terminated, if it does not meet the requirements of the initial indication.

• Working with the security in accordance with the complaint/disclosure substance.

the investigation team conducts an investigation and reports the results to the Head of internal audit unit and president Director (or the Director appointed by the president Director). based on the presentation result, the Head of internal audit unit and president Director (or the Director appointed by the president Director) may decide:

• the complaint report is closed if it is not proven.• Giving sanction based on the applicable provision

should the report be proven and related to administrative actions.

• passing along the criminal act report to the investigator for further proceedings, should the report be proven and related with the general crime act or corruption. in this condition, the Head of internal audit unit conducts a coordination with the legal party to ensure a sufficient initial evidence. if the evidence is considered sufficient, the Head of internal audit unit will make recommendations to the president Director for approval. (note: all the process above will be recorded in Minutes).

• based on the decision, the Head of internal audit unit reports the investigation results to the president Director (or the Director appointed by the president Director).

throughout 2018, there has been no report through the WbS.

the investigation team conducts an initial review/clarification toward the complaint/disclosure and produce the resume, then presents it to the Head of internal audit unit and the president Director or the Director appointed by the president Director.


71



PerlInDunGan BaGI PelaPor

sanKsI aTau TInDaKan DIsIPlIn BaGI PelanGGar

ProTeCTIon For WhIsTleBloWer

sanCTIon or DIsCIPlInary aCTIon For oFFenDers

Fungsi Satuan Pengawasan Internal sebagai pengelola WBS wajib menjaga kerahasiaan Pelapor dengan menjunjung tinggi prinsip kerahasiaan, yaitu:

• Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan wajib mengedepankan prinsip kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.

• Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh PDSI.

• PDSI menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun.

• Perlindungan ini juga berlaku bagi pekerja yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan.

• Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di PDSI.

Bentuk sanksi kepada Terlapor yang terbukti bersalah diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PDSI. Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PDSI, tindakan disiplin kepada pekerja dapat berupa Teguran Lisan, Surat Peringatan, Pencabutan Fasilitas, Penundaan Kenaikan Golongan Upah, Penurunan Golongan Upah, Pemindahan (mutasi dan demosi), Pembayaran Ganti Rugi, atau Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan tingkatan kesalahan yang diperbuat.

the function of internal audit unit as WbS management is to maintain confidentiality of the Whistleblower by upholding confidentiality principles, namely:

• in the follow-up process of each complaint, the principles of confidentiality, the presumption of innocence, and professionalism must be upheld.

• the confidentiality of the Whistleblower’s identity must be guaranteed by pDSi.

• pDSi guarantees protection for the Whistleblower against all threat, intimidation, punishment, or discomfort from any parties.

• the protection also applies to employees who conduct investigations or parties who provide information related to the complaint.

• the party who violates the principles of confidentiality will be given severe sanctions based on the applicable pDSi regulation.

a form of sanction for the reported party who is proven guilty is given based on the applicable provision in pDSi. based on the pDSi Collective bargaining agreement (pKb), the disciplinary actions sanctioned to the employee may be in the form of oral Strikes, Memo, Facility revocation, Wage increment postponement, Wage Decrease, transfer (mutation and demotion), Compensation payment, or Work termination based on the level of mistakes made.


72





PenGenDalIan GraTIFIKasIDan anTIKoruPsIGraTuITy ConTrol anD anTI-CorruPTIon

Status hukum PDSI adalah sebagai unit bisnis dari PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh negara Indonesia. Meski demikian, PDSI tidak memiliki keterikatan terhadap kepentingan politik negara manapun, sehingga Perusahaan tidak memberikan kontribusi apapun kepada partai politik atau pihak-pihak lainnya. Seluruh insan PDSI bersikap netral terhadap semua partai politik berdasarkan Kode Etik PDSI yang disahkan tanggal 12 September 2016 dan ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris khususnya pada Bab III tentang Standar Tata Perilaku pada butir J, yaitu Aktivitas Politik. Hal ini menegaskan bahwa gratifikasi merupakan ancaman bagi insan PDSI untuk bersikap objektif, adil, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.[GrI 103-1, GrI 103-1, GrI 415-1]

Selain dalam hal gratifikasi dan antikorupsi, PDSI juga berkomitmen untuk melakukan praktik usaha yang sehat dan beretika dan mematuhi peraturan anti-trust dan monopoli yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya tindakan hukum terkait perilaku antipersaingan, pelanggaran peraturan anti-trust serta monopoli. [GrI 103-1, GrI 206-1]

Salah satu bentuk komitmen PDSI terhadap pelaksanaan budaya bersih yang merupakan bagian dari tata nilai 6C adalah dengan melakukan beberapa program pencegahan korupsi dan gratifikasi di Perusahaan, salah satunya dengan memberikan kewajiban kepada seluruh pekerja untuk mengisi Compliance online System yang terdiri dari pengisian laporan gratifikasi setiap bulan, pengisian pernyataan Code of Conduct (COC) dan Conflict of interest (COI) satu tahun sekali, dan pengisian laporan e-LHKPN untuk para wajib lapor. Pada tahun 2018, PDSI telah mengomunikasikan kebijakan antikorupsi ini terhadap 386 orang atau 100% pekerja dalam badan tata kelolanya di seluruh wilayah kerja PDSI. [GrI 205-2]

Pada tanggal 28 Juni 2018, Perusahaan melaksanakan program preventif pencegahan korupsi dan gratifikasi di Perusahaan dengan mengundang narasumber Kepala Biro Hukum KPK, Bapak Setiadi. Program ini ditujukan kepada seluruh (100%) pekerja dan dihadiri 80% dari target peserta 100 undangan. PDSI juga telah mengadakan sosialisasi kebijakan antikorupsi untuk mitra usaha atau pemasok dalam Vendor Day pada bulan Februari 2018 yang dihadiri oleh 100 pemasok dari 541 pemasok, atau 18,5% dari total pemasok. [GrI 205-2]

the legal status of pDSi is as a business unit of pt pertamina (persero), a state-owned oil and gas company in indonesia. nevertheless, pDSi is not attached to political interest of any countries, and thus the Company does not contribute anything at all to any political parties or other political entities. all pDSi personnel are neutral towards all political parties based on pDSi’s Code of Conduct which was authorised on 12 September 2016 and signed by the board of Directors and board of Commissioners, especially on Chapter iii regarding behavioural Standard on item J, which is political activities. this confirms that gratuities are regarded as a threat to pDSi employees to be objective, just, and professional in performing their duties.[GrI 103-1, GrI 103-1, GrI 415-1]

besides in the matters of gratification and anti-corruption, pDSi is also committed to healthy and ethical business practice in terms of obeying the prevailing anti-trust and monopoly regulations. this is proven by no legal actions found related to anti-competitive behaviour or violations to anti-trust and monopoly regulations.[GrI 103-1, GrI 206-1]

one of pDSi’s form of commitment toward an implementation of clean culture as a part of 6C values is by conducting several corruption prevention programs. one of them is by obliging all employees to fill in information in the Compliance online System, which consists of monthly gratuity report, annual Code of Conduct and Conflict of interest statement, and e-lHKpn report for compulsory reports. in 2018, pDSi has communicated this anti-corruption policy to 386 personnel or 100% of employees in its governance structure in all working locations of pDSi. [GrI 205-2]

on 28 June 2018, the Company implemented the corruption and gratuity prevention program in the Company with Setiadi, the Head of the legal bureau of KpK, as a speaker. this event was intended for all (100%) workers and attended by 80% of the 100 people as the target audience invited. pDSi has also carried out socialisation on anti-corruption policies for business partners in vendor Day in February 2018 which was attended by 100 out of 541 suppliers, or 18.5% from total vendors. [GrI 205-2]


73



Selain program preventif di atas, terkait adanya perubahan peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) No. 07 tahun 2016 tentang tata cara pendaftaran, pengumuman, dan pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara dan sesuai Surat Edaran KPK No. SE-08/01/2016 tentang penunjukan teknis penyampaian dan pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), di mana pelaporan LHKPN pada tahun 2018 dilaksanakan secara elektronik (e-LHKPN), Perusahaan melalui fungsi Legal & Compliance mengadakan klinik pengisian e-LHKPN sebagai sarana konsultasi bagi para wajib lapor yang memiliki kendala dalam melakukan pengisian e-LHKPN. Klinik ini diikuti oleh 60% dari target 45 orang wajib lapor. [GrI 205-2]

Pada tahun 2018, tidak terdapat laporan mengenai adanya penerimaan, permintaan, dan pemberian gratifikasi di PDSI. Hal ini menunjukkan tidak adanya penemuan insiden gratifikasi ataupun korupsi sepanjang tahun 2018. [GrI 205-3]

besides the preventive program, due to the change in regulations of Corruption eradication Commission (KpK) no. 07/2016 on registration, announcement, and examination procedures for State property assets and in accordance with the Circular letter of KpK no. Se-08/01/2016 on technical designation for delivery and management of State official asset report (lHKpn), in which the 2018 lHKpn reporting is conducted electronically (e-lHKpn), the Company through the legal and Compliance function held an e-lHKpn filling clinic as a means of consultation for compulsory reports with problems in filling out the e-lHKpn. this clinic was attended by 60% out of 45 people as compulsory reports. [GrI 205-2]

in 2018 there was no report of reception, request, and gift in pDSi. this shows that no gratification or corruption incidents have been found throughout the year. [GrI 205-3]


74





PeMBInaan huBunGan DenGan PeManGKu KePenTInGansTaKeholDers enGaGeMenT

PDSI mendefinisikan Pemangku Kepentingan sebagai pihak yang memiliki peran langsung terhadap keberlanjutan Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa melakukan pendekatan dan dialog dengan masing-masing Pemangku Kepentingan, agar terdapat persamaan persepsi mengenai kepedulian utama mereka, sekaligus menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. [GrI 102-42]

pDSi defines Stakeholders as a party with direct roles to Company sustainability. therefore, the Company continuously perform an engagement and dialogue with each Stakeholders, to ensure similar perception regarding their main concerns, while creating a harmonious and mutually beneficial relationship. [GrI 102-42]

TaBel MeToDe PeMBInaan huBunGan DenGan PeManGKu KePenTInGanMetHoDS oF StaKeHolDerS enGaGeMent [GrI 102-40, GrI 102-43, GrI 102-44]

Pemangku KepentinganStakeholder

Metode PelibatanMethod of involvement

Topik/Kepedulian utamatopics/Main Concern

FrekuensiFrequency

Pemegang SahamShareholders

Penyelenggaraan RUPSGMS

Pelaporan pertanggungjawaban penyelenggaraan dan kinerja Perusahaan

accountability reporting on Company management and performance

Minimal 1 (satu) kali dalam setahun, sesuai kebutuhan

at least once a year, as required

Karyawanemployees

town Hall Meeting • Informasi pencapaian kinerja, kendala, dan kesulitan Perusahaan

• engagement karyawan• Pembinaan sikap mental• Menjaga kebugaran pekerja

• information on the Company’s performance achievement, obstacles, and difficulties

• employee engagement• Mental attitude guidance• Maintain the employee’s fitness

3 (tiga) bulan sekalionce every three months

broadcast Sesuai kebutuhanas required

Majalah Energiaenergia Magazine

Sebulan sekalionce a month

employee Gathering Setahun sekalionce a year

Pengajian BersamaJoint recitation


Fun Walk Sebulan 2 (dua) kalitwice a month


75






FrekuensiFrequency

PelangganCustomer

Survei Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Survey

• Safety awareness• Kelengkapan peralatan rig dan

ketersediaan suku cadang rig• Kecepatan perbaikan mesin/

alat• Kompetensi SDM dan

kepedulian personel terhadap pelanggan

• Kebersihan dan kerapian rig dan camps

• Implementasi Takakura/Green Drilling

• Safety awareness• rig equipment completeness

and rig spare part availability• Speed of machine/ equipment

repair• Human resources competency

and their concern toward the customers

• rig and camps’ cleanliness and neatness

• takakura/Green Drilling implementation


annual Customer Satisfaction Survey (ACSS)

• Pelaksanaan program Promosi-Marketing-branding

• Jenis, kesiapan, dan kelengkapan jasa-jasa PDSI

• Level kinerja PDSI• Kualitas layanan yang

diberikan PDSI• Kecepatan layanan tim PDSI• Pelayanan pelanggan dan

komunikasi• Citra dan persepsi pelanggan

terhadap PDSI

• promotion Marketing- branding program execution

• type, readiness, and completeness of pDSi services

• pDSi performance level• pDSi service quality• pDSi service quickness• Customer handling and

communication• pDSi image and perception by

the customers

Setahun sekalionce a year

Layanan Pengaduan PelangganCustomer Complaints Service

Penyelesaian masalah pelanggan terpenuhi

Settlement of customer’s problem

Sesuai kebutuhanas required


76








FrekuensiFrequency

Pemerintah PusatCentral Government

Perizinanpermission

Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku

Compliance to the prevailing laws and regulations


Pemerintah Daerahregional Government

SosialisasiSocialisation

Informasi keberadaan Perusahaan (project yang dilakukan, manfaat dan dampak, sinergi, serta multiplier effect)

information on Company presence (ongoing project, benefits, and impacts, synergy, and multiplier effect


Mitra Kerja (Rekanan, Pemasok, dan Distributor)business partners (vendors, Suppliers, and Distributors)

Peluang kerja samaopportunities for cooperation

• Menjalin kerja sama pengadaan barang dan jasa

• Memastikan mitra kerja/vendor menjalankan kegiatan dengan mengutamakan aspek safety, nilai-nilai Perusahaan, serta mematuhi prinsip-prinsip GCG

• Form a goods and services procurement cooperation

• ensuring that work partners/vendors perform their activities by upholding safety aspects, Company values, and comply to GCG principles

Setiap saat diperlukananytime needed

MasyarakatCommunity

• CSR• Sosialisasi• Kesempatan kerja• economic opportunity• Olahraga bersama

• CSr• Socialisation• Work opportunities• economic

opportunities• Joint sport activities

• Wujud perhatian dan kepedulian sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

• Pemberdayaan masyarakat• Peningkatan kualitas hidup,

pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat

• a form of the Company’s attention and social concern toward the communities and environment

• Community empowerment• Quality of life, education, and

health enhancement

Sepanjang tahunthroughout the year

Aparat Keamanan (Polri dan TNI)Security personnel (polri and tni)

Koordinasi pengamananwilayah projectSecurity coordination on project area

Kerja sama pengamanan wilayah secara preventif dan antisipasi potensi gangguan sosial

Cooperation in preventive area security and anticipation for potential social disorder

Setiap saat diperlukananytime needed


77



KINERJA EKONOMI DAN KETENAGAKERJAANECONOMIC AND HUMAN RESOURCESPERFORMANCE


78



Tata Kelola Perusahaan BerkelanjutanKinerja eKonomi dan KetenagaKerjaan



79


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceECONOMIC AND HuMAN RESOuRCES PERfORMANCESocial and Environmental PerformanceGRI Content Index

PDSI menyadari bahwa ketersediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat luas merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. PDSI juga menyadari peluang pertumbuhan pasar yang menjanjikan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar. Kemampuan PDSI dalam menyediakan jasa pengeboran bagi industri perminyakan telah ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), kinerja PDSI sangat dipengaruhi oleh kebijakan induk perusahaan. Dengan total aset senilai USD 560 juta yang mayoritas adalah rig dan peralatan pengeboran, Perusahaan berperan besar dalam pencapaian kinerja induk dalam memenuhi kebutuhan migas nasional. Perusahaan mengelola 386 pekerja tetap dan berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasional pengeboran guna mendukung target produksi minyak, gas, serta panas bumi di lingkup Grup Perusahaan.

PDSI realised that the availability of oil fuel for the community at large is an urgent need. PDSI also realised the promising market growth opportunities considering Indonesia’s large population. PDSI’s ability in providing drilling services for the oil industry has contributed in the national economic growth.

As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), PDSI’s performance is highly affected by the policy of its parent company. With a total asset of USD 560 million, the majority is of rig and drilling equipment, the Company has a large role in the parent company’s performance achievement in fulfilling the national need for oil and gas. The Company manages 386 permanent workers and is committed to execute drilling activities to support the production target for oil, gas, and geothermal within the scope of company group.

TAbEl SKAlA PERuSAhAANCOMPANy SCAlE [GRI 102-7]

uraianSubject

SatuanUnit

2018 2017

Jumlah Karyawan TetapTotal Permanent Employees

orangpeople

386 358

Jumlah OperasiTotal Operations

operasioperations

41 38

Jumlah Jasa yang DisediakanTotal Service Provided

- 5 4

Jumlah Pendapatan UsahaTotal Business Revenue

ribu USDthousand USD

237.816 235.342

Total KapitalisasiTotal Capitalisation

Jumlah LiabilitasTotal liabilities


278.774 304.401

Jumlah EkuitasTotal Equity


281.649 270.001

Jumlah AsetTotal Asset


560.423 574.402

Kepemilikan Saham Shareholding

PT Pertamina (Persero) % 99,89 99,89

PT Pertamina Pedeve Indonesia % 0,11 0,11


80





TAbEl PEROlEhAN DAN DISTRIbuSI NIlAI EKONOMI ECONOMIC VAlUE GAINED AND DISTRIBUTED [GRI 201-1]

uraianDescription 2018 2017

Nilai Ekonomi langsung yang DihasilkanEconomic Value Generated

Pendapatan BersihNet Revenue

237.816 235.342

Nilai Ekonomi yang DidistribusikanEconomic Value Distributed

Biaya OperasionalOperational Cost

198.704 187.586

Upah dan Tunjangan KaryawanEmployee Salary and Allowance

25.345 21.642

Pembayaran kepada PemodalPayment to Investors

32.844 52.172

Pengeluaran untuk PemerintahGovernment Expenditure

11.742 12.429

Pengeluaran untuk MasyarakatCommunity Expenditure

222 184

Jumlah Nilai Ekonomi yang DidistribusikanTotal Economic Value Distributed

268.857 274.013

Nilai Ekonomi DitahanWithheld Economic Value

(31.041) (38.671)

Melalui usahanya, Perusahaan berkontribusi dalam mendistribusikan nilai ekonomi kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. Jumlah nilai ekonomi langsung yang dihasilkan meningkat 1,45% dari tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Sementara itu, jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan menurun 2% dari tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh turunnya pembayaran kepada pemodal. Tidak ada implikasi keuangan dan risiko ataupun kesempatan usaha karena perubahan iklim sebab produk dan layanan yang diberikan PDSI tidak dipengaruhi oleh perubahan iklim. [GRI 103-1, GRI 201-2]

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut:

Through its business, the Company contributes in distributing economic value to the Shareholders and Stakeholders. The amount of economic value generated has increased as much as 1.45% from that as last year. This is caused by the increase of revenue from Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Meanwhile, the amount of economic value distributed has decreased as much as 2% from that of last year. This is caused by the decreasing payment to investors. There was no financial implication of risk, even more so for business opportunity caused by climate change, because the products and service provided by PDSI are not affected by climate change [GRI 103-1, GRI 201-2]

The economic value gained and distributed can be seen in the table below:

PEROlEhAN DAN DISTRIbuSI NIlAI EKONOMIEcONOMIc VAluE GAINED AND DISTRIbuTED

(Dalam ribuan USD | In thousand USD)


81



PDSI menyadari bahwa pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan keberlangsungan usaha Perusahaan. Pekerja merupakan aset terpenting dalam upaya pencapaian visi, misi, sekaligus sasaran Perusahaan dan pengelolaan SDM.

Terdapat 2 (dua) tipe pekerja berdasarkan kontrak kerja, yakni pekerja tetap dan pekerja outsourcing. Adapun pekerja tetap terdiri dari Pekerja Waktu Tertentu (PWT), Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT), dan Perbantuan. Pekerja Perbantuan adalah pekerja yang mendapatkan mandat dari PT Pertamina (Persero) untu bertugas di PDSI selama waktu tertentu. Oleh karena itu, meskipun memiliki status sebagai pekerja tetap, tenaga Perbantuan dapat sewaktu-waktu dimutasikan ke perusahaan lain di dalam struktur grup Pertamina.

Per 31 Desember 2018, PDSI mempekerjakan total 386 pekerja tetap, dengan 304 (79%) di antaranya merupakan pekerja PWT dan PWTT. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan jumlah pekerja tetap pada tahun 2017 sebesar 358 orang. Jumlah pekerja PWT dan PWTT mengalami kenaikan dari 277 orang di tahun 2017 menjadi 304 orang. Dari 386 pekerja tetap PDSI, 345 orang (89%) adalah pekerja laki-laki dan 41 orang (11%) adalah pekerja perempuan. [GRI 102-8]

Berikut adalah rincian demografis pekerja di tahun 2018 yang dijabarkan dalam tabel-tabel berikut:

PDSI realised that human resources management becomes an important factor to ensure the Company’s business sustainability. The employees are the most important aspect in the achievement of corporate vision, mission, and objectives in managing the human resources.

There are two types of employee based on work contract, namely the permanent and outsourced employee. The permanent employee consists of Specific Time Workers (PWT), Uncertain Time Workers (PWTT), and Assistance. Assistance Workers are employees who received mandate from PT Pertamina (Persero) to be on duty in PDSI for a specific time. Therefore, despite having a status as a permanent employee, Assistance Workers may be transferred to other companies within Pertamina group structure at any time.

As of 31 December 2018, PDSI employed a total of 386 personnel, of whom 304 (79%) were PWT and PWTT employees. The total number increased from that of 2017, which was 358 personnel. The number of PWT and PWTT employees increased from 277 in 2017 to 304 in 2018. Out of 386 permanent employees of PDSI, 345 personnel (89%) are male employees and 41 personnel (11%) are female employees. [GRI 102-8]

The tables below show the employee demographics in 2018:

PENGElOlAAN SuMbER DAYA MANuSIAhuMAN RESOuRcES MANAGEMENT

KOMPOSISI SuMbER DAYA MANuSIA [GRI 102-8]

WORKFORcE cOMPOSITION [GRI 102-8]


82





TAbEl JuMlAh PEKERJA bERDASARKAN KONTRAK KERJA TOTAl EMPlOyEES By CONTRACT TyPE [GRI 102-8]

Tahunyear

Pekerja TetapPermanent Employees Pekerja

OutsourcingOutsourced Employees

JumlahTotalWaktu Tidak Tertentu

(PWTT)Uncertain Time

Waktu Tertentu (PWT)

Specific Time

PerbantuanAssistance

2018 231 73 82 3.304 3.690

2017 236 41 81 3.104 3.462

TAbEl JuMlAh PEKERJA bERDASARKAN KONTRAK KERJA DAN JENIS KElAMIN TOTAl EMPlOyEES By WORk CONTRACT AND GENDER [GRI 102-8]

Kontrak KerjaWork Contract

2018 2017

laki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

laki-lakiMale

PerempuanFemale

JumlahTotal

PWTT 200 31 231 205 31 236

PWT 67 6 73 35 6 41


78 4 82 73 8 81

Pekerja OutsourcingOutsourced Employees

3.277 27 3.304 3.091 13 3.104

Jumlah | Total 3.622 68 3.690 3.404 58 3.462

(Dalam orang | In personnel)



83



TAbEl JuMlAh PEKERJA bERDASARKAN KONTRAK KERJA DAN lOKASI KERJA TOTAl EMPlOyEES By WORk CONTRACT AND WORk lOCATION [GRI 102-8]

lokasi KerjaWork location

Pekerja TetapUncertain Time

PWTSpecific Time


Pekerja OutsourcingOutsourced Employees

JumlahTotal

2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017

kantor PusatHead Office

140 133 50 27 64 61 368 262 622 483

Cirebon 53 54 13 9 9 9 1.389 1.369 1.464 1.441

Prabumulih 38 49 10 5 9 11 1.547 1.473 1.604 1.538

Jumlah | Total 231 236 73 41 82 81 3.304 3.104 3.690 3.462

TAbEl JuMlAh PEKERJA TETAP bERDASARKAN lEVEl ORGANISASITOTAl PERMANENT EMPlOyEES By ORGANISATIONAl lEVEl

level OrganisasiOrganisational level

JumlahTotal

2018 2017

L0 (PRL 24-PRL22) 3 3

L1 (PRL 21-PRL 20) 10 9

L2 (PRL 19-PRL 18) 34 33

L3 (PRL 17-PRL 16) 94 60

L4 dan lainnya (≤PRL 15)l4 and others (≤PRl 15)

245 253

Jumlah | Total 386 358




84





TAbEl JuMlAh PEKERJA TETAP bERDASARKAN KElOMPOK uSIATOTAl PERMANENT EMPlOyEES By AGE GROUP

Kelompok usiaAge Group

JumlahTotal

2018 2017

<30 tahun | years old 51 92

30-50 tahun | years old 282 222

>50 tahun | years old 53 44

Jumlah | Total 386 358



85



TAbEl JuMlAh PEKERJA TETAP bERDASARKAN lEVEl ORGANISASI, JENIS KElAMIN, DAN uSIA TAhuN 2018 TOTAl PERMANENT EMPlOyEES By ORGANISATIONAl lEVEl, GENDER, AND AGE IN 2018

No.level Organisasi

Organisational level

2018

laki-laki | Male Perempuan | Female

JumlahTotal<30 tahun

years old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old

<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old

1.DireksiBoard of Directors

- - 3 - - - 3

2.Direksi Anak PerusahaanBoard of Directors of Subsidiaries

- - 2 - - - 2

3. Vice President - 2 6 - - - 8

4. Manager - 22 6 - 3 - 31

5. Assistant Manager - 31 5 - 10 1 47

6. Senior Analyst - 2 1 - 2 - 5

7. Analyst 3 16 2 2 12 35

8. Junior Analyst - 4 - - - - 4

9. Assistant 9 5 - - 3 - 17

10. Junior Assistant 2 - - - - - 2

11. Senior Supervisor - 2 - - - - 2

12. Supervisor - 3 1 - - - 4

13. Senior Advisor - 1 1 - - - 2

14. Auditor - 3 - - - - 3

15. Coordinator - 12 - - - - 12

16. Specialist 4 16 4 - - - 24

17. Superintendent - 25 4 - - - 29

18. Pusher - 2 1 - - - 3

19. Driller 2 18 - - - - 20

20. Assistant Driller 19 7 - - - - 26

21. Officer 2 3 2 - 1 - 8

22. Chief 4 9 2 - - - 15

23. Engineer - - - - - - 0

24. Planner - 1 - - - - 1

25. Guard - 4 3 - - - 7

26.SekretarisSecretary

- - - - 1 - 1

27. Non-Establish 2 59 8 2 3 1 75

Jumlah | Total 47 247 51 4 35 2 386



86





TAbEl PERSENTASE PEKERJA TETAP bERDASARKAN lEVEl ORGANISASI, JENIS KElAMIN, DAN uSIA TAhuN 2018 PERCENTAGE OF PERMANENT EMPlOyEES By ORGANISATIONAl lEVEl, GENDER, AND AGE IN 2018 [GRI 405-1]

No.level Organisasi


2018


<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old

<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old


- - 100 - - -


- - 100 - - -

3. Vice President - 25 75 - - -

4. Manager - 71 21 - 10 -

5. Assistant Manager - 66 11 - 21 2

6. Senior Analyst - 40 20 - 40 -

7. Analyst 9 46 6 6 34 -

8. Junior Analyst - 100 - - - -

9. Assistant 53 29 - - 18 -

10. Junior Assistant 100 - - - - -

11. Senior Supervisor - 100 - - - -

12. Supervisor - 75 25 - - -

13. Senior Advisor - 50 50 - - -

14. Auditor - 100 - - - -

15. Coordinator - 100 - - - -

16. Specialist 17 67 17 - - -

17. Superintendent - 86 14 - - -

18. Pusher - 67 33 - - -

19. Driller 10 90 - - - -

20. Assistant Driller 73 27 - - - -

21. Officer 25 38 25 - 13 -

22. Chief 27 60 13 - - -

23. Engineer - - - - - -

24. Planner - 100 - - - -

25. Guard - 57 43 - - -


- - - - 100 -

27. Non-Establish 3 79 11 3 4 1

(Dalam persentase | In percentage


87



TAbEl JuMlAh PEKERJA TETAP bERDASARKAN lEVEl ORGANISASI, JENIS KElAMIN, DAN uSIA TAhuN 2017 TOTAl PERMANENT EMPlOyEES By ORGANISATIONAl lEVEl, GENDER, AND AGE IN 2017

No.level Organisasi


2017


JumlahTotal<30 tahun

years old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old

<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old


- - 3 - - - 3


- - 2 - - - 2

3. Vice President - 5 2 - - 1 8

4. Manager - 23 5 - 4 - 32

5. Assistant Manager - 32 5 - 11 - 48

6. Senior Analyst - - - - - - 0

7. Analyst 7 15 1 2 9 - 34

8. Junior Analyst - - - 1 - - 1

9. Assistant 10 3 3 - 6 - 22

10. Junior Assistant 4 - - - - - 4

11. Senior Supervisor - 1 1 - 1 - 3

12. Supervisor 1 3 2 - - 1 7

13. Senior Advisor - - 1 - - - 1

14. Auditor - 3 - - 1 - 4

15. Coordinator - 15 - - - - 15

16. Specialist 6 12 2 - - - 20

17. Superintendent - 29 4 - - - 33

18. Pusher - 2 1 - - - 3

19. Driller 12 2 - - - - 14

20. Assistant Driller 30 - - - - - 30

21. Officer 1 4 1 - - - 6

22. Chief 11 6 1 - - - 18

23. Engineer 2 - - - - - 2

24. Planner 1 1 - - - - 2

25. Guard - 8 2 - - - 10


- - - 1 1 - 2

27. Non-Establish 1 22 5 2 3 1 34

Jumlah | Total 86 186 41 6 36 3 358



88





TAbEl PERSENTASE PEKERJA TETAP bERDASARKAN lEVEl ORGANISASI, JENIS KElAMIN, DAN uSIA TAhuN 2017 PERCENTAGE OF PERMANENT EMPlOyEES By ORGANISATIONAl lEVEl, GENDER, AND AGE IN 2017 [GRI 405-1]

No.level Organisasi


2017


<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old

<30 tahunyears old

30-50 tahun

years old

>50 tahunyears old


- - 100 - - -


- - 100 - - -

3. Vice President - 63 25 - - 13

4. Manager - 72 10 - 13 -

5. Assistant Manager - 67 10 - 23 -

6. Senior Analyst - - - - - -

7. Analyst 21 44 3 6 26 -

8. Junior Analyst - - - 100 - -

9. Assistant 45 14 14 - 27 -

10. Junior Assistant 100 - - - - -

11. Senior Supervisor - 33 33 - 33 -

12. Supervisor 14 43 29 - - 14

13. Senior Advisor - - 100 - - -

14. Auditor - 75 - - 25 -

15. Coordinator - 100 - - - -

16. Specialist 30 60 10 - - -

17. Superintendent - 88 12 - - -

18. Pusher - 67 33 - - -

19. Driller 86 14 - - - -

20. Assistant Driller 100 - - - - -

21. Officer 17 67 17 - - -

22. Chief 61 33 6 - - -

23. Engineer 100 - - - - -

24. Planner 50 50 - - - -

25. Guard - 80 20 - - -


- - - 50 50 -

27. Non-Establish 3 65 15 6 9 3

(Dalam persentase | In percentage


89



TAbEl REKRuTMEN PEKERJA TETAP bERDASARKAN KElOMPOK uSIA DAN JENIS KElAMIN DI TAhuN 2018 PERMANENT EMPlOyEE RECRUITMENT By AGE GROUP AND GENDER IN 2018 [GRI 401-1]


laki-laki Male

Perempuan Female

JumlahTotal

<30 tahun | years old 2 0 2

30-50 tahun | years old 40 1 41

>50 tahun | years old 11 0 11

Jumlah | Total 53 1 54

TAbEl JuMlAh DAN PERSENTASE PEKERJA TETAP bERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TOTAl AND PERCENTAGE OF EMPlOyEES By THE lEVEl OF EDUCATION [GRI 405-1]

Tingkat Pendidikanlevel of Education

2018 2017

JumlahTotal

PersentasePercentage

JumlahTotal


Pascasarjana (S2) | Postgraduate 32 8,29 27 7,54

Sarjana (S1) | Undergraduate 201 52,07 183 51,12

Diploma | Diploma 87 22,54 96 26,82

SMA | High School 66 17,1 52 14,52

Jumlah | Total 386 100 358 100

Pada tahun 2018, PDSI melakukan 11 (sebelas) kali proses rekrutmen di Kantor Pusat, Jakarta. Dari proses tersebut, Perusahaan merekrut 54 pekerja baru. Setelah lolos dari proses rekrutmen, pekerja tersebut akan mendapatkan penempatan kerja di kantor-kantor PDSI, yakni di Kantor Pusat, Cirebon, dan Prabumulih. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) orang pekerja yang terdiri dari 1 (satu) orang Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) dan 1 (satu) orang Pekerja Waktu Tertentu (PWT) berhenti bekerja karena mengundurkan diri atas permintaan sendiri. Dengan demikian, tingkat perputaran pekerja secara keseluruhan di tahun 2018 adalah 0,5% atau masih tergorlong sangat rendah. Rincian perputaran pekerja dijelaskan pada tabel-tabel berikut: [GRI 401-1]

In 2018, PDSI executed eleven recruitment process in the Head Office in Jakarta. From the process, the Company recruited 54 new employees. After succeeding in the recruitment process, the employees will receive work placement in PDSI offices namely in the Head Office, Cirebon, and Prabumulih. Meanwhile, two employees which consist of one Uncertain Time Worker and one Specific Time Worker no longer worked for the Company by resigning on their own accord. Therefore, the overall employee turnover rate in 2018 was 0.5%, which was considered very low. The details of employee turnover are provided in the tables below: [GRI 401-1]

REKRuTMEN DAN TINGKAT PERPuTARAN PEKERJA [GRI 401-1]

EMPlOYEE REcRuITMENT AND TuRNOVER RATE [GRI 401-1]



90





TAbEl REKRuTMEN PEKERJA TETAP bERDASARKAN lOKASI PENEMPATAN KERJA DAN JENIS KElAMIN DI TAhuN 2018 PERMANENT EMPlOyEE RECRUITMENT By WORk PlACEMENT AND GENDER IN 2018


laki-laki Male

Perempuan Female

JumlahTotal

Kantor Pusat | Head Office 36 1 37

Cirebon 10 0 10

Prabumulih 7 0 7

Jumlah | Total 53 1 54


TAbEl TINGKAT PERPuTARAN PEKERJA EMPlOyEE TURNOVER RATE [GRI 401-1]


Pekerja baruNew Recruits

Pekerja KeluarNo longer Working

Jumlah PekerjaTotal Employees

Pekerja baruEmployee Turnover Rate

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

JumlahTotal

<30 tahunyears old

2 0 0 0 47 4 0,00% 0,00% 0,00%

30-50 tahun years old

40 1 1 1 247 35 0,40% 2,86% 0,71%

>50 tahun years old

11 0 0 0 51 2 0,00% 0,00% 0,00%

Jumlah | Total 53 1 1 1 345 41 0,29% 2,44% 0,52%



91



Keberadaan operasi PDSI memberi dampak ekonomi terhadap kondisi pasar tenaga kerja di wilayah kerjanya. Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah tenaga yang dipekerjakan, baik pekerja tetap maupun outsourcing. Oleh karena itu, kebijakan pengupahan yang diterapkan oleh Perusahaan secara tidak langsung berpengaruh terhadap taraf hidup masyarakat setempat. [GRI 103-1]

Untuk menjamin bahwa setiap pekerja bekerja dengan kemampuan, profesionalisme, dan dedikasi yang optimal, PDSI memastikan bahwa setiap pekerja menerima upah dan tunjangan kesejahteraan yang memadai, wajar, dan kompetitif di industri minyak dan gas. PDSI memiliki 2 (dua) kantor cabang di Cirebon dan Prabu mulih, serta 1 (satu) Kantor Pusat di Jakarta. Upah pekerja ditetapkan dari lokasi penempatan kerja (home base). Upah entry level PDSI berada pada PRL 08. [GRI 103-1]

Berikut adalah tabel perbandingan upah entry level PDSI berdasarkan lokasi kerja:

Sebagai bentuk tindakan antidiskriminasi, pemberian upah dan remunerasi karyawan di seluruh lokasi kerja tidak membedakan antara pekerja perempuan dan laki-laki, sehingga rasio upah entry-level berdasarkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki adalah 1:1. Untuk meningkatkan prestasi kerja, pemberian upah didasarkan atas klasifikasi jabatan, masa kerja, beban kerja, dan prestasi kerja. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh karyawan agar dapat berprestasi tanpa khawatir adanya bentuk diskriminasi gender. [GRI 103-1, GRI 405-2]

The existence of PDSI operations makes an economic impact to labor market condition in its working location. This is caused by the large number of personnel employed, either as permanent employees or as outsourced employees. Therefore, the remuneration policy by the Company have directly affected the living standards of the local communities. [GRI 103-1]

To guarantee that each employee works with optimal skill, professionalism, and dedication, PDSI ensures that they receive adequate, reasonable, and competitive wage and benefits in the oil and gas industry. PDSI has two branch offices in Cirebon and Prabumulih, as well as one Head Office in Jakarta. Employee wage is based on the work placement location (home base). The entry level wage in PDSI is on PRl 08. [GRI 103-1]

Below is the comparison table of entry levelwage in PDSI based on work location:

As a form of anti-discrimination measures, PDSI made no differentiation between female and male employees in terms of the distribution of employee wage and remuneration in all work area, and thus the entry-level wage based on female and male genders are 1:1. To improve work performance, distribution of wage is based on position classification, working period, workload, and work performance. This will become the motivation for the employees to perform well without worry of any gender discrimination. [GRI 103-1, GRI 405-2]

IMbAl JASA PEKERJAANWORK REWARD

TAbEl PERbANDINGAN uPAh ENTRY lEVEl bERDASARKAN lOKASI KERJAENTRy-lEVEl WAGE COMPARISON BASED ON WORk lOCATION [GRI 202-1]

No.lokasi Kerja

Work location

upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota (dalam

Rupiah)Minimum Wage in

Province/Regency/City (in Rupiah)

upah Entry level di PDSI (dalam Rupiah)

Entry level Wage in PDSI (in Rupiah)

Rasio upah Entry-level di PDSI terhadap upah Minimum

Provinsi/Kabupaten KotaRatio of the Entry-level Wage in PDSI compared to the Minimum Wage in Province/Regency/City

1.Kantor PusatHead Office

3.940.973 4.694.265 1,19

2. Cirebon 2.117.714 4.392.757 2,07

3. Prabumulih 2.804.453 3.919.800 1,39


92





Seluruh praktik ketenagakerjaan PDSI menjunjung tinggi penerapan hak-hak asasi manusia di lingkungan kerjanya. Ini dibuktikan dengan tidak adanya pengaduan formal apapun terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi pada para pekerjanya di wilayah operasi PDSI sepanjang periode pelaporan. [GRI 103-1, GRI 406-1]

Selain remunerasi berupa gaji pokok, PDSI juga memberikan tunjangan-tunjangan tertentu bagi pekerja tetap, sebagai berikut:

The entire employment practice in PDSI upholds application of human rights in its working location. This is proven by the non-existence of formal complaint regarding violation of human rights to its employment in PDSI operation areas throughout the reporting period. [GRI 103-1, GRI 406-1]

Aside from remuneration in form of basic salary, PDSI also provides specific benefits for permanent employees, namely:

TAbEl TuNJANGAN bAGI PEKERJA TETAP BENEFITS FOR PERMANENT EMPlOyEE [GRI 401-2]

Jenis TunjanganBenefit

Diberikan kepadaAwarded to

PWTTUncertain Time

PWTSpecific Time


Tunjangan Daerah Regional Benefit -

Tunjangan Posisi Position Benefit -

Kompensasi Fasilitas Jabatan Compensation for Position Facilities

* - *

Asuransi Jiwa life Insurance * * - * *

Perawatan Kesehatan Health Care

Tanggungan Disabilitas dan Difabel Disability and Difabel Insurance

- - -

Cuti Melahirkan Parental leave

Persiapan Masa Pensiun Preparation for Retirement Period

Kepemilikan Saham Shareholding

- - -

Catatan | Note:*Kompensasi fasilitas jabatan hanya diberikan kepada pejabat minimal Manajer.Compensation for position facilities are only given to officials with a position of Manager and above.**Asuransi jiwa hanya diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris.life insurance is only given to members of BOD and BOC.


93



TAbEl JuMlAh PEKERJA YANG cuTI MElAhIRKAN NUMBER OF EMPlOyEES WHO TOOk PARENTAl lEAVE

Jenis KelaminGender

Tahun | year

2018 2017

Jumlah Pekerja yang cuti Melahirkan

Number of Employees Taking Parental leave

Jumlah Pekerja yang berhak cuti

MelahirkanNumber of Employees

Entitled to Take Parental leave





PriaMale

15 204 22 237

WanitaFemale

2 31 3 33

JumlahTotal

17 235 25 270

One of the benefits given by PDSI above is parental leave, which is a right for all PDSI employees who are married, which are 235 people. From that number, there are 17 employees who took parental leave in 2018, while in 2017, there were 25 out of 270 married employees taking parental leave. All employees (100%) who took the parental leave are still employed and returned to work after the parental leave. Here is the number of PDSI employees who took a parental leave: [GRI 401-3]

Salah satu tunjangan yang diberikan PDSI di atas adalah cuti melahirkan, yang berhak diperoleh seluruh pekerja PDSI yang sudah menikah, yaitu 235 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 17 pekerja yang cuti melahirkan pada tahun 2018, sedangkan pada tahun 2017, terdapat 25 dari 270 pekerja yang sudah menikah mengambil cuti melahirkan. Seluruh pekerja (100%) yang cuti melahirkan tersebut dapat dipertahankan dan kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Berikut adalah jumlah pekerja PDSI yang cuti melahirkan: [GRI 401-3]

PDSI upholds the freedom to form unions. The Company gives them freedom to express their opinion and form associations or other similar organisations. In 2018 the labor union that is acknowledged by PDSI is PDSI labor Union (SP PDSI). The Company does not require the employees to become members of the labor Union. Below is the total of permanent employees involved in labor Unions. [GRI 103-1]

PDSI menjunjung tinggi kebebasan berserikat dan berkumpul. Perusahaan membebaskan pekerja untuk mengemukakan pendapat dan berhimpun dalam suatu serikat atau organisasi sejenis lainnya. Pada tahun 2018, serikat pekerja yang diakui keberadaannya oleh PDSI adalah Serikat Pekerja PDSI (SP PDSI). Perusahaan tidak mewajibkan keanggotaan dalam Serikat Pekerja ini. Berikut adalah jumlah pekerja tetap yang terlibat dalam Serikat Pekerja: [GRI 103-1]

TAbEl JuMlAh PEKERJA TETAP YANG TERlIbAT DAlAM SERIKAT PEKERJAPERMANENT EMPlOyEES INVOlVED IN lABOR UNIONS

Status PekerjaWork location

JumlahTotal


PWTT 192 orang 83,12 %

PWT 0 orang 0,00 %

Perbantuan | Assistance 44 orang 53,66 %

Jumlah | Total 236 orang 61,14 %


94





Together, the union and PDSI’s management prepare a Collective Bargaining Agreement (CBA), which is renewed every two years. The 2018-2020 CBA binds all (100%) of its permanent employees and serves as a reference in the settlement of employment issues arising in PDSI. The CBA ensures that there is no significant risk that threatens the freedom of its employees to associate and participate in the preparation of CBA within the operational area of PDSI. [GRI 102-41, GRI 407-1]

Serikat pekerja bersama dengan manajemen PDSI menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang diperbarui setiap dua tahun. PKB 2018-2020 mengikat seluruh (100%) pekerja tetap dan menjadi acuan dalam penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan yang timbul di lingkungan PDSI. Keberadaan PKB yang ditetapkan secara komprehensif memastikan bahwa di dalam wilayah operasional PDSI tidak terdapat risiko signifikan apapun yang mengancam kebebasan pekerjanya untuk berasosiasi dan turut serta dalam penyusunan PKB. [GRI 102-41, GRI 407-1]

The success of PDSI in performing each of their business process is highly dependent to the competence and professionalism of its employee. Therefore, PDSI is committed to execute Building Internal Competencies as a part of the Main Initiative Program that has been carried out by the Company for the last four years. The program contains the Company’s commitment to create an alignment of employee competence with the corporate business strategy, optimising sharing knowledge, fulfilling competency gap through in-house trainings, and standardising employee development. The program involves the entire permanent employee in PDSI. [GRI 103-1]

In 2018, the permanent employees attended trainings, workshops, and up skilling with a total training duration of 23,142 hours, or an equivalent of 59.95 hours of training for each permanent employee. The details of average training hours based on gender and employee level are on the below tables:

Keberhasilan PDSI dalam menjalankan setiap proses bisnisnya sangat bergantung pada kompetensi dan profesionalisme pekerjanya. Dari sebab itu, PDSI berkomitmen untuk menjalankan Building Internal Competencies sebagai bagian dari Main Initiative Program yang dijalankan oleh Perusahaan selama empat tahun terakhir. Program ini berisi komitmen Perusahaan untuk menciptakan keselarasan kompetensi pekerja dengan strategi bisnis perusahaan, mengoptimalkan sharing knowledge, memenuhi kesenjangan kompetensi melalui internal/in-house pekerja, dan standarisasi pengembangan karyawan. Adapun program ini melibatkan semua pekerja tetap PDSI. [GRI 103-1]

Pada tahun 2018, para pekerja tetap mengikuti pelatihan, workshop, dan peningkatan keahlian (upskilling) dengan total durasi pelatihan 23.142 jam, atau setara dengan 59,95 jam pelatihan per pekerja tetap. Rincian rata-rata jam pelatihan berdasarkan gender dan tingkatan pekerja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

PElATIhAN DAN PENDIDIKAN TRAINING AND EDucATION

TAbEl RATA-RATA JAM PElATIhAN bERDASARKAN JENIS KElAMIN AVERAGE TRAINING HOURS BASED ON GENDER [GRI 404-1]

Tahunyear

Jenis KelaminGender

laki-lakiMale

PerempuanFemale

2018 58,79 69,76

2017 27,14 19,95

(Dalam jam | In hours)


95



TAbEl RATA-RATA JAM PElATIhAN bERDASARKAN GRADE AVERAGE TRAINING HOURS BASED ON EMPlOyEE GRADE

TingkatGrade

2018 2017

L0 (PRL 24-PRL22) 50,67 28,00

L1 (PRL 21-PRL 20) 57,20 28,36

L2 (PRL 19-PRL 18) 52,41 22,67

L3 (PRL 17-PRL 16) 63,96 23,52

L4 dan lainnya (≤PRL 15) l4 and others (≤PRl 15)

59,69 26,19

Besides training and education, PDSI employees receive an evaluation on their performance. Employees who receive evaluation results are non-PWT permanent employees in l1-l6 levels, which consist of 310 people, or 80.3% of total employees in 2018. The evaluation on employee performance is divided into Group Division kPI achieved by l1-l2 level employees and Individual Goals achieved by all evaluated employees. This evaluation on employees was carried out continuously with the concept of Continuous Performance Development. [GRI 404-3]

The evaluation stages began with discussion in the beginning of the year with goal setting. The stages continued to a Development Session and 360 Review in the middle of the year. At the end of the year, an evaluation on end-year result, self-review, and other final-stage activities were carried out. During those stages, there were also performance dialogue sessions which were carried out four times periodically. [GRI 404-3]

The evaluation stages can be described in the following timeline:

Selain pelatihan dan pendidikan, pekerja PDSI menerima penilaian atas kinerjanya. Pekerja yang mendapatkan hasil evaluasi adalah pekerja tetap non-PWT dengan tingkat L1-L6, yang berjumlah 310 orang, atau 80,3% dari total pekerja tahun 2019. Evaluasi kinerja karyawan ini terbagi menjadi Group Division kPI yang diperoleh pekerja tingkat L1-L2 dan Individual Goals yang diperoleh seluruh pekerja yang terevaluasi. Penilaian pekerja ini berlanjut sepanjang tahun dengan konsep Continuous Performance Development. [GRI 404-3]

Tahapan penilaian diawali dengan diskusi di awal tahun dengan penentuan sasaran atau goal setting. Tahapan tersebut dilanjutkan dengan Development Session dan 360 Review di pertengahan tahun. Pada akhir tahun, dilaksanakan evaluasi hasil kerja akhir tahun, self-review, dan kegiatan tahap akhir lainnya. Selama tahapan-tahapan tersebut berlangsung, terdapat juga sesi Performance Dialogue yang dilaksanakan 4 (empat) kali secara berkala. [GRI 404-3]

Tahapan penilaian tersebut dapat dijabarkan dalam garis waktu sebagai berikut:

(Dalam jam | In hours)


96





Development Session hasil Kerja End-Year, Self-Review, lbS, Sintesis Awal,

Sintesis Final (Januari-Februari)

End-year Work Result, Self-Review, lBS, Initial Synthesis, Final Synthesis (January-

February)

JAN 18JAN 18

JAN 19JAN 19

FEbFEB

MARMAR

APRAPR

MEI MAy

JuNJUN

JulJUl

AGuAUG

SEPSEP

OKTOCT

NOVNOV

DESDEC

FEbFEB

360 Review

Performance

Dialogue Q1 2018

Performance

Dialogue Q2 2018

Performance

Dialogue Q3 2018

Performance

Dialogue Q4 2018

Goal Setting

Ongoing coaching & collaborative Feedback

Diskusi People Review/

Dialogue DayPeople Review/Dialogue

Day Discussion

GRAFIK TAhAPAN cONTINuOuS PERFORMANcE DEVElOPMENTSTAGES OF CONTINUOUS PERFORMANCE DEVElOPMENT

PERFORMANcE DIAlOGuE

4 DIAlOG KINERJA cONTINuOuS PERFORMANcE DEVElOPMENT4 PERFORMANCE DIAlOGUE IN CONTINUOUS PERFORMANCE DEVElOPMENT

ExPEcTATION SETTING

cONVERSATION

FEEDbAcK DIAlOGuE DAY

ONGOING cOAchING & FEEDbAcK

FEEDbAcK DIAlOGuE DAY

Melakukan pasca-people review, sesi feedback antara evaluator dan karyawan yang dievaluasi untuk mendiskusikan rencana pengembangan.Carrying out post-people review, feedback session between evaluators and the evaluated employees to discuss development plans.

PERFORMANcE DIAlOGuE

Review pencapaian target kerja setiap triwulan dan melakukan analisis problem-solving yang dibutuhkan.Review on work-target achievement in each quarter and conducting the problem-solving analysis needed.

ONGOING cOAchING & FEEDbAcK

Coaching dan feedback dilakukan secara rutin dengan frekuensi yang singkat.Coaching and feedback are carried out routinely in short frequencies.

ExPEcTATION SETTING cONVERSATION

Menentukan target kerja, waktu penyelesaian, dan output yang diharapkan.Setting work target, completion time, and the expected output.


97



As a form of appreciation toward the employees’ loyalty, PDSI provides a training for permanent employees before entering a retirement period. The Preparation for Retirement Period (PMPk) training program is given to employees aged 51 to 55 years old. In age 55 years and 6 months, the employees are given a freedom to attend Retirement Period Preparation (MPPk) program for six months. Participants of this program attend an entrepreneur and skill training program given by taking notice of each employee’s interest and talent. While going through MPPk program, the related employees are still in PWWT status and receive full wage every month. [GRI 404-2]

Sebagai bentuk apresiasi terhadap loyalitas pekerja, PDSI memberikan pelatihan sebelum memasuki masa purna tugas bagi pekerja tetap. Program pelatihan Persiapan Masa Purna Karya (PMPK) diberikan kepada pekerja yang berusia 51 hingga 55 tahun. Pada usia 55 tahun 6 bulan, pekerja diberi kebebasan untuk mengikuti program Masa Persiapan Purna Karya (MPPK) selama 6 (enam) bulan. Para peserta program ini mengikuti program berupa pelatihan kewirausahaan dan keterampilan yang diberikan dengan memerhatikan minat dan bakat masing-masing pekerja. Selama menjalani program MPPK, pekerja terkait tetap berstatus kerja PWTT dan mendapatkan upah penuh setiap bulan. [GRI 404-2]

MASA PuRNA TuGAS PRE-RETIREMENT PERIOD


98





Standar praktik dan kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PDSI mengacu pada induk perusahaan kami, yang menerapkan International Sustainability Rating System (ISRS). Tujuan utama dari pemberlakuan ISRS adalah untuk mencapai nihil kejadian yang berpotensi merugikan bagi Perusahaan. Dalam sistem ini, setiap pekerja dibekali kemampuan penanganan kondisi darurat minyak dan gas, serta diberikan pelatihan wajib terkait keselamatan kerja dalam bidang operasional. Para pekerja juga selalu dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai. Aspek ini penting untuk senantiasa diperhatikan dan ditingkatkan kinerjanya, karena dapat memberikan rasa tenang, aman, dan memastikan keselamatan para pekerjanya. [GRI 103-1]

Untuk menjamin serta mengawasi berjalannya program atau kegiatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja, PDSI telah memiliki Vice President Quality, Health, Safety, Security, dan Environment (QHSSE) yang berada di bawah Direktur Utama. PDSI juga telah memiliki Komite QHSSE yang dibentuk berdasarkan Surat Perintah Direktur Utama dan bertanggung jawab terhadap Direktur Utama. Tim ini terdiri dari 11 orang dari manajemen dan 99 orang dari berbagai fungsi PDSI. Total anggota Komite QHSSE ini berjumlah 110 orang dari total 383 pekerja PDSI, atau 28,7% dari total seluruh pekerja. Rincian anggota Komite QHSSE adalah sebagai berikut: [GRI 403-1]

The standards for occupational health and safety (OHS) practices and competency in PDSI refer to our parent company, which applies the International Sustainability Rating System (ISRS). The main purpose of ISRS implementation is to reach zero accidents that may potentially harm the Company. In this system, each employee is equipped with the skill to manage emergency situations in oil and gas industry, as well as given compulsory trainings related to occupational safety in operational activities. The employees are also equipped with adequate safety equipment at all times. The performance of this aspect is important to be noticed and improved for it may provide a calm, safe, and secure environment to ensure the employees’ safety. [GRI 103-1]

In order to guarantee and monitor the implementation of programs and activities related to occupational health and safety, PDSI has a Vice President of Quality, Health, Safety, Security, and Environment (QHSSE) which is working under the President Director. PDSI has also owned a QHSSE Committee which was formed based on the Warrant of the President Director and is responsible to the President Director. This team consists of 11 people from the management and 99 people from various functions in PDSI. The total number of this QHSSE Committee is 110 people from a total of 383 PDSI employees, or 28.7% out of all employees. The details on QHSSE Committee members are as the following: [GRI 403-1]

KESEhATAN DAN KESElAMATAN KERJAOccuPATIONAl hEAlTh AND SAFETY


99



TAbEl JuMlAh ANGGOTA KOMITE QhSSE TAhuN 2018NUMBER OF QHSSE COMMITTEE MEMBERS IN 2018

KategoriCategory

JumlahTotal

DireksiBoard of Directors

4

Vice President 7

Operations 44

Support 14

Human Capital 3

Finance 4

Information and Communication Technology 2

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

1

Satuan Pengawasan InternalInternal Audit Unit

1

Legal 1

QHSSE 23

Supply Chain Management 10

JumlahTotal

110

Selain itu, untuk meningkatkan kinerja QHSSE, pada tahun 2015 diluncurkan program “Salam Lima Jari” sebagai representasi dukungan manajemen PDSI kepada seluruh pekerja dan mitra di lapangan. Program ini memastikan keterlibatan top management dan pekerja baik di kantor dan di lapangan, terpenuhinya kompetensi dan perilaku safety dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, terjaganya lingkungan selama pelaksanaan pekerjaan pemboran/kerja ulang dan reparasi sumur, serta terjaganya keamanan aset peralatan dan manusia selama pekerjaan pemboran/kerja ulang dan reparasi sumur.

Furthermore, in order to enhance QHSSE performance, a program called “Salam lima Jari” was launched in 2015 as a representation of PDSI management’s support to all employee and partners in the field. This program ensures the involvement of the top management and personnel both at the office and on the field, the fulfilment of competence and safety behaviour in carrying out daily tasks, the environmental preservation during drilling work/rework and well repair, and the safety of assets and people during drilling work/rework and well repair.



100





Pada tahun 2016 dan 2017, program ini dilanjutkan ke tahap yang lebih komprehensif melalui program Salam Lima Jari Tahap II. Program ini pun berlangsung secara konsisten pada tahun 2018 dengan peluncuran Salam Lima Jari Tahap III yang berfokus pada offshore drilling, onshore drilling, kepemimpinan, tingkah laku, kompetensi, serta implementasi proses safety.

In 2016 and 2017, this program was continued into a more comprehensive stage through Salam lima Jari Phase II program. This program consistently took place in 2018 with the launching of Salam lima Jari Phase III focusing on offshore drilling, onshore drilling, leadership, behaviour, competence, and the implementation of safety process.

SALAM LIMA JARISAY NO TO INCIDENT

TAHAP III

MANAGEMENTcOMMITMENT

bEhAVIOuRbASE SAFETY

GREEN DRIllING QuAlITY TO PROFIT SEcuRITY FOR All

• Waste to Added Value• hygienist catering• Green Electricity

• Quality Inspection for Prevention

• Full cycle QA Implementation• cIP for uniqueness

• hSE Marshal for culture• hSE Award and consequences• lFE Sign• lifting Plan• Drop Object Management

• ISA & PTW for Safe Work• Journey Management Plan• hSE & Operation Passport• SWA On camera• cSMS

• Management Walk-Through• hSE Sharing• Survey budaya hSE

hSE culture Survey

• hSE & Operation Personal leading

• hSE Meeting• Incident Action Tracking

• Penguatan Pam Nonfisik Strengthening of Non-Physical PAM

• Implementasi SMP SMP Implementation

• Peningkatan Kualitas SDM Security hc Quality Advancement

PROGRAM SAlAM lIMA JARI TAhAP IIISAlAM lIMA JARI PHASE III PROGRAM


101



TAbEl PERbANDINGAN PROGRAM SAlAM lIMA JARI TAhuN 2016-2018 COMPARISON OF SAlAM lIMA JARI PROGRAMS IN 2016-2018

cluSTER2016

TAhAP IIPHASE II

2017TAhAP II (bRIDGE)PHASE II (BRIDGE)

2018TAhAP IIIPHASE III

Management Commitment

1. Management Walk Through

2. HSE Sharing3. HSE Personal Leading4. HSE Meeting5. Incident Action Tracking6. Incident Accountability

Broadcasting

1. Management Walk Through

2. HSE Sharing3. HSE Personal Leading3. HSE Meeting4. Incident Action Tracking5. Incident Accountability

Broadcasting

1. Management Walk Through2. HSE Sharing3. Survei Budaya HSE | HSE

Culture Survey4. HSE & Operation Personal

Leading5. HSE Meeting6. Incident Action Tracking

Behaviour-Based Safety

1. HSE Marshall for Behaviour

2. HSE Award and Consequences

3. Job Personal Competency

4. Learning from Event5. Lifting Plan6. Drop Object Management7. New JSA and Permit to

Work8. CSMS9. Stop Work Authority10. Camera on Spot11. HSE Passport12. Recruiting Development

Local Labour13. HSE Campaign

1. HSE Marshall for Behaviour

2. HSE Award and Consequences

3. Job Personal Competency

4. Learning from Event5. Lifting Plan6. Drop Object Management7. New JSA and Permit to

Work8. CSMS9. Stop Work Authority10. Camera on Spot11. HSE Passport12. Recruiting Development

Local Labour13. HSE Campaign

1. HSE Marshall for Culture2. HSE Award and

Consequences3. HSE & Operation Passport4. LFE Sign5. Lifting Plan6. Drop Object Management7. JSA & PTW for Safe Work8. CSMS9. SWA on Camera10. Journey Management Plan

Green Drilling 1. Waste to Added Value2. Thousand Trees for

Drilling3. Green Electricity

1. Waste to Added Value2. Thousand Trees for

Drilling3. Green Electricity

1. Waste to Added Value2. Thousand Trees for Drilling3. Green Electricity

Quality to Profit 1. Statistic for NPT Prevention

2. Rig Database for Asset Integrity

1. Quality Inspection for NPT Prevention

2. Full Cycle QA Implementation

3. CIP for Uniqueness

1. Quality Inspection for NPT Prevention

2. Full Cycle QA Implementation

3. CIP for Uniqueness

Security for All 1. Penguatan PAM Nonfisik2. Implementasi SMP

1. Strengthening of Non-Physical PAM

2. SMP Implementation

1. Penguatan PAM Nonfisik2. Implementasi SMP


2. SMP Implementation

1. Penguatan PAM Nonfisik2. Implementasi SMP3. Peningkatan Kualitas SDM

Security


2. SMP Implementation3. Security HC Quality

Advancement


102





Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2015-2018 Bab IV Pasal 32-35, dijabarkan dan diatur aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku bagi seluruh (100%) pekerja di wilayah kerja PDSI. Bab yang memuat topik-topik terkait aspek kesehatan dan keselamatan kerja tersebut mencakup 9% dari keseluruhan PKB. Topik-topik yang tercakup adalah sebagai berikut:1. Kewajiban Perusahaan untuk memberikan

perlindungan yang memadai untuk menghindari kecelakaan kerja.

2. Kewajiban Perusahaan untuk senantiasa menyediakan alat-alat keselamatan kerja.

3. Pemeliharaan alat-alat keselamatan kerja.4. Kewajiban pekerja untuk berperan serta dalam

usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan di lingkungan Perusahaan.

5. Penunjukan pekerja untuk duduk dalam badan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan.

6. Kewajiban pekerja untuk melaporkan kejadian kecelakaan/kebakaran dan pencemaran lingkungan serta memberikan keterangan yang benar kepada petugas yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

7. Kewajiban pekerja untuk menggunakan peralatan Alat Pelindung Diri (APD) selama jam kerja.

8. Jaminan tanggungan biaya pengobatan dan perawatan pekerja yang mendapat kecelakaan kerja, baik sejak kecelakaan terjadi sampai berakhirnya.

9. Pemberian kompensasi bagi pekerja jika mendapat kecelakaan yang mengakibatkan ketidakmampuan bekerja untuk sementara waktu ataupun cacat permanen. [GRI 403-4]

Keselamatan dan kesehatan kerja insan PDSI menjadi salah satu prioritas Perusahaan. Untuk menghitung kinerja K3, PDSI mengacu kepada aturan dari induk perusahaan, yaitu PT Pertamina (Persero) yang mengikuti Standar OSHA (Log OSHA 300A). Adapun pencatatan K3 Perusahaan dilakukan per project yang dilakukan sepanjang tahun pelaporan. Sertifikasi OHSAS 18001:2007 turut menjadi kerangka dalam mengidentifikasi, mengatur, dan mengurangi risiko-risiko terhadap keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.[GRI 102-12]

Untuk tahun 2017 dan 2018, penyakit akibat kerja tidak dapat dihitung karena tindak lanjut terkait penyakit akibat kerja dilakukan oleh pelanggan. Berikut adalah rincian kinerja K3 PDSI: [GRI 403-2]

In the Collective Bargaining Agreement (PkB) year 2015-2018 Chapter IV Article 32-35, occupational health and safety aspects valid to all (100%) employees in PDSI working locations are described. The chapter that contains topics related to occupational health and safety aspects covers 9% of the entire PkB. The covered topics are:

1. The Company’s duty to provide adequate protection to prevent work accidents.

2. The Company’s duty to always provide work safety equipment

3. Maintenance of work safety equipment4. The employees’ duty to participate in the prevention

and accident/fire countermeasure efforts as well as environmental pollution in the Company’s vicinity.

5. Employee appointment to participate in an institution to prevent and countermeasure against accident/fire as well as environmental pollution.

6. The employees’ duty to report accidents/fire and environmental pollution as well as providing correct information to the officials appointed by the Company in investigating such accident.

7. The employee’s duty to wear Personal Protective Equipment (APD) throughout working hour.

8. Guarantee of treatment and handling cost insurance for employees suffering of work accidents, from the start to the end.

9. Compensation for employees suffering in temporary working inability or permanent disability due to any work accident. [GRI 403-4]

The occupational health and safety of PDSI personnel becomes one of the Company’s priorities. To calculate OHS performance, PDSI refers to the regulation from our parent company, PT Pertamina (Persero) following the OSHA Standards (OSHA log 300A). The Company’s OHS recording is done per project throughout the reporting year. OHSAS 18001:2007 certification also becomes a framework in identifying, managing, and lessening risks toward occupational health and safety in work environments. [GRI 102-12]

For 2017 and 2018, the occupational disease rate cannot be recorded because the follow-up on the occupational disease rate is carried out by the customers. Below are the details of PDSI OHS performance: [GRI 403-2]


103



TAbEl KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT JAWA OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN JAVA PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident

Jumlah Insiden | Number of Incidents

2018 2017

Pekerja TetapPermanentEmployees

Pekerja Outsourcing, Mitra Kerja

Outsourced Employees and Business Partners

JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

Penyakit Akibat KerjaOccupational Diseases Rate (ODR)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

Fatalitas Akibat KerjaWork-Related Fatality

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hari Kerja Hilanglost Day Rate (lDR)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembatasan kerja atau pemindahan tugasRestricted Work Desk (RWD)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pengobatan melebihi perawatan P3KMedical Treatment (MT)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Cedera Akibat Kerja (Pertolongan Pertama)First Aid Case

0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 1 0 1 0 0 1 0 1


104





TAbEl KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT JAMbI-NAD OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN JAMBI-NAD PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


105



TAbEl KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT GEOThERMAl OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN GEOTHERMAl PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 2 0 2


0 0 2 0 2 0 0 0 0 0

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 4 0 4 0 0 2 0 2


106





TAbEl KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT PRAbuMulIh OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN PRABUMUlIH PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 1 0 1 0 0 1 0 1


0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 2 0 2 0 0 2 0 2


107



TAbEl KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT KAlIMANTAN OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN GEOTHERMAl PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 3 0 3


0 0 2 0 2 0 0 0 0 0

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 2 0 2 0 0 5 0 5


108





KINERJA K3 TAhuN 2017 DAN 2018 DI PROJEcT ASIA TENGAh OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 IN MIDDlE EAST PROJECT [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 0 0 0 0 0 2 0 2


109



TAbEl KINERJA K3 KONSOlIDASI TAhuN 2017 DAN 2018 CONSOlIDATED OHS PERFORMANCE IN 2017 AND 2018 [GRI 403-2]

Jenis Kecelakaan

KerjaType of Work

Accident


2018 2017




JumlahTotal




JumlahTotal

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female

laki-laki Male

Perempuan Female




0 0 0 0 0 0 0 1 0 1


0 0 1 0 1 0 0 1 0 1


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0 0 2 0 2 0 0 6 0 6


0 0 7 0 7 0 0 3 0 3

MangkirAbsenteeism

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JumlahTotal

0 0 10 0 10 0 0 11 0 11


110





Kinerja keselamatan kerja PDSI diukur menggunakan Total Recorded Incident Rate (TRIR) dengan rumus sebagai berikut:

Insiden tercatat meliputi kasus-kasus hari kerja hilang, fatalitas, dan pengobatan melebihi perawatan P3K. Dengan total kasus insiden tercatat sebanyak 3 kasus di tahun 2018 dan total jam kerja operasional sebanyak 12.133.967 jam, maka TRIR untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Nilai TRIR PDSI di tahun 2018 sebesar 0,24. Angka ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan target acuan TRIR yang ditentukan oleh pihak manajemen untuk tahun 2018, yaitu 1,79.

PDSI’s occupational safety performance is measured using the Total Recorded Incident Rate (TRIR) with the following formula:

The total recorded incident covers the lost day rate, fatality, and medical treatment. With 3 total recorded incidents in 2018 and total working hours of 12,133,967 hours, the TRIR for 2018 is as the following:

The TRIR in PDSI in 2018 was 0.24. This shows a better performance compared to the TRIR target of 1.79 set by the management for 2018.

TRIR =

TRIR (2018) = = 0,24

Jumlah kasus insiden tercatat | Total recorded incident x 1.000.000

(3 x 1.000.000)

Total jam kerja | Total working hours

12.133.967


111




112




Kinerja SoSial dan lingKunganIndeks Isi GRI

KINERJA SoSIAldAN lINgKuNgANsOCIAL AND eNVIRONMeNTALPeRFORMANCe


113


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSOCIAL AND ENVIRONMENTAL PERfORMANCEGRI Content Index

PDSI memandang penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban akan keberadaan PDSI kepada seluruh Pemangku Kepentingannya. Pendekatan ini menandakan bahwa tanggung jawab PDSI sebenarnya tidak hanya dilihat dari sudut pandang sosial saja, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan lingkungan hidup. PDSI memaknai ini sebagai perwujudan sustainable development.

Dari sudut pandang ekonomi, PDSI memiliki tanggung jawab terhadap kinerja yang tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Dari sudut pandang sosial, PDSI memiliki tanggung jawab untuk mendukung Pemerintah Indonesia dan PT Pertamina (Persero) sebagai Pemegang Saham Pengendali dalam memberdayakan masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang lingkungan hidup, PDSI bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan hidup dengan beroperasi secara aman dan memerhatikan lingkungan.

Pemenuhan tanggung jawab tersebut dilandaskan pada prinsip 3P, yaitu people, profit, dan planet. Ketiga hal ini merupakan akar dari segala bentuk tanggung jawab sosial PDSI, yakni perpaduan yang seimbang antara kelestarian lingkungan, manfaat ekonomis, dan pemberdayaan manusia.

PDsI sees social and environmental responsibility as a form of accountability for PDsI’s presence to all stakeholders. The approach signifies that PDsI’s responsibility does not only cover the social point of view, but also covers economic and environment aspects. PDsI interprets this as a form of sustainable development.

From the economic point of view, PDsI has a responsibility toward a healthy and sustainable performance growth. From the social point of view, PDsI has a responsibility to support the Government of Indonesia and PT Pertamina (Persero) as Controlling shareholders in empowering the people of Indonesia. From the environment point of view, PDsI is responsible to preserve the environment by operating safely and paying attention to the environment.

The fulfillment of such responsibility is based on 3P principles, namely people, profit, and planet. The three aspects are the root of all form of social responsibility by PDsI-by balancing between environmental sustainability, economic benefits, and human empowerment.


114





PDSI memiliki tantangan utama terkait kebutuhan dan harapan pelanggan yaitu tingginya bargaining power akibat banyaknya kontraktor pengeboran (suplai rig berlebih) dan cost structure yang harus dapat seefisien mungkin agar dapat menghasilkan Tarif Harian Operasi (THO) yang kompetitif. Untuk meningkatkan efisiensi kinerja Perusahaan sekaligus meningkatkan aspek kualitas dan keamanan di seluruh (100%) jasa yang disediakan, PDSI secara konsisten mengimplementasikan aspek-aspek tersebut melalui program Salam Lima Jari sejak pencanangannya di tahun 2015. Salah satu aspek untuk meningkatkan keuntungan Perusahaan adalah Quality to Profit, yang terdiri dari program: [gRI 103-1, gRI 416-1]

1. Quality Inspection for Non-Productivity Time Prevention Program terkait pelaksanaan Inspeksi kategori III,

tindak lanjut equipment Failure Report atau Deficiency Report yang dikeluarkan oleh fungsi Operasi.

2. Full-Cycle Quality Assurance Implementation Program penerapan Assessment Quality Assurance

terhadap persyaratan pelanggan yang tercantum dalam kontrak; mencakup kegiatan pra-mobilisasi sampai dengan demobilisasi.

3. Continuous Improvement Program for uniqueness Program yang memastikan bahwa inovasi mampu

dijalankan di seluruh bisnis Perusahaan sehingga mampu digunakan sebagai metode pemecahan masalah.

Sementara itu, program-program yang mengimplementasikan aspek keamanan (security), tercakup dalam program Security for All, yang terdiri dari: [gRI 416-1]

1. Penguatan pengamanan non-fisik, sebagai upaya membentuk sistem pengamanan non-fisik yang terintegrasi. Sistem ini dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi gangguan keamanan secara dini agar operasi Perusahaan dapat berjalan tanpa gangguan keamanan.

2. Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan, sebagai bagian dari manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan, serta kebijakan pengamanan.

PDsI has a main challenge regarding customers’ needs and expectations, namely the high bargaining power from the large number of drilling contractor (excess rig supply) and a cost structure as efficient as possible to generate a competitive Daily Operational Tariff (THO). To enhance the Company’s performance efficiency as well as the quality and security aspects in all (100%) provided services, PDsI consistently implement those aspects through salam Lima Jari program since its declaration in 2015. One of the aspects to enhance Company profit is Quality to Profit, consisting of these programs:[gRI 103-1, gRI 416-1]

1. Quality Inspection for Non-Productivity Time Prevention A program related to category III Inspection execution,

follow up for equipment Failure Report of Deficiency Report issued by the Operations function.

2. Full-Cycle Quality Assurance Implementation Assessment Quality Assurance program implementation

toward customer requirements as stated in the contract; covering pre-mobilisation to demobilisation activities.

3. Continuous Improvement Program for uniqueness A program ensuring that innovation is possible to

execute in all Company business, thus it could be used as a method for problem solving.

Meanwhile, the programs which may implement the security aspects are covered by the security for All program, consisting of: [gRI 416-1]

1. enhancement for non-physical safekeeping, as an effort to form an integrated nonphysical safekeeping system. The system may identify and anticipate early security disturbances for the operations to run well without security disturbances.

2. Implementation of security Management system, as a part of the management as a whole, including the organisational structure, procedure, process, and resources necessary for development of implementation, achievement, assessment and maintenance, as well as security policy.


115



TANgguNg JAWABKEPAdA PElANggANCuSToMER RESPoNSIBIlITY

Perusahaan menggunakan ISO 9001:2015 untuk terus menyediakan jasa yang memenuhi standar pelanggan maupun peraturan. Dengan pendekatan berorientasi proses pada ISO 9001, Perusahaan dapat mendokumentasikan dan mengaji struktur, kewajiban, dan prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai manajemen kualitas yang efektif. Komitmen Perusahaan terhadap kualitas dan keamanan produk dan jasa terbukti dengan tidak adanya insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa. [gRI 102-12, gRI 416-2]

Untuk tetap bertahan di tengah-tengah persaingan jasa pengeboran yang sangat kompetitif, salah satu respon yang wajib dilakukan terkait turunnya harga minyak dunia yaitu dengan melakukan respon cepat atas keluhan pelanggan karena hal ini akan sangat menentukan persepsi mereka atas kualitas produk/jasa dan Perusahaan secara keseluruhan.

Respon atas keluhan pelanggan dilakukan bukan saja bersifat pasif (menunggu keluhan masuk ke dalam saluran komunikasi), namun juga bersifat aktif (menjaring persepsi pelanggan atas produk/jasa sebelum dan sesudah disampaikan kepada pelanggan), termasuk di dalamnya adalah tindak lanjut atas keluhan pelanggan tersebut.

Untuk menciptakan sistem yang dapat menjaring informasi kebutuhan pelanggan, pendataan dan kecepatan respon atas keluhan pelanggan, serta pelacakan/tracking penyelesaian keluhan pelanggan yang masuk, PDSI meluncurkan PDSI Care dan PDSI Understand.

The Company utilises IsO 9001:2015 to continue providing services that fulfill both the customers’ and regulations’ standards. With process-oriented approach in IsO 9001, the Company may document and assess necessary structure, duty, and procedure to achieve effective quality management. The Company’s commitment to the quality and security of the product and service has been proven with no incident of non-compliance related to health and safety impacts of products and services. [gRI 102-12, gRI 416-2]

To survive amidst the competitive drilling services, one of the responses that must be done related to the decrease of world oil price is by performing quick response to customer complaints since it will determine their perception regarding the entirety of the products/services as well as the Company.

Responses toward customer complaints are not only done in a passive manner (wait for the complaints through communication channels), but also actively (drawing customer perceptions toward the products/services before and after it was delivered to the customers), including the follow-up to the complaint itself.

To create a system which may draw information on customer needs, data collection and speed of response toward customer complaints, as well as customer complaint completion tracking, PDsI launched PDsI Care and PDsI Understand.

Melalui manajemen pengelolaan keluhan pelanggan ini, PDSI tidak hanya ingin sekedar reaktif, tetapi juga lebih responsif agar kekurangan atas kinerja PDSI bisa membaca trennya secara bertahap sebagai salah satu cara memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Melalui penetapan TKO B-003/DSI2000/2015 tentang Penanganan Keluhan Pelanggan dalam rangka Peningkatan Customer Awareness & engagement PDSI sangat peduli dengan kondisi-kondisi tersebut.

Pengelolaan Keluhan melalui Customer Feedback survey (CFS) juga menanyakan segala jenis keluhan yang disampaikan secara tertulis untuk dapat ditindaklanjuti untuk langkah-langkah perbaikan ke dalam. Mekanisme penyampaian keluhan juga dapat dilakukan melalui surel [email protected], SMS pada nomor 08111912000, laporan langsung tatap muka, maupun pertemuan atau rapat.

Untuk mendapatkan Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer satisfaction Index—CSI) dilakukan pengukuran dengan 13 indikator operasional di Lokasi Pengeboran secara bulanan. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik secara langsung bagaimana kinerja peralatan pengeboran dan seluruh tim yang bekerja di lapangan.

Through this customer complaint management, PDsI not only want to be reactive, but also be more responsive so that the deficiency in PDsI’s performance is able to study the trend gradually as one of the means to understand customer needs and expectations. Through establishment of TKO B-003/DsI2000/2015 on Customer Complaint Handling in the effort to enhance Customer Awareness and engagement, PDsI cares with such conditions.

Complaint Management through Customer Feedback survey (CFs) also questions all kinds of complaint delivered in writing to be followed up for internal improvement. Complaint delivery mechanism can also be done through e-mail at [email protected], sMs to 08111912000, face-to-face report, or meetings.

To attain Customer satisfaction Index, a monthly measurement with 13 operational indicators in drilling locations is executed. This is done to receive direct feedback on how the drilling equipment and the entire working team perform.

PdSI CARE PdSI CARE


116





Para perwakilan yang berada di lapangan bahkan pejabat lain dari pelanggan yang sedang berkunjung dapat memberikan penilaian langsung di lokasi. Indeks kepuasan pelanggan inilah yang menjadi prioritas untuk menggali bagaimana pelanggan melihat dari waktu ke waktu atas kinerja operasi.

Hasil dari penilaian survei yang telah dikumpulkan berupa naik turunnya CSI (Harapan dengan Realisasi) dari pengumpulan CFS yang diukur dengan skala Likert selama periode bulan Januari sampai dengan Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Grafik di atas menunjukkan bahwa naik turunnya CSI antara harapan dan realisasi dari skala Likert (1-5) selama 1 (satu) tahun masih di atas angka 3,5 (Cukup Memuaskan) yaitu berada di predikat Memuaskan. Hasil ini sesuai dengan harapan pelanggan yang secara rata-rata mengharapkan di level 4 (Memuaskan).

Field representatives, even other visiting customer officials may give direct assessment on location. This customer satisfaction index will become a priority to probe how the customers see the operational performance over time.

Results of the collected survey assessment is inform of CsI ups and downs (expectation andRealisation) from CFs collection is presentedwith Likert scale from January to December2018, with the following results:

The chart above shows that the ups and downs of CsI between the expectation and realisation from Likert scale (1-5) for a year is still above 3.5 (Good) or with the satisfying predicate. This result is in line with customers’ expectation, which in average expects it in level 4 (satisfying).

gRAFIK HASIl SuRvEI KEPuASAN PElANggANResULTs OF CUsTOMeR sATIsFACTION sURVey

5

4,5

4

3,5

3

2,5

2

1,5

1

0,5

Realisasi | Realisation Target | Target

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec


117



PDSI selalu melibatkan secara aktif kontribusi dari tim operasional untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi sebagai prioritas utama dari tugas dan tanggung jawab. Hal ini juga menjadi nilai tambah dari kinerja tim operasi.

Program ini menjadi jembatan antara PDSI dengan pelanggan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi melalui ide-ide yang muncul saat diskusi dan interaksi sehingga tercapai tujuan bersama.

Kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan, dan kepuasan tersebut sangat bergantung kepada persepsi dan ekspektasi pelanggan itu sendiri. Untuk memahami dan mengukur penilaian dan harapan dari pelanggan, penting bagi perusahaan untuk mengetahui yang menjadi harapan pelanggan terlebih dulu sebelum kemudian mencoba merealisasikannya.

Lebih dari sekadar memahami harapan dan realisasi yang dirasakan pelanggan, melalui kegiatan Annual Customer satisfaction survey (ACSS) yang dilaksanakan pada awal tahun 2018 PDSI mencoba mengukur kesesuaian persepsi antara pelanggan dan internal pekerja PDSI untuk mengetahui seberapa jauh gap persepsi harapan dan realisasi.

Di dalam survey tersebut, disampaikan 31 pertanyaan yang dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) sub utama yaitu:

1. Pelaksanaan Program Promosi-Marketing-Branding2. Jenis, Kesiapan, dan Kelengkapan Jasa-Jasa3. Kemampuan untuk Memberikan Layanan yang Akurat

(Reliability)4. Kesediaan untuk Memberikan Layanan yang Cepat

(Responsiveness)5. Kemampuan untuk Menyampaikan Kepercayaan dan

Keyakinan (Assurance)6. Penanganan Pelanggan dan Komunikasi (empathy)7. Citra dan Persepsi Pelanggan (Overall Image)

Selama tahun 2018 program PDSI Understand belum terlaksana sepenuhnya dikarenakan adanya perubahan proses bisnis dan struktur organisasi di pemasaran PDSI. Namun, progam ini akan tetap menjadi prioritas pada tahun-tahun berikutnya.

PDSI memiliki keunggulan berupa aset rig yang difabrikasi di Amerika yang terkenal melalui produk-produk yang memiliki keandalan tinggi serta pengalaman di bidang pengeboran lebih dari 30 tahun (sejak PT Pertamina Persero berdiri). Hal ini menjadi positioning Perusahaan yang direfleksikan menjadi brand PDSI sebagai perusahaan kontraktor pengeboran yang memiliki aset dengan keandalan, teknologi, serta operatorship dengan pengalaman tinggi. Ini didukung dengan 46

PDsI always actively involve the active contribution from operational team to resolve every occurring problem as a main priority from their duty and responsibility. This also becomes an added value from their performance.

This program becomes a bridge between PDsI and the customers in resolving occurring problems through emerging ideas during discussions and interaction to achieve mutual purposes.

Customer satisfaction is a success benchmark of a company, and it is relying on the perception and expectation of the customers themselves. To understand and measure customer assessment and expectation, it is important for the company to know their expectation first before attempting to realise it.

More than merely understanding the expectation and realisation of the customers, through the Annual Customer satisfaction survey (ACss) held in the beginning of 2018 PDsI made an effort to measure the conformity between the perception between customers and PDsI internal personnel to find out the gap between perceptions of expectation and realisation.

During the survey, 31 questions were grouped into seven main subs, namely:

1. execution of Promotion-Marketing-Branding Program2. service Type, Readiness, and Completeness3. Ability to Provide Accurate service (Reliability)

4. Willingness to Provide swift service (Responsiveness)

5. Ability to Convey Trust and Confidence (Assurance)

6. Customer Handling and Communication (empathy)7. Image and Perception by the Customers (Overall Image)

During 2018, PDsI Understand has not been fully implemented because of the change in business process and organisation structure in PDsI’s marketing. However, this program will still be prioritised in the upcoming years.

PDsI has a superiority in form of American-fabricated rigs, famous with their high reliability as well as more 30 years of experience (since PT Pertamina (Persero) was established) in drilling. This becomes the Company’s positioning, reflected into the brand as a drilling contractor company with assets of high reliability, technology, and experienced operatorship. This is supported by 46 rigs that has been owned up to 2018, as well as other drilling-support services, which are Directional Drilling,

PdSI uNdERSTANd

PENgElolAAN CuSToMER AWARENESS

PdSI uNdERSTANd

CuSToMER AWARENESS MANAgEMENT


118





rig yang dimiliki Perusahaan sampai dengan tahun 2018, serta jasa-jasa pendukung pengeboran lain yaitu Directional Drilling, H2s Monitoring, Water Pump, Aerated Drilling, dan lain-lain, yang menjadikan PDSI sebagai perusahaan pengeboran dengan jumlah rig terbesar di Indonesia dan menawarkan konsep One stop Integrated solution bagi seluruh pelanggannya.

Dalam melaksanakan kontrak kerjanya, PDSI tidak memiliki kewajiban untuk memberikan label informasi di mana jasa pengeboran akan dilakukan. Meski demikian, PDSI menjamin proses penelusuran terhadap data pengeboran yang sudah dilaksanakan kepada pelanggan. Hal ini mencakup seluruh aspek kegiatan operasional, termasuk di dalamnya potensi dampak lingkungan. Sepanjang tahun pelaporan, tidak terdapat pelanggaran terhadap peraturan terkait pelabelan jasa Perusahaan.[gRI 103-1, gRI 417-1, gRI 417-2]

Kontrak kerja PDSI memuat keterangan mengenai gambar, data, hasil survei, ataupun informasi mengenai keadaan sumur. Kontrak ini juga menjamin kerahasiaan data-data tersebut dari mitra, afiliasi, dan subkontraktor agar data tidak dapat disalahgunakan. Di sepanjang tahun 2018, tidak ada pengaduan atas penyalahgunaan data-data pelanggan dan pelanggaran atas hak privasi pelanggan. [gRI 103-1, gRI 418-1]

Program pengelolaan customer awareness Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan customer awareness tentang produk dan jasa yang dimiliki oleh PDSI, sekaligus dapat mengedukasi pelanggan mengenai efisiensi daya (terkait teknologi terbaru) dari aset Perusahaan.Berdasarkan tujuan ini, diharapkan bahwa PDSI dapat menjadi kontraktor pengeboran utama di benak pelanggan, sekaligus meminimalisasi perselisihan terkait ruang lingkup kontrak dengan pelanggan.

• PDSI menyusun program kerja dalam rangka peningkatan customer awareness terhadap PDSI, yaitu:

• Identifikasi event pameran maupun saluran komunikasi lainnya yang memiliki skala regional maupun internasional di tahun berjalan dan tahun mendatang dengan pertimbangan cakupan potensi pelanggan (per semester).

• Perencanaan materi pameran maupun saluran komunikasi lainnya, termasuk pilihan event pameran yang akan diikuti oleh PDSI.

• Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan event pameran (survei, pelanggan potensial, dan lain-lain).

Pelaksanaan program peningkatan customer awareness ini melibatkan banyak pihak di dalam PDSI, seperti:

• Rig service marketing sebagai penyedia data customer existing dan calon pelanggan

• Corporate secretary sebagai manajemen komunikasi• Asset management sebagai penyedia data mengenai

aset yang dimiliki oleh Perusahaan• Fungsi Operasi sebagai juru penerang• Direksi

H2s Monitoring, Water Pump, Aerated Drilling, and other services, making PDsI a drilling company with the largest number of rigs in Indonesia which offers the concept of One stop Integrated solution for all its customers.

In executing its work contracts, PDsI is not obliged to provide a label information in which the drilling service will be performed. Nevertheless, PDsI ensures that the data tracking process for drilling activities is available for the customers. This includes all operational activities, including environmental impact aspect. Throughout the reporting period, there was no violation on regulations regarding the Company’s service labelling.[gRI 103-1, gRI 417-1, gRI 417-2]

PDsI work contracts contain information regarding images, data, survey results, and other information regarding well condition. The contract also ensures the secrecy of those data from partners, affiliations, and sub-contractors so that it cannot be misused. Throughout 2018, there was no complaint regarding customer data and violations on customer privacy rights.[gRI 103-1, gRI 418-1]

The Company’s customer awareness management program is expected to enhance customer awareness regarding PDsI’s products and services, while educating the customer regarding power efficiency (related to newest technology) from Company asset. Based on this aim, it is expected that PDsI may become the main drilling contractor at the top of customers’ mind, while minimising dispute related to scope of contract with the customers.

• PDsI composed a work program in the effort to enhance customer awareness toward PDsI, namely:

• Identification of exhibition events or other communication channels with regional or international scale in the current and future years while considering customer potential scope (per semester).

• exhibition material planning or other communication channel, including selection of exhibition events that are attended by PDsI.

• evaluations toward exhibition event results (survey, potential customers, etc.)

Customer awareness enhancement program execution involves a lot of parties within PDsI, namely:

• Rig service marketing as the data provider on existing and potential customers

• Corporate secretary as the communication manager• Asset management as the data provider on assets

owned by the Company• Operation function as the interpreter• BOD


119



• Pihak ketiga penyedia jasa konsultasi desain dan media komunikasi (banner, leaflet, dan lain-lain)

• Peserta Pameran/Publik/Masyarakat Industri Migas dan Panas Bumi

PDSI berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik pemasaran berdasarkan etika promosi, iklan, dan sponsor yang berlaku. Komitmen untuk mendukung 8 (delapan) Program Inisiatif PDSI dituangkan pada TKO B-003/DSI2000/2015 tentang Penanganan Keluhan Pelanggan dalam rangka Peningkatan Customer Awareness dan engagement. Komitmen tersebut kemudian secara aktif dikomunikasikan melalui Town Hall Meeting dan Management Walk Through oleh Manajemen ke seluruh Pemangku Kepentingan PDSI. Sepanjang tahun 2018, tidak ada insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan etika promosi, iklan, dan sponsor yang berlaku.[gRI 417-3]

Pengukuran hasil dari pengelolaan customer awareness ini adalah peningkatan brand awareness PDSI melalui brand event. Selama tahun 2018, program customer awareness belum terlaksana sepenuhnya dikarenakan adanya perubahan proses bisnis dan struktur organisasi di pemasaran PDSI namun progam ini akan tetap menjadi prioritas pada tahun-tahun berikutnya.

Dalam melakukan praktik-praktik pemasaran, PDSI berpegang pada undang-undang ataupun peraturan di bidang sosial dan ekonomi. Sepanjang tahun 2018, praktik pemasaran dan penjualan telah berjalan dengan baik sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jasa yang melanggar peraturan, larang edar, ataupun disengketakan. [gRI 103-1, gRI 419-1]

• Third parties as the design and communication media consultation service (banner, leaflet, etc.)

• exhibition Participants/Public/Oil and Gas and Geothermal Industrial society

PDsI is committed to execute marketing practices based on the prevailing promotion, advertising, and sponsoring ethics. The commitment to support eight PDsI Initiative Program can be found within TKO B-003/DsI2000/2015 on Customer Complaint Handling in the effort to enhance Customer Awareness and engagement. The commitment is actively communicated through Town Hall meeting and Management Walk Through by the Management to all PDsI stakeholders. Throughout 2018 there was no disobedience incident on prevailing promotion, advertising, and sponsoring regulation and ethics. [gRI 417-3]

The measurement of customer awareness management is the enhancement of PDsI brand awareness through brand event. During 2018, the customer awareness program has not been fully implemented because of the change in business process and organisation structure in PDsI’s marketing. However, this program will still be prioritised in the upcoming years.

In executing its marketing practices, PDsI upholds the social and economic laws and regulations. Throughout 2018, marketing and sales practices have been executed well based on the prevailing laws and regulation. This is proven with the nonexistence of products violating the rules, banned, or in dispute.[gRI 103-1, gRI 419-1]


120





TANgguNg JAWAB lINgKuNgANENvIRoNMENTAl RESPoNSIBIlITY

PDSI menyadari pentingnya perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan dalam proses usahanya, baik dalam hal pengelolaan limbah, penggunaan bahan baku, maupun konsumsi air dan energi. Sebagai perusahaan kontraktor pengeboran, PDSI tidak memiliki kewajiban untuk melakukan studi menyeluruh mengenai dampak lingkungan dari setiap kontrak kerjanya. Meski demikian, Perusahaan tetap melakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan identifikasi dan pengendalian sistematis untuk meminimalkan dampak negatif dari aktivitasnya. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sanksi administratif ataupun denda terkait pelanggaran baku mutu lingkungan dan pelanggaran peraturan pengelolaan lingkungan selama periode pelaporan. [103-1] [307-1]

PDsI realised the importance of paying attention to environmental sustainability in its business process, in terms of waste management, material use, and the consumption of water and energy.

As a drilling contractor company, PDsI is not required to conduct thorough study on environmental impacts in each work contract. Nevertheless, the Company constantly conducts environmental management based on the identification and systematic control to minimize the negative impacts of its activity. This is proven with the nonexistence of administrative sanctions or fine related to environmental quality standard violations and environmental management regulation violations throughout the reporting period. [103-1] [307-1]

Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup, PDSI berkomitmen melakukan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari kegiatan operasional rig PDSI melalui pihak ketiga yang telah memiliki izin khusus untuk mengelola limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. PDSI juga melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan dari oil spill melalui implementasi secondary containment yang diletakkan pada setiap unit engine yang digunakan dalam mendukung operasional rig.

Selain limbah B3, terdapat juga limbah non-B3 yang terdiri dari limbah organik dan anorganik. Pengolahan limbah organik sejalan dengan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) untuk pengelolaan sampah organik yang ada di rig PDSI yang memiliki fasilitas catering. Pengolahan ini menerapkan metode composting Takakura dengan cara mengubah sampah organik menjadi pupuk organik berupa kompos. Metode ini juga merupakan bagian dari kegiatan Waste to Added Value dalam program Salam Lima Jari tahap II. Sementara itu, semua limbah anorganik yang dihasilkan dari kegiatan operasional rig PDSI dikelola dengan cara melakukan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat. Pada tahun 2018, PDSI tidak mengirim (0%) limbah berbahaya ke luar negeri atau secara internasional. [gRI 103-1, gRI 306-2, gRI 306-4]

In order to preserve the environment, PDsI is committed to manage Hazardous and Toxic Materials (B3) waste produced by PDsI’s operational rigs through third parties with special permit from Indonesian Ministry of environment and Forestry to manage B3 waste. PDsI also take preventive actions against environment contamination from oil spill through the implementation of secondary containment placed on every engine unit used to support rig operations.

Besides B3 waste, there is also non-B3 waste which consists of organic and inorganic waste. The organic waste management is in accordance with the 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) concept for organic waste management on PDsI rigs with catering facilities. This processing applies the Takakura Composting method by turning organic waste into organic fertiliser in the form of compost. This method is also a part of Waste to Added Value activity in salam Lima Jari stage II. Meanwhile, all inorganic waste produced by PDsI rig operations is managed by disposing it on the closest Final Waste Disposal (TPA) independently or cooperating with the local sanitary Agency. In 2018, PDsI does not ship (0%) hazardous waste internationally. [gRI 103-1, gRI 306-2, gRI 306-4]

PENgElolAAN lIMBAH WASTE MANAgEMENT


121



Klasifikasi limbahWaste

Classification

Jenis limbah Type of Waste

Metode Pengelolaan Management Method

Jumlah limbahAmount of Waste

2018 2017

Non-B3 OrganikOrganic

Takakura (Composting)Takakura Composting

1.529 kg 3.536 kg

AnorganikInorganic

Melakukan pembuangan ke TPA terdekat secara mandiri atau kerja sama dengan Dinas Kebersihan setempatDisposing to the closest TPA independently or cooperating with the local sanitary Agency

Tidak dilakukan penghitungan

No calculations are made

Tidak dilakukan penghitunganNo calculations

are made

B3 Limbah B3B3 Waste

Kerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki izin khusus pengelolaan limbah B3Cooperating with third parties with special permit for B3 waste management

106.037 liter106,037 litres

107.000 liter107,000 litres

TABEl KlASIFIKASI dAN JuMlAH lIMBAH 2018CLAssIFICATION AND TOTAL AMOUNT OF WAsTe IN 2018

TABEl PEMAKAIAN SuKu CAdANg sPARe PART UsAGe [gRI 301-1]

PDSI tidak menggunakan bahan baku apapun dalam aktivitas operasional dan nonoperasionalnya. Meski demikian, Perusahaan melakukan pemeliharaan (maintenance) rutin terhadap rig dalam bentuk pengadaan suku cadang (spare part) yang berupa material terbarukan. Upaya ini dibutuhkan untuk mempertahankan keandalan rig Perusahan. Di tahun 2018, terdapat peningkatan terhadap jumlah material yang digunakan karena meningkatnya jumlah operasi yang dilaksanakan. [gRI 103-1, gRI 301-1]

PDsI does not use any raw material in its operational and non-operational activities. Nevertheless, the Company conducts periodic rig maintenance through the procurement of spare parts, which are in the form of renewable material. This effort is necessary to maintain the Company’s rig reliability. In 2018, there was an increase to the number of materials used due to the increasing number of operations. [gRI 103-1, gRI 301-1]

PENgguNAAN BAHAN BAKu RAW MATERIAl uTIlISATIoN

Subyeksubject

Tahun | year

2018 2017

Jumlah Material Total Material 29.209 26.939

Nilai Pemakaian (Rp)Usage Value (Rp) 475.233.877.057 105.716.392.827,74


122





Industri pengeboran adalah industri yang membutuhkan sumber daya air yang tinggi, terutama yang berasal dari sungai. PDSI memiliki 40 rig yang aktif beroperasi, dengan pemakaian air 23.000 liter/hari untuk masing-masing rig. Selain kebutuhan operasional rig, air juga digunakan untuk kebutuhan tim di area camp site. Selain dihuni oleh personel PDSI, area ini juga dihuni oleh pelanggan dan service company lainnya dengan jumlah dominan personel PDSI (±80%). Di pelaporan tahun 2018, PDSI telah/belum melakukan pengukuran penggunaan air sungai secara terperinci karena air disediakan oleh pelanggan pada masing-masing lokasi operasional. Dengan melakukan asumsi kebutuhan operasional 40 rig (23.000 liter per hari) maka total konsumsi air untuk tahun 2018 adalah 335.800.000 liter. [gRI 103-1, gRI 303-1]

Energi memegang peranan penting pada kinerja operasional PDSI. Perusahaan menggunakan energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) untuk memasok seluruh kebutuhan energi di wilayah operasionalnya. Dalam operasional kerjanya, kewajiban pemenuhan konsumsi bahan bakar dibagi oleh PDSI dengan pelanggannya. Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar ketika rig idle atau maintenance, sedangkan pelanggan berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar ketika rig beroperasi. Di tahun 2018, terdapat peningkatan penggunaan BBM dibandingkan di tahun 2017 dikarenakan meningkatnya jumlah operasi pengeboran. PDSI juga menggunakan energi listrik pada saat operasi, juga ketika rig idle atau maintenance. Seiring dengan peningkatan jumlah operasi pengeboran, kebutuhan listrik juga semakin besar. [gRI 103-1]

Berikut adalah konsumsi energi Perusahaan selama 2 (dua) tahun terakhir. Adapun data konsumsi bahan bakar dan listrik yang disajikan di bawah ini tidak termasuk dengan konsumsi di luar kebutuhan rig seperti konsumsi di kantor ataupun yard karena tidak signifikan terhadap bisnis PDSI. Berdasarkan asumsi ini, total konsumsi energi di 2018 adalah 644.643.129,95 Mega Joule.

Drilling industry is a resource-intensive industry which requires a vast amount of water, especially that from the river. PDsI owns 40 actively operating rigs with water usage of 23,000 litre/day for each rig. Aside from rig operational requirement, water is also used for the necessity of the teams in operation camp sites. Aside from being inhabited by PDsI personnel, the area is also inhabited by the customer and other service company with a dominant number by PDsI personnel (±80%). In 2018 reporting PDsI has/has not measured river water usage in detail because the water was provided by the customers in each operational location. With the assumption of 40 rigs operational necessity (23,000 litres per day), the total water consumption for 2018 is 335,800,000 litre. [gRI 103-1, gRI 303-1]

energy holds an important role in PDsI’s operational performance. The Company utilizes electricity and fuel oil to supply all energy necessity in all operational locations. In its work operations, the duty to fulfil fuel consumption is divided between PDsI and its customer. The Company is required to fulfil the fuel necessity when the rig is idle or in maintenance, while the customer is required to fulfil the fuel necessity when the rig is in operation. There is an increase of fuel consumption compared to that in 2017 due to the increasing number of operations. PDsI also uses electricity during operations, as well as when the rig is idle or in maintenance. Along with the increase of operations done in 2017, the need for electricity also increased. [gRI 103-1]

Below is the Company’s energy consumption for the last two years. The oil fuel and electricity consumption data presented below do not include consumptions outside of rig necessities such as office or yard consumption due to its insignificance to PDsI business. Based on this assumption, the total energy consumption for 2018 is 644,643,129.95 Mega Joule.

KoNSuMSI AIR dAN ENERgI WATER ANd ENERgY CoNSuMPTIoN


123



Dalam upayanya menggunakan sumber energi berkelanjutan, PDSI juga menerapkan kegiatan Green Electricity sebagai bagian dari program Salam Lima Jari tahap II. Green Electricity merupakan program untuk mengganti penggunaan listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) dengan solar cell sebagai tindakan nyata dalam usaha mengurangi emisi. Program ini terealisasi dalam bentuk investasi 1 (satu) unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 10,5 kWp yang terpasang dalam 1 (satu) unit porta camp 40 feet di area IDTC (Indonesia Drilling Training Center) Mundu, Jawa Barat. Unit tersebut sudah diuji coba untuk peralatan listrik di area camp seperti lampu dan air conditioner (AC).

In its effort to use sustainable energy source, PDsI also implements Green electricity as a part of salam Lima Jari stage II. Green electricity is a program to replace oil-based electric usage with solar cell and a real action in reducing emission. The program currently undergoes feasibility studies before its execution. This program has been realised by investing a unit of 10.5 kWp solar Power Plant (PLTs) installed in one unit of 40-feet porta camp inside the area of Indonesia Drilling Training Center (IDTC) in Mundu, West Java. The unit has been tested for electrical appliances in the camp area, such as lamps and air conditioner (AC).

TABEl KoNSuMSI ENERgIeNeRGy CONsUMPTION [gRI 302-1]

Jenis EnergiType of energy unit 2018 2017

BBMOil Fuels Mega Joule 54.046.903,68 55.728.620,64

Listrik electricity Mega Joule 590.596.226,27 572.068.770,21


124





TANgguNg JAWAB SoSIAl KEMASYARAKATANCoMMuNITY RESPoNSIBIlITY

Menjaga hubungan dengan semua pihak menjadi salah satu hal yang harus dilakukan guna kelangsungan suatu usaha. Komunikasi terjalin bukan hanya sebatas relasi internal perusahaan, namun dengan lingkungan eksternal juga. Merawat komunikasi dan hubungan baik dengan kelompok masyarakat dapat sekaligus mempelajari pandangan mereka, adat istiadat, budaya, dan sekaligus edukasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. [gRI 103-1]

Dalam setiap kegiatan project baru di suatu wilayah, Perusahaan selalu memulainya dengan melakukan pemetaan sosial. Pemetaan Pemangku Kepentingan berpengaruh menjadi bagian penting dalam pengelolaan komunikasi dan koordinasi perusahaan, agar tidak hanya license to operate yang didapat namun juga dukungan dan hubungan baik dengan masyarakat setempat. Upaya ini terbukti dengan tidak adanya pelanggaran terhadap hak-hak adat dari masyarakat setempat. [gRI 411-1]

Implementasi kegiatan CSR PDSI di lapangan dikoordinasikan oleh CSR Assistant yang dikepalai oleh Public Relations Assistant Manager. Pelaksanaan CSR PDSI bersinergi dengan Pemerintah, Pemegang Saham, dan Pemangku Kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Maintaining a relationship with all parties is required for business sustainability. The formed communication is not only limited to company’s internal situation, but also with the external parties. Maintaining good communication and relation with community groups may also help in understanding their point of view, cultures, customs, while educating them should they have any questions. [gRI 103-1]

Before starting every new project in an area, the Company begins by conducting a social mapping. The mapping of affected stakeholders become an important part in the Company’s communication management and coordination, in order to not only gaining the license to operate but also the support and good relationship with the local communities. This is proven with the nonexistence of violations to the rights of the local communities. [gRI 411-1]

Implementation of PDsI CsR activities on the field is coordinated by the CsR Assistant that is headed by the Public Relations Assistant Manager. The implementation of PDsI CsR is in synergy with the Government, shareholders, and stakeholders to enhance the educational, health, economic, and environmental quality.


125



dIREKTuR uTAMAPResIDeNT DIReCTOR

PuBlIC RElATIoN ASSISTANT MANAgER

INTERNAl MANAgER & Bod SuPPoRT ASSISTANT

MANAgER

govERNMENT RElATIoN ANAlYST

CSR ASSISTANT

dIRECToRS SECRETARY

CoMMISSIoNER ASSISTANT

BRANd, MEdIA & PuBlICATIoN

ANAlYST

dIRECToRS SECRETARY

CoRPoRATE SECRETARY

CoMMuNICATIoN & RElATIoN MANAgER

STRuKTuR oRgANISASI CSR PdSIPDsI CsR ORGANIsATIONAL sTRUCTURe [gRI 102-18]

Tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja PDSI memberikan dampak pada wilayah sekitar area operasinya. Keberadaan Perusahaan dalam suatu wilayah hendaknya dapat memberikan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berpengaruh terhadap praktik-praktik kegiatan Perusahaan juga. PDSI melihat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai upaya untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasinya serta bekerja sama dengan

It is undeniable that PDsI’s performance had impacts to the surrounding area of its operations. The Company’s presence in an area should have an economic, environmental, and social impacts which will then have an impact for the Company’s practices. PDsI sees the Corporate social Responsibility as an effort to create and maintain a harmonious relationship with the communities surrounding its operation areas, as well as cooperating with the Government and related parties


126





Pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. PDSI memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab Perusahaan di bidang sosial serta lingkungan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan. Di PDSI, semua kegiatan dilaksanakan secara bertanggung jawab baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. [gRI 103-1, gRI 103-1]

Terdapat 5 (lima) kriteria pembuatan program CSR, yaitu:

1. Kebutuhan Masyarakat Program disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

2. Inovatif dan Spesifik Program ditujukan sesuai dengan sosial yang spesifik dan dilakukan dengan pendekatan yang inovatif.

3. Potensial Dalam jangka panjang, secara potensial akan dapat mengatasi isu-isu sosial.

4. Strategis Program secara strategis ditujukan selain sebagai bentuk kepatuhan Perusahaan juga untuk mengantisipasi masalah sosial dan akan mempertegas pencapaian tujuan.

5. Kemitraan Perencanaan program serta implementasinya dapat bermitra dengan pihak yang berkompeten di bidangnya seperti pemerintah, LSM, NGO, masyarakat, dan perguruan tinggi.

Berdasarkan kriteria tersebut, PDSI memiliki 4 (empat) fokus area utama, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Adapun 4 (empat) fokus tersebut diprioritaskan pada masyarakat sekitar wilayah kerja Perusahaan dan masyarakat luas secara selektif.

Sejak pendiriannya hingga saat ini, keberadaan PDSI telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat, seperti: [gRI 203-2]

• Peningkatan aktivitas ekonomi baik di sektor formal maupun informal

• Penciptaan lapangan kerja• Ketersediaan fasilitas dan pelaksanaan program-

program kesehatan• Penyaluran bantuan dan peningkatan kompetensi di

bidang pendidikan• Pelestarian lingkungan

Berikut adalah rencana dan realisasi anggaran program CSR pada tahun 2018:

to provide some benefits for the communities. PDsI has the commitment to execute Company responsibilities in social and environmental aspects in line with the principle of sustainable environmental development. In PDsI, all activities are performed responsibly, be it in economic, social, or environmental aspects.[gRI 103-1, gRI 103-1]

There are five criteria for CsR program establishment, namely:1. Needs of Society The program is adjusted with the society’s needs to

provide a broader benefit.

2. Innovative and Specific The program is addressed to specific communities and

executed with an innovative approach.

3. Potential The program may potentially resolve social issues in a

long term.

4. Strategic The program is strategically addressed not only as a

form of Company compliance but also to anticipate social issues and confirm objective achievement.

5. Partnership Program planning and implementation may partnered

with competent parties, such as the Government, NGOs, the communities, and colleges.

Based on those criteria, PDsI has four main focus area, namely education, health, environment, and social empowerment. The four main focus is prioritised for communities in the surrounding Company operations and selective parts of the broader communities.

since its establishment, PDsI’s presence have generated various positive impacts to the communities, namely:[gRI 203-2]

• Increase in economic activities, both in formal and informal sectors

• Creation of job opportunities• Availability of healthcare facilities and programs

• Distribution of assistance and competence development in education

• environmental preservation

Below are the plans and realisation of CsR budget in 2018:


127



RENCANA dAN REAlISASI ANggARAN PRogRAM CSR 2018PLANs AND ReALIsATION OF CsR PROGRAM BUDGeTs IN 2018

No.ProgramProgram

lokasiLocation Rencana

Anggaran (Rp)Budget Plans (Rp)

Realisasi (Rp)Realisation (Rp)

%ProvinsiProvince

unit KerjaWork Unit

Bidang Pendidikaneducation

1. Perpustakaan Sekolahschool Library

Jawa BaratWest Java

Proj. Jawa-KTIJava-KTI Project

131.000.000 117.095.000

2. Bantuan Komputer SekolahProvision of school Computers

Jawa Timureast Java


210.000.000 210.000.000

Sumatra Selatansouth sumatra

Proj. SBSsBs Project

350.000.000 350.000.000

3. Pelatihan Olimpiade SainsTraining for science Olympiad

Jawa BaratWest Java


198.000.000 86.310.000

Subtotal subtotal

889.000.000 763.405.000 85,87

Bidang KesehatanHealth

1. Gerakan Hidup SehatHealthy Living Campaign

Jawa Barat, DKI JakartaWest Java, DKI Jakarta

Proj. Jawa-KTI, KPJava-KTI Project, Central Office

184.000.000

253.302.500



72.000.000

2. Sanitasi Sekolahschool sanitation

Jawa BaratWest Java


104.000.00097.102.500

3. Pemberdayaan PosyanduPosyandu Assistance

DKI JakartaDKI Jakarta

KPCentral Office

106.000.000

298.975.000Jawa BaratWest Java


200.000.000


KPCentral Office

300.000.000

4. Bantuan Sarana Olahraga PemudaProvision of sport Facilities

Jawa BaratWest Java


220.000.000 239.994.000

Subtotalsubtotal

1.186.000.000 889.374.000 74,99


128





No.ProgramProgram

lokasiLocation Rencana

Anggaran (Rp)Budget Plans (Rp)

Realisasi (Rp)Realisation (Rp)

%ProvinsiProvince

unit KerjaWork Unit

Bidang Lingkunganenvironment

1. Pengelolaan Bank SampahJunk Bank Management



104.000.000 94.925.000

Jawa BaratWest Java


85.500.000 90.575.000

2. Pengelolaan LimbahWaste Management

Jawa BaratWest Java


122.009.853 120.000.000

3. Thousand Trees for Drilling

Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Baratsouth sumatra, east Kalimantan,West Java

PEP, REPSOL, PGE

680.000.000 434.417.500

Subtotalsubtotal

991.509.853 739.917.500 74,63

Bidang Pemberdayaan MasyarakatCommunity empowerment

1. Kampung Hijau PertaminaPertamina Green Village


KPCentral Office

151.000.000 135.000.000

2. Pelatihan Keterampilan Pemudayouth skill Training

Jawa BaratWest Java


288.000.000 150.000.000



115.000.000 110.000.000

3. Pengolahan NanasPineapple Processing



181.150.000 180.000.000

4. Pembinaan Wirausahaentrepreneurship Development


KPCentral Office

400.000.000 200.000.000

Subtotalsubtotal

1.135.150.000 775.000.000 68,27

TotalTotal

4.201.659.853 3.167.696.500 75,39

Dengan rincian anggaran di atas, berikut adalah implementasi dari masing-masing program yang telah dilaksanakan PDSI selama tahun 2018: [gRI 203-1, gRI 413-1]

With the budget details above, here is the implementation of each programs that have been executed by PDsI throughout 2018: [gRI 203-1, gRI 413-1]


129



Rendahnya minat siswa untuk membaca buku perpustakaan dan rendahnya angka literasi di Indonesia mendorong PDSI untuk menginisiasi gerakan membaca secara menyenangkan (fun reading) dalam program perpustakaan sekolah di Madrasah Ibtidaiyah As Syafiiyah Indramayu yang berada di sekitar ring 1 kantor PDSI Project Area Jawa. Program ini telah direalisasikan sejak Agustus 2018 dengan sasaran seluruh siswa kelas satu hingga kelas enam.

Metode yang digunakan dalam inisiasi program ini adalah membaca kalimat-kalimat pendek, membaca bacaan yang berkaitan dengan materi pelajaran, mendengarkan bacaan, menulis, serta evaluasi kemampuan membaca siswa. Para guru berperan dalam membimbing siswa mulai dari penunjukan siswa, pemilihan bacaan, hingga proses evaluasi. Selain itu, telah dilakukan juga penataan ruang perpustakaan, pengadaan rak buku, dan penambahan buku cerita anak.

Kegiatan ini dilakukan untuk memacu semangat siswa agar terbiasa membaca buku, dengan harapan bahwa kebiasaan siswa untuk gemar membaca tetap terjaga.

Kepedulian PDSI terhadap pendidikan juga tecermin pada bantuan komputer yang diberikan pada SMPN 1 Karangampel yang terletak di kawasan ring 1 PDSI serta Madrasah Tsanawiyah di Prabumulih. Bantuan komputer yang berjumlah total 75 unit ini dapat menjadi media belajar yang memampukan siswa mengikuti percepatan arus informasi dan komunikasi, terutama terkait referensi dalam dunia pendidikan. Bantuan ini juga menjadikan SMPN 1 Karangampel sekolah yang mampu menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sendiri.

The low interest in reading library books and the low literacy number in Indonesia have motivated PDsI to initiate fun-reading activities in a school library program at Madrasah Ibtidaiyah As syafiiyah Indramayu, which is located around ring 1 of PDsI’s office in Java Project Area. This program has been carried out since August 2018 for all students from first to sixth grade.

The methods used in the program initiation are reading short sentences, reading texts related to school materials, listening to readings, writing, and evaluation on students’ reading abilities. Teachers are involved in guiding the students, starting from appointing students and choosing text to the evaluation process. Furthermore, there have been arrangements made in the library room, and a bookshelf as well as children books have been added.

This activity is carried out to motivate students to read books regularly and to maintain their reading habits.

PDsI’s concern about education is also reflected in how it provided computers for sMPN 1 Karangampel in ring 1 area of PDsI office and Madrasah Tsanawiyah in Prabumulih. The 75 units of computers can be the learning media that helps students keep up with the increasing flow of information and communication, especially related to the references in education. This provision also enables sMPN 1 Karangampel to carry out Computer-Based National examination (UNBK) by itself.

PRogRAM PERPuSTAKAAN SEKolAH

BANTuAN KoMPuTER SEKolAH

SCHool lIBRARY PRogRAM

PRovISIoN oF SCHool CoMPuTERS


130





Dalam rangka meningkatkan kompetensi sekolah yang berada di sekitar lingkungan kerja PDSI agar mampu berkompetisi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), PDSI membina sekolah-sekolah yang berada di ring 1 PDSI dalam program Pelatihan Olimpiade Sains. Program ini telah dilaksanakan mulai tahun 2016. Pada tahun 2018, pelatihan ini diikuti para siswa dari SMAN 1 Kedokan Bunder, SMAN 1 Krangkeng, dan SMAN 1 Juntinyuat dengan jumlah total peserta 75 siswa.

Program pelatihan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan bidang studi Astronomi, Komputer, Kebumian, Ekonomi, dan Geografi, yang dipilih berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya dan peluang siswa dalam OSN 2019. Terdapat 2 (dua) tahap dalam pelatihan ini, yaitu tahap I yang berisi pengenalan dan pemahaman materi dan tahap II yang berisi intensifikasi materi bidang studi.

In order to increase the competence of the schools around PDsI work area to be able to compete in the National science Olympiad (OsN), PDsI coached the schools in ring 1 area of PDsI in the Training for science Olympiad. This program has been carried out since 2016. In 2018, this training is attended by students from sMAN 1 Kedokan Bunder, sMAN 1 Krangkeng, and sMAN 1 Juntinyuat with a total number of 75 students.

This training program began on 29 October 2018 with the subjects of Astronomy, Computer, earth sciences, economy, and Geography, which were selected based on the experiences from the previous year and the students’ chances in OsN 2019. There are two stages in this training, which is stage I for material introduction and comprehension and stage II for subject material intensification.

PElATIHAN olIMPIAdE SAINS TRAININg FoR SCIENCE olYMPIAd

Perhatian PDSI terhadap kesehatan anak usia sekolah pun tampak pada program Gerakan Hidup Sehat yang diadakan pada SD 3 Muhammadiyah Jakarta, SMK Asy Syafiiyah, Madrasah Awaliyah, dan Madrasah Tsanawiyah Az Zuhro Indramayu yang berlokasi di sekitar kantor PDSI. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, serta kemauan siswa untuk memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, program ini juga bertujuan memberdayakan warga sekolah agar mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di sekolah dan masyarakat.

Metode yang digunakan dalam program ini adalah melalui penyuluhan, pembentukan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan komunitas PHBS, pengadaan sarana kebersihan dan perlengkapan UKS, pemberantasan jentik nyamuk, serta pengecatan tembok guna menambah keindahan sekolah. Sarana-sarana yang diadakan di antaranya alat fogging mini, tempat tidur, meja dan kursi periksa, kotak P3K, timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, poster-poster PHBS, wastafel, serta tong sampah. Program ini melibatkan 10 (sepuluh) orang pekerja PDSI kantor pusat sebagai sukarelawan dalam mengisi materi edukasi hidup sehat.

PDsI’s concern about the health of school-age children and youth can be seen in the Healthy Living Campaign carried out at sD 3 Muhammadiyah Jakarta, sMK Asy syafiiyah, Madrasah Awaliyah, and Madrasah Tsanawiyah Az Zuhro Indramayu, which are located around PDsI office. This program is implemented to increase students’ knowledge, understanding, awareness, and willingness to act and live clean and healthy (PHBs). Furthermore, this program is implemented to empower the school inhabitants in carrying out PHBs and being actively involved in health campaigns at school and the community.

The methods applied in this program are counselling, forming the school Health Unit (UKs) and PHBs community, providing cleaning facilities and UKs equipment, eradicating mosquito larvae, and painting walls to beautify the school. The facilities provided are mini-fogging tools, beds, examination tables and chairs, first aid kit, weight scales, height gauge, PHBs posters, sink, and garbage bins. This program involves ten PDsI employees from the central office as volunteers in presenting the healthy living education materials.

gERAKAN HIduP SEHAT HEAlTHY lIvINg CAMPAIgN


131



Didorong oleh adanya kebutuhan kebersihan yang berkelanjutan untuk mencapai perilaku sehat warga sekolah, PDSI melaksanakan program Sanitasi Sekolah. Program ini diawali dengan social mapping dan asesmen ke Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah di Karangampel Indramayu. Selanjutnya, penyuluhan sanitasi dilakukan dengan menitikberatkan pada upaya pencegahan penyakit dan perlindungan kesehatan. Pengadaan serta perbaikan sarana kesehatan dan kebersihan juga dilakukan melalui penyediaan sumber air bersih, perbaikan toilet sekolah, penyediaan tempat sampah pilah, tempat pembuangan sampah, serta wastafel.

Because of the need for sustainable hygiene to realise the healthy behaviour of school inhabitants, PDsI carried out the school sanitation program. This program started out with social mapping and assessment to Madrasah Tsanawiyah Al Basyariah in Karangampel Indramayu. Furthermore, sanitation counselling was carried out, emphasising disease prevention and health protection. Moreover, clean water sources, sorting bins, garbage dumps, and washbasins were provided, and school toilets were repaired.

SANITASI SEKolAH SCHool SANITATIoN

Berdasarkan kebutuhan akan kegiatan bermanfaat bagi pemuda di sekitar area operasional PDSI serta sebagai bentuk inisiatif PDSI untuk membangun nilai positif bagi masyarakat, PDSI melaksanakan pembangunan lapangan bola voli dan lapangan badminton di wilayah Prabumulih, Indramayu, dan Luwuk.

Based on the needs for beneficial activities for the youth around the operational area of PDsI and as an initiative to build positive values for the community, PDsI built volleyball and badminton fields in Prabumulih, Indramayu, and Luwuk.

BANTuAN SARANA olAHRAgA

Perhatian PDSI pada bidang kesehatan masyarakat di sekitar kawasan kantor PDSI juga tampak pada kegiatan Pemberdayaan Posyandu yang meliputi pelatihan dan pendampingan kader posyandu untuk menjalankan fungsinya sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada posyandu yang terletak di sekitar kawasan kantor PDSI, di antaranya Posyandu Melati 7 di Jakarta Timur, Posyandu Nirmala 8 dan Posyandu Nirmala 9 di Indramayu, serta Posyandu Kelinci di Prabumulih.

Dalam kegiatan ini, kader posyandu dibekali pengetahuan tentang kalibrasi dan cara penggunaan alat ukur antropometri yang benar, PHBS dan makanan bergizi untuk balita, pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu, menu PMT yang praktis, murah, dan bergizi tinggi, serta pendampingan kader dalam pelayanan posyandu selama 3 (tiga) bulan atau 3 (tiga) kali pelayanan posyandu.

PDsI’s concern about the health of the community around PDsI office area is also seen in Posyandu Assistance that covers training and assistance for integrated health service (posyandu) cadre to carry out its duties of transferring information and skills in empowering the community. This activity is carried out at the posyandu located around PDsI office, which are Posyandu Melati 7 in east Jakarta, Posyandu Nirmala 8 and Posyandu Nirmala 9 in Indramayu, and Posyandu Kelinci in Prabumulih.

In this activity, the posyandu cadre is provided with knowledge about calibration and the right way to use anthropometric measurements, PHBs and nutritional food for children under five, recording and reporting of posyandu activities, practical, inexpensive, and nutritional PMT menu as well as cadre assistance in three-month posyandu service or three times of posyandu service.

PEMBERdAYAAN PoSYANdu PoSYANdu ASSISTANCE

PRovISIoN oF SPoRT FACIlITIES


132





Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, PDSI melaksanakan program Pengelolaan Bank Sampah yang diintegrasikan dengan gerakan 4R (reduce, reuse, recycle, recovery). Dengan konsep pengumpulan sampah yang ditabung, ditimbang, dan dihargai dengan sejumlah uang bagi warga yang menabung, program Pengelolaan Bank Sampah ini tidak hanya membangun lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Selain memilah sampah kering dan menjualnya kepada pengepul yang telah bekerja sama, sampah plastik dimanfaatkan untuk kreasi kerajinan tangan. Masyarakat juga mendapatkan sarana dan prasarana kebersihan lingkungan serta dibekali dengan pelatihan kerajinan tangan dan pelatihan sampah organik.

To raise community awareness of waste management, PDsI carried out Junk Bank Management, which is integrated with the 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) movement. With the concept of collecting waste to be saved, weighed, and valued with cash given to the residents as customers, the Junk Bank Management program not only builds a clean, green, and healthy environment, but also gives economic benefits for the community. The dry waste is sorted and sold to cooperating collectors, and plastic waste is utilised for handicrafts. The community also received facilities and infrastructure assistance for environmental hygiene as well as training for handicraft-making and for handling organic waste.

PENgElolAAN BANK SAMPAH JuNK BANK MANAgEMENT

Program Pengelolaan Bank Sampah ini pun telah sejalan dengan poin-poin dalam program Presiden Nawacita, sustainable Development Goals (SDG), serta Peraturan Pemerintah No. 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Program ini diimplementasikan di Kampung Kelor, Prabumulih selama 6 bulan, yaitu dari bulan Juli 2018 hingga Desember 2018 dengan target adanya pengurus dan nasabah bank sebanyak 100 orang yang berada di Kelurahan Wonosari Kidul dan sekitarnya. Berikut data penimbangan yang telah dilakukan Bank Sampah Prabumulih dan Indramayu hingga Desember 2018:

This Junk Bank Management program is also in line with the points in the President program Nawacita, sustainable Development Goals (sDG), and Government Regulation No. 97/2017 on National Policy and strategy of Household Waste and similar Household Waste Management. This program is implemented in Kampung Kelor, Prabumulih for 6 months from July to December 2018 with the aim of forming caretakers and having 100 customers around Kelurahan Wonosari Kidul and the surrounding area. Here is the data of weighed waste as a result of the Junk Bank program in Prabumulih and Indramayu up to December 2018:


133



TABEl JuMlAH dAN NIlAI SAMPAH BANK SAMPAH INdRAMAYu 2018AMOUNT AND VALUe OF WAsTe IN INDRAMAyU JUNK BANK 2018

No. Tanggal PenimbanganWeighing Date

Jumlah Sampah (dalam kg)Amount of Waste (in kg)

Nilai Sampah (dalam Rp)Waste Value (in Rp)

1. 7 September 20187 september 2018 264,8 549.450

2. 8 Oktober 20188 October 2018 440 1.115.350

3. 24 Oktober 201824 October 2018 323,5 191.300

4. 18 November 201818 November 2018 465 864.850

5. 18 Desember 201818 December 2018 614 1.262.950

JumlahTotal 2107,3 3.983.900

TABEl JuMlAH dAN NIlAI SAMPAH BANK SAMPAH PRABuMulIH 2018AMOUNT AND VALUe OF WAsTe IN PRABUMULIH JUNK BANK 2018

No. Tanggal PenimbanganWeighing Date

Jumlah Sampah (dalam kg)Amount of Waste (in kg)

Nilai Sampah (dalam Rp)Waste Value (in Rp)

1. 20 September 201820 september 2018 261,25 260.300

2. 27 Oktober 201827 October 2018 479,86 335.700

3. 27 November 201827 November 2018 352,59 265.600

4. 27 Desember 201827 December 2018 467,06 433.300

JumlahTotal 1560,76 1.294.900


134





TABEl PENIMBANgAN SAMPAH PAdA PENgElolAAN BANK SAMPAH PRABuMulIH 2018WAsTe WeIGHING IN PRABUMULIH JUNK BANK MANAGeMeNT 2018

No. Jenis Sampah Type of Waste

Kode Code

Jumlah (dalam kg)Amount (in kg)

1. KertasPaper

Kertas campur, makalah, HVSMixed paper, paper, HVs K1 115,31

Kotak susu, pasta gigi, kalender, posterMilk box, toothpaste, calendar, poster K2 5,32

KardusCardboard K3 420,73

2. PlastikPlastic

Gelas air mineral beningClear mineral water glass P1 137,54

Botol air mineral bening dan warnaClear and colored mineral water bottle P2 90,95

Galon air mineralMineral water gallon P3 5

Tutup galonGallon cap P4 4,38

EmberBucket P6 7,23

Gelas minuman tehTea drink glass P7 0

Karung berasRice sack P14 2,56

Ember warna, botol sampoColored bucket, shampoo bottle P15 2,63

3. AluminiumAluminum

Kaleng minuman soda dan minuman kaleng lainnyasoda drink can and other beverage cans AL1 26,28

Bekas panci, kualiUsed pot, cauldron AL2 4,54

Mesin motor (kanvas rem)Motor engine (brake canvas) AL3 0


135



No. Jenis Sampah Type of Waste

Kode Code

Jumlah (dalam kg)Amount (in kg)

4. KalengCans

Kaleng susu kental manis, minuman susu kalengsweet condensed milk can, milk can KL1 42,42

RongsokanJunk KL2 294,16

5. BotolBottle

Botol kecap dan bir (tidak pecah)soy sauce and beer bottle (not broken) BO1 138

Botol sirupsyrup bottle BO2 190,87

StoplesJars BO3 0

6. BesiIron

Besi supersuper iron B2 72,51

PakuNails B3 0,33

7. KuninganBrass

KuninganBrass KN1 0

TembagaCopper KN2 0

JumlahTotal 1560,76


136





Program Pengelolaan Limbah Industri Sapu Tepes ini dilaksanakan PDSI untuk membimbing kelompok masyarakat pengrajin sapu tepes yang berlokasi di Desa Mundu Indramayu dalam pengelolaan industri yang lebih bersih dan rapi, terutama terkait perendaman bahan baku sabut kelapa yang biasa dilakukan selama berbulan-bulan di selokan warga.

Program ini diawali dengan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. Lalu, pendekatan dilakukan melalui contoh langsung, pendampingan, serta beberapa kali pertemuan dengan pengrajin serta perangkat desa dan kecamatan. Selanjutnya, dibentuklah kelompok-kelompok usaha yang meliputi 4 (empat) Rukun Tetangga (RT).

Melalui kesepakatan-kesepakatan terkait pengangkatan rendaman sabut dari selokan, pembagian dan penggunaan drum dengan biokomposer, serta pertemuan kelompok dan pelatihan keterampilan untuk peningkatan kualitas produksi, produksi industri sapu tepes Indramayu telah mulai rapi. Pengrajin berharap mendapat tambahan keterampilan dengan diversifikasi produk untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan pengrajin.

The Waste Management of Coconut-Fibre Broom Industry is implemented to guide the broom craftsmen community in Desa Mundu Indramayu for a cleaner and neater industry management, especially related to the coconut fibre immersion which is usually carried out for months in residential drainage.

This program started out with community socialisation and education. Then, an approach was made through direct examples, assistance, and several meetings with craftsmen as well as village and district officials. Furthermore, business groups consisting of four RT were formed.

Through agreements on taking the immersed coconut fibre out of the drainage water, dividing and utilising drums with bio-composter, and group meetings as well as training to increase production quality, the production of coconut-fibre broom industry in Indramayu has become neater. The craftsmen were hoping to get additional skills to diversify products to increase their competence and well-being.

PENgElolAAN lIMBAH INduSTRI SAPu TEPES

WASTE MANAgEMENT oFCoCoNuT-FIBRE BRooM INduSTRY

Sebagai wujud komitmen dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, PDSI kembali melanjutkan program Thousand Trees for Drilling (TTFD). Program ini merupakan wujud tanggung jawab Perusahaan dalam mendukung SDG dengan mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus, menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati, serta melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat. TTFD ini dilakukan di 5 (lima) area, yaitu Jambi, Hululais, Prabumulih, Sangasanga, dan Tambun.Simbolisasi program Thousand Trees for Drilling 2018 di wilayah Jambi dilaksanakan pada tanggal 9 November 2018 dengan area penanaman di PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field. Sebelum simbolisasi, dilakukan pembekalan terhadap Duta Sahabat Pohon. Simbolisasi tersebut diikuti oleh 4 (empat) orang Duta Sahabat Pohon dan Humas PT Pertamina EP.

As a form of commitment in managing natural resources sustainably, PDsI continues the Thousand Trees for Drilling (TTFD) program. This program is a form of corporate responsibility in supporting sDG by managing the forest sustainably, lessening the amount of barren land, stopping the loss of biodiversity, as well as protecting, restoring, and improving sustainability in the utilisation of land ecosystem. TTFD is carried out in five areas, which are Jambi, Hululais, Prabumulih, sangasanga, and Tambun.

A symbolic event of Thousand Trees for Drilling 2018 in Jambi was carried out on 9 November 2018 with the planting area located in PT Pertamina eP Asset 1 Jambi Field. Before the symbolic event, Tree Ambassadors receives debriefing. This symbolic event was attended by four Tree Ambassadors and the Public Relations of PT Pertamina eP.

THouSANd TREES FoR dRIllINg THouSANd TREES FoR dRIllINg


137



Program Kampung Hijau Pertamina yang dilaksanakan di Kelurahan Kebon Manggis ini telah mencapai pelaksanaan tahun keempat pada tahun 2018. Pada tahun 2018, program ini berfokus pada perwujudan kampung yang bersih, hijau, dan asri yang diawali dengan kegiatan pemilahan sampah kering. Program ini meliputi 5 (lima) tahapan kegiatan, yaitu Sosialisasi Kegiatan, Kerja Bakti, Pelantikan Pengurus Bank Sampah, Pelatihan Pengurus Bank Sampah, dan Bantuan Sarana.

Pertama-tama, kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2018 bersama tokoh-tokoh wilayah setempat seperti RT, RW, serta tokoh lingkungan lain. Lalu, diadakanlah kegiatan kerja bakti di lingkungan RW 02 yang meliputi pembersihan saluran air di depan rumah warga dan pembersihan lokasi pengumpulan sampah yang ditetapkan untuk kegiatan Bank Sampah dalam program ini. Selanjutnya, dilaksanakan Pelantikan Pengurus Bank Sampah Manggis Mandiri (RW 02) dan pengurus Bank Sampah Marsela (RW 01) pada tanggal 12 September 2018 yang juga dihadiri 4 (empat) orang relawan PDSI yang turut memberikan pembekalan sebagai pelaksanaan Employee Volunteering Program (EVP). Setelah dilantiknya pengurus Bank Sampah, Pelatihan Pengurus Bank Sampah pun diadakan pada tanggal 10 Oktober 2018 yang dihadiri oleh 10 orang pengurus dari RW 01-02.

Dalam program ini, PDSI pun memberikan bantuan sarana pada pengurus Bank Sampah RW 01-02 berupa rompi untuk pengurus Bank Sampah, timbangan, buku administrasi, buku tabungan anggota, modal awal Bank Sampah untuk penjualan pada anggota saat pengumpulan, serta kanopi di lokasi pengumpulan sampah RW 02 di pinggir jalan Matraman.

Pertamina Green Village program, which was implemented in Kelurahan Kebon Manggis, has entered its fourth year in 2018. In 2018, this program focused in realising a clean, green, and beautiful village, starting from sorting out dry waste. This program covers five stages, which are Activity socialisation, Cleaning Work, Training for Junk Bank Caretaker, and Facility Provision.

First of all, the socialisation was carried out in 7 July 2018 with local figures, such as RT, RW, and other environmental figures. Then, a cleaning work activity was carried out in RW 02 environment, including cleaning water channels in front of residents’ houses and cleaning the waste collecting location that has been decided for the Junk Bank in this program. Furthermore, the caretakers for Manggis Mandiri Junk Bank (RW 02) and Marsela Junk Bank (RW 01) were appointed on 12 september 2018, on which four PDsI volunteers debriefed them as a part of employee Volunteering Program (eVP). After the appointment of Junk Bank caretakers, they were trained on 10 October 2018, on which ten caretakers from RW 01-02 attended the training.

In this program, PDsI also provided facilities for the Junk Bank caretakers from RW 01-02 in the form of vests for the Junk Bank caretakers, scales, administration book, customer saving books, initial capital of Junk Bank for sales during waste collection, and canopy at the collecting location of RW 02 along the side of Matraman road.

KAMPuNg HIJAu PERTAMINA PERTAMINA gREEN vIllAgE


138





Program Pelatihan Keterampilan Pemuda ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2018 di Indonesia Drilling Training Center Indramayu dengan 102 orang peserta dari desa-desa di sekitar wilayah kerja PDSI di Indramayu. Program yang terdiri dari batch 1 dan batch 2 ini bertujuan untuk mengedukasi, mengasah jiwa kewirausahaan, membangun kompetensi, serta membangun komunitas usaha pemuda yang mampu menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas usaha.

Dalam batch 1, peserta mengikuti entrepreneurship Training, pembuatan kelembagaan (CV), serta pendampingan usaha. Dalam batch 2, peserta mengikuti pemberian materi dan praktek las dan servis AC serta pembentukan komunitas usaha pemuda. Terdapat 4 (empat) personel PDSI Area Jawa yang ikut terlibat dalam pelatihan las dan servis AC ini, 2 (dua) orang di antaranya bertindak sebagai instruktur.

Program Pengolahan Nanas yang dilaksanakan di Prabumulih ini telah memasuki tahun ketiga. Program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan dan lapangan kerja yang produktif. Program ini juga merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan kembali potensi sumber daya hayati nanas khas Prabumulih dalam bentuk olahan.

Program Pengolahan Nanas ini kembali diperkuat melalui penyuluhan serta sosialisasi mengenai rencana program pada tahun ketiga. Produk olahan nanas binaan PDSI yang telah mampu masuk ke pusat oleh-oleh Prabumulih ini diharapkan mampu menguatkan citra kota Prabumulih sebagai Kota Nanas.

This youth skill Training was carried out from August to October 2018 in Indonesia Drilling Training Center in Indramayu with 102 participants from villages around PDsI work area in Indramayu. The program, consisting of batch 1 and 2, has the purpose of educating, building an entrepreneurial spirit, building competence, as well as building youth business communities which are able to maintain the quality, quantity, and continuity of the business.

In batch 1, participants attended entrepreneurship Training, CV establishing, and business assistance. In batch 2, participants attended coaching, practiced welding and AC service, and established a youth business community. There were four PDsI personnel who took part in this welding and AC service training, two among which took part as instructors.

The Pineapple Processing program conducted in Prabumulih has entered its third year. This program is a form of the Company’s social responsibility in supporting the community’s sustainable economic empowerment and productive employment. This program is also a means of preserving and redevelop the potential of pineapples as Prabumulih’s specialty in the processed form.

This Pineapple Processing program was reinforced through coaching and socialisation about the program plans for the third year. The processed pineapple, whose development has been assisted by PDsI, has been able to be marketed in gift shops and is expected to strengthen Prabumulih’s image as the Pineapple City.

PElATIHAN KETERAMPIlAN PEMudA

PENgolAHAN NANAS

YouTH SKIll TRAININg

PINEAPPlE PRoCESSINg

Program Pembinaan Wirausaha Muda ini adalah kelanjutan dari pelatihan keterampilan pemuda di wilayah RW 04 Palmeriam Jakarta. Program ini dimulai sejak akhir Juli 2018 dan diikuti oleh 5 (lima) kelompok beranggotakan pemuda berusia 17-35 tahun. Dalam program ini, para pemuda dibekali keterampilan cetak kaus yang didesain grafis dengan program CorelDRAW X6. Pelatihan desain grafis diadakan 1 (satu) kali seminggu selama 3 (tiga) minggu berturut-turut.

Setiap kelompok juga mendapatkan bantuan sarana pengembangan usaha kaus sablon berupa mesin sticker and cut, mesin press pin, mesin hot press, bahan sticker, bahan kaus, laptop multimedia, serta sarana penunjang lainnya sesuai kebutuhan masing-masing kelompok.

This young entrepreneurship Development program is a continuation of the youth skill training in RW 04 Palmeriam Jakarta. This program was started in the end of July 2018 and was joined by 5 (five) groups of young men in the age of 17-35. In this program, the young men were equipped with the skill of printing T-shirt with graphic designs created with CorelDRAW X6. The graphic design training was held once a week in 3 (three) consecutive weeks.

each group also received supporting facilities for developing screen-printed T-shirt business, such as sticker and cut machine, press pin machine, hot press machine, sticker material, T-shirt material, multimedia laptop, and other supporting facilities in accordance with the needs of each group.

PEMBINAAN WIRAuSAHA MudA YouNg ENTREPRENEuRSHIP dEvEloPMENT


139



Employee Volunteering Program (EVP) ini merupakan cerminan keterlibatan resmi pekerja PDSI dalam implementasi program CSR. Insan PDSI yang tertarik dan bergabung dalam program ini diterjunkan dalam program-program CSR yang terbagi dalam empat area fokus, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Jakarta, Prabumulih, dan Indramayu. Kick off program ini dilakukan dengan sosialisasi dan edukasi peserta dengan pembicara dari perguruan tinggi untuk membangkitkan motivasi dan edukasi public speaking. Terdapat 36 orang peserta yang terdaftar dalam program EVP ini.

Peran EVP tampak melalui tenaga bantuan yang dikerahkan pada bencana alam Lombok dan Palu. Tim sukarelawan PDSI yang meliputi tenaga medis, personil safety, dan katering bergabung dengan relawan Pertamina lainnya untuk membantu korban dan menyerahkan sumbangan barang bantuan dalam beberapa gelombang.

The employee Volunteering Program (eVP) is a reflection of the official engagement of PDsI personnel in the implementation of CsR programs. PDsI personnel who have interest and join this program are deployed on CsR programs divided into 4 (four) pillars, which are education, health, environment, and community economic empowerment in Jakarta, Prabumulih, and Indramayu. The kick-off of this program covers the socialisation and education of the participants by speakers from colleges to motivate and educate the participants on public speaking. There are 36 participants listed in this eVP program.

The role of eVP can be seen in the support deployed in the event of Lombok and Palu natural disasters. The volunteers from PDsI which include medical personnel, safety personnel, and catering joined other Pertamina volunteers to help victims and to hand over donations in several phases.

EMPloYEE voluNTEERINg PRogRAM

EMPloYEE voluNTEERINg PRogRAM


140





gRAFIK PERKEMBANgAN PRogRAM CSR PdSIPDsI CsR DeVeLOPMeNT CHART

935.339.000 1.708.102.093786.089.000 2.145.297.411 3.167.696.500

201820152014 2016 2017

4

3

3.000.000.000

2.000.000.000

1.000.000.000

Realisasi Terprogram (dalam Rp)Realisation of Programs (in Rp)


141



Indeks IsI GRIOpsI CORe(CORe OptIOn) GRI: CoRe optIon Content Index [GRI 102-55]


142




Kinerja Sosial dan LingkunganIndeks IsI GRI


143


About the Sustainability ReportReport from the President DirectorPerformance HighlightCompany ProfileSustainable Corporate GovernanceEconomic and Human Resources PerformanceSocial and Environmental PerformanceGRI CONTENT INDEx

LapoRaN KESESuaIaN DENGaN StaNDaR GRI GRI STaNDaRDS aCCORDaNCE ChECk

Statement GRI Standards in Accordance Check

The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) has conducted a GRI Standards in Accordance Check on PT Pertamina Drilling Services Indonesia Sustainability Report 2018 (“Report”). The check communicates the extent to which the GRI Standards has been applied in the Report. The check does not provide an opinion on the sustainability performance of the reporter or the quality of the information provided in the report.

We conclude that this report has been prepared in accordance with GRI Standards - Core option.

Jakarta, 8 May 2019

National Center for Sustainability Reporting

Dewi Fitriasari, Ph.D., CSRA, CMADirector

Laporan Kesesuaian dengan Standar GRI

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) telah melakukan pengecekan Kesesuaian dengan Standar GRI atas Laporan Keberlanjutan PT Pertamina Drilling Services Indonesia 2018 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana Standar GRI telah diterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut.

Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah disusun sesuai dengan Standar GRI - Opsi Core.

Jakarta, 8 Mei 2019


144





Standar GRIGRI Standard

pengungkapanDisclosure

Judul pengungkapanDisclosure Title

HalamanPage(s)

tidak DicantumkanOmission

GRI 101: Landasan 2017GRI 101: Foundation 2017

GRI 102: pengungkapan umum 2017GRI 102: General Disclosures 2017

profil organisasiOrganizational Profile

102-1Nama OrganisasiName of the organization

29

102-2Produk dan Jasaactivities, brands, products, and services

38

102-3Lokasi kantor pusat organisasiLocation of headquarters

29

102-4Wilayah operasiLocation of operations

29

102-5Kepemilikan dan bentuk hukumOwnership and legal form

29

102-6Pangsa pasarMarkets served

29, 38

102-7Skala organisasiScale of the organization

36-42, 80

102-8Rincian jumlah dan jenis pekerjaInformation on employees and other workers

82-84

102-9Rantai pasokanSupply chain

44-48

102-10

Perubahan yang signifikan pada organisasi dan rantai pasokanSignificant changes to the organization and its supply chain

48, 55

102-11Prinsip atau pendekatan kehati-hatianPrecautionary principle or approach

56-64

102-12Inisiatif eksternalExternal initiatives

56, 103, 116

102-13Keanggotaan asosiasiMembership of associations

49

INDEKS ISI GRI opSI CoRE (CoRE optIoN) GRI: CoRE optIoN CoNtENt INDEx [GRI 102-55]


145






HalamanPage(s)


StrategiStrategy

102-14Pernyataan dari pengambil keputusan seniorStatement from senior decision-maker

14-17

Etika & IntegritasEthics & Integrity

102-16Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasiValues, principles, standards, and norms of behavior

34-35

102-17Mekanisme untuk saran dan masalah etikaMechanisms for advice and concerns about ethics

67-71

tata KelolaGovernance

102-18Struktur tata kelolaGovernance structure

54, 126

Keterlibatan pemangku KepentinganStakeholder Engagement

102-40Daftar pemangku kepentinganList of stakeholder groups

74-76

102-41Perjanjian kerja bersamaCollective bargaining agreements

95

102-42Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentinganIdentifying and selecting stakeholders

74

102-43Pendekatan pelibatan pemangku kepentinganapproach to stakeholder engagement

74-76

102-44Topik dan masalah utamakey topics and concerns raised

74-76

praktik pelaporanReporting Practices

102-45

Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasianEntities included in the consolidated financial statements

43

102-46Penentuan isi laporan dan batasan topikDefining report content and topic boundaries

7, 9

102-47Daftar topik materialList of material topics

9-10

102-48Penyajian kembali informasiRestatements of information

9

102-49Perubahan dalam pelaporanChanges in reporting

9

102-50Periode pelaporanReporting period

6

102-51Tanggal laporan terbaruDate of most recent report

6


146








HalamanPage(s)


102-52Siklus pelaporanReporting cycle

6

102-53Kontak untuk pertanyaan mengenai laporanContact point for questions regarding the report

11

102-54Klaim pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of reporting in accordance with the GRI Standards

6

102-55Indeks GRIGRI content index

142-159

102-56Jaminan eksternalExternal assurance

6

EkonomiEconomic

Kinerja EkonomiEconomic Performance

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016GRI 103: Management approach 2016

103-1

Penjelasan topik material dan batasannyaExplanation of the material topic and its boundary

81

103-2

Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components

81

103-3

Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach

81

GRI 201: Kinerja Ekonomi 2016GRI 201: Economic Performance 2016

201-1

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect economic value generated and distributed

81

201-2

Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain akibat dari perubahan iklimFinancial implications and other risks and opportunities due to climate change

81


147






HalamanPage(s)


Keberadaan pasarMarket Presence


103-1


92

103-2


92

103-3


92

GRI 202: Keberadaan Pasar 2016GRI 202: Market Presence 2016

202-1

Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis kelamin terhadap upah minimum regionalRatios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage

92

Dampak Ekonomi tidak LangsungIndirect Economic Impact


103-1


127

103-2


127

103-3


127

GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung 2016GRI 203: Indirect Economic Impact 2016

203-1

Investasi infrastruktur dan dukungan layananInfrastructure investments and services supported

129-141

203-2

Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts

127


148








HalamanPage(s)


antikorupsianti-Corruption


103-1


72

103-2


72

103-3


72

GRI 205: Anti-Korupsi 2016GRI 205: anti-Corruption 2016

205-2

Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur antikorupsiCommunication and training about anti-corruption policies and procedures

72-73

205-3

Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambilConfirmed incidents of corruption and actions taken

73

perilaku antipersaingananti-Competitive Behavior


103-1


72

103-2


72

103-3


72

GRI 206: Perilaku Anti-Persaingan 2016GRI 206: anti-Competitive Behavior 2016

206-1

Langkah-langkah hukum untuk perilaku antipersaingan, praktik anti-trust, dan monopoliLegal actions for anti-competitive behavior, anti-trust, and monopoly practices

72


149






HalamanPage(s)


LingkunganEnvironmental

MaterialMaterials


103-1


122

103-2


122

103-3


122

GRI 301: Material 2016GRI 301: Materials 2016

301-1

Penggunaan bahan bedasarkan berat atau volumenyaMaterials used by weight or volume

122-123

EnergiEnergy


103-1


123

103-2


123

103-3


123

GRI 302: Energi 2016GRI 302: Energi 2016

302-1

Konsumsi energi dalam organisasiEnergy consumption within the organization

124


150








HalamanPage(s)


airWater


103-1


123

103-2


123

103-3


123

GRI 303: Air 2016GRI 303: Water 2016

303-1Pengambilan air berdasarkan sumberWater withdrawal by source

123

Efluen dan LimbahEffluents and Waste


103-1


121-122

103-2


121-122

103-3


121-122

GRI 306:Efluen dan Limbah 2016GRI 2016:Effluents and Waste 2016

306-2

Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuanganWaste by type and disposal method

121-122

306-4Pengangkutan limbah berbahayaTransport of hazardous waste

121-122


151






HalamanPage(s)


Kepatuhan LingkunganEnvironmental Compliance


103-1


121

103-2


121

103-3


121

GRI 307: Kepatuhan Lingkungan 2016GRI 307: Environmental Compliance 2016

307-1

Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations

121

SosialSocial

KepegawaianEmployment


103-1


92

103-2


92

103-3


92

GRI 401: Kepegawaian 2016GRI 401: Employment 2016

401-1

Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanNew employee hires and employee turnover

90-91

401-2

Tunjangan yang diberikan kepada pekerja purnawaktu dan tidak diberikan kepada pekerja paruh waktuBenefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees

93

401-3Cuti melahirkanParental leave

94


152








HalamanPage(s)


Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational health and Safety


103-1


99

103-2


99

103-3


99

GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2016GRI 403: Occupational health & Safety 2016

403-1

Perwakilan pekerja dalam komite resmi gabungan manajemen-pekerja untuk kesehatan dan keselamatanEmployee representative in a formal joint committee of management and employees for health and safety

99

403-2

Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah kematian terkait pekerjaanTypes of injury and rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work-related fatalities

103-110

403-4

Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat buruhhealth and safety topics covered in formal agreements with trade unions

103


153






HalamanPage(s)


pendidikan dan pelatihanTraining and Education


103-1


95

103-2


95

103-3


95

GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan 2016GRI 404: Training and Education 2016

404-1

Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawanaverage hours of training per year per employee

95

404-2

Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihanPrograms for upgrading employee skills and transition assistance programs

98

404-3

Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutin terhadap kinerja dan pengembangan karierPercentage of employees receiving regular performance and career development reviews

96

Keanekaragaman dan Kesempatan SetaraDiversity and Equal Opportunity


103-1


92

103-2


92

103-3


92


154








HalamanPage(s)


GRI 405: Keanekaragaman dan Kesempatan Setara 2016GRI 405: Diversity and Equal Opportunity

405-1

Keanekaragaman badan tata kelola dan karyawanDiversity of governance bodies and employees

87, 89-90

405-2

Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-lakiRatio of basic salary and remuneration of women to men

92

NondiskriminasiNon-Discrimination


103-1


92

103-2


92

103-3


92

GRI 406: Non-Diskriminasi 2016GRI 406: Non-Discrimination 2016

406-1

Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukanIncidents of discrimination and corrective actions taken

92

Kebebasan Berserikat dan perundingan KolektifFreedom of association and Collective Bargaining


103-1


94

103-2


94

103-3


94


155






HalamanPage(s)


GRI 407: Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif 2016GRI 407: Freedom of association and Collective Bargaining 2016

407-1

Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat dan perundingan kolektif mungkin berisikoOperations and suppliers in which the right to freedom of association and collective bargaining may be at risk

95

Hak-Hak Masyarakat adatRights of Indigenous Peoples


103-1


125

103-2


125

103-3


125

GRI 411: Hak-Hak Masyarakat Adat 2016GRI 411: Rights of Indigenous Peoples 2016

411-1

Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adatIncidents of violations involving rights of indigenous peoples

125

Masyarakat LokalLocal Communities


103-1


126-127

103-2


126-127

103-3


126-127


156








HalamanPage(s)


GRI 413: Masyarakat Lokal 2016GRI 413: Local Communities 2016

413-1

Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembanganOperations with local community engagement, impact assessments, and development programs

129-141

Kebijakan publikPublic Policy


103-1


72

103-2


72

103-3


72

GRI 415:Kebijakan Publik 2016GRI 415:Public Policy 2016

415-1Kontribusi politikPolitical contributions

72

Kesehatan dan Keselamatan pelangganCustomer health and Safety


103-1


115

103-2


115

103-3


115


157






HalamanPage(s)


GRI 416: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan 2016GRI 416: Customer health and Safety 2016

416-1

Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk dan jasaassessment of the health and safety impacts of product and service categories

115

416-2

Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasaIncidents of non-compliance concerning the health andsafety impacts of products and services

116

pemasaran dan pelabelanMarketing and Labelling


103-1


119

103-2


119

103-3


119

GRI 417: Pemasaran dan Pelabelan 2016GRI 417: Marketing and Labelling 2016

417-1

Persyaratan untuk pelabelan dan informasi produk dan jasaRequirements for product and service information and labeling

119

417-2

Insiden ketidakpatuhan terkait pelabelan dan informasi produk dan jasaIncidents of non-compliance concerning product and serviceinformation and labeling

119

417-3

Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi pemasaran Incidents of non-compliance concerning marketing communications

120


158








HalamanPage(s)


privasi pelangganCustomer Privacy


103-1


119

103-2


119

103-3


119

GRI 418: Privasi Pelanggan 2016GRI 418: Customer Privacy 2016

418-1

Pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran terhadap privasi pelanggan dan hilangnya data pelangganSubstantiated complaints concerning breaches of customerprivacy and losses of customer data

119

Kepatuhan Sosial EkonomiSocio-Economic Compliance


103-1


120

103-2


120

103-3


120

GRI 419: Kepatuhan Sosial Ekonomi 2016GRI 419: Socioeconomic Compliance 2016

419-1

Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang sosial dan ekonomiNon-compliance with laws and regulations in the social and economic area

120


159




160





HaLaMaN INI SENGaJa DIKoSoNGKaNThis Page is Intentionally Left Blank


161




162





Graha PDSIJl. Matraman Raya No. 87 Jakarta Timur 13140 IndonesiaTelp. | Ph.: +6221 2995 5300/5400Faks. | Fax.: +6221 2956 3148Surel | E-mail: [email protected]

www.pdsi.pertamina.com

LapoRaN KEBERLaNJutaNSuStaINaBILIty REpoRt2018

pt pertamina Drilling Services Indonesia

pt pertamina drilling services indonesia melaju dan ... · laporan keberlanjutan pt pertamina...

Documents